ps
.b
ab
gk
on
or
.s
w
w
//w
tp :
ht
id
o.
.g
id
o.
.g
ps
.b
ab
gk
on
or
.s
w
w
//w
tp :
ht
ht
tp :
//w
w
w
.s
or
on
gk
ab
.b
ps
.g
o.
id
STATISTIK DAERAH KABUPATEN SORONG 2012
id
o.
.g
ps
.b
ab
gk
on
or
.s
w
w
//w
tp :
ht
STATISTIK DAERAH KABUPATEN SORONG 2012
o.
id
ISSN : 2302-5212 No. Publikasi : 9107.12.01 Katalog BPS : 1101002.9107 Ukuran Buku : 17,6 cm x 25 cm Jumlah Halaman : v + 49 halaman
ps .b ab
gk
Gambar Kulit : Bhara Yudhiantara, S.ST Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik Kabupaten Sorong
.g
Naskah : Tri Prasetia Daruniah, S.ST Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik Badan Pusat Statistik Kabupaten Sorong
or
on
Diterbitkan Oleh : Badan Pusat Statistik Kabupaten Sorong
ht
tp :
//w
w
w
.s
Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya
id
o.
.g
ps
.b
ab
gk
on
or
.s
w
w
//w
tp :
ht
Kata Pengantar Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas limpahan rahmatNya penyusunan Publikasi Statistik Daerah Kabupaten
o.
id
Sorong Tahun 2012 dapat diselesaikan.hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh hhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhhh
.g
Publikasi Statistik Daerah Kabupaten Sorong Tahun 2012 201 diterbitkan oleh
ps
Badan Pusat Statistik Kabupaten Sorong, berisi data dan informasi terpilih disertai dengan
.b
analisis sederhana seputar Kabupaten Sorong. Dari ari publikasi ini diharapkan dapat membantu
ab
pemerintah daerah dan pengguna data lainnya dalam memahami potensi dan perkembangan
gk
pembangunan di Kabupaten Sorong. mmmmmmmmmmmmmmmmm
on
Publikasi Statistik Daerah Kabupaten Sorong Tahun 2012 201 diterbitkan untuk melengkapi publikasi-
or
publikasi yang sudah terbit secara rutin setiap tahun. Publikasi ini menyajikan berbagai informasi
.s
dan indikator terpilih yang berkaitan dengan pembangunan di Kabupaten Sorong dan diharapkan
w
dapat menjadi bahan rujukan an dan kajian untuk perencanaan dan evaluasi kegiatan
//w
w
pembangunan di Kabupaten Sorong.
tp :
Kami sadari bahwa dalam proses penyusunannya masih banyak keterbatasan, untuk itu kritik dan saran dari semua pihak sangat diharapkan guna penyempurnaan penerbitan mendatang.
ht
Akhirnya semoga publikasi ini mampu memenuhi tuntutan kebutuhan data statistik dan bermanfaat bagi semua pihak dalam penyusunan perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.
Sorong, September 2012 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Sorong
Uddani Malewa, SE
Statistik Daerah Kabupaten Sorong Tahun 2012
i
id
o.
.g
ps
.b
ab
gk
on
or
.s
w
w
//w
tp :
ht
Statistik Kunci 2010
2011
Jumlah Penduduk
Orang
70 619
73 088
Laki-laki
Orang
37 502
38 803
Perempuan
Orang
33 117
34 285
2
Rasio Jenis Kelamin (Sex Ratio)
Persen
113,24
113,18
3
Jumlah Rumah Tangga
16 134
17 811
4
Jumlah penduduk 15 thn keatas yang bekerja
30 532
32 461
5
Jumlah Pengangguran
1867
1212
6
Jumlah Angkatan Kerja
Orang
32399
33673
7
TPAK
Persen
70,21
73,35
8
Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT)
Persen
5,76
3,60
9
Pertumbuhan Ekonomi
Persen
2,94
6,50
10
PDRB ADHB (juta)
Rupiah
6 165 670,09
6 839 154,92
11
PDRB ADHK (juta)
Rupiah
1 849 545,90
1 969 855,64
12
PDRB per Kapita (juta)
Rupiah
87,31
93,34
13
Angka Partisipasi Sekolah 7-12 7 tahun
Persen
93,68
97,67
14
13-15 tahun Angka Partisipasi Sekolah 13
Persen
88,10
92,60
Angka Partisipasi Sekolah 16 16-18 tahun
Persen
52,63
71,62
16
Angka Harapan Hidup
Tahun
67,85
68,22
17
Rata-rata Lama Sekolah
Tahun
8,06
8,09
18
Angka Melek Huruf
Persen
91,69
91,76
19
Paritas Daya Beli (PPP) (ribu)
Rupiah
598,18
600,62
20
IPM
Persen
68,50
68,93
21
Rata-rata Pengeluaran per kapita
Rupiah
360 148
487 043
o.
.g ps
ab
.b
Orang
gk
Orang
or
.s
w
w
//w
tp :
ht
15
ruta
id
Satuan
1
Uraian
on
No
Statistik Daerah Kabupaten Sorong Tahun 2012
ii
id
o.
.g
ps
.b
ab
gk
on
or
.s
w
w
//w
tp :
ht
Penjelasan Teknis Angkatan Kerja adalah penduduk usia
berdomisili di wilayah territorial Republik
15 tahun keatas yang bekerja atau
Indonesia selama 6 bulan atau lebih dan
sementara tidak bekerja, dan yang
atau mereka yang berdomisili kurang
sedang mencari pekerjaan.
dari 6 bulan tetapi bertujuan menetap.
id
Penduduk adalah semua orang yang
suatu
daerah
dibagi
dengan luas daratan daerah tersebut, per Km2.
jumlah jumlah
penduduk usia kerj. Tingkat adalah
gk
biasanya dinyatakan sebagai penduduk
dengan d
ps
di
kerja
antara
.b
penduduk
angkatan
ab
Kepadatan Penduduk adalah jumlah
perbandingan
.g
adalah
o.
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
Pengangguran perbandingan
Terbuka
antara
jumlah
on
pencari kerja dengan jumlah angkatan
antara
banyaknya
.s
perbandingan
or
Rasio Jenis Kelamin (sex ratio)) adalah
kerja. Angka
Kematian
Bayi
adalah
probabilita/peluang
penduduk
sebelum mencapai usia satu tahun,
w
penduduk laki-laki laki dengan banyaknya pada
w
perempuan
suatu
//w
daerah dan waktu tertentu. Biasanya dengan
penduduk lakilaki-laki laki -laki laki setiap 100 penduduk
ht orang atau
fisik/sensus,
Angka Kematian Balita adalah peluang
lima tahun, dinyatakan dalam per seribu
Rumah Tangga adalah seseorang atau
sebagian
dinyatakan dalam per seribu kelahiran.
bayi meninggal sebelum mencapai usia
perempuan.
sekelompok
meninggal
banyaknya
tp :
dinyatakan
bayi
dan
yang
seluruh
kelahiran.
mendiami bangunan
biasanya
tinggal
Angka perkiraan
Harapan lama
Hidup hidup
adalah rata-rata
bersama serta pengelolaan makan dari
penduduk dengan asumsi tidak ada
satu dapur. Yang dimaksud makan dari
perubahan
satu
umur.
dapur
adalah
sehari-harinya
pola
mortalitas
menurut
dikelola bersama-sama menjadi satu.
Statistik Daerah Kabupaten Sorong Tahun 2012
iii
id
o.
.g
ps
.b
ab
gk
on
or
.s
w
w
//w
tp :
ht
Angka
Huruf
adalah
daya beli penduduk dalam memenuhi
perbandingan antara jumlah penduduk
kebutuhan konsumsi makanan dan non
usia 15 tahun ke atas yang dapat
makanan
membaca dan menulis, dengan jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas.
Angka Koefisien Gini adalah ukuran kemerataan pendapatan yang dihitung
id
Melek
berdasarkan kelas pendapatan. Angka
perbandingan antara jumlah penduduk
koefisien gini terletak antara 0 (nol) dan
kelompok usia sekolah (7-12 thn; 13-15
1 (satu). Nol mencerminkan kemerataan
thn;
sempurna dan satu menggambarkan
yang
bersekolah
terhadap seluruh penduduk kelompok
.g
ketidakmerataan sempurna. Garis Kemiskinan adalah besarnya nilai
gk
usia sekolah (7-12 thn; 13-15 thn; 16-18
ps
thn)
.b
16-18
Sekolah
ab
Partisipasi
o.
adalah
Angka
on
thn). Bersekolah adalah mereka yang mengikuti pendidikan di jalur formal
or
(SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA atau
.s
PT) maupun non formal (paket A, paket
w
B, paket C).
rupiah pengeluaran per kapita setiap bulan untuk memenuhi kebutuhan dasar minimum makanan dan nonmakanan yang dibutuhkan oleh seorang individu
w
untuk tetap berada pada kehidupan yang
//w
Rata-rata ratarata Lama Sekolah adalah rata
tp :
rata jumlah tahun yang dihabiskan oleh
layak. Produk
Domestik
Regional
Bruto
(PDRB)
menempuh suatu jenjang pendidikan
untuk mengetahui kondisi ekonomi di
formal yang pernah dijalani.
suatu wilayah dalam suatu periode
ht
penduduk usia 15 tahun atau lebih untuk
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah indeks komposit dari gabungan 4
adalah satu indikator penting
tertentu. Produk Domestik Regional Bruto Per
(empat) indikator yaitu angka harapan
Kapita
hidup, angka melek huruf, rata-rata lama
Regional Bruto dibagi dengan penduduk
sekolah dan paritas daya beli.
pertengahan tahun.
adalah
Produk
Domestik
Paritas Daya Beli (PPP) adalah ukuran
Statistik Daerah Kabupaten Sorong Tahun 2012
iv
id
o.
.g
ps
.b
ab
gk
on
or
.s
w
w
//w
tp :
ht
Daftar Isi i
Statistik Kunci
ii
Penjelasan Teknis
iii
id
Kata Pengantar
v
ps
.g
o.
Daftar Isi
Geografi dan Iklim
1
11.
Industri Pengolahan
29
2.
Pemerintahan
3
12.
Konstruksi
30
3.
Kependudukan
6
ab
.b
1.
31
14.
Transportasi dan Komunikasi
33
15.
Perbankan dan Investasi
35
15 15
16.
Harga-harga
36
18 18
17.
Pengeluaran Penduduk
37
20
18.
Perdagangan
38
24
19.
Pendapatan Regional
39
27
20.
Perbandingan Regional
42
Lampiran Tabel
45
9
5.
Pendidikan
12
6.
Kesehatan
7.
Perumahan
8.
Pembangunan Manusia
9.
Pertanian
//w
w
w
.s
or
on
Ketenagakerjaan
gk
Pariwisata
4.
13.
ht
tp :
10. Pertambangan dan Energi
Statistik Daerah Kabupaten Sorong Tahun 2012
v
id
o.
.g
ps
.b
ab
gk
on
or
.s
w
w
//w
tp :
ht
GEOGRAFI DAN IKLIM
1
Distrik Salawati Selatan Terluas di Kabupaten Sorong Berdasarkan Laporan Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Sorong, Distrik Salawati Selatan memiliki luas wilayah terbesar dibandingkan seluruh distrik di Kabupaten Sorong, yaitu 16,65 persen dari luas Kabupaten Sorong.
Kabupaten Sorong merupakan salah satu kabupaten di Provinsi Papua Barat.
Gambar 1.1
Peta Kabupaten Sorong
Secara geografis, Kabupaten Sorong terletak pada koordinat 130 40’ 49” hingga 132 13’ O
O
48” Bujur Timur dan 00O 33’ 42” hingga 01O
id
35’ 29” Lintang Selatan. Secara administratif,
o.
kabupaten ini berbatasan langsung dengan
langsung
di
sebelah
dengan
timur
Kabupaten
Tambrauw dan Kabupaten Sorong Selatan. sebelah
utara
dan
selatan
kabupaten ini berbatas langsung dengan
gk
Sedangkan
ps
berbatasan
dan
.b
barat
ab
sebelah
.g
Kota Sorong dan Kabupaten Raja Ampat di
on
lautan, yaitu Samudera Pasifik di sebelah
or
utara dan Laut Seram di sebelah selatan.
.s
Berdasarkan Laporan Rencana Tata
w
Ruang Wilayah (RTRW) Kabupaten Sorong
w
Tahun 2008, luas wilayah Kabupaten Sorong
//w
sebesar 13.603,46 Km 2 dengan rincian luas
Persentase Luas Wilayah Kabupaten Sorong menurut Distrik (%), 2011
Gambar 1.2
tp :
daratan (pulau besar dan pulau-pulau kecil) adalah 8.457,10 Km2 dan luas laut adalah Km2.
ht
5.146,36
Wilayah
terluas
dari
Mariat Aimas 0.87
TA H U K A H
A N D A
?
Hanya 0,36 persen luas daratan Kabupaten Sorong dimanfaatkan untuk pemukiman
Moraid 10.62
Klaso 2.33
Makbon 7.44 Klayili 3.54
Segun 14.86
Selatan (16,65%), dan wilayah terkecilnya
(0,87 %).
Maudus 3.62
1.64
Kabupaten Sorong adalah Distrik Salawati
adalah Distrik Mariat dan Distrik Moisegen
Sayosa 8.92
Beraur 6.04
Seget 6.57 Moisegen 0.87 Mayamuk 1.60
Klawak 3.59 Klabot 3.81 Salawati Selatan 16.65
Salawati 3.86
Klamono 3.18
Sumber : BP3MD Kabupaten Sorong
Statistik Daerah Kabupaten Sorong Tahun 2012
1
GEOGRAFI DAN IKLIM
1
Kondisi Cuaca Sepanjang 2011 Didominasi Hujan Sepanjang tahun 2011 jumlah hari hujandi Kabupaten Sorong sebanyak 258 hari dan curah hujan sebesar 3.786,5 mm.
Karakteristik
Peta Topografi Kabupaten Sorong
Gambar 1.3
tanah
di
Kabupaten
Sorong dilihat dari aspek tekstur tanah terdiri dari tekstur halus, sedang, kasar serta tanah gambut. Namun mayoritas tekstur tanah di Kabupaten Sorong adalah tekstur halus,
id
sedangkan tekstur sedang dan kasar relatif
o.
kecil. Sementara tekstur gambut dominan
.g
terletak di bagian selatan wilayah Kabupaten
ps
Sorong
.b
Kondisi
cuaca
Kabupaten
Sorong
ab
sepanjang tahun 2011 didominasi oleh hujan.
gk
Hal ini terlihat dari jumlah hari hujan yang tercatat pada Badan Meteorologi, Klimatologi
on
dan Geofisika (BMKG) Sorong sebanyak 258
.s
or
Sumber : BP3MD Kabupaten Sorong
w
w
Keadaan Iklim Kabupaten Kabupaten Sorong 20102010-2011 2010 -2011 2011
hujan yang lebih tinggi dibandingkan tahun 2010 yaitu sebesar 3.786,5 mm. Sejalan dengan banyaknya hujan yang terjadi dan curah hujan yang tinggi di Kabupaten Sorong pada
tahun
2011,
rata-rata
penyinaran
2010 20
2011
31,60
30,50
Suhu Udara Minimum (oC)
23,10
23.90
Rata-rata Suhu Udara (oC)
27,30
26,80
85,33
86,00
1008.9
1008.5
dibandingkan tahun 2010, yaitu dari 27,30o
2543,0
3786,5
Celcius menjadi 26,80o Celcius. Suhu udara
Hari Hujan (hari)
251
258
maksimum di tahun 2011 sebesar 30,50o
Rata-rata Penyinaran Matahari (%)
59,7
41,9
Celcius dan suhu minimum 23,90o Celcius.
tp :
Uraian
//w
Tabel 1.1
hari sepanjang tahun 2011 dengan curah
ht
Suhu Udara Maksimum (oC)
Rata-rata Kelembaban Udara (%) Rata-rata Tekanan Udara (mbs)
Curah Hujan (mm)
matahari pada tahun 2011 lebih rendah dibandingkan dengan tahun 2010 yaitu hanya 41,9 persen. Pada tahun 2011, suhu udara rata-rata di Kabupaten Sorong mengalami penurunan
Sumber : Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Sorong
2
Statistik Daerah Kabupaten Sorong Tahun 2012
PEMERINTAHAN Tanggal 14 Juni Diperingati Sebagai Hari Jadi Kabupaten Sorong Berdasarkan Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 tahun 1967 tanggal 14 Juni 1967, wilayah Sorong, Raja Ampat, Teminabuan dan Ayamaru terpisah dari Kab. Manokwari dan menjadi satu wilayah kabupaten administratif tersendiri
Awal mulanya pemerintah tradisional di
Sultan
Tidore
guna
perluasan
Lambang Daerah Kabupaten Sorong
Gambar 2.1
wilayah Kabupaten Sorong dibentuk oleh
2
wilayah
kesultanan. Dengan
berhasilnya
Pemerintah
id
Belanda dalam usahanya memisahkan Irian
o.
Barat melalui Konferensi Meja Bundar (KMB)
.g
tahun 1949, pada tahun 1950 dalam rangka
Het
Gouvernement
van
Nieuw
Guinea
yang
nama
Nederlands berkedudukan sekarang).
di
Hollandia
Mulai
saat
.b
yang
ab
pemerintahan
gk
diberi
membentuk
(Jayapura
itu
terbentuklah
on
Belanda
ps
lebih memperkuat kedudukannya Pemerintah
or
beberapa afdeling definitive atau daerah baru
.s
di seluruh Irian Barat, diantaranya Afdeling
w
west Nieuw Guinea yang meliputi seluruh
w
wilayah Kepala Burung dan Fakfak dan
//w
berkedudukan di Sorong Doom.
tp :
Pada tahun 1956 Afdeling West Nieuw Guinea terbagi menjadi Afdeling West Nieuw (berkedudukan
ht
Guinea
Manokwari)
dan
Afdeling Fakfak.
Berdasarkan keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 22 tahun 1967 tanggal 14 Juni 1967, kedudukan wakil bupati koordinator wilayah
kepala
Sorong,
Raja
pemerintahan Ampat,
setempat
Teminabuan
dan
Ayamaru dibentuk satu wilayah kabupaten administratif dan terpisah dari Kabupaten
Tugu Pawbili yang terletak di perbatasan antara Kota Sorong dan Kabupaten Sorong
Manokwari. Sehingga pada tanggal 14 Juni
Statistik Daerah Kabupaten Sorong Tahun 2012
3
PEMERINTAHAN
2
PNS di Kabupaten Sorong Didominasi Pegawai Pria Dari 4.547 orang pegawai di lingkungan Pemda Kabupaten Sorong, sebesar 54,74 persen merupakan pegawai pria sedangkan sisanya merupakan pegawai wanita
ditetapkan
Pembagian Daerah Administrasi menurut Distrik, 2011
Tabel 2.1
sebagai
hari
ulang
tahun
Kabupaten Sorong. Hingga usianya yang ke-44 pada tahun
Kelurahan
Desa
Mega Siwis Makbon Klayili Klabra Buk Wilty Klamono Katinim Makbalim Klafdalim Seget Segun
0 0 1 0 0 0 0 0 2 0 2 0 0
7 5 8 5 9 8 9 13 5 7 6 8 6
Sailolof
0
7
Aimas Klamalu Sayosa Luwelala Klawumuk
6 2 0 0 0
1 3 6 8 5
Aimas
13
126
Persentase PNS Pemda Kabupaten Sorong menurut Jenis Kelamin (%), 2011
ht
Gambar 2.2
tp :
//w
Sumber : Kabupaten Sorong Dalam Angka,2012
baru, yaitu Kota Sorong,
id
Kabupaten Raja ampat, Kabupaten Sorong
Kabupaten
Tambrauw
o.
Kabupaten Maybrat.
Kendati
.g
Selatan,
dan
demikian,
ps
wilayah administrasi Kabupaten Sorong justru
.b
2011, mengalami perkembangan. Pada tahun 2011
ab
Kabupaten
Sorong
memiliki
19
distrik
gk
(kecamatan), 13 kelurahan dan 126 desa. Sedangkan pada tahun 2008, yaitu sebelum pemekaran
on
or
Kab.Sorong
2011, Kabupaten Sorong telah melahirkan 5 daerah otonom
.s
Moraid Klaso Makbon Klayili Beraur Klabot Klawak Klamono Salawati Moisegun Mayamuk Seget Segun Salawati Selatan Aimas Mariat Sayosa Maudus Sorong
w
Ibukota
w
Distrik
Kabupaten
Tambrauw
dari
Kabupaten Sorong, Kabupaten Sorong hanya memiliki 16 distrik, 5 kelurahan dan 105 desa. Jumlah Pegawai Negeri Sipil (PNS) di lingkungan Pemerintahan Daerah (Pemda) Kabupaten Sorong hingga periode Maret 2012 sebanyak 4.547 orang dengan rincian pria sebanyak 2.489 orang (54,74%) dan wanita sebanyak 2.058 orang (45,26%). Dari komposisinya ini terlihat bahwa jumlah PNS laki-laki lebih banyak dari dibandingkan PNS wanita. Hal ini memberikan informasi bahwa
Wanita 45.26
kesetaraan gender dalam pemerintahan di
Pria 54.74
Kabupaten Sorong belum
menunjukkan
pemerataan. Tingkat pendidikan yang ditamatkan pegawai adalah salah satu aspek yang Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sorong
4
menentukan
Statistik Daerah Kabupaten Sorong Tahun 2012
kualitas
PNS.
Berdasarkan
PEMERINTAHAN
2
Jumlah Perempuan di DPRD Kabupaten Sorong Hanya 1 orang Dari 20 kursi yang diperebutkan di Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Kabupaten Sorong, hanya 1 kursi yang diduduki oleh perempuan
tingkat
pendidikan,
lingkungan
mayoritas
pemda
PNS
Kabupaten
di
Sorong
Persentase PNS Pemda Kabupaten Sorong menurut Tingkat Pendidikan (%),2011
Gambar 2.3
berpendidikan SLTA keatas. Pegawai negeri yang berpendidikan sarjana sebesar 36,66 persen dan diploma sebesar 26,17 persen.
o.
sebesar 32,92 persen. Dilihat dari komposisi
PNS
dengan
SLTA 32.92
tingkat
ps
bahwa
.g
pegawai berdasarkan tingkat pendidikan ini terlihat
dapat
diinformasikan
ab
sehingga
SLTP 2.42
SD 1.83
gk
rendah,
.b
pendidikan tinggi (di atas SMA) lebih banyak dibandingkan PNS dengan tingkat pendidikan
Sarjana 36.66
id
Diploma 26.17
Sedangkan PNS yang berpendidikan SLTA
bahwa kualitas SDM di lingkungan pemda
on
Kabupaten Sorong cukup baik.
Sumber : Badan Kepegawaian Daerah Kabupaten Sorong
or
Peta perpolitikan di parlemen (DPRD)
.s
Kabupaten Sorong didominasi oleh Fraksi
adalah
Fraksi
Kerakyatan
yang
w
kedua
w
Golkar dengan menempati 10 kursi. Posisi
Gambar 2.4
Jumlah Anggota DPRD Kabupaten Sorong menurut Fraksi dan Jenis Kelamin,2011
//w
menempati 4 kursi parlemen. Sedangkan
tp :
Fraksi Demokrat dan Fraksi Pembaharuan Bangsa berada di posisi ketiga dengan jatah
ht
kursi masing-masing 3. Jika
dilihat
keterwakilan
sisi
perempuan
gender,
jumlah
dalam
DPRD
Fraksi Pembaruan Bangsa
3 4
Fraksi Kerakyatan Fraksi Demokrat
3
Kabupaten Sorong belum merata. Jumlah perempuan yang duduk di kursi DPRD
Fraksi Golkar
9
1
Kabupaten Sorong hanya berjumlah 1 orang dari
20
kursi
menyiratkan
yang
arti
tersedia.
bahwa
masih
Hal
ini
Laki-laki
Perempuan
terjadi
ketimpangan gender dalam perpolitikan di
Sumber : Sekretariat DPRD Kabupaten Sorong
Kabupaten Sorong.
Statistik Daerah Kabupaten Sorong Tahun 2012
5
KEPENDUDUKAN
3
Kabupaten Sorong Didominasi Penduduk Usia Produktif Dari 73.088 jiwa penduduk Kabupaten Sorong tahun 2011, sebesar 61,23 persen penduduk merupakan penduduk usia produktif atau 15-64 tahun.
Struktur penduduk Kabupaten Sorong
Piramida Penduduk Kabupaten Sorong, 2011
Gambar 3.1
jika dilihat dari bentuk piramida penduduk tergolong dalam struktur penduduk muda. Hal ini
dapat
dilihat
dari
bentuk
piramida
penduduk Kabupaten Sorong yang besar di
id
bagian bawah dan semakin mengerucut ke
0-4
tahun
terlihat
.g
umur
o.
atas. Pada alas piramida untuk kelompok lebih
lebar
ps
dibandingkan dengan kelompok umur yang
.b
lain, hal ini menandakan bahwa struktur
ab
penduduk masih sangat dipengaruhi oleh
gk
fertilitas yang tinggi. Dengan kondisi ini diharapkan
Sumber: Proyeksi Penduduk, 2011
pedoman
on or .s w
w
//w
kependudukan yang menyangkut fertilitas. Pada tahun 2011 jumlah penduduk Kabupaten Sorong sebesar
73.088 jiwa
dengan komposisi penduduk laki-laki 13 persen lebih banyak dibandingkan jumlah penduduk perempuan. Sedangkan jika dilihat
2010
2011
37 502
38 803
Perempuan
33 117
34 285
Sex Ratio (L/P)
113,24
113,18
64 tahun (61,23 persen). Penduduk pada
Jumlah Rumah Tangga
16 134
17 811
kelompok umur ini tergolong dalam penduduk
4,38
4,10
usia produktif. Sedangkan di posisi kedua
tp :
Uraian
menjadi
pemerintah dalam hal evaluasi program
Indikator Kependudukan Kabupaten Sorong, 2010-2011 2010
Tabel 3.1
bisa
Laki-laki
ht
Jumlah Penduduk (jiwa)
Rata-rata ART
Penduduk menurut kelompok umur (%)
umur, terlihat bahwa penduduk Kabupaten Sorong didominasi oleh penduduk umur 15-
adalah kelompok umur 0-14 tahun atau
0-14
34,98
36,17
15-64
62,42
61,23
65+
2,60
2,60
Sumber : Proyeksi Penduduk, 2011
dari komposisi penduduk menurut kelompok
kelompok usia belum produktif yaitu sebesar 36,17 persen. Dengan melihat komposisi ini diharapkan
dapat
menjadi
pedoman
pemerintah daerah dalam membuat kebijakan
6
Statistik Daerah Kabupaten Sorong Tahun 2012
KEPENDUDUKAN
3
Penduduk Terbanyak di Kabupaten Sorong Berada di Distrik Aimas Dari jumlah penduduk Kabupaten Sorong sebesar 70.088 jiwa, sebanyak 28,79 persen penduduk kabupaten ini berada di Distrik Aimas.
penyediaan
lapangan
pekerjaan
bagi
penduduknya.
Persentase Distribusi Sebaran Penduduk (%), 2011
Gambar 3.2
Sebaran penduduk Kabupaten Sorong
penduduk
Kabupaten Sorong bermukim di dua distrik ini. Hal ini kemungkinan disebabkan karena Distrik Aimas merupakan ibukota Kabupaten Sorong, sedangkan Distrik Mariat merupakan daerah pemekaran dari Distrik Aimas dan
14.04 12.83
0.83 0.89
6.22 1.40 0.58 2.96 0.43 2.38
0.00
10.00
20.00
30.00
gk
menjadi pusat pemerintahan Kabupaten ini
28.79 2.87 1.90 4.29 2.73
id
persen
o.
0,44
.g
Sekitar
ps
Mariat.
14.94
.b
dua daerah yaitu di Distrik Aimas dan Distrik
0.55 1.37
Maudus Sayosa Mariat Aimas Salawati Selatan Segun Seget Salawat timur Mayamuk Salawati Klawak Klabot Klamono Beraur Klayili Makbon Klaso Moraid
ab
menurut kecamatan/distrik masih dominan di
sehingga akses transportasi, komunikasi,
Sumber: Proyeksi Penduduk, 2011
on
pendidikan di dua distrik ini lebih baik
or
dibandingkan dengan distrik lainnya dan
.s
menjadi faktor penarik migrasi penduduk.
w
Dari sisi kepadatan penduduk, dengan
jiwa
maka
kepadatan
//w
73.088
w
luas 13.603,46 Km2 dan jumlah penduduk penduduk
tp :
Kabupaten Sorong hanya mencapai 5 jiwa per kilometer persegi. Kepadatan tertinggi
ht
berada di Distrik Aimas dan Distrik Mariat Setiap kilometer per segi di Distrik Aimas dihuni oleh 94 hingga 95 jiwa. Sedangkan di Distrik Mariat setiap kilometer per segi dihuni oleh 92 jiwa. Sementara itu distrik-distrik lainnya masih memiliki kepadatan penduduk hanya 1 jiwa per kilometer persegi, kecuali Distrik Mayamuk, Distrik Salawati, Distrik Salawati Timur, Distrik Klamono dan Distrik Seget.
Kepadatan Penduduk Kabupaten Sorong 2011
Gambar 3.3 Maudus Sayosa Mariat Aimas Salawati Selatan Segun Seget Salawat timur Mayamuk Salawati Klawak Klabot Klamono Beraur Klayili Makbon Klaso Moraid
0.82 0.83 92.42 94.59 0.93 0.69 3.51 16.79 47.24 17.87 1.25 1.25 10.49 1.24 0.88 2.14 0.99 1.21
0.00
50.00
100.00
Sumber: Luas : BP3MD Kabupaten Sorong Penduduk : Proyeksi Penduduk 2011
Statistik Daerah Kabupaten Sorong Tahun 2012
7
3
KEPENDUDUKAN Sex Ratio Distrik Moraid Tertinggi di Kabupaten Sorong Sex ratio Distrik Moraid pada tahun 2011 sebesar 128,14 persen , artinya dari 100 orang perempuan di distrik ini terdapat sekitar 128 penduduk laki-laki. Angka ini menjadikan sex ratio Distrik Moraid tertinggi di Kabupaten Sorong
Berdasarkan rasio jenis kelamin (sex
Rasio Jenis Kelamin menurut Distrik Kab. Sorong 2011
Gambar 3.4
ratio), jumlah penduduk di Kabupaten Sorong didominasi oleh penduduk laki-laki. Rasio jenis kelamin Kabupaten Sorong sebesar
128.14 125.14 120.31 118.75 116.14 115.72 114.01 113.61 113.18 112.16 111.24 109.68 108.86 105.42 104.87 104.73 100.80 100.66 96.96
113,18 persen, artinya terdapat sekitar 113 perempuan.
tertinggi
berada
di
ps
Sorong
Ratio
.g
Sex
o.
id
penduduk laki-laki -laki diantara 100 penduduk di
Kabupaten
Distrik Moraid,
yaitu
.b
sebesar 128,14 persen atau dengan kata lain
ab
jumlah penduduk laki-laki di distrik ini 28 persen lebih banyak dari pada penduduk
gk
Moraid Maudus Klayili Salawati Selatan Aimas Klamono Salawati Klaso Kab. Sorong Mariat Mayamuk Salawat timur Seget Beraur Segun Makbon Sayosa Klawak Klabot
perempuan. Sedangkan hal sebaliknya terjadi
Sumber: Proyeksi Penduduk, 2011
or
on
di Distrik Klabot,jumlah penduduk perempuan
.s
Rasio Ketergantungan menurut Jenis Kelamin Kabupaten Sorong (%) (%),, 2011
//w
w
w
Gambar 3.5
63.31
penduduk laki-laki yaitu dari 100 penduduk perempuan terdapat sekitar 97 penduduk lakilaki. Rasio ratio)
ketergantungan
(dependency
Kabupaten Sorong sebesar 63,31
persen, artinya dari 100 orang yang produktif (15-64 tahun) harus menanggung beban
ht
57.94
tp :
69.85
di distrik ini lebih banyak dibandingkan
hidup sekitar 63 orang yang belum produktif (0-14 tahun) dan tidak produktif (lebih dari 65 tahun). Beban tanggungan perempuan lebih besar dari laki-laki, yaitu sebesar 69,85 persen, atau dengan kata lain dari 100 orang
Laki-laki
Perempuan
Sumber: Proyeksi Penduduk, 2011
L+P
penduduk perempuan usia produktif harus menanggung beban hidup sekitar 69-70 orang perempuan belum produktif dan tidak produktif.
8
Statistik Daerah Kabupaten Sorong Tahun 2012
KETENAGAKERJAAN Terjadi Penurunan Jumlah Pengangguran Peningkatan jumlah angkatan kerja dan peningkatan jumlah penduduk yang bekerja di Kabupaten Sorong yang terjadi pada tahun 2011 selaras dengan penurunan jumlah pengangguran dan penurunan TPT
Kondisi ketenagakerjaan di Kabupaten
Indikator Ketenagakerjaan Kabupaten Sorong 2010-2011
Tabel 4.1
Sorong pada tahun 2011 ditandai dengan
4
penurunan jumlah penduduk usia kerja (15
namun pada tahun 2011 jumlah ini berkurang menjadi 45.909 orang. Hal ini kemungkinan
Uraian
2010
2011
Orang
30 532
32 461
Pengangguran
Orang
Angkatan Kerja Sekolah Mengurus Ruta
umur 15 tahun keatas, baik untuk mencari
Lainnya Bukan Angkatan Kerja Penduduk Usia Kerja
.b
ps
33.673 orang dari 32.399 orang di tahun
Orang
4 884
4 471
Orang
7 083
6 561
Orang
1 778
1 204
Orang
13 745
12 236
Orang
46 144
45 909
TPT
Persen
5,76
3,60
TPAK
Persen
70,21
73,35
gk
2011 mengalami peningkatan, yaitu menjadi
ab
Jumlah angkatan kerja pada tahun
1 212 33 673
.g
disebabkan efek migrasi keluar penduduk
pekerjaan maupun sekolah.
1 867 32 399
Orang
o.
penduduk usia kerja sebanyak 46.144 orang,
Satuan
Bekerja
id
tahun keatas). Pada tahun 2010 jumlah
Sumber : BPS, Sakernas Agustus 2011
on
2010. Peningkatan angkatan kerja diikuti oleh jumlah
penduduk
yang
.s
penurunan
or
peningkatan penduduk yang bekerja dan
w
menganggur. Jumlah penduduk yang bekerja
Diagram Ketenagakerjaan
32.461
orang
di
//w
menjadi
w
meningkat dari 30.532 orang di tahun 2010 tahun
2011.
tp :
Sementara itu, jumlah penduduk menganggur mengalami penurunan menjadi 1.212 di tahun
ht
2011 dari 1.867 orang di tahun 2010. Berbeda
dengan
angkatan
kerja,
jumlah bukan angkatan kerja pada tahun 2011 justru mengalami penurunan, yaitu menjadi 12.236 orang dari 13.745 orang di tahun 2010. Penurunan ini diikuti dengan penurunan jumlah penduduk yang sekolah, mengurus rumah tangga dan yang melakukan kegiatan selain sekolah dan mengurus rumah tangga.
Statistik Daerah Kabupaten Sorong Tahun 2012
9
KETENAGAKERJAAN
4
Sektor Pertanian Menjadi Lapangan Pekerjaan Andalan Bagi Penduduk Dari 32.461 penduduk yang bekerja di Kabupaten Sorong, lebih dari setengah atau 58,78 persen merupakan penduduk yang bekerja pada sektor pertanian.
Pada tahun 2011, jumlah penduduk
Persentase Penduduk Bekerja menurut Pendidikan Kabupaten Sorong (%), 2011
kabupaten Sorong yang bekerja sebanyak 32.461 orang atau sekitar 96,40 persen dari total
SLTA 22.68
SD 25.60
angkatan
Dari
jumlah
ini,
mayoritas (27,26 persen) tidak sekolah atau tidak
tamat
SD. SD
dan
SLTP.
.g
berpendidikan Diploma/ sarjana 5,68
Sekitar
25,6
persen
79
persen
18,
o.
berpendidikan
Dibawah SD
27.26
kerja.
id
SLTP 18.79
Sedangkan
dari
penduduk yang bekerja tersebut hanya 5,68 yang
.b
persen
ps
Gambar 4.1
berpendidikan
tinggi
atau
ab
diploma/sarjana. Jika dilihat dari segi lapangan usaha,
gk
Sumber : BPS, Sakernas Agustus 2011
mayoritas
w
58.78
11.57
ht
Pertanian
Perdagangan,hotel dan restoran
pertanian yang meliputi pertanian tanaman pangan, perkebunan, perikanan, peternakan dan
kehutanan.
Hal
ini
memperlihatkan
bahwa Kabupaten Sorong masih menjadi salah satu daerah pertanian di Papua Barat. Disamping sektor pertanian, sebanyak
(kesehatan
Industri
dan
pendidikan)
dan
jasa
perorangan. Dan untuk sektor perdagangan,
Jasa kemasyarakatan
hotel dan restoran terdapat 11,57 persen penduduk
Sumber : BPS, Sakernas Agustus 2011
A N D A
sektor
kemasyarakatan yang meliputi jasa sosial
Lainnya
TA H U K A H
di
11,08 persen penduduk bekerja di sektor jasa
11.08
tp :
13.66
//w
w
4.91
bekerja
on
or
Persentase Penduduk Bekerja menurut Lapangan Pekerjaan Utama (%), 2011
.s
Gambar 4.2
penduduk
yang
bekerja
di
sektor
ini.
Sedangkan sektor industri pengolahan yang ?
menjadi
sektor
penyumbang
Produk
Domestik Regional Bruto (PDRB) Kabupaten Tingkat Pengangguran Kabupaten Sorong (TPT) 2011 adalah yang terkecil di Papua Barat
10
Sorong tertinggi hanya memberikan kontribusi 4,91 persen tenaga kerja terhadap jumlah penduduk yang bekerja.
Statistik Daerah Kabupaten Sorong Tahun 2012
KETENAGAKERJAAN Terjadi Fenomena Pengangguran Terdidik Persentase pengangguran terdidik (SLTA dan Diploma/Sarjana) pada tahun 2011 sebesar 80,28 persen, yaitu terdiri dari pengangguran untuk SLTA sebesar 57,01 persen dan pengangguran untuk diploma/sarjana sebesar 23,27 persen.
terdidik
dan
pengangguran usia muda banyak terjadi di daerah,
Sorong.
Pada
termasuk
tahun
pengangguran
di
merupakan
Kabupaten
2011,
mayoritas
Kabupaten
penduduk
57.01
Sorong
yang
terdidik.
Persentase pengangguran terbesar justru
14.52 5.20
pada tingkat pendidikan SLTA keatas (SLTA sarjana).
Sebesar
80,28
persen
<SD
23,27
persen
berpendidikan
SLTA
> SLTA
Sumber : BPS, Sakernas Agustus 2011
gk
dan
SLTP
ab
ini, yaitu 57,01 persen berpendidikan SLTA
SD
.b
pengangguran berasal dari tingkat pendidikan
23.27
0.00
ps
dan
id
berbagai
Persentase Pengangguran menurut Pendidikan Kabupaten Sorong (%), 2011
Gambar 4.3
o.
pengangguran
.g
Isu
4
diploma/sarjana.
pendidikan
SLTA
TPT keatas
menurut
pada
or
pendidikan,
(TPT)
tingkat
Gambar 4.4
TPT menurut Tingkat Pendidikan Kabupaten Sorong (%), 2011
.s
tingkat
Terbuka
sebesar
9,56
w
Pengangguran
on
Sedangkan bila ditinjau dari Tingkat
13.27
TPT
untuk
tingkat
//w
ada,
w
persen. Dari semua tingkat pendidikan yang pendidikan
8.58
yaitu
tp :
diploma/sarjana merupakan yang tertinggi sebesar
persen.
antara
ht
dibandingkan
13,27
Dan
semua
jika
tingkat
pendidikan, maka diperoleh gambaran bahwa semakin
rendah
level
pendidikan
0.71
<SD
2.07 0
SD
SLTP
SLTA
>SLTA
maka
tingkat pengangguran terbukanya semakin rendah. Hal ini diduga karena penduduk yang berpendidikan dibawah SLTA terserap pada lapangan pekerjaan di sektor pertanian dan sektor
informal
lainnya
serta
kecilnya
kecenderungan mereka dalam memilih-milih
TPT SLTA = 8,58 persen artinya dari setiap 100 orang angkatan kerja yang berlatar belakang pendidikan SLTA terdapat 8-9 orang yang berstatus pengangguran
pekerjaan.
Statistik Daerah Kabupaten Sorong Tahun 2012
11
PENDIDIKAN
5
Kabupaten Sorong Masih Kekurangan Fasilitas Sekolah Dasar Pada tahun 2011 baru terdapat 125 unit sekolah dasar yang telah berdiri di Kabupaten Sorong. Dengan jumlah desa/kelurahan yang ada sebanyak 134, hal ini berarti bahwa belum semua desa/kelurahan memiliki Sekolah Dasar (SD).
Tabel 5.1
Salah satu tujuan negara yang tertuang
Indikator Pendidikan Kabupaten Sorong, 2011
dalam pembukaan Undang-Undang Dasar (UUD) 1945 adalah mencerdaskan kehidupan
SD/MI
SLTP/MTs
SMU/MA/ SMK
Sekolah
125
34
26
Guru
735
377
262
Murid
15 090
4 345
2 061
Ruang Belajar
641
194
141
Perpustakaan
22
25
9
bangsa. Guna pencapaian tujuan ini, perlu ditunjang
dengan
ketersediaan
fasilitas
id
pendidikan. Pada tahun 2011 jumlah SD di Kabupaten Sorong sebanyak 125 unit dengan
o.
Uraian
ps
guru. Jika dibandingkan antara jumlah SD
Kabupaten
ab
di
.b
dengan jumlah desa/kelurahan yang terdapat
23,54
22,40
14,62
Sorong
bahwa
maka
diperoleh
belum
semua
gk
informasi
desa/kelurahan di Kabupaten Sorong memiliki
11,53
7,87
or
20,53
on
fasilitas SD karena jumlah desa/kelurahan
.s
Rasio MuridKelas Rasio MuridGuru
.g
jumlah murid sebanyak 15.090 15.090 siswa dan 735
ht
tp :
//w
w
w
Sumber: Dinas Pendidikan Kabupaten Sorong
seluruhnya sebanyak 134 (121 desa/13 kelurahan). Sementara pada level pendidikan SLTP terdapat 34 sekolah, 377 guru dan 4.345 murid. Secara rata-rata tiap distrik di Kabupaten Sorong sudah memiliki SLTP sebab jumlah distrik sebanyak 19 distrik. Namun
kenyataannya
masih
terdapat
beberapa distrik yang tidak memiliki sekolah SLTP, seperti Klaso, Klayili, Klabot, Klawak dan
Maudus.
Sedangkan
pada
jenjang
pendidikan SLTA/SMK, jumlah sekolah yang telah berdiri sebanyak 26 unit dengan jumlah murid 2.061 dan 262 guru. Jika dilihat daya tampung sekolah terhadap murid pada jenjang SD diperoleh setiap SD dapat menampung sekitar 120 Salah satu Sekolah Dasar di Distrik Klawak
12
hingga 121 murid dengan setiap sekolah rata-
Statistik Daerah Kabupaten Sorong Tahun 2012
PENDIDIKAN
5
Rata-rata Murid di Kabupaten Sorong Putus Sekolah di Kelas 3 SLTP Rata-rata lama sekolah di Kabupaten Sorong tahun 2011 baru mencapai 8,09 tahun, artinya bahwa rata-rata penduduk Kabupaten Sorong baru mampu menempuh pendidikan sampai dengan kelas 2 SLTP atau putus sekolah di kelas 3 SLTP
rata hanya memiliki 5 ruang belajar. Hal ini berarti bahwa terdapat 1 ruang belajar yang
Angka Melek Huruf Usia 15 Tahun Keatas Kab. Sorong (%), 2009-2011
Gambar 5.1
dipergunakan untuk 2 kelas. Sementara pada jenjang SLTP memiliki daya tampung yang dengan setiap sekolah rata-rata memiliki 5
Angka Melek Huruf (AMH) dan Ratarata lama sekolah merupakan indikator yang mengukur
keberhasilan
91 91
2009
o. 2010
2011
Sumber: BPS, Susenas 2009-2011
gk
untuk
91.40
91
memiliki 79 murid dengan 5 ruang belajar.
dipakai
92
.g
sekolah
ps
setiap
.b
rata-rata
92
ab
SLTA,
91.69
92
hingga 6 ruang belajar. Sedangkan pada jenjang
91.76
92
id
lebih besar lagi yaitu sebanyak 127-128 murid
pembangunan manusia di bidang pendidikan.
on
AMH Kabupaten Sorong pada tahun 2011
or
meningkat dari 91,69 persen di tahun 2010
.s
menjadi 91,76 persen. Hal ini berarti bahwa
w
persentase penduduk usia 15 tahun ke atas
Rata-rata Lama Sekolah Kabupaten Sorong 2009-2011 (tahun)
w
di Kabupaten Sorong yang dapat membaca
Gambar 5.2
//w
dan menulis huruf latin dan atau huruf lainnya mengalami peningkatan atau dengan kata
tp :
8.09
lain terjadi penurunan persentase penduduk
ht
buta huruf di Kabupaten Sorong. 8.06
Rata-rata lama sekolah menunjukkan jenjang pendidikan yang telah dicapai oleh
8.04
penduduk usia 15 tahun ke atas. Rata-rata lama sekolah di Kabupaten Sorong tahun 2011 baru mencapai 8,09 tahun, artinya bahwa rata-rata penduduk Kabupaten Sorong baru mampu menempuh pendidikan sampai
2009
2010
2011
Sumber: BPS, Susenas 2009-2010
dengan kelas 2 SLTP atau dengan kata lain putus sekolah di kelas 3 SLTP.
Statistik Daerah Kabupaten Sorong Tahun 2012
13
5
PENDIDIKAN Semakin Tinggi Kelompok Usia Sekolah, APS Semakin Rendah Di tahun 2011, pada usia 7-12 tahun APS sebesar 97,67 %. Namun pada kelompok usia sekolah13-15 tahun, 16-18 tahun dan 19-24 tahun APS berangsur-angsur menurun menjadi 92,60 %, 71,62 % dan 16,29 %.
Padahal
Angka Partisipasi Sekolah (APS) menurut Kelompok Umur Kab. Sorong (%), 2011
Gambar 5.3
sistem
Untuk mengetahui seberapa banyak penduduk
id
o.
.g
ps
.b
persen, berarti bahwa masih terdapat 2,33
80
P
100
ab
persen penduduk usia 7-12 tahun yang tidak 120
L
dapat mengenyam pendidikan atau putus sekolah.
or .s w
//w
w
APK dan APM menurut Tingkat Pendidikan Kab. Sorong (%), 2011
tp : 76.85
APK
usia 13-15 tahun sebesar 92,60 persen, sedangkan APS usia 16-18 tahun menurun menjadi 71,62 persen. Pada kelompok usia 19-24 tahun APS-nya hanya tinggal 16,29
proporsi
penduduk
yang
dengan
jenjang
sekolah
dijalani).
Angka
partisipasi
SLTP
150 SD
murni
sedang untuk
berarti bahwa dari 100 penduduk usia 16-18 tahun
100
yang
jenjang SLTA sebesar 53,45 persen. Hal ini
86.55 109.37
14
usia
bersekolah tepat waktu (sesuai antara umur
23.95
Sumber: BPS, Susenas 2011
kelompok
sekolah terlihat APS semakin menurun. APS
mengukur 92.14
SLTA
tinggi
Angka partisipasi murni berfungsi untuk
61.12
50
Semakin
persen.
53.45
ht
gk
60
Sumber: BPS, Susenas 2011
PT
dapat
untuk usia 7-12 tahun mencapai 97,67
on
40
L+P
0
pendidikan
Pada tahun 2011, APS Kabupaten Sorong
97.67 100 95.6
7-12
APM
telah
dengan Angka Partisipasi Sekolah (APS). 92.60 91.39 93.79
10.50
fasilitas
yang
pada umur tertentu yang biasa disebut
13-15
Gambar 5.4
sekolah
dilihat dari penduduk yang masih sekolah 71.62 74.00 69.47
20
usia
memanfaatkan
16-18
0
nasional
mewajibkan pendidikan dasar hingga 9 tahun
16.29 12.93 19.87
19-24
pendidikan
terdapat
53
orang
yang
sedang
bersekolah di jenjang SLTA. Semakin tinggi jenjang pendidikan terlihat nilai APM dan APK semakin rendah.
Statistik Daerah Kabupaten Sorong Tahun 2012
KESEHATAN
6
Belum Seluruh Distrik Memiliki Puskesmas Dari 19 distrik di Kabupaten Sorong pada tahun 2011 telah berdiri 17 puskesmas. Jika dirata-ratakan maka dapat disimpulkan bahwa masih terdapat distrik yang belum memiliki fasilitas puskesmas.
Selain pendidikan,
salah
satu
hal
penting yang harus mendapat perhatian
Angka Harapan Hidup (AHH) Kab. Sorong, 2009-2011
Gambar 6.1
khusus dari pemerintah daerah Kabupaten Sorong
adalah
peningkatan
derajat
67.9
67.85
kesehatan masyarakat akan berimbas pada
67.49
o.
peningkatan angka harapan hidup (AHH)
.g
penduduk yang dihitung berdasarkan harapan
ps
hidup waktu lahir. AHH Kabupaten Sorong terus mengalami peningkatan dari tahun ke
peningkatan
menjadi
67,90 tahun dari 67,85 tahun di tahun 2010. dan
.b
2011
Sumber: IPM Kabupaten Sorong 2009-2011
keterjangkauan
on
Ketersediaan
2010
gk
mengalami
2009
ab
tahun. Pada tahun 2011, AHH di Kabupaten Sorong
id
kesehatan masyarakat. Peningkatan derajat
or
fasilitas dan tenaga kesehatan merupakan
.s
salah satu hal penting yang dapat menunjang
Indikator Kesehatan Kabupaten Sorong, 2011
Tabel 6.1
19 distrik di
w
desa/kelurahan. Dari total
w
kualitas kesehatan masyarakat hingga level
Uraian
Jumlah
Jumlah Puskesmas
17
Jumlah Pustu
35
masih terdapat distrik yang belum memiliki
Puskesmas Keliling
24
puskesmas. Begitupun dengan ketersediaan
Jumlah Balai Pengobatan
4
Jumlah Apotik/Toko Obat
8
hanya
Sehingga
jika
terdapat
17
dirata-ratakan
ht
tp :
puskesmas.
Sorong,
//w
Kabupaten
fasilitas puskesmas pembantu (pustu) dan puskesmas
keliling,
jumlahnya
belum
sebanding dengan jumlah desa/kelurahan di Kabupaten
Sorong
yang
mencapai
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Sorong
134
desa/kelurahan padahal jumlah jumlah pustu
TA H U K A H
A N D A
?
yang ada hanya 35 unit dan puskesmas keliling 24 unit. Selain ketersediaan fasilitas kesehatan,
Pengidap HIV/AIDS di wilayah Kabupaten Sorong mencapai 500 orang
ketersediaan tenaga kesehatan juga
Statistik Daerah Kabupaten Sorong Tahun 2012
15
KESEHATAN
6
Rata-Rata Seorang Dokter Harus Melayani 2.030 orang Seorang dokter di Kabupaten Sorong rata-rata harus melayani sekitar 2.030 orang karena jumlah penduduk Kabupaten Sorong mencapai 73.088 orang sedangkan jumlah dokter yang tersedia hanya 35 orang.
Tabel 6.2
merupakan hal penting bagi terwujudnya
Jumlah Tenaga Kesehatan di Kab. Sorong, 2011
peningkatan derajat kesehatan penduduk Kabupaten
Dokter
Jumlah
tenaga
kesehatan, khususnya tenaga dokter sangat
Perawat
Bidan
1
38
37
2
1
25
6
Makbon
3
-
23
4
Salawati
5
1
31
7
dari 33 orang dokter umum dan 3 orang
Seget
3
-
11
2
dokter gigi. Sedangkan untuk dokter spesialis
Salawati Selatan
1
-
7
2
belum terdapat di Kabupaten Sorong. Jika
Mayamuk
minim jumlahnya. Untuk melayani seluruh jumlah dokter penduduk Kabupaten Sorong, juml
id
5
yang tersedia hanya 36 orang, yang terdiri
o.
Aimas
.g
Gigi
ps
Umum
.b
Distrik
Sorong.
2
-
23
2
dilihat rasio beban kerjanya, seorang dokter
3
-
22
6
di Kabupaten Sorong harus melayani sekitar
Moraid
1
-
13
7
Sayosa
1
-
16
2
Beraur
-
-
7
3
Klayili
1
-
9
3
gk
or
on
orang. 2.030 orang
-
4
-
-
3
Klaso
-
-
4
-
Moisegen
5
-
21
4
Maudus
-
-
5
-
w
.s
1
w
1
Klawak Klabot
//w
ab
Segun Klamono
2
ht
tp :
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Sorong
Dari
seluruh
wilayah
Kabupaten
Sorong, masih terdapat 4 distrik yang tidak memiliki dokter, yaitu Beraur, Klabot, Klaso dan Maudus. Walaupun demikian, daerahdaerah ini masih memiliki tenaga kesehatan lainnya seperti perawat dan bidan sehingga penduduk di daerah-daerah ini masih bisa mendapatkan layanan kesehatan. Jumlah perawat/distrik
yang
ada
di
Kabupaten
Sorong sebanyak 350 orang, sehingga jika dibandingkan dengan jumlah desa/kelurahan yang
ada
diperoleh
di
Kabupaten
informasi
Sorong
bahwa
maka seluruh
desa/kelurahan sudah memiliki perawat. Akan tetapi pada kenyataannya, masih terdapat desa yang belum memiliki perawat/bidan, yaitu 4 desa di Distrik Klawak, 3 desa di Gambar: Aktivitas Posyandu Di Distrik Klawak
16
Klabot, 1 desa di Klaso dan 3 desa di Maudus
Statistik Daerah Kabupaten Sorong Tahun 2012
KESEHATAN
6
Penolong Kelahiran Oleh BukanTenaga Medis Masih Relatif Tinggi Persentase penolong kelahiran terakhir bukan tenaga medis seperti dukun dan keluarga pada tahun 2011 masih sebesar 39,1 persen, dengan rincian 25,82 persen penolong kelahiran oleh dukun dan 13,28 persen penolong kelahiran oleh keluarga
Salah satu aspek penentu besar atau kecilnya angka kematian bayi dan angka kematian
ibu
akibat
melahirkan
Persentase Penolong Kelahiran Akhir Balita di Kabupaten Sorong,2010-2011
Gambar 6.2
adalah
penolong kelahiran. Kelahiran yang ditolong oleh dokter atau tenaga kesehatan lainnya
13.28 9.72
Keluarga Dukun
penolong
kelahiran
balita
Tenaga medis lain
signifikan
dibandingkan
.b
yang
gk
Kendati demikian, penolong kelahiran oleh
on
dokter mengalami kenaikan menjadi 12,17
58.33 12.17 11.11
Dokter
tahun sebelumnya sebesar 58,33 persen.
persen dari 11,11 persen di tahun 2010.
48.22
Bidan
ab
penurunan
0.51 2.78
ps
dilakukan oleh bidan, kondisi ini mengalami
25.82
o.
persen
18.06
.g
dukun atau famili. Pada tahun 2011, sekitar 48,22
id
selama ini dianggap lebih baik dibandingkan
0
10
20
2011
30
40
50
60
2010
Sumber: BPS, Susenas 2011
or
Sementara itu, persentase penolong
.s
kelahiran oleh selain tenaga medis, seperti
w
dukun dan keluarga, masih relatif besar. Pada
w
tahun 2011 persentase penolong kelahiran dibandingkan
tahun
Persentase Status Gizi Balita Kabupaten Sorong (%), 2011
2010.
tp :
peningkatan
//w
oleh dukun dan keluarga juga mengalami
Gambar 6.3
Penolong kelahiran oleh dukun mengalami
ht
peningkatan 7,76 persen menjadi 25,82 persen dari 18,06 persen pada tahun 2010.
Baik 66.16
Kurang 24.39
Sedangkan penolong kelahiran oleh keluarga meningkat menjadi 13,28 persen dari 9,72 persen di tahun 2010. Pada tahun 2011, status gizi buruk balita di Kabupaten Sorong tercatat masih mencapai 2,90 persen. Sedangkan untuk
Lebih 6.55
Buruk 2.90
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Sorong
status gizi kurang balita mencapai 24,39 persen.
Statistik Daerah Kabupaten Sorong Tahun 2012
17
PERUMAHAN
7
Secara Umum Kualitas Perumahan Kabupaten Sorong Cukup Baik Bila ditinjau dari jenis lantai, mayoritas rumah tangga memiliki jenis lantai bukan tanah, sedangkan bila ditinjau dari jenis dinding dan jenis atap maka diperoleh bahwa mayoritas rumah tangga memiliki dinding tembok dan atap seng.
Tabel 7.1
Kebutuhan akan tempat tinggal adalah
Indikator Perumahan Kabupaten Sorong, 2011
merupakan kebutuhan dasar manusia selain kebutuhan sandang dan pangan. Selain
Uraian
sebagai
Nilai
tinggal
dan
tempat
berlindung, rumah juga merupakan tempat 88,09 0,59 1,59 9,74
id
tumbuh dan berkembangnya suatu keluarga.
o.
Pada saat ini, kondisi dan kualitas rumah
.g
digunakan sebagai salah satu ukuran tingkat
ps
kesejahteraan sosial ekonomi suatu rumah
37,08 62,92
.b
tangga. Semakin baik kondisi dan kualitas rumah maka akan semakin baik tingkat
gk
kesejahteraan suatu rumah tangga.
on or
w
2,09 4,63 1,27 82,94 1,93 7,14
w
tp :
Pada tahun 2011, lebih dari tiga per
empat rumah tangga di Kabupaten Sorong
.s
50,13 46,16 0,28 3,42
ab
87,68 12,32
//w
Kepemilikan Rumah (%) Milik Sendiri Kontrak Sewa Lainnya Luas Lantai per Kapita (%) ≤ 10 M2 > 10 M2 Jenis Lantai Terluas (%) Bukan Tanah Tanah/lainnya Jenis Dinding Terluas (%) Tembok Kayu Bambu Lainnya Jenis Atap Terluas (%) Beton Genteng Sirap Seng Asbes Ijuk
tempat
ht
Sumber: BPS, Susenas 2011
telah menempati rumah dengan status milik sendiri,
yaitu
sebesar
88,09
persen.
Sedangkan rumah tangga yang menempati rumah dengan status sewa, kontrak dan lainnya (bebas sewa, dinas, milik famili) masing-masing sebesar 1,59 persen; 0,59 persen; dan 9,74 persen. Dari sisi luas lantai diperoleh informasi bahwa 62,92 persen rumah dengan luas lantai perkapita lebih dari 10 meter persegi. Dari sisi jenis lantai, mayoritas rumah tangga di Kabupaten Sorong pada tahun 2011 telah menempati rumah dengan jenis lantai bukan tanah, seperti semen, keramik, tegel, sebesar 87,68 persen. Sedangkan sebesar 12,32
Kampung Malaumkarta Distrik Makbon
persen rumah tangga dengan jenis lantai tanah, bambu dan lainnya.
18
Statistik Daerah Kabupaten Sorong Tahun 2012
PERUMAHAN
7
Air Hujan Menjadi Sumber Air Utama Pada tahun 2011 terdapat 56,1 persen rumah tangga di Kabupaten Sorong menggunakan air hujan sebagai sumber air minum, sedangkan untuk mandi dan mencuci sebanyak 58,26 persen rumah tangga juga memanfaatkan air hujan
Untuk memenuhi kebutuhan air minum, lebih
dari
separuh
rumah
tangga
di
Persentase Rumah Tangga menurut Sumber Air untuk Minum dan Mandi/Cuci (%), 2011
Gambar 7.1
Kabupaten Sorong masih menggunakan air hujan sebagai sumber air minumnya. Hal ini kemungkinan
disebabkan
karena
untuk
id
memperoleh sumber air ini tidak diperlukan
o.
biaya dan tenaga yang besar. Sebanyak
Sedangkan
rumah tangga
yang
ps
sungai.
.g
12,03 persen rumah tangga menggunakan air
ab
dan air minum isi ulang hanya sebesar 0,85
halnya
dengan
sumber
gk
persen dan 7,89 persen. Sama
.b
menggunakan air minum kemasan bermerk
air
on
minum, sebanyak 58,26 persen rumah tangga
or
di Kabupaten Sorong juga menggunakan air
.s
hujan sebagai sumber air untuk mandi dan
w
mencuci.
Sumber: BPS, Susenas 2011
w
Penggunaan kayu bakar di Kabupaten rumah
tangga
dalam
memasak.
tp :
bagi
//w
Sorong masih menjadi bahan bakar utama Sebanyak 59,97 persen rumah tangga masih
Gambar 7.2
Persentase Rumah Tangga menurut Bahan Bakar Memasak Kab. Sorong (%), 2011
ht
menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakar utama memasak. Selain kayu bakar, terdapat 36 persen rumah tangga memilih menggunakan minyak tanah.
59.97
Sedangkan
1.91
untuk penggunaan gas elpiji dan listrik
2.13
sebagai bahan bakar memasak di daerah ini 36
masih sangat jarang yaitu hanya sebesar 2,13 persen dan 1,91 persen.
Hal ini
dikarenakan adanya pertimbangan harga dan keamanan penggunaan bahan bakar ini.
listrik minyak tanah
elpiji kayu bakar
Sumber: BPS, Susenas 2011
Statistik Daerah Kabupaten Sorong Tahun 2012
19
PEMBANGUNAN MANUSIA
8
IPM Kabupaten Sorong Meningkat Lagi IPM Kabupaten Sorong pada tahun 2011 sebesar 68,93 persen. Capaian IPM ini meningkat dibandingkan tahun 2009 dan 2010 dengan capaian IPM sebesar 68,16 persen dan 68,50 persen.
Indikator Pembangunan Manusia Kabupaten Sorong, 2009 - 2011
Tabel 8.1
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) merupakan
ukuran
nyata
pencapaian
pembangunan manusia dalam tiga dimensi, 2010
2011
yaitu dimensi umur panjang dan sehat,
IPM
68,16
68,50
68,93
dimensi pengetahuan dan dimensi kehidupan
Angka Harapan Hidup (th)
67,49
67,85
68,22
yang layak. Dimensi umur panjang dan sehat
Angka Melek Huruf (AMH) (%)
91,40
91,69
91,76
diukur dengan angka harapan hidup pada
Rata-rata Lama Sekolah (RLS) (th)
8,04
8,06
8,09
Pengeluaran per Kapita Riil Disesuaikan(PPP) (ribu Rp)
597,45
598,18
600,62
sekolah.
Indeks Kesehatan (%)
70,82
71,42
72,03
diukur dengan paritas daya beli (purchasing (
Indeks Pendidikan (%)
78,80
79,04
79,15
power parity) parity yang telah disesuaikan.
AMH (%)
91,40
91,69
91,76
RLS (%)
53,60
53,73
53,93
Indeks Daya Beli (%)
54,87
55,04
55,61
4
4
4
lahir.
Dimensi
.g
saat
o.
id
2009
Uraian
pengetahuan
diukur
w
w ht
tp :
//w
Dimensi, Indikator dan indeks Pembangunan Manusia
gk
ab
.b
Dimensi kehidupan yang layak
IPM
berdasarkan
on
.s
Sumber: BPS, Susenas 2009-2011
or
Peringkat
ps
dengan angka melek huruf dan rata-rata lama
dihitung tiga
secara
indeks,
yaitu
komposit indeks
kesehatan, indeks pendidikan dan indeks daya beli. Capaian IPM Kabupaten Sorong selalu mengalami peningkatan setiap tahun. Di tahun 2009, IPM Kabupaten Sorong sebesar 68,16 persen. Nilai ini mengalami peningkatan menjadi 68,50 persen di tahun 2010 dan di tahun 2011 capaian IPM Kabupaten Sorong menjadi 68,93 persen. Berdasarkan
klasifikasi
pembangunan
manusia oleh UNDP, maka capaian IPM Kabupaten Sorong masuk dalam kategori menengah-atas (66,0 < IPM < 80). Jika dibandingkan dengan IPM Provinsi Papua Barat maka capaian IPM Kabupaten Sorong masih berada di bawah IPM Provinsi Papua Barat sebesar 69,65 persen.
20
Statistik Daerah Kabupaten Sorong Tahun 2012
PEMBANGUNAN MANUSIA
8
Semua Komponen Penyusun IPM Juga Meningkat Sejalan dengan peningkatan IPM, semua komponen penyusun IPM juga mengalami peningkatan.AHH meningkat dari 67,85 tahun menjadi 68,22 tahun, AMH meningkat menjadi 91,76 persen dari 91,69 persen, RLS meningkat menjadi 8,09 tahun.
Sejalan
dengan
peningkatan
IPM
Formula Menghitung IPM
Kabupaten Sorong, komponen penyusun IPM juga mengalami peningkatan. Angka harapan
Indeks 𝑋 𝑖,𝑗 =
hidup sebagai indikator kesehatan mengalami peningkatan 0,6 tahun pertahun pada kurun
Xi,j = Indeks komponen ke-i dari kabupaten ke-j Xi min = Nilai minimum dari Xi Xi min = Nilai maksimum dari Xi
id
waktu 2009-2011. Pada tahun 2011 angka
o.
harapan hidup waktu lahir meningkat dari
𝑋2 =
ps
tahun. Angka melek huruf dan rata-rata lama
X2 = Indeks Pendidikan X21 = Indeks Melek Huruf X22 = Indeks Lama Sekolah
gk
ab
.b
sekolah sebagai indikator pendidikan juga
tahun 2011 meningkat menjadi 91,76 persen jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya.
on
Sedangkan rata-rata lama sekolah meningkat
or
dari 8,06 tahun di tahun 2010 menjadi 8,09
1 2 𝑋21 + 𝑋22 3 3
.g
67,85 tahun di tahun 2010 menjadi 68,22
mengalami peningkatan. Angka melek huruf
𝑋𝑖𝑗 − 𝑋𝑖 𝑚𝑖𝑛 𝑋𝑖 𝑚𝑎𝑘𝑠 − 𝑋𝑖 𝑚𝑖𝑛
IPM =
1 3
𝐼𝑛𝑑𝑒𝑘𝑠 𝑋𝑖
𝑗 Xi = Indeks komponen IPM ke-i i = 1 , indeks harapan hidup 2, indeks pendidikan 3, indeks daya beli
.s
tahun pada tahun 2011. Pengeluaran per
w
kapita riil yang disesuaikan (PPP) Kabupaten
w
Sorong 2011 mengalami kenaikan 2.440
//w
rupiah dari tahun 2010, yaitu menjadi 600,62
tp :
ribu rupiah dengan nilai indeks pengeluaran tahun 2011 sebesar 55,61 persen.
ht
Secara regional Provinsi Papua Barat
Komponen IPM
Maksimum
Minimum
Keterangan
(1)
(2)
(3)
(4)
85
25
Standar UNDP
100
0
Standar UNDP
Angka Harapan Hidup Angka Melek Huruf
IPM Kabupaten Sorong tahun 2011 berada di peringkat ke- 4 dari 11 kabupaten/kota di Provinsi Papua Barat. Peringkat ini belum
Rata-rata Lama Sekolah
15
Daya Beli
732.720
0
mengalami perubahan dalam tiga tahun terakhir. IPM tertinggi di Provinsi Papua Barat dipegang oleh Kota Sorong dengan capaian IPM sebesar 77,72 persen, sedangkan IPM terendah
adalah
Kabupaten
dengan IPM sebesar 50,81 persen.
Tambrauw
a
300.000 b 360.000
UNDP menggunakan Combined Gross Enrollment Ratio UNDP menggunakan PDB riil per kapita yang telah disesuaikan
a) Perkiraan maksimum pada akhir PJP II tahun 2018 b) Penyesuaian garis kemiskinan lama dengan garis kemiskinan yang baru
Statistik Daerah Kabupaten Sorong Tahun 2012
21
8 Gambar 8.1
PEMBANGUNAN MANUSIA Reduksi Shortfall IPM Mengalami Kenaikan. Setelah mengalami perlambatan pada periode 2008-2009, reduksi shortfall IPM 2010-2011 Kabupaten Sorong mengalami kenaikan pada periode 2009-2010 dan 2010menjadi 1,08 persen dan 1,36 persen.
Untuk
Reduksi Shortfall IPM Kabupaten Sorong, 2009-2011
melihat
kemajuan
atau
kemunduran dari pencapaian pembangunan manusia di suatu daerah selama kurun waktu tertentu maka digunakan reduksi shortfall.
1.88
Melalui
1.36
shortfall
dapat
dilihat
kecepatan perkembangan IPM suatu daerah.
id
1.08
0.85
reduksi
o.
Ukuran ini secara sederhana menunjukkan
.g
perbandingan antara capaian yang telah
ps
ditempuh dengan capaian yang masih harus ditempuh untuk mencapai titik maksimal
.b
2007-2008 2008-2009 2009-2010 2010-2011
(IPM=100).
ab
Sumber: BPS, Susenas 2009-2011
gk
Terdapat
sebuah
kecenderungan
dalam pencapaian IPM, jika nilai IPM semakin
𝑛
w //w
ht
tp :
r = Reduksi shortfall IPMt+n = IPM pada tahun (t+n) = IPM pada tahun (t) IPMt
mendekati
on
.s
1
w
𝐼𝑃𝑀𝑡+𝑛 − 𝐼𝑃𝑀𝑡 𝑟= × 100 100 − 𝐼𝑃𝑀𝑡
or
Menghitung Reduksi Shortfall (r)
nilai
pertumbuhannya
maksimumnya, akan
semakin
maka lambat.
Namun sebaliknya, jika angka capaian IPM masih berada di level yang rendah maka kemampuan untuk memacu pertumbuhan yang tinggi dalam capaian IPM akan lebih mudah. Reduksi shortfall Kabupaten Sorong mengalami
perlambatan
pencapaian IPM
pada periode 2008-2009, yaitu dari 1,88 persen menjadi 0,85 persen. Namun pada tahun 2009-2010 reduksi shortfall Kabupaten
Reduksi Shortfall di kategorikan menjadi : 1. 2. 3. 4.
22
Sangat Lambat Lambat Menengah Cepat
, , , ,
r < 1,30 1,30 ≤ r < 1,50 1,50 ≤ r < 1,70 r ≥ 1,70
Sorong mengalami percepatan menjadi 1,08 persen. Dan pada periode 2010-2011 reduksi shortfall
Kabupaten
Sorong
kembali
mengalami percepatan menjadi 1,36 persen.
Statistik Daerah Kabupaten Sorong Tahun 2012
PEMBANGUNAN MANUSIA Ketimpangan Distribusi Pendapatan Masih Tergolong Rendah Koefisien gini Kabupaten Sorong pada tahun 2011 sebesar 0,33. Berdasarkan pengelompokkannya, ketimpangan/ketidakmerataan distribusi pendapatan di Kabupaten Sorong termasuk ke dalam kategori rendah yaitu 0,20 hingga 0,35
Distribusi
pendapatan
merupakan
salah satu aspek kemiskinan yang perlu diperhatikan
karena
pada
dasarnya
digunakan untuk merefleksikan ketimpangan pendapatan adalah koefisien gini (Gini Ratio). Koefisien gini Kabupaten Sorong tahun
tahun
2010
sebesar
0,29.
Berdasarkan
id
0,33
kategori rendah (0,20-0,35).
kemerataan
w
Kondisi
or
termasuk
di
ke
dalam
.s
Sorong
pendapatan
w
Kabupaten
distribusi
on
pengelompokkannya, ketidakmerataan atau ketimpangan
pendapatan
bahwa
masih
terjadi
tp :
menunjukkan
//w
menurut Bank Dunia di Kabupaten Sorong ketidakmerataan pendapatan, terutama pada
ht
kondisi 40% pendapatan terbawah dan 20% pendapatan teratas. Di tahun 2011, pada
21,51
20,83
39,71
37,00
38,78
42,18
Sumber: BPS, Susenas 2010-2011
gk
2011 sebesar 0,33, meningkat dibanding
0,29
o.
pengeluaran. Salah satu ukuran yang biasa
Koefisien Gini (%) Kemerataan menurut Bank Dunia (%) 40 % pendapatan terbawah 40 % pendapatan menengah 20 % pendapatan teratas
.g
data
2011
ps
menggunakan
2010
.b
pengukuran distribusi pendapatan selama ini
Uraian
ab
karena data pendapatan sulit diperoleh, dengan
Indikator Pemerataan Pendapatan Kabupaten Sorong, 2010-2011
Tabel 8.2
merupakan ukuran kemiskinan relatif. Oleh
didekati
8
𝑛
𝐺𝑅 = 1 −
𝑓𝑝𝑖 × 𝐹𝑐𝑖 + 𝐹𝑐𝑖−1 𝑖=1
Dimana GR = Koefisien Gini (Gini Ratio) = Frekuensi penduduk dalam kelas fpi pengeluaran ke-i = Frekuensi kumulatif dari total Fci pengeluaran dalam kelas pengeluaran ke-i Fci-1 = Frekuensi kumulatif dari total pengeluaran dalam kelas pengeluaran ke (i-1)
kelompok 40% pendapatan terbawah, yang mustinya
dinikmati
oleh
40%
penduduk
ternyata 40% penduduk hanya menikmati 20,33 persen pendapatan. Sedangkan pada 20% pendapatan teratas yang seharusnya dinikmati oleh 20% penduduk, ternyata 20% penduduk
menikmati
42,18
persen
Kategori Ketimpangan Pendapatan Berdasarkan Ukuran Bank Dunia Jika proporsi jumlah pendapatan dari penduduk kategori 40% terendah terhadap total pendapatan seluruh penduduk : < 12 persen : ketimpangan tinggi 12-17 persen : ketimpangan sedang >17 persen : ketimpangan rendah
pendapatan.
Statistik Daerah Kabupaten Sorong Tahun 2012
23
PERTANIAN
9
Produksi Padi Mengalami Fluktuasi. Dalam periode 2009-2011 produksi padi mengalami fluktuasi, yaitu terjadi penurunan produksi pada tahun 2010 menjadi 6.487 ton dan peningkatan produksi tahun 2011 menjadi 6.605 ton.
Kabupaten Sorong merupakan salah
Share Sektor Pertanian terhadap PDRB Kab.Sorong (%),2009-2011
Gambar 9.1
satu daerah yang menjadi penyangga pangan di Papua Barat, oleh karena itu Kabupaten Sorong
9.97 9.63
dituntut
meningkatkan
harus
produksi
senantiasa
tanaman
pangan
id
yang menjadi unggulannya. unggulannya. 8.77
o.
Selama kurun waktu 2009 hingga 2011
.g
sektor pertanian menjadi kontributor terbesar 2010
2011
Kontribusi/share/sumbangan share//sumbangan share sumbangan sektor pertanian
.b
2009
ps
ketiga dalam PDRB Kabupaten Sorong.
mengalami
ab
Sumber : PDRB Kab. Sorong, 2009-2011
kecenderungan
peningkatan
gk
dalam periode tersebut. Pada tahun 2008, sektor pertanian memberikan sumbangan persen.
Sedangkan
pada
tahun
2011
sumbangan sektor ini meningkat menjadi 9,97 persen. Sedangkan jika dilihat dari kontribusi
w
.s
or
Tabel 9.1
on
bagi PDRB Kabupaten Sorong sebesar 8,77
Statistik Tanaman Pangan Kab. Sorong, 2009-2011
2011 201
1 886
1 716
1 772
Kabupaten Sorong pada tahun 2011. Dari 6,5
6 840
6 487
6 605
persen pertumbuhan ekonomi Kabupaten
205
287
269
Produksi (ton) Kedelai Luas Panen (Ha)
332
475
447
83
41
47
Produksi (ton) Ubi Kayu Luas Panen (Ha)
86
46
52
2010 20 10
//w
ht
Produksi (ton) Jagung Luas Panen (Ha)
tp :
Padi Luas Panen (Ha)
2009
w
Uraian
sektor pertanian bagi pertumbuhan ekonomi
Sorong, sebesar 0,76 persen berasal dari sektor ini. Tanaman padi merupakan salah satu produk menjadi
tanaman salah
pangan
satu makanan pokok
246
291
336
Kabupaten
Sorong.
Produksi (ton) Ubi Jalar Luas Panen (Ha)
2 740
3 208
3 951
2009–2011
produksi
139
202
96
Produksi (ton)
1 410
2 094
972
Sumber: Diolah dari Survei Pertanian Tanaman Pangan, Kabupaten Sorong, 2009-2011
24
unggulan
Dalam padi
dan di
kurun waktu di
Kabupaten
Sorong mengalami fluktuasi. Pada tahun 2009 produksi padi sebesar 6.840 ton, sedangkan pada tahun 2010 produksinya turun menjadi 6.487 ton dan pada tahun 2011
Statistik Daerah Kabupaten Sorong Tahun 2012
PERTANIAN
9
Peningkatan Produksi Daging Sapi Tahun 2011 Tidak Sebesar 2010 Produksi daging sapi pada tahun 2010 meningkat hingga 4,4 kali dari produksi tahun 2009, sedangkan pada tahun 2011 peningkatan yang terjadi tidak sebesar tahun 2010 yaitu hanya 1,2 kali produksi tahun sebelumnya.
produksinya meningkat lagi menjadi 6.605 ton. Selain padi, ubi kayu juga merupakan makanan
pokok
bagi
masyarakat
di
Kabupaten Sorong khususnya daerah yang mengalami
Produksi
peningkatan
tanaman
dalam
ini
id
terpencil.
beberapa
o.
sedikit
2.740
ton
dan
mengalami
ps
sebesar
.g
tahun. Pada tahun 2009, produksi ubi kayu
dan 3.951 ton tahun 2011.
.b
peningkatan menjadi 3.208 ton tahun 2010
ab
Salah satu peternakan sapi di Distrik Mariat Kabupaten Sorong
gk
Disamping sebagai daerah penyangga pangan, Kabupaten Sorong juga merupakan satu
daerah
penyangga
daging
on
salah
or
terutama sapi di Papua Barat. Selama kurun
Kabupaten
Sorong
terus
mengalami mengal
w
di
.s
waktu tiga tahun terakhir produksi daging sapi
Tabel 9.2
Produksi Daging Ternak dan Unggas (Kg), 2009-2011
w
2010, peningkatan. Pada tahun 2010 20 10,, produksi Uraian
//w
daging sapi meningkat 4,4 kali dibandingkan peningkatan
tp :
tahun 2009. Sedangkan pada tahun 2011 produksi
daging
sapi
Sapi
2009
2010
2011
130 365
575 141
690 162
837
3 081
4 558
tidak Kambing
yaitu hanya 1,2 kali, dengan jumlah produksi
Babi
1 914
7 131
11 151
Ayam Buras
26 397
100 783
100 708
Ayas Ras Pedaging
41 979
162 327
158 012
yang terjadi pada tahun 2010. Pada tahun
Ayam Ras Petelur
3 075
46 470
36 720
2011 produksi daging babi meningkat 1,6 kali
Itik/Entok
1 083
3 190
5 376
ht
sebesar yang terjadi pada tahun sebelumnya sebesar 690.162 kilogram. Hal yang sama terjadi untuk produksi daging babi. Peningkatan produksi daging ini pada tahun 2011 tidak sebesar peningkatan
dari
tahun
2010,
yaitu menjadi
11.151
Sumber : Dinas Peternakan Kabupaten Sorong
kilogram dari 7.131 kilogram.
Statistik Daerah Kabupaten Sorong Tahun 2012
25
9 Gambar 9.2
PERTANIAN Produksi Hasil Perikanan Berfluktuasi. Dalam periode 2008-2011 produksi padi mengalami fluktuasi, yaitu terjadi peningkatan produksi pada tahun 2009 menjadi 17.800 ton kemudian menurun menjadi 14.560 ton dan meningkat kembali pada tahun 2011 hingga 15.493 ton.
Sedangkan untuk jenis unggas terjadi
Produksi Perikanan Kabupaten Sorong 2008-2011 (Ton)
penurunan produksi daging pada tahun 2011 dari semua jenis kecuali jenis itik/entok. Produksi
17 800 15 326
pada
tahun
2011
meningkat menjadi 5.376 kilogram dari 3.190
15 493
14 560
itik/entok
id
kilogram tahun 2010.
perekonomian
.g
satu
o.
Sektor perikanan merupakan salah Kabupaten
Sorong
ps
disamping sektor lainnya. Potensi perikanan 2009
2010
2011
tangkap dan perikanan budidaya. Dalam
ab
2008
.b
di daerah ini terdiri dari potensi perikanan
kurun waktu 2008 hingga 2011 produksi hasil
gk
Sumber : Dinas Perikanan Kabupaten Sorong
perikanan Kabupaten Sorong berfluktuatif.
w
Produksi Kayu Kabupaten Sorong 2008-2011 2011 (M3)
Tahun
//w
w
Tabel 9.3
.s
or
on
Pada
tahun
2009,
produksi
perikanan
mengalami kenaikan dari 15.326 ton tahun 2008 menjadi 17.800 ton. Namun pada tahun 2010
produksinya
mengalami
penurunan
hingga 14.560 ton. Dan di tahun 2011 terjadi peningkatan produksi kembali hingga 15.493
Jenis Kayu
ton.
Bulat
24 315,45
20 522,65
Sedangkan untuk komoditi kehutanan,
4 500,00
27 474,44
pada tahun 2011 jumlah produksi kehutanan
2010
47 053,37
23 922,25
di Kabupaten Sorong berupa kayu bulat
2011
49 429,87
60 835,41
sebanyak
2009
ht
2008
tp :
Gergajian
60.835,41
M3.
Jumlah
ini
meningkat 2,5 kali dibandingkan produksi
Sumber : Dinas Kehutanan Kabupaten Sorong
tahun 2010 dan merupakan jumlah produksi kayu bulat terbesar dalam empat tahun TA H U K A H
A N D A
?
Lebih dari 98 persen Luas Daratan di Kabupaten Sorong Berupa Hutan
terakhir. Sedangkan untuk produksi kayu gergajian pada tahun 2011, peningkatan yang terjadi hanya 1,1 kali dari tahun 2010 yaitu naik menjadi 49.429,87 M3.
26
Statistik Daerah Kabupaten Sorong Tahun 2012
PERTAMBANGAN DAN ENERGI Pertambangan Memberikan Kontribusi Terbesar Kedua Bagi PDRB Pada tahun 2011 nilai PDRB sektor pertambangan dan penggalian sebesar 1.808,09 miliar rupiah.Dengan nilai tersebut menjadikan sektor ini sebagai penyumbang PDRB terbesar kedua bagi PDRB Kabupaten Sorong tahun 2011
Kabupaten
Sorong
selain
memiliki
kekayaan hasil hutan dan pertanian, juga menyimpan kekayaan hasil tambang baik
10
Share Sektor Pertambangan dan Penggalian terhadap PDRB Kab Sorong (%) 2008-2011
Gambar 10.1
yang telah tereksplorasi maupun yang belum hasil
Diantara
tambang
yang
potensi telah
kekayaan
30,27 26,92
tereksplorasi
26,44
o.
tersebut adalah minyak dan gas bumi yang
25,20
id
tereksplorasi.
.g
terdapat di Distrik Klamono, Distrik Salawati
ps
dan Distrik Seget.
gk
pertambangan dan penggalian Kabupaten
ab
PDRB atas dasar harga berlaku sektor
.b
Besarnya nilai tambah bruto atau
2008
2009
2010
2011
Sorong tahun 2011 mencapai 1.808,09 miliar PDRB
Kabupaten
Sorong
Sumber : PDRB Kabupaten Sorong, 2008-2011
yang
or
total
on
rupiah atau setara dengan 26,44 persen dari
.s
mencapai 6.839,15 miliar rupiah. Kontribusi
w
sektor ini menduduki posisi terbesar kedua
w
dalam PDRB Kabupaten Sorong setelah
//w
sektor industri pengolahan yang memberikan
tp :
kontribusi sebesar 53,47 persen. Kontribusi sektor pertambangan dan
ht
penggalian senantiasa mengalami penurunan dari tahun 2008 hingga 2010. Pada tahun 2008 kontribusi sektor ini sebesar 30,27 persen dan terus mengalami penurunan hingga 25,20 persen pada tahun 2010. Namun pada tahun 2011 kontribusi sektor ini mengalami
peningkatan
kembali
menjadi
26,44 persen. Kawasan Tambang Minyak di Distrik Seget
Statistik Daerah Kabupaten Sorong Tahun 2012
27
PERTAMBANGAN DAN ENERGI
10
Mayoritas Pelanggan PLN Adalah Rumah Tangga Dari seluruh pelanggan PLN di Kabupaten Sorong, terdapat 88,05 persen pelanggan berasal dari kelompok rumah tangga.
Sebagai
Persentase Rumah Tangga menurut Sumber Penerangan (%), 2011
Gambar 10.2
energi,
sumber
listrik
penerangan
memegang
peranan
dan yang
sangat penting. Walaupun demikian,kondisi penggunaan energi listrik terutama yang memanfaatkan listrik negara (PLN) sebagai
71.24
sumber penerangan masih belum maksimal.
id
11.69
o.
Pada tahun 2011 masih terdapat 11,69
17.07
.g
persen rumah tangga di Kabupaten Sorong
ps
yang menggunakan listrik non PLN seperti
.b
genset dan 17,07 persen rumah tangga yang Non Listrik
seperti petromak, pelita, sentir, obor dan lain
gk
Non PLN
ab
masih menggunakan penerangan non listrik PLN
sebagainya.
Sumber : Olahan Susenas, 2011
Kendati
demikian,
sebesar
w
w
Persentase tase Pelanggan PLN di Kabupaten Sorong menurut Jenis (%),, 2011
tp :
//w
Gambar 10.3
.s
or
on
71,24 persen rumah tangga di Kabupaten
ht
5.84
Sorong sudah menggunakan listrik PLN sebagai sumber penerangannya. Sulitnya kondisi
geografis
Kabupaten
beberapa
Sorong
dan
daerah
di
terbatasnya
ketersediaan energi listrik menjadi dua faktor penyebab dari beberapa faktor penyebab belum meratanya pasokan listrik hingga
88.05
menjangkau
seluruh
rumah
tangga
di
Kabupaten Sorong. Sedangkan
3.69
dari
sisi
kelompok
pelanggan PLN, mayoritas atau sebanyak 2.42
88,05 persen pelanggan listrik PLN adalah rumah tangga. Sedangkan sisanya sebanyak
Sosial
Rumah Tangga
11,95 persen pelanggan PLN adalah sosial
Usaha
Kantor/Pemerintah
( 5,84 persen), usaha (2,42 persen) dan
Sumber : PT PLN (persero) Wilayah Papua Cabang Sorong, 2011
28
kantor baik swasta maupun pemerintah (3,69 persen).
Statistik Daerah Kabupaten Sorong Tahun 2012
INDUSTRI PENGOLAHAN Menjadi Kontributor Terbesar Bagi PDRB Kabupaten Sorong Kendati kontribusi sektor industri pengolahan senantiasa mengalami penurunan dalam periode 2009-2011, kontribusi sektor ini terhadap PDRB Kabupaten Sorong tetap menjadi yang terbesar diantara sektor-sektor ekonomi lainnya.
Secara
umum
industri
pengolahan
Share Sektor Industri Pengolahan terhadap PDRB Kab Sorong (%), 2009-2011
Gambar 11.1
dibagi kedalam 4 golongan, yaitu industri
11
rumah tangga (tenaga kerja 1-4 orang), industri kecil (5-19 orang), industri sedang
52.09
51.65
49.39
(20-99 orang) dan industri besar (≥100 Namun
dalam
PDRB,
industri
id
orang).
rumah
tangga/kecil,
industri
3.77 0.06
bumi (migas).
PDRB
Kabupaten
ab
2010
IBS
2011
IRT
Migas
Sumber : PDRB Kabupaten Sorong, 2009-2011
gk
(share) sektor industri pengolahan terhadap
.b
2009
Dalam periode 2009-2011, kontribusi
4.02 0.07
4.00 0.07
ps
besar/sedang, dan industri minyak dan gas
.g
industri
o.
pengolahan dikelompokkan menjadi 3, yaitu
Sorong
mengalami
on
penurunan, yaitu dari 55,92 persen di tahun
or
2009 menjadi 53,47 persen di tahun 2011.
.s
Kontribusi terbesar sektor ini berasal dari
Share terhadap PDRB dan Laju Pertumbuhan Sektor Industri Pengolahan, 2009-2011
Gambar 11.2
w
industri pengolahan migas. Masih dalam
w
periode yang sama, share industri migas
60
//w
senantiasa lebih besar dibandingkan share
tp :
industri besar/sedang dan industri kecil/rumah tangga kendati share industri migas juga
ht
senantiasa mengalami penurunan.
55.92
55.72
53.47
4.06
3.17
40 20
10.66
0
Senada dengan kondisi kontribusinya, laju pertumbuhan ekonomi sektor industri
2009
2010
Share
2011
Pertumbuhan
pengolahan pun mengalami kecenderungan melambat dalam periode 2009-2011. Pada tahun 2009 laju pertumbuhan sektor ini sebesar 10,66 persen dan melambat menjadi 4,06 persen di tahun 2010. Sedangkan di tahun 2011 laju pertumbuhan sektor ini
Sumber : PDRB Kabupaten Sorong, 2009-2011
TA H U K A H
A N D A
?
Persentase pekerja sektor industri pengolahan di Kabupaten Sorong hanya sebesar 4,91 persen.
kembali melambat menjadi 3,17 persen.
Statistik Daerah Kabupaten Sorong Tahun 2012
29
Pertumbuhan Sektor Konstruksi Menduduki Peringkat Kedua Pertumbuhan ekonomi sektor konstruksi di tahun 2011 mencapai 12,20 persen dan mengalami peningkatan dari 11,99 persen di tahun 2010. Hal ini membuat pertumbuhan sektor ini berada pada posisi kedua pertumbuhan tertinggi.
Sektor konstruksi menjadi pemeran
Share PDRB dan Pertumbuhan Ekonomi Sektor Konstruksi (%), 2009-2011
Gambar 12.1
penting pada suatu daerah yang terus melakukan pembangunan pembangunan
12.20 9.05
11.99
kesehatan
dan
pendidikan,
sarana
sarana
ekonomi
maka
dapat terpenuhi sehingga dapat berdampak pada terciptanya peningkatan kesejahteraan
2011
.b
2010
sosial ekonomi masyarakat.
Pertumbuhan
ab
Share
sarana
jalan,
.g
2.42
0 2009
jembatan,
seperti
kebutuhan sosial dan ekonomi masyarakat
2.20
1.87
infrastruktur,
Melalui
ps
5
terutama
infrastruktur.
o.
15 10
pembangunan
id
12
KONSTRUKSI
gk
Nilai tambah bruto sektor konstruksi
Kabupaten
Sumber : PDRB Kab. Sorong, 2009-2011
Sorong 165,35
w
w
.s
or
on
mencapai
Kontribusi/share Kontribusi/ pembentukan
//w
sektor
PDRB
tahun
2011
miliar
rupiah.
ini
terhadap
Kabupaten
Sorong
dalam kurun waktu 2009-2011 cenderung mengalami kenaikan. Di tahun 2009 sektor konstruksi
menyumbang
persen, sedangkan
tp :
pada
sebesar
1,87
di tahun 2011 share
sektor ini meningkat menjadi 2,42 persen
ht
setelah sebelumnya mengalami peningkatan dari 2,20 persen di tahun 2010.
Gambar : Pembangunan Dermaga Pelabuhan Kapal Arar Di Distrik Mayamuk
Walaupun bukan menjadi kontributor utama dalam PDRB Kabupaten Sorong, namun pertumbuhan sektor konstruksi berada
TA H U K A H
A N D A
?
Pada tahun 2011, terdapat 223 perusahaan konstruksi yang tercatat sebagai anggota Gapensi Kabupaten Sorong.
pada peringkat kedua setelah sektor jasajasa. Di tahun 2011 pertumbuhan sektor konstruksi mencapai 12,20 persen, angka ini meningkat dari 11,99 persen dan 9,05 persen pada tahun 2010 dan 2009.
30
Statistik Daerah Kabupaten Sorong Tahun 2012
PARIWISATA Kabupaten Sorong Menyimpan Tempat Yang Belum Terkuak Berbatasan dengan Samudera Pasifik mengakibatkan Kabupaten Sorong kaya akan wisata bahari, seperti pantai dan pulau. Namun sayangnya, tempat-tempat wisata ini belum terkelola dan tereksplorasi
Pada
dasarnya
memegang
peranan
sektor
Lokasi Pulau Um dan Teluk Dore
pariwisata
penting
13
dalam
menunjang peningkatan perekonomian suatu daerah. Wilayah Kabupaten Sorong dinilai sangat
potensial
untuk
pengembangan
id
pariwisata, terutama wisata alam dan bahari.
o.
Beberapa objek wisata alam dan bahari yang
.g
terdapat di Kabupaten Sorong antara lain
ps
wisata pantai Mailan dan wisata Pulau Um di
Embung Klamesen di
ab
Distrik Klayili, dan
.b
Distrik Makbon, wisata Alam Air Panas di
gk
Distrik Mariat. Sektor pariwisata di Kabupaten Sorong diduga bisa menjadi sektor andalan
on
dimasa depan jika dikelola oleh pemerintah
.s
or
daerah.
w
Wisata Pantai Mailan Makbon
w
Wisata Pantai Mailan Makbon terletak
//w
di Distrik Makbon mencakup tanjung dan
tp :
pantai di Teluk Dore. Memiliki panorama pasir dan pemandangan laut lepas Samudera
ht
Pasifik. Pantai ini banyak dikunjungi oleh
Ribuan Kelelawar yang Menghuni Pulau Um
masyarakat dari Kabupaten Sorong sendiri maupun dari Kota Sorong.
Wisata Pantai Pulau Um Wisata pantai Pulau Um berlokasi di Kampung
Malaumkarta
Distrik
Makbon.
Wisata ini memiliki panorama pasir putih dan terumbu karang. Pulau ini dihuni oleh banyak kelelawar dan burung camar.
Statistik Daerah Kabupaten Sorong Tahun 2012
31
13
PARIWISATA Embung Klamasen Tempat Wisata Tirta dan Wisata Kuliner Embung Klamasen merupakan sejenis bendungan yang biasa digunakan juga sebagai wisata tirta. Di sekitar embung ini terdapat tempat makan lesehan yang bisa juga dijadikan tempat berwisata kuliner
Wisata Alam Air Panas Klayili
hanya
dalam
waktu
15
menit
saja,
pengunjung sudah bisa mengelilingi pulau ini. Pulau ini dapat dijangkau 2 jam dari Kota Sorong melalui jalan darat dan laut.
id
Wisata Alam Air Panas
o.
Wisata alam air panas terletak di Distrik
.g
Klayili, dikelilingi oleh panorama hutan yang
ps
lebat dan beraneka ragam jenis tumbuhan
.b
tropis dan beberapa jenis burung. Wisata
ab
alam ini dapat ditempuh melalui jalan darat dengan jarak tempuh 40 km dari ibukota
gk
Embung Klamasen
on
Kabupaten Sorong yaitu Aimas dan 10 km
ht
tp :
//w
w
w
.s
or
dari Makbon dengan melalui jalan darat.
Embung Klamesen Adalah
sejenis
bendungan
irigasi,
terletak di Distrik Mariat. Bendungan ini merupakan wisata tirta. Pengunjung yang datang dapat menyewa perahu-perahu yang tersedia. Di sekitar bendungan ini terdapat beberapa dilengkapi
tempat dengan
makan
lesehan
yang
pondokan-pondokan.
Selain itu tersedia kolam-kolam pemancingan dan beberapa wahana bermain anak dan kolam berenang. Pengunjung yang datang ke tempat ini biasanya tidak hanya berasal dari Kabupaten
Sorong
saja
melainkan
dari
beberapa daerah di luar Kabupaten Sorong seperti Kota Sorong dan Manokwari.
32
Statistik Daerah Kabupaten Sorong Tahun 2012
TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI Mayoritas Jalan Kabupaten Dalam Kondisi Rusak/Rusak Berat Pada tahun 2011 total jalan kabupaten di Kabupaten Sorong sepanjang 1200 kilometer dan dari jumlah tersebut terdapat 929 kilometer atau 77,42 persen dalam kondisi rusak/rusak berat
Dalam
perekonomian
Kabupaten
Sorong tahun 2011, sektor pengangkutan
14
Share dan Pertumbuhan Sektor Angkutan dan Komunikasi (%), 2009-2011
Gambar 14.1
(transportasi) dan komunikasi tidak menjadi kontributor utama. Kontribusi sektor ini di tahun 2011 hanya sebesar 0,88 persen
id
dengan nilai sumbangan terhadap PDRB
o.
sebesar 60,13 miliar rupiah atas dasar harga konstan. Kendati demikian share sektor ini Kabupaten
0.68
Sorong
0.88
0.77
.b
PDRB
ps
.g
berlaku dan 23,83 miliar atas dasar harga
terhadap
10.23
9.68
9.24
ab
mengalami kenaikan setiap tahunnnya dalam
2009
2010
2011
Pertumbuhan
Share PDRB
gk
periode 2009-2011. Dari sisi pertumbuhan ekonominya, ini
pun
senantiasa
mengalami
Sumber : PDRB Kabupaten Sorong, 2009-2011
on
sektor
or
peningkatan dalam periode 2009-2011. Pada
sedangkan
di
tahun
2011
w
persen,
.s
tahun 2009 sektor ini tumbuh sebesar 9,24
berhubungan
transportasi,
dengan
kondisi
tp :
tentunya
tentang
//w
Berbicara
w
pertumbuhan sektor ini menjadi 10,23 persen.
Tabel 14.1 Uraian
infrastrukturnya seperti jalan darat. Pada
Jenis Permukaan dan Kondisi Jalan di Kabupaten Sorong,2011
Jalan Negara
Jalan Provinsi
Jalan Kabupaten
Jenis Permukaan (Km)
kondisi rusak/rusak berat, yaitu sepanjang
Diaspal
63
110
119
929 kilometer atau 77,42 persen). Sedangkan
Kerikil
27
64
125
untuk jenis permukaan jalan, terdapat 966
Tanah
kilometer
Kondisi Jalan (Km)
ht
tahun 2011, mayoritas jalan kabupaten dalam
jalan
kabupaten
dengan
jenis
permukaan tanah. Untuk jalan negara dan jalan
provinsi
di
Kabupaten
Sorong
seluruhnya sudah memiliki permukaan aspal dan kerikil.
966
Baik
45
70
161
Sedang
34
69
110
Rusak Rusak Berat
8
26
565
3
9
364
Sumber : Dinas Pekerjaan Umum Kabupaten Sorong
Statistik Daerah Kabupaten Sorong Tahun 2012
33
TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI
14
Lebih Dari Setengah Rumah Tangga Menguasai Telepon Seluler Pada tahun 2011, terdapat 72,25 persen rumah tangga di Kabupaten Sorong menguasai (memiliki dan menggunakan) telepon seluler. Sedangkan hanya 0,55 persen rumah tangga yang menguasai telepon rumah.
Di sektor komunikasi, terdapat 72,25
Persentase Rumah Tangga yang Menguasai Telepon, HP, Desktop dan Laptop (%), 2011
Gambar 14.2
persen rumah tangga di Kabupaten Sorong memiliki dan menggunakan telepon seluler (HP). Sedangkan untuk telepon rumah hanya
72.25
80
terdapat 0,55 persen rumah tangga. Hal ini diduga karena beberapa daerah di Kabupaten
40
Sorong telah mendapat jaringan telepon
o.
id
60
6.41
seluler dianggap lebih mudah.
ps
3.69
0.55
.g
seluler dan prosedur penggunaan telepon 20 0
Sedangkan
untuk
.b
HP
Desktop Laptop
penggunaan
komputer, sebanyak 6,41 rumah tangga
ab
Telepon
Sumber : BPS, Susenas 2011
(memiliki
gk
menguasai
laptop/notebook. laptop/notebook laptop/ notebook
dan
menggunakan)
Untuk
penggunaan
komputer meja (desktop/PC) terdapat 3,69 (
on
Persentase Penduduk yang Mengakses Internet (%), 2011
w
.s
or
Gambar 14.3
juga
menjadi Dengan
media
memperoleh
semakin
meluasnya
teknologi hingga menjangkau daerah-daerah
tp :
//w
merupakan salah satu media berkomunikasi
informasi.
5.86
terpencil maka internet pun bisa menjangkau daerah-daerah tersebut termasuk Kabupaten
ht
5.52
Selain telepon dan HP, internet juga
dan
w
6.23
persen rumah tangga yang menguasainya.
Sorong. Pada tahun 2011, jumlah penduduk yang telah mengakses internet sebesar 5,86
Laki-laki
Perempuan
L+P
persen. Jika dilihat menurut jenis kelamin,
Sumber : BPS, Susenas 2011
TA H U K A H
jumlah A N D A
?
penduduk
perempuan
yang
mengakses internet sebesar 6,23 persen. Sedangkan persentase penduduk laki-laki
Dermaga pelabuhan penyebrangan Arar selesai dibangun pada tahun 2011
34
yang
mengakses
persen.
Statistik Daerah Kabupaten Sorong Tahun 2012
internet
sebesar
5,52
PERBANKAN DAN INVESTASI Kredit Perbankan Untuk Modal Kerja Menurun Tajam Posisi pinjaman bank menurut penggunaan pada 2010 menunjukkan bahwa 60,19 persen penggunaan dana kredit bank digunakan untuk modal kerja , namun di tahun 2011 penggunaan kredit untuk keperluan itu hanya 39,45 persen.
Pada saat ini fungsi bank bukan hanya sebagai
tempat
penyimpanan
uang
15
Share terhadap PDRB dan Pertumbuhan Sektor Bank (%), 2009-2011
Tabel 15.1
masyarakat saja, akan tetapi bank telah penyedia
dana
bagi Uraian
masyarakat yang membutuhkan kredit untuk modal kerja maupun investasi.
Share terhadap PDRB
Pada tahun 2011, sektor bank di
bagi
2011. tahun
2011,
fasilitas
on
Pada
0,17
41,84
5,91
13,39
.b ab
gk
mengalami peningkatan dalam periode 2009-
0,15
0,11
Sumber : PDRB Kabupaten Sorong Sorong, 2009-2011
penciptaan nilai PDRB Kabupaten Sorong sebesar 0,17 persen. Kontribusi sektor ini
2011
ps
persen dan memberikan kontribusi
2010
.g
Pertumbuhan Ekonomi
Kabupaten Sorong tumbuh sebesar 13,39
2009
id
tempat
o.
menjadi
Gambar 15.1
Posisi Pinjaman Rupiah dan Valas menurut Jenis Penggunaan (persen), 2009-2011
or
kredit/pinjaman perbankan yang disalurkan
.s
kepada masyarakat baik dalam bentuk rupiah
17.21
36.03
digunakan untuk konsumsi, yaitu sebesar
16.93
12.42
47.04
45.75
w
w
maupun valuta asing (valas) lebih banyak
41.83
22.60
17.39
//w
43,15 persen. Sedangkan untuk keperluan
tp :
modal kerja/usaha dan investasi masing-
43.15
60.19 39.45
masing sebesar 39,45 persen dan 17,39
ht
persen. Hal ini menunjukkan prilaku konsumtif
2008
2009
Modal Kerja
masyarakat.
Hal ini berbeda dengan kondisi tahun
2010
Investasi
2011
Konsumsi
Sumber : Bank Indonesia, 2011
2008 hingga 2010. Di tahun-tahun itu, kredit perbankan lebih banyak tersalurkan untuk keperluan modal kerja/usaha dibandingkan untuk investasi maupun konsumsi. Hal ini menunjukkan masyarakat
tingginya dalam
kesadaran
berwiraswasta
atau
TA H U K A H
A N D A
?
Di Kabupaten Sorong, fasilitas kredit perbankan lebih banyak dimanfaatkan oleh Sektor Perdagangan, Hotel dan Restoran
membuka usaha baru.
Statistik Daerah Kabupaten Sorong Tahun 2012
35
HARGA-HARGA
16
Harga Bumbu-Bumbu Dapur Bergejolak Di tahun 2011, beberapa harga bumbu dapur mengalami naik turun.Harga cabe rawit tertinggi sebesar Rp. 70.000/kg dan terendah Rp. 25.000/kg, sedangkan harga tomat tertinggi sebesar Rp. 25.000/kg dan terendah Rp. 7.000/kg
Kebutuhan
Harga Sembako Terpilih Per Bulan (Rp/Kg) Di Distrik Aimas, 2011
Gambar 16.1
dapat
dasar
melangsungkan
kebutuhan
pangan,
seseorang hidup sandang
agar
meliputi dan
12,500
papan.Kebutuhan-kebutuhan tersebut dapat
12,000
terpenuhi apabila kebutuhan tersebut tersedia
11,500
id
dan mudah diperoleh dengan harga yang
11,000
o.
dapat dijangkau oleh masyarakat.
10,500
.g
Harga beberapa komoditi sembako dan
10,000
bumbu dapur di Distrik Aimas, ibukota
9,000
Kabupaten Sorong, selama tahun 2011 dinilai
.b
ps
9,500
Gula
curah pada bulan Januari - Juni 2011 stabil
Minyak Goreng
gk
Beras
ab
sedikit berfluktuasi. Harga minyak goreng
pada harga Rp. 12.000 per liter, namun di
Sumber : Survei Harga Pedesaan, 2011
.s
or
on
bulan Juli harganya turun menjadi Rp. 11.000
Harga Bumbu Masakan Terpilih (Rp/Kg) Per Bulan di Distrik Aimas, 2011
//w
w
w
Gambar 16.2 80,000
tp :
70,000
50,000 40,000
harganya kembali menjadi Rp.12.000 per liter. Namun di bulan Oktober - Desember harga minyak goreng curah turun hingga ke harga Rp. 10.000 per liter. Harga beberapa bumbu dapur pun berfluktuasi selama 2011. Harga bawang merah tertinggi dalam tahun 2011 adalah
ht
60,000
per liter. Dan di bulan Agustus - September
Rp.35.000 per kilogram pada bulan Maret dan
30,000
Juli. Harga tomat tertinggi terjadi pada bulan
20,000
Desember sebesar Rp.25.000 per kilogram
10,000
dan terendah pada bulan April sebesar Rp.
0
7.000 per kilogram. Sedangkan untuk cabe rawit, harga tertinggi terjadi pada bulan Bawang merah
Bawang putih
Tomat
Cabe rawit
Januari – Februari sebesar Rp. 70.000 per kilogram dan terendah pada bulan April
Sumber : Survei Harga Pedesaan, 2011
36
sebesar Rp. 25.000 per kilogram.
Statistik Daerah Kabupaten Sorong Tahun 2012
PENGELUARAN PENDUDUK
17
Terjadi Pergeseran Dalam Alokasi Pengeluaran Penduduk Pada tahun 2010 persentase pengeluaran penduduk untuk non makanan lebih besar dibandingkan untuk makanan, yaitu sebesar 53,56 %. Namun kondisi ini berubah di tahun 2011 dimana pengeluaran untuk non makanan menjadi 42,68 %.
Perkembangan tingkat kesejahteraan penduduk salah satunya dapat diukur melalui perkembangan
tingkat
Rata-rata Pengeluaran Per Kapita Kabupaten Sorong 2010-2011 (Rp/bulan)
Gambar 17.1
pendapatannnya.
Karena sulitnya memperoleh data tingkat
487,043
pendapatan riil penduduk selama ini maka
o.
proxy pendapatan. Pada tahun 2011, rata-
.g
rata pengeluaran per kapita di Kabupaten
ps
Sorong sebesar Rp.487.043 per kapita per
ab
2010
2011
gk
2010. Dari kondisi ini dapat dikatakan bahwa
.b
bulan. Nilai ini mengalami peningkatan dari Rp. 360.148 per kapita per bulan di tahun
id
360,148
digunakan pengeluaran perkapita sebagai
tingkat kesejahteraan penduduk Kabupaten
Sumber : BPS, Susenas 2011
on
Sorong juga mengalami peningkatan.
or
Tingkat kesejahteraan penduduk juga
yang
dialokasikan
w
pengeluaran
.s
dapat diukur dengan membandingkan antara untuk
w
makanan dan non makanan. Semakin tinggi
Pengeluaran Makanan dan Non Makanan Kabupaten Sorong (%), 2010-2011
Gambar 17.2
//w
persentase pengeluaran non makanan dapat
tp :
mengindikasikan adanya perbaikan tingkat kesejahteraan. Pada tahun 2011, persentase penduduk
ht
pengeluaran
untuk
46.44
57.32
53.56
42.68
kebutuhan
makanan lebih tinggi dibandingkan untuk kebutuhan non makanan, yaitu sebesar 57,32 persen. Sedangkan pengeluaran penduduk yang
dialokasikan
untuk
non
makanan
2010
2011
sebesar 42,68 persen. Kondisi ini berbeda dengan 2010, dimana pengeluaran penduduk
Makanan
Non Makanan
untuk non makanan lebih tinggi daripada pengeluaran makanan, yaitu sebesar 53,56
Sumber : BPS, Susenas 2011
persen.
Statistik Daerah Kabupaten Sorong Tahun 2012
37
PERDAGANGAN
18
Subsektor Perdagangan Mendominasi Sektor Enam Subsektor perdagangan sangat mendominasi di sektor enam (perdagangan, hotel dan restoran). Sebesar 95,16 persen dari nilai PDRB sektor enam berasal dari subsektor perdagangan.
Dalam penghitungan PDRB menurut
Nilai PDRB Subsektor Perdagangan Kab. Sorong (juta rupiah), 2008-2011
Gambar 18.1
lapangan
usaha,
subsektor
perdagangan
termasuk dalam sektor enam (perdagangan, 89,451.84
hotel dan restoran). Nilai PDRB subsektor ini
74,667.64 55,584.03
pada tahun 2011 sebesar 89.451,84 juta
62,298.14
id
rupiah, kondisi ini meningkat dari 74.667,64
o.
juta rupiah di tahun 2010.
.g
Peranan subsektor perdagangan bagi 2009
2010
pembentukan nilai PDRB sektor enam sangat
2011
ps
2008
kontribusinya
mencapai
.b
dominan,
95,16
persen dari nilai PDRB sektor tersebut tahun
ab
Sumber : PDRB Kab. Sorong, 2008-2011
gk
2011. Sisanya sebesar 4,84 berasal dari subsektor restoran, sedangkan subsektor hotel belum memberikan sumbangan.
on
Share terhadap PDRB dan Pertumbuhan Subsektor Perdagangan Kab. Sorong (%), 2009-2011
.s
or
Gambar 18.2
5.3
//w
w
3.93
1.21
share
terhadap
subsektor
agregat
PDRB
Kabupaten Sorong mengalami tren kenaikan dalam tiga tahun terakhir. Di tahun 2009
Kemudian
di
tahun
2010
dan
2011
kontribusinya meningkat menjadi 1,21 persen
ht
dan 1,31 persen.
2010
Pertumbuhan
perdagangan
atau
kontribusi subsektor ini sebesar 1,08 persen. 1.31
tp :
1.08
2009
w
5.22
Kontribusi
2011
Share PDRB
Sama subsektor
halnya
dengan
perdagangan
kontribusi
terhadap
PDRB,
pertumbuhan subsektor perdagangan juga
Sumber : PDRB Kab. Sorong, 2008-2011
menunjukkan tren peningkatan dalam tiga TA
D A
?
Sektor perdagangan, hotel dan restoran termasuk dalam kelompok sektor tersier dan memberikan kontribusi sebesar 18,2 persen bagi PDRB kelompok sektor tersebut.
38
tahun
terakhir.
Pada
tahun
2009,
pertumbuhan subsektor ini sebesar 3,93 persen. Kemudian di tahun 2010 dan 2011 pertumbuhannya
mengalami
menjadi 5,22 persen 5,30 persen.
Statistik Daerah Kabupaten Sorong Tahun 2012
peningkatan
PENDAPATAN REGIONAL Migas Melambungkan PDRB Kabupaten Sorong Sektor migas mempunyai peranan yang sangat penting bagi PDRB Kabupaten Sorong. Share sektor ini terhadap PDRB Kabupaten Sorong dalam tiga tahun terakhir berkisar antara 79 hingga 82 persen
Nilai PDRB Kabupaten Sorong pada
Produk Domestik Regional Bruto menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong 2010-2011 (juta rupiah)
Tabel 19.1
mencapai Rp. 6,84 triliun dan atas dasar
triliun.
Nilai
tersebut
mengalami
Pertanian
harga berlaku dan Rp. 1,85 triliun di tahun
Pertambangan & Penggalian Industri Pengolahan Listrik dan Air Bersih
Apabila tidak memperhitungkan sektor minyak dan gas (migas) yang terdiri dari
.b
Bangunan
migas,
Kabupaten
maka
Sorong
tahun
nilai
PDRB
gk
pengolahan
ab
subsektor pertambangan migas dan industri
Perdagangan, Hotel dan Restoran Pengangkutan & Komunikasi Keuangan, Persewaan, dan Jasa Perusahaan
2011
menjadi
on
Rp.1,68 triliun ADHB dan Rp. 753,7 miliar
ADHK
2010
2011
2010
2011
593 655,44
681 866,14
274 421,56
288 436,29
1 553 740,48
1 808 088,78
741 011,51
797 626,41
3 435 625,30
3 656 679,12
546 855,41
564 197,50
4 826,36
5 405,29
1 588,57
1 683,89
135 367,29
165 347,97
53 467,06
59 987,43
78 310,34
94 005,21
41 602,56
43 873,32
47 668,94
60 128,01
21 620,72
23 831,57
13 616,75
16 698,14
5 113,05
5 687,23
302 858,19
350 936,26
163 865,44
184 531,99
ps
peningkatan dari Rp.6,17 triliun atas dasar
2010.
ADHB
Lapangan Usaha
o.
1,97
.g
harga konstan (ADHK) 2000 sebesar Rp.
id
tahun 2011 atas dasar harga berlaku (ADHB)
19
Jasa-jasa
peningkatan dibandingkan tahun 2010, yaitu
PDRB
6 165 670,09
6 839 154,92
1 849 545,90
1 969 855,64
PDRB tanpa Migas
1 445 021,12
1 675 774,83
696 981,42
753 670,24
.s
or
ADHK 2000. Nilai tersebut juga mengalami
miliar ADHK 2000. antara
nilai
//w
Selisih
w
w
dari Rp.1,45 triliun ADHB dan Rp.696,98 PDRB
Sumber : PDRB Kabupaten Sorong, 2009-2011
ADHB
tp :
dengan ngan migas dan tanpa migas tahun 2011 Rp.5,16
perbedaan
tersebut
pengaruh
sektor
ht
mencapai
rupiah. rupiah
Besarnya
menunjukkan
migas
sangat
Gambar 19.1
Perbandingan Share Sektor Migas dan Sektor Lainnya terhadap PDRB Kabupaten Sorong, 2009-2011
bahwa besar
terhadap PDRB Kabupaten Sorong. Pada
17.16
19.08
20.09
82.84
80.92
79.91
2009
2010
2011
tahun 2010 kontribusi sektor ini sebesar 80,92 persen, menurun dari 82,84 persen di tahun 2009. Sedangkan di tahun 2011, kontribusi sektor ini mengalami penurunan lagi menjadi
79,91
persen.
Sisa
share
terhadap PDRB Kabupaten Sorong (20,09 persen) berasal dari sektor lainnya.
Sektor Migas
Sektor Lainnya
Sumber : PDRB Kabupaten Sorong, 2009-2011
Statistik Daerah Kabupaten Sorong Tahun 2012
39
19
PENDAPATAN REGIONAL Industri Pengolahan Mengungguli Sektor Lainnya Lebih dari setengah nilai agregat PDRB Kabupaten Sorong pada tahun 2011 atau sebesar 53,47 persen berasal dari sektor industri pengolahan, sedangkan sisanya 46,53 persen terbagi kepada delapan sektor lainnya.
Struktur perekonomian atau distribusi
Distribusi PDRB menurut Lapangan Usaha Kabupaten Sorong, 2011 (%)
Gambar 19.2
persentase nilai tambah atas dasar harga berlaku
dapat
digunakan
untuk
melihat
sektor-sektor yang memberikan kontribusi
53.47
besar bagi perekonomi Kabupaten Sorong.
26.44
id
Sektor dengan kontribusi terbesar merupakan
9.97
0.24 0.88
Pada
2.42
pengolahan,
tahun
2011,
sektor
ps
1.37
o.
sektor unggulan di sutu daerah.
0.08
.g
5.13
sektor
industri
pertambangan
dan
Pertanian
Pertambangan dan Penggalian
Industri Pengolahan
Listrik dan Air Bersih
Bangunan
Perdagangan, Hotel dan Restoran
sektor
Pengangkutan dan Komunikasi
Keuangan, Persewaan dan Jasa Perusahaan
perekonomian Kabupaten Sorong. Sektor
.b
penggalian serta sektor pertanian merupakan kontribusi
besar
bagi
gk
ab
dengan
Jasa-jasa
industri pengolahan memberikan kontribusi terbesar, yaitu lebih dari setengah nilai PDRB
.s
or
on
Sumber : PDRB Kabupaten Sorong, 2009-2011
w
Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Sorong 2009-2011 (persen)
w
Gambar 19.3
berasal dari sektor ini. Sektor pertambangan dan
penggalian
//w
Sedangkan
tp :
memberikan
kontribusi
sebesar 26,44 persen dan sektor pertanian dengan kontribusi
sebesar 9,97 persen.
sektor-sektor
lainnya
hanya
memberikan kontribusi kurang dari 8 persen.
8.37
8.13
ht
6.66
Kabupaten Sorong (sebesar 53,47 persen)
6.5
4.6
Sedangkan untuk melihat pertumbuhan ekonomi
dapat
dilakukan
dengan
membandingkan besarnya nilai tambah atas dasar harga konstan antar waktu. Dengan
2.94
menggunakan dasar harga konstan maka akan diperoleh pertumbuhan riil suatu daerah 2009
2010
Dengan Migas
2011 Tanpa Migas
tanpa dipengaruhi oleh perubahan harga sehingga akan benar-benar menggambarkan kondisi perekonomian daerah tersebut.
Sumber : PDRB Kabupaten Sorong, 2009-2011
40
Statistik Daerah Kabupaten Sorong Tahun 2012
PENDAPATAN REGIONAL
19
PDRB Perkapita Terdongkrak Minyak dan Gas Bumi Nilai PDRB perkapita dengan migas Kabupaten Sorong pada tahun 2011 mencapai Rp.93,34 juta/tahun. Sedangkan nilai PDRB perkapita tanpa migas tahun yang sama hanya sebesar Rp.22,87 juta/tahun
Pada
tahun
2011
pertumbuhan
ekonomi Kabupaten Sorong sebesar 6,5
PDRB Perkapita Kabupaten Sorong, 2008-2011 (juta rupiah)
Tabel 19.2
persen. Kondisi ini mengalami peningkatan dari 2,94 persen tahun 2010. Sedangkan Tahun
Dengan Migas
dengan
2008
68,07
15,21
memperhitungkan komponen migas, yaitu
2009
82,12
17,43
sebesar 8,13 persen. Pertumbuhan ekonomi
2010
87,31
20,46
93,34
22,87
apabila tanpa memperhitungkan komponen
tahun 2011 sedikit mengalami perlambatan
menunjukkan
tingkat
on
dapat
gk
PDRB per kapita merupakan besaran yang
or
kesejahteraan penduduk di suatu wilayah
nilai
PDRB
dengan
w
membagi
diperoleh
dengan
w
wilayah
.s
pada suatu waktu tertentu. PDRB perkapita suatu
.b
Sumber : PDRB Kabupaten Sorong, 2009-2011
sebesar 8,37 persen kasar
2011
ab
dibandingkan pertumbuhan tahun 2010, yaitu
o.
dibandingkan
.g
tinggi
ps
lebih
id
migas maka diperoleh pertumbuhan yang
Tanpa Migas
cara
jumlah
TA H U K A H
A N D A
?
PDRB perkapita Kabupaten Sorong adalah terbesar kedua di Papua Barat setelah Kabupaten Teluk Bintuni
Kabupaten
perkapita
dengan
tp :
PDRB
//w
penduduk di wilayah tersebut.
2011
Sorong
tahun
migas sebesar
ht
Rp.93,34 juta/tahun, mengalami peningkatan dari Rp.87,31 juta/tahun di tahun 2010 dan Rp.82,12 juta/tahun di tahun 2009. Sedangkan apabila tanpa migas, maka diperoleh PDRB perkapita Kabupaten Sorong tahun 2011 hanya sebesar Rp.22,87/tahun. Nilai ini meningkat bila dibandingkan tahun 2009 dan 2010 yang nilai PDRB perkapitanya sebesar Rp.17,43 juta/tahun dan Rp. 20,46
Tangki Minyak Mentah
juta/tahun.
Statistik Daerah Kabupaten Sorong Tahun 2012
41
20
PERBANDINGAN REGIONAL Dalam Hal Jumlah Penduduk dan Nilai PDRB ,Kota Sorong Juaranya Jika dibandingkan jumlah penduduk dan PDRB tanpa migas dari seluruh Kabupaten/Kota di Papua Barat maka Kota Sorong menduduki urutan pertama dengan jumlah penduduk 197.793 jiwa dan PDRB sebesar Rp.3,6 triliun
Empat
Perbandingan PDRB Beberapa Daerah di Papua Barat, 2010-2011
Tabel 20.1
daerah
yang
merupakan
kabupaten/kota induk di Papua Barat adalah Kabupaten Fak-fak, Kabupaten Manokwari,
2010
Kabupaten
2011
dan
Kota
Sorong.
Keempat daerah telah berdiri lebih dari 12
PDRB ADH Berlaku (milyar rupiah) 1 723,99
Manokwari
2 920,26
3 337,65
Kota Sorong
3 198,61
3 645,53
Sorongx
1 445,02
1 675,77
Papua Baratx
14 063,56
16 567,30
tahun dan tiga diantaranya telah melahirkan kabupaten
baru,
id
1 508,37
diantaranya
Kabupaten
Kaimana (pemekaran Kabupaten Fak-fak);
.g
Fak-fak
ab
1 205,36
1 317,96
Kota Sorong
1 534,55
1 660,38
696,98
753,67
5 915,74
6 534,18
x
Sorong
Kabupaten
w
Papua Barat
x
Kabupaten Raja Ampat (pemekaran dari
gk
Manokwari
Kabupaten
Sorong).
Jika
dibandingkan
jumlah penduduk dan nilai PDRB ADHB
on
692,03
or
639,87
(pemekaran
Manokwari); Kabupaten Sorong Selatan dan
.s
Fak-fak
Wondama
.b
Teluk
ps
Kabupaten Teluk Bintuni dan Kabupaten
PDRB ADH Konstan 2000 (milyar rupiah)
//w
w
Sumber : PDRB Kabupaten/Kota, 2010-2011 --2011 2011 Catatan : *) Data disajikan tanpa komponen migas
tanpa komponen migas tahun 2011 dari keempat daerah induk tersebut maka Kota Sorong menempati
posisi
pertama atau
tertinggi. Jumlah penduduk Kota Sorong pada tahun 2011 sebanyak 197.793 jiwa dengan
tp :
nilai PDRB ADHB yang tercipta pada tahun
Jumlah Penduduk dan PDRB Per Kapita Beberapa Daerah di Papua Barat, 2011 di
ht
Tabel 20.2
Sorong
o.
Uraian
tersebut sebesar Rp. 3,6 triliun. Sedangkan untuk Kabupaten Sorong, pada tahun 2011 menduduki urutan ketiga
Jumlah Penduduk (jiwa)
PDRB Per Kapita (juta rupiah)
dari sisi jumlah penduduk setelah Kabupaten
Fak-fak
69 341
24,86
sebanyak 73.274 jiwa. Dan menduduki urutan
Manokwari
194 783
17,14
keempat se-Papua Barat dari sisi nilai PDRB
Kota Sorong
197 793
18,43
ADHB (tanpa migas), yaitu dengan nilai
Kab. Sorong
73 274
22,87
PDRB ADHB (tanpa migas) sebesar Rp. 1,7
Papua Barat
789 013
21,00
triliun.
Daerah
Manokwari, yaitu dengan jumlah penduduk
Sumber: BPS Kabupaten/Kota, 2011
42
Statistik Daerah Kabupaten Sorong Tahun 2012
PERBANDINGAN REGIONAL
20
Capaian IPM Terbaik Se-Papua Barat adalah Kota Sorong Dalam kurun waktu tiga tahun terakhir, capaian IPM Kota Sorong senantiasa -Papua Barat dan senantiasa lebih tinggi daripada capaian menjadi yang terbaik se-Papua IPM Provinsi Papua Barat
Apabila dilihat dari sisi nilai PDRB per kapita ADHB tahun 2011, maka Kabupaten
IPM Kabupaten/Kota di Papua Barat (persen), 2009-2011
Tabel 20.3
Sorong menduduki urutan ketiga terbesar setelah Kabupaten Teluk Bintuni (Rp. 22,97
mengukur
perkembangan
dipakai
untuk
pembangunan
manusia. Dari seluruh kabupaten/kota di
70,80
71,46
72,13
69,80
70,13
70,71
Teluk Wondama
65,27
65,76
66,06
66,58
67,17
66,20
67,19
67,67
Teluk Bintuni Manokwari
id
yang
2011
65,65
.g
ukuran
2010
Kaimana
ps
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
2009
o.
Fak-fak
juta) dan Kabupaten Fak-fak (Rp. 24,86 juta). merupakan
Kab/Kota
66,09
66,31
66,59
Sorong
68,16
68,50
68,93
tahun terakhir adalah Kota Sorong, yaitu
Raja Ampat
64,08
64,58
65,06
Tambrauw
50,51
50,81
ab
.b
Sorong Selatan
Papua Barat, capaian IPM tertinggi dalam tiga
49,12
dan 77,72 persen (2011). Nilai tersebut selalu
Maybrat
64,89
66,00
66,43
lebih tinggi daripada capaian IPM Papua
Kota Sorong
76,84
77,18
77,72
Papua Barat
68,58
69,15
69,65
on
gk
76,84 persen (2009), 77,18 persen (2010)
or
Barat. Sedangkan capaian IPM terendah
Sumber : BPS RI, 2011
.s
adalah Kabupaten Tambrauw, dengan nilai
w
IPM 2009, 2010 dan 2011 sebesar 49,12
w
persen; 50,51 persen dan 50,81 persen. adalah
tp :
ketenagakerjaan
//w
Salah satu hal mendasar dalam aspek pengangguran.
Sebagai indikator yang umum dipakai untuk pengangguran
ht
mengukur
adalah
Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT). Dari seluruh kabupaten/kota
di
Papua
Barat,
Gambar 20.1 Kota Sorong Fak-fak Papua Barat Teluk Bintuni
daripada TPT Papua Barat (8,94 persen). Sedangkan untuk capaian TPT tertinggi di
11.16 9.58
Manokwari
Kabupaten Sorong adalah yang terendah
TPT Kabupaten Sorong ini lebih rendah
13.01
Kaimana
TPT
dengan nilai capaian TPT hanya 3,6 persen.
TPT Kabupaten/Kota Di Papua Barat (persen), 2011
9.26 8.94 8.11
Maybrat
5.59
Raja Ampat
5.53
Sorong Selatan Teluk Wondama Tambrauw Sorong
4.72 4.36 3.76 3.6
Papua Barat dipegang oleh Kota Sorong dengan TPT sebesar 13,01 persen.
Sumber : BPS, Sakernas Agustus 2011
Statistik Daerah Kabupaten Sorong Tahun 2012
43
id
o.
.g
ps
.b
ab
gk
on
or
.s
w
w
//w
tp :
ht
id
o.
.g
ps
.b
ab
gk
on
or
.s
w
w
//w
tp :
ht
LAMPIRAN TABEL E
id
o.
.g
ps
.b
ab
gk
on
or
.s
w
w
//w
tp :
ht
Tabel 1.2. Luas Wilayah Kabupaten Sorong menurut Distrik/Kecamatan, 2011
Luas Wilayah (Km2)
(1)
(2)
//w
w
id
o.
.g
13 603,46
ht
Kabupaten Sorong
1 444,16 316,46 1 011,42 481,26 822,26 488,45 518,72 432,89 525,03 118,62 217,22 893,81 2 021,37 2 265,18 222,43 118,16 1 213,46 492,54
ps .b ab gk on or
w
.s
Moraid Klaso Makbon Klayili Beraur Klawak Klabot Klamono Salawati Moisegen Mayamuk Seget Segun Salawati Selatan Aimas Mariat Sayosa Maudus
tp :
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. 18.
Distrik/Kecamatan
Sumber : Kabupaten Sorong Dalam Angka, 2012 Catatan : Wilayah Distrik Sorong masih tergabung dengan distrik Aimas
Statistik Daerah Kabupaten Sorong Tahun 2012
47
Tabel 2.2. Jumlah Distrik, Kelurahan dan Desa di Kabupaten Sorong, 2007-2011
Distrik
Kelurahan
Desa
(1)
(2)
(3)
(4)
16 16 19 19 19
5 5 13 13 13
105 105 126 126 126
o. .g ps
2007 2008* 2009** 2010 2011
id
Tahun
.s
or
on
gk
ab
.b
Sumber : Kabupaten Sorong Dalam Angka, 2012 Catatan : *) Sebelum pemekaran dengan Kabupaten Tambrauw **)Setelah mengalami pemekaran dengan Kabupaten Tambrauw
//w
w
w
Tabel 2.3 Komposisi Anggota DPRD Kabupaten Sorong Periode 20092009-2014 menurut Fraksi dan Jenis Kelamin
tp :
Fraksi
ht
(1)
Fraksi Golkar Fraksi Demokrat Fraksi Kerakyatan Fraksi Pembaruan Bangsa Jumlah
Jenis Kelamin Perempuan
(2)
(3)
(4)
9 3 4 3
1
10 3 4 3
19
1
20
Sumber : Sekretariat DPRD Kabupaten Sorong
48
Jumlah
Laki-laki
Statistik Daerah Kabupaten Sorong Tahun 2012
Tabel 3.2. Jumlah Penduduk Kabupaten Sorong menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin, 2011
Jenis Kelamin
Kelompok Umur
Jumlah
Perempuan
(2)
(3)
4 433
5 041
5-9
4 364
4 535
10-14
4 192
3 869
15-19
3 433
3 173
6 606
20-24
3 081
2 805
5 886
25-29
3 376
3 111
6 487
30-34
3 264
2 783
6 047
35-39
2 945
2 228
5 173
40-44
2 618
1 774
4 392
2 058
1 570
3 628
1 625
1 281
2 906
1 259
907
2 166
60-64 64
909
553
1 462
65-69 65 65-69 69
547
363
910
70-74 70 74
389
168
557
75+
310
124
434
Total
38 803
34 285
73 088
ht
//w
50-54 55-59
o. .g
ps
.b ab gk on
or
.s w
w
45-49
id
(1)
0-4
tp :
Laki-laki
(4)
9 474 8 899 8 061
Sumber : BPS, Proyeksi Penduduk 2011
Statistik Daerah Kabupaten Sorong Tahun 2012
49
id
o.
.g
ps
.b
ab
gk
on
or
.s
w
w
//w
tp :
ht
id
o.
.g
ps
.b
ab
gk
on
or
.s
w
w
//w
tp :
ht
id
o.
.g
ps
.b
ab
gk
on
or
.s
w
w
//w
tp :
ht