PENINGKATAN KONSENTRASI DAN HASIL BELAJAR KOMPOSISI FUNGSI DAN FUNGSI INVERS DENGAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TYPE NUMBERED HEAD TOGETHER (NHT) PADA KELAS XI TP 2 Oleh : Nurlaila Mahmudah SMK N 3 Yogyakarta, Jl. W. Monginsidi No.2 Yogyakarta email:
[email protected]
Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk: 1) mendeskripsikan pelaksanaan pembelajaran yang mampu meningkatkan konsentrasi dan hasil belajar; 2) meningkatkan konsentrasi belajar; dan 3) mengetahui besarnya peningkatan hasil belajar peserta didik dengan diterapkanya type pembelajaran Numbered Head Together (NHT) pada kompetensi Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers di kelas XI TP 2 SMK N 3 Yogyakarta. Setting dan subyek penelitian ini adalah peserta didik kelas XI TP 2 yang berjumlah 32 siswa. Data tentang konsentrasi dikumpul dengan instrumen lembar observasi dan hasil belajar diambil dari hasil tes ahir siklus. Data dianalisis dengan menggunakan teknik analisis diskriptif kualitatif. Indikator keberhasilan dari penelitian adalah 100% siswa mencapai kriteria BAIK untuk indikator konsentrasi dan untuk indikator hasil belajar 75% peserta didik minimal mencapai KKM. Hasil penelitian pada pra tindakan skor konsentrasi 6,6% dengan kriteria baik dan hasil belajar diatas KKM sebesar 41%. Skor konsentrasi pada siklus I naik menjadi 50% mencapai kriteria baik diikuti kenaikan hasil belajar sebesar 50% mencapai nilai diatas KKM. Pada siklus II pencapaian skor konsentrasi dengan kriteria baik meningkat drastis menjadi 100% dan hasil belajar sebesar 91 % diatas KKM. Kata Kunci : Numbered Head Together (NHT), Konsentrasi, Hasil Belajar. sangat penting. Menurut Muhibbin Syah
1. PENDAHULUAN Tercapai pendidikan
atau sangat
tidaknya ditentukan
tujuan oleh
(2005: 136), seseorang menaruh minat besar
terhadap
matematika
akan
bagaimana proses belajar yang dialami
memusatkan perhatianya lebih banyak
oleh para peserta didik dilaksanakan.
daripada siswa lainya. Kemudian karena
Dengan kata lain dari
keseluruhan
pemusatan perhatian terhadap materi
proses pendidikan di sekolah, kegiatan
yang intensif itulah akan mendorong
belajar
siswa untuk belajar lebih giat dan
peserta
didik
merupakan
kegiatan yang paling pokok dan perlu
ahirnya
mendapatkan perhatian lebih.
diinginkan.
Kemampuan
Handy
prestasi
yang
Susanto
juga
untuk
mengatakan bahwa anak akan dikatakan
berkonsentrasi pada saat belajar atupun
berkonsentrasi pada pelajaran jika dia
pada saat mengerjakan tugas – tugas
bisa memusatkan perhatian pada apa
20
seseorang
mencapai
Jurnal Derivat Volume 2 No. 2 Desember 2015 (ISSN: 2407 – 3792) Halaman 20-34 yang
dipelajarinya,
berkonsentrasi
karena
dengan
2, 3, 4). Penomoran itulah yang menjadi
tidak
mudah
kunci
anak
dan
ciri
type
pembelajaran
mengalihkan perhatian pada masalah
Numbered Head Together (NHT)
lain diluar yang dipelajarinya (2006: 47)
Dengan cara seperti ini diharapkan
Rendahnya hasil belajar tidak salalu disebabkan
karena
masing
–
masing
peserta
.
didik
rendahnya
berkonsentrasi pada soal yang menjadi
kemampuan melainkan dari kurangnya
tanggung jawabnya sehingga peserta
konsentrasi peserta didik pada saat
didik
proses
bertanggung
pembelajaran
Penyebab
berlangsung.
sulitnya
peserta
didik
berkonsentrasi tidak selalu berasal dari
terlatih
untuk jawab
ketugasanya
sesuai
mandiri
dan
penuh
atas
kesepakatan
kelompok.
peserta didik itu sendiri melainkan dari
Type pembelajaran konvensional
kurangnya ketrampilan pendidik dalam
pada era sekarang ini diyakini kurang
mengelola
dapat memberikan kesempatan pada
Pemilihan
proses type
pembelajaran.
pembelajaran
kurang
dapat
melayani
peserta
didik
secara
berakibat
yang
peserta didik untuk mengembangkan diri
kebutuhan
dan interaktif. Terlebih pada materi
keseluruhan,
Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers
pembelajaran
terkesan
yang
dianggap
asing
dan
kurang
monoton dan kurang variatif sehingga
menarik oleh peserta didik membuat
membuat peserta didik kurang tertarik
peserta didik kurang terpacu untuk
dan tidak aktif sehingga sulit untuk
berkonsentrasi
konsentrasi.
Sebagian besar peserta didik lebih suka
Agar lebih terarah dan variatif dalam
melaksanakan
proses
secara
maksimal.
menunggu dan menyalin hasil presentasi temanya serta peserta didik
kurang
pembelajaran, peneliti mencoba untuk
percaya diri. Type Numbered Head
menerapkan
Together (NHT) selain belum pernah
kooperatif
type yang
pembelajaran seluruh
digunakan di SMK N 3 Yogyakarta
peserta didik terlibat aktif disetiap
penulis yakini dapat menjadi salah satu
tahapan yaitu tipe Numbered Head
alternatif solusi permasalahan tersebut.
Together Numbered
menuntut
(NHT) . Dalam Head
Together
(NHT)
Dari identifikasi masalah di atas maka
penelitian
ini
upaya
dibatasi
pada
peserta didik dibentuk kelompok, yang
masalah
meningkatkan
terdiri dari 4 peserta didik. Setiap
konsentrasi dan hasil belajar dalam
anggota kelompok diberi nomor urut ( 1,
pembelajaran
kompetensi
Fungsi
21
Peningkatan Konsentrasi dan Hasil Belajar Komposisi Fungsi dan Fungsi Invers dengan Pembelajaran Kooperatif Type Numbered Head Together (NHT) pada kelas XI TP 2 Nurlaila Mahmudah Komposisi dan Fungsi Invers melalui
Komposisi dan Fungsi Invers di kelas XI
penerapan
pembelajaran
TP 2 SMK N 3 Yogyakarta melalui type
learning
type
kooperatif
Numbered
Head
Numbered Head Together
(NHT)
Together (NHT) di kelas XI TP 2 SMK
2) Meningkatkan konsentrasi belajar
N 3 Yogyakarta.
peserta didik dengan diterapkanya type
Perumusan penelitian
ini
masalah :
1)
dalam
Bagaimanakah
penerapan
pembelajaran
learning
type
kooperatif
Together
Numbered
Head
(NHT) pada kompetensi
Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers di
Head
kelas XI TP 2 SMK N 3 Yogyakarta. 3)
Together (NHT) di kelas XI TP 2 SMK
Mengetahui besarnya peningkatan hasil
N 3 Yogyakarta dapat meningkatkan
belajar
konsentrasi dan hasil belajar peserta
diterapkanya
didik
Numbered Head Together (NHT) pada
pada
Numbered
pembelajaran
kompetensi
Fungsi
peserta
didik
type
pembelajaran
Komposisi dan Fungsi Invers? 2) Sejauh
kompetensi
mana peningkatan konsentrasi belajar
Fungsi Invers di kelas XI TP 2 SMK N
peserta didik dengan diterapkanya type
3 Yogyakarta
pembelajaran kooperatif learning type
Fungsi
dengan
Komposisi
dan
Penelitian ini diharapkan dapat
Numbered Head Together (NHT) di
meningkatkan
kelas XI TP 2 SMK N 3 Yogyakarta
khususnya dalam menyampaikan materi
pada kompetensi Fungsi Komposisi dan
Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers.
Fungsi
Untuk siswa: peserta didik
Invers?
3)
Sejauh
mana
kompetensi
mampu
peningkatan prestasi belajar peserta
mengatasi
didik dapat dicapai dengan penerapan
menyelesaikan soal –
type pembelajaran kooperatif learning
Komposisi dan Fungsi Invers. Untuk
type Numbered Head Together (NHT)
sekolah
di kelas XI TP 2 SMK N 3 Yogyakarta
penelitian
pada kompetensi Fungsi Komposisi dan
peningkatan daya serap materi yang
Fungsi Invers?
akan berdampak pada meningkatnya
Penelitian ini bertujuan untuk : 1) Mendeskripsikan pembelajaran
pelaksanaan yang
mampu
meningkatkan konsentrasi dan hasil belajar peserta didik dalam proses pembelajaran 22
kompetensi
Fungsi
kesulitan
guru
:
Dengan ini
dalam soal
Fungsi
dilaksanakanya
diharapkan
ada
nilai rata – rata kelas mata pelajaran matematika
selanjutnya
akan
dapat
meningkatkan nilai rata – rata UAN untuk mata pelajaran matematika.
Jurnal Derivat Volume 2 No. 2 Desember 2015 (ISSN: 2407 – 3792) Halaman 20-34 2. KAJIAN TEORI
perbuatan
Pembelajaran
dalam menelaah bentuk – bentuk atau
Pembelajaran
merupakan
pendidik dan peserta didik
suatu
struktur – struktur yang abstrak yang
proses belajar dan mengajar dengan
bertujuan mencapai suatu kompetensi
segala
yang ditetapkan.
interaksi
didalamnya.
Pembelajaran merupakan suatu proses yang
mengandung
serangkaian
perbuatan guru dan siswa atas dasar hubungan timbal balik yang berlangsung dalam situasi edukatif untuk mencapai tujuan tertentu (Moh. Uzer Usman, 2000 : 4)
Konsentrasi Dalam Belajar Konsentrasi belajar yang baik dan maksimal dipercaya dapat membawa keberhasilan
disimpulkan bahwa pembelajaran adalah suatu
proses
kegiatan
komunikasi
biinteraksi atau komunikasi dua arah antara
pendidik
dan
peserta
didik
dimana peserta didik melakukan proses belajar
secara
terprogram
dan
mendapatkan hasil yang optimal.
dibutuhkan
dengan
jika
konsentrasi juga baik. Menurut
Muhibbin
Syah,
(2005:136), seorang peserta didik yang menaruh
minat
matematika
akan
perhatianya peserta
besar
lebih
didik
terhadap memusatkan
banyak
daripada
lain.
Oleh
karena
perhatian
yang
intensif
terhadap materi itulah akan mendorong
Cobb (Erman Suherman , 2003 : mendefinisikan
dalam
hal dapat direkam dan dapat dikeluarkan
pemusatan
Pembelajaran Matematika 71)
didik
mencapai tujuan pembelajaran. Segala
sewaktu Berdasarkan definisi di atas dapat
peserta
pembelajaran
peserta didik belajar lebih giat dan semangat sehingga pada ahirnya dapat
matematika sebagai proses pembelajaran
mencapai
yang melibatkan siswa secara aktif dan
diharapkan.
prestasi
seperti
yang
konstruktif sehingga siswa mencoba
Beberapa hal yang penulis batasi
menyelesaikan masalah yang ada dan
pada kegiatan penelitian adalah upaya
mereka
meningkatkan
berpartisipasi
aktif
dalam
pembelajaran matematika. Dari
uraian
disimpulkan
di
bahwa
mengandung
yang
dikorelasikan dengan sikap peserta didik atas
dapat
ini antara lain : 1) Rasaingin tahu, 2)
pembelajaran
Disiplin, 3) Optimis, 3) Teliti dan 4)
matematika merupakan suatu proses yang
konsentrasi
Percaya diri.
serangkaian
23
Peningkatan Konsentrasi dan Hasil Belajar Komposisi Fungsi dan Fungsi Invers dengan Pembelajaran Kooperatif Type Numbered Head Together (NHT) pada kelas XI TP 2 Nurlaila Mahmudah Dari
uraian
di
atas
dapat
disimpulkan bahwa peserta didik yang
Pembelajaran
Kooperatif
Type
Numbered Head Together (NHT)
konsentrasinya baik ketika kegiatan
Menurut
Muslim
Ibrahim,
pembelajaran dilaksanakan maka ia akan
(2000:28) pembelajaran kooperatif type
memiliki
Numbered
rasa
keingintahuan
yang
Head
Together
(NHT)
tinggi, kedisiplinan dalam mengikuti
dilaksanakan melalui langkah – langkah
penjelasan, optimis dalam mengikuti
pokok sebagai berikut :
kegiatan diskusi maupun kegiatan lain
a. Penomoran
sehingga menumbuhkan sikap, teliti dan
b. Pendidik mengajukan tugas atau
percaya diri pada saat menyelesaikan
pertanyaan
semua tugas baik individu maupun tugas
c. Diskusi kelompok
kelompok.
d. Pendidik
salah
satu nomor anggota kelompok.
Pembelajaran Kooperatif
Salah
Menurut Kagan yang dikutip oleh Anita Lie (2002), Type kooperatif dimaknai dengan serangkaian aktivitas pembelajaran
menyebutkan
yang diorganisasikan
sedemikian rupa sehingga pembelajaran difokuskan pada pertukaran informasi terstruktur antar pembelajar dalam suatu group yang bersifat sosial dan masing – masing pembelajar bertanggung jawab penuh atas pembelajaran yang mereka
satu
keunggulan
dari
metude pembelajaran kooperatif type Numbered
Head
Together
(NHT)
adalah peserta didik menjadi lebih siap ketika disebut nama kelompok dan nomornya
untuk
mempresentasikan
hasil diskusinya serta untuk menghindari kebiasaan saling melempar tanggung jawab dan tidak percaya diri. Pada kegiatan
ini
pemanggilan
nama
kelompok dan nomor dilakukan dengan
jalani. Dari disimpulkan
uraian bahwa
diatas
dapat
pembelajaran
kooperatif pada dasarnya adalah type pembelajaran yang sistematis dengan pengelompokan peserta didik untuk melaksanakan pembelajaran yang efektif sehingga
dapat
kegiatan pembelajaran.
memaksimalkan
pengundian, sehingga setiap saat peserta didik akan mempersiapkan diri menjadi wakil dari kelompok masing – masing untuk
mempresentasikan
hasil
diskusinya.Dengan demikian, peserta didik akan berkonsentrasi penuh disetiap tahapan pembelajaran. Berdasarkan hasil observasi di kelas XI TP 2 SMK N 3 Yogyakarta diperoleh kesimpulan sementara bahwa
24
Jurnal Derivat Volume 2 No. 2 Desember 2015 (ISSN: 2407 – 3792) Halaman 20-34 sebagian besar peserta didik kurang
Penulis meyakini hal itu terjadi karena
termotivasi, kurang berkonsentrasi dan
rendahnya tingkat konsentrasi peserta
bersikap
didik.
pasif
saat
kegiatan
berlangsung,
jarang
Berdasarkan kerangaka pikir di
bertanya jika ada materi yang kurang
atas, maka hipotesis tindakan yang
bisa dipahami, lebih senang menunggu
diajukan pada penelitian ini adalah
dan
penggunaan
pembelajaran
pada
menyontek
hasil
temanya,
type
pembelajaran
cenderung ramai dan membicarakan
Numbered Head Together (NHT) dapat
masalah diluar materi baik pada saat
meningkatkan konsentrasi dan hasil
pelaksanaan
belajar peserta didik pada materi Fungsi
diskusi
maupun
saat
presentasi kelompok.
Komposisi dan Fungsi Invers di kelas XI
Meskipun
implementasi
kurukulum 2013 yang menuntut setiap
TP 2 SMK N 3 Yogyakarta. 3. METODE PENELITIAN
peserta didik berperan aktif dalam
Penelitian dilaksanakan dengan
proses pembelajaran telah berjalan tiga
mengambil lokasi di SMK Negeri 3
tahun, akan tetapi tidak sedikit pendidik
Yogyakarta,
yang
bagaimana
Monginsidi no 2A Yogyakarta. Lokasi
menerapkan type pembelajaran yang
penelitian tepatnya di Ruang 92 yang
inovatif
sehingga
berada di lantai 2 menghadap ke
dalam
selatan/jalan raya sehingga tidak jarang
berkonsentrasi dalam mengikuti setiap
peserta didik terpancing keluar kelas
tahapan pembelajaran . Diakui atau tidak
secara tiba – tiba ketika ada pawai atau
pada ahirnya pelaksanaan pembelajaran
kampanye dan secara kebetulan belum
dilaksanakan secara konvensional dan
terfasilitasi dengan fasilitas IT, sehingga
membuat
mengharuskan pendidik berfikir keras
masih
bingung
dan
memudahkan
kreatif peserta
sebagian
didik
peserta
didik
dengan
cenderung bergantung pada teman satu
bagaimana
kelompok yang dipandang lebih mampu
kegiatan pembelajaran
untuk
terkesan
menyelesaikan
kelompok, bersikap
setiap
tugas
apatis dan lebih
memilih untuk diam ataupun mengobrol sambil menunggu teman yang dirasa mampu
menyelesaikan
kelompoknya, sudah
meskipun
dibentuk
secara
caranya
monoton
mengaktifkan
peserta
alamat
Jl.RW
menciptakan yang tidak dan
dapat
didik
secara
maksimal. Penelitian dilaksanakan pada jam
tugas
pembelajaran setiap hari sabtu dari jam
kelompok
pertama sampai jam ke empat sesuai
heterogen.
dengan jadwal pelajaran yang ditetapkan
25
Peningkatan Konsentrasi dan Hasil Belajar Komposisi Fungsi dan Fungsi Invers dengan Pembelajaran Kooperatif Type Numbered Head Together (NHT) pada kelas XI TP 2 Nurlaila Mahmudah dimulai tanggal 12 sampai dengan
Prosedur penelitian terdiri atas
tanggal 29 bulan September 2015. Pada
dua siklus penelitian dengan mengikuti
saat penelitian dilaksanakan ada sedikit
type yang dikembangkan oleh Kemmis
kendala alam yang kurang mendukung,
dan Mc Taggart (1990: 14), yang
karena pada sekitar jam 8 sd 9 sinar
selanjutnya
matahari yang masuk melalui jendela
Arikunto(2005:16)
kaca dan tepat mengenai lajur tempat
Rimmy(2008:12)
duduk peserta didik bagian utara. Selain
berikut :
oleh dan
Planing
Observing Acting Reflecting
S iklus II
Observing
Planing
didik harus menggeser posisi duduk ke bagian tengah dan menggeser posisi duduk
peserta
didik
lajur
lainya
Acting
Gambar 1. Siklus dalam penelitian CAR type Kemmis dan Taggart
sehingga terkesan berjubel dan membuat peserta didik sedikit kurang nyaman serta kurang sedap dilihat. Partisipan
dari
sebagai
Reflecting Siklus I
tulis mengharuskan peserta didik duduk menghadap ke timur , sehingga peserta
Yoko
dijabarkan
terasa panas namun juga membuat silau mata peserta didik karena letak papan
Suharsimi
Rencana
tindakan
dilakukan
dalam dua siklus, tiap siklus terdiri dari tahap perencanaan (planning), tindakan
penelitian
adalah peserta didik kelas
ini
XI TP 2
(action), observasi (observation) dan refleksi (reflection).
SMK N 3 Yogyakarta yang berjumlah 32 paserta didik yang kesemuanya berjenis kelamin laki - laki. Penelitian
ini
Teknik Pengumpulan Data Pengumpulan data pada dilakukan
merupakan
dengan: 1) Observasi selama proses
Penelitian Tindakan Kelas (PTK ) yang
pembelajaran
bertujuan
mengetahui konsentrasi belajar peserta
untuk
meningkatkan
berlangsung
untuk
konsentrasi peserta didik dalam proses
didik
pembelajaran materi peluang di dalam
dilaksanakan
kelas melalui pembelajaran kooperatif
Type
type Numbered Head Together (NHT)
(NHT). 2) Kuisioner untuk mengetahui
SMK N 3 Yogyakartayang dilakukan
perlu
oleh peneliti dengan dibantu seorang
pembelajaran
Kolaborator.
Numbered Head Together (NHT) . 3)
26
pada
saat
pembelajaran
dengan
menggunakan
Numbered
tidaknya
Head
Together
pelaksanaan
menggunakan
Type
Jurnal Derivat Volume 2 No. 2 Desember 2015 (ISSN: 2407 – 3792) Halaman 20-34 Camera untuk mendokumentasikan foto-
Data Kuantitatif yang diperoleh
foto pada saat kegiatan pembelajaran
dari hasil observasi diolah menggunakan
berlangsung. 4) Test Evaluasi untuk
deskriptif
mengetahui peningkatan prestasi belajar
evaluasi yang didapat peserta didik
peserta
dirata-
didik pada
matematika
mata pelajaran
kompetensi
prosentase.
rata
Nilai
untuk
hasil
ditemukan
Fungsi
keberhasilan individu dan klasikal sesuai
Komposisi dan Fungsi Invers setelah
dengan target yang ditetapkan. Data
diberi tindakan.
kuantitatif hasil penelitian diperoleh dengan rumus:
Instrumen Penelitian
ℎ
T=
Instrumen
penelitian
x 100 %
ℎ
yang Konsentrasi peserta didik dalam
digunakan : 1) Lembar Observasi, 2) Kuisioner, 3) Dokumentasi, 4) Catatan
satu kelas pada setiap siklus . Rumus penghitunganya adalah sebagai berikut :
Lapangan, 5) Tes
X=
∑
100%
Teknik dan Analisis Data Kualifikasi Data kualitatif yang diperoleh dari hasil
rekapitulasi
pengisian
angket
diklasifikasikan berdasarkan aspek – aspek yang dijadikan fokus analisis, sehingga diperoleh data seberapa besar kenaikan tingkat konsentrasi dan hasil
konsentrasi
Kemudian
dikaitkan
dengan
kuantitatif
sebagai
dasar
mendeskripsikan
data untuk
keberhasilan
pelaksanaan pembelajaran menggunakan Type Kooperatif tipe Numbered Head Together
(NHT)
sebagai
upaya
meningkatkan konsentrasi dan hasil belajar matematika kompetensi Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers bagi peserta didik.
sesuai
dengan
kriteria
sebagai berikut : 1) 0 ≤ T < 1,5 masuk kriteria kurang, 2) 1,6 ≤ T < 2,5 masuk kriteria cukup 3) 2,5 ≤ T < 3,5 masuk kriteria baik. 4) 3,6 ≤ T ≤ 4 masuk kriteria sangat baik
belajar kompetensi Fungsi Komposisi dan Fungsi Invers dari peserta didik.
pencapaian
Hasil tes yang dilakukan diahir siklus I dihitung perolehan skor tiap peserta didik dan reratanya sedangkan melalui
observasi
dicatat
aktivitas
peserta didik berkaitan dengan rasa ingin tahu, disiplin, optimis, ketelitian serta rasa percaya diri untuk mengetahui besarnya konsentrasi belajar peserta didik, kemudian pada siklus selanjutnya dilakukan
hal
yang
sama
dengan
memperbaiki setiap kelemahan pada siklus
sebelumnya.
Apabila
terjadi
27
Peningkatan Konsentrasi dan Hasil Belajar Komposisi Fungsi dan Fungsi Invers dengan Pembelajaran Kooperatif Type Numbered Head Together (NHT) pada kelas XI TP 2 Nurlaila Mahmudah peningkatan maka diasumsikan bahwa
mampu
mengaktifkan
pembelajaran dengan type Kooperatif
mengkondisikan peserta didik
tipe Numbered Head Together (NHT)
optimal
dapat meningkatkan konsentrasi dan
merupakan kunci sukses dalam setiap
hasil belajar peserta didik.
aktivitas belum seperti yang diharapkan.
sehingga
dan dengan
konsentrasi
yang
Seperti yang tergambar pada tabel hasil
Indikator Keberhasilan
observasi pra tindakan berikut : Kegiatan
penelitian
dikatakan
Tabel 1. Hasil observasi KONSENTRASI Pra Tindakan
berhasil jika dicapai : 1) Konsentrasi belajar
peserta
didik
pada
saat
pembelajaran yang meliputi: rasa ingin tahu, optimis, disiplin, teliti dan percaya diri,
jika
100
%
peserta
NO 1 2 3 4 5
KOMPONEN
SKOR 1,97 1,97 1,75 2,06 1,72 9,47 1,89 6,6%
Rasa Ingin Tahu Disiplin Optimis Teliti Percaya Diri Jumlah Rata - rata Prosentase kriteria BAIK
didik
memperoleh skor rerata pada kriteria
Dari tabel di atas terlihat bahwa
minimal Baik, 2) Persentase hasil belajar
konsentrasi peserta didik pada pra
peserta didik dikatakan berhasil jika 75
tindakan sangat rendah. Hanya 2 dari 32
% peserta didik mencapai Kriteria
peserta didik yang memiliki konsentrasi
Ketuntasan Minimal (KKM) dengan
baik atau sebesar 6,6%. Demikian juga
batas pencapaian KKM 75 atau setara
dari hasil tes diagnostik selama 45 menit
2,6 pada skala empat, maka sklus
diperoleh hasil nilai tertinggi 100, nilai
dihentikan.
terendah 44, rata– rata nilai 66 dengan
4. HASIL PENELITIAN DAN
pencapaian
PEMBAHASAN Sebelum
kegiatan
penelitian
Deskripsi Siklus SIKLUS I
dengan pengamatan di kelas XI TP 2 SMK N 3 Yogyakarta serta diskusi dengan Observer seputar permasalahan yang dihadapi peserta didik berkaitan dengan pembelajaran matematika. observasi
Perencanaan tindakan siklus I diawali
dengan
membuat
rencana
pelaksanaan pembelajaran (RPP) dan Lembar
Aktivasi
Siswa
(LAS)
,
membuat soal tes ahir siklus I yang pra
tindakan dan diskusi dengan Observer diperoleh kesimpulan sementara bahwa pelaksanaan diskusi konvensional belum
28
Ketuntasan
Minimal(KKM) sebesar 41% .
dilaksanakan, terlebih dahulu diawali
Berdasarkan
Kriteria
terdiri dari 5 butir soal uraian, membuat lembar
observasi
siklus
I.
serta
mempersiapkan alat dan bahan yaitu
Jurnal Derivat Volume 2 No. 2 Desember 2015 (ISSN: 2407 – 3792) Halaman 20-34 Tabel 2. Hasil penilaian KONSENTRASI siklus I
Buku Siswa, spidol, kertas buram dan kamera. Pengamatan yang lakukan oleh kolaborator pada siklus I meliputi Proses Belajar
Mengajar
(PBM),
NO 1 2 3 4 5
KOMPONEN
SKOR 2,66 2,56 2,78 2,78 2,88 13,66 2,73 72%
Rasa Ingin Tahu Disiplin Optimis Teliti Percaya Diri Jumlah Rata - rata Prosentase kriteria BAIK
Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) serta
Dari tabel di atas terlihat bahwa
konsentrasi belajar peserta didik yang
setelah diberi tindakan dengan type yang
dikorelasikan pada sikap rasa ingin tahu,
berbeda dengan pada pra tindakan,
optimis, disiplin, teliti dan percaya diri.
pencapaian prosentase nilai baik pada
Rerata hasil penilaian terhadap
indikator
konsentrasi
mengalami
RPP sebesar 2,72 pada kualifikasi baik.
peningkatan secara keseluruhan. Rerata
Sedangkan rarata penilaian PBM sebesar
kelima indikator konsentrasi mengalami
2,88 pada kualifikasi baik. Hal itu
kenaikan
meskipun
belum
mengindikasikan
signifikan
terutama
pada
pendidik kegiatan
bahwa
kesiapan belajar
dari
unsur
melaksanakan mangajar
menemui kendala berarti.
tidak Namun
terlalu indikator
disiplin. Beberapa peserta didik belum terbiasa dengan sintak type Numbered Head Together (NHT)
dan masih
demikian masih ada kendala pada
terkesan mengulur – ulur waktu.
indikator pengembangan dan penyajian
Refleksi siklus I
hasil karya. Sebagian peserta didik masih terkesan belum termotivasi untuk mempresentasikan kelompok
dengan
hasil
diskusi
berbagai
alasan.
Kendala lain adalah pada indikator keterkaitan materi komposisi fungsi dengan
permasalahan
terutama
pada
kontekstual
permasalahan
yang
berhubungan dengan masalah teknik pemesinan.
Namun
secara
umum
penilaiaan proses KBM dan RPP cukup mendukung untuk terciptanya proses pembelajaran yang kondusif bagi peserta didik dan keadaan ini diperbaiki pada
Beberapa catatan permasalahan yang berhasil dihimpun antara lain : Dari rangkuman hasil observasi yang diperoleh hasil tentang rerata pencapaian indikator konsentrasi yang masih belum sesuai target karena dari 32 baru 24 peserta didik yang mencapai rerata baik atau setara dengan 75% dari rerata pada pra tindakan sebesar 6,6%. Demikian juga dengan hasil tes ahir siklus. Meskipun sudah ada peningkatan jika dibandingkan dengan hasil tes sebelum tindakan namun masih belum signifikan, yakni dari rerata nilai 66 menjadi 67 dan
siklus II.
29
Peningkatan Konsentrasi dan Hasil Belajar Komposisi Fungsi dan Fungsi Invers dengan Pembelajaran Kooperatif Type Numbered Head Together (NHT) pada kelas XI TP 2 Nurlaila Mahmudah pencapaian ketuntasan minimal dari
Perubahan yang paling signifikan
41% menjadi 50%, maka tindakan
yang dicatat kolaborator pada siklus II
diteruskan pada siklus II.
teerjadi pada konsentrasi belajar peserta didik seperti yang ada tabel 3 berikut.
Deskripsi Siklus II
Tabel 3. Hasil penilaian KONSENTRASI siklus II
Pada tahap perencanaan siklus II perangkat
dan
dipersiapkan
instrumen
tidak
berbeda
yang dengan
siklus I yaitu : Membuat Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran
NO 1 2 3 4 5
KOMPONEN
SKOR 3,09 2,97 3,34 3,31 3,34 16,05 3,21 3,09
Rasa Ingin Tahu Disiplin Optimis Teliti Percaya Diri Jumlah Rata - rata Prosentase kriteria BAIK
(RPP),
Lembar Kerja Siswa (LAS), lembar Pada
observasi keterlaksanaan pembelajaran, lembar observasi konsentrasi peserta didik serta lembar soal evaluasi ahir siklus II beserta pedoman pensekoranya serta memperbaiki beberapa kelemahan
Mengajar
Pelaksanaan
(PBM),
Pembelajaran
(RPP) serta konsentrasi belajar peserta didik yang mengalami perubaahan yang sangat signifikan. Rerata penilaian RPP sebesar 3,16 dan PBM sebesar 3,04. Beberapa perubahan dilakukan dalam penyusunan
RPP
pada
rerata
kemajuan berada pada kualifikasi baik ambang batas atas. Refleksi Siklus 2
maupun peserta didik sudah tidak
Pengamatan pada siklus II tentang
Rencana
atas
Pada siklus II baik pendidik
Implementasi Tindakan
Belajar
di
konsentrasi peserta didik menunjukkan
yang terjadi pada siklus I.
Proses
tabel
siklus
menemui kendala yang berarti. Baik pada perencanaan pembelajaran, proses KBM maupun pada konsentrasi peserta didik. Rasa senang dan gembira sangat terlihat pada mayoritas peserta didik, baik
pada
pelaksanaan
diskusi,
presentasi maupun tes diagnostik di ahir KBM.
II,
meskipun pada pemuatan fakta otentik masih belum maksimal. Hal ini terjadi karena karakter materi lebih banyak menekankan pada pengoperasian simbol komposisi,
sehingga
permasalahan
Grafik 1. Konsentrasi belajar siklus II Dari grafik di atas
dapat dilihat
kontekstual dan penggunaan media yg
bahwa indikator konsentrasi peserta
bervariasi sulit dilakukan .
didik mencapai 100% skor baik diikuti
30
Jurnal Derivat Volume 2 No. 2 Desember 2015 (ISSN: 2407 – 3792) Halaman 20-34 dengan ketuntasan tes diagnostik di ahir
b. Type Numbered Head Together
siklus sebesar 91%. Dapat disimpulkan
(NHT) asik
bahwa konsentrasi belajar matematika
c. Dll
peserta didik melalui type pembelajaran
Tabel 5. Hasil Pengisian Angket Responden / masukan Peserta Didik tentang type Numbered Head Together (NHT).
Numbered Head Together (NHT) yang dilaksanakan
dengan
dua
silkus
mengalami peningkatan yang signifikan sebagai
implementasi
pembelajaran
NO
1
saintifik seperti yang diamanatkan pada
2
kurikulum 2013 dan siklus dihentikan.
3
Pembahasan
4
Tabel 4. REKAPITULASI KONSENTRASI PESERTA DIDIK NO
OBSERVASI
1 2 3
PRA TINDAKAN SIKLUS I SIKLUS II
RASA INGIN TAHU 9 63 88
OPTIMIS
DISIPLIN
TELITI
PERCAYA DIRI
RATA RATA
9 53 84
3 59 91
6 63 91
6 72 100
6,6 62 90,8
5
6
7
8
9
10
P ERTANYAAN Metode pembelajaran NHT membuat saya termotivasi untuk memperhatikan penj elasan guru Metode pembelajaran NHT membuat saya lebih mudah berkonsentrasi Metode pembelajaran NHT membuat saya berani untuk bertanya dan menyampaikan pendapat Metode NHT melatih saya untuk tampil dengan percaya diri ketika presentasi di depan kelas sebagai wakil dari kelompok diskusi Metode NHT melatih disiplin untuk menjalin kerjasama dengan sesama anggota kelompok Metode pembelajaran NHT melatih saya untuk lebih bertanggung j awab untuk merusaha memahami materi dan mempresentasikan didepan kelas sesuai kesepakatan hasil diskusi kelompok Metode pembelajaran NHT membuat saya cepat bosan dalam mengikuti pembelajaran Metode pembelajaran NHT membuat saya tidak terlibat aktif dalam kelompok diskusi Metode pembelajaran NHT menciptakan situasi belajar menjadi lebih menyenangkan dan hidup Metode pembelajaran NHT membuat saya cermat teliti berhati hati dalam mengerjakan soal soal
1
%
2
FREKUENS I % 3 %
4
%
0
0%
4
13%
21
66%
7
22%
0
0%
5
16%
23
72%
4
13%
0
0%
3
9%
15
47%
14 44%
0
0%
2
6%
18
56%
12 38%
0
0%
1
3%
19
59%
12 38%
0
0%
3
9%
21
66%
8
25%
17
53%
14
44%
1
3%
0
0%
23
72%
8
25%
1
3%
0
0%
0
0%
4
13%
21
66%
7
22%
0
0%
4
13%
25
78%
3
9%
Keterangan : Grafik 2. Nilai rata – rata dan ketuntasan hasil tes diagnostik
1: sangat tidak setuju 2 : tidak setuju 3 : setuju 4 : sangat setuju
Hasil Pengisian Angket Responden Hasil pengisian angket responden
Dari tabel rekapitulasi konsentrasi
dapat dilihat pada Tabel 5. Selain itu,
diatas sangat tampak bahwa pada setiap
terdapat
siklus
beberapa
penggunaan
type
Together (NHT)
masukan
tentang Head
signifikan
dalam pembelajaran
prosentase
Numbered
matematika antara lain : a. Type Numbered Head Together (NHT) lanjut
mengalami
kenaikan
yang
diiringi dengan kenaikan ketuntasan
hasil
tes
diagnostik yang sangat signifikan pada ahir
siklus
II
didukung
rekapitulasi tanggapan
angket
dengan yang
secara umum peserta didik setuju dan
31
Peningkatan Konsentrasi dan Hasil Belajar Komposisi Fungsi dan Fungsi Invers dengan Pembelajaran Kooperatif Type Numbered Head Together (NHT) pada kelas XI TP 2 Nurlaila Mahmudah senang dengan pembelajaran Kooperatif
belajar matematika peserta didik kelas
type Numbered Head Together.
XI TP 2 SMK N 3 Yogyakarta di tiap
Oleh karena itulah maka dapat
siklusnya.
disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran
kooperatif
type
Aspek – aspek konsentrasi yang diteliti meliputi : rasa ingin tahu peserta
Numbered Head Together di SMK N 3
didik terhadap materi yang
Yogyakarta
dipelajari, sikap optimis peserta didik
dapat
meningkatkan
akan
konsentrasi dan hasil belajar peserta
pada saat melaksanakan
didik pada materi Fungsi Komposisi dan
menjadi
Fungsi Invers pada kelas XI TP 2 dan
disiplin peserta didik saat mengikuti
pada siklus II tindakan dihentikan.
kegiatan
hasil
penelitian
tindakan yang dilakukan di kelas XI TP2 SMK
N
3
Yogyakarta
disimpulkan
bahwa
pembelajaran
matematika
dapat
pelaksanaan melalui
metode kooperatif type Numbered Head Together (NHT) sebagai upaya untuk meningkatkan konsentrasi dan hasil belajar
peserta
didik
dilaksanakan
melalui empat tahapan yaitu : 1) Penomoran.
2)
Guru
/
Pendidik
mengajukan tugas atau pertanyaan. 3) Diskusi kelompok. 4) Guru / Pendidik menyebutkan nomor identitas anggota Penelitian dilakukan dengan 2 siklus,dan dari hasil penelitian melalui tindakan
dan
observasi
kooperatif
pembelajaran,
sikap
sikap
teliti
memperhatikan pekerjaan teman serta sikap percaya diri pada saat peserta didik bertanya kepada teman ataupun menjawab pertanyaan teman. Untuk melatih konsentrasi dan rasa tanggung jawab
type
Numbered Head Together (NHT) dapat meningkatkan konsentrasi dan hasil
peserta
dilakukan
didik
dengan
penugasan
pengundian
dan
pemanggilan nomor identitas anggota untuk
mewakili
kelompok
dalam
hasil
diskusi
mempresentasikan
kelompoknya. Melalui diskusi kelompok peserta didik dituntut aktif bertanya dan memahamkan bagi yang sudah mampu karena
adanya
kesadaran
bahwa
kesuksesan kelompok ditentukan oleh kesuksesan individu. Perolehan data hasil observasi
dapat
disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran
jawabnya,
dalam mengerjakan soal – soal dan
5. KESIMPULAN DAN SARAN Berdasarkan
tanggung
tugas yang
menunjukkan
adanya
kenaikan
pencapaian tndikator konsentrasi peserta didik.
Pada
pencapaian
tahap indikator
pra
tindakan
konsentrasinya
pada kriteria kurang sebesar 1,89 atau 32
Jurnal Derivat Volume 2 No. 2 Desember 2015 (ISSN: 2407 – 3792) Halaman 20-34 sebesar 6,6 %, pada siklus I rerata naik
laksanakan di kelas XI TP 2 SMK N 3
manjadi
Yogyakarta,
2,73
dengan
prosentase
Penulis dan
memberikan
pencapaian kriteria baik mencapai 75%,
masukan
saran
untuk
pada siklus II pencapaian indikator
dipertimbangkan , bagi : 1)Peserta
konsentrasinya naik lagi menjadi 3,21
Didik, diharapkan agar peserta didik
atau mencapai100 %.
tidak alergi terhadap perubahan maupun
Kenaikan pencapaian indikator
hal baru yang belum pernah dijumpai
konsentrasi peserta didik juga diikuti
karena selain untuk fariasi pembelajaran
meningkatnya nilai rata – rata dan
akan tetapi segala perubahan kearah
ketuntasan tes diagnostic. Nilai rata –
lebih baik harus dicoba dan cari sisi
rata peserta didik pada tes pra tindakan
positifnya sehingga peserta didik akan
sebesar
semakin kaya
66,44
dengan
prosentase
dengan inovasi dan
pencapaian KKM sebesar 41 %. Pada
kreatifitas
khususnya
tes diagnostic ahir siklus I nilai rata –
melaksanakan
dan
rata peserta didik naik menjadi 66,53
pengetahuan
dengan prosentase pencapaian KKM 50
kegiatan
pembelajaran.
%. Tes diagnostic siklus II perolehan
Sekolah,
Penulis
nilai rata – rata tes diagnostik peserta
pembelajaran type Numbered Head
didik mengalami peningkatan kembali
Together (NHT) menjadi salah satu
yaitu
alternatif
80,50
dengan
prosentase
ketuntasan 100%.
mengembangkan
yang
type
dalam
diperoleh 2)
berharap
pembelajaran
dalam Pihak agar
yang
dilaksanakan di SMK N 3 Yogayakarta
Hasil angket respon peserta
secara
bergantian
dengan
didik juga menunjukkan respon yang
pembelajaran
positip dari peserta didik karena secara
berdasarkan
umum peserta didik mengaku senang
pembelajaran type Numbered Head
dan termotivasi dengan pembelajaran
Together (NHT) dapat meningkatkan
type Numbered Head Together (NHT)
konsentrasi dan hasil belajar matematika
sehingga pendidik
untuk
di kelas XI TP 2 , yang berdampak pada
type
meningkatnya kompetensi peserta didik.
(NHT)
3) Peneliti lain Hasil penelitian ini
melanjutkan Numbered
berencana
penggunaan Head
Together
yang hasil
pembelajaran materi selanjutnya.
hendaknya
bisa
Saran
referensi
untuk
Berdasarkan tindakan
kelas
hasil
yang
penelitian
telah
lain
type karena
penelitian,
dijadikan
bahan
pengembangan
penelitian lebih lanjut.
penulis
33
Peningkatan Konsentrasi dan Hasil Belajar Komposisi Fungsi dan Fungsi Invers dengan Pembelajaran Kooperatif Type Numbered Head Together (NHT) pada kelas XI TP 2 Nurlaila Mahmudah 6. DAFTAR PUSTAKA Muhibbin Syah, (2000), Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, Bandung: Remaja ,Rosdakarya. Muslimin Ibrahim, (2000), Pembelajaran Kooperatif, Surabaya : Universitas Negeri Surabaya. Handy Susanto,(2006). Meningkatkan Konsentrasi Siswa Melalui Optimalisasi Modalitas Belajar Siswa, Jakarta: Jurnal Pendidikan Penabur – No. 06/th V/ 2006 Moh.Uzer Usman, (2000). Menjadi Guru Profesional, Bandung: Remaja Rodakarya. Arikunto, Suharsimi, (2006), Penelitian Tindakan kelas. Jakarta : Bumi Aksara Rimy Yoko. (2008). Penelitian Tindakan kelas sebagai Bentuk Pengembangan Profesi Guru. Yogyakarta. LPMP Anita Lie, (2002). Mempraktikkan Cooperatif Learning di Ruang – Ruang Kelas. Jakarta: PT Gramedia Widia Sarana Indonesia Poerwadarminta, WJS. (1987). Kamus Umum Bahasa Indonesia. Jakarta : Balai Pustaka A.Sarjana, 2007.PMRI Sangat Mempermudah Belajar Matematika. Kumpulan Makalah.Tidak diterbitkan. Sumaryanta. Pembaharuan Pembelajaran. Kumpulan Makalah. Tidak diterbitkan.
34
Rusgianto H.S.Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan. Kumpulan Makalah. Tidak diterbitkan. Dimyati dan Mudjiono,2009. Belajar dan Pembelajaran,Rineka Cipta. Arends, Ricard I, (2004). Learning to Teach(sixth edition). Boston: Mc Graw Hill Erman Suherman, Turnudi, Didi Suryadi, Tatang Herman, Suhendra, Sufyani,Prabawanto, Nurjanah, Ade Nurhayati, (2003). Srategi Pembelajaran Kontemporer (Edisi Revisi). Bandung: JICA. Utami Munandar, C.S. (1992). Mengembangkan Bakat dan Kreativitas Anak Sekolah, Jakarta: Gramedia