SALINAN
PENGADILAN MILITER II-08 JAKARTA PUTUSAN NOMOR : 287-K/PM II-08/AU/XI/2012 “DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA” Pengadilan Militer II-08 Jakarta yang bersidang di Jakarta dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan Putusan sebagaimana tercantum dibawah ini dalam perkara Terdakwa :
Terdakwa ditahan oleh :
o. id
Zatwiko Serka / 520974 Bintara Posek Kosekhanudnas I Jakarta Jakarta, 20 Februari 1976 Laki-laki Indonesia Islam Kampung Pabuaran, RT.04/03 No.66, Desa Jatiranggon Kecamatan Pondok Gede, Bakasi.
.g
: : : : : : : : :
rta
Nama lengkap Pangkat/NRP Jabatan Kesatuan Tempat tgl. Lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
ka
1. Panglima Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional I selaku Ankum selama 20 hari sejak tanggal 28 Oktober 2011 sampai dengan tanggal 16 November 2011 di Insatalasi Tahanan Satpom Lanud Halim Perdanakusuma berdasarkan Surat Keputusan Nomor : Kep/10/X/2011 tanggal 28 Oktober 2011.
lm ilja
2. Kemudian diperpanjang oleh Panglima Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional I selaku Papera selama 30 sejak hari sejak tanggal 17 November 2011 sampai dengan tanggal 16 Desember 2011 di Insatalasi Tahanan Satpom Lanud Halim Perdanakusuma berdasarkan Surat Keputusan Perpanjangan Penahanan Sementara Nomor : Kep/11/XI/2011 tanggal 17 November 2011. 3. Kemudian dibebaskan oleh Panglima Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional I selaku Papera pada tanggal tanggal 17 Desember 2011 2011 berdasarkan Keputusan Pembebasan Dari Penahanan Sementara Nomor: Kep/12/XII/2011 tanggal 16 Desember 2011. PENGADILAN MILITER II-08 JAKARTA tersebut di atas, :
.d i
Membaca
w
Berkas Perkara dari Satpom Lanud Halim Perdanakusuma Nomor : POM-401/A/IDIK-21/VII/2012/HLM tanggal 19 Juli 2012 a.n. Tersangka Zatwiko Serka NRP 520974. Memperhatikan
:
w
w
1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Panglima Komando Sektor Pertahanan Udara Nasional I selaku Papera Nomor : Kep /11/IX/2012 tanggal 17 September 2012. 2. Surat Dakwaan Oditur Nomor : Dak/148/IX/2012 tanggal 28 September 2012. 3. Surat Penetapan dari : a. Kadilmil II-08 Jakarta tentang Penunjukan Hakim Nomor : TAP- 287/PM II-08/AU/XI/ 2012 tanggal 19 November 2012. b. Kadilmil II-08 Jakarta tentang Penunjukan Hakim Nomor : TAP- 287-A/PM II-08/AU/XI/ 2012 tanggal 10 Desember 2012. c. Hakim Ketua tentang Penetapan Hari Sidang Nomor : TAP- 287/PM II-08/ AU/XI/ 2012 tanggal 20 November 2012. 4. Surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi. 5. Surat-surat lain yang berhubungan dengan perkara Terdakwa ini. Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung / Mendengar ... RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
2
Mendengar
:
1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Dak/148/IX/ 2012 tanggal 28 September 2012 di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara ini. 2. Hal-hal yang diterangkan oleh Terdakwa di persidangan dan keterangan para Saksi di bawah sumpah. Memperhatikan
:
1. Tuntutan Pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa :
Oleh karenanya Oditur Militer mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana :
.g
b.
o. id
a. Terdakwa Sersan Kepala Zatwiko NRP 520974 terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana pada Dakwaan Subsidair yaitu: ”Penyalah guna Narlotika Golongan I bagi diri sendiri”, sebagaimana diatur dan diacam dengan pidana yang tercantum dalam Pasal 127 Ayat (1) huruf a Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotik.
: Penjara selama 18 (delapan belas) bulan. Dikurangkan selama Terdakwa menjalani tahanan sementara. Pidana tambahan : Dipecat dari dinas militer.
rta
Pidana pokok
Mohon agar Terdakwa ditahan.
d.
Membebankan Terdakwa untuk membayar biaya perkara sebesar Rp.10.000,- (sepuluh ribu rupiah)
e.
Menetapkan barang bukti berupa : Surat-surat :
lm ilja
1)
ka
c.
.d i
- 4 (empat) lembar surat keterangan hasil pemeriksaan dari Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia Nomor; R/4500/XI/2011/BNN tanggal 3 November 2011 tentang hasil pemeriksaan Urine milik Terdakwa Serka Zatwiko NRP 520974 Bintara Posek Kosekhanudnas I; - 4 (empat) lembar surat keterangan hasil pemeriksaan dari Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia Nomor : R/4600/XI/2011/BNN tanggal 14 November 2011 tentang hasil pemeriksaan alat-alat yang diduga digunakan untuk menyalahgunakan narkotika jenis shabu-shabu milik Terdakwa Serka Zatwiko NRP 520974 Bintara Posek Kosekhanudnas I; dan - 1 (satu) lembar foto barang bukti yang sudah tersegel, Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. Barang-barang :
w
w
w
2)
-
1 (satu) bungkus plastik bening berisikan serbuk wama putih; 3 (tiga) butir tablet wama kuning di dalam kemasan strip; 2 (dua) buah pot plastik bekas berisikan Urine; 2 (dua) buah pipa kaca dalam keadaan pecah; 2 (dua) buah plastik bening bekas pakai; 1 (satu) buah cotton bud dengan bagian dibalut alumunium foil; 1 (satu) buah cangklong kaca;
Disita untuk dimusnahkan. 2. Nota Pembelaan (Pledoi) yang diajukan oleh Penasehat Hukum Terdakwa yang pada pokoknya Penasehat Hukum berkesimpulan bahwa Terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer seperti yang ada dalam surat dakwaannya, sehubungan dengan hal tersebut Penasehat Hukum memohon kepada Majelis Hakim untuk membebaskan Terdakwa dari segala dakwaan serta meyerahkan perkara Tersangka kepada Ankum untuk diselesaikan secara hukum disiliplin prajurit, dan apabila majelis berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya. / 3. Mahkamah Jawaban (Replik) Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Agung ... RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
3
3. Jawaban (Replik) Oditur Militer atas Pembelaan Penasihat Hukum yang disampaikan secara lisan, yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan tetap pada tuntutannya. 4. Jawaban (Duplik) Penasihat Hukum atas Replik Oditur Militer yang disampaikan secara lisan, yang pada pokoknya Penasihat Hukum tetap pada Pledoi / Pembelaannya. Bahwa untuk hal semua di atas, maka untuk selengkapnya terdapat dalam Berita Acara Persidangan yang merupakan satu kesatuan dan bagian yang tidak terpisahkan serta termaktub dalam putusan ini
o. id
Menimbang bahwa Terdakwa berdasarkan Surat Dakwaan Oditur Militer pada Oditur Militer II-08 Jakarta Nomor : Dak/154/VII/2010 tanggal 11 Juli 2010 telah didakwa melakukan tindak pidana sebagai berikut : Primair:
rta
.g
Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat sebagaimana tersebut di bawah ini yaitu pada tanggal dua puluh tujuh bulan Oktober tahun dua ribu sebelas atau setidak-tidaknya dalam tahun 2011 di Kantor Posek Kosekhanudnas I Jakarta, atau setidak-tidaknya di tempat-tempat yang termasuk wewenang hukum Pengadilan Militer II-08 Jakarta, telah melakukan tindak pidana : "Tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I bukan tanaman ", dengan cara-cara sebagal berikut: 1. Bahwa Terdakwa Zatwiko adalah anggota TNI AU yang berdinas dl kesatuan Kosekhanudnas I Jakarta hingga saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Sersan Kepala NRP 520974.
lm ilja
ka
2. Bahwa Terdakwa pada tahun 2000 ketika berdinas dl Satrad 257 dan berganti nama menjadi Satrad 225 Tarakan Kalimantan Timur pernah terlibat tindak pidana pengerusakan sebuah tempat judi dan diproses oleh Polisi Militer serta sudah mendapatkan putusan pidana penjara selama 3 (tiga) bulan dan penundaan pangkat 3 (tiga) periode. 3. Bahwa pada tanggal 25 Oktober 2011 sekira pukul 19.30 Saksi-6 Santi Gau (istri Terdakwa) mengirimkan sms kepada Saksi-4 Letkol Lek Didik Pujo Indarto (Kaposek Kosekhanudnas I Jakarta) yang melaporkan bahwa saksi-5 telah menemukan barang-barang yang diduga untuk membantu mengkomsumsi narkotika di dalam tas kerja Terdakwa berupa sedotan korek gas serta plastik kecil yang dl ujungnya dapat dilengketkan dan terbungkus dalam sapu tangan.
.d i
4. Bahwa pada hari Kamis tanggal 27 Oktober 2011 sekira pukul 16.40 bertempat di ruang istirahat anggota Kantor Posek Kosekhanudnas I Jakarta berdasarkan Printah Lisan Pangkosekhanudnas I, Saksi-1 Kapten Pom Sudarmono bersama saksi-2 Lettu Lek Slamet Riyadi, dan saksi-3 Lettu Lek Muhtar melakukan pemeriksaan terhadap barang-barang bawaan milik anggota Posek Kosekhanudnas I Jakarta diantaranya sebuah tas warna Hitam merk Oxford Collection mllik Terdakwa.
w
w
w
5. Bahwa pada saat dilakukan pemeriksaan telah ditemukan barang-barang di dalam tas warna Hitam merk Oxford Collection milik Terdakwa tepatnya di dalam tas hitam kecil berupa obat-obatan seperti Dulcolax 1 (satu) strip yang bekas pakai, Obat Amoxcilin 1 (satu) strip berjumlah 6 (delapan) tablet, Obat Dexamethasone dalam kemasan strip berjumlah 12 (duabelas) tablet, serbuk putih (diduga tawas) dalam 1 (satu) kantong plastik kecil, korek gas warna hijau, satu botol minyak angin, 1 (unit) Handphone merk Nokia, pembersih telinga, kotak kaleng best merk Doublemint yang berisi 2 bungkus plastik kecil dan 1 (satu) buah pipa kaca yang bagian ujungnya berbentuk bulat seperti alat penghisap (Bong) serta 2 (dua) pipa kaca yang sudah pecah di ujungnya yang diduga untuk menghisap shabu-shabu dan serta satu stel pakaian kotor. 6. Bahwa dengan adanya alat-alat yang diduga untuk penyalahgunaan Narkotika, kemudian saksi-1 mengambil tas tersebut untuk dibawa ke tempat para anggota Posek Kosekhanudnas I dikumpulkan, selanjutnya Saksi-1 menanyakan kepemilikan atas tas tersebut dan temyata tas tersebut diakui milik Terdakwa dan Terdakwa membenarkan bahwa barang-barang yang berada di dalam tas tersebut adalah milik Terdakwa, selain itu Terdakwa menyampaikan bahwa telah mengkonsumsi / menyalahgunakan narkotika jenis shabu-shabu sekira 2 (dua) bulan yang lalu, selanjutnya Saksi-1 mengamankan Terdakwa ke kantor Saksi-1 untuk selanjutnya diserahkan ke Satpom Lanud Halim PK untuk proses hukum selanjutnya. Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung / 7. Bahwa ... RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
4
7. Bahwa Terdakwa melakukan perbuatan tindak pidana penyalahgunaan narkotika jenis shabu-shabu pada hari Jumat tanggal 21 Oktober 2011 di daerah Kampung Ambon Jl.Berlian Kalideres Jakarta Barat bersama dengan temannya yang bemama sdr.Alex. 8. Bahwa Terdakwa menjelaskan cara mengkonsumsi shabu-shabu tersebut pertama kali menyiapkan pipa kaca atau bong, satu botol minuman air mineral ukuran kecil yang berisi setengah air putih yang tutupnya sudah dilubangi dan dua buah sedotan, kemudian shabu-shabu Terdakwa masukan kedalam pipa kaca atau bong lalu dibakar dengan korek gas dan dari hasil pembakaran tersebut Terdakwa menghisap secara bergantian dengan Sdr.Alex, dimana yang pertama kali menghisap adalah Terdakwa sebanyak 2 (dua) kali hisapan, setelah itu yang terakhir adalah Sdr.Alex yang jumlahnya sama yaitu 2 (dua) kali hisapan.
o. id
9. Bahwa Terdakwa memperoleh narkotika jenis shabu-shabu dengan cara membeli dari penjual (tidak diketahui identitasnya) yang berada di rumah yang beralamat dl JI. Berlian Kalideres Jakarta Barat sebanyak 2 (dua) kantong plastik kecil dengan harga Rp.200.000,-(dua ratus ribu rupiah) dan Rp. 150.000,- (seratus limapuluh ribu ruplah), dimana uang tersebut adalah hasil pemberian dari Sdr.Alex.
.g
10. Bahwa Terdakwa mengkonsumsi narkotika jenis shabu-shabu sejak tahun 2007 sampai dengan sekarang kurang lebih sudah 15 (lima belas) kali bersama dengan teman teman orang sipil, sejak Terdakwa berdinas di Satrad 225 Tarakan Kalimantan Timur sampai dengan sekarang.
ka
rta
11. Bahwa berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Nomor 379J/X/2011.UPT LAB UJI NARKOBA tanggal 31 Oktober 2011, bahwa hasil pemeriksaan barang bukti 1 (satu) bungkus plastik bening berisikan serbuk warna putih, 6 (enam) butir tablet warna kuning dan 2 (dua) buah pot plastik berisikan Urine atas nama Serka Zatwiko NRP 520974 Jabatan Bintara Posek Kesatuan Kosekhanudnas I Jakarta negative (tidak mengandung Golongan Narkotika sesuai dengan Lampiran UU Rl. No. 35 tahun 2009 tentang narkotika).
lm ilja
12. Bahwa berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Nomor 86.K/XI/ 2011.UPT LAB UJI NARKOBA tanggal 8 November 2011, bahwa hasil pemeriksaan barang buktl 2 (dua) buah pipa kaca dalam keadaan pecah, 2 (dua) buah plastik bening bekas pakai, dan 1 (satu) buah cotton bud dengan bagian dibalut alumunium foil milik Terdakwa positif mengandung sisa-sisa/residu Metamfetamina dan terdaftar dalam Golongan I Nomor Urut 61 Lampiran UU Rl. No. 35 tahun 2009 tentang narkotika, sedangkan 1 (satu) buah cangklong kaca negative (tidak mengandung Golongan Narkotika sesuai dengan Lampiran UU Rl. No. 35 tahun 2009 tentang narkotika).
.d i
Subsidair: Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat sebagaimana tersebut di bawah ini yaitu pada tanggal dua puluh satu bulan Oktober tahun dua ribu sebelas atau setidak-tidaknya dalam tahun 2011 di daerah Kampung Ambon Jl.Berlian Kalideres Jakarta Barat, atau setidak-tidaknya di tempat-tempat yang termasuk wewenang hukum Pengadilan Militer II-08 Jakarta, telah melakukan tindak pidana : "Penyalah guna narkotika golongan I bagi diri sendiri", dengan cara-cara sebagai berikut :
w
1. Bahwa Terdakwa Zatwiko adalah anggota TNI AU yang berdinas di kesatuan Kosekhanudnas I Jakarta hingga saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Sersan Kepala NRP 520974.
w
w
2. Bahwa Terdakwa pada tahun 2000 ketika berdinas di Satrad 257 dan berganti nama menjadi Satrad 225 Tarakan Kalimantan Timur pernah terlibat tindak pidana pengrusakan sebuah tempat judi dan diproses oleh Polisi Militer serta sudah mendapatkan putusan pidana penjara selama 3 (tiga) bulan dan penundaan pangkat 3 (tiga) periode. 3. Bahwa pada tanggal 25 Oktober 2011 sekira pukul 19.30 Saksi-5 Santi Gau (istri Terdakwa) mengirimkan sms kepada Saksi-4 Letkol Lek Didik Pujo Indarto (Kaposek Kosekhanudnas I Jakarta) yang melaporkan bahwa Saksi-5 telah menemukan barang-barang yang diduga untuk membantu mengkomsumsi narkotika di dalam tas kerja Terdakwa berupa sedotan korek gas serta plastik kecil yang di ujungnya dapat dilengketkan dan terbungkus dalam sapu tangan. 4. Bahwa pada hari Kamis tanggal 27 Oktober 2011 sekira pukul 16.40 bertempat di ruang istirahat anggota Kantor Posek Kosekhanudnas I Jakarta berdasarkan Perintah lisan Pangkosekhanudnas I, Saksi-1 Kapten Pom Sudarmono bersama Saksi-2 Lettu Lek Slamet Riyadi, dan Saksi-3 Lettu Lek Muhtar melakukan pemeriksaan terhadap barang-barang bawaan milik anggota Posek Kosekhanudnas I Jakarta diantaranya sebuah tas warna Hitam merk Oxford Collection milik Terdakwa. Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua / 5. Mahkamah Bahwa .... Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
5
5. Bahwa pada saat dilakukan pemeriksaan telah ditemukan barang-barang di dalam tas warna Hitam merk Oxford Collection milik Terdakwa tepatnya di dalam tas hitam kecil berupa obat-obatan seperti Dulcolax 1 (satu) strip yang bekas pakai, Obat Amoxcilin 1 (satu) strip berjumlah 8 (delapan) tablet, Obat Dexamethasone dalam kemasan strip berjumlah 12 (duabelas) tablet, serbuk putih (diduga tawas) dalam 1 (satu) kantong plastik kecil, korek gas warna hijau, satu botol minyak angin, 1 (unit) Handphone merk Nokia, pembersih telinga, kotak kaleng besi merk Doublemint yang berisi 2 bungkus plastik kecil dan 1 (satu) buah pipa kaca yang bagian ujungnya berbentuk bulat seperti alat penghisap (Bong) serta 2 (dua) pipa kaca yang sudah pecah diujungnya yang diduga untuk menghisap shabu-shabu dan serta satu stel pakaian kotor.
o. id
6. Bahwa dengan adanya alat-alat yang diduga untuk penyalahgunaan Narkotika, kemudian Saksi-1 mengambil tas tersebut untuk dibawa ke tempat para anggota Posek Kosekhanudnas I dikumpulkan, selanjutnya Saksi-1 menanyakan kepemilikan atas tas tersebut dan ternyata tas tersebut diakui milik Terdakwa dan Terdakwa membenarkan bahwa barang-barang yang berada di dalam tas tersebut adalah milik Terdakwa, selain Itu Terdakwa menyampaikan bahwa telah mengkonsums / menyalahgunakan narkotika jenis shabu-shabu sekira 2 (dua) bulan yang lalu, selanjutnya Saks-1 mengamankan Terdakwa ke kantor Saksi-1 untuk selanjutnya diserahkan ke Satpom Lanud Malim PK untuk proses hukum.
rta
.g
7. Bahwa Terdakwa melakukan perbuatan tindak pidana penyalahgunaan narkotika jenis shabu-shabu pada hari Jumat tanggal 21 Oktober 2011 di daerah kampung Ambon Jl.Berlian Kalideres Jakarta Barat bersama dengan temannya yang bernama Sdr.Alex.
ka
8. Bahwa Terdakwa menjelaskan cara mengkonsumsi shabu-shabu tersebut pertama kali menyiapkan pipa kaca atau bong, satu botol minuman air mineral ukuren kecil yang berisi setengah air putih yang tutupnya sudah dilubangi dan dua buah sedotan, kemudian shabu-shabu Terdakwa masukan kedalam pipa kaca atau bong lalu dibakar dengan korek gas dan dari hasil pembakaran tersebut Terdakwa menghisap secara bergantian dengan Sdr.Alex, dimana yang pertama kali menghisap adalah Terdakwa sebanyak 2 (dua) kali hisapan, setelah itu yang terakhir adalah Sdr. Alex yang jumlahnya sama yaitu 2 (dua) kali hisapan.
lm ilja
9. Bahwa Terdakwa memperoleh narkotika jenis shabu-shabu dengan cara membeli dari penjual (tidak diketahui identitasnya) yang berada di rumah yang beralamat dl Jl.Berlian Kalideres Jakarta Barat sebanyak 2 (dua) kantong plastik kecil dengan harga Rp.200.000,-(dua ratus ribu ruplah) dan Rp. 150.000,- (seratus limapuluh ribu rupiah), dimana uang tersebut adalah hasil pemberian dari Sdr.Alex. 10. Bahwa Terdakwa mengkonsumsi narkotika jenis shabu-shabu sejak tahun 2007 sampai dengan sekarang kurang lebih sudah 15 (lima belas) kali bersama dengan teman teman orang sipil, sejak Terdakwa berdinas di Satrad 225 Tarakan Kalimantan Timur sampai dengan sekarang.
w
.d i
11. Bahwa berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Nomor 379J/X/2011 UPT LAB UJI NARKOBA tanggal 31 Oktober 2011, bahwa hasil pemeriksaan barang bukti 1 (satu) bungkus plastik bening berisikan serbuk wama putih, 6 (enam) butir tablet wama kuning dan 2 (dua) buah pot plastik berisikan Urine atas nama Serka Zatwiko NRP 520974 jabatan Bintara Posek Kesatuan Kosekhanudnas I Jakarta negative (tidak mengandung Golongan Narkotika sesuai dengan Lampiran UU RJ, No, 35 tahun 2009 tentang narkotika).
w
w
12. Bahwa berdasarkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Nomor 86.K/XI/ 2011.UPT LAB UJI NARKOBA tanggal 8 November 2011, bahwa hasil pemeriksaan barang bukti 2 (dua) buah pipa kaca dalam keadaan pecah, 2 (dua) buah plastik bening bekas pakai, dan 1 (satu) buah cotton bud dengan bagian dibalut alumunium foil milik Terdakwa positif mengandung sisa-sisa/residu Metamfetamina dan terdaftar dalam Golongan I Nomor Urut 81 Lampiran UU RL No. 35 tahun 2009 tentang narkotika, sedangkan 1 (satu) buah cangklong kaca negative (tidak mengandung Golongan Narkotika sesuai dengan Lampiran UU Rl. No. 35 tahun 2009 tentang narkotika). Berpendapat bahwa perbuatan-perbuatan Terdakwa tersebut telah cukup memenuhi unsur-unsur tindak pidana yang tercantum dalam : Primair : Pasal 112 ayat (1) UU Rl Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika, dan Subsidair : Pasal 127 Ayat (1) huruf a UU Rl Nomor 35 tahun 2009 tentang Narkotika. Menimbang bahwa terhadap surat dakwaan Oditur Militer tersebut, Terdakwa menyatakan telah mengerti dan memahami, serta membenarkan isi Surat Dakwaan yang didakwakan kepadanya. Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung / Menimbang ... RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
6
Menimbang bahwa terhadap Surat Dakwaan Oditur Militer tersebut, Terdakwa maupun Penasehat Hukumnya tidak mengajukan keberatan/eksepsi. Menimbang bahwa di persidangan Terdakwa didampingi oleh Penasehat Hukum dari Kum Kosekhanudnas atas nama Mayor Sus Teguh Pribady, S.H., M.H., dan Kapten Sus Ardya Mahendra, S.H., berdasarkan Surat Perintah Pangkosekhanudnas Nomor: Sprin/943/XII/2012, tanggal 6 Desember 2012, dan Surat Kuasa Khusus dari Terdakwa Serka Zatwiko Tanggal 6 Desember 2012. Menimbang bahwa para Saksi yang hadir di persidangan menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut :
o. id
Saksi-1: Nama Lengkap: Slamet Riyadi, Pangkat/Nrp: Lettu Lek / 505804, Jabatan: Kasubsi GCI, Kesatuan: Kosekhanudnas I Jakarta, Tempat, tgl lahir: Yogyakarta, 22 Februari 1963, Jenis kelamin: Laki-laki, Kewarganegaraan: Indonesia, Agama: Islam, Tempat tinggal: Jl.Falcon A-1 No.6 RT.15/04 Komplek Skadron Kel.Halim PK Kec.Makassar Jakarta Timur.
.g
Pada pokoknya Saksi-1 menerangkan sebagai berikut :
rta
1. Bahwa Saksi-1 Lettu Lek Slamet Riyadi kenal dengan Terdakwa Serka Zatwiko sejak Terdakwa masuk berdinas di Kosekhanudnas I sekira tahun 2006 dalam rangka hubungan dinas antara atasan dan bawahan serta tidak ada hubungan saudara.
ka
2. Bahwa Saksi-1 pernah diperiksa dalam penyidikan oleh petugas Pom AU dalam perkara Terdakwa ini, dan keterangan yang diberikan dalam BAP adalah yang sebenarnya dan tidak ada yang dicabut dalam pemeriksaan persidangan ini.
lm ilja
3. Bahwa Saksi-1 dan Saksi-2 pada tanggal 27 Oktober 2011 sekira pukul 10.00 WIB menerima printah dari Kasiops Kosekhanudnas I Mayor Indra Aziz untuk mengadakan pemeriksaan Tas milik Terdakwa yang disimpan di Locker dalam ruangan istirahatTerdakwa. 4. Bahwa Saksi-1 bersama Saksi-2 kemudian sekira pukul 15.00 WIB melakukan pemeriksaan terhadap tas milik Terdakwa yang berwarna Hitam merk Oxford Collection yang disimpan di Locker dalam ruangan istirahatTerdakwa, dalam Tas Terdakwa tersebut telah ditemukan barang-barang berupa: 1 (satu) buah pipa kaca (cangklong) yang disimpan dalam kotak besi bekas permen, serbuk putih di dalam bungkusan kantong plastik, serta satu stel pakaian kotor, alat-alat tersebut diduga untuk mengkomsumsi Narkotika.
w
.d i
5. Bahwa kemudian Saksi-1 bersama Saksi-2 melaporkan hal tersebut kepada Kasiops Posek I Kosekhanudnas I, dimana selanjutnya Kasiops Posek I Kosekhanudnas I memerintahkan Saksi-1 dan Saksi-2 untuk mengembalikan barang-barang tersebut kembali ke dalam tas milik Terdakw dan dimasukkan kembali ke dalam Locker , dan selanjutnya sekira pukul 15.40 Saksi-5 datang lalu Saksi-1 menunjukkan Tas Terdakwa yang berada di Locker, lalu oleh Saksi-5 Tas Terdakwa tersebut dibuka dan diperiksa isinya kemudian Saksi-5 memotret barang-barang milik Terdakwa yang disimpan dalam Tas yang berupa:
w
w
-
1 (satu) bungkus plastik bening berisikan serbuk wama putih; 3 (tiga) butir tablet wama kuning di dalam kemasan strip; 2 (dua) buah pot plastik bekas berisikan Urine; 2 (dua) buah pipa kaca dalam keadaan pecah; 2 (dua) buah plastik bening bekas pakai; 1 (satu) buah cangklong kaca.
6. Bahwa kemudian Saksi-1 setelah itu meninggalkan tempat, dan tidak mengetahui lagi proses selanjutnya, yang kemudian Saksi-1 pada tanggal 10 Nopember 2011 diperiksa oleh Satpom AU Lanud Halim Perdana Kusuma. 7. Bahwa Saksi-1 sudah pernah menerima penyuluhan Hukum di Kesatuan tentang larangan bagi anggota TNI terlibat dalam penyalahgunaan Narkoba, dan ancamannya berat. 8.
Bahwa Terdakwa pada saat ini diluar tahanan dan dalam melaksanakan tugas sehari-hari adalah baik. / Atas ... Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung
RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
7
Atas keterangan Saksi-1 di persidangan tersebut di atas Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-2 : Nama Lengkap: Muchtar, Pangkat/Nrp: lettu Lek / 509242, Jabatan: Kasubsi Filter Posek, Kesatuan: Kosekhanudnas I Jakarta, Tempat, tgl lahir: Magetan, 2 Agustus 1965, Jenis kelamin: Laki-laki, Kewarganegaraan: Indonesia, Agama: Islam, Tempat tinggal: A7 RT.15/04 Kel Halim PK Kec.Makassar Jakarta Timur. Pada pokoknya Saksi-2 menerangkan sebagai berikut :
o. id
1. Bahwa Saksi-2 Lettu Lek Muchtar kenal dengan Terdakwa Serka Zatwiko sejak Saksi-3 berdinas di Posek Kosekhanudnas I pada bulan Oktober 2009 dalam, hubungan dinas antara atasan dan bawahan serta tidak memiliki hubungan saudara.
.g
2. Bahwa Saksi-2 pernah diperiksa dalam penyidikan oleh petugas Pom AU dalam perkara Terdakwa ini, dan keterangan yang diberikan dalam BAP adalah yang sebenarnya dan tidak ada yang dicabut dalam pemeriksaan persidangan ini.
rta
3. Bahwa Saksi-2 dan Saksi-1 pada tanggal 27 Oktober 2011 sekira pukul 10.00 WIB menerima printah dari Kasiops Kosekhanudnas I Mayor Indra Aziz untuk mengadakan pemeriksaan Tas milik Terdakwa yang disimpan di Locker dalam ruangan istirahatTerdakwa, karena Terdakwa telah diduga melakukan penyalahgunaan Narkoba.
lm ilja
ka
4. Bahwa Saksi-2 bersama Saksi-1 kemudian sekira pukul 15.00 WIB melakukan pemeriksaan terhadap tas milik Terdakwa yang berwarna Hitam merk Oxford Collection yang disimpan di Locker dalam ruangan istirahatTerdakwa, dalam Tas Terdakwa tersebut telah ditemukan barang-barang berupa: 1 (satu) buah pipa kaca (cangklong) yang disimpan dalam kotak besi bekas permen, serbuk putih di dalam bungkusan kantong plastik, serta satu stel pakaian kotor, alat-alat tersebut diduga untuk mengkomsumsi Narkotika. 5. Bahwa tidak lama kemudian Saksi-5 datang, kemudian memeriksa kembali isi barang-barang yang terdapat dalam Tas Terdakwa, kemudian Saksi-5 memotertnya, kemudian Tas milik Terdakwa tersebut dibawa oleh Saksi-5. 6.
Bahwa selanjutnya Saksi-2 meninggalkan tempat tersebut. Atas keterangan Saksi-2 dipersidangan tersebut di atas Terdakwa membenarkan seluruhnya.
.d i
Saksi-3:
w
Nama Lengkap: Didik Pujo Indarto, Pangkat/Nrp: Letkol Lek / 513160, Jabatan: Kaposek, Kesatuan: Kosekhanudnas I Jakarta, Tempat, tgl lahir: Surabaya, 1 Desember 1967, Jenis kelamin: Laki-laki, Kewarganegaraan: Indonesia, Agama: Islam, Tempat tinggal: Jl.Alfida IV No.307 RT.3/9 Komplek Angkasa Kel.Halim PK Kec.Makassar Jakarta Timur.
w
Pada pokoknya Saksi-3 menerangkan sebagai berikut :
w
1. Bahwa Saksi-3 Letkol Lek Didik Pujo Indarto kenal dengan Terdakwa Serka Zatwiko sejak tahun 2004 saat berdinas di Satrad 225 Tarakan Kalimantan Timur dimana Saksi-3 menjabat sebagai Komandannya dan Terdakwa sebagai bawahan, dan saat ini Saksi-3 sebagai atasan yang membawahi langsung terhadap Terdakwa, serta Saksi-3 tidak ada ikatan saudara/family. 2. Bahwa Saksi-3 pernah diperiksa dalam penyidikan oleh petugas Pom AU dalam perkara Terdakwa ini, dan keterangan yang diberikan dalam BAP adalah yang sebenarnya dan tidak ada yang dicabut dalam pemeriksaan persidangan ini. Bahwa Saksi-3 pernah menerima pengaduan dari istri Terdakwa (saksi-4) pada tanggal 23 Oktober 2011 via sms sekira pukul 21.30 bila Terdakwa telah melakukan kekerasan dalam rumah tangganya, selain itu Terdakwa telah berbohong tentang masalah gaji serta dari pihak saksi-4 ingin mengajukan pisah dengan Terdakwa karena 3.
Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung / tidak ... RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
8
tidak adanya keharmonisan dalam rumah tangganya, namun Saksi-3 belum sempat menanggapi sms dari saksi-4 karena pada saat itu Saksi-3 sedang melakukan Latihan Tetuka di Manado, disamping itu pada hari itu juga Saksi-3 juga menerima SMS dari Terdakwa yang isinya Terdakwa mengadukan terjadi cekcok dengan istrinya/Saksi-4, saat itu Saksi-3 tidak bisa menanggapi karena masih melaksanakan Latihan Tetuko di Menado.
o. id
4. Bahwa Saksi-3 kemudian pada tanggal 25 Oktober 2011 sekira pukul 19.30 Wib, Saksi-4 mengirimkan sms laporan kembaii bila Saksi-4 telah merasa dibohongi oleh Terdakwa tentang masalah Gaji karena saksi-4 hanya menerima gaji sebesar Rp.50.000 (lima puluh ribu rupiah) dan Rp. 400.000 (empat ratus ribu rupiah) dalam bulah-bulan terakhir, selain itu saksi-4 melaporkan bahwa telah ditemukan barang-barang yang diduga untuk membantu mengkomsumsi narkotika di dalam tas milik Terdakwa, dengan adanya laporan tersebut, saksi-3 menanggapinya dengan menyampaikan bila Saksi-3 akan mengecek atas kebenaran laporan yang telah disampaikan oleh saksi-4 setelah kembali dari latihan Tetuka di Manado, setelah itu pada hari itu juga Terdakwa Saksi-3 menerima SMS dari Terdakwa yang intinnya melaporkan bahwa istrinya/Saksi-4 menemukan alat-alat penghisap Narkotika dalam Tas Terdakwa, kemudian Saksi-3 jawab dengan SMS kepada Terdakwa agar Terdakwa menunggu dan Saksi-3 akan menangani setelah Saksi-3 pulang latihan.
ka
rta
.g
5. Bahwa Saksi-3 pada tanggal 27 Oktober 2011 sekira pukul 15.00 sekembalinya dari melaksanakan latihan Tetuko di Menado, lalu memanggil Kasiops Posek Kosekhanudnas I Mayor Indra Aris untuk membantu meyakinkan kebenaran adanya laporan dari istri Terdakwa/Saksi-4 dan mengadakan pemeriksaan kepada Terdakwa, dan setelah diadakan pengecekan dan pemeriksaan terhadap Terdakwa oleh Kasiops Mayor Indra Aris ternuyata di Tas Terdakwa ditemukan barang-barang yang merupakan alat yang diduga untuk mengkonsumsi Narkotika, kemudian Saksi-3 melaporkan hal tersebut kepada Pangkosekhanudnas I, kemudian Pangkosekhanudnas I mengumpulkan Saksi-3, Dansatproov, Staf Intel, dan Kakes, lalu Pangkosek memerintahkan agar Terdakwa diserahkan kepada Petugas yang berwenang untuk menanganinya, kemudian Terdakwa berikut barang buktinya oleh Dansatproof Kapten POM/Saksi-5 diserahkan kepada Satpom Lanud Halim Perdana Kusuma.
lm ilja
6. Bahwa Saksi-3 pada tanggal 27 Oktober 2011 sekira pukul 15.00 menerima laporan dari Kasiops Posek Kosekhanudnas I Mayor Indra Aris bila di dalam tas rnilik Terdakwa terdapat barang-barang yang diduga alat-alat untuk mengkonsumsi Narkotika. 7. Bahwa Saksi-3 mengetahui bahwa Terdakwa sering terlambat masuk kerja, dan Terdakwa sering tidur saat jam kerja. 8. Bahwa Saksi-3 salaku atasan yanmg membawahi langsung terhadap Terdakwa, menyatakan saat ini Terdakwa sudah baik dalam dinas dan Saksi-3 berpendapat Terdakwa masih layak untuk tetap dinas di TNI AU.
.d i
Atas keterangan Saksi-3 dipersidangan tersebut di atas Terdakwa membenarkan seluruhnya. Saksi-4:
w
w
Nama Lengka: Santi Gau, Pekerjaan: Swasta, Tempat, tgl lahir: Jakarta, 28 November 1981, Jenis kelamin: Perempuan, Kewarganegaraan : Indonesia, Agama: Islam, Tempat tinggal: Jl.Kampung Beting Jaya Nomor 31 RT.05/01B Kec Koja Kel.Tugu Utara Jakarta Utara.
w
Bahwa Saksi-4 adalah istri sah Terdakwa, namun Terdakwa dalam persidangan secara tegas menyatakan tidak keberatan Saksi-4 dalam pemeriksaan persidangan memberikan keterangan dengan disumpah. Pada pokoknya Saksi-4 menerangkan sebagai berikut : 1. Bahwa Saksi-4 kenal dengan Terdakwa sejak kecil dan sekira bulan Maret tahun 2003 Saksi-4 dengan Terdakwa melangsungkan pernikahan di Jakarta dan sekarang hubungan Saksi-4 dengan Terdakwa adalah istri sah baik secara agama maupun hukum, dimana pernikahan tersebut telah dikaruniai 2 (dua) orang anak yang pertama, perempuan umur 8 (delapan) tahun bemama Kania Ardian Zasan kemudian yang kedua laki-laki umur 3 (tiga) tahun bernama Fahcry Dirgantara Zasan. 2. Bahwa Saksi-4 pernah diperiksa dalam penyidikan oleh petugas Pom AU dalam perkara Terdakwa ini, dan keterangan yang diberikan dalam BAP adalah yang sebenarnya dan tidak ada yang dicabut dalam pemeriksaan persidangan ini. / 3. Bahwa ... Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
9
3. Bahwa Terdakwa selaku suami sering melakukan perbuatan kasar terhadap Saksi-4, sehingga Saksi-4 dengan Terdakwa sejak mulai bulan Juli 2011 pisah ranjang, Saksi-4 tinggal di rumah orang tuanya di Beting Jaya Sunter, sedangkan Terdakwa tinggal di orang tuanya di Kampung Pondok ranggon Jati Sampurna Bekasi.
o. id
4. Bahwa Saksi-4 pernah menyampaikan kepada Kaposek Kosekhanudnas I Jakarta (Saksi-3) melalui SMS pada bulan September 2011 bahwa Terdakwa dalam 3 (tiga) bulan terakhir tidak memberikan uang gajinya secara penuh kepada saksi-4 selaku istri sah, serta Terdakwa sikapnya akhir-akhir ini kasar terhadap Saksi-4, dimana Saksi-4 menyampaikan kepada Saksi-3 agar Terdakwa mendapatkan pengarahan atau nasehat dari Atasannya bertujuan agar Terdakwa tidak menggulangi lagi, selain itu Saksi-4 juga menyampaikan permasalahan keluarganya kepada Saksi-3, bahwa Saksi-4 telah menemukan barang-barang di dalam tas kerja Terdakwa terbungkus dalam sapu tangan seperti korek gas serta plastik kecil yang pada ujungnya dapat dilengketkan akan tetapi Saksi-4 tidak mengetahui digunakan untuk apa oleh Terdakwa, dan Saksi-4 curiga Terdakwa mengkonsumsi Narkotika. 5. Bahwa Saksi-4 selama menjadi istri dari Terdakwa tidak pernah melihat atau mendengar Terdakwa telah mengunakan atau menyalahgunakan Narkotika.
rta
.g
6. Bahwa Saksi-4 selama menjadi istri dari Terdakwa tidak pernah melihat ada teman atau rekan satu kantor Terdakwa yang main ke rumah Saksi-4, karena Terdakwa apabila akan keluar selalu janjian via Telepon serta saksi-4 tidak mengetahui siapa teman-teman dari Terdakwa, termasuk Sdr.Alex Saksi-4 tidak mengenalnya serta tidak pernah bertemu.
ka
7. Bahwa Saksi-4 tidak pernah mengetahui bila sebelum permasalahan ini terjadi, Terdakwa pernah tersangkut suatu perkara tindak pidana Atas keterangan Saksi-4 dipersidangan tersebut di atas Terdakwa membenarkan seluruhnya.
lm ilja
Saksi-5 :
Nama lengkap: Sudarmono, Pangkat/Nrp: Kapten POM / 505054, Pangkat/Nrp: Kapten POM / 505054, Jabatan: Dansatprov, Kesatuan: Kosekhanudnas I Jakarta, Tempat, tgl lah: magelang, 19 November 1955, Jenis kelamin: Laki-laki, Kewarganegaraa : Indonesia, Agama: Islam, Tempat tinggal: Mess Transit Komplek Trikora Kel.Halim PK Kec.Makassar Jakarta Timur.
.d i
Bahwa Saksi-5 telah memberikan keterangannya di bawah sumpah dalam Berita Acara Pemeriksaan dan yang bersangkutan telah dipanggil secara sah namun tidak hadir di sidang karena berdasarkan Surat Pangkohanudnas I Nomor: B/426/13/19/01/Kosek I yang bersangkutan telah mutasi ke Pangkalan TNI AU Abdurrahman Saleh Malang yang jauh tempat tinggalnya maka keterangan Saksi-5 dalam Berita Acara Pemeriksaan tersebut dibacakan yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut:
w
1. Bahwa Saksi-5 Kapten Pom Sudarmono kenal dengan Terdakwa Serka Zatwiko sejak bulan Oktober tahun 2009 saat Saksi-5 bertugas di Kosekhanudnas I sebagai Dansatprov Kosekhanudnas serta dalam hubungan antara atasan dan bawahan serta tidak ada hubungan keluarga.
w
w
2. Bahwa Saksi-5 diperintahkan menghadap Pangkosekhanudnas I pada hari Kamis tanggal 27 Oktober 2011 sekira pukul 16.00 di ruangan Pangkosekhanudnas I dan selanjutnya Kaposek Kosekhanudnas I menyampaikan bahwa anggota Posek Kosekhanudnas I yaitu Terdakwa diduga telah menyalahgunakan narkotika jenis shabushabu dimana Saksi-3 Letkol Lek Didik Pujo Indarto menerima informasi tersebut dari Istri Serka Zatwiko (Saksi4), dengan adanya berita tersebut Pangkosekhanudnas I memerintahkan secara lisan untuk melakukan pemeriksaan/penggeledahan kepada barang-barang anggota Kosekhanudnas I yang berada di ruang istirahat yang terdapat locker / lemari setiap personil. 3. Bahwa Saksi-5 melakukan pemeriksaan terhadap barang-barang bawaan milik anggota Posek Kosekhanudnas I Jakarta diantaranya sebuah tas warna Hitam merk Oxford Collection milik Terdakwa pada hari Kamis tanggal 27 Oktober 2011 sekira pukul 16.40 bertempat di ruang istrahat anggota Kantor Posek Kosekhanudnas I Jakarta berdasarkan Perintah lisan Pangkosekhanudnas I. 4. Bahwa Saksi-5 melakukan pemeriksaan bersama Aspers Kosekhanudnas I atas nama Letkol Pnb Edward Wisnu, Mayor Sus Saptono Pabanda Litpers staf Intel Kosekhanudnas I, Kapten Lek Sugianto, Lettu Lek Slamet (Saksi-1), ... Agung Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33/ Riyadi SK Ketua Mahkamah RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
10
Riyadi (Saksi-1), dan Lettu Lek Muhtar (Saksi-2), dimana yang pertama kali menemukan barang-barang tersebut yaitu Saksi-1. 5. Bahwa Saksi-5 beserta anggotanya atas nama Praka Novi R. Anggota Satprov Kosekhanudnas I bersama Aspers Kosekhanudnas I atas nama Letkol Pnb Eduard Wisnu, Mayor Sus Saptono Pabanda Litpers staf Intel Kosekhanudnas I, serta Kapten Lek Sugianto, Saksi-1 dan Saksi-2 mulai memeriksa / menggeledah, dimana Saksi-1 menunjukkan lokasi tas milik Terdakwa yang berada di locker / lemari bagian bawah selanjutnya Saksi-5 beserta Praka Novi dan Saksi-1 memeriksa / menggeledah tas warna Hitam merk Oxford Collection milik Terdakwa dan ditemukan alat-alat yang diduga untuk membantu mengkonsumsi Narkotika.
.g
o. id
6. Bahwa pada saat dilakukan pemeriksaan telah ditemukan barang-barang di dalam tas warna Hitam merk Oxford Collection milik Terdakwa tepatnya di dalam tas hitam kecil berupa obat-obatan seperti Dulcolax 1 (satu) strip yang bekas pakai, Obat Amoxcilin 1 (satu) strip berjumlah 8 (delapan) tablet, Obat Dexamethasone dalam kemasan strip berjumlah 12 (duabelas) tablet, serbuk putih (diduga tawas) dalam 1 (satu) kantong, plastik kecil, korek gas warna hijau, satu botol minyak angin, 1 (unit) Handphone merk Nokia, pembersih telinga, kotak kaleng besi merk Doublemint yang berisi 2 bungkus plastik kecil dan 1 (satu) buah pipa kaca yang bagian ujungnya berbentuk bulat seperti alat penghisap (Bong) serta 2 (dua) pipa kaca yang sudah pecah diujungnya yang diduga untuk menghisap shabu-shabu dan serta satu stel pakaian kotor.
ka
rta
7. Bahwa dengan adanya atat-alat yang diduga untuk penyalahgunaan Narkotika, kemudian saksi-5 mengambil tas tersebut untuk dibawa ke tempat para anggota Posek Kosekhanudnas I dikumpulkan, selanjutnya Saksi-5 menanyakan kepemilikan tas tersebut dan ternyata tas tersebut diakui milik Terdakwa dan Terdakwa membenarkan bahwa barang-barang yang berada di dalam tas tersebut adalah milik Terdakwa, selain itu Terdakwa menyampaikan bahwa telah mengkonsumsi/menyalahgunakan narkotika jenis shabu-shabu sekira 2 (dua) bulan yang lalu, selanjutnya Saksi-5 mengamankan Terdakwa ke kantor Saksi-5 untuk selanjutnya diserahkan ke Satpom Lanud Halim PK untuk proses hukum selanjutnya.
lm ilja
8. Bahwa sebelum Terdakwa diserahkan ke Satpom Lanud Halirn PK dilakukan tes urine oleh Kakes Kosekhanudnas menggunakan tespeck/alat periksa dimana saat mengambil urine disaksikan oleh Praka Novi dan saat melakukan tes urine Saksi-5 menyaksikannya, selanjutnya Saksi-5 meninggalkan kantor untuk mengantar Terdakwa ke Puspomau yang selanjutnya dibawa ke Satpom Lanud Halim PK untuk proses hukum selanjutnya. 9. Bahwa Saksi-5 melaporkan kepada Pangkosekhanudnas I bersama Kakes Kosekhanudnas I atas nama Mayor Kes Muhroji dimana Saksi-5 menanyakan hasil tes urinenya kepada Kakes Kosekhanudnas I dan Kakes Kosekhanudnas I menyampaikan hasilnya positif di point No. 2, namun saksi-1 tidak mengetahui apa maksud yang disampaikan oleh Kakes Kosekhanudnas I.
.d i
10. Bahwa Saksi-5 tidak mengetahui bila sebelumnya Terdakwa pernah tersangkut suatu perkara tindak pidana, serta apa yang melatarbelakangi Terdakwa hingga rnenyalahgunakan narkotika.
w
Atas keterangan Saksi-5 yang dibacakan tersebut Terdakwa membenarkan seluruhnya.
w
Menimbang bahwa di dalam sidang Terdakwa memberikan keterangan sebagai berikut :
w
1. Bahwa Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AU pada tahun 1996 melalui Pusdiklat TNI AU di Solo, setalah lulus dilantik dengan pangkat Serda NRP 520974, kemudian ditempatkan di Satrad 225 Tarakan, kemudian tahun 2007 Terdakwa dimutasikan ke Posek Kosekhanudnas I Jakarta hingga saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Sersan Kepala NRP 520974. 2. Bahwa Terdakwa pernah diperiksa dalam penyidikan oleh petugas Pom AU dalam perkara Terdakwa ini, dan keterangan yang diberikan dalam BAP adalah yang sebenarnya dan tidak ada yang dicabut dalam pemeriksaan persidangan ini. 3. Bahwa sampai dengan sekarang Terdakwa belum pernah diakhiri atau mengakhiri ikatan dinasnya dari TNI AU. Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung / 4. Bahwa RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan... otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
11
4. Bahwa Terdakwa pernah dipidana selama 3 (tiga) bulan pada tahun 2000 ketika berdinas di Satrad 257 dan berganti nama menjadi Satrad 225 Tarakan Kalimantan Timur dalam perkara pengrusakan sebuah tempat judi dan Terdakwa juga dijatui tindakan administrasi penundaan pangkat 3 (tiga) periode. 5. Bahwa Terdakwa pada bulan Maret 2003 telah menikah dengan Saksi-4 dan telah dikaruniai dua orang anak perempuan dan laki-laki. 6. Bahwa Terdakwa dengan istrinya/Saksi-4 pisah ranjang dari bulan Juli 2011 sampai dengan Desember 2011.
o. id
7. Bahwa Terdakwa mulai bulan Maret 2007 saat berdinas di Satrad Tarakan telah mulai mengkonsumsi Narkotika jenis Metamfithamina karena ada yang memberi secara Cuma-Cuma yaitu Sdr. Musa, dan Terdakwa selanjutnya sampai bulan Mei tahun 2007 sering mangkonsumsi Narkotika bersama Sdr. Musa sampai sebanyak 14 kali.
.g
8. Bahwa Terdakwa setelah mutasi ke Jakarta kemudian kenal dengan Sdr. Alex pada tahun 2009 di Cafe Mexico Tanjung Priok Jakarta Utara.
2 (dua) buah pipa kaca; 2 (dua) buah plastik bening; 1 (satu) buah cotton bud dengan bagian dibalut alumunium foil; 1 (satu) buah cangklong kaca;
lm ilja
-
ka
rta
9. Bahwa Terdakwa bersama Sdr. Alex pada Jum’at tanggal 21 Oktober 2011 sekira pukul 04.00 WIB pergi ke sebuah rumah di Jalan Berlian Kampung Ambon, Kalideres, Jakarta Barat, untuk membeli Shabu-shabu, sesampainya di rumah tersebut Sdr. Alex menyerahkan uang sebanyak Rp 200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) kepada Terdakwa, kemudian Terdakwa mendatangi seorang penjual Shabu-Shabu, lalu membeli Shabu-shabu, kemudian setelah Terdakwa menyerahkan uang sebanyak Rp 200.000,00 kepada Penjualnya, kemudian Penjualnya menyerahkan Shabu-Shabu sebanyak satu paket plastik kecil kepada Terdakwa, kemudian Shabushabu tersebut oleh Terdakwa diterima dengan tangan kanan, kemudian Terdakwa dan Sdr. Alex menuju sebuah kamar yang telah disediakan oleh Penjual untuk mengisap Shabu-Shabu tersebut, kemudian oleh Penjual juga telah disediakan alat-alat pengisapnya (bong) yang antara lain berupa :
.d i
10. Bahwa Terdakwa mengkonsumsi sahabu-sahabu dengan cara pertama kali menyiapkan pipa kaca atau bong, satu botol minuman air mineral ukuran kecil yang berisi setengah air putih yang tutupnya sudah dilubangi dan dua buah sedotan, kemudian shabu-shabu olehTerdakwa dimasukkan kedalam pipa kaca atau bong lalu dibakar dengan korek gas dan dari hasil pembakaran tersebut Terdakwa menghisap secara bergantian dengan Sdr.Alex, dimana yang pertama kali menghisap adalah Terdakwa sebanyak 2 (dua) kali hisapan, setelah itu yang terakhir adalah Sdr. Alex yang jumlahnya sama yaitu 2 (dua) kali hisapan.
w
w
w
11. Bahwa kemudian Terdakwa dan Sdr. Alex mengisap Shabu-Shabu tersebut, setelah Shabu-Shabu satu paket kecil seharga Rp 200.000,00 telah habis dikonsumsi oleh Terdakwa dan Sdr. Alex, lalu karena masih belum puas kemudian Sdr. Alex memberikan uang lagi kepada Terdakwa sebanyak Rp 150.000,00 (seratus ribu rupiah) kepada Terdakwa untuk membeli lagi Shabu-Shabu, kemudian setelah Terdakwa menerima uang dari Sdr. Alex sebanyak Rp 150.000,00, kemudian Terdakwa mendatangi seorang penjual Shabu-Shabu, lalu membeli Shabushabu, kemudian setelah Terdakwa menyerahkan uang sebanyak Rp 150.000,00 kepada Penjualnya, kemudian Penjualnya menyerahkan Shabu-Shabu sebanyak satu paket plastik kecil kepada Terdakwa, kemudian Shabushabu tersebut oleh Terdakwa diterima dengan tangan kanan, kemudian Terdakwa menuju sebuah kamar yang telah disediakan oleh Penjual untuk mengisap Shabu-Shabu tersebut bersama Sdr. Alex, kemudian Terdakwa dan Sdr. Alex mengisap Shabu-Shabu tersebut sampai habis. 12. Bahwa Terdakwa dan Sdr. Alex setelah selesai mengkonsumsi Shabu-Shabu, kemudian pulang kerumah masing-masing, dan alat-alat pengisap Shabu-Shabu (Bong) yang berupa: 2 (dua) buah pipa kaca; 2 (dua) buah plastik bening; 1 (satu) buah cotton bud dengan bagian dibalut alumunium foil; 1 (satu) buah cangklong kaca; oleh Terdakwa kemudian dimasukkan di sebuah kaleng kecil bekas permen selanjutnya disimpan ke saku celana dan keesokan harinya dipindahkan/disimpan di dalam tas kerja kulit warna hitam merk Oxford Collection. 13. Bahwa Tas kerja kulit warna hitam merk Oxford Collection selain berisi Bong (2 (dua) buah pipa kaca; Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung (dua)merupakan buah ... salinan RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144)/ 2bukan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
12
2 (dua) buah plastic bening; 1 (satu) buah cotton bud dengan bagian dibalut alumunium foil; 1 (satu) buah cangklong kaca, juga ada obat-obatan Dulcolax bekas pakai, Obat Amoxilin dan obat Dexamethasone) yang dibeli oleh Terdakwa untuk mengobati penyakit kulit yang gatal, selain itu masih ada serbuk putih tawas yang dibeli Terdakwa untuk obat anti bau badan. 14. Bahwa kemudian Tas warna hitam merk Oxford Collection milik Terdakwa yang berisi Bong (alat-alat penghisap Shabu-Shabu diketahui oleh Saksi-4 istrinya, saat Terdakwa berkunjung kerumah orang tua Saksi-4 untuk mengunjungi anak-anaknya.
.g
o. id
15. Bahwa Terdakwa pada tanggal 27 Oktober 2011 ke Kantor Posek Kosekhanudnas I dengan membawa Tas warna hitam merk Oxford Collection miliknya yang di dalamnya masih ada alat-alat pengisap Shabu-Shabu, kemudian sekira pukul 16.00 WIB di ruang istirahat Terdakwa di di Kantor Posek Kosekhanudnas I Jakarta, Tas tersebut digeledah oleh Saksi-1, Saksi-2, dan Saksi-5, dan Pratu Novi anggota Satprov di dalam Tas Terdakwa ditemukan barang-barang berupa: dua buah pipa kaca yang sudah pecah, satu buah kaca yang berbentuk bulat di ujungnya (bong) dimana alat tersebut digunakan Terdakwa untuk menghisap shabu-shabu, plastik bening bekas pakai, serta terdapat obat-obatan seperti Dulcolax bekas pakai, Obat Amoxcilin, Obat Dexamethasone, serbuk putih tawas, korek gas warna hijau dan satu botol minyak angin serta satu stel pakaian kotor.
ka
rta
16. Bahwa Tas warna hitam merk Oxford Collection yang berisi dua buah pipa kaca yang sudah pecah, satu buah kaca yang berbentuk bulat di ujungnya (bong) dimana alat tersebut digunakan Terdakwa untuk menghisap shabu-shabu, plastik bening bekas pakai, serta terdapat obat-obatan seperti Dulcolax bekas pakai, Obat Amoxcilin, Obat Dexamethasone, serbuk putih tawas, korek gas warna hijau dan satu botol minyak angin serta satu stel pakaian kotor adalah benar milik Terdakwa, adapun Tawas dibeli di Toko Bunga untuk anti bau badan dan Amoxcilin dan Obat Dexamethasone adalah obat untuk penyakit kulit.
lm ilja
17. Bahwa kemudian hari itu juga setelah Terdakwa digeledah, kemudian Terdakwa berikut Tas warna hitam merk Oxford Collection yang berisi dua buah pipa kaca yang sudah pecah, satu buah kaca yang berbentuk bulat di ujungnya (bong) dimana alat tersebut digunakan Terdakwa untuk menghisap shabu-shabu, plastik bening bekas pakai, serta terdapat obat-obatan seperti Dulcolax bekas pakai, Obat Amoxcilin, Obat Dexamethasone, serbuk putih tawas, korek gas warna hijau dan satu botol minyak angin serta satu stel pakaian kotor, oleh Saksi-5 dan 3 orang dari Staf Intel diserahkan ke Satpom AU Lanud Halim Perdana Kusuma, dan Terdakwa langsung ditahan, dan hari itu juga Terdakwa diambil urine-nya. 18. Bahwa dampak setelah Terdakwa mengkonsumsi Sahbu-Shabu badan terasa ingin bergerak, susah tidur, terasa ingin beraktifitas dan badan selalu berkeringat. 19. Bahwa motivasi Terdakwa mengkoinsumsi shabu-shabu hanya ingin mencari kesenangan.
.d i
20. Bahwa Terdakwa sudah sering diberikan penekanan oleh Komandan kesatuan tentang larangan terlibat penyalahgunaan narkotika, dan sanksinya bagi yang melanggar berat hukumannya dan dapat dipecat.
w
21. Bahwa Terdakwa sudah mengetahui sebelumnya bahwa di Jalan Berlian Kampung Ambon, Kalideres, Jakarta Barat adalah tempat sarang narkoba.
w
22. Bahwa Terdakwa tidak pernah memiliki ijin dari pejabat yang berwenang untuk mengkonsumsi narkotika.
w
23. Bahwa Terdakwa menyadari perbuatannya adalah salah dan melanggar hukum. Menimbang bahwa barang bukti yang diajukan oleh Oditur Militer dalam persidangan ini berupa :
Surat-surat : 1. 4 (empat) lembar surat keterangan hasil pemeriksaan dari Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia Nomor; R/4500/XI/2011/BNN tanggal 3 November 2011 tentang hasil pemeriksaan Urine milik Terdakwa Serka Zatwiko NRP 520974 Bintara Posek Kosekhanudnas I, dengan Lampiran Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris No.379J/X/2011/UPT LAB UJI NARKOBA tanggal 31 Oktober 2011, yang menyatakan: 1)
a. Serbuk warna putih: pemeriksaan uji Marquise, uji Mandeline, dan uji Simon Negatif; bahwa serbuk warna putih ini adalah tawas yang dibeli oleh Terdakwa yang digunakan untuk penghilang bau badan. / b. Mahkamah Tablet ... Agung Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
13
b. Tablet warna kuning: pemeriksaan Kromatografi Lapis Tipis (KLT), Gas Chromatography-Mass Spektrometer (GC-MS) Negatif; bahwa tablet tersebut adalah obat-obatan yang dibeli oleh Terdakwa untuk obat penyakit kulit. 2) Urine A.n. Serka Zatwiko: pemeriksaan Kromatografi Lapis Tipis (KLT), Gas Chromatography-Mass Spektrometer (GC-MS) Negatif, akan tetapi dipersidangan Terdakwa secara tegas mengakui telah mengkonsumsi shabu-shabu bersama Sdr. Alex tanggal 21 Oktober 2011 di Kampung Ambon.
Pipa kaca dalam keadaan pecah; Plastik bening bekas pakai; dan Cotton bud dengan bagian ujung dibalut aluminium foil;
.g
1) 2) 3)
o. id
2. 4 (empat) lembar surat keterangan hasil pemeriksaan dari Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia Nomor : R/4600/XI/2011/BNN tanggal 14 November 2011 tentang hasil pemeriksaan alat-alat yang diduga digunakan untuk menyalahgunakan narkotika jenis shabu-shabu milik Terdakwa Serka Zatwiko NRP 520974 Bintara Posek Kosekhanudnas I, dengan Lampiran Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris No.86K/XI/2011/UPT LAB UJI NARKOBA tanggal 8 Nopember 2011, yang menyatakan:
rta
Masing-masing barang tersebut telah diadakan pemeriksaan Kromatografi Lapis Tipis (KLT), Gas Chromatography-Mass Spektrometer (GC-MS) Positif Metamfetamina, adapun cangklong kaca negatif.
ka
Bahwa barang-barang tersebut yang berupa Pipa kaca dalam keadaan pecah, Plastik bening bekas pakai, Cotton bud dengan bagian ujung dibalut aluminium foil, dan Cangklong Kaca adalah merupakan alat-alat yang digunakan oleh Terdakwa dan Sdr. Alex untuk mengkonsumsi 2 paket kecil Narkotika yang dibeli seharga Rp 200.000,00 dan Rp 150.000,00 pada tanggal 21 Oktober 2011 sekira pukul 04.00 WIB di sebuah rumah di Jalan Berlian Kampung Ambon, Kalideres, Jakarta Barat
lm ilja
3. 1 (satu) lembar foto barang bukti yang sudah tersegel, adalah gambar rumah orang tua Terdakwa yang sedang diadakan pemeriksaan oleh Petugas POM AU Satpom Lanud Halim Perdana Kusuma. Barang-barang :
w
w
.d i
1. 1 (satu) bungkus plastik bening berisikan serbuk wama putih, bahwa barang ini adalah tawas yang dibeli oleh Terdakwa di pasar bunga untuk anti bau badan. 2. 3 (tiga) butir tablet wama kuning di dalam kemasan strip, bahwa tersebut adalah merupakan obat untuk penyakit kulit yang dibeli oleh Terdakwa. 3. 2 (dua) buah pot plastik bekas berisikan Urine, barang tersebut adalah bekas tempat untuk pengambilan urine. 4. 2 (dua) buah pipa kaca dalam keadaan pecah, bahwa barang tersebut adalah alat pengisap Narkotika yang telah digunakan oleh Terdakwa dan Sdr. Alex. 5. 2 (dua) buah plastik bening bekas pakai, bahwa barang-baramng tersebut adalah bekas tempat narkotika (shabu-shabu) yang dibeli oleh Terdakwa. 6. 1 (satu) buah cotton bud dengan bagian dibalut alumunium foil, bahwa barang tersebut adalah alat pengisap Narkotika yang telah digunakan oleh Terdakwa dan Sdr. Alex. 7. 1 (satu) buah cangklong kaca, bahwa barang tersebut adalah alat pengisap Narkotika yang telah digunakan oleh Terdakwa dan Sdr. Alex.
w
Bahwa barang bukti berupa Surat-Surat dan Barang-Barang tersebut di atas kesemuanya masing-masing telah diperlihatkan dan dibacakan kepada Terdakwa dan para Saksi serta telah diterangkan sebagai barang bukti tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa dalam perkara ini, ternyata berhubungan dan bersesuaian dengan bukti-bukti lain dan dibenarkan oleh Terdakwa dan para Saksi, sehingga oleh karenanya dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan yang didakwakan. Menimbang bahwa Majelis Hakim perlu mendapatkan alat bukti petunjuk tentang terjadinya tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa dengan mendasari petunjuk dari alat bukti berupa keterangan Terdakwa, keterangan para Saksi di bawah sumpah, dan alat bukti surat , dan barang-barang yang akan diuraikan sebagai berikut: Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung Keterangan ... salinan RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144)/ bukan merupakan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
14
Keterangan Terdakwa yang dinyatakan secara tegas di persidangan adalah sebagai berikut: 1. Bahwa Terdakwa setelah mutasi ke Jakarta kemudian kenal dengan Sdr. Alex pada tahun 2009 di Cafe Mexico Tanjung Priok Jakarta Utara.
2 (dua) buah pipa kaca 2 (dua) buah plastik bening 1 (satu) buah cotton bud dengan bagian dibalut alumunium foil; 1 (satu) buah cangklong kaca;
.g
-
o. id
2. Bahwa Terdakwa bersama Sdr. Alex pada Jum’at tanggal 21 Oktober 2011 sekira pukul 04.00 WIB pergi ke sebuah rumah di Jalan Berlian Kampung Ambon, Kalideres, Jakarta Barat, untuk membeli Shabu-shabu, sesampainya di rumah tersebut Sdr. Alex menyerahkan uang sebanyak Rp 200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) kepada Terdakwa, kemudian Terdakwa mendatangi seorang penjual Shabu-Shabu, lalu membeli Shabu-shabu, kemudian setelah Terdakwa menyerahkan uang sebanyak Rp 200.000,00 kepada Penjualnya, kemudian Penjualnya menyerahkan Shabu-Shabu sebanyak satu paket plastik kecil kepada Terdakwa, kemudian Shabushabu tersebut oleh Terdakwa diterima dengan tangan kanan, kemudian Terdakwa dan Sdr. Alex menuju sebuah kamar yang telah disediakan oleh Penjual untuk mengisap Shabu-Shabu tersebut, kemudian oleh Penjual juga telah disediakan alat-alat pengisapnya (bong) yang antara lain berupa :
ka
rta
3. Bahwa Terdakwa mengkonsumsi sahabu-sahabu dengan cara pertama kali menyiapkan pipa kaca atau bong, satu botol minuman air mineral ukuran kecil yang berisi setengah air putih yang tutupnya sudah dilubangi dan dua buah sedotan, kemudian shabu-shabu Terdakwa masukan kedalam pipa kaca atau bong lalu dibakar dengan korek gas dan dari hasil pembakaran tersebut Terdakwa menghisap secara bergantian dengan Sdr.Alex, dimana yang pertama kali menghisap adalah Terdakwa sebanyak 2 (dua) kali hisapan, setelah itu yang terakhir adalah Sdr. Alex yang jumlahnya sama yaitu 2 (dua) kali hisapan.
lm ilja
4. Bahwa kemudian Terdakwa dan Sdr. Alex mengisap Shabu-Shabu tersebut, setelah Shabu-Shabu satu paket kecil seharga Rp 200.000,00 telah habis dikonsumsi oleh Terdakwa dan Sdr. Alex, lalu karena masih belum puas kemudian Sdr. Alex memberikan uang lagi kepada Terdakwa sebanyak Rp 150.000,00 (seratus ribu rupiah) kepada Terdakwa untuk membeli lagi Shabu-Shabu, kemudian setelah Terdakwa menerima uang dari Sdr. Alex sebanyak Rp 150.000,00, kemudian Terdakwa mendatangi seorang penjual Shabu-Shabu, lalu membeli Shabushabu, kemudian setelah Terdakwa menyerahkan uang sebanyak Rp 150.000,00 kepada Penjualnya, kemudian Penjualnya menyerahkan Shabu-Shabu sebanyak satu paket plastik kecil kepada Terdakwa, kemudian Shabushabu tersebut oleh Terdakwa diterima dengan tangan kanan, kemudian Terdakwa menuju sebuah kamar yang telah disediakan oleh Penjual untuk mengisap Shabu-Shabu tersebut bersama Sdr. Alex, kemudian Terdakwa dan Sdr. Alex mengisap Shabu-Shabu tersebut sampai habis.
w
.d i
5. Bahwa Terdakwa dan Sdr. Alex setelah selesai mengkonsumsi Shabu-Shabu, kemudian pulang kerumah masing-masing, dan alat-alat pengisap Shabu-Shabu (Bong) yang berupa: 2 (dua) buah pipa kaca; 2 (dua) buah plastik bening; 1 (satu) buah cotton bud dengan bagian dibalut alumunium foil; 1 (satu) buah cangklong kaca; oleh Terdakwa kemudian dimasukkan di sebuah kaleng kecil bekas permen selanjutnya disimpan ke saku celana dan keesokan harinya dipindahkan / disimpan di dalam tas kerja kulit warna hitam merk Oxford Collection.
w
w
6. Bahwa Tas kerja kulit warna hitam merk Oxford Collection selain berisi Bong (2 (dua) buah pipa kaca; 2 (dua) buah plastik bening; 1 (satu) buah cotton bud dengan bagian dibalut alumunium foil; 1 (satu) buah cangklong kaca), juga ada obat-obatan Dulcolax bekas pakai, Obat Amoxilin dan obat Dexamethasone) yang dibeli oleh Terdakwa untuk mengobati penyakit kulit yang gatal, selain itu masih ada serbuk putih tawas yang dibeli Terdakwa untuk obat anti bau badan. 7. Bahwa kemudian Tas warna hitam merk Oxford Collection milik Terdakwa yang berisi Bong (alat-alat penghisap Shabu-Shabu) diketahui oleh Saksi-4 istrinya, saat Terdakwa berkunjung kerumah orang tua Saksi-4 untuk mengunjungi anak-anaknya. Keterangan Para Saksi di bawah sumah adalah sebagai berikut: Keterangan Saksi-1: Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung / 1. Bahwa Saksi-1 ... RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
15
1. Bahwa Saksi-1 dan Saksi-2 pada tanggal 27 Oktober 2011 sekira pukul 10.00 WIB menerima perintah dari Kasiops Kosekhanudnas I Mayor Indra Aziz untuk mengadakan pemeriksaan Tas milik Terdakwa yang disimpan di Locker dalam ruangan istirahat Terdakwa. 2. Bahwa Saksi-1 bersama Saksi-2 kemudian sekira pukul 15.00 WIB melakukan pemeriksaan terhadap tas milik Terdakwa yang berwarna Hitam merk Oxford Collection yang disimpan di Locker dalam ruangan istirahatTerdakwa, dalam Tas Terdakwa tersebut telah ditemukan barang-barang berupa: 1 (satu) buah pipa kaca (cangklong) yang disimpan dalam kotak besi bekas permen, serbuk putih di dalam bungkusan kantong plastik, serta satu stel pakaian kotor, alat-alat tersebut diduga untuk mengkomsumsi Narkotika.
ka
Keterangan Saksi-2:
rta
.g
o. id
3. Bahwa kemudian Saksi-1 bersama Saksi-2 melaporkan hal tersebut kepada Kasiops Posek I Kosekhanudnas I, dimana selanjutnya Kasiops Posek I Kosekhanudnas I memerintahkan Saksi-1 dan Saksi-2 untuk mengembalikan barang-barang tersebut kembali ke dalam tas milik Terdakwa dan dimasukkan kembali ke dalam Locker , dan selanjutnya sekira pukul 15.40 Saksi-5 datang lalu Saksi-1 menunjukkan Tas Terdakwa yang berada di Locker, lalu oleh Saksi-5 Tas Terdakwa tersebut dibuka dan diperiksa isinya kemudian Saksi-5 memotret barang-barang milik Terdakwa yang disimpan dalam Tas yang berupa: - 1 (satu) bungkus plastik bening berisikan serbuk wama putih; - 3 (tiga) butir tablet wama kuning di dalam kemasan strip; - 2 (dua) buah pot plastik bekas berisikan Urine; - 2 (dua) buah pipa kaca dalam keadaan pecah; - 2 (dua) buah plastik bening bekas pakai; - 1 (satu) buah cangklong kaca.
lm ilja
1. Bahwa Saksi-2 dan Saksi-1 pada tanggal 27 Oktober 2011 sekira pukul 10.00 WIB menerima perintah dari Kasiops Kosekhanudnas I Mayor Indra Aziz untuk mengadakan pemeriksaan Tas milik Terdakwa yang disimpan di Locker dalam ruangan istirahat Terdakwa, karena Terdakwa telah diduga melakukan penyalahgunaan Narkoba. 2. Bahwa Saksi-2 bersama Saksi-1 kemudian sekira pukul 15.00 WIB melakukan pemeriksaan terhadap tas milik Terdakwa yang berwarna Hitam merk Oxford Collection yang disimpan di Locker dalam ruangan istirahat Terdakwa, dalam Tas Terdakwa tersebut telah ditemukan barang-barang berupa: 1 (satu) buah pipa kaca (cangklong) yang disimpan dalam kotak besi bekas permen, serbuk putih di dalam bungkusan kantong plastik, serta satu stel pakaian kotor, alat-alat tersebut diduga untuk mengkomsumsi Narkotika.
.d i
3. Bahwa kemudian tidak lama kemudian Saksi-5 datang, kemudian memeriksa kembali isi barang-barang yang terdapat dalam Tas Terdakwa, kemudian Saksi-5 memotertnya, kemudian Tas milik Terdakwa tersebut dibawa oleh Saksi-5. Keterangan Saksi-3 :
w
w
w
1. Bahwa Saksi-3 pada tanggal 25 Oktober 2011 sekira pukul 19.30 Wib, Saksi-4 mengirimkan sms laporan kembaii bila Saksi-4 telah merasa dibohongi oleh Terdakwa tentang masalah Gaji karena saksi-4 hanya menerima gaji sebesar Rp.50.000 (lima puluh ribu rupiah) dan Rp. 400.000 (empat ratus ribu rupiah) dalam bulah-bulan terakhir, selain itu saksi-4 melaporkan bahwa telah ditemukan barang-barang yang diduga untuk membantu mengkomsumsi narkotika di dalam tas milik Terdakwa, dengan adanya laporan tersebut, saksi-3 menanggapinya dengan menyampaikan bila Saksi-3 akan mengecek atas kebenaran laporan yang telah disampaikan oleh saksi-4 setelah kembali dari latihan Tetuka di Manado, setelah itu pada hari itu juga Saksi-3 menerima SMS dari Terdakwa yang intinnya melaporkan bahwa istrinya/Saksi-4 menemukan alat-alat penghisap Narkotika dalam Tas Terdakwa, kemudian Saksi-3 jawab dengan SMS kepada Terdakwa agar Terdakwa menunggu dan Saksi-3 akan menangani setelah Saksi-3 pulang latihan. 2. Bahwa Saksi-3 pada tanggal 27 Oktober 2011 sekira pukul 15.00 sekembalinya dari melaksanakan latihan Tetuko di Menado, lalu memanggil Kasiops Posek Kosekhanudnas I Mayor Indra Aris untuk membantu meyakinkan kebenaran adanya laporan dari istri Terdakwa/Saksi-4 dan mengadakan pemeriksaan kepada Terdakwa, dan setelah diadakan pengecekan dan pemeriksaan terhadap Terdakwa oleh Kasiops Mayor Indra Aris ternuyata di Tas Terdakwa ditemukan barang-barang yang merupakan alat yang diduga untuk Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung / mengkonsumsi ... RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
16
mengkonsumsi Narkotika, kemudian Saksi-3 melaporkan hal tersebut kepada Pangkosekhanudnas I, kemudian Pangkosekhanudnas I mengumpulkan Saksi-3, Dansatproov, Staf Intel, dan Kakes, lalu Pangkosek memerintahkan agar Terdakwa diserahkan kepada Petugas yang berwenang untuk menanganinya, kemudian Terdakwa berikut barang buktinya oleh Dansatproof Kapten POM/Saksi-5 diserahkan kepada Satpom Lanud Halim Perdana Kusuma. Keterangan Saksi-4 :
o. id
1. Bahwa Saksi-4 kenal dengan Terdakwa sejak kecil dan sekira bulan Maret tahun 2003 Saksi-4 dengan Terdakwa melangsungkan pernikahan di Jakarta dan sekarang hubungan Saksi-4 dengan Terdakwa adalah istri sah baik secara agama maupun.hukum, dimana pernikahan tersebut telah dikaruniai 2 (dua) orang anak yang pertama, perempuan umur 8 (delapan) tahun bemama Kania Ardian Zasan kemudian yang kedua laki-laki umur 3 (tiga) tahun bernama Fahcry Dirgantara Zasan.
.g
2. Bahwa Terdakwa selaku suami sering melakukan perbuatan kasar terhadap Saksi-4, sehingga Saksi-4 dengan Terdakwa sejak mulai bulan Juli 2011 pisah ranjang, Saksi-4 tinggal di rumah orang tuanya di Beting Jaya Sunter, sedangkan Terdakwa tinggal di orang tuanya di Kampung Pondok ranggon Jati Sampurna Bekasi.
lm ilja
Keterangan Saksi-5:
ka
rta
3. Bahwa Saksi-4 pernah menyampaikan kepada Kaposek Kosekhanudnas I Jakarta (Saksi-3) melalui SMS pada bulan September 2011 bahwa Terdakwa dalam 3 (tiga) bulan terakhir tidak memberikan uang gajinya secara penuh kepada saksi-4 selaku istri sah, serta Terdakwa sikapnya akhir-akhir ini kasar terhadap Saksi-4, dimana Saksi-4 menyampaikan kepada Saksi-3 agar Terdakwa mendapatkan pengarahan atau nasehat dari Atasannya bertujuan agar Terdakwa tidak menggulangi lagi, selain itu Saksi-4 juga menyampaikan permasalahan keluarganya kepada Saksi-3, bahwa Saksi-4 telah menemukan barang-barang di dalam tas kerja Terdakwa terbungkus dalam sapu tangan seperti korek gas serta plastik kecil yang pada ujungnya dapat dilengketkan akan tetapi Saksi-4 tidak mengetahui digunakan untuk apa oleh Terdakwa, dan Saksi-4 curiga Terdakwa mengkonsumsi Narkotika.
1. Bahwa Saksi-5 Kapten Pom Sudarmono kenal dengan Terdakwa Serka Zatwiko sejak bulan Oktober tahun 2009 saat Saksi-5 bertugas di Kosekhanudnas I sebagai Dansatprov Kosekhanudnas serta dalam hubungan antara atasan dan bawahan serta tidak ada hubungan keluarga.
.d i
2. Bahwa Saksi-5 diperintahkan menghadap Pangkosekhanudnas I pada hari Kamis tanggal 27 Oktober 2011 sekira pukul 16.00 di ruangan Pangkosekhanudnas I dan selanjutnya Kaposek Kosekhanudnas I menyampaikan bahwa anggota Posek Kosekhanudnas I yaitu Terdakwa diduga telah menyalahgunakan narkotika jenis shabushabu dimana Saksi-3 Letkol Lek Didik Pujo Indarto menerima informasi tersebut dari Istri Serka Zatwiko (Saksi4), dengan adanya berita tersebut Pangkosekhanudnas I memerintahkan secara lisan untuk melakukan pemeriksaan/penggeledahan kepada barang-barang anggota Kosekhanudnas I yang berada di ruang istirahat yang terdapat locker/lemari setiap personil.
w
w
3. Bahwa Saksi-5 melakukan pemeriksaan terhadap barang-barang bawaan milik anggota Posek Kosekhanudnas I Jakarta diantaranya sebuah tas warna Hitam merk Oxford Collection milik Terdakwa pada hari Kamis tanggal 27 Oktober 2011 sekira pukul 16.40 bertempat di ruang istrahat anggota Kantor Posek Kosekhanudnas I Jakarta berdasarkan Perintah lisan Pangkosekhanudnas I.
w
4. Bahwa Saksi-5 melakukan pemeriksaan bersama Aspers Kosekhanudnas I atas nama Letkol Pnb Edward Wisnu, Mayor Sus Saptono Pabanda Litpers staf Intel Kosekhanudnas I, Kapten Lek Sugianto, Lettu Lek Slamet Riyadi (Saksi-1), dan Lettu Lek Muhtar (Saksi-2), dimana yang pertama kali menemukan barang-barang tersebut yaitu Saksi-1. 5. Bahwa Saksi-5 beserta anggotanya atas nama Praka Novi R. Anggota Satprov Kosekhanudnas I bersama Aspers Kosekhanudnas I atas nama Letkol Pnb Eduard Wisnu, Mayor Sus Saptono Pabanda Litpers staf Intel Kosekhanudnas I, serta Kapten Lek Sugianto, Saksi-1 dan Saksi-2 mulai memeriksa / menggeledah, dimana Saksi-1 menunjukkan lokasi tas milik Terdakwa yang berada di locker/lemari bagian bawah selanjutnya Saksi-5 beserta Praka Novi dan Saksi-1 memeriksa/menggeledah tas warna Hitam merk Oxford Collection milik Terdakwa dan ditemukan alat-alat yang diduga untuk membantu mengkonsumsi Narkotika. / 6.Mahkamah Bahwa ...Agung Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
17
6. Bahwa pada saat dilakukan pemeriksaan telah ditemukan barang-barang di dalam tas warna Hitam merk Oxford Collection milik Terdakwa tepatnya di dalam tas hitam kecil berupa obat-obatan seperti Dulcolax 1 (satu) strip yang bekas pakai, Obat Amoxcilin 1 (satu) strip berjumlah 8 (delapan) tablet, Obat Dexamethasone dalam kemasan strip berjumlah 12 (duabelas) tablet, serbuk putih (diduga tawas) dalam 1 (satu) kantong, plastik kecil, korek gas warna hijau, satu botol minyak angin, 1 (unit) Handphone merk Nokia, pembersih telinga, kotak kaleng besi merk Doublemint yang berisi 2 bungkus plastic kecil dan 1 (satu) buah pipa kaca yang bagian ujungnya berbentuk bulat seperti alat penghisap (Bong) serta 2 (dua) pipa kaca yang sudah pecah diujungnya yang diduga untuk menghisap shabu-shabu dan serta satu stel pakaian kotor.
o. id
7. Bahwa dengan adanya atat-alat yang diduga untuk penyalahgunaan Narkotika, kernudian saksi-5 mengambil tas tersebut untuk dibawa ke tempat para anggota Posek Kosekhanudnas I dikumpulkan, selanjutnya saksi-5 menanyakan kepemilikan tas tersebut dan ternyata tas tersebut diakui milik Terdakwa dan Terdakwa membenarkan bahwa barang-barang yang berada di dalam tas tersebut adalah milik Terdakwa, selain itu Terdakwa menyampaikan bahwa telah mengkonsumsi/menyalahgunakan narkotika jenis shabu-shabu sekira 2 (dua) bulan yang lalu, selanjutnya Saksi-5 mengamankan Terdakwa ke kantor Saksi-5 untuk selanjutnya diserahkan ke Satpom Lanud Halim PK untuk proses hukum selanjutnya.
rta
.g
8. Bahwa sebelum Terdakwa diserahkan ke Satpom Lanud Halirn PK dilakukan tes urine oleh Kakes Kosekhanudnas menggunakan tespeck/alat periksa dimana saat mengambil urine disaksikan oleh Praka Novi dan saat melakukan tes urine Saksi-5 menyaksikannya, selanjutnya Saksi-5 meninggalkan kantor untuk mengantar Terdakwa ke Puspomau yang selanjutnya dibawa ke Satpom Lanud Halim PK untuk proses hukum selanjutnya.
Surat-surat :
lm ilja
Barang-barang bukti:
ka
9. Bahwa Saksi-5 melaporkan kepada Pangkosekhanudnas I bersama Kakes Kosekhanudnas I atas nama Mayor Kes Muhroji dimana Saksi-5 menanyakan hasil tes urinenya kepada Kakes Kosekhanudnas I dan Kakes Kosekhanudnas I menyampaikan hasilnya positif di point No. 2, namun saksi-1 tidak mengetahui apa maksud yang disampaikan oleh Kakes Kosekhanudnas I.
.d i
4 (empat) lembar surat keterangan hasil pemeriksaan dari Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia Nomor : R/4600/XI/2011/BNN tanggal 14 November 2011 tentang hasil pemeriksaan alat-alat yang diduga digunakan untuk menyalahgunakan narkotika jenis shabu-shabu milik Terdakwa Serka Zatwiko NRP 520974 Bintara Posek Kosekhanudnas I, dengan Lampiran Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris No.86K/XI/2011/UPT LAB UJI NARKOBA tanggal 8 Nopember 2011, yang menyatakan: a) Pipa kaca dalam keadaan pecah; b) Plastik bening bekas pakai; c) Cotton bud dengan bagian ujung dibalut aluminium foil; dan Masing-masing barang tersebut telah diadakan pemeriksaan Kromatografi Lapis Tipis (KLT), Gas Chromatography-Mass Spektrometer (GC-MS) Positif Metamfetamina.
w
Barang-barang :
w
w
1. 1 (satu) bungkus plastik bening berisikan serbuk wama putih, bahwa barang ini adalah tawas yang dibeli oleh Terdakwa di pasar bunga untuk anti bau badan. 2. 3 (tiga) butir tablet wama kuning di dalam kemasan strip, bahwa tersebut adalah merupakan obat untuk penyakit kulit yang dibeli oleh Terdakwa. 3. 2 (dua) buah pot plastik bekas berisikan Urine, barang tersebut adalah bekas tempat untuk pengambilan urine. 4. 2 (dua) buah pipa kaca dalam keadaan pecah, bahwa barang tersebut adalah alat pengisap Narkotika yang telah digunakan oleh Terdakwa dan Sdr. Alex. 5. 2 (dua) buah plastik bening bekas pakai, bahwa barang-baramng tersebut adalah bekas tempat narkotika (shabu-shabu) yang dibeli oleh Terdakwa. 6. 1 (satu) buah cotton bud dengan bagian dibalut alumunium foil, bahwa barang tersebut adalah alat pengisap Narkotika yang telah digunakan oleh Terdakwa dan Sdr. Alex. 7. 1 (satu) buah cangklong kaca, bahwa barang tersebut adalah alat pengisap Narkotika yang telah digunakan oleh Terdakwa dan Sdr. Alex. Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung / Bahwa ... RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
18
Bahwa barang-barang tersebut adalah disita dari tangan Terdakwa. Menimbang bahwa berdasarkan petunjuk-petunjhuk dari alat bukti berupa keterangan Terdakwa, keterangan para saksi, dan alat bukti berupa surat-surat dan barang-barang yang telah diuraikan tersebut di atas Majelis Hakim memperoleh keyakinan bahwa Terdakwa telah melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan oleh Oditur Militer.
o. id
Menimbang bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa, keterangan para Saksi di bawah sumpah, alat bukti berupa surat-surat dan barang-barag yang diajukan di persidangan, serta alat bukti Petunjuk, kemudian setelah dihubungkan yang satu dengan yang lainnya, maka diperoleh fakta hukum yang melingkupi perbuatan Terdakwa yaitu sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AU pada tahun 1996 melalui Pusdiklat TNI AU di Solo, setalah lulus dilantik dengan pangkat serda NRP 520974, kemudian ditempatkan di Satrad 225 Tarakan, kemudian tahun 2007 Terdakwa dimutasikan ke Posek Kosekhanudnas I Jakarta hingga saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Sersan Kepala NRP 520974.
.g
2. Bahwa benar sampai dengan sekarang Terdakwa belum pernah diakhiri atau mengakhiri ikatan dinasnya dari TNI AU.
rta
3. Bahwa benar Terdakwa pernah dipidana selama 3 (tiga) bulan pada tahun 2000 ketika berdinas di Satrad 257 dan berganti nama menjadi Satrad 225 Tarakan Kalimantan Timur dalam perkara pengrusakan sebuah tempat judi dan Terdakwa juga dijatuhi tindakan administrasi penundaan pangkat 3 (tiga) periode.
lm ilja
ka
4. Bahwa benar Terdakwa kenal dengan Saksi-4 sejak kecil dan kemudian pada bulan Maret tahun 2003 Terdakwa dengan Saksi-4 melangsungkan pernikahan di Jakarta dan sekarang telah dikaruniai 2 (dua) orang anak yang pertama, perempuan umur 8 (delapan) tahun bemama Kania Ardian Zasan kemudian yang kedua lakilaki umur 3 (tiga) tahun bernama Fahcry Dirgantara Zasan. 5. Bahwa benar Terdakwa mulai bulan Maret 2007 saat berdinas di Satrad Tarakan telah mulai mengkonsumsi Narkotika jenis Metamfithamina karena ada yang memberi secara cuma-cuma yaitu Sdr. Musa, dan Terdakwa selanjutnya sampai bulan Mei tahun 2007 sering mangkonsumsi Narkotika bersama Sdr. Musa sampai sebanyak 14 kali, kemudian akhir tahun 2007 Terdakwa mutasi ke Posek Kosekhanudnas I Jakarta. 6. Bahwa benar Terdakwa setelah mutasi ke Jakarta kemudian kenal dengan Sdr. Alex pada tahun 2009 di Cafe Mexico Tanjung Priok Jakarta Utara.
.d i
7. Bahwa benar Terdakwa selaku suami sering melakukan perbuatan kasar terhadap istrinya Saksi-4, sehingga Saksi-4 dengan Terdakwa sejak mulai bulan Juli 2011 pisah ranjang, Saksi-4 tinggal di rumah orang tuanya di Beting Jaya Sunter, Jakarta, sedangkan Terdakwa tinggal di orang tuanya di Kampung Pondok Ranggon Jati Sampurna Bekasi, adapun kedua anaknya ikut Saksi-4.
w
w
w
8. Bahwa benar Terdakwa bersama Sdr. Alex pada Jum’at tanggal 21 Oktober 2011 sekira pukul 04.00 WIB pergi ke sebuah rumah di Jalan Berlian Kampung Ambon, Kalideres, Jakarta Barat, untuk membeli Shabu-shabu, sesampainya di rumah tersebut Sdr. Alex menyerahkan uang sebanyak Rp 200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) kepada Terdakwa, kemudian Terdakwa mendatangi seorang penjual Shabu-Shabu, lalu membeli Shabu-shabu, kemudian setelah Terdakwa menyerahkan uang sebanyak Rp 200.000,00 kepada Penjualnya, kemudian Penjualnya menyerahkan Shabu-Shabu sebanyak satu paket plastik kecil kepada Terdakwa, kemudian Shabushabu tersebut oleh Terdakwa diterima dengan tangan kanan, kemudian Terdakwa dan Sdr. Alex menuju sebuah kamar yang telah disediakan oleh Penjual untuk mengisap Shabu-Shabu tersebut, kemudian oleh Penjual juga telah disediakan alat-alat pengisapnya (bong) yang antara lain berupa : 2 (dua) buah pipa kaca, 2 (dua) buah plastik bening, 1 (satu) buah cotton bud dengan bagian dibalut alumunium foil, 1 (satu) buah cangklong kaca. 9. Bahwa benar Terdakwa mengkonsumsi sahabu-sahabu dengan cara pertama kali menyiapkan pipa kaca atau bong, satu botol minuman air mineral ukuran kecil yang berisi setengah air putih yang tutupnya sudah dilubangi dan dua buah sedotan, kemudian shabu-shabu Terdakwa masukan kedalam pipa kaca atau bong lalu dibakar dengan korek gas dan dari hasil pembakaran tersebut Terdakwa menghisap secara bergantian dengan Sdr.Alex, dimana yang pertama kali menghisap adalah Terdakwa sebanyak 2 (dua) kali hisapan, setelah itu yang terakhir adalah Sdr. Alex yang jumlahnya sama yaitu 2 (dua) kali hisapan. / 10. Bahwa ... Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
19
10. Bahwa benar kemudian Terdakwa dan Sdr. Alex mengisap Shabu-Shabu tersebut, setelah Shabu-Shabu satu paket kecil seharga Rp 200.000,00 telah habis dikonsumsi oleh Terdakwa dan Sdr. Alex, lalu karena masih belum puas kemudian Sdr. Alex memberikan uang lagi kepada Terdakwa sebanyak Rp 150.000,00 (seratus ribu rupiah) kepada Terdakwa untuk membeli lagi Shabu-Shabu, kemudian setelah Terdakwa menerima uang dari Sdr. Alex sebanyak Rp 150.000,00, kemudian Terdakwa mendatangi seorang penjual Shabu-Shabu, lalu membeli Shabu-shabu, kemudian setelah Terdakwa menyerahkan uang sebanyak Rp 150.000,00 kepada Penjualnya, kemudian Penjualnya menyerahkan Shabu-Shabu sebanyak satu paket plastik kecil kepada Terdakwa, kemudian Shabu-shabu tersebut oleh Terdakwa diterima dengan tangan kanan, kemudian Terdakwa menuju sebuah kamar yang telah disediakan oleh Penjual untuk mengisap Shabu-Shabu tersebut bersama Sdr. Alex, kemudian Terdakwa dan Sdr. Alex mengisap Shabu-Shabu tersebut sampai habis.
.g
o. id
11. Bahwa benar Terdakwa dan Sdr. Alex setelah selesai mengkonsumsi Shabu-Shabu, kemudian pulang kerumah masing-masing, dan alat-alat pengisap Shabu-Shabu (Bong) yang berupa: 1 (satu) bungkus plastik bening berisikan serbuk wama putih, 2 (dua) buah pot plastik bekas berisikan Urine, 2 (dua) buah pipa kaca dalam keadaan pecah, 2 (dua) buah plastik bening bekas pakai, 1 (satu) buah cotton bud dengan bagian dibalut alumunium foil; dan 1 (satu) buah cangklong kaca oleh Terdakwa kemudian dimasukkan di sebuah kaleng kecil bekas permen selanjutnya disimpan ke saku celana dan keesokan harinya dipindahkan / disimpan di dalam tas kerja kulit warna hitam merk Oxford Collection.
rta
12. Bahwa benar kemudian Tas warna hitam merk Oxford Collection milik Terdakwa yang berisi Bong (alat-alat penghisap Shabu-Shabu diketahui oleh Saksi-4 istrinya, saat Terdakwa berkunjung kerumah orang tua Saksi-4 untuk mengunjungi anak-anaknya.
lm ilja
ka
9. Bahwa benar Saksi-3 menerima pengaduan dari Saksi-4 pada tanggal 23 Oktober 2011 sekira pukul 21.30 via sms bahwa Terdakwa telah melakukan kekerasan dalam rumah tangganya, selain itu Terdakwa telah berbohong tentang masalah gaji serta saksi-4 ingin mengajukan pisah dengan Terdakwa karena tidak adanya keharmonisan dalam rumah tangganya, namun Saksi-3 belum sempat menanggapi sms dari saksi-4 karena pada saat itu Saksi-3 sedang melakukan Latihan Tetuka di Manado, disamping itu pada hari itu juga Saksi-3 juga menerima SMS dari Terdakwa yang isinya Terdakwa melaporkan terjadi cekcok dengan istrinya/Saksi-4, saat itu Saksi-3 tidak bisa menanggapi karena masih melaksanakan Latihan Tetuko di Menado.
.d i
10. Bahwa benar Saksi-3 kemudian pada tanggal 25 Oktober 2011 sekira pukul 19.30 Wib, menerima SMS dari Saksi-4 bahwa Saksi-4 telah a dibohongi oleh Terdakwa tentang masalah Gaji karena saksi-4 hanya menerima gaji sebesar Rp.50.000 (lima puluh ribu rupiah) dan Rp. 400.000 (empat ratus ribu rupiah) dalam bulah-bulan terakhir, selain itu saksi-4 juga melaporkan bahwa telah ditemukan barang-barang yang diduga untuk membantu mengkomsumsi narkotika di dalam tas milik Terdakwa, dengan adanya laporan tersebut, saksi-3 menanggapinya dengan menyampaikan Saksi-3 akan mengecek atas kebenaran laporan yang telah disampaikan oleh saksi-4 setelah kembali dari latihan Tetuka di Manado, setelah itu pada hari itu juga Saksi-3 menerima SMS dari Terdakwa yang intinnya melaporkan bahwa istrinya/Saksi-4 menemukan alat-alat penghisap Narkotika dalam Tas Terdakwa, kemudian Saksi-3 jawab dengan SMS kepada Terdakwa agar Terdakwa menunggu dan Saksi-3 akan menangani setelah Saksi-3 pulang latihan.
w
w
11. Bahwa benar Terdakwa pada tanggal 27 Oktober 2011 ke Kantor Posek Kosekhanudnas I dengan membawa Tas warna hitam merk Oxford Collection miliknya yang di dalamnya masih ada alat-alat pengisap Shabu-Shabu.
w
12. Bahwa benar Saksi-3 pada tanggal 27 Oktober 2011 sekira pukul 10.00 sekembalinya dari melaksanakan latihan Tetuko di Menado, lalu memanggil Kasiops Posek Kosekhanudnas I Mayor Indra Aris untuk membantu meyakinkan kebenaran adanya laporan dari istri Terdakwa/Saksi-4 dan mengadakan pemeriksaan kepada Terdakwa. 13. Bahwa benar kemudian sekira pukul 16.00 di ruang istirahat Terdakwa di di Kantor Posek Kosekhanudnas I Jakarta, Tas tersebut digeledah oleh Saksi-1, Saksi-2, dan Saksi-5, dan Pratu Novi anggota Satprov di dalam Tas Terdakwa ditemukan barang-barang berupa: dua buah pipa kaca yang sudah pecah, satu buah kaca yang berbentuk bulat di ujungnya (bong) dimana alat tersebut digunakan Terdakwa untuk menghisap shabu-shabu, plastik bening bekas pakai, serta terdapat obat-obatan seperti Dulcolax bekas pakai, Obat Amoxcilin, Obat Dexamethasone, serbuk putih tawas, korek gas warna hijau dan satu botol minyak angin serta satu stel pakaian kotor. Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung / 14. Bahwa ... RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
20
14. Bahwa benar Tas warna hitam merk Oxford Collection yang berisi dua buah pipa kaca yang sudah pecah, satu buah kaca yang berbentuk bulat di ujungnya (bong) dimana alat tersebut digunakan Terdakwa untuk menghisap shabu-shabu, plastik bening bekas pakai, serta terdapat obat-obatan seperti Dulcolax bekas pakai, Obat Amoxcilin, Obat Dexamethasone, serbuk putih tawas, korek gas warna hijau dan satu botol minyak angin serta satu stel pakaian kotor adalah benar milik Terdakwa, adapun Tawas dibeli di Toko Bunga untuk anti bau badan dan Amoxcilin dan Obat Dexamethasone adalah obat untuk penyakit kulit.
o. id
15. Bahwa benar kemudian hari itu juga setelah Terdakwa digeledah, kemudian Terdakwa berikut Tas warna hitam merk Oxford Collection yang berisi dua buah pipa kaca yang sudah pecah, satu buah kaca yang berbentuk bulat di ujungnya (bong) dimana alat tersebut digunakan Terdakwa untuk menghisap shabu-shabu, plastik bening bekas pakai, serta terdapat obat-obatan seperti Dulcolax bekas pakai, Obat Amoxcilin, Obat Dexamethasone, serbuk putih tawas, korek gas warna hijau dan satu botol minyak angin serta satu stel pakaian kotor, oleh Saksi-5 dan 3 orang dari Staf Intel diserahkan ke Satpom AU Lanud Halim Perdana Kusuma, dan Terdakwa langsung ditahan, dan hari itu juga Terdakwa diambil urine-nya.
rta
.g
16. Bahwa benar kemudian Pipa kaca dalam keadaan pecah, Plastik bening bekas pakai, Cotton bud dengan bagian ujung dibalut aluminium foil, dan Cangklong Kaca milik Terdakwa tersebut oleh Danlanud Halim Perdana Kusuma dengan Surat Nomor: R/477/XI/2011 tanggal 07 Nopember 2011 dikirimkan ke UPT Laboratorium Uji Narkoba Badan Narkotika Nasional untuk diadakan pemeriksaan, yang hasilnya dituangkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris No.86K/XI/2011/UPT LAB UJI NARKOBA tanggal 8 Nopember 2011, yang menyatakan: Pipa kaca dalam keadaan pecah, Plastik bening bekas pakai, dan Cotton bud dengan bagian ujung dibalut aluminium foil; telah diadakan pemeriksaan Kromatografi Lapis Tipis (KLT), Gas Chromatography-Mass Spektrometer (GC-MS) Positif Metamfetamina.
ka
17. Bahwa benar dampak setelah Terdakwa mengkonsumsi Sahbu-Shabu badan terasa ingin bergerak, susah tidur, terasa ingin beraktifitas dan badan selalu berkeringat.
lm ilja
18. Bahwa motivasi Terdakwa mengkoinsumsi shabu-shabu hanya ingin mencari kesenangan. 19. Bahwa Terdakwa sudah sering diberikan penekanan oleh Komandan kesatuan tentang larangan terlibat penyalahgunaan narkotika, dan sanksinya bagi yang melanggar berat hukumannya dan dapat dipecat. 20. Bahwa Terdakwa sudah mengetahui sebelumnya bahwa di Jalan Berlian Kampung Ambon, Kalideres, Jakarta Barat adalah tempat sarang narkoba. 21. Bahwa Terdakwa tidak pernah memiliki ijin dari pejabat yang berwenang untuk mengkonsumsi narkotika.
.d i
22. Bahwa Terdakwa menyadari perbuatannya adalah salah dan melanggar hukum. 13. Bahwa Saksi-3 sebagai atasan yang membawahi langsung Terdakwa mengetahu terlambat masuk kerja, dan Terdakwa sering tidur saat jam kerja.
Terdakwa sering
w
w
Menimbang bahwa terlebih dahulu Majelis Hakim akan menanggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut :
w
1.
Mengenai pembuktian unsur-unsur tindak pidana:
a. Bahwa Majelis Hakim tidak sependapat dengan Oditur Militer mengenai tidak terbuktinya Unsur ke-2 pada Dakwaan Primair sebagaimana telah diuraikan Oditur Militer dalam tuntutannya, dengan didasari oleh hal-hal sebagai berikut: 1) Fakta Hukum yang terungkap dalam persidangan yang diperoleh dari keterangan Terdakwa, keterangan para Saksi dan Barang Bukti baik berupa Surat maupun barang, serta Bukti Petunjuk yaitu:
a) Bahwa benar Terdakwa bersama Sdr. Alex pada Jum’at tanggal 21 Oktober 2011 sekira pukul 04.00 WIB pergi ke sebuah rumah di Jalan Berlian Kampung Ambon, Kalideres, Jakarta Barat, untuk membeli Shabu-shabu, sesampainya di rumah tersebut Sdr. Alex menyerahkan uang sebanyak Rp 200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) kepada Terdakwa, kemudian Terdakwa mendatangi seorang penjual Shabu-Shabu, lalu membeli Shabu-shabu, kemudian setelah / Terdakwa Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung... RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
21
Terdakwa menyerahkan uang sebanyak Rp 200.000,00 kepada Penjualnya, kemudian Penjualnya menyerahkan Shabu-Shabu sebanyak satu paket plastik kecil kepada Terdakwa, kemudian Shabu-shabu tersebut oleh Terdakwa diterima dengan tangan kanan, kemudian Terdakwa dan Sdr. Alex menuju sebuah kamar yang telah disediakan oleh Penjual untuk mengisap Shabu-Shabu tersebut, kemudian oleh Penjual juga telah disediakan alat-alat pengisapnya (bong) yang antara lain berupa : 2 (dua) buah pipa kaca, 2 (dua) buah plastik bening, 1 (satu) buah cotton bud dengan bagian dibalut alumunium foil, 1 (satu) buah cangklong kaca.
o. id
b) Bahwa benar Terdakwa mengkonsumsi sahabu-sahabu dengan cara pertama kali menyiapkan pipa kaca atau bong, satu botol minuman air mineral ukuran kecil yang berisi setengah air putih yang tutupnya sudah dilubangi dan dua buah sedotan, kemudian shabu-shabu Terdakwa masukan kedalam pipa kaca atau bong lalu dibakar dengan korek gas dan dari hasil pembakaran tersebut Terdakwa menghisap secara bergantian dengan Sdr.Alex, dimana yang pertama kali menghisap adalah Terdakwa sebanyak 2 (dua) kali hisapan, setelah itu yang terakhir adalah Sdr. Alex yang jumlahnya sama yaitu 2 (dua) kali hisapan.
lm ilja
ka
rta
.g
c) Bahwa benar kemudian Terdakwa dan Sdr. Alex mengisap Shabu-Shabu tersebut, setelah Shabu-Shabu satu paket kecil seharga Rp 200.000,00 telah habis dikonsumsi oleh Terdakwa dan Sdr. Alex, lalu karena masih belum puas kemudian Sdr. Alex memberikan uang lagi kepada Terdakwa sebanyak Rp 150.000,00 (seratus ribu rupiah) kepada Terdakwa untuk membeli lagi Shabu-Shabu, kemudian setelah Terdakwa menerima uang dari Sdr. Alex sebanyak Rp 150.000,00, kemudian Terdakwa mendatangi seorang penjual Shabu-Shabu, lalu membeli Shabushabu, kemudian setelah Terdakwa menyerahkan uang sebanyak Rp 150.000,00 kepada Penjualnya, kemudian Penjualnya menyerahkan Shabu-Shabu sebanyak satu paket plastik kecil kepada Terdakwa, kemudian Shabu-shabu tersebut oleh Terdakwa diterima dengan tangan kanan, kemudian Terdakwa menuju sebuah kamar yang telah disediakan oleh Penjual untuk mengisap Shabu-Shabu tersebut bersama Sdr. Alex, kemudian Terdakwa dan Sdr. Alex mengisap ShabuShabu tersebut sampai habis. d) Bahwa benar Terdakwa dan Sdr. Alex setelah selesai mengkonsumsi Shabu-Shabu, kemudian pulang kerumah masing-masing, dan alat-alat pengisap Shabu-Shabu (Bong) yang berupa: 1 (satu) bungkus plastik bening berisikan serbuk wama putih, 2 (dua) buah pot plastik bekas berisikan Urine, 2 (dua) buah pipa kaca dalam keadaan pecah, 2 (dua) buah plastik bening bekas pakai, 1 (satu) buah cotton bud dengan bagian dibalut alumunium foil; dan 1 (satu) buah cangklong kaca oleh Terdakwa kemudian dimasukkan di sebuah kaleng kecil bekas permen selanjutnya disimpan ke saku celana dan keesokan harinya dipindahkan / disimpan di dalam tas kerja kulit warna hitam merk Oxford Collection.
w
w
w
.d i
e) Bahwa benar kemudian Tas warna hitam merk Oxford Collection milik Terdakwa yang berisi Bong (alat-alat penghisap Shabu-Shabu diketahui oleh Saksi-4 istrinya, saat Terdakwa berkunjung kerumah orang tua Saksi-4 untuk mengunjungi anak-anaknya, kemudian oleh Saksi-4/Istri Terdakwa ada tanggal 25 Oktober 2011 sekira pukul 19.30 WIB Terdakwa dilaporkan kepada Saksi-3 selaku atasan yang membawahi lagsung Terdakwa melalui SMS.
2) Bahwa Majelis Hakim berpendapat Oditur militer dalam pembuktian Unsur ke-2 pada Dakwaan Primair tersebut telah mengabaikan fakta hukum yang telah terungkap dalam persidangan sebagaimana tersebut di atas.
b. Bahwa oleh karena itu mengenai pembuktian Dakwaan Primair Majelis Hakim mempertimbangkannya sendiri yang diuraikan lebih lanjut dalam utusan ini.
akan
2. Bahwa mengenai permohonan pemidanaan yang diajukan Oditur Militer, Majelis Hakim tidak sependapat dan mempunyai pertimbangan sendiri yang akan diuraikan diakhir putusan ini. 3. Bahwa mengenai permohonan penetapan Status barang bukti yang berupa surat-surat dan barang-barang Majelis Hakim telah sependapat. 4. Bahwa mengenai biaya perkara yang dibebankan kepada Terdakwa, Majelis Hakim telah sependapat dengan Oditur Militer. / Menimbang Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah...Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
22
Menimbang bahwa selanjutnya Majelis Hakim akan menanggapi pula beberapa hal yang dikemukakan oleh Penasihat Hukum dalam pembelaannya dengan mengemukakan pendapat sebagai berikut : Bahwa Penasihat Hukum menyangkal tentang terbuktinya tindak pidana yang telah didakwakan oleh Oditur Militer, dan Penasehat Hukum berpendapat pada pokoknya: 1. Penasehat hukum berkesimpulan bahwa Terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana yang didakwakan oleh Oditir Militer seperti yang ada dalam surat dakwaannya, yang didasari oleh oleh hal-hal sebagai berikut:
1)
o. id
a. Analisa Yuridis: Dalam Dakwaan Primair:
- Penasehat Hukum telah sependapat dengan Oditur Militer dalam tuntutanya bahwa Dakwaan Primair tidak terbukti, sehingga Penasehat Hukum tidak perlu untuk membahas Dakwaan Primair. Dalam Dakwaan Subsidair:
.g
2)
rta
Bahwa dalam Dakwaan Subsidair Penasehat Hukum menyangkal terbuktinya unsur-unsur tindak pidana sebagaimana telah telah dibuktikan oleh Oditur Militer dalam Tuntutannya, Penasehat Hukum berpendapat:
lm ilja
ka
a) Bahwa Unsur Pertama “Setiap penyalahgunaan narkotika Golongan I” tidak terbukti secara sah dan meyakinkan”, karena keterangan Terdakwa yang mengakui pernah menggunakan/mengkonsumsi narkotika harus dikesampingkan karena tidak satu saksipun yang dapat mendukung keterangan Terdakwa dan keterangan Terdakwa telah dianulir dengan hasil tes dari BNN sebagaimana tertulis pada Surat BNN Nomor: R/4500/XI/2011 tanggal 3 Nopember 2011 tentang hasil pemeriksaan urine milik Terdakwa Serka Zatwiko NRP 520974 Bintara Posek Kohanudnas I. Darah Terdakwa sama sekali tidak mengandung zat-zat Narkotika, karena apabila Terdakwa menggunakan/ menyalahgunakan Narkotika tentu air seni dan darah Terdakwa haruslah ditemukan zat-zat Narkotika. b) Pengakuan Terdakwa yang tidak didukung saksi dan bukti tidak dapat dijadikan sebagai dasar untuk memidana seseorang, keterangan Terdakwa hanya berlaku untuk dirinya sendiri, sehubungan dengan hal tersebut di atas dapat disimpulkan unsur “Setiap penyalahgunaan narkotika Golongan I” tidak terbukti secara sah dan meyakinkan.
w
w
w
.d i
c) Bahwa Unsur Kedua “Bagi diri sendiri” tidak terbukti, karena pada keseluruhan fakta yang terungkap di persidangan menunjukkan bahwa tidak pernah ada niat dalam diri Terdakwa untuk menggunakan Narkotika bagi diri sendiri, tidak ada barang bukti berupa narkotika pada diri Terdakwa dan tidak ada Saksi yang dapat dihadirkan di depan persidangan yang menyaksikan secara langsung penggunaan Narkotika Golongan I sebagaimana yang didakwakan dan dituntutkan kepada Terdakwa, disamping itu juga kalaupun terjadi peristiwa penyalahgunaan narkotika dalam hal ini shabu-shabu berdasarkan tes urine yang dilakukan oleh BNN dalam Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris Nomor 379J/X/2011.UPT LAB UJI NARKOBA tanggal 31 Oktober 2011 hasilnya negatif (tidak mengandung Golongan Narkotika sesuai dengan lampiran UURI No.35 tahun 2009 tentang Narkotika). Bahwa sampai dengan saat ini Sdr Alex yang yang merupakan saksi kunci tidak dapat dihadirkan di depan persidangan oleh Oditur. Dengan Kata lain selama ini Terdakwa mengkonsumsi shabu-shabu di daerah kampung Ambon tidak ada orang lain yang melihatnya melainkan atas pengakuan dari Terdakwa sendiri.
b. Kesimpulan: 1) Tidak memenuhi syarat-syarat pemidanaan: - Perbuatan yang dilakukan oleh terdakwa tidak memenuhi unsur-unsur/syarat-syarat yang ada dalam pidana pemidanaan tersebut khususnya tidak memenuhi rumusan undang-undang sesuai / Pasal 127 ... Agung Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
23
Pasal 127 Ayat (1) huruf a Undang-Undang Republik Indonesia no 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, seperti dalam tuntutan dan Dakwaan dari Oditur. 2) Keterangan Terdakwa saja tidak cukup untuk membuktikan Terdakwa bersalah:
o. id
- Pemakaian shabu-shabu, satu-satunya keterangan diperoleh dari pengakuan yang datangnya dari Terdakwa sendiri, sedangkan barang bukti dan saksi-saksi tidak memperkuat dan tidak mendukung bahwa Terdakwa pernah mengkonsumsi shabu-shabu. Atau dengan kata lain keterangan Terdakwa hanya berlaku bagi dirinya sendiri. Hal ini sesuai dengan Pasal 175 Ayat (4) Undang-Undang Republik Indonesia nomor 31 tahun 1997 tentang Peradilan Militer yang berbunyi: “Keterangan Terdakwa saja tidak cukup untuk membuktikan bahwa ia bersalah melakukan perbuatan yang didakwakan kepadanya, tetapi harus disertai dengan alat bukti yang lain”. Dari seluruh uraian di atas Tim Penasehat Hukum berkesimpulan bahwa Terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer seperti yang ada dalam Surat Dakwaannya, sehingga Terdakwa harus dibebaskan. Permohonan:
.g
2.
rta
Penasehat Hukum memohon kepada Majelis Hakim untuk membebaskan Terdakwa dari segala dakwaan serta meyerahkan perkara Tersangka kepada Ankum untuk diselesaikan secara hukum disiliplin prajurit, dan apabila majelis berpendapat lain mohon putusan yang seadil-adilnya.
ka
Menimbang bahwa terhadap Nota Pembelaan (Pledoi) dari Penasehat Hukum tersebut Oditur Militer tidak mengajukan tanggapan atau Replik tetapi secara lisan menyatakan tetap pada tuntutannya.
lm ilja
Menimbang Bahwa Majelis Hakim terhadap Nota Pembelaan (Pledoi) dari Penasehat Hukum tersebut pada prinsipnya tidak sependapat bahwa Terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer sebagaimana telah diuraikan dalam Pembelaannya. Menimbang Majelis Hakim selanjutnya sekaligus akan menjawab perbedaan pendapat antara Oditur Militer dalam Tuntutannya dan Penasehat Hukum dalam Pledoinya yang meliputi tanggapan atas surat dakwaan dan tuntutan Oditur Militer, fakta dipersidangan, analisa yuridis, kesimpulan, dan permohonan yang telah dikemukakan oleh Penasehat Hukum dalam Pledoinya, dalam hal tersebut Majelis hakim tidak menanggapi satu persatu tetapi akan menanggapi sekaligus dalam pembuktian unsur-unsur tindak pidana sebagaimana akan dikemukakan lebih lanjut di bawah ini.
.d i
Menimbang bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer disusun secara Subsidaritas yaitu Dakwaan Primer Pasal 112 Ayat (1) UURI No. 35 Tahun 2009 dan Dakwaan Subsidair Pasal 127 Ayat (1) Huruf a UURI No. 35 Tahun 2009 mengandung unsur-unsur sebagai berikut : :
w
Primer
w
Unsur Kesatu Unsur Kedua Unsur Ketiga
: ”Setiap orang”. : “Tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan” : “Narkotika Goongan-I bukan tanaman”
w
Subsidair : Unsur Kesatu Unsur Kedua
: “Setiap Orang penyalah guna Narkotika golongan I” : “Bagi diri sendiri”
Menimbang bahwa karena Dakwaan disusun secara subsidaritas, maka Majelis Hakim terlebih dahulu akan mengemukakan pendapatnya dalam dakwaan Primair yaitu sebagai berikut: Dakwaan Primair: Unsur Kesatu : ”Setiap orang”. Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung / Bahwa ... RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
24
Bahwa yang dimaksud dengan “Setiap orang” pada dasarnya adalah sama dengan pengertian “barang siapa”, dan mendasari ketentuan pasal 2 sampai dengan pasal 5, pasal 7dan pasal 8 KUHP bahwa yang dimaksud dengan Barang Siapa adalah setiap orang yang tunduk dan dapat dipertanggung jawabkan sebagai subyek hukum pidana di Indonesia serta mampu bertanggung jawab artinya dapat dipertanggung jawabkan atas perbuatannya secara hukum. Subyek hukum tersebut meliputi semua orang sebagai warga negara Indonesia, termasuk yang berstatus sebagai prajurit TNI. Dalam hal subyek hukum adalah seorang prajurit TNI maka pada waktu melakukan tindak pidana harus masih dalam dinas aktif yakni belum mengakhiri atau diakhiri ikatan dinasnya.
o. id
Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa, keterangan para Saksi dibawah sumpah, dan alat bukti lain yang diajukan dipersidangan diperoleh fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa masuk menjadi anggota TNI AU pada tahun 1996 melalui Pusdiklat TNI AU di Solo, setalah lulus dilantik dengan pangkat Serda NRP 520974, kemudian ditempatkan di Satrad 225 Tarakan, kemudian tahun 2007 Terdakwa dimutasikan ke Posek Kosekhanudnas I Jakarta hingga saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Sersan Kepala NRP 520974.
.g
2. Bahwa benar sampai dengan sekarang Terdakwa belum pernah diakhiri atau mengakhiri ikatan dinasnya dari TNI AU.
ka
rta
3. Bahwa benar dipersidangan Terdakwa dapat menjawab pertanyaan-pertanyaan yang diajukan kepadanya dengan jawaban yang lancar dalam bahasa Indonesia yang mudah dimengerti dan dipersidangan tidak ditemukan fakta-fakta yang menunjukkan Terdakwa terganggu pertumbuhan jiwanya ataupun terganggu karena suatu penyakit.
lm ilja
4. Bahwa menurut Pasal 9 UU No. 31 tahun 1997 tentang Peradilan Militer, bahwa Pengadilan Militer berwenang mengadili tindak pidana yang dilakukan oleh seorang yang pada waktu melakukan tindak pidana adalah Prajurit. 5. Bahwa menurut Pasal 40 UU No. 31 tahun 1997 Pengadilan Militer memeriksa dan memutus pada tingkat pertama perkara pidana yang Terdakwanya adalah Prajurit yang berpangkat Kapten kebawah. Dari Uraian dan fakta tersebut di atas Majelis Hakim berpendapat Terdakwa dapat bertanggung jawab secara pidana atas perbuatan yang dilakukannya, dan mengingat Terdakwa seorang Prajurit yang masih aktif maka masuk dalam Yustisiabel Peradilan Militer, dengan demikian maka Unsur ke-1 “Setiap orang“ telah terpenuhi. : “Tanpa hak atau melawan hukum memiliki, menyimpan, menguasai atau menyediakan”
.d i
Unsur Kedua
Bahwa yang dimaksud dengan “hak” menurut pengertian bahasa adalah kekuasaan untuk berbuat sesuatu, kewenangan, milik, kepunyaan atas sesuatu.
w
w
Bahwa yang dimaksud dengan “tanpa hak” dalam unsur ini adalah bahwa terhadap diri seseorang pelaku, dalam hal ini Terdakwa, tidak terdapat kekuasaan atau kewenangan untuk memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan sesuatu barang, dalam hal ini adalah Narkotika Golongan I.
w
Bahwa yang dimaksud dengan “melawan hukum”, menurut Yurisprudensi (Arrest Hooge Raad tanggal 31 Desember 1919) adalah : 1. 2. 3. 4
Melanggar undang-undang; atau Merusak hak subjektif seseorang menurut undang-undang; atau Melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kewajiban hukum si pelaku menurut undang-undang; atau Melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kepatutan dalam masyarakat.
Bahwa dalam Pasal 7 UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, ditentukan bahwa narkotika hanya dapat digunakan untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan/atau pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kemudian dalam Pasal 8 UU Nomor 35 Tahun 2009 ditentukan bahwa dalam jumlah terbatas, Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah / Narkotika ... Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
25
Narkotika Golongan I hanya dapat digunakan untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi dan untuk reagensia diagnostik, serta reagensia laboratorium setelah mendapatkan persetujuan Menteri Kesehatan atas rekomendasi Kepala Badan Pengawas Obat dan Makanan. Kemudian dalam Pasal 35 UU Nomor 35 Tahun 2009 ditentukan bahwa peredaran narkotika meliputi setiap kegiatan atau serangkaian kegiatan penyaluran atau penyerahan narkotika, baik dalam rangka perdagangan, bukan perdagangan maupun pemindahtanganan, untuk kepentingan pelayanan kesehatan dan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, sedangkan dalam Pasal 41 UU Nomor 35 Tahun 2009 ditentukan bahwa Narkotika Golongan I hanya dapat disalurkan oleh pedagang besar farmasi tertentu kepada lembaga ilmu pengetahuan tertentu untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi.
o. id
Dari ketentuan tersebut dapat disimpulkan bahwa perbuatan memiliki, menyimpan, menguasai, atau menyediakan Narkotika Golongan I selain untuk kepentingan pengembangan ilmu pengetahuan dan teknologi, dan yang dilakukan oleh yang bukan pedagang besar farmasi, serta tanpa ada persetujuan dari Menteri Kesehatan adalah perbuatan tanpa hak dan melawan hukum.
.g
Bahwa yang dimaksud dengan “memiliki” adalah melakukan perbuatan apa saja terhadap barang itu seperti halnya seorang pemilik, yaitu apakah barang tersebut akan dijual, dirubah bentuknya, disimpan, dikonsumsi sendiri ataupun diberikan kepada orang lain sebagai hadiah, semata-mata tergantung pada kemauannya sendiri.
rta
Bahwa yang dimaksud dengan “menyimpan” adalah menempatkan sesuatu (dalam hal ini narkotika golongan I) sedemikian rupa pada suatu tempat tertentu, dimana sesuai maksud si Pelaku agar sesuatu tersebut tidak bisa dipegang/diraba, diambil atau dikuasai oleh orang lain.
ka
Bashwa yang dimaksud dengan “menguasai” adalah berkuasa atas/memegang atas/menggunakan kuasa atau pengaruhnya atas sesuatu (dalam hal ini narkotika golongan I).
kekuasaan
lm ilja
Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa, keterangan para Saksi dibawah sumpah, dan alat bukti lain yang diajukan dipersidangan diperoleh fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar Terdakwa kenal dengan Saksi-4 sejak kecil dan kemudian pada bulan Maret tahun 2003 Terdakwa dengan Saksi-4 melangsungkan pernikahan di Jakarta dan sekarang telah dikaruniai 2 (dua) orang anak yang pertama, perempuan umur 8 (delapan) tahun bemama Kania Ardian Zasan kemudian yang kedua lakilaki umur 3 (tiga) tahun bernama Fahcry Dirgantara Zasan.
.d i
2. Bahwa benar Terdakwa mulai bulan Maret 2007 saat berdinas di Satrad Tarakan telah mulai mengkonsumsi Narkotika jenis Metamfithamina karena ada yang memberi secara Cuma-Cuma dari Sdr. Musa, dan Terdakwa selanjutnya sampai bulan Mei tahun 2007 sering mangkonsumsi Narkotika bersama Sdr. Musa sampai sebanyak 14 kali, kemudian akhir tahun 2007 Terdakwa mutasi ke Posek Kosekhanudnas I Jakarta.
w
3. Bahwa benar Terdakwa setelah mutasi ke Jakarta kemudian kenal dengan Sdr. Alex pada tahun 2009 di Cafe Mexico Tanjung Priok Jakarta Utara.
w
w
4. Bahwa benar Terdakwa selaku suami sering melakukan perbuatan kasar terhadap istrinya Saksi-4, sehingga Saksi-4 dengan Terdakwa sejak mulai bulan Juli 2011 pisah ranjang, Saksi-4 tinggal di rumah orang tuanya di Beting Jaya Sunter, sedangkan Terdakwa tinggal di orang tuanya di Kampung Pondok ranggon Jati Sampurna Bekasi, sedangkan kedua anaknya ikut Saksi-4. 5. Bahwa benar Terdakwa bersama Sdr. Alex pada Jum’at tanggal 21 Oktober 2011 sekira pukul 04.00 WIB pergi ke sebuah rumah di Jalan Berlian Kampung Ambon, Kalideres, Jakarta Barat, untuk membeli Shabu-shabu, sesampainya di rumah tersebut Sdr. Alex menyerahkan uang sebanyak Rp 200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) kepada Terdakwa, kemudian Terdakwa mendatangi seorang penjual Shabu-Shabu, lalu membeli Shabu-shabu, kemudian setelah Terdakwa menyerahkan uang sebanyak Rp 200.000,00 kepada Penjualnya, kemudian Penjualnya menyerahkan Shabu-Shabu sebanyak satu paket plastik kecil kepada Terdakwa, kemudian Shabushabu tersebut oleh Terdakwa diterima dengan tangan kanan, kemudian Terdakwa dan Sdr. Alex menuju sebuah kamar yang telah disediakan oleh Penjual untuk mengisap Shabu-Shabu tersebut, kemudian oleh Penjual juga telah disediakan alat-alat pengisapnya (bong) yang antara lain berupa : 2 (dua) buah pipa kaca, 2 (dua) buah plastik bening, 1 (satu) buah cotton bud dengan bagian dibalut alumunium foil, 1 (satu) buah cangklong kaca. Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung / 6. Bahwa ... RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
26
6. Bahwa benar Terdakwa mengkonsumsi sahabu-sahabu dengan cara pertama kali menyiapkan pipa kaca atau bong, satu botol minuman air mineral ukuran kecil yang berisi setengah air putih yang tutupnya sudah dilubangi dan dua buah sedotan, kemudian shabu-shabu Terdakwa masukan kedalam pipa kaca atau bong lalu dibakar dengan korek gas dan dari hasil pembakaran tersebut Terdakwa menghisap secara bergantian dengan Sdr.Alex, dimana yang pertama kali menghisap adalah Terdakwa sebanyak 2 (dua) kali hisapan, setelah itu yang terakhir adalah Sdr. Alex yang jumlahnya sama yaitu 2 (dua) kali hisapan.
.g
o. id
7. Bahwa benar kemudian Terdakwa dan Sdr. Alex mengisap Shabu-Shabu tersebut, setelah Shabu-Shabu satu paket kecil seharga Rp 200.000,00 telah habis dikonsumsi oleh Terdakwa dan Sdr. Alex, lalu karena masih belum puas kemudian Sdr. Alex memberikan uang lagi kepada Terdakwa sebanyak Rp 150.000,00 (seratus ribu rupiah) kepada Terdakwa untuk membeli lagi Shabu-Shabu, kemudian setelah Terdakwa menerima uang dari Sdr. Alex sebanyak Rp 150.000,00, kemudian Terdakwa mendatangi seorang penjual Shabu-Shabu, lalu membeli Shabu-shabu, kemudian setelah Terdakwa menyerahkan uang sebanyak Rp 150.000,00 kepada Penjualnya, kemudian Penjualnya menyerahkan Shabu-Shabu sebanyak satu paket plastik kecil kepada Terdakwa, kemudian Shabu-shabu tersebut oleh Terdakwa diterima dengan tangan kanan, kemudian Terdakwa menuju sebuah kamar yang telah disediakan oleh Penjual untuk mengisap Shabu-Shabu tersebut bersama Sdr. Alex, kemudian Terdakwa dan Sdr. Alex mengisap Shabu-Shabu tersebut sampai habis.
ka
rta
8. Bahwa benar Terdakwa dan Sdr. Alex setelah selesai mengkonsumsi Shabu-Shabu, kemudian pulang kerumah masing-masing, dan alat-alat pengisap Shabu-Shabu (Bong) yang berupa: 1 (satu) bungkus plastik bening berisikan serbuk wama putih, 2 (dua) buah pot plastik bekas berisikan Urine, 2 (dua) buah pipa kaca dalam keadaan pecah, 2 (dua) buah plastik bening bekas pakai, 1 (satu) buah cotton bud dengan bagian dibalut alumunium foil; dan 1 (satu) buah cangklong kaca oleh Terdakwa kemudian dimasukkan di sebuah kaleng kecil bekas permen selanjutnya disimpan ke saku celana dan keesokan harinya dipindahkan / disimpan di dalam tas kerja kulit warna hitam merk Oxford Collection.
lm ilja
9. Bahwa dampak setelah Terdakwa mengkonsumsi Sahbu-Shabu badan terasa ingin bergerak, susah tidur, terasa ingin beraktifitas dan badan selalu berkeringat. 10. Bahwa motivasi Terdakwa mengkoinsumsi shabu-shabu hanya ingin mencari kesenangan. 11. Bahwa Saksi-3 sebagai atasan yang membawahi langsung Terdakwa mengetahui terlambat masuk kerja, dan Terdakwa sering tidur saat jam kerja.
Terdakwa sering
12. Bahwa Terdakwa sudah sering diberikan penekanan oleh Komandan kesatuan tentang larangan terlibat penyalahgunaan narkotika, dan sanksinya bagi yang melanggar berat hukumannya dan dapat dipecat.
.d i
13. Bahwa Terdakwa sudah mengetahui sebelumnya bahwa di Jalan Berlian Kampung Ambon, Kalideres, Jakarta Barat adalah tempat sarang narkoba. 14. Bahwa Terdakwa tidak pernah memiliki ijin dari pejabat yang berwenang untuk mengkonsumsi narkotika.
w
15. Bahwa Terdakwa menyadari perbuatannya adalah salah dan melanggar hukum.
w
Dari uraian fakta hukum tersebut Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur Kedua ”Tanpa hak dan melawan hukum menguasai” telah terpenuhi.
w
Unsur Ketiga : “Narkotika Goongan-I bukan tanaman” Bahwa berdasarkan Pasal 1 UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, yang dimaksud dengan Narkotika adalah zat atau obat yang berasal dari tanaman atau bukan tanaman, baik sintetis atau semisintetis, yang dapat menyebabkan penurunan atau perubahan kesadaran, hilangnya rasa, mengurangi sampai menghilangkan rasa nyeri, dan dapat menimbulkan ketergantungan, yang dibedakan ke dalam golongangolongan sebagaimana yang terlampir dalam Lampiran I UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, yaitu: Narkotika Golongan I, Narkotika Golongan II, dan Narkotika golongan III. Bahwa berdasarkan Lampiran I UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, salah satu zat yang termasuk dalam jenis Narkotika Golongan-I bukan tanaman adalah METAMFETAMINA, yang tercantum dalam daftar Narkotika Golongan I Nomor urut 61 Lampiran UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. / Bahwa ... Agung Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
27
Bahwa berdasarkan keterangan Terdakwa yang dikuatkan oleh keterangan para Saksi dibawah sumpah, dan alat bukti lain yang diajukan dipersidangan diperoleh fakta hukum sebagai berikut :
o. id
1. Bahwa benar Terdakwa bersama Sdr. Alex pada Jum’at tanggal 21 Oktober 2011 sekira pukul 04.00 WIB pergi ke sebuah rumah di Jalan Berlian Kampung Ambon, Kalideres, Jakarta Barat, untuk membeli Shabu-shabu, sesampainya di rumah tersebut Sdr. Alex menyerahkan uang sebanyak Rp 200.000,00 (dua ratus ribu rupiah) kepada Terdakwa, kemudian Terdakwa mendatangi seorang penjual Shabu-Shabu, lalu membeli Shabu-shabu, kemudian setelah Terdakwa menyerahkan uang sebanyak Rp 200.000,00 kepada Penjualnya, kemudian Penjualnya menyerahkan Shabu-Shabu sebanyak satu paket plastik kecil kepada Terdakwa, kemudian Shabushabu tersebut oleh Terdakwa diterima dengan tangan kanan, kemudian Terdakwa dan Sdr. Alex menuju sebuah kamar yang telah disediakan oleh Penjual untuk mengisap Shabu-Shabu tersebut, kemudian oleh Penjual juga telah disediakan alat-alat pengisapnya (bong) yang antara lain berupa : 2 (dua) buah pipa kaca, 2 (dua) buah plastik bening, 1 (satu) buah cotton bud dengan bagian dibalut alumunium foil, 1 (satu) buah cangklong kaca.
rta
.g
2. Bahwa benar Terdakwa mengkonsumsi sahabu-sahabu dengan cara pertama kali menyiapkan pipa kaca atau bong, satu botol minuman air mineral ukuran kecil yang berisi setengah air putih yang tutupnya sudah dilubangi dan dua buah sedotan, kemudian shabu-shabu Terdakwa masukan kedalam pipa kaca atau bong lalu dibakar dengan korek gas dan dari hasil pembakaran tersebut Terdakwa menghisap secara bergantian dengan Sdr.Alex, dimana yang pertama kali menghisap adalah Terdakwa sebanyak 2 (dua) kali hisapan, setelah itu yang terakhir adalah Sdr. Alex yang jumlahnya sama yaitu 2 (dua) kali hisapan.
lm ilja
ka
3. Bahwa benar kemudian Terdakwa dan Sdr. Alex mengisap Shabu-Shabu tersebut, setelah Shabu-Shabu satu paket kecil seharga Rp 200.000,00 telah habis dikonsumsi oleh Terdakwa dan Sdr. Alex, lalu karena masih belum puas kemudian Sdr. Alex memberikan uang lagi kepada Terdakwa sebanyak Rp 150.000,00 (seratus ribu rupiah) kepada Terdakwa untuk membeli lagi Shabu-Shabu, kemudian setelah Terdakwa menerima uang dari Sdr. Alex sebanyak Rp 150.000,00, kemudian Terdakwa mendatangi seorang penjual Shabu-Shabu, lalu membeli Shabu-shabu, kemudian setelah Terdakwa menyerahkan uang sebanyak Rp 150.000,00 kepada Penjualnya, kemudian Penjualnya menyerahkan Shabu-Shabu sebanyak satu paket plastik kecil kepada Terdakwa, kemudian Shabu-shabu tersebut oleh Terdakwa diterima dengan tangan kanan, kemudian Terdakwa menuju sebuah kamar yang telah disediakan oleh Penjual untuk mengisap Shabu-Shabu tersebut bersama Sdr. Alex, kemudian Terdakwa dan Sdr. Alex mengisap Shabu-Shabu tersebut sampai habis.
.d i
4. Bahwa benar Terdakwa dan Sdr. Alex setelah selesai mengkonsumsi Shabu-Shabu, kemudian pulang kerumah masing-masing, dan alat-alat pengisap Shabu-Shabu (Bong) yang berupa: 1 (satu) bungkus plastik bening berisikan serbuk wama putih, 2 (dua) buah pot plastik bekas berisikan Urine, 2 (dua) buah pipa kaca dalam keadaan pecah, 2 (dua) buah plastik bening bekas pakai, 1 (satu) buah cotton bud dengan bagian dibalut alumunium foil; dan 1 (satu) buah cangklong kaca oleh Terdakwa kemudian dimasukkan di sebuah kaleng kecil bekas permen selanjutnya disimpan ke saku celana dan keesokan harinya dipindahkan / disimpan di dalam tas kerja kulit warna hitam merk Oxford Collection.
w
5. Bahwa benar kemudian Tas warna hitam merk Oxford Collection milik Terdakwa yang berisi Bong (alat-alat penghisap Shabu-Shabu diketahui oleh Saksi-4 istrinya, saat Terdakwa berkunjung kerumah orang tua Saksi-4 untuk mengunjungi anak-anaknya.
w
w
6. Bahwa benar Saksi-3 menerima pengaduan dari Saksi-4 pada tanggal 23 Oktober 2011 sekira pukul 21.30 via sms bahwa Terdakwa telah melakukan kekerasan dalam rumah tangganya, selain itu Terdakwa telah berbohong tentang masalah gaji serta saksi-4 ingin mengajukan pisah dengan Terdakwa karena tidak adanya keharmonisan dalam rumah tangganya, namun Saksi-3 belum sempat menanggapi sms dari saksi-4 karena pada saat itu Saksi-3 sedang melakukan Latihan Tetuka di Manado, disamping itu pada hari itu juga Saksi-3 juga menerima SMS dari Terdakwa yang isinya Terdakwa melaporkan terjadi cekcok dengan istrinya/Saksi-4, saat itu Saksi-3 tidak bisa menanggapi karena masih melaksanakan Latihan Tetuko di Menado. 7. Bahwa benar Saksi-3 kemudian pada tanggal 25 Oktober 2011 sekira pukul 19.30 Wib, menerima SMS dari Saksi-4 bahwa Saksi-4 telah a dibohongi oleh Terdakwa tentang masalah Gaji karena saksi-4 hanya menerima gaji sebesar Rp.50.000 (lima puluh ribu rupiah) dan Rp. 400.000 (empat ratus ribu rupiah) dalam bulah-bulan terakhir, selain itu saksi-4 juga melaporkan bahwa telah ditemukan barang-barang yang diduga untuk membantu mengkomsumsi narkotika di dalam tas milik Terdakwa, dengan adanya laporan tersebut, saksi-3 menanggapinya dengan menyampaikan Saksi-3 akan mengecek atas kebenaran laporan yang telah disampaikan oleh saksi-4 Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung / setelah ... RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
28
setelah kembali dari latihan Tetuka di Manado, setelah itu pada hari itu juga Saksi-3 menerima SMS dari Terdakwa yang intinnya melaporkan bahwa istrinya/Saksi-4 menemukan alat-alat penghisap Narkotika dalam Tas Terdakwa, kemudian Saksi-3 jawab dengan SMS kepada Terdakwa agar Terdakwa menunggu dan Saksi-3 akan menangani setelah Saksi-3 pulang latihan. 8. Bahwa benar Terdakwa pada tanggal 27 Oktober 2011 ke Kantor Posek Kosekhanudnas I dengan membawa Tas warna hitam merk Oxford Collection miliknya yang di dalamnya masih ada alat-alat pengisap Shabu-Shabu.
o. id
9. Bahwa benar Saksi-3 pada tanggal 27 Oktober 2011 sekira pukul 10.00 sekembalinya dari melaksanakan latihan Tetuko di Menado, lalu memanggil Kasiops Posek Kosekhanudnas I Mayor Indra Aris untuk membantu meyakinkan kebenaran adanya laporan dari istri Terdakwa/Saksi-4 dan mengadakan pemeriksaan kepada Terdakwa.
rta
.g
10. Bahwa benar kemudian sekira pukul 16.00 di ruang istirahat Terdakwa di di Kantor Posek Kosekhanudnas I Jakarta, Tas tersebut digeledah oleh Saksi-1, Saksi-2, dan Saksi-5, dan Pratu Novi anggota Satprov di dalam Tas Terdakwa ditemukan barang-barang berupa: dua buah pipa kaca yang sudah pecah, satu buah kaca yang berbentuk bulat di ujungnya (bong) dimana alat tersebut digunakan Terdakwa untuk menghisap shabu-shabu, plastik bening bekas pakai, serta terdapat obat-obatan seperti Dulcolax bekas pakai, Obat Amoxcilin, Obat Dexamethasone, serbuk putih tawas, korek gas warna hijau dan satu botol minyak angin serta satu stel pakaian kotor.
lm ilja
ka
11. Bahwa benar Tas warna hitam merk Oxford Collection yang berisi dua buah pipa kaca yang sudah pecah, satu buah kaca yang berbentuk bulat di ujungnya (bong) dimana alat tersebut digunakan Terdakwa untuk menghisap shabu-shabu, plastik bening bekas pakai, serta terdapat obat-obatan seperti Dulcolax bekas pakai, Obat Amoxcilin, Obat Dexamethasone, serbuk putih tawas, korek gas warna hijau dan satu botol minyak angin serta satu stel pakaian kotor adalah benar milik Terdakwa, adapun Tawas dibeli di Toko Bunga untuk anti bau badan dan Amoxcilin dan Obat Dexamethasone adalah obat untuk penyakit kulit. 12. Bahwa benar kemudian hari itu juga setelah Terdakwa digeledah, kemudian Terdakwa berikut Tas warna hitam merk Oxford Collection yang berisi dua buah pipa kaca yang sudah pecah, satu buah kaca yang berbentuk bulat di ujungnya (bong) dimana alat tersebut digunakan Terdakwa untuk menghisap shabu-shabu, plastik bening bekas pakai, serta terdapat obat-obatan seperti Dulcolax bekas pakai, Obat Amoxcilin, Obat Dexamethasone, serbuk putih tawas, korek gas warna hijau dan satu botol minyak angin serta satu stel pakaian kotor, oleh Saksi-5 dan 3 orang dari Staf Intel diserahkan ke Satpom AU Lanud Halim Perdana Kusuma, dan Terdakwa langsung ditahan, dan hari itu juga Terdakwa diambil urine-nya.
w
w
.d i
13. Bahwa benar kemudian Pipa kaca dalam keadaan pecah, Plastik bening bekas pakai, Cotton bud dengan bagian ujung dibalut aluminium foil, dan Cangklong Kaca milik Terdakwa tersebut oleh Danlanud Halim Perdana Kusuma dengan Surat Nomor: R/477/XI/2011 tanggal 07 Nopember 2011 dikirimkan ke UPT Laboratorium Uji Narkoba Badan Narkotika Nasional untuk diadakan pemeriksaan, yang hasilnya dituangkan Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris No.86K/XI/2011/UPT LAB UJI NARKOBA tanggal 8 Nopember 2011, yang menyatakan: Pipa kaca dalam keadaan pecah, Plastik bening bekas pakai, dan Cotton bud dengan bagian ujung dibalut aluminium foil; telah diadakan pemeriksaan Kromatografi Lapis Tipis (KLT), Gas Chromatography-Mass Spektrometer (GC-MS) Positif Metamfetamina.
w
14. Bahwa benar dampak setelah Terdakwa mengkonsumsi Sahbu-Shabu badan terasa ingin bergerak, susah tidur, terasa ingin beraktifitas dan badan selalu berkeringat. 15. Bahwa motivasi Terdakwa mengkoinsumsi shabu-shabu hanya ingin mencari kesenangan. Dari uraian fakta hukum tersebut Majelis Hakim berpendapat bahwa Unsur Ketiga “Narkotika Goongan-I bukan tanaman” telah terpenuhi. Menimbang bahwa berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas yang merupakan pembuktian yang diperoleh dalam sidang, Majelis Hakim berpendapat terdapat cukup bukti yang sah dan meyakinkan bahwa Terdakwa telah melakukan tindak pidana : ”Setiap orang tanpa hak dan melawan hukum menguasai Narkotika Goongan-I bukan tanaman”, sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 112 ayat (1) UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika. Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK/ Ketua Mahkamah Menimbang ... Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
29
Menimbang bahwa karena Terdakwa telah terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana dalam Dakwaan Primair yaitu ”Tanpa hak dan melawan hukum menguasai Narkotika Goongan-I bukan tanaman”, sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana dalam Pasal 112 ayat (1) UU Nomor 35 Tahun 2009 tentang Narkotika, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa kesimpulan Penasehat Hukum yang menyatakan Terdakwa tidak terbukti secara sah dan meyakinkan melakukan tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur militer seperti yang ada dalam dakwaannya harus dinyatakan ditolak. Menimbang bahwa Dakwaan Oditur Militer adalah berbentuk Subsidaritas, dan oleh karena dakwaan primair telah terbukti secara sah dan meyakinkan, Majelis Hakim berpendapat bahwa dakwaan subsidair tidak perlu dipertimbangkan.
o. id
Menimbang bahwa selama pemeriksaan di persidangan Majelis Hakim tidak menemukan adanya hal-hal yang dapat dijadikan alasan pembenar maupun pemaaf pada diri Terdakwa, sehingga oleh karenanya Terdakwa harus dipidana.
rta
.g
Menimbang bahwa di dalam memeriksa dan mengadili perkara Terdakwa ini, secara umum tujuan Majelis Hakim adalah untuk menjaga keseimbangan antara kepentingan hukum, kepentingan umum, dan kepentingan militer, menjaga kepentingan hukum dalam arti menjaga tetap tegaknya hukum dan keadilan, menjaga kepentingan umum dalam arti melindungi masyarakat, dan menjaga kepentingan militer dalam arti menjaga agar kepentingan militer tidak dirugikan.
ka
Menimbang bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis Hakim ingin menilai sifat hakekat, dan akibat dari perbuatan Terdakwa, serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut :
lm ilja
1. Bahwa Terdakwa pada hakekatnya melakukan tindak pidana tersebut berupa membeli Narkotika Golongan I bukan tanaman yang kemudian Terdakwa mengkonsumsinya bersama dengan Sdr. Alex, karena Terdakwa hanya ingin mencari kesenangan hal ini karena sebelumnya pada tahun 2007 telah pernah mengkonsumsi Narkotika sebanyak 14 kali yang diberikan secara cuma-cuma oleh Sdr. Musa sewaktu berdinas di Satrad 225 Tarakan, sehingga Terdakwa mau melakukan perbuatan tersebut saat Sdr. Alex mengajaknya dan memberikan uang untuk membeli Narkotika, yang kemudian perbuatan tersebut diketahui oleh istri Terdakwa yaitu Sdri. Santi Gau yang kemudian melaporkan Terdakwa kepada pimpinannya yaitu Letkol Lek Didik Pujo Indarto, kemudian Terdakwa diserahkan ke Satpom AU Lanud Halim Perdana Kusuma.
.d i
2. Bahwa Terdakwa yang telah berulangkali mengkonsumsi shabu-shabu yaitu sebanyak 15 kali sulit diharapakan untuk menjadi prajurit TNI yang diandalkan karena menurut sifat dan kapasitas kejahatan ini pada saatnya akan dapat menular dan berpengaruh kepada prajurit TNI yang lain, dan hal itu jelas membahayakan tingkat disiplin, keutuhan serta kesiapan satuan.
w
3. Bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa adalah dapat ikut menyuburkan peredaran narkoba, dapat merusak Terdakwa sendiri, dan perbuatan Terdakwa dapat mengganggu pembinaan disiplin di kesatuannya karena Terdakwa menjadi sering terlambat apel pagi dan sering tidur di kantor saat jam kerja.
w
w
4. Terdakwa sebagai seorang anggota TNI AU seharusnya turut membantu memberantas minimal mencegah terjadinya penyalahgunaan Narkoba ternyata Terdakwa sendiri yang melibatkan diri dengan membeli dan mengkonsumsi Narkotika bersama Sdr. Alex di Jalan Berlian Kampung Ambon, Kalideres, Jakarta Barat hal ini bertentangan dengan keharusan dan kelayakan sikap seorang anggota TNI, Terdakwa nyata-nyata tidak mendukung upaya pemerintah dalam pemberantasan penyalagunaan Narkoba. 5. Bahwa Terdakwa pada tahun 2000 ketika berdinas di Satrad 257 yang berganti nama menjadi Satrad 225 Tarakan Kalimantan Timur pernah dipidana pidana penjara selama 3 (tiga) bulan dan tindakan admininstrasi penundaan pangkat 3 (tiga) periode, tetapi hal tersebut tidak dapat mengembalikan dirinya menjadi prajurit yang baik, dan Terdakwa justru melakukan tindak pidana yang lain berupa penyalahgunaan Narkoba. 6. Bahwa perbuatan-perbuatan Terdakwa tersebut di atas jelas bertentangan dengan kepatutan sikap yang layak sebagai seorang anggota TNI sehingga seandainya Terdakwa tetap dipertahankan dikhawatirkan akan menggangu dan menggoyahkan sendi-sendi disiplin dan tata tertib serta penegakan hukum dalam kehidupan prajurit di kesatuannya. Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung / 7. Bahwa ... RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
30
7. Bahwa Terdakwa sudah sering diberikan penekanan oleh Komandan kesatuan tentang larangan terlibat penyalahgunaan narkotika, dan sanksinya bagi yang melanggar berat hukumannya dan dapat dipecat. 8. Bahwa menurut Yurisprodensi Mahkamah gung RI Nomor; 15 K/Mil/2000, tanggal 27 Juni 2010, bahwa oleh karena tindak pidana yang dilakukan Terdakwa adalah merupakan penyalahgunaan Narkoba yang oleh masyarakat maupun pemerintah dianggap sebagai kejahatan berat yang dapat merusak keluarga maupun generasi muda dan negara, maka pidana yang dijatuhkan kepada Terdakwa tidak cukup hanya dengan pidana penjara dan denda tetapi harus dijatuhi hukuman tambahan yaitu dipecat dari anggota TNI.
o. id
9. Bahwa Terdakwa melakukan tindak pidana tersebut karena pengaruh dari pergaulannya dengan Sdr. Alex sebagai pencandu Narkoba, dan sebelum perkara ini Terdakwa telah pernah mengkonsumsi Narkotika jenis shabu-shabu bersama kawannya Sdr. Musa sebanyak 14 kali ketika berdinas di Satrad 225 Tarakan.
.g
Menimbang bahwa tujuan Majelis Hakim tidaklah semata-mata hanya memidana orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana, tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf kembali pada jalan yang benar, menjadi warga negara yang baik sesuai falsafah Pancasila, oleh karena itu sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana atas diri Terdakwa dalam perkara ini, perlu lebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya, yaitu :
rta
Hal-hal yang meringankan :
Hal-hal yang memberatkan :
ka
- Terdakwa bersikap sopan dan berterus terang dalam pemeriksaan dalam persidangan sehingga memperlancar jalannya sidang.
lm ilja
- Terdakwa pernah dipidana penjara selama 3 bulan karena pengrusakan barang pada tahun 2000.. - Perbuatan Terdakwa dapat merusak citra dan wibawa TNI AU di masyarakat. - Perbuatan Terdakwa bertentangan dengan tekad Pemerintah yang sedang gencar memberantas kejahatan penyalah-gunaan narkotika. Perbuatan Terdakwa dapat menggoyahkan sendi-sendi disiplin di kesatuan, serta dapat mengganggu penegakan hukum di Kesatuannya.
.d i
Menimbang bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan tentang kesalahan Terdakwa, sifat hakekat dan Motivasi Terdakwa melakukan tindak pidana, hal-hal yang meringankan dan memberatkan pidananya, Pledoi dari Penasehat Hukum , Majelis Hakim berpendapat bahwa Terdakwa sudah tidak layak lagi untuk tetap dipertahankan sebagai anggota TNI, oleh karena itu Terdakwa harus dipecat dari dinas militer, dengan demikian maka Majelis Hakim berpendapat Permohonan Penasehat Hukum kepada Majelis Hakim untuk membebaskan Terdakwa dari segala dakwaan serta meyerahkan perkara Tersangka kepada Ankum untuk diselesaikan secara hukum disiliplin prajurit ditolak.
w
w
Menimbang bahwa setelah meneliti dan mempertimbangkan hal-hal tersebut diatas, Majelis Hakim berpendapat bahwa pidana sebagaimana tercantum pada diktum di bawah ini adalah adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa.
w
Menimbang bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana, maka ia harus dibebani untuk membayar biaya perkara. Menimbang bahwa selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara perlu dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan . Menimbang bahwa barang bukti dalam perkara ini berupa : 1.
Surat-surat : a. 4 (empat) lembar surat keterangan hasil pemeriksaan dari Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia Nomor; R/4500/XI/2011/BNN tanggal 3 November 2011 tentang hasil pemeriksaan Urine milik Terdakwa Serka Zatwiko NRP 520974 Bintara Posek Kosekhanudnas I, dengan Lampiran Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris No.379J/X/2011/UPT LAB UJI NARKOBA tanggal 31 Oktober 2011; / b. 4 (empat) ... Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
31
b. 4 (empat) lembar surat keterangan hasil pemeriksaan dari Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia Nomor : R/4600/XI/2011/BNN tanggal 14 November 2011 tentang hasil pemeriksaan alat-alat yang diduga digunakan untuk menyalahgunakan narkotika jenis shabu-shabu milik Terdakwa Serka Zatwiko NRP 520974 Bintara Posek Kosekhanudnas I, dengan Lampiran Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris No.86K/XI/2011/UPT LAB UJI NARKOBA tanggal 8 Nopember 2011; dan c. 1 (satu) lembar foto barang bukti yang sudah tersegel.
a. b. c. d. e. f. g.
1 (satu) bungkus plastik bening berisikan serbuk wama putih. 3 (tiga) butir tablet wama kuning di dalam kemasan strip. 2 (dua) buah pot plastik bekas berisikan Urine. 2 (dua) buah pipa kaca dalam keadaan pecah. 2 (dua) buah plastik bening bekas pakai. 1 (satu) buah cotton bud dengan bagian dibalut alumunium foil. 1 (satu) buah cangklong kaca.
.g
Barang-barang :
rta
2.
o. id
Menimbang bahwa karena barang bukti surat-surat tersebut erat kaitannya dengan tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa dan telah dilakukan uji Laboratorium oleh BNN RI, sehingga perlu untuk ditentukan statusnya yaitu harus tetap dilekatkan dalam berkas perkara.
ka
Menimbang bahwa karena barang bukti tersebut erat kaitannya dengan obyek tindak pidana yang dilakukan oleh Terdakwa dan merupakan barang terlarang sehingga perlu untuk ditentukan statusnya yaitu harus dirampas untuk dimusnahkan.
lm ilja
Menimbang bahwa Majelis Hakim berpendapat Terdakwa dikhawatirkan akan melarikan diri, atau mengulangi tindak pidana, sehingga perlu ditahan. Mengingat Pasal 112 Ayat (1) Undang-Undang Nomor 35 Tahun 2009, dan Pasal 26 KUHPM, serta ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan. MENGADILI
1. Menyatakan Terdakwa tersebut di atas yaitu Zatwiko Serka NRP 520974 telah terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana ”Tanpa hak dan melawan hukum menguasai Narkotika GoonganI bukan tanaman”. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan :
.d i
2.
: Penjara selama 4 (empat) tahun, menetapkan selama Terdakwa berada dalam tahanan sementara dikurangkan seluruhnya dari pidana yang dijatuhkan. Pidana Denda : sebesar Rp. 800.000.000,00 (delapan ratus juta rupiah), subsidair 1 (satu) bulan penjara. Pidana tambahan: Dipecat dari dinas militer.
w
w
Pidana pokok
w
3.
Menetapkan barang-barang bukti berupa : a.
Surat-surat :
1) 4 (empat) lembar surat keterangan hasil pemeriksaan dari Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia Nomor; R/4500/XI/2011/BNN tanggal 3 November 2011 tentang hasil pemeriksaan Urine milik Terdakwa Serka Zatwiko NRP 520974 Bintara Posek Kosekhanudnas I, dengan Lampiran Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris No.379J/X/2011/UPT LAB UJI NARKOBA tanggal 31 Oktober 2011; 2) 4 (empat) lembar surat keterangan hasil pemeriksaan dari Badan Narkotika Nasional Republik Indonesia Nomor : R/4600/XI/2011/BNN tanggal 14 November 2011 tentang hasil pemeriksaan alat-alat yang diduga digunakan untuk menyalahgunakan narkotika jenis shabu-shabu milik Terdakwa Serka Zatwiko NRP 520974 Bintara Posek Kosekhanudnas I, dengan Lampiran Berita Acara Pemeriksaan Laboratoris No.86K/XI/2011/UPT LAB UJI NARKOBA tanggal 8 Nopember 2011; dan / 3)1Mahkamah (satu) lembar... Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Agung
RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
32
3)
1 (satu) lembar foto barang bukti yang sudah tersegel;
Masing-masing tetap dilekatkan dalam berkas perkara. Barang-barang : 1) 2) 3) 4) 5) 6) 7)
1 (satu) bungkus plastik bening berisikan serbuk wama putih; 3 (tiga) butir tablet wama kuning di dalam kemasan strip; 2 (dua) buah pot plastik bekas berisikan Urine; 2 (dua) buah pipa kaca dalam keadaan pecah; 2 (dua) buah plastik bening bekas pakai; 1 (satu) buah cotton bud dengan bagian dibalut alumunium foil; dan 1 (satu) buah cangklong kaca;
o. id
b.
Masing-masing dirampas untuk dimusnahkan.
Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp.10.000,00 (sepuluh ribu rupiah).
5.
Memerintahkan Terdakwa ditahan.
.g
4.
lm ilja
ka
rta
Demikian diputuskan pada hari Senin tanggal 28 Januari 2013 di dalam Musyawarah Majelis Hakim oleh H. Waluyo, S.H. Letkol Chk NRP 497058 sebagai Hakim Ketua, serta Puspayadi, S.H. Mayor Chk NRP 522960 dan Agus Budiman Surbakti, S.H. Mayor Laut (KH) NRP 12365/P sebagai Hakim Anggota I dan Hakim Anggota II yang diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua di dalam sidang yang terbuka untuk umum, dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer Faryatno Situmorang, S.H., M.H. Mayor Sus NRP 524411, Penasehat Hukum Teguh Pribadi, S.H., M.H. Mayor Sus NRP 522867, Panitera Agus Handaka, S.H. Kapten Chk NRP 2920086531068, serta dihadapan umum dan Terdakwa.
Hakim Ketua Ttd
H. Waluyo, S.H. Letkol Chk NRP 497058
Hakim Anggota I
Hakim Anggota II
.d i
Ttd
Agus Budiman Surbakti, S.H. Mayor Laut (KH) NRP 12365/P Panitera Ttd Agus Handaka, S.H. Kapten Chk NRP 2920086531068
w
w
w
Puspayadi, S.H. Mayor Chk NRP 522960
Ttd
Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.