Penggunaan Skype..., Sharanjit Kaur Dhillon, FISIP UI, 2014
Penggunaan Skype..., Sharanjit Kaur Dhillon, FISIP UI, 2014
Penggunaan Skype..., Sharanjit Kaur Dhillon, FISIP UI, 2014
Penggunaan Skype..., Sharanjit Kaur Dhillon, FISIP UI, 2014
Penggunaan Skype..., Sharanjit Kaur Dhillon, FISIP UI, 2014
Penggunaan Skype..., Sharanjit Kaur Dhillon, FISIP UI, 2014
Penggunaan Skype dalam Hubungan Berpacaran Jarak Jauh Sharanjit Kaur Dhillon Communication Sciences, Faculty of Socials and Political Sciences, University of Indonesia, Kampus UI Depok, 16424, Indonesia Email:
[email protected]
Abstrak
Hubungan berpacaran jarak jauh membatasi para pelakunya untuk bertemu dan berinteraksi secara langsung. Perbedaan jarak menjadi penghalang utama untuk melakukan komunikasi dengan bertatap muka. Namun seiring berkembangnya inovasi baru dalam teknologi, komunikasi menjadi lebih mudah dan cepat. Komunikasi jarak jauh yang dahulu dilakukan dalam hitungan minggu dengan surat-menyurat, sekarang dapat dilakukan dalam hitungan detik dengan instant messenger. Kehadiran instant messenger memberi pengaruh besar bagi aktivitas komunikasi, khususnya untuk komunikasi jarak jauh. Skype, merupakan satu dari berbagai instant messenger yang ada saat ini. Selain memfasilitasi para penggunanya untuk melakukan komunikasi secara real-time, Skype juga memperkenankan para penggunanya untuk melakukan video call secara real-time. Di samping kelebihan yang dimiliki, Skype juga mempunyai kekurangan yang salah satunya ialah kualitas video yang dihasilkan sangat bergantung pada kecepatan koneksi internet. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui bagaimana para pelaku hubungan berpacaran jarak jauh melihat keberadaan Skype sebagai instant messenger berbasis video call bagi hubungan mereka. Studi ini menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode penelitian deskriptif. Teknik pengumpulan data yang digunakan ialah wawancara terhadap 3 orang informan yang memiliki pengalaman menggunakan Skype saat mereka melakukan hubungan berpacaran jarak jauh. Hasil penelitian yang ditemukan ialah Skype dilihat sebagai media komunikasi yang sangat berarti, namun bukan satu-satunya yang dapat diandalkan.
Keywords : Hubungan Berpacaran Jarak Jauh, Skype, dan Studi Kualitatif
The Use of Skype in Long-Distance Dating Relationship Abstract Long-distance relationship restricts couple to meet and interact directly. Distance is a main barrier for face to face communication. However, with the development of new innovations in technology, communication becomes easier and faster. Long-distance communication which used to take weeks through correspondence, can now be done in seconds with instant messenger. The presence of instant messengers have a huge impact on communication, especially for long-distance communication. Skype, is one of the various instant messengers available today. Besides facilitating users to communicate in real-time, Skype also allows users to make video calls in real-time. In addition to the advantages, Skype also has shortcomings, one of which is the quality of the resulting video is highly dependent on the speed of the internet connection. The purpose of this study was to identify the view of long distance couple on Skype as a video call based instant messenger for their relationship. This study used a qualitative approach with descriptive research method. The data collection technique used was interviews with three informants who had experience in using Skype for long-distance relationships. The study found that Skype is considered as a significant medium of communication, but not the only one that can be relied upon. Keywords: Long-Distance Dating Relationship, Skype, and Qualitative Research
Penggunaan Skype..., Sharanjit Kaur Dhillon, FISIP UI, 2014
1
Pendahuluan
Manusia merupakan makhluk sosial yang selalu membutuhkan orang lain dalam menjalani kehidupannya. Ketika manusia berinteraksi, maka secara tidak langsung manusia telah membentuk hubungan dengan orang lain. Dalam arti yang paling dasar, hubungan terbentuk setiap kali pengolahan pesan timbal balik terjadi, yaitu ketika dua atau lebih individu saling memperhitungkan dan menyesuaikan diri satu sama lain perilaku verbal atau nonverbal (Ruben & Stewart, 2006). Hubungan yang dibentuk melalui beberapa tahap, seperti kontak persepsi, kedekatan, keterlibatan, dan keakraban akan mengarahkan hubungan tersebut ke tingkat yang lebih khusus, seperti hubungan interpersonal. Sebuah penelitian secara jelas membuktikan bahwa kontributor terpenting bagi kebahagiaan diurutkan dari kontributor tertinggi ialah uang, pekerjaan, seks, dan hubungan dekat dengan seseorang (Freedman, 1978). Hubungan interpersonal memiliki berbagai konteks. Dari seluruh konteks hubungan interpersonal, tidak ada yang lebih penting dari cinta (Devito, 2007). Hubungan romantis merupakan salah satu dari hubungan interpersonal yang dilandaskan oleh cinta. Berbeda dengan perasaan cinta yang dimiliki terhadap teman dan keluarga, hubungan romantis memiliki tiga karakteristik yang unik, yaitu gairah (passion), komitmen (commitment) dan keintiman (intimacy) (Gamble & Gamble, 2008). Namun tidak selamanya hubungan romantis berlangsung dalam jarak dekat. Terkadang karena tuntutan pendidikan, seseorang memutuskan untuk meneruskan pendidikan ke luar daerah ataupun luar negeri. Di saat mereka memilih untuk menuntut ilmu jauh dari rumah, mereka meninggalkan keluarga dan orang yang dicintainya. Hubungan yang awalnya dijalani dari dekat, kini membutuhkan usaha lebih dan komunikasi untuk tetap merasa dekat dengan orang yang dicintai. Robert Sternberg dalam teorinya “Triangular theory of love” mengungkapkan bahwa cinta merupakan segitiga, satu sisi merupakan gairah (passion), keintiman (intimacy) di lain sisi, dan sisi ketiga adalah komitmen (commitment) (Sternberg, 1986). Komponen keintiman dalam teori ini mengacu pada perasaan kedekatan, kasih sayang, keterikatan dan pertalian dalam hubungan cinta kasih (Lindholm, 2006). Ketika terpisah oleh jarak, salah satu sisi dari triangular theory of love, yaitu keintiman akan berkurang karena kurangnya perasaan kedekatan satu Universitas Indonesia
Penggunaan Skype..., Sharanjit Kaur Dhillon, FISIP UI, 2014
2
sama lain. Shklovski dalam Keeping in Touch with Technology mengemukakan bahwa salah satu asumsi utama dalam membuat teori mengenai perpindahan kediaman dalam hubungan ialah jarak jauh pasti mengurangi interaksi sosial, khususnya bertatap muka secara spontan yang dibutuhkan untuk memelihara hubungan (Shklovski, Kraut, & Cummings, 2008). Hubungan cinta kasih yang terpisah oleh jarak jauh tersebut dikenal dengan hubungan berpacaran jarak jauh (long-distance dating relationship). Hubungan berpacaran jarak jauh (long-distance dating relationship) merupakan hubungan romantis antara dua orang yang tinggal berjauhan dan tidak dapat sering bertemu. Perbedaan jarak ini membuat pelaku hubungan berpacaran jarak jauh jarang memiliki kesempatan untuk bertatap muka secara langsung (Kirk, 2013). Perkembangan dan kemajuan dalam teknologi telah membawa banyak cara dalam berkomunikasi melalui internet, membuat dinamis yang baru dan tak terduga pada komunikasi jarak jauh. Saat ini, berbagai teknologi komunikasi juga membuat hubungan berpacaran jarak jauh lebih mudah untuk dikelola. Salah satu penemuan yang terdepan ialah
Skype, instant messenger berbasis video call yang
memperkenankan kontak secara bertatap muka (face-to-face), bahkan yang jauhnya ribuan kilometer (Kirk, 2013). Chang dalam jurnal (White, 2012) yang membahas tentang mempertimbangkan konflik jarak jauh menemukan bahwa pasangan dalam hubungan berpacaran jarak jauh melihat teknologi sebagai pengaruh positif dalam hubungan mereka. Namun, responden yang sudah tidak lagi melakukan hubungan berpacaran jarak jauh menemukan bahwa teknologi komunikasi adalah pengaruh negatif akibat semua miskomunikasi dan frustasi (Chang, 2003). Temuan yang konsisten menunjukkan bahwa hubungan berpacaran jarak jauh membutuhkan waktu, energi, dan kesabaran (Chang, 2003). Allie Kirk dalam jurnalnya mengenai efek teknologi komunikasi baru pada pemeliharaan dan kepuasan dalam hubungan berpacaran jarak jauh mendapatkan bahwa Skype merupakan media yang paling disukai di kebanyakan LDDR, di mana penelitian sebelumnya menyimpulkan bahwa email merupakan media yang paling disukai (Kirk, 2013). Carman Neustaedter dan Saul Greenberg dalam jurnalnya mengenai keintiman dalam LDDR lewat video chat menemukan bahwa video memberikan kesempatan yang unik bagi pasangan
Universitas Indonesia
Penggunaan Skype..., Sharanjit Kaur Dhillon, FISIP UI, 2014
3
untuk berbagi kehadiran atas jarak yang pada akhirnya memberikan keintiman (Neustaedter & Greenberg, 2012). Di sisi lain pasangan masih menghadapi tantangan dalam menggunakan video, seperti tantangan kontekstual (lokasi pasangan, perbedaan zona waktu), tantangan teknis (mobilitas, kualitas audio dan video) dan personal (kurangnya kehadiran secara fisik yang banyak inginkan untuk mendukung tindakan seksual intim) (Neustaedter & Greenberg, 2012). Jurnal ini akan membahas bagaimana para pelaku hubungan berpacaran jarak jauh melihat keberadaan Skype bagi hubungan mereka. Selain itu, jurnal ini juga akan menjelaskan bagaimana Skype berperan dalam hubungan berpacaran jarak jauh.
Tinjauan Teoritis Pada bagian ini, penulis akan memaparkan konsep mengenai hubungan interpersonal, hubungan romantis, hubungan romantis jarak jauh, komunikasi berbasis komputer, dan Skype. Hubungan Interpersonal (Interpersonal Relationship) Kontak dengan manusia lainnya sangat penting bahwa ketika Anda kehilangan itu untuk waktu yang lama, depresi merasuk, keraguan diri permukaan, dan Anda mungkin merasa sulit untuk mengelola bahkan dasar-dasar kehidupan sehari-hari (Devito, 2007). Penelitian menunjukkan dengan jelas bahwa kontributor paling penting untuk kebahagiaan seseorang diurutkan dari kontributor yang paling besar, yaitu uang, pekerjaan, seks dan hubungan dekat dengan orang lain (Freedman, 1978). Keinginan untuk memiliki hubungan bersifat universal. Hubungan interpersonal penting bagi pria dan wanita, untuk kaum homoseksual dan heteroseksual untuk, untuk muda dan tua (Devito, 2007). Hubungan interpersonal datang dalam berbagai bentuk. Terkadang, istilah hubungan digunakan untuk mendefiniskan pertemanan yang kita anggap penting. Hubungan juga dapat melibatkan perasaan atau keintiman seksual. Hubungan juga dapat digunakan secara umum untuk mengacu pada satu-ke-satu unit sosial, seperti guru dan murid, orang tua dan anak, karyawan ke karyawan yang lain, atau dokter ke pasien (Ruben & Stewart, 2006)
Universitas Indonesia
Penggunaan Skype..., Sharanjit Kaur Dhillon, FISIP UI, 2014
4
Dalam arti yang dasar, sebuah hubungan dibentuk ketika proses pesan balas-berbalas berlangsung, yaitu ketika dua individu atau lebih saling mempertimbangkan dan menyesuaikan perilaku verbal atau nonverbal satu sama lain (Ruben & Stewart, 2006). Sedangkan istilah hubungan interpersonal digambarkan sebagai hubungan yang kuat, mendalam, atau dekat antara dua orang atau lebih. Hubungan interpersonal dapat berkembang antara lain dalam:
Individu yang bekerja sama dalam organisasi yang sama
Individu yang bekerja di tim yang sama
Hubungan antara seorang pria dan wanita (cinta, pernikahan)
Hubungan dengan anggota keluarga dekat dan kerabat
Hubungan anak dengan orang tuanya
Hubungan antara teman-teman
Teori ‘triangular theory of love’ menjelaskan tentang cinta dalam hubungan interpersonal. Teori psikolog Robert Sternberg menggambarkan jenis cinta berdasarkan pada tiga skala yang berbeda: keintiman (intimacy), gairah (passion), dan komitmen (commitment). (Sternberg, 1986) Tabel 2.1 Taksonomi jenis cinta dalam ‘triangular theory of love’ Jenis Cinta
Keintiman
Gairah
Komitmen
Kesukaan / Pertemanan
V
X
X
Tergila-gila / Jatuh cinta
V
X
X
Cinta kosong
V
X
V
Cinta romantis
X
X
V
Cinta pertemanan
X
V
V
Cinta dungu
X
V
X
Cinta yang sempurna
V
V
V
Sumber : (Sternberg, 1986)
Universitas Indonesia
Penggunaan Skype..., Sharanjit Kaur Dhillon, FISIP UI, 2014
5
Jenis hubungan interpersonal dalam hal konteks rasional dan interaksi, antara lain hubungan pertemanan (friendship), hubungan keluarga (family), hubungan profesional (professional relationship), dan hubungan romantis (romantic).
Hubungan Romantis (Romantic Relationship) “Love is like a friendship caught on fire. In the beginning a flame, very pretty, often hot and fierce, but still only light and flickering. As love grows older, our hearts mature and our love becomes as coals, deep-burning and unquenchable.” –Bruce Lee
Cinta itu seperti persahabatan yang terbakar. Pada awalnya api, sangat cantik, seringkali panas dan sengit, namun tetap saja ringan dan bekerlap-kerlip. Semakin cinta tumbuh lebih tua, hati kita dewasa dan cinta kita menjadi seperti bara, dalam pembakaran dan terpadamkan Cinta romantis berbeda dengan jenis cinta yang kita rasakan untuk teman dan atau anggota keluarga (Gamble & Gamble, 2008). Tiga karakteristik tambahan untuk hubungan romantis adalah komitmen (keinginan untuk tetap menjalani hubungan walaupun terdapat kesulitan), gairah (perasaan positif yang intens yang membuat seseorang ingin bersama dengan orang lain), dan keintiman (perasaan kedekatan dan koneksi yang terus-menerus) (Gamble & Gamble, 2008). Walaupun semua karakteristik ini dapat hidup tanpa karakteristik lainnya, ketiga karakteristik ini penting bagi hubungan romantic (Gamble & Gamble, 2008).
Hubungan romantis jarak jauh (Long-Distance Romantic Relationship) Hubungan romantis jarak jauh adalah salah satu jenis dari hubungan jarak jauh. Kriteria yang digunakan untuk menentukan hubungan jarak jauh tidak selalu sama. Beberapa penelitian menggunakan mil yang memisahkan mereka sebagai faktor kunci. Schewebel dan rekanrekannya (1992) menggunakan jarak 50 mil (80,5 km) atau lebih untuk studi mereka, sementara Lydon, Pierce, dan O’Regan (1997) menggunakan jarak 200 mil (322 km) untuk mendefinisikan hubungan jarak jauh. Studi lain meminta responden untuk menentukan sendiri apakah hubungan mereka adalah hubungan jarak jauh (Dainton & Aylor, 2001) yang diyakini sebagai pendekatan yang lebih sah (Dellmann-Jenkins, Bernard-Paolucci & Rushing, 1994). Selain itu,
Universitas Indonesia
Penggunaan Skype..., Sharanjit Kaur Dhillon, FISIP UI, 2014
6
beberapa peneliti menggunakan pertanyaan seperti “pasangan saya tinggal cukup jauh dari saya dan akan sangat sulit atau tidak mungkin untuk melihat dia setiap hari” untuk mengidentifikasi jarak jauh sebuah hubungan (Guldner & Swensen, 1995; Maguire, 2007). Sementara tidak ada standar yang tepat untuk menentukan hubungan jarak jauh, Staffor (2005) mengusulkan sebuah pedoman umum “Hubungan dianggap jarak jauh ketika peluang komunikasi dibatasi karena pamater geografis” (hal. 7). Stafford mengidentifikasi ada tiga tipe hubungan romantis jarak jauh: (1) hubungan dimulai tatap muka, (2) hubungan dimulai online, tetapi bermigrasi offline, dan (3) hubungan virtual murni yang proses pendekatan, pengembangan, dan pemeliharaan benar-benar didasarkan pada internet. Banyak literatur yang telah difokuskan pada hubungan yang dimulai di internet, karena penggunaan teknologi komunikasi telah menghasilkan banyak kesempatan untuk bertemu orang-orang dalam lingkungan virtual. Dalam hubungan romantis jarak jauh, kesempatan komunikasi biasanya dibatasi (Stafford, 2005). Karena mereka jarang dapat bertemu dengan pasangan mereka secara bertatap muka dalam hubungan romantis jarak jauh, semakin banyak studi komunikasi interpersonal memulai untuk meneliti hubungan yang melibatkan penggunaan teknologi komunikasi baru. Munculnya komunikasi berbasis komputer juga diyakini telah menyediakan cara-cara baru untuk mempertahankan hubungan yang dimulai dalam situasi tatap muka (Barnes, 2003; Parks & Floyd, 1996). Data statistik menunjukkan ada 14 juta pasangan di Amerika yang mengklaim mereka berada dalam hubungan jarak jauh pada tahun 2014. Sebanyak 32,5% mahasiswa di Amerika menjalani hubungan romantis jarak jauh. Data ini menunjukkan bahwa sebagian besar pelaku hubungan romantis jarak jauh ialah kelompok dewasa muda yang memahami penggunaan teknologi komunikasi.
Universitas Indonesia
Penggunaan Skype..., Sharanjit Kaur Dhillon, FISIP UI, 2014
7
Komunikasi Berbasis Komputer (Computer Mediated Communication) Computer Mediated Communication (CMC) mengacu pada penggunaan jaringan komputer untuk memfasilitasi interaksi antar pengguna yang terpisah secara ruang dan tempat (Jonassen, Davidson, Collins, Campbell, & Haag, 1995). CMC melibatkan pertukaran informasi dalam bentuk teks, audio, dan video yang dikirimkan dan dikendalikan oleh penggunaan komputer dan teknologi telekomunikasi (Jonassen et al., 1995). Dalam teori social presence (Short, Williams, & Christie, 1976) menyatakan perbedaan media komunikasi memungkinkan perbedaan tingkat ‘kehadiran sosial’ dari individu lainnya yang ikut serta dalam komunikasi. Komunikasi secara bertatap muka (face to face) memiliki tingkat kehadiran sosial tertinggi. Penelitian sebelumnya menunjukkan bahwa CMC digunakan secara kuat dalam hubungan berpacaran jarak jauh. Chang (2003) menemukan bahwa pasangan pada hubungan berpacaran jarak jauh melihat teknologi sebagai pengaruh positif pada hubungan mereka. Utz menyimpulkan bahwa pasangan yang merasa lebih nyaman dengan CMC, akan lebih cenderung untuk menggunakan email dibanding telepon (Utz, 2007) . Johnson, Haigh, Becker, Craig, dan Wigley melakukan studi tentang penggunaan e-mail pada hubungan jarak jauh dan dekat, menemukan bahwa e-mail paling sering digunakan khususnya untuk hubungan romantis (Johnson, Haigh, Becker, Craig, & Wigley, 2008). Almond Pilar melakukan studi kasus mengenai pekerja Filipina yang bekerja jauh dari negaranya dan memiliki hubungan berpacaran jarak jauh menunjukkan bahwa CMC merupakan jantung dari hubungan mereka (Aguila, 2009). Sejak adanya penemuan Skype pada tahun 2008 yang memungkinkan para pelaku hubungan berpacaran jarak jauh untuk bertatap muka, terjadi pergeseran penggunaan media untuk berkomunikasi dari e-mail ke Skype. Allie Kirk menemukan bahwa Skype merupakan media yang paling banyak dipilih untuk para pelaku hubungan jarak jauh (Kirk, 2013).
Universitas Indonesia
Penggunaan Skype..., Sharanjit Kaur Dhillon, FISIP UI, 2014
8
Skype Skype merupakan instant messenger berbasis video call yang memiliki pengguna paling banyak di dunia. Pada tahun 2005, terdapat sedikitnya 70 juta pengguna Skype dan pada tahun 2010, jumlah pengguna Skype mencapai 663 juta orang (hampir sepersepuluh jumlah penduduk dunia di tahun yang sama). Skype didirikan pada tahun 2003 oleh Janus Friis (Denmark) dan Niklas Zennstrom (Swedia). Namun, desainer dari pembuatan perangkat lunak Skype ialah tiga orang berkebangsaan Estonia, yaitu Estonia Heinla, Priit Kasesalu, dan Jaan Tallinn. Ide awal dari kelima orang ini ialah untuk memungkinkan siapa saja yang memiliki koneksi internet untuk dapat melakukan chat dengan yang lain melalui web. Lebih jauh lagi, mereka merencanakan untuk membuat semua ini dengan gratis agar setiap orang tanpa terkecuali dapat menggunakannya. Hal ini tentunya merupakan sebuah inovasi, khususnya bagi penduduk negara berkembang, dimana alat komunikasi lainnya membutuhkan biaya yang mahal dan jangkauannya terbatas. Sesaat setelah peluncuran Skype, orang-orang mulai menggunakan Skype dengan masif, memanfaatkan panggilan gratis tersebut ke setiap titik di dunia. Bahkan digambarkan sebagai makanan gratis untuk semua orang. Dalam waktu yang singkat, para pengguna
Skype
melejit.
(http://largebusinessideas.blogspot.com/2012/10/a-brief-history-of-
skype.html).
Di samping kelebihan yang dimiliki, Skype juga mempunyai kekurangan. Kekurangan yang dimiliki oleh Skype ialah Skype membutuhkan koneksi internet yang cepat untuk dapat menghasilkan video yang jernih. Jika koneksi internet yang dimiliki lamban, maka video yang dihasilkan kabur dan tidak jelas. Selain itu ketika ada permasalahan koneksi, panggilan Skype kerap kali terputus dengan sendirinya. Ini disebabkan karena Skype sangat bergantung pada koneksi internet yang dimiliki oleh pengguna.
Universitas Indonesia
Penggunaan Skype..., Sharanjit Kaur Dhillon, FISIP UI, 2014
9
Metode Penelitian Pendekatan penelitian yang digunakan adalah menggunakan pendekatan kualitatif dengan metode deskriptif. Subjek yang diteliti ialah tiga orang yang sedang atau telah melakukan hubungan hubungan romantis jarak jauh dan menggunakan Skype semasa hubungannya. Teknik pengumpulan sampel yang digunakan ialah purposive sampling. Variabel yang diukur dalam penelitian ini ialah pandangan responden terhadap Skype. Teknik pengumpulan data dilakukan dengan wawancara. Dua dari informan melalui tahap wawancara tatap muka secara langsung dan satu informan melalui wawancara dengan Skype. Hal ini disebabkan karena salah satu informan berada di negara yang berbeda dengan peneliti. Hasil penelitian dikelompokkan berdasarkan tema dan ditambahkan dengan hasil wawancara untuk memperkaya data penelitian.
Hasil Penelitian Hasil penelitian dalam artikel ini akan dikelompokkan berdasarkan tema- tema yang telah disusun sebelumnya. Tema-tema tersebut antara lain profil informan, frekuensi penggunaan Skype, aktivitas yang dilakukan saat menggunakan Skype, Harapan untuk Skype, dan Peran Skype dalam hubungan berpacaran jarak jauh. Profil Informan Informan pertama merupakan seorang pria yang berdomisili di Tangerang yang berumur 25 tahun dan bekerja di sebuah perusahaan konsultan IT yang memiliki seorang pacar perempuan berusia 19 tahun dan merupakan seorang mahasiswi di Medan. Keduanya sudah saling kenal dalam waktu yang lama dan informan merasa tertarik dengan pasangannya, karena sikapnya yang ramah. Setelah berkomunikasi dengan lebih intens, timbul rasa ketertarikan dan akhirnya informan memutuskan untuk membawa pertemanannya ke jenjang yang lebih tinggi yaitu berpacaran. Hingga saat ini, informan dan pasangannya telah menjalani hubungan berpacaran jarak jauh selama 2 tahun 3 bulan.
Universitas Indonesia
Penggunaan Skype..., Sharanjit Kaur Dhillon, FISIP UI, 2014
10
Informan kedua merupakan seorang pria yang berdomisili di Jakarta Utara yang berumur 23 tahun dan bekerja sebagai karyawan yang memiliki seorang mantan pacar perempuan berusia 24 tahun (6 bulan lebih tua dari informan) dan merupakan seorang suster di Malaysia. Keduanya pernah bertemu dan mengenal satu sama lain di kamp yang diadakan di Malaysia pada tahun 2010 lalu. Pada saat itu keduanya hanya sebatas teman dan mulai dekat pada Januari 2013. Pada Juli di tahun yang sama, keduanya menjalin hubungan berpacaran selama 8 bulan dan hubungan tersebut berakhir pada Juli 2014. Informan ketiga merupakan seorang pria berusia 24 tahun yang berdomisili di Kansas (Amerika Serikat) yang merupakan seorang mahasiswa pascasarjana jurusan Aerospace Engineering. Informan tersebut memiliki seorang pacar perempuan yang sebulan lalu tepat berusia 2o tahun dan merupakan seorang mahasiswi di Jakarta. Awalnya, informan mengakui tidak memiliki rencana untuk menjalin hubungan dengan pasangannya. Namun, semuanya berlangsung dengan cepat. Informan mengenal pasangannya melalui facebook dan mulai berkomunikasi. Hari berganti hari, komunikasi terus berjalan dengan intens dan keduanya menyadari bahwa mereka menaruh perasaan terhadap satu sama lain dan akhirnya keduanya memutuskan untuk menjalin hubungan, walaupun pada saat itu mereka belum pernah bertemu secara langsung. Hingga saat ini, informan dan pasangannya telah menjalani hubungan tersebut selama lebih dari 2 tahun. Frekuensi penggunaan Skype Secara keseluruhan informan memiliki frekuensi penggunaan Skype yang intens (5-7 kali per minggu) dengan durasi yang cukup panjang (1 -3 jam). Namun, pada weekend biasanya durasi Skype berlangsung lebih panjang. Hal ini disebabkan karena frekuensi dan durasi Skype bergantung pada kesibukan yang dilakukan oleh informan. “Biasanya antara 1 sampai 3 jam, tergantung kapan dimulai. Karena saya berkerja hingga jam 7 di kantor, terkadang saya baru sampai dirumah jam 9an. Dan biasa skype mulai jam 10an hingga jam 12 atau jam 1. Jika besoknya weekend kami bisa sampai jam 2 atau jam 3” “Well it depends. Usually on weekdays but it won’t be too long, probably 2hours max but during weekends it usually last for 6 hours.” Universitas Indonesia
Penggunaan Skype..., Sharanjit Kaur Dhillon, FISIP UI, 2014
11
[“Ya, tergantung. Biasanya pada hari kerja, tapi tidak terlalu lama, mungkin maksimal 2 jam, tetapi pada weekend biasanya sekitar 6 jam”]
Informan juga memilih rumah sebagai tempat melakukan Skype, karena di tempat tersebut informan mendapatkan privasi yang diinginkan.
Untuk waktu melakukan Skype,
informan biasanya melakukannya pada malam hari sebelum tidur. Aktivitas yang dilakukan saat Skype Seluruh informan menyatakan bahwa aktivitas yang dilakukan saat Skype adalah mengobrol dan bercerita. Mereka saling menceritakan mengenai bagaimana hari- hari yang dilewati. Dengan melakukan ini, informan merasa lebih dekat dengan mengetahui apa yang dilakukan oleh pasangannya. “Saya dan dia sering bercerita bagaimana hari2 yang kami lewati, terkadang sambil makan, dan sambil mengerjakan tugas kantor.” Selain bercerita dan mengobrol, ada pun aktivitas lainnya yang dilakukan oleh informan ketika melakukan Skype. Dua di antara tiga informan bermain games online bersama dan satu informan mengajarkan pasangannya melalui Skype. “Saya beberapa kali menggunakan Skype sebagai sarana untuk mengajarkan dia Coding (tugas kuliahnya) Vb.net. berhubung saya bekerja di bidang itu.” “Mungkin main games saja kali ya. Atau sering nyanyi juga terkadang” “Special activities?? We do play online games sometimes or shares screen and view pictures.” Mengenai aktivitas seksual yang dilakukan pada saat Skype, dua informan menyatakan bahwa biasanya hanya melakukan virtual hug atau virtual kiss. Namun ada juga informan yang menyatakan melakukan aktivitas seksual lebih dari itu, “Besides all the talking, we also do enjoy making love online. It is kinda awkward but that’s the only for us to be engage sexually. Not being able to meet has been frustrating. This sexual activities would not give full satisfaction but it is good enough for the long distance situation that we are in.” Universitas Indonesia
Penggunaan Skype..., Sharanjit Kaur Dhillon, FISIP UI, 2014
12
[“Selain mengobrol, kita juga menikmati untuk bercinta secara online. Agak canggung sih, tapi itu merupakan cara bagi kami untuk terikat secara seksual. Ketidakmungkinan untuk bertemu itu membuat kami agak frustasi. Aktivitas seksual ini memang tidak memberikan kepuasan seutuhnya, tetapi ini cukup untuk situasi hubungan jarak jauh kita saat ini”.]
Kelebihan dan Kekurangan yang dimiliki Skype Secara umum, para informan menyatakan kelebihan yang dimiliki oleh Skype adalah karena memperkenankan untuk melakukan video call, tidak menggunakan biaya apapun untuk melakukan panggilan suara maupun panggilan video, mudah untuk dipahami, dapat dibawa kemana saja di berbagai platform handphone, dan aman. “The advantages are it have many cool functions like video calling, voice calling via wifi and gsm, it does not required any credit card information during registration, it also enables us to connect to people fast by adding them in the friend list, and etc.” “Kelebihannya adalah Skype memiliki banyak fungsi yang keren, seperti panggilan suara dan panggilan video melalui wifi dan gsm. Selain itu juga tidak membutuhkan informasi kartu kredit pada instalasinya. Skype juga memperkenankan kita untuk menghubungkan kita dengan orang lain dengan cepat, hanya dengan menambah mereka ke dalam daftar pertemanan”] Sedangkan, ketiga informan mengakui bahwa kekurangan dari Skype ialah kualitas video yang dihasilkan oleh kekuatan koneksi internet. “Kelemahannya itu kekuatan jaringan Internet menentukan kualitas video call.”
“Terkadang memiliki gangguan dengan koneksi yg buat jadi hang.”
Harapan untuk Skype Harapan dari semua informan untuk Skype kurang lebih sama, yaitu untuk meningkatkan kualitas video call agar lebih jernih, khususnya di beberapa jaringan internet yang lemah. “Nothing much. Probably improve the video calling quality.”
Universitas Indonesia
Penggunaan Skype..., Sharanjit Kaur Dhillon, FISIP UI, 2014
13
[“Tidak banyak. Mungkin meningkatkan kualitas panggilan videonya”.] Ketika ditanyakan mengenai harapan jika suatu saat Skype memiliki inovasi baru, untuk memperkenankan penggunanya untuk dapat saling bersentuhan, semua informan memiliki harapan serupa, karena hal itu tentu akan memberikan dampak positif bagi hubungan mereka. “Pernah terpikirkan seperti itu mungkin LDR lebih mudah.” “Kalau bisa. Kenapa ngga. Pastinya semua orang berharap hal itu dengan pasangannya.” “Of course. I wish skype developers would introduce a new technology that would enable people to feel each other.” [“Tentu. Saya berharap pengembang Skype akan dapat memperkenalkan sebuah teknologi baru yang dapat memperkenankan orang untuk merasakan satu sama lain”.]
Peran Skype dalam Hubungan Berpacaran Jarak Jauh Dalam hal mengatasi rasa kerinduan akibat jarak yang jauh, informan menyatakan bahwa Skype dapat mengurangi rasa rindu dengan pasangannya dengan video call tersebut. Namun, Skype tidak dapat benar-benar menghilangkan rasa kerinduan akibat jarak yang jauh. “Not 100% but by talking and sharing how we feels usually solve the missing feelings.” [“Tidak 100%, tetapi rasa rindu biasanya dapat diselesaikan dengan mengobrol dan bercerita”.] Mengenai kemampuan untuk mempertahankan hubungan tanpa adanya Skype, ketiga informan yakin mereka dapat mempertahankan hubungan berpacaran jarak jauhnya tersebut walaupun tanpa keberadaan Skype. Bagi mereka, Skype bukan satu-satunya alasan berjalannya hubungan jarak jauh ini. Skype tentu memberikan kemudahan bagi mereka, jadi jika tidak ada Skype hubungan jarak jauh akan lebih sulit, namun bukan berarti tidak mungkin. “Skype is not the ultimate reason why a relationship works. So, of course I would be able to manage my relationship without skype. It would be tough but it is possible.”
Universitas Indonesia
Penggunaan Skype..., Sharanjit Kaur Dhillon, FISIP UI, 2014
14
[“Skype bukan merupakan alasan terpenting mengapa suatu hubungan dapat berhasil. Jadi, tentunya saya dapat mengelola hubungan ini tanpa Skype. Akan sulit, tetapi mungkin”]. Di samping itu, salah satu informan juga menyatakan bahwa Skype juga bukan merupakan satu-satunya instant messenger berbasis video call. Saat ini terdapat beberapa instant messenger yang memperkenankan penggunanya untuk melakukan video call. “Tentunya, karena media video call bukan hanya skype, masih ada Yahoo Messenger, TeamViewer, dll.” Dikaitkan dengan angka persentase mengenai peran Skype dalam hubungan berpacaran jarak jauh yang dijalani, dua dari informan menyatakan Skype memiliki peranan besar, yakni berkisar 75-80% bagi hubungan mereka. Sedangkan, satu informan meyatakan Skype hanya memiliki peranan kecil bagi hubungan mereka, yakni 10%. Mengenai pertanyaan jika suatu hari informan menikah dengan pasangan hubungan jarak jauhnya saat ini apakah informan akan berterima kasih kepada pendiri Skype atas karyanya pada pidato pernikahan informan, informan memiliki jawaban yang berbeda-beda. Namun dua dari tiga responden menyatakan bahwa mereka akan mengucapkan terima kasih kepada pendiri Skype pada hari penting mereka. “Yes. For sure! Walaupun mungkin pendiri skype ga akan mendengar itu, tapi setidaknya yang hadir dapat mengetahui hal itu. Dan mudah-mudahan hal ini dapat menginspirasi orang lain” “Definitely yes. Skype had brought us closer and enable us to embrace our love.” [“Iya tentunya. Skype telah membawa kami lebih dekat dan mewujudkan cinta kami”.]
Universitas Indonesia
Penggunaan Skype..., Sharanjit Kaur Dhillon, FISIP UI, 2014
15
Kesimpulan dan Saran Tujuan dari artikel ini ialah untuk mengetahui bagaimana pelaku hubungan berpacaran jarak jauh melihat Skype sebagai media komunikasi berbasis video call bagi hubungan mereka. Secara keseluruhan, Skype dilihat sebagai media yang memiliki peranan penting bagi kelancaran hubungan jarak jauh yang mereka jalani. Skype juga memiliki berbagai kelebihan yang dirasakan oleh penggunanya. Namun, Skype bukanlah satu-satunya hal yang menentukan keberhasilan hubungan jarak jauh tersebut. Artikel ini juga menemukan bahwa para pelaku hubungan berpacaran jarak jauh yakin bahwa hubungannya akan tetap dapat berjalan walaupun tanpa keberadaan Skype. Meskipun yakin akan tetap bertahan tanpa media tersebut, para pelaku hubungan berpacaran jarak jauh merasa bersyukur dengan keberadaan Skype. Saran untuk penelitian selanjutnya ialah untuk meneliti media yang lebih baru, karena seiring berkembangnya teknologi maka semakin banyak media yang dapat dipergunakan bagi hubungan berpacaran jarak jauh.
Universitas Indonesia
Penggunaan Skype..., Sharanjit Kaur Dhillon, FISIP UI, 2014
16
Daftar Referensi
Buku Devito, J. A. (2007). The Interpersonal Communication Book (Eleventh Edition ed.): Pearson. Gamble, T. K., & Gamble, M. (2008). Communication Works (Ninth Edition ed.): McGraw-Hill. Ruben, B. D., & Stewart, L. P. (2006). Communication and Human Behavior (Vol. 5). Short, J. A., Williams, E., & Christie, B. (1976). The social psychology of telecommunications. London. Artikel Jurnal Aguila, A. P. N. (2009). Living Long-Distance Relationships Through Computer Mediated Communication. 24. Freedman, J. (1978). Happy People : What happiness is, who has it, and why. Johnson, A. J., Haigh, M. M., Becker, J. A. H., Craig, E. A., & Wigley, S. (2008). College Students’ Use of Relational Management Strategies in Email in Long-Distance and Geographically Close Relationships.
Journal
of
Computer-Mediated
Communication,
13(2),
381-404.
doi:
10.1111/j.1083-6101.2008.00401.x Jonassen, D., Davidson, M., Collins, M., Campbell, J., & Haag, B. B. (1995). Constructivism and Computermediated communication in distance education. American journal of Distance Education. Kirk, A. (2013). The Effect of Newer Technologies on Relationship Maintenance and Satisfaction in LongDistance Relationships. Pepperdine Journal of Communication Research, 1(April 2013), 6. Lindholm, C. (2006). Satisfaction; what makes us stay in a close relationship? , 26. Neustaedter, C., & Greenberg, S. (2012). Intimacy in long-distance relationships over video chat. Paper presented at the Proceedings of the SIGCHI Conference on Human Factors in Computing Systems, Austin, Texas, USA. Shklovski, I., Kraut, R., & Cummings, J. (2008). Keeping in Touch by Technology: Maintaining Friendships after a Residential Move. 11. Sternberg, R. (1986). A triangular theory of love. Psychological Review. Utz, S. (2007). Media use in long‐distance friendships. Information, Communication & Society, 10(5), 694-713. doi: 10.1080/13691180701658046 White, H. M. (2012). Mulling Over Long Distance Conflict. Communication Studies Undergraduate Publications and Presentations, 27.
Universitas Indonesia
Penggunaan Skype..., Sharanjit Kaur Dhillon, FISIP UI, 2014
17
SURAT PERMOHONAN MENJADI INFORMAN
Dengan hormat, Saya mahasiswa Universitas Indonesia jurusan Ilmu Komunikasi program studi Hubungan Masyarakat dengan Nama : Sharanjit Kaur Dhillon NPM : 1106082773 Sedang mengadakan penelitian mengenai “Penggunaan Skype dalam Hubungan Berpacaran Jarak Jauh”. Anda terpilih sebagai informan untuk memberikan pendapat Anda berdasarkan pengalaman Anda sebagai data, guna mengetahui penggunaan instant messenger berbasis video call Skype dalam hubungan interpersonal. Dalam menjawab pertanyaan yang saya berikan, mohon Anda memberikan jawaban yang sejujur-jujurnya dan sesuai dengan keadaan yang sebenarnya. Adapun jawaban yang Anda berikan tidak akan berpengaruh pada diri Anda karena penelitian ini dilakukan semata-mata untuk pengembangan ilmu pengetahuan. Besar harapan saya, Anda bersedia untuk. Atas kesediaannya saya ucapakan terima kasih.
Hormat saya,
Sharanjit Kaur Dhillon NPM. 1106082773
Universitas Indonesia
Penggunaan Skype..., Sharanjit Kaur Dhillon, FISIP UI, 2014
18
Pedoman Pertanyaan
1. Ceritakan secara singkat mengenai Anda dan pasangan Anda? (jenis kelamin, umur, dan pekerjaan) Tell me briefly about you and your partner (gender, age, occupation) 2. Ceritakan secara singkat bagaimana Anda dapat berada dalam hubungan Anda? Tell me briefly about how do you get into relationship? 3. Berapa lama Anda sudah berada dalam hubungan tersebut? How long have you been together? 4. Seberapa sering Anda menggunakan Skype? How often do you Skype? 5. Berapa lama biasanya durasi Skype Anda ? How long do you usually Skype? 6. Dimana dan kapan biasanya Anda menggunakan Skype dengan pasangan Anda? Where and when do you usually Skype? 7. Aktivitas apa saja yang biasanya Anda lakukan ketika Skype? What activities do you do while Skyping? 8. Apakah Anda pernah melakukan aktivitas spesial bersama saat Skype? (misalnya menonton film bersama atau bermain games bersama) Have you ever done any special activities on Skype? (like watching movie together or play games together) 9. Apakah Anda pernah melakukan aktivitas seksual saat Skype? Have you ever done any of sexual activities on Skype? (virtual hug or virtual kiss or more than that) 10. Mengapa Anda memilih Skype? Why do you choose Skype? 11. Apakah kelebihan dan kekurangan menggunakan Skype ? What are the advantages and disadvantages of using Skype?
Universitas Indonesia
Penggunaan Skype..., Sharanjit Kaur Dhillon, FISIP UI, 2014
19
12. Menurut Anda, apakah Anda dapat mempertahankan hubungan jarak jauh Anda tanpa Skype? Do you think you would be able to manage relationship without Skype? 13. Menurut Anda, apakah Anda dapat melepas rasa rindu melalui Skype? Bagaimana? Do you think you can let go your missing feeling by Skyping? How? 14. Apakah Anda merasa lebih nyaman ketika berinteraksi dengan pasangan Anda melalui Skype daripada bertemu secara langsung? Do you feel more comfortable to interact through Skype than in offline meeting? 15. Apakah ada hal lain yang ingin Anda tingkatkan dari instant messenger Skype? Is there anything that you would improve in Skype? 16. Apakah Anda pernah berharap bahwa Skype dapat memperkenankan Anda dan pasangan Anda untuk bersentuhan? Have you ever wished that Skype could allow you to touch your partner? 17. Dalam persentase, berapa banyak Skype memberi peran bagi hubungan Anda? In percentage, how much does Skype give role in your relationship? 18. Jika suatu hari Anda menikah dengan pasangan Anda sekarang, apakah Anda akan berterima kasih kepada pendiri Skype pada pidato pernikahan Anda? If you marry your partner, will you say thanks to the Skype founder on your marriage speech?
Universitas Indonesia
Penggunaan Skype..., Sharanjit Kaur Dhillon, FISIP UI, 2014