Page 1 of 82
CHECKLIST PENGUNGKAPAN LAPORAN KEUANGAN UNTUK SELURUH INDUSTRI DI PASAR MODAL DI INDONESIA
Petunjuk Pengisian Checklist: 1. Seluruh Emiten dan Perusahaan Publik harus menggunakan Checklist Pengungkapan Laporan Keuangan ini, kecuali Emiten dan Perusahaan Publik yang merupakan Perusahaan Efek. Setiap Perusahaan Efek harus menggunakan Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek (Peraturan No. VIII.G.17). 2. Tanda (√) diisi pada kolom „Ada‟ apabila Emiten/Perusahaan Publik telah memenuhi persyaratan pengungkapan yang diharuskan dan selanjutnya pada kolom „Keterangan‟ ditambahkan cross reference ke nomor catatan atas laporan keuangan. 3. Apabila Emiten/Perusahaan Publik tidak memenuhi persyaratan pengungkapan yang diharuskan maka tanda (√) diisi pada kolom „Tidak Ada‟ dengan menambahkan keterangan alasannya pada kolom keterangan. 4. Apabila Emiten/Perusahaan Publik tidak memiliki pos-pos tertentu sehingga tidak wajib memenuhi persyaratan pengungkapan yang ada maka tanda (√) diisi pada kolom „N/A‟. 5. Checklist ini wajib ditandatangani oleh Direktur yang membawahi akuntansi dan keuangan dan Akuntan (untuk laporan keuangan audited). Data Umum Nama Emiten/Perusahaan Publik
PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk
Bidang Usaha
Perkebunan
Jenis penawaran Umum
31 Desember 2015
31 Desember 2014
Nama Kantor Akuntan Publik
Handoko Tomo Samuel Gunawan & Rekan
Handoko Tomo Samuel Gunawan & Rekan
Nama Partner
Samuel Susandi Gunawan
Samuel Susandi Gunawan
Opini Akuntan
Wajar tanpa pengecualian
Wajar tanpa pengecualian
Catatan tentang Opini (jika ada)
-
-
* disesuaikan dengan periode penyajian laporan keuangan.
Page 2 of 82
Ya Pemenuhan Peraturan No.VIII.G.11 Tentang “Tanggung Jawab Direksi Atas Laporan Keuangan”
√
Pemenuhan Peraturan No.VIII.A.2 tentang “Independensi Akuntan Yang Memberikan Jasa Audit di Pasar Modal”
√
Tidak
Data Keuangan Penting Periode laporan keuangan Laba Rugi Komprehensif Pendapatan Laba (rugi) bruto Laba (rugi) usaha/operasional EBITDA Laba (rugi) Bersih periode berjalan Laba (rugi) komprehensif Laba (rugi) Per saham (dasar) – dalam Rupiah penuh Laba (rugi) Per saham (dilusian) – dalam Rupiah penuh Laporan Posisi keuangan Jumlah Aset Jumlah Aset Lancar Jumlah Aset Tidak Lancar Jumlah Liabilitas Jumlah Liabilitas Jangka Pendek Jumlah Liabilitas Jangka Panjang Jumlah Ekuitas Modal Disetor Saldo Laba
31 Desember 2015 (dalam ribuan Rupiah)
31 Desember 2014 (dalam ribuan Rupiah)
2.021.646.748
2.636.703.408
513.615.694
730.649.687
85.531.108
313.625.493
262.602.462
491.827.274
(517.534.093)
(682.944.002)
(763.647.528)
(725.117.291)
(37,50)
(45,44)
(37,50)
(45,44)
16.926.616.869
17.450.389.476
1.473.246.391
2.597.496.750
15.453.370.478
14.852.892.726
13.569.811.257 7.965.667.450
13.329.936.336 7.699.735.962
5.604.143.807
5.630.200.374
3.356.805.612
4.120.453.140
6.911.323.763
6.911.323.763
(2.815.670.353)
(2.301.100.710)
Page 3 of 82
Rasio Keuangan* Rasio Lancar (%) ROA ROE Ebitda thd pendapatan (%) *dapat disesuaikan berdasarkan industrinya
18%
34%
(0,08)
(0,03)
(0,41)
(0,16)
13%
19%
Catatan: 1. Pengungkapan yang dipersyaratkan untuk masing-masing pos wajib diungkapkan seluruhnya, kecuali pengungkapan tersebut tidak relevan atau tidak dapat diterapkan pada Emiten atau Perusahaan Publik. Emiten atau Perusahaan Publik wajib menyesuaikan pengungkapan sesuai dengan karakteristik industri apabila pengungkapan tersebut dipersyaratkan oleh SAK atau relevan untuk memahami laporan keuangan Emiten atau Perusahaan Publik. 2. Emiten atau Perusahaan Publik yang merupakan Perusahaan Efek tidak mengacu pada checklist ini, namun mengikuti peraturan Bapepam-LK No VIII.G.17 tentang Pedoman Akuntansi Perusahaan Efek. Keterangan
No
Ada
Laporan Keuangan Terdiri dari: 1
Laporan posisi keuangan pada akhir periode
√
2
Laporan laba rugi komprehensif selama periode
√
3
Laporan perubahan ekuitas selama periode
√
4
Laporan arus kas selama periode
√
5
Laporan posisi keuangan pada awal periode komparatif yang disajikan saat Perusahaan menerapkan suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali pos-pos laporan keuangan atau ketika Perusahaan mereklasifikasi pos-pos dalam laporan keuangannya.
√
Catatan atas Laporan Keuangan
√
6
Ketentuan Umum 1.
Perusahaan wajib menyajikan catatan atas laporan keuangan dengan urutan sebagai berikut: a. gambaran umum Perusahaan; b. dasar penyusunan laporan keuangan dan ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan yang
Tidak
N/A
Keterangan
Page 4 of 82
diterapkan; informasi tambahan untuk pos-pos yang disajikan dalam laporan posisi keuangan, laporan laba rugi komprehensif, laporan perubahan ekuitas dan laporan arus kas, sesuai dengan urutan penyajian laporan dan penyajian masing-masing pos; dan d. pengungkapan lainnya yang antara lain meliputi: 1) informasi yang dipersyaratkan oleh SAK yang tidak disajikan di bagian manapun dalam laporan keuangan; dan 2) informasi yang tidak disajikan di bagian manapun dalam laporan keuangan, tetapi informasi tersebut relevan untuk memahami laporan keuangan. c.
Perusahaan wajib menyatakan dalam bentuk nilai atau persentase untuk menjelaskan adanya bagian dari suatu jumlah, tidak menggunakan kata “sebagian”. 2.
Perusahaan wajib mengungkapkan dalam penjelasan masing-masing pos mengenai Aset yang dijaminkan, nama pihak yang menerima jaminan, dan alasan dijaminkan.
3.
Dalam hal Aset Perusahaan diasuransikan, wajib diungkapkan jenis dan nilai aset yang diasuransikan, nilai pertanggungan asuransi, dan risiko yang ditutup serta pendapat manajemen atas kecukupan pertanggungan asuransi, apabila tidak diasuransikan wajib diungkapkan alasannya.
4.
Unsur-unsur Catatan Atas Laporan Keuangan 1.
Gambaran Umum Perusahaan Hal-hal yang harus diungkapkan, antara lain: a.
Pendirian perusahaan
1)
Riwayat ringkas perusahaan;
√
Catatan 1a keuangan
atas
laporan
2)
Nomor dan tanggal akta pendirian serta perubahan terakhir, pengesahan dari instansi yang berwenang, dan nomor serta tanggal Berita Negara;
Catatan 1a keuangan
atas
laporan
√
Kegiatan usaha sesuai anggaran dasar Perusahaan dan yang sedang dijalankan pada periode pelaporan;
Catatan 1a keuangan
atas
laporan
√
4)
Tempat kedudukan perusahaan dan lokasi utama kegiatan usaha;
√
Catatan 1a keuangan
atas
laporan
5)
Tanggal mulai beroperasinya perusahaan secara komersial. Dalam hal perusahaan melakukan ekspansi atau perampingan usaha secara signifikan pada periode laporan yang disajikan, wajib disebutkan saat dimulainya operasi komersial dari ekspansi atau perampingan usaha dan kapasitas produksinya; dan
√
Catatan 1a atas laporan keuangan
3)
6)
Nama entitas induk dan nama entitas induk terakhir dalam kelompok usaha (ultimate
√
Page 5 of 82
parent of the group). Dalam hal tidak dapat diungkapkan, wajib disebutkan alasannya. 7)
Khusus Industri Media Penjelasan rinci tentang Perizinan yang dimiliki.
8)
Khusus Industri Jalan Tol Peraturan perundangan atau keputusan pemerintah yang mendasari penyelenggaraan jalan tol tersebut.
9)
√
Khusus untuk Industri Perbankan Izin usaha sebagai bank umum, sebagai bank devisa (jika ada), serta izin untuk menjalankan kegiatan berdasarkan prinsip syariah (jika ada).
11)
√
Khusus untuk Asuransi dan Pembiayaan Izin bidang usaha dari Menteri Keuangan atau Otoritas yang berwenang.
10)
√
√
Khusus Industri Minyak dan Gas Bumi dan Pertambangan Umum Area Eksplorasi dan Eksploitasi/Pengembangan. Penjelasan mengenai area eksplorasi dan eksploitasi Perseroan meliputi : a) Area Eksplorasi, meliputi:
Nama lokasi;
Nama pemilik izin lokasi;
Tanggal perolehan izin ekplorasi serta tanggal jatuh temponya;
Persentasi kepemilikan saham Perseroan pada perusahaan pemilik izin lokasi; dan
Jumlah biaya eksplorasi yang telah dibukukan sebagai Aset Minyak dan Gas Bumi per tanggal Laporan Posisi Keuangan;
b) Area Eksploitasi/Pengembangan meliputi:
12)
Nama lokasi;
Nama pemilik ijin lokasi;
Tanggal perolehan ijin eksploitasi serta tanggal jatuh temponya;
Persentasi kepemilikan saham Perseroan pada perusahaan pemilik ijin lokasi;
Jumlah Cadangan Terbukti (P1), keterangan tentang pihak yang melakukan sertifikasi, dan tanggal sertifikasi;
Jumlah produksi pada tahun berjalan; dan
Akumulasi jumlah produksi sejak awal kegiatan eksploitasi/pengembangan oleh Perseroan hingga tanggal laporan posisi keuangan.
√
√
Khusus Industri Kehutanan Yang harus diungkapkan antara lain: a)
pelaksanaan kegiatan pengusahaan hutan;
√
Page 6 of 82
b.
b)
rincian luas areal sisa hutan yang belum dikelola selama masa sisa manfaat HPH; dan
c)
sisa umur HPH.
Penawaran Umum Efek, yang harus diungkapkan antara lain: 1)
Tanggal dan/atau nomor surat efektif penawaran umum, termasuk penawaran Efek yang diterbitkan di luar Indonesia;
√
2)
Jenis dan jumlah Efek yang ditawarkan;
3) 4) c.
Catatan 1b keuangan
atas
laporan
√
Catatan 1b keuangan
atas
laporan
Bursa tempat Efek dicatatkan; dan
√
Catatan 1b keuangan
atas
laporan
Tindakan perusahaan yang dapat mempengaruhi jumlah Efek yang diterbitkan (corporate action) sejak penawaran umum perdana sampai dengan periode pelaporan terakhir.
√
Catatan 1b keuangan
atas
laporan
Catatan 1d keuangan
atas
laporan
Struktur Perusahaan, entitas anak, dan Entitas Bertujuan Khusus (EBK) Yang harus diungkapkan antara lain: 1)
Nama entitas anak dan/atau EBK yang dikendalikan baik secara langsung maupun tidak langsung;
√
2)
Tempat kedudukan;
√
Catatan 1d keuangan
atas
laporan
3)
Jenis usaha;
√
Catatan 1d keuangan
atas
laporan
4)
Tahun beroperasi secara komersial;
√
Catatan 1d keuangan
atas
laporan
5)
Persentase kepemilikan dan proporsi hak suara (jika berbeda);
√
Catatan 1d keuangan
atas
laporan
6)
Total Aset; dan
√
Catatan 1d keuangan
atas
laporan
Catatan 1d keuangan
atas
laporan
7)
Informasi penting lainnya antara lain: a) sifat hubungan antara entitas induk dan entitas anak, apabila entitas induk tidak memiliki baik langsung maupun tidak langsung melalui entitas anak, lebih dari 50% (lima puluh perseratus) hak suara yang sah; b) alasan mengapa kepemilikan baik langsung maupun tidak langsung lebih dari 50% (lima puluh perseratus) hak suara atau hak suara potensial atas investee tidak diikuti dengan pengendalian;
√
√
Page 7 of 82
c) akhir periode pelaporan dari laporan keuangan entitas anak apabila laporan keuangan tersebut digunakan untuk menyusun laporan keuangan konsolidasian dan tanggal atau periode berbeda dari tanggal laporan keuangan entitas induk, dan alasan menggunakan tanggal atau periode yang berbeda;
√
d) sifat dan luas setiap restriksi signifikan dalam kemampuan entitas anak untuk mentransfer dana ke entitas induk dalam bentuk dividen tunai, atau pembayaran kembali pinjaman atau uang muka;
√
e) suatu rincian yang menunjukkan dampak setiap perubahan bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya Pengendalian atas ekuitas yang dapat diatribusikan pada pemilik entitas induk; dan
√
f) dalam hal hilangnya Pengendalian atas entitas anak, maka entitas induk harus mengungkapkan: (1)
(2)
jumlah persentase kepemilikan yang dilepaskan;
(3)
jumlah harga yang diterima;
(4)
bagian dari harga yang merupakan Kas dan Setara Kas;
(5)
jumlah Kas dan Setara Kas pada entitas anak atau bisnis lainnya dimana Pengendalian dilepaskan; dan
(6)
d.
keuntungan atau kerugian (jika ada) yang diakui dari hilangnya Pengendalian, dan porsi dari keuntungan atau kerugian yang dapat diatribusikan pada pengakuan sisa investasi pada entitas anak terdahulu dengan Nilai Wajar pada tanggal hilangnya Pengendalian;
√
Catatan 41 keuangan
atas
laporan
√ √
√ √
jumlah Aset dan Liabilitas selain Kas dan Setara Kas pada entitas anak atau bisnis lainnya dimana Pengendalian dilepaskan, yang diikhtisarkan berdasarkan kategori utamanya.
√
Karyawan, direksi, komisaris, dan komite audit Yang harus diungkapkan antara lain: 1)
Nama dan jabatan untuk masing-masing anggota direksi, dewan komisaris, dan komite audit;
√
Catatan 1c keuangan
atas
laporan
2)
Cakupan manajemen kunci; dan
√
Catatan 1c keuangan
atas
laporan
3)
Jumlah karyawan tetap pada masing-masing akhir periode atau rata-rata jumlah karyawan tetap selama periode yang bersangkutan, secara konsolidasi untuk Perusahaan dan entitas anak.
Catatan 1c keuangan
atas
laporan
√
√
Catatan
atas
laporan
e.
Penerbitan Laporan Keuangan 1)
Tanggal laporan keuangan diotorisasi untuk terbit; dan
1f
Page 8 of 82
keuangan 2)
2.
Pihak yang bertanggung jawab mengotorisasi laporan keuangan.
√
Catatan 1f keuangan
atas
laporan
Catatan 2a keuangan
atas
laporan
Catatan 2a keuangan
atas
laporan
Catatan 2a keuangan
atas
laporan
Catatan 2a keuangan
atas
laporan
Catatan 3 keuangan
atas
laporan
Ikhtisar Kebijakan Akuntansi Signifikan Dalam bagian ini harus diungkapkan hal-hal sebagai berikut:
a.
Pernyataan kepatuhan terhadap SAK Pernyataan ini merupakan pernyataan bahwa laporan keuangan telah disusun dan disajikan sesuai dengan SAK.
b.
√
Dasar pengukuran dan penyusunan laporan keuangan 1)
Dasar pengukuran laporan keuangan yaitu berdasarkan biaya historis (historical cost), biaya perolehan kini (current cost), nilai realisasi neto (net realizable value), Nilai Wajar (fair value) atau jumlah yang dapat dipulihkan berdasarkan SAK yang berlaku.
√
2)
Dasar penyusunan laporan keuangan, yaitu dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas.
√
3)
Mata uang fungsional dan mata uang penyajian yang digunakan, meliputi: a) mata uang fungsional Perusahaan dan entitas anak;
4) c.
√
b) fakta dan alasan perubahan, apabila terdapat perubahan mata uang fungsional Perusahaan maupun kegiatan usaha asing yang signifikan; dan
√
c) alasan perubahan mata uang penyajian (jika ada).
√
Alasan perubahan periode pelaporan (jika ada).
√
Penggunaan Pertimbangan, Estimasi, dan Asumsi Signifikan oleh Manajemen 1)
Perusahaan harus mengungkapkan dalam ikhtisar kebijakan akuntansi signifikan atau bagian lain dari catatan atas laporan keuangan, pertimbangan yang telah dibuat manajemen dalam proses penerapan kebijakan akuntansi dan memiliki dampak yang paling signifikan terhadap jumlah yang diakui dalam laporan keuangan;
2)
Perusahaan harus mengungkapkan informasi tentang asumsi yang dibuat mengenai masa depan, dan sumber utama dari estimasi ketidakpastian lain pada akhir periode pelaporan, yang memiliki risiko signifikan yang mengakibatkan penyesuaian material terhadap jumlah tercatat Aset dan Liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya; dan
3)
Berkaitan dengan Aset dan Liabilitas sebagaimana dimaksud dalam angka 2), catatan atas laporan keuangan memasukkan rincian atas sifat dan jumlah tercatat pada akhir periode pelaporan.
√
Page 9 of 82
d.
Kebijakan Akuntansi Tertentu Kebijakan akuntansi tertentu merupakan kebijakan akuntansi lainnya yang diterapkan dan relevan untuk memahami laporan keuangan. Kebijakan akuntansi tertentu meliputi, tetapi tidak terbatas pada hal-hal sebagai berikut: 1)
Prinsip-prinsip konsolidasi Yang harus dijelaskan antara lain:
2)
a)
ruang lingkup Laporan Keuangan Konsolidasian, yang meliputi pos-pos entitas induk dan entitas anak;
√
b)
dasar dan kapan suatu entitas anak dikonsolidasikan ke dalam laporan keuangan entitas induk;
√
c)
kebijakan akuntansi sehubungan dengan perubahan kepemilikan tanpa kehilangan Pengendalian atas entitas anak;
√
d)
kebijakan akuntansi sehubungan dengan kehilangan Pengendalian atas entitas anak;
√
e)
kebijakan akuntansi sehubungan dengan pencatatan dan penyajian kepentingan nonpengendali; dan
√
f)
pernyataan bahwa saldo pos dan transaksi material antar entitas yang dikonsolidasi telah dieliminasi.
√
Catatan 2b keuangan
atas
laporan
Catatan 2c keuangan
atas
laporan
√ √ √
Catatan 2c keuangan
atas
laporan
√
Catatan 2d keuangan
atas
laporan
Kombinasi bisnis Yang harus dijelaskan antara lain:
3)
a)
metode yang digunakan dalam kombinasi bisnis, termasuk metode yang digunakan untuk mengukur kepentingan nonpengendali;
√
b)
pengakuan awal untuk goodwill;
√
c)
pengukuran setelah pengakuan awal untuk goodwill; dan
d)
kebijakan lainnya yang relevan terkait dengan kombinasi bisnis yang ada di Perusahaan, antara lain: (1)
pembelian dengan diskon;
(2)
akuisisi secara bertahap; dan
(3)
imbalan kontinjensi.
Kas dan setara kas; Yang harus dijelaskan antara lain kebijakan dalam menentukan komponen kas dan setara kas.
4)
√
Instrumen Keuangan a)
Instrumen Keuangan selain Sukuk
Page 10 of 82
Yang harus dijelaskan antara lain: (1) pengakuan awal instrumen keuangan setiap kategori, termasuk perlakuan atas biaya transaksi;
√
(2) pengukuran setelah pengakuan awal instrumen keuangan setiap kategori;
√
(3) ketentuan saling hapus dari instrumen keuangan;
√
(4) metode yang digunakan untuk menentukan Nilai Wajar instrumen keuangan;
√
(5) metode perhitungan yang digunakan untuk menentukan penurunan nilai dari aset keuangan;
√
(6) ketentuan penghentian pengakuan instrumen keuangan; (7) khusus instrumen keuangan derivatif dan akuntansi lindung nilai, selain penjelasan sebagaimana dimaksud dalam angka (1), angka (2), angka (3), angka (4), angka (5), dan angka (6), wajib ditambahkan penjelasan mengenai;
b)
(a)
ketentuan pemenuhan kriteria akuntansi lindung nilai;
(b)
klasifikasi lindung nilai untuk tujuan akuntansi lindung nilai atas instrumen keuangan derivatif; dan
(c)
perlakuan akuntansi lindung nilai untuk tujuan akuntansi lindung nilai.
Catatan 2e keuangan
√ √
Investasi pada Sukuk Yang harus dijelaskan antara lain:
c)
(1)
klasifikasi dan reklasifikasi investasi pada Sukuk;
√
(2)
pengakuan awal Sukuk;
√
(3)
pengukuran setelah pengakuan awal Sukuk;
√
(4)
Penyajian pendapatan sukuk; dan
√
(5)
penyajian amortisasi biaya transaksi.
√
Sukuk yang diterbitkan Yang harus dijelaskan antara lain:
5)
(1)
pengakuan awal Sukuk;
√
(2)
pengukuran setelah pengakuan awal Sukuk;
√
(3)
biaya transaksi penerbitan Sukuk;
√
(4)
posisi penyajian Sukuk; dan
√
(5)
akad syariah yang digunakan.
√
Khusus Industri Perbankan a)
Giro Wajib Minimum Yang harus dijelaskan antara lain ketentuan mengenai jumlah giro wajib minimum.
√
atas
laporan
Page 11 of 82
b)
c)
Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain Yang harus dijelaskan antara lain dasar penyajian Giro pada Bank Indonesia dan Bank Lain.
√
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain
√
Yang harus dijelaskan antara lain dasar penyajian Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain. 6)
Piutang Reverse Repo Yang harus dijelaskan antara lain unsur-unsur Piutang Reverse Repo, metode pencatatan dan pengukurannya.
7)
√
Khusus Industri Perbankan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah Yang harus dijelaskan antara lain: a) Kelompok obligasi rekapitalisasi yang dimiliki;
√
b) Pengakuan nilai pada investasi untuk setiap kelompok Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah;dan
√
c) Dasar penyajian efek-efek dalam laporan keuangan. 8)
Khusus Industri Perbankan a)
Kredit Yang harus dijelaskan antara lain:
b)
(1) Penjelasan atas masing-masing jenis kredit yang diberikan; (2) Dasar penyajian atas kredit; (3) Kebijakan manajemen dan pelaksanaan pengendalian risiko portofolio kredit; (4) Perlakuan akuntansi untuk kredit yang dibeli dari BPPN (jika ada); dan (5) Kebijakan bank akan agunan kredit. Tagihan/Kewajiban Akseptasi Yang harus dijelaskan antara lain dasar penyajian atas tagihan/kewajiban akseptasi.
c)
√ √ √ √ √ √
Agunan yang Diambil Alih Yang harus dijelaskan antara lain:
9)
√
(1)
Dasar penilaian dan penyajian;
(2)
Perlakuan akuntansi atas nilai realisasi piutang/pembiayaan yang diberikan dengan saldo piutang/pembiayaan yang tidak dapat ditagih; dan
(3)
Perlakuan akuntansi atas keuntungan (kerugian) dari realisasi penjualan agunan.
Khusus untuk Industri Pembiayaan Piutang Pembiayaan Konsumen
√ √ √
Page 12 of 82
Yang harus dijelaskan antara lain:
10)
a)
Dasar penyajian piutang pembiayaan konsumen; dan
√
b)
Dasar penilaian aset jika perusahaan menarik kembali aset pembiayaan konsumen dari konsumennya.
√
Anjak Piutang Yang harus dijelaskan antara lain:
11)
a)
Jenis transaksi anjak piutang (dengan recourse atau tanpa recourse);
√
b)
Penyajian transaksi anjak piutang;
√
c)
Perlakuan akuntansi atas perbedaan antara harga pengalihan dan jumlah bersih piutang dialihkan; dan
√
d)
Perlakuan terhadap kegagalan atas tagihan anjak piutang(ditagihkan kembali ke klien atau ditanggung oleh perusahaan).
√
Sewa Yang harus dijelaskan antara lain: a) kebijakan penentuan suatu perjanjian mengandung suatu sewa; b) kebijakan penentuan suatu sewa merupakan sewa pembiayaan atau sewa operasi; dan c) kebijakan akuntansi apabila Perusahaan bertindak sebagai lessee dan/atau lessor.
12)
√ √
atas
laporan
Catatan 2h keuangan
atas
laporan
Catatan 2l keuangan
atas
laporan
√
Persediaan : yang harus dijelaskan antara lain mengenai kebijakan akuntansi yang digunakan dan rumusan biaya yang digunakan.
Catatan 2t keuangan
√
a) Khusus Industri Kehutanan HTI Dalam Pengembangan Yang harus dijelaskan antara lain: Beban-beban yang dikapitalisasi, antara lain: kewajiban kepada negara, pemeliharaan sarana dan pra-sarana.
√
HTI Siap Panen Yang harus dijelaskan antara lain: Biaya perolehan, mutasi pembebanan ke biaya produksi. b) Khusus Industri Perkebunan Tanaman Perkebunan Yang harus dijelaskan antara lain: (1)
Dasar klasifikasi untuk jenis tanaman sebagai persediaan, tanaman belum menghasilkan, atau tanaman telah menghasilkan;
√
Page 13 of 82
(2)
Dasar penilaian dan pengukuran;
√
(3)
Kebijakan akuntansi reklasifikasi tanaman belum menghasilkan ke tanaman telah menghasilkan;
√
(4)
Metode penyusutan dan masa manfaat tanaman yang disusutkan; dan
(5)
Kebijakan akuntansi biaya pinjaman.
√ √
c) Khusus Industri Peternakan Hewan Ternak Yang harus dijelaskan antara lain: (1)
(2)
13)
√
Hewan ternak telah menghasilkan : (a)
Metode penilaian;
(b)
Metode amortisasi (deplesi); dan
(c)
Cadangan kematian atau metode penghapusan langsung, jika ada.
√
Hewan ternak dalam pertumbuhan (belum menghasilkan) : (a)
Metode penilaian; dan
(b)
Perkiraan waktu yang dibutuhkan untuk dapat berpindah menjadi hewan ternak telah menghasilkan.
Aset Tetap:
Catatan 2m dan 2n atas laporan keuangan
Yang harus dijelaskan antara lain: a) b) c) d) e) f) g) h) i) 14)
pengakuan awal Aset Tetap; pengukuran setelah pengakuan awal Aset Tetap; pengelompokan Aset Tetap; metode penyusutan yang digunakan; kapitalisasi biaya yang terkait dengan Aset Tetap; estimasi umur manfaat dan tarif penyusutan; penghentian pengakuan; nilai residu; dan pernyataan bahwa manajemen telah mengkaji ulang atas estimasi umur ekonomis, metode penyusutan, dan nilai residu pada setiap akhir periode pelaporan.
√
Bagian partisipasi dalam Ventura Bersama Yang harus dijelaskan antara lain metode yang digunakan untuk mencatat bagian partisipasi dalam Ventura Bersama.
16)
Catatan 3b keuangan
atas
laporan
Catatan 2k keuangan
atas
laporan
Investasi pada Entitas Asosiasi Yang harus dijelaskan antara lain metode yang digunakan untuk mencatat investasi pada asosiasi.
15)
√ √ √ √ √ √ √ √ √
Pola Kerjasama
√
Page 14 of 82
Yang harus dijelaskan antara lain:
17)
a)
Kriteria dari bentuk kerjasama;
√
b)
Kebijakan akuntansi untuk setiap jenis aset dan liabilitas yang timbul; dan
√
c)
Sistem pembagian hasil, jika ada.
√
Aset Tak Berwujud Yang harus dijelaskan antara lain: a) pengakuan awal Aset Takberwujud; b) pengukuran setelah pengakuan awal Aset Takberwujud; c) umur manfaat tidak terbatas atau terbatas, dan apabila umur manfaat terbatas, diungkapkan tarif amortisasi yang digunakan dan umur manfaatnya; d) sumber terjadinya Aset Takberwujud; e) metode amortisasi yang digunakan; f) penghentian pengakuan Aset Takberwujud; dan g) riset dan pengembangan (jika ada).
18)
√ √ √ √ √
Catatan 2q keuangan
atas
laporan
Catatan 2ac keuangan
atas
laporan
√ √
Aset tidak lancar atau kelompok lepasan yang dimiliki untuk dijual Yang harus dijelaskan antara lain: a) b)
19)
20)
kebijakan tentang peristiwa dan kondisi suatu aset tidak lancar diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual; dan pengukuran aset tidak lancar atau kelompok lepasan yang dimiliki untuk dijual.
√ √
Properti Investasi : Yang harus dijelaskan antara lain:
√
a) b) c) d) e)
√
pengakuan awal Properti Investasi; pengukuran setelah pengakuan awal Properti Investasi; metode penyusutan yang digunakan, khusus untuk model biaya; estimasi umur manfaat dan/atau tarif penyusutan untuk model biaya; dan penghentian pengakuan Properti Investasi.
√ √
Khusus Industri Gas dan Minyak Bumi Aset Minyak dan Gas Bumi Yang harus dijelaskan antara lain: a)
Dasar pengukuran yang digunakan untuk menentukan jumlah tercatat bruto;
√
b)
Kriteria kapitalisasi biaya, penurunan nilai (impairment) dan penilaian kembali aset (revaluasi);
√
c)
Metode penyusutan dan amortisasi yang digunakan;
d)
Masa manfaat atau tarif penyusutan dan amortisasi yang digunakan; dan
e)
Pertanggungan Asuransi.
√ √ √
Page 15 of 82
21)
Penurunan Nilai Aset Nonkeuangan Yang harus dijelaskan antara lain: a) ketentuan peristiwa dan kondisi yang mengindikasikan kemungkinan terjadinya penurunan nilai; dan b) kebijakan akuntansi pengakuan penurunan nilai aset nonkeuangan dan pembalikannya.
22)
√
Catatan 2n keuangan
atas
laporan
Catatan 2w keuangan
atas
laporan
√
Khusus Industri Perbankan Liabilitas Segera Yang harus dijelaskan antara lain dasar penyajian liabilitas segera.
√
Simpanan Nasabah Yang harus dijelaskan antara lain: a)
Penjelasan atas simpanan; dan
b)
Dasar penyajian dari masing-masing kategori simpanan.
√
Simpanan dari bank lain √
Yang harus dijelaskan antara lain: a)
Penjelasan atas simpanan dari bank lain; dan
b)
Dasar penyajian simpanan dari bank lain.
Surat Berharga yang Diterbitkan
√
Yang harus dijelaskan antara lain:
23)
a)
Kriteria dan jenis-jenis surat berharga yang diterbitkan; dan
b)
Perlakuan akuntansi atas premi atau diskonto.
Provisi Yang harus dijelaskan antara lain: a) kondisi provisi yang harus diakui; dan b) dasar penentuan nilai provisi.
24)
Utang Repo Yang harus dijelaskan antara lain unsur-unsur Utang Repo, metode pencatatan dan pengukurannya.
25)
√ √
√
Khusus Industri Gas dan Minyak Bumi Biaya Pengelolaan dan Reklamasi Lingkungan Hidup Tangguhan/ Penyisihan Liabilitas Pengelolaan dan Reklamasi Lingkungan Hidup Tangguhan. Yang harus dijelaskan antara lain: a)
Perlakuan akuntansi atas pembebanan biaya PLH;
√
Page 16 of 82
b)
Metode amortisasi atas biaya PLH yang ditangguhkan;
√
c)
Metode penyusutan prasarana PLH; dan
√
d)
Tabel yang memuat penjelasan tentang:
√
(1)
26)
Lokasi penambangan;
(2)
Saldo awal untuk masing-masing lokasi;
(3)
Penambahan dan Pengurangan untuk masing-masing lokasi penambangan; dan
(4)
Saldo akhir untuk masing-masing lokasi penambangan.
Khusus Industri Pertambangan Umum Biaya Eksplorasi dan Pengembangan Tangguhan Yang harus dijelaskan antara lain: a)
Biaya Eksplorasi yang Ditangguhkan atas kegiatan eksplorasi yang masih berjalan dengan penjelasan mengenai jangka waktu kontrak untuk Area of Interest yang bersangkutan;
b)
Biaya Eksplorasi yang Ditangguhkan atas kegiatan eksplorasi yang sudah menemukan adanya Cadangan Terbukti dengan penjelasan bahwa amortisasinya baru akan dilaksanakan pada saat dimulainya produksi;
c)
Dasar penentuan ditangguhkannya biaya pengembangan dan kapitalisasi biaya pekerjaan konstruksi dan prasarana; dan
d)
Metode amortisasi dan penyusutan yang dipergunakan dengan penjelasan jangka waktu perijinan penambangan, taksiran umur ekonomis tambang dan dasar perhitungan amortisasi.
√
√
√ √
Biaya Pengelolaan dan Reklamasi Lingkungan Hidup Tangguhan/ Penyisihan Liabilitas Pengelolaan dan Reklamasi Lingkungan Hidup Tangguhan Yang harus dijelaskan antara lain:
27)
a)
Perlakuan akuntansi atas pembebanan biaya PLH;
b)
Metode amortisasi atas biaya PLH yang ditangguhkan; dan
c)
Metode penyusutan prasarana PLH.
√ √ √
Pengakuan Pendapatan a) Yang harus dijelaskan antara lain: (1) kondisi dan metode pengakuan pendapatan serta dasar pengukuran yang digunakan berdasarkan jenis pendapatan yang ada; dan (2) dalam hal terdapat transaksi hubungan keagenan, kebijakan pengakuan pendapatan dan penjualan dari hubungan keagenan serta beban terkait.
Catatan 2x keuangan
√ √
b) Pengakuan pendapatan dan Beban dengan menggunakan metode persentase penyelesaian Yang harus dijelaskan antara lain metode yang diterapkan untuk menentukan tahap penyelesaian suatu kontrak.
√
atas
laporan
Page 17 of 82
c)
Khusus Industri Asuransi (1)
Pengakuan pendapatan premi Penjelasan yang harus ditambahkan antara lain:
(2)
(a)
Tarif yang digunakan dalam perhitungan premi yang belum merupakan pendapatan;
√
(b)
Kebijakan akuntansi untuk transaksi reasuransi prospektif dan retroaktif; dan
(c)
Penyajian pendapatan premi dalam laporan laba rugi.
√ √
Beban Klaim Penjelasan yang harus ditambahkan antara lain: (a)
Kelompok beban klaim dalam bentuk: klaim yang disetujui, klaim dalam proses penyelesaian, klaim yang terjadi namun belum dilaporkan dan beban penyelesaian klaim; dan
√
(b)
Penyajian beban klaim dalam laporan laba rugi.
√
d) Khusus Industri Real Estate Kapitalisasi dan metode alokasi biaya proyek pengembangan Real Estat Yang harus dijelaskan antara lain:
28)
(1)
Unsur biaya yang kapitalisasi ke proyek pengembangan Real Estat;
√
(2)
Unsur biaya yang dialokasikan sebagai beban proyek;
√
(3)
Penyisihan atas realisasi pendapatan pada masa mendatang lebih rendah dari nilai tercatat proyek;
√
(4)
Metode alokasi biaya yang telah dikapitalisasi ke setiap unit Real Estat;
(5)
Biaya yang direvisi dan direalokasi akibat perubahan mendasar pada estimasi kini; dan
√
(6)
Unsur biaya yang diakui sebagai beban pada saat terjadinya.
√
√
Program Loyalitas Pelangan Yang harus dijelaskan antara lain kebijakan terkait program loyalitas pelanggan
29)
√
Transaksi dan Saldo dalam mata uang asing Yang harus dijelaskan antara lain: a) ketentuan dalam penjabaran transaksi dan saldo dalam mata uang asing; b) perlakuan akuntansi selisih kurs yang timbul dari penjabaran aset dan liabilitas moneter; dan c) referensi dan kurs yang digunakan untuk menjabarkan transaksi dan saldo dalam mata uang asing.
30)
Transaksi dengan Pihak-pihak Berelasi
√ √
Catatan 2y keuangan
atas
laporan
Catatan 2f keuangan
atas
laporan
√
Page 18 of 82
Yang harus dijelaskan antara lain:
31)
a) Dasar penetapan Pihak-pihak berelasi;
√
b) Pengungkapan Pihak-pihak berelasi dalam Laporan Keuangan; dan
√
atas
laporan
Catatan 2z keuangan
atas
laporan
Catatan 2s keuangan
atas
laporan
Hibah Pemerintah Yang harus dijelaskan antara lain kebijakan akuntansi tentang metode penyajian dalam laporan keuangan.
32)
Catatan 34 keuangan
√
Pajak Penghasilan Yang harus dijelaskan antara lain: a) b) c) d)
33)
dasar penentuan tarif pajak untuk mengukur pajak kini dan pajak tangguhan; ketentuan mengenai saling hapus; pengakuan dan pengukuran aset pajak tangguhan; dan metode yang digunakan dalam menilai aset (liabilitas) pajak tangguhan.
√ √ √ √
Imbalan Kerja Yang harus dijelaskan antara lain: a) jenis imbalan kerja yang diberikan kepada karyawan; b) deskripsi umum mengenai jenis program imbalan pascakerja yang diselenggarakan oleh Perusahaan; c) kebijakan akuntansi Perusahaan dalam mengakui keuntungan dan kerugian aktuarial; dan d) pengakuan keuntungan dan kerugian untuk curtailment dan penyelesaian.
34)
√
√
Pembayaran Berbasis Saham Yang harus dijelaskan antara lain kebijakan akuntansi untuk transaksi pembayaran berbasis saham yang diselesaikan melalui instrumen ekuitas dan/atau diselesaikan melalui Kas, termasuk pengukurannya.
36)
√
Saham Treasuri Yang harus dijelaskan antara lain metode pengakuan dan pengukuran atas pembelian, penjualan, atau pembatalan saham treasuri.
35)
√ √
√
Kuasi-Reorganisasi Yang harus dijelaskan antara lain: a)
Dasar dilakukannya kuasi-reorganisasi;
√
b)
Dasar penentuan nilai wajar Aset dan Liabilitas; dan
√
c)
Perlakuan akuntansi untuk selisih hasil revaluasi Aset dan Liabilitas.
Catatan: Berlaku untuk kuasi reorganisasi sebelum 1 Januari 2013.
√
Page 19 of 82
37)
Biaya Pinjaman Yang harus dijelaskan antara lainkondisi yang mengharuskan biaya pinjaman dikapitalisasikan sebagai bagian dari biaya perolehan aset kualifikasian.
38)
atas
laporan
√
Catatan 2ab atas laporan keuangan
√
Catatan 2aa atas laporan keuangan
Catatan 4 keuangan
atas
laporan
Catatan 4 keuangan
atas
laporan
Catatan 4 keuangan
atas
laporan
Catatan 14 keuangan
atas
laporan
Laba (Rugi) per saham Yang harus dijelaskan antara lain dasar perhitungan laba (rugi) per saham dasar dan laba (rugi) per saham dilusian.
3.
Catatan 2u keuangan
Segmen Operasi Yang harus dijelaskan antara lain dasar yang digunakan oleh manajemen untuk mengidentifikasikan Segmen Operasi.
39)
√
Pengungkapan atas Pos-Pos Laporan Keuangan a.
Aset 1)
Kas dan Setara Kas Yang harus diungkapkan antara lain:
2)
a)
unsur Kas dan Setara Kas pada pihak berelasi dan pihak ketiga;
√
b)
rincian jumlah penempatan di bank berdasarkan nama bank serta jenis mata uang asing;
√
c)
kisaran suku bunga kontraktual dari Setara Kas selama periode pelaporan; dan
√
d)
jumlah saldo Kas dan Setara Kas yang signifikan yang tidak dapat digunakan oleh kelompok usaha disertai pendapat manajemen.
√
Khusus Industri Perbankan a)
Kas Yang harus diungkapkan adalah rincian jumlah kas berdasarkan jenis mata uang.
b)
√
Giro pada Bank Indonesia Yang harus diungkapkan antara lain: (1)
Rincian jumlah Giro pada Bank Indonesia berdasarkan jenis mata uang (nilai dalam mata uang original); dan
√
(2)
Ketentuan Giro Wajib Minimum (GWM) menurut BI dan posisi GWM bank pada saat periode pelaporan.
√
Page 20 of 82
c)
Giro pada Bank Lain Yang harus diungkapkan antara lain: Rincian jumlah Giro pada Bank Lain berdasarkan jenis mata uang;
d)
(1)
Jumlah penyisihan penurunan nilai;
√
(2)
Perubahan penyisihan selama periode berjalan untuk masing-masing giro;
√
(3)
Rincian jumlah Giro pada Bank Lain berdasarkan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan pihak ketiga;
√
(4)
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun; dan
√
(5)
Pendapat manajemen akan kecukupan jumlah penyisihan penurunan nilai.
√
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank Lain Yang harus diungkapkan antara lain:
3)
(1)
Rincian jumlah penempatan berdasarkan jenis dan mata uang;
√
(2)
Rincian penempatan berdasarkan yang mengalami penurunan nilai (impaired) dan tidak mengalami penurunan nilai (unimpaired);
√
(3)
Jangka waktu (rata-rata atau per kelompok);
√
(4)
Jumlah penyisihan penurunan nilai dan mutasi selama periode berjalan;
√
(5)
Rincian jumlah penempatan berdasarkan pihak yang mempunyai hubungan istimewa dan pihak ketiga;
√
(6)
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun;
√
(7)
Jumlah dana yang diblokir dan alasannya;
√
(8)
Jumlah dana yang tidak dapat dicairkan pada bank bermasalah, bank beku operasi atau likuidasi termasuk tingkat kemungkinan diterimanya kembali dana tersebut berdasarkan informasi dari otoritas yang berwenang; dan
√
(9)
Pendapat manajemen akan kecukupan jumlah penyisihan penurunan nilai.
√
Piutang Usaha
Catatan 5 keuangan
Yang harus diungkapkan antara lain: a) jumlah piutang yang dipisahkan antara pihak ketiga dan pihak berelasi; b) jumlah piutang menurut debitur; c) jumlah piutang menurut mata uang; d) alasan dan dasar pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai; e) jumlah cadangan kerugian penurunan nilai, beban cadangan kerugian penurunan nilai secara individual dan kolektif, dan penghapusan piutang;
atas
√ √ √ √ √
Long outstanding
laporan
Page 21 of 82
f)
pendapat manajemen akan kecukupan jumlah cadangan atau keyakinan manajemen atas ketertagihan piutang apabila tidak dibentuk cadangan;
g) piutang yang dijaminkan, nama pihak yang menerima jaminan, dan alasan dijaminkan; h) jumlah diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif; dan i)
4)
√ √ √
informasi keterlibatan berkelanjutan atas piutang yang ditransfer, meliputi: (1)
jumlah yang ditransfer, beban bunga, retensi, jatuh tempo, dan ikatan penting lain yang diatur dalam perjanjian; dan
√
(2)
jaminan yang diberikan (bila ada).
√
Khusus Industri Asuransi a)
Piutang Premi Tambahan pengungkapan mengenaiantara lain: (1)
Jumlah piutang berdasarkan tertanggung dan asuradur;
√
(2)
Jumlah piutang berdasarkan jenis asuransi; dan
√
(3)
Jumlah piutang premi yang diperkenankan dalam perhitungan solvabilitas.
√
b) Piutang Koasuransi Tambahan pengungkapan mengenaiantara lain:
c)
(1)
Jumlah berdasarkan ko-asuradur;
√
(2)
Jumlah menurut jenis asuransi; dan
√
(3)
Jumlah piutang koasuransi yang diperkenankan dalam perhitungan solvabilitas.
√
Piutang Reasuransi Tambahan pengungkapan mengenai antara lain: (1)
Jumlah piutang berdasarkan reasuradur;
√
(2)
Jumlah piutang atau utang reasuransi yang disalinghapuskan; dan
√
(3)
Jumlah piutang reasuransi yang diperkenankan dalam perhitungan solvabilitas.
√
d) Piutang Hasil Investasi Tambahan pengungkapan mengenai antara lain: (1)
Pemisahan antara piutang kepada pihak berelasi dan pihak ketiga;
√
(2)
Jumlah piutang menurut jenis investasi;
√
(3)
Jumlah piutang menurut mata uang; dan
√
(4)
Jumlah piutang yang diperkenankan dalam perhitungan solvabilitas.
√
Page 22 of 82
5)
Khusus Industri Pembiayaan a)
Piutang Pembiayaan Konsumen Yang harus diungkapkan antara lain:
b)
(1)
Jumlah piutang menurut dan jenis obyek pembiayaan (contoh: kendaraan bermotor, elektronik, rumah, dan lain-lain);
√
(2)
Rincian umur dari angsuran pembiyaan konsumen;
√
(3)
Bagian pinjaman yang dibiayai bank-bank sehubungan dengan transaksi kerja
√
(4)
sama pembiayaan bersama, penunjukan selaku pengelola piutang, penerusan pinjaman dan pengambilalihan piutang apabila perusahaan membagi risiko tidak tertagihnya piutang tersebut dengan bank-bank dalam rangka transaksi di atas;
√
(5)
Pendapatan pembiayaan konsumen yang belum diakui;
√
(6)
Nilai dan jenis jaminan yang diserahkan oleh pelanggan atas piutang pembiayaan konsumen yang diberikan berdasarkan objek pembiayaan;
√
(7)
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun; dan
√
(8)
Piutang pembiayaan konsumen yang dialihkan dan atau digunakan sebagai jaminan atas utang.
√
Tagihan Anjak Piutang Yang harus diungkapkan antara lain:
c)
(1)
Jumlah tagihan anjak piutang tanpa recourse dan dengan recourse, beserta jumlah utang retensi anjak piutang dan pendapatan anjak piutang (tanpa recourse) serta pendapatan anjak piutang tangguhan (dengan recourse); dan
(2)
Pengungkapan mengenai tingkat bunga, jatuh tempo dan jumlah piutang yang diperoleh serta ikatan penting yang diatur dalam perjanjian anjak piutang.
√ √
Piutang Sewa Pembiayaan Yang harus diungkapkan antara lain:
√
(1) Rincian jumlah berdasarkan pihak berelasi dan pihak ketiga;
√
(2) rekonsiliasi antara investasi sewa bruto dan nilai kini piutang pembayaran sewa minimum pada akhir periode pelaporan. Di samping itu, lessor mengungkapkan investasi sewa bruto dan nilai kini piutang pembayaran sewa minimum pada akhir periode pelaporan, untuk setiap periode berikut:
√
(a) kurang dari satu tahun
√
(b) lebih dari satu tahun sampai lima tahun
√
(c) lebih dari lima tahun
√
Page 23 of 82
d)
(3) pendapatan keuangan yang belum diterima;
√
(4) nilai residu yang tidak dijamin yang diakru sebagai manfaat lessor;
√
(5) akumulasi penyisihan piutang tidak tertagih atas pembayaran sewa minimum;
√
(6) rental kontinjen yang diakui sebagai pendapatan dalam periode; dan
√
(7) penjelasan umum isi perjanjian sewa lessor yang material.
√
Piutang Sewa Operasi Yang harus diungkapkan antara lain: (1)
6)
jumlah agregat pembayaran sewa minimum masa depan dalam sewa operasi yang tidak dapat dibatalkan untuk setiap periode berikut;
√
(a)
kurang dari satu tahun
√
(b)
lebih dari satu tahun sampai lima tahun
√
(c)
lebih dari lima tahun
√
(2)
total rental kontinjen yang diakui sebagai pendapatan pada periode; dan
√
(3)
penjelasan umum isi perjanjian sewa lessor.
√
Khusus Kontrak Konstruksi Piutang Retensi Yang harus diungkapkan antara lain:
7)
a)
Jumlah piutang dari masing-masing kontrak konstruksi; dan
√
b)
Pendapat manajemen akan kemungkinan tertagihnya piutang retensi.
√
Tagihan Bruto kepada Pelanggan Yang harus diungkapkan dalam pos ini antara lain tagihan bruto dari setiap kontrak konstruksi. Dalam penjelasan tagihan tersebut, juga harus dirinci dalam bentuk tabel yaitu :
8)
a)
biaya kontrak yang terjadi;
√
b)
laba yang diakui;
√
c)
kerugian yang terjadi; dan
√
d)
pekerjaan yang sudah ditagih (termin).
√
Piutang Reverse Repo Yang harus diungkapkan antara lain:
Page 24 of 82
9)
a) Rincian mengenai jenis dan jumlah Efek yang ditransaksikan;
√
b) Tanggal dan harga dilakukannya pembelian dan penjualan kembali Efek;
√
c) Nama pihak/counterparty;
√
d) Lokasi Efek jaminan;
√
e) Tingkat bunga piutang reverse repo;
√
f) Cadangan kerugian penurunan nilai (jika ada); dan
√
g) Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai (jika ada).
√
Agunan Yang Diambil Alih Yang harus diungkapkan antara lain: a) Nilai realisasi bersih pada saat diambilalih;
√
b) Selisih antara nilai realisasi bersih atas agunan yang diambilalih dengan saldo piutang yang tidak tertagih; dan
√ √
c) Laba atau rugi yang timbul, termasuk biaya-biaya yang timbul setelah pengambilalihan agunan tersebut. 10)
Piutang Dividen dan Bunga Yang harus diungkapkan antara lain rincian jenis dan jumlah tagihan dividen, bunga, dan denda kepada pihak lain.
11)
√
Piutang Lain-Lain Yang harus diungkapkan antara lain:
12)
a) Rincian jenis dan jumlah piutang;
√
b) Jumlah Cadangan Kerugian Penurunan Nilai (CKPN); dan
√
c) Pendapat manajemen atas kecukupan jumlah penyisihan.
√
Catatan 6 atas laporan keuangan
Aset Keuangan Lainnya Pengungkapan ini telah diterapkan untuk aset keuangan lainnya yang bersifat lancar maupun tidak lancar. a)
Pengelompokkan aset keuangan lainnya sesuai klasifikasi yang dipisahkan antara pihak ketiga dan pihak berelasi.
b)
Yang harus diungkapkan antara lain: (1)
nilai tercatat aset keuangan untuk setiap kelompok dan rincian investasinya;
√
√
Catatan 10 keuangan
atas
laporan
Page 25 of 82
(2)
laba atau rugi neto pada setiap kelompok aset keuangan berdasarkan klasifikasi, baik yang disajikan pada pos pendapatan komprehensif lainnya maupun yang diakui sebagai laba atau rugi periode berjalan;
(3)
total pendapatan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif untuk aset keuangan selain yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi;
√
(4)
biaya perolehan termasuk jumlah premium dan diskonto yang belum diamortisasi, untuk Efek dimiliki hingga jatuh tempo;
√
(5)
peringkat Efek utang berikut nama pemeringkat (jika ada).
√
(6)
uraian tentang alasan diambilnya keputusan menjual untuk aset keuangan yang diklasifikasikan dimiliki hingga jatuh tempo;
√
(7)
jika terdapat reklasifikasi aset keuangan, maka wajib diungkapkan:
√
(a)
jumlah yang direklasifikasi ke dan dari setiap kategori;
√
(b)
alasan reklasifikasi; dan
√
(c)
sisa investasi dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo yang telah direklasifikasi dalam kelompok tersedia untuk dijual.
√
(8)
jumlah tercatat aset keuangan yang dijaminkan sebagai agunan untuk Liabilitas atau liabilitas kontinjensi serta syarat dan kondisi yang terkait dengan penjaminan tersebut;
√
(9)
jumlah penurunan nilai atas aset keuangan (jika ada), termasuk mutasinya, dipisahkan antara aset keuangan yang mengalami penurunan nilai dan aset keuangan yang tidak mengalami penurunan nilai, serta dipisahkan antara penurunan nilai yang dihitung secara kolektif dan individual, termasuk beban penurunan nilai yang diakui dalam laba rugi; dan
√
(10) jumlah amortisasi keuntungan (kerugian) yang belum direalisasi atas investasi yang tersedia untuk dijual yang direklasifikasi menjadi dimiliki hingga jatuh tempo. 13)
√ Catatan 4 keuangan
Khusus Deposito Tambahan pengungkapan mengenai antara lain: a) nama bank, dipisahkan antara pihak ketiga dan pihak berelasi;
√
b) kisaran suku bunga kontraktual selama periode pelaporan;
√
c) jenis dan jumlah deposito dalam mata uang asing; dan
√
d) hal-hal lain yang dapat mempengaruhi kualitas pencairan deposito tersebut. 14)
Khusus Investasi pada Sukuk Tambahan pengungkapan mengenai antara lain:
√
atas
laporan
Page 26 of 82
15)
a) rincian Sukuk berdasarkan nama penerbit dan akad syariah;
√
b) tujuan model usaha yang digunakan;
√
c) jumlah investasi yang direklasifikasikan, jika ada, dan penyebabnya; dan
√
d) Nilai Wajar untuk investasi yang diukur pada biaya perolehan.
√
Khusus Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah Tambahan pengungkapan mengenai antara lain: a) Rincian jumlah nominal dan nilai pasar efek berdasarkan jenis; b) Tanggal jatuh tempo dan frekuensi pembayaran bunga;
16)
√
c) Tingkat suku bunga rata-rata per tahun; dan
√ √
d) Informasi penting lainnya.
√
Khusus Unit Penyertaan Reksadana Tambahan pengungkapan mengenai antara lain:
17)
a) Rincian unit penyertaan reksadana dan Nilai Aset Bersih; dan
√
b) laba atau rugi neto berdasarkan klasifikasi, baik yang disajikan pada pos pendapatan komprehensif lainnya maupun yang diakui sebagai laba atau rugi periode berjalan
√
Khusus Wesel Tagih Tambahan pengungkapan mengenaiantara lain, pihak penerbit, kisaran tingkat bunga, jatuh tempo, jenis mata uang, dan uraian tentang sifat dan asal terjadinya (dari transaksi usaha atau lainnya).
18)
Khusus Industri Asuransi Tambahan pengungkapan mengenai aset-aset yang menjadi dana jaminan.
19)
√
√
Pinjaman Polis Yang harus diungkapkan antaralain rincian berdasarkan:
20)
a)
Saldo pinjaman polis menurut jenis mata uang;
√
b)
Tingkat suku bunga.
√
Khusus Industri Perbankan Kredit Yang harus diungkapkan antara lain: a)
Rincian jumlah kredit berdasarkan jenis, mata uang, sektor ekonomi dan jangka waktu serta kolektibilitas;
√
Page 27 of 82
21)
b)
Jumlah cadangan kerugian penurunan nilai dan mutasi selama periode berjalan;
√
c)
Rincian jumlah kredit berdasarkan pihak berelasi dan pihak ketiga;
√
d)
Rasio kredit usaha kecil terhadap jumlah kredit yang diberikan;
√
e)
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun;
√
f)
Rincian kredit bermasalah berdasarkan sektor dan jumlah cadangan penghapusan menurut ketentuan Bank Indonesia;
√
g)
Rasio kredit bermasalah terhadap jumlah Aset keuangan dan rasio jumlah cadangan kerugian penurunan nilai Aset keuangan yang telah dibentuk terhadap jumlah minimum cadangankerugian penurunan nilai Aset keuangan sesuai ketentuan Bank Indonesia;
√
h)
Jumlah kredit yang direstrukturisasi berdasarkan jenis dan kolektibilitas;
√
i)
Jumlah dan persentase bagian bank atas kredit sindikasi baik selaku pimpinan, agen, atau anggota sindikasi;
√
j)
Ikhtisar pembelian kredit dari BPPN berdasarkan periode pembelian, jika ada;
√
k)
Pendapat manajemen akan ketaatan bank terhadap Batas Maksimum Pemberian Kredit (BMPK) yang ditetapkan oleh Bank Indonesia;
√
l)
Pendapat manajemen akan kecukupan jumlah cadangan kerugian penurunan nilai.
√
Tagihan dan Liabilitas Akseptasi Yang harus diungkapkan antara lain:
22)
a)
Rincian jumlah tagihan dan liabilitas berdasarkan pihak, mata uang, dan jatuh tempo;
√
b)
Untuk tagihan akseptasi diungkapkan kolektibilitas, jumlah cadangan penghapusan dan mutasi selama periode berjalan;
√
c)
Rincian jumlah tagihan dan liabilitas berdasarkan pihak berelasi dan pihak ketiga;
√
d)
Pendapat manajemen akan kecukupan jumlah cadangan kerugian penurunan nilai tagihan akseptasi
√
Persediaan a)
Yang harus diungkapkan antara lain:
Catatan 7 atas laporan keuangan
(1)
total jumlah tercatat persediaan dan jumlah nilai tercatat menurut klasifikasi yang sesuai bagi Perusahaan;
√
(2)
jumlah tercatat persediaan yang dicatat dengan Nilai Wajar dikurangi biaya untuk menjual;
√
Page 28 of 82
√
(3)
jumlah persediaan yang diakui sebagai beban selama periode berjalan;
(4)
jumlah setiap penurunan nilai yang diakui sebagai pengurang jumlah persediaan yang diakui sebagai beban dalam periode berjalan;
(5)
jumlah dari setiap pemulihan dari setiap penurunan nilai yang diakui sebagai pengurang jumlah persediaan yang diakui sebagai beban dalam periode berjalan;
√
(6)
kondisi atau peristiwa penyebab terjadinya pemulihan nilai persediaan yang diturunkan;
√
(7)
dalam hal terdapat kapitalisasi biaya pinjaman untuk persediaan yang memenuhi kriteria aset kualifikasian, maka diungkapkan:
√
(i) jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi selama periode berjalan; dan (ii) tarif kapitalisasi yang digunakan untuk menentukan jumlah biaya pinjaman yang layak dikapitalisasi.
b)
√ √
(8)
persediaan yang dijaminkan, nama pihak yang menerima jaminan, dan alasan dijaminkan; dan
√
(9)
jenis dan nilai persediaan yang diasuransikan, nilai pertanggungan asuransi, dan risiko yang ditutup serta pendapat manajemen atas kecukupan pertanggungan asuransi, apabila tidak diasuransikan wajib diungkapkan alasannya.
√
Khusus Industri Perhotelan Tambahan pengungkapan nilai tercatat persediaan menurut klasifikasi yang harus diungkapkan antara lain:
c)
(1)
Makanan dan minuman;
√
(2)
Perlengkapan; dan
√
(3)
Barang Dagangan.
√
Khusus Industri Real Estat Tambahan pengungkapan antara lain: (1)
Pengungkapan nilai tercatat persediaan menurut klasifikasi: (a) (b) (c)
(2)
Tanah Matang; Unit Bangunan; dan Unit Bangunan dalam Penyelesaian.
Jumlah biaya perolehan aset Real Estat yang pengikatan jual belinya telah berlaku namun penjualannya belum diakui, termasuk jumlah utang terkait yang akan dialihkan, bila ada.
√ √ √ √
Page 29 of 82
d)
Tanah untuk Pengembangan Tambahan pengungkapan antara lain:
e)
(1)
Lokasi, luas tanah, proses perizinan;
√
(2)
Jumlah biaya bunga dan rugi kurs yang dikapitalisasi ke tanah untuk pengembangan; dan
√
(3)
Proporsi tanah yang dijadikan jaminan utang.
√
Khusus Industri Media Tambahan pengungkapan antara lain:
f)
√
(1)
Materi program : lokal, impor (media televisi);
(2)
Buku, kertas koran, barang pra cetak (media cetak);
√
(3)
Barang promosi dan barter (media cetak); dan
√
(4)
Bahan persediaan lain yang sesuai dengan industrinya.
√
Khusus Industri Rumah Sakit Tambahan pengungkapan antara lain: (1)
Obat-obatan;
√
(2)
Perlengkapan medis (disposable); dan
√
(3)
Persediaan lainnya
√
g) Khusus Industri Peternakan (1)
(2)
Pengungkapan jumlah tercatat dan nilai tercatat menurut klasifikasi tertentu, seperti hewan ternak menjadi: (a)
Hewan Ternak Tersedia untuk Dijual; dan
√
(b)
Hewan Ternak dalam Pertumbuhan.
√
Hewan Ternak Produksi - Berumur Pendek Yang harus diungkapkan antara lain: (a)
Total jumlah tercatat dan nilai tercatat menurut klasifikasi hewan ternak telah menghasilkan dan hewan ternak belum menghasilkan;
√
(b)
Rekonsiliasi saldo awal dan akhir hewan ternak tiap kelompok selama paling tidak 2 tahun terakhir;
√
Page 30 of 82
23)
(c)
Nilai amortisasi (deplesi) atas hewan ternak telah menghasilkan;
√
(d)
Pendapat manajemen atas kecukupan jumlah penyisihan atau penghapusan persediaan yang mati atau hilang;
√
(e)
Nilai hewan ternak yang diasuransikan, nilai pertanggungan asuransi dan risiko yang ditutup;
√
(f)
Jika tak ada asuransi untuk wabah penyakit, perlu dibuat cadangan kematian atau metode penghapusan langsung;
√
(g)
Pendapat manajemen atas kecukupan nilai pertanggungan asuransi; dan
√
(h)
Nilai hewan ternak yang dijaminkan dan nama pihak yang menerima jaminan.
√
Pajak Dibayar Di muka Yang harus diungkapkan antara lain:
24)
a)
rincian menurut jenis dan jumlah masing-masing pajaknya; dan
b)
uraian mengenai jumlah restitusi pajak yang diajukan dan statusnya.
√ √
Biaya Dibayar Dimuka
Tidak material
Yang harus diungkapkan antara lain rincian menurut jenis dan jumlah. 25)
Catatan 33a atas laporan keuangan
√ Catatan 41 keuangan
Aset tidak lancar atau kelompok lepasan yang Dimiliki untuk Dijual Yang harus diungkapkanantara lain: (1) (2) (3) (4)
(5) (6)
uraian dari aset yang dimiliki untuk dijual atau kelompok lepasan; uraian fakta dan keadaan dari penjualan, atau yang mengarah kepada pelepasan yang diharapkan, serta cara dan waktu pelepasan; kerugian penurunan nilai atau keuntungan pemulihan penurunan nilai; dalam hal aset yang dimiliki untuk dijual belum dapat direalisasikan dalam satu tahun, diungkapkan peristiwa atau keadaan yang dapat memperpanjang periode penyelesaian penjualan menjadi lebih dari satu tahun; dalam hal dapat diterapkan, segmen yang dilaporkan dari aset yang dimiliki untuk dijual dan kelompok lepasan disajikan sesuai dengan SAK yang berlaku; dan dalam hal aset yang diklasifikasikan sebagai aset yang dimiliki untuk dijual atau kelompok lepasan dihentikan pengklasifikasiannya, diungkapkan: (a) nilai dari aset tersebut, yaitu nilai yang lebih rendah antara: i. jumlah tercatat aset tersebut sebelum aset atau kelompok lepasan diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual, disesuaikan dengan penyusutan, amortisasi atau penilaian kembali yang telah diakui apabila aset atau kelompok lepasan tersebut tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk
√ √ √ √ √
√
atas
laporan
Page 31 of 82
(b) (c)
26)
dijual; dan ii. jumlah terpulihkan pada saat tanggal keputusan untuk tidak menjual; uraian fakta dan keadaan yang mengarah kepada keputusan tersebut; dan dampaknya terhadap hasil operasi untuk periode tersebut dan periode sajian sebelumnya.
√ √ √
Piutang Pihak Berelasi Non-Usaha Yang harus diungkapkan antara lain :
27)
a)
rincian jenis, nama pihak berelasi, dan jumlah piutang;
b)
alasan dan dasar pembentukan cadangan kerugianpenurunan nilai serta penjelasan terjadinya piutang pihak berelasi tersebut;
c)
jumlah cadangan kerugian penurunan nilai, beban cadangan kerugian penurunan nilai secara individual dan kolektif, dan penghapusan piutang;
d)
pendapat manajemen akan kecukupan jumlah cadangan kerugian penurunan nilai; dan
e)
dalam hal piutang berelasi non usaha disajikan dalamaset lancar, hal tersebut harus dibuktikan serta diungkapkan alasannya.
Catatan 34 atas laporan keuangan
√ √ √ √ √
Investasi pada Entitas Asosiasi Yang harus diungkapkan antara lain: a) nama entitas asosiasi; b) persentase kepemilikan dan penjelasan adanya pengaruh signifikan, beserta alasannya;
√ √
c) nilaitercatat dan Nilai Wajar investasi dalam entitas asosiasi yang kuotasi harganya tersedia; d) ringkasan informasi keuangan entitas asosiasi termasuk jumlah agregat Aset, Liabilitas, pendapatan, dan laba atau rugi;
√
e) alasan tidak adanya pengaruh signifikan walaupun Perusahaan memiliki lebih dari 20% (dua puluh perseratus) hak suara atau hak suara potensial investee secara langsung atau tidak langsung;
√
f)
akhir periode pelaporan dari laporan keuangan entitas asosiasi, ketika laporan keuangan tersebut digunakan dalam menerapkan metode ekuitas dan tanggal atau periode yang berbeda dengan Perusahaan, dan alasan menggunakan tanggal atau periode yang berbeda;
√ √
g) sifat dan tingkatan setiap pembatasan signifikan atas kemampuan entitas asosiasi untuk mentransfer dana kepada Perusahaan; h) bagian rugi entitas asosiasi yang tidak diakui dan alasannya, apabila Perusahaan menghentikan pengakuan bagiannya atas rugi entitas asosiasi, baik untuk periode terjadinya kerugian tersebut maupun secara kumulatif;
√
i)
bagian atas liabilitas kontinjensi entitas asosiasi yang terjadi bersama-sama dengan investor lain;
√
j)
liabilitas kontinjensi yang terjadi karena investor berkewajiban bersama-sama untuk
√
Page 32 of 82
semua atau sebagian Liabilitas entitas asosiasi; dan k) ringkasan informasi keuangan entitas asosiasi, secara individual atau dalam kelompok, yang tidak dicatat dengan menggunakan metode ekuitas termasuk total Aset, total Liabilitas, Pendapatan, dan laba atau rugi.
√ √
28)
Khusus Industri Konstruksi Jaminan Yang harus diungkapkan antara lain rincian jaminan yang diberikan dan jumlah jaminan tersebut serta kontrak konstruksi yang mensyaratkan adanya jaminan tersebut.
29)
√
Khusus Industri Kehutanan HTI dan HTI dalam pengembangan Berupabiaya yang ditangguhkan dalam pelaksanaan pembangunan HTI, yang disajikan sebagai berikut:
30)
a)
Saldo awal;
√
b)
Penyisihan periode berjalan;
√
c)
Realisasi yang dilakukan selama periode berjalan; dan
√
d)
Saldo akhir.
√
Khusus Industri Jalan Tol Hak Bagi Hasil Tol Investor tanpa kuasa hak penyelenggaraan harus mengungkapkan hal-hal berikut: (a) Dasar pengukuran hak bagi hasil tol;
√
(b) Masa hak bagi hasil tol dan amortisasinya;
√
(c) Perubahan hak bagi hasil tol selama periode berjalan; dan
√
(d) Reklasifikasi proyek kerjasama operasi dalam pelaksanaan ke hak bagi hasil tol.
√
Page 33 of 82
31)
Khusus Industri Perkebunan Tanaman Perkebunan Yang harus diungkapkan antara lain: a)
Untuk tanaman telah menghasilkan (1)
Rincian nilai tercatat dan akumulasi penyusutan menurut jenis tanaman;
√
(2)
Rekonsiliasi nilai tercatat awal tahun dan akhir tahun tanaman untuk setiap kelompok selama paling sedikit 2 tahun terakhir;
√
(3)
Status tanah yang digunakan untuk menanam;
(4)
Nilai tanaman telah menghasilkan berdasarkan area/lokasi penanaman;
(5)
Perbandingan saldo tanaman belum menghasilkan selama paling sedikit 2 tahun; dan
(6)
Tanaman yang dijaminkan.
√ √ √
Catatan 11a atas laporan keuangan
√
b) Untuk tanaman belum menghasilkan (1)
Mutasi tanaman belum menghasilkan sebagai berikut : (a) Saldo awal i.
Tambahan tahun berjalan
ii.
Biaya langsung
√ √
(b) Jumlah kapitalisasi biaya pinjaman, dan rugi kurs dalam hal terjadi depresiasi luar biasa i.
Pengurangan tahun berjalan
ii.
Jumlah yang direklasifikasi ke tanaman telah menghasilkan
(c) Pengurangan lainnya (d) Saldo akhir;
32)
√ √ Catatan 11b atas laporan keuangan
√ √
(2)
Nilai tanaman dalam Perkebunan Inti Rakyat / Perkebunan Inti Plasma yang menjadi milik perusahaan (inti) dan tanaman yang bukan milik perusahaan (perkebunan rakyat/perkebunan plasma); dan
√
(3)
Cadangan kerugian yang mungkin timbul pada plasma.
√
Khusus Industri Peternakan Hewan Ternak Produksi – Berumur Panjang Yang harus diungkapkan antara lain: a)
Pengelompokan hewan ternak dalam pertumbuhan (belum menghasilkan) dan hewan ternak telah menghasilkan;
√
b)
Rekonsiliasi saldo awal dan akhir hewan ternak tiap kelompok selama paling tidak 2 tahun terakhir;
√
c)
Nilai amortisasi (deplesi) atas hewan ternak telah menghasilkan;
d)
Nilai hewan ternak tiap kelompok berdasarkan lokasi/area peternakan;
√ √
Page 34 of 82
33)
e)
Kondisi hewan ternak;
f)
Persentase kematian selama tiga tahun terakhir;
g)
Nilai hewan ternak yang diasuransikan, nilai pertanggungan asuransi dan risiko yang ditutup;
h)
Jika tak ada asuransi untuk wabah penyakit, perlu dibuat cadangan kematian atau metode penghapusan langsung;
i)
Nilai cadangan kematian atau metode penghapusan langsung, jika ada;
√
j)
Pendapat manajemen atas kecukupan nilai cadangan kematian, jika ada; dan
k)
Nilai hewan ternak yang dijaminkan dan nama pihak yang menerima jaminan.
√
√ √ √
√
Properti Investasi a)
Yangharusdiungkapkan antara lain: (1)
model pengukuran setelah pengakuan awal yang digunakan, model Nilai Wajar atau model biaya;
√
(2)
metode dan asumsi signifikan yang diterapkan dalam menentukan Nilai Wajar dari Properti Investasi;
√
(3)
pernyataan bahwa penentuan Nilai Wajar didukung oleh bukti pasar atau lebih banyak berdasarkan faktor lain karena sifat properti tersebut dan keterbatasan data pasar yang dapat diperbandingkan;
(4)
nama Penilai, tanggal penilaian, dan tanggal laporan penilaian terakhir;
(5)
jumlah yang diakui dalam laba rugi untuk: (a) penghasilan sewa dari Properti Investasi; (b) beban operasi langsung yang terjadi baik dari Properti Investasi yang menghasilkan maupun yang tidak menghasilkan penghasilan sewa selama periode tersebut; dan (c) perubahan kumulatif dalam Nilai Wajar yang diakui dalam laba rugi atas penjualan Properti Investasi dari sekelompok aset yang menggunakan model biaya ke kelompok aset yang menggunakan model Nilai Wajar;
b)
√ √ √ √ √
(6)
keberadaan dan jumlah pembatasan atas realisasi dari Properti Investasi atau pembayaran penghasilan dan hasil pelepasan; dan
√
(7)
kewajiban kontraktual untuk membeli, membangun atau mengembangkan Properti Investasi atau untuk perbaikan, pemeliharaan atau peningkatan.
√
Khusus untuk Properti Investasi yang menggunakan model Nilai Wajar, selain pengungkapan sebagaimana dimaksud dalam huruf (a) ditambahkan pengungkapan antara lain: (1)
rekonsiliasi antara jumlah tercatat Properti Investasi pada awal dan akhir periode dengan menunjukkan penambahan, pengurangan, dan reklasifikasi;
(2)
saat suatu penilaian terhadap Properti Investasi disesuaikan secara signifikan untuk tujuan pelaporan keuangan, maka Perusahaan harus mengungkapkan rekonsiliasi antara penilaian tersebut dan penilaian yang telah disesuaikan yang
√ √
Page 35 of 82
dilaporkan dalam laporan keuangan, dengan menunjukkan secara terpisah:
c)
d)
(a)
jumlah agregat dari pengakuan kewajiban sewa yang telah ditambahkan kembali; dan
√
(b)
penyesuaian signifikan lain.
√
Khusus untuk Properti Investasi yang menggunakan model biaya, selain pengungkapan sebagaimana dimaksud dalam huruf a) ditambahkan pengungkapan antara lain: (1)
umur manfaat;
(2)
rekonsiliasi jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan Properti Investasi pada awal dan akhir periode dengan menunjukkan penambahan, pengurangan, dan reklasifikasi;
√ √
(3)
jumlah penyusutan untuk masing-masing periode penyajian dan alokasi beban penyusutan;
√
(4)
jumlah rugi penurunan nilai yang diakui, dan jumlah pemulihan rugi penurunan nilai, selama satu periode sesuai SAK yang berlaku;
√
(5)
transfer ke dan dari persediaan dan properti yang digunakan sendiri; dan
(6)
Nilai Wajar Properti Investasi.
√ √
Khusus untuk Properti Investasi dalam proses pembangunan dan pengembangan, Yang harus diungkapkan antara lain: (1)
rincian Properti Investasi dalam proses pembangunan dan pengembangan;
(2)
persentase jumlah tercatat terhadap nilai kontrak;
(3)
estimasi saat penyelesaian;
(4)
hambatan kelanjutan penyelesaian;
(5)
jumlah pengeluaran yang diakui dalam jumlah tercatat Properti Investasi dalam proses pembangunan dan pengembangan; dan
(6)
dalam hal terdapat kapitalisasi biaya pinjaman untuk properti investasi yang memenuhi kriteria aset kualifikasian, maka wajib diungkapkan:
√ √ √ √ √ √
(a) jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi selama periode berjalan; dan (b) tarif kapitalisasi yang digunakan untuk menentukan jumlah biaya pinjaman yang layak dikapitalisasi. 34)
Aset Tetap Yang harus diungkapkan antara lain: a)
setiap kelompok Aset Tetap wajib diungkapkan secara terpisah berdasarkan kepemilikan aset yaitu aset pemilikan langsung dan/atau aset sewa pembiayaan;
√
b)
rekonsiliasi jumlah tercatat bruto dan akumulasi penyusutan Aset Tetap pada awal dan akhir periode dengan menunjukkan penambahan, pengurangan, dan reklasifikasi;
√
c)
jumlah penyusutan untuk masing-masing periode penyajian dan alokasi beban penyusutan;
√
d)
rugi penurunan nilai dan jumlah yang dijurnal balik yang diakui dalam laba rugi dan
√
Catatan 12 keuangan
atas
laporan
Page 36 of 82
ekuitas (jika ada); e)
jumlah komitmen kontraktual dalam perolehan Aset Tetap;
√
f)
jumlah kompensasi dari pihak ketiga untuk Aset Tetap yang mengalami penurunan nilai, hilang, atau dihentikan yang dimasukkan dalam laba rugi, apabila tidak diungkapkan secara terpisah pada laporan laba rugi komprehensif;
√
g)
Dalam hal Aset Tetap disajikan pada jumlah revaluasian, yang harus diungkapkan:
√
(1) tanggal efektif revaluasi (Tanggal Penilaian);
√
(2) tanggal efektif persetujuan dari Direktorat Jenderal Pajak (DJP) apabila Aset Tetap untuk perhitungan pajak menggunakan jumlah revaluasian;
√
(3) nama Penilai dan tanggal laporan penilaian terakhir; (4) metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam mengestimasi Nilai Wajar aset;
√
(5) jumlah tercatat untuk setiap Aset Tetap seandainya aset tersebut dicatat dengan model biaya; dan
√
(6) surplus revaluasi atau rugi penurunan nilai, yang menunjukkan prubahan selama periode dan pembatasan-pembatasan distribusi saldo surplus kepada para pemegang saham. h)
Khusus untuk Aset Tetap dalam proses pembangunan, yang harus diungkapkan antara lain: (1) rincian Aset Tetap yang sedang dalam pembangunan; (2) persentase jumlah tercatat terhadap nilai kontrak; (3) estimasi saat penyelesaian;
√
√ √ √
(4) hambatan kelanjutan penyelesaian (jika ada); (5) jumlah pengeluaran yang diakui dalam jumlah tercatat aset tetap dalam pembangunan; dan
√ √
(6) dalam hal terdapat kapitalisasi biaya pinjaman untuk aset yang memenuhi kriteria aset kualifikasian, maka wajib diungkapkan:
i)
(a)
jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi selama periode berjalan; dan
(b)
tarif kapitalisasi yang digunakan untuk menentukan jumlah biaya pinjaman yang layak dikapitalisasi.
Pengungkapan lainnya antara lain:
√ √
(1) jumlah tercatat Aset Tetap yang tidak dipakai sementara;
√
(2) jumlah tercatat bruto dari setiap Aset Tetap yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan;
√
(3) jumlah tercatat Aset Tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif dan tidak diklasifikasikan sebagai tersedia untuk dijual;
√
(4) dalam hal model biaya digunakan, Nilai Wajar Aset Tetap apabila berbeda secara material dari jumlah tercatat;
√
(5) nilai buku, hasil penjualan neto, keuntungan (kerugian) dari Aset Tetap yang dihentikan pengakuannya;
√
Catatan 12 keuangan
atas
laporan
Page 37 of 82
(6) dalam hal terdapat Aset Tetap yang berasal dari hibah, agar diungkapkan jenis Aset, nilai tercatat, dan tanggal perolehan;
√
(7) perubahan estimasi masa guna dan/atau metode penyusutan menurut jenis Aset Tetap;
√
(8) Kondisi atau peristiwa yang menyebabkan terjadinya penurunan nilai atau pemulihan penurunan nilai;
√
(9) Jumlah aset tetap yang dijadikan jaminan, nama pihak yang menerima jaminan dan alasan penjaminan; dan
√
(10) Jenis dan nilai aset tetap yang diasuransikan, nilai pertanggungan asuransi, dan risiko yang ditutup, serta pendapat manajemen atas kecukupan pertanggungan asuransi, apabila tidak diasuransikan agar diungkapkan alasannya. 35)
Catatan 12 keuangan
atas
laporan
Catatan 16 keuangan
atas
laporan
√
Khusus Industri Minyak dan Gas Bumi Aset Minyak dan Gas Bumi (khusus untuk perusahaan yang memiliki kegiatan hulu minyak dan gas bumi) Yang harus diungkapkan antara lain: √
(1) Rincian aset menurut jenisnya, seperti; operated acreage, unoperated acreage, sumur dan peralatan serta fasilitas yang berhubungan, peralatan kantor, kendaraan, sumur dan peralatan serta fasilitas dalam pengerjaan; (2) Tabel yang memuat penjelasan tentang :
√
(a) Lokasi penambangan; (b) Saldo awal untuk masing-masing lokasi;
√
(c) Penambahan dan Pengurangan untuk masing-masing lokasi penambangan; dan
√
(d) Saldo akhir untuk masing-masing lokasi penambangan (3) Dalam hal saldo aset Minyak dan Gas Bumi tersebut mengandung hak tagih kepada Regulator terkait, perlu penjelasan kolektabilitas tagihan tersebut dalam bentuk tabel analisa umur tagihan. 36)
√
Aset Tak Berwujud Yang harus diungkapkan untuk setiap jenis Aset Takberwujud antara lain: a) jumlah tercatat bruto dan akumulasi amortisasi; b) alokasi jumlah amortisasi Aset Takberwujud ke dalam pos laporan laba rugi komprehensif; c) rekonsiliasi jumlah tercatat bruto dan akumulasi amortisasi Aset Takberwujud pada awal dan akhir periode dengan menunjukkan penambahan, pengurangan, dan reklasifikasi; d) dalam hal terdapat kapitalisasi biaya pinjaman untuk aset yang memenuhi kriteria aset kualifikasian, maka harus diungkapkan: (1)
jumlah biaya pinjaman yang dikapitalisasi selama periode berjalan; dan
(2)
tarif kapitalisasi yang digunakan untuk menentukan jumlah biaya pinjaman yang
√ √
√
√ √
Page 38 of 82
layak dikapitalisasi; e) jumlah tercatat Aset dan faktor signifikan yang mendukung penentuan dan penilaiannya untuk Aset Takberwujud yang dinilai dengan umur manfaat tidak terbatas;
√
f) penjelasan atas jumlah tercatat dan sisa periode amortisasi dari setiap Aset Takberwujud yang material terhadap laporan keuangan Perusahaan;
√
g) Aset Takberwujud yang diperoleh melalui Hibah Pemerintah dan awalnya diakui pada Nilai Wajar sesuai SAK yang berlaku, diungkapkan: (1)
Nilai Wajar pada pengakuan awal atas aset-aset tersebut;
(2)
jumlah tercatatnya; dan
(3)
Aset tersebut diukur setelah pengakuan awal dengan model biaya atau model revaluasi;
h) keberadaan dan jumlah tercatat Aset Takberwujud yang kepemilikannya dibatasi dan jumlah tercatat Aset Takberwujud yang menjadi jaminan untuk Liabilitas; i)
nilai komitmen kontraktual untuk akuisisi Aset Takberwujud;
j) Aset Takberwujud disajikan pada jumlah revaluasian, diungkapkan:
37)
√ √ √
√ √ √ √ √
(1)
tanggal efektif revaluasi (Tanggal Penilaian);
(2)
nama Penilai dan tanggal laporan penilaian terakhir;
(3)
jumlah tercatat Aset Takberwujud yang direvaluasi;
(4)
metode dan asumsi signifikan yang digunakan dalam mengestimasi Nilai Wajar aset;
√
(5)
jumlah tercatat untuk setiap Aset Takberwujud seandainya Aset tersebut dicatat dengan model biaya; dan
√
(6)
surplus revaluasi atau rugi penurunan nilai, yang menunjukkan perubahan selama periode dan pembatasan-pembatasan distribusi saldo surplus kepada para pemegang saham.
√
Khusus Industri Gas dan Minyak Bumi dan Pertambangan umum a)
Biaya Pengelolaan dan Reklamasi Lingkungan Hidup Tangguhan/Penyisihan Liabilitas Pengelolaan dan Reklamasi Lingkungan Hidup Tangguhan Yang harus diungkapkan antara lain tabel yang memuat penjelasan tentang :
b)
(1)
Saldo awal;
√
(2)
Penambahan dan pengurangan;
√
(3)
Saldo akhir.
√
Aset Eksplorasi dan Evaluasi Yang harus diungkapkanantara lain: (1) rincian biaya perolehan aset eksplorasi dan evaluasi per area of interest yang mencakup saldo awal, penambahan dan pengurangan, dan saldo akhir; dan (2) Jumlah aset, liabilitas, penghasilan dan beban, arus kas operasi, dan arus kas
√ √
Page 39 of 82
investasi yang timbul dari eksplorasi dan evaluasi pertambangan. c)
Bagian dari Biaya Eksplorasi Tangguhan: pengupasan tanah tambang. Yang harus diungkapkan antara lain: (1)
d)
Kebijakan akuntansi sehubungan dengan: (a)
Metode pembebanan biaya pengupasan tanah, dan
(b)
Metode perhitungan Rasio Rata-Rata Tanah Penutup.
(2)
Jumlah Biaya Pengupasan Tanah yang Ditangguhkan yang terdiri dari (1) biaya pengupasan awal, (2) biaya pengupasan lanjutan dengan penjelasan mengenai perbedaan antara rasio aktual tanah menutup terhadap rasio rata-ratanya;
(3)
Perubahan atas Rasio Rata-Rata Tanah Penutup (bila ada);
(4)
Biaya Pengupasan Tanah yang Ditangguhkan dimana terjadi penundaan masa produksi, meliputi penjelasan : (a)
Alasan terjadinya penundaan;
(b)
Amortisasi belum diperhitungkan karena belum dimulainya produksi, dan
(c)
Jumlah penurunan (write down) akibat dilakukannya evaluasi (jika ada), terhadap biaya yang ditangguhkan tersebut, serta metode dan asumsi utama yang dipergunakan dalam menghitung penurunan nilai tersebut.
√ √ √ √
√ √ √
Biaya Pengembangan Tangguhan Yang harus diungkapkan antara lain : (1) Mutasi Biaya Eksplorasi dan Pengembangan Tangguhan selama tahun berjalan dengan menunjukkan:
√
(a)
Lokasi eksplorasi dan pengembangan;
√
(b)
Saldo awal;
√
(c)
Penambahan/pengurangan;
√
(d)
Amortisasi, dan
(e)
Saldo akhir.
(2) Biaya pengembangan yang ditangguhkan atas kegiatan pengembangan yang masih berjalan; (3) Penjelasan apabila terjadi penghapusan biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan yang menurut penelaahan manajemen tidak dapat dipulihkan; (4) Jumlah biaya eksplorasi dan pengembangan yang ditangguhkan dimana terjadi penundaan masa produksi, meliputi penjelasan:
√ √
√
√
(a)
Alasan terjadinya penundaan;
(b)
Amortisasi belum diperhitungkan karena belum dinilainya produksi; dan
√
(c)
Jumlah penurunan (write down) akibat dilakukannya evaluasi bila ada, terhadap biaya yang ditangguhkan tersebut, serta metode dan asumsi utama yang dipergunakan dalam menghitung penurunan nilai tersebut.
√
(5) Apabila terdapat lebih dari satu Area of Interest, maka harus diungkapkan rincian
Page 40 of 82
√
dari Biaya Eksplorasi yang Ditangguhkan untuk tiap-tiap Area of Interest.
b. 1)
Liabilitas Utang Usaha Yang harus diungkapkan antara lain: a) jumlah utang usaha yang dipisahkan antara pihak ketiga dan pihak berelasi; b) jumlah utang usaha menurut mata uang; dan
√ √
c) jaminan yang diberikan oleh Perusahaan dengan menunjuk pos-pos yang berhubungan. 2)
laporan
Catatan 19 keuangan
atas
laporan
√
√
b) Yang harus diungkapkan antara lain:
√ √
(1)
nilai tercatat pada awal dan akhir periode;
(2)
provisi tambahan dalam periode bersangkutan;
(3)
jumlah yang terjadi dan dibebankan pada provisi selama periode bersangkutan;
(4)
jumlah yang dibatalkan selama periode bersangkutan atas jumlah yang belum digunakan;
(5)
peningkatan selama periode yang bersangkutan, dalam nilai kini, yang terjadi karena berlalunya waktu dan dampak dari setiap perubahan tingkat diskonto;
(6)
uraian mengenai karakteristik kewajiban dan perkiraan saat terjadinya arus keluar sumber daya ekonomi;
(7)
indikasi ketidakpastian waktu atau jumlah arus keluar sebagaimana dimaksud dalam angka(6). Dalam hal diperlukan, Perusahaan mengungkapkan asumsi utama yang mendasari prakiraan peristiwa masa depan; dan
√
(8)
jumlah estimasi penggantian yang akan diterima dengan menyebutkan jumlah Aset yang telah diakui untuk estimasi penggantian tersebut.
√
√ √ √ √
Beban akrual Yang wajib diungkapkan antara lain jenis dan jumlah dari unsur utama beban yang belum jatuh tempo.
4)
atas
Provisi a) Pengungkapan untuk provisi berlaku untuk provisi jangka pendek dan provisi jangka panjang.
3)
Catatan 18 keuangan
√
Khusus Industri Perbankan Liabilitas Segera Yang harus diungkapkan antara lain: a) Rincian berdasarkan jenis dan mata uang; dan b) Uraian mengenai sifat masing-masing kewajiban.
√ √
Page 41 of 82
5)
Utang Repo Yang harus diungkapkan antara lain:
6)
a)
Rincian mengenai jenis dan jumlah Efek yang dijual Perusahaan pada transaksi repo;
√
b)
Tanggal dan harga dilakukannya pembelian dan penjualan kembali Efek.
√
Khusus Kontrak Konstruksi Utang Bruto kepada Pelanggan Yang harus diungkapkan dalam pos ini antara lain liabilitas bruto dari setiap kontrak konstruksi. Dalam penjelasan tagihan tersebut, juga harus dirinci dalam bentuk tabel
√
yaitu : a) biaya kontrak yang terjadi; b) laba yang diakui; c) kerugian yang dialami; dan d) pekerjaan yang sudah ditagih (termin). 7)
√ √ √
Khusus Industri Perbankan a)
Simpanan Nasabah Yang harus diungkapkan antara lain rincian tiap jenis simpanan yang mengungkapkan:
b)
(1)
Rincian berdasarkan mata uang, dan jangka waktu;
(2)
Rincian jumlah simpanan berdasarkan pihak berelasi dan pihak ketiga;
(3)
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun;
√
(4)
Jumlah amortisasi pada tahun berjalan untuk sertifikat deposito;
√
(5)
Rincian simpanan bermasalah berdasarkan statusnya, misalnya diblokir atau dijaminkan; dan
√
(6)
Pemberian fasilitas istimewa kepada pemilik rekening giro.
√
√
√
Simpanan dari Bank Lain Yang harus diungkapkan antara lain:
8)
(1)
Rincian berdasarkan jenis, mata uang, dan jangka waktu;
√
(2)
Rincian jumlah simpanan berdasarkan pihak berelasi dan pihak ketiga;
√
(3)
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun;
√
(4)
Jumlah amortisasi pada tahun berjalan untuk sertifikat deposito; dan
√
(5)
Rincian simpanan bermasalah berdasarkan jenis dan statusnya, misalnya diblokir atau dijaminkan.
√
Khusus Industri Asuransi Kerugian dan Jiwa a)
Kewajiban Manfaat Polis Masa Depan Yang harus diungkapkan antara lain :
Page 42 of 82
b)
(1)
Rincian berdasarkan program asuransi;
√
(2)
Rincian berdasarkan jenis pertanggungan;
√
(3)
Rincian berdasarkan mata uang;
√
(4)
Dasar perhitungan dan asumsi aktuaris; dan
√
(5)
Rekonsiliasi jumlah pada awal dan akhir periode yang memperlihatkan penambahan dan pengurangan.
√
Utang Klaim Yang harus diungkapkan antara lain:
c)
(1)
Pemisahan antara utang klaim kepada pihak berelasi dan pihak ketiga;
(2)
Jumlah utang klaim berdasarkan tertanggung;
(3)
Jumlah utang klaim menurut jenis asuransi; dan
(4)
Jumlah utang menurut mata uang.
√ √ √ √
Estimasi Klaim Retensi Sendiri Yang harus diungkapkan antara lain:
d)
(1)
Jumlah menurut jenis asuransi;
(2)
Jumlah menurut tertanggung;
(3)
Jumlah menurut mata uang; dan
(4)
Jumlah estimasi klaim yang sudah terjadi namun belum dilaporkan.
√ √ √ √
Premi yang belum merupakan Pendapatan Yang harus diungkapkan antara lain:
e)
(1)
Jumlah menurut program asuransi;
√
(2)
Jumlah menurut jenis pertanggungan;
√
(3)
Pemisahan antara premi yang belum merupakan pendapatan kepada pihak berelasi dan pihak ketiga;
√
(4)
Metode perhitungan yang digunakan; dan
(5)
Rekonsiliasi jumlah pada awal dan akhir periode yang memperlihatkan penambahan dan pengurangan.
√ √
Utang Koasuransi (rewrite) Yang harus diungkapkan antara lain:
f)
(1)
Pemisahan antara utang klaim kepada pihak berelasi dan pihak ketiga;
(2)
Jumlah berdasarkan ko-asuradur;
(3)
Jumlah menurut jenis mata uang; dan
(4)
Jumlah menurut umur utang.
Utang Reasuransi Yang harus diungkapkan antara lain:
√ √ √ √
Page 43 of 82
g)
(1)
Pemisahan antara utang klaim kepada pihak berelasi dan pihak ketiga;
√
(2)
Jumlah berdasarkan reasuradur;
√
(3)
Jumlah menurut jenis mata uang;
√
(4)
Jumlah menurut umur utang; dan
√
(5)
Jumlah utang atau piutang reasuransi yang disalinghapuskan.
√
Utang Komisi Yang harus diungkapkan antara lain:
h)
(1)
Jumlah berdasarkan tertanggung dan asuradur;
(2)
Jumlah menurut jenis mata uang; dan
√ √
(3)
Jumlah menurut jenis asuransi.
√
Titipan Premi √
Yang harus diungkapkan antara lain rincian menurut jenis asuransi. i)
Hak Laba Pemegang Polis Yang Belum Dibagikan Yang harus diungkapkan:
9)
(1)
Tanggal dan hasil keputusan rapat pemegang saham;
(2)
Dasar perhitungan; dan
(3)
Saldo menurut usia.
√ √ √
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Pendek
√
Yang harus diungkapkan antara lain jenis dan jumlahnya. 10)
Utang Pajak Yang harus diungkapkan antara lain: a) jenis dan jumlahnya; dan b) informasi mengenai ketetapan pajak.
11)
√ √
Khusus Industri Pembiayaan Kewajiban Anjak Piutang Yang harus diungkapkan antara lain:
12)
a) Jumlah liabilitas anjak piutang dalam rangka anjak piutang dengan recourse; dan
√
b) Jumlah beban tangguhan, piutang retensi anjak piutang, dan jatuh tempo serta ikatan penting lainnya yang diatur dalam perjanjian anjak piutang.
√
Khusus Kontrak Konstruksi Uang Muka Kontrak Yang harus diungkapkan antara lain jumlah uang muka kontrak yang diterima.
√
Catatan 33c keuangan
atas
laporan
Catatan 33f keuangan
atas
laporan
Page 44 of 82
13)
Yang harus diungkapkan antara lain bagian lancar atas liabilitas jangka panjang sesuai dengan pengungkapan utang bank dan lembaga keuangan jangka panjang sebagaimana diatur dalam Checklist ini. 14)
√
Liabilitas Keuangan Lainnya a)
b)
Yang harus diungkapkan antara lain: (1)
Pengungkapan untuk liabilitas keuangan lainnya berlaku untuk liabilitas keuangan lainnya yang bersifat jangka pendek dan jangka panjang;
(2)
Perusahaan wajib mengelompokkan sesuai klasifikasi yang dipisahkan antara pihak ketiga dan pihak berelasi;
(3)
Yang harus diungkapkan antara lain: (a)
nilai tercatat liabilitas keuangan untuk setiap kategori;
(b)
laba atau rugi neto pada setiap liabilitas keuangan; dan
(c)
kejadian penting lainnya antara lain kepatuhan Perusahaan dalam memenuhi persyaratan dan kondisi utang (misalnya restrukturisasi utang dan kondisi default).
√ √
√
Dalam hal terdapat restrukturisasi Utang Yang harus diungkapkan antara lain :
15)
Catatan 22 keuangan
BagianLancar atas Liabilitas Jangka Panjang
(1)
Penjelasan tentang pokok-pokok perubahan persyaratan dan penyelesaian utang;
(2)
Jumlah keuntungan atas restrukturisasi utang dan dampak pajak penghasilan yang terkait;
(3)
Jumlah keuntungan atau kerugian bersih atas pengalihan aset yang diakui selama periode tersebut; dan
(4)
Jumlah utang kontinjen yang dimasukkan dalam nilai tercatat utang yang telah direstrukturisasi.
√
√
√ √
Khusus Industri Gas dan Minyak Bumi Bagian Liabilitas Pengelolaan dan Reklamasi Lingkungan Hidup yang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun
√
Yang harus diungkapkan antara lain rincian jenis dan jumlahnya. 16)
Khusus Industri Pertambangan Umum Bagian Penyisihan untuk Pengelolaan dan Reklamasi Lingkungan Hidup yang Jatuh Tempo dalam Satu Tahun
√
Yang harus diungkapkan antara lain rincian jenis dan jumlahnya. 17)
Liabilitas terkait aset atau kelompok lepasan yang dimiliki untuk dijual. Yang harus diungkapkan antara lain liabilitas terkait aset atau kelompok lepasan yang dimiliki untuk dijual sesuai dengan dan dapat digabung dengan pengungkapan aset tidak
√
atas
laporan
Page 45 of 82
lancar atau kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual. Liabilitas Jangka Panjang 18)
Utang Pihak Berelasi Non-Usaha √
Yang Harus diungkapkan antara lain :
19)
a)
rincian nama pihak berelasi, jenis, dan jumlah utang;
b)
jumlah utang menurut mata uang; dan
c)
jaminan yang diberikan dengan menunjuk pos-pos yang berhubungan.
√ √
Utang Bank dan Lembaga Keuangan Jangka Panjang Yang Harus diungkapkan antara lain:
20)
a)
rincian jumlah utang berdasarkan nama bank/lembaga keuangan dan jenis mata uang;
√
b)
kisaran suku bunga kontraktual selama periode pelaporan;
c)
tanggal jatuh tempo;
d)
jumlah bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas) bulan;
e)
penjelasan tentang fasilitas pinjaman yang diperoleh, termasuk jumlah dan tujuan perolehannya;
√ √ √ √
f)
pembayaran yang dilakukan pada periode berjalan untuk masing-masing fasilitas pinjaman;
√
g)
kejadian penting lainnya antara lain kepatuhan Perusahaan dalam memenuhi persyaratan dan kondisi utang (misalnya restrukturisasi utang dan kondisi default);
√
h)
jaminan yang diberikan dengan menunjuk pos-pos yang berhubungan;
√
i)
persyaratan lain yang penting, seperti adanya pembatasan pembagian dividen, pembatasan rasio tertentu, dan/atau pembatasan perolehan utang baru; dan
j)
pengungkapan informasi sehubungan dengan liabilitas berbunga jangka panjang yang akan jatuh tempo dalam jangka waktu 12 (dua belas) bulan sejak tanggal laporan posisi keuangan tetapi tetap diklasifikasikan sebagai liabilitas jangka panjang, antara lain adalah: √
(2) ringkasan perjanjian lama dan baru, yang meliputi tanggal kesepakatan, jangka waktu pinjaman, tanggal jatuh tempo, dan persyaratan penting.
√
Utang Sewa Pembiayaan Yang harus diungkapkan antara lain : jumlah neto nilai tercatat untuk setiap kelompok aset dan pemberi sewa (lessor) pada tanggal laporan posisi keuangan;
b)
rekonsiliasi antara total pembayaran sewa minimum di masa depan pada tanggal laporan posisi keuangan, dengan nilai kininya. Selain itu wajib mengungkapkan total pembayaran sewa minimum di masa depan pada tanggal laporan posisi keuangan,
atas
laporan
Catatan 22 keuangan
atas
laporan
√
(1) nama bank/lembaga keuangan dan jumlahnya; dan
a)
Catatan 22 keuangan
√
Tidak material
Page 46 of 82
dan nilai kininya, untuk setiap periode berikut: (1) sampai dengan satu tahun; (2) lebih dari satu tahun sampai 5 (lima) tahun; dan (3) lebih dari 5 (lima)tahun.
21)
c)
pembayaran sewa kontinjen yang diakui sebagai beban pada periode tersebut;
d)
total pembayaran minimum sewa-lanjut (sublease) masa depan yang diperkirakan akan diterima dari kontrak sewa-lanjut yang tidak dapat dibatalkan (non-cancellable sublease) pada tanggal laporan posisi keuangan;
e)
keuntungan atau kerugian yang ditangguhkan beserta amortisasinya sehubungan dengan transaksi penjualan dan penyewaan kembali (sale and leaseback); dan
f)
penjelasan umum isi perjanjian sewa yang material, antara lain: (1)
dasar penentuan utang sewa kontinjen;
(2)
ada tidaknya klausul-klausul yang berkaitan dengan opsi perpanjangan atau pembelian dan eskalasi beserta syarat-syaratnya; dan
(3)
pembatasan-pembatasan yang ditetapkan dalam perjanjian sewa.
Tidak material
√ √ √ √ √ √ √
Khusus Industri Perbankan a)
Surat Berharga yang Diterbitkan Yang harus diungkapkan antara lain:
b)
√
(1)
Rincian berdasarkan jenis, mata uang, dan jangka waktu;
(2)
Rincian jumlah berdasarkan pihak berelasi dan pihak ketiga;
(3)
Tingkat suku bunga rata-rata per tahun;
√
(4)
Rincian berdasarkan peringkat efek dan perusahaan pemeringkat;
√
(5)
Jumlah amortisasi pada tahun berjalan;
√
(6)
Ringkasan perjanjian yang meliputi tanggal kesepakatan, jangka waktu perjanjian, tanggal jatuh tempo, kewajiban yang harus dipenuhi, dan persyaratan penting lainnya (Debt Covenance);
√
(7)
Pendapat manajemen tentang pemenuhan Debt Covenanceatas surat berharga yang diterbitkan.
√
√
Pinjaman Diterima Yang harus diungkapkan antara lain: (1)
Rincian berdasarkan pihak, jenis, dan mata uang;
(2)
Rincian jumlah berdasarkan pihak berelasi dan pihak ketiga;
(3)
Ringkasan perjanjian yang meliputi tanggal kesepakatan, jangka waktu perjanjian, tingkat bunga, tanggal jatuh tempo, nilai Aset bank yang dijaminkan, dan persyaratan penting lainnya(debt covenance);
(4)
Pendapat manajemen terkait pemenuhan debt covenance;
(5)
Apabila bank menerima dana atau fasilitas pinjaman dari pemerintah atau pihak
√ √ √ √ √
Page 47 of 82
lain dengan tingkat imbalan yang lebih rendah dari tingkat bunga pasar maka manajemen mengungkapkan mengenai fasilitas tersebut dan dampaknya terhadap laba bersih. c)
Estimasi Kerugian Komitmen dan Kontinjensi Yang harus diungkapkan antara lain:
22)
(1)
Rincian berdasarkan jenis, mata uang, dan kolektibilitas;
√
(2)
Rincian jumlah berdasarkan pihak berelasi dan pihak ketiga;
√
(3)
Jumlah penyisihan penurunan nilai dan mutasi selama periode berjalan;
√
(4)
Ketentuan minimum penyisihan penurunan nilai komitmen dan kontinjensi menurut BI dan posisi penyisihan penghapusan bank pada saat periode pelaporan; dan
√
(5)
Pendapat manajemen akan kecukupan jumlah penyisihan penurunan nilai komitmen dan kontinjensi.
√
Khusus Industri Gas dan Minyak Bumi Liabilitas Pengelolaan dan Reklamasi Lingkungan Hidup Tangguhan Yang harus diungkapkan antara lain : a)
√
Saldo awal;
(2)
Penyisihan yang dibentuk;
√
(3)
Pengeluaran yang terjadi; dan
√
(4)
Saldo akhir.
√
b)
Kegiatan PLH yang telah dilaksanakan dan yang sedang berjalan;
√
c)
Liabilitas bersyarat sehubungan dengan PLH dan liabilitas bersyarat lainnya sebagaimana diatur dalam standar akuntansi keuangan;
√
d)
Apabila dalam pos ini terdapat komponen biaya yang sifatnya material, misalnya beban penutupan tambang, maka perusahaan dapat menyajikannya dalam pos yang terpisah;
e)
23)
Mutasi taksiran provisi PLH selama tahun berjalan dengan menunjukkan: (1)
√
Tabel yang memuat penjelasan tentang: (1)
Saldo awal;
(2)
Penambahan dan Pengurangan ;
(3)
Saldo akhir.
√ √ √
Liabilitas Imbalan Kerja Jangka Panjang a) imbalan Pasti Yang harus diungkapkan antara lain: (1)
gambaran umum mengenai jenis program.
(2)
rekonsiliasi saldo awal dan akhir dari nilai kini kewajiban imbalan pasti yang
√
Page 48 of 82
menunjukkan secara terpisah, pengaruhnya selama periode berjalan yang dapat diatribusikan ke dalam: (a)
biaya jasa kini;
(b)
biaya bunga;
(c)
iuran oleh peserta program;
(d)
keuntungan dan kerugian aktuarial;
(e)
perubahan kurs mata uang asing pada program yang diukur dengan mata uang yang berbeda dengan mata uang penyajian;
(f)
imbalan yang dibayarkan;
(g)
biaya jasa lalu;
(h)
kombinasi bisnis;
(i)
curtailment; dan
(j)
penyelesaian.
(3)
analisis kewajiban imbalan pasti terhadap jumlah yang dihasilkan dari program yang seluruhnya tidak didanai dan jumlah yang dihasilkan dari program yang seluruhnya atau sebagian didanai;
(4)
rekonsiliasi saldo awal dan akhir dari Nilai Wajar aset program serta saldo awal dan akhir dari setiap hak penggantian yang diakui sebagai Aset sesuai dengan SAK menunjukkan secara terpisah, dampak selama periode yang dapat diatribusikan pada setiap:
(5)
Catatan 23 keuangan
√ √ √ √ √ √ √
√ √
√
(a)
hasil yang diharapkan dari aset program;
(b)
keuntungan dan kerugian aktuarial;
(c)
perubahan kurs mata uang asing pada program yang diukur dengan mata uang yang berbeda dengan mata uang penyajian;
(d)
iuran oleh pemberi pekerja;
√
(e)
iuran oleh peserta program;
√
(f)
imbalan yang dibayarkan;
(g)
kombinasi bisnis; dan
(h)
penyelesaian;
√ √
√ √
rekonsiliasi nilai kini kewajiban imbalan pasti sebagaimana dimaksud dalam butir (2) dan Nilai Wajar aset program sebagaimana dimaksud dalam butir (4) atas Aset dan Liabilitas yang diakui dalam laporan posisi keuangan, paling kurang mengungkapkan: √
(a)
keuntungan dan kerugian aktuarial neto yang tidak diakui dalam laporan posisi keuangan;
(b)
biaya jasa lalu yang tidak diakui dalam laporan posisi keuangan;
(c)
setiap jumlah yang tidak diakui sebagai Aset, dikarenakan oleh batasan dalam SAK;
√
(d)
Nilai Wajar pada akhir periode pelaporan dari setiap hak penggantian yang
√
√
atas
laporan
Page 49 of 82
diakui sebagai Aset sesuai dengan SAK; dan (e) (6)
(7)
jumlah lainnya yang diakui dalam laporan posisi keuangan;
total beban yang diakui di laba rugi untuk setiap hal-hal berikut dan nama pos dimana hal tersebut termasuk: (a)
biaya jasa kini;
(b)
biaya bunga;
(c)
hasil yang diharapkan dari aset program;
(d)
hasil yang diharapkan dari setiap hak penggantian yang diakui sebagai Aset sesuai dengan SAK;
(e)
keuntungan dan kerugian aktuarial, jika Perusahaan memilih metode koridor 10% (sepuluh per seratus);
(f)
biaya jasa lalu;
(g)
dampak dari curtailment terutama terkait dengan penyelesaiannya; dan
(h)
dampak dari batasan dalam SAK;
√ √ √ √ √ √ √
jumlah total yang diakui dalam pendapatan komprehensif lain yang akan diakui segera dalam saldo laba, meliputi: (a)
keuntungan dan kerugian aktuarial; dan
(b)
dampak dari batasan dalam SAK;
√ √
(8)
jumlah kumulatif dari keuntungan dan kerugian aktuarial yang diakui pada pendapatan komprehensif lain, dalam hal Perusahaan mengakui keuntungan dan kerugian dalam pendapatan komprehensif lain sesuai dengan SAK;
√
(9)
persentase atau jumlah setiap kategori utama yang merupakan Nilai Wajar total aset program, untuk setiap kategori utama dari aset program, yang mencakup, namun tidak terbatas pada, instrumen ekuitas, instrumen utang, properti, dan seluruh aset lain;
√
(10) jumlah yang mencakup Nilai Wajar aset program untuk: (a)
setiap kategori instrumen keuangan milik Perusahaan; dan
(b)
setiap properti atau Aset lain yang digunakan oleh Perusahaan;
(11) penjelasan atas dasar yang digunakan untuk menentukan tingkat pengembalian yang diharapkan atas Aset secara keseluruhan, termasuk dampak kategori utama dari aset program; (12) imbal hasil aktual atas aset program, serta imbal hasil aktual atas setiap hak penggantian yang diakui sebagai Aset; (13) Asumsi aktuarial utama yang digunakan sampai pada akhir periode pelaporan dan diungkapkan dalam ukuran yang absolut dan tidak hanya sebagai marjin antara persentase dan variabel lainnya, termasuk: (a)
tingkat diskonto;
(b)
tingkat imbal hasil yang diharapkan atas setiap aset program untuk periode yang disajikan dalam laporan keuangan;
(c)
tingkat imbal hasil yang diharapkan untuk periode yang disajikan dalam
√ √
√
√ √ √
Catatan 23 keuangan
atas
laporan
Page 50 of 82
laporan keuangan pada setiap hak penggantian yang diakui sebagai Aset; (d)
tingkat kenaikan gaji yang diharapkan (dan perubahan dalam indeks atau variabel tertentu lainnya dalam masa program formal atau konstruktif sebagai dasar untuk kenaikan imbalan masa depan);
(e)
tingkat tren biaya kesehatan; dan
(f)
asumsi material lain yang digunakan dalam aktuaria;
√
(14) dampak kenaikan atau penurunan satu angka persentase dalam tingkat tren biaya kesehatan yang diasumsikan pada: (a)
biaya jasa kini agregat dan komponen biaya bunga dari biaya kesehatan pascakerja periodik neto; dan
(b)
akumulasi kewajiban imbalan pascakerja untuk biaya kesehatan.
(c)
Dalam hal program dioperasikan dalam lingkungan inflasi yang tinggi, wajib diungkapkan dampak persentase kenaikan atau penurunan tingkat tren biaya kesehatan yang diasumsikan dari makna yang serupa dengan satu angka persentase dalam lingkungan inflasi yang rendah.
(15) Jumlah periode tahunan saat ini dan periode empat tahun sebelumnya dari: (a)
nilai kini kewajiban imbalan pasti, Nilai Wajar aset program dan surplus atau defisit pada program; dan
(b)
penyesuaian yang timbul pada: (i) (ii)
liabilitas program dinyatakan sebagai jumlah atau persentase dari liabilitas program pada akhir periode pelaporan; dan aset program dinyatakan sebagai jumlah atau persentase dari aset program pada akhir periode pelaporan;
Catatan 23 keuangan
√ √
√
√ √ √
√
√
(16) estimasi terbaik pemberi kerja, segera setelah dapat ditentukan secara andal, dari iuran yang diharapkan akan dibayar dalam program selama periode tahunan dimulai setelah periode pelaporan;
√
(17) khusus untuk program imbalan pasti yang membagi risiko antar entitas sepengendali, wajib diungkapkan sebagai berikut:
√
(a)
perjanjian kontraktual atau kebijakan tertulis untuk pembebanan biaya imbalan pasti neto atau bukti bahwa tidak ada kebijakan seperti itu;
(b)
dalam hal Perusahaan mencatat alokasi biaya imbalan pasti neto sesuai SAK, maka Perusahaan mengungkapkan: (i) informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat program imbalan pasti dan dampak keuangan atas perubahan program selama periode tersebut; (ii) pengungkapan gambaran umum jenis program sesuai dengan huruf a) butir (1) mencakup penjelasan praktik informal yang menimbulkan kewajiban konstruktif termasuk dalam pengukuran kewajiban imbalan pasti; dan (iii) jika Perusahaan mencatat iuran yang terutang untuk periode sesuai SAK
√
atas
laporan
Page 51 of 82
informasi tentang program secara keseluruhan disyaratkan sesuai dengan butir (1), butir (2), butir (3), butir (4), butir (9), butir (13), butir (14), dan butir (16) serta butir ii. b) Iuran Pasti
√
Catatan 23 keuangan
Perusahaan yang menyelenggarakan program iuran pasti harus mengungkapkan jumlah yang diakui sebagai beban untuk program iuran pasti. c) Imbalan Kerja Jangka Panjang Lainnya
√
Yang harus diungkapkan paling kurang jenis dan jumlah imbalan kerja jangka panjang lainnya. d) Pesangon Pemutusan Kontrak Kerja Yang harus diungkapkanantara lain:
√
(1) iuran program dan jumlah pesangon pemutusan kontrak kerja; dan (2) penjelasan mengenai liabilitas kontinjen (jika ada). 24)
Utang Obligasi Yang harus diungkapkan antara lain: rincian mengenai jenis, nilai nominal dan nilai tercatat dalam rupiah dan mata uang asing, tanggal jatuh tempo, jadwal pembayaran bunga, suku bunga, bursa tempat obligasi dicatatkan, dan tujuan penerbitannya;
b)
peringkat dan nama Perusahaan Pemeringkat Efek;
c)
jumlah bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas) bulan;
d)
nama Wali Amanat dan keterkaitan usaha dengan Perusahaan;
e)
jaminan serta pembentukan dana untuk pelunasan utang pokok obligasi dengan menunjuk pos-pos yang berhubungan, jika ada;
f)
pembatasan yang dipersyaratkan dalam Kontrak Perwaliamanatan;
g)
kejadian penting lainnya antara lain kepatuhan Perusahaan dalam memenuhi persyaratan dan kondisi utang (misalnya restrukturisasi utang dan kondisi default); dan
√
persyaratan penting lainnya.
√
h) 25)
√
a)
√ √ √
√
Sukuk a)
Perusahaan wajib mengelompokkan Sukuk berdasarkan akad syariah yang digunakan.
b)
Perusahaan harus mengungkapkan antara lain: (1) uraian tentang persyaratan utama dalam penerbitan Sukuk, termasuk: (a)
ringkasan akad syariah dan skema transaksisyariah yang digunakan;
(b)
Aset, manfaat, atau aktivitas yang mendasari;
(c)
nilai nominal;
√ √ √
atas
laporan
Page 52 of 82
(d)
besaran imbalan (untuk Sukuk ijarah);
(e)
prinsip pembagian hasil usaha, dasar bagi hasil, dan besaran nisbah bagi hasil (untuk Sukuk mudharabah);
(f)
rencana jadwal dan tata cara pembagian dan/atau pembayaran imbalan atau bagi hasil;
(g)
jangka waktu;
(h)
tujuan penerbitannya; dan
(i)
persyaratan penting lain;
(2) peringkat dan nama Perusahaan Pemeringkat Efek; (3) bursa tempat Sukuk dicatatkan; (4) jumlah bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas) bulan; (5) nama Wali Amanat dan keterkaitan usaha dengan Perusahaan; (6) jaminan dengan menunjuk pos-pos yang berhubungan (jika ada); (7) pembatasan yang dipersyaratkan dalam Kontrak Perwaliamanatan; dan
√ √ √ √ √ √ √ √ √
(8) kejadian penting lainnya antara lain kepatuhan Emiten atau Perusahaan Publik dalam memenuhi persyaratan dan kondisi Sukuk (misalnya restrukturisasi Sukuk dan kondisi default). 26)
Utang Subordinasi Yang harus diungkapkan antara lain:
27)
√
a)
nama kreditur, sifat ikatan, jangka waktu, jenis mata uang, dan kisaran suku bunga kontraktual selama periode pelaporan
b)
tujuan perolehannya;
c)
persyaratan terkait dengan pelunasan utang subordinasi;
d)
kejadian penting lainnya antara lain kepatuhan Perusahaan dalam memenuhi persyaratan dan kondisi utang (misalnya restrukturisasi utang dan kondisi default);
√
e)
pembatasan yang dipersyaratkan dalam Kontrak Perwaliamanatan; dan
f)
persyaratan penting lainnya.
√ √
√ √
Obligasi Konversi Yang harus diungkapkan antara lain: a)
rincian mengenai jenis, nilai nominal dan nilai tercatat, tanggal jatuh tempo, jadwal pembayaran bunga, suku bunga, bursa tempat obligasi konversi dicatatkan, dan tujuan penerbitannya;
b)
periode konversi dan persyaratan konversi, antara lain meliputi rasio konversi, harga pelaksanaan, hak konversi sebelum jatuh tempo serta persyaratannya, dan penalti;
c)
dampak dilusi apabila seluruh obligasi dikonversikan, dengan memperhatikan tingkat konversi atau harga pelaksanaan (exercise price) yang paling menguntungkan dari sudut pandang pemegang obligasi konversi;
√
√
Page 53 of 82
c.
d)
jumlah obligasi yang telah dikonversikan dan dampak dilusinya;
√
e)
peringkat dan nama Perusahaan Pemeringkat Efek;
f)
jumlah bagian yang akan jatuh tempo dalam waktu 12 (dua belas) bulan;
√
g)
nama Wali Amanat dan keterkaitan usaha dengan Perusahaan;
h)
jaminan serta pembentukan dana untuk pelunasan utang pokok obligasi dengan menunjuk pos-pos yang berhubungan (jika ada);
i)
kejadian penting lainnya antara lain kepatuhan Perusahaan dalam memenuhi persyaratan dan kondisi utang (misalnya restrukturisasi utang dan kondisi default);
j)
dalam hal Perusahaan menerbitkan obligasi konversi tanpa melalui penawaran umum, wajib diungkapkan tujuan penerbitan dan nama pembeli;
√
k)
komponen Liabilitas dari obligasi konversi;
√
l)
keberadaan fitur derivatif melekat; dan
√
m)
persyaratan penting lainnya
√ √ √ √
√
Ekuitas Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk
1)
Modal Saham
Catatan 24 keuangan
Yang harus diungkapkan antara lain : a)
Bagi setiap jenis saham, antara lain: (1) Rekonsiliasi jumlah saham beredar pada awal dan akhir periode; (2) Hak, keistimewaan, dan pembatasan yang melekat pada setiap jenis saham, termasuk pembatasan atas dividen dan pembayaran kembali atas modal; dan
√
(3) Saham yang dicadangkan untuk penerbitan dengan hak opsi dan kontrak penjualan saham, termasuk jumlah dan persyaratan;
√
b)
Penjelasan mengenai sifat dan tujuan setiap pos cadangan dalam ekuitas;
c)
Susunan pemegang saham dengan mengungkapkan jumlah lembar saham dan persentase kepemilikan, yaitu:
d)
√
(1)
Pemegang saham yang memiliki 5% (lima perseratus) atau lebih;
(2)
Nama direktur dan komisaris yang memiliki saham; dan
(3)
Pemegang saham lainnya;
√
√
√
√
Dalam hal terjadi perubahan modal saham dalam periode berjalan: (1)
Keputusan yang berhubungan dengan perubahan modal saham tersebut, seperti pengesahan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia, persetujuan dan/atau pemberitahuan Menteri terkait, dan keputusan Rapat Umum Pemegang Saham (RUPS);
(2)
Sumber peningkatan modal saham, antara lain dari kapitalisasi agio, saldo laba,
√
√
atas
laporan
Page 54 of 82
penerbitan saham baru dari Penawaran Umum dengan dan/atau tanpa Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu (right issue dan private placement), pelaksanaan waran, serta konversi obligasi; dan (3) e)
2)
Tujuan perubahan modal saham, antara lain dalam rangka ekspansi, penyelesaian pinjaman, atau pemenuhan kecukupan modal;
√
Dalam hal hanya sebagian saham Perusahaan yang dicatatkan di Bursa Efek, agar disebutkan jumlah saham yang dicatatkan dan yang tidak dicatatkan pada Bursa Efek.
√
Tambahan Modal Disetor (Additional Paid-in Capital) Yang harus diungkapkan antara lain: a) Rincian jumlah tambahan modal disetor;
√
b) Uraian sumber agio saham;
√
c) Rincian biaya emisi Efek ekuitas berdasarkan penerbitan Efek ekuitas;
√
d) Uraian mengenai sifat dan asal selisih kurs atas modal disetor;
√
e) Uraian mengenai sifat dan asal tambahan modal disetor lainnya;
√
f)
3)
Catatan 25 keuangan
Pengungkapan untuk selisih nilai transaksi dengan entitas sepengendali, antara lain: (1)
Nama dan penjelasan tentang entitas atau bisnis yang berkombinasi;
√
(2)
Penjelasan mengenai hubungan sepengendali dari entitas-entitas yang bertransaksi dan bahwa hubungan tersebut tidak bersifat sementara;
√
(3)
Tanggal efektif transaksi;
(4)
Operasi atau kegiatan bisnis yang telah diputuskan untuk dijual atau dihentikan akibat kombinasi bisnis tersebut;
√
(5)
Kepemilikan entitas atau bisnis yang dialihkan serta jenis dan jumlah imbalan yang terjadi;
√
(6)
Nilai tercatat bisnis yang dikombinasikan atau dialihkan serta selisih antara nilai tercatat tersebut dengan jumlah imbalan yang diserahkan atau diterima; dan
√
(7)
Penyajian kembali laporan keuangan yang memberikan informasi antara lain:
√
(a)
Ikhtisar angka-angka laporan keuangan yang telah dilaporkan sebelumnya untuk periode yang disajikan kembali;
√
(b)
Ikhtisar jumlah tercatat Aset dan Liabilitas entitas atau bisnis yang dikombinasikan;
√
(c)
Dampak penyesuaian kebijakan akuntansi; dan
(d)
Ikhtisar angka-angka laporan keuangan setelah disajikan kembali.
√ √
Selisih Transaksi dengan Pihak Nonpengendali Yang harus diungkapkan antara lain : a)
Uraian transaksi perubahan kepemilikan tanpa hilangnya Pengendalian yang meliputi: √
Tidak Material
atas
laporan
Page 55 of 82
4)
(1) Jenis transaksi dan perubahan persentase kepemilikan;
√
(2) Nama entitas anak; dan
√
(3) Nama pihak yang bertransaksi;
√
b)
Perhitungan selisih transaksi perubahan kepemilikan tanpa hilangnya Pengendalian; dan
√
c)
Jumlah yang direalisasi ke laba rugi atas pelepasan investasi pada saat hilangnya Pengendalian.
Tidak Material
Saham Treasuri Yang harus diungkapkan antara lain:
5)
a)
Latar belakang pembelian kembali saham, pelepasan, atau pengurangan modal disetor;
√
b)
Tanggal atau periode perolehan serta jumlah lembar dan nilai saham treasuri yang diperoleh;
√
c)
Tanggal dan jumlah saham treasuri yang digunakan sebagai pengurangan modal disetor;
√
d)
Tanggal dan jumlah saham treasuri yang dilepaskan kembali serta selisih antara harga perolehan dengan harga pelepasan saham treasuri; dan
√ √
e)
Akumulasi jumlah lembar dan nilai saham treasuri.
Saldo Laba Yang harus diungkapkan antara lain:
6)
√
a)
Alasan dan jumlah penyesuaian periode yang lalu (jika ada);
b)
Perubahan saldo laba pada periode bersangkutan dan persetujuan RUPS yang terkait; dan
√
c)
Saldo laba yang ditentukan penggunaannya, sifat, dan tujuan setiap pos cadangan.
√
Catatan 24b atas laporan keuangan
Waran Yang harus diungkapkan antara lain: a) jenis waran dan harga pelaksanaan dari masing-masing waran; c) nilai waran yang belum dan tidak dilaksanakan (kadaluwarsa); d) jumlah waran yang diterbitkan dan beredar serta dampak dilusinya; dan
Catatan 1b keuangan
√
atas
laporan
√
b) dasar penentuan Nilai Wajar waran; √ √
√
e) ikatan-ikatan yang terkait dengan penerbitan waran. 7)
Catatan 24b atas laporan keuangan
Pendapatan Komprehensif Lainnya Yang harus diungkapkan antara lain keterangan mengenai perubahan masing-masing komponen pendapatan komprehensif lainnya.
√
Catatan 23, 26 atas laporan keuangan
Page 56 of 82
8)
Kepentingan Nonpengendali Yang harus diungkapkan antara lain rincian bagian pemegang saham nonpengendali atas ekuitas masing-masing entitas anak yang tidak dapat diatribusikan secara langsung atau tidak langsung pada entitas induk.
d.
√
Catatan 27 keuangan
atas
laporan
Catatan 28 keuangan
atas
laporan
Laba Rugi Komprehensif 1)
Pendapatan Yang harus diungkapkan antara lain : a)
Jumlah setiap kategori signifikan dari pendapatan yang diakui selama periode, termasuk pendapatan yang berasal dari: (1) Penjualan barang; (2) Penjualan jasa;
√ √ √ √ √
(3) Bunga; (4) Royalti; dan/atau (5) Dividen; diungkapkan secara terpisah berdasarkan pihak berelasi dan pihak ketiga; b)
Rincian jumlah dari kelompok produk/jasa utama;
c)
Nama pihak pembeli dan jumlah nilai penjualan yang melebihi 10% (sepuluh perseratus) dari pendapatan;
d)
Jumlah pendapatan yang berasal dari pertukaran barang atau jasa yang tercakup dalam setiap kategori signifikan dari pendapatan (jika ada), yang diungkapkan terpisah berdasarkan pihak berelasi dan pihak ketiga;
e)
Khusus untuk kontrak konstruksi, diungkapkan antara lain:
√ √ √
(1) Pendapatan kontrak konstruksi: (a)
Jumlah pendapatan kontrak yang diakui sebagai pendapatan dalam periode berjalan;
√
(b)
Metode yang digunakan untuk menentukan pendapatan kontrak yang diakui dalam periode berjalan; dan
√
(c)
Metode yang digunakan untuk menentukan tahap penyelesaian kontrak;
(2) Pekerjaan dalam proses penyelesaian pada tanggal akhir periode pelaporan: (a)
Jumlah agregat biaya yang terjadi dan laba/rugi yang diakui sampai tanggal pelaporan;
√
(b)
Jumlah uang muka yang diterima; dan
√
(c)
Jumlah retensi;
√
(3) Jumlah tagihan dan utang bruto kepada pemberi kerja, masing-masing sebagai Aset dan Liabilitas; f)
√
Dalam hal Perusahaan memiliki transaksi hubungan keagenan, diungkapkan secara
√
Page 57 of 82
terpisah, antara lain:
√
(1) Penjualan biasa dan penjualan dari hubungan keagenan;
2)
(2) Pendapatan komisi yang diperoleh Perusahaan sebagai agen dari transaksi keagenan dengan pendapatan lainnya; dan
√
(3) Perincian dari komponen pendapatan neto yang diperoleh Perusahaan sebagai prinsipal dari transaksi keagenan, yang antara lain terdiri dari:
√
(a)
Pendapatan bruto;
(b)
Retur/rabat/diskon terkait; dan
(c)
Total pendapatan neto.
√ √ √
Khusus Industri yang Tarifnya Diatur oleh Regulator Ketentuan Tarif Yang harus diungkapkan antara lain:
3)
a)
Dasar ketentuan tarif;
b)
Objek atau aktivitas yang dikenakan tarif;
c)
Masa berlaku tarif;
d)
Besaran tarif; dan
e)
Perjanjian lain yang terkait.
√ √ √ √ √
Khusus Industri pembiayaan Rincian jumlah berdasarkan kelompok produk/jasa utama antara lain:
4)
a) Pendapatan pembiayaan konsumen;
√
b) Pendapatan anjak piutang; dan
√
c) Pendapatan sewa.
√
Khusus Industri Rumah Sakit Terdiri dari: Jasa pelayanan medis, jasa penunjang lainnya, jasa dokter, rawat inap, rawat jalan dan penunjang medis, Rincian pengurang pendapatan, antara lain: a) Restitusi; b) Subsidi tidak mampu; dan
√ √ √
c) Selisih perhitungan klaim. 5)
Khusus Industri Transportasi Rincian jumlah dari kelompok produk/jasa utama antara lain: a) Rincian pendapatan bersih jasa transportasi;
√
Page 58 of 82
b) Rincian pendapatan usaha dari jasa penyewaan alat transportasi; c) Rincian pendapatan usaha dari jasa ekspedisi; d) Rincian pendapatan usaha dari keagenan; dan e) Rincian pendapatan dipisahkan sesuai dengan jenisnya armada (bus, taksi, feri, tanker dan pesawat udara) dengan ketentuan memisahkan atas dasar kepemilikan armada tersebut. 6)
√
Khusus Industri Telekomunikasi Rincian pendapatan usaha antara lain pendapatan usaha jasa interkoneksi, jasa telekomunikasi sendiri, jasa telekomunikasi yang dilaksanakan melalui kerjasama dengan pihak lain.
7)
√ √ √
√
Khusus Industri Asuransi: Pendapatan Premi Yang harus diungkapkan antara lain rincian dan jumlah berdasarkan kelompok premi bruto, premi reasuransi, dan penurunan (kenaikan) premi yang belum merupakan pendapatan untuk setiap jenis asuransi.
√
Catatan: menyesuaikan dengan PSAK yang berlaku (PSAK 36 dan 62) 8)
Khusus Industri Jalan Tol: Pendapatan Yang harus diungkapkan antara lain:
9)
a)
Penjualan meliputi rincian pendapatan jasa tol sendiri, rincian pendapatan jasa lain, dan rincian pendapatan kerjasama operasi;
b)
Jika perusahaan memiliki hak penyelenggaraan sejumlah ruas jalan tol, maka pendapatan usaha untuk setiap ruas jalan tol tersebut harus diungkapkan.
√ √
Khusus Industri Perbankan Pendapatan Bunga Yang harus diungkapkan antara lain: Pendapatan bunga, yang dapat terdiri dari dan tidak terbatas pada :
10)
a)
Obligasi Pemerintah;
b)
Kredit, dengan pengungkapan tambahan untuk provisi dan komisi yang diakui;
c)
Efek-efek; dan
d)
Penempatan pada Bank Indonesia dan Bank lain.
Beban Pokok Penjualan Yang harus diungkapkan antara lain:
√ √ √ √
Page 59 of 82
a)
Untuk perusahaan manufaktur, diungkapkan beban pokok produksi yang dirinci: (1) Biaya bahan baku;
√
(2) Biaya tenaga kerja; dan
√
(3) Biaya overhead
√
Catatan 29 keuangan
ditambah dan dikurangi saldo awal dan akhir persediaan;
11)
b)
Nama pihak penjual dan nilai pembelian yang melebihi 10% (sepuluh perseratus) dari pendapatan; dan
c)
Untuk industri jasa, diungkapkan beban pokok berdasarkan pada jasa yang dijual.
√ √
Khusus Industri Rumah Sakit Beban Departementalisasi/Beban Operasional
12)
Yang harus diungkapkan antara lain, rincian beban departementalisasi:
√
a)
Beban bahan;
√
b)
Beban jasa pelayanan;
√
c)
Beban pegawai;
√
d)
Beban penyusutan sarana medis;
√
e)
Beban pemeliharaan sarana;
√
f)
Beban asuransi;
√
g)
Beban langganan daya dan jasa;
√
h)
Beban depresiasi.
Khusus Industri Asuransi: a)
Beban Klaim Asuransi Kerugian Yang harus diungkapkan antara lain rincian dan jumlah berdasarkan kelompok klaim bruto, klaim reasuransi, dan kenaikan (penurunan) estimasi klaim retensi sendiri untuk setiap jenis asuransi.
b)
Beban Klaim Asuransi Jiwa Yang harus diungkapkan antara lain: Rincian dan jumlah beban menurut jenis klaim dan manfaat, diantaranya : klaim jatuh tempo, klaim nilai tunai, dan klaim kematian.
c)
Hasil Investasi Yang harus diungkapkan antara lain rincian dan jumlah menurut jenis investasi.
13)
√
Komisi Neto Yang harus diungkapkan antara lain rincian dan jumlah berdasarkan kelompok pendapatan komisi dan beban komisi untuk setiap jenis asuransi.
d)
√
Khusus Industri Perhotelan
√
√
atas
laporan
Page 60 of 82
Beban Departementalisasi Yang harus diungkapkan antara lain:
14)
a)
Rincian jumlah unsur-unsur beban departementalisasi;
b)
Gaji dan beban pegawai lainnya; dan
c)
Rincian jumlah unsur-unsur beban departemen lainnya.
√ √ √
Beban Usaha Yang harus diungkapkan rincian sifat beban berdasarkan kategori fungsinya, yaitu antara lain:
15)
a)
Beban penjualan;
b)
Beban distribusi; dan
c)
Beban umum dan administrasi.
√
atas
laporan
Catatan 32 keuangan
atas
laporan
Catatan 31 keuangan
atas
laporan
√ √
Khusus Industri Perbankan a)
Beban Bunga √
Yang harus diungkapkan antara lain rincian jumlah beban bunga berdasarkan kelompok produk/jasa utama. b)
Beban Provisi dan Komisi √
Yang harus diungkapkan antara lain rincian jumlah beban beban provisi dan komisi berdasarkan kelompok produk/jasa utama. 16)
Catatan 30 keuangan
Khusus Industri Pembiayaan Beban Kerugian Penurunan Nilai √
Yang harus diungkapkan antara lain jumlah beban kerugian penurunan nilai untuk masingmasing akun Piutang Pembiayaan Konsumen, Tagihan Anjak Piutang, dan Piutang Sewa Pembiayaan. 17)
Pendapatan dan Beban Lainnya Yang harus diungkapkan antara lain : a) rincian dan jumlah Pendapatan lainnya. b) rincian dan jumlah Beban lainnya.
√ √
c) Untuk Biaya Keuangan, meliputi : (1)
biaya pinjaman meliputi: (a)
beban keuangan yang dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif;
(b)
beban keuangan dalam sewa pembiayaan yang diakui sesuai SAK yang berlaku; dan
√ √
Page 61 of 82
(c) (2)
√
selisih kurs yang berasal dari pinjaman dalam mata uang asing sepanjang selisih kurs tersebut diperlakukan sebagai penyesuaian terhadap bunga;
biaya keuangan lainnya yang terjadi dari transaksi instrumen keuangan meliputi: (a)
rugi penurunan nilai dari kuotasi atas investasi tersedia untuk dijual;
(b)
rugi neto dari instrumen keuangan yang diakui pada Nilai Wajar melalui laba rugi; dan
(c)
amortisasi premi/diskonto kontrak berjangka yang bertujuan untuk lindung nilai.
√ √ √
d) Untuk Bagian Laba Rugi dari Entitas Asosiasi dan/atau Ventura Bersama meliputi :
18)
(1)
bagian laba rugi dari masing-masing entitas asosiasi dan/atau Ventura Bersama yang dicatat dengan menggunakan metode ekuitas; dan
(2)
bagian laba rugi dari entitas asosiasi dari operasi yang dihentikan, yang diungkapkan secara terpisah.
√ √
Khusus Industri Perbankan √
a) Beban Penyisihan Penurunan Nilai atas Aset Keuangan Yang harus diungkapkan antara lain rincian jumlah berdasarkan jenis aset keuangan. b)
c)
19)
Keuntungan (Kerugian) dari kenaikan (penurunan) nilai surat-surat berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah Yang harus diungkapkan antara lain rincian jumlah berdasarkan jenis.
√
Keuntungan (Kerugian) Penjualan Surat-surat Berharga dan Obligasi Rekapitalisasi Pemerintah Yang harus diungkapkan antara lain rincian jumlah berdasarkan jenis.
√
Pendapatan Komprehensif Lain Yang harus diungkapkan antara lain:
√
a) perubahan dalam surplus revaluasi Aset Tetap maupun Aset Takberwujud; b) keuntungan dan kerugian aktuarial atas program manfaat pasti;
√
c) selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan;
√
d) keuntungan (kerugian) dari aset keuangan tersedia untuk dijual;
√
e) bagian efektif dari keuntungan dan kerugian instrumen lindung nilai dalam rangka lindung nilai arus kas; dan
√
Catatan 23 keuangan
atas
laporan
Catatan 27 keuangan
atas
laporan
Catatan 33 keuangan
atas
laporan
bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi dan/atau Ventura Bersama. 20)
Pajak Penghasilan Yang harus diungkapkan antara lain : a)
komponen beban (penghasilan) pajak yang terdiri dari: (1) beban (penghasilan) pajak kini;
√
Page 62 of 82
(2) penyesuaian yang diakui pada periode atas pajak kini yang berasal dari periode lalu; (3) jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang berasal dari perbedaan temporer dan pembalikannya;
√
√
(4) jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan terkait dengan perubahan tarif pajak atau penerapan peraturan perpajakan yang baru;
√
(5) jumlah manfaat yang berasal dari rugi pajak yang tidak diakui sebelumnya atau perbedaan temporer suatu periode lalu yang digunakan untuk mengurangi beban pajak kini dan beban pajak tangguhan;
√
(6) beban pajak tangguhan yang disebabkan oleh penurunan atau pembalikan penurunan sebelumnya atas aset pajak tangguhan; dan
√
(7) jumlah beban (penghasilan) terkait dengan perubahan kebijakan akuntansi dan kesalahan yang diperhitungkan dalam laporan laba rugi komprehensif, dikarenakan tidak dapat diperlakukan secara retrospektif; b)
agregat pajak kini dan pajak tangguhan terkait dengan transaksi yang dibebankan atau dikreditkan langsung ke ekuitas;
c)
jumlah pajak penghasilan terkait dengan setiap komponen pendapatan komprehensif lain, kecuali untuk bagian pendapatan komprehensif lain dari entitas asosiasi dan/atau Ventura Bersama;
d)
penjelasan hubungan antara beban (penghasilan) pajak dan laba akuntansi dalam satu atau kedua bentuk berikut ini:
√
√ √
(1)
rekonsiliasi antara beban (penghasilan) pajak dan hasil perkalian laba akuntansi dengan tarif pajak yang berlaku, dengan mengungkapkan dasar perhitungan tarif pajak yang berlaku; atau
√
(2)
rekonsiliasi antara tarif pajak efektif rata-rata dan tarif pajak yang berlaku, dengan mengungkapkan dasar perhitungan tarif pajak yang berlaku;
√
e)
penjelasan mengenai perubahan tarif pajak yang berlaku dan perbandingan dengan tarif pajak yang berlaku pada periode akuntansi sebelumnya;
f)
jumlah (dan batas waktu penggunaan, jika ada) perbedaan temporer yang dapat dikurangkan dan rugi pajak belum dikompensasi yang tidak diakui sebagai aset pajak tangguhan dalam laporan keuangan;
g)
jumlah agregat perbedaan temporer yang terkait dengan investasi pada entitas anak, cabang, entitas asosiasi, dan bagian partisipasi dalam Ventura Bersama atas liabilitas pajak tangguhan yang belum diakui;
h)
rekonsiliasi fiskal dan perhitungan beban pajak kini dengan cara sebagai berikut: (1)
laba sebelum pajak menurut akuntansi;
Catatan 33 keuangan
√ √
√
√
atas
laporan
Page 63 of 82
ditambah/dikurangi koreksi positif atau negatif (dirinci); dan
(3)
laba kena pajak;
√ √
i)
perhitungan beban dan liabilitas pajak kini dengan menerapkan tarif pajak sesuai dengan ketentuan perundang-undangan pajak yang berlaku;
√
j)
pernyataan bahwa laba kena pajak hasil rekonsiliasi menjadi dasar dalam pengisian SPT Tahunan PPh Badan;
√
k)
setiap jenis perbedaan temporer dan setiap jenis rugi pajak yang belum dikompensasi:
l)
21)
(2)
(1)
jumlah aset dan liabilitas pajak tangguhan yang diakui pada laporan posisi keuangan untuk periode sajian; dan
(2)
jumlah beban (penghasilan) pajak tangguhan yang diakui dalam laba rugi, apabila jumlah tersebut tidak terlihat dari perubahan jumlah aset atau liabilitas pajak tangguhan yang diakui dalam laporan posisi keuangan; keuntungan atau kerugian atas penghentian; dan
(2)
laba rugi dari kegiatan normal atas operasi yang dihentikan selama periode, bersama dengan jumlah terkait untuk setiap periode sajian;
m)
jumlah konsekuensi pajak penghasilan atas dividen kepada pemegang saham Perusahaan yang diusulkan atau diumumkan sebelum Laporan Keuangan Diotorisasi untuk Terbit namun tidak diakui sebagai Liabilitas dalam laporan keuangan;
n)
uraian jumlah perubahan pada jumlah pengakuan untuk aset pajak tangguhan praakuisisi apabila Perusahaan adalah pihak pengakuisisi dalam suatu kombinasi bisnis;
o)
peristiwa atau perubahan keadaan yang menyebabkan manfaat pajak tangguhan wajib diakui apabila manfaat pajak tangguhan yang diperoleh dari kombinasi bisnis tidak diakui pada tanggal akuisisi tetapi diakui setelah tanggal akuisisi; dan
p)
jumlah aset pajak tangguhan dan alasan atau bukti yang mendukung pengakuan atas aset pajak tangguhan, apabila: (1)
penggunaan aset pajak tangguhan bergantung pada kondisi laba kena pajak mendatang lebih besar dari laba pembalikan perbedaan temporer kena pajak yang telah ada; dan
(2)
entitas mengalami kerugian pada periode kini atau periode sebelumnya yang mengakibatkan diakuinya aset pajak tangguhan terkait.
atas
laporan
Catatan 35 keuangan
atas
laporan
√
√
beban pajak terkait dengan operasi yang dihentikan: (1)
Catatan 33 keuangan
√ √ √
√
√
√ √
Laba (Rugi) per Saham Dasar dan Dilusian Yang harus diungkapkan antara lain : a) jumlah yang digunakan sebagai pembilang dalam penghitungan laba per saham dasar dan dilusian, dan rekonsiliasi jumlah tersebut terhadap laba atau rugi yang dapat diatribusikan kepada entitas induk untuk periode tersebut. Rekonsiliasi tersebut
√
Page 64 of 82
mencakup dampak individual dari setiap jenis instrumen yang mempengaruhi laba per saham; b) jumlah rata-rata tertimbang saham biasa yang digunakan sebagai penyebut dalam penghitungan laba per saham dasar dan dilusian, dan rekonsiliasi penyebut tersebut. Rekonsiliasi tersebut mencakup dampak individual dari setiap jenis instrumen yang mempengaruhi laba per saham;
22)
√
c) instrumen (termasuk saham yang dapat diterbitkan secara kontinjen) yang berpotensi mendilusi laba per saham dasar di masa depan, namun tidak dimasukkan dalam penghitungan laba per saham dilusian karena instrumen tersebut bersifat antidilutif untuk periode sajian;
√
d) penjelasan transaksi saham biasa atau transaksi instrumen berpotensi saham biasa, selain yang dihitung sesuai dengan SAK yang berlaku, yang terjadi setelah periode pelaporan dan akan secara signifikan mengubah jumlah saham biasa atau instrumen berpotensi saham biasa yang beredar pada akhir periode tersebut seandainya transaksi dimaksud terjadi sebelum akhir periode pelaporan; dan
√
e) laba per saham dasar dan dilusian untuk operasi yang dihentikan.
√
Transaksi Pihak Berelasi Yang harus diungkapkan antara lain: a)
Pengungkapan mengenai transaksi atau saldo dengan pihak berelasi, yang jumlahnya: (1) (2)
b)
c)
lebih dari Rp 1.000.000.000,00 (satu miliar rupiah) untuk transaksi dengan orang atau anggota keluarga terdekat; dan/atau lebih dari 0,5% (nol koma lima perseratus) dari modal disetor untuk transaksi dengan entitas berelasi.
Catatan 34 keuangan
atas
laporan
Catatan 34 keuangan
atas
laporan
√ √
terkait dengan transaksi dengan orang atau anggota keluarga terdekat meliputi nama, sifat dan hubungan dengan pihak berelasi serta informasi tentang transaksi dan saldo dengan pihak dimaksud;
√
terkait dengan transaksi dengan entitas berelasi meliputi sifat dan hubungan dengan pihak-pihak berelasi serta informasi mengenai transaksi dan saldo, termasuk komitmen, yang diperlukan untuk memahami potensi dampak hubungan tersebut dalam laporan keuangan, paling kurang: (1)
jumlah transaksi beserta persentasenya terhadap total pendapatan dan beban terkait;
(2)
jumlah saldo beserta persentasenya terhadap total Aset atau Liabilitas, termasuk komitmen, dan: (a)
persyaratan dan ketentuannya, termasuk apakah terdapat jaminan, dan
√ √ √
Page 65 of 82
sifat imbalan yang akan diberikan, untuk penyelesaian; dan (b)
d)
e)
f)
23)
rincian garansi yang diberikan atau diterima;
(3)
jumlah cadangan kerugian penurunan nilai, beban cadangan kerugian penurunan nilai secara individual dan kolektif, dan penghapusan piutang terkait dengan jumlah saldo piutang usaha dan piutang pihak berelasi non-usaha; dan
(4)
alasan dan dasar pembentukan cadangan kerugian penurunan nilai, jika dilakukan pembentukan;
√ √ √
pengungkapan yang disyaratkan sebagaimana dimaksud dalam huruf a) dan b) dilakukan secara terpisah untuk masing-masing kategori berikut: (1)
entitas induk;
√
(2)
entitas dengan pengendalian bersama atau Pengaruh Signifikan terhadap entitas;
√
(3)
entitas anak;
√
(4)
entitas asosiasi;
(5)
Ventura Bersama dimana entitas merupakan venturer;
(6)
personil manajemen kunci dari entitas pelapor atau entitas induknya; dan
√
(7)
pihak-pihak berelasi lainnya.
√
√
√
seluruh kompensasi yang diberikan kepada masing-masing anggota atau kelompok direksi, komisaris, pemegang saham utama yang juga sebagai karyawan, dan manajemen kunci lainnya untuk masing-masing kategori berikut: √
(1)
imbalan kerja jangka pendek;
(2)
imbalan pascakerja;
(3)
imbalan kerja jangka panjang lainnya;
(4)
pesangon pemutusan kontrak kerja; dan
√
(5)
pembayaran berbasis saham.
√
√
Catatan 34d atas laporan keuangan
√
untuk entitas berelasi dengan pemerintah : (1)
nama entitas berelasi dengan pemerintah dan sifat hubungannya dengan Perusahaan;
√
(2)
sifat dan jumlah setiap transaksi yang secara individual signifikan; dan
√
(3)
untuk transaksi lainnya yang secara kolektif, tetapi tidak secara individual, signifikan, indikasi secara kuantitatif atau kualitatif atas luasnya transaksi tersebut.
√
Aset dan Liabilitas dalam Mata Uang Asing a)
Mata uang asing yang dimaksud adalah mata uang selain mata uang fungsional.
b)
Yang harus diungkapkan antara lain:
√
Catatan 39 keuangan
atas
laporan
Page 66 of 82
(1) rincian aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing serta ekuivalennya dalam mata uang fungsional; (2) posisi neto dari aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing;
√ √
(3) rincian kontrak valuta berjangka dan ekuivalen dalam mata uang fungsional; (4) jumlah selisih kurs yang diakui dalam laba rugi, kecuali untuk selisih kurs yang timbul pada instrumen keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laba rugi; dan
√
√
(5) selisih kurs neto diakui dalam pendapatan komprehensif lain dan diakumulasikan dalam komponen ekuitas yang terpisah, serta rekonsiliasi selisih kurs tersebut pada awal dan akhir periode. 24)
√
Penurunan Nilai Aset Nonkeuangan Yang harus diungkapkan antara lain : a)
b) 25)
untuk setiap rugi penurunan nilai yang diakui atau dibalik selama periode tertentu untuk suatu aset individual, termasuk goodwill atau suatu unit penghasil kas: (1)
peristiwa dan kondisi yang mengindikasikan pengakuan atau pembalikan rugi penurunan nilai;
(2)
jumlah rugi penurunan nilai yang diakui dalam laba rugi selama periode tersebut dan unsur laporan laba rugi komprehensif yang didalamnya tercakup rugi penurunan nilai;
(3)
jumlah pembalikan rugi penurunan nilai yang diakui dalam laba rugi selama periode tersebut dan unsur laporan laba rugi komprehensif yang di dalamnya tercakup rugi penurunan nilai yang dibalik;
(4)
goodwill yang telah diakui rugi penurunan nilainya;
(5)
jumlah rugi penurunan nilai atas aset revaluasian yang diakui dalam pendapatan komprehensif lain selama periode tersebut; dan
√
(6)
jumlah pembalikan rugi penurunan nilai atas aset revaluasian yang diakui dalam pendapatan komprehensif lain selama periode tersebut.
√
Pengungkapan sebagaimana dimaksud dalam angka (1) dilakukan untuk setiap kelompok aset.
√ √
√ √
Catatan 11 dan laporan keuangan
√
Perubahan Estimasi Akuntansi, Perubahan Kebijakan Akuntansi, dan Kesalahan Periode Lalu a)
Perubahan Estimasi Akuntansi Yang harus diungkapkan antara lain : (1)
sifat dan alasan perubahan estimasi akuntansi;
√
(2)
jumlah perubahan estimasi yang berdampak pada periode berjalan; dan
√
(3)
perkiraan dampak estimasi pada periode mendatang. Dalam hal jumlah dampak pada periode mendatang tidak praktis, fakta tersebut harus
√
12
atas
Page 67 of 82
diungkapkan. b)
√
Perubahan Kebijakan Akuntansi Yang harus diungkapkan antara lain : (1)
sifat dari perubahan kebijakan akuntansi;
(2)
alasan penerapan kebijakan akuntansi baru memberikan informasi yang andal dan relevan;
(3)
√ √
jumlah penyesuaian untuk periode berjalan dan setiap periode lalu sajian: (a) setiap pos laporan keuangan yang terpengaruh; dan
√
(b) laba per saham dasar dan dilusian; (4)
(5)
c)
√
jumlah penyesuaian yang terkait dengan periode-periode sebelum periode yang disajikan. Dalam hal tidak praktis dilakukan, maka diungkapkan alasannya; dan
√
keadaan yang membuat penerapan retrospektif tidak praktis untuk suatu periode tertentu atau untuk periode-periode sebelum periode-periode tersebut disajikan dan tanggal dimulainya perubahan kebijakan akuntansi.
√
Kesalahan Periode Lalu Yang harus diungkapkan antara lain : (1)
sifat dari kesalahan periode lalu;
(2)
jumlah koreksi untuk setiap periode sajian:
√ √
(a) bagi setiap pos laporan keuangan; dan
√
(b) laba per saham dasar dan dilusian;
26)
(3)
jumlah koreksi pada awal periode sajian paling awal; dan
(4)
keadaan yang membuat penerapan retrospketif tidak praktis dilakukan dan penjelasan mengenai cara dan waktu dilakukannya koreksi apabila penyajian kembali retrospektif tidak praktis.
√ √
Kombinasi Bisnis a)
Perusahaan harus mengungkapkan hal-hal sebagai berikut untuk setiap kombinasi bisnis yang terjadi selama periode pelaporan, yaitu: (1)
nama dan penjelasan tentang pihak yang diakuisisi;
√
(2)
tanggal akuisisi;
√
(3)
biaya terkait akuisisi, di luar biaya penerbitan Efek utang dan Efek ekuitas, periode berjalan, dan akumulasinya untuk masing-masing kombinasi bisnis;
√
(4)
persentase kepentingan ekuitas berhak suara yang diperoleh;
√
(5)
alasan utama untuk kombinasi bisnis dan penjelasan tentang cara pihak
√
Page 68 of 82
pengakuisisi memperoleh Pengendalian atas pihak yang diakuisisi; (6)
penjelasan kualitatif tentang faktor yang membentuk goodwill yang diakui;
√
(7)
Nilai Wajar pada saat tanggal akuisisi atas total imbalan yang dialihkan dan Nilai Wajar tanggal akuisisi untuk setiap kelompok utama imbalan;
√
(8)
kesepakatan imbalan kontinjensi dan aset indemnifikasi:
(9)
(a)
jumlah yang diakui pada tanggal akuisisi;
√
(b)
penjelasan tentang kesepakatan dan dasar penentuan jumlah pembayaran; dan
√
(c)
estimasi kisaran hasil (tidak didiskonto) atau, jika apabila kisaran tidak dapat diestimasikan maka fakta dan alasan mengapa kisaran tersebut tidak dapat diestimasikan. Dalam hal jumlah maksimum pembayaran tidak terbatas, maka pihak pengakuisisi mengungkapkan fakta tersebut;
Perusahaan harus mengungkapkan piutang yang diperoleh berdasarkan kelompok utama piutang, misalnya pinjaman yang diberikan, sewa pembiayaan langsung, dan kelompok piutang lain, yaitu sebagai berikut: (a)
Nilai Wajar piutang;
(b)
jumlah piutang bruto kontraktual; dan
(c)
estimasi terbaik pada tanggal akuisisi atas jumlah arus kas kontraktual yang diperkirakan tidak tertagih;
(10)
jumlah yang diakui pada tanggal akuisisi untuk setiap kelompok utama Aset yang diperoleh dan Liabilitas yang diambil alih;
(11)
setiap liabilitas kontinjensi yang diakui pada Nilai Wajar:
(12)
(13)
(a)
uraian mengenai karakteristik kewajiban dan perkiraan saat arus keluar sumber daya ekonomi terjadi;
(b)
indikasi ketidakpastian saat atau jumlah arus keluar tersebut. Dalam hal diperlukan, Perusahaan harus mengungkapkan asumsi utama yang mendasari prakiraan peristiwa masa depan; dan
(c)
jumlah estimasi penggantian yang akan diterima dengan menyebutkan jumlah Aset yang telah diakui untuk estimasi penggantian tersebut;
√
√ √ √ √
√
√ √
dalam hal liabilitas kontinjensi tidak diakui karena Nilai Wajarnya tidak dapat diukur secara andal, maka pihak pengakuisisi mengungkapkan: (a)
informasi sebagaimana dimaksud dalam angka 33 huruf b) angka (4) terkait perikatan dan kontijensi; dan
√
(b)
alasan Liabilitas tidak dapat diukur secara andal;
√
dalam hal pembelian dengan diskon: (a)
jumlah keuntungan yang diakui dan pos dalam laporan laba rugi
√
Page 69 of 82
komprehensif dimana keuntungan tersebut diakui; dan (b) (14)
(15)
penjelasan tentang alasan transaksi tersebut menghasilkan keuntungan;
setiap kombinasi bisnis dimana pihak pengakuisisi memiliki kurang dari 100% (seratus perseratus) dari kepentingan ekuitas pihak yang diakuisisi pada tanggal akuisisi:
√
(a)
jumlah dari kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi, yang diakui pada tanggal akuisisi dan dasar pengukurannya; dan
√
(b)
teknik penilaian dan input model utama yang digunakan dalam penentuan nilai tersebut, untuk setiap kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi yang diukur pada Nilai Wajar;
√
dalam hal suatu kombinasi bisnis yang dilakukan secara bertahap: (a)
Nilai Wajar pada tanggal akuisisi atas kepentingan ekuitas pihak yang diakuisisi yang dimiliki oleh pihak pengakuisisi segera sebelum tanggal akuisisi; dan
(b)
jumlah keuntungan atau kerugian yang diakui sebagai hasil dari pengukuran kembali Nilai Wajar dari kepentingan ekuitas pada pihak yang diakuisisi yang dimiliki oleh pihak pengakuisisi sebelum kombinasi bisnis dan pos dalam laporan laba rugi komprehensif untuk mengakui keuntungan atau kerugian tersebut;
√
√
(16) Informasi sebagai berikut:
b)
(a) jumlah pendapatan dan laba atau rugi dari pihak yang diakuisisi sejak tanggal akuisisi yang dimasukkan dalam laporan laba rugi komprehensif pada periode pelaporan; dan
√
(b) pendapatan dan laba atau rugi dari entitas hasil penggabungan untuk periode pelaporan berjalan seolah-olah tanggal akuisisi untuk semua kombinasi bisnis yang terjadi selama tahun berjalan telah diperhitungkan sejak awal periode pelaporan.
√
Terhadap kombinasi bisnis yang terjadi pada periode sekarang dan periode sebelumnya, Perusahaan yang menjadi pihak pengakuisisi wajib mengungkapkan informasi berikut untuk setiap kombinasi bisnis yang material atau secara kolektif material: (1)
√
dalam hal akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai untuk Aset, Liabilitas, kepentingan nonpengendali tertentu atau jenis imbalan dan jumlah yang diakui dalam laporan keuangan kombinasi bisnis sehingga ditentukan hanya bersifat penyisihan, maka diungkapkan: (a)
alasan akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai;
(b)
Aset, Liabilitas, kepentingan ekuitas atau jenis imbalan yang akuntansi
√ √
Page 70 of 82
awalnya belum selesai; dan (c) (2)
sifat dan jumlah dari setiap penyesuaian periode pengukuran yang diakui selama periode pelaporan
√
setiap periode pelaporan setelah tanggal akuisisi sampai dengan Perusahaan mendapatkan, menjual atau kehilangan hak atas aset imbalan kontinjensi, atau sampai dengan Perusahaan menyelesaikan liabilitas imbalan kontinjensi atau liabilitas tersebut dibatalkan atau lewat waktu, maka diungkapkan: (a)
setiap perubahan dalam jumlah yang diakui, termasuk setiap perbedaan yang timbul selama penyelesaian;
√
(b)
setiap perubahan dalam kisaran hasil (tidak didiskonto) dan alasan perubahan tersebut; dan
√
(c)
teknik penilaian dan input model utama yang digunakan untuk mengukur imbalan kontinjensi;
√
(3)
liabilitas kontinjensi yang diakui dalam kombinasi bisnis, jika ada;
(4)
rekonsiliasi atas nilai tercatat goodwill pada awal dan akhir periode pelaporan;
(5)
jumlah dan penjelasan dari setiap keuntungan atau kerugianyang diakui pada periode pelaporan yang: (a)
terkait dengan aset teridentifikasi yang diperoleh atau liabilitas yang diambil-alih dalam kombinasi bisnis pada periode pelaporan berjalan atau periode pelaporan sebelumnya; dan
(b)
ukuran, sifat, atau kejadian relevan yang diungkapkan untuk memahami laporan keuangan Perusahaan hasil penggabungan;
c) pernyataan kesesuaian dengan peraturan Bapepam dan LK dalam pelaksanaan transaksi kombinasi bisnis; dan
√ √
√
√ √
d) Perusahaan harus mengungkapkan hal-hal berikut secara keseluruhan, sehubungan dengan perolehan atas entitas anak dan unit bisnis lainnya selama suatu periode: (1)
jumlah harga yang dibayarkan;
√
(2)
bagian dari harga yang merupakan Kas dan Setara Kas;
√
(3)
jumlah Kas dan Setara Kas pada entitas anak atau bisnis lainnya apabila Pengendalian diperoleh; dan
√
(4)
27)
jumlah aset dan liabilitas selain Kas dan Setara Kas pada entitas anak atau bisnis lainnya apabila Pengendalian diperoleh, diikhtisarkan berdasarkan kategori utamanya.
Segmen Operasi Yang harus diungkapkan antara lain :
√ Catatan 37 keuangan
atas
laporan
Page 71 of 82
a) pengungkapan pada level segmen; (1)
informasi umum, yang terdiri dari:
√
(a)
faktor-faktor yang digunakan oleh manajemen untuk mengidentifikasi segmen dilaporkan; dan
√
(b)
jenis produk dan jasa yang menghasilkan pendapatan dari setiap segmen dilaporkan;
√
(2)
informasi mengenai laba atau rugi segmen, termasuk pendapatan dan beban tertentu, aset segmen, dan liabilitas segmen dari segmen dilaporkan, serta dasar pengukurannya;
(3)
rekonsiliasi dari total pendapatan segmen, ukuran laba atau rugi segmen dilaporkan, aset segmen, liabilitas segmen, dan unsur segmen material lainnya terhadap jumlah yang terkait dalam laporan keuangan Perusahaan;
√
b) pengungkapan pada level entitas (1)
Informasi produk dan jasa
√
Pendapatan dari pelanggan eksternal untuk setiap produk dan jasa atau setiap kelompok produk dan jasa yang serupa. (2)
Informasi wilayah geografis (a)
Pendapatan dari pelanggan eksternal yang diatribusikan kepada: i.
negara domisili Perusahaan; dan
ii. semua negara asing secara total dimana Perusahaan memperoleh pendapatan. Dalam hal pendapatan dari suatu negara asing secara individual jumlahnya material, pendapatan tersebut diungkapkan secara terpisah, termasuk dasar pengatribusian pendapatannya kepada negara tersebut secara individual. (b)
√ √
Aset tidak lancar selain instrumen keuangan, aset pajak yang ditangguhkan, aset imbalan pascakerja, dan hak yang terjadi akibat kontrak asuransi yang berlokasi di: i.
√
negara domisili Perusahaan; dan
√
ii. semua negara asing secara total dimana Perusahaan memiliki aset. Dalam hal aset dari suatu negara asing secara individual jumlahnya material, maka aset tersebut diungkapkan secara terpisah. (3)
Informasi pelanggan utama Dalam hal pendapatan dari transaksi dengan pelanggan eksternal tunggal mencapai 10% (sepuluh perseratus) atau lebih dari pendapatan konsolidasi, Perusahaan harus mengungkapkan: (a)
fakta;
√ √
Catatan 28 keuangan
atas
laporan
Page 72 of 82
28)
(b)
total pendapatan dari setiap pelanggan; dan
(c)
identitas segmen yang melaporkan pendapatan tersebut.
√
Catatan 41 keuangan
Operasi yang Dihentikan a)
b)
Yang harus diungkapkan antara lain: (1) uraian tentang alasan operasi dihentikan;
√
(2) uraian fakta dan keadaan dari penjualan, atau yang mengarah kepada pelepasan yang diharapkan, cara, dan waktu pelepasan dari aset dan liabilitas operasi yang dihentikan; dan
√
(3) pengaruh dari operasi yang dihentikan terhadap segmen yang dilaporkan dari aset tidak lancar atau kelompok lepasan disajikan sesuai SAK yang berlaku.
√
Yang harus diungkapkan atas informasi terkait dengan laba (rugi) operasi yang dihentikan, antara lain: (1) analisa atas jumlah tunggal yang disajikan dalam laporan laba rugi komprehensif meliputi: (a) pendapatan, beban, dan laba atau rugi sebelum pajak dari operasi yang dihentikan dan beban pajak penghasilan yang terkait; dan (b) laba atau rugi yang diakui dalam pengukuran ke Nilai Wajar setelah dikurangi biaya untuk menjual atau pelepasan aset atau kelompok lepasan yang terkait dengan operasi yang dihentikan dan beban pajak penghasilan yang terkait;
29)
√
√
(2) arus kas neto yang dapat diatribusikan pada aktivitas operasi, investasi dan pendanaan dari operasi yang dihentikan; dan
√
(3) jumlah penghasilan dari operasi yang dilanjutkan dan operasi yang dihentikan yang dapat diatribusikan pada pemilik entitas induk.
√
Instrumen Derivatif selain Derivatif Melekat a) b)
Perusahaan wajib mengelompokkan instrumen derivatif sesuai dengan tujuannya, yaitu untuk lindung nilai atau tujuan lainnya (non lindung nilai), seperti untuk tujuan spekulasi; Perusahaan yang memiliki atau menerbitkan instrumen derivatif wajib mengungkapkan untuk setiap kontrak instrumen derivatif dalam kelompok klasifikasi lindung nilai dan kelompok non lindung nilai:
√
(1)
hakikat dan sifat dari transaksi, berupa transaksi berjangka dalam bentuk valuta, bunga, komoditas atau lain-lain;
√
(2)
pihak lawan transaksi (counterparties);
√
(3)
tanggal jatuh tempo;
(4)
nilai keseluruhan kontrak dan Nilai Wajar pada tanggal laporan posisi keuangan;
√
(5)
beban atau Pendapatan pada periode pelaporan;
(6)
pos Aset dan/atau Liabilitas yang dilindung nilai; dan
√ √
atas
laporan
Page 73 of 82
(7) c)
30)
persyaratan penting lainnya.
Yang harus diungkapkan antara lain: (1)
Hal-hal yang diperlukan untuk memahami tujuan transaksi derivatif dan strategi untuk mencapai tujuan tersebut;
(2)
Kebijakan manajemen risiko untuk setiap klasifikasi lindung nilai, termasuk penjelasan mengenai Aset dan/atau Liabilitas dan jenis transaksi yang dilindung nilai; dan
(3)
Bagi instrumen yang tidak dimaksudkan sebagai suatu lindung nilai, disebutkan tujuannya.
√
√ √
Nilai Wajar Instrumen Keuangan Yang harus diungkapkan untuk setiap kelompok aset keuangan dan liabilitas keuangan antara lain: a) Nilai Wajar setiap kelompok Aset dan Liabilitas tersebut dengan cara yang memungkinkan untuk dapat diperbandingkan dengan nilai tercatat dalam laporan posisi keuangan; dan
√ √
b) hierarki, metode, dan asumsi signifikan yang digunakan dalam menentukan Nilai Wajar aset keuangan dan liabilitas keuangan. 31)
Dividen Yang harus diungkapkan antara lain: a) jumlah dividen dan dividen per saham yang telah dideklarasikan dan dibayarkan sebagai distribusi kepada pemilik pada periode pelaporan; b) jumlah utang dividen untuk: (1) periode pelaporan, dan (2) periode sebelumnya;
32)
Catatan 20 keuangan
√ √ √
c) jumlah dividen dan dividen per saham yang diusulkan atau dideklarasikan setelah periode pelaporan tetapi sebelum tanggal penyelesaian laporan keuangan dan tidak diakui sebagai Liabilitas kepada pemilik pada akhir periode pelaporan; dan
√
d) jumlah dividen preferen kumulatif yang tidak diakui.
√
Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama Yang harus diungkapkan antara lain: a)
jumlah agregat dari liabilitas kontinjensi dengan jumlah liabilitas kontinjensi lainnya secara terpisah;
√
b)
jumlah agregat dari komitmen modal terkait dengan bagian partisipasinya dalam Ventura Bersama secara terpisah dari komitmen lainnya;
√
c)
daftar dan penjelasan bagian partisipasi dalam Ventura Bersama yang signifikan dan bagian partisipasi kepemilikan dalam pengendalian bersama entitas; dan
d)
dalam hal Ventura Bersama diakui dalam pengendalian bersama entitas, agar
√
atas
laporan
Page 74 of 82
ditambahkan pengungkapan tambahan tentang:
33)
(1)
metode yang digunakan untuk mengakui bagian partisipasinya; dan
(2)
jumlah agregat setiap aset lancar, aset tidak lancar, liabilitas jangka pendek, liabilitas jangka panjang, penghasilan dan beban yang terkait dengan bagian partisipasinya dalam Ventura Bersama.
√ √
Perikatan dan Kontinjensi Catatan 38 keuangan
a) Perikatan Yang harus diungkapkan antara lain : (1)
perikatan yang meliputi: (a)
(b)
perjanjian sewa, keagenan dan distribusi, bantuan manajemen dan teknis, royalti, dan lisensi, diungkapkan: i.
pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian;
ii.
periode berlakunya perikatan;
iii.
dasar penentuan kompensasi dan denda;
iv.
jumlah beban atau pendapatan pada periode pelaporan; dan
v.
pembatasan-pembatasan lainnya;
kontrak atau perjanjian yang memerlukan penggunaan dana di masa yang akan datang, seperti: pembangunan pabrik, perjanjian pembelian, ikatan untuk investasi, diungkapkan: i.
pihak-pihak yang terkait dalam perjanjian;
ii. periode berlakunya perikatan; iii. nilai keseluruhan, mata uang, dan bagian yang telah direalisasi; dan iv. sanksi-sanksi; (2)
pemberian jaminan atau garansi, diungkapkan:
√ √ √ √ √ √ √ √ √
(a)
pihak-pihak yang dijamin dan yang menerima jaminan, yang dipisahkan antara pihak berelasi dan pihak ketiga untuk pihak yang dijamin;
√
(b)
latar belakang dikeluarkannya jaminan;
√
(c)
periode berlakunya jaminan; dan
√
(d)
nilai jaminan;
(3)
fasilitas kredit yang belum digunakan, misalnya fasilitas L/C, cerukan bank; dan
(4)
uraian mengenai sifat, jenis, jumlah dan batasan-batasannya.
b) Kontinjensi Yang harus diungkapkan antara lain :
√ √
atas
laporan
Page 75 of 82
(1)
perkara atau sengketa hukum, diungkapkan:
(2)
(3)
(4)
34)
Catatan 38 keuangan
atas
laporan
Catatan 9 keuangan
atas
laporan
√
(a)
pihak-pihak yang terkait;
(b)
jumlah yang diperkarakan;
√
(c)
latar belakang, isi dan status perkaradan pendapat hukum (legal opinion); dan
√
(d)
dampak keuangan;
√
Peraturan Pemerintah yang berdampak terhadap Perusahaan, misalnya masalah lingkungan hidup, diungkapkan uraian singkat tentang peraturan dan estimasi dampak keuangannya;
√
kemungkinan liabilitas pajak tambahan: (a)
jenis ketetapan atau tagihan pajak, jenis pajak, tahun pajak serta jumlah pokok dan denda atau bunganya; dan
√
(b)
sikap Perusahaan terhadap ketetapan atau tagihan pajak (keberatan atau banding);
√
peristiwa kontinjensi lainnya, yang diungkapkan antara lain: (a)
karakteristik aset atau liabilitas kontinjensi;
(b)
estimasi dari dampak keuangannya;
(c)
indikasi tentang ketidakpastian yang terkait dengan jumlah atau waktu arus keluar sumber daya; dan
(d)
kemungkinan penggantian oleh pihak ketiga.
√ √ √ √
Khusus Industri Perkebunan Perkebunan Inti Rakyat dan Plasma Yang harus diungkapkan antara lain: a) Isi perjanjian kerjasama IR/Plasma;
√
b) Pihak-pihak yang terkait dalam kerjasama;
√
c) Lokasi aset dan jangka waktu pengelolaan;
√
d) Hak dan liabilitas dari masing-masing pihak dalam kerjasama;
√
e) Ketentuan tentang perubahan perjanjian kerjasama; dan
√
f)
√
Isi perubahan perjanjian, jika ada.
Page 76 of 82
35)
Manajemen Risiko Keuangan Catatan 39 keuangan
a) Perusahaan harus mengungkapkan informasi yang memungkinkan para pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan luas risiko yang timbul dari instrumen keuangan, serta kebijakan dalam pengelolaan risiko, termasuk, namun tidak terbatas pada risiko sebagai berikut: (1)
risiko kredit, antara lain ikhtisar analisis umur aset keuangan yang belum jatuh tempo atau tidak mengalami penurunan nilai dan yang lewat jatuh tempo pada akhir periode pelaporan tetapi tidak mengalami penurunan nilai;
(2)
risiko likuiditas, antara lain:
(3)
(4)
(a)
analisis jatuh tempo untuk liabilitas keuangan derivatif dan nonderivatif yang menunjukkan sisa jatuh tempo kontraktual yang bertujuan untuk pemahaman terhadap periode arus kas; dan
(b)
deskripsi mengenai cara Perusahaan mengelola risiko likuiditas;
risiko pasar, antara lain analisis sensitivitas untuk setiap jenis risiko pasar dimana entitas terdampak pada akhir periode pelaporan, yang menunjukkan dampak perubahan pada variabel risiko yang relevan pada tanggal tersebut terhadap laba rugi dan ekuitas; dan
√ √
√
risiko lainnya yang dimiliki oleh Perusahaan.
b) Pengungkapan sebagaimana dimaksud dalam huruf a) terdiri dari pengungkapan kualitatif dan pengungkapan kuantitatif untuk setiap jenis risiko yang timbul dari instrumen keuangan. 36)
√
√ √
Khusus Industri Perbankan a) Rasio Kecukupan Modal (Capital Adequacy Ratio) Yang harus diungkapkan antara lain: (1)
Rincian perhitungan dan jumlah rasio kecukupan modal pada tanggal laporan posisi keuangan;
(2)
Posisi CAR minimum berdasarkan peraturan Bank Indonesia; dan
(3)
Aspek khusus yang mendasari perhitungan CAR.
√ √ √
b) Posisi Devisa Neto Yang harus diungkapkan antara lain: (1)
Rincian perhitungan dan posisi devisa neto menurut jenis mata uang pada tanggal laporan posisi keuangan;
√
(2)
Posisi devisa neto maksimum berdasarkan peraturan Bank Indonesia;
√
(3)
Aspek khusus yang mendasari perhitungan posisi devisa neto.
√
atas
laporan
Page 77 of 82
c)
Jaminan Pemerintah terhadap Liabilitas Pembayaran Bank Umum √
Yang harus diungkapkan antara lain dasar hukum yang melandasi jaminan atas dana pihak ketiga di bank. d) Aktivitas Fiduciary
√
Yang harus diungkapkan antara lain uraian masing-masing aktivitas fiduciary yang meliputi jasa kustodian, wali amanat, pengelolaan investasi dan reksadana. 37)
Kuasi-Reorganisasi Yang harus diungkapkan antara lain uraian mengenai kegiatan kuasi-reorganisasi yang meliputi: a)
38)
√
Jumlah saldo negatif yang dieliminasi dalam laporan posisi keuangan dan jumlah tersebut disajikan selama tiga tahun berurutan sejak kuasi-reorganisasi;
b)
Status going concern perusahaan dan rencana manajemen dan pemegang saham setelah kuasi-reorganisasi yang menggambarkan prospek usaha di masa mendatang;
√
c)
Penyajian laporan posisi keuangan sebelum, pada saat dan sesudah kuasireorganisasi;
√
d)
Rincian dari jumlah yang membentuk akun selisih penilaian Aset dan liabilitas sebelum digunakan untuk mengeliminasi defisit; dan
√
e)
Keterangan tentang tanggal terjadinya kuasi-reorganisasi pada akun saldo laba dalam laporan posisi keuangan untuk jangka waktu 10 tahun ke depan sejak kuasireorganisasi.
√
Catatan 40 atas laporan keuangan
Pengelolaan Modal Yang harus diungkapkan antara lain : a) informasi kualitatif tentang tujuan, kebijakan, dan proses Perusahaan dalam mengelola permodalannya, termasuk: (1) deskripsi tentang bagian yang dikelola sebagai modal;
√
(2) sifat persyaratan dan implementasinya dalam hal Perusahaan diharuskan untuk memenuhi persyaratan permodalan yang disyaratkan oleh pihak eksternal; dan
√
(3) cara Perusahaan memenuhi tujuannya dalam mengelola permodalannya;
√
b) ringkasan data kuantitatif tentang bagian yang dikelola sebagai modal; c) setiap perubahan pada angka a) dan angka b) dari periode sebelumnya; d) pernyataan atas kepatuhan terhadap setiap persyaratan permodalan dari pihak eksternal (jika ada); dan e) konsekuensi dari ketidakpatuhan persyaratan permodalan dari pihak eksternal, apabila terjadi ketidakpatuhan.
√ √ √ √
Page 78 of 82
39)
Transaksi Nonkas Laporan arus kas
Yang harus diungkapkan antara lain : Transaksi pada aktivitas investasi dan pendanaan yang tidak memerlukan penggunaan Kas dan Setara Kas yang tidak termasuk dalam laporan arus kas. Transaksi tersebut antara lain berupa perolehan Aset secara kredit atau sewa pembiayaan, akuisisi melalui penerbitan saham, dan konversi utang menjadi modal. 40)
√
√
Pembayaran Berbasis Saham Yang harus diungkapkan antara lain : a)
rincian jumlah Liabilitas atas pembayaran berbasis saham baik untuk jangka pendek ataupun jangka panjang;
b)
penjelasan mengenai setiap jenis perjanjian pembayaran berbasis saham yang ada pada suatu periode, termasuk syarat dan ketentuan umum setiap perjanjian, seperti kondisi vesting, jangka waktu maksimum atas opsi yang diberikan, dan metode penyelesaian;
c)
jumlah dan rata-rata tertimbang harga eksekusi opsi saham untuk setiap kelompok opsi saham;
d)
untuk opsi saham yang dieksekusi selama periode, rata-rata tertimbang harga saham pada tanggal eksekusi atau selama periode pelaporan;
e)
kisaran harga eksekusi dan rata-rata tertimbang sisa umur kontrak untuk opsi saham yang beredar pada akhir periode;
f)
penentuan Nilai Wajar dengan mengungkapkan paling kurang hal-hal sebagai berikut:
g)
(1)
opsi yang diberikan selama suatu periode, rata-rata tertimbang Nilai Wajar opsi tersebut pada tanggal pengukuran dan informasi tentang bagaimana Nilai Wajar tersebut diukur; dan
(2)
jumlah dan rata-rata tertimbang nilai wajar instrumen ekuitas tersebut pada tanggal pengukuran, dan informasi tentang pengukuran Nilai Wajar tersebut untuk instrumen ekuitas lain yang diberikan selama suatu periode (yaitu selain opsi saham);
dampak transaksi pembayaran berbasis saham terhadap laba rugi Perusahaan dalam suatu periode dan terhadap posisi keuangannya.
√ √
√
√ √
√
√
√
Page 79 of 82
41)
Khusus Industri Asuransi: a) Analisis kekayaan dan Perhitungan Batas Tingkat Solvabilitas Yang harus diungkapkan antara lain : √ √ √ √ √
(1) Analisis Kekayaan; (2) Perhitungan batas tingkat solvabilitas; (3) Batas tingkat solvabilitas yang harus dipenuhi; (4) Tingkat solvabilitas yang dicapai perusahaan per tanggal pelaporan; dan (5) Jumlah investasi yang diperkenankan dalam perhitungan solvabilitas.
42)
Aset Liabilitas dan Hasil Usaha Program Asuransi Syariah Hal-hal yang harus diungkapkan:
43)
a)
Ijin Menteri Keuangan atas pendirian unit Asuransi Syariah;
√
b)
Jenis Akad Asuransi Syariah;
√
c)
Rincian Aset, Liabilitas, Pendapatan, Beban, dan Laba Usaha Unit Asuransi Syariah; dan
√
d)
Zakat.
√
Informasi Penting Lainnya Yang harus diungkapkan antara lain sifat, jenis, jumlah dan dampak dari:
44)
a)
Kontrak reasuransi;
b)
Perjanjian penting dan ikatan lainnya;
c)
Rasio keuangan penting;
d)
Pendapatan, beban dan hasil underwriting; dan
e)
Peristiwa atau keadaan yang mempengaruhi kinerja atau kelangsungan hidup perusahaan.
√ √
√
√ √
Khusus Industri Kehutanan : a)
Rincian volume penjualan kayu bulat (jenis kayu);
√
b)
Pemenuhan liabilitas terhadap negara seperti DR, IHH, BPPHH, IHPH dan iuran wajib lainnya;
√
c)
Realisasi kegiatan dan biaya yang berhubungan dengan pelaksanaan penanaman kembali hutan alam (TPTI, pembinaan dan perlindungan hutan, penanaman tanah kosong dan usaha lainnya untuk kelestarian alam);
d)
Realisasi jenis kegiatan sehubungan pelaksanaan Bina desa hutan dan biayanya;
e)
Khusus HTI, diungkapkan realisasi anggaran dan penanaman pada periode berjalan
√ √
Catatan 36 keuangan
atas
laporan
Catatan 44 keuangan
atas
laporan
Page 80 of 82
√
dan akumulasinya; dan f)
Sehubungan dengan pembangunan sarana dan prasarana : (1) Realisasi pembangunan jalan dan jembatan serta pemeliharaannya; dan
√
(2) Jenis jalan yang dibangun pada periode berjalan dan akumulasinya. 45)
Peristiwa Setelah Periode Pelaporan Yang harus diungkapkan antara lain: a)
dalam hal Perusahaan menerima informasi setelah periode pelaporan tentang kondisi yang ada pada akhir periode pelaporan, maka Perusahaan memutakhirkan pengungkapan kondisi tersebut sesuai dengan informasi terkini; dan
√
contoh peristiwa setelah periode pelaporan yang mensyaratkan entitas untuk menyesuaikan jumlah yang diakui dalam laporan keuangannya, atau untuk mengakui peristiwa yang sebelumnya tidak diakui: b)
46)
dalam hal terdapat peristiwa nonpenyesuai yang material setelah periode pelaporan, maka Perusahaan mengungkapkan uraian peristiwa, misalnya: (1)
tanggal terjadinya;
√
(2)
sifat peristiwa; dan
√
(3)
estimasi atas dampak keuangan, atau pernyataan dan alasan bahwa estimasi tersebut tidak dapat dibuat.
√ Catatan 2 keuangan
Perkembangan Terakhir Standar Akuntansi Keuangan dan Peraturan yang Terkait dengan Aktivitas Perusahaan Dalam hal Perusahaan belum menerapkan suatu SAK dan/atau peraturan yang terkait dengan aktivitas Perusahaan, yang telah diterbitkan tetapi belum efektif berlaku, Yang harus diungkapkan antara lain: a)
judul SAK dan jenis peraturan baru tersebut;
√
b)
sifat dari perubahan yang belum berlaku efektif atau perubahan kebijakan akuntansi;
√
c)
tanggal penerapan SAK dan peraturan baru tersebut disyaratkan; dan
√
d)
pembahasan mengenai dampak penerapan awal SAK dan peraturan baru atas laporan keuangan atau pernyataan manajemen bahwa dampak tersebut tidak dapat diketahui atau diestimasi secara wajar.
√
atas
laporan
Page 81 of 82
47)
Reklasifikasi a)
b)
Dalam hal Perusahaan mengubah penyajian atau pengklasifikasian pos-pos dalam laporan keuangan, maka Perusahaan harus mengungkapkan antara lain: (1)
sifat reklasifikasi;
√
(2)
jumlah masing-masing pos atau gabungan beberapa pos yang direklasifikasi; dan
√
(3)
alasan reklasifikasi.
√
Dalam hal reklasifikasi jumlah komparatif tidak praktis untuk dilakukan, maka Perusahaan harus mengungkapkan: (1)
alasan tidak mereklasifikasi jumlah tersebut; dan
(2)
sifat penyesuaian yang akan dilakukan jika jumlah tersebut direklasifikasi.
√ √
48)
Hibah Pemerintah Setiap Hibah Pemerintah yang diterima, Perusahaan harus mengungkapkan hal-hal sebagai berikut: a) sifat dan luas Hibah Pemerintah yang diakui dalam laporan keuangan dan indikasi bentuk lain dari bantuan pemerintah; dan b) kondisi yang belum terpenuhi dan kontinjensi lain yang melekat atas bantuan pemerintah yang telah diakui.
49)
√ √
Rekonsiliasi antara SAK dengan Standar Akuntansi di Negara Lain a)
b)
c)
Ketentuan ini berlaku bagi Perusahaan yang menyusun laporan keuangan dengan menggunakan standar akuntansi selain SAK untuk memenuhi persyaratan otoritas pasar modal di negara lain atau dalam rangka penawaran Efek di negara lain.
√
Yang harus diungkapkan antara lain:
√
(1)
ringkasan perbedaan SAK dengan standar akuntansi di negara lain;
(2)
rekonsiliasi pos-pos yang berbeda untuk laporan posisi keuangan beserta penjelasannya; dan
√
(3)
rekonsiliasi pos-pos yang berbeda untuk laporan laba rugi komprehensif beserta penjelasannya.
√
Dalam hal Perusahaan dipersyaratkan oleh otoritas pasar modal di negara lain untuk melakukan pengungkapan tambahan mengikuti ketentuan yang berlaku di negara tersebut, maka pengungkapan tersebut wajib ditambahkan dalam laporan keuangan.
√
Laporan Keuangan Konsolidasian Beserta Laporan Auditor Independen Untuk Tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Desember 2015
Consolidated Financial Statements With Independent Auditors’ Report For the Year Ended December 31, 2015
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES
V290316
Daftar Isi
Table of Contents
Halaman/ Page Surat pernyataan direksi
Board of directors’ statement
Laporan auditor independen
Independent auditors’ report
Laporan posisi keuangan konsolidasian
1
Consolidated statement of financial position
Laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian
4
Consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income
Laporan perubahan ekuitas konsolidasian
7
Consolidated statement of changes in equity
Laporan arus kas konsolidasian
8
Consolidated statement of cash flows
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian
10
Notes to the consolidated financial statements
V290316
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
31 Desember/ December 31, 2015
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember/ December 31, 2014 *)
1 Januari/ January 1, 2014/ 31 Desember/ December 31, 2013 *) ASSETS
ASET ASET LANCAR Kas dan setara kas Piutang usaha Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar Rp388.934.658 pada 31 Desember 2015, Rp383.668.311 pada 31 Desember 2014 dan Rp378.012.195 pada 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 Piutang lain-lain Pihak ketiga - setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar Rp11.177.706 pada 31 Desember 2015, pada 31 Desember 2014 dan pada 1 Januari 2014/31 Desember 2013 Pihak berelasi - setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar Rp8.147.716 pada 31 Desember 2015, Rp6.789.763 pada 31 Desember 2014 dan nihil pada 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 Persediaan - setelah dikurangi penyisihan persediaan usang sebesar Rp1.729.249 pada 31 Desember 2015, Rp1.599.202 pada 31 Desember 2014 dan Rp1.721.936 pada 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 Pajak dibayar dimuka Beban dibayar dimuka Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual Aset lancar lainnya
2d,2e,2y,4,39
43.967.471
55.595.947
117.017.409
2e,2g,2y 5,39
149.652.889
124.158.769
154.507.483
2e,2g,6,39
147.364.090
138.874.108
141.854.455
2e,2f,2g,34a,39
146.008.520
156.824.668
178.159.411
Related parties - net of allowance for impairment losses of Rp8,147,716 as of December 31, 2015, Rp6,789,763 as of December 31, 2014 and nil as of January 1, 2014/ December 31, 2013
2h,7 2z,33a 2i
146.882.913 31.589.899 24.478.613
134.447.132 31.210.046 19.440.873
163.506.574 36.120.437 21.587.168
2ac,41a 8
643.040.156 140.261.840
1.836.219.228 100.725.979
2.533.027.186 114.112.153
Inventories - net of allowance for inventory obsolescence of Rp1,729,249 as of December 31, 2015, Rp1,599,202 as of December 31, 2014 and Rp1,721,936 as of January 1, 2014/December 31, 2013 Prepaid taxes Prepaid expenses Non-current assets classified as held for sale Other current assets
1.473.246.391
2.597.496.750
3.459.892.276
Total Current Assets
2.356.130.453 168.655.413 948.522.833
NON-CURRENT ASSETS Due from related parties - net of allowance for impairment losses of Rp1,022,116,375 as of December 31, 2015, Rp994,651,610 as of December 31, 2014 and Rp970,881,906 as of January 1, 2014/December 31, 2013 Due from plasma Deferred tax assets - net
Total Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Piutang pihak berelasi - setelah dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai sebesar Rp1.022.116.375 31 Desember 2015, Rp994.651.610 pada 31 Desember 2014 dan Rp970.881.906 pada 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 Piutang plasma Aset pajak tangguhan - neto
CURRENT ASSETS Cash and cash equivalents Trade receivables Third parties - net of allowance for impairment losses of Rp388,934,658 as of December 31, 2015, Rp383,668,311 as of December 31, 2014 and Rp378,012,195 as of January 1, 2014/ December 31, 2013 Other receivables Third parties - net of allowance for impairment losses of Rp11,177,706 as of December 31, 2015, as of December 31, 2014 and as of January 1, 2014/ December 31, 2013
2e,2f,2g, 34b,39 2e,2j,9,39 2z,33e
2.924.179.973 212.247.573 1.260.591.900
*) Disajikan kembali (Catatan 42)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
2.582.551.071 202.938.576 929.551.782
*) Restated (Note 42)
The accompanying notes to the consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements.
1
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
Investasi pada efek ekuitas - setelah dikurangi penyisihan atas investasi yang tidak dapat dipulihkan sebesar Rp511.353 pada 31 Desember 2015, 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 Tanaman perkebunan
Tanaman menghasilkan - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp762.948.977 pada 31 Desember 2015, Rp663.968.432 pada 31 Desember 2014 dan Rp579.353.082 pada 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 Tanaman belum menghasilkan - setelah dikurangi penyisihan kerugian nilai sebesar Rp3.221.484 pada 31 Desember 2015, Rp31.323.628 pada 31 Desember 2014 dan Rp59.089.782 pada 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013
2e,2k,10,39 2l,11
11a
31 Desember/ December 31, 2015
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember/ December 31, 2014 *)
1 Januari/ January 1, 2014/ 31 Desember/ December 31, 2013 *)
302.472.184
302.472.184
302.535.339
1.523.731.486
1.530.620.590
1.525.598.428
Investments in equity securities - net of allowance for unrecoverable investments of Rp511,353 as of December 31, 2015, as of December 31, 2014 and as of January 1, 2014/December 31, 2013 Plantations Mature plantations - net of accumulated depreciation of Rp762,948,977 as of December 31, 2015, Rp663,968,432 as of December 31, 2014 and Rp579,353,082 as of January 1, 2014/ December 31, 2013
11b
1.084.065.447
1.100.970.883
1.090.877.941
2m,2n,2u,12 2b,2c,2n,13 2e,2o,14,39 2p,15
6.958.069.122 815.585.613 3.534.221 253.466.597
7.013.865.676 815.585.613 3.535.271 249.171.520
7.029.205.697 815.585.613 26.306.457 226.750.277
13.213.201 13.512.342 88.700.819
13.706.116 22.478.073 85.445.371
4.557.084 14.192.974 51.829.705
Immature plantations - net of allowance for impairment losses of Rp3,221,484 as of December 31, 2015, Rp31,323,628 as of December 31, 2014 and Rp59,089,782 as of January 1, 2014/ December 31, 2013 Fixed assets - net of accumulated depreciation of Rp1,135,424,496 as of December 31, 2015, Rp1,059,551,242 as of December 31, 2014 and Rp997,660,445 as of January 1, 2014/December 31, 2013 and accumulated impairment losses of Rp706,353,101 as of December 31, 2015, Rp719,785,352 as of December 31, 2014, and Rp724,371,796 as of January 1, 2014/ December 31, 2013 Goodwill - net Restricted funds Business development projects Deferred cost of land rights net of accumulated amortization of Rp1,920,517 as of December 31, 2015, Rp1,427,602 as of December 31, 2014 and Rp938,673 as of January 1, 2014/ December 31, 2013 Estimated claims for tax refund Other non-current assets
Total Aset Tidak Lancar
15.453.370.478
14.852.892.726
14.560.748.214
Total Non-Current Assets
TOTAL ASET
16.926.616.869
17.450.389.476
18.020.640.490
TOTAL ASSETS
Aset tetap - setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp1.135.424.496 pada 31 Desember 2015, Rp1.059.551.242 pada 31 Desember 2014 dan Rp997.660.445 pada 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 dan akumulasi kerugian penurunan nilai sebesar Rp706.353.101 pada 31 Desember 2015, Rp719.785.352 pada 31 Desember 2014, dan Rp724.371.796 pada 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 Goodwill - neto Dana yang dibatasi penggunaannya Proyek pengembangan usaha Beban tangguhan hak atas tanah setelah dikurangi akumulasi amortisasi sebesar Rp1.920.517 pada 31 Desember 2015, Rp1.427.602 pada 31 Desember 2014 dan Rp938.673 pada 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 Taksiran tagihan kelebihan pajak Aset tidak lancar lainnya
2q,16 2z,33b
*) Disajikan kembali (Catatan 42)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
*) Restated (Note 42)
The accompanying notes to the consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements.
2
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
31 Desember/ December 31, 2015
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF FINANCIAL POSITION DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
31 Desember/ December 31, 2014 *)
1 Januari/ January 1, 2014/ 31 Desember/ December 31, 2013 *) LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Pinjaman bank jangka pendek Utang usaha Pihak ketiga Pihak berelasi Utang lain-lain - Pihak ketiga Beban masih harus dibayar Utang pajak Utang dividen Uang muka penjualan Utang jangka panjang yang jatuh tempo dalam satu tahun: Pinjaman jangka panjang Utang sewa pembiayaan
2e,17,39 2e 2y,18,39 2f,34c,39 2e,39 2e,19,39 2z,33c 2e,2r,20,39 2e,21
85.000.000
40.000.000
40.000.000
323.858.639 12.687.076 217.045.523 1.615.155.072 810.936.721 1.616.268 443.291.153
328.471.264 7.706.785 132.918.788 948.678.003 822.599.835 1.616.268 652.446.473
333.129.793 5.856.793 161.322.579 646.810.762 893.400.881 1.616.268 600.660.963
2e,2y 22,39 2t,22,39
4.455.960.252 116.746
4.764.960.975 337.571
3.675.885.709 710.574
SHORT-TERM LIABILITES Short-term bank loans Trade payables Third parties Related parties Other payables - Third parties Accrued expenses Taxes payable Dividends payable Advances on sales Current maturities of long-term debts: Long-term loans Obligation under finance lease
7.965.667.450
7.699.735.962
6.359.394.322
Total Short-Term Liabilities
5.670.178 131.231.239
4.416.921 93.462.639
4.102.750 69.554.683
LONG-TERM LIABILITIES Deferred tax liabilities - net Employee benefits liability
6.741.745.334 272.970
Long-term debts - net of current maturities Long-term loans Obligation under finance lease
Total Liabilitas Jangka Pendek LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas pajak tangguhan - neto Liabilitas imbalan kerja karyawan Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun: Pinjaman jangka panjang Utang sewa pembiayaan
2z,33e 2s,23
2e,2y 22,39 2t,22,39
Total Liabilitas Jangka Panjang Total Liabilitas EKUITAS Ekuitas yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk Modal saham - nilai nominal Rp100 (angka penuh) per saham Modal dasar - 15.000.000.000 saham Modal ditempatkan dan disetor penuh - 13.720.471.386 saham pada 31 Desember 2015, pada 31 Desember 2014 dan 1 Januari 2014/31 Desember 2013 Tambahan modal disetor - neto Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan kerja Saldo laba (defisit): Telah ditentukan penggunaannya Belum ditentukan penggunaannya Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
24a 2c,2v,25
Ekuitas - Neto TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
5.532.229.351 91.463
5.604.143.807
5.630.200.374
6.815.675.737
Total Long-Term Liabilities
13.569.811.257
13.329.936.336
13.175.070.059
Total Liabilities
1.372.047.139 5.539.276.624
1.372.047.139 5.539.276.624
1.372.047.139 5.539.276.624
42
(57.215.773)
(35.273.139)
(21.920.575)
24b
87.808.000 (2.903.478.353)
87.808.000 (2.388.908.710)
87.808.000 (1.765.327.508)
26
(673.615.939)
(449.445.138)
(420.624.413)
Sub-total Kepentingan nonpengendali
5.467.242.390 -
3.364.821.698 2b,27
(8.016.086)
4.125.504.776 (5.051.636)
EQUITY Equity attributable to owners of the parent Share capital - par value of Rp100 (full amount) per share Authorized - 15,000,000,000 shares Issued and fully paid 13,720,471,386 shares as of December 31, 2015, as of December 31, 2014 and January 1, 2014/ December 31, 2013 Additional paid-in capital - net Remeasurements on employee benefits liability Retained earnings (deficit): Appropriated Unappropriated Exchange differences due to financial statements translation
4.791.259.267
Sub-total
54.311.164
Non-controlling interests
3.356.805.612
4.120.453.140
4.845.570.431
Equity - Net
16.926.616.869
17.450.389.476
18.020.640.490
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
*) Disajikan kembali (Catatan 42)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
*) Restated (Note 42)
The accompanying notes to the consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements.
3
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/
Notes
2015
2014 *) CONTINUING OPERATIONS
OPERASI YANG DILANJUTKAN PENJUALAN NETO
2x,2ab,28,37
2.021.646.748
2.636.703.408
NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
2x,2ab,29,37
1.508.031.054
1.906.053.721
COST OF SALES
513.615.694
730.649.687
GROSS PROFIT
2x,30
(48.884.487)
(48.145.217)
2x,30 31 2y,26
(379.200.099) (611.665.774) (771.647.771)
(368.878.977) (584.469.915) (120.339.653)
11b,12 2m,2n,12
31.960.208 (17.358.140)
29.649.606 (25.063.162)
11a
(89.976) 1.381.283 (109.357.322)
(6.511.812) 1.760.225 (115.480.590)
Selling expenses General and administrative expenses Finance costs - net Loss on foreign exchange - net Income from recovery of impairment loss on fixed assets and plantations Impairment losses on fixed assets Loss on write-off of plantations Finance income Miscellaneous - net
(1.391.246.384)
(506.829.808)
LOSS BEFORE INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE)
(806.335) 334.200.166
(19.897.256) 17.956.458
INCOME TAX BENEFIT (EXPENSE) Current Deferred
333.393.831
(1.940.798)
Income Tax Benefit (Expense) - Net
(508.770.606)
NET LOSS FOR THE YEAR FROM CONTINUING OPERATIONS
LABA BRUTO Beban penjualan Beban umum dan administrasi Beban keuangan - neto Rugi selisih kurs - neto Penghasilan dari pemulihan penyisihan kerugian aset tetap dan tanaman perkebunan Rugi penurunan nilai aset tetap Rugi penghapusan tanaman perkebunan Penghasilan keuangan Lain-lain - neto
32
RUGI SEBELUM MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan
2z,33d
Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan - Neto RUGI NETO TAHUN BERJALAN DARI OPERASI YANG DILANJUTKAN
(1.057.852.553)
OPERASI YANG DIHENTIKAN
DISCONTINUED OPERATIONS
LABA (RUGI) NETO TAHUN BERJALAN DARI OPERASI YANG DIHENTIKAN RUGI NETO TAHUN BERJALAN
2ac,41b
540.318.460
(174.173.396)
NET PROFIT (LOSS) FOR THE YEAR FROM DISCONTINUED OPERATIONS
(517.534.093)
(682.944.002)
NET LOSS FOR THE YEAR
*) Disajikan kembali (Catatan 42) Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
*) Restated (Note 42)
The accompanying notes to the consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements.
4
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/
Notes PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN Pos yang tidak direklasifikasi ke laba rugi Pengukuran kembali atas biaya imbalan kerja Pajak penghasilan terkait Sub-total
2015
2014 *)
(27.318.585) 5.375.951
(17.069.375) 3.716.811
(21.942.634)
(13.352.564)
2b,2y,26
Penghasilan Komprehensif Lain
(224.170.801)
(28.820.725)
(246.113.435)
(42.173.289)
Other Comprehensive Income
(763.647.528)
(725.117.291)
TOTAL COMPREHENSIVE LOSS FOR THE YEAR
(1.054.888.103) 540.318.460
(449.407.806) (174.173.396)
Net loss attributable to: Owners of the parent From continuing operations From discontinued operations
(514.569.643)
(623.581.202)
(2.964.450) -
(59.362.800) -
(2.964.450)
(59.362.800)
(517.534.093)
(682.944.002)
TOTAL RUGI KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
Rugi neto yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Dari operasi yang dilanjutkan Dari operasi yang dihentikan
Kepentingan nonpengendali Dari operasi yang dilanjutkan Dari operasi yang dihentikan
Total
27
Sub-total Items that will be reclassified to profit or loss Exchange differences due to financial statements translation
Pos yang direklasifikasi ke laba rugi Selisih kurs karena penjabaran laporan keuangan
OTHER COMPREHENSIVE INCOME Items that will not be reclassified to profit or loss Remeasurements of post-employment benefit Related income tax
*) Disajikan kembali (Catatan 42)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Non-controlling interests From continuing operations From discontinued operations
Total
*) Restated (Note 42)
The accompanying notes to the consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements.
5
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI DAN PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF PROFIT OR LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE INCOME FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
Catatan/
Notes Total rugi komprehensif yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas induk Dari operasi yang dilanjutkan Dari operasi yang dihentikan
Kepentingan nonpengendali Dari operasi yang dilanjutkan Dari operasi yang dihentikan
Total
2015
2014 *) Total comprehensive loss attributable to: Owners of the parent From continuing operations From discontinued operations
(1.301.001.538) 540.318.460
(491.581.095) (174.173.396)
(760.683.078)
(665.754.491)
(2.964.450) -
(59.362.800) -
(2.964.450)
(59.362.800)
(763.647.528)
(725.117.291)
Total
(76,88) 39,38
(32,75) (12,69)
BASIC/DILUTED LOSS PER SHARE ATTRIBUTABLE TO OWNERS OF THE PARENT (FULL AMOUNT) From continuing operations From discontinued operations
(37,50)
(45,44)
RUGI NETO PER SAHAM DASAR/DILUSIAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK 2aa,35 (ANGKA PENUH) Dari operasi yang dilanjutkan Dari operasi yang dihentikan
*) Disajikan kembali (Catatan 42)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
Non-controlling interests From continuing operations From discontinued operations
*) Restated (Note 42)
The accompanying notes to the consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements.
6
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CHANGES IN EQUITY FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk/ Equity Attributable to the Owners of the Parent
Catatan/ Notes Saldo 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 dilaporkan sebelumnya Penyajian kembali Saldo 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013 disajikan kembali Rugi neto tahun berjalan
42
Modal Saham Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid Share Capital
Tambahan Modal Disetor Neto/ Additional Paid-in Capital - Net
1.372.047.139
5.539.276.624
-
-
1.372.047.139
5.539.276.624
-
-
Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan kerja/ Remeasurements on Employee Benefits Liability
(21.920.575)
(21.920.575) -
Saldo Laba (Defisit)/ Retained Earnings (Deficit) Telah Belum Ditentukan Ditentukan Penggunaannya/ Penggunaannya/ Appropriated Unappropriated
87.808.000 -
(1.765.619.070) 291.562
87.808.000
(1.765.327.508)
-
(623.581.202)
Selisih Kurs karena Penjabaran Laporan Keuangan/ Exchange Differences due to Financial Statements Translation
(420.624.413) -
(420.624.413) -
Sub-total/ Sub-total
4.812.888.280 (21.629.013)
4.791.259.267 (623.581.202)
Kepentingan Nonpengendali/ Non-controlling Interests
Ekuitas - Neto/ Equity - Net
54.311.164 -
54.311.164 (59.362.800)
4.867.199.444 (21.629.013)
4.845.570.431
Balance as of January 1, 2014/ December 31, 2013 as previously reported Restatements Balance as of January 1, 2014/ December 31, 2013 as restated
(682.944.002)
Net loss for the current year
Pos yang tidak direklasifikasi ke laba rugi
-
-
Pos yang direklasifikasi ke laba rugi
-
-
Saldo per 31 Desember 2014
1.372.047.139
5.539.276.624
(35.273.139)
87.808.000
(2.388.908.710)
(449.445.138)
4.125.504.776
(5.051.636)
4.120.453.140
Balance as of December 31, 2014
Saldo 1 Januari 2015
1.372.047.139
5.539.276.624
(35.273.139)
87.808.000
(2.388.908.710)
(449.445.138)
4.125.504.776
(5.051.636)
4.120.453.140
Balance as of January 1, 2015
-
-
-
(514.569.643)
Rugi neto tahun berjalan Pos yang tidak direklasifikasi ke laba rugi
-
-
Pos yang direklasifikasi ke laba rugi
-
-
1.372.047.139
5.539.276.624
Saldo per 31 Desember 2015
(13.352.564) -
(21.942.634) (57.215.773)
-
-
-
-
-
-
-
-
87.808.000
(2.903.478.353)
(28.820.725)
(224.170.801) (673.615.939)
(13.352.564)
-
(13.352.564)
Items that will not be reclassified to profit or loss
(28.820.725)
-
(28.820.725)
Items that will be reclassified to profit or loss
(514.569.643)
(2.964.450)
(517.534.093)
Net loss for the current year
(21.942.634)
-
(21.942.634)
Items that will not be reclassified to profit or loss
(224.170.801)
-
(224.170.801)
Items that will be reclassified to profit or loss
3.364.821.698
(8.016.086)
3.356.805.612
Balance as of December 31, 2015
\
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements.
7
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2015
2014
1.966.321.287
2.713.181.516
(1.836.273.244)
(2.318.572.166)
CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash received from customers Cash paid to suppliers, employees and other operating activities
Arus kas yang dihasilkan dari operasi Pembayaran bunga Pembayaran pajak penghasilan Penerimaan dari pendapatan bunga
130.048.043 (97.106.335) (51.452.125) 1.381.283
394.609.350 (267.016.297) (40.167.470) 1.760.225
Cash flows generated from operations Payments of interest Payments of income tax Receipts of interest
Kas Neto Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi
(17.129.134)
89.185.808
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan kas dari pelanggan Pembayaran kas kepada pemasok, karyawan dan aktivitas operasional lainnya
ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Penambahan tanaman belum menghasilkan Pembelian aset tetap Pembayaran pada plasma Penerimaan dari penjualan aset tetap Penerimaan dari dana yang dibatasi penggunaannya Penerimaan piutang retensi dari divestasi Entitas Anak
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES
12 9
Kas Neto Digunakan untuk Aktivitas pendanaan
(74.388.081) (14.395.231) (9.308.998)
(121.303.824) (56.416.068) (34.283.163)
Additions to immature plantations Acquisitions of fixed assets Payment of plasma Proceeds from disposal of fixed assets
41
1.585.030.626
491.090.576
14
1.050
22.771.186
6
-
19.183.947
Receipts from restricted funds Receipt of retention receivable from divestment of a Subsidiary
1.486.939.366
321.042.654
Net Cash Provided by Investing Activities
Kas Neto Diperoleh dari Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran utang jangka panjang: Pinjaman jangka panjang Sewa pembiayaan Kenaikan piutang pihak berelasi Penerimaan pinjaman jangka pendek
Net Cash Provided By (Used In) Operating Activities
22 22
(1.326.751.867) (312.288)
(418.590.027) (554.510)
17
(200.046.433) 45.000.000
(97.753.657) 45.000.000
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Payments of long-term debts: Long-terms loans Obligation under finance lease Increase in due from related parties Proceeds from short-term loans
(471.898.194)
Net Cash Used in Financing Activities
(1.482.110.588)
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The accompanying notes to the consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements.
8
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
Catatan/ Notes PENURUNAN NETO DALAM KAS DAN SETARA KAS
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES CONSOLIDATED STATEMENT OF CASH FLOWS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
2015
2014
(12.300.356)
4
KAS DAN SETARA KAS PADA AKHIR TAHUN
4
NET DECREASE IN CASH AND CASH EQUIVALENTS
671.880
248.270
EFFECT OF EXCHANGE RATE CHANGES ON CASH AND CASH EQUIVALENTS
55.595.947
117.017.409
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT BEGINNING OF YEAR
DAMPAK PERUBAHAN SELISIH KURS TERHADAP KAS DAN SETARA KAS KAS DAN SETARA KAS PADA AWAL TAHUN
(61.669.732)
43.967.471
Lihat Catatan 43 atas laporan keuangan konsolidasian untuk informasi tambahan arus kas
Catatan atas laporan keuangan konsolidasian terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
55.595.947
CASH AND CASH EQUIVALENTS AT END OF YEAR
See Note 43 to the consolidated financial statements for the supplementary cash flows information
The accompanying notes to the consolidated financial statements are an integral part of these consolidated financial statements.
9
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
1.
1. GENERAL
UMUM a. Pendirian Perusahaan
a. Company’s Establishment
PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (“Perusahaan”) didirikan di Republik Indonesia pada tahun 1911 dengan nama “NV Hollandsch Amerikanse Plantage Maatschappij”. Nama Perusahaan telah beberapa kali mengalami perubahan, terakhir dengan nama PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk. Anggaran Dasar Perusahaan pertama kali diumumkan dalam Lembaran Berita Negara Republik Indonesia No. 14 tanggal 18 Februari 1941, Tambahan No. 101. Anggaran Dasar Perusahaan mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan akta Notaris Nomor 98 dari Sutjipto, S.H., M.Kn., Notaris di Jakarta, tanggal 14 Mei 2008, dalam rangka penyesuaian terhadap Undang-Undang Republik Indonesia No. 40 Tahun 2007 mengenai Perseroan Terbatas. Perubahan tersebut telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU-03156.AH.01.02 Tahun 2009 tanggal 14 Januari 2009 dan telah diumumkan dalam Berita Negara No. 18231 tanggal 14 Juli 2009, Tambahan No. 56.
PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk (the “Company”) was established in the Republic of Indonesia in 1911 under the name of “NV Hollandsch Amerikanse Plantage Maatschappij”. The name of the Company has been changed several times, the latest being to PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk. The Articles of Association of the Company were first published in the State Gazette of the Republic of Indonesia No. 14 dated February 18, 1941, Supplement No. 101. The Company’s Articles of Association have been amended several times, the latest based on Notarial deed No. 98 of Sutjipto, S.H., M.Kn., Notary in Jakarta, dated May 14, 2008, in order to comply with Law No. 40 of the Republic of Indonesia of Year 2007 concerning Limited Liability Company. The changes were approved by the Minister of Law and Human Rights of the Republic of Indonesia in its Decision Letter No. AHU-03156.AH.01.02 Year 2009 dated January 14, 2009 and was published in the State Gazette No. 18231 dated July 14, 2009, Supplement No. 56.
Sesuai dengan Pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan meliputi bidang perkebunan, pengolahan, perdagangan dan pengangkutan hasil tanaman dan produk industri, serta pabrik kertas. Saat ini, Perusahaan bergerak di bidang perkebunan, pengolahan dan perdagangan hasil tanaman dan industri.
In accordance with Article 3 of the Company’s Articles of Association, the scope of its activities consists of agriculture, processing, trading and transporting of agricultural and industrial products and also paper mill. Currently, the Company is engaged in plantations, processing and trading of agricultural and industrial products.
Perusahaan dan Entitas Anak (selanjutnya secara bersama-sama disebut “Kelompok Usaha”) memiliki total 88.664 hektar lahan yang telah ditanami. Perusahaan telah beroperasi secara komersial pada tahun 1911.
The Company and Subsidiaries (hereinafter collectively referred to as the “Group”) has a total planted area of 88,664 hectares. The Company started its commercial operations in 1911.
Kantor pusat Perusahaan berlokasi di Jl. H. Juanda, Kisaran 21202, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara, sedangkan perkebunan dan pabrik yang berlokasi di Kisaran, Kabupaten Asahan, Sumatera Utara.
The Company’s head office is located at Jl. H. Juanda, Kisaran 21202, Asahan District, North Sumatera, while its plantations and factories are also located in Kisaran, Asahan District, North Sumatera.
Perusahaan tergabung dalam Kelompok Usaha Bakrie.
The Company is part of the Bakrie Group.
10
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
1.
1. GENERAL (Continued)
UMUM (Lanjutan) b. Penawaran Umum Saham Perdana
b. Initial Public Offering
Pada tanggal 6 Januari 1990, Perusahaan memperoleh izin dari Menteri Keuangan Republik Indonesia dengan Surat No. SI/075/SHM/MK.10/ 1990 untuk melakukan penawaran umum kepada masyarakat atas 11,1 juta saham dengan nilai nominal Rp1.000 (angka penuh) per saham melalui bursa saham di Indonesia dengan harga penawaran Rp10.700 (angka penuh) per saham. Pada tahun 1997, Perusahaan melakukan pemecahan saham (stock split) dua untuk satu sehingga mengubah nilai nominal saham biasa dari Rp1.000 (angka penuh) menjadi Rp500 (angka penuh) serta mengumumkan sembilan saham bonus untuk lima saham lama dari tambahan modal disetor.
On January 6, 1990, the Company obtained a license from the Ministry of Finance of the Republic of Indonesia as stated in its Letter No. SI/075/SHM/ MK.10/1990 to hold a public offering of its 11.1 million shares with par value of Rp1,000 (full amount) per share through the stock exchange in Indonesia at the offering price of Rp10,700 (full amount) per share. In 1997, the Company declared a stock split of two-for-one, which changed the common stock par value from Rp1,000 (full amount) to Rp500 (full amount) per share, plus a nine-for-five stock bonus from additional paid-in capital.
Pada bulan Juni 1999, Perusahaan mengumumkan satu dividen saham untuk lima saham lama dari saldo laba. Pada tanggal 31 Desember 1999, Perusahaan telah mencatatkan semua saham yang ditempatkan dan disetor penuh di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya (sekarang Bursa Efek Indonesia).
In June 1999, the Company declared a one-for-five stock dividends from retained earnings. As of December 31, 1999, the Company has listed all of its issued and fully paid shares in the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges (currently Indonesia Stock Exchange).
Pada tanggal 18 Oktober 2004, Perusahaan melakukan pemecahan saham lima untuk satu sehingga mengubah nilai nominal saham biasa dari Rp500 (angka penuh) menjadi Rp100 (angka penuh).
On October 18, 2004, the Company declared a stock split of five-for-one, which changed the common stock par value from Rp500 (full amount) to Rp100 (full amount).
Pada tanggal 10 November 2004, Perusahaan melakukan penawaran umum terbatas I dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 1.087.800.000 lembar saham, dengan harga penawaran sebesar Rp200 (angka penuh) per saham. Seluruh saham tersebut di atas telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya.
On November 10, 2004, the Company held a limited public offering I through Pre-emptive Rights Issue of 1,087,800,000 shares at an offering price of Rp200 (full amount) per share. The said shares were listed in the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges.
Pada tanggal 29 Agustus 2007, Perusahaan melakukan penawaran umum terbatas II dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 1.456.875.000 lembar saham dengan harga penawaran sebesar Rp1.100 (angka penuh) per saham. Saham tersebut di atas telah dicatatkan di Bursa Efek Jakarta dan Surabaya. Perusahaan menerbitkan 364.218.750 waran I yang melekat pada saham yang dikeluarkan, yang harus diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif kepada para pemegang saham dengan harga pelaksanaan Rp1.375 (angka penuh) per waran.
On August 29, 2007, the Company held a limited public offering II through Pre-emptive Rights Issue of 1,456,875,000 shares at an offering price of Rp1,100 (full amount) per share. The said shares were listed in the Jakarta and Surabaya Stock Exchanges. The Company simultaneously issued 364,218,750 warrants I accompanying the new shares issued, which are to be granted free as an incentive to the shareholders at an exercise price of Rp1,375 (full amount) per warrant.
11
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
1.
1. GENERAL (Continued)
UMUM (Lanjutan) Pada tanggal 2 Februari 2010, Perusahaan melakukan penawaran umum terbatas III dengan Hak Memesan Efek Terlebih Dahulu sebanyak 9.454.742.337 lembar saham dengan harga penawaran Rp525 (angka penuh) per saham. Saham tersebut telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia. Perusahaan secara bersamaan menerbitkan 630.316.155 waran II yang melekat pada saham baru yang diterbitkan, yang diberikan secara cuma-cuma sebagai insentif kepada para pemegang saham dengan harga pelaksanaan Rp530 (angka penuh) per waran.
On February 2, 2010, the Company held a limited public offering III through Pre-emptive Rights Issue of 9,454,742,337 shares at an offering price of Rp525 (full amount) per share. The said shares were listed in the Indonesia Stock Exchange. The Company simultaneously issued 630,316,155 warrants II accompanying the new shares issued, which are to be granted free as an incentive to the shareholders at an exercise price of Rp530 (full amount) per warrant.
Tahun perdagangan dan pelaksanaan (eksekusi) waran II telah berakhir pada tanggal 15 Februari 2013. Hak waran II yang digunakan Perusahaan adalah sebesar 477.690.667 lembar saham dan sisa hak waran II sebesar 152.625.488 lembar.
The trading and exercise of warrants II expired on February 15, 2013. The Company’s total exercised warrants II were 477,690,667 shares and the remaining unexercised warrants II were 152,625,488 shares.
Pada tanggal 31 Desember 2015, seluruh saham Perusahaan sejumlah 13.720.471.386 lembar saham telah dicatatkan pada Bursa Efek Indonesia.
As of December 31, 2015, all of the Company’s outstanding shares totaling 13,720,471,386 shares are listed in the Indonesia Stock Exchange.
c. Dewan Komisaris dan Direksi serta Karyawan
Susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: 2015
c. Boards of Commissioners and Directors and Employees The composition of the Company’s Boards of Commissioners and Directors as of December 31, 2015 and 2014 is as follows: 2014
Dewan Komisaris Komisaris Utama dan Komisaris Independen Wakil Komisaris Utama Komisaris Independen Komisaris Independen Komisaris Komisaris Komisaris Komisaris
Soedjai Kartasasmita Ir. Gafur Sulistyo Umar Prof. Dr. Ir. Bungaran Saragih Dr. Ir. Anton Apriyantono Anindya Novyan Bakrie Adika Nuraga Bakrie -
Soedjai Kartasasmita Prof. Dr. Ir. Bungaran Saragih Dr. Ir. Anton Apriyantono Anindya Novyan Bakrie Moh. Eddy D. Soeparno Ir. Gafur Sulistyo Umar
Board of Commissioners President Commisioner and Independent Commissioner Vice President Commisioner Independent Commissioner Independent Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner Commissioner
Direksi Direktur Utama Direktur Independen Direktur Direktur Direktur Direktur Direktur
Ir. Muhammad Iqbal Zainuddin Drs. Rudi Sarwono, M.M. Balakrishnan Chandrasekaran Andi Widianto Chenji Srinivasan Seshadri Adhika Andrayuda Bakrie Boey Chee Weng
Ir. Muhammad Iqbal Zainuddin Drs. Rudi Sarwono, M.M. Balakrishnan Chandrasekaran Andi Widianto Chenji Srinivasan Seshadri -
Board of Directors President Director Independent Director Director Director Director Director Director
12
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
1.
1. GENERAL (Continued)
UMUM (Lanjutan) Susunan Komite Audit Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut: Ketua Anggota Anggota
The composition of the Company’s Audit Committee as of December 31, 2015 and 2014 is as follows:
Soedjai Kartasasmita Apandih Kosasih Marzuki Ramli
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Kelompok Usaha memiliki masing-masing sekitar 10.741 dan 10.241 orang karyawan (tidak diaudit). d. Struktur Entitas Anak
Chairman Member Member
As of December 31, 2015 and 2014, the Group has approximately 10,741 and 10,241 employees, respectively (unaudited). d. Structure of Subsidiaries
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan memiliki Entitas Anak dengan kepemilikan langsung dan tidak langsung sebagai berikut:
As of December 31, 2015 and 2014, the Company has direct and indirect share ownership in the following Subsidiaries:
2015
Entitas Anak/ Subsidiaries
Lokasi/ Domicile
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Mulai operasi komersial/ Start of commercial operations
Total aset sebelum eliminasi/ Total assets before elimination
Kepemilikan saham secara langsung/ Direct ownership: Agri International Resources Pte., Ltd. Agri Resources B.V. BSP Finance B.V. PT Agro Mitra Madani PT Agrowiyana PT Bakrie Pasaman Plantations PT Bakrie Rekin Bio Energy PT Grahadura Leidongprima PT Huma Indah Mekar PT Nibung Arthamulia PT Sumbertama Nusapertiwi BSP Netherlands Finance B.V. BSP Liberia B.V. PT ASD-Bakrie Oil Palm Seed Indonesia
Singapura/Singapore Belanda/Netherlands Belanda/Netherlands Jambi Jambi Sumatera Barat/ West Sumatera Batam Sumatera Utara/ North Sumatera Lampung Palembang Jambi Belanda/Netherlands Belanda/Netherlands
100,00 25,00 100,00 85,00 99,93
2007 2007 2006 2004 1998
1.565.249.026 4.347.944.342 46.434.303 839.017.990 1.384.729.779
99,76 70,00
1998 Belum operasi/ Non-operating
1.288.330.061
2000 1992 2002 2005 2010 Belum operasi/ Non-operating
1.673.332.637 996.503.510 2.574.132.040 499.612.467 29.197
99,99 96,55 99,99 99,99 100,00 100,00
27.486.788
24.611
Sumatera Utara/ North Sumatera
50,00
2011
42.281.834
Belanda/Netherlands
75,00
2007
4.347.944.342
Belanda/Netherlands
100,00
2007
808.139.235
Kepemilikan saham secara tidak langsung/ Indirect ownership: Agri Resources B.V. (melalui/through Agri International Resources Pte., Ltd.) AI Finance B.V. (melalui/through Agri International Resources Pte., Ltd.)
13
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
1.
1. GENERAL (Continued)
UMUM (Lanjutan)
2015
Entitas Anak/ Subsidiaries Bookwise Investments Limited (melalui/ through PT Nibung Arthamulia) Fordways Management Limited ( melalui/through PT Grahadura Leidongprima) Great Four International Investment Co. Ltd. (melalui/through Agri Resources B.V.) PT Air Muring (melalui/through PT Huma Indah Mekar) PT Domas Sawitinti Perdana (melalui/ through PT Nibung Arthamulia) PT Flora Sawita Chemindo (melalui/ through PT Nibung Arthamulia) PT Sarana Industama Perkasa (melalui/ through PT Nibung Arthamulia) PT Domas Agrointi Perkasa (melalui/ through PT Nibung Arthamulia) PT Domas Agrointi Prima (melalui/ through PT Nibung Arthamulia) PT Sawitmas Agro Perkasa (melalui/ through PT Domas Agrointi Prima) PT Citalaras Cipta Indonesia (melalui/ through PT Grahadura Leidongprima) PT Monrad Intan Barakat (melalui/ through PT Grahadura Leidongprima) PT Julang Oca Permana (melalui/ through PT Grahadura Leidongprima) PT Inti Kemitraan Perdana (melalui/ through PT Julang Oca Permana) PT Eramitra Agrolestari (melalui/ through Great Four International Investment Co. Ltd.) PT Jambi Agrowijaya (melalui/through Great Four International Investment) Solegna B.V. (melalui/through Agri Resources B.V.) PT Multrada Multi Maju (melalui/through Solegna B.V.) PT Padang Bolakjaya (melalui/through Solegna B.V.) PT Perjapin Prima (melalui/through Solegna B.V.) PT Trimitra Sumberperkasa (melalui/through Solegna B.V.)
Lokasi/ Domicile Kepulauan Virgin Britania Raya/ British Virgin Islands Kepulauan Virgin Britania Raya/ British Virgin Islands
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Mulai operasi komersial/ Start of commercial operations
Total aset sebelum eliminasi/ Total assets before elimination
100,00
2009
751.131.353
100,00
2009
120.348
Mauritius
100,00
2000
350.800.286
Bengkulu Sumatera Utara/ North Sumatera Sumatera Utara/ North Sumatera Sumatera Utara/ North Sumatera Sumatera Utara/ North Sumatera Sumatera Utara/ North Sumatera Sumatera Utara/ North Sumatera Sumatera Barat/ West Sumatera Kalimantan Selatan/ South Kalimantan
99,99
1998 Belum operasi/ Non-operating
710.168.746
99,99 99,99 99,94 99,88 100,00 99,60 99,99 99,95
Bengkulu
99,99
Bengkulu
256.047.200
2008 Belum operasi/ Non-operating Belum operasi/ Non-operating
1.008.505.764
2011 Belum operasi/ Non-operating
4.101.820.985
2010 Belum operasi/ Non-operating
213.317.315
472.076.958 291.671.456
978.946.614
528.093.752 718.880.717
85,00
2004 Belum operasi/ Non-operating
Jambi
99,99
1997
570.621.248
Jambi
99,99
1999
329.624.541
Belanda/Netherlands Sumatera Selatan/ South Sumatera Sumatera Selatan/ South Sumatera Sumatera Selatan/ South Sumatera Sumatera Selatan/ South Sumatera
100,00
2006
1.922.763.276
99,99
1997
806.022.839
99,99
1998
350.808.088
95,00
1997
229.665.420
99,99
2000
580.297.243
97.292.980
14
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
1.
1. GENERAL (Continued)
UMUM (Lanjutan)
2014
Entitas Anak/ Subsidiaries
Lokasi/ Domicile
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Mulai operasi komersial/ Start of commercial operations
Total aset sebelum eliminasi/ Total assets before elimination
Kepemilikan saham secara langsung/ Direct ownership: Agri International Resources Pte., Ltd. Agri Resources B.V. BSP Finance B.V. PT Agro Mitra Madani PT Agrowiyana PT Bakrie Pasaman Plantations PT Bakrie Rekin Bio Energy PT Grahadura Leidongprima PT Huma Indah Mekar PT Nibung Arthamulia PT Sumbertama Nusapertiwi BSP Netherlands Finance B.V. BSP Liberia B.V. PT ASD-Bakrie Oil Palm Seed Indonesia
Singapura/Singapore Belanda/Netherlands Belanda/Netherlands Jambi Jambi Sumatera Barat/ West Sumatera Batam Sumatera Utara/ North Sumatera Lampung Palembang Jambi Belanda/Netherlands Belanda/Netherlands
100,00 25,00 100,00 85,00 99,93
2007 2007 2006 2004 1998
2.524.185.024 3.520.641.580 41.987.372 783.586.975 1.304.278.289
99,76 70,00
1998 Belum operasi/ Non-operating
1.239.656.175
2000 1992 2002 2005 2010 Belum operasi/ Non-operating
1.681.630.854 911.589.166 3.130.223.337 466.432.533 27.751
99,99 96,55 99,99 99,99 100,00 100,00
33.481.855
22.504
Sumatera Utara/ North Sumatera
50,00
2011
15.950.859
Belanda/Netherlands
75,00
2007
3.520.641.580
Belanda/Netherlands Kepulauan Virgin Britania Raya/ British Virgin Islands Kepulauan Virgin Britania Raya/ British Virgin Islands
100,00
2007
2.003.515.162
100,00
2009
733.558.164
100,00
2009
125.202
Mauritius
100,00
2000
642.186.270
Bengkulu Sumatera Utara/ North Sumatera Sumatera Utara/ North Sumatera Sumatera Utara/ North Sumatera
99,99
1998 Belum operasi/ Non-operating
647.919.336
Kepemilikan saham secara tidak langsung/ Indirect ownership: Agri Resources B.V. (melalui/through Agri International Resources Pte., Ltd.) AI Finance B.V. (melalui/through Agri International Resources Pte., Ltd.) Bookwise Investments Limited (melalui/ through PT Nibung Arthamulia) Fordways Management Limited ( melalui/through PT Grahadura Leidongprima) Great Four International Investment Co. Ltd. (melalui/through Agri Resources B.V.) PT Air Muring (melalui/through PT Huma Indah Mekar) PT Domas Sawitinti Perdana (melalui/ through PT Nibung Arthamulia) PT Flora Sawita Chemindo (melalui/ through PT Nibung Arthamulia) PT Sarana Industama Perkasa (melalui/ through PT Nibung Arthamulia)
99,99 99,99 99,94
2008 Belum operasi/ Non-operating
253.150.854 980.247.345 434.011.923
15
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
1.
1. GENERAL (Continued)
UMUM (Lanjutan)
2014
Entitas Anak/ Subsidiaries
PT Domas Agrointi Perkasa (melalui/ through PT Nibung Arthamulia) PT Domas Agrointi Prima (melalui/ through PT Nibung Arthamulia) PT Sawitmas Agro Perkasa (melalui/ through PT Domas Agrointi Prima) PT Citalaras Cipta Indonesia (melalui/ through PT Grahadura Leidongprima) PT Monrad Intan Barakat (melalui/ through PT Grahadura Leidongprima) PT Julang Oca Permana (melalui/ through PT Grahadura Leidongprima) PT Inti Kemitraan Perdana (melalui/ through PT Julang Oca Permana) PT Eramitra Agrolestari (melalui/ through Great Four International Investment Co. Ltd.) PT Jambi Agrowijaya (melalui/through Great Four International Investment) Solegna B.V. (melalui/through Agri Resources B.V.) PT Multrada Multi Maju (melalui/through Solegna B.V.) PT Padang Bolakjaya (melalui/through Solegna B.V.) PT Perjapin Prima (melalui/through Solegna B.V.) PT Trimitra Sumberperkasa (melalui/through Solegna B.V.)
Lokasi/ Domicile
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Mulai operasi komersial/ Start of commercial operations
Total aset sebelum eliminasi/ Total assets before elimination
99,88
Belum operasi/ Non-operating
284.843.066
Sumatera Utara/ North Sumatera Sumatera Utara/ North Sumatera Sumatera Utara/ North Sumatera Sumatera Barat/ West Sumatera Kalimantan Selatan/ South Kalimantan
100,00 99,60 99,99 99,95
Bengkulu
99,99
Bengkulu
2011 Belum operasi/ Non-operating
3.950.133.371
2010 Belum operasi/ Non-operating
210.244.758
978.534.458
396.289.984 562.673.122
85,00
2004 Belum operasi/ Non-operating
Jambi
99,99
1997
570.241.477
Jambi
99,99
1999
277.164.712
Belanda/Netherlands Sumatera Selatan/ South Sumatera Sumatera Selatan/ South Sumatera Sumatera Selatan/ South Sumatera Sumatera Selatan/ South Sumatera
100,00
2006
1.727.714.123
99,99
1997
764.241.018
99,99
1998
396.697.075
95,00
1997
96.579.958
99,99
2000
274.756.822
Kegiatan usaha Entitas Anak adalah sebagai berikut:
86.929.750
The Subsidiaries are engaged in the following operating activities:
Entitas Anak/Subsidiaries
Operating activities
Perusahaan investasi
Agri International Resources Pte., Ltd.
Investment company
Perusahaan investasi
Agri Resources B.V.
Investment company
Kegiatan usaha
Jasa keuangan, didirikan dalam rangka penerbitan utang obligasi Senior Notes Pengolahan minyak kelapa sawit Perkebunan kelapa sawit di Tungkal Ulu, Jambi seluas 4.686 hektar dengan masa umur HGU sampai dengan tahun 2039
BSP Finance B.V. PT Agro Mitra Madani PT Agrowiyana
Financial services, established for issuing bonds payable - Senior Notes Palm oil processing 4,686 hectares of palm oil plantations located at Tungkal Ulu, Jambi with useful life of land rights until year 2039
16
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
1.
1. GENERAL (Continued)
UMUM (Lanjutan) Kegiatan usaha
Perkebunan kelapa sawit di Air Balam dan Sungai Aur, Pasaman, Sumatera Barat masingmasing seluas 5.350 hektar dan 4.370 hektar dengan masa umur HGU masing-masing sampai dengan tahun 2038 dan tahun 2039, dan pengolahan minyak kelapa sawit
Entitas Anak/Subsidiaries
PT Bakrie Pasaman Plantations
Operating activities
5,350 hectares and 4,370 hectares of palm oil plantations located at Air Balam and Sungai Aur, Pasaman, West Sumatera, respectively, each having useful life of land rights until year 2038 and year 2039, and palm oil processing
Bio-diesel
PT Bakrie Rekin Bio Energy
Bio-diesel
Perkebunan kelapa sawit dan pengolahannya yang terletak di Sukarame Baru, Kecamatan Kuala Hulu, Aek Kanopan, Labuhan Batu, Sumatera Utara seluas 8.323 hektar dengan masa umur HGU sampai dengan tahun 2038
PT Grahadura Leidongprima
8,323 hectares of palm oil plantations and processing located at Sukarame Baru, Kecamatan Kuala Hulu, Aek Kanopan, Labuhan Batu, North Sumatera with useful life of land rights until year 2038
Perkebunan karet dan pengolahannya di Panumangan Baru, Tulang Bawang Tengah, Lampung seluas 4.407 hektar dengan masa umur HGU sampai dengan tahun 2035 dan tahun 2044
PT Huma Indah Mekar
4,407 hectares of rubber plantations and processing located at Panumangan Baru, Tulang Bawang Tengah, Lampung with useful life of land rights until year 2035 and year 2044
Pengelolaan dan perdagangan hasil perkebunan karet
PT Nibung Arthamulia
Processing and trading of rubber plantations
Perkebunan dan pengolahan kelapa sawit yang terletak di Desa Arang-Arang, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi seluas 7.555 hektar dengan masa umur HGU sampai dengan tahun 2025
PT Sumbertama Nusapertiwi
7,555 hectares of palm oil plantations and processing located at Desa Arang-Arang, Kecamatan Kumpeh Ulu, Kabupaten Muaro Jambi, Jambi with useful life of land rights until year 2025
Perusahaan investasi
BSP Netherland Finance B.V.
Investment company
Perusahaan investasi
BSP Liberia B.V.
Investment company
Bergerak di bidang usaha produksi, pemrosesan, distribusi dan penjualan benih Jasa keuangan Jasa keuangan, didirikan untuk tujuan administrasi utang obligasi Senior Notes yang diterbitkan oleh BSP Finance B.V
PT ASD-Bakrie Oil Palm Seed Indonesia AI Finance B.V. Bookwise Investments Limited
Production, processing, distribution and sale of seeds Financial services Financial services, established for administration of bonds payable - Senior Notes issued by BSP Finance B.V
Jasa keuangan
Fordways Management Limited
Financial services
Perusahaan investasi
Great Four International Investment Co., Ltd.
Investment company
17
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
1.
1. GENERAL (Continued)
UMUM (Lanjutan) Kegiatan usaha
Perkebunan karet dan pengolahannya yang terletak di Jalan Desa Air Muring, Putri Hijau Sebelat, Bengkulu Utara seluas 3.639 hektar dengan masa umur HGU sampai dengan tahun 2026
Entitas Anak/Subsidiaries
Operating activities
PT Air Muring
3,639 hectares of rubber plantations and processing in Jalan Desa Air Muring, Putri Hijau Sebelat, North Bengkulu with useful life of land rights until year 2026
PT Domas Sawitinti Perdana
Engaged in the processing of palm kernel oil. Currently in preparation for operation with a capacity of 500 tons per day, located at Kuala Tanjung, North Sumatera
Bergerak di bidang industri pengolahan fatty acid 1 dengan kapasitas 160 ton per hari di Tanjung Morawa. PT Flora Sawita Chemindo juga sedang menyelesaikan pembangunan pabrik fatty acid dengan kapasitas 250 ton per hari, berlokasi Kuala Tanjung, Sumatera Utara
PT Flora Sawita Chemindo
Engaged in manufacturing fatty acids with a capacity of 160 tons per day and located at Tanjung Morawa. PT Flora Sawita Chemindo is in the process of completing the construction of a fatty acid plant with a capacity of 250 tons per day and located at Kuala Tanjung, North Sumatera
Pengelolaan kawasan industri yang terletak di Kuala Tanjung, Sumatera Utara
PT Sarana Industama Perkasa
Bergerak di bidang industri pengolahan olein dengan kapasitas 1.500 ton per hari dengan produk akhir berupa olein, stearin dan PFAD yang berlokasi di Desa Kuala Tanjung, Sumatera Utara
PT Domas Agrointi Perkasa
Bergerak di bidang fatty alcohol dengan kapasitas 100 ton per hari berlokasi di Kuala Tanjung, Sumatera Utara
PT Domas Agrointi Prima
Processing facility of fatty alcohol with a capacity of 100 tons per day and located at Kuala Tanjung, North Sumatera
Bergerak di bidang industri Oleokimia. Saat ini sedang menyelesaikan pembangunan pabrik fatty alcohol berkapasitas 300 ton per hari berlokasi di Kuala Tanjung, Sumatera Utara
PT Sawitmas Agro Perkasa
Oleochemical processing. Currently completing the construction of the fatty alcohol plant with a capacity of 300 tons per day and located at Kuala Tanjung, North Sumatera
Perkebunan kelapa sawit yang terletak di Desa Indrapura, Sumatera Barat seluas 2.500 hektar dengan masa umur HGU sampai dengan tahun 2033
PT Citalaras Cipta Indonesia
2,500 hectares of palm oil plantations located at Desa Indrapura, West Sumatera with useful life of land rights until 2033
Perkebunan kelapa sawit yang terletak di Kecamatan Astambul dan Martapura, Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan seluas 10.000 hektar dan saat ini sedang mengajukan proses sertifikasi HGU
PT Monrad Intan Barakat
Bergerak di bidang industri pengolahan minyak inti sawit. Saat ini dalam persiapan operasi dengan kapasitas 500 ton per hari yang berlokasi di Kuala Tanjung, Sumatera Utara
Industrial estate management located at Kuala Tanjung, North Sumatera Olein processing with a capacity of 1,500 tons per day with the final product in the form of olein, stearin and palm fatty acid distillate "PFAD" located at Kuala Tanjung village, North Sumatera
10,000 hectares of palm oil plantations located at Kecamatan Astambul and Martapura, Kabupaten Banjar, South Kalimantan. The processing of land rights certification is still ongoing
18
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
1.
1. GENERAL (Continued)
UMUM (Lanjutan) Kegiatan usaha
Operating activities
Entitas Anak/Subsidiaries
Perkebunan karet yang terletak di Jalan Desa Bukit Harapan, Kecamatan Ketahun, Bengkulu Utara seluas 3.525 hektar dengan masa umur HGU sampai dengan tahun 2021
PT Julang Oca Permana
3,525 hectares of rubber plantations located at Jalan Desa Bukit Harapan, Kecamatan Ketahun, North Bengkulu with useful life of land rights until year 2021
Perkebunan karet yang terletak di Kabupaten Musi Rawas, seluas 19.000 hektar yang telah memperoleh ijin lokasi dari Bupati Musi Rawas dan saat ini sedang mengajukan proses sertifikasi HGU
PT Inti Kemitraan Perdana
19,000 hectares of rubber plantations located at Kabupaten Musi Rawas. The site permit was obtained from the Regency Head of Musi Rawas and the processing of land rights certification is still ongoing
Perkebunan kelapa sawit yang terletak di Sarolangun, Jambi seluas 10.617 hektar dengan masa umur HGU sampai dengan tahun 2037
PT Eramitra Agrolestari
10,617 hectares of palm oil plantations located at Saralangun, Jambi with useful life of land rights until year 2037
Perkebunan kelapa sawit yang terletak di Jambi seluas 11.419 hektar dengan masa umur HGU sampai dengan tahun 2035
PT Jambi Agrowijaya
11,419 hectares of palm oil plantations located at Jambi with useful life of land rights until year 2035
Solegna B.V.
Perusahaan investasi
Investment company
Perkebunan kelapa sawit (Catatan 41)
PT Multrada Multi Maju
Palm oil plantations (Note 41)
Perkebunan kelapa sawit (Catatan 41)
PT Padang Bolakjaya
Palm oil plantations (Note 41)
Perkebunan kelapa sawit (Catatan 41)
PT Perjapin Prima
Palm oil plantations (Note 41)
Perkebunan kelapa sawit (Catatan 41)
PT Trimitra Sumberperkasa
Palm oil plantations (Note 41)
e. Faktor Musiman dalam Operasi Pada umumnya Kelompok Usaha mengalami lonjakan permintaan pada bulan-bulan tertentu seperti menjelang perayaan Lebaran, Natal dan Tahun Baru Imlek. Produksi Tandan Buah Segar (“TBS”) divisi perkebunan cenderung meningkat pada pertengahan semester kedua yang disebabkan oleh pola curah hujan. f. Penyelesaian Laporan Keuangan Konsolidasian Manajemen Perusahaan bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini yang telah disetujui untuk diterbitkan oleh Direksi pada tanggal 24 Maret 2016.
e. Seasonality of Operations The Group usually experiences escalation of demand in certain months in anticipation of Idul Fitri, Christmas and Chinese new year festivals. Fresh Fruit Bunches (“FFB”) production of the plantations tends to rise in the second semester due to the pattern of rainfall.
f. Completion of Consolidated Financial Statements The management of the Company is responsible for the preparation of these consolidated financial statements which have been authorized for issue by the Board of Directors on March 24, 2016.
19
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI YANG SIGNIFIKAN a. Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian dan Pernyataan Kepatuhan
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES a. Basis of Preparation of the Consolidated Financial Statements and Statement of Compliance
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan (“SAK”), yang mencakup Pernyataan dan Interpretasi yang dikeluarkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan Ikatan Akuntan Indonesia, termasuk standar baru atau revisi yang berlaku efektif 1 Januari 2015, dan peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (BAPEPAM-LK) Indonesia No. VIII.G.7 tentang Pedoman Penyajian Laporan Keuangan dan SE-02/PM/2002 tentang Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Perkebunan dan BAPEPAM-LK No. KEP-554/BL/ 2010 tentang Perubahan Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan No. KEP 06/PM/2000 tentang Perubahan Peraturan No. VIII.G.7.
The consolidated financial statements have been prepared in accordance with Financial Accounting Standards (“SAK”), which comprise the Statements and Interpretations issued by the Board of Financial Accounting Standards of the Indonesian Institute of Accountants, including applicable new or revised standards effective January 1, 2015, and the regulations of the Capital Markets and Financial Institution Supervisory Agency (BAPEPAM-LK) Indonesia No. VIII.G.7 regarding the Guidelines on Financial Statements Presentation and SE-02/ PM/2002 regarding the Guidelines on Financial Statements Presentation for Plantation Industry and BAPEPAM-LK No. KEP-554/BL/2010 regarding the amendment from the Chairman of Capital Markets and Financial Institution Supervisory Agency’s No. KEP 06/PM/2000 regarding the Changes in Regulation No. VIII.G.7.
Laporan keuangan konsolidasian, kecuali laporan arus kas konsolidasian, telah disusun secara akrual dengan menggunakan konsep biaya perolehan (historical cost), kecuali untuk akun-akun tertentu yang dicatat berdasarkan basis lain seperti yang diungkapkan pada kebijakan akuntansi masingmasing akun terkait.
The consolidated financial statements, except for the consolidated statement of cash flows, have been prepared on an accrual basis of accounting using the historical cost concept, except for certain accounts that are measured on the basis described in the related accounting policies.
Laporan arus kas konsolidasian disusun dengan menggunakan metode langsung, dan mengklasifikasikan arus kas ke dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statement of cash flows are prepared based on the direct method, and by classifying cash flows on the basis of operating, investing and financing activities.
Ketika entitas mengadopsi suatu kebijakan akuntansi secara retrospektif atau membuat penyajian kembali item-item laporan keuangan atau ketika entitas mereklasifikasi item-item dalam laporan keuangannya, maka laporan posisi keuangan pada awal tahun komparatif disajikan.
When an entity adopts accounting policy retrospectively or restates items in its financial statements or the entity reclassifies the items in its financial statements, the statement of financial position at the beginning of comparative year are presented.
Penyusunan laporan keuangan yang sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia mensyaratkan penggunaan estimasi dan asumsi. Hal tersebut juga mensyaratkan manajemen untuk membuat pertimbangan dalam proses penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha. Untuk kondisi yang kompleks atau memerlukan tingkat pertimbangan yang lebih tinggi, atau kondisi dimana asumsi dan estimasi dapat berdampak signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian, diungkapkan di Catatan 3.
The preparation of financial statements in conformity with Financial Accounting Standards requires the use of certain critical accounting estimates and assumptions. It also requires management to exercise its judgment in the process of applying the Group’s accounting policies. The areas involving a higher degree of judgment or complexity, or areas where assumptions and estimates are significant to the consolidated financial statements, are disclosed in Note 3.
20
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Penyajian mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian adalah Rupiah (“Rp”), yang merupakan mata uang fungsional Kelompok Usaha, kecuali Entitas Anak yang berdomisili di luar negeri.
The presentation currency used in the preparation of the consolidated financial statements is Rupiah (“Rp”), which is also the functional currency of the Group, except for Subsidiaries domiciled in foreign countries.
Standar, interpretasi dan amandemen standar yang diterbitkan efektif pada tahun 2015
Standards, interpretations and amendments to published standards effective in 2015
Pada tahun 2015, Kelompok Usaha menerapkan pernyataan baru dan revisi standar akuntansi keuangan (“PSAK”) dan interpretasi pernyataan standar akuntansi keuangan (“ISAK”) yang diharuskan untuk periode akuntansi Kelompok Usaha mulai 1 Januari 2015. Perubahan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha telah dibuat seperti yang disyaratkan, sesuai dengan ketentuan transisi dalam standar masing-masing dan interpretasi.
In 2015, the Group adopted new and revised statements of financial accounting standards (“PSAK”) and interpretations of statements of financial accounting standards (“ISAK”) that are mandatory for the Group’s accounting period beginning January 1, 2015. Changes to the Group’s accounting policies have been made as required, in accordance with the transitional provisions in the respective standards and interpretations.
PSAK No. 1 (Revisi 2013), “Penyajian Laporan Keuangan”, memperkenalkan terminologi baru untuk laporan laba rugi komprehensif yang telah diubah menjadi “laporan laba rugi dan pendapatan komprehensif lain”. PSAK No. 1 mengharuskan tambahan pengungkapan pada penghasilan komprehensif lain yang dikelompokkan menjadi dua kategori: (1) pos-pos yang tidak akan direklasifikasi lebih lanjut ke laporan laba rugi; dan (2) pos-pos yang akan direklasifikasi lebih lanjut ke laporan laba rugi ketika kondisi tertentu terpenuhi.
PSAK No. 1 (Revised 2013), “Presentation of Financial Statements”, introduced new terminology for the statement of comprehensive income which was renamed as “statement of profit or loss and other comprehensive income”. PSAK No. 1 required additional disclosures of other comprehensive income which is grouped into two categories: (1) items that will not be reclassified subsequently to profit or loss; and (2) items that may be reclassified subsequently to profit or loss when specific conditions are met.
PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”, menetapkan perubahan akuntansi untuk liabilitas imbalan pasti dan aset program. Perubahan yang mensyaratkan pengakuan perubahan dalam liabilitas imbalan pasti dan nilai wajar aset program ketika perubahan terjadi, dan karenanya menghapus pendekatan koridor dan mempercepat pengakuan biaya jasa lalu.
PSAK No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”, provided for changes in the accounting for defined benefit obligations and plan assets. The amendment required the recognition of changes in defined benefit obligations and in fair value of plan assets when they occur, and hence eliminated the “corridor approach” and accelerated the recognition of past service costs.
Penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2013) telah diterapkan secara retrospektif pada laporan keuangan konsolidasian (Catatan 42).
The adoption of PSAK No. 24 (Revised 2013) had been retrospectively applied in the consolidated financial statements (Note 42).
PSAK No. 46 (Revisi 2014), “Pajak Penghasilan”, memberikan tambahan penjelasan untuk aset dan liabilitas pajak tangguhan yang berasal dari aset yang tidak disusutkan yang diukur dengan menggunakan model revaluasi, dan properti investasi yang diukur dengan menggunakan model nilai wajar. PSAK ini juga tidak lagi mengatur mengenai tentang pajak final.
PSAK No. 46 (Revised 2014), “Income Tax”, provided additional discussion of deferred tax asset or deferred tax liability arising from a nondepreciable asset measured using the revaluation model and from investment property using the fair value model. This PSAK also removed reference to final tax.
21
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Penerapan PSAK No. 46 (Revisi 2014) tidak memiliki dampak yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
The adoption of the PSAK No. 46 (Revised 2014) did not have significant impact in the consolidated financial statements.
PSAK No. 65 (Revisi 2013), "Laporan Keuangan Konsolidasian”, mendasari prinsip-prinsip yang telah ada dengan mengidentifikasi konsep pengendalian sebagai faktor penentu apakah suatu entitas harus dimasukkan dalam laporan keuangan konsolidasian perusahaan induk. Standar ini memberikan pedoman tambahan untuk membantu dalam penentuan pengendalian dimana hal ini sulit untuk melakukan penilaian. Berdasarkan prinsip-prinsip yang baru, Kelompok Usaha mengendalikan entitas apabila Kelompok Usaha memiliki eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan entitas dan memiliki kemampuan untuk mempengaruhi imbal hasil tersebut melalui kekuasannya terhadap entitas.
PSAK No. 65 (Revised 2013), “Consolidated Financial Statements”, builds on existing principles by identifying the concept of control as the determining factor in whether an entity should be included within the consolidated financial statements of the parent company. The standard provides additional guidance to assist in the determination of control where this is difficult to assess. Under the new principles, the Group controls an entity when the Group is exposed to, or has right to, variable returns from its involvement with the entity and has the ability to affect those return through its power over the entity.
PSAK No. 67 (Revisi 2013), “Pengungkapan Kepentingan dalam Entitas Lain”, mensyaratkan beberapa tambahan pengungkapan tertentu yang terkait dengan kepentingan pada anak perusahaan, asosiasi, pengaturan bersama dan struktur entitas yang tidak dikonsolidasikan. Penerapan PSAK No. 67 diungkapkan pada Catatan 27 di laporan keuangan konsolidasian.
PSAK No. 67 (Revised 2013), “Disclosure of Interests in Other Entities”, requires certain additional disclosures related to interests in subsidiaries, associates, joint arrangements and unconsolidated structured entities. The adoption of PSAK No. 67 is disclosed in Note 27 to the consolidated financial statements.
Pada tahun 2015, Kelompok Usaha juga mengadopsi standar revisi dan interpretasi sebagai berikut, yang dianggap relevan tetapi tidak mengakibatkan perubahan signifikan dalam laporan keuangan konsolidasian.
In 2015, the Group also adopted the following revised standards and interpretations which were considered relevant but did not result to significant changes in the consolidated financial statements.
-
-
-
PSAK 15 (Revisi 2013), “Investasi di Asosiasi dan Joint Ventures” (Catatan 2k) PSAK 48 (Revisi 2014), “Penurunan Nilai Aset” (Catatan 2n) PSAK 50, 55 dan 60 (Revisi 2014), tentang instrumen keuangan (Catatan 2e) PSAK 66 (Revisi 2013), “Pengaturan Bersama” (Catatan 2k) PSAK 68 (Revisi 2014), “Pengukuran Nilai Wajar”
Beberapa standar baru, amandemen-amandemen dan interpretasi atas standar yang sudah terbit telah dikeluarkan pada tanggal disetujuinya laporan keuangan konsolidasi ini untuk diterbitkan tetapi belum efektif.
-
PSAK 15 (Revised 2013), “Investment in Associates and Joint Ventures” (Note 2k) PSAK 48 (Revised 2014), “Impairment of Assets” (Note 2n) PSAK 50, 55 and 60 (Revised 2014), about financial instruments (Note 2e) PSAK 66 (Revised 2013), “Joint Arrangements” (Note 2k) PSAK 68 (Revised 2014), “Fair Value Measurements”
Certain new standards, amendments and interpretations to existing standards have been published by the date of authorization for issue of these financial statements but are not yet effective.
22
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Standar yang berlaku efektif untuk periode tahunan yang dimulai pada atau setelah 1 Januari 2016:
Standards effective for annual periods beginning on or after January 1, 2016:
-
PSAK 4 (Revisi 2015), “Laporan Keuangan Tersendiri” PSAK 5 (Revisi 2015), “Segmen Operasi” PSAK 7 (Revisi 2015), “Pengungkapan Pihak pihak Berelasi” PSAK 13 (Revisi 2015), “Properti Investasi” PSAK 15 (Revisi 2015), “Investasi pada Perusahaan Asosiasi dan Joint Ventures” PSAK 16 (Revisi 2015), “Aset Tetap” PSAK 19 (Revisi 2015), “Aset Tidak Berwujud” PSAK 22 (Revisi 2015), “Kombinasi Bisnis”
-
PSAK 24 (Revisi 2015), “Imbalan Kerja” PSAK 25 (Revisi 2015), “Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan” PSAK 65 (Revisi 2015), Laporan Keuangan Konsolidasian” PSAK 66 (Revisi 2015), “Pengaturan Bersama” PSAK 67 (Revisi 2015), “Pengungkapan Kepentingan Entitas Lain” PSAK 68 (Revisi 2015), “Nilai Wajar Pengukuran” ISAK 30 (Revisi 2015), “Retribusi”
-
-
Sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian, manajemen sedang mengevaluasi dampak dari standar terhadap laporan keuangan konsolidasian. b. Prinsip-prinsip Konsolidasi Pada tahun 2015, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 65 “Laporan Keuangan Konsolidasian”. PSAK ini menggantikan porsi PSAK No. 4 (Revisi 2009) yang mengatur tentang akuntansi untuk laporan keuangan konsolidasian, menetapkan prinsip-prinsip penyusunan dan penyajian laporan keuangan konsolidasian ketika entitas mengendalikan satu atau lebih entitas lain. Penerapan PSAK baru tersebut tidak memberikan pengaruh yang signifikan terhadap laporan keuangan konsolidasian.
-
-
PSAK 4 (Revised 2015), “Separate Financial Statements” PSAK 5 (Revised 2015), “Operating Segments” PSAK 7 (Revised 2015), “Related Party Disclosure” PSAK 13 (Revised 2015), “Investment Property” PSAK 15 (Revised 2015), “Investment in Associates and Joint Ventures” PSAK 16 (Revised 2015), “Fixed Assets” PSAK 19 (Revised 2015), “Intangible Assets” PSAK 22 (Revised 2015), “Business Combination” PSAK 24 (Revised 2015), “Employee Benefits” PSAK 25 (Revised 2015), “Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors” PSAK 65 (Revised 2015), “Consolidated Financial Statements” PSAK 66 (Revised 2015), “Joint Arrangements” PSAK 67 (Revised 2015), “Disclosure of Interests in Other Entities” PSAK 68 (Revised 2015), “Fair Value Measurement” ISAK 30 (Revised 2015), “Levies” As of the date of the consolidated financial statements, management is evaluating the effects of these standards on the consolidated financial statements.
b. Principles of Consolidation In 2015, the Group adopted PSAK No. 65 “Consolidated Financial Statements”. This PSAK replaces the portion of PSAK No. 4 (Revised 2009) that addresses the accounting for consolidated financial statements, establishes the principles for the presentation and preparation of consolidated financial statements when an entity controls one or more other entities. The adoption of this new PSAK had no significant impact on the consolidated financial statements.
23
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Laporan keuangan konsolidasian menggabungkan seluruh Entitas Anak yang dikendalikan oleh Perusahaan. Pengendalian dianggap ada ketika Perusahaan memiliki secara langsung atau tidak langsung melalui Entitas Anak hal-hal sebagai berikut:
The consolidated financial statements include all Subsidiaries that are controlled by the Company. Control is presumed to exist when the Company, directly or indirectly through Subsidiaries, has the following:
a. Kekuasaan untuk mengarahkan aktivitas relevan; b. Eksposur atau hak atas imbal hasil variabel dari keterlibatannya dengan investee; c. Kemampuan untuk menggunakan kekuasaannya atas investee untuk mempengaruhi jumlah imbal hasil investor.
a. Power over to direct relevant activities; b. Exposure, or rights, to variable returns from its involvement with the investee; c. Ability to use its power over the investee to affect the amount of the investor’s returns.
Entitas Anak dikonsolidasi sejak tanggal akuisisi, yaitu tanggal Kelompok Usaha memperoleh pengendalian, sampai dengan tanggal Kelompok Usaha kehilangan pengendalian.
Subsidiaries are consolidated from the date on which control is transferred to the Group. They are de-consolidated from the date on which that control ceases.
Kepentingan nonpengendali mencerminkan bagian atas laba atau rugi dan aset neto yang tidak diatribusikan kepada entitas induk dan disajikan secara terpisah dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian dan ekuitas pada laporan posisi keuangan konsolidasian, dipisahkan dari ekuitas yang dapat diatribusikan kepada entitas induk.
Non-controlling interest represents a portion of the profit or loss and net assets not attributable to the parent and is presented separately in the consolidated statement of comprehensive income, and within equity in the consolidated statement of financial position, separately from equity attributable to the parent.
Seluruh laba rugi komprehensif diatribusikan pada pemilik entitas induk dan pada kepentingan nonpengendali bahkan jika hal ini mengakibatkan kepentingan nonpengendali mempunyai saldo defisit.
Total comprehensive income is attributed to the owners of the parent and to the non-controlling interests even if this results in the non-controlling interests having a deficit balance.
Seluruh saldo akun dan transaksi yang material antar entitas yang dikonsolidasi telah dieliminasi.
All significant intercompany balances are eliminated.
Perubahan bagian kepemilikan
Changes in the ownership interests
Perubahan dalam bagian kepemilikan entitas induk pada entitas anak yang tidak mengakibatkan hilangnya pengendalian dicatat sebagai transaksi ekuitas, dimana nilai tercatat kepentingan pengendali dan nonpengendali disesuaikan untuk mencerminkan perubahan bagian relatifnya atas entitas anak. Perbedaan antara jumlah kepentingan nonpengendali disesuaikan dan nilai wajar imbalan yang diberikan atau diterima diakui secara langsung dalam ekuitas dan diatribusikan pada pemilik entitas induk.
Changes in a parent’s ownership interest in a subsidiary that do not result in a loss of control are accounted for as equity transactions, in which the carrying amounts of the controlling and noncontrolling interests are adjusted to reflect the changes in their relative interests in the subsidiary. The difference between the amount by which the noncontrolling interests are adjusted and the fair value of the consideration paid or received shall be recognized directly in equity and attributed to the owners of the parent.
transactions
and
24
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) Jika entitas induk kehilangan pengendalian atas entitas anak, maka entitas induk menghentikan pengakuan aset (termasuk goodwill), liabilitas dan komponen entitas terkait dengan entitas anak tersebut, dan mengukur setiap sisa investasi pada entitas anak terdahulu pada nilai wajarnya pada tanggal hilangnya pengendalian. Keuntungan atau kerugian yang terjadi diakui sebagai laba rugi yang dapat diatribusikan pada entitas induk. c. Kombinasi bisnis
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) When a parent losses control of a subsidiary, it derecognizes the assets (including goodwill), liabilities and related equity components of the former subsidiary, and measures any investment retained in the former subsidiary at its fair value at the date when control is lost. The resulting gain or loss is recognized in profit or loss attributed to the owners of the parent. c. Business combination
Kelompok Usaha menerapkan metode akuisisi untuk mencatat kombinasi bisnis. Imbalan yang dialihkan untuk akuisisi suatu entitas anak adalah sebesar nilai wajar aset yang dialihkan, liabilitas yang diakui terhadap pemilik pihak yang diakusisi sebelumnya dan kepentingan ekuitas yang diterbitkan oleh Kelompok Usaha. Imbalan yang dialihkan termasuk nilai wajar aset atau liabilitas yang timbul dari kesepakatan imbalan kontinjensi. Aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas serta liabilitas kontinjensi yang diambil alih dalam suatu kombinasi bisnis diukur pada awalnya sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi.
The Group applies the acquisition method to account for business combinations. The consideration transferred for the acquisition of a subsidiary is the fair value of the assets transferred, the liabilities incurred to the former owners of the acquiree and the equity interests issued by the Group. The consideration transferred includes the fair value of any asset or liability resulting from a contingent consideration arrangement. Identifiable assets acquired and liabilities and contingent liabilities assumed in a business combination are measured initially at their fair values at the acquisition date.
Kelompok Usaha mengakui kepentingan nonpengendali pada pihak yang diakuisisi baik sebesar nilai wajar atau sebesar bagian proporsional kepentingan nonpengendali atas aset neto pihak yang diakuisisi. Kepentingan nonpengendali disajikan di ekuitas dalam laporan posisi keuangan konsolidasian, terpisah dari ekuitas pemilik entitas induk. Biaya yang terkait dengan akuisisi dibebankan pada saat terjadinya.
The Group recognises any non-controlling interest in the acquiree on an acquisition-by acquisition basis, either at fair value or at the non-controlling interest’s proportionate share of the acquiree’s net assets. Non-controlling interest is reported as equity in the consolidated statement of financial position, separate from the owner of the parent’s equity. Acquisition-related costs are expensed as incurred.
Jika kombinasi bisnis diperoleh secara bertahap, nilai wajar pada tanggal akuisisi dari kepentingan ekuitas yang sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak yang diakuisisi diukur kembali ke nilai wajar tanggal akuisisi melalui laporan laba rugi.
If the business combination is achieved in stages, at the acquisition date fair value of the acquirer’s previously held equity interest in the acquiree is remeasured to fair value at the acquisition date through profit or loss.
Imbalan kontinjensi yang masih harus dialihkan oleh Kelompok Usaha diakui sebesar nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan selanjutnya atas nilai wajar imbalan kontinjensi yang diakui sebagai aset atau liabilitas dan dicatat sesuai dengan PSAK 55 (revisi 2014) “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”, dalam laporan laba rugi. Imbalan kontinjensi yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak diukur kembali dan penyelesaian selanjutnya diperhitungkan dalam ekuitas.
Any contingent consideration to be transferred by the Group is recognised at fair value at the acquisition date. Subsequent changes to the fair value of the contingent consideration that is deemed to be an asset or liability is recognised in accordance with PSAK 55 (Revised 2014) “Financial Instrument: Recognition and Measurement” in profit or loss. Contingent consideration that is classified as equity is not remeasured, and its subsequent settlement is accounted for within equity. 25
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) Selisih lebih imbalan yang dialihkan, jumlah setiap kepentingan nonpengendali pada pihak diakuisisi dan nilai wajar pada tanggal akuisisi kepentingan ekuitas sebelumnya dimiliki oleh pihak pengakuisisi pada pihak diakuisisi atas nilai wajar aset bersih teridentifikasi yang diperoleh dicatat sebagai goodwill. Jika jumlah imbalan yang dialihkan, kepentingan nonpengendali yang diakui, dan kepentingan yang sebelumnya dimiliki pengakuisisi lebih rendah dari nilai wajar aset bersih entitas anak yang diakuisisi dalam kasus pembelian dengan diskon, selisihnya diakui dalam laporan laba rugi. d. Kas dan Setara Kas Kas dan setara kas terdiri dari saldo kas dan bank serta deposito berjangka yang jatuh tempo dalam waktu tiga (3) bulan atau kurang tanggal perolehan yang tidak digunakan sebagai jaminan atau dibatasi penggunaannya. e. Instrumen Keuangan
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) The excess of the consideration transferred, the amount of any non-controlling interest in the acquiree and the acquisition-date fair value of any previous equity interest in the acquiree over the fair value of the identifiable net assets acquired is recorded as goodwill. If the total of consideration transferred, non-controlling interest recognised and previously held interest measured is less than the fair value of the net assets of the subsidiary acquired in the case of a bargain purchase, the difference is recognised directly in the income statement.
d. Cash and Cash Equivalents Cash and cash equivalents consists of cash on hand and in banks and time deposits with original maturities within three (3) months or less that are not pledged as collateral or restricted in use.
e. Financial Instruments
Pada 2015, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 50 (Revisi 2014) tentang “Instrumen Keuangan: Penyajian”, PSAK No. 55 (Revisi 2014) tentang “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran” dan PSAK No. 60 (Revisi 2014) tentang “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”.
In 2015, the Group applied PSAK No. 50 (Revised 2014) “Financial Instruments: Presentation”, PSAK No. 55 (Revised 2014) “Financial Instruments: Recognition and Measurement”, and PSAK No. 60 (Revised 2014) “Financial Instruments: Disclosures”.
PSAK No. 50 (Revisi 2014) memberikan pedoman mengenai kriteria hak secara hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah tercatat dan penyelesaian secara neto. PSAK No. 55 (Revisi 2014) memberikan ketentuan tambahan untuk kriteria pengakhiran atau penghentian instrumen lindung nilai, dan ketentuan untuk mencatat instrumen keuangan pada tanggal pengukuran dan setelah pengakuan awal. PSAK No. 60 (Revisi 2014) memberikan ketentuan tambahan mengenai pengungkapan saling hapus dengan informasi kuantitatif dan kualitatif dan pengungkapan mengenai transfer instrumen keuangan. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap laporan keuangan konsolidasian.
PSAK No. 50 (Revised 2014) provided guidance on applying the criteria on legally enforceable right to set-off recognized amounts and to settle on a net basis. PSAK No. 55 (Revised 2014) discussed the criteria of non-expiration or termination of hedging instrument and the accounting for financial instruments at the measurement date and after initial recognition. PSAK No. 60 (Revised 2014) discussed offsetting disclosures with quantitative and qualitative information and disclosures on transfers of financial instruments from one classification to another. The adoption of these revised PSAKs had no significant impact on the consolidated financial statements.
26
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) (1) Aset keuangan
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) (1) Financial assets
Pengakuan awal
Initial recognition
Aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya ditambah biaya transaksi, kecuali untuk aset keuangan yang diklasifikasikan pada nilai wajar melalui laporan laba rugi yang pada awalnya diukur dengan nilai wajar. Klasifikasi aset keuangan antara lain sebagai aset keuangan yang ditetapkan untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (FVTPL), investasi dimiliki hingga jatuh tempo (HTM), pinjaman yang diberikan dan piutang atau aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS). Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi aset keuangannya pada saat pengakuan awal dan, sepanjang diperbolehkan dan diperlukan, ditelaah kembali pengklasifikasian aset tersebut pada setiap akhir periode pelaporan.
Financial assets are recognized initially at fair value plus transaction costs, except for those financial assets classified at fair value through profit or loss which are initially measured at fair value. Financial assets are classified as financial assets at fair value through profit or loss (FVTPL), held-to-maturity investments (HTM), loans and receivables or available-for-sale financial assets (AFS). The Group determines the classification of its financial assets at initial recognition and, where allowed and appropriate, re-evaluates the designation of such assets at each end of reporting period.
Aset keuangan Kelompok Usaha meliputi kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, piutang pihak berelasi, piutang plasma, investasi pada efek ekuitas dan dana yang dibatasi penggunaannya.
The Group’s financial assets include cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, due from related parties, due from plasma, investments in equity securities and restricted funds.
Kelompok Usaha mengklasifikasikan aset keuangannya ke dalam kategori pinjaman yang diberikan dan piutang dan tersedia untuk dijual.
The Group classifies its financial assets into loans and receivables and available-for-sale categories.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Pengukuran aset keuangan setelah pengakuan awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut:
The subsequent measurement of financial assets depends on their classification as follows:
•
•
Pinjaman yang diberikan dan piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat pinjaman dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, maupun pada saat proses amortisasi.
Loans and receivables Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments, that are not quoted in an active market. Such financial assets are carried at amortized cost using the effective interest method. Gains and losses are recognized in the consolidated statement of comprehensive income when the loans and receivables are derecognized or impaired, as well as through the amortization process.
27
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, piutang pihak berelasi, piutang plasma dan dana yang dibatasi penggunaannya Kelompok Usaha termasuk dalam kategori ini. •
Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS)
The Group’s cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, due from related parties, due from plasma and restricted funds are included in this category. •
Available-for-sale (AFS) financial assets
Aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS) adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman atau piutang. Setelah pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS) diukur dengan nilai wajar dengan keuntungan atau kerugian yang belum terealisasi diakui dalam komponen ekuitas sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau sampai diturunkan nilainya dan pada saat yang sama keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya diakui dalam ekuitas harus diakui dalam laba rugi. Aset keuangan ini diklasifikasikan sebagai aset tidak lancar kecuali aset keuangan tersebut ditujukan untuk dilepaskan dalam waktu dua belas (12) bulan dari tanggal laporan posisi keuangan.
AFS financial assets are non-derivative financial assets that are designated as available-for-sale or are not classified as loans and receivables. After initial recognition, AFS financial assets are measured at fair value with unrealized gains and losses being recognized as a component of equity until the financial assets are derecognized or until the financial assets are determined to be impaired, at which time the cumulative gains or losses previously reported in equity are included in profit or loss. These financial assets are classified as non-current assets unless the intention is to dispose of them within twelve (12) months from the statement of financial position date.
Investasi Kelompok Usaha yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual (AFS) meliputi investasi pada sekuritas ekuitas yang tidak memiliki nilai wajar dan kepemilikan kurang dari 20%. Investasi tersebut diukur sebesar biaya.
The Group’s investments classified as AFS include investments in equity securities that do not have readily determinable fair value and for which ownership interest is less than 20%. Such investments are carried at cost.
Penghentian pengakuan aset keuangan
Derecognition of financial assets
Aset keuangan (atau mana yang lebih tepat, bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa) dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset keuangan tersebut telah berakhir; atau (2) Kelompok Usaha telah mentransfer hak kontraktual mereka untuk menerima arus kas yang berasal dari aset keuangan atau berkewajiban untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan yang signifikan kepada pihak ketiga dalam perjanjian “pass-through”; dan baik (a) Kelompok Usaha telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau (b) Kelompok Usaha secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut.
A financial asset (or where applicable, a part of a financial asset, or part of a group of similar financial assets) is derecognized when: (1) the rights to receive cash flows from the assets have expired; or (2) the Group has transferred its rights to receive cash flows from the financial assets or has assumed an obligation to pay the received cash flows in full without material delay to a third party under a “pass-through” arrangement; and either (a) the Group has transferred substantially all the risks and rewards of the asset, or (b) the Group has neither transferred nor retained substantially all the risks and rewards of the asset, but has transferred control of the assets.
28
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) (2) Liabilitas Keuangan dan Instrumen Ekuitas
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) (2) Financial Liabilities and Equity Instruments
Pengakuan awal
Initial recognition
Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi liabilitas keuangannya pada saat pengakuan awal. Instrumen utang dan ekuitas dikelompokkan sebagai liabilitas keuangan atau sebagai ekuitas sesuai dengan substansi pengaturan kontraktual.
The Group determines the classification of its financial liabilities at initial recognition. Debt and equity instruments are classified as either financial liabilities or as equity in accordance with the substance of the contractual arrangement.
Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, atau sebagai derivatif yang ditentukan sebagai instrumen lindung nilai dalam lindung nilai yang efektif, mana yang sesuai. Liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung.
Financial liabilities are classified as financial liabilities measured at fair value through profit or loss, financial liabilities measured at amortized cost, or as derivatives designated as hedging instruments in an effective hedge, as appropriate. Financial liabilities are recognized initially at fair value and, in the case of financial liabilities measured at amortized cost, inclusive of directly attributable transaction costs.
Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset suatu entitas setelah dikurangi seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas yang diterbitkan oleh Kelompok Usaha dicatat sebesar hasil yang diperoleh, dikurangi biaya penerbitan instrumen ekuitas.
An equity instrument is any contract that evidences a residual interest in the assets of an entity after deducting all of its liabilities. Equity instruments issued by the Group are recorded at the proceeds received, net of direct issuance costs.
Instrumen keuangan majemuk, seperti obligasi atau instrumen sejenis yang dapat dikonversi oleh pemegangnya menjadi saham biasa dengan jumlah yang telah ditetapkan, dipisahkan antara liabilitas keuangan dan ekuitas sesuai dengan substansi pengaturan kontraktual. Pada tanggal penerbitan instrumen keuangan majemuk, nilai wajar dari komponen liabilitas diestimasi dengan menggunakan suku bunga yang berlaku di pasar untuk instrumen non-convertible yang serupa. Jumlah ini dicatat sebagai liabilitas dengan dasar biaya perolehan diamortisasi menggunakan metode suku bunga efektif sampai dengan liabilitas tersebut berakhir melalui konversi atau pada tanggal instrumen jatuh tempo. Komponen ekuitas ditentukan dengan cara mengurangkan jumlah komponen liabilitas dari keseluruhan nilai wajar instrumen keuangan majemuk. Jumlah tersebut diakui dan dicatat dalam ekuitas, dikurangi dengan pajak penghasilan, dan tidak ada pengukuran setelah pengakuan awal.
Compound financial instruments, a bond or similar instrument convertible by the holder into a fixed number of ordinary shares, are classified separately as financial liabilities and equity in accordance with the substance of the contractual arrangement. At the date of issuance of compound financial instruments, the fair value of the liability component is estimated using the prevailing market interest rate for a similar nonconvertible instrument. This amount is recorded as a liability on an amortized cost basis using the effective interest method until extinguished upon conversion or at the instrument’s maturity date. The equity component is determined by deducting the amount of the liability component from the fair value of the compound financial instruments as a whole. This amount is recognized and included in equity, net of income tax effects, and is not subsequently remeasured.
29
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Semua liabilitas keuangan Kelompok Usaha diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan yang diamortisasi.
All financial liabilities of the Group are classified as financial liabilities measured at amortized cost.
Pengukuran setelah pengakuan awal
Subsequent measurement
Setelah pengakuan awal, liabilitas keuangan dalam kategori ini selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam laba rugi pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi.
After initial recognition, financial liabilities measured at amortized cost are subsequently measured at amortized cost using the effective interest method. Gains and losses are recognized in profit or loss when the liabilities are derecognized, as well as through the amortization process.
Pinjaman bank jangka pendek, utang usaha, utang lain-lain, beban masih harus dibayar, utang dividen, pinjaman bank jangka panjang dan utang jangka panjang Kelompok Usaha termasuk dalam kategori ini.
The Group’s short-term bank loans, trade payables, other payables, accrued expenses, dividends payable, long-term bank loans and long-term debts under finance lease are included in this category.
Penghentian pengakuan liabilitas keuangan
Derecognition of financial liabilities
Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau telah kadaluwarsa.
A financial liability is derecognized when it is discharged or cancelled or has been expired.
Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau ketika telah dilakukannya modifikasi secara substansial atas persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada, pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
When an existing financial liability is replaced by another form of financial liability of the same lender on substantially different terms, or the terms of an existing liability are substantially modified, such an exchange or modification is treated as a derecognition of the original liability and the recognition of a new liability, and the difference in the respective carrying amounts is recognized in the consolidated statement of comprehensive income.
(3) Saling Hapus Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai netonya dilaporkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian ketika memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan terdapat niat untuk menyelesaikannya secara neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara bersamaan.
(3) Offsetting of Financial Instruments Financial assets and financial liabilities are offset and the net amount is reported in the consolidated statement of financial position when there is legally enforceable right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or realize the assets and settle the liabilities simultaneously.
30
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) (4) Nilai Wajar Instrumen Keuangan
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) (4) Fair Value of Financial Instruments
Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian tersebut mencakup penggunaan transaksi-transaksi pasar yang wajar antara pihak-pihak yang mengerti dan berkeinginan, referensi atas nilai wajar terkini dari instrumen lain yang secara substansial sama, analisa arus kas yang didiskonto, atau model penilaian lain.
The fair value of financial instruments that are actively traded in organized financial markets is determined by reference to quoted market bid or ask prices at the close of business at the end of the reporting period. For financial instruments where there is no active market, fair value is determined using valuation techniques. Such techniques may include using recent arm’s length market transactions, reference to the current fair value of another instrument that is substantially the same, discounted cash flow analysis, or other valuation models.
Kelompok Usaha menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaan risiko kredit counterparty antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrumen yang dinilai untuk posisi aset keuangan. Dalam menentukan nilai wajar posisi liabilitas keuangan, risiko kredit Kelompok Usaha terkait dengan instrumen ikut diperhitungkan.
The Group adjusts the price in the more advantageous market to reflect any differences in counterparty credit risk between instruments traded in that market and the ones being valued for financial assets position. In determining the fair value of financial liabilities position, the Group’s credit risk associated with the instrument is taken into account.
(5) Biaya Perolehan Diamortisasi dari Instrumen Keuangan Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan metode suku bunga efektif dikurangi dengan penyisihan penurunan nilai dan pembayaran atau pengurangan pokok. Perhitungan tersebut memperhitungkan premium atau diskonto pada saat akuisisi dan mencakup biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif. (6) Penurunan Nilai dari Aset Keuangan Pada setiap akhir tahun pelaporan, Kelompok Usaha mengevaluasi apakah terdapat bukti yang obyektif bahwa aset keuangan atau kelompok aset keuangan mengalami penurunan nilai.
(5) Amortized Cost of Financial Instruments
Amortized cost is computed using the effective interest rate method less any allowance for impairment and principal repayment or reduction. The calculation takes into account any premium or discount on acquisition and includes transaction costs and fees that are an integral part of the effective interest rate.
(6) Impairment of Financial Assets The Group assesses at the end of each reporting date whether there is any objective evidence that a financial asset or a group of financial assets is impaired.
31
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) • Aset keuangan dicatat pada biaya perolehan diamortisasi
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) • Financial assets carried at amortized cost
Untuk pinjaman yang diberikan dan piutang yang dicatat pada biaya perolehan diamortisasi, Kelompok Usaha menentukan terlebih dahulu apakah terdapat bukti obyektif bahwa terjadi penurunan nilai secara individual aset keuangan yang signifikan secara individual. Penurunan nilai ditentukan berdasarkan bukti obyektif adanya penurunan nilai secara individual.
For loans and receivables carried at amortized cost, the Group first assesses whether objective evidence of impairment exist individually for financial assets that are individually significant. The impairment is based on the individual objective evidence of impairment.
Jika terdapat bukti obyektif bahwa kerugian penurunan nilai telah terjadi, total kerugian tersebut diukur sebagai selisih antara nilai tercatat aset dengan nilai kini estimasi arus kas masa datang (tidak termasuk ekspektasi kerugian kredit masa datang yang belum terjadi). Nilai kini estimasi arus kas masa datang didiskonto menggunakan suku bunga efektif awal dari aset keuangan tersebut. Jika pinjaman yang diberikan dan piutang yang memiliki suku bunga variabel, tingkat diskonto untuk mengukur kerugian penurunan nilai adalah suku bunga efektif terkini.
If there is objective evidence that an impairment loss has occurred, the amount of the loss is measured as the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows (excluding future expected credit losses that have not yet been incurred). The present value of the estimated future cash flows is discounted at the original effective interest rate of the asset. If loans and receivables have a variable interest rate, the discount rate for measuring impairment loss is the current effective interest rate.
Nilai tercatat aset tersebut berkurang melalui penggunaan akun penyisihan dan total kerugian diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Penghasilan bunga selanjutnya diakui sebesar nilai tercatat yang diturunkan nilainya, berdasarkan tingkat suku bunga efektif awal dari aset tersebut. Pinjaman yang diberikan dan piutang, beserta dengan penyisihan terkait, dihapuskan jika tidak terdapat kemungkinan pemulihan di masa depan yang realistik dan semua jaminan telah terealisasi atau telah dialihkan kepada Kelompok Usaha. Jika, pada periode berikutnya, nilai estimasi kerugian penurunan nilai aset keuangan bertambah atau berkurang karena suatu peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, maka kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui ditambah atau dikurangi dengan menyesuaikan akun penyisihan. Jika di masa mendatang penghapusan tersebut dapat dipulihkan, maka total pemulihan tersebut diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The carrying amount of the asset is reduced through the use of an allowance account and the amount of the loss is recognized in the consolidated statement of comprehensive income. Interest income continues to be accrued on the reduced carrying amount based on the original effective interest rate of the assets. Loans and receivables, together with the associated allowance, are written off when there is no realistic prospect of future recovery and all collateral has been realized or has been transferred to the Group. If, in a subsequent period, the amount of the estimated impairment loss increases or decreases because of an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is increased or reduced by adjusting the allowance account. If a future write-off is later recovered, the recovery is recognized in the consolidated statement of comprehensive income.
32
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) • Aset keuangan yang tersedia untuk dijual (AFS)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) • Available-for-sale (AFS) financial assets
Dalam hal instrumen ekuitas yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual (AFS), bukti obyektif terjadinya penurunan nilai, termasuk penurunan yang signifikan atau penurunan jangka panjang pada nilai wajar dari investasi di bawah biaya perolehannya.
In the case of equity investments classified as AFS financial assets, objective evidence of impairment would include a significant or prolonged decline in the fair value of the investment below its cost.
Jika terdapat bukti penurunan nilai, kerugian kumulatif, yang diukur sebagai selisih antara biaya perolehan dengan nilai wajar kini, dikurangi kerugian penurunan nilai pada investasi yang sebelumnya telah diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian direklasifikasikan dari ekuitas ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Kerugian penurunan nilai atas investasi ekuitas tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian; kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui dalam laba komprehensif lainnya.
Where there is evidence of impairment, the cumulative loss, measured as the difference between the acquisition cost and the current fair value less any impairment loss on that investment previously recognized in the consolidated statement of comprehensive income, is reclassified from equity to the consolidated statement of comprehensive income. Impairment losses on equity investments are not reversed through the consolidated statement of comprehensive income; increases in their fair value after impairment are recognized in other comprehensive income.
Dalam hal instrumen utang diklasifikasikan sebagai aset keuangan yang tersedia untuk dijual (AFS), penurunan nilai dievaluasi berdasarkan kriteria yang sama dengan aset keuangan yang dicatat pada biaya amortisasi. Penghasilan bunga di masa datang didasarkan pada nilai tercatat yang diturunkan nilainya dan diakui berdasarkan suku bunga yang digunakan untuk mendiskontokan arus kas masa datang untuk tujuan pengukuran kerugian penurunan nilai. Akrual tersebut dicatat sebagai bagian dari akun “Pendapatan Bunga” dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Jika pada periode berikutnya, nilai wajar instrumen utang meningkat dan peningkatan tersebut secara obyektif dihubungkan dengan peristiwa yang terjadi setelah pengakuan kerugian penurunan nilai pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, maka kerugian penurunan nilai tersebut harus dipulihkan melalui laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
In the case of debt instruments classified as AFS financial assets, impairment is assessed based on the same criteria as financial assets carried at amortized cost. Future interest income is based on the reduced carrying amount and is accrued based on the rate of interest used to discount future cash flows for the purpose of measuring impairment loss. Such accrual is recorded as part of the “Interest Income” account in the consolidated statement of comprehensive income. If in a subsequent period, the fair value of a debt instrument increases and the increase can be objectively related to an event occurring after the impairment loss was recognized in the consolidated statement of comprehensive income, the impairment loss is reversed through the consolidated statement of comprehensive income.
33
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) (7) Instrumen Keuangan Derivatif
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) (7) Derivative Financial Instruments
Instrumen derivatif dicatat pada pengakuan awal sebesar nilai wajar pada tanggal perjanjian derivatif ditandatangani dan diukur kembali setiap akhir periode laporan. Derivatif dicatat sebagai aset keuangan saat nilai wajar positif dan liabilitas keuangan saat nilai wajar negatif.
Derivative instruments are initially recognized at fair value as at the date a derivative contract is entered into and are subsequently remeasured to their fair value at each end of reporting period. Derivatives are carried as financial assets when the fair value is positive and as financial liabilities when the fair value is negative.
Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar derivatif selama periode berjalan yang tidak memenuhi persyaratan sebagai akuntansi lindung nilai diakui langsung pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
Any gains or losses arising from changes in fair value of derivatives during the period that do not qualify for hedge accounting are taken directly to the consolidated statement of comprehensive income.
Aset dan liabilitas derivatif disajikan masingmasing sebagai aset dan liabilitas lancar. Derivatif melekat disajikan dengan kontrak utamanya pada laporan posisi keuangan yang mencerminkan penyajian yang memadai atas seluruh arus kas pada masa datang dari instrumen tersebut secara keseluruhan. Derivatif yang melekat pada instrumen keuangan atau kontrak awal diperlakukan sebagai derivatif yang berbeda saat risiko dan karakteristiknya tidak saling berhubungan dengan kontrak utamanya dan kontrak utama tersebut tidak diukur dengan nilai wajar serta perubahan pada nilai wajar diakui dalam laba rugi.
Derivative assets and liabilities are presented under current assets and liabilities, respectively. Embedded derivative is presented with the host contract in the consolidated statement of financial position which represents an appropriate presentation of overall future cash flows for the instrument taken as a whole. Derivatives embedded in other financial instruments or other host contracts are treated as separate derivatives when their risks and characteristics are not closely related to those of the host contracts and the host contracts are not measured at fair value, with changes in fair value recognized in profit or loss.
Derivatif disajikan sebagai aset tidak lancar atau liabilitas jangka panjang jika sisa tahun jatuh tempo dari instrumen tersebut lebih dari dua belas (12) bulan dan tidak diharapkan untuk direalisasi atau diselesaikan dalam jangka waktu dua belas (12) bulan.
A derivative is presented as a non-current asset or a long-term liability if the remaining maturity of the instrument is more than twelve (12) months and it is not expected to be realized or settled within twelve (12) months.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Kelompok Usaha tidak memiliki instrumen keuangan derivatif.
As of December 31, 2015 and 2014, the Group has no derivative financial instruments.
f. Transaksi dengan Pihak-Pihak Berelasi Kelompok Usaha mempunyai transaksi dengan pihak berelasi sebagaimana didefinisikan dalam PSAK No. 7 (Revisi 2010), “Pengungkapan PihakPihak Berelasi”.
f. Transactions with Related Parties The Group enters into transactions with related parties as defined in PSAK No. 7 (Revised 2010), “Related Party Disclosures”.
34
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Suatu pihak dianggap berelasi dengan Kelompok Usaha Anak jika:
A party is considered to be related to the Group if:
a. Langsung, atau tidak langsung yang melalui satu atau lebih perantara, suatu pihak (i) mengendalikan, atau dikendalikan oleh, atau berada di bawah pengendalian bersama, dengan Kelompok Usaha; (ii) memiliki kepentingan dalam Kelompok Usaha yang memberikan pengaruh signifikan atas Kelompok Usaha; atau (iii) memiliki pengendalian bersama atas Kelompok Usaha; b. Suatu pihak yang berelasi dengan Kelompok Usaha; c. Suatu pihak adalah ventura bersama dimana Kelompok Usaha sebagai venturer; d. Suatu pihak adalah anggota dari personil manajemen kunci Kelompok Usaha atau induk; e. Suatu pihak adalah anggota keluarga dekat dari individu yang diuraikan dalam butir (a) atau (d); f. Suatu pihak adalah entitas yang dikendalikan, dikendalikan bersama atau dipengaruhi signifikan oleh atau untuk dimana hak suara signifikan pada beberapa entitas, langsung maupun tidak langsung, individu seperti diuraikan dalam butir (d) atau (e); atau g. Suatu pihak adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari Kelompok Usaha atau entitas yang terkait dengan Kelompok Usaha.
a. Directly, or indirectly through one or more intermediaries, the party (i) controls, is controlled by, or is under common control with the Group; (ii) has an interest in the Group that gives it significant influence over the Group; or, (iii) has joint control over the Group;
b. The party is a member of the same group as the Group; c. The party is a joint venture in which the Group is a venturer; d. The party is a member of the key management personnel of the Group or its parent; e. The party is a close member of the family of any individual referred to in (a) or (d); f. The party is an entity that is controlled, jointly controlled or significantly influenced by or for which significant voting power in such entity resides with, directly or indirectly, any individual referred to in (d) or (e); or g. The party is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of the Group, or of any entity that is a related party of the Group.
Transaksi ini dilakukan berdasarkan persyaratan yang disetujui oleh kedua belah pihak. Dimana persyaratan tersebut mungkin tidak sama dengan transaksi lain yang dilakukan dengan pihak-pihak yang tidak berelasi.
The transactions are made based on terms agreed by the parties. Such terms may not be the same as those of the transactions between unrelated parties.
Seluruh transaksi dan saldo yang material dengan pihak-pihak berelasi diungkapkan dalam catatan atas laporan keuangan konsolidasian yang relevan.
All significant transactions and balances with related parties are disclosed in the relevant notes to the consolidated financial statements.
g. Piutang Piutang diakui dan dicatat sebesar nilai awalnya dikurangi dengan penyisihan piutang ragu-ragu. Penyisihan piutang ragu-ragu ditentukan berdasarkan hasil penelaahan terhadap keadaan akun piutang masing-masing pelanggan pada akhir tahun. Besarnya penyisihan ini ditentukan berdasarkan pertimbangan manajemen dan faktor lainnya yang dapat mempengaruhi kemungkinan tidak tertagihnya piutang.
g. Receivables Receivables are recognized and carried at original amount less allowance for impairment losses, if any. Allowance for impairment losses is provided based on a review of the status of individual receivable accounts at the end of the year. The level of this allowance is based on management’s evaluation of collection experience and other factors that may affect collectibility.
35
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) h. Persediaan Persediaan dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara biaya perolehan atau nilai realisasi neto (the lower of cost or net realizable value). Biaya perolehan ditentukan dengan metode rata-rata (average method). Penyisihan persediaan usang ditentukan berdasarkan hasil penelaahan atas keadaan persediaan pada akhir tahun. i. Beban Dibayar Dimuka Beban dibayar dimuka diamortisasi selama masa manfaat masing-masing biaya menggunakan metode garis lurus. j. Piutang Plasma
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) h. Inventories Inventories are valued at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined using the average method. Allowance for inventory obsolescence is provided based on a review of the condition of inventories at the end of the year.
i. Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over the period benefited using the straight-line method.
j. Due from Plasma
Plasma merupakan kebijakan Pemerintah Indonesia berkaitan dengan kerjasama pengembangan perkebunan. Sebagai pihak inti, Entitas Anak tertentu berkewajiban untuk melatih dan mengawasi Plasma dan membeli hasil perkebunan milik Plasma.
Plasma is a policy of the Government of Indonesia in connection with the development of plantations. Certain Subsidiaries, being a major part of the project, are required to train and control the Plasma project, as well as purchase Plasma plantation crops.
Piutang plasma merupakan biaya-biaya yang dikeluarkan untuk pengembangan perkebunan plasma yang meliputi pengeluaran yang dibiayai oleh bank dan yang sementara dibiayai oleh Perusahaan menunggu pendanaan dari bank.
Due from Plasma represents costs incurred for plasma plantation development which include costs for plasma plantations funded by banks and temporarily being self-funded by the Company awaiting bank funding.
Piutang plasma juga termasuk pinjaman talangan kredit, pinjaman pupuk serta sarana produksi pertanian lainnya kepada petani. Biaya-biaya ini akan ditagihkan kembali ke petani plasma.
Due from Plasma also includes advances to plasma farmers for topping up loan installments to banks, advances on fertilizers and other agricultural supplies. These costs will be reimbursed by the plasma farmers.
k. Investasi pada Entitas Asosiasi dan Entitas Pengendali Efektif tanggal 1 Januari 2015, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 15 (Revisi 2013) tentang “Investasi pada Entitas Asosiasi dan Ventura Bersama” dan PSAK No. 66 tentang “Pengaturan Bersama”. Revisi PSAK No. 15 ini mengatur penerapan metode ekuitas pada investasi ventura bersama dan juga entitas asosiasi. PSAK No. 66 menggantikan PSAK No. 12 (Revisi 2009) dan ISAK No. 12 serta menghapus opsi metode konsolidasi proporsional untuk mencatat bagian ventura bersama.
k. Investments in Associates and Jointly-Controlled Entities Effective January 1, 2015, the Group applied PSAK No. 15 (Revised 2013) “Investments in Associates and Joint Ventures” and PSAK No. 66 “Joint Arrangements”. The revised PSAK No. 15 described the application of the equity method to investments in joint ventures in addition to associates. PSAK No. 66 replaced PSAK No. 12 (Revised 2009) and ISAK No. 12 which also removed the option to account for jointly controlled entities using proportionate consolidation.
36
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap laporan keuangan konsolidasian.
The adoption of these PSAKs did not have significant impact on the consolidated financial statements.
Entitas asosiasi adalah suatu entitas, dimana Kelompok Usaha mempunyai pengaruh signifikan dan bukan merupakan entitas anak (Catatan 2b) maupun bagian partisipasi dalam ventura bersama. Kepemilikan, secara langsung maupun tidak langsung, 20% atau lebih hak suara investee dianggap pemilikan pengaruh signifikan, kecuali dapat dibuktikan dengan jelas hal yang sebaliknya.
An associate is an entity, over which the Group has significant influence and that is neither a subsidiary (Note 2b) nor an interest in a joint venture. Direct or indirect ownership of 20% or more of the voting power of an investee is presumed to be an ownership of significant influence, unless it can be clearly demonstrated that this is not the case.
Entitas pengendalian bersama adalah entitas yang memiliki karakteristik umum sebagai berikut: (a) dua atau lebih venturer terikat oleh suatu perjanjian kontraktual; dan (b) perjanjian kontraktual tersebut membentuk pengendalian bersama.
Joint venture entities are entities having common characteristics as follows: (a) two or more venturers are bound by a contractual arrangement; and (b) the contractual arrangement establishes joint control.
Investasi pada entitas asosiasi dan bagian partisipasi dalam entitas pengendalian bersama dicatat dengan menggunakan metode ekuitas. Selanjutnya bagian Kelompok Usaha atas laba rugi entitas asosiasi dan entitas pengendali, setelah penyesuaian yang diperlukan terhadap dampak penyeragaman kebijakan akuntansi dan eliminasi laba atau rugi yang dihasilkan dari transaksi antara Kelompok Usaha dan entitas asosiasi dan entitas pengendali, akan menambah atau mengurangi jumlah tercatat investasi tersebut dan diakui sebagai laba rugi Kelompok Usaha. Penerimaan distribusi dari entitas asosiasi dan entitas pengendali mengurangi nilai tercatat investasi. Penyesuaian terhadap jumlah tercatat tersebut juga diperlukan jika terdapat perubahan dalam proporsi bagian Kelompok Usaha atas entitas asosiasi dan entitas pengendali yang timbul dari pendapatan komprehensif lain entitas asosiasi entitas pengendali. Bagian Kelompok Usaha atas perubahan tersebut diakui dalam pendapatan komprehensif lain dari Kelompok Usaha.
Investment in associates and interests in joint venture entities are accounted for using the equity method, under which it is initially recognized at cost. Subsequently, the Group’s share of the profit or loss of the adjustments necessary to give effect to uniform accounting policies and elimination of profits and losses resulting from transactions between the Group and the associate and jointly-controlled entity, increases or decreases its carrying amount and is recognized in the Group’s profit or loss. Distributions received from the associate and jointlycontrolled entity reduce the carrying amount of the investment. Adjustments to the carrying amount may also be necessary for changes in the Group’s proportionate interest in the associate and jointlycontrolled entity arising from changes in the associate and jointly-controlled entity’s other comprehensive income. The Group’s share of those changes is recognized in other comprehensive income of the Group.
Goodwill yang terkait dengan akuisisi entitas asosiasi dan entitas pengendalian bersama termasuk dalam jumlah tercatat investasi. Jika harga perolehan lebih rendah daripada nilai wajar aset neto yang diperoleh (goodwill negatif), maka selisihnya diakui di dalam laba rugi komprehensif konsolidasian. Goodwill tidak diamortisasi dan dilakukan uji penurunan nilai setiap tahun.
Goodwill on acquisition of associate and jointlycontrolled entities is included in the carrying amount of the investment. If the cost of acquisition is less than the fair value of the net assets acquired (negative goodwill), the difference is recognized immediately in the consolidated statement of comprehensive income. Goodwill is not amortized but annually assessed for impairment.
37
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Apabila nilai tercatat investasi telah mencapai nilai nol, kerugian selanjutnya akan diakui bila Kelompok Usaha mempunyai komitmen untuk menyediakan bantuan pendanaan atau menjamin liabilitas entitas asosiasi yang bersangkutan.
Once an investment’s carrying value has been reduced to zero, further losses are taken up if the Group has committed to provide financial support to or has guaranteed the obligations of the associates.
Perubahan bagian kepemilikan
Changes in the ownership interests
Kelompok Usaha menghentikan penggunaan metode ekuitas sejak tanggal Kelompok Usaha tidak lagi memiliki pengaruh signifikan atas entitas asosiasi dan mengukur setiap investasi yang tersisa pada entitas asosiasi pada nilai wajar. Kelompok Usaha mereklasifikasi keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain dari ekuitas ke laporan laba rugi (sebagai penyesuaian reklasifikasi) dan mengakui dalam laporan laba rugi setiap selisih antara nilai wajar investasi yang tersisa dan hasil pelepasan sebagian kepemilikan pada entitas asosiasi dengan jumlah tercatat investasi pada tanggal ketika Kelompok Usaha kehilangan pengaruh signifikan atas entitas asosiasi tersebut.
The Group discontinues the use of the equity method from the date when it ceases to have significant influence over an associate and measures at fair value any investment the Group retains in the former associate. The Group reclassifies the gain or loss previously recognized in other comprehensive income from equity to profit or loss (as a reclassification adjustment), and recognize in profit or loss any difference between the fair value of any retained investment and any proceeds from disposing part of the interest in the associate and the carrying amount of the investment at the date it loses significant influence over the associate.
Jika bagian kepemilikan Kelompok Usaha pada entitas asosiasi berkurang, namun investasi tersebut tetap sebagai investasi pada entitas asosiasi, maka Kelompok Usaha mereklasifikasi ke dalam laporan laba rugi hanya suatu jumlah proporsional dari keuntungan atau kerugian yang sebelumnya diakui dalam pendapatan komprehensif lain.
If the Group’s ownership interest in an associate is reduced, but the investment continues to be an associate, the Group reclassifies to profit or loss only a proportionate amount of the gain or loss previously recognized in other comprehensive income.
l. Tanaman Perkebunan
l. Plantations
Tanaman perkebunan dibedakan menjadi tanaman menghasilkan dan tanaman belum menghasilkan. Tanaman belum menghasilkan dinyatakan sebesar biaya perolehan yang meliputi akumulasi biaya persiapan lahan, penanaman bibit, pemupukan, pemeliharaan tanaman perkebunan dan alokasi biaya tidak langsung lainnya sampai dengan saat tanaman yang bersangkutan dinyatakan menghasilkan secara komersial dan dapat dipanen. Tanaman belum menghasilkan tidak disusutkan.
Plantations are classified as immature plantations and mature plantations. Immature plantations are stated at cost, which consists mainly of the accumulated cost of land clearing, planting, fertilizing and up-keeping/maintaining the plantations and allocations of indirect overhead costs up to the time the trees become commercially productive and available for harvest. Immature plantations are not depreciated.
Tanaman belum menghasilkan akan direklasifikasi ke tanaman menghasilkan dan mulai disusutkan apabila sudah memenuhi kriteria sebagai berikut:
Immature plantations will be reclassified to mature plantations and depreciated when they fulfill the criteria as follows:
38
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
(1) Tanaman karet dinyatakan sebagai tanaman menghasilkan apabila 70% dari total seluruh pohon per blok sudah dapat dideres dan mempunyai ukuran lilit batang 45 cm atau lebih pada ketinggian 160 cm dari permukaan tanah.
(1) Rubber plantations are considered as mature when 70% of the trees per block are tapable, that is, the circumference of the tree trunk is 45 cm or more at the height of 160 cm from the ground.
(2) Tanaman kelapa sawit dinyatakan sebagai tanaman menghasilkan apabila 60% dari total seluruh pohon per blok telah menghasilkan tandan buah dimana dua lingkaran tandan telah matang atau berat rata-rata buah per tandan telah mencapai 3 (tiga) kg atau lebih.
(2) Palm oil plantations are considered as mature when 60% of the trees per block bear fruit bunches, where two rows of these bunches are ripe or if the average weight per bunch is 3 (three) kg or more.
Tanaman menghasilkan disusutkan dengan metode garis lurus dengan perkiraan masa manfaat 20 tahun sampai 30 tahun.
Mature plantation is depreciated using the straightline method over an estimated useful life of 20 to 30 years.
m. Aset Tetap
m. Fixed Assets
Aset tetap pada awalnya diakui sebesar biaya perolehan, yang terdiri atas biaya perolehan dan biaya-biaya tambahan yang dapat diatribusikan langsung untuk membawa aset ke lokasi dan kondisi yang diinginkan agar aset siap digunakan. Semua beban pemeliharaan dan perbaikan yang tidak memenuhi kriteria pengakuan diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian pada saat terjadinya. Beban pemugaran dan penambahan dalam jumlah besar dikapitalisasi kepada jumlah tercatat aset terkait bila besar kemungkinan bagi Kelompok Usaha manfaat ekonomi masa depan menjadi lebih besar dari standar kinerja awal yang ditetapkan sebelumnya dan disusutkan sepanjang sisa masa manfaat aset terkait.
All fixed assets are initially recognized at cost, which comprises its purchase price and any costs directly attributable in bringing the asset to its working condition and to the location where it is intended to be used. All other repairs and maintenance costs that do not meet the recognition criteria are recognized in the consolidated statement of comprehensive income as incurred. The cost of major renovation and restoration is included in the carrying amount of the related asset when it is probable that future economic benefits in excess of the originally assessed standard of performance of the existing asset will flow to the Group, and is depreciated over the remaining useful life of the related asset.
Setelah pengakuan awal, aset tetap, kecuali untuk tanah, dinyatakan pada biaya perolehan dikurangi akumulasi penyusutan dan kerugian penurunan nilai.
Subsequent to initial recognition, fixed assets, except for land, are carried at cost less subsequent accumulated depreciation and any impairment losses.
Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus, berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap, sebagai berikut:
Depreciation is computed using the straight-line method, over the estimated useful life of the assets, as follows:
Tahun/Years Jalan, jembatan dan saluran air Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan
10 - 30 8 - 20 5 - 10
Roads, bridges and drainages Buildings and improvements Machinery and equipment
39
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Tahun/Years Alat pengangkutan: Kendaraan di atas rel Mobil dan truk Peralatan dan perabotan kantor
20 5 5
Transportation equipment: Railroad equipment Vehicles and trucks Office furniture and equipment
Penilaian aset tetap dilakukan atas penurunan dan kemungkinan penurunan nilai wajar aset jika terjadi peristiwa atau perubahan keadaan yang mengindikasikan bahwa nilai tercatat mungkin tidak dapat seluruhnya terealisasi.
The carrying amounts of fixed assets are reviewed for impairment when events or changes in circumstances indicate that their carrying values may not be fully recoverable.
Tanah dinyatakan sebesar biaya perolehan dan tidak diamortisasi karena manajemen berpendapat bahwa kemungkinan besar hak atas tanah tersebut dapat diperbarui/diperpanjang pada saat jatuh tempo.
Land is stated at cost and not amortized as management is of the opinion that it is probable that the titles can be renewed/extended upon expiration.
Nilai residu, masa manfaat dan metode penyusutan telah ditelaah, dan disesuaikan secara prospektif jika perlu, pada setiap tanggal laporan posisi keuangan.
The residual values, useful lives and depreciation method are reviewed, and adjusted prospectively if appropriate, at each statement of financial position date.
Jumlah tercatat aset tetap dihentikan pengakuannya pada saat dilepaskan atau saat sudah tidak ada lagi manfaat ekonomi masa depan yang diharapkan dari penggunaan maupun pelepasannya. Laba atau rugi yang timbul dari penghentian pengakuan tersebut (ditentukan sebesar selisih antara jumlah hasil pelepasan neto dan jumlah tercatatnya) dimasukkan ke dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian untuk periode penghentian pengakuan tersebut dilakukan.
The carrying amount of a fixed asset is derecognized upon disposal or when no future economic benefits are expected from its use or disposal. Any gain or loss arising from the derecognition of the asset (calculated as the difference between the net disposal proceeds and the carrying amount of the asset) is directly included in the consolidated statement of comprehensive income in the period when the item is derecognized.
Akumulasi biaya konstruksi bangunan dan pabrik, serta pemasangan mesin dikapitalisasi sebagai aset dalam penyelesaian. Aset dalam penyelesaian dinyatakan sebesar biaya perolehan dan disajikan sebagai bagian dari “Aset Tetap” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Akumulasi biaya perolehan akan dipindahkan ke masing-masing akun aset tetap yang bersangkutan pada saat aset tersebut selesai dikerjakan dan siap digunakan. Penyusutan dibebankan pada tanggal tersebut.
The accumulated costs of the construction of buildings and plant, and the installation of machinery are capitalized as construction-inprogress. Construction-in-progress is stated at cost and presented as part of “Fixed Assets” in the consolidated statement of financial position. The accumulated costs will be reclassified to the appropriate fixed assets account when construction is completed and the assets are ready for their intended use. Depreciation is charged from such date.
40
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) Biaya pengurusan legal hak atas tanah dalam bentuk Hak Guna Usaha (“HGU”), Hak Guna Bangunan (“HGB”) dan Hak Pakai (“HP”) ketika tanah diperoleh pertama kali diakui sebagai bagian dari biaya perolehan tanah pada akun “Aset Tetap” dan tidak diamortisasi. Sesuai dengan ketentuan transisi ISAK 25 tersebut, seluruh saldo beban tangguhan neto atas perolehan pertama HGU, HGB dan HP tersebut direklasifikasi ke akun “Aset Tetap - Tanah” pada laporan posisi keuangan konsolidasian tanggal 1 Januari 2012 dan dihentikan amortisasinya sejak tanggal tersebut. Sedangkan biaya pengurusan atas perpanjangan atau pembaruan legal hak atas tanah dalam bentuk HGU, HGB dan HP diakui sebagai bagian dari akun “Beban Tangguhan Hak atas Tanah - Neto” pada laporan posisi keuangan konsolidasian dan diamortisasi sepanjang mana yang lebih pendek antara umur hukum hak dan umur ekonomis tanah.
n. Penurunan Nilai Aset Non-Keuangan
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Legal cost of land rights in the form of Business Usage Rights (“Hak Guna Usaha” or “HGU”), Building Usage Right (“Hak Guna Bangunan” or “HGB”) and Usage Rights (“Hak Pakai” or “HP”), when the land is initially acquired is recognized as part of the cost of the land under the “Fixed Assets” account and not amortized. In accordance with the transitional provision of ISAK 25, the balance of net deferred charges of initial acquisition of HGU, HGB and HP were reclassified to “Fixed Assets - Land” account in the consolidated statement of financial position on January 1, 2012 and the amortization ceased since that date. On the other hand, the extension or the legal renewal costs of land rights in the form of HGU, HGB and HP were recognized as part of “Deferred Cost of Land Rights - Net” account in the consolidated statement of financial position and amortized over the shorter of the rights’ legal life and land’s economic life. n. Impairment of Non-Financial Assets
Pada Januari 2015, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 48 (Revisi 2014) tentang “Penurunan Nilai Aset”. PSAK ini memberikan ketentuan pengungkapan tambahan untuk setiap aset individual (termasuk goodwill) atau Unit Penghasil Kas (“UPK”), yang mana rugi penurunan nilai telah diakui atau dibalik selama periode berjalan. Penerapan PSAK yang direvisi tersebut tidak memberikan pengaruh yang berarti terhadap laporan keuangan konsolidasian.
In 2015, the Group applied PSAK No. 48 (Revised 2014) “Impairment of Assets”. The revised standard required additional disclosures for each individual asset (including goodwill) for a Cash-Generating Unit (“CGU”), for which an impairment loss has been recognized or reversed during the period. The adoption of this revised PSAK did not have significant impact on the consolidated financial statements.
Pada setiap akhir tahun pelaporan, Kelompok Usaha menilai apakah terdapat indikasi suatu aset mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut atau pada saat pengujian penurunan nilai aset (yaitu aset tidak berwujud dengan umur manfaat tidak terbatas, aset tidak berwujud yang belum dapat digunakan atau goodwill yang diperoleh dalam suatu kombinasi bisnis) diperlukan, maka Kelompok Usaha membuat estimasi formal total terpulihkan aset tersebut.
The Group assesses at the end of each reporting period whether there is an indication that an asset may be impaired. If any such indication exists, or when annual impairment testing for an asset (i.e. an intangible asset with an indefinite useful life, an intangible asset not yet available for use, or goodwill acquired in a business combination) is required, the Group makes an estimate of the asset’s recoverable amount.
41
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Total terpulihkan yang ditentukan untuk aset individual adalah total yang lebih tinggi antara nilai wajar aset atau UPK dikurangi biaya untuk menjual dengan nilai pakainya, kecuali aset tersebut tidak menghasilkan arus kas masuk yang sebagian besar independen dari aset atau kelompok aset lain. Jika nilai tercatat aset lebih besar daripada nilai terpulihkannya, maka aset tersebut dipertimbangkan mengalami penurunan nilai dan nilai tercatat aset diturunkan menjadi sebesar nilai terpulihnya. Rugi penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai “rugi penurunan nilai”.
An asset’s recoverable amount is the higher of an asset’s or CGU fair value less costs to sell and its value in use and is determined for an individual asset, unless the asset does not generate cash inflows that are largely independent of those from other assets or groups of assets. Where the carrying amount of an asset exceeds its recoverable amount, the asset is considered impaired and is written down to its recoverable amount. Impairment losses of continuing operations are recognized in the consolidated statement of comprehensive income as “impairment losses”.
Dalam menghitung nilai pakai, estimasi arus kas masa depan neto didiskontokan ke nilai kini dengan menggunakan tingkat diskonto sebelum pajak yang menggambarkan penilaian pasar kini dari nilai waktu uang dan risiko spesifik atas aset. Dalam menentukan nilai wajar dikurangi biaya untuk menjual, digunakan harga penawaran pasar terakhir, jika tersedia. Jika tidak terdapat transaksi tersebut, digunakan model penilaian yang sesuai. Perhitungan-perhitungan ini dikuatkan oleh penilaian berganda atau indikator nilai wajar yang tersedia.
In assessing the value in use, the estimated net future cash flows are discounted to their present value using a pre-tax discount rate that reflects current market assessments of the time value of money and the risks specific to the asset. In determining fair value less costs to sell, recent market transactions are taken into account, if available. If no such transactions can be identified, an appropriate valuation model is used. These calculations are corroborated by valuation multiples or other available fair value indicators.
Kelompok Usaha mendasarkan perhitungan penurunan nilai pada perhitungan anggaran dan prakiraan yang lebih rinci yang dibuat terpisah untuk setiap UPK Kelompok Usaha yang kedalamnya dialokasikan aset individual. Perhitungan anggaran dan prakiraan pada umumnya mencakup periode lima tahun. Untuk periode yang lebih panjang, suatu tingkat pertumbuhan dihitung dan diaplikasikan untuk mengekstrapolasikan proyeksi arus kas masa depan setelah tahun ke lima.
The Group based its impairment calculation on detailed budgets and forecast calculations which are prepared separately for each of the Group’s CGU to which the individual assets are allocated. These budgets and forecast calculations are generally covering a period of five years. For longer periods, a long term growth rate is calculated and applied to projected future cash flows after the fifth year.
Kerugian penurunan nilai dari operasi yang berkelanjutan diakui pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sesuai dengan kategori biaya yang konsisten dengan fungsi dari aset yang mengalami penurunan nilai.
Impairment losses from continuing operations are recognized in the consolidated statement of comprehensive income under those expense categories consistent with the function of the impaired asset.
42
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Penilaian dilakukan setiap akhir periode pelaporan tahunan untuk mengetahui apakah terdapat pengakuan atas indikasi kerugian penurunan nilai untuk aset selain goodwill mungkin tidak ada lagi atau mungkin telah menurun. Apabila yang dimaksud teridentifikasi, maka entitas mengestimasi total terpulihkan aset tersebut. Kerugian penurunan nilai yang telah diakui sebelumnya untuk aset selain goodwill akan dibatalkan hanya jika terdapat perubahan dalam asumsi yang digunakan untuk menentukan jumlah terpulihkan aset tersebut sejak rugi penurunan nilai terakhir diakui. Jika hal itu terjadi, jumlah tercatat aset dinaikkan ke jumlah terpulihkannya.
An assessment is made at each reporting period as to whether there is any indication that previously recognized impairment losses recognized for an asset other than goodwill may no longer exist or may have decreased. If such indication exists, the recoverable amount is estimated. A previously recognized impairment loss for an asset other than goodwill is reversed only if there has been a change in the assumptions used to determine the asset’s recoverable amount since the last impairment loss was recognized. If that is the case, the carrying amount of the asset is increased to its recoverable amount.
Pembalikan tersebut dibatasi sehingga total tercatat aset tidak melebihi total terpulihkannya maupun total tercatat, neto setelah penyusutan, jika tidak ada rugi penurunan nilai yang telah diakui untuk aset tersebut pada tahun sebelumnya. Pembalikan rugi penurunan nilai diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Setelah pembalikan tersebut, penyusutan yang dibebankan disesuaikan di periode mendatang untuk mengalokasikan total tercatat aset yang direvisi, dikurangi nilai sisanya, dengan dasar yang sistematis selama sisa umur manfaatnya.
The reversal is limited so that the carrying amount of the assets does not exceed its recoverable amount, nor exceed the carrying amount that would have been determined, net of depreciation, had no impairment loss been recognized for the asset in prior years. Reversal of an impairment loss is recognized in the consolidated statement of comprehensive income. After such reversal, the depreciation charge is adjusted in future periods to allocate the asset’s revised carrying amount, less any residual value, on a systematic basis over its remaining useful life.
Goodwill diuji untuk penurunan nilai setiap tahun dan ketika terdapat suatu indikasi bahwa nilai tercatatnya mengalami penurunan nilai. Penurunan nilai bagi goodwill ditetapkan dengan menentukan total tercatat tiap UPK (atau kelompok UPK) dimana goodwill terkait. Jika total terpulihkan UPK kurang dari total tercatatnya, rugi penurunan nilai diakui. Rugi penurunan nilai terkait goodwill tidak dapat dibalik pada periode berikutnya.
Goodwill is tested for impairment annually and when circumstances indicate that the carrying value may be impaired. Impairment is determined for goodwill by assessing the recoverable amount of each CGU (or group of CGUs) to which the goodwill relates. Where the recoverable amount of the CGU is less than their carrying amount, an impairment loss is recognized. Impairment losses relating to goodwill cannot be reversed in future periods.
o. Dana Yang Dibatasi Penggunaannya Kas di bank dan deposito berjangka yang dibatasi penggunaannya disajikan sebagai “Dana yang Dibatasi Penggunaannya” dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Dana yang dibatasi penggunaannya yang akan digunakan untuk membayar liabilitas jatuh tempo dalam satu (1) tahun, disajikan sebagai bagian dari aset lancar. Rekening bank dan deposito berjangka lainnya yang dibatasi penggunaannya disajikan sebagai aset tidak lancar.
o. Restricted Funds Cash in banks and time deposits, which are restricted in use, are presented as “Restricted Funds” in the consolidated statement of financial position. Restricted funds to be used to pay currently maturing obligations that are due within one (1) year is presented under current assets. Other current accounts and time deposits that are restricted in use are presented under non-current assets.
43
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) p. Proyek Pengembangan Usaha Biaya-biaya yang terjadi sehubungan dengan rencana pengembangan proyek Kelompok Usaha dikelompokkan sebagai proyek pengembangan usaha. Biaya-biaya ini akan dikapitalisasi ke proyek bersangkutan berdasarkan realisasinya atau dihapuskan bila proyek tersebut gagal. q. Beban Tangguhan Hak atas Tanah Biaya-biaya tertentu (terutama terdiri atas biaya dan beban-beban lain sehubungan dengan perolehan hak atas tanah), yang mempunyai masa manfaat lebih dari satu tahun, ditangguhkan dan diamortisasi selama masa manfaatnya dengan menggunakan metode garis lurus. Beban-beban ini disajikan dalam akun “Beban Tangguhan Hak Atas Tanah - Neto” pada laporan posisi keuangan konsolidasian. r. Dividen Dividen diakui sebagai liabilitas ketika dividen tersebut disetujui Rapat Umum Pemegang Saham Perusahaan. Pembagian dividen diakui sebagai liabilitas ketika dividen disetujui berdasarkan keputusan rapat Direksi sesuai dengan Anggaran Dasar Perusahaan.
s. Imbalan Kerja
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) p. Business Development Projects Costs incurred in connection with the Group’s ongoing projects are classified as business development projects. These expenses will be capitalized to the corresponding projects upon their realization or written-off if the projects are abandoned. q. Deferred Cost of Land Rights Certain expenditures (consisting primarily of costs and expenses relating to acquisitions of land rights), whose benefits extend over a period of more than one year, are deferred and amortized over the periods benefited using the straight-line method. These expenditures are presented in “Deferred Cost of Land Rights - Net” account in the consolidated statement of financial position. r. Dividends Dividends are recognized as liability when the dividends are approved during the Company’s General Meeting of the Shareholders. Dividend distributions are recognized as liability when the dividends are approved based on a Board of Directors’ resolution in accordance with the Company’s Articles of Association. s. Employee Benefits
Imbalan pasca-kerja
Post-employment benefits
Perusahaan dan beberapa Entitas Anak memiliki program pensiun manfaat pasti untuk semua karyawan tetap yang memenuhi syarat.
The Company and certain Subsidiaries have defined benefit retirement plans covering substantially all of their eligible permanent employees.
PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja”, mengatur perubahan akuntansi program pensiun dan pesangon.
PSAK No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”, provided amendments to the accounting of defined benefit plans and termination benefits.
Kelompok Usaha telah mengadopsi PSAK tersebut untuk menentukan kewajiban imbalan kerja berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/ 2003 tanggal 25 Maret 2003 (“The Law”). Aplikasi retropekstif PSAK ini diungkapkan pada Catatan 42.
The Group has adopted the above-mentioned PSAK to determine its employee benefit obligation under the Labor Law No. 13/ 2003 dated March 25, 2003 (“The Law”). The retrospective application of this PSAK is disclosed in Note 42.
44
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Biaya jangka panjang imbalan kerja karyawan diakui dengan menggunakan metode actuarial “Projected Unit Credit”. Provisi untuk imbalan kerja jangka panjang diakui di laporan keuangan konsolidasian yang menunjukkan nilai kini dari kewajiban imbalan pasti.
The costs of providing long-term benefits are determined using the Projected Unit Credit method. The provision for long-term employee benefits recognized in the consolidated financial statements represents the present value of defined benefit obligations.
Imbalan kerja jangka pendek
Short-term benefits
Imbalan kerja jangka pendek merupakan kompensasi yang diberikan oleh Kelompok Usaha seperti gaji, tunjangan, bonus dan pembayaran manfaat pensiun yang diakui pada saat terutang kepada karyawan.
Short-term employee benefits represent compensation provided by the Group such as salaries, allowance, bonus and pension contribution paid which are recognized when they accrue to the employees.
t. Sewa
t. Leases
Sewa yang mengalihkan secara substansial semua risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset kepada lessee diklasifikasikan sebagai sewa pembiayaan. Pada awal masa sewa, sewa pembiayaan dikapitalisasi sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah dari nilai wajar.
Leases that transfer substantially all the risks and benefits incidental to ownership of the leased item to the lessee are classified as finance leases. Finance leases are capitalized at the inception of the lease at the fair value of the leased assets or at the present value of the minimum lease payments if the present value is lower than the fair value.
Pembayaran sewa minimum dipisahkan antara bagian yang merupakan beban keuangan dan bagian yang merupakan pelunasan liabilitas sehingga menghasilkan suatu tingkat bunga periodik yang konstan atas saldo liabilitas. Beban keuangan dibebankan pada laporan laba rugi komprehensif konsolidasian. Aset sewaan yang dimiliki oleh lessee dengan dasar sewa pembiayaan dicatat pada akun aset tetap dan disusutkan sepanjang masa manfaat dari aset sewaan tersebut atau periode masa sewa, mana yang lebih pendek, jika tidak ada kepastian yang memadai bahwa lessee akan mendapatkan hak kepemilikan pada akhir masa sewa.
Lease payments are apportioned between finance charges and reduction of the lease liability so as to achieve a constant rate of interest on the remaining balance of the liability. Finance charges are recorded in the consolidated statement of comprehensive income. Leased assets held by the lessee under finance leases are included in fixed assets and depreciated over the estimated useful life of the assets or the lease term, whichever is shorter, if there is no reasonable certainty that lessee will obtain ownership by the end of the lease term.
Sewa yang tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset diklasifikasikan sebagai sewa operasi.
Leases that do not transfer substantially all the risks and benefits incidental to ownership of the leased item are classified as operating leases.
45
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) u. Biaya Pinjaman
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) u. Borrowing Costs
Biaya pinjaman yang diatribusikan langsung dengan perolehan, konstruksi, atau pembuatan aset kualifikasian dikapitalisasi sebagai bagian biaya perolehan aset tersebut. Biaya pinjaman lainnya diakui sebagai beban pada saat terjadi. Biaya pinjaman terdiri dari biaya bunga dan biaya lain yang ditanggung Kelompok Usaha sehubungan dengan pinjaman dana.
Borrowing costs that are directly attributable to the acquisition, construction or production of a qualifying asset are capitalized as part of the cost of the related asset. Otherwise, the borrowing costs are charged as expense when incurred. Borrowing costs consist of interest and other financing charges that the Group incurs in borrowing funds.
Kapitalisasi biaya pinjaman dimulai pada saat aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya dan pengeluaran untuk aset dan biaya pinjamannya telah terjadi. Kapitalisasi biaya pinjaman dihentikan pada saat selesainya secara substansi seluruh aktivitas yang diperlukan untuk mempersiapkan aset kualifikasian agar dapat digunakan sesuai dengan maksudnya.
Capitalization of borrowing costs commences when the activities to prepare the qualifying asset for its intended use are in progress and the expenditures for the qualifying assets and the borrowing costs have been incurred. Capitalization of borrowing costs ceases when substantially all the activities necessary to prepare the qualifying assets are completed for their intended use.
v. Beban Emisi Saham Berdasarkan Keputusan Bapepam tanggal 13 Maret 2000 No. KEP-06/PM/2000, semua beban yang terjadi sehubungan dengan Penawaran Umum Perdana dan Penawaran Umum Terbatas disajikan sebagai “Tambahan Modal Disetor” pada akun ekuitas. w. Provisi dan Kontinjensi
v. Stock Issuance Costs Based on Bapepam’s Decision Letter No. KEP-06/ PM/2000 dated March 13, 2000, all costs incurred in relation to Initial Public Offering and Rights Issue are presented as “Additional Paid-in Capital” in equity.
w. Provisions and Contingencies
Provisi diakui jika Kelompok Usaha memiliki liabilitas kini (baik bersifat hukum maupun bersifat konstruktif) yang akibat peristiwa masa lalu besar kemungkinannya penyelesaian liabilitas tersebut mengakibatkan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi dan estimasi yang handal mengenai total liabilitas tersebut dapat dibuat.
Provisions are recognized when the Group has a present obligation (legal or constructive) where, as a result of a past event, it is probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation and a reliable estimate can be made of the amount of the obligation.
Provisi ditelaah pada setiap tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian dan disesuaikan untuk mencerminkan estimasi kini terbaik. Jika tidak terdapat kemungkinan arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi untuk menyelesaikan liabilitas tersebut, provisi dibatalkan.
Provisions are reviewed at each statement of financial position date and adjusted to reflect the current best estimate. If it is no longer probable that an outflow of resources embodying economic benefits will be required to settle the obligation, the provision is reversed.
46
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) Liabilitas kontinjensi tidak diakui dalam laporan keuangan konsolidasian. Liabilitas kontinjensi diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian, kecuali arus keluar sumber daya yang mengandung manfaat ekonomi kemungkinannya kecil. Aset kontinjensi diungkapkan dalam laporan keuangan konsolidasian, jika terdapat kemungkinan besar arus masuk manfaat ekonomis akan diperoleh. x. Pengakuan Pendapatan dan Beban
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Contingent liabilities are not recognized in the consolidated financial statements. Contingent liabilities are disclosed in the consolidated financial statements, unless the possibility of an outflow of resources embodying economic benefits is remote. Contingent assets are disclosed in the consolidated financial statements where an inflow of economic benefits is probable. x. Revenue and Expenses Recognition
Pendapatan diakui bila besar kemungkinan manfaat ekonomi akan diperoleh oleh Kelompok Usaha dan totalnya dapat diukur secara handal. Pendapatan diukur pada nilai wajar imbalan yang diterima, tidak termasuk diskon, rabat dan pajak penjualan (PPN).
Revenue is recognized to the extent that it is probable that the economic benefits will flow to the Group and the revenue can be reliably measured. Revenue is measured at the fair value of the consideration received, excluding discounts, rebates and sales taxes (VAT).
Kelompok Usaha menelaah pengaturan pendapatannya melalui kriteria tertentu untuk menentukan apakah bertindak sebagai prinsipal atau agen. Kelompok Usaha berkesimpulan Kelompok Usaha sebagai prinsipal dalam semua pengaturan pendapatan.
The Group assesses its revenue arrangements against specific criteria in order to determine if they are acting as principal or agent. The Group has concluded that the Group is acting as a principal in all of its revenue arrangements.
Penjualan Barang
Sale of Goods
Pendapatan dari penjualan yang timbul dari pengiriman fisik produk-produk berbahan dasar minyak sawit, karet, berikut produk-produk perkebunan lainnya diakui bila risiko dan manfaat yang signifikan telah dipindahkan kepada pembeli bersamaan waktunya pengiriman dan penerimaannya. Pendapatan dari ekspor diakui pada saat penyerahan barang di atas kapal di pelabuhan pengiriman. Pendapatan dari penjualan domestik diakui pada saat penyerahan barang kepada pelanggan.
Revenue from sales arising from physical delivery of palm based products, rubber, as well as other agricultural products is recognized when the significant risks and rewards of ownership of the goods have passed to the buyer, which generally coincide with their delivery and acceptance. Revenues from export sales are recognized when the goods are shipped. Revenues from domestic sales are recognized when the goods are delivered to the customers.
Pendapatan Bunga
Interest Income
Untuk semua instrumen keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi, pendapatan atau biaya bunga dicatat dengan menggunakan metode suku bunga efektif, yaitu suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi pembayaran atau penerimaan kas di masa mendatang selama perkiraan umur dari instrumen keuangan, atau jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat, untuk nilai tercatat neto dari aset keuangan atau liabilitas keuangan.
For all financial instruments measured at amortized cost, interest income or expense is recorded using the effective interest method, which uses the rate that exactly discounts the estimated future cash payments or receipts through the expected life of the financial instrument or a shorter period, where appropriate, to the net carrying amount of the financial asset or liability.
47
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) Pengakuan Beban Beban diakui pada saat menggunakan dasar akrual.
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Expense Recognition
terjadinya
dengan
y. Transaksi dan Saldo Mata Uang Asing
Expenses are recognized as incurred on an accrual basis. y. Foreign Currency Transactions and Balances
Transaksi dalam mata uang asing dijabarkan ke dalam mata uang fungsional dengan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada akhir periode pelaporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing disesuaikan ke dalam mata uang fungsional menggunakan kurs tengah yang ditetapkan oleh Bank Indonesia pada tanggal terakhir transaksi perbankan pada periode tersebut. Laba dan rugi yang timbul dari penyesuaian kurs maupun penyelesaian aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing tersebut dikreditkan atau dibebankan dalam laba rugi.
Transactions in foreign currencies are translated into functional currency at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At the end of reporting period, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are adjusted to functional currency to reflect the middle exchange rate published by Bank Indonesia at the last banking transaction date of the period. The gains or losses resulting from such adjustment or settlement of each monetary asset and liability denominated in foreign currencies are credited or charged to profit or loss.
Pembukuan Entitas Anak tertentu diselenggarakan dalam mata uang selain Rupiah. Untuk tujuan penyajian laporan keuangan konsolidasian, aset dan liabilitas Entitas Anak pada tanggal laporan posisi keuangan dijabarkan ke dalam Rupiah dengan menggunakan kurs yang berlaku pada tanggal tersebut, sedangkan pendapatan dan beban dijabarkan dengan menggunakan kurs rata-rata periode yang bersangkutan. Selisih kurs yang terjadi disajikan sebagai bagian dari ekuitas pada akun “Selisih Kurs Karena Penjabaran Laporan Keuangan”.
The book of accounts of certain Subsidiaries is maintained in currency other than Rupiah. For presentation purposes of the consolidated financial statements, assets and liabilities of the Subsidiaries at statement of financial position date are translated into Rupiah using the exchange rates at statement of financial position date, while the consolidated statement of comprehensive income are translated at the average rates of exchange for the period. Resulting translation adjustments are shown as part of equity as “Exchange Differences Due to Financial Statements Translation”.
Kurs penuh yang digunakan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
The closing exchange rates used as of December 31, 2015 and 2014 are as follows:
2015 1 Poundsterling Inggris (GBP)/Rupiah 1 Euro/Rupiah 1 Dolar Amerika Serikat (USD)/Rupiah 1 Dolar Singapura (SGD)/Rupiah
20.451 15.070 13.795 9.751
z. Pajak Penghasilan Pada 2015, Kelompok Usaha menerapkan PSAK No. 46 (Revisi 2014), “Pajak Penghasilan”. PSAK ini menyediakan diskusi tambahan atas aset pajak tangguhan atau liabilitas pajak tangguhan yang berasal dari aset non-depresiasi diukur menggunakan model nilai wajar. PSAK ini juga menghilangkan kriteria pajak final.
2014 19.370 15.133 12.440 9.422
British Pound Sterling (GBP)1/Rupiah Euro 1/Rupiah United States Dollar (USD)1/Rupiah Singapore Dollar (SGD)1/Rupiah
z. Income Taxes In 2015, the Group has applied PSAK No. 46 (Revised 2014), “Income Taxes”. This PSAK provides additional discussion on deferred tax asset or deferred tax liability arising from a nondepreciable asset measuered using the fair value model. This PSAK also removed the criteria of final tax. 48
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued)
Beban pajak kini ditetapkan berdasarkan taksiran laba kena pajak tahun berjalan.
Current tax expense is provided based on the estimated taxable income for the year.
Aset pajak kini dan liabilitas pajak kini dilakukan saling hapus ketika entitas memiliki hak yang dapat dipaksakan secara hukum untuk melakukan saling hapus jumlah yang diakui; dan bermaksud untuk menyelesaikan dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan.
Current tax assets and current tax liabilities are offset when the entity has a legally enforceable right to set off the recognized amounts; and intends either to settle on a net basis, or to realize the asset and settle the liability simultaneously.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diakui atas perbedaan temporer antara aset dan liabilitas untuk tujuan komersial dan untuk tujuan perpajakan pada setiap tanggal pelaporan. Aset pajak tangguhan diakui untuk seluruh perbedaan temporer yang boleh dikurangkan, sepanjang besar kemungkinan perbedaan temporer yang boleh dikurangkan tersebut dapat dimanfaatkan untuk mengurangi laba fiskal pada masa yang akan datang. Liabilitas pajak tangguhan diakui atas semua perbedaan temporer kena pajak. Manfaat pajak di masa mendatang, seperti akumulasi rugi fiskal, diakui sebesar kemungkinan manfaatnya dapat direalisasikan.
Deferred tax assets and liabilities are recognized for temporary differences between the financial and the tax bases of assets and liabilities at each reporting date. Deferred tax assets are recognized for all deductible temporary differences to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the deductible temporary difference can be utilized. Deferred tax liabilities are recognized for all taxable temporary differences. Future tax benefits, such as the carry-forward of unused tax losses, are also recognized to the extent that realization of such benefits is probable.
Aset dan liabilitas pajak tangguhan diukur pada tarif pajak yang diharapkan akan digunakan pada tahun ketika aset direalisasi atau ketika liabilitas dilunasi berdasarkan tarif pajak (dan peraturan perpajakan) yang berlaku atau secara substansial telah diberlakukan pada tanggal periode berakhir.
Deferred tax assets and liabilities are measured at the tax rates that are expected to apply to the year when the asset is realized or the liability is settled, based on tax rates (and tax laws) that have been enacted or substantially enacted at the end of the reporting period.
Aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan dilakukan saling hapus ketika entitas memiliki hak secara hukum untuk saling hapus aset pajak kini terhadap liabilitas pajak kini, dan aset pajak tangguhan dan liabilitas pajak tangguhan terkait dengan pajak penghasilan yang dikenakan oleh otoritas perpajakan atas entitas kena pajak, yang sama atau entitas kena pajak berbeda yang bermaksud untuk memulihkan aset dan liabilitas pajak kini dengan dasar neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara bersamaan, pada setiap tahun masa depan yang mana jumlah signifikan atas aset atau liabilitas pajak tangguhan diharapkan diselesaikan atau dipulihkan.
Deferred tax assets and deferred tax liabilities are offset when the entity has a legally enforceable right to set off current tax assets against current tax liabilities; and the deferred tax assets and the deferred tax liabilities relate to income taxes levied by the same taxation authority on either the same taxable entity, or different taxable entities that intend either to settle current tax liabilities and assets on a net basis, or to realize the assets and settle the liabilities simultaneously, in each future period in which significant amounts of deferred tax liabilities or assets are expected to be settled or recovered.
49
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) Perubahan terhadap liabilitas perpajakan diakui pada saat Surat Ketetapan Pajak (“SKP”) diterima dan/atau, jika Kelompok Usaha mengajukan keberatan dan/atau banding, pada saat keputusan atas keberatan dan/atau banding tersebut telah ditetapkan. aa. Laba Per Saham
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) Amendments to tax obligations are recorded when an assessment letter is received and/or, if objected to and/or appealed against by the Group, when the result of the objection and/or appeal is determined.
aa. Earnings Per Share
Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba atau rugi yang diatribusikan ke pemegang ekuitas Perusahaan dengan total rata-rata tertimbang saham yang beredar pada periode yang bersangkutan.
Basic earnings per share is calculated by dividing the profit or loss attributable to equity holders of the Company by the weighted average number of shares outstanding during the period.
Laba per saham dilusian dihitung dengan membagi laba atau rugi yang diatribusikan ke pemegang ekuitas Perusahaan dengan total rata-rata tertimbang saham yang beredar setelah disesuaikan dengan efek berpotensi saham biasa yang sifatnya dilutif pada periode yang bersangkutan.
Diluted earnings per share is calculated by dividing the profit or loss attributable to equity holders of the Company by the weighted average number of shares outstanding, adjusted for the effects of all dilutive potential ordinary shares during the period.
ab. Informasi Segmen
ab. Segment Information
Entitas mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis dan menggunakan “pendekatan manajemen” dalam menyajikan informasi segmen menggunakan dasar yang sama seperti halnya pelaporan internal. Segmen operasi dilaporkan dengan cara yang konsisten dengan pelaporan internal yang disampaikan kepada pengambil keputusan operasional. Dalam hal ini pengambil keputusan operasional yang mengambil keputusan strategis adalah Direksi.
Entities disclose information that enable users of the financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities and use “management approach” under which segment information is presented on the same basis as that used for internal reporting purposes. Operating segment is reported in a manner consistent with the internal reporting provided to the chief operating decision-maker. The chief operating decision-maker has been identified as the board of directors who makes strategic decisions.
Kelompok Usaha menyajikan informasi segmen menurut produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
The Group presented segment information according to products and services (business segment), also in certain economic environment (geographical segment), which are subject to risks and rewards that are different from those of other segments.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut. Segmen ditentukan sebelum saldo dan transaksi antar Kelompok Usaha dieliminasi sebagai bagian dari proses konsolidasi.
Segment revenue, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment. The Group’s segment information is determined before intragroup balances and transactions are eliminated.
50
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) ac. Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) ac. Non-Current Assets Held For Sale and Discontinued Operations
Aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) diklasifikasikan sebagai aset dimiliki untuk dijual ketika nilai tercatatnya akan dipulihkan terutama melalui transaksi penjualan daripada melalui pemakaian berlanjut dan penjualannya sangat mungkin terjadi. Aset ini dicatat pada nilai yang lebih rendah antara jumlah tercatat dan nilai wajar setelah dikurangi biaya untuk untuk menjual, kecuali untuk aset-aset seperti aset pajak tangguhan, aset yang terkait dengan imbalan kerja, aset keuangan dan properti investasi yang dicatat pada nilai wajar, yang secara khusus dikecualikan dari persyaratan ini.
Non-current assets (or disposal group) are classified as assets held for sale when their carrying amount is to be recovered principally through a sale transaction rather than through continuing use and a sale is considered highly probable. They are stated at the lower of carrying amount and fair value less cost to sell, except for assets such as deferred tax assets, assets arising from employee benefits, financial assets and investment properties that are carried at fair value, which are specifically exempt from this requirement.
Kerugian penurunan nilai awal atau selanjutnya diakui atas penurunan nilai aset (atau kelompok lepasan) ke nilai wajar dikurangi dengan biaya untuk menjual aset. Keuntungan diakui atas peningkatan nilai wajar biaya untuk menjual aset (atau kelompok lepasan), tetapi tidak boleh melebihi akumulasi rugi penurunan nilai yang telah diakui sebelumnya. Keuntungan atau kerugian yang sebelumnya tidak diakui pada tanggal penjualan aset tidak lancar (atau kelompok lepasan) diakui pada tanggal penghentian pengakuan.
An impairment loss is recognized for any initial or subsequent write-down of the assets (or disposal group) to fair value less cost to sell. A gain is recognized for any subsequent increases in fair value less cost to sell for any asset (or disposal group), but not in excess of any cumulative impairment loss previously recognized. A gain or loss not previously recognized at the date of the sale of the non-current asset (or disposal group) is recognized at the date of derecognition.
Aset tidak lancar (termasuk yang merupakan bagian dari lepasan) tidak boleh disusutkan atau diamortisasi selama diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual. Bunga dan beban lainnya yang dapat diatribusikan pada liabilitas dari kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual tetap diakui.
Non-current assets (including those that are part of a disposal group) are not depreciated or amortized while they are classified as held for sale. Interest and other expenses attributable to the liabilities of a disposal group classified as held for sale continue to be recognized.
Aset tidak lancar yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual dan aset dalam kelompok lepasan yang dimiliki untuk dijual disajikan secara terpisah dari aset lainnya dalam laporan posisi keuangan. Liabilitas dalam kelompok lepasan yang diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual disajikan secara terpisah dari liabilitas lainnya dalam laporan posisi keuangan.
Non-current assets classified as held for sale and the assets of a disposal group classified as held for sale are presented separately from the other assets in the consolidated statement of financial position. The liabilities of a disposal group classified as held for sale are presented separately from the other liabilities in the consolidated statement of financial position.
51
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 2.
IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PENTING (Lanjutan) Operasi yang dihentikan adalah komponen entitas yang telah dilepaskan atau diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual dan mewakili lini usaha atau area geografis operasi utama yang terpisah, merupakan bagian dari suatu rencana tunggal terkoordinasi untuk melepaskan lini usaha atau area operasi, atau merupakan suatu entitas anak yang diperoleh secara khusus dengan tujuan dijual kembali. Hasil dari operasi yang dihentikan disajikan secara terpisah dalam laporan laba rugi komprehensif.
3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING Penyusunan laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi total yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya. a. Pertimbangan
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 2. SUMMARY OF SIGNIFICANT ACCOUNTING POLICIES (Continued) A discontinued operation is a component of the entity that has been disposed of or is classified as held for sale and that represents a separate major line of business or geographical area of operations, is part of a single coordinated plan to dispose of such a line of business or operations, or is a subsidiary acquired exclusively with a view to resale. The results of discontinued operations are presented separately in the consolidated statement of comprehensive income.
3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGMENTS The preparation of the Group’s consolidated financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the assets and liabilities affected in future periods. a. Judgments
Pertimbangan berikut ini dibuat oleh manajemen dalam rangka penerapan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha yang memiliki pengaruh paling signifikan atas total yang diakui dalam laporan keuangan konsolidasian:
The following judgments are made by management in the process of applying the Group’s accounting policies that have the most significant effects on the amounts recognized in the consolidated financial statements:
Usaha yang berkelanjutan
Going concern
Manajemen Kelompok Usaha telah melakukan penilaian atas kemampuan Kelompok Usaha untuk melanjutkan kelangsungan usahanya dan berkeyakinan bahwa Perusahaan memiliki sumber daya untuk melanjutkan usahanya di masa mendatang. Selain itu, manajemen tidak mengetahui adanya ketidakpastian material yang dapat menimbulkan keraguan yang signifikan terhadap kemampuan Kelompok Usaha untuk melanjutkan usahanya. Oleh karena itu, laporan keuangan konsolidasian telah disusun atas dasar usaha yang berkelanjutan.
The Group’s management has assessed the Group’s ability to continue as a going concern and believes that the Group has the resources to continue its business in the future. In addition, Management is not aware of any material uncertainty that may cast significant doubt to the Group’s ability to continue as a going concern. Therefore, the consolidated financial statements have been prepared on a going concern basis.
52
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGMENTS (Continued)
Menentukan mata uang fungsional
Determining functional currency
Faktor-faktor yang dipertimbangkan dalam menentukan mata uang fungsional Perusahaan dan masing-masing Entitas Anak termasuk, antara lain, mata uang:
The factors considered in determining the functional currency of the Company and each of its Subsidiary include, among others, the currency:
-
-
-
-
-
yang paling mempengaruhi harga jual barang dan jasa; dari negara yang kekuatan persaingan dan peraturannya sebagian besar menentukan harga jual barang dan jasa entitas; yang paling mempengaruhi biaya tenaga kerja, bahan baku, dan biaya lain dari pengadaan barang atau jasa; yang mana dana dari aktivitas pendanaan dihasilkan; dan yang mana penerimaan dari aktivitas operasi pada umumnya ditahan.
-
-
-
that mainly influences sales prices for goods and services; of the country whose competitive forces and regulations mainly determine the sales prices of its goods and services; that mainly influences labour, materials and other costs of providing goods or services; in which funds from financing activities are generated; and in which receipts from operating activities are usually retained.
Menentukan klasifikasi aset dan liabilitas keuangan
Determining classification of financial assets and financial liabilities
Kelompok Usaha menetapkan klasifikasi atas aset dan liabilitas tertentu sebagai aset keuangan dan liabilitas keuangan dengan mempertimbangkan bila definisi yang ditetapkan PSAK No. 55 (Revisi 2014) dipenuhi. Dengan demikian, aset keuangan dan liabilitas keuangan diakui sesuai dengan kebijakan akuntansi Kelompok Usaha seperti diungkapkan pada Catatan 2e.
The Group determines the classifications of certain assets and liabilities as financial assets and financial liabilities by judging if they meet the definition set forth in PSAK No. 55 (Revised 2014). Accordingly, the financial assets and financial liabilities are accounted for in accordance with the Group’s accounting policies as disclosed in Note 2e.
Alokasi harga beli dalam suatu kombinasi bisnis
Purchase price allocation in a business combination
Akuntansi akuisisi mensyaratkan penggunaan estimasi dan pertimbangan akuntansi untuk mengalokasikan harga perolehan terhadap nilai pasar wajar dari aset dan liabilitas yang teridentifikasi pada tanggal diakuisisi. Setiap kelebihan dari harga perolehan atas nilai pasar wajar yang diestimasikan dari aset neto yang diakuisisi diakui sebagai goodwill dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Dengan demikian, pertimbangan yang dibuat dalam mengestimasi nilai pasar wajar yang diatribusikan ke aset dan liabilitas entitas yang diakuisisi dapat mempengaruhi kinerja keuangan Kelompok Usaha secara material (Catatan 2c).
Accounting for acquisition requires extensive use of accounting estimates and judgments to allocate the purchase price to the fair market values of the acquiree’s identifiable assets and liabilities at the acquisition date. Any excess in the purchase price over the estimated fair market values of the net assets acquired is recorded as goodwill in the consolidated financial statements. Thus, the numerous judgments made in estimating the fair market value to be assigned to the acquiree’s assets and liabilities can materially affect the Group’s financial performance (Note 2c).
53
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGMENTS (Continued)
Penyisihan atas penurunan nilai piutang
Allowance for impairment losses on receivables
Kelompok Usaha mengevaluasi piutang tertentu jika terdapat informasi bahwa pelanggan yang bersangkutan tidak dapat memenuhi kewajiban keuangannya. Dalam hal tersebut, Kelompok Usaha mempertimbangkan, berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas pada, jangka waktu hubungan dengan pelanggan dan status kredit dari pelanggan berdasarkan catatan kredit dari pihak ketiga dan faktor pasar yang telah diketahui, untuk mencatat provisi spesifik atas jumlah piutang pelanggan guna mengurangi jumlah piutang yang diharapkan dapat diterima oleh Kelompok Usaha. Provisi spesifik ini dievaluasi kembali dan disesuaikan jika tambahan informasi yang diterima mempengaruhi jumlah penyisihan untuk penurunan nilai piutang usaha. Penjelasan lebih jauh diungkapkan dalam Catatan 5 dan 6.
The Group evaluates specific receivables where it has information that certain customers are unable to meet their financial obligations. In these cases, the Group uses judgment, based on the best available facts and circumstances, including but not limited to, the length of its relationship with the customer and the customer’s current credit status based on third party credit reports and known market factors, to record specific provisions for customers against amounts due to reduce its receivable amounts that the Group expects to collect. These specific provisions are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amounts of allowance for impairment of receivables. Further details are disclosed in Notes 5 and 6.
b. Estimasi dan Asumsi
b. Estimates and Assumptions
Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode berikutnya diungkapkan di bawah ini. Kelompok Usaha mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Kelompok Usaha. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.
Menentukan metode penyusutan dan estimasi umur manfaat aset tetap dan tanaman menghasilkan
Determining depreciation method and estimated useful life of fixed assets and mature plantations
Biaya perolehan aset tetap dan tanaman menghasilkan disusutkan dengan menggunakan metode garis lurus berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomisnya. Manajemen mengestimasi masa manfaat ekonomi aset tetap dan tanaman menghasilkan, masing-masing, antara 5 tahun sampai dengan 30 tahun dan 20 sampai dengan 30 tahun. Ini adalah umur yang secara umum diharapkan dalam industri dimana Kelompok Usaha menjalankan bisnisnya. Perubahan tingkat pemakaian dan perkembangan teknologi dapat mempengaruhi masa manfaat ekonomis dan nilai sisa aset, dan karenanya biaya penyusutan masa depan mungkin direvisi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 11 dan 12.
The costs of fixed assets and mature plantations are depreciated on a straight-line basis over their estimated useful lives. Management estimates the useful lives of these fixed assets and mature plantations to be within 5 to 30 years and 20 to 30 years, respectively. These are common life expectancies applied in the industries where the Group conducts its businesses. Changes in the expected level of usage and technological development could impact the economic useful lives and the residual values of these assets, and therefore future depreciation charges could be revised. Further details are disclosed in Notes 11 and 12.
54
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGMENTS (Continued)
Estimasi beban pensiun dan imbalan kerja
Estimation pension cost and employee benefits
Penentuan liabilitas dan biaya pensiun dan liabilitas imbalan kerja Kelompok Usaha bergantung pada pemilihan asumsi yang digunakan oleh aktuaris independen dalam menghitung jumlah-jumlah tersebut. Asumsi tersebut termasuk antara lain, tingkat diskonto, tingkat kenaikan gaji tahunan tingkat pengunduran diri karyawan tahunan, tingkat kecacatan, umur pensiun dan tingkat kematian. Sementara Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa asumsi tersebut adalah wajar dan sesuai, perbedaan signifikan pada hasil aktual atau perubahan signifikan dalam asumsi yang ditetapkan Kelompok Usaha dapat mempengaruhi secara material liabilitas imbalan kerja dan beban imbalan kerja neto. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 23 dan 42.
The determination of the Group’s obligations and costs for pension and employee benefits liabilities is dependent on its selection of certain assumptions used by the independent actuaries in calculating such amounts. Those assumptions include among others, discount rates, future annual salary increase, annual employee turn-over rate, disability rate, retirement age and mortality rate. While the Group believes that its assumptions are reasonable and appropriate, significant differences in the Group’s actual experiences or significant changes in the Group’s assumptions may materially affect its employee benefits liabilities and net employee benefit expense. Further details are disclosed in Note 23 and 42.
Menentukan pajak penghasilan
Determining income taxes
Pertimbangan signifikan dilakukan dalam menentukan provisi atas pajak penghasilan badan. Terdapat transaksi dan perhitungan tertentu yang penentuan pajak akhirnya adalah tidak pasti sepanjang kegiatan usaha normal. Kelompok Usaha mengakui liabilitas atas pajak penghasilan badan berdasarkan estimasi apakah akan terdapat tambahan pajak penghasilan badan. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 33d.
Significant judgment is involved in determining provision for corporate income tax. There are certain transactions and computation for which the ultimate tax determination is uncertain during the ordinary course of business. The Group recognizes liabilities for expected corporate income tax issues based on estimates of whether additional corporate income tax will be due. Further details are disclosed in Note 33d.
Aset pajak tangguhan
Deferred tax assets
Kelompok Usaha menelaah aset pajak tangguhan pada setiap tanggal pelaporan dan mengurangi nilai tercatat sepanjang tidak ada kemungkinan bahwa laba kena pajak memadai untuk mengkompensasi sebagian atau seluruh aset pajak tangguhan. Kelompok Usaha juga menelaah waktu yang diharapkan dan tarif pajak atas pemulihan perbedaan temporer dan menyesuaikan pengaruh atas pajak tangguhan yang sesuai. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 33e.
The Group reviews its deferred tax assets at each reporting date and reduces the carrying amount to the extent that it is no longer probable that sufficient taxable profits will be available to allow all or part of the deferred tax asset to be utilized. The Group also reviews the expected timing and tax rates upon reversal of temporary differences and adjusts the impact of deferred tax accordingly. Further details are disclosed in Note 33e.
55
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGMENTS (Continued)
Penurunan nilai aset non-keuangan
Impairment of non-financial assets
Jumlah terpulihkan aset tetap perkebunan dan goodwill didasarkan pada estimasi dan asumsi khususnya mengenai prospek pasar dan arus kas terkait dengan aset. Estimasi arus kas masa depan mencakup perkiraan mengenai pendapatan masa depan. Setiap perubahan dalam asumsi-asumsi ini mungkin memiliki dampak material terhadap pengukuran jumlah terpulihkan dan bisa mengakibatkan penyesuaian penyisihan penurunan nilai yang sudah dibukukan. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 11, 12 dan 13.
The recoverable amounts of plantations, fixed assets and goodwill are based on estimates and assumptions regarding in particular the expected market outlook and future cash flows associated with the assets. Estimated future cash flows include estimates of future revenues. Any changes in these assumptions may have a material impact on the measurement of the recoverable amount and could result in adjustments to the provision of impairment already booked. Further details are disclosed in Notes 11, 12 and 13.
Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan
Allowance for decline in market values and obsolescence of inventories
Penyisihan penurunan nilai pasar dan keusangan persediaan diestimasi berdasarkan fakta dan situasi yang tersedia, termasuk namun tidak terbatas kepada, kondisi fisik persediaan yang dimiliki, harga jual pasar, estimasi biaya penyelesaian dan estimasi biaya yang timbul untuk penjualan. Penyisihan penurunan dievaluasi kembali dan disesuaikan jika terdapat tambahan informasi yang mempengaruhi jumlah yang diestimasi. Penjelasan lebih rinci diungkapkan dalam Catatan 7.
Allowance for decline in market value and obsolescence of inventories is estimated based on available facts and circumstances, including but not limited to, the inventories own physical condition, their market selling prices, estimated costs of completion and estimated costs to be incurred for their sales. The allowance are re-evaluated and adjusted as additional information received affects the amount estimated. Further details are shown in Note 7.
Mengevaluasi provisi dan kontinjensi
Evaluating provisions and contingencies
Manajemen melakukan penilaian untuk membedakan antara provisi dan kontinjensi terutama melalui konsultasi dengan penasehat hukum Kelompok Usaha yang menangani proses hukum dan pajak tersebut. Kelompok Usaha mempersiapkan provisi yang sesuai untuk proses hukum saat ini atau kewajiban konstruktif, jika ada, sesuai dengan kebijakan provisinya. Dalam pengakuan dan pengukuran provisi, manajemen memperhitungkan risiko dan ketidakpastian.
The management exercises its judgment to distinguish between provisions and contingencies mainly through consultation with the Group’s legal counsel handling those proceedings. The Group sets up appropriate provisions for its present legal or constructive obligations, if any, in accordance with its policies on provisions. In recognizing and measuring provisions, the management takes risk and uncertainty into account.
Dalam situasi tertentu, Kelompok Usaha tidak dapat menentukan secara pasti jumlah liabilitas pajak mereka pada saat ini atau masa depan karena proses pemeriksaan, atau negosiasi dengan otoritas perpajakan. Ketidakpastian timbul terkait dengan interpretasi dari peraturan perpajakan yang kompleks serta jumlah dan waktu dari penghasilan kena pajak di masa depan. Dalam menentukan jumlah yang harus diakui terkait dengan liabilitas pajak yang tidak pasti,
In certain circumstances, the Group may not be able to determine the exact amount of its current or future tax liabilities due to ongoing investigations by, or negotiations with, the taxation authority. Uncertainties exist with respect to the interpretation of complex tax regulations and the amount and timing of future taxable income. In determining the amount to be recognized in respect of an uncertain tax liability,
56
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 3.
ESTIMASI DAN PERTIMBANGAN AKUNTANSI YANG PENTING (Lanjutan) Kelompok Usaha menerapkan pertimbangan yang sama yang akan mereka gunakan dalam menentukan jumlah cadangan yang harus diakui sesuai dengan PSAK 57, “Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi”. Kelompok Usaha membuat analisa untuk semua posisi pajak terkait dengan pajak penghasilan untuk menentukan jika liabilitas pajak untuk manfaat pajak yang belum diakui harus diakui.
4.
KAS DAN SETARA KAS
Kas di bank Dolar Amerika Serikat PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Maybank Indonesia Tbk (dahulu PT Bank Internasional Indonesia Tbk) PT Bank DBS Indonesia PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Standard Chartered Bank PT Bank Bukopin Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Capital Indonesia Tbk ING Bank N.V. PT Bank Danamon Tbk Euro ING Bank N.V. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat
3. CRITICAL ACCOUNTING ESTIMATES AND JUDGMENTS (Continued) The Group applies similar considerations as it would use in determining the amount of a provision to be recognized in accordance with PSAK 57, “Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets.” The Group makes an analysis of all tax positions related to income taxes to determine if a tax liability for unrecognized tax benefit should be recognized.
4. CASH AND CASH EQUIVALENTS 2015
Kas Rupiah
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
1.408.345
2014 514.872
Cash on hand Rupiah
5.445.373 576.881
243.207 4.003.343
482.150 259.873 36.896
3.627.801 294.649 42.047
33.085 18.883 13.869 12.629 6.730 5.434 -
19.861 12.795 2.781 6.258 12.130
Cash in banks United States Dollar PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Maybank Indonesia Tbk (formerly PT Bank Internasional Indonesia Tbk) PT Bank DBS Indonesia PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Standard Chartered Bank PT Bank Bukopin Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Capital Indonesia Tbk ING Bank N.V. PT Bank Danamon Tbk
1.199.257 -
62.535 7.307
Euro ING Bank N.V. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
20.244.771 7.683.502
27.202.915 6.861.145
1.001.623 824.659 492.461
933.666 102.061 264.910
321.736
1.216.702
Rupiah PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Permata Tbk PT Bank ICBC Indonesia PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat
57
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
4.
4. CASH AND CASH EQUIVALENTS (Continued)
KAS DAN SETARA KAS (Lanjutan) 2015 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Maybank Indonesia Tbk (dahulu PT Bank Internasional Indonesia Tbk) PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu PT Bank DBS Indonesia PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank Mestika Dharma PT Bank Central Asia Tbk Total kas di bank Setara kas Deposito berjangka Dolar Amerika Serikat Credit Suisse AG, Cabang Singapura Total
5.
2014 PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk PT Bank Maybank Indonesia Tbk (formerly PT Bank Internasional Indonesia Tbk) PT Bank Pembangunan Daerah Bengkulu PT Bank DBS Indonesia PT Bank Sinarmas Tbk PT Bank Bukopin Tbk PT Bank Muamalat Indonesia Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk PT Bank Mestika Dharma PT Bank Central Asia Tbk
217.119
175.643
208.736
3.964.602
201.080 103.982 45.568 27.409 20.291 14.501 4.023 -
17.605 995.586 47.852 467 21.291 80.795 268.946 166.223
39.502.521
50.655.123
Total cash in banks
3.056.605
4.425.952
Cash equivalents Time deposits United States Dollar Credit Suisse AG, Singapore Branch
43.967.471
55.595.947
Total
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Kelompok Usaha tidak memiliki kas dan setara kas yang ditempatkan dengan pihak berelasi.
As of December 31, 2015 and 2014, the Group has no cash and cash equivalents placed with related parties.
Deposito berjangka merupakan penempatan deposito berjangka dengan kisaran suku bunga antara 0,03% 0,07% per tahun pada tahun 2015 dan 2014.
Time deposits represent placement which bears interest rate of 0.03% - 0.07% per annum in 2015 and 2014.
PIUTANG USAHA
5. TRADE RECEIVABLES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2015
Dolar Amerika Serikat Welcome Trading Co, Pte., Ltd. Spectrum International Pte., Ltd. Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10 miliar)
2014
16.355.902 13.115.320
14.956.328 11.827.081
56.608.550
55.575.509
United States Dollar Welcome Trading Co. Pte., Ltd. Spectrum International Pte., Ltd. Others (each below Rp10 billion)
58
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
5.
5. TRADE RECEIVABLES (Continued)
PIUTANG USAHA (Lanjutan) 2015
2014
Sub-total Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai
86.079.772
82.358.918
(26.532.568)
(25.194.506)
Dolar Amerika Serikat - Neto
59.547.204
57.164.412
356.092.699 26.332.260 17.299.195 13.808.959
314.565.679 26.332.260 17.299.195 13.808.959
38.974.662
53.462.069
452.507.775
425.468.162
(362.402.090)
(358.473.805)
90.105.685
66.994.357
Rupiah - Net
149.652.889
124.158.769
Trade Receivables Third Parties - Net
Rupiah PT Intan Surya Pratama PT Kana Jaya Mandiri PT Garuda Mas Perkasa PT Sri Sumatera Sejahtera Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10 miliar) Sub-total Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai Rupiah - Neto Piutang Usaha Pihak Ketiga - Neto
Analisis umur piutang usaha dari pihak ketiga adalah sebagai berikut: 2015
Sub-total Less allowance for impairment losses United States Dollar - Net Rupiah PT Intan Surya Pratama PT Kana Jaya Mandiri PT Garuda Mas Perkasa PT Sri Sumatera Sejahtera Others (each below Rp10 billion) Sub-total Less allowance for impairment losses
The aging analysis of trade receivables from third parties is as follows: 2014
Sampai dengan 30 hari 31 hari sampai 60 hari 61 hari sampai 90 hari Lebih dari 90 hari
22.814.075 7.726.580 508.046.892
46.628.043 2.615.412 9.663.246 448.920.379
Up to 30 days 31 days to 60 days 61 days to 90 days More than 90 days
Total Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai
538.587.547
507.827.080
(388.934.658)
(383.668.311)
Total Less allowance for impairment losses
149.652.889
124.158.769
Neto
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai piutang yang seluruhnya berdasarkan penilaian secara individual adalah sebagai berikut: 2015
Net
The movement in allowance for impairment losses on trade receivables which was based on individual assessment is as follows: 2014
Saldo awal Penambahan penyisihan kerugian penurunan pada tahun berjalan
383.668.311
378.012.195
5.266.347
5.656.116
Beginning balance Additional allowance for impairment losses during the year
Saldo Akhir
388.934.658
383.668.311
Ending Balance
59
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
5.
5. TRADE RECEIVABLES (Continued)
6.
PIUTANG USAHA (Lanjutan) Manajemen berkeyakinan bahwa cadangan kerugian penurunan nilai piutang usaha cukup untuk menutup kemungkinan kerugian tidak tertagihnya piutang usaha.
The management of the Group believes that the allowance for impairment losses on trade receivables is adequate to cover any possible losses on uncollectible trade receivables.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, seluruh piutang usaha Perusahaan dan beberapa Entitas Anak tertentu yang terdiri dari PT Huma Indah Mekar, PT Air Muring, PT Bakrie Pasaman Plantations, PT Agrowiyana, PT Agro Mitra Madani, PT Grahadura Leidongprima dan PT Monrad Intan Barakat dengan total masing-masing sebesar Rp1,26 triliun dan Rp1,29 triliun digunakan sebagai jaminan atas utang jangka panjang pinjaman dari Credit Suisse AG, Cabang Singapura dengan fasilitas sampai dengan USD250 juta (Catatan 22).
As of December 31, 2015 and 2014, all trade receivables of the Company and certain Subsidiaries consisting of PT Huma Indah Mekar, PT Air Muring, PT Bakrie Pasaman Plantations, PT Agrowiyana, PT Agro Mitra Madani, PT Grahadura Leidongprima and PT Monrad Intan Barakat totaling Rp1.26 trillion and Rp1.29 trillion, respectively, were pledged as collateral for longterm bank loan from Credit Suisse AG, Singapore Branch with facilities up to USD250 million (Note 22).
Piutang usaha PT Domas Agrointi Perkasa, PT Domas Sawitinti Perdana and PT Flora Sawita Chemindo, Entitas Anak, digunakan sebagai jaminan atas utang jangka panjang pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 22).
Trade receivables of PT Domas Agrointi Perkasa, PT Domas Sawitinti Perdana and PT Flora Sawita Chemindo, Subsidiaries were also pledged as collateral for long-term bank loan from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Note 22).
PIUTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA
6. OTHER RECEIVABLES - THIRD PARTIES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2015
2014
82.764.441 10.947.535
74.634.987 10.014.441
64.829.820
65.402.386
Sub-total Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai
158.541.796
150.051.814
(11.177.706)
(11.177.706)
Total
147.364.090
138.874.108
PT Berkat Sawit Sejati PT Intan Surya Pratama Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10 miliar)
Piutang lain-lain dari PT Berkat Sawit Sejati merupakan retensi yang ditahan oleh PT Berkat Sawit Sejati sehubungan dengan penjualan kepemilikan seluruh saham PT Grahadura Leidongprima di PT Guntung Idamannusa. Piutang ini akan dibayarkan setelah penyelesaian beberapa persyaratan administrasi yang berhubungan dengan penjualan tersebut.
PT Berkat Sawit Sejati PT Intan Surya Pratama Others (each below Rp10 billion) Sub-total Less allowance for impairment losses Total
Other receivables from PT Berkat Sawit Sejati represent a retention held by PT Berkat Sawit Sejati in relation to the sale of all ownership of PT Grahadura Leidongprima in PT Guntung Idamannusa. The receivable will be released upon completion of all administrative matters relating to the sale.
60
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 6.
PIUTANG LAIN-LAIN - PIHAK KETIGA (Lanjutan)
6. OTHER RECEIVABLES - THIRD PARTIES (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo retensi adalah sebesar USD5.999.597 (angka penuh), masing-masing setara Rp82,7 miliar dan Rp74,6 miliar.
7.
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
PERSEDIAAN
As of December 31, 2015 and 2014, the balance of the retention amounted to USD5,999,597 (full amount), equivalent to Rp82.7 billion and Rp74.6 billion, respectively.
7. INVENTORIES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2015
2014
Bahan baku Karet Oleo Tandan buah segar
7.988.240 652.682 604.630
4.904.289 652.682 1.515.898
Raw materials Rubber Oleo Fresh fruit bunches
Sub-total
9.245.552
7.072.869
Sub-total
Barang dalam proses Karet Oleo
7.046.550 3.598.787
6.834.213 5.005.494
Work-in-process Rubber Oleo
Sub-total
10.645.337
11.839.707
Sub-total
Barang jadi Karet Minyak kelapa sawit Oleo Inti kelapa sawit
18.802.821 11.048.969 5.430.269 1.417.745
24.857.468 9.192.897 5.473.549 3.326.514
Finished goods Rubber Crude palm oil Oleo Palm kernel
Sub-total
36.699.804
42.850.428
Sub-total
Bibit tanaman Kelapa sawit Karet
38.363.389 7.126.662
13.439.842 11.310.601
Seedlings Palm oil Rubber
Sub-total
45.490.051
24.750.443
Sub-total
Bahan pembantu Pupuk dan bahan kimia Suku cadang dan perlengkapan
25.007.327 21.524.091
24.920.545 24.612.342
Materials and supplies Fertilizer and chemicals Spare parts and supplies
Sub-total
46.531.418
49.532.887
Sub-total
148.612.162
136.046.334
Total Less: Allowance for inventory obsolescence
Total Dikurangi: Penyisihan persediaan usang Neto
(1.729.249) 146.882.913
Pada tahun 2014, Perusahaan telah menghapus-bukukan suku cadang sebesar Rp122,73 juta.
(1.599.202) 134.447.132
Net
In 2014, the Company wrote off spare parts amounting to Rp122.73 million. 61
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
7.
7. INVENTORIES (Continued)
PERSEDIAAN (Lanjutan) Mutasi penyisihan persediaan usang sebagai berikut:
The movement in allowance for inventory obsolescence is as follows:
2015
2014
Saldo awal Penyisihan tahun berjalan Penghapusan
1.599.202 130.047 -
1.721.936 (122.734)
Saldo akhir
1.729.249
1.599.202
Beginning balance Provision during the year Write-off Ending balance
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap harga pasar dan kondisi fisik dari persediaan pada tanggal pelaporan, manajemen berkeyakinan bahwa penyisihan tersebut di atas cukup untuk menutup kemungkinan kerugian dari keusangan dan penurunan nilai pasar persediaan.
Based on the review of market prices and physical condition of the inventories at the reporting dates, management believes that the above allowance is adequate to cover any possible losses from obsolescence and decline in market values of inventories.
Persediaan telah diasuransikan terhadap risiko kebakaran dan risiko lainnya berdasarkan suatu paket polis sebesar masing-masing sebesar Rp96,26 miliar pada tanggal 31 Desember 2015 dan Rp10,15 miliar dan USD2,89 juta (setara dengan Rp34,92 miliar) pada tanggal 31 Desember 2014, dimana menurut pendapat manajemen Kelompok Usaha, berkeyakinan bahwa nilai pertanggungan tersebut cukup untuk menutup kemungkinan kerugian atas risiko tersebut.
Inventories are insured against losses from fire and other risks under blanket policies amounting to Rp96.26 billion as of December 31, 2015 and Rp10.15 billion and USD2.89 million (equivalent to Rp34.92 billion) as of December 31, 2014, which in the opinion of the Group’s management, are adequate to cover possible losses arising from such risks.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, persediaan Entitas Anak tertentu yang terdiri dari PT Domas Agrointi Perkasa, PT Domas Sawitinti Perdana dan PT Flora Sawita Chemindo dengan total masing-masing sebesar Rp13,34 miliar dan Rp13,44 miliar digunakan sebagai jaminan atas pinjaman jangka panjang yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 22).
As of December 31, 2015 and 2014, inventories of certain Subsidiaries consisting of PT Domas Agrointi Perkasa, PT Domas Sawitinti Perdana and PT Flora Sawita Chemindo totaling Rp13.34 billion and Rp13.44 billion, respectively, were pledged as collateral for long-term loans obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Note 22).
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, persediaan Perusahaan dan Entitas Anak tertentu yang terdiri dari PT Domas Agrointi Prima, PT Agrowiyana, PT Air Muring, PT Grahadura Leidongprima, PT Huma Indah Mekar, PT Agro Mitra Madani, PT Monrad Intan Barakat dan PT Bakrie Pasaman Plantations dengan total masing-masing sebesar Rp82,61 miliar dan Rp99,71 miliar digunakan sebagai jaminan atas pinjaman jangka panjang yang diperoleh dari Credit Suisse, Cabang Singapura (Catatan 22).
As of December 31, 2015 and 2014, inventories of the Company and certain Subsidiaries consisting of PT Domas Agrointi Prima, PT Agrowiyana, PT Air Muring, PT Grahadura Leidongprima, PT Huma Indah Mekar, PT Agro Mitra Madani, PT Monrad Intan Barakat and PT Bakrie Pasaman Plantations totaling Rp82.61 billion and Rp99.71 billion, respectively, were pledged as collateral for long-term loans obtained from Credit Suisse, Singapore Branch (Note 22).
62
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
8.
8. OTHER CURRENT ASSETS
ASET LANCAR LAIN-LAIN Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2015
Uang muka kepada pemasok Uang muka kepada kontraktor Uang muka lain-lain Total
9.
57.725.718 13.965.717 68.570.405
45.478.229 5.508.727 49.739.023
Advances to suppliers Advances to contractors Other advances
140.261.840
100.725.979
Total
PIUTANG PLASMA
9. DUE FROM PLASMA
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2015
Kredit Koperasi Primer untuk para Anggotanya (KKPA) Perkebunan Inti Rakyat (PIR) Plasma Total
2014
2014
124.814.532
119.832.780
87.433.041
83.105.796
Primary Cooperative Credit for the Members (KKPA) Nucleus Estate Smallholders (PIR) Plasma
212.247.573
202.938.576
Total
Akun ini merupakan penggunaan sementara dana Entitas Anak kepada petani plasma yang akan dibayarkan melalui bank, sebagai penyandang dana untuk proyekproyek:
This account represents advances given by certain Subsidiaries to plasma farmers which will be reimbursed by the banks, as lenders to the following projects:
i. Piutang Plasma KKPA merupakan kelebihan penggunaan dana yang digunakan untuk pembangunan proyek kebun plasma yang dibiayai oleh PT Bank Nusa Nasional (“BNN”), Medan, sehubungan dengan dua (2) perjanjian kerjasama antara PT Agrowiyana (“AGW”), Entitas Anak, Koperasi Unit Desa Swakarsa, Koperasi Unit Desa Suka Makmur (Catatan 36e dan 36f) serta BNN dalam mengembangkan dua (2) area proyek kebun plasma. Sejak BNN berstatus sebagai Bank Take Over (“BTO”), maka pembangunan proyek kebun plasma diteruskan oleh PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (“BMI”), sebagai bank pelaksana yang baru. Bunga dibebankan pada proyek kebun plasma.
i. Due from Plasma from KKPA is the excess usage of the funds used for the development of the plasma plantation projects which was funded by PT Bank Nusa Nasional (“BNN”), Medan, in connection with two (2) agreements between PT Agrowiyana (“AGW”), a Subsidiary, Unit Cooperative Desa Swakarsa, Unit Cooperative Desa Suka Makmur (Notes 36e and 36f) and BNN for the development of two (2) areas of plasma plantation projects. Since the status of BNN is a Taken Over Bank (“BTO”), the project development and plasma plantation were continued by PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (“BMI”), as the new implementing bank. Interest is charged to plasma plantation projects.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, AGW mengembangkan seluas 7.701 hektar perkebunan plasma dari pembiayaan BMI, seluas 7.640 hektar yang telah diserahkan kepada petani plasma.
As of December 31, 2015 and 2014, AGW developed a total of 7,701 hectares of plasma plantations with BMI funding, 7,640 hectares of which were handed over to plasma farmers.
63
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
9.
9. DUE FROM PLASMA (Continued)
PIUTANG PLASMA (Lanjutan) ii. Pembangunan Proyek Kebun Plasma yang dibiayai oleh PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“Bank Danamon”) sehubungan dengan perjanjian kerjasama antara PT Bakrie Pasaman Plantations (“BPP”), Entitas Anak, Bank Danamon dan beberapa koperasi tertentu (Catatan 36c dan 36d). Namun, mulai tanggal 6 Maret 1998, proyek ini tidak lagi didanai oleh Bank Danamon tetapi oleh BPP sendiri.
ii. The development of Plasma Estate Project is funded by PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“Bank Danamon”), in connection with the cooperation agreements between PT Bakrie Pasaman Plantations (“BPP”), a Subsidiary, Bank Danamon and certain cooperatives (Notes 36c and 36d). However, starting March 6, 1998, the project has been financed by BPP instead of Bank Danamon.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, BPP mengembangkan perkebunan plasma masing-masing seluas 8.612,60 hektar dan 6.298,10 hektar, yang diserahkan kepada petani plasma seluas 3.820,30 hektar.
As of December 31, 2015 and 2014, BPP developed a total of 8,612.60 and 6,298.10 hectares of plasma plantations, respectively, which were handed over to plasma farmers totaling 3,820.30 hectares.
iii. Pembangunan Proyek Kebun Plasma dibiayai oleh PT Sumbertama Nusapertiwi (“SNP”), Entitas Anak, sehubungan dengan perjanjian kerjasama antara SNP dengan Koperasi Unit Desa Wahana Jaya (Catatan 36h). Bunga dibebankan pada proyek kebun plasma.
iii. The development of Plasma Estate Project is funded by PT Sumbertama Nusapertiwi (“SNP”), a Subsidiary, in line with cooperative agreements between SNP and Koperasi Unit Desa Wahana Jaya (Note 36h). Interest is charged to plasma plantation project.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, SNP telah mengembangkan 1.600 hektar melalui pembiayaan sendiri, dan 1.004 hektar yang telah diserahkan kepada petani plasma. Sisa lahan dalam pengembangan akan diserahterimakan kepada petani plasma pada saat perkebunan plasma sudah mencapai kondisi standar untuk pengembalian modal.
As of December 31, 2015 and 2014, SNP developed 1,600 hectares through its own funds, 1,004 hectares of which had been handed over to plasma farmers. The remaining areas under development will be handed over to plasma farmers when the plasma plantations reach the standard condition for turn over.
iv. Pembangunan Proyek Kebun Plasma dibiayai oleh PT Monrad Indah Barakat (“MIB”), Entitas Anak, sehubungan dengan perjanjian kerjasama antara MIB dengan Koperasi Tani Hubbul Watton.
iv. The development of Plasma Estate Project is also funded by PT Monrad Indah Barakat (“MIB”), a Subsidiary, in line with cooperative agreements between MIB and Koperasi Tani Hubbul Watton.
Pada tanggal 31 Desember 2015, MIB sedang mengembangkan kurang lebih 300 hektar perkebunan plasma melalui pembiayaan sendiri. Lahan plasma akan diserahterimakan kepada petani plasma pada saat perkebunan plasma sudah mencapai kondisi standar untuk pengembalian modal.
As of December 31, 2015, MIB is developing approximately 300 hectares of plasma plantations through its own funds. The areas of plasma plantations will be handed over to plasma farmers when the plasma plantations reach the standard condition for turn over.
Berdasarkan penelaahan saldo piutang plasma dari AGW, BPP, SNP dan MIB, manajemen berpendapat bahwa saldo tersebut masih dapat ditagih. Sehingga tidak mencadangkan kerugian penurunan nilai.
Based on the review of due from plasma of AGW, BPP, SNP and MIB, management believes that the accounts are collectible. Thus, no allowance for impairment loss is necessary.
64
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
10. INVESTASI PADA EFEK EKUITAS
10. INVESTMENTS IN EQUITY SECURITIES
Akun ini terdiri dari:
Indogreen International Limited PT Bakrie Sentosa Persada PT Menthobi Makmur Lestari PT United Sumatera Rubber PT Sarana Jambi Ventura PT Sarana Sumatera Barat Ventura
This account consists of: Negara tempat domisili/ Country of domicile
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Malaysia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia
18,45% 13,16% 4,69% 0,08% 2,24%
193.355.855 107.190.909 1.668.642 511.353 195.493
Indonesia
0,27%
61.285
Indogreen International Limited PT Bakrie Sentosa Persada PT Menthobi Makmur Lestari PT United Sumatera Rubber PT Sarana Jambi Ventura PT Sarana Sumatera Barat Ventura
302.983.537
Carrying value
Nilai tercatat Dikurangi penyisihan atas investasi yang tidak dapat dipulihkan
(511.353) -
Neto
Indogreen International Limited PT Bakrie Sentosa Persada PT Menthobi Makmur Lestari PT United Sumatera Rubber PT Sarana Jambi Ventura PT Sarana Sumatera Barat Ventura
2015
302.472.184
Less allowance for unrecoverable investments Net
Negara tempat domisili/ Country of domicile
Persentase kepemilikan/ Percentage of ownership
Malaysia Indonesia Indonesia Indonesia Indonesia
18,45% 13,16% 4,69% 0,08% 2,24%
193.355.855 107.190.909 1.668.642 511.353 195.493
Indonesia
0,27%
61.285
Indogreen International Limited PT Bakrie Sentosa Persada PT Menthobi Makmur Lestari PT United Sumatera Rubber PT Sarana Jambi Ventura PT Sarana Sumatera Barat Ventura
302.983.537
Carrying value
Nilai tercatat Dikurangi penyisihan atas investasi yang tidak dapat dipulihkan Neto
Investasi Kelompok Usaha di Indogreen International Limited adalah investasi melalui Bookwise Investment Limited (“Bookwise”). Bookwise telah membeli 150 saham dari Indogreen International Limited, yang terdiri dari 100 saham dari Highview Point Master Fund., Ltd., dan 50 saham dari Millennium Global High Yield Fund Limited yang sebesar USD20,39 juta (setara dengan Rp193,36 miliar).
2014
(511.353) -
302.472.184
Less allowance for unrecoverable investments Net
The Group’s investment in Indogreen International Limited is through Bookwise Investment Limited (“Bookwise”). Bookwise bought 150 shares of Indogreen International Limited, consisting of 100 shares from Highview Point Master Fund, Ltd. and 50 shares from Millennium Global High Yield Fund Limited which amounted to USD20.39 million (equivalent to Rp193.36 billion) in total.
65
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 10. INVESTASI PADA EFEK EKUITAS (Lanjutan)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 10. INVESTMENTS IN EQUITY SECURITIES (Continued)
Investasi di PT Bakrie Sentosa Persada (“BSEP”) adalah investasi melalui PT Grahadura Leidongprima (“GLP”), Entitas Anak.
Investment in PT Bakrie Sentosa Persada (“BSEP”) is through PT Grahadura Leidongprima (“GLP”), a Subsidiary.
Berdasarkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham yang diaktakan dengan akta Notaris Yurisa Martanti, SH, MH, No. 23 tanggal 26 Juni 2013, PT Guntung Idamannusa (“GIN”) mentransfer seluruh kepemilikannya sebesar 13,16% pada BSEP kepada GLP, Entitas Anak, dengan nilai transaksi sebesar Rp107,19 miliar.
Based on the Share Sales Purchase Agreement which was notarized through Notarial deed No. 23 dated June 26, 2013 by Yurisa Martanti, SH, MH, PT Guntung Idamannusa (“GIN”) transferred all of its 13.16% ownership in BSEP to GLP, a Subsidiary, with transaction value amounting to Rp107.19 billion.
Investasi Kelompok Usaha di PT Misrindo Usama Perindo (“MUP”) adalah investasi melalui PT Flora Sawita Chemindo, sebanyak 100 lembar saham atau sebesar 12,5% dari MUP perusahaan tersebut.
The Group’s investment in PT Misrindo Usama Perindo (“MUP”) through PT Flora Sawita Chemindo, consisted of 100 shares or equivalent to 12.5% of MUP’s total shares.
Tahun 2014, investasi di MUP telah dihapuskan dan dicatat dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian sebagai bagian “Lain-lain - Neto”.
In 2014, the investment in MUP was written-off and charged to consolidated statement of comprehensive income under “Miscellaneous - Net”.
Investasi di PT Menthobi Makmur Lestari (“MMAL”) adalah investasi melalui GLP, Entitas Anak.
Investment in PT Menthobi Makmur (“MMAL”) is through GLP, a Subsidiary.
Berdasarkan Perjanjian Pengikatan Jual Beli Saham yang diaktakan dengan akta Notaris Yurisa Martanti, SH, MH, No. 26 tanggal 26 Juni 2013, GIN mentransfer seluruh kepemilikannya sebesar 4,69% pada MMAL kepada GLP, Entitas Anak, dengan nilai transaksi sebesar Rp1,67 miliar.
Based on the Share Sales Purchase Agreement which was notarized through Notarial deed No. 26 dated June 26, 2013 by Yurisa Martanti, SH, MH, GIN transferred all of its 4.69% ownership in MMAL to GLP, a Subsidiary, with transaction value amounting to Rp1.67 billion.
Investasi Kelompok Usaha pada PT Sarana Jambi Ventura dan PT Sarana Sumatera Barat Ventura adalah investasi yang masing-masing melalui PT Agrowiyana dan PT Bakrie Pasaman Plantations.
The Group’s investments in PT Sarana Jambi Ventura and PT Sarana Sumatera Barat Ventura are through PT Agrowiyana and PT Bakrie Pasaman Plantations, respectively.
Manajemen Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa penyisihan atas investasi pada efek ekuitas yang tidak dapat dipulihkan adalah cukup.
The management of the Group believes that the allowance for unrecoverable investments in equity securities is adequate.
Lestari
66
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
11. TANAMAN PERKEBUNAN
11. PLANTATIONS
Akun ini terdiri dari:
This account consists of:
a. Tanaman menghasilkan
a. Mature plantations Saldo
1 Januari/ Balance as of January 1, 2015
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Saldo 31 Desember/ Balance as of December 31, 2015
Biaya perolehan Kelapa sawit Karet
1.622.400.847 572.188.175
53.740.844 38.861.879
511.282
1.676.141.691 610.538.772
Acquisition cost Palm oil Rubber
Sub-total
2.194.589.022
92.602.723
511.282
2.286.680.463
Sub-total
Akumulasi penyusutan Kelapa sawit Karet
498.393.304 165.575.128
75.637.923 23.763.928
421.306
574.031.227 188.917.750
Accumulated depreciation Palm oil Rubber
Sub-total
663.968.432
99.401.851
421.306
762.948.977
Sub-total
1.523.731.486
Net Book Value
Nilai Buku Neto
1.530.620.590
Saldo
1 Januari/ Balance as of January 1, 2014
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Saldo 31 Desember/ Balance as of December 31, 2014
Biaya perolehan Kelapa sawit Karet
1.551.472.183 553.479.327
88.172.085 23.145.107
17.243.421 4.436.259
1.622.400.847 572.188.175
Acquisition cost Palm oil Rubber
Sub-total
2.104.951.510
111.317.192
21.679.680
2.194.589.022
Sub-total
Akumulasi penyusutan Kelapa sawit Karet
436.769.956 142.583.126
73.595.839 26.187.379
11.972.491 3.195.377
498.393.304 165.575.128
Accumulated depreciation Palm oil Rubber
Sub-total
579.353.082
99.783.218
15.167.868
663.968.432
Sub-total
1.530.620.590
Net Book Value
Nilai Buku Neto
1.525.598.428
Pada 31 Desember 2015 dan 2014, tanaman menghasilkan tersebar di berbagai lokasi Kelompok Usaha, sebagai berikut (tidak diaudit):
Kisaran - Sumatera Utara Pasaman - Sumatera Barat Tungkal Ulu - Jambi Jambi dan Lahat Labuhan Batu - Sumatera Utara
As of December 31, 2015 and 2014, mature plantations were spread over various operational locations of the Group, as follows (unaudited):
2015 Dalam Hektar/ In Hectares
2014 Dalam Hektar/ In Hectares
16.959 13.571 12.119 7.867 7.363
16.572 13.164 12.119 25.036 7.363
Kisaran - North Sumatera Pasaman - West Sumatera Tungkal Ulu - Jambi Jambi and Lahat Labuhan Batu - North Sumatera
67
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
11. TANAMAN PERKEBUNAN (Lanjutan)
11. PLANTATIONS (Continued) 2015 Dalam Hektar/ In Hectares
2014 Dalam Hektar/ In Hectares
6.635 3.298 2.605 1.950 1.931 478
6.635 3.374 2.602 1.573 1.330 301
Arang-arang - Jambi Tulang Bawang Tengah - Lampung Bengkulu Ketahun - Bengkulu Indrapura - West Sumatera South Kalimantan
74.776
90.069
Total
Arang-arang - Jambi Tulang Bawang Tengah - Lampung Bengkulu Ketahun - Bengkulu Indrapura - Sumatera Barat Kalimantan Selatan Total
Pengurangan biaya perolehan tanaman menghasilkan pada tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp511,28 juta dan Rp21,68 miliar berasal dari penghapusan selama tahun berjalan.
Deduction in acquisition cost of mature plantations in 2015 and 2014, amounting to Rp511.28 million and Rp21.68 billion, respectively, pertain to write-off during the year.
Penambahan akumulasi menghasilkan terdiri dari:
Additions in accumulated depreciation of mature plantations consist of:
penyusutan
Beban penyusutan pada tahun berjalan Beban penyusutan yang berasal dari Entitas Anak yang diakuisisi Total
tanaman
2015
2014
78.126.916
85.188.891
21.274.935
14.594.327
Depreciation expenses during the year Depreciation expense arising from plantations in the acquired Subsidiaries
99.401.851
99.783.218
Total
Pengurangan akumulasi penyusutan tanaman menghasilkan pada tahun 2015 dan 2014 masingmasing sebesar Rp421,31 juta dan Rp15,17 miliar berasal dari penghapusan selama tahun berjalan.
Deductions in accumulated depreciation of mature plantations in 2015 and 2014 amounting to Rp421.31 million and Rp15.17 billion, repectively, pertain to write-off during the year.
b. Tanaman belum menghasilkan Saldo 1 Januari/ Balance as of January 1, 2015 Biaya perolehan Kelapa sawit Karet Sub-total Penyisihan kerugian penurunan nilai Neto
b. Immature plantations
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Saldo 31 Desember/ Balance as of December 31, 2015
746.764.212 385.530.299
39.611.393 34.916.077
80.673.171 38.861.879
705.702.434 381.584.497
Acquisition cost Palm oil Rubber
1.132.294.511
74.527.470
119.535.050
1.087.286.931
Sub-total
(3.221.484)
Allowance for impairment losses
(31.323.628) 1.100.970.883
-
28.102.144
1.084.065.447
Net
68
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
11. TANAMAN PERKEBUNAN (Lanjutan)
11. PLANTATIONS (Continued)
Saldo 1 Januari/ Balance as of January 1, 2014 Biaya perolehan Kelapa sawit Karet Sub-total Penyisihan kerugian penurunan nilai Neto
Penambahan/ Additions
Pengurangan/ Deductions
Saldo 31 Desember/ Balance as of December 31, 2014
790.037.247 359.930.476
72.665.204 48.744.930
115.938.239 23.145.107
746.764.212 385.530.299
Acquisition cost Palm oil Rubber
1.149.967.723
121.410.134
139.083.346
1.132.294.511
Sub-total
27.766.154
(31.323.628)
Allowance for impairment losses
(59.089.782)
-
1.090.877.941
Net
1.100.970.883
Pada tahun 2015, PT Monrad Indah Barakat (“MIB”) mengakui pemulihan atas penurunan nilai tanaman belum menghasilkan sebesar Rp1,17 miliar.
In 2015, PT Monrad Indah Barakat (“MIB”), a Subsidiary, recognized recovery of impairment losses of immature plantations amounting to Rp1.17 billion.
Pada tahun 2015 dan 2014, PT Citralaras Cipta Indonesia (CCI), Entitas Anak, menghapuskan tanaman belum menghasilkan masing-masing sebesar Rp26,93 miliar dan Rp27,77 miliar.
In 2015 and 2014, PT Citralaras Cipta Indonesia (CCI), a Subsidiary, wrote-off immature plantations amounting to Rp26.93 billion and Rp27.77 billion, respectively.
Penambahan biaya perolehan tanaman belum menghasilkan tahun 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp74,53 miliar dan Rp121,41 miliar, sehubungan dengan penambahan biaya yang terjadi selama tahun berjalan.
Additions in acquisition cost of immature plantations in 2015 and 2014 amounting to Rp74.53 billion and Rp121.41 billion, respectively, pertain to additional costs incurred during the year.
Mutasi pencadangan penyisihan kerugian penurunan nilai tanaman belum menghasilkan sebagai berikut:
Movement in allowance for impairment losses on immature plantations is as follows:
2015
2014
Saldo awal Pemulihan Penghapusan
31.323.628 (1.169.817) (26.932.327)
59.089.782 (27.766.154)
Saldo akhir
3.221.484
31.323.628
Pengurangan biaya perolehan menghasilkan terdiri dari:
tanaman
belum
2015 Reklasifikasi ke tanaman menghasilkan Penghapusan Total
Deductions in acquisition plantations consist of:
Beginning balance Recovery Write-off Ending balance
cost
of
immature
2014
92.602.723 26.932.327
111.317.192 27.766.154
Reclassifications to mature plantations Write-off
119.535.050
139.083.346
Total
69
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
11. TANAMAN PERKEBUNAN (Lanjutan)
11. PLANTATIONS (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, tanaman belum menghasilkan tersebar di berbagai lokasi Perusahaan dan Entitas Anak, sebagai berikut (tidak diaudit):
Kalimantan Selatan Kisaran - Sumatera Utara Jambi dan Lahat Pasaman - Sumatera Barat Arang-arang - Jambi Labuhan Batu - Sumatera Utara Ketahun - Bengkulu Tulang Bawang Tengah - Lampung Indrapura - Sumatera Barat Bengkulu Total
As of December 31, 2015 and 2014, immature plantations were spread over various operational locations of the Company and Subsidiaries, as follows (unaudited):
2015 Dalam Hektar/ In Hectares
2014 Dalam Hektar/ In Hectares
5.575 3.796 1.590 1.476 403 365 348 231 99 5
5.752 4.178 2.520 1.877 403 365 933 700 47
South Kalimantan Kisaran - North Sumatera Jambi and Lahat Pasaman - West Sumatera Arang-arang - Jambi Labuhan Batu - North Sumatera Ketahun - Bengkulu Tulang Bawang Tengah - Lampung Indrapura - West Sumatera Bengkulu
13.888
16.775
Total
Akun tanaman belum menghasilkan merupakan pembebanan biaya untuk pengembangan tanaman karet dan kelapa sawit yang mencakup biaya persiapan lahan, penanaman, pemupukan, pemeliharaan bibit dan beban keuangan.
Immature plantations represent expenditures for the development of rubber and palm oil plantations, which include costs for field preparation, planting, fertilizing, seed maintenance and finance costs.
Status tanah yang digunakan untuk perkebunan adalah Hak Guna Usaha (“HGU”) (Catatan 1d).
The land titles used for plantations are Land Rights (“HGU”) (Note 1d).
Perkebunan PT Sumbertama Nusapertiwi, Entitas Anak, digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank jangka pendek dan jangka panjang yang diperoleh dari PT Bank Capital Indonesia Tbk (Catatan 17 dan 22).
The plantations of PT Sumbertama Nusapertiwi, Subsidiary, were pledged as collateral for short-term bank loans and long-term loans obtained from PT Bank Capital Indonesia Tbk (Notes 17 and 22).
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, perkebunan tidak diasuransikan terhadap risiko kerugian akibat kebakaran karena belum ada perusahaan asuransi yang dapat memberikan nilai pertanggungan yang wajar.
As of December 31, 2015 and 2014, plantations are not covered by insurance against losses from fire, as there is no insurance company that is capable to provide sufficient coverage.
Berdasarkan evaluasi manajemen Kelompok Usaha, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahanperubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai tanaman menghasilkan Kelompok Usaha.
Based on the evaluation of the Group’s management, there are no events or changes in circumstances that indicate impairment in the value of the Group’s mature plantations.
70
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
12. ASET TETAP
12. FIXED ASSETS
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: Saldo 1 Januari/ Balance as of January 1, 2015
Harga perolehan Pemilikan langsung Tanah Jalan, jembatan dan saluran air Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Alat pengangkutan Peralatan dan perabotan kantor Sub-total
Penambahan/ Additions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Saldo 31 Desember/ Balance as of December 31, 2015
Pengurangan/ Deduction
47.414.749
86.906
520.286
(34.848)
47.987.093
Acquisition cost Direct ownership Land Roads, bridges and drainages Buildings and improvements Machinery and equipment Transportation equipment Office furniture and equipment
2.743.177.647
2.554.604
42.569.875
(1.343.512)
2.786.958.614
Sub-total
464.614.514 592.409.046 4.936.843.172
Construction-in-progress Roads, bridges and drainages Buildings and improvements Machinery and equipment Office furniture and equipment
571.453.534
-
-
421.851.410 412.930.786 1.203.988.523 85.538.645
123.568 20.894 2.314.732 8.504
21.662.670 4.206.564 15.999.669 180.686
(6.410) (58.429) (1.243.825)
571.453.534 443.637.648 417.151.834 1.222.244.495 84.484.010
Aset dalam penyelesaian Jalan, jembatan dan saluran air Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan dan perabotan kantor
484.705.270 595.471.640 4.955.226.448 14.621.265
4.536.441
(110.996)
(25.337)
19.021.373
Sub-total
6.050.024.623
11.840.627
(42.569.875)
(6.407.270)
6.012.888.105
Sub-total
Total harga perolehan
8.793.202.270
14.395.231
(7.750.782)
8.799.846.719
Total acquisition cost
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Jalan, jembatan dan saluran air Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Alat pengangkutan Peralatan dan perabotan kantor Total akumulasi penyusutan Akumulasi penyisihan kerugian penurunan nilai Nilai Buku Neto
Sub-total
(21.522.097) (3.984.180) (16.952.602)
-
(120.565) (6.261.368)
128.716.426 204.625.014 615.704.608 69.971.579
12.011.862 15.312.661 44.126.874 3.260.692
(23.121) 23.121 204.031 -
(6.410) (58.429) (1.203.767)
140.705.167 219.954.386 659.977.084 72.028.504
40.533.615
2.464.499
(204.031)
(34.728)
42.759.355
Accumulated depreciation Direct ownership Roads, bridges and drainages Buildings and improvements Machinery and equipment Transportation equipment Office furniture and equipment
1.059.551.242
77.176.588
-
(1.303.334)
1.135.424.496
Total accumulated depreciation
719.785.352
17.358.140
-
(30.790.391)
706.353.101
Accumulated impairment losses
6.958.069.122
Net Book Value
7.013.865.676
Saldo 1 Januari/ Balance as of January 1, 2014 Harga perolehan Pemilikan langsung Tanah Jalan, jembatan dan saluran air Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Alat pengangkutan Peralatan dan perabotan kantor
1.431.341 1.042.151 4.830.694
Penambahan/ Additions
Reklasifikasi/ Reclassifications
Pengurangan/ Deduction
Saldo 31 Desember/ Balance as of December 31, 2014
39.276.964
8.170.229
-
(32.444)
47.414.749
Acquisition cost Direct ownership Land Roads, bridges and drainages Buildings and improvements Machinery and equipment Transportation equipment Office furniture and equipment
2.712.342.328
108.322.993
28.739.632
(106.227.306)
2.743.177.647
Sub-total
589.497.510
63.000
-
(18.106.976)
571.453.534
310.335.086 473.241.316 1.206.223.708 93.767.744
90.783.462 4.504.767 4.067.543 733.992
20.732.862 2.225.509 5.781.261 -
(67.040.806) (12.083.989) (8.963.091)
421.851.410 412.930.786 1.203.988.523 85.538.645
71
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
12. ASET TETAP (Lanjutan)
12. FIXED ASSETS (Continued)
Saldo 1 Januari/ Balance as of January 1, 2014
Penambahan/ Additions
Aset dalam penyelesaian Jalan, jembatan dan saluran air Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Peralatan dan perabotan kantor
428.073.863 860.847.736 4.713.428.890 36.545.121
3.282.036
Sub-total
6.038.895.610
337.712.656
Total harga perolehan
8.751.237.938
446.035.649
Akumulasi penyusutan Pemilikan langsung Jalan, jembatan dan saluran air Bangunan dan prasarana Mesin dan peralatan Alat pengangkutan Peralatan dan perabotan kantor
Reklasifikasi/ Reclassifications
80.838.070 3.397.157 250.195.393
Pengurangan/ Deduction
(20.732.862) (2.225.509) (5.781.261) (28.739.632) -
Saldo 31 Desember/ Balance as of December 31, 2014
(3.473.801) (266.547.744) (2.616.574)
484.705.270 595.471.640 4.955.226.448
Construction-in-progress Roads, bridges and drainages Buildings and improvements Machinery and equipment Office furniture and equipment
(25.205.892)
14.621.265
(297.844.011)
6.050.024.623
Sub-total
(404.071.317)
8.793.202.270
Total acquisition cost Accumulated depreciation Direct ownership Roads, bridges and drainages Buildings and improvements Machinery and equipment Transportation equipment Office furniture and equipment
45.903.973
3.734.850
-
(9.105.208)
128.716.426 204.625.014 615.704.608 69.971.579 40.533.615
Total akumulasi penyusutan
997.660.445
166.712.645
-
(104.821.848)
1.059.551.242
Total accumulated depreciation
Akumulasi penyisihan kerugian penurunan nilai
724.371.796
25.063.162
-
(29.649.606)
719.785.352
Accumulated impairment losses
7.013.865.676
Net Book Value
Nilai Buku Neto
109.764.255 255.534.184 494.647.115 91.810.918
18.952.171 19.430.788 121.057.493 3.537.343
-
(70.339.958) (25.376.682)
7.029.205.697
Rincian dari aset dalam penyelesaian adalah sebagai berikut:
Persentase Penyelesaian/ Percentage of Completion
The details of construction-in-progress account are as follows:
2015 Akumulasi Biaya/ Accumulated Cost
Jalan, jembatan dan saluran air
60%-80%
464.614.514
Bangunan dan prasarana
75%-95%
592.409.046
Mesin dan peralatan
85%-95%
4.936.843.172
Peralatan dan perabotan kantor
90%-95%
19.021.373
Total
Estimasi penyelesaian/ Estimated Completion Date Desember 2016/ December 2016 Desember 2016/ December 2016 Desember 2016/ December 2016 Desember 2016/ December 2016
2014 Akumulasi Biaya/ Accumulated Cost
Jalan, jembatan dan saluran air
50%-75%
484.705.270
Bangunan dan prasarana
65%-95%
595.471.640
Buildings and improvements Machinery and equipment Office furniture and equipment Total
6.012.888.105
Persentase Penyelesaian/ Percentage of Completion
Roads, bridges and drainages
Estimasi penyelesaian/ Estimated Completion Date Desember 2015/ December 2015 Desember 2015/ December 2015
Roads, bridges and drainages Buildings and improvements
72
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
12. ASET TETAP (Lanjutan)
12. FIXED ASSETS (Continued) 2014 Akumulasi Biaya/ Accumulated Cost
Persentase Penyelesaian/ Percentage of Completion
Estimasi penyelesaian/ Estimated Completion Date
Mesin dan peralatan
85%-90%
4.955.226.448
Peralatan dan perabotan kantor
90%-95%
14.621.265
Total
Desember 2015/ December 2015 Desember 2015/ December 2015
Machinery and equipment Office furniture and equipment Total
6.050.024.623
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, sebagian besar aset dalam penyelesaian dimiliki oleh entitas Downstream yang terdiri dari PT Domas Agrointi Prima, PT Domas Agrointi Perkasa, PT Flora Sawita Chemindo, PT Sawitmas Agro Perkasa dan PT Domas Sawitinti Perdana.
Majority of construction-in-progress as of December 31, 2015 and 2014, relates to Downstream entities which include PT Domas Agrointi Prima, PT Domas Agrointi Perkasa, PT Flora Sawita Chemindo, PT Sawitmas Agro Perkasa and PT Domas Sawitinti Perdana.
Penambahan nilai perolehan aset tetap terdiri dari:
Additions in acquisition cost of fixed assets consist of:
2015
2014
Perolehan selama tahun berjalan Kapitalisasi beban keuangan Reklasifikasi akun lainnya
14.395.231 -
56.416.068 1.686.121 387.933.460
Acquisitions during the year Capitalization of finance costs Other reclassifications
Total
14.395.231
446.035.649
Total
Pengurangan biaya perolehan aset tetap terdiri dari: 2015
Deductions in acquisition costs of fixed assets consist of: 2014
Penghapusan Reklasifikasi akun lainnya
7.750.782 -
5.497.492 398.573.825
Disposals Other reclassifications
Total
7.750.782
404.071.317
Total
Penambahan akumulasi penyusutan aset tetap terdiri dari:
Penyusutan selama tahun berjalan Reklasifikasi akun lainnya
Additions in accumulated depreciation of fixed assets consist of:
2015
2014
77.176.588 -
79.489.826 87.222.819
77.176.588
166.712.645
Depreciation during the year Other reclassifications
73
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
12. ASET TETAP (Lanjutan)
12. FIXED ASSETS (Continued)
Pengurangan akumulasi penyusutan aset tetap terdiri dari:
Deductions in accumulated depreciation of fixed assets consist of:
2015
2014
Penghapusan Reklasifikasi akun lainnya
1.303.334 -
5.157.093 99.664.755
Disposals Other reclassifications
Total
1.303.334
104.821.848
Total
Jumlah tanah seluas sekitar 154.464 hektar berupa Hak Guna Usaha (“HGU”) yang akan berakhir pada berbagai tanggal sampai dengan 2039. Manajemen Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa HGU tersebut dapat diperpanjang pada saat berakhirnya hak tersebut.
Land has a total area of approximately 154,464 hectares which represent Land Rights (“HGU”) that will expire on various dates up to 2039. The Group’s management believes that the term of HGU can be renewed upon expiration.
Pembebanan penyusutan adalah sebagai berikut:
The depreciation expense is charged as follows: 2015
2014
Beban pokok penjualan Beban umum dan administrasi (Catatan 30)
47.886.148
47.193.026
29.290.440
32.296.800
Cost of goods sold General and administrative expenses (Note 30)
Total
77.176.588
79.489.826
Total
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai aset tetap adalah sebagai berikut: 2015
Movement in allowance for impairment losses on fixed assets is as follows: 2014
Saldo awal Penambahan penyisihan pada tahun berjalan Pemulihan penurunan
719.785.352
724.371.796
17.358.140 (30.790.391)
25.063.162 (29.649.606)
Saldo Akhir
706.353.101
719.785.352
Beginning balance Additional allowance during the year Recovery of impairment Ending Balance
Berdasarkan hasil penelaahan terhadap kondisi aset tetap pada akhir periode pelaporan, manajemen Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa penyisihan penurunan nilai adalah cukup.
Based on the review of condition of fixed assets at the end of the reporting period, the management of the Group believes that the allowance for impairment losses on fixed assets is adequate.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, aset tetap dengan pemilikan langsung diasuransikan terhadap risiko kebakaran, risiko gempa bumi dan risiko kerugian lainnya berdasarkan suatu paket polis tertentu dengan nilai pertanggungan masing-masing sebesar Rp1,87 triliun dan Rp3,89 triliun, yang menurut pendapat manajemen Kelompok Usaha adalah cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian akibat kebakaran dan risiko kerugian lainnya.
As of December 31, 2015 and 2014, fixed assets under direct ownership are covered by insurance against losses from fire, earthquake and other risks under blanket policies with a total coverage of Rp1.87 trillion and Rp3.89 trillion, respectively, which in the opinion of the Group’s management, is adequate to cover possible losses from fire and other risks.
74
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
12. ASET TETAP (Lanjutan)
12. FIXED ASSETS (Continued)
Aset tetap PT Sumbertama Nusapertiwi, Entitas Anak, digunakan sebagai jaminan atas pinjaman bank jangka pendek dan jangka panjang yang diperoleh dari PT Bank Capital Indonesia Tbk (Catatan 17 dan 22).
The fixed assets of PT Sumbertama Nusapertiwi, a Subsidiary, were pledged as collateral for short term and long-term bank loans obtained from PT Bank Capital Indonesia Tbk (Notes 17 and 22).
Aset tetap PT Citalaras Cipta Indonesia, Entitas Anak, digunakan sebagai jaminan atas pinjaman jangka panjang yang diperoleh dari PT Bank Capital Indonesia Tbk (Catatan 22).
The fixed assets of PT Citalaras Cipta Indonesia, a Subsidiary, were pledged as collateral for long-term loans obtained from PT Bank Capital Indonesia Tbk (Note 22).
Aset tetap PT Domas Agrointi Perkasa, PT Domas Sawitinti Perdana dan PT Flora Sawita Chemindo digunakan sebagai jaminan atas pinjaman jangka panjang yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Catatan 22).
The fixed assets of PT Domas Agrointi Perkasa, PT Domas Sawitinti Perdana and PT Flora Sawita Chemindo were pledged as collateral for long-term loans obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk (Note 22).
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, aset tetap Perusahaan dan Entitas Anak tertentu yang terdiri dari PT Domas Agrointi Prima, PT Agrowiyana, PT Air Muring, PT Grahadura Leidongprima, PT Huma Indah Mekar, PT Agro Mitra Madani, PT Monrad Intan Barakat dan PT Bakrie Pasaman Plantations dengan nilai buku neto masing-masing sebesar Rp4,17 triliun dan Rp4,39 triliun digunakan sebagai jaminan atas pinjaman jangka panjang yang diperoleh dari Credit Suisse, Cabang Singapura (Catatan 22).
As of December 31, 2015 and 2014, fixed assets of the Company and certain Subsidiaries consisting of PT Domas Agrointi Prima, PT Agrowiyana, PT Air Muring, PT Grahadura Leidongprima, PT Huma Indah Mekar, PT Agro Mitra Madani, PT Monrad Intan Barakat and PT Bakrie Pasaman Plantations with a net book value amount of Rp4.17 trillion and Rp4.39 trillion, respectively, were pledged as collateral for long-term loans obtained from Credit Suisse, Singapore Branch (Note 22).
Jumlah tercatat atas aset tetap yang tidak dipakai sementara pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah masing-masing sebesar Rp515,97 juta dan Rp626,96 juta.
The carrying amount of temporarily idle fixed assets as of December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp515.97 million and Rp626.96 million, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, jumlah tercatat aset tetap bruto yang telah disusutkan penuh dan masih digunakan adalah masing-masing sebesar Rp142,24 miliar dan Rp154,41 miliar.
As of December 31, 2015 and 2014, the gross carrying amount of fully depreciated fixed assets that are still in use amounted to Rp142.24 billion and Rp154.41 billion, respectively.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Kelompok Usaha tidak memiliki jumlah nilai tercatat aset tetap yang dihentikan dari penggunaan aktif dan juga tidak diklasifikasikan sebagai dimiliki untuk dijual.
As of December 31, 2015 and 2014, the Group has no fixed assets retired from active use and not classified as held for sale.
13. GOODWILL Akun ini merupakan selisih antara biaya akuisisi atas nilai wajar aset neto yang diakuisisi oleh Kelompok Usaha. Rincian dan mutasi atas goodwill adalah sebagai berikut:
13. GOODWILL This account represents the excess of acquisition cost over the fair value of the net assets acquired by the Group. Details and movements of goodwill are as follows:
75
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
13. GOODWILL (Lanjutan)
13. GOODWILL (Continued) 2015
Nilai perolehan Perusahaan PT Grahadura Leidongprima PT Sumbertama Nusapertiwi PT Agro Mitra Madani PT Nibung Arthamulia PT Huma Indah Mekar PT Agrowiyana Entitas Anak PT Domas Agrointi Prima (melalui PT Nibung Arthamulia) PT Flora Sawita Chemindo (melalui PT Nibung Arthamulia) PT Sarana Industama Perkasa (melalui PT Nibung Arthamulia) PT Domas Agrointi Perkasa (melalui PT Nibung Arthamulia) PT Julang Oca Permana (melalui PT Grahadura Leidongprima) Total
2014
278.464.629 82.488.341 16.701.729 5.745.000 5.002.633 501.765
Cost Company PT Grahadura Leidongprima PT Sumbertama Nusapertiwi PT Agro Mitra Madani PT Nibung Arthamulia PT Huma Indah Mekar PT Agrowiyana
278.464.629 82.488.341 16.701.729 5.745.000 5.002.633 501.765
217.194.072
217.194.072
107.013.196
107.013.196
55.335.635
55.335.635
23.786.272
23.786.272
23.352.341
23.352.341
Subsidiaries PT Domas Agrointi Prima (through PT Nibung Arthamulia) PT Flora Sawita Chemindo (through PT Nibung Arthamulia) PT Sarana Industama Perkasa (through PT Nibung Arthamulia) PT Domas Agrointi Perkasa (through PT Nibung Arthamulia) PT Julang Oca Permana (through PT Grahadura Leidongprima)
815.585.613
815.585.613
Total
Manajemen Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa tidak diwajibkan adanya penurunan nilai goodwill untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
The management of the Group believes that there is no impairment on goodwill for the year ended December 31, 2015 and 2014.
14. DANA YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA
14. RESTRICTED FUNDS
Rincian dana yang dibatasi penggunaanya terdiri dari:
This account consists of funds with:
2015
2014
PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat
3.375.000 159.221
3.375.000 159.221
-
1.050
PT Bank CIMB Niaga Tbk PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat
Total
3.534.221
3.535.271
Total
76
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 14. RESTRICTED FUNDS (Continued)
14. DANA YANG DIBATASI PENGGUNAANNYA (Lanjutan) a. Dana yang dibatasi penggunaannya pada PT Bank CIMB Niaga Tbk merupakan deposito PT Bakrie Pasaman Plantations (“BPP”), Entitas Anak, yang dijadikan sebagai agunan atas fasilitas pembiayaan yang diperoleh Koptan Silawai Jaya binaan BPP untuk mengembangkan kebun kelapa sawit yang dimiliki oleh anggota Koperasi binaan di Sumatera Barat (Catatan 36c dan 36d).
a. Restricted fund in PT Bank CIMB Niaga Tbk represents time deposits of PT Bakrie Pasaman Plantations (“BPP”), a Subsidiary, which are pledged as collateral for the bank loan obtained by Koptan Silawai Jaya under the supervision of BPP to develop palm oil plantations owned by the members of the Cooperatives in West Sumatera (Notes 36c and 36d).
b. Dana yang dibatasi penggunaannya pada PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat merupakan kas dana milik para petani plasma yang tergabung dalam beberapa Koperasi Unit Desa yang menjadi binaan BPP. Akun kas ini dikelola penggunaannya oleh BPP untuk keperluan para petani plasma tersebut. Akun kas ini timbul sehubungan dengan pembelian bahan baku tandan buah segar oleh BPP dari para petani plasma.
b. Restricted fund in PT Bank Pembangunan Daerah Sumatera Barat represents cash owned by the plasma farmers who are members of certain Cooperatives that are under the supervision of BPP. The usage of the cash account is managed by BPP for the purpose and need of the plasma farmers only. This account is incurred in connection with the purchases of fresh fruit bunches made by BPP from the plasma farmers.
Dana ini digunakan untuk keperluan operasional kebun petani plasma dan pembayaran angsuran pinjaman kepada bank.
The fund is used for the operating expenses of the plasma farmers’ estates and loan installment payments to the bank.
c. Dana yang dibatasi penggunaannya pada PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“Bank Danamon”), merupakan saldo kas PT Agrowiyana (“AGW”), Entitas Anak, yang ditempatkan pada PT Bank Nusa Nasional (“BNN”), pihak berelasi. Sejak tahun 2000, rekening ini telah dipindahkan ke Bank Danamon sebagai akibat penggabungan BNN dengan Bank Danamon.
c. Restricted fund in PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“Bank Danamon”), represents cash balances of PT Agrowiyana (“AGW”), a Subsidiary, placed in PT Bank Nusa Nasional (“BNN”), a related party. Since 2000, when BNN was merged with Bank Danamon, this account has been transferred to Bank Danamon.
Berdasarkan Surat Keputusan Direksi Bank Indonesia dan Ketua Badan Penyehatan Perbankan Nasional (“BPPN”) No. 30/270/KEP/DIR dan No. 1/ BPPN/1998, tanggal 6 Maret 1998, seluruh bank yang berada di bawah pengawasan BPPN tidak diizinkan untuk mencairkan dana (seluruh rekening) kepada afiliasi mereka, kecuali untuk biaya kepegawaian.
Based on Decision Letter from the Director of Bank Indonesia and the Head of The Indonesian Bank Restructuring Agency (“IBRA”) No. 30/270/ KEP/DIR and No. 1/BPPN/1998, respectively, dated March 6, 1998, banks under the control of IBRA are not allowed to withdraw funds (all accounts) of their affiliates, except for personnel costs.
Sejak tanggal 25 Februari pendapatan bunga yang diakui.
Since February 25, 1999, no interest income has been recognized.
1999,
tidak
ada
77
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
15. PROYEK PENGEMBANGAN USAHA
15. BUSINESS DEVELOPMENT PROJECTS
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2015
2014
Proyek Sarolangun Proyek Tebo
190.540.878 62.925.719
185.925.250 63.246.270
Sarolangun Project Tebo Project
Total
253.466.597
249.171.520
Total
Akun ini merupakan biaya yang dikeluarkan oleh PT Agrowiyana (“AGW”) dan PT Julang Oca Permana (“JOP”), Entitas Anak, sehubungan dengan rencana proyek pengembangan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Muara Tebo, Jambi dengan luas area 15.000 hektar dan Kabupaten Sarolangun, Jambi dengan luas area 10.000 hektar.
This account consists of the expenses incurred by PT Agrowiyana (“AGW”) and PT Julang Oca Permana (“JOP”), Subsidiaries, with regard to the development of project plans for palm oil plantations in Kabupaten Muara Tebo, Jambi with 15,000 hectares and Kabupaten Sarolangun, Jambi with 10,000 hectares.
a. Proyek Sarolangun
a. Sarolangun Project
Proyek Sarolangun merupakan rencana pengembangan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Sarolangun yang telah sampai pada pemetaan lahan seluas 6.378 hektar, land clearing 2.154 hektar, pembangunan jalan dan jembatan untuk produksi dengan lebar 7 meter sepanjang 18.198 meter, pembangunan jalan dan jembatan koleksi lebar 5 meter sepanjang 69.705 meter, pembibitan 499.612 pokok dan penanaman seluas 1.920 hektar. Biaya yang dikeluarkan sampai dengan 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar Rp190,54 miliar dan Rp185,93 miliar. b. Proyek Tebo
Sarolangun Project consists of the development of the project plan for palm oil plantations in Kabupaten Sarolangun which has achieved the blocking of an area totaling to 6,378 hectares, land clearing of 2,154 hectares, infrastructure road and bridge for production with 7-meter width of 18,198 meters, infrastructure road and bridge for collection with 5-meter width of 69,705 meters, 499,612 seedlings and planted area of 1,920 hectares. Costs incurred as of December 31, 2015 and 2014, amounted to Rp190.54 billion and Rp185.93 billion, respectively. b. Tebo Project
Proyek Tebo merupakan rencana pengembangan perkebunan kelapa sawit di Kabupaten Muara Tebo yang telah sampai pada pemetaan lahan seluas 6.225 hektar, land clearing 538,12 hektar, pembangunan jalan dan jembatan untuk produksi dengan lebar 7 meter sepanjang 7.493 meter, pembangunan jalan dan jembatan untuk pengumpulan dengan lebar 5 meter sepanjang 28.469 meter, pembibitan 17.867 pokok dan penanaman kelapa sawit seluas 532,43 hektar. Biaya yang dikeluarkan sampai dengan 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing adalah sebesar Rp62,93 miliar dan Rp63,25 miliar.
Tebo Project consists of the development of the project plan for palm oil plantations in Kabupaten Muara Tebo which has already achieved the blocking of an area totalling 6,225 hectares, land clearing of 538.12 hectares, infrastructure road and bridge for production with 7-meter width of 7,493 meters, infrastructure road and bridge for collection with 5-meter width of 28,469 meters, 17,867 seedlings and planted area of 532.43 hectares. Total costs incurred as of December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp62.93 billion and Rp63.25 billion, respectively.
Berdasarkan evaluasi manajemen, tidak terdapat kejadian-kejadian atau perubahan-perubahan keadaan yang mengindikasikan adanya penurunan nilai proyek pengembangan usaha Kelompok Usaha.
Based on the evaluation of management, there were no events or changes in circumstances that indicate impairment in the value of the Group’s business development projects.
78
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
16. BEBAN TANGGUHAN HAK ATAS TANAH
16. DEFERRED COSTS OF LAND RIGHTS
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2015
2014
Beban tangguhan hak atas tanah Penambahan
15.133.718 -
5.495.757 9.637.961
Total Akumulasi amortisasi
15.133.718 (1.920.517)
15.133.718 (1.427.602)
Neto
13.213.201
13.706.116
Mutasi akumulasi amortisasi beban tangguhan hak atas tanah adalah sebagai berikut: 2015
Deferred costs of land rights Additions Total Accumulated amortization Net
Movements in accumulated amortization of deferred costs of land rights are as follows: 2014
Saldo awal Beban amortisasi tahun berjalan
1.427.602
938.673
492.915
488.929
Beginning balance Amortization expense for the year
Saldo Akhir
1.920.517
1.427.602
Ending Balance
17. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK
17. SHORT-TERM BANK LOANS
Pada tanggal 18 Juni 2015, PT Nibung Arthamulia, Entitas Anak, memperoleh fasilitas pinjaman dari PT Bank Capital Indonesia Tbk (“BACA”) sejumlah Rp30 miliar.
On June 18, 2015, PT Nibung Arthamulia, a Subsidiary, received a loan from PT Bank Capital Indonesia Tbk (“BACA”) amounting to Rp30 billion.
Pada tanggal 15 Juni 2015, PT Citalaras Cipta Indonesia (“CCI”), Entitas Anak, memperoleh fasilitas pinjaman dari BACA sejumlah Rp15 miliar.
On June 15, 2015, PT Citalaras Cipta Indonesia (“CCI”), a Subsidiary, received a loan from BACA amounting to Rp15 billion.
Pada tanggal 21 Maret 2015, PT Julang Oca Permana (“JOP”), Entitas Anak, telah memperbaharui pinjaman yang diperoleh pada tahun 2012 dari BACA sebesar Rp20 milliar.
On March 21, 2015, PT Julang Oca Permana (“JOP”), a Subsidiary, has renewed its loan which was received in 2012 from BACA amounting to Rp20 billion.
Pada tanggal 14 Maret 2015, CCI telah memperbaharui pinjaman yang diperoleh pada tahun 2012 dari BACA sebesar Rp20 milliar.
On March 14, 2015, CCI has renewed its loan which was received in 2012 from BACA amounting to Rp20 billion.
Seluruh fasilitas ini dapat diperpanjang kembali, dikenakan bunga sebesar 16% per tahun dan digunakan untuk membiayai modal kerja Entitas Anak.
These facilities are renewable, bears interest rate of 16% per annum and were used by the Subsidiaries to finance their working capital.
Seluruh fasilitas ini dijamin dengan tanah, termasuk bangunan dan segala sesuatu yang berdiri dan tertanam diatas tanah tersebut yang dimiliki PT Sumbertama Nusapertiwi (“SNP”); mesin-mesin dan peralatan yang dimiliki SNP; dan Corporate Guarantee dari SNP.
These facilities were secured by land, including buildings and everything built and planted on land of PT Sumbertama Nusapertiwi (“SNP”); machinery and equipment of SNP; and Corporate Guarantee from SNP.
79
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
17. PINJAMAN BANK JANGKA PENDEK (Lanjutan)
17. SHORT-TERM BANK LOANS (Continued)
Sampai dengan tanggal laporan ini, fasilitas kredit yang diperoleh oleh CCI dan JOP masih dalam proses perpanjangan.
As of the date of the report, the facilities received by CCI and JOP are still in extension process.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo pinjaman dari BACA masing-masing sebesar Rp85 miliar dan Rp40 miliar.
As of December 31, 2015 and 2014, the outstanding loans obtained from BACA amounted to Rp85 billion and Rp40 billion, respectively.
18. UTANG USAHA - PIHAK KETIGA
18. TRADE PAYABLES - THIRD PARTIES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2015
Dolar Amerika Serikat JJ Lurgi Engineering Sdn. Bhd. ASD Costarica Toyo Engineering & Construction Lurgi GmBH Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10 miliar) Sub-total
2014
50.083.231 17.241.483 14.468.833 11.284.348
49.588.311 5.761.856 13.047.646 -
19.422.457
26.192.311
United States Dollar JJ Lurgi Engineering Sdn. Bhd. ASD Costarica Toyo Engineering & Construction Lurgi GmBH Others (each below Rp10 billion)
112.500.352
94.590.124
Sub-total
Rupiah PT Lingga Manik PT Triroyal Timur Raya Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10 miliar)
23.798.992 18.083.368
17.552.242 17.664.596
169.475.927
198.664.302
Rupiah PT Lingga Manik PT Triroyal Timur Raya Others (each below Rp10 billion)
Sub-total
211.358.287
233.881.140
Sub-total
Total
323.858.639
328.471.264
Total
Utang usaha merupakan utang untuk pembelian bahan baku, bahan kimia, pupuk, suku cadang dan peralatan lainnya.
Trade payables represent payables for purchases of raw materials, chemicals, fertilizers, spareparts and other equipment.
Rincian umur utang usaha dihitung sejak tanggal faktur adalah sebagai berikut:
The details of the aging schedule for trade payables, which were determined by reference to the dates of invoices, are as follows:
2015
2014
Sampai dengan 30 hari 31 hari sampai 60 hari 61 hari sampai 90 hari Lebih dari 90 hari
18.816.778 6.669.656 19.114.408 279.257.797
21.744.073 10.642.062 19.873.649 276.211.480
Up to 30 days 31 days to 60 days 61 days to 90 days More than 90 days
Total
323.858.639
328.471.264
Total
80
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
19. BEBAN MASIH HARUS DIBAYAR
19. ACCRUED EXPENSES
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2015
2014
Bunga Gaji, upah dan tunjangan Pembelian Transportasi Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10 miliar)
1.399.032.913 38.982.241 29.091.670 16.186.143
740.655.318 37.866.243 36.988.115 14.686.251
131.862.105
118.482.076
Interest Salaries, wages and allowances Purchases Transportation Others (each below Rp10 billion)
Total
1.615.155.072
948.678.003
Total
20. UTANG DIVIDEN
20. DIVIDENDS PAYABLE
Rincian utang dividen pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, adalah sebagai berikut: 2015 Terutang sejak: Tahun 2012 Tahun 2009
As of December 31, 2015 and 2014, the details of dividends payable are as follows: 2014
54.902 1.561.366
54.902 1.561.366
1.616.268
1.616.268
21. UANG MUKA PENJUALAN
Outstanding since: Year 2012 Year 2009
21. ADVANCES ON SALES
Akun ini merupakan uang muka penjualan atas produk karet, minyak kelapa sawit, inti sawit, tandan buah segar, kayu karet dan lain-lain yang terdiri dari:
2015
This account represents advances on sales of rubber products, crude palm oil, palm kernel, fresh fruit bunches, rubber wood and others, which consist of the following: 2014
Leonard Djajali Perdagangan PT Cipta Agro Gemilang Uang muka penjualan HGU dan perkebunan (Catatan 41a) PT Wira Inno Mas PT Wilmar Nabati Indonesia PT Multimas Nabati Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10 miliar)
136.988.411 130.949.475
137.124.229 130.949.475
88.455.179 11.961.513 11.560.399 12.669.947
273.045.507 36.910.678 14.436.350
50.706.229
59.980.234
Leonard Djajali Perdagangan PT Cipta Agro Gemilang Advances on sale of land rights and plantations (Note 41a) PT Wira Inno Mas PT Wilmar Nabati Indonesia PT Multimas Nabati Others (each below Rp10 billion)
Total
443.291.153
652.446.473
Total
81
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
22. PINJAMAN JANGKA PANJANG
22. LONG-TERM DEBTS
Akun ini terdiri dari pinjaman kepada pihak ketiga sebagai berikut: 2015
This account consists of the following loans from third parties: 2014
5.765.659.458
5.141.503.867
United States Dollar Credit Suisse AG, Singapore Branch
1.091.473.821 987.835.454 879.300.533 -
965.775.313 890.806.317 2.072.781.748 3.628.333
Guaranteed equity-linked redeemable notes PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Verdant Capital Pte. Ltd. PT Bank Capital Indonesia Tbk
Rupiah Filini Investment Inc. PT Bank Capital Indonesia Tbk
1.169.651.102 29.282.274
1.169.651.102 53.043.646
Rupiah Filini Investment Inc. PT Bank Capital Indonesia Tbk
Utang jangka panjang
9.923.202.642
10.297.190.326
Long-term loans
116.746
429.034
Obligation under finance lease
9.923.319.388
10.297.619.360
Total
Dolar Amerika Serikat Credit Suisse AG, Cabang Singapura Wesel bayar yang dijamin pelunasannya terhubung dengan harga saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Verdant Capital Pte. Ltd. PT Bank Capital Indonesia Tbk
Utang sewa pembiayaan Total Bagian jatuh tempo dalam satu tahun: Dolar Amerika Serikat Credit Suisse AG, Cabang Singapura Verdant Capital Pte. Ltd. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk
3.547.377.445 879.300.533 -
2.142.999.311 2.072.781.748 517.606.317 2.591.667
Current maturities of long-term debts: United States Dollar Credit Suisse AG, Singapore Branch Verdant Capital Pte. Ltd. PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk
Rupiah PT Bank Capital Indonesia Tbk
29.282.274
28.981.932
Rupiah PT Bank Capital Indonesia Tbk
4.455.960.252
4.764.960.975
Long-term loans
116.746
337.571
Obligation under finance lease
4.765.298.546
Total current maturities of long-term debts
Utang jangka panjang Utang sewa pembiayaan Total bagian jatuh tempo dalam satu tahun
4.456.076.998
82
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
22. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
22. LONG-TERM DEBTS (Continued) 2015
2014
Utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
Long-term debts - net of current maturities
2.218.282.013
2.998.504.556
United States Dollar Credit Suisse AG, Singapore Branch
1.091.473.821 987.835.454 -
965.775.313 373.200.000 1.036.666
Guaranteed equity-linked redeemable notes PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk
Rupiah Filini Investment Inc. PT Bank Capital Indonesia Tbk
1.169.651.102 -
1.169.651.102 24.061.714
Rupiah Filini Investment Inc. PT Bank Capital Indonesia Tbk
Utang jangka panjang
5.467.242.390
5.532.229.351
Long-term loans
-
91.463
Obligation under finance lease
5.467.242.390
5.532.320.814
Total long-term debts - net of current maturities
Dolar Amerika Serikat Credit Suisse AG, Cabang Singapura Wesel bayar yang dijamin pelunasannya terhubung dengan harga saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk PT Bank Capital Indonesia Tbk
Utang sewa pembiayaan Total utang jangka panjang - setelah dikurangi bagian yang jatuh tempo dalam satu tahun
Pinjaman dari Credit Suisse, Cabang Singapura
Loans from Credit Suisse, Singapore Branch
Pada tahun 2005, PT Domas Agrointi Prima (“DAP”), Entitas Anak dan Credit Suisse AG, Cabang Singapura, menandatangani suatu perjanjian pinjaman dimana Credit Suisse AG, Cabang Singapura memberikan fasilitas kredit kepada DAP sebesar USD210 juta yang terbagi atas Tranche A sebesar USD142 juta, Tranche B sebesar USD28 juta dan Tranche C sebesar USD40 juta. Penggunaan atas setiap bagian pinjaman berdasarkan perjanjian adalah sebagai berikut:
In 2005, PT Domas Agrointi Prima (“DAP”), a Subsidiary and Credit Suisse AG, Singapore Branch, entered into a loan agreement, wherein Credit Suisse AG, Singapore Branch provided credit facility to DAP amounting to USD210 million, which consisted of Tranche A amounting to USD142 million, Tranche B amounting to USD28 million and Tranche C amounting to USD40 million. The usage of the loans based on the agreement are as follows:
a. Pinjaman Tranche A dipergunakan untuk membayar kembali utang PT Bank Mandiri (Persero) Tbk sebesar USD90 juta; pengeluaran modal untuk menyelesaikan pembangunan pabrik Acid 1 dan Alcohol 1 sebesar USD25 juta; pembangunan dermaga dan fasilitas pelabuhan yang berlokasi di Kuala Tanjung, Sumatera Utara, Indonesia sebesar USD15 juta; sedangkan sisanya sebesar USD12 juta dipergunakan untuk mendanai sejumlah “Debt Service Accrual Account” serta untuk membayar segala biaya yang timbul sehubungan dengan fasilitas tersebut.
a. The Tranche A loan was used to repay the loan of USD90 million to PT Bank Mandiri (Persero) Tbk; capital expenditure to complete the construction of Acid 1 plant and Alcohol 1 plant amounting to USD25 million; construction of the jetty and port handling facility located at Kuala Tanjung, North Sumatera, Indonesia amounting to USD15 million; and the remaining balance amounting to USD12 million was used to pre-fund the “Debt Service Accrual Account” and to pay fees and expenses incurred in connection with the facilities.
83
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
22. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
22. LONG-TERM DEBTS (Continued)
b. Pinjaman Tranche B hanya dapat digunakan sebagai pengeluaran modal untuk menyelesaikan pembangunan pabrik Alcohol 2 milik PT Sawitmas Agro Perkasa (“SMAP”).
b. The Tranche B Loan was used for capital expenditures to complete the construction of Alcohol 2 plant belonging to PT Sawitmas Agro Perkasa (“SMAP”).
c. Pinjaman Tranche C hanya dapat digunakan untuk mendanai SMAP untuk melunasi seluruh pinjaman kepada Procter & Gamble (“P&G”), membiayai pembelian peralatan pabrik Alcohol 2 dari Lurgi; serta pengeluaran modal untuk menyelesaikan pembangunan pabrik Alcohol 2.
c. The Tranche C Loan was lent to SMAP in order to repay Procter & Gamble (“P&G”) Debt in full, finance the purchase of equipment for Alcohol 2 Plant from Lurgi; and capital expenditures to complete the construction of the Alcohol 2 plant.
Tanggal jatuh tempo terakhir pinjaman ini adalah tahun ke-7 (tujuh) setelah tanggal dipergunakannya pinjaman tersebut.
The final maturity date of this loan is on the 7th (seventh) year after the utilization date of the loan.
Keseluruhan pinjaman di atas telah direstrukturisasi pada tanggal 21 Juni 2011, seperti tertuang dalam “Perubahan Perjanjian kredit” antara DAP dengan empat belas (14) lembaga keuangan yang diatur oleh Credit Suisse AG, Cabang Singapore sebagai Agen Fasilitas dan Agen Penjamin dan Credit Suisse International sebagai Hedging Bank. Rincian restrukturisasi atas pokok utang adalah sebagai berikut: Tranche A sebesar USD63.548.114 (angka penuh), Tranche B sebesar USD96.285.022 (angka penuh) dan Tranche C sebesar USD32.736.907 (angka penuh).
The above loan was restructured on June 21, 2011, as stipulated in “Amendment of Credit Agreement” between DAP and fourteen (14) financial institutions arranged by Credit Suisse AG, Singapore Branch as Facility Agent and Security Agent and Credit Suisse International as Hedging Bank. The restructured principal of this loan is as follows: Tranche A amounted to USD63,548,114 (full amount), Tranche B amounted to USD96,285,022 (full amount) and Tranche C amounted to USD32,736,907 (full amount).
Fasilitas restrukturisasi ini dikenakan bunga terdiri dari: Tranche A dikenakan tingkat suku bunga sebesar 6% per tahun, Tranche B dikenakan tingkat suku bunga sebesar 8% per tahun dan Tranche C dikenakan tingkat suku bunga sebesar 10% per tahun. Fasilitas ini wajib dibayar oleh peminjam kepada pemberi pinjaman melalui agen fasilitas dengan rincian sebagai berikut:
The restructured credit facility bears interest as follows: Tranche A bears interest rate at 6% per annum, Tranche B bears interest rate at 8% per annum and Tranche C bears interest rate at 10% per annum. This credit facility should be paid by the borrower to the lender through the Facility Agent with details as follows:
1. Tranche A wajib di bayar selama delapan (8) kali pembayaran dimulai dari tanggal efektif fasilitas pinjaman Tranche A sampai dengan tanggal 14 Januari 2017. 2. Tranche B wajib di bayar seluruhnya pada saat tanggal jatuh tempo tanggal 14 Januari 2017. 3. Tranche C wajib di bayar seluruhnya pada saat tanggal jatuh tempo tanggal 14 Januari 2018.
1. Tranche A should be paid in eight (8) installments starting from date of effectivity of credit facility Tranche A up to January 14, 2017.
Pinjaman bank tersebut dijamin oleh piutang usaha, persediaan, aset tetap dan aset bergerak milik DAP dan SMAP.
The loan was guaranteed by trade receivables, inventories, fixed assets and movable assets which belonged to DAP and SMAP.
Saldo fasilitas ini pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp3,03 triliun dan Rp2,68 triliun.
The carrying amount of this facility as of December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp3.03 trillion and Rp2.68 trillion, respectively.
2. Tranche B should be paid in full on the final maturity date on January 14, 2017. 3. Tranche C should be paid in full on the final maturity date on January 14, 2018.
84
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
22. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
22. LONG-TERM DEBTS (Continued)
Pada tanggal 27 Oktober 2011, Perusahaan telah menandatangani Perjanjian Fasilitas Pinjaman dengan total maksimum sebesar USD250 juta dengan sebelas (11) lembaga keuangan yang diatur oleh PT Bank Internasional Indonesia Tbk, Credit Suisse AG, Cabang Singapura dan Raiffeisen Bank International AG, Cabang Singapura dengan Credit Suisse AG, Cabang Singapura sebagai Agen Fasilitas dan Agen Penjamin. Fasilitas pinjaman tersebut terdiri dari USD227,5 juta (Facility A Commitments) dan USD10 juta (Facility B Commitments).
On October 27, 2011, the Company signed a Credit Facility Agreement with a maximum limit of USD250 million with eleven (11) financial institutions arranged by PT Bank Internasional Indonesia Tbk, Credit Suisse AG, Singapore Branch and Raiffeisen Bank International AG, Singapore Branch with Credit Suisse AG, Singapore Branch as Facility Agent and Security Agent. Such credit facility consisted of USD227.5 million (Facility A Commitments) and USD10 million (Facility B Commitments).
Fasilitas pinjaman tersebut digunakan untuk tujuan sebagai berikut:
The credit facility was used for the following purposes:
1. Membayar semua biaya yang berhubungan dengan pencairan fasilitas pinjaman ini. 2. Pembayaran pertama atas perolehan fasilitas pinjaman berserta bunganya. 3. Pembayaran bunga atas fasilitas kredit yang akan jatuh tempo setelah pembayaran pertama. 4. Melunasi pinjaman antar perusahaan yang diperoleh dari BSP Finance B.V., Entitas Anak, sehubungan dengan Senior Notes yang jatuh tempo tahun 2011. 5. Menyiapkan dana untuk melunasi pinjaman PT Grahadura Leidongprima dan PT Monrad Intan Barakat, Entitas Anak, yang diperoleh dari Raiffeisen Bank International AG, Cabang Singapura pada saat jatuh tempo.
1. To pay all fees, costs and expenses in connection with execution of this credit facility. 2. To pay the initial payment and interest in obtaining the credit facility. 3. Pay interest due on credit facility on the next payment date. 4. To repay an intercompany loan from BSP Finance B.V., a Subsidiary, in connection with the Senior Notes which became due in 2011. 5. Reserve fund to pay an intercompany loan available to PT Grahadura Leidongprima and PT Monrad Intan Barakat, Subsidiaries, when credit facilities from Raiffeisen Bank International AG, Singapore Branch become due.
Facility A Commitments harus dilunasi oleh Perusahaan kepada Agen Fasilitas untuk Para Pemberi Pinjaman setiap tiga (3) bulan selama dua puluh kali (20) dimulai dari tanggal penarikan fasilitas pinjaman sampai dengan tanggal 1 November 2016.
Facility A Commitments should be paid by the Company to Facility Agent for the Lenders every three (3) months in twenty (20) installments starting from the date of execution of the credit facility up to November 1, 2016.
Facility B Commitments harus dilunasi oleh Perusahaan kepada Pemberi Pinjaman pada saat jatuh tempo fasilitas pinjamannya tanggal 1 November 2016.
Facility B Commitments should be paid by the Company to the Lender on the final maturity date on November 1, 2016.
Seluruh fasilitas pinjaman diatas dikenakan bunga sebesar LIBOR ditambah persentase tertentu dan dijamin dengan gadai atas saham PT Agrowiyana, PT Air Muring, PT Grahadura Leidongprima, PT Huma Indah Mekar, PT Agro Mitra Madani, PT Monrad Intan Barakat dan PT Bakrie Pasaman Plantations, Entitas Anak, serta conditional subsequent guarantor, yaitu PT Sumbertama Nusapertiwi, Entitas Anak.
All of the above credit facilities bear interest at LIBOR plus a certain percentage and are secured by Fiduciary on shares of PT Agrowiyana, PT Air Muring, PT Grahadura Leidongprima, PT Huma Indah Mekar, PT Agro Mitra Madani, PT Monrad Intan Barakat and PT Bakrie Pasaman Plantations, Subsidiaries, with PT Sumbertama Nusapertiwi, a Subsidiary, as conditional subsequent guarantor.
85
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
22. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
22. LONG-TERM DEBTS (Continued)
Sesuai dengan Perjanjian Fasilitas Kredit, Perusahaan diwajibkan untuk memenuhi beberapa rasio keuangan tertentu, seperti debt service cover, interest cover, leverage, total gross debt to equity dan minimum tangible net worth untuk Kelompok Obligor dan leverage untuk Kelompok Usaha. Pada tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan tidak dapat memenuhi persyaratan keuangan seperti yang dijelaskan dalam Perjanjian Fasilitas Kredit.
In accordance with the Credit Facility Agreement, the Company is required to comply with certain financial covenants, such as debt service cover, interest cover, leverage, total gross debt to equity and minimum tangible net worth for the Obligor Group and leverage for the Group. As of December 31, 2015, the Company was not able to meet the financial covenants as described in the Credit Facility Agreement.
Pada tanggal 2 Februari 2016, Perusahaan telah menerima surat pemberitahuan dari Credit Suisse AG, Cabang Singapura agar Perusahaan melakukan pelunasan pokok dan bunga tertunggak, yang apabila tidak dilakukan dapat mengakibatkan timbulnya kondisi gagal bayar (Event of Default).
On February 2, 2016, the Company has received a notice letter from Credit Suisse AG, Singapore Branch requiring the Company to settle the unpaid principal and interest, non-payment of which can lead to an Event of Default.
Sampai dengan tanggal laporan ini, Perusahaan sedang melakukan pembahasan secara proaktif dan intensif dengan Credit Suisse AG, Cabang Singapura untuk mencapai solusi yang diterima bersama terkait masalah tersebut.
As of the date of the report, the Company is in proactive and intensive discussions with Credit Suisse AG, Singapore Branch to achieve a mutually acceptable solution on this matter.
Saldo fasilitas ini pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing sebesar Rp2,74 triliun dan Rp2,46 triliun.
The carrying amount of this facility as of December 31, 2015 and 2014 amounted to Rp2.74 trillion and Rp2.46 trillion, respectively.
Pinjaman dari Verdant Capital Pte., Ltd.
Loans from Verdant Capital Pte,. Ltd.
Pada tanggal 19 Desember 2012, AI Finance B.V. (“AI Finance”) dan Agri Resources B.V. (“ARBV”), Entitas Anak, menandatangani perjanjian tambahan (Supplemental Agreement) dengan Verdant Capital Pte., Ltd. untuk total pinjaman sebesar USD200.529.024 (angka penuh). Perjanjian ini merupakan amandemen atas perjanjian fasilitas pinjaman antara AI Finance dan ARBV dengan Noonday Bishop Finance Limited (“NDB”) Agent Limited dengan pagu pinjaman sebesar USD174,6 juta dan USD15 juta, yang masing-masing telah ditanda tangani pada tanggal 11 Juli 2012, dimana NDB Agent Limited telah memindahkan hak dan kewajibannya berdasarkan perjanjian-perjanjian fasilitas pinjaman kepada Verdant Capital Pte., Ltd.
On December 19, 2012, AI Finance B.V. (“AI Finance”) and Agri Resources B.V. (“ARBV”), Subsidiaries, have entered into a Supplemental Agreement with Verdant Capital Pte., Ltd. for a loan totaling USD200,529,024 (full amount). This agreement is an amendment to the facility agreement between AI Finance and ARBV with Noonday Bishop Finance Limited (“NDB”) Agent Limited with a maximum limit amounting to USD174.6 million and USD15 million, respectively, which was signed on July 11, 2012, wherein NDB Agent Limited has transferred the rights and obligations under the loan facility agreements to Verdant Capital Pte., Ltd.
Jangka waktu Perjanjian Tambahan adalah selama dua (2) tahun dengan tingkat bunga 12% per tahun, yang tidak dikenakan biaya sampai penyelesaian penjualan HGU dan tanaman perkebunan seperti yang diungkapkan pada Catatan 41a. Rincian persyaratan asli pinjaman kepada agen NDB diasumsikan oleh Verdant Capital Pte., Ltd. adalah sebagai berikut:
The term of the Supplemental Agreement is for a period of two (2) years with interest rate at 12% per annum, which is not chargeable until the consummation of the sale of HGU and plantations as disclosed in Note 41a. The details of the original terms of the loan to NDB Agent Limited assumed by Verdant Capital Pte., Ltd. are as follows:
86
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
22. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
22. LONG-TERM DEBTS (Continued)
a. Pada tanggal 11 Juli 2012, AI Finance dan ARBV, Entitas Anak, menandatangani perjanjian fasilitas pinjaman dengan NDB Agent Limited dengan pagu pinjaman sebesar USD174,6 juta. Jangka waktu pinjaman adalah dua belas (12) bulan dan dapat diperpanjang menjadi delapan belas (18) bulan dengan tingkat suku bunga 12% per tahun. Fasilitas pinjaman ini digunakan antara lain untuk tujuan pembayaran obligasi AI Finance dan bunga yang tertunggak yang jatuh tempo pada tanggal 12 Juli 2012 sebesar USD158.156.250 (angka penuh).
a. On July 11, 2012, AI Finance and ARBV, Subsidiaries, entered into a Senior Facility Agreement with NDB Agent Limited with a maximum limit amounting to USD174.6 million. The loan term was twelve (12) months and can be extended to eighteen (18) months with interest rate at 12% per annum. The facility was used among others to settle bonds payable issued by AI Finance and interest payable which was then due on July 12, 2012 totaling USD158,156,250 (full amount).
b. Pada tanggal 11 Juli 2012, AI Finance dan ARBV, Entitas Anak, juga menandatangani perjanjian pinjaman (Exchangeable Facility Agreement) dengan NDB Agent Limited dan menunjuk Bank of New York Mellon Cabang London sebagai offshore security agent dan PT Bank CIMB Niaga, Tbk sebagai onshore agent security agent dengan pagu pinjaman sebesar USD15 juta. Jangka waktu pinjaman adalah dua belas (12) bulan dan dapat diperpanjang menjadi delapan belas (18) bulan dengan tingkat suku bunga 25% per tahun. Fasilitas pinjaman ini digunakan antara lain untuk membayar semua pinjaman PT Eramitra Agrolestari (“EMAL”), kepada Spinnaker sebesar USD12.118.869 (angka penuh).
b. On July 11, 2012, AI Finance and ARBV, Subsidiaries, also entered into an Exchangeable Facility Agreement with NDB Agent Limited and appointed Bank of New York Mellon London Branch as offshore security agent and PT Bank CIMB Niaga Tbk as onshore security agent with a maximum limit amounting to USD15 million. The loan term was twelve (12) months and can be extended to eighteen (18) months with an interest rate at 25% per annum. This facility is used among others to pay all loans of PT Eramitra Agrolestari (“EMAL”), to Spinnaker totaling to USD12,118,869 (full amount).
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, nilai tercatat pinjaman masing masing sebesar USD63.740.524 (angka penuh, setara dengan Rp879,30 miliar) dan USD166.622.327 (angka penuh, setara dengan Rp2,07 triliun).
As of December 31, 2015 and 2014, the carrying amount of the loan amounted to USD63,740,524 (full amount, equivalent to Rp879.30 billion) and USD166,622,327 (full amount, equivalent to Rp2.07 trillion), respectively.
Pinjaman dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Loans from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk
Pinjaman ini merupakan pinjaman jangka panjang yang diperoleh PT Domas Agrointi Perkasa (“DAIP”), PT Domas Sawitinti Perdana (“DSIP”) dan PT Flora Sawita Chemindo (“FSC”), Entitas Anak, dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk berupa fasilitas Kredit Investasi (“KI”) dan Fasilitas Kredit Modal Kerja (“KMK”). DAIP memperoleh Fasilitas KI pada tahun 2003 dengan limit sebesar Rp105,21 miliar; DSIP memperoleh Fasilitas KI pada tahun 2003 dengan limit sebesar Rp43,47 miliar, sedangkan FSC memperoleh Fasilitas KI dengan limit sebesar USD38.995.714 (angka penuh) dan USD22.282.612 (angka penuh) masing-masing pada tahun 2000 dan 2003 serta Fasilitas KMK dengan limit sebesar USD7.025.000 (angka penuh) pada tahun 2000.
This loan represents long-term loan obtained by PT Domas Agrointi Perkasa (“DAIP”), PT Domas Sawitinti Perdana (“DSIP”) and PT Flora Sawita Chemindo (“FSC”), Subsidiaries, from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk as Investment Credit (“IC”) Facility and Working Capital Credit (“WCC”) Facility. DAIP obtained IC Facility in 2003 amounting to Rp105.21 billion; DSIP obtained IC Facility in 2003 amounting to Rp43.47 billion, while FSC obtained IC Facilities amounting to USD38,995,714 (full amount) and USD22,282,612 (full amount) in 2000 and 2003, respectively, and also WCC Facility amounting to USD7,025,000 (full amount) in 2000.
87
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
22. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
22. LONG-TERM DEBTS (Continued)
Keseluruhan pinjaman di atas telah direstrukturisasi pada tanggal 22 Oktober 2010 seperti tertuang dalam “Perjanjian Penyelesaian Kredit” antara DAIP, DSIP, FSC dan PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, dimana seluruh tunggakan bunga, denda dan ongkos yang timbul sampai dengan tanggal efektif perjanjian diberikan keringanan atau penghapusan.
The above loan was restructured on October 22, 2010 as stipulated in “Credit Settlement Agreement” between DAIP, DSIP, FSC and PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, in which all interest in arrears, penalty and expenses incurred up to the effective date of the agreement were given relief or written-off.
Pinjaman DAIP direstrukturisasi sesuai dengan Perjanjian Penyelesaian Kredit No. KP-CRO/009/ PK-KI/VA/2010 yang diaktakan dengan akta notaris No. 101 dari Aliya S. Azhar, S.H., MH, MKn pada tanggal 22 Oktober 2010. Berdasarkan perjanjian tersebut, saldo pinjaman yang telah di restrukturisasi sebesar USD11.820.871 (angka penuh) dan akan jatuh tempo pada tanggal 21 April 2015.
The loan of DAIP was restructured in accordance with Credit Settlement Agreement No. KP-CRO/009/ PK-KI/VA/2010, which was notarized based on notarial deed No. 101 dated October 22, 2010 of Aliya S. Azhar, S.H., MH, MKn. Based on the related agreement, the new balance of the restructured loan amounted to USD11,820,871 (full amount) and will be due on April 21, 2015.
Pada tanggal 13 April 2015, Addendum Perjanjian Restrukturisasi dikeluarkan dengan akta notaris No. 16 dari Aliya S. Azhar, S.H., MH, MKn. Sehubungan dengan Addendum, saldo pinjaman yang telah di restrukturisasi adalah sebesar USD10.104.871 (angka penuh) dan akan jatuh tempo pada tanggal 23 Desember 2023. Pinjaman ini tidak dikenakan bunga pada tahun pertama, akan dikenakan bunga sebesar 2% mulai tanggal 23 Desember 2017 dan akan mengalami kenaikan 2% setiap dua tahun.
On April 13, 2015, an Addendum to the Restructuring Agreement was issued as per Notarial Deed No. 16 of Aliya S. Azhar, S.H., MH, MKn. In accordance with the Addendum, the new balance of the restructured loan amounting to USD10,104,871 (full amount) will be due on December 23, 2023. The loan will bear no interest on the first year, will bear 2% per annum starting December 23, 2017 and will increase by 2% every two years.
Pinjaman ini dijaminkan dengan piutang usaha, persediaan, aset tetap DAIP, akta gadai saham atas seluruh 100% kepemilikan saham PT Nibung Arthamulia di DAIP, dan jaminan perseroan dari PT Nibung Arthamulia.
The loan is secured by trade receivables, inventories, fixed assets of DAIP, fiduciary on 100% share ownership of PT Nibung Arthamulia in DAIP, and corporate guarantee from PT Nibung Arthamulia.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo pinjaman DAIP yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk adalah sebesar USD10.104.871 (angka penuh) atau masing-masing ekuivalen dengan Rp139,40 miliar dan Rp125,71 miliar.
As of December 31, 2015 and 2014, the outstanding loan of DAIP obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk amounted to USD10,104,871 (full amount) or equivalent to Rp139.40 billion and Rp125.71 billion, respectively.
Jadwal angsuran pelunasan Fasilitas KI yang diperoleh DAIP adalah sebagai berikut:
The installment schedule of IC Facility obtained by DAIP is as follows:
Angsuran/ Installments Dolar Amerika Serikat (angka penuh) Tahun 2017 2018 2019
75.600 100.800 1.010.400
United States Dollar (full amount) Year 2017 2018 2019
88
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
22. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
22. LONG-TERM DEBTS (Continued) Angsuran/ Installments
2020 2021 2022 2023
2.020.800 2.020.800 2.222.400 2.654.071
2020 2021 2022 2023
Total
10.104.871
Total
Pinjaman DSIP direstrukturisasi sesuai dengan Perjanjian Penyelesaian Kredit No. KP-CRO/008/ PK-KI/VA/2010 yang diaktakan dengan akta Notaris No. 90 dari Aliya S. Azhar, S.H., M.H., M.Kn pada tanggal 22 Oktober 2010. Berdasarkan perjanjian tersebut, saldo pinjaman yang telah di restrukturisasi sebesar USD4.884.713 (angka penuh) dan akan jatuh tempo pada tanggal 22 April 2015.
The loan of DSIP has been restructured in accordance with Credit Settlement Agreement No. KP-CRO/008/ PK-KI/VA/2010, which was notarized based on Notarial deed No. 90 dated October 22, 2010 of Aliya S. Azhar, S.H., M.H., M.Kn. Based on the related agreement, the new balance of the restructured loan is USD4,884,713 (full amount) and will be due on April 22, 2015.
Pada tanggal 13 April 2015, Addendum Perjanjian Restrukturisasi dikeluarkan dengan akta notaris No. 15 dari Aliya S. Azhar, S.H., MH, MKn. Sehubungan dengan Addendum, saldo pinjaman yang telah direstrukturisasi adalah sebesar USD4.175.563 (angka penuh) dan akan jatuh tempo pada tanggal 23 Desember 2023. Pinjaman ini tidak dikenakan bunga pada tahun pertama, akan dikenakan bunga sebesar 2% mulai tanggal 23 Desember 2017 dan akan mengalami kenaikan 2% setiap dua tahun.
On April 13, 2015, an Addendum to the Restructuring Agreement was issued as per Notarial Deed No. 15 of Aliya S. Azhar, S.H., MH, MKn. In accordance with the Addendum, the new balance of the restructured loan amounting to USD4,175,563 will be due on December 23, 2023. The loan will bear no interest on the first year, will bear 2% per annum starting December 23, 2017 and will increase by 2% every two years.
Pinjaman ini dijaminkan dengan piutang usaha, persediaan, aset tetap DSIP, akta gadai saham atas seluruh 100% kepemilikan saham PT Nibung Arthamulia di DSIP dan jaminan perseroan dari PT Nibung Arthamulia.
The loan is secured by trade receivables, inventories, fixed assets of DSIP, fiduciary on 100% share ownership of PT Nibung Arthamulia in DSIP and corporate guarantee from PT Nibung Arthamulia.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo pinjaman DSIP yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk adalah sebesar USD4.175.563 (angka penuh) atau masing-masing setara dengan Rp57,60 miliar dan Rp51,94 miliar.
As of December 31, 2015 and 2014, the outstanding loan of DSIP obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk amounted to USD4,175,563 (full amount) or equivalent to Rp57.60 billion and Rp51.94 billion, respectively.
Jadwal angsuran pelunasan fasilitas KI yang diperoleh DSIP adalah sebagai berikut:
The installment schedule of IC facility obtained by DSIP is as follows:
Angsuran/ Installments Dolar Amerika Serikat (angka penuh) Tahun 2017 2018
30.600 40.800
United States Dollar (full amount) Year 2017 2018
89
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
22. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
22. LONG-TERM DEBTS (Continued) Angsuran/ Installments
2019 2020 2021 2022 2023 Total
416.400 834.000 834.000 918.000 1.101.763 4.175.563
2019 2020 2021 2022 2023 Total
Pinjaman PT Flora Sawita Chemindo (“FSC”) direstrukturisasi sesuai dengan Perjanjian Penyelesaian Kredit No. KP-CRO/006/PK-KI/VA/2010 dan No. KP-CRO/007/PK-KI/VA/2010 yang diaktakan masing-masing dengan akta Notaris No. 78 dan No. 79 dari Aliya S. Azhar, S.H., M.H., M.Kn pada tanggal 22 Oktober 2010. Berdasarkan perjanjian tersebut, saldo pinjaman yang telah di restrukturisasi sebesar USD 61.992.791 (angka penuh) terdiri dari Fasilitas KI Tranche 1 sebesar USD31.992.791 (angka penuh) dan Fasilitas KI Tranche 2 sebesar USD30 juta.
The loan of PT Flora Sawita Chemindo (“FSC”) was restructured in accordance with Credit Settlement Agreement No. KP-CRO/006/PK-KI/VA/2010 and No. KP-CRO/007/PK-KI/VA/2010, which were notarized based on Notarial deed No. 78 and No. 79, respectively, dated October 22, 2010 of Aliya S. Azhar, S.H., M.H., M.Kn. Based on the related agreements, the new balance of the restructured loan is USD61,992,791 (full amount) consisting of IC Facility Tranche 1 amounting to USD31,992,791 (full amount) and IC Facility Tranche 2 amounting to USD30 million.
Fasilitas KI Tranche 1 dan Tranche 2 akan jatuh tempo masing-masing pada tanggal 22 Maret 2015 dan 22 Oktober 2017.
The IC Facilities Tranche 1 and Tranche 2 will be due on March 22, 2015 and October 22, 2017, respectively.
Pada tanggal 13 April 2015, Addendum Perjanjian Restrukturisasi dikeluarkan dengan akta notaris No. 17 dan No. 18 dari Aliya S. Azhar, S.H., MH, MKn. Sehubungan dengan Addendum, saldo pinjaman yang telah direstrukturisasi masing-masing adalah sebesar USD27.327.790 dan USD30.000.000 untuk Tranche 1 dan Tranche 2, dan akan jatuh tempo pada tanggal 23 Desember 2023. Pinjaman ini tidak dikenakan bunga pada tahun pertama, akan dikenakan bunga sebesar 2% mulai tanggal 23 Desember 2017 dan akan mengalami kenaikan 2% setiap dua tahun.
On April 13, 2015, an Addendum to the Restructuring Agreement was issued as per Notarial Deed No. 17 and No. 18 of Aliya S. Azhar, S.H., MH, MKn. In accordance with the Addendum, the new balance of the restructured loans amounting to USD27,327,790 and USD30,000,000 for Tranche 1 and Tranche 2, respectively, will be due on December 23, 2023. The loan will bear no interest on the first year, will bear 2% per annum starting December 23, 2017 and will increase by 2% every two years.
Pinjaman ini dijaminkan dengan piutang usaha, persediaan, aset tetap FSC, akta gadai saham atas seluruh 100% kepemilikan saham PT Nibung Arthamulia di FSC, dan jaminan perseroan dari PT Nibung Arthamulia.
The loan is secured by trade receivables, inventories, fixed assets of FSC, fiduciary on 100% share ownership of PT Nibung Arthamulia in FSC, and corporate guarantee from PT Nibung Arthamulia.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo pinjaman FSC yang diperoleh dari PT Bank Mandiri (Persero) Tbk adalah sebesar USD57.327.790 (angka penuh) atau masing-masing ekuivalen dengan Rp790,84 miliar dan Rp713,16 miliar.
As of December 31, 2015 and 2014, the outstanding loan of FSC obtained from PT Bank Mandiri (Persero) Tbk amounted to USD57,327,790 (full amount) or equivalent to Rp790.84 billion and Rp713.16 billion, respectively.
90
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
22. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
22. LONG-TERM DEBTS (Continued)
Jadwal angsuran pelunasan Fasilitas KI yang diperoleh FSC adalah sebagai berikut:
The installment schedule of IC Facility obtained by FSC is as follows:
Angsuran/ Installments Dolar Amerika Serikat (angka penuh) Tranche 1 dan 2 Tahun 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023 Total
429.300 572.400 5.732.400 11.464.800 11.464.800 12.612.000 15.052.090
United States Dollar (full amount) Tranche 1 and 2 Year 2017 2018 2019 2020 2021 2022 2023
57.327.790
Total
Wesel Bayar yang dijamin pelunasannya terhubung dengan harga saham
Guaranteed Equity-Linked Redeemable Notes
Pada tanggal 18 Februari 2010, Perusahaan telah menerbitkan Wesel Bayar yang dijamin pelunasannya terhubung dengan harga saham (“Wesel Bayar”) dengan total maksimum sampai dengan USD77,5 juta dengan tingkat bunga tetap sebesar 8% per tahun yang dibayar tiap enam (6) bulan dimuka mulai 1 September 2010. Perusahaan juga menerbitkan jaminan opsi kepada Arch Advisory Limited untuk membeli Wesel Bayar sebesar USD22,5 juta. Perusahaan telah membeli kembali Wesel Bayar ini pada harga par value. Wesel Bayar tersebut berjangka waktu tiga (3) tahun dan akan jatuh tempo pada tanggal 1 Maret 2013. Harga jual Wesel Bayar pada saat penawaran adalah sebesar 100% dari nilai nominal dan tercatat di Bursa Efek Singapura. Wesel Bayar dijamin oleh PT Bakrie Pasaman Plantations, PT Agrowiyana, PT Agro Mitra Madani, PT Huma Indah Mekar dan PT Air Muring, Entitas Anak, berdasarkan tanggung renteng dan jaminan tersebut tanpa syarat dan tidak dapat dibatalkan. Hasil penerimaan dari emisi Wesel Bayar yang dijamin tersebut terutama digunakan untuk membiayai peningkatan investasi pada saham Agri International Resources Pte., Ltd., Entitas Anak.
On February 18, 2010, the Company issued guaranteed equity-linked redeemable notes (the “Notes”) with maximum amount up to USD77.5 million and fixed interest of 8% per annum payable every six (6) months in arrears commencing September 1, 2010. The Company also granted to Arch Advisory Limited the option to purchase a number of such Notes amounting to USD22.5 million. The Company has repurchased portion of the Notes at par value. The Notes payable have a term of three (3) years which became due on March 1, 2013. The Notes were offered at 100% of the nominal value and are listed on the Singapore Stock Exchange Securities Trading Limited. The Notes are conditionally and irrevocably guaranteed on joint and several basis by PT Bakrie Pasaman Plantations, PT Agrowiyana, PT Agro Mitra Madani, PT Huma Indah Mekar and PT Air Muring, Subsidiaries. The proceeds from the issuance of these guaranteed Notes were primarily used to finance the increase in investment in shares of Agri International Resources Pte., Ltd., a Subsidiary.
91
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
22. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
22. LONG-TERM DEBTS (Continued)
Perusahaan telah menunjuk Bank of New York sebagai Wali Amanat, Agen Pembayaran dan Pencatatan. Perusahaan memiliki hak opsi untuk membeli kembali Wesel Bayar dengan kondisi sebagai berikut:
The Company appointed the Bank of New York as the Trustee, Paying Agent and Register. The Notes may be redeemed at the option of the Company as follows:
1. Perusahaan membeli kembali Wesel Bayar seluruhnya atau sebagian atau setiap saat setelah tanggal 18 Februari 2010 tetapi sebelum tanggal 18 November 2012 sebesar total pelunasan dengan uang tunai, atau pemegang wesel tersebut menyetujui untuk mengambil saham Perusahaan dengan cara membagi total pelunasan dengan harga konversi, atau mengambil total pelunasan dalam uang tunai dan saham Perusahaan.
1. The Company may redeem the Notes in whole or in part on or at any time after February 18, 2010 but prior to November 18, 2012 at the early redemption amount in cash or if the relevant Noteholders agree, by delivery of such number of the Company shares by dividing the early redemption amount with the conversion price, or both redeem in cash or delivery of the Company shares.
2. Setiap pemegang wesel mempunyai hak untuk meminta kepada Perusahaan untuk membeli kembali Wesel Bayar setiap saat pada dan setelah tanggal 18 Agustus 2010 sampai pada tanggal 31 Desember 2012 atau Wesel Bayar tersebut sudah seharusnya dibeli kembali oleh Perusahaan sebelum tanggal 31 Desember 2012 sampai pada saat penutupan bisnis pada tanggal tidak melebihi sepuluh hari sebelum tanggal pelunasannya.
2. Each Noteholders have the right to ask the Company to redeem their Notes at any time on and after August 18, 2010 up to December 31, 2012 or if such Note shall have been called for redemption by the Company before December 31, 2012, then up to the close of business on a date no later than ten business days prior to the date fixed for redemption thereof.
3. Perusahaan akan membeli kembali seluruh maupun sebagian Wesel Bayar dengan opsi pelunasan dengan uang tunai minimal sebesar USD100.000 (angka penuh) dan kelipatan USD1.000 (angka penuh) untuk selanjutnya, pada tanggal-tanggal tersebut 18 Februari 2012, 18 Mei 2012, 18 Agustus 2012 dan 18 November 2012 sebesar persentase dari pokok wesel tersebut ditambahkan bunga yang belum dibayarkan dan biaya-biaya yang timbul dari transaksi tersebut.
3. The Company will, at the option of any Noteholders, redeem in cash all or some of that Noteholders’ notes, in a minimum principal amount of USD100,000 (full amount) and integral multiples of USD1,000 (full amount) in excess thereof, on any of the following dates, February 18, 2012, May 18, 2012, August 18, 2012 and November 18, 2012, at a percentage of their principal amounts, plus any accrued but unpaid interest and any amounts due.
Jika terjadi perubahan terhadap pengendalian, pemegang Wesel Bayar memiliki hak untuk meminta kepada Perusahaan untuk menebus seluruh daripada Wesel Bayar dengan opsi uang tunai seharga 100% dari total pokok ditambah redemption premium dan bunga yang masih harus dibayar.
In the occurrence of change in control, the Noteholders of the Notes have the right to require the Company to redeem all of the Notes in cash option at 100% of the principal amount plus redemption premium and unpaid interest.
Pada tanggal 4 Februari 2011, Wesel Bayar sebesar maksimum USD77,5 juta dengan tingkat bunga tetap sebesar 8% per tahun, telah diamandemen dengan fasilitas baru sampai dengan USD100.000.000 (angka penuh) dan akan jatuh tempo pada tahun 2017.
On February 4, 2011, the Notes with maximum limit of USD77.5 million with fixed interest of 8% per annum, has been amended with new facility up to USD100,000,000 (full amount) and will be due in 2017.
92
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
22. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
22. LONG-TERM DEBTS (Continued)
Perusahaan mengalami kegagalan atas pembayaran bunga sejak tanggal 4 September 2014. Namun sampai saat ini, belum ada tindakan lanjut atas gagal bayar tersebut yang dilakukan oleh Noteholders melalui Bank of New York sebagai wali amanat.
The Company is facing an Event of Default due to nonpayment of interest since September 4, 2014. However, no subsequent action on Event of Default has been taken by Noteholders through Bank of New York as Trustee.
Sampai dengan tanggal laporan ini, Perusahaan sedang melakukan pembahasan secara proaktif dan intensif dengan pemegang Wesel Bayar untuk mencapai solusi yang diterima bersama terkait masalah tersebut.
As of the date of the report, the Company was in proactive and intensive discussions with the Noteholders to achieve a mutually acceptable solution on this matter.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 nilai tercatat utang ini adalah masing-masing sebesar Rp1,10 triliun dan Rp965,78 miliar.
As of December 31, 2015 and 2014, the carrying amount of the Notes amounted to Rp1.10 trillion and Rp965.78 billion, respectively.
Pinjaman dari Filini Investment Inc.
Loan from Filini Investment Inc.
Pada tahun 2006, PT Domas Agrointi Prima (“DAP”), PT Sarana Industama Perkasa (“SIP”) dan PT Domas Agrointi Perkasa (“DAIP”), Entitas Anak, memperoleh pinjaman dari Einstein International Limited BVI (“Einstein”). Pada tahun 2010, Einstein menandatangani perjanjian pengalihan dengan Filini Investment Inc. (“Filini”), yang bertujuan untuk memindahkan pinjaman yang diperoleh DAP, SIP dan DAIP dari Einstein kepada Filini. Selanjutnya, pada bulan Desember 2010, DAP, SIP dan DAIP membuat perjanjian pinjaman yang diperpanjang dan disajikan kembali dengan Filini, dimana pinjaman dikenakan tingkat bunga 6% per tahun dengan masa pembebasan bunga selama dua (2) tahun pertama sejak tanggal efektif perjanjian. Pinjaman ini akan dibayar keseluruhan pada tahun ketujuh (7) sejak Tanggal Efektif perjanjian.
In 2006, PT Domas Agrointi Prima (“DAP”), PT Sarana Industama Perkasa (“SIP”) and PT Domas Agrointi Perkasa (“DAIP”), Subsidiaries, obtained a loan from Einstein International Limited BVI (“Einstein”). In 2010, Einstein entered into an assignment agreement with Filini Investment Inc. (“Filini”), the purpose of which was to transfer loan obtained by DAP, SIP and DAIP from Einstein to Filini. Furthermore, in December 2010, DAP, SIP and DAIP amended and restated the loan agreement with Filini, wherein the loan shall bear interest at the rate of 6% per annum and free from any interest within two (2) years since the effective date. This loan will be paid in full on the seventh (7th) year after the Effective Date.
Pada tanggal 31 Desember 2011, saldo pinjaman DAIP, DAP dan SIP masing-masing sebesar Rp109,02 miliar, Rp826,16 miliar dan Rp232,47 miliar dialihkan kepada PT Nibung Arthamulia (“NAM”), Entitas Anak, berdasarkan perjanjian novasi. Dengan perjanjian ini, semua hak dan kewajiban menjadi tanggung jawab NAM.
On December 31, 2011, the outstanding balance of the loans of DAIP, DAP and SIP amounting to Rp109.02 billion, Rp826.16 billion and Rp232.47 billion, respectively, was transferred to PT Nibung Arthamulia (“NAM”), Subsidiary, under a novation agreement. With this agreement, all rights and obligations shall be the responsibility of NAM.
Pada tanggal 7 Januari 2014, NAM dan Filini menandatangani Perjanjian Pinjaman yang Diperbaharui dan Disajikan Kembali yang berlaku efektif sejak tanggal 7 Januari 2013. Berdasarkan perjanjian ini, pinjaman dikenakan tingkat bunga 6% per tahun dengan masa pembebasan bunga selama lima (5) tahun pertama sejak tanggal efektif perjanjian. Pokok pinjaman dan bunga akan dibayar keseluruhan pada tahun ketujuh (7) sejak tanggal efektif perjanjian.
On January 7, 2014, NAM and Filini entered into an Amended and Restated Loan Agreement effective on January 7, 2013. Based on the agreement, the loan shall bear interest at the rate of 6% per annum and free from any interest within five (5) years since the effective date. The principal amount and all interests will be paid in full on the seventh (7th) year after the effective date.
93
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
22. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
22. LONG-TERM DEBTS (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, saldo pinjaman adalah sebesar Rp1,17 triliun.
As of December 31, 2015 and 2014, the total outstanding balance of these loans amounted to Rp1.17 trillion.
Pinjaman dari PT Bank Capital Indonesia Tbk
Loans from PT Bank Capital Indonesia Tbk
Pada tanggal 27 Maret 2012, PT Inti Kemitraan Perdana (“IKP”), Entitas Anak, memperoleh pinjaman dari PT Bank Capital Indonesia Tbk (“BACA”) sebesar Rp20 milliar. Pinjaman tersebut digunakan untuk membiayai pinjaman angsuran berjangka. Fasilitas ini dikenakan bunga pinjaman sebesar 14% per tahun dan akan jatuh tempo dalam empat (4) tahun.
On March 27, 2012, PT Inti Kemitraan Perdana (“IKP”), a Subsidiary, received a loan from PT Bank Capital Indonesia Tbk (“BACA”) amounting to Rp20 billion. This facility was used to finance the terminstallment loan. This facility bears interest rate of 14% per annum and will be due in four (4) years.
Pada tanggal 18 November 2014, IKP menerima fasilitas pinjaman BACA sebesar Rp20 miliar. Fasilitas ini digunakan untuk membiayai kebutuhan modal kerja. Fasilitas ini dikenakan suku bunga 16% per tahun dan akan jatuh tempo dalam jangka waktu dua (2) tahun.
On November 18, 2014, IKP received a loan from BACA amounting to Rp20 billion. This facility was used to finance IKP’s working capital requirements. This facility bears interest rate of 16% per annum and will be due in two (2) years.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, jumlah pinjaman IKP masing-masing sebesar Rp14,04 miliar dan Rp28,04 miliar.
As of December 31, 2015 and 2014, the balance of IKP’s loan amounted to Rp14.04 billion and Rp28.04 billion, respectively.
Pada tanggal 21 Juni 2013, PT Citalaras Cipta Indonesia (“CCI”), Entitas Anak, memperoleh pinjaman dari BACA sebesar USD500.000 (angka penuh). Pinjaman tersebut digunakan untuk membiayai pinjaman angsuran berjangka. Fasilitas ini dikenakan bunga pinjaman sebesar 12% per tahun dan akan jatuh tempo dalam tiga (3) tahun. Pada tanggal 7 Oktober 2015, saldo pinjaman dikonversikan menjadi pinjaman dalam bentuk Rupiah dengan bunga pinjaman sebesar 16% per tahun.
On June 21, 2013, PT Citalaras Cipta Indonesia (“CCI”), a Subsidiary, received a loan from BACA amounting to USD500,000 (full amount). This facility was used to finance the term-installment loan. This facility bears interest rate of 12% per annum and will be due in three (3) years. On October 7, 2015, the outstanding balance was converted to IDR loan with 16% interest per annum.
Pada tanggal 19 November 2014, CCI memperoleh fasilitas pinjaman dari BACA sejumlah Rp25 miliar. Fasilitas ini digunakan untuk membiayai kebutuhan modal kerja. Fasilitas ini dikenakan suku bunga 16% per tahun dan akan jatuh tempo dalam jangka waktu dua (2) tahun.
On November 19, 2014, CCI received a loan from BACA amounting to Rp25 billion. This facility was used to finance CCI’s working capital requirements. This facility bears interest of 16% per annum and will be due in two (2) years.
Jumlah pinjaman CCI sebesar Rp15,24 miliar pada 31 Desember 2015 dan USD291.667 (setara dengan Rp3,63 miliar) dan Rp25 miliar pada tanggal 31 Desember 2014.
The balance of CCI’s loans amounted to Rp15.24 billion as of December 31, 2015 and USD291,667 (equivalent to Rp3.63 billion) and Rp25 billion as of December 31, 2014.
94
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
22. PINJAMAN JANGKA PANJANG (Lanjutan)
22. LONG-TERM DEBTS (Continued)
Fasilitas ini dijamin oleh tanah, meliputi bangunan dan segala sesuatu yang berdiri dan tertanam di atas tanah tersebut yang dimiliki PT Sumbertama Nusapertiwi (“SNP”), Entitas Anak, mesin-mesin dan peralatan yang dimiliki SNP, Corporate Guarantee dari SNP, dan Hak Guna Usaha (HGU) CCI.
These facilities were secured by land, including buildings and everything built and planted on the land of PT Sumbertama Nusapertiwi (“SNP”), a Subsidiary, machinery and equipment of SNP, Corporate Guarantee from SNP and landrights (HGU) of CCI.
Pengadaan Kendaraan Operasional
Procurement of Operational Vehicles
Akun ini merupakan utang yang dimiliki Perusahaan atas pengadaan kendaraan operasional Perusahaan dan karyawan secara kredit. Atas pengadaan kendaraan operasional karyawan yang dibayarkan terlebih dahulu oleh Perusahaan akan dilunasi melalui pemotongan gaji setiap bulan selama tiga puluh enam (36) bulan sejak tanggal persetujuan kredit. Jadwal pelunasan kredit bervariasi antara tahun 2015 dan 2016. Pinjaman ini dijamin dengan surat-surat pemilikan kendaraan yang kepemilikannya dibiayai oleh masing-masing pinjaman ini.
This account represents loans obtained by the Company to purchase the Company and its employees’ vehicles on credit. For the employees’ vehicles, the Company advances first and then deducts from the employees’ monthly salary in thirty-six (36) monthly installments starting from the date of credit approval. The schedule of installment payments ranged from 2015 and 2016. These loans are secured by documents of ownership of the assets financed by the loans.
Kelompok Usaha melakukan pembayaran utang jangka panjang dengan total sebesar dan masing-masing Rp1,33 triliun dan Rp418,59 miliar pada tahun 2015 dan 2014.
The Group has paid long-term loans totaling Rp1.33 trillion and Rp418.59 billion in 2015 and 2014, respectively.
23. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN
23. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY
Kelompok Usaha menyelenggarakan program pensiun manfaat pasti untuk seluruh karyawan tetap yang memenuhi syarat. Aset program pensiun Perusahaan dan Entitas Anak (PT Agrowiyana, PT Bakrie Pasaman Plantations dan PT Huma Indah Mekar) dikelola oleh Dana Pensiun Bakrie yang didirikan berdasarkan Surat Keputusan Menteri Keuangan Republik Indonesia.
The Group has defined retirement benefit plans covering substantially all of its eligible permanent employees. The pension plan assets of the Company and Subsidiaries (PT Agrowiyana, PT Bakrie Pasaman Plantations and PT Huma Indah Mekar) are being managed by Dana Pensiun Bakrie, which was established based on the Decision Letter of the Minister of Finance of the Republic of Indonesia.
Program ini efektif sejak tanggal 1 Januari 1996 untuk Perusahaan dan 9 Juni 1999 untuk Entitas Anak. Aset dana pensiun terdiri dari deposito berjangka.
These plans have been effective since January 1, 1996 for the Company and June 9, 1999 for the Subsidiaries. The pension plan’s assets consist of time deposits.
Kelompok Usaha telah menerapkan PSAK No. 24 (Revisi 2013), “Imbalan Kerja” dalam mengakui biaya manfaat karyawan dalam laporan keuangan konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2015 dan 31 Desember 2014.
The Group has applied PSAK No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits” as the framework to recognize employee benefits in the consolidated financial statements as of December 31, 2015 and December 31, 2014.
95
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 23. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (Lanjutan) Penilaian aktuaria terakhir atas dana pensiun Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 dihitung oleh aktuaris independen PT Quattro Asia Consulting masing-masing dalam laporannya pada tanggal 3 Maret 2016 dan 16 Maret 2015, menggunakan metode “Projected Unit Credit” dengan asumsi-asumsi sebagai berikut:
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 23. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (Continued)
The Group’s retirement benefit costs as of December 31, 2015 and 2014 were calculated by independent actuaries, PT Quattro Asia Consulting, in their reports dated March 3, 2016 and March 16, 2015, respectively, using the “Projected Unit Credit” method with assumptions as follows:
Perusahaan dan Entitas Anak/ The Company and Subsidiaries 2015 2014 Tingkat diskonto
8,91% - 9,12%
7,87% - 8,42%
Discount rate
Tingkat kenaikan gaji tahunan
6,61% - 7,55%
6,61% - 7,55%
Rate of salary increase per year
TMI III Tahun 2011/ TMI III Year 2011
TMI III Tahun 2011/ TMI III Year 2011
55 tahun/55 years
55 tahun/55 years
Tingkat pengunduran diri peserta proporsional s/d 0% (usia 45 tahun dan 55 tahun)
15% (usia 25 tahun) dan 5% (usia 40 tahun) / dan menurun/ 15% (age 25 years) and 5% (age 40 years) and decreasing rate
15% (usia 25 tahun) dan 5% (usia 40 tahun) / dan menurun/ 15% (age 25 years) and 5% (age 40 years) and decreasing rate
Participants’ resignation proportionally until 0% (age 45 years and 55 years)
Tingkat cacat
1% dari CSO 80 dan 5% dari TMI2/ 1% of CSO 80 and 5% from TMI2
1% dari CSO 80 dan 5% dari TMI2/ 1% of CSO 80 and 5% from TMI2
Handicap rate
5% (sampai dengan usia 40 tahun) dan menurun secara linear sampai dengan 0% pada usia 55 tahun/ 5% (until age 40 years) and decreasing linear until 0% on age 55 years
5% (sampai dengan usia 40 tahun) dan menurun secara linear sampai dengan 0% pada usia 55 tahun/ 5% (until age 40 years) and decreasing linear until 0% on age 55 years
Tingkat kematian Usia pensiun normal
Tingkat pengunduran dipercepat
Jumlah yang dicakup pada laporan posisi keuangan konsolidasian yang berasal dari liabilitas Perusahaan dan Entitas Anak tertentu sehubungan dengan imbalan kerja adalah sebagai berikut: 2015 Nilai kini liabilitas imbalan kerja Nilai wajar aset program Total
Mortality rate Normal pension age
Accelerated resignation rate
The amounts included in the consolidated statements of financial position arising from the Company and certain Subsidiaries obligations in respect of these employment benefits were as follows: 2014
237.569.174 (106.337.935)
196.724.449 (103.261.810)
131.231.239
93.462.639
Present value of benefits liability Fair value of plan assets Total
96
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
23. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (Continued)
23. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (Lanjutan) Mutasi liabilitas imbalan kerja karyawan adalah sebagai berikut:
Nilai kini liabilitas imbalan kerja/ Present value of benefits obligation Saldo awal Biaya imbalan yang dibebankan ke laba rugi Beban jasa kini Beban bunga Sub-total Pengukuran kembali yang dibebankan ke pendapatan komprehensif lainnya: Imbal hasil atas aset program tidak termasuk jumlah dalam beban/ (penghasilan) bunga Penyesuaian pengalaman Asumsi keuangan Batas atas aset
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
The movements of post-employment benefits liability are as follows:
2015 Nilai wajar aset program/ Fair value of plan assets
Liabilitas imbalan kerja karyawan/ Employee benefits liability
196.724.449
(103.261.810)
93.462.639
14.985.125 16.993.103
(8.654.668)
14.985.125 8.338.435
31.978.228
(8.654.668)
23.323.560
30.465.564 (10.542.208) -
7.978.123 (582.894)
7.978.123 30.465.564 (10.542.208) (582.894)
19.923.356
7.395.229
27.318.585
Iuran yang dibayarkan Pembayaran manfaat
(11.056.859)
(12.000.000) 10.183.314
(12.000.000) (873.545)
Saldo Akhir
237.569.174
(106.337.935)
131.231.239
Sub-total
Nilai kini liabilitas imbalan kerja/ Present value of benefits obligation Saldo awal Biaya imbalan yang dibebankan ke laba rugi Beban jasa kini Beban bunga Sub-total
2014 Nilai wajar aset program/ Fair value of plan assets
Beginning balance Benefit expense charged to profit or loss Current service cost Interest cost Sub-total Remeasurements charged to other comprehensive income: Return on plan assetsexcluding amounts included in interest expense/(income) Experience adjustments Financial assumptions Asset ceiling Sub-total Company contribution Benefits paid Ending Balance
Liabilitas imbalan kerja karyawan/ Employee benefits liability
157.476.724
(87.922.041)
69.554.683
18.879.137 13.852.281
(9.345.425)
18.879.137 4.506.856
32.731.418
(9.345.425)
23.385.993
Beginning balance Benefit expense charged to profit or loss Current service cost Interest cost Sub-total
97
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 23. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (Continued)
23. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (Lanjutan)
Nilai kini liabilitas imbalan kerja/ Present value of benefits obligation Pengukuran kembali yang dibebankan ke pendapatan komprehensif lainnya: Imbal hasil atas aset program tidak termasuk jumlah dalam beban/ (penghasilan) bunga Penyesuaian pengalaman Asumsi keuangan Batas atas aset
2014 Nilai wajar aset program/ Fair value of plan assets
Liabilitas imbalan kerja karyawan/ Employee benefits liability
17.549.936 8.354.469 -
(5.387.158) (3.447.874)
(5.387.158) 17.549.936 8.354.469 (3.447.874)
25.904.405
(8.835.032)
17.069.373
Iuran yang dibayarkan Pembayaran manfaat
(19.388.098)
(13.166.093) 16.006.781
(13.166.093) (3.381.317)
Saldo Akhir
196.724.449
(103.261.810)
93.462.639
Sub-total
Jumlah yang diakui di laporan laba rugi dan pendapatan komprehensif lain konsolidasian sehubungan dengan imbalan kerja adalah sebagai berikut:
Laba rugi Beban jasa kini Beban bunga Total Penghasilan komperehensif lainnya Pengukuran kembali: Asumsi keuangan Penyesuaian pengalaman Imbal hasil atas aset program tidak termasuk jumlah dalam beban/ (penghasilan) bunga Batas atas aset Total
2014
14.985.125 8.338.435
18.879.137 4.506.856
23.323.560
23.385.993
7.978.123 (582.893) 27.318.585
Sub-total Company contribution Benefits paid Ending Balance
Amounts recognized in the consolidated statements of profit and loss and other comprehensive income in respect of these employment benefits were as follows:
2015
(10.542.208) 30.465.563
Remeasurements charged to other comprehensive income: Return on plan assetsexcluding amounts included in interest expense/(income) Experience adjustments Financial assumptions Asset ceiling
8.354.469 17.549.936
(5.387.158) (3.447.874) 17.069.373
Profit or loss Current service cost Interest cost Total Other comprehensive income Remeasurements: Financial assumptions Experience adjustments Return on plan assetsexcluding amounts included in interest expense/(income) Asset ceiling Total
98
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 23. EMPLOYEE BENEFITS LIABILITY (Continued)
23. LIABILITAS IMBALAN KERJA KARYAWAN (Lanjutan) Analisis jatuh tempo yang diharapkan dari imbalan kerja karyawan yang tidak didiskontokan adalah sebagai berikut:
Periode
The expected maturity analysis of employee benefit liabilities is as follows:
undiscounted
Period
2015
Kurang dari 1 tahun Satu (1) tahun sampai dua (2) tahun Dua (2) tahun sampai lima (5) tahun Diatas lima (5) tahun
11.219.334 17.753.206 104.862.139 1.534.780.996
Within less (1) year One (1) year to two (2) years Two (2) year to five (5) years More than 5 (five) years
Total
1.668.615.675
Total
Sensitifitas dari kewajiban imbalan pasti untuk biaya dalam dasar asumsi aktuaria berdasarkan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut:
Asumsi Keuangan Tingkat kenaikan gaji Tingkat diskonto
Perubahan asumsi/ Change in assumption 1% 1%
The sensitivity of the defined benefit obligation to changes in the principal actuarial assumptions as of December 31, 2015 are as follows:
Dampak pada kewajiban imbalan pasti Impact on defined benefit obligation Kenaikan asumsi/Increase in Penurunan asumsi/Decrease in assumption assumption Entitas Anak/ Entitas Anak/ Perusahaan/ Perusahaan/ The Company Subsidiaries The Company Subsidiaries 8.983.064 (5.912.122)
24. MODAL SAHAM
4.548.186 (3.719.631)
(1.839.149) 4.576.335
Salary increment rate Discount rate
24. SHARE CAPITAL
a. Modal ditempatkan dan disetor penuh
a. Issued and fully paid
Rincian pemilikan saham Perusahaan pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Total Saham (angka penuh)/ Number of Shares (full amount) Pemegang Saham Haiyanto Credit Suisse AG, Singapore Branch S/A Long Haul Holdings Ltd (MOU Facility) PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Meivel Holdings Corporation PT Raja Dana Indonesia Credit Suisse AG Singapore Trust /AC Clients-2023904000
(8.240.935) 7.466.908
Financial Assumption
The composition of the Company’s shareholders and their shareholdings as of December 31, 2015 and 2014 is as follows: 2015 Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership (%)
Jumlah/ Amount (Rp)
906.765.500
6,61
90.676.550
430.000.000 339.661.000 320.396.500 305.000.000
3,13 2,48 2,34 2,22
43.000.000 33.966.100 32.039.650 30.500.000
240.928.500
1,76
24.092.850
Shareholders Haiyanto Credit Suisse AG, Singapore Branch S/A Long Haul Holdings Ltd (MOU Facility) PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Meivel Holdings Corporation PT Raja Dana Indonesia Credit Suisse AG Singapore Trust /AC Clients-2023904000
99
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
24. MODAL SAHAM (Lanjutan)
24. SHARE CAPITAL (Continued) Total Saham (angka penuh)/ Number of Shares (full amount)
Reksa Dana Penyertaan Terbatas Syailendra Multi Strategy Fund II Reksadana HPAM Premium 1 PT Bakrie Kimia Investama DBS Bank Ltd SG - PB Clients Citibank New York SA Dimensional Emerging Market Value Fund PT Petromine Energy Trading PT Bakrie Capital Indonesia Dana Pensiun Bakrie PT Bakrie & Brothers Tbk Koperasi Karyawan PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk PT Bakrie Investisindo Masyarakat Total
Total
Jumlah/ Amount (Rp)
194.280.500 180.000.000 170.379.984 158.732.000
1,42 1,31 1,24 1,16
19.428.050 18.000.000 17.037.998 15.873.200
111.492.900 77.275.000 17.314.530 4.500.000 2.463.471
0,81 0,56 0,13 0,03 0,02
11.149.290 7.727.500 1.731.453 450.000 246.347
1.087.500 940.800 10.259.253.201
0,01 0,01 74,76
108.750 94.080 1.025.925.321
Reksa Dana Penyertaan Terbatas Syailendra Multi Strategy Fund II Reksadana HPAM Premium 1 PT Bakrie Kimia Investama DBS Bank Ltd SG - PB Clients Citibank New York SA Dimensional Emerging Market Value Fund PT Petromine Energy Trading PT Bakrie Capital Indonesia Dana Pensiun Bakrie PT Bakrie & Brothers Tbk Koperasi Karyawan PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk PT Bakrie Investisindo Public
13.720.471.386
100,00
1.372.047.139
Total
Total Saham (angka penuh)/ Number of Shares (full amount) Pemegang Saham Haiyanto Credit Suisse AG, Singapore Branch S/A Long Haul Holdings Ltd (MOU Facility) PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Meivel Holdings Corporation PT Raja Dana Indonesia JPMorgan Bank Luxembourg SA. Re JPMorgan – 2157804021 The Wenas Panwell Reksa Dana Penyertaan Terbatas Syailendra Multi Strategy Fund II Reksadana HPAM Premium 1 PT Bakrie Kimia Investama PT Asuransi Jiwasraya DBS Bank Ltd SG - PB Clients PT Bakrie Capital Indonesia Dana Pensiun Bakrie PT Bakrie & Brothers Tbk Koperasi Karyawan PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk PT Bakrie Investisindo Masyarakat
2015 Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership (%)
2014 Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership (%)
Jumlah/ Amount (Rp)
906.765.500
6,61
90.676.550
430.000.000 339.661.000 320.396.500 305.000.000
3,13 2,48 2,33 2,22
43.000.000 33.966.100 32.039.650 30.500.000
240.928.500 218.062.500
1,76 1,59
24.092.850 21.806.250
194.280.500 180.000.000 170.379.984 160.000.000 158.732.000 17.314.530 4.500.000 2.463.471
1,42 1,31 1,24 1,17 1,16 0,13 0,03 0,02
19.428.050 18.000.000 17.037.998 16.000.000 15.873.200 1.731.453 450.000 246.347
1.087.500 940.800 10.069.958.601
0,01 0,01 73,38
108.750 94.080 1.006.995.861
Shareholders Haiyanto Credit Suisse AG, Singapore Branch S/A Long Haul Holdings Ltd (MOU Facility) PT Asuransi Jiwa Sinarmas MSIG Meivel Holdings Corporation PT Raja Dana Indonesia JPMorgan Bank Luxembourg SA. Re JPMorgan – 2157804021 The Wenas Panwell Reksa Dana Penyertaan Terbatas Syailendra Multi Strategy Fund II Reksadana HPAM Premium 1 PT Bakrie Kimia Investama PT Asuransi Jiwasraya DBS Bank Ltd SG - PB Clients PT Bakrie Capital Indonesia Dana Pensiun Bakrie PT Bakrie & Brothers Tbk Koperasi Karyawan PT Bakrie Sumatera Plantations Tbk PT Bakrie Investisindo Public
13.720.471.386
100,00
1.372.047.139
Total
100
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
24. MODAL SAHAM (Lanjutan)
24. SHARE CAPITAL (Continued)
b. Cadangan umum
b. General reserve
Perusahaan telah membuat penyisihan untuk cadangan umum sesuai dengan Undang-Undang No. 40 Tahun 2007 mengenai Perusahaan Terbatas yang dikeluarkan pada bulan Agustus 2007, yang mengharuskan Perusahaan di Indonesia untuk membuat penyisihan cadangan umum sebesar 20% dari jumlah modal yang ditempatkan dan disetor penuh. Undang-Undang tersebut tidak mengatur jangka waktu untuk penyisihan cadangan umum tersebut.
The Company has set up a general reserve in accordance with the Indonesian Limited Company Law No. 40 year 2007 introduced in August 2007 which requires Indonesian companies to set up a general reserve amounting to 20% of the Company’s issued and paid up share capital. There is no set period of time over which this amount should be provided.
Berdasarkan Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan yang diselenggarakan pada tanggal 14 Juni 2012 dan 1 Juni 2011, pemegang saham Perusahaan menyetujui untuk menyisihkan masingmasing sebesar Rp47,81 miliar dan Rp40 miliar sebagai cadangan umum.
Based on the Company’s Annual Shareholders’ General Meeting held on June 14, 2012 and June 1, 2011, the Company’s shareholders approved the appropriation of Rp47.81 billion and Rp40 billion, respectively, as the general reserve.
25. TAMBAHAN MODAL DISETOR
25. ADDITIONAL PAID-IN CAPITAL 2015
Agio saham Selisih nilai transaksi restrukturisasi entitas sepengendali
5.561.305.624
Neto
5.539.276.624
(22.029.000)
Agio saham berasal dari selisih antara nilai nominal, seperti yang dinyatakan dalam Anggaran Dasar Perusahaan, dengan harga jual yang ditawarkan kepada masyarakat setelah dikurangi dengan seluruh beban yang berhubungan dengan penawaran umum saham Perusahaan, termasuk juga dari saham bonus dan dividen saham yang diumumkan oleh Perusahaan (Catatan 1b). 26. SELISIH KURS KARENA PENJABARAN LAPORAN KEUANGAN Akun ini merupakan selisih yang timbul sebagai akibat dari penjabaran laporan keuangan BSP Finance B.V., Fordways Management Limited, Bookwise Investments Limited, Agri International Resources Pte., Ltd., Agri Resources B.V., AI Finance B.V., Solegna B.V., Great Four International Investment Co. Ltd., BSP Netherlands Finance B.V. dan BSP Liberia B.V., Entitas Anak yang berdomisili di luar negeri.
2014
5.561.305.624 (22.029.000) 5.539.276.624
Share premium Difference in value from restructuring of entities under common control Net
Share premium represents the difference between the par value, as stated in the Company’s Articles of Association, and actual selling price offered to the public after the deduction of all stock issuance costs of the Company’s limited public offering. It also includes the issuance of bonus shares and declaration of share dividends (Note 1b).
26. EXCHANGE DIFFERENCES DUE TO FINANCIAL STATEMENTS TRANSLATION This account represents exchange differences as a result of translation of the financial statements of BSP Finance B.V., Fordways Management Limited, Bookwise Investments Limited, Agri International Resources Pte., Ltd., Agri Resources B.V., AI Finance B.V., Solegna B.V., Great Four International Investment Co. Ltd., BSP Netherlands Finance B.V. and BSP Liberia B.V., overseas Subsidiaries.
101
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
27. KEPENTINGAN NONPENGENDALI
27. NON-CONTROLLING INTEREST
Rincian hak kepentingan nonpengendali aset neto Entitas Anak adalah sebagai berikut:
Details of non-controlling interest in net assets of Subsidiaries are as follows:
2015
2014
PT ASD Bakrie Oil Palm PT Bakrie Rekin Bio Energy PT Inti Kemitraaan Perdana
(8.019.674) (483.421) 487.009
(6.429.117) 265.704 1.111.777
PT ASD Bakrie Oil Palm PT Bakrie Rekin Bio Energy PT Inti Kemitraaan Perdana
Total
(8.016.086)
(5.051.636)
Total
Kepentingan nonpengendali atas rugi neto dan total rugi komprehensif anak masing-masing sebesar Rp2,96 miliar dan Rp59,36 miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Non-controlling interest in net loss and total comprehensive loss of Subsidiaries amounted to Rp2.96 billion and Rp59.36 billion for the years ended December 31, 2015 and 2014, respectively. 28. NET SALES
28. PENJUALAN NETO
Details of net sales of the Group based on grouping of main products are as follows :
Rincian penjualan neto Kelompok Usaha berdasarkan kelompok produk utama adalah sebagai berikut : 2015
2014
Kelapa sawit dan produk turunannya Karet Tandan buah segar Jasa titip olah
1.505.128.887 520.591.533 19.420.337 11.715.042
2.032.495.717 610.957.118 26.575.752 10.608.544
Palm oil and derivatives Rubber Fresh fruit bunches Toll fee
Total sebelum eliminasi Eliminasi
2.056.855.799 (35.209.051)
2.680.637.131 (43.933.723)
Total before elimination Elimination
Total
2.021.646.748
2.636.703.408
Total
Penjualan neto konsolidasian merupakan penjualan kepada pelanggan pihak ketiga.
Consolidated net sales represent sales to third party customers.
Rincian pelanggan dengan nilai penjualan melebihi 10% dari penjualan Kelompok Usaha adalah sebagai berikut :
The details of customers with sales of more than 10% of total sales of the Group are as follows : 2015
Total/ Total PT Wilmar Nabati Indonesia PT Musim Mas PT Multimas Nabati Asahan Lain-lain (masing-masing di bawah 10%) Total
Persentase terhadap Total Penjualan/ Percentage to Total Sales
411.547.110 323.509.716 357.223.270
20,36% 16,00% 17,67%
PT Wilmar Nabati Indonesia PT Musim Mas PT Multimas Nabati Asahan
929.366.652
45,97%
Others (each below 10%)
2.021.646.748
100,00%
Total
102
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
28. PENJUALAN NETO (Lanjutan)
28. NET SALES (Continued) 2014
Total/ Total
Persentase terhadap Total Penjualan/ Percentage to Total Sales
PT Wilmar Nabati Indonesia PT Musim Mas PT Multimas Nabati Asahan Lain-lain (masing-masing di bawah 10%)
606.233.166 421.075.253 327.785.040
22,99% 15,97% 12,43%
PT Wilmar Nabati Indonesia PT Musim Mas PT Multimas Nabati Asahan
1.281.609.949
48,61%
Others (each below 10%)
Total
2.636.703.408
100,00%
29. BEBAN POKOK PENJUALAN
29. COST OF SALES
Rincian beban pokok penjualan sebagai berikut:
The details of cost of sales are as follows: 2015
Beban produksi: Beban bahan baku Penyusutan dan amortisasi Beban pengolahan Gaji, upah dan kesejahteraan karyawan Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10 miliar)
Total beban produksi Persediaan bahan baku Awal Akhir Persediaan dalam proses Awal Akhir Persediaan produk jadi Awal Akhir Pembelian barang jadi dari pihak ketiga
Total
2014
1.236.682.569 147.780.914 96.918.114
1.597.657.476 147.465.173 93.419.812
33.744.398
30.196.404
21.311.143
24.077.910
1.536.437.138
1.892.816.775
7.072.869 (9.245.552)
11.116.845 (7.072.869)
11.839.707 (10.645.337)
20.552.676 (11.839.707)
42.850.428 (36.699.804)
58.824.249 (42.850.428)
1.630.656
28.439.903
Production costs: Raw materials Depreciation and amortization Processing cost Salaries, wages and allowances Others (each below Rp10 billion) Total production costs Raw materials Beginning Ending Work in process Beginning Ending Finished goods Beginning Ending Purchases of finished goods from third parties
Total sebelum eliminasi Eliminasi
1.543.240.105 (35.209.051)
1.949.987.444 (43.933.723)
Total before elimination Elimination
Total setelah Eliminasi
1.508.031.054
1.906.053.721
Total after Elimination
103
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
29. BEBAN POKOK PENJUALAN (Lanjutan)
29. COST OF SALES (Continued)
Untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, total pembelian Kelompok Usaha masing-masing sebesar Rp823,27 miliar dan Rp1,14 triliun. Rincian pemasok yang melebihi 10% dari pembelian Perusahaan dan Entitas Anak sebagai berikut:
For the years ended December 31, 2015 and 2014, total purchases of the Group amounted to Rp823.27 billion and Rp1.14 trillion, respectively. The details of suppliers with purchases of more than 10% of the total purchases of the Company and Subsidiaries are as follows: 2015 Persentase
terhadap Total Penjualan/ Percentage to Total Sales
Total/ Total PT Agro Mitra Madani Entitas Anak Lain-lain (masing-masing di bawah 10%)
207.112.998
10,24%
PT Agro Mitra Madani a Subsidiary
616.159.689
30,48%
Others (each below 10%)
Total
823.272.687
40,72%
Total
2014 Persentase
Total/ Total PT Agro Mitra Madani Entitas Anak Lain-lain (masing-masing di bawah 10%) Total
terhadap Total Penjualan/ Percentage to Total Sales
321.863.434
12,21%
PT Agro Mitra Madani a Subsidiary
820.730.589
31,13%
Others (each below 10%)
1.142.594.023
43,34%
Total
30. BEBAN USAHA
30. OPERATING EXPENSES
Rincian beban usaha sebagai berikut:
The details of operating expenses are as follows: 2015
2014
Beban Penjualan Bongkar muat dan pelabuhan Komisi penjualan dan beban bank Lain-lain
43.379.225 1.134.792 4.370.470
46.147.218 1.378.349 619.650
Selling Expenses Docking and loading Sales and bank commissions Others
Total Beban Penjualan
48.884.487
48.145.217
Total Selling Expenses
104
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
30. BEBAN USAHA (Lanjutan)
30. OPERATING EXPENSES (Continued) 2015
Beban Umum dan Administrasi Gaji dan tunjangan lainnya Jasa profesional Penyusutan (Catatan 12) Imbalan kerja karyawan (Catatan 23) Sewa Transportasi Listrik, air dan komunikasi Perjalanan dinas Pajak Keamanan Beban alokasi kantor pusat Perbaikan dan pemeliharaan Kontribusi dan donasi Alat tulis kantor Beban administrasi lainnya (masing-masing di bawah Rp1 miliar) Sub-total Beban umum yang dikapitalisasi ke tanaman belum menghasilkan
2014
199.680.016 31.881.600 29.290.440
199.536.455 27.328.949 32.296.800
23.323.560 18.038.942 14.591.539
23.385.993 18.440.419 10.992.034
11.281.600 7.917.651 5.530.925 4.418.408 4.408.703 3.874.984 3.812.545 1.707.308
9.547.203 7.479.907 3.087.278 8.292.600 6.790.916 3.485.286 3.055.073 2.050.704
General and Administrative Expenses Salaries and allowances Professional fees Depreciation (Note 12) Retirement benefits expense (Note 23) Rental Transportation Electricity, water and communication Travelling Taxes Security Allocation from head office Repairs and maintenance Contribution and donation Stationery
19.581.267
13.215.670
Other administration expenses (each below Rp1 billion)
379.339.488
368.985.287
(139.389)
(106.310)
Sub-total General expenses capitalized to immature plantations
Beban Umum dan Administrasi
379.200.099
368.878.977
General and Administrative Expenses
Total
428.084.586
417.024.194
Total
31. BEBAN KEUANGAN - NETO
31. FINANCE COSTS - NET
Rincian beban bunga dan keuangan sebagai berikut:
2015 Credit Suisse AG, Cabang Singapura Wesel bayar yang dijamin pelunasannya terhubung dengan harga saham PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Lain-lain - Neto Total
The details of interest and financial expenses are as follows: 2014
468.553.868
434.726.755
Credit Suisse AG, Singapore Branch
86.754.041 40.037.283 16.320.582
76.357.962 72.254.290 1.130.908
Guaranteed equity-linked redeemable notes PT Bank Mandiri (Persero) Tbk Others - Net
611.665.774
584.469.915
Total
105
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
32. LAIN-LAIN - NETO
32. MISCELLANEOUS - NET
Akun ini terdiri dari:
Denda pajak Amortisasi biaya penerbitan Senior Notes dan instrumen utang lainnya Penyisihan penurunan nilai piutang Lain-lain - Neto Total
This account consists of: 2015
2014
53.082.512
23.071.455
19.417.669 34.089.065 2.768.076
19.417.669 36.215.583 36.775.883
Tax penalty Amortization of Senior Notes and other loan instrument issuance costs Impairment losses on receivables Others - Net
109.357.322
115.480.590
Total
33. PERPAJAKAN
33. TAXATION
a. Pajak dibayar Dimuka
a. Prepaid taxes
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, pajak dibayar dimuka merupakan pajak pertambahan nilai masing-masing sebesar Rp31,59 miliar dan Rp31,21 miliar. b. Taksiran tagihan kelebihan pajak
As of December 31, 2015 and 2014, prepaid tax represents value-added tax amounting to Rp31.59 billion and Rp31.21 billion, respectively.
b. Estimated claims for tax refund
Akun ini terdiri dari taksiran tagihan kelebihan pajak yang berasal dari: 2015
This account consists of estimated claims for tax refund arising from: 2014
Pajak Penghasilan: Pasal 28 A Pasal 26 Pajak Pertambahan Nilai
13.341.058 171.284
21.054.825 1.294.506 128.742
Income Taxes: Article 28 A Article 26 Value-Added Tax
Total
13.512.342
22.478.073
Total
c. Utang pajak
c. Taxes payable
Akun ini terdiri dari:
This account consists of: 2015
Pajak Penghasilan: Pasal 4 (2) Pasal 21 Pasal 22 Pasal 23 Pasal 25 Pasal 26 Pasal 29
8.936.072 40.458.685 1.170.905 18.736.467 85.297.799 250.103.060 272.369.443
2014 7.607.633 32.465.584 947.068 16.540.567 93.359.526 264.967.202 285.318.328
Income Taxes: Article 4 (2) Article 21 Article 22 Article 23 Article 25 Article 26 Article 29
106
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
33. PERPAJAKAN (Lanjutan)
33. TAXATION (Continued)
Pajak Pertambahan Nilai Pajak Bumi dan Bangunan Lain-lain Total
2015
2014
41.858.543 28.460.757 63.544.990
44.331.396 26.399.712 50.662.819
Value-Added Tax Land and Building Tax Others
810.936.721
822.599.835
Total
d. Manfaat (beban) pajak penghasilan
d. Income tax benefits (expense)
Manfaat (beban) pajak penghasilan Perusahaan dan Entitas Anak adalah sebagai berikut: 2015
Income tax benefits (expenses) of the Company and Subsidiaries are as follows: 2014
Manfaat (beban) pajak penghasilan Pajak kini Operasi yang dilanjutkan: Perusahaan Entitas Anak
(806.335)
(19.897.256)
Income tax benefit (expense) Current tax Continuing operations: Company Subsidiaries
Sub-total
(806.335)
(19.897.256)
Sub-total
Operasi yang dihentikan
(358.174)
(1.378.573)
Discontinued operations
(1.164.509)
(21.275.829)
Total Deferred tax Continuing operations: Company Subsidiaries
Total Pajak tangguhan Operasi yang dilanjutkan: Perusahaan Entitas Anak
78.026.748 256.173.418
(8.635.272) 26.591.730
Sub-total
334.200.166
17.956.458
Operasi yang dihentikan Total
(9.789.256) 324.410.910
Rekonsiliasi antara rugi sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan dari operasi yang dilanjutkan seperti dinyatakan pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian dan taksiran penghasilan kena pajak Perusahaan untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
Sub-total
(40.958.491)
Discontinued operations
(23.002.033)
Total
Reconciliation between loss before income tax benefit (expense) from continuing operations as recorded in the consolidated statements of profit or loss and other comprehensive income and estimated taxable income of the Company for the years ended December 31, 2015 and 2014 is as follows:
107
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
33. PERPAJAKAN (Lanjutan)
33. TAXATION (Continued) 2015
Rugi sebelum manfaat (beban) pajak penghasilan dari operasi yang dilanjutkan menurut laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian Ditambah (dikurangi): Bagian Perusahaan atas rugi Entitas Anak Rugi Entitas Anak sebelum taksiran pajak penghasilan Rugi sebelum beban pajak penghasilan Perusahaan Beda temporer: Penyusutan aset tetap Penyisihan penurunan nilai piutang Amortisasi biaya ditangguhkan Penyisihan kewajiban imbalan kerja Total beda temporer
2014
(1.391.246.384)
(506.829.808)
(182.086.375)
(447.686.158)
1.348.254.969 (225.077.790)
503.151.538 (451.364.428)
Loss before income tax benefit (expense) from continuing operation in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income Additions (deductions): Company’s share in losses of Subsidiaries Losses of Subsidiaries before provision for income tax Loss before income tax expense of the Company
13.637.844
822.960
Temporary differences: Depreciation of fixed assets Allowance for impairment of receivables Amortization of deferred charges Provision for employee benefits obligation
51.894.343
38.130.957
Total temporary differences
15.637.466
8.677.362
8.269.484
8.954.066
29.987.015 -
31.670.128 (3.316.197)
Beda tetap: Beban yang tidak dapat dikurangkan Pendapatan bunga yang telah dikenakan PPh final Bagian perusahaan atas rugi neto Entitas Anak
182.086.375
447.686.158
Permanent differences: Non-deductible expenses Interest income subjected to final income tax Company’s share in net losses of Subsidiaries
Total beda tetap
197.510.726
455.899.454
Total permanent differences
Taksiran laba (rugi) fiskal kena pajak
24.327.279
42.665.983
Kompensasi rugi fiskal tahun-tahun sebelumnya: 2012 2013
(126.519.842) (758.525.870)
(169.185.825) (758.525.870)
Estimated taxable income (fiscal loss) \ Fiscal loss compensation of the previous years: 2012 2013
Sub-total
(885.045.712)
(927.711.695)
Sub-total
Estimasi Taksiran Rugi Fiskal Beban pajak kini Perusahaan Entitas Anak
(860.718.433)
(885.045.712)
(806.335)
(19.897.256)
Accumulated Estimated Fiscal Losses Current tax expenses Company Subsidiaries
(806.335)
(19.897.256)
Total
Total
(213.115)
(464.066)
108
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
33. PERPAJAKAN (Lanjutan)
33. TAXATION (Continued)
Rekonsiliasi di atas menjadi dasar dalam pengisian SPT Tahunan Pajak Penghasilan (PPh) Badan Perusahaan.
The above reconciliation provides the basis for the Company’s Annual Corporate Income Tax Return.
e. Pajak tangguhan
e. Deferred tax
Perhitungan manfaat (beban) pajak tangguhan Perusahaan dan Entitas Anak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 adalah sebagai berikut:
1 Januari/ January 1, 2015 Rugi fiskal Penyisihan atas investasi entitas asosiasi yang tidak dapat dipulihkan Liabilitas imbalan kerja karyawan Penyisihan kerugian penurunan nilai Depresiasi dan amortisasi aset non-keuangan Aset pajak tangguhan Perusahaan - neto Aset pajak tangguhan Entitas Anak - neto Aset pajak tangguhan dari Entitas Anak yang diakuisisi Total aset pajak tangguhan Liabilitas pajak tangguhan Entitas Anak Total liabilitas pajak tangguhan Neto
Dikreditkan (Dibebankan) ke penghasilan komprehensif lain/ Credited (Charged) to other comprehensive income
Dikreditkan (Dibebankan) ke laba rugi/ Credited (Charged) to profit or loss
31 Desember/ December 31, 2015
177.321.181
66.605.844
-
243.927.025
Fiscal loss
102.271
-
-
102.271
Allowance for unrecoverable investment in equity securities
11.140.844
1.343.153
5.814.775
18.298.772
85.620.173
-
-
85.620.173
(16.439.563)
4.080.347
-
(12.359.216)
257.744.906
72.029.344
5.814.775
325.396.912
253.573.500
335.589.025
Employee benefits obligation Allowance for impairment losses Depreciation and amortization of non-financial assets Company’s deferred tax assets - net
346.409.964
-
-
346.409.964
Subsidiaries’ deferred tax assets - net Deferred tax assets of Subsidiaries acquired
929.551.782
325.602.844
5.437.274
1.260.591.900
Total deferred tax assets
(4.416.921) (4.416.921) 925.134.861
1 Januari/ January 1, 2014 Rugi fiskal Penyisihan atas investasi entitas asosiasi yang tidak dapat dipulihkan Liabilitas imbalan kerja karyawan
Calculation of deferred tax benefits (expenses) of the Company and Subsidiaries for the year ended December 31, 2015 and 2014 are as follows:
185.542.339
102.271 10.522.216
(1.191.934) (1.191.934) 324.410.910
(377.501)
(61.323) (61.323) 5.375.951
Dikreditkan (Dibebankan) ke penghasilan komprehensif lain/ Credited (Charged) to other comprehensive income
Dikreditkan (Dibebankan) ke laba rugi/ Credited (Charged) to profit or loss (8.221.158)
(1.583.508)
578.592.911
(5.670.178)
Subsidiaries’ deferred tax Iiabilities
(5.670.178)
Total deferred tax liabilities
1.254.921.722
Net
31 Desember/ December 31, 2014
-
177.321.181
Fiscal loss
-
102.271
Allowance for unrecoverable investment in equity securities
2.202.136
11.140.844
Employee benefits obligation
109
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
33. PERPAJAKAN (Lanjutan)
33. TAXATION (Continued)
1 Januari/ January 1, 2014
Dikreditkan (Dibebankan) ke penghasilan komprehensif lain/ Credited (Charged) to other comprehensive income
Dikreditkan (Dibebankan) ke laba rugi/ Credited (Charged) to profit or loss
31 Desember/ December 31, 2014
Penyisihan kerugian penurunan nilai Bonus yang masih harus dibayar Penyisihan atas persediaan usang Depresiasi dan amortisasi aset non-keuangan
(17.567.137)
1.127.574
Aset pajak tangguhan Perusahaan - neto
264.424.703
(8.881.933)
2.202.136
257.744.906
337.688.166
(13.844.448)
1.553.194
325.396.912
-
346.409.964
3.755.330
929.551.782
Aset pajak tangguhan Entitas Anak - neto Aset pajak tangguhan dari Entitas Anak yang diakuisisi Total aset pajak tangguhan
83.668.822 2.115.572
1.951.351 (2.115.572)
-
85.620.173 -
40.620
(40.620)
-
-
346.409.964 948.522.833
(22.726.381)
-
Liabilitas pajak tangguhan Entitas Anak
(4.102.750)
(275.652)
(38.519)
Total liabilitas pajak tangguhan
(4.102.750)
(275.652)
(38.519)
Neto
944.420.083
(23.002.033)
3.716.811
(16.439.563)
Allowance for impairment losses Accrued bonus Allowance for inventory obsolescence Depreciation and amortization of non-financial assets Company’s deferred tax assets - net Subsidiaries’ deferred tax assets - net Deferred tax assets of Subsidiaries acquired Total deferred tax assets
(4.416.921)
Subsidiaries’ deferred tax Iiabilities
(4.416.921)
Total deferred tax liabilities
925.134.861
Net
SIP, DAP, MIB dan CCI, Entitas Anak, tidak mengakui aset pajak tangguhan yang berasal dari cadangan rugi penurunan nilai aset tetap dan tanaman perkebunan sebesar Rp177,40 miliar disebabkan tidak terdapat kepastian bahwa jumlah tersebut dapat dipulihkan.
SIP, DAP, MIB and CCI, Subsidiaries, did not recognize deferred tax assets on allowance for impairment losses on fixed assets and plantations amounting to Rp177.40 billion since there is no certainty of its recoverability.
Manajemen berkeyakinan bahwa aset pajak tangguhan yang timbul dari perbedaan sementara dari yang telah diakui diperkirakan akan dapat direalisasikan pada tahun mendatang.
Management believes that the deferred tax assets arising from temporary differences which have been recognized are recoverable in the future years.
f. Surat Pemeriksaan Pajak Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015, Perusahaan dan Entitas Anak telah menerima sejumlah Surat Ketetapan Pajak Kurang Bayar (“SKPKB”) dan Surat Tagihan Pajak (“STP”) untuk berbagai tahun pajak, dengan saldo yang masih belum dibayar sebagai berikut:
f. Tax Assessment As of December 31, 2015, the Company and its subsidiaries received a number of Tax Assessment Letters for Underpayment (“SKPKB”) and Tax Collection Letters (“STP”) for various fiscal years, with outstanding balances as follows:
110
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
33. PERPAJAKAN (Lanjutan)
33. TAXATION (Continued) Pasal 25/ Article 25
Pasal 29/ Article 29
Total/ Total/
SKPKB dan STP yang diterima untuk tahun fiskal: 2015 2014 2013 2012 2011 2010
2.773.990 17.111.663 51.422.541 12.093.476 1.053.538 805.151
2.557.365 42.897.737 102.415.463 54.103.885
2.773.990 19.669.028 51.422.541 54.991.213 103.469.001 54.909.036
SKPKB and STP received for fiscal year: 2015 2014 2013 2012 2011 2010
Total
85.260.359
201.974.450
287.234.809
Total
Manajemen tidak setuju dengan sebagian ketetapanketetapan tersebut diatas dan mengajukan keberatan atau banding, namun masih belum memperoleh keputusan dari Direktorat Jenderal Pajak ataupun Pengadilan Pajak sampai dengan tanggal laporan keuangan konsolidasian ini. g. Peraturan Pemerintah
Management filed objections or appeals on some of the above assessments; however, management has not received any decision from the Directorate General of Taxation or the Tax Court as of the date of the consolidated financial statements.
g. Government Regulations
Pada September 2008, Undang-Undang No. 7 Tahun 1983 mengenai “Pajak Penghasilan" diubah untuk keempat kalinya dengan Undang-Undang No. 36 Tahun 2008. Perubahan tersebut juga mencakup perubahan tarif pajak penghasilan badan dari sebelumnya menggunakan tarif pajak bertingkat menjadi tarif tunggal yaitu 28% untuk tahun fiskal 2009 dan 25% untuk tahun fiskal 2010 dan seterusnya. Perubahan Undang-Undang tersebut berlaku efektif mulai 1 Januari 2009.
In September 2008, Law No. 7 Year 1983 regarding "Income Tax" has been revised for the fourth time with Law No. 36 Year 2008. The revised Law stipulates changes in corporate income tax rate from a marginal tax rate to a single rate of 28% for fiscal year 2009 and 25% for fiscal year 2010 onwards. The revised Law became effective on January 1, 2009.
Berdasarkan Undang-Undang baru tersebut, Perusahaan Terbuka dapat memperoleh penurunan tarif Pajak Penghasilan sebesar 5% lebih rendah dari tarif tertinggi, jika memenuhi persyaratanpersyaratan yang telah ditentukan.
Based on the new Law, a Public Company could obtain discount of about 5% of highest tariff of income tax after fulfilling the requirements determined.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, Perusahaan telah memenuhi ketentuan tersebut, oleh karena itu, telah menggunakan tingkat pengurangan pajak sebesar 5% dalam penghitungan pajak penghasilan untuk tahun yang berakhir 31 Desember 2015 dan 2014. Aset dan liabilitas pajak tangguhan telah dihitung dengan menggunakan tarif-tarif tersebut.
As of December 31, 2015 and 2014, the Company has complied with the requirements, therefore has effected the 5% tax rate reduction in its corporate income tax computation for the years ended December 31, 2015 and 2014. Accordingly, the deferred tax assets and liabilities have been calculated using these enacted tax rates.
111
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
34. SALDO DAN TRANSAKSI-TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI
34. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES
Dalam kegiatan usaha normal, Perusahaan dan Entitas Anak melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Transaksi-transaksi tersebut adalah sebagai berikut:
The Company and Subsidiaries, in their regular conduct of business, have engaged in transactions with related parties. These transactions are as follows:
a. Piutang lain-lain
a. Other receivables 2015
2014
PT Bakrie Sentosa Persada Lain-lain (masing-masing dibawah Rp10 miliar)
135.795.265
135.795.265
PT Bakrie Sentosa Persada
18.360.971
27.819.166
Others (each below Rp10 billion)
Sub-total Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai
154.156.236
163.614.431
Sub-total Less allowance for impairment losses
Neto
146.008.520
(8.147.716)
(6.789.763)
Net
156.824.668
Persentase terhadap total aset/ Percentage to total assets 2015 2014 PT Bakrie Sentosa Persada Lain-lain (masing-masing dibawah Rp10 miliar) Penyisihan kerugian penurunan nilai
0,802
0,778
0,108 (0,048)
0,159 (0,039)
0,862
0,898
Total
b. Piutang pihak berelasi
PT Bakrie Sentosa Persada Others (each below Rp10 billion) Allowance for impairment losses Total
b. Due from related parties 2015
2014
PT Bakrie Sentosa Persada Indogreen International B.V PT Menthobi Mitra Lestari PT Menthobi Makmur Lestari Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10 miliar)
1.903.849.423 1.242.948.000 402.962.641 390.262.290
1.558.804.667 1.242.948.000 391.239.660 368.671.106
6.273.994
36.810.805
Sub-total Dikurangi penyisihan kerugian penurunan nilai
3.946.296.348
3.598.474.238
(1.022.116.375)
Sub-total Biaya perolehan belum diamortisasi
2.924.179.973
Neto
2.924.179.973
-
(994.651.610) 2.603.822.628 (21.271.557) 2.582.551.071
PT Bakrie Sentosa Persada Indogreen International B.V PT Menthobi Mitra Lestari PT Menthobi Makmur Lestari Others (each below Rp10 billion) Sub-total Less allowance for impairment losses Sub-total Unamortized costs Net
112
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
34. SALDO DAN TRANSAKSI-TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan)
34. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued)
Persentase terhadap total aset/ Percentage to total assets 2015 2014 PT Bakrie Sentosa Persada Indogreen International B.V. PT Menthobi Mitra Lestari PT Menthobi Makmur Lestari Lain-lain (masing-masing di bawah Rp10 miliar) Penyisihan kerugian penurunan nilai Biaya perolehan belum diamortisasi
11,248 7,343 2,381 2,306
8,933 7,123 2,242 2,113
0,037 (6,039) -
0,211 (5,700) (0,122)
Neto
17,276
14,800
PT Bakrie Sentosa Persada Indogreen International B.V. PT Menthobi Mitra Lestari PT Menthobi Makmur Lestari Others (each below Rp10 billion) Allowance for impairment losses Unamortized costs Net
Piutang pihak berelasi memiliki jangka waktu pembayaran dengan tingkat bunga pinjaman sebesar 7,50% pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014. Pinjaman tersebut diberikan tanpa jaminan.
Due from related parties are interest bearing loans with repayment schedule at annual rates of 7.50% as of December 31, 2015 and 2014. These loans are unsecured.
Piutang kepada Indogreen International B.V adalah untuk pengembangan usaha hulu perkebunan seperti pengembangan perkebunan kelapa sawit, baik dalam bentuk perluasan lahan, pembibitan, penanaman baru ataupun penanaman kembali (replanting), serta dalam bentuk peningkatan kapasitas dan utilisasi pabrik Perusahaan.
Due from Indogreen International B.V will be allocated to develop plantation upstream business such as development of palm oil plantation, which includes land expansion, seedling, new planting or replanting, as well as to increase the Company’s processing plant capacity and utility.
Manajemen telah membukukan penyisihan atas penurunan nilai sesuai dengan standar akuntansi dengan mempertimbangkan penurunan nilai yang terjadi dalam industri sejenis sebagai akibat penurunan tajam dalam industri ini.
Management has provided an allowance for impairment losses in line with the accounting standards and keeping in mind the reduction in value in similar projects in the industry subsequent to the steep downturn in the industry.
Mutasi cadangan kerugian penurunan nilai piutang pihak berelasi yang seluruhnya berdasarkan penilaian secara individual adalah sebagai berikut:
The movement in allowance for impairment losses on due from related parties which was based on individual assessment is as follows:
2015 Saldo awal Penambahan penyisihan kerugian penurunan pada tahun berjalan Saldo Akhir
2014
994.651.610
970.881.906
27.464.765
23.769.704
Beginning balance Additional allowance for impairment losses during the year
1.022.116.375
994.651.610
Ending Balance
113
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
34. SALDO DAN TRANSAKSI-TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan)
34. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued)
Manajemen Kelompok Usaha berkeyakinan bahwa penyisihan kerugian penurunan nilai tersebut cukup untuk menutupi kemungkinan kerugian atas tidak tertagihnya piutang pihak berelasi tersebut. c. Utang usaha
Koperasi Karyawan
The management of the Group believes that the allowance for impairment losses is adequate to cover possible losses from non-collection of the due from related parties. c. Trade payables
2015
2014
12.687.076
7.706.785
Employee cooperatives
Persentase terhadap total liabilitas/ Percentage to total liabilities 2015 2014 Koperasi Karyawan
0,093
d. Kompensasi Manajemen Kunci
0,058
Employee cooperatives
d. Key Management Compensation
Manajemen kunci Kelompok Usaha terdiri dari Dewan Komisaris, Direksi Perusahaan dan anggota Komite Audit.
The Group’s key management consists of the Company’s Boards of Commissioners, Directors and members of the Audit Committee.
Total remunerasi dan imbalan lainnya yang diberikan kepada personil manajemen kunci yang terdiri atas, imbalan kerja jangka pendek, masing-masing sebesar Rp26,08 miliar dan Rp23,83 miliar untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, dengan rincian sebagai berikut:
Total remuneration and other benefits given to key management personnel, which pertains to short-term benefits, amounted to Rp26.08 billion and Rp23.83 billion for the years ended December 31, 2015 and 2014, respectively, with the following details:
Dewan Komisaris Direksi Komite Audit Total
2015
2014
1.719.725 23.685.983 671.774
2.819.655 20.383.332 627.556
26.077.482
e. Hubungan dan Sifat Transaksi Pihak Berelasi
Rincian pihak berelasi, hubungan dengan Perusahaan dan sifat transaksi, adalah sebagai berikut:
Board of Commissioners Board of Directors Audit Commitee
23.830.543
Total
e. Relationship and Nature of Related Parties Transactions The details of related parties, relationship with the Company and nature of transactions are as follows:
114
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
34. SALDO DAN TRANSAKSI-TRANSAKSI DENGAN PIHAK BERELASI (Lanjutan)
34. BALANCES AND TRANSACTIONS WITH RELATED PARTIES (Continued)
Sifat Hubungan/ Nature of Relationship
Sifat Transaksi/ Nature of Transactions
PT Menthobi Makmur Lestari
Entitas asosiasi/Associate
Beban-beban tertentu yang dibayar oleh Perusahaan/ Certain expenses were paid by the Company
PT Menthobi Mitra Lestari
Entitas asosiasi/Associate
Beban-beban tertentu yang dibayar oleh Perusahaan/ Certain expenses were paid by the Company
PT Bakrie Sentosa Persada
Entitas asosiasi/Associate
Talangan dana/Advance
Indogreen International B.V
Entitas asosiasi/Associate
Talangan dana/Advance
Entitas dibawah pengaruh signifikan/ Entity under significant influence
Sewa gedung, jasa transportasi dan sewa kendaraan/ Rent building, transportation services and vehicle rent
Personel kunci/ Key personnel
Remunerasi/ Remuneration
Pihak Berelasi/Related Parties
Koperasi karyawan/ Employee cooperatives
Direksi, komisaris dan komite audit/ Directors, commissioners and and Audit committee members
Karena memiliki sifat relasi, hal ini memungkinkan syarat dan kondisi transaksi dengan pihak berelasi tidak sama jika transaksi tersebut dilakukan dengan pihak ketiga.
35. RUGI PER SAHAM
35. LOSS PER SHARE
Berikut adalah perhitungan rugi per saham dasar yang digunakan untuk tahun yang berakhir pada tanggaltanggal 31 Desember 2015 dan 2014: 2015 Rugi neto yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas Induk Total rata-rata tertimbang saham untuk perhitungan rugi per saham dasar Rugi Neto Per Saham Dasar/Dilusian yang dapat diatribusikan kepada Pemilik Entitas Induk (angka penuh)
Because of these relationships, it is possible that the terms and conditions of these transactions are not the same as those that would result from transactions with third parties.
(514.569.643)
13.720.471.386
(37,50)
The following is the computation of loss per share for the years ended December 31, 2015 and 2014:
2014 (623.581.202)
13.720.471.386
(45,44)
Net loss attributable to owners of the Parent Weighted average number of shares to compute basic loss per share
Basic/Diluted Loss Per Share Attributable to Owners of the Parent (full amount)
115
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain) 36. PERJANJIAN DAN IKATAN YANG SIGNIFIKAN
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated) 36. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS
a) Pada tanggal 4 Juni 2014, Perusahaan menandatangani perjanjian dengan RC Buminiaga Sdn Bhd (“Pemasok”) untuk penerapan Sistem ERP Perkebunan sebesar USD541.728. Berdasarkan perjanjian tersebut, cakupan pekerjaan Pemasok adalah menyediakan lisensi Sistem ERP Pengelolaan Perkebunan, menerapkan solusi yang disesuaikan dengan kebutuhan induk dan beberapa Entitas Anak di Indonesia, dan memberikan dukungan pasca penerapannya. Penerapan sistem ERP Perkebunan dimulai sejak 1 Juli 2014 dan diharapkan akan selesai pada tahun 2016.
a) On June 4, 2014, the Company entered into an agreement with RC Buminiaga Sdn Bhd (“Vendor”) for the implementation of the Plantation ERP System for a total consideration of USD541,728. Based on the agreement, the scope of work of the Vendor is to supply license of its Plantation Management ERP System, implement the solution with the required customization of the Company and certain Subsidiaries in Indonesia, and provide the post implementation support. The implementation of Plantation ERP System commenced on July 1, 2014 and is expected to be completed in 2016.
b) Pada tanggal 18 April 2006, Perusahaan dan PT Rekayasa Industri (Rekin) menandatangani perjanjian usaha patungan untuk membentuk suatu perusahaan usaha patungan yakni PT Bakrie Rekin Bio Energy (JV Company), yang bertujuan untuk mengembangkan pabrik green-field bio-diesel dimana kepemilikan Perusahaan 70% dan kepemilikan Rekin 30%. Perusahaan bertanggung jawab untuk menyediakan persediaan yang dibutuhkan berdasarkan pada suatu jaminan minimum bulanan pada harga pasar dan Rekin bertanggung jawab untuk menyediakan tenaga ahli untuk pembangunan pabrik bio-diesel.
b) On April 18, 2006, the Company and PT Rekayasa Industri (Rekin) entered into a joint venture agreement to establish a joint venture company, PT Bakrie Rekin Bio Energy (JV Company), whose objective is to develop a green-field bio-diesel plant. The Company and Rekin hold 70% and 30% ownership, respectively. The Company will be responsible for supplying the feedstock based on a guaranteed monthly minimum at market price and Rekin will be responsible for providing the technical expertise for the construction of the bio-diesel plant.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, JV Company masih dalam tahap pengembangan dan belum beroperasi secara komersial.
As of December 31, 2015 and 2014, the JV Company is still in the development stage and has not yet started its commercial operations.
c) Pada tanggal 15 Januari 2005, PT Bakrie Pasaman Plantations (“BPP”), Entitas Anak, menandatangani kesepakatan bersama tentang pelaksanaan konversi lahan perkebunan sawit dengan Koperasi Plasma Nagari Parit (“KPNP”).
c) On January 15, 2005, PT Bakrie Pasaman Plantations (“BPP”), a Subsidiary, entered into an agreement with Koperasi Plasma Nagari Parit (“KPNP”) regarding palm oil plantation conversion.
Sehubungan dengan kesepakatan bersama tersebut, BPP menyetujui untuk: - Menyerahkan kebun yang akan dikonversi seluas 250,60 hektar kepada KPNP sesuai dengan hasil pengukuran Kantor Wilayah Badan Pertahanan Nasional Propinsi Sumatera Barat; - Pembagian hasil dihitung dari hasil neto panen Tandan Buah Segar (“TBS”) setiap bulannya setelah dipotong 30% oleh BPP yang disisihkan untuk cicilan kredit; - BPP berkewajiban membeli hasil TBS dari KPNP.
According to the agreement, BPP agreed to: -
-
-
Transfer the 250.60 hectares of plantations that will be converted to KPNP in accordance with the measurement by the Regional Office of West Sumatera Land Agency; The distribution of return is calculated based on monthly net yield crops of fresh fruit bunches (“FFB”) after BPP’s deduction of 30% allocated for loan installments; BPP has an obligation to buy the FFB that are produced by KPNP.
116
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
36. PERJANJIAN DAN IKATAN YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
36. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (Continued)
d) Pada tanggal 14 Juni 2005, BPP, Entitas Anak, menandatangani Perjanjian Kerjasama Program Pengelolaan, Pengembangan dan Pembiayaan Kebun Kelapa Sawit dengan Koperasi Unit Desa Sungai Aur I (KUD SA I).
d) On June 14, 2005, BPP, a Subsidiary, entered into a cooperation agreement with Koperasi Unit Desa Sungai Aur I (KUD SA I) regarding palm oil plantations management, improvement and financing programs.
Pada tanggal 17 Juni 2005, BPP mengadakan perjanjian yang sama dengan Koperasi Unit Desa Parit. Pada tanggal 14 Agustus 2006, BPP juga menandatangani perjanjian Kerjasama dengan Koperasi Tani (“Koptan”) Silawai Jaya. Luas lahan yang diikutsertakan untuk KUD SA I, KUD Parit dan Koptan Silawai Jaya masing-masing adalah seluas 4.570 hektar, 1.800 hektar dan 627 hektar.
On June 17, 2005, BPP entered into a cooperation agreement with Koperasi Unit Desa Parit. On August 14, 2006, BPP also entered into a cooperation agreement with Koperasi Tani (“Koptan”) Silawai Jaya. The areas that are included for KUD SA I, KUD Parit and Koptan Silawai Jaya are 4,570 hectares, 1,800 hectares and 627 hectares, respectively.
Sehubungan dengan perjanjian kerjasama tersebut, BPP menyetujui untuk: a) Membeli seluruh hasil perkebunan kelapa sawit KUD SA I, KUD Parit dan Koptan Silawai Jaya. b) Memotong hasil penjualan TBS (setelah dipotong biaya produksi) sebesar 30% untuk KUD SA I, KUD Parit dan Koptan Silawai Jaya.
In relation to the agreement, BPP agreed to: a) Buy the whole yield of palm oil plantations of KUD SA I, KUD Parit and Koptan Silawai Jaya. b) Deduct revenue of FFB (after deductions of production cost) by 30% for KUD SA I, KUD Parit and Koptan Silawai Jaya.
Perjanjian ini merupakan addendum dari perjanjian kerjasama dengan KUD Parit dan KUD SA I dengan PT Bank Nusa Nasional (“BNN”), yang dimerger ke dalam PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“Bank Danamon”), pada tanggal 2 Agustus 1994 dan KUD SA I dengan BNN pada tanggal 22 Februari 1995. Sehubungan dengan adanya perjanjian kerjasama di atas, maka perjanjian kerjasama sebelumnya tidak berlaku lagi.
This agreement is an addendum to the cooperative agreement between KUD Parit and KUD SA I and PT Bank Nusa Nasional (“BNN”), which merged into PT Bank Danamon Indonesia Tbk (“Bank Danamon”), on August 2, 1994 and KUD SA I with BNN on February 22, 1995. In respect of the above cooperation agreement, the previous agreement is no longer valid.
Laporan keuangan dan administrasi dilaksanakan secara terpisah oleh BPP.
proyek
Administration and financial statements reporting of these projects are maintained separately by BPP.
e) Pada tanggal 13 September 2000, PT Agrowiyana (“AGW”) telah menandatangani kesepakatan dengan PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (“BMI”), KUD Swakarsa dan KUD Suka Makmur untuk pengembangan 1.710,17 hektar dan 3.205,14 hektar tanaman kelapa sawit (Proyek Kebun Plasma) di atas lahan milik para anggota koperasi. Koperasi memperoleh pinjaman jangka panjang dari BMI dengan pagu maksimum Rp28,92 miliar dan Rp43,07 miliar masing-masing untuk KUD Swakarsa dan KUD Suka Makmur yang seterusnya diserahkan kepada AGW yang bertindak sebagai pelaksana proyek dan penjamin fasilitas pembiayaan. Pada tahun 2010, liabilitas atas fasilitas pembiayaan yang diperoleh KUD Suka Makmur dan KUD Swakarsa telah berakhir.
e) On September 13, 2000, PT Agrowiyana (“AGW”) entered into an agreement with PT Bank Muamalat Indonesia Tbk (“BMI”), KUD Swakarsa and KUD Suka Makmur, to develop 1,710.17 hectares and 3,205.14 hectares, respectively, of palm oil plantations (Plasma Estate Projects) in the areas owned by the members of the cooperatives. The cooperatives obtained long-term loans from BMI amounting to Rp28.92 billion and Rp43.07 billion for KUD Swakarsa and KUD Suka Makmur, respectively, the proceeds of which were forwarded to AGW as the developer of the projects and also as the guarantor. In 2010, the loan obtained by KUD Suka Makmur and KUD Swakarsa has been settled.
117
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
36. PERJANJIAN DAN IKATAN YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
36. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (Continued)
Dalam perjanjian kredit antara AGW, anggota Koperasi Unit Desa dan BMI, AGW bertindak sebagai penjamin atas fasilitas pembiayaan dan berkewajiban untuk membeli kebun plasma, apabila terjadi suatu kondisi yang menurut penilaian BMI, AGW harus mengambil alih kebun plasma, dalam rangka penyelesaian liabilitas pinjaman.
In the loan agreements between AGW, cooperatives and BMI, AGW acts as the guarantor of the cooperatives’ loans and should buy back the plasma estate, when the condition according to BMI suggests that AGW has to take over the plasma estate as a settlement of the loans.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, perkiraan luas lahan yang sudah ditanami masingmasing adalah 8.252,87 hektar. Laporan keuangan dan administrasi proyek dilaksanakan secara terpisah oleh AGW.
As of December 31, 2015 and 2014, approximately 8,252.87 hectares were already planted. Administration and financial statements reporting of these projects are maintained separately by AGW.
Pada tahun 2010, penjaminan AGW atas utang KUD Swakarsa dan KUD Suka Makmur kepada BMI telah berakhir bersamaan dengan selesainya liabilitas atas fasilitas pembiayaan yang diperoleh KUD Suka Makmur dan KUD Swakarsa.
In 2010, AGW’s guarantee on KUD Swakarsa and KUD Suka Makmur loan from BMI has expired as the loan obtained by KUD Suka Makmur and KUD Swakarsa has been settled.
f) AGW ditunjuk sebagai pelaksana dan pengembang proyek atas perjanjian tanggal 10 Mei 1996 antara PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Jambi (“Bank Mandiri”) dengan Nucleus Estate Small holder Project Plasma PIR dalam rangka pengembangan 3.600 hektar kebun kelapa sawit di sekitar area kebun AGW.
f) AGW was appointed as the developer of the projects with regard to the agreement between PT Bank Mandiri (Persero) Tbk, Jambi (“Bank Mandiri”) and Nucleus Estate Small holder Project (Plasma PIR) on May 10, 1996 to develop 3,600 hectares of palm oil plantations in an area close to AGW.
Atas nama proyek, AGW mendapat pinjaman jangka panjang dari Bank Mandiri dengan pagu maksimum Rp24,39 miliar. Dana ini akan diteruskan ke proyek Plasma PIR sesuai dengan permintaan dari proyek yang bersangkutan dan bunga dibebankan pada proyek Plasma PIR.
AGW on behalf of the project, obtained a long-term loan from Bank Mandiri with a maximum credit limit of Rp24.39 billion. The funds will be transferred to the Plasma PIR projects in accordance with the requirements of the projects and the interest expense is charged to the Plasma PIR projects.
Sehubungan dengan perjanjian ini, AGW berkewajiban melaksanakan pembangunan kebun kelapa sawit Plasma PIR dan melaksanakan konversi sesuai dengan jadwal yang ditetapkan atau paling lambat pada tahun 2005.
In relation to this agreement, AGW has an obligation to completely develop the palm oil plantations Plasma PIR on schedule and convert these on schedule by 2005 at the latest.
Selisih antara nilai pada saat konversi dan biaya pengembangan kebun plasma akan menjadi beban atau keuntungan AGW.
Any difference between the value at the time of conversion and the cost to develop the plasma estate will be for the account of AGW.
Sampai dengan tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, luas areal yang sudah ditanami kurang lebih adalah 4.915,31 hektar. Laporan keuangan dan administrasi proyek dilaksanakan secara terpisah oleh AGW.
As of December 31, 2015 and 2014, approximately 4,915.31 hectares were planted. Administration and financial statements reporting of these projects are maintained separately by AGW.
118
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
36. PERJANJIAN DAN IKATAN YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
36. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (Continued)
g) Pada tanggal 9 Desember 2004, telah menandatangani perjanjian antara Perusahaan dan Entitas Anak tertentu dengan PT Multi Kontrol Nusantara, pihak berelasi untuk pengembangan piranti lunak E-Plantations, penyewaan piranti lunak dan memperoleh Annual Technical Support. Nilai kontrak adalah USD362.500 (angka penuh) untuk implementasi piranti lunak E-Plantations. Biaya sewa piranti lunak adalah sebesar USD2 per hektar aktual dan biaya Annual Technical Support sebesar USD0,5 per hektar aktual.
g) On December 9, 2004, the Company and certain Subsidiaries entered into an agreement with PT Multi Kontrol Nusantara, a related party, to develop the E-Plantations software, to rent the software and to obtain Annual Technical Support. The sum of the contract amounted to USD362,500 (full amount) for the implementation of E-Plantations software. Software rental cost amounted to USD2 per actual hectares and Annual Technical Support cost amounted to USD0.5 per actual hectares.
h) Pada tahun 2000, yang telah dinyatakan kembali dalam perjanjian tertanggal 4 Desember 2008, PT Sumbertama Nusapertiwi (“SNP”), Entitas Anak, menandatangani perjanjian dengan KUD Wahana Jaya (“Koperasi”) untuk pembangunan areal kebun kelapa sawit seluas 8.000 hektar dengan pola kemitraan dengan komposisi kepemilikan SNP adalah sebesar 80% atau seluas 6.400 hektar dan Koperasi sebesar 20% atau seluas 1.600 hektar sesuai dengan Akta Perjanjian Kesepakatan Bersama No. 14 tanggal 24 September 2002 oleh Notaris Nany Ratna Wirdanialis, S.H. Setelah kebun kelapa sawit dikonversi dan telah menghasilkan (lebih kurang 36 bulan setelah penanaman) maka Koperasi berkewajiban untuk mencicil pembayaran pinjaman dengan pemotongan 30% dari hasil panen setiap bulannya sampai pinjaman tersebut lunas.
h) In 2000, as stated in the agreement dated December 4, 2008, PT Sumbertama Nusapertiwi (“SNP”), a Subsidiary, entered into an agreement with KUD Wahana Jaya (“Cooperatives”) to develop palm oil plantations of 8,000 hectares in a partnership alliance whereby SNP and the Cooperatives hold 80% and 20% ownership, equivalent to 6,400 hectares and 1,600 hectares, respectively, according to the Deed of Memorandum of Understanding No. 14 dated September 24, 2002 that was Notarized by Nany Ratna Wirdanialis, S.H. Upon conversion and maturity of the plantation (which is around 36 months from the first planting), Cooperatives are obliged to pay a monthly deduction of 30% from its yield until the loan is settled.
i) Pada tanggal 30 Juli 2008, Perusahaan, PT Bakrie Sentosa Persada (“BSEP”), PT Guntung Idamannusa (“GIN”) dan PT Grahadura Leidongprima (“GLP”) telah menandatangani perjanjian pemegang saham dengan para investor asing, untuk mengatur pelaksanaan rencana investasi di dalam BSEP melalui GIN dan para investor asing dimaksud, melalui sebuah perusahaan investasi yang telah didirikan berdasarkan ketentuan hukum Kerajaan Belanda (“Perusahaan Investasi”).
i) On July 30, 2008, the Company, PT Bakrie Sentosa Persada (“BSEP”), PT Guntung Idamannusa (“GIN”), and PT Grahadura Leidongprima (“GLP”) entered into a shareholders’ agreement with foreign investors, to arrange investment plan in BSEP through GIN and foreign investors, which was already established under The Netherlands law (“Investment Company”).
Rencana kerjasama investasi dimaksud dilakukan untuk membiayai ekspansi usaha Perusahaan, melalui BSEP, dengan cara melakukan pembangunan perkebunan kelapa sawit dari greenfield. Perusahaan Investasi akan meningkatkan investasi sebesar USD80 juta, dengan tahap investasi awal sebesar USD12 juta.
The purpose of this investment plan is to finance the Company’s business expansion in developing palm oil plantations from greenfield, through BSEP. Investment Company will increase the investment amounting to USD80 million, with the first phase of investment amounting to USD12 million.
119
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
36. PERJANJIAN DAN IKATAN YANG SIGNIFIKAN (Lanjutan)
36. SIGNIFICANT AGREEMENTS AND COMMITMENTS (Continued)
Sehubungan dengan pelepasan GIN oleh GLP dan PT Sumbertama Nusapertiwi, Entitas Anak, kepada pihak ketiga pada tahun 2013, maka perjanjian ini sudah tidak berlaku lagi untuk GIN.
37. INFORMASI SEGMEN
In accordance with the divestment of GIN by GLP and PT Sumbertama Nusapertiwi, Subsidiaries, to third parties in 2013, the agreement is no longer valid for GIN.
37. SEGMENT INFORMATION
Untuk kepentingan manajemen, Kelompok Usaha digolongkan menjadi unit usaha berdasarkan produk dan manajemen memiliki tiga segmen operasi yang dilaporkan sebagai berikut:
For management purposes, the Group is organized into business units based on their products and management has determined three reportable operating segments as follows:
Segmen kelapa sawit dan turunannya
Palm oil and derivates segment
Segmen kelapa sawit dan turunannya melakukan kegiatan usaha utama dalam pemeliharaan dan pengembangan perkebunan kelapa sawit serta aktivitas usaha dalam pengolahan, pemasaran dan penjualan hasil perkebunan kelapa sawit dan turunannya. Kelapa sawit merupakan tanaman komersial berumur panjang yang dibudidayakan dan buahnya diproses lebih lanjut untuk menghasilkan minyak sawit dan minyak inti sawit. Produk turunan minyak sawit dan minyak inti sawit digunakan secara luas di dunia, dalam bidang industri makanan dan non-makanan, termasuk diantaranya digunakan sebagai minyak goreng, margarin, es krim, sabun dan deterjen, juga sebagai pakan ternak, kosmetik, pelumas industri dan bahan bakar bio.
Palm oil and derivatives segment is mainly involved in the development and maintenance of palm oil and other business activities relating to palm oil processing, marketing and selling. Palm oil is a commercial longlived plant that are cultivated to bear fruits that are processed further to produce palm oil and palm kernel oil. Palm oil derivative products and palm kernel oil are used widely in the world particularly, in the fields of food industry and non-food items, such as cooking oil, margarine, ice cream, soaps and detergents, as well as animal feeds, cosmetics, industrial lubricants and biofuels.
Segmen karet
Rubber segment
Segmen karet melakukan kegiatan usaha utama dalam pemeliharaan dan pengembangan perkebunan karet serta aktivitas usaha dalam pengolahan, pemasaran dan penjualan hasil perkebunan karet. Industri ban merupakan konsumen karet alam terbesar yang diperkirakan mengkonsumsi antara 60% dan 70% karet alam yang diproduksi, sisanya digunakan oleh industri lain seperti sepatu, sarung tangan, kontrasepsi dan industri-industri lainnya.
Rubber segment is mainly involved in the development and maintenance of rubber and other business activities relating to rubber processing, marketing and selling. The tire industry which is the largest consumer of natural rubber is estimated to consume between 60% and 70% of natural rubber produced. The rest is used by other industries such as footwear, gloves, contraceptives and other industries.
120
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
37. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)
37. SEGMENT INFORMATION (Continued)
Segmen oleokimia
Oleochemical segment
Segmen oleokimia melakukan kegiatan usaha dalam pengolahan, pemasaran dan penjualan hasil oleokimia. Oleokimia merupakan bahan baku penting bagi berbagai Fast Moving Consumer Goods yang memiliki kaitan erat dengan gaya hidup dan juga dengan pertumbuhan penduduk dunia. Seiring berjalannya waktu, kebutuhan atas Fast Moving Consumer Goods serta perubahan dalam tren gaya hidup, memberikan jaminan keberlanjutan atas permintaan produk konsumen berbahan baku oleokimia.
Oleochemicals segment is mainly involved in the business activities relating to oleochemical processing, marketing and selling. Oleochemicals are the essential raw materials for a wide range of Fast Moving Consumer Goods which are highly correlated with lifestyles and to some extent also with the growth of the world’s population. Over time, the need for Fast Moving Consumer Goods due to changes in lifestyle trends guarantee sustainable demands for such oleochemicalbased consumer products.
Manajemen memantau hasil operasi dari unit usahanya secara terpisah guna keperluan pengambilan keputusan mengenai alokasi sumber daya dan penilaian kinerja. Kinerja segmen dievaluasi berdasarkan laba atau rugi operasi dan diukur secara konsisten dengan laba atau rugi operasi pada laporan keuangan konsolidasian. Namun pendanaan Kelompok Usaha (termasuk biaya pendanaan dan pendapatan pendanaan) dan pajak penghasilan dikelola secara bersama dan tidak dialokasikan kepada segmen operasi.
Management monitors the operating results of its business units separately for the purpose of making decisions about resource allocation and performance assessment. Segment performance is evaluated based on operating profit or loss and is measured consistently with operating profit or loss in the consolidated financial statements. However, the Group financing (including finance costs and finance income) and income taxes are managed on a group basis and are not allocated to operating segments.
Harga transfer antara entitas hukum dan antara segmen diatur dengan cara yang sama dengan transaksi dengan pihak ketiga.
Transfer prices between legal entities and between segments are set on a manner similar to transactions with third parties.
Segmen usaha
Business segments
Tabel berikut ini menyajikan informasi pendapatan dan laba dan aset dan liabilitas tertentu sehubungan dengan segmen usaha Kelompok Usaha:
The following table presents revenue and profit, and certain asset and liability information regarding the Group’s business segments: 2015
Sawit dan turunannya/
Karet/ Rubber
Palm oil and derivatives
Oleo/ Oleo
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasian/ Consolidated
OPERASI YANG DILANJUTKAN PENJUALAN NETO Pihak eksternal
520.591.533
1.536.264.266
-
(35.209.051)
2.021.646.748
CONTINUING OPERATIONS NET SALES External parties
BEBAN POKOK PENJUALAN Pihak eksternal
379.167.904
1.164.072.201
-
(35.209.051)
1.508.031.054
COST OF SALES External parties
Hasil Hasil segmen
141.423.629
372.192.065
-
513.615.694
RESULTS Segment results
-
121
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
37. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)
37. SEGMENT INFORMATION (Continued) 2015 Sawit dan turunannya/
Karet/ Rubber
Palm oil and derivatives
Oleo/ Oleo
Eliminasi/ Elimination
Beban penjualan
Konsolidasian/ Consolidated (48.884.487)
31.960.208 (17.358.140)
Selling expenses General and administrative expenses Finance costs - net Loss on foreign exchange - net Income from recovery of impairment loss on fixed assets and plantations Impairment loses on fixed assets
(89.976) 1.381.283 (109.357.322)
Loss on write-off of plantations Finance income Miscellaneous - net
(1.391.246.384)
LOSS BEFORE INCOME TAX EXPENSE
Beban umum dan administrasi Beban keuangan - neto
(379.200.099) (611.665.774)
Rugi selisih kurs - neto Penghasilan dari pemulihan penyisihan kerugian aset tetap dan tanaman perkebunan Rugi penurunan nilai aset tetap Rugi penghapusan tanaman perkebunan Penghasilan keuangan Lain-lain - neto
(771.647.771)
RUGI SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN
333.393.831
RUGI NETO TAHUN BERJALAN DARI OPERASI YANG DILANJUTKAN
(1.057.852.553)
INCOME TAX EXPENSE NET LOSS FOR THE YEAR FROM CONTINUING OPERATIONS DISCONTINUED OPERATIONS
OPERASI YANG DIHENTIKAN LABA NETO TAHUN BERJALAN DARI OPERASI YANG DIHENTIKAN
540.318.460
NET PROFIT FOR THE YEAR FROM DISCONTINUED OPERATIONS NET LOSS FOR THE YEAR
RUGI NETO TAHUN BERJALAN
(517.534.093)
Penghasilan komprehensif lain
(246.113.435)
Other comprehensive income
(763.647.528)
TOTAL COMPREHENSIVE LOSS FOR THE YEAR
TOTAL RUGI KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
SEGMENT ASSETS
ASET SEGMEN Kebun Aset tetap - neto Investasi pada Entitas efek ekuitas Aset tidak dapat dialokasi
770.560.424 116.377.400
2.012.621.878 414.618.304
4.864.637.629
(175.385.369) 1.562.435.789
2.607.796.933 6.958.069.122
6.578.219.473 -
110.687.829 -
193.355.855 -
(6.579.790.973) -
302.472.184 7.058.278.630
Plantations Fixed assets - net Investments in equity securities Unallocated assets
TOTAL ASET
7.465.157.297
2.537.928.011
5.057.993.484
(5.192.740.553)
16.926.616.869
TOTAL ASSETS
4.197.847.140 -
12.823.895 2.369.122.742 -
2.533.358.836 -
(1.134.661.268) -
7.965.667.450 5.604.143.807 3.356.805.612
SEGMENT LIABILITIES AND EQUITY Short-term liabilities Unallocated liabilites Equity - net
4.197.847.140
2.369.122.742
2.533.358.836
(1.134.661.268)
16.926.616.869
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
LIABILITAS DAN EKUITAS SEGMEN Liabilitas jangka pendek Liabilitas tidak dapat dialokasi Ekuitas - neto TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
rdd
122
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
37. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)
37. SEGMENT INFORMATION (Continued) 2014 Sawit dan turunannya/
Karet/ Rubber
Palm oil and derivatives
Oleo/ Oleo
Eliminasi/ Elimination
Konsolidasian/ Consolidated
OPERASI YANG DILANJUTKAN PENJUALAN NETO Pihak eksternal
610.957.118
2.069.680.013
-
(43.933.723)
2.636.703.408
CONTINUING OPERATIONS NET SALES External parties
BEBAN POKOK PENJUALAN Pihak eksternal
416.407.532
1.533.579.912
-
(43.933.723)
1.906.053.721
COST OF SALES External parties
Hasil Hasil segmen
194.549.586
536.100.101
-
730.649.687
RESULTS Segment results
-
Beban penjualan
(48.145.217)
29.649.606 (25.063.162)
Selling expenses General and administrative expenses Finance costs - net Loss on foreign exchange - net Income from recovery of impairment loss on fixed assets Impairment loses on fixed assets
(6.511.812) 1.760.225 (115.480.590)
Loss on write-off of plantations Finance income Miscellaneous - net
(506.829.808)
LOSS BEFORE INCOME TAX EXPENSE
(1.940.798)
INCOME TAX EXPENSE
(508.770.606)
NET LOSS FOR THE YEAR FROM CONTINUING OPERATIONS
Beban umum dan administrasi Beban keuangan - neto
(368.878.977) (584.469.915)
Rugi selisih kurs - neto Penghasilan dari pemulihan penyisihan kerugian aset tetap Rugi penurunan nilai aset tetap Rugi penghapusan tanaman perkebunan Penghasilan keuangan Lain-lain - neto
(120.339.653)
RUGI SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN RUGI NETO TAHUN BERJALAN DARI OPERASI YANG DILANJUTKAN
DISCONTINUED OPERATIONS
OPERASI YANG DIHENTIKAN RUGI NETO TAHUN BERJALAN DARI OPERASI YANG DIHENTIKAN
(174.173.396)
NET LOSS FOR THE YEAR FROM DISCONTINUED OPERATIONS
RUGI NETO TAHUN BERJALAN
(682.944.002)
NET LOSS FOR THE YEAR
Penghasilan komprehensif lain TOTAL RUGI KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
(42.173.289)
Other comprehensive income
(725.117.291)
TOTAL COMPREHENSIVE LOSS FOR THE YEAR SEGMENT ASSETS
ASET SEGMEN Kebun Aset tetap - neto Investasi pada Entitas efek ekuitas Aset tidak dapat dialokasi
759.498.252 130.533.143
2.322.353.429 463.610.714
4.877.827.015
(450.260.208) 1.541.894.804
2.631.591.473 7.013.865.676
6.220.261.103 -
710.986.679 -
435.840.446 -
(7.064.616.044) -
302.472.184 7.502.460.143
Plantations Fixed assets - net Investments in equity securities Unallocated assets
TOTAL ASET
7.110.292.498
3.496.950.822
5.313.667.461
(5.972.981.448)
17.450.389.476
TOTAL ASSETS
LIABILITAS DAN EKUITAS SEGMEN Liabilitas jangka pendek Liabilitas tidak dapat dialokasi Ekuitas - neto
2.743.558.705 -
3.788.848.880 -
2.326.707.518 -
(1.159.379.141) -
7.699.735.962 5.630.200.374 4.120.453.140
SEGMENT LIABILITIES AND EQUITY Short-term liabilities Unallocated liabilites Equity - net
TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
2.743.558.705
3.788.848.880
2.326.707.518
(1.159.379.141)
17.450.389.476
TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
123
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
37. INFORMASI SEGMEN (Lanjutan)
37. SEGMENT INFORMATION (Continued)
Segmen geografis
Geographical segment
Analisis penjualan berdasarkan wilayah pemasaran adalah sebagai berikut:
The analysis of revenues based on market geographical location is as follows:
2015
2014
Domestik Ekspor
1.640.124.021 381.522.727
2.187.098.562 449.604.846
Domestic Export
Total
2.021.646.748
2.636.703.408
Total
38. LIABILITAS BERSYARAT
38. CONTINGENCIES
a. Berdasarkan Surat Bupati Kepala Daerah tingkat II Asahan No. 620/6671 tanggal 29 Agustus 1996 dan No. 593/1146 tanggal 5 Februari 1997 mengenai “Pembebasan Tanah dalam Rangka Penataan Kota Kisaran” dan berdasarkan Keputusan Menteri Negara Agraria/Kepala Badan Pertahanan Nasional No. 66/HGU/DA/85/B/51 mengenai perubahan nama pemegang hak dan pemberian perpanjangan hak guna usaha (HGU) kepada Perusahaan atas tanah di Kabupaten Asahan, ditetapkan bahwa pemegang HGU diwajibkan untuk melepaskan areal tanah perkebunan seluas kurang lebih 1.408 hektar.
a. Based on Local Government of Asahan Letter No. 620/6671 dated August 29, 1996 and No. 593/1146 dated February 5, 1997 concerning “Relinquishment of the Land Rights Concerning the City Design of Kisaran” and based on Agrarian Affairs Ministry’s Decision/National Agrarian Agency Head No. 66/HGU/DA/85/B/51 concerning the revision of the rightholder and extension of land rights of the Company on Kabupaten Asahan land, it has been decided that the land rights holder has the obligation to relinquish 1,408 hectares of its plantation land.
Selanjutnya, Perusahaan diminta melepas tanah areal HGU Perusahaan seluas 1.408 hektar secara bertahap yang akan digunakan untuk rumah peribadatan, perumahan non-urban, pasar, perdagangan, pendidikan dan lain-lain, sesuai dengan Surat Bupati Kepala Daerah Tingkat II Asahan No. 620/4157 tanggal 21 September 1999. Sampai dengan tahun 2005, tanah yang telah dialokasikan adalah seluas kurang lebih 44 hektar. Proyeksi potensi kerugian atas pelepasan tanah seluas 1.364 hektar terdiri dari:
Furthermore, the Company should relinquish the land right for 1,408 hectares gradually which will be developed as places of worship, non-urban residences, traditional markets, trade centers, schools, etc, based on Local Government of Asahan Letter No. 620/4157 dated September 21, 1999. Until 2005, the land allocated was 44 hectares. Projection for potential loss on relinquishing land rights of 1,364 hectares consists of:
-
Perkebunan karet: 873 hektar yang berlokasi di Tanah Raja dan Serbangan dengan potensi kerugian produksi dan pemberian pesangon karyawan masing-masing kurang lebih adalah sebesar 4.768 ton dan Rp2,98 miliar untuk 182 karyawan.
-
Rubber plantations: 873 hectares located in Tanah Raja and Serbangan with potential loss of production and severance pay of approximately 4,768 tonnes and Rp2.98 billion for 182 employees, respectively.
-
Perkebunan kelapa sawit: 491 hektar yang berlokasi di Tanah Raja dengan potensi kerugian produksi dan pemberian pesangon karyawan masing-masing adalah sebesar 228.777 ton dan Rp868 juta atas 58 karyawan.
-
Palm oil plantations: 491 hectares located in Tanah Raja with potential loss of production and severance pay of approximately 228,777 tonnes and Rp868 million for 58 employees, respectively.
124
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
38. LIABILITAS BERSYARAT (Lanjutan)
38. CONTINGENCIES (Continued)
b. Pada tanggal 23 Oktober 2012, Jasman bin Musa mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Menggala, Lampung agar PT Huma Indah Mekar, Entitas Anak, memberikan ganti rugi lahan seluas 225 hektar. Pada tanggal 3 Desember 2012, Pengadilan Negeri menolak gugatan ini seluruhnya. Putusan ini dikuatkan oleh Pengadilan Tinggi Tanjung Karang pada tanggal 16 September 2013.
b. On October 23, 2012, Jasman bin Musa filed a civil lawsuit at the District Court of Menggala, Lampung against PT Huma Indah Mekar, a Subsidiary, to pay for compensation of land with an area of 225 hectares. On December 23, 2012, the District Court dismissed the claim. This decision was confirmed by the High Court of Tanjung Karang on September 16, 2013.
Pada tanggal 6 November 2013, Jasman bin Musa mengajukan kasasi di Mahkamah Agung. Pada tanggal 13 Agustus 2015, Mahkamah Agung telah menolak kasasi tersebut.
On November 6, 2013, Jasman bin Musa submitted an appeal to the Supreme Court. On August 13, 2015, the Supreme Court refused the appeal.
c. Pada tanggal 16 Juli 2014, Surya Indra Kusuma atas nama Kelompok Tani Yakin Makmur (“Penggugat”) mengajukan gugatan ke Pengadilan Negeri Sengeti Jambi agar PT Sumbertama Nusapertiwi (“SNP”), Entitas Anak, mengembalikan tanah seluas 4.829 hektar dalam keadaan kosong.
c. On July 16, 2014, Surya Indra Kusuma, on behalf of Kelompok Tani Yakin Makmur (“Plaintiff”), filed a civil lawsuit at the District Court of Sengeti Jambi against PT Sumbertama Nusapertiwi (“SNP”), a Subsidiary, to repatriate the land with an area of 4,829 hectares in the empty state.
Pengadilan Negeri Sengeti Jambi memenangkan gugatan yang diajukan oleh Penggugat. SNP telah mengajukan banding ke Pengadilan Tinggi Jambi.
The District Court of Sengeti Jambi issued its decision for this case in favor of the Plaintiff. SNP has filed its appeal against the decision to the High Court of Jambi.
Pada tanggal 14 April 2015, Pengadilan Tinggi Jambi membatalkan putusan Pengadilan Negeri Sengeti tersebut yang memenangkan SNP.
On April 14, 2015, the High Court of Jambi revoked the decision of District Court of Sengeti and ruled in favor of SNP.
Penggugat mengajukan permohonan kasasi kepada Mahkamah Agung. Pada tanggal 25 November 2015, Mahkamah Agung telah menolak kasasi tersebut.
The Plaintiff appealed to the Supreme Court. On November 25, 2015, the Supreme Court dismissed the appeal and ruled in favor of SNP.
Pada tanggal 2 Oktober 2015, PT Huma Indah Mekar (“HIM”), Entitas Anak, mendaftarkan gugatan melalui Pengadilan Negeri Menggala, Lampung terhadap Riswan dkk sebagai Tergugat dan Parman dkk sebagai Turut Tergugat. Materi gugatan adalah tindakan wanprestasi terkait pengabaian pembayaran ganti rugi atas putusan Pengadilan Negeri Menggala tentang klaim tanah hibah yang telah dibayar oleh HIM kepada Tergugat dan Turut Tergugat yaitu masing-masing sebesar Rp2 miliar dan Rp7,5 miliar atas sebidang tanah seluas 150 hektar yang berada di dalam area HGU HIM.
d. On October 2, 2015, PT Huma Indah Mekar (“HIM”), a Subsidiary, filed a lawsuit at the District Court of Menggala, Lampung against Riswan et al as Defendant and Parman et al as Co-Defendant. The lawsuit is related to the denial of Defendant and Co-Defendant on the receipt of payment made by HIM based on the decision of the District Court of Menggala for the land grant claims in the amount of Rp2 billion and Rp7.5 billion, respectively, for 150 hectares of land located within the area of HGU HIM.
d.
125
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
39. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN
39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES
Tujuan, kebijakan dan proses secara umum
General objectives, policies and processes
Kelompok Usaha dipengaruhi oleh berbagai risiko keuangan yaitu; risiko pasar (termasuk risiko mata uang asing, risiko suku bunga dan risiko harga komoditas), risiko kredit dan risiko likuiditas. Tujuan manajemen risiko Kelompok Usaha secara keseluruhan adalah untuk secara efektif mengelola risiko tersebut dan meminimalkan dampak negatif terhadap kinerja keuangan tanpa terlalu mempengaruhi daya saing dan fleksibilitas Kelompok Usaha. Strategi untuk mendukung tujuan dan sasaran dari manajemen risiko diwujudkan melalui pembentukan dan pengembangan budaya risiko yang kuat, penerapan praktik Tata Kelola Perusahaan, pelestarian nilai-nilai kepatuhan terhadap regulasi, infrastruktur yang memadai, serta proses kerja yang terstruktur dan sehat.
The Group is affected by various financial risks namely; market risk (including foreign currency risk, interest rate risk and commodity price risk), credit risk and liquidity risk. The Group’s overall risk management objectives are to effectively manage these risks and minimize potential adverse effects on its financial performance without unduly affecting the Group’s competitiveness and flexibility. Strategies to support the goals and objectives of risk management is actualized through the formation and development of a strong risk culture, the implementation of Good Corporate Governance practices, preserving the values of compliance with regulations, adequate infrastructure, as well as structured and healthy working processes.
Dewan Direksi dan Dewan Komisaris Kelompok Usaha, melalui Komite Manajemen Risiko, memiliki tanggung jawab keseluruhan untuk penciptaan dan pengawasan atas kebijakan manajemen risiko korporasi Kelompok Usaha dan secara aktif terlibat dalam penilaian, perencanaan, peninjauan dan persetujuan dari semua risiko dalam organisasi Kelompok Usaha.
The Group’s Board of Directors and Board of Commissioners, through its Risk Management Committee, have overall responsibility for the creation and oversight of the Group’s corporate risk management policy and are actively involved in the assessment, planning, review and approval of all the risks in the Group’s organization.
Kelompok Usaha menerapkan Enterprise Risk Management (ERM) yang dikelola oleh Divisi Enterprise Audit & Risk Management (EARM), khususnya Departemen Enterprise Risk Management (ERM), yang bertanggung jawab atas koordinasi, fasilitasi, evaluasi dan penerapan Sistem Manajemen Risiko Korporasi. Disamping itu, Departemen ERM juga memastikan bahwa Risk Control Self Assessment (RCSA) telah diterapkan oleh para pemilik risiko.
The Group implements an Enterprise Risk Management (ERM) which is administered by the Enterprise Audit & Risk Management (EARM) Division, particularly by the Enterprise Risk Management (ERM) Department, which is responsible for the coordination, facilitation, evaluation and implementation of the Group’s Corporate Risk Management System. In addition, the ERM department also ensures that the Risk Control Self Assessment (RCSA) is being implemented by risk owners.
Rincian lebih lanjut mengenai Kelompok Usaha kebijakan risiko manajemen ini ditetapkan di bawah ini:
Further details regarding the Group’s financial risk management policies are set out below:
Risiko Kredit
Credit Risk
Risiko kredit adalah risiko kerugian keuangan yang timbul jika pelanggan gagal memenuhi kewajiban kontraktualnya kepada Perusahaan. Kelompok Usaha memiliki risiko kredit yang berasal dari kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, piutang plasma, piutang pihak berelasi dan dana yang dibatasi penggunaannya.
Credit risk is the risk of suffering financial loss, should any of the Group’s customers and other third parties fail to fulfill their contractual obligations to the Group. The Group’s credit risk arises from cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, due from plasma, due from related parties, investments in equity securities and restricted funds.
126
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
39. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (Continued)
Kelompok Usaha memitigasi risiko kredit yang timbul dari transaksi dengan pelanggan dengan memastikan bahwa penjualan produk hanya dilakukan kepada pelanggan yang layak dengan rekam jejak yang telah terbukti atau sejarah kredit yang baik. Kelompok Usaha juga menerapkan sistem pembayaran uang muka untuk penjualan domestik CPO sebanyak mungkin.
The Group mitigates credit risk arising from transactions with customers by ensuring that sales of products are only made to creditworthy customers with proven track records or good credit history. The Group also implements a system of advance payments for domestic CPO sales as much as possible.
Untuk memitigasi risiko kredit yang timbul dari dana yang ditempatkan pada bank, Kelompok Usaha menempatkan dana tersebut pada lembaga keuangan terkemuka.
To mitigate the credit risk arising from funds placed with banks, the Group places such funds with reputable financial institutions.
Perusahaan tidak masuk ke dalam instrumen derivatif untuk mengelola risiko kredit, walaupun langkahlangkah pencegahan harus diambil untuk beberapa kasus tertentu yang cukup terkonsentrasi, yang betujuan untuk mengurangi risiko serupa.
The Group does not enter into derivatives to manage credit risk, although in certain isolated cases may take steps to mitigate such risks if it is sufficiently concentrated.
Kelompok Usaha eksposur maksimum untuk risiko kredit antara lain:
The Group’s maximum exposure to credit risk is as follows:
2015 Kas dan setara kas (selain kas) Piutang usaha - neto Piutang lain-lain - neto Piutang pihak berelasi - neto Piutang plasma Investasi pada efek ekuitas - neto Dana yang dibatasi penggunaannya Total
2014
42.559.126 149.652.889 293.372.610 2.924.179.973 212.247.573 302.472.184
55.081.075 124.158.769 295.698.776 2.582.551.071 202.938.576 302.472.184
Cash and cash equivalents (excluding cash on hand) Trade receivables - net Other receivables - net Due from related parties - net Due from plasma Investments in equity securities - net
3.534.221
3.535.271
Restricted funds
3.928.018.576
3.566.435.722
Total
Analisis umur aset keuangan yang lewat jatuh tempo pada akhir periode pelaporan tetapi tidak mengalami penurunan nilai dan yang lewat jatuh tempo dan mengalami penurunan nilai adalah sebagai berikut:
The analysis of the age of financial assets that were past due as at the end of the reporting period but not impaired and past due and impaired is as follows: 2015
Belum Jatuh Tempo ataupun Mengalami Penurunan Nilai/ Neither Past Due nor Impaired Kas dan setara kas (selain kas kecil) Piutang usaha Piutang lain-lain Piutang pihak berelasi Piutang plasma
42.559.126 22.814.075 293.372.610 2.924.179.973 212.247.573
Telah Jatuh Tempo tetapi Tidak Mengalami Penurunan Nilai/ Past Due but Not Impaired 31-60 hari/ 61-90 hari/ >90 hari/ 31-60 days 61-90 days >90 days 7.726.580 -
-
119.112.234 -
Jatuh Tempo dan Mengalami Penurunan Nilai/ Past Due and Impaired 388.934.658 19.325.422 1.022.116.375 -
Total/Total 42.559.126 538.587.547 312.698.032 3.946.296.348 212.247.573
Cash and cash equivalents (excluding cash on hand) Trade receivables Other receivables Due from related parties Due from plasma
127
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
39. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (Continued) 2015
Belum Jatuh Tempo ataupun Mengalami Penurunan Nilai/ Neither Past Due nor Impaired
Investasi pada efek ekuitas Dana yang dibatasi penggunaannya Total
302.472.184
Telah Jatuh Tempo tetapi Tidak Mengalami Penurunan Nilai/ Past Due but Not Impaired 31-60 hari/ 61-90 hari/ >90 hari/ 31-60 days 61-90 days >90 days
-
-
Jatuh Tempo dan Mengalami Penurunan Nilai/ Past Due and Impaired
-
511.353
Total/Total
302.983.537
Investments in equity securities Restricted funds
3.534.221
-
-
-
-
3.534.221
3.801.179.762
7.726.580
-
119.112.234
1.430.887.808
5.358.906.384
Total
2014 Belum Jatuh Tempo ataupun Mengalami Penurunan Nilai/ Neither Past Due nor Impaired Kas dan setara kas (selain kas) Piutang usaha Piutang lain-lain Piutang pihak berelasi Piutang plasma Investasi pada efek ekuitas Dana yang dibatasi penggunaannya Total
Telah Jatuh Tempo tetapi Tidak Mengalami Penurunan Nilai/ Past Due but Not Impaired 31-60 hari/ 61-90 hari/ >90 hari/ 31-60 days 61-90 days >90 days
Jatuh Tempo dan Mengalami Penurunan Nilai/ Past Due and Impaired
Total/Total
55.081.075 46.628.043 295.698.776 2.582.551.071 202.938.576
2.615.412 -
9.663.246 -
65.252.068 -
383.668.311 17.967.469 994.651.610 -
55.081.075 507.827.080 313.666.245 3.577.202.681 202.938.576
302.983.537
-
-
-
511.353
303.494.890
Cash and cash equivalents (excluding cash on hand) Trade receivables Other receivables Due from related parties Due from plasma Investments in equity securities Restricted funds
3.535.271
-
-
-
-
3.535.271
3.489.416.349
2.615.412
9.663.246
65.252.068
1.396.798.743
4.963.745.818
Total
Risiko Pasar
Market Risk
Risiko pasar adalah risiko yang terutama disebabkan karena perubahan tingkat suku bunga, harga komoditas dan nilai tukar valuta asing.
Market risk is the risk primarily due to changes in interest rates, commodity prices and foreign currency exchange rates.
Risiko Tingkat Suku Bunga
Interest Rate Risk
Eksposur Kelompok Usaha untuk risiko tingkat suku bunga timbul dari pinjaman jangka panjang dengan tingkat suku bunga mengambang. Untuk mengelola risiko ini, Kelompok Usaha memonitor pergerakan tingkat suku bunga pasar.
The Group’s exposure to interest rate risk arises from long-term loans with floating interest rates. To manage this risk, the Group monitors the market interest rate movement.
Berdasarkan simulasi yang masuk akal, jika tingkat suku bunga pinjaman jangka panjang 50 basis poin lebih tinggi/rendah, dengan semua variabel lainnya dianggap tidak mengalami perubahan, maka laba (rugi) sebelum manfaat (beban) pajak untuk tahun yang berakhir pada tanggal-tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 masing-masing akan lebih rendah/lebih tinggi sebesar Rp3,06 miliar dan Rp2,17 miliar, terutama sebagai akibat dari beban bunga yang lebih tinggi/rendah pada pinjaman jangka panjang dengan tingkat suku bunga mengambang.
Based on a sensible simulation, had the interest rates of long-term loans been 50 basis points higher/lower, with all other variables held constant, loss before income tax benefit (expense) for the years ended December 31, 2015 and 2014 would have been lower/higher by Rp3.06 billion and Rp2.17 billion, respectively, mainly as a result of higher/lower interest charges on floating rate long-term loans.
128
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
39. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (Continued)
Risiko Harga Komoditas
Commodity Price Risk
Kelompok Usaha menghadapi risiko harga komoditas karena faktor-faktor tertentu, seperti cuaca, kebijakan pemerintah, tingkat permintaan dan penawaran di pasar dan lingkungan ekonomi global. Eksposur tersebut terutama timbul dari pembelian bahan baku dan penjualan produk Kelompok Usaha. Kelompok Usaha mengelola risiko ini dengan mempertahankan strategi harga yang konsisten dengan kontrak dan mengelola biaya produksi secara efisien untuk tetap pada tingkat di bawah harga jual.
The Group is exposed to commodity price risk due to certain factors, such as weather, government policies, level of demand and supply in the market and the global economic environment. Such exposure mainly arises from the Group’s purchase of raw materials and sale of products. The Group manages this risk by maintaining a pricing strategy that is consistent with the contracts and efficiently managing production costs to keep it at a level below the selling price.
Risiko Valuta Asing
Foreign Exchange Risk
Risiko valuta asing timbul karena Kelompok Usaha melakukan transaksi dalam suatu mata uang selain mata uang fungsionalnya. Kebijakan Kelompok Usaha adalah, jika mungkin, untuk menyelesaikan liabilitas dalam mata uang fungsionalnya dengan kas yang dihasilkan dari operasi sendiri dalam mata uang tersebut. Ketika Kelompok Usaha memiliki liabilitas dalam mata uang selain mata uang fungsionalnya dan tidak memiliki cadangan mata uang yang cukup untuk menyelesaikannya, kas telah disesuaikan dalam mata uang yang diinginkan, jika mungkin, ditransfer dari pihak berelasi lain.
Foreign exchange risk arises because the Group enters into transactions denominated in a currency other than its functional currency. It is the Group’s policy, where possible, to settle liabilities denominated in its functional currency with the cash generated from its own operations in that currency. Where the Group has liabilities denominated in a currency other than its functional currency and have insufficient reserves of that currency to settle them, cash already denominated in that currency will, where possible, be transferred from elsewhere within the related parties.
Pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, aset dan liabilitas moneter Kelompok Usaha dalam mata uang asing adalah sebagai berikut:
As of December 31, 2015 and 2014, the Group’s monetary assets and liabilities in foreign currency are as follows: 2015
Mata Uang Asing (Angka penuh)/ Foreign Currency (Full Amount) Aset Kas dan setara kas
Setara Rupiah/ Equivalent in Rupiah
Piutang usaha
USD EUR USD
721.160 79.579 6.239.926
9.948.408 1.199.257 86.079.772
Total aset moneter dalam mata uang asing
USD EUR
6.961.086 79.579
96.028.180 1.199.257
Assets Cash and cash equivalents Trade receivables Total monetary assets denominated in foreign currencies
129
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
39. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (Continued) 2015
Mata Uang Asing (Angka penuh)/ Foreign Currency (Full Amount)
Liabilitas Utang usaha - Pihak ketiga Utang lain-lain - Pihak ketiga
Beban masih harus dibayar Pinjaman jangka panjang Total liabilitas moneter dalam mata uang asing
Setara Rupiah/ Equivalent in Rupiah
USD USD EUR SGD GBP USD USD
8.155.154 3.810.409 150.429 25.382 6.960 101.318.039 632.422.564
112.500.352 52.564.596 2.266.914 247.501 142.337 1.397.682.353 8.724.269.266
USD EUR SGD GBP
745.706.166 150.429 25.382 6.960
10.287.016.567 2.266.914 247.501 142.337
Total Liabilitas Moneter dalam mata uang asing neto
10.192.445.882
Liabilities Trade payables - Third parties Other payables - Third parties
Accrued expenses Long-term bank loans Total monetary liabilities denominated in foreign currencies Total Monetary Liabilities Denominated in foreign currencies - net
2014 Mata Uang Asing (Angka penuh)/ Foreign Currency (Full Amount) Aset Kas dan setara kas
Setara Rupiah/ Equivalent in Rupiah
Piutang usaha
USD EUR USD
1.020.163 4.615 6.620.492
12.690.824 69.842 82.358.918
Total aset moneter dalam mata uang asing
USD EUR
7.640.655 4.615
95.049.742 69.842
USD USD EUR SGD GBP
7.603.708 4.826.060 207.116 34.937 6.960
94.590.124 60.036.186 3.134.286 329.176 134.815
Liabilitas Utang usaha - Pihak ketiga Utang lain-lain - Pihak ketiga
Assets Cash and cash equivalents Trade receivables Total monetary assets denominated in foreign currencies Liabilities Trade payables - Third parties Other payables - Third parties
130
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
39. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (Continued) 2014
Mata Uang Asing (Angka penuh)/ Foreign Currency (Full Amount)
Setara Rupiah/ Equivalent in Rupiah
Utang pihak berelasi Beban masih harus dibayar Pinjaman jangka panjang
USD USD USD
520.316 59.430.432 729.461.059
6.472.731 739.314.574 9.074.495.580
Due to related parties Accrued expenses Long-term bank loans
Total liabilitas moneter dalam mata uang asing
USD EUR SGD GBP
801.841.575 207.116 34.937 6.960
9.974.909.195 3.134.286 329.176 134.815
Total monetary liabilities denominated in foreign currencies
9.883.387.888
Total Monetary Liabilities Denominated in foreign currencies - net
Total Liabilitas Moneter dalam mata uang asing neto
Berdasarkan estimasi manajemen, sampai dengan tanggal pelaporan Kelompok Usaha berikutnya, kurs Rupiah terhadap Dolar Amerika Serikat dapat melemah/menguat 1% dibandingkan kurs pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014.
Based on management’s estimate, until the Group’s next reporting date, the exchange rate of Rupiah against United States Dollar may weaken/strengthen by 1% compared to the exchange rate as of December 31, 2015 and 2014.
Jika Rupiah melemah/menguat 1% terhadap mata uang Dolar Amerika Serikat, dengan seluruh variabel lain tetap, maka dampak sebelum pajak terhadap laba (rugi) sebelum manfaat (beban) pajak pada tahun-tahun yang berakhir pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014 akan berupa penurunan/peningkatan masing-masing Rp101,92 miliar dan Rp98,80 miliar. Dampak fluktuasi nilai tukar Euro Eropa, GBP dan SGD pada tahun 2015 dan Euro Eropa pada tahun 2014 tidak material.
If Rupiah had weakened/strengthened by 1% against United States Dollar, with all other variables held constant, loss before income tax benefit (expense) for the years ended December 31, 2015 and 2014 would have increased/decreased approximately by Rp101.92 billion and Rp98.80 billion, respectively. The effect of fluctuations in exchange rates of Euro, GBP and SGD in 2015 and Euro in 2014 are not material.
Risiko likuiditas
Liquidity risk
Risiko likuiditas merupakan risiko yang mana Kelompok Usaha tidak memiliki sumber keuangan yang mencukupi untuk memenuhi liabilitasnya yang telah jatuh tempo.
Liquidity risk is the risk whereby the Group does not have sufficient financial resources to discharge its matured liabilities.
131
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
39. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (Continued)
Kelompok Usaha mengelola risiko likuiditas dengan mempertahankan kas yang cukup, mengelola profil jatuh tempo pinjaman dan sumber pendanaan, serta memastikan tersedianya pendanaan yang cukup dari fasilitas kredit yang ada. Selain itu, Kelompok Usaha juga mengevaluasi proyeksi arus kas dan informasi arus kas aktual serta secara terus menelaah kondisi pasar keuangan untuk kesempatan memperoleh dana, termasuk pinjaman bank dan pasar modal.
The Group manages liquidity risk by maintaining sufficient cash, managing the profile of loan maturities and funding sources, and ensuring the availability of funding through an adequate amount of committed credit facilities. In addition, the Group also evaluates its projected and actual cash flow information and continuously assesses conditions in the financial markets for opportunities to pursue fund-raising initiatives, including bank loans and equity markets.
Tabel dibawah ini menggambarkan analisis liabilitas keuangan Kelompok Usaha kedalam kelompok jatuh tempo yang sesuai berdasarkan jatuh tempo kontraktual, yang adalah penting dalam memahami waktu persyaratan arus kas. Tabel di bawah ini menggambarkan jatuh tempo kontraktual (digambarkan dengan arus kas kontraktual yang tidak didiskontokan) dari liabilitas keuangan Kelompok Usaha:
The following table analyzes the Group’s financial liabilities into relevant maturity groupings based on their contractual maturities, which is essential in understanding the timing of cash flows requirements. The following table sets out the contractual maturities (representing undiscounted contractual cash flows) of the Group’s financial liabilities:
Sampai Dengan 3 bulan/ Up to 3 months
Antara 3 dan 12 bulan/ Between 3 and 12 months
2015 Antara 1 dan 2 tahun/ Between 1 and 2 years
Lebih dari 2 tahun/ More than 2 years
Jumlah/ Total
Utang bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Beban masih harus dibayar Utang dividen Utang jangka panjang
87.266.667 336.545.715 217.045.523 1.615.155.072 1.616.268 2.978.919.034
1.799.870.984
1.631.069.364
4.319.998.913
87.266.667 336.545.715 217.045.523 1.615.155.072 1.616.268 10.729.858.295
Short-term bank loan Trade payables Other payables Accrued expenses Dividend payable Long-term debts
Total
5.236.548.279
1.799.870.984
1.631.069.364
4.319.998.913
12.987.487.540
Total
Sampai Dengan 3 bulan/ Up to 3 months
Antara 3 dan 12 bulan/ Between 3 and 12 months
2014 Antara 1 dan 2 tahun/ Between 1 and 2 years
Lebih dari 2 tahun/ More than 2 years
Jumlah/ Total
Utang bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Beban masih harus dibayar Utang dividen Utang jangka panjang
41.066.667 336.178.049 132.918.788 948.678.003 1.616.268 1.917.145.852
3.124.489.458
1.970.470.387
3.626.598.338
41.066.667 336.178.049 132.918.788 948.678.003 1.616.268 10.638.704.035
Short-term bank loan Trade payables Other payables Accrued expenses Dividend payable Long-term debts
Total
3.377.603.627
3.124.489.458
1.970.470.387
3.626.598.338
12.099.161.810
Total
132
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
39. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (Continued)
Tabel berikut menggambarkan profil perbedaan jatuh tempo atas aset dan liabilitas keuangan Kelompok Usaha pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014:
Aset keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha - neto Piutang lain-lain - neto Piutang pihak berelasi - neto Piutang plasma Investasi pada efek ekuitas - neto Dana yang dibatasi penggunaannya Total aset keuangan Liabilitas keuangan Utang bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Beban masih harus dibayar Utang dividen Utang jangka panjang
2015 Antara 1 dan 2 tahun/ Between 1 and 2 years
Antara 3 dan 12 bulan/ Between 3 and 12 months
Sampai Dengan 3 bulan/ Up to 3 months
The following table summarizes the maturity gap profile of the Group’s financial assets and liabilities as of December 31, 2015 and 2014: Lebih dari 2 tahun/ More than 2 years
Jumlah/ Total
43.967.471 22.814.075 147.364.090 146.008.520 -
7.726.580 -
2.924.179.974 9.308.997
508.046.892 11.177.706 202.938.576
43.967.471 538.587.547 158.541.796 3.070.188.494 212.247.573
-
-
-
302.472.184
302.472.184
3.534.221
-
-
-
3.534.221
Restricted funds
363.688.377
7.726.580
2.933.488.971
1.024.635.358
4.329.539.286
Total financial assets
87.266.667 336.545.715 217.045.523 1.615.155.072 1.616.268 2.978.919.034
1.799.870.984
1.631.069.364
4.319.998.913
87.266.667 336.545.715 217.045.523 1.615.155.072 1.616.268 10.729.858.295
Financial liabilities Short-term bank loans Trade payables Other Payables Accrued expenses Dividends payable Long-term debts Total financial liabilities
Total liabilitas keuangan
5.236.548.279
1.799.870.984
1.631.069.364
4.319.998.913
12.987.487.540
Perbedaan jatuh tempo
(4.872.859.902)
(1.792.144.404)
1.302.419.607
(3.295.363.555)
(8.657.948.254)
Total aset keuangan Liabilitas keuangan Utang bank jangka pendek Utang usaha Utang lain-lain Beban masih harus dibayar Utang dividen Utang jangka panjang
2014 Antara 1 dan 2 tahun/ Between 1 and 2 years
Antara 3 dan 12 bulan/ Between 3 and 12 months
Sampai Dengan 3 bulan/ Up to 3 months Aset keuangan Kas dan setara kas Piutang usaha - neto Piutang lain-lain - neto Piutang pihak berelasi - neto Piutang plasma Investasi pada efek ekuitas - neto Dana yang dibatasi penggunaannya
Financial assets Cash and cash equivalents Trade receivables - net Other receivables - net Due from related parties - net Due from plasma Investments in equity securities - net
Lebih dari 2 tahun/ More than 2 years
Maturity gap
Jumlah/ Total
55.595.947 46.628.043 64.239.121 156.824.668 -
2.615.412 -
9.663.246 74.634.987 2.582.551.071 202.938.576
65.252.068 -
55.595.947 124.158.769 138.874.108 2.739.375.739 202.938.576
-
-
-
302.472.184
302.472.184
Financial assets Cash and cash equivalents Trade receivables - net Other receivables - net Due from related parties - net Due from plasma Investments in equity securities - net
-
3.535.271
-
-
3.535.271
Restricted funds
323.287.779
6.150.683
2.869.787.880
367.724.252
3.566.950.594
Total financial assets
40.000.000 21.744.073 132.918.788 948.678.003 1.794.611.905
10.642.062 2.970.677.358
19.873.649 1.905.722.478
276.211.480 1.616.268 3.626.598.338
40.000.000 328.471.264 132.918.788 948.678.003 1.616.268 10.297.610.079
Financial liabilities Short-term bank loans Trade payables Other Payables Accrued expenses Dividends payable Long-term debts
1.925.596.127
3.904.426.086
11.749.294.402
Total financial liabilities
(3.536.701.834)
(8.182.343.808)
Total liabilitas keuangan
2.937.952.769
2.981.319.420
Perbedaan jatuh tempo
(2.614.664.990)
(2.975.168.737)
944.191.753
Maturity gap
133
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
39. KEBIJAKAN DAN TUJUAN MANAJEMEN RISIKO KEUANGAN (Lanjutan)
39. FINANCIAL RISK MANAGEMENT OBJECTIVES AND POLICIES (Continued)
Instrumen keuangan
Financial instrument
Berdasarkan PSAK 60, “Instrumen Keuangan: Pengungkapan”, terdapat tingkatan hirarki nilai wajar sebagai berikut:
Based on PSAK 60, “Financial Instruments: Disclosures”, there are levels of fair value hierarchy as follows:
a. harga kuotasian (tidak disesuaikan) dalam pasar aktif untuk aset atau liabilitas yang identik (tingkat 1), b. input selain harga kuotasian yang termasuk dalam tingkat 1 yang dapat diobservasi untuk aset atau liabilitas, baik secara langsung (misalnya harga) atau secara tidak langsung (misalnya derivasi dari harga pasar) (tingkat 2), dan c. input untuk aset atau liabilitas yang bukan berdasarkan data pasar yang dapat diobservasi (input yang tidak dapat diobservasi) (tingkat 3).
a. quoted prices (unadjusted) in active markets for identical assets or liabilities (level 1), b. inputs other than quoted prices included within level 1 that are observable for the asset or liability, either directly (as prices) or indirectly (derived from market prices) (level 2), and c. inputs for the asset or liability that are not based on observable market data (unobservable inputs) (level 3).
Metode dan asumsi berikut ini digunakan untuk mengestimasi nilai wajar untuk setiap kelompok instrumen keuangan yang praktis untuk memperkirakan nilai tersebut:
The following methods and assumptions were used to estimate the fair value of each class of financial instruments for which it is practicable to estimate such value:
-
-
Instrumen keuangan jangka pendek yang jatuh tempo dalam waktu satu tahun atau kurang (kas dan setara kas, piutang usaha, piutang lain-lain, hutang bank jangka pendek, hutang usaha, hutang lain-lain dan beban masih harus dibayar). Instrumen keuangan ini mendekati nilai tercatatnya sebagian besar karena jatuh temponya dalam jangka pendek.
-
Aset dan liabilitas keuangan jangka panjang dengan tingkat bunga variabel (piutang pihak berelasi dan pinjaman jangka panjang).
These financial instruments approximate their carrying amounts largely due to their short-term maturities. -
Nilai wajar instrumen keuangan ini mendekati nilai tercatatnya sebagian besar karena suku bunganya yang sering berubah. -
Aset keuangan yang dicatat tanpa adanya pasar aktif (investasi pada efek ekuitas, piutang plasma dan dana yang dibatasi penggunaannya). Instrumen keuangan ini dicatat pada biaya perolehan, sama dengan nilai tercatatnya karena nilai wajarnya tidak dapat diukur secara andal. Adalah tidak praktis untuk mengestimasi nilai wajar dari instrumen keuangan ini karena tidak ada jangka waktu yang ditetapkan meskipun pembayaran tidak diharapkan akan diselesaikan dalam waktu 12 bulan setelah tanggal laporan keuangan konsolidasian.
Short-term financial instruments with remaining maturities of one year or less (cash and cash equivalents, trade receivables, other receivables, short-term bank loans, trade payables, other payables and accrued expenses).
Long-term variable-rate financial assets and liabilities (due from related parties and long-term loans) The fair value of these financial instruments approximates their carrying amounts largely due to their frequently repricing interest rates.
-
Financial asset carried with no active market (investments in equity securities, due from plasma and restricted funds). These financial instruments are carried at cost, which equals their carrying amounts since their fair values cannot be measured reliably. It is not practical to estimate the fair value of these financial instruments since there is no time period defined even though payment is not expected to be completed within 12 months after the date of the consolidated financial statements. 134
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
40. MANAJEMEN MODAL
40. CAPITAL MANAGEMENT
Tujuan utama dari pengelolaan modal Kelompok Usaha adalah untuk memastikan kemampuan Kelompok Usaha dalam mempertahankan kelangsungan usahanya dan mempertahankan peringkat kredit yang kuat dan rasio modal yang sehat untuk mendukung usaha dan memaksimalkan nilai pemegang saham.
The primary objective of the Group’s capital management is to ensure that it operates on a going concern basis and maintains a strong credit rating and healthy capital ratios to support its business and maximize shareholder value.
Kelompok Usaha mengelola struktur modalnya dan membuat penyesuaian-penyesuaian sehubungan dengan perubahan kondisi ekonomi dan karakteristik dari risiko usahanya. Agar dapat mempertahankan dan menyesuaikan struktur modalnya, Kelompok Usaha akan menyesuaikan jumlah dari pembayaran dividen kepada para pemegang saham atau tingkat pengembalian modal atau menerbitkan surat saham.
The Group manages its capital structure and makes adjustments with respect to changes in economic conditions and the characteristics of its business risks. In order to maintain and adjust its capital structure, the Group may adjust the amount of dividend payments to shareholders, return capital to shareholders or issue shares certificates.
Kelompok Usaha mengawasi permodalannya melalui beberapa rasio berikut:
The Group monitors its capital through the following ratios:
a. Rasio imbal hasil ekuitas dipergunakan untuk mengetahui kemampuan Kelompok Usaha untuk meraih laba dari modal yang ditanamkan dan dihitung melalui perbandingan antara laba neto dengan ekuitas.
a. Return on equity ratio is used to measure the Group’s capability to earn profit from the invested equity and is calculated by dividing net income by equity.
b. Rasio solvabilitas digunakan untuk mengetahui kemampuan Kelompok Usaha untuk memenuhi kewajiban jangka panjangnya dengan memanfaatkan modal sendiri.
b. Solvency ratio is used to measure the Group’s capability to fulfill its long-term obligations by utilizing its own capital.
Tidak ada perubahan dalam tujuan, kebijakan dan proses dan sama seperti penerapan tahun-tahun sebelumnya.
No changes have been made in the objectives, policies and processes as they have been applied in previous years.
41. ASET TIDAK LANCAR YANG DIMILIKI UNTUK DIJUAL DAN OPERASI YANG DIHENTIKAN a. Aset tidak lancar yang dimiliki untuk dijual Pada tanggal 18 Desember 2012, enam Entitas Anak di Sub-grup Agri International Resources Pte. Ltd. (“AIRPL”) yaitu: PT Jambi Agrowijaya (“JAW”); PT Eramitra Agrolestari (“EMAL”); PT Trimitra Sumberperkasa (“TSP”); PT Multrada Multi Maju (“MMM”); PT Padang Bolak Jaya (“PBJ”); dan PT Perjapin Prima (“PP”), masing-masing telah menandatangani perjanjian jual beli dengan pihak ketiga atas penjualan aset tetap (kecuali hak atas tanah (“HGU”) dan tanaman perkebunan di atasnya) dan persediaan (kecuali minyak kelapa sawit dan inti sawit).
41. NON-CURRENT ASSETS CLASSIFIED AS HELD FOR SALE AND DISCONTINUED OPERATIONS a. Non-current assets classified as held for sale On December 18, 2012, the six Subsidiaries in Sub-group of Agri International Resources Pte. Ltd. (“AIRPL”) namely: PT Jambi Agrowijaya (“JAW”); PT Eramitra Agrolestari (“EMAL”); PT Trimitra Sumberperkasa (“TSP”); PT Multrada Multi Maju (“MMM”); PT Padang Bolak Jaya (“PBJ”); and PT Perjapin Prima (“PP”), each entered into a sale and purchase agreement with third parties on the sale of fixed assets (except for land rights (“HGU”) and plantations on the land) and inventories (except for crude palm oil and palm kernel). 135
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
41. ASET TIDAK LANCAR YANG DIMILIKI UNTUK DIJUAL DAN OPERASI YANG DIHENTIKAN (Lanjutan)
41. NON-CURRENT ASSETS CLASSIFIED AS HELD FOR SALE AND DISCONTINUED OPERATIONS (Continued)
Pada tanggal 31 Desember 2012, enam Entitas Anak tersebut telah menerima pembayaran sebesar USD29.612.612 (angka penuh) atas penjualan aset tetap dan persediaan. Pada tanggal yang sama, enam Entitas Anak juga telah menandatangani perjanjian pengikatan dengan pihak yang sama atas penjualan HGU dan tanaman perkebunan, yang masih tetap dalam proses karena persyaratan penjualan yang dibutuhkan untuk dapat menyelesaikan transaksi penjualan belum selesai.
As of December 31, 2012, the six Subsidiaries received a total payment of USD29,612,612 (full amount) as consideration for the sale of fixed asset and inventories. On the same date, the six Subsidiaries also entered into a commitment agreement with the same parties to sell the HGU and plantations which then remained as in process due to uncompleted sale requirements needed to consumate the sale transaction.
Pada tanggal 24 November 2014, PBJ telah menyelesaikan seluruh penjualan HGU dan perkebunannya kepada pembeli pihak ketiga dengan nilai sebesar USD44.345.351 (angka penuh). Pada tanggal yang sama, MMM telah mengalihkan sebagian HGU dan tanaman perkebunannya kepada pembeli pihak ketiga dengan nilai sebesar USD5.449.159 (angka penuh). Sebagai akibat dari transaksi ini, Kelompok Usaha mengakui kerugian bersih atas penjualan HGU dan tanaman perkebunan sebesar Rp144,79 miliar sebagai bagian “Rugi neto tahun berjalan dari operasi yang dihentikan” pada laporan laba rugi komprehensif.
On November 24, 2014, PBJ completed the sale of all of its HGU and plantations to the third party buyer for a total consideration of USD44,345,351 (full amount). On the same date, MMM partially transferred its HGU and plantations to the third party buyer for a total consideration of USD5,449,159 (full amount). As a result of these transactions, the Group recognized net losses on sale of HGU and plantations of Rp144.79 billion as part of “Net loss for the year from discontinued operations” in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.
Pada bulan Juli 2015, EMAL telah mengalihkan sebagian HGU dan tanaman perkebunannya kepada pembeli pihak ketiga dengan nilai sebesar USD18.812.972 (angka penuh). Penjualan HGU dan tanaman perkebunan MMM, PP dan TSP telah selesai pada bulan Januari dan Maret 2015 dengan nilai masing-masing sebesar USD56.214.776 (angka penuh), USD16.824.975 (angka penuh) dan USD52.253.472 (angka penuh). Sebagai akibat dari transaksi ini, Kelompok Usaha mengakui keuntungan bersih atas penjualan HGU dan tanaman perkebunan sebesar Rp487,29 miliar sebagai bagian “Laba neto tahun berjalan dari operasi yang dihentikan” pada laporan laba rugi dan penghasilan komprehensif lain konsolidasian.
In July 2015, EMAL partially transferred its HGU and plantations to the third party buyer for a total consideration of USD18,812,972 (full amount). The sale of HGU and plantations of MMM, PP and TSP were completed in January and March 2015 for a total consideration of USD56,214,776 (full amount), USD16,824,975 (full amount) and USD52,253,472 (full amount), respectively. As a result of these transactions, the Group recognized net gain on sale of HGU and plantations of Rp487.29 billion as part of “Net gain for the year from discontinued operations” in the consolidated statement of profit or loss and other comprehensive income.
Saldo uang muka penjualan yang diterima sehubungan dengan perjanjian pengikatan adalah masing-masing sebesar USD9.121.314 (angka penuh, setara dengan Rp88,46 miliar) dan USD27.966.266 (angka penuh, setara dengan Rp273,05 miliar) pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, yang dicatat sebagai uang muka penjualan (Catatan 21).
The outstanding balance of the advance payments received in relation to the commitment agreement amounted to USD9,121,314 (full amount, equivalent to Rp88.46 billion) and USD27,966,266 (full amount, equivalent to Rp273.05 billion) as of December 31, 2015 and 2014, respectively, which were recorded as advances on sales (Note 21).
136
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
41. ASET TIDAK LANCAR YANG DIMILIKI UNTUK DIJUAL DAN OPERASI YANG DIHENTIKAN (Lanjutan)
41. NON-CURRENT ASSETS CLASSIFIED AS HELD FOR SALE AND DISCONTINUED OPERATIONS (Continued)
Aset tidak lancar yang telah diklasifikasikan sebagai asset tidak lancar yang tersedia dijual pada tanggal 31 Desember 2015 dan 2014, adalah sebagai berikut: 2015
The remaining non-current assets classified as held for sale as of December 31, 2015 and 2014, were as follows: 2014
Bibit tanaman Tanaman perkebunan HGU Goodwill
5.203.576 170.863.224 541.584 466.431.772
6.848.300 447.085.227 11.897.057 1.370.388.644
Seedlings Plantations Land rights (HGU) Goodwill
Total
643.040.156
1.836.219.228
Total
Estimasi realisasi nilai neto atas aset ini diharapkan dapat lebih besar dari nilai tercatatnya. Manajemen telah menilai bahwa penurunan nilai realisasi neto dipandang tidak perlu.
The estimated net realizable value of these assets is expected to exceed their carrying amount. Management has assessed that no write-down to net realizable value is deemed necessary.
Penjualan atas HGU dan tanaman perkebunan milik EMAL telah selesai pada bulan Maret 2016 dengan total penerimaan sebesar USD33.668.804 (angka penuh). Sampai dengan tanggal laporan, penjualan HGU dan tanaman perkebunan JAW masih dalam proses karena persyaratan penjualan yang dibutuhkan untuk dapat menyelesaikan transaksi penjualan belum selesai dan diharapkan akan selesai pada tahun 2016.
The sale of HGU and plantations of EMAL was completed in March 2016 for a total consideration of USD33,668,804 (full amount). Subsequent to the reporting date, the sale of HGU and plantations of JAW remains in process due to incomplete sale requirements needed to consumate the sale transaction and is expected to be completed in 2016.
b. Operasi yang dihentikan
b. Discontinued operations
Kelompok lepasan terkait dengan sub-grup AIRPL merupakan bagian dari segmen kelapa sawit dan turunannya.
A disposal group related to the sub-group of AIRPL is part of the palm oil and derivatives segment.
Rincian informasi arus kas yang berkaitan dengan operasi dihentikan adalah sebagai berikut:
Details of cash flow information relating to discontinued operations are as follows:
2015 Kas neto digunakan untuk aktivitas operasi Kas neto digunakan untuk aktivitas investasi Kas neto digunakan untuk aktivitas pendanaan Neto
(20.644.211)
2014 (5.586.200)
1.585.030.626
491.090.576
(1.493.197.863)
(412.508.900)
71.188.552
72.995.476
Net cash used in operating activities Net cash used in investing activities Net cash used in financing activities Net
137
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
41. ASET TIDAK LANCAR YANG DIMILIKI UNTUK DIJUAL DAN OPERASI YANG DIHENTIKAN (Lanjutan)
41. NON-CURRENT ASSETS CLASSIFIED AS HELD FOR SALE AND DISCONTINUED OPERATIONS (Continued)
Rincian dan analisis hasil operasi dihentikan adalah sebagai berikut:
Details and analysis of the results of discontinued operations are as follows:
2015
2014
PENJUALAN NETO
-
-
NET SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
-
-
COST OF SALES
LABA BRUTO
-
-
GROSS PROFIT
Beban penjualan
-
-
Beban umum dan administrasi Laba (rugi) penjualan HGU dan tanaman perkebunan - neto Rugi selisih kurs - neto Beban keuangan Pendapatan keuangan Lain-lain - neto LABA (RUGI) SEBELUM BEBAN PAJAK PENGHASILAN BEBAN PAJAK PENGHASILAN Kini Tangguhan Beban Pajak Penghasilan LABA (RUGI) NETO TAHUN BERJALAN Penghasilan komprehensif lain TOTAL LABA (RUGI) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN
(1.289.163)
(1.260.203)
487.293.271 (3.427.814) (18.875) 57.511.325 10.397.146
(144.791.196) (3.456.813) (16.123) 16.638.185 1.049.818
Selling expenses General and administrative expenses Gain (loss) on sale of HGU and plantation - net Loss on foreign exchange - net Finance cost Finance income Miscellaneous - net
(131.836.332)
INCOME (LOSS) BEFORE INCOME TAX EXPENSE
(358.174) (9.789.256)
(1.378.573) (40.958.491)
INCOME TAX EXPENSE Current Deferred
(10.147.430)
(42.337.064)
Income Tax Expense
(174.173.396)
NET INCOME (LOSS) FOR THE YEAR
550.465.890
540.318.460 -
540.318.460
-
Other comprehensive income
(174.173.396)
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) FOR THE YEAR
Laba (rugi) neto yang dapat diatribusikan kepada: Pemilik entitas Induk Kepentingan nonpengendali
540.318.460 -
(174.173.396) -
Net income (loss) attributable to: Owners of the parent Non-controlling interests
Total
540.318.460
(174.173.396)
Total
138
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
42. PENYAJIAN KEMBALI
42. RESTATEMENTS
Tahun 2015, Kelompok Usaha telah menerapkan secara retrospektif PSAK No. 24 (Revisi 2013): “Imbalan Kerja”.
In 2015, the Group retrospectively applied PSAK No. 24 (Revised 2013), “Employee Benefits”.
Standar yang direvisi memperkenalkan perubahan pada pengakuan, pengukuran, penyajian dan pengungkapan dari imbalan pasca kerja.
The revised standard introduced changes to the recognition, measurement, presentation and disclosure of post-employment benefits.
Berikut ini adalah kunci perubahan kebijakan akuntansi pada Kelompok Usaha berdasarkan PSAK No. 24 (Revisi 2013):
The following are the key changes to the Group’s accounting policy following the adoption of PSAK No. 24 (Revised 2013):
1. Laba dan rugi aktuaria harus diakui sekarang ini sebagai pendapatan komprehensif lainnya dan dikeluarkan secara permanen dari laba rugi;
1. Actuarial gains and losses are now required to be recognized in full in other comprehensive income and are permanently excluded from profit or loss;
2. Biaya jasa lalu yang belum vested tidak lagi dapat ditangguhkan dan diakui selama periode vesting masa depan, sebaliknya, semua biaya jasa lalu akan diakui pada saat yang lebih dulu antara ketika amandemen/kurtailmen terjadi atau biaya terminasi diakui, yang mana terjadi sebelumnya; dan
2. Unvested past service costs are no longer deferred and amortized over future vesting period, rather, all past service costs are recognized when the amendment or curtailment occurs or when the related restructuring or termination costs are recognized, whichever occurs earlier; and
3. Pengembalian aset dana pensiun yang diharapkan tidak lagi diakui dalam laporan. Sebagai gantinya, penghasilan bunga atau beban diakui dari net asset imbalan pasti, yang dihitung dengan menggunakan tingkat diskonto untuk mengukur kewajiban pensiun.
3. Expected return on plan assets are no longer recognized in the profit or loss. Instead, an interest income or expense is recognized from the net defined benefit asset or liability, which is calculated using the discount rate used to measure the benefit liability.
4. Pengungkapan ditingkatkan untuk menjelaskan karakteristik program imbalan dan risiko yang terkait, dan mengidentifikasi dan menjelaskan jumlah yang diakui dalam laporan keuangan. Perubahan tersebut akan memerlukan pengungkapan untuk:
4. Enhanced disclosures are required to explain the characteristics of benefit plans and risks associated with them, and identify and explain the amounts recognized in the financial statements. The amendment will require disclosures to:
-
-
Penjelasan karakteristik dan risiko yang terkait dengan program imbalan pasti; Identifikasi dan penjelasan jumlah dalam laporan keuangan Kelompok Usaha yang timbul dari program imbalan pasti; dan Penjelasan bagaimana program imbalan dapat mempengaruhi arus kas masa depan Kelompok Usaha terkait waktu, jumlah dan ketidakpastian.
-
-
Explain the characteristics of and risks associated with its defined benefit plans; Identify and explain the amounts in the Group’s financial statements arising from its defined benefit plans; and Explain how the defined benefit plans may affect the Group’s future cash flows regarding timing, amount and uncertainty.
139
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
42. PENYAJIAN KEMBALI (Lanjutan)
42. RESTATEMENTS (Continued)
Dengan demikian, penerapan PSAK No. 24 (Revisi 2013) mengakibatkan penyajian kembali ke laporan keuangan konsolidasian Kelompok Usaha sebagai berikut:
Accordingly, the adoption of PSAK No. 24 (Revised 2013) resulted in restatements to the consolidated financial statements as follows:
1. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada tanggal 1 Januari 2014/ 31 Desember 2013
1. Consolidated Statement of Financial Position as of January 1, 2014/ December 31, 2013 Penyesuaian Penyajian Kembali/ Restatements
Dilaporkan/ As reported ASET Aset Tidak Lancar Aset pajak tangguhan - neto LIABILITAS DAN EKUITAS Liabilitas jangka panjang Liabiliatas pajak tangguhan - neto Liabilitas imbalan kerja Ekuitas Saldo laba (defisit): Belum ditentukan penggunaannya Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan kerja
943.219.575
4.222.596 42.502.566
(1.765.619.070) -
2. Laporan Posisi Keuangan Konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2014
5.303.258
(119.846) 27.052.117
291.562 (21.920.575)
Disajikan Kembali/ As restated
948.522.833
ASSETS Non-Current Assets Deferred tax assets - net
4.102.750 69.554.683
LIABILITIES AND EQUITY Long-Term Liabilities Deferred tax liabilities - net Employee benefits liability
(1.765.327.508) (21.920.575)
Equity Retained earnings (deficit): Unappropriated Remeasurements on employee benefits liability
2. Consolidated Statement of Financial Position as of December 31, 2014
31 Desember 2014 / December 31, 2014 Penyesuaian Disajikan Penyajian Dilaporkan/ Kembali/ Kembali/ As reported Restatements As restated ASET Aset Tidak Lancar Aset pajak tangguhan - neto LIABILITAS DAN EKUITAS Liabilitas jangka panjang Liabiliatas pajak tangguhan - neto Liabilitas imbalan kerja Ekuitas Saldo laba (defisit): Belum ditentukan penggunaannya Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan kerja
920.795.702
4.472.375 50.901.340
(2.390.432.082) -
8.756.080
(55.454) 42.561.299
1.523.372 (35.273.139)
929.551.782
ASSETS Non-Current Assets Deferred tax assets - net
4.416.921 93.462.639
LIABILITIES AND EQUITY Long-Term Liabilities Deferred tax liabilities - net Employee benefits liability
(2.388.908.710) (35.273.139)
Equity Retained earnings (deficit): Unappropriated Remeasurements on employee benefits liability
140
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
42. PENYAJIAN KEMBALI (Lanjutan)
42. RESTATEMENTS (Continued)
3. Laporan Laba Rugi dan Penghasilan Komperhensif lainnya Konsolidasian pada tanggal 31 Desember 2014
3. Consolidated Statement of profit or loss and other comprehensive income as of December 31, 2014 Penyesuaian Penyajian Kembali/ Restatements
Dilaporkan/ As reported BEBAN USAHA Umum dan administrasi
370.439.169
MANFAAT PAJAK PENGHASILAN Tangguhan
(18.284.840) (684.175.812)
RUGI NETO TAHUN BERJALAN
Disajikan Kembali/ As restated 368.878.977
OPERATING EXPENSE General and administratiive
328.382
(17.956.458)
INCOME TAX BENEFIT Deferred
1.231.810
(682.944.002)
NET LOSS FOR THE YEAR
(1.560.192)
PENGHASILAN KOMPREHENSIF LAIN Pos yang tidak direklasifikasi ke laba rugi Pengukuran kembali atas liabilitas imbalan kerja Pajak penghasilan terkait
-
(17.069.375) 3.716.811
(17.069.375) 3.716.811
OTHER COMPREHENSIVE INCOME Item that will not be reclassified to profit or loss Remeasurements on employee benefits liability Related income tax
Total Rugi Komprehensif Lain Periode Berjalan
-
(13.352.564)
(13.352.564)
Total Other Comprehensive Loss For The Period
(12.120.754)
(725.117.291)
NET LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE LOSS
(449.407.806)
NET LOSS ATRIBUTABLE TO: Owners of parent From continuing opearations
(491.581.095)
NET LOSS AND OTHER COMPREHENSIVE LOSS ATTRIBUTABLE TO: Owners of parent From continuing opearations
(32,75)
BASIC/DILUTED EARNINGS PER SHARE ATTRIBUTABLE TO THE OWNERS OF THE PARENT From continuing opearations
TOTAL RUGI NETO DAN RUGI KOMPREHENSIF LAIN RUGI NETO YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Dari operasi yang dilanjutkan RUGI NETO DAN RUGI KOMPREHENSIF LAIN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik entitas induk Dari operasi yang dilanjutkan RUGI PER SAHAM DASAR/ DILUSIAN DIATRIBUSIKAN KEPADA PEMILIK ENTITAS INDUK Dari operasi yang dilanjutkan
(712.996.537)
(450.639.616)
(479.460.341)
(32,84)
1.231.810
(12.120.754)
0,09
141
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN UNTUK TAHUN YANG BERAKHIR PADA TANGGAL 31 DESEMBER 2015 (Disajikan dalam ribuan Rupiah, kecuali dinyatakan lain)
PT BAKRIE SUMATERA PLANTATIONS Tbk AND SUBSIDIARIES NOTES TO THE CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS FOR THE YEAR ENDED DECEMBER 31, 2015 (Expressed in thousands of Rupiah, unless otherwise stated)
43. INFORMASI TAMBAHAN ARUS KAS
43. SUPPLEMENTARY OF CASH FLOWS ACTIVITIES
Aktivitas yang tidak mempengaruhi arus kas:
Activities not affecting cash flows: 2015
Reklasifikasi dari tanaman belum menghasilkan ke tanaman menghasilkan Reklasifikasi dari aset dalam penyelesaian ke aset tetap Kapitalisasi beban keuangan ke aset tidak lancar lain-lain Kenaikan proyek pengembangan usaha Beban umum yang dikapitalisasi ke tanaman belum menghasilkan
2014
92.602.723
111.317.192
42.569.875
28.739.632
3.255.441
1.686.121
4.295.077
22.421.243
139.389
106.310
44. KELANGSUNGAN USAHA
Reclassification of immature plantations to mature plantations Reclassifications of constructionin-progress to fixed assets Reclassification interest expense to other non-current assets Increase in business development project General expense capitalized to immature plantations
44. GOING CONCERN
Laporan keuangan konsolidasian telah disusun dengan asumsi bahwa Kelompok Usaha akan melanjutkan usahanya secara berkesinambungan, yang mengasumsikan bahwa aset akan direalisasikan dan liabilitas diselesaikan dalam kondisi bisnis yang normal. Pada tanggal 31 Desember 2015, Kelompok Usaha mengalami defisit sebesar Rp2,8 triliun dan total liabilitas jangka pendek konsolidasian Kelompok Usaha telah melebihi total aset lancar konsolidasian sebesar Rp6,5 triliun. Kondisi ini menimbulkan keraguan signifikan tentang kemampuan Kelompok Usaha untuk melanjutkan usahanya secara berkesinambungan. Laporan keuangan konsolidasian tidak mencakup penyesuaian yang berasal dari ketidakpastian tersebut.
The consolidated financial statements have been prepared assuming that the Group will continue as a going concern, which assumes that assets will be realized and liabilities settled within the normal course of business. As of December 31, 2015, the Group incurred a deficit amounting to Rp2.8 trillion and the Group’s total consolidated short-term liabilities have exceeded its total consolidated current assets by Rp6.5 trillion. These conditions raise significant doubt about the Group’s ability to continue as a going concern. The consolidated financial statements do not include any adjustments that might result from the outcome of this uncertainty.
Sehubungan dengan hal tersebut, Manajemen Kelompok Usaha berencana untuk mengatasi masalah kelangsungan usaha melalui, yang meliputi antara lain, langkah-langkah berikut:
In relation to this, the Group’s Management plans to address the going concern issue through, which include among other things, the following measures:
a. Kemitraan strategis, divestasi sebagian atau seluruhnya, restrukturisasi pinjaman, menyelesaikan dan memulai produksi proyek Oleochemical (Downstream);
a. Strategic partnerships, partial or total divestments, debt restructuring, to complete and start production of the Oleochemical (Downstream) project;
b. Menata ulang/restrukturisasi pinjaman unit usaha Upstream; dan
b. Debt re-profiling/restructuring for Upstream entities; and
c. Kembali fokus kepada produktivitas, pengendalian biaya dan manajemen kebun.
c. Refocus on productivity, cost control and estate management.
142