Meningkatkan Kecerdasan Logika Matematika Melalui Permainan Lotto Modifikatif. Vol.1, No.1, Juni 2016, 1-6. MENINGKATKAN KECERDASAN LOGIKA MATEMATIKA MELALUI PERMAINAN LOTTO MODIFIKATIF Linda Rindawati S1 Dudung Priatna2 Ai Sutini3 Email :
[email protected] ABSTRAK Penelitian ini di latarbelakangi oleh kecerdasan logika matematika yang belum optimal pada anak usia dini. Dengan rumusan masalah, bagaimana proses pembelajaran permainan lotto modifikatif untuk meningkatkan kecerdasan logika matematika kelompok A TK Mekar Arum dan bagaimana peningkatkan kecerdasan logika-matematika melalui pembelajaran permainan lotto modofikatif. Tujuan penelitian ini yakni untuk mendeskripsikan proses pembelajaran permainan lotto modofikatif dalam meningkatkan kecerdasan logika-matematika anak kelompok A TK Mekar Arum dan untuk mengetahui meningkatnya kecerdasan logika-matematika melalui pembelajaran permainan lotto modofikatif. Subjek penelitian yakni anak kelompok A Tk Mekar Arum sebanyak 11 anak. Metode penelitian yang digunakan yakni penelitian tindakan kelas dengan model Elliot. Penelitian ini dilaksanakan 3 siklus dengan 3 tindakan pada setiap siklusnya. Instrumen penelitian yang digunakan yakni lembar observasi, lembar wawancara, catatan lapangan, dokumentasi dan instrumen kecerdasan logika matematika. Data didapatkan dari teknik kualitatif, kuantitatif dan triangulasi. Dalam kecerdasan logika matematika yang dikembangkan dalam penelitian ini yakni (a) mengenal dan menyebutkan bentuk geometri; (b) mengklasifikasikan bentuk ke dalam
kelompok yang berpasangan; (c) menyebutkan dan menunjuk bendabenda konkrit yang berbentuk geometri. Adapun hasil penelitian dari siklus I hingga siklus III memperlihatkan proses dan peningkatan kecerdasan logika matematika melalui permainan lotto. Capaian penilaian bintang empat yang didapat dari siklus pertama sebesar 44%, siklus kedua sebesar 56%, siklus tiga sebesar 86%. Dapat disimpulkan bahwa permainan lotto modifikatif mampu menjadi salah satu alternatif untuk meningkatakan kecerdasan logika matematika anak usia dini. ABSTRACT Research backgroud by intelligence logic which have not intelligence logic which have not opti math in early childhood. The formulation with problem, how the learning process lotto modifikatif to improve the intelligence mathematical logic group A kindergarten Mekar Arum and how to improvement the intelegence logic mathl through lerning of the game lotto modifikatif. The purpose of this study namely to describe the learning process of the game lotto modifikatif in improving intellegence logic math a group of A kindergarten Mekar Arum and to know the increasing intellegence logic math through the learning of the game lotto modifikatif. The study the subject child A group kondergarten Mekar Arum as much as 11 child. The research used the research action class with the model Elliot. Research shall be implemented 3 cycle to act on any cycle 3 of this. Instruments research used the sheets observasiontions, sheets interview, notes the field, documentation and instruments intelligence logic math. The data established of kualitatif technique, quantitatif and triangulasi. In the intelliegence logic math yanh developed in this study (a) namely know and mentioning the form of geometry; (b) classification shapes into the group that
Linda Rindawati S, Dudung Priatna, Ai Sutini, Meningkatkan Kecerdasan Logika Matematika Melalui Permainan Lotto Modifikatif a partner; (c) mentioned and show konkrit objects that shaped geometry. As for the results of the cycle I until the III shows the process of an increase in intellegence logic math through the game lotto. Their ratings four star obtained from the first of 44%, the second of 56%, cycle of three 86%. It can be concluded that the game lotto modifikatif able to be one of the alternative to improve the intelligence logic math early childhood. KAJIAN PUSTAKA Dalam teori Dr. Howard Gardner bersama rekan-rekannya (dalam Fakhruddin. U.A, 2010 hlm. 140-143) mengemukakan dan menemukan teori multiple intellegences, dalam teori ini mengemukakan sembilan kecerdasan salah satunya kecerdasan logika matematika. Dalam pendapat banyak orang tersebut, maka seorang intelektual bernama Howard Gardner, ia menyimpulkan bahwa semua anak lahir dengan kecerdasannya masing-masing. Hasil penelitian Howard Gardner, ia tidak menggunakan kata “jumlah” untuk kecerdasan yang dimiliki seseorang, melainkan ia menyebutnya dengan kata “majemuk”. Maka dari itu teori kecerdasan majemuk atau multiple intellegences mengajari kita bahwa semua anak cerdas, tetapi anak cerdas dalam cara yang berbeda-beda, artinya semua orang atau anak yang lahir memiliki potensi masing-masing (Fakhruddin.U.A, 2010, hlm.137-138). Menurut Gardner kecerdasan logis matematis (logika matematika) merupakan kemampuan untuk menangani, mengatasi dan memahami bilangan dan perhitungan serta pola dan pemikiran logis ilmiah. Kecerdasan ini mencakup pula kemampuan menggunakan angka dan melakukan penalaran dengan benar. Maka dari pernyataan diatas dapat disimpulkan bahwa kecerdasan logika matematika yakni kecerdasan dalam hal angka dan
logika serta dapat ditingkatkan melalui permainan strategi. Sejalan dengan hal tersebut Sujiono (2012, hlm. 187) Kecerdasan logika matematika merupakan salah satu kecerdasan yang terdapat dalam multiple intelegences. Kecerdasan logika-matematika adalah kecerdasan dalam hal angka dan logika. Kecerdasan ini melibatkan keterampilan mengolah angka atau kemahiran menggunakan logika atau akal sehat. Kecerdasan logika matematika pada dasarnya melibatkan kemampuankemampuan menganalisis masalah secara logis, menemukan atau menciptakan rumus-rumus atau pola matematika dan menyelidiki sesuatu secara ilmiah. Jadi sehubungan dengan pengertian di atas bahwa kecerdasan logika matematika yakni kecerdasan dalam hal angka dan logika, dimana kecerdasan ini dapat di tingkatkan melalui permainan-permainan. Permainan ini yakni permainan lotto, dimana permainan lotto ini merupakan salah satu permainan edukatif yang membantu anak dalam mengenal bentuk geometri melalui permainan yang dinamakan permainan lotto. Menurut Dewi N.K (2014, hlm. 30) lotto adalah papan yang penuh dengan gambar atau bilangan, lotto ini adalah dasar dari permainan mencocokan atau mencari pasangan. Didalam lotto terdapat beberapa jenis gambar, sehingga pada bermain lotto anak membutuhkan pengamatan, perbandingan dan perbedaan untuk melihat setiap gambarnya. Adapun menurut Eliyawati (dalam Ni Putu Laris, Wayan Suwatra, Luh Ayu Tirtayani & Suryaningrum 2012, hlm. 2),menyatakan “Lotto merupakan salah satu media yang dapat digunakan untuk membantu anak mengenal warna dan bentuk dengan melatih daya nalar”. Sejalan dengan pernyataan diatas bahwa lotto yakni alat permainan yang cocok untuk anak dlam mengenal bentuk, khususnya bentuk-bentuk geometri.
Meningkatkan Kecerdasan Logika Matematika Melalui Permainan Lotto Modifikatif. Vol.3, No.3, Juni 2016, 1-6. Elyawati (dalam Dewi N.K 2014, hlm. 31) mendefinisikan bahwa “lotto bentuk adalah alat permainan yang dirancang untuk mengenalkan bentuk-bentuk geometri yang dapat meningkatkan daya konsetrasi dan daya pengamatan anak”. Dari pernyataan tersebut bahwa lotto bentuk yakni alat permainan yang dapat mengenalkan bentuk geometri (segitiga, persegi, persegi panjang, lingkaran, oval, layang-layang, dan trapesium). Secara khusus karakteristik kecerdasan logika-matematika ini adalah sebagai berikut. Adapun menurut Winataputra (2008, hlm. 5.6) dalam Raswati (2015, hlm. 10) mengenai karakteristik individu yang menunjukkan kemampuan dalam intelegensi logikamatematika : 1) Senang mengorganisasikan sesuatu 2) Mampu berpikir logis, baik induktif maupun deduktif 3) Senang berpikir abstraksi 1. Sejalan dengan pernyataan di atas dapat di simpulkan bahwa seorang yang memiliki kecerdasan logika matematika dapat mempunyai ciri atau karakteristik sebagai berikut yakni senang bereksperimen, bertanya, pandai berhitung dan bermain angka. Selain itu juga, senang melakukan permainanpermainan strategi. Dimana permainan tersebut mengandung makna yang menyenangkan dan menarik untuk di mainkan. Tahapan Perkembangan Peningkatan Kecerdasan LogikaMatematika Pada Anak dinyatakan di dalam Depdiknas (dalam Pelu 2013, hlm. 15) menyatakan bahwa perkembangan kecerdasan logika-matematika untuk anak usia dini empat tahun dan lima tahun adalah sebagai berikut. a. Untuk anak usia dini empat tahun
1. Mengklasifikasikan benda berdasarkan bentuk atau warna atau ukuran 2. Mengklasifikasikan benda ke dalam kelompok yang sama atau kelompok yang sejenis atau kelompok yang berpasangan dengan dua variasi. b. Untuk anak usia dini lima tahun 1. Mengklasifikasikan benda berdasarkan warna, bentuk dan ukuran (3 variasi) 2. Mengklasifikasikan benda yang lebih banyak ke dalam kelompok yang sama atau kelompok yang sejenis, atau kelompok berpasangan yang lebih dari 2 variasi. Pernyataan di atas dapat di simpulkan bahwa dari tahapan perkembangan anak dapat dilihat bahwa kecerdasan logika matematika pada anak usia 4-5 tahun ini sangat banyak, terutama dari mengenal dan mengklasifikasikan bentuk dengan variasi yang berbeda serta mencari pasangan atau mencocokan bentukbentuk yang sama. INSTRUMEN PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Penelitian tindakan kelas (PTK) merupakan “penelitian yang dilakukan dengan bertujuan untuk memecahkan masalah, mengkaji langkah-langkah yang akan dipergunakan dalam pemecahan masalah dan memperbaiki proses pembelajaran yang dilakukan secara berulang dan bersiklus”. (Abidin, 2011 hlm 217). Oleh karena itu, penelitian tindakan kelas ini dapat merubah, meningkatkan serta memecahkan masalah melalui proses pembelajaraan yang menyenangkan melalui permainan. Model yang digunakan yakni model
Linda Rindawati S, Dudung Priatna, Ai Sutini, Meningkatkan Kecerdasan Logika Matematika Melalui Permainan Lotto Modifikatif Elliot dilakukan dengan 3 siklus 3 tindakan di setiap siklusnya. Dengan subjek penelitian anak kelompok A TK Mekar Arum Kecamatan Cileunyi Kota Bandung, dengan 11 anak. Pada penelitian ini menggunakan analisis data kualitatif, dimana data ini diperoleh dari berbagai sumber (observasi, wawancara, catatan lapangan dan dokumentasi) yang diolah dan diiwujudkan dalam bentuk deskripsi, dideskripsikan dari kegiatan selama penelitian. Selain itu menurut Sujiono. A (2000 hlm. 40) menggunakan kuantitatif yakni Teknik ini akan digunakan dalam penelitian untuk mengetahui peningkatan hasil belajar anak selama proses pembelajaran. Untuk menyimpulkan data keseluruhan dalam keberhasilan peningkatan kemampuan anak dalam pembelajaran, maka cara pengumpulan datanya digunakan untuk mengetahui peningkatan hasil belajar anak selama proses pembelajaran. Dimana data ini dikumpulkan dan diolah berupa angkaangka. Serta menggunakan triangulasi untuk meningkatkan meningkatkan keabsahan data, hal ini dilakukan untuk mengecek kebenaran data juga untuk memperkaya data serta menyelidiki validitas tafsiran peneliti terhadap data. TEMUAN DAN PEMBAHASAN Dalam penelitian yang peneliti telah lakukan yakni dengan tiga instrumen pada setiap siklus dan tindakannya. Dengan anak mengenal dan menyebutkan bentuk segitiga, persegi, persegi panjang, lingkaran, oval, layang-layang, dan trapesium, dengan menggunakan alat permainan papan lotto modifikatif. Selanjutnya mengklasifikasikan bentuk yang berpasangan yakni bentuk segitiga dengan segitiga, persegi dengan persegi, persegi panjang, lingkaran, oval, layang-layang, dan trapesium menggunakan alat permainan lotto bentuk. Dan menyebutkan dan menunjuk benda-benda konkrit yang
berbentuk segitiga, persegi, persegi panjang, lingkaran, oval, layang-layang, dan trapesium menggunakan alat permainan kotak lotto dengan mengambil bentuk dalam kotak dan langsung anak menunjukan benda konkrit sesuai bentuk yang didapatkan. Setiap siklus terdapat refleksi, pada refleksi siklus I peneliti kesulitan dalam mengkondisikan anak saat permainan selain itu peneliti harus memodifikatif lagi alat permainan papan lotto agar anak lebih baik lagi dalam mengenal bentuk-bentuknya, siklus II anak sudah nampak dalam mengenal bentuk, mengklasifikasikan bentuk serta mencari bentuk konkritnya, jika pada siklus II ini anak sudah cukup menguasai bentuk-bentuk,dan untuk refleksi pada siklus selanjutnya yakni memodifikatif pada alat permainan lotto bentuk dan kotak lotto agar pada siklus III lebih optimal lagi. Selanjutnya pada siklus III ini anak mengenal bentukbentuk dengan baik mulai dari mengenal bentuk, mengklasifikasikan bentuk serta mencari bentuk konkritnya, anak melakukannya dengan baik dan sesuai. Bila dilihat melalui grafik pada setiap siklusnya terlihat peningkatan kecerdasan logika matematika melalui permainan lotto modifikatif dilihat dari grafik, pada siklus I sebagai berikut. 60% 40% 20% 0%
44% 44% 43% 33% 29% 22% 22% 22%29% 0%
0%
0%
tindakan tindakan tindakan 1 2 3 bintang 1
bintang 2
bintang 3
bintang 4
Adapun pada siklus II peningkatan kecerdasan logika matematika melalui, dapat dilihat pada grafik sebagai berikut.
Meningkatkan Kecerdasan Logika Matematika Melalui Permainan Lotto Modifikatif. Vol.3, No.3, Juni 2016, 1-6. 60% 40% 20%
55% 36%
45% 36% 22%
56% 44%
0%
9% 0%
0%0%
tindakan 1
tindakan 2
tindakan 3
0% bintang 1
bintang 2
bintang 3
bintang 4
Selanjutnya pada siklus III dapat dilihat peningkatan kecerdasan logika matematika melalui permainan lotto modifikatif pada grafik sebagai berikut. 100%
86% 71%
71% 71%
50% 50% 50% 0%0%
0%0%
0%0%
tindakan 1
tindakan 2
tindakan 3
0% bintang 1
bintang 2
bintang 3
bintang 4
Dalam penelitian ini dapat dilihat rekapitulasi dari peningkatan kecerdasan logika matematika anak melalui grafik di bawah ini. 86% 71%
100% 50%
44% 33% 29% 0%
56% 44% 22% 0% 0%0%
0% siklus I
siklus II
bintang 1
bintang 2
bintang 3
bintang 4
siklus III
Dilihat dari grafik kemampuan kecerdasan logika matematika anak dari siklus kesatu hingga siklus ketiga dilihat dari bintang 1 sampai bintang 4 mengalami peningkatan. Kemampuan kecerdasan logika matematika pada siklus 1 sebesar 44%, siklus II sebesar 56%, siklus III sebesar 86%.
Berdasarkan data diatas dapat dilihat bahwa dari siklus pertama anak yang mendapatkan bintang satu sebanyak 0%, Bintang dua sebanyak 29%, bintang tiga sebanyak 33% dan anak yang mendapat bintang emapat sebanyak 44%. Pada siklus kedua anak yang mendapatkan bintang satu sebanyak 0%, bintang dua 22%, bintang tiga sebanyak 44% dan bintang empat sebanyak 56%. Selanjutnya pada siklus ketiga, anak yang mendapatkan bintang satu sebanyak 0%, bintang dua sebanyak 0%, bintang tiga sebanyak 71%, dan bintang empat 86%. Maka dari hasil keseluruhan dapat dilihat bahwa adanya peningkatan yang terjadi dari siklus pertama hingga siklus ketiga. Kemampuan kecerdasan logika matematika yang awalnya belum optimal menjadi meningkat setelah dilakukan permainan lotto modifikatif, selama tiga siklus sembilan tindakan. SIMPULAN Berdasarkan pada hasil penellitian yang telah dilakukan, maka dapat diambil beberapa simpulan sebagai berikut : Proses Pembelajaran Permainan lotto modifikatif ternyata dapat meningkatkan kecerdasan logika matematika. Peningkatannya dapat dilihat anak semakin mampu mengenal dan menyebutkan bentuk segitiga, persegi, persegi panjang, lingkaran, oval, layang-layang dan trapesium mengklasifikasikan bentuk yang berpasangan segitiga dengan segitiga, persegi dengan persegi dan persegi panjang dengan persegi panjang, dan bentuk lainnya lingkaran, oval, layanglayang dan trapesium serta menyebutkan dan menunjukkan bendabenda konkrit yang berbentuk segitiga, persegi, persegi panjang, lingkaran, oval, layang-layang dan trapesium. Selain itu, dalam permainan lotto modifikatif dapat menigkatkan kemampuan kecerdasan logika matematika. Meningkatnya kecerdasan
Linda Rindawati S, Dudung Priatna, Ai Sutini, Meningkatkan Kecerdasan Logika Matematika Melalui Permainan Lotto Modifikatif logika matematika terjadi setiap siklusnya. Peningkatan terjadi disetiap siklus, dilihat dari perolehan bintang ****. Siklus pertama yang diperoleh sebesar 44% ini dilihat dari setiap indikator kecerdasan logika matematika yakni mengenal dan menyebutkan bentuk segitiga, persegi, persegi panjang, mengklasifikasikan bentuk yang berpasangan segitiga dengan segitiga, persegi dengan persegi dan persegi panjang dengan persegi panjang, serta menyebutkan dan menunjukkan benda-benda konkrit yang berbentuk segitiga, persegi, persegi panjang. Selanjutnya pada siklus dua sebesar 56% anak semakin mengenal dan menyebutkan bentuk lingkaran, oval, layang-layang, mengklasifikasikan bentuk yang berpasangan lingkaran dengan lingkaran, oval dengan oval, layang-layang dengan layang-layang, dan menyebutkan dan menunjukkan benda-benda konkrit yang berbentuk lingkaran, oval, layang-layang dan pada siklus tiga sebesar 86% anak semakin mengenal dan menyebutkan bentuk geometri, mengklasifikasikan bentuk yang berpasangan lingkaran dengan lingkaran, oval dengan oval, dan trapesium dengan trapesium, serta menyebutkan dan menunjukkan bendabenda konkrit yang berbentuk lingkaran, oval, trapesium. DAFTAR PUSTAKA Abidin. Y. (2009). Bermain. Bandung: Rizqi Press. Dewi N.K. (2014). Meningkatkan Kemampuan Mengenal Bentuk-Bentuk Geometri Melalui Penggunaan Lotto Bentuk dan Warna. (Skripsi).Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Fakhruddin. (2010). Sukse Menjadi Guru TK-PAUD. Jogjakarta: Bening.
Pelu. F.R. (2013). Efektivitas Metode Bermain Eksploratif Terhadap Peningkatan Kecerdasan Logis Matematis Anak Usia Dini. (Skripsi). Kampus Cibiru, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Laris, Suwatra, Tirtayani. (2014). Pemanfaatan Media Lotto Untuk Meningkatkan Perkembangan Kognitif Anak Kelompok A di Paud. Santi Kumara jurnal: Jurnal PG PAUD Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, 1 (2). Raswati. D. (2015). Meningkatkan Kecerdasan Logis Matematis Anak Usia Dini Melalui Permainan Harta Karun. (Skripsi). Kampus Cibiru, Universitas Pendidikan Indonesia, Bandung. Sujiono. (2012). Konsep Dasar Pendidikan Anak Usia Dini. Jakarta: PT. Indeks. Sudjiono. A. (2000). Pengantar Statistika Pendidikan. Jakarta : Rajawali Press.