BAB III METODE PENELITIAN A. WAKTU DAN TEMPAT PENELITIAN Kinerja pemerintah provinsi Banten telah gagal menyusul penilaian “Opini Tidak Memberikan Pendapat” yang diperoleh pemerintah provinsi Banten sehingga peneliti menjadika Provinsi Banten tempat penelitian. Penelitian ini memiliki rentang waktu mulai dari tahun 2011-2014. B. DESAIN PENELITIAN Penelitian ini menggunakan metode penelitian kausal yaitu metode dimana penelitian ini bertujuan untuk mengetahui pengaruh antara variabel independen (variabel yang mempengaruhi) terhadap variabel dependen (dipengaruhi). Melalui data laporan APBD dan realisasi APBD peneliti mencari tahu apakah PAD, retribusi daerah, dana perimbangan, dan belanja modal berpengaruh terhadap kinerja keuangan pemerintah provinsi Banten. C. DEFINISI DAN OPERASIONALISASI VARIABEL Pada penelitian ini menggunakan, variable independen (X) yang digunakan adalah PAD, retribusi daerah, dana perimbangan, dan belanja modal dan variable dependen (Y) yaitu kinerja keuangan pemerintah daerah. Masing-masing variable penelitian secara operasional dapat didefinisikan sebagai berikut :
49
http://digilib.mercubuana.ac.id/
50
1. DEFINISI VARIABEL a. Pendapatan Asli Daerah (X1) Pendapatan asli daerah merupakan semua penerimaan daerah yg berasal dari sumber ekonomi asli daerah. Pasal 157 Undang-undang No. 3 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah menyebutkan bahwa kelompok PAD dipisahkan menjadi empat jenis pendapatan yaitu Pajak daerah, Retribusi Daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah, dam lain-lain PAD yang sah. Skala pengukurannya adalah PAD =Pajak daerah + retribusi daerah + hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan + lain-lain PAD yang sah
b. Retribusi Daerah (X2) Retribusi Daerah adalah pungutan daerah sebagai pembayaran atas jasa atau pemberian izin tertentu yang khusus disediakan dan/atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk kepentingan orang pribadi atau Badan. Retribusi Daerah untuk tingkat Provinsi terdiri dari Jasa Umum, Jasa Usaha, dan Perizinan Tertentu. Besarnya Retribusi Daerah dapat dilihat dari Laporan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pada bagian Pendapatan Asli Daerah. Untuk mengukur variabel ini digunakan skala rasio. Skala pengukurannya adalah,
http://digilib.mercubuana.ac.id/
51
Retribusi Daerah = Retribusi jasa usaha + retribusi jasa umum + retribusi perijinan tertentu
c. Dana Perimbangan (X3) Dana Perimbangan adalah dana yang bersumber dari pendapatan APBN yang dialokasikan kepada Daerah untuk mendanai kebutuhan Daerah dalam rangka pelaksanaan Desentralisasi. Besarnya Dana Perimbangan dapat dilihat dari Laporan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) pada bagian Dana Perimbangan. Untuk mengukur variabel ini digunakan skala rasio. Skala rasio adalah skala pengukuran yang paling tinggi di mana selisih tiap pengukuran adalah sama dan mempunyai nilai nol mutlak. Skala pengukurannya adalah Dana perimbangan = dana bagi hasil pajak + bagi hasil SDA + DAU + DAK
d. Belanja modal (X4) Belanja modal merupakan pengeluaran anggaran yang dugunakan dalam rangka memperoleh atau menambah aset tetap dam aset lainnya yang memberi manfaat lebih dari satu periode akuntansi serta melebihi batasan minimal kapitalisasi aset tetap atau aset lainnya yang ditetapkan pemerintah. Aset tetap tersebut dipergunakan untuk operasional kegiatan sehari-hari suatu satuan kerja bukan untuk dijual. Untuk mengukur variabel ini digunakan skala rasio. Skala rasio adalah skala
http://digilib.mercubuana.ac.id/
52
pengukuran yang paling tinggi di mana selisih tiap pengukuran adalah sama dan mempunyai nilai nol mutlak. Skala pengukurannya adalah
Belanja modal =Belanja tanah + belanja gedung bangunan + beanja jalan, irigasi, dan jaringan + belanja aset tetap lainnya
e. Kinerja Keuangan Pemerintah (Y) Kinerja Keuangan Pemerintah Daerah adalah kemampuan suatu daerah untuk menggali dan mengelola sumber-sumber keuangan asli daerah dalam memenuhi kebutuhannya guna mendukung berjalannya sistem pemerintahan, pelayanan kepada masyarakat dan pembangunan daerahnya dengan tidak tergantung sepenuhnya kepada pemerintah pusat dan mempunyai keleluasaan didalam menggunakan dana-dana untuk kepentingan masyarakat daerah dalam batas-batas yang ditentukan peraturan perundan-gundangan. Rasio yang digunakan dalam pengukuran kinerja keuangan pemerintah daerah yang dikutip dari Florida (2007) adalah : Tingkat Desentralisasi Fiskal = Pendapatan Asli Daerah / Total penerimaan Daerah
http://digilib.mercubuana.ac.id/
53
2. OPERASIONALISASI VARIABEL TABEL 3.1 SKALA PENGUKURAN VARIABEL PAD
RETRIBUSI DAERAH
INDIKATOR/RUMUS
PAD =Pajak daerah + retribusi daerah + hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan + lain-lain PAD yang sah Retribusi Daerah = Retribusi jasa usaha + retribusi jasa umum + retribusi perijinan tertentu
SKALA
RASIO
RASIO
Dana perimbangan = dana bagi hasil pajak + bagi hasil SDA + DANA PERIMBANGAN
BELANJA MODAL KINERJA KEUANGAN PEMERINTAH
DAU + DAK
RASIO
Belanja modal =Belanja tanah + belanja gedung bangunan + beanja jalan, irigasi, dan jaringan + belanja aset tetap lainnya
RASIO
Tingkat Desentralisasi Fiskal = Pendapatan Asli Daerah / Total penerimaan Daerah
RASIO
D. POPULASI DAN SAMPEL PENELITIAN Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh Kabupaten dan Kota yang ada di Provinsi Banten yang terdiri dari 4 Kabupaten dan 4 Kota. Dari 8 populasi yang terdiri dari 4 kota dan 4 kabupaten, peneliti menentukan sampel dengan menggunakan data laporan APBD dan Realisasi APBD dari tahun 2011-2014. Sehingga jumlah sampel yang ditentukan adalah 8 populasi x 4 tahun = 32 sampel.
Pengambilan sampel dalam penelitian ini menggunakan teknik nonprobability sampling dengan cara purposive sampling, artinya setiap elemen populasi tidak mempunyai kemungkinan yang sama untuk dijadikan sampel.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
54
E. TEKNIK PENGUMPULAN DATA Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini merupakan terdiri dari : 1. Penelitian lapangan, yaitu data yang diperoleh dengan menggunakan data sekunder yang diperoleh dari pengumpulan data Laporan APBD dan data realisasi APBD. Data penelitian untuk laporan APBD diperoleh dari Dinas Pengelolaan Keuangan dan Kekayaan Banten, data laporan realisasi APBD diperoleh dari situs Direktorat Jendral Keuangan Daerah Departemen Dalam Negeri.(www.djkd.depdagri.go.id) 2. Penelitian kepustakaan, merupakan data sekunder yang dikumpulkan berupa datadata teoritis yang mendukung penelitian ini, termasuk hasil penelitian terdahulu yang berkaitan dengan penelitian ini. F. METODE ANALISIS 1. Uji Statistik Deskripstif Statistik deskriptif ini digunakan untuk memberikan gambaran mengenai demografi rpenelitian. Data demografi tersebut antara lain : PAD, retribusi daerah, dana perimbangan dan belanja modal. Alat analisis data ini disajikan dengan mengundang tabel distribusi frekuensi yang memaparkan kisaran teoritis, kisaran aktual, rata-rata dari standar deviasi.
http://digilib.mercubuana.ac.id/
55
2. Uji Asumsi Klasik a. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel pengganggu atau residual memiliki distribusi normal (Ghozali, 2011). Model regresi yang baik adalah model regresi yang berdistribusi normal. Uji normalitas dalam penelitian ini dilakukan dengan analisis/uji statistik nonparametrik Kolmogorov-Smirnov (K-S), dimana uji K-S dilakukan dengan membuat hipotesis: H0
: Data residual berdistribusi normal
HA
: Data residual tidak berdistribusi normal (Ghozali, 2011).
b. Uji Multikolinearitas Uji multikolonieritas bertujuan untuk menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas (independen). Model regresi yang baik seharusnya tidak terjadi korelasi di antara variabel independen (Ghozali, 2011). Mendeteksi multikolonieritas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara menganalisis metrik korelasi antar variabel independen dan perhitungan nilai Tolerance dan VIF, dimana tolerance mengkur variabilitas variabel independen yang terpilih yang tidak dijelaskan oleh variabel independen lainnya. Jadi nilai tolerance yang rendah sama dengan nilai VIF yang tinggi (karena VIF = 1/Tolerance). Nilai cutoff yang umum dipakai untuk menunjukan adanya multikolonieritas adalah nilai Tolerance < 0,10 atau sama dengan nilai VIF > 10 (Ghozali, 2011).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
56
c. Uji Autokorelasi Uji ini bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variable terikat dan variabel bebas keduanya mempunyai distribusi normal ataukah tidak. Model regresi yang baik adalah memiliki distribusi data normal. Untuk menguji apakah data normal atau tidak dapat dilakukan dengan analisis grafik. Salah satu cara termudah untuk mendeteksi normalitas adalah dengan melihat penyebaran data (titik) pada sumbu diagonal dari grafik normal P-P Plot. Dalam Ghozali (2001) pengambilan keputusan dalam uji normalitas didasarkan pada: 1. Jika data menyebar di sekitar garis diagonal dan mengikuti garis diagonal atau grafik histogramnya dan menunjukkan adanya pola distribusi normal. Oleh karena itu, model regresinya memenuhi asumsi normalitas. Jika data menyebar jauh dari garis diagonal dan atau mengikuti arah garis diagonal atau grafik histogram tidak menunjukkan pola dostribusi normal, maka model regresi tidak memenuhi asumsi normalitas. Untuk memperkuat hasil P-P Plot digunakan uji statistik one-sample Kolmogorov-Smirnov. Dasar pengambilan keputusan onesample Kolmogorov-Smirnov adalah dengan melihat probabilitas signifikan terhadap variabel, jika diatas 0,05 maka variabel tersebut terdistribusi secara normal d. Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas bertujuan menguji apakah dalam model regresi terjadi ketidaksamaan varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan yang lain. Jika varian dari residual satu pengamatan ke pengamatan lain tetap, maka disebut homoskedastisitas dan jika berbeda disebut heteroskedastisitas. Model yang baik
http://digilib.mercubuana.ac.id/
57
adalah yang homoskedastisitas atau tidak terjadi heteroskedastisitas. Kebanyakan data crossection mengandung situasi heteroskedastisitas karena data ini menghimpun data yang mewakili berbagai ukuran (kecil, sedang dan besar) (Ghozali, 2011). Mendeteksi heteroskedastisitas dalam penelitian ini dilakukan dengan cara melihat grafik plot antara nilai prediksi variabel terikat (dependen) yaitu ZPRED dengan residualnya SRESID. Deteksi ada tidaknya heteroskedastisitas dapat dilakukan dengan melihat ada tidaknya pola tertentu pada grafik scatterplot antara SRESID dan ZPRED dimana sumbu Y adalah Y yang telah diprediksi dan sumbu X adalah residual (Y prediksi – Y sesungguhnya) yang telah di-studentized (Ghozali, 2011). 3. Uji Kesesuaian Model a. Uji Koefisien Determinan (R2) Uji Koefisien determinan (R2) pada intinya mengukur seberapa jauh kemampuan model dalam menerangkan variasi variabel dependen. Untuk melihat hasil dari analisis ini dpat dilihat dari nilai adjusted R Square pada tabel Model Summary. Nilai koefisisen determinasi adalah antara nol (0) dan satu (1). Nilai R2 dimana nilai koefisien determinasi mendekati angka 1 maka kemampuan variabelvariabel independen dalam menjelaskan variabel dependen semakin besar. (Ghozali, 2011).
http://digilib.mercubuana.ac.id/
58
b. Uji Simultan (F-Test) Uji statistik F pada dasarnya menunjukan apakah semua variabel independen atau bebas yang dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersamasama terhadap variabel dependen/terikat (Ghozali: 2011). Uji F dalam penelitian ini menggunakan Quick look dengan hipotesis Ho yaitu semua parameter dalam model sama dengan nol atau HA yaitu tidak semua parameter secara simultan sama dengan nol dimana bila nilai F lebih besar daripada 4 maka Ho dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5% (Ghazali: 2011). 4. Uji Hipotesis a. Uji Parsial (T-test) Uji parsial digunakan untuk mengetahui pengaruh masing-masing variabel independen terhadap variabel dependen (Ghazali, 2011). Uji t dalam penelitian ini dilakukan dengan Quick look dengan hipotesis Ho yaitu suatu parameter (bi) sama dengan nol atau HA yaitu parameter suatu variabel tidak sama dengan nol dimana bila jumlah degree of freedom (df) adalah 20 atau lebih dan derajat kepercayaan sebesar 5%, maka Ho yang menyatakan bi = 0 dapat ditolak bila nilai t lebih besar dari 2 (dalam nilai absolut) (Ghozali: 2011).
b. Uji Linier Regresi Berganda Penelitian ini menggunakan regresi berganda untuk menggambarkan hubungan beberapa variabel, sehingga suatu variabel dapat diprediksikan dari variabel yang lain. Bentuk persamaan dalam penelitian ini adalah:
http://digilib.mercubuana.ac.id/
59
Y = α + βX1 + βX2 + βX3 + βX4 + e Keterangan : Y
: Kinerja Keuangan Pemerintah
α
: Konstanta, harga Y bila X = 0
β
: Koefisien arah regresi, yang menunujukkan angka peningkatan ataupun penurunan variabel terikat (Y) yang didasarkan pada variabel bebas (X).
X1
: PAD
X2
: Retribusi Daerah
X3
: Dana Periimbangan
X4
: Belanja
e
: Error
modal
http://digilib.mercubuana.ac.id/