III.
DATA DAN ANALISA PERANCANGAN
Pengertian diferensiasi produk secara umum merupakan pembedaan suatu produk dengan produk lainnya. Pengertian lain juga tentang diferensiasi produk adalah pembedaan suatu produk dalam suatu perusahaan, agar pihak konsumen dapat memilih produk yang mana, yang mereka inginkan. Yang menjadi alternatif konsumen untuk memilih suatu produk didasari pada warna, kualitas dan harga. Kotler (2002:2) secara garis besar menyatakan diferensiasi produk adalah penawaran produk perusahaan yang memiliki sesuatu yang lebih baik, lebih cepat dan lebih murah yang akan menciptakan nilai yang lebih tinggi bagi pelanggan dibandingkan produk pesaing. Kotler (1999 : 364) mengemukakan suatu perbedaan atau diferensiasi dapat dikembangkan jika memenuhi syarat-‐syarat sebagai berikut : Penting ; Perbedaan itu memberikan banyak manfaat bagi cukup banyak
-‐
pelanggan Jelas ; Perbedaan itu tidak dimiliki orang lain atau dapat dikemas dengan
-‐
lebih jelas. Unggul ; Perbedaan itu lebih baik dari cara lain untuk mendapatkan manfaat
-‐
yang sama. Dapat dikomunikasikan ; perbedaan itu dapat dimengerti dan di lihat oleh
-‐
pembeli. -‐
Mendahului ; perbedaan itu tidak mudah ditiru pesaing
-‐
Terjangkau ; pembeli dapat menjangkau selisih harganya
-‐
Menguntungkan ; perusahaan memperoleh laba dengan menonjolkan perbedaan itu 8
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Untuk mendapatkan hasil maka dilakukan proses perancangan Meja Kerja & Belajar Portable mempunyai beberapa tahapan dan prosedur, agar lebih mudah memahami urutan proses kerja maka penulis memaparkan dalam bentuk bagan.
Gb. 1. Sistematika Kerja
A.
KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK FUNGSI PRODUK RANCANGAN
Data yang berkaitan dengan aspek fungsi rancangan meja kerja & belajar portable dalam pembuatan produk adalah meja kerja & belajar portable dimana 9
http://digilib.mercubuana.ac.id/
aspek pada saat digunakan dan pada saat tidak digunakan menjadikan produk yang beraspek ganda tak lain karena faktor area yang terbatas. Menurut kaidah ilmu ergonomi yang mempelajari interaksi antara manusia dengan elemen-‐elemen lain dalam suatu sistem, serta profesi yang mempraktekkan teori, prinsip, data, dan metode dalam perancangan untuk mengoptimalkan sistem agar sesuai dengan kebutuhan, kelemahan, dan keterampilan manusia. Dengan demikian tujuan ergonomi adalah menimbulkan efektifitas fungsional dan kenyamanan pemakaian dan kenyamanan pemakaian dari lingkungan kerja yang dirancang 1dengan demikian ergonomi dimaksudkan sebagai disiplin keilmuan yang mempelajari manusia dalam kaitannya dengan pekerjaan. Perkembangan selanjutnya, ergonomi dikelompokkan atas empat bidang penyelidikan (Sutalaksana, 2012), yaitu penyelidikan tentang tampilan (display), penyelidikan tentang kekuatan fisik manusia, penyelidikan tentang ukuran tempat kerja, dan penyelidikan tentang lingkungan kerja. Berkenaan dengan bidang-‐bidang penyelidikan yang tersebut maka terlihat sejumlah disiplin dalam ergonomi (Wignjosoebroto, S., 2008:58), yaitu anatomi dan fisiologi, antropometri, fisiologi psikologi, dan Psikologi eksperimen. Pendekatan khusus yang dilakukan dalam disiplin ilmu ergonomi adalah aplikasi yang sistematis dari segala informasi yang relevan dan berkaitan dengan karakteristik perilaku manusia di dalam perancangan peralatan, fasilitas dan lingkungan kerja yang dipakai. Untuk itu analisis penelitian ergonomi meliputi hal-‐hal yang berkaitan dengan:
1
Paays,Nicko.2013, “RANCANG BANGUN MEJA LAPTOP YANG ADJUSTABLE BERDASARKAN ASPEK ERGONOMI”, www.download.portalgaruda.org 10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
•
Anatomi (struktur), fisiologi (cara bekerja) dan antropometri (ukuran) dimensi tubuh manusia.
•
Psikologi yang fisiologis mengenai berfungsinya otak dan sistem saraf yang berperan dalam tingkah laku manusia.
•
Kondisi-‐kondisi kerja yang dapat mencederai baik dalam waktu pendek maupun panjang dan sebaliknya kondisi-‐kondisi kerja yang dapat membuat nyaman kerja manusia.
•
Dengan memperhatikan hal-‐hal tersebut di atas maka penelitian-‐ penelitian dan pengembangan ergonomi akan memerlukan dukungan dari berbagai disiplin ilmu seperti psikologi, antropologi, anatomi dan teknologi. Sritomo Wigyosoebroto (1995;59).
Pendekatan khusus yang ada dalam ilmu ergonomi adalah aplikasi yang sistematis dari segala informasi yang relevssan yang berkaitan dengan karakteristik perilaku manusia di dalam perancangan alat dan lingkungan kerja yang dipakai. Ergonomi dikelompokkan menjadi 4 bidang penyelidikan yaitu: •
Penyelidikan tentang tampilan (display) Tampilan adalah suatu perangkat (interface) yang mampu menyajikan informasi tentang keadaan lingkungan dan mengkomunikasikan kepada manusia dalam bentuk tanda-‐tanda, angka, lambang, dan sebagainya.
•
Penyelidikan tentang kekuatan fisik manusia Penyelidikan ini mengukur kekuatan serta ketahanan fisik manusia pada saat bekerja. Penyelidikan ini juga mempelajari obyek serta peralatan yang sesuai dengan kemampuan fisik manusia pada saat melakukan aktifitasnya. 11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
•
Penyelidikan tentang ukuran tempat kerja Penyelidikan ini bertujuan untuk mendapatkan perancangan tempat kerja manusia yang sesuai dengan ukuran tubuh manusia.
•
Penyelidikan tentang ukuran kerja. Penyelidikan ini meliputi penyelidikan tentang kondisi fisik lingkungan dan fasilitas kerja. Sebagai contoh adalah pengaturan cahaya, kebisingan, temperatur dan lain sebagainya.
Setiap desain sarana pembelajaran, seperti meja kerja & belajar harus berpedoman kepada antropometri pemakainya. Menurut Lehto & Buck (2005); Peacock (2009); bahwa antropometri adalah pengukuran dimensi tubuh atau karakteristik fisik tubuh lainnya yang relevan dengan desain tentang sesuatu yang dipakai orang. Secara umum pengukuran antropometri dapat dibedakan menjadi dua jenis yaitu pengukuran antropometri statis dan pengukuran antropometri dinamis (Tarwaka dkk., 2004).
Gb. 2. Ergonomi Tubuh
12
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Bila meja belajar terlalu tinggi maka bahu akan lebih sering terangkat pada saat menulis atau meletakkan tangan di atas meja dan bila terlalu rendah maka sikap tubuh akan membungkuk pada saat menulis. Sikap tubuh yang seperti itu dapat mengakibatkan sakit pada otot-‐otot pinggang atau punggung dan sakit pada otot-‐otot leher dan bahu. Secara fisiologis rasa sakit tersebut muncul sebagai akibat dari akumulasi kelelahan yang diakibatkan oleh penumpukan asam laktat pada otot-‐ otot tersebut. Ini bisa terjadi karena pada sikap paksa didominasi oleh kontraksi otot statis dengan respirasi yang bersifat anaerobic. Dari data teori penjelasan ini penulis gunakan untuk menyusun penulisan. B.
KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ESTETIKA FUNGSI PRODUK RANCANGAN
Dalam hal ini penulis membahas secara detail teori-‐teori yang digunakan oleh penulis dalam menyusun penulisan. Adapun teori-‐teori yang berkaitan dengan estetika fungsi produk yang digunakan adalah sebagai berikut: 1. Bentuk Bentuk merupakan elemen dasar dalam sebuah desain, bentuk merupakan sebuah kesatuan dari elemen-‐elemen garis yang membentuk sebuah bentuk, terdapat beberapa 3 bentuk dasar yakni geometri, natural dan abstrak a.
Geometri Merupakan bentuk-‐bentuk yang simetris contoh segi empat, lingkaran dan segitiga.
b.
Natural Merupakan bentuk-‐bentuk yang tercipta karena sebuah spontanitas. 13
http://digilib.mercubuana.ac.id/
c.
Abtrak Merupakan bentuk-‐bentuk yang tercipta lebih spontanitas namun aksen dan bentuknya lebih bergaya dan teratur. Sedangkan dalam bentuk tercipta sebuah karakteristik yang berbeda-‐ beda
dan masing-‐masing mempunyai arti yang dapat di konversikan sebagai berikut 1) Lingkaran Lingkaran tidak memiliki awalan dan akhiran, lingkaran memiliki pergerakan bebas dan memberikan kesan energy, harmoni serta sebuah kesatuan, lingkaran dalam sebuah bentuk dapat menarik sebuah perhatian dan penekanan agar menjadi yang tak terpisah. 2) Kotak dan persegi panjang Kotak dan persegi panjang menunjukkan kejujuran dan stabilitas. Kotak adalah bentuk yang umum digunakan dan terpercaya. Hal ini disebabkan karena umumnya tulisan yang kita baca disusun dalam bentuk kotak dan persegi panjang, maka bentuk tersebut menjadi familiar, aman dan nyaman. Kotak dan persegi panjang menunjukkan kejujuran dan stabilitas. Kotak adalah bentuk yang umum digunakan dan terpercaya. Hal ini disebabkan karena umumnya tulisan yang kita baca disusun dalam bentuk kotak dan persegi panjang, maka bentuk tersebut menjadi familiar, aman dan nyaman. 3) Segitiga Kotak dan persegi panjang menunjukkan kejujuran dan stabilitas. Kotak adalah bentuk yang umum digunakan dan terpercaya. Hal ini disebabkan karena umumnya tulisan yang kita baca disusun dalam bentuk kotak dan persegi pandang, maka bentuk tersebut menjadi falimiar, aman dan nyaman. 14
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Sedangkan dalam cover desain nantinya akan memiliki sebuah motif adapun
unsur yang akan terkait dalam desain antara lain adalah kesederhanaan, keseimbangan, kesatuan dan penekanan. Hal ini nantinya akan membentuk karakteristik sesuai dengan penggunaanya, sesuai dengan karakteristik warna sebagai bentuk karakteristik. Bentuk unsur motif dilakukan dengan pertimbangan : Untuk menciptakan keseimbangan: •
Ulangi bentuk tertentu secara berkala, baik secara vertikal maupun horizontal.
Untuk menciptakan kesatuan : •
Mengulang warna, bentuk, atau tekstur yang berbeda di seluruh wilayah.
•
Pilih visuals yang berbagi serupa warna, tema, atau bentuk.
•
Untuk menciptakan penekanan : •
Reverse (gunakan jenis putih) yang utama dari sebuah kotak hitam atau berwarna.
Untuk membuat rhythm: •
Ulangi sejumlah elemen berbentuk mirip, bahkan dengan spasi putih di antara masing-‐masing, untuk menciptakan sebuah ritme biasa.
•
Ulangi rangkaian semakin besar elemen yang lebih besar dengan spasi putih di antara setiap ritme yang progresif.
15
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Warna merupakan unsur penting dalam obyek desain. Karena dengan warna orang bisa menampilkan identitas, menyampaikan pesan atau membedakan sifat dari bentuk-‐bentuk bentuk visual secara jelas 2. Karakterisitk Material Dalam desain produk, material merupakan salah satu elemen dasar dalam mementukan sebuah produk, dalam beberapa upaya penentuan sebuah material diantaranya : a. Sifat Mekanik Sifat mekanik material, merupakan salah satu faktor terpenting yang mendasari pemilihan bahan dalam suatu perancangan. Sifat mekanik dapat diartikan sebagai respon atau perilaku material terhadap pembebanan yang diberikan, dapat berupa gaya, torsi atau gabungan keduanya. Dalam prakteknya pembebanan pada material terbagi dua yaitu beban statik dan beban dinamik. Perbedaan antara keduanya hanya pada fungsi waktu dimana beban statik tidak dipengaruhi oleh fungsi waktu sedangkan beban dinamik dipengaruhi oleh fungsi waktu. Sifat mekanik tersebut meliputi antara lain: kekuatan tarik, ketangguhan, kelenturan, keuletan, kekerasan b. Sifat Fisik Sifat penting yang kedua dalam pemilihan material adalah sifat fisik. Sifat fisik adalah kelakuan atau sifat-‐sifat material yang bukan disebabkan oleh pembebanan seperti pengaruh pemanasan, pendinginan dan pengaruh arus listrik yang lebih mengarah pada struktur material. Sifat fisik material antara lain : temperatur cair, konduktivitas panas dan panas spesifik. 16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Struktur material sangat erat hubungannya dengan sifat mekanik. Sifat mekanik dapat diatur dengan serangkaian proses perlakukan fisik. Dengan adanya perlakuan fisik akan membawa penyempurnaan dan pengembangan material bahkan penemuan material baru. c. Sifat Teknologi Selanjutnya sifat yang sangat berperan dalam pemilihan material adalah sifat teknologi yaitu kemampuan material untuk dibentuk atau diproses. Produk dengan kekuatan tinggi dapat dibuat dibuat dengan proses pembentukan, misalnya dengan pengerolan atau penempaan. Produk dengan bentuk yang rumit dapat dibuat dengan proses pengecoran. Sifat material terdiri dari sifat mekanik yang merupakan sifat material terhadap pengaruh yang berasal dari luar serta sifat-‐sifat fisik yang ditentukan oleh komposisi yang dikandung oleh material itu sendiri. a. Meja Konvensional Meja adalah salah satu furniture berupa permukaan datar yang disokong oleh beberapa kaki. Meja sering dipakai untuk menyimpan barang dan makanan dengan ketinggian tertentu supaya mudah dijangkau saat kita duduk. Meja umumnya dipasangkan dengan kursi. Meja yang umum tidak memiliki laci, tapi jika berlaci dia bisa berbentuk meja rias, lemari meja dengan banyak laci, dan lain sebagainya. Meja yang khusus dipakai untuk bekerja disebut meja tulis atau bangku. Meja hadir dengan beragam bentuk, tinggi, dan bahan pembuat yang ditujukan untuk membangun desain, gaya, dan tujuan penggunaan. Biasanya meja mempunyai struktur permukaan datar dan dasar yang terdiri dari satu kaki atau lebih sebagai penopangnya. Untuk meja dengan satu kaki biasanya digunakan untuk menghias ruang makan. Sementara untuk meja-‐meja yang panjang biasanya 17
http://digilib.mercubuana.ac.id/
dilengkapi dengan kaki tambahan sebagai dukungannya 2Kondisi kerja yang sekarang ini, yaitu pada saat kita mengoperasikan laptop dengan memangkunya atau diletakan ditempat tidur sehinggamenimbulkan beberapa -‐ beberapa keluhan, diantaranya laptop kita mulai mengeluarkan suara putaran kipas yang berisik (kinerja kipas tidak maksimal) karena sirkulasi angin terganggu saat kita letakan di meja atau tempat tidur atau bahkan saat kita pangku, saat kinerja kipas tidak maksimal laptop yang kita gunakan akan terasa panas dan tinggal tunggu waktu saja kapan laptop kita akan rusak karena overheat, kita sering merasakan tidak nyaman (paha panas dan nyeri pada punggung). Saat ini, meja terdiri dari berbagai bentuk. Ada meja berbentuk persegi panjang, persegi, bulat, dan elips. Masing-‐masing bentuk meja ini memiliki ketinggian yang disesuaikan dengan kursi yang dipasangkannya dan 3Jenis bahan yang digunakan, komposisi warna meja laptop, penambahan fungsi meja belajar, variabel meja laptop, bentuk sudut bibir meja, bentuk kaki meja, jenis rangkaian meja, ukuran luas meja laptop, kesediaan khusus untukmeja laptop, kekuatan meja, keawetan meja, kemudahan penggunaan, kemudahanpembawaan, variasi penambahan assesoris. Kebanyakan meja juga dilengkapi dengan pengatur ketinggian sehingga kita bisa menyesuaikannya tingginya yang tepat dengan mudah. Beberapa meja juga didesain secara apik agar bisa dilipat. Meja seperti biasanya digunakan untuk tujuan dibawa ke mana-‐mana, contohnya berkemah. Penataan meja bisa diletakkan berdiri sendiri ataupun ditempelkan pada dinding. 2
Anonym, BAB_I http-‐//eprints.ums.ac.id Chrisdiyanto,Bayu.2014, “PERANCANGAN DAN PENGEMBANGAN MEJA BELAJAR LIPAT MULTIFUNGSI YANG ERGONOMIS”, NASKAH_PUBLIKASI http-‐//eprints.ums.ac.id
3
18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Gb. 3. Meja Material Kayu (www.google.com.2015)
Desain furniture banyak ditentukan oleh kebutuhan aktifitas orang dan penyimpanan barang-‐barang, agar sesuai dengan prinsip kenyamanan, menyenangkan, memuaskan, kokoh, dan mudah untuk pemeliharaan. Jika rekayasa furnitur memenuhi banyak persyaratan, maka peluangnya adalah sangat besar kesempatan dan permintaan untuk pesanan terhadap produk hasil rancangan. Kualitas “Selera dan Perasaan” Taste and a feeling desain yang baik bisa didapat/ terinspirasi dari pengamatan terhadap suatu kualitas furnitur yang ada atau dari buku, majalah, brosur, dari internet,atau dari mana saja yang dapat dijadikan referensi berupa hasil disain para perancang terdahulu berupa furnitur/ perabotan rumah, tempat penyimpanan, tempat majalah, tempat buku, dan asesories lainnya. Rekayasa dan Pemodelan menyiratkan arti : perencanaan, perancangan, remodelling,dan renovasi mulai dari penandaan isyarat suatu bentuk benda, signum, sampai kepada wujud konsep, wujud rancangan, dan wujud benda jadi, serta wujud produk fabrikasi.
19
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Inti dari disain atau perancangan furnitur adalah batang tubuh dari pengetahuan (a body of knowledge) dan skill /keterampilan yang diperlukan untuk mengintegrasikan aspek nyata/ tangible dan aspek tak terukur/ intangible yang menjadi suatu furniture. Sesuai dengan 4 Kebutuhan teknik berdasarkan urutan prioritas dari yang pertama sampai yang terakhir adalah bentuk meja, variasi bentuk meja, ukuran meja, bentuk tata letak fitur, variasi fitur tambahan, ukuran box, bentuk box, bentuk pijakan kaki, ukuran tempat meletakan handycam, bentuk tempat meletakan handycam, ukuran tempat meletakan lampu, variasi tambahan bahan meja, jenis bahan meja, ukuran laci atau lemari kecil, bentuk laci atau lemari kecil, ukuran roda, warna meja. C.
KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK TEKNIS PRODUK RANCANGAN
a. Material Card board merupakan bahan material yang berasal dari limbah kertas, mempunyai karakter yang dapat diolah ulang, pada dasarnya kardus merupakan material kemasan, seiring jalan waktu karton setelah digunakan sebagai bentuk kemasan dibuang. Karton sebenarnya sebuah material yang mudah untuk ditemukan, namun karena umumnya kardus setelah digunakan lalu dibuang menjadi sebuah material yang tidak dipedulikan, keuntungan material kardus adalah mudah dihancurkan, kayu sebenarnya merupakan media utama pembuatan kardus, namun sejalan waktu pelestarian hutan terhadap media pembuatan kayu menjadi sulit untuk di dapatkan, sebab itu makan material harus dapat di daur ulang. Maka kardus merupakan material yang bersifat ekonomis karena pembuatannya melalu sampah yang sudah tidak digunakan. 4
Raymundus, Erik Ferdian. 2013, “Rancang Bangun Meja Tata Cara Kerja yang Ergonomis Berdasarkan Data Antropometri untuk Praktikum Pengukuran Waktu Kerja”, http-‐//download.portalgaruda.org
20
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Kardus merupakan media alternative baru, selain proses pembentukan material kardus merupakan elemen yang dapat menekan proses biaya produksi, sampai saat ini material kardus dipandang sebelah mata karena sifatnya setalah digunakan lalu dibuang, nyatanya kardus sebenarnya merupakan ruang baru terhadap proses pembentukan produk baru berbasis material kardus.
Gb. 4. Kardus Gelombang (www.google.com.2015)
Gb. 5. Photo Jenis Kardus Gelombang (www.google.com.2015)
Kardus sebagai bahan baku material pembuatan produk memiliki karakteristik yang cukup unik sebagai produk furniture , selain ekonomis dan fleksibelitas tinggi juga memiliki kekuatan, Kardus dalam tataran desain sangat sukar 21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
untuk ditiru seperti material lain yaitu kayu dan besi. Dari segi kekuatan dan daya waktu penggunaan kardus dalam produk furniture memang rentan terhadap kelembaban karena proses pembuatannya merupakan dari material kertas, meskipun demikian konsumen menyadari bahwa aspek ekomomis tetap menjadi pilihan utama untuk membeli produk dengan biaya yang murah, walaupun tidak memliki kekuatan seperti material kayu untuk pembuatan produk furniture seperti pada umumnya. Sedangkan dalam material utama dapat di klasifikasi jenis dan fungsi kekuatanya Flute dideskripsikan sebagai strukture bahan kardus yang berbentuk gelombang yang membentuk banyak gelombang gelombang di kertas kardus. Flute terdiri dari beberapa ukuran , diketahui sebagai profile flute. terdiri dari flute A (flute terbesar) sampai flute F (flute terkecil) Umumnya flute yang lebih besar lebih kuat perlindungannya dan kuat terhadap tekanan, sedangkan flute yang lebih kecil lebih mudah di cetak, dilipat, serta tidak mudah retak flute profile dapat di gabung gabungkan , misalnya CE double wall lebih awet dan tahan lama karena C flute mempunyai kekuatan sedangkan E flute memberikan permukaan cetak yang halus. C flute merupakan flute yang paling banyak digunakan di seluruh dunia, hampir 80% dari total kertas karton box di dunia menggunakan C-‐flute, akan tetapi secara kualitas cetak E flute masih lebih bagus dibandingkan C flutes, di indonesia F flutes masih belum ada. Sebuah lembar corrugated dapat dibuat dengan ketebalan yang berbeda beda untuk memanipulasi kemudahan dalan pencetakan, kekuatan tekanan dan kekuatan perlindungan. Tabel di bawah ini memberikan garis besar dari segi ukuran, kualitas, dan penggunaan setiap jenis flute A-‐flute = 36 flutes/linear foot 22
http://digilib.mercubuana.ac.id/
B-‐flute = 49 flutes/linear foot C-‐flute = 41 flutes/linear foot E-‐flute = 90 flutes/linear foot F-‐flute = 128 flutes/linear foot
Gb. 6. Gambaran Flute (http://www.motekarprint.co.id/)
Jenis Flute
Jumlah Flute
A
36
B
49
Tinggi Gelombang 4.0 – 4.0 mm
2.1 – 3.0 mm
Kualitas
Penggunaan
Lebih kuat dalam tekanan dan lebih bantalan perlindungannya; mempunyai kekutan susun yang baik Memiliki ketahanan
Untuk Barang yang mudah pecah; digunakan pada kekuatan struktural Sebagai bantalan dalam 23
http://digilib.mercubuana.ac.id/
C
41
3.5 – 4 mm
E
90
1 – 2 mm
F
128
0,75 mm
terhadap keretakan yang sangat baik dan permukaan cetak yang sangat bagus ; memiliki ketahan tusuk yang bagus Memiliki permukaan cetak , ketahanan tekanan , dan ketahanan keretakan yang baik
Memiliki ketahanan retak yang sangat baik, terutama, memiliki permukaan cetak yang sangat luar biasa, dengan konstruksi yang tipis ini membantu mengurangi ruang penyimpanan Paling baik dalam permukaan cetak dibanding yang lainnya, ketahanan retak yang sangat baik,
sebuah kemasan seperti partisi
Flute yang paling sering dipake di dunia sebagai box pengiriman , untuk kekuatan struktural; digunakan pada gelas, furniture , makanan dan lain2nya Kemasan yang baik untuk konsumen akhir seperti kemasan kosmetik, gelas, keramik; untuk display dan kemasan pizza
Kemasan yang baik untuk konsumen akhir seperti kemasan kosmetik, 24
http://digilib.mercubuana.ac.id/
konstruksi tipis yang digunakan untuk box yang kaku dengan serat yang lebih tipi
perhiasan dan sepatu, digunakan untuk kemasan software ( di indonesia mash belum ada)
Gb. 7. Spesifikasi Flute (http://www.motekarprint.co.id/)
25
http://digilib.mercubuana.ac.id/
b. Konstruksi Struktur dan konstruksi merupakan elemen desain furniture yang berkaitan dengan faktor kesatuan dari berbagai komponen mebel. Pertimbangan struktur dan konstruksi ini dilakukan dengan tujuan menjamin keselamatan pemakainya. Konstruksi merupakan bagian dari proses desain yang disusun setelah bahan-‐bahan untuk mebel dipilih dan disatukan dengan menggunakan sambungan-‐sambungan. Konstruksi adalah sambungan antara komponen satu dengan komponen lainnya yang tersusun secara struktural. Ada beberapa sistem konstruksi dalam furniture antara lain: 1. Sistem Knock Down ( Bongkar pasang ) Merupakan konstruksi yang secara keseluruhan komponennya dapat dibongkar pasang. (contoh tempat tidur) 2. Sistem Semi Knock Down Merupakan konstruksi yang secara keseluruhan komponennya adalah bongkaran, tetapi setelah dipasang menjadi permanen. (contoh unit lemari dan lainnya). 3. Sistem Semi Permanen Merupakan konstruksi yang sudah permanen pada setiap unitnya dan dirangkaikan menjadi bentuk tertentu, tetapi setelah dipasang menjadi permanen dan atau dapat dibongkar kembali menjadi unit permanen. 4. Permanen ( Tetap )
26
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Merupakan produk mebel yang sudah tetap (contoh meja, kursi, lemari dan lainnya). Dari beberapa bentuk konsturksi 5 Dengan sistem knock-‐down sesuai dengan karakter cardboard yang bidang dan ringan, efektif untuk mempersingkat waktu pemasangan, mempermudah proses pemasangan dengan langkah-‐langkah petunjuk yang sudah diberikan tanpa membutuhkan banyak keahlian khusus untuk mengerjakannya. D.
KELOMPOK DATA BERKAITAN DENGAN ASPEK EKONOMI PRODUK RANCANGAN
Menurut Philip Kotler dan Kevin Lane Keller yang dikutip dari buku Manajemen Pemasaran mengatakan bahwa Kepuasan Konsumen adalah perasaan senang atau kecewa seseorang yang muncul setelah membandingkan kinerja (hasil) produk yang dipikirkan terhadap kinerja yang diharapkan. (Kotler & Keller, 2009) Menurut Husain Umar yang dikutip dari buku Manajemen Riset dan Perilaku Konsumen mengatakan bahwa Analisis konsumen berkaitan erat dengan perilaku konsumen terhadap barang atau jasa. Kepuasan konsumen adalah tingkat perasaan konsumen setelah membandingkan antara apa yang dia terima dan harapannya. Adanya kepuasan konsumen terhadap suatu produk akan berpengaruh terhadap loyalitas pelanggan terhadap sebuah produk dan akan menjadi pelanggan dalam waktu yang lama. (Umar, 2005) 5
Silvia Gunawan, Adi Santosa, Dodi Wondo.2015, “Perancangan Flexible Exhibition Stand dengan Material Cardboard”.
27
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Jenis kepuasan konsumen terbagi dua, yaitu: a. Kepuasan Fungsional Merupakan kepuasan yang diperoleh dari fungsi atau pemakaian suatu produk. Contoh kasus: Penggunaan SmartTV Samsung 3D, pengguna TV tersebut benar-‐benar merasa puas dengan layanan yang berikan oleh SmartTV tersebut yaitu berupa layanan 3D dari program yang ditayangkan. b. Kepuasan Psikologikal Dalam pembuatan produk tentu tidak lepas kaitannya dengan pembeli atau pasar, pendekatan-‐pendekatan yang dilakukan tentu menjadi opsi utama dalam pembuatan produk, namun dalam pendekatan sebuah pasar tentu harus menegtahui kriteria pembeli, Pengambilan keputusan merupakan suatu kegiatan individu yang secara langsung terlibat dalam mendapatkan dan mempergunakan barang yang ditawarkan. Menurut Kotler (1997:162) ada lima tahap proses keputusan pembelian. Pertama, analisis atau pengenalan kebutuhan, yaitu proses membeli dimulai dengan pengenalan kebutuhan, di mana pembeli mengenali adanya masalah atau kebutuhan. Pembeli merasakan perbedaan antara keadaan nyata dan keadaan yang diinginkan. Kedua, pencarian informasi, yaitu apabila dorongan konsumen kuat dan produk yang dapat mernuaskan ada dalam jangkauan konsumen kemungkinan akan membelinya. Bila tidak, konsumen dapat menyimpan kebutuhan dalam ingatan atau melakukan pencarian informasi yang berhubungan dengan kebutuhan tersebut.
28
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Ketiga, konsumen dapat memperoleh informasi dari beberapa sumber, yaitu: (Kotler (1997:163) yang terdiri dari sumber pribadi, sumber komersial, sumber publik, dan sumber pengalaman. Keempat , evaluasi alternatif yakni pemasaran harus mengetahui mengenai evaluasi alternatif, bagaimana konsumen mengolah informasi sampai pada pemilihan merek. Konsep dasar tertentu membantu menjelaskan proses evaluasi konsumen. 1. Pertama, kita menganggap bahwa setiap konsumen melihat produk sebagai kumpulan atribut produk. Untuk kamera, atribut produk mungkin mencakup mutu gambar, kemudahan menggunakan, ukuran kamera, harga, dan atribut lain. 2. Kedua, konsumen akan memberikan tingkat arti penting berbeda terhadap atribut berbeda menurut kebutuban dan keinginan unik masing-‐masing. 3. Ketiga, konsumen mengembangkan satu himpunan keyakinan merek mengenai di mana posisi setiap merek pada setiap atribut. Himpunan keyakinan mengenai merek tertentu dikenal sebagai citra merek. 4. Keempat, harapan kepuasan produk total konsumen akan bervariasi pada tingkat atribut yang berbeda. 5. Kelima, konsumen sampai pada sikap terhadap merek berbeda lewat beberapa prosedur evaluasi. Ada konsumen yang menggunakan lebih dari satu prosedur evaluasi, tergantung pada konsumen dan keputusan pembelian. keputusan membeli, artinya dalam tahap evaluasi, konsumen membuat peringkat merek dan membentuk niat untuk membeli. Pada umumnya, keputusan membeli konsumen adalah membeli merek yang paling disukai, tetapi dua faktor dapat muncul antara niat untuk membeli dan keputusan untuk membeli. Faktor
29
http://digilib.mercubuana.ac.id/
pertama adalah sikap orang lain dan yang kedua adalah faktor situasi yang tidak diharapkan. 6. Keenam, perilaku pasca pembelian, artinya tahap dari proses keputusan pembeli. Konsumen mengambil tindakan lebih lanjut setelah membeli berdasarkan pada rasa puas atau tidak puas. Pembeli merasa puas atau tidak puas dengan suatu pembelian terletak pada hubungan antara harapan konsumen dan prestasi yang diterima dari produk. Apabila produk tidak memenuhi harapan, konsumen merasa tidak puas. Apabila memenuhi harapan, konsumen merasa puas. Apabila melebihi harapan, konsumen akan merasa amat puas.
30
http://digilib.mercubuana.ac.id/