Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Kebijakan Nasional
Sistem Penjaminan Mutu Internal Berdasarkan Undang-Undang No. 12 Tahun 2012 Tentang Pendidikan Tinggi Permendikbud No. 50 Tahun 2014 Tentang Sistem Penjaminan Mutu Pendidikan Tinggi Oleh: Tim Pengembang SPMI
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Direktorat Jenderal Pembelajaran dan Kemahasiswaan
Direktorat Penjaminan Mutu Februari 2016
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI) Fokus bahasan:
SPM Dikti
Sistem Penjaminan Mutu Internal (SPMI)
Sistem Penjaminan Mutu Eksternal (SPME/Akreditasi)
Pangkalan Data Pendidikan Tinggi (PD Dikti)
M MUTU PENDIDIKAN TINGGI
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
SPMI (1) Aras Implementasi SPMI Universitas/Institut
Sekolah Tinggi
Politeknik/Akademi/ Akademi Komunitas
Fakultas Fakultas Fakultas Fakultas
Fakultas Fakultas Unit Pengelola Fakultas Program Studi
Fakultas Fakultas Unit Pengelola Fakultas Program Studi
Fakultas Fakultas Unit Pengelola Fakultas Program Studi
Pasal 33 ayat (4) UU Dikti Program Studi dikelola oleh suatu satuan unit pengelola yang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
SPMI (2) Manajemen SPMI
P P
P P
E
Penetapan Standar Dikti; Pelaksanaan Standar Dikti; Evaluasi (pelaksanaan) Standar Dikti; Pengendalian (pelaksanaan) Standar Dikti; dan Peningkatan Standar Dikti.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
P
Penetapan Standar Pendidikan Tinggi;
Standar Dikti
Jumlah Standar Pendidikan Tinggi Dalam SPMI Ditetapkan Perguruan (Melampaui SN Dikti) Tinggi Standar Dikti
SN Dikti (Standar Minimal)
Visi Perguruan Tinggi
Ditetapkan Menristekdikti
SN Dikti dapat ‘dilampaui’ sesuai dengan Visi Perguruan Tinggi
Standar Dikti yang ditetapkan oleh Perguruan Tinggi yang harus ‘melampaui’ SN Dikti ditentukan oleh Visi Perguruan Tinggi.
Pengertian ‘melampaui’ atau ‘dilampaui’: a. melebihi atau dilebihi secara ‘kuantitatif’, dan/atau b. melebihi atau dilebihi secara ‘kualitatif
Standar Dikti Standar Dikti Standar StandarDikti Dikti
SN Dikti SN Dikti SN Dikti SN Dikti SN Dikti SN SN Dikti StdDikti Dikti
SN Dikti SN Dikti Standar SN Dikti Turunan
SN Dikti SN Dikti Standar SN Dikti Turunan
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
P
Penetapan Standar Pendidikan Tinggi;
Contoh Penjabaran Standar Dikti ke Standar Turunan (Standar Dosen) • Standar Rekrutasi • Standar Masa Percobaan • Standar Perjanjian Kerja
Visi Perguruan Tinggi
• Standar Penilaian Prestasi Kerja • Standar Mutasi, Promosi, Demosi • Standar Waktu Kerja
Standar Dikti Standar Dikti Standar StandarDikti Dikti
SN Dikti SN Dikti SN Dikti SN Dikti SN Dikti SN SN Dikti StdDikti Dikti
• Standar Kerja Lembur & Cuti • Standar Penghasilan & Penghargaan • Standar Jamsos & Kesejahteraan • Standar Pengembangan & Pembinaan • Standar Keselamatan & Kesehatan Kerja • Standar Disiplin
SN Dikti Standar SN Dikti Standar Turunan Dosen
SN Dikti Std Dikti SN Dikti Standar Lain Turunan
• Standar Perjalanan Dinas
• Standar Pengakhiran Hubungan Kerja
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
P
Penetapan Standar Pendidikan Tinggi;
Pengukuran Mutu Pendidikan Tinggi Berbasis Standar Pendidkan Tinggi
Standar Proses
Standar Dosen
Mutu Pendidikan Tinggi diukur dari pemenuhan setiap Standar Pendidikan Tinggi sebagai agregat, untuk mencapai tujuan Pendidikan Tinggi
Pengukuran Mutu Pendidikan Tinggi Berbasis Interaksi Antar Standar Pendidikan Tinggi
Standar Proses Standar Dosen Standar Isi
Mutu Pendidikan Tinggi selain diukur dari pemenuhan setiap Standar Pendidikan Tinggi, tetapi harus pula diukur dari pemenuhan interaksi antar standar Pendidikan Tinggi, untuk mencapai tujuan Pendidikan Tinggi
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
P
Penetapan Standar Pendidikan Tinggi;
Teknik Perumusan Standar Dikti
Perumusan Standar Dikti menggunakan kata kerja yang dapat diukur, contoh menetapkan, membuat, menyusun, merancang, dan hindari kata kerja yang tidak dapat diukur, contoh memahami, merasakan. Rumusan Standar Dikti memenuhi unsur: 1.
2. 3. 4.
Audience Behavior Competence Degree
Contoh Rumusan Standar Dikti Pimpinan perguruan tinggi, fakultas, dan jurusan sesuai kewenangan masingmasing (A) harus melakukan rekrutasi, pembinaan, dan pengembangan dosen tetap (B) agar tercapai rasio dosen dan mahasiswa sebesar 1:25 (C) paling lambat pada tahun 2015 (D).
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
P
Penetapan Standar Pendidikan Tinggi;
Hal yang harus diperhatikan dalam Perumusan Standar Dikti 1. Memosisikan visi, misi dan Tujuan PT sebagai induk semua Standar
Dikti dalam SPMI dari mana semua standar dijabarkan; 2. Menempatkan peraturan perundangan sebagai rambu dan batasan yang tidak boleh disimpangi; 3. Mempertimbangkan masukan dan saran dari pemangku kepentingan eksternal PT sebagai bahan pertimbangan; 4. Melibatkan semua pemangku kepentingan internal PT, antara lain dosen, tenaga kependidikan, dan mahasiswa; 5. Menggunakan berbagai standar SPMI dari PT ternama, asosiasi PT baik dalam maupun luar negeri sebagai sumber inspirasi.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
P
Pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi;
Kaizen SPMI
Tahap Membangun SPMI
Dokumen/ Buku Kebijakan SPMI
Peningkatan SPMI
Dokumen/ Buku Manual SPMI
Dokumen/ Buku Standar SPMI
Evaluasi dan Pengendalian SPMI
Dokumen/ Buku Formulir SPMI
Penerapan SPMI (al: Pelembagaan)
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
P
Pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi;
Kebijakan SPMI PT atau Kebijakan Mutu (Quality Policy) ISI
Manfaat
Kebijakan SPMI PT berisi uraian secara garis besar tentang bagaimana suatu PT memahami, merancang, dan mengimplementasikan SPMI PT dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi, sehingga terwujud budaya mutu pada PT tersebut. a. b.
c.
Menjelaskan kepada para pemangku kepentingan PT tentang SPMI di PT ybs secara ringkas, padat dan utuh; Menjadi dasar atau “payung” bagi seluruh standar, Manual, dan formulir SPMI di PT; Membuktikan bahwa SPMI PT ybs terdokumentasikan.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
P
Pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi;
Garis Besar Isi Dokumen/Buku Kebijakan SPMI ISI Dokumen/ Buku Kebijakan SPMI
1. 2. 3. 4. 5.
6. 7.
Visi, Misi, Tujuan Perguruan Tinggi Latar Belakang atau alasan Perguruan Tinggi menjalankan SPMI. Luas lingkup Kebijakan SPMI (akademik & nonakademik). Daftar dan definisi Istilah dalam dokumen SPMI. Garis besar kebijakan SPMI pada Perguruan Tinggi antara lain: a. Tujuan dan Strategi SPMI di PT b. Prinsip atau Asas-Asas yang digunakan sebagai landasan PT dalam melaksanakan SPMI di PT ; c. Arah PT untuk menjamin dan meningkatkan mutu dalam setiap kegiatannya; c. Manajemen SPMI (PPEPP). d. Unit atau pejabat khusus penanggungjawab SPMI (termasuk struktur organisasi, dan tata kelola SPMI, tugas dan fungsi organ, hubungan atau mekanisme kerja antara unit tsb dengan unit atau pejabat struktural lain pada semua aras di dalam PT) e. Jumlah dan nama semua standar dalam SPMI. Informasi singkat tentang dokumen SPMI lain yaitu Manual SPMI , Standar SPMI, Formulir SPMI. Hubungan Kebijakan SPMI dengan berbagai Dokumen Perguruan Tinggi lain (al: Statuta, Renstra).
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
P
Pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi;
Kebijakan PT- Kebijakan Akademik- Kebijakan SPMI Frasa berbeda
Saling berkaitan
1. Kebijakan PT: uraian tentang arah, dasar, nilai , tujuan, strategi, prinsip dan tata kelola penyelenggaraan pendidikan tinggi yang ditetapkan oleh suatu PT untuk mewujudkan visi, misi dan tujuan PT. Kebijakan PT lazim dirumuskan dan dicantumkan dalam Renstra PT. 2. Kebijakan Akademik : uraian yang dijabarkan dari Kebijakan PT, khusus mengenai bidang akademik, yaitu meliputi kurikulum, proses pembelajaran, penilaian hasil pembelajaran, dan aspek lain yang secara langsung berkenaan dengan urusan akademik. Di beberapa PT, urusan Penelitian serta Pengabdian kepada Masyarakat termasuk urusan akademik sehingga ditetapkan sebagai kebijakan akademik. 3. Kebijakan SPMI PT : uraian secara garis besar tentang bagaimana suatu PT memahami, merancang dan mengimplementasikan SPMI PT dalam penyelenggaraan pendidikan tinggi, sehingga terwujud budaya mutu pada PT tersebut.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
P
Pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi;
Manual SPMI PT atau Manual Mutu (Quality Manual) manfaat
1. Sebagai pemandu bagi para pejabat struktural dan/atau unit SPMI di PT, dosen, serta tenaga kependidikan dalam mengimplementasikan SPMI PT sesuai dengan tugas dan wewenang masing-masing sehingga terwujud budaya mutu; 2. Petunjuk bagaimana Standar Dikti dapat dipenuhi dan ditingkatkan secara berkelanjutan; 3. Bukti tertulis bahwa SPMI di PT ybs telah siap diimplementasikan.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
P
Pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi;
Garis Besar Isi Dokumen/Buku Manual SPMI ISI Dokumen/ Buku Manual SPMI
Dokumen/ Dokumen/ Buku Dokumen/ Buku Manual Buku Manual SPMI Manual SPMI SPMI
1. Tujuan dan maksud Manual SPMI. 2. Luas lingkup Manual SPMI. a. Manual Penetapan Standar; b. Manual Pelaksanaan Standar; c. Manual evaluasi pelaksanaan standar d. Manual Pengendalian Pelaksanaan Standar; e. Manual Peningkatan Standar. 3. Rincian tentang hal yang harus dikerjakan. 4. Pihak yang bertanggungjawab mengerjakan sesuatu. 5. Uraian tentang pekerjaan yang harus dilaksanakan sesuai Manual SPMI. 6. Uraian tentang bagaimana dan bilamana pekerjaan itu harus dilaksanakan. 7. Rincian formulir/borang/proforma yang harus dibuat dan digunakan sebagai bagian dari Manual SPMI. 8. Rincian sarana yang digunakan sesuai petunjuk dalam Manual SPMI.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
P
Pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi;
Manual SPMI- berisi petunjuk praktis tentang bagaimana melakukan sesuatu 1. Prosedur Kerja, yaitu uraian tentang langkah/ prosedur yang
Format
Manual SPMI
Dokumen/ Dokumen/ Buku Buku Manual Manual Manual SPMI SPMI SPMI
harus dilalui atau dilakukan seseorang untuk mencapai atau menghasilkan sesuatu. Urutan langkah tersebut menggambarkan adanya suatu proses yang berurutan, sistematis, logois dan koheren. 2. Instruksi Kerja : prosedur kerja tetapi dalam bentuk lebih rinci dan teknis; 3. Prosedur (Standard Operating Procedure/SOP) atau protocols, instructions, dan worksheets. Prosedur lazim digunakan untuk sesuatu kegiatan yang bersifat rutin dan berulang; 4. Prosedur yang perlu dilakukan agar dihasilkan capaian mutu yang sama walaupun dilakukan oleh pelaku kegiatan yang berbeda.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
P Isi
Pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi; Tidak semua kegiatan dalam SPMI PT harus memiliki Prosedur. Ada 2 jenis Prosedur yang dapat dibuat untuk SPMI PT :
1. Manual SPMI
Dokumen/ Dokumen/ Buku Buku Manual Manual Manual SPMI SPMI SPMI
Prosedur untuk kegiatan yang bersifat teknis (technical SOP), contoh: a. Prosedur Pembersihan dan Perawatan Toilet. b. Prosedur Penggunaan laboratorium Fisika. c. Prosedur Pengecekan dan Pengujian Peralatan Laboratorium. d. Prosedur pengolahan dan Evaluasi data. 2. Prosedur untuk kegiatan yang bersifat administratif (administrative SOP), contoh: a. Prosedur monotoring perkuliahan. b. Prosedur promosi untuk menjaring calon mahasiswa. c. Prosedur seleksi calon mahasiswa. d. Prosedur audit Prodi;
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
P
Pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi;
Standar SPMI PT atau Standar Mutu (Quality Standard) ISI
manfaat
Berisi berbagai kriteria, ukuran, patokan, atau spesifikasi Standar Dikti dari setiap aspek pendidikan tinggi di suatu Perguruan Tinggi untuk mewujudkan visi dan misinya. 1. Sebagai alat ukur dalam mewujudkan visi, misi dan tujuan Perguruan Tinggi; 2. Sebagai indikator untuk menunjukkan tingkat mutu Perguruan Tinggi; 3. Sebagai tolok ukur capaian oleh semua pihak di PT, sehingga menjadi faktor pendorong untuk bekerja dengan (atau bahkan melebihi) standar; 4. Bukti otentik kepatuhan PT terhadap peraturan perundangundangan tentang Standar Dikti; dan 5. Bukti kepada masyarakat bahwa PT tersebut telah secara sungguh-sungguh menyelenggarakan pendidikan tinggi berdasarkan standar.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
P
Pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi;
Garis Besar Isi Dokumen/Buku Standar SPMI ISI Dokumen/ Buku Standar SPMI
1. Definisi Istilah (istilah khas yang digunakan agar tidak menimbulkan multi tafsir) 2. Rasionale Standar SPMI (alasan penetapan standar tersebut ) 3. Pernyataan Isi Standar SPMI (misal: mengandung unsur A,B,C, dan D) 4. Strategi Pencapaian Standar SPMI (apa/bagaimana mencapai standar) 5. Indikator Pencapaian Standar SPMI (apa yang diukur/dicapai, bagaimana mengukur/mencapai, dan target pencapaian) 6. Interaksi antar Standar SPMI; 7. Pihak yang terlibat dalam pemenuhan Standar SPMI.
Prinsip: Standar dalam SPMI PT harus memenuhi dan melampaui SN Dikti
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
P
Pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi;
Formulir/ Borang/Proforma SPMI PT (Quality Document) ISI
Fungsi
Dokumen yang berfungsi untuk mencatat atau merekam hal atau informasi tentang pencapaian standar SPMI Perguruan Tinggi.
1. Sebagai alat untuk mengukur pencapaian atau pemenuhan atau pelampauan Standar SPMI Perguruan Tinggi; 2. Sebagai alat untuk memantau, mengevaluasi, mengendalikan, dan mengoreksi implementasi SPMI Perguruan Tinggi; 3. Bukti otentik untuk mencatat atau merekam implementasi SPMI Perguruan Tinggi secara periodik.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
P
Pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi;
Garis Besar Isi Dokumen/Buku Formulir SPMI ISI Dokumen/ Buku Formulir SPMI
Terdapat banyak macam maupun jumlah formulir SPMI sesuai dengan peruntukan untuk setiap standar. Dapat dipastikan bahwa setiap standar membutuhkan berbagai macam formulir sebagai alat untuk mengendalikan pelaksanaan standar, dan merekam mutu hasil pelaksanaan standar. 1. Pada tahap penetapan standar Dikti, ketika semua standar Dikti dirancang, dirumuskan hingga disahkan atau ditetapkan oleh pihak yang berwenang di PT; 2. Pada tahap Pelaksanaan Standar Dikti, ketika semua standar Dikti mulai dilaksanakan; 3. Pada tahapEvaluasi pelaksanaan Standar Dikti, yaitu ketika pihak yang melakukan penilaian tentang ketercapaian pelaksanaan semua standar Dikti;
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
P
Pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi;
Garis Besar Isi Dokumen/Buku Formulir SPMI ISI Dokumen/ Buku Formulir SPMI
pada tahap pengendalian pelaksanaan Standar Dikti, yaitu ketika dilakukan pemantauan terhadap pelaksanaan Standar Dikti; 5. Pada tahap Peningkatan Standar Dikti, yaitu ketika terjadi peningkatan Standar secara berkala dan berkelanjutan. 4.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
P
Pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi;
Alternatif 1 Menjilid Dokumen/Buku SPMI Misalnya terdapat 50 Standar dalam SPMI suatu perguruan tinggi Buku I KEBIJAKAN SPMI
Berisi Kebijakan SPMI di Perguruan Tinggi yang bersangkutan
Buku II MANUAL SPMI
Buku III STANDAR SPMI
Buku IV FORMULIR SPMI
Berisi 50 Standar Dikti
Berisi satu atau lebih formulir untuk setiap Standar Dikti
Berisi Manual untuk 50 Standar Dikti. setiap manual berisi: Manual penetapan satu Standar Dikti Manual pelaksanaan satu Standar Dikti Manual evaluasi pelaksanaan satu Standar Dikti Manual pengendalian pelaksanan satu Standar Dikti Manual peningkatan satu Standar Dikti
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
P
Pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi;
Alternatif 2 Menjilid Dokumen/Buku SPMI (2) Jika terdapat 50 Standar di dalam sebuah perguruan tinggi, maka terdapat: Buku IV Setiap Buku Standar Dikti berisi:
FORMULI (Misalnya Standar Kurikulum) R SPMI Bab III Bab I Standar Kebijakan 1 atau Kurikulum SPMI lebih Form untuk Bab IV Bab II setiap Formulir Manual Standar Standar Standar Kurikulum Kurikulum
50 Buku Standar
Berisi: Manual Penetapan Standar Kurikulum Manual Pelaksanaan Standar Kurikulum Manual Evaluasi Pelaksanaan Standar Kurikulum Manual Pengendalian Pelaksanaan Standar Kurikulum Manual Peningkatan Standar Kurikulum
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
E
Evaluasi Pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi;
Evaluasi Pelaksanaan Standar Dikti dilakukan dengan menyelenggarakan Audit Mutu Internal, yaitu memeriksa tentang pemenuhan Standar Dikti pada Tahap Pelaksanaan Standar Dikti. Hasil Audit Mutu Internal dapat terdiri atas: a. Pelaksanaan Standar Dikti mencapai Standar Dikti yang telah ditetapkan; b. Pelaksanaan Standar Dikti melampaui Standar Dikti yang telah ditetapkan; c. Pelaksanaan Standar Dikti belum mencapai Standar Dikti yang telah ditetapkan; d. Pelaksanaan Standar Dikti menyimpang dari Standar Dikti yang telah ditetapkan Apapun hasil Audit Mutu Internal pelaksanaan Standar Dikti, yaitu mencapai, melampaui, belum mencapai, maupun menyimpang dari Standar, perguruan tinggi harus melakukan tindakan Pengendalian Standar Dikti.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
P
Pengendalian Pelaksanaan Standar Pendidikan Tinggi;
Pengendalian Pelaksanaan Standar Dikti
Pelaksanaan Standar Dikti
Pengendalian Pelaksanaan Standar Dikti
Mencapai Standar Dikti
Perguruan Tinggi mempertahankan pencapaian dan berupaya meningkatkan Standar Dikti
Melampaui Standar Dikti
Perguruan Tinggi mempertahankan pelampauan dan berupaya lebih meningkatkan Standar Dikti
Belum Mencapai Standar Dikti
Perguruan Tinggi melakukan tindakan koreksi pelaksanan Standar Dikti agar Standar Dikti dapat dicapai, atau agar pelaksanaan Standar Dikti kembali pada Standar Dikti.
Menyimpang dari Standar Dikti
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
P
Peningkatan Standar Pendidikan Tinggi.
Manajemen SPMI PPEPP (Perencanaan, Pelaksanaan, Evaluasi Pelaksanaan, Pengendalian Pelaksanaan, Peningkatan) akan menghasilkan kaizen atau continuous quality improvement mutu Pendidikan Tinggi di Perguruan Tinggi.
PPEPP
PPEPP
PPEPP
PPEPP
PPEPP
PPEPP
PPEPP
PPEPP
PPEPP
Sikap Mental o Quality first o Stakeholder – in o The next process is our stakeholder
o Speak with data o Upstream management
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
P
Peningkatan Standar Pendidikan Tinggi.
Sikap Mental Penyelenggaraan SPMI Quality first Semua pikiran dan tindakan pengelola PT harus memrioritaskan mutu.
Stakeholders-in Semua pikiran dan tindakan pengelola PT harus ditujukan pada kepuasan para pemangku kepentingan (internal dan eksternal).
The next process is our stakeholder Setiap pihak yang menjalankan tugasnya dalam proses pendidikan pada PT harus menganggap pihak lain yang menggunakan hasil pelaksanaan tugasnya tersebut sebagai pemangku kepentingan yang harus dipuaskan.
Speak with data Setiap pengambilan keputusan/ kebijakan dalam proses pendidikan pada PT harus didasarkan pada analisis data, bukan berdasarkan pada asumsi atau rekayasa.
Upstream management Setiap pengambilan keputusan/kebijakan dalam proses pendidikan pada PT harus dilakukan secara partisipatif dan kolegial, bukan otoritatif.
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
P
Peningkatan Standar Pendidikan Tinggi.
Contoh Manajemen SPMI Peningkatan Nilai Akhir (NA) Dalam Proses Pembelajaran di Perguruan Tinggi
NA MK X=50 % A
PPEPP
PPEPP
NA MK X=55 % A
PPEPP
PPEPP
NA MK X=60 % A
PPEPP
PPEPP
NA MK X=65 % A
PPEPP
PPEPP
NA MK X=70 % A
PPEPP
Semester Ganjil 2016 Semester Genap 2015 Semester Ganjil 2015 Semester Genap 2014
Semester Ganjil 2014
Kementerian Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi
Terima Kasih