PEMASARAN
PENDEKATAN PERILAKU KONSUMEN UNTUK MENENTUKAN PETA PERSEPSI PRODUK DAN STRATEGI PEMASARAN (STUDI KASUS PADA PRODUK MINUMAN RINGAN DI PALEMBANG) Sutrisno Badri, RZ Abdul Azis, Yulianti Jurusan Teknik Industri – STT MUSI Palembang
ABSTRAK Perilaku konsumen merupakan factor penting yang harus diperhatikan dalam upaya meningkatkan market share, salah satu elemen dari perilaku konsumen adalah keputusannya untuk menentukan pilihan membeli suatu produk atau tidak membeli. Informasi ini bagi produk sangat penting untuk menerapkan strategi pemasaran. Penelitian ini bertujuan untuk mengidentifikasi factor-faktor perilaku konsumen dalam memilih produk minuman. Factor-faktor yang ditemukan ini dugunakan untuk menentukan peta persepsi produk dan memformulasikan strategi pemasaran. Penelitian dilakukan dengan cara riset dengan instrument wawancara dan penyebaran kuesioner kepada 200 orang responden. Dari 200 kuesioner yang disebarkan, sebanyak 168 responden mengambil kuesioner yang telah diisi.Data yang telah dikumpulkan kemudian diolah dengan analisa factor untuk mengetahui faktor-faktor yang mempengaruhi konsumen dalam pembelian minuman ringan. Selanjutnya dilakukan pembuatan peta persepsi produk dengan metode analisa komponen utama (principal Component Analysis). Data juga diolah dengan menggunakan uji peringkat bertanda Wilcoxon untuk membandingkan antara harapan konsumen dengan kenyataan yang ada mengenai minuman ringan. Dari hasil perhitungan analisis yang dilakukan, maka diperoleh kesimpulan bahwa faktorfaktor yang mempengaruhi konsumen dalam membeli minuman adalah rasa, promosi, prestise, kemasan, kemudahan, harga, menghilangkan dahaga, keanekaragaman jumlah isi dan praktis tidaknya produk. Dari kesembilan atribut tersebut, berdasarkan peta persepsi diperoleh bahwa minuman ringan sugus memiliki promosi yang tidak menarik, prestise terhadap merek yang kurang baik, sulit diperoleh, kemasan yang kurang menarik, jumlah isi yang tidak beraneka ragam dan tidak praktis. Sebaliknya minuman ringan sugus memiliki rasa yang cukup enak, harga yang murah dan menghilangkan dahaga. Berdasarkan uji peringkat bertanda Wilcoxon terhadap tiga atribut yang sesuai dengan harapan responden yaitu atribut rasa, harga dan menghilangkan dahaga.
Key words : perilaku konsumen, peta persepsi pemasaran, daya saing
1. PENDAHULUAN Perusahaan yang bergerak di bidang usaha minuman ringan dewasa ini semakin berkembang pesat, hal ini dapat dilihat dengan semakin banyaknya perusahaan minuman baru yang muncul dengan berbagai merek maupun jenisnya. Perkembangan ini sejalan dengan program pemerintah dalam pembangunan dan penyerapan tenaga keIja serta pemakaian produksi dalam negeri. Penduduk bangsa Indonesia yang berjumlah lebih dari 200 juta jiwa merupakan pasar yang sangat potensial bagi pemasaran produk makanan dan minuman. Jumlah ini akan terus bertambah seiring dengan berjalannya waktu sehingga pemenuhan kebutuhan dasar manusia, seperti makan dan minum tetap merupakan prioritas utama. Aspek ini sangat menguntungkan bagi industri makanan dan minuman sehingga laju pertumbuhan pasar untuk produk ini cukup tinggi dan menjanjikan prospek cerah bagi produsen yang berkecimpung di bidang ini. Pada kondisi seperti ini, perusahaan tentunya harus lebih memfokuskan atau memikirkan pada posisi atau keadaan pasar mana yang lebih menguntungkan. Hal ini tergantung pada kekuatan aktivitas pemasaran produk. Aktivitas pemasaran ini bertugas untuk memasarkan produk-produk yang telah dibuat sehingga perusahaan mendapat pemasukan. Dengan semakin banyaknya ragam produk yang tersedia di pasar, konsumen dapat semakin bebas dalam memilih produk, sehingga terjadilah persaingan antar perusahaan dalam memperebutkan pangsa pasar masing-masing dan mempertahankan pangsa pasar _ ang telah dikuasainya. Untuk itu para pimpinan perusahaan khususnya di bidang pemasaran, dituntut untuk lebih peka terhadap adanya keinginan pasar konsumen, mengantisipasi setiap perubahan yang senantiasa akan terjadi di pasar dan memanfaatkan setiap peluang yang ada. Pada saat ini produk minuman yang beredar di Palembang terdiri dari berbagai :nerek minuman seperti Coca-Cola, Sprite, Fanta dan lain-lain yang turut meramaikan ?
2. FORMULASI STRA TEGI PEMASARAN "Strategi pemasaran adalah pendekatan pokok yang akan digunakan oleh unit snis dalam mencapai sasaran yang telah ditetapkan terlebih dahulu. Di dalamnya tercantum keputusan-keputusan pokok mengenai target pasar, penempatan produk di pasar, bauran pemasaran dan tingkat biaya pemasaran yang diperlukan". Beberapa keadaan yang memaksa perusahaan untuk memperbaharui strategi Pemasaran, antara lain: 1. Penjualan yang menurun 2. Pertumbuhan yang semakin lambat, dimana perusahaan akan berusaha untuk memperoleh pasar sasaran yang baru. 3. Berubahnya pola pembelian yang disebabkan oleh karena perubahan keinginan pelanggan yang cepat. 4. Meningkatnya persaingan yang disebabkan oleh karena perubahan baru yang mempunyai kemampuan pemasaran yang tinggi
5.
Peningkatan pengeluaran pemasaran untuk periklanan promosi, penelitian pemasaran dan pelayanan pelanggan menjadi lebih tinggi sekali. Pihak Manajemen perusahaan ingin memperbaikinya.
2.1. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Bauran pemasaran adalah campuran-campuran variabel-variabel yang dapat dikendalikan dan uang dipergunakan oleh suatu perusahaan untuk mengejar tingkat penjualan diinginkan pada suatu target pasar. ada ban yak sekali kiat bauran pemasaran. McCarthy mempopulerkan klasifikasi yang terdiri dari empat faktor yang disebut yang disebut 4P, yaitu : Product (produk), Price (harga), Place (distribusi), dan Promotion (promosi). 2.2. Perilaku Konsumen (Consumer Behavior) Pengertian perilaku konsumen menurut James F, Engel, Kollat dan Backwell adalah: "Kegiatan-kegiatan mdividu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang-barang danjasa-jasa, termasuk di dalamnya proses pengambilan keputusan pada persiapan dan penentuan kegiatan-kegiatan tersebut.
3. METODE PENELITIAN Mulai
Studi Pendahuluan
Identifikasi Masalah
Tujuan Penelitian
Penyusunan Kuesioner Pendahuluan Untuk Menentukan Variabel Penelitian
Penyebaran Kuesioner Pendahuluan
Penentuan Sampel
Penyusunan Kuesioner
Penyebaran Kuesioner Penelitian
Uji Validitas & Reliabilitas
Penyebaran Kuesioner Lanjutan
1. 2. 3. 4.
Pengolahan Data: Uji Kecukupan data Identifikasi Konsumen Analisa Faktor (PCA) Uji Peringkat Bertanda Wilcoxon
Analiasis Data
Usulan Strategi Pemasaran dan Upaya Peningkatan Daya Saing
Kesimpulan dan Saran
Selesai
Gambar 1. Metodologi Penelitian
4. PENGUMPULAN DAN PENGOLAHAN DATA 4.1. Pengumpulan Data
Data yang dikumpulkan berupa data umum perusahaan dan data hasil penyebaran keusioner. Kuesioner yang disebarkan terdiri dari 3 bagian, yaitu: 1. Bagian I : berisi data-data umum responden dan kebiasaan responden
2.
3.
Bagian II: responden diminta untuk memberikan pendapat mengenai atribut-atribut yang mempengaruhi dalam memilih suatu produk minuman ringan berdasarkan tingkat kepentingannya Bagian III: responden diminta untuk memberikan penilaian terhadapempat merek minuman ringan yang akan dibandingkan berdasarkan atribut-atribut yang mempengaruhi dalam pemilihan suatu produk minuman ringan berdasarkan persepsi dan
penilalan dari responden. Variabel-variabellatribut pertanyaan yang digunakan dalam pengisian kuesioner (bagian II dan III) pada penditian ini adalah : 1. Rasa minuman ringan 2. Harga minuman ringan 3. Dukungan promosi kepada konsumen 4. Prestise terhadap merek produk 5. Kemudahan produk diperoleh 6. Kemasan produk 7. Keanekaragamanjumlah isi 8. Menghilangkan dahaga 9. Praktis tidaknya pemakaian produk Atribut tersebut diperoleh berdasarkan hasil dari kuesioner pendahuluan yang telah disebarkan.
UJI VALIDITAS Uji validitas ini menggunakan Metode Korelasi Product Moment dengan menggunakan rumus:
I'
dimana: r = N = X = Y =
=
N (∑ X Y) - (∑X∑Y) ∑√N (∑X2 _ (∑X2 ][N. Y2 - (∑Y)2
angka kolerasi jumlah responden data/nilai untuk sehap variabel data/nilai dari seluruh variabel
UJI RELIABILITAS Uji reliabilitas pada penelitian ini menggunakan Metode Alpha Cronbach dengan enggunakan program SPSS for Windows. 4.2. Pengolahan Data Uji ini dilakukan untuk mengetahui berapa ban yak data yang hams diambil dalam ;>enelitian agar hasil yang diperoleh sesuai dengan yang diharapkan. Rumus yang ipergunakan yaitu: Zα/22 xpxq
4 e2
dimana: n = jumlah minimal sampel α = tingkat kepercayaan p = proporsi jawaban q = 1-p e = tingkat ketelitian 4.2.2. Pengolahan Data Kuesioner Bagian I Hasil dari penyebaran kuesioner bagian I diolah dengan menentukan persentase d.ari masing-masingjawaban dari pertanyaan yang telah diajukan sehingga dapat diketahui perilaku konsumen terhadap pembelian suatu minuman ringan secara umum. Dalam penelitian ini pertanyaan untuk kuesioner bagian I terdiri dari 9 pertanyaan. 4.2.3. Pengolahan Data Kuesioner Bagian II Hasil dari penyebaran kuesioner bagian II diolah dengan menggunakan program SPss for Windows Release 9.01 untuk mengetahui rata-rata dan standar deviasi dari setiap awaban kuesioner berdasarkan tingkat kepentingannya. Jawaban kuesioner ini iikonversikan dengan menggunakan skala Likert. Hasil dari pengolahan kuesioner bagian II dapat dilihat pad a Tabel 2. Tabel 1. Rata-rata dan Standar Deviasi
Atribut Rasa· Harga Promosi Prestise Kemudahan Kemasan AnekaIsi Dahaga Praktis
Mean
Std. Deviasi
4.1071 3.7202 4.0774 3.9345 3.8631 3.8690 3.5774 3.7202 3.5774
0.7262 0.9722 0.6474 0.8052 0.6086 0.6883 0.8153 0.7655 0.6520
Analysis N
168 168 168 168 168 168 168 168 168
Dari hasil pengolahan data dapat dilihat bahwa atribut rasa menduduki peringkat yang paling penting dalam pemilihan suatu produk minuman ringan yang kemudian diikuti oleh atributatribut lainnya. 4.2.4. Pengolahan Data Kuesioner Bagian III Hasil dari penyebaran kuesioner bagian III ini diolah dengan Analisa Faktor dengan metode Principal Component Analysis dengan menggunakan program SPss for Windows Release 9.01. Kuesioner bagian III berisi pertanyaan untuk mengetahui persepsi responden untuk empat merek minuman ringan. Langkah-langkah yang dilakukan dalam pengo1ahan data kuesioner bagian III.
Tabel 2. Rata-rata Hasil Penilaian Responden Dari Tiap Merek Minuman Ringan
Merek Xl
Sugus Coca Cola Fanta Sprite Total Rata-rata Standar Deviasi
4,04 4,10 4,08 3,83 16,05 3 4,013 25 0,125
X2 3,56 3,56 3,625 3,48 14,22 5 3,556 25 0,059
Atribut X4 X3 X5 X6 2,27 3,63 2,47 2,68 4,06 3,92 3,84 3,85 3,63 3,845 3,67 3,49 3,42 3,80 3,66 3,45 13,38 15,195 13,64 13,47 3,345 3,7987. 3,41 3,367 5 5 0,76456 0,123 0,632 0,49
X7 2,476 3,54 3,62 3,505 13,141 3,28525 0,54
X8 X9 3,702 2,77 3,71 3,53 3,69 3,405 3,505 3,56 14,607 13,265 3,6517 3,31625 5 0,098 0,3703
1. Hasil dari jawaban kuesioner bagian III yang telahdikonversikan dalam bentuk angka sesuai dengan skala Likert dijumlahkan clan dirata-ratakan untuk masmg-masing atribut berdasarkan masing-masing merek. Hasilnya kemudian dirata-ratakan lagi Nilai standarisasi = dan dihitung standar deviasinya. Hasil pengolahan tersebut dapat dilihat pada Tabel2. 2. Menghitung nilai standarisasinya dengan menggunakan rumus : Nilai selama rata-rata atribu~ StandarDeviasi atribut Nilai hasil standarisasi dapat dilihat pada tabel 3. Tabel 3. Nilai Hasil Standarisasi
Atribut
Merek Xl ~ Sugus Coca Cola Fanta Sprite 3.
0,214 0,694 0,534
X2 X3 0,0635 -1,406 0,0635 0,935 1,16525 0,3727
-1,466 -0,29237 0,098
X4
X6 X5 -1,3719 -1,403 0,9857 1,4873 0,6803 0,9846 9 0,376 0,4113 0,25 9 0,01016 0,395 0,168
X7
'X8
X9
1,4986 0,4717
0,5127 5 0,5943 8 0,39
-1,475 0,57723 0,2396
0,4069 -1,4974
0,65825
0,6199
Pengolahan data hasil penilaian konsumen yang telah distandarisasi menggunakan program SPSS for Windows Release 9.01 dengan analisis factor metode Principal Component Analysis. LangkahIangkah yang dilakukan dalam pengolahan ini, yaitu a. Penyusunan matriks data mentah Matriks data mentah berupa data pada tabel ya~g merupakan hasil penelitian responden yang telah distandarisasi. b. Pembentukan matriks korelasi Dari matriks kolerasi dapat dijelaskan bahwa semakin besar nilai pada matriks korelasi, maka semakin dekat hubungan antar atribut, sebaliknya semakin kecil nilai pada matriks korelasi,
c.
maka bubungan antar atribut semakinjauh. Matriks korelasi pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4. Ekstrasi Faktor Ekstrasi faktor dilakukan untuk mereduksi atribut-atribut independen menjadi faktor-faktor utama. Dalam penelitian ini ekstrasi faktor menggunakan Analisa Komponen Utama (Principal Component Analysis). Dalam ekstrasi faktor ini diperoleh statistik awal, matriks faktor dan statistik akhir. Ekstrasi faktor ini menggunakan program SPSSfor Windows Release 9.01. Untuk mendapatkan statistik awal dilakukan penurunan faktor-faktor yang mempunyai nilai eigen
lebih dan satu. Dari nilai ini dapat ditentukan banyaknya yang mewakili data. Hasil dari ekstrasi faktor yang merupakan statistik awal dapat dilihat pada tabel5. Selanjutnya dibentuk matriks faktor yang menyatakan hubungan antara atribut dengan faktor. Hubungan ini dinyatakan dengan faktor loading. Jika atribut mempunyai faktor loading yang besar berarti hubungan kedekatannya besar, Tabel 4. Matriks Kolerasi Atribut Rasa Harga Promosi Prestise
Rasa Barga Promosi 1,000 0,859 1,000 0,135 0,194
0,092 0,133
1,000 0,998
1,000
-0,069
-0,027
0,973
0,957
1,000
0,016 0,043 0,814 -0.208
0,996 0,937 -0,055 0,923
0,993 0,917 0,005 0,897
0,971 0,986 -0,263 0,982
Kemasan 0,090 Isi Dahaga Praktis
Prestise Kemudahan Kemasan
-0,087 0,980 -0252
Isi
1,000 0,923 1,000 -0,095 -0,284 0,932 0,964
Dahaga
Praktis
1,000 -0,434
1,000
Tabel 5. Statistik Awal Untuk Pembuatan Peta Persepsi Produk Communality
Factor
1
0,983
1
5,830
2
0,843
2
3
0,993
4
Atribut
Total
Initial Eigenvalue % ofVarians Cummulativ e
64,779
64,779
2,871
31,900
96,679
3
0,299
3,321
100,000
0,988
4
8,768 E-16
9,742 E-15
100,000
5
0,997
5
3,133 E-16
3,481 E-15
100,000
6
0,978
6
8,272 E-17
9,192 E-16
100,000
7
0,951
7
-9,068 E-17
-1,008 E-15
100,000
8
0,969
8
-2,372 E-16
-2,635 E-15
100,000
9
0,999
9
-7,353 E-16
-8,170 E-15
100,000
sebaliknya jika faktor loading-nya kecil, rilaka hubungan kedekatannya keci!. Selain itu jika
nilainya lebih besar dari nol berarti nilai kedekatannya positif dan bila kurang dari nol berarti nilai kedekatannya negatif. Matriks faktor hasil ekstrasi faktor dapat dilihat pada tabe16. Tahap selanjutnya dalam ekstrasi faktor adalah statistik akhir, dimana disini terlihat jumlah faktor yang terbentuk dab juga nilai communalitinya. Statistik akhir pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 7. Tabel 6. Matriks Faktor Pembuatan Pet a Persepsi Produk
Atribut Rasa Harga Promosi Prestise Kemudaha n Kemasan· Isi Dahaga Praktis
Component Faktor 1 Faktor 2 -5,637 E-02 0,990 -4,456 E-02 0,917 0,980 0,182 0,966 0,236 0,999 -5,951 E-03 0,981 0,127 0,975 -2,942 E-03 -0,248 0,951 0,980 -0,195
Tabel 7. Statistik Akhir Untuk Pembuatan Peta Persepsi Prod uk Atribut
Communality .
Factor
1
0,983
2
Initial Eigenvalue Cummulative
Total
% ofVarians
1
5,830
64,779
64,779
0,843
2
2,871
31,900
96,679
3
0,993
3
4
0,988
4
5
0,997
5
6
0,978
6
7
0,951
7
8
0,969
8
9
0,999
9
4. Rotasi Faktor Rotasi faktor ini meriggunakan metode varimax dengan program SP SS for Windows Release 9.01. Dalam penelitian ini rotasi dilakukan sebanyak tiga kali dengan dua faktor. Hasil rotasi pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 8.
Tabel 8. Statistik Akhir Untuk Pembuatan Peta Persepsi Produk
Component
Atribut
Atribut
Rasa
X1
3,540 E-2
0,991
Harga
X2
4,241 E-2
0,917
Promosi
X3
0,992
0,917 E-2
Prestise
X4
0,983
0,146
Kemudahan
X5
0,994
-9,827 E-2
Kemasan
X6
0,988
Isi
X7
0,971
Dahaga Praktis
X8 X9
-0,159 0,958
3,617 E-2 -9,312 E03 0,971 -0,285
Faktor 1
Faktor 2
Setelah melakukan rotasi faktor, maka pada penelitian ini dihasilkan dua faktor yang terdiri dari : a. Faktor 1 merupakan ekstrasi faktor dari varibel promosi, prestise, kemudahan, kemasan, aneka isi dan praktis. b. Faktor 2 merupakan ekstrasi faktor dari varibel rasa, harga dan dahaga. 5. Peta Persepsi Produk Tahap selanjutnya dibuat suatu peta persepsi produk yang menggunakan hasil rotasi faktor-faktor dan nilai dari standarisasi dari setiap merek produk yang telah dilakukan pada tahap sebelumnya. Sebagai contoh perhitungan unfuk mendapatkan koordinat merek minuman ringan Sugus pada penelitian ini adalah: Dimensi 1 = ((3,540E-02)(0,214)) + ((4,241 E-02)(0,0635)) + ((0,992)(-1,406)) + ((0,983)( -1,3719)) + ((0,994)(-1,4873)) + ((0,988)(-1,403)) + ((0,971)(-1,4986)) + ((-0,159)(0,51275)) + ((0,958)(1,475)) = -8,54732 Dimensi 2 = ((0,991)(0,214)) + ((0,917)(0,0635)) + ((9,026 E-02)( -1,406)) + ((0,146)(-1,3719)) + ((-9,827 E02)(-1,4873)) + ((3,617 E-02)(-1,403)) + ((-9,312 E-02)(-1,4986)) + ((0,971)(0,51275)) + ((0,285)(-1,475) = 1,096315883
Dengan cara yang sarna rnaka koordinat untuk rnasing-rnasing rnerek rninurnan ringan pada
penelitian ini dapat dilihat pada tabel 9.
Tabel 9. Koordinat Tiap Merek Untuk Peta Persepsi Produk Merek Minuman Ringan Sugus Coca Cola Fanta Sprite
Dimensi 1 -8,54732 4,4892267 2,232972 1,822901
Dimensi2 1,096316 1,311756 1,907845 -4,33979
Dari koordinat terse but dapat dilihat garnbar peta persepsi produk pada Garnbar 2.
Oimensi 2
:J
Fanta
•
Sugus
• -10
Coca Cola
•
1
Oimensi 1
0
,
,
,
,
-8
-6
-4
-2
10
2
4
6
-1 -2
-3
-4t
-5
I
Sprite
•
Gambar 2. Pet a Perserpsi Produk
4.2.5. Uji Peringkat Bertanda Wilcoxon Data Berpasangan Uji ini dilakukan untuk mengetahui apakah harapan yang diinginkan oleh pemakai minuman ringan sudah terpenuhi oleh produsen minuman ringan. Tahap-tahap uji peringkat bertanda Wilcoxon adalah sebagai berikut : a. Atribut data yang diperoleh dari kuesioner bagian II dinyatakan dengan KI sampai K9 yang menyatakan tingkat kepentingan. Sedangkan atribut untuk kuesionerbagian III menyatakan kenyataan dari minuman ringan tersebut (diwakili S I-S9, C I-C9, FI-F9, SPI-
SP9). b. Kemudian dilakukan perbandingan antara Kl dengan S 1, K2 dengan S2 dan seterusnya dengan uji Wilcoxon pada SPSSfor Windows Release 9.01. c. Selanjutnya dilakukan uji hipotesa sebagai berikut : 1. Ho: tidak terdapat perbedaan antara harapan dengan keriyataan dalam penggunaan produk minuman ringan 2. HI: terdapat perbedaan antara harapan dengan kenyataan 3. Tingkat signifikan : a= 0,05 4. Jumlah sample: 168 5. Daerah penolakan : Ho diterimajika -1,96:5:. L S + 1,96 dan Ho ditolakjika Z > + 1,96 atau Z < -1,96 Hasil uji Wilcoxon untuk minuman ringan Sugus dapat dilihat pada tabella. Tabel l0. Hasil Vji Wilcoxon Untuk Minuman Ringan Sugus Atribut Rasa Harga Promosi Prestise Kemudahan Kemasan Anekalsi Dahaga Praktis
Mean Rank Ki 8i 59,37 50,71 65,74 58,57 77,71 23,50 53,36 46,74
54 68 151 65
(+) 55 56 2 36
71,33 69,62 64,46 53,34 58,51
137 129 119 54 101
3 7 6 52 12
32,50 47,79 34,00 53,66 44,25
Rank (-)
Ties
Nilai Z
Two TailedP
59 44 15 67
-0,671 -1,549 -10,818 -3,131
0,502 0,121 0,000 0,002
28 32 43 62 55
-10,269 -9,649 -9,440 -0,148 -7,973
0,000 0,000 0,000 0,882 0,000
4.3. Analisa Data Selanjutnya dilakukan analisa terhadap hasil pengolahan data untuk kuesioner gian I, II, dan III. Untuk kuesioner bagian I, analisa dilakukan dengan melihat persentase basil jawaban masing-masing pernyataan pada kuesioner. Persentase ini secara jelas dapat terlihat pada pie chart. Untuk kuesiner bagian II dapat dianalisa tingkat kepentingan responden dalam memilih suatu produk minuman ringan dengan melihat uratan dari ratarata, dimana atribut yang memiliki rata-rata tertinggi menduduki peringkat pertama dan menjadi paling penting untuk dipertimbangkan menurut responden. Untuk kuesioner bagian III dapat dianalisa hasil peta persepsi produk yang menunjukkan posisi masingmasing mereka minuman ringan jika ditinjau dari dua dimensi yang mewakili atributatribut dalam pemilihan suatu produk minuman ringan. Dimensi I menunjukkan semakin ke kanan, maka promosinya semakin menarik, prestise terhadap merek semakin baik, produk mudah diperoleh, kemasan semakin baik, jumlah isi beraneka ragam dan penggunaannya praktis. Sedangkan dimensi n menunjukkan semakin keatas maka rasanya semakin enak, harga semakin murah dan minuman menghilangkan dahaga. Selain itu juga dilakukan analisa uji perangkat bertanda Wilcoxon untuk data berpasangan. Jika Ho diterima maka harapan responden terhadap minuman ringan telah terpenuhi oleh produsen, sebaliknya Ho ditolak,
maka harapan responden terhadap minuman ringan tertentu belum terpenuhi oleh produsen.Setelah diketahui kelebihan dan kekurangan minuman ringan dan melihat data umum darisuatu strategi pemasaran dan upaya peningkatan daya saing untuk perusahaan.
5. KESIMPULAN Pada penelitian ini dapat disimpulkan bahwa sebagaian besar responden yang mengkonsumsi minuman ringart adalah pelajar/mahasiswa dan membeli minuman ringan tersebut di kantin sekolah atau temp at kerja, Responden memiliki loyalitas yang rendah terhadap minuman ringan merek tertentu. Kemasan yang biasa digunakan responden dalam membeli minuman ringan adalah kaleng. Namun.kemasan botol kaca dan botol plastik memiliki persentase yang hampir sarna sehingga kemasan ini diperlukan untuk minuman ringan. Media yang paling tepat untuk minuman ringan menurut responden adalah media televisi, tetapi hendaknya juga dapat diupayakan media lain yang juga dapat menarik minat konsumen untuk membeli minuman ringan. Faktor-faktor yang mempengaruhi responden dalam membeli minuman ringan adalah rasa, promosi, prestise, kemasan, kemudahan, harga, menghilangkan dahaga, aneka isi dan praktis. Khusus untuk penelitian ini peta persepsi produk menunjukkan bahwa minuman ringan Sugus memiliki promosi yang tidak menarik, prestise terhadap merek yang kurang baik, sulit diperoleh, kemasan kurang rhenarik, jumlah isi yang tidak beraneka ragam dan tidak praktis. Sebaliknya minuman Sugus memiliki rasa yang enak, harga yang murah dan menghilangkan dahaga. Berdasarkan uji peringkat bertanda Wilcoxon dapat diketahui bahwa ada tiga atribut yang memenuhi harapan responden yai tu atribut rasa, harga dan menghilangkan dahaga. Dengan demikian, maka usulan yang dibenkan pada perusahaan, yaitu : perusahaan sebaiknya membuat produk minuman ringan dengan berbagai jenis kemasan dan jumlah isi yang beraneka ragam, perusahaan sebaiknya menerapkan strategi produk lengkap dan perluasan serta pengembangan pasar agar produk selalu tersedia dipasar dan mudah diperoleh. Selain itu perusahaan juga hendaknya melakukan promosi secara gencar melalui media yang tepat agar konsumen merasa tertarik untuk mengkonsumsi minuman ringan tersebut. DAFTAR PUSTAKA Alhusin, Syahri, Aplikasi Statistik Praktis dengan SPSS, Penerbit PT. £lex Media Komputindo, Jakarta, 2001. Cooper, Donald R. dan Wllliam C. Emory., Metode Penelitian Bisnis, Edisi Kelima, Penerbit Erlangga, 1998. Dillon, William R. dan M. Goldstein, Multivariate Analysis Methods and Application, John Willey & Sons, New York, 1984. Kotler, Philip dan A.B., Susanto., Manajemell Pemasaran di Indonesia, Analisis, Perellcanaall, Implemelltasi dan Pellgelldalian., Salemba Empat, Jakarta, 2000. Rangkuti, Freddy, Riset Pemasarall, Penerbit PT. Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1997.
Santoso, Singgih., Buku Latihall SPSS Statistik Parametrik, Penerbit PT. Elex Media Komputindo, Jakarta, 2000. Supranto, 1., Pengukuran Tingkat Kepuasall Pelanggan, Penerbit PT. Rineka Cipta, 1997. Walpole, Ronald, Pengantar Statistika, Penerbit PT. Gramedia, Jakarta, 1993. Wijaya, !R., Statistika Non Parametrik (Aplikasi Program SPSS), Penerbit Alfabeta, Bandung, 2000.