Perbedaan Pengaruh Gaya Mengajar Konvergen Dan Divergen Berbasis Permainan Terhadap Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Oleh : Fatkhul Imron
PERBEDAAN PENGARUH GAYA MENGAJAR KONVERGEN DAN DIVERGEN BERBASIS PERMAINAN TERHADAP HASIL BELAJAR LOMPAT JAUH GAYA JONGKOK DITINJAU DARI MOTIVASI BELAJAR SISWA Oleh : Fatkhul Imron
[email protected] ABSTRACT The research objective of this experiment was to determine: (1) differences in the effect of convergent and divergent teaching styles to the learning outcomes of the long jump squat style, (2) the effect of differences in students motivation to learn the results of the long jump squat style, and (3) the interaction effect between the use of teaching styles converge or diverging and students motivation to learn the results of the long jump squat style. To achieve the research objectives have been established, this study conducted experiments to study the design of 2x3 factorial design. The population in this study were fifth grade students of Elementary Schools Ronggowarsito Force Unit VII Department of Education Youth and Sports Laweyan District of Surakarta and then randomized sample generated by 2 Elementary School SDN Bratan I Surakarta as many as 32 students as a group and convergent teaching style of SD Muhammadiyah 11 Mangkuyudan many as 29 students as a group of divergent teaching styles. Then the samples were given a questionnaire that had been tested to determine the validity of students motivation level by classification motivation high, medium and low. Furthermore, given the treatment of learning with each teaching style. Activity data of students in the learning process which includes cognitive, affective and psychomotor assessed using the observation sheet. While the ability of the results of data long jump squat force students gathered to test the ability of measuring the long jump squat style. Data were analyzed using descriptive statistical techniques and inferential statistics . Research results show that: (1) effective teaching style to be applied to converge the subject long jump squat style, especially its role in the achievement of psychomotor domains. Its effectiveness can be seen from the value of student learning outcomes in this group most of the students have reached a value of mastery of learning outcomes as many as 23 students (71.9%) completed and 9 students (28.1%) unfinished, (2) teaching style diverges only has the effectiveness the effectiveness of the cognitive domain and mastery of learning outcomes is still
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 2 Tahun 2014
34
Perbedaan Pengaruh Gaya Mengajar Konvergen Dan Divergen Berbasis Permainan Terhadap Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Oleh : Fatkhul Imron
lacking as many as 14 students (48.3%) completed and 15 students (51.7%) was not finished. The average ability of the results of the long jump squat force students who received treatment convergent teaching style is 2.04, while the average-ability students who received treatment 1.83 divergent teaching styles. Keywords : physical education, teaching style, effective learning, long jump PENDAHULUAN Pendidikan jasmani (physical education) yang kemudian menjadi mata pelajaran wajib disekolah, pendidikan jasmani olahraga dan kesehatan (PJOK), menjadi sarana manusia untuk belajar banyak hal yang berhubungan dengan pengetahuan, sikap, keterampilan, dan hal lain yang dapat mengantarkan manusia menuju kedewasaan secara menyeluruh. Ditetapkannya PJOK sebagai mata pelajaran yang wajib diberikan disekolah menunjukkan bahwa pendidikan jasmani telah menjadi bagian integral dari keseluruhan
pendidikan
dalam
rangka
menunjang
tercapainya
tujuan
pendidikan.Sebagai bagian integral dari pendidikan secara keseluruhan, pendidikan jasmani dan olahraga merupakan mata pelajaran yang memiliki kedudukan strategis dalam pembangunan sumber daya manusia. Pembelajaran merupakan sebuah upaya untuk mencapai suatu kompetensi atau hal-hal yang dirumuskan dalam tujuan pembelajaran, baik yang berhubungan dengan aspek pengetahuan (kognitif), sikap (afektif), atau pun keterampilan (psikomotor) tertentu. Kompetensi yang dicanangkan dalam kurikulum atau silabus pendidikan jasmani akan tercapai dengan baik jika pembelajaran yang diimplementasikan adalah baik dan sesuai. Realita di lapangan, masih banyak guru pendidikan jasmani yang terpatri oleh prinsip pembelajaran konvensional yang berazas pada prinsip stimulusrespon secara penuh dengan pemahaman teaching centered (pembelajaran
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 2 Tahun 2014
35
Perbedaan Pengaruh Gaya Mengajar Konvergen Dan Divergen Berbasis Permainan Terhadap Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Oleh : Fatkhul Imron
terpusat pada guru) tanpa melihat pentingnya unsur partisipasi siswa. Siswa taat dalam pembelajaran karena ada unsur fearing (ketakutan) kepada guru, sehingga ekspresi dan partisipasi siswa dalam pembelajaran yang berhubungan dengan kreativitas dan keaktifan menjadi terhambat. Materi atletik yang disampaikan di Sekolah Dasar (SD) meliputi pokok bahasan lari dan lompat. Pokok bahasan lompat yang terdapat pada kurikulum SD adalah lompat jauh gaya jongkok. Lompat jauh gaya jongkok merupakan pokok bahasan PJOK pada kelas V SD sebagaimana tercantum dalam pedoman kurikulum tingkat satuan pendidikan (KTSP) program pembelajaran tingkat sekolah dasar mata pelajaran PJOK tahun 2008. Tingkat usia SD merupakan tingkat usia yang didominasi oleh masa bermain (siswa tertarik pada permainan) sehingga guru harus menyesuaikan dengan usia perkembangan siswa. Melalui permainan, anak dapat memiliki pengalaman yang sukses dan berprestasi. Selain itu, tujuan dalam pembelajaran akan lebih tercapai seperti keterampilan sosial, penerimaan dan pemahaman aturan dalam situasi kompetitif dan kooperatif (M.Furqon H, 2010). Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan tersebut, permasalahan penelitian dapat dirumuskan sebagai berikut : 1) apakah terdapat perbedaan pengaruh gaya mengajar Konvergen dan gaya mengajar Divergen terhadap hasil belajar lompat jauh gaya jongkok siswa kelas V SD se Gugus VII Kecamatan Laweyan Surakarta, 2) apakah terdapat perbedaan pengaruh antara motivasi belajar rendah, sedang dan tinggi terhadap hasil belajar lompat jauh gaya jongkok siswa kelas V SD se Gugus VII Kecamatan Laweyan Surakarta, dan 3) apakah terdapat hubungan antara gaya mengajar dan motivasi belajar terhadap hasil belajar lompat jauh gaya jongkok siswa kelas V SD se Gugus VII Kecamatan Laweyan Surakarta?
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 2 Tahun 2014
36
Perbedaan Pengaruh Gaya Mengajar Konvergen Dan Divergen Berbasis Permainan Terhadap Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Oleh : Fatkhul Imron
KAJIAN TEORI Lompat Jauh Gaya Jongkok Lompat jauh gaya jongkok merupakan salah satu gaya dari beberapa gaya yang terdapat pada cabang olahraga atletik nomor lompat jauh, selain dua gaya lain yaitu gaya menggantung (hang style), dan gaya berjalan di udara (walking in the air). Lompat jauh gaya jongkok adalah materi latihan gerak lanjutan dari gerak dasar lari dan lompat yang diajarkan di SD kelas bawah. Aip Syarifudin (1992: 72) menyatakan bahwa “lompat jauh merupakan suatu bentuk gerakan lompatan yang tersusun dengan tujuan untuk memperoleh hasil lompatan yang sejauh-jauhnya dengan menggunakan tolakan satu kaki”. Yudha M. Saputra (2001: 48) yang menyatakan bahwa “Dikatakan lompat jauh gaya jongkok karena sikap gerak badan saat berada di udara menyerupai sikap seorang yang sedang jongkok”. Keberhasilan dalam melakukan lompat jauh tidak hanya dinilai dari jarak hasil lompatan saja akan tetapi unsur-unsur gerakan lain yaitu: awalan, tumpuan (tolakan), saat melayang (sikap badan di udara), dan mendarat juga menjadi faktor yang berpengaruh dalam kualitas lompat jauh. Dedi Supriadi dan A. Sobarna (2008: 13) menyatakan, ”...gerakan pada lompat jauh harus dipertimbangkan secara konsisten pada analisis gerakannya yaitu : awalan (run up), tolakan kaki (take off), melayang di udara (flight) dan pendaratan (landing). 1. Awalan Awalan merupakan gerakan permulaan saat akan melakukan lompatan dengan cara berlari secepat-cepatnya. Kecepatan yang diperoleh dari hasil awalan disebut kecepatan horizontal, kecepatan horizontal berguna untuk membantu kekuatan tolakan ke atas dan ke depan sehingga hal tersebut dapat berpengaruh terhadap hasil jarak atau jauhnya lompatan.
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 2 Tahun 2014
37
Perbedaan Pengaruh Gaya Mengajar Konvergen Dan Divergen Berbasis Permainan Terhadap Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Oleh : Fatkhul Imron
2. Tolakan Tolakan atau gerakan tumpuan merupakan perpindahan dari gerakan horizontal menuju gerakan vertikal. Mark Guthrie (2008: 152), berpendapat bahwa “pada saat take off (menolak) dari posisi sprint tinggi (awalan yang cepat) pelompat harus merendahkan pangkal paha atau panggul mereka agar kaki landasan menekuk dilutut dan paha. Sikap merendahkan sedikit pangkal paha dilakukan satu langkah sebelum menyentuh papan“. 3. Melayang Sikap melayang di udara merupakan faktor yang signifikan pada pelaksanaan lompat jauh. Dikatakan signifikan karena hal tersebut menjadi faktor penentu utama pada tercapainya kualitas jarak lompat jauh. Adapun sikap yang perlu diperhatikan pada saat melayang adalah sikap badan di udara jongkok, badan dibulatkan, kedua lutut ditekuk, kedua tangan lurus kedepan sebagai pengantar dan penyambung perpindahan dari melayang ke posisi saat akan mendarat (Aip Syarifudin, 1992:75). 4. Sikap Mendarat (landing) Sikap mendarat merupakan rangkaian gerak akhir dari unsur gerak dalam lompat jauh gaya jongkok. Posisi badan saat mendarat dapat berpengaruh terhadap hasil kualitas (jarak) lompatan, karena anggota tubuh yang berada pada posisi terbelakang saat mendarat menjadi titik penentu pengukuran kualitas (jarak) jauhnya lompatan. Oleh karena itu pada saat akan mendarat harus dapat membawa berat badan ke depan dengan cara membungkukkan badan ke depan, kedua tungkai atau kaki menjulur kedepan, kedua tangan diayun ke depan. Saat kaki telah mendarat, kepala ditundukkan, badan dibungkukkan, kedua lutut ditekuk dan kedua tangan dibawa ke depan (Aip Syarifudin, 1992:92).
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 2 Tahun 2014
38
Perbedaan Pengaruh Gaya Mengajar Konvergen Dan Divergen Berbasis Permainan Terhadap Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Oleh : Fatkhul Imron
Gaya Mengajar Definisi gaya mengajar menurut Mosston (2008) adalah pedoman khusus yang dipakai untuk struktur episode belajar atau pembelajaran. Menurut Mosston (2008) gaya konvergen dan divergen merupakan gaya mengajar yang penekanannya terpusat pada perkembangan kognitif. Gaya mengajar konvergen adalah gaya mengajar yang menggunakan bentuk-bentuk pertanyaan yang umum atau bervariasi dan mempunyai satu jenis jawaban yang benar. (David: 2009) menjelaskan “ Pertanyaan konvergen adalah pertanyaan yang secara umum mengharuskan satu jawaban yang benar. Pertanyaan semacam ini berguna untuk menentukan fakta-fakta atau memastikan jawaban-jawaban untuk permasalahan yang mempunyai satu jawaban yang benar”. Nasution (2008: 112) menuturkan siswa yang belajar dengan metode konvergen ini lebih suka belajar bila dihadapkan pada soal-soal yang mempunyai jawaban tertentu. Bila mereka menghadapi tugas atau masalah, mereka akan segera mencari untuk menemukan jawaban yang tepat. Kemampuan utama mereka adalah Abstract Conceptualization dan Active Experimentation. Selain itu menurut (Mosston, 2008: 247) disebutkan bahwa gaya mengajar Divergen merupakan suatu bentuk pemecahan masalah. Dalam gaya ini siswa memperoleh kesempatan untuk mengambil keputusan mengenai suatu tugas yang khusus di dalam pokok bahasan. Gaya ini memungkinkan jawaban-jawaban yang beraneka ragam atau divergen atau jawaban-jawaban pilihan. Ini berbeda dengan gaya Penemuan Terpimpin, yang pertanyaan-pertanyaannya hanya disusun untuk mendapatkan jawaban-jawaban yang konvergen (sama). Nasution (2008: 113) menjelaskan siswa yang belajar dengan metode divergen ini lebih mengutamakan pengalaman yang konkrit (Concrete
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 2 Tahun 2014
39
Perbedaan Pengaruh Gaya Mengajar Konvergen Dan Divergen Berbasis Permainan Terhadap Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Oleh : Fatkhul Imron
Experience) dan refleksi observasi (Reflection Observer). Kekuatan siswa dalam pembelajaran ini terletak pada kemampuan imajinasi mereka. Siswa memandang sesuatu dari berbagai segi dan menjalin berbagai hubungan menjadi suatu keseluruhan yang utuh. Dengan metode divergen siswa menjadi pelaku (diverger) karena subur melahirkan ide-ide baru dan terampil dalam berfikir sehingga akan muncul tindakan-tindakan dalam bentuk aktivitas permainan yang tidak membosankan. Pengaplikasian gaya divergen dalam pembelajaran lompat jauh gaya jongkok dengan gaya divergen siswa menjawab pertanyaan-pertanyaan atau soal yang diberikan oleh guru dengan aktivitas gerakan lompat yang mengarah pada latihan aktivitas gerak untuk lompat jauh gaya jongkok. Soal pertanyaan tersebut disediakan oleh guru dalam bentuk lembar-lembar pertanyaan yang didesain dalam rancangan program pembelajaran. Kata kunci dari gaya mengajar ini adalah pertanyaan yang disampaikan oleh guru dijawab oleh siswa dengan jawaban yang bermacam-macam atau beragam. METODE PENELITIAN Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode eksperimen dengan menggunakan rancangan faktorial 2x3. Penelitian ini dilaksanakan di SDN Bratan 2 dan SD Muhammadiyah 11. Waktu pelaksanaan penelitian adalah 1 bulan, yaitu bulan September sampai dengan Oktober 2013 yang dilakukan sebanyak 4 kali pertemuan. Variabel dalam penelitian ini terdiri dua variabel bebas yaitu gaya mengajar Konvergen dan gaya mengajar Divergen serta satu variabel terikat yaitu hasil belajar lompat jauh gaya jongkok, dan variabel atributif yaitu motivasi belajar siswa.
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 2 Tahun 2014
40
Perbedaan Pengaruh Gaya Mengajar Konvergen Dan Divergen Berbasis Permainan Terhadap Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Oleh : Fatkhul Imron
Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 61 siswa, yang diperoleh dengan teknik random sampling. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini dilakukan dengan cara tes dan angket. Tes yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes untuk mengukur kemampuan hasil lompat jauh gaya jongkok yaitu dalam satuan jarak meter (Mulyono: 2011). Sedangkan angket digunakan untuk mengetahui motivasi belajar siswa(rendah, sedang, tinggi). HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Deskripsi Data Data hasil penelitian yang diperoleh dari populasi siswa SD se Gugus VII UPTD Dikpora Kecamatan Laweyan Kota Surakarta dengan random 2 SD masing-masing SDN Bratan I dengan sampel 32 siswa dan SD Muhammadiyah 11 Mangkuyudan dengan sampel 29 siswa. Deskripsi data khusus dalam penelitian ini dapat dijelaskan sebagai berikut : a. Data hasil belajar lompat jauh gaya jongkok secara keseruluhan berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah responden (N) = 61 siswa dengan skor tertinggi = 94, skor terendah = 60, Rata-rata (X) = 76,51, Standar Deviasi (s) = 7,57, Median (Me) = 76.82, dan Modus (Mo) = 76,38. b. Hasil belajar lompat jauh gaya jongkok kelompok pembelajaran konvergen berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah responden (N) = 32 siswa dengan skor tertinggi = 94, skor terendah = 65, Rata-rata (X) = 80,16, Standar Deviasi (s) = 7,01, Median (Me) = 73.33, dan Modus (Mo) = 72,50. c. Hasil belajar lompat jauh gaya jongkok kelompok pembelajaran divergen berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah responden (N) = 29 siswa dengan skor tertinggi = 87, skor terendah = 60, Rata-rata (X) Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 2 Tahun 2014
41
Perbedaan Pengaruh Gaya Mengajar Konvergen Dan Divergen Berbasis Permainan Terhadap Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Oleh : Fatkhul Imron
= 76,16, Standar Deviasi (s) = 8,16, Median (Me) = 77.07, dan Modus (Mo) = 89,50. d. Hasil belajar lompat jauh gaya jongkok kelompok motivasi tinggi berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah responden (N) = 19 siswa dengan skor tertinggi = 94, skor terendah = 68, Rata-rata (X) = 81,55, Standar Deviasi (s) = 8,55, Median (Me) = 82,5, dan Modus (Mo) = 88,07. e. Hasil belajar lompat jauh gaya jongkok kelompok motivasi sedang berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah responden (N) = 23 siswa dengan skor tertinggi = 84, skor terendah = 69, Rata-rata (X) = 77,04, Standar Deviasi (s) = 4,20, Median (Me) = 72,63, dan Modus (Mo) = 76,00. f. Hasil belajar lompat jauh gaya jongkok kelompok motivasi rendah berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah responden (N) = 19 siswa dengan skor tertinggi = 84, skor terendah = 60, Rata-rata (X) = 71,21, Standar Deviasi (s) = 6,92, Median (Me) = 71,00, dan Modus (Mo) = 71,17. g. Hasil belajar lompat jauh gaya jongkok kelompok pembelajaran konvergen dengan motivasi
tinggi
berdasarkan hasil
penelitian
menunjukkan bahwa jumlah responden (N) = 11 siswa dengan skor tertinggi = 94, skor terendah = 77, Rata-rata (X) = 86,5, Standar Deviasi (s) = 5,66, Median (Me) = 86,5, dan Modus (Mo) = 86,5. h. Hasil belajar lompat jauh gaya jongkok Kelompok Pembelajaran Konvergen dengan Motivasi Sedang berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah responden (N) = 12 siswa dengan skor
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 2 Tahun 2014
42
Perbedaan Pengaruh Gaya Mengajar Konvergen Dan Divergen Berbasis Permainan Terhadap Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Oleh : Fatkhul Imron
tertinggi = 84, skor terendah = 69, Rata-rata (X) = 77,5, Standar Deviasi (s) = 4,81, Median (Me) = 77,5, dan Modus (Mo) = 71,5. i. Hasil belajar lompat jauh gaya jongkok Kel Pembelajaran Konvergen dengan Motivasi Rendah berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah responden (N) = 9 siswa dengan skor tertinggi = 84, skor terendah = 66, Rata-rata (X) = 75,37, Standar Deviasi (s) = 5,33, Median (Me) = 74,83, dan Modus (Mo) = 73,5. j. Hasil belajar lompat jauh gaya jongkok Kel. Pembelajaran Divergen dengan Motivasi Tinggi berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah responden (N) = 8 siswa dengan skor tertinggi = 87, skor terendah = 68, Rata-rata (X) = 76,5, Standar Deviasi (s) = 6,26, Median (Me) = 77,5, dan Modus (Mo) = 80,83. k. Hasil belajar lompat jauh gaya jongkok Kelompok Pembelajaran Divergen dengan Motivasi Sedang berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah responden (N) = 11 siswa dengan skor tertinggi = 84, skor terendah = 73, Rata-rata (X) = 77,27, Standar Deviasi (s) = 3,13, Median (Me) = 76,75, dan Modus (Mo) = 83,0. l. Hasil belajar lompat jauh gaya jongkok Kelompok Pembelajaran Divergen dengan Motivasi Rendah berdasarkan hasil penelitian menunjukkan bahwa jumlah responden (N) = 10 siswa dengan skor tertinggi = 81, skor terendah = 60, Rata-rata (X) = 68,0, Standar Deviasi (s) = 6,99, Median (Me) = 59,5, dan Modus (Mo) = 67,83. Pengujian Hipotesis Pengujian hipotesis penelitian dilakukan dengan teknik ANOVA (analysis of varians). Untuk keperluan pengujian hipotesis maka dilakukan analisis data
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 2 Tahun 2014
43
Perbedaan Pengaruh Gaya Mengajar Konvergen Dan Divergen Berbasis Permainan Terhadap Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Oleh : Fatkhul Imron
dengan menggunakan analisis varians ANOVA, yaitu ANOVA dua jalan (two ways). a. Pengujian Hasil Analisis Data Untuk pengujian hasil analisis data yang diperoleh dari hasil perhitungan dengan menggunakan uji analisis variansi dua jalan, selanjutnya hipotesis yang telah dirumuskan dapat terjawab dalam uraian berikut : 1) Berdasarkan hasil perhitungan analisis variansi dua jalur, diperoleh Fhitung = 20,22. Hasil perhitungan ini kemudian dikonversikan dengan Ftabel dengan DK pembilang = 1 dan DK penyebut = 60 dan taraf signifikansi 0,05 diperoleh F tabel = 4,02. Karena Fhitung > Ftabel yaitu 20,22 > 4,02 maka dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang signifikan antara penggunaan gaya mengajar konvergen dan divergen terhadap hasil belajar lompat jauh gaya jongkok siswa kelas V SD di Gugus VII UPT Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kecamatan Laweyan Kota Surakarta. 2) Perbedaan pengaruh yang signifikan antara motivasi belajar tinggi, sedang dan rendah terhadap hasil belajar lompat jauh gaya jongkok. Berdasarkan hasil perhitungan analisis diperoleh Fhitung = 13,86 (lampiran ). Hasil perhitungan ini kemudian dikonversikan dengan Ftabel (DK pembilang=2, dan DK penyebut = 60) dengan taraf signifikansi 0,05 maka diperoleh F tabel = 3,17. Karena Fhitung > Ftabel yaitu 13,86 > 3,17, maka dapat disimpulkan bahwa terdapat perbedaan pengaruh yang signifikan antara siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi, sedang dan rendah dengan hasil belajar lompat jauh gaya jongkok.
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 2 Tahun 2014
44
Perbedaan Pengaruh Gaya Mengajar Konvergen Dan Divergen Berbasis Permainan Terhadap Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Oleh : Fatkhul Imron
3) Interaksi pengaruh antara penggunaan gaya mengajar konvergen, divergen dan motivasi belajar terhadap hasil belajar lompat jauh gaya jongkok. Berdasarkan hasil perhitungan analisis tersebut, diperoleh Fhitung = 6,94 (lampiran ). Hasil perhitungan ini kemudian dikonversikan dengan Ftabel (DK, pembilang = 2, penyebut = 60) dan taraf signifikansi 0,05 diperoleh Ftabel = 3,17. Karena Fhitung < Ftabel yaitu 6,94 < 3,94 maka dapat disimpulkan terdapat perbedaan interaksi pengaruh yang signifikan antara penggunaan gaya mengajar konvergen, divergen dan motivasi belajar terhadap hasil belajar lompat jauh gaya jongkok. Dengan membandingkan F hitung dengan F tabel maka dapat diketahui keputusan ditolak atau diterimanya hipotesis nihil. Dengan demikian berdasarkan hasil analisis variansi dua jalan dapat diketahui bahwa tidak terdapat interaksi pengaruh yang signifikan antara penggunaan gaya mengajar konvergen, divergen dan motivasi belajar terhadap hasil belajar PJOK materi lompat jauh gaya jongkok. Pembahasan Berdasarkan hasil analisis data yang telah dilakukan maka muncul pembahasan sebagai berikut : a. Perbedaan Pengaruh yang Signifikan antara Gaya Mengajar Konvergen dan Divergen terhadap Hasil Belajar PJOK Materi Lompat Jauh Gaya Jongkok Dalam gaya mengajar Konvergen guru menyusun serangkaian pertanyaan-pertanyaan dalam draft tulisan sebagai rambu-rambu dalam menyampaikan
pertanyaan
tersebut
selanjutnya
pertanyaan
tersebut
disampaikan oleh guru dalam bentuk pertanyaan verbal dan pertanyaan
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 2 Tahun 2014
45
Perbedaan Pengaruh Gaya Mengajar Konvergen Dan Divergen Berbasis Permainan Terhadap Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Oleh : Fatkhul Imron
tersebut hanya mempunyai satu jawaban yang seragam yaitu dalam bentuk aktivitas gerak yang sama. Sedangkan dalam pembelajaran konvergen perbedaannya hanya pada konsep jawaban siswa. Dalam hal ini siswa melakukan berbagai macam variasi permainan gerak lompat setelah guru memberikan stimulus dengan pertanyaan yang mengacu pada materi dasar lompat menuju peningkatan kemampuan lompat jauh gaya jongkok. b. Perbedaan Pengaruh yang Signifikan antara Motivasi Belajar Tinggi, Sedang dan Rendah terhadap Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Siswa yang memiliki motivasi belajar yang tinggi mempunyai keinginan untuk selalu meningkatkan kemampuannya baik yang berhubungan dengan pengetahuan maupun keterampilan, dalam mengerjakan tugas dan aktivitas belajar gerak selalu selalu sungguh-sungguh dan berusaha untuk memeroleh hasil yang optimal, memiliki rasa percaya diri yang tinggi dan memiliki dorongan untuk berusaha mandiri dalam mencapai tujuan, sehingga hasil belajarnya pun cenderung akan lebih baik. Sebaliknya siswa yang memiliki motivasi belajar rendah maka dalam aktivitas belajarnya pun akan cenderung kurang bersemangat, masa bodoh terhadap lingkungan, mudah menyerah terhadap keadaan, tidak berani mengambil resiko dan rasa percaya dirinya rendah. Jadi dengan adanya motivasi belajar yang tinggi maka siswa akan lebih bersemangat mengikuti pembelajaran sehingga hasil belajarnya pun akan lebih baik. c. Interaksi Pengaruh antara Gaya Mengajar dengan Motivasi Belajar terhadap Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 2 Tahun 2014
46
Perbedaan Pengaruh Gaya Mengajar Konvergen Dan Divergen Berbasis Permainan Terhadap Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Oleh : Fatkhul Imron
Pembelajaran PJOK kelompok siswa yang diampu dengan gaya mengajar konvergen hasil belajarnya lebih tinggi dibandingkan dengan kelompok siswa yang diampu dengan gaya mengajar divergen. Hal tersebut dikarenakan pada pembelajaran konvergen siswa lebih mudah untuk dikondisikan sehingga terkuasainya aspek psikomotor yaitu kemampuan lompat jauh gaya jongkok lebih maksimal. Aspek psikomotor memiliki presentasi yang paling tinggi jika dibandingkan dengan aspek kognitif dan afektif yaitu masing-masing 50%, 20% dan 30%, sehingga tingginya nilai hasil kemampuan psikomotor memengaruhi terhadap nlai akhir dari nilai total ketiga aspek tersebut. Dalam pembelajaran PJOK yang menggunakan gaya mengajar divergen keadannya berbeda. Penguasaan terhadap kemampuan lompat jauh gaya jongkok yang merupakan aspek psikomotor cenderung lebih rendah. Hal tersebut dikarenakan oleh aktivitas belajar siswa kelompok ini bervariasi sehingga kontrol terhadap tercapainya penguasaan kemampuan lompat jauh gaya jongkok cenderung lebih sulit. Akan tetapi secara umum kemampuan kreativitas lebih baik jika dibandingkan dengan kelompok yang menggunakan gaya mengajar konvergen. Dengan demikian deskripsi ini dapat dikaitkan bahwa secara kemampuan kognitif siswa dalam kelompok belajar divergen ini lebih baik dari kelompok belajar konvergen. Motivasi belajar yang tinggi baik pada kelompok belajar konvergen ataupun divergen memberikan dampak yang positif. Siswa yang bermotivasi tinggi dalam pembelajaran konvergen lebih baik dari pada siswa yang bermotivasi rendah, begitu juga dalam pembelajaran divergen siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi lebih baik dari pada siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah. Akan tetapi siswa yang bermotivasi
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 2 Tahun 2014
47
Perbedaan Pengaruh Gaya Mengajar Konvergen Dan Divergen Berbasis Permainan Terhadap Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Oleh : Fatkhul Imron
tinggi pada kelompok belajar divergen tidak lebih baik dari siswa bermotivasi tinggi pada kelompok belajar konvergen. Hasil penelitian ini menunjukkan adanya interaksi antara gaya mengajar, motivasi belajar dan hasil belajar. Dengan demikian rumusan hipotesis yang menyatakan bahwa, ada interaksi antara gaya mengajar, motivasi belajar dan hasil belajar diterima. KESIMPULAN, IMPLIKASI DAN SARAN Kesimpulan a. Ada perbedaan pengaruh yang signifikan antara penggunaan gaya mengajar konvergen dan divergen terhadap hasil belajar PJOK materi lompat jauh gaya jongkok. Hasil belajar PJOK pada kelompok siswa yang diberi materi dengan menggunakan gaya mengajar konvergen lebih baik dari pada kelompok siswa yang diberi materi lompat jauh gaya jongkok dengan gaya mengajar divergen. b. Hasil belajar siswa yang mempunyai motivasi belajar tinggi lebih baik dari pada siswa yang memiliki motivasi belajar sedang, dan rendah. Hasil belajar siswa yang mempunyai motivasi belajar sedang lebih baik dari pada siswa yang mempunyai motivasi belajar rendah. c. Tidak ada interaksi pengaruh yang signifikan antara gaya mengajar dan motivasi belajar siswa terhadap hasil belajar PJOK materi lompat jauh gaya jongkok. Implikasi Pembelajaran dengan gaya mengajar konvergen berpengaruh baik terhadap perkembangan
aspek
gerak
tetapi
kurang
berpengaruh
baik
terhadap
perkembangan kreativitas dalam hal ini adalah ranah kognitif. Sedangkan pembelajaran dengan gaya mengajar divergen mempunyai kekurangan dalam
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 2 Tahun 2014
48
Perbedaan Pengaruh Gaya Mengajar Konvergen Dan Divergen Berbasis Permainan Terhadap Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Oleh : Fatkhul Imron
pencapaian tujuan ranah psikomotor akan tetapi mempunyai peran baik dalam hal pencapaian ranah kognitif. Saran a. Guru PJOK di Gugus VII UPT Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kecamatan Laweyan sebaiknya tidak hanya menggunakan satu metode/ gaya mengajar dalam menyampaikan materi pembelajarn PJOK. b. Guru PJOK di Gugus VII UPT Dinas Pendidikan Pemuda dan Olahraga Kecamatan Laweyan sebaiknya memahami dari berbagai macam gaya mengajar yang ada khususnya gaya mengajar Pendidikan Jasmani yang terdapat dalam berbagai macam spektrum pembelajaran sehingga dapat mengetahui
kekurangan dan kelebihan dari masing-masing gaya
mengajar.
DAFTAR PUSTAKA Achmad Rifa’I RC dan Catharina Tri Anni. 2009. Psikologi Pendidikan. Semarang: UNNES Press Dedi Supriadi dan Akhmad Sobarna. 2008. Atletik (Didaktik&Metodik). Jakarta: Dirjen Dikdasmen Depdiknas. M. Furqon H. 2010. Pendidikan Karakter : Membangun Peradaban Bangsa. Surakarta: Yuma Pustaka. Mark Guthrie. 2008. Sukses Melatih Atletik. Yogyakarta : Pustaka Pelajar. Muska Mosston dan Sara Ashworth. 2008. Teaching Physical Education. First Online Edition. Yudha M. Saputra. 2001. Dasar-Dasar Keterampilan Atletik, Pendekatan Bermain untuk SLTP. Jakarta: Depdiknas. Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah, Bekerjasama Dengan Direktorat Jenderal Olahraga. Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 2 Tahun 2014
49
Perbedaan Pengaruh Gaya Mengajar Konvergen Dan Divergen Berbasis Permainan Terhadap Hasil Belajar Lompat Jauh Gaya Jongkok Ditinjau Dari Motivasi Belajar Siswa Oleh : Fatkhul Imron
Biodata Penulis : Nama
: Fatkhul Imron
Pendidikan
: S1 Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta S2 Universitas Negeri Sebelas Maret Surakarta - Menjadi dosen pada Jurusan Pendidikan Olahraga dan Kesehatan, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Tunas Pembangunan Surakarta.
Alamat Kantor
: FKIP UTP Surakarta. Jln, Walanda Meramis no. 34 Cengklik Surakarta. Telp. (0271) 854188.
Jurnal Ilmiah SPIRIT, ISSN; 1411-8319 Vol. 14 No. 2 Tahun 2014
50