BPS KABUPATEN BELU No. 05/01/5306/Th. IV, 5 Februari 2015
JANUARI 2015, KOTA ATAMBUA INFLASI 2,39 % Dengan menggunakan tahun dasar baru (2012=100), di bulan Desember 2014 Kota Atambua mengalami Inflasi sebesar 2,39 persen, dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 99,73 sedangkan IHK Propinsi Nusa Tenggara Timur sebesar 119,15 dengan inflasi sebesar 3,41 persen.
Inflasi terjadi karena adanya kenaikan harga barang dan jasa secara umum yang ditunjukkan oleh kenaikan indeks pada bulan Desember 2014. Kenaikan indeks terjadi pada kelompok bahan makanan sebesar 4,88 persen; kelompok transportasi, komunikasi dan jasa keuangan sebesar 3,36 persen, Kelompok Sandang Sebesar 1,83 persen; Kelompok Perumahan, Air dan Listrik sebesar 0,21 persen dan kelompok Makanan jadi, Minuman dan Rokok sebesar 0,19 persen. Sementara untuk kelompok kesehatan, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga relatif stabil yakni 0,00 persen.
s. go
.id
Laju inflasi tahun kalender (Desember 2014 terhadap Desember 2013) sebesar 5,41 persen, dengan laju
w
.b p
inflasi “year on year” ( Desember 2014 terhadap Desember 2013) yaitu sebesar 5,41 persen.
w
Indeks Harga Konsumen (IHK) merupakan salah satu indikator ekonomi yang sering digunakan untuk
tp :// w
mengukur tingkat perubahan harga (inflasi/deflasi) di tingkat konsumen, khususnya di daerah perkotaan. Perubahan IHK dari waktu ke waktu menunjukkan pergerakan harga dari paket komoditas yang dikonsumsi oleh rumah tangga.
ht
Di Indonesia, tingkat inflasi diukur dari persentase perubahan IHK dan diumumkan ke publik setiap awal bulan (hari kerja pertama) oleh Badan Pusat Statistik (BPS). Mulai Januari 2014, pengukuran inflasi di Indonesia menggunakan IHK tahun dasar 2012=100. Ada beberapa perubahan yang mendasar dalam perhitungan IHK baru (2012=100) dibandingkan IHK lama (2007=100), khususnya mengenai cakupan kota, paket komoditas dan diagram timbang. Perubahan tersebut didasarkan pada Survei Biaya Hidup (SBH) 2012 yang dilaksanakan oleh BPS, yang merupakan salah satu bahan dasar utama dalam perhitungan IHK. Hasil SBH 2012 sekaligus mencerminkan adanya perubahan pola kosumsi masyarakat dibandingkan dengan hasil SBH sebelumnya. SBH 2012 dilaksanakan di 82 kota, yang terdiri dari 33 ibukota provinsi dan 49 kota besar lainnya. Dari 82 kota tersebut, 66 kota merupakan cakupan kota SBH lama dan 16 merupakan kota baru. Survei ini hanya dilakukan di daerah perkotaan (urban area) dengan total sampel sebanyak 13.608 Blok Sensus dan total sampel rumahtangga sebanyak 136.080. SBH 2012 dilaksanakan secara triwulanan selama tahun 2012 sehingga setiap triwulan terdapat 34.020 sampel rumah tangga. Paket komoditas hasil SBH 2012 di Kota Kupang sebanyak 390 komoditas dan Kota Maumere sebanyak 317 komoditas. Berita Resmi Statistik Kabupaten Belu No. 05/01/Th.IV, 5 Januari 2015
1
Berdasarkan hasil pemantauan BPS di dua kota sampel IHK Nusa Tenggara Timur, pada Desember 2014 Nusa Tenggara Timur terjadi inflasi 3,41 persen, atau terjadi kenaikan Indeks Harga Konsumen (IHK) dari 115,23 pada November 2014 menjadi 119,15 pada Desember 2014. Laju inflasi tahun kalender (Januari-Desember 2014) dan laju inflasi year on year (Desember 2014 terhadap Desember 2013) sebesar 7,76 persen. Kota Kupang Desember 2014 mengalami inflasi sebesar 3,58 persen atau terjadi kenaikan IHK dari 115,91 pada November 2014 menjadi 120,06 pada Desember 2014 dengan laju inflasi tahun kalender (Januari-Desember 2014) laju inflasi year on year (Desember 2014 terhadap Desember 2013) sebesar 8,32 persen. Sedangkan Kota Maumere Desember 2014 mengalami inflasi sebesar 2,22 persen atau terjadi kenaikan IHK dari 110,74 pada November 2014 menjadi 113,20 pada Desember 2014 dengan laju inflasi tahun kalender (Januari-Desember 2014) laju inflasi year on year (Desember 2014 terhadap Desember 2013) sebesar 4,00 persen. Perkembangan Harga Barang dan Jasa di Atambua Desember 2014
Inflasi sebesar 2,39 persen di Atambua pada Desember 2014 dipicu oleh Kenaikan indeks yang
.id
terjadi pada pada kelompok bahan makanan sebesar 4,88 persen; kelompok transportasi, komunikasi dan
s. go
jasa keuangan sebesar 3,36 persen, Kelompok Sandang Sebesar 1,83 persen; Kelompok Perumahan, Air dan Listrik sebesar 0,21 persen dan kelompok Makanan jadi, Minuman dan Rokok sebesar 0,19 persen.
.b p
Sementara untuk kelompok kesehatan, kelompok pendidikan, rekreasi, dan olah raga relatif stabil yakni
tp :// w
w
w
0,00 persen.
ht
Tabel 1. Laju Inflasi Kota Atambua Bulan Desember 2014, Tahun Kalender dan Tahun ke Tahun Menurut Kelompok Pengeluaran (2012=100)
Kelompok Pengeluaran
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
(1) U m u m Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi & Olah raga Transport, Komunikasi & Jasa Keuangan
IHK Des 2013
IHK Desem ber 2014
Inflasi bulan Des 2014 *)
Laju Inflasi Tahun Kalender 2014 **)
Inflasi Tahun ke tahun ***)
(2) 94,61 116,67 79,56
(3) 99,73 124,33 86,75
(4) 2,39 4,88 0,19
(5) 5,41 6,57 9,04
(6) 5,41 6,57 9,04
94,98
96,22
0,21
1,30
1,30
82,24 67,71 61,67 93,22 93,22
86,28 67,71 61,68 102,52 99,18
1,83 0,00 0,00 3,36 0,95
4,92 0,00 0,02 9,97 6,40
4,92 0,00 0,02 9,97 6,40
*) Persentase perubahan IHK bulan Desember 2014 terhadap IHK bulan sebelumnya **) Persentase perubahan IHK bulan Desember 2014 terhadap IHK bulan Desember 2013 ***) Persentase perubahan IHK bulan Desember 2014 terhadap IHK bulan Desember 2013
Berita Resmi Statistik Kabupaten Belu No. 05/01/Th.IV, 5 Januari 2015
2
Tabel 2. Sumbangan Kelompok Pengeluaran Terhadap Inflasi Kota Atambua Bulan Desember 2014
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Kelompok Pengeluaran
Andil Inflasi (%)
[1]
[2]
UMUM
2,39 4,88 0,19 0,21 1,83 0,00 0,00 3,36
Bahan Makanan Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Sandang Kesehatan Pendidikan, Rekreasi & Olahraga Transpor, Komunikasi & Jasa Keuangan
Gambar 1. Perkembangan IHK Kota Atambua (2012=100) Desember 2013 - Desember 2014
INDEKS
.id
150 140
s. go
130 120 110 100
makanan jadi pendidikan
De s'1 4
No v'1 4
Ok t'1 4
Se p'1 4
'14
w
Ju n'1
Me i'14
w
14 Ap r'
4 Ma r'1
bhn makanan kesehatan
tp :// w
Umum sandang
Pe b'1 4
4 Ja n'1
50
De s'1 3
60
Ag s
70
Ju l'14
80
4
.b p
90
perumahan transpor
1. Bahan Makanan
ht
URAIAN MENURUT KELOMPOK PENGELUARAN Kelompok bahan makanan pada bulan Desember 2014 mengalami inflasi sebesar 4,88 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 118,55 pada bulan Nopember 2014 menjadi 124,33 pada bulan Desember 2014. Dari sebelas sub kelompok yang ada dalam kelompok ini ada tujuh sub kelompok yang mengalami inflasi. Sub kelompok yang mengalami inflasi atau terjadi kenaikan harga yakni sub kelompok daging dan hasil-hasilnya sebesar 14,17 persen, adalah sub kelompok bumbu-bumbuan sebesar 9,32 persen; sub kelompok Sayur-sayuran sebesar 8,78 persen, sub kelompok Telur, Susu & Hasilnya sebesar 2,99 persen, sub kelompok padi-padian, umbiumbian dan hasilnya sebesar 2,17 persen, sub kelompok Lemak & Minyak sebesar 0,97 persen dan sub kelompok ikan yang diawetkan 0,91 persen. Sementara untuk sub kelompok ikan segar, sub kelompok bahan makanan lainnya, sub kelompok buah-buahan dan sub kelompok kacang-kacangan relatif stabil. Andil inflasi dari kelompok ini sebesar 1,71 persen. Komoditas yang memberikan andil paling besar adalah kangkung, daging ayam ras dan beras dengan andil masing-masing sebesar sebesar 0,58 persen; 0,35 persen dan 0,24 persen. Sedangkan Komoditas yang lain memberikan andil relatif kecil dan tetap.
Berita Resmi Statistik Kabupaten Belu No. 05/01/Th.IV, 5 Januari 2015
3
2. Makanan Jadi, Minuman, Rokok & Tembakau Kelompok ini pada bulan Desember 2014 mengalami inflasi sebesar 0,19 persen atau mengalami kenaikan indeks dari bulan bulan Nopember 2014 sebesar 86,59 ke bulan Desember 2014 sebesar 86,75. Dari tiga sub kelompok yang ada dalam kelompok ini, sub kelompok minuman yang tidak beralkohol mengalami inflasi 0,64 persen. untuk sub kelompok tembakau dan minuman beralkohol dan sub kelompok makanan jadi mengalami tidak mengalami perubahan reatif tetap pada kisaran 0,00 persen. Andil inflasi dari kelompok ini sebesar 0,02 persen. Komoditas yang memberikan andil terbesar adalah komoditas gula pasir dengan andil sebesar 0,02. Sedangkan komoditas lain memberikan andil relatif kecil dan tetap.
3. Perumahan, Air, Listrik, Gas & Bahan Bakar Kelompok ini pada bulan Desember 2014 mengalami inflasi sebesar 0,21 persen atau mengalami kenaikan indeks dari bulan Nopember 2014 sebesar 96,02 ke bulan Desember 2014 sebesar 96,22. Dari empat sub kelompok yang ada dalam kelompok ini terjadi inflasi pada sub kelompok penyelenggaraan Rumah Tangga 0,65 persen dan sub kelompok biaya tempat tinggal sebesar 0,23 persen. sub kelompok bahan bakar, penerangan & air dan sub kelompok perlengkapan rumah tangga sebesar relatif tetap.
.id
Andil inflasi dari kelompok ini sebesar 0,06 persen. Komoditas yang memberikan andil terbesar adalah komoditas semen dengan andil 0,04 persen. Sedangkan komoditas lain memberikan andil relatif kecil dan tetap.
s. go
4. Sandang
.b p
Kelompok ini pada bulan Desember 2014 mengalami inflasi sebesar 1,83 persen atau terjadi kenaikan indeks dari 84,73 pada bulan Nopember 2014 menjadi 86,75 pada bulan Desember 2014.
tp :// w
w
w
Dari empat sub kelompok yang ada dalam kelompok ini sub kelompok mengalami inflasi yakni Untuk sub kelompok sandang wanita mengalami kenaikan sebesar 4,14 persen dan sub kelompok sandang laki-laki 2,26 persen. Untuk sub kelompok sandang anak-anak dan sub kelompok barang pribadi dan sandang lainnya relatif stabil.
ht
Kelompok ini pada bulan Desember 2014 secara keseluruhan memberikan sumbangan/andil sebesar 0,07 persen yang merupakan sumbangan dari komoditas pakaian dalam wanita sebesar 0,02 persen. Sedangkan komoditas lainnya memberikan andil atau sumbangan sebesar 0,00 persen.
5. Kesehatan Kelompok ini tidak mengalami perubahan indeks dari bulan Nopember 2014 ke bulan Desember 2014 yakni tetap pada angka 67,71 atau relatif stabil 0,00 persen.
6. Pendidikan, Rekreasi & Olahraga Kelompok ini tidak mengalami perubahan indeks dari bulan Nopember 2014 ke bulan Desember 2014 yakni tetap pada angka 61,68 atau relatif stabil 0,00 persen
7. Kelompok Transport, Komunikasi & Jasa Keuangan Kelompok ini pada bulan Desember 2014 mengalami inflasi, terjadi kenaikan indeks dari 99,18 pada Nopember 2014 menjadi 102,52 pada Desember 2014. Sub kelompok transportasi mengalami inflasi sebesar 4,51 persen dampak dari kenaikan BBM dan kenaiakn tarif angkutan, sedangkan sub kelompok lain relatif tetap. Secara keseluruhan andil kelompok ini adalah 3,36 dengan andil terbesar dari komoditas angkutan dalam kota sebesar 0,50. Untuk sub kelompok lain memberikan andil relatif kecil dan tetap. Berita Resmi Statistik Kabupaten Belu No. 05/01/Th.IV, 5 Januari 2015
4
PERBANDINGAN INFLASI TAHUNAN Inflasi bulan Desember 2014 di kota Atambua sebesar 2,39 persen, dimana laju inflasi tahun kalender (Desember 2014 terhadap Desember 2013) sebesar 5,41 persen, dengan laju inflasi “year on year” ( Desember 2014 terhadap Desember 2013) yaitu sebesar 5,41 persen.
Tabel 3. Perbandingan Inflasi Bulanan, Tahun Kalender, Year on Year Kota Atambua Tahun 2012 - 2014 (2012=100)
Inflasi
2012
2013
2014
Desember
1,26
0,50
2,39
2.
Tahun Kalender (Desember n thdp Desember n-1)
4,34
5,20
5,41
3.
Year on Year (Desember n thdp Desember n-1)
4,34
5,20
5,41
s. go
.id
1.
Inflasi (%)
.b p
Gambar 2. Perbandingan Inflasi tahun 2012-2014
w
3
1 0 Des'12
Des'13
Des'14
ht
-1
tp :// w
w
2
Inflasi (%)
Gambar 3. Perbandingan Inflasi tahun Kalender, 2012-2014
6 5 4 3 2 1 0 -1
Des'12
Des'12
Des'14
Berita Resmi Statistik Kabupaten Belu No. 05/01/Th.IV, 5 Januari 2015
5
Gambar 4. Perbandingan Inflasi Year on Year, 2011-2014
Inflasi (%) 6 5 4 3 2 1 0
Des12 thd Des11
Des13 thd Des12
Des'13 thd Des'14
PERBANDINGAN INFLASI NUSA TENGGARA TIMUR, KUPANG DAN ATAMBUA
s. go
.id
Pada bulan Desember 2014 di kota Atambua mengalami inflasi sebesar 2,39 persen, dengan indeks harga konsumen (IHK) sebesar 99,73 Sedangkan IHK Propinsi Nusa Tenggara Timur sebesar 119,15 dengan inflasi 3,41 persen. Sementara untuk kota Kupang mengalami inflasi sebesar 3,58 persen dengan IHK sebesar 120,06.
Tabel 4
w
.b p
Perbandingan IHK, Inflasi Desember 2014 dan Tahun Kalender
KUPANG ATAMBUA NTT
tp :// w
1 2
ht
[1]
w
K OTA
Desember 2014
IHK
Inflasi (%)
Tahun Kalender
[2]
[3]
[4]
120,06 99,73
3,58 2,39
8,32 5,41
119,15
3,41
7,76
Berita Resmi Statistik Kabupaten Belu No. 05/01/Th.IV, 5 Januari 2015
6
.id s. go .b p
ht
tp :// w
w
w
Badan Pusat Statistik Kabupaten Belu
Berita Resmi Statistik Kabupaten Belu No. 05/01/Th.IV, 5 Januari 2015
7