BAB III METODE PENELITIAN A.
Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilakukan di wilayah DKI Jakarta pada bulan Desember 2016. Sasaran dari penelitian ini yaitu wajib pajak orang pribadi di Kantor Pelayanan Pajak Pratama Kelapa Gading Jakarta Utara. Pengumpulan data dilaksanakan melalui penyebaran kuesioner penelitian secara langsung kepada wajib pajak orang pribadi di Wilayah Kelapa Gading Jakarta Utara, dengan objek penelitiannya adalah sosialisasi, sanksi, pengetahuan dan pelayanan fiskus.
B.
Desain Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah penelitian kausal, yang merupakan penelitian untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen (variabel yang mempengaruhi) terhadap variabel dependen (variabel yang dipengaruhi). Melalui penyebaran angket atau kuisioner peneliti mencari tahu apakah sosialisasi pajak, sanksi pajak, pengetahuan pajak, dan pelayanan fiskus berpengaruh terhadap kepatuhan wajib pajak orang pribadi.
C.
Definisi dan Operasonalisasi Variabel Berdasarkan hipotesis yang telah diajukan, maka dalam penelitian ini terdapat lima variabel, yaitu empat variabel independen (bebas) dan satu variabel dependen (terikat). Variabel-variabel independen (bebas) meliputi :
28
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
sosialisasi (X1), sanksi (X2), pengetahuan (X3) dan pelayanan fiskus (X4). Sedangkan variabel dependen (terikat) adalah kepatuhan wajib pajak (Y). 1. Variabel Dependent / Variabel Terikat (Y) Variabel dependen (variabel terikat) merupakan variabel yang dipengaruhi atau yang menjadi akibat karena adanya variabel independen (variabel bebas). Variabel dependen yang menjadi fokus penelitian ini adalah Kepatuhan Wajib Pajak dalam Pembayaran Pajak. Rahayu dan Kurnia (2010) Kepatuhan wajib pajak yang dikemukakan oleh Norman D. Nowak adalah sebagai “ suatu iklim kepatuhan dan kesadaran pemenuhan kewajiban perpajakan. Adapun indikatornya sebagai berikut (Ina Anissa : 2012 ) : a. Tepat waktu dalam penyampaian SPT b. Tepat dalam membayar pajak c. Tidak memiliki tunggakan pajak d. Tidak pernah melanggar peraturan perpajakan e. Tidak pernah dijatuhi hukuman pidana 2. Variabel Independen / Variabel Bebas (X) Variabel bebas (independent variabel) merupakan variabel yang mempengaruhi variabel lain baik secara positif maupun secara negatif (Sekaran, 2006). Variabel bebas dalam penelitian ini adalah sosialisasi (X1), sanksi (X2), pengetahuan (X3) dan pelayanan fiskus (X4).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
Penilaian wajib pajak mengenai sanksi pajak yang cukup berat bagi pelanggarnya dapat memotivasi wajib pajak untuk bersikap patuh terhadap peraturan perpajakan yang berlaku. Pada Tabel 3.1 berikut ini dapat dilihat ringkasan definisi operasional yang digunakan dalam penelitian ini:
Tabel 3.1 Operasional Variabel dan Skala Pengukuran No.
Variabel
1.
Kepatuhan Wajib Pajak
2.
Sosialisasi Pajak
3.
Sanksi Pajak
4.
Pengetahuan Pajak
5.
Pelayanan Fiskus
Dimensi 1. Melapor 2. Menghitung pajak 3. Memperhitungkan 4. Membayar 5. Melaksanakan peraturan perpajakan yang berlaku 1. Pengetahuan pajak 2. Memahami pajak
1. Melapor 2. Membayar 3. Melaksanankan peraturan yang berlaku 1.Fungsi pajak 2.Peran Pajak 3.Sistem pajak yang berlaku serta dasar hukum perpajakan
1. Tangible (penampilan fisik) 2. Reliability (Kehandalan) 3. Responsiviness (ketanggapan) 4. Assurance (jaminan)
Indikator
Skala
1.Penyampaian SPT tepat waktu 2.Meghitung dengan benar 3.Tidak memiliki tunggakan 4. Membayar kekurangan pajak 5. Tidak pernah dikenai sanksi
Likert
1. Mendapatkan pengetahuan peraturan pajak 2. Memahami mengenai ketentuan perpajakan.
Likert
Likert 1. Menyampaikan SPT tepat waktu 2. Membayar sesuai perhitungan yang seharusnya 3. Tidak pernah dikenai sanksi 1. Informasi pajak dapat dengan Likert mudah diperoleh dimedia masa. 2. Pemahaman fungsi & manfaat pajak. 3. Pemahaman prosedur atau cara pengisian SPT 1. Tersedia fasilitas fisik yang lengkap (gedung, petugas, peralatan, bahan komunikasi). 2. Kemampuan Petugas KPP memberikan jasa yang akurat, tepat waktu dan tanpa adanya
http://digilib.mercubuana.ac.id/
Likert
31
5. Empathy (empati)
kesalahan. 3. Petugas memiliki kemauan membantu WP ,dan telah memberikan pelayanan yang cepat. 4. KPP telah memberikan pengetahuan, keramahan, dan kemampuan para karyawan dalam melaksanakan tugas secara spontan yang terjamin. 5. Petugas memberikan kesediaan menolong wajib pajak untuk menyelesaikan masalahnya.
Sumber : data primer, diolah Jenis skala pengukuran yang digunakan untuk mengukur variabel bebas (independen) dan variabel terikat (dependen) dalam penelitian ini adalah skala interval, dimana pengukurannya dengan menggunakan pengukuran skala likert. Sugiyono (2014) Skala likert adalah skala yang dapat dipergunakan untuk mengukur sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau sekelompok orang dengan menyatakan setuju dan ketidak setujan terhadap subjek, objek atau kejadian tertentu, yaitu : 1. Katagori Sangat Setuju skor 5 2. Katagori Setuju skor 4 3. Katagori Netral skor 3 4. Katagori Tidak setuju skor 2 5. Katagori Sangat tidak setuju skor 1
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
D. Populasi dan Sampel Penelitian Berikut ini akan dijelaskan mengenai populasi dan sampel dalam penelitian ini : 1.
Populasi Penelitian Populasi adalah elemen yang lengkap, biasanya berupa orang, objek, transaksi, atau kejadian dimana seorang peneliti tertarik untuk mempelajari atau menjadikan sebagai objek peneliti. Populasi dalam penelitian ini adalah Wajib Pajak Orang Pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Kelapa Gading. Jumlah wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Kelapa Gading adalah 5.728 wajib pajak. Menurut
Sugiyono
(2012:80)
populasi
adalah
wilayah
generalisasi yang terdiri atas objek / subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Kelapa Gading Jakarta Utara. 2.
Sampel Penelitian Sampel adalah sebagian jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi itu. Metode pengambilan sampel yang digunakan adalah random sampling atau sampel acak, karena peluang semua anggota populasi adalah sama sehingga setiap anggota populasi mempunyai peluang yang sama untuk dipilih . Sedangkan metode yang digunakan adalah sampling aksidental. Sampling aksidental adalah teknik
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel. Sampel yang diambil dalam penelitian ini menggunakan rumus slovin. Ukuran sampel diukur menggunakan rumus: =
N 1 + N (e)
Dimana: n = Ukuran sampel N = Jumlah populasi e = Error level dengan tingkat kepercayaan 10% (0,1) Sehingga sampel yang digunakan adalah:
=
186 1 + 186 (0,1)²
= 65.03 sampel Berdasarkan perhitungan diatas, maka sampel yang diambil dalam penelitian ini sebanyak 65 responden. Menurut Sugiono (2012:81) sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Dasar pemilihan sampel dalam penelitian ini menggunakan metode Convenience sampling. Convenience sampling adalah metode pemilihan sampel berdasarkan kemudahan, dimana metode ini memilih sampel dari elemen populasi yang
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
datanya mudah diproses peneliti. Elemen populasi yang dipilih sebagai subjek sampel adalah tidak terbatas sehingga peneliti memiliki kebebasan untuk memilih sampel dengan cepat (Choiriyatuz Zahidah, 2010 dalam Nur Indriantoro dan Bambang Supomo, 2002). Responden yang digunakan dalam penelitian ini adalah wajib pajak orang pribadi di KPP Pratama Kelapa Gading Jakarta Utara. E.
Teknik Pengumpulan Data Untuk memperoleh hasil penelitian yang diharapkan oleh peneliti, sangat dibutuhkan data dan informasi yang akan mendukung penelitian ini, maka teknik pengumpulan data yang digunakan oleh peneliti adalah sebagai berikut: 1. Penelitian Kepustakaan (Library research) Penelitian kepustakaan merupakan teknik pengumpulan data dengan mengadakan studi yaitu dengan cara membaca, meneliti, menelaah dan mengadakan pengkajian dari buku-buku, tulisan ilmiah para ahli, jurnal-jurnal dan dokumen lainnya yang memiliki kaitannya dengan penelitian ini. 2. Penelitain Lapangan ( Field research) Penelitian lapangan merupakan teknik atau pendekatan untuk mendapatkan data primer. Metode yang digunakan adalah survei langsung dengan memberikan kuesioner kepada wajib pajak orang pribadi yang terdaftar di KPP Pratama Kelapa Gading Jakarta Utara. Kuesioner yang diberikan berisi sejumlah pertanyaan yang harus
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
dijawab oleh responden untuk mengukur kepatuhan wajib pajak orang pribadi. F.
Metode Analisis Data 1. Statistik Deskriptif Analisis stratistik deskriptif digunakan untuk memberikan gambaran mengenai variabel yang diteliti. Uji stratistik deskriptif mencakup nilai ratarata (mean), nilai minimum, nilai maksimum dan nilai standar deviasi dari data penelitian (Imam Gozali, 2013). 2. Uji Kualitas Data a. Uji validitas Uji validasi digunakan untuk membuktikan sejauh mana data yang terdapat di kuesioner dapat mengukur tingkat ke validitasan suatu kuisioner. Suatu kuisioner dikatakan valid jika pertanyaan pada kuisioner mampu untuk mengungkapkan sesuatu yang akan diukur oleh kuesioner tersebut (Ghozali, 2013:52). Pengujian validitas ini menggunakan Total Correlation (Corrected Item), analisis ini dengan cara mengkolerasikan masing-masing skor item dengan skor total dan melakukan koreksi terhadap nilai koefisien korelasi yang overestimasi. Pengujian menggunakan dua sisi dengan taraf signifikasi 0,05. Kriteria pengujian adalah sebagai berikut: 1. Jika rhitung ≥ rtabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item-item pertanyaan berkolerasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan valid)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
2. Jika rhitung < rtabel (uji 2 sisi dengan sig. 0,05) maka instrumen atau item-item pertanyaan tidak berkolerasi signifikan terhadap skor total (dinyatakan tidak valid). b. Uji Reliabilitas Uji reabilitas adalah alat untuk mengukur suatu kuesioner yang merupakan indikator dari variabel atau konstruk. Suatu kuesioner dikatakan reliabel jika jawaban seseorang terhadap pertanyaan adalah konsisten dari waktu ke waktu. (Ghozali, 2011:47) Pengukuran reabilitas dapat digunakan dengan 2 cara yaitu: 1. Repeated Measure atau pengukuran ulang. Disini seseorang akan disodori pertanyaan yang sama pada waktu yang berbeda, dan kemudian dilihat apakah ia akan tetap konsisten dengan jawabannya. 2. One Shot atau pengukuran sekali saja. Disini pengukurannya hanya sekali saja dan kemudian hasilnya dibandingkan dengan pertanyaan lain atau menggukur korelasi antar jawaban pertanyaan. SPSS memberikan fasilitas untuk mengukur reliabilitas dengan uji statistik Cronbach Alpha. Suatu variabel dikatakan reliabel jika memberikan nilai Cronbach Alpha > 0,60 (Nunnaly,1994) dalam Ghozali (2011:48). 3. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal atau tidak. Metode yang dipakai untuk mengetahui kenormalan model regresi adalah One Sample Kolmogorov - Smirnov Test dan Normal P-Plot Elfriday Oktavia Sinaga (2015) dalam Imam Gozali (2013) menyatakan distribusi data dinyatakan normal apabila nilai p dari One Sample Kolmogorov - Smirnov Test > 0,05, dan sebaliknya. Sedangkan, Normal Probability Plot of Regression Standarized Residual apabila data menyebar disekitar garis diagonal dan atau tidak mengikuti garis diagonal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. b. Uji Multikolonieritas Uji multikolinearitas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Metode yang dapat digunakan untuk menguji terjadinya multikolinieritas dapat dilihat dari matrik korelasi variabel-variabel bebas. Yang harus diperhatikan adalah: 1. Perhatikan nilai R² yang sangat tinggi, tetapi secara individual variabel independennya banyak yang signifikan. 2. Matriks korelasi antar variable independen. Bila antar variabel independen ada korelasi yang cukup tinggi (umumnya diatas 0.9) berarti ada gejala multikol. 3. Tolerance dan VIF. Nilai cut off tolerance adalah < 0.10 atau VIF > 10 menunjukkan adanya gejala multikol, (Ghozali, 2013:106). c. Uji Heteroskedastisitas
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
Uji heteroskedastisitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan variansi dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain (Ghozali, 2013:139). Pengujian heteroskedastisitas dilakukan dengan menggunakan uji Glejser (Gujarati, 2003) yang dikutip oleh Ghozali (2013:142). Pada uji Glejser, nilai residual absolut diregresi dengan variabel independen. Jika variabel independen signifikan secara statistik mempengaruhi variabel dependen,maka terdapat indikasi terjadi Heteroskedasitas. Pada saat mendeteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat ditentukan dengan melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (ZPRED) dengan residual (SRESID). Jika grafik plot menunjukkan suatu pola titik yang bergelombang atau melebar kemudian menyempit, maka dapat disimpulkan bahwa telah terjadi heteroskedastisitas. Namun, jika tidak ada pola yang jelas, serat titik-titik menyebar di atas dan di bawah angka 0 pada sumbu Y, maka tidak terjadi heteroskedastisitas.
4. Uji Hipotesis a. Uji Signifikansi Parameter Individual (Uji Statistik t) Uji statistik t menunjukkan seberapa jauh pengaruh satu variabel independen secara individual dalam menerangkan variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan signifikan level 0,05 (α=5%). Penerimaan atau penolakan hipotesis dilakukan dengan kriteria :
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
1.
Jika nilai signifikan > 0,05 maka hipotesis ditolak (koefisien regresi tidak signifikan). Ini berarti secara parsial variabel independen tidak mempunyai pengaruh secara signifikan terhadap variabel dependen.
2. Jika nilai signifikan ≤ 0,05 maka hipotesis diterima (koefisien regresi signifikan). Ini berarti secara parsial variabel independen tersebut mempunyai pengaruh yang signifikan terhadap variabel dependen, (Ghozali (2013:98).
b. Uji Signifikansi Simultan (Uji Statistik F) Menurut Ghozali (2013:98) Uji statistik F pada dasarnya menunjukkan apakah semua variabel independen yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-sama terhadap variabel terikat. Untuk menguji kedua hipotesis ini digunakan uji statistik F: 1. Quick look : bila nilai F lebih besar dari pada 4 maka Ho dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5%, dengan kata lain kita menerima hipotesis alternatif, yang menyatakan bahwa semua variabel independen secara serentak dan signifikan mempengaruhi variabel dependen. 2. Membandingkan nilai F hasil perhitungan dengan nilai F menurut tabel. Bila nilai F hitung lebih besar daripada nilai F tabel maka Ho ditolak dan Ha diterima.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
a.
Uji R2 (Koefisien Determinasi) Koefisien determinasi bertujuan untuk mengukur seberapa jauh kemampuan model dapat menjelaskan variasi variabel dependen. Dalam pengujian hipotesis pertama koefisien determinasi dilihat dari besarnya nilai R Square (R2) untuk mengetahui seberapa jauh variabel bebas yaitu budaya perusahaan, gaya manajemen, persepsi akuntan mengenai pendeteksian fraud, dan pengalaman auditor terhadap pendeteksian kecurangan. Nilai R2 mempunyai interval antara 0 sampai 1 (0 ≤ R2 ≤1). Jika nilai R2 bernilai besar (mendekati 1) berarti variabel bebas dapat memberikan hampir semua informasi yang dibutuhkan untuk memprediksi variabel dependen. Sedangkan jika R2 bernilai kecil berarti kemampuan variabel bebas dalam menjelaskan variabel dependen sangat terbatas. Dalam pengujian hipotesis kedua koefisien determinasi dilihat dari besarnya nilai Adjusted R-Square. Kelemahaan mendasar penggunaan R2 adalah bias terhadap jumlah variabel bebas yang dimasukan ke dalam model. Setiap tambahan satu variabel bebas maka R2 pasti meningkat tidak peduli apakah variabel tersebut berpengaruh secara signifikan terhadap variabel terikat. Tidak seperti R2, nilai Adjusted Rsquare dapat naik atau turun apabila satu variabel independen ditambahkan ke dalam model (Ghozali, 2013:97).
5. Uji Regresi Linier Berganda
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
Menurut Ghozali (2013:96), Analisis regresi digunakan untuk mengukur kekuatan hubungan antara dua variabel atau lebih, juga menunjukan arah hubungan antara variabel dependen dengan independen. Model persamaannya dapat digambarkan sebagai berikut: Y = a + b1x1 + b2x2 + b3x3 + b4x4 + e Keterangan: Y : Kepatuhan Wajib Pajak X1 : Sosialisasi X2 : Sanksi X3 : Pengetahuan X4 : Pelayanan Fiskus a : Konstanta bx : Koefisien regresi e : Error Linearitas hanya dapat diterapkan pada regresi berganda karena memiliki variabel independen lebih dari satu, suatu model regresi berganda dikatakan linier jika memenuhi syarat-syarat linieritas, seperti normalitas data (baik secara individu maupun model), bebas dari asumsi klasik statistik multikolineritas, autokorelasi, heteroskedastisitas. Model regresi linear berganda dikatakan model yang baik jika memenuhi asumsi normalitas data dan terbebas dari asumsi-asumsi klasik statistik. Dalam membuktikan kebenaran uji hipotesis yang diajukan digunakan uji statistik terhadap
output
yang
dihasilkan
dari
http://digilib.mercubuana.ac.id/
persamaan
regresi.
44
http://digilib.mercubuana.ac.id/