PAKET TEKNOLOGI TANAMAN KEDELAI VARIETAS LOKON, WILIS, DAN ORBA Lembar Informasi Pertanian (LIPTAN) LPTP Koya Barat, Irian Jaya No. 10/96 Diterbitkan oleh: Loka Pengkajian Teknologi Pertanian Koya Barat Jl. Yahim – Sentani – Jayapura
Februari 1996
Agdex : 141/20
I. PENDAHULUAN Produksi kedelai selama Pelita V di Propinsi Irian Jaya menunjukkan kenaikan yang menggembirakan. Hal ini terbukti dengan pencapaian produksi pada awal Pelita V (thn 1989) hanya sebesar 9,15 ton dan pada akhir Pelita V (thn 1993) didapatkan produksi sebesar 13,2 ton dengan persentase kenaikan sebanyak 9,7%. Upaya-upaya yang dilaksanakan dalam meningkatkan produksi tersebut adalah pengembangan Paket Teknologi dari hasil-basil penelitian teknologi budidaya tanaman pangan. Berhubung hasil-hasil penelitian masih dalam komponen yang terpisah dan masih dalam bahasan yang sulit perlu dikaji atau dilakukan penelitian ulang untuk mendapatkan kesesuaian dengan agroekosistem. Dengan demikian di Kecamatan Nimbokrang Kabupaten Jayapura telah dilakukan pengkajian dengan tujuan mendapatkan varietas-varietas tanaman kedelai yang spesifik lokasi dengan satu paket teknologi. II. VARIETAS YANG DIUJI 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Galunggung Wilis Orba Lokon Dapros Lokal
III. PAKET TEKNOLOGI YANG DIAPLIKASIKAN 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Pengolahan tanah minimum 1 (satu) kali Jarak tanam 40 cm x 15 cm Cara tanam yaitu tunggal 2 - 3 cm Jumlah tanaman per rumpun adalah 2 benih per lobang Pemupukan Urea 50 kg, TSP 100 kg dan KCL 100 kg/ha Penyiangan dilakukan 2 kali yaitu 20 dan 40 hari setelah tanam Pembumbunan dilakukan 1 kali yaitu 20 hst Pengendalian hama dan penyakit yaitu: - Untuk perlakuan benih digunakan Fura dan -3G - Selama penanaman digunakan Decis 2,5 EC dalam takaran 0,5 cc / liter dan Metonyl 2 cc per liter pada umur 25 hst. IV. PELAKSANAAN PERCOBAAN Pengolahan tanah minimum dilakukan dengan menggunakan cangkul sebanyak satu kali kemudian diratakan. Selanjutnya ditanami dengan 2 biji tiap lubang dengan jarak tanam 40 cm x 15 cm. Pemupukan diberikan pada saat tanam dengan dosis Urea 50 kg, TSP 100kg dan KCL 100 kg/ha. Khusus untuk pupuk Urea diberikan dua kali yaitu 1/3 dosis diberikan pada saat tanam sebagai pupuk dasar dan sisanya yaitu 2/3 dosis diberikan pada umur 3 minggu setelah tanam secara larikan.
Pemeliharaan tanaman berupa penyiangan pada umur 20 hst dilanjutkan dengan pembumbunan dan penyiangan ulang 40 hst tanpa pembumbunan. Pemberantasan hama dilakukan terhadap tanaman bila ada serangan dengan menggunakan Decis 2,5 EC dalam Takaran 0,5 cc/litar dan Metonyl 2 cc per liter air. V.
HAMA DAN PENYAKIT
Selama pengamatan jenis hama yang sering menyerang adalah ulat penggulung daun (Lamprosema indi ca) keping hijau (Nezara viridula), keping coklat (Reptortus linearis) dengan tingkat serangan antara 10 -15 %. Sedangkan penyakit yang muncul tidak ada. VI. HASIL YANG DICAPAI Berdasarkan hasil analisa terhadap komponen pengamatan terutama tinggi tanaman, bobot 1000 biji dan hasil produksinya dapat dilihat pada tabel dibawah ini:
Varietas
Galunggung Wilis Orba Lakon Davros Lokal
Tinggi tanaman 67.50 73.80 73.80 76.05 68.02 68.87
bobot 1000 biji/ (gr) 88.37 72.83 78.47 90.33 64.04 80.37
hasil (ton/ha) 1.34 1.50 1.56 1.76 1.05 1.31
be ab ab a c be
Nampak pada tabel diatas bahwa ternyata penanaman tanaman kedelai di lahan petani Nimbokrang dengan menggunakan Paket Teknologi tersebut terdapat 3 varietas tanaman kedelai yang memberikan produksi diatas 1,50 ton/ha yaitu varietas Lokon (1,76 ton/ha), Orba (1,56 ton/ha), dan Wilis (1,50 ton/ha).
VII. KESIMPULAN Paket Teknologi Kedelai yang diuji di lokasi petani transmigrasi Nimbokrang Kabupaten Jayapura Irian Jaya merupakan Paket Teknologi yang cocok untuk varietas Lokon dengan produksi 1,76 ton/ha. Varietas alternatif adalah varietas Orba 1,56 tan/ha dan Wilis 1,50 ton/ha. Sumber: 1. Dinas Pertanian Tanaman Pangan Prop. Irian Jaya Laporan Tahunan Pemda Irian Jaya (1993) 2. Pambunan S. Lestari S.M (1995) Penelitian Adaptip Beberapa Varietas Tanaman
Kedelai Terhadap Satu Paket Teknologi BIP Irian Jaya