ANALISIS PENGARUH MOTIVASI DAN LINGKUNGAN KERJA TERHADAP KEPUASAN KERJA DAN KINERJA KARYAWAN DI PT. SINAR SOSRO KANTOR PENJUALAN WILAYAH (KPW) WARU, SIDOARJO – JAWA TIMUR Influence Analysis Of Motivation and Work Environment Of The Job Satisfaction and Employee Performance at PT Sinar Sosro Regional Sales Office (RSO) Waru, Sidoarjo - East Java Novi Rahmawati1)*,Retno Astuti2), Dhita Morita Ikasari2) 1)
Alumni Jurusan TIP UB, Jl. Veteran – Malang 65145 Staff PengajarJurusan TIP UB, Jl. Veteran – Malang 65145 *
[email protected]
2)
ABSTRAK PT Sinar Sosro selalu melakukan banyak terobosan dan peningkatan kualitas terhadap produknya dalam menjaga konsumen. Agar dapat melakukan hal tersebut maka kinerja karyawan perlu ditingkatkan dengan memperhatikan motivasi serta lingkungan kerja sebagai upaya dalam peningkatan kinerja perusahaan. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui pengaruh antar variabel menggunakan korelasi kanonik serta pengaruh variabel independen yang dapat meningkatkan kepuasan kerja dan kinerja karyawan. Penelitian ini menggunakan metode korelasi kanonik yang bertujuan ingin mengetahui hubungan antara dua variabel dan melakukan identifikasi dimensi antara dua kelompok variabel. Hasil penelitian menunjukkan bahwa variabel motivasi dan lingkungan kerja mempunyai hubungan positif kuat terhadap variabel kepuasan kerja dan kinerja karyawan. Pengaruh paling tinggi dari variabel independen untuk meningkatkan kepuasan kerja dan kinerja karyawan Marketing Support (MS) adalah variabel hubungan rekan kerja, lingkungan kerja fisik dan lingkungan kerja non – fisik. Kata kunci: analisis pengaruh, korelasi kanonikal, teh botol ABSTRACT PT Sinar Sosro always has new invention and program development by increasing the quality of their products for keeping the loyality of customers. In order to do that, all of employee should increase their performance by giving attention on motivation and work environment as an effort for increasing company’s performance. The purpose of this research were to know the influence between variabels using canonical correlation and influence independent variables that can be increase job satisfaction and employee performance. Canonical correlation method was used to identify dimensionbetween two groups variabels and to know the relation between two variables. The result show that motivation variabel and work environment had strong positive relationship with job satisfaction and employee performance. The highest influence of independent variable for increasing job satisfaction and employee performance of Marketing Support (MS) were variable co – worker relationship, physical work environment and non - physical work environment Keywords: canonical correlation, influence analysis, tea in bottle
PENDAHULUAN Banyak produk minuman teh yang dikemas dengan kemasan berteknologi tinggi, salah satu produk minuman teh yang sudah terkenal cukup lama yaitu Teh Sosro yang dikemas dalam botol dan tetrapack. Keberadaan produk teh baik dalam kemasan botol maupun
tetrapack bisa dikatakan dapat ditemui dengan mudah di seluruh daerah Indonesia. PT Sinar Sosro dalam menjaga konsumennya selalu melakukan banyak terobosan dan peningkatan kualitas pada produknya. Agar dapat melakukan hal tersebut, maka kinerja karyawan perlu ditingkatkan. Menurut Griffin (2007), terdapat teori dua faktor
yang menyatakan bahwa kepuasan kerja dan kinerja karyawan dipengaruhi oleh faktor motivasi seperti pengakuan atas pekerjaan yang telah diselesaikan dengan baik dan factor lingkungan seperti kondisi tempatkerja. Oleh karena itu PT Sinar Sosro perlu memperhatikan motivasi serta lingkungan kerja dari karyawan sebagai upaya dalam peningkatkan kinerja perusahaan. Tumbuhnya motivasi dalam diri karyawan menjadi hal dasar dalam arah proses pencapaian tujuan berupa pencapaian prestasi kerja karyawan yang optimal. Lingkungan kerja memiliki peranan penting dalam suatu organisasi karena merupakan salah satu penyebab dari keberhasilanomaupun0kegagalanodalamopelaksa naan suatupekerjaan. Berdasarkan hal tersebut maka perlu disusun analisis pengaruh motivasi dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja dan kinerja karyawan bagian Marketing Support (MS) di PT Sinar Sosro Kantor Penjualan Wilayah (KPW) Waru, Sidoarjo – Jawa Timur. Salah satu metode yang dapat digunakan dalam proses analisis tersebut adalah metode korelasi kanonik. Menurut Sarwono (2007), Keunggulan kolerasi kanonik terletak pada kemampuannya untuk menyelidiki hubungan antara beberapa variabel secara bersama – sama (simultan). Korelasi kanonik juga dapat memberikan informasi tentang derajat (kekuatan) hubungan antara variabel – variabel yang diteliti dan memungkinkan untuk menyelidiki beberapa variabel secara intensif serta dapat melakukan analisis prediksi tanpa memerlukan sampel yang besar. METODE PENELITIAN Penelitian ini dilaksanakan di PT Sinar Sosro Kantor Penjualan Wilayah yang berlokasi di Jl Letjen Sutoyo 49 – 51 Waru, Sidoarjo – Jawa Timur. Penelitian dan pengolahan data dimulai pada bulan Februari 2014 hingga Mei 2014.
Prosedur Penelitian
Prosedur penelitian dapat dilihat pada Gambar 1. Survey Pendahuluan
Studi Literatur
Identifikasi dan Perumusan Masalah
Penentuan Batasan Masalah dan Variabel
Identifikasi Variabel
Penyusunan Kuesioner
Valid
Pengumpulan Data
Analisis Data dengan Korelasi Kanonik
Hasil dan Pembahasan
Kesimpulan dan saran
Gambar 1. Diagram Alir Tahapan Penelitian Survei Pendahuluan dan Studi Literatur
Kegiatan survei ini dilakukan untuk mengidentifikasi gejala permasalahan yang bisa diangkat menjadi topik penelitian sehingga dapat digunakan sebagai acuan dalam perumusan masalah. Perumusan masalah dilakukan setelah diketahui kondisi pabrik yang sebenarnya untuk memudahkan penelitian. Studi literatur juga dilakukan dalam menambah informasi serta landasan teori untuk pengidentifikasian masalah dalam penelitian. Studi literature bisa berasal dari buku, artikel, jurnal dan penelitian terdahulu yang terkait dengan analisis pengaruh motivasi dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja dan kinerja karyawan dengan beberapa variabel pengaruhnya serta metode yang digunakan.
Identifikasi dan Perumusan Masalah
Tahapan ini berfungsi untuk mengidentifikasi masalah yang dilakukan dengan tujuan memberikan arah yang jelas bagi peneliti dalam menentukan langkah – langkah selanjutnya. Masalah yang teridentifikasi di PT Sinar Sosro Kantor Penjualan Wilayah Waru, Sidoarjo – Jawa Timur adalah yang berkaitan dengan motivasi dan lingkungan kerja karyawan. Masalah tersebut akan diselesaikan menggunakan metode korelasi kanonik yang digunakan untuk mengetahui apakah ada hubungan (asosiasi) antara dua variabel atau tidak. Menurut Masrokah (2012), kinerja individu dipengaruhi oleh banyak faktor yang pada dasarnya dikelompokkan menjadi dua sumber yaitu dari diri individu dan dari luar individu. Faktor dari dalam individu yang mempengaruhi kinerja individu yaitu motivasi dan kepuasan kerja. Batasan Permasalahan
Penelitian yang dilaksanakan memiliki beberapaobatasanopermasalahanoagaropermasa lahan yang diteliti dapat lebih fokus pada tujuan dan tidak melebar dalam pembahasan. Batasan masalah yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1)Objek penelitian hanya difokuskan pada karyawan tetapbagian Marketing Support (MS); (2)Penyebaran kuesioner dilakukan terhadap karyawan yang bekerja selama 5 hari kerja atau 40 jam dalam seminggu; (3)Penelitian ini menggunakan 4 variabel yaitu motivasi kerja, lingkungan kerja, kinerja dan kepuasan kerja karyawan. Identifikasi Variabel
Identifikasi variabel motivasi dan lingkungan kerja dilakukan dengan melihat variabel yang signifikan dari penelitian terdahulu serta melakukan interview pada kepala bagian Marketing Support (MS) yang bertujuan untuk mengetahui kondisi lapang maupun kondisi karyawan tetap yang ada di bagian tersebut. Karyawan tetap tersebut digunakan sebagai indikator yang dipengaruhi oleh motivasi dan lingkungan kerja. Variabel
dan indikator yang digunakan dalam penelitian ini ditunjukkan dalam Tabel 1. Tabel 1 Identifikasi Variabel Variabel Motivasi
Lingkungan kerja
Indikator Gaji (X1) Kesempatan pengembangan diri (X2) Hubungan rekan kerja (X3) Lingkungan kerja fisik (X4) Lingkungan kerja non – fisik (X5)
Kepuasan kerja (Y1) Kinerja karyawan (Y2) Penyusunan Kuesioner
Penyusunan kuesioner dilakukan dengan menggunakan skala likert untuk mengukur pengaruh motivasi dan lingkungan kerja terhadap kinerja dan kepuasan kerja karyawan yang ditunjukkan pada Tabel 2. Tabel 2 Skala Likert Pernyataan Sangat Setuju (SS) Setuju (S) Netral (N)/Biasa Tidak Setuju (TS) Sangat Tidak Setuju (STS)
Skor 5 4 3 2 1
(Sumber: Hermawan, 2005) Validasi kuesioner kemudian dilakukan menggunakan face validity dengan pihak yang dianggap mengetahui keseluruhan bagian secara detail yang dapat melakukan penilaian. Pada analisis kepuasan kerja dan kinerja karyawan di bagian Marketing Support (MS), pihak yang dapat melakukan validasi yakni General Manager. Tahapan validasi dapat dilihat pada Gambar 2.
Analisis Data
Menentukan variabel
Menetapkan indikator dari masing – masing variabel
Pada penelitian ini terdapat dua tahap pengolahan analisis data yang dilakukan yaitu analisis terhadap data kuesioner dan analisis menggunakan korelasi kanonik. 1. Data Kuesioner
Menggunakan skala likert sebagai pengukur
Melakukan validasi kuesioner secara face validity
Tidak Valid?
Ya Pengisian kuesioner
Data yang diperoleh dari pengisian kuesioner oleh responden, sebelum diolah perlu dilakukan transformasi data dari data ordinal (skor jawaban) menjadi data interval (skala) menggunakan bantuan software Method Of Successive Interval (MSI). Data skor jawaban responden output MSI inilah yang nantinya akan dianalisis secara korelasi kanonik.
Gambar 2. Diagram Alir Proses Validasi Kuesioner
2. Korelasi Kanonik Pengumpulan Data
Pengambilan data yang dilakukan dalam penelitian ini menggunakan metode survei atau biasa disebut metode kuesioner atau angket. Teknik pengumpulan data yang dilakukan dalam penelitian ini adalah organizational record, wawancara, kuesioner dan studi literatur. Dalam penelitian ini teknik pengambilan sampel yang digunakan adalah teknik total sampling dengan sampel jenuh. Menurut Sugiyono (2008), Sampling jenuh adalah teknik pengambilan sampling bila semua anggota populasi digunakan sebagai sampel, hal ini dilakukan bila jumlah populasi relatif kecil yaitu kurang dari 30 orang, atau penelitian ingin membuat generalisasi dengan kesalahan yang sangat kecil. Pada peneltian ini sampel yang digunakan jumlahnya sama dengan populasi yang akan diteliti. Populasi karyawan tetap bagian Marketing Support (MS) berjumlah 15 karyawan yang terdiri dari sarjana dan sarjana muda (D3).
Analisis data yang digunakan dalam penelitian ini menggunakan metode korelasi kanonik. Menurut Siregar (2006), analisis korelasi kanonikal adalah model statistika multivariat yang mengidentifikasi dan kuantifikasi hubungan antara dua himpunan variabel. Bentuk umum fungsi kanonikal dalam penelitian ini ditunjukkan pada Persamaan (1). Y1 + Y2 = X1 + X2 + X3 + X4 + X5
(1)
Keterangan : Y1 = Kepuasan kerja Y2 = Kinerja karyawan X1 = Gaji X2 = Hubungan rekan kerja X3 = Kesempatan pengembangan diri X4 = Lingkungan kerja fisik X5 = Lingkungan kerja non – fisik Tahapan analisis data dengan korelasi kanonikal dilakukan dalam 6 tahap, yakni (Siregar, 2006): a. Tahap pertama dan kedua: penetapan tujuan dan perancangan analisis korelasi kanonikal. b. Tahap ketiga: uji asumsi yakni uji normalitas, multikolinearitas dan linearitas. Uji asumsi dilakukan dengan menggunakan taraf nyata (α) = 0,05 , kecuali pada uji multikolinearitas menggunakan nilai VIF<10.
c. Tahap keempat: penetapan korelasi kanonikal dan uji kesesuaian keseluruhan model dengan uji pillais, hottelings dan wilks. Batas (α) yang digunakan yakni < 0,05. d. Tahap kelima: pengukuran dan interpretasi kanonikal menggunakan bobot kanonikal (canonical weight) dan muatan kanonikal (canonical loading) dengan batas pengukuran >0,5. e. Tahap keenam: validasi dan diagnosis HASIL DAN PEMBAHASAN Gambaran Umum Perusahaan
PT Sinar Sosro didirikan pertama kali oleh Bapak Sosrodjojo (Alm) yang disebut sebagai generasi pertama. Nama dagang Sosro diambil dari penggalan nama Bapak Sosrodjojo. Usaha teh diawali pada tahun 1940 di Kota Slawi, Jawa Tengah dengan brand Cap Botol. Pada tahun 1965 teh Melati Cap Botol mulai diperkenalkan di Jakarta dengan strategi promosi yaitu Cicip Rasa. Setelah bertahun – tahun strategi cicip rasa diterapkan, pada tahun 1969 timbul gagasan untuk menjual teh siap minum dalam kemasan botol “Ready To Drink” dengan brand Teh Botol. Lalu pada tanggal 17 Juli 1974 Sosro akhirnya mendirikan perusahaan dengan nama PT Sinar Sosro yang terletak di kawasan Cakung, Bekasi – Jawa Barat dengan nama wilayah sebelumnya yakni Ujung Menteng. PT Sinar Sosro berdiri di bawah naungan a Rekso Company sebagai induk perusahaan. Kantor Penjualan Wilayah Jawa Timur (KPW Jatim) merupakan tempat pemasaran pusat yang berada di seluruh Jawa Timur. Produk yang dihasilkan dari Pabrik Sosro Jawa Timur selanjutnya dikirimkan ke KPW Jatim untuk di distribusikan ke tiap – tiap Kantor Penjualan (KP) yang berada di daerah Jawa Timur. Seluruh kegiatan penjualan dan administrasi dari tiap – tiap kantor penjualan yang berada di Jawa Timur di monitor oleh
KPW Jatim. Kantor penjualan sepenuhnya bertanggung jawab kepada KPW Jatim. Karakteristik Responden
Karakteristik responden berguna untuk mendeskripsikan identitas responden yang menjadi sampel dalam penelitian ini. Karakteristik responden dalam penelitian ini diklasifikasikan berdasarkan jenis kelamin, pendidikan terakhir, umur, lama bekerja, jabatan dan rentang gaji. Karyawan tetap bagian Marketing Support (MS) di PT Sinar Sosro KPW Jatim sebagian besar adalah karyawan perempuan. Pendidikan terakhir yang banyak ditempuh karyawan Marketing Support (MS) yakni S1. Umur karyawan yang bekerja di bagian tersebut berkisar 31 – 35 tahun. Seluruh karyawan tetap Marketing Support (MS) PT Sinar Sosro KPW Waru telah bekerja selama lebih dari 10 tahun. Jabatan yang dimiliki 15 karyawan PT Sinar Sosro KPW Waru, Sidoarjo – Jawa Timur adalah sebagai karyawan tetap, karena dalam penelitian ini hanya berfokus kepada karyawan tetap. Rentang gaji yang diterima keseluruhan karyawan Marketing Support (MS) PT Sinar Sosro KPW Jatim sudah berada di atas UMR (Upah Minimum Regional) tahun 2014 yang berkisar Rp 2.000.000 – Rp 3.000.000. Deskripsi Variabel
Pada deskripsi variabel ini dapat diketahui jawaban responden yang paling banyak terpilih. Responden Variabel Motivasi
Pada indikator gaji menunjukkan 73,33% (11 orang) menyatakan setuju untuk gaji yang dapat memenuhi kebutuhan sehari – hari dan 53,33% (8 orang) menyatakan setuju bila gaji yang mereka terima sesuai dengan kinerja. Dapat diketahui bahwa gaji karyawan yang diterima sudah sesuai dengan kinerja karyawan dan dapat memenuhi kebutuhannya. Di PT Sinar Sosro KPW Waru sendiri telah memberikan gaji yang sesuai kepada karyawannya khususnya pada karyawan tetap
Marketing Support (MS) berdasarkan UMR 2014 kota Sidoarjo serta golongan dan masa kerja masing – masing karyawan. Menurut Ruky (2006), pemberian gaji atas dasar biaya hidup diberikan untuk mempertahankan karyawan. Pada indikator hubungan rekan kerja menunjukkan 73,33% (11 orang) setuju merasakan hubungan kerja harmonis dan kompak antar karyawan, 53,33% (8 orang) setuju senang bekerja sama untuk menyelesaikan tugas. Dari jawaban responden bisa diketahui bahwa dalam hubungan pekerjaan karyawan sangat harmonis dan selalu bekerja sama untuk menyelesaikan tugas. Hubungan harmonis tersebut didapatkan dari seringnya para karyawan Marketing Support (MS) dan pimpinan melakukan diskusi dalam rapat dan bekerja sama dalam penyelesaian masalah yang terjadi dalam perusahaan. Menurut Almigo (2004), Peningkatan hubungan antar karyawan perlu dilakukan dengan tetap menjaga hubungan yang baik antar karyawan yang diupayakan dari pihak perusahaan dalam memberikan nuansa keharmonisan dalam perusahaan sehingga antar karyawan merasa saling membutuhkan satu dengan yang lainnya. Pada indikator kesempatan pengembangan diri sebesar 80% (12 orang) setuju diberikan penghargaan berupa promosi jabatan bila beprestasi, 66,67% (10 orang) setuju bila selalu mendapatkan kesempatan untuk memberikan sebuah ide. Bersadarkan jawaban responden dapat dilihat bahwa karyawan setuju jika terdapat promosi jabatan bila mereka berprestasi dan selalu diberikan kesempatan untuk menuangkan sebuah ide. Sistem promosi yang dilakukan oleh PT. Sinar Sosro KPW Waru akan diberikan kepada karyawan yang mempunyai program kerja baru sesuai dengan bagian yang sedang dipegang dan dalam hal ini pimpinan akan turun langsung dalam pengawasan perilaku kerja bagi karyawan yang sedang dalam masa promosi jabatan. Menurut Cressida (2013), salah satu faktor yang
mempengaruhi promosi jabatan adalah prestasi kerja dan menurut Boone dan David (2007), penciptan ide – ide baru memunculkan kreativitas dan pikiran yang kritis dalam bekerja. Responden Variabel Lingkungan Kerja
Indikator lingkungan kerja fisik menunjukkan 53,33% (8 orang) setuju dengan ruangan kantor yang memiliki penerangan cukup dari cahaya yang masuk, 66,67% (10 orang) setuju dengan sirkulasi udara dalam ruangan yang membuat karyawan fresh. Dari jawaban responden tersebut dapat diketahui bahwa karyawan Marketing Support (MS) menyukai ruangannya yang penerangan cahayanya cukup dan sirkulasi udara yang fresh sehingga mendukung pekerjaan mereka. Ruangan yang dimiliki setiap karyawan Marketing Support (MS) sudah memiliki ventilasi udara dan pencahayaan yang cukup berasal dari cahaya lampu dan cahaya luar yang masuk ke dalam ventilasi sehingga membuat karyawan bisa tetap fokus dan nyaman dalam penyelesaian pekerjaannya. Indikator lingkungan kerja non – fisik sebesar 46,67% (7 orang) setuju dengan memiliki tujuan yang sama saat pengerjaan pekerjaan secara berkelompok dan 26,67% (4 orang) yang setuju serta tidak setuju dengan dirinya yang menjadi motivator dalam tim kerja. Berdasarkan jawaban responden dapat diketahui karyawan tetap Marketing Support (MS) selalu mempunyai tujuan yang sama saat pengerjaan pekerjaan secara berkelompok/tim dan terkadang ada yang menjadi motivator dalam kelompok/tim kerja. Baik pimpinan maupun karyawan tetap Marketing Support (MS) di PT Sinar Sosro KPW Waru saling bekerja bersama – sama dalam menghadapi setiap masalah dan hambatan yang terjadi dalam perusahaan dan produk Teh Botol Sosro untuk menghadapi persaingan dengan produk lain. Terkadang dalam rapat, tidak hanya pimpinan tertinggi yang berperan sebagai motivator atau pemimpin
dalam rapat, tetapi karyawan yang mempunyai ide maupun pemecahan masalah pun bisa menjadi motivator dalam rapat. Menurut Sofyan (2013), Meningkat atau menurunnya kinerja pegawai dalam suatu organisasi sangat dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik faktor internal maupun faktor eksternal yang timbul pada organisasi bersangkutan. Responden Variabel Kepuasan Kerja
Pada variabel kepuasan kerja sebesar 46,67% (7 orang) setuju menyelesaikan pekerjaannya hingga di waktu senggang /istirahat bekerja, 60% (9 orang) setuju dengan kepuasan terhadap pekerjaan yang dikerjakannya sekarang, 66,67% (10 orang) setuju menyukai pekerjaannya dibandingkan teman sekantor. Dari jawaban responden tersebut dapat diketahui kepuasan kerja karyawan Marketing Support (MS) PT Sinar Sosro KPW Waru yakni dalam menyelesaikan pekerjaannya meskipun sampai di waktu istirahat, merasa puas dengan pekerjaan yang dikerjakannya sendiri dan menyukai pekerjaannya dibandingkan teman sekantor. Keseluruhan karyawan khususnya di Marketing Support (MS) PT Sinar Sosro KPW Waru sudah merasa nyaman dengan pekerjaan yang dijalani, sehingga membuat karyawan Marketing Support (MS) lebih semangat dalam mengerjakan dan menyelesaikan tugas tugasnya hingga mengurangi waktu istirahat yang ada serta merasa puas dengan pekerjaannya karena sesuai dengan keahlian yang di miliki. Responden Variabel Kinerja Karyawan
Variabel kinerja karyawan sebesar 80% (12 orang) setuju jika tugas pekerjaan selesai tepat waktu, 66,67% (10 orang) setuju dengan terpenuhnya standar kerja sesuai dengan ketentuan, 46,67% (7 orang) setuju dan netral atau biasa dengan keseriusannya dalam menyelesaikan pekerjaan sampai tuntas, 40% (6 orang) setuju dan netral atau biasa terhadap
tidak kesulitan dalam bekerja sama dengan rekan satu bagian/bagian lain, 40% (6 orang) setuju dengan menunjukkan semangat atau rasa berusaha memberikan hasil kerja sebaik mungkin. Berdasarkan jawaban responden tersebut bisa diketahui kinerja karyawan Marketing Support (MS) PT Sinar Sosro KPW Waru yakni karyawan berusaha dalam menyelesaikan tugas/pekerjaan dengan tepat dan tuntas, melakukan pekerjaan yang sesuai pada standar kerja serta tidak kesulitan dalam melakukan kerja sama baik dengan rekan satu bagian/bagian lain dan selalu menunjukkan semangat usaha untuk memberikan hasil kerja yang sebaik mungkin. Karyawan Marketing Support (MS) di PT Sinar Sosro KPW Waru selalu dituntut dengan banyaknya target pekerjaan yang diinginkan oleh atasan dan harus selesai sesuai dengan deadline pekerjaan, penyelesaian pekerjaan tersebut tidak hanya dikerjakan sendiri tetapi secara bersama – sama/berkelompok baik dengan rekan satu bagian atau meminta bantuan dengan rekan di bagian lain, hal ini dilakukan untuk mendapatkan hasil kerja yang maksimal dan terbaik bagi perusahaan. Uji Asumsi Uji Normalitas
Uji ini dilakukan untuk mengetahui data sampel berasal dari populasi berdistribusi normal dengan batas signifikansi >0,05 dan jika signifikansi yang diperoleh <0,05 maka data sampel bukan berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Hasil uji normalitas data variabel independen terhadap variabel dependen menggunakan SPSS Statistic 17.0 ditunjukkan pada Tabel 1.
Tabel 1 Hasil Uji Normalitas Data Shapiro – Wilk Sig.
Variabel X1 (Gaji) Y1 Y2
0,720 0,457
variabel dependen menggunakan SPSS Statistic 17.0 ditunjukkan pada Tabel 4. Tabel 4 Hasil Uji Linearitas Variabel
X2 (Hubungan Rekan Kerja) Y1 Y2
1,000 0,253
X3 (Kesempatan Pengembangan Diri) Y1 Y2
0.577 0,683
X4 (Lingkungan Kerja Fisik) Y1 Y2
0,363 0,133
X5 (Lingkungan Kerja Non – Fisik) Y1 Y2
0,463 0,507
(Sumber: Data Primer Diolah, 2014)
Uji Multikolinearitas
Uji multikoneliaritas adalah uji untuk mengetahui hubungan linear yang pasti antara variable bebasnya yang dapat diketahui dengan melihat nilai VIF (Variance Inflation Factory) jika kurang dari10, maka multikolinieritas tidak terjadi. Hasil uji multikolineliritas untuk variabel dependen Y1 dan Y2 ditunjukan pada Tabel 2 dan Tabel 3. Tabel 2 Uji Multikolinearitas Variabel Dependen Y1 Variabel Bebas VIF Keterangan X1 1.467 Bebas multikolinearitas X2 1.471 Bebas multikolinearitas X3 1.429 Bebas multikolinearitas X4 2.202 Bebas multikolinearitas X5 1.844 Bebas multikolinearitas
(Sumber: Data Primer Diolah, 2014) Tabel 3 Uji Multikolinearitas Variabel Dependen Y2 Variabel Bebas VIF Keterangan X1 1.467 Bebas multikolinearitas X2 X3 X4 X5
1.471 1.429 2.202 1.844
Bebas multikolinearitas Bebas multikolinearitas Bebas multikolinearitas Bebas multikolinearitas
(Sumber: Data Primer Diolah, 2014) Uji Linearitas
Uji linearitas bertujuan untuk mengetahui apakah dua variabel mempunyai hubungan yang linear atau tidak secara signifikan dengan batas >0,05. Hasil uji linearitas data variabel independen terhadap
Linearitas Signifikansi
X1 (Gaji) Y1*X1 Y2*X1
0.534 0,614
X2 (Hubungan Rekan Kerja) Y1*X2 Y2*X2
0,131 0,930
X3 (Kesempatan Pengembangan Diri) Y1*X3 Y2*X3 X4 (Lingkungan Kerja Fisik) Y1*X4 Y2*X4 X5 (Lingkungan Kerja Non – Fisik) Y1*X5 Y2*X5 (Sumber: Data Primer Diolah, 2014)
0,921 0,271
0,017 0,098
0,359 0,150
Analisis Data Korelasi Kanonik
Hasil skor jawaban 15 responden tersebut diubah dari bentuk skala ordinal menjadi skala interval menggunakan Method Successive Of Interval (MSI), kemudian hasil data di analisis menggunakan pendekatan korelasi kanonik. Korelasi kanonik bertujuan untuk mengetahui apakah ada hubungan (asosiasi) antara dua variabel atau tidak. Pembentukan Canonical Function
Pembentukan Canonical Function (Fungsi Kanonikal) digunakanosebagai penetapan fungsi yang bisa di analisis lebih lanjut untuk digunakan dalam interpretasi terhadap hasil Canonical Variates. Terbentuk 2 fungsi dari dua variabel independen dan 5 variabel independen dengan olah data menggunakan SPSS 17.0. Dari 2 fungsi tersebut dilakukan 2 uji yakni uji individu dan uji bersama untuk penentuan fungsi yang bisa di analisis lebih lanjut. Uji Individu ditunjukkan pada Tabel 5 dan Tabel 6.
Tabel 5 Nilai Eigen dan Hubungan Kanonikal Root No. 1 2
Eigenvalue
Percentage
4,44050 0,19633
95,76582 4,23418
Cumulative Percentage 95,76582 100,00000
Canon Correlation 0,90343 0,40511
Tabel 7 Uji Pillais, Hotellings dan Wilks
(Sumber: Data Primer Diolah, 2014) Pada Tabel 5 dimana penentuan fungsi 1 dan 2 yang bisa di analisis lebih lanjut dilihat dari hasil kolom nilai Canonical Correlation. Batas yang digunakan pada Canonical Correlations yakni >0,5, jika angka yang dihasilkan di atas batas maka bisa dianalisis lebih lanjut. Angka yang lebih besar dari 0,5 menunjukkan bahwa fungsi tersebut bisa dianalisis lebih lanjut untuk interpretasi terhadap hasil Canonical Variates dan yang terpilih adalah fungsi 1 dengan nilai sebesar 0,90343. Penentuan Canonical Function (Fungsi Kanonikal) yang dapat dianalisis lebih lanjut untuk interpretasi Canonical Variates dalam uji individu juga berdasarkan analisis reduksi dimensi dengan melihat nilai pada kolom Significance of F yang harus <0,05, jika nilai berada di bawah batas maka bisa dianalisis lebih lanjut. Hasil analisis reduksi dimensi ditunjukkan pada Tabel 6. Tabel 6 Analisis Reduksi Dimensi Roots 1 TO 2 2 TO 2
Wilks L. 0,15364 0,83589
F 2,48193 0,44175
Hypothesis DF 10,00 4,00
Error DF 16,00 9,00
uji bersama adalah <0,05 yang ditunjukkan pada kolom Significance of F. Hasil uji bersamaditunjukkan pada Tabel 7.
Significance of F 0,050 0,776
(Sumber: Data Primer Diolah, 2014)
Pada kolom Significance of F yang menunjukkan nilai angka signifikansi berada di bawah batas adalah fungsi 1 sebesar 0,050, maka bisa dikatakan signifikan untuk bisa dianalisis lanjut. Langkah selanjutnya pada pembentukan Canonical Function (Fungsi Kanonikal) adalah Uji Bersama dengan 3 uji yakni uji Pillais, Hotellings dan Wilks yang digunakan untuk mengetahui apakah fungsi 1 dan 2 signifikan secara bersama – sama dan bisa dianalisis lebih lanjut. Batas signifikansi yang digunakan dalam
Test Name
Value
Hypothesis DF
Error DF
Significance of F
Pillais Hotellings Wilks Roys
1,19172 3,84094 0,13838 0,75381
10,00 10,00 10,00
18,00 14,00 16,00
0,034 0,045 0,037
(Sumber: Data Primer Diolah, 2014)
Keseluruhan hasil nilai uji Pillais, Hotellings dan Wilks dalam kolom Significance Of F menunjukkan angka yang berada di bawah 0,05 sebesar 0,034; 0,045 dan 0,037. Hal ini menandakan fungsi 1 dan 2 adalah signifikan dan bisa diproses lebih lanjut.Tetapi berdasarkan hasil dalam uji individu, yang terpilih untuk bisa dianalisis lebih lanjut adalah fungsi 1. Menurut Santoso (2010), memang ada perbedaan antara pengujian individu dan bersama, tetapi sebagai pedoman untuk analisis selanjutnya dilihat pada hasil Canonical Correlation yang ada di Nilai Eigen dan Hubungan Kanonikal. Interpretasi Canonical Variates
Interpretasi Canonical Variates dilakukan untuk mengetahui hubungan antara variabel independen dalam kanonikal dengan variabel dependen yang diukur. Pada tahap sebelumnya telah terpilih fungsi 1 yang akan dianalisis lebih lanjut dalam analisis Canonical Weight yang ditunjukkan pada Tabel 8 dan 9 serta Canonical Loading yang ditunjukkan pada Tabel 10 dan 11. Kedua analisis tersebut digunakan untuk mengetahui pengaruh antara variabel dependen dan independen yang mempunyai hubungan positif kuat maupun positif lemah. Batas pengukuran kedua analisis yakni > 0,5, jika angka yang dihasilkan di atas batas maka menunjukkan korelasi tinggi atau hubungan positif kuat.
Tabel 11 Variabel Independen dalam Canonical Loading
Tabel 8 Variabel Dependen dalam Canonical Weight Variabel Kepuasan kerja (Y1) Kinerja karyawan (Y2)
Angka Korelasi 0,49306 0,74944
(Sumber: Data Primer Diolah, 2014) Tabel 9 Variabel Independen dalam Canonical Weight Variabel Gaji (X1) Hubungan rekan kerja (X2) Kesempatan Pengembangan diri (X3) Lingkungan fisik (X4) Lingkungan non – fisik (X5)
Angka Korelasi -0,04146 0,25401 0,07418 0,82756 0,01943
(Sumber: Data Primer Diolah, 2014)
Dari hasil dalam Tabel 8 dan 9 diperoleh model fungsi korelasi kanonikal Canonical Weight (Bobot Kanonikal) yakni 0,49306Y1+ 0,74944Y2 = (-0,04146X1) + 0,25401X2 + 0,07418X3 + 0,82756X4 + 0,01943X5. Pada model fungsi korelasi kanonik Canonical Weight menunjukkan angka korelasi variabel kepuasan kerja (Y1) sebesar 0,49306 dan kinerja karyawan (Y2) sebesar 0,7494. Dari hasil tersebut menyatakan bahwa variabel kinerja karyawan (Y2) mempunyai hubungan positif kuat dengan variabel independen karena mempunyai nilai yang berada di atas batas pengukuran dibandingkan variabel kepuasan kerja (Y1) yang mempunyai hubungan positif lemah terhadap variabel independen. Pada variabel independen hanya ada satu variabel yang memiliki angka korelasi tinggi atau hubungan positif kuat terhadap variabel dependen yaitu lingkungan kerja fisik (X4) karena mempunyai angka korelasiberada di atas batas sebesar 0,82756, sedangkan variabel independen lainnya memiliki angka korelasi rendah atau hubungan positif lemah terhadap variabel kinerja karyawan karena berada di bawah batas. Selain analisis Canonical Weight juga dilakukan analisis Canonical Loading pada Tabel 10 dan 11. Tabel 10 Variabel Dependen dalam Canonical Loading Variabel Angka Korelasi Kepuasan kerja(Y1) 0,69104 Kinerja karyawan(Y2) 0,87969 (Sumber: Data Primer Diolah, 2014)
Variabel Angka Korelasi Gaji(X1) 0,45797 Hubungan rekan kerja(X2) 0,70727 Kesempatan Pengembangan 0,33958 diri(X3) Lingkungan fisik(X4) 0,96885 Lingkungan non – fisik(X5) 0,63622 (Sumber: Data Primer Diolah, 2014)
Dari hasil dalam Tabel 10 dan 11 diperoleh model fungsi korelasi kanonikal Canonical Loading (Muatan Kanonikal) yakni 0,69104Y1+0,87969Y2=0,45797X1+0,70727X2+ 0,33958X3+0,96885X4+0,63622X5. Dari fungsi model tersebut memilki angka korelasi variabel kepuasan kerja (Y1) sebesar 0,69104 dan kinerja karyawan (Y2) sebesar 0,87969. Dapat diketahui bahwa angka variabel kepuasan kerja (Y1) dan kinerja karyawan (Y2) berkorelasi tinggi atau berhubungan positif kuat dengan variabel independen karena berada di atas batas pengukuran. Kemudian berdasarkan model fungsi korelasi kanonik Canonical Loading, dari keseluruhan variabel independen hanya ada tiga yang memiliki angka korelasi tinggi atau hubungan positif kuat terhadap variabel dependen yaitu hubungan rekan kerja (X2), lingkungan kerja fisik (X4) dan lingkungan kerja non – fisik (X5) karena mempunyai nilai angka korelasi berada di atas batas 0,05 sebesar 0,70727; 0,96885; 0,63622, sedangkan variabel independen lainnya memiliki korelasi rendah atau hubungan positif lemah terhadap variabel dependen karena nilainya yang berada di bawah batas pengukuran. Implikasi Manajerial
Dari hasil penelitian dapat diketahui kondisi karyawan tetap Marketing Support (MS) dan alternatif yang dapat diimplementasikan. Hal yang perlu ditingkatkan adalah penerapan kesempatan pengembangan diri bagi karyawan, pemberian gaji, hubungan antara rekan kerja, suasana lingkungan fisik dan non - fisik. PT Sinar Sosro KPW Waru perlu memberikan kesempatan job rolling untuk
menambah wawasan/pengetahuan kerja bagi karyawan khususnya karyawan tetap Marketing Support (MS). Selain job rolling, kesempatan untuk mengikuti pelatihan pengembangan keahlian bagi karyawan juga diperlukan dalam peningkatan kepuasan kerja dan kinerja karyawan bagi karyawan Marketing Support (MS). Dalam pemberian gaji kepada karyawan, PT Sinar Sosro KPW Waru selalu memberikan di setiap bulan pada tanggal 28. Setiap karyawan khususnya di bagian Marketing Support (MS) merasa telah mendapatkan gaji yang sesuai dengan kinerjanya dan bisa memenuhi kebutuhannya sehari – hari. Gaji yang diberikan sudah memenuhi UMR (Upah Minimum Regional) 2014 kota Sidoarjo. Selain itu,upaya dari perusahaan untuk meningkatan kepuasan kerja dan kinerja karyawan dari sisi masalah gaji yakni dimana perusahaan akan memberikan kenaikan gaji berkala tahunan atas dasar penilaian prestasi kerja tahunan menggunakan hasil evaluasi. Peningkatan hubungan rekan kerja bisa terjadi karena mempunyai pimpinan yang berperilaku adil dan bijaksana serta agar hubungan yang terjalin antar karyawan tetap Marketing Support (MS) bisa lebih kompak maka perlu dibantu dengan adanya peran supervisor. Menurut Mutmainah (2013), Peran supervisor mempunyai pengaruh positif terhadap kepuasan kerja, artinya semakin tinggi peran supervisor maka akan semakin tinggi kepuasan kerja dan kinerja karyawan. Lingkungan kerja fisik yang perlu ditingkatkan agar kepuasan kerja dan kinerja karyawan tetap Marketing Support (MS) meningkat yaitu dengan menjaga kebersihan ruang kerja untuk kenyamanan dan konsentrasi dalam bekerja, membuat ruang kerja menjadi kedap suara agar para karyawan bisa tetap fokus dalam mengerjakan tugas kerjanya serta melakukan penataan ruangan kantor yang lebih efisien. Lingkungan kerja lain yang dapat ditingkatkan selain lingkungan fisik adalah
lingkungan non – fisik yaitu hubungan komunikasi yang baik dengan atasan dan rekan kerja/karyawan lain. Menurut Arifin (2005), semakin puas pekerja terhadap komunikasi yang terjadi di dalam perusahaan, maka semakin tinggi kinerja karyawan dan rasa kepuasan kerja tersebut. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari kedua hasil output Canonical Weight dan Canonical Loading menjelaskan bahwa antara variabel motivasi dan lingkungan kerja seperti gaji (X1), hubungan rekan kerja (X2), kesempatan pengembangan diri (X3), lingkungan kerja fisik (X4) dan lingkungan kerja non – fisik (X5) memang mempunyai hubungan positif kuat terhadap variabel kepuasan kerja (Y1) dan kinerja karyawan (Y2). Pengaruh variabel bebas paling tinggi untuk meningkatan kepuasan kerja (Y1) dan kinerja karyawan (Y2) tetap Marketing Support (MS) adalah variabel hubungan rekan kerja (X2), lingkungan kerja fisik (X4) dan lingkungan kerja non – fisik (X5) karena mempunyai hubungan positif kuat serta berpengaruh sejajar antar kedua variabel. Saran Saran bagi perusahaan dari hasil penelitian ini mengenai variabel yang harus ditingkatkan yaitu kesempatan pengembangan diri karena mempunyai hubungan yang lemah terhadap kepuasan kerja dan kinerja karyawan. Saran untuk penelitian selanjutnya dalam menganalisis pengaruh motivasi dan lingkungan kerja terhadap kepuasan kerja dan kinerja karyawan bisa mengunakan metode lain seperti Partial Least Square (PLS) dan Structural Equation Model (SEM) serta dapat menambahkan indikator – indikator baru agar bisa menggambarkan hasil penelitian yang lebih baik seperti kesehatan, jaminan perusahaan,
konflik kerja, beban pekerjaan, peraturan perusahaan dan sebagainya. DAFTAR PUSTAKA Almigo, N. 2004. Hubungan Antara Kepuasan Kerja Dengan Produktivitas Kerja Karyawan. Jurnal Psyche 1 (1): 10 Arifin, B. 2005. Pengaruh Faktor – Faktor Kepuasan Komunikasi Terhadap Kinerja Karyawan. Jurnal Studi Manajemen & Organisasi 2 (1): 31 Boone, L. E. dan David, L. K. 2007. Pengantar Bisnis: Kontemporer, Edisi 11. Salemba Empat. Jakarta. Hal. 41 Cressida, F. D., Al, M. dan Soe’oed H. 2013. Pengaruh Prestasi Kerja Karyawan Terhadap Promosi Jabatan. Jurnal Manajemen & Organisasi 3 (1): 1 Griffin, R W. 2007. Bisnis Edisi Kedelapan. Erlangga. Jakarta Masrokah. 2012. Pengaruh Motivasi, Kepuasan Kerja dan Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Pegawai Kantor Kelurahan Kedung Suko KecamatanoTulungagungoKabupaten Tulungagung. Jurnal Otonomi 12 (2):13 Mutmainah, H. 2013. Pengaruh Kompensasi, Pelatihan dan Peran Supervisor Terhadap Kinerja Yang Dimediasi Oleh Kepuasan Kerja Pada Karyawan Paguyuban Batik Laweyan Surakarta. Jurnal Graduasi 29 (3): 17 Ruky, A S. 2006. Sistem Manajemen Kinerja (Performance Management System) Panduan Praktis untuk Merancang dan Meraih Kinerja Prima. Gramedia Pustaka Utama. Jakarta. Hal. 194 Sofyan, D. K. 2013. Pengaruh Lingkungan Kerja Terhadap Kinerja Kerja Pegawai BAPPEDA. Malikus saleh Industrial Engineering Journal 2(1): 18-23 Santoso, S. 2010. Menggunakan SPSS untuk Statistik Multivariat. Elex Media Komputindo. Jakarta Sarwono, J. 2007. Analisis Jalur untuk Riset Bisnis. Andi. Yogyakarta
Siregar, L S. 2006. Korelasi Kanonikal: Komputasi dengan Menggunakan SPSS dan Interpretasi Hasil Analisis. Fakultas Ekonomi Universitas Gunadarma. Jakarta