Saya Senantiasa Mengutamakan Kesehatan Penderita
Rumah Sakit Umum Daerah Dr. Soetomo Surabaya
www.rsudrsoetomo.jatimprov.go.id
Pelayanan Neurointervensi dan Terapi Stroke / 02 Juli 2014 Vol.18 No. 3
Pengobatan Metode Stem Cell / 04
Program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien / 26
ISSN : 14106450
Direktur dan Jajaran Direksi RSUD Dr. Soetomo serta Redaksi Majalah Mimbar Mengucapkan : Selamat Hari Raya Idul Fitri 1435 H
Maaf Lahir dan Batin
HALAL BIHALAL 1 Syawal 1435 H, RSUD Dr. Soetomo Kamis, 7 Agustus 2014
Foto bersama Direktur dan Jajaran Direktur serta pejabat Struktural RSUD Dr. Soetomo.
Acara Hiburan diantaranya Group Karawitan Widioraras RSUD Dr. Soetomo Surabaya.
Juga dimeriahkan oleh group Srimulat Surabaya Bambang Gentolet, dkk. Serta Nasyid Fatwa Voice.
daftar isi juli 2014 Vol. 18 No. 3
02
ARTIKEL KESEHATAN 1. Pelayanan Neurointervensi dan Terapi Stroke 2. Pengobatan Metode Stem Cell 3. Implantasi Koklea, Pilihan untuk pasien dengan gangguan pendengaran pada kedua telinga 4. Deteksi Dini Diabetes Melitus Tipe 1 Anak 5. Karakteristik Pasien Ulkus Dekubitus yang di rawat oleh Departemen/ SMF Ilmu Bedah Plastik Rekonstruksi dan Estetik RSUD Dr. Soetomo 6. Gangguan Pendengaran pada penderita MDR-TB 7. Hanging
18
• •
39 40
Urap Ketan Kacang Tolo Kue Thok
RUANG UNIK & LUCU
kuis mimbar
COVER : Penerimaan Sertifikat Akreditasi RS versi 2012 Tingkat Paripurna diterimakan lagsung oleh Gubernur Jawa Timur Soekarwo didampingi oleh Wakil Gubernur kepada Direktur RSUD Dr. Soetomo dr. Dodo Anondo, MPH.
SEPUTAR SOETOMO
Dari Redaksi
1. 2. 3. 4. 5.
Selamat berjumpa kembali di Mimbar Juli 2014 Volume 18 ini, tidak terasa 18 tahun yang lalu dibulan Agustus tampil kembali Mimbar dalam penampilan baru yang sebelumnya mati suri lama. Selamat untuk kita semua bahwa RSUD Dr. Soetomo telah dapat lulus Akreditasi RS versi 2012 Tingkat Paripurna, berlaku sampai dengan 16 Desember 2016. Tidak berarti kita telah selesai urusan akreditasi tersebut, tetapi kita harus dapat meningkatkan upaya untuk menjadi lebih baik, memperbaiki kekurangankekurangan kita dan yang terpenting adalah pola kerja kita di RS yang kita cintai ini membudaya tetap sesuai yang ditentukan akreditasi agar RS kita menjadi pemuka dalam pelayanan, pemuka dalam pendidikan dan pemuka dalam penelitian. Banyak yang masih menarik untuk dibaca terutama artikel kesehatan yang banyak peminat bacanya. Pelayanan Neurointervensi dan terapi stroke serta pengobatan metode Stem Cell menjadi andalan baru di RS kita untuk diketahui kita semua. Selamat membaca dan jangan lupa mengisi sudoku obat anti pikun.
6. 7.
26
38 RUANG WANITA
Seputar Soetomo Pelantikan Pejabat Baru Rapat Koordinasi Penyusunan Rencana Strategis HUT yang ke 1 kembar siam Buka Puasa Bersama oleh Dharmawanita Persatuan Lomba Klomca KSPR HUT RI 17 Agustus 2014
SEKILAS INFO
Susunan Redaksi Pelindung : Dodo Anondo, dr, MPh - Direktur RSUDD Dr. Soetomo Penasehat : Drs. Pungky Hendriastjarjo, MAk - Wakil Direktur Umum dan Keuangan • Dr. Kohar Hari Santoso, dr., SpAn, KIC, KAP - Wakil Direktur Pelayanan Medik & Keperawatan • Dra. Sri Widayati, Apt, SpFRS - Wakil Direktur Penunjang Medik • Bangun Trapsila Purwaka, dr.,
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien Masalah Kesehatan berhubungan dengan komputer A sampai Z Makanan Pencegah Penuaan Dini Cholesterol Checklist Yang Harus Diperhatikan Tentang Menyusui Pasukan Gizi RS
SpOG(K) - Wakil Direktur Pendidikan Profesi & Penelitian. Pimpinan Redaksi : Sunarso Suyoso, dr., Sp.KK(K) - Kepala Instalasi PKRS & Humas Wakil Redaksi : Didi Aryono Budiyono, dr., Sp.KJ(K) - Wakil Kepala Instalasi PKRS & Humas Dewan Redaksi : Roestiniadi Djoko Soemantri, dr., Sp.THT (K) • Pranawa, dr., Sp.PD.KGH, Agus Hariyanto, dr., SpA (K), Syaiful Islam, dr., Sp.S, Dr. Esti Handayani, dra. Apt.MARS Redaksi Pelaksana : Moegiono M. Oetomo, dr., Sp.M • Rahayu Warni Kusasih, SKM • Rama Krishna, SKM • Tutik Murniati, SE. • Ruri Mustikarani, S.Sos • Yasta Dwi Amanda, SKM Tata Usaha : Widyowati, Zainal Mutakin, S.Sos, Susana Shinta A. Alamat : Jl. Mayjen Prof. Dr. Moestopo 6 - 8 Surabaya • Telp. 5501086, 5501088, 5501123 • eMail:
[email protected] • Website: www.rsudrsoetomo.jatimprov.go.id •
37
Foto-foto : ZM
RUANG SENI
1. Kata-kata mutiara bijak dan motivasi Mario Teguh
Redaksi menerima sumbangan foto atau karangan, berupa tulisan ilmiah, pengalaman kerja, ide cerita, anekdot, suka duka dan lain-lain yang menyangkut kesehatan. Redaksi berhak mengurangi atau menambah, tanpa mengubah isi. juli 2014 mimbar 1
artikel kesehatan
PELAYANAN NEUROINTERVENSI DAN TERAPI STROKE Achmad Firdaus Sani, Yudhi Adrianto Departemen Neurologi FK Unair/RSUD Dr. Soetomo Surabaya
N
eurointervensi merupakan salah satu divisi di Departemen Neurologi FK Unair/RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Neurointervensi adalah suatu tindakan diagnostik dan terapi dengan menggunakan kateter melalui pembuluh darah (endovaskuler) untuk penyakit yang berhubungan dengan neurovaskuler baik cerebral maupun spinal. Prosedur ini umumnya dilakukan dengan kateterisasi melalui arteri femoralis, dengan anastesi lokal atau maupun general jika diperlukan. Prosedur neurointervensi di RSUD Dr. Soetomo dilakukan di Instalasi Diagnostik dan Intervensi Kardiovaskuler (IDIK), dimana saat ini IDIK memiliki dua perangkat alat dan ruang kateterisasi. Tindakan neurointervensi yang berhubungan dengan diagnostik telah dilakukan cukup lama, namun untuk prosedur terapi berkembang sangat cepat dalam 15 tahun terakhir. Hal ini berkaitan dengan perkembangan teknologi device endovaskuler, seperti microcatheter, microwire, coil, balon, stent , serta device lainnya. Dengan perkembangan luar biasa pada device, tehnik-tehnik baru dalam tindakan intervensi juga semakin berkembang. Saat ini, dengan semakin banyaknya neurolog yang melakukan prosedur neurointervensi, semakin banyak pula kasus neurovaskuler yang dapat di diagnose dan ditangani dengan baik. Stroke merupakan penyebab kematian terbesar kedua di Asia berdasarkan data terakhir pada tahun 2011, sedangkan di Indonesia data dari Departemen Kesehatan menunjukkan bahwa stroke merupakan penyebab kematian pertama. Paradigma penanganan stroke berubah setelah terapi trombolisis intra vena di-approve oleh FDA (Food and Drug Administration), dan terapi trombolisis semakin agresif dilakukan dengan prosedur neurointervensi berupa intra arterial trombolisis maupun mechanical trombectomy. Tindakan prevensi pada stroke juga merupakan prosedur yang rutin dilakukan dalam tindakan intervensi yaitu berupa stenting pada arteri carotis maupun arteri vertebralis. Tindakan neurointervensi yang saat ini banyak dilakukan di Surabaya adalah pada prosedur pada kasus stroke infarction,coiling aneurisma pada kasus perdarahan subarakhnoid, embolisasi Brain AVM, embolisasi tumor intra dan ekstracranial preoperasi, Spinal AVM dan Arterial Dural Fistula, dan beberapa prosedur lainnya. Jenis penyakit neurovaskuler dan ragam tindakan yang bisa dilakukan bisa dilihat pada tabel di bawah ini. Jenis penyakit/disease Stroke Iskemik Akut Prevensi stroke sekunder Cerebral & Spinal AVMs Aneurysma Serebral Tumor pada Skull base Vasospasme pada SAH Dural AVFs Vascular Malformation Head & Neck Cerebral venous thrombosis 2 mimbar juli 2014
Jenis intervensi Trombolisis Intravena, Trombolisin intra-arterial selektif, Mechanical Thrombectomy Stenting dan angioplasty Carotid, vertebral dan intrakranial Embolisasi Intra Arterial Coiling, Parent vessel occlusion Embolisasi Pre-Operasi Selective chemical spasmolysis, Angioplasty spastic vessel Embolisasi Transvenous/Transarterial Embolisasi Transarterial Terapi trombolitik selektif Transvenous
Beberapa contoh kasus yang telah ditangani oleh divisi neurointervensi dapat dilihat dari deskripsi kasuskasus berikut. 1. Coiling Aneurisma pada stroke perdarahan subarakhnoid Seorang anak, usia 5 tahun dengan kejang. Pada CT scan kepala ditemukan perdarahan subarachnoid akibat aneurysma. Untuk mencegah terjadinya perdarahan ulang, dilakukan prosedur neurointervensi berupa coiling aneurysma. Berikut gambaran angiografi sebelum dan setelah coiling.
2. Embolisasi AVM pada kasus perdarahan intra serebral Seorang anak usia 14 tahun dengan perdarahan intrakranial akibat malformasi pembuluh darah otak (AVM). Untuk mencegah terjadinya perdarahan ulang dilakukan embolisasi pada AVM dengan tehnik neurointervensi. Berikut gambaran angiografi sebelum dan setelah embolisasi.
3. Embolisasi Carotis Cavernous Fistula Pasca Trauma Kepala
4. Embolisasi Tumor Pre-Operasi Seorang laki-laki, 50 tahun, meningioma retro-orbita, dilakukan preop embolisasi. Tindakan operasi dilakukan oleh tim Bedah saraf, Mata dan Bedah Kepala-Leher. Berikut sebelum dan setelah operasi, serta embolisasi sebelum operasi.
5. Stenting untuk prevensi stroke berulang Seorang laki-laki, 52 tahun dengan vertigo dan stroke pada cerebellum. Didapatkan stenosis pada ostium a. vertebralis kiri. Untuk mencegah stroke ulang, dilakukan stenting pada ostium a. Vertebralis kiri. Berikut sebelum dan setelah stenting.
Prosedur neurointervensi dapat dilakukan secara baik dengan kerjasama dengan departemen lain yang berkaitan dengan penyakit-penyakit neurovaskuler seperti anastesi, bedah saraf, radiologi, kardiologi, THT, Mata, serta bagian lain yang berhubungan. Penutup Pelayanan neurointervensi dan terapi stroke secara terpadu saat ini telah menjadi kebutuhan masyarakat. Dengan adanya perkembangan tekhnologi kedokteran, kasus neurovaskuler dan stroke semakin banyak terdiagnosa, dengan demikian juga mendapatkan pelayanan dan modalitas terapi yang tepat dan adekuat. Saat ini, RSUD Dr. Soetomo/FK Unair, khususnya divisi neurointervensi Departemen Neurologi telah menjadi salah satu pusat rujukan dan pelayanan neurointervensi terkemuka di Indonesia. juli 2014 mimbar 3
artikel kesehatan
PENGOBATAN METODE STEM CELL Oleh : Dr. Purwati, dr, SpPD, FINASIM - Instalasi Bank Jaringan/Surabaya Regenerative Medicine Centre
S
tem cell merupakan hal yang tergolong baru dalam dunia kedokteran. Stem cell disebut juga sel punca atau sel induk merupakan pengobatan regenerative (Regenerative medicine) yakni suatu usaha inovasi intervensi medis yang berusaha memperbaiki kerusakan tubuh meliputi repair, replace, restore and regenerate kerusakan jaringan dan organ. Regenerative medicine juga melibatkan usaha untuk meningkatkan pertumbuhan jaringan dan organ di laboratorium, serta implantasi jaringan dan organ. Sekarang ini stem cell masih dalam tahap pengembangan, baik di Negara maju ataupun berkembang. Agar tidak tertinggal, Indonesia pun mulai mengembangkan metode pengobatan stem cell. Sejak tahun 2010, RSUD Dr. Soetomo bersama dengan ITD (Institute of Tropical Disease) dan Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga (FK Unair) membentuk Surabaya Regenerative Medicine Centre sebagai Pusat Stem Cell. Dimana untuk proses riset dasar in vitro di laboratorium dan animal study dilakukan di ITD Unair. Proses ini bertujuan untuk memantapkan stabilitas dan keamanan sel sebelum diaplikasikan ke pada pasien. Setelah sel stabil dan aman maka proses selanjutnya adalah isolasi dan culture stem cell yang dilakukan di Instalasi Bank Jaringan RSUD Dr. Soetomo untuk kemudian diaplikasikan kepada pasien. Macam Stem Cell Sumber stem cell bisa berasal dari diri sendiri (Autologus), dari orang lain (Allogenic), dan dari hewan (Xenogenic). Untuk Allogenic terbagi lagi menjadi Adult stem cells dan Embryonic
4 mimbar juli 2014
stem cells. Adult stem cell bisa didapatkan dari sumsum tulang (bone marrow), jaringan lemak (adipose), darah tepi/ PBMCS (Peripheral Blood Mononucleated Cell), jaringan kulit dan Umbilical Cord Blood Cells (UMCB). Adult stem cell bersifat multipotent yakni dia bisa berpoliferasi dan berdiferensiasi menjadi berbagai macam sel yang ada di dalam tubuh. Sifat stem cell ini disebut homing dan plasticity. Sementara Embryonic stem cell berasal dari embrio manusia yang bisa didapatkan melalui aborted fetuses (cadaveric stem cell), discarded embryos (in vitro fertilization), dan research embryos (created in laboratory). Meski embryonic stem cell memiliki kelebihan pluripotent yakni bisa berdiferensiasi menjadi 3 lapisan atau germinal layer (ectoderm, mesoderm dan endoderm), namun sel ini juga mempunyai sifat highly immune rejection (penolakan yang tinggi terhadap imunitas) serta mempunyai potensi untuk terjadinya cancer atau teratoma sebesar 10%. Oleh sebab itulah, Surabaya Regenerative Medicine Centre menggunakan stem cell yang berasal dari Autologus dan Allogenic yang berasal dari adult stem cells karena relatif lebih aman. Manfaat Stem cell Seperti yang dijelaskan sebelumnya bahwa stem cell atau sel punca memiliki sifat homing dan plasticity yang berarti ketika stem cell dimasukkan ke dalam tubuh dia akan mencari daerah cedera dan akan berpoliferasi
dan berdiferensiasi menjadi jaringan sesuai dengan lingkungan tempat dia tumbuh. Melalui sifat stem cell ini bisa dilakukan penyembuhan pada kerusakan organ dan jaringan berbentuk regenerasi atau perbaikan (repair). Regenerasi merupakan tujuan utama pada terapi dengan sel punca. Perbaikan (repair) akan menghasilkan jaringan ikat yang mengisi atau menggantikan bagian organ / jaringan yang rusak. Hal ini terjadi karena sel dan jaringan yang terbentuk untuk mengisi bagian organ / jaringan yang rusak sama seperti sel atau jaringan aslinya. Kegunaan stem cell dapat untuk mengatasi berbagai macam penyakit terutama penyakit degenerative dan penyakit-penyakit lainnya seperti autoimmune diseases maupun keganasan atau cancer. Hingga saat ini Surabaya Regenerative Medicine Centre melalui Instalasi Bank Jaringan RSUD Dr. Soetomo telah menangani 80 pasien dengan berbagai penyakit menggunakan metode stem cell, yaitu : • • • • • • • •
Diabetes Mellitus (DM) Kanker padat dan kanker darah (leukemia, MM, dll) Stroke Penyakit jantung Kelainan retina Wound Cartilage Bone
• • • • • • • •
Plexus repair Infection (Sepsis) Autoimmune diseases (Spondiloarthropathy) Tendon repair Parkinson Cerebral Palsy (CP) Osteoarthritis Rheumathoid Arthritis, dll
Selain untuk regenerasi dan perbaikan, stem cell juga digunakan untuk peremajaan, seperti peremajaan kulit. Terkait dengan manfaat ini program kedepannya, Surabaya Regenerative Medicine Centre akan mengembangkan produk stem cell untuk kecantikan berupa serum anti-aging (awet muda). Pengembangan ini sekarang dalam tahap trial (percobaan) dan diharapkan nantinya produk tersebut dapat diproduksi secara massal. Alur Pelayanan Stem Cell 1. Dokter spesialis mengajukan kepada Pusat Kedokteran Regeneratif & Stem Cell untuk terapi stem cell bagi pasiennya, atau pasien datang langsung ke Pusat Kedokteran Regeneratif & Stem cell akan dirujuk ke dokter spesialis sesuai dengan bidang ilmunya. 2. Setelah di evaluasi oleh dokter spesialis terkait, Pusat Kedokteran Regeneratif & Stem cell akan membentuk tim terkait untuk mengkaji prosedur pemberian terapi stem cell. 3. Pelayanan terapi stem cell. 4. Evaluasi dan monitoring oleh dokter spesialis dan Pusat Kedokteran Regeneratif & Stem cell
Informasi tentang Stem cell : Pusat Kedokteran Regeneratif Sekretariat : Instalasi Bank Jaringan dan Sel RSUD Dr. Soetomo Jl. Mayjen Prof Dr. Moestopo 6-8 Telp : 031 5038335, 5501525 ext. 3436 Surabaya 60286 Sementara untuk pengobatan stem cell bagi pasien gagal ginjal saat ini masih dalam tahap evaluasi. Karena stem cell merupakan pelayanan berbasis riset maka perkembangan masingmasing pasien harus selalu dipantau, dievaluasi, dan dicatat. Keberhasilan pengobatan ini berbeda pada tiap pasien tergantung dari respon si pasien dan stadium penyakitnya, rata – rata keberhasilannya saat ini 70% - 80%. Standard terapi stem cell adalah antara 3 – 5 kali suntik dengan sela satu bulan dan bila hasil evaluasi bagus selanjutnya pasien cukup setahun sekali suntik. Biaya per satu kali pemberian suntik adalah Rp. 35 juta – 50 juta. juli 2014 mimbar 5
artikel kesehatan IMPLANTASI KOKLEA, PILIHAN UNTUK PASIEN DENGAN GANGGUAN PENDENGARAN PADA KEDUA TELINGA Oleh : Haris M Ekorini Dep/SMF Ilmu Kesehatan Telinga Hidung Tenggorok Bedah Kepala dan Leher FK Universitas Airlangga - RSUD Dr. Soetomo Surabaya PENDAHULUAN Gangguan pendengaran merupakan penyebab yang cukup banyak terjadi pada bayi baru lahir. Berdasarkan Survei Kesehatan Indera Penglihatan dan Pendengaran (19941996) diketahui angka morbiditas telinga 18.5 %, sedangkan prevalensi gangguan pendengaran dan ketulian masing masing 16.8 % dan 0.4 %. Bila saat ini jumlah penduduk Indonesia saat ini adalah 214,1 juta berarti diperkirakan terdapat 36 juta orang yang mengalami gangguan pendengaran dan 850.000 orang penderita ketulian.1 Deteksi dan penanganan dini terhadap adanya gangguan pendengaran akan meningkatkan kemampuan anak untuk dapat berbicara dan berbahasa, karena pada tahun-tahun pertama kehidupan merupakan masa perkembangan bicara dan bahasa yang paling kritis.2 Implan koklea adalah suatu pilihan untuk penanganan anak yang mengalami gangguan pendengaran sensorineural berat dan sangat berat pada kedua telinga yang tidak terbantu dengan alat bantu dengar. Implan koklea pertama kali dilakukan pada tahun 1957 oleh Djourno dan Eyries, ahli bedah dari Perancis dan Algeria menggunakan alat single channel tetapi mengalami kegagalan dalam waktu yang singkat.3 Implan koklea dilakukan pertama kali pada seorang anak pada tahun 1980 menggunakan alat single channel oleh William F. House di House Ear Institute, Los Angeles, California.3,4 Pada tahun 2006 lebih dari 90.000 orang di dunia menggunakan implan koklea dan sebagian besar adalah anak.3-5 Di Surabaya, program implan koklea dimulai pada November 2008. Operasi pertama ini dilakukan pada 2 orang anak usia 3 tahun dan 5 tahun yang terdiagnosis mengalami gangguan pendengaran (deaf mutism) saat usia sekitar 2 tahun. Setelah mereka memakai alat bantu dengar dan sudah dilakukan terapi audio verbal ternyata hasilnya kurang terbantu akhirnya dilakukan operasi implan koklea. Sampai dengan Maret 2014 tim implan koklea RSUD Dr. Soetomo telah melakukan operasi implan koklea pada 63 telinga (49 pasien unilateral dan 7 pasien bilateral). IMPLAN KOKLEA Definisi Implan koklea adalah alat elektronik yang ditanam pada koklea (rumah siput) berfungsi sebagai pengganti koklea yang mengalami gangguan fungsi derajat berat, dimana alat ini akan mengubah energi mekanik menjadi energi listrik yang kemudian dihantarkan melalui syaraf pendengaran ke pusat pendengaran di otak.5 1.2 Cara kerja implan koklea Suara dari luar akan ditangkap oleh mikrofon dan akan disaring secara selektif oleh speech processor yang kemudian oleh transmitter, sinyal suara tersebut disalurkan ke receiver. Oleh receiver sinyal suara tersebut dirubah menjadi gelombang elektrik dan dikirimkan ke elektroda di dalam koklea. Elektroda dalam skala timpani koklea tersebut 6 mimbar juli 2014
akan menyalurkan gelombang suara ke otak melalui sistem saraf auditorius.5
Gambar 1. Implan koklea terdiri dari internal device (komponen dalam) dan external device (komponen luar).5 TIM IMPLAN KOKLEA ANAK Program implan koklea melibatkan kerjasama antar beberapa disiplin ilmu yang masing-masing mempunyai tanggung jawab. Tujuan dari manajemen tim adalah memberikan pelayanan yang terkoordinasi pada anak dengan gangguan pendengaran dan keluarganya.6 Pelayanan dapat di bawah satu atap senter tetapi pada beberapa senter tidak di bawah satu atap. Komposisi tim dapat berbeda pada masing-masing anak tergantung dari kebutuhan anak.6 Anggota tim yaitu dokter spesialis THTKL di bidang otologi sebagai ketua tim dan ahli bedah, Audiologist atau Audiological Physician (dokter spesialis THT-KL di bidang audiologi anak) adalah kunci dari anggota tim ini, yang akan melakukan assessment pra operasi untuk identifikasi dan diagnosis masalah pendengaran, dengan dibantu oleh audiology technician di bidang Alat Bantu Dengar (ABD), memonitor dan mengoptimalkan pemakaian ABD, memberikan counseling kepada anggota keluarga (komitmen, ekspektasi keluarga) dan evaluasi pasca operasi, Speech therapist (Audio Verbal Therapiest) sangat berperan dalam program habilitasi bertugas untuk terapi bicara anak dengan metode Audio Verbal Therapy (AVT), Dokter spesialis Anak, Dokter spesialis Jiwa Anak, Dokter spesialis Radiologi, Dokter spesialis Anestesi, psikolog anak dan Educator (guru di sekolah).6-8 INDIKASI Implan koklea dari Australia disetujui oleh Food and Drug Administration (FDA) dari Amerika untuk dilakukan pada pasien dewasa pada Desember 1984. Tahun 1990, FDA menyetujui penggunaan implan koklea dengan multi channel nucleus 22 pada anak umur 2 tahun dan pada tahun 1998 berubah menjadi 18 bulan. Terakhir pada tahun 2002 syarat umur ditetapkan minimal 12 bulan.5,9 Food and Drug Administration menyetujui indikasi implan koklea dilakukan pada anak umur di atas 1 tahun dengan tuli sensorineural berat dan sangat berat pada kedua telinga yang tidak terbantu dengan ABD (dimana
fungsi ABD hanya sebagai amplifikasi/mengeraskan suara). Beberapa senter implan mengerjakan pada umur di bawah 1 tahun yang sudah dilakukan trial alat bantu dengar tetapi tidak ada manfaatnya, tidak ada kontraindikasi pemasangan implan, memiliki kemampuan, motivasi dan dukungan keluarga.5,9 Manfaat yang didapat dengan implan koklea adalah menjadi jalan masuk bagi suara dengan melintasi sel rambut luar yang rusak di koklea (by pass), menambah perkembangan informasi bicara dibandingkan alat bantu dengar, memperbaiki persepsi bicara anak dengan latihan yang intensif. Seseorang dikatakan memperoleh manfaat dengan implan koklea dinilai dari persepsi bicara, kemampuan berbicara dan bahasa serta pemahamannya.5,9 KONTRA INDIKASI Kontra indikasi pemasangan implan koklea yaitu tuli akibat kerusakan saraf pendengaran atau jalur pusat, koklea tidak terbentuk atau terjadi penulangan walaupun saat ini sudah dapat dilakukan dengan pemilihan alat tertentu, infeksi telinga tengah dan apabila terdapat kontraindikasi operasi secara medis maupun anestesi.5,10 SELEKSI KANDIDAT Tujuan dari seleksi ini adalah menentukan bahwa pasien memang merupakan kandidat yang tepat untuk menjalani operasi implan koklea.9 Tahapan dari seleksi kandidat implan koklea meliputi: Counseling (Konsultasi) Evaluasi Audiologi Tujuan utama evaluasi audiologi preoperasi adalah untuk menentukan tipe, derajad gangguan pendengaran, evaluasi hasil pemakaian alat bantu dengar dan kemampuan persepsi anak apabila memungkinkan. Evaluasi yang dilakukan adalah pemeriksaan pendengaran subyektif Behavioural Observation Audiometry (BOA), pemeriksaan Otoacoustic Emission (OAE), Brainstem Evoked Response Audiometry (BERA), Auditory Steady State Response (ASSR), evaluasi Alat Bantu Dengar (ABD), pemeriksaan fungsi persepsi dan timpanometri Evaluasi Medis Evaluasi Radiologi Vaksinasi Prevnar 5.6 Pemilihan telinga yang dioperasi Akhir-akhir ini banyak senter mulai melakukan implan koklea pada kedua telinga (bilateral) baik secara bersamaan waktu operasinya (simultaneous bilateral implantation) ataupun tidak bersamaan waktu operasinya (sequential bilateral implantation). Penelitian menunjukkan bahwa implan koklea pada kedua telinga maka pasien akan dapat mendengar pada kedua telinga (binaural hearing). Banyak manfaat dari implan koklea bilateral yaitu meningkatkan mengerti pembicaraan ditempat ramai, dapat mengatasi efek head shadow, identifikasi suara lebih baik dengan meningkatkan lokalisasi suara (sound localization).5,9,11 Apabila dilakukan pada satu telinga maka ada beberapa pertimbangan dalam hal pemilihan telinga yang akan dioperasi yaitu anatomi telinga, ambang pendengaran (sisa pendengaran). Beberapa ahli memilih telinga sebelah kanan untuk dilakukan implan koklea bila pada kedua telinga tidak ditemukan perbedaan dan faktor-faktor lainnya seimbang. Alasan dari pemilihan ini karena pusat bicara di otak ada di sebelah kiri dimana
suara dari kanan akan menyilang ke otak sebelah kiri untuk diproses.5,12 KOMPLIKASI OPERASI IMPLAN KOKLEA Komplikasi operasi relatif jarang, insiden 0,27 – 3 % pada anak, lesi nervus fasialis walaupun jarang terjadi tetapi merupakan hal yang serius dengan angka kejadian kurang dari 1 %. Pada beberapa kasus dapat terjadi partial facial weakness pasca operasi dan akan terjadi penyembuhan setelah 2-6 minggu. Lesi nervus fasialis dapat terjadi apabila terdapat kelainan kongenital misal malformasi koklea. Vertigo, dizziness atau tinitus dapat terjadi 1-2 hari setelah operasi dan akan terjadi perbaikan. Koklea yang berisi perilimf dapat terjadi kebocoran sehingga akan menyebabkan dizziness dan meningitis walaupun jarang terjadi. Kebocoran perilimp dan meningitis biasanya terjadi pada kondisi malformasi koklea yang berat. Karena resiko terjadinya meningitis maka diberikan vaksin meningitis sebelum operasi. Komplikasi lain yaitu fistula perilimp dan false route yang harus segera di repair. Komplikasi lambat setelah beberapa bulan atau tahun jarang terjadi, dilaporkan dapat terjadi migrasi device dan elektode.5,13 FAKTOR YANG MEMPENGARUHI OUTCOME (HASIL) Faktor yang mempengaruhi outcome yaitu umur saat menderita gangguan pendengaran (prelingual atau postlingual), umur saat dilakukan operasi implan, durasi gangguan pendengaran, penyebab gangguan pendengaran, apakah terdapat gangguan pendengaran yang progresif, sisa pendengaran pra implan, kemampuan berbicara sebelum implan (model komunikasi sebelum implan), kondisi medis pasien, dukungan anggota keluarga, tehnologi implan dan yang paling penting adalah program habilitasi pasca implan.13 Apabila gangguan pendengaran terjadi saat umur 4-6 tahun disebut postlingual maka outcome yang diharapkan dapat seperti normal apabila gangguan pendengaran terjadi setelah perkembangan bicara berkembang. Apabila gangguan pendengaran terjadi sebelum umur 4-6 tahun disebut prelingual, maka outcome tergantung dari banyak faktor.9 Dowell dkk (1997) dan Miyamoto (1997) dkk seperti yang dikutib oleh Clark 9 mengatakan anak yang dilakukan implan koklea pada umur lebih muda hasilnya akan lebih baik, dilaporkan pada anak umur 1,9 tahun sampai 19,9 tahun yang dilakukan implan, hasil persepsi bicara perkembangannya menurun mulai umur 3 tahun. Kirk dkk (2002) seperti yang dikutib oleh Clark 9 melaporkan 74 anak yang dilakukan implan koklea sebelum umur 3 tahun perkembangan bicaranya lebih cepat daripada umur yang lebih tua. Sedangkan Tye-Murray dkk (1995), Nikolopoulos dkk (1999) pada 126 anak yang dilakukan implan dan Walzman (1998) mengatakan bahwa produksi bicara (speech production) lebih baik apabila dilakukan implan koklea sebelum umur 2 tahun. Alasan ini kemungkinan karena pembelajaran persepsi (perceptual learning) dan jalur syaraf ke otak pada umur kurang dari 2 tahun lebih plastis.9 Otak bayi lebih plastis dan dapat belajar dari banyak hal, makin besar maka plastisitas akan berkurang. Artinya apabila implan koklea dilakukan pada umur belasan tahun dan dewasa yang sejak lahir mengalami ketulian maka hasilnya kurang bagus. Apabila bayi lahir tuli dan tidak pernah mendengar sampai umur 4 tahun maka anak akan kehilangan kemampuan berbicara.9,12
juli 2014 mimbar 7
artikel kesehatan RINGKASAN Implan koklea adalah alat elektronik yang ditanam pada koklea (rumah siput) berfungsi sebagai pengganti koklea yang mengalami ganggan fungsi derajat berat, dimana alat ini akan mengubah energi mekanik menjadi energi listrik yang kemudian dihantarkan melalui syaraf pendengaran ke pusat pendengaran di otak. Indikasi implan koklea adalah tuli sensorineural berat dan sangat berat pada kedua telinga yang tidak terbantu dengan alat bantu dengar Tahapan dari seleksi kandidat implan koklea meliputi counseling, evaluasi audiologi, evaluasi medis dan evaluasi radiologi. Faktor yang mempengaruhi outcome yaitu umur saat menderita gangguan pendengaran, umur saat dilakukan operasi implan, durasi gangguan pendengaran, penyebab gangguan pendengaran, sisa pendengaran pra implan, kemampuan berbicara sebelum implan, kondisi medis pasien, dukungan anggota keluarga, teknologi implan dan program habilitasi pasca implan. DAFTAR PUSTAKA Komite nasional penanggulangan gangguan pendengaran dan ketulian (PGPKT). Abiratno SF. Penanganan gangguan fungsi pendengaran dan gangguan berbicara pada anak. Kumpulan makalah seminar penanganan anak tuna rungu. Surabaya, 18 Januari 2004. Clark G. A History. In : Clark G ed. Cochlear Implants: Fundamentals and Applications. New York: Springer 2003: 1-45. Osberger MJ, Robbins AM, Trautwein PG. Assessment of children. In : Cooper HR, Craddock LC, eds. Cochlear Implants A Practical Guide. England : Whurr Publishers Limited, 2006 : 106-31. Zwolan TA. Cochlear implants. In : Katz J, Medwetsky L, Burkard R, Hood L, eds. Handbook of Clinical Audiology. 6th ed. Philadelphia : Lippincot Williams and Wilkins, 2009 ; 912-31. Madell JR, Flexer C. Collaborative team management of children with hearing loss. In : Madell JR, Flexer C, eds. Pediatric Audiology. Diagnosis, Technology, and Management. New York : Thieme Medical Publishers, 2008 ; 210-17. Proops DW. The cochlear implant team. In : Cooper HR, Craddock LC, eds. Cochlear Implants A Practical Guide. England : Whurr Publishers Limited, 2006 : 70-79. Arachbold S. Implementing a paediatric cochlear implant programme: theory and practice. In : Mc Cormick B, Archbold S, Sheppard S, eds. Cochlear Implant for Young Children. England : Whurr Publishers Ltd, 1994 : 25-59. Clark G. Preoperative selection. In : Clark G ed. Cochlear Implants: Fundamentals and Applications. New York: Springer 2003: 550-85. Northern JL, Downs MP. Amplification. In : Butler JP. ed. Hearing in Children. 5th ed. Williams & Wilkins. Baltimore, 2002 : 303-39. Nussbaum D. Consideration in the implantation process. Updated 2003; Available from : http://clercenter2. gallaudet.edu/KidsWorldDeafNet/e-does/CI/index. html. Accessed April 27, 2008. Gibson WPR. Cochlear implant : How it works, Patient selection and setting up a cochlear implant programme. Medical Journal ORL lndonesiana 1993; XXIV (special issue) : 215-17. Graham J. Medical and surgical considerations. In : Cooper HR, Craddock LC, eds. Cochlear Implants A Practical Guide. England : Whurr Publishers Limited, 2006 : 179-98. Sumber : Media IDI Vol. 37 No. 1 tanggal 17 Oktober 2013 8 mimbar juli 2014
KATA MUTIARA Salah satu menjadi juara adalah dengan bertindak seperti juara. Anda harus belajar cara menang dan tidak lari ketika kalah. Semua pernah gagal dan pernah meraih sukses, anda harus hati-hati agar tidak kehilangan percaya diri atau menjadi terlalu percaya diri. --- Nancy Kerrigan --Pekerjaan besar biasanya diberikan kepada orang-orang yang telah membuktikan bisa mengerjakan pekerjaan kecil. --- Ralph Waldo Emerson --Hadapi masalah sebagai bagian yang tak terelakan dari hidup dan jika masalah datang, tegakkan kepala. Tatap masalah langsung dimatanya dan katakan, `saya lebih besar dari kamu. Kamu tak akan bisa mengalahkan saya. --- Ann Landers --Pemimpin besar dihormati bukan karena kekuasaan, tapi karena apa yang telah dilakukan. --- Pepatah Kuno ---
DETEKSI DINI DIABETES MELITUS TIPE 1 ANAK Oleh : Nur Rochmah, dr, SpA.
Staf Ilmu Kesehatan Anak RS dr Soetomo-FK Universitas Airlangga Surabaya “Apakah mungkin anak-anak mengidap diabetes melitus?” Begitulah kebanyakan reaksi orang tua apabila dijelaskan tentang diabetes melitus pada anak. Diabetes melitus tipe 1 atau insulin dependent-diabetes melitus sering didapatkan pada usia anak-anak. Data nasional menunjukkan 960 anak terdiagnosis diabetes melitus tipe1. Di Rs dr Soetomo sebagai rumah sakit rujukan wilayah Indonesia timur didapatkan 70 pasien terdiagnosis selama kurun waktu 2002 sampai 2014. Empat puluh persen pasien laki-laki dan 60% perempuan. Ada 11 kasus baru pada 2012. Angka ini meningkat tajam lima setengah kali lipat dibandingkan pada tahun 2002. Prevalensi DM tipe 1 di RS dr Soetomo sebanyak 6setiap 1000 pasien anak yang dikonsul di instalasi rawat jalan RS dr Soetomo dan insidens 10.8/104 pada 2012 dan 6.5/104 pada 2013 (data divisi Endokrin anak RS dr Soetomo Surabaya). Apakah diabetes melitus itu? Diagnosis diabetes melitus didukung adanya manifestasi klinis polidipsi, poliuria, polifagia, berat badan turun, hiperglikemia (≥ 200 mg/dl), dan glukosuria. Hampir 50 % penderita DM T1 datang dengan ketoasidosis diabetikum (KAD). Gejalanya antara lain nyeri perut, sesak, penurunan kesadaran dan bahkan kejang dan koma. Dari laboratorium didapatkan trias biokimia yaitu hiperglikemia, ketonemia, dan asidosis. Data dari RS Dr. Soetomo sejak tahun 2002 sampai dengan 2013 didapatkan 38 kasus diabetes ketoasidosis, 20 (52.6%) pada wanita dan 18 (47.4%) pada anak lakilaki. Rerata usia 10.76±2.23 tahun, rerata berat badan 28.13±8.749 kilogram. Rerata lama rawat inap di ruang perawatan intensif anak 3±4.415 hari. Manifestasi klinis KAD antara lain dehidrasi (83.1%), lemas (62%), penurunan kesadaran (57.7%), dyspneu (52.1%), demam (45.1%), muntah (42.3%). Kejadian KAD sebanyak 34 (48.6%) dengan rerata HbA1C 10.4±2.6 dan C-peptide 0.8±1.2. Didapatkan 2 pasien meninggal dengan DMT1 dan KAD berat dan serebral edema. Apakah terapi Diabetes Anak Tipe 1? Bisakah penderita DMT1 tidak menggunakan suntik insulin? Pada DMT1 terjadi kerusakan pada sel beta pankreas. Manifestasi klinis baru muncul pada DMT1 jika 80 % sel beta pankreas mengalami kerusakan. Sebagian besar kerusakan ini diperantarai proses autoimun. Pentalogi terapi Diabetes melitus Tipe 1 anak meliputi insulin, diet, exercise, edukasi, dan kontrol metabolik. Terapi insulin ini diberikan dengan 3 metode yaitu dengan pompa insulin, metode basal bolus (menggunakan insulin basal dan short/rapid acting), dan split mixed (menggunakan insulin
intermediate dan short/rapid acting). Sampai sekarang belum ditemukan terapi insulin per oral. Terapi insulin masih menggunakan metode injeksi subkutan. Kebutuhan insulin dari 70 penderita DMT1 dengan dosis insulin 1 IU/kg/hari dengan rerata berat badan 30 kg didapatkan 30 IU /hari/ pasien. Jika 1 bulan 30 hari maka 900 IU/ pasien/bulan atau 63.000 IU insulin per bulan. Bagaimana cara melakukan deteksi dini Diabetes Melitus tipe 1 pada Anak?
Data divisi Endokrin menunjukkan manifestasi klinis DMT1 sebanyak 78.6% menderita poliuria, penurunan berat badan 67.1%, polidipsi 60%,dan polifagia 48.6%. Kombinasi manifestasi klinis adalah polidipsi, polifagia, poliuria, dan penurunan berat badan (34.3%). Orangtua dan keluarga sebaiknya segera mengonsultasikan ke dokter spesialis anak dan melakukan pemeriksaan gula darah atau gula dalam urine bila menjumpai gejala-gejala berikut pada anak: 1. Sering sekali buang air kecil atau mengompol, karena tubuh berusaha mengeluarkan glukosa yang berlebihan lewat urine. 2. Banyak minum, untuk mengantikan cairan yang keluar saat buang air kecil. 3. Mudah lapar, si kecil mengonsumsi banyak makanan, namun tidak diiringi dengan peningkatan berat badan. Sebaliknya berat badan justru menurun tanpa sebab yang jelas walaupun porsi makan si kecil lebih banyak dari biasanya. 4. Cepat lelah, karena tubuh tidak dapat menggunakan glukosa untuk energi. Dengan melakukan deteksi dini DMT1 anak maka dapat dicegah terjadinya komplikasi akut ketoasidosis diabetikum yangg sering dijumpai pada presentasi awal sakit.
juli 2014 mimbar 9
artikel kesehatan
KARAKTERISTIK PASIEN ULKUS DEKUBITUS YANG DI RAWAT OLEH DEPARTEMEN/SMF ILMU BEDAH PLASTIK REKONSTRUKSI DAN ESTETIK RSUD DR. SOETOMO PERIODE JANUARI 2011 SAMPAI DESEMBER 2013
U
lkus dekubitus/Pressure sore paling tepat didefinisikan sebagai luka pada jaringan lunak, yang disebabkan oleh tekanan yang terjadi secara terus-menerus pada penonjolan pada bagian tubuh. (Carlijn Bouten 2005; John D. Bauer 2007). Istilah seperti bed sore harus dihindari karena istilah-istilah tersebut mengacu pada semua luka yang disebabkan oleh posisi terlentang. (John D. Bauer 2007) Departemen Kesehatan Republik Indonesia (2001) menetapkan target sasaran mutu dimana pasien tidak menjadi dekubitus harus 0% yang diadopsi dari indikator pelayanan mutu menurut World Health Orgnization (WHO).(Lumenta, 2008) Data pasien ulkus dekubitus yang dirawat di RSUD Dr. Soetomo periode Januari 2011 sampai Desember 2013, didapatkan 181 pasien dengan ulkus dekubitus yang masuk ke Instalasi Rawat Inap RSUD Dr. Soetomo Surabaya Januari 2011sampai dengan Desember 2013. Pada distribusi berdasarkan umur, kejadian tersering ditemukan pada kelompok umur 51-60 tahun (usia tua). Biasanya sebagian besar pasien dengan usia tersebut mengalami penyakit sistemik akibat proses degenerasi yang menyebabkan pasien dirawat dalam jangka waktu lama. Hal ini terjadi bukan hanya karena faktor perawatan di ruangan yang kurang optimal terutama untuk pencegahan ulkus dekubitus namun lebih banyak karena kesadaran dari pasien dan tenaga medis akan bahaya ulkus dekubitus. Seiring dengan berjalannya waktu kesadaran akan bahaya ulkus dekubitus semakin meningkat, dilihat dari jumlah konsulan di ruangan yang setiap hari semakin meningkat jumlahnya. Menghilangkanataumelepaskantekananadalahku nciuntukpenyembuhandan yang lebihpentingmerupak ankunciuntukpencegahan.Berbagaifaktor sepertinutrisi yang buruk, inkontinensia, kelembaban yang persisten, demensia, kelumpuhan, dangesekanmembuatpenyem buhansemakinsulit.(Carlijn Bouten 2005; John D. Bauer 2007). Sistem staging daripressuse sore yang paling banyak dianut/diterima, diajukan oleh National Pressure Advisory panel Consensus development Conference yang diadakan pada tahun 2009. Sistem ini membagi pressure sore menjadi 4 derajat, yaitu: a. Derajat I : eritemapersisten b. Derajat II : lukamencapaibagian dermis c. Derajat III : lukamencapaisubkutan d. Derajat IV : adanya keterlibatan kulit, lemak, otot pada kasus yang berat melibatkan tulang. (Advisory and Panel 2009) Luka dekubitus disebabkan oleh kombinasi dari faktor ekstrinsik dan intrinsik pada pasien. 1. Faktor Ekstrinsik 10 mimbar juli 2014
a. Tekanan : kulit dan jaringan di bawahnya tertekan antara tulang dengan permukaan keras lainnya, seperti : tempat tidur dan meja operasi. Tekanan ringan dalam waktu yang lama sama bahayanya dengan tekanan besar dalam waktu singkat. Terjadi gangguan mikrosirkulasi lokal kemudian menyebabkan hipoksi dan nekrosis. b. Gesekan dan pergeseran : gesekan berulang akan menyebabkan abrasi sehingga integritas jaringan rusak. Kulit teregang, lapisan kulit bergeser terjadi gangguan mikrosirkulasi lokal. (Crenshaw and Vistnes 1989) c. Kelembaban : akan menyebabkan maserasi, biasanya akibat inkontinensia, drain dan keringat. 2. Faktor Intrinsik (E.T. Ahmad 2008) a. Usia : pada usia lanjut akan terjadi penurunan elastisitas dan vaskularisasi. b. Hilangnya sensasi : paraplegia, hemiparesis, neuropati perifer. c. Penurunan kesadaran : gangguan neurologis, trauma, analgetik narkotik d. Imobilitas : akibat paralisis, traksi, anestesia, sedasi, total bedrest. e. Malnutrisi : gangguan penyembuhan luka. Biasanya berhubungan dengan hipoalbumin. f. Dehidrasi , anemia, infeksi dan gangguan vaskuler (perokok, diabet) Penatalaksanaan Ulkus Dekubitus Penatalaksanaan ulkus dekubitus dapat dilakukan dengan cara : A. Terapi konservatif Dilakukan pada ulkus yang kecil walaupun tanpa tindakan bedah dapat sembuh, bila faktor-faktor penyebab atau yang mendasari dapat dihilangkan atau diatasi.
Gambar1. Luka dengan nekrotik hitam dan kering (dapat dilakukan enzymaticdebridement + hidrogel)
Gambar 2. Luka dengan slough nekrotik kuning basah (dapat dilakukan enzymatic debridement dan absorbent dressing)
Gambar 3. Luka infeksi (dapat dilakukan mechanical debridement (wet to dry gauze) dan antibiotik lokal & sistemik kasa absorbent + antiseptik (silver) +transparan dressing)
dijaga kering dan bersih jangan sampai kotor karena urin dan feses. Diusahakan segera mobilisasi aktif jika telah memungkinkan. 4. Rawat luka dan debridement. 5. Pemberian antibiotik sesuai kultur. 6. Perbaiki keadaan umum. 7. Tindakan operasi harus yakin akan berhasil. 8. Operasi dilakukan pada stadium 3 dan 4. 9. Jahitan dipertahankan lebih lama. 10. Benang dipertahankan lebih lama dan monofilamen. 11. Operasi : a. Eksisi jaringan non vital dan skin graft b. Eksisi jaringan non vital dan flap, antara lain pilihan flap-nya adalah flap Rotasi, Flap Rhomboid dan Flap otot. 12. Rehabilitasi : melatih otot Pilihan antibiotik didasarkan pada pemahaman mikrobiologi ulkus dekubitus yang terinfeksi. Karena perfusi jaringan yang buruk dalam ulkus dekubitus yang terinfeksi, terapi antibiotik pada awalnya harus diberikan secara intravena untuk pasien dengan tanda-tanda infeksi sistemik. Penanganan ulkus dekubitus harus dilakukan dengan penanganan tim yang baik. Karena melibatkan berbagai disiplin ilmu, maka penanganan yang tidak komprehensif akan memperberat penderitaan pasien akibat komplikasi infeksi dan pada akhirnya berujung pada tingkat mortalitas yang tinggi. Untuk memperbaiki kualitas hidupnya, ulkus dekubitus harus ditangani sedini mungkin.
Grafik 1. Karakteristik Tempat Rawat Inap Pasien Ulkus Decubitus Periode Januari 2011 sampai Desember 2013 di RSUD Dr. Soetomo
Gambar 4. Luka merah granulasi (dapat ditutup dengan kasa absorben + transparan dressing ; hydrofiber, calcium alginate, foam) B. Terapi operatif Dilakukan pada ulkus yang besar dengan suatu keyakinan tindakan ini akan berhasil, dalam hal ini perlu dukungan dari perawat ruangan,keluarga penderita dan penderitanya sendiri dalam perawatan pasca bedah. Prosedur lengkap penanganan ulkus dekubitus diantaranya : (Pedoman Diagnosis dan Terapi Bagian/SMF Bedah Plastik, 2008) 1. Penerangan untuk pasien dan keluarga. 2. Bila ulkus kecil dapat sembuh sendiri bila faktor penyebab dihilangkan. 3. Usaha pencegahan keadaan yang lebih buruk. Pengurangan tekanan dengan cara merubah posisi setiap 2 jam, menggunakan alas tidur yang empuk, kulit
Grafik 2. Karakteristik Lokasi Ulkus Pasien Ulkus Decubitus Periode Januari 2011 sampai Desember 2013 di RSUD Dr. Soetomo
juli 2014 mimbar 11
artikel kesehatan
Grafik 3. Karakteristik Derajat Ulkus pada Pasien Ulkus Decubitus Periode Januari 2011 sampai Desember 2013 di RSUD Dr. Soetomo
Grafik 4. Karakteristik Tindakan pada Pasien Ulkus Decubitus Periode Januari 2011 sampai Desember 2013 di RSUD Dr. Soetomo
DAFTAR PUSTAKA European Pressure Ulcer Advisory Panel & National Pressure Ulcer Advisory Panel(2009). “Treatment of pressure ulcers: Quick Reference Guide.” Washington DC:National Pressure Ulcer Advisory Panel. Carlijn Bouten, C. O., denis Colin, Dan Bader (2005). “The Aetiopathology of Pressure Ulcers : A Hierarchil Approach.” Pressure Ulcer Research: 1-7. Crenshaw, R. P. and L. M. Vistnes (1989). “A decade of pressure sore research: 1977-1987.” J Rehabil Res Dev26(1): 63-74. Ahmad ET (2008). “HIGH-VOLTAGE PULSED GALVANIC STIMULATION: EFFECT OF TREATMENT DURATION ON
HEALING OF CHRONIC PRESSURE ULCERS.” Annals of Burns and Fire DisastersXXI(3 ): 5. Foster, R. (2006). Pressure Sore. Current Therapy in Plastic Surgery. M. JG. Philadelphia, Elsevier Inc. VI: 1317-1354. John D. Bauer, J. S. M., Linda G. Philips (2007). Pressures sores. Grabb and Smith’s Plastic Surgery. Philladelphia. USA, Lippincot and William Wilkins: 722-729. MacKay, D. and A. L. Miller (2003). “Nutritional support for wound healing.” Altern Med Rev8(4): 359-377. Norton L, C. P., Sibbald RG ( 2011). “Beds: practical pressure management for surfaces/mattresses.” Adv Skin Wound Care24(7): 324-332. Phillips, K. L. P. A. L. G. (2014). Pressure Sore. GRABB AND SMITH’S PLASTIC SURGERY. C. H. Thorne. Philadelphia, USA, Lippincott Williams & Wilkins: 989 - 997. Pedoman Diagnosis dan Terapi Bagian/SMF Bedah Plastik, (2008). Rumah Sakit Umum Dokter Soetomo. Surabaya. Regan, M. A., R. W. Teasell, et al. (2009). “A systematic review of therapeutic interventions for pressure ulcers after spinal cord injury.” Arch Phys Med Rehabil90(2): 213-231. Rolstad BS, B. R., Nix DP (2011). Topical management. Acute and Chronic Wounds: Current Management Concepts. N. D. Bryant RA. St. Louis, MO, Elsevier: 289-306. Russo CA, S. C., Spector W (2006). Hospitalizations Related to Pressure Ulcers among Adults 18 Years and Older, HCUP Statistical Brief #64. Sanada, H., G. Nakagami, et al. (2010). “Evaluating the effect of the new incentive system for high-risk pressure ulcer patients on wound healing and cost-effectiveness: a cohort study.” Int J Nurs Stud47(3): 279-286. Severens, J. L., J. M. Habraken, et al. (2002). “The cost of illness of pressure ulcers in The Netherlands.” Adv Skin Wound Care15(2): 72-77. Stadelmann, W. K., A. G. Digenis, et al. (1998). “Physiology and healing dynamics of chronic cutaneous wounds.” Am J Surg176(2A Suppl): 26S-38S. Stratton, R. J., A. C. Ek, et al. (2005). “Enteral nutritional support in prevention and treatment of pressure ulcers: a systematic review and meta-analysis.” Ageing Res Rev4(3): 422-450.
Hari Besar Kesehatan NO
TANGGAL
KETERANGAN
1
9 Juli
Hari Keluarga Nasional
2
12 Juli
Hari Diabet Nasional
3
17 Juli
Hari Saka Bakti Husada
4
23 Juli
Hari Anak Nasional
5 6 7 8 9 10 11 12 13 14
01 Agustus 01-07 Agustus 15 September 16 September 17 September 21 September 24 September 28 September 30 September 04-12 September
Hari Remaja Asia Pekan ASI Se- Dunia Hari Peduli Limfoma se- Dunia Hari Pangan Nasional Hari Palang Merah Indonesia Hari Alzheimer se- Dunia Hari Jantung se- Dunia Hari Rabies se- Dunia Hari Hati se- Dunia Pekan Peduli Hepatitis B
12 mimbar juli 2014
Sumber
: Kalender Pusat Promosi Kesehatan Kementerian Kesehatan RI Tahun 2011 Kalender 2013, Tabloid Gaya Hidup Sehat, edisi XIII-41, 4 Januari 2013
Gangguan Pendengaran pada penderita MDR-TB Oleh : Putri Cita Sari Dewi, dr & Dr. Nyilo Purnami, dr.,Sp.THT-KL (K)
K
esehatan pendengaran adalah hal yang sangat penting dalam kehidupan manusia. Gangguan pendengaran dapat menimbulkan masalah komunikasi dan masalah sosial yang mengganggu. Berdasarkan hasil survei nasional kesehatan indera penglihatan dan pendengaran di tujuh provinsi tahun 1993-1996, prevalensi gangguan pendengaran sebesar 16,8% dan yang diakibatkan ototoksik sebesar 0,3%. Penyebabnya lain, infeksi telinga tengah (3,1%) presbikusis (2,6%), tuli sejak lahir/kongenital (0,1%) dan tuli akibat pemaparan bising. Saat ini antibiotik golongan aminoglikosida masih banyak digunakan, salah satunya dalam pengobatan MDR-TB (Multi Drug Resistance Tuberculosis). Hal ini berkaitan dengan insiden tuberkulosis di Indonesia yang menduduki peringkat ketiga setelah India dan China dan sebagai penyebab kematian nomer tiga di Indonesia. Insiden gangguan pendengaran (ototoksik) dan vestibular (vestibulotoksik) akibat aminoglikosida diketahui sebesar 3% - 41% dan 1% - 11%. Mengingat luasnya penggunaan obat ini maka risiko terjadi gangguan pendengaran akibat efek samping obat pun berpotensi meningkat. Diperlukan adanya suatu langkah antisipasi agar dapat menghindari bahaya ini. Definisi Gangguan pendengaran menurut World Health Organization (WHO) adalah kemampuan mendengar yang berkurang, baik sebagian atau seluruhnya, pada salah satu atau kedua telinga, derajat ringan atau lebih berat dengan ambang pendengaran rata-rata lebih dari 26 dB pada empat frekuensi (500, 1000, 2000, dan 4000 Hz). Ototoksisitas menurut American Speech-LanguageHearing Association) & CTCAE (the National Cancer Institute Common Terminology Criteria for Adverse Events (ASHA) adalah: - penurunan sebesar 20 dB atau lebih pada pemeriksaan audiometri nada murni pada satu frekuensi - penurunan sebesar 10 dB atau lebih pada dua frekuensi yang berdekatan - tidak ada respon (refer) pada pemeriksaan OAE/ BERA pada tiga kali pemeriksaan berulang, dimana sebelumnya baik (pass) Pemeriksaan Pendengaran Gangguan pendengaran akibat ototoksik bersifat bilateral (terjadi pada kedua telinga), tipe sensorineural (kerusakan pada telinga dalam), penurunan lebih dulu terjadi pada frekuensi tinggi dan bersifat permanen. Untuk mengatasi hal tersebut diperlukan suatu program
monitoring ototoksisitas , yaitu pemeriksaan pendengaran baseline (dilakukan sebelum terapi) dan monitoring berkala (dilakukan selama dan setelah terapi) pada penderita. Program tersebut telah secara rutin dilakukan oleh poli Audiologi, divisi THT komunitas RSUD Dr. Soetomo Surabaya. Pemeriksaan pendengaran baseline penting dilakukan untuk memperoleh data dasar, sehingga gangguan pendengaran yang berkaitan dengan penggunaan OAT dapat dideteksi lebih awal. Monitoring setiap bulan perlu dilakukan untuk memantau perkembangan kondisi pendengaran penderita. Pemeriksaan pendengaran ini dilakukan di poli MDR-TB RSUD Dr. Soetomo. Alat Pemeriksaan Audiometer Adalah perangkat elektro-akustik untuk menilai jenis dan derajat gangguan dengar yang hasilnya dinyatakan dalam audiogram. Gangguan dengar dapat dibagi menjadi tipe konduksi, sensorineural, atau gabungan keduanya. Derajat gangguan dengar terdiri dari derajat ringan, sedang, sedang-berat, berat, dan sangat berat. Pemeriksaan ini dilakukan di dalam ruang kedap suara yang ada di poli MDR. Dikatakan terdapat gangguan pendengaran karena efek samping toksisitas obat bila terdapat peningkatan ambang dengar sebesar 20dB atau lebih pada satu frekuensi, atau 10 dB atau lebih pada dua frekuensi yang berurutan berdasarkan dari pemeriksaan baseline.
Audiometer di poli MDR-TB juli 2014 mimbar 13
artikel kesehatan
Ruang pemeriksaan pendengaran di poli MDR-TB DPOAE (Distortion Product Otoacoustic Emissions) Merupakan gelombang suara yang timbul bila koklea dirangsang secara simultan dengan dua nada suara yang mempunyai frekuensi yang berbeda. Sebagai respon dari rangsangan kedua nada tersebut maka koklea akan menghasilkan nada suara lain pada frekuensi yang berbeda. Nada suara yang timbul ini kemudian dikenal sebagai distortion produk dari koklea yang dipantulkan kembali menuju liang telinga. Alat ini dapat memprediksi adanya kerusakan sel rambut luar, terutama untuk memperoleh gambaran penurunan pendengaran pada frekuensi tinggi sebagai awal dari gejala ototoksisitas. Hasil evaluasi DPOAE berupa DP gram, menggunakan kriteria pass/refer. Dikatakan pass bila hantaran suara dapat diteruskan oleh koklea pada proses di sel rambut luar, refer bila sel rambut luar tidak dapat meneruskan hantaran suara pada proses selanjutnya karena terdapat hambatan, gangguan, atau kerusakan. Apabila didapatkan hasil refer pada monitoring penderita MDR TB dengan atau tanpa ada peningkatan ambang dengar pada audiogram, maka selanjutnya menjadi pertimbangan pengaturan regimen terapi bagi dokter yang menangani.
Alat DPOAE untuk pemeriksaan penderita MDR TB 14 mimbar juli 2014
Kegiatan pemeriksaan DPOAE di poli MDR-TB
Dengan adanya fasilitas alat pemeriksaan audiometri dan DPOAE di RSUD Dr. Sotomo, program monitoring ototoksisitas dapat dilaksanakan dan efek samping berupa gangguan pendengaran dapat segera diketahui pada penderita MDR TB. Selanjutnya upaya pencegahan gangguan pendengaran bisa terlaksana dengan baik. Namun demikian bila gangguan pendengaran yang bersifat permanen sudah terjadi, maka dapat dilakukan langkah rehabilitasi dengan pemakaian alat bantu dengar. Pelaksanaan program tersebut diharapkan dapat menurunkan angka drop out pada penderita MDR-TB dan menurunkan kejadian gangguan pendengaran dan ketulian yang sejalan dengan tujuan Sound Hearing 2030. Program WHO ini bertujuan untuk mengurangi gangguan pendengaran yang dapat dicegah sebesar 50% pada tahun 2015 dan 90% pada tahun 2030 sehingga tercapai “better hearing for all”, yaitu setiap penduduk Indonesia mempunyai hak untuk memiliki derajat kesehatan telinga dan pendengaran yang optimal pada tahun 2030.
HANGING Oleh : dr. H. Hariadi Apuranto SpF (K) Departemen/SMF Ilmu Kedokteran Forensik & Medikolegal FK Unair - RSUD Dr. Soetomo
H
anging adalah suatu strangulasi dengan tekanan pada leher disebabkan oleh jerat yang menjadi erat akibat berat badan korban sendiri, sehingga saluran udara pernapasan tertutup. Mekanisme kematiannya melalui tertutupnya saluran udara karena pangkal lidah terdorong ke atas belakang, ke arah dinding posterior pharynx. Palatum molle dan uvula terdorong ke atas, menekan epiglotis sehingga menutup lubang larynx (asphyxia). Selain itu mekanisme kematiannya bisa juga akibat gangguan sirkulasi darah otak karena tertekannya vena jugularis dan atau arteri carotis sehingga terjadi cerebral anoxia, vagal reflex (shock), kerusakan batang otak atau sumsum tulang belakang. Cara kematian pada hanging adalah tidak wajar sehingga harus lapor polisi. Cara kematiannya bisa dengan bunuh diri (paling sering), kecelakaan dan pembunuhan. Contoh kasus bunuh diri (Suicidal Hanging). Bunuh diri adalah suatu perbuatan yang direncanakan, oleh karena itu pada pemeriksaan Tempat Kejadian Perkara (TKP), rencana tersebut harus dapat ditemukan kembali. Kadang suatu pembunuhan dapat direncanakan dengan tenang sehingga menyerupai kasus bunuh diri. Tetapi korban yang akan dibunuh tidak akan mengikuti rencana dan bila pembunuhan telah terjadi, jiwa pembunuh dalam keadaan tegang dan semua dilakukan dengan tergesa-gesa karena takut diketahui orang. Dalam keadaan demikian pembunuh akan membuat berbagai kesalahan dan kesalahan inilah yang harus dicari pada pemeriksaan TKP. Bunuh diri klasik dengan menggantung dilakukan sebagai berikut: satu ujung tali diikatkan pada belandar dan untuk itu diperlukan tangga atau alat lain untuk mencapai belandar. Kemudian korban mengambil kursi dan berdiri diatasnya lalu membuat jerat (simpul) pada ujung tali yang lain yang lubangnya dapat disempitkan dan dilonggarkan (simpul hidup). Kemudian kepala dimasukkan dalam jerat dan kursi digulingkan sehingga korban menggantung dengan kaki bebas dari lantai. Pada bunuh diri dengan menggantung tidak selalu
kaki bebas dari lantai. Bunuh diri dapat dilakukan dengan berdiri kemudian lutut ditekuk atau dalam keadaan duduk atau terbujur dan telungkup di bawah tempat tidur. Pada kasus gantung diri, cara memotong tali harus mendapat perhatian, dilakukan sedemikian rupa sehingga nantinya selalu dapat dilakukan rekonstruksi. Tali diikat pada dua tempat kemudian dipotong miring ditengahnya. Juga diperhatikan jeratnya, bila jeratnya tidak dapat disempitkan/ dilonggarkan (simpul mati), dan lubang jerat tidak cukup melewati kepala, maka kita harus waspada suatu pembunuhan. Kalau talinya berserabut, maka perhatikan arah serabut yang menggeser pada belandar, dimana arah serabut selalu berlawanan dengan arah traksi. Alat penggantung dapat dibedakan 2 macam yakni: alat penggantung lunak dan keras. Alat penggantung lunak misalnya: selendang, stagen yang menyebabkan vena dileher tertutup sehingga muka korban menjadi biru. Sedangkan alat penggantung keras misalnya: tali, kabel yang menyebabkan vena dan arteri tertutup sehingga muka korban nampak pucat. Pada kasus gantung diri tidak mutlak ditemukan patah tulang lidah, hal ini tergantung dari usia, macam alat penggantungnya dan dari ketinggian berapa korban menjatuhkan diri. Alat penggantung lunak biasanya tidak menyebabkan patah tulang lidah. Pada kasus bunuh diri yang menggantung bebas tidak boleh ada luka memar, bila ditemukan maka waspadalah terhadap pembunuhan. Bila korban menggantung disudut kamar, pada bagian tubuh yang menonjol dapat ditemukan lecet atau memar misalnya pada daerah lutut, siku, panggul atau pada bahu. Pada kasus gantung diri tidak selalu ditemukan mata melotot, lidah terjulur (melet) mengeluarkan mani, darah dari vagina, feces. Mata melotot dijumpai kalau vena tertutup sehingga terjadi kongesti dibelakang bola mata. Sedangkan lidah terjulur tergantung dari letak jeratan yaitu bila letaknya dibawah jakun. Bila mayat sudah diturunkan sebelum penyidik datang, maka untuk membuktikan cara kematiannya harus diperiksa blandar apakah ada bagian yang bersih dari debu karena juli 2014 mimbar 15
artikel kesehatan gesekan alat penggantung atau bekas tangan korban atau pelaku. Contoh kasus kecelakaan (Accidental hanging) Kecelakaan sewaktu bermain umumnya pada anakanak dan tidak membutuhkan penyidikan yang sulit oleh karena biasanya kasusnya jelas, misalnya tersangkut pada batang pohon. Kematian yang terjadi sewaktu pelampiasan nafsu seksual yang menyimpang memerlukan pemeriksaan yang teliti dalam hal mempelajari dan menguraikan tali-tali yang dipakai yang seringkali diikatkan pada banyak tempat. Pada umumnya ikatan dilakukan pada daerah genitalia, lengan, tungkai, leher dan mulut. Kematian terjadi karena ikatannya terlalu keras, atau hentakannya terlalu kuat sehingga leher terjerat. Pada Auto-erotic hanging, sering dijumpai gambar dan benda-benda yang termasuk porno, kondom, dan korban umumnya pria yang tidak jarang memakai pakaian wanita. Contoh kasus pembunuhan (Homicidal hanging) Pembunuhan dengan cara menggantung korbannya relatif jarang dijumpai, cara ini baru dapat dilakukan bila korbannya anak-anak atau orang dewasa yang kondisinya lemah, baik lemah oleh karena sakit, dibawah pengaruh obat bius, alkohol atau pada waktu korban sedang tidur. Pembunuhan biasanya sulit dilakukan oleh hanya seorang pelaku. Agar pembunuhan dapat berlangsung, tubuh pelaku harus lebih kuat dari korban. Alat penjerat yang digunakan biasanya sudah dipersiapkan oleh pelaku (dibawa dari rumah) atau dapat pula alat tersebut berada di sekitar korban. Selain tanda-tanda asphyxia, dapat juga ditemukan luka-luka pada tubuh korban, situasi TKP yang berantakan, adanya tanda-tanda perlawanan dari korban. Dalam melaksanakan niatnya sering kali leher korban mendapat trauma sehingga dapat ditemukan luka lecet berbentuk bulan sabit yang berasal dari tangan pelaku. Memar hebat dapat ditemukan di bawah jaringan otot dan alat-alat leher, tulang, lidah dan rawan gondok dapat patah. Pembunuhan dengan mempergunakan tali lasso merupakan contoh yang baik untuk kasus homicidal hanging, yaitu setelah lasso menjerat leher, korban segera dikerek keatas. Makin jauh jarak antara kaki korban dengan lantai, makin kuat dugaan pembunuhan. Makin dekat jarak antara simpul dengan tiang tumpuan untuk menggantung maka makin kuat dugaan bahwa kasus yang dihadapi adalah kasus pembunuhan. Perbedaan kasus bunuh diri dengan pembunuhan : a. Keadaan TKP, dimana korban ditemukan biasanya tenang, dalam ruang atau tempat yang tersembunyi atau pada tempat yang sudah tidak dipakai. b. Posisi korban yang tergantung lebih mendekati lantai. Berbeda dengan pembunuhan dimana jarak antara kaki dengan lantai cukup lebar. c. Pakaian korban rapi, sering didapatkan surat peninggalan dalam saku yang isinya adalah alasan mengapa ia melakukan tindakan nekad tersebut. d. Pada leher tidak jarang diberi alas sapu tangan atau kain sebelum alat penjerat dikalungkan ke lehernya. e. Jumlah lilitan dapat hanya satu kali, semakin banyak lilitan maka dugaan bunuh diri semakin besar. Cara memeriksa korban. a. Sebelum keadaan diubah, sebaiknya diabadikan 16 mimbar juli 2014
dengan foto. b. Kemudian tali dipotong pada tempat yang bebas dari simpul. c. Cara memotong : Tali diikat dengan benang pada dua tempat kemudian dipotong secara miring/ serong. Tujuan ikatan ini untuk mencegah terurainya serabut tali jerat. Pemotongan serong perlu untuk rekonstruksi, oleh karena dengan pemotongan serong maka hanya ada satu kemungkinan tempat yang cocok untuk disambung kembali. d. Jerat pada korban jangan dilepas dulu, sampai dilakukanya pemeriksaan di rumah sakit. Pada simpul hidup, jerat dilepaskan tanpa membuka simpul. Pada simpul mati, jerat dilepaskan dengan memotong tali jerat pada tempat yang bebas simpul.
1. 2.
3. 4.
5.
6. 7. 8. 9.
Pemeriksaan kasus hanging A. Pemeriksaan di tempat kejadian perkara (TKP) Tentukan korban masih hidup atau sudah meninggal. Bila masih hidup maka diusahakan memberikan pertolongan secepatnya. Kumpulkan bukti-bukti yang dapat memberi petunjuk cara kematian. Hati-hati terhadap kasus pembunuhan terselubung, misalnya: adakah alat penumpu untuk mencapai suatu ketinggian dan arah serabut tali penggantung. Bila korban dibunuh dulu baru digantung dengan cara menggerek maka arah serabut tali menjauhi korban, dan juga lebam mayat dapat ditemukan pada dua tempat yang berlainan, misalnya dibelakang tubuh dan pada bagian distal tungkai dan lengan. Perhatikan jeratnya, apakah simpul hidup atau simpul mati. Apabila simpul mati maka dicoba apakah dapat melalui lingkaran kepala atau tidak. Setelah selesai melakukan pemeriksaan termasuk memperkirakan saat kematian korban, maka sebelum kita menurunkan korban maka harus kita ukur tinggi tiang gantungan, panjang tali penggantung, jarak lantai dengan ujung kaki apabila korban tergantung bebas. Pada kasus menggantung, tidak selalu harus kaki lepas dari lantai, dapat dalam posisi berlutut, setengah duduk dan sebagainya. Semua ini diperlukan untuk rekonstruksi dikemudian hari. Letak korban di TKP: korban ada disuatu tempat yang bebas dari benda-benda lain atau korban berdekatan dengan benda lain, misalnya almari, tempat tidur, dinding dsb. Perhatikan juga pada tubuh korban ditemukan kekerasan benda tumpul atau tidak. Cara menurunkan korban: potonglah bahan penggantung diluar simpul seperti cara tersebut diatas. Bekas serabut tali pada tempat bergantung dan pada leher diamankan untuk pemeriksaan lebih lanjut. Perhatikan bahan penggantungnya: makin kecil dan makin keras bahan yang dipakai maka makin jelas alur jerat yang timbul pada leher. Lidah terjulur, mata melotot, keluar mani dan feces, keluar darah dari kemaluan wanita, semua itu bukan merupakan petunjuk dari cara kematian. - Lidah terjulur/tidak: tergantung letak jerat dileher, Bila letaknya dibawah jakun (cartilago thyroidea) maka lidah akan terjulur, sebaliknya bila letaknya diatas jakun maka lidah malah tertarik kedalam.
- -
Mata melotot adalah akibat bendungan di kepala (dalam rongga bola mata). Keluar mani, feces, urine, darah dari vagina: adalah akibat stadium konvulsi pada saat akan mati (agonal) yang mengenai otot-otot vesica seminalis, rectum dan uterus.
B. Pemeriksaan Otopsi Pemeriksaan Luar: 1. Kepala Lidah yang terjulur atau mata melotot biasanya akan menghilang bila jerat pada leher sudah dilepas. Muka akan berwarna biru bila aliran darah vena terhambat sedangkan aliran darah arteri tidak terhambat, keadaan ini biasanya dijumpai bila bahan penggantungnya lunak. Muka akan berwarna pucat bila aliran darah vena dan arteri terhambat, hal ini biasanya terjadi bila bahan penggantungnya keras. Bendungan pada kepala menyebabkan pecahnya venule pada mata, juga pada asphyxia akan meningkatkan permeabilitas pembuluh darah sehingga timbul bintikbintik perdarahan (tardiue spot). I.
2. Leher Setelah jerat dilepas, akan tampak alur jerat pada kulit leher, alur dapat pucat, tepi alur berwarna merah coklat karena luka lecet. Mungkin juga seluruh alur berupa luka lecet warna merah kecoklatan tergantung bahan/ jenis jeratnya. Kulit yang berbatasan dengan alur dapat mengalami sedikit pembendungan pembuluh darahnya sehingga timbul echymose, yang oleh beberapa ahli dikatakan sebagai tanda intravital. Makin kecil penampang dan makin keras bahan yang dipakai maka makin jelas alur yang timbul. Alur pada jenazah yang masih baru mungkin tidak jelas, tetapi post mortem terjadi pengeringan dan akan tampak bentuk alur yang tidak jelas tadi. Arah alur dapat simetris atau asimetris, tergantung dari letak simpul dan akan berjalan miring keatas menuju letak simpul. Fraktura artificialis dapat terjadi bila terlalu kasar pada waktu otopsi, akan tetapi disini tanda-tanda intravital tidak ditemukan. Tanda intravital berupa perdarahan disekitar fraktura. 3. Anggota gerak. Ditemukan lebam mayat pada ujung bawah lengan dan tungkai. Perhatikan apakah ada luka memar atau luka lecet yang mungkin diakibatkan persentuhan dengan benda-benda disekitar korban. 4. Kelamin dan dubur. Kadang-kadang ditemukan air seni, cairan mani, feces atau darah dari vagina. II. Pemeriksaan Dalam 1. Rongga kepala. Tanda-tanda bendungan pada pembuluh darah otak. Pada hukuman gantung (Yudicial Hanging) dapat dijumpai kerusakan sumsum tulang belakang (Medulla Spinalis). 2. Leher. Cari perdarahan pada otot dan jaringan didaerah alur jerat. Cari patah tulang lidah dan atau tulang rawan gondok. Mungkin terjadi robekan-robekan kecil pada bagian intima pembuluh darah leher.
Tanda-tanda kekerasan pada daerah leher (tidak selalu ada) berupa: − Fraktur processus atau cornu superior cartilago thyroidea. − Perdarahan didalam otot-otot leher − Robekan musculus sternocleidomastoideus dan ligamentum thyrohyoid − Fraktur cornu os hyoid − Robekan-robekan kecil pada intima vena jugularis. 3. Dada dan perut. Akibat bendungan pembuluh darah dan asphyxia dapat terjadi perdarahan kecil-kecil, misalnya pleura dan peritoneum. Organ-organ tubuh mengalami pembendungan terutama organ-organ dalam rongga abdomen bagian bawah. SIMULATED SUICIDAL HANGING Merupakan pembunuhan yang dibuat sedemikian rupa seolah-olah gantung diri. Tidak ada reaksi intravital dan tidak adanya kelainan akibat pembendungan pada kepala dan leher, tidaklah dapat dipakai sebagai bukti bahwa tubuh telah digantung sesudah mati. Penentuan diagnose pada kasus tersebut harus tergantung pada: 1. Adanya sebab kematian lain atau trauma yang tidak mungkin dapat dilakukan oleh korban sendiri. 2. Distribusi dari lebam mayat yang tidak sesuai. Hal ini mempunyai arti apabila lebam mayat sudah terfiksir sebelum mayat digantung. 3. Tanda-tanda dari simpul jerat Bila seseorang telah meninggal kemudian digantung, maka biasanya jeratnya diikatkan melingkari leher dulu baru kemudian gantung ke tiang gantungan/blandar/pohon. Karena itu bila tiang belandar diperhatikan, akan terdapat tanda-tanda bahwa talinya telah bergerak dari bawah keatas, sedangkan pada kasus gantung diri yang sebenarnya dari atas kebawah. Hal ini sesuai dengan arah bergeraknya tubuh korban. Dari serat-serat kecil gesekan tali juga bisa diketahui arahnya. Pada suicidal hanging mungkin juga dapat ditemukan serabut-serabut dari tali pada tangan korban, sedangkan pada simulated hanging hal ini tidak ditemukan. DAFTAR PUSTAKA Camps FE et.all., Practical Forensic Medicine, Hutchinson Medical Publication, London, 1985. Fatteh A., Handbook of Forensic Pathology, J.B Lippincott Company Philadelphia, Toronto, 1973. Gonzales TA et.all., Legal Medicine Pathology and Toxicology, Appleton Century, Crofts, Inc. New York, 1954. Hindani MD dkk., Asphyxia, Bagian Ilmu Kedokteran Kehakiman, Fakultas Kedokteran Universitas Airlangga, RSUD Dr.Soetomo Surabaya, 1981. Hamdani N., Ilmu Kedokteran Kehakiman edisi kedua, Penerbit PT.Gramedia Pustaka Utama, Jakarta, 1992. Kartika P dkk., Kumpulan makalah Dinas Kesehatan, Post Graduate Course kedokteran kepolisian di Surabaya, Markas Besar Kepolisian RI, 1984. Kartika P dkk., Kumpulan makalah kedokteran kehakiman, proyek peningkatan pelayanan rumah sakit, Dinkesda Propinsi Dati I Jatim, 1984-1985. Soeroto HS., Hand out kuliah Asphyxia. Simpson K., Taylor’s Principle and Practice of Medical Jurisprudence, J&A Churchill Ltd, London, 1965.
juli 2014 mimbar 17
seputar soetomo
Penandatanganan Piagam Kerjasama. RSUD Dr. Soetomo-FK Unair dengan RS jejaring Pendidikan pada Rabu 7 Mei 2014 di Hotel Shangrila Surabaya. Tampak Direktur RSUD Dr. Soetomo dan Dekan FK. Unair menandatangani Piagam Kerjasama dengan beberapa RS jejaring Pendidikan antara lain RS Pura Raharja, RSUD RA Basonie, RSD Balung, RSUD Dr. R. Koesma, RS Baptis, RS Surabaya Eye Clinics dll.
PELANTIKAN PEJABAT BARU DILINGKUNGAN RSUD Dr. SOETOMO Rabu, 30 April 2014
NO 1 2 3 4
5 6 7 8 9
JABATAN
Ketua SMF Andrologi Ketua SMF Gigi dan Mulut Kepala Instalasi Bedah Pusat Kepala Gedung Pusat Diagnostik Terpadu Kepala Instalasi Rawat Jalan Kepala Gedung Bedah Pusat Terpadu Kepala Instalasi Patologi Klinik Koordinator Pelayanan Instalasi Rawat Darurat Kepala Unit Rawat Jalan Kulit & Kelamin
18 mimbar juli 2014
PEJABAT LAMA
PEJABAT BARU
Onny Pieters Sono, dr, Sp.And (Purnatugas) Sri Wdjajanti, drg, SpOrt (Purnatugas) Yoga Wijayahadi, dr, Sp.B(K)KL, FINACS (K) Fery Hudowo, dr, MS, SpPA(K)
Tjahjo Djojo Tanojo, Sp.And Harsiwi Purwandani, drg, SpKG Tri Wahyu Martanto, dr, Sp.OT Leonita Anniwati, dr, SpPK
Roestiniadi, dr, SpTHT-KL (Purnatugas) Purwadi, dr, SpBA (Purnatugas)
Trisiswati Indranarum, dr, SpKK Yoga Wijayahadi, dr, Sp.B(K)KL, FINACS (K)
Djoko Marsudi, dr, MS, SpPK (Purnatugas) Heru Koesbianto, dr, SpB-TKV (Almarhum)
Dr.Hartono Kahar, dr, SpPK Bramantono, dr, SpPD
M.Marsoedi Hutomo,dr,SpKK(K) (Purnatugas)
Trisniartami Setyaningrum, SpKK(K)
Workshop & Hands on Experiences Osteosinthesa Mandibula 13 Mei 2014 di RS Pendidikan FK. UNPAD Bandung bersamaan dengan Konas PABI ke IV dihadiri oleh 30 Dokter Spesialis Bedah Seluruh Indonesia diselenggarakan oleh PEBKI & Lab/ SMF Ilmu Bedah Divisi Bedah Kepala Leher FK. Unair/ RSUD Dr. Soetomo foto bersama para peserta & para Instruktur Bedah Kepala Leher
Guru Besar Ilmu Bedah & KPS Ilmu Bedah & Ketua/ Sekjen PP PABI yang tergabung dalam Kolegium Ilmu Bedah Indonesia (KIBI) saat MBN wisuda para spesialis Bedah Baru pada acara Konas IV PABI 15-17 Mei 2014 di Bandung. Nampak para Dr. RSDS Prof. Paul Tahalele, dr. Urip Murtedjo, dr. Yoga Wijaya Hadi tergabung dalam Kolegium Ilmu Bedah Indonesia (KIBI)
Panitia PKB Paliatif foto bersama di Empire Palace setelah sukses menyelenggarakan PKB Paliatif ke 8 berlangsung tanggal 20-22 Juni 2014. Nampak Prof Budi Warsono, Prof. Suhatno, dr. Urip Murtedjo ketua P3BN RSUD Dr. Soetomo/ FK. Unair
Training Paliative Care yang dibuka oleh Wadir Yan.Med. RSUD Dr. Soetomo pada tanggal 21 April 2014 di gedung PDT RSUD Dr. Soetomo diselenggarakan oleh Instalasi Paliatif RSDS & P3BN RSUD Dr. Soetomo/ FK. Unair. juli 2014 mimbar 19
seputar soetomo
Tampak kiri Pemda Timor Tengah Selatan dari RS SOE melakukan Studi banding ke RSUD Dr. Soetomo pada Rabu 21 Mei 2014 mengenai penerapan BLUD di RS SOE dan RSUD Dr. Soetomo telah menjadi Sister Hospital sejak tahun 2010. Tampak kanan Direktur RSUD Dr. Soetomo dr. Dodo Anondo, MPH menandatangani prasasti sebagai tanda peresmian Ruang Burn Unit, Ruang Buffer IRD, Ruang Jaga Konsultasi IRD dan Ruang Sentral Admisi pada Jum’at 13 Juni 2014.
Pada Selasa 3 Juni 2014 Kemenkes RI bersama PERFITRI yang tergabung dalam Tim Pelaksana Penilaian Perizinan Pelayanan Teknologi Reproduksi berbantu (TP4TRB) melakukan visitasi ke RSUD Dr. Soetomo. Mereka melakukan penilaian kelayakan Pelayanan TRB (Teknologi Reprodukdi Berbantu) yang ada di Klinik Fertilitas Graha Amerta RSUD Dr. Soetomo, tampak dari kiri Prof. M. Anwar, dr,M.Med. Sc,SpOG(K) dari PERFITRI, Direktur RSUD Dr. Soetomo, dan Uud Cahyono, SH, MARS dari Kemenkes RI, tampak kanan Tim dokter dr Klinik Fertilitas.
Tampak kanan Ketua Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) RSUD Dr. Soetomo Zulkifli Kurniawan, S.Kep.Ns menyematkan Pin kepada Direktur RSUD Dr. Soetomo dr. Dodo Anondo, MPH. Penyematan Pin ini dilakukan dalam rangka memperingati Hari Perawat Sedunia 2014, yang diperingati setiap tanggal 12 Mei. Pin Juga disematkan kepada seluruh Perawat RSUD Dr. Soetomo. 20 mimbar juli 2014
RAPAT KOORDINASI PENYUSUNAN RENCANA STRATEGIS (RENSTRA) DAN RENCANA STRATEGIS BISNIS (RSB) SERTA PROGRAM PRIORITAS TAHUN 2015 RSUD Dr. SOETOMO SURABAYA HOTEL ROYAL ORCHID, BATU (26-28 JUNI 2014)
Tampak atas para peserta rapat berfoto bersama jajaran direksi usai acara. Dan bawah para peserta berfoto bersama saat kegiatan senam pagi.
Peserta berdiskusi kelompok yang dibagi menjadi 3 kelompok, yaitu Kelopok Wadir Pelayanan Medik, Kelompok Wadir Penunjang Medik serta Kelompok Wadir Diklit dan Wadir Umum dan Keuangan.
juli 2014 mimbar 21
seputar soetomo
Bantuan 1 (satu) unit Ambulance dari Bina Lingkungan Bank Rakyat Indonesia untuk RSUD Dr. Soetomo pada Senin 16 Juni 2014 untuk memperkuat Ambulance 118 Instalasi Rawat Darurat RSUD Dr. Soetomo.
Tampak kiri pembagian takjil pada bulan puasa ramadhan kepada pasien di RSUD Dr. Soetomo oleh Tim Binroh Islam RSUD Dr. Soetomo, dan tampak kanan pelaksanaan Pilpres 2014 di RSUD Dr. Soetomo.
Pelaksanaan Sholat Tarawih bersama Direktur, Staf dan Karyawan pada Minggu 6 Juli 2014 dengan penceramah Prof. Dr. KH. Moch Ali Aziz, MA Guru Besar IAIN Sunan Ampel Surabaya.
Pres Release Siaga lebaran di RSUD Dr. Soetomo tentang Pelayanan di Hari Raya Idul Fitri oleh Direktur RSUD Dr. Soetomo didampingi Kepala Instalasi Rawat Darurat pada Jum’at 18 Juli 2014.
HUT YANG KE 1 KEMBAR SIAM CITRA-NEYZA, SURABAYA 14 JULI 2014
Oleh Tim Pusat Pelayanan Kembar Siam Terpadu RSUD Dr. Soetomo Surabaya
Tampak Tim kembar siam berfoto bersama ibu Nina Soekarwo.
Tampak kiri ibu Nina Soekarwo mendampingi kembar siam yang sedang di Imunisasi dan kanan berkunjung ke Ruang Kemoterapi Sukardja.
Buka Puasa Bersama oleh Dharmawanita Persatuan RSUD Dr. Soetomo di Panti Asuhan Khatijah 3 Manukan Surabaya – Rabu 16 Juli 2014
Tampak Ketua Dharmawanita Persatuan RSUID Dr. Soetomo Rini Dodo Anondo memberikan bingkisan kepada salah satu anak panti. juli 2014 mimbar 23
seputar soetomo LOMBA KELOMPOK BACA (KLOMCA) KAPITA SELEKTA PUASA RAMADHAN
ANTAR RUMAH SAKIT SE-SURABAYA DAN SEKITARNYA KE 6 – RABU 16 JULI 2014
Tampak kiri para dewan juri dari RSUD Dr. Muhamad Soewandhie, RSUD Dr. Soetomo dan RSI A. Yani Surabaya dan kanan Pembaca ayat suci Al Qur’an dan Saritilawah dari RS Darmo Surabaya
Acara hiburan yaitu mini orkestra Mahasiswa Unesa Surabaya dan tari topeng sekartaji dari Sekolah Tinggi Kesenian Wilwatikta (STKW) Surabaya
Diikuti oleh 22 RS di Surabaya dan Sidoarjo dengan urutan pemenang I s/d VI yaitu RSUD Dr. Soetomo Surabaya, RS Adi Husada Kapasari, RSB Buah Delima Sidoarjo, RSI Jemursari, RS Mitra Keluarga Surabaya dan RSUD Jiwa Menur Surabaya
Pemenang Juara I dari RSUD Dr. Soetomo berfoto bersama panitia.
24 mimbar juli 2014
“DENGAN SEMANGAT PROKLAMASI 17 AGUSTUS 1945, KITA DUKUNG SUKSESI KEPEMIMPINAN NASIONAL HASIL PEMILU 2014 DEMI KELANJUTAN PEMBANGUNAN MENUJU INDONESIA YANG MAKIN MAJU DAN SEJAHTERA”
Upacara Peringatan HUT ke-69 Kemerdekaan RI 17-08-2014 kali ini sebagai Inspektur Upacara Direktur RSUD Dr. Soetomo, sedangkan yang sebagai petugas dari Banpol PP.
Lagu-Lagu perjuangan oleh Group Paduan Suara Komite Mutu, tampak kanan pemberian beasiswa kepada putra-putri karyawan yang berprestasi oleh Direktur RSUD Dr. Soetomo didampingi oleh Ketua Dharmawanita Persatuan RSUD Dr. Soetomo Rini Dodo Anondo.
Tampak kiri pemberian piagam penghargaan Kinerja dan penyematan PIN kepada Kepala Ruangan yang berperan serta sebagai case manager terbaik I Kepala Ruang Bedah F (Sumail), II Kepala Ruang Merak (Heni Susilowati), III Kepala Ruang Bona (Erna Supatmini) dan kanan bingkisan berupa kue dibagikan kepada para peserta usai upacara. juli 2014 mimbar 25
sekilas info
PROGRAM PENINGKATAN MUTU DAN KESELAMATAN PASIEN (PMKP) DI RSUD Dr. SOETOMO Oleh : Komite Mutu RSUD Dr. Soetomo
B
eberapa waktu berselang RSUD Dr. Soetomo telah melaksanakan Akreditasi RS Versi 2012 yang sangat berbeda pelaksanaannya dibandingkan dengan Akreditasi RS sebelumnya. Proses panjang telah kita lalui dengan torehan sejarah yang menuliskan keberhasilan RSUD Dr. Soetomo meraih Akreditasi RS secara paripurna pada bulan Juli 2014. Berbicara tentang Akreditasi RS berarti mencerminkan suatu upaya pembangunan budaya kerja yang berintikan mutu dan keselamatan pasien. Untuk memahami lebih jauh maka berikut diturunkan artikel tentang PMKP yang pada hakekatnya adalah core dari suatu aktifitas pelayanan kesehatan. Pendekatan komprehensif dari peningkatan mutu dan keselamatan pasien adalah memperkecil (reduction) risiko pada pasien dan staf secara berkesinambungan. Risiko ini dapat ditemukan baik pada proses klinik maupun di lingkungan fisik. Pendekatan ini meliputi : a. Memimpin dan merencanakan program peningkatan mutu dan program keselamatan pasien; b. Merancang proses-proses klinibaru dan proses manajerial dengan benar; c. Mengukur apakah proses berjalan dengan baik melalui pengumpulan data; d. Analisis data; e. Menerapkan dan melanjutkan (sustaining) perubahan yang dapat menghasilkan perbaikan. Perbaikan mutu dan program keselamatan pasien, keduanya adalah : • Digerakkan oleh kepemimpinan; • Upaya menuju perubahan budaya rumah sakit; • Melakukan identifikasi dan menurunkan risiko dan penyimpangan secara proaktif; • Menggunakan data agar fokus pada isu prioritas; • Mencari cara yang menunjukkan perbaikan yang sifatnya “langgeng”. Mutu dan keselamatan pasien sebenarnya menekankan pada perencanaan, perancangan, pengukuran, analisis, dan perbaikan proses klinik serta proses manajerial harus secara terus menerus dikelola secara baik dengan kepemimpinan jelas agar tercapai hasil maksimal. Pendekatan ini memberi arti bahwa sebagian besar proses pelayanan klinik terkait dengan satu atau lebih unit pelayanan lainnya dan melibatkan banyak kegiatan-kegiatan individual. Pendekatan ini juga memperhitungkan keterkaitan antara mutu klinik dan manajemen. Jadi, upaya untuk memperbaiki proses harus merujuk pada pengelolaan keseluruhan manajemen mutu rumah sakit dengan pengawasan dari komite mutu dan komite keselamatan pasien. Standar akreditasi mengatur seluruh struktur dari kegiatan klinik dan manajemen dari sebuah rumah sakit, termasuk kerangka untuk memperbaiki proses kegiatan dan pengurangan risiko yang terkait degan variasi-variasi dari proses. Dalam penilaian Akreditasi RS versi Tahun 2012, Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP) masuk dalam bab mayor artinya nilai minimum PMKP harus 80% untuk semua tingkat kelulusan, yaitu tingkat dasar, tingkat madya, tingkat utama, maupun tingkat paripurna. Mengingat PMKP merupakan bab pada standar Akreditasi 26 mimbar juli 2014
kategori mayor pada penilaian Akreditasi dan sangat penting untuk diimplementasikan di RS maka perlu disusun program kerja tahun 2014 untuk diaplikasikan di lingkungan RSUD Dr. Soetomo secara konsisten dan menyeluruh. ALUR PELAPORAN INDIKATOR KUNCI RSUD Dr. SOETOMO
PROGRAM KERJA PMKP TAHUN 2014 (Diberlakukan dengan Surat Keputusan Direktur No. 188.4/1371/301/2014 Tanggal 3 Januari 2014) A. Tujuan 1. Tujuan Umum Melaksanakan upaya peningkatan mutu dan keselamatan pasien di Rumah Sakit secara berkesinambungan sehingga mencapai hasil yang maksimal. 2. Tujuan Khusus a. Menetapkan dan melakukan monitoring indikator mutu di area klinik, area manajerial, dan area sasaran keselamatan pasien, dan indikator JCI’s International Library of Measures b. Menurunkan variasi yang tidak diperlukan melalui implementasi Clinical Pathway pada 5 area prioritas c. Melakukan pencatatan dan pelaporan insiden yang meliputi Kejadian Sentinel, Kejadian Tidak Diharapkan (KTD) dan Kejadian Nyaris Cedera (KNC) d. Melakukan identifikasi dan mengurangi risiko melalui manajemen risiko e. Menyelenggarakan Pendidikan dan Pelatihan PMKP f. Melakukan monev pelaksanaan kontrak kerjasama g. Melakukan monev penilaian kinerja h. Melakukan monev terhadap Surveillans Pencegahan dan Pengendalian Infeksi i. Melakukan monev terhadap Program PMKP di unit kerja
B. Kegiatan Pokok Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien (PMKP)
INDIKATOR AREA KLINIK Kode
NO 1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
KEGIATAN Pemantauan Pengukuran Indikator Area Klinik Pemantauan Pengukuran Indikator Area Manajerial Pemantauan Pengukuran Indikator Area Sasaran Keselamatan Pasien (SKP) Pemantauan Clinical Pathways pada 5 Area Prioritas Pemantauan Pengukuran Indikator JCI’s International Library of Measures Implementasi Keselamatan Pasien Melalui Pencatatan dan Pelaporan Insiden Keselamatan Pasien (KNC, KTD, dan Kejadian Sentinel) Identifikasi dan Mengurangi Risiko Melalui Manajemen Risiko Pendidikan dan Pelatihan Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien Lingkup Internal Maupun Eksternal Monitoring dan Evaluasi Penilaian Kinerja Staf, Pimpinan, dn Unit Kerja Monitoring dan Evaluasi Pelaksanaan Kontrak Kerja Klinis dan Manajerial Monitoring Surveilans Pencegahan dan Pengendalian Infeksi Monitoring Program PMKP Unit Kerja
C. Metode Program Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien
Judul Indikator
Area
PIC
IAK 5
Pemberian resep aspirin pada pasien Acute Myocard Infarction (AMI) saat pulang/keluar rumah sakit
R. ICCU
Indikator JCI’s
IAK 6
Kesalahan Penulisan Resep
Instalasi Farmasi
Ka. Instalasi Farmasi & Komite Keselamatan Pasien RS
IAK 7
Assesmen pre anestesi untuk pasien pra operasi elektif dengan anestesi umum
IBP & OK IRD
Instalasi Anestesi
IAK 8
Angka tidak terpakainya produk darah yang sudah diorder
Seluruh area perawatan pasien yang dilakukan transfusi darah
Ka. Instalasi Transfusi Darah
Waktu penyediaan dokumen rekam medik rawat jalan Angka kejadian dekubitus grade II/lebih akibat perawatan di rumah sakit Kelengkapan informasi untuk mendapatkan persetujuan pasien pada setiap trial klinik
Seksi Rekam Medik
Ka. Seksi Rekam Medik
Inst. Rawat Inap
Indikator JCI’s
Area klinik
Ka. Bidang Penelitan dan Pengembangan
IAK 9
IAK 10
IAK 11
INDIKATOR AREA MANAJEMEN Kode IAM 1
IAM 2
D. Penetapan Indikator Mutu Direktur RSUD Dr. Soetomo telah menentukan area prioritas yang akan dievaluasi dan selanjutnya disebut sebagai indikator kunci. Berikut adalah indikator yang dimaksud :
IAM 3
IAK 1
IAK 2
IAK 3
IAK 4
Judul Indikator Pemberian terapi aspirin dalam waktu 24 jam kedatangan pasien Acute Myocard Infarction (AMI) Waktu tunggu hasil pemeriksaan glukosa darah 2 jam PP Waktu tunggu hasil pelayanan foto thoraks Pemilihan antibiotik profilaksis untuk pasien atroplasti panggul (hip)
Area
R. ICCU
PIC
Indikator JCI’s
Inst. Patologi Klinik
Ka. Instalasi Patologi Klinik
Inst. Radiodiagnostik
Ka. Instalasi Radiodiagnostik
SMF Orthopaedi dan Traumatologi
SMF Orthopaedi dan Traumatologi
Area
PIC
UPF GBPT
Ka. Instalasi Farmasi
R. UPIPI
Tim HIV RS & Bagian Rengram
Seluruh area RSUD Dr. Soetomo
Tim HIV RS & Komite K3RS
IAM 4
Utilisasi ruang VVIP di Graha Amerta
Graha Amerta
Pimpinan Graha Amerta
IAM 5
Penilaian kepuasan pasien dan keluarga terhadap kinerja RSUD Dr. Soetomo
Seluruh area RSUD Dr. Soetomo
Ka. Bidang Penelitan & Pengembangan
IAM 6
Kepuasan karyawan RSUD Dr. Soetomo
Seluruh area RSUD Dr. Soetomo
Ka. Bidang Penelitan & Pengembangan
INDIKATOR AREA KLINIK Kode
Judul Indikator Pemenuhan permintaan protamin injeksi di UPF GBPT Ketepatan Pengiriman Laporan Kasus HIV-AIDS (VCT, PITC, CST) di RSUD Dr. Soetomo Cakupan profilaksis pasca tertusuk jarum
IAM 7
IAM 8
IAM 9
Tren 10 besar diagnosa dan data wilayah domisili Ketepatan waktu pembayaran pasien Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) Monitoring koloni kuman kamar operasi emergensi
Ka. Bidang Pemasaran & RM RSUD Dr. Soetomo
Ka. Bagian Keuangan
IRD RSUD Dr. Soetomo
Instalasi Sanitasi & Komite K3RS
juli 2014 mimbar 27
sekilas info INDIKATOR AREA SASARAN KESELAMATAN PASIEN Kode
SKP 1
SKP 2
SKP 3
SKP 4
SKP 5
SKP 6
Judul Indikator Angka keterpasangan gelang ID-Band oleh petugas yang memuat nama, tanggal lahir, dan nomor rekam medik pada pasien rawat inap Kepatuhan petugas melakukan komunikasi efektif dengan menerapkan prosedur TBAK yang tercatat dalam rekam medik Pelabelan obatobatan kategori high alert di penyimpanan UPF rawat inap Kelengkapan pengisian format ceklist keselamatan pasien operasi Presentase kepatuhan petugas kesehatan dalam melakukan kebersihan tangan dengan metode 6 langkah dan 5 moment Insiden pasien jatuh selama perawatan rawat inap di RS
Area
PIC
Inst. Rawat Inap
Ka. Instalasi & Komite Keselamatan Pasien RS
Inst. Rawat Inap
Ka. Instalasi & Komite Keselamatan Pasien RS
Unit Pelayanan Farmasi (UPF)
Ka. Instalasi Farmasi & Komite Keselamatan Pasien RS
Inst. Rawat Inap dan Recovery Unit
Ka. Instalasi & Komite Keselamatan Pasien RS
Inst. Rawat Inap
Ka. Instalasi & Komite Keselamatan Pasien RS
Inst. Rawat Inap
Ka. Instalasi & Komite Keselamatan Pasien RS
CLINICAL PATHWAYS Area Prioritas Area Pelayanan Obgin Area Pelayanan Bedah Area Pelayanan Anak Area Pelayanan Penyakit Dalam Area Pelayanan Penyakit Kulit dan Kelamin
Judul Kasus Kehamilan dan Persalinan Normal Cedera Otak Ringan Diare Akut dan Dehidrasi Ringan Sedang Diabetes Mellitus Herpes Zoster
Penanggung Jawab SMF Obgin SMF Bedah Saraf SMF Ilmu Kesehatan Anak SMF Penyakit Dalam SMF Kulit dan Kelamin
KEJADIAN TIDAK DIHARAPKAN (KTD) Judul Indikator
Area
PIC
Kejadian reaksi transfusi cepat pada saat kegiatan transfusi darah
Seluruh area perawatan yang dilakukan transfusi
Ka. Instalasi Transfusi Darah
Kejadian ketidakcocokan antara diagnosis pra dan pasca operasi
OK IBP
Ka. IBP
KTD selama sedasi moderat atau dalam
OK IBP
Instalasi Anestesi
Medication error
Instalasi Farmasi
Komite Keselamatan Pasien RS
28 mimbar juli 2014
I. FOCUS PDSA Sesuai dengan Kebijakan Peningkatan Mutu dan Keselamatan Pasien RSUD Dr. Soetomo, upaya melakukan perbaikan secara berkesinambungan menggunakan FOCUS PDSA (Find, Organize, Clarify, Understand, Select, Plan, Do, Study, Act). a. Menemukan/mengidentifikasi (Find) b. Mengorganisir tim kerja (Organize) c. Mengklarifikasi teori terbaru tentang permasalahan (Clarify) d. Memahami penyebab masalah (Understand) e. Memilih proses potensial untuk menyelesaikan masalah (Select) f. Perencanaan (Plan) g. Pelaksanaan(Do) h. Pembelajaran (Study) i. Perbaikan(Action) Metode Plan-Do-Study-Act merupakan satu cara untuk menguji perubahan yang diimplementasikan melalui empat langkah. Metode ini memandu proses berpikir ke dalam beberapa langkah kemudian mengevaluasi outcome, memperbaiki dan menguji kembali. Pelaporan FOCUS PDSA dapat dilakukan sebagai berikut: a. Format FOCUS PDSA agar dilengkapi setiap ditemukan suatu permasalahan disetiap unit kerja dan dilaporkan ke Komite Mutu setiap bulan selambatlambatnya minggu pertama bulan berikutnya. b. Setiap kegiatan yang dilaksanakan perbaikan dibuat laporan tertulis lengkap dengan format Gugus Kendali Mutu setiap tahunnya minimal 1 laporan yang secara langsung akan diregistrasi sebagai peserta Konvensi Mutu RSUD Dr. Soetomo II. PENUTUP Fungsi suatu indikator adalah untuk mengukur mutu di Rumah Sakit. Secara khusus yaitu mengukur kinerja rumah sakit itu sendiri (self assessment). Dengan begitu, hasilnya diharapkan dapat menjadi pertimbangan untuk mendukung pengambilan keputusan dalam rangka perencanaan kegiatan di RSUD Dr. Soetomo. Namun fungsi tersebut hanyalah sebagai pedoman. Upaya peningkatan mutu tetap harus menjadi sebuah budaya yang dalam pelaksanaannya membutuhkan kesepakatan/ komitmen di antara pimpinan dan seluruh staf yang ada di RSUD Dr. Soetomo. MARS SQS Safety, Quality, And Saving Itulah Semboyan Kami. Maju Terus Tuk Bersaing, Tak Lelah Kami Mencari. GKM, KBK, PSBH Semuanya Kami Punya. Laksanakan Patient Safety Tak Dapat Lagi Ditunda. Budaya Kerja Bermutu Itulah Yang Kita Tuju Janganlah Ragu-Ragu Untuk Bergerak Maju. Safety, Quality, And Saving Itulah Semboyan Kami, Garda Mutu RSUD Dr. Soetomo Siap Mengawal Langkahmu. Song By : Sjahjenny Mustokoweni, dr., SpPA (K)
Masalah kesehatan berhubungan dengan komputer Hwang Ji-hye The Korea Herald / Ann / Seoul
D
engan peningkatan penggunaan komputer dan internet, banyak orang menghabiskan waktu yang lama menggunakan komputer di tempat kerja dan di rumah . Hal ini telah menyebabkan peningkatan kondisi yang berkaitan dengan kegiatan tersebut. Masalah kesehatan berkaitan dengan komputer disebut sindrom VDT, atau “penyakit yang terkait dengan komputer.” Sindrom VDT mengacu pada rasa sakit di leher dan bahu akibat sindrom bahu - lengan - leher, dan gejala muskuloskeletal lainnya , mata lelah dan sensasi benda asing, kondisi kulit dan masalah neuropsikiatri. VDT singkatan dari Visual Suplay Terminal (tampilan visual terminal) - yang berarti layar komputer. Gejala awal sindrom VDT termasuk rasa sakit dan kekakuan otot, sakit myofascial dan nyeri punggung bawah . Ini juga mencakup carpel tunnel syndrome karena tekanan pada saraf di pergelangan tangan menyebabkan kesemutan jari . Ini neuropati perifer dan masalah otot menyebabkan rasa sakit dan kesemutan di leher, bahu, siku, pergelangan tangan dan jari. Kedua, gejala mata bisa terjadi, seperti sensasi benda asing, kemerahan, fotofobia, mata kering, miopia dan masalah bias lainnya. Ketiga, masalah kejiwaan seperti kecanduan Internet, kecanduan game, depresi, gangguan tidur dan terjadi sakit kepala. Keempat, migrain dan masalah pencernaan dapat terjadi akibat konsumsi makanan cepat saji. VDT Syndrome Terakhir, meskipun kontroversial, paparan radiasi elektromagnetik dapat menyebabkan masalah kesehatan, seperti penyakit kulit, teratogenik dan keguguran. Penyebab sindrom VDT meliputi desain ruang kerja yang buruk, lingkungan yang kering , komputer kualitas rendah, penggunaan kacamata resep yang salah atau lensa kontak, postur tubuh yang buruk, tekanan berulang dari penggunaan keyboard, gerakan berulang-ulang dalam posisi tetap dan istirahat yang tidak memadai. Federasi Industri Informasi Korea baru-baru ini menerbitkan sebuah laporan berjudul “Pencegahan VDT Syndrome.” Mereka telah menyarankan alasan untuk meningkatnya jumlah pasien sindrom VDT untuk peningkatan penggunaan komputer individu, layar yang lebih besar, peningkatan jumlah laptop, dan penggunaan komputer oleh setengah baya dan orang tua. Layar yang lebih besar yang nyaman untuk membaca atau menonton video, tapi mereka dapat menyebabkan kelelahan awal mata dan kekeringan. Menggunakan layar besar di meja menyebabkan pengguna untuk memiringkan wajah mereka ke atas, yang meningkatkan luas permukaan mata yang terkena udara, yang menyebabkan kekeringan. Layar warna juga ban mata. Panjang gelombang yang berbeda dari lampu merah dan biru dapat menyebabkan kelelahan otot mata yang fokus mata. Notebook PC mengurangi kerja mata, tapi menyebabkan nyeri pada leher dan bahu. Keyboard yang lebih kecil dapat menyebabkan rasa sakit dan kesemutan sensasi di pergelangan tangan dan jari-jari.
Usia setengah baya dan orang tua sekarang menggunakan komputer lebih sering untuk pekerjaan, yang m e r u p a k a n penyebab lain m u n c u l n y a sindrom VDT. Orang-orang ini lebih mungkin untuk mengembangkan masalah karena mata mereka tidak sekuat orang muda. Orang-orang yang menggunakan kacamata untuk miopia dan hyperopia melihat layar melalui bagian bawah kaca mereka. Oleh karena itu, mereka cenderung menekuk leher mereka, yang dapat menyebabkan rasa sakit di leher dan bahu jika terus untuk waktu yang lama. Untuk mencegah sindrom VDT, menjaga jarak minimal 30 cm antara mata dan layar. Hal ini mengurangi sudut leher, untuk mengurangi nyeri di leher dan bahu dan juga membantu mata dari kelelahan. Kebiasaan tidak pantas Juga beristirahat selama setidaknya 10 menit setelah bekerja selama 1 jam . Jika Anda merasa bahwa mata Anda lelah atau jika otot Anda kaku, beristirahat setiap kali Anda merasa gejala-gejala ini bahkan jika Anda tidak bekerja selama 1 jam. Bekerja terus menerus dalam postur yang sama dapat menyebabkan kelelahan dan nyeri berbagai otot, termasuk leher, bahu, dan punggung bawah. Istirahat sering dan peregangan sering untuk mengendurkan otot-otot. Mereka dengan miopia atau hyperopia harus mendapatkan resep kacamata kerja VDT untuk digunakan. Anda juga harus mencoba untuk mengurangi jumlah stres dan menikmati pekerjaan Anda. Mereka yang bekerja di industri game yang menikmati pekerjaan mereka jarang mengembangkan sindrom VDT meskipun mereka bekerja pada komputer sepanjang hari. Di sisi lain, orang-orang muda yang bekerja di pasar hadiah berurusan yang menggunakan komputer selama beberapa jam setiap hari dapat menderita sindrom VDT parah. Jika Anda menduga sindrom VDT, Anda akan ke dokter untuk membuat diagnosis yang tepat. Hal ini karena Anda mungkin benar-benar memiliki penyakit lain yang mungkin tidak diduga lebih awal jika tidak periksa dokter. Hal ini penting untuk mengidentifikasi penyebab sindrom VDT untuk memperbaiki penyebabnya. Ini mungkin termasuk memodifikasi lingkungan kerja atau melakukan latihan yang tepat. Selanjutnya, perawatan yang tepat harus dimulai untuk setiap diagnosis. Jika Anda memiliki masalah muskuloskeletal, Anda mungkin memerlukan pengobatan farmakologis atau fisioterapi. Jika Anda memiliki masalah mata, Anda akan memerlukan pengobatan ophthalmologic. Pencegahan yang paling penting perawatan untuk sindrom VDT. Sindrom VDT sering berulang setelah pengobatan karena kebiasaan yang tidak baik atau lingkungan kerja Sumber : Jakarta Post . Saturday – April 5, 2014 , page 25 . juli 2014 mimbar 29
artikel kesehatan sekilas info
B
A sampai Z Makanan Pencegah Penuaan Dini
eberapa ahli Gizi mengatakan bahwa vitamin, supernutrition dan antioksidan sangat penting untuk Penuaan Dini. Jika kita benar benar tahu apa yang kita makan, pilihan makanan yang bijaksana dapat menyebabkan tubuh lebih sehat, serta meningkatkan vitalitas dan meningkatkan ketangkasan mental. Beberapa ahli gizi mengatakan bahwa vitamin Supernutrition, dan antioksidan, sangat penting untuk anti penuaan. Berikut daftar makanan yang dapat Anda pilih untuk mencegah penuaan dini seperti dilansir dari laman Times of India : A untuk Alpukat : Ini berisi lebih potassium (membantu menurunkan tekanan darah) dari pisañg. Alpukat juga kaya glutathione yang melindungi tubuh dari racun, membantu menetralisir lemàk buruk, dan merupakan antioksidan yang meIawan kerusakan akibat radikal bebas pada sel-sel yang menyertai penuaan. B untuk Brokoli : lni meningkatkan sistem kekebalan tubuh dan mengandung lebih banyak dibandingkan sayuran lainnya. Ia juga memiliki sifat yang melawan kehilangan tulang dan kanker. C untuk Carrot (Wortel) : Wortel menurunkan kolesterol dan pigmen oranyenya meningkatkan fungsi kekebalan tubuh. Dan wortel benar-benar baik untuk penglihatan dimana betakaroten di dalamnya melindungi dari penyakit yang terjadi dengan penuaan dini. D untuk Dark Chocolate : Coklat ini penuh dengan antioksidan, yang melawan kerusakan sel. lni kaya vitamin B6 dan C tryptophan, yang mengkonversi ke serotonin, zat kimia yang membantu melawan depresi. E untuk Egg (Telur) : Makanan lengkap (setelah ASI), telur mengandung asam amino setiap dibutuhkan tubuh. Telur sumber yang kaya lutein, yang melindungi terhadap degenerasi makula mata. F untuk Fish (Ikan) : Omega 3 minyak ditemukan pada ikan salmon, tuna, dan sarden memiliki sifat perigencer darah yang melindungi arteri, menurunkan BP, dan dapat memperlambat kerusakan DNA Anda. G untuk Garlic (Bawang putih) : Bawang putih memelihara sirkuIasi darah dan oksigen, membantu rambut dan kuku tumbuh kuat dan sehat. H untuk Honey (Madu) : Organik coldpressed madu (tidak lebih dari1/2 sdt per hari) memiliki efek penyembuhan. Pemanasan dapat menghilangkan itu dari vitamin esensial, ,jadi jangan menaruhnya dalam minuman panas atau memasak dengan air panas itu. I untuk Iceberg Lettuce (Selada) : Selada dapat meningkatkan sistem kekebalan tubuh karena méngandung mangan, magnesium, potasium, zat besi, fosfor dan kalsium. J untuk Jepang Green Tea : Teh hijau Jepang penuh dengan antioksidan, antiageing, dan berisi methylxanthines yang meningkatkan metabolisme, membantu membakar lemak, dan menurunkan kolesterol. K untuk Kombucha Tea : Fermentasi dan dikemas dengan antioksidan, hanya satu cangkir sehari merupakan cara murah untuk mengambil semua antioksidan yang Anda butuhkan untuk mencegah penuaan dini. L untuk Legume (tanaman biji-bijian) : biji-bijian mengandung saponin, yang dapat memperlambat pertumbuhan tumor. Biji-bijian juga merupakan 30 mimbar juli 2014
sumber protein yang baik. M untuk Mackerel (Ikan kembung) : Mackerel mengandung minyak esénsial, vitamin, mineral dan kaya akan Omega 3 dan Omega 6 asam lemak. N untuk Nut (Kacang) : Kulit kacang penuh flavonoid antiageing. Dan semua kacang penuh protein, serat , lemak esensial, vitamin dan mineral,. Termasuk Magnesium. O untuk Onion (Bawan) : Anti inflamasi, anti bakteri, anti jamur dan antivirus, bawang penuh enim pencernaan yang detoksifikasi dan meningkatkan sistem kekebalan tubuh. Bawang merah adalah yang terbaik. P untuk Parsley : Peterseli penuh vitamin C , A dan beberapa B, serta zat bei, kalsium dan potasium. ini juga merupakan diuretik alami. Q untuk Quinoa : Makanan ini yang berisi semua delapan asam amino esensial; kaya akan kalsium dan zat besi. R untuk Red Fruit (Buah Merah) : Buah merah dan sayuran seperti raspberry, stroberi, paprika merah, kubis merah dan bawang merah lebih baik dari pada varietas hijau karena memiliki antioksidan kuat yang dapat melawan penyakit jantung dan kanker prostat, mengurangi risiko stroke dan degenerasi mata S untuk Spinach (Bayam) : Antioksidan bayam dapat membantu mencegah stroke, penyakit jantung dan tekanan darah tinggi. ini adalah salah satu top 10 makanan karena mengandung lutein dan zeaxanthin, senyawa anti-penuaan yang kuat. T untuk Tomat : Ini mengandung quercetin dan antioksidan lycopene, yang terbukti menjadi super efisien, mempertahankan fungsi mental dan fisik pada orang tua. U untuk sayuran mentah : Memasak sayuran Anda dapat menghancurkan banyak nutrisi. Dikukus atau direbus dalam air kurang mempertahankan nutrisi. Makanlah sayuran mentah sesering yang Anda. V untuk Veggies (Sayuran) : Sayuran hijau tua, oranye kaya merah atau kuning terang dan untuk mendapatkan antioksidan maksimum dan vitamin. Sayuran ini tinggi kadar air. Ketika Anda makan makanan berbasis air, tubuh Anda menyimpannya Iebih lama. W untuk Walnuts (Kenari) : Sumber besar tembaga, kenari menghentikan rambut beruban dan membantu mempertahankan warna alami lagi. X untuk Xylitol : Pemanis natural dengan nol kalori, xylitol tidak memiliki faktor risiko seperti pemanis buatan, dan melindungi gigi. Y untuk Yellow (Buah dan Sayuran Kuning) : Grapefruits, melon, nanas dan lemon memiliki kandungan antioksidan yang tinggi, membantu detoksifikasi tubuh. Z untuk Zucchini (Timun Jepang) :Gunakan zucchini dalarn pasta sebagai sehingga Anda dapat menghindari pasta karbohidrat tepung yang menyebabkan peradangan dan kelebihan berat badan karena kadar gula tinggi. Sumber : Surabaya Post Minggu, 13 April 2014, halaman 23.
Cholesterol checklist
Park Jeong-euy - The Korea Herald/Seoul/ANN
K
olesterol adalah salah satu dari lipid penting yang dibutuhkan untuk mempertahankan fungsi tubuh normal. Ia membentuk membran sel dan diperlukan untuk menghasilkan berbagai hormon seperti hormon adrenocortical, serta hormon laki-laki dan perempuan. Namun, orang dengan kadar kolesterol lebih dari normal (200-240 nil / dI) berada pada peningkatan risiko untuk angina, infark miokard dan iskemia otak, bersama dengan merokok dan hipertensi, yang merupakan tiga faktor risiko utama. Di sisi lain, rendahnya tingkat kolesterol menyebabkan produksi hormon abnormal, penuaan dini dan disfungsi seluler. Tingkat abnormal tidak menyebabkan gejala spesifik seperti pusing atau sakit kepala. Beberapa orang dengan tingkat yang sangat tinggi kolesterol bisa. mengembangkan massa kuning pada kulit akibat pengendapan kolesterol. Tidak semua kolesterol berbahaya. Ada berbagai jenis, seperti high-density lipoprotein dan low-density lipoprotein kolesterol. HDL mencegah akumulasi kolesterol dalam pembuluh darah, bertindak sebagai "kolesterol baik" untuk membuang kelebihan kolesterol dari pembuluh darah. Namun, LDL mengarah, akumulasi kolesterol dalam pembuluh darah, maka akan lebih baik untuk memiliki tingkat rendah LDL. Telah ada peningkatan yang signifikan baru-baru ini dalam jumlah orang dengan kolesterol tinggi dan serangan jantung dan alasan penting untuk ini adalah Westernisasi dari diet kita. Apa yang dapat dilakukan untuk mengurangi kolesterol? Perubahan pola makan seperti menghindari makanan
dengan lemak hewani yang tinggi sekaligus meningkatkan konsumsi protein dari daging tanpa lemak adalah penting. Makanan seperti perut babi, bacon, sosis, liver, jantung dan organ internal lainnya, serta cumi-cumi, gurita, kepiting, abalones dan makanan laut lainnya tanpa tulang atau dengan cangkang keras memiliki kadar kolesterol tinggi dan harus dihindari. Kuning telur, telur ikan, cokelat, es krim dan kue juga harus dihindari. Adalah baik untuk Intake asam lemak tak jenuh dalam minyak wijen, minyak zaitun, minyak jagung, ikan dan sereal dan serat dalam rumput laut dan sayuran. Latihan juga sangat penting. Ini membantu untuk melakukan latihan kardio rutin seperti kecepatan berjalan jogging ringan atau mendaki gunung. Orang yang mengalami obesitas atau yang memiliki nyeri lutut dapat mencoba berenang atau bersepeda. Orangorang dengan aterosklerosis yang ingin mempertahankan kondisi mereka saat ini harus berolahraga 3-4 jam per minggu. Sedangkan 5-6 jam per minggu untuk memperbaiki aterosklerosis tersebut. • • • • • •
• • • • • • •
Makanan tinggi kolesterol Telur, telur puyuh, kuning telur bebek, telur ikan dan mayones Usus, hati, babat, ginjal, teri asin, cumi-cumi, kerang laut, tiram, kerang, udang, belut dan loaches Daging berlemak (iga sapi, iga babi, perut babi, sosis, bacon, ham, hot dog, makan siang daging dan daging sapi cincang) Makanan yang digoreng atau makanan yang dibuat dengan daging hewan (ramen, bubuk krim, makanan ringan dan makanan Cina) Susu, krim, es krim dan keju (cheddar, Amerika, Swiss) Kue, cookies, kue, donat, kentang goreng dan kue-kue Denmark. Makanan yang harus Anda makan sering : Daging tanpa lemak, ayam tanpa kulit, ikan, tahu, susu rendah lemak (1 persen) atau susu tanpa lemak, keju rendah lemak dan yogurt rendah lemak Kacang, sereal dan sereal sarapan kaya serat Buah (apel, pir, kesemek, persik dan jujubes) Rumput Laut Sayuran (bayam, bit, mallow keriting, lobak hijau, selada dan daun perilla) Minyak yang kaya asam lemak tak jenuh yang menurunkan kadar kolesterol jahat (minyak perilla, minyak kacang, minyak wijen dan minyak jagung) Minyak zaitun mengandung asam lemak unsaturated yang meningkatkan kadar kolesterol baik. Sumber : Harian Jakarta Post, Friday May 23, 2014 juli 2014 mimbar 31
sekilas info
Yang Harus Diperhatikan Tentang Menyusui Oleh : Warsiti S. Keb,Bd
P
emberian ASI sangat mendasar bagi kesehatan dan perkembangan anak, dan penting juga untuk kesehatan para ibu. Program penanggulangan penyakit diare WHO telah lama mengatasi kebutuhan untuk mempromosikan pemberian ASI ekslusif pada 6 bulan pertama kehidupan dan tetap mempertahankan pemberian ASI dilanjutkan bersama makanan pendamping usia 2 tahun atau lebih, untuk mengurangi tingat kesakitan dan kematian akibat diare. Alasan umum untuk ini adalah ibu yakin dirinya tidak punya cukup ASI, atau ada masalah menyusui lainya, kadang hal ini juga disebabkan ibu bekerja diluar rumah, dan tidak tahu bagaimana menyusui sambil kerja, kadang hal ini disebabkan tak ada seorangpun yang memberi ibu bantuan yang ia perlukan, atau disebabkan layanan kesehatan dan saran saran yang ia terima dari petugas kesehatan tidak mendukung kegiatan menyusui. Para praktisi yang peduli soal gizi, dan kesehatan ibu dan anak, juga mengakui pentingnya perbaikan atas praktikpraktik pemberian makanan bayi. Pada tahun 1991, UNICEF dan WHO bersama-sama meluncurkan prakasa rumah sakit sayang Bayi, yang bertujuan meningkatkan pelayanan persalinan sehingga akan melindungi, mempromosikan dan mendukung kegiatan menyusui dengan cara menerapkan “10 langka menuju keberhasilan menyusui “ ke dalam praktik. Cara Kerja Menyusui Agar dapat menyusui secara sukses maka perlu memahami cara kerja menyusi, sehingga akan dapat menentukan apa yang terjadi dan membantu ibu memutuskan yang terbaik baginya. Di bawah ini akan dijelaskan bagaimana suatu proses menyusui bisa terjadi, mulai dari anatomi dan fisiologi payudara, hormon yang mempengaruhi keluarnya ASI sampai dengan bagaimana cara menyusui yang baik.
32 mimbar juli 2014
1. Anatomi dan Fisiologi Payudara Puting dan kulit yang berwarna gelap di sekelilingnya disebut areola. Pada areola ada kelenjar kecil yang disebut kelenjar Montgomery, yang mengeluarkan cairan berminyak untuk menjaga kulit tetap sehat. Pembuluh-pembuluh kecil, atau duktus, mengalirkan ASI keluar dari alveoli. Dibawah areola, pembuluhpembuluh tersebut melebar, dan membentuk sinus-sinus laktiverus, dimana ASI mengumpul untuk persiapan satu kali penyusuan . pembuluh-pembuluh tersebut menyempit lagi ketika melewati puting. Alveoli dan duktus ini dikelilingi oleh jaringan penyanngga dan lemak. Lemak inilah, serta jaringan lainya,yang memberi payudara membentuk dan menciptakan sebagian besar perbedaan diantara payudara besar dan kecil. Payudara besar maupun payudara kecil memiliki jaringan kelenjar dan jumlah yang sama,sehingga keduanya mampu menghasilkan banyak ASI. 2. Hormon Prolaktin Ketika bayi menyusu pada satu payudara, rangsangan sensorik dari puting payudara tersebut dikirim keotak. Sebagian jawabannya, bagian depan (anterior) kelenjar pituitary di dasar otak mengeluarkan prolaktin. Prolaktin masuk kedalam pembuluh darah menuju payudara, dan menyebabkan sel-sel pembuatan ASI memproduksi ASI. Sebagian besar hormon Prolaktin berada didalam pembuluh darah selama kurang lebih dari 30 menit setelah penyusuan. Hormon ini membuat payudara memproduksi ASI untuk penyusunan berikutnya. Untuk saat ini, bayi mengambil ASI yang sudah tersedia dalam payudara. Pejelasan ini menunjukan bahwa jika bayi menyusu lebih banyak, maka payudara ibu akan lebih banyak menghasilkan ASI, jadi lebih banyak menyusu lebih banyak menghasilkan ASI. Kebanyakan wanita dapat menghasilkan ASI lebih dari yang dibutuhkan bayi mereka. Bila seorang ibu mempunyai dua bayi, dan keduanya menyusu, payudaranya akan membuat ASI untuk kedua bayi. Bila bayi kurang menyusu, payudara menghasilkan ASI lebih sedikit. Bila bayi berhenti menyusu, payudara segera berhenti membuat ASI. Beberapa hal yang perlu diingat tentang hormon Prolaktin adalah : a) Hormon Prolaktin lebih banyak diproduksi saat malam hari, karena itu menyusui terutama dimalam hari, karena itu menyusui terutama dimalam hari menjaga pasokan ASI. b) Prolaktin membantu ibu merasa nyaman, dan kadang mengantuk, karena itu ibu biasanya beristirahat dengan baik meski ia menyusui dimalam hari. c) Hormon yang berkaitan dengan prolaktin menentukan ovulasi, karena itu menyusu dapat membantu menunda kehamilan baru. Menyusui dimalam hari sangat penting untuk menunda kehamilan baru.
3. Hormon Oksitosin Ketika bayi menyusu, rangsangan sensorik dari puting dikirim ke otak. Sebagai jawabannya, bagian belakang kelenjar pituatari di dasar otak mengeluarkan hormon oksitosin. Oksitosn masuk kedalam pembuluh darah menuu payudara, dan merangsang sel-sel otot disekeliling alveoli berkontraksi. Kontraksi ini membuat ASI yang telah terkumpul di alveoli mengalir disepanjang pembuluh menuju sinus sinus laktiverus. Kadang ASI mengalir keluar payudara. Inilah reflek Oksitosin atau reflek pengaliran ASI. Oksitoksin dihasilkan lebih cepat daripada prolaktin. Hormon ini mmbuat ASI mengalir untuk minum saat ini. Oksitosin dapat mulai berkerja sebelum bayi menyusu, jika inu merasa saatnya menyusu. Bila reflek ibu tidak berkerja dengan baik, bayinya mungkin mengalami kesulitan memperoleh ASI. Tampaknya payudara seolaholah berhenti menghasilkan ASI. Padahal sebenarnya, payudara tetap menghasilkan ASI, tapi ASI tetap mengalir keluar. ... beberapa hari pertama, nyerinya bisa sangat hebat. a. Membantu dan menghambat Reflek Oksitosin Reflek Oksitosin dengan mudahnya dipngaruhi oleh pikiran, perasaan dan sensasi ibu. Perasaan yang positif, misalnya perasaan senang dan puas terhadap bayinya, atau memikirkan bayinya dengan penuh kasih, dan merasa percaya diri bahwa ASI-nya adalah yang terbaik untuk bayinya, dapat membantu reflek oksitosin berkerja dan ASI-nya mengalir. Sensasi-sensasi seperti menyentuh atau menata bayinya, atau mendengar bayinya menangis, juga dapat membantu reflek Oksitosin. Sebaliknya perasaan negatif, misalnya kesakitan khawati atau ragu-ragu bahwa ia tidak punya cukup ASI, dapat menghambat reflek oksitosin dan menghentikan ASI mengalir, untung efek ini hanya sementara. Memahami reflek oksitosin itu pentng, karena reflek oksitosin menjelaskan dua butir penting tentang perawatan ibu dan bayi: 1) Seorang ibu perlu berada dekat bayinya sepanjang waktu, sehingga ia dapat melihat,menyentuh dan meresponnya. Ini membantu tubuhnya menyiapkan diri untuk menyusui, dan membantu ASInya mengalir. Bila ibu terpisah dari bayinya di antara waktu menyusu, reflek oksitosin mungkin tidak teralu mudah berkerja. 2) Perlu mengigat perasaan seorang ibu kapanpun berbicara denganya. Penting sekali membuatnya merasa baik-baik saja dan membangun kepercayaan dirinya, untuk membantu ASInya mengalir dengan lancar tidak bolh mengatakan sesuatu yang membuatnya kuatir atau meragukan pasokan ASInya. Ibu sering merasakan reflek oksitosin, ada beberapa tanda reflek aktf yang mungkin perlu diperhatikan. b. Tanda dan Sensasi Reflek Oksitosin Aktif 1) Sensasi diperas atau gelenyar didalam payudara sesaat sebelum atau selama ia menyusui bayinya. 2) ASI mengalir dari payudaranya saat ia memikirkan bayinya, atau mendengar bayinya menangis. 3) ASI menetes dari puting yang lain, ketika bayi menyusu. 4) ASI mengalir dari payudaranya dalam semburan yang halus, jika bayi melepaskan payudara selama menyusu.
5) Adanya nyeri yang berasal dari kontraksi rahim, kadang diiringi keluarnya darah selama menyusui di minggu pertama. 6) Isapan yang lambat dalam dan tegukan oleh bayi, menunjukan ASI mengalir kedalam mulutnya. Mungkin akan tampak tanda-tanda tersebut diatas ketika mengamati ibu dan bayi atau bahkan dapat ditanyakan kepada ibu apakah ia memperhatikan tandatanda tersebut. Bila ada satu atau lebuh tanda atau sensasi diatas, maka ibu bisa memastikan bahwa reflek oksitosinnya aktif, dan ASInya sedang mengalir akan tetapi meskipun refleknya tetap aktif, mungkin saja ibu tidak meraasakan sensasisensasi diatas dan tanda-tandanya mungkin tidak jelas. 4. Inhibitor Dalam ASI Produksi ASI juga dikendalikan didalam payudara itu sendiri. Mungkin akan timbul pertanyaan mengapa kadang-kadang satu payudara berhenti menghasilkan ASI, sementara payudra yang satunya terus menghasilkan ASI meskipun oksitosin dan prolaktin sama-sama mengalir kedua payudara, penyebabnya ada satu zat di dalam ASI yang dapat mengurangi atau mencegah (inhibit) produksi ASI. Bila banyak ASI tertinggal dalam satu payudara, zat pencegah atau inhibit tersebut menghentikan sel-sel pembuat ASI agar tidak membuat lagi. Penghentian ini membantu melindungi payudara yang didalamnya masi tertinggal banyak ASI tersebut dari bahaya efek kepenuhan. Hal ini jelas diperlukan bila bayi mennggal atau berhenti menyusui untuk alasan lainnya. Bila ASI dikeluarkan, lewat menyusui atau diperah, inhibitor juga turut dikelluarkan. Payudara tersebut juga membuat ASI lagi. Penjelasan diatas juga membantu kita memahami mengapa : - Bila bayi berhenti menyusu dari satu payudara, payudara tersebut berhenti menghasilkan ASI. - Bila bayi lebih banyak menyusu pada satu payudara, payudara tersebut menghasilkan lebih banyak ASI dan ukurannya menjadi lebih besar dibanding payudara yang satunya. - Agar satu payudara terus menghasilkan ASI, maka ASI yang ada didalamnya harus dikeluarkan. Bila bayi tidak dapat menyusu dari salah satu atau kedua payudara, ASI harus dikeluarkan dengan cara diperah untuk memunginkan produksi ASI berlanjut. Kadang orang mengatakan bahwa untuk membuat ibu menghasilkan ASI lebih banyak, kita harus memberinya banyak makan atau lebih banyak minum, banyak istirahat, memberinya obat. Penting sekali bagi ibu untuk cukup makan dan minum, tapi semua itu tidak membantunya menghasilkan ASI jika bayi tidak menyusu. Agar ibu cukup menghasilkan ASI, bayinya harus cukup sering menyusu dan ia jugga harus menyusui dengan cara yang benar. 5. Pelekatan pada Payudara Bayi memasukan dan jaringan dibawahnya ke mulutnya, sinus-sinus laktiverus termasuk jaringan-jaringan dibawah areola tersebut. Bayi menarik jaringan payudara untuk membentuk dot panjang, puting hanya membentuk sekitar sepertiga dari dot tersebut. Bayi menghisap pada payudara bukan pada putingnya. Perhatikan posisi lidah bayi, lidah bayi maju melewati juli 2014 mimbar 33
sekilas info gusi bawah, dan berada dibawah sinus-sinus laktiverus. Lidahnya sebenarnya melikuk mengelilingi “dot” jaringan payudara dan dapat diamati bayi yang sedang menyusu. Bila bayi memasukan payudara kedalam mulutnya dengan cara seperti ini ia dapat menyusu dengan benar. Dikatakan bayi melekat dengan baik pada payudara. 6. Gerakan Menyusu gerakan lidah bayi ketika menyusu, gerakan menekan dot yang terjadi sepanjang lidah bayi dari depan kebelakang. Tekanan ini memerah ASI keluar dari sinus laktiverus ke dalam mulut bayi, dimana bayi akan menelannya. Gerakan lidahnya memerah ASI dari sinus-sinus laktiferus ke dalam mulutnya, bila bayi melekat dengan baik, ia akan mengeluarkan ASI dengan mudah, yang disebut menyusu yang efektif. 7. Perlekatan baik dan tidak baik Yang perlu dilihat perlekatan yang tidak baik hanya punting yang ada di mulut bayi, jaringan payudara di bawah ariola tidak masuk kedalam mulut bayi. Sinus – sinus laktiferus berada dimulut bayi sehingga mulud bayi tidak mencapainya. Lidah bayi ada di belakang muludnya dan tidak menekan sinus laktiferus jadi bayi tidak melekat dengan baik ia sedang menghisap punting. 8. Pelekatan yang tampak dari luar
Ket : Cara menyusui yang benar bayi melakukan hisapan puting. Bila ini terjadi disebut “kebingungan menghisap” atau “bingung puting“ jadi memberi minum dari botoldapat mengganggu menyusui. 11. Ibu tidak berpengalaman Belum memiliki bayi sebelumnya , atau sdh pernah punya tapi minum susu botol, sehingga sekarang kesulitan mengupayakan bayinya melekat dengan baik ke payudaranya. 12. Kesulitan Fungsional Kondisi tertentu mempersulit bayi melekat dengan baik pada payudara. Misalkan : bayi lemah dan sangat kecil, puting susu tenggelam, payudara bengkak, 13. Kurang bantuan yang terampil Penyebab yang sangat penting terjadi perlekatan yang tidak baik adanya kurang bantuan dan dukungan yang baik, ada beberapa ibu yang terkucil ,dan kekurangan dukungan dari komunitasnya, kurangnya bantuan orang yang berpengalaman, atau belum pernah tahu orang menyusui.
Ket : Cara menyusui yang salah 9. Akibat perlekatan yang tidak baik Menyebabkan nyeri dan merusak puting, bila bayi tidak melekat dengan baik, akan menyebabkan puting lecet saat bayi menghisap kuat untuk memperoleh ASI. Bayi tidak mendapatkan ASI secara efektif bila tidak melekat dengan baik 10. Pengggunaan Botol Beberapa bayi yang mulai minum dari botol beberapa minggu setelah persalinan juga mungkin tidak bisa menyusui secara efektif. Gerakan menyusu dari botol berbeda dengan menyusu di payudara, bayi yang di beri minum beberapa kali dengan botol mungkin mencoba menghisap payudara seolah payudara itu sebuah botol, dan ini membuat 34 mimbar juli 2014
14. Refleksi – refleksi dari bayi Ada 3 reflek utama : reflek mencari puting, reflek menghisap dan reflek menelan, ketika ada ada sesuatu menyentuh bibir atau pipinya bayi mulai menghisapnya dan ketika mulutnya terisi ASI dia akan menelannya, semua terjadi secara otomatis tanpa bayi harus belajar melakukannya. Menyusui umumnya akan berhasil bila : Ibu merasa nyaman dan percaya diri. Bayi melekat dengan baik pada payudara sehingga bayi bisa menyusu secara efektif. Bayi menyusu sesering mungkin dan lingkungan mendukung kegiatan menyusui. DAFTAR PUSTAKA Royal college of midwives, Successful Breastfeeding and secon Edition, 1993, Churhcil Livingstods. World Health Organization, 1993 (diterjemahkan oleh: sentral laktasi Indonesia (Indonesia Breastfeeding center).
Pasukan Gizi Rumah Sakit Oleh : Nono Tri Nugroho Nutrisionis Pertama – Instalasi Gizi RSUD Dr Soetomo Surabaya
S
ebagai bangsa yang merdeka, bangsa Indonesia telah mencanangkan tujuan nasionalnya yaitu melindungi segenap bangsa Indonesia dan seluruh tumpah darah Indonesia, memajukan kesejahteraan umum, mencerdaskan kehidupan bangsa, dan ikut melaksanakan ketertiban dunia. Untuk mencapai tujuan nasional tersebut, bangsa Indonesia telah melakukan berbagai upaya disegala bidang, termasuk bidang kesehatan. Bidang kesehatan sebagai bagian dari upaya pencapaian tujuan nasional, secara berkelanjutan terus meningkatkan kualitas kerja agar masyarakat Indonesia mempunyai derajat kesehatan yang baik sehingga dapat berperan dalam peningkatan kesejahteraan dan kecerdasan bangsa dan mampu menjadi bagian dari terwujudnya kemampuan melindungi bangsa yang berujung pada harapan agar ketertiban dunia terpelihara. Ruang lingkup bidang kesehatan diantaranya adalah memberikan pelayanan kesehatan baik bersifat pencegahan, penanggulangan maupun rehabilitasi. Indonesia telah mengeluarkan undang-undang no 36 tahun 2009 tentang kesehatan yang diharapkan dapat menjadi panduan dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat. Pada salah satu Bab yang terdapat pada undangundang no 36 tahun 2009 tentang kesehatan tersebut terdapat Bab VIII yang berkenaan dengan hal gizi. Pada pasal 142 ayat 2 dinyatakan bahwa : Pemerintah bertanggung jawab menetapkan standar angka kecukupan gizi, standar pelayanan gizi, dan standar tenaga gizi pada berbagai tingkat pelayanan. Agar pelayanan gizi dapat berjalan dengan baik maka pemerintah juga mengeluarkan Permenkes 26 tahun 2013 yang mengatur tentang penyelenggaraan pekerjaan dan praktik tenaga gizi. Pelayanan gizi sebagaimana pasal 1 Permenkes 26 tahun 2013 adalah suatu upaya memperbaiki atau meningkatkan, makanan, dietetik masyarakat, kelompok, individu atau klien yang merupakan suatu rangkaian kegiatan yang meliputi pengumpulan, pengolahan, analisis, simpulan, anjuran, implementasi dan evaluasi gizi, makanan dan dietetik dalam rangka mencapai status kesehatan optimal dalam kondisi sehat atau saki,. Salah satu bentuk pelayanan gizi yang disediakan adalah pelayanan gizi rumah sakit. Kementrian Kesehatan Republik Indonesia pada tahun 2013 telah mengeluarkan pedoman pelayanan gizi rumah sakit dimana disebutkan bahwa ruang lingkup pelayanan gizi rumah sakit meliputi : 1. Pelayanan gizi rawat jalan 2. Pelayanan gizi rawat inap 3. Penyelenggaraan makanan 4. Penelitian dan pengembangan gizi Pedoman pelayanan gizi rumah sakit merupakan suatu penjabaran dari Permenkes 26 tahun 2013 pasal 17 yang menyatakan bahwa tenaga gizi dalam melaksanakan pelayanan gizi di fasilitas pelayanan kesehatan mempunyai kewenangan sebagai berikut : a. Memberikan pelayanan konseling, edukasi gizi dan dietetik ; b. Pengkajian gizi, diagnosis gizi, dan intervensi gizi meliputi perencanaan, preskripsi diet, implementasi,
konseling dan edukasi serta fortifikasi dan suplementasi zat gizi mikro dan makro, pemantauan dan evaluasi gizi, merujuk kasus gizi, dan dokumentasi pelayanan gizi ; c. Pendidikan, pelatihan, penelitian dan pengembangan pelayanan gizi ; dan d. Melaksanakan penyelenggaraan makanan untuk orang banyak atau kelompok orang dalam jumlah besar. Dalam pelaksanaan kegiatan pelayanan gizi rumah sakit, ahli gizi diharapkan mampu untuk menjalankan kewenangan yang diberikan dengan baik. Agar dapat menjalankan kewenangan dengan baik maka ahli gizi dibekali dengan berbagai pengetahuan yang dapat mendukung pelaksanaan tugas seorang ahli gizi. Pengetahuan yang berkaitan dengan upaya peningkatan pelayanan gizi harus terus dicari dan dikembangkan oleh ahli gizi. Pengetahuan yang berhubungan dengan manajemen, masalah kesehatan maupun perilaku merupakan bekal yang sangat membantu dalam kegiatan pelayanan gizi, termasuk pelayanan gizi di rumah sakit. Pelayanan gizi rumah sakit sebagai bagian dari pelayanan kesehatan di rumah sakit dimaksudkan untuk dapat membantu proses penyembuhan atau mencegah terjadinya kekambuhan bahkan kemungkinan timbulnya penyakit yang dialami pasien. Keadaan status gizi pasien dapat berpengaruh terhadap timbulnya penyakit, serta membaik atau memburuknya kondisi pasien. Begitu juga sebaliknya, keadaan sakit pasien dapat mempengaruhi status gizi pasien tersebut. Mengingat ruang lingkup pelayanan gizi di rumah sakit meliputi pelayanan gizi rawat inap, rawat jalan, penyelenggaraan makanan, serta penelitian dan pengembangan gizi maka hal-hal yang akan sering bekerja sama dalam hubungan status gizi dan keadaan sakit pasien, tentunya pelayanan gizi rawat inap dan penyelenggaraan makanan dengan dukungan penelitian dan pengembangan gizi. Adapun pelayanan gizi rawat jalan seiring dengan perubahan perilaku kemungkinan juga akan melibatkan penyelenggaraan makanan dan litbang gizi rumah sakit. Alur pelayanan gizi di rumah sakit dapat digambarkan sebagai berikut : Gambar 1. Alur Pelayanan Gizi Rumah Sakit
juli 2014 mimbar 35
artikel kesehatan sekilas info
Dari gambar diatas dapat terlihat bahwa ketika pasien memerlukan pelayanan dari rumah sakit maka ia mungkin hanya perlu diberikan pelayanan rawat jalan atau bahkan perlu rawat inap. Pada pelayanan gizi rawat jalan, umumnya pasien di rujuk ke poli gizi dikarenakan rekomendasi dari dokter agar sang pasien mendapatkan saran gizi dalam membantu menangani penyakit sang pasien. Setelah itu sang pasien akan dipantau perkembangannya pada pertemuan berikutnya, Akan tetapi, jika pada pemeriksaan lanjutan dari bidang penanganan lain, ternyata sang pasien disarankan untuk dirawat inap maka pasien tersebut akan mendapatkan pelayanan gizi rawat inap. Saat pasien masuk pada pelayanan gizi rawat inap, maka bagian penyelenggaraan makanan akan ikut berpartisipasi dalam mendukung kegiatan pelayanan gizi rawat inap. Penyediaan makanan yang sesuai dengan keadaan pasien sedapat mungkin dapat dipenuhi dengan sumber daya yang dimiliki oleh unit gizi. Penyelenggaraan makanan merupakan hal yang sangat menentukan dalam keberhasilan terapi gizi di rawat inap. Keberhasilan terapi gizi diharapkan dapat mempercepat perbaikan keadaan pasien sehingga akan mempengaruhi lama rawat. Setelah pasien keluar dari pelayanan rawat inap maka pasien dapat diberikan pelayanan rawat jalan. Lama rawat yang lebih singkat tentu akan menghemat biaya perawatan sehingga pasien akan diuntungkan. Pasien yang diuntungkan akan membuat kepercayaan masyarakat terhadap pelayanan rumah sakit meningkat. Kepercayaan masyarakat yang tinggi terhadap pelayanan suatu rumah sakit akan membuat rumah sakit tersebut 36 mimbar juli 2014
mampu berkesinambungan memberikan pelayanan sehingga peran rumah sakit dalam membantu mencapai tujuan nasional bangsa dapat terwujud. Selain memberikan penyelenggaraan makanan bagi pasien, bagian ini dapat pula memberikan pelayanan penyediaan makanan bagi pegawai maupun pengunjung rumah sakit. Kegiatan penyediaan makanan bagi selain pasien diharapkan dapat memberikan peran yang menguntungkan bagi rumah sakit. Dalam memberikan pelayanan gizi rawat inap, rawat jalan maupun penyelenggaraan makanan, dukungan dari bagian penelitian dan pengembangan gizi yang handal sangat diperlukan. Bagian penelitian dan pengembangan gizi dapat memberikan informasi yang mendukung peningkatan pelayanan gizi rumah sakit. Saat ini pelayanan gizi rumah sakit umumnya masih berorientasi pada penanganan pasien didalam rumah sakit selain kelompok masyarakat yang beredar didalam rumah sakit (pegawai, pengunjung). Seiring perkembangan keadaan, bukan tidak mungkin pelayanan gizi rumah sakit dapat memberikan penanganan pasien di luar rumah sakit. Faktor demografi, geografi, serta perubahan perilaku masyarakat akan menciptakan kebutuhan pelayanan gizi di luar rumah sakit. Dalam organisasi gizi, jika diibaratkan pasukan infanteri, maka pelayanan gizi rawat jalan dan rawat inap bagaikan kompi senapan dalam sebuah batalyon infanteri, Sedangkan pelayanan penyelenggaraan makanan serta penelitian dan pengembangan gizi layaknya kompi bantuan. Kenanglah mars dalam kawah candradimuka pendidikan akademi gizi “Ahli gizi Indonesia, mengabdi pada negara. Dengan harapan dan doa, Indonesia kan jaya.”
ruang seni
Kata-kata mutiara bijak dan motivasi Mario Teguh Belajarlah melihat sisi baik dari setiap orang, Karena semua orang memiliki peran yang berarti bagi orang lain. Banyak mengkritik diri sendiri lebih menguntungkan daripada sibuk mengkritik orang lain. Ketika kita menolong orang lain sebenarnya kita sedang menolong diri kita sendiri. Seringkali kamu ragu untuk mengucapkan apa yang ada dihatimu karena kamu tidak yakin dia akan mendengarkanmu. Yang penting itu bukan apa yang kita ketahui tapi apa yang kita bersedia pelajari. Jangan menyerang orang karena iri dan dengki agar relasi dan rejeki terus bersemi dalam hidup ini. Pria, Jika wanita marah, ajaklah dia berbelanja atau ke salon. Niscaya amarahnya langsung hilang. Meski disakiti berkali-kali, wanita bijak tetap bisa memafkan dan semakin tegar seperti batu karang. Makanan enak yang ditawarkan ke pria yang sedang marah, akan memedam amarahnya. Menangis mungkin bukan solusi tapi terkadang dapat menjadi obat penenang. Wanita bijak seperti angsa diatas air. Anggun namun tetap bekerja. Tetap tegar meski terluka. Jangan pikirkan kegagalan kemarin, hari ini sudah lain, sukses pasti diraih selama semangat masih menyengat. Pria termadesu adalah pria yang berharap keadaan dirinya dirubah oleh orang lain tanpa lakuin apaapa Pertarungan terhebat dan terberat adalah melawan diri sendiri Apapun masalah kita, jika kita membaikkan hati, Tuhan akan membaikan hidup kita Janganlah ingin dicintai dengan lembut, tapi tak mau melembutkan tutur dan tindakan Tuhan menciptakan satu mulut dan dua telinga, itu artinya kita harus lebih banyak mendengarkan daripada berbicara. Bebaskan hati dari rasa ingin memiliki, semua hanya titipan. Yang terpenting jadilah orang yang pantas untuk dititipi oleh Tuhan. Jika engkau tegas menghormati dirimu, Tuhan akan memantaskan jodoh yang menghormatimu Anda tidak akan disukai orang lain jika anda membandingkan kelebihan Anda dengan kekurangan mereka Anda mengetahui apa yang sharusnya tidak dilakukan ketika Anda “gagal”. Jadi Anda menciptakan pengetahuan baru dan itu bukan kegagalan. Lebih mudah melakukan sesuatu dengan benar daripada menjelaskan mengapa Anda tidak melakukannya dengan benar. Tuhan,dosaku dan khilafku banyak. Tapi aku yakin Engkau akan memaafkanku. maka berikanlah kepadaku kekuatan untuk terjauh dari dosa. Trimakasih Tuhan,engkau telah memberikan kekuatan kepadaku untuk menahan ucapan yg bisa menyakitkan orang lain juli 2014 mimbar 37
ruang wanita
Kue Thok Bahan : • Tepung ketan 500 gr • Gulapasir 30 gr • Telur 1 butir • Kelapa parut ½ butir • Air 500 cc • Garam 1 sdt • Daun pandan 3 lembar + daun suji 10 lembar • Daun pisang untuk alas potong ukuran 6 x 8 cm • Minyak untuk olesan Isi : • Kacang hijau kupasan 150 gr (rendam± 4 jam) • Gula pasir 150 gr • Garam ½ sdt • Santan 100 cc • Daun pandan 1 lembar
Urap Ketan KacangTolo BAHAN : • Beras Ketan putih 300 gr • Kacang tolo 20 gr • Santan 150 cc • Gula pasir 1 sdm • Garam ½ sdt • Kelapa muda parut 60 gr • Daun pandan 3 lembar Cara Membuat : 1. Rendam beras ketan ± 4 jam, rendam pula kacang tolo 2. Kukus beras ketan dan kacang tolo ± 30 menit 3. Rebus santan + daun pandan + garam + gula 4. Campurkan santan kedalam beras ketan + kacang tolo 5. Kukus kembali dengan ditambahkan daun pandan selama 1 jam 6. Kukus kelapa parut yang sudah ditambahi garam 7. Hidangkan ketan dengan ditaburi kelapa parut 8. Untuk 4 porsi Nilai Gizi Per porsi : Energi = 379 kkal, Protein = 8 gr
Resep oleh : Rr. Harudiyati, DCN (Instalasi Gizi RSUD Dr. Soetomo) 38 mimbar juli 2014
Cara Membuat : 1. Isi : a. Kukus kacang hijau sampai empuk, kemudian haluskan b. Masak santan + daun pandan + gula sampai kental c. Masukkan kacang hijau kedalam santan sambil diaduk sampai rata. Angkat. d. Setelah dingin, bulatkan adonan sebesar telur puyuh 2. Blender daun pandan + daun suji yang sudah dipotong-potong dengan air. Buang ampasnya Tambahkan kelapa parut kemudian blender kembali lalu saring. Masak sampai mendidih. 3. Campur tepung ketan, gula, telur, dan garam kemudian uleni dengan santan hangat sampai tercampur rata 4. Ambil cetakan kue thok, olesi dengan minyak, kemudian ambil adonan tepung ketan dan tekantekan pada cetakan, kemudian isi dengan kacang hijau dan tutup kembali dengan adonan tepung. 5. Ambil daun pisang, letakkan kue thok di atas daun pisang 6. Kukus kue thok selama 10 menit 7. Dinginkan kue kemudian gunting daun pisang supaya rapi & masukkan dalam plastik 8. Untuk 22 porsi Nilai Gizi Per Porsi : Energi = 173 kkal, Protein = 4 gr
ruang unik & lucu PAS FOTO
Teguran buat Prof Bambang Priambodo SPOT
Suatu hari di salah satu ruang perawatan di RS Dr Soetomo, dokter sedang memeriksa salah satu pasien yang baru saja masuk dari IRD. Pasien sesak dan diagnosa menderita CKD dan edema paru. Dokter : Selamat siang bapak. Apa boleh saya lihat foto yang tadi sudah dilakukan di IRD? Suami pasien : ini dokter (sambil menyerahkan foto dada). Dokter : (melihat foto). Oh .... memang paruparu ibu terisi cairan, oleh karena itu istri bapak harus dicuci darah. Apakah ada foto yang lama bapak ? Saya lihat di status IRD, istri bapak baru saja menjalani perawatan di RS lain. Suami pasien : Oh iya, ada dokter. Tapi saya tidak bawa, ada di rumah. Dokter : Oh kalau begitu bisa minta tolong diambil ? Suami pasien : Baik dokter. (Kemudian dokter pergi meninggalkan pasien. Tidak berapa lama berselang, suami pasien menyusul dokter yang sedang sibuk melengkapi status) Suami pasien : Maaf dokter, saya tadi lupa bertanya. Yang dibutuhkan foto berwama atau yang hitam putih? Soalnya yang ada di rumah hanya foto hitam putih. Kalau butuh yang berwarna, saya harus afdruk dulu. Dokter : (ha.....???) Mohon maaf bapak, maksud saya bukan pas foto. Yang saya minta adalah foto dada ibu yang dilakukan di rumah sakit sebelumnya. Suami pasien : Oh.... saya pikir foto untuk mengurus administrasi jamkesmas
Awal mula pada saat itu saya pegawai baru di RSDS Surabaya dan dinas malam pertama saya di Ruang Bedah Flamboyan. Seperti biasa waktu malam saya dinas sama halnya seperti dinas pagi dan sore, saya melaksanakan kewajiban saya sebagai perawat di Ruang Flamboyan. saat itu ruangan Bedah Flamboyan tampak ramai dengan keluarga pasien, banyak diantara keluarga pasien tersebut memegang dan melihat foto Rontgen keluarganya. Sebagai perawat dan atas masukan dokter ppds orthopedi yang waktu itu jaga di ruangan menyarankan saya untuk menegur para keluarga pasien untuk mengembalikan foto tersebut, satu persatu keluarga pasien mengembalikan foto tersebut ketempat semula, dan pada saat itu ada seorang Bapak memakai. baju kaos dan celana jins membawa foto Pasien Tn. “A” bertanya kepada saya, “Pak perawat permisi saya mau tanya, apa ada pasien atas nama Tn A”, “saya jawab “Oh ada Pak”, saya mau mengembalikan foto Tn A, bilang bapak itu .spontan saja saya tanpa bertanya dahulu saya memarahi beliau, “ma’af pak, bapak tidak boleh membawa foto pasien apalagi keluar ruangan bedah fiamboyan, kalau hilang bagaimana ?, kalo rusak bagaimana ?, meskipun bapak kelurganya tetap tidak boleh. Bapak itupun menjawab “ma’af pak perawat saya Prof Bambang mau mengembalikan foto pasien yang saya bawa, tadi saya pinjam foto tersebut buat MR esok pagi. alangkah malunya saya mendengarnya, Dalam hati saya”pantas saja PPDS orthopedi yang waktu itu lewat didepan saya hanya diam melihat bapak tersebut membawa foto pasien”. sejak saat itu setiap bertemu Prof Bambang disaat visite saya selalu ingin tersenyum sendiri mengingatnya.Itu merupakan pengalaman yang tak mungkin saya lupakan dalam hidup saya.
Erika & Ludfi - SMF Ilmu Penyakit Dalam SALAH KOSTUM Suatu ketika di Ruangan Isolasi Khusus (RIK) ada pasien ngebel,,, tet ,,,,tet ,,,,tet ,,,tet Perawat D : Mas mas IQ ngebel mas. Perawat S : 0..ya mas saya aja yang masuk (dengan tergesa-gesa IQ lari ganti baju). Perawat D : Lho mas ndak salah tah bajunya. Kok yang depan dibelakang. Perawat S : He. .he. .he wis ndak papa (menuju Ruang Perawatan dan ganti baju operasi tapi alas kaki habis, akhimya pakai tutup kepala dipasang di kaki). Setelah itu masuk ke dalam Pasien IQ : Mas mas sampean itu ndak keliru tah?? Perawat S : Lho apanya yang keliru mas?? Pasien IQ : Itu lho kok tutup kepala ditaruh di kaki ? emang ndak ada alas kakinya? Perawat S : Ha ha ha ha ndak papa mas, yang penting kakinya steril (sambil senyum-senyum sendiri) Tim Klomca Irna Medik
Tim Irna Bedah F TELINGA BOLLOT Pada suatu hari saya sedang dinas malam berdua dengan teman saya (s) dan teman saya bernama: (L) Pada suatu malam kira-kira pukul 23.00 WIB kami berdua sedang asik nonton TV kemudian ada salah satu pasien karni yang bernama : T yang sedang mondarmandir didepan galeri sambil berkata : Pasien T : mbak, terimalah amalan saya Petugas S&L : Diam dan tidak menjawab Pasien T : mbak, terimalah amalan saya Petugas S : (Petugas S Bilang ke petugas L) : Mbok ya diterima mbak, tinggal bilang ya... saya terima dengan tangan terbuka, sambil saya ajarkan untuk menerima dan membuka kedua tangan saya. Petugas L : ya... saya terima dengan tangan Terbuka sambil dengan membuka kedua tangannya Pasien T : Sungguh mbak, diterima (pasien dengan meyakinkan) Petugas L : Ya... saya terima (sambil membuka kedua tangannya lebar-lebar) Pasien T : Sungguh mbak, amalan saya diterima Petugas L : Ya saya terima dengan tangan terbuka Pasien T : Allhamdullillah................... Kemudian pasien T tersebut lari kebelakang teman saya dan langsung merangkul dari belakang sambil menciumi dengan lahapnya. Teman saya sangat terkejut dan beteniak-teriak minta tolong. Kemudian saya berdiri dan memisah lalu kami berdua masuk ke kantor sambil tertawa cekikikan. Astagfiruliahhalahizim ....... ternyata lamaran bukan amalan. Oaalah mbak mimpi apa dapat rejeki dicium pasien jiwa Sri Kusmawati - Instalasi Irna Jiwa juli 2014 mimbar 39
kuis mimbar
Tebak Siapa Dia
?
?
?
Tulis nama lengkap dan unit kerjanya !!!
ak : bat 6 minggu eja redaksi paling lam dim ai mp sa hir ak ter • Jawaban terbitan setelah terbit. majalah “Mimbar” mumkan pada diu ng na me Pe • berikutnya. di ganggu gugat. mutlak tidak dapat njukkan • Keputusan juri sendiri dengan menu mengambil hadiah rus ha ng na me Pe • 88 kartu identitas. PKRS Telp. 1086-10 di kantor Instalasi il mb dia t pa da h • Hadia pada Jam kerja. . 75.000,Hadiah sebesar Rp
Ketentuan meneb
Su Doku Teka-Teki abad ini :
3
Kita dipersilahkan mengisi kotak-kotak itu dengan angka mulai dari 1 sampai 9. Syaratnya tidak boleh ada pengulangan angka di dalam satu kolom, juga di dalam satu baris, serta didalam setiap kotak parsial 3 x 3. Sebagai patokan awal, beberapa kotak telah diisi dengan angka-angka pembuka, kita kemudian melanjutkan.
8
1
2
1
4
8
7
3
5
6
9
2
6
5
3
9
4
2
1
8
7
7
9
2
6
1
8
3
4
5
4
7
9
8
5
3
2
1
6
3
6
5
2
9
1
8
7
4
2
8
1
4
7
6
9
5
3
9
1
6
5
2
7
4
3
8
8
3
7
1
6
4
5
2
9
5
2
4
3
8
9
7
6
1
Pemenang Su Doku : Pemenangnya :
1. Nasron Banpol PP GPDT RSUD Dr. Soetomo 2. Kasiadi Gedung Bedah Pusat Terpadu RSUD Dr. Soetomo
Jawaban “Kuis Mimbar” Vol. 18, No.2 : Tebak Siapa Dia: Dama Novantono, A.Md.Kep Ruang Rosela I RSUD Dr. Soetomo
Pemenangnya :
1. Wiwik Hidajati Ruang RPI / Pandan II RSUD Dr. Soetomo 2. Endang Susiana Ruang Rosela II RSUD Dr. Soetomo
2 4
1
3
Jawaban Su Doku
40 mimbar juli 2014
7
4
6
4
7
6
2
5
8
5
2
3
3
5
5 9
6
7
5
4
3 1
Angket Berhadiah Artikel apa yang paling anda senangi pada edisi Mimbar edisi ini : 1. ...................................................................... ...................................................................... 2. ...................................................................... ...................................................................... Pemenang Angket Berhadiah : 1. Yetty Istiyari, S.Sos Bagian Keuangan RSUD Dr. Soetomo (Artikel Kesehatan & sekilas info) 2. Rina Mandasari CV Kertasari (Ruang Seni & Berita Utama)
Sertifikat Akreditasi RS versi 2012 Tingkat Paripurna.
Seminar Perumahsakitan dan Surabaya Hospital Expo ke 10 di Shangrila Hotel Surabaya, 7-9 Mei 2014
Pemukulan gong oleh Gubernur Jatim Soekarwo sebagai tanda pembukaan acara Seminar Perumahsakitan dan Surabaya Hospital Expo ke 10 yang diselenggarakan pada 7-9 Mei 2014 di Shangrila Hotel Surabaya.
Pengguntingan bunga melati oleh Dr. dr. Sutoto, M.Kes sebagai Ketua Umum PERSI didampingi Gubernur Jatim Soekarwo sebagai tanda pembukaan acara Seminar Perumahsakitan dan Surabaya Hospital Expo ke 10 yang diselenggarakan pada 7-9 Mei 2014 di Shangrila Hotel Surabaya.
Stand Pameran RSUD Dr. Soetomo Surabaya.