http://yhanipastibisa.blogspot.co.id/2012/04/proposal-ronde-keperawatan.html PROPOSAL RONDE KEPERAWATAN PROPOSAL KEGIATAN PENYELANGGARAAN RONDE KEPERAWATAN DI RUANG CEMPAKA RSUD KEBUMEN
I.
Pendahuluan. Pelayanan keperawatan pada klien secara profesional dapat membantu klien dalam mengatasi masalah keperawatan yang dihadapi klien. Salah satu bentuk pelayanan keperawatan yang profesional tersebut dengan memperhatikan seluruh keluhan yang dirasakan klien kemudian mendiskusikannya dengan tim keperawatan untuk merencanakan pemecahan masalahnya. Pelayanan keperawatan yang perlu dikembangkan untuk mencapai hal tersebut adalah dengan ronde keperawatan. Dimana ronde keperawatan merupakan sarana bagi perawat baik perawat primer maupun perawat assosiate untuk membahas masalah keperawatan yang terjadi pada klien yang melibatkan klien dan seluruh tim keperawatan termasuk konsultan keperawatan. Salah satu tujuan dari kegiatan ronde keperawatan adalah meningkatkan kepuasan klien terhadap pelayanan keperawatan.
II.
Tujuan Tujuan Umum : Setelah dilakukan ronde keperawatan masalah keperawatan yang dialami klien dapat diatasi. Tujuan Khusus : Setelah dilaksanakan ronde keperawatan, perawat mampu :
1. Berfikir kritis dan sistimatis dalam pemecahan masalah keperawatan klien 2. Memberikan tindakan yang berorientasi pada masalah keperawatan klien 3. Menilai hasil kerja 4. Melaksanakan asuhan keperawatan secara menyeluruh.
III.
Pelaksanaan : Hari / tanggal
: Jum’at, 14 Januari 2012
Tempat
: Ruang cempaka
Materi
: Ronde Keperawatan
IV. Metode : Diskusi Demonstrasi V.
Materi : Pengertian ronde keperawatan Karakteristik Langkah-langkah kegiatan ronde keperawatan Peran masing-masing perawat (terlampir) Materi tentang penyakit anemia
VI.
Peserta : Peserta ronde keperawatan meliputi :
Mahasiswa Program Studi D III keperawatan STIKes HARAPAN BANGSA PURWOKERTO Pembimbing klinik dari RSUD kebumen ( CI) Keluarga pasien Pasien VII. Alat Bantu : Ruang perawatan sebagai sarana diskusi Status klien Alat bantu demonstrasi Media VIII. Evaluasi : Persiapan ronde keperawatan
eserta
Waktu
Pelaksanaan ronde keperawatan Peran masing-masing tim dalam pelaksanaan ronde keperawatan
RENCANA STRATEGIS RONDE KEPERAWATAN KLIEN DENGAN TETANUS DI RUANG CEMPAKA RSUD KEBUMEN Topik
: Askep dengan pasien anemia
Sasaran : Tn W / 76 tahun : Mahasiswa D 3 Keperawatan STIKes harapan bangsa purwokerto Pembimbing klinik Keluarga pasien Pasien : 30 menit I.
Tujuan Tujuan Umum Menyelesaikan masalah-masalah keperawatan klien yang belum teratasi. Tujuan Khusus
1. Tim keperawatan mampu menggali masalah-masalah klien yang belum teratasi 2. Mampu mengemukakan alasan ilmiah terhadap masalah keperawatan klien 3. Mampu merumuskan intervensi keperawatan yang tepat mengenai masalah klien 4. Mampu mendesiminasikan tindakan yang tepat sesuai dengan masalah klien 5. Mampu mengadakan justifikasi terhadap rencana dan tindakan keperawatan yang dilakukan. II.
Sasaran
III.
Nama
: Tn. W
Umur
: 76 tahun
Pekerjaan
: Tani
Materi Konsep dasar penyakit anemia Askep klien dengan anemia (terlampir).
IV.
Pelaksanaan Hari / tanggal : Jum’at, 14 jauari 2012 Tempat
: Ruang cempaka ( U4)
V.
Metode : Ceramah, Diskusi
VI.
Media Makalah Sarana diskusi Materi yang disampaikan secara lisan
VII.
Tim Ronde
-
CI Cempaka
-
Perawat Cempaka
-
Mahasiswa
VIII.
Proses Ronde Keperawatan
a.
Pra ronde
1. Menentukan kasus dan topik 2. Menentukan tim ronde 3. Membuat inform consent 4. Mencari literatur 5. Diskusi b. Ronde 1. Diskusi 2. c.
Pemberian pendidikan kesehatan untuk mengurangi terjadinya kejang
Pasca Ronde
1. Evaluasi pelaksanaan ronde 2. Revisi dan perbaikan
IX.
Mekanisme Kegiatan No Waktu
Kagiatan
Pemeran
Pasien
1
5 menit
Pembukaan :
Mahasiswa 1
Mendengarkan
Mahasiswa 2
Pasien
Memberi salam
Menyampaikan
tujuan
ronde keperawatan 2
10
Penyajian masalah :
menit Menyampaikan masalah
keluarga memperhatikan
yang sudah terselesaikan.
Menentukan
&
masalah
yang belum terselesaikan Implimentasi yang sudah dilaksanakan. Mengajarkan
kepada
keluarga pasien tentang 3
5 menit
Mahasiswa 3
Keluarga mencoba yang
Diskusi dan tanya jawab
apa sudah
diajarkan 4
5 menit
Penutup
Ucapan terima kasih 5
5 menit Memberi salam
Mahasiswa
Bertanya
1,2,3 Mahasiswa 1
Mendengarkan dan menjawab salam
X.
Evaluasi Bagaimana koordinasi persiapan dan pelaksanaan ronde keperawatan Bagaimana peran pelaksana saat ronde keperawatan Membuat umpan balik yang sudah dikerjakan
TINJAUAN PUSTAKA ANEMIA
A.
PENGERTIAN Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar Hb dan atau hitung eritrosit lebih rendah dari normal. Anemia adalah berkurangnya jumlah eritrosit serta jumlah Hb dalam 1mm 3 darah atau berkurangnya volume sel yang didapatkan (packed red cells volume) dalam 100 ml darah. (Ngastiyah.1997). Anemia adalah pengurangan jumlah sel darah merah, kuantitas hemoglobin dan volume pada sel darah merah (Hematokrit per 100 ml darah ).
Menurut Fenstermacher dan Hudson (1997), anemia adalah berkurangnya secara signifikan massa sel darah merah sehingga kapasitas darah yang membawa oksigen menjadi berkurang. Secara fisiologis, anemia terjadi apabila terdapat kekurangan jumlah hemoglobin untuk mengangkut oksigen ke jaringan sehingga tubuh akan mengalami hipoksia. Anemia bukan suatu penyakit atau diagnosis melainkan merupakan pencerminan ke dalam suatu penyakit atau dasar perubahan patofisilogis yang diuraikan oleh anamnese dan pemeriksaan fisik yang teliti serta didukung oleh pemeriksaan laboratorium. Anemia adalah suatu keadaan dimana kadar Hb dan atau hitung eritrosit lebih rendah dari harga normal. Dikatakan sebagai anemia bila Hb < 14 g/dl dan Ht < 41 % pada pria atau Hb < 12 g/dl dan Ht < 37 % pada wanita. Memungkinkan terjadinya :
Penurunan kuantitas hemoglobin
Penurunan komponen eritrosit
B.
ETIOLOGI DAN KLASIFIKASI ANEMIA Anemia disebabkan oleh berbagai jenis penyakit, namun semua kerusakan tersebut secara signifikan akan mengurangi banyaknya oksigen yang tersedia untuk jaringan. Menurut Brunner dan Suddart (2001), beberapa penyebab anemia secara umum antara lain :
a.
Secara fisiologis anemia terjadi bila terdapat kekurangan jumlah hemoglobin untuk mengangkut oksigen ke jaringan.
b.
Akibat dari sel darah merah yang prematur atau penghancuran sel darah merah yang berlebihan.
c.
Produksi sel darah merah yang tidak mencukupi.
d.
Faktor lain meliputi kehilangan darah, kekurangan nutrisi, faktor keturunan, penyakit kronis dan kekurangan zat besi. Anemia dapat dibedakan menurut mekanisme kelainan pembentukan, kerusakan atau kehilangan sel-sel darah merah serta penyebabnya:
1.
Anemia pasca perdarahan : akibat perdarahan massif seperti kecelakaan, operasi dan persalinan dengan perdarahan atau perdarahan menahun:cacingan.
2.
Anemia defisiensi: kekurangan bahan baku pembuat sel darah. Bisa karena intake kurang, absorbsi kurang, sintesis kurang, keperluan yang bertambah.
3.
Anemia hemolitik: terjadi penghancuran eritrosit yang berlebihan. Karena faktor intrasel: talasemia, hemoglobinopatie, sferositisis kongenital, dsfisiensi enzim erotrosit dll. Sedang factor ekstrasel: intoksikasi, infeksi –malaria, reaksi hemolitik transfusi darah.
4.
Anemia aplastik disebabkan terhentinya pembuatan sel darah oleh sumsum tulang (kerusakan sumsum tulang). (Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran UI, 1985)
C.
MANIFESTASI KLINIS
1. Tanda-tanda umum anemia: 1. pucat, 2. tacicardi, 3. bising sistolik anorganik, 4. bising karotis, 5. pembesaran jantung. 2. Manifestasi khusus pada anemia: a. Anemia aplastik: ptekie, ekimosis, epistaksis, ulserasi oral, infeksi bakteri, demam, anemis, pucat, lelah, takikardi. b. Anemia defisiensi: konjungtiva pucat (Hb 6-10 gr/dl), telapak tangan pucat (Hb < 8 gr/dl), iritabilitas, anoreksia, takikardi, murmur sistolik, letargi, tidur meningkat, kehilangan minat bermain atau aktivitas bermain. Anak tampak lemas, sering berdebar-debar, lekas lelah, pucat, sakit kepala, anak tak tampak sakit, tampak pucat pada mukosa bibir, farink,telapak tangan dan dasar kuku. Jantung agak membesar dan terdengar bising sistolik yang fungsional. c.
Anemia aplastik : ikterus, hepatosplenomegali.
(Staf Pengajar Ilmu Kesehatan Anak Fakultas Kedokteran UI, 1985)
D . PATOFISIOLOGI Timbulnya amnemia mencerminkan adanya keggagalan sumsum atau kehilangan sel darah merah berlebihan atau keduanya. Kegagalan sumsum (misal.berkuranganya eritropoesis) dapat terjadi akibat kekurangan nutrisi, pejanantoksik, invasi tumor, atau kebnyakan penyebab yang tidak diketahui. Sel darah merah dapa thilang melalui peradarahan atau hemolisis( destruksi). Pada kasusu yang disebut terakhir, masalahnya dapat akibat defek sel darah merah yang tifdak sesuai dengan ketahahan sel darah merah normal atau akibat beberapa faktor diluar sel dara merah yang menyebabkan destruksi sel darh merah. Lisis sel darah merah (disolusi) terjadi terutama dalm sel fagositik atau dalam sistem retikuloendotelia, terutama dalam hati dan limpa. Sebagai hasil saqmping proses ini bilirubinyang taerbentuk dalm fagosit, akan memasuki aliran dara. Setiap kenaikan destruksi sel darah merah segera direfleksikan dengan peningkatan bilirubin plasma ( konsentrasi normalanya 1 mg/ dl atau kurang ; kadar diatas 1,5 mg/dl mengakibatkan ikterik pada sklera) Apabila sel daarh mrah mengalami pengancuran dalam sirkulasi, seperti yan terajadi pada berbagai kelainan hemolitik, maka akan muncul dalam plasma( hemoglobinemia). Apabila konsentrasi plasma melebihi kapasitas haptoglobin plasma(protein pengikat untuk hemoglobin bebas) untuk mengikat semuanya (mis. Apabila jumlahnya lebih dari sekitar 100 mg/dl ) hemoglobin kan terdifusi dalam glomerulus ginjal dan kedalam urin (hemoglobinuria). Jika ada atau tidak adanya hemoglobinemia atau hemoglobinuria dapat memberikan informaswi mengenai lokasi penghancuran sel darah mrah abnormal pada psien dengan hemolisi dan dapat merupakan petunjuk untuk mengetahui sifat proses hemolitik taersebut. (Suddart and Brunner, 2001)
D.
PEMERIKSAAN PENUNJANG
1. Kadar Hb. Kadar Hb <10g/dl. Konsentrasi hemoglobin eritrosit rata-rata < 32% (normal: 32-37%), leukosit dan trombosit normal, serum iron merendah, iron binding capacity meningkat. 2. Indeks eritrosit 3. jumlah leukosit dan trombosit
4. hitung retikulosit 5. sediaan apus darah 6. pameriksaan sumsum tulang 7. Kelainan laborat sederhana untuk masing-masing tipe anemia : a.
Anemia defisiensi asam folat : makro/megalositosis
b. Anemia hemolitik : retikulosit meninggi, bilirubin indirek dan total naik, urobilinuria. c.
Anemia aplastik : trombositopeni, granulositopeni, pansitopenia, sel patologik darah tepi ditemukan pada anemia aplastik karena keganasan. (Petit, 1997)
E.
PENATALAKSANAAN
a.
Anemia pasca perdarahan: transfusi darah. Pilihan kedua: plasma ekspander atau plasma substitute. Pada keadaan darurat bisa diberikan infus IV apa saja.
b. Anemia defisiensi: makanan adekuat, diberikan SF 3x10mg/kg BB/hari. Transfusi darah hanya diberikan pada Hb <5 gr/dl. c.
Anemia aplastik: prednison dan testosteron, transfusi darah, pengobatan infeksi sekunder, makanan dan istirahat.
F.
KOMPLIKASI
1. Cardiomegaly 2. Congestive heart failure 3. Gastritis 4. Paralysis 5. Paranoia 6. Hallucination and delusion 7. Infeksi genoturia (Hand Out Nurhidayah, 2004)
G. PAHWAY
Kurang zat gizi (Fe, b12, asam folat, pejanan toksik, genetik, perdarahan)
Produksi sel darah merah oleh sumsum tulang menurun
Hb dan eritrosit menurun
Fungsi darah
membawa makanan dan O2 keseluruh tubuh
Nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh
Suplai makanan dan O2 menurun
Sistem imun terganggu
organ organ Penting
Daya tahan tubuh menurun
Kurang pengetahuan Kerja otak menurun
5 L (Lemah, letih . lesu. Lunglai. Lalai )
Kelelahan
Otak
Menghambat kerja
H.
FOKUS PENGKAJIAN
1. Sistem saraf pusat Perlu dikaji adanya fatigue, weakness, paresthesia tangan dan kaki, gangguan pergerakan jari manis, ganggguan koordinasi dan posisi, kehilangan perassaan bergetar, ataksia, tanda babinski dan romberg, gangguan penglihatan, perasa dan pendengaran. Gastrointestinal Lidah beefy red, smooth, paintful, nausea dan muntah, anoreksia, faltulence,diarhea, konstipasi dan kehilangan berat badan. Kardiovaskuler Palpitasi, tachicardi, denyut nadi lemah, dyspnea, othopnea 2. Integument 3. Warna kulit seperti berlilin, pucat sampai kuning lemon terang. 4. Peningkatan kemungkinan infeksi 5. Raiwayat penyakit keluarga 6. Latar belakang etnik. (Suddart and Brunner, 2001)
I.
DIAGNOSA KEPERAWATAN
1. Kelelahan b.d anemia 2. Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidak mampuan mengabsorbsi makanan 3. Kurang pengetahuan b.d kurangnya keinginan untuk mencari informasi J. FOKUS INTERVENSI
1. Kelemahan fisik b.d anemia Tujuan: masalah kelemahan fisik dapat teratasi NOC: actifity toleran (0005) TD sistol dan diastol dalam rentang yang diharapkan saat beraktifitas HR dalam batas rentang yang diharapkan saat beraktifitas Warna kulit normal Mampu melangkah berjalan kuat NIC: energy management ( 0180) Observasi adanya pembatasan klien dalam melakukan aktivitas Dorong pasien untuk mengungkapkan perasaan terhadap keterbatasan Kaji adanya factor yang menyebabkan kelelahan Monitor nutrisi dan sumber energi tangadekuat Monitor pasien akan adanya kelelahan fisik dan emosi secara berlebihan Monitor respon kardivaskuler terhadap aktivitas Monitor pola tidur dan lamanya tidur/istirahat pasien Berikan periode istirahat selama beraktifitas Monitor TTV sebelum.selama dan sesudah melakukan aktifitas 2.
Ketidakseimbangan nutrisi kurang dari kebutuhan tubuh b.d ketidak mampuan mengabsorbsi makanan Tujuan : masalah nutrisi dapat teratasi NOC : nutritional statis (1004)
Intake makanan dan cairan adequat BB stabil Energi adequat NIC : nutritional management ( 2080) Kaji adanya alergi makanan Anjurkan pasien untuk meningkatkan Fe Nutritional monitoring (1160) Monitor adanya penurunan BB
Monitor turgor kulit Monitor mual dan muntah Monitor kalori dan intake nutrisi Monitor pucat, kemerahan dan kkeeringan jaringan konjungtiva. 3. Kurang pengetahuan b.d kurangnya keinginan untuk mencari informasi Tujuan: pengetahuan bertambah NOC: knowledge disease process (1803) Mendeskripsikan mengenai panyakit meliputi : Pengertian Penyebab Tanda dan gejala Komplikasi Cara pencegahan NIC: teaching : disease process (5602) Berikan penjelasan tentang tingkat pengetahuan pasien tentang pengertian secara spesifik Berikan penjelasan tentang tingkat pengetahuan pasien tentang penyebab Gambarkan tanda dan gejala yang biasa muncul pada penyakit anemia Berikan penjelasan tentang tingkat pengetahuan pasien tentang komplikasi Berikan penjelasan tentang tingkat pengetahuan pasien tentang cara pencegahan Sediakan informasi pada pasien tentang kondisi pasien Intrusikan pada pasien menganai tanda dan gejala untuk melaporkannya, pada perawat kesehatan agar memberikan tindakan keperawatan yang tepat Tinjau tujuan dan persiapan untuk pemeriksaan diagnostik.
DAFTAR PUSTAKA
Cecily L. Betz, dkk, 2002, Buku Saku Keperawatan Pediatri, EGC
Jakarta.
FKUI, 1998, Ilmu Kesehatan Anak, Percetakan infomedika, Jakarta. Lynda Jual Carpenito, 2001, Buku Saku Diagnosa Keperawatan, Edisi 8, EGC, Jakarta. Richard,R.,dkk, 1992, Ilmu Kesehatan Anak Bagian II. Suriadi,dkk, 2001, Asuhan Keperawatan Anak, cetakan I , penerbit C.V.
Agung Seto, Jakarta
Swanson,Elizabeth (2004),Nursing Intervention Classification (NIC).Edisi 4.USA.Mosby. Swanson,Elizabeth (2004),Nursing Outcome Classification (NOC).Edisi 4.USA.Mosby. Sylvia A.Price, dkk, 1995, Patofisiologi Konsep Klinis proses-proses penyakit, Edisi 4, EGC , Jakarta.