BAB II TINJAUAN PUSTAKA
2.1
Novel sebagai Media Massa
2.1.1
Media Cetak Manusia tidak bisa hidup tanpa komunikasi. Komunikasi merupakan cara
menyampaikan suatu pesan dari satu pihak ke pihak lain. Komunikasi juga dijabarkan dengan definisi-definisi berbeda dari para tokoh, misalnya seperti pada arikel Ida Dwiwahyuni : Harold Lasswell, Komunikasi pada dasarnya merupakan suatu proses yang menjelaskan siapa? mengatakan apa? dengan saluran apa? kepada siapa? dengan akibat atau hasil apa? (who? says what? in which channel? to whom? with what effect?). Raymond Ross, komunikasi adalah proses menyortir, memilih, dan pengiriman symbol-simbol sedemikian rupa agar membantu pendengar membangkitkan respon/makna dari pemikiran yang serupa dengan yang dimaksudkan oleh komunikator. Gerald R. Miller, komunikasi terjadi saat satu sumber menyampaikan pesan kepada penerima dengan niat sadar untuk mepengaruhi perilaku mereka. Everett M. Rogers, komunikasi adalah proses suatu ide dialihkan dari satu sumber kepada satu atau banyak penerima dengan maksud untuk mengubah tingkah laku mereka. Carl I. Hovland, komunikasi adalah suatu proses yang memungkinkan seseorang menyampaikan rangsangan (biasanya dengan menggunakan lambang verbal) untuk mengubah perilaku orang lain. New Comb, komunikasi adalah transmisi informasi yang terdiri dari 11
http://digilib.mercubuana.ac.id/
12
rangsangan diskriminatif dari sumber kepada penerima. Bernard Barelson & Garry A. Steiner, komunikasi adalah proses transmisi informasi, gagasan, emosi,keterampilan dan sebagainya dengan menggunakan simbol-simbol, katakata, gambar, grafis, angka, dsb.
Colin Chery,
komunikasi adalah proses
dimana pihak-pihak saling menggunakan informasi dengan
untuk mencapai
tujuan bersama dan komuniasi merupakan kaitan hubungan yang ditimbulkan oleh penerusrangsangan dan pembangkitan balasannya4. Dan masi banyak tokoh yang menjabarkan tentang pengertian komunikasi sesuai dengan perkembangan dari pengertian sebelumnya. Perkembangan komunikasi membuat manusia dapat menerima informasi secara instan salah satunya adalah berkomunikasi secara massa. Komunikasi massa merupakan komunikasi yang dilakukan oleh komunikator yang kemudian disebar luaskan kepada khalayak menggunakan sebuah media massa. Terdapat beberapa Pengertian Media Massa Menurut Para Ahli. Media massa atau Pers adalah suatu istilah yang mulai digunakan pada tahun 1920-an untuk mengistilahkan jenis media yang secara khusus didesain untuk mencapai masyarakat yang sangat luas. Dalam pembicaraan sehari-hari, istilah ini sering disingkat menjadi media. Masyarakat dengan tingkat ekonomi rendah memiliki ketergantungan dan kebutuhan terhadap media massa yang lebih tinggi daripada masyarakat dengan tingkat ekonomi tinggi karena pilihan mereka yang terbatas. Masyarakat dengan 4
http://idadwiw.wordpress.com/2011/12/18/pengertian-komunikasi/, diakses pada 27 November 2014 Pukul 23.00
http://digilib.mercubuana.ac.id/
13
tingkat ekonomi lebih tinggi memiliki lebih banyak pilihan dan akses banyak media massa, termasuk bertanya langsung pada sumber atau ahli dibandingkan mengandalkan informasi yang mereka dapat dari media massa tertentu. Secara Bahasa, Kata Media berasal dari bahasa Latin "Medius" yang berarti tengah, perantara atau pengantar. Dalam bahasa Arab, media diartikan perantara atau pengantar pesan dari pengirim kepada penerima pesan. Pengertian Media menurut Purnamawati dan Eldarni (2001), Media merupakan segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan pesan dari pengirim ke penerima sehingga dapat merangsang pikiran, perasaan, perhatian dan minat siswa sedemikian rupa sehingga terjadi proses belajar”. Dijabarkan juga oleh Djamarah (1995), Media adalah alat bantu apa saja yang dapat dijadikan sebagai penyalur pesan guna mencapai Tujuan pembelajaran”. Gerlach dan Ely (1971), menjelaskan bahwa Media apabila dipahami secara garis besar adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi yang membuat siswa mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Selain
itu, AECT (Association
of
Education
and
Communication
Technology, 1977) memberi batasan tentang media sebagai segala bentuk dan saluran yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi. Heinich, dan kawan-kawan menjelaskan bahwa istilah Medium sebagai perantara yang mengantar informasi antara sumber dan penerima.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
14
Hamidjojo dalam Latuheru (1993), memberi batasan media sebagai semua bentuk perantara yang digunakan oleh manusia untuk menyampaikan atau menyebarkan ide, gagasan, atau pendapat sehingga dapat sampai ke penerima yang dituju.5 Salah satu media masa adalah media cetak. Media cetak merupakan informasi satu arah yang berbentuk tulisan. Secara harfiah pengertian media cetak bisa diartikan sebagai sebuah media penyampai informasi yang memiliki dan terkait dengan kepentingan rakyat banyak, yang disampaikan secara tertulis. Dari pengertian ini, kita bisa melihat bahwa media cetak adalah sebuah media yang didalamnya berisi informasi yang terkait dengan kepentingan masyarakat umum dan bukan terbatas pada kelompok tertentu saja. Media cetak ini merupakan bagian dari saluran informasi masyarakat disamping media elektronik dan juga media digital. Dan ditengah dinamika masyarakat yang demikian pesat, media cetak dianggap sudah tertinggal dibandingkan dengan dua pesaingnya yakni media elektronik dan media digital. Meski demikian, bukan berarti media cetak sudah tidak mampu meraih konsumen yang menantikan informasi yang dibawanya. Dari pengertian media cetak tersebut, maka ada keunggulan media ini dibandingkan dua pesaingnya tersebut. Media cetak bisa menyampaikan sebuah informasi secara detail dan terperinci. Sementara untuk media elektronik dan
5
http://www.e-jurnal.com/2013/12/pengertian-media-massa-menurut-para-ahli.html. Diakses pada 29 oktober 2015. Jam 08.48
http://digilib.mercubuana.ac.id/
15
digital, mereka lebih mengutamakan kecepatan informasi. Sehingga tak jarang informasi yang disampaikan lebih bersifat sepotong dan berulang-ulang. 2.1.2
Novel Jenis buku yang dirancang untuk menarik perhatian massa muncul di abad
pertengahan. Buku yang dikenal dengan nama ‘novel fiksi’ (dari bahasa Latin fingere yang artinya ‘membentuk,menyatukan’), dalam beberapa abad sejak ditemukannya menjadi salah satu bentuk seni kemanusiaan yang paling populer. Novel juga merupakan ‘artefak pengalihan pikiran masal’ dalam budaya pop yang baru muncul pada awal abad ke-20. Suatu zaman ketika novel ‘fiksi kacangan’ (pulp fiction) ditulis hanya dengan tujuan untuk melakukan pengalihan pikira massa sehinga bisa secara teratur dibuang dan digantikan oleh novel-novel baru. Novel adalah sebuah teks naratif. Novel menceritakan kisah yang mempresentasikan suatu situasi yang dianggap mencerminkan kehidupan nyata atau untuk merangsang imajinasi6 Novel merupakan media massa yang memberikan informasi atau hiburan secara satu arah dengan unsur karya sastra penulisnya. Novel adalah cerita fiksi dalam bentuk tulisan atau kata-kata dan mempunyai unsur instrinsik dan ekstrinsik. Sebuah novel biasanya menceritakan tentang kehidupan manusia dalam berinteraksi dengan lingkungan dan sesamanya. Dalam sebuah novel, si pengarang berusaha semaksimal mungkin untuk mengarahkan pembaca kepada gambaran-gambaran realita kehidupan melalui cerita yang terkandung dalam novel tersebut. 6
Marcel Danesi. Pengantar Memahami Semiotika Media. Yogyakarta : Jalasutra. 2010. Hal. 75
http://digilib.mercubuana.ac.id/
16
Novel adalah karangan prosa yang lebih panjang dari cerita pendek dan menceritakan kehidupan seseorang dengan lebih mendalam dengan menggunakan bahasa sehari-hari serta banyak membahas aspek kehidupan manusia. Hal ini mengacu pada pendapat Santoso dan Wahyuningtyas, yang menjelaskan, "Kata novel berasal dari bahasa latin novellas, yang terbentuk dari kata novus yang berarti baru atau new dalam bahasa inggis. Karena novel adalah bentuk karya sastra yang datang dari karya sastra lainnya seperti puisi dan drama. Ada juga yang mengatakan bahwa novel berasal dari bahasa Italia novella yang artinya sama dengan bahasa latin7. Novel juga diartikan sebagai suatu karangan atau karya sastra yang lebih pendek daripada roman, tetapi jauh lebih panjang daripada cerita pendek, yang isinya hanya mengungkapkan suatu kejadian yang penting, menarik dari kehidupan seseorang (dari suatu episode kehidupan seseorang) secara singkat dan yang pokok-pokok saja. Juga perwatakan pelaku-pelakunya digambarkan secara garis besar saja, tidak sampai pada masalah yang sekecil-kecilnya. Dan kejadian yang digambarkan itu mengandung suatu konflik jiwa yang mengakibatkan adanya perubahan nasib. novel mengungkapkan suatu konsentrasi kehidupan pada suatu saat tegang, dan pemusatan kehidupan yang tegas. Novel merupakan karya fiksi yang mengungkap aspek kemanusiaan yang lebih mendalam dan disajikan dengan halus. Henry Guntur Tarigan mengatakan bahwa novel merupakan prosa fiksi dengan panjangtertentu, yang isinya antara lain: melukiskan para tokoh, gerak serta adegan peristiwa kehidupan nyata 7
Wijaya Heru Santosa dan Sri Wahyuningtyas. Pengantar Apresiasi Prosa. 2010. Hal.10
http://digilib.mercubuana.ac.id/
17
representatif dengan suatu alur atau suatu keadaan yang kompleks. Novel merupakan jenis karya sastra yang tentunya menyuguhkan nilai yang berguna bagi masyarakat pembaca8. Novel diartikan sebagai karangan prosa yang panjang, mengandung rangkaian cerita kehidupan seseorang dengan orang-orang disekelilingnya dengan menonjolkan watak dan sifat pelaku. Masalah yang dibahas tidak sekompleks roman. Biasanya novel menceritakan peristiwa pada masa tertentu. Bahasa yang digunakan lebih mirip bahasa sehari-hari. Meskipun demikian, penggarapan unsur-unsur intrinsiknya masih lengkap, seperti tema, plot, latar, gaya bahasa, nilai tokoh dan penokohan. Dengan catatan, yang ditekankan aspek tertentu dari unsur intrinsik tersebut9. Menurut The American College dictionary , Novel diartikan sebagai Suatu cerita prosa yang fiktif dengan panjangnya tertentu, yang melukiskan para tokoh, gerak serta adegan kehidupan nyata yang refressentatif dalam suatu alur atau keadaan yang agak kacau atau kusut10. Novel dibagi menjadi dua jenis, yaitu: novel populer dan novel serius. Novel populer adalah Novel yang populer pada masanya dan banyak penggemarnya. Sedangkan novel serius, novel ini disoroti dan diungkapkan sampai ke inti hakikat kehidupan yang bersifat universal11. Jakob Sumardjo dan Saini K.M (1986:29) berpendapat bahwa novel
8
Ibid. Hal. 47
9
Wahyudi Siswanto. Pengantar Teori Sastra. Jakarta: Grasindo.2008. Hal. 141
10
Antilan Purba. Sastra Indonesia Kontemporer. Yogyakarta: Graha Ilmu.2010. Hal.62
11
Burhan Nurgiyantoro. Sastra Anak : Pengantar Pemahaman Dunia Anak. 2010.Hal.18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
18
dapat diklasifikasikan menjadi tiga golongan yakni novel percintaan, novel petualangan, dan novel fantasi. (1) Novel percintaan merupakan novel yang di dalamnya terdapat tokoh wanita dan pria secara imbang, bahkan kadang-kadang perananwanita lebih dominan. Sebagai novel yang dibuat oleh pengarangtermasuk jenis novel percintaan dan jenis novel ini terdapat hampirsemua tema.(2) Novel petualangan melibatkan peranan wanita lebih sedikit daripadapria. Jika wanita dilibatkan dalam novel jenis ini, makapenggambarannya hampir stereotip dan kurang berperan. Jenis novelpetualangan merupakan bacaan yang banyak diminati kaum pria12. Genre dalam novel antara lain 13 :
a. Berdasarkan Kebenaran Cerita
Novel Fiksi
Novel fiksi sesuai dengan namanya menceritakan kisah-kisah rekaan yang sangat imajinatif, bahkan setting tempat dalam cerita biasanya tidak mungkin ada dikehidupan nyata. Harry Potter dan Twilight adalah contoh dari novel fiksi. Ada beberapa sub-genre novel fiksi, antara lain. •
Sejarah Alternatif, Dimana kisah yang diceritakan merupakan bagian dari sejarah nyata namu disisipi dengan imajinasi pengarang.
•
Fantasi Komik (Comic Fantasi), Tiruan dari kisah fiksi yang dikemas dengan cerita fantasi.
12
Ibid Hal. 19
13
http://www.si-pedia.com/2015/01/jenis-dan-pengertian-genre-novel.html. diakses pada 11 November 2015. 22.00
http://digilib.mercubuana.ac.id/
19
•
Fantasi Kontenporer, Novel yang bercerita tentang masa kini namun dibumbui dengan fantasi pengarang. Contoh nyatanya adalah novel Harry Potter yang Om sebut tadi.
•
Fantasi Kegelapan (Dark Fantasy), Ini akan sedikit memilii bumbu horror, biasanya menceritakan zaman dimana para kesatria masih eksis. Mungkin contohnya adalah novel The Hobbit dan The Lord of The Ring
•
Fantasi Erotis, Sama saja dengan novel fiksi yang lain, dengan lebih banyak bumbu erotis pastinya.
•
Fantasi Dongeng, Cerita ini dikemas sebagai dongeng di masyarakat dengan setting tempat yang sangat lain dari dunia nyata. contohnya adalah novel Narnia.
•
Fantasy Of Manner, Jenis ini biasanya memparodikan tokoh disebuah cerita yang lain, kemudian ditambahkan hingga tidak seperti tokoh dicerita awalnya.
•
Fantasi Kepahlawanan (Epik), Jenis ini akan bercerita tentang perang besar antara kebaikan dan keburukan. Contohnya adalah cerita di novel kelasik Mahabarata.
•
High Fantasy, Kisah yang diangkat berupa pertentangan antara baik dan buruk. Bedanya dengan fantasi kepahlawanan, penekanan di High Fantasy adalah masalah moral.
•
Juvenile Fantasy (Fantasi Anak-anak), Jenis Ini bercerita tentang fiksi fantasi untuk anak-anak.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
20
•
Low Fantasy, Seperti namanya, Low Fantasy adalah sub-genre fiksi yang memiliki sangat sedikit karangan fiksi di dalamnya.
•
Magical Realism, Menceritakan seolah-olah di dunia ini ada kekuatan magis yang belum diketahui.
•
Fantasi Mistis, Jenis cerita ini sesuai namanya akan berisi hal-hal mistis. Biasanya cerita berlatar mitologi atau kepercayaan di masyarakat.
•
Fantasi Roman, Jenis ini bercerita tentang kisah cinta di dunia yang berbeda. Alam yang berbeda. Sejenis Upside Down begitu.
•
Sword and Sorcery (Pedang dan Penyihir), Sesuai namanya, sub-genre ini menceritakan tentang zaman pertengahan dimana para penyihir dan kesatria masih eksis.
•
Urban Fantasy (Fantasi Perkotaan), Inti dari sub-genre ini adalah ceritanya terjadi di lingkungan perkotaan, terserah ceritanya bagaimana yang penting settingnya di perkotaan.
Novel Non-fiksi
Sesuai namanya, cerita pada jenis novel non-fiksi bukanlah karangan imajinatif. Ceritanya merupakan kisah nyata yang benar-benar terjadi, biasanya berdasarkan pengalaman orang atau sejarah sebelumnya. Contohnya adalah novel Laskar Pelangi karangan Andrea Hirata atau Les Miserables karangan Victor Hugo.
b. Berdasarkan Tipe Cerita Romance, genre ini biasanya bercerita tentang kisah cinta (seringnya yang
mendayu-dayu
dan
super
melankolis)
http://digilib.mercubuana.ac.id/
tentang
penyesalan,
21
penerimaan, dan hal-hal lain semacam itu. setting tempatnya biasanya diambil tempat-tempat eksotis dan romantis seperti paris, korea, itali. Dan penokohannya akan tergantung pada seberapa glamor salah satu tokoh dan betapa urakannya tokoh yang lain. Dan ajaibnya kemudian mereka saling jatuh cinta. Ada beberapa sub-genre dari romance, antara lain
o
Roman Kontemporer, bisanya setingg terjadi pada masa kini, sering mengandung cerita yang tegang atau humor, atau bahkan gabungan antara keduanya.
o
Roman Fantasi, Sesuai namanya, jenis ini bercerita tentang kisah cinta yang diceritakan dengan penuh fantasi. Misalnya kisah cinta beda alam, beda planet, kisah cinta antara mahluk yang berbeda, dan hal-hal lain semacam itu.
o
Roman Futuristik, Ceritanya akan memiliki setting jauh di masa depan. Dimana peradaban sudah sangat maju.
o
Roman Histori, Ini termasuk sub-genre yang jarang ditulis oleh penulis. Ceritanya biasanya berkisah tentang sejarah, mungkin setting waktunya sekitar sebelum perang dunia ke-dua.
o
Roman Paranormal, Jenis ini adalah jenis yang mencampurkan kisah cinta dengan bumbu-bumbu perdukunan dan sesuatu (atau banyak hal) berbau paranormal.
o
Roman Suspen (Tegang), Sub-genre ini menawarkan sedikit rasa tegang seperti cerita pembunuhan namun tetap intinya adalah kisah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
22
cinta. Atau mungkin tokohnya membunuh karena cinta. Itu cukup manis Om rasa. o
Roman Time-Travel, Sesuai dengan namanya. Sub-genre ini akan berisikan tentang perjalanan menembus waktu untuk mendapatkan cinta sejati. Mungkin ceritanya seperti seorang lelaki di masa depan, kembali mencari cintanya di masa lalu dengan melakukan perjalanan waktu.
Science Fiction (Fiksi Ilmiah), Genre ini berbeda dengan genre fiksi yang biasanya. Jiga fiksi hanya memerlukan penulisnya mempunyai imajinasi lebih dalam mengarang. Maka fiksi ilmiah menuntut pengetahuan lebih dari pengarang tentang ilmu pengetahuan, baik umum maupun khusus. Ini karena cerita yang diangkat akan mengandung pemahaman ilmu pengetahuan seperti fisikan dan hukum-hukum alam semesta lainnya untuk memperkuat daya pikat tulisannya. Contohnya adalah novel Supernova episode Kesatria, Putri, dan Bintang Jatuh karangan Dewi “Dee” Lestari. Ada beberapa sub-genre dari novel fiksi ilmiah, antara lain…
o
Invasi makhluk luar angkasa, ceritanya akan seputar mahluk asing yang memiliki kecerdasan lebih tinggi dari umat manusia, datang kebumi untuk menginfasi kehidupan dan merebut bumi. Atau dalam beberapa teman, manusia malah dijadikan bahan makanan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
23
o
Dunia alternatif (dunia paralel), Novel akan berkisah tentang kehidupan di dunia selain selain dunia nyata (bumi), bisa dalam bentuk sebuah pulau yang belum pernah diketahui, dan kadang muncul kadang hilang (karena berada di dimensi lain) atau keseluruhan dunia yang benar-benar berbeda.
o
Apokaliptik, Ini akan bercerita tentang keadaan setelah kerusakan besar (kiamat). Cerita biasanya terfokus pada bagaimana manusia hidup setelah kiamat atau psikologi mereka menghadapi itu.
o
Kecerdasan Buatan, Ini biasanya bercerita tentang manusia yang fungsinya tidak dibutuhkan lagi karena sudah terdegradasi oleh komputer buatannya sendiri, yang dalam segalahal, dapat melakukan apa saja.
o
Kolonisasi, Novel yang bersub-genre ini menceritakan tentang perpindahan koloni dari satu tempat ke tempat yang lain, biasanya karena tragedi besar seperti wabah atau radiasi. Biasanya cerita terfokus pada perjuangan mereka hidup dalam koloni tersebut.
o
Punk Sibernetika (Cyberpunk), Sub-genre ini sering dianggap menarik, karena berbicara tentang masyarakat kelas rendah dengan segala kerusakan sistem sosialnya yang dihadapkan pada teknologi kelas tinggi.
o
Bumi Sekarat (Dying Earth), Sesuai namanya, setting waktu adalah ketika bumi mendekati kiamat. Dimana teknologi dan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
24
mitologi bercampur aduk untuk mendapatkan sebuah harapan baru untuk hidup. o
Distopia (Kebalikan Utopia), Ceritanya tentang masyarakat yang penuh pesimistis dan ketidakpercayaan terhadap segala bentuk kemajuan yang hidup di dalam kekacauan.
o
Kontak Pertama (first contact), Ceritanya tentang manusia atau orang pertama yang menyentuh kehidupan lain selain di bumi. Masih ingat dengan E.T.?
o
Kerajaan Galaksi (Galaxy Empire), Sesuai namanya, sub-genre ini tidak menceritakan interaksi antar kerajaan di bumi. Galaxy Empire menceritakan tentang interaksi antara kerajaan yang menduduki suatu galaksi. Star Wars banget dah.
o
Generation Ship (Pesawat Peradaban), ceritanya adalah tentang bagaimana kita hidup di dalam pesawat luar angkasa yang akan melakukan perjalanan jauh. Konfliknya antara lain pembajakan pesawat, pesawat rusak, persediaan habis, dan hal-hal lain semacam itu.
o
HRF (Hard Science Fiction), Ini bercerita tentang teknologi jahat ciptaan umat manusia yang akan merebut bumi. Teknologinya diceritakan secara detai dan memiliki kemampuan ekstrim.
o
Human Development (Pengembangan Manusia), Ceritanya seputar pengembangan kemampuan manusia untuk melebihi ratarata, atau sederhananya, pembuatan manusia super.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
25
o
Fiksi Sains Humor, Suasi namanya, cerita ini menggunakan faktafakta ilmiah untuk melucu agar pembaca tertawa.
o
Mind Uploading , Ceritanya terfokus pada bagaimana mengubah pikiran ke dalam bentuk yang lain.
o
Mutant, Sesuai namanya, sub-genre ini menceritakan tentang manusia yang termutasi sehingga memiliki kemampuan khusus.
o
Fiksi Sains Mitos, Percy Jackson. Sub genre ini menceritakan kisah mitologi yang digabungkan dengan fiksi ilmiah. Seperti novel Percy Jackson
o
Fantasi Sains, Ini adalah gabungan genre fantasi dan genre fiksi ilmiah
o
Soft Science Fiction (Fiksi Sains Ringan), Sains tidak terlalu ditonjolkan dalam sub-genre ini. Hanya sekedar menjadi bagian atau latar dari cerita.
o
Explorasi Luar Angkasa, Tentu saja ceritanya tentang perjalanan menjelajah luar angkasa.
o
Terraforming (Pembentukan ulang Bumi), Sub-genre ini menceritakan penataan ulang suatu tempat, semisal bumi, untuk menjadi lebih baik. Contohnya adalah novel The Giver.
o
Theological (Fiksi Sains Religius), Ini adalah sub-genre yang menggabungkan fiksi ilmiah dengan pemahaman teologi (Agama).
o
Uplift
(Pengembangan
Taraf
Hidup),
Bercerita
tentang
peningkatan kemampuan mahluk hidup selain manusia untuk dapat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
26
menjadi seperti manusia. Dan tiba-tiba sekumpulan monyet menduduki bumi. o
Utopia, Sesuai dengan namanya, sub-genre ini menceritakan kehidupan yang sangat ideal.
o
Virtual Reality, Ini akan berhubugnan dengan teknologi simulai, dimana para tokohnya akan berinteraksi dengan teknologi seolah teknologi itu hidup.
Horror, tujuannya tentu saja untuk membuat takut. Genre novel ini mengisi plot critanya dengan ketegangan, ketakutan, kecemasan, dan kehawatiran. Biasanya melibatkan tidak kejahatan serius, hantu, kutukan, atau kejadian-kejadian spiritual.
Mystery, novel dengan genre ini cukup popular. Karena dalam ceritanya sendiri, bagian akhir cerita akan sama pentingnya dengan bagian awal. Karena itu, penulis genre misteri haruslah ahli dalam meracik plot cerita yang menarik. Untuk memahami kisah yang disampaikan penulis pada novel dengan genre ini, pembaca hanya akan menerima potonganpotongan kenyataan pada setiap bagiannya. Contoh dari genre ini adalah semua novel detektif, misalnya Sherlock Holmes karangan Sir Arthur Conan Doyle atau si Poirot karangan Agatha Christie.
Komedi, jenis ini sesuai namanya akan mengandung banyak unsur komedi. Karena tujuannya memang untuk membuat pembaca tertawa. Contohnya adalah novel Kambing Jantan karangan Raditya Dika.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
27
Inspirasi, sub-genre ini biasanya adalah novel-novel yang sarat akan pesan moral. Tujuannya adalah untuk menginspirasi pembaca dengan ajaran-ajaran yang disampaikannya. Contohnya adalah novel Laskar Pelangi karangan Andrea Hirata dan Negri 5 Menara karangan A. Fuadi
Thriller, novel thriller selalu menceritakan tentang masalah hidup atau mati. Seringkali cerita dalam novel berkaitan dengan kejahatan atau tindakan supranatural, namun akar cerita tetap pada bagaimana tokoh utama dapat bertahan hidup. Ada beberapa sub-genre novel Thriller antara lain..
1. Conspiracy-Thriller, dimana konfliknya terjadi ketika tokoh protagonist memiliki masalah dengan kelompok yang berkuasa. Ceritanya akan seputar usaha-usaha pelenyapan tokoh protagonist tersebut oleh kelompok yang berkuasa dan bagaimana dia bisa bertahan hidup. 2. Crime, berkisah tentang sebuah kejahatan, atau bagaimana memecahkan kejahatan tersebut. 3. Disaster, Biasanya bercerita tentang tokoh utama yang berusaha bertahan hidup ditengah-tengah bencana. Baik bencana alam, moral, maupun yang lainnya. 4. Spionase/Spy-Thrillers, Ini biasanya bercerita tentang konflik antara dua intelejen yang berbeda. Walaupun kadang-kadang yang menjadi antagonis adalah kelompok teroris.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
28
5. Legal-Thrillers, Konflik utamanya adalah masalah hokum. Dan pengacara akan menjadi tokoh utamanya. 6. Medical-Thrillers, Tema cerita akan melibatkan kesehatan. Seperti penyebaran virus atau semacamya. Maka tokoh utamanyapun adalah orang yang bisa mencegah hal ini terjadi. 7. Military, Ceritanya seputar pasukan
militer khusus yang akan
melumpuhkan musuh. 8. Police Procedural, Sama seperti cerita detektif, hanya saja disusun sedemikian rupa sehingga prosedur yang dilakuan tokoh utama mirip dengan prosedur yang dilakukan oleh polisi di dunia nyata untuk memecahkan kasus tersebut. 9. Political Intrigue, Ceritanya biasanya seputar bahaya yang menyerang sebuah komunitas politik, dan tokoh utamalah yang bertugas mencegah itu. 10. Psychological, Fokus utama sub-genre ini adalah gejolak pejiwaan tokoh utamanya. 11. Supernatural/Paranormal, ceritanya berkisah tentang praktek-praktek supernatural dimana semua tokohnya, baik itu protagonist maupun antagonis, pasti punya kekuatan supernatural. 12. Technological/Techno-Thrillers, Sub-genre ini sering tumpang tindih pengertiannya dengan genre fiksi ilmiah, ceritanya dimana sebuah teknologi super canggih ingin menguasai dunia, atau teknologi yang dapat
http://digilib.mercubuana.ac.id/
29
menciptakan manusia super yang ternyata malah berprilaku merusak (jahat).
c. Berdasarkan Target Pasarnya Mengetahui masyarakat mana yang akan menjadi pasar dari karya yang kita tulis adalah penting. Selain membantu dalam pemasaran, ini juga mempermudah penyebaran esensi karya kita jika tipat sasaran pasarnya. Berikut ini adalah genre novel berdasarkan target pasarnya
a) Teenlit, sesuai dengan namanya, genre novel ini dihususkan untuk kalangan remaja. Teen berarti remaja, dan lit berasal dari kata literature yang berarti tulisas kesusastraan. Cerita yang ditawarkan biasanya dengan plot dan gaya bahasa yang sederhana, agar mudah dimengerti pembaca. Dan biasanya teenlit dibaca hanya untuk mengisi waktu luang dan memberikan kesenanangan pribadi (pembaca tidak dituntut untuk berfikir tentang makna yang lebih luas). Biasanya mengangkat cerita Roman, atau sejenisnya. b) Chicklit, genre novel ini dibuat khusus untuk wanita. Cerita yang diangkat biasanya seputar permasalaan yang dihadapi oleh seorang wanita pada umumnya. Sebenarnya siapapun bisa-bisa saja membaca novel ini, tapi biasanya cerita dari genre novel ini lebih rumi dari Teenlit, bahkan terkadang novel Chicklit mengandung unsur dewasa yang oleh remaja awal mungkin belum dapat diterima.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
30
c) Songlit, sederhananya, genre novel ini mengubah sebuah lagu menjadi novel. Lirik lagu tersebut menjadi judulnya, dan isi lagu tersebut menjadi keseluruhan jalan cerita novelnya. d) Novel Dewasa, dan tentu saja pasarannya adalah orang dewasa (tua). Karena isinyapun banyak mengandung kisah percintaan yang penuh sensualitas, dan sebagainya. Contohnya adalah novel Saman dan larung karya Ayu Utami.
2.2
Epistolary Novel dan Pengertian Linguistik Penulisan sebuah novel didasari oleh sisi kreatif seorang penulis dalam
menggali suatu peristiwa menjadi sebuah kajian informatif dan juga hiburan. Pada dasarnya penulis novel dapat membuat sebuah karya berdasarkan daya khayal, kisah nyata ataupun epistolary.
Sebuah laman website bernama wiseegeek menjelaskan, novel epistolary atau novel tulisan merupakan novel surat, dikatakan demikian karena narasi atau ceritanya merupakan kumpulan dari sebuah jurnal, berkas surat, dan juga artikel sebuah surat kabar. Novel ini merupakan Jenis novel yang menggunakan teknik sastra yang menarik, dan itu memungkinkan penulis untuk memasukkan beberapa perawi dalam cerita nya. Ini berarti cerita dapat mengatakan dan ditafsirkan dari banyak sudut pandang.
Novel epistolary pertama merupakan karya abad ke-17, Love-Letters Between a Nobleman and his Sister ditulis oleh Aphra Behn. Tidak banyak novel yang mengikuti novel tersebut, beberapa penulis juga memasukan suara narator,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
31
yang mengomentari semua karakter dalam surat tersebut. Aspek ini telah menghilang dan kemudian muncul sebagai jenis novel yang populer di abad ke18.
Dari karya-karya abad ke-18, yang paling terkenal adalah karya dari Samuel Richardson. Kedua novelnya adalah Pamela and Clarissa yang berupa novel surat. Novelis Perancis, Pierre Ambroise François Choderlos de Laclos menulis salah satu novel yang paling terkenal yang berkenaan dengan novel epistolary yaitu Les Liaisons Dangereuses (Dangerous Liaisons), yang telah menjadi inspirasi bagi drama modern dan dua film populer.
Seperti halnya bentuk novel, novel epistolary mulai dinikmati dan disalin serta dibuat oleh penulis. Jane Austen berusaha untuk menulis satu karya pendek yaitu Lady Susan. Namun, parodi seperti Henry Fielding Shamela mulai muncul dengan abad pertengahan sehingga membuat novel menjadi kurang diminati.
Meskipun
bentuk
novel
menjadi
kurang
populer,
upaya
untuk
menghidupkan kembali berlanjut pada abad ke-19, dan beberapa penulis terkenal menunjukkan keahlian dalam berkarya. Di antaranya, misteri karya Wilkie Collin dengan karyanya The Woman in White and The Moonstone, penggunaan huruf, laporan, transkripsi, dan entri buku harian merupakan caranya menyampaikan informasi melalui beberapa sudut pandang. Bram Stoker Dracula juga dianggap novel karena tulisan yang sangat efektif dan terus menangkap imajinasi penonton modern.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
32
Intinya adalah novel epistolary dapat dilihat dari beberapa sudut pandang serta berisikan narasi langsung dari sebuah surat ataupun kumpulan jurnal serta surat kabar. Ada beberapa novel yang menggunakan gaya epistolary namun di era modern ini jarang sekali novel yang bergaya demikian.
Dalam novel yang berbentuk epistolary ini, dapat dilihat dari sisi linguistic yang dapat memperlihatkan karakter manusianya dengan cara menganalisa pemilihan kata yang digunakan. Linguistic sendiri merupakan dasar dari ilmu bahasa yang dijelaskan kembali dengan bahasa. Beda halnya dengan menerjemahkan suatu bahasa asing namun lebih kepada meneliti bahasa secara umum. Menurut carapedia.com,14 Linguistik merupakan dasar dalam mempelajari keahlian berbahasa. Sedangkan manfaat dari linguistik antara lain dapat membantu dalam menyelesaikan dan melaksanakan tugas, penting bagi guru bahasa dan guru studi, dapat menterjemahkan suatu bahasa ke bahasa lain, dapat digunakan untuk menyusun kamus, serta bisa digunakan untuk menuntun buku pelajaran. Berikut ini adalah pengertian dan definisi linguistik menurut para ahli: 1) BLOOMFIELD (1933: 20-34) Linguistik adalah sain (science), seperti halnya fisika dan kimia adalah sain. 2) COMSKY 14
https://carapedia.com/pengertian_definisi_linguistik_menurut_para_ahli_info952.html. Diakses pada 24 September 2015. Jam 02.23
http://digilib.mercubuana.ac.id/
33
Linguistik adalah sebuah generatif yang bersifat mentalistik karena tujuan utamanya adalah menjelaskan hakekat competence, dan bukan performance.
3) HJLEMSLEV Linguistik adalah sebuah contoh metasemiotika (telaah tentang bahasa yang juga adalah bahasa itu sendiri) 4) BENVENISTE Linguistik adalah perbedaan antara dimensi-simensi semiotik dan semantik pada bahasa 5) NEWMARK Lingusitik adalah ide dasar yang ada di dalam teks yang bersangkutan. Bisa dikatakan bahwa makna ini tidak berbeda jauh dari serangkaian makna leksikal. 6) MARTINET (1987: 19) Linguistik adalah ilmu yang mengambil bahasa sebagai objek kajiannya 7) MATTHEWS Linguistik didefinisikan sebagai ilmu bahasa atau studi ilmiah mengenai bahasa
8) HARIMUTI KRIDALAKSANA Linguistik merupakan ilmu tentang tata bahasa 9) DUBOIS, JEAN Linguistik merupakan kajian ilmiah tentang bahasa
http://digilib.mercubuana.ac.id/
34
Menurut bimbie.com15, Linguistik dikenal di seluruh dunia bahkan dipelajari di hampir seluruh universitas di dunia ini. Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia dinyatakan bahwa linguistik adalah ilmu tentang bahasa yaitu telaah bahasa secara ilmiah. Kata linguistik berasal dari bahasa Latin lingua yang berarti bahasa. Dalam bahasa-bahasa Roman, yaitu bahasa-bahasa yang berasal dari bahasa Latin, masih ada kata yang serupa dengan lingua yaitu langue dan langage dalam bahasa Perancis dan lingua dalam bahasa Italia. Dalam bahasa Inggris dikenal kata language yang dipungut dari bahasa Perancis. Dalam bahasa Indonesia sendiri, linguistik adalah nama bidang ilmu yang mempelajari bahasa. Pada
1916,
seorang
sarjana
dari
Swiss,
Ferdinand
de
Sausure,
memperkenalkan linguistik modern dalam bukunya Cours de linguistique generale. Ia membedakan kata langue dan langage dalam bahasa Perancis. Sausure juga membedakan istilah parole (tuturan) dari langue dan langage. Menurut Sausure, langue adalah bahasa sebagai suatu sistem, misalnya bahasa Perancis, bahasa Inggris, dan bahasa Indonesia. Sementara itu, langage merupakan bahasa sebagai sifat manusia sebagaimana ungkapan bahwa manusia memiliki bahasa sedangkan binatang tidak memiliki bahasa. Parole (tuturan) adalah bahasa yang dipakai secara konkret yaitu logat, ucapan, dan perkataan. Dalam linguistik, para ahli sering memakai istilah langue, langage, dan parole sebagai istilah professional.
15
http://www.bimbie.com/pengertian-linguistik.htm. diakses pada 22 Oktober 2015. Pukul 08.18
http://digilib.mercubuana.ac.id/
35
Dalam bahasa Indonesia, ahli linguistik disebut linguis. Kata ini dipinjam dari bahasa Inggris linguist. Dalam bahasa Inggris sendiri, linguist berarti seseorang yang fasih dalam berbagai bahasa. Sementara itu, sebagai istilah ilmiah, linguist diartikan sebagai ahli bahasa. Selain itu linguistik sering disebut juga linguistik umum. Hal itu berarti bahwa linguistik tidak hanya menyelidiki salah satu bahasa seperti bahasa Inggris atau bahasa Indonesia, tetapi menyangkut bahasa pada umumnya. Jika menggunakan istilah Sausure, kita dapat menyatakan bahwa linguistik tidak meneliti salah satu langue, tetapi juga meneliti langage yaitu bahasa pada umumnya. Bahasa-bahasa di seluruh dunia memang berbeda. Namun, bahasa-bahasa tersebut juga mempunyai persamaan. Misalnya, setiap bahasa pasti mengalami proses morfologis yaitu proses pembentukan kata. Dalam bahasa Indonesia, kata membangun terdiri atas morfem mem- dan morfem bangun. Proses penempelan mem- pada kata bangun disebut proses morfologis. Hal itu juga terjadi pada bahasa Inggris. Perhatikan kata bahasa Inggris (to) befriend ‘menjadikan sahabat’. Di sini terdapat morfem be- dan morfem friend. Proses penempelan be- pada friend disebut proses morfologis. Dengan demikian, kita dapat menyatakan bahwa proses morfologis terjadi pada bahasa-bahasa di seluruh dunia dengan berbagai cara. Perbedaan dan persamaan bahasa-bahasa di dunia ini diteliti oleh ahli linguistik sehingga linguistik dikatakan bersifat umum.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
36
Terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan di dunia ini. Sebut saja ada ilmu pengetahuan alam, ilmu psikologi, sosiologi, geologi, dan lain sebagainya. Dalam setiap ilmu tersebut, terkadang bahasa menjadi objek penelitiannya. Misalnya dalam ilmu psikologi yang meneliti kejiwaan manusia. Sifat-sifat psikologis manusia tercermin antara lain juga dalam hal bahasa, misalnya dalam masalah emosi. Dengan demikian, jelaslah seorang ahli psikologi dapat berurusan dengan bahasa, tetapi ia tidak harus seorang ahli linguistik. Mengapa demikian? Ahli linguistik berurusan dengan bahasa sebagai bahasa itu sendiri. Jadi, ahli linguistik tidak berurusan dengan bahasa sebagai alat pengungkap emosi atau bahasa sebagai sifat golongan tertentu. Hal tersebut sudah menjadi urusan ahli psikologi dan sosiologi. Dengan demikian, linguistik khusus meneliti bahasa sebagai bahasa. Hal itulah yang membuat ilmu linguistik disebut sebagai ilmu pengetahuan spesifik karena memperlakukan bahasa khusus sebagai bahasa. Ilmu-ilmu seperti psikologi, sosiologi, dan antropologi sering disebut sebagai ilmu empiris. Hal itu berarti bahwa ilmu-ilmu tersebut berdasarkan fakta dan data yang dapat diuji kebenarannya oleh para ahli. Ternyata, hal tersebut juga berlaku pada
linguistik.
Untuk
memperjelasnya,
perhatikan
contoh
berikut.
Seorang ahli linguistik yang meneliti urutan kata menemukan bahwa kata kerja (verba) dalam bahasa Jepang terdapat pada akhir kalimat. Hal yang sama ia temukan juga dalam bahasa Turki dan beberapa bahasa di Papua. Namun, ia juga menemukan bahwa dalam bahasa Inggris dan bahasa Indonesia verba tidak
http://digilib.mercubuana.ac.id/
37
terdapat di akhir kalimat. Dengan demikian, berdasarkan data empiris yang ditemukan, ahli bahasa tersebut dapat menyimpulkan bahwa ada sejumlah bahasa yang menempatkan verba di akhir dan sejumlah bahasa yang tidak menempatkannya di akhir. Dalam ilmu empiris, seorang peneliti harus menjauhkan diri dari keyakinan yang tidak berdasarkan fakta. Misalnya, seorang ahli linguistik tidak dapat menyatakan bahwa ia merasa bahwa salah satu bahasa di Papua adalah bahasa primitif karena konsep primitif tidak ada dasar empirisnya. Demikian juga seorang ahli linguistik tidaklah merasa cukup yakin jika menyatakan bahwa setiap bahasa di dunia harus memiliki ajektiva karena secara fakta dan data ada sejumlah bahasa di dunia yang memang tidak memiliki ajektiva. Dengan demikian, sebagai salah satu ilmu yang bersifat empiris, linguistik pun harus didasarkan pada fakta dan data yang dapat diuji kebenarannya. Demikianlah, linguistik memperlakukan bahasa-bahasa di dunia sebagai sebuah sistem sehingga setiap bahasa mempunyai persamaan dan perbedaan dengan bahasa-bahasa lainnya. Persamaan dan perbedaan tersebut dapat diketahui melalui sejumlah data dan fakta yang dapat diuji kebenarannya oleh para ahli.
2.3
Kaum Retardasi Mental dan Memaknai Tutur Bahasa
Retardasi mental adalah keadaan dengan intelegensia kurang (abnormal) sejak masa perkembangan (sejak lahir atau sejak masa kanak-kanak) atau keadaan kekurangan intelegensia sehingga daya guna sosial dan dalam pekerjaaan
http://digilib.mercubuana.ac.id/
38
seseorang menjadi terganggu16. Menurut American Association on Mental Retardation (AAMR) 1992 Retardasi mental yaitu17 : Kelemahan atau ketidakmampuan kognitif muncul pada masa kanak-kanak (sebelum 18 tahun) ditandai dengan fase kecerdasan dibawah normal ( IQ 70-75 atau kurang), dan disertai keterbatasan lain pada sedikitnya dua area berikut : berbicara dan berbahasa; keterampilan merawat diri, serta keterampilan sosial; penggunaan sarana masyarakat; kesehatan dan keamanan; akademik fungsional; bekerja dan rileks, dan lain-lain. Gejala anak retardasi mental terbagi dalam tiga kelompok yaitu :
1. Kriteria pertama, seseorang harus memiliki intelektual yang secara signifikan berada di tingkatan sub average (dibawah rata-rata), yang ditetapkan berdasarkan satu tes IQ atau lebih. 2. Kriteria Kedua, adanya defisit atau hendaya dalam fungsi adaptif yang muncul beragam setidaknya dua bidang yakni, komunikasi, merawat diri sendiri, mengurus rumah, keterampilan sosial, interpersonal, pemanfaatan sumber daya di masyarakat, keterampilan akademis, pekerjaan, kesehatan, dan keselamatan. Tes yang paling dikenal adalah Adaptive Behavior Scale, atau ABS untuk mnegukur prilaku adaptif.
16
http://digilib.unimus.ac.id/files/disk1/153/jtptunimus-gdl-kukuhudiar-7624-2-babi.pdf. diakses pada 28 oktober 2015 jam 20.00
17
http://teguh‐s‐‐fpsi10.web.unair.ac.id/artikel_detail‐83130‐Psikologi‐ Retardasi%20Mental.html. pada 28 oktober 2015 jam 20.05
http://digilib.mercubuana.ac.id/
39
Dalam proses pertumbuhannya, manusia memiliki tahap-tahap dalam perkembangan fisik dan psikologisnya. Diantara tahap-tahap pertumbuhannya dan perkembangan anak, terdapat variasi yang besar, tetapi setiap anak akan melalui suatu “milestone” yang merupakan tahapan dari tumbuh kembagnya dan tiap-tiap tahap mempunyai ciri tersendiri18. Intelektualitas setiap manusia dapat diukur dari tulisan tangannya. Tulisan terbentuk dari rangsangan kecil dari otak sehingga sering sekali para ahli grafologis menyebut tulisan tangan adalah “tulisan otak.” Grafologi merupakan sebuah ilmu yang empirik, karena ilmu ini dibuktikan berdasarkan fenomena dalam satu populasi dan ada kuantifikasi hasil atau ada hasil dari uji statistik yang bisa dipertanggungjawabkan19. Kegunaan grafologi bisa kita lihat sejak 6000 tahun yang lalu, di masa Cina kuno. Pengetahuan mereka berpindah ke orang Yunani dan Romawi, dan Kaisar Nero menggunakannya untuk menentukan orang yang bisa ia percaya. Buku pertama yang muncul tentang tulisan tangan ditulis oleh orang Italia, Camillo Baldi pada tahun 1622. Namun, kata ‘grafologi’ sesungguhnya diungkapkan oleh Jean Michon, orang Perancis, pada abad ke-19. Kata tersebut datang dari bahasa Yunani ‘graphí’ yang berarti menulis, dan ‘ology’ yang berarti ilmu20.
18
http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/1182/1/10E00506.pdf . Diakses pada 29 Oktober 2014 jam 15.20
19
20
Ibid
Ibid
http://digilib.mercubuana.ac.id/
40
Michon membentuk Graphological Society (Lembaga Grafologi) di Paris, yang berkembang sampai masa Perang Dunia Kedua (1939-1945). Penulis Edgar Allan Poe juga mempelajari tulisan tangan dan mempublikasikan penemuannya, serta menyatakan kata ‘autograph’ untuk menjelaskan pendekatannya21. Grafologi dipelajari di Klinik Psikologi Harvard tahun 1930 oleh Gordon Allport, dan pada tahun 1955 Klara Roman dan George Staemphli mengembangkan faktor-faktor penting untuk menilai karakter dari tulisan tangan. Di banyak universitas Eropa, grafologi adalah bagian dari kurikulum untuk jurusan grafologi22. Sekarang ini banyak area dalam hidup di mana grafologi dianggap sangat berguna. Menilai tulisan tangan sangatlah membantu dalam banyak bidang saat ini.contohnya dalam bidang pendidikan, kita dapat mengetahui bakat dan minat seseorang, pelaku kekerasan disekolah, dan dapat pula digunakan untuk konseling atau BK23. Grafologi juga digunakan di bidang kriminalitas, forensik, dan konseling. Analisis tulisan tangan sangat penting dalam menentukan apa ada dokumen yang dipalsukan, karena masih tetap bergantung pada fakta bahwa tiap orang menulis dengan cara yang berbeda dan variasi sekecil apapun bisa diketahui. Grafologi juga bisa digunakan para ahli untuk mendiagnosis penyakit mental, dan bisa
21
Ibid
22
Ibid
23
Ibid
http://digilib.mercubuana.ac.id/
41
digunakan oleh polisi untuk mendapatkan gambaran tentang kesehatan mental dari tersangka24. Namun grafologi berbeda dengan tutur bahasa atau linguistic. Dalam sebuah tutur bahasa kita dapat menarik kesimpulan tentang latar belakang ataupun karakter dari manusia dilihat dari pemilihan kata bukan dari goresan tangan. Linguistic berasal dari bahasa Latin lingua yang berarti bahasa. Dalam bahasabahasa Roman, yaitu bahasa-bahasa yang berasal dari bahasa Latin, masih ada kata yang serupa dengan lingua yaitu langue dan langage dalam bahasa Perancis dan lingua dalam bahasa Italia25. Terdapat berbagai macam ilmu pengetahuan di dunia ini. Dalam setiap ilmu tersebut , terkadang bahasa mejadi objek penelitiannya. Misalnya dalam ilmu psikologi dapat berurusan dengan bahasa, tetapi ia tidak harus seorang ahli linguistic. Ahli linguistic berurusan dengan bahasa sebagai alat pengungkap emosi atau bahasa sebagai sifat golongan tertentu. Hal tersebut sudah menjadi urusan ahli psikologi dan sosiologi. Dengan demikian, linguistic khusus meneliti bahasa sebagai bahasa. Hal itulah yang membuat ilmu linguistic disebut sebagai ilmu pengetahuan spesifik karena memperlakukan bahasa khusus sebagai bahasa26.
24
http://www.psikologizone.com/grafologi-membaca-kepribadian-dari-tulisan-tangan/06511623, diakses 28 November Pukul 01.00
25
http://www.bimbie.com/pengertian-linguistik.htm. Diakses pada 24 September 2015. Jam 02.34
26
Ibid
http://digilib.mercubuana.ac.id/
42
2.4
Intelektualitas sebagai Komunikasi Intelektual atau intelegensi berasal dari bahasa Latin intelligere yang
berarti mengorganisasikan, menghubungkan, atau meyatukan satu denga yang lain(to organize, to relate, to bind together). Menurut Bloom, persentase taraf kematangan atau kesempurnaan perkembangan intelegensi antara lain : (1) Usia 1 tahun berkembang sekitar 20%, (2) Usia 4 tahun berkembang sekitar 50 %, (3) Usia 8 tahun berkembang sekitar 80%, (4) Usia 13 tahun berkembang sekitar 92 % .27 Thorndike, dengan teori multi faktornya mengemukakan bahwa intelektual tersusun dari beberapa faktor, dan faktor-faktor ini terdiri dari elemen-elemen, dan tiap elemen terdiri dari atom-atom, dan tiap-tiap atom merupakan hubungan stimulus-respons. Jadi, suatu aktivitas yang menyangkut intelektual merupakan kumpulan dari atom-atom aktivitas yang berkombinasi satu dengan lainnya. Intelektual juga merupakan jumlah dari elemen-elemen, yaitu hubungan stimulus respons. Dalam intelektual ada faktor-faktor primer yang merupakan group factor yaitu sebagai berikut :28 a.
Spatial relation, yaitu kemampuan untuk melihat atau mempersepsi gambar dengan dua atau tiga dimensi, menyangkut jarak (sptial).
27
Yudrik Jahja. 2011.Psikologi perkembangan. Jakarta : Kencana. Hal .43
28
Ibid, Hal. 45
http://digilib.mercubuana.ac.id/
43
b.
Perceptual speed, yaitu kemampuan yang berkaitan dengan kecepatan dan ketepatan dalam memberikan judging mengenai persamaan dan perbedaan atau dalam respons terhadap apa yang dilihatnya secara detail.
c.
Verbal comprehension, yaitu kemampuan yang menyangkut pemahaman, kosakata (vocabularing), analogi secara verbal, dan sejenisnya.
d.
Word fluency, yaitu kemampuan yang menyangkut dengan kecepatan yang berkaitan dengan kata-kata, dengan anagram.
e.
Number facility, yaitu kemampuan yang berkaitan dengan kecepatan dan ketepatan dalam berhitung(komputasi).
f.
Associative memory, yaitu kemampuan yang berkaitan dengan ingatan, khususnya yang berpasangan.
g.
Induction, yaitu kemampuan yang berkaitan dengan kemampuan untuk memperoleh prinsip atau hukum. Teori proses informasi mengenai intelektual, mengemukakan bahwa
intelektual akan diukur dari fungsi-fungsi seperti sensoris, ingatan, dan kemampuan
mental
yang
lain
termasuk
belajar
dan
menimbulkan
kembali(remembering). IQ atau Intelegent Quotient adalah score/nilai yang menunjukkan tingkat kecerdasan seseorang berdasarkan perbandingan dengan sesamanya dalam satu populasi. Cara mengetahui tingkat IQ seseorang biasanya dilakukan melalui
http://digilib.mercubuana.ac.id/
44
Psikotest yang terdiri dari berbagai metode.IQ diklasifikasi berdasarkan metode test yang digunakan. Stanford-Binet mengklasifikasikan nilai IQ normal yang berkisar diantara 85 – 115. Lewis Terman mengklasifikasikan nilai IQ normal pada kisaran 90 – 109. Wechsler mengklasifikasikan IQ normal pada angka 100 dengan nilai toleransi 15 (berarti 85 - 115).29 Untuk klasifikasi umum, digunakan klasifikasi berdasarkan hasil kompromi ketiga metode diatas.30 70 – 79
:
Tingkat IQ rendah atau keterbelakangan mental
80 – 90
:
Tingkat IQ rendah yang masih dalam kategori normal
91–110
:
Tingkat IQ normal atau rata-rata
111–120
:
Tingkat IQ tinggi dalam kategori normal (Bright Normal)
120–130
:
Tingkat IQ superior
131
:
atau lebihTingkat IQ sangat superior atau jenius.
Secara umum tingkatan IQ manusia dapat dijelaskan sebagai berikut: 1. Idiot IQ (0-29), Idiot dikelompok kedalam orang yang keterbelakangan mentalnya paling rendah. Orang seperti ini hanya mampu mengucapkan beberapa kata saja bahkan tidak dapat berbicara sekalipun. Biasanya tidak dapat mengurus dirinya sendiri seperti mandi, berpakaian, makan dan sebagainya, seumur hidupnya hanya tinggal ditempat tidur saja. 29
http://www.lulustes.net/2013/06/cara-mengetahui-tingkatan-iq-manusia_14.html. diakses pada 28 Oktober 2015, jam 17.00
30
Ibid
http://digilib.mercubuana.ac.id/
45
Perkembangan intelegensinya dapat disamakan dengan anak normal 2 tahun 2. Imbecile IQ (30-40), Level Imbecile setingkat lebih tinggi dari pada anak idiot. Ia hanya bisa belajar berbahasa dan bisa mengurus dirinya. Anak level ini dapat kita berikan pekerjaan-pekerjaan ringan, walaupun kesehariannya
selalu
bergantung,
tetapi
belum
dapat
mandiri.
Kecerdasannya setara dengan anak normal berusia 3 sampai 7 tahun. Anak-anak imbecile tidak dapat dididik di sekolah biasa. 3. Moron atau Debil IQ / Mentally retarted (50-69) Ditingkat tertentu anak kelompok Debil IQ masih dapat belajar membaca, menulis, membuat perhitungan sederhana, mampu merencanakan dan memecahkan permasalahan. Banyak anak-anak debil ini mendapat pendidikan di sekolah-sekolah luar biasa. 4. Kelompok bodoh IQ dull/ bordeline (70-79) Kelompok ini berada diatas kelompok terbelakang dan dibawah kelompok normal (sebagai batas). Orang tingkat ini sudah mampu bersekolah pada sekolah lanjutan walaupun akan mengalami kesulitan saat semester akhir. 5. Normal rendah (below avarage), IQ 80-89 Orang pada level ini memiliki daya nalar lambat dalam belajarnya tetapi dapat digolongkan kedalam kelompok rata-rata atau sedang pada tingkat bawah.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
46
6. Normal sedang, IQ 90-109 Level ini merupkan kelompok normal atau rata-rata, orang ditingkat ini adalah kelompok terbesar presentasenya dalam populasi penduduk dunia. 7. Normal tinggi (above average) IQ 110-119 Kelompok ini merupakan kelompok orang yang normal tetapi berada pada tingkat daya nalar yang tinggi. 8. Cerdas (superior) ,IQ 120-129, Orang cerdas sangat berhasil dalam pekerjaan dan akademik. Orang seperti ini ditempatkan pada kelas-kelas biasa, ketua kelas biasanya dari golongan ini. 9. Sangat cerdas (very superior/ gifted) IQ 130-139 Orang very superior lebih cakap dalam membaca, memiliki daya ingat yang baik dalam bilangan, perbendaharaan kata yang luas, lebih cepat memahami pengertian yang abstrak. Pada umumnya, faktor kesehatan, ketangkasan, dan kekuatan lebih menonjol dibandingkan anak normal. 10. Genius IQ 140> Orang seperti ini memiliki kemampuan menyelesaikan masalah dan mampu menemukan sesuatu yang baru meskipun dia tidak bersekolah. Kelompok ini berada pada seluruh ras dan bangsa, dalam semua tingkat ekonomi baik laki-laki maupun perempuan. Contoh orang-orang genius ini adalah Edison dan Einstein.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
47
Berdasarkan uraian diatas dapat disimpulkan bahwa kualitas intelegensi atau kecerdasan yang tinggi dipandang sebagai faktor yang mempengaruhi keberhasilan individu dalam belajar dan meraih kesuksesan. Namun baru-baru ini telah berkembang pandangan lain yang menyatakan bahwa faktor yang paling dominan yang mempengaruhi keberhasilan individu dalam hidupnya bukan semata-mata ditentukan oleh tingginya kecerdasan intelektual, tapi oleh faktor kemantapan emosional (Daniel Goleman disebut Emotional Intelegence). Ia mengemukakan orang yang gagal dalam hidupnya bukan karena kecerdasan intelektualnya rendah, namun mereka kurang memiliki kecerdasan emosional mekipun intelegensinya berada pada tingkatan rata-rata. Tidak sedikit orang yang sukses dalamnya hidupnya karena memilki kecerdasan emosional. Kecerdasan emosional ini semakin perlu di pahami, dimilki dan diperhatikan dalam pengembangannya karena mengingat kehidupan dewasa ini semakin kompleks. Kehidupan yang sangat kompleks ini memberikan dampak yang sangat buruk terhadap konstelasi kehidupan emosional individu. Dalam hal ini Daniel Goleman mengemukakan hasil survei terhadap para orang tua dan guru yang hasilnya bahwa ada kecenderungan yang sama di seluruh dunia, yaitu generasi sekarang banyak mengalami kesulitan emosional daripada generasi sebelumnya, mereka lebih kesepian dan pemurung, lebih bringasan dan kurang menghargai sopan santun, lebih gugup dan mudah cemas, lebih impulsif dan agresif.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
48
Untuk dapat berkomunikasi secara efektif dengan orang lain dituntut kemampuan berbahasa. Bahasa merupakan faktor esensial yang membedakan manuasia dengan hewan. Dengan bahasa, manusia dapat mengutarakan ide-ide, gagasan, pemikiran, hal-hal yang disukai maupun tidak disukai. Dengan bahasa pula manusia dapat memenuhi kebutuhan hidupnya. Dengan bahasa yang dimiliki, manusia dapat berkomunikasi dengan sesamanya walaupun masing-masing berasal dari latar belakang budaya yang berbeda. Dalam pengertiang ini tercakup semua cara untuk berkomunikasi, dimana pikiran dan perasaan dinyatakan dalam bentuk lambang atau simbol untuk mengungkapkan suatu pengertian seprti dengan menggunakan lisan, tulisan, isyarat, bilangan, lukisan, dan mimik muka31.
Ada dua macam tipe komunikasi yaitu komunikasi verbal dan non verbal. Komunikasi non verbal adalah suatu proses dari komunikasi yang dimana penyampaian informasi atau pesannya tidak memakai kata-kata komunikasi ini sering disebut juga dengan bahasa isyarat. Bentuk dari komunikasi nonverbal ini memakai gerakan seperti misalnya: bahasa tubuh, ekspresi wajah, dengan kontak mata dan lain sebagainya. Atau definisi komunikasi non verbal yang lainnya yaitu satu cara penyampaian pesan atau informasi kepada orang lain tanpa menggunakan ucapan atau kata-kata, akan tetapi caranya menggunakan gerakan atau isyarat.
Sedangkan komunikasi verbal adalah suatu bentuk komunikasi yang disampaikan oleh komunikator kepada komunikan dengan menggunakan cara 31
Ibid, Hal. 53
http://digilib.mercubuana.ac.id/
49
tertulis atau dengan cara lisan. Definisi komunikasi verbal yang lainnya adalah suatu jenis dari kegiatan percakapan atau penyampaian pesan maupun informasi yang dilakukan seseorang kepada orang lain, baik itu disampaikannya secara lisan maupun secara tulisan.
Adapun arti yang lainnya dari komunikasi verbal yaitu sebuah proses penyampaian pikiran, pesan ataupun perasaan seseorang kepada orang lain dengan memakai simbol-simbol yang menggunakan satu kata ataupun lebih sebagai medianya, dan media yang umumnya digunakan yaitu bahasa, karena bahasa dapat menerjemahkan pikiran seseorang kepada orang lain. Komunikasi verbal yang melalui lisan bisa di sampaikan kepada penerima informasi dengan menggunakan media, seperti contohnya menyampaikan informasi melalui telepon.
Dan komunikasi verbal yang melalui tulisan dilakukan secara tidak langsung antara yang menyampaikan informasi (komunikator) dan penerima informasi
(komunikan),
misal
komunikasinya
yang
dilakukan
dengan
menggunakan media seperti surat-menyurat.32
Tulisan berawal dari piktografi. Sistem piktografi paling awal sebagian dipakai untuk mempresentasikan kisah-kisah karakter, dan simbol mitis. Pikgograf adalah tanda-tanda visual yang mewakili sebuah konsep, dalam istilah
32
http://www.pengertianku.net/2015/04/pengertian-komunikasi-verbal-dan-non-verbal.html. diakses 28 November Pukul 01.00
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
semiotika itu adalah penanda visual yang mempresentasikan pertanda secara langsung (secara ikonik)33. Piktograf lambat laun berubah menjadi alphabet yang merupakan pencapaian yang luar biasa. Ini memungkinkandilakukan perekaman secara efisien, pengabadian, dan penghantaran pengetahuan dalam bentuk buku. Baik itu tertulis di dalam perkamen, papirus, atau dilayar komputer dan tanpa melihat sistem alphabet yang dipakai34. Dalam perkembangannya, tulisan dapat menjadi sebuah penilaian tentang karakter ataupun tingkat intelegensi manusia. Word fluency yang merupakan tingkat pemahaman manusia tentang kata-kata. Bahkan, dari tulisan kita dapat melihat perkembangan sistem kerja otak yang terjadi dikalangan retardaasi mental. Buku harian adalah catatan pribadi yang berisi tentang pengalaman dan peristiwa yang dialami yang sifatnya rahasia dengan gaya penulisan yang tidak mengikat (bebas). Isi dari buku harian tersebut seseorang dapat mencurahkan segala bentuk rasa dan pengalamannya di dalam buku harian tersebut baik berupa perasaan sengang, sedih, marah, sayang, jengkel, cinta, dan lain-lain.35
33
Marcel Danesi. Pengantar Memahami Semiotika Media. Yogyakarta : Jalasutra.2010. Hal.69
34
Ibid. Hal. 71
35
http://www.berpendidikan.com/2015/05/contoh-buku-harian-diary-dan-cara-membuatnyadengan-benar.html. diakses pada 29 Oktober, jam 16.16
http://digilib.mercubuana.ac.id/
51
2.5
Semiotika Semiotika merupakan salah satu bagian dari bentuk analisis isi kualitatif
yang sangat berbeda dengan penelitian analisis isi kuantitatif. Semiotika sendiri merupakan sebuah cabang keilmuan yang pengaruh yang semakin kuat dan luas dalam suatu dekade. Signifikasi semiotika tidak saja sebagai metode kajian (decoding), akan tetapi juga sebagai metode penciptaan (encoding). Sebagai metode kajian, semiotika memperlihatkan kekuatan didalam pelbagai bidang, seperti antropologi, sosiologi, politik, kajian agama, media studies, dan cultural studies36. Semiotika memiliki tidak kurang dari 19 bidang yang bisa dipertimbangkan sebagai bahan kajian, yaitu : (1) semiotika binatang (zoom semiotics), (2) tanda-tanda bauan(olfactory signs), (3) komunikasi rabaan(tactile communication), (4) kode-kode cecapan (code of taste),
(5)
paralinguistik,
(6)
semiotika
medis,
(7)
kinesik
dan
proksemik(kecakapan berbahasa dan tata bahasa), (8) kode-kode musik, (9) bahasa yang diformalkan, (10) bahasa tertulis, alfabet tak dikenal, kode rahasia, (11) bahasa alam, (12) komunikasi visual, (13) sistem objek, (14) struktur alur, (15) teori teka, (16) kode-kode budaya, (17) teks estetik, (18) komunikasi massa, (19) retorika37. Semiotika memiliki beberapa aplikasi dalam domain komunikasi, salah satunya adalah sastra. Wawasan semiotika dalam studi sastra memiliki tiga 36
Buko Tinar. Semiotika Komunikasi Visual. Yogyakarta : Jalasutra.2009. Hal.1
37
Alex Sobur.Semiotika Komunikasi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya Offset.2009. Hal. 109
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
asumsi. Yang pertama adalah karya sastra merupakan gejala komunikasi yang berkaitan tentang (i) pengarang, (ii) wujud sastra sebagai sistem tanda, dan (iii) pembaca. Kemudian yang kedua adalah karya sastra merupkan salah satu bentuk penggunaan sistem tanda yang memiliki struktur dalam tata tingkat tertentu.. yang terakhir adalah karya sastra merupakan fakta yang harus direkonstruksikan pembaca sejalan dengan dunia pengalaman dan pengetahuan yang dimilikinya38. Semiotika memiliki beberapa tokoh, salah satunya adalah Ferdinand DE Saussure yang lebih terfokus dengan semiotika linguistik. Saussure menggunakan pendekatan anti historis yang melihat bahasa sebagai sebuah sistem yang utuh dan harmonis secara internal atau disebut juga langue. Beliau mengusulkan teori bahasa yang disebut sebagai strukturalisme untuk menggantikan pendekatan histori dari para pendahulunya39.
2.5
Tokoh Semiotika Untuk
memahami
semiotika,
diperlukan
pemahaman-pemahaman
mengenai seomitika dari sudut pandang para tokohnya. Tokoh-tokoh semiotika antarara lain, 40
38
Ibid,Hal. 142
39
Wahyu Wibowo Seto. Semiotika Komunikasi. Jakarta : Mitra Wacana Media.2013. Hal : 19-20
40
Ibid 18-25
http://digilib.mercubuana.ac.id/
53
1.
Charles Sander Peirce Beliau memiliki teori semiotika yang berisikan tentang Tipologi Tanda yang berupa : (1) Ikon, merupakan tanda yang mengandung kemiripan 'rupa' sehingga tanda itu mudah dikenali oleh para pemakainya. Di dalam ikon hubungan antara representamen dan objeknya terwujud sebagai kesamaan dalam beberapa kualitas.(2) Index, merupakan tanda yang memiliki keterkaitan fenomenal atau eksistensial diantara representamen dan objeknya. Didalam indeks hubungan antara tanda dengan objeknya bersifat konkret, aktual dan biasanya melalui suatu cara yang sekuensial atau kausal. (3) Simbol, adalah jenis tanda yang bersifat abriter dan konvensional sesuai kesepakatan atau konvensi sejumlah orang atau masyarakat. Tanda-tanda kebahasaan pada umumnya adalah simbol-simbol.
2.
Ferdinan De Saussure Lebih terfokus dengan semiotika linguistik. Saussure menggunakan pendekatan anti historis yang melihat bahasa sebagai sebuah sistem yang utuh dan harmonis secara internal atau disebut juga langue. Beliau mengusulkan teori bahasa yang disebut sebagai strukturalisme untuk menggantikan pendekatan histori dari para pendahulunya. Sedikitnya ada lima pandangan saussure yang terkenal yaitu, (1) signifier(penanda) dan signified (petanda), (2) form(bentuk) dan content(isi), (3) langue (bahasa) dan parole(tutur), (4) synchronic dan diachonic , (5) syntagmatic dan associative atau para digmatik.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
54
3.
Roland Barthes Barthes melontarkan konsep tentang konotasi dan denotasi yang menjelaskan bahwa primary sign adalah denotasi sedangkan secondary sign adalah konotasi.
4.
Umberto Eco Menurutnya, semiotika menaruh perhatian pada apapun yang dapat dinyatakan sebagai tanda. Sebuah tanda adalah semua hal yang dapat diambil sebagai penanda yang mempunyai arti penting untuk menggantikan sesuatu yang lain.
5.
M.A.K Halliday Kajian bahasa sebagai semiotika social dalam pandangan Halliday mencakup sub-sub kajian .41 1. teks, merupakan contoh interaksi lingual tempat masyarakat secara actual menggunakan bahasa, apa saja yang dikatakan atau ditulis, dalam konteks yang oprasional(operational context) yang dibedakan dari konteks kutipan (a citational context) seperti kata-kata yang didaftar dalam kamus. Teks berkaitan dengan apa yang secara actual “dilakukan”, “dimaknai”, dan “dikatakan” oleh masyarakat disituasi yang nyata. 2. trilogy konteks situasi (medan wacana, pelibat wacana, dan modus wacana),
41
http://sastra.um.ac.id/wp-content/uploads/2009/10/Jejak-Halliday-dalam-Linguistik-Kritis-danAnalisis-Wacana-Kritis-Anang-Santoso.pdf, Diakses 24 September 2015. Jam 03.21
http://digilib.mercubuana.ac.id/
55
3. register, merupakan konsep semantic yang dapat didefiniskan sebagai suatu susunan makna yang dihubungkan secara khusus, dengan susunan situasi tertentu dari medan, pelibat, dan sarana. 4. kode, merupakan prinsip organisasi semiotic yang mengatur pilihan makna oleh penutur dan penafsiran pendengar. 5. system lingual, yang mencakup komponen ideasional, interpersonal, dan tekstual, serta 6. struktur social, berhubungan dengan konteks social, pola-pola hubungan social, dan kelas atau hierarki social.
http://digilib.mercubuana.ac.id/