[email protected]
Konsumsi
Kebutuhan
Inflasi Apa sih alasan berinvestasi
Peningkatan Nilai Kekayaan
Keinginan Ketidakpastian masa depan
Penanaman uang dengan harapan : 1. Mendapat hasil, dan 2. Memperoleh nilai tambah Ditinjau dari segi individual : • Meningkatkan kesejahteraan dengan berinvestasi dana yang tidak dikonsumsi sekarang diharapkan memberikan peningkatan konsumsi di masa yang akan datang. • Mengurangi tekanan inflasi Menghindari risiko penurunan nilai kekayaan/hak milik karena pengaruh inflasi. • Dorongan untuk menghemat pajak (memanfaatkan keringanan pajak). Ditinjau dari segi entitas/perusahaan : • Meningkatkan hasil usaha melalui other income • Menghindari adanya idle fund • Menciptakan struktur keuangan yang lebih baik • Memanfaatkan fasilitas perpajakan
Mempengaruhi pasar sekuritas secara keseluruhan
Anda Calon Investor ?
Mempengaruhi harga sekuritas. Namun tingkat sensitivitas antar industri belum tentu sama.
Harus paham lingkungan investasi Makro Mikro Industri
Kinerja perusahaan berpengaruh terhadap harga sekuritas
RISK
RETURN INVESTASI Di mana
Kapan
Bagaimana Cara
Pihak-pihak
yang
melakukan kegiatan
investasi
disebut
investor. Investor pada umumnya bisa digolongkan menjadi dua, yaitu: 1. Investor individual (individual/retail investors)
Investor individual terdiri dari individu-individu yang
melakukan aktivitas investasi. 2. Investor institusional (institutional investors) Investor institusional biasanya terdiri dari perusahaanperusahaan asuransi, lembaga penyimpan dana (bank dan lembaga simpan pinjam), lembaga dana pensiun, maupun perusahaan investasi.
Jenis / bentuk investasi :
1.
Investasi aktiva riil / real assets property, emas, intan, barang seni 2. Investasi surat berharga / sekuritas / marketable securities / financial assets : klaim berbentuk surat berharga atas sejumlah aset-aset pihak penerbit surat berharga tersebut. sekuritas, deposito, valas, dll Kelemahan Real Assets : • Kurang likuid, karena sifat heterogennya dan penggunaannya khusus dan ( likuid : mudahnya mengkonversi suatu aset menjadi uang dan biaya transaksi rendah ) • Returnnya sulit diukur secara akurat • Distribusi/perpindahan kepemilikan yang tidak luas • Tidak tersedia pasar yang aktif
Investasi aktiva finansial : - investasi langsung - tidak langsung. Investasi tidak langsung
Investor
Investasi langsung
Perusahaan Investasi
Investasi langsung
Aktiva Keuangan
lanjutan . . . . . Investasi langsung : suatu pemilikan surat berharga secara langsung dalam suatu entitas yang secara resmi telah go public dengan harapan dapat memperoleh keuntungan berupa penghasilan dividen atau capital gains. Investasi tidak langsung: surat berharga yang dimiliki diperdagangkan kembali oleh perusahaan investasi (investment company) yang berfungsi sebagai perantara. Pemilikan aktiva tidak langsung dilakukan melalui lembaga-lembaga keuangan terdaftar, yang bertindak sebagai perantara atau intermediary. Dalam perannya sebagai investor tidak langsung, pedagang perantara (pialang) memperoleh dividen dan capital gain seperti halnya investor langsung, selain itu juga memperoleh capital gain atas hasil perdagangan portofolio yang dilakukan oleh perusahaan perantara tersebut.
HUBUNGAN ANTARA INVESTASI DAN KONSUMSI • Kesejahteraan moneter ditunjukkan oleh penjumlahan pendapatan yang dimiliki saat ini dan nilai saat ini (present value) pendapatan di masa datang.
• Orang seharusnya membuat keputusan seperti berapa banyak penghasilan saat ini yang seharusnya dihabiskan atau dikonsumsi dan berapa banyak seharusnya diinvestasikan menurut preferensinya.
TRADE-OFF DALAM KONSUMSI (K0) DAN INVESTASI (K1) K1
Rp10,4 juta
C Investasi atau meminjamkan
Titik A, B, dan C menunjukkan pola konsumsi/investasi yang berbedabeda.
B
Rp5,2 juta
Meminjam
A
Rp 0 Rp5 juta
Rp10 juta
Gambar Ilustrasi keputusan konsumsi/investasi ASUMSI: Suku bunga = 4%
K0
TRADE-OFF DALAM KONSUMSI (K0) DAN INVESTASI (K1) K1
Dengan keberadaan aset kedua ini, calon investor pasti akan lebih menyukai aset kedua yang memberikan 8 persen ketika investasi, dan lebih menyukai aset pertama sebelumnya pada tingkat bunga 4 persen ketika meminjam.
Rp10,6 juta C’ Rp10,4 juta
C
B
Rp5,2 juta
A’ Rp0
Rp5 juta
A Rp9,8 juta Rp10 juta
Gambar Ilustrasi keputusan konsumsi/investasi dengan dua alternatif
K0
Lanjutan ……
Tujuan investasi : meningkatkan kesejahteraan investor.
Contoh investasi: Sdr. Rudi mulai menabung Rp 3 juta per tahun pada usia 25 tahun. Rudi pensiun 40 tahun kemudian pada usia 65 tahun. Besarnya nilai mendatang investasi Sdr. Rudi dapat dihitung sebagai berikut:
TUJUAN INVESTASI • Untuk melihat apakah kesejahteraan Sdr. Rudi meningkat di masa datang, dengan menabung Rp 3 juta per tahun pada usia 25 tahun, dapat dianalisis dengan menghitung FVIFA (future value interest factor annuity). • Konsep FVIFA ini berlaku untuk menghitung nilai mendatang dari suatu seri aliran kas yang sama secara periodik. • FVIFA dapat dihitung dengan rumus:
(1 i)n 1 FVIFA i
TUJUAN INVESTASI – Pada tingkat bunga 8 persen per tahun, nilai mendatang 40 = Rp3.000.000 x FVIFA 8%, 40 = Rp3.000.000 x 259,06 = Rp 777.180.000
– Pada tingkat bunga 12 persen per tahun, nilai mendatang 40 = Rp3.000.000 x FVIFA 12%, 40 = Rp3.000.000 x 767,09 = Rp 2.301.270.000 – Pada tingkat bunga 20 persen per tahun, nilai mendatang 40 = Rp3.000.000 x FVIFA 20%, 40 = Rp3.000.000 x 7.343,9 = Rp 22.031.700.000
PROSES INVESTASI • Proses investasi meliputi pemahaman dasar-dasar keputusan investasi dan bagaimana mengorganisir aktivitas-aktivitas dalam proses keputusan investasi. • Hal mendasar dalam proses keputusan investasi adalah pemahaman hubungan antara return yang diharapkan dan risiko suatu investasi.
DASAR KEPUTUSAN INVESTASI 1.
Return Return (imbal hasil) tingkat keuntungan investasi yang diharapkan investor dari investasi yang dilakukannya merupakan kompensasi atas biaya kesempatan (opportunity cost ) dan risiko penurunan daya beli akibat adanya pengaruh inflasi.
Dalam konteks manajemen investasi, perlu dibedakan antara return yang diharapkan (expected return) dan return yang terjadi (realized return). Return yang diharapkan (expected return) merupakan tingkat return yang diantisipasi investor di masa datang. Sedangkan return yang terjadi (realized return) atau return aktual merupakan tingkat return yang telah diperoleh investor pada masa lalu.
DASAR KEPUTUSAN INVESTASI 2.
Risiko Risiko bisa diartikan sebagai kemungkinan return aktual yang menyimpang dari return yang diharapkan. Secara spesifik, mengacu pada kemungkinan realisasi return aktual lebih rendah dari return minimum yang diharapkan. Semakin rendah dari yang diharapkan atau return-nya negatif, maka investasi dapat dikatakan semakin berisiko. Return minimum yang diharapkan seringkali juga disebut sebagai return yang disyaratkan (required rate of return).
High risk high return
Uncertainty Adverse outcome Actual return yang rendah atau negatif
RISIKO INVESTASI No Investment Without Risk • • • • • • • • • • •
Risiko Suku Bunga, terutama jika terjadi kenaikan Risiko Daya Beli ( inflasi ), penurunan daya beli Risiko Pasar, posisi bear dan bull Risiko Manajemen, kesalahan dalam pengelolaan Risiko Finansial, metode pembiayaan investasi perusahaan Risiko Bisnis, pengaruh karakteristik industri Risiko Likuiditas, kesulitan pencairan aktiva Risiko Penarikan, kemungkinan redemtion Risiko Nilai Tukar Mata Uang, fluktuasi nilai tukar Risiko Negara, perpolitikan nasional maupun internasional Risiko Industri, munculnya saingan produk homogen
Preferensi investor terhadap risiko
Penyuka / Pencari risiko ( risk seeker / lover / taker ) Menerima investasi dengan risiko tinggi meski return-nya rendah
Netral terhadap risiko ( risk neutral / indifference ) Menerima secara wajar keseimbangan antara return dan risiko
Tidak menyukai / menghindari risiko ( risk averter / avoider ) Memilih jenis investasi yang menawarkan kepastian return tinggi untuk tingkat risiko tertentu
Not all investors are risk averse
DASAR KEPUTUSAN INVESTASI 3.
Hubungan Tingkat Risiko dan Return Harapan. Investasi
Return yang diharapkan
Tingkat bunga bebas risiko
Obligasi pemerintah
Spekulasi
Opsi
Obligasi perusahaan
Judi
Kontrak berjangka
Saham
RF Risiko rendah
Risiko sedang
Risiko tinggi
Risiko Gambar Hubungan risiko dan return harapan
Risiko sangat tinggi
PROSES KEPUTUSAN INVESTASI Tergantung kepada investor, misal : memperoleh penghasilan pada usia pensiun Misal : pilih saham, deposito, atau bangunan
Aktif : secara aktif menggunakan info yang tersedia dan teknik-teknik peramalan untuk mencari kombinasi portofolio yang lebih baik. Pasif : meliputi aktivitas investasi pada portofolio yang seiring dengan kinerja indeks pasar, contoh : beli reksadana.