EX-CC-AAJI-06-001
07/05/2016 22:19 WIB OJK Terbitkan Izin Unit Usaha Syariah 2 Perusahaan Asuransi http://syariah.bisnis.com/read/20160507/232/545075/ojk-terbitkan-izin-unit-usaha-syariah-2perusahaan-asuransi
Bisnis.com, JAKARTA - Otoritas Jasa Keuangan telah menerbitkan izin pembentukan unit usaha syariah untuk dua perusahaan asuransi yang masing-masing bergerak di bidang asuransi jiwa dan asuransi umum. Direktur Industri Keuangan Non Bank Syariah Otoritas Jasa Keuangan (OJK) Moch. Muchlasin menyatakan dua perusahaan asuransi yang telah mendapatkan izin pendirian unit usaha syariah (UUS) antara lain adalah PT FWD Life Indonesia dan PT Asuransi Asei Indonesia. “Izinnya sudah kami terbitkan pada kuartal satu kemarin. Izin untuk pembentukan UUS diberikan karena kedua perusahaan tersebut dinyatakan sudah memenuhi berbagai kelengkapan persyaratan,” kata Muchlasin, Sabtu (7/5/2016). Dia menyatakan dengan diterbitkannya izin pembentukan UUS dari kedua perusahaan, maka jumlah perusahaan asuransi yang memiliki UUS terus bertambah. Berdasarkan data OJK, Per Maret 2016 jumlah perusahaan yang memiliki UUS tercatat mencapai 43 unit. Sementara, jumlah perusahaan yang sudah beroperasi penuh sebagai asuransi syariah mencapai 9 perusahaan. Muchlasin mengungkapkan, saat ini OJK masih terus berupaya mendorong berbagai perusahaan asuransi yang memiliki UUS untuk bisa segera melakukan pemisahan (spin off) unit usaha syariah mereka dari induk usaha. Menurutnya, dorongan tersebut dilakukan sesuai dengan amanat dalam UU No.40/2014 yang menyebutkan bahwa perusahaan asuransi atau perusahaan reasuransi yang memiliki unit usaha syariah dengan nilai dan tabarru dan dana investasi peserta telah mencapai paling sedikitnya 50%, maka diwajibkan melakukan pemisahan unit usaha syariah selambat-lambatnya 10 tahun sejak UU tersebut diundangkan yaitu pada akhir 2024. “Kami secara rutin melakukan pertemuan dan diskusi dengan para pelaku industri asuransi baik umum maupun jiwa untuk mendorong mereka bisa segera melakukan spin off UUS,” ujarnya. Kontan – 07/05/2016, hal. 11
EX-CC-AAJI-06-001
OJK Tagih Rencana Spin Off Asuransi
EX-CC-AAJI-06-001
Sabtu, 07 Mei 2016 / 13:48 WIB OJK tagih rencana spin off asuransi http://keuangan.kontan.co.id/news/ojk-tagih-rencana-spin-off-asuransi
Minat perusahaan asuransi yang memiliki unit usaha (UUS) syariah untuk melakukan spin off (pemisahan bisnis) masih rendah. Otoritas Jasa Keuangan (OJK) pun meminta perusahaan asuransi menyerahkan peta jalan dalam rencana pemisahan. Moch. Muchlasin, Direktur IKNB Syariah OJK bilang, dalam road map tersebut, perusahaan asuransi yang punya UUS harus menuliskan rencana bisnis dan jangka waktu untuk melakukan spin off. Sebetulnya, sudah sejak tahun lalu, OJK meminta perusahaan asuransi menyerahkan rencana spin off ini. Namun, sampai saat ini baru sekitar 25% perusahaan asuransi yang sudah menyerahkan peta jalan tersebut. "Kami tunggu paling lambat 2017 nanti harus sudah menyerahkan semua," kata Muchlasin. Dengan peta jalan tersebut, OJK berharap, perusahaan asuransi bisa mengidentifikasi kondisi di lapangan terkait rencana dan kendala dalam memisahkan UUS. OJK akan mencari jalan keluar bila ada kendala demi membantu memuluskan rencana spin off. Setidaknya sampai saat ini, kendala spin off terletak pada ketidakyakinan perusahaan asuransi terhadap bisnis syariah bisa tumbuh tinggi selepas spin off.Kegundahan itu timbul dibenak pelaku usaha, meski sejumlah pelonggaran kebijakan dilakukan agar bisnis tetap lancar. "Seperti agen misalnya boleh memasarkan produk konvensional maupun syariah, asal masih berada dalam satu grup," terang Muchlasin. Sesuai dengan aturan yang tertera pada undang-undang asuransi, semua UUS harus memisahkan diri paling lambat pada 2024 nanti. Sebelumnya, Muchlasin mencatat tiga perusahaan berniat memisahkan unit syariahnya. Yakni, PT Asuransi Jiwa Bersama (AJB) Bumiputera, PT Asuransi Jiwa Manulife Indonesia dan PT Asuransi Jasa Indonesia (Jasindo). Seperti diberitakan KONTAN, Senin (3/5), Jasindo Syariah resmi memisahkan diri dari sang induk. Saat masih menjadi unit usaha syariah (UUS) tahun lalu, premi Jasindo Syariah baru mencapai Rp 125 miliar. Setelah berpisah dengan sang induk, Firman Sofyan, Direktur Utama Jasindo Syariah bilang, pihaknya membidik pertumbuhan premi lebih tinggi dari tahun lalu. "Kami kejar pertumbuhan premi naik 50% dari realisasi tahun lalu," terang Firman, awal pekan ini. Tahun ini, Jasindo Syariah membidik porsi nasabah ritel mencapai 80% dari total nasabah. Sementara sisanya dari nasabah korporat.
EX-CC-AAJI-06-001
Investor Daily – 07-08/05/2016, hal. 8 Kuartal I, Hasil Investasi Asuransi Jiwa Naik 28%
Bisnis Indonesia – 09/05/2016, hal. 21 (Berita Photo) Apresiasi Agen – Acara Awarding Night AFI di Jakarta
Bisnis Indonesia – 09/05/2016, hal. 21 Kinerja Asuransi – Hail Investasi Melonjak
Jakarta Post – 07/05/2016, hal. 13 OJK Meminta Perusahaan Asuransi Asing untuk Go Public