Observasi dan Penyusunan Rencana Tindakan Kelas (RTK) Observasi dan penyusunan rencana tindakan kelas merupakan bagian dari kerja PPL yang harus dilakukan oleh praktikan sebelum membina pembelajaran secara mandiri. Observasi kelas dimaksudkan agar sebelum mempraktikkan proses belajar mengajar, praktikan telah menemukan dan memiliki pengetahuan tentang permasalahan apa saja yang selama ini muncul dalam pembelajaran (mata ajar) agama. Sedangkan, penyusunan rencana tindakan kelas dimaksudkan agar praktikan membuat rencana perbaikan termasuk di dalamnya langkah-langkah strategis untuk menyeleseikan permasalahan pembelajaran tersebut. A. OBSERVASI KELAS Permasalahan yang hendak ditindaklanjuti berangkat dari kondisi nyata yang muncul di kelas pada mata ajar agama. Karena itu, praktikan selayaknya turun langsung di lapangan (kelas), mensurvey, dan mewawancarai siswa maupun guru mitra. Permasalahan yang dimungkinkan muncul dapat diidentifikasi dalam kajian berikut ini: 1. Masalah belajar siswa di sekolah, termasuk didalamnya adalah masalah belajar di kelas, kesalahan-kesalahan pembelajaran, miskonsepsi, hingga rendahnya hasil belajar siswa; 2. Desain dan strategi pembelajaran di kelas, termasuk di dalamnya adalah masalah pengelolaan dan prosedur
Observasi & Penyusunan RTK
3.
4.
5.
6.
pembelajaran, implementasi dan inovasi dalam metode pembelajaran, interaksi di dalam kelas, hingga partisipasi orang tua dalam proses belajar siswa; Alat bantu, media dan sumber belajar. Termasuk di dalam permasalahan ini adalah masalah penggunaan media, perpustakaan, dan sumber belajar di dalam/luar kelas; Sistem assessmen dan evaluasi proses dan hasil pembelajaran. Termasuk di dalam problem ini adalah masalah evaluasi awal dan hasil pembelajaran, pengembangan instrumen berbasis kompetensi. Pengembangan pribadi peserta didik, pendidik dan tenaga kependidikan lainnya. Termasuk di dalamnya adalah peningkatan kemandirian dan tanggung jawab peserta didik; peningkatan keefektifan hubungan antara pendidik, peserta didik dan orang tua dalam proses belajar mengajar; dan peningkatan konsep diri peserta didik. Masalah kurikulum, termasuk di dalamnya adalah implementasi kurikulum, penyajian materi pokok, interaksi guru-siswa, siswa-materi ajar, dan siswalingkungan belajar.
B. RENCANA TINDAKAN KELAS Dalam menyusun RTK, langkah pertama yang dilakukan ialah identifikasi masalah (hasil observasi kelas). Kemudian merumuskan permasalahan utama yang hendak ditindaklanjuti dan tindakan perbaikan (solusi) terhadap permasalahan tersebut. Untuk lebih jelasnya, penulisan RTK dapat disusun dengan kerangka sebagai berikut: 1) Sampul 2) Halaman Pengesahan RTK 3) Judul 4) Praktikan dan Guru Mitra 5) Mata pelajaran dan Bidang Kajian 6) Latar Belakang RTK
2
Penyusunan Laporan PPL 7) Rumusan Masalah 8) Tujuan 9) Manfaat 10) Kajian Pustaka 11) Prosedur Tindakan Kelas (langkah-langkah perbaikan) 12) Jadwal 13) Daftar Pustaka 14) Lampiran Deskripsi dari tiap-tiap komponen di atas dapat dilihat sebagai berikut: Sampul Rencana Tindakan Kelas
Sampul usulan RTK ditulis di atas kertas ukuran A4 dan disesuaikan dengan format yang terlampir (lampiran 1) Halaman Pengesahan
Halaman pengesahan memuat: judul, mata pelajaran dan bidang kajian, identitas praktikan, waktu dan lokasi praktikum, identitas guru mitra, diketahui oleh Kepala Sekolah dan Dosen Pendamping (format lihat lampiran ) Judul
Judul hendaknya singkat (maksimal 20 kata), spesifik, cukup jelas menggambarkan masalah pembelajaran, tindakan untuk mengatasi masalah, dan lokasi pembelajaran. Contoh: "Peningkatan Semangat Siswa Kelas IIA MAM I Malang dalam Belajar Fiqh Melalui Games" a. "Peningkatan Semangat Siswa Kelas IIA dalam Belajar Fiqh" adalah masalah nyata di dalam kelas b. "Melalui Games" adalah tindakan untuk mengatasi masalah tersebut c. "MAM I Malang" adalah lokasi pembelajaran
Observasi & Penyusunan RTK Contoh judul yang lain: 1. Peningkatan Keterampilan Berbicara dalam Bahasa Arab Siswa Kelas IIIC MAN3 Malang melalui Language Games. 2. Menguatkan Pemahaman Siswa Kelas IA SMPN 18 Malang dalam Belajar al-Islam Melalui Problem Based Learning Praktikan dan Guru Mitra
Cantumkan nama praktikan dan Guru Bidang Studi. Mata Pelajaran dan Bidang Kajian
Mata pelajaran hendaknya diisi dengan nama pelajaran yang akan diajarkan oleh praktikan; sedangkan bidang kajian menunjuk pada rumpun masalah yang akan ditindaklanjuti (secara rinci bidang kajian ini dapat dilihat pada halaman sebelumnya, sub-judul: A. Observasi Kelas) Latar Belakang RTK
Uraikan dengan jelas tentang pentingnya masalah yang akan ditindaklanjuti. Masalah yang dikemukakan merupakan refleksi dari kondisi nyata yang terjadi dalam pembelajaran mata-ajar agama yang antara lain dapat ditandai dengan rendahnya hasil belajar siswa. Selanjutnya dikemukakan analisis dan deskripsi penyebab masalahnya serta pemecahan yang mungkin akan digunakan untuk menyelesaikan masalah tersebut. Jadi masalah yang akan ditindaklanjuti bukan dihasilkan dari kajian akademik (teoritik) tetapi dari masalah nyata pembelajaran di kelas/laboratorium. Masalah yang akan ditindaklanjuti merupakan masalah penting dan mendesak untuk dipecahkan, serta dapat dilaksanakan dilihat dari segi ketersediaan waktu, biaya dan daya dukung lainnya. Rumusan Masalah
Rumusan masalah harus spesifik dan operasional. Dalam bagian rumusan masalah ini dilengkapi dengan definisi operasional dan lingkup yang menjadi batasan masalah. Rumusan masalah (meskipun tidak ada keharusan) dapat ditulis dalam bentuk kalimat tanya yang akan dicari jawa-
4
Penyusunan Laporan PPL bannya melalui tindakan yang akan dilakukan. Permasalahan yang diajukan harus berdampak langsung pada peningkatan kualitas pembelajaran. Tujuan RTK
Tujuan harus spesifik dan tetap berdasarkan permasalahan yang diajukan Manfaat
Manfaat merupakan kontribusi hasil tindakan kelas terhadap peningkatan kualitas pembelajaran yang dapat dirasakan baik oleh siswa, guru, maupun mata pelajaran yang bersangkutan. Kajian Pustaka
Kajian pustaka mencakup kajian teori atau temuan hasil penelitian yang relevan sebagai acuan dan landasan untuk menunjukkan ketepatan tentang tindakan yang akan dilakukan dalam mengatasi permasalahan pembelajaran mata-ajar agama. Kajian teori tersebut berkaitan dengan substansi mata pelajaran dan tindakan yang akan dilaksanakan. Kajian tersebut digunakan untuk menyusun kerangka berpikir tindakan kelas. Prosedur Tindakan Kelas
Subyek dalam tindakan kelas adalah siswa sekolah tempat praktikum. Waktu dan lamanya tindakan dikemukakan secara rinci sesuai dengan banyaknya siklus yang direncanakan. Tempat tindakan kelas dikemukakan secara jelas. Prosedur/langkah-langkah tindakan kelas yang akan dilakukan diuraikan secara rinci dari perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi-refleksi untuk setiap siklus. 1. Perencanaan tindakan menggambarkan secara rinci halhal yang perlu dilakukan sebelum pelaksanaan tindakan (seperti penyiapan perangkat pembelajaran berupa
Observasi & Penyusunan RTK skenario pembelajaran, media, bahan dan alat, instrumen observasi, evaluasi, dan refleksi) 2. Pelaksanaan tindakan berisi uraian tahapan-tahapan tindakan yang akan dilakukan oleh peneliti maupun siswa dalam pembelajaran. 3. Observasi menggambarkan objek amatan dan cara pengamatannya. 4. Tahap evaluasi menguraikan cara dan hasil asesmennya. Selanjutnya dalam tahap refleksi diuraikan prosedur, alat, pelaku, sumber informasi, dan cara analisisnya. Dalam RTK, satu siklus terdiri atas perencanaan, pelaksanaan tindakan, observasi, evaluasi dan refleksi. Siklus-siklus ini dirancang berdasarkan tingkat pencapaian indikator keberhasilan dalam setiap siklus. Karena keterbatasan waktu praktikum, tiap-tiap siklus dilaksanakan dalam satu kali pertemuan. Observasi terhadap proses dilakukan secara terus-menerus oleh praktikan selama proses berlangsung. Dalam rencana pelaksanaan tindakan pada setiap tahapan hendaknya digambarkan peranan dan intensitas kegiatan masing-masing anggota kolaborasi (praktikan dan guru mitra), sehingga tampak jelas dan kualitas kolaborasi dalam tindakan kelas tersebut. Jadwal Tindakan Kelas
Jadwal tindakan kelas ini disesuaikan dengan masa praktikum yang meliputi perencanaan, persiapan, pelaksanaan, dan penyusunan laporan. Daftar Pustaka
Dalam daftar pustaka dituliskan secara konsisten dan alphabetis sesuai dengan salah satu model baku. Sumber yang dicantumkan dalam Daftar Pustaka hanya yang benarbenar dirujuk di dalam naskah. Daftar pustaka dapat bersumber dari buku, jurnal, majalah dan internet. Daftar pustaka ditulis menurut tatacara berikut ini:
6
Penyusunan Laporan PPL 1. Buku Nama pengarang. (tahun terbit). judul buku (cetak miring). edisi buku. kota penerbit: nama penerbit. Contoh: Wiersma, W. (1995). Research Methods in Education: An Introduction. Boston: Allyn and Bacon. 2. Artikel/Bab dalam suatu buku Nama pengarang. (tahun terbit). judul artikel. dalam nama editor (Ed.). judul buku (cetak miring). Edisi. kota penerbit: nama penerbit, halaman Contoh: Fayyaz, N.M. (2006). Belajar Agama Berbasis Permainan. Dalam Tania & Momtaza (Eds.). Pembelajaran Agama yang Mengasyikkan. Malang: UMM Press, halaman 311344. 3. Artikel dari Jurnal Nama pengarang. (tahun). judul artikel. nama jurnal (cetak miring). Volume, nomor jurnal, halaman. Contoh: Hazamawi, Mukhtar. (2006). Pembelajaran al-Qur`anHadits (Studi terhadap Implementasi Metode Cooperative Learning di MTsN Lawang, Progresiva. Vol 1, Nomor 1, halaman 18-32 4. Majalah Nama pengarang. (tahun). judul artikel. nama majalah (cetak miring). volume terbitan, nomor terbitan, halaman. Contoh: Nasr, M.F. (2006). Pendidikan Agama yang Menindas, Tarbiyatuna, Vol 4, Nomor 5, halaman 5-6.
Observasi & Penyusunan RTK 5. Internet Nama pengarang, tahun, judul (cetak miring), alamat website, tanggal akses. Contoh: Ameen, S.A. (2002). Basic Teaching in Islam. Tersedia pada http://www.tarb.edu/publications. Diakses pada tanggal 11 Februari 2006. Lampiran-lampiran
Lampiran 1 Lampiran 2 Lampiran 3 Lampiran 4
: Curriculum Vitae praktikan : Silabus mata pelajaran. : SAP untuk satu siklus : Surat Keterangan telah melakukan observasi kelas dari guru mitra (format terlampir)
8