11
Oleh : Debrina Puspita Andriani Teknik Industri Universitas Brawijaya e-mail :
[email protected] /
[email protected] www.debrina.lecture.ub.ac.id
O
1. Konsep Risiko & Ketidakpastian 2. Pengambilan keputusan yang mempertimbangkan risiko 1. Representasi Variabel Investasi dengan Distribusi Beta 2. Representasi Variabel Investasi dengan Distribusi Normal 3. Pengambilan keputusan yang mempertimbangkan Ketidakpastian 1. Kriteria Maximin dan Minimax 2. Kriteria Maximax 3. Kriteria Laplace 4. Kriteria Hurwicz
U T L I N E
ENGINEERING ECONOMY - WWW.DEBRINA.LECTURE.UB.AC.ID
2
Risiko : untuk menggambarkan situasi pengambilan keputusan dimana unsur2 yang mempengaruhi tidak diketahui dengan pasti tapi masih bisa digambarkan dengan distribusi probabilitas Bila tingkat pengetahuan/informasi pengambil keputusan rendah tentang situasi masa depan, maka dikatakan menghadapi ketidakpastian & tidak bisa dinyatakan dalam distribusi probabilitas ENGINEERING ECONOMY - WWW.DEBRINA.LECTURE.UB.AC.ID
3
ENGINEERING ECONOMY - WWW.DEBRINA.LECTURE.UB.AC.ID
4
NILAI EKSPEKTASI DALAM PENGAMBILAN KEPUTUSAN YANG MEMPERTIMBANGKAN RISIKO
Memaksimumkan nilai ekspektasi profit
Meminimumkan nilai ekspektasi ongkos
Ukuran besarnya risiko
variansi Tujuan jangka panjang perusahaan:
range koefisien
ENGINEERING ECONOMY - WWW.DEBRINA.LECTURE.UB.AC.ID
5
CONTOH (1) Sebuah perusahaan sedang mempertimbangkan pendirian sebuah proyek yang mempunyai data NPV dengan probabilitas: NPV yang mungkin (xj)
Probabilitas terjadinya (pj)
- 120 juta
0,2
10 juta
0,3
340 juta
0,5
Tentukan nilai harapan, varian, koefisien variansi, dan interval nilai dari nilai-nilai NPV yang mungkin terjadi.
ENGINEERING ECONOMY - WWW.DEBRINA.LECTURE.UB.AC.ID
6
PENYELESAIAN (1) a.
Nilai harapan
b.
Varian
c.
Standar deviasi
d.
Koefisien variansi
e.
Interval (range) nilai R = nilai terbesar – nilai terkecil = 340 juta – (-120 juta) = 460 juta ENGINEERING ECONOMY - WWW.DEBRINA.LECTURE.UB.AC.ID
7
CONTOH (2) Perusahaan ABC sedang mempertimbangkan 3 alternatif alat pendingin ruangan tempat menyimpan bahan baku yang tidak resisten terhadap suhu tinggi. Pada tabel berikut ditunjukkan data-data ongkos investasi masing2 alternatif serta probabilitas kerusakannya. Apabila terjadi kerusakan, diestimasi rugi (disebut ongkos kerusakan) sebesar Rp 5 juta dengan probabilitas 0,4 dan Rp 11 juta dengan probabilitas 0,6. Asumsi probabilitas terjadi kerusakan tidak tergantung apakah suatu kerusakan terjadi pd suatu tahun atau tidak. Ongkos-ongkos tahunan untuk masing-masing alternatif diperkirakan 20% dari ongkos-ongkos awalnya. Alternatif manakah yang seharusnya dipilih bila diharapkan ongkos tahunan minimal? Alternatif
Ongkos investasi/awal
Probabilitas Terjadinya Kerusakan Pada Tahun Tertentu
A
Rp 4,5 juta
0,12
B
Rp 5,0 juta
0,06
C
Rp 7,5 juta
0,01
ENGINEERING ECONOMY - WWW.DEBRINA.LECTURE.UB.AC.ID
8
PENYELESAIAN (2) Solusi : Ekspektasi ongkos kerusakan bila kerusakan terjadi: E(ongkos kerusakan) = 0,4 (5 juta) + 0,6 (11 juta) = 8,6 juta Alternatif
Ongkos Operasional Tahunan
Ekspektasi Ongkos Kerusakan Tahunan
Ekspektasi Ongkos Total Tahunan
A
4,5 jt (0,2) = 0,9 jt
8,6 jt (0,12) = 1,032 jt
1,932 juta
B
5,0 jt (0,2) = 1,0 jt
8,6 jt (0,06) = 0,516 jt
1,516 juta
C
7,5 jt (0,2) = 1,5 jt
8,6 jt (0,01) = 0,086 jt
1,586 juta
à Alternatif B dipilih karena ongkos total tahunan terkecil
ENGINEERING ECONOMY - WWW.DEBRINA.LECTURE.UB.AC.ID
9
CONTOH (3) Pemerintah daerah sebuah propinsi sedang mempertimbangkan pembangunan bendungan untuk menahan aliran sungai yang sering meluap pada musim hujan. Ada 5 proposal yang membutuhkan ongkos-ongkos & memberikan tingkat perlindungan yang tingkatannya berbeda. Proposal 1 membutuhkan biaya investasi Rp 142 milyar. Jika proposal 1 dipilih, maka probabilitas banjir akan melampaui batas bendungan adalah 0,1. Ongkos perawatan per tahun adalah Rp 4,6 milyar dan kerugian yang akan diderita adalah Rp 122 milyar apabila banjir melampaui batas bendungan. Data selengkapnya ditampilkan pada tabel dibawah. Bila MARR = 10%, proposal mana yang diterima bila tujuan pemerintah adalah meminimasi ongkos-ongkos tahunan? Bendungan diestimasikan berumur 40 tahun Proposal
Ongkos Investasi (milyar)
Ongkos Perawatan/thn (milyar)
Probabilitas banjir > kapasitas
Kerugian bila banjir > kapasitas (milyar)
1
142
4,6
0,1
122
2
154
4,9
0,05
133
3
170
5,4
0,025
144
4
196
6,5
0,0125
155
5
220
7,2
0,00625
180
ENGINEERING ECONOMY - WWW.DEBRINA.LECTURE.UB.AC.ID
10
PENYELESAIAN (3) Meminimasi ongkos-ongkos tahunan à Ongkos2 dikonversikan mjd ongkos tahunan E(AC1) = 142(A/P, 10%, 40) + 4,6 + 0,1(122) = 31,3266 E(AC2) = 154(A/P, 10%, 40) + 4,9 + 0,05(133) = 27,3042 E(AC3) = 170(A/P, 10%, 40) + 5,4 + 0,025(144) = 26,3910 E(AC4) = 196(A/P, 10%, 40) + 6,5 + 0,0125(155) = 28,4883 E(AC5) = 220(A/P, 10%, 40) + 7,2 + 0,00625(180) = 30,831 à Proposal 3 yang dipilih krn biaya/thn paling kecil
ENGINEERING ECONOMY - WWW.DEBRINA.LECTURE.UB.AC.ID
11
⅓ ENGINEERING ECONOMY - WWW.DEBRINA.LECTURE.UB.AC.ID
12
REPRESENTASI VARIABEL INVESTASI DENGAN DISTRIBUSI BETA Nilai rata2 (nilai harapan) dan varian didapat dari distribusi beta Perlu diketahui 1. Nilai batas bawah disebut estimasi pesimis 2. Nilai modus disebut estimasi yang paling sering muncul 3. Nilai batas atas disebut estimasi optimis
ENGINEERING ECONOMY - WWW.DEBRINA.LECTURE.UB.AC.ID
13
TIPE DISTRIBUSI BETA Keterangan: P : estimasi pesimis O : estimasi optimis M : estimasi modus
à Nilai rata2 (nilai harapan) distribusi beta: à Varian
ENGINEERING ECONOMY - WWW.DEBRINA.LECTURE.UB.AC.ID
14
CONTOH (4) Misal PT ABC sedang mempertimbangkan sebuah proposal investasi dan data2 perkiraan aliran kas & umur investasi terlihat pd tabel berikut: Parameter
Estimasi Optimis (O)
Estimasi Modus
Estimasi Pesimis (P)
Ongkos awal
Rp 75 juta
Rp 80 juta
Rp 100 juta
Pendapatan/tahun
Rp 20 juta
Rp 15 juta
Rp 12 juta
Nilai sisa
Rp 7 juta
Rp 4 juta
Rp 1 juta
Umur investasi
10 tahun
8 tahun
6 tahun
Hitunglah: a.
Nilai harapan dari ongkos awal, pendapatan per tahunan dan nilai sisa
b.
Nilai harapan dari umur investasi
c.
Bila MARR perusahaan 15%, apakah investasi itu layak dilakukan?
ENGINEERING ECONOMY - WWW.DEBRINA.LECTURE.UB.AC.ID
15
PENYELESAIAN (4) a.
b.
c. Nilai ekspektasi ROR dari investasi tersebut dihitung sbb: NPW = -82,5 juta + 15,333 juta (P/A, i%, 8) + 4 juta (P/F, i%, 8) = 0 Dengan mencoba i = 15%, diperoleh NPW = -12,395 juta Dengan interpolasi diketahui ROR yang diharapkan ± 10,4% Karena ROR < MARR maka investasi tidak layak dilakukan
ENGINEERING ECONOMY - WWW.DEBRINA.LECTURE.UB.AC.ID
16
⅓ ENGINEERING ECONOMY - WWW.DEBRINA.LECTURE.UB.AC.ID
17
REPRESENTASI VARIABEL INVESTASI DENGAN DISTRIBUSI NORMAL Parameter distribusi normal yang digunakan : nilai rata2 (mean) dan standar deviasi (distribusi penyebarannya)
ENGINEERING ECONOMY - WWW.DEBRINA.LECTURE.UB.AC.ID
18
REPRESENTASI VARIABEL INVESTASI DENGAN DISTRIBUSI NORMAL • 2 proposal investasi sama2 membutuhkan dana investasi Rp 100 juta. Kedua proposal menjanjikan ekspektasi penghasilan Rp 150 juta pada akhir tahun ke-4 (nilai ekspektasi dihitung dari distribusi probabilitas penghasilan yang dicapai spt gambar di samping) • Jika hanya melihat tendensi sentral, kedua proposal sama baiknya • Namun jika melihat grafik, proposal A resikonya lebih rendah drpd proposal B, krn variasi A < variasi B
ENGINEERING ECONOMY - WWW.DEBRINA.LECTURE.UB.AC.ID
19
CONTOH (5) Ada 2 proposal investasi dengan estimasi aliran kas netto mengikuti distribusi probabilitas diskrit seperti tabel berikut: Proposal A
Proposal B
Probabilitas
Aliran kas Netto
Probabilitas
Aliran kas Netto
0,10
Rp 20 juta
0,10
Rp 30 juta
0,25
Rp 30 juta
0,20
Rp 35 juta
0,30
Rp 40 juta
0,40
Rp 40 juta
0,25
Rp 50 juta
0,20
Rp 45 juta
0,10
Rp 60 juta
0,10
Rp 50 juta
Tentukan nilai ekspektasi, standar deviasi, dan koefisien variansi dari kedua proposal. Dengan hasil perhitungan tersebut, tentukan proposal yang sebaiknya dipilih.
ENGINEERING ECONOMY - WWW.DEBRINA.LECTURE.UB.AC.ID
20
PENYELESAIAN (5) Ekspektasi aliran kas netto dari proposal A dan B adalah: E(aliran kas netto A) = 0,10 (20 juta) + 0,25 (30 juta) + 0,30(40 juta) + 0,25 (50 juta) + 0,10 (60 juta) = 40 juta E(aliran kas netto B) = 0,10 (30 juta) + 0,20 (35 juta) + 0,40(40 juta) + 0,20 (45 juta) + 0,10 (50 juta) = 40 juta Standar deviasi proposal A dan B
ENGINEERING ECONOMY - WWW.DEBRINA.LECTURE.UB.AC.ID
21
PENYELESAIAN (5) Koefisien variansi Proposal A:
Proposal B:
à Koefisien variansi A > koefisien variansi B, maka risiko proposal A > risiko proposal B sehingga dipilih proposal B
ENGINEERING ECONOMY - WWW.DEBRINA.LECTURE.UB.AC.ID
22
CONTOH (6) Perusahaan XX sedang memikirkan apakah sebuah peralatan produksi layak dibeli atau tidak. Peralatan ini memiliki harga awal Rp 5 juta dan umur 3 tahun. Estimasi aliran kas mengandung ketidakpastian dan probabilitasnya tergantung kondisi ekonomi berikut: Tahun
Situasi Ekonomi Lesu (Prob. 0,2)
Stabil (Prob. 0,6)
Agresif (Prob. 0,2)
0
- 5 juta
- 5 juta
- 5 juta
1
2,5 juta
2,0 juta
2,0 juta
2
2,0 juta
2,0 juta
3,0 juta
3
1,0 juta
2,0 juta
3,5 juta
Apabila MARR 15%, apakah perusahaan sebaikya membeli peralatan tersebut?
ENGINEERING ECONOMY - WWW.DEBRINA.LECTURE.UB.AC.ID
23
PENYELESAIAN (6) PWlesu
= -5 juta + 2,5 juta (P/F, 15%, 1) + 2 juta (P/F,15%, 2) + 1 juta (P/F, 15%, 3) = -5 juta + 2,5 juta (0,8696) + 2 juta (0,7561) + 1 juta (0,6575) = -0,656 juta
PWstabil
= -5 juta + 2 juta (P/A, 15%, 3) = -5 juta + 2 juta (2,283) = -0,434 juta
Pwagresif = -5 juta + 2 juta (P/F, 15%, 1) + 3 juta (P/F, 15%, 2) + 3,5 juta (P/F, 15%, 3) = -5 juta + 2 juta (0,8696) + 3 juta (0,7561) + 3,5 juta (0,6575) = 1,309 juta à Ekspektasi besarnya nilai present worth: E(PW) = 0,2(-0,656 juta) + 0,6 (-0,434 juta) + 0,2 (1,309 juta) = -0,1298 juta
Karena besarnya nilai harapan present worth < 0 à peralatan tersebut tidak layak dibeli
ENGINEERING ECONOMY - WWW.DEBRINA.LECTURE.UB.AC.ID
24
ENGINEERING ECONOMY - WWW.DEBRINA.LECTURE.UB.AC.ID
25
PENGAMBILAN KEPUTUSAN DENGAN MEMPERTIMBANGKAN KETIDAKPASTIAN Situasi pengambilan keputusan sangat tidak pasti
Jika nilai-nilai yang mungkin terjadi diketahui
Namun probabilitas terjadinya masing-masing nilai tersebut tidak diketahui
ENGINEERING ECONOMY - WWW.DEBRINA.LECTURE.UB.AC.ID
26
Didasarkan tinjauan pesimistis à cocok untuk orang yang menghindari resiko & saat situasi pengambilan keputusan yang tidak menjanjikan hasil optimistis Kriteria Maximin à memilih alternatif dengan nilai minimum (terjelek) yang paling besar Kriteria Minimax à memilih alternatif dengan ongkos kesempatan maksimum yang paling kecil ENGINEERING ECONOMY - WWW.DEBRINA.LECTURE.UB.AC.ID
27
CONTOH (7) Alternatif
Permintaan Meningkat (D1)
Stabil (D2)
A
55
35
B
25
50
C
20
15
Sebuah perusahaan jasa periklanan sedang mempertimbangkan investasi untuk perluasan usahanya. Ada 3 alternatif yang sedang dievaluasi, Turun yaitu melakukan investasi secara besar2an dengan (D3) membuka beberapa kantor cabang (alternatif A), -25 melakukan investasi sedang dengan menambah -10 satu kantor pembantu (alternatif B), atau investasi kecil-kecilan dengan menambah satu unit kerja 11 baru ditempat lama (alternatif C).
Hasil yang dijanjikan oleh masing2 alternatif akan sangat ditentukan oleh perkembangan permintaan di masa mendatang. Apabila perusahaan melakukan investasi besar2an (A) maka perusahaan akan untung Rp 55 juta bila permintaan meningkat, untung Rp 35 juta bila permintaan stabil, dan rugi Rp 25 juta jika pernyata permintaan menurun. Selengkapnya, nilai2 keuntungan yang mungkin dari masing2 alternatif pada kondisi permintaan yang berbeda di tabel diatas. Pilihlah alternatif mana yang terbaik bila digunakan a. Kriteria Maximin b. Kriteria Minimax ENGINEERING ECONOMY - WWW.DEBRINA.LECTURE.UB.AC.ID
28
PENYELESAIAN (7) a. Kriteria Maximin à Menetukan nilai minimum setiap alternatif. Dari tabel diatas: •
Nilai minimum alternatif A adalah -25
•
Nilai minimum alternatif B adalah -10
•
Nilai minimum alternatif C adalah 11
Nilai minimum terbesar adalah C sehingga alternatif C dipilih
ENGINEERING ECONOMY - WWW.DEBRINA.LECTURE.UB.AC.ID
29
PENYELESAIAN (7) b.
Kriteria Minimax
à Menetukan besarnya ongkos-ongkos kesempatan tiap alternatif Langkah-langkah: 1.
Mengurangkan nilai terbesar pada situasi dengan nilai yang diperkirakan diperoleh bila suatu alternatif dipilih. Misal: • •
•
Bila permintaan ternyata meningkat, maka nilai terbesar yang mungkin diperoleh Rp 55 juta, yaitu bila alternatif A yang dipilih Bila dipilih alternatif B & permintaan ternyata meningkat, maka keuntungan yang didapat Rp 25 juta à kehilangan keuntungan Rp 55 juta – Rp 25 juta = Rp 30 juta. Bila dipilih alternatif C & permintaan ternyata meningkat, maka keuntungan yang didapat Rp 20 juta à kehilangan keuntungan Rp 55 juta – Rp 20 juta = Rp 35 juta.
ENGINEERING ECONOMY - WWW.DEBRINA.LECTURE.UB.AC.ID
30
PENYELESAIAN (7) b. Kriteria Minimax 2.
Ongkos kesempatan masing-masing alternatif: Alternatif
Ø
Permintaan D1
D2
D3
Ongkos Terbesar
A
0
15
36
36
B
30
0
21
30
C
35
35
0
35
Yang dipilih alternatif B karena ongkos kesempatan maksimumnya paling kecil
ENGINEERING ECONOMY - WWW.DEBRINA.LECTURE.UB.AC.ID
31
Berdasarkan pandangan yang optimis, dipilih alternatif yang menjanjikan perolehan keuntungan maksimum yang paling besar Keuntungan maksimum tiap alternatif dicatat, alternatif yang keuntungan maksimumnya paling besar dipilih ENGINEERING ECONOMY - WWW.DEBRINA.LECTURE.UB.AC.ID
32
CONTOH & PENYELESAIAN (8) Dengan menggunakan kriterian maximax, tentukan alternatif terbaik dari tabel nilai2 keuntungan masing2 alternatif di Contoh (7).
Penyelesaian: •
Nilai maksimum alternatif A adalah 55
•
Nilai maksimum alternatif B adalah 50
•
Nilai maksimum alternatif C adalah 20 à Nilai maksimum terbesar adalah A sehingga alternatif A dipilih
ENGINEERING ECONOMY - WWW.DEBRINA.LECTURE.UB.AC.ID
33
Digunakan bila pengambil keputusan tidak mengetahui sama sekali probabilitas terjadinya nilai-nilai yang mungkin Asumsi : semua nilai bisa terjadi dengan probabilitas sama Dipilih alternatif dengan rata-rata terbesar dari nilai-nilai yang mungkin terjadi ENGINEERING ECONOMY - WWW.DEBRINA.LECTURE.UB.AC.ID
34
CONTOH & PENYELESAIAN (9) Pilihlah alternatif terbaik dari Contoh (7) dengan kriteria Laplace! Penyelesaian:
à Dipilih alternatif A
ENGINEERING ECONOMY - WWW.DEBRINA.LECTURE.UB.AC.ID
35
Tingkat optimisme mempunyai bobot α bernilai 0 – 1 Nilai 0, digunakan bila pengambil keputusan sangat pesimis (seperti kriteria maximin) Nilai 1, digunakan bila pengambil keputusan sangat optimis (seperti kriteria maximax) Nilai ekspektasi masing2 alternatif : E(x) = α (nilai paling optimis) + (1- α) (nilai paling pesimis)
ENGINEERING ECONOMY - WWW.DEBRINA.LECTURE.UB.AC.ID
36
CONTOH & PENYELESAIAN (10) Pilihlah alternatif terbaik dari Contoh (7) dengan kriteria Hurwicz dengan asumsi besarnya α = 0,6. Penyelesaian: Nilai ekspektasi masing2 alternatif: • E(A) = (0,6 x 55) + (0,4 x -25) juta = 23 juta • E(B) = (0,6 x 50) + (0,4 x -10) juta = 26 juta • E(C) = (0,6 x 20) + (0,4 x 11) juta = 16,4 juta à dipilih alternatif B
ENGINEERING ECONOMY - WWW.DEBRINA.LECTURE.UB.AC.ID
37