BAB II LANDASAN TEORI
2.1. Server web Server web adalah perangkat keras dan perangkat lunak yang dipakai untuk menyimpan dan mengirim dokumen HTML (Hypertex Markup Language) untuk digunakan dalam World Wide Web (WWW) (Dhanta, 2009:370). Referensi menurut (W. Purbo dan Wahyudi., 2001:18), Web Browser adalah program perangkat lunak pada sisi client yang bertugas mengambil serta menampilkan informasi dalam web dari server. Sedangkan web server merupakan server yang bertugas mengatur mekanisme layanan web. Sedangkan menurut Stuart McCluare (2003:56) setiap kali server web berhubungan dengan sebuah situs web di Internet atau Intranet, sebenarnya ia terhubung ke server web. Server tersebut mendengarkan request pada jaringan dan menjawab request tersebut kepada pengirim request dengan membawa data sesuai dengan permintaan request dari pengirim yang disebut respon. Server
web
terpopuler
saat
ini
adalah
Apache
server
web
(http://www.apache.org) sejak pertama kali dirilis pada 1996 popularitas Apache terus meningkat, hal ini disebabkan karena dukungan banyak flatform, fitur-fitur dan dan sifatnya yang freeware.
2.1.1. Cara Kerja Server Web Server web merupakan sebuah perangkat lunak yang berada di sebuah server yang berfungsi untuk menerima permintaan (request). Berupa halaman web melalui protocol HTTP (Hypertext Transfer Protocol) yang berasal dari client yang biasa dikenal dengan web browser, dan mengirimkan kembali (respond) hasilnya berdasarkan permintaan dari user atau klien (Supriyono:2010).
5
http://digilib.mercubuana.ac.id/
6
Gambar 2.1 Alur kerja server web. (http://www3.ntu.edu.sg/home/ehchua/programming/webprogramming/http_basic s.html) Ada banyak server web yang beredar namun berdasarkan survey yang dilakukan w3techs.com pertanggal 1 Agustus 2013 server web Apache menempati urutan pertama server web yang paling popular dengan 65.4 % pengguna diikuti oleh Microsoft-ISS 15.3 % pengguna, untuk melihat selengkapnya dapat dilihat pada gambar 2.2.
Gambar 2.2 Persentasi pengguna Server Web (http://w3techs.com)
2.1.2. HTTP (Hypertext Transfer Protocol) HTTP merupaka protocol yang paling banyak ditemui pada jaringan Internet. HTTP juga salah satu protocol yang menjembatani perbedaan antara jaringan dan kelompok pengembang aplikasi, yang berisi informasi yang digunakan oleh kedua belah pihak dalam pengembangan aplikasi berbasis web. HTTP memiliki dua buah metode yaitu metode respon dan request yang dikirim kepada web server seperti pada gambar 2.3.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
7
Gambar 2.3 Ilustasi Respond dan Request. (http://devhub.fm/http-requestresponse-basics/) Dalam melakukan pekerjaannya HTTP mengirimkan pesan ke server web berdasarkan permintaan klien (browser), pesan yang dikirim ke server web berupa header dan body.
2.1.2.1. HTTP Header dan Body Http Header membawa informasi tentang perilaku dan aturan aplikasi antara browser dan server web. Header ini dapat diperiksa oleh browser dan server, serta perangkat lain seperti percepatan web (web acceleration). Ketika header dikirim oleh browser juga berisi informasi tentang kemampuan browser yang diinformasikan kepada server web. Sedangkan header yang dikirim oleh server web berisi informasi tentang bagaimana browser memperlakukan konten yang dikirim ke browser (Patrick Chang dan Lori Mac Vittie:2008). Http body adalah data yang dikirim setelah baris header, pada saat respond data ini merupakan hasil dari permintaan browser pada saat request ke server web. Jika pesan HTTP yang memiliki body, disaat yang bersamaan pada baris header menjelaskan tipe dari data yang dimiliki body, khususnya : 1. Tipe konten : header memberikan MIME-type data dari body seperti text/html atau image/gif. 2. Pajang konten : header memberikan data berapa bit ukuran data yang dibawa.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
8
2.1.2.2. HTTP Request Menurut (Fielding, et al) pada Standards Track Hypertext Transfer Protokol/1.1. metode untuk melakukan request pada HTTP ada delapan yaitu : 1. OPTION Metode Option merupakan permintaan untuk informasi mengenai pilihan komunikasi yang tersedia pada rantaian permintaan atau jawaban yang di identifikasi oleh request URL. Metode ini mengijinkan klien untuk menentukan pilihan atau persyarantan yang berkaitan dengan sumber daya atau kemampuan dari server, tanpa mengisyaratkan tindakan untuk memulai mengambil sumberdaya. 2. GET Metode GET berarti mengambil informasi apa saja di dalam bagian form yang diidentifikasikan oleh URL Request. 3. HEAD Metode Head identik dengan dengan GET kecuali bahwa server tidak mengembalikan bagian isi pesan pada saat respond. 4. POST Metode ini digunakan untuk meminta server menerima entitas tertutup dalam permintaan. Ini dapat
mengahasilkan sumber
baru atau
pemutakhiran sumber yang sudah ada. 5. PUT Metode permintaan PUT merupakan entitas tertutup yang disertakan pada request URL. Jika permintan url mengacu pada sumber daya yang sudah ada maka entitas tertutup harus dianggap sebagai versi modifikasi dari pada server asalnya. 6. DELETE Metode Delete meminta kepada server untuk menghapus sumber daya yang diidentifikasiakan oleh request URL. 7. TRACE Metode ini mengirimkan kembali permintaan yang diterima, sehingga klien HTTP dapat melihat apa server menengah menambahkan atau mengubah permintaan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
9
8. CONNECT Metode Connect mengubah permintaan koneksi ke trowongan TCP/IP transparan. Hal ini membantu memfasilitasi Secure Socket Layer (SSL) berkomunikasi melalui proxy HTTP yang tidak terenkripsi.
2.1.2.3. HTTP Respond Pada Http respond (Fielding, et al) pada Standards Track Hypertext Transfer Protokol/1.1. staus code respond dibagi menjadi lima category yaitu: 1. Bersifat informasi 1XX. 2. Informasi Sukses 2XX. 3. Informasi dialihkan 3XX. 4. Error pada klien 4XX. 5. Error pada server 5XX. Untuk lebih jelas mengenai bagian-bagian status kode respon dapat melihat tabel 2.1.
2.2. Teknik Polling Ada dua cara memberikan layanan bagi sebuah device, yaitu dengan interupsi dan polling. Pada metode interupsi,kapan saja device membutuhkan layanan, maka CPU (Central Prosessing Unit) sedapat mungkin akan segera memberikan layanan. Device akan memberitahukan pada CPU dengan mengirimkan sinyal interusi.
Gambar 2.4 Alur Monitoring (http://minnie.tuhs.org/CompArch/Lectures/week08.html)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
10
Sedangkan pada metode polling, CPU secara terus menerus melakukan monitoring kepada device, hingga pada saat tertentu device membutuhkan layanan. Maka CPU akan memberikan layanannya. Setelah selesai dengan layanan tersebut CPU akan kembali dengan pekerjaan sebelumnya yaitu kembali memonitoring device-device tersebut hingga ada status yang membutuhkan layanan. Kode 2.1 Skema Polling (Hariyanto, B.2003) While (TRUE) { if (event_occur_flag){ do_response(); event_occur_flag = FALSE; } }
Polling adalah metode yang paling sederhana, yaitu instruksi pengujian tunggal dan berulang untuk menguji tanda indikator kemunculan suatu kejadian tertentu (Bambang Hariyanto 2003:240). Alur proses Polling: 1. Jika kejadian blm muncul, maka polling diteruskan. 2. Jika kejadian muncul, maka: a. Dilakukan suatu aksi. b. Kemudian kembali melakukan polling.
Jadi teknik poling dapat diterapkan dalam monitoring web server secara sederhana untuk mengetahui ketersedian dari server web.
2.3. Hypertext Preprocessor (PHP) PHP adalah bahasa pemrograman yang berbentuk script yang diletakan di dalam server web. PHP bersifat sever side, yang artinya hanya dapat berjalan pada sisi server saja dan tidak dapat berfungsi tanpa ada sebuah server didalamnya. PHP adalah sebuah bahasa scripting (Nugroho 2004:140). Maksudnya program ini tidak menyertakan sebuah compiler tersendiri yang membuat program
http://digilib.mercubuana.ac.id/
11
hasilnyamenjadi
program
.exe
yang
dapat
dijalankan
sendiri.
Bahasa
pemrograman ini akan selalu membutuhkan sebuah server pendukung yang disebut Server web dan program PHP itu sendiri untuk menjalankan semua script program. PHP memiliki kemampuan untuk mengakses sebuah database untuk menghasilkan sebuah halaman web yang dinamis. Sistem manajemen database yang sering digunakan bersama bahasa pemrograman PHP adalah MySQL. Namun PHP juga mendukung berbagai sistem manajemen database yang lain seperti Oracle, Microsoft Acces, Interbase dan sebagainya. Hingga pada saat tulisan ini dibuat PHP telah dikembangkan hingga versi PHP 5.5.3, pada versi ini PHP mendukung penuh pemrograman berorientasi objek, banyak peningkatan kemampuan dari PHP versi 5 ini dibandingkan versi sebelumnya. Sifat PHP yang open source menjadikan PHP sebagai pilihan favorite dalam pembuatan situs web sehingga banyak orang dengan mudah untuk mempelajarinya. Hanya perlu penterjemahan khusus untuk kode-kode PHP yang nantinya akan diterjemahkan oleh mesin PHP ke kode HTML (HyperText Markup Languages) terlebih dahulu sebelum diterjemahkan browser untuk ditampilkan di layar klien (Sakur, 2010:3).
2.3.1. Kelebihan-Kelebihan PHP PHP memiliki banyak kelebihan yang tidak dimiliki oleh bahasa script sejenis (Kasiman Peranginangin 2006:3). PHP difokuskan pada pembuatan script server-side, yang bisa melakukan apa saja yang dapat dilakukan oleh CGI, seperti: 1. mengumpulkan data dari form. 2. Menghasilkan isi halaman web dinamis. 3. Dan kemampuan mengirim serta menerima cookies. PHP dapat digunakan pada semua sistem operasi, seperti Linux, Unix, Microsoft Windows, Mac OS. PHP tidak hanya terbatas pada hasil keluaran HTML. PHP juga mendukung untuk pengolahan gambar, file PDF, dan movie flass.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
2.4. AJAX AJAX (Asyncronous Javascript and XML) merupakan suatu teknik atau metode pengambilan data dari server menggunakan sebuah fungsi dalam Javascript, yaitu XMLHttpRequest(XHR) (Lukmanul Hakim 2011:3). Ajax bukanlah sebuah bahasa pemrograman baru , melainkan merupakan gabungan dari beberapa teknik atau teknologi yang sebelumnya sudah ada, yaitu : 1. XHTML (eXtensible Hypertext Markup Language) yang merupakan pengembangan dari html. 2. CSS (Cascading Style Sheet) yang bisa mengatur style atau format tampilan suatu dokumen di web. 3. XML
(eXtensible Markup Language) merupakan format data yang
memungkinkan untuk melakukan pertukaran data. Sebagai alternative pertukaran data yang lebih interaktif, XML dapat digantikan dengan JSON (JavaScript Object Notation). 4. DOM ((Document Object Model Model)) yang mengatur interaksi dan tampilan isi HTML dan XML secara dinamis. 5. Javascript merupakan bahasa utama yang membentuk lapisan AJAX.
Secara teori untuk menguasa AJAX harus menguasai kelima teknik tersebut, namun dalam perakteknya anda cukup menguasai salah satu objek saja dalam Javascript, ditambah dibantu dengan penyederhanaan dari JQuery akan sangat membantu dalam mengusai AJAX.
2.5. Basis Data Basis data adalah mekanisme yang digunakan untuk menyimpan informasi atau data (Stephen and Plew : 2000). Dengan basis data, pengguna dapat menyimpan data secara terorganisasi. Setelah data disimpan, informasi harus mudah diambil. Kriteria data dapat digunakan untuk mengambil informasi. Cara data disimpan dalam basis data menentukan seberapa mudah mencari informasi berdasarkan banyak kriteria. Data pun harus mudah ditambahkan, dimodifikasi dan dihapus ke dalam basisdata (simarmata dan paryudi : 2006).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
Struktur yang mendasari suatu basis data adalah model data yang merupakan kumpulan komponen konseptual untuk mendiskripsikan data. Model data entity relationship diagram (ERD) digunakan untuk mendiskripsikan rancangan basis data pada tingkatan logis.
2.5.1. ERD (Entity Relationship Diagram) Entity Relationship Diagram menjelaskan semesta data yang ada pada dunia nyata. Entity Relationship Diagram menterjemahkan data, mentransformasikan data dengan memanfaatkan sejumlah perangkat konseptual. Struktur logis dapat ditunjukan dengan Entity Relationship Diagram yang dibentuk dari komponenkomponen berikut: a.
Entitas dan Himpunan Entitas Entitas merupakan individu yang mewakili sesuatu yang nyata dan dapat
dibedakan dari sesuatu yang lain. Sekelompok entitas sejenis dan berada dalam lingkup yang sama membentuk sebuah himpunan entitas menunju padea rumpun dari individu tersebut. Himpunan entitas digambarkan dengan bentuk persegi panjang dalam Entity Relationship Diagram. b. Atribut Entitas pasti memiliki atribut yang mendeskripsikan karakteristik dari entitas tersebut. Penentuan atau pemilihan atribut-atribut yang relevan bagi sebuah entitas merupakan hal penting lain dalam menentukan model data. Atribut digambakan dengan bentuk elipse dalam Entity Relationship Diagram. c.
Relasi dan Himpunan Relasi Relasi Menunjukan adanya hubungan diantara sejumlah entitas yang berasal
dari himpunan entitas yang berbeda. Kumpulan semua diantara entitas-entitas yang terdapat pada himpunan entitas, dan entitas tersebut membentuk suatu himpunan relasi. Himpunan relasi digambarkan dengan bentuk belah ketupat dalam Entity Relationship Diagram.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
Gambar 2.5 Contoh komponen Entity Relationship Diagram (Maulana :2008)
2.5.2. Kardinalitas dan Drajat Relasi Kardinalitas relasi menunjukan jumlah maksimum entitas yang dapat berelasi dengan entitas pada himpunan entitas yang lain. Kardinalitas relasi merujuk kepada hubungan yang terjadi dari himpunan entitas yang satu ke himpunan entitas yang lain. Ada beberapa macam entitas yang akan dijelaskan sebgai berikut : a.
Satu ke Satu (One to One) Hubungan antar entitas satu berbanding satu dengan entitas lainnya. jadi
setiap anggota entitas A hanya boleh berhubungan dengan satu anggota entitas B. berlaku sebaliknya.
Gambar 2.6 Hubungan 1:1
b. Satu ke Banyak (One to Many) Pada hubungan satu ke banyak entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya. Setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan hanya dengan satu entitas pada himpunan entitas A.
Gambar 2.7 Hubungan 1:M
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
c.
Banyak ke Satu (Many to One) Pada hubungan banyak ke satu entitas pada himpunan entitas A hanya dapat
berhubungan dengan satu entitas pada himpunan entitas B, tetapi tidak sebaliknya. Setiap entitas pada himpunan entitas B berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A.
Gambar 2.8 Hubungan M:1
d. Banyak ke Banyak (Many to Many) Entitas pada himpunan entitas A dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas B, begitu juga sebaliknya. Entitas pada himpunan entitas B dapat berhubungan dengan banyak entitas pada himpunan entitas A.
Gambar 2.9 Hubungan M:M
2.5.3. MySQL menyatakan, bahwa MySQL database server adalah RDBMS (Relational ( Database Managemen System) yang dapat menangani data yang bervolume besar. Meskipun dapat menangani data dengan volume yang besar, MySQL tidak menuntut resource yang besar. MySQL adalah database yang paling popular dari keseluruhan database yang ada (Wahana Komputer 2010:5). MySQL Merupakan sistem manajemen database yang mampu mengirim dan menerima data dengan sangat cepat dan multu u1wser. MySQL dirilis dalam dua bentuk lisensi, yaitu freeware dan shareware. Penulis sendiri dalam menulis buku ini menggunakan MySQL yang berlisensi freeware karena memiliki kebebasan dalam menggunakan database ini untuk keperluan pribadi maupun bisnis tanpa harus membeli atau membayar lisensi, yaitu yang berada dibawah lisensi GNU/GPL (General Public License).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
2.6. Framework CakePHP Framework merupakan suatu kertas kerja dalam membangun aplikasi web. Dengan adanya framework, pembuatan aplikasi dapat dikerjakan dengan lebih cepat. Hal ini dikarenakan framework telah menyediakan fungsi-fungsi maupun class yang dibutuhkan dalam pembuatan sebuah web (Agus Saputra 2012:2). Dengan adanya framework segala perbedaan dalam gaya penulisan yang dilakukan oleh programmer ataupun developer dapat disamakan. Ini dikarenakan framework memiliki aturan sendiri dalam penulisannya. Sehingga siapapun yang ingin menggunakan framework harus mengikuti aturan dari framework yang digunakan. CakePHP merupakan salah satu framework yang cukup banyak digunakan. Kehandalan dari framework menjadi pertimbangan dari pengguna selain kemudahan untuk mempelajarinya.
2.6.1. MVC CakePHP adalah sebuah framework yang bekerja menggunakan konsep MVC (Model, View, Controller)
merupakan sebuah yang memungkinkan
pengerjaan web antara logika dan presentasi tampilan web dilakukan secara terpisah. Sehingga developer aplikasi dapat fokus terhadap apa yang sedang dikerjakannya. Seperti ilustrasi pada gambar 2.10
Dalam CakePHP, konsep MVC dibagi dalam tiga kategori utama, yaitu: 1. Model. Merupakan tempat untuk merepresentasikan data atau bagian yang berhungan dengan manipulasi database.
2.
Controller Merupakan pengendali yang menghubungkan antara model dengan view. Semua permintaan yang masuk akan diterima terlebih dahulu oleh controller,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
kemudian controller akan memproses permintaan tersebut. Namun dalam controller juga membutuhkan logika yang sesuai dengan kebutuhan web. 3.
View Merupakan tempat untuk bagian yang menampikan halam web. Dalam hal ini merupakan file HTML. Pada bagian ini merupakan user inteface yang akan di tampilkan di tampilan browser.
Gambar 2.10 Skema MVC (Agus Saputra:2011)
2.7. Model RAD (Rapid Aplication Development) Salah satu model SDLC (Software Development Life Cycle) yang cukup pupuler yaitu model Rapid Application Development (RAD). Seperti yang dibahas Shelly at al, dalam bukunya yang berjudul “System Analysis dan Design”, prinsip pada metode RAD adalah prototype domodifikasi berdasarkan masukan dari pengguna dan terus dilakukan proses interaksi dengan pengguna hingga sistem selesai dibangun dan pengguna merasa puas. Tahap-tahap pada pemodelan RAD seperti yang terlihat pada Gambar 2.11: 1.
Perencanaan Kebutuhan (Requirements Planing) Tahap perencanaan kebutuhan ini menggabungkan perencanaan sistem yang akan dibangun dan fase analisis sistem dari SDLC seperti kebutuhan bisnis, lingkup proyek, kendala, dan persyaratan sistem.
2.
Perancangan Untuk Pengguna (User Design) Selama fase ini, pengguna berinteraksi dengan analis sistem dan model prototype yang mewakili proses semua sistem termasuk masukan dan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
keluaran. Fase ini memungkinkan pengguna untuk memahami, memodifikasi, dan akhirnya menyetujui model kerja dari sistem yang memenuhi kebutuhan mereka.
Gambar 2.11 Tahap pemodelan RAD (http://blog.binadarma.ac.id/kurniawan/2012/11/02/rapid-applicationdevelopment.html)
3.
Konstruksi (Construction) Selama tahap konstruksi, modifikasi terus berlanjut hingga versi final bahwa sistem telah diterima.
4.
Cutover (Penghentian) Tahap ini mirip dengan tahap implementasi yang tradisional. Kegiatan utama meliputi pengujian dan implementasi sistem, menyelesaikan dokumentasi yang diperlukan. Kelebihan dari model ini yaitu model ini :
1.
mendukung kecepatan karena adanya umpan balik dari pengguna sejak tahap awal.
2.
Efisiensi karena memanfaatkan komponen yang dapat digunakan kembali.
3.
Meningkatkan komunikasi dan kerjasama dengan pengguna. Adapun kekurangan dari model ini yaitu :
1.
Model ini memerlukan professional yang terampil.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
2.
Tidak adanya komponen yang dapat digunakan dapat menyebabkan kegagalan proyek
3.
Pemimpin proyek harus bekerjasama dengan pengembang dan pengguna untuk menutup proyek tepat waktu.
2.8. Pemrograman Terstruktur Pemrograman terstruktur adalah cara pemrosessan data yang terstruktur. Terstruktur dalam analisis, cara, dan penulisan program. Prinsip utama dari pemrograman terstruktur adalah jika suatu proses telah sampai pada suatu titik tertentu maka proses selanjutnya tidak boleh melompat baris sebelumnya, kecuali untuk perulangan (Amborowati 2007:7). Tujuan dari pemrograman terstruktur adalah: a.
Meningkatkan kehandalan program.
b.
Memudahkan pembacaan dan penulusuran program.
c.
Menyederhanakan program sehingga tidak rumit.
2.8.1. Ciri-ciri Pemrograman Terstruktur Ciri-ciri pemrograman terstruktur adalah : a. Menggunakan rancangan pendekatan dari atas kebawah (top-down design) b. Membagi program kedalam modul-modul logika sejenis. c. Menggunakan sub-program untuk proses-proses sejenis yang sering digunakan. d. Menggunakan pengkodean terstruktur if…Then, Do…while, Repeat…Until, dan lain-lain. e. Menghindari penggunaan perintah Go To bila tidak diperlukan. Dalam penyelesaian
dan perancanganya, kategori dan penyelesaian
masalah dimulai dari bagian yang utama yang kemudiandibagi menjadi bagian yang lebih kecil. Cara perancangan seperti ini memudahkan penulisan, pengujian, koreksi, dan dokumentasi program. Tahapan rancangan dari atas ke bawah (top-down design) dalam pemrograman adalah:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
a. Menentukan keluaran (Output) yang diminta, memasukan input yang diperlukan, dan melakukan proses-proses utama yang diperlukan untuk transformasi data. b. Membagi proses utama ke dalam modul-modul fungsional. c. Membuat algoritma masing-masing modul, dari modul utama ke sub-sub modul.
2.8.2. Bahasa Pemrograman Prosedural-Terstruktur Bahasa pemrograman procedural adalah bahasa pemrograman yang mendukung pembuatan program sebagai sekumpulan prosedur. Prosedur-prosedur itu dapat saling memanggil dan dipanggil dari manapun dalam program dan dapat menggunakan parameter yang berbeda-beda untuk setiap pemanggilan. Prosedur adalah bagian dari program untuk melakukan operasi-operasi yang sudah ditentukan dengan menggunakan parameter tertentu. Pemrograman terstruktur adalah pemrograman yang mendukung abstraksi data, pengkodean terstruktur, dan kontrol program terstruktur. Kontrol program terstruktur adalah: a. Runtun-urut (Sequence) b. Pilihan (selection) c. Pengulangan (repetiation-loop)
2.9. FlowChart Flowchart adalah penggambaran secara grafik dari tahap-tahap proses atau urutan prosedur dari suatu program. Flowchart merupakan bagan yang menunjukan alur didalam program atau prosedur sistem secara logika (Jogiyanto 2004:795). Flowchar berorientasi utama pada proses, relative lebih simple dan mudah dimengerti. Flowchart mempermudah dalam menemukan dan memperbaiki kesalahan logika saat pemeriksaan proses pemrograman. Flowchart terdiri dari symbol-simbol yang mewakili fungsi-fungsi tahap program dan garis alur menunjukan dari symbol-simbol yang akan dikerjakan.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
21
Tabel 2.1 dibawah ini adalah symbol-simbol flowchart menurut ANSI (American National Standard Institude):
Tabel 2.1 Simbol-simbol dalam Flowchart Nama
Simbol
Simbol Terminal
Keterangan Digunakan
untuk
menunjukan awal dan akhir dari program Simbol mbol Persiapan
Digunakan
untuk
memberikan
nilai
awal untuk variable. Simbol mbol Pengolahan
Digunakan
untuk
pengolahan arithmatika
dan
pemindahan data Simbol mbol Keputusan
Digunakan mewakili
untuk operasi
perbandingan logika Simbol mbol Proses
Digunakan
untuk
proses yang detailnya dijelaskan terpisah Simbol mbol Input/Output
Digunakan mewakili
untuk data
Input/Output. Simbol Penghubung
Digunakan
untuk
menunjukan hubungan arus proses yang terputus
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
Tabel 2.1 (Lanjutan) Simbol-simbol dalam Flowchart Nama
Simbol
Keterangan
Simbol Penghubung
Digunakan
halaman lain
menunjukan
untuk
hubungan arus proses yang terputus dengan sambungannya
ada
dihalaman lain Simbol mbol garis alir
Digunakan
untuk
menunjukan arus dari proses
2.10. Pengujian Black Box Pengujian black box berfokus pada persyaratan fungsional perangkat lunak. Dengan demikian pengujian ini memungkinkan perekayasa perangkat lunak mendapatkan serangkaian kondisi input yang sepenuhnya menggunakan semua persyaratan funsional untuk suatu program. Pengujian black box merupakan pendekatan komplementer yang memungkinkan besar mampu mengungkapkan kelas kesalahan daripada metode white box (Pressman, 2002). Pengujian black box berusaha menemukan kesalahan dalam kategori sebagai berikut : 1. 2. 3. 4. 5.
Fungsi yang salah atau hilang Kesalahan pada interface Kesalahan pada struktur data atau akses database Kesalahan performansi Kesalahan inisialisasi dan tujuan akhir.
http://digilib.mercubuana.ac.id/