PalmGHG Calculator – Panduan Pengguna Revisi terakhir [30 Desember 2016]
RSPO-GUI-T04-001 V2.0 IND
Judul Dokumen:
Panduan Pengguna - PalmGHG Calculator Version 3
Kode Dokumen:
RSPO-GUI-T04-001 V2.0 IND
Lingkup:
International
Jenis Dokumen:
Panduan
Tanggal Versi:
30 Desember 2016
Kontak:
RSPO Secretariat Unit A-37-1, Menara UOA Bangsar, Number 5 Jalan Bangsar Utama 1 Kuala Lumpur 59000, Malaysia
RSPO-GUI-T04-001 V2.0 IND
1
Daftar Isi Daftar Singkatan........................................................................................................................................... 3 Daftar Istilah................................................................................................................................................. 4 Bagian 1: Instalasi PalmGHG Version 3 ........................................................................................................ 5 Bagian 2: Bagi Pengguna Baru PalmGHG (Mill).......................................................................................... 10 2.1 Membuat Database Baru ................................................................................................................. 11 2.2 Menetapkan Nilai-Nilai Default (Default Values)............................................................................. 12 2.3 Data Entry Baru ................................................................................................................................ 16 2.3.1 Operasi Kebun ........................................................................................................................... 16 2.3.2 Operasi Pabrik ........................................................................................................................... 23 2.4 Laporan Ringkasan ........................................................................................................................... 28 Bagian 3: Untuk Pengguna Baru PalmGHG (No Mill) ................................................................................. 30 3.1 Membuat Database Baru ................................................................................................................. 30 3.2 Menetapkan Nilai-Nilai Default (Default Values)............................................................................. 31 3.3 Data Entry Baru ................................................................................................................................ 32 3.4 Laporan Ringkasan ........................................................................................................................... 41 Bagian 4: Untuk Pengguna Lama PalmGHG V2 .......................................................................................... 42 4.1 Mengubah database PalmGHGV2 ke V3.......................................................................................... 42 4.2 Menetapkan Nilai-Nilai Default (Default Values)............................................................................. 43 4.3 Memutakhirkan (Update) Data Entry .............................................................................................. 44 4.4 Laporan Ringkasan ........................................................................................................................... 47 Bagian 5: Troubleshooting ......................................................................................................................... 49
RSPO-GUI-T04-001 V2.0 IND
2
Daftar Singkatan COD
Chemical Oxygen Demand [Kebutuhan Oksigen Kimia]
CPO
Crude Palm Oil [Minyak Kelapa Sawit Mentah]
EFB
Empty Fruit Bunch [Tandan Kosong]
FFB
Fresh Fruit Bunch [Tandan Buah Segar]
GHG
Greenhouse Gas [Gas Rumah Kaca]
HCV
High Conservation Value [Nilai Konservasi Tinggi]
KER
Kernel Extraction Rate [Tingkat Ekstrasi Kernel]
LUC
Land Use Change [Perubahan Tata Guna Lahan]
OER
Oil Extraction Rate [Tingkat Ekstrasi Minyak]
PK
Palm Kernel [Inti Sawit]
PKE
Palm Kernel Expeller [Produk Samping Inti Sawit]
PKO
Palm Kernel Oil [Minyak Inti Kelapa Sawit]
PKS
Palm Kernel Shell [Cangkang Sawit]
POME
Palm Oil Mill Effluent [Limbah Cair Pabrik Minyak Sawit]
RSPO
Roundtable on Sustainable Palm Oil
RSPO-GUI-T04-001 V2.0 IND
3
Daftar Istilah Istilah Supplier Pihak Ketiga Tanaman Tahunan/Tanaman Pangan Hutan Terganggu Padang rumput Perkebunan Kelompok
Tutupan Lahan Tata Guna Lahan Lainnya
Petani Penggarap Perkebunan Sendiri Tanah gambut
Semak Belukar Petani Kecil
Tanaman pohon Hutan Tak Terganggu
RSPO-GUI-T04-001 V2.0 IND
Batasan Supplier BTS lainnya seperti petani atau petani penggarap mandiri yang tidak dimiliki atau dikelola Perusahaan atau Perusahaan Induk Pabrik. Kawasan terbuka, yang biasanya dikelola secara intensif untuk tanaman baris seperti jagung, nanas, ketela, pisang dan padi. Kawasan hutan alam yang areal hutannya dibersihkan untuk pembuatan jalur angkutan kayu tebangan. Areal lahan yang ditumbuhi rerumputan. Areal perkebunan berdekatan milik perusahaan atau perusahaan induk yang sama dan kadang-kadang memasok BTS ke pabrik. Meskipun, kadang tidak sesuai standard pabrik. Jenis vegetasi, batuan, air atau permukaan buatan lainnya yang menutup permukaan bumi – istilah ini dipakai dalam dokumen NPP Untuk tujuan penghitungan emisi dari konversi lahan, tata guna lahan lainnya mengacu ke jalan, saluran dan komplek pabrik (termasuk fasilitas pengolahan POME). Catatan, tidak termasuk lahan yang digunakan untuk fasilitas sosial (mis. mes pekerja, tempat rekreasi pegawai, sekolah, klinik, tempat peribadatan, dll). Petani dengan luas areal perkebunan lebih dari 50 ha. Pemasok utama pabrik milik perusahaan yang sama. Tanah gambut utama (histosol) yang ditetapkan sebagai tanah organik berkadar organik lebih dari 65% dan berada di kedalaman 50 cm atau lebih (lihat Panduan RSPO tentang BMP mengenai Budidaya Kelapa Sawit di Lahan Gambut) Tanaman kecil dan semak-semak. Petani kelapa sawit, kadang menanam juga tanaman lain untuk keperluan sendiri di mana sebagian besar tenaga kerjanya berasal dari anggota keluarga dan lahannya merupakan sumber mata pencaharian utama. Biasanya lahan yang ditanami kelapa sawit tidak lebih dari 50 ha. Petani dengan lahan garapan kurang dari 50 ha. Termasuk karet, kelapa, kakao di bawah pohon pelindung, perkebunan acacia mangium dan sistem agroforestry lainnya. Hutan alam dengan kanopi masih lebat; tidak ada tanda-tanda pembangunan jalur angkutan kayu tebangan
4
Bagian 1: Instalasi PalmGHG Version 3 1. Tersedia dua perangkat installer PalmGHG V3 yang dapat diunduh (download) dari situs RSPO http://www.rspo.org/certification/palm-ghg-calculator. i.
PalmGHG V3.0.1 (Existing User-LiteFile) (16MB) – Installer ini untuk pengguna yang sudah memasang atau menginstall PalmGHD di komputernya. Artinya hanya sebagai perangkat lunak pendukung untuk menjalankan PalmGHD yang sudah terpasang (melalui PalmGHG V2). Oleh karena itu, tidak diperlukan installer lengkap.
ii.
PalmGHG V3.0.1 (New User-MainFile) (42MB) – Bagi pengguna baru yang belum memasang PalmGHG V2 wajib mengunduh (download) versi lengkapnya untuk instalasi. PalmGHG membutuhkan.Net Framework 4 dan Microsoft Access Database Engine agar bisa berjalan. The Microsoft Access Database Engine sudah disertakan di full installer. Karena banyak komputer sudah memiliki.Net Framework 4 sebagai bagian dari system operasi Windows, memang sengaja tidak dibuat paket Full Installer, maksudnya agar ukuran file yang harus diunduh (download) tidak terlalu besar. Apabila belum memiliki installer.Net Framework 4, silahkan mengunduh atau menginstall secara gratis dari sumber lain.
2. Uninstall PalmGHG V2 dari komputer anda. 3. Download installer PlamGHG yang diperlukan dari situs RSPO. 4. Untuk menginstall PalmGHG V3.0.1 (Existing User-LiteFile) (16MB) i. Klik installer PlamGHG yang sudah diunduh. Akan muncul tampilan setup wizard yang memandu proses instalasi. Klik Next untuk melanjutkan.
RSPO-GUI-T04-001 V2.0 IND
5
ii.
Pilih Destination Folder atau Folder Tujuan untuk PalmGHG V3 dengan meng-klik Browse. Kemudian klik Next untuk melanjutkan.
iii.
Klik Next untuk memastikan instalasi.
iv.
Klik Close untuk mengakhiri proses instalasi.
v.
Setelah diinstall, muncul ikon PalmGHG di desktop anda seperti tampak di bawah ini.
RSPO-GUI-T04-001 V2.0 IND
6
5. Untuk menginstall PalmGHG V3.0.1 (New User-MainFile) (42MB) i. Jalankan (run) installer. Muncul tampilan setup wizard yang akan memandu proses instalasi dan akan memastikan apakah persyaratan untuk menjalankan PalmGHG sudah terpenuhi. Klik “Next”.
ii.
Jika ada program yang kurang, pengguna akan diminta menginstalnya. Klik “Next” untuk install.
RSPO-GUI-T04-001 V2.0 IND
7
iii.
Selanjutnya Microsoft Access database engine 2010 Installation Wizard akan berjalan. Ikuti langkah-langkah yang diminta oleh setup wizard untuk menyelesaikan instalasi Access database engine.
iv.
Begitu selesai, anda diminta menginstal PalmGHG. Pilih foler tujuan yang dikehendaki dan klik tombol “install” untuk menyelesaikan instalasi.
v.
Setelah instalasi selesai, muncul ikon PlamGHG di desktop seperti tampak di bawah ini.
6. Pastikan kompatibilitas setting. Ini sangat penting memasikan agar PalmGHG dapat berjalan optimal. Untuk menyetel kompatibilitas setting-an, klik kanan ikon PlamGHGV3, dan klik “Properties”. Klik tab “Compatibility” dan pilih Window 7 sebagai moda paling kompatibel untuk menjalankan PalmGHG. Pilih opsi “Run this programme as an administrator’. Klik Apply and OK untuk menyimpan setting.
RSPO-GUI-T04-001 V2.0 IND
8
7. Dobel klik ikon PalmGHGV3 untuk memulai menggunakan mesin kalkulator ini. Catatan Penting! Apabila pengguna ingin membuat laporan dengan memakai PalmGHG Calculation Options yang berbeda, perlu diketahui bahwa setiap kali memakai opsi kalkulasi yang berbeda, semua laporan ringkasan kebun (estate) harus dibuat terlebih dulu sebelum mulai membuat Laporan Ringkasan Pabrik.
RSPO-GUI-T04-001 V2.0 IND
9
Bagian 2: Bagi Pengguna Baru PalmGHG (Mill)
RSPO-GUI-T04-001 V2.0 IND
10
2.1 Membuat Database Baru 1. Untuk membuat database baru, klik “Main Menu”, kemudian “New”
2. Beri nama file database yang baru tersebut dan simpan di folder yang dipilih.
3. Klik ‘Database” untuk membuka Database Form bagi database yang baru saja dibuat.
4. Pilih Mill (pabrik) sebagai jenis Database dan mulailah memasukkan informasi yang diperlukan. Field input yang bertanda * wajib diisi. Tip: Jika menjumpainya, klik tanda untuk mendapatkan informasi dari kotak info yang tersedia. RSPO-GUI-T04-001 V2.0 IND
11
5. Pilih opsi PalmGHG Calculation yang dikehendaki. Perlu diketahui, opsi ‘Exclude LUC Emission” sudah tidak bisa lagi dipakai untuk pelaporan setelah tanggal 31 Desember 2016. 6. Klik ‘Save’ untuk menyimpan. 7. Ketika database sudah disimpan (save), pengguna secara otomatis dibawa ke halaman seperti tampak di bawah ini.
2.2 Menetapkan Nilai-Nilai Default (Default Values) Sebelum memulai pemasukkan data atau data entry, sebaiknya pastikan terlebih dulu Default Values yang akan digunakan pada PalmGHG calculation. 1. Klik ‘Default Values’ untuk menuju bagian Default Values. Default Values diatur dalam 6 tab berbeda: Plantation, Mill, Fertiliser, Land Use/Land Cover, Crop Sequestration, Peat. 2. PalmGHG memberi sejumlah kebebasan bagi penggunanya untuk memasukkan nilai-nilai yang diinginkan (custom values) yang lebih mewakili kondisi operasi mereka untuk beberapa parameter tertentu. Parameter yang bisa diubah sesuai kebutuhan pengguna ini (customized) ditunjukkan
RSPO-GUI-T04-001 V2.0 IND
12
dengan ikon , artinya parameternya ditetapkan oleh RSPO dan untuk parameter yang tidak dapat diubah oleh pengguna diberi tanda 3. Jenis Bahan Bakar. Jika menggunakan bioethanol atau biodiesel, pada tab Plantation, pengguna bisa memasukkan faktor-faktor custom default emission untuk jenis bahan bakarnya dengan mengklik tombol . Setelah itu muncul kotak Pop. Masukkan nilai faktor emisi dan sebutkan acuan nilai yang diberikan. Klik “Save” untuk menyimpan.
4. Electricity Emission Coefficient. Pada Tab Mill, klik tanda di baris Electricity Emission Coefficient atau Koefisien Emisi Listrik untuk melihat daftar nilainya menurut negara dan pilih nilai yang sesuai dengan operasi anda. Klik . Masukkan nilai negara yang dipilih dan pada kotak Reference ketikkan ‘daftar nilai default PalmGHG (nama Negara)”. Pengguna juga dapat memasukkan nilainilai default lainnya yang diambil dari instansi pemerintah terkait. Akan tetapi, pastikan terlebih dulu bahwa satuan yang dipakai sudah tepat dan referensinya juga diberikan. Klik ‘Save’ untuk menyimpan.
RSPO-GUI-T04-001 V2.0 IND
13
5. Additional fertilisers (bila perlu). Untuk menambahkan pupuk baru ke daftar default, cari tab Fertilizer dan klik ‘Add’. Masukkan informasi yang diperlukan, jika ada. Sebutkan sumber N, P dan K dari dropdown menu, jika tahu. Klik ‘Save’ untuk menyimpan.
RSPO-GUI-T04-001 V2.0 IND
14
6. Additional land use/land cover types (bila perlu). Cari tab Land use/land cover dan klik ‘Add’. Masukkan jenis tata guna lahan/tutupan lahan baru dan stok karbon terkaitnya (tC/ha) serta sumber referensinya. Klik ‘Save’ untuk menyimpan.
7. Peat emission factor atau faktor emisi tanah gambut. PalmGHG menggunakan default 0.91 tCO2e/ha per tahun untuk setiap cm drainase. Pengguna dapat memasukkan default lain dengan ketentuan nilainya didukung oleh sumber referensi yang terpercaya dan sudah dipublikasikan. Sebutkan sumber referensi di kotak ‘Remarks’ atau catatan.
8. Setelah serangkaian nilai default yang akan digunakan untuk database baru sudah dipastikan, pengguna dapat memasukkan data atau data entry untuk estates atau lahan perkebunannya dan pabriknya.
RSPO-GUI-T04-001 V2.0 IND
15
2.3 Data Entry Baru 2.3.1 Operasi Kebun 1. Klik ‘Data Input’ dan mulai melakukan data entry pada tab FBB (BTS). 2. Pasokan dan produksi BTS. i. Untuk menambahkan sumber pasokan BTS baru, di Tab FBB, klik tombol ‘Add’ dan isikan informasi yang diperlukan. Klik tanda untuk mengetahui kategorinya ‘own’ atau milik sendiri, ‘group’ atau kelompok dan ‘3rd party’ atau pihak ketiga. Klik ‘Save’ untuk menyimpan.
ii.
Untuk kembali dan edit ‘FFB Supply Information Form’, klik angka di sebelah FFB supply source.
iii.
Klik untuk membuka ‘FFB Supplier Input Form’ seperti tampak di bawah. Klik ‘Save’ jika seluruh volume produksi BTS dikirim ke pabrik.
RSPO-GUI-T04-001 V2.0 IND
16
iv.
Apabila ada sebagian volume produksi BTS yang dialihkan ke pabrik lain atau pusat pengumpulan lainnya, sebutkan berapa jumlah BTS yang dialihkan tadi dan kemana.
v.
Apabila anda sudah memilih jenis pemasok BTS, yaitu: ‘own’ artinya milik sendiri atau ‘group’ yang artinya secara berkelompok, lanjutkan ke tab ‘Planting Data’, ikuti langkah vi berikut dan lompati langkah * pada langkah ‘v’ ini. *Apabila anda menyebutkan pemasok BTS sebagai ‘3rd party’ atau pihak ketiga, lanjutkan ke tab ‘3rd party’ dan sebutkan apakah anda memiliki data lengkap pemasok atau supplier tadi. Memiliki data lengkap artinya tersedia informasi seputar lahan perkebunan, sejarah budidaya perkebunannya, penggunaan pupuk, penggunaan bahan bakar, dll. Jika data lengkap ini tersedia, pilih ‘yes’ dan lanjutkan ke tab ‘Planting Data’, ikuti langkah vi berikut ini. *Apabila tidak tersedia data lengkap, pilih ‘no’ dan sebutkan estimasi tCO2/fBTS. Pengguna dapat menggunakan estimasi emisi pemasok pihak ketiga berdasarkan ratarata nasional (jika ada); emisi rata-rata tertimbang milik sendiri dan data lain yang ada. Sebutkan berapa emisi (tCO2e/tBTS) yang diperkirakan di kotak ‘Reference/data source’. *Perlu diketahui jika emisi rata-rata tertimbang milik sendiri yang dipakai, jangan diisi nilai sekuestrasi konservasinya. Ini karena kemungkinan besar pemasok pihak ketiga, apalagi berstatus sebagai petani kecil mandiri, tidak memiliki lahan konservasi seperti halnya sebuah perusahaan perkebunan. Klik ‘Save’ untuk menyimpan.
vi.
RSPO-GUI-T04-001 V2.0 IND
17
Jika dipilih ‘No’, tab data input lainnya akan hilang.
vii.
Pada tab ‘Planting Data’, isikan informasi terkait di tabel yang sudah disediakan oleh planting block atau blok tanaman. Pengguna juga perlu mengisikan luas lahan konservasinya (HCV dan lahan cadangan konservasi lainnya) di tab ‘Planting Data’. Sebutkan apakah lahan konservasinya itu tergolong ‘Forested’ atau dihutankan atau ‘Non-forested’ yang artinya tidak dihutankan berdasarkan uraian yang diberikan (Anda dapat melihatnya dengan meng-klik ‘Conservation Type’).
viii.
Pengguna, jika mau, dapat memasukkan data perkebunannya secara langsung ke PalmGHG atau ke sebuah template Excel. Untuk menggunakan template Excel, klik “Download Template’ dan simpan ke folder yang dipilih. Buka template yang sudah diunduh tadi dan mulai mengisikan data perkebunan. Jika sudah selesai, anda dapat mengunggah (upload) template Excel yang sudah diisi tadi ke PalmGHG dengan meng-klik ‘Upload’.
ix.
Sekarang pengguna harus memasukkan estimasi areal lahan yang dibersihkan untuk jalan, saluran dan pabrik (termasuk fasilitas pengolahan POME) secara proporsional terhadap total areal tanam konsesi. Perlu dicatat, lahan yang dibersihkan untuk sarana sosial (mis. mes pekerja, sarana rekreasi pegawai, sekolah, klinik, tempat ibadah, dll.) tidak termasuk di sini. Jika belum memiliki estimasi sendiri, RSPO merekomendasikan default sebesar 5,5% yang akan muncul secara otomatis di PalmGHG. Pengguna diperbolehkan memasukkan nilai % berdasarkan datanya sendiri. Pengguna juga perlu menjelaskan bagaimana memperoleh estimasi % tersebut di kotak ‘User Comment’.
RSPO-GUI-T04-001 V2.0 IND
18
x.
Begitu semua informasi di tab ‘Planting Data’ sudah dipastikan benar, klik ‘Save’ dan lanjutkan ke tab Fertiliser’.
xi.
Pengguna perlu memberikan informasi mengenai sumber fertilizer atau pupuknya serta jumlah yang dipakainya. Sebutkan pelabuhan asal dan pelabuhan lokal beserta estimasi jarak angkutan laut antar pelabuhan tadi (dalam km). Juga sebutkan jarak angkutan darat antara pelabuhan setempat dan areal pergudangan pupuk.
xii.
Begitu semua informasi dari berbagai sumber sudah dilengkapi, klik tab ‘Fertiliser Consumption’. Pilih jenis pupuk dari dropdown menu dan sebutkan jumlah pupuk yang dipakai.
RSPO-GUI-T04-001 V2.0 IND
19
Setiap penambahan jenis pupuk baru di bagian default value, akan ditambahkan ke di dropdown menu.
xiii.
Begitu semua informasi di tab ‘Fertiliser’ sudah dipastikan kebenarannya, klik ‘Save’ and lanjutkan ke tab ‘Field Fuel’.
xiv.
Di tab Field Fuel, pilih jenis bahan bakar dari dropdown menu dan masukkan nilai volume bahan bakar yang dipakai. Jika anda memasukkan nilai sendiri untuk biodiesel atau bioethanol di bagian default value, maka nilai tadi akan ditambahkan di dropdown menu.
xv.
Apabila disebutkan ada lahan tanaman di lahan gambut (lihat tab Planting Data), semua blok tanaman di lahan gambut secara otomatis akan dipindahkan ke tab Peat. Selanjutnya anda diminta menyebutkan jenis pengelolaan air yang diterapkan dan tingkat airnya. PalmGHG menyediakan tiga tingkat air default berdasarkan jenis pengelolaan airnya. Klik untuk melihat uraian default yang ada. Pengguna disarankan memiliki pengukuran aktual dan menyampaikan data pengukuran yang aktual pula.
RSPO-GUI-T04-001 V2.0 IND
20
xvi.
‘Crop sequestration’ atau sekuestrasi tanaman didasarkan pada data yang diperoleh dari OPRODSIM & OPCABSIM. Terdapat dua asumsi pertumbuhan. Untuk operasi komersial, pilih ‘Vigorous Growth’. Data pertumbuhan dapat diubah apabila pengguna memiliki data pertumbuhan kelapa sawit yang lebih cocok. Setiap perubahan wajib disertai referensi yang tepat. Untuk penggunaan data sendiri, klik ‘Custom Profile’. Klik ‘Save’ untuk menyimpan.
xvii.
Total areal konservasi yang masuk kategori ‘Forested’ (dari tab Planting Data) akan muncul di tab Conservation. Hanya areal ‘Forested’ yang akan dihitung untuk sekuestrasi. Default regional juga sudah diberikan di PalmGHG, klik untuk melihat informasinya. Begitu nilai default sudah diisikan, klik ‘Save’ untuk menyimpan.
RSPO-GUI-T04-001 V2.0 IND
21
xviii.
Lanjutkan ke tab Summary untuk melihat ringkasan emisi lapangan bagi pemasok BTS.
Apabila hanya sebagian produksi BTS yang dikirim ke pabrik, alokasi emisi ke pabrik tersebut juga harus disesuaikan.
xix.
Ulangi langkah i sampai xvii untuk semua pemasok BTS ke pabrik.
RSPO-GUI-T04-001 V2.0 IND
22
2.3.2 Operasi Pabrik i.
Setelah mengisi semua data menyangkut pasokan dan produksi BTS, pengguna dapat melanjutkan memasukkan informasi terkait operasi pabrik.
ii.
Lanjutkan ke tab ‘Extraction’. Isikan volume CPO dan PK yang dihasilkan untuk tahun bersangkutan. OER dan KER akan dihitung secara otomatis. Klik ‘Save’.
iii.
Tab ‘PK Crushing’: Operasi PK crushing di luar lingkup Kriteria 5.6 dan RSPO P&C 2013. Perusahaan tidak perlu menggunakan fungsi ini untuk kepatuhan auditingnya. Jika perusahaan ingin memakainya untuk keperluan lain, emisi yang ditetapkan PK dari sumber eksternal hanya dapat diperoleh jika pemasok PK-nya menggunakan perangkat GHG mirip PalmGHG ini. Jika informasi emisi dari pemasok PK eksternal tidak tersedia, perusahaan dapat mengasumsikan sementara bahwa emisi dari PK eksternal mirip dengan miliknya. Tetapi, untuk meningkatkan akurasi, lakukan langkah-langkah sedemikian rupa agar kualitas data dari pemasok PK eksternal meningkat. Apabila perusahaan ingin memperkirakan emisi fasilitas PK crushing-nya, klik ‘yes’ di tab PK Crushing dan isikan informasi terkaitnya, kemudian klik ‘Save’. *Perlu diketahui: I. PalmGHG mengasumsikan bahwa PK crusher berada di lokasi sama dengan pabrik dan pemasok. Oleh karena itu, PK dari sumber eksternal perlu memiliki emisi angkutannya (dari daerah asal ke instalasi kernel crushing) yang dimasukkan di emisi yang ditetapkan; dan II. Apabila emisi PK dari sumber eksternal ditetapkan berdasarkan emisi PK sendiri, ambil pendekatan konservatif di mana sekuestrasi konservasi dari penyishihan pasokannya sendiri tidak diperhitungkan.
RSPO-GUI-T04-001 V2.0 IND
23
iv.
Pada Tab PKS, sebutkan apakah PKS dijual di tempat lain untuk produksi energy. Jika tidak, isikan angka ‘0’. Pastikan ada bukti pendukung bahwa PKS yang dijual benar-benar untuk produksi energy. Klik ‘Save’ untuk menyelesaikan proses dan lanjutkan ke tab POME.
v.
Pada PalmGHG ini terdapat dua opsi untuk estimasi emisi dari POME. Pilihannya tergantung pada data volume produksi POME dan nilai COD sebelum dan sesudah digesti anerobic.
RSPO-GUI-T04-001 V2.0 IND
24
Jika tersedia datanya, pilih ‘yes’. Pengguna perlu mengisikan volume POME yang dihasilkan, persentase POME yang dialihkan ke kompos (jika ada) dan sebutkan metode pengolahan POME (mis. pengolahan konvensional lewat kolam anerobic, methane capture). Nilai COD sebelum dan sesudah pengolahan anaerobic juga perlu diisikan.
Jika data tidak tersedia, pilih ‘no’. Pengguna hanya perlu mengisikan persentase POME yang diubah menjadi kompos (jika ada) dan sebutkan metode pengolahannya (mis. pengolahan konvensional lewat kolam anerobic, methane capture). Volume produksi POME dan emisi methane diestimasikan menggunakan faktor default PalmGHG.
RSPO-GUI-T04-001 V2.0 IND
25
vi.
Begitu tab POME sudah selesai diisi, klik ‘Save’ dan lanjutkan ke tab ‘Electricity’. Pengguna harus memiliki data konsumsi listrik menurut pabrik dan data listrik lebih yang dihasilkan pabrik dan dialirkan ke mes pekerja atau ke jaringan Perusahaan Listrik. Klik ‘Save’ dan lanjutkan ke tab Mill Fuel.
RSPO-GUI-T04-001 V2.0 IND
26
vii.
Sebutkan jenis bahan bakar yang dipakai dan volumenya. Perlu dicatat, anda harus memisahkan volume bahan bakar untuk pabrik pengolahan BTS dengan PK crushing (jika mengoperasikan kernel crusher). Hal ini dapat dilakukan dengan cara memilih di dropdown menu. Klik ‘Save’ dan lanjutkan ke EFB.
viii.
Pada tab EFB, sebutkan volume EFB (dalam persen) yang digunakan untuk kompos, dijual untuk pembangkit listrik dan dikirim balik ke lapangan berbentuk serasah. Klik ‘Save’ jika sudah selesai dan lanjutkan ke tab Compost.
ix.
Jika digunakan kompos, sebutkan volume yang dipakai dan kadar N (%). Perlu dicatat, baik volume dan kadar %N harus diisikan berdasarkan berat segarnya. Klik ‘Save’ untuk menyimpan.
RSPO-GUI-T04-001 V2.0 IND
27
x.
Begitu semua tab sudah selesai diisi dan disimpan (save), lanjutkan ke Summary (Mill) untuk melihat hasilnya.
2.4 Laporan Ringkasan
RSPO-GUI-T04-001 V2.0 IND
28
RSPO-GUI-T04-001 V2.0 IND
29
Bagian 3: Untuk Pengguna Baru PalmGHG (No Mill) 3.1 Membuat Database Baru 1. Untuk membuat database baru, klik ‘Main Menu’, diikuti ‘New’.
2. Beri nama file database baru yang akan dibuat dan simpan di folder yang dikehendaki.
3. Klik Database untuk membuka formulir isian database.
RSPO-GUI-T04-001 V2.0 IND
30
4. Pilih ‘No Mill’ sebagai jenis Database dan lanjutkan dengan mengisikan informasi yang diperlukan. Pilih “Group” apabila anda merupakan bagian dari sekelompok petani kecil (baik sebagai petani kecil mandiri, petani kecil binaan atau petani penggarap) yang akan disertifikasi berdasarkan sebuah sertifikat yang dikelola oleh Group Manager. Pilih “Outgrower (single)” jika ada adalah seorang petani perorangan dengan luas areal perkebunan lebih dari 50 ha dan bukan merupakan bagian dari ‘Group’, tetapi ingin diakui di bawah Sertifikat Group sebagai satu kesatuan sebuah group. Field input bertanda * wajib diisi. Tip: jika menjumpainya, klik tanda untuk mendapatkan informasi dari kotak info yang disediakan.
5. Pilih opsi kalkulasi PalmGHG yang dikehendaki. Perlu dicatat, opsi ‘Exclude LUC Emission’ tidak lagi digunakan untuk pelaporan setelah tanggal 31 Desember 2016. 6. Klik ‘Save’ untuk menyimpan.
3.2 Menetapkan Nilai-Nilai Default (Default Values) Sebelum memulai data entry atau memasukkan data, pastikan Nilai-Nilai Default yang akan dipakai dalam kalkulasi PalmGHG ini. Lihat bagian 2.2 di halaman XX Panduan ini untuk mengetahui bagaimana menambahkan nilai default baru langkah demi langkah. Catatan: Pengguna tanpa pabrik tidak perlu mengatur nilai-nilai default di tab Mill, misalnya Electricity emission co-efficient. Setelah semua nilai default yang akan digunakan untuk membuat database baru sudah dipastikan, pengguna bisa mulai memasukkan data perkebunannya (data entry).
RSPO-GUI-T04-001 V2.0 IND
31
3.3 Data Entry Baru 1. Begitu anda meng-klik ‘save’ ke database anda dan menutup pop-up ‘Info box’, secara otomatis anda akan dibawa ke Data Input atau pemasukan data.
Jika tidak, klik ‘Data Input’ dan mulai data entry anda dengan tab FFB.
2. Pasokan dan Produksi BTS i. Untuk menambahkan sumber pasokan BTS baru, di tab FBB, klik tombol ‘Add’ dan isikan informasi yang diperlukan. Untuk petani kecil kelompok, tergantung pada ukuran kelompoknya, Group Manager dapat memilih memasukkan semua anggotanya di kelompok sebagai satu sumber per satu petani kecil atau membaginya menjadi beberapa subgroup. Begitu informasi terkaitnya sudah diisikan, klik ‘save’ untuk menyimpan data.
RSPO-GUI-T04-001 V2.0 IND
32
ii.
Klik untuk membuka Lembar Input Data Pemasok BTS atau FFB Supplier Input Form seperti tampak di bawah ini.
RSPO-GUI-T04-001 V2.0 IND
33
iii.
Periksa kembali angka produksi BTS dan klik ‘Save’ untuk melanjutkan.
iv.
Tab 3rd Party Supplier tidak berlaku untuk database ‘No Mill’ atau tanpa pabrik. Semua kolom input data dikunci sehingga tidak dapat diubah. Abaikan dan langsung lanjutkan ke tab ‘Planting Data’. Isikan informasi terkait di tabel yang sudah disediakan menurut petani kecil perorangan. Pengguna juga perlu mengisikan lahan konservasinya (HCV dan lahan cadangan konservasi lainnya) di tab ‘Planting Data’. Sebutkan apakah areal konservasi termasuk ‘Forested’ atau ‘Non-Forested’ berdasarkan uraian yang diberikan (anda dapat memilih dengan meng-klik ‘Conservation Type’).
RSPO-GUI-T04-001 V2.0 IND
34
Pengguna, jika mau, dapat memasukkan data perkebunannya secara langsung ke PalmGHG atau ke sebuah template Excel. Untuk menggunakan template Excel, klik “Download Template’ dan simpan ke folder yang dipilih. Buka template yang sudah diunduh tadi dan mulai mengisikan data perkebunan. Jika sudah selesai, anda dapat mengunggah (upload) template Excel yang sudah diisi ke PalmGHG dengan meng-klik ‘Upload’ dan kemudian memilih file excel database anda.
Tentukan % total areal yg. ditanam di lahan gambut
v.
Sekarang pengguna harus memasukkan estimasi areal lahan yang dibersihkan untuk jalan, saluran dan pabrik (termasuk fasilitas pengolahan POME) secara proporsional terhadap total areal tanam konsesi. Perlu dicatat, lahan yang dibersihkan untuk sarana sosial (mis. mes pekerja, sarana rekreasi pegawai, sekolah, klinik, tempat ibadah, dll.) tidak termasuk di sini. Jika belum memiliki estimasi sendiri, RSPO merekomendasikan default sebesar 5,5% yang akan muncul secara otomatis di PalmGHG. Pengguna diperbolehkan memasukkan nilai % berdasarkan datanya sendiri. Namun, pengguna wajib menjelaskan bagaimana memperoleh estimasi % tersebut di kotak ‘User Comment’.
RSPO-GUI-T04-001 V2.0 IND
35
vi.
Begitu semua informasi di tab Planting Data sudah dipastikan kebenarannya, klik ‘Save’ dan lanjutkan ke tab berikutnya yang ada di Kalkulator. Perlu dicatat, data yang harus dimasukkan (input) ke langkah-langkah berikut ini sangat tergantung pada struktur pengelompokan (struktur pemasok BTS) di tab Planting Data. Skenario 1: Apabila pemasok BTS-nya adalah petani perorangan; Tab Planting Data diterima oleh blok perkebunan perorangan yang digarap oleh petani secara perorangan pula. Kemudian, lanjutkan dengan langkah berikut berdasarkan data dari setiap petani perorangan. Skenario 2: Jika beberapa petani dikelompokkan dalam satu kelompok pemasok BTS (mis. sub-group 1); tab Planting Data akan diterima oleh data perkebunan petani perorangan (lihat screenshot pertama langkah iv). Kemudian diisikan data kelompok melalui langkah-langkah berikut untuk tab fertiliser dan fuel (yaitu data mengenai pemakaian pupuk didasarkan pada total pupuk yang dipakai seluruh petani di Sub-Group 1).
vii.
Lanjutkan ke Tab Fertiliser. Pengguna wajib menyampaikan informasi sumber pupuk yang mereka pakai maupun jumlahnya. Sebutkan pelabuhan asal dan pelabuhan lokal berserta estimasi jarak angkutan laut antar pelabuhan (dalam km). Jika jarak angkutan laut dan pelabuhan asal tidak diketahui, anda dapat menggunakan nilai default 6000km. Sebutkan pula jarak angkutan darat antara pelabuhan setempat dengan areal pergudangan pupuk. Begitu semua data sumber pupuk sudah diisikan, klik ‘Save’.
RSPO-GUI-T04-001 V2.0 IND
36
viii.
Begitu semua informasi berbagai sumber sudah diisikan, klik tab Fertiliser Consumption. Pilih jenis pupuk dari dropdown menu dan sebutkan jumlah yang dipakai. Setiap penambahan jenis pupuk baru di bagian nilai default akan ditampilkan di dropdown menu untuk seleksi nantinya. Klik ‘Save’ begitu semua data sudah diisikan.
Setiap penambahan jenis pupuk baru di bagian default value, akan ditambahkan ke di dropdown menu.
ix.
Pada tab Field Fuel, pilih jenis bahan bakar dari dropdown menu dan isikan volume konsumsinya. Jika anda mengisikan nilai anda sendiri untuk biodiesel atau bioethanol di bagian default value maka nilai tersebut akan muncul di dropdown menu.
RSPO-GUI-T04-001 V2.0 IND
37
x.
Apabila disebutkan ada lahan tanaman di lahan gambut (lihat tab Planting Data), semua blok tanaman di lahan gambut secara otomatis akan dipindahkan ke tab Peat. Selanjutnya anda diminta menyebutkan jenis pengelolaan air yang diterapkan dan tingkat airnya. PalmGHG menyediakan tiga tingkat air default berdasarkan jenis pengelolaan airnya. Klik untuk melihat uraian default yang ada. Pengguna disarankan memiliki pengukuran aktual dan menyampaikan data pengukuran yang aktual pula
xi.
‘Crop sequestration’ atau sekuestrasi tanaman didasarkan pada data yang diperoleh dari OPRODSIM & OPCABSIM. Terdapat dua asumsi pertumbuhan. Untuk operasi petani kecil dan petani penggarap, pilih ‘Average Growth’. Data pertumbuhan dapat diubah apabila pengguna memiliki data pertumbuhan kelapa sawit yang lebih cocok. Setiap perubahan wajib disertai referensi yang tepat. Untuk penggunaan data sendiri, klik ‘Custom Profile’. Klik ‘Save’ untuk menyimpan dan lanjutkan dengan Tab Conservation.
RSPO-GUI-T04-001 V2.0 IND
38
xii.
Total areal konservasi yang masuk kategori ‘Forested’ (dari tab Planting Data) akan muncul di tab Conservation. Hanya areal ‘Forested’ yang akan dihitung untuk sekuestrasi. Default regional juga sudah diberikan di PalmGHG, klik untuk melihat informasinya. Begitu nilai default sudah diisikan, klik ‘Save’ untuk menyimpan.
xiii.
Begitu semua data pemasok BTS sudah diisikan, klik tab Summary untuk melihat ringkasan emisi lapangan untuk pemasok BTS bersangkutan.
RSPO-GUI-T04-001 V2.0 IND
39
xiv.
Ulangi langkah i sampai xiv untuk pemasok BTS lainnya yang termasuk dalam group. Begitu input data untuk seluruh pemasok BTS selesai, semua pemasok BTS akan muncul di tab Source of Fresh Fruit Bunch (FFB) atau Sumber BTS. Klik tab Summary (No Mill) untuk melihat hasil laporan ringkasan kelompok.
RSPO-GUI-T04-001 V2.0 IND
40
3.4 Laporan Ringkasan
RSPO-GUI-T04-001 V2.0 IND
41
Bagian 4: Untuk Pengguna Lama PalmGHG V2 4.1 Mengubah database PalmGHGV2 ke V3 Untuk membuka file PalmGHG V2 dengan V3, maka file tersebut harus dikonversikan terlebih dulu. Klik ‘Convert’. Dari kotak pop-up Convert Database, pilih file database V2 yang ingin dikonversi dengan meng-klik tombol Browse yang ada di sebelah Source. Beri nama file database yang baru dikonversikan dan pilih folder tujuan yang dikehendaki untuk file database yang sudah anda konversikan tadi. Klik Convert.
Pop-up kotak info atau info box akan muncul begitu database anda sudah dikonversi. Tutup kotak info tadi.
Begitu kotak info ditutup, klik ‘open’ di Main Menu untuk membuka file database yang baru saja dikonversi.
RSPO-GUI-T04-001 V2.0 IND
42
4.2 Menetapkan Nilai-Nilai Default (Default Values) Karena adanya beberapa perubahan struktural dan kalkulasi antara PalmGHG Version 2 and Version 3, akibatnya beberapa nilai default yang ditetapkan sendiri (customized) dan ditambahkan oleh pengguna di database V2 secara otomatis ada yang langsung berubah tetapi ada pula yang tidak. Untuk itu sebaiknya dilakukan penyesuaian dan pengecekan silang atas data input yang ada. 1. Electricity Emission Factor atau faktor emisi listrik. Perlu diketahui bahwa pada V3, satuan yang digunakan adalah satuan yang dipakai di V2. Kini tersedia daftar faktor emisi menurut negara. Pada tab Mill, clik tanda di baris Electricity Emission Coefficient untuk melihat daftar nilai sesuai negaranya dan pilih nilai yang cocok untuk operasi anda.
Klik tanda . Isikan nilai negara yang dipilih dan di kotak Reference ketikkan ‘PalmGHG default value list’. Pengguna juga bisa menggunakan nilai default lainnya yang diambil dari instansi pemerintah. Namun, pastikan untuk mengecek apakah satuan yang digunakan sesuai dengan yang ada di referensi. Klik ‘Save’ untuk menyimpan.
RSPO-GUI-T04-001 V2.0 IND
43
2. Pupuk tambahan (bila diperlukan). Informasi dari V2 secara otomatis akan dibawa ke V3. Tetapi, pengguna dianjurkan untuk mengecek dan memutakhirkan (update) informasinya sebagaimana diperlukan. 3. Additional Land Use/Cover Land Types atau Jenis Tata Guna Lahan/Tutupan Lahan Tambahan. Mengingat adanya beberapa perbedaan antara PalmGHG V2 dan PalmGHG V3, maka setiap jenis tata guna lahan/tutupan lahan baru yang ditambahkan di database V2 tidak akan disertakan ketika dikonvensi ke V3. Untuk itu pengguna harus mengisikan kembali informasinya. Pilih tab ‘Land Use/Land Cover’ dan klik ‘Add’. Isikan jenis tata guna lahan/tutupan lahan baru dan stok karbon-nya (tC/ha) dan sumber referensinya. Klik ‘Save’ untuk menyimpan. 4. Untuk keterangan lebih lanjut lihat Bagian 2.2.
4.3 Memutakhirkan (Update) Data Entry 1. Klik ‘Edit Database’. Mutakhirkan tahun penilaian PalmGHG. Periksa apakah opsi PalmGHG yang benar sudah dipakai. Perlu diketahui, pengguna sudah tidak bisa lagi menggunakan opsi LUC untuk pelaporan bertanggal sesudah 31 December 2016. Pastikan semua informasinya masih valid, kemudian klik ‘Save’.
2. Lanjutkan untuk mengecek dan memutakhirkan (update) semua data pasokan BTS menurut sumbernya dan simpan semua ringkasannya. Ini merupakan langkah penting. Kalau tidak, ringkasan pabrik tidak dapat diperoleh. Mengingat perubahan-perubahan yang sudah dibuat di PalmGHG V3, maka pengguna wajib mengecek tab Planting Data dan tab POME sebelum membuat laporan ringkasan Pabrik. 3. Tab Planting Data. Jenis konservasi sudah diubah menjadi Forested (dihutankan) atau Non-Forested (tidak dihutankan) (pada PalmGHG V2, dibedakan antara HCV dan River Buffer). Pengguna dianjurkan mengecek kembali dan memutakhirkan (update) klasifikasi lahan konservasinya berdasarkan keterangan yang diberikan apakah termasuk ‘Forested’. Klik pada Conservation Type untuk melihat teks penjelasannya.
RSPO-GUI-T04-001 V2.0 IND
44
3. Sekarang pengguna harus memasukkan estimasi areal lahan yang dibersihkan untuk jalan, saluran dan pabrik (termasuk fasilitas pengolahan POME) secara proporsional terhadap total areal tanam konsesi. Perlu dicatat, lahan yang dibersihkan untuk sarana sosial (mis. mes pekerja, sarana rekreasi pegawai, sekolah, klinik, tempat ibadah, dll.) tidak termasuk di sini. Jika belum memiliki estimasi sendiri, RSPO merekomendasikan default sebesar 5,5% yang akan muncul secara otomatis di PalmGHG. Pengguna diperbolehkan memasukkan nilai % berdasarkan datanya sendiri. Pengguna juga perlu menjelaskan bagaimana memperoleh estimasi % tersebut di kotak ‘User Comment’.
4. Apabila database V2 yang digunakan untuk konversi memiliki jenis LUC tambahan, informasi ini tidak akan dipertahankan. Informasi seperti Field ID , hectarage, years of planting, dll akan dipertahankan tetapi jenis tata guna lahan/tutupan lahan baru yang ditambahkan pengguna di V2 tidak akan muncul setelah dikonversi ke V3. Pengguna harus mengisikan kembali jenis tambahan tersebut di tab Default Value (lihat Bagian 5.2) dan memilih ulang dari dropdown menu.
RSPO-GUI-T04-001 V2.0 IND
45
Pengguna harus memilih lagi jenis tata guna lahan/tutupan lahan yang baru dari dropdown menu karena informasi ini tidak akan dipertahankan secara otomatis setelah konversi
5. Tab POME. Mengingat adanya perbedaan antara PalmGHGV2 dan PalmGHGV3, akan ada field data yang kosong di tab POME sehingga harus diisi oleh pengguna setelah konversi. Pengguna harus menyebutkan volume POME (dalam %) yang dikirim untuk digesti anerobic dan kompos (bila perlu). Jika tersedia hasil pengukuran COD sebelum dan setelah digesti anaerobic, isikan nilainya. Klik ‘Save’ untuk menyimpan.
6. Untuk keterangan lebih lanjut, lihat bagian 2.3.
RSPO-GUI-T04-001 V2.0 IND
46
4.4 Laporan Ringkasan 1. Ketika semua informasi dan data sudah diperiksa, dan disimpan, pengguna dapat meng-klik Summary (Mill) untuk melihat ringkasan hasilnya.
RSPO-GUI-T04-001 V2.0 IND
47
RSPO-GUI-T04-001 V2.0 IND
48
Bagian 5: Troubleshooting 1. PalmGHG Calculator tidak bisa dijalankan. Mungkin mengalami crash sejak awalnya! PalmGHG membutuhkan .Net Framework 4 untuk dapat dijalankan. Periksa apakah perangkat lunak tadi sudah diinstal. Juga pastikan kompatibilitas (kecocokan) settingan-nya apakah sudah memenuhi persyaratan yang ditetapkan untuk menjalankan PalmGHG (lihat Bagian 2, hal. 7 Panduan ini). 2. Tidak bisa mendapatkan laporan ringkasan akhir. Muncul error message berikut ini!
Kesalahan tersebut bisa terjadi ketika tab-tab di sumber pasokan BTS ada yang tidak disimpan dengan benar. Kembali ke tab BTS and simpan informasi setiap sumber pasokan BTS dengan membuat ringkasannya masing-masing. Setelah itu, seharusnya anda bisa mendapatkan ringkasan akhirnya. 3. Bahkan setelah menyimpan tab Peat, kadang informasi di kolom ‘Water Management’ dan ‘Water Level’ ada yang hilang! Baik tab Peat dan tab Conservation dihubungkan ke tab Planting Data. Informasi di tab Planting Data secara otomatis dipindahkan ke tab Peat dan tab Conservation. Karena itu, anda pertamatama harus melakukan finalisasi dan menyimpan semua informasi yang diperlukan di tab Planting Data sebelum menginjak ke tab Peat dan tab Conservation. Oleh karena itu, setiap kali tab Planting Data di-refresh dan disimpan, tab Peat dan tab Conservation secara otomatis akan di-set ulang (reset). 4. Ketika sedang menggunakan PalmGHG, muncul pesan error berikut ini!
Kadang kesalahan kecil muncul hanya karena masalah ketidaksesuaian (compatibility). Tetapi, di sebagian kasus, untuk mengatasi masalah ini, pengguna cukup meng-klik ‘Continue’ dan PalmGHG akan melajutkan operasinya tanpa kendala lagi. Untuk masalah/kendala terkait pengoperasian PalmGHG yang tidak disebutkan di sini, silahkan tulis keluhan anda ke secretariat RSPO di
[email protected] untuk mendapatkan bantuan penyelesaiannya. RSPO-GUI-T04-001 V2.0 IND
49
RSPO will transform markets to make sustainable palm oil the norm FIND OUT MORE AT www.rspo.org
Roundtable on Sustainable Palm Oil Unit A- 37-1, Level 37, Tower A, Menara UOA Bangsar No. 5, Jln Bangsar Utama 1, 59000 Kuala Lumpur, Malaysia T : +603 2302 1500 F : +603 2302 1542 E :
[email protected] Other RSPO Offices Jakarta, Indonesia London, United Kingdom Beijing, China