PT RENUKA COALINDO Tbk AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION As of March 31, 2012 and 2011 (In Full Rupiah)
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN Per 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) Catatan/ Notes ASET LANCAR Kas dan Bank Piutang Usaha - Pihak Ketiga (Setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp 26.626.877.058 pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011) Persediaan Piutang Lain-lain (Setelah dikurangi penyisihan penurunan nilai sebesar Rp 3.200.000.000 pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011) Biaya Dibayar Di Muka Uang Muka Pembelian dan Lainnya Total Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset Pajak Tangguhan Aset Tetap (Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 3.667.985.285 per 31 Maret 2012) Biaya Ekplorasi dan Pengembangan Tangguhan Aset Tidak Berwujud Goodwill Deposit Aset Tidak Lancar Lainnya Total Jumlah Aset Tidak Lancar TOTAL ASET
2012 *) Rp
3.d, 3.s, 4, 30
9,225,769,494
1,194,384,592
3.r, 3.s, 5, 15 3.f, 3.k, 6
-21,212,806,352
7,975,353,840 --
3.s, 7 3.e 9
-1,463,588,091 32,708,989,687 64,611,153,624
-560,640,245 7,033,713,707 16,764,092,384
3.q, 8.b
4,205,669,418
5,128,432,282
3.g, 3.h, 3.k, 10 3.l, 11 3.i, 13 3.j 14
13,939,568,943 22,599,405,694 27,153,826,056 907,855,494 4,713,450,000 -73,519,775,605
-----135,009,462 5,263,441,744
138,130,929,229
22,027,534,128
*) Konsolidasi sejak 1 Nopember 2011 (Catatan 1.g)
CURRENT ASSETS Cash on Hand and in Banks Accounts Receivable - Third Parties (Net of allowance for impairments of Rp 26,626,877,058 as of March 31, 2012 and 2011) Inventories Other Receivables (Net of allowance for impairments of Rp 3,200,000,000 as of March 31, 2012 and 2011) Prepaid Expenses Advances for Purchases and Others Total Current Assets NON CURRENT ASSETS Deferred Tax Assets Fixed Assets (Net of accumulated depreciation of Rp 3,667,985,285 as of March 31, 2012) Deferred Exploration and Development Expenditures Intangible Assets Goodwill Deposits Other Non Current Assets Total Non Current Assets TOTAL ASSETS
*) Consolidated since November 1, 2011 (Note 1.g)
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
d1/June 30, 2012
2011 Rp
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
1
paraf:
PT RENUKA COALINDO Tbk AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF FINANCIAL POSITION (Continued) As of March 31, 2012 and 2011 (In Full Rupiah)
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN POSISI KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Per 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh)
Catatan/ Notes LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Usaha - Pihak Ketiga Utang Lain-lain - Pihak Ketiga Utang Pajak Biaya yang Masih Harus Dibayar Liabilitas Jangka Panjang yang Jatuh Tempo Dalam Waktu Satu Tahun Uang Muka Pelanggan Sewa Pembiayaan Total Liabilitas Lancar LIABILITAS JANGKA PANJANG Liabilitas Jangka Panjang Uang Muka Pelanggan Sewa Pembiayaan Biaya Pengupasan Tanah yang Masih Harus Dibayar Penyisihan Reklamasi Lingkungan dan Penutupan Tambang Total Liabilitas Tidak Lancar
7,558,992 114,980,000 421,671,299 8,298,085,567
81,618,430 1,991,206,250 69,754,020 253,750,620
3.r, 15, 18 3.h, 3.s, 20
44,989,612,699 219,275,074 54,051,183,631
--2,396,329,320
CURRENT LIABILITIES Accounts Payable - Third Parties Other Payables - Third Parties Taxes Payable Accrued Expenses Current Portion of Long Term Liabilities Advances from Customer Lease Payable Total Current Liabilities NON CURRENT LIABILITIES Long Term Liabilities Advances from Customer Lease Payable
3.r, 15, 18 3.h, 3.s, 20
59,913,591,300 274,003,262
---
3.n, 21
5,932,065,739
--
3.m, 22
4,784,283,759 70,903,944,060
---
Accrued Stripping Costs Provision for Environmental Reclamation and Mine Closure Total Non Current Liabilities
124,955,127,691
2,396,329,320
TOTAL LIABILITIES
75,300,000,000 75,300,000,000 1,307,573,645 1,307,573,645 (63,431,811,602) (56,976,368,837) 13,175,762,043 19,631,204,808 39,495 -13,175,801,538 19,631,204,808 138,130,929,229 22,027,534,128
EQUITY Equity Attributable to Owners: Capital Stock: Common Stock - Par Value of Rp 250 per share Authorized Capital - 724,800,000 shares Issued and Fully Paid in Capital 301,200,000 shares Additional Paid in Capital Deficits Total Equity Attributable to Owners of the Parent Non Controlling Interest Total Equity TOTAL LIABILITIES AND EQUITY
23 24
*) Konsolidasi sejak 1 Nopember 2011 (Catatan 1.g)
*) Consolidated since November 1, 2011 (Note 1.g)
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
d1/June 30, 2012
2011 Rp
3.s, 16 3.s, 17 3.q. 8.c 3.s,19
TOTAL LIABILITAS EKUITAS Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik: Modal Saham: Saham Biasa - Nilai Nominal Rp 250 per saham Modal Dasar - 724.800.000 saham Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 301.200.000 saham Tambahan Modal Disetor Defisit Total Ekuitas yang Dapat Diatribusikan kepada Pemilik Kepentingan Non Pengendali Total Ekuitas TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
2012 *) Rp
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
2
paraf:
PT RENUKA COALINDO Tbk AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF COMPREHENSIVE INCOME For the Years Ended March 31, 2012 and 2011 (In Full Rupiah)
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF KONSOLIDASIAN Untuk Tahun- tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh)
Catatan/ Notes
2012 *) Rp
2011 Rp
PENJUALAN
3.p, 15, 25
279,923,505,196
75,464,383,157
SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
3.p, 17, 26
(272,769,761,047)
(71,445,315,834)
COST OF GOODS SOLD
7,153,744,149
4,019,067,323
GROSS PROFIT
(9,725,687,194) (1,707,477,151) 561,790,720 (303,954,703)
(4,200,110,322) (359,975,543) 22,810,191 2,780,270,145
General and Administrastive Expenses Loss on Foreign Exchange - Net Interest Income Others - Net
(4,021,584,179)
2,262,061,794
INCOME (LOSS) BEFORE INCOME TAX
-(2,433,909,886) (2,433,909,886)
-5,128,432,282 5,128,432,282
INCOME TAX BENEFITS (EXPENSES) Current Tax Deferred Tax Total Income Tax Benefits (Expenses) - Net
(6,455,494,065)
7,390,494,076
GAIN (LOSS) FOR THE YEAR
--
--
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
(6,455,494,065)
7,390,494,076
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) FOR THE YEAR
LABA KOTOR Beban Umum dan Administrasi Rugi Selisih Kurs - Bersih Pendapatan Bunga Lain-lain - Bersih
3.p, 27 3.d 3.p 3.p
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Pajak Kini Pajak Tangguhan Total Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan - Bersih
3.q, 8.a
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN TOTAL PENDAPATAN (KERUGIAN) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN PENDAPATAN (KERUGIAN) KOMPREHENSIF TAHUN BERJALAN YANG DAPAT DIATRIBUSIKAN KEPADA: Pemilik Entitas Induk Kepentingan Non-Pengendali
LABA (RUGI) PER SAHAM - DASAR DAN DILUSIAN
3.t, 28
(6,455,442,765) (51,300) (6,455,494,065)
7,390,494,076 -7,390,494,076
(21.43)
24.54
*) Konsolidasi sejak 1 Nopember 2011 (Catatan 1.g)
INCOME (LOSS) PER SHARE - BASIC AND DILUTED
*) Consolidated since November 1, 2011 (Note 1.g)
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
d1/June 30, 2012
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME (LOSS) FOR THE YEAR ATTRIBUTABLE TO: Owner of the Parent Company Non-Controlling Interest
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
3
paraf:
PT RENUKA COALINDO Tbk AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY For the Years Ended March 31, 2012 and 2011 (In Full Rupiah)
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun- tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh)
Catatan/ Notes
Saldo Per 31 Maret 2010 Laba Komprehensif Tahun Berjalan Saldo Per 31 Maret 2011 Kepentingan Non Pengendali pada Awal Akuisisi Rugi Komprehensif Tahun Berjalan Saldo Per 31 Maret 2012
1.g
Ekuitas yang dapat Diatribusikan kepada Pemilik/ Equity Attributable to Owners of the Parent Tambahan Modal Defisit/ Modal Ditempatkan dan Deficit Disetor/ Disetor Penuh/ Additional Issued and Fully Paid in Paid in Capital Capital Rp Rp Rp 75,300,000,000 1,307,573,645 (64,366,862,913)
Rp 12,240,710,732
Rp --
Rp 12,240,710,732
Balance as of March 31, 2010
-75,300,000,000
-1,307,573,645
7,390,494,076 (56,976,368,837)
7,390,494,076 19,631,204,808
---
7,390,494,076 19,631,204,808
Comprehensive Income For The Year Balance as of March 31, 2011
--75,300,000,000
--1,307,573,645
-(6,455,442,765) (63,431,811,602)
-(6,455,442,765) 13,175,762,043
90,795 (51,300) 39,495
90,795 (6,455,494,065) 13,175,801,538
Non-Controlling Interest at Beginning Acquisition Comprehensive Loss For The Year Balance as of March 31, 2012
*) Konsolidasi sejak 1 Nopember 2011 (Catatan 1.g)
*) Consolidated since November 1, 2011 (Note 1gc)
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
d1/June 30, 2012
Total
Total Ekuitas/ Total Equity
Kepentingan Non Pengendali/ Non-Controling Interest *)
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
4
paraf:
PT RENUKA COALINDO Tbk AND SUBSIDIARY CONSOLIDATED STATEMENTS OF CASH FLOWS For the Years Ended March 31, 2012 and 2011 (In Full Rupiah)
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK LAPORAN ARUS KAS KONSOLIDASIAN Untuk Tahun- tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh)
Catatan/ Notes ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari Pihak Pelanggan Pembayaran kepada Pemasok Pembayaran untuk Beban Usaha dan Pihak Ketiga Lainnya Pembayaran kepada Karyawan Penerimaan Bunga Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan Aset Tetap Hasil Penjualan Aset Tetap dan Asset Tidak Digunakan dalam Usaha Pembayaran Biaya Eksplorasi Tangguhan Pembayaran Akuisisi Saham Entitas Anak Penerimaan (Pembayaran) Penyertaan Saham Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Investasi
2012 *) Rp
2011 Rp CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash Received from Customers Cash Paid to Suppliers Cash Paid for Operating Expense and Other Third Parties Cash Paid to Employees Interest Received Net Cash Flows Provided by (Used in) Operating Activities
250,213,662,522 (224,128,655,246)
67,489,029,317 (71,885,801,549)
(15,532,481,244) (4,444,304,572) 561,790,720
(6,754,711,851) (1,047,537,827) 22,810,191
6,670,012,181
(12,176,211,719)
(871,886,186)
(408,681,000)
-(3,686,962,206) (1,499,850,000) 5,000,000,000
30,000,000,000 --(5,000,000,000)
(1,058,698,393)
24,591,319,000
(164,546,887) --
-(11,543,084,796)
(164,546,887)
(11,543,084,796)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Payment to Lease Payables Cash Received from Related Parties Net Cash Flows Used in Financing Activities
5,446,766,902
872,022,485
NET INCREASE CASH ON HAND AND IN BANKS
ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Pembayaran Hutang Leasing Penerimaan dari Pihak Hubungan Berelasi Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Pendanaan KENAIKAN BERSIH KAS DAN BANK
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Acquisition of Fixed Assets Proceeds from Sale of Fixed Asset and Unutilized Assets in Operations Paymnet of Deferred Exploration Expenditures Payment to Acquired Shares Receipt (Payment) Share Acquisition Net Cash Flows Provided by (Used in) Investing Activities
EFFECTS OF FLUCTUATION IN EXCHANGE RATES ON PENGARUH SELISIH KURS ATAS KAS DAN BANK
CASH ON HAND AND IN BANKS
68,515,681
(1,887,235)
SALDO KAS DAN BANK PADA AWAL TAHUN
1,194,384,592
324,249,342
CASH ON HAND AND IN BANKS AT THE BEGINNING OF THE YEAR
PENAMBAHAN KAS DAN BANK DARI PERUSAHAAN YANG DIAKUISISI
2,516,102,319
--
INCREASE CASH ON HAND AND IN BANKS FROM ACQUIRED COMPANY
SALDO KAS DAN BANK PADA AKHIR TAHUN
9,225,769,494
1,194,384,592
CASH ON HAND AND IN BANKS AT THE END OF THE YEAR
77,736,452 9,148,033,042 9,225,769,494
13,354,400 1,181,030,192 1,194,384,592
Cash on Hand and in Banks consist of: Cash on Hand Cash in Banks Total
Kas dan Bank terdiri dari: Kas Bank Total
3.d, 3.s, 4
*) Konsolidasi sejak 1 Nopember 2011 (Catatan 1.g)
*) Consolidated since November 1, 2011 (Note 1.g)
Catatan terlampir merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan
d1/June 30, 2012
The accompanying notes form an integral part of these consolidated financial statements
5
paraf:
PT RENUKA COALINDO Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS For the Years Ended March 31, 2012 and 2011 (In Full Rupiah)
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN Untuk Tahun-tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) 1.
Umum
1. General
1.a. Pendirian Perusahaan PT Renuka Coalindo Tbk (Perusahaan) didirikan dengan nama PT Sanex Qianjiang Motor International berdasarkan Akta Notaris Rachmat Santoso, SH, No. 180 tanggal 21 Maret 2000. Akta Pendirian Perusahaan telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. C-15018 HT.01.01TH.2000 tanggal 24 Juli 2000 dan diumumkan dalam Berita Negara No. 12 tanggal 16 Pebruari 2004, Tambahan No. 1566. Berdasarkan Akta Notaris Leolin Jayayanti, SH, No. 2 tanggal 9 Januari 2008, Perusahaan mengubah namanya menjadi PT Allbond Makmur Usaha Tbk yang telah mendapat persetujuan dari Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia No. AHU.06610. AH.01.02.Tahun 2008 tanggal 11 Pebruari 2008.
1.a. Establishment of the Company PT Renuka Coalindo Tbk (“the Company”) was initially established under the name PT Sanex Qianjiang Motor International based on Notarial Deed of Rachmat Santoso, SH, No. 180 dated March 21, 2000. The Company’s Deed of Association was approved by the Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia in his Decree No. C-15018 HT.01.01TH.2000 July 24, 2000 and was published in the State Gazette No. 12 dated February 16, 2004, Supplement No. 1566. Based on Notarial Deed of Leolin Jayayanti, SH. No.2 dated January 9, 2008, the Company has changed its name into PT Allbond Makmur Usaha Tbk which was approved by the Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia No. AHU.06610.AH.01.02.Tahun 2008 dated February 11, 2008.
Anggaran Dasar Perusahaan telah mengalami beberapa kali perubahan, terakhir berdasarkan Akta Notaris Firdhonal, SH, No. 14 tanggal 6 Desember 2010 mengenai perubahan periode laporan Perusahaan yang dimulai pada 1 April dan berakhir pada 31 Maret pada tahun berikutnya dan perubahan nama Perusahaan menjadi PT Renuka Coalindo Tbk. Akta perubahan tersebut telah disahkan oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dengan surat No. AHU-04753.AH.01.02. Tahun 2011 tanggal 28 Januari 2011.
The Company’s Articles of Association have been amended several times, most recently by Notarial Deed of Firdhonal, SH, No. 14 dated December 6, 2010 concerning changes in the Company’s reporting period starting from April 1 up to March 31 on the following year and changes the Company’s name into PT Renuka Coalindo Tbk. Those amendments have been approved by the Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia in his Decree No. AHU-04753.AH.01.02.Tahun 2011 dated January 28, 2011.
Kantor Perusahaan berlokasi di UOB Plaza, Lantai 35, Jl. MH Thamrin Kav. 10, Jakarta.
The Company’s office is located at UOB Plaza, 35th Floor, Jl. MH. Thamrin Kav. 10, Jakarta.
Sesuai dengan pasal 3 Anggaran Dasar Perusahaan, ruang lingkup kegiatan Perusahaan terutama bergerak dalam bidang perdagangan dan pertambangan.
In accordance with article 3 of the Company’s Articles of Association, the Company’s scope of activities is mainly engaged in of trading and mining service.
Perusahaan memulai kegiatan komersial pada tahun 2010. Saat ini, Perusahaan bergerak dalam bidang perdagangan batubara.
The Company started its commercial operations in 2010. Currently, the Company is engaged in coal trading.
Renuka Energy Resource Holdings, pemegang saham mayoritas Perusahaan merupakan entitas anak Shree Renuka Energy Ltd (Renuka Group).
Renuka Energy Resource Holdings, majority shareholder of the Company, is a subsidiary of Shree Renuka Energy Ltd (Renuka Group).
1.b. Penawaran Umum Pada tanggal 30 Juni 2004, Perusahaan memperoleh Surat Pemberitahuan Efektif atas Pernyataan Pendaftaran Emisi Saham No. S-1991/PM/2004 dari Ketua Badan Pengawas Pasar Modal (BAPEPAM) untuk melakukan Penawaran Umum Perdana saham kepada masyarakat sejumlah 120.000.000 saham dengan nilai nominal dan harga penawaran sebesar Rp 250 per saham. d1/June 30, 2012
1.b. Initial Public Offering On June 30, 2004, the Company obtained a Registration Statement Effective Letter for Stock Issuance No. S1991/PM/2004 from the Chairman of the Capital Market Supervisory Agency (Bapepam) for its Initial Public Offering of 120,000,000 shares with par value and offering price of Rp 250 per share.
6
paraf:
PT RENUKA COALINDO Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended March 31, 2012 and 2011 (In Full Rupiah)
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun- tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011, seluruh saham Perusahaan telah tercatat di Bursa Efek Indonesia.
On March 31, 2012 and 2011, all of the Company's shares were listed on the Indonesia Stock Exchange.
1.c. Dewan Komisaris, Direksi dan Karyawan Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 susunan Dewan Komisaris dan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:
1.c. Board of Commissioners, Directors and Employees The member of the Company’s Board of Commissioners and Directors as of March 31, 2012 and 2011 are as follows:
2012 dan/and 2011 Dewan Komisaris: Komisaris Utama Komisaris Independen Dewan Direksi: Direktur Utama Direktur Tidak Terafiliasi Direktur Keuangan
Board of Directors: President Director Non Affiliated Director Finance Director
Ganesh Ramchandra Mane Fenny Medika Tohir Sharad Ganesh Ugrankar
Gaji dan tunjangan yang dibayarkan kepada Dewan Komisaris dan Dewan Direksi Perusahaan adalah sebagai berikut:
Total remuneration paid to Company’s Board of Commissioners and Directors is as follows:
2012
2011
Rp
Rp
230,210,000 902,566,000 1,132,776,000
Dewan Komisaris Dewan Direksi Total
Pada 31 Maret 2012 dan 2011, Perusahaan dan entitas anak memiliki pegawai masing-masing 43 dan 21 (tidak diaudit). 1.d. Komite Audit
91,457,600 419,472,100 510,929,700
Board of Commissioners Board of Directors Total
As of March 31, 2012 and 2011 the Company and subsidiary have 43 dan 21 employee, respectively (unaudited). 1.d. Audit Committee
Susunan Komite Audit per 31 Maret 2012 dan 2011 berdasarkan Risalah Rapat Dewan Komisaris adalah sebagai berikut: Ketua Komite Audit Anggota
Board of Commissioners: President Commissioner Independent Commissioner
Vishwanath Mathur Finsa Noorcahyo FS Bahari Nusantara
The composition of Audit Committee of the Company as of March 31, 2012 and 2011based on minutes of meeting of Board of Commissioners, are as follows:
2012
2011
FS Bahari Nusantara Ign. Dion Setiawan Hoo Kwie Han
----
Head of Audit Committee Members
1.e. Sekretaris Perusahaan Sekretaris Perusahaan per 31 Maret 2012 adalah Eka Nikawanti.
1.e. Corporate Secretary Corporate Secretary of the Company as of March 31, 2012 is Eka Nikawanti.
1.f.
Kepala Internal Audit Kepala Internal Audit per 31 Maret 2012 adalah Simon Hermawan
1.f. Head of Internal Audit Head of Internal Audit of the Company as of March 31, 2012 is Simon Hermawan.
1.g. Struktur Entitas Anak Perusahaan memiliki, baik langsung maupun tidak langsung, lebih dari 50% saham entitas anak sebagai berikut: d1/June 30, 2012
1.g. Subsidiary’s Structure The Company has ownership interest of more than 50%, directly or indirectly, in the following subsidiary: 7
paraf:
PT RENUKA COALINDO Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended March 31, 2012 and 2011 (In Full Rupiah)
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun- tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh)
PT Jambi Prima Coal
Domisili/ Domicile
Kegiatan Usaha Utama/ Main Business Activity
Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership
Tahun Operasi Komersial/ Year of Commercial Operation
Jambi
Pertambangan/ Mining
99.99
2010
Total Aset/ Total Assets 2012 2011 (Rp 000) (Rp 000) 117,505,169
81,581,985
Berdasarkan akta notaris Ny. Djumini Setyoadi, SH No. 1 tanggal 1 Nopember 2011, pemegang saham PT Jambi Prima Coal (JPC) menyetujui penjualan saham milik PT Surya Commodities sebanyak 9.999 lembar saham dengan persentase kepemilikan sebesar 99,99% kepada PT Renuka Coalindo Tbk. Akta ini telah disetujui oleh Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia dalam Surat Keputusan No. AHU0093918.AH.01.09 Tahun 2011 tanggal 21 Nopember 2011.
Based on Notarial Deed No. 1 of Mrs Djumini Setyoadi, SH dated November 1, 2011, the stockholders of PT Jambi Prima Coal (JPC) agreed to sale of 9,999 shares owned by PT Surya Commodities with percentage of ownership of 99.99% to PT Renuka Coalindo Tbk. This deed was approved by the Minister of Law and Human Rights of Republic of Indonesia in his Decree No. AHU0093918.AH.01.09 Tahun 2011 dated November 21, 2011.
Dalam Laporan keuangan konsolodasian ini, Perusahaan dan entitas anak secara bersama-sama disebut sebagai “Grup”.
In these consolidated financial statements, the Company and its subsidiary are collectively referred as the “Group”.
Berdasarkan Laporan Penilai Independen Rao, Yuhul dan Rekan tanggal 12 April 2012, nilai wajar aset bersih JPC dan goodwill atas akuisisi tersebut adalah sebagai berikut:
Based on the Independent Appraisal Report of Rao, Yuhul and Associates dated April 12, 2012, the fair value of net assets and goodwill for the acquisiton of JPC are as follows:
1.h. Ijin Eksplorasi, Eksploitasi dan Produksi
Nama Lokasi/ Name of Location
Tanggal Perolehan Ijin Produksi/ Production License Acquisition Date
Sarolangun 28 Desember 2009/ December 28, 2009
d1/June 30, 2012
Tanggal Jatuh Tempo/ Due Date
28 Desember 2027/ December 28, 2007
Total Cadangan Terbukti (MT)/ Total Proven Reserve (MT)
13,000,000.00
1.h. Licenses for Exploration, Exploitation and Production Cadangan menurut Rasio Pengupasan Tanah 1:5 (MT)/ Reserve at Stripping Ratio 1:5 (MT)
6,500,001.00
8
Cadangan Tertambang menurut 20% Rugi Pertambangan (MT)/ Mineable Reserve at 20% Mining Loss (MT)
5,200,001.00
Total Produksi/Total Production (Ton/Tonnes) Tahun Berjalan/ Akumulasi/ Current Year Accumulated
485,920.87
898,944.31
Total Cadangan Terbukti (MT) 31 Maret 2012/ Total Proven Reserve (MT) as at March 31, 2012
4,301,056.69
paraf:
PT RENUKA COALINDO Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended March 31, 2012 and 2011 (In Full Rupiah)
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun- tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) 2.
Penerapan Pernyataan dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan yang Direvisi (PSAK dan ISAK Revisi)
2. Adoption of Revised Statements of Financial Accounting Standards and Interpretation to Statements of Financial Accounting Standards (Revised SFAS and IFAS)
2.a. Standar yang Berlaku Efektif pada Tahun Berjalan Berikut adalah standar baru, perubahan atas standar dan interpretasi standar akuntansi keuangan yang telah diterbitkan oleh Dewan Standar Akuntansi Keuangan-Ikatan Akuntan Indonesia (DSAK - IAI) dan berlaku efektif untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2011, yaitu: PSAK No. 1 (Revisi 2009): “Penyajian Laporan Keuangan” PSAK No. 2 (Revisi 2009): ”Laporan Arus Kas”
2.a. Standards Effective in the Current Year The following new standards, amendments to standards and interpretations of financial accounting standards were issued by Financial Accounting Standards BoardIndonesian Institute of Accountants (FASB - IIA) and valid effectively since January 1, 2011 as follows: SFAS No. 1 (Revised 2009): “Presentation of Financial Statements” SFAS No. 2 (Revised 2009): ”Statement of Cash Flows” SFAS No. 3 (Revised 2010): “Interim Financial Reporting” SFAS No. 4 (Revised 2009): “Consolidated and Separate Financial Statements” SFAS No. 5 (Revised 2010): “Operating Segments” SFAS No. 7 (Revised 2010): “Related Party Disclosure”
PSAK No. 3 (Revisi 2010): “Laporan Keuangan Interim” PSAK No. 4 (Revisi 2009): “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” PSAK No. 5 (Revisi 2010): “Segmen Operasi” PSAK No. 7 (Revisi 2010): ”Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi” PSAK No. 8 (Revisi 2010): “Peristiwa Setelah Periode Pelaporan” PSAK No. 12 (Revisi 2009): “Bagian Partisipasi dalam Ventura Bersama” PSAK No. 15 (Revisi 2009): ”Investasi Pada Entitas Asosiasi” PSAK No. 19 (Revisi 2010): “Aset Tak Berwujud” PSAK No. 22 (Revisi 2010): “Kombinasi Bisnis” PSAK No. 23 (Revisi 2010): ”Pendapatan” PSAK No. 25 (Revisi 2009): ”Kebijakan Akuntansi, Perubahan Estimasi Akuntansi, dan Kesalahan” PSAK No. 48 (Revisi 2009): ”Penurunan Nilai Aset” PSAK No. 57 (Revisi 2009): ”Provisi, Liabilitas Kontinjensi, dan Aset Kontinjensi” PSAK No. 58 (Revisi 2009): “Aset Tidak Lancar yang Dimiliki untuk Dijual dan Operasi yang Dihentikan” ISAK No. 7 (Revised 2009): “Konsolidasi Entitas Bertujuan Khusus” ISAK No. 9: “Perubahan atas Liabilitas Aktivitas Purnaoperasi, Restorasi dan Liabilitas Serupa” ISAK No. 10: “Program Loyalitas Pelanggan” ISAK No. 11: “Distribusi Aset Non-Kas kepada Pemilik”
SFAS No. 8 (Revised 2010): “Events after the Reporting Period” SFAS No. 12 (Revised 2009): “Interests in Joint Venture” SFAS No. 15 (Revised 2009): ”Investment on Associates” SFAS No. 19 (Revised 2010): “Intangible Assets” SFAS No. 22 (Revised 2010): “Business Combinations” SFAS No. 23 (Revised 2010): “Revenue” SFAS No. 25 (Revised 2009): ”Accounting Policies, Changes in Accounting Estimates and Errors” SFAS No. 48 (Revised 2009): ”Impairment of Assets” SFAS No. 57 (Revised 2009): ”Provisions, Contingent Liabilities and Contingent Assets” SFAS No. 58 (Revised 2009: “Non-current Assets Held for Sale and Discontinued Operations” IFAS No. 7 (Revised 2009): “Consolidation of Special Purpose Entities” IFAS No. 9: “Changes in Existing Decommissioning, Restoration and Similar Liabilities” IFAS No. 10: “Customer Loyalty Program” IFAS No. 11: “Distributions of Non-Cash Assets to Owners” IFAS No. 12: “Jointly Controlled Entities–Non-monetary Contributions by Venturers” IFAS No. 14: “Intangible Assets - Website Costs” IFAS No. 17: “Interim Financial Reporting and Impairment”
ISAK No. 12: “Pengendalian Bersama Entitas–Kontribusi Nonmoneter oleh Venturer” ISAK No. 14: “Aset Tak Berwujud - Biaya Situs Web” ISAK No. 17: “Laporan Keuangan Interim dan Penurunan Nilai”
d1/June 30, 2012
9
paraf:
PT RENUKA COALINDO Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended March 31, 2012 and 2011 (In Full Rupiah)
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun- tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) Berikut ini adalah dampak atas perubahan standar akuntansi di atas yang relevan dan berdampak terhadap laporan keuangan konsolidasian Grup: PSAK No. 1 (Revisi 2009): ”Penyajian Laporan Keuangan” Standar ini mengatur penyajian laporan keuangan antara lain: tujuan pelaporan, komponen laporan keuangan, penyajian secara wajar, materialitas dan agregasi, saling hapus, perbedaan antara aset lancar dan tidak lancar dan liabilitas jangka pendek dan jangka panjang, informasi komparatif, konsistensi penyajian dan memperkenalkan pengungkapan baru, antara lain, sumber estimasi ketidakpastian dan pertimbangan, pengelolaan permodalan, pendapatan komprehensif lainnya, dan pernyataan kepatuhan.
The following are the changes of the above revised standards which are relevant to the Group’s consolidated financial statements: SFAS No. 1 (Revised 2009) ”Presentation of Financial Statements” This standard regulates the presentation of the financial statements among others; reporting purposes, component of financial statements, fair presentation, materiality and aggregation, off setting, difference between current assets and non current assets and short term liabilities and long term liabilities, comparative information, consistency of presentation and introduces new disclosure among others, source of uncertainty estimation and judgements, capital management, other comprehensive income, and statement of compliance.
Penerapan standar ini memberikan pengaruh yang signifikan bagi pengungkapan terkait dalam laporan keuangan Grup sebagai berikut: - Perubahan judul laporan keuangan dari Neraca menjadi Laporan Posisi Keuangan dan Laba Rugi menjadi Laba Rugi Komprehensif. Penyajian Laporan Laba Rugi Komprehensif dimungkinkan dalam bentuk satu laporan yaitu Laba Rugi Komprehensif atau dalam bentuk dua laporan (Laporan Laba Rugi dan Laporan Laba Rugi Komprehensif). Grup memilih untuk menyajikan dalam bentuk satu laporan. Perubahan istilah “Hak Minoritas” menjadi “Kepentingan Non Pengendali” dan disajikan sebagai bagian dari ekuitasnya. Sebelumnya, hak minoritas disajikan terpisah di antara liabilitas dan ekuitas. Tambahan pengungkapan yang diperlukan, antara lain: sumber ketidakpastian estimasi, pengungkapan kepatuhan terhadap standar akuntansi dan manajemen permodalan.
Implementation of this standard has a significant impact specifically to related disclosures in the Group’s financial statements as follows: - Changes in the title of financial statement from Balance Sheets into Statement of Financial Position and Statements of Income into Statements of Comprehensive Income. - Presentation of Statement of Comprehensive Income possible in the form of one statement which is Statement of Comprehensive Income or two statement (Statement of Income and Statement of Comprehensive Income). The Group chose to present in one statement. - Change in term of “Minority Interest” to “Non Controlling Interest” and presented as part of equity. Previously, minority interest is presented separately between liability and equity. - Required additional disclosure, among others: source of uncertainty estimation, disclosure of compliance of financial accounting standard, and capital management.
Laporan keuangan telah disusun menggunakan pengungkapan yang disyaratkan.
The financial statement has been prepared using the required disclousures requirements.
PSAK No. 4 (Revisi 2009) “Laporan Keuangan Konsolidasian dan Laporan Keuangan Tersendiri” Standar mengharuskan jika entitas induk yang menyusun laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan akan mencatat investasi pada entitas anak, pengendalian bersama entitas, dan entitas asosiasi pada (a) biaya perolehan atau (b) sesuai PSAK No. 55 (Revisi 2006), “Instrumen Keuangan: Pengakuan dan Pengukuran”.
SFAS No. 4 (Revised 2009) “Consolidated and Separate Financial Statements” The standard requires that when a parent entity prepares separate financial statements as supplementary information, it shall account their investment in subsidiaries, jointly controlled entities and associates either (a) at cost or (b) in accordance with SFAS No. 55 (Revised 2006), “Financial Instruments: Recognition and Measurement”.
-
-
-
d1/June 30, 2012
10
paraf:
PT RENUKA COALINDO Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended March 31, 2012 and 2011 (In Full Rupiah)
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun- tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) Dampak perubahan signifikan standar tersebut terhadap Grup adalah Perusahaan menyajikan laporan keuangan tersendiri sebagai informasi tambahan dan mencatat investasi pada entitas anak dengan metode harga perolehan (sebelumnya metode ekuitas).
The significant impact on changes of the standard to the Group is that the Company prepares separate financial statements as supplementary information and stated its investment in subsidiaries using cost method (previously equity method).
Informasi komparatif telah disajikan kembali untuk menyesuaikan dengan standar ini. Dampak terhadap ekuitas Perusahaan telah disajikan dalam Informasi Tambahan dalam Laporan Keuangan ini.
Comparative information has been restated to comply with the standard. The impact on the Company’s equity has been disclosed in the Supplementary Information of the Financial Statements.
PSAK No. 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi” Standar mengharuskan entitas untuk mengungkapkan informasi yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis. Standar juga menyempurnakan definisi segmen operasi dan prosedur yang digunakan untuk mengidentifikasi dan melaporkan segmen operasi. Standar mengharuskan “pendekatan manajemen” dalam menyajikan informasi segmen menggunakan dasar yang sama seperti halnya pelaporan internal.
SFAS No. 5 (Revised 2009) “Operating Segments” The standard requires the entities to disclose information that will enable users of the financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities. The standard also enhances the definition of operating segment and the procedures used to identify and report operating segment. It requires a “management approach” under which segment information is presented on the same basis as that used for internal reporting purposes.
Grup telah menyajikan kembali informasi segmen untuk tahun lalu sesuai dengan persyaratan dari standar ini.
The Group has restated prior year segment information to conform to the requirements of this standard.
PSAK No. 7 (Revisi 2010) “Pengungkapan Pihak-Pihak Berelasi” Standar revisi menyempurnakan panduan untuk pengungkapan hubungan pihak berelasi, transaksi dan saldo termasuk komitmen. Standar juga memberikan penjelasan bahwa anggota personil manajemen kunci adalah pihak berelasi, dan mengharuskan pengungkapan atas kompensasi personil manajemen kunci untuk masing-masing kategori.
SFAS No. 7 (Revised 2010) “Related Party Disclosure” The revised standard is a guide to improve disclosure of the related party, transactions and balances including commitments. It also includes the members of key management personnel in the definition of related party, and requires disclosure of key management personnel compensation for each categories.
Grup telah melakukan evaluasi atas pihak-pihak berelasi dan memastikan laporan keuangan disusun berdasarkan persyaratan revisi pengungkapan.
The Group has performed an evaluation of the related parties and ensured the financial statements were prepared using the revised disclosure requirements.
PSAK No. 19 (Revisi 2010) ”Aset Tak Berwujud” Standar ini mensyaratkan entitas untuk mengakui aset tak berwujud jika, dan hanya jika kriteria tertentu terpenuhi. Standar ini mengatur pengukuran setelah pengakuan dengan menggunakan model biaya maupun model revaluasi dengan mempertimbangkan masa manfaat dari tiap-tiap aset tak berwujud baik memiliki masa manfaat terbatas maupun tidak terbatas. Standar ini juga mengatur keterpulihan jumlah tercatat rugi penurunan nilai serta penghentian dan pelepasan aset tak berwujud.
SFAS No. 19 (Revised 2010) "Intangible Assets" This standard requires entities to recognize an intangible asset if, and only if certain criteria are met. This standard set of measurement after recognition using the cost model or revaluation model taking into account the useful life of each intangible asset to have both a finite useful lives and indefinite useful lives. These standards also set the recoverable carrying amount an impairment loss as well as termination and disposal of intangible assets.
d1/June 30, 2012
11
paraf:
PT RENUKA COALINDO Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended March 31, 2012 and 2011 (In Full Rupiah)
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun- tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) Grup telah mengkaji dan mengevaluasi aset tak berwujud sesuai dengan kriteria yang di persyaratkan dalam standar revisi ini.
The Group has been reviewing and evaluating intangible assets in accordance with the requisite criteria in this revised standard.
PSAK No. 22 (Revisi 2010) ”Kombinasi Bisnis” Standar ini mewajibkan metode akuisisi diterapkan dalam kombinasi bisnis, yang mengeliminasi pilihan untuk menggunakan metode pooling of interest. Terdapat suatu pilihan pada transaksi akuisisi, dalam mengukur nilai kepentingan non-pengendali atas pihak yang diakuisisi, baik pada nilai wajar ataupun pada proporsi kepentingan non pengendali atas aset neto pihak yang diakuisisi. Seluruh biaya atas transaksi akuisisi harus dibiayakan.
SFAS No.22 (Revised 2010) “Business Combination” This standard required the acquisition method to be applied in business combination which eliminates the option of using a pooling-of-interest method. There is a choice, on an acquisition by acquision basis, of measuring the non-controling interests in the acquiree either at fair falue or at the non-controling interest’s proportionate share of the acquiree’s identifiable net assets. All acquisition-related cost should be expensed.
Metode akuisisi yang diterapkan Grup menggunakan standar yang dipersyaratkan.
The method of acquisition is applied by the Group has used the standards required.
telah
2.b. Pernyataan yang Telah Dikeluarkan tapi Belum Berlaku Efektif Standar akuntansi yang telah dikeluarkan oleh DSAK - IAI yang mungkin relevan terhadap Grup tetapi belum efektif di tahun 2011, namun penerapannya disyaratkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2012, adalah sebagai berikut:
2.b. Standards Issued which Are Not Yet Effective Accounting standards issued by the FASB - IIA which are relevant to the Group and not yet effective in 2011, however which are mandatory for the financial year beginning on January 1, 2012, are as follows:
PSAK No. 10 (Revisi 2010): ”Pengaruh Perubahan Kurs Valuta Asing” PSAK No. 13 (Revisi 2011): “Properti Investasi” PSAK No. 16 (Revisi 2011): “Aset Tetap” PSAK No. 18 (Revisi 2010): “Akuntansi dan Pelaporan Program Manfaat Purnakarya” PSAK No. 24 (Revisi 2010): ”Imbalan Kerja” PSAK No. 26 (Revisi 2011): “Biaya Pinjaman” PSAK No. 30 (Revisi 2011): “Akuntansi Guna Usaha” PSAK No. 33 (Revisi 2011): “Aktivitas Pengupasan Lapisan Tanah dan Pengelolaan Lingkungan” PSAK No. 46 (Revisi 2010): “Akuntansi Pajak Penghasilan” PSAK No. 50 (Revisi 2010): ”Instrumen Keuangan: Penyajian” PSAK No. 53 (Revisi 2010): “Pembayaran Berbasis Saham” PSAK No. 60: ”Instrumen Keuangan: Pengungkapan” PSAK No. 62: “Kontrak Asuransi” PSAK No. 64: “Aktivitas Eksplorasi dan Evaluasi pada Pertambangan Sumber Daya Mineral” ISAK No. 13: “Lindung Nilai Investasi Neto dalam Kegiatan Usaha Luar Negeri” ISAK No. 15: “PSAK No. 24 - Batas Aset Imbalan Pasti, Persyaratan Pendanaan Minimum dan Interaksinya” ISAK No. 16: “Perjanjian Konsesi Jasa” ISAK No. 18: “Bantuan Pemerintah – Tidak Ada Relasi Spesifik dengan Aktivitas Operasi” d1/June 30, 2012
SFAS No. 10 (Revised 2010): “The Effects of Changes in Foreign Exchange Rates” SFAS No. 13 (Revised 2011): “Investment Property” SFAS No. 16 (Revised 2011): “Fixed Assets” SFAS No. 18 (Revised 2010): “Accounting and Reporting by Retirement Benefit Plans” SFAS No. 24 (Revised 2010): ”Employee Benefits” SFAS No. 26 (Revised 2011): “Borrowing Costs” SFAS No. 30 (Revised 2011): “Leases” SFAS No. 33 (Revised 2011): “Stripping Activities and Environmental Management in General Mining” SFAS No. 46 (Revised 2010): “Accounting for Income Taxes” SFAS No. 50 (Revised 2010): ”Financial Instrument: Presentation” SFAS No. 53 (Revised 2010): “Share-based Payment” SFAS No. 60: ”Financial Instrument: Disclosures” SFAS No. 62: “Insurance Contract” SFAS No. 64: “Exploration and Evaluation of Mineral Resource IFAS No. 13: “Hedges of a Net Investment in a Foreign Operation” IFAS No. 15: “SFAS No. 24 - The Limit on a Defined Benefit Asset, Minimum Funding Requirements and their Interaction” IFAS No. 16: “Service Concession Arrangements” IFAS No. 18: “Government Assistance - No Specific Relation to Operating Activities” 12
paraf:
PT RENUKA COALINDO Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended March 31, 2012 and 2011 (In Full Rupiah)
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun- tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) ISAK No. 20: “Pajak Penghasilan-Perubahan Status Pajak Entitas atau Pemegang Sahamnya” ISAK No. 22: “Perjanjian Konsesi Jasa: Pengungkapan” ISAK No. 23: “Sewa Operasi - Insentif” ISAK No. 24: “Evaluasi Substansi Beberapa Transaksi yang Melibatkan Suatu Bentuk Legal Sewa” ISAK No. 25: “Hak Atas Tanah” ISAK No. 26: “Penilaian Ulang Derivatif Melekat”
IFAS No. 20: “Income Taxes-Changes in the Tax Status of an Entity or its Shareholders” IFAS No. 22: “Service Concession Arrangements: Disclosure” IFAS No. 23: “Operating Leases - Incentives” IFAS No. 24: “Evaluating the Substance of Transactions Involving the Legal Form of a Lease” IFAS No. 25: “Rights Arising from Land” IFAS No. 26: “Reassessment of Embedded Derivatives”
Grup sedang mengevaluasi dan belum menentukan dampak dari standar dan interpretasi yang direvisi dan yang baru tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.
The Group is currently evaluating and has not determined the effects of these revised and new standards and interpretations to the consolidated financial statements.
2.c. Pencabutan Standar Akuntansi Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2011: Pencabutan atas standar akuntansi dan interpretasinya berikut ini yang penerapannya disyaratkan untuk tahun buku yang dimulai 1 Januari 2011, namun tidak relevan atau tidak berdampak material terhadap Perusahaan: PSAK No. 6: “Akuntansi dan Pelaporan untuk Entitas Tahap Pengembangan” PSAK No. 21: “Akuntansi Ekuitas (PPSAK No. 6)” PSAK No. 40: “Akuntansi Perubahan Ekuitas Anak Perusahaan/Perusahaan Asosiasi (pencabutan melalui PSAK No. 15 Revisi 2009)” ISAK No. 1: ” Penentuan Harga Pasar Dividen (PPSAK No. 6)” ISAK No. 2: “Penyajian Modal dalam Neraca dan Piutang kepada Pemesan Saham (PPSAK No. 6)” ISAK No. 3: “Akuntansi atas Pemberian Sumbangan atau Bantuan”
2.c. Withdrawal of Accounting Standards Effective on or after January 1, 2011: The withdrawal of the following accounting standards and interpretations, which are mandatory for the financial year beginning January 1, 2011, but are not relevant or did not have material impact for the Company: SFAS No. 6: “Accounting and Reporting for Development-Stage Entities” SFAS No. 21: “Accounting for Equity (PPSAK No.6)” SFAS No. 40: “Accounting for Changes in Equity of the Subsidiary or Associate (withdrawn through SFAS No. 15 Revised 2009) ISAK No. 1: ”Determination of Market Value of Share Dividends (PPSAK No. 6)” IFAS No. 2: “Presentation of Capital and Receivables from Share Subscribers (PPSAK No. 6) IFAS No. 3: “Accounting for Donation or Endowment”
Efektif berlaku pada atau setelah tanggal 1 Januari 2012: PSAK No. 11: “Penjabaran Laporan Keuangan Dalam Mata Uang Asing (pencabutan melalui PSAK No. 10 Revisi 2010)” PSAK No. 27: “Akuntansi Koperasi” PSAK No. 29: “Akuntansi Minyak dan Gas Bumi” PSAK No. 44: “Akuntansi Aktivitas Pengembangan Real Estate” PSAK No. 52: “Mata Uang Pelaporan (pencabutan melalui PSAK No. 10 Revisi 2010) ISAK No. 4: “Alternatif Perlakuan yang Diizinkan atas Selisih Kurs (pencabutan melalui PSAK No. 10 Revisi 2010)
Effective on or after January 1, 2012: SFAS No. 11: “Translation of Financial Statements in Foreign Currencies (withdrawn through SFAS No. 10 Revised 2010)” SFAS No. 27: “Accounting for Cooperatives” SFAS No. 29: “Accounting for Oil and Gas” SFAS No. 44: “Accounting for Real Estate Development Activities” SFAS No. 52: “Reporting Currencies (withdrawn through SFAS No.10 Revised 2010) IFAS No. 4: “Allowable Alternative Treatment of Foreign Exchange Differences (withdrawn through SFAS No. 10 Revised 2010)
Group sedang mengevaluasi dampak yang mungkin ditimbulkan oleh pencabutan standar dan interpretasi standar tersebut terhadap laporan keuangan konsolidasian.
The Group is still evaluating the possible impact on the withdrawal of those financial accounting standards and its interpretation to consolidated financial statements.
d1/June 30, 2012
13
paraf:
PT RENUKA COALINDO Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended March 31, 2012 and 2011 (In Full Rupiah)
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun- tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) 3. Ikhtisar Kebijakan Akuntansi yang Signifikan
3.
3.a. Kepatuhan Terhadap Standar Akuntansi Keuangan (SAK) Laporan keuangan konsolidasian telah disusun sesuai dengan Standar Akuntansi Keuangan di Indonesia yang meliputi Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan (PSAK) dan Interpretasi Standar Akuntansi Keuangan (ISAK) yang diterbitkan oleh DSAK-IAI, serta Peraturan Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan (Bapepam-LK) No. VIII.G.7 (Revisi 2000) tentang “Pedoman Penyajian Laporan Keuangan”, Surat Edaran Bapepam LK No. SE-02/BL/2008 tanggal 31 Januari 2008 mengenai Pedoman Penyajian dan Pengungkapan Laporan Keuangan Emiten atau Perusahaan Publik Industri Pertambangan Umum dan Keputusaan No. KEP-554/BL/2010 tentang perubahan atas Peraturan No. VIII.G.7 serta ketentuan akuntansi lainnya yang lazim berlaku di Pasar Modal.
3.a. Compliance to the Financial Accounting Standards (FAS) The consolidated financial statements has been prepared in accordance with Indonesian Financial Accounting Standards which include the Statements of Financial Accounting Standards (SFAS) and Interpretation of Financial Accounting Standards (IFAS) issued by the FASB-IIA and Regulations of Capital Market and Supervisory Agency and Financial Institution (BapepamLK) No. VIII.G.7 (Revision 2000) regarding “Preparation of Financial Statements”, and Circular Letter of Bapepam LK No. SE-02/BL/2008 dated January 31, 2008 for Guidance on the Preparation and Disclosure of Financial Statements of an Issuer or Public Listed Company in the General Mining Industry and Decree No. KEP-554/BL/2010 regarding Amendment to Regulation No. VIII.G.7 and other accounting policies which are prevalent in the Capital Market.
3.b. Dasar Pengukuran dan Penyusunan Laporan Keuangan Konsolidasian Laporan keuangan konsolidasian disusun berdasarkan asumsi kelangsungan usaha serta atas dasar akrual, kecuali untuk laporan arus kas. Dasar pengukuran dalam penyusunan laporan keuangan ini adalah konsep biaya perolehan, kecuali beberapa akun tertentu yang disusun berdasarkan pengukuran lain sebagaimana dijelaskan dalam kebijakan akuntansi masing-masing akun tersebut.
3.b. Basis of Measurement and Preparation of Consolidated Financial Statements The consolidated financial statements have been prepared based on going concern assumption and accrual basis, except for the statements of cash flows. Basis of measurement of these financial statements is the historical cost concept, except for certain accounts which have been prepared on the basis of other measurements as described in their respective policies.
Laporan arus kas konsolidasian disajikan dengan metode langsung (direct method) dengan mengelompokkan arus kas dalam aktivitas operasi, investasi dan pendanaan.
The consolidated statements of cash flows are prepared using the direct method by classifying cash flows into operating, investing and financing activities.
Sejak tahun 2011, tahun buku Perusahaan mengalami perubahan dari 1 Januari – 31 Desember menjadi 1 April – 31 Maret.
Since 2011, the Company has changed its reporting period from January 1 – December 31 into April 1 – March 31.
Mata uang pelaporan yang digunakan dalam penyusunan laporan keuangan konsolidasian ini adalah Rupiah.
The reporting currency used in the preparation of the consolidated financial statements is Indonesian Rupiah.
3.c. Prinsip-prinsip Konsolidasi Laporan keuangan konsolidasian mencakup laporan keuangan Perusahaan dan entitas-entitas yang dikendalikan secara langsung ataupun tidak langsung dengan persentase kepemilikan lebih dari 50% seperti disebutkan pada Catatan 1.g.
3.c. Principles of Consolidation The consolidated financial statements incorporate the financial statements of the Company and subsidiary in which the Company has ability to directly or indirectly exercise control with ownership percentage of more than 50%, as described in Note 1.g.
d1/June 30, 2012
14
Summary Policies
of
Significant
Accounting
paraf:
PT RENUKA COALINDO Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended March 31, 2012 and 2011 (In Full Rupiah)
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun- tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) Pengendalian juga ada ketika entitas induk memiliki setengah atau kurang kekuasaan suara suatu entitas jika terdapat: a. kekuasaan yang melebihi setengah hak suara sesuai perjanjian dengan investor lain; b. kekuasaan yang mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas berdasarkan anggaran dasar atau perjanjian; c. kekuasaan untuk menunjuk atau mengganti sebagian besar direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut; atau d. kekuasaan untuk memberikan suara mayoritas pada rapat dewan direksi atau organ pengatur setara dan mengendalikan entitas melalui direksi atau organ tersebut.
Control also exists when the parent owns half or less of the voting power of an entity when there is:
Keberadaan dan dampak dari hak suara potensial yang dapat dilaksanakan atau dikonversi pada tanggal periode pelaporan harus dipertimbangkan ketika menilai apakah suatu entitas mempunyai kekuasaan untuk mengatur kebijakan keuangan dan operasional entitas lain.
The existence and effect of potential voting rights that can be implemented or converted as of reporting date should be considered when assessing whether an entity has the power to govern financial and operating policies of another entity.
Entitas dikonsolidasikan sejak tanggal dimana pengendalian efektif beralih kepada Perusahaan dan tidak lagi dikonsolidasikan sejak Perusahaan tidak mempunyai pengendalian efektif.
The entities are consolidated from the date on which effective control was transferred to the Company and are no longer consolidated when the Company ceases to have effective control.
Pengaruh dari seluruh transaksi dan saldo antara perusahaan-perusahaan di dalam Grup yang material telah dieliminasi dalam penyajian laporan keuangan konsolidasian untuk mencerminkan posisi keuangan dan hasil usaha Grup sebagai satu kesatuan.
The effects of all significant transactions and balances between companies within the Group have been eliminated in the consolidated financial statements to reflect the financial position and results of operations of the Group as one business entity.
Kepentingan non pengendali atas laba (rugi) bersih dan ekuitas entitas anak dinyatakan sebesar proporsi Kepentingan non pengendali atas laba (rugi) bersih dan ekuitas entitas anak.
Non-controling interest of net income (loss) and equity of subsidiary is stated at as proportion Non-controling interest on net income (loss) and equity of subsidiary.
3.d. Transaksi dan Saldo dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat berdasarkan kurs yang berlaku pada saat transaksi dilakukan. Pada tanggal laporan, aset dan liabilitas moneter dalam mata uang asing dikonversikan ke dalam Rupiah dengan kurs tengah wesel ekspor Bank Indonesia pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 sebagai berikut:
3.d. Transactions and Balances in Foreign Currencies Transactions involving foreign currencies are recorded at the rates of exchange prevailing at the time the transactions are made. At reporting date, monetary assets and liabilities denominated in foreign currencies are converted using the middle rate of export bill of Bank of Indonesia prevailing at March 31, 2012 and 2011 as follows:
a. b. c.
2011 Rp 9,180
8,709
Keuntungan dan kerugian selisih kurs yang timbul dari penyelesaian transaksi dalam mata uang asing diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tahun berjalan. d1/June 30, 2012
power to appoint or remove the majority of the members of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body; or power to cast the majority of votes at meetings of the board of directors or equivalent governing body and control of the entity is by that board or body.
d.
2012 Rp 1 USD
power over more than half of the voting rights by virtue of an agreement with other investors; power to govern the financial and operating policies of the entity under a statute or an agreement;
1 USD
Foreign exchange gains and losses resulting from the settlement in foreign currencies are recognized in statement of comprehensive income in current year. 15
paraf:
PT RENUKA COALINDO Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended March 31, 2012 and 2011 (In Full Rupiah)
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun- tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) 3.e. Biaya Dibayar di Muka Biaya dibayar di muka diamortisasi selama masa manfaat dengan menggunakan metode garis lurus.
3.e. Prepaid Expenses Prepaid expenses are amortized over their beneficial periods by using the straight line method.
3.f. Persediaan Persediaan batubara dinyatakan sebesar nilai yang lebih rendah antara harga perolehan dengan nilai realisasi bersih. Harga perolehan ditentukan berdasarkan metode rata-rata dan terdiri dari biaya bahan baku, tenaga kerja, penyusutan, serta alokasi biaya overhead yang berkaitan dengan aktivitas penambangan. Nilai realisasi bersih adalah estimasi harga penjualan dalam kegiatan usaha normal dikurangi taksiran biaya penyelesaian dan biaya penjualan.
3.f. Inventories Coal inventories are carried at the lower of cost or net realizable value. Cost is determined on a moving average basis and comprises materials, labor, depreciation and overheads related to mining activities. Net realizable value is the estimated sales amount in the ordinary course of business less the estimated costs of completion and to sell.
3.g. Aset Tetap Aset tetap, setelah pengakuan awal, dipertanggungjawabkan dengan metode biaya dan dinyatakan berdasarkan biaya perolehan setelah dikurangi akumulasi penyusutan dan penyesuaian penurunan nilai aset. Penyusutan dihitung dengan menggunakan metode garis lurus (straight-line method) berdasarkan taksiran masa manfaat ekonomis aset tetap sebagai berikut:
3.g. Fixed Assets Fixed assets, after initial recognition, are accounted by using cost model and carried at cost less their accumulated depreciation and impairment losses. Depreciation is computed using the straight-line method based on the estimated useful lives of the assets as follows:
Tahun/Years Bangunan Mesin Jalan Pertambangan Kendaraaan Peralatan Kantor
10 4 – 16 10 4–8 4–8
Building Machinery Mining Road Vehicle Office Equipment
Biaya perbaikan dan perawatan dibebankan langsung ke laporan laba rugi komprehensif pada saat terjadinya biayabiaya tersebut, sedangkan biaya-biaya yang berjumlah besar dan sifatnya meningkatkan kondisi aset secara signifikan dikapitalisasi. Apabila suatu aset tetap dihapus atau dijual, nilai tercatat dan akumulasi penyusutan aset tersebut dikeluarkan dari pencatatannya sebagai aset tetap dan keuntungan atau kerugian yang terjadi diperhitungkan dalam laporan laba rugi komprehensif periode yang bersangkutan
The cost of maintenance and repairs is charged to statements of comprehensive income as incurred, while significant renewals and betterment are capitalized. When assets are retired or otherwise disposed of, their carrying values and the related accumulated depreciation are removed from the accounts and any resulting gain or loss is reflected in the current statement of comprehensive income.
3.h. Sewa Suatu sewa dikelompokkan sebagai sewa pembiayaan jika sewa tersebut mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset. Suatu sewa dikelompokkan sebagai sewa operasi jika sewa tersebut tidak mengalihkan secara substansial seluruh risiko dan manfaat yang terkait dengan kepemilikan aset.
3.h. Lease Lease is classified as capital lease when the lease transferred substantially all the risks and benefits that relate to the ownership of asset. Lease is classified as operating lease when the lease did not transferred substantially all the risks and benefits that relate to the ownership of asset.
Pada awal masa sewa, lessee mengakui sewa pembiayaan sebagai aset dan kewajiban dalam neraca sebesar nilai wajar aset sewaan atau sebesar nilai kini dari pembayaran sewa minimum, jika nilai kini lebih rendah
At the inception of the lease term, lessee recognized capital lease as asset and liability in balance sheet at fair value of leased asset or at present value of minimum lease payment, if present value is lower than fair value.
d1/June 30, 2012
16
paraf:
PT RENUKA COALINDO Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended March 31, 2012 and 2011 (In Full Rupiah)
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun- tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) dari nilai wajar. Penilaian ditentukan pada awal kontrak. Tingkat diskonto yang digunakan dalam perhitungan nilai kini dari pembayaran sewa minimum adalah tingkat suku bunga implisit dalam sewa, jika dapat ditentukan dengan praktis, jika tidak, digunakan tingkat suku bunga pinjaman inkremental lessee. Biaya langsung awal yang dikeluarkan lessee ditambahkan ke dalam jumlah yang diakui sebagai aset. Kebijakan penyusutan aset sewaan adalah konsisten dengan aset tetap yang dimiliki sendiri.
Valuation is determined at the beginning of the contract. The discount rate which is used in calculation of present value of minimum lease payment is interest rate implicit in the lease, if practicable, or else at the lessee’s incremental borrowing rate. Lessee’s initial direct cost is added to the asset. Depreciation policy of lease asset should be consistent with that for owned assets.
3.i. Aset Tidak Berwujud Aset tidak berwujud yang diperoleh dari kombinasi bisnis diidentifikasi dan diakui terpisah dari goodwill apabila definisi aset tidak berwujud dipenuhi dan nilai wajarnya dapat diukur secara andal. Biaya perolehan aset tidak berwujud adalah nilai wajar pada tanggal perolehan.
3.i. Intangible Assets Intangible assets acquired from business combinations are identified and recognized separately from goodwill when satisfy the definition of an intangible asset and their fair value can be measured reliably. The cost of such intangible assets is fair value at acquisition date.
Grup memilih model biaya dalam menentukan kebijakan akuntansinya, setelah pengakuan awal aset tidak berwujud yang diperoleh dari kombinasi bisnis dilaporkan sebesar biaya perolehan dikurangi dengan akumulasi amortisasi dan penurunan nilai.
The Group choose a cost model to determine its accounting policy, subsequent to initial recognition of intangible assets acquired in a business combination are reported at cost less accumulated amortization and accumulated impairment loss.
Akuntansi aset tidak berwujud didasarkan pada masa manfaatnya, aset tidak berwujud dengan masa manfaat terbatas diamortisasi sedangkan aset tidak berwujud dengan masa manfaat tidak terbatas tidak diamortisasi.
Accounting for intangible assets is based on its useful life, intangible assets with a finite useful lives are amortized while intangible assets with an indefinite useful lives are not amortized.
Aset tidak berwujud diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus selama estimasi manfaatnya. Estimasi masa manfaat dan metode amortisasi ditelaah pada setiap akhir periode laporan keuangan dan pengaruh perubahan estimasi di perhitungkan secara prospektif.
Intangible assets are amortized using the straight-line method over their estimated useful lives. The estimated useful lives and amortization methods are reviewed at the end of each annual reporting period with the effect of any changes in estimated being accounted for on a prospective basis.
3. j. Goodwill Goodwill yang timbul dari kombinasi bisnis diakui sebagai asset pada tanggal akuisisi. Goodwill diukur sebagai selisih dari imbalan yang dialihkan atas jumlah selisih bersih dari aset teridentifikasi yang diperoleh dan liabilitas yang diambil alih pada tanggal akuisisi.
3. j. Goodwill Goodwill arising in a business combination is recognized as an asset on the date of acquisition. Goodwill is measured as the excess of the sum of the consideration transferred in the entity over net of acquisition date amount of the identifiable assets acquired and liabilities assumed.
Goodwill diuji penurunan nilainya setiap tahun sesuai dengan PSAK 48 (Revisi 2009): “Penurunan Nilai Aset” dan dicatat sebesar harga perolehan dikurangi dengan akumulasi kerugian penurunan nilai. Kerugian penurunan nilai atas goodwill tidak dapat dipulihkan.
Impairment of Goodwill is tested annually in accordance with SFAS 48 (Revised 2009): "Impairment of Assets" and are recorded at cost less accumulated impairment losses. Impairment loss on goodwill is not recoverable.
Pengujian penurunan nilai atas goodwill tidak dilakukan secara terpisah, nilai tercatat investasi diuji penurunan nilai sebagai suatu aset tunggal, dengan membandingkan jumlah terpulihkan dengan jumlah tercatat investasi.
Impairment testing for goodwill is performed separately, the carrying value of investments decline in value was tested as a single asset, the recoverable amount by comparing the carrying amount of investment.
d1/June 30, 2012
17
paraf:
PT RENUKA COALINDO Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended March 31, 2012 and 2011 (In Full Rupiah)
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun- tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) Goodwill dialokasikan pada setiap unit penghasil kas atau kelompok unit penghasil kas dalam rangka menguji penurunan nilai. Alokasi tersebut dibuat untuk unit penghasil kas atau kelompok unit penghasil kas yang diharapkan mendapat manfaat dari kombinasi bisnis dimana goodwill tersebut timbul.
Goodwill is allocated to each cash-generating unit or group of cash-generating unit in the context of assessing impairment. The allocation was made for the cashgenerating unit or group of cash-generating units expected to benefit from the business combination in which the goodwill arose.
3.k. Penurunan Nilai Aset Non - Keuangan Pada tanggal laporan, Grup menelaah nilai tercatat aset non-keuangan untuk menentukan apakah terdapat indikasi bahwa aset tersebut telah mengalami penurunan nilai. Jika terdapat indikasi tersebut, nilai yang dapat diperoleh kembali dari aset diestimasi untuk menentukan tingkat kerugian penurunan nilai (jika ada). Bila tidak memungkinkan untuk mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali atas suatu aset individu, Grup mengestimasi nilai yang dapat diperoleh kembali dari unit penghasil kas atas aset.
3.k. Impairment of Non - Financial Assets At the reporting date, the Group reviews the carrying amount of non-financial assets to determine whether there is any indication that those assets have suffered an impairment loss. If any such indication exists, the recoverable amount of the assets is estimated in order to determine the extent of impairment loss (if any). Where it is not possible to estimate the recoverable amount of an individual asset, the Group estimates the recoverable amount of the cash-generating unit of the asset.
Perkiraan jumlah yang dapat diperoleh kembali adalah nilai tertinggi antara harga jual neto atau nilai pakai. Jika jumlah yang dapat diperoleh kembali dari aset nonkeuangan (unit penghasil kas) kurang dari nilai tercatatnya, nilai tercatat aset (unit penghasil kas) dikurangi menjadi sebesar nilai yang dapat diperoleh kembali dan rugi penurunan nilai diakui langsung ke laba rugi.
Estimated recoverable amount is the higher of net selling price or value in use. If the recoverable amount of nonfinancial assets (cash-generating unit) is lower than its carrying amount, the carrying amount of the asset (cashgenerating unit) is reduced to its recoverable amount and impairment loss is recognized immediately against to profit or loss.
3.l. Biaya Eksplorasi dan Pengembangan Tangguhan Biaya eksplorasi yang ditangguhkan mencakup akumulasi biaya yang terkait dengan penyelidikan umum, perizinan dan administrasi, geologi dan geofisika, pemboran eksplorasi, dan evaluasi, yang terjadi untuk mencari, menemukan, dan mengevaluasi cadangan terbukti pada suatu wilayah tambang dalam jangka waktu tertentu seperti yang diatur dalam peraturan perundangan yang berlaku.
3.l. Deferred Exploration and Development Expenditures Deferred exploration expenditures represent the accumulated costs relating to general investigation, permission and administrative, geology and geophysical, exploration drilling and evaluation, that is incurred to search, discover and evaluate of proven reserves in a specific mining area during a specific time period in accordance with statutory regulations.
Biaya eksplorasi dikapitalisasi dan ditangguhkan, untuk setiap area of interest, apabila memenuhi salah satu dari ketentuan berikut ini: (i) Biaya tersebut diharapkan dapat diperoleh kembali melalui keberhasilan pengembangan dan eksploitasi area of interest tersebut atau melalui penjualan area of interest tersebut; atau
Exploration expenditures incurred, on each area of interest, are capitalized and carried forward, provided one of the following conditions is met: (i) Such costs are expected to be recouped through succesful development and exploitation of the area of interest, or alternatively, by its sale; or
(ii) Kegiatan eksplorasi dalam area of interest belum mencapai tahap yang memungkinkan penentuan adanya cadangan terbukti yang secara ekonomis dapat diperoleh, serta kegiatan yang aktif dan signifikan dalam atau berhubungan dengan area of interest tersebut masih berlanjut.
(ii) Exploration activities in the area of interest have not yet reached the stage which permits a reasonable assessment of the existence or otherwise of economically recoverable reserves, and active and significant operations in or in relation to the area of interest are continuing.
d1/June 30, 2012
18
paraf:
PT RENUKA COALINDO Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended March 31, 2012 and 2011 (In Full Rupiah)
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun- tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) Pemulihan biaya eksplorasi yang ditangguhkan tergantung pada keberhasilan pengembangan dan eksploitasi komersial atau penjualan area of interest tersebut. Nilai tercatat biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan untuk setiap area of interest dievaluasi secara berkala dan apabila ternyata nilainya melebihi nilai pemulihannya, maka selisihnya akan dihapuskan pada periode dimana keputusan tersebut dibuat.
Ultimate recoupment of deferred exploration expenditure is dependent upon successful development and commercial exploitation or, alternatively, sale of the respective area. The net carrying value of the deferred exploration and development cost of each area of interest is reviewed regularly and to the extent this value exceeds its recoverable value, the excess is expensed or writtenoff in the period the decision is made.
Biaya pengembangan yang ditangguhkan mencakup akumulasi biaya administrasi, biaya pembersihan lahan, dan biaya pembukaan tambang, yang dilakukan dalam rangka mempersiapkan cadangan terbukti sampai siap diproduksi secara komersial.
Deferred development expenditure represents the accumulated cost relating to administrative, land clearing and cost of opening the mine, that is conducted in the preparation of proven reserves until commercial production.
Biaya pengembangan tambang dan biaya-biaya lain yang terkait dengan pengembangan suatu area of interest sebelum dimulainya operasi dari area tersebut, sepanjang memenuhi kriteria untuk penangguhan, akan dikapitalisasi.
Mine development expenditure and incorporated costs in developing an area of interest prior to commencement of operations in the respective area, as long as they meet the criteria for deferral, are capitalised.
Biaya eksplorasi dan pengembangan tangguhan diamortisasi dengan menggunakan metode garis lurus sejak tanggal produksi komersial dari area of interest yang bersangkutan sepanjang umur tambang atau sisa masa Ijin Usaha Pertambangan (IUP), mana yang lebih pendek.
Deferred exploration and development expenditure is amortized on a straight-line basis since the date of commercial production of the respective area of interest, over the life of the mine or the remaining term of the Mining Business License (IUP), whichever is shorter.
3.m. Penyisihan Reklamasi Lingkungan dan Penutupan Tambang Restorasi, rehabilitasi dan beban lingkungan hidup lainnya yang timbul selama tahap produksi dibebankan sebagai bagian dari beban produksi.
3.m. Provision for Environmental Reclamation and Mine Closure Restoration, rehabilitation, and environmental expenditure incurred during the production phase of operations is charged as part of the cost of production.
Grup memiliki liabilitas tertentu untuk merestorasi dan merehabilitasi daerah pertambangan sesudah produksi selesai. Pada dasarnya biaya ini merupakan biaya pengadaan prasarana pengelolaan lingkungan hidup, biaya yang timbul atas usaha mengurangi dan mengendalikan dampak negatif kegiatan pertambangan, dan biaya rutin lainnya.
The Group has certain obligations to restore and rehabilitate mining areas following the completion of production. Basically, these costs include building environmental management infrastructure, reducing and controlling the negative impact of mining activities, and other routine expenses.
Taksiran liabilitas pengelolaan lingkungan hidup harus diakru apabila terdapat petunjuk yang kuat bahwa telah timbul liabilitas pada tanggal neraca akibat kegiatan yang telah dilakukan dan terdapat dasar yang wajar untuk menghitung jumlah liabilitas yang timbul. Taksiran liabilitas pengelolaan lingkungan hidup dihitung dengan dasar akrual dari biaya overburden removal.
Estimated environmental management liabilities should be accrued if there is clear indication that obligation has been incurred at the reporting date resulting from activities which have already performed and there is a reasonable basis to calculate the amount of the obligation incurred. The estimated environmental management obligation is calculated based upon overburden removal expense.
d1/June 30, 2012
19
paraf:
PT RENUKA COALINDO Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended March 31, 2012 and 2011 (In Full Rupiah)
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun- tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) 3.n. Biaya Pengupasan Biaya pengupasan tanah bagian atas (top soil) dibedakan menjadi: (i) pengupasan tanah awal untuk membuka tambang yang dilakukan sebelum produksi dimulai, dan
3.n. Stripping Cost Stripping costs on top soil is divided into: (i) Initial stripping of the top soil to open up the mining area which is conducted before production commences, and (ii) Ongoing stripping which is conducted during the production period.
(ii) pengupasan tanah lanjutan yang dilakukan selama masa produksi. Biaya pengupasan tanah awal merupakan bagian dari biaya pengembangan tangguhan, sedangkan biaya pengupasan tanah lanjutan dibebankan sebagai biaya produksi selama rasio pengupasan mendekati atau kurang dari rata-rata rasio pengupasan yang diestimasi.
The initial stripping costs are part of deferred development costs, while the ongoing stripping costs are charged to production cost when the stripping ratio is close to or less than the average estimated stripping ratio.
Biaya pengupasan tanah dibebankan sebagai biaya produksi berdasarkan rasio pengupasan tanah yang direncanakan pada tahun tersebut. Rasio pengupasan tanah tahunan yang direncanakan tersebut ditetapkan berdasarkan rencana penambangan batubara dan diperkirakan tidak akan berbeda jauh dengan rasio pengupasan tanah jangka panjang yang direncanakan. Jika rasio pengupasan tanah aktual melebihi rasio yang direncanakan, kelebihan biaya pengupasan tanah tersebut akan dibukukan sebagai biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan dalam laporan posisi keuangan konsolidasian. Jika rasio pengupasan aktual lebih rendah daripada rasio yang direncanakan, selisihnya disesuaikan terhadap saldo biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan dari periode sebelumnya atau diakui di laporan perubahan posisi keuangan konsolidasian sebagai biaya pengupasan tanah yang masih harus dibayar. Perubahan atas rasio yang direncanakan merupakan perubahan estimasi dan diterapkan secara prospektif.
Stripping costs are recognized as production costs based on the annual planned stripping ratio. The annual planned stripping ratio is determined based on current knowledge of the disposition of coal Resource and is estimated not to be materially different from the long term planned stripping ratio. If the actual stripping ratio exceeds the planned ratio, the excess stripping costs are recorded in the consolidated statement of financial position as deferred stripping costs. If the actual stripping ratio is lower than the planned stripping ratio, the difference is adjusted against the amount of deferred stripping costs carried forward from prior periods or is recognized in the consolidated statement of financial position as accrued stripping costs. Changes in the planned stripping ratio are considered as changes in estimates and are accounted for on a prospective basis.
3.o. Liabilitas Diestimasi atas Imbalan Kerja Imbalan Kerja Jangka Pendek Imbalan kerja jangka pendek diakui pada saat terhutang kepada karyawan berdasarkan metode akrual.
3.o. Estimated Liabilities on Employee Benefits Short-term Employee Benefit Short-term employee benefits are recognized when they accrue to the employee.
Imbalan Pasca Kerja Imbalan pasca kerja seperti pensiun, uang pisah dan uang penghargaan masa kerja dihitung berdasarkan Undang-Undang Ketenagakerjaan No. 13/2003 (”UU 13/2003”).
Post-Employment Benefits Post-employment benefits such as retirement, severance and service payments are calculated based on Labor Law No. 13/2003 (“Law 13/2003”).
Keuntungan dan kerugian aktuarial yang timbul dari penyesuaian, perubahan dalam asumsi-asumsi aktuarial dan perubahan dalam program pensiun yang jumlahnya melebihi jumlah yang lebih besar antara 10% dari nilai wajar aset program atau 10% dari nilai kini imbalan pasti, dibebankan atau dikreditkan ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian selama rata-rata sisa masa kerja yang diharapkan dari karyawan tersebut. d1/June 30, 2012
Actuarial gains and losses arising from the adjustments, changes in actuarial assumptions and changes in retirement programs whose number exceeds the number the greater of 10% of the fair value of program assets or 10% of the present value of defined benefit obligations, are charged or credited to consolidated statement of comprehensive income over the average expected remaining working lives of employees. paraf:
20
PT RENUKA COALINDO Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended March 31, 2012 and 2011 (In Full Rupiah)
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun- tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) Biaya jasa lalu diakui secara langsung di laporan laba rugi komprehensif konsolidasian, kecuali perubahan terhadap program pensiun tersebut mengharuskan karyawan tersebut tetap bekerja selama periode waktu tertentu untuk mendapatkan hak tersebut (periode vesting). Dalam hal ini, biaya jasa lalu diamortisasi secara garis lurus sepanjang periode vesting.
Past-service costs are recognized immediately in the consolidated statements of comprehensive income, unless the changes to the pension plan are conditional on the employees remaining in service for a specified period of time (the vesting period). In this case, the past-service costs are amortized on a straight-line basis over the vesting period.
Biaya jasa kini diakui sebagai beban periode berjalan.
The current service cost is recorded as an expense in the current period.
Pesangon Pemutusan Kontrak Kerja Grup mengakui pesangon pemutusan kontrak kerja sebagai liabilitas dan beban jika, dan hanya jika, Perusahaan berkomitmen untuk: memberhentikan pekerja berdasarkan rencana formal terperinci dan secara realistis kecil kemungkinan untuk dibatalkan; atau menyediakan pesangon bagi pekerja yang menerima penawaran mengundurkan diri secara sukarela. Jika pesangon pemutusan kontrak kerja jatuh tempo lebih dari 12 bulan setelah periode pelaporan maka besarnya pesangon pemutusan kontrak kerja harus didiskontokan dengan menggunakan tingkat diskonto.
Termination Benefits The Group shall recognize termination benefits as a liability and an expense when, and only when, the Company has clearly shown commitment to either: terminate the employment based on a detailed formal plan and without realistic possibility of withdrawal; or provide termination benefits as a result of an offer made in order to encourage voluntary redundancy. Where termination benefits fall due more than 12 months after the reporting period, they shall be discounted using the discount rate.
Grup tidak mencatat liabilitas imbalan pasca kerja pada 2012 dan 2011 seperti yang disyaratkan oleh PSAK No. 24 (Revisi 2004), karena dampaknya tidak material terhadap laporan keuangan konsolidasian secara keseluruhan.
The Group did not record estimated liabilities on employee benefit in 2011 and 2010 as required by SFAS No. 24 (Revised 2004), since the impact is not material considered to the overall consolidated financial statements.
3.p. Pengakuan Pendapatan dan Beban Pendapatan diakui setelah barang dikirim dan diterbitkannya faktur penjualan. Beban diakui pada saat terjadinya.
3.p. Revenue and Expense Recognition Revenue is recognized after the goods were delivered and sales invoice was issued. The expense is recognized when incurred.
3.q. Pajak Penghasilan Seluruh perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas dengan dasar pengenaan pajaknya diakui sebagai pajak tangguhan. Pajak tangguhan diukur dengan tarif pajak yang berlaku saat ini.
3.q. Income Tax All temporary differences arising between the tax bases of assets and liabilities and their carrying value for financial reporting purposes are recognized as deferred tax. Currently enacted tax rates are used to determine deferred income tax.
Pajak tangguhan diukur dengan menggunakan tarif pajak yang berlaku atau yang telah secara substantif berlaku pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian dan yang akan digunakan pada saat aset dipulihkan atau liabilitas dilunasi.
Deferred income tax is determined using tax rates that have been enacted or substantially enacted at the consolidated statement of financial position date and are expected to apply when the related deferred income tax asset is realized or the deferred income tax liability is settled.
Saldo rugi fiskal yang dapat dikompensasi diakui sebagai aset pajak tangguhan apabila besar kemungkinan bahwa jumlah laba fiskal pada masa mendatang akan memadai untuk dikompensasi.
Deferred tax assets relating to the carry forward of unused tax losses are recognized to the extent that it is probable that future taxable profit will be available against which the unused tax losses can be utilized.
d1/June 30, 2012
21
paraf:
PT RENUKA COALINDO Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended March 31, 2012 and 2011 (In Full Rupiah)
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun- tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh)
3.r.
Koreksi terhadap liabilitas perpajakan diakui saat surat ketetapan pajak diterima atau jika mengajukan keberatan, pada saat keputusan atas keberatan tersebut telah ditetapkan, atau jika mengajukan banding pada saat keputusan atas banding tersebut telah ditetapkan.
Adjustments to tax obligations are recognized when an assessment letter is received or, if an objection submitted, when the result of the decision objection determined, or if appealed, when the result of the decision on appeal from tax court is determined.
Pajak kini diakui berdasarkan laba kena pajak untuk tahun yang bersangkutan, sesuai dengan peraturan perpajakan yang berlaku.
Current tax is recognized based on taxable income for the year, determined in accordance with the current tax regulations.
Transaksi dan Saldo dengan Pihak Berelasi Dalam transaksi bisnis normal, Grup melakukan transaksi dengan pihak-pihak berelasi. Pihak berelasi adalah orang atau entitas yang terkait dengan Grup sebagai entitas pelapor, yang meliputi:
3.r. Transaction and Balances with Related Parties In the normal course of business, the Group enggages transactions with related parties. Related party represents people or entity related to the Group as reporting entity, which includes:
a)
Orang atau anggota keluarga terdekat mempunyai relasi dengan entitas pelapor jika orang tersebut: i. memiliki pengendalian atau pengendalian bersama atas entitas pelapor; ii. memiliki pengaruh signifikan atas entitas pelapor; atau iii. personil manajemen kunci entitas pelapor atau entitas induk dari entitas pelapor.
a) A person or a close member of that person’s family is related to a reporting entity if that person: i. has control or joint control over the reporting entity; ii. has significant influence over the reporting entity; or iii. is a member of the key management personnel of the reporting entity or of a parent of the reporting entity.
Satu entitas berelasi dengan entitas pelapor jika memenuhi salah satu hal berikut: i. Satu entitas adalah ventura bersama dari entitas ketiga dan entitas yang lain adalah entitas asosiasi dari entitas ketiga; ii. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pascakerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor; iii. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifkasi dalam huruf (a); iv. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas); v. Entitas tersebut adalah suatu program imbalan pasca kerja untuk imbalan kerja dari salah satu entitas pelapor atau entitas yang terkait dengan entitas pelapor. Jika entitas pelapor adalah entitas yang menyelenggarakan program tersebut, maka entitas sponsor juga berelasi dengan entitas pelapor; vi. Entitas yang dikendalikan atau dikendalikan bersama oleh orang yang diidentifikasi dalam huruf (a); dan d1/June 30, 2012
b) An entity is related to the reporting entity if it meets one of the following: i. one entity is a joint venture of a third entity and the other entity is an associate of the third entity;
b)
22
ii.
the entity a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity is itself such a plan, the sponsoring employers are also related to reporting entity;
iii.
the entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a);
iv.
a person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key (or parent of the entity);
v.
The entity is a post-employment benefit plan for the benefit of employees of either the reporting entity, or an entity related to the reporting entity. If the reporting entity in itself such a plan, the sponsoring employers are also related to the reporting entity;
vi.
The entity is controlled or jointly controlled by a person identified in (a); and paraf:
PT RENUKA COALINDO Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended March 31, 2012 and 2011 (In Full Rupiah)
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun- tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) vii. Orang yang diidentifikasi dalam huruf (a) (i) memiliki pengaruh signifikan atas entitas atau personil manajemen kunci entitas (atau entitas induk dari entitas). 3.s. Instrumen Keuangan Grup mengklasifikasikan instrumen keuangan sebagai berikut:
vii.
3.s.
A person identified in (a) (i) has significant influence over the entity or is a member of the key management personnel of the entity (or a parent of the entity).
Financial Instruments The Group classifies financial instruments as follows:
Aset Keuangan Aset keuangan dikelompokkan menjadi 4 kategori, yaitu (i) aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi (ii) pinjaman yang diberikan dan piutang, (iii) investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo serta (iv) aset keuangan yang tersedia untuk dijual. Klasifikasi ini tergantung dari tujuan perolehan aset keuangan tersebut. Manajemen menentukan klasifikasi aset keuangan tersebut pada saat awal pengakuannya.
Financial Assets The Group classifies financial assets in one of the following four categories as follows (i) financial assets at fair value through profit or loss; (ii) loans and receivables; (iii) held-to-maturity investments; and (iv) available for sale financial assets. This classification depends on the Group’s purpose of financial assets’ acquisition. Management determined financial assets’ classification at initial acquisition.
Aset Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah aset keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek yang terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai aset diperdagangkan kecuali telah ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Financial Assets At Fair Value Through Profit or Loss (FVTPL) Financial assets recognized at fair value through profit or loss are financial assets for trading. Assets are classified in this category when they are held principally for the purpose of selling or repurchasing in the near term and there is evidence of a recent actual pattern of short-term profit-taking. Derivatives are classified as trading assets, except as designated and effective as hedging instruments.
Pada tanggal laporan, Grup tidak memiliki aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
As of reporting date, the Group has no financial assets at fair value through profit or loss.
Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Pada saat pengakuan awal, pinjaman yang diberikan dan piutang diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi dan selanjutnya diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode suku bunga efektif.
Loans and Receivables Loans and receivables are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments that are not quoted in an active market. At initial recognition, loans and receivables are recognized at fair value plus transaction costs and subsequently measured at amortized cost using the effective interest rate method.
Aset keuangan yang dikategorikan sebagai pinjaman yang diberikan dan piutang adalah kas dan bank, piutang usaha dan piutang lain-lain.
Financial assets which classified as loans and receivables are cash on hand and cash in banks, accounts receivable and other receivables.
Investasi yang Dimiliki Hingga Jatuh Tempo Investasi yang dimiliki hingga jatuh tempo adalah aset keuangan non-derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan, dimana manajemen mempunyai intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo, selain:
Held-to-Maturity Investments Held-to-maturity investments are non-derivative financial assets with fixed or determinable payments and fixed maturity that management has the positive intention and ability to hold to maturity, other than:
d1/June 30, 2012
23
paraf:
PT RENUKA COALINDO Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended March 31, 2012 and 2011 (In Full Rupiah)
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun- tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) a) investasi yang pada saat pengakuan awal ditetapkan sebagai aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi; b) investasi yang ditetapkan dalam kelompok tersedia untuk dijual; dan c) investasi yang memenuhi definisi pinjaman yang diberikan dan piutang.
a) investments which from its initial recognition were designated as financial assets measured at fair value through profit or loss; b) investments were designated as available for sale; and c) investments that meet the definition of loans and receivables.
Pada tanggal laporan, Grup tidak memiliki investasi yang dimiliki hinga jatuh temponya.
As of reporting date, the Group has no held-tomaturity investments.
Aset Keuangan Tersedia untuk Dijual Aset keuangan dalam kelompok tersedia untuk dijual adalah aset keuangan non-derivatif yang ditetapkan untuk dimiliki selama periode tertentu, dimana akan dijual dalam rangka pemenuhan likuiditas atau perubahan suku bunga, valuta asing atau yang tidak diklasifikasikan sebagai pinjaman yang diberikan atau piutang, investasi yang diklasifikasikan dalam kelompok dimiliki hingga jatuh tempo atau aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Available for Sale Financial Assets (AFS) Financial assets available for sale are non-derivative financial assets that held during a certain period with intention for sale in order to fulfill liquidity needs, changes in interest rates or foreign exchange, or are not classified as loans and receivables, investments that classified into held-to-maturity or financial assets at fair value through profit or loss.
Pada saat pengakuan awal, aset keuangan tersedia untuk dijual diakui pada nilai wajarnya ditambah biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung dan selanjutnya diukur pada nilai wajarnya dimana keuntungan dan kerugian (kecuali untuk kerugian untuk penurunan nilai) diakui sebagai pendapatan komprehensif lain, sampai aset keuangan tersebut dihentikan pengakuannya atau dianggap telah mengalami penurunan nilai. Jika suatu aset keuangan tersedia untuk dijual mengalami penurunan nilai, maka akumulasi keuntungan maupun ketugian yang sebelumnya telah diakui dalam pendapatan komprehensif lain, dipulihkan pada laporan laba rugi. Penghasilan bunga yang dihitung menggunakan metode suku bunga efektif dan keuntungan atau kerugian akibat perubahan nilai tukar dari aset moneter yang diklasifikasikan sebagai kelompok tersedia untuk dijual diakui pada laporan laba rugi komprehensif.
At initial recognition, available for sale financial assets are recognized at fair value plus transaction costs and subsequently measured at fair value with unrealized gains or losses recognized as other comprehensive income until the investment is derecognized or determined to be impaired. If the available for sale financial assets are impaired, the accumulated gain or loss previously recognised in other comprehensive income is reversed in profit and loss. Interest income is calculated using the effective interest rate method and gains or losses from changes in exchange rates of monetary assets that classified as available for sale financial assets are recognized in the statements of comprehensive income.
Pada tanggal laporan, Grup tidak memiliki aset keuangan tersedia untuk dijual.
As of reporting date, the Group has no available for sale financial assets.
Penurunan Nilai Aset Keuangan Aset keuangan, selain aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, dievaluasi terhadap indikator penurunan nilai pada setiap tanggal laporan posisi keuangan. Aset keuangan diturunkan nilainya bila terdapat bukti objektif, sebagai akibat dari satu atau lebih peristiwa yang terjadi setelah pengakuan awal aset keuangan, dan peristiwa yang merugikan tersebut berdampak pada estimasi arus kas masa depan atas aset keuangan yang dapat diestimasi secara handal.
Impairment of Financial Assets Financial assets, other than those at fair value through profit or loss, are assessed for indicators of impairment at each reporting date. Financial assets are impaired where there is objective evidence that, as a result of one or more events that occurred after the initial recognition of the financial asset, the estimated future cash flows of the investment have been impacted.
d1/June 30, 2012
24
paraf:
PT RENUKA COALINDO Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended March 31, 2012 and 2011 (In Full Rupiah)
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun- tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) Untuk investasi ekuitas tersedia untuk dijual yang tercatat dan tidak tercatat di bursa, penurunan yang signifikan atau jangka panjang pada nilai wajar dari investasi ekuitas di bawah biaya perolehannya dianggap sebagai bukti obyektif penurunan nilai.
For listed and unlisted equity investments classified as AFS, a significant or prolonged decline in the fair value of the security below its cost is considered to be objective evidence of impairment.
Untuk aset keuangan lainnya, bukti obyektif penurunan nilai termasuk sebagai berikut: kesulitan keuangan signifikan yang dialami penerbit atau pihak peminjam; atau pelanggaran kontrak, seperti terjadinya wanprestasi atau tunggakan pembayaran pokok atau bunga; atau terdapat kemungkinan bahwa pihak peminjam akan dinyatakan pailit atau melakukan reorganisasi keuangan.
For all other financial assets, objective evidence of impairment could include: significant financial difficulty of the issuer or counterparty; or default or delinquency in interest or principal payments; or it becoming probable that the borrower will enter bankruptcy or financial reorganization.
Untuk kelompok aset keuangan tertentu, seperti piutang, penurunan nilai aset dievaluasi secara individual. Bukti objektif dari penurunan nilai portofolio piutang dapat termasuk pengalaman Grup atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang dari rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang.
For certain categories of financial asset, such as receivables, the impairment value of assets are assessed individually. Objective evidence of impairment for a portfolio of receivables could include the Group’s past experience of collecting payments, an increase in the number of delayed payments in the portfolio past the average credit period, as well as observable changes in national or local economic conditions that correlate with default on receivables.
Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan.
For financial assets carried at amortized cost, the amount of the impairment is the difference between the asset’s carrying amount and the present value of estimated future cash flows, discounted at the financial asset’s original effective interest rate.
Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun penyisihan piutang. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun penyisihan piutang. Pemulihan kemudian dari jumlah yang sebelumnya telah dihapuskan dikreditkan terhadap akun penyisihan. Perubahan nilai tercatat akun penyisihan piutang diakui dalam laporan laba rugi komprehensif konsolidasian.
The carrying amount of the financial asset is reduced by the impairment loss directly for all financial assets with the exception of receivables, where the carrying amount is reduced through the use of an allowance account. When a receivable is considered uncollectible, it is written off against the allowance account. Subsequent recoveries of amounts previously written off are credited against the allowance account. Changes in the carrying amount of the allowance account are recognized in consolidated statements of comprehensive income.
Jika aset keuangan tersedia untuk dijual dianggap menurun nilainya, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke laporan laba rugi komprehensif konsolidasian konsolidasian dalam periode yang bersangkutan.
When an AFS financial asset is considered to be impaired, cumulative gains or losses previously recognized in equity are reclassified to consolidated statements of comprehensive income in the period.
Pengecualian dari instrumen ekuitas tersedia untuk dijual, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara
With the exception of AFS equity instruments, if, in a subsequent period, the amount of the impairment loss decreases and the decrease can be related objectively to
d1/June 30, 2012
25
paraf:
PT RENUKA COALINDO Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended March 31, 2012 and 2011 (In Full Rupiah)
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun- tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) obyektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan.
an event occurring after the impairment was recognized, the previously recognized impairment loss is reversed through profit or loss to the extent that the carrying amount of the investment at the date the impairment is reversed does not exceed what the amortized cost would have been had the impairment not been recognized.
Dalam hal efek ekuitas tersedia untuk dijual, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam laporan laba rugi komprehensif tidak boleh dipulihkan melalui laporan laba rugi konsolidasian. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke ekuitas.
In respect of AFS equity securities, impairment losses previously recognized in statements of comprehensive income are not reversed through profit or loss. Any increase in fair value subsequent to an impairment loss is recognized directly in equity.
Reklasifikasi Aset Keuangan Reklasifikasi hanya diperkenankan dalam situasi yang jarang terjadi dan dimana aset tidak lagi dimiliki untuk tujuan dijual dalam jangka pendek. Dalam semua hal, reklasifikasi aset keuangan hanya terbatas pada instrumen hutang. Reklasifikasi dicatat sebesar nilai wajar aset keuangan pada tanggal reklasifikasi.
Reclassification of Financial Assets Reclassification is only permitted in rare circumstances and where the asset is no longer held for the purpose of selling in the short-term. In all cases, reclassifications of financial assets are limited to debt instruments. Reclassifications are accounted for at the fair value of the financial asset at the date of reclassification.
Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dikelompokkan ke dalam kategori (i) liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dan (ii) liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Financial Liabilities Financial liabilities are classified into (i) financial liabilities at fair value through profit or loss and (ii) financial liabilities at amortized cost.
Liabilitas Keuangan yang Diukur pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi Nilai wajar liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi adalah liabilitas keuangan yang ditujukan untuk diperdagangkan. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai diperdagangkan jika diperoleh terutama untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat dan terdapat bukti mengenai pola ambil untung dalam jangka pendek terkini. Derivatif diklasifikasikan sebagai liabilitas diperdagangkan kecuali ditetapkan dan efektif sebagai instrumen lindung nilai.
Financial Liabilities at Fair Value Through Profit or Loss The fair value of financial liabilities measured at fair value through profit or loss are the financial liabilities that are designated for trade. Financial liabilities are classified for trade if acquired primarily for the purpose of selling or repurchasing in the near term and there is evidence of a pattern of short-term profit taking. Derivatives are classified as trading liabilities except those effectively designated as hedging instruments.
Grup tidak memiliki liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi.
The Group has no financial liabilities at fair value through profit or loss.
Liabilitas Keuangan yang Diukur Dengan Biaya Perolehan Diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi dikategorikan dan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi.
Financial Liabilities at Amortized Cost
Liabilitas keuangan yang dikategorikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur dengan biaya
Financial liabilities which categorized into financial liabilities at amortized cost are accounts payable,
d1/June 30, 2012
Financial liabilities not classified as financial liabilities at fair value through profit or loss are categorized and measured using amortized cost.
26
paraf:
PT RENUKA COALINDO Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended March 31, 2012 and 2011 (In Full Rupiah)
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun- tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) perolehan diamortisasi adalah utang usaha, biaya yang masih harus dibayar, utang lain-lain dan utang sewa pembiayaan.
accrued expenses, other payables and lease payables.
Penghentian Pengakuan Aset dan Liabilitas Keuangan Grup menghentikan pengakuan aset keuangan jika dan hanya jika hak kontraktual atas arus kas yang berasal dari aset berakhir, atau Perusahaan mentransfer aset keuangan dan secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat atas kepemilikan aset kepada entitas lain. Jika Grup tidak mentransfer serta tidak memiliki secara substansial atas seluruh risiko dan manfaat kepemilikan serta masih mengendalikan aset yang ditransfer, maka Grup mengakui keterlibatan berkelanjutan atas aset yang ditransfer dan liabilitas terkait sebesar jumlah yang mungkin harus dibayar. Jika Perusahaan memiliki secara substansial seluruh risiko dan manfaat kepemilikan aset keuangan yang ditransfer, Grup masih mengakui aset keuangan dan juga mengakui pinjaman yang dijamin sebesar pinjaman yang diperoleh.
Derecognition of Financial Assets and Liabilities The Group derecognizes a financial asset only when the contractual rights to the cash flows from the asset expire, or when it transfers the financial asset and substantially all the risks and rewards of ownership of the asset to another entity. If the Group neither transfers nor retains substantially all the risks and rewards of ownership and continues to control the transferred asset, the Group recognizes its retained interest in the asset and an associated liability for amounts it may have to pay. If the Group retains substantially all the risks and rewards of ownership of a transferred financial asset, the Group continues to recognize the financial asset and also recognizes a collateralized borrowing for the proceeds received.
Grup menghentikan pengakuan liabilitas keuangan, jika dan hanya jika, liabilitas Grup telah dilepaskan, dibatalkan atau kadaluarsa.
The Group derecognizes financial liabilities when, and only when, the Group’s obligations are discharged, cancelled or expired.
Saling Hapus antar Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan disajikan secara saling hapus dan nilai bersihnya disajikan di dalam laporan posisi keuangan konsolidasian jika terdapat hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui tersebut dan ada niat untuk menyelesaikan secara neto, atau merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitas secara simultan.
Offsetting Financial Instruments Financial assets and liabilities are offseted and the net amount are reported in the consolidated statements of financial position when there is a legally enforceable right to offset the recognized amounts and there is an intention to settle on a net basis, or realize the asset and settle the liability simultaneously.
Metode Suku Bunga Efektif Metode suku bunga efektif adalah metode yang digunakan untuk menghitung biaya perolehan diamortisasi dari instrumen keuangan dan metode untuk mengalokasikan pendapatan bunga selama periode yang relevan. Suku bunga efektif adalah suku bunga yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas di masa datang (mencakup seluruh komisi dan bentuk lain yang dibayarkan dan diterima oleh para pihak dalam kontrak yang merupakan bagian yang tak terpisahkan dari suku bunga efektif, biaya transaksi dan premium dan diskonto lainnya) selama perkiraan umur instrumen keuangan, atau, jika lebih tepat, digunakan periode yang lebih singkat untuk memperoleh nilai tercatat bersih dari aset keuangan pada saat pengakuan awal.
Effective Interest Method The effective interest method is a method of calculating the amortized cost of a financial instrument and of allocating interest income over the relevant period. The effective interest rate is the rate that exactly discounts estimated future cash receipts (including all fees on points paid or received that form an integral part of the effective interest rate, transaction costs and other premiums or discounts) through the expected life of the financial instrument, or, where appropriate, a shorter period to the net carrying amount on initial recognition.
Pendapatan diakui berdasarkan suku bunga efektif untuk instrumen keuangan selain dari instrumen keuangan yang diukur dengan nilai wajar melalui laporan laba rugi.
Income is recognized on an effective interest basis for financial instruments other than those financial instruments at FVTPL.
d1/June 30, 2012
27
paraf:
PT RENUKA COALINDO Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended March 31, 2012 and 2011 (In Full Rupiah)
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun- tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) 3.t.
Laba per Saham Laba per saham dasar dihitung dengan membagi laba yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk dengan rata-rata tertimbang saham yang beredar selama tahun bersangkutan.
3.t.
Earning Per Share Earnings per share are computed by dividing the total attributable to owner of the parent company income with weighted average number of shares outstanding during respective year.
Laba per saham dilusian mempertimbangkan pula efek lain yang diterbitkan bagi semua efek berpotensi saham biasa yang sifatnya dilutif yang beredar sepanjang periode pelaporan.
Diluted earnings per share accounted for other securities potentially having dilutive effect to ordinary shares with outstanding during the reporting period.
3.u. Informasi Segmen Efektif tanggal 1 Januari 2011, Perusahaan menerapkan PSAK No. 5 (Revisi 2009), “Segmen Operasi”. PSAK revisi ini mengatur pengungkapan yang memungkinkan pengguna laporan keuangan untuk mengevaluasi sifat dan dampak keuangan dari aktivitas bisnis yang mana entitas beroperasi.
3.u. Segment Information Effective January 1, 2011, the Company applied SFAS No. 5 (Revised 2009), “Operating Segments”. The revised SFAS requires disclosures that will enable users of the financial statements to evaluate the nature and financial effects of the business activities in which the entity engages and the economic environments in which it operates.
Segmen adalah bagian khusus dari Perusahaan yang terlibat baik dalam menyediakan produk dan jasa (segmen usaha), maupun dalam menyediakan produk dan jasa dalam lingkungan ekonomi tertentu (segmen geografis), yang memiliki risiko dan imbalan yang berbeda dari segmen lainnya.
A segment is a distingushables component of the Company that is engaged either in provising certain products (business segment), or in providing products within a particular economic environment (geographical segment), which is subject to risks and rewards that are difference from those of other segments.
Pendapatan, beban, hasil, aset dan liabilitas segmen termasuk item-item yang dapat diatribusikan langsung kepada suatu segmen serta hal-hal yang dapat dialokasikan dengan dasar yang sesuai kepada segmen tersebut.
Segment revenues, expenses, results, assets and liabilities include items directly attributable to a segment as well as those that can be allocated on a reasonable basis to that segment.
3.v. Kombinasi Bisnis Akuisisi entitas anak dan bisnis dicatat dengan menggunakan metode akuisisi. Biaya akuisisi adalah nilai agregat nilai wajar (pada tanggal pertukaran) dari aset yang diperoleh, liabilitas yang terjadi atau ditanggung dan instrumen ekuitas yang diterbitkan sebagai pertukaran atas pengendalian dari pihak yang diakuisisi. Biaya-biaya terkait akuisisi diakui di dalam laporan laba rugi. Untuk kombinasi bisnis tahun sebelumnya, setiap biaya yang dapat diatribusikan langsung pada kombinasi bisnis dianggap sebagai bagian dari biaya kombinasi bisnis.
3.v. Business Combinations Acquisitions of subsidiaries and businesses are accounted for using the acquisition method. The cost of the business combination is the aggregate of the fair values (at the date of exchange) of assets given, liabilities incurred or assumed, and equity instruments issued in exchange for control of the acquire. Acquisition-related costs are recognized in profit or loss. For prior year business combination, any cost directly attributable to the business combination is considered as part of the cost of business combination.
Dalam penerapannya, imbalan untuk akuisisi termasuk setiap aset atau liabilitas yang dihasilkan dari suatu kesepakatan imbalan kontinjen diukur terhadap nilai wajar pada tanggal akuisisi. Perubahan selanjutnya dalam nilai wajar disesuaikan dengan biaya akuisisi ketika memenuhi syarat sebagai penyesuaian pengukuran periode. Semua perubahan selanjutnya dalam nilai wajar dari imbalan kontinjensi diklasifikasikan sebagai aset atau liabilitas yang dihitung sesuai dengan standar akuntansi. Perubahan dalam nilai wajar dari
Where applicable, the consideration for the acquisition includes any assets or liabilities resulting from the contingent consideration arrangement, measured at its acquisition-date fair value. Subsequent changes in such fair values are adjusted against the cost of acquisition where they qualify as measurement period adjustments. All other subsequent changes in the fair value of contingent consideration classified as an asset or liability are accounted for in accordance with relevant accounting standards. Changes in the fair value of paraf:
d1/June 30, 2012
28
PT RENUKA COALINDO Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended March 31, 2012 and 2011 (In Full Rupiah)
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun- tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh)
4.
imbalan kontinjensi yang diklasifikasikan sebagai ekuitas tidak dicatat.
contingent consideration classified as equity are not recognized.
Aset teridentifikasi, liabilitas dan liabilitas kontinjensi pihak yang diakuisisi yang memenuhi kondisi-kondisi pengakuan berdasarkan PSAK No. 22 (Revisi 2010), “Kombinasi Bisnis”, diakui pada nilai wajar, kecuali untuk aset dan liabilitas tertentu diukur dengan menggunakan standar yang relevan. Untuk kombinasi bisnis tahun sebelumnya dimana Perusahaan mengakuisisi kurang dari seluruh saham entitas anak, proporsi minoritas atas aset dan liabilitas dinyatakan sebesar jumlah tercatat sebelum akuisisinya.
The acquiree’s identifiable assets, liabilities and contingent liabilities that meet the conditions for recognition under SFAS No. 22 (Revised 2010), “Business Combination”, are recognized at fair value, except for certain assets and liabilities that are measured using the relevant standards. For prior year business combination where the Company acquired less than all the shares of the subsidiary, the minority’s proportion of those assets and liabilities is stated at their preacquisition carrying amounts.
Jika akuntansi awal untuk kombinasi bisnis belum selesai pada akhir periode pelaporan saat kombinasi terjadi, Perusahaan dan entitas anak melaporkan jumlah sementara untuk pos-pos yang proses akuntansinya belum selesai dalam laporan keuangannya. Selama periode pengukuran, pihak pengakuisisi menyesuaikan, aset atau liabilitas tambahan yang diakui, untuk mencerminkan informasi baru yang diperoleh tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan, jika diketahui, akan berdampak pada jumlah yang diakui pada tanggal tersebut.
If the initial accounting for business combination is incomplete by the end of the reporting period in which the combination occurs, the Company and its subsidiaries report provisional amounts for the items for which the accounting is incomplete. Those provisional amounts are adjusted during the measurement period, or additional assets or liabilities are recognized to reflect new information obtained about the facts and circumstances that existed as of the acquisition date that, if known, would have affected the amount recognized as of that date.
Periode pengukuran adalah periode dari tanggal akuisisi hingga tanggal Perusahaan memperoleh informasi lengkap tentang fakta dan keadaan yang ada pada tanggal akuisisi dan periode pengukuran maksimum satu tahun dari tanggal akuisisi.
The measurement period is the period from the date of acquisition to the date the Company obtains complete information about facts and circumstances that existed as of the acquisition date and is subject to a maximum of one year.
Kas dan Bank
4. Cash on Hand and Cash in Banks 2012 Rp
Kas Rupiah Bank Rupiah PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero) Tbk PT Hongkong and Shanghai Banking Coorporation US Dolar PT Bank Central Asia Tbk (2012: USD 531,472.21; 2011: USD 988.00) PT Bank Danamon Indonesia Tbk (2012: USD 247,897.92; 2011: USD 371,004.75) PT Hongkong and Shanghai Banking Coorporation (2012: USD 36,414.04) Total
Seluruh bank ditempatkan pada pihak ketiga. d1/June 30, 2012
77,736,452 77,736,452
777,085,833 804,135,454 63,855,119 14,057,955 1,659,134,362
2011 Rp Cash on Hand Rupiah
13,354,400 13,354,400
638,899,429 540,000 --639,439,429
4,878,914,888
8,604,492
2,275,702,906
532,986,271
334,280,887 7,488,898,681 9,225,769,494
-541,590,763 1,194,384,592
Cash in Banks Rupiah PT Bank Danamon Indonesia Tbk PT Bank Central Asia Tbk PT Bank Rakyat Indonesia (Persero )Tbk PT Hongkong and Shanghai Banking Coorporation US Dollar PT Bank Central Asia Tbk (2012: USD 531,472.21; PT Bank Danamon Indonesia Tbk (2012: USD 247,897.92; 2011: USD 371,004.75) PT Hongkong and Shanghai Banking Coorporation (2012: USD 36,414.04)
All of the banks placed to the third party. 29
Total
paraf:
PT RENUKA COALINDO Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended March 31, 2012 and 2011 (In Full Rupiah)
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun- tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) 5.
Piutang Usaha
5. Accounts Receivable 2012 Rp
Pihak Ketiga PT Sanex Motor Indonesia* PT Sanex Agung Motor Indonesia* PT Jambi Prima Coal (Mar 2011: USD 915,760) Sub Total Dikurangi : Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Total
2011 Rp
26,484,563,081 142,313,977 -26,626,877,058
26,484,563,081 142,313,977 7,975,353,840 34,602,230,898
(26,626,877,058) --
(26,626,877,058) 7,975,353,840
* Merupakan pihak-pihak berelasi sebelum kepemilikan saham beralih ke Renuka Energy Resource Holdings (FZE)
* Related parties before the ownership are transferred to Renuka Energy Resource Holdings (FZE)
Rincian umur piutang dihitung sejak tanggal jatuh tempo adalah sebagai berikut:
Aging schedule of accounts receivable since due date is as follows:
2012 Rp Belum Jatuh Tempo: Telah Jatuh Tempo: 0 - 30 hari 31 - 60 hari 61 - 90 hari > 90 hari Sub Jumlah Dikurangi : Penyisihan Penurunan Nilai Piutang Total
2011 Rp --
--
---26,626,877,058 26,626,877,058
7,975,353,840 --26,626,877,058 34,602,230,898
26,626,877,058 --
26,626,877,058 7,975,353,840
Mutasi penyisihan penurunan nilai:
Not yet Due: Past Due: 0 - 30 days 31 - 60 days 61 - 90 days > 90 days Sub Total Less : Allowance For Impairment of Accounts Receivable Total
Movement of allowance for impairment: 2012 Rp
Saldo Awal Penambahan Penyisihan Saldo Akhir
Third Party PT Sanex Motor Indonesia* PT Sanex Agung Motor Indonesia* PT Jambi Prima Coal (Mar 2011: USD 915,760) Sub Total Less : Allowance For Impairment of Accounts Receivable Total
2011 Rp
26,626,877,058 -26,626,877,058
Grup telah menyisihkan penurunan nilai untuk seluruh piutang usaha kepada PT Sanex Motor Indonesia dan PT Sanex Agung Motor Indonesia.
26,626,877,058 -26,626,877,058
Beginning Balance Addition of Allowance Ending Balance
The Group has provided the allowance for impairment of all accounts receivable to PT Sanex Motor Indonesia and PT Sanex Agung Motor Indonesia. 6. Inventories
6. Persediaan Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 seluruh persediaan Grup merupakan persediaan batubara dengan jumlah masing-masing sebesar Rp 21.212.806.352 and nihil.
As of March 31, 2012 and 2011 all Group’s inventories represent coal inventories, with total amount of Rp 21,212,806,352 and nil.
2012 Rp Produksi Perdagangan Total
d1/June 30, 2012
2011 Rp
20,252,078,904 960,727,448 21,212,806,352
----
30
Production Trading Total
paraf:
PT RENUKA COALINDO Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended March 31, 2012 and 2011 (In Full Rupiah)
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun- tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) Berdasarkan penelaahan atas kondisi persediaan pada akhir tahun, Manajemen berkeyakinan bahwa tidak terjadi penurunan terhadap nilai persediaan serta tidak terdapat persediaan yang usang.
Based on the review at the end of the year, Management believes that there is no event or change in circumstances that indicates material impairment on inventories and there are no obsolete inventories.
Grup belum mengasuransikan persediaan yang dimilikinya pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011.
As of March 31, 2012 and 2011 the Group did not insure the inventories. 7. Other Receivables
7. Piutang Lain-lain 2012 Rp Pihak Ketiga Doddy Hendrawijaya Dikurangi : Penurunan Nilai Piutang Total - Bersih
2011 Rp
3,200,000,000 (3,200,000,000) --
Third Parties Doddy Hendrawijaya Less: Impairment of Other Receivable Total - Net
3,200,000,000 (3,200,000,000) --
Piutang ini merupakan piutang Perusahaan atas pembayaran uang muka pembelian mangan.
This receivable represents of the Company’s advance payment for purchase of manganesse.
Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011, Perusahaan telah menyisihkan penurunan nilai untuk seluruh piutang lain-lain.
On March 31, 2012 and 2011, the Company has provided the allowance for impairment of all other receivable.
8. Perpajakan a.
8. Taxation
Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan
a. 2012 Rp
Pajak Kini Pajak Tangguhan Total
-(2,433,909,886) (2,433,909,886)
Pajak Kini Rekonsiliasi antara laba (rugi) sebelum pajak penghasilan menurut laporan laba rugi komprehensif komersial dengan laba (rugi) rugi fiskal adalah sebagai berikut:
Income Tax Benefits (Expenses)
2011 Rp -5,128,432,282 5,128,432,282
Current Tax Deferred Tax Total
Current Tax A reconciliation between income (loss) before income tax as shown in the commercial statements of comprehensive income and taxable income (tax losses), is as follows:
2012 Rp
2011 Rp
Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan Rugi Entitas Anak Eliminasi Laba (Rugi) Sebelum Pajak Penghasilan - Perusahaan
(4,021,584,179) 779,597,692 297,550,667 (2,944,435,820)
2,262,061,794 --2,262,061,794
Income (Loss) Before Income Tax Loss from Subsidiary Elimination Income (Loss) Before Income Tax-the Company
Beda Tetap Sewa Angsuran Sewa Pembiayaan Beban Penyusutan Pendapatan Bunga Total Laba (Rugi) Fiskal
640,415,077 (147,283,000) 65,106,250 (550,383,845) 7,854,482 (2,952,290,302)
77,994,745 --(22,810,191) 55,184,554 2,206,877,240
Permanent Differences Rent Lease Instalments Depreciation Expense Interest Income Total Taxable Income (Tax Loss)
-(3,840,567,761) (1,491,721,746) (5,736,593,453) (14,021,173,262)
(15,842,673,752) (3,840,567,761) (1,491,721,746) (5,736,593,453) (29,841,352,380)
Tax Loss for Years: 2007 2008 2009 2010 Accumulated of Tax Losses
Rugi Fiskal - Tahun: 2007 2008 2009 2010 Akumulasi Rugi Fiskal
d1/June 30, 2012
31
paraf:
PT RENUKA COALINDO Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended March 31, 2012 and 2011 (In Full Rupiah)
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun- tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) b. Aset (Liabilitas) Pajak Tangguhan Pajak tangguhan dihitung berdasarkan pengaruh dari perbedaan temporer antara jumlah tercatat aset dan liabilitas menurut laporan laba rugi komersial dengan dasar pengenaan pajak aset dan liabilitas. Rincian dari aset pajak tangguhan adalah sebagai berikut:
b. Deferred Tax Assets (Liabilities) Deferred tax is calculated based on temporary differences between the carrying value of total assets and liabilities according to financial statements and tax bases of assets and liabilities. Details of deferred tax assets are as follows:
Saldo awal aset pajak tangguhan entitas anak merupakan saldo dari entitas anak yang diakuisisi tahun 2011, PT Jambi Prima Coal (Catatan 1.g).
The beginning balance of deferred tax assets of a subsidiary represents the amounts originated from a subsidiary acquired in 2011, PT Jambi Prima Coal (Note 1.g).
c.
Utang Pajak
c. Taxes Payable 2012
2011
Rp
Rp
PPh Pasal 15 PPh Pasal 21 PPh Pasal 23 PPh Pasal 4(2) - Final
82,227,936 71,321,225 265,703,475 2,418,663
-11,014,187 1,463,093 57,276,740
Income Tax Article 15 Income Tax Article 21 Income Tax Article 23 Income tax Article 4(2) - Final
Total
421,671,299
69,754,020
Total
9. Advances for Purchase and Others
9. Uang Muka Pembelian dan Lainnya 2012 Rp Uang Muka Pembelian Persediaan PT Central Mining Resources PT Makmur Tirta Coal Mandiri PT Surya Global Makmur Deniel Chandra PT Duta Mulia Jambi PT Blue Techno Projects Karyawan Deposit Pembelian Saham Lain-lain Total
d1/June 30, 2012
2011 Rp
19,468,512,540 5,635,923,300 2,754,000,000 360,000,000 --39,127,439 -4,451,426,408 32,708,989,687
----1,000,000,000 605,523,642 15,709,065 5,000,000,000 412,481,000 7,033,713,707
32
Advance to Suppliers PT Central Mining Resources PT Makmur Tirta Coal Mandiri PT Surya Global Makmur Deniel Chandra PT Duta Mulia Jambi PT Blue Techno Projects Employee Deposit For Share Purchased Others Total
paraf:
PT RENUKA COALINDO Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended March 31, 2012 and 2011 (In Full Rupiah)
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun- tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) Uang Muka Pembelian merupakan uang muka atas pembelian batubara.
Advances for purchases represent of advance for purchases of coal.
Deposit pembelian saham merupakan pembayaran uang muka kepada Machzum Baisa dan Ahmad Wildan sebagai jaminan terkait Nota Kesepahaman untuk membeli 55% saham PT Tri Tunggal Lestari Bersama. Oleh karena para pihak tidak dapat mencapai kesepakatan dalam jangka waktu yang ditentukan, Nota Kesepahaman tersebut telah dibatalkan pada tanggal 5 April 2011 dan uang muka telah diterima kembali oleh Perusahaan pada tanggal tersebut.
Deposit for share purchase represents advance payment to Machzum Baisa and Ahmad Wildan used as collateral related to Memorandum of Understanding to purchase 55% share of PT Tri Tunggal Lestari Bersama. Due to the parties involved have not reach agreement within specified period, that Memorandum of Understanding is cancelled on April 5, 2011 and such deposit has been received by the Company on that date. 10.
10. Aset Tetap 2011
Penambahan/ Additions Rp
Rp Nilai Perolehan Perolehan Langsung Bangunan Mesin dan Peralatan Peralatan dan Perabotan Kantor Kendaraan Jalan Pertambangan Aset Sewa Pembiayaan Kendaraan Akumulasi Penyusutan Bangunan Mesin dan Peralatan Peralatan dan Perabotan Kantor Kendaraan Jalan Pertambangan Aset Sewa Pembiayaan Kendaraan Nilai Tercatat
Pengurangan/ Deductions Rp
Reklasifikasi/ Reclassification Rp
2012 Rp
-------
681,531,926 4,996,301,517 749,917,008 52,016,667 10,542,191,179 17,021,958,297
-------
----(131,004,069) (131,004,069)
681,531,926 4,996,301,517 749,917,008 52,016,667 10,411,187,110 16,890,954,228
---
716,600,000 17,738,558,297
---
-(131,004,069)
716,600,000 17,607,554,228
-------
160,185,980 1,005,969,417 198,677,451 26,877,785 2,204,345,273 3,596,055,906
-------
----6,823,129 6,823,129
160,185,980 1,005,969,417 198,677,451 26,877,785 2,211,168,402 3,602,879,035
---
65,106,250 3,661,162,156
---
-6,823,129
65,106,250 3,667,985,285
--
Fixed Assets
13,939,568,943
Acquisition Cost Direct Ownership Buildings Machineries and Equipments Furniture and Fixtures Vehicles Mining Road Assets Under Finance Lease Vehicles Accumulated Depreciation Buildings Machineries and Equipments Furniture and Fixtures Vehicles Mining Road Assets Under Finance Lease Vehicles Carrying Value
Penambahan aset tetap pada tahun 2012, sebagian besar merupakan saldo aset tetap dari entitas anak yang diakusisi tahun 2011, PT Jambi Prima Coal (Catatan 1.g) dengan harga perolehan sebesar Rp 16.150.072.111 dan akumulasi penyusutan sebesar Rp 2.692.244.913.
Addition of fixed assets in 2012, mostly from balance of fixed assets from subsidiary acquired in 2011, PT Jambi Prima Coal (Note 1.g) with acquisition cost of Rp 16,150,072,111 and accumulated depreciation of Rp 2,692,244,913.
Beban penyusutan untuk tahun yang berakhir pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 dialokasikan ke:
Depreciation for the years ended March 31, 2012 and 2011 is allocated to:
Beban Pokok Penjualan (Catatan 26) Beban Umum dan Administrasi (Catatan 27) Total
2012
2011
Rp
Rp
560,107,565 422,455,936 982,563,501
Berdasarkan penelaahan aset tetap secara individual pada akhir tahun, manajemen Group berpendapat bahwa tidak diperlukan penyisihan penurunan nilai aset tetap. d1/June 30, 2012
----
Cost of Goods Sold (Note 26) General and Administrasi Expenses (Note 27) Total
According to an individual review on fixed assets at the end of the year, management of the Group believes that no allowance is necessary for possible impairment of fixed assets. 33
paraf:
PT RENUKA COALINDO Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended March 31, 2012 and 2011 (In Full Rupiah)
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun- tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) Grup belum mengasuransikan aset tetapnya terhadap risiko kebakaran dan risiko kerugian lainnya.
The Group had not insured its fixed assets against the risk of the fire and other losses.
11.
11. Biaya Eksplorasi dan Pengembangan Tangguhan 2012 Rp Pengembangan dan Konstruksi Penyelidikan Umum Perijinan dan Administrasi Pemboran Eksplorasi Evaluasi Geogologi dan Geofisika Total
12.
Deferred Exploration and Development Expenditures
2011 Rp
13,507,816,942 5,144,110,151 1,718,934,518 1,456,698,460 470,331,919 301,513,704 22,599,405,694
--------
Aset yang Tidak Digunakan dalam Usaha 2010
Akumulasi Penyusutan Bangunan Mesin dan Peralatan Fasilitas Pabrik Instalasi Mesin Pabrik Nilai Tercatat
12. Unutilized Assets in Operations
Penambahan/ Additions Rp
Pengurangan/ Deductions Rp
6,954,695,100 28,741,369,144 368,805,514 362,514,554 6,025,943,469 42,453,327,781
-------
6,954,695,100 28,741,369,144 368,805,514 362,514,554 6,025,943,469 42,453,327,781
-------
12,694,104,706 365,449,888 362,514,554 6,025,943,469 19,448,012,617 23,005,315,164
119,755,704 506,169 --120,261,873
12,813,860,410 365,956,057 362,514,554 6,025,943,469 19,568,274,490
-------
Rp Nilai Perolehan Tanah Bangunan Mesin dan Peralatan Fasilitas Pabrik Instalasi Mesin Pabrik
Development and Construction General Survey Permission and Administrative Exploration Drilling Evaluation Geology and Geophysical Total
2011 Rp Acquisition Cost Land Buildings Machineries and Equipments Factory Facilities Factory Machineries Instalation Accumulated Depreciation Buildings Machineries and Equipments Factory Facilities Factory Machineries Instalation Carrying Value
Beban penyusutan aset tetap yang tidak digunakan masingmasing sebesar Nihil dan Rp 120.261.873 pada 31 Maret 2012 dan 2011 dicatat di beban umum dan administrasi (Catatan 26).
Depreciation expenses of unutilized asset in operation amounting to Nil and Rp 120,261,873 as of March 31, 2012 and 2011, respectively, were recorded in general and administrative expenses (Note 26).
Berdasarkan Akta Pengikatan Jual Beli No. 10 tanggal 21 Mei 2010 dari Notaris Leolin Jayayanti, SH, Perusahaan menjual aset tetap yang tidak digunakan dalam kegiatan usaha berupa tanah seluas 78.954 m2 yang terletak di Serang, Banten, kepada PT Pelangi Indah Sejahtera. Selanjutnya, berdasarkan Akta Pengikatan Jual Beli No. 11 tanggal 24 Mei 2010 dari Notaris yang sama, Perusahaan menjual aset tetap yang tidak digunakan tersebut kepada PT Pelangi Indah Sejahtera.
Based on the Notarial Deed of Sale and Purchase No. 10 dated May 21, 2010 of Notary Leolin Jayayanti, SH, the Company sold the unutilized assets in operations in kind of land area of 78,954 sqm located at Serang, Banten, to PT Pelangi Indah Sejahtera. Furthermore based on the Notarial Deed of Sale and Purchase No. 11 dated May 24, 2010 from the same notary, the Company sold the unutilized assets in operation to PT Pelangi Indah Sejahtera.
Manajemen berkeyakinan bahwa Perusahaan telah memenuhi peraturan Bapepam-LK No. IX.E.1 mengenai Transaksi Afiliasi dan Benturan Kepentingan, dan No. X.K.1 mengenai Keterbukaan Informasi.
Management believes that Company fullfill requlation of Bapepam-LK No.IX.E.1 about affiliated transaction and Conflict of interest, and No.X.K.1 about publicly information.
d1/June 30, 2012
34
paraf:
PT RENUKA COALINDO Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended March 31, 2012 and 2011 (In Full Rupiah)
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun- tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) Selama tahun 2011, tidak terdapat mutasi penambahan dan pengurangan atas aset yang tidak digunakan ini.
During year 2011, there was no any movement in additions or deductions on the unutilized assets in operations. 13. Intangible Assets
13. Aset Tidak Berwujud
Amortisasi aset tak berwujud dibebankan pada harga pokok penjualan dan beban lain-lain masing-masing sebesar Rp 995.403.554 (Catatan 26) dan Rp 418.790.428.
Amortization of intangible asset charges to cost of goods sold and others expenses amounting to Rp 995,403,554 (Note 26) and Rp 418,709,428, respectively.
Nilai wajar aset tidak berwujud telah dinilai oleh penilai independen Rao, Yuhul dan Rekan pada saat akuisisi PT Jambi Prima Coal (Catatan 1.g).
Fair value of intangible assets has been assessed bu independent appraisal, Rao, Yuhul and Associates when acquired PT Jambi Prima Coal (Note 1.g)
14. Deposits
14. Deposit 2012 Rp
2011 Rp
4,590,000,000 628,000,000 (504,550,000) 4,713,450,000
Deposit Jaminan (USD 500,000) Deposit Reklamasi Koreksi Total
-----
15. Saldo Transaksi Kepada Pihak-pihak Berelasi a. Transaksi dan Saldo dengan Pihak Berelasi
2012 Rp
a.
Security Deposit (USD 500,000) Reclamation Deposit Corection Total
15. Transactions and Balances with Related Parties Transactions and Balances with Related Parties Persentase Terhadap Jumlah Kewajiban/ Penjualan/ Percentage to Total Liabilities/Sales 2012 2011 % %
2011 Rp
Uang Muka Pelanggan (Catatan 18)
Advances from Customers (Note 18)
Renuka Resources Singapore Pte Ltd Renuka Energy Resources Holdings Total
90,207,591,300 14,695,612,699 104,903,203,999
----
28.49 11.76 40.25
----
Penjualan (Catatan 24) Jambi Prima Coal *) Renuka Energy Resources Holdings Total
79,744,039,560 79,054,041,306 158,798,080,866
-44,055,097,243 44,055,097,243
28.49 28.24 56.73
-58.38 58.38
d1/June 30, 2012
35
Renuka Resources Singapore Pte Ltd Renuka Energy Resources Holdings Total Sales (Note 24) Jambi Prima Coal *) Renuka Energy Resources Holdings Total
paraf:
PT RENUKA COALINDO Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended March 31, 2012 and 2011 (In Full Rupiah)
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun- tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) b.
Sifat Pihak-pihak Berelasi
b. Nature of Related Parties
Pihak-pihak Berelasi/ Related Parties
Sifat Hubungan/ Nature of Relationship
Renuka Energy Resource Holdings (FZE)
Pemegang Saham/Shareholder Entitas Dalam Kelompok Usaha (Pengendalian) Yang Sama/ Entity Under the Same Group (Control) Entitas Anak/Subsidiary
Renuka Resource Singapore Pte. Ltd PT Jambi Prima Coal *) Pihak berelasi sejak 1 Nopember 2011
Transaksi/ Transaction Penjualan Barang Jadi/Sale of Finished Goods Uang Muka Pelanggan/Advance from Customer Penjualan/Sales
*) Related party since November 1, 2011
16. Utang Usaha
16. Accounts Payable 2012 Rp
Pihak Ketiga Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 100 juta) Total
2011 Rp
7,558,992 7,558,992
Third Parties Others (each below of Rp 100 million) Total
81,618,430 81,618,430
17. Utang Lain-lain
17. Other Payables 2012 Rp
2011 Rp
Pihak Ketiga Pajak atas Penjualan Aset Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 100 juta) Total
Third Parties -114,980,000 114,980,000
Pajak atas penjualan aset merupakan hutang Pajak Penghasilan Pasal 4 (2), yang telah disetor terlebih dahulu oleh pihak lain, sehubungan dengan penjualan tanah dan bangunan yang berlokasi di Serang, Banten (Catatan 12).
1,991,206,250 -1,991,206,250
Tax on Assets Disposal Others (each below of Rp 100 million) Total
Tax on assets disposal represents Income Tax Payable article 4 (2), that has been paid by other party, in relation with sale of land and building located in Serang, Banten (Note 12).
18. Advances from Customers
18. Uang Muka Pelanggan 2012 Rp
2011 Rp
Renuka Resources Singapore Pte Ltd (2012: USD 9,826,535.00) Renuka Energy Resource Holdings (2012: USD 1,600,829.27) Total
90,207,591,300
--
14,695,612,699 104,903,203,999
--
Dikurangi: Bagian Lancar Renuka Resources Singapore Pte Ltd Renuka Energy Resource Holdings Total Bagian Lancar Total Bagian Jangka Panjang
30,294,000,000 14,695,612,699 44,989,612,699 59,913,591,300
d1/June 30, 2012
-----
36
Renuka Resources Singapore Pte Ltd (2012: USD 9,825,535.00) Renuka Energy Resource Holdings (2012: USD 1,600,829.27) Total Less: Current Portion Renuka Resources Singapore Pte Ltd Renuka Energy Resource Holdings Total Current Portion Total Long Term Portion
paraf:
PT RENUKA COALINDO Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended March 31, 2012 and 2011 (In Full Rupiah)
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun- tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) Penambahan uang muka pelanggan Renuka Energy Resource Holdings (RERH) pada 31 Maret 2011 merupakan pengalihan uang muka dari PT Nagarta Coal Field kepada RERH (Catatan 33.a).
Addition of advance from customer of Renuka Energy Resource Holdings on March 31, 2011 is transfer from PT Nagarta Coal Field to RERH (Note 33.a).
19. Accrued Expense
19. Biaya yang Masih Harus Dibayar 2012 Rp Biaya Pengangkutan Batubara Jasa Pelabuhan Coal Trucking Quality Penalty Royalti kepada Pemerintah Analisa Batubara Biaya Audit Lain-lain (Dibawah Rp 200 juta) Total
2011 Rp
2,081,857,166 1,810,706,198 1,354,279,071 918,000,000 806,778,700 641,920,680 236,500,000 448,043,753
-------253,750,620
8,298,085,568
253,750,620
20. Lease Payables
20. Utang Sewa Pembiayaan
The Company engaged in lease transaction with PT Astra Sedaya Finance for vehicles with lease term of 3 years and will be due in various dates. The lease payment in the future is as follows:
Perusahaan melakukan transaksi sewa pembiayaan dengan PT Astra Sedaya Finance atas kendaraan dengan masa sewa 3 tahun dan jatuh tempo dalam beberapa tanggal. Pembayaran sewa pembiayaan di masa mendatang adalah sebagai berikut: 2012 Rp Pembayaran yang Jatuh Tempo pada Tahun: 2012 2013 2014 Jumlah Pembayaran Minimum Sewa Pembiayaan Bunga Nilai Tunai Pembayaran Minimum Sewa Pembiayaan Bagian Jatuh Tempo Dalam Satu Tahun Hutang Sewa Pembiayaan Jangka Panjang - Bersih
d1/June 30, 2012
Coal Loading Charges Port Charges Coal Trucking Quality Penalty Royalty to Government Coal Analysis Audit Fee Others (Below of Rp 200 million) Total
2011 Rp Payment Mature in Year:
260,736,000 260,736,000 70,648,000
-----
2012 2013 2014
592,120,000 (98,841,664)
--
Minimum Capital Lease Payments Interest
493,278,336 (219,275,074)
---
Present Value of Minimum Lease Payment Current Maturities in 1 (One) Year
274,003,262
--
Long Term Capital Lease Liabilities - Net
37
paraf:
PT RENUKA COALINDO Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended March 31, 2012 and 2011 (In Full Rupiah)
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun- tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh)
21. Accrued Stripping Cost
21. Biaya Pengupasan Tanah yang Masih Harus Dibayar 2012 Rp Saldo Awal Penambahan Saldo Akhir
2011 Rp
2,939,871,566 2,992,194,173 5,932,065,739
Rasio aktual pengupasan tanah rata-rata untuk tahun 2012 adalah 2,58:1 (2011: 2,60:1). Rasio pengupasan tanah yang direncanakan adalah 3:1 di tahun 2012 dan 2011.
Beginning Balance Addition Ending balance
----
The actual average stripping ratio in 2012 is 2.60:1 (2010: 1.86:1). The planned stripping ratio is 3:1 in 2012 and 2011.
22. Provision for Environmental Reclamation and Mine Closure
22. Penyisihan Reklamasi Lingkungan dan Penutupan Tambang Penyisihan telah dilakukan Grup atas biaya reklamasi lingkungan dan penutupan tambang yang berhubungan dengan reklamasi dan bagian biaya penutupan tambang pada saat berakhirnya masa tambang.
The Group has provided provision for environmental reclamation and mine closure expenditures to be incurred over the life of mine.
Mutasi saldo penyisihan reklamasi lingkungan dan penutupan tambang adalah sebagai berikut:
Movements in the provision for environmental reclamation and mine closure is as follows:
2012 Rp Saldo Penyisihan Awal Tahun Penambahan dari Perusahaan yang Akuisisi Penyisihan Tahun Berjalan (Catatan 25) Saldo Penyisihan Akhir Tahun
2011 Rp
-3,869,894,336 914,389,423
----
4,784,283,759
--
Manajemen berkeyakinan bahwa pencadangan yang dilakukan telah mencukupi taksiran liabilitas yang akan timbul pada saat realisasi penutupan tambang.
Balance at Beginning of the Year Addition from Acquired Company Provision Made During the Year (Note 25) Balance at the End of the Year
Management believes that the provision is adequate to cover the liability that will arise at mine closure.
23. Capital Stock
23. Modal Saham Susunan pemegang saham Perusahaan pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut: Total Saham (Lembar)/ Number of Shares
Renuka Energy Resource Holdings (FZE) Masyarakat (di bawah 5%) Total
d1/June 30, 2012
The composition of the Company’s shareholders’ on March 31, 2012 and 2011 are as follows:
2012 dan/and 2011 Persentase Kepemilikan/ Percentage of Ownership (%)
249,916,200 51,283,800 301,200,000
82.97 17.03 100.00
38
Total/ Total
(Rp) 62,479,050,000 12,820,950,000 75,300,000,000
Renuka Energy Resource Holdings (FZE) Public (below of 5%) Total
paraf:
PT RENUKA COALINDO Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended March 31, 2012 and 2011 (In Full Rupiah)
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun- tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh)
24. Additional Paid in Capital
24. Tambahan Modal Disetor Pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 rincian akun ini adalah sebagai berikut:
On March 31, 2012 and 2011 the details of this account are as follows:
Total Rp 2,807,573,645 (1,500,000,000) 1,307,573,645
Selisih Kurs atas Modal yang Disetor Biaya Emisi Efek Bersih
25. Sales
25. Penjualan 2012 Rp
2011 Rp
Perdagangan PT Jambi Prima Coal Guangzhou Brilliant Resource Trading Ltd Renuka Energy Resource Holdings (FZE) (Catatan 15) Peabody Coaltrade Asia Pvt Ltd Coal Pulse Pte Ltd Ravindra Energy Ltd PT Rizki Anugrah Pratama Eastern Energy Pte Ltd Lain-lain Sub Total Perdagangan
79,799,039,560 44,534,469,477 43,494,122,901 24,495,853,539 24,377,998,501 12,857,239,775 2,201,444,893 --231,760,168,646
24,449,781,226 -44,055,097,243 ----5,725,755,402 1,233,749,286 75,464,383,157
Produksi Renuka Energy Resource Holdings (FZE) (Catatan 15) Ravindra Energy Ltd PT Dinar Kalimantan Coal Sub Total Produksi Total Penjualan Retur Penjualan Total
35,559,918,405 8,018,012,345 4,585,405,800 48,163,336,550 279,923,505,196 -279,923,505,196
----75,464,383,157 -75,464,383,157
Grup melakukan penjualan masing-masing sebesar 56,73% dan 58,38% dari total penjualan kepada pihak-pihak berelasi untuk tahun 2012 dan 2011.
d1/June 30, 2012
Foreign Exchange Difference on Paid-up Capital Issuance Cost Net
Trading PT Jambi Prima Coal Guangzhou Brilliant Resource Trading Ltd Renuka Energy Resource Holdings (FZE) (Note 15) Peabody Coaltrade Asia Pvt Ltd Coal Pulse Pte Ltd Ravindra Energy Ltd PT Rizki Anugrah Pratama Eastern Energy Pte Ltd Others Sub Total Trading
Production Renuka Energy Resource Holdings (FZE) (Note 15) Ravindra Energy Ltd PT Dinar Kalimantan Coal Sub Total Produksi Sales Return Total
The Group’s sold to related parties amounted to 56,73% and 58,38% of total sales for 2012 and 2011, respectively.
39
paraf:
PT RENUKA COALINDO Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended March 31, 2012 and 2011 (In Full Rupiah)
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun- tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh)
26. Cost of Goods Sold
26. Beban Pokok Penjualan
\
2012
2011
Rp
Rp
Biaya Pokok Penjualan Biaya Perdagangan Biaya Kapal Tongkang Biaya Dermaga Biaya Bongkar Muat Demurrage Charges Analisa Batubara Brokarge Charges Biaya Ekspedisi Persediaan Batubara Saldo 1 April Pembelian Batubara Saldo 31 Maret Sub Total
9,809,896,166 3,057,231,650 1,872,210,075 1,798,437,867 1,204,121,211 428,686,054 388,070,183
3,879,205,605 252,956,990 564,248,088 -33,593,450 247,147,296 113,400,000
-220,008,276,618 (960,727,448) 237,606,202,376
-66,354,764,405 -71,445,315,834
Biaya Produksi Biaya Truk Angkut Biaya Kapal Tongkang Biaya Dermaga Penambangan Batubara Amortisasi Biaya Ditangguhkan Biaya Royalti Biaya Tidak Langsung Biaya Gaji Biaya Reklamasi (Catatan 22) Analisa Batubara Biaya Bongkar Muat Biaya Penyusutan (Catatan 10) Perawatan Jalan Pengangkutan Batubara Biaya Eksplorasi Biaya Perjalanan Biaya Penimbang Biaya Ekspedisi Biaya Sosialisasi
20,851,337,453 5,188,248,907 2,844,729,148 2,488,291,965 2,138,164,649 1,669,856,568 1,273,398,699 1,154,387,538 914,389,423 835,679,315 816,619,206 560,107,565 510,249,327 413,038,666 274,442,000 261,399,226 95,848,541 81,186,801 77,631,000
--------------------
--
--
12,966,631,578 (20,252,078,904) (7,285,447,326) 35,163,558,671 272,769,761,046
---71,445,315,834
Persediaan Batubara: Saldo 1 April Saldo Persediaan dari Perusahaan yang Diakuisisi Saldo 31 Maret Kenaikan Persediaan Sub Total Total
d1/June 30, 2012
40
Cost of Goods Sold Trading Expenses Barging Charges Port Fecility Charges (Jetty Charges) Stevedoring Charges Demurrage Charges Coal Analysis Brokarge Charges Clearing & Forwading Charges Coal Inventories Balance as of April 1 Steam Coal Purchase Balance of March 31 Sub Total Production Expenses Coal Trucking Charges Barging Charges Port Fecility Charges (Jetty Charges) Coal Extraction Charges Amortization of Deferred Charges Royalty Expense Indirect Expense Salary Expense Reclamation Expense (Note 22) Coal Analysis Stevedoring Charges Depreciation Expense (Note 10) Road Maintenance Coal Loading Charges Exploration Expense Travelling Expenses Weightment Charges Clearing & Forwadinf Charges Socialization Expense
Coal Inventories: Balance as of April 1 Balance of Inventory from Company Acquisition Balance of March 31 Increase in Stocks Sub Total
paraf:
PT RENUKA COALINDO Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended March 31, 2012 and 2011 (In Full Rupiah)
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun- tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh)
27. General and Administrative Expenses
27. Beban Umum dan Administrasi 2012 Rp Gaji, Upah & Tunjangan Sewa Jasa Profesional Biaya Perjalanan Penyusutan (Catatan 10 dan 12) Subscription & Membership Fee Audit Fee Biaya Ijin Community Development Pengembangan Masyarakat Listrik Fuel,Toll & Parking Charges Biaya Kantor Lain-lain (masing-masing di bawah Rp 50 juta) Total
2011 Rp
3,289,917,034 1,433,709,240 1,211,598,590 1,167,164,007 422,455,936 348,392,718 239,999,900 175,779,832 172,078,000 149,499,012 136,010,007 126,154,620 109,204,905 743,723,394 9,725,687,194
1,050,225,327 558,034,162 252,924,031 626,821,602 120,261,873 14,200,000 148,500,000 62,620,000 -310,155,450 95,313,772 49,687,500 189,700,180 721,666,426 4,200,110,322
28. Earnings per Share
28. Laba per Saham Perhitungan laba per saham adalah sebagai berikut:
Earnings per share are as follows: 2012 Rp
Total Komprehensif Laba (Rugi) Tahun Berjalan yang Dapat Diatribusikan Kepada Pemilik Entitas Induk Jumlah Rata-rata Tertimbang Saham
Salary, Wage & Alowance Rent Professional Fee Travelling Depreciation (Notes 10 and 12) Subscription & Membership Fee Audit Fee Permit Expense Community Development Development Charges Electricity Fuel,Toll & Parking Charges Office Expenses Others (each below of Rp 50 million) Total
2011 Rp
(6,455,442,765) 301,200,000
7,390,494,076 301,200,000
Total Comprehensive Income (Loss) for the Year Atributable to Owner of the Parent Weighted Average Shares Total
Laba (Rugi) Per Saham Dasar
(21.43)
24.54
Basic Income (Loss) Per Share
Laba (Rugi) per Saham Dilusian
(21.43)
24.54
Diluted Income (Loss) Per Share
Pada setiap tanggal pelaporan, tidak terdapat efek berpotensi saham yang dapat menimbulkan pengaruh dilusi pada rugi bersih per saham Perusahaan.
As of reporting date, there were no dilutive potential ordinary shares that would give rise to a dilution of loss per share of the Company. 29. Financial Risk Management
29. Manajemen Risiko Keuangan a. Kebijakan Manajemen Risiko Dalam menjalankan aktivitas operasi, investasi dan pendanaan, Grup menghadapi risiko keuangan yaitu risiko kredit, risiko likuiditas dan risiko mata uang. Perusahaan mendefinisikan risiko-risiko tersebut sebagai berikut: Risiko kredit merupakan risiko yang muncul dikarenakan debitur tidak membayar semua atau sebagian piutang atau tidak membayar secara tepat waktu dan akan menyebabkan kerugian Grup.
d1/June 30, 2012
a . Risk Management Policy In its operating, investing and financing activities, the Group is exposed to a variety of financial risks including credit risk, liquidity risk and currency risk and define those risks as follows: Credit risk represents risk due to the possibility that a customer will not repay all or a portion of a receivable or will not repay in a timely manner and therefore will cause a loss the Group. 41
paraf:
PT RENUKA COALINDO Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended March 31, 2012 and 2011 (In Full Rupiah)
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun- tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) Risiko likuiditas merupakan risiko atas ketidakmampuan Grup membayar kewajibannya pada saat jatuh tempo. Saat ini Group berharap dapat membayar semua liabilitas pada saat jatuh tempo. Risiko mata uang merupakan risiko fluktuasi nilai instrumen keuangan yang disebabkan perubahan nilai tukar mata uang asing.
Liquidity risk represents risk of the Group’s inability to repay all their liabilities at maturity date. At present, the Group’s does expect to pay all liabilities at their contractual maturity. Currency risk represents fluctuation of financial instrument value that caused by change of foreign exchange currency.
Dalam rangka untuk mengelola risiko tersebut secara efektif, Dewan Direksi telah menyetujui beberapa strategi untuk pengelolaan risiko keuangan, yang sejalan dengan tujuan Grup. Pedoman ini menetapkan tujuan dan tindakan yang harus diambil dalam rangka mengelola risiko keuangan yang dihadapi Grup.
In order to effectively manage those risks, the Directors has approved some strategies for the management of financial risks, which are in line with corporate objectives. These guidelines set up objectives and action to be taken in order to manage the financial risks that the Group faces.
(a) Risiko Kredit Risiko kredit Grup terutama melekat pada rekening bank dan piutang usaha. Grup mengendalikan eksposur risiko kredit dengan menetapkan kebijakan dimana persetujuan atau penolakan kontrak penjualan dan kepatuhan atas kebijakan tersebut dipantau oleh direksi. Sebagai bagian dari proses persetujuan atau penolakan tersebut, reputasi dan catatan historis pelanggan menjadi bahan pertimbangan. Saat ini tidak terdapat risiko kredit yang terkonsentrasi secara signifikan.
(a) Credit Risk The Group’s credit risk mainly sticks on its bank accounts and accounts receivable. The Group controls its exposure to credit risk by setting its policy in approval or rejection of new sales contract and compliance is monitored by the Directors. As part of the process in approval or rejection, the customer reputation and track record is taken into consideration. There are no significant concentrations of credit risk.
Tabel di bawah ini merangkum analisis umur aset keuangan: 0- 30 hari / days
31- 60 hari / days
The tables below summarized the financial assets aging analysis: 2012 61- 90 hari / days
> 90 hari / days
Total
Kas dan Bank
9,225,769,494
--
--
--
9,225,769,494
Cash on Hand and in Banks
Total
9,225,769,494
--
--
--
9,225,769,494
Total
0- 30 hari / days Kas dan Bank Total
1,194,384,592 1,194,384,592
31- 60 hari / days
2011 61- 90 hari / days
---
---
> 90 hari / days
Total ---
1,194,384,592 1,194,384,592
Cash on Hand and in Banks Total
(b) Risiko Likuiditas Pada saat ini Grup berharap dapat membayar semua liabilitas pada saat jatuh tempo. Untuk memenuhi komitmen kas, Grup berharap kegiatan operasinya dapat menghasilkan arus kas masuk yang cukup. Grup memelihara rekening bank yang cukup memadai untuk memenuhi kebutuhan likuiditasnya (Catatan 4).
(b) Liquidity Risk The Group does expect to pay all liabilities at their maturity. In order to meet cash commitment, the Group expects its operating activities able to generate sufficient cash inflow. The Group maintains adequate bank account to meet liquidity need (Note 4).
Tabel berikut menganalisis liabilitas keuangan yang diukur pada biaya perolehan diamortisasi berdasarkan sisa umur jatuh temponya:
The following table analyzed financial liabilities which are measured at amortized cost based on outstanding aging schedule:
d1/June 30, 2012
42
paraf:
PT RENUKA COALINDO Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended March 31, 2012 and 2011 (In Full Rupiah)
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun- tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh)
Utang Lain-lain Biaya yang Masih Harus Dibayar Utang Sewa Pembiayaan Total
Kurang dari 1 Tahun/ Less than 1 year 114,980,000 8,298,085,568 493,278,336 8,906,343,904
Utang Usaha Utang Lain-lain Biaya yang Masih Harus Dibayar Total
Kurang dari 1 Tahun/ Less than 1 year 81,618,430 1,991,206,250 253,750,620 2,326,575,300
2012 Lebih dari 1 Tahun/ More than 1 years ----2011 Lebih dari 1 Tahun/ More than 1 years
Other Payables Accrued Expenses Lease Payable Total
81,618,430 1,991,206,250 253,750,620 2,326,575,300
Accounts Payable Other Payables Accrued Expenses Total
(c) Foreign Exchange Risk The Group is significantly exposed to foreign currency risk due to the large value of sales and purchase transaction is denominated in foreign currency. Total exposure of foreign currency at the consolidated statements of financial posiion disclosed in Note 30.
Untuk meminimalkan risiko ini, Grup selalu berusaha untuk mendapatkan kontrak penjualan dalam mata uang asing sebagai patokan harga jual. Tidak terdapat aktivitas lindung nilai mata uang pada tanggal 31 Maret 2012 dan 2011.
in order to minimize this risk, the Group always seeking the contracts in foreign currency. There is no currency hedging activities on March 31, 2012 and 2011.
b. Nilai Wajar Instrumen Keuangan Manajemen berpendapat bahwa nilai tercatat aset dan liabilitas keuangan yang dicatat sebesar biaya perolehan diamortisasi dalam laporan keuangan mendekati nilai wajarnya, baik karena jatuh tempo dalam jangka pendek atau karena dibawah berdasarkan tingkat suku bunga. Nilai tercatat dikurangi dengan penyisihan piutang dianggap telah mendekati nilai wajarnya.
b.
c. Manajemen Permodalan Tujuan Grup dalam mengelola permodalan adalah untuk melindungi kemampuan Grup dalam mempertahankan kelangsungan usaha, sehingga entitas dapat tetap memberikan imbal hasil bagi pemegang saham dan manfaat bagi pemangku kepentingan lainnya dan untuk mengelola struktur modal yang optimal untuk meminimalisasi biaya modal yang efektif.
c.
43
114,980,000 8,298,085,568 493,278,336 8,906,343,904
Total -----
(c) Risiko Valuta Asing Grup secara signifikan terekpos risiko mata uang asing karena sebagian besar transaksi penjualan dan pembelian dengan mata uang asing. Jumlah eksposur mata uang asing bersih pada tanggal laporan posisi keuangan konsolidasian diungkapkan dalam Catatan 30.
d1/June 30, 2012
Total
Fair Value of Financial Instrument Management believes that carrying value financial assets and liabilities at amortized cost in financial statements approximate to their fair value, both because of short term maturity or they carried at market interest rate. The carrying value deducted with allowance of receivables is considered approximate to its fair value. Capital Management The objectives of the Grup when managing capital are to safeguard the ability of the Group to continue as a going concern in order to provide returns for shareholders and benefits for other stakeholders and to maintain an optimal capital structure to minimize the effective cost of capital. In order to maintain the capital structure.
paraf:
PT RENUKA COALINDO Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended March 31, 2012 and 2011 (In Full Rupiah)
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun- tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh)
30. Monetary Assets and Liabilities in Foreign Currencies
30. Aset dan Liabilitas Moneter Dalam Mata Uang Asing
2012 Ekuivalen/ Equivalent Rp
USD Aset Kas dan Bank Aset Lain-lain - Deposit Total
815,784.17 500,000.00 1,315,784.17
7,488,898,681 4,590,000,000 12,078,898,681
Assets Cash on Hand and in Banks Other Assets - Deposit Total
Liabilitas Uang Muka Pelanggan Total Liabilitas Bersih
11,427,364.27 11,427,364.27 (10,111,580)
104,903,203,999 104,903,203,999 (92,824,305,318)
Liabilities Advanced from Customers Total Net Liabilities
2011 Ekuivalen/ Equivalent Rp
USD Aset Kas dan Bank Piutang Usaha Aset Lain-lain - Deposit Aset Bersih
62,187.48 915,760.00 500,000.00 1,477,947.48
541,590,763 7,975,353,840 -8,516,944,603
Assets Cash on Hand and in Banks Others Receivable Other Assets - Deposit Net Liabilities
31. Segment Information
31. Informasi Segmen Manajemen telah menentukan segmen operasi didasarkan pada laporan yang telah ditelaah oleh Direksi, yang digunakan dalam mengambil keputusan strategis.
Management has determined te operating segment based on reports reviewed by the Board of Directors that are used to make strategic decisions.
Direksi mempertimbangkan operasi bisnis dari perspektif jenis bisnis.
The Board of Directors considers the business operation by business type.
Informasi segmen yang diberikan kepada Direksi untuk pelaporan segmen tahun 2012 dan 2011 adalah sebagai berikut:
The segment information provide to the Board of Directors for the reportable segments for year 2012 and 2011, is as follows:
Penjualan/ Trading Rp Penjualan Bersih Hasil Segmen
2012 Produksi/ Production Rp
Total Rp
231,760,168,646
48,163,336,550
279,923,505,196
Net Sales
(5,846,033,730)
12,999,777,879
7,153,744,149
Segment Result
(9,725,687,194)
Unallocated Operating Expenses
Beban Usaha Tidak Dapat Dialokasi Penghasilan (Beban) Lain-lain
Other Income (Charges)
Tidak Dapat Dialokasikan
(1,449,641,133)
Unallocated
Rugi Sebelum Pajak
(4,021,584,178)
Loss Before Income Tax
Beban Pajak Penghasilan
(2,433,909,887)
Income Tax Expenses
Rugi Tahun Berjalan
(6,455,494,065)
Loss For the Year
Aset Segmen
138,130,929,229
Segment Assets
Liabilitas Segmen
124,955,127,691
Segment Liabilities
d1/June 30, 2012
44
paraf:
PT RENUKA COALINDO Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended March 31, 2012 and 2011 (In Full Rupiah)
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun- tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) Penjualan/ Trading Rp Penjualan Bersih Hasil Segmen
2011* Produksi/ Production Rp
75,464,383,157
Jumlah/ Total Rp --
75,464,383,157
Net Sales
4,019,067,323
Segment Result
(4,200,110,322)
Unallocated Operating Expenses
4,019,067,323
Beban Usaha Tidak Dapat Dialokasi Penghasilan (Beban) Lain-lain
Other Income (Charges)
Tidak Dapat Dialokasikan
2,443,104,793
Unallocated
Rugi Sebelum Pajak
2,262,061,794
Loss Before Income Tax
Manfaat Pajak Penghasilan
5,128,432,282
Income Tax Benefits
Rugi Tahun Berjalan
7,390,494,076
Loss For the Year
Aset Segmen
22,027,534,128
Segment Assets
2,396,329,320
Segment Liabilities
Liabilitas Segmen
* Telah disajikan kembali sehubungan penerapan PSAK No. 5 (Revisi 2009) “Segmen Operasi”
* Restated as implementation of SFAS No. 5 (Revised 2009) “Operating Segments”
32.
32. Estimasi dan Pertimbangan Akuntansi yang Penting
Critical Accounting Estimates and Judgements
Penyusunan laporan keuangan Grup mengharuskan manajemen untuk membuat pertimbangan, estimasi dan asumsi yang mempengaruhi jumlah yang dilaporkan dari pendapatan, beban, aset dan liabilitas, dan pengungkapan atas liabilitas kontinjensi, pada akhir periode pelaporan. Ketidakpastian mengenai asumsi dan estimasi tersebut dapat mengakibatkan penyesuaian material terhadap nilai tercatat pada aset dan liabilitas dalam periode pelaporan berikutnya.
The preparation of the Group’s financial statements requires management to make judgments, estimates and assumptions that affect the reported amounts of revenues, expenses, assets and liabilities, and the disclosure of contingent liabilities, at the end of the reporting period. Uncertainty about these assumptions and estimates could result in outcomes that require a material adjustment to the carrying amount of the asset and liability affected in future periods.
Estimasi dan Asumsi Akuntansi yang Penting Asumsi utama masa depan dan sumber utama estimasi ketidakpastian lain pada tanggal pelaporan yang memiliki risiko signifikan bagi penyesuaian yang material terhadap nilai tercatat aset dan liabilitas untuk periode/tahun berikutnya diungkapkan di bawah ini. Grup mendasarkan asumsi dan estimasi pada parameter yang tersedia pada saat laporan keuangan konsolidasian disusun. Asumsi dan situasi mengenai perkembangan masa depan mungkin berubah akibat perubahan pasar atau situasi di luar kendali Grup. Perubahan tersebut dicerminkan dalam asumsi terkait pada saat terjadinya.
Critical Accounting Estimates and Assumptions The key assumptions concerning the future and other key sources of estimation uncertainty at the reporting date that have a significant risk of causing a material adjustment to the carrying amounts of assets and liabilities within the next financial period/year are disclosed below. The Group based its assumptions and estimates on parameters available when the consolidated financial statements were prepared. Existing circumstances and assumptions about future developments may change due to market changes or circumstances arising beyond the control of the Group. Such changes are reflected in the assumptions when they occur.
Estimasi Umur Manfaat Aset Tetap Perusahaan melakukan penelahaan berkala atas masa manfaat ekonomis aset tetap berdasarkan faktor-faktor seperti kondisi teknis dan perkembangan teknologi di masa depan. Hasil operasi di masa depan akan dipengaruhi secara material atas perubahan estimasi ini yang diakibatkan oleh perubahan faktor yang telah disebutkan di atas. Nilai tercatat aset disajikan dalam Catatan 10.
Estimated useful lives of fixed assets The Company reviews periodically the estimated useful lives of fixed assets based on factors such as technical specification and future technological developments. Future results of operations could be materially affected by changes in these estimates brought about by changes in the factors mentioned above. The carrying value of assets is disclosed in Note 10.
d1/June 30, 2012
45
paraf:
PT RENUKA COALINDO Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended March 31, 2012 and 2011 (In Full Rupiah)
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun- tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) Estimasi Cadangan Cadangan adalah perkiraan jumlah produk yang dapat secara ekonomis dan sah diekstrak dari properti Grup. Grup menentukan dan melaporkan cadangan batubara dengan menggunakan metode perhitungan cross sectional method. Dalam rangka untuk memperkirakan cadangan batubara, dibutuhkan asumsi tentang faktor geologi, teknis dan ekonomi, termasuk jumlah produksi, teknik produksi, rasio pengupasan, biaya produksi, biaya transportasi, permintaan komoditas, harga komoditas dan nilai tukar.
Reserve estimates Reserves are estimates of the amount of product that can be economically and legally extracted from the Group’s properties. The Group determines and reports its coal reserves using cross sectional method. In order to estimate coal reserves, assumptions are required about a range of geological, technical and economic factors, including quantities, production techniques, stripping ratio, production costs, transport costs, commodity demand, commodity prices and exchange rates.
Memperkirakan jumlah dan/atau nilai kalori cadangan batubara membutuhkan ukuran, bentuk dan kedalaman tubuh batubara atau lapangan yang akan ditentukan dengan menganalisis data geologi seperti “uji petik” (sampel) pengeboran. Proses ini mungkin memerlukan penilaian geologi yang kompleks dan sulit untuk menginterpretasikan data.
Estimating the quantity and/or calorific value of coal reserves requires the size, shape and depth of coal bodies or fields to be determined by analysing geological data such as drilling samples. This process may require complex and difficult geological judgements to interpret the data.
Karena asumsi ekonomi yang digunakan untuk memperkirakan cadangan berubah dari waktu ke waktu, dan karena data geologi tambahan yang dihasilkan selama aktifitas penambangan, estimasi cadangan dapat berubah dari waktu ke waktu. Perubahan cadangan ynag dilaporkan dapat mempengaruhi hasil dan posisi keuangan Group dalam berbagai cara, diantaranya: • Nilai tercatat aset dapat terpengaruh akibat perubahan estimasi arus kas masa depan. • Penyusutan, deplesi dan amortisasi yang dibebankan ke dalam laporan laba-rugi dapat berubah apabila bebanbeban tersebut ditentukan berdasarkan unit produksi, atau jika masa manfaat ekonomi umur aset berubah. • Beban pembuangan overburden yang dicatat pada laporan posisi keuangan atau dibebankan pada laporan laba-rugi dapat berubah karena adanya perubahan rasio pengupasan. • Provisi untuk pembongkaran, restorasi lokasi aset, dan hal-hal yang berkaitan dengan lingkungan dapat berubah apabila terjadi perubahan dalam perkiraan cadangan yang mempengaruhi ekspektasi tentang waktu atau biaya kegiatan ini. • Nilai tercatat aset/liabilitas pajak tangguhan dapat berubah karena perubahan estimasi pemulihan manfaat pajak. Estimasi cadangan terbukti disajikan dalam Catatan 1.h.
Because the economic assumptions used to estimate reserves change from period to period and because additional geological data is generated during the course of operations, estimates of reserves may change from period to period. Changes in reported reserves may affect the Group’s financial results and financial position in a number of ways, including the following: • Carrying values on assets may be affected due to changes in estimated future cash flows. • Depreciation, depletion and amortization charged in the profit or loss may change where such changes are determined on a unit-of-production basis or where the useful economic lives of assets change. • Overburden removal costs recorded in the statements of financial position or charged to profit or loss may change due to changes in stripping ratios.
Provisi untuk reklamasi lingkungan dan penutupan tambang Kebijakan akuntansi Grup atas pengakuan provisi untuk reklamasi lingkungan dan penutupan tambang membutuhkan estimasi dan asumsi yang signifikan seperti persyaratan kerangka hukum dan peraturan yang relevan, besarnya kemungkinan kontaminasi serta waktu, luas dan biaya yang dibutuhkan untuk kegiatan reklamasi lingkungan dan penutupan tambang. Ketidakpastian ini dapat mengakibatkan
Provision for environmental reclamation and mine closure The Group’s accounting policy for the recognition of environmental reclamation and mine closure provisions requires significant estimates and assumptions such as requirements of the relevant legal and regulatory framework, the magnitude of possible contamination and the timing, extent and costs of required environmental reclamation and mine closure activity. These uncertainties may result in future
d1/June 30, 2012
•
Decommissioning, site restoration and environmental provision may change where changes in estimated reserves affect expectations about the timing or cost of these activities.
• The carrying value of deferred tax assets/liabilities may change due to changes in estimates of the likely recovery of the tax benefits. Estimation of proven reserve is disclosed in Note 1.h.
46
paraf:
PT RENUKA COALINDO Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended March 31, 2012 and 2011 (In Full Rupiah)
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun- tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) perbedaan antara jumlah pengeluaran aktual di masa depan dari jumlah yang disisihkan pada saat ini. Provisi yang diakui pada setiap lokasi ditinjau secara berkala dan diperbarui berdasarkan fakta-fakta dan keadaan pada saat itu. Pencadangan untuk reklamasi dan penutupan tambang disajikan dalam Catatan 22.
actual expenditure differing from the amounts currently provided. The provision recognized for each site is periodically reviewed and updated based on the facts and circumstances available at the time. Provision for environmental reclamation and mine closure is disclosed in Note 22.
Biaya pengupasan tanah yang ditangguhkan Biaya pengupasan tanah terjadi selama tahap produksi. Beberapa perusahaan membebankan biaya pengupasan tanah pada saat terjadinya, sedangkan lainnya menangguhkan biaya pengupasan tersebut. Dalam operasi yang mengalami fluktuasi yang material dalam rasio tanah untuk batubara yang berbasis selama umur tambang, penangguhan biaya pengupasan mengurangi volatilitas dari biaya pengupasan yang dibebankan pada periode pelaporan. Perusahaan pertambangan yang mengakui biaya saat terjadinya akan melaporkan volatilitas yang lebih besar dalam hasil operasinya dari waktu ke waktu.
Accrued stripping costs Stripping costs takes place throughout the production stage of the mine. Some companies expense its production stage stripping costs as incurred, while others defer such stripping costs. In operations that experience material fluctuations in the ratio of soil to coal on a year to year basis over the life of the mine, deferral of stripping costs reduces the volatility of the cost of stripping expensed in individual reporting periods. Those mining companies that expense stripping costs as incurred will therefore report greater volatility in the results of their operations from period to period.
Rasio perbandingan antara tanah dan batubara merupakan fungsi perencanaan tambang sehingga perubahan pada perencanaan tersebut akan menghasilkan perubahan terhadap rasio tersebut. Perubahan pada teknik atas parameter ekonomi lainnya yang mempengaruhi nilai cadangan juga akan berdampak pada umur tambang atau rasio pengupasan. Perubahan umur tambang atau rasio pengupasan akan dicatat secara prospektif. Rasio perbandingan antara tanah dan batubara disajikan dalam Catatan 21.
The life of mine-to-coal ratio is a function of an individual mine’s design and therefore changes to that design will generally result in changes to the ratio. Changes in other technical or economic parameters that have an impact on reserves will also have an impact on the life of mine or stripping ratio. Changes to the useful life of mine or stripping ratio are accounted for prospectively. The mine to coal ratio is disclosed in Note 21.
33. Commitments and Agreements
33. Ikatan dan Perjanjian a.
Berdasarkan perjanjian investasi tambang dengan PT Renuka Jambi (Renuka) tanggal 30 September 2008, Perusahaan menerima Renuka untuk melakukan investasi dan pekerjaan sehubungan dengan proyek Perusahaan.
a.
Based on Coal Mining Investment Agreement with PT Renuka Jambi (Renuka) dated September 30, 2008, the Company accepted Renuka to carry the investment and work in relation to the Company’s project.
Berdasarkan perubahan perjanjian investasi tanggal 30 Juli 2009, Perusahaan memperoleh aset dari Renuka sebesar USD 3,376,207, setara Rp 33.491.976.876,54 efektif tanggal 31 Oktober 2009, dan setuju bahwa nilai transfer aset tersebut dianggap sebagai uang muka untuk batubara.
Based on Amendment to Investment Agreement dated July 30, 2009, the Company acquire the assets from Renuka amounted to USD 3,376,207, equivalent to Rp 33,491,976,878.54 effectively on October 31, 2009, and agree that the value of the assets transferred shall be considered as advance payment for coal.
Berdasarkan Assigment of Rights and Assumption of Obligation Agreement antara Renuka dan PT Nagarta Coal Field (NCF), Renuka memindahkan hak perjanjian pengambilan batubara dan pemindahan aset kepada Nagarta senilai Rp 37.663.988.160.
Based on Assignment of Rights and Assumption of Obligation Agreement between Renuka and PT Nagarta Coal Field (NCF), Renuka transfered the right of coal mining agreement and transfer the assets to Nagarta amounted Rp 37,663,988,160.
Selanjutnya, berdasarkan amended and restated coal off take agreement tanggal 31 Maret 2011 antara PT Nagarta Coal Field (NCF) dan Renuka Energy Resource Holdings d1/June 30, 2012
47
Then, based on Amended and Restated Coal off Take Agreement dated March 31, 2011 between PT Nagarta Coal Field (NCF) and Renuka Energy Resource Holdings paraf:
PT RENUKA COALINDO Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended March 31, 2012 and 2011 (In Full Rupiah)
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun- tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) (RERH) dengan Perusahaan, NCF memindahkan hak dan kewajibannya dalam perjanjian pengambilan batubara kepada RERH.
(RERH) with the Company, NCF assigned its rights and obligations of coal mining to RERH.
Selain itu, dalam perjanjian tersebut juga diatur mengenai perubahan harga jual, serta metode pengiriman dan pembayaran.
In addition, the agreement also discused the change in the selling price, and shipping and payment methods.
Berdasarkan perjanjian novasi tanggal 14 Maret 2012 antara RERH dan Perusahaan dengan Renuka Resource Singapore Pte Ltd (RRS), RERH memindahkan hak dan kewajibannya dalam perjanjian pengambilan batubara kepada RRS.
Based on Novation Agreement dated March 14, 2012 between RERH and the Company with Renuka Resource Singapore Pte Ltd (RRS), RERH transfered its rights and obligations of coal mining to RRS.
b.
Berdasarkan perjanjian No. JPC-RCI/III/2011 tertanggal 20 April 2011, PT Jambi Prima Coal (JPC), entitas anak, melakukan Perjanjian Sale and Purchase Aggrement dengan Perusahaan selama 1 (satu) tahun dan akan berakhir pada Maret 2012. Sesuai dengan perjanjian tersebut, jumlah batubara yang akan dikirim setiap bulannya adalah 30.000 ± 10% metrik ton dengan harga USD 33,00 per metrik ton. Perjanjian ini diperpanjang 6 bulan sampai dengan September 2012.
b. According to the Agreement No. JPC-RCI/III/2011 dated 20 April 2011, PT Jambi Prima Coal (JPC), subsidiary, has enter into Sale and Purchase Agreement with the Company valid for 1 (one) year and will be mature in March 2012. Based on the agreement, total coal to be delivered every month is 30,000 ± 10% metric ton at a price of USD 33.00 per metric ton. This agreement is extended for 6 months until September 2012.
c.
JPC, entitas anak, mengadakan perjanjian tertanggal 10 Mei 2010 dengan PT Makmur Tirta Coal Mandiri untuk pekerjaan overburden removal, penggalian batubara dan transportasinya pada tambang JPC di Mandiangain selama 2 tahun sampai dengan tanggal 15 Maret 2012 dan tidak diperpanjang lagi.
c.
JPC, subsidiary, entered into an agreement dated May 10, 2010 with PT Makmur Tirta Coal Mandiri for overburden removal, coal extraction and transportation work at the JPC’s mining location in Mandiangin, Jambi for 2 years up to March 15, 2012, and non extendable.
d.
Berdasarkan Sale and Purchase Agreement for Indonesian Steam Coal tanggal 9 Pebruari 2011, JPC mengadakan perjanjian penjualan batubara dengan Ravindra Energy Ltd. Perjanjian ini telah berakhir dan tidak diperpanjang lagi.
d.
Based on Sale and Purchase Agreement for Indonesian Steam Coal dated February 9, 2011, JPC entered into an agreement with Ravindra Energy Ltd for Steam Coal selling. This agreement has ended and non extendable.
e.
Berdasarkan perjanjian jual beli no. 007/NR-PJBB/II/2011 dengan PT Nan Riang tanggal 7 Pebruari 2011, JPC setuju untuk membeli batubara sehubungan dengan proyek JPC selama 6 bulan sampai dengan tanggal 6 Juli 2011.
e.
Based on Agreement No. 007/NR-PJBB/II/2011 with PT Nan Riang dated February 7, 2011, JPC agreed to buy coal in relation to the JPC’s project for 6 months up to July 6, 2011.
Perjanjian ini telah diperpanjang pada tanggal 18 Juli 2011 dengan nomor perjanjian 027/NR-JPC/VII/2011 dan berlaku sampai dengan Januari 2012 dengan kesepakatan harga batubara Rp 285.000 per metrik ton. Perjanjian ini telah berakhir dan tidak diperpanjang lagi. f.
Pada tanggal 20 Juli 2011, berdasarkan perjanjian No. 02/MI-JPC/VII/2011, JPC mengadakan perjanjian jual beli steam coal dengan PT Minemex Indonesia. Harga batubara yang disepakati adalah USD 33,00 per metrik ton. Perjanjian ini hanya berlaku sampai dengan 19 Agustus 2011. Perjanjian ini telah berakhir dan tidak diperpanjang lagi.
d1/June 30, 2012
This agreement was extended on July 18, 2011 with the Agreement No.027/NR-JPC/VII/2011 and will valid up toJanuary 2012 with coal dealing price of Rp 285,000 per metric ton. This agreement has ended and non extendable. f.
48
On July 20, 2011, according to Agreement No. 02/MIJPC/VII/2011, JPC entered into a purchase agreement of steam coal with PT Minemex Indonesia. The price of coal is USD 33.00 per metric ton. This agreement only valid until August 19, 2011. This agreement has ended and non extendable. paraf:
PT RENUKA COALINDO Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended March 31, 2012 and 2011 (In Full Rupiah)
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun- tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh) h.
Berdasarkan perjanjian jual beli No. 002/KII-JPC/VII/2011, tertanggal 22 Juli 2011, JPC mengadakan Sale and Purchase Agreement dengan PT Kasih Industri Indonesia sebanyak 20.000 metrik ton batubara dengan harga batubara Rp 222.500 per metrik ton. Perjanjian ini berlaku sampai kewajiban kedua belah pihak selesai
g.
Based on Sale and Purchase Agreement No. 002/KIIJPC/VII/2011, dated July 22, 2011, JPC entered into an Agreement with PT Kasih Industri Indonesia for 20,000 metric ton of coal with the coal price of Rp 222,500 per metric ton. This agreement is valid until obligations of the both parties have been completed.
h.
JPC menandatangani Sales and Purchase Agreement dengan PT Globalindo Alam Lestari pada tanggal 7 September 2011. Perjanjian ini berlaku selama 3 (tiga) bulan dan akan berakhir pada bulan Nopember 2011. Jumlah batubara yang dikirim setiap bulannya adalah 50.000 ± 10% metrik ton dengan harga USD 41,50 per metrik ton .
i.
JPC signed a Sales and Purchase Agreement with PT Alam Lestari Globalindo on September 7, 2011. This agreement is valid for 3 (three) months and will be expired on November 2011. The quantity of delivered coal on each month is 50,000 ± 10% metric ton with the coal price of USD 41.50 per metric ton.
j.
Pada tanggal 1 Oktober 2011, berdasarkan perjanjian No. 05/JPC/ARIFIN/XII/2011, JPC mengadakan perjanjian perawatan jalan pribadi area penambangan dengan Tuan Arifin dengan kesepakatan biaya perawatan sebesar USD 15,500 per bulan. Perjanjian ini berlaku selama 1 (satu) tahun sejak ditandatangani.
j.
On October 1, 2011, according to Agreement No. 05/JPC/ARIFIN/XII/2011, JPC entered into a private road maintenance of mining area agreement with Mr. Arifin with maintenance cost agreement of USD 15.500 per month. This agreement is valid for 1 (one) year upon signing.
k. Pada tanggal 10 Oktober 2011, JPC menandatangani perjanjian sewa areal penimbunan batu bara dengan PT Tegas Guna Mandiri. Perjanjian ini berlaku selama 1 (satu) tahun dengan harga sewa sebesar Rp 24.000 per metrik ton.
k.
On October 10, 2011, JPC entered into a lease of stock pile of Jetty with PT Tegas Guna Mandiri. This agreement is valid for 1 (one) year with rental cost of Rp 24,000 per metric ton.
l.
l.
Based on the Agreement No. 02/JPC-JT/X/2011 dated October 12, 2011, JPC has entered into an Custom Clearance Agreement with PT Jayapandu Transindo. This agreement is valid until notification from JPC.
Berdasarkan perjanjian no. 02/JPC-JT/X/2011 tertanggal 12 Oktober 2011, JPC mengadakan perjanjian Custom Clearance agreement dengan PT Jayapandu Transindo. Perjanjian ini berlaku hingga ada pemberitahuan dari JPC.
34. Aktivitas yang Tidak Mempengaruhi Arus Kas
34. Non - Cash Activities
Informasi pendukung laporan arus kas konsolidasian sehubungan dengam aktivitas arus kas adalah sebagai berikut:
Supplementary information to the consolidated statements of cash flows relating to non-cash activities follows:
Catatan/ Notes Penambahan Aset Tetap yang Berasal dari Hutang Sewa Pembiayaan Penurunan Biaya Ditangguhkan atas Hasil Penilaian Penurunan Deposit atas Penilaian Kembali Perolehan Goodwill dan Aset Tidak Berwujud Melalui Penilaian Penurunan Persediaan atas penilaian Kembali Penurunan Aset Pajak Tangguhan atas penilaian Kembali Penurunan Aset Tetap atas penilaian Kembali
d1/June 30, 2012
2012 Rp
2011 Rp
10
716,600,000
-
1.g 1.g
20,107,151,784 504,550,000
-
1.g 1.g
29,475,794,532 1,296,663,158 266,673,004 137,827,198
-
49
Addition of Fixed Assets Resulted from Lease Payables Decrease of Deferred Charges Resulting from Appraisal Decrease of Deposit Resulting from Appraisal Acquisition of Goodwill and Intangible Assets through Appraisal Decrease of Inventory Resulting from Appraisal Decrease of Deffered Tax Assets Resulting from Appraisal Decrease of Fixed Assets Resulting from Appraisal
paraf:
PT RENUKA COALINDO Tbk DAN ENTITAS ANAK CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN KONSOLIDASIAN (Lanjutan) Untuk Tahun- tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RENUKA COALINDO Tbk AND SUBSIDIARY NOTES TO CONSOLIDATED FINANCIAL STATEMENTS (Continued) For the Years Ended March 31, 2012 and 2011 (In Full Rupiah)
35. Tanggung Jawab Manajemen atas Laporan Keuangan
35. Management Responsibility on the Financial Statements
Manajemen Perusahaan bertanggungjawab atas laporan keuangan konsolidasian yang penyusunannya diotorisasi untuk diterbitkan pada tanggal 1 Juni 2012.
The management of the Company is responsible for the preparation of the consolidated financial statements that were authorized for issuance on June 1, 2012.
Disetujui oleh/Approved by:
Ganesh Ramchandra Mane Direktur Utama/President Director
d1/June 30, 2012
50
paraf:
Lampiran I
Attachment I
PT RENUKA COALINDO Tbk LAPORAN POSISI KEUANGAN Per 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RENUKA COALINDO Tbk STATEMENTS OFFINANCIAL POSITION As of March 31, 2012 and 2011 (In Full Rupiah) 2012 Rp
ASET LANCAR Kas dan Bank Piutang Usaha Pihak Berelasi Piutang Lain-lain Biaya Dibayar di Muka Uang Muka Pembelian dan Lainnya Total Aset Lancar ASET TIDAK LANCAR Aset Pajak Tangguhan Investasi Aset Tetap (Setelah dikurangi akumulasi penyusutan sebesar Rp 241.634.005 per 31 Maret 2012) Aset Tidak Lancar Lainnya Total Aset Tidak Lancar TOTAL ASET
2011 Rp
2,317,300,275
1,194,384,592
--332,837,047 28,041,306,088 30,691,443,410
7,975,353,840 -560,640,245 7,033,713,707 16,764,092,384
2,545,151,375 1,499,850,000
5,128,432,282 --
1,244,912,310 -5,289,913,685
-135,009,462 5,263,441,744
35,981,357,095
22,027,534,128
LIABILITAS DAN EKUITAS LIABILITAS JANGKA PENDEK Utang Usaha - Pihak Ketiga Utang Lain-lain - Pihak Ketiga Utang Pajak Biaya yang Masih Harus Dibayar Uang Muka Pelanggan Bagian Pinjaman Jangka Panjang yang Jatuh Tempo Dalam Waktu Satu Tahun Sewa Pembiayaan Total Liabilitas Lancar LIABILITAS JANGKA PANJANG Pinjaman Jangka Panjang Sewa Pembiayaan Total Liabilitas Tidak Lancar TOTAL LIABILITAS EKUITAS Saham Biasa - Nilai Nominal Rp 250 per Saham Modal Dasar - 724.800.000 Saham Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh 301.200.000 Saham Tambahan Modal Disetor Defisit Total Ekuitas TOTAL LIABILITAS DAN EKUITAS
CURRENT ASSET Cash on Hand and in Banks Accounts Receivable Related Parties Other Receivables Prepaid Expenses Advances for Purchases and Others Total Current Assets NON CURRENT ASSETS Deferred Tax Assets Investment Fixed Assets (Net of accumulated depreciation of Rp 241,634,005 as of March 31, 2012) Other Non Current Assets Total Non Current Assets TOTAL ASSETS LIABILITY AND EQUITY
-14,000,000 40,107,859 222,000,000 21,108,482,820
81,618,430 1,991,206,250 69,754,020 253,750,620 --
219,275,074 21,603,865,753
-2,396,329,320
CURRENT LIABILITIES Accounts Payable - Third Parties Other Payables - Third Parties Taxes Payable Accrued Expenses Advances from Customers Current Portion of Long Term Liabilities Lease Payable Total Current Liabilities
274,003,261 274,003,261
---
NON CURRENT LIABILITIES Long Term Liability Lease Payable Total Non Current Liabilities
21,877,869,014
2,396,329,320
TOTAL LIABILITY
75,300,000,000 1,307,573,645 (56,976,368,837) 19,631,204,808 22,027,534,128
EQUITY Capital Stock - Rp 250 per Share Authorized Capital - 724,800,000 Shares Issued and Fully Paid in Capital 301,200,000 Shares Additional Paid in Capital Deficits Total Equity TOTAL LIABILITY AND EQUITY
75,300,000,000 1,307,573,645 (62,504,085,564) 14,103,488,081 35,981,357,095
Lampiran II
Attachment II
PT RENUKA COALINDO Tbk LAPORAN LABA RUGI KOMPREHENSIF Untuk Tahun- tahun yang Berakhir pada Tanggal 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RENUKA COALINDO Tbk STATEMENTS OF COMPRHENSIVE INCOME For the Years Ended March 31, 2012 and 2011) (In Full Rupiah) 2012 Rp
2011 Rp
PENJUALAN
175,408,805,970
75,464,383,157
SALES
BEBAN POKOK PENJUALAN
169,557,688,190
71,445,315,834
COST OF GOODS SOLD
5,851,117,779
4,019,067,323
GROSS PROFIT
Beban Umum dan Administrasi Laba (Rugi) Selisih Kurs Pendapatan Bunga Lain-lain - Bersih
(9,758,595,963) 694,633,509 550,383,845 (281,974,990)
(4,200,110,322) (359,975,543) 22,810,191 2,780,270,145
General and Administrative Expenses Gain (Loss) on Foreign Exchange Interest Income Others - Net
LABA (RUGI) SEBELUM PAJAK PENGHASILAN
(2,944,435,820)
2,262,061,794
INCOME (LOSS) BEFORE INCOME TAX
MANFAAT (BEBAN) PAJAK PENGHASILAN Pajak Kini Pajak Tangguhan Total Manfaat (Beban) Pajak Penghasilan
-(2,583,280,907) (2,583,280,907)
-5,128,432,282 5,128,432,282
INCOME TAX BENEFIT (EXPENSES) Current Tax Deferred Tax Total Income Tax Benefits (Expenses)
LABA (RUGI) TAHUN BERJALAN
(5,527,716,727)
7,390,494,075
INCOME (LOSS) FOR THE YEAR
--
--
OTHER COMPREHENSIVE INCOME
(5,527,716,727)
7,390,494,076
TOTAL COMPREHENSIVE INCOME (LOSS)
LABA KOTOR
PENDAPATAN KOMPREHENSIF LAIN TOTAL PENDAPATAN (RUGI) KOMPREHENSIF
Lampiran III
Attachment III
PT RENUKA COALINDO Tbk LAPORAN PERUBAHAN EKUITAS Untuk Tahun- tahun yang Berakhir pada 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RENUKA COALINDO Tbk STATEMENTS OF CHANGES IN EQUITY For the Years Ended March 31, 2012 and 2011 (In Full Rupiah) Tambahan Modal Disetor/ Additional Paid in Capital Rp 1,307,573,645
Rp (64,366,862,913)
Rp 12,240,710,732
Balance as of March 31, 2010
Laba Komprehensif Tahun Berjalan Saldo Per 31 Maret 2011
-75,300,000,000
-1,307,573,645
7,390,494,076 (56,976,368,837)
7,390,494,076 19,631,204,808
Comprehensive Income For The Year Balance as of March 31, 2011
Rugi Komprehensif Tahun Berjalan Saldo Per 31 Maret 2012
-75,300,000,000
-1,307,573,645
(5,527,716,727) (62,504,085,564)
(5,527,716,727) 14,103,488,081
Comprehensive Loss For The Year Balance as of March 31, 2012
Saldo Per 31 Maret 2010
Defisit/ Deficit
Total Ekuitas/ Total Equity
Modal Ditempatkan dan Disetor Penuh/ Issued and Fully Paid in Capital Rp 75,300,000,000
Lampiran IV
Attachment IV
PT RENUKA COALINDO Tbk LAPORAN ARUS KAS Untuk Tahun- tahun yang Berakhir pada 31 Maret 2012 dan 2011 (Dalam Rupiah Penuh)
PT RENUKA COALINDO Tbk STATEMENT OF CASH FLOWS For the Years Ended As of March 31, 2012 and 2011 (In Full Rupiah) 2012 Rp
ARUS KAS DARI AKTIVITAS OPERASI Penerimaan dari Pihak Pelanggan Pembayaran Kepada Pemasok Pembayaran untuk Beban Usaha dan Pihak Ketiga Lainnya Pembayaran pada Karyawan Penerimaan Bunga Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Operasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS INVESTASI Perolehan Aset Tetap Hasil Penjualan Aset Tetap dan Asset Tidak Digunakan dalam Usaha Penerimaan Pembatalan Penyertaan Saham Pembayaran Uang Muka Penyertaan Saham Arus Kas Bersih Digunakan untuk Aktivitas Investasi ARUS KAS DARI AKTIVITAS PENDANAAN Penerimaan dari Pihak Hubungan Istimewa Pembayaran Kepada Pihak Hubungan Istimewa Arus Kas Bersih Diperoleh dari (Digunakan untuk) Aktivitas Pendanaan KENAIKAN BERSIH KAS DAN BANK
2011 Rp CASH FLOWS FROM OPERATING ACTIVITIES Cash Received from Customers Cash Paid to Suppliers Cash Paid for Operating Expense and Other Third Parties Cash Paid to Employees Interest Received Net Cash Flows Used in Operating Activities
183,384,159,810 (191,352,782,958)
67,489,029,317 (71,885,801,549)
(11,736,292,555) (2,735,027,006) 549,049,308
(6,754,711,851) (1,047,537,827) 22,810,191
(21,890,893,401)
(12,176,211,719)
(1,668,631,315)
(408,681,000)
-5,000,000,000 (1,499,850,000)
30,000,000,000 -(5,000,000,000)
1,831,518,685
24,591,319,000
21,108,482,820 --
-(11,543,084,796)
21,108,482,820
(11,543,084,796)
CASH FLOWS FROM FINANCING ACTIVITIES Cash Received from Related Parties Cash Paid from Related Parties Net Cash Flows Provided by (Used in) Financing Activities
1,049,108,104
872,022,485
NET INCREASE CASH ON HAND AND IN BANKS
CASH FLOWS FROM INVESTING ACTIVITIES Acquisition of Fixed Assets Proceeds from Sale of Fixed Asset and Unutilized Assets in Operations Receipt from Cancellation of Share Advance Advance Payment to Acquire Share Net Cash Flows Used in Investing Activities
EFFECTS OF FLUCTUATION IN PENGARUH SELISIH KURS ATAS KAS DAN BANK
EXCHANGE RATES ON CASH ON HAND AND IN BANKS
73,807,579
(1,887,235)
SALDO KAS DAN BANK PADA AWAL TAHUN
1,194,384,592
324,249,342
CASH ON HAND AND IN BANKS AT THE BEGINNING OF THE YEAR
SALDO KAS DAN BANK PADA AKHIR TAHUN
2,317,300,275
1,194,384,592
CASH ON HAND AND IN BANKS AT THE END OF THE YEAR
Kas dan Bank terdiri dari: Kas Bank Total
3,480,288 2,313,819,987 2,317,300,275
13,354,400 1,181,030,192 1,194,384,592
Cash on Hand and in Banks consist of: Cash on Hand Cash in Banks Total