Pengembangan Model Penilaian “Peer dan Self Assessment Termoderasi Guru” Berbasis Web untuk Pelajaran Fisika SMA Hafiz Anshari1, Sentot Kusairi 2, Sugiyanto3 Mahasiswa Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang 2 Dosen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang 3 Dosen Fisika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Malang Email:
[email protected] 1
Abstrak Peer dan self assessment yang terbukti memiliki keunggulan, menjadi teknik penilaian dalam Kurikulum 2013 (Kemdikbud, 2013). SMA Negeri 8 Malang membutuhkan model penilaian yang sesuai dengan tuntutan kurikulum tersebut. Guru belum memiliki model penilaian dengan teknik peer dan self assessment dan siswa pun meragukan teknik penilaian ini. Website yang mampu menjalankan Moodle dapat menjadi sarana guru dan siswa melakukan aktivitas penilaian pada materi Teori Kinetik Gas. Instrumen peer assessment berupa tugas terstruktur, dan self assessment berupa pertanyaan. Panduan penggunaan model penilaian ini dibuat untuk memudahkan siswa menjalankan model penilaian ini. Penelitian ini merupakan jenis penelitian dan pengembangan. Rancangan pengembangan meliputi lima tahap yang diadaptasi dari langkah-langkah menurut Sukmadinata (2009). Langkah-langkah penelitian meliputi studi pendahuluan, perancangan model penilaian “peer and self assessment moderated by teacher” berbasis web, pengembangan model penilaian, ujicoba terbatas, dan revisi produk akhir. Produk diujicoba melalui proses validasi dan ujicoba terbatas. Validasi dilakukan oleh seorang dosen Fisika UM dan guru Fisika SMAN 8 Malang. Ujicoba terbatas dilakukan oleh lima siswa kelas XI. Instrumen data kuantitatif menggunakan angket dengan Skala Likert. Jenis data yang diperoleh berupa data kuantitatif, berupa skor penilaian dari angket, dan data kualitatif, berupa komentar, kritik, dan saran dari validator. Produk akhir adalah model penilaian “peer and self assessment moderated by teacher” berbasis web. Hasil pengembangan ini memenuhi kriteria valid/layak, yaitu hasil validasi dari validator untuk model penilaian 3,15 dan panduan penggunaan 3,37. Temuan lain dari hasil analisis data ujicoba terbatas menunjukkan respon positif siswa, berdasarkan skor rata-rata angket sebesar 3,27 serta nilai tugas yang dikerjakan siswa. Kelebihan produk penilaian antarsiswa berlangsung acak dan anonim sehingga mengurangi subjektivitas, dan guru memiliki kontrol terhadap skor akhir atas tugas. Kelemahan produk yaitu tidak ada kontrol kebenaran pada kegiatan self assessment, hanya bergantung kejujuran jawaban siswa. Guru dapat menggunakan website untuk pembelajaran lain dengan bentuk tugas/soal yang disesuaikan. Produk yang dihasilkan dapat diandalkan menjadi model penilaian yang mempermudah implementasi peer dan self assessment di sekolah. Kata Kunci: peer assessment, self assessment, e-learning, teori kinetik gas, penilaian autentik . moodle. melalui course management di Berbagai penelitian telah membuktikan dalamnya, kegiatan penilaian dapat berlangsung keunggulan dari peer dan self assesment. peer mudah dan efektif. Terdapat Forum, Kuis, assessment dapat membuat siswa mengevaluasi Polling, Survey, Tugas, Percakapan dan Pelatihan kerja dari rekan-rekannya [1]. Evaluasi adalah yang digunakan untuk mendukung proses keterampilan berpikir tingkat tinggi, dan penilaian yang efektif pula. Peer assessment membutuhkan siswa untuk mengevaluasi kerja berbasis komputer pun terbukti lebih maksimal orang lain dapat meningkatkan pengalaman dibanding penilaian konvensional [4] belajar mereka [2]. Teknik penilaian ini masih memiliki kendala I. Teori untuk diterapkan. Guru di lapangan belum I.1. Peer Assessment memiliki model penilaian yang menggunakan Peer assessment adalah sebuah proses di teknik peer dan self assessment. Mayoritas siswa mana seorang pelajar menilai hasil belajar teman pun menyatakan meragukan kemampuan atau pelajar lainnya yang berada se-level [5]. Peer rekannya dalam memberikan skor. Berbagai alat assessment dapat digunakan untuk membantu penilaian sejawat dapat mengurangi kuantitas pelajar dalam mengembangkan kemampuan pemberian nilai oleh guru, dengan mengandalkan bekerjasama, mengkritisi proses dan hasil belajar umpan balik siswa sebagai dasar untuk pemberian orang lain (penilaian formatif), menerima nilai, sehinga mayoritas siswa tidak menyukainya feedback atau kritik dari orang lain,memberikan [3]. pengertian yang mendalam kepada para siswa Model penilaian yang menyederhanakan tentang kriteria yang digunakan untuk menilai masalah tersebut dapat dikembangkan dengan proses dan hasil belajar dan untuk penilaian
sumatif [6]. Peer assessment mendorong pelajar untuk memiliki rasa tanggung jawab terhadap proses belajarnya sehingga pelajar dapat mandiri, melatih evaluation skill yang berguna untuk life long learning dan mendorong deep learning. Peer and self assessment mempunyai validitas yang baik apabila dilaksanakan sesuai dengan metode dan standar assessment, Misalnya pada instrument penilaian Checklist dan Rating Form [7]. Kriteria ini meliputi: konten fisika, relevan representasi, pemodelan situasi, strategi pemecahan masalah dan kewajaran jawaban. Kriteria dipilih berdasarkan pemecahan masalah sastra dalam fisika dan ilmu pendidikan. Peer and self assessment mempunyai realibilitas yang kurang. Hal tersebut disebabkan oleh faktor, yaitu kesenjangan sosial antara assesor-peserta dan dari pribadi peserta uji [8]. I.2. Self Assessment Siswa memahami nilai self-assessment, diajarkan bagaimana melakukannya, mereka berbagi pemahaman guru tentang kualitas [9], dan memiliki dukungan yang diperlukan untuk meningkatkan mereka pekerjaan, mereka dapat secara akurat menilai sendiri dan efektif merevisi. Ketika rekan-rekan saya dan saya meminta siswa tentang sikap mereka terhadap penilaian diri mereka telah melakukan yang tidak dihitung dalam nilai, tanggapan yang positif [10]. Siswa berkomentar bahwa penilaian diri membantu mereka merasa siap, meningkatkan kualitas pekerjaan mereka, dan memberi mereka pemahaman yang lebih baik dari apa yang mereka capai. Manfaat spesifik yang dirasakan termasuk meningkatkan kemampuan untuk fokus pada elemen-elemen kunci dari tugas, peningkatan efektivitas dalam mengidentifikasi kekuatan dan kelemahan dalam pekerjaan mereka, dan motivasi yang lebih tinggi. Dalam studi lain, ketika para peneliti meminta siswa tentang evaluasi diri yang telah mereka lakukan yang dihitung 5 persen dari nilai mereka, sikap para siswa ' yang agak negatif. Mereka menyuarakan keprihatinan tentang keadilan dan kemungkinan kecurangan dengan menggelembungkan evaluasi diri [11]. Penelitian lain [12] telah menunjukkan bahwa siswa cenderung untuk mengembang evaluasi diri ketika mereka akan dihitung terhadap nilai formal. Perkerjaan mereka itu, menentukan tingkatan mana yang merekleksikan secara eksplisit menyatakan tujuan akhir atau kriteria dan sebaliknya. Self-assessment adalah penilaian formatif – siswa menilai karya-karya dalam proses untuk menemukan cara-cara untuk meningkatkan kinerja mereka Selama selfassessment, siswa merefleksikan kualitas pekerjaan mereka, menilai sejauh mana.
I.3. Moodle MOODLE merupakan singkatan dari Modular Object-Oriented Dynamic Learning Environment yang berarti tempat belajar dinamis dengan menggunakan model berorientasi objek. Dalam penyediannya MOODLE memberikan paket software yang lengkap (MOODLE + Apache + MySQL + PHP) [Melfachrozi,2006]. Moodle adalah paket perangkat lunak untuk pembuatan pembelajaran berbasis Internet yang tersedia secara gratis sebagai perangkat lunak Open Source (di bawah GNU Public License). Moodle dapat diinstal di setiap komputer yang mampu menjalankan PHP dan mendukung basis data tipe SQL (seperti MySQL). Moodle dapat dijalankan di sistem operasi Windows dan Mac serta beragam jenis dari linux (sepertiRed Hat atau Debian GNU) [13]. Moodle dapat dikustomisasi sesuai keinginan pengguna dan menyesuaikan kebutuhan di lapangan. pengaturan modularnya membolehkan pengembang untuk memasang bahkan menciptakan plug-in dan menginntegrasikan aplikasi eksternal untuk mencapai fungsionalitas yang diinginkan [14]. II. Metode II.1. Studi Pendahuluan Studi pustaka merupakan kajian untuk mempelajari konsep-konsep atau teoriteori yang berkaitan dengan produk yang akan dikembangkan. Studi pustaka dilakukan peneliti dengan cara mempelajari beberapa literatur yang berkaitan dengan model penilaian “peer dan self assessment termoderasi guru” berbasis web. Selain itu, juga dilakukan kajian penyusunan intsrumen yang akan digunakan dalam model penilaian ini. Selain itu, peneliti juga melakukan pengkajian pelajaran fisika yang akan menjadi konten penilaian. Studi lapangan dilakukan untuk mengumpulkann informasi dan mengdentifikasi keadaan yang sesungguhnya terutama yang berhubungan dengan pelaksanaan model penilaian “peer dan self assessment termoderasi guru” berbasis web ini. Studi lapangan ini dilakukan agar produk hasil pengembangan sesuai dengan kebutuhan model penilaian ini di lapangan. Studi lapangan dilakukan peneliti dengan cara melakukan wawancara salah satu guru fisika SMA di Malang. II.2. Perancangan Draft Produk Pengembangan Langkah pertama yang dilakukan dalam membangun sebuah situs web E-Learning adalah mempersiapkan server. Untuk menjalankan model penilaian “peer dan self assessment termoderasi guru” berbasis web ini, situs E-Learning yang telah dibangun dipasang ekstensi “Peer Review Assignment”. Penyusunan instrumen penilaian
disusun sesuai dengan kompetensi dasar dan indikator pada materi Teori Kinetik Gas agar menyesuaikan dengan kurikulum 2013.
6
II.3. Pengembangan Model Penilaian “Peer Dan Self Assessment Termoderasi Guru” Berbasis Web Validasi dilakukan dengan menyerahkan angket ke seJlh validator yang merupakan ahli dalam bidang assessment, e-learning, dan guru fisika. Validasi model penilaian berbasis web meliputi aspek assessment dan aspek konstruksi dan bahasa yang digunakan dalam penyusunan model penilaian tersebut. Validasi panduan sistem penilaian berbasis web meliputi aspek tampilan dan aspek isi. Uji coba terbatas dilakukan peneliti satu kali kepada lima siswa SMA. Revisi da penyempurnaan produk hasil uji coba terbatas dilakukan untuk menghasilkan produk yang layak sesuai untuk pemanfaatan belajar siswa. II.4. Teknik Analisis Data Analisis data yang digunakan untuk mengolah data perolehan dari angket validasi produk pengembangan bersifat deskriptif. Data kuantitatif dari tiap-tiap item instrumen dihitung dengan menggunakan teknik analisis nilai rata-rata, diadaptasi dari pendapat Arikunto. Σ =
No
1
2 3
4
5
Kriteria Kesesuaian tugas dengan materi pelajaran Tema tugas logis (realistis) Tugas sesuai dengan tujuan Tugas sesuai dengan kemampuan siswa SMA Kejelasaan petunjuk pengerjaan tugas bagi siswa
V1
3
V2
3
Jlh
6
Rt
No.
Baik 3
4
7
3,5
3
4
7
3,5
Baik Cukup baik 3
3
6
3 Cukup baik
2
4
6
3
6
3
Jumlah
16
22
38
19
Cukup 2,6 3,6 6,3 baik 7 7 3 3,17 = Validator pertama = Validator Kedua = Jumlah nilai validator = rata-rata nilai validator = keterangan
Kriteria Tuntutan sistematika penulisan sesuai dengan kemampuan siswa SMA Perintah tugas tidak menggunakan bahasa yang menimbulkan penafsiran ganda Bahasa tugas menggunakan istilah yang mudah dipahami Bahasa dalam tugas adalah bahasa Indonesia baku dan benar
V1
V2
Jlh
Rata
3
4
7
3,5
3
4
7
3,5
Jumlah Nilai rata-ranah aspek isi Keterangan : V1 V2 Jlh Rata Ket
12
16
28
14
2
3
3
4
Hasil validasi tugas terstruktur berupa makalah dari aspek isi menunjukkan hasil yang cukup baik. Pada Tabel 1, rata-rata untuk setiap butir kriteria bernilai 2,51-3,25. Ada dua kriteria yang bernilai kurang baik dengan skor 2,50, dan sisanya bernilai cukup baik. Berdasarkan rata-rata dari kedua validator kriteria untuk tugas terstruktur pada aspek isi adalah cukup baik sehingga memerlukan revisi sebagian.
tugas Ket Cukup baik
Cukup baik
Tabel 1.Data Hasil Validasi pada Aspek Isi Tugas Terstruktur
Keterangan: = nilai rata-rata ∑X = Jlh total nilai jawaban dari validator n = Jlh validator
III. Hasil Penelitian dan Pembahasan III.1. Hasil Penelitian a. Tugas Terstruktur berupa Makalah Hasil validasi model instrumen terstruktur dapat dilihat pada Tabel 1.
2
Nilai rata-ranah aspek isi Keterangan : V1 V2 Jlh Rata Ket
1
Penentuan makna dari hasil analisis nilai ratarata menggunakan jenjang kriteria validitas.
Kejelasan rubrik penilaian oleh siswa
4
Ket Baik
Baik
3
4
7
3,5 Baik
3
4
7
3,5 Baik
Baik 3
4 7 3,5 = Validator pertama = Validator Kedua = Jumlah nilai validator = rata-rata nilai validator = keterangan
Tabel 2.Data Hasil Validasi pada Aspek Konstruksi dan Bahasa
Berdasarkan Tabel 2 diketahui bahwa hasil validasi tugas terstruktur berupa makalah dari aspek konstruksi dan bahasa menunjukkan hasil yang baik. Artinya, rata-rata untuk setiap butir kriteria sebesar 3,25. Ada dua poin kriteria
yang bernilai baik, dan dua sisanya bernilai cukup baik. Berdasarkan rata-rata validator kriteria untuk tugas terstruktur pada aspek konstruksi dan bahasa adalah cukup baik, sehingga memerlukan revisi sebagian. No. 1
Kriteria Validasi aspek Isi
V1 2,67
V2 3,67
Jlh 6,34
Rt 3,1 7
Ket Cukup baik
2
Validasi aspek konstruksi dan bahasa
3
4
7
3,5
Baik
5,67
7,67
13,3 4
6,6
Jumlah Nilai rata-ranah aspek isi Keterangan : V1 V2 Jlh Rata Ket
3
4
5 Baik
2,84 3,84 6,67 3,3 = Validator pertama = Validator Kedua = Jumlah nilai validator = rata-rata nilai validator = keterangan
6
Tabel 3. Nilai Rata-Rata Tugas Terstruktur
Dari data pada Tabel 3 di atas, diketahui nilai rata-rata kedua aspek untuk tugas terstruktur berupa makalah. Nilai rata-rata untuk kedua aspek yang diberikan oleh kedua validator sebesar 2,98. Berdasarkan kriteria hasil analisis kelayakan produk pengembangan, nilai 2,98 berarti cukup baik. Agar lebih sempurna, diperlukan revisi sebagian agar diperoleh produk pengembangan yang layak. b. Butir Pertanyaan untuk Kegiatan Penilaian Diri (Self Assessment) Dalam rangka pelaksanaan penilaian diri (self assessment), instrumen berupa pertanyaan pilihan ganda yang telah dikembangkan divalidasi oleh validator. Aspek yang dinlai oleh validator terhadap tugas adalah ranah isi serta konstruksi dan bahasa. Cuplikan angket validasi tugas terstruktur disajikan pada Lampiran 8. Data yang diperoleh adalah data kuantitatif dengan menggunkan skala Likert dan data kualitatif dari tanggapan dan saran yang diberikan validator. Data hasil penilaian dari validator kemudian dianalisis dengan teknik rata-rata pada setiap aspek. No. 1
2
Kriteria Memuat Rumusan pertanyaan logis (realistis) Memuat indikator yang sesuai dengan Kompetensi Dasar
V1 3
V2 4
Jlh 7
Rt 3,5
Ket Baik
Nilai rata-ranah aspek isi Keterangan : V1 V2 Jlh Rata Ket
4
7
3,5
Baik
3
4
7
3,5
Baik
3
4
7
3,5
Baik
3
4
7
3,5
Baik
3
4
7
3,5
Baik
18
24
42
21
3
4
7
3,5
Baik
= Validator pertama = Validator Kedua = Jumlah nilai validator = rata-rata nilai validator = keterangan
Tabel 4 Data Hasil Validasi pada Aspek Isi Soal Self Assessment
Berdasarkan Tabel 4 diketahui bahwa hasil validasi soal self assessment dari aspek isi menunjukkan hasil yang cukup baik. Artinya, rata-rata untuk setiap butir kriteria bernilai 2,513,25 dan seluruh kriteria bernilai cukup baik. Berdasarkan rata-rata dari ketiga validator kriteria untuk soal self assessment pada aspek isi adalah cukup baik sehingga memerlukan revisi sebagian. No. 1
2
3 3
Rumusan pertanyaan memuat indikator kunci yang menunjukkan kemampuan yang akan diukur Rumusan pertanyaan sesuai dengan tingkat intelektual siswa SMA Butir soal dapat menunjukkan kemampuan peserta didik dalam situasi yang nyata/ sebenarnya Butir pertanyaan mengungkap kekuatan dan kelemahan capaian kompetensi peserta didik Jumlah
Kriteria Butir pertanyaan menggunakan bahasa sesuai dengan EYD Menggunakan struktur kalimat yang sederhana Rumusan pertanyaan menggunakan bahasa yang lugas (tidak menimbulkan penafsiran ganda)
V1
V2
Jlh
Rt
3
4
7
3,5
Ket Baik
Baik 3
4
7
3,5 Baik
3
4
7
3,5
4
Rumusan pertanyaan menggunakan istilah umum yang mudah dipahami
Jumlah Nilai rata-ranah aspek isi Keterangan : V1 V2 Jlh Rata Ket
Baik
3
4
7
3,5
12
16
28
14
3
4 Baik
3 4 7 3,5 = Validator pertama = Validator Kedua = Jumlah nilai validator = rata-rata nilai validator = keterangan
5
Tabel 5. Data Hasil Validasi pada Aspek Konstruksi dan Bahasa Soal Self Assessment 6
Berdasarkan Tabel 5 diketahui bahwa hasil validasi soal self assessment dari aspek konstruksi dan bahasa menunjukkan hasil yang cukup baik. Artinya, rata-rata untuk setiap butir kriteria terentang antara 2,51-3,25 dan seluruh kriteria cukup baik. Berdasarkan rata-rata validator kriteria untuk soal self assessment pada aspek konstruksi dan bahasa adalah cukup baik, sehingga memerlukan revisi sebagian. No. 1
2
Kriteria Validasi aspek Isi Validasi aspek konstruksi dan bahasa
Jumlah Nilai rata-ranah aspek isi Keterangan : V1 V2 Jlh Rata Ket
V1
V2
Jlh
Rt
3
4
7
3,5
Ket Baik Baik
3
4
7
3,5
6
8
14
7 Baik
3 4 7 3,5 = Validator pertama = Validator Kedua = Jumlah nilai validator = rata-rata nilai validator = keterangan
Tabel 6 Nilai Rata-Rata Butir Pertanyaan untuk Self Assessment
Dari data pada Tabel 6 di atas, diketahui nilai rata-rata kedua aspek untuk pertanyaan penilaian diri. Nilai rata-rata untuk kedua aspek yang diberikan oleh kedua validator sebesar 3. Berdasarkan kriteria hasil analisis kelayakan produk pengembangan, nilai 3 berarti cukup baik. Agar lebih sempurna, diperlukan revisi sebagian agar diperoleh produk pengembangan yang layak. c. Model Penilaian “peer dan self assessment termoderasi guru” Berbasis Web No 1
Kriteria Tampilan Elearning ringkas dan mudah dipahami
V1
V2
Jl
Rt
3
3
6
3
Desain tampilan menarik
3
3
6
3
2
Ket Cukup baik
Cukup baik
Fitur pada Elearning merepresentasik an model penilaian Peer dan self assessment Fasilitas yang disediakan dalam Elearning mudah dijalankan Fasilitas review dan komentar dapat menjadi ruang interaksi antara guru dan siswa Fasilitas “analysis” memberikan kemudahan bagi guru memberikan balikan kepada siswa Jumlah
Nilai rata-ranah aspek isi
Cukup baik 3
3
6
3
Cukup baik 3
3
6
3
Baik 3
4
7
3,5
Cukup baik 3
3
6
3
18
19
37
18, 5
3,0 0
3,1 7
6,1 7
3,0 8
Cukup baik
Tabel 7 Data Hasil Validasi pada Model Penilaian “peer dan self assessment termoderasi guru” Berbasis Web Aspek Assessment
Berdasarkan Tabel 7 dapat dikatakan bahwa hasil validasi isi model penilaian “peer dan self assessment termoderasi guru” berbasis web pada aspek assessment menunjukkan hasil yang cukup baik. Artinya, rata-rata untuk setiap butir kriteria yang terentang antara 2,51-3,25. Berdasarkan rata-rata dari kedua validator kriteria untuk model penilaian “peer dan self assessment termoderasi guru” berbasis web pada aspek assessment adalah cukup baik, sehingga memerlukan revisi sebagian. No. 1
2
3
Kriteria Instrumen cocok digunakan untuk model Peer dan self assessment Model penilaian yang dirancang sesuai dengan karakteristik siswa SMA Kriteria (rubrik) cocok digunakan sebagai acuan pemberian skor dalam model penilaian Peer assessment ini
V1
V2
Jlh
Rt
3
4
7
3,5
Ket Baik
Baik 3
4
7
3,5
Cukup baik
3
3
6
3
4
Skor yang diperoleh siswa dapat digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa Model penilaian peer dan self assessment berbasis web yang dikembangkan membantu guru dalam melaksanakan proses penilaian Keefektifan model yang dikembangkan dalam kegiatan penilaian Model penilaian berbasis web ini dapat menjadi fasilitas kegiatan penilaian di luar pembelajaran kelas
5
6
7
Cukup baik 2
4
6
3
Cukup baik
3
3
6
3
Cukup baik 3
3
6
6,6
12,6
6,3
Nilai rata-ranah aspek isi
3
3,3
6,3
3,15
Cukup baik
Tabel 9 Nilai Rata-Rata Model Penilaian “Peer dan Self Assessment Termoderasi Guru” Berbasis Web
Dari data pada Tabel 9 di atas, diketahui nilai rata-rata kedua aspek untuk model penilaian yang dikembangkan. Nilai rata-rata untuk kedua aspek yang diberikan oleh kedua validator sebesar 3,07. Berdasarkan kriteria hasil analisis kelayakan produk pengembangan, nilai 3,07 berarti cukup baik. Agar lebih sempurna, diperlukan revisi sebagian agar diperoleh produk pengembangan yang layak. d. Panduan Model Penilaian “peer dan self assessment termoderasi guru” Berbasis Web
3
No. 1 4
3
7
V1 2
V2 4
Jlh 6
Rt 3
Ket Cukup baik
3
4
7
3,5
Baik
3
4
7
3,5
Baik
2
4
6
3
Jumlah
10
12
26
11
Nilai rata-ranah aspek isi
2,5
4
6,5
3,25
3,5
2
21
Nilai rata-ranah aspek isi
24
3,00
3,43
45 6,43
22,5 3,21
Cukup baik
Tabel 8 Data Hasil Validasi pada Model Penilaian “peer dan self assessment termoderasi guru” Berbasis Web Aspek Website
Berdasarkan Tabel 8 dapat dikatakan bahwa hasil validasi isi model penilaian “peer dan self assessment termoderasi guru” berbasis web pada aspek website menunjukkan hasil yang cukup baik. Artinya, rata-rata untuk setiap butir kriteria yang terentang antara 2,51-3,25 dan seluruh kriteria cukup baik. Berdasarkan rata-rata dari kedua validator kriteria untuk model penilaian “peer dan self assessment termoderasi guru” berbasis web pada aspek website adalah cukup baik, sehingga memerlukan revisi sebagian. Data hasil penilaian dari validator dianalisis dengan teknik analisis rata-rata setiap aspek seperti pada Tabel 9 berikut.
2
6
Baik
Jumlah
No. 1
Jumlah
Kriteria
V1
V2
Jlh
Rt
Validasi aspek assessment
3
3,17
6,17
3,085
Ket Cukup baik
Validasi aspek website
3
3,43
6,43
3,215
Cukup baik
3
4
Kriteria Bahasa terjemahan yang digunakan sesuai dan tidak multitafsir Petunjuk yang disajikan mudah dipahami Layout dan gambar bersifat informatif dan representatif Warna dan huruf menarik
Cukup baik
Cukup baik
Tabel 10. Hasil Validasi Panduan Model Penilaian “peer dan self assessment termoderasi guru” Berbasis Web Aspek Tampilan
Berdasarkan Tabel 10 dapat dikatakan bahwa hasil validasi isi panduan model penilaian “peer dan self assessment termoderasi guru” berbasis web pada aspek tampilan menunjukkan hasil yang cukup baik. Hal ini berdasarkan nilai rata-rata untuk setiap butir kriteria yang terentang antara 2,51-3,25. Berdasarkan rata-rata dari kedua validator kriteria untuk panduan model penilaian “peer dan self assessment termoderasi guru” berbasis web pada aspek tampilan adalah cukup baik, sehingga memerlukan revisi sebagian. Tanggapan dan saran yang telah diberikan validator terhadap panduan model penilaian “peer
dan self assessment termoderasi guru” berbasis web aspek isi disajikan dalam Tabel 11. No.
1
2
Kriteria Langkahlangkah penggunaan E-learning dijelaskan dengan ringkas penyajian petunjuk dapat memandu pelaksanaan kegiatan dalam Elearning “Peer dan self assessment termoderasi guru” dalam Moodle
V1
V2
Jlh
Rt
Ket Baik
3
4
7
3,5
Baik
3
4
7
3,5
6 8 14 7 Jumlah Nilai rata-ranah Baik 3 4 7 3,5 aspek isi Tabel 11. Hasil Validasi Panduan Model Penilaian “Peer dan Self Assessment Termoderasi Guru” Berbasis Web Aspek Isi
Berdasarkan Tabel 11 dapat dikatakan bahwa hasil validasi isi panduan model penilaian “peer dan self assessment termoderasi guru” berbasis web pada aspek isi menunjukkan hasil yang cukup baik. Hal ini berdasarkan nilai ratarata untuk setiap butir kriteria yang terentang antara 2,51-3,25 dan seluruh kriteria cukup baik. Berdasarkan rata-rata dari kedua validator kriteria untuk panduan model penilaian “peer dan self assessment termoderasi guru” berbasis web pada aspek website adalah cukup baik, sehingga memerlukan revisi sebagian.
No. 1
2
Kriteria Validasi aspek tampilan Validasi aspek isi
analisis kelayakan produk pengembangan, nilai 2,87 berarti cukup baik. Agar lebih sempurna, diperlukan revisi sebagian agar diperoleh produk pengembangan yang layak. III.2 Pembahasan a. Tugas Tersturktur Berupa Makalah Berdasarkan data hasil validasi isi untuk tugas terstruktur berupa makalah pada aspek isi dan konstruksi dan bahasa oleh validator, dapat dianalisis tentang aspek isi dan aspek konstruksi dan bahasa untuk instrumen tugas terstruktur berupa makalah. Sedangkan dengan dara kualitatif, hasil validasi ini menunjukkan tugas terstruktur ini memmerlukan waktu pengerjaan yang panjang oleh siswa. Analisis untuk tiap aspek dijelaskan sebagai berikut.
V1
V2
Jlh
Rt
2,5
4
6,5
3,25
3
4
7
3,5
Ket Cukup baik Baik
5,5 8 13,5 6,75 Jumlah Nilai rata-ranah Baik 2,75 4 6,75 3,375 aspek isi Tabel 12. Nilai Rata-Rata Model Penilaian “Peer dan Self Assessment Termoderasi Guru” Berbasis Web
Dari data pada Tabel 12 di atas, diketahui nilai rata-rata kedua aspek untuk panduan model penilaian yang dikembangkan. Nilai rata-rata untuk kedua aspek yang diberikan oleh kedua validator sebesar 2,87. Berdasarkan kriteria hasil
1) Aspek Isi Aspek isi mempertimbangkan kriteria yang terkait dengan materi dari tugas terstruktur yang diujikan. Kriteria pada aspek isi meliputi : 1) kesesuaian tugas dengan materi pelajaran, 2) tema tugas logis, 3) tugas sesuai dengan tujuan, 4) tugas sesuai dengan kemampuan siswa SMA, 5) kejelasan petunjuk mengerjakann tugas bagi siswa, dan 6) kejelasan rubrik penilaian oleh siswa. Berdasarkan penilaian oleh kedua validator, secara umum disimpulkan bahwa tugas terstruktur berupa makalah ini sudah cukup baik dari segi isi. Berdasarkan Lampiran 15, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata aspek isi untuk tugas terstruktur yang dikembangkan bernilai 2,83 yang berarti cukup baik, namun memerlukan revisi sebagian. 2) Aspek Konstruksi dan Bahasa Aspek konstruksi dan bahasa berisi kriteria yang perlu mendapat penilaian terkait cara penyampaian tugas dalam bentuk tulisan dan penyusunan tugas. Kriteria tersebut meliputi : 1) tuntutan sistematika penulisan sesuai dengan kemampuan siswa SMA, 2)perintah tugas tidak menggunakan bahasa yang menimbulkan penafsiran ganda, 3)bahasa tugas menggunakan istilah yang mudah dipahami, dan 4)bahasa dalam tugas adalah bahasa Indonesia baku dan benar. Berdasarkan penilaian oleh kedua validator, secara umum disimpulkan bahwa tugas terstruktur berupa makalah ini sudah cukup baik dari segi isi. Berdasarkan Lampiran 15, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata aspek isi untuk tugas terstruktur yang dikembangkan bernilai 3,25 yang berarti cukup baik, namun memerlukan revisi sebagian. b. Butir Pertanyaan untuk Kegiatan Penilaian Diri (Self Assessment) Hasil validasi isi untuk butir pertanyaan untuk kegiatan penilaian diri diperoleh nilai ratarata sebesar 3. Berdasarkan acuan dari Likert, angka sebesar ini berarti cukup baik. Nilai rata-
rata hasil validasi isi bisa dilihat pada Tabel 4.10. Dengan nilai rata-rata ini, dapat disimpulkan bahwa butir pertanyaan untuk kegiatan penilaian diri ini memerlukan revisi sebagian. Penjelasan data hasil validasi isi untuk masing-masing aspek pada butir pertanyaan untuk kegiatan penilaian diri sebagai berikut. 1) Aspek Isi Aspek isi mempertimbangkan kriteria yang terkait dengan materi dari tugas terstruktur yang diujikan. Kriteria pada aspek isi meliputi : 1) memuat rumusan pertanyaan logis (realistis), 2) memuat indikator yang sesuai dengan kompetensi dasar, 3) rumusan pertanyaan memuat indikator kunci yang menunjukkan kemampuan yang akan diukur, 4) rumusan pertanyaan sesuai dengan tingkat intelektual siswa sma, 5) butir soal dapat menunjukkan kemampuan peserta didik dalam situasi yang nyata/ sebenarnya, dan 6) butir pertanyaan mengungkap kekuatan dan kelemahan capaian kompetensi peserta didik. Berdasarkan penilaian oleh kedua validator, secara umum disimpulkan bahwa tugas terstruktur berupa makalah ini sudah cukup baik dari segi isi. Berdasarkan Lampiran 16, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata aspek isi untuk tugas terstruktur yang dikembangkan bernilai 3 yang berarti cukup baik, namun memerlukan revisi sebagian. 2) Aspek Konstruksi dan Bahasa Aspek konstruksi dan bahasa berisi kriteria yang perlu mendapat penilaian terkait cara penyampaian tugas dalam bentuk tulisan dan penyusunan tugas. Kriteria tersebut meliputi : 1) butir pertanyaan menggunakan bahasa sesuai dengan EYD, 2) menggunakan struktur kalimat yang sederhana, 3) rumusan pertanyaan menggunakan bahasa yang lugas (tidak menimbulkan penafsiran ganda), 4) rumusan pertanyaan menggunakan istilah umum yang mudah dipahami. Berdasarkan penilaian oleh kedua validator, secara umum disimpulkan bahwa tugas terstruktur berupa makalah ini sudah cukup baik dari segi isi. Berdasarkan Lampiran 16, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata aspek isi untuk tugas terstruktur yang dikembangkan bernilai 3 yang berarti cukup baik, namun memerlukan revisi sebagian. c. Model Penilaian “peer dan self assessment termoderasi guru” Berbasis Web Hasil validasi isi untuk model penilaian “peer dan self assessment termoderasi guru” berbasis web diperoleh nilai rata-rata sebesar 3,07. Berdasarkan acuan dari Likert, angka sebesar ini berarti cukup baik. Nilai rata-rata hasil validasi isi bisa dilihat pada Tabel 4.13. Dengan nilai rata-rata ini, dapat disimpulkan bahwa model penilaian “peer dan self assessment termoderasi
guru” berbasis web ini memerlukan revisi sebagian. Penjelasan data hasil validasi isi untuk masing-masing aspek pada model penilaian “peer dan self assessment termoderasi guru” berbasis web sebagai berikut. 1) Aspek Assessment Dalam aspek assessment, ada tujuh kriteria yang dipertimbangkan oleh validator. Kriteria aspek tampilan tersebut adalah : 1) instrumen soal cocok digunakan untuk model peer dan self assessment, 2) model penilaian yang dirancang sesuai dengan karakteristik siswa SMA, 3) kriteria (rubrik) cocok digunakan sebagai acuan pemberian skor dalam model penilaian peer assessment ini, 4) skor yang diperoleh siswa dapat digunakan untuk mengetahui hasil belajar siswa, 5) model penilaian peer dan self assessment berbasis web yang dikembangkan membantu guru dalam melaksanakan proses penilaian, 6) keefektifan model yang dikembangkan dalam kegiatan penilaian, 7) model penilaian berbasis web ini dapat menjadi fasilitas kegiatan penilaian di luar pembelajaran kelas. Berdasarkan penilaian oleh kedua validator, secara umum disimpulkan bahwa tugas terstruktur berupa makalah ini sudah cukup baik dari segi isi. Berdasarkan Lampiran 16, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata aspek isi untuk tugas terstruktur yang dikembangkan bernilai 3,14 yang berarti cukup baik, namun memerlukan revisi sebagian. 2) Aspek Website Model penilaian ini dijalankan melalui website, sehingga aspek website menjadi pertimbangan yang utama. Untuk itu, ada enam kriteria yang dinilai oleh validator. Keenam kriteria tersebut berturut-turut adalah : 1) tampilan e-learning ringkas dan mudah dipahami, 2) desain tampilan menarik, 3) fitur pada e-learning merepresentasikan model penilaian peer dan self assessment, 4) fasilitas yang disediakan dalam elearning mudah dijalankan, 5) fasilitas review dan komentar dapat menjadi ruang interaksi antara guru dan siswa, 6) fasilitas “analysis” memberikan kemudahan bagi guru memberikan balikan kepada siswa. Berdasarkan penilaian oleh kedua validator, secara umum disimpulkan bahwa tugas terstruktur berupa makalah ini sudah cukup baik dari segi isi. Berdasarkan Lampiran 17, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata aspek isi untuk tugas terstruktur yang dikembangkan bernilai 3 yang berarti cukup baik, namun memerlukan revisi sebagian. d. Panduan Model Penilaian “peer dan self assessment termoderasi guru” Berbasis Web Hasil validasi isi untuk panduan model penilaian “peer dan self assessment termoderasi guru” berbasis web diperoleh nilai rata-rata sebesar
2,87. Berdasarkan acuan dari Likert, angka sebesar ini berarti cukup baik. Nilai rata-rata hasil validasi isi bisa dilihat pada Tabel 4.17. Dengan nilai rata-rata ini, dapat disimpulkan bahwa panduan model penilaian “peer dan self assessment termoderasi guru” berbasis web ini memerlukan revisi sebagian. Penjelasan data hasil validasi isi untuk masing-masing aspek pada panduan model penilaian “peer dan self assessment termoderasi guru” berbasis web sebagai berikut. 1) Aspek Tampilan Dalam aspek tampilan, ada empat kriteria yang dipertimbangkan oleh validator. Kriteria aspek tampilan tersebut adalah : 1) bahasa terjemahan yang digunakan sesuai dan tidak multitafsir, 2) petunjuk yang disajikan mudah dipahami, 3) layout dan gambar bersifat informatif dan representatif, 4) warna dan huruf menarik. Berdasarkan penilaian oleh kedua validator, secara umum disimpulkan bahwa tugas terstruktur berupa makalah ini sudah cukup baik dari segi isi. Berdasarkan Lampiran 17, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata aspek isi untuk tugas terstruktur yang dikembangkan bernilai 2,75 yang berarti cukup baik, namun memerlukan revisi sebagian. 2) Aspek Isi Aspek isi mempertimbangkan kriteria yang terkait dengan materi dari tugas terstruktur yang diujikan. Kriteria pada aspek isi meliputi : 1) langkah-langkah penggunaan E-learning dijelaskan dengan ringkas, 2) penyajian petunjuk dapat memandu pelaksanaan kegiatan dalam Elearning “Peer dan self assessment termoderasi guru” dalam Moodle. Berdasarkan penilaian oleh kedua validator, secara umum disimpulkan bahwa tugas terstruktur berupa makalah ini sudah cukup baik dari segi isi. Berdasarkan Lampiran 17, dapat diketahui bahwa nilai rata-rata aspek isi untuk tugas terstruktur yang dikembangkan bernilai 3 yang berarti cukup baik, namun memerlukan revisi sebagian. IV. Kesimpulan Dari hasil uji validasi yag dilakukan oleh validator, yaitu seorang dosen dan seorang guru fisika tentang kelayakan model penilaian “peer dan self assessment termoderasi guru” berbasis web, nilai rata-rata yang didapatkan sebesar 3,07 sehingga model penilaian “peer dan self assessment termoderasi guru” berbasis web dan panduannya dikatakan valid namun perlu revisi sebagian. Model penilaian “peer dan self assessment termoderasi guru” berbasis web ini berbeda dengan penilaian sejawat yang biasa dilakukan. Kegiatan penilian ini dilakukan dengan menggunakan jaringan internet, dan nilai akhir untuk siswa tidak murni dari skor yang diberikan temannya sebagai penilai, namun melalui
moderasi guru terlebih dahulu. Guru berhak menambah atau mengurangi nilai tersebut, hingga menambahkan komentar terkait tugas dari siswa yang bersangkutan, yang semua datanya terekam dalam sistem. Pengembangan model penilaian “peer dan self assessment termoderasi guru” berbasis web untuk siswa SMA kelas XI adalah suatu solusi untuk pelaksanaan penilaian sejawat dan penilaian diri dalam pembelajaran. Model penilaian “peer dan self assessment termoderasi guru” berbasis web ini dapat menjadi solusi pendidikan, khususnya untuk guru dan siswa. Dengan menilai pekerjaan temannya, siswa dilatih untuk mengambil keputusan. Dari segi kognitif, siswa akan mengevaluasi pekerjaan yang telah dibuatnya dengan pekerjaan temannya, sehingga memberi koreksi positif terhadap pengetahuannya. Guru pun dapat mengetahui pencapaian kompetensi siswa, sehingga dapat memberikan balikan untuk pembelajaran ke depan. Kelebihan dari model penilaian “peer dan self assessment termoderasi guru” berbasis web antara lain : (1) siswa menilai tugas siswa lain yang dipilih oleh komputer secara acak dan anonim, sehingga mengurangi unsur subjektivitas, (2) siswa menambahkan komentar tentang tugas yang dinilainya, sehingga pemilik tugas dapat mengetahui tanggapan si penilai terhadap pekerjaannya, (3) siswa yang keberatan dengan nilai yang diberikan terhadap tugasnya dapat melapor kepada guru dengan fitur “flag”, (4) guru berhak menambah atau mengurangi nilai dari tugas yang telah diperiksa siswa, serta memberikan komentarnya, dan (5) informasi lama mengerjakan, penilai tercepat, terlambat, terekam oleh sistem, (6) kemudahan penggunaan, karena penilaian bisa dilakukan kapan saja selama terhubung dengan internet. Kekurangan dari model penilaian “peer dan self assessment termoderasi guru” berbasis web ini antara lain : (1) kepemilikan perangkat pendukung, yaitu komputer, modem, dan ketersediaan jaringan internet, (2) kecepatan internet kadang mempengaruhi kelancaran dalam menjalankan situs, (3) hanya diujicobakan sekali karena keterbatasan waktu.. V. DAFTAR PUSTAKA [1] [7] Murthy, Sahana. 2008. Peer-assessment of Homework Using Rubrics. Peer-assessment of Homework Using Rubrics. Massachusetts Institute of Technology, 77 Mass. Ave., Cambridge, MA 02139 [2] de Raadt, M., Toleman, M., and Watson, R. 2005. Electronic peer review: a large cohort teaching themselves? In: Proceedings of the 22nd Annual Conference of the Australasian
Society for Computers in Learning in Tertiary Education (pp. 159-168), Brisbane, Australia [3] Ngan, Fun lia dan Clarles, D. 2006. Peer feedback : the learning element of peer assessment. Teaching in Higher Education, Vol.11, No.3, July2006, pp.279-290 [4] On-line peer assessment and the role of the peer feedback: A study of high school computer course (Clariana) [5] [8]Topping, Keith. 1998. Peer Assessment between Students in Colleges and Universities. Review of Educational Research. Vol. 68, No. 3 (Autumn, 1998), pp. 249-276 [6] Brown, S., Rust, C. and Gibbs, G. 1994 Involving students in the assessment process, in Strategies for Diversifying Assessments in Higher Education. Oxford: Oxford Centre for Staff Development, and at DeLiberations [9] Sadler, D. R. (1989). Formative assessment and the design of instructional systems. Instructional Science, 18, 119–144. [10] Andrade, H., & Du, Y. (2007). Student responses to criteria-referenced selfassessment. Assessment and Evaluation in Higher Education, 32(2), 159–181. [11] Ross, J. A., Rolheiser, C., & HogaboamGray, A. (1998). Skills-training versus action research in-service: Impact on student attitudes to self-evaluation. Teaching and Teacher Education, 14(5), 463–477. [12] Boud, D., & Falchikov, N. (1989). Quantitative studies of student self-assessment in higher education: A critical analysis of findings. Higher Education, 18, 529–549. [13] M, Melfachrozi (2006) PENGGUNAAN APLIKASI e-LEARNING (MOODLE). jurnal ilmu komputer (14). ISSN 1999-100 (Unpublished) [14] Qomaruddin, M. Nur. 2009. PERANCANGAN SISTEM VISUALISASI AUTOMATIS. Skripsi tidak diterbitkan. Surabaya : Jurusan Teknik elektro ITS [15] Moodle Team. 2014. About Moodle, (Online),http://docs.moodle.org/26/en/About_ Moodle, diakses 20 April 2014)