ps .
ab .b
el at an k
ng s
or o
.s
w w
tp :// w
ht
.id
go
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
ht
tp :// w
w w
.s
or o
ng s
el at an k
ab .b
ps .
go
.id
KABUPATEN SORONG SELATAN
INDEKS PEMBANGUNAN MANUSIA KABUPATEN SORONG SELATAN
:
No Publikasi
: 9106.12.
Katalog BPS
: 4102002.9116
Ukuran Buku
: 15 cm x 21 cm
ab .b
el at an k
Jumlah Halaman : xvii + 46 halaman
ps .
go
ISSN
.id
2011
: Seksi Sta s k Neraca Wilayah dan Analisis Sta s k (BPS
ng s
Naskah
.s
: Seksi Integrasi, Pengolahan dan Diseminasi Sta s k (Khaerul Umam, S.ST)
ht
Penyun ng
tp :// w
w w
Gambar Kulit
or o
Kabupaten Sorong Selatan (Es Nur Wijaya , S.ST)
: BPS Kabupaten Sorong Selatan
Diterbitkan oleh : BPS Kabupaten Sorong Selatan Dicetak oleh
:
Boleh diku p dengan menyebutkan sumbernya
BUPATI KABUPATEN SORONG SELATAN SAMBUTAN Saya menyambut gembira penerbitan publikasi berjudul “Indeks Pembangunan
.id
Manusia (IPM) Kabupaten Sorong Selatan Tahun 2011” ini yang mana memuat data
ps .
go
dan informasi pembangunan manusia Kabupaten Sorong Selatan guna perencanaan
ab .b
dan evaluasi hasil pembangunan. Saya mengharapkan semua instansi dapat memanfaatkan informasi ini agara pembangunan Kabupaten Sorong Selatan dapat
lebih baik, sistema k dan terpadu.
el at an k
terpantau secara menyeluruh dan perencanaan pembangunan dapat disusun secara
ng s
Kepada aparat BPS Kabupaten Sorong Selatan, saya mengucapkan terima kasih
or o
atas upaya sungguh-sungguh yang dilakukan sehingga publikasi ini dapat diterbitkan.
.s
Semoga BPS dapat lebih meningktakan kualitas dan kuan tas data yang disajikan
w w
dengan mengemukakan fakta lapangan serta berkoordinasi dengan instansi dan
tp :// w
lembaga terkait agar faktor penghambat pembangunan manusia dapat teriden fikasi
ht
sedini mungkin dan dapat diberikan solusinya. Akhirnya saya berharap agar publikasi ini dapat dipergunakan sebaik mungkin untuk membangun masyarakat Kabupaten Sorong Selatan yang maju dan mandiri menuju kesejahteraan. Teminabuan,
Oktober 2012
BUPATI KABUPATEN SORONG SELATAN
Drs. OTTO IHALAUW, MA
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sorong Selatan
2011
iii
KEPALA BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH (BAPPEDA) KABUPATEN SORONG SELATAN KATA SAMBUTAN Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang tak hen memberikan rahmat
dan karunia-Nya sehingga publikasi berjudul “Indeks
.id
Pembangunan Manusia 2011” ini dapat terselesaikan. Publikasi ini diterbitkan atas
ps .
go
kerjasama antara BPS Kabupaten Sorong Selatan dan BAPPEDA Kabupaten Sorong
ab .b
Selatan.
Publikasi ini memuat informasi tentang kondisi pembangunan manusia di
el at an k
Kabupaten Sorong Selatan yang diukur dari IPM dan komponennya. Selain itu, disajikan juga beberapa informasi tambahan tentang karakteris k pembangunan yang ada di
ng s
kabupaten ini.
or o
Kami ucapkan terima kasih kepada semua phak yang telah banyak membantu
.s
dalam proses penerbitan publikasi ini, khususnya Pemerintah Kabupaten Sorong
ht
tp :// w
w w
Selatan. Semoga bermanfaat.
Teminabuan, Oktober 2012 Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Sorong Selatan K e p a l a,
Drs. YUNUS ROY KAMBUAYA, M.Si NIP. 640013716 Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sorong Selatan
2011
iv
KEPALA BPS KABUPATEN SORONG SELATAN KATA PENGANTAR
.id
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang tak hen
go
memberikan rahmat dan karunia-Nya sehingga publikasi berjudul “Indeks Pem-
ps .
bangunan Manusia Kabupaten Sorong Selatan 2011” ini dapat terselesaikan.
ab .b
Publikasi ini memuat informasi tentang kondisi pembangunan manusia di Ka-
el at an k
bupaten Sorong Selatan yang diukur dari IPM dan komponennya pada tahun 2011. Selain itu, disajikan juga informasi perkembangan IPM Kabupaten Sorong Selatan
ng s
tahun 2007-2011 dan keterkaitannya dengan indicator pembangunan yang lain.
or o
Kami ucapkan terima kasih kepada semua pihak yang telah banyak membantu
ht
tp :// w
w w
.s
dalam proses penerbitan publikasi ini. Semoga bermanfaat.
Teminabuan, Oktober 2012 BPS Kabupaten Sorong Selatan K e p a l a,
Ir. NURHAIDA SIRUN NIP. 19680320 199401 2 001 Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sorong Selatan
2011
v
DAFTAR ISI
DAFTAR ISI iii
Kata Sambutan Kepala BAPPEDA Kabupaten Sorong Selatan ..........................
iv
Kata Pengantar Kepala BPS Kabupaten Sorong Selatan ...................................
v
Da ar Isi .......................................................................................................
vi
Da ar Tabel ..................................................................................................
viii
Da ar Gambar ..............................................................................................
ix
ps .
go
.id
Kata Sambutan Bupa Kabupaten Sorong Selatan ..........................................
ab .b
BAB I PENDAHULUAN ....................................................................................
1 1
1.2. Tujuan dan Manfaat .........................................................................
5
1.3. Sistema ka Penulisan .......................................................................
6
ng s
el at an k
1.1. Latar Belakang .................................................................................
or o
BAB II METODOLOGI .....................................................................................
.s
2.1. Ringkasan IPM .................................................................................
7 7 9
2.3. Prosedur Penghitungan ...................................................................
9
tp :// w
w w
2.2. Sumber Data ...................................................................................
20
ht
BAB III ANALISIS IPM .................................................................................... 3.1. Perbandingan IPM Kabupaten Sorong Selatan terhadap IPM Regional Provinsi Papua Barat Tahun 2011 ....................................................
21
3.2. Perbandingan IPM Kabupaten Sorong Selatan Tahun 2007-2011 dan Komponennya ................................................................................
29
A. Perkembangan Kesehatan .........................................................
32
B. Perkembangan Pendidikan ........................................................
33
C. Perkembangan Paritas Daya Beli (PPP) .......................................
34
3.3. Analisis Kuadran ..............................................................................
38
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sorong Selatan
2011
vi
DAFTAR ISI
42
4.1. Kesimpulan .....................................................................................
42
4.2. Saran ..............................................................................................
44
DAFTAR PUSTAKA .........................................................................................
46
ht
tp :// w
w w
.s
or o
ng s
el at an k
ab .b
ps .
go
.id
BAB IV PENUTUP ..........................................................................................
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sorong Selatan
2011
vii
DAFTAR TABEL
DAFTAR TABEL Tabel 2.1.
Konversi Variabel Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan men13
Tabel 2.2.
Da ar Paket Komodi yang Digunakan untuk Menghitung PPP
15
Tabel 2.3.
Skor Variabel Kualitas dan Fasilitas Rumah ............................
16
Tabel 2.4.
Nilai Maksimum dan Minimum Indikator Komponen IPM ......
18
Tabel 3.1.
Komponen IPM Kabupaten Sorong Selatan Tahun 2007-2011
31
Tabel 3.2.
IPM dan Reduksi Shor all Tahun 2007-2011 .........................
35
ht
tp :// w
w w
.s
or o
ng s
el at an k
ab .b
ps .
go
.id
jadi Variabel Lama Sekolah ...................................................
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sorong Selatan
2011
viii
DAFTAR GAMBAR
DAFTAR GAMBAR Gambar 3.1.
IPM Menurut Kabupaten/Kota di Papua Barat Tahun 2011 .
21
Gambar 3.2.
Podium Peringkat IPM di Papua Barat Tahun 2011..............
22
Gambar 3.3.
Reduksi Shor all IPM
Kabupaten/Kota di Papua Barat
Tahun 2011 ....................................................................... Gambar 3.4.
23
Angka Harapan Hidup Menurut Kabupaten/Kota di Papua 24
go
.id
Barat Tahun 2011 .............................................................. Angka Melek Huruf Menurut Kabupaten/Kota di Papua
ps .
Gambar 3.5.
ab .b
Barat Tahun 2011 .............................................................. Rata-rata Lama Sekolah Menurut Kabupaten/Kota di Papua
el at an k
Gambar 3.6.
26
Barat Tahun 2011 .............................................................. Gambar 3.7.
27
Daya Beli Menurut Kabupaten/Kota di Papua Barat Tahun 29
Gambar 3.8.
IPM Kabupaten Sorong Selatan Tahun 2007-2011...............
30
Gambar 3.9.
Indeks Kesehatan, Pendidikan dan Daya Beli Kabupaten
w w
.s
or o
ng s
2011 ..................................................................................
Gambar 3.10.
37
tp :// w
Sorong Selatan Tahun 2007-2011 ....................................... Kuadran antara Pertumbuhan PDRB per Kapita dan Reduksi
ht
Shor all IPM untuk Kabupaten Sorong Selatan Tahun 2011 .........................................................................................
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sorong Selatan
2011
39
ix
PENDAHULUAN
BAB I PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Hidup layak merupakan hak asasi manusia yang diakui secara
go
.id
universal. Kons tusi Indonesia yang termaktub dalam pembukaan UUD
tugas
pokok
pemerintah
Republik
ab .b
bahwa
ps .
1945 secara eksplisit mengakui hal tersebut dengan mengamanatkan Indonesia
adalah
el at an k
“memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa serta mewujudkan suatu keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia”.
ng s
Dengan demikian, adalah tugas pemerintah untuk menjamin
or o
terwujudnya kehidupan yang layak, membebaskan masyarakat dari
dak
hanya
tp :// w
yang
w w
.s
lingkaran kemiskinan dan mewujudkan dampak posi f pembangunan meningkatkan
kesejahteraan
tetapi
juga
ht
memeratakan kesejahteraan. Sejalan dengan tujuan tersebut, berbagai kegiatan pembangunan telah diarahkan kepada pembangunan daerah,
dak hanya aspek
ekonomi namun juga aspek sumber daya manusia. Sebelumnya, pembangunan hanya diukur berdasarkan pertumbuhan ekonomi yang implikasinya diyakini akan mengalir dengan sendirinya sehingga menciptakan berbagai peluang ekonomi yang berdampak pada
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sorong Selatan
2011
1
PENDAHULUAN
semakin meluasnya lapangan kerja. Namun seiring dengan semakin kompleksnya problem yang terkait kemanusiaan, dewasa ini, persoalan mengenai capaian pembangunan manusia telah menjadi perha an para
penyelenggara
pemerintahan.
Keberhasilan pembangunan
khususnya pembangunan manusia dapat dilihat dari seberapa besar permasalahan yang paling mendasar di masyarakat tersebut dapat
go
.id
diatasi. Permasalahan-permasalahan tersebut diantaranya adalah
ps .
kemiskinan, pengangguran, buta huruf, ketahanan pangan dan
ab .b
penegakan demokrasi.
el at an k
Paradigma pembangunan manusia terdiri dari empat komponen utama, yaitu : Produk vitas.
Masyarakat
ng s
harus
dapat
meningkatkan
.s
or o
produk vitas mereka dan berpar sipasi secara penuh dalam
w w
proses memperoleh penghasilan dan pekerjaan berupah. Oleh
tp :// w
karena itu, pertumbuhan ekonomi adalah salah satu bagian dari
ht
jenis pembangunan manusia. Ekuitas. Masyarakat harus punya akses untuk memperoleh kesempatan yang adil. Semua hambatan terhadap peluang ekonomi dan poli k harus dihapus agar masyarakat dapat berpar sipasi di dalam dan memperoleh manfaat dari kesempatan-kesempatan ini.
Kesinambungan. Akses untuk memperoleh kesempatan harus
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sorong Selatan
2011
2
PENDAHULUAN
dipas kan dak hanya untuk generasi sekarang tapi juga
gen-
erasi yang akan datang. Segala bentuk permodalan fisik, manusia, lingkungan hidup harus dilengkapi.
Pemberdayaan. Pembangunan harus dilakukan oleh masyarakat, dan bukan hanya untuk mereka. Masyarakat harus berpar sipasi penuh dalam mengambil keputusan dan proses-proses yang
go
.id
mempengaruhi kehidupan mereka.
ps .
Berbagai ukuran pembangunan manusia dibuat namun
dak
ab .b
semuanya dapat digunakan sebagai ukuran standar yang dapat
el at an k
dibandingkan antarwilayah atau antarnegara. Oleh karena itu, Badan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) menetapkan suatu ukuran standar
ng s
pembangunan manusia, yaitu Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
cakupan
w w
Luasnya
.s
or o
atau Human Development Index (HDI). pembangunan
manusia
menjadikan
tp :// w
peningkatan IPM sebagai manifestasi dari pembangunan manusia itu
ht
sendiri. Indikator keberhasilannya adalah semakin luasnya pilihanpilihan yang dimiliki manusia (enlarging the choices of the people). Diantara berbagai pilihan tersebut, pilihan yang terpen ng adalah untuk berumur panjang dan sehat, untuk berilmu pengetahuan dan untuk mempunyai akses terhadap sumber daya yang dibutuhkan agar dapat hidup secara layak.
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sorong Selatan
2011
3
PENDAHULUAN
Untuk meningkatkan IPM semata-mata
dak hanya pada
pertumbuhan ekonomi karena pertumbuhan ekonomi baru merupakan syarat
perlu.
Agar
pertumbuhan
ekonomi
sejalan
dengan
pembangunan manusia, maka pertumbuhan ekonomi harus disertai dengan syarat cukup yaitu pemerataan pembangunan. Dengan pemerataan pembangunan terdapat jaminan bahwa semua penduduk
go
.id
dapat menikma hasil-hasil pembangunan.
ps .
Berdasarkan pengalaman pembangunan di berbagai Negara
ab .b
diperoleh pembelajaran bahwa untuk mempercepat pembangunan
el at an k
manusia dapat dilakukan antara lain melalui dua hal, yaitu distribusi pendapatan yang merata dan alokasi belanja publik yang memadai
ng s
untuk pendidikan dan kesehatan.
.s
or o
Keseriusan pemerintah terkait isu pembangunan manusia
w w
ditandai dengan siikutkannya IPM sebagai salah satu alokator Dana
tp :// w
Alokasi Umum (DAU) untuk mengatasi kesenjangan keuangan wilayah
ht
(fiscal gap) selain jumlah penduduk, luas wilayah, PDRB per Kapita dan Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK). Pembangunan Kabupaten Sorong Selatan merupakan bagian integral dari pembangunan nasional sehingga arah, tujuan, maupun sasaran yang ingin dicapai sejalan dengan arah serta tujuan yang sudah ditetapkan dalam program pembangunan nasional, yaitu untuk meningkatkan taraf hidup dan kesejahteraan masyarakat secara adil dan merata. Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sorong Selatan
2011
4
PENDAHULUAN
Publikasi “Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sorong Selatan Tahun 2011” ini diharapkan mampu memberikan gambaran tentang kondisi, posisi dan perkembangan pembangunan manusia serta komponen-komponen penyusunnya dibandingkan dengan daerah lain dan periode sebelumnya.
go
tujuan penyusunan publikasi “Indeks Pembangunan Selatan Tahun 2011” ini adalah sebagai
berikut :
ab .b
Manusia Kabupaten Sorong
el at an k
Adapun
.id
Tujuan dan Manfaat
ps .
1.2
1. Untuk memaparkan IPM Kabupaten Sorong Selatan tahun 2011
ng s
dan posisi rela f regionalnya terhadap kabupaten/kota lain,
.s
or o
2. Untuk memaparkan perkembangan IPM Kabupaten Sorong
w w
Selatan tahun 2007-2011,
tp :// w
3. Untuk memaparkan analisis kuadran antara pertumbuhan PDRB
ht
per Kapita dan Reduksi Shor all IPM untuk Kabupaten Sorong Selatan tahun 2011. Dengan tujuan di atas, diharapkan didapatkan manfaat sebagai berikut : 1. Dapat digunakan sebagai referensi/ bahan acuan, 2. Memberikan informasi tambahan yang bisa digunakan sebagai masukan dalam penyusunan kebijakan pemerintah khususnya dalam hal peningkatan IPM. Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sorong Selatan
2011
5
PENDAHULUAN
1.3
Sistema ka Penulisan Publikasi ini disajikan dalam empat bab yang saling berkaitan,
yaitu : Bab I
Pendahuluan Bab ini memuat latar belakng, tujuan dan manfaat
Metodologi
go
Bab II
.id
penyusunan publikasi, serta sistema ka penulisan.
Bab III
el at an k
prosedur penghitungan IPM.
ab .b
ps .
Bab ini memaparkan ringkasan IPM, sumber data, dan
Analisis Indeks Pembangunan Manusia
ng s
Bab ini memaparkan tentang IPM Kabupaten Sorong
or o
Selatan tahun 2011 beserta analisisnya. Dalam bab ini juga
.s
akan dipaparkan perkembangan IPM Kabupaten Sorong
tp :// w
w w
Selatan periode 2007-2011 beserta posisi rela fnya terhadap kabupaten lain. Sebagai tambahan, akan
ht
dipaparkan analisis kuadran antara pertumbuhan PDRB per Kapita dan Reduksi Shor all IPM untuk Kabupaten Sorong Selatan tahun 2011. Bab IV
Kesimpulan dan Saran Bab ini merupakan penutup yang berisikan kesimpulan dan saran.
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sorong Selatan
2011
6
METODOLOGI
BAB II METODOLOGI
2.1
Ringkasan IPM IPM merupakan angka agregat yang dapat diar kan sebagai jarak
go
.id
yang harus ditempuh (shor all) suatu wilayah untuk mencapai nilai
ps .
maksimum 100. Bagi suatu wilayah, angka IPM yang diperoleh
ab .b
menggambarkan kemajuan pembangunan manusia di daerah tersebut,
el at an k
merupakan tantangan yang harus dihadapi dan upaya apa yang harus dilakukan untuk mengurangi jarak yang harus ditempuh.
ng s
Secara khusus, IPM mengukur pencapaian pembangunan
or o
manusia berbasis sejumlah komponen dasar kualitas hidup. IPM
w w
.s
dihitung bedasarkan data yang dapat menggambarkan keempat
tp :// w
komponen, yaitu Angka Harapan Hidup (AHH) yang mewakili bidang
ht
kesehatan; Angka Melek Huruf (AMH) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) mengukur pencapaian pembangunan di bidang pendidikan; dan kemampuan daya beli (Purchasing Power Parity/ PPP) masyarakat terhadap sejumlah kebutuhan pokok yang dilihat dari rata-rata besarnya pengeluaran per kapita sebagai pendekatan yang mewakili pencapaian pembangunan untuk hidup layak.
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sorong Selatan
2011
7
METODOLOGI
AHH adalah rata-rata perkiraan banyak tahun yang dapat ditempuh oleh seseorang selama hidup. AHH dihitung menggunakan pendekatan tak langung (indirect es ma on). Ada dua jenis data yang digunakan dalam penghitungan AHH, yaitu Anak Lahir Hidup (ALH) dan Anak Masih Hidup (AMH). Paket program Mortpac digunakan untuk menghitung AHH berdasarkan input data ALH dan AMH. Selanjutnya
go
.id
dipilih metode Trussel dengan model West, yang sesuai dengan sejarah
ps .
kependudukan dan kondisi Indonesia dan negara-negara Asia Tenggara
ab .b
pada umumnya.
el at an k
Untuk mengukur dimensi pengetahuan penduduk digunakan dua indikator, yaitu RLS dan AMH. RLS menggambarkan jumlah tahun yang
ng s
digunakan oleh penduduk usia 15 tahun ke atas dalam menjalani
.s
or o
pendidikan formal. Sedangkan AMH adalah persentase penduduk usia
w w
15 tahun ke atas yang dapat membaca huruf la n dan atau huruf
tp :// w
lainnya. Proses penghitungannya, kedua indikator tersebut digabung
ht
setelah masing-masing diberikan bobot. RLS diberi bobot seper ga dan AMH diberi bobot dua per ga. Selanjutnya, dimensi ke ga dari ukuran kualitas hidup manusia adalah standar hidup layak. Dalam cakupan lebih luas, standar hidup layak menggambarkan
ngkat kesejahteraan yang dinikma
oleh
penduduk sebagai dampak semakin membaiknya ekonomi. UNDP mengukur standar hidup layak menggunakan Produk Domes k Bruto
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sorong Selatan
2011
8
METODOLOGI
(PDB) riil yang disesuaikan, sedangan Badan Pusat Sta s k (BPS) dalam menghitung standar hidup layak menggunakan rata-rata pengeluaran per kapita riil yang disesuaikan dengan formula Atkinson. 2.2
Sumber Data Sumber data utama yang digunakan adalah data Susenas Kor dan
.id
Susenas Modul Konsumsi, data SUPAS, Proyeksi Penduduk (SP 2000),
ps .
go
dan Indeks Harga Konsumen (IHK). Data Susenas Kor digunakan untuk
ab .b
menghitung dua indikator pembentuk IPM, yaitu Angka Melek Huruf
el at an k
(AMH) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS). Sementara AHH () dihitung menggunakan data SUPAS dan Proyeksi Penduduk, Sedangkan
ng s
indikator daya beli atau Purchasing Power Parity (PPP) dihitung
or o
menggunakan data Susenas Modul Konsumsi yang didasarkan pada 27
w w
.s
komodi (lihat Tabel 2.2). Untuk mendapatkan pengeluaran per kapita
Prosedur Penghitungan
ht
2.3
tp :// w
riil, digunakan IHK sebagai deflator.
IPM merupakan suatu indeks komposit yang mencakup
ga
dimensi pembangunan manusia yang dianggap sangat mendasar , yaitu dimensi usia hidup (longe vity) yang digambarkan oleh Angka Harapan Hidup (AHH); dimensi pengetahuan (knowledge) yang digambarkan oleh akumulasi Angka Melek Huruf (AMH) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS) dengan pemberian bobot; dan dimensi standar hidup layak
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sorong Selatan
2011
9
METODOLOGI
(decent living) yang digambarkan oelh kemampuan daya beli (Purchasing Power Parity/ PPP). Ke ga dimensi tersebut merefleksikan proses pencapaian pembangunan manusia di suatu daerah. Langkahlangkah perhitungan IPM dan komponennya adalah sebagai berikut : AHH
go
Mengelompokkan umur wanita dalam interval 15-19, 20-24, 25-
Menghitung rata-rata Anak Lahir Hidup (ALH) dan rata-rata Anak
el at an k
B.
ab .b
29, 30-34, 35-39, 40-44 dan 45-49 tahun.
ps .
A.
.id
Adapun langkah-langkah penghitungan AHH adalah sebagai berikut :
Masih Hidup (AMH) dari wanita pernah kawin menurut
ng s
kelompok umur pada tahap 1 di atas dengan menggunakan sub
or o
progra Aggregate by Kelompok Umur Wanita Usia Reproduksi
Input rata-rata ALH dan AMH pada tahap 2 pada paket program
tp :// w
C.
w w
.s
with MEAN Func on pada Program SPSS.
ht
MORTPACK sub program FERTCB untuk mendapatkan angka Mean Age of Childbearing (rata-rata usia wanita pada saat kelahiran anak pertama). D.
Setelah mendapatkan angka Mean Age of Childbearing, selanjutnya input angka tersebut beserta ALH dan AMH pada paket Program MORTPACK sub program CEBCS.
E.
Dari Dari program CEBCS akan didapatkan angka Infant Mortality Rate (IMR/ Angka Kema an Bayi). Hitung rata-rata IMR
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sorong Selatan
2011
10
METODOLOGI
menggunakan West Model dari Nilai Q2, Q3 dan Q4. Gunakan metode Trussel untuk mendapatkan AHH saat lahir. Referensi waktu yang digunakan 3 atau 4 tahun sebelum survei. AMH dan RLS Indikator Angka Melek
Huruf (AMH) diolah dari variabel
.id
kemampuan membaca dan menulis. Pengolahannya dilakukan dengan
ps .
go
menjumlahkan kasus berkode 1 (dapat membaca dan atau menulis
ab .b
huruf lainnya), kemudian membandingkannya dengan jumlah seluruh
el at an k
kasus. AMH adalah proporsi penduduk berumur 15 tahun atau lebih yang dapat membaca huruf a n dan atau huruf lainnya. Adapun
ng s
langkah-langkah penghitungan AMH adalah : Menghitung jumlah penduduk berumur 15 tahun atau lebih,
2.
Menghitung jumlah penduduk 15 tahun atau lebih yang dapat
w w
.s
or o
1.
Membagi jumlah penduduk pada tahap 2 dengan jumlah
ht
3.
tp :// w
membaca dan menulis hurif la n dan atau huruf lainnya,
penduduk pada tahap 1 dikalikan 100. Seper halnya AMH, RLS dihitung dengan pengolahan tabulasi data. Penghitungan dilakukan dengan mnggunakan dua variabel secara simultan, yaitu ngkat/kelas yang sedang/pernah dijalani dan jenjang pendidikan ter nggi yang ditamatkan. RLS adalah rata-rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh penduduk berumur 15 tahun atau lebih untuk menempuh suatu jenjang pendidikan formal .
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sorong Selatan
2011
11
METODOLOGI
Langkah-langkah penghitungan RLS sebagai berikut : 1.
Menghitung jumlah penduduk berumur 15 tahun atau lebih,
2.
Melakukan konversi variabel ngkat pendidikan yang ditamatkan ke variabel lama sekolah seper pada tabel 2.1,
3.
Menghitung RLS dengan melakukan agregat data menggunakan fungsi mean. Untuk menghitungnya dapat menggunakan paket
ps .
go
.id
Program SPSS.
ab .b
Daya Beli/PPP
el at an k
Selain usia hidup dan pengetahuan, unsur dasar pembangunan manusia yang diakui secara luas adalah standar hidup layak. Banyak
perlu
memper mbangkan
or o
Dengan
ng s
indikator alterna f yang dapat digunakan untuk mengukur unsur in . ketersediaan
data
secara
w w
.s
internasional, UNDP memilih GDP per kapita riil yang telah disesuaikan
tp :// w
(adjusted real GDO per capita) sebagai indikator hidup layak. Berbeda
ht
dengan indikator untuk kedua unsur IPM lainnya, indikator standar hidup layak diakui sebagai indikator input, bukan indikator dampak sehingga sebenarnya kurang sesuai sebagai unsur IPM.
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sorong Selatan
2011
12
METODOLOGI
Tabel 2.1
Konversi Variabel Tingkat Pendidikan yang Ditamatkan menjadi Variabel Lama Sekolah
TINGKAT PENDIDIKAN YANG DITAMATKAN
LAMA SEKOLAH
0
Tamat SD/ Sederajat
6
Tamat SMP/ Sederajat
9
Tamat SMA/ Sederajat
12
go
.id
Tidak/ Belum Tamat SD
ps .
Tamat Diploma I
14
ab .b
Tamat Diploma II
15
el at an k
Tamat Diploma III Tamat S1/ Diploma IV
16 18
ng s
Tamat S2
21
.s
or o
Tamat S3
13
w w
Walaupun demikian, UNDP tetap mempertahankannya karena
tp :// w
indikator lain yang sesuai
dak tersedia secara global. Selain itu,
ht
dipertahankannya indikator input juga merupakan argumen bahwa selain usia hidup dan pengetahuan masih banyak variabel input yang pantas
diperhitungkan
dalam
perhitungan
IPM>
Dilemanya,
memasukkan banyak variabel atau indikator akan menyebabkan indikator komposit menjadi dak sederhana. Dengan alasan itu maka GDP riil per kapita yang telah disesuaikan dianggap mewakili indikator input IPM lainnya.
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sorong Selatan
2011
13
METODOLOGI
Untuk keperuan penghtungan IPM, data dasar PDRB perkapita dak dapat digunakan untuk mengukur standar hidup layak karena bukan ukuran yang peka untuk mngukur daya beli penduduk (yang merupakan fokus IPM). Sebagai penggan nya, digunakan konsumsi per kapita riil yang telah disesuaikan untuk keperluan yang sama. Untuk menghitung konsumsi per kapita riil yang disesuaikan,
go
.id
pertama dihitung terlebih dahulu daya beli untuk ap unit barang atau
ps .
Purchasing Power Parity (PPP) atau Paritas Daya Beli. Adapun langkah-
ab .b
langkah untuk menghitung Paritas Daya Beli yang disesuaikan adalah : Menghitung pengeluaran per kapita (y),
2.
Menghtung pengeluaran per kapita yang di mark-up 20 persen,
3.
y1 = y x (1,20),
4.
Menghitung pengeluaran riil (y2) dengan membagi y1 dengan
.s
or o
ng s
el at an k
1.
Menghitung paritas daya beli dari 27 komodi
tp :// w
5.
w w
indeks harga konsumen, seper
pada
ht
Tabel 2.2 dengan persamaan :
Dimana,
: Pengeluaran untuk komodi j di kabupaten/kota ke-i : Harga komodi j di Jakarta
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sorong Selatan
2011
14
METODOLOGI
:
Volume komodi j (unit) yang dikonsumsi di kabupaten/ kota ke-i
Tabel 2.2
Da ar
Paket
Komodi
yang
Digunakan
untuk
Menghitung PPP
.id go ps .
ab .b
Kg Kg Kg Kg Ons Kg Kg Bu r 397 gram Kg Kg Kg Kg Kg Kg Bu r Ons Ons Ons Ons 80 Gram 10 Batang Kwh m3 Liter Liter Unit
el at an k ng s or o .s
w w
Beras lokal Tepung terigu Singkong Tuna/cakalang Teri Daging sapi Ayam Telur Susu kental manis Bayam Kacang panjang Kacang tanah Tempe Jeruk Pepaya Kelapa Gula Kopi Garam Merica Mie Instan Rokok kretek Listrik Air minum Bensin Minyak tanah Sewa rumah
Proporsi dari Total Konsumsi (%)
Unit
tp :// w
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 23 24 25 26 27
Komodi
ht
No
Total
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sorong Selatan
7.25 0.10 0.22 0.50 0.32 0.78 0.65 1.48 0.48 0.30 0.32 0.22 0.79 0.39 0.18 0.56 1.61 0.60 0.15 0.13 0.79 2.86 2.06 0.46 1.02 1.74 11.56 37.52
2011
15
METODOLOGI
Khusus komodi
rumah sewa, unit kualitasnya ditentukan
berdasarkan indeks kualitas rumah. Indeks kualitas rumah dihitung berdasarkan kualitas dan fasilitas rumah
nggal dari tujuh variabel.
Ketujuh variabel ini diberi skorberdasarkan karakteris k yang sesuai seper ditampilkan pada Tabl 2.3.
.id
Skor Variabel Kualitas dan Fasilitas Rumah
4 5 6 7 8
el at an k
or o
ng s
Keramik, marmer, atau granit Lainnya Luas lantai per kapita Lebih dari 10 m2 Lainnya Jenis dinding terluas Tembok Lainnya Jenis atap terluas Beton/kayu/genteng Lainnya Fasilitas penerangan Listrik Lainnya Fasilitas air minum Ledeng Lainnya Fasilitas jamban Milik sendiri Lainnya Skor awal s ap rumah Rumah Lainnya
.s
3
Jenis lantai
w w
2
Karakteris k
tp :// w
1
Variabel
ht
No
ab .b
ps .
go
Tabel 2.3.
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sorong Selatan
2011
Skor 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0 1 0
16
METODOLOGI
Indeks kualitas rumah merupakan penjumlahan skor dibagi dengan delapan. Sebagai contoh, sebuah rumah tangga menempa rumah berlantai tanah (0), berdinding kayu (0), luas lantai per kapita 10 meter persegi (1), beratap seng (0), menggunakan penerangan listrik (1), minum dari air hujan (0), jamban milik sendiri (1), Maka skor indeks kualitas rumah adalah 4/8 = 0,50. Ar nya, kuan tas rumah yang
go
.id
dikonsumsi rumah tangga tersebut adalah 0,50 unit. Menghitung y3 = y2/PPP
7.
Mengurangi y3 dengan formula Atkinson
el at an k
ab .b
ps .
6.
Kemudian nilai PPP/unit disesuaikan dengan rumus Atkinson
ng s
yang digunakan untuk penyesuaian rata-rata konsumsi riil, secara ma-
ht
tp :// w
w w
.s
or o
tema s dapat dinyatakan sebagai berikut :
dimana : = Konsumsi perkapita riil yang telah disesuaikan dengan PPP/unit = Threshold atau ngkatan pendapatan tertentu yang digunakan
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sorong Selatan
2011
17
METODOLOGI
tertentu yang digunakan sebagai batas kecukupan (biasanya menggunakan Garis Kemiskinan)
Tahapan Penghitungan IPM Beberapa tahapan dalam penghitungan IPM dapat dijelaskan sebagai berikut :
go
.id
Tahap pertama penghitungan IPM adalah menghitung indeks masing-
ps .
masing komponen IPM (Indeks Harapan Hidup = X1 , Pengetahuan =
ab .b
X2 , dan Standar Hidup Layak = X3 ), dengan rumus :
el at an k
Indeks (Xi ) = (Xi —Xmin ) / Xmax
dimana :
Indikator komponen pembangunan manusia ke-i,
ng s
=
or o
Xi
.s
i=1,2,3 =
Nilai minimum Xi
Xmax
=
Nilai maksimum Xi
ht
tp :// w
w w
Xmin
Tabel 2.4 Nilai Maksimum dan Minimum Indikator Komponen IPM Komponen IPM
Maksimum
Minimum
Keterangan
Angka Harapan Hidup Angka Melek Huruf
85 100
25 0
Rata-rata Lama Sekolah
15
0
Standar UNDP Standar UNDP UNDP menggunakan Combined Gross Enrollment Ra o
732 720a)
300 000 360 000b)
Daya Beli
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sorong Selatan
UNDP Menggunakan PDB riil per kapita yang telah disesuaikan
2011
18
METODOLOGI
Tahap kedua penghitungan IPM adalah menghitung rata-rata sederhana dari masing-masing indeks Xi dengan rumus :
AHH
=
Indeks Pendidikan
go
=
.id
dimana :
ab .b
ps .
=
el at an k
Dengan :
w w
.s
= PPP
or o
= RLS
ng s
= AMH
tp :// w
Tahap ketiga adalah menghitung reduksi shortfall (r), yang digunakan
ht
untuk kecepatan perkembangan nilai IPM dalam suatu kurun waktu tertentu, dengan persamaan sebagai berikut : dimana :
R
= reduksi shortfall, = IPM pada tahun (t + n) = IPM pada tahun t
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sorong Selatan
2011
19
ANALISIS IPM
BAB III ANALISIS INDEKS PEMBANGUNA N MANUSIA
Di negara-negara berkembang, upaya membiayai pembangunan manusia masih menjadi dilema, dak terkecuali di Indonesia, secara lebih khusus di Kabupaten Sorong Selatan. Meskipun
dak mudah,
dak meninggalkan pencapaian
ps .
hidup masyarakat, sekaligus
go
.id
strategi pembangunan yang berorientasi pada peningkatan kualitas ngkat
ab .b
pertumbuhan ekonomi yang nggi, Kabupaten Sorong Selatan sebagai
el at an k
kabupaten pemekaran yang terus berbenah, memiliki peluang cukup besar untuk meng-goal-kan target tersebut secara bersamaan.
ng s
Dalam analisis, angka IPM kurang memiliki makna jika
dak
.s
or o
menyertakan angka IPM tahun sebelumnya atau wilayah lainnya. Hal
w w
ini disebabkan karena dalam analisis IPM akan diketahui posisi pem-
tp :// w
bangunan manusia baik antar waktu maupun antar wilayah.
ht
Dalam bab ini, akan dipaparkan kondisi IPM di Kabupaten Sorong Selatan tahun 2011 beserta komponennya. Kondisi tersebut akan dibandingkan dengan kondisi Provinsi Papua Barat dan kabupaten/kota lain untuk melihat posisi rela f regional kabupaten ini. Selain itu, akan dipaparkan pula perkembangan IPM dan komponennya antara tahun 2007-2011, serta analisis kuadran antara pertumbuhan PDRB per kapita dan reduksi shor all IPM untuk kabupaten ini di tahun 2011.
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sorong Selatan
2011
20
ANALISIS IPM
3.1
Perbandingan IPM Kabupaten Sorong Selatan terhadap IPM Regional Provinsi Papua Barat Tahun 2011 Pada tahun 2011, IPM Kabupaten Sorong Selatan berada dalam
kategori
IPM
Menengah-Atas.
Dengan
IPM
sebesar
66,59,
menempatkan kabupaten ini pada peringkat regional ke-7 dari 11
.id
kabupaten/kota yang ada di Provinsi Papua Barat. IPM Kabupaten
ps .
go
Sorong Selatan masih lebih rendah 3,06 dari IPM Provinsi Papua Barat.
ab .b
Dengan kabupaten induknya, Kabupaten Sorong,
Sorong Selatan
el at an k
ter nggal sebesar 2,34. Kemudian jika dibandingkan dengan Kota
IPM menurut Kabupaten/Kota di Papua Barat Tahun
ht
tp :// w
w w
2011
.s
Gambar 3.1
or o
memiliki selisih sebesar 11,13 .
ng s
Sorong yang memiliki peringkat regional pertama, IPM kabupaten ini
Sumber : BPS
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sorong Selatan
2011
21
ANALISIS IPM
Untuk mencari solusi dari permasalahan pembangunan manusia yang terjadi di Kabupaten Sorong Selatan, tentu harus dicari
k
kelemahan yang terjadi, mengingat IPM disusun berdasarkan indeks komposit sehingga dak dapat dikatakan bahwa semua komponen IPM rendah jika suatu wilayah memiliki IPM rendah. Dengan diketahuinya k permasalahan yang terjadi, diharapkan agar arah kebijakan dapat
go
.id
direncanakan secara lebih efek f. Selain itu, kondisi ini hendaknya
ps .
dapat memberikan ruang studi banding Kabupaten Sorong Selatan
el at an k
ab .b
terhadap kabupaten/kota lain yang memiliki IPM lebih baik. Podium Peringkat IPM di Papua Barat Tahun 2011
ht
tp :// w
w w
.s
or o
ng s
Gambar 3.2
Sumber : BPS Analisis perbandingan regional menunjukkan bahwa kualitas IPM Kabupaten Sorong Selatan belum dapat dikatakan baik mengingat posisi IPM kabupaten ini masih berada di pertengahan. IPM Kabupaten Sorong Selatan masih lebih baik daripada empat kabupaten lain yaitu, Kabupaten Maybrat, Teluk Wondama, Raja Ampat dan Tambrauw.
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sorong Selatan
2011
22
ANALISIS IPM
Hal ini dapat dimaklumi karena empat kabupaten tersebut merupakan kabupaten pemekaran dengan periode berkembang yang rela f sama. Sorong Selatan dengan Teluk Wondama dan Raja Ampat, Maybrat dengan Tambrauw. Gambar 3.3
Reduksi Shor all IPM menurut Kabupaten/Kota di
tp :// w
w w
.s
or o
ng s
el at an k
ab .b
ps .
go
.id
Papua Barat Tahun 2011
ht
Sumber : BPS
Pada tahun 2011, Kabupaten Sorong Selatan memiliki reduksi shor all IPM yang belum dapat dikatakan baik. Dengan reduksi shor all IPM sebesar 0,82 menempatkan Kabupaten Sorong Selatan sebagai pemilik reduksi shor all IPM terkecil kedua setelah Kabupaten Tambrauw diantara kabupaten/ kota di Provinsi Papua Barat. Reduksi shor all IPM sebesar 0,82 dapat diar kan bahwa kecepatan kenaikan
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sorong Selatan
2011
23
ANALISIS IPM
IPM Kabupaten Sorong Selatan tahun 2011 terhadap IPM ideal (IPM = 100) adalah sebesar 0,82, menunjukkan pula lambatnya perkembangan IPM Kabupaten Sorong Selatan dibandingkan dengan kabupaten/kota lain di Provinsi Papua Barat. Dengan selisih yang rela f besar terhadap reduksi shor all IPM yang dimiliki oleh Provinsi Papua Barat dan Kota Sorong, yaitu sebesar 0,8 dan 1,55 memberikan isyarat bahwa
Angka Harapan Hidup Menurut Kabupaten/Kota di
ab .b
Gambar 3.4
ps .
go
.id
permasalahan ini harus mendapat perha an lebih dari pemerintah.
ht
tp :// w
w w
.s
or o
ng s
el at an k
Papua Barat Tahun 2011
Sumber : BPS Angka Harapan Hidup (AHH) Kabupaten Sorong Selatan pada tahun 2011 sebesar 66,82. Ar nya, rata-rata perkiraan banyak tahun yang dapat ditempuh oleh se ap penduduk Sorong Selatan selama hidupnya adalah sekitar 66,82 tahun. Atau dengan kata lain, rata-rata
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sorong Selatan
2011
24
ANALISIS IPM
penduduk Sorong Selatan diperkirakan mampu hidup hingga umur 6667 tahun. AHH Kabupaten Sorong Selatan masih berada di bawah AHH Provinsi Papua Barat dengan selisih rela f jauh, yaitu sebesar 1,99 poin. AHH kabupaten ini hanya lebih nggi jika dibandingkan dengan Kabupaten
Maybrat,
Raja
Ampat
dan
Tambrauw.
Hal
ini
mengindikasikan bahwa masih rendahnya kualitas kesehatan masyara-
go
.id
kat Kabupaten Sorong Selatan apabila dibandingkan dengan tujuh ka-
ps .
bupaten/ kota lain di Provinsi Papua Barat yang memiliki AHH lebih
ab .b
nggi. Oleh karena itu, perbaikan gizi, kesehatan, serta perilaku hidup
el at an k
sehat perlu diperha kan agar kondisi kesehatan masyarakat di Kabupaten Sorong Selatan dapat menjadi lebih baik.
ng s
Salah satu komponen lain yang membentuk IPM adalah indeks
.s
or o
pendidikan. Indeks pendidikan dibentuk berdasarkan dua indikator,
w w
yaitu Angka Melek Huruf (AMH) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS). Dari
tp :// w
Gambar 3.5, dapat dilihat bahwa AMH Kabupaten Sorong Selatan pada
ht
tahun 2011 adalah sebesar 88,43 persen. Ar nya bahwa dari seluruh penduduk Sorong Selatan yang berusia 15 tahun ke atas, sebanyak 88,43 persen dapat membaca huruf la n dan/atau huruf lainnya. Sisanya sebanyak 11,57 persen adalah penduduk yang buta huruf. AMH Kabupaten Sorong Selatan lebih rendah 4,96 persen dari AMH Provinsi Papua Barat dan hanya mengungguli
ga kabupaten
lainnya, yaitu Kabupaten Tambrauw, Teluk Wondama dan Teluk Bintuni. Bahkan Kabupaten Maybrat masih lebih baik 2,44 persen Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sorong Selatan
2011
25
ANALISIS IPM
dibandingkan Kabupaten Sorong Selatan. Untuk ini, pemerintah daerah harus lebih berupaya dalam memberantas buta huruf di Kabupaten Sorong Selatan. Gambar 3.5
Angka Melek Huruf menurut Kabupaten/Kota di Papua
w w
.s
or o
ng s
el at an k
ab .b
ps .
go
.id
Barat Tahun 2011
tp :// w
Sumber : BPS
ht
RLS Kabupaten Sorong Selatan pada tahun 2011 sebesar 8,06 sebagaimana yang terlihat pada Gambar 3.6. Ar nya bahwa jumlah tahun yang digunakan oleh penduduk usia 15 tahun ke atas dalam mengiku pendidikan formal adalah selama 8,06 tahun. Atau dengan kata lain rata-rata penduduk Sorong Selatan yang berusia 15 tahun ke atas bersekolah selama 8,06 tahun atau sampai kelas 2 SLTP. Hal ini masih di bawah standar pemerintah untuk melaksanakan wajib belajar 9 tahun, yang berar harus lulus SLTP.
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sorong Selatan
2011
26
ANALISIS IPM
Gambar 3.6
Rata-rata Lama Sekolah menurut Kabupaten/Kota di
el at an k
ab .b
ps .
go
.id
Papua Barat Tahun 2011
ng s
Sumber : BPS
or o
RLS Kabupaten Sorong Selatan hanya lebih rendah 0,20 persen
w w
.s
dari angka RLS Provinsi Papua Barat. Meskipun masih dibawah standar
tp :// w
nasional, RLS Kabupaten Sorong Selatan lebih nggi dibandingkan 6
ht
kabupaten lain yaitu Kabupaten Tambrauw, Teluk Wondama, Teluk Bintuni, Raja Ampat, Kaimana dan Maybrat. Komponen terakhir dari IPM adalah daya beli (PPP). Daya beli merupakan variabel yang mencerminkan kemampuan penduduk dalam membeli barang dan jasa dengan uang yang dimiliki. Tingkat daya beli masyarakat dipengaruhi berbagai faktor antara lain : pendapatan, pengeluaran konsumsi, indeks harga konsumen dan indeks kemahalan.
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sorong Selatan
2011
27
ANALISIS IPM
Jika dilihat kemampuan membeli barang dan jasa (daya beli) antar wilayah maka daya beli itu sendiri merupakan sesuatu yang rela f, ar nya pertanyaan apakah daya beli masyarakat suatu wilayah lebih baik dari daya beli masyarakat di wilayah lain, maka faktor rela f nya daya beli tersebut melatarbelakangi perhitungan indeks kemahalan. Hanya saja, dalam penghitungan PPP sebagai komponen IPM
go
.id
antar waktu dalam suatu wilayah, telah menghilangkan faktor peru-
ps .
bahan harga agar dapat diketahui perubahan daya beli secara murni
ab .b
tanpa dipengaruhi inflasi.
el at an k
Daya beli Kabupaten Sorong Selatan pada tahun 2011 sebesar 590,23 ribu rupiah. Ar nya, rata-rata penduduk Sorong Selatan mem-
ng s
iliki kemampuan membeli barang dan jasa sebesar 590,23 ribu rupiah
.s
or o
se ap bulannya. Atau dengan kata lain, rata-rata penduduk Sorong Se-
w w
latan berbelanja sebesar 590,23 ribu rupiah se ap bulan.
tp :// w
Daya beli Kabupaten Sorong Selatan masih berada di bawah
ht
angka Provinsi Papua Barat dengan selisih sebesar 9,05 ribu rupiah dan dengan Kota Sorong sebagai kota dengan daya beli penduduk ter nggi terpaut selisih cukup besar yaitu 48,47 ribu rupiah. Namun daya beli penduduk Sorong Selatan masih lebih nggi dari 4 kabupaten lainnya, yaitu Kabupaten Tambrauw, Raja Ampat, Maybrat dan Manokwari. Menariknya, daya beli penduduk Sorong Selatan masih lebih
nggi
dibandingkan penduduk Manokwari, yang merupakan ibukota provinsi.
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sorong Selatan
2011
28
ANALISIS IPM
Gambar 3.7
Daya Beli menurut Kabupaten/Kota di Papua Barat Tahun 2011
589.12 590.23 592.30 599.28 600.33 600.62 601.27 601.97 562.22 583.20
638.70
el at an k
ab .b
ps .
go
.id
443.07
ng s
Sumber : BPS
.s
tp :// w
w w
dan Komponennya
or o
3.2 Perkembangan IPM Kabupaten Sorong Selatan Tahun 2007-2011
Perbandingan berdasarkan regional wilayah sangat besar
ht
peranannya untuk melihat posisi rela f IPM Kabupaten Sorong Selatan terhadap kabupaten lain. Dengan adanya data perbandingan antar wilayah sebagaimana telah dipaparkan di subbab sebelumnya, diharapkan angka IPM dapat dipacu untuk lebih di ngkatkan, atau dengan kata lain program pemerintah daerah berbasis peningkatan mutu pendidikan, kesehatan dan ekonomi masayarakat dapat lebih dimaksimalkan.
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sorong Selatan
2011
29
ANALISIS IPM
Selanjutnya pada subbab ini akan dipaparkan analisis IPM Kabupaten Sorong Selatan berdasarkan perkembangannya dari tahun ke tahun (trend). Perkembangan IPM Sorong Selatan beserta komponennya pada tahun 2007-2011 akan dianalisis untuk melhat seberapa jauh upaya peningkatan pembangunan manusia di kabupaten
.id
ini telah dijalankan. IPM Kabupaten Sorong Selatan Tahun 2007-2011
34.23
65.38
65.77
33.69
33.41
66.09
66.31
66.59
2009
2010
2011
33.91
w w
2008 IPM
Masih Harus Dicapai
ht
tp :// w
2007
.s
or o
ng s
34.62
el at an k
ab .b
ps .
go
Gambar 3.8
Sumber : BPS
Selama tahun 2007-2011, perkembangan IPM di Kabupaten Sorong Selatan menunjukkan peningkatan perlahan. Selama periode tersebut, IPM kabupaten ini terkoreksi sebesar 0.28 poin. Dalam kurun waktu ga tahun terakhir, 2009-2011, angka IPM Kabupaten Sorong Selatan termasuk dalam status kategori pembangunan manusia
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sorong Selatan
2011
30
ANALISIS IPM
menengah keatas (66≤ IPM <80). Hal ini perlu mendapatkan apresiasi posi f, menandakan adanya peningkatan status pembangunan manusia sebagai dampak kebijakan pemerintah. Capaian angka IPM tersebut bukan hanya hasil dari terlaksananya program pemerintah di tahun bersangkutan, namun merupakan hasil dari tercanangkannya program pembangunan manusia di tahun-tahun sebelumnya. Mes-
go
.id
kipun begitu, dak secara otoma s pemerintah merasa puas terhadap
ps .
capaian IPM saat ini karena masih ada pekerjaan rumah yang harus
persen usaha untuk meningkatkan kapasitas dasar
el at an k
tar 33,41
ab .b
diupayakan untuk menuju IPM ideal. Pada tahun 2011, masih ada seki-
Komponen IPM Kabupaten Sorong Selatan Tahun 2007-
or o
Tabel 3.1
ng s
penduduk yang berdampak pada peningkatan kualitas hidup.
AHH
AMH
RLS
PPP
66.19
87.90
7.90
582.10
2008
66.33
88.07
7.90
585.70
2009
66.49
88.20
7.94
587.90
2010
66.66
88.32
7.98
588.85
2011
66.82
88.43
8.06
590.23
2007
ht
TAHUN
tp :// w
w w
.s
2011
Sumber : BPS Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sorong Selatan
2011
31
ANALISIS IPM
Perkembangan IPM selanjutnya akan melihat komponenkomponen mana yang berpengaruh cukup signifikan terhadap kemajuan capaian IPM Kabupaten Sorong Selatan. A.
Perkembangan Kesehatan
.id
Perkembangan komponen kesehatan sebagaimana telah dibahas
go
di bab sebelumnya digambarkan dengan indikator Angka Harapan
ab .b
ps .
HIdup (AHH). Indikator ini sering digunakan untuk mengevaluasi kinerja
el at an k
pemerintah dalam hal kesejahteraan rakyat di bidang kesehatan. Perkembangan AHH tahun 2007-2011 Kabupaten Sorong Selatan
ng s
meskipun mengalami tren naik namun peningkatannya dak berbeda
or o
signifikan. Selama kurun waktu tersebut, pertumbuhan AHH berada
.s
pada kisaran 0,2 persen, dengan peningkatan ter nggi terjadi pada ta-
tp :// w
w w
hun 2009-2010 sebesar 0,26 persen. Dengan selisih 0,02 persen, pen-
persen.
ht
ingkatan AHH Sorong Selatan pada tahun 2010-2011 mencapai 0,24
Perkembangan AHH per tahun di Kabupaten Sorong Selatan tercatat
dak melebihi dari satu tahun dalam satu periode jangka
waktu satu tahun. Hal ini berar bahwa kondisi angka kema an bayi (infant mortality rate) dalam waktu satu tahun
dak mengalami
penurunan tajam. Sehingga implikasinya adalah lambatnya kemajuan AHH yang dihitung berdasarkan harapan hidup waktu lahir. Hal ini
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sorong Selatan
2011
32
ANALISIS IPM
terlihat dari perkembangan AHH yang dak melebihi satu digit dalam kurun waktu satu tahun. B.
Perkembangan Pendidikan Perkembangan komponen pendidikan direpresentasikan oleh
.id
Angka Melek Huruf (AMH) dan Rata-rata Lama Sekolah (RLS). Bobot
go
kedua indikator ini dalam membentuk komponen pendidikan yaitu dua
ab .b
ps .
per ga bagian adalah AMH dan seper ga bagian adalah RLS.
el at an k
AMH Kabupaten Sorong Selatan tahun 2011 mencapai 88,43 persen atau mengalami peningkatan dibandingkan dengan kondisi
ng s
tahun 2007 hingga 2010. Selama tahun 2007-2011, AMH Sorong
or o
Selatan mengalami peningkatan 0,60 persen dengan rata-rata
.s
peningkatan per tahun sebesar 0,1 persen. Angka buta huruf Sorong
tp :// w
w w
Selatan pada tahun 2011 masih tergolong nggi, yaitu sebesar 11,57 persen. Hal ini seringkali disebabkan adanya penduduk yang
dak
ht
pernah bersekolah maupun putus sekolah sementara belum memiliki kemampuan baca tulis yang baik. Angka RLS di Kabupaten Sorong Selatan
dak berbeda jauh
dengan dua indikator sebelumnya, bergerak sangat lambat. Pada tahun 2011, RLS Sorong Selatan mencapai 8,06 tahun. Angka ini merupakan capaian ter nggi RLS dengan peningkatan sebesar 1 persen dibandingkan sebelumnya yang hanya meningkat rata-rata 0,5 persen
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sorong Selatan
2011
33
ANALISIS IPM
dalam kurun waktu 4 tahun. Selama 2007-2011, rata-rata penduduk Kabupaten Sorong Selatan hanya mengenyam pendidikan sampai dengan kelas 2 SLTP atau putus sekolah pada kelas 3 SLTP. C.
Perkembangan Paritas Daya Beli (PPP)
.id
Komponen terakhir yang digunakan untuk penghitungan IPM
go
adalah dimensi ekonomi yaitu kemampuan untuk hidup layak yang
ab .b
ps .
digambarkan dengan paritas daya beli (PPP). Dalam penghitungan daya
el at an k
beli ini telah menggunakan harga yang telah distandarkan dengan kondisi Jakarta Selatan sebagai rujukannya. Hasil penghitungan PPP juga
ng s
telah di-deflate dengan IHK tahun 1989 agar PPP dak terpengaruh
or o
oleh perubahan harga, sehingga harus dihitung berdasarkan harga kon-
.s
stan pada tahun dasar tertentu.
tp :// w
w w
PPP Kabupaten Sorong Selatan tahun 2011 adalah sebesar 590,23 ribu rupiah meningkat dibandingkan tahun 2010 yang mencatat PPP
ht
sebesar 588,85 ribu rupiah. Terjadi peningkatan PPP dalam kurun waktu 5 tahun sebesar 1,40 persen. Kenaikan PPP ini diperkirakan dipengaruhi oleh semakin ngginya kebutuhan hidup dengan adanya kenaikan pendapatan. Hal ini menjadi daya dukung bagi masyarakat agar mampu meningkatkan kualitas kesehatan dan pendidikan menjadi lebih baik.
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sorong Selatan
2011
34
ANALISIS IPM
IPM dan Reduksi Shor all Tahun 2007-2011 IPM
Reduksi Shor all
2007
65.38
4.14
2008
65.77
1.13
2009
66.09
0.94
2010
66.31
2011
66.59
.id
Tahun
ab .b
ps .
go
0.66
el at an k
Tabel 3.2
0.82
Sumber : BPS
ng s
Reduksi Shor all ditujukan untuk melihat kemajuan atau
or o
kemunduran dari pencapaian sasaran pembangunan manusia di suatu
w w
.s
daerah selama kurun waktu tertentu. Dengan kata lain, melalui reduksi
tp :// w
Shor all ini dapat dilihat kecepatan perkembangan IPM Kabupaten
ht
Sorong Selatan dari tahun ke tahun. Terdapat sebuah kecenderungan dalam pencapaian IPM, jika nilai IPM semakin mendeka nilai maksimumnya (100 persen), maka pertumbuhan akan semakin lambat. Sebaliknya, jika angka capaian IPM masih berada pada level yang rendah maka kemampuan untuk memacu pertumbuhan yang
nggi dalam capaian IPM akan lebih
mudah.
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sorong Selatan
2011
35
ANALISIS IPM
Pada tahun 2006-2007, reduksi shor all Kabupaten Sorong Selatan mencapai 4,14 persen. Pada tahun-tahun berikutnya, reduksi shor all mengalami perlambatan hanya kisaran 0,66-1,13 persen saja. Tahun 2010-2011 (0,82), capaian reduksi shor all lebih baik dibanding tahun 2009-2010 (0,66). Selama 2007-2010, reduksi shor all kabupaten ini selalu menempa
posisi terbawah dibandingkan
go
.id
kabupaten/kota lain di Provinsi Papua Barat. Hasil ini menggambarkan
ps .
Sorong Selatan sebagai daerah paling lambat perkembangannya dalam
ab .b
pembangunan manusia. Tahun 2010-2011, Kabupaten Sorong Selatan
el at an k
mengungguli Kabupaten Tambrauw dalam percepatan pembangunan manusia.
ng s
Dilihat dari share komponen penyusun IPM baik AHH, AMH, RLS
.s
or o
dan PPP terhadap kenaikan reduksi shor all pada tahun 2011, hanya
w w
komponen RLS dan PPP yang berkontribusi posi f dalam peningkatan
tp :// w
reduksi shor all Kabupaten Sorong Selatan. Hal ini menunjukkan telah
ht
terjadi perbaikan standar hidup masyarakat dibandingkan tahun 2010 yang secara otoma s meningkatkan kualitas pendidikan (lamanya sekolah) meskipun dak secara dras s.
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sorong Selatan
2011
36
ANALISIS IPM
Gambar 3.9
Indeks
Kesehatan,
Pendidikan
dan
Daya
Beli
Kabupaten Sorong Selatan Tahun 2007-2011
Indeks Pendidikan 0.764 0.692
0.763 0.689
0.762 0.687
0.769 0.697
0.766 0.694 0.529
0.527
0.522
0.532
2008
2009
2010
ng s
2007
el at an k
ab .b
ps .
go
0.513
Indeks Daya Beli
.id
Indeks Kesehatan
2011
w w
.s
or o
Sumber : BPS
tp :// w
Di njau dari ke ga komponen yang menyusun IPM, maka
ht
kontribusi pendidikan merupakan yang paling besar dibanding kesehatan dan daya beli. Yang memiliki kontribusi terendah adalah daya beli penduduk. Hal ini terlihat dari angka indeks masing-masing komponen. Selama tahun 2007-2011, indeks pendidikan ter nggi dibandingkan dengan angka indeks yang lainnya. Ar nya secara rela f, perkembangan pembangunan manusia Kabupaten Sorong Selatan di bidang pendidikan rela f lebih baik daripada pembangunan manusia di bidang kesehatan dan ekonomi (daya beli).
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sorong Selatan
2011
37
ANALISIS IPM
3.3 Analisis Kuadran Gambaran tentang keberhasilan pembangunan ekonomi dan pembangunan manusia di Kabupaten Sorong Selatan dapat diketahui dengan cara membuat diagram kuadran dengan mengkombinasikan capaian nilai Reduksi Shor all sebagai perwakilan keberhasilan
.id
pembangunan manusia dan sebagai representasi dari pembangunan
ps .
go
ekonomi digunakan indikator pertumbuhan PDRB per Kapita. PDRB per
ab .b
Kapita yang digunakan adalah PDRB per Kapita Atas Dasar Harga
el at an k
Berlaku tanpa migas. Dua indikator yang digunakan sama-sama menunjukkan adanya percepatan/perlambatan pembangunan, baik
ng s
manusia maupun perekonomian. Benchmark yang digunakan adalah
or o
nilai reduksi shor all dan pertumbuhan PDRB per Kapita Provinsi Papua
w w
.s
Barat.
tp :// w
Pembentukan kuadran merupakan perpotongan antara sumbu
ht
absis atau sumbu X (pertumbuhan PDRB per Kapita) dan sumbu ordinat atau sumbu Y (reduksi shor all) dari angka provinsi. Dari perpotongan dua sumbu ordinat tersebut diperoleh empat buah area yang menjadi kuadran-kuadran yang terbagi menjadi beberapa kriteria : Kuadran I
: reduksi shor all nggi dan pertumbuhan PDRB per kapita nggi
Kuadran II : reduksi shor all nggi dan pertumbuhan PDRB per kapita rendah
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sorong Selatan
2011
38
ANALISIS IPM
Kuadran III
: reduksi shor all rendah dan pertumbuhan PDRB per kapita rendah
Kuadran IV : reduksi shor all rendah dan pertumbuhan PDRB per kapita nggi
Gambar 3.10
Kuadran antara Pertumbuhan PDRB per Kapita dan
go
.id
Reduksi Shor all IPM untuk Kabupaten Sorong Selatan
ht
tp :// w
w w
.s
or o
ng s
el at an k
ab .b
ps .
Tahun 2011
Sumber : BPS Hasil analisis kuadran menunjukkan posisi Kabupaten Sorong Selatan di dalam kuadran III dengan jarak yang cukup jauh dari
k
poros yang merupakan pertemuan antara sumbu pertumbuhan PDRB per Kapita dan sumbu reduksi shor all IPM Provinsi Papua Barat tahun
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sorong Selatan
2011
39
ANALISIS IPM
Kuadran III menunjukkan bahwa di Kabupaten Sorong Selatan terjadi hubungan yang lemah antara pertumbuhan PDRB per kapita dan reduksi shor all IPM. Tahun 2011, terjadi pertumbuhan PDRB per Kapita yang rendah yang disertai dengan kemajuan pembangunan manusia yang juga rendah (di bawah capaian Provinsi Papua Barat). Hal ini perlu mendapat perha an serius dari pemerintah daerah.
go
.id
Perkembangan dari sisi ekonomi tampaknya paling realis s
ps .
mengingat tahun 2010, pertumbuhan PDRB per Kapita Sorong Selatan
ab .b
sebesar 10,77 persen kemudian meningkat sebesar 13,94 persen di
el at an k
tahun 2011. Kabupaten Sorong Selatan memiliki Sumber Daya Alam yang berlimpah, diiringi pertumbuhan sektor-sektor perdagangan dan
ng s
jasa yang semakin nggi yang kedepannya dapat dimanfaatkan untuk
.s
or o
memacu pertumbuhan ekonomi.
w w
Namun dilain sisi, pembangunan manusia lebih sulit untuk tum-
tp :// w
buh secara dras s karena pembangunan manusia adalah investasi
ht
jangka panjang dan tanpa dukungan pembangunan ekonomi yang baik maka proses pembangunan manusia juga akan berjalan sangat lambat. Begitu pula sebaliknya, dengan standar kesehatan, pendidikan dan kelayakan hidup yang minim, pertumbuhan ekonomi yang cepat terasa sulit untuk dicapai. Oleh karena itu, diperlukan usaha yang saling sinergi antara pemerintah daerah sebagai pembuat kebijakan dan masyarakat
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sorong Selatan
2011
40
ANALISIS IPM
sebagai subjek sekaligus objek pelaksana kebijakan untuk memacu pertumbuhan ekonomi dalam wujud investasi pada pembangunan manusia. Yang tak kalah pen ng adalah kesadaran bahwa ke ga aspek pembangunan manusia, baik kesehatan maupun pendidikan adalah ’harta tak ternilai’ yang dimiliki agar mampu mengusahakan kehidupan yang layak.
go
.id
Agar manusia mampu memperoleh pendidikan yang baik, mampu
ps .
bekerja dan menghasilkan pendapatan untuk meningkatkan daya beli,
ab .b
masyarakat harus memiliki fisik yang sehat. Kesehatan adalah modal
el at an k
awal dalam merealisasikan segala aspek kehidupan, terutama yang berhubungan dengan pengembangan dan aktualisasi pribadi.
ng s
Pendidikan adalah sarana aktualisasi, baik dalam rangka eksistensi
.s
or o
kemanusiaan maupun materi. Long life educa on mutlak harus dil-
terjaminnya
tp :// w
Akhirnya,
w w
akukan agar manusia dak mengalam stagnasi. mutu
kesehatan
dan
pendidikan
ht
masyarakat akan bermuara pada tercapainya kelayakan hidup, baik materi maupun non materi sehingga tercipta masyarakat yang sejahtera, produk , berdaya saing dalam pembangunan bangsa dan negara.
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sorong Selatan
2011
41
PENUTUP
BAB IV PENUTUP
Pada bab ini akan dibahas kesimpulan dari analisis IPM yang telah dilakukan. Selain itu, diajukan juga beberapa saran berdasarkan
ps .
Kesimpulan
ab .b
4.1
go
.id
kesimpulan yang telah didapat.
kesimpulan sebagai berikut :
el at an k
Dari analisis IPM yang telah dilakukan, maka didapat beberapa
ng s
1. Pada tahun 2011, dengan IPM sebesar 66,59, Kabupaten Sorong
or o
Selatan berada dalam kategori IPM Menengah-Atas dan berada
w w
.s
pada peringkat regional ke-7 dari 11 kabupaten/kota yang ada di dak berubah dari tahun
ht
2010.
tp :// w
Provinsi Papua Barat, peringkat ini
2. Terjadi peningkatan IPM selama kurun waktu 2007-2011, dengan perbaikan angka reduksi shor all pada tahun 2011. Hal ini menunjukkan terjadi percepatan kenaikan angka IPM pada tahun 2011. 3. AHH Kabupaten Sorong Selatan pada tahun 2011 sebesar 66,82. Terjadi peningkatan sebesar 0,24 persen dibandingkan tahun 2010 meskipun angka ini masih dibawah AHH Provinsi Papua Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sorong Selatan
2011
42
PENUTUP
Barat dan lebih nggi dari Kabupaten Tambrauw, Maybrat dan Raja Ampat. 4. AMH Kabupaten Sorong Selatan pada tahun 2011 adalah sebesar 88,43 persen, meningkat 0,12 persen dibandingkan tahun 2010. Pertumbuhan AMH paling kecil diantara komponen IPM yang lain. AMH Sorong Selatan masih dibawah AMH Provinsi Papua
go
.id
Barat dan lebih nggi dari Kabupaten Tambrauw, Maybrat dan
ps .
Raja Ampat.
ab .b
5. RLS Kabupaten Sorong Selatan pada tahun 2011 adalah sebesar
el at an k
8,06 persen, hanya selisih 0,20 persen dibanding angka Provinsi Papua Barat dan mengungguli RLS 6 kabupaten lain yaitu :
ng s
Kabupaten Tambrauw, Teluk Wondama, Teluk Bintuni, Raja
.s
or o
Ampat, Kaimana dan Maybrat. RLS pada tahun 2011 meningkat
w w
sebesar 1 persen dibandingkan tahun 2010 dan merupakan
tp :// w
pertumbuhan ter nggi sejak tahun 2007. Kondisi RLS Sorong
ht
Selatan ini memberikan kontribusi terhadap percepatan reduksi shor all.
6. PPP Kabupaten Sorong Selatan pada tahun 2011 adalah sebesar 590,23 ribu rupiah, lebih nggi 0,23 persen dibandingkan tahun 2010 dan selisih 9,05 ribu rupiah dibandingkan PPP Provinsi Papua Barat. PPP kabupaten ini lebih
nggi daripada 4
kabupaten lainnya yaitu Kabupaten Tambrauw, Raja Ampat,
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sorong Selatan
2011
43
PENUTUP
Maybrat dan Manokwari. Kondisi PPP Sorong Selatan ini memberikan kontribusi terhadap percepatan reduksi shor all. 7. Analisis kuadran menunjukkan bahwa Kabupaten Sorong Selatan berada dalam kuadran III dengan jarak yang cukup jauh dari benchmark. Di Kabupaten Sorong Selatan terjadi pembangunan ekonomi dan menusia yang rendah, dibawah angka Provinsi
go
.id
Papua Barat. Meskipun begitu, kinerja pembangunan ekonomi
Saran
el at an k
4.2
ab .b
ps .
lebih progresif dibandingkan kinerja pembangunan manusia.
ng s
Beberapa saran diajukan terkait kesimpulan agar peningkatan
or o
IPM Kabupaten Sorong Selatan dapat lebih di ngkatkan dan
.s
diimplementasikan, diantaranya :
tp :// w
w w
1. Program pembangunan manusia lebih difokuskan pada aspek kesehatan mengingat AHH Kabupaten Sorong Selatan belum
ht
dapat dikatakan baik dan hasil analisis menunjukkan bahwa AHH belum mampu menjadi kontributor percepatan reduksi shor all. 2. Meskipun indeks pendidikan ter nggi diantara indeks yang lain, namun buta huruf sebesar 11,57 persen masih menjadi pekerjaan rumah yang harus dituntaskan segera oleh pemerintah daerah. Hendaknya pos anggaran untuk pendidikan lebih di ngkatkan dalam bentuk pembangunan infrastruktur sekolah,
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sorong Selatan
2011
44
PENUTUP
renovasi sekolah maupun sarana-prasarana dalam kegiatan belajar mengajar. Penyediaan SDM guru baik secara kuan tas maupun kualitas di seluruh wilayah Kabupaten Sorong Selatan (hingga level administrasi terkecil) mutlak harus dilakukan. Selain itu, penyuluhan tentang ar
pendidikan dan baca-tulis harus
lebih digalakkan, khususnya kepada kepala rumah tangga.
go
.id
3. Perlu adanya perbaikan kualitas hidup masyarakat. Salah satunya
ps .
adalah dengan cara menciptakan lapangan pekerjaan seluas-
ab .b
luasnya. Perlu diperha kan potensi se ap wilayah agar mampu
el at an k
menjadi sentra-sentra ekonomi masyarakat.
4. Perlu diciptakan iklim yang mendukung bagi pertumbuhan sektor
ng s
- sektor yang mendukung komponen penyusun IPM (pendidikan,
w w
tepat dan terarah.
.s
or o
kesehatan dan ekonomi) melalui program pembangunan yang
tp :// w
5. Diperlukan perencanaan yang komprehensif dan menyeluruh
ht
dalam bidang peningkatan dan pengembangan sarana dan prasarana yang secara strategis memberikan dampak posi f bagi peningkatan taraf hidup manusia, seper : jalan raya, jembatan, dan air bersih yang memungkinkan mobilitas ak vitas ekonomi dan sosial dapat dilaksanakan dengan baik. 6. Perlu dikaji lebih lanjut hubungan antara IPM dan indikator pembangunan yang lain agar berbagai program pembangunan dapat disinergikan. Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sorong Selatan
2011
45
DAFTAR PUSTAKA
DAFTAR PUSTAKA Badan Pusat Sta s k. 2008. Indeks Pembangunan Manusia Indonesia 2006-2007. Jakarta : BPS. Manusia
__________________. 2008. Indeks Pembangunan Kabupaten Sorong Selatan 2007. Teminabuan : BPS.
Manusia
ps .
go
.id
__________________. 2008. Indeks Pembangunan Provinsi Papua Barat 2010. Manokwari : BPS.
Manusia
el at an k
ab .b
__________________. 2011. Indeks Pembangunan Kabupaten Sorong Selatan 2010. Teminabuan : BPS.
ng s
Budiriyanto, Eko. 2011. Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Dalam Formulasi DAU. Jakarta : 2011.
ht
tp :// w
w w
.s
or o
Sukmaraga, Prima. 2011. Analisis Pengaruh Imdeks Pembangunan Manusia, PDRB per Kapita dan Jumlah Pengangguran Terhadap Jumlah Penduduk Miskin di Provinsi jawa Tengah [Skripsi]. Semarang : Universitas Diponegoro.
Indeks Pembangunan Manusia Kabupaten Sorong Selatan
2011
46