ANALISIS PENGARUH EARNING PER SHARE (EPS) DAN PRICE EARNING RATIO (PER) TERHADAP NILAI PERUSAHAAN (Studi Empiris Pada PT. BANK RAKYAT INDONESIA Tbk (Persero) di Bursa Efek Indonesia)
Oleh : SRIMAYA KURNYANTI LATIFAH NPM: 10 34 02 122
Pembimbing: Prof. Dr. Deden Mulyana, SE., M.Si Dedeh Sri Sudaryanti, SE., M.Si
ABSTRACT The purpose of this research is to determine and analyze Earning Per Share (EPS) at PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero), Price Earning Ratio (PER) at PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero), Company Value at PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero), and the influence of EPS and PER simultaneously and partially on the Company Value at PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) in 2002 until 2011. The research method used in this research is descriptive analysis method and correlation method. The data in this research was obtained from the financial statements of PT. Bank Rakyat Indonesia (Persero) in 2002 to 2011 are obtained in the Pojok Bursa Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi. The analytical method used is path analysis (path analysis). Based on the results of data processing show the EPS and PER simultaneously influence insignificantly on the Company value. Both of EPS and PER partially influence insignificantly on the Company value. In addition to EPS and PER, investors also need to consider other fundamental factors which are not examined in this research such as ROE, CR, PBV and others.
Keywords: earnings per share, price earnings ratio, Company Value
ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui dan menganalisis Earning Per Share (EPS) pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero), Price Earning Ratio (PER) pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero), Nilai Perusahaan pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero), dan pengaruh EPS dan PER secara simultan dan parsial terhadap Nilai Perusahaan pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) periode 2002-2011. Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode deskriptif analisis dan metode korelasional. Data dalam penelitian ini diperoleh dari laporan keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) periode 2002-2011 yang terdapat di Pojok Bursa Fakultas Ekonomi Universitas Siliwangi. Metode analisis yang digunakan alahan analisis jalur (Path Analysis). Berdasarkan hasil pengolahan data menunjukkan EPS dan PER secara simultan berpengaruh tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Secara Parsial baik EPS dan PER berpengaruh tidak signifikan terhadap Nilai Perusahaan. Selain EPS dan PER, para investor juga perlu mempertimbangkan faktor-faktor fundamental lain yang tidak diteliti dalam penelitian ini misalnya ROE, CR, PBV dan lain-lain.
Kata Kunci: earning per share, price earning ratio, Nilai Perusahaan
PENDAHULUAN 1. Latar Belakang Perekonomian Indonesia saat ini berkembang dengan sangat pesat. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya perusahaan – perusahaan baru bermunculan yang dampaknya mendorong perusahaan – perusahaan yang sudah lebih dulu berdiri untuk bisa menjaga kinerja perusahaannya agar tujuan perusahaan dalam mendapatkan keuntungan yang tinggi dalam jangka panjang dapat terealisasi. Untuk mengembangkan skala usaha, baik perusahaan yang baru atau perusahaan yang sudah lama berdiri membutuhkan investor – investor. Investor cenderung memilih untuk berinvestasi di perusahaan yang akan memberikan tingkat keuntungan yang lebih besar dengan tingkat risiko tertentu, atau dengan tingkat keuntungan yang sama tetapi tingkat risiko yang lebih kecil. Fenomena di atas menjelaskan bahwa sebagai organisasi yang berorientasi pada laba, perusahaan harus selalu meningkatkan kuantitas serta kualitas usahanya sehingga keuntungan yang diharapkan dapat tercapai. Kondisi perusahaan yang harus selalu
dipantau, dapat dilakukan dengan menganalisis laporan keuangan perusahaan itu sendiri. Untuk dapat menilai kinerja keuangan perusahaan yang baik, maka perlu dilakukan analisis laporan keuangan. Laporan keuangan perusahaan merupakan sumber informasi yang bersifat fundamental. Perkembangan harga saham tidak akan terlepas dari perkembangan kinerja keuangan perusahaan. Secara teoritis jika kinerja keuangan perusahaan mengalami kenaikan, maka harga saham akan merefleksikannya dengan peningkatan harga saham demikian juga sebaliknya. Hal ini mencerminkan meningkat atau menurunnya nilai dari suatu perusahaan. Selain itu, harga saham mencerminkan indikator adanya keberhasilan dalam mengelola perusahaan. Jika harga saham suatu perusahaan selalu mengalami kenaikan, maka investor atau calon investor menilai bahwa perusahaan berhasil dalam mengelola usahanya. Saat ini Bursa Efek Indonesia tidak dapat dipisahkan dari peran investor yang melakukan transaksi. Untuk memperoleh return yang diharapkannya maka setiap investor harus mempertimbangkan beberapa aspek penting perusahaan (emiten) dimana investor menanamkan modalnya, membeli surat berharga tersebut baik keuangan maupun non keuangan yang dapat mempengaruhi besar kecilnya tingkat perolehan return (Ibnu, 2005:1). Faktor yang dapat mempengaruhi pergerakan harga saham adalah proyeksi laba per lembar saham. Seorang investor membeli dan mempertahankan saham suatu perusahaan dengan harapan akan memperoleh dividen atau capital gain. Laba biasanya menjadi dasar penentuan pembayaran dividen dan kenaikan nilai saham di masa datang. Oleh karena itu, para pemegang saham biasanya tertarik dengan angka EPS yang dilaporkan perusahaan. Menurut Ahmad (2009: 388) Earning Per Share (EPS) merupakan hak setiap lembar saham terhadap laba bersih setelah pajak yang diperoleh dalam satu periode akuntansi tertentu. Dalam hal ini Earning Per Share (EPS) PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) menunjukan pergerakan yang sangat ekstrim. Pada tahun 2010 Earning Per Share (EPS) PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) menunjukan angka 930,10 yang artinya berada pada titik tertinggi jika dibandingkan dengan tahun 2008, 2009 dan 2011 yang menunjukan angka Earning Per Share (EPS) yang relatif berkembang secara stabil, yaitu berada pada angka 483- 620
Para investor juga menggunakan Price Earning Ratio (PER), PER menunjukkan hubungan antara harga pasar saham biasa dan earning per share. Para investor menggunakan angka rasio ini untuk mengetahui kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (earning power) di masa yang akan datang. Price Earning Ratio (PER) PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) menunjukan perkembangan yang cukup stabil, hal ini berbanding terbalik dengan pergerakan EPS yang cukup fluktuatif pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero). Hal ini bisa disebabkan karena pergerakan harga saham PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) yang bergerak cukup ekstrim dalam tahun 2002-2011. Dari peneliti terdahulu ditemukan hasil yang berbeda dari penelitiannya yaitu dimana: 1) EPS terjadi kenaikan namun harga saham dan return sahamnya mengalami penurunan, 2) PER mengalami penurunan namun harga saham dan return sahamnya mengalami kenaikan. Penelitian Siti Ragil Handayani (2012) menggunakan EPS sebagai variabel bebas, dalam penelitiannya menyimpulkan bahwa EPS berpengaruh positif dan signifikan secara parsial terhadap harga saham. Hal ini sama dengan penelitian yang dilakukan oleh Yogie Harry Nugraha (2010) berjudul “Pengaruh EPS dan PER terhadap Return Saham pada perusahaan Automotive dan Components yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2005 – 2009”. Hasil penelitian menunjukan bahwa secara simultan variabel EPS dan PER berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan Sektor Automotive dan Components yang listing di Bursa Efek Indonesia periode 2005-2009. Dan secara parsial EPS berpengaruh terhadap return saham pada perusahaan sektor Automotive dan Components yang listing di Bursa Efek Indonesia dan bernilai positif. Dan secara parsial PER berpengaruh tidak signifikan terhadap return saham dan bernilai negatif pada perusahaan sektor Automotive dan Components yang listing di Bursa Efek Indonesia periode 2005-2009. Sehingga investor harus lebih memperhatikan variabel EPS karena lebih berpengaruh daripada PER. Hal inilah yang berbeda dengan keadaan yang sebenarnya sehingga menarik perhatian peneliti untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai pengaruh EPS dan PER terhadap harga saham. Berbagai penelitian yang pernah dilakukan ternyata memberikan hasil yang bervariasi pada fenomena yang terjadi, sehingga perlu dilakukan penelitian lebih lanjut untuk menguji pengaruh EPS dan PER terhadap Nilai Perusahaan. Berdasarkan hal
tersebut, penelitian ini berjudul ”Analisis Pengaruh EPS dan PER terhadap Nilai Perusahaan Pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero)”. 2. Tujuan Penelitian Berdasarkan identifikasi masalah di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah: 1. Untuk mengetahui dan menganalisis Perkembangan EPS dan PER pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) periode 2002-2011; 2. Untuk mengetahui dan menganalisis perkembangan Nilai perusahaan pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) periode 2002-2011; 3. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh EPS terhadap PER pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) periode 2002-2011; 4. Untuk mengetahui dan menganalisis pengaruh EPS dan PER secara simultan dan parsial terhadap harga saham pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) periode 2002-2011.
METODE PENELITIAN
1. Teknik Analisis Data Untuk menganalisis data yang diperoleh dalam rangka pengujian hipotesis, data tersebut diolah terlebih dahulu kemudian dianalisis dengan menggunakan metode statistik parametrik untuk menguji hipotesis yang diajukan 2. Analisis Jalur (Path Analysis) Teknik yang digunakan adalah analisis jalur (path analysis). Tujuan digunakan analisis jalur (path analysis) adalah untuk mengetahui pengaruh seperangkat variabel X terhadap variabel Y, serta untuk mengetahui pengaruh antar variabel X. Dalam analisis jalur ini dapat dilihat pengaruh dari setiap variabel secara bersama – sama. Selain itu juga, tujuan dilakukannya analisa jalur adalah untuk menerangkan pengaruh langsung atau tidak langsung dari beberapa variabel penyebab terhadap variabel lainnya sebagai variabel terikat. Untuk menentukan
besarnya
pengaruh suatu variabel ataupun
beberapa variabel terhadap variabel lainnya baik pengaruh yang sifatnya langsung atau tidak langsung,
PEMBAHASAN 1. Perkembangan Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER) pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) periode 2002-2011 1.1 Perkembangan Earning Per Share (EPS) pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) periode 2002-2011 Pencapaian EPS pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) periode 20022011 diperoleh dari laporan keuangan yang terdapat di Pojok Bursa FE Universitas Siliwangi tercermin pada tabel di bawah ini: Tabel 4.1 Earning Per Share (EPS) PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) periode 20022011 yang terdapat di Pojok Bursa FE Universitas Siliwangi.
Tahun 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Earning Per Share (EPS) (Rp) 441 219 307 316 347 393 483 593 930 620
Perubahan (%) -50.3 40.2 2.9 9.8 13.3 22.9 22.8 56.8 -33.3
Sumber: Pojok Bursa Fakultas Ekonomi UNSIL Berdasarkan data pada tabel 4.1 pencapaian EPS PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) periode 2002-2011 terus mengalami perubahan yang fluktuatif. Dan pencapaian EPS tertinggi PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) terjadi pada tahun 2010 Rp. 930,- yang berarti pada tahun ini kinerja perusahaan mengalami peningkatan. Hal ini menunjukan laba per lembar saham yang diperoleh pada tahun 2010 mengalami peningkatan juga. Sedangkan EPS terendah terjadi pada tahun 2003 yaitu Rp. 219,-. Hal ini menunjukan laba per lembar saham yang diperoleh pada tahun 2003 berada pada titik terendah pencapaian EPS perusahaan. 1.2 Perkembangan Price Earning Ratio (PER) pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) periode 2002-2011
Berikut ini ditampilkan pencapaian PER pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) periode 2002-2011 yang diperoleh dari laporan keuangan PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) periode 2002-2011 di Pojok Bursa FE Universitas Siliwangi: Tabel 4.2 Price Earning Ratio (PER) PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) periode 2002-2011 yang terdapat di Pojok Bursa FE Universitas Siliwangi.
Tahun 2002 2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011
Price Earning Ratio (PER) (Kali) 5.67 5.70 9.38 9.56 14.86 18.87 9.46 12.91 11.29 10.89
Perubahan (%) 0.5 64.6 1.9 55.4 27.0 -49.9 36.5 -12.5 -3.5
Sumber: Pojok Bursa Fakultas Ekonomi UNSIL Berdasarkan data PER tahun 2002-2011 pada Tabel 4.2 dapat diketahui bahwa PER tertingi adalah pada tahun 2007 yaitu 18.87 kali yang menunjukan pertumbuhan laba yang meningkat. Sedangkan PER terendah adalah tahun 2002 yaitu 5.67 kali, hal ini menunjukan bahwa pada tahun 2002 perusahaan berada pada titik terendah pencapaian laba yang tercermin dari harga saham penutupan tahun 2002. Secara umum saham dengan PER yang rendah sering dikatakan sebagai saham yang murah. Rendahnya PER bisa terjadi akibat menurunnya harga saham atau meningkatnya laba bersih. Begitu sebaliknya, PER tinggi bisa terjadi jika ada penurunan laba bersih yang menjadi elemem pembagi dalam kalkulasi PER. Saham dengan PER tinggi bisa jadi menunjukkan bahwa perusahaan penerbit saham tersebut sedang bertumbuh pesat. Dengan logika yang sama PER yang rendah bisa menjadi indikasi bahwa perusahaan tersebut mencatat perolehan laba yang statis atau berada di bidang yang berisiko tinggi. Dengan begitu seorang investor akan menyukai nilai PER yang rendah, karena perusahaan dapat menghasilkan laba yang tinggi. 2. Perkembangan Nilai Perusahaan pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) periode 2002-2011
Berikut harga penutupan saham (Closing Price) pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) periode 2002-2011 yang terdapat pada laporan keuangan di Pojok Bursa di Pojok Bursa FE Universitas Siliwangi: Tabel 4.3 Closing Price PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) periode 2002-2011 Tahun
Closing Price (Rp) 1250 2875 3025 5150 7400 4575 7650 10500 6750 6950
2003 2004 2005 2006 2007 2008 2009 2010 2011 2012
Perubahan (%) 130 5.2 70.2 43.7 -38.2 67.2 37.3 -35.7 3.0
Sumber: Pojok Bursa Fakultas Ekonomi UNSIL Berdasarkan Tabel 4.3, Closing Price PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) periode 2002-2011 terus mengalami perubahan yang fluktuatif. Closing Price tertinggi terjadi pada tahun 2010 sebesar Rp. 10500.- hal ini menunjukan bahwa kinerja perusahaan
pada tahun tersebut lebih baik dibanding tahun- tahun sebelumnya.
Sedangkan Closing Price terendah terjadi pada tahun 2003 sebesar Rp. 1250.menunjukan pada tahun ini kinerja perusahaan mengalami penurunan dibandingkan tahun- tahun yang lain. 3. Pengaruh Earning Per Share (EPS) terhadap Price Earning Ratio (PER) pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) periode 2002-2011 Hasil pengolahan data dengan SPSS versi 16.0 diperoleh R yang menunjukan keeratan hubungan antara Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER) sebesar 0.163 yang berarti tingkat keeratan hubungan kuat dan besarnya pengaruh dari Earning Per Share (EPS) terhadap Price Earning Ratio (PER) adalah sebesar 2.7%. hal ini berarti bahwa antara variabel X1 (EPS) dengan variabel X2 (EPS) mempunyai hubungan positif yaitu sebesar 0.163. Arah positif disini artinya apabila Earning Per Share (EPS) meningkat maka Price Earning Ratio (PER) pun akan meningkat begitupun sebaliknya, jika Earning Per Share (EPS) menurun maka Price Earning
Ratio (PER) juga menurun. Selanjutnya pengaruh lainnya adalah sebesar 0.973 atau 97.3% yang variabel- variabelnya tidak diteliti pada penelitian ini. Untuk menguji signifikan tidaknya nilai r tersebut digunakan uji t. Berdasarkan perhitungan SPSS versi 16.0 diperoleh thitung sebesar 0.468 dan ttabel t ½
df (n-k-1)
adalah sebesar 2.365 dengan kaidah keputusan tolak H0 jika thitung ≥ t ½
dan terima H0 jika - t½ ≤ thitung ≤ t ½ . Nilai thitung 0.468 dan t ½
2.365 maka H0 diterima karena -2.365 ≤ 0.468 ≤ 2.365 sehingga terdapat pengaruh yang tidak signifikan antara EPS terhadap PER pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia periode 2002 – 2011. atau dapat dilihat dari nilai signifikan hasil spss sebesar 0.652 > 0.05 maka EPS berpengaruh tidak signifikan terhadap PER. 4. Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER) terhadap Nilai Perusahaan pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) periode 20022011 4.1 Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER) secara parsial terhadap Nilai Perusahaan pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) periode 2002-2011 Berdasarkan hasil perhitungan SPSS Versi 16.0 untuk analisis jalur, koefisien beta (β) atau koefisien standar untuk variabel X1 (Earning Per Share) terhadap variabel Y (harga saham ) sebesar 0.423 dan koefisien determinasi yakni ( YX1)2 sebesar 0.241 berarti sebesar 24.1% variabilitas dari variabel Y (harga saham) dapat dipengaruhi oleh variabel X1 (Earning Per Share). Artinya dengan melihat Earning Per Share akan meningkatkan harga saham sebesar 24.1%. Dengan kaidah keputusan terima Ho jika - t ½
≤ thitung ≤ t ½
dan tolak Ho jika thitung > t ½
maka koefisien beta (β) = 0.423
diperoleh nilai thitung sebesar 1.429 dengan mengambil taraf signifikansi
sebesar 5%
maka nilai ttabel 2.365 sehingga thitung < ttabel maka terima Ho dengan tingkat signifikan 0.196 > 0.05 maka Earning Per Share secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap harga saham. Berdasarkan hasil perhitungan SPSS Versi 16.0 untuk analisis jalur, koefisien beta (β) atau koefisien standar untuk variabel X2 (Price Earning Ratio) terhadap variabel Y (harga saham) sebesar 0.411 dan koefisien determinasi yakni ( x2y)2 sebesar
0.230 berarti sebesar 23% variabilitas dari variabel Y (harga saham) dapat dipengaruhi oleh variabel X2 (Price Earning Ratio). Dengan kaidah keputusan terima Ho jika - t ½ jika thitung > t ½
≤ thitung ≤ t ½
dan tolak Ho
maka dengan koefisien beta (β) = 0.230 diperoleh nilai thitung 1.388
dengan mengambil taraf signifikansi
sebesar 5%, nilai ttabel 2.365 maka terima Ho
dengan tingkat signifikan 0.208 > 0.05 maka Price Earning Ratio secara parsial berpengaruh tidak signifikan terhadap harga saham. 4.2 Pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER) secara simultan terhadap Nilai Perusahaan pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) periode 2002-2011 Besarnya pengaruh Earning Per Share (X1) dan Price Earning Ratio (X2) terhadap harga saham (Y) dalam penelitian ini akan menggunakan metode analisis jalur (Path Analysis).
Hasil pengolahan data dengan SPSS Versi 16.0 diperoleh R yang
menunjukkan keeratan hubungan antara EPS dan PER terhadap harga saham adalah sebesar 0.635 yang berarti tingkat keeratan hubungan kuat dan besarnya pengaruh total dari semua variabel yaitu Earning Per Share (X1) dan Price Earning Ratio (X2) secara simultan terhadap harga saham (Y) adalah sebesar 63.5% dengan nilai residu sebesar 100% - 63.5% = 36.5%. Berdasarkan hasil perhitungan koefisien jalur dan analisis dapat diketahui bahwa Earning Per Share dan Price Earning Ratio berpengaruh terhadap harga saham. Dari hasil perhitungan SPSS Versi 16.0 diperoleh nilai Fhitung sebesar 2.370 dan dengan kaidah keputusan terima Ho jika Fhitung ≤ Ftabel dan tolak Ho jika Fhitung > Ftabel dengan mengambil taraf signifikan α sebesar 5%, maka dari tabel F diperoleh F α ; k ; (n-k-1) adalah sebesar 4.74 atau cukup melihat sig F yaitu 0.164. Dikarenakan 2.370 < 4.74 dan sig F sebesar 0.164, maka Ho diterima atau dengan kata lain Earning Per Share (X1) dan Price Earning Ratio (X2) secara simultan berpengaruh tidak signifikan terhadap Harga Saham (Y) sebesar koefisien determinasi 0.404 atau 40.4%. Hal tersebut menunjukkan bahwa setiap perubahan pada Earning Per Share (X1) dan Price Earning Ratio (X2) akan mengakibatkan perubahan atau pengaruh
terhadap Harga Saham. Besarnya pengaruh Earning Per Share (X1) dan Price Earning Ratio (X2) secara simultan terhadap Harga Saham sebesar 40.4%. Selanjutnya pengaruh lainnya dihitung dengan menggunakan rumus: rY
i
1 R 2Yi X 1 X 2 ...X k
rYεi = rYεi = 0.596 sehingga pengaruh lainnya sebesar 0.596 atau 59.6%. Dapat dilihat pengaruh langsung dan tidak langsung antar variabel, yang disajikan dalam Tabel 4.4 berikut: Tabel 4.4 Formula Untuk Mencari Pengaruh Langsung Dan Tidak Langsung Antar Variabel Penelitian No 1
2
3 4
Keterangan Earning Per Share (EPS) a. Pengaruh langsung X1 terhadap Y b. Pengaruh tidak langsung X1 terhadap Y, melalui X2 Total pengaruh variabel X1 terhadap Y Price Earning Ratio (PER) c. Pengaruh langsung X2 terhadap Y d. Pengaruh tidak langsung X2 terhadap Y, melalui X1 Total pengaruh variabel X2 terhadap Y Pengaruh variabel X1 dan X2 terhadap Y Pengaruh faktor lain
Formulasi
Hasil
(0.423) (0.423) (0.423)(0.163)(0.411)
0.179 0.028 0.207
(0.411) (0.411) (0.423)(0.163)(0.411)
0.169 0.028
0.207+0.197 1-0.404
0.197 0.404 0.596
Ketidaksignifikanan hasil pada penelitian ini dapat terjadi karena kurangnya tahun penelitian yang peneliti analisis. Hasil penelitian ini sesuai dengan penelitian Tiar Fitrie (2010) yang menyatakan EPS berpengaruh tidak signifikan terhadap harga saham, penelitian serupa dilakukan oleh Karina Permata (2008) yang menyatakan bahwa PER dan EPS tidak berpengaruh terhadap harga saham. Berdasarkan hasil uji hipotesis baik secara parsial maupun simultan, setiap investor yang melakukan investasi hendaknya tidak hanya melihat dan menganalisis faktor- faktor fundamental saja. Masih banyak analisis yang dapat dilakukan, karena pergerakan harga saham sangat rentan terhadap permintaan dan penawaran pasar yang fluktuatif. PENUTUP
1. Simpulan Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan mengenai pengaruh Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER) terhadap harga saham pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) periode 2002-2011 maka dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Earning Per Share (EPS) pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) periode 2002-2011 mengalami perubahan yang fluktuatif, perubahan tersebut terjadi karena perusahaan mengalami peningkatan atau penurunan penjualan yang berdampak pada earning yang diperoleh perusahaan. Semakin tinggi earning perusahaaan maka EPSnya perusahaan akan semakin tinggi juga. 2. Price Earning Ratio (PER) pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) periode 2002-2011 juga mengalami perubahan yang fluktuatif, perubahan tersebut terjadi karena pergerakan harga di pasar saham dan kenaikan atau penurunan dari laba per lembah sahan yang diperoleh perusahaan. 3. Harga saham pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) periode 2002-2012 yang di ambil dari Closing price PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) periode 2002-2012 mengalami perubahan yang fluktuatif. Perubahan ini terjadi karena penawaran dan permintaan saham yang terjadi di pasar saham. 4. Berdasarkan hasil analisis jalur (Path Analysis) Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER) memiliki hubungan yang rendah yaitu 2.7%. semakin besar Earning Per Share (EPS) maka akan berpengaruh terhadap Price Earning Ratio (PER). Secara parsial baik Earning Per Share (EPS) maupun Price Earning Ratio (PER) berpengaruh tidak signifikan terhadap harga saham yang ditunjukan hasil perhitungan menggunakan SPSS 16.0 sebesar 20.7% dan 19.7%. Hal ini terjadi karena ada faktor- faktor fundamental lainnya yang tidak diteliti pada penelitian ini. Hasil uji hipotesis secara simultan menunjukan bahwa Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER) pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) periode 2002-2011berpengaruh tidak signifikan terhadap harga saham sebesar 0.404 atau 40.4%. dan 59.6% sisanya dipengaruhi oleh faktor lain yang tidak diteliti pada penelitian ini. 5.2 Saran
Berdasarkan hasil penelitian mengenai Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER) terhadap harga saham pada PT. Bank Rakyat Indonesia Tbk (Persero) periode 2002-2011 berikut dikemukakan beberapa saran antara lain: 1.
Perusahaan memperhatikan Earning Per Share (EPS) dan Price Earning Ratio (PER) karena rasio ini sering digunakan investor untuk mengambil keputusan dalam melakukan investasi.
2.
Investor dan calon investor tidak hanya melakukan analisis fundamental saja. Investor
diharapkan
juga
melakukan
analisis
secara
teknikal
dan
memperhatikan situasi dan kondisi yang ada, karena penawaran dan permintaan di pasar saham sering juga dipengaruhi oleh faktor- faktor yang bersifat teknis. 3.
Bagi peneliti selanjutnya akan lebih baik lagi jika menganalisis mengenai rasio, hendaknya menambah tahun penelitian dan variabel- variabel yang akan diteliti sehingga dapat memperoleh data serta hasil yang lebih akurat. Selain itu hasil penelitian yang dihasilkan akan lebih akurat lagi jika faktor-faktor eksternal seperti keadaan politik dan ekonomi suatu negara juga dianalisis sehingga akan mendapatkan hasil penelitian yang lebih baik. DAFTAR PUSTAKA Agnes, Sawir. 2005. Analisis Kinerja Keuangan dan Perencanaan Keuangan Perusahaan. Jakarta: PT. Gramedia Pustaka Utama. Agus Sartono. 2002. Manajemen Keuangan; Aplikasi dan Teori. Yogyakarta: BPFE. Agus Sartono. 2006. Manajemen Keuangan Teori dan Aplikasi. Edisi ke tiga. Yogyakarta: BPFE. Ahmad Syafi’I Syakur. 2009. Intermediate Accounting. Jakarta: AV Publisher. Alwi, Iskandar. 2003. Pasar Modal, Teori dan Aplikasi. Cetakan Pertama. Jakarta: Yayasan Pancur Siwah. Ang, Robert. 2007. Buku Pintar Pasar Modal Indonesia (The Inteligent Guide to Indonesian Capital Market). Jakarta: Mediasoft Indonesia. Anoraga, Panji. 2001. Psikologi Kerja. Jakarta: PT. Rineka Cipta. Arifin. 2002. Membaca Saham. Yogyakarta: Andi. Bilson, Simamora. 2002. Panduan Riset Perilaku Konsumen. Surabaya: Pustaka Utama.
Christiawan, Yulius Jogi dan Tarigan, Josua. 2007. Kepemilikan Manajerial : Kebijakan Hutang, Kriteria dan Nilai Perusahaan, Vol 9. No.1: Jurnal Akuntansi Keuangan. Darsono dan Ashari. 2005. Pedoman Praktis Memahami Laporan Keuangan. Yogyakarta: Andi. Dharmastuti, Fara. 2004. Analisis Pengaruh Faktor- Faktor Keuangan terhadap Harga Saham Perusahaan Go Publik di BEJ. Jakarta: Jurnal Manajemen Vol 1 No. 1. Fakultas Ekonomi Universitas Atmajaya. Eduardus Tandelilin. 2010. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio. Yogyakarta: BPEPE. Fabozzi., J, Frank. 2009. Manajemen Investasi. Buku satu dan Buku Dua. Alih Bahasa Tjiptono. Jakarta: Salemba Empat.
Fahmi, Irham. 2011. Analisis Laporan Keuangan. Bandung: Alfabeta. Harahap, S. Sofyan. 2009. Analisis Kritis Laporan Keuangan. Cetakan ke Tiga. Edisi I. Jakarta: Raja Grafindo Persada. Husnan, Suad. 2001. Dasar- dasar Teori Portofolio. Edisi Ketiga. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. James C, Van Horne & Jhon M. Wachowicz, JR. 2005. Fundamental of Financial Management/ Prinsip- Prinsip Manajemen Keuangan. Edisi ke Dua Belas. Jakarta: Salemba Empat. Jumingan, Drs., SE., M.M., M.Si. (2006), Analisis Laporan Keuangan, Jakarta: Penerbit Bumi Aksara, Keown, Arthur J, Jhon D. Martin, J. Willian Petty, David F, Scott, Jr. 2010. Manajemen Keuangan: Prinsip dan Penerapan. Jilid 2. Edisi ke Sepuluh. Jakarta: INDEKS. Khajar, Ibnu. 2005. Analisis Beberapa Faktor Yang Mempengaruhi Kepuasan Kerja Pegawai Kejaksaan Tinggi. D.I Yogyakarta. Munawir. 2010. Analisis Laporan Keuangan. Edisi ke Empat. Yogyakarta: Liberty. Nazir, Moh. 2000. Metode Penelitian. Jakarta: Ghalia Indonesia. Prastowo, Dwi. 2002. Analisis Laporan Keuangan. Cetakan ke Dua. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Priatinah, Denies., dan Kusuma, Prabandaru Adhe. Pengaruh Return On Invesment (ROI), Earning Per Share (EPS), dan Dividen Per Share (DPS) terhadap Harga Saham Perusahaan Pertambangan Yang Terdaftar di BEI. Yogyakarta: Universitas Negeri Yogyakarta. Rachmawati, Andri dan Triatmoko, Hanung. 2007. Analisis Faktor-faktor yang Mempengaruhi
Kualitas
Laba
dan
Nilai
Perusahaan. Simposium
Nasional Akuntansi 10. Makasar.. Riyanto, Bambang. 2010. Dasar- dasar Pembelanjaan Perusahaan. Cetakan ke Sepuluh. Edisi ke Empat. Yogyakarta: BPFE. Saidi. 2004. Faktor-faktor yang mempengaruhi struktur modal pada perusahaan manufaktur go public di BEJ tahun 1997-2002. Jurnal Bisnis dan Ekonomi, Vol. 11 No. 1, pp. 44-58. Simamora, Henry. 2000. Akuntansi Basis Pengambilan Keputusan Bisnis. Jakarta: Salemba Empat.
Stella. 2009. Pengaruh Price Earnings Ratio, Debt Equity Ratio, Return On Asset Dan Price To Book Value Terhadap Harga Pasar Saham. Jakarta: STIE Trisakti. Sudjana, Nana. 2001. Penelitian dan Penilaian Pendidikan. Bandung: Sinar Baru. Sugiono. 2010. Metode Penelitian Bisnis. Bandung: Alfabeta. Syamsudin, Lukman. 2001. Manajemen Keuangan Perusahaan (Konsep Aplikasi dalam Perencanaan, Pengawasan dan Pengambilan Keputusan). Jakarta: PT. Raja Grafindo Persada. Wahyudi, Untung., dan Pawestri, P. Hartini., 2006. Implikasi struktur kepemilikan, terhadap nilai perusahaan dengan keputusan keuangan sebagai variable intervening. Simposium Nasional Akutansi 9 Padang, 23-26 Agustus.