STUD1 KARYAWAN PRA USIA LANJUT DI PUSLITBANG YANKES SURABAYA
Oleb : Soemartono M Pusat Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan d l Surab~pa ABSTRACT
A study on personnel [more-than 4 0 years old) at the Health Services Research ,and Development Centre Surabaya based upon promotive, preventive, curative and rehabilitative activities was caried out. The result showed that this group needed a more intensive programme. especially because of the "Zero Personnel Growth" policy. . T h i s study needs to be followed up by more infe&ive programmes and outcome evaluation to devekop,:capable staff at the institution. .
,
Key wards: :aged; government employee; personnel training; staff development.
Telah dilakukan suatu studi pada karyawan pra usia l a n j u t ( 4 0 tahun keatas) di Pusat Penelitian dan Pengembangan Pelayanan Kesehatan Surabaya dengan memperhat i kan upaya pemb inaan di bidang promotif, preventif, kuxatif dan rehabilitatif. Has i 1 sementara menun jukkan bahwa kelompok pra u s i a l a n j u t i n i peslu mendapat pembinaan yang lebih intensif terutama sehubungan dengan kebijaksanaan "Zero Personnel G r o w t h ' ' sehingga pendayagunaan tenaga di P4K harus dilaksanakan secara lebih berhasil dan berdayaguna.
/
S t u d i ini perlu ditindak lanjuti dengan usaha pembinaan yang l e b i h bersungguh-sungguh di ikut i oleh evaluasi dampak.
Keberhasilan program Pembangunan Jangka Panjang Tahap Pertama meningkatkan kualitas hidup bangsa, yang menyebabkan umur harapan hidup ikut naik dengan akibat golongan usia lanjut bertambah proporsinya dengan segala perrnasalahannya. Dengan meningkatnya umur harapan hidup, masa kerja akan l e b i h lama, lowongan kerja bagi yang lebih muda relatif terhambat di samping meningkatnya angka kesakitan pada golongan usila, biaya untuk pemeliharaan kesehatan bertambah. Hal yang tidak kalah pentingnya adalah adanya kebijak a n pemesintah dalarn pengangkatan pegawai yang dikenal dengan "Zero Personnel Growth" yang berarti pemerintah tidak akan rnenambah l a g i jumlah pegawai, hanya rnenambah pegawai berdasarkan formasi pegawai yang pensiun atau herhenti. Di negara besar telah ada pelayanan bagi kelompok usia lanjut berupa sumah s a k i t orang tua, klinik gerontnlogi, klinik menopause, kunjungan rumah dan l a i n - l a i n . T e t a p i kegiatan seperti itu tidak dapat diwamakan untuk tiap negara yang nota bene berbeda adat istiadatnya. Begitu juga Indonesia yang mempunyai banyak suku dengan kebiasaan masingmasing jelas membutuhkan cara penanggulangan masalah yang bermacam-macam pula. Karyawan Pegawai Negeri S i p i l perlu difikirkan kehidupan di hari tua karena di samping hanya menerirna uang pensiun, perneliharaan kesehatan, masih banyak kebutwhan
mereka yang belum terpenuhi. Kepastian mengenai hari depan mereka amat mempengasuhi cara mereka bekerja sewaktu mereka menjadi Pegawai Negeri S i p i l . Misalnya mengenai disiplin kerja, kejujuran, cara kerjasama dan lainlain. Pemecahkan masalah ini di P4K antara lain oleh KORPRI, Dharma Wanita disamping oleh pernerintah sendiri yang dirasakan masih j auh dari memadai j i ka dibandingkan dengan ABRf atau Pegawai Swasta. U n t u k m a s a l a h ini d i p e r l u k a n s t u d i penjajagan yang dilanjutkan dengan studi pemecahan masalah dan pelaksanaan operasional sesuai dengan kemampuan P4K.
Studi i n i mempela j axi keadaan Pegawai Negeri Sipil pra usia lanjut khususnya kasyawan Puslitbanq Yan Kes di Surabaya.
*-i
1. Usia lanjut, berdasarkan Undang-Undang No. 4 th 1965 yang dimaksud adalah mereka yang berusia 5 5 tahun ke atas. 2. Pra usia lanjut, dalam penelitian ini yang dirnaksud pra usia l a n j u t adalah m e r e k a yang berusia antara 40 sampai lebih dari 5 4 tahun. 3 . Pembinaan bagi usla lanjut, adalah segala upaya, tindakan dan kegiatan yang berhubungan dengan pesencanaan, penyusunan, pengembangan, penggunaan serta pengendalian manusia usia Ianjut secara berdaya gwka dan secara berhasil guna.
Studi i n i merupakan studi p e n j aj agan Pegawai Negeri S i p i l karyawan P4K Surabaya yang berumur 4 0 tahun keatas dengan alasan bahwa pernecahan masalah harus leb ih mengut amakan pencegahan sebelum menginjak usia lanjut. Analisis deskriptif dilakukan a t a s karakteristik, keadaan kesehatan dan kegiatan senam dihubungkan dengan absen s a k i t 1993. V, IZkSIL DAN PEMBAHRSAN
I. Variabel yang diamati dalam mencakup: umur, j e n i s kelamin,
studi
ini
gal-kepang-
katan, tekanan darah diastole, pemeriksaan EKG, k e i k u t sertaan senam, absensi dengan hasil: a. Kelompok umur. Tabel 1 : Distribusi karyawan P4K menurut kelompok umur, 1991
Dari 157 karyawan PNS yang ada, 8 4 orang berumur di atas 4 0 tahun ke atas dan hanya 4 0 karyawan yang dapat dipaiai sebagai &ye* s t u d i .
Dari tabel 1 dapat dilihat bahwa distribusi umur masih didominasi oleh
kelompok umur 40-44 tahm yang diramalkan komposisi i n i akan menurun karena Puslitbang Yankes Surabaya merupakan lembaga penelitian di- mana diharapkan jmlah peneliti akan lebih besar dan lebih lama masa kerjanya. - .
b. Jenis kelamin
-
IL
Tabel 2 : Distribusi'karyawan P4K men u r u t j e n i g kelarnin, 1991 1
Jenis kelamin
1
-
,% ,
Jumlah
Laki-laki P erempuan
3i.
Jumlah
40
v9>
Persen
1
77,5 22,5
100,O
Ditinjau dari jenis k e l a m i n , maka p r i a l e b i h banyak dari wanita (seluruh . . .-+. karyawan P4K pria : wanita sebagai = 5 3 ?.:.. 31). Tentu cara pembinaan d i P 4 K
'tidak membedakan jenis kelamin walaupun pekerjaan yang diberi dapat berbeda. c, Golongan kepangkatan
Tabel 3 : Distribusi karyawan P4K menur u t golongan 1991 Gelongan
Jmlah
Persen
Gol. I GO^. rx Gol, III Gol. IV
14 18 5
35,o 45,O
Juml ah
40
100,O
3
7t5
12,5
Masih ada 7,5 % dari karyawan yang termasuk golongan 1 yang dalam beberapa tahun lagi akan habis dan t a k akan diganti. Cepat atau lambat Pegawai Negeri S i p i l di P4K dapat dipastikan memiliki minimal dua kelompok jabatan fungsional yaitu Peneliti dan Teknisi Litkayasa disamping itu ada beberapa o r a n g staf jabatan struktural. Dua kelompok tenaga fungsional itu dengan otoaktivitasnya masing-masing dapat meningkat sampai golongan IV. I n i dalam waktu dekat akan rn&engkak yang secasa langsung atau tidak, akan meningkatkan pendapatan yang penting bagi hari tua mereka. d . Tekanan darah d i a s t o l e .
Tabel 4 : Distsibusi karyawan menurut tekanan darah diastole
Diastole
Jumlah
/
Jumlah
I
Persen
40
1
100,O
Pada pemeriksaan tekanan darah d i a s t o l e ternyata 10 dari 40 karyawan yang berusia 4 0 t a h u n ke atas mempunyai tekanan r 100 mm Ag dan 12 mempunyai tekanan < 80 mm Hg, suatu keadaan yang p e r l u diperhatikan terutama ya ng tekanan diastolenya > 100 mm Hg. Perlu dicurigai adanya faktor lingkungan baik f i s i k , biologis, sosial di samping f a k t o r lain.
e . Pemeriksaan E l e k t r o Kardiografi.
Tabel 5 : Distribusi karyawan menurut perneriksaan EKG
Hungkin normal
Biarpun hanya 5,0 % karyawan yang diperiksa menderita kelainan EKG, jumlah ini harus mendapat perhatian yang cukup karena kemampuan k e r j a mereka j e l a s menurun dan keadaan ini akan sangat mempengaxuhi kehidupan di hart tua mereka. f. Keikut sertaan senam. Tabel 6 : Distribusi karyawan P4K menur u t keikutsertaan dalam Senam Kesegaran Jasmani
Kei kutsertaan
Jumlah
Per sen
- 1 7 ) kali/Th (18- 35) -"- -"(36- 52) -"- -"-
12 13
31,2
15
35,2
Jumlah
40
100,O
0
33,6
Pengelolaan senam kesegaran jasmani d i P 4 K diserahkan kepada KORPRI dengan dibantu minuman oleh dinas yang kadang-kadang mendapatkan sponsor dari
p a b r i k minuman. Jenis minuman rang disajikan berganti-ganti agar tidak membosankan dan disesuaikan dengan kondisi karyawan. Satu bulan satu kali diselingi dengan j a l a n santai di s e k i t a r kantor untuk mengenal Iingkungan. Sebagian besar 35,2% daxi 40 karyawan vsi la a k t i f melaksanakan s e r i a m SKJ, 3 3 , 6 % cukup dan 31,29% kurang aktif.
Selama lebih dari 10 tahun SKJ, ternyata bahwa tersedianya minuman m e r u p a k a n f a k t o r yang d o m i n a n di samping faktor hadiah, keteladanan dari pemimpin dan l a i n - l a i n . g. Absensi
Tabel 7 : Distribusi absen karyawan P4K menurut waktu
Seluruh karyawan:
'
Tabel 7 unluk 4 0 sampel usila dari tahun 1991 - 1993 t i d a k menunjukkan perubahan yang berarti ( s e k i t a r 11 hari). Hal ini lebih besar dibandingkan dengan absen sakit sata-rata karyawan P4K ( 6 - 9 hari). Suatu hal yang dapat d i m e n g e r t i karena daya t a h a n yang menurun.
Dengan adanya program untuk p r a usila diharapkan angka absen Bakit akan
menurun dari tahun ke tahun, yang belum terlihat dari tahun 1991 - 1993.
a. Data- tabel. Dari hasil studi- 'yang dituangkan dalam tabel-tabel i-kampai .dengan 7 menggambarkan bahwa' karyawan p r a usia lanjut ( 4 0 - 4 4 ) t a h u n ' < - m e m i l i k i dorninasi yang cukup besar (42,5%)'. Jumlah ters e b u t akan semakin begm'mengingat masa kerja yang lebih -lama :dengan bertambahnya t e n a g a f ungsib>naL peneliti maupun Litkayasa, ~ a t u : h a l perlu memperoleh perhatian adalah adanya 5 % karyawan pra usia',lanjut mempunyai kelainan p a d a p e m e r i k s a a n E l e k t r o Cardiografi. '.
.,b.Donor darah ,
..
'
.
Kegiatan donor darah bekerjasama dengan Palang Merah Indonesia Cabang Surabaya, secara rutin pengambilan d a r a h dilakukan s e t i a p 3 bulan satu kali . Tabel : 9 Banyaknya donor darah th 1991
Donor
Jumlah
%
Sampel Usila
14
40
35,O
Seluruh karyawan
57
157
36,3
Kelompok karyawan
D a r i tabel 9 terlihat bahwa secara proporsianal kelompok pra usila dibandingkan dengan keseluruban menun-
jukkan persentasi yang hampir sama yang berarti bahwa kernauan untuk mendonorkan darahnya tidak kalah dengan kelompok muda . 3 . Donor
di Puslitbang Surabaya
Pelayanan
Kesehatan
Sehubungan dengan persoalan pendonor-
an ini di Puslitbang Pelayanan Kesehatan Surabaya telah dilakukan ceramah rnengenai donor mata dan donor ginjal. D a r i sejurnlah karyawan yang ada basu satu orang karyawan yang termasuk usia 1anjut yang t e l a h mendaftarkan sebagai calon donor mata dan gin j alnya ha1 tersebut dilakukan sebelvm adanya ceramah. J i k a dilihat dari probabilitas kematian, maka dalam jangka pendek denor organ dari kelompok pra/usila lebih diharapkan dari kelompok muda.
KESIMPULAH DAN SARAN
Telah dilakukan kegiatan pengkajian tentang karyawan pra usila l a n j u t di bidang promotif,preventif, kuratif maupun rehabilitatif di Puslitbang Yan Kes Surabaya. Nasil sementara menunjukkan bahwa kelompok pra usila ini p e r l u mendapat pembi naan yang l e b i h intensif terutama karena kebi j aksanaan ZPG ("Zero Personnel Growth") sehingga pendayagunaan swnberdaya manusia dapat dilaksanakan secara lebih berhasil dan berdayaguna. Studi i n i perlu d i t i n d a k lanjuti utamanya terhadap kesehatan kasyawan pra usila dengan tekanan diastole >I00 mmHg serta kelainan pada Elektro Kardiografi. Tindakan medis, senam kesegaran j asrnani , usaha pembi naan yang lebih bersungguh-sungguh diikuti
oleh evaluasi dampak adalah mutlak perlu dalam lembaga P4K sebagai instansi aparat kesehatan. Dengan dernikian diharapkan karyawan p r a u s i a l a n j u t nantinya siap sebagai usila yang mandiri, efektif, tegar dan sehat.
Diusulkan adanya kegiatan laboratorium selain promotif juga bersifat penyuluhan, konseling serta kunjungan rumah.
Penelitian dan Pengembangan Kesehatan. S u r v e y Kesehatan Rumah Tangga. Jakarta : 1990.
Badan
Darmojo, Budhi. "Beberapa masalah Ilmu Penyakit Usia Lanjutf' Semarang: Fak.Kedokteran Undip. 1974.
Indonesia, Departemen Kesehatan. Peduman Puskesmas Jilid IV, Jakarta: 1990.
Kexja
------------
Direktorat Jenderal B i n k e s m a s . D i r e k torat Bina Kesehatan Keluarga. Buku Pedoman Pembinaan K e s e h a t a n U s i a L a n j u t Edisi I . J a k a r t a : 1990.
Reacana
Pembangunan Lima Tahun - 1993/94. Jakarta
Bidang Keseha t a n 19&9/90 : 1989.
.
Suparto, Hariyadi Pelayanan Kesehatan untuk U s i a Lan j u t . Surabaya: Puslitbang Pelayanan Keseh a t a n , 1990.