BAB III KONSEP,PROSES PERANCANGAN DAN VISUALISASI KARYA
1.1
Konsep Perancangan
3.1.1
Dasar Perancangan Kebudayaan Indonesia yang sungguh beragam dapat menjadi sebuah
bahan yang siap untuk diserap, diolah dan diungkapkan kembali dalam bermacam teknik tenun, warna, corak, bahan baku dan pendayagunaannya, dimana secara garis besar teknik tenun ini sendiri adalah desain struktur. Teknik pembuatan desain struktur kain tenun ini sendiri dapat bermacammacam dan tujuan dari pembuatan kain tenun dengan teknik tersebut adalah untuk memperlihatkan hasil kain yang memiliki nilai estetis, penggabungan teknik tenun songket seperti tenun polos, keeper, satin, mata burung digunakan untuk memperoleh berbagai macam bentuk corak geometric pada kain panjang (sarung) maupun
selendang,
dimana
dari
penggabungan
beberapa
teknik
akan
memunculkan corak yang lebih bervariasi. Saat ini kita membicarakan keberadaan kain songket ulos yang merupakan hasil dari teknik penenunan oleh suku Batak di daerah Sumatera Utara yang secara tradisional maupun modern kain bercorak songket ulos ini dapat digunakan pada waktu upacara perkawinan, hari-hari yang dianggap resmi dan juga pada saat upacara kematian dari salah satu individu suku. Selanjutnya dewasa ini melihat berbagai peristiwa dan liku pejalanan budaya serta kemajuan produksi masa yang mulai merambah ke seluruh dunia dan segi kehidupan, kain tenun songket ini mengalami penurunan yang cukup signifkan baik dari segi produksi, permintaan pasar maupun eksistensinya di masyarakat. Makin banyak orang menggunakan kain buatan pabrik yang selain praktis juga dianggap mewakili perjalanan akan penghargaan waktu yang modern dimana lebih popular disebut dengan gaya hidup. Tidak mengherankan apabila sekarang banyak masyarakat Indonesia mulai bealih dan melupakan kain jenis tenun songket ini ke kain-kain yang baru dan lebih praktis. Hal inilah yang menjdikan tantangan untuk mengembangkan kain
www.stisitelkom.ac.id
songket ulos ini menjadi salah satu alternative busana dengan tidak menghindar dari bentuk-bentuk busana modern dan bisa berkolaborasi secara mendalam dan diharapkan simultan berkelanjutan seperti kain batik jawa yang sudah lebih dahulu mendunia.
1.1.2
Tema Perancangan Berdasarkan tema Kulture Expansion, yaitu dimana suatu usaha untuk
mengangkat kebudayaan Indonesia terutama kain tenun songket ulos batak yang diwujudkan dalam berbagai aplikasi busana modern khususnya busana wanita sehingga menjadikan media promosi kebudayaan songket ini secara terbuka maupun tertutup.Dengan adanya perancangan busana ini diharapkan dapat membuka dan menciptakan lahan usaha dan pangsa pasar baru khususnya kain tenun songket.Dasar perancangan ini ditujukan untuk wanita dewasa awal,dengan profesi bergerak dibidang entertainment,penyanyi,pembawa acara yang terdapat dikota-kota besar.
3.2
Proses Perancangan Proses perancangan merupakan tahapan-tahapan yang dilakukan dalam
merancang atau mendesain busana dari awal hingga akhir.Dalam merancang atau mendesain suatu busana,diperlukan suatu proses perancangan yang baik agar dapat mencapai hasil yang baik dan maksimal.Adapun proses perancangan tersebut meliputi hal-hal sebagai berikut:
3.2.2 Media Perancangan 1. Bahan Bahan yang dipilih yaitu bahan baku kain songket serta bahan kain pakaian
modern
yang
memenuhi
kriteria
serta
cocok
untuk
dikolaborasikan dengan kain songket. 1. Warna Warna yang terinspirasi dari kekayaan bumi,yang memiliki tekstur ekspresi yang alami dan kilauannya cahaya matahari yang memantulkan
www.stisitelkom.ac.id
seperti warna kuning,ungu,marun dan abu yang disesuaikan dengan karakter pemakai yang anggun dan elegan.seperti: •
Ungu Artinya melambangkan suatu kedewasaan yang tidak diganggu tetapi sudah cukup matang melakukan suatu hal kearah ke depan, melambangkan kedewasaan dan kecerdikan.
•
Biru Artinya memberikan kepuasan yang disertai kedamaian, mudah menyesuaikan diri sehingga warna ini adalah simbol dari ketenangan dan kelembutan.
•
Hijau Secara psikologis menunjukan sifat seseorang yang ingin membebaskan
ketegangan
serta
mengekspresikan
suatu
masalah.Simbol kesabaran,jiwa muda dan kuat. 2. Teknik Teknik yang digunakan pada proses perancangan busana ini menggunakan
beberapa
teknik
yang
didapatkan
pada
saat
mengekplorasi bahan tambahan,antara lain imbuh,smock,ruffle dan teknik bakar.Disini penulis membuat sesuatu yang baru karena dengan melihat teknik yang ada dipasaran hanya menggunakan teknik pengabungan kain polos dan lempengan dan lipit pada kain songket. 4. Motif Motif yang digunakan untuk kain songket yang akan diaplikasikan adalah songket simalungun sumatera utara.
Gambar 3.1 songket simalungun kain songket yang digunakan
www.stisitelkom.ac.id
3.2.3 Garap Penciptaan Garap penciptaan ini lebih kepada pengabungan kain tenun songket dengan bahan tambahan seperti taffetta, chiffon silk,s atin dan penambahan teknik yang digunakan, adapun teknik yang digunakan diantaranya yaitu teknik imbuh, smock, ruffle, dan teknik bakar.Penulis mengambil teknik tersebut karena selama ini rancangan yang sudah ada biasanya hanya menggunakan teknik bordir,sulam,dan lempengan-lempengan sebagai aksesoriesnya.Oleh karena itu disini penulis mencoba menampilkan sesuatu yang baru didalam dunia fashion dengan menggunakan teknik tersebut pada rancangan kain tenun songket untuk busana wanita dewasa awal 23-29 tahun golongan menengah keatas.Adapun pembuatan dari teknik-teknik tersebut diawali dengan: 1. Pemilihan bahan 2. Penerapan teknik tersebut 3. Untuk smock,diberi pola terlebih dahulu,untuk ruffle dan teknik bakar tidak perlu. 4. Untuk smock dijahit sesuai pola, untuk ruffle dijahit dengan setikan agar jarang
kemudian
ditarik
salah
satu
benang
agar
membentuk
kerutan.Sedangkan untuk teknik bakar dengan kain yang dipanaskan diatas lilin sehingga kain mengkerut.
3.2.4 Deskripsi Penciptaan Pemanfaatan kain tenun songket tidak hanya didesain busananya saja tetapi juga dapat dibuat menjadi suatu inovasi baru dalam dunia fashion,yaitu kain tenun songket tersebut diolah dengan menggunakan teknik imbuh,smock,ruffle dan teknik bakar yang kemudian diterapkan dalam suatu busana untuk acara formal / busana pesta yang dikenakan untuk wanita dewasa awal 23-29 tahun golongan menengah atas. Adapun proses dalam membuat teknik imbuh yaitu penerapan payet ,manikmanik,batu-batuan pada kain. Dan diawali dengan membuat kain yang sudah dipola,dipotong dan dijahit.Kemudian payet,mute-mute,batu-batuan ditempatkan
www.stisitelkom.ac.id
satu persatu pada bagian-bagian yang akan diterapkan.Tujuan untuk memberikan aksen pada busana yang dirancang.
Gambar 3.2 Teknik imbuh yang digunakan Proses dalam pembuatan teknik smock yaitu diawali dengan memotong kain kemudian membuat pola smock pada kain taffeta barulah kemudian ditarik sehingga membentuk suatu gelembung / kerutan secara beraturan.Biasanya setiap satu kotak pola, jahitan dimatikan kemudian mulai jahit baru lagi pada kotak berikutnya.Dalam teknik jahit smock,ada beberapa hal yang harus diperhatikan dengan benar.Karena hasil yang diperoleh akan menampakkan kain yang berkerut-kerut,oleh sebab itu jumlah kain yang digunakan yaitu dua kali lipat dari hasil jahit smock atau mungkin bisa lebih,tergantung model smock yang akan digunakan.
Gambar 3.3 Teknik smock yang digunakan
www.stisitelkom.ac.id
Proses dalam membuat teknik ruffle yaitu diawali dengan memotong sesuai dengan keperluan,kemudian pada tepi atau ujung dijahit dengan jarak yang agak jauh.Setelah itu tariklah salah satu benang jahit tersebut sehingga membentuk kerutan-kerutan .
Gambar 3.4 Teknik ruffle yang digunakan
Sedangkan proses teknik bakar diawali dengan kain yang dipanaskan diatas lilin sehingga kain akan mengkerut atau membentuk tekstur baru pada kain yang
polos.Lalu
dipemotongan
kain
sesuai
yang
diperlukan
diinginkan,kemudian dijahit sehingga mengkerut dibagian tengahnya.
Gambar 3.5 Teknik bakar yang digunakan
www.stisitelkom.ac.id
atau
3.3
Visualisasi
3.3.1
Hasil Konsep dan Aplikasi Secara Umum Dari hasil konsep rancangan yang dibuat dengan kain tenun songket
sebagai material utamanya dengan permainan motif-motif yang ada pada songket tersebut.Adapun bahan pendukung yang digunakan yaitu taffeta,chiffon silk,satin sutera.Busana ini menjadi pilihan dengan style gaun-gaun longdress,mini dress.Dan penambahan teknik imbuh,smock,dan ruffle pada rancangan.Warna yang diambil adalah warna trend 2011,warna alam.
3.3.2 Spesifikasi Perancangan Busana Adapun spesifikasi dari perancangan busana yang divisualisasikan adalah sebagai berikut : • Desain Utama 1,busana terjadi 2 pieces yaitu kemben/bustie pas badan dan rok mini dan aplikasi di leher. Teknik :Smock,lipit,payet. Warna :Ungu dan hitam Bahan :Kain yang digunakan untuk bustie adalah songket dan taffeta begitu juga dengan roknya menggunakan songket dan taffeta.Dan untuk bagian alas/pelapisnya adalah kain thaisilk (polyester). Fungsi :Busana
ini
digunakan
untuk
menghadiri
evant-evant
tertentu,seperti malam penganugrahan musik atau film,pagelaran teater,show musik dan acara-acara entertainment lainnya.
www.stisitelkom.ac.id
Gambar 3.6 Desain Utama 1
www.stisitelkom.ac.id
Gambar 3.6 Visualisasi Desain Utama 1
www.stisitelkom.ac.id
•
Desain Utama 2,busana terdiri dari 1 pieces yaitu minidress dengan teknik smock dan imbuh. Teknik :Smock,imbuh. Warna :Ungu Bahan :Kain yang digunakan adalah kain songket.Dan taffeta untuk smock. Fungsi :Busana ini digunakan untuk menghadiri evant-evant tertentu,seperti malam penganugrahan musik atau film,pagelaran teater,show musik dan acara-acara entertainment lainnya.
Gambar 3.8 Desain Utama 2
www.stisitelkom.ac.id
Gambar 3.9 Visualisasi Desain Utama 2
www.stisitelkom.ac.id
•
Desain Utama 3,busana terdiri dari 1 pieces yaitu dress dengan teknik imbuh. Teknik :imbuh. Warna :Ungu Bahan :Kain yang digunakan adalah kain songket.Dan taffeta. Fungsi :Busana ini digunakan untuk menghadiri evant-evant tertentu,seperti malam penganugrahan musik atau film,pagelaran teater,show musik dan acara-acara entertainment lainnya.
Gambar 3.10 Desain Utama 3
www.stisitelkom.ac.id
Gambar 3.11 Visualisasi Desain Utama 3
www.stisitelkom.ac.id
• Desain Utama 4,busana terdiri dari 1 pieces yaitu longdress dengan teknik imbuh dan ruffle. Teknik :imbuh dan ruffle. Warna :Ungu dan pink Bahan :Kain yang digunakan adalah kain songket.Dan taffeta untuk smock. Fungsi :Busana ini digunakan untuk menghadiri evant-evant tertentu,seperti malam penganugrahan musik atau film,pagelaran teater,show musik dan acara-acara entertainment lainnya.
Gambar 3.12 Desain Utama 4
www.stisitelkom.ac.id
Gambar 3.13 Visualisasi Desain Utama 4
www.stisitelkom.ac.id
• Desain Utama 5,busana terdiri dari 1 pieces yaitu minidress dengan teknik imbuh. Teknik : imbuh Warna : kuning,krem,biru,hitam Bahan : kain yang digunakan adalah kain songket dan bahan tille. Fungsi :busana ini digunakan untuk menghadiri evant-evant tertentu,seperti malam penganugrahan musik atau film,pagelaran teater,show musik dan acara-acara entertainment lainnya.
Gambar 3.14 Desain Utama 5
www.stisitelkom.ac.id
Gambar 3.15 Visualisasi Desain Utama 5
www.stisitelkom.ac.id
www.stisitelkom.ac.id