No : 03/07/7325/Th. II, 25 Juli 2017
TINGKAT KEMISKINAN DI LUWU TIMUR KEADAAN MARET TAHUN 2016 RINGKASAN
ab
.b
ps
.g
o.
id
Pengukuran kemiskinan oleh BPS menggunakan konsep kemampuan memenuhi kebutuhan dasar (basic needs approach). Dengan pendekatan ini, kemiskinan dipandang sebagai ketidakmampuan dari sisi ekonomi untuk memenuhi kebutuhan dasar makanan dan bukan makanan yang diukur dari sisi pengeluaran. Dengan pendekatan ini, dapat dihitung Headcount Index, yaitu persentase penduduk miskin terhadap total penduduk, Poverty Gap Index (P1)/Indeks Kedalaman Kemiskinan (Ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan), dan Poverty Severity (P2)/Indeks Keparahan Kemiskinan (Ukuran ketimpangan pengeluaran diantara penduduk miskin).
ti
mu
rk
Jumlah penduduk miskin di Luwu Timur keadaan Maret 2016 berjumlah 21,08 ribu atau 7,52 persen dari total penduduk. Angka ini mengalami kenaikan sebesar 0,34 poin persen atau sebesar 1,41 ribu jiwa jika dibandingkan kondisi Maret 2015 dengan angka kemiskinan pada tahun tersebut sebesar 7,18 persen
ht t
p: //
lu
wu
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Kabupaten Luwu Timur pada periode 2011–2016, cenderung berfluktuasi antar tahun. Pada tahun 2011 indek P1 di Kabupaten Luwu Timur sekitar 1,38 dan pada tahun 2012 turun menjadi 1,13. Pada tahun 2013 indeka P1 mengalami peningkatan menjadi 1,37 kemudian pada tahun berikutnya turun menjadi 1,18 di tahun 2014 namun meningkat menjadi 1,28 di tahun 2015 dan kembali turun menjadi 1,09 di tahun 2016. Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Kabupaten Luwu Timur pada periode enam tahun terakhir, cenderung meningkat terutama pada periode 2012-2015 dan menurun di tahun 2016. Pada tahun 2011 indeks P2 di Kabupaten Luwu Timur sekitar 0,37. Pada tahun 2012 indeks P2 Kabupaten Luwu Timur turun menjadi 0,29. Pada tahun 2013 indeks P2 mengalami peningkatan menjadi 0,32 kemudian pada tahun 2014 indeks P2 menjadi 0,32 sama dengan tahun sebelumnya dan indeks P2 Kabupaten Luwu Timur meningkat menjadi 0,35 pada tahun 2015. Pada tahun 2016 terjadi penurunan indeks P2 sebesar 0,12 poin menjadi 0,23. Kenaikan angka kemiskinan di Kabupaten Luwu Timur dibarengi dengan kenaikan angka kemiskinan di Provinsi Sulawesi Selatan, namun besarnya selalu di bawah rata-rata angka kemiskinan Provinsi Sulawesi Selatan. Begitu juga dengan indeks kedalaman dan keparahan kemiskinan di Kabupaten Luwu Timur cenderung lebih kecil dibanding Provinsi Sulawesi Selatan.
Berita Resmi Statistik No : 03/07/7325/Th II, 25 Juli 2017
1
1. Perkembangan Tingkat Kemiskinan Jumlah penduduk miskin di Luwu Timur keadaan Maret 2016 berjumlah 21,08 ribu atau 7,52 persen dari total penduduk. Angka ini mengalami peningkatan sebesar 0,34 poin persen atau sebesar 1,41 ribu jiwa jika dibandingkan kondisi Maret 2014 dengan angka kemiskinan pada tahun tersebut sebesar 7,18 persen. Jika dibandingkan selama enam tahun terakhir tahun 2011-2016, jumlah penduduk miskin jumlahnya berfluktuasi antar tahun. Pada tahun 2011 jumlah penduduk miskin di Kabupaten Luwu Timur sekitar 20,40 ribu jiwa kemudian pada tahun 2012 turun menjadi 19,93 ribu jiwa. Pada tahun 2013 jumlah penduduk miskin mengalami peningkatan menjadi 22,17 ribu jiwa, kemudian pada tahun berikutnya turun menjadi 20,78 ribu jiwa di tahun 2014 dan turun lagi menjadi 19,67 ribu jiwa di tahun 2015. Pada tahun 2016 angka kemiskinan kembali meningkat menjadi 21,08 ribu jiwa.
ab
.b
ps
.g
o.
id
Hal sama juga dapat dilihat pada persentase penduduk miskin Kabupaten Luwu Timur yang juga bervariasi selama enam tahun terakhir. Pada Tahun 2011 persentase penduduk miskin di Kabupaten Luwu Timur sebesar 8,29 persen kemudian turun menjadi 7,72 persen di tahun 2012 dan meningkat menjadi 8,38 persen pada tahun 2013. Pada tahun 2014 persentase kemiskinan Kabupaten Luwu Timur turun menjadi 7,67 persen dan kembali mengalami penurunan menjadi 7,18 persen pada tahun 2015. Namun di tahun 2016, persentase penduduk miskin kembali meningkat menadi 7,52 persen. Kenaikan sebesar 0,34 poin persen ini cukup berarti bagi Kabupaten Luwu Timur dimana selama dua tahun yang lalu terus mengalami penurunan .
ti
Jumlah Penduduk Miskin (000 Jiwa)
2011
20,40
8,29
19,93
7,72
22,17
8,38
20,78
7,67
2015
19,67
7,18
2016
21,08
7,52
2012 2013 2014
p: //
wu
Tahun
lu
Persentase Penduduk Miskin (%)
ht t
mu
rk
Tabel 1. Jumlah dan Persentase Penduduk Miskin di Kabupaten Luwu Timur, Tahun 2011-2016
Sumber : Data diolah dari Data SUSENAS September 2011 - September 2014 dan Maret 2015-2016
2. Perubahan Garis Kemiskinan 2011-2016 Besar kecilnya jumlah penduduk miskin sangat dipengaruhi oleh garis kemiskinan, karena penduduk miskin adalah penduduk yang memiliki rata-rata pengeluaran perkapita per bulan di bawah Garis Kemiskinan. Selama 2011–2016, Garis Kemiskinan penduduk Kabupaten Luwu Timur mengalami peningkatan. Pada tahun 2011 garis kemiskinan di Kabupaten Luwu Timur sekitar Rp 208.089,- perkapita/bulan, kemudian meningkat 5,62 persen menjadi Rp 219.785,- perkapita/bulan di tahun 2012. Garis kemiskinan Kabupaten Luwu Timur menjadi
Berita Resmi Statistik No : 03/07/7325/Th II, 25 Juli 2017
2
Rp 231.447,- perkapita/bulan pada tahun 2013, dan kemudian menjadi Rp 240.729,perkapita/bulan di tahun 2014. Pada tahun 2015 garis kemiskinan Kabupaten Luwu Timur naik 5,91 persen menjadi Rp 254.957,- perkapita/bulan. Pada tahun 2016 garis kemiskinan Kabupaten Luwu Timur naik 2,94 persen menjadi Rp 277.520,- perkapita/bulan.
Garis Kemiskinan (Rp/Kapita/Bulan)
Perubahan (%)
2011
208.089
-
2012
219.785
5,62
2013
231.447
2014
240.729
2015
254.957
2016
277.520
id
Tahun
o.
Tabel 2. Perubahan Garis Kemiskinan Kabupaten Luwu Timur, Tahun 2011-2016
.g
5,30
5,91 8,85
rk
ab
.b
ps
4,01
ti
mu
Sumber : Data diolah dari Data SUSENAS September 2011 - September 2014 dan Maret 2015-2016
wu
3. Indeks Kedalaman Kemiskinan dan Indeks Keparahan Kemiskinan
ht t
p: //
lu
Persoalan kemiskinan bukan hanya sekedar berapa jumlah dan persentase penduduk miskin. Dimensi lain yang perlu diperhatikan adalah tingkat Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Keparahan Kemiskinan (P2). Selain harus mampu memperkecil jumlah penduduk miskin, kebijakan kemiskinan juga sekaligus harus bisa mengurangi tingkat kedalaman dan tingkat keparahan kemiskinan penduduk. Tingkat kedalaman kemiskinan adalah ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan sedangkan tingkat keparahan kemiskinan adalah ukuran ketimpangan pengeluaran diantara penduduk miskin. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) Kabupaten Luwu Timur pada periode 2011–2016, cenderung berfluktuasi antar tahun. Pada tahun 2011 indeks P1 di Kabupaten Luwu Timur sekitar 1,38 dan pada tahun 2012 turun menjadi 1,13. Pada tahun 2013 indeka P1 mengalami peningkatan menjadi 1,37 kemudian pada tahun berikutnya turun menjadi 1,18 di tahun 2014 dan kembali meningkat menjadi 1,28 di tahun 2015. Namun indeks ini mengalami penurunan menjadi 1,09 di tahun 2016 dan merupakan indeks kedalaman paling rendah selama kurun waktu 6 tahun. Berbeda dengan indeks P1, Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Kabupaten Luwu Timur pada periode lima tahun terakhir, cenderung meningkat terutama pada periode 2012-2015 dan mennurun pada tahun 2016. Pada tahun 2011 indeks P2 di Kabupaten Luwu Timur sekitar 0,37. Pada tahun 2012 indeks P2 Kabupaten Luwu Timur turun menjadi 0,29. Pada tahun
Berita Resmi Statistik No : 03/07/7325/Th II, 25 Juli 2017
3
2013 indeka P2 mengalami peningkatan menjadi 0,32 kemudian pada tahun 2014 indeks P2 menjadi 0,32 sama dengan tahun sebelumnya dan indeks P2 Kabupaten Luwu Timur meningkat menjadi 0,35 pada tahun 2015. Selama kurun waktu 6 tahun , indeks keparahan paling kecil berada di tahun 2016 yaitu 0,23. Dari perubahan angka-angka ini mengindikasikan bahwa ketimpangan pengeluaran antar penduduk miskin Kabupaten Luwu Timur semakin bertambah selama periode lima tahun terakhir dan menurun pada tahun 2016. Tabel 3. Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) dan Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) Di Luwu Timur, Tahun 2011–2016 Indeks P1
Indeks P2
2011
1,38
0,37
2012
1,13
0,29
2013
1,37
2014
1,18
2015
1,28
2016
1,09
.g
o.
id
Tahun
0,32 0,35 0,23
mu
rk
ab
.b
ps
0,32
ti
Sumber : Data diolah dari Data SUSENAS September 2011 - September 2014 dan Maret 2015-2016
wu
4. Perbandingan dengan Angka Kemiskinan Provinsi Sulawesi Selatan
ht t
p: //
lu
Besarnya angka kemiskinan suatu daerah dapat menggambarkan tingkat keberhasilan pencapaian pembangunan disuatu daerah, terutama dalam upaya pengurangan tingkat kemiskinan di daerah tersebut. Dengan penurunan angka kemiskinan, pembangunan suatu wilayah dalam rangka meningkatkan kesejahteraan rakyat menuju masyarakat adil dan makmur dapat dengan mudah dan cepat tercapai. Namun jika suatu daerah mengalami kenaikan angka kemiskinan bukan berarti daerah itu gagal dalam menurunkan tingkat kemiskinan karena kemiskinan itu tidak diukur berdasarkan satu titik melainkan dengan periode waktu. Kenaikan angka kemiskinan di Kabupaten Luwu Timur sebesar 0,34 persen masih di bawah rata-rata angka kemiskinan di Provinsi Sulawesi Selatan. Persentase Penduduk miskin Kabupaten Luwu Timur pada tahun 2006 sekitar 11,35 persen lebih rendah dari angka kemiskinan rata-rata Sulawesi Selatan yang sekitar 14,57 persen. Kemudian selama 11 tahun terakhir, angka kemiskinan Kabupaten Luwu Timur terus turun menjadi 7,52 pada tahun 2016, dan pencapaiannya tetap lebih rendah dari rata-rata Sulawesi Selatan yang sebesar 9,40 persen di tahun yang sama.
Berita Resmi Statistik No : 03/07/7325/Th II, 25 Juli 2017
4
Grafik 1. Persentase Penduduk Miskin Luwu Timur dan Sulawesi Selatan Tahun 2006-2016 (%) 14.57
14.11
13.41 11.93
Luwu Timur 11.35
2006
10.21
2007
11.4
10.27
9.82
10.32
9.54
9.39
9.4
Sulsel
10.98
2008
8.91
9.18
8.29
7.72
8.38
7.67
7.18
7.52
2009
2010
2011
2012
2013
2014
2015
2016
id
Sumber : Data diolah dari Data SUSENAS September 2011 - September 2014 dan Maret 2015-2016
rk
ab
.b
ps
.g
o.
Demikian juga pencapaian dalam mengurangi kesenjangan antara penduduk miskin di Kabupaten Luwu Timur juga lebih baik dibandingkan dengan rata-rata Provinsi Sulawesi Selatan. Indeks P1 Kabupaten Luwu Timur sekitar 1,09 lebih rendah dibandingkan dengan rata-rata indeks P1 Sulawesi Selatan yang mencapai 1,83 di tahun 2016. Hal yang sama juga terjadi pada pencapaian indeks P2 pada tahun 2016 sebesar 0,23 masih lebih rendah dari indeks P2 Sulawesi Selatan yang sekitar 0,55 di tahun yang sama. Hal ini menunjukkan bahwa kesenjangan kemiskinan di Kabupaten Luwu Timur sudah lebih baik, terutama dalam menekan jumlah penduduk miskin yang terjebak dalam jurang kemiskinan.
Luwu Timur
Sulawesi Selatan
Persentase Penduduk Miskin (%)
7,52
9,40
Indeks P1
1,09
1,83
0,23
0,55
277.520
270.601
ht t
p: //
lu
Tahun
wu
ti
mu
Tabel 4. Perbandingan Angka Kemiskinan Luwu Timur dan Sulawesi Selatan, Tahun 2016
Indeks P2
Garis Kemiskinan (Rp/Perkapita/Bulan) Sumber : Data diolah dari Data SUSENAS Maret 2016
Berita Resmi Statistik No : 03/07/7325/Th II, 25 Juli 2017
5