Pe rs e ku tuan
D oa
Me d i s
Rajawal i
Kr istu s
J ak arta
Heart for God, Head for Truth, Hands for Hardwork !
Redaksi Shalom teman-teman! Lama tak jumpa setelah liburan semester lalu, kini kita bertemu kembali di semester baru. Semoga liburan kemarin membuat setiap kita disegarkan kembali dan mendapat semangat baru dalam menjalani kuliah. Tak lupa juga untuk teman-teman angkatan 2011, selamat bergabung dalam keluarga fakultas kedokteran universitas Atma Jaya dan keluarga besar Poerista, semoga dapat cepat beradaptasi dalam dunia perkuliahan ini. Apa yang muncul dibenak kalian ketika mendengar kata Agustus? Apakah Hadiah Natal? Atau coklat Valentine? Tentu saja bukan. Bulan Agustus di Negara kita, sangat identik dengan yang namanya Kemerdekaan Negara kita, Negara Indonesia tercinta. Bulan dimana Negara kita menjadi Negara yang bebas merdeka dari penjajahan dan berdiri mandiri. Sama seperti manusia, dahulu kala dijajah oleh dosa, tidak bisa TIDAK melakukan dosa. Namun, Tuhan membebaskan kita dari penjajahan tersebut sehingga setiap kita yang percaya dan meminta ampun pada Tuhan dapat merdeka dari dosa. Sekarang umatNya dapat bebas untuk menjalani hidup, tanpa terikat oleh dosa. Semoga dari rubrik kali ini dapat membuat masing-masing kita lebih mengerti keadaan kita, kebebasan dalam penebusan yang sudah diberikan Tuhan kita dan kita meneruskan kabar baik ini ke orang lain, sehingga semakin banyak orang yang mendapat kemerdekaannya dari dosa. MERDEKA!
[email protected] poenewsreborn.wordpress.com Poerista Jakarta
..Redaksi.. DanielEDBERT DANIELLukman TITUSLesmana ESTHERHaris JadeIRENE HELENClarissa SHERYNNESulaiman
CONTENT: Article KITAB Bible M.D. Cartoon Page PI Curatorial FORWARD Poerista Update
2
3-4 5 6-7 8 9-10 11-12 13-14 15
MERDEKA!!! (Roma 6 :15-23) Kata ini sering menemani kita ketika sudah dekat dengan perayaan 17 Agustusan. Berulang kali kita mendengar kata ini diucapkan dan seringkali kita bosan mendengarnya karena terlalu seringnya orang mengulang katakata ini. Merdeka menurut KBBI artinya adalah bebas (tanpa perhambaan, penjajahan, dsb), tidak terkena atau lepas dari tuntutan, tidak terkikat, tidak bergantung kepada orang atau pihak tertentu; leluasa. Pasti kita semua sudah tahu mengenai artinya. Lalu, apakah yang ingin disampaikan di sini mengenai kemerdekaan? Sebelum kita masuk ke dalam istilah merdeka, mari kita usut masalah perhambaan yang dimaksudkan Paulus di perikop ini. Istilah hamba atau budak digunakan di perikop ini untuk menggambarkan posisi kita di dunia. Budak pada zaman Roma adalah “barang yang berwujud manusia”. Karena naturnya adalah “barang” alias “benda”, maka budak tidak mempunyai hak untuk hidup seperti manusia. Budak tidak mempunyai hak untuk makan atau minum jika tuannya tidak menghendaki, ia tidak mempunyai hak memilih hal yang disukai, tidak berhak mengenakan baju yang ia pilih sendiri. Ia tidak dapat hidup bersama orang yang dicintainya seperti pasangan atau anakanaknya jika tuannya tidak menghendaki. Ia juga tidak mempunyai kuasa atas kehidupan seksualnya; sang majikan dapat berbuat sesuka hatinya terhadap budak itu; anak dari budak itu dapat diperjualbelikan sesuai dengan kehendak hati majikannya. Bila budak tersebut kabur dari majikannya, maka budak itu akan dihukum mati di depan umum, mungkin setelah dipermalukan di depan umum. Tuannya dapat selalu membeli budak baru. Budak tidak mempunyai kuasa atas kehidupannya. Budak hanya hidup berdasarkan kehendak tuannya. Budak tidak punya pilihan. Paulus mengungkapkan 2 macam perbudakan: Hamba dosa dan Hamba kebenaran. Sebelum kita mengenal Allah, atau secara sadar menerima Yesus sebagai Juru selamat kita, maka kita hidup tanpa mengetahui kebenaran Allah. 3
Karena dulu kita memang budak dosa, maka kita tidak mungkin mencari Allah, karena kita terlalu sibuk berkutat dalam dunia ini untuk melayani dosa; berbuat hal yang tidak dikehendaki Allah. Mengapa hal itu dapat terjadi? Karena kita tidak mengenal Allah. Sebagai tuan kita yang lama, dosa dapat memberikan kita makan, agar kita bisa berbuat dosa lebih banyak lagi. Enak bukan? Tetapi makanan yang kita makan dan perbuatan kita di dalam dosa itu semua berupah kematian kekal. Sebagai budak dosa, kita tidak mempunyai pilihan untuk keluar dari dosa tersebut. Karena dulu kita tidak tahu tuan itu membawa maut untuk kita. Kemudian Yesus, dengan kematian dan kebangkitan-Nya, memperdamaikan kita dengan Sang Pemilik Kebenaran, yaitu Allah, Ia membeli kita dari majikan dosa, membawa kita ke dalam kebenaran, jika kita mau menerima Dia dan pembenaran yang disediakan-Nya secara cuma-cuma. Sekarang, sebagai orang merdeka, kita punya pilihan; pilihan untuk hidup keluar dari dosa. Pilihan adalah HAK yang kita miliki sebagai orang merdeka. Pilihan untuk menerima Yesus menjadi juru selamat pribadi kita adalah hak kemerdekaan kita yang pertama. Dengan memilih Yesus, kita tidak perlu hidup di dalam dosa lagi. Tidak hanya hak itu saja, kita juga berhak memilih untuk melakukan apa yang Tuhan kita kehendaki untuk lakukan. Sebagai Hamba kebenaran, sudah seharusnya kita melayani kebenaran yang ada dalam Kristus dengan hidup dalam rancangan-Nya yang besar yang telah disediakan-Nya atas kita. Cara untuk mengetahui apa yang Tuan kita inginkan adalah dengan menjalin hubungan pribadi dengan Tuhan dengan baik. Jika kita memang mau menjadi hamba kebenaran, kita harus berani tidak melakukan lagi hal yang kita tahu tidak berkenan di hati Tuhan, karena dosa itu sudah tidak lagi berkuasa atas kita. Memang, akan sulit bagi kita meninggalkan dosa lama, tetapi hanya dengan membiarkan Yesus mengubahkan hidup kita, maka kita dapat meninggalkan dosa kita. Jika kita sudah mengaku bahwa Yesus juruselamat pribadi kita, mengapa kah kita masih menjual diri kita kepada dosa yang sudah tidak berkuasa lagi atas kita? Apakah kita benar sudah merdeka dari dosa? Atau masih kah kita diperbudak oleh dosa dalam kemerdekaan kita? 4
~KITAB~ (Kami Tanya, Anda Jawab) Kemerdekaan secara umum berkaitan dengan kebebasan, mandiri, dan bertanggung jawab penuh akan diri sendiri. Lantas, apa itu kemerdekaan menurut iman Kristen? “Kemerdekaan itu adalah proses meninggalkan kebiasaan dosa yang mengakibatkan penderitaan, kepada keselamatan dari Allah melalui hidup baru di dalam Yesus yang mendatangkan berkat dan damai sejahtera.“ (Elisa „09) “Kalo Indonesia, penjajahnya Jepang dan merdeka saat Soekarno memproklamasikan kemerdekaan. Kalau umat Kristen, penjajahnya dosa dan merdeka saat Tuhan Yesus mati di kayu salib. So, kemerdekaan umat Kristen berarti bebas dari belenggu dan intimidasi dosa.” (Jilvien‟10) “Merdeka itu berarti bebas dari dosa. Melakukan kehendak Tuhan dengan senang hati dan tidak merasa terbebani.” (Pricila Nicholas „10)
Mazmur 119:66-67 “Ajarkanlah kepadaku kebijaksanaan dan
pengetahuan yang baik, sebab aku percaya kepada perintahperintah-Mu. Sebelum aku tertindas, aku menyimpang, tetapi sekarang aku berpegang pada janji-Mu. “ 5
Perkembangan mata Sebenarnya mata adalah hasil dari perkembangan lapisan ectoderm. Tetapi pada perkembangan embrioniknya, mata berasal dari dua sumber: jaringan saraf dan kulit. Jaringan saraf membentuk sistemnya sendiri dalam tujuh minggu kehidupan. Jaringan saraf yang pertama berasal dari cekungan pada garis simetri ectoderm (Neural groove), berkembang masuk ke dalam (invaginasi) membentuk suatu saluran (neural c), saluran itu main lama makin berkembang sehingga terpisah dari kulit luarnya. (neural c). Setelah terpisah, saluran ini membentuk sistem saraf pusat. Sistem saraf pusat yang berada di daerah lateral akan menjalar ke optic bud dan membentuk suatu perpanjangan jaringan. Perpanjangan ini akan disambut oleh ectoderm di optic bud dan ectoderm itu pun membuat invaginasi untuk menyambut jaringan yang datang tersebut. Ekstensi dari jaringan otak akan membentuk struktur seperti mangkuk yang membungkus jaringan kulit tersebut. Pada perkembangannya nanti 10 minggu setelah pembuahan, retina dan serabut optik berasal dari jaringan otak, sementara lensa, kornea dan kelopak mata berasal dari kulit. Sungguh unik bagaimana Tuhan menciptakan mata manusia yang fungsinya adalah untuk melihat. Dari mata manusia, kita bisa belajar mengenai penyamaan visi. Disamping fungsi mata adalah untuk melihat, mata terbuat dari dua lapisan yang dulunya bergabung, kemudian berpisah. kemudian bergabung lagi dalam suatu organ kecil yang adalah jendela jiwa. Setelah bergabung, semua komponen dalam mata tersebut mempunyai tujuan yang sama, yaitu melihat. 6
Manusia yang diselamatkan, yang dulu terpisah karena dosa, sekarang sudah hidup dalam perubahan. Tetapi perubahan tidak berlangsung instan, orang tidak langsung berubah 180° dalam 1 detik. Meskipun orang tersebut berubah, karena dia manusia, pasti akan ada kecenderungan untuk jatuh lagi ke dalam dosa. Untuk itulah, maka manusia harus hidup di dalam Kristus, agar dirinya dapat menghasilkan buah untuk Sang Pokok Anggur yang Benar. Itu yang disebut dengan penyamaan visi. Ketika kita hidup di dalam Kristus, dan Kristus hidup di dalam kita, itu berarti segala tujuan dan segala perbuatan kita, berasal dari tujuan dan perintah Tuhan. Seperti mata yang berasal dari dua lapis yang berbeda tetapi mempunyai tujuan yang sama yaitu melihat, kita juga harus mempunyai tujuan yang sama dengan Tuhan yaitu membawa kemuliaan bagi-Nya. Sebab untuk apa manusia itu tumbuh tetapi tidak berbuah. Sebab keselamatan itu bukanlah suatu kehidupan pasif dimana kita hanya beriman, tetapi tidak melakukan apapun untuk menghidupinya. Keselamatan adalah suatu kehidupan partisipatif, yang dimana kita juga harus aktif hidup dalam keselamatan yang sudah diberikan secara cuma-cuma. Seperti dokter yang memberikan obat kepada pasien, pasien itu tetap harus aktif meminum obat tersebut. Tanpa keaktifan itu, kehidupan kita sama seperti ranting yang kering, yang tidak berguna apa-apa bagi sang pokok. Marilah kita hidup di dalam Kristus dan menghasilkan buah bagi-Nya. Buah yang tidak berasal dari pohon lain, tetapi dari Kristus sendiri.
7
8
ARTIKEL PI Living Sacrifices
Merdeka! Sebagai warga negara Indonesia tentu kita tahu bahwa tanggal 17 Agustus diperingati sebagai Hari Proklamasi Kemerdekaan RI. Mengingat para pahlawan kita yang memperjuangkan sebuah kebebasan bagi negara untuk memulai hidup baru, terlepas dari dominasi dan tekanan. Sungguh untuk mencapai kemerdekaan butuh pengorbanan, walau nyawa sekalipun. Tentu hasil jerih payah ini tidak kita nikmati begitu saja, tetapi harus kita pertahankan agar merdeka selamanya. Meskipun negara kita dikatakan merdeka, apakah semua orang merasakan kemerdekaan yang sesungguhnya? Banyak manusia yang hidupnya terikat akan hal duniawi. Mereka akan menggunakan cara apapun untuk memperoleh yang diinginkan hingga menjadi hamba dosa. Bagi mereka sadar, masih ada yang meneruskannya karena masih merasa terbelenggu akan kebutuhan yang bilamana tidak diperoleh, bagaikan mensia-siakan apa yang sudah ada di depan mata. Banyak yang ditawarkan di dunia ini yang ingin menjajah hidup orang Kristen. Seringkali hal tersebut justru membuat kita tawar hati sehingga kita akan mengungkapkan pertanyaan keluh kesah kita, seperti “Berapa lama lagi aku harus menanggung susah di dunia ini?”. Orang yang menganggap tidak ada jalan keluar atau tidak mungkin menang dalam menghadapi masalahnya, berarti orang itu sudah masuk ke dalam area tawar hati. Sebesar apapun suatu masalah, bila kita mampu membangkitkan kembali iman kita, segala perkara yang besar menjadi kecil. Seperti di dalam 1 Korintus 10:13, “Pencobaan-pencobaan yang kamu alami ialah pencobaan-pencobaan biasa, yang tidak melebihi kekuatan manusia. Sebab Allah setia dan karena itu Ia tidak akan membiarkan kamu dicobai melampaui kekuatanmu. Pada waktu kamu dicobai Ia akan memberikan kepadamu jalan ke luar, sehingga kamu dapat menanggungnya.”Akan tetapi, sebenarnya Tuhan mau kita berdiri teguh. 9
“Supaya kita sungguh-sungguh merdeka, Kristus telah memerdekakan kita. Karena itu berdirilah teguh dan jangan mau lagi dikenakan kuk perhambaan.” (Gal 5:1). Firman Tuhan menjadi hukum kehidupan dengan maksud memerdekan kita dari dosa, kuasa iblis, dunia, dan hawa nafsu. Tuhan tidak ingin kita dijajah oleh itu semua. Apabila kita bertekun di dalam Firman, mendengar, dan melakukannya, kita akan berbahagia akan perbuatan kita. Berarti dengan kita bertahan dalam pencobaan dengan tidak berbuat dosa maka kita menerima kebahagiaan dari Tuhan. Supaya kita tidak dijajah lagi, biarlah kita hidup oleh roh maka kita tidak akan hidup menuruti keinginan daging. Orang percaya hidup bukan mengandalkan kekuatannya, melainkan Roh Kudus yang memampukan dalam menghadapi segala masalah. Iblis tidak akan pernah berhenti mencari celah untuk membuat kita jatuh dalam dosa. Dosa menimbulkan ketakutan, namun iman memerdekakan kita dari dosa melalui kuasa-Nya. Iman adalah keyakinan akan keadilan, kuasa, dan kasih Allah. Ia akan membenarkan orang yang berjalan dalam kebenaran. Akan tetapi, milikilah hanya satu ketakutan saja, yaitu takut akan Tuhan. Kita berjuang hingga pada akhirnya Tuhan mendapati kita tetap setia. Apabila Tuhan sudah memberikan kemerdekaan pada diri kita, apa yang akan kita minta lagi saat Ia berkata, “What do you want?”
“If you hold to my teaching, you are really my disciples. Then you will know the truth, and the truth will set you free.” – John 8:31-32
10
CURATORIAL There is Fountain Filled With Blood A Hymn by William Cowper There is a fountain filled with blood drawn from Immanuel's veins And sinners plunged beneath that flood Lose all their guilty stains
The dying thief rejoiced to see That fountain in his day; And there may I, though vile as he Wash all my sins away
Dear dying Lamb, thy precious blood Shall never lose its power Till all the ransomed church of God Are saved, to sin no more
For since by faith I saw the stream Thy flowing wounds supply Redeeming love has been my theme and shall be till I die
When this poor lisping, stammering tongue Lies silent in the grave Then in a nobler, sweeter song I'll sing thy power to save
11
William Cowper lahir di Great Berkamstead, Hertfordshire, England, pada tanggal 15 November 1731. Ia dilahirkan di rumah seorang pendeta meskipun ibunya berasal dari keluarga bangsawan Inggris. Pada masa kecilnya, ia mengalami trauma akibat ibunya meninggal ketika ia masih berusia 6 tahun. Trauma masa kecilnya itu membuat ia selalu bersedih atas kepergian ibunya. Bahkan ketika ia lulus dari sekolah hukum dan berhasil menerima gelar sebagai pengacara, ia tidak pernah bekerja sebagai pengacara. Ia juga pernah masuk ke rumah sakit jiwa selama 18 bulan akibat pernah melakukan usaha bunuh diri. Saat berada di RSJ inilah William Cowper banyak membaca alkitab. Akhirnya ia menyadari bahwa ia membutuhkan pengampunan dari Tuhan, bahwa Tuhan Yesus sebagai juruselamat dapat mengampuni manusia dari dosa. Hidupnya benar-benar diubahkan pada tahun 1764 ketika ia berumur 30 tahun. Sejak itulah ia menyerahkan hidupnya untuk Tuhan Yesus. Ia banyak berkarya dengan menciptakan sekitar 349 hymne gereja. There is Fountain Filled with Blood merupakan salah satu hymne yang ia ciptakan ketika ia tinggal di Olney, dibawah bimbingan spiritual oleh Pdt. John Newton. Lagu hymne ini menceritakan tentang bagaimana Tuhan Yesus memerdekakan kita sebagai umat percaya dari dosa. Dalam kitab Roma 6 : 23a tertulis, “Upah dosa ialah maut”. Dahulu kita adalah hamba dosa, dimana dosa itu akan menuntun kita pada kematian kekal. Namun, dengan Tuhan Yesus mati di kayu salib dan mengorbankan darah-Nya, kita telah dimerdekakan dari dosa, dimerdekakan dari kematian kekal. Kita telah menjadi umat yang merdeka dari dosa dan menjadi hamba kebenaran. Buah dari dosa adalah maut, namun buah dari kebenaran adalah pengudusan dan hidup kekal bersama Kristus Yesus.
12
FORWARD The Rapture Akhir-akhir ini sering kita dengar bahwa Ia, yang telah disalibkan, mati dan dibangkitkan pada hari ketiga bagi umat manusia akan datang untuk kedua kalinya ke bumi, yang lebih dikenal dengan istilah “Pengangkatan”/”Rapture”. Jesus is coming soon! He’s coming for His beautiful spotless bride and save them. Pemberitaan mengenai hal ini mungkin telah kita dengar dari beberapa tahun yang lalu, namun tidak ada yang mengetahui pasti kapan tepatnya kedatangan Tuhan Yesus ini. Matius 24:36 “Tetapi tentang hari dan saat itu tidak seorang pun yang tahu, malaikat-malaikat di sorga tidak, dan Anak pun tidak, hanya Bapa sendiri.” Hanya Allah Bapa sajalah yang mengetahui waktunya. "Rupa langit kamu tahu membedakannya tetapi tanda-tanda jaman tidak". (Matius 16;3; Lukas 12; 56) Saat Tuhan Yesus datang ke bumi nanti, Ia akan membawa anak-anakNya yang kudus (mempelaiNya) pergi dari dunia ini agar terhindar dari masa kesengsaraan besar yang akan terjadi di bumi setelah kedatanganNya tersebut. Mengapa disebut kesengsaraan besar? Alkitab mencatat bahwa bumi akan diliputi tekanan hebat yang tidak pernah terjadi sebelumnya (Matius 24:21 “Sebab pada masa itu akan terjadi siksaan yang dahsyat seperti yang belum pernah terjadi sejak awal dunia sampai sekarang dan yang tidak akan terjadi lagi”). Seorang antikristus akan bangkit dan berusaha membuat seluruh manusia di bumi menyembah dia dan mengenakan tanda 666 di tangan kanan atau di dahi dan setiap orang yang menolak akan disiksa dan dibunuh. Dapat dibaca di Wahyu 13 : 14-18 "Dan ia menyebabkan, sehingga kepada semua orang, kecil atau besar, kaya atau miskin, merdeka atau hamba, diberi tanda pada tangan kanannya atau pada dahinya, dan tidak seorangpun yang dapat membeli atau menjual selain daripada mereka yang memakai tanda itu, yaitu nama binatang itu, atau bilangan namanya. Yang penting disini adalah hikmat, barangsiapa yang bijaksana, baiklah ia menghitung bilangan binatang itu, karena bilangan itu adalah bilangan seorang manusia, dan bilangannya ialah 666."(Wahyu 13; 16-18)
13
Pada saat Tuhan Yesus kembali, hanya orang-orang kudus yang telah diangkat, yang akan ditampilkan di kursi kemuliaan. (1 Korintus 15; 49-55) Setelah pengangkatan terjadi, dimulai masa kesesakan dan setelah masa tersebut selesai maka Tuhan Yesus akan kembali lagi dan membawa anak-anakNya menuju Yerusalem Baru dan memulai masa kerajaan seribu tahun. Apa yang harus kita lakukan agar dapat turut serta dalam pengangkatan? Menempatkan Tuhan nomor satu dalam hidup kita lebih dari apapun, sebab roh yang ada di dalam diri kita diinginiNya dengan cemburu. Jangan mencintai apapun lebih dari Tuhan. (Yakobus 4:5) Jangan menjadi orang percaya yang suam-suam kuku, dan jangan tidur tetapi berjaga-jaga, sadar, dan berdoa karena hari Tuhan datang seperti pencuri pada malam hari (1 Tesalonika 5 : 1-11) Menjadi seperti gadis-gadis yang bijaksana yang menjaga buli-buli mereka tetap terisi minyak, artinya hidup dalam roh dan tetap menyala-nyala di dalam Tuhan. (Matius 25:1-13) Mintalah Roh Kudus untuk memenuhi dirimu dan memimpin hidupmu agar dapat hidup sesuai dengan Firman Tuhan sehingga engkau ditemukan setia sampai akhirnya. Kedatangan Tuhan Yesus yang kedua di awan-awan untuk menjemput anakanak Tuhan sebenarnya bukanlah sesuatu yang harus ditakutkan atau dihindari untuk dibahas namun sesuatu untuk diharapkan bila kita hidup sesuai firmanNya dan mematuhiNya dalam segala hal. Sebab Ia datang untuk menyelamatkan kita dari kesengsaraan yang akan menimpa dunia ini yang akan lenyap beserta keinginannya. “Karena itu, ingatlah, bagaimana engkau telah menerima dan mendengarnya; turutilah itu dan bertobatlah. Karena jikalau engkau tidak berjaga-jaga, Aku akan datang sebagai pencuri dan engkau tidak tahu pada waktu manakah Aku tiba-tiba datang kepadamu. “(Wahyu 3;3). Let’s live for Him and ask Him to help us out because we can’t make it on our own. Jesus bless and loves u so much. ;)
14
15
Demikianlah sekarang tidak ada penghukuman bagi mereka yang ada di dalam Kristus Yesus. Roh yang memberi hidup telah memerdekakan kamu dalam Kristus dari hukum dosa dan hukum maut. Roma 8:1-2