Nama : Umur : Gender :
o Pria o Wanita
Apakah Anda Perokok ?
o Ya
o Tidak
Kami adalah mahasiswa Sistem InformasiBina Nusantara angkatan 2010 yang sedang melakukan penelitian dengan tujuan “membuat rancangan aplikasi untuk mengukur faktor risiko seseorang terkena penyakit jantung berdasarkan data lab kimia darah”, sebagai tugas akhir. Penelitian kami bertujuan untuk memberikan informasi yang jauh lebih lengkap dan mendalam mengenai keadaan diri pasien dan secara
lebih
luas
menambah
edukasi
bagimasyarakat
mengenai
potensi
untukdapatmenderita penyakit jantung koronerdewasasedinimungkin. Sehingga pasien dapat lebih terarah secarapsikologimaupunsecaramateriuntuk menerima pelayanan
medis secara
maksimaldanjugadapatmencegahterjadinya
penyakit
jantung.Agar hasil penelitian kami valid dan bermanfaat, kami mohon bantuan anda untuk mengisi kuesioner ini dengan selengkap mungkin. Pertanyaan Seputar Kesehatan 1. Masyarakat sekarang memiliki wawasan yang cukup untuk mewaspadaifaktor risiko yang menyebabkan penyakit jantung koroner (hipertensi, rokok, umur, gaya hidup, obesitas, diabetes, gender) dengan demikian mereka dapat terhindar dari penyakit jantung tersebut. o Setuju o Tidak setuju 2. Pada umumnya masyarakat perkotaan lebih sering terkena penyakit jantung koroner dibandingkan dengan masyarakat yang tinggal di pedesaan atau daerah pelosok. o Setuju o Tidak setuju 3. Pola hidup masyarakat perkotaan (daerah urban) yang lebih sibuk, menuntut melakukan konsumsi makanan yang cepat saji (fastfood)dan juga memilih menggantikan aktivitas tubuh menggunakan bantuan teknologi. o Setuju o Tidak setuju
4. Seberapa seringkah anda mengkonsumsi makanan berlemak yaitu (daging dan makanan yang diolah dengan menggorengnya)dalam satu minggu ? (Bulati salah satu nomor pada kotak dibawah ini) <------------------- -
---------------------->
Semakin Sering
o 1
o 2
Tidak Pernah
o 3
o 4o 5
5. Seberapa seringkah anda mengkonsumsi makanan berglukosa tinggi yaitu (nasi, makanan bermanis lainnya) dalam satu minggu ? (Bulati salah satu nomor pada kotak dibawah ini) <------------------- -
---------------------->
Semakin Sering
o 1
o 2
Tidak Pernah
o 3
o 4o 5
6. Apakah anda siap secara psikologi dan materi untuk mengeluarkan biaya yang tidak sedikit ( >= 25 juta rupiah), untuk penanganan masalah jantung jika anda atau kerabat anda terkena penyakit jantung koroner ? (Bulati salah satu nomor pada kotak dibawah ini) <------------------- -
---------------------->
Semakin Siap
o 1
o 2
Tidak Siap
o 3
o 4o 5
Pertanyaan Seputar Teknologi Informasi Untuk Bidang Kesehatan 7. Kemajuan teknologi informasi membantu penanganan medis secara dini dimanadapat mencegah terjadinya penyakit jantung koroner dimasa yang akan datang. o Setuju o Tidak setuju
8. Anda pernah mendengar salah satu atau lebih dari satu aplikasi yang membantu dokter dalam melakukan analisis dan diagnosis penyakit. o Yao Tidak
9. Menurut anda, Apakah aplikasi tersebut dapat membantu dokter menemukan ketepatan dalam melakukan analisis dan diagnosis penyakit ? o Yao Tidak
10. Anda pernah mendengar salah satu atau lebih dari satu aplikasi yang dapat membantu penanganan medis sehingga dapat mencegah terjadinya penyakit jantung. o Yao Tidak
11. Menurut anda, Apakah aplikasi tersebut dapat membantu lembaga kesehatan dalam melakukan penanganan medis yang lebih intensif agar mencegah terjadinya penyakit jantung? o Yao Tidak
12. Anda mengetahui bahwa ada beberapa penyakit yang dapat memicu terjadinya penyakit jantung. o Yao Tidak (Jika menjawab ya pada nomor 8 lanjutkan ke nomor 9-11, jika tidak lewati)
13. Tandai penyakit yang menurut anda dapat mengarah atau menjadi faktor terjadinya penyakit jantung koroner. (Berilah angka 1- 4 dari jawaban yang menurut anda paling utama sampai tidak) □ Diabetes... □ Hipertensi ...
□ Ginjal ... □ Lemak / Kolesterol ...
14. Tingkat resiko seseorang bisa diukur untuk menentukan beresiko atau tidaknya pasien terkena penyakit jantung berdasarkan pola riwayat pasiean terhadap penyakit diatas (No. 12) o Setujuo Tidak setuju
15. Teknologi informasi bisa dibuat untuk mengukur beresiko atau tidaknya pasien berdasarkan penyakit diatas. o Setujuo Tidak setuju
16. Teknologi informasi bisa membantu bahkan berperan penting dalam bidang kesehatan.(Bulati salah satu nomor pada kotak dibawah ini) <------------------- -
---------------------->
Semakin Setuju
o 1
o 2
Tidak Setuju
o 3
o 4o 5
Form Evaluasi Manfaat Bagi Tenaga Medis Mengenai Aplikasi Analisis Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner di Mayapada Hospital Tangerang Nama
:
Jabatan
:
Spesialis
:
1. Penelitian mahasiswa Binus mengenai “Naive Bayes Classifier Pada Rancangan Aplikasi Anlisis Faktor Risiko Pemyakit Jantung Orang Dewasa Berdasarkan Laboratorium Kimia Darah, Dengan Pengamatan Pada Mayapada Hospital” sudah mengikuti prosedur yang diarahkan oleh Tenaga Medis Mayapada Hospital. (Bulati salah satu nomor pada kotak dibawah ini) <------------------- -
---------------------->
Semakin Mengikuti
o 1
o 2
Tidak Mengikuti
o 3
o 4
o 5
2. Penelitian dan software yang dihasilkan memiliki manfaat bagi dokter dan tenaga medis lain di Mayapada Hospital untuk menunjang analisis terkait penyakit jantung koroner.
(Bulati salah satu nomor pada kotak dibawah ini) <------------------- -
---------------------->
Semakin Bermanfaat
o 1
o 2
Tidak Bermanfaat
o 3
o 4
o 5
3. Menurut dokter software ini memiliki tingkat keakuratan yang sama atau hampir mirip dengan analisis yang dilakukan dokter untuk memeriksa pasien jantung koroner. (Bulati salah satu nomor pada kotak dibawah ini) <------------------- -
---------------------->
Semakin Akurat
Tidak Akurat
o 1
o 2
o 3
o 4
o 5
4. Software ini memiliki prospek pengembangan yang baik untuk menjawab kebutuhan yang belum terpenuhi dalam membahas penyakit jantung koroner di bidang kesehatan masyarakat. (Bulati salah satu nomor pada kotak dibawah ini) <------------------- -
---------------------->
Semakin Baik
Tidak Baik
o 1
o 2
o 3
o 4
o 5
Narasi Hasil Wawancara
Mulai Wawancara
:
23 Oktober 2013
Tempat
:
Mayapada Hospital Tangerang
Narasumber
:
Subur Suwardjo (Manager of Internal Monitoring Unit)
Mengenai Mayapada Hospital Mayapada Hospital adalah sebuah rumah sakit bertaraf internasional yang berada dibawah naungan grup Mayapada,
Manajemen induk rumah sakit adalah PT.
Sejahterahraya Anugrahjaya Tbk yang mengelola operasi rumah sakit dibawah naungan grup Mayapada. Sebelum bernama Mayapada Hospital dulunya bernama Rumah Sakit Honoris dan pada tahun 2008 manajemen lama resmi berganti kepada PT. Sejahterahraya Anugrahjaya Tbk. Pada saat ini rumah sakit sudah mengembangkan banyak pelayanan untuk dapat meng-cover berbagai macam kebutuhan pasien. Pelayanan yang dimiliki antara lain lima center of excellence di Mayapada Hospital, yaitu Tahir Neuroscience
Center, Mayapada Gastrointenstinal and Liver Center, Mayapada Cardiovascular Center, Mayapada Aesthetic Wellness and Orthopaedic Center, dan Mayapada Oncology Center. Kelima pelayanan ini adalah bentuk dari komitmen rumah sakit dalam memajukan industri kesehatan di Indonesia.
Proses Pelayanan Pasien Proses pelayanan pasien dapat dibagi kedalam dua jenis pasien yang dilayani yaitu pasien rawat jalan dan rawat inap. Proses pelayanan pasien rawat jalan dan inap sebenarnya sudah dituangkan kedalam SOP yang telah disetujui pihak manajemen. Secara SOP singkat dapat dijelaskan sebagai berikut oleh narasumber: Untuk semua pasien pada awalanya harus mendaftar terlebih dahulu kebagian pendaftaran rumah sakit atau dia masuk melalui bagian UGD. Lalu diaktifkanlah prosedur MR (medical record). Untuk pasien non UGD setelah melakukan pendaftaran maka akan dilakukan pemeriksaan sesuai dengan poliklinik yang didatangi pasien. Jika pasien tidak perlu diinapkan maka dokter hanya memberi resep obat untuk ditebus dan pasien mendatangi kasir lalu pasien pulang. Sedangkan untuk pasien rawat inap maka pasien diarahkan ke admisi untuk melakukan pengurusan administrasi lalu diaktifkan prosedur
perawatan berjalan. Jika dalam kondisi perawatan pasien belum dalam kondisai baik maka pasien berhak dirujuk dan jika sudah baik maka pasie dapat dipulangkan.
Pada pasien UGD prosedur pelayananya juga sama dengan pasien rawat inap dan rawat jalan, hanya bedanya pasien tidak mendaftar pada poliklinik di Mayapada Hospital tetapi melalui UGD. Dimana pada UGD pasien langsung didaftarkan dan langsung dilakukan tindakan medis sesuai prosedur yang berlaku. Jika kondisi pasien baik maka pasien bisa dipulangkan namun jika sebaliknya maka pasien harus dilakukan perawatan dan pasien diarahkan pada admisi. Semua jenis pasien di mayapada Hospital memiliki catatan medis (medical record) yang dikelola oleh departemen medical record Mayapada Hospital.
Pemanfaatan Data Medical Record Bagi Manajemen Rekam medis adalah keterangan baik yang tertulis maupun terekam tentang identitas, anamnesa, penentuan fisik, laboratorium, diagnosa dan segala pelayanan dan tindakan medik yang diberikan kepada pasien baik rawat inap, rawat jalan maupun pasien UGD. Pengertian rekam medis sangat luas karena berkaitan dengan aspek-aspek yang dilakukan di rekam medis. Jadi rekam medis tidak hanya sekedar kegiatan pencatatan namun juga untuk aspek hukum, informasi medik, pembiayaan, dan aspek administrasi. Karena data pada rekam medis memiliki manfaat jangka panjang. Contohnya untuk pelaporan kasus penyakit dan penangananya, laporan ini biasanya dipakai pihak manajemen untuk evaluasi pelayanan dirumah sakit dan juga bagi pemerintah sebagai sensus penyakit atau untuk penelitian kesehatan masyarakat. Disamping itu juga ada aspek hukum bahwa segala tindakan medis tentunya harus dipertanggungjawabkan secara hukum dan bukti-buti tindakan tersebut ada didalam rekam medis. Sistem rekam medis yang ada di Mayapada Hospital sudah terintegrasi dengan sistem informasi rumah sakit yaitu Wipro, dan sistem ini terintegrasi dengan divisi medik lainnya. Data rekam medis paling umum disajikan dalam bentuk data statistik kalau data yang diambil bersumber dari ICD Code yaitu data mengenai nama penyakit yang terjadi. Penyajian data ini adalah penyajian kuantitatif yang melihat jumlah tinggi atau kecilnya angka kejadian suatu penyakit di Mayapada Hospital. Contohnya yang sudah dilakukan Mayapada adalah untuk
pengembangan 5 pusat center of excellence, pembangunan kelima pusat center ini juga berdasarkan angka statistik pertumbuhan kebutuhan pasien terkait penyakit yang sesungguhnya dapat dicover dengan mendirikan kelima center of excellence ini. Contoh lain lagi analisis jumlah penyakit tertentu berdasarkan cuaca dan iklim yaitu penyakit DBD yang pasiennya banyak di Mayapada pada bulan-bulan tetentu. Rumah sakit secara khusus masih memerlukan pemanfatan yang lebih maksimal terkait data rekam medis. Data rekam medis sebenarnya jika dikaitkan dengan bidang ilmu lainnya tentu dapat bermanfaat bagi penentuan kebijakan rumah sakit. Karena kebijakan rumah sakit tentunya tidak lepas dari data-data yang sudah dikumpulkan saat ini seperti laporan pemasukan keuangan, asuransi dan sebagainya. Bahwa melihat tingkat persaingan usaha di bidang rumah sakit yang pesat maka sangat diharapkan bahwa pemanfaatan data di rekam medis dapat dibawa kearah yang lebih prediktif. Untuk dapat lebih jelas memahami kebutuhan manajemen rumah sakit bisa dilihat dari poin-poin risiko yang dihadapi manajemen. Dan yang berkaitan dengan data yaitu agar data di rekam medis tidak hanya menghasilkan informasi jumlah tinggi rendah saja tetapi kalau bisa meramalkan atau memprediksi kemungkinan-kemungkinan yang terjadi di masa depan seperti yang sedang dibutuhkan sekarang adalah menganalisis pola kenaikan pasien yang masih sangat sekali jarang di Mayapada Hospital. Karena persaingan bisnis rumah sakit sekarang sudah sangat maju sekali tidak hanya dari sisi fasilitas dan tenaga medis saja tetapi juga kearah penjaringan pasien, bahwa pasien sebagai konsumen dapat menaikan profit rumah sakit dengan melakukan follow-up terhadap pasien tersebut agar tetap mau memakai layanan dirumah sakit Mayapada.
Narasi Hasil Wawancara
Mulai Wawancara
:
3 Oktober 2013
Tempat
:
Cardiovascular Center, Mayapada Hospital Tangerang
Narasumber
:
Agus Ridwan (Head Nurse Catheterization Laboratory)
Untuk memahami jantung pertama harus memahami anatomi fisiologi jantung itu sendiri. Jantung sebagai organ utama tubuh berfungsi memompa darah keseluruh tubuh. Jantung memiliki empat bilik, dua bilik yang terletak diatas disebut atrium dan dua yang lainnya di bawah disebut dengan Ventrikel. Jantung juga dapat dibagi menjadi dua bagian, yaitu bagian kanan yang bertugas memompa darah ke paru-paru, dan bagian kiri yang bertugas memompa darah ke seluruh tubuh manusia. Atrium dan ventrikel ini masing-masing akan dipisahkan oleh sebuah katup, sedangkan sisi kanan dan kiri jantung akan dipisahkan oleh sebuah sekat yang dinamakan sebagai istilah septum. Selanjutnya mengenai sistem sirkulasi darah jantung. Sirkulasi darah dalam jantung mempunyai 3 komponen yang penting. Dan ketiga komponen tersebut adalah :
•
Jantung itu sendiri yang mempunyai fungsi sebagai pompa yang melakukan tekanan terhadap darah agar timbul gradien dan darah dapat mengalir ke seluruh tubuh.
•
Pembuluh darah yang mempunyai fungsi sebagai saluran untuk mendistribusikan darah dari jantung ke semua bagian tubuh dan mengembalikannya kembali ke dalam jantung sendiri.
•
Darah yang mempunyai fungsi sebagai medium transportasi dimana darah akan membawa oksigen dan nutrisi.
Penyakit jantung koroner disebabkan karena ada penyumbatan pada pembuluh darah koroner dibagian jantung. Penyumbatan ini desebabkan karena ada plak yang menumpuk dilapisan dinding pembuluh darah koroner. Plak awalnya adalah zat-zat yang dibawa oleh darah pada sistem sirkulasi darah. Kolesterol yang menimbun didalam pembuluh darah adalah kolesterol jahat diamana kolseterol tersebut masuk kebawah lapisan pembuluh darah dan akan menebal dan dapat menutup aliran darah seiring bertambahnya waktu, jika
pembuluh darah ini tersumbat maka akan menyebabkan terputusnya aliran darah dan oksigen ke jantung sehingga terjadilah serangan jantung. Komplikasi penyakit yang menyebabkan penyakit jantung sangat banyak diantaranya ada penyakit jantung bawaan (jantung anak), listrik jantung, dan kelainan pada jantung itu sendiri. Namun untuk yang berkaitan dengan sirkulasi aliran darah banyak faktor, penyebabnya diantaranya : 1. Hipertensi yaitu aliran darah yang cepat dikarena jumlah kadar garam dalam darah yang tinggi dan pompa jantung yang cepat, oleh karena itu orang yang menderita hipertensi harus memakan obat hipertensi dan mengurangi konsumsi garam. Orang yang terkena hipertensi akan sulit lepas dari obat hipertensi. 2. Diabetes melitus atau kencing manis adalah disebabkan karena pankreas sudah tidak bisa mengubah glukosa menjadi energi sehingga glukosa yang ada dalam darah cenderung bertambah banyak. Hal ini membuat darah semakin mengental dan jika darah yang mengental ini melewati pembuluh darah koroner yang tersumbat maka akan menambah parah penyumbatan pada aliran darah. 3. Gangguan ginjal juga dapat meningkatkan kadar kreatin yang membuat darah semaikn kotor, darah yang kotor tentu akan meninggalkan banyak zat pada daerah koroner yang tersumbat. 4. Kolesterol tinggi disebabkan karena konsumsi makanan berminyak yang tinggi juga serta makanan hewani berkolesterol tinggi. Kolesterol yang jahat atau disebut LDL berpengaruh pada penyumbatan di pembuluh darah koroner. Kolesterol umumnya paling banyak menimbulkan plak pada darah dan organ tubuh. 5. Jantung yang bermasalah akan menyebabkan jantung itu sendiri menghasilkan enzim yang ada pada jantung menjadi tinggi. Enzim tersebut mengindikasikan tingkat kerusakan pada jantung.
Diagnosis Serangan Jantung pada Catheterization Laboratory Untuk mengatakan seseorang terkena penyakit jantung koroner atau dia memiliki penyumbatan pada pembuluh darah koronernya ada standar internasional yang harus diikuti. Standar itu merupakan tahap prosedur yang harus diikuti, berikut ini prosedurnya :
1. Orang tesebut mengeluh atas nyeri yang dahsyat terjadi pada bagian dada kirinya dan keluhan itu harus didasari secara jujur dan tidak diragukan oleh si penderita. 2. Melalui tes Elektrokardiograf 3. Memeriksa kimia darah enzim jantung.
Pada laboratorium catheterization panderita jantung koroner umumnya datang sudah dalam kondisi serangan jantung yang sangat parah atau dia datang dalam kondisi tidak pada saat terjadi serangan, namun kedua jenis penderita tersebut tetap ditangani melalui prosedur yang sama.
Kateterisasi (Catheterization) sendiri adalah proses memasukan kawat kamera kepembuluh darah untuk mengetahui letak tejadinya sumbatan karena plak.Jika ingin langsung mengobati, kawat yang dimasukan kepembuluh darah biasanya membawa ring dengan menggunakan balon yang ditiup untuk membuka dinding yang tersumbat. Ring tersebut akan di pasang pada daerah yang tersumbat dengan tujuan melonggarkan dinding dan melancarkan aliran darah.
Biaya pemasangan ring di Mayapada Hospital berkisar dari 25 juta rupiah sampai 50 juta rupiah dan operasi cathalab tidak menjamin 100 % seseorang terhindar dari serangan jantung lagi, oleh karena itu tidak jarang sangat sedikit sekali pasien yang melakukan tindakan ini.
Ring yang melebarkan pembuluh darahkoroner
Gambar 1 Printscreen video pemasangan ring di pembuluh darah koroner pada penderita jantung koroner Sumber :Catheterization Laboratory Cardiovascular Center Mayapada Hospital
Gambar 2 Printscreen video pembuluh darah koroner yang tersumbat pada penderita jantung koroner Sumber :Catheterization Laboratory Cardiovascular Center Mayapada Hospital
Gambar 3 Printscreen video pembuluh darah koroner pada penderita jantung koroner yang sudah dipasang ring dan aliran darahnya lancar Sumber : Catheterization Laboratory Cardiovascular Center Mayapada Hospital
Faktor Risiko Penyakit Jantung Koroner Faktor risiko penyakit jantung koroner disebabkan karena adanya permasalahan pada sisem kardiovaskular yaitu sistem peredaran darah dalam tubuh. Untuk mendapatkan hasil diagnosis yang tepat berkaitan dengan jantung koroner sudah disebutkan sebelumnya bahwa harus melewati prosedur pemeriksaan internasional. Sedangkan untuk mengetahui faktor risiko tanpa menggunakan data-data hasil pemeriksaan yang diwajibkan maka bisa digunakan hasil pemeriksaan laboratorium kimia darah. Penggunaan data lab kimia darah memang tidak dapat secara pasti menghasilkan keakuratan yang dapat melebihi hasil pemeriksaan prosedur internasional diagnosis jantung. Tetapi jika dilihat dari patofisiologi penyakit jantung koroner sangat ada kaitannya bahwa pemeriksaan lab kimia darah sudah mencakup seluruh pemeriksaan pada sistem kardiovaskular. Diamana sistem itu tidak hanya berbicara mengenai jantung tetapi seluruh organ dan jaringan tubuh yang mempengaruhi darah sebab darah yang melewati pembuluh darah koroner juga beredar keseluruhsistem kardiovaskular. Karena penyakit yang menyerang sistem kardiovaskular sifat kemunculannya memerlukan waktu yang cukup lama, maka pencegahan kearah serangan jantung bisa dilakukan dengan memeriksa darah dan urinnya
Pada umumnya serangan jantung koroner terjadi pada orang dewasa sebab penyumbatan membutuhkan waktu bertahun-tahun untuk menghasilkan plak yang disebabkan karena makanan. Sedangkan penyakit jantung lainnya adalah berasal dari penyakit jantung bawaan yang belum tentu terjadi karena adanya plak, bisa saja terjadi karena penyakit jantung anak sejak lahir, kekurangan elektrolit dan sebagainya. Data pasien yang ada di laboratorium kimia darah adalah pasien yang memiliki penyakit dari berbagai jenis, dan semua penyakit tersebut di periksa sistem kardiovaskularnya. Jika ingin melakukan riset mengenai jantung koroner, data semua pasien tersebut dapat digolongkan ke dalam kategori pasien dewasa diatas 30 tahun. Datatersebut bisa dikategorikan kedalam kelipatan 5 tahun atau 10 tahun. Tentunya kategori ini digunakan untuk melihat persebaran trend terjadinya serangan jantung. Karena trend ini mengikuti gaya hidup dan pola serangan penyakit pada orang sekarang yang cenderung tidak lagi menyerang orang usia lanjut tetapi mereka yang masih tergolong muda.
Narasi Hasil Wawancara
Mulai Wawancara
:
23 September 2013
Tempat
:
Cardiovascular Center, Mayapada Hospital Tangerang
Narasumber
:
dr. Roy Christian Sp.JP , FIHA
Jantung dapat memompa darah ke seluruh tubuh dikarenakan ada sistem listrik jantung bersamaan dengan otot jantung yang secara mekanik mengalirkan darah. Sistem listrik ini akan diedarkan ke jantung lalu ke atrium dan bilik jantung. Sistem listrik akan mengkontraksi otot-otot jantung. Bagian kanan jantung menerima darah dari seluruh tubuh lalau masuk ke serambi kanan dan dipompa ke paru-paru membawa darah dan oksigen. Dari paru-paru dilanjutkan ke serambi kiri dan bilik kiri yang kemudian dipompa keseluruh tubuh. Serangan jantung tiba-tiba terjadi dasarnya karena penyakit jantung koroner. Penyakit jantung sangat banyak, tetapi penyakit jantung koroner adalah penyakit jantung yang berkitan dengan pembuluh darah koroner. Jantung memompa darah keseluruh tubuh melalui pembuluh darah utama yaitu aorta yaitu pangkal dari jantung keluar. Dipangkal pembuluh darah aorta ada pembuluh darah ke kanan dan kekiri untuk memasukan darah ke jantung itu sendiri, pembuluh darah yang memberikan darah ke jantung disebut pembuluh darah koroner. Jika pembuluh darah tesebut mengalami penyempitan atau ada plak maka akan menghambat aliran darah ke jantung. Proses penyempitan dan pembuatan plak tersebut membutuhkan waktu bertahun-tahun. Penyebabnya karena darah membawa berbagai zat yang masuk kedalam tubuh dari penyerapan makanan berupa kolesterol. Kolesterol ini masuk melalui pembuluh darah dan berinteraksi dengan sel-sel dalam darah dan dapat mengentalkan darah. Gaya hidup yang dapat mempengaruhi kadar zat yang ada didalam darah lalu berpotensi menyebabkan serangan jantung sangat bermacam-macam. Yang paling umum dikarenakan merokok dan makan makanan yang berkolesterol. Koesterol sendiri ada yang bersifat jahat dan yang bersifat baik. Namun yang membahayakan bagi jantung adalah yang bersifat jahat yang umumnya dihasilkan oleh makanan hewani dan fastfood atau makanan cepat saji juga bisa.
Faktor lainnya berupa tekanan darah tinggi atau dikenal dengan hipertensi, dan juga yang tidak kalah banyak juga penyakit gula darah. Faktor-faktor tersebut dapat menyebabkan serangan jantung koroner, namum membutuhkan waktu tahunan. Kalau gaya hidup dan pola makan tidak dijaga tentu akan mengarah ke jantung koroner. Khususnya orang sekarang, apalagi didaerah perkotaan yang umumnya memiliki psikologi dengan gaya hidup serba cepat dan maunya gampang. Contohnya memilih naik kendaraan pribdi dari pada jalan kaki atau naik umum, memilih naik lift daripada tangga, lebih memilih makan di McDonald dari pada makan yang diolah sendiri. Ditambah lagi stress karena berbagai macam urusan dan biasanya larinya ke merokok atau minuman beralkohol. Karena itu tidak heran jika jantung koroner adalah penyumbang kematian tertinggi bagi kaum perkotaan. Peralatan dan aplikasi yang membantu mendiagnosis penyakit jantung sangat banyak sekali, tetapi dokter tidak bisa serta merta membuat keputusan untuk melakukan tindakan medis berdasarkan alat atau aplikasi tersebut sebab semuanya tetap kembali kepada analisis dan keyakinan dokter. Tetapi untuk menambah dukungan analisis dokter, bisa dengan menggunakan data-data kimia darah pasien. Jadi potensi serangan jantung bisa diihat melalui faktor risiko dari darah si pasien dan zat-zat didalam organ tubuhnya. Karena kembali lagi bahwa banyak faktor dari dalam tubuh yang bisa menyebabkan orang terkena serangan jantung. Di era kemajuan teknologi yang canggih sekarang semua hasil pemeriksaan hampir tidak luput dari peran teknologi, apalagi untuk mengetahui penyakit didalam tubuh seseorang yang tidak dapat dilihat secara kasat mata. Seperti contohnya menggunakan foto rongent, MRI, Cathlab, lalu uji kimia jaringan, darah dan sebagainya. Dilakukannya hal-hal tersebut karena penyakitnya bisa dirasakan tapi sulit untuk mengetahui jenis dan letaknya. Namun, walaupun sudah banyak menggunakan bantuan teknologi tetapi masih saja ada dokter yang sulit mengeluarkan diagnosis, terkadang perlu bertanya pakar medis lain atau melihat referensi pemeriksaan lain. Dan juga tidak sedikit ada pasien yang berkonsultasi ke lebih dari satu dokter bahkan jika sudah tidak percaya dengan dokter mereka memilih pengobatan tradisional. Karena itu sangat diperlukan juga dukungan analisis lainnya dari hasil riset-riset untuk mendiagnosis, kalau bisa tidak hanya dari sisi medis tetapi bisa dikolaborasikan dengan bidang-bidang lainnya. Untuk data lab kimia darah juga bisa digunakan, tetapi hanya bisa melihat kemungkinannya saja berbeda dengan diagnosis, untuk dignosis diperlukan pengecekan EKG, treadmill, dan ada keluhan nyeri di dada dari orang tersebut.
Menentukan Level Faktor Risiko Penyakit Jantung Menentukan level faktor risiko melalui data laboratorium kimia darah harus ditentukan melalui pertimbangan analisis klinis dengan urutan sebagai berikut: 1. Memahami patologi penyakit jantung koroner 2. Menganalisis cardiovascular disease secara umum 3. Mengelompokan data hasil pemeriksaan laboratorium kimia darah kedalam pemeriksaan kimia yang berkaitan dengan cardiovascular disease yaitu fungsi ginjal, diabetes, lemak, fungsi jantung, dan elektrolit. 4. Mengurutkan kelompok hasil pemeriksaan tersebut kedalam frekuensi hasil pemeriksaan yang
abnormal dimana semaikn banyak frekuensi pemeriksan yang abnormal maka
dikatakan pasien semakin dekat dengan status abnormal pada sistem cardiovascular-nya. Artinya status sistem cardiovascular pasien dinyatakan sesuai kondisi pada saat hasil pemeriksaan dikeluarkan. 5. Mengelompokan hasil pemeriksaan abnormal kedalam empat level faktor risiko yaitu normal, level 1, level 2, dan level 3. Empat level ini akan ditunjukan kepada pasien sebagai penjelasan dari sudut pandang awam mengenai faktor risikonya terhadap penyakit jantung koroner.
Cara untuk mendiagnosis tingkat keparahan sakit jantung seseorang bisa dengan cara treadmill, EKG, dan yang lebih canggih bisa dengan cara cathlab dengan memasukan kamera ke pembuluh darah untuk memperjelas letak sumbatan. Semuanya itu juga didukung dengan pengeceken darah, mulai dari tekanan darahnya, kadar kolesterolnya, diabetesnya dan perlu diketahui apakah ada komplikasi penyakit lainya juga penting.