-AR4KATAN PROGRAM W A R PAKET B SETARA SLTP KEPADA ORANG TUA DAN TOKOH MhSYARAKAT DESA SUKOHARJO, KECAMATAN SANGIR, KABUPATEN SOLOK
==03PEP==PPt=PP===P===z===='=======================
LAPORAN PELAKSANA'AN KEGIATAN PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT
----------------------..--------------------------
----------------------*---------------------------
D d a k m k a n atas biwa: Dana OPF W Padang Tahun hggaran 1396/ 1997
DEPARTEMEN PENDIIIIKAN 'DAN KEBUDAYAAN INSTITUT KEGURUAN DAN ILMU PENDIDLKAN PADANG LEMBAGA PENGABDIAN KEPADA MASYARAKAT 1 9 9 6
TIM PELAKSANA PENGARDIAN KEPADA MASYARAKAT
PEMASYARAKATAN PROGRAM KlEJAR PAKET B SETARA SLTP KEPADA ORANG TUA DAN TOKOH W A R A K A T DESA SUKOHARJO, KECAMATAN SANGIR, KAEUPATEN SOLOK
Ketua
: Drs, Syafruddin Wahid, Wd.
Anggota: 1. Dm, SoUema, h4Pd 2. Prrk Rjusman 3. k i Agus Nur 4. mi. Wisroni
R INGKASAN PEMASYARAKATAN PROGRAM KERJAR PAKET
E
SETARA SLTP KEPADA
ORANG TUA DAN TOKOH MASYARAKAT DESA SUKOHARJO, KECAMATAN SANGIR,
KAEUPATEN SOLOK
PELAESANA: 1. S y a f r u d d i n Wahid, 4.
Agus Nur,
2.
Solfema,
dan 5.
3.
Djusman
Wisroni
Permasalahan Eelum memasyarakatnya Program K e j a r P a k e t Desa Sukoharjo,
Kecamatan S a n g i r ,
untuk mengikuti kegiatan b e l a j a r
s e t a r a SLTP d i
Kabupaten Solok sehingga orang
tua dan t o k o h masyarakat t i d a k mau dan
Sementara i t u ,
E
mampu memotivasi anaknya
pada program b e l a j a r t e r s e b u t .
d i k e t a h u i bahwa cukup banyak anak u s i a 13--15
hun yang belum berkesempatan m e n g i k u t i k e g i a t a n b e l a j a r s e k o l a h karena b e r b a g a i f a k t o r
ta-
melalui
penyebab.
Tujuan dan Manfaat Eerdasarkan permasalahan yanq t e l a h dikemukakan, ra
maka seca-
u m u m t u j u a n proyek i n i a d a l a h u n t u k memasyarakatkan
K e j a r Paket E
s e t a r a SLTP d i Desa Sukoharjo,
Eabupaten Solok.
Program
Kecamatan S a n g i r ,
Secara l e b i h khusus i a l a h u n t u k :
( 1 ) Meningkat-
kan pengetahuan dan pemahaman orang t u a dan t o k o h masyarakat t e n
( 2 ) Mampu dan t e r a m p i l -
t a n g Program K e j a r Paket B s e t a r a SLTP;
nya orang dan t o k o h masyarakat dalam memotivasi anak guna mengik u t i kegiatan b e la ja r:
( 3 ) Meningkatnya pengetahuan dan pemaham-
an orang t u a dan t o k o h masyarakat t e n t a n g p r i n s i p - p r i n s i p
pembe-
l a j a r a n dalam kelompok b e l a j a r ;
(4) Menalnya orang t u a dan tokoh dan (5) Dapatmasyarakat t e n t a n g s i s t e m b e l a j a r m e l a l u i modul; nya t o k o h masyarakat dalam m e m i l i h dan
menggunakan metode b e l a -
j a r dalam kelompok b e l a j a r . Kerangka P e m i k i r a n Sesuai dengan rnasalah yang d i h a d a p i , an masalah yang digunakan adalah:
maka kerangka pemecah-
( 1 ) Memberikan i n f o r n m a s i t e n -
t a n g peranan p e n d i d i k a n l u a r sekolah,
khususnya K e j a r P a k e t
E
se
tara SLTP dalam menunjang Gerakan Wajar Dikdas ? Tahun; ( 2 ) Mem berikan keterampilan dalam memotivasi anak umur 13--15 tahun gun a mengikuti kegiatan belajar melalui Program Kejar Paket F seta ( 3 ) Nemberikan pengetahuan dan pemahaman tentang prinra SLTP; sip-prinsip pembelajaran dalam kelompok belajar; (4) Memperkenalkan sistem belajar melalui modul; dan (5) Melatih memilih dan menggunakan metode dalam kegiatan kelompok belajar. Khalayak sasaran proyek ini adalah orang tua dan tokoh masyarakat Desa Sukoharjo yang potensial j a d i pembimbing kegiatan belajar diluar jam tatap muka dengan tutor. Metode yang d i g u n a k a n . ialah metode ceramah, diskusi/tanya jawab, dan latihan/simulasi. Pelaksanaan dan Hasil Proyek ini dilaksanakan pada Tanggal 14, 15, dan 1 6 Novemher 1996. Hasil yang dicapai dalam pelaksanaan proyek ini ialah: ( 1 ) Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman orang tua dan takoh masyarakat tentang Program Kejar Paket B setara SLTP: ( 2 ) Mampu dan terampilnya orang tua dan tokah masyarakat dalam memotivasi anak: (31 Meningkatnya pengetahuan dan pemahaman orang tua dan tokoh masyarakat tentang prinsip-prinsip pembelajaran dalam kelompok belajar: (4) Eenalnya orang tua dan tokoh masyarakat tentang sistem belajar melalui modul: dan ( 5 ) Diperolehnya keterampilan memilih dan menggunakan metode aleh tokoh masyarakat. Kesimpulan dan Saran Eerdasarkan pencapaian hasil yang telah diekspms, dapat disimpulkan bahwa proyek ini telah berhasil meningkatkan pengetahu an dan keterampilan khalayak sasaran dalam hal: (1) peranan Prog ram Eejar Paket F setara SLTP dalam rangka menyukseskan Gerakan (21 memmtivasi anak usia 13--15 tahun unWajar Dikdas 9 Tahun, tuk ikut kegiatan belajar Program Kejar Paket B setara SLTP, ( 3 ) prinsip-prinsip belajar dalam kelompak belajar, (4) Sistem belaj a r melalui modal, dan (51 Memilih serta menggunakan metode belajar dalam kelompok belajar Untuk menindaklanjuti keherhasilan tersebut disarankan kepada berbagai pihak terkait untuk merintis berdirinya Program Ke j a r Paket B setara SLTP di Desa Sukaharjo, Kecamatan Sangir, Eabupaten Smlok.
Perguruan T i n g g i sebagai lembaga i l m i a h d i t u n t u t melaksanakan m i s i p e n e l i t ian
y a i t u p e n d i d i kan dan pengaj aran,
T r i darmanya,
dan
pengabdian
kepada masyarakat
.
Ha1 t e r s e b u t
dapat p u l a mengandung a r t i bahwa berperannya s u a t u perguruan t i n g g i t e r s e b u t dapat d i u k u r a t a u t e r c e r m i n d a r i p e l aksanaan
it u .
Tridarma
Pengabdian
menggambarkan tusi
adanya
interaksi
1ingkungannya
dengan
penunjang yang t e r k a i t . lembaga
.
Sumzt e r a
Barat
masyarakat
yang
yang
psda
dasarnya
dilakukan oleh
d i dukung
01 eh
insti-
unsur-unsur
Dengan d e m i k i a n m i s i pengabdian d a r i
t inggi
p e n d i d i kan
masyarakat
kepada
merupakan
merupaknn
bagian
s a l ah
sat u
integral
dari
w i layah
b a g i an
I n d o n e s i a yang sebagian b e s a r r a k y a t n y a t i n g g a l d i pedesaan. Untuk mempercepat
pembangunan
di
pedesaan
tersebut
d i p e r l ukan k e i k u t s e r t a a n semua p i hak,
termasuk
sebagai
Lembaga
Tenaga
Kependi d i kan
(LPTK)
Kegi a t an
pengabdi an
masyarakat
merupakan
kewa j i ban
moral
bagi
IKIP
pengetahuan,
.
proses
masyarakat
Pendi d i kan kepada
Padang
teknologi
.
,
dalam dan
melakukan
seni
Pengabdi an kepada masyarakat
secara
I K I P Padang
pengamalan 1angsung
.
ilmu
kepada
yang d i 1akukan 01 eh I K I P
Padang me1 i p u t i lima b e n t u k k e g i a t a n y a i t u p e n d i d i kan kepada
r'
masyarakat , p e l ayanan
kepada
pengembangan
Kuliah
w i layah
dan
program pemberi an
masyarakat Kerja
informasi
,
p e l aksanaan
Nyata,
teknologi
dan
Pengembangan tepat
guna
di
pedesaan. K e l i m a b e n t u k pengabdian yang d i l a k s a n a k a n o l e h s t a f pengaj a r dan mahasi swa I K I P Padang d i t engah masyarakat d a l am bent uk
pengamal an
IPTEKS
merupakan
bukt i
kepedul i a n
k it a
kepada masyarakat. Diharapkan dengan k e g i a t a n t e r s e b u t dapat membant u masyarakat d a l am niemperbai k i dan meni n g k a t kan mut u k e h i dupan
dan
penghi dupan
mereka
pembangunan daerah dan n a s i o n a l .
se j a1 an
dengan
tuntutan
T e r l aksananya khusus 01 eh sampai
staf
k e g i a t an penga j a r
pengabdi an mu1a i
selesainya laporan i n i ,
dari
kepada
masyarakat
penyusunan
adalah a t a s
proposal
k e r j a keras d a r i
t i m pelaksana s e r t a bantuan yang sangat b e r h a r g a d a r i semua p i hak.
Dal am kesempat an in i
kasih
kepada
Tim
Pelaksana
seyogyanya kami dan
semua
ucapkan t e r i m a
pihak
yang
telah
.
b e r p a r t is i p a s i d a l am penyel enggaraan a k t iv i t a s t ersebut Akhi r n y a m a r i l a h k i t a bermohon kepada A1 1ah SWT, seluruh
jerih
i n i mendapat
payah Tim ridha dari
Pelaksana dan bantuan semua
semoga pihak
Tuhan Yang Maha Esa s e r t a sebagai
amal s a l e h yang d i t e r i m a d i s i s i - N y a .
Amin !
Padang,
Desember 1996
Lembaga Pengabdi an Kepada Masyarakat I K I P Padang, K e t u a ,
D r . H. N u r t a i n N I P . 130252716
............................................. KATA PENGANTAH ................................,...,. DAFTAR I S 1 ........................................... AFSTRAK
i
iii v
. A n a l i s i s S i t u a s i ............................. B . Tinjauan P u s t a k a C . I d e n t i f k a s i d a n Perurnusan M a s a l a h ........... A
. T U J U A N DAN M A N F k A T ............................. A. Tujuan Kegiatan ............................. B . M a n f a a t M a n f a a t ............................. 111 . KERANGKA PEMECAHAN M R S f i L A H ..................... I V . PELAESANAAN K E G I A T A N ........................... A . ~ e a l i s a s iP e m e c a h a n M a s a l a h ................. E . K h a l a y a k S a s a r a n ............................ C . K e t e r k a i t i a n ................................ C. M e t o d e y a n g D i g u n a k a n ....................... I1
V V I
. HGSIL
KEGIATAN
. KESIMPULhN
18 20
................................
25
...........................
42
D A N SARAN
.................................. .............................. LAMPIRAN-LAMPIRAN
DAFTAR BACRAN
15
45 46
I. PENDAHULUAN A.
finalisis Situasi
Desa Sukoharjo merupakan salah satu terletak
di Kecamatan Sangir,
desa tertinggal,
desa tertinggal
Kabupaten Solok.
Sebagai
desa tersebut memperoleh bantuan
bentuk Inpres Desa Tertinggal (IDTI.
dalam
Kelihatannya, untuk
mempercepat lepasnya Desa Sukoharjo dari berbagai ketinggalannya, di samping IDT, Desa Sukoharjo memerlukan berba gai bantuan lain, terutama dalam peningkatan kualitas sum berdaya manusianya melalui pendidikan.
Peningkatan kuali-
tas sumberdaya manusia ini menjadi sanqat penting, karena diketahui
rendahnya
partisipasi lulusan
Sekalah
Dasar
yang melanjutkan ke Sekolah Lanjutan Pertama (SLTP), yakni
dari 3 1 2 anak usia 13--15
berpartisipasi di SLTP.
tahun hanya 2 1 7
anak
Da-ta tersebut menunjukkan
yang bahwa
tingkat partispasi anak pada SLTP hanya 6 9 , 9 6 % . Dihubungkan dengan Gerakan Wajib Eelajar Pendidikan Dasar
(Wajar
Dikdas) 9 Tahun, tingkat partispasi tersebut adalah dah, karena seharusnya mendekati 100%. partispasi tersebut disebabkan oleh
ren-
Rendahnya tingkat
tidak melanjutkannya
anak k e SLTP atau d r o p cut. Ada beberapa ha1 tahun
yang menyebabkan
anak usia 13--15
tidak melanjutkan ke SLTP atau d r o p cut.
Pertama,
kurangnya kesadaran orang tua akan pentingnya makna pendi
dikan bagi anak untuk menghadapi masa depannya. Kedua, ba g i orang tua, anak bernilai ekonomis, yakni karena rendah nya tingkat kutan
sosial ekonomi orang tua, maka yang bersang-
sangat memerlukan tenaga anak untuk kegiatan
yang
dapat membantu menambah penghasilan orang tua. Ketiga, j a uhnya lokasi SLTP dari
Desia Sukoharjo yang dibarengi de-
ngan tidak lancarnya transportasi dari dan ke desa tersebut.
Sementara itu, disadari bahwa untuk memacu kemajuan
suatu daerah (desa)
sangat diperlukan peningkatan kuali-
t a s sumberdaya manusia yang dipat diupayakan melalui kegi atan pendidikan.
Kesadaran yang demikian ditandai dengan
dicanangkannya Gerakan Wajar Dikdas 9 Tahun. Kelihatannya, untuk mengatasi masalah peningkatan ku alitas sumberdaya manusia
di Desa Sukoharjo--minimal
se-
tingkat S L T P p e r l u diselenggarakan Program Kejar Paket F setara SLTP.
Dengan diselenggarakannya Program Kejar Pa-
ket E setara S L T P di Desa Sukoharjo, setidaknya dua masalah yang menjadi penyebab rendahnya partisipasi anak usia 13--15
tahun pada tingkat SLTP dapat teratasi, yakni anak
yang bernilai ekonomis dan jauhnya jarak SLTP yang ada da ri desa tersebut. Sebab, dengan belajar melalui liejar Paket F, waktu yang diperlukan untuk kegiatan belajar relatif lebih sedikit dibandingkan dengan belajar
melalui s e
kolah, sehingga anak tetap dapat membantu orang tua dalam menambah penghasilan. Selanjutnya, karena Kejar dilaksana
kan d i Desa Sukoharjo s e n d i r i , l a masalah j a r a k tasi.
dan
maka dengan s e n d i r i n y a pu-
t r a n s p o r t a s i secara o t o m a t i s t e r a -
S e l a i n daripada i t u ,
Program K e j a r Paket E
SLTP memang d i s i a p k a n untuk mendukung
setara
Gerakan Wajar D i k -
das 9 Tahun untuk menampung l u l u s a n SD yang karena berbagai
ha1 t i d a k dapat melanjutkan ke SLTP
atau
anak-anak
d r o p out SLTP dan tamatan icejar Paket A s e t a r a SD yang ma sih
13--15
berusia
tahun ( S K Mendikbud R I
No.
0131/U/
.
1994)
Meskipun d i s a d a r i
pentingnya
penyelenggaraan K e j a r
Paket F s e t a r a SLTP d i Desa Sukoharjo,
masih t e r d a p a t ken
d a l a dalam penyelenggaraan program t e r s e b u t .
Pertama,
be-
lum t e n t u orang t u a mau memasukkan anak ke dalam k e g i a t a n b e l a j a r Paket Kejar
Paket
B
E.
Menurut P e n i l i k Dikmas Kecamatan S a n g i r "
belum memasyarakat d i s i n i .
anak ke SMP s a j a orang t u a enggan, ket
E".
Menyekolahkan
a p a l a g i masuk K e j a r Pa
Hal t e r s e b u t menunjukkan rendahnya
pengetahuan
orang t u a tentang peranan pendidikan b a g i masa depan anak dan hubungannya Dasar 9 Tahun.
dengan
Gerakan Wajib B e l a j a r Pendidikan
S e l a i n daripada i t u ,
terdapat kekuatiran
bahwa k e g i a t a n b e l a j a r t i d a k akan b e r j a l a n dengan b a i k ka rena
kurangnya kemampuan orang t u a dalam memotivasi
membimbing
warga b e l a j a r dalam k e g i a t a n b e l a j a r d i
dan luar
k e g i a t a n b e l a j a r t a t a p muka. Sehubungan dengan permasalahan t e r s e b u t ,
maka kepada
orang t u a dan tokoh masyarakat p e r l u dimasyarakan Program
Kejar Paket E setara SLTP dalam rangka menyukseskan Gerak an Wajar Dikdas 9 Tahun yang sekaligus merupakan upaya un tuk peningkatan kualitas sumberdaya manusia. an tersebut
Pemasyarakat
perlu diiringi denqan peningkatan
kemampuan
orang tua dan tokoh masyarakat dalam memotivasi dan
mem-
bimbing warga belajar di luar kegiatan belajar tatap muka Kemampuan tersebut diperluksn, mengingat kegiatan belajar tatap muka dalam Kejar P a k ~ tE m ~ r u p a k a n bagian kecil saj a dari seluruh
kegiatan belajar
melalui Kejar Paket F.
Kegiatan belajar seyogyanya lebih banyak merupakan kegiat an belajar mandiri melalui modul dan kegiatan belajar dalam kelompok kecil yang memerlukan tenaga pembimbing sela in daripada tutor.
Pemasyarakatan dan peningkatan kemam-
puan orang t u a dan warga belajar yang demikian dapat diupayakan melalui suatu kegiatan pelatihan. Eerdasarkan analisis situasi yang telah dikemukakan, Lembaga Pengabdian kepada Masyarakat I K I P Padang,
merasa
-mu berkewajiban untuk memecahkan masalah-masalah yang dikkakan tersebut dalam rangka menunaikan dharma ketiga dari Tridharma Perguruan Tinggi. Dipilihnya Desa Sukoharjo sebagai lokasi
pengabdian
kepada masyarakat ini antara lain karena pertimbangan bah
wa Desa Sukoharjo merupakan salah satu dari tiga Desa Binaan I K I P Padang
d i Kabupaten Solok
setelah Desa Bangun
Rejo, Kecamatan Sangir dan Desa Koto Hilalang, Kubunq.
Kecamatan
Di samping itu, Desa Sukaharjo masih tergolong d e
s a tertinggal, sehingga memerlukan perhatian dan pembinaan dari berbagai pihak untuk melepaskannya dari keterting galan.
P I Tinjauan Pustaka 1. P r o g r a m Kejar P a k e t B seeara SLTP s e b a g a i K e g i a t a n P e n
d i d i k a n Luar Sekolah Undanq-Undang
Dasar 1 9 4 5 yang menyatakan bahwa pendi
dikan adalah hak semua warga negara serta diusahakan diselenggarakan oleh negara dalam suatu sistem fs. 31).
dan
(UU 1945,
Agar hak semua orang akan pendidikan terpenuhi,
tanpa memandang latar belakang sosial ekonominya, maka pe nyelenggaraan pendidikan d i Indonesia diatur dalam
suatu
sistem yang dilaksanakan dalam dua jalur, yakni jalur pen didikan sekolah dan luar sekolah.
Jalur pendidikan
luar
sekolah dapat memberikan kesempatan kepada warga masyarakat
yang tidak mempunyai kesempatan
mengikuti
kegiatan
pendidikan melalui jalur pendidikan sekolah, karena keter batasan waktu untuk
mengikuti keqiatan pendidikan di se-
kolah tersebut. Hal yang demikian d i karenakan sistem pen didikan luar sekmlah mempunyai keluwesan dalam
ha1 waktu
dan lama belajar (UU No. 2/1989). Kedala keterbatasan
waktu dalam
menqikuti kegiatan
belajar tidak sedikit dialami oleh anak 13-15 tahun (usia wajib belajar pada tingkat SLTP). Pada Desa Sukoharjc! misalnya,
banyaknya anak lulusan SD yang tidak masuk
atau
d r o p out SLTP bukan s a j a d i k a r ~ n a k a nr e n d a h n y a m i n a t
un-
t u k s e k o l a h , akan t e t a p i juqa d i a k i b a t k a n o l e h k e t e r b a t a s an
waktu yang t e r s e d i a u n t u k m e n g i k u t i k e g i a t a n
melalui sekolah. tua,
belajar
Hal t e r s e b u t d i k a r e n a k a n a n a k b a g i o r a n g
b e r n i l a i e k o n o m i s , y a k n i k a r e n a r e n d a h n y a t i n g k a t so
s i a l ekonomi o r a n g t u a , m a k a y a n g b e r s a n g k u t a n s a n g a t m e merlukan t e n a g a anak untuk k e g i a t a n yang d a p a t m e m menambah p e n g h a s i l a n o r a n g t u a , punyai waktu yang cukup untuk
bantu
s e h i n g g a mereka t i d a k m e m mengikuti kegiatan b e l a j a r
melalui sekolah. Sementara i t u ,
berbagai pihak,
terutama pemerintah,
m e n y a d a r i bahwa b e k a l p e n d i d i k a n s e t i n g k a t SD s a j a t i d a k l a h cukup u n t u k menghadapi t a n t a n g a n m a s a depan.
Sehingga
d e n g a n d e m i k i a n p e m e r i n t a h mencanangkan G e r a k a n Wajar D i k d a s 9 Tahun.
Untuk mendukung g e r a k a n y a n g d e m i k i a n ,
t a m a b a g i a n a k y a n g t i d a k mempunyai k e s e m p a t a n sekolah,
k a r e n a t e t e r b a t a s a n waktu,
teru-
mengikuti
kepada m e r e k a d i b e r i
kesempatan untuk m e n g i k u t i k e g i a t a n b e l a j a r m e l a l u i j a l u r pendidikan l u a r sekolah,
y a k n i m e l a l u i Kelompok
Felajar
( K e j a r ) P a k e t F s e t a r a SLTP. Program
K e j a r P a k e t E s e t a r a SLTP t e r s e b u t ,
d e n g a n namanya,
dikembangkan s e t a r a d e n g a n S e k o l a h L a n j u t
a n P e r t a m a ( S L T P ) , u n t u k mendukung W a j a r D i k d a s 9 Sebagai
sesuai
pendukung W a j a r D i k d a s 9 Tahun p r o g r a m
mempunyai c i r i - c i r i
sebagai berikut:
Tahun. tersebut
1. Sasarannya adalah siswa lulusan S Q atau sederajat yang tidak
melanjutkan
ke SLTP dan
siswa
putus
sekolah
I d r u p cut) SLTP pada kelompok usia 13--15 tahun. 2. Kurikulm disusun berdasarkan kurikulum SHP Tahun
1994
dengan menggunakan modul.
scbunl
3. Sistem kegiatan belajar mengajar dengan sistem
base (sekolah sebagai pangkalanj IQepdikbud, 1994).
2 . P e r a n a n O r a n g Tua d a l a m f f e n y u k s e s k a n P r o g r a m Kejar Pa-
k e t B s e t a r a SLTP Sebagaimana dikemukakan pada baqian terdahulu, untuk melepaskan suatu tidak
kelompok masyarakat dari ketertinggalan
ada pilihan lain selain dari peningkatan
sumberdaya manusianya.
kualitas
Peningkatan kualitas sumberdaya ma
nusia tersebut mau tidak mau harus dilakukan melalui upaya pendidikan. an
Masalah pokok yang dihadapi oleh kebanyak-
anak yang berasal dari orang tua yang tingkat
ekonominya
rendah adalah kurang tersedianya
waktu
sosial bagi
anak untuk mengikuti kegiatan belajar melalui sekolah, ka rena tenaga mereka diperlukan untuk menambah orang tua,
penghasilan
Dalam ha1 ini, Destiwarni (1983) mengemukakan
bahwa sering anak
tidak bersekolah
dikarenakan lapangan
kerja orang tua mereka, terutama petani dan nelayan menganggap bahwa anak adalah tenaga kerja yang perlu dimanfaatkan, Sejalan dengan itu, Hasanuddin
(1995) mengemukakan
bahwa p e n y e b a b b a n y a k n y a a n a k u s i a s e k o l a h t i d a k b e r s e k a l a h bukan s a j a d i k a r e n a k a n
ketiadaan biaya,
akan t e t a p i
d i s e b a b k a n t e n a g a m e r e k a d i p e r l u k a n u n t u k k e g i a t a n ekonom i produktif
rumah t a n g g a .
S e l a i n d a r i k o n d i s i yang
t e l a h dikemukakan d i a t a s ,
k e n d a l a l a i n dalam upaya p e n i n g k a t a n k u a l i t a s manusia
melalui
pendidikan a d a l a h
rendahnya
sumberdaya pemahaman
orang t u a tentang pentingnya a r t i pendidikan bagi m a s a d e pan
anak.
Dengan b e r f i k i r secara d a n g k a l ,
tidak
jarang
o r a n g t u a menganggap bahwa p e n d i d i k a n t i d a k mempunyai a r -
ti p e n t i n g ,
d e n g a n mengemukakan bahwa c u k u p b a n y a k o r a n g
y a n g b e r p e n d i d i k a n y a n g menganggur. kan d e n g a n u n g k a p a n ,
H a l t e r s e b u t diungkap
"untuk apa s e k o l a h t i n g g i - t i n g g i ,
d a n g k a n s a r j a n a s a j a banyak mengganggur".
se
Sementara i t u ,
yang m e r e k a anggap penggannguran a d a l a h m e r e k a yang t i d a k b e k e r j a s e b a g a i pegawai n e g r i ,
sedangkan mereka yang ber-
g e r a k dalam d u n i a w i r a s w a s t a dan s u k s e s ,
l u p u t d a r i per-
h a t i a n m e r e k a bahwa k e s u k s e s a n t e r s e b u t d i t u n j a n g o l e h b e k a l pe n d i d i k a n yang bersangkutan.
F e r d a s a r k a n fenomena t e r s e b u t , batan
d i k e t a h u i bahwa ham-
u t a m a y a n g menyebabkan r e n d a h n y a p e r a n s e r t a
anak
dalam k e g i a t a n p e n d i d i k a n b e r a s a l d a r i o r a n g t u a . P a d a d a s a r n y a k e g i a t a n b e l a j a r m e l a l u i k e g i a t a n pend i d i k a n l u a r s e k o l a h dalam
bentuk k e g i a t a n b e l a j a r m e l a -
l u i P r o g r a m Kejar P a k e t F s e t a r a SLTP d a p a t m e n g a t a s i ken
dala dalam ha1 waktu. luar sekolah,
Sebab sebagai kegiatan
pendidikan
Program Kejar Paket B setara SLTP mmpunyai
keluwesan dalam ha1 waktu dan lama belajar, isi an,
dan card penyelenggaraannya
(UU No.
pelajar-
2/1989).
memperhatikan keluwesan tersebut, tentu kegiatan
Dengan belajar
anak tidak akan begitu mengganggu aktivitas ekonomi anak. Persoalan lebih lanjut adalah bahwa kebanyakan orang tua tidak begitu memahami apa dan bagaimana kegiatan lajar melalui Program Kejar Paket E tersebut.
be-
Kebanyakan
orang tua membayangkan bahwa Kejar tersebut sama saja dengan sekolah,
sehingga muncullah komentar "untuk apa ma-
suk Program Kejar Paket B, menghabiskan waktu. tamatan SM4 saja banyak yang mengganggur, Program Kejar Paket l?".
Sedangkan
apalagi
Dengan pandangan yang
tamat
demikian,
maka tidaklah mengherankan bahwa banyak orang tua yang ti dak memotivasi anaknya untuk melanjutkan pendidikan, apalagi untuk masuk Program Kejar Paket F. Memperhatikan
bahasan yang telah dikemukakan,
tidak salah apa yang dikemukakan oleh
maka
Penilik Dikmas Ke-
camatan Sangir, jika ingin mendirikan Kejar Paket B setara SLTP, terlebih dahulu orang tua perlu diberi penyuluhan tentang pentingnya makna pendidikan bagi anak untuk me nyiapkan masa depannya.
Selanjutnya kepada mereka diper-
kenalkan apa dan bagaimana Kejar Paket F tersebut, sehing g a dengan demikian orang tua tidak kuatir akan kehilangan tenaga kerja karena anaknya masuk Program Kejar Paket l?.
Akhirnya, dapat disimpulkan bahwa untuk keberhasilan penyelenggaraan Program Eejar Faket E setara SLTP di Desa Sukoharjo, maka seyogyanya program tersebut dimasyarakatkan.
Hal ini dikarenakan peranan orang tua amat
dominan
dalam menentukan ikut atau tidaknya anak dalam suatu
ke-
giatan pendidikan. 3 . P e r a n a n T o k o h P l a s y a r a k a t dalarn M e n y u k s e s k a n P r o g r a m K e
jar P a k e t B s e t a r a SLTP Salah satu kelemahan dalam
penyelenggaraan kegiatan
belajar melalui Kejar Faket E sebagai kegiatan pendidikan luar
sekolah adalah pandangan bahwa kegiatan
pendidikan
tersebut dapat ditangani dengan pendekatan pendidikan per sekolahan. Pendekatan yang demikian secara teoritis tidak dapat
dibenarkan, sebab pendekatakan pendidikan
berbeda dengan pendekatan dalam pendidikan luar
sekolah sekolah.
Menyamakan pendekatan pendidikan luar sekolah dengan pendekatan
pendidikan sekolah akan menghasilkan suatu
yang
mengecewakan berupa penurunan mutu atau bubarnya kegiatsn belajar tersebut sebelum tujuan tercapai yang pada gilirannya akan menjadi kegiatan pemborosan (Soedomo, I?€??!. Eahwa menggunakan
pendekatan
pendidikan sekolah ke
dalam kegiatan pendidikan luar sekolah dapat
menghasilan
suatu ha1 yang mengecewakan dapat dikemukakan hasil penelitian Kindervatter (1979). Dari lima kelom pok
belajar
yang diteliti oleh Kindervatter, yakni d i Lembang, Bungoro, Jakarta, Gudo, dan Johowinong, hanya kelompok belajar di
Lembang yang dapat berkembang karena didekati
dengan
pendekatan pendidikan luar sekolah yanq fasilitator kebanyakan adalah sukarelawan dari
(mahasiswa) IKiP Bandung.
Dari kelima kelompok belajar tersebut,
kelompok
belajar
di Jakarta yang paling cepat bubar. Eelornpok belajar Jakarta melayani pendidikan taca tu lis untuk anak-anak para pemulung. Fasilitatornya terdiri dari guru-guru sekolah dasar. Para guru tersebut melayani pendidikan anak-anak dengan pendekatan pernbelajaran
yang
biasa mereka lakukan d i sekolah. Akibatnya anak-anak
men-
jadi
tidak betah, mereka memerlukan waktu untuk
bekerja
sebagai pemulung, sehinqga kelompok bubar sebelum program belajar berakhir. Memperhatikan kasus yang dikemukakan oleh Kindervatter tersebut,
dapat diambil kesimpulan bahwa
luar
yang meskipun warga
sekolah
pendidikan
belajarnya
anak-anak
(usia 13-15 tahun), tidak dapat didekati dengan pendekatan pendidikan s ~ k o l a h . Pendekatan pendidikan luar sekolah tidak menekankan kepada kegiatan belajar tatap muka, akan tetap
lebih menekankan
pada kegiatan
belajar
mandiri
(learner centered) (Knowles, 1984). Para perancang Program Kejar Paket B setara SLTP menyadari bahwa dalam
keqiatan belajar pendidikan luar se-
kolah lebih menekankan pada kegiatan belajar mandiri, tidak sangat tergantung kepada tutor melalui kegiatan belajar tatap muka. nyak
berperan
Tutor dalam ha1 ini seharusnya lebih basebagai fasilitator, dalam
arti
sebagai
orang yang bertugas memudahkan terjadi proses belajar, ba ik melalui tatap muka dalam kelompok besar. S ~ h u b u n q a nde ngan
itu,
maka perancang Program Kejar Paket
F
setara
SLTP menyediakan modul untuk setiap mata pelajaran. Melalui
modul,
setiap warga belajar dapat
belajar
mandiri atau belajar dalam kelompok kecil di luar jam tatap
muka. Persoalan lebih lanjut dalam
belajar
mandiri
atau dalam kelompok kecil tersebut adalah bahwa kadang ka la mereka mereka memerlukan bimbingan dari orang lain. P a da dasarnya,
bimbingan tersebut dapat diberikan oleh to-
koh masyarakat yang berada di sekitar tempat tinggal mere ka, yakni mereka yang paling tidak telah menamatkan SLTP. Sehingga dengan demikian, peranan tokoh masyarakat tersebut
menjadi sangat potensial untuk menyukseskan
Kejar Paket E setara SLTP.
Program
Sehingga dengan demikian, to-
koh masyarakat yang dimaksud perlu dilatih agar
terampil
dalam membimbing warga belajar dalam kegiatan belajar
di
luar jam tatap muka, terutama dalam penggunaan modul.
D. Identifikasi dan Perumusan Masalah Eerdasarkan analisis situasi sebagaimana dikemukakan pada
butir F,
dapat dikemukakan bahwa kendala bagi
pe-
ningkatan kualitas sumberdaya manusia ianak! melalui pendidikan,
terutama melalui Program Kejar Paker
SLTP di Desa Sukoharjo,
ialah bahwa
B
setara
orang tua belum mau
dan mampu memotivasi anaknya untuk mengikuti kegiatan pen didikan serta tidak tersedianya ran
tenaga yang dapat berpe-
membimbing kegiatan belajar di luar jam tatap
muka.
Hal tersebut dikarenakan mereka belum mempunyai pengetahu an dan keterampilan yang memadai dalam ha1 memotivasi dan membimbing warga belajar dalam di luar jam tatap muka.
kegiatan belajar mandiri,
Secara lebih rinci, masalah yang
dihadapi orang tua dan tokoh masyarakat untuk dapat berpe ran dalam menyukseskan
Program Kejar Paket B setara SLTP
adalah:
i. Rendahnya pengetahuan dan pemahaman orang tua dan
to-
koh masyarakat tentang peranan pendidikan luar sekolah dalam menunjang suksesnya gerakan Wajar Dikdas 9 Tahun khususnya melalui Program Eejar Paket B setara SLTP.
2. Rendahnya keterampilan orang tua dan tokoh
masyarakat
dalam memotivasi anak guna mengikuti kegiatan belajar, khususnya melalui Program Eejar Paket B setara SLTP. 3. Rendahnya pengetahuan dan
pemahaman orang tua dan to-
koh masyarakat tentang prinsip-prinsip lam konteks pendidikan luar sekolah, Program Kejar Paket E setara SLTP.
pembelajaran da terutama melalui
4. Rendahnya
pengetahuan orang tua dan tokoh
masyarakat
tentang sistem belajar melalui modul yang digunakan da lam Program Kejar Paket B setara SLTP.
5. Tidak terampilnya orang tua dan tokoh masyarakat dalam memilih dan menggunakan metoda serta teknik
bimbinqan
belajar dalam konteks pendidikan luar sekolah, khususnya dalam kegiatan belajar melalui Program Kejar Paket
E setara SLTP.
11.
E.
TUJUAN DAN MANFAAT
Tujuan Kegiatan
Eerdasarkan a n a l i s i s s i t u a s i ,
t a i d e n t i f i k a s i d a n perumusan m a s a l a h ,
m a k a s e c a r a umum,
k e g i a t a n i n i b e r t u j u a n untuk memasyarakatkan j a r P a k e t E s e t a r a SLTP
ram
Program K e -
d i D e s a Sukoharjo, sehingga prog
b e l a j a r t e r s e b u t j a d i d i m i n a t i o l e h anak u s i a
belajar.
Dengan d e m i k i a n ,
s a l a h rendahnya
ser-
tinjauan pustaka,
pada g i l i r a n n y a ,
wajib
diharapkan ma-
t i n g k a t p a r t i s i p a s i a n a k u s i a 13--15
ta-
hun ( u s i a w a j i b b e l a j a r t i n g k a t SLTP) u n t u k m e n g i k u t i k e giatan
w a j i b b e l a j a r s e t i n g k a t SLTP d a p a t
ditingkatkan.
Secara l e b i h k h u s u s , d e n q a n m e n g i k u t i k e g i a t a n i n i , d i h a rapkan para p e s e r t a dapat:
1. M e n i n g k a t k a n
p e n g e t a h u a n d a n pemahaman o r a n g t u a
dan
takoh masyarakat t e n t a n g peranan pendidikan l u a r sekctlah
dalam
menun j a n g s u k s e s n y a g e r a k a n w a j i b
p ~ n d i d i k a nd a s a r 9 t a h u n ,
belajar
khususnya m e l a l u i Program K e
j a r P a k e t E s e t a r a SLTP. 2. Mampu
dan t e r a m p i l n y a o r a n g t u a dan t a k o h
masyarakat
dalam memotivasi anak guna m e n g i k u t i k e g i a t a n b e l a j a r , k h u s u s n y a m e l a l u i P r o g r a m K e j a r F ' a k e t E s e t a r a SLTP. 3. M e n i n g k a t n y a p e n g e t a h u a n d a n
pemahaman o r a n g t u a
tokoh masyarakat tentang p r i n s i p - p r i n s i p dalam k o n t e k s p e n d i d i k a n l u a r s e k o l a h , l u i P r o g r a m E e j a r F ' a k e t E s e t a r a SLTP.
dan
pembelajaran t e r u t a m a mela-
4.
Kenalnya orang tua dan tokoh masyarakat tentang sistem belajar melalui modul yang digunakan dalam Program Kejar Paket E setara SLTP.
5.
Memberikan keterampilan orang tua dan tokoh masyarakat dalam memilih dan menqgunakan metoda serta teknik bimbinqan belajar dalam konteks pendidikan luar
sekolah,
khususnya dalam kegiatan belajar melalui Program Kejar Paket E setara SLTP.
B. Manfaat Kegiatan Setelah kegiatan pelatihan ini terselenggara, ada be berapa manfaat yang diharapkan dapat diperoleh, khususnya oleh peserta latihan. Manfaat tersebut antara lain:
1. Termanfaatkan
orang tua sebaqai motivator dan
tenaga
pembimbinq kegiatan belajar warga belajar Kejar
Paket
B setara SLTP di luar jam tatap muka. 2. Termanfaatkan
tokoh masyarakat sebagai motivator
tenaga pembimbing kegiatan belajar bagi warga
dan
beiajar
Kejar Paket E setara SLTP, khususnya dalam keqiatan be lajar pada kelompok kecil di luar jam tatap m~tka.
3. Terselenggarannya kegiatan belajar Program Kejar Paket
E setara SLTP secara optimal, jar
terutama k ~ q i a t a n bela-
yang tidak hanya mengandalkan pada kegiatan bela-
jar tatap muka.
4. Terselenqgaranya
Kejar Paket E-yang
kegiatan belajar--l,hususnya melibatkan orang t u a ,
Program
masyarakat,
dan tutor.
5. Dihargainya sebagai bahan kenaikan pangkat untuk tokoh masyarakat yanq mempunyai jabatan fungsional yang rele van dengan materi yang diberikan dalam pelatihan ini.
L.
111. KERANGKA PEMECAHAN MASALAH Sebaqaimana dikemukakan pada b a g i a n t e r d a h u l u ,
salah
s a t u penyebab rendahnya angka p a r t i s i p a s i l u l u s a n S e k o l a h
Dasar
memasuki SLTP d a n t i n g g i n y a a n g k a d r o p
aut
SLTP,
a d a l a h karena rendahnya upaya orang t u a dan masyarakat d a
l a m memotivasi anak untuk Diduga,
mengikuti kegiatan pendidikan.
upaya memotivasi t e r s e b u t akan l e b i h rendah l a g i
j i k a p e n d i d i k a n t i n g k a t SLTP y a n g d i t a w a r k a n k e p a d a a n a k -
anak
m e r e k a a d a l a n m e l a l u i Program E e j a r P a k e t E
SLTP.
Selain daripada i t u ,
ram
setara
k e g i a t a n b e l a j a r m e l a l u i Proq-
E e j a r P a k e t B setara SLTP t i d a k
dapat
mengandalkan
p e r t e m u a n t a t a p muka d e n g a n t u t o r s a j a , k a r e n a k e t e r b a t a s a n waktu b e l a j a r .
Sehubungan dengan i t u ,
dalam rangka me-
r i n t i s b e r d i r i n y a s u a t u Kelompak E e l a j a r ( K e j a r ) , orang
kepada
t u a dan t o k o h masyarakat p e r l u d i p e r k e n a l k a n
pen-
t i n g n y a pendidikan d a s a r b a g i peningkatan k u a l i t a s sumber daya manusia,
s e l a n j u t n y a m e r e k a d i h a r a p k a n mampu m e m o t i -
v a s i d a n membimbing w a r g a b e l a j a r d a l a m k e g i a t a n
belajar
d i l u a r t a t a p muka. Hendahnya p e n g e t a h u a n t e n t a n g d a s a r dan k e t e r a m p i l a n dalam warga
pentingnya pendidikan
m e m o t i v a s i s e r t a membimbing
b e l a j a r dalam k e g i a t a n b e l a j a r d i l u a r t a t a p
a d a l a h m a s a l a h pokok y a n g d i h a d a p i d a l a m
penyelenggaraan
k e g i a t a n P r o g r a m Kejar P a k e t F s e t a r a SLTP d i B e s a harjo.
Untuk m e n g a t a s i m a s a l a h t e r s e b u t ,
muka
m a k a Tim
SukoPelak-
sand P e l a t i h a n i n i m e m b u a t k e r a n g k a p e m e c a h a n s e b a g a i m a n a
t e r g a m b a r d a l a m bagan b e r i k u t :
TIM PELAKSANA J
V
P E M A S Y A R A K A T A N PROGRAM K E J A R P A K E T B W E L A L U I S U A T U K E G I A T h N PENYULUHAN D h N P E L A T I H A N
l.Orang
t u a yang m e m p u n y a i m anak. usia w a j i b b e l a j a r t i n g k a t SLT P (30 orang) 2 . T o k o h m a s y a r a k a t yang p o t e n s i a1 sebagai p e m b i m b i n q d i l u a r kegiatan b e l a j a r b e l a j a r t a t a p m u k a ( 6 orang)
v r
O r a n g t u a dan t o k o h m a s y a r a k a t m e m i l i k i k e m a u a n dan k e m a m p u a n m e m o t i v a s i anak t e r l i b a t d a l a m P r o g r a m K e j a r Paket E
G a m b a r 3.1 E A G A N KERANGKA PEMECAHAN M A S A L A H
IV. PELAKSANAAN KEGIATAN A. Realisasi Pemecahan Masalah Sebagaimana dikemukakan pada bagian terdahulu, bahwa masalah pokak yang menjadi fokus perhatian yang mendorong dilaksanakannya kegiatan pengabdian masyarakat ini
ialah
rendahnya kualitas sumberdaya anak (usia 13--15 tahun) di Desa Sukharja, Kecamatan Sangir, Kabupaten Salok. Oleh ka rena itu, kualitas sumberdaya anak tersebut harus ditingkatkan melalui upaya pendidikan, khususnya melalui
jalur
pendidikan luar sekolah dalam bentuk Program Kejar
Paket
E setara SLTP. Meskipun disadari bahwa upaya kualitas
sumberdaya manusia ini dapat
peningkatan
ditempuh
melalui
Program Kejar Paket E setara SLTP, akan tetapi, kenyataan yang
teramati ialah bahwa orang tua belum mau dan
memotivasi serta
anaknya untuk mengikuti
kegiatan
mampu
pendidikan
tidak tersedianya tenaga yang dapat berperan
bimbing kegiatan belajar di luar jam tatap muka.
mem-
Hal ter-
sebut dikarenakan mereka belum mempunyai pengetahuan
dan
keterampilan yang memadai dalarn ha1 memotivasi dan membim bing warga belajar dalam kegiatan belajar mandiri, di luar jam tatap muka. Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa di samping Program Kejar Paket E setara SLTP di Desa
Su-
koharjo, Keramatan Sangir, Kabupaten Solak belum memasyarakat juga kemampuan orang tua dan tokoh masyarakat masih
r e n d a h d a l a m m e m o t i v a s i d a n membimbing w a r g a b e l a j a r
un-
t u k b e l a j a r d i l u a r j a m t a t a p rnuka, Sehubungan dengan permasalahan yang dikemukakan, ka
d i c o b a rnerancang s u a t u program yang d a p a t
pengetahuan
nemberikan
kepada o r a n g t u a dan t o k ~ h masyarakat
p e n t i n g n y a program yanq dimaksud b a g i p e n i n g k a t a n
t a s s u m b e r d a y a a n a k kemenakan r n e r e k a . d i u p a y a k a n p u l a a g a r m e r e k a mau d a n kemarnpuan d a l a m dalam
mernotivasi dan
ma-
akan kuali-
Selain daripada i t u s e k a l i g u s memperoleb
membimbing w a r g a b e l a j a r
kegiatan b e l a j a r mandiri di l u a r j a m
Untuk m e r e a l i s a s i k a a n program t e r s e b u t ,
tatap
muka.
ditempuh langkah-
langkah sebagai berikut.
1. Membentuk t i m p e l a k s a n a p r o g r a m . 2. M e r n a s y a r a k a t k a n P r o g r a m Kejar P a k e t B r n e l a l u i s u a t u k e g i a t a n penyuluhan dan p e l a t i h a n yang melibatkan: a.
Orang
t u a y a n g mempunyai a n a k u s i a
wajib
belajar
t i n g k a t SLTP. b.
Tokoh m a s y a r a k a t y a n g p o t e n s i a l s e b a g a i
pembimbing
k e g i a t a n b e l a j a r d i l u a r k e q i a t a n b e l a j a r t a t a p muka.
3. F e r d a s a r k a n
l a n g k a h 1 dan 2,
diharapkan orang t u a dan
t o k a h m a s y a r a k a t r n e m i l i k i kemauan d a n memativasi dan
kemampuan d a l a m
membimbinq k e g i a t a n b e l a j a r a n a k
yang
t e r l i b a t d a l a m k e g i a t a n b e l a j a r P a k e t B s e t a r a SLTP d i
Desa S u k o h a r j o ,
Keramatan S a n g i r ,
Kabupaten Solok.
E. Khalayak Sasaran Sesuai dengan langkah-langkah yang telah dikemukakan rnaka peserta yang
dilibatkan dalarn
penyuluhan dan pela-
tihan ini diqolongkan kepada dua golongan. Pertama, orang tua yang mempunyai anak dalam
SLTP sebanyak 30 orang, larnpok
usia wajib belajar tingkat
sesuai dengan jumlah anggota ke-
belajar yang akan didirikan pada
tahap
pertama.
Orang tua tersebut diutamakan yang anak mereka siap untuk masuk kelornpok belajar yang akan didirikan pada tahap per tama tersebut. Kedua,
adalah tokoh masyarakat yang mempunyai waktu
dan potensial
sebagai motivator
dan pembimbing kegiatan
belajar kelornpok kecil di luar kegiatan tatap muka. alnya,
Ide-
30 orang warga belajar dalam kelampok besar iapat
dipecah rnenjadi 6 kelompok kecil. Untuk itu, dalarn k ~ g i a t an pelatihan ini dilibatkan b orang tokoh rnasyarakat. Tokoh masyarakat yang dipilih disesuaikan dengan penyebaran ternpat tinggal warga belajar,
sehingga motivasi dan bim-
bingan dapat berjalan secara efisien dan efektif.
Dengan
dernikian, khalayak sasaran (peserta latihan) berjumlah 36 orang.
C. Keterkaitan Pelaksanaan
kegiatan ini
mempunyai keterkaitan de-
ngan beberapa lembaga/instansi, yakni:
1. Departemen dalam Negri,
yakni
Kepala
Desa Sukoharjo
dan Camat Kepala Wilayah Kecamatan Sangir. but dikarenakan
kepala desa
Hal terse-
dan camat adalah pembina
Kejar Paket A setara S D dan Kejar Paket E setara SLTP.
2. Kepala Kantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan (Kakandepdikbudcam! Sangir dan aparatnya (Peni lik Pendidikan Masyarakat, Muda, dan Penilik Ofahraga!.
Penilik Pembinaan Generasi Hal tersebut dikarenakan:
a. Kakandepdikbudc.am adalah koordinator
Program Kejar
Paket A setara S D dan Kejar Paket F setara SLTP. b. Penilik
Pendidikan Masyarakat,
Penilik
Pembinaan
Generasi Muda, dan Penilik Ellahraga adalah pengawas Program Kejar Paket A setara SD
dan
Kejar Paket E
setara SLTP.
3. IKIP Padang selaku pelaksana kegiatan ini, dalam rangka kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang
merupa-
kan dharma ketiga dari Tridharma Perguruan Tinggi.
J. Hetode Kegiatan Sesuai dengan bentuk dan sifat kegiatan yang akan di selenggarakan,
maka kegiatan pelatihan ini bermuatan ba-
han (material) pengetahuan
dan keterampilan.
Sehubungan
dengan itu, maka metode yang akan digunakan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut:
Metode c ~ r a m a h d i g ~ ~ n a k a nuntuk
menyampaikan bahan
yang bersifat informasimnal (penggetahuan). Sehubungan d e
1. Departemen dalam Negri,
yakni
Kepala
Desa Sukoharjo
dan Camat Kepala Wilayah Kecamatan Sangir. but dikarenakan
kepala desa
Hal terse-
dan camat adalah pembina
Kejar Paket A setara SD dan Kejar Paket E setara SLTP. 2.
Kepala Eantor Departemen Pendidikan dan Kebudayaan Kecamatan (Kakandepdikbudcam) Sangir dan aparatnya [Peni lik Pendidikan Masyarakat, Penilik Pembinaan Huda, dan Penilik Olahraga).
Generasi
Hal tersebut dikarenakan:
a. Kakandepdikbudcam adalah koordinatmr
Program Kejar
Paket A setara SD dan Kejar Paket E setara SLTP. b. Penilik
Pendidikan Masyarakat,
Penilik
Pembinaan
Generasi Muda, dan Penilik Olahraga adalah pengawas Program Kejar Paket A setara SD
dan
Kejar Paket B
setara SLTP. 3.
IEIP Padang selaku pelaksana keqiatan ini, dalam rangka kegiatan pengabdian kepada masyarakat yang
merupa-
kan dharma ketiga dari Tridharma Perguruan Tinggi.
D.
Hetode yang Digunakan Sesuai dengan bentuk dan sifat kegiatan yang akan di
selenggarakan,
maka kegiatan pelatihan ini bermuatan ba-
han (material) pengetahuan
dan keterampilan.
ngan bahan (material) pengetahuan
Sesuai de-
dan keterampilan
yang
akan diberikan tersebut, maka metmde yang digunakan dalam kegiatan ini adalah sebagai berikut:
ngan i t u ,
m a k a p e n g g u n a a n m e t o d e c e r a m a h menekankan p a d a
upaya pencapaian t u j u a n dalam bentuk peningkatan pengetahuan p e s e r t a l a t i h a n .
Peningkatan
pengetahuan p e s e r t a l a t i h a n
diharapkan
t i d a k hanya pada t i n g k a t pengenalan akan f a k t a - f a k t a
ja,
lebih dari itu,
sa-
d i h a r a p k a n s a m p a i p a d a t i n g k a t pema-
haman b a h k a n s a m p a i p a d a t i n g k a t e v a l u s i . d a t i n g k a t yang demikian,
Untuk s a m p a i pa
digunakan metode d i s k u s i
dan/
a t a u tanya-jawab.
S e s u a i dengan t u j u a n k e g i a t a n yang t i d a k hanya u n t u k meningkatkan pengetahuan untuk
peserta saja,
akan t e t a p i juga
meningkatkan keterampilan yang bersangkutan,
u n t u k bahan yang h a r u s d i p r a k t i k k a n l a n g s u n g ,
serta d i b e r i kesempatan u n t u k
maka
k e p a d a pe-
b e r l a t i h dan/atau
bersimu-
l a s i d i bawah b i m b i n g a n f a s i l i t a t o r .
Ketiga bungan itu.
metade yang digunakan t e r s e b u t t e n t u
dengan m a t e r i yang d i s a j i k a n .
u n t u k memudahkan pemahaman d a n r a s i a n a l
k e t i g a metode yang dimaksud, an,
Sehubungan
bahan yang d i s a j i k a n ,
dengan
pengqunaan
dikemukakaan j a d u a l
kegiat-
d a n f a s i l i t a t o r u n t u k masing-
masing bahan yang d i s a j i k a n t e r s e b u t s e b a g a i m a n a b a r d a l a m l a m p i r a n 1.
berhu-
tergam-
V.
HASIL KEGIATAN
Sebagaimana dikemukakan pada b a g i a n t e r d a h u l u ,
kegi-
a t a n i n i d i l a k s a n a k a n b e r d a s a r k a n p e r e n c a n a a n yang matang meskipun
dengan r a n c a n g a n program yang cukup
S e s u a i dengan rancangan, nilai,
fleksibel-
maka p e l a k s a n a a n k e g i a t a n i n i d i
b a i k p r o s e s maupun h a s i l n y a .
Pada b a g i a n i n i d i k e -
mukakan h a s i l k e g i a t a n b e r d a s a r k a n t e k n i k p e n i l a i a n t e l a h dirancang.
Tentu saja k r i t e r i a keberhasilan kegiat-
a n t e r s e b u t d i d a s a r k a n pada pencapaian t u j u a n yang d i r u m u s k a n , masing-masing
A.
yang
telah
sebagai berikut.
Peningkatan Pengetahuan dan
Pemahaman t e n t a n g G e r a k a n
Wajar D i k d a s 9 Tahun m e l a l u i K e j a r P a k e t B
Eerdasarkan i d e n t i f i k a s i masalah dan/atau
kebutuhan
b e l a j a r k h a l a y a k s a s a r a n , d i k e t a h u i bahwa d i a n t a r a kendala
yang
menyebabkan mengapa t e r d a p a t
a n a k u s i a 13--25
beqitu
tahun t i d a k mengikuti keqiatan
banyak belajar
pendidikan d a s a r baik melalui j a l u r sekolah ataupun m e l a l u i j a l u r luar sekolah,
i a l a h rendahnya pengetahuan dan
pemahaman o r a n g t u a d a n t o k a h m a s y a r a k a t a k a n p e n t i n g n y a
a r t i p e n d i d i k a n d a s a r b a g i anak dalam menghadapi t a n t a n g m a s a depan.
Kebanyakan o r a n g t u a d a n t o k o h m a s y a r a k a t D e
sa S u k o h a r j o b e r a n g g a p a n bahwa d e w a s a i n i p e n d i d i k a n tid a k b e g i t u m e n e n t u k a n masa d e p a n a n a k . i j a s a h SLTP,
Jangankan
dengan
d e n g a n i j a s a h SLTA d a n bahkan s a r j a n a ,
ti-
dak dapat dijadikan sebagai jaminan untuk memperoleh pekerjaan.
Eetapa
banyak lulusan sekolah
dan
perguruan
tinggi yang mereka amati j a d i penggangguran. Sementara mereka mengamati banyaknya jumlah penggang guran terdidik, mereka merasakan bahwa sekalah tidak saj a menghabiskan dana, akan tetapi juga menghabiskan waktu
yang semestinya dapat digunakan untuk
hal-ha1
yang
produktif, yakni usaha menunjang ekonomi keluarga dengan berusaha
di ladang atau di sawah. Akibat
dari
keadaan
yang demikian, orang tua dan tokoh masyarakat kehilangan kegairahan
untuk memotivasi anaknya mengikuti
pendidikan, baik melalui jalur s ~ k o l a h ,apalagi
kegiatan melalui
jalur pendidikan luar sekolah. Setidaknya,
ada
dua ha1 yang
menyebabkan
mengapa
orang tua dan tokoh masyarakat memiliki persepsi yang d e mikian tentang pendidikan, khususnya pendidikan luar sekolah. Pertama, berkenaan dengan kesalahan konsep mereka tentang pekerjaan.
Kebanyakan orang tua dan tokoh masya-
rakat beranggapan bahwa orang yang bekerja, khususnya se telah menamatkan pendidikan formal pada jenjang tertentu (misalnya SLTA atau Sarjana) adalah jadi pegawai n ~ g e r i . Mereka yang telah menamatkan jenjang pendidikan tertentu bila masih saj4 'bekerja
dengan berwiraswasta,
misalnya
jadi petani, dianggap sebagai pengganggur terdidik. Menu rut mereka,
jika akan jadi petani j u g a setelah menempuh
jenjanq
pendidikan (sekolah formal)
tertentu,
sekolah
berarti tidak bermanfaat. Sebab, tanpa sekolah sekalipun setiap bahwa
orang dapat j a d i petani.
Mereka tidak
memahami
card bertani orang terdidik (bersekolah)
berbeda
dengan card bertani orang yang tidak terdidik. Kedua, kebanyakan orang tua dan tokoh masyarakat ber anqgapan bahwa mengikuti kegiatan belajar melalui ram Kejar ~ a k & t E setara SLTP sama saja dengan
Prog-
sekolah.
K ~ s a m a a n tersebut dalam pandangan mereka antara lain ada lah:
(1) Mengikuti kegiatan belajar melalui Kejar Paket
E setara SLTP adalah semata-mata untuk memperoleh ijasah sama denqan masuk SLTP; (2) Sehubungan dengan butir (I), maka mengikuti kegiatan belajar melalui Kejar Paket E se tara SLTP tidak banyak manfaatnya bagi peningkatan taraf hidup mereka secara nyata, dan ( 3 ) Meskipun tidak dipungut biaya,
mengikuti kegiatan belajar melalui Kejar Pa-
ket E setara SLTP m ~ n y i t awaktu yang seharusnya dapat di gunakan untuk kegiatan produktif
(mencari nafkah!.
Ferdasarkan masalah/kebutuhan belajar yang diidentifikasikan tersebut kepada khalayak sasaran
diinformasi-
kan bahwa:
1. Orang yang berpendidikan (baca: bersekolah) tidak rus bekerja sebagai pegawai,
ha-
sebab jumlah pegawai itu
sangat terbatas. Pengetahuan yang diperoleh melalui se kolah tidaklah semata-mata untuk jadi pegawai.
Penge-
tahuan yang d i p e r o l e h m e l a l u i s e k o l a h d a p a t dimanfaatkan
dalam berbagai bidang kehidupan,
bertani.
misalnya
dalam
C a r a b e r t a n i o r a n g yang b e r s e k o l a h a k a n l e b i h
b a i k dibandingkan dengan orang yang t i d a k b e r s e k o l a h .
2.
Pengetahuan d a s a r yang berhubunqan dengan b e r b a g a i bidang
kehidupan t i d a k hanya d i p e r o l e h m e l a l u i
sekolah
saja, t a p i d a p a t j u g a d i p e r o l e h m e l a l u i j a l u r pendidik an l u a r sekolah, melalui
baik rnelalui b e l a j a r mandiri ataupun
b e l a j a r berkelompak s e p e r t i melalui
Kelompok
E e l a j a r P a k e t E.
3. M e n g i k u t i k e g i a t a n b e l a j a r m e l a l u i P r o g r a m Kejar P a k e t
F
t i d a k h a r u s menghabiskan waktu yang banyak
halnya d i sekolah.
Pada dasarnya
seperti
warga b e l a j a r b o l e h
s a j a t i d a k m e n g i k u t i k e g i a t a n b e l a j a r t a t a p muka secara
berkala,
warga b e l a j a r d a p a t mempelajari
sendiri
a t a u m e m p e l a j a r i d a l a m kelompok k e c i l modul y a n g d i s e diakan.
J i k a yang b e r s a n g k u t a n mengalami m a s a l a h dalam
m e m p e l a j a r i mudul,
b a r u l a h d i a b e r t a n y a kepada
orang
lain.
E e r t a n y a pada orang l a i n t e r s e b u t t i d a k h a r u s k e
pada
tutor,
d a n mampu,
t e t a p i d a p a t kepada s i a p a saja yang
Dengan d e m i k i a n k e g i a t a n b e l a j a r t i d a k
mau ha-
r u s mengganggu k e g i a t a n s e h a r i - h a r i . 4.
Fahan
b e l a j a r dalam P a k e t E t i d a k
menghadapi u j i a n p e r s a m a a n SLTF, an
dengan masalah-masalah
hingga denqan demikian,
semata-mata
untuk
akan t e t a p i berhubung
kehidupan s e h a r i - h a r i .
Se-
hasil belajar dapat diterapkan
langsung
dalam kehidupan s e h a r i - h a r i ,
misalnya
dalam
ha1 bertanam cabe. S e t e l a h informasi/bahan kan,
dilakukan
Pikatakan
b e l a j a r yang demikian d i s a j i
" s e m a c a m tes" t e r h a d a p k h a l a y a k s a s a r a n .
" s e m a c a m tes",
karena ha1 t e r s e b u t
t a n p a m e n g e s a n k a n bahwa k h a l a y a k s a s a r a n d i t e s .
diiakukan Khalayak
te-
s a s a r a n d i a j a k b e r d i s k u s i t e n t a n g bahan b e l a j a r yang lah disajikan.
Eerdasarkan hasil, d i s k u s i dapat disimpul-
k a n bahwa p e r s e p s i k h a l a y a k t e n t a n g Wajar D i k d a s 9 T a h u n , t e r u t a m a m e l a l u i P r o g r a m K e j a r P a k e t E s e t a r a SLTP bah k e a r a h yang p o s i t i f .
Dengan d e m i k i a n ,
beru-
dapat dikata-
k a n bahwa t u j u a n p r o g r a m p ~ n g a b d i ' a n m a s y a r a k a t i n i ,
khu-
s u s n y a yang berkenaan dengan upaya p e n i n g k a t a n pengetahuan dan
pemahaman o r a n g t u a d a n . t o k o h m a s y a r a k a t
tentang
G e r a k a n Wajar D i k d a s 9 T a h u n m e l a l u i Kejar P a k e t B s e t a r a SLTP t e r c a p a i . P e n g a n k a t a l a i n d a p a t d i k a t a k a n b a h w s hasil k e g i a t a n i n i i a l a h p e n i n g k a t a n pengetahuan dan
pema-
haman o r a n g t u a d a n t o k o h m a s y a r a k a t t e n t a n g G e r a k a n
Wa-
j a r D i k d a s 9 T a h u n m e l a l u i E e j a r P a k e t E s e t a r a SLTP. O l e h k a r e n a t e l a h m e n i n g k a t n y a p e n ~ e t a h u a n d a n pemahaman o r a n g t u a d a n t a k o h m a s y a r a k a t t e n t a n g G e r a k a n
Wa-
j a r D i k d a s 9 T a h u n m e l a l u i Kejar P a k e t E s e t a r a SFTP, m a k a diharapkan pada waktunya-setelah
E
s e t a r a SLTP d i s e l e n g g a r a k a n d i
P r o g r a m Kejar
Desa
Paket
Sukaharjm~rang
t u a d a n t o k a h m a s y a r a k a t d a p a t m e n d o r o n g a n a k u s i a 13--15
tahun yang tidak bersekolah untuk mengikuti kegiatan
be-
lajar melalui Kejar Paket F setara SLTP yan3 dimaksud.
E. Mampu dan Terampilnya
Orang Tua dan
Tokoh Masyarakat
dalam Memotivasi Anak Mengikuti Kegiatan Eelajar
pada
Program Kejar Paket R setara SLTP Eendala lain yang dihadapi oleh orang tua dan tokoh masyarakat dalam setara
penyelenggaraan
Program Eejar Paket E
ialah kurang mampu dan terampilnya mereka
dalarn
memotivasi anak usia 13--15 tahun. Sehubungan dengan itu meskipun Progam Kejar Paket E setara SLTF terdapat di s e kitar lingkungan anak,
belum tentu anak akan
antuasias
dalam mengikuti kegiatan belajar. Sehubungan dengan permasalahan yam3 dikemukakan, maka kepada khalayak sasaran diherikan pengetahuan tentang teknik memotivasi anak guna mengikuti kegiatan
helajar,
antara lain dengan:
1. T e k n i k Penyadaran Teknik penyadaran dalam memotivasi secara u m u m berar ti
berupaya menyadarkan bahwa pada dasarnya
klien-yang
dalam ha1 ini warga belajar-aempunyai masalah dan memerluka pemecahan masalahnya. Dalam ha1 ini yang perlu disadarkan
ialah bahwa masalah yang dihadapi
warga
belajar
adalah rendahnya pengetahuan dasar yang mereka miliki untuk menghadapi tantangan masa depan. Untuk memecahkan masalah tersebut,
pada dasarnya m ~ r e k amembutuhkan layanan
pendidikan.
Layanan pendidikan tersebut dapat
melalui Program Kejar Paket R.
diperolett
Upaya yang demikian dapat
ditumbuhkan secara berulang-ulang
melalui dialog/percakap
an dengan anak.
2.
Teknik Pemberian Imbalan Teknik p e m b ~ r i a n imbalan
stimulasi.
disebut j u q a dengan teknik
Imbalan dapat diberikan berupa insentif dalam
bentuk uang atau materi lainnya. Meskipun demikian, dalam program belajar untuk merangsang anak guna belajar dengan tekun dalam kegiatan belajar, material ha1
iming-iming
sebetulnya tidak begitu baik
berupa imbalan
digunakan.
ini, yang lebih baik dikemukakan adalah
bahwa
Dalam tan-
tangan masa depan yang akan dihadapi semakin berat. Untuk rnenghadapi tantangan tersebut, diperlukan pengetahuan dasar yang lebih tinggi. Dengan pengetahuan yang lebih ting gi diharapkan bahwa mereka (anak) akan memperoleh kehidup an yang lebih baik di masa depan.
3 . T e k n i k Paksaan S o s i a l
Teknik paksaan sosial biasa juqa disebut sanasi. Cara ini biasanya
dengan menggunakan kekuasaan
liki oleh motivator, saan tersebut dapat
yang dimi-
dalam ha1 ini adalah orang tua. Pak dilakukan melalui dua teknik,
yakni
teknik paksaan "halus" dan "kasar". Paksaan halus sebetul nya berhubungan dengan teknik insentif,
yakni dengan me-
nimbulkan kesadaran kepada yang bersangkutan apabila yang bersangkutan tidak mengikuti kegiatan belajar maka akhirnya mereka akan kalah bersaing dengan orang lain yang ber pendidikan
lebih.
Dengan kesadaran yang demikian,
maka
mau tidak mau yang bersagkutan akan mengikuti kegiatan be lajar. Teknik paksaan secara "kasar" adalah dengan mengguna kan kekuatan yang dimiliki motivator secara nyata
terha-
dap klien. Cara yang demikian memang dapat dan mungkin di lakukan atau
karena dalam ha1 ini motivator adalah orang
tokoh masyarakat yang memang dihormati
(warga belajar).
oleh
tua klien
Sehingga dengan demikian diharapkan bah-
wa yang bersangkutan akan terdorong untuk mengikuti kegiatan belajar dengan antusiasme yang tinggi. Setelah penyajian informasi tentang teknik melakukan motivasi terhadap anak usia 13--15
tahun sebagaimana yang
dikemukakan di atas, dilakukan semacam "testt', yakni ngan
mengajak khalayak sasaran untuk berdiskusi
bahan informasi yang telah disajikan tersebut,
de-
tentang Berdasar-
kan jalannya diskusi tersebut dapat disimpulkan bahwa tujuan meningkatkan pengetahuan khalayak sasaran dalam
ha1
memotivasi kegiatan bela j a r t e r c a p a i . Dengan kata lain da pat dikatakan bahwa kegiatan ini menghasilkan peningkatan pengetahuan orang tua dan tokoh masyarakat dalam ha1 teknik motivasi belajar bagi anak usia 13--15
tahun.
Selain berkembang
itu,
dapat pula diketahui melalui isu
selama
diskusi, khalayak
sasaran
bahwa mereka sering melakukan kesalahan
yang
merasakan
dalam memotivasi
anak sebelum ini. Mereka merasakan bahwa pengetahuan yang mereka peroleh memotivasi
akan bermanfaat sekali,
tidak saja untuk
anak guna menqikuti kegiatan belajar,
juga dapat digunakan
dalam mendarang anak
hal-ha1 yang bermanfaat
tetapi
untuk berbuat
bagi peningkatan kualitas hidup-
nya sendiri maupun untuk masyarakat lingkungannya.
C.
Meningkatnya Pengetahuan dan Pemahaman Orang Tua serta Tokoh Masyarakat tentang Prinsip-prinsip
Pembelajaran
dalam Kelompok Belajar
Kendala lain yang teramati
B setara SLTP
diselenggarakan
rendahnya pengetahuan
jika Pragram Eejar Faket di
Desa Sukoharja adalah
dan pemahaman orang tua,
terutama
tokmh masyarakat dalam prinsip-prinsip pembelajaran dalam kelompak belajar.
fikibat rendahnya pengetahuan yang ber-
sangkutan tentang tentang prinsip-prinsip
tersebut, diku-
atirkan bahwa mereka, terutama takoh masyarakat tidak dapat dapat membantu
anak belajar
dalam kelampak kecil di
luar jam tatap muka- Sehubungan dengan itu, tua
dan tokah masyarakat diinfnrmasikan
kepada orang
prinsip-prinsip
pembelajaran dalam latar pendidikan luar sekolah sebagaimana disarankan oleh Eroakfield
(1987) sebagai berikut:
I. Kegiatan belajar dalam latar pendidikan luar dalarn ha1 ini kelmmpok belajar,
sekolah,
haruslah berorientasi
kepada
problema kehidupan s e h a r i - h a r i
yang
dihadapi
anak.
2.
K e g i a t a n b e l a j a r h e n d a k n y a b e r k a i t a n e r a t d e n g a n pengalaman anak s e h a r i - s e h a r i .
3. P e n g a l a m a n y a n g d i b e r i k a n
d a l a m k e g i a t a n b e l a j a r hen-
daknya merupakan pengalaman yang kehidupan anak s e h a r i - h a r i ,
mempunyai makna b a g i
misalnya dengan pekerjaan-
nya a t a u p e k e r j a a n orang tuanya.
4.
Fahan b e l a j a r yang d i b e r i k a n hendaknya b e r d a s a r k a n pil i h a n w a r g a b e l a j a r secara bersama-sama.
5. Warga b e l a j a r m e s t i l a h d i l i b a t k a n d a l a m p e r u m u s a n
tu-
j u a n b e l a j a r s e r t a d i d o r o n g u n t u k m e n c a p a i t u j u a n tersebut
4.
.
Kepada w a r g a b e l a j a r h e n d a k n y a d i t e r i b a l i k a n d a r i a p a yang d i k e r j a k a n n y a ,
s a m p a i d i mana y a n g
memperoleh kemajuan d a l a m u p a y a
bersangkutan
p e n c a p a i a n t u j u a n be-
lajar.
S a m a h a l n y a dengan masalah-masalah
s e b e l u m n y a , sete-
l a h d i l a k u k a n "semacam tes" m e l a l u i d i s k u s i ,
m a k a berda-
s a r k a n i s u y a n g b e r k e m b a n g selarna d i s k u s i b e r l a n g s u n g aapat
d i k a t a k a n bahwa t u j u a n k e g i a t a n ,
dalam ha1 i n i
me-
n i n g k a t k a n p e n g e t a h u a n d a n pemahaman k h a l a y a k s a s a r a n d a
l a m ha1 p r i n s i p - p r i n s i p an
luar sekolah,
pembelajaran dalam latar pendidik
d a p a t d i a m b i l k e s i m p u l a n bahwa
tujuan
k e g i a t a n t e l a h t e r c a p a i - Dengan k a t a l a i n d a p a t d i k a t a k a n
bahwa
kegiatan ini menghasilkan peningkatan
pengetahuan
dan pemahaman orang tua, lebih khusus lagi tokoh masyarakat, telah mengalamai peningkatan. Sehubungan
dengan peningkatan tersebut,
diharapkan
dalam membimbing kegiatan belajar warga belajar yang berlangsung
di luar jam tatap muka, tokoh masyarakat
dapat
menggunakan pengetahuannya tersebut. Selanjutnya diharapkan
pula bahwa dengan pendekatan yang lebih tepat,
akan
diperoleh hasil belajar yang maksimal dan dapat mempertahankan antusiasme
warga belajar dalam mengikuti kegiatan
belajar program belajar berakhir. Dengan kata lain
dapat
dikatakan bahwa dengan bantuan dan bimbingan belajar dari tokah masyarakat, maka diharapkan keberlanqsungan kegiatan belajar dapat dipertahankan.
Q.
Kenalnya Orang Tua dan Tokoh Masyarakat dengan
Sistem
Eelajar Melalui Wodul Sebagaimana diketahui, kegiatan belajar dalam kelampok belajar, ket E,
teramsuk dalam kelompok belajar (Eejar) Pa-
kegiatan belajar lebih mengandalkan pada kegiatan
belajar mandiri daripada kegiatan belajar tatap muka. Sehubungan dengan itu,
maka para pembimbing kegiatan bels-
jar perlu menekankan pada bagaimana
cara belajar melalui
modul un.tuk dapat belajar secara mandiri. Eerdasarkan pemikiran yang demikianlah maka Direktorat Pendidikan Wasya
rakat menyiapkan berbagai modul untuk Program Kejar Paket
F
s ~ t a r aSLPT untuk dapat dipelajari oleh warga
tanpa sangat tergantung kepada tutor.
belajar
Sehubungan
denqan
itu pula, maka orang tua, khususnya tokoh masyarakat yang potensial untuk bertindak sebagai pembimbing kegiatan belajar
d i luar jam tatap muka, paling tidak kenal
dengan
sistem belajar melalui modul. Meskipun
disadari pentingnya tokoh masyarakat
yang
potensial untuk bertindak sebagai pembimbing kegiatan belajar
warqa belajar di luar jam tatap muka,
identifikasi tua,
masalah
diketahui bahwa
khsususnya tokoh masyarakat,
belajar melalui modul.
berdasarkan
kebanyakan
orang
tidak mengenal sistem
Sehingga dengan demikian, di Sam-
ping mereka tidak mendorong agar anak usia wajib
belajar
untuk mengikuti kegiatan belajar melalui Proram Eejar Paket E setara SLTP, mereka juga tidak mampu m ~ m b e r i k a n bim bingan belajar di luar jam tatap muka. itu,
Sehubungan dengan
kepada mereka diperkenalkan sistem belajar
melalui
modul sebagai berikut.
1. Pengertian dan Ciri-ciri Modul
Modul merupakan
paket belajar
yang menekankan pada
upaya belajar mandiri. Felajar mandiri berbeda dengan belajar tatap rnuka, Eelajar melalui modul mernberikan kesempatan
kepada warga belajar untuk belajar
dengan
bebas,
t a n p a h a r u s s a n g a t t e r i k a t d e n g a n w a k t u Yanq d i a l o k a s i k a n o l e h pengajar.
Eerdasarkan pengertian t e r s e b u t ,
maka c i r i
c i r i modul d a p a t d i i d e n t i f i k a s i k a n s e b a g a i b e r i k u t : a.
Program
b e l a j a r harnpir d i t e n t u k a n s e n d i r i mleh
warga
belajar. b.
Unit-unit
bahan b e l a j a r yang a k a n d i p e l a j a r i
dipilih
s e n d i r i o l e h warqa b e l a j a r .
c. D a l a m modul, nar, d.
t u j u a n b e l a j a r terumus dengan t e p a t ,
be-
d a n mudah d i p a h a m n i .
Waktu
penyelesaian kegiatan b e l a j a r
dapat
dirancang
s e n d i r i o l e h warga b e l a j a r .
Untuk d a p a t membantu w a r g a b e l a j a r d a l a m b e l a j a r m e l a l u i modul, but.
terse-
p e r l u d i k e m u k a k a n a p a s a j a isi modul
Adapun isi madul p a d a umumnya a d a l a h s e b a g a i b e r i k u t
a. P e n g a n t a r , memuat g a r i s b e s a r b a h a n b e l a j a r y a n g h a r u s d i p e l a j a r i serta p e n t i n g n y a m e m p e l a j a r i bahan
belajar
tersebut. b.
T u j u a n i n s t r u k s i o n a u l umum,
mernuat t u j u a n a p a y a n g hen
dak d i c a p a i s e t e l a h mempelajari bahan b e l a j a r dalam m a dul.
T u j u a n t e r s e b u t c e n d e r u n q b e r b e n t u k pemahaman,
ti
dak b e g i t u t e r u k u r . c.
Tujuan
i n s t r u k s i o n a l khusus,
hendak d i c a p a - i dalam
sub-sub
memuat t u j u a n a p a
yang
pokok b a h a s a n y a n g h a r u s
dipelajari
dalam modul.
Tujuan tersebut dapat
diukur
pencapaianya, misalnya dengan menyebutkan, menguraikan memasang, membangung, dan sebagainya. d.
K e ~ i a t a n belajar, berisi bahan belajar dan
bagaimana
cara mempelajarinya, serta tugas apa yang harus dilakukan sebagai evaluasi. Setelah kepada khalayak sasaran-khususnya .
--
tokoh ma-
s y a r a k a ' t d i p e r k e n a l k a n sistem belajar melalui modul,
se-
t
1-
lanjutnya kepada mereka diberikan sebuah modul untuk
di-
perlajari dibawah bimbingan tim pengabdian. Setelah kesem patan mempelajari modul diberikan kepada mereka diberi ke sempatan untuk bersimulasi dalam membimbing warga
bela-
j a r mempelajari modul yang dimaksud dengan dibimbing oleh tim
pengabdian.
Kegiatan yang demikian diakhiri
d~ngan
diskusi. Ferdasarkan simpulan
simulasi dan diskusi dapat diambil
bahwa tujuan kegiatan, dalam ha1 ini
ke-
memperke-
nalkan khalayak sasaran dengan sistem belajar melalui modul telah t e r c a p a i . Dengan kata lain dapat dikatakan bahwa melalui kegiatan tersebut, orang tua dan tokoh
masya-
rakat telah dapat d i p e r k ~ n a l k a ndengan sistem belajar melalui modul.
Sehubungan pengenalan tersebut,
diharapkan
orang tua, khususnya tokoh masyarakat dapat berperan
da-
lam membimbing kegiatan belajar warga belajar di luar jam tatap muka.
Selain dari pencapaian tujuan yang demikian, diketahui pula bahwa dengan kenalnya orang tua akan sistem
be-
lajar melalui modul, orang tua tidak lagi ragu-ragu untuk mendorctng
anaknya
ikut dalam kegiatan
belajar
melalui
Program Kejar Paket E setara SLTP. Sebab dengan pengenalan tersebut orang tua mengetahuai bahwa kegiatan dalam
Kejar Paket E yang menekankan kegiatan
belajar
belajarnya
kepada kegiatan belajar mandiri melalui madul, mereka memahami bakwa kegiatan belajar tersebut tidak perlu habiskan
waktu yang banyak yang seharusnya dapat
mengmereka
gunakan untuk mencari nafkah.
E. Memberikan Keterampilan kepada Orang T u a dan Tokoh Masyarakat dalam Memilih dan Menggunakan Metode Pembelajaran
Dalam membelajarkan
warga belajar
melalui kelompok
belajar memilih dan menggunakan metode merupakan suatu ke terampilan yang memerlukan seni tersendiri. Eerkenaan dengan dalam
pertimbangan dalam memilih dan
menggunakan
kegiatan belajar pendidikan luar sekolah,
(1978) mengemukakan perbandingan rancang bangun
medode Kn~wles kegiatan
belajar melalui pendidikan luar sekolah dengan pendidikan sekctlah sebagaimana tergambar dalam tabel 5.1
berikui.
Tabel 5.1 Perbandingan Rancang-bangun Pembelajaran Sekolah dan Luar Sekolah ihsur Rancang-bangun Dimsi Pembelajaran d i Luar Sekolah
hbelajaran d i Sekolah Suasana
Fworimtasi pada otwitas, formal, dan bersaing
Ketiabalbalikan, sling mghargai, dan bekerjawa wara inform1
Pwencanaan
Oleh guru
kkaniw permcanaan bwsa.aa
Diagnasis
Oleh guru
Diagnosis tiabal-balik Perundingan bersam
h s a n tu- Oleh guru
juw Rancang-ba"9""
Logikaratapelajaran, satuanplajaran
h t u t murut kesiapan, satuan ~ s a l a h
Kegiatan
Teknik penyapaim
Teknik pengalaran (inquiry)
Pmilaian
Oleh guru
Diagnosis ulang kebutuhan tirbal-balik, pengkuran prograa berm I
Eerdasarkan perbedaan rancang bangun kegiatan pembelajaran di sekolah dan luar sekolah tersebut diinformasikan, maka kepada khalayak sasarana, khususnya takoh masya rakat
yang p ~ t e n s i a l untuk membimbing
kegiatan
belajar
warga belajar, maka kepada mereka disarankan untuk gunakan
metode pembelajaran yang lebih berupaya
mengmengak-
tifkan warga belajar. Selanjutnya tokoh masyarakat tersebut diminta untuk bersimulasi dalam menggunakan metode be lajar dalam kegiatan pendidikan luar sekolah. Sirnulasi tentang
tersebut digunakan sebagai
alat
evaluasi
upaya pencapaian tujuan pengabdian, yakni
untuk
memberikan
keterampilan
kepada khalayak
sasaran
dalam
menggunakan metode pembelajaran dalam latar kegiatan pendidikan luar sekolah. Eerdasarkan simulasi dapat disimpul kan bahwa tujuan pengabdian telah t e r c a p a i ,
yakni teram-
pilanya khalayak sasaran dalam menggunakan metode lajaran
dalam pendidikan luar sekalah,
khususnya
pembeuntuk
sekedar mampu memberikan bimbingan belajar dalam kegiatan belajar di luar jam tatap muka.
VI KESIMPULAN DAN SARAN Setelah mengemukakan pelaksanaan dan hasil kepada masyarakat ini,
pengabdian
dikemukakan kesimpulan dan saran-
s a r a n s e b a g a i berikut.
F
. Kesimpu 1an Ferdasarkan penilaian terhadap pelaksanaan kegiatap pe
ngabdian sebagai
pada masarakat ini, dapat dikemukakan
kesimpulan
berikut:
1. Pengetahuan dan pemahaman orang t u a dan tokoh rakat
masya-
tentang peranan pendidikan luar sekulah
menunjang suksesnya qerakan waj ib belajar
dalam
pendidikan
dasar 9 tahun, khususnya melalui Program Ke jar Paket
E setara SLTP telah dapat ditingkatkan, sehingga pada waktunya Program Kejar tersebut diselenggarakan mereka akan dapat menerima keberadaannya.
2. Orang tua dan tokoh masyarakat telah terbekali keterampilan yang mernadai dalam memotivasi anak guna mengi kuti kegiatan belajar, sehingga pada gilirannya mere-
ka diharapkan mampu memotivasi warga belajar untuk da pat rnengikuti kegiatan helajar pada program' Kejar Paket E setara SLTP.
3. Orang tua dan tokoh masyarakat telah memperoleh penge tahuan dan pemahaman tentang prinsip-prinsip
pembela-
jaran dalam konteks pendidikan luar sekolah,
teruta-
ma melalui Program Kejar Paket E setara SLTP.
4. Orang tua dan
tokoh masyarakat
telah mengenal sistem
belajar melalui modul yang digunakan dalam Program Kejar Paket F setara SLTP.
5. Orang tua,
khususnya tokoh masyarakat
telah memiliki mengguna-
keterampilan yang memadai dalam memilih dan
kan metode belajar dalam kegiatan belajar melalui Prog ram Kejar Paket E setara SLTP, khususnya untuk sekedar mampu membimbing kegiatan belajar di luar jam tatap mu ka. F. Saran
Eerdasarkan penilaian yang dilakukan terhadap tujuan tujuan yang hendak dicapai dalam kegiatan pengabdian, dalam hubungannya dengan
persiapan pendirian Kejar Paket F
setara SLTP di Desa Sukoharjo, Kecamatan Sangir, ten Solok,
Kabupa-
diketahui bahwa kendala-kendala tidak mungkin
lagi timbul jika program kejar yang diselenggarakan terse but
telah teratasi.
Sehubungan dengan itu,
maka kepada
pihak terkait dalam pendirian dan penyelenggaraan Program Eejar Paket B setara SLTP d i s a r a n k a n untuk merintis segera pendirian Program Kerja Paket E yang dimaksud.
O R G A N I S A S I PELAKSANA
1. Ketua Pelaksana a. Nama dan gelar lengkap: Syafruddin Wahid, Drs.M.Pd. b. Pangkat/golongan/NIP : Penata, III/c, 131 5 9 8 991 : Lektor Madya pada F I P IKIP c. Jabatan sekarang Padang : Pendidikan Luar Sekolah d. Eidang kehalian : Kecamatan Sangir, Kabupaten e. Tempat kegiatan Solok f. Waktu yang disediakan : 6 (enam) jam/minggu
2. Anggota Pelaksana Tenaga P e l a k s a n a I a. Nama dan gelar lengkap: Solfema, Dra. M.Pd. b. Pangkat/golongan/NIP : Penata Tk.I,III/d,l31460198 c. Jabatan sekarang : Lektor Madya pada FIP I K I P Padang d. Eidang kehalian : Pendidikan Luar Sekolah : Kecamatan Sangir, Kabupaten e. Tempat kegiatan Solok f. Waktu yang disediakan : 6 (enam) jam/minggu Tenaga P e l a k s a n a I I
a. Nama dan gelar lengkap: Djusman, Drs. b. Pangkat/golonqan/NIP : Penata Tk.I,III/d,l31598995 c. Jabatan sekarang : Lektor Madya pada FIP I K I P Padang : Pendidikan Luar Sekolah d. Eidang kehalian : Kecamatan Sangir , Kabupaten e. Tempat kegiatan Solok f. Waktu yang disediakan : 4 (empat) jam/minggu Tenaga P e l a k s a n a I I I a . Nama dan qelar lengkap:
b. c. d. e.
Pangkat/golongan/NIP Jabatan sekarang Eidang kehalian Tempat kegiatan
Agusnur, Drs. IV/a, 1 3 0 794 583 Lektor pada FIP IKIP Padang Pendidikan Luar Sekolah Kecamatan Sangir, Kabupaten Solok 4 (ernpat) jam/minggu
: Fembina,
: : :
f. Waktu yang disediakan :
Tenaga P e l a k s a n a I V a. Nama dan gelar lengkap: Wisroni, Drs. b. Pangkat/golongan/NIP : Penata Muda Tk. I, III/c/ 131 668 3 1 7 c. Jabatan sekarang : Lektor Muda pada FIP IEIP Padang : Pendidikan Luar Sekolah d. Bidang kehalian : Kecamatan Sangir, Kabupaten e. Tempat kegiatan Solok f . Waktu yang disediakan : 4 (empat) jam/minggu
DAFTAR KEPUSTAKAAN Depdik bud. 1 9 9 4 . Petunjuk T e k n i s Pelaksanaan Program Kej a r Paket E s e t a r a SLTP. J a k a r t a : D i r e k t o r a t Pendid i k a n M a s y a r a k a t , Depdikbud D e s t i w a r n i . 1983. Hubungan a n t a r a T i n g k a t S u s i a l Ekommi Orang Tua Pengan Tingkat Pendidikan Anak (Skripsi, t i d a k d i p u b l i k a s i ) . Padang: F I P I K I P P a d a n g . H a s a n u d d i n . 1995. Pula Asuh dalam Keluarga Nalayan d i K e camatan Kototangah, Kotamadia Padang ( L a p o r a n Penel i t i a n ) . Padang: Lembaga P e n e l i t i a n I K I P P a d a n g . Kindervatter, S u z a n n e . 1979. Nunformal Education a s Empowering Process w i t h Case S t u d i e s f rum Indonesia and Thailand. M a s s a c h u s e t t s : C e n t e r f o r I n t e r n a t i o n a l Education, University o f Massachusetts
M a l c o m S. 1986. Aduls a s Learner: A Species. Houston: G u l f P u b l i s h i n g Company
Knowles,
Neglected
Soedomo, PI. 1989. Pendidikan Luar S e k o l a h k e Arah Pengembangan S i s t e m E e l a j a r Plasyarakat. J a k a r t a : Depdikbud, D i r j e n D i k t i Undang-Undang Nornor 2 Tahun 1989 t e n t a n g S i s t e m Pendidikan Nasional
Lampiran 1
JADUAL PELAKSANAAN K E G I A T A N
Hari
Sumber Eelajar
H a t e r i
Penanggung Jawab 1
Sabtu 14-11-96
Perbukaan
Tin Pengabdian
Istirahat
Tie Pengabdian
.b.-n i n j a u
i
3
1
entry behavior [seeacaw prates)
i I
i i a Pengabdian Drs. Bgus Nur
Gerakan Hajar Dikdas 9 Tahun a e l a l u i Progran Kejar Paket P s e t a r a SLTP
Tin Pengabdian neaotivasi warga belajar untuk mengikuti kegiatan belajar r e l a l u i Prograzt Paket P
5
i
flinggu 15-11-9b
Prinsip-prinsip peabelajaran dalart Piograp Kejar Paket B
1
Sistem belajar r e l a l u i rodul
I
I s t i ranat 13.30
- 15.30
?
Senin 116-11-96
/
/I
Drs. Syafruddin Wahid,H.Pd. Tic Pengabdian
I 1 Latihar o e n b i ~ b i a gkegiatan belajar aeir-1 07s. S.$ahid, ~ . ? d . /
I 2;s.
iisronl
Peailihan dan penggunaan wetode belajar dalar %gram Kejar Paket E
Dra. Setiawati
Sinulasi peabelajaran daiae kelompok belajar
Dra. Setiawati 3r3. Wisroni
istirahat
i i n Pengahdian
Sinuiasi pembeiajaran dalar kelogpok bsi a j a r iianjutan! Diksuii {;ebagai a l a t t ~ s )
Tim Pengabdian
Tin Pengabdian I
I
i
iili modul
8
Drs. Djusman
I
Lampiran 2 47 FOTO-FOTO/DOKUMENTGSI
F'ENYELENGGAHAAN PROGFiAivt.
P e m a s v a r a k a t a n Program Kejar Paket 3 setara SLTP kepada
Oranq T u a dan T o k o h M a s y a r ? k a t Iksa S u k o h a r ~ o , K e c a m a t a n Sangir,. Xdmpaten %lok
SAMBUTRN K A K A N D E P D I K B U D C A M S A N G I R D I W R K I L I DLEH P E N I L I K T K / S D
SAMBUTAN
CAMAT K E P A L A WILAYAH
KECAMOTAN S A N G I R
PESERTA LaTIHAN DAN PENYULUHAN MENGIKUTI PENYaJIaN MQTERI DENGAN SERIUS
PESERTA LOTIHON DAN PENYULUHON BERSI4P UNTUK MEMBERIKON 7aLIKAN
DISKUSI PRNEL BERLANGSUNG DENGAN SENGIT
BU SOLFEMR DON SETIfiWRTI (ANGGOTR T I M PENGABDDIAN) FENGFJV;GElpr LITAN BPLIK PESERTFI LEP-BW BERSEFWU;C\T
Lampiran 3 I
KANTOR PEUIE1Ai.f GUIIAN WAG'ii\R;iKAT DESA .JL.PAAMUKAV N0.13 KtlATlB GULAIMAI TELP.5827gi FAX.50200 P0.BOX.51 PADAHG. ~
~
~
~
~
~
~
~
e
~
d
~
=
=
=
~
=
~
~
I?crqv~tirri tlq)nf ktttni i?-inktlrl rrtrl~rl: t~tcngnrlnknrrk c ~ i n d n tI'ctiyl~clinnkrpntln rilrcyrunknl
~ llJcuu-Ilosn i Dittnan KlI' di Kccrrinolatr Snrl~irdru~Kec~nnlnnK.t~brtnp..Knbly)nttrr Ilnli 11 Sol&.
~
~
~