ONLINE ANALYTICAL PROCESSING (OLAP) PADA SYSTEM PENJUALAN RUMAH PT CITRA GRAND CITY PALEMBANG Nur Wahyu Aji Santoso1, Ilman Zuhri Yadi,2,Evi Yulianingsih,3 Program Studi Informatika, Fakultas Ilmu Komputer, Universitas Bina Darma Palembang, Indonesia E-mail :
[email protected],
[email protected] ,
[email protected],3
Abstract : Developing information technology Become A Requirement For Everyday Life Being able PROVIDE including data storage media and Reporting data.PT Grand Citra Palembang is the Company's Commercial Property Sales of homes on Grand City Residing in Palembang. Home sales report findings What do PT Citra Grand town taxable income Sales Report From a marketing pengarsipan.OLAP Was Saved In the book is a tool to review the basic operations MAKE Reports Data for the review get hearts CONCLUSION Form Form Graph data analysis and Decision Making , Model OLAP Made hearts Forms Graphic analysis Which Will be dgunakan to review helped PT Citra Grand City Data of Palembang hearts managing and information About Sales rumahpada PT Citra Grand City Palembang NOT to Error and mistakes hearts Documenting Sales of homes that produce reports Accurate, relevant and the Right time to review the strategy of Product Marketing PT Citra Grand Palembang. Key Word : Information Technology , Systems Sales , OLAP Model and PT Citra Grand city Abstrak : Teknologi informasi berkembang menjadi suatu kebutuhan bagi kehidupan sehari-hari termasuk mampu menyediakan media penyimpanan data dan pelaporan data.PT Citra Grand City Palembang merupakan perusahaan properti komersial penjualan rumah Grand City yang berada di Palembang. Laporan hasil penjualan rumah yang dilakukan pada PT Citra Grand city setelah laporan penjualan dari marketing adalah disimpan didalam buku pengarsipan.OLAP adalah Tool untuk membuat laporan operasi basis data untuk mendapatkan dalam bentuk kesimpulan yang berupa grafik analisis data dan pengambilan keputusan. OLAP model yang dibuat dalam bentuk grafik analisis yang nantinya akan dgunakan untuk membantu PT Citra Grand city Palembang dalam mengelolah data dan informasi mengenai penjualan rumahpada PT Citra Grand city Palembang agar tidak terjadi kesalahan dan kekeliruan dalam pendataan penjualan rumah sehingga menghasilkan laporan yang akurat, relevan dan tepat waktu untuk stategi pemasaran produk pada PT Citra Grand city Palembang. Kata kunci: Teknologi Informasi, Sistem Penjualan, OLAP Model dan PT Citra Grand city PT Citra Grandcity Palembang merupakan perusahaan properti komersial, yang digunakan sebagai pengembang properti komersial terbesar di Indonesia. Saat ini mengoperasikan 5(lima) proyek: Ciputra Mall dan Hotel di Jakarta dan Semarang, Jawa Tengah, dan di bawah pembangunan Ciputra World Jakarta yang berlokasi di kawasan Kuningan, Jakarta Selatan dan salah satu property perusahaan ini adalah penjualan rumah Citra Grandcity yang berada di Palembang.
1. PENDAHULUAN Perkembangan teknologi informasi semakin pesat dengan beragam perangkat teknologi yang mempermudah manusia dalam mengembangkan usahanya dengan cepat dan tepat.Komputer berkembang menjadi suatu kebutuhan bagi kehidupan sehari-hari.Komputer bisa dimanfaatkan untuk segala hal termasuk mampu menyediakan media penyimpanan data dan pelaporan data. 1
Laporan hasil penjualan rumah yang dilakukan pada PT Citra Grandcity setelah laporan penjualan dari marketing adalah disimpan didalam buku pengarsipan yang akan diinputkan kedalam mickrosoft exel dalam bentuk data keseluruhan, Sehingga jika membuat data laporan penjualan perbulan dan pertahun dari PT Citra Grandcitymaka karyawan harus memisahkan data tersebut menjadi perbulan dan pertahun oleh karenanya pembuatan laporan data penjualan menjadi lamban. Dengan adanya adanya pembuatan perangkat lunak ini pegawai dibagian pengarsipan serta laporan bisa dengan cepat membuat laporan untuk PT Citra Grandcity serta juga bisa memantau langsung perkembangan penjualan rumah di PT Citra Grandcity. OLAP merupakan operasi basis data untuk mendapatkan dalam bentuk kesimpulan dengan menggunakan aggregasi sebagai mekanisme utama.Mekanisme berupa analisis dan pengambilan keputusan (Subhan, 2007).Dapat disimpulkan bahwa OLAP adalah Tool untuk membuat laporan operasi basis data untuk mendapatkan dalam bentuk kesimpulan yang berupa grafik analisis data dan pengambilan keputusan. Adapun sistem yang akan diusulkan adalah menggunakan bahasa pemograman PHP yang dibuat dan didesain seperti aplikasi penjualan yang terdiri dari data type rumah, harga dan penjualan rumah yang dikembangkan menjadi sistem penjualan rumah yang akan dimasukan teknologi OLAP model, dimana nanti aplikasi penjualan yang akan dibuat dan dilengkapi dengan OLAP model yang dibuat dalam bentuk grafik analisis yang nantinya akan digunakan untuk membantu PT Citra Grandcity Palembangdalam mengelolah data dan informasi mengenai penjualan rumahpada PT Citra Grandcity Palembangagar tidak terjadi kesalahan dan kekeliruan dalam pendataan penjualan rumah sehingga menghasilkan laporan yang akurat, relevan dan tepat waktu untuk stategi pemasaran produk pada PT Citra Grandcity Palembang. Tempat penelitian ini berlokasi pada PT Citra Grancity Palembang. Dari penelitian tersebut,manfaat yang didapatkan adalah dapat mempermudah dalam kinerja perusahaan dalam pengolahan data dan pembuatan laporan yang lebih efektif dan
efisien demi perkembangan perusahaan sertamembantu dalam strategi pemasaran produk
2. METODOLOGI PENELITIAN Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah matode deskriptif.Dimana metode deskriptif adalah metode mengemukakan masalah dengan mengumpulkan data dan menyajian data terhadap suatu objek penelitian, yang bertujuan untuk mengambil suatu kesimpulan dari pembahasan yang dilakukan. Dalam model data OLAP, informasi di gambarkan secara konseptual seperti kubus (cube), yang terdiri atas kategori deskriptif (dimensions) dan nilai kuantitif (measures) Data multidimensi memiliki atribut tersendiri untuk bisa dikelola dalam OLAP. Terdapat tiga atribut diantaranya adalah : 1. 2.
3.
Dimensi (dimension): adalah suatu atribut yang di tinjau. Pengukur (measurment): besaran yang dapat diukur mengacu pada irisan antara dimensi yang di tinjau. Kalkulasi (hasil pengukuran): adalah nilai dari measurement.
2.1 Metode Pengambilan Data Dalam pengumpulan data untuk penelitian ini, digunakan beberapa cara yaitu: 1). Studi Pustaka Merupakan suatu cara pengumpulan data yang dilakukan dengan cara membaca dan mempelajari buku - buku, makalah ataupun refrensi lain yang berhubungan dengan masalah yang akan dibahas. 2). Wawancara Merupakan suatu pengumpulan data yang dilakukan dengan cara tanya jawabatau dialog secara langsung dengan pihak PT Citra Grancity Palembang. 3). Pengamatan Merupakan suatu cara pengumpulan data yang dilakukan dengan pengamatan dan pencatatan langsung maupun tidak langsung terhadap objek yang dibahas. Disini penulis juga mengamatiproses 2
jual- beli yang ada pada PT Citra Grancity Palembang. 4). Dokumentasi Merupakan suatu cara pengumpulan data yang dilakukan dengan mengumpulkan dokumen-dokumen baik berupa laporan maupun dokumen lainnya yang didapat dari PT Citra Grancity Palembang.
d.
e.
3. LANDASAN TEORI 3.1 Online (OLAP)
Analytical
Processing
Online analytical processing (OLAP) adalah sebuah pendekatan secara cepat menyediakan jawaban-jawaban terhadap kueri analitik yang multidimensi di dalam database.OLAP merupakan bagian dari kategori yang lebih global dari pemikiran bisnis, yang juga merangkum hubungan antara pelaporan dan penggalian data. (Jurnal ”Analisa Pemrosesan Data Secara Online ( Online Analytical Processing) Untuk Dunia Pendidikan “ Ditulis Budi Santosa, 2013). Online analytical processing (OLAP) adalah sebuah perangkat yang menggambarkan teknologi menggunakan visualisasi multidimensi sejumlah data untuk menyediakan akses yang lebih cepat bagi strategi informasi dengan tujuan mempercepat analisis. (Jurnal ”Penerapan Olap Untuk Monitoring Kinerja Perusahaan “ Ditulis I Dewa Made Adi Baskara Joni, 2013).
3.2
Dice, digunakan untuk membagi data terhadap dua dimensi atau lebih sehingga dapat memfokuskan sudut pandang dalam bentuk tiga dimensi. Pivot, digunakan merotasi data untuk memberikan alternative penyajian data. Schema merupakan suatu pemodelan data yang digunakan untuk data berbentuk multidimensi. Schema akan menggambarkan hubungan antara tabel dimensi dengan tabel fakta dan data measures yang digunakan dalam aplikasi.
Terdapat tiga jenis schema, yaitu [Han06][Man04]: 1. Star schema, merupakan pemodelan yang paling umum digunakan dibanding dengan tipe pemodelan schema lainnya. Tipe ini menggambarkan satu buah tabel fakta sebagai tabel pusat dan beberapa tabel dimensi yang mengelilinginya. 2. Snowflake schema, merupakan variasi dari star schema dengan perbedaan terdapat penambahan beberapa tabel dimensi yang tidak berhubungan langsung dengan tabel fakta, namun berhubungan dengan tabel dimensi yang lain, karena adanya normalisasi tabel. 3. Fact constellation schema, merupakan pemodelan yang terdiri dari beberapa tabel fakta yang menggunakan satu atau beberapa tabel dimensi secara bersamaan.
Operasi OLAP
3.3
Beberapa operasi OLAP (Jurnal “Aplikasi Analisis Data Kesehatan dengan Memanfaatkan Teknologi OLAP untuk Departemen Kesehatan PT. Ateja Multi Industri” ditulis Stela Paskarina) yaitu: a. Roll up, digunakan untuk melihat data secara keseluruhan melalui pengelompokkan data. b. Drill down, digunakan untuk menjabarkan data secara lebih detil agar dapat diperoleh informasi yang lebih rinci. c. Slice, digunakan membagi cube terhadap suatu dimensi sehingga dapat memfokuskan pada sudut pandang yang diinginkan.
Data
Beberapa definisi data menurut para pakar : a. Data menurut Hofter (2005) adalah sesuatu yang dapat mewakilkan objek dan peristiwa serta memiliki arti dan sangat penting bagi pemakai (user). b. Data menurut Navathe dan Elmasri (2000), data yaitu fakta yang bisa disimpan dan memiliki makna. c. Menurut Rainer, Turban dan Porter (2006), data adalah suatu deskripsi dasar dari sesuatu hal, aktivitas kejadian dan transaksi yang direkam, dikelompokkan dan disimpan. Akan tetapi, data tidak diorganisir untuk menyampaikan sebuah arti yang 3
spesifik. Data bisa berbentuk huruf, angka, figur, suara, ataupun juga gambar.
kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan kepada pihak luar tertentu dengan laporan – laporan yang diperlukan. (Sutabri, 2004:36). Menurut Al Bahra (2005: 13) sistem informasi adalah sekumpulan prosedur organisasi yang dilaksanakan yang memberikan informasi bagi pengambil keputusan dan untuk mengendalikan informasi Sistem informasi adalah komponen-komponen yang saling berhubungan dan bekerjasama untuk mengumpulkan, memproses, menyimpan, dan mendistribusikan informasi untuk mendukung pengambilan keputusan, koordinasi, kontrol, anlisis, dan visualisasi dalam suatu organisasi.
Dapat disimpulkan bahwa data adalah suatu fakta atau kumpulan peristiwa yang telah terjadi berupa angka, huruf suara ataupun gambar yang mempunyai arti bagi pemakainya (user) dan membutuhkan pengolahan lebih lanjut.
3.4
Informasi
Beberapa pendapat para pakar tentang informasi : a. Menurut Gordon B. Davis (1974), informasi adalah kumpulan data-data yang sudah diolah dan diubah menjadi suatu bentuk yang penting bagi si penerima, mempunyai arti yang nyata dan dapat dirasakan dalam keputusankeputusan masa sekarang atau keputusan-keputusan masa yang akan datang. b. Menurut George R. Terry (1962), informasi adalah data yang penting yang memberikan pengetahuan yang berguna. c. Menurut Rainer, Turban dan Porter (2006), informasi mengacu pada data yang telah terorganisir sehingga mereka memiliki makna dan nilai kepada penerima. Misalnya, nilai ratarata adalah data, tetapi nama siswa ditambah dengan nilai rata-rata nya adalah informasi. Penerima menafsirkan makna dan menarik kesimpulan dan implikasi dari informasi. Informasi adalah hasil dari pengolahan data menjadi bentuk lain yang lebih bermanfaat yaitu pengetahuan atau keterangan yang ditujukan bagi penggunanya (user) dalam pengambilan keputusan, masa sekarang ataupun masa yang akan datang.
3.4
3.5
Ciputra (Citra Grand City)
Didirikan pada tanggal 22 Oktober 1981, PT Ciputra Development Tbk. (Perseroan) merupakan perusahaan properti ternama di Indonesia. Sejarah panjang Perseroan sebagai perusahaan properti terkemuka di Indonesia bermula dari perusahaan pengembang proyek perumahan dan komersial berskala besar yang dirintis oleh Dr. (HC) Ir. Ciputra beserta keluarga. Dengan menerapkan strategi yang kokoh dan kinerja terarah, kini Perseroan telah berkembang dan dikenal sebagai perusahaan properti terdepan di Tanah Air. Seiring dengan kesuksesan yang berhasil diraih, pada tahun 1994, Perseroan tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) yang disusul oleh dua anak perusahaan yaitu PT Ciputra Surya Tbk. (“CTRS”) pada tahun 1999 dan PT Ciputra Property Tbk. (“CTRP”) pada tahun 2007. Perseroan merupakan perusahaan properti yang dikenal luas melalui konsep ikonik, unik dan modern dalam seluruh arsitektur bangunan yang dikembangkannya. Berbeda dengan perusahaan properti lain, Perseroan senantiasa menjalankan bisnis dengan berpegang pada filosofi dan nilainilai utama Perseroan yaitu Integrity, Professionalism, dan Entrepreneurship. Melalui nilai-nilai tersebut, Perseroan tidak saja menjalankan setiap proyek yang dikelola berdasarkan target, tetapi senantiasa mengutamakan kualitas dan keindahan sehingga berhasil mendapatkan posisi
Sistem Informasi
Sistem informasi adalah suatu sistem di dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi organisasi yang bersifat manajerial dalam 4
istimewa sebagai perusahaan properti terdepan di hati masyarakat luas. Perseroan mengelola dan mengelompokkan bisnisnya menjadi dua kelompok usaha yaitu perumahan (residensial) dan properti komersial. Pengembangan properti komersial Perseroan meliputi pusat perbelanjaan, hotel, apartemen, perkantoran, dan lapangan golf. Lokasi proyek perumahan dan properti komersial Perseroan tersebar di wilayah Jabodetabek, Surabaya dan sekitarnya, serta kota-kota lain di pulau Jawa, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi, dan Bali. Melalui entitas anak usahanya, International City Holdings, perseroan juga sudah menjajakan investasinya di mancanegara. Tercatat proyek skala besar sudah dikembangkannya, diantaranya, di China, Kamboja dan Vietnam. (http://citragrandcity.com/milestone-ptciputra-development-tbk/akses 12 Desember 2015)
LaporanSales yang ditunjukan seperti pada gambar berikut :
Gambar 1 Pembuatan project baru di SSIS 2.
4. HASIL 4.1 Deploy Hasil Laporan OLAP Dalam pembuatan OLAP (Online Analytical Processing) menggunakan tool Ms. SQL Server Business Intelligence Development Studio. Adapun tahapan pembuatannya sebagai berikut : Dalam pembuatan OLAP (Online Analytical Processing) menggunakan tool Ms. SQL Server Business Intelligence Development Studio. Adapun tahapan pembuatannya sebagai berikut : 1.
Tahapan awal adalah membuat Project baru pada SSRS yang ada di SQL Server Business Intelligence Development Studio hampir sama dengan pembuatan project pada SSAS, namun terdapat perbedaanya pada proses pembuatan dataset yang bertujuan untuk integrasi data dan menghasilkan dashboard yang ingin ditampilkan. Pertamaa memilih file, kemudian klik new project, lalu pilih report server project dengan nama 5
Tahapan selanjutnya yaitu pada window panel Solution Explorer, klik kanan pada folder Reports dan pilih Add New Report pada context menu yang muncul, selanjutnya akan muncul window dialog Report Wizard di bagian Welcome to the Report Wizard, tekan tombol Next lalu hubungkan data source dari SSAS ke SSRS dengan cara klik edit pada connection string pilih server name tempat SSAS di simpan kemudian pilih SSAS yang telah dibuat sebelumnya dengan nama OLAPSales, dimana nama server yang digunakan adalah user-PC dan sales, seperti yang ditunjukkan pada gambar berikut:
Dari hasil pembuatan Laporan sistem penjualan dengan menggunakan metode OLAP, hasil yang didapatkan adalah sebagai berikut : 1. Data penelitian ini didapatkan dari Penjualan properties PT.Citra Grandcity Palembang yang masih berformat excel. Tabel yang didapatkan terdiri dari 16 kolom , yaitu no, nama, block, lt, lb, tipe, tanda_jadi, pby_terakhir, harga_net, harga_price_list, harga_jual_tanah, tanah, bgn, total, tgl_serah_terima dan tahun. Data ini sebanyak 200 buah yang didapatkan dari tahun 2011 sampai dengan 2016. Data ini adalah table fakta yang diberi nama Sales. Dari tabel fakta ini dipecah lagi menjadi 2 buah tabel dimensi yaitu tabel transaksi dan tabel properties. Tabel properties terdiri dari 4 buah kolom, yaitu block, tipe, lt dan lb dan yang menjadi primary key adalah block. Pada tabel transaksi terdiri dari 5 buah kolom, yaitu no, Tanda_jadi, pby_terakhir, tahun dan nama dan yang menjadi primary key adalah no. Tabel properties dan tabel berjumlah 200 buah data. Skema yang digunakan pada model OLAP ini adalah star schema atau skema bintang.
Gambar 2 Menghubungkan SSAS ke SSRS 3.
Setelah SSAS terhubung dengan SSRS, maka tahapan selanjutnya adalah membuat dataset yang sesuai dengan modal OLAP pada sistem penjualan Sistem Penjualan PT Citra Grandcity Palembang yang ditampilkan pada SSRS. Pertama klik kanan pada report, kemudian memilih add new report, data shared yang digunakan adalah DataSource1.rds, lalu memilih klik Query Builder. Pada tahapan query designer, field dari dimensi yang dipilih untuk pembuatannya adalah Transaksi dan Properties sedangkan measurenya adalah sales yang disesuaikan dengan report Sistem Penjualan PT Citra Grandcity Palembang. Pembuatan filter dapat dilakukan pada tahapan ini. Tahapan ini bisa dilihat seperti pada gambar berikut :
Gambar 3 Pemilihan Kolom Pada Dataset Gambar 4 Tampilan Star Schema 6
2.
Tabel penjualan yang dibuat, bertujuan untuk melihat jumlah penghasilaan yang didapatkan dari penjualan properties (perunit dan jumlah penjualan) yang dijual oleh PT. Citra Grandcity Palembang. Data yang didapatkan dari tahun 2011 sampai dengan 2014. Dari table penjualan, dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan penjualan properties dari tahun 2011 sampai 2014.
Gambar 6 Tampilan Grafik Batang Penjualan (perunit) Keterangan : Grafik batang penjulan properties di PT. Citra Grandcity Palembang yang dibuat di atas, dihasilkan dari jumlah properties (bangunan/tanah) yang terjual dari tahun 2011 sampai 2014 berdasarkan tipe bangunan yang dijual oleh PT. Citra Grandcity Palembang dan tahun penjualan (2011,2013 dan 2014).
Gambar 5 Tampilan Tabel Penjualan 3.
Grafik penjualan dibagi menjadi 2, Grafik Batang Penjualan (dalam rupiah) dan Grafik Batang Penjualan (dalam unit). Pada grafik batang penjualan (dalam rupiah) bertujuan untuk melihat seberapa besar penjualan rumah yang terjual dalam mata uang rupiah. Tipe rumah “yellow amber fc” merupakan tipe rumah yang mempunyai penjualan terbesar dan tertinggi pada tahun 2011,2013 dan 2014. Pada grafik batang penjualan (dalam unit) bertujuan melihat seberapa banyak unit rumah yang terjual berdasarkan tipe-tipe rumah yang terjual. Yang terjual tertinggi tahun 2011 yaitu “yellow amber fc” sebesar 7 unit, tahun 2013 yaitu “red cedar fc” sebesar 26 unit, dan tahun 2014 yaitu ruko “shapire b fs” sebesar 26 unit.
Gambar 7 Tampilan Grafik Batang Penjualan (dalam Rupiah) 7
Keterangan : Grafik Batang Penjualan properties di PT. Citra Grandcity Palembang yang dibuat di atas, dihasilkan dari penjualan properties (dalam rupiah) yang terjual dari tahun 2011-2014 berdasarkan tipe bangunan yang dijual oleh PT. Citra Grandcity Palembang tersebut. 4.
Tahapan selanjutnya adalah menjalankan dashboard yang telah dibuat web reporting service. Settingnya dengan klik kanan project LaporanSales lalu memasukkan target server urlnya adalah http://localhost/ReportServer. Tampilan gambar tersebut sebagai berikut :
Gambar 8 Daftar Grafik Di Internet Explorer
Gambar 8 Setting target server url
5.
Hasil dashboard yang telah dibuat, di deploy ke reporting server dengan memasukan targert server url adalah http://localhost/ReportServer. Url dijalankan di Internet Explorer. Gambar hasil dari deploy hasil laporan OLAP sebagai berikut :
Gambar 9 Daftar Grafik Di Internet Explorer 8
Gambar 12 Tabel Penjualan di IE
4.2 Pembahasan OLAP
Hasil
Laporan
Dari hasil pembuatan Laporan sistem penjualan dengan menggunakan metode OLAP, hasil yang didapatkan adalah sebagai berikut : 1.
Gambar 10 Grafik Batang Penjualan (dalam rupiah) di Internet Explorer
2.
Gambar 11 Grafik Lingkaran Penjualan di IE 9
Data penelitian ini didapatkan dari Penjualan properties PT.Citra Grandcity Palembang yang masih berformat excel. Tabel yang didapatkan terdiri dari 16 kolom , yaitu no, nama, block, lt, lb, tipe, tanda_jadi, pby_terakhir, harga_net, harga_price_list, harga_jual_tanah, tanah, bgn, total, tgl_serah_terima dan tahun. Data ini sebanyak 200 buah yang didapatkan dari tahun 2011 sampai dengan 2016. Data ini adalah table fakta yang diberi nama Sales. Dari tabel fakta ini dipecah lagi menjadi 2 buah tabel dimensi yaitu tabel transaksi dan tabel properties. Tabel properties terdiri dari 4 buah kolom, yaitu block, tipe, lt dan lb dan yang menjadi primary key adalah block. Pada tabel transaksi terdiri dari 5 buah kolom, yaitu no, Tanda_jadi, pby_terakhir, tahun dan nama dan yang menjadi primary key adalah no. Tabel properties dan tabel berjumlah 200 buah data. Skema yang digunakan pada model OLAP ini adalah star schema atau skema bintang. Tabel penjualan yang dibuat, bertujuan untuk melihat jumlah penghasilaan yang didapatkan dari penjualan properties (perunit dan jumlah penjualan) yang dijual oleh PT. Citra Grandcity Palembang. Data yang
3.
4.
4) Tujuan dari penelitian ini agar tidak terjadi kesalahan dan kekeliruan dalam pendataan penjualan rumah sehingga menghasilkan laporan yang akurat, relevan dan tepat waktu untuk strategi pemasaran produk pada PT Citra Grandcity Palembang telah terlaksana dengan memanfaatkan model OLAP (Online Analytical Processing).
didapatkan dari tahun 2011 sampai dengan 2014. Dari table penjualan, dapat disimpulkan bahwa terjadi peningkatan penjualan properties dari tahun 2011 sampai 2014. Grafik penjualan dibagi menjadi 2, Grafik Batang Penjualan (dalam rupiah) dan Grafik Batang Penjualan (dalam unit). Pada grafik batang penjualan (dalam rupiah) bertujuan untuk melihat seberapa besar penjualan rumah yang terjual dalam mata uang rupiah. Tipe rumah “yellow amber fc” merupakan tipe rumah yang mempunyai penjualan terbesar dan tertinggi pada tahun 2011,2013 dan 2014. Pada grafik batang penjualan (dalam unit) bertujuan melihat seberapa banyak unit rumah yang terjual berdasarkan tipe-tipe rumah yang terjual. Yang terjual tertinggi tahun 2011 yaitu “yellow amber fc” sebesar 7 unit, tahun 2013 yaitu “red cedar fc” sebesar 26 unit, dan tahun 2014 yaitu ruko “shapire b fs” sebesar 26 unit.
DAFTAR PUSTAKA
KESIMPULAN
Dari penelitian yang dilakukan oleh penulis, simpulan yang didapatkan ini adalah sebagai berikut: 1) Dengan memanfaatkan model OLAP (Online Analytical Processing), yang ditampilkan dan dianalisis dapat membantu dan memudahkan dalam pembuatan sistem penjualan properties di PT. Citra Grandcity Palembang. 2) Dengan memanfaatkan model OLAP (Online Analytical Processing), analisa dan pelaporan dapat direalisasikan. Ini dikarenakan informasi yang ingin didapatkan dapat dengan mudah dilihat dari hasil pembuatan grafik, dan tabel. 3) Hasil grafik dan tabel dari pembuatan sistem Penjualan properties pada PT. Citra Grandcity Palembang memudahkan pimpinan (eksekutif) dalam pengambilan kebijakan di masa yang akan mendatang. 10
1.
Baskara, Adi. 2013 , Penerapan Olap Untuk Monitoring Kinerja PerusahaanDi akses 20 Januari 2016
2.
Brian, Larson (2009). Business intelligence roadmap: The complete project lifecycle for decision-support applications, Pearson Education, Inc.
3.
Hermawan. 2005. Analisa Pemrosesan Data Secara Online (Online Analytical Processing / Olap) Untuk Dunia Pendidikan. Jakarta : Budi Santosa.
4.
Indrajani. 2009, Sistem Basis Data dalam Paket Five in One, PT.Elex MediaKomputindo, Jakarta.
5.
Jogiyanto. 2005. “Analisis dan Desain Sistem Informasi: Pendekatan Terstruktur Teori dan Praktik Aplikasi Bisnis”. Yogyakarta : ANDI.
6.
Witarto. 2004.“Makalah Makalah Sistem Informasi Universitas MICHIGAN“.