OLEH : WALIKOTA TANJUNGBALAI Dr. H. SUTRISNO HADI, Sp.OG
PADA ACARA FORUM KEBIJAKAN KESEHATAN INDONESIA Kamis, 03 JUNI 2010 Santika Premier Hotel Jakarta
2
MEDAN
Luas wilayah Kota Tanjungbalai 6.052,9 Ha (60,529 KM2) atau 0,08 % dari luas Propinsi Sumatera Utara .
186 km
T. BALTAI T. BALAI
Berada di Pantai Timur Selatan Sumatera Utara, ketinggian 0-3 m dari permukaaan laut Jumlah Penduduk Tanjungbalai = 167.500 jiwa (BPS 2009)
T. BALAI
Kota
3
Kota Tanjungbalai secara Administratif memiliki 6 Kecamatan dan 31 Kelurahan Kel. Pematang Pasir
Kel. Perjuangan
Kel. Sei Merbau
•
Kel. Sei. Raja
Kel. Kapias Pulau Buaya
Kel. Sei. Raja
Kel. B. Kuala Kapias
Utara
: Kec. Tanjungbalai Kab.Asahan
Timur
: Kec. Sei Kepayang Kab.Asahan
Selatan
: Kec. Simpang Empat Kab.Asahan
Barat
: Kec. Simpang Empat Kab.Asahan
S. K a p i a s
Kel.M. Sentosa Kel. Pasar Baru
Kota Tanjungbalai berbatas dengan :
Kel. Pahang Kel. Sirantau
Kel. P. Simardan Kel. Semula Jadi
Kel. Sijambi
Kel. Selat Tanjung Medan Kel. Selat Lancang
Kel. Selat Tanjung Medan Kel. Gading
Kel. Bunga Tanjung
Kel. Sijambi Kel. Pahang
Kel. Selat Lancang Kel. Bunga Tanjung Kel. Gading
Kel. Pahang
4
“Teeeeeeeeee Teeeeeeee eee eeeeeee Keee eP eeeeeeee Peeee Peeeeeeeeee eee Ieeeeeee Reeeeeee eeeeee Meeeeeeeee eeee Meeeee”. 5
Terkait Bidang Kesehatan :
“Teeeeeeeeee Keee Teeeeeeeeee e Seeee Teeee 201”. 6
1.
Meningkatkan manajemen kesehatan yang dinamis, transparan dan akuntabel.
2. Menyelenggarakan upaya kesehatan berdasarkan Kewenangan Wajib_Standar Pelayanan Minimal (KW-SPM) Bidang Kesehatan. 3. Memberdayakan potensi masyarakat dalam melaksanakan pembangunan berwawasan kesehatan. 4. Meningkatkan kualitas dan kuantitas sumber daya dalam rangka mendukung pembangunan kesehatan. 5. Meningkatkan koordinasi lintas sektor dalam menata lingkungan dan perilaku hidup sehat
7
Derajat Kesehatan Masyarakat tahun 2009 1. Angka Kematian Ibu (AKI) Jumlah Ibu yang meninggal : 2 dari 5.062 bumil Standar Nasional : 228/100.000 2.
Angka Kematian Balita (AKABA) Jumlah balita yang meninggal : 25 dari 21.443 balita yang ada
3.
Umur Harapan Hidup (UHH) Standar Nasional UHH tahun 2005 = 68,2 tahun, naik menjadi 68,32 tahun pada 2006 dan diharapkan meningkat menjadi 70,5 tahun pada 2009
4.
Angka Berat Bayi Lahir Rendah (BBLR) Jumlah BBLR : 15 dari 2.972 kelahiran
5.
Angka Kematian Bayi (AKB) Jumlah bayi meninggal: 6 dari 2.972 kelahiran Standar Nasional : 34/1000 8
1.
Sarana Pelayanan Kesehatan Dasar -Jumlah PUSKESMAS : 8 Unit Ratio terhadap penduduk 1 : 26.439 (Standar Nasional = 1 : 30.000) -PUSLING : 10 Unit Ratio Pusk : Pusling = 1 : 1,25 Standar Nasional adalah 1 : 1 -PUSTU : 13 Unit Ratio Pusk : Pustu = 1 : 1,63 Standar Nasional adalah 1 : 3 s/d 5 Pustu 9
2.Sarana Pelayanan Kesehatan Berbasis Masyarakat POSYANDU : Jumlah Posyandu = 120 unit untuk 21.443 Balita Standar Nasional = 1 Posyandu :100-200 balita POS KESEHATAN KELURAHAN (POSKESKEL) 5 Unit Standar Nasinal= 1 Kelurahan : 1 Poskeskel Tahun 2010 telah dianggarkan untuk pembangunan 8 Unit POSKESKEL 3.Sarana Pelayanan Kesehatan Rujukan Jumlah Rumah Sakit 2 unit, yaitu : Rumah Sakit Pemerintah Daerah Type C 1 Unit Rumah Sakit Swasta 1 Unit Rumah Sakit Ibu dan Anak
10
4. Sumber Daya Manusia - Dokter Spesialis : Sasaran Indonesia Sehat 6/ 100.000 PDDK - Dokter Umum : Sasaran Indonesia Sehat 40/100.000 PDDK - Dokter Gigi : Sasaran Indonesia Sehat 11/100.000 PDDK - Sarjana Kesehatan Masyarakat : Sasaran Indonesia Sehat 40/100.000 PDDK - Sanitarian : Sasaran Indonesia Sehat 40/100.000 PDDK - Tenaga Perawat : Sasaran Indonesia Sehat 117,5/100.000 PDDK - Tenaga Bidan : Sasaran Indonesia Sehat 100/100.000 PDDK - Teknisi medis : Sasaran Indonesia Sehat 40/100.000 PDDK - Tenaga Farmasi : Sasaran Indonesia Sehat 10/100.000 PDDK - Tenaga Gizi : Sasaran Indonesia Sehat 22/100.000 PDDK
7 40 14 28 19 218 78 37 21 14
11
– RPJP 2006-2025 KOTA TANJUNGBALAI – RPJM 2006-2011 KOTA TANJUNGBALAI – RENSTRA 2006-2011 DINKES KOTA TANJUNGBALAI – RENJA 2010 DINKES KOTA TANJUNGBALAI
12
Penyakit Degeneratif (Peningkatan UHH) Anemia gizi pada Ibu Hamil Masih adanya kasus Balita dengan Gizi Buruk Penyakit-penyakit menular ; DBD, Diare, Malaria, dan TB Paru – Keterbatasan sarana & prasarana kesehatan – – – –
– Kualitas tenaga kesehatan
13
IV. STRATEGI PEMBANGUNAN KESEHATAN 1.
Peningkatan Sistem kewaspadaan dini dan penanggulangan KLB.
2. Menjalankan kemitraan dengan Lintas Sektor, LSM, Dunia Usaha dalam program pembangunan kesehatan. 3. Advokasi upaya Promotif dan Preventif dalam berbagai penyelenggaraan upaya kesehatan 4. Peningkatan sosialisasi Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS). 5. Peningkatan sarana/prasarana kesehatan serta membina dan mengembangkan UPT dalam upaya peningkatan KIE. 6. Peningkatan keterampilan tenaga kesehatan berkualitas, terdistribusi dengan baik termanfaatkan.
yang dan
7. Peningkatan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan sesuai dengan kebutuhan, bermutu, bermanfaat dan terjangkau oleh masyarakat.
14
V. METODOLOGI KUANTITATIFDALAM PROSES PEMBUATAN KEBIJAKAN PUBLIK (FADILAH Putra, 2003) 1.
Teknik CBA (cost and benefit analysis) ;
seberapa besar keuntungan yang didapat dari biaya tertentu yang telah ditetapkan 2.
Tehnik Perkiraan Ekonomis (economic forecasting) ; diasumsikan bahwa seluruh kegiatan pemerintah mempunyai kelayakan ekonomis terhadap kondisi ekonomi makro dan mikro.
3.
Tehnik perencanaan finansial (financial planning) setiap kebijakan publik butuh dana, sehingga perlu dengan cermat dikaji urgen suatu program dibanding program lainnya
4.
Tehnik operational researh; kebijakan dipandang secara menyeluruh variabel-variabel yang relevan dan terukur
5.
Tehnik Indikator Sosial ( Social Indicators); kenyataan sosial dimasyarakat dilihat sebagai faktor determinan dalam proses pembuatan kebijakan bukan hanya ekonomi
6.
Tehnik Evaluasi Dampak (Impact Assesment); menghitung dan mengukur dampak buruk kebijakan di masa datang
15
VI. METODOLOGI KUALITATIF DALAM PROSES PEMBUATAN KEBIJAKAN PUBLIK (FADILAH Putra, 2003) 1.
Teknik SCENARIO WRITING ; membuat gambaran lengkap tentang fenomena yang ada disekitar kebijakan publik yang akan hendak dibuat
2.
Tehnik SIMULASI ; pengambil kebijakan membuat simulasi tentang kebijakan yang akan dibuat sehingga pembuat kebijakan dapat melakukan perbandingan.
3.
Tehnik CROSS IMPACT ANALYSIS; membuat banyak alternatif kebijakan bagi sebuah permasalahan tertentu
4.
Tehnik BRAINSTORMING; pembuat kebijakan membentuk kelompok berpikir yang akan dilibatkan dalam pembuatan kebijakan di satu forum
5.
Tehnik DELPHI; pembuat kebujakan membentuk kelompok berpikir yang akan dilibatkan dalam pembuatan kebijakan secara terpisah 16
• • • •
Sumber dana yang tersedia Sumber data : primer dan sekunder Keadaan alam Hubungan lintas sektor dan masyarakat
17
1. Peningkatan akses, pemerataan, keterjangkauan dan kualitas pelayanan kesehatan terutama bagi masyarakat miskin melalui Jamkesmas dan PJKMU – MADANI. pelayanan kesehatan masyarakat miskin di Puskesmas dan jaringannya, termasuk Poskeskel (Kelurahan Siaga) dan direncanakan melalui pelayanan gratis bagi masyarakat miskin di kelas III RSUD. peningkatan sarana dan prasarana pelayanan Kesehatan Dasar dan Rujukan (sebagian dibiayai melalui Dana Alokasi Khusus dan Bantuan Daerah Bawahan);
18
Kebijakan 2010… 2. Peningkatan ketersediaan tenaga medis dan paramedis
terutama untuk pelayanan kesehatan dasar di Pustu & Poskeskel serta Rumah Sakit melalui pemenuhan kebutuhan tenaga kesehatan. Peningkatan pelayanan melalui home visit
19
3. Pencegahan dan pemberantasan penyakit menular melalui penanggulangan penyakit menular, peningkatan surveilans, termasuk community based surveillance melalui Desa Siaga, dan penemuan dan tatalaksana kasus secara cepat tepat akurat
20
4. Penanggulangan penyakit menular, melalui : Penguatan surveilans Peningkatan kapasitas laboratorium Penyediaan sarana dan prasarana penanganan kasus di rumah sakit, Pembentukan klinik Infeksi Menular Seksual (IMS) dan Voluntary Concelling and Testing (VCT) Aktif dalam forum-forum di Propinsi maupun Nasional
21
5. Penanganan masalah gizi kurang dan gizi buruk pada ibu hamil, bayi,balita dan anak
Melalui peningkatan pendidikan gizi masyarakat, Penanggulangan masalah gizi kurang dan gizi buruk, dan Peningkatan surveillans gizi;
22
6. Peningkatan ketersediaan obat generik esensial, pengawasan obat, makanan dan keamanan pangan, melalui : Peningkatan ketersediaan obat dan perbekalan kesehatan, Peningkatan pengawasan obat penyalahgunaan narkotika, psikotropika dan zat adiktif (NAPZA), Peningkatan akses melalui obat murah dan apotik rakyat.
23
DPRD
SEKRETARIAT DAERAH
BAPPEDA
DINAS PU
DINAS PENDIDIKAN
Badan -BPS -BKD - BPMPKB
DINKES
LINGKUNGAN HIDUP
Depag
Lintas Sektor SKPD lain
CAMAT/ LURAH
Keterkaitan Dinas Kesehatan dengan SKPD lain Non Kesehatan
24
Keterkaitan Dinas Kesehatan dengan Masyarakat dan Organisasi Profesi
LSM Kes
Organisasi Wanita
Organisasi Profesi
DINKES
Forum Kes Kota
TP-PKK LPM
Kader Posyandu 25
Keterkaitan Dinas Kesehatan dengan Swasta INDUSTRI RT
LABKES Swasta
SALON/ SPA
DINKES
PT ASKES
PBF
PENGOBATAN TRADISIONAL
RS swasta
Apotek/ Toko Obat
26
KEBIJAKAN & SASARAN PEMBANGUNAN KESEHATAN KEBIJAKAN Meningkatkan mutu sumber daya kesehatan dan lingkungan yang saling mendukung
SASARAN
1 .Menurunnya Angka Kematian Ibu 2. Menurunnya Angka Kematian Balita 3. Menurunnya Angka Kematian Bayi 4. Meningkatnya Umur Harapan Hidup 5. Menurunnya Angka BBLR Terkait : Dinkes, RSU, BPMPKB Din. PU, Din. Kop, UKM & PM, Sekretariat.
Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat melalui peningkatan akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan.
27
Dana DEKON
Pusat
DAK/ DAU
JAMKESMAS
APBD Propinsi
APBD Kota
Sektor Non Kesehatan
Sektor Kesehatan
•Dinkes •RSUD
• • • • •
Sekretariat BPMPKB Dinas Pendidikan Dinas PU Dinsos
Kegiatan Non Kesehatan
Kegiatan Kesehatan di Daerah
Sumber Pembiayaan Kesehatan Kota Tanjungbalai
28
PROGRAM KEGIATAN RSUD dr. TENGKU MANSYUR KOTA TANJUNGBALAI TAHUN 2010 RSUD dr. T. Mansyur Tanjungbalai
Total
1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur 3. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 4. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 5. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan 6. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin 7. Program Pengadaaan, Peningkatan Sarana & Praarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah sakit Paru/ Rumah Sakit Mata 8. Program Pemeliharaan sarana dan prasarana rumah sakit/ Rumah sakit Jiwa/rumah sakit paru
: Rp. 6.863.233.000.: Rp. 2.723.397.000.: Rp. 179.400.000.: : : :
Rp. 25.000.000.Rp. 412.781.000.Rp. 134.415.000,Rp. 3.000.000.000,-
: Rp. 2.748.046.000,-
: Rp.
30
100.000.000,-
APBD BIDANG KESEHATAN : Rp. 46.168.751.000,Atau 12,71 % APBD Kota Tanjungbalai
31
PJKMU – MADANI 1.Jumlah Pddk Kota Tanjungbalai tahun 2007= 159.932 jiwa (BPS ) 2. Jumlah Masyarakat Miskin tahun 2007 = 59.993 jiwa = 37,51 % penduduk (BKKBN) N O
TAHUN/JUMLAH ANGGARAN PADA APBD
JLH PESERTA (JIWA)
PREMI/JIWA/BULAN
JENIS PELAYANAN
1.
2007 (JULI s/d DESEMBER) Rp. 720.000.000,-
20.000
Rp. 6000
1.
2.
2008 Rp. 1.440.000.000,-
20.000
Rp. 6000
3.
2009 Rp. 2.352.000.000,-
20.000
Rp. 9800
2010 Rp. 2.415.000.000
20.000
4.
2.
3. Rp. 10.000
Rawat Jalan Tingkat Pertama di Puskesmas beserta jaringannya termasuk Partus normal Rawat Jalan di Poli Umum dan Rawat Inap di Klas III RSUD dr.T. Mansyur Rawat Inap Rujukan di RSUD Kisaran dan RSUD dr. Pirngadi Medan
32
Keterangan : Dinas PPKA tahun 2007-2010 menganggarkan Kegiatan Bantuan Sosial Rp.150.000.000,- / tahun diperuntukkan : Bagi Peserta PJKMU-MADANI yang memerlukan pendamping ketika dirujuk Untuk masyarakat miskin yang tidak punya kartu pada Rawat Jalan dan Rawat Inap di RSUD dr. T. Mansyur
33
NO
DATA PENDUDUK
JUMLAH JIWA
PERSEN (%)
1.
Jumlah penduduk (BPS 2009)
167.500
100
2.
Peserta Jamkesmas
45.065
26,90
3.
Peserta ASKES
11.650
6,95
4.
Peserta JAMSOSTEK
1.265
0,75
5.
Peserta ASABRI (TNI/POLRI)
3.012
1,79
6.
Peserta Asuransi Komersil/Jaminan Kesehatan Lain
21.665
12,93
7.
Peserta PJKMU-MADANI/Jamkesda
20.000
11,94
8.
Jumlah Penduduk punya Jaminan Kesehatan
102.657
61,28
9.
Jumlah Penduduk belum punya Jaminan Kesehatan
64.843
38,72
34
Data sasaran masyarakat miskin selalu berubah
35
PEMECAHAN MASALAH • PERLU UP DATING DATA MASYARAKAT, TERUTAMA MASYARAKAT MISKIN SECARA TERUS MENERUS OLEH CAMAT/LURAH/KEPLING BERSAMA KOORDINATOR STATISTIK KECAMATAN • SAAT INI UPDATING DATA MENUNGGU HASIL SENSUS PENDUDUK 2010 UNTUK KOTA TANJUNGBALAI
36
TERIMA KASIH “Balayar
Satujuan Batambat Satangkahan”
(MOTTO KOTA TANJUNGBALAI)
37