BPS KABUPATEN ASAHAN No. 02/12/1208/Th. XVII, 21 Desember 2015
Jumlah penduduk miskin di Kabupaten Asahan tahun 2014 sebanyak 76.970 jiwa (10,98%), angka
bp
s. g
o.
id
PROFIL KEMISKINAN ASAHAN TAHUN 2014
ka
Pada Tahun 2014 Garis Kemiskinan (GK) Kabupaten Asahan secara total sebesar Rp 254.253,-
as
ah
an
yang berjumlah 80.500 jiwa (11,60%).
b.
ini berkurang sebanyak 3.530 jiwa bila dibandingkan dengan jumlah penduduk miskin tahun 2013
ht tp
://
per kapita per bulan, meningkat sebesar 0,93 % dibanding Garis Kemiskinan Tahun 2013 Pada periode 2013 – 2014, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) menunjukkan kecenderungan menurun. P1 turun dari 1,83 pada tahun 2013 menjadi 1,82 pada tahun 2014, sedangkan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) tahun 2014 masih sama dengan tahun 2013 sebesar 0,46. Ini menunjukkan bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung semakin mendekati garis kemiskinan dan tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk miskin masih sama dengan tahun sebelumnya.
Berita Resmi Statistik Kabupaten Asahan No. 02/12/1208/Th. XVII, 21 Desember 2015
1
1. Perkembangan Tingkat Kemiskinan Kabupaten Asahan Tahun 2013 – 2014 Hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang dilaksanakan pada bulan September 2014 menunjukkan bahwa jumlah penduduk miskin di Kabupaten Asahan sebanyak 76.970 jiwa atau sebesar 10,98 persen terhadap jumlah total penduduk. Kondisi ini lebih baik jika dibandingkan dengan kondisi September 2013 yang jumlah penduduk miskinnya sebanyak 80.500 jiwa atau sebesar 11,60 persen. Dengan demikian, ada penurunan jumlah penduduk miskin sebanyak 3.530 jiwa serta penurunan persentase penduduk miskin sebesar 0,62 point. Perkembangan tingkat kemiskinan mulai tahun 2010 sampai dengan tahun 2014 ditunjukkan pada Tabel 1. Tabel 1. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin Kabupaten Asahan Tahun 2010 - 2014 Persentase (%) (3) 11,42
2011
73,40
10,85
2012
72,30
2013
80,5
s. g
o.
id
(1) 2010
Jumlah (Ribu Jiwa) (2) 76,30
Tahun
76,97
bp
2014
10,52 11,60 10,98
ka
b.
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)
ah
an
2. Garis Kemiskinan
as
Garis Kemiskinan (GK) adalah suatu indikator yang dipergunakan sebagai suatu batas untuk
://
menentukan miskin atau tidaknya seseorang. Penduduk miskin adalah mereka yang dikategorikan
ht tp
memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah garis kemiskinan. Pada tahun 2014 garis kemiskinan Kabupaten Asahan sebesar Rp 254.253,- per kapita per bulan, sedangkan tahun 2013 sebesar Rp. 251.914,- per kapita per bulan. Hal ini menunjukkan naiknya garis kemiskinan di Kabupaten Asahan sebesar 0,93 persen dibanding tahun 2013. Perkembangan garis kemiskinan sejak tahun 2010 – 2014 ditunjukkan pada Tabel 2. Tabel 2. Garis Kemiskinan Kabupaten Asahan Tahun 2010 – 2014
(1) 2010
Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/Bulan) (2) 224.417
2011
245.421
2012
247.603
2013
251.914
2014
254.253
Tahun
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)
2
Berita Resmi Statistik Kabupaten Asahan No. 02/12/1208/Th. XVII, 21 Desember 2015
3. Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan Persoalan kemiskinan bukan hanya sekadar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan. Selain harus mampu memperkecil jumlah penduduk miskin, kebijakan yang menyangkut kemiskinan juga sekaligus harus bisa mengurangi tingkat kedalaman dan keparahan dari kemiskinan.
Tabel 3. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Di Kabupaten Asahan Tahun 2010 - 2014
P1
P2
(1) 2010
(2) 1,53
(3) 0,35
2011
1,52
0,33
2012
1,32
0,24
2013
1,83
0,46
2014
1,82
id
Tahun
bp
s. g
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas)
o.
0,46
b.
Pada periode 2013 – 2014, Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) menunjukkan kecenderungan
ka
menurun. P1 turun dari 1,83 pada tahun 2013 menjadi 1,82 pada tahun 2014, sedangkan Indeks
an
Keparahan Kemiskinan (P2) tahun 2014 masih sama dengan tahun 2013 sebesar 0,46. Ini menunjukkan
ah
bahwa rata-rata pengeluaran penduduk miskin cenderung semakin mendekati garis kemiskinan dan
as
tingkat ketimpangan pengeluaran penduduk miskin masih sama dengan tahun sebelumnya.
://
Kelompok penduduk yang berada dan mendekati garis kemiskinan perlu mendapat perhatian
kemiskinan.
ht tp
yang serius karena merupakan kelompok yang rentan untuk bergeser ke kelompok dibawah garis
4. Penjelasan Teknis dan Sumber Data a. Untuk mengukur kemiskinan, BPS menggunakan konsep kemampuan seseorang untuk memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Dengan pendekatan ini, dapat dihitung Headcount Index, yaitu persentase penduduk miskin terhadap total penduduk. b. Metode yang digunakan adalah menghitung Garis Kemiskinan (GK), yang terdiri dari dua komponen yaitu Garis Kemiskinan Makanan (GKM) dan Garis Kemiskinan Bukan-Makanan (GKBM). Penghitungan Garis Kemiskinan dilakukan secara terpisah untuk daerah perkotaan dan perdesaan. Penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran per kapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan. Berita Resmi Statistik Kabupaten Asahan No. 02/12/1208/Th. XVII, 21 Desember 2015
3
c. Garis Kemiskinan Makanan (GKM) merupakan nilai pengeluaran kebutuhan minimum makanan yang disetarakan dengan 2.100 kilokalori (kkal) per kapita per hari. Paket komoditas kebutuhan dasar makanan diwakili oleh 52 jenis komoditas yang meliputi padi-padian, umbi-umbian, ikan, daging, telur dan susu, sayuran, kacang-kacangan, buah-buahan, serta minyak dan lemak, dll. d. Garis Kemiskinan Bukan Makanan (GKBM) adalah kebutuhan minimum untuk perumahan, sandang, pendidikan, dan kesehatan. Paket komoditas kebutuhan dasar non-makanan diwakili oleh 51 jenis komoditas di perkotaan dan 47 jenis komoditas di perdesaan. e. Sumber data utama yang dipakai untuk menghitung tingkat kemiskinan Tahun 2014 adalah data Susenas (Survei Sosial Ekonomi Nasional) September 2014. Jumlah sampel secara Nasional sebanyak 75.000 rumatangga dan di Provinsi Sumatera Utara sebanyak 4.740 rumahtangga,
ht tp
://
as
ah
an
ka
b.
bp
s. g
o.
id
sedangkan di Kabupaten Asahan sebanyak 180 rumahtangga.
4
Berita Resmi Statistik Kabupaten Asahan No. 02/12/1208/Th. XVII, 21 Desember 2015
id
BPS KABUPATEN ASAHAN
s. g
o.
Informasi lebih lanjut hubungi:
bp
1. Kepala Seksi Statistik Sosial
b.
2. Kepala Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik (IPDS)
ht tp
://
as
ah
an
ka
Telepon: 0623-41731 Faks: 0623-347432 E-mail:
[email protected]
Berita Resmi Statistik Kabupaten Asahan No. 02/12/1208/Th. XVII, 21 Desember 2015
5