Harfian Agustina_01202-012
B A B. I PENDAHULUAN I. 1.
LATAR BELAKANG Olahraga ekstrem telah lama lahir dan dikenal oleh masyarakat luas,
dengan banyak pilihan jenis serta spesifikasi yang berbeda beda. Media sebagai sarana bermainnya pun berbeda-beda pula baik di darat, laut, maupun udara, masing-masing memiliki kelebihan dan kekurangannya masing-masing. Disebut sebagai olahraga ekstrem karena olahraga ini memiliki gerakan dan atraksi yang melibihi batas normal seperti kecepatan, ketinggian, bahaya, pengerahan fisik tingkat tinggi, ataupun tantangan yang spektakuler (sumber: Extreme Sport. Wikipedia, ensiklopedia bebas berbahasa inggris). Sehingga jenis olahraga ini membutuhkan keterampilan dan kecekatan artinya otak dan otot saling nyambung (sumber:Ace.Indonesian Skateboarding,Gagas Media,Jakarta,2006). Olahraga ekstrem ini memiliki sejarah yang sejak kemunculannya sampai dengan saat ini, telah mengalami perubahan-perubahan baik dari teknik maupun sarana bermainnya sehingga wujudnya lebih sempurna. Kesemua jenis dari olahraga ekstrem memiliki pasang surut dalam hal popularitas di setiap tahunnya. Popularitas olahraga ekstrem tidak hanya menjangkiti para pemainnya atau penggemarnya, tetapi juga berdampak pada munculnya industri-industri yang menyediakan peralatan maupun atribut atau aksesorisnya. Industri-industri ini secara tidak langsung turut melestarikan olahraga ekstrem, dengan cara mensponsori event-event yang diadakan seperti kompetisi dan lain-lain, menjadi sponsor dari salah satu atau beberapa pemain yang terbilang cukup ahli, ataupun sekedar menyediakan sarana dan peralatan sehingga mudah mendapatkannya. Jadi “ EXTREME SPORT COMMUNITY “
BAB. I - 1
Harfian Agustina_01202-012
olahraga ekstrem ini tidak dapat semata-mata dikatakan hanyalah sebagai permainan iseng-iseng, melainkan dapat pula dijadikan profesi yang menghasilkan jika dilakukan secara sungguh-sungguh atau ditekuni. Dari sekian banyak olahraga ekstrem yang antara lain mencakup olahraga air, udara, dan darat, penulis memilih beberapa jenis diantaranya untuk dikembangkan menjadi judul Skripsi dan Tugas Akhir dalam hal penyediaan sarana dan fasilitas. Jenis olahraga ekstrem yang terpilih yaitu, Skateboard dan BMX Freestyle. Adapun latar belakang pemilihan jenisnya adalah sebagai berikut :
Dari segi media yang digunakan yaitu darat, olahraga sepenuhnya dilakukan di darat dan sebagian besar berupa ruang terbuka (outdoor) sehingga pengembangan dari segi arsitektural berupa bangunan (building) dan taman bermain (landscape).
Dalam hal popularitas, skateboard dan BMX freestyle lebih banyak dibicarakan dikalangan remaja dan umum daripada olahraga ekstrem yang lain.
Dari segi kemudahan, karena media yang digunakan darat sehingga lebih mudah dan praktis dibanding harus pergi ke laut atau terbang ke udara. Selain itu dalam memilih judul ini penulis lebih menitik beratkan pada
fasilitas yang mewakili remaja (remaja dewasa) yaitu Fasilitas Kreatifitas Remaja, dengan perhatian yang diberikan dalam hal penyediaan fasilitas bagi kegiatan yang mereka lakukan diharapkan para remaja lebih terpacu untuk lebih baik lagi dan tidak keluar dari moral dan norma perilaku (kenakalan remaja) yang berlaku
“ EXTREME SPORT COMMUNITY “
BAB. I - 2
Harfian Agustina_01202-012
di lingkunagan masyarakat. Sekaligus mengenalkan kepada masyarakat luas tentang olahraga ekstrem. Extreme Sport Community ini merupakan pengembangan dari Gelanggang Olahraga Remaja (GOR) dimana pada mata kuliah studio perancangan arsitektur 6 yang lalu penulis mengambil judul yang sama. Namun penulis merasa bahwa GOR dengan fasilitas olahraga seperti sepak bola, basket, bulu tangkis, volley, dan lain-lain sudah cukup banyak tersedia bahkan hampir disetiap kota. Atas dasar pertimbangan itulah penulis mencoba dengan jenis olahraga lain, maka terpilihlah jenis olahraga ekstrem yang fasilitasnya dirasa kurang ketersediaannya. Maka dari itu terciptalah suatu bangunan gelanggang olahraga yang khusus menampung jenis olahraga ekstrem yang cukup popular dikalangan remaja Indonesia.
I. 2.
MAKSUD DAN TUJUAN
Adapun maksud dan tujuan dari perencanaan fasilitas ini adalah : 1)
Merencanakan sebuah fasilitas yang mampu mewadahi jenis olahraga ekstrem, sehingga mampu bertahan dan melahirkan generasi penerusnya.
2)
Karena wujudnya yang sebagian besar berupa ruang terbuka (outdoor), maka sekaligus dapat berfungsi pula sebagai ruang terbuka (open space) yang dapat dimanfaatkan pula sebagai penghijauan kota dan berfungsi sebagai paru-paru kota.
3)
Aktifitas
olahraga
ekstrem
dapat pula
dijadikan
sebagai
hiburan
pertunjukkan yang menarik. Hal ini dibuktikan pada beberapa event tertentu yang diadakan, jenis olahraga ekstrem ini disajikan dalam paket sebuah
“ EXTREME SPORT COMMUNITY “
BAB. I - 3
Harfian Agustina_01202-012
hiburan. Sehingga secara tidak langsung fasilitas ini juga dapat dijadikan sebagai alternative hiburan masyarakat umum. 4)
Perencanaan dengan area terbuka dan penghijauan yang cukup menjadikan area ini cukup sejuk dan nyaman sebagai tempat bersantai sejenak dan sekedar bercengkrama (kong kow- kong kow).
5)
Mempertahankan kekayaan yang pernah ada agar tidak hanya menjadi sebuah cerita dihari esok.
6)
Menyelamatkan ruang-ruang publik agar tidak disalahkan gunakan dalam penyaluran hobi demi keamanan dan keselamatan umum.
I. 3.
PERUMUSAN MASALAH Dalam proses perencanaan dan perancangan penulis menemukan beberapa
hambatan atau permasalahan. Maka penulis merumuskannya sebagai berikut : 1) Bagaimana memadukan beberapa jenis bentuk konstruksi area permainan untuk menciptakan suatu landasan sebagai sarana permainan yang seirama dengan gerakan yang dilakukan. 2) Bagaimana mengelompokkan atau membedakan arena bermain yang sesuai dengan kelompok tingkatan kemampuan dari pemainnya. 3) Memasukkan fasilitas lain sebagai pendukung dan tidak mengganggu kegiatan utama. 4) Bagaimana menciptakan suatu kawasan yang mempunyai ciri khas yang mencerminkan komunitas olahraga ekstrem tersebut, sehingga mampu dijadikan sebagai suatu community bagi pelakunya. 5) Bagaimana mentranformasikan tema terhadap bangunan.
“ EXTREME SPORT COMMUNITY “
BAB. I - 4
Harfian Agustina_01202-012
I. 4.
BATASAN PROYEK Yang menjadi pembahasan pokok dalam perencanaan fasilitas ini adalah
ruang lingkup perencanaan bangunan dan kaitannya dengan manusia sebagai pengguna dan lingkungan sebagai media interaksi. Pemilihan judul dilatar belakangi oleh kurang tersedianya fasilitas tersebut sehingga tidak mampu mewadahi kegiatan positif yang sudah cukup lama berkembang dan tidak sedikit melahirkan ahlinya yang cukup diperhitungkan dalam kompetisi internasional. Perencanaan berpedoman pada standarisasi konstruksi serta dimensi sarana permainan yang telah menjadi ketentuan umum pada skatepark, sehingga penggunaannya dapat semaksimal mungkin. Desain bangunan dan landscape disesuaikan dengan gaya hidup dan “dandanan” ala skater, yang disebut-sebut sederhana tapi gaya dan nggak banyak pernik tapi berkarakter (sumber: Ace.Indonesian Skateboarding,Gagas Media,Jakarta,2006).
I. 5.
METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan yaitu metode deduktif, dimana
pembahasan dimulai dari hal yang bersifat umum sampai dengan hal yang bersifat khusus (sumber: kutipan teori perkuliahan Seminar Arsitektur, oleh Ir. Srijanti). Pembahasan dimulai dari penjabaran olahraga nasional yang umumnya dikenal oleh masyarakat luas kemudian masuk kedalam spesifikasi jenis olahraga ekstrem dengan berbagai jenisnya. Kemudian dengan melakukan pengamatan melalui pengumpulan data serta informasi-informasi yang didapat, maka terpilihlah dua jenis olahraga ekstrem untuk dijabarkan kembali lebih detailnya. Olahraga yang terpilih yaitu skateboard dan BMX freestyle, pemilihan didasarkan atas pertimbangan-pertimbangan yang telah disebutkan diatas, serta bentuk dari
“ EXTREME SPORT COMMUNITY “
BAB. I - 5
Harfian Agustina_01202-012
arena bermain yang terbilang identik satu dengan yang lain. Setelah itu dilakukan suatu pengenalan lebih dalam agar penulis mampu mengerti dan memahami sedikit banyak mengenai jenis olahraga yang terpilih. Sedangkan metode yang digunakan dalam mengumpulkan data dan informasi dilakukan antara lain dengan cara : 1) Penelusuran data dan informasi melalui internet. 2) Studi pustaka atau literatur melalui buku-buku mengenai olahraga terkait. 3) Studi pustaka atau literatur melalui buku dan materi perkuliahan berkenaan dengan tema. 4) Pengumpulan data dan informasi dari instalasi terkait. 5) Dialog dengan para pelaku olahraga ekstrem. 6) Studi perbandingan dengan melakukan survey langsung pada fasilitas serupa. 7) Studi banding dengan pengumpulan data dan visualisasi fasilitas serupa pada beberapa negara berkembang di dunia dengan penelusuran melalui internet.
“ EXTREME SPORT COMMUNITY “
BAB. I - 6
Harfian Agustina_01202-012
I. 6.
SISTEMATIKA PEMIKIRAN “ EXTREME SPORT COMMUNITY “
Latar belakang Maksud dan Tujuan Permasalahan
Studi data dan informasi : Olahraga ekstrem Spesifikasi olahraga ekstrem Sejarah olahraga ekstrem Tinjauan judul dan tema Studi banding Studi literatur dan pustaka
Ruang lingkup Tema : Arsitektur Metafora
ANALISA
Analisa perilaku dan kegiatan
Analisa kebutuhan ruang dan bangunan
Analisa tapak dan lingkungan
KONSEP PERANCANGAN Program ruang Konsep dasar perancangan Konsep tapak Konsep sarana Konsep bangunan
DESAIN
“ EXTREME SPORT COMMUNITY “
BAB. I - 7
Harfian Agustina_01202-012
I. 7.
SISTEMATIKA PEMBAHASAN
Sistematika pembahasan yang akan digunakan dalam penyusunan skripsi ini adalah sebagai berikut : Bab I
Pendahuluan Bab ini berisikan : Latar belakang, Maksud dan tujuan serta Perumusan permasalahan arsitektural, Batasan proyek, Metode penelitian, Alur pendekatan pemecahan permasalahan arsitektural, Sistematika pembahasan.
Bab II Tinjauan Umum Proyek Bab ini menjelaskan : Tinjauan teoritis proyek, Gambaran umum proyek, Studi banding. Bab III Tinjauan Khusus Bab ini berisikan : Pengertian judul, Pengertian tema proyek, Tinjauan teoritis penerapan teori-teori arsitektur, Tinjauan empiris. Bab IV Analisa Perencanaan Bab ini berisikan : Analisa pemilihan tapak, Analisa non fisik, Analisa konteks lingkungan tapak yang dipilih, Analisa fisik tapak, Analisa program perencanaan dan perancangan. Bab V
Konsep Perancangan Bab ini berisikan : Konsep dasar perancangan, Konsep tapak dan lingkungan, Konsep perencanaan dan perancangan bangunan.
“ EXTREME SPORT COMMUNITY “
BAB. I - 8