PENINGKATAN HASIL BELAJAR IPS SISWA MELALUI PENDEKATAN PEMBELAJARAN CTL (CONTEXTUAL TEACHING AND LEARNING) MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI KELAS IV MI AL MURSYIDIYYAH PONDOK BENDA PAMULANG TANGERANG SELATAN TAHUN PELAJARAN 2013/2014
Skripsi
Diajukan Kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Untuk Memenuhi Persyaratan Akademik Program Kualifikasi S1 Kependidikan Islam dan Mencapai Gelar Sarjana Pendidikan
Oleh HARTATI NIM / 1811018300091
PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYYAH DUAL MODE SISTEM FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN UNIVERSITAS ISLAM NEGERI (UIN) SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2014
LEMBAR PENGESAHAN BIMBINGAN SKRIPSI Skripsi berjudul “Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa Melalui Pendekatan Pembelajaran
CTL
(Contextual
Teaching
And
Learning)
Materi
Perkembangan Teknologi kelas IV Al Mursyidiyyah Pondok Benda Pamulang
Tangerang
Selatan.”
Disusun
oleh
Hartati
dengan
NIM.
181108300091 diajukan kepada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah melalui bimbingan sah sebagai karya ilmiyah yang berhak untuk diujikan pada sidang munaqasah sesuai dengan ketentuan yang ditetapkan Fakultas.
Jakarta, 28 September 2014
Yang mengesahkan Pembimbing
Syaripulloh, M.Si NIP. 196709092007011033
PENGESAHAN Skripsi berjudul “Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa Melalui Pendekatan Pembelajaran CTL (Contextual Teaching And Learning) Materi Perkembangan Teknologi kelas IV MI Al Mursyidiyyah Pondok Benda Pamulang Tangerang Selatan.” disusun oleh Hartati, NIM. 1811018300091, Ditujukan pada Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Program Dual Mode Sistem Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta dan telah dinyatakan lulus dalam sidang Munaqasah pada tanggal 15 Desember 2014 dihadapan penguji. Oleh karena itu,penulis berhak memperoleh gelar Sarjana S I (S.Pd.I) dalam bidang pendidikan dan keguruan. Jakarta, 15 Desember 2014
Panitia Ujian Munaqasah
LEMBAR PERSETUJUAN PEMBIMBING UNTUK PENDAFTARAN UJIAN SKRIPSI Nama
: Hartati
NIM
: 1811018300091
Jurusan / Prodi
: Kependidikan Islam / Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Dual Mode Sistem
Fakultas
: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
Judul Skripsi
: Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa Melalui Pendekatan Pembelajaran CTL (Contextual Teaching And Learning) Materi Perkembangan Teknologi kelas IV MI Al Mursyidiyyah Pondok Benda Pamulang Tangerang Selatan.
Jakarta, 28 September 2014
Menyatakan mahasiswa tersebut di atas sudah selesai masa bimbingan skripsi, dan disetujui untuk pendaftaran ujian skripsi.
Dosen Pembimbing
Syaripulloh, M.Si NIP 196709092007011033
UJI REFERENSI
Seluruh referensi yang digunakan dalam penulisan skripsi yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa Melalui Pendekatan Pembelajaran CTL (Contextual Teaching And Learning) Materi Perkembangan Teknologi kelas IV MI Al Mursyidiyyah Pondok Benda Pamulang Tangerang Selatan.” yang disusun oleh Hartati dengan NIM 1811018300091, Program Studi Kependidikan Islam Dual Mode Sistem Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan UIN Syarif Hidayatulah Jakarta, telah diuji kebenarannya oleh dosen pembimbing skripsi pada tanggal 28 September 2014
Dosen Pembimbing
Syaripulloh, M.Si NIP. 196709092007011033
SURAT PERNYATAAN KARYA ILMIAH Nama
: Hartati
NIM
: 1811018300091
Jurusan / Prodi
: Kependidikan Islam / Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Dual Mode Sistem
Fakultas
: Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta
Alamat
: Jl.Remaja Gg.Salak Ujung No. 58 Rt.005/01 Mampang Pancoran Mas Depok
MENYATAKAN DENGAN SESUNGGUHNYA Bahwa skripsi yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa Melalui Pendekatan Pembelajaran CTL (Contextual Teaching And Learning) Materi Perkembangan Teknologi kelas IV Al Mursyidiyyah Pondok Benda Pamulang Tangerang Selatan.”. Adalah benar hasil karya sendiri di bawah bimbingan Dosen :
Nama Dosen Pembimbing
: Syarifulloh, M.Si
NIP
: 196709092007011033
Jurusan /Program Studi
: Kependidikan Islam/ Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyyah Dual mode Sistem.
Demikian surat pernyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan saya siap menerima segala konsekuensi apabila terbukti bahwa skripsi ini bukan hasil karya sendiri.
Abstrak Nama : Hartati, NIM : 1811018300091 Judul Skripsi Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa Melalui Pendekatan Pembelajaran Contextual Teaching Learning (CTL) Materi Perkembangan Teknologi Kelas IV MI AlMursyidiyyah Pondok Benda Pamulang Tangerang Selatan Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa melalui Pendekatan Pembelajaran CTL (Contextual Teaching And Learning) pada mata pelajaran IPS kelas IV Materi Perkembangan Teknologi. Metode penelitian yang digunakan yaitu Penelitian Tindakan Kelas (PTK). Yang terdiri dari dua siklus yang mana setiap siklus terdiri dua kali pertemuan dengan tahap perencanaan, pelaksanaan, pengamatan, dan refleksi. Pengumpulan data dilakukan dengan menggunakan instrument observasi , yang dilakukan sebelum penelitian dan disetiap pertemuan PTK, tes yang di berikan pada siswa sebelum PTK dan di akhir pertemuan setiap siklus , serta dokumentasi yang diambil setiap pertemuan saat PTK. Hasil penelitian menunjukkan adanya peningkatan hasil belajar IPS pada siswa kelas IV di MI.Al Mursyidiyyah Pondok-Benda Pamulang Tangerang Selatan, hal ini terlihat dari hasil pre Test dan post Test disetiap akhir siklus, yang meningkat dari pre test dengan skor 65,97 menjadi 70,41 pada post test siklus 1, dan meningkat kembali pada hasil rata-rata post test siklus dua yaitu 77,22. Dengan prosentase ketercapaian KKM pada siklus satu yaitu 63,88 % dan pada siklus dua yaitu 86,11 % . Kata kunci: Peningkatan Hasil Belajar, Pendekatan CTL , IPS
i
KATA PENGANTAR Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan Inayah-Nya kepada penulis, sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini yang berjudul “Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa Melalui Pendekatan Pembelajaran CTL (Contextual Teaching And Learning) Materi Perkembangan Teknologi kelas IV MI Al Mursyidiyyah Pondok Benda Pamulang Tangerang Selatan”. Sholawat serta salam senantiasa kita curahkan kepada Baginda Nabi Muhammad SAW yang selalu menjadi suri tauladan bagi umat manusia. Tidak sedikit hambatan dan kesulitan yang penulis alami dalam menyusun penelitian ini, namun berkat bantuan dan dorongan dari berbagai pihak penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik. Oleh karena itu pada kesempatan ini penulis menyampaikan ucapan terima kasih dan penghargaan yang setinggi-tingginya kepada seluruh pihak yang telah membantu penulis dalam menyusun penelitian ini, baik bantuan dalam bentuk moril maupun materil. Semoga semua bantuan dan kebaikan yang telah diberikan mendapatkan pahala dan keridhaan Allah SWT, khususnya kepada: 1. Ibu Dr. Nurlena MA., Dekan Fakultas Ilmu tarbiyah dan Keguruan, UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Bapak Dr. Fauzan MA., Ketua Program Studi Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah Dual Mode System. 3. Bapak Dindin Ridwaniddin M,Pd., Ketua pengelola Program Dual Mode System yang membantu memberikan motivasi dan bimbingan dalam menyusun skripsi,
juga selalu dengan gigih memperjuangkan segala
kebaikan untuk kita semua. 4. Bapak Syaripullah,M.Si selaku dosen pembimbing yang memberikan pengarahan kepada penulis dengan penuh kesabaran dan keikhlasan hingga terselesaikan skripsi ini. 5. Dosen – dosen Fakultas Ilmu Tarbiyah dan Keguruan, khususnya dosendosen di jurusan Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah yang telah
ii
memberikan ilmu pengetahuan dan bimbingan selama mengikuti perkuliahan. 6. Bapak pimpinan dan karyawan perpustakaan FITK UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, yang telah memberikan kemudahan pinjaman bukubuku sebagai bahan acuan dan referensi penyusunan skripsi. 7. Ibu kepala MI. Al Mursyidiyyah Hj,Murdati,S.Ag yang telah memberikan motivasi dan izin untuk melakukan penelitian. 8. Guru dan karyawan MI. Al Mursyidiyyah yang telah banyak membantu dalam proses penelitian. 9. Siswa-siswi kelas IV MI. Al Mursyidiyyah tahun ajaran 2013/2014 yang menjadi subjek penelitian. 10. Sahabat seperjuangan kelas B3 PGMI dual mode system angkatan tahun 2011, Khususnya sahabatku seperjuangan Titin Sukaesih dan Rosia Hartika yang senantiasa saling mensuport dan memberikan motivasi. 11. Ibuku Aisyah, Suami tercinta “Azwar” dan Putra putri Faradilah Azhari, M. Faiz Azhar, Syafwah Aulia Azhari yang selalu mendukung dan mendoakan 12. Terima kasih pula penulis haturkan kepada pihak yang tidak tersebutkan namun telah memberikan kontribusi yang berharga untuk penulis, semoga Allah SWT membalas kebaikan kalian. Penulis berharap skripsi ini bermanfaat bagi berbagai pihak, namun “Tak ada gading yang tak retak”. Begitu pula pada skripsi ini mungkin masih banyak kekurangan. Oleh karena itu kritik dan saran yang membangun penulis harapkan untuk perbaikan di masa yang akan datang. Jakarta, 28 September 2014
Penulis
iii
DAFTAR ISI
Halaman ABSTRAK ............................................. ........................................................... i KATA PENGANTAR ....................................................................................... ii DAFTAR ISI ...................................................................................................... iv DAFTAR TABEL ............................................................................................. vi DAFTAR LAMPIRAN .................................................................................... vii
BAB I
PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah ................................................................ 1 B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian ......................................... 8 C. Pembatasan Fokus Masalah ........................................................... 8 D. Perumusan Masalah Penelitian ...................................................... 9 E. Tujuan Penelitian ........................................................................... 9 F. Kegunaan Penelitian ...................................................................... 9
BABII
KAJIAN TEORiTIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL INTERVENSI TINDAKAN A. Acuan Teori danFokus yang Diteliti ............................................. 11 1. Hakikat Hasil Belajar ................................................................ 11 2. Hakikat Pendidikan IPS ............................................................ 16 3. Pendekatan Pembelajaran CTL ................................................. 23 B. Penelitian yang Relavan................................................................. 37 C. Hipotesa Tindakan ......................................................................... 40
BAB III METODELOGI PENELITIAN A. Tempat dan Waktu Penelitian ........................................................ 41 B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian ..................... 41 C. Subjek Penelitian ........................................................................... 44
iv
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian .................................... 44 E. Tahap Intervensi Tindakan ............................................................ 44 F. Hasil Intervensi Tindakan yang Di harapkan ................................ 47 G. Data danSumber Data .................................................................... 47 H. Instrumen Pengumpulan data......................................................... 47 I.
Teknik Pengumpulan Data............................................................. 54
J.
Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan............................................. 54
K. Analisis Data dan Interpretasi Data ............................................... 55 L. Pengembangan Perencanaan Tindakan ......................................... 56
BAB IV DESKRIPSI,ANALISIS DATA DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data................................................................................ 57 B. Deskripsi Pembelajaran ................................................................ 59 C. Analisis Data .................................................................................. 76 D. Pembahasan ................................................................................... 80
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan ........................................................................................ 84 B. Saran .............................................................................................. 84
DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN - LAMPIRAN
v
DAFTAR TABEL DAN GRAFIK Tabel 2.1 Langkah-langkah dengan Pendekatan CTL .................................... 34 Tabel 3.1 Tahapan Intervensi Tindakan .......................................................... 42 Tabel 3.2 Kisi - kisi Observasi untuk Guru ..................................................... 48 Tabel 3.3 Lembar Observasi Guru .................................................................. 50 Tabel 3.4 Kisi - kisi Observasi Aktivitas Siswa .............................................. 51 Tabel 3.5 Lembar Observasi Siswa ................................................................. 52 Tabel 3.6 Skala Penilaian Jumlah Skor ........................................................... 53 Tabel 3.7 Teknik Pengumpulan Data.............................................................. 54 Tabel 4.1 Skala Penilaian Jumlah Skor ........................................................... 60 Tabel 4.2 Hasil Observasi Pertemuan Pertama ............................................... 61 Tabel 4.3 Hasil Observasi Pertemuan Kedua .................................................. 64 Tabel 4.4 Hasil Observasi Pertemuan Pertama Siklus II ................................ 69 Tabel 4.5 Hasil Observasi Pertemuan Kedua Siklus II ................................... 72 Tabel 4.6 Skor Hasil Belajar Siswa Kelas IV MI Al Mursyidiyyah Pre test dan Post test Pada Siklus I ................................................ 76 Tabel 4.7 Perbandingan Post test Siklus I dan Post tes Siklus II .................. 78 Tabel4.8
Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar ............................................... 81
Tabel 4.9 Prosentase Ketercapaian KKM Siklus I .......................................... 82 Tabel 4.10 Prosentase Ketercapaian KKM Siklus II ........................................ 83
vi
DAFTAR LAMPIRAN
1.
Lampiran Pra Penelitian UTS Ganjil
2.
Lampiran Kisi-kisi soal siklus I
3.
Lampiran Kisi-kisi soal siklus II
4.
Lampiran Rpp siklus I
5.
Lampiran Rpp Siklus II
6.
Lampiran Rpp siklus III
7.
Lampiran Rpp siklus IV
8.
Lampiran soal Pre test
9.
Lampiran soal Post test Siklus I
10. Lampiran soal Post test siklus II 11. Lampiran Materi Perkembangan Teknologi 12. Lampiran Materi Teknologi Produksi 13. Lampiran Materi Teknologi Komunikasi 14. Lampiran Materi Teknologo Transportasi 15. Lampiran Dokumentasi 16. Profil Penulis
vii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah Pendidikan memegang peranan penting untuk mempersiapkan para generasi muda yang siap dan mampu menghadapi perkembangan zaman tersebut. Adapun pendidikan menurut undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003 adalah. Usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual, keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, dan negara.1 Pendidikan sudah sepatutnya dapat menjadi sarana bagi generasi muda yakni siswa untuk mengembangkan potensi yang dimilikinya dalam segala aspek. Pendidikan juga tentunya tidak dilakukan secara sembarangan tanpa adanya suatu perencanaan yang matang, karena kelak dikemudian hari akan menjadi bekal bagi siswa dalam menyelesaikan berbagai masalah masalah kehidupan yang akan dihadapinya, sekaligus mempersiapkan diri akan kemajuan zaman yang semakin kompleks. Hal ini sesuai dengan fungsi dan tujuan pendidikan nasional yang tertuang dalam Undang-Undang RI Nomor 20 Tahun 2003 yang berbunyi : Pendidikan nasional berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokrtatis serta bertanggungjawab.2
1
Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003, Sistem Pendidikan Nasional (Bandung: Fokusmedia 2006), h.58 2 Ibid, h.62
1
2
Berbicara tentang pendidikan begitu pentingnya peranan guru dalam mensukseskan cita-cita bangsa untuk generasi penerus. Untuk itu sebagai seorang guru dituntut untuk menjadi guru profesional dan mempunyai kompetensi yang baik, profesionalisme guru menuntut guru agar bekerja dengan penuh kesanggupan, apik, dan bukan asal jadi. Karena pendidikan dalam era modern semakin tergantung pada tingkat kualitas, untuk itu perlu adanya pembaharuan-pembaharuan dilingkungan yang berhubungan dengan pendidikan yang mengarahkan pada proses kegiatan pembelajaran. Tuntutan profesional dalam mengajar memang menjadi keharusan.3 Seperti terdapat dalam ayat Al-Qur’an Surah al-An’am ayat 135 :
َسوْفَ تَعْلَ ُووْى َ َل يَا َق ْومِ اعْوَُلوْا عَلى هَكَاًَتِ ُكنْ إًِِيْ عَاهِلٌ ف ْ ُق َى لَه عَاقِبَةُ الّدَارِ إًَِه الَ يُفْلِحُ الظّلِ ُووْى ُ ْهَيْ تَ ُكو Katakanlah: “Hai kaumku, berbuatlah sepenuh kemampuanmu, sesungguhnya aku pun berbuat (pula). Kelak kamu akan mengetahui, siapakah (di antara kita) yang akan memperoleh hasil yang baik di dunia ini. Sesungguhnya, orang-orang yang zalim itu tidak akan mendapat keberuntungan.” IPS sebagai salah satu mata pelajaran yang ada di sekolah dasar atau madrasah ibtidaiyah, merupakan mata pelajaran yang mempelajari manusia dalam semua aspek kehidupan dan interaksinya dalam masyarakat.
4
Tujuan pengajaran IPS tentang kehidupan masyarakat
dilakukan secara sistematik. Pendidikan IPS sekarang ini masih perlu digalakkan, berkenaan dengan usaha meningkatkan mutu pendidikan.Persoalannya, sejauh mana pendidikan IPS dewasa ini mengembangkan potensi berpikir siswa dengan melalui kegiatan belajarnya. Hal ini terus mendapat perhatian karena persoalannya berkaitan dengan proses belajar mengajar dengan tujuan untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil pendidikan IPS 3
Jejen Musfah, Peningkatan Kompetensi Guru, (Jakarta:kencana, 2011), h.1 Iif Khoiru ahmadi dan safan amri, Mengembangkan pembelajaran IPS terpadu, ( Jakarta : Prestasi pustakarya, 2011), h.143 4
3
Adapun tujuan dari mata pelajaran IPS bagi siswa untuk memiliki kemampuan sebagai berikut : 1. Mengenal
konsep-konsep
yang
berkaitan
dengan
kehidupan
masyarakat dan lingkungannya. 2. Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu, inkuiri, memecahkan masalah, dan keterampilan dalam kehidupan sosial. 3. Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan. 4. Memiliki kemampuan berkomunikasi, bekerjasama dan berkompetensi dalam masyarakat yang majemuk, ditingkat lokal, nasional, dan global. Tujuan-tujuan tersebut tentunya bisa dicapai dengan adanya sebuah proses, yang mana proses tersebut adalah belajar. Belajar adalah kegiatan yang berproses dan merupakan unsur yang sangat fundamental dalam penyelenggaraan setiap jenis dan jenjang pendidikan. 5 Berhasil atau gagalnya pencapaian tujuan itu amat tergantung pada proses belajar yang dialami siswa baik ketika ia berada disekolah maupundi lingkungan rumah atau keluarganya sendiri. Dengan
berbagai
kesempatan
belajar,
pertumbuhan
dan
perkembangan siswa diarahkan dan didorong kepada tujuan yang dicitacitakan. Lingkungan tersebut disusun dan ditata dalam suatu kurikulum, yang pada gilirannya dilaksanakan dalam bentuk proses kegiatan pembelajaran. Proses kegiatan pembelajaran merupakan suatu proses yang bersifat bereksplorasi, menggali, dan menemukan kemudian memungutnya untuk memperoleh pengetahuan. 6 Sedangkan proses belajar mengajar merupakan kegiatan pokok sekolah yang didalamya terjadi proses siswa belajar dan guru mengajar, sehingga terdapat perubahan dalam diri siswa
5
Muhubbin Syah, Psikologi Pendidikan, (Bandung : Rosdakarya,2010), h.87 Suyono, Belajar dan pembelajaran, (Bandung: Rosdakarya, 2012), h.9
6
4
baik perubahan pada tingkat pengetahuan, pemahaman dan keterampilan ataupun sikap. Peranan
IPS
sangalah
penting
untuk
mendidik
manusia
mengembangkan pengetahuan, sikap, dan keterampilan agar dapat mengambil bagian secara aktif dalam kehidupannya kelak menjadi warga negara yang baik. Tujuan ini memberikan tanggung jawab yang berat kepada guru untuk menggunakan banyak pemikiran dan energi agar dapat mengajarkan IPS dengan baik. Salah satu tantangan mendasar mengajarakan IPS dewasa ini adalah cepat berubahnya lingkungan sosial budaya sebagai kajian materi IPS itu sendiri.Perubahan-perubahanyang terjadi dalam lingkungan sosial budaya bersifat multidiminsional dan berskala internasional baik yang berhubungan masuknya arus globalisasi maupun masuknya era abad ke 21. Masalah ini semakin serius manakala dihadapkan kenyataan bahwa selama ini mata pelajaran IPS kurang mendapatkan perhatian semestinya. Padahal dengan memahami IPS akan membimbing siswa menghadapi kenyataan dalam lingkungan sosialnya dan dapat menghadapi masalahmasalah sosial yang lebih arif dan bijaksana. Untuk menghadapi tantangan perubahan ini, sesungguhnya gurulah yang harus memandu siswa membuka cakrawala pengetahuan sosialnya. Guru tidak lagi hanya berfungsi sebagai penyampai informasi, tetapi harus bisa menjadi pembimbing siswa dalam mengembangkan pengetahuannya dan mendapatka pembelajaran menyenangkan, bermakna dan bermutu. Guru dituntut juga untuk mengembangkan kompetensinya dalam meningkatkan kualitas pengetahuan dan kreativitas siswa. Indonesia merupakan negara berkembang dimana berbagai aspek selalu mengalami perubahan, begitu pula dengan teknologi. Teknologi di Indonesia cukup berkembang walaupun masih tertinggal dari negaranegara maju, namun di era globalisasi sekarang ini siswa sekolah dasar harus memahami dengan baik perkembangan teknologi yang terus terjadi, baik produksi, teknologi komunikasi maupun tranportasi.
5
Dengan adanya pengetahuan dan pemahaman tentang teknologi diharapkan kelak siswa akan dapat menggunakan dan memanfaatkan teknologi dengan sebaik-baiknya, dengan begitu siswa akan terbina menjadi manusia yang lebih bertanggung jawab seperti yang diharapkan dalam tujuan pembelajaran IPS. Masih rendahnya hasil belajar IPS disebabkan oleh masih dominannya skill menghafal daripada skill memproses sendiri pemahaman suatu materi. Selama ini, minat belajar siswa terhadap mata pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) masih tergolong sangat rendah. Oleh karena itu guru dalam mengajar dituntut kesabaran, keuletan, dan sikap terbuka di samping kemauan menciptakan situasi belajar mengajar yang lebih aktif. Demikian pula dari siswa dituntut adanya semangat dan dorongan untuk belajar. Dalam proses belajar mengajar pasti terdapat kelemahan yang mempengaruhi hasil belajar siswa. Dalam
pembelajaran
IPS
siswa
kurang
didorong
untuk
mengembangkan kemampuan berpikir namun lebih banyak proses pembelajaran didalam kelas yang diarahkan kemampuannya untuk menghapal informasi tanpa dituntut untuk memahami informasi yang diingatnya. siswa hanya menghapal konsep atau fakta belaka. Dengan kondisi pembelajaran yang seperti itu, maka akan berpengaruh pada hasil belajara siswa. Berdasarkan
hasil
observasi
yang
dilakukan
di
MI
Al
Mursyidiyyah, diketahui hanya 15 siswa saja atau 42% dari 36 siswa dikelas IV yang sudah mencapai nilai kriteria ketuntasan minimal (KKM) yaitu 70 (lihat lampiran 1 tentang hasil belajar). Hal ini perlu dilakukannya perbaikan pembelajaran agar pelajaran IPS tidak tertinggal dengan pelajaran lainnya.7 Sehubungan dengan itu, kegiatan belajar mengajar IPS bukanlah merupakan proses penjinakan atau proses pemaksaan yang anak didik 7
Hasil Ulangan Tengah Semester II (UTS)29 Maret 2014 di MI Al Mursyidiyyah pondokbenda Pamulang.
6
harus menuruti kemauan guru melainkan dalam proses belajar mengajar hendaknya merupakan proses pembinaan dan pengembangan seluruh potensi anak didik, baik yang berupa intelaktual, emosi, pikiran, bakat, minat, dan motivasinya. Mengingat hal tersebut guru perlu memahami dan menentukan pendekatan pembelajaran yang tepat. Pendekatan pembelajaran dapat diartikan sebagai titik tolak atau sudut pandang yang digunakan guru terhadap proses pembelajaran, yang merujuk pada pandangan tentang terjadinya suatu proses yang sifatnya masih sangat umum, didalamya mewadahi, menginspirasi, menguatkan, dan melatari metode pembelajaran dengan cakupan teoritis tertentu.8 Pendekatan juga dapat dipandang sebagai suatu rangkaian tindakan yang terpola atau terorganisasi berdasarkan prinsip-prinsip tertentu (misalnya dasar filosofis, prinsip, psikologis, prinsip didaktis, atau prinsip ekologis), yang terarah secara sistematis pada tujuan-tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian pola tindakan tersebut dibangun diatas prinsipprinsip yang telah terbukti kebenarannya sehingga tindakan tersebut dapat berjalan kearah tercapainya tujuan atau tercapainya suatu masalah. Salah satu pendekatan yang dapat diterapkan guru dalam pembelajaran IPS adalah CTL (Contextual Teaching and Learning). “CTL adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya dengan situasi kehidupan nyata sehingga mendorong siswa untuk dapat menerapkannya dalam kehidupan mereka”.9 Dari konsep tersebut ada 3 hal yang harus kita pahami mengenai CTL yaitu : 1. CTL menekankan kepada proses keterlibatan siswa untuk menemukan materi, artinya proses belajar dioreintasikan pada pengalaman secara langsung. Proses belajar dalam konteks CTL tidak mengharapakan 8
Agung Eko purnama dkk, Pembelajaran IPS MI, (Surabaya : Aprinta, 2009), h.7 Ibid, h.8
9
7
siswa hanya menerima pelajaran, akan proses mencari dan menemukan sendiri materi pelajaran. 2. CTL mendorong agar siswa dapat menemukan hubungan antara materi yang dipelajari dengan kehidupan nyata, artinya siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar disekolah dengan kehidupan nyata. Hal ini sangat penting dan bermakna secara fungsional yaitu materi yang dipelajarinya akan tertanam erat dalam memori siswa. 3. CTL mendorong siswa untuk menerapkannya dalam kehidupan, artinya CTL bukan hanya mengharapkan siswa dapat memahami materi yang dipelajarinya, akan tetapi bagaimana meteri tersebut dapat mewarnai perilaku dalam kehidupan sehari-hari. Salah satu tujuan pembelajaran kontekstual adalah mempertemukan konsep-konsep yang dipelajari di dalam ruang kelas dengan kenyataan aktual dalam kenyataan lingkungan terdekatnya. Guru seharusnya dapat memberikan ruang bebas untuk siswa agar mengungkapkan gagasannya, tanpa perlu dibatasi Pembelajaran
kontekstual
sangat
tepat
diterapkan
dalam
pembelajaran IPS. Program pembelajaran ini mengutamakan rencana kegiatan kelas yang dirancang guru dan berisi skenario tahap demi tahap tentang apa yang akan dilakukan bersama siswa sehubungan dengan topik yang akan dipelajari bersama. Dalam Pendekatan ini tercermin pula tujuan pembelajaran, media mencapai
sasaran
serta
materi
pembelajaran,
langkah
langkah
pembelajaran dan penekanan orisinil. Dalam konteks itu, program yang dirancang guru merupakan rencana pribadi tentang apa yang akan dikerjakan bersama siswa. Penerapan pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning) diharapkan dapat membantu siswa yang pasif menjadi aktif, menjadi lebih bermakna, mendorong keaktifan membangkitkan minat dan kreatifitas belajar siswa karena dalam proses pembelajaran siswa terlibat langsung
8
sehingga dapat meningkatkan hasil belajar siswa dan membantu siswa dalam mencapai tujuan-tujuan dari belajar IPS. Oleh karena itu, berdasarkan masalah diatas, penulis tertarik untuk mencoba melakukan tindakan perbaikan dalam pembelajaran melalui penelitian tindakan kelas (PTK), dengan judul ” Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa Melalui Pendekatan Pembelajaran CTL (Contextual Teaching And Learning) Materi Perkembangan Teknologi Kelas IV MI Al Mursyidiyyah Pondok Benda Pamulang Tangerang Selatan.
B. Identifikasi Area dan Fokus Penelitian Berdasarkan latar belakang yang dikemukakan di atas, maka dapat diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut: 1. Rendahnya hasil belajar IPS siswa. 2. Pelajaran IPS sukar diterima dan membosankan karena materinya yang padat. 3. Pendekatan pembelajaran yang digunakan guru membuat siswa pasif. 4. Model pembelajaran yang dilakukan guru kurang bervariasi 5. Siswa kurang didorong untuk mengembangkan kemampuan berpikir.
C. Pembatasan Fokus Penelitian 1. Berdasarkan identifikasi masalah di atas, rendahnya hasil belajar IPS siswa maka melalui pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning) diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar. 2. Dengan pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning) diharapkan dapat membuat siswa aktif dan menyenangkan.
3. Hasil belajar siswa pada materi Perkembangan Teknologi 4. Penelitian ini dilakukan pada siswa kelas IV di MI Al Mursyidiyyah.
9
D. Perumusan Masalah Penelitian Berdasarkan pembatasan masalah di atas maka rumusan masalah penelitian
ini
pembelajaran
adalah CTL
sebagai
(Contextual
berikut
:
Teaching
Bagaimana and
pendekatan
Learning)
dapat
meningkatkan hasil belajar siswa kelas IV mata pelajaran IPS di MI Al Mursyidiyyah Pondok Benda Pamulang ?
E. Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian yang ingin dicapai dari penyusunan ini adalah untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa kelas IV dengan menggunakan pendekatan pembelajaran CTL (Contextual Teaching And Learning), di MI Al Mursyidiyyah Pondok Benda Pamulang Tangerang Selatan.
F. Kegunaan Penelitian Manfaat hasil dari penelitian ini adalah sebagai berikut : 1. Secara Teoritis Hasil penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan penelitian tentang pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) dalam pembelajaran IPS khususnya materi perkembangan teknologi. 2. Manfaat Secara Praktis a. Bagi siswa : Penelitian ini diharapkan dapat meningkatkan hasil belajar IPS dalam materiperkembangan teknologi karena pendekatan CTL mangajak siswa aktif terlibat dalam kegiatan belajar mengajar b. Bagi Peneliti : Penelitian ini merupakan pengalaman berharga dalam menerapkan pendekatan CTL dalam pembelajaran IPS sehingga dapat memperbaiki kinerja guru dalam pembelajaran IPS.
10
c. Bagi Sekolah : Penelitian
ini
diharapkan
dapat
dijadikan
bahan
dalam
pengembangan dan perbaikan kurikulum tentang pendekatan pembelajaran inovatif. d. Bagi Guru Sebagai alternatif dalam melakukan pembaharuan pembelajaran dalam mengatasi masalah-masalah dikelas dalam proses kegiatan belajar mengajar.
BAB II KAJIAN TEORITIK DAN PENGAJUAN KONSEPTUAL INTERVENSI TINDAKAN
A. Acuan Teori Area dan Fokus yang diteliti 1. Hakikat Hasil Belajar a. Pengertian Hasil Belajar Sebagaimana yang dikemukakan oleh Oemar Hamalik bahwa “hasil belajar tampak sebagai terjadinya perubahan tingkah laku pada diri siswa, yang dapat diamati dan diukur dalam bentuk perubahan pengetahuan sikap dan keterampilan. Perubahan tersebut dapat diartikan terjadinya peningkatan dan pengembangan yang lebih baik dibandingkan dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tahu menjadi tahu, sikap kurang sopan menjadi sopan, dan sebagainya.1 Supriyono mengungkapkan bahwa hasil belajar adalah pola-pola perbuatan, nilai-nilai, pengertian-pengertian, sikap-sikap, apresiasi dan keterampilan. Gagne (dalam Suproyono) menjelaskan hasil belajar berupa : a.
Informasi
Verbal
yaitu
kapabilitas
mengungkapkan
pengalaman dalam bahasa baik lisan maupun tulisan. b.
Keterampilan intelektual yaitu kemampuan mempresentasikan konsep dan lambang.
c.
Strategi
kognitif
yaitu
kecakapan
menyalurkan
dan
mengarahkan aktivitas kognitif. d.
Keterampilan motorik yaitu melakukan serangkaian gerak jasmani.
1
Oemar Hamalik, Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem, (Jakarta:BumiAksara, 2008), hlm.155 cet.ke-7
11
12
e.
Sikap yaitu kemampuan menerima atau menoleh objek berdasarkan penilaian terhadap objek tersebut. Pengertian hasil belajar sebagaimana pula dikatakan oleh
Nawawi dalam K.Braim
dalam buku “Teori belajar dan
pembelajaran” karangan Drs. Ahmad Susanto yang menyatakan bahwa hasil belajar dapat diartikan sebagi tingkat keberhasilan siswa dalam mempelajari materi pelajaran di sekolah yang dinyatakan dalam skor yang dipeoleh dari hasil tes mengenai sejumlah materi pelajaran tertentu.” 2 Hasil belajar adalah kemampuan-kemampuan yang dimiliki siswa setelah ia menerima pengalaman belajarnya. Hordwar kingsley membagi tiga macam hasil belajar, yakni (a) keterampilan dan kebiasaan (b) pengetahuan dan pengertian (c) sikap dan citacita. Masing-masing jenis hasil belajar dapat diisi yang telah ditetapkan kurikulum.3 Secara sederhana, yang dimaksud dengan hasil belajar siswa adalah kemampuan yang diperoleh siswa setelah melalui kegiatan belajar. Dalam kegiatan pembelajaran atau kegiatan intruksional, biasanya guru menetapkan tujuan belajar. Siswa yang berhasil dalam belajar adalah yang berhasil mencapai tujuan-tujuan pembelajaran atau instruksional. Untuk mengetahui apakah hasil belajar yang dicapai telah sesuai dengan tujuan yang dikehendaki dapat diketahui melalui evaluasi. Evalusi merupakan proses penggunaan informasi untuk membuat pertimbangan seberapa efektif suatu program telah memenuhi kebutuhan siswa. Dengan dilakukan evaluasi (penilaian)
2
Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di sekolah dasar, ( Jakarta: PT.Kharisma Putra Utama, 2013), h.5 cet.ke-1 3 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar , (Jakarta: PT.Remaja Rosda karya ), h.22
13
dapat dilakukan tindak lanjut ( feedback) untuk mengukur tingkat penguasaan siswa”.4 Dapat dipahami tentang makna yaitu perubahan-perubahan yang terjadi pada diri siswa, baik yang menyangkut aspek kognitif, afektif dan psikomotorik sebagai hasil dari kegiatan belajar. Bloom dalam Sudirman (2011:23) menyampaikan tiga taksonomi yang disebut ranah belajar yaitu kognitif, ranah afektif dan ranah psikomotor. a. Ranah kognitif Meliputi : C1 mengingat, C2 memahami, C3 mengaplikasi, C4 menganalisa, C5 mengevaluasi dan C6 mencipta. b. Ranah afektif Meliputi : A1 menerima, A2 merespon, A3 menghargai, A4 mengorganisasikan, A5 karakteristik menurut nilai. c. Ranah psikomotor Meliputi : P1 meniru, P2 manipulasi, P3 presisi, P4 artikulasi, P5 naturalisasi. Dari beberapa pendapat para ahli, penulis mengambil kesimpulan mengenai hasil belajar. Hasil belajar adalah suatu tujuan dalam pembelajaran dimana di dalamnya terdapat beberapa aspek yang terkandung atau dinilai didalamnya. Aspek-aspek tersebut adalah aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik. Ketiga aspek ini sifatnya komprehensif dan tidak secara pragmentis atau terpisah.
b. Faktor-faktor yang mempengaruhi Hasil Belajar. Ada beberapa faktor yang dapat mempengaruhi hasil belajar siswa, adapun faktor-faktor itu digolongkan sebagai berikut: 4
Ibid. h.5
14
1. Faktor Internal Faktor internal adalah faktor yang timbul dari dalam anak itu sendiri, seperti kesehatan, rasa aman, kemampuan, minat dan sebagainya. Faktor internal disebut juga faktor pada organism (siswa). Muhibbin Syah menyebutkan bahwa “yang termasuk faktor internal adalah aspek fisiologis dan psikologis. Aspek fisiologis mencakup kondisi tubuh siswa termasuk organ tubuh dan kondisi alat indera. Sedangkan aspek psiologis banyak sekali macamnya tetapi yang esensial antara lain kecerdasan (intelegensi), sikap, bakat, minat dan motivasi siswa”.5 2. Faktor Eksternal Faktor eksternal adalah faktor yang datang dari luar diri sianak, seperti keadaan rumah, udara yang panas, lingkungan dan sebagainya. Faktor eksternal terdiri dari faktor keluarga, masyarakat dan sekolah. Selama hidup anak didik tidak biasa menghindarkan diri dari lingkungan alami dan lingkungan sosial budaya. Interaksi dari kedua lingkungan yang berbeda ini selalu terjadi dalam mengisi kehidupan anakdidik. Lingkungan hidup adalah lingkungan tempat tinggal anak didik, hidup dan berusaha di dalamnya seperti lingkungan sekolah. Sedangkan lingkungan sosial budaya, sebagai anggota masyarakat, anak didik tidak biasa melepaskan diri dari ikatan sosial. Sistem sosial yang terbentuk mengikat perilaku anak didik untuk tunduk pada norma sosial, susila dan hukum yang berlaku dalam masyarakat. Seperti dalam lingkungan sekolah maka anak didik berada dalam system sosial di sekolah.6
5
Muhibbin Syah, Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010), cet.ke-16, hlm.130-134 6 Saiful Bahri Djamarah, PsikologiBelajar, (Jakarta:RinekaCipta, 2002), h. 143
15
3. Faktor pendekatan belajar (approach to learning) Faktor pendekatan merupakan jenis upaya belajar siswa yang meliputi strategi dan model yang digunakan siswa untuk melakukan
kegiatan
pembelajaran
materi-materi
pembelajaran”.7 Pemilihan metode dan media harus disesuaikan dengan tujuan pembelajaran dan sifat materi yang menjadi objek pembelajaran. Untuk memilih model pembelajaran tidak boleh sembarangan, banyak faktor yang mempengaruhinya dan perlu pertimbangan. Tidak semua strategi dan metode dapat di terapkan pada mata pelajaran tertentu, seorang guru harus pandai memilih dan menentukan strategi dan metode apa yang sesuai dengan materi
yang
akan
disampaikan
penggunaan
media
pembelajaran yang sesuai dengan tujuan pembelajaran akan sangat berarti dan dapat meningkatkan minat, motivasi belajar siswa. Media pembelajaran juga dapat membantu guru dari keterbatasan bercerita. Dengan meningkatnya minat dan motivasi diharapkan akan meningkatkan hasil belajar siswa secara maksimal. Hubungan antara satu faktor dengan faktor yang lainnya sangat erat kaitannya dan bersifat saling mendukung. Dalam faktor internal terdapat faktor psikologis dan fisiologis siswa yang didukung faktor eksternal dan pendekatan belajar. Oleh karena itu lingkungan yang merupakan bagian dari factor eksternal dan metode belajar yang merupakan bagian dari pendekatan belajar perlu diperhatikan dengan seksama dalam penerapannya. Hal ini dimaksudkan agar hasil belajar yang akan dicapai dapat diperoleh dengan maksimal.
7
MuhibbinSyah, Ibid, hlm.132
16
2. Hakikat Pendidikan IPS a. Pengertian Pendidikan IPS Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan salah satu mata pelajaran
yangdiberikan
mulai
dari
SD/MI/SDLB
sampai
SLTA/MA/SMK. Ilmu Pengetahuan Sosial mengkaji seperangkat peristiwa, fakta, konsep, dan generalisasi yang berkaitan dengan isu sosial. Pada jenjang SD/MI mata pelajaran IPS memuat materi geografi, sejarah, sosiologi, dan ekonomi. Melalui mata pelajaran IPS, siswa diarahkan untuk dapat menjadi warga negara Indonesia yang demokratis, dan bertanggung jawab, serta warga dunia yang cinta damai. Dimasa yang akan datang siswa akan menghadapi tantangan berat karena kehidupan masyarakat global selalu mengalami perubahan setiap saat. Oleh karena itu mata pelajaran IPS dirancang untuk mengembangkan pengetahuan, pemahaman, dan kemampuan analisis terhadap kondisi sosial masyarakat dalam memasuki kehidupan bermasyarakat yang dinamis.8 Hakikat IPS adalah mengembangkan konsep pemikiran yang berdasarkan realita kondisi sosial yang ada di lingkungan siswa, sehingga dengan memberikan pendidikan IPS dapat melahirkan warga negara yang baik yang bertanggung jawab terhadap bangsa dan negaranya, serta mampu memahami dan menelaah secara kritis kehidupan sosial di sekitarnya, dan mampu secara aktif berpartisipasi dalam lingkungan kehidupan, baik dimasyarakatnya, negara, maupun dunia. Dalam kurikulum pendidikan dasar disebutkan bahwa Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) adalah mata pelajaran yang mempelajari kehidupan sosial yang didasarkan pada bahan kajian geografis, ekonomi, sejarah, antropologi, sosialogi, dan tata negara.
8
Ahmad Susanto,Op.Cit.h.137
17
Dari
pengertian
di
atas,
menunjukkan
bahwa
Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan perpaduan antara ilmu sosial dan kehidupan manusia, dimana tujuan utamanya adalah membantu mengembangkan
kemampuan
dan
wawasan
siswa
yang
menyeluruh (komprehensif) tentang berbagai aspek ilmu -ilmu sosial dan kemanusian (humaniora).9 Mata pelajaran IPS disusun secara sistematis, komprehensif, dan terpadu dalam proses pembelajaran menuju kedewasaan dan keberhasilan dalam kehidupan di masyarakat. Dengan pendekatan tersebut diharapkan siswa akan memperoleh pemahaman yang lebih luas dan mendalam pada bidang ilmu yang berkaitan.
b. Landasan Pendidikan IPS Pendidikan IPS sebagai mata pelajaran dan pendidikan disiplin ilmu seyogyanya memiliki landasan pengembangan, baik sebagai mata pelajaran maupun pendidikan disiplin ilmu. Landasan ini diharapkan akan dapat memberikan pemikiran-pemikiran mendasar tentang pengembangan struktur, metodologi, dan pemanfaatan PIPS sebagai pendidikan disiplin ilmu. Landasan-landasan IPS sebagai pendidikan disiplin ilmu meliputi : a)
b)
9
Ibid ,h.139
Landasan Filosofis, memberikan gagasan pemikiran mendasar yang digunakan untuk menentukan apa obyek kajian atau domain apa saja yang menjadi kajian pokok dan dimensi pengembangan PIPS sebagai pendidikan disiplin ilmu (aspek ontologis) Landasan Ideologis, dimaksudkan sebagai gagasan mendasar untuk memberi pertimbangan dan menjawab pertanyaan: (1) bagaiman keterkaitan antara das sein PIPS sebagai pendidikan disiplin ilmu dan das sollen PIPS; (2) bagaimana keterkaitan antara teori-teori pendidikan dengan hakikat dan praktis etika, moral, politik dan norma-norma perilaku dalam membangun dan mengembangkan PIPS.
18
c)
d)
e)
f)
g)
h)
Landasan Sosiologi, memberikan sistem gagasan mendasar untuk menentukan cita-cita kebutuhan, kepentingan, kekuatan, aspirasi, serta pola kehidupan masa depan melalui interaksi sosial yang kan membangun teori-teori atau prinsipprinsip PIPS sebagai pendidikan disiplin ilmu. Landasan antropologis, memberikan gagasan-gagasan mendasar dalam menentukan pola, sistem dan struktur pendidikan disiplin ilmu sebagai relevan dengan pola, sistem dan struktur kebudayaan bahkan dengan pola, sistem dan struktur perilaku manusia yang kompleks. Landasan Kemanusiaan, memberikan sistem gagasangagasan mendasar untuk menentukan karakteristik ideal manusiasebagai sasaran proses pendidikan. Landasan Politis, memberikan sistem gagasan-gagasan mendasar untuk menentukan arah dan garis kebijakan dalam politik pendidikan dari PIPS. Landasan Psikologi, memberikan sistem gagasan-gagasan mendasar untuk menentukan cara-cara PIPS membangun struktur tubuh disiplin pengetahuannya, baik dalam tataran personal maupun komunal berdasarkan entitas-entitas psikologinya. Landasan Religius, memberikan gagasan-gagasan mendasar tentang nilai-nilai, norma, etika, dan moral yang menjadi jiwa (roh) yang melandasi keseluruhan pembangunan PIPS, khususnya pendidikan di Indonesia.10
c. Karakteristik IPS Karakteristik mata pelajaran IPS berbeda dengan disiplin ilmu lain yang bersifat monolitik. Ilmu Pengetahuan Sosial (IPS) merupakan integrasi dari berbagai disiplin ilmu. Rumusan IPS berdasarkan realitas dan fenomena sosial melalui pendekatan interdisipliner. Mata pelajaran IPS memiliki beberapa karakteristik antara lain, sebagai berikut: a) Ilmu Pengetahuan Sosial merupakan gabungan dari unsur-
unsur geografi, sejarah, ekonomi, hukum dan politik, kewarganegaraan, sosiologi, bahkan juga bidang humaniora, pendidikan, dan agama. 10
Sapriya M.ed, Pendidikan IPS, (Bandung: PT.Remaja Rosdakarya,2012), cet 3 h. 16-17
19
b) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS berasal dari struktur keilmuan geografi, sejarah, ekonomi, dan sosiologi, yang dikemas sedemikian rupa sehingga menjadi pokok bahasan atau topik (tema) tertentu. c) Standar Kompetensi dan Kompetensi Dasar IPS juga menyangkut berbagai masalah sosial yang dirumuskan dengan pendekatan interdisipliner dan multidisipliner. d) Standar
Kompetensi
dan
Kompetensi
Dasar
dapat
menyangkut peristiwa dan perubahan kehidupan masyarakat dengan prinsip sebab akibat, kewilayahan, adaptasi dan pengelolaan lingkungan, struktur, proses dan masalah sosial serta upaya-upaya perjuangan hidup agar survive seperti pemenenuhan kebutuhan, kekuasaan, keadilan dan jaminan keamanan.
d. Tujuan Pendidikan IPS Pada
dasarnya
tujuan
pendidikan
IPS
adalah
untuk
mendidikan dan memberi bekal kemampuan dasar kepada siswa untuk mengembangkan diri sesuai dengan bakat, minat kemampuan dan lingkungannya, serta berbagai bekal bagi siswa untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang yang lebih tinggi. Mata pelajaran IPS secara umum bertujuan agar memiliki kemampuan sebagai berikut : 1.
Mengenal konsep-konsep yang berkaitan dengan kehidupan masyarakat dan lingkungannya.
2.
Memiliki kemampuan dasar untuk berpikir logis dan kritis, rasa ingin tahu,
inkuiri, memecahkan masalah, dan
keterampilan dalam kehidupan sosial 3.
Memiliki komitmen dan kesadaran terhadap nilai-nilai sosial dan kemanusiaan
20
4.
Memiliki
kemampuan
berkomunikasi,
bekerjasama
dan
berkompetisi dalam masyarakat yang majemuk, di tingkat lokal, nasional, dan global. Selain itu juga Tujuan Pembelajaran IPS ialah untuk mengembangkan potensi siswa agar peka terhadap masalah sosial yang terjadi di masyarakat, memiliki sikap mental positip terhadap perbaikan segala ketimpangan yang terjadi, dan terampil mengatasi setiap masalah yang terjadi sehari-hari baik yang menimpah dirinya sendiri maupun yang menimpah masyarakat.11 Tujuan lain dari IPS yaitu pendekatan rasionalitas dalam pendidikan
IPS
antara
lain
mengembangkan
kemampuan
menggunakan penalaran dan pengambilan keputusan setiap persoalan yang dihadapinya.12 Para ahli sering merumuskan tujuan Pendidikan IPS dengan mengaitkannya dengan mempersiapkan para pelajar menjadi warga negara yang baik. ini merupakan dari model pendidikan IPS sebagai Pendidikan Kewarganegaraan “citizenship education”. Adapun tujuan kurikuler pembelajaran IPS disekolah dasar menurut munir, sebagai berikut : 1.
Membekali anak didik dengan pengetahuan sosial yang berguna dalam kehidupan kelak di masyarakat.
2.
Membekali anak didik dengan kemampuan mengidentifikasi, menganalisis, dan menyusun alternatif pemecahan masalah sosial yang terjadi dalam kehidupan masyarakat.
3.
Membekali anak didik dengan kemampuan berkomunikasi dengan sesama warga masyarakat dan bidang keilmuan serta bidang keahlian.
11
Ibid.h.149 Ilmu dan aplikasi Pendidikan, Pendidikan Disiplin Ilmu, (PT IMPERIAL BHAKTI UTAMA 2009), h.275 cet 3 12
21
4.
Membekali anak didik dengan kesadaran, sikap mental yang positif, dan keterampilan keilmuan terhadap pemanfaatan lingkungan hidup yang menjadi bagian dari kehidupan tersebut.
5.
Membekali anak didik dengan kemampuan mengembangkan pengetahuan dan keilmuan IPS sesuai dengan perkembangan kehidupan masyarakat, ilmu pengetahuan dan teknologi. Dalam buku teori belajar dan pembelajaran di sekolah dasar
Ahmad Susanto, Nurhadi menyebutkan ada empat tujuan pendidikan IPS Yaitu: 1.
Knowledgemembantu para siswa untuk mengenal dirinya sendiri dan lingkungannya.
2.
Skill mencakup keterampilan berpikir.
3.
Attitudeyang terdiri atas tingkah laku berpikir (intelletual behavior) dan tingkah laku sosial (social behavior.)
4.
Valueyakni nilai yang terkandung di dalam masyarakat yang diperoleh dari lingkungan masyarakat maupun lembaga pemerintah termasuk didalamnya nilai kepercayaan, nilai ekonomi, pergaulan, ketaatan kepada pemerintahan dan hukum.13
e. Fungsi IPS sebagai pendidikan Fungsi IPS sebagai pendidikan yaitu membekali anak didik dengan pengetahuan sosial yang berguna untuk masa depannya, keterampilan sosial dan intelektual dalam membina perhatian serta kepedulian sosialnya sebagai SDM yang bertanggung jawab dalam merealisasikan tujuan pendidikan Nasional. Sangatlah jelas mengapa IPS harus dipelajari mengingat pengertian tujaun dan fungsi itu sendiri karena pengetahuan sosial itu diperoleh secara alamiah dari kehidupan sehari-hari yang telah 13
Ibid .h.147
22
ada pada diri kita masing-masing namun hal ini belum cukup mengingat
masyarakat
dengan
permasalahannya
makin
berkembang. Tujuan yang wajib dicapai dicapai dalam pembelajaran IPS adalah membina anak didik menjadi warga negara yang baik yang memiliki pengetahuan keterampilan dan kepedulian sosil yang berguna bagi dirinya sendiri serta masyarakat dan negara.
f. Ruang lingkup IPS Ruang lingkup mata pelajaran IPS meliputi aspek - aspek sebagai berikut: 1. Manusia, tempat, dan lingkungan 2. Waktu, keberlanjutan, dan perubahan 3. Sistem sosial dan budaya 4. Perilaku ekonomi dan kesejahteraan.
g. Standar Kompetensi dan Kompetensi DasarMata Pelajaran IPS Kelas IV, Semester 1 dan II Standar Kompetensi 1. Memahami
sejarah,
kenampakan
alam,
dan keragaman suku bangsa di lingkungan kabupaten/kota provinsi
dan
Kompetensi Dasar 1.1. Membaca peta lingkungan setempat (kabupaten/kota, provinsi) dengan menggunakan skala sederhana 1.2. Mendeskripsikan kenampakan alam di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi serta hubungannya dengan keragaman sosial dan budaya 1.3. Menunjukkan jenis dan persebaran sumber daya alam serta pemanfaatannya untuk kegiatan ekonomi di lingkungan setempat 1.4. Menghargai keragaman suku bangsa dan budaya setempat
23
(kabupaten/kota, provinsi) 1.5. Menghargai berbagai peninggalan sejarah di lingkungan setempat (kabupaten/kota, provinsi) dan menjaga kelestariannya 1.6. Meneladani kepahlawanan patriotisme tokoh-tokoh lingkungannya
Standar Kompetensi
dan di
Kompetensi Dasar
2. Mengenal sumber 2.1 Mengenal aktivitas ekonomi yang daya alam, kegiatan berkaitan dengan sumber daya alam ekonomi, dan dan potensi lain di daerahnya kemajuan teknologi 2.2 Mengenal pentingnya koperasi di lingkungan dalam meningkatkan kesejahteraan kabupaten/kota dan masyarakat provinsi 2.3 Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi 2.4 Mengenal permasalahan sosial di daerahnya serta pengalaman menggunakannya
3. Pendekatan Pembelajaran CTL a. Hakikat CTL (Contextual Teaching And Learning) Pembelajaran kontekstual adalah terjemahan dari istilah CTL (Contextual Teaching and Learning). Kata kontekstual berasal dari kata contex yang berarti “hubungan, konteks, suasana, atau keadaan”. Dengan demikian kontekstual diartikan yang berhubungan dengan suasana (konteks).14 Sehingga Contextual Teaching and Learning (CTL) dapat diartikan sebagai suatu pembelajaran yang berhubungan dengan suasana tertentu.
14
Elaine B. Johnsos, Contextual Teaching and Learning: Menjadikan kegiatan BelajarMengajarMenjadiMengasyikandanBermakna, (Bandung: Kaifa Learning, 2010), Cet. VIII,h. 58
24
Pendekatan Contexstual Teaching and Learning(CTL) merupakan strategi pembelajaran yang mengaitkan materi pembelajaran secara alamiah dengan dunia nyata, sehingga siswa mampu menghubungkan dan menerapkan kompetensi hasil belajar dalam kehidupan sehari-hari sehingga siswa akan merasakan pentingnya belajar, dan dapat memaknai apa yang dipelajarinya.15 Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah suatu strategi pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk dapat menemukan materi yang dipelajari dan menghubungkannya
dengan
situasi
kehidupan
nyata
sehingga
mendorong siswa untuk menerapkannya dalam kehidupan mereka.16 Pendekatan CTL (Contextual Teaching And Learning) adalah keterkaitan setiap materi atau topik pembelajaran dengan kehidupan nyata. Untuk mengaitkannya bisa dilakukan berbagai cara, selain karena memang materi yang dipelajari secara langsung terkait dengan kondisi faktual, juga bisa disiasati dengan pemberian ilustrasi atau contoh, sumber belajar, media dan lainnya yang terkait dan ada hubungan dengan dunia nyata.17 Pendekatan kontekstual sebagai suatu pendekatan pembelajaran yang memfasilitasi kegiatan belajar siswa untuk mencari, mengolah, dan menemukan pengalaman belajar yang bersifat konkret (terkait dengan kehidupan nyata) melalui pelibatan aktivitas belajar mencoba melakukan dan mengalami sendiri (learning by doing).` Dari definisi di atas ditarik kesimpulan bahwa CTL adalah pengajaran dan pembelajaran kontekstual didasarkan pada pengetahuan bahwa
mengaitkan
merupakan
kegiatan
alami
manusia.
CTL
merupakan suatu cara yang tepat untuk mempersiapkan siswa kita
15
E.Mulyasa”Menjadi Guru Professional” (Bandung:Rosda, 2013).h. 102 Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta: Kencana, 2010), Cet. 7, h. 255 17 Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme guru, (Jakarta: grafindo persada), h.187 16
25
dalam menghadapi era reformasi, perubahan instan, dan kehadiran teknologi di mana-mana. Dengan demikian pembelajaran tidak sekedar dilihat dari sisi produk, akan tetapi yang terpenting adalah proses. Oleh karena itu, tugas guru mensiasati strategi pembelajaran bagaimana yang dipandang lebih efektif dalam membimbing kegiatan siswa agar siswa dapat menemukan apa yang menjadi harapannya. Sehubungkan dengan hal itu, terdapat lima karakteristik penting dalam proses pembelajaran yang menggunakan pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) yaitu : 1) Dalam CTL pembelajaran merupakan proses mengaktifkan pengetahuan yang sudah ada artinya apa yang akan dipelajari tidak terlepas dari pengetahuan yang sudah dipelajari, dengan demikian pengetahuan yang akan diperoleh siswa adalah pengetahuan yang utuh yang memiliki keterkaitan satu sama lain. 2) Pembelajaran yang CTL adalah belajar dalam rangka memperoleh dan menambah pengetahuan baru. Pengetahuan baru itu diperoleh dengan cara deduktif, artinya pembelajarn dimulai dengan membelajarkan secara keseluruhan, kemudian memperhatikan detailnya. 3) Pemahaman pengetahuan yang diperoleh bukan untuk dihafal tetapi untuk dipahami dan diyakini, misalnya dengan cara meminta tanggapan dari yang lain tentang pengetahuan yang diperolehnya dan berdasarkan tanggapan tersebut baru pengetahuan itu dikembangkan. 4) Mempraktekkan
pengetahuan
dan
pengalaman
tersebut.
Pengetahuan dan pengalaman yang diperolehnya harus dapat diaplikasikan dalam kehidupan siswa, sehingga tampak perubahan prilaku siswa.
26
5) Melakukan refleksi strategi pengembangan pengetahuan. Hal ini dilakukan sebagai umpan balik terhadap proses perbaikan dan penyempurnaan strategi”.18
b. Komponen CTL (Contextual Teaching And Learning) 1.
Membangun untuk menemukan makna Keterkaitan yang mengarah pada makna adalah jantung dari pengajaran dan pembelajaran kontekstual. Ketika murid dapat mengaitkan isi dari mata pelajaran akademik matematika, ilmu pengetahuan alam, sejarah, atau bahasa Indonesia dengan pengalaman mereka sendiri, mereka menemukan makna, dan makna memberikan mereka untuk belajar. Bisa dikatakan pengaitan yang paling ampuh adalah pengaitan yang mengundang siswa untuk membuat pilihan, menerima tanggung jawab, dan memberikan hasil yang penting bagi orang lain.
2.
Pembelajaran Mandiri dan kerjasama Definisi Contextual Teaching and Learning (CTL) tentang pembelajaran mandiri sangat terkait pada pengertian”mandiri” itu sendiri. Para pelajar yang memiliki tipe seperti itu “mengatur diri sendiri” memerintah diri sendiri. Mereka mengambil keputusan sendiri dan menerima tanggung jawab untuk itu. Pola belajar mereka juga diatur, maksudnya disesuaikan dan dilaksanakan dalam kaitannya dengan sesuatu yang lain. Mereka mengatur, menyesuaikan tindakan mereka untuk mencapai tujuan penting tertentu. Kerja sama adalah komponen penting dalam CTL. Kerja sama dapat menghilangkan hambatan mental akibat terbatasnya pengalaman dan cara pandang yang sempit. Jadi akan lebih memungkinkan untuk menemukan kekuatan dan kelemahan diri,
18
WinaSanjaya,”StrategiPembelajaran”,( Jakarta: Kencana,2011). H. 256
27
belajar untuk menghargai orang lain, mendengar dengan pikiran terbuka, dan membangun persetujuan bersama.19 3.
Berpikir Kritis dan Kreatif Berpikir kritis merupakan sebuah proses terarah dan jelas yang digunakan dalam kegiatan mental, seperti memecahkan masalah,
mengambil
keputusan,
menganalisis
asumsi,
dan
melakukan penelitian yang terorganisasi. Sedangkan berpikir Kreatif adalah kegiatan mental yang memupuk ide-ide asli dan pemahaman-pemahaman baru.20 4.
Membantu Individu tumbuh kembang Guru CTL menciptakan lingkungan belajar yang membantu murid tumbuhdan berkembang dengan mencontohkan perilaku yang benar dan sifat-sifatintelektual, sopan santun, rasa belas kasih, saling menghormati, rajin, disiplin diri,dan semangat belajar yang mereka harapkan dari para siswanya. Para guru CTLmembimbing setiap siswa untuk mengembangkan kecerdasan yang mudah untukmereka dan menumbuhkan kecerdasan yang merupakan tantangan untuk mereka.Para guru CTL mendorong mereka untuk meningkatkan kecerdasan mereka, danmengeluarkan bakat yang terpendam di dalam diri mereka.
5.
Standar tinggi dan penilaian Otentik Dalam sistem pengajaran dan pembelajaran kontekstual yang terpenting adalah membantu semua siswa untuk mencapai standar akademik yang tinggi. Penilaian autentik mengajak para siswa untuk menggunakan pengetahuan akademik dalam konteks dunia nyata untuk tujuan yang bermakna. Sebagai bagiankecil dari keseluruhan sistem CTL, penilaian autentik berfokus pada tujuan, melibatkan pembelajaran
19
Elaine B. Johnsos, Contextual Teaching and Learning: Menjadikan kegiatan BelajarMengajarMenjadiMengasyikandanBermakna, (Bandung: Kaifa Learning, 2010), Cet. VIII,h. 164 20 Elin Rosalie, Gagasan merancang pembelajaran Kontekstual, (Bandung: Karsa Mandiri Persada, 2008) h.55 cet 1
28
secara langsung, mengharuskan membangun keterkaitan dan kerja sama, dan menanamkan tingkat berpikir yang lebih tinggi. Dari komponen-komponen di atas, maka dapat disimpulkan bahwa Contextual Teaching and Learning
(CTL) sebuah
pendekatan yang holistik terhadap pendidikan yang dapat digunakan oleh semua siswa baik yang berbakat maupun siswa yang mengalami kesulitan belajar. Keampuhan CTL terletak pada kesempatan
yang
diberikan
kepada
semua
siswa
untuk
mengembangkan harapan mereka, untuk mengembangkan bakat mereka, dan mengetahui informasi baru,serta menjadi anggota sebuah masyarakat demokrasi yang cakap.
c. Karakteristik Pembelajaran CTL Contextual Teaching and Learning (CTL) memiliki karakteristik tersendiri. Ciri khas atau karakteristik pendekatan Contextual Teaching and Learning (CTL) ditandai oleh tujuh hal utama. 1.
Kontrukvisme (Constructivisme) Kontrukvisme merupakan landasan berpikir (Filosofis) dalam CTL, yaitu proses membangun atau menyusun pengetahuan baru
dalam
struktur
pengalama.21Filasafat
kognitif
kontruktivisme
siswa Mark
berdasarkan Baldwin
dan
diperdalam oleh Jean Peaget menganggap bahwa pengetahuan itu terbentuk bukan hanya sekedar dari objek semata, tetapi juga dari kemampuan individu sebagai subjek dari setiap objek yang diamatinya. Keterkaitannya adalah yang mengarah pada makna adalah jantung dari pengajaran dan pembelajaran kontekstual. Ketika siswa dapat mengaitkan isi dari mata pelajaran akademik 21
Dharma kesuma dkk, Contextual Teaching And Learning Sebuah panduan awal dalam pengembangan PBM, (Garut: CV. Diandra primamitra Media 2010), Cet ke 1 h.62
29
matematika, ilmu pengetahuan alam, sejarah, atau bahasa Indonesia dengan pengalaman mereka sendiri, mereka menemukan makna, dan makna memberikan mereka untuk belajar. Strategi untuk membelajarkan siswa menghubungkan antara setiap konsep dengan kenyataan merupak unsur yang diutamakan dibandingkan dengan penekanan terhadap seberapa banyak pengetahuan yang harus diingat oleh siswa. 2.
Menemukan (Inquiri) Siswa
dituntut
mampu
mencari,
menganalisa,
dan
menggunakan informasi dengan sedikit atau bahkan tanpa bantuan guru, pembelajaran mandiri adalah sebuah proses.22 Sebagaimana proses lainnya, pola ini mengikuti beberapa prosedur untuk bisa mencapai suatu tujuan. Para pelajar yang memiliki tipe seperti itu “mengatur
diri
sendiri”
memerintah
diri
sendiri.
Mereka
mengambil keputusan sendiri dan menerima tanggung jawab untuk itu. Pola belajar mereka juga diatur, maksudnya disesuaikan dan dilaksanakan dalam kaitannya dengan sesuatu yang lain. Mereka mengatur, menyesuaikan tindakan mereka untuk mencapai tujuan penting tertentu. 3.
Bertanya (Questioning) Melalui penerapan bertanya, pembelajaran akan lebih hidup, akan mendorong proses dan hasil pembelajaran yang lebih luas dan mendalam, dan banyak yang akan ditemukan unsur-unsur terkait yang sebelumnya tidak terpikirkan baik oleh guru maupun oleh siswa. Penerapan unsur bertanya dalam pendekatan CTL harus difasilitasi oleh guru, kebiasaan siswa untuk bertanya atau kemampuan guru dalam menggunakan pertanyaan yang baik akan
22
ElinRosalin,”GagasanMerancangPembelajaranKontektual”(Bandung: KarsaMandiriPersada, 2008), h. 50
30
mendorong
pada
peningkatan
kualitas
dan
produktivitas
pembelajaran. Belajar pada hakikatnya adalah bertanya dan menjawab pertanyaan. Bertanya dapat dipandang sebagai refleksi dari keingintahuan setiap individu. Adapun menjawab pertanyaan mencerminkan kemampuan seorang dalam berpikir. Dalam proses pembelajaran melalui CTL, guru tidak menyampaikan informasi begitu saja, akan tetapi memancing agar siswa menemukan sendiri.23 Dalam implementasi CTL, pertanyaan yang diajukan guru atau siswa harus dijadikan alat atau pendekatan untuk menggali informasi atau sumber belajar yang ada kaitanya dengan kehidupan nyata. 4.
Bekerja sama / Masyarakat Belajar Kerja sama adalah komponen paling penting dalam pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning), Kerja sama dapat menghilangkan hambatan mental akibat terbatasnya pengalaman dan cara pandang yang sempit. Jadi akan lebih memungkinkan untuk menemukan kekuatan dan kelemahan diri, belajar untuk menghargai orang lain, mendengar denganpikiran terbuka, dan membangun persetujuan bersama. Masyarakat belajar adalah membiasakan siswa untuk melakukan kerjasama dan memanfaatkan sumber belajar dari teman-teman belajarnya. Sepertiyang disarankan dalam learning community, bahwa hasil pembelajaran diperolehdari kerja sama dengan orang lain melalui berbagai pengalaman (sharing). Melalui sharing ini anak dibiasakan untuk saling memberi dan menerima,
23
Elaine B. Johnson, Contextual Teaching and Learning: Menjadikan Kegiatan BelajarMengajar Menjadi Mengasyikan dan Bermakna, (Bandung: kaifa Learning, 2010), Cet. VII, h.
31
sifat ketergantungan yang positif dalam learning community dikembangkan. Kebiasaan penerapan dan mengembangkan masyarakat belajar dalam pendekatan CTL sangat dimungkinkan dan dibuka dengan luas memanfaatkan masyarakat belajar lain di luar kelas. Setiap
siswa
selayaknya
dibimbing
dan
diarahkan
untuk
mengembangkan rasa ingin tahunya melalui pemanfaatan sumber belajar secara luas yang tidak hanya didekat oleh masyarakat belajar di dalam kelas akan tetapi sumber manusia lain di luar kelas (keluarga dan masyarakat). Dalam kelas CTL, penerapan asas masyarakat belajar dapat dilakukan dengan menerapkan pembelajaran melalui kelompok belajar.Siswa dibagi dalam kelompok-kelompok yang anggotanya heterogen, baik dilihat dari kemampuan dan kecepatan belajarnya, maupun dilihat dari bakat dan minatnya. Biarkan dalam kelompoknya mereka saling membelajarkan; yang cepat belajar didorong untuk membantu yang lambat belajar, yang memiliki kemampuan tertentu didorong untuk menularkannya pada yang lain. 5.
Pemodelan (Modelling) Tahap
pembuatan
model
dapat
dijadikan
untuk
mengembangkan pembelajaran agar siswa bisa memenuhi harapan siswa secara menyeluruh, dan membantu mengatasi keterbatasan yang dimiliki oleh guru. Dalam Pemodelan, peserta didik diberi waktu untuk membuat skenarionya sendiri dan menentukan bagaimana mereka ingin menggambarkan kecakapan dan teknik yang dilakukan di kelas.24
24
Mel Sibermen, Active Learning 101 Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2009), Cet. 6, h. 223
32
Pada sebuah pembelajaran keterampilan atau pengetahuan tertentu, ada model yang bisa ditiru siswanya. Misalnya guru memodelkan langkah-langkah cara menggunakan neraca dan demonstrasi sebelum siswanya melakukan tugas tertentu. Model dapat juga didatangkan dari luar yang ahli di bidangnya, misalnya mendatangkan seorang guru lain untuk memodelkan cara menggunakan bahan ajar untuk mengukur kemampuan siswa seperti contoh di bawah ini. a) Proses penampilan suatu contoh agar orang lain berpikir, bekerja dan belajar. b) Mengerjakan
apa
yang
guru
inginkan
agar
siswa
mengerjakannya. 6.
Refleksi Refleksi adalah cara berpikir tentang apa yang baru terjadi atau baru saja dipelajari. Dengan kata lain refleksi adalah berpikir ke belakang tentang apa-apayang sudah dilakukan di masa lalu, siswa mengedepankan apa yang baru dipelajarinya sebagai struktur pengetahuan yang baru yang merupakan pengayaan atau revisi dari pengetahuan sebelumnya. Pada saat refleksi, siswa diberi kesempatan
untuk
mencerna,
menimbang,
membandingkan,
menghayati, dan melakukan diskusi dengan dirinya sendiri (learning to be). Refleksi adalah proses pengendapan pengalaman yang telah dipelajariyang telah dilakukan dengan cara mengurutkan kembali kejadian-kejadian
atau
peristiwa
pembelajaran
yang
telah
dilaluinya. Melalui proses refleksi, pengalaman belajar itu akan dimasukkan dalam struktur kognitif siswa yang pada akhirnya akan menjadi bagian dari pengetahuan yang dimilikinya.25
25
Wina Sanjaya, Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan, (Jakarta:
Kencana, 2010), Cet. 7, h. 268
33
7.
Menggunakan penilaian autentik”.26 Tahap terakhir dari pendekatan CTL adalah melakukan penilaian. Penilaian sebagai bagian integral dari pembelajaran yang memiliki fungsi yangamat menentukan untuk mendapatkan informasi kualitas proses dan hasil pembelajaran melalui penerapan CTL. Penilaian adalah proses pengumpulan berbagai data dan informasi yang bisa memberikan gambaran atau petunjuk terhadap pengalaman belajar siswa. Dengan terkumpulnya berbagai data dan informasi yang lengkap sebagai perwujudan dari penerapan penilaian, maka akan semakin akurat pula pemahaman guru terhadap proses dan hasil pengalaman belajar setiap siswa. Guru dengan cermat akan mengetahui kemajuan, kemunduran dan kesulitan siswa dalam belajar, dan dengan itu pula guru akan memiliki kemudahan untuk melakukan upaya-upaya perbaikan dan penyempurnaan proses bimbingan belajar dalam langkah selanjutnya. Dari uraian di atas, dapat ditarik kesimpulan, bahwa karakteristik pembelajaran Contextual Teaching and Learning (CTL) adalah kerjasama, saling menunjang, menyenangkan, tidak membosankan, belajar dengan bergairah, pembelajaran terintegrasi, menggunakan berbagai sumber, siswa aktif, sharing dengan teman, siswa kritis, guru kreatif, dinding kelas dan lorong-lorong penuh dengan
hasil
karya
siswa,
sehingga
pembelajaran
lebih
mengasyikan, menyenangkan, dan bermakna.
d. Langkah-langkah Pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) Pembelajaran kontekstual dilakukan melalui langkah berikut ini :
26
Wina Sanjaya,Op.cit.264
34
a) Mengembangkan pemikiran siswa untuk melakukan kegiatan belajar lebih bermakna dengan cara bekerja sendiri, menemukan sendiri, dan mengkonstruksi sendiri pengetahuan dan keterampilan baru yang harus dimiliki. b) Melaksanakan sejauh mungkin kegiatan inquiry untuk semua topik yang diajarkan. c) Mengembangkan sifat ingin tahu siswa melalui pertanyaanpertanyaan. d) Menciptakan
masyarakat
belajar,
seperti
melalui
kegiatan
kelompok berdiskusi, tanya jawab, dan lain sebagainya. e) Menghadirkan model sebagai contoh pelajaran, bisa melalui ilustrasi, model, bahkan media yang sebenarnya. f)
Membiasakan anak untuk melakukan refleksi dari setiap kegiatan pembelajaran.
g) Melakukan penilaian secara obyektif, yaitu menilai kemampuan sebenarnya pada setiap siswa.
Tabel 2.1 Langkah-langkah dengan pendekatan CTL (Contexstual Teaching Learning) No 1
Karakteristik Pembelajaran Kontekstual Kontruktivisme
Langkah-langkah Pembelajaran Kontekstual
2
Inkuiri
membangun landasan yang kukuh Membangun Pemahaman Siswa berdasarkan Pengalaman. Pembelajaran harus dikemas sebagai proses “Mengkontruksi” bukan hanya menerima pelajaran. membuat rancangan yang dinamis menciptakan lingkungan yang mendukung Mengajukan pertanyaan-pertanyaan
35
3
Bertanya
4
Masyarakat Belajar
5
Pemodelan
6
Refleksi
7
Penilaian yang
sebenarnya
terkait materi. maerumuskan masalah yang ditemukan. merumuskan hipotesis merancang dan melakukan eksperiment mengumpulkan dan menganalisa Menarik kesimpulan dan mengembangkan sikap ilmiah, yakni obyektif, jujur, hasrat ingin tahu terbuka, berkemauan dan tanggung jawab. Bagi guru mendorong, membimbing dan menilai kemampuan berpikir siswa mengecek pemahaman siswa. membangkitkan respon siswa. mengetahui sejauh mana keingintahuan siswa. untu menyegarkan kembali pengetahuan siswa. Sekelompok orang yang terikat dalam kegiatan belajar. Bekerjasama dengan orang lain lebih baik dari pada belajar sendiri. Tukar Pengalaman Berbagi Ide atau alasan Poses penampilan suatu contoh agar siswa berpikir, bekerja dan belajar. Cara berpikir apa yang telah dipelajari. Mencatat apa yang telah dipelajari. Membuat jurnal, karya seni, diskusi kelompok. Mengukur pengetahuan dan keterampilan siswa. Dilakukan selama dan setelah proses pembelajaran berlangsung. Penilaian produk atau kinerja. Berkesinambungan. dapat digunakan sebagai feed back
36
e. Kelebihan dan Kelemahan CTL (Contextual Teaching and Learning) Pembelajaran kontekstual disamping memiliki kelebihan juga memiliki kelemahan. 1.
Kelebihan a.
Pembelajaran lebih bermakna dan nyata. Artinya siswa dituntut untuk dapat menangkap hubungan antara pengalaman belajar sekolah dengan kehidupan nyata. Hal ini sangat penting sebab dengan menghubungkan materi yang telah ditemukan dalam kehidupan nyata, bukan saja bagi siswa materi itu akan berfungsi
secara
fungsional
akan
tetapi
materi
yang
dipelajarinya akan tertanam erat dalam memori siswa sehingga tidak akan mudah dilupakan. b.
Pembelajaran lebih produktif dan mampu menumbuhkan penguatan konsep kepada siswa karena metode pembelajaran CTL menganut aliran konstruksivisme, dimana setiap siswa dituntun untuk menemukan pengetahuannya sendiri. Melalui landasan filosofis konstruksivisme siswa diharapkan belajar melalui mengalami bukan menghafal.
2.
Kelemahan a. Guru lebih intensif dalam membimbing karena metode CTL guru tidak lagi berperan sebagai pusat informasi. Tugas guru adalah mengelola sebagai sebuah tim yang bekerja sama untuk menemukan pengetahuan dan keterampilan yang baru bagi siswa. Siswa dipandang sebagai individu yang sedang berkembang. Kemampuan belajar seseorang dipengaruhi oleh tingkat perkembangan dan kekuatan pengalaman yang dimilikinya. Dengan demikian, peran guru bukanlah sebagai instruktur atau penguasa yang memaksa kehendak melainkan
37
guru adalah pembimbing siswa agar dapat belajar sesuatu dengan tahap perkembangannya. b. Guru
memberikan
kesempatan
kepada
siswa
untuk
menemukan atau menerapkan sendiri ide-ide dan mengajak siswa agar dengan menyadari dan dengan sadar menggunakan strategi-strategi mereka sendiri untuk belajar. Namun dalam konteks ini tentunya guru memerlukan perhatian dan bimbingan
yang
ekstra
terhadap
siswa
agar
tujuan
pembelajaran sesuai dengan apa yang diterapkan semula.27
B. Penelitian Yang Relevan Nama
Judul
Yang membedakan dengan
Peneliti
hasil penelitian penulis
Ida
Peningkatan
Rahmawati
kemampuan
menulis
mengetahui kesulitan siswa
cerita
melalui
dalam proses pembelajaran
teaching
Bahasa Indonesia khususnya
and learning (CTL)
pelajaran menulis cerita anak
pada siswa kelas V Al
.
anak
contextual
Istoqomah Jakarta
Penelitian ini bertujuan untuk
Berdasarkan hasil penelitian yang
telah
menunjukkan
dilakukan bahwa
keterampilan menulis cerita anak pada siswa kelas V melalui
CTL
mengalami
peningkatan 27
siklus I persentasi total rata-
Iif Khoiru Ahmadi, dkk, Strategi Pembelajaran Sekolah Terpadu, “PengaruhnyaTerhadap Konsep Pembelajaran Sekolah Swasta dan SekolahNegeri” (Jakarta: Prestasi Pustaka,2001), Cet. I, h. 122,123
38
rata pada lembar observasi, yaitu 48.9% dan pada sikluis II sebesar 61.5%. Selain dari hasil observasi, penulis juga menyebarkan
skala,
yaitu
tentang kemampuan menulis cerita anak. Hasil skala pada siklus I rerata yang diperoleh, yaitu 69% dan skala pada siklus
II
yang
diperoleh
menunjukkan baik dengan rerata dapat
78.16%,
sehingga
disimpulkan
bahwa
kemampuan menulis cerita anak pada pelajaran bahasa Indonesia adalah baik. Nurfalah
Penerapan
Hayyun
Pembelajaran Kontekstual
Model
Berdasarkan hasil penelitian terdapat peningkatan hasil
dalam
belajar siswa mata pelajaran
rangka meningkatkan
sosiologidengan
Hasil Belajar Siswa
menggunakan pembelajaran
Pada Mata Pelajaran
CTL (Contextual Teaching
Sosiologi di sekolah
and Learning) dengan nilai
menengah
kkm
Triguna
atas Utama
Tangerang Selatan.
72
dan
dengan
ketuntasan nilai siswa 80 %
Pada diperoleh
siklus rata-rata
pertama pre-tes
42,16 dan post tes 66,89. Sedangkan siklus kedua ratarata nilai pre test 55,54 dan
39
post tes 81,08
Dilihat
dari
persentase
ketuntasan kelas pada siklus satu hanya 29,72 % dan menjadi 100 % pada siklus ke dua. Eliawati
Implementasi
Addawiyah
pendekatan
Penelitian
dilaksanakan
dalam 2 siklus dengan tahap
kontekstual
dalam
meningkatkan
perencanaan,
hasil
pelaksanaan,
pengamatan dan refleksi.
belajar kimia siswa
Data Hasil Belajar kognitif
pada
konsep
diperoleh melalui tes kognitif
kimia
berbentuk uraian dan lembar
keseimbangan (Penelitian
Tindakan
Kelas
MA
di
observasi hasil belajar.
al
Rata-rata
hasil
belajar
Karimiyah kelas IX
kognitif siswa pada siklus I
IPA)
sebesar 67,3 dan pada siklus II Sebesar 71,23 dan dari 32 siswa 90,63 siswa dinyatkan telah mencapai ketuntasan minimal
Hal tersebut membuktikan bahwa adanya peningkatan hasil belajar siswa dengan menggunakan
pendekatan
Kontekstual Mulyana
model
Peranan CTL(Contextual Teaching Learning
bertujuan
mengetahui minat dan hasil And
)
Penelitian
Dalam
belajar
dengan
indikator
keberhasilan 75 % mencapai
40
Meningkatkan Minat Dan
Hasil
Belajar
kkm
60
Intrumen
yang
digunakan
Siswa Kelas V pada
berupa pre tes dan post tes
mata pelajaran PKN
Rata-rata N-Gain siklus I
(Di
Adalah 0,53, rata-rata N-
Mis
Irsyadul
Khair)
Gain siklus II 0,67 dengan begitu indikator keberhasilan dalam
penelitian
telah
mencapai KKM yang telah ditentukan yakni 60.
C. Hipotesis Tindakan Berdasarkan landasan konseptual diatas maka peneliti mengajukan hipotesis tindakan sebagai berikut: Pendekatan CTL (Contexstual Teaching and Learning) dapat meningkatkan hasil belajar IPS siswa Materi Perkembangan Teknologi kelas IV di MI Al-Mursyidiyyah Pondok Benda Pamulang Tangerang Selatan.
BAB III METODOLOGI PENELITIAN A. Tempat danWaktu Penelitian Tempat Penelitian Tindakan Kelas ini adalah di Madrasah Ibtidaiyah MI Al Mursyidiyyah Jln Siliwangi Raya Gg. Anggrek Rt. 003/018 No.47 Pondok Benda Pamulang Kota Tangerang Selatan pada kelas IV (Empat) semester genap bulan April tahun pelajaran 2013-2014. B. Metode Penelitian dan Rancangan Siklus Penelitian 1. Metode Penelitian Metode penelitian yang digunakan dalam penelitian ini berupa penelitian tindakan kelas yaitu suatu penelitian yang bertujuan untuk memperbaiki mutu pembelajaran pembelajaran di kelas1. Dengan kata lain penelitian tindakan kelas dapat diartikan sebagai penelitian yang dikembangkan berdasarkan permasalahan yang muncul dalam kegiatan pembelajaran yang bertujuan untuk memperbaiki dan meningkatkan proses belajar mengajar dikelas. 2. Rancangan Penelitian SecaraumumprosedurpenelitiantindakankelasdigambarkanmenurutKemmis & Taggart sebagaiberikut:2 Perencanaan Refleksi SIKLUS 1
Pelaksanaan
Pengamatan Perencanaan Refleksi ?
SIKLUS 2
Pelaksanaan
Pengamatan
1
Suharsimin Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas(Jakarta: Bumi Aksara,2012), h.16 Ibid
2
41
42
Penelitian
ini
menggunakan
Model
Kemmis
&
Taggart
ini
menggunakan sistem spiral, satu siklus atau putaran terdiri dari empat komponen, yaitu: perencanaan (planing), aksi/tindakan (action), observasi dan refleksi (reflecting). Dalam penelitian ini, penelitian merencanakan dua siklus, dimana setiap siklus terdiri dari empat tahapan, yaitu: a.
Perencanaan (planing) Sebelum peneliti melakukan tindakan pada proses pembelajaran di kelas, peneliti terlebih dahulu melakukan perencanaan sebagai berikut : 1) Menentukan waktu penelitian 2) Menyiapkan Rencana Pembelajaran (RPP) 3) Menyusun lembar Observasi 4) Membuat Soal Tes
b.
Tindakan (action) Pada tahap ini yang dilakukan peneliti, yaitu melaksanakan proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan kontekstual sesuai dengan RPP yang dirancang sebelumnya. Kegiatan ini juga dilakukan observasi yang telah bekerja sama dengan observer yaitu guru IPS kelas V.
c.
Pengamatan (observing) Pada proses pengamatan dilakukan bersamaan dengan proses pelaksanaan tindakan. Pada tahapan ini, dilakukan kolaborasi dengan observer untuk mengisi
lembar observasi dengan
mendokumentasikan semua indikator yang terjadi selama proses penelitian. d.
Refleksi Pada tahap ini peneliti menganalisis data yang telah diperoleh dari pengamatan yaitu hasil dari lembar observasi yang telah diisi dan didiskusikan dengan observer sehingga dapat diketahui kekurangan yang ada pada siklus I. Kemudian hasil analisis dapat dijadikan
43
acuan untuk merencanakan tindakan pada siklus II. Dan begitu seterusnya hingga penelitian ini mencapai kriteria keberhasilan lalu siklus dihentikan. Pembelajaran yang diterapkan dalam penelitian ini adalah penggunaan
pendekatan
pembelajaran
CTL
(ContextualTeachingandLearning) yang bertujuan untuk mengatasi permasalahan dalam pembelajaran serta meningkatkan hasil belajar siswa Mata Pelajaran IPS Materi Perkembangan Teknologi. 1.
Fokus masalah Penelitian ini difokuskan untuk mengetahui apakah diterapkannya model pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) dapat meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPS Materi Perkembangan Teknologi.
2.
Hasil yang diharapkan oleh peneliti adalah diterapkannya model pembelajaran
CTL
(ContextualTeachingandLearning)dapat
meningkatkan hasil belajar siswa mata pelajaran IPS Materi Perkembangan Teknologi. 3.
Solusi Masalah Dengan diterapkannya model pembelajaran CTL (Contextual Teaching and Learning) agar hasil belajar siswa dapat meningkat
4.
Indikator penelitian Indikator yang dijadikan acuan keberhasilan dari penelitian ini adalah: a. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila hasil belajar siswa terhadap materi yang disampaikan telah mencapai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM), Mata Pelajaran IPS yaitu dengan nilai KKM 70 dengan perolehan nilai siswa adalah 70% dari sejumlah siswa dalam satu kelas yaitu 36 orang.
44
C. Subyek Penelitian Subjek penelitian ini tindakankelasiniadalah siswa kelas IV MI Al Mursyidiyyah Jln Siliwangi Raya Gg. Anggrek Rt. 003/018 No.47 Pondok Benda Pamulang Kota Tangerang Selatan padakelas IV (Empat) Jumlah 36 orang yang terdiri 14 laki-laki 22 perempuan. Observer yang membantu peneliti untuk mengamati kegiatan belajar mengajar siswa dan guru,dengan mengisi lembar observasi yang telah disediakan adalah guru kelas V yaitu Evi Fitria,S.Pd.I
D. Peran dan Posisi Peneliti dalam Penelitian Dalam penelitian ini, Peneliti berperan sebagai pelaksanan penelitian sekaligus guru mata pelajaran IPS di kelas IV, peneliti yang merancang pembelajaran CTL (ContextualTeachingandLearning), membuat lembar observasi guru dan siswa juga membuat instrument setiap test. Peneliti juga mengumpulkan data serta menganalisis data dan melaporkan hasil penelitian, dalam hal ini peneliti dibantu oleh observer yaitu ibu Evi Fitria, S.Pd.I selaku teman sejawat di Mi Al Mursyidiyyah. Observer sebagai partner untuk melakukan pengamatan dalam proses pembelajaran.
E. Tahapan Intervensi Tindakan Tabel 3.1 Tahapan Intervensi Tindakan Tahapan
Keterangan
Penelitian Pendahuluan Terhadap masalah yang teridentifikasi, antara lain sebagai berikut: Melakukan
Kurangnya fasilitas yang seharusnya seperti LCD,
observasi
perpustakaan dan Media pendukung pembelajaran
terhadap sekolah
lainnya
Melakukan
Metode pembelajaran yang diterapkan guru masih
Observasi
terbatas pada metode ceramah, tanya jawab dan
pembelajaran
sesekali diskusi
45
Pengamatan Penelitian
Pra 1. Hasil pada
hasil belajar siswa
belajar
IPS
siswa
kelas
IV
MI
Al
Mursyidiyyah rendah, belum mencapai KKM dengan standar KKM 70 %
melalui tes akhir 2. Kurangnya perhatian siswa dalam menerima materi UTS Diagnosa
pelajaran yang disampaikan oleh guru Dengan diterapkannya Pendekatan Pembelajaran CTL (Contextual
Teaching
and
Learning)
dapat
meningkatkan hasil belajar IPS Materi Pekembangan Teknologi Pelaksanaan Penelitian Siklus I Tahap Perencanaan
1. Membuat rencana pembelajaran (RPP) dengan pendekatan CTL 2. Menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari skenario proses pembelajaran, media pembelajaran, serta evaluasi pembelajaran 3. Menyusun pedoman observasi hasil belajar dan soal tertulis (Post Tes)
Tahap Tindakan
1. Pelaksanaan
pembelajaran
dengan
pendekatan
kontekstual 2. Pembelajaran siklus I terdiri daridua kali pertemuan 3. Pada saat proses pembelajaran menggunakan Media Gambar, tanya jawab,
Masyarakat belajar dan
Pemodelan Tahap observasi
1. Menyiapkan lembar observasi 2. Mempersiapkan observer 3. Observer mengamati proses pembelajaran 4. Observer mengisi lembar observasi
Tahap Refleksi
1. Menganalisis data pada siklus I, berupa hasil penilaian Post Tes 2. Menganalisis
temuan-temuan
untuk
dilakukan
46
perbaikan
yang
dilaksanakan
pada
siklus
selanjutnya bila indikator penelitian belum tercapai. 3. Menarik kesimpulan dari apa saja yang telah dicapai dan yang belum dicapai serta kekurangan atau permasalahan yang muncul pada siklus satu 4. Hasil refleksi dijadikan landasan untuk membuat perencanaan
dan
pelaksanaan
siklus-siklus
berikutnya hingga indikator pencapaian dianggap tuntas. Pelaksanaan Penelitian Siklus II Tahap Perencanaan
4. Membuat rencana pembelajaran (RPP) dengan pendekatan CTL 5. Menyusun perangkat pembelajaran yang terdiri dari skenario proses pembelajaran, media pembelajaran, serta evaluasi pembelajaran 6. Menyusun pedoman observasi hasil belajar dan soal tertulis
Tahap Tindakan
1. Pelaksanaan
pembelajaran
dengan
pendekatan
kontekstual 2. Pembelajaran siklus II terdiri ada dua kali pertemuan 3. Pada saat proses pembelajaran menggunakan Media Gambar, tanya jawab,
Masyarakat belajar dan
Pemodelan Tahap observasi
1. Menyiapkan lembar observasi 2. Mempersiapkan observer 3. Observer mengamati proses pembelajaran 4. Observer mengisi lembar observasi
Tahap Refleksi
1. Menganalisis data pada siklus I, berupa hasil penilaian Post Tes 2. Menganalisis
temuan-temuan
untuk
dilakukan
47
perbaikan yang dilaksanakan pada siklus selanjutnya bila indikator penelitian belum tercapai. 3. Menarik kesimpulan dari apa saja yang telah dicapai dan yang belum dicapai serta kekurangan atau permasalahan yang muncul pada siklus dua Penulisan Laporan Penelitian
F. Hasil Intervensi tindakan yang Diharapkan Hasil intervensi tindakan yang diharapkan dari penelitian ini adanya peningkatan hasil belajar siswa pada proses pembelajaran IPS dilihat dari ketercapaian Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Adapun indikator keberhasilan ketuntasan hasil belajar yang diharapkan mencapai 70%dari 36 siswa dengan nilai Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yaitulebih besar dari 70.
G. Data dan Sumber Data 1. Data penelitian ini ada 2 macam, yaitu : a.
Data kualitatif :hasil observasi pada proses pembelajaran, hasil observasi siswa serta dokumentasi.
b.
Data kuantitatif :nilai tess iswa (pretest danpost test) untuk mengukur hasil belajar siswa.
2. Sumber data diperoleh dari siswa kelasIV MI Al Mursyidiyyah.
H. Instrumen Pengumpulan Data. Dalam penelitian ini peneliti menggunakan instrument pengumpulan data berupa tes dan lembar observasi. Instrumen diartikan sebagai alat bantu dan merupakan sarana yang dapat diwujudkan dalam benda agar data yang dikumpulkan baik dan benar, instrument pengumpulan datanya pun harus baik. Dengan demikian, dalam hal ini penulis menggunakan instrument pengumpulan data dengan tes hasil belajar siswa.
48
Tabel 3.2. Kisi- Kisi Observasi Untuk Guru. (Data Hasil Pengamatan Keterampilan Guru) Variabel Pengajar
Indikator Komponen Profesional
Instrumen 1. Mempersiapkan siswa untuk belajar 2. Melakukan kegiatan apersepsi
Penguasaan materi dan media Pembelajaran
1. Penguasaan
materi
pembelajaran 2. Mengaitkan
materi
dengan
pengetahuan lain yang Relevan 3. Menyampaikan materi dengan jelas
sesuai
dengan
karakteristik siswa 4. Mengaitkan
materi
dengan
realita kehidupan 5. Melaksanakan
pembelajaran
sesuai dengan kompetensi dan tujuan pembelajaran 6. Melaksanakan
pembelajaran
secara runtut 7. Menguasai kelas 8. Menumbuhkan
kebiasaan
positif 9. Melaksanakan sesuai
pembelajaran
dengan alokasi waktu
yang direncanakan 10. Menggunakan
media
secara
efektif dan efisien 11. Menghasilkan menarik
pesan
yang
49
12. Melibatkan
siswa
pemanfaatan
dalam media
pembelajaran 13. Menunjukan sikap terbuka 14. Menumbuhkan kecerian siswa dan antusiasme siswa
dalam
belajar 15. Melakukan
penilaian
akhir
sesuai dengan kompetensi Penggunaan Bahasa
1. Menyampaikan bahasa lisan
dan tertulis secara jelas 2. Melakukan refleksi,menarik
kesimpulan dan membuat rangkuman melibatkan siswa 3. Melaksanakan tindak lanjut
dan memberikan arahan , kegiatan, tugas sebagai bagian remedial/pengayaan Komponen Personal 1. Datang tepat waktu Sosial
2. Disiplin
dan
bertanggung
jawab dalam tugas 3. Berinteraksi
dengan
baik
kepada siswa 4. Kerja sama dengan siswa dan
guru 5. Berpakaian rapih dan sopan
50
Tabel 3.3 Lembar Observasi Guru
No
Skor
Hal yang diamati
1
1
Mempersiapkan siswa untuk belajar
2
Melakukan kegiatan apersepsi
3
Penguasaan materi pembelajaran
4
Mengaitkan materi dengan
pengetahuan
lain yang Relevan 5
Menyampaikan materi dengan jelas sesuai dengankarakteristik siswa`
6
Mengaitkan
materi
dengan
realita
kehidupan 7
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi dan tujuan pembelajaran
8
Melaksanakan pembelajaran secara runtut
9
Menguasai kelas
10
Menumbuhkan kebiasaan positif
11
Melaksanakan
pembelajaran
sesuai
dengan alokasi waktu yang direncanakan 12
Menggunakan media secara efektif
dan
efisien 13
Menghasilkan pesan yang menarik
14
Melibatkan
siswa
dalam
pemanfaatan
media pembelajaran 15
Menunjukan sikap terbuka
16
Menumbuhkan
kecerian
siswa
dan
antusiasme siswa dalam belajar 17
Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi
2
3
4
51
18
Menyampaikan bahasa lisan dan tertulis secara jelas
19
Melakukan refleksi, menarik kesimpulan dan membuat rangkuman melibatkan siswa rangkuman melibatkan siswa
20
Melaksanakan
tindak
lanjut
dan
memberikan arahan , kegiatan, tugas sebagai bagian remedial/pengayaan 21
Datang tepat waktu
22
Disiplin dan bertanggung jawab
dalam
tugas 23
Berinteraksi dengan baik kepada siswa
24
Kerja sama dengan siswa dan guru
25
Berpakaian rapih dan sopan
Tabel 3.4. Kisi Kisi Obervasi Aktivitas Siswa
Variabel
Indikator
Siswa
Sikapsiswa
Instrumen 1. Kesiapan siswa untuk belajar 2. Perhatian
siswa
ketika
menerima perintah 3. Keseriusan
belajar
dan
mengamati
dan
menghafal 4. Keseriusan
menganalisa suatu objek Respon siswa terhadap pembelajaran CTL
1. Bertanya dan mengungkapkan
pendapat,
gagasan,
pikiran
terhadap
materi
secara kritis 2. Tanggap
52
pelajaran 3. Memiliki semangat belajar 4. Kekompakan
di
dalam
kelompok 5. Interaksi dengan teman dan
guru
dalam
proses
pembelajaran Proses evaluasi
1. Mengerjakan soal dengan tertib dan jujur
Tabel. 3.5 lembar observasi siswa No.
Hal yang diamati
1
Kesiapan siswa untuk belajar
2
Perhatian siswa ketika menerima perintah
3
Keseriusan belajar dan menghafal
4
6
Keseriusan mengamati dan menganalisa suatu objek Bertanya dan mengungkapkan pendapat, gagasan, pikiran secara kritis Tanggap terhadap materi pelajaran
7
Memiliki semangat belajar
8
Kekompakan di dalam kelompok
9
Interaksi dengan teman dan guru dalam proses pembelajaran Mengerjakan soal dengan tertib dan jujur
5
10
Keterangan : 4
: SangatBaik
3
: Baik
2
: Cukup
1
: Kurang
Skor 1
2
3
4
53
Tabel 3.6 Skala Penilaian Jumlah Skor No
Skala
Deskripsi
1
85 – 100
SangatBaik
2
75 – 84
Baik
3
60 – 74
Cukup
4
40 – 60
Kurang
5
0 - 39
SangatKurang
a. Tes Tes, untuk mendapatkan hasil penelitian maka dilakuakan tes. Tes ialah seperangkat rangsangan (stimuli) yang diberikan kepada seseorang dengan maksud untuk mendapatkan jawaban yang dapat dijadikan dasar bagi penetapan skor angka.3 Tes menggunakan butir soal atau instrumen soal untuk mengukur hasil belajar siswa. Tes ini dilakukan sebelum dan sesudah proses pembelajaran
(pre test dan Post tes).Pre test dan Post Tes dalam
bentuk Tes obyektif pilihan ganda yang dilakukan pada setiap akhir siklus 1 dan siklus 2. b. Dokumentasi Foto digunakan sebagai alat-alat untuk mendokumentasikan kegiatan yang berlangsung pada setiap pertemuan baik padasiklus I maupun Siklus II.
3
S. Margono, MetodologiPenelitianPendidikan, (Jakarta : RinekaCipta, 2007), cetke 6, hlm 170
54
I. Teknik Pengumpulan Data Dalam usaha memperoleh data yang memadai dan akurat, maka ditentukan beberapa teknik. Teknik pengumpulan data yang dilakukan penulis dapat dilihat pada tabel berikut :
Tabel 3.7 Teknik Pengumpulan Data No 1
2
Teknik pengumpulan data
Instrumen Lembar
Pengisian lembar observasi yang dilakukan oleh
Observasi
observer pada setiap pertemuan
Tes
Dilaksanakan awal pembelajaran (Pre-Tes) dan pada setiap akhir siklus I dan Siklus II untuk mengetahui hasil belajar siswa.
3
Dokumentasi 1. Pengambilan gambar atau foto padas etiap pertemuan sebagai
bukti
sekaligus
gambaran
aktivitas
pembelajaran. 2. Pengumpulan
Nilai-nilai
Selama
pembelajaran
Semester I dan II. Tahun Pelajaran 2013/2014
J.
Teknik Pemeriksaan Keterpercayaan Teknik pemeriksaan sudah sesuai dengan kenyataan yang ada di lapangan pada saat pembelajaran berlangsung dan menunjukkan sejauh mana peningkatan yang diperoleh dalam meningkatkan aktivitas belajar siswa. Penelitian ini dilakukan dengan objektif, peneliti jujur, mencatat apa yang dilihat, didengar dan dirasakan berdasarkan keyakinan peneliti, tidak dibuatbuat atau direka-reka.
55
K. AnalisisData dan Interpretasi Data Data yang dikumpulkan dalam
penelitian kela sini dianalisis
menggunakan analisis kualitatif dan analisis kuantitatif. Analisis data kualitatif dikembangkan dari observasi kemudian di paparkan dalam bentuk uraian naratif yang menggambarkan mengenai situasi pembelajaran, sedangkan data kuantitatif dilakukan terhadap hasil tes dalam pembelajaran IPS yang diberikan kepada siswa pada akhir siklus I dan Siklus II 1. Hasil Belajar (Post Tes) Data hasilPre-tes dan Pos-Tes hasil analisis dari setiap siklus yang telah dilakukan. Dalam menganalisis hasil belajar siswa pada pelajaran IPS dihitung dengan rumus: Menentukan skor rata-rata Mean (X) = Presentasi ketuntasan =
∑
x 100
2. Analisis Data Setelah data terkumpul maka dilakukan teknik analisi data, yaitu peneliti memberikan uraian mengenai hasil penelitian. Menganalisis data merupakan suatu cara yang digunakan peneliti untuk menguraikan data yang diperoleh agar dapat dipahami bukanhanya orang yang meneliti, tetapi juga orang lain yang lain mengetahui hasil penelitian. Data yang didapat berupa hasil belajar siswa pada ranah kognitif, lembar observasi kegiatan siswa dan guru pada proses pembelajaran melalui pendekatan pembelajaran CTL. Data Aktifitas siswa siswa dilakukan melalui observasi atau pengamatan tim observer didalam kelas. 3. Interpretasi Hasil Analisis Dalam menganalisis data hasil belajar pada aspek kognitif atau penguasaan konsep menggunakan analisis deskriptif dari setiap siklus menggunakan gain skor. Gain adalah selisih antara nilai post test dan pre test, gain menunjukkan peningkatan pemahaman atau penguasaan konsep
56
siswa setelah pembelajaran dilakukan guru. Untuk mengetahui selisih nilai tersebut, menggunakan Normalized Gain.
Dengankategori : gtinggi = nilai (g) > 0,70 gsedang
= 0,70 > (g) > 0,3
grendah
= nilai (g) < 0,3
L. Pengembangan Perencanaan Tindakan Seperti yang telah dikemukakan, bahwa penelitian yang dilakukan oleh peneliti merupakan jenis penelitian tindakan kelas (PTK) yang memiliki tahapan-tahapan
dalam
setiap
siklusnya.
Tahapan
tersebut
meliputi
perencanaan, tindakan, pengamatan/pengumpulan data dan refleksi. Sedangkan Prosedur perbaikan tindakan siklus I selesai dilaksanakan dan hasil yang diharapkan belum mencapai kriteria keberhasilan yang telah ditentukan maka akan ditindak lanjuti dengan melakukan siklus II dengan perencanaan pembelajaran yang telah diperbaiki sebelumnya, dan begitu seterusnya hingga hasilnya mencapai kriteria yang ditentukan dan siklus pun dihentikan. Penelitian ini akan berakhir, apabila penelitian ini telah menunjukan keberhasilan proses pembelajaran dengan menggunakan pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) untuk meningkatkan hasil belajar siswa mencapai 70%.
BAB IV DESKRIPSI, ANALISIS DATA, DAN PEMBAHASAN A. Deskripsi Data 1. Profil Madrasah Ibtidaiyah Al- Mursyidiyyah a. Visi, Misi dan Tujuan MI Al-Mursyidiyyah Visi
: Sekolah Islam Berilmu, Berakhlaq, dan Berprestasi
Misi
: 1) Menyelenggarakan
pendidikan
integratif
dan
berkualitas berlandaskan iman dan taqwa serta adaptif terhadap perkembangan ilmu dan teknologi sehingga mampu membentuk lulusan atas SDM yang unggul dan kompetitif. 2) Membiasakan siswa menjalankan ibadah, berlaku sopan dan mandiri. 3) Menumbuhkembangkan
bakat
dan
minat
siswa
melalui kegiatan kokulikuler dan ekstrakurikuler yang variatif dan berbasis kemasyarakatan. Tujuan
: Memberikan bekal kemampuan dasar, pengetahuan umum dan agama dan tahfizul Qur’an yang sesuai dengan tingkat perkembangan
serta
mempersiapkan
mereka
untuk
mengikuti pendidikan ke jenjang selanjutnya. Adapun kurikulum yang digunakan di MI Al-Mursidiyyah adalah panduan antara kurikulum Depag dengan Diknas, ditambah dengan kurikulum yayasan meliputi pelajaran baca tulis Al-Quran dan komputer, dimana keduanya telah dilaksanakan dari kelas I sampai VI. Sebagai penyelenggara kegiatan ekstra kurikuler berupa pramuka, melukis dan marawis. Saat ini siswa MI berjumlah 487 anak yang terbagi dalam 15 kelas. Adapun jam belajar sekolah kelas I dan II dari pukul 07.00 sampai
57
58
11.30. sedangkan kelas III dari pukul 07.00 sampai 12.30. sedangkan untuk kelas IV sampai VI dimulai dari pukul 07.00 sampai 13.00. b. Lokasi Sekolah 1.
Luas Tanah
: 1430 M2
2.
Lokasi
: Jl. Raya Siliwangi Gg. Anggrek Rt. 003/018 Pondok Benda Pamulang Kota Tangerang Selatan
3.
Batas-batas tanah o Sebelah Utara lapangan olahraga o Sebelah Timur perumahan penduduk o Sebelah Selatan jalan desa o Sebelah Barat perumahan pendidik
c. Keadaan Guru & Staf Tenaga guru sebagian besar adalah sarjana dari berbagai displin ilmu. Ada guru kelas dan juga guru bidang study. Untuk kelas satu sampai kelas enam diberlakukan guru kelas dan guru bidang study yang masing-masing bertanggung jawab penuh terhadap kelas yang dipegang. Dan ada guru muatan lokal yaitu bahasa inggris, Qiroah, dan komputer. Data Guru : Guru/Staf MI Al-Mursyidiyyah
Jumlah
Guru tetap (PNS)
3
Guru tidak tetap/Guru Bantu
30
Guru PNS Dipekerjakan (DPK)
--
Staf tata Usaha
4
d. Keadaan Siswa Tahun Ajaran 2013/2014
Jumlah Jml Jml Jml Jml Jml Jml Pendaftar Kls. Kls. Kls. Kls. Kls. Kls. Calon I II III IV V VI siswa baru 103
106
78
104
71
65
63
Jumlah Jml Jml siswa Rombel 487 15
59
B. Deskripsi Pembelajaran 1. Tindakan Pembelajaran Siklus I a. Tahap Perencanaan Pada tahap perencanaan di siklus I ini peneliti menyiapkan menyiapkan berbagai hal yang dibutuhkan dalam penelitian yakni: membuat RPP, pedoman observasi guru, pedoman observasi siswa, instrument tes tertulis pada setiap akhir siklus, berbagai media serta lembar kerja siswa terkait
dengan
materi
yang
akan
disampaikan
yaitu
tentang
perkembangan teknologi. b. Tahap Pelaksanaan Pada siklus I ini terdiri dari dua pertemuan: 1) Pertemuan pertama Pertemuan pertama siklus I dilakukan pada hari Rabu, tanggal 9 April 2014, peneliti sebagai pelaksana penelitian dan sekaligus sebagai guru pengajar, melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah di rancang yaitu dengan model CTL (Contextual Teaching Learning), yang disajikan dengan Media Gambar dengan materi perkembangan teknologi, guru menampilkan gambar dan memerintahkan siswa untuk mengomentari gambar-gambar berbagai perkembangan teknologi yang global, dengan adanya berbagai tanggapan dan comentar siswa guru dan diskusi kelompok diharapkan siswa dapat menjelaskan arti dari perkembangan teknologi dan mengidentifikasi manfaat perkembangan teknologi. Di akhir pertemuan siswa bersama guru dapat menyimpulkan inti pembelajaran yaitu tentang perkembangan teknologi. 2) Pertemuan Kedua Pada pertemuan kedua di siklus I ini, berlangsung pada hari Rabu tanggal 16 April 2014, peneliti sebagai guru IPS melaksanakan pembelajaran sesuai dengan rancangan pembelajaran yang telah di buat pada tahap perencanaan yaitu dengan model pembelajaran CTL (Contextual Teaching Learning), yang dipadukan dengan diskusi
60
kelompok tentang perkembangan teknologi produksi, siswa dibagi menjadi
6
kelompok
dengan
masing-masing
kelompok
beranggotakan 6 orang, dan masin-masing kelompok diminta mendiskusikan perkembangan teknologi Produksi sesuai dengan lembar kerja yang diberikan guru, perwakilan beberapa kelompok mempresentasikan hasil diskusi sambil melakukan tanya jawab, sampai akhirnya sama-sama menyimpulkan hasil pembelajaran tentang perkembangan teknologi produksi. Di akhir pertemuan yang sekaligus menjadi akhir di siklus I ini dilakukan evaluasi untuk mengetahui hasil belajar siswa.
c. Tahap Observasi Tahap observasi pada penelitian tindakan kelas ini dilakukan pada saat berlangsungnya proses pembelajaran di kelas pada setiap pertemuan, dibantu oleh observer yaitu guru kelas V yang bernama Evi Fitria, S,Pd.I untuk mengamati aktivitas guru dan siswa dengan mengisi lembar observasi guru dan lembar observasi siswa, serta memberikan comentar. Berikut hasil observasi setiap pertemuan: Tabel 4.1 Skala Penilaian Jumlah Skor No
Skala
Deskripsi
1
81 – 100
Sangat Baik
2
61 – 80
Baik
3
41 – 60
Cukup baik
4
21 – 40
Kurang baik
5
0 - 20
Tidak Baik
61
Tabel 4.2 Tabel hasil observasi pertemuan pertama Pedoman Pengamatan Siswa No
Aspek yang diamati
1
Kesiapan siswa untuk belajar Perhatian siswa ketika menerima 2 perintah Tanggapan siswa terhadap materi 3 pelajaran Interaksi dengan teman dan guru dalam 4 proses pembelajaran 5 Memiliki semangat belajar 6 Keseriusan belajar dan menghafal 7 Kekompakan di dalam kelompok Keseriusan mengamati dan menganalisa 8 suatu objek Bertanya dan mengungkapkan pendapat, 9 gagasan, pikiran secara kritis Sikap/tingkah laku pada saat 10 pembelajaran Jumlah Nilai Kriteria 1 = Tidak baik 2 = Kurang baik 3 = Cukup baik 4 = Baik 5 = Sangat baik
2
3
4
5
√
1
Skor 3
√
4
√
4
√
3 √
4 3 7
√ √ √ √
5 3
√
4 40
Nilai = (Jumlah Nilai ) x 100 50
Nilai = 80
Tangerang Selatan, 09 April2014
Observer Dari hasil observasi kegiatan siswa diatas mendapat skor 80 yang berarti baik, hal ini menggambarkan bahwa pendekatan CTL (Contextual Teaching Learning)
mampu
meningkatkan
kegiatan
siswa
untuk
melakukan
pembelajaran dengan baik dikelas dan hal ini tentunya diharapkan akan mampu meningkatkan hasil belajar.
62
Penilaian Pedoman Pengamatan Guru I
A. Komponen Profesional 1. Mempersiapkan siswa untukBelajar 2. Melakukan kegiatan apersepsi B. Penguasaan materi dan media II Pembelajaran 1. Penguasaan materi pembelajaran 2. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan 3. Menyampaikan materi dengan jelas sesuai dengan karakteristik siswa 4. Mengaitkan materi dengan realitaKehidupan 5. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi dan tujuan pembelajaran 6. Melaksanakan pembelajaran secara runtut 7. Menguasai kelas 8. Menumbuhkan kebiasaan positif 9. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan 10. Menggunakan media secara efektif dan efisien 11. Menghasilkan pesan yang menarik 12. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media pembelajaran 13. Menunjukan sikap terbuka 14. Menumbuhkan kecerian siswa dan antusiasme siswa dalam belajar 15. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi II C. Penggunaan Bahasa I 1. Menyampaikan bahasa lisan dan tertulis secara jelas 2. Melakukan refleksi,menarik kesimpulan dan membuat rangkuman melibatkan siswa 3. Melaksanakan tindak lanjut dan memberikan arahan , kegiatan, tugas sebagai bagian remedial/pengayaan I D. Komponen Personal Sosial V
1
2
3 √ √
4
5
√
3 √
√
5 3
√
4
√
4 √
√ √
Skor 3 3
5 3 3
√
2
√
2 √
√
3 2
√
3
√
3
√
3
√
3
√
3
√
3
63
1. Datang tepat waktu 2. Disiplin dan bertanggung jawab dalam tugas 3. Berinteraksi dengan baik kepadan siswa 4. Kerja sama dengan siswa dan guru 5. Berpakaian rapih dan sopan Jumlah Nilai Kriteria 1 = Tidak baik 2 = Kurang baik 3 = Cukup baik 4 = Baik 5 = Sangat baik Mengetahui,
√
6
4
√
3
√
3
45
√ √ 20
10
4 4 81
81 x 100 = 64,8 125 Nilai = 65
Tangerang Selatan, 16 April 2014
Kepala Sekolah
Observer
Hj.Murdati,S.Ag
Evi Fitria,S.Pd.I
Dari hasil observasi guru diatas pada pertemuan pertama ini dengan skor 65, yang berarti cukup baik, hal ini menjadi bahan refleksi bagi guru untuk melakukan kegiatan pembelajaran
CTL (Contextual Teaching Learning)
dengan lebih baik lagi pada pertemuan berikutnya.
64
Tabel 4.3 Tabel hasil observasi pertemuan kedua Pedoman Pengamatan Siswa No 1
Aspek Yang Diamati Kesiapan siswa untuk belajar Perhatian siswa ketika menerima 2 perintah Tanggapan siswa terhadap materi 3 pelajaran Interaksi dengan teman dan guru dalam 4 proses pembelajaran 5 Memiliki semangat belajar 6 Keseriusan belajar dan menghafal 7 Kekompakan di dalam kelompok Keseriusan mengamati dan menganalisa 8 suatu objek Bertanya dan mengungkapkan 9 pendapat, gagasan, pikiran secara kritis Sikap/tingkah laku pada saat 10 pembelajaran Jumlah Nilai Kriteria 1 = Tidak baik 2 = Kurang baik 3 = Cukup baik 4 = Baik 5 = Sangat baik
1
2
3
4 √
5
√
Skor 4 4
√ √
5 3
√ √
5 3 4
√
4
√
4
√
√
5 41
Nilai = 41 x 100 50 Nilai = 82
Tangerang Selatan, 16 April 2014
Observer Dari hasil pengamatan kegiatan siswa pada pertemuan kedua di siklus I ini, telah mengalami peningkatan, dari skor 80 menjadi 82, dari kategori baik menjadi sangat baik, hal ini menujukkan aktivitas dengan pendekatan CTL (Contextual Teaching Learning) sudah berjalan dengan lebih baik di kelas.
65
Penilaian Pedoman Pengamatan Guru No I
II
III
Aspek yang diamati A. Komponen Profesional 1. Mempersiapkan siswa untuk Belajar 2. Melakukan kegiatan apersepsi B. Penguasaan materi dan media Pembelajaran 1. Penguasaan materi pembelajaran 2. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan 3. Menyampaikan materi dengan jelas sesuai dengan karakteristik siswa 4. Mengaitkan materi dengan realita Kehidupan 5. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi dan tujuan pembelajaran 6. Melaksanakan pembelajaran secara runtut 7. Menguasai kelas 8. Menumbuhkan kebiasaan positif 9. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan 10. Menggunakan media secara efektif dan efisien 11. Menghasilkan pesan yang menarik 12. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media pembelajaran 13. Menunjukan sikap terbuka 14. Menumbuhkan kecerian siswa dan antusiasme siswa dalam belajar 15. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi C. Penggunaan Bahasa 1. Menyampaikan bahasa lisan dan tertulis secara jelas 2. Melakukan refleksi,menarik kesimpulan dan membuat
1
2
3
4
5
skor
√
3
√
3 √
4 √
5
√
4
√
4
√
4 √
√ √ √
5 4 4 3
√
2 √
√
4 2
√
3
√
3
√
3
√
3
√
3
66
rangkuman melibatkan siswa 3. Melaksanakan tindak lanjut dan memberikan arahan , kegiatan, tugas sebagai bagianremedial/pengayaan IV D. Komponen Personal Sosial 1. Datang tepat waktu 2. Disiplin dan bertanggung jawab dalam tugas 3. Berinteraksi dengan baik kepada siswa 4. Kerja sama dengan siswa dan guru 5. Berpakaian rapih dan sopan Jumlah Nilai Kriteria 1 = Tidak baik 2 = Kurang baik 3 = Cukup baik 4 = Baik 5 = Sangat baik Mengetahui, Kepala Sekolah
Hj.Murdati,S.Ag
√
3
√ √
4 3
√
4
√
4
√
4 88
88 x 100 = 70,4 125 Nilai = 70,4
Tangerang Selatan, 16 April 2014 Observer
Evi Fitria,S.Pd.I
Dari hasil pengamatan aktivitas guru pada akhir pertemuan di siklus II ini, guru sekaligus sebagai peneliti telah melaksanakan pembelajaran CTL (Contextual Teaching Learning) dengan baik, dan lebih meningkat dari pertemuan pertama yaitu dari skor 65 menjadi 70,4. Namun hasil belajar siswa masih kurang memenuhi standar yang diharapkan oleh karena itu peneliti memutuskan untuk melanjutkan penelitian ke siklus II.
67
d. Tahap Refleksi Setelah melihat dan menganalisis hasil belajar pada siklus satu dari pertemuan pertama dan kedua, dan juga berdiskusi dengan observer maka dihasilkan refleksi sebagai berikut: 1) Model pembelajaran CTL dapat memberikan pembelajaran lebih bermakna 2) Model pembelajaran CTL dapat membantu pemahaman siswa, karena mengaitkan materi langsung dengan kehidupan nyata siswa seharihari 3) Model pembelajaran CTL dapat membuat suasana belajar menjadi lebih aktif dan menyenangkan karena dikolaborasikan dengan strategi yang menarik 4) Namun hasil belajar siswa belum sesuai dengan target yang diharapkan yaitu 70% siswa mencapai kkm, karena setelah di analisis siswa yang mencapai kkm belum mencapai 70% 5) Penulis merasa peningkatan hasil belajar IPS kelas IV di MI AlMursidiyyah belum maksimal oleh karena itu penulis memutuskan untuk melanjutkan penelitian dengan siklus II.
2. Tindakan Pembelajaran Siklus II a. Tahap Perencanaan Tahap perencanaan yang peneliti lakukan pada siklus II tidak jauh berbeda dengan siklus I, yaitu membuat RPP, pedoman observasi siswa, pedoman observasi guru, instrumen tes, berbagai media serta lembar kerja siswa, hanya saja pada siklus kedua ini materi yang dibahas yaitu perkembangan teknologi komunikasi dan perkembangan teknologi transportasi. b. Tahap Pelaksanaan Pada siklus II ini terdiri dari dua pertemuan 1) Pertemuan pertama Pertemuan pertama pada siklus kedua ini dilaksanakan pada hari Rabu tanggal 23 April 2014, peneliti sebagai guru mengkondisikan siswa
68
sebelum pembelajaran dimulai, dan melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dirancang, yaitu dengan model pembelajaranCTL (Contextual Teaching Learning), yang dipadukan dengan metode diskusi, materi yang disampaikan pada pertemuan pertama di siklus II ini adalah tentang perkembangan teknologi komunikasi, terutama alat –alat komunikasi yang mereka sering jumpai dan mereka gunakan sehari – hari. 2) Pertemuan kedua Pertemuan kedua pada siklus II ini dilaksanakan pada hari Rabu, tanggal 30 april 2014, seperti biasa peneliti sebagai guru melaksanakan pembelajaran sesuai dengan RPP yang telah dibuat pada
tahap
perencanaan,
dengan
model
pembelajaran
CTL
(Contextual Teaching Learning), yang dipadukan dengan strategi information search, dimana siswa mencari informasi tentang materi yang dipelajari yaitu perkembangan teknologi trensportasi. Diakhir pembelajaran siswa diberikan evaluasi berupa tes tertulis. c. Tahap Observasi Pada tahapan observasi di siklus II ini peneliti tetap menyiapkan lembar observasi siswa dan observasi guru yang akan di isi oleh observer yang sama yaituguru kelas V yang bernama Evi Fitria, S,Pd.I. observasi dilakukan saat pembelajaran berlangsung, baik pertemuan pertama maupun pertemuan kedua, observer bertugas mengamati aktivitas siswa dan aktivitas guru, kemudian mengisi lembar observasi yang telah disediakan dan disertai komentar. Berikut hasil observasi pertemuan pertama dan kedua pada siklus II:
69
Tabel 4.4 Tabel hasil observasi pertemuan pertama siklus II Pedoman Pengamatan Siswa N0 1
Aspek yang diamati Kesiapan siswa untuk belajar Perhatian siswa ketika menerima 2 perintah Tanggapan siswa terhadap materi 3 pelajaran Interaksi dengan teman dan guru dalam 4 proses pembelajaran 5 Memiliki semangat belajar 6 Keseriusan belajar dan menghafal 7 Kekompakan di dalam kelompok Keseriusan mengamati dan menganalisa 8 suatu objek Bertanya dan mengungkapkan 9 pendapat, gagasan, pikiran secara kritis Sikap/tingkah laku pada saat 10 pembelajaran Jumlah Nilai Kriteria 1 = Tidak baik 2 = Kurang baik 3 = Cukup baik 4 = Baik 5 = Sangat baik
1
2
3
4 √
5
√
skor 4 4
√ √
5 4
√ √
5 3 4
√
4
√
4
√
√
5 42
Nilai = (42) x 100 50 Nilai = 84
Tangerang Selatan, 23 April2014
Observer Dari hasil observasi siswa pada pertemuan pertama di siklus II ini, siswa sudah dapat menjalankan pembelajaran CTL (Contextual Teaching Learning) dengan lebih baik, hal ini terlihat dari nilai skor yang meningkat menjadi 84 dan berkategori sangat baik, dengan demikian diharapkan hasil post test pada siklus II ini pun dapat meningkat.
70
Penilaian Pedoman Pengamatan Guru No I
II
III
Aspek yang diamati A. Komponen Profesional 1. Mempersiapkan siswa untuk Belajar 2. Melakukan kegiatan apersepsi B. Penguasaan materi dan media Pembelajaran 1. Penguasaan materi pembelajaran 2. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan 3. Menyampaikan materi dengan jelas sesuai dengan karakteristik siswa 4. Mengaitkan materi dengan realita Kehidupan 5. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi dan tujuan pembelajaran 6. Melaksanakan pembelajaran secara runtut 7. Menguasai kelas 8. Menumbuhkan kebiasaan positif 9. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan 10. Menggunakan media secara efektif dan efisien 11. Menghasilkan pesan yang menarik 12. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media pembelajaran 13. Menunjukan sikap terbuka 14. Menumbuhkan kecerian siswa dan antusiasme siswa dalam belajar 15. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi C. Penggunaan Bahasa 1. Menyampaikan bahasa lisan dan tertulis secara jelas 2. Melakukan refleksi,menarik kesimpulan dan membuat rangkuman melibatkan siswa 3. Melaksanakan tindak lanjut dan memberikan arahan , kegiatan, tugas sebagai bagian remedial/pengayaan
1
2
3
4
5
Skor
√
3
√
3 √
5
√
5
√
3 √
4
√
4 √
√ √ √
5 4 3 2
√
3
√
3
√
2 √
√
3 √
4
√
4
√
4
√
4
3
71
IV
D. Komponen Personal Sosial 1. Datang tepat waktu 2. Disiplin dan bertanggung jawab dalam tugas 3. Berinteraksi dengan baik kepada Siswa 4. Kerja sama dengan siswa dan guru 5. Berpakaian rapih dan sopan Jumlah Nilai Kriteria 1 = Tidak baik 2 = Kurang baik 3 = Cukup baik 4 = Baik 5 = Sangat baik
√
4
√
4
√
4
√
4
√
4 90
90 x 100 = 72 125 Nilai = 72
Mengetahui,
Tangerang Selatan, 23 April 2014
Kepala Sekolah
Observer
Hj.Murdati,S.Ag
Evi Fitria,S.Pd.I
Hasil observasi guru pada pertemuan pertama di siklus II ini, sudah mengalami peningkatan yang cukup baik, yaitu dengan skor 72, berkategori baik, hal ini menunjukkan bahwa pembelajaran CTL (Contextual Teaching Learning) sudah dilakukan dengan baik, namun tetap harus ditingkatkan lagi pada pertemuan yang berikutnya.
72
Tabel 4.5 Tabel hasil observasi pertemuan kedua siklus II Pedoman Pengamatan Siswa 1
No 1
Aspek yang diamati Kesiapan siswa untuk belajar Perhatian siswa ketika menerima 2 perintah Tanggapan siswa terhadap materi 3 pelajaran Interaksi dengan teman dan guru 4 dalam proses pembelajaran 5 Memiliki semangat belajar 6 Keseriusan belajar dan menghafal 7 Kekompakan di dalam kelompok Keseriusan mengamati dan 8 menganalisa suatu objek Bertanya dan mengungkapkan 9 pendapat, gagasan, pikiran secara kritis Sikap/tingkah laku pada saat 10 pembelajaran Jumlah Nilai Kriteria 1 = Tidak baik 2 = Kurang baik 3 = Cukup baik 4 = Baik 5 = Sangat baik
2
3
4 √
5
√
Skor 4 4
√ √ √ √ √ √
5 5 5 4 4 5
√ 5 √
5 46
Nilai = (46 ) x 100 50 Nilai = 92
Tangerang Selatan, 30 April 2014
Observer Hasil dari observasi siswa pada pertemuan kedua di siklus II ini, terdapat peningkatan yang cukup signifikan yaitu dengan skor 90, hal ini menunjukkan bahwa dengan pembelajaran CTL (Contextual Teaching Learning), siswa belajar dengan sangat baik.
73
Penilaian Pengamatan Guru No I
II
III
IV
Aspek yang diamati A. Komponen Profesional 1. Mempersiapkan siswa untuk Belajar 2. Melakukan kegiatan apersepsi B. Penguasaan materi dan media Pembelajaran 1. Penguasaan materi pembelajaran 2. Mengaitkan materi dengan pengetahuan lain yang relevan 3. Menyampaikan materi dengan jelas sesuai dengan karakteristik siswa 4. Mengaitkan materi dengan realita Kehidupan 5. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi dan tujuan pembelajaran 6. Melaksanakan pembelajaran secara runtut 7. Menguasai kelas 8. Menumbuhkan kebiasaan positif 9. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang direncanakan 10. Menggunakan media secara efektif dan efisien 11. Menghasilkan pesan yang menarik 12. Melibatkan siswa dalam pemanfaatan media pembelajaran 13. Menunjukan sikap terbuka 14. Menumbuhkan kecerian siswa dan antusiasme siswa dalam belajar 15. Melakukan penilaian akhir sesuai dengan kompetensi C. Penggunaan Bahasa 1. Menyampaikan bahasa lisan dan tertulis secara jelas 2. Melakukan refleksi,menarik kesimpulan dan membuat rangkuman melibatkan siswa 3. Melaksanakan tindak lanjut dan memberikan arahan , kegiatan, tugas sebagai bagianremedial/pengayaan D. Komponen Personal Sosial
1
2
3
4
5
√
4
√
4 √
5
√
5
√
3 √ √
√ √ √
5 4
√
5 4 4 3
√
4
√
4
√
√
Skor
3 √
4
√
4
√
4
√
4
√
4
3
74
1. Datang tepat waktu 2. Disiplin dan bertanggung jawab dalam tugas 3. Berinteraksi dengan baik kepada siswa 4. Kerja sama dengan siswa dan guru 5. Berpakaian rapih dan sopan Jumlah Nilai Kriteria 1 = Tidak baik 2 = Kurang baik 3 = Cukup baik 4 = Baik 5 = Sangat baik
√
4 √
5
√
4
√ √
4 4 102
102 x 100 = 81,6 125 Nilai = 81,6
Mengetahui,
Tangerang Selatan, 30 April 2014
Kepala Sekolah
Observer
Hj.Murdati,S.Ag
Evi Fitria,S.Pd.I
Hasil observasi guru dari pertemuan terakhir pada siklus II ini telah mengalami peningkatan yang sangat baik yaitu dengan skor 81,6 yang berarti sangat baik, hal ini membuktikan bahwa guru telah melakukan pembelajaran CTL (Contextual Teaching Learning) ini dengan sangat baik, dan hal ini juga di terbukti dari adanya peningkatan hasil belajar pada akhir siklus II sudah mengalami peningkatan yang sangat signifikan sehingga peneliti memutuskan untuk menghentikan penelitian cukup sampai siklus II.
75
d. Tahap Refleksi Setelah berdiskusi dengan observer tentang hasil observasi dan juga hasil tes pada setiap pembelajaran pada siklus II ini maka di dapatkan reflksi sebagai berikut: 1) Aktivitas siswa berjalan lebih baik dari siklus I 2) Siswa lebih mudah memahami materi karena dihubungkan dengan kehidupan nyata dan kontekstual. 3) Hasil belajar siswa semakin meningkat 4) Pembelajaran
CTL
(Contextual
Teaching
Learning),
mampu
meningkatkan aktivitas belajar siswa, sehingga mereka belajar dengan rasa senang 5) Pembelajaran
CTL
(Contextual
Teaching
Learning),
mampu
meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas III di MI Al-Mursidiyyah, dengan siswa mencapai kkm lebih dari 70%, 6) Dengan telah terjadinya peningkatan hasil belajar yang signifikan inilah peneliti memutuskan untuk menghentikan penelitian cukup sampai siklus II.
76
C. Analisis Data 1. Hasil Belajar Siswa Pembelajaran IPS dengan menggunakan pendekatan pembelajaran CTL (Contextual Teaching And Learning) pada materi Perkembangan Teknologi bertujuan untuk meningkatkan hasil belajar IPS siswa. Data hasil belajar IPS siswa (pre-test dan post-test) pada siklus I dan siklu II dapat dilihat pada tabel berikut.
Tabel 4.6 Skor hasil belajar siswa kelas IV MI Al Mursyidiyyah Pre test dan post test pada Siklus I No
Nama Siswa
Skor Pre test
Skor Post Tes
1
Ade Irma Selviana
60
65
2
Adinda NurulAulia
65
70
3
Aditri Dhia Nugraha
70
80
4
Ahmad Syirojuddin
5
Alga Amelia
6
Alifa Syifa Fadhilah
7
Anggito Abimayu P
8
Aulia Putri Kusuma
9
Ayyas M Azzam
10
Delia Fitri Diani
11
Devyna Aviani
12
Fanny Ananda A
13
Farida Nasywa Ghana
14
Ilham Arif Farabi
15
Lubna Nandita
16
Maryam Rabiatul A
17
Maulida Nur Fitriani
18
M. Athar Aulia
19
M. Farhan
75 65 70 70 55 70 75 60 60 70 80 75 80 50 65 65
80 70 75 70 65 80 75 65 65 80 75 80 70 55 70 70
77
20
M.Haikal Gholby
21
M.Ilyas
22
M.Maqrizi Fawwaz
23
M. Sultha Dhiya Ulhaq
24
Nadia Islamiyah
25
Nadhiza Ananta Putri
26
Naufal Rizki K
27
Nice’sya Citra Ananta
28
Nur Asyifa Khoiriyah
29
Revita Nur Habibah
30
Rifda Farhani Baskara
31
Saqdiyah Shila Raisya
32
Shafa Salsabilah N
33
Syifa Nureina Zahwani
34
Vina Shantiyanah
35
Vira Nasea Arrahmah
36
Zikrul Malaikat AQ
55 85 70 75 55 75 60 55 70 70 70 50 50 55 55 75
60 90 75 75 60 75 60 60 80 80 75 55 55 60 60 80 75
Nilai Tertinggi
70 85
Nilai Terendah
50
55
Jumlah
2375
2535
Rata-rata
65,97
70,41
90
Pada tabel di atas dapat diketahui bahwa rata-rata hasil pre test siswa hanya mencapai 65,97 dengan prosentase ketuntasan 52,77 % dan telah terjadi peningkatan pada rata-rata hasil belajar post testsiswa pada siklus I yaitu 70,41 dengan prosentase 63,88 % .diperoleh data ada 13 siswa yang dikategorikan tidak tuntas, sementara yang mendapat nilai 70 100 atau kategori tuntas hanya 23 orang saja. Berdasarkan data hasil belajar yang di dapat dari hasil pengamatan pada siklus I diperoleh hasil yang belum mencapai indikator keberhasilan
78
PTK
yang diharapkan maka untuk mencapai hasil yang lebih baik
pelaksanaan perbaikan dilanjutkan ke siklus kedua. Tabel 4.7 perbandingan post test siklus I dan Post test siklus II
No
Nama Siswa
Skor Post test
Skor Post Tes
siklus 1
Siklus 11
1
Ade Irma Selviana
65
70
2
Adinda NurulAulia
70
75
3
Aditri Dhia Nugraha
80
85
4
Ahmad Syirojuddin
80
95
5
Alga Amelia
70
75
6
Alifa Syifa Fadhilah
75
90
7
Anggito Abimayu P
70
85
8
Aulia Putri Kusuma
65
70
9
Ayyas M Azzam
80
80
10
Delia Fitri Diani
75
90
11
Devyna Aviani
65
70
12
Fanny Ananda A
65
70
13
Farida Nasywa Ghana
80
80
14
Ilham Arif Farabi
75
90
15
Lubna Nandita
80
100
16
Maryam Rabiatul A
70
75
17
Maulida Nur Fitriani
55
60
18
M. Athar Aulia
70
75
19
M. Farhan
70
75
20
M.Haikal Gholby
60
70
21
M.Ilyas
90
100
22
M.Maqrizi Fawwaz
75
80
23
M. Sultha Dhiya Ulhaq
75
80
24
Nadia Islamiyah
60
65
79
25
Nadhiza Ananta Putri
75
80
26
Naufal Rizki K
60
70
27
Nice’sya Citra Ananta
60
70
28
Nur Asyifa Khoiriyah
80
80
29
Revita Nur Habibah
80
85
30
Rifda Farhani Baskara
75
80
31
Saqdiyah Shila Raisya
55
60
32
Shafa Salsabilah N
55
60
33
Syifa Nureina Zahwani
60
65
34
Vina Shantiyanah
60
70
35
Vira Nasea Arrahmah
80
80
36
Zikrul Malaikat AQ
75
75
Nilai Tertinggi
90
100
Nilai Terendah
55
60
Jumlah
2535
2780
Rata-rata
70,41
77,22
Dari hasil perbandingan rata-rata hasil belajar siklus I dengan ratarata hasil belajar siklus II telah terjadi peningkatan yang cukup signifikan, dari nilai rata-rata 65,97 menjadi 77,22. Siswa yang tuntas 23 orang dengan prosentase siswa yang mencapai kkm pada siklus I sebesar 63,88%.Sedangkan pada siklus II Siswa yang tuntas 31 orang dengan prosentase siswa yang mencapai kkm sebesar 86,88%. Hal ini telah jelas menunjukkan bahwa pembelajaran CTL (Contextual Teaching Learning) telah berhasil meningkatkan hasil belajar IPS siswa kelas IV MI Al Mursidiyyah. Oleh karena itu peneliti menghentikan penelitian ini cukup sampai pada siklus II.
80
D. Pembahasan Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilakukan bahwa pembelajaran dengan pendekatan CTL
(Contextual Teaching and
Learning) dapat meningkatkan hasil belajar siswa. Sebelum dilakukan kegiatan
pembelajaran
dengan
menggunakan
pendekatan
CTL
(Contextual Teaching and Learning), metode yang digunakan oleh guru adalah ceramah. Metode ini kurang memberi kesempatan kepada siswa untuk mencoba, mencari dan mengalami sendiri proses pembelajaran. Pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) adalah kegiatan pembelajaran yang memfasilitasi kegiatan siswa untuk mencari, mengolah dan
menemukan
pengalaman
bersifat
pembelajaran yang menggunakan CTL
konkrit.
Hal
ini
terbukti
(Contextual Teaching and
Learning) dapat meningkatkan hasil belajar. Sebelum peneliti melakukan PTK terlebih dahulu melakukan pre test pada siswa, hal ini dilakukan untuk mengetahui kemampuan awal siswa, hasil rata – rata skor yang di dapat adalah 65,97. Kemudian untuk mengetahui peningkatan hasil belajar siswa, peneliti melakukan post test pada setiap akhir siklus,Pada siklus I rata – rata skor perolehan baru mencapai 70,41 dengan ketuntasan hasil belajar mencapai 63,88 %. Hal ini dirasakan peningkatan hasil belajar belum maksimal dan belum mencapai standar yang diharapkan, oleh karena itu peneliti melakukan siklus berikutnya yaitu siklus II. Dengan melakukan refleksi dan berbagai perbaikan pada siklus II, pembelajaran CTL
(Contextual Teaching and Learning)mendapatkan
hasil belajar IPS pada konsep perkembangan Teknologi yang lebih meningkat dengan skor rata-rata 77,22 dengan ketuntasan belajar 86,11 %. Pada siklus II ini hanya lima orang siswa yang belum mencapai KKM. Aktifitas kegiatan observasi siswa dan guru dari kategori baik menjadi sangat baik. Hal ini menunjukan guru mengajar sudah sangat baik, sehingga tercipta suasana belajar yang kondusif. Guru telah melakukan aktifitasnya dengan baik sesuai dengan indikator yang diterapkan. Dengan
81
kegiatan pembelajaran melalui pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning), siswa dapat memahami pembelajaran IPS. Memotivasi rasa ingin tahu siswa, melatih siswa untuk berpikir kritis kreatif secara ilmiah dalam mencari jawaban dan menemukan sendiri materi dalam konteks kehidupan sehari-hari. Hasil observasi siswa menunjukan kategori sangat baik. Dari hasil penelitian yang dilakukan melalui dua siklus diperoleh peningkatan hasil belajar dengan pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning) pada siswa kelas IV di MI Al-Mursyidiyyah yang signifikan yaitu mencapai 86,11 % dengan nilai tertinggi 100, dan nilai terendah 60. Untuk itu peneliti memutuskan untuk menghentikan penelitian cukup sampai siklus II.
Diagram 4.8 Peningkatan Rata-rata Hasil Belajar
80 77,22 75 70
70,41 65,97
65 60 Pre test Post test Siklus 1 Post test Siklus 2 Hasil
Dari diagram diatas terlihat adanya peningkatan hasil belajar dari pre test dengan nilai rata-rata 65,97, kemudian setelah dilakukan penelitian tindakan kelas dengan pendekatan CTL
(Contextual Teaching and
Learning) disertai dengan Media Gambar, terjadi peningkatan pada post
82
test siklus I dengan nilai rata-rata 70,41, dari hasil nilai rata-rata tersebut perolehan hasil belajar pada siklus I belum maksimal dikarenakan siswa yang mencapai kkm yaitu 63,88% belum 70% seperti yang diharapkan peneliti. Oleh karena itu peneliti melanjutkan dengan siklus II, dan dari diagram diatas terlihat adanya peningkatan hasil belajar pada post test siklus II dengan nilai rata-rata 77,22. Untuk itu peneliti memutuskan untuk menghentikan penelitian cukup sampai siklus II.
Diagram 4.9 Prosentase ketercapaian KKM siklus I
Tidak Mencapai KKM; 36,12%
Mencapai KKM; 63,88%
Diagram diatas menunjukan prosentase ketercapaian nilai siswa pada siklus I yakni dari 36 siswa yang mencapai KKM hanya 23 siswa dengan prosentase63,88 %, sedangkan siswa yang tidak mencapai kkm 13 anak dengan prosentase36,12 %. Hal ini menunjukkan belum tercapainya harapan peneliti, yaitu siswa yang mencapai kkm diharapkan mencapai 70% atau lebih, oleh karena itu peneliti memutuskan untuk melanjutkan tindakan dengan siklus II.
83
Diagram 4.10 Prosentase ketercapaian KKM siklus II Tidak Mencapai KKM; 13,89%
Mencapai KKM; 86,11%
Berdasarkan diagram diatas terlihat hasil prosentase nilai post test pada siklus II sudah cukup memuaskan yaitu jumlah siwa 31 dengan prosentase86,11 % siswa yang berhasil mencapai KKM, dan hanya 5 orang dengan prosentase 13,89 % siswa yang belum mencapai KKM. Dengan begitu target yang diharapkan peneliti sudah terpenuhi yaitu lebih dari 70% siswa yang mencapai kkm, sehingga peneliti memutuskan untuk menghentikan penelitian cukup sampai pada siklus II.
BAB V SIMPULAN DAN SARAN A. Simpulan Berdasarkan penelitian tindakan kelas yang telah dilakukan pada siswa kelas IV MI Al Mursyidiyyah Pondok Benda Pamulang yaitu dengan pendekatan CTL (Contextual Teaching and Learning), dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang cukup signifikan hal ini dikarenakan pemilihan (Contextual Teaching and Learning), sangat sesuai dengan materi yang disajikan yaitu Perkembangan Teknologi. Hal ini menciptakan suasana belajar lebih menarik dan menumbuhkan pembelajaran yang bermakna bagi siswa karna siswa mangalami langsung dalam kehidupan sehari-hari. B. Saran Berdasarkan tindak lanjut dari penelitian ini, maka peneliti memiliki saran antara lain sebagai berikut : 1. Bagi sekolah, sebaiknya pihak sekolah menyedikan alat / media yang beragam agar siswa tidak hanya belajar dari buku paket dan LKS saja, sehingga siswa dapat menambah wawasan pengetahuannya. 2. Bagi guru, dalam proses pembelajaran dan menyajikan materi seharusnya guru dapat menggunakan berbagai macam model pembelajaran. Hal ini agar siswa tidak mudah merasa bosan/jenuh dalam pembelajaran dan dapat memahami materi yang diajarkan oleh guru dengan mudah. 3. Bagi siswa, agar siswa dapat lebih aktif dalam kegiatan pembelajaran dikelas. Siswa juga harus lebih banyak belajar dan tidak hanya mengandalkan buku paket dan LKS saja dalam belajar,agar siswa dapat menambah wawasan yang lebih 4. Bagi peneliti lain, dapat dilakuka penelitian lebih lanjut dengan penerapan pendekatan pembelajaran kontekstual guna meningkatkan hasil belajar siswa pada mata pelajaran IPS.
84
DAFTAR PUSTAKA Ahmadi, Iif Khoiru dan SafanAmri.Mengembangkan pembelajaran IPS Terpadu. Jakarta :Prestasi Pustakarya, 2011. Arifin, Zaenal.Evaluasi Pembelajaran, Bandung Rosdakarya, 2012. Arikunto, Suharsimin.Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: Bumi Aksara,2012. Djamarah, SaifulBahri. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta, 2002. E.Mulyasa. Menjadi Guru Professional. Bandung: Rosda, 2013. Hamalik, Oemar.Perencanaan Pengajaran Berdasarkan Pendekatan Sistem. Jakarta: BumiAksara, 2008. Ilmu dan Aplikasi Pendidikan.Pendidikan Disiplin Ilmu. PT Imperial Bhakti Utama 2009. Johnsos, Elaine B. Contextual Teaching and Learning: Menjadikan kegiatan Belajar Mengajar Menjadi Mengasyikan danBermakna.Bandung: Kaifa Learning, 2010. Musfah, Jejen.Peningkatan Kompetensi Guru. Jakarta:Kencana, 2011. Purnama, AgungEko.Pembelajaran IPS MI. Surabaya :Aprinta, 2009. Rusman.Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme Guru. Jakarta: grafindo persada. Rosalin, Elin.Gagasan Merancang Karsa Mandiri Persada, 2008.
Pembelajaran Kontekstual. Bandung:
Syah, Muhibbin.PsikologiPendidikan. Bandung :Rosdakarya, 2010 Syah, Muhibbin.Psikologi Pendidikan dengan Pendekatan Baru.Bandung: Remaja Rosdakarya, 2010. Sujiono, Anas.Pengantar Statistik Pendidikan. Jakarta: PT. Raja Grapindo, 2011. Suyono, Belajar dan pembelajaran. Bandung: RosdaKarya, 2012. Susanto, Ahmad.Teori Belajar dan Pembelajaran di Sekolah Dasar.Jakarta: PT. Kharisma Putra Utama, 2013.
Sudjana, Nana.Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Jakarta: PT. Remaja Rosda karya. Sibermen, Mel. Active Learning 101 Pembelajaran Aktif. Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2009. Sanjaya,Wina.Strategi Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana, 2010. Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003.Sistem Pendidikan Nasional Bandung: Fokusmedia, 2006.
UJI REFERENSI
Nama
: Hartati
Nim
: 801118300118
Jurusan/Fakultas
: Pendidikan Guru Madrasah Ibtidaiyah/ Ilmu Tarbiyah dan Keguruan
JudulSkripsi
:Peningkatan Hasil Belajar IPS Siswa MelaluiContextual Teaching And Learning (CTL) Materi Perkembangan Teknologi Kelas IV MI Al Mursyidiyyah Pondok Benda Pamulang Tangerang Selatan Tahun Pelajaran 2013/2014
NO
Buku
1
Undang-undang RI Nomor 20 Tahun 2003, SistemPendidikanNasional (Bandung: Fokusmedia 2006), h.58 JejenMusfah, PeningkatanKompetensi Guru, (Jakarta:kencana,2011), h.1
2 3
4 5 6 7
8 9 10 11
IifKhoiruahmadidansafanamri, Mengembangkanpembelajaran IPS terpadu, ( Jakarta : Prestasipustakarya, 2011), h.143 MuhibbinSyah, PsikologiPendidikan, (Bandung : Rosdakarya,2010), h.87 SaifulBahriDjamarah, PsikologiBelajar, (Jakarta: RinekaCipta, 2002), h. 143 Suyono, Belajardanpembelajaran, (Bandung: Rosdakarya, 2012), h.9 AgungEkopurnama, Pembelajaran IPS MI, (Surabaya : Aprinta, 2009), h.7 OemarHamalik, PerencanaanPengajaranBerdasarkanPendekatanSistem, (Jakarta:BumiAksara, 2008), hlm.155 cet.ke-7 Ahmad Susanto, Teori Belajar dan Pembelajaran di sekolah dasar, ( Jakarta: PT.Kharisma Putra Utama, 2013), h.5 cet.ke-1 Nana Sudjana, Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar , (Jakarta: PT.Remaja Rosda karya ), h.22 MuhibbinSyah, PsikologiPendidikandenganPendekatanBaru, (Bandung: RemajaRosdakarya, 2010), cet.ke-16, hlm.130-134
Paraf
12 13 14
15 16 17 18 19 20 21 22
SaifulBahriDjamarah, PsikologiBelajar, (Jakarta: RinekaCipta, 2002), h. 143 Ilmu dan aplikasi Pendidikan, Pendidikan Disiplin Ilmu, (PT Imperial Bhakti Utama 2009), h.275 cet 3 Elaine B. Johnsos, Contextual Teaching and Learning: MenjadikankegiatanBelajarMengajarMenjadiMengasyikandanBermakna, (Bandung: Kaifa Learning, 2010), Cet. VIII,h. 58 E.Mulyasa”Menjadi Guru Professional” (Bandung:Rosda, 2013).h. 102 WinaSanjaya, StrategiPembelajaranBerorientasiStandar Proses Pendidikan, (Jakarta:Kencana, 2010), Cet. 7, h. 255 Rusman, Model-model Pembelajaran Mengembangkan Profesionalisme guru, (Jakarta: grafindo persada), h.187 Elin Rosalin, Gagasan merancang pembelajaran Kontekstual, (Bandung: Karsa Mandiri Persada, 2008) h.55 cet 1 Mel Sibermen, Active Learning 101 Pembelajaran Aktif, (Yogyakarta: Pustaka Insan Madani, 2009), Cet. 6, h. 223 Suharsimin Arikunto, Penelitian Tindakan Kelas (Jakarta: Bumi Aksara,2012), h.16 AnasSujioono, PengantarStatistikPendidikan, (Jakarta: PT. Raja Grapindo,2011) cet.23,h.85 ZaenalArifin, EvaluasiPembelajaran,(Bandung Rosdakarya,2012),h.263
Jakarta, 16 September 2014 Yang Mengesahkan
Syarifullah, M.Si NIP. 196709092007011033
Lampiran 1
Tabel 1.1 Nilai Ulangan Tengah Semester (UTS) Ganjil MI Al Mursyidiyyah Tahun Pelajaran 2013/2014 Mata Pelajaran KKM No
: IPS : 70 Nama Siswa
Kelas
: IV B
Nilai
Keterangan
1
Ade Irma Selviana
65
Belum Tuntas
2
Adinda Nurul Aulia
70
Tuntas
3
Aditri Dhia Nugraha
75
Belum Tuntas
4
Ahmad Syirojuddin
75
Tuntas
5
Alga Amelia
65
Belum Tuntas
6
Alifa Syifa Fadhilah
70
Tuntas
7
Anggito Abimanyu Putra D
75
Tuntas
8
Aulia Putri Kusuma
50
Belum Tuntas
9
Ayyas Muhammad Azzam
70
Tuntas
10
Delia Fitri Diani
70
Tuntas
11
Devyna Aviani
50
Belum Tuntas
12
Fanny Ananda Alamsyah
50
Belum Tuntas
13
Farida Nasywa Ghanna
75
Tuntas
14
Ilham Arif Farabi
70
Tuntas
15
Lufna Nandita
85
Tuntas
16
Maryam Rabiatul Adawiah
60
Belum Tuntas
17
Maulida Nur Fitriani
40
Belum Tuntas
18
Muhammad Athar Aulia
60
Belum Tuntas
19
Muhammad Farhan
60
Belum Tuntas
20
Muhammad Haykal Gholby
50
Belum Tuntas
21
Muhammad Ilyas
70
Tuntas
22
M.Maqrizi Zaini Fawwaz
60
Belum Tuntas
23
M.Sulthan Dhiya Ulhaq
70
Tuntas
24
Nadia Islamiyah
50
Belum Tuntas
25
Nadhiza Ananta Putri
70
Tuntas
26
Naufal rizki Kurniawan
55
Belum Tuntas
27
Nice'sya Citra Ananta
50
Belum Tuntas
28
Nur Asyifa Khoiriyah
70
Tuntas
29
Revita Nur Habibah
70
Tuntas
30
Rifda Farhani Baskara
70
Tuntas
31
Saqdiyah Shilla Raisya
40
Belum Tuntas
32
Shafa Salsabila Najwa
45
Belum Tuntas
33
Syifa Nureina Zahwani
50
Belum Tuntas
34
Vina Shantiyana
50
Belum Tuntas
35
Vira Naswa Arrahmah
70
Tuntas
36
Zikrul Malakut Al Qorni
60
Belum Tuntas
Nilai Tertinggi
85
Nilai Terendah
40
Jumlah Nilai
2235
Rata-rata
62,08
Jumlah siswa yang mencapai KKM 15 siswa 17 x100= 47,22 % 36 Jumlah siswa yang tidak mencapai KKM 22 siswa 19 x 100= 52,78 % 36
Mengetahui,
Tangerang Selatan, 29 Maret 2014
Kepala Madrasah
Guru kelas,
Hj. Murdati, S.Ag
Hartati
Lampiran 2 KISI – KISI POST TES – SIKLUS 1 No 1
IndikatorSoal Mengidentifikasi pengertian
Instru menSo al 1
A
3.3
2
C
3.3
3
B
4
D
1.6
5
C
1.2
6
A
7
C
8
B
9
D
C1
C2
C3
1.6
C4
KunciJ awaban
teknologi 2.
Menentukan awal perkembangan teknologi
3.
Menentukan alat yang ditemukan paling awal
4.
5.
Menjelaskan manfaat teknologi
2.
bagi kehidupan manusia
2
Mengidentifikasi teknologi industri
6.
Menyebutkan contoh alat tradisional yang bias digunakan untuk menggemburkan tanah
7.
Menentukan alat yang digunakan untuk menggemburkan tanah pertanian dengan teknologi
3.3
modern 8.
Menunjukan gambar hasil produksi dari kacang kedelai
9.
Menentukan hasil penggunaan kayu yang menggunakan
1.8
teknologi modern
3.3
No
IndikatorSoal
10. Menunjukan gambar kegiatan
1.8
Instru menSo al 10
Kunci Jawab an A
1.8
11
A
12
C
13
D
1.2
14
A
1.8
15
A
16
C
C1
C2
C3
C4
yang menggunakan teknologi produksi masa lalu 11. Menunjukan kegiatan yang menggunakan teknologi produksi masa lalu 12. Menentukan teknologi produksi masa lalu 13. Menjelaskan alas an petani
3.3
beralih dari menggunakan cangkul ketraktor
2.2
14. Menyebutkan kelemahan dengan menggunakan teknologi masa lalu dalam mengolah 15. Menunjukan gamba rbenda yang di produksi dari kayu Menentukanalattradisional 16. yang digunakan untuk mengolah padi menjadi beras 3.8
No 17.
Mengklasifikasikanbahanba
C 3 3.
kudannamabenda yang di
2
IndikatorSoal
C 1
C 2
C 4
Instrumen KunciJaw Soal aban 17 A
hasilkanberdasarkantabel yang tersedia Mengurutkan proses 18.
produksipakaian
18
Menunjukkangambarbenda 19.
3.
– benda yang
1.
dihasilkandarikacang
8
8
19
Menyebutkanbenda – benda 20.
yang dihasilkandaritanahliat
20
3. 2
A
Lampiran 3 KISI – KISI POST TES – SIKLUS 2 Instrumen No Indikator Soal C1 C2 C3 C4 Soal 1. Mengidentifikasi istilah 1.6 1
Kunci Jawaban A
dari kegiatan berbicara atau berpesan kepada orang lain 2.
Menjelaskan alasan
2.2
2
D
1.2
3
C
1.8
4
D
1.2
5
D
1.8
6
D
1.2
7
C
Mengidentifikasi manfaat 1.6
8
B
9
D
masyarakat masa lalu dapat berkomunikasi 3.
Menyebutkan contoh alat komunikasi cetak
4.
Menunjukkan alat komunikasi dua arah yang digunakan masyarakat masa kini
5.
Menyebutkan alat komunikasi yang digunakan dari masa lalu hingga kini
6.
Menunjukkan gambar contoh alat komunikasi masa lalu
7.
Menyebutkan manfaat kentongan pada masa lalu
8.
beduk 9.
Menyebutkam contoh alat komunikasi utama pada masa lalu
1.2
No
Indikator Soal
10. Menyebutkan jaringan
1.2
Instrumen Soal 10
Kunci Jawaban B
1.11
11
B
1.2
12
C
3.3
13
D
3.3
14
D
3.3
15
D
1.22
16
D
1.22
17
D
18
A
C1
C2
C3
C4
yang digunakan e-mail 11. Memasangkan tenaga yang digunakan dengan gambar alat transportasi yang sesuai gambar 12. Menyebutkan kelebihan alat pengangkutan tak bermesin 13. Menentukan tenaga yang digunakan perahu layar 14. Menentukan contoh alat transportasi air 15. Menentukan jenis kapal yang berfungsi mengangkut minyak 16. Memilih yang termasuk alat transportasi masa lalu 17. Memilih yang termasuk alat trasnportasi masa kini 18. Menentukan tenaga yang
3.3
digunakan kereta api zaman sekarang 19. Memilih alat transportasi
1.22
19
1.2
20
darat masa lalu 20. Menyebutkan kelebihan alat transportasi modern
Lampiran 4 RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP) Nama Sekolah
: MI Al - Mursyidiyyah
Mata Pelajaran
: IPS
Kelas / Semester
: IV/II
Materi
: Perekembangan Teknologi
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit (1 x Pertemuan)
Pertemuan
: I (Pertama)
Siklus
: I (Tanggal 9 April 2014)
A. Standar Kompetensi
:
Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi B. Kompentensi Dasar
:
Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya C. Indikator
:
Menjelaskan pengertian Teknologi Mengidentifikasi Manfaat Teknologi D. Tujuan Pembelajaran
:
Setelah Proses pembelajaran dengan pendekatan Kontekstual melalui gambar, tanya jawab diharapkan siswa dapat menjelaskan pengertian Teknologi Setelah proses pembelajaran dengan pendekatan kontekstual melalui gambar dan diskusi diharapkan siswa dapat mengidentifikasi manfaat teknologi E. Karakter yang diharapkan Dapat dipercaya, tanggung Jawab, percaya diri , kerja sama, rasa ingin tahu F. Materi Pembelajaran
:
Perkembangan Teknologi
:
G. Uraian Materi
:
Terlampir H. Model Pembelajaran
: Pendekatan contextual teaching learning (CTL)
I. Metode Pembelajaran
: 1. Bertanya (Questioning) 2. Masyarakat Belajar
J. Media Pembelajaran
: Gambar
K. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan Pertama Rabu 9 April 2014 Pendahuluan ( 15 Menit ) Kegiatan Guru
Mengucapkan salam
Kegiatan Siswa
Menjawab salam
Berdo’a dengan
CTL
menanyakan kabar dan keadaan siswa
Memulai pembelajaran dengan berdo’a bersama secara khusyu
Menjelaskan tujuan akhir
khusyu
pembelajaran
Appersepsi -
-
-
Memperhatikan dengan seksama
Memperhatikan
Siapa yang di rumah punya
menjawab
telepon?
pertanyaan sesuai
Siapa yg sudah pernah naik
dengan
kereta?
kemampuan
Questioning
Seragam yang kalian pakai tahukah kalian darimana asalnya?
Pre-Test sebelum memulai Materi
Siswa mengikuti Pre-Test
Authentic Assesment
Kegiatan Inti ( 45 Menit ) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
CTL
A. Eksplorasi
Guru
Menampilkan
gambar
tentang macam-macam Teknologi
Siswa mengamati gambar tersebut
secara global Guru
meminta
untuk
siswa
mengomentari
gambar
macam-macam
teknologi
tentang
Siswa mengomentari
Inquiry
gambar itu
yang
ditampilkan.
Guru menjelaskan pengertian
Siswa menyimak
Siswa bergabung
Learning
dengan kelompoknya
Community
teknologi B. Elaborasi
Guru membagi siswa 6 kelompok yang masing-masing kelompok terdiri dari 6 orang
Guru memberikan Lembar
Masing-masing
Kegiatan Siswa (LKS) untuk
kelompok menerima
didiskusikan bersama
LKS
setelah melihat gambar-gambar
Masing-masing
diatas guru meminta masing-
kelompok
masing kelompok untuk
bekerjasama mencari
membedakan Jenis Teknologi dan
manfaat teknologi
mengidentifikasi manfaat
bagi kehidupan
teknologi bagi kehidupan sehari-
sehari-hari
Kontruktivisme
hari
Guru membimbing siswa dalam mengerjakan tugas kelompok
Masing-masing kelompok bekerja
Authentic
sama dengan
Assesment
semangat
Guru memberikan kesempatan
Masing-masing
masing-masing kelompok untuk
kelompok bertanya
bertanya hal-hal yang belum
hal-hal yang belum
dipahami
dipahami
C. Konfirmasi
Guru memberi kesempatan kepada
masing-masing
3 kelompok yang terlebih dahulu
kelompok
selesai untuk mempresentasikan
mempresentasikan
hasil diskusi
hasil diskusinya
Guru
memberikan
kesempatan
Kelompok yang tidak
kepada kelompok lain berpendapat
berpresentasi
kepada kelompok yang sedang
mengajukan
berpresentasi
pendapatnya
Guru memberikan Reward kepada
3 kelompok yang sudah
Modelling
Kelompok yang lain memberikan applouse
mempresentasikan hasil diskusinya
Penutup ( 10 menit ) Kegiatan Guru
Guru bersama siswa menarik
Kegiatan Siswa
Menyimpulkan
kesimpulan dan
materi pelajaran yang
menghubungkannya dengan
telah dipelajari
khidupan sehari-hari
selama proses pembelajaran
Guru dan siswa mengadakan
Merespon refleksi
refleksi tentang respon hasil
tentang proses hasil
belajar
belajar
Mengakhiri pembelajaran dengan
CTL
Seluruh siswa
Reflection
membaca Hamdallah
mengakhiri pelajaran
K. Sumber Belajar
: Buku paket IPS Kelas IV Tim Bina Karya Guru Penerbit Erlangga Buku IPS Kelas IV BSE (Pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
L. Penilaian
:
Indikator
Teknik
Bentuk
Penilaian
Intrumen
Kinerja Siswa
Siswa dapat
Tertulis
Contoh Intrumen
Jelaskan
menjelaskan
Pengertian
pengertiam
Teknologi
teknologi
Siswa dapat
Tulislah
Mengidentifikasi
Manfaat dari
manfaat
Teknologi
teknologi
Siswa dikatakan tuntas apabila 70% dari siswa satu kelas mendapatkan nilai minimal 70 dengan berdasarkan nilai ketuntasan KKM di MI Al Mursyidiyyah Pondok Benda Pamulang.
Prosedur Penilaian. a. NO
Penilaian proses Aspek yang Dinilai
Nama Siswa
Keterangan :
Keaktifan
Ketelitian
Kerjasama
Ketepatan
Keterangan
A = 80 – 100 B = 70 – 79 C = 60 – 69 D = < 60 Mengetahui, Kepala Sekolah
Hj. Murdati, S.Ag
Tangerang Selatan,09 April 2014 Guru kelas
Hartati
LEMBAR KERJA SISWA Mata Pelajaran Kelas
: ............................. : .............................
Hari/Tgl Kelompok
: ............................. : .............................
Perhatikan gambar dibawah ini !
(A)
(B)
(E)
(F)
(C)
(G)
(D)
(H)
(I ) 1. No A B C D E F G H I
(J)
(K)
(L)
Tulislah jenis kegiatan dan berilah tanda (√) yang menunjukan kebenaran gambar tersebut Jenis Kegiatan
Teknologi Produksi √
Teknologi Komunikasi
Teknologi Transportasi
2. Apa manfaat Teknologi bagi kehidupan Manusia sehari-hari ! .......................................................................................................................................................................................................... .......................................................................................................................................................................................................... ..........................................................................................................................................................................................................
Lembar Jawaban
No
Jenis Kegiatan
Teknologi
Teknologi
Teknologi
Produksi
Komunikasi
Transportasi
A
Garap sawah
√
B
Lap top
C
Rice Cooker
D
Mobil
√
E
Kapal terbang
√
F
Pabrik pakaian
G
Hand phone
H
Surat
I
Sepeda
J
Pabrik Tempe
K
Radio
L
Motor
√ √
√ √ √ √ √ √ √
Lampiran 5
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP) Nama Sekolah
: MI Al - Mursyidiyyah
Mata Pelajaran
: IPS
Kelas / Semester
: IV/II
Materi
: Perekembangan Teknologi Produksi
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit (1 x Pertemuan)
Pertemuan
: II (Kedua)
Siklus
: I (Tanggal 16 April 2014)
A. Standar Kompetensi
:
Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi B. Kompentensi Dasar
:
Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya C. Indikator : Menjelaskan Pengertian Teknologi Produksi Mengetahui Jenis Produksi dilingkungan sekitar Membandingkan jenis produksi masa lalu dan masa sekarang D. Tujuan Pembelajaran
:
Setelah Proses pembelajaran dengan pendekatan Kontekstual melalui gambar, tanya jawab diharapkan siswa dapat menjelaskan Teknologi Produksi. Setelah Proses pembelajaran dengan pendekatan kontekstual melalui tanya jawab diharapkan siswa dapat mengetahui jenis produksi dilingkungan sekitar
Setelah proses pembelajaran dengan pendekatan kontekstual melalui diskusi, tanya jawab diharapkan siswa mengetahui Teknologi produksi masa lalu dan masa sekarang.
E. Karakter yang diharapkan : Dapat dipercaya, tanggung Jawab, percaya diri , kerja sama, rasa ingin tahu F. Materi Pembelajaran
:
Perkembangan Teknologi produksi G. Uraian Materi
:
Terlampir I. Model Pembelajaran
: Pendekatan contextual teaching learning (CTL)
J. Media Pembelajaran
: Gambar
K. Metode Pembelajaran
: 1. Bertanya (Questioning) 2. Masyarakat Belajar
L. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan kedua Rabu 16 April 2014 Pendahuluan ( 10 Menit ) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
CTL
Mengucapkan salam dan
Menjawab salam
Berdo’a dengan
menanyakan kabar dan keadaan siswa
Memulai pembelajaran dengan berdo’a bersama secara khusyu
khusyu
Menjelaskan tujuan akhir pembelajaran
dengan seksama
Appersepsi -
-
Memperhatikan
Memperhatikan
Tahukah kalian 4 sehat 5
menjawab
sempurna ?
pertanyaan sesuai
tahukah kalian darimana
dengan
asalnya ?
kemampuan
Questioning
Kegiatan Inti ( 45 Menit ) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
CTL
A. Eksplorasi
Guru bertanya jawab teknologi
Siswa menjawab
produksi apa saja yang ada
dengan semangat
dilingkungan sekitar.
teknolog produksi
Inquiry
yang ada lingkungannya.
Guru
menempelkan
diagram
pengolahan
sebuah gabah
Siswa mengamati gambar tersebut kontruktivisme
menjadi beras dan siswa diminta untuk mengamatinya Guru
meminta
siswa
untuk
mengomentari gambar tersebut
Siswa mengomentari gambar tersebut
B. Elaborasi
Siswa bergabung
Learning
kelompok yang masing-masing
dengan
Comunity
kelompok terdiri dari 6 oran
kelompoknya
Guru membagi siswa 6
Guru memberikan Lembar
Masing-masing
Kegiatan Siswa (LKS) untuk
kelompok
didiskusikan bersama
menerima LKS
Guru Menugaskan kelompoknya
Masing-masing
untuk mengelompokkan contoh-
kelompok
contoh yang termasuk dalam alat
bekerjasama
produksi masa kini dengan alat
mengelompokkan
produksi masa lalu.
contoh-contoh
Kontruktivisme
yang termasuk dalam alat produksi masa kini dengan alat produksi masa lalu.
Guru membimbing siswa dalam
mengerjakan tugas kelompok
Masing-masing kelompok bekerja
Authentik
sama dengan
Assesment
semangat
Guru memberikan kesempatan
Masing-masing
masing-masing kelompok untuk
kelompok
bertanya hal-hal yang belum
bertanya hal-hal
dipahami
yang belum dipahami
C. Konfirmasi
Guru
memberitahukan
Kelompok yang
kelompok
yang
berkata “finish”
sudah
Modelling
menyelesaikan tugasnya, diminta
mempresentasikan
untuk
hasil diskusinya
berkata
“finish”
dan
mempresentasikan hasilnya.
Guru memberikan kesempatan
Kelompok yang
kepada
tidak berpresentasi
kelompok
lain
berpendapat kepada kelompok
mengajukan
yang sedang berpresentasi
pendapatnya
Guru memberikan Reward
Kelompok
kepada kelompok yang sudah
memberikan
terlebih dahulu
applouse
lain
mempresentasikan hasil diskusinya Penutup ( 15 menit ) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Guru bersama siswa menarik
Menyimpulkan
kesimpulan dan
materi pelajaran yang
menghubungkannya dengan
telah dipelajari
khidupan sehari-hari
selama proses
CTL Reflection
pembelajaran
Guru dan siswa mengadakan
refleksi tentang respon hasil
tentang proses hasil
belajar
belajar
Mengakhiri pembelajaran dengan
membaca Hamdallah
Merespon refleksi
Seluruh siswa mengakhiri pelajaran
Mengadakan Soal Pos-Tes siklus I
Siswa Mengerjakan soal Post-Tes dengan
Authentic Asessment
teliti
K. Sumber Belajar
: Buku paket IPS Kelas IV Tim Bina Karya Guru Penerbit Erlangga
Buku IPS Kelas IV BSE (Pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional)
L. Penilaian : Indikator
Teknik
Bentuk
Penilaian
Intrumen
Kinerja Siswa
Siswa dapat
Tertulis
Contoh Intrumen
Jelaskan
menjelaskan
Pengertian
pengertiam
Teknologi
teknologi Produksi
Siswa dapat
Dari gambar
mermbandingkan
disamping
Teknologi
manakah yang
Produksi Masa
merupakan
Lalu dan masa
masa lalu dan
kini
masa kini
Siswa dikatakan tuntas apabila 75% dari siswa satu kelas mendapatkan nilai minimal 70 dengan berdasarkan nilai ketuntasan KKM di MI Al Mursyidiyyah Pondok Benda Pamulang.
M. Prosedur Penilaian. a. Penilaian proses NO
Aspek yang Dinilai
Nama Siswa
Keaktifan
Ketelitian
Kerjasama
Ketepatan
Keterangan
Keterangan : A = 80 – 100 B = 70 – 79 C = 60 – 69 D = < 60
Mengetahui, Kepala Sekolah
Hj. Murdati, S.Ag
Tangerang Selatan, 16 April 2014 Guru kelas
Hartati
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP) Nama Sekolah
: MI Al - Mursyidiyyah
Mata Pelajaran
: IPS
Kelas / Semester
: IV/II
Materi
: Perekembangan Teknologi Komunikasi
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit (1 x Pertemuan)
Pertemuan
: I (Pertama)
Siklus
: II (Tanggal 23 April 2014)
A. Standar Kompetensi
:
Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi B. Kompentensi Dasar
:
Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya C. Indikator
:
Mendiskripsikan teknologi komunikasi pada masa lalu Mendiskripsikan teknologi komunikasi pada masa kini (modern). Menjelaskan keunggulan Teknologi Komunikasi masa lalu masa kini D. Tujuan Pembelajaran
:
Setelah Proses pembelajaran dengan pendekatan Kontekstual melalui pengamatan gambar, tanya jawab diharapkan siswa dapat menjelaskan pengertian Teknologi Komunikasi masa lalu dan masa kini Setelah proses pembelajaran dengan pendekatan kontekstual Melalui pengamatan gambar, tanya jawab, diskusi kelompok siswa dapat menyebutkan contoh teknologi komunikasi masa lalu dan masa kini. Setelah proses pembelajaran dengan pendekatan kontekstual Melalui pengamatan gambar, tanya jawab, diskusi kelompok siswa dapat menjelaskan keunggulan Teknologi.
E. Karakter yang diharapkan
:
Dapat dipercaya, tanggung Jawab, percaya diri , kerja sama, rasa ingin tahu F. Materi Pembelajaran
:
Perkembangan Teknologi Komunikasi G. Uraian Materi
:
Terlampir H. Model Pembelajaran
: Pendekatan contextual teaching learning (CTL)
I. Metode Pembelajaran
: 1. Bertanya (Questioning) 2. Masyarakat Belajar
J. Media Pembelajaran
: Gambar
K. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan Pertama siklus ke 2 ( Rabu 23 April 2014) Pendahuluan ( 15 Menit ) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
Mengucapkan salam
Menjawab salam
Berdo’a dengan
CTL
menanyakan kabar dan keadaan siswa
Memulai pembelajaran dengan berdo’a bersama secara khusyu
khusyu
Menjelaskan tujuan akhir pembelajaran
dengan seksama
Appersepsi - Bila
kalian
tidak
masuk
sekolah maka harus mengirim? - Kita bisa melihat berita / hiburan
di
Memperhatikan
rumah
melalui
tayangan apa? - Anak-anak siapa dirumah yang punya telepon?
Memperhatikan menjawab pertanyaan sesuai dengan kemampuan
Questioning
Kegiatan Inti ( 45 Menit ) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
CTL
A. Eksplorasi
Guru
gambar
Menampilkan
Teknologi Komunikasi Guru
meminta
mengomentari
gambar tersebut
siswa
Inquiry
untuk tentang
gambar
macam-macam
Siswa mengamati
teknologi
Siswa mengomentari gambar tersebut
komunikasi yang ditampilkan.
Guru menjelaskan pentingnya
Siswa menyimak
Siswa bergabung
teknologi Komunikasi
B. Elaborasi
Guru membagi siswa 6 kelompok yang masing-masing kelompok
Modelling
dengan kelompoknya
terdiri dari 6 orang
Guru memberikan Lembar
Masing-masing
Kegiatan Siswa (LKS) untuk
kelompok Menerima
didiskusikan bersama
LKS Kelompok mencari
Authentic
diatas guru meminta masing-
dan berdiskusi untuk
Asessment
masing kelompok untuk mencari
menemukan jawaban
teknologi masa lalu dan masa kini
tersebut
setelah melihat gambar-gambar
dan keunggulan teknologi masa lalu dan masa kini
Guru memberikan kesempatan
Masing-masing
kepada kelompok untuk berfikir
kelompok
dan berpendapat menyelesaikan
bekerjasama
masalah yang ada pada lembar
menyelesaikan LKS
kegiatan siswa
tersebut
Kontruktivisme
Guru memberikan kesempatan
Masing-masing
masing-masing kelompok untuk
kelompok bertanya
bertanya hal-hal yang belum
hal-hal yang belum
dipahami
dipahami
C. Konfirmasi
Guru memberi kesempatan kepada
masing-masing
kelompok yang terlebih dahulu
kelompok
selesai untuk mempresentasikan
mempresentasikan
hasil diskusi
hasil diskusinya
Guru
memberikan
kesempatan
Kelompok yang tidak
kepada kelompok lain berpendapat
berpresentasi
kepada kelompok yang sedang
mengajukan
berpresentasi
pendapatnya
Guru memberikan Reward kepada
kelompok yang sudah
Modelling
Kelompok yang lain memberikan applouse
mempresentasikan hasil diskusinya
Penutup ( 10 menit ) Kegiatan Guru
Guru bersama siswa menarik
Kegiatan Siswa
Menyimpulkan
kesimpulan dan
materi pelajaran yang
menghubungkannya dengan
telah dipelajari
kehidupan sehari-hari
selama proses pembelajaran
Guru dan siswa mengadakan
Merespon refleksi
refleksi tentang respon hasil
tentang proses hasil
belajar
belajar
Mengakhiri pembelajaran dengan membaca Hamdallah
CTL
Seluruh siswa mengakhiri pelajaran
Reflection
K. Sumber Belajar
: Buku paket IPS Kelas IV Tim Bina Karya Guru Penerbit Erlangga Buku IPS Kelas IV BSE (Pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
L. Penilaian Indikator
Siswa dapat
Teknik
Bentuk
Penilaian
Intrumen
Kinerja Siswa
Tertulis
Contoh Intrumen
Jelaskan
menjelaskan
Pengertian
pengertiam
Teknologi
teknologi
komunikasi
komunikasi
Siswa dapat
Dari gambar
Mendeskripsikan
diatas pilihlah
Teknologi masa
mana yang
lau dan masa kini
Teknologi komunikasi masa lalu dan masa kini serta tulislah manfaatnya
Siswa dikatakan tuntas apabila 75% dari siswa satu kelas mendapatkan nilai minimal 70 dengan berdasarkan nilai ketuntasan KKM di MI Al Mursyidiyyah Pondok Benda Pamulang.
M. Penilaian Prosedur Penilaian. a. NO
Penilaian proses Aspek yang Dinilai
Nama Siswa
Keaktifan
Ketelitian
Kerjasama
Ketepatan
Keterangan
Keterangan : A = 80 – 100 B = 70 – 79 C = 60 – 69 D = < 60
Mengetahui,
Tangerang Selatan, 23 April 2014
Kepala Sekolah
Guru kelas
Hj. Murdati, S.Ag
Hartati
LEMBAR KERJA SISWA Berilah tanda ( ) pada tabel berikut sesuai dengan jenis Teknologi Komunikasi ! No
1
2
3
4
5
6
7
8
Jenis Teknologi Komunikasi
Teknologi Teknologi Komunikasi Masa Komunikasi Masa Lalu Kini
LEMBAR KEGIATAN SISWA Sekolah
: MI Al Mursyidiyyah
Mata Pelajaran
: IPS
Kelas / Semester
: IV / 2
Nama Anggota
: 1. ........................................ 2. ........................................ 3. ........................................ 4. ........................................ 5. ........................................ 6. ........................................
Perhatikan tabel dibawah ini! Diskusikan dengan teman sekelompokmu! Jenis Teknologi Komunikasi
Keunggulan
Teknologi komunikasi masa ………………………..................................... lalu
………………………..................................... ……………………….....................................
Teknologi Komunikasi masa ……….........…………..................................... kini
………………………...................................... ………………………......................................
JAWABAN LEMBAR KEGIATAN
Teknologi Masa lalu
Teknologi komunikasi masa lalu Keunggulan : 1. Jika ada kerusakan bahan mudah dicari. 2. Harganya murah
Teknologi komunikasi masa kini Keunggulan : 1. Menyampaikan informasi lebih cepat 2. Jangkauan lebih luas 3. Berita mudah disimpan
Teknologi Masa kini
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN ( RPP) Nama Sekolah
: MI Al - Mursyidiyyah
Mata Pelajaran
: IPS
Kelas / Semester
: IV/II
Materi
: Perekembangan Teknologi Transportasi
Alokasi Waktu
: 2 x 35 menit (1 x Pertemuan)
Pertemuan
: II (Kedua)
Siklus
: II (Tanggal 30 April 2014)
A. Standar Kompetensi
:
Mengenal sumber daya alam, kegiatan ekonomi, dan kemajuan teknologi di lingkungan kabupaten/kota dan provinsi B. Kompentensi Dasar
:
Mengenal perkembangan teknologi produksi, komunikasi, dan transportasi serta pengalaman menggunakannya C. Indikator : Menjelaskan Pengertian Teknologi Transportasi Mengetahui Jenis Transportasi masa dahulu dan sekarang Menyebutkan keunggulan dan kelemahan Teknologi Transportasi dahulu dan sekarang D. Tujuan Pembelajaran
:
Setelah Proses pembelajaran dengan pendekatan Kontekstual melalui gambar, tanya jawab diharapkan siswa dapat menjelaskan Teknologi Transportasi. Setelah Proses pembelajaran dengan pendekatan kontekstual melalui pengamatan, diskusi kelompok diharapkan siswa dapat mengetahui jenis Transportasi dahulu dan sekarang. Setelah proses pembelajaran dengan pendekatan kontekstual melalui pengamatan diskusi kelompok diharapkan siswa dapat menyebutkan keunggulan Teknologi Transportasi dahulu dan sekarang.
E. Karakter yang diharapkan : Dapat dipercaya, tanggung Jawab, percaya diri , kerja sama, rasa ingin tahu F. Materi Pembelajaran
:
Perkembangan Teknologi Transportasi G. Uraian Materi
:
Terlampir I. Model Pembelajaran
: Pendekatan contextual teaching learning (CTL)
J. Media Pembelajaran
: Gambar
K. Metode Pembelajaran
: 1. Bertanya (Questioning) 2. Masyarakat Belajar
L. Langkah-langkah Pembelajaran Pertemuan kedua Rabu 30 April 2014 Pendahuluan ( 10 Menit ) Kegiatan Guru
Mengucapkan salam dan
Kegiatan Siswa
Menjawab salam
Berdo’a dengan
CTL
menanyakan kabar dan keadaan siswa
Memulai pembelajaran dengan berdo’a bersama secara khusyu
Menjelaskan tujuan akhir
khusyu
pembelajaran
Appersepsi -
-
Memperhatikan dengan seksama
Memperhatikan
Anak-anak jika berangkat
menjawab
kesekolah menggunakan apa?
pertanyaan sesuai
Siapa yang punya sepeda?
dengan kemampuan
Questioning
Kegiatan Inti ( 45 Menit ) Kegiatan Guru
Kegiatan Siswa
CTL
A. Eksplorasi
Guru
menampilkan
gambar-
gambar Teknologi Transportasi Guru
meminta
mengomentari
gambar
Inquiry
gambar tersebut
untuk
siswa
Siswa mengamati
tentang
Siswa mengomentari
macam-macam teknologi yang
gambar tersebut
ditampilkan. Guru
bertanya
Alat
jawab
Masing-masing
transportasi apa saja yang pernah
siswa menjawab
siswa gunakan
dengan penuh
Kontruktivisme
antusias B. Elaborasi
Guru membagi siswa 6
Siswa bergabung
kelompok yang masing-masing
dengan
kelompok terdiri dari 6 orang
kelompoknya
Guru memberikan Lembar
Masing-masing
Kegiatan Siswa (LKS) untuk
kelompok
didiskusikan bersama
Menerima LKS
Guru Menugaskan kelompoknya
Masing-masing
melalui gambar untuk mencari
kelompok
antara
teknologi
bekerjasama
dahulu
dan
transportasi
sekarang
serta
Modelling
mencari
Kontruktivisme antara
keunggulan transportasi dahulu
teknologi
dan sekarang
transportasi dahulu dan sekarang serta keunggulan
transportasi dahulu dan sekarang .
Guru membimbing siswa dalam
Masing-masing
mengerjakan tugas kelompok
kelompok bekerja
Kontruktivisme
sama dengan semangat
Guru memberikan kesempatan
Masing-masing
masing-masing kelompok untuk
kelompok
bertanya hal-hal yang belum
bertanya hal-hal
dipahami
yang belum dipahami
C. Konfirmasi
Guru
memberitahukan
Kelompok yang
kelompok
yang
berkata “finish”
sudah
menyelesaikan tugasnya, diminta
mempresentasikan
untuk
hasil diskusinya
berkata
“finish”
dan
mempresentasikan hasilnya.
Guru memberikan kesempatan
Kelompok yang
kepada
tidak berpresentasi
kelompok
lain
berpendapat kepada kelompok
mengajukan
yang sedang berpresentasi
pendapatnya
Guru memberikan Reward
Kelompok
kepada kelompok yang sudah
memberikan
terlebih dahulu
applouse
Modelling
lain
mempresentasikan hasil diskusinya Penutup ( 10 menit ) Kegiatan Guru
Guru bersama siswa menarik
Kegiatan Siswa
CTL
Menyimpulkan Reflection
kesimpulan dan
materi pelajaran yang
menghubungkannya dengan
telah dipelajari
kehidupan sehari-hari
selama proses pembelajaran
Guru dan siswa mengadakan
refleksi tentang respon hasil
tentang proses hasil
belajar
belajar
Mengakhiri pembelajaran dengan
membaca Hamdallah
Merespon refleksi
Seluruh siswa mengakhiri pelajaran
Mengadakan Soal Pos-Tes siklus I
Siswa Mengerjakan
Authentic Asessement
soal Post-Tes dengan teliti K. Sumber Belajar
: Buku paket IPS Kelas IV Tim Bina Karya Guru Penerbit Erlangga Buku IPS Kelas IV BSE (Pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
L. Penilaian Indikator
Siswa dapat menjelaskan pengertiam teknologi transportasi Siswa dapat Mengetahui Jenis Transportasi masa dahulu dan sekarang Siswa dapat menyebutkan Keunggulan transportasi dahulu dan
Teknik
Bentuk
Penilaian
Intrumen
Kinerja Siswa
Tertulis
Contoh Intrumen
Jelaskan Pengertian Teknologi komunikasi
Sebutkan Transportasi masa dahulu dan sekarang
Sebutkan keunggulan transportasi dahulu dan sekarang
sekarang Siswa dikatakan tuntas apabila 75% dari siswa satu kelas mendapatkan nilai minimal 70 dengan berdasarkan nilai ketuntasan KKM di MI Al Mursyidiyyah Pondok Benda Pamulang.
M. Penilaian Prosedur Penilaian. a. NO
Penilaian proses Aspek yang Dinilai
Nama Siswa
Keaktifan
Ketelitian
Kerjasama
Ketepatan
Keterangan
Keterangan : A = 80 – 100 B = 70 – 79 C = 60 – 69 D = < 60
Mengetahui,
Tangerang Selatan, 30 April 2014
Kepala Sekolah
Guru kelas
Hj. Murdati, S.Ag
Hartati
LEMBAR KERJA SISWA Kelompok
:
Anggota
: 1. ...........
4. ..........
2. ...........
5. ..........
3. ...........
6. ...........
Perhatikan Gambar alat Transportasi dibawah ini !
Berdasarkan gambar diatas isilah tabel dibawah ini dengan gambar transportasi ! No
Alat Transportasi Zaman Dahulu
Zaman sekarang
1 2 3 4 5
Berdasarkan Gambar diatas isilah tabel dibawah ini ! Alat Transportasi No
Zaman Dahulu Keunggulan
1 2 3 4
Kelemahan
Zaman Sekarang Keunggulan
Kelemahan
Lembar Jawaban
1
Alat Transportasi Zaman Dahulu Zaman sekarang Delman Mobil
2
Gerobak Sapi
Truk
3
Sepeda
Sepeda Motor
4
Perahu Layar
Kapal Laut
5
Balon Udara
Pesawat Terbang
No
Alat Transportasi Zaman Dahulu
No
Keunggulan
Kelemahan
Zaman Sekarang Keunggulan
1
Biaya murah
Mudah rusak
Praktis
2
Bahan yang
Jalannya tidak
Bisa cepat
digunakan
cepat
jalannya
Aman
Jumlah barang
Jumlah barang
dipergunakan
terbatas
yang dibawa
Kelemahan Harganya mahal Pembuatannya sulit
mudah didapat 3
Bergantung pada mesin
lebih banyak 4
Dapat dijadikan
Tidak banyak
Diminati banyak
koleksi
diminati
orang
Menimbulkan polusi
Lampiran 8 Soal Pre Test 1. Awal perkembangan teknologi ditandai dengan adanya . . . . a. kelahiran manusia ke bumi b. majunya peradaban manusia c. perkembangan ilmu pengetahuan d. jumlah populasi manusia yang terus meningkat 2. Teknologi adalah . . . . a. cara melakukan suatu kegiatan dengan menggunakan alat tertentu b. berbagai aktivitas yang dilakukan oleh manusia c. segala sesuatu yang dilakukan untuk mencapai tujuan d. berbagai macam alat – alat modern yang digunakan oleh manusia 3. Manfaat teknologi bagi kehidupan manusia adalah . . . . a. menjadikan segala sesuatu pekerjaan menjadi lebih praktis dan ekonomis b. mempersempit jarak dan waktu yang digunakan oleh manusia c. menghemat tenaga manusia d. manusia akan mudah untuk melakukan pekerjaan 4. Berikut ini adalah kelebihan dengan menggunakan teknologi masa kini dalam mengolah hasil pertanian adalah . . . . a. lambat waktunya dan mutunya kurang baik b. tidak mencemari lingkungan c. waktunya cepat dan mutunya baik d. depat mencemari lingkungan 5. Berikut ini adalah hasil produksi dari minyak bumi , yaitu . . . . a. Premium, solar, dan minyak goreng b. Oli, solar, dan premium c. Plastik, premium, dan semen d. Minyak bumi, solar, dan sabun 6. Alat yang ditemukan paling awal adalah . . . . a. telepon
b. mesin uap c. lampu listrik
d. dinamo sepeda
7. Berikut ini hasil produksi dari kacang kedelai, yaitu . . . . a.
b.
c.
d.
8. Hasil penggunaan kayu yang menggunakan teknologi modern antara lain . . . . a. kayu kaso
c. papan
b. kayu balok
d. triplek
9. Berikut ini adalah contoh kegiatan yang menggunakan teknologi produksi masa lalu yaitu . . . . a.
c.
b.
d.
10. Teknologi produksi adalah . . . . a. kegiatan menyampaiakan pesan kepada orang lain dan menerima pesan dari orang lain. b. Kreasi dan penemuan manusia untuk melakukan pekerjaan c. Cara dan alat yang digunakan untuk mengolah bahan baku menjadi barang siap pakai d. Alat yang digunakan untuk mengangkut penumpang atau barang
11. Cara tradisional untuk mengolah padi menjadi beras dilakukan dengan cara . . ... a. mencuci
c. menjemur
b. menumbuk
d. membakar
12. Pengolahan bahan – bahan di pabrik yang besar menggunakan teknologi . . . . a. kuno
c. modern
b. sederhana
d. super
13. Perhatikan urutan membuat batu bata berikut ini ! 1. Menyiapkan tanah liat 2. Batu bata yang sudah kering dikumpulkan 3. Tanah liat digiling jadi adonan 4. Adonan dicetak satu per satu 5. Batu bata disusun didalam tungku lalu dibakar Urutan membuat batu bata yang benar adalah . . . . a. 1,2,3,4,5
c. 1,3,4,2,5
b. 1,4,2,3,5
d. 1,2,4,3,5
14. Berikut ini adalah barang hasil produksi dari umbi kayu adalah . . . . a. Keripik
c. rengginang
b. Kerupuk
d. kue cucur
No
Bahan Baku
Nama Benda
1.
Kayu
Batu bata
2.
Tanah liat
Oli
3.
Karet
Ban
4.
Minyak Bumi
Lemari
15. Bahan baku dan nama benda yang dihasilkan dari tabel di atas yang benar adalah ditunjukkan pada nomor . . . . a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
16. Berikut ini adalah urutan proses produksi pakaian, yaitu . . . . a. Kapas – benang – kain – pakaian b. Pakaian – kain – benang – kapas
c. Benang – kapas – pakaian – kain d. Kapas – benang – pakaian – kain No
Bahan Baku
Kegiatan
1.
Kapas
Dijahit
2.
Benang
Dipintat
3.
Kain
Ditanam
4.
Pakaian
Ditenun
17. Bahan baku dan kegiatan yang dilakukan dalam proses produksi pakaian secara urutan yang benar adalah . . . . a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
18. Alat tradisional yang digunakan untuk mengolah padi menjadi beras adalah . . ... a. Lesung
b. cangkul
c. Inggis
d. Sabit
19.
Tahu
tempe
minyak goreng
kecap
indomie
Benda – benda di atas yang dihasilkan dari kacang kedelai adalah . . . . a. 1,2,3,4
c. 1,2,3,5
b. 2,3,4,5
d. 1,2,4,5
20. Bahan baku yang digunakan untuk membuat kertas adalah . . . . a. kayu
c. kain
b. plastik
d. kapas
KUNCI JAWABAN SOAL PRE TEST 1.
B
11. B
2.
A
12. C
3. A
13. C
4. C
14. A
5. B
15. C
6. B
16. A
7. B
17. B
8. A
18. A
9. A
19. C
10. C
20. A
Lampiran 9 SOAL POST –TES SIKLUS I Berilah tanda (X) pada huruf a, b, c, dan d pada jawaban yang paling tepat ! 1. Teknologi adalah .... a. cara melakukan suatu kegiatan dengan menggunakan alat tertentu b. berbagai aktifitas yang dilakukan oleh manusia c. segala sesuatu yang dilakukan untuk mencapai tujuan d. berbagai macam alat-alat modern yang digunakan oleh manusia 2. Awal perkembangan teknologi ditandai dengan adanya .... a. kelahiran manusia ke bumi b. majunya peradaban manusia c. perkembangan ilmu pengetahuan d. jumlah populasi manusia yang terus meningkat 3. Alat yang ditemukan paling awal adalah .... a. telepon
b. mesin uap
c. lampu listrik
d. dinamo
sepeda 4. Manfaat teknologi bagi kehidupan manusia adalah .... a. menjadikan segala sesuatu pekerjaan jadi lebih praktis dan ekonomis b. mempersempit jarak dan waktu yang digunakan oleh manusia c. menghemat tenaga manusia d. manusia akan mudah melakukan pekerjaan 5. Salah satu contoh alat tradisional yang biasa digunakan untuk menggemburkan tanah adalah .... a. cangkul
b. linggis
c. sekop
d. tombak
6. Penggemburan tanah pertanian dengan teknologi modern menggunakan .... a. cangkul
b. reaktor
c. traktor
d. robot
7. Teknologi Produksi adalah .... a. Kegiatan menyampaikan pesan kepada orang lain dan menerima pesan dari orang lain b. kreasi dan penemuan manusia untuk melakukan pekerjaan
c. cara dan alat yang digunakan untuk mengolah bahan baku menjadi barang siap pakai d. alat yang digunakan untuk mengangkut penumpang atau buang 8. Berikut ini hasil dari produksi dari kacang kedelai adalah ....
a.
b.
c.
d.
9. Hasil penggunaan kayu yang menggunakan teknologi modern antara lain adalah .... a. kayu kaso
b. kayu balok
c. papan
d. tripleks
10. Berikut ini adalah contoh kegiatan yang menggunakan teknologi produksi masa kini yaitu ....
a.
c.
b.
d.
11. Berikut ini adalah contoh kegiatan yang menggunakan teknologi produksi masa kini yaitu ....
a.
c.
b.
d.
12. 1. bajak
Alat -alat disamping yang merupakan teknologi produksi
adalah 2. traktor
a. 1,2, dan 3
c. 1,3, dan 4
3. kerbau
b. 2,3, dan 4
d. 1,2, dan 4
4. lesung 13. Para petani beralih dari menggunakan cangkul ke traktor dengan alasan .... a. lebih murah harganya
c. barangnya lebih mudah didapat
b. tenaga yang digunakan lebih banyak d. tenaga yang digunakan lebih sedikit 14. Berikut ini adalah kelemahan dengan menggunakan teknologi masa lalu dalam mengolah hasil pertanian adalah .... a. lambat waktunya dan mutunya kurang baik b. tidak mencemari lingkungan c. waktunya cepat dan mutunya baik d. dapat mencemari lingkungan 15. Berikut ini adalah benda yang diproduksi dari kayu, yaitu ....
a.
c.
b.
d.
16. Alat Tradisional yang digunakan untuk mengolah padi menjadi beras adalah .... a. lesung
b. cangkul
c. linggis
d. sabit
17. No
Bahan Baku
Nama Benda
1
Kayu
Batu bata
2
Tanah liat
Oli
3
Karet
Ban
4
Minyak Bumi
Lemari
Bahan baku dan nama benda yang dihasilkan dari tabel di atas yang benar adalah nomor .... a. 1
b. 2
c. 3
d. 4
18. Berikut ini adalah urutan proses produksi pakaian .... a.
kapas – benang- kain- pakaian
c. Benang-kapas- pakaian-
kain b.
19.
pakaian-kain-benang-kapas
(1)
(2)
d. kapas-benang-pakaian-kain
(3)
(4)
(5)
Jenis Produksi di atas yang dihasilkan dari kacang kedelai adalah .... a. 1,2,3,4
b. 2,3,4,5
c. 1,2,3,5
d. 1,2,4,5
20. Berikut ini adalah benda-benda yang dihasilkan dari tanah liat yaitu .... a. guci, celengan, kendi, dan batu bata b. genting, sendok, kendi dan guci c. kendi, celengan, mangkok, dan batu bata d. batu bata, genting, kendi dan semen
KUNCI JAWABAN SOAL POST –TES SIKLUS I
1. A
11. A
2. C
12. C
3. B
13. D
4. D
14. A
5. A
15. A
6. C
16. A
7. C
17. C
8. B
18. A
9. D
19. A
10. A
20. A
Lampiran 10 SOAL POST –TES SIKLUS II
1.
Kegiatan berbicara atau berpesan kepada orang lain disebut .... a. komunikasi
2.
b. Informasi
c. teknologi
d. akomodasi
Masyarakat masa lalu sudah dapat berkomunikasi menggunakan surat karena .... a. sudah ada kertas
c. sudah ada perangko
b. sudah ada kantor pos
d. sudah bisa menulis dan membaca
3. 1. Majalah 2. Buku 3. Faksmili 4. Surat kabar 5. Internet Tiga contoh alat komunikasi cetak adalah .... a. 1, 2, 3
b. 3,4,5
c. 1,2,4
d. 1,3,5
4. Masyarakat masa kini dapat berkomunikasi langsung secara dua arah dengan menggunakan .... a. surat 5.
6.
b. e-mail
c. telegram
d. telepon
Alat komunikasi dari masa lalu yang masih digunakan hingga kini adalah .... a. pengeras suara
c. telepon rumah
b. kentongan
d. telegram
Berikut ini adalah contoh alat komunikasi masa lalu yaitu ....
a.
c.
b.
d.
7.
Kentongan pada masa lalu digunakan untuk .... a. mengajak kerja bakti
c. mengumpulkan orang
b. menyampaikan berita
d. mengumumkan tamu
8.
Alat komunikasi di atas pada masa lalu digunakan untuk ....
9.
a. mengumpulkan orang
c. syarat waktu shalat telah tiba
b. ada orang yang meninggal
d. ada bahaya
Berikut ini adalah alat komunikasi utama pada masa lalu, yaitu .... a. bedug, surat dan kentongan
c. kentongan, pluit dan handphone
b. lonceng, bedug dan telegram
d. kentongan, bedug, dan lonceng
10. E-Mail dikirimkan melalui .... a. telepon seluler
b. internet
c. faksimili
d. telegram
11.
Alat transportasi pengangkut di atas menggunakan tenaga .... a. mesin
b. manusia
c. kuda
d. angin
12. Kelebihan alat pengangkut tidak bermesin adalah .... a. lebih cepat
c. tidak mencemari lingkungan
b. lebih murah
d. tidak perlu pemeliharaan
13.
Alat transportasi perairan seperti diatas menggunakan tenaga ... a. manusia
b. mesin
b. hewan
d. angin
14. berikut ini adalah alat transportasi air adalah .... a. sepeda
b. balon udara
c. truk
d. perahu
15. Alat transportasi air yang digunakan pada zaman dahulu adalah .... a. kapal tanker b. kapal selam No. Alat transportasi 1.
Kuda
2.
Kereta
3.
Gerobak
4.
Rakit
5.
Speedboard
No. Alat transportasi 1.
Kuda
2.
Kereta
3.
Gerobak
4.
Rakit
5.
Speedboard
c. kapal layar d. kapal ferry
16. Yang termasuk alat transportasi masa lalu adalah . . .. a. 1, 2, 3
c. 2, 4, 5
b. 2, 3, 5
d. 1, 3, 4
17.
Yang termasuk alat transportasi masa kini
adalah . . . . a. 1, 2, 3
c. 1, 3, 5
b. 3, 4, 5
d, 2, 4, 5
18. Kereta Api zaman sekarang menggunakan tenaga . . . . a. Mesin diesel
c. mesin batu bara
b. Mesin uap
d. lokomotif
19. Berikut ini adalah alat transportasi darat masa lalu, yaitu . . . . a. Sepeda motor, becak, dan pedati b. Becak, sepeda motor, dan pedati c. Pedati, oplet, dan delman d. Bus, kereta api, dan pedati 20. Kelebihan alat transportasi modern adalah . . . . a. Waktu tempuhnya sangat lambat b. Waktu tempuhnya lebih cepat c. Tidak menimbulkan polusi udara d. Menimbulkan polusi udara
KUNCI JAWABAN SOAL POST –TES SIKLUS II 1. A
11. B
2. D
12. C
3. C
13. D
4. D
14. D
5. D
15. D
6. D
16. D
7. C
17. D
8. B
18. A
9. D
19. C
10. B
20. B
Lampiran 11
MATERI PERKEMBANGAN TEKNOLOGI
A. Pengertian Teknologi Teknologi adalah Ilmu yang menyelidiki cara- cara kerja di dalam tehnik atau Ilmu pengetahuan yang digunakan dalam pabrik- pabrik dan industri- industri, artinya teknologi adalah keseluruhan sarana atau alat yang digunakan manusia untuk menghasilkan barang dan jasa yang diperlukan manusia. Teknologi juga disebut dalam keseluruhan sarana untuk menyediakan barang-barang yang diperlukan bagi kelangsungan dan kenyamanan hidup manusia. Manusia membutuhkan hiburan maka Televisilah yang menjadi hiburan atau manusia membutuhkan sandang, pangan dan papa dalam kebutuhanya sehari-hari karena itu sangat menyangkut dengan teknologi. Ada beberapa macam teknologi yang diciptakan manusia seperti Teknologi Produksi, transportasi dan komunikasi. semua itu sangat berhubungan erat dengan kehidupan sehari-hari. Teknologi masa kini telah banyak berkembang di masyarakat. Penggunaan teknologi oleh manusia sendiri diawali dengan alat-alat sederhana yang dibuat oleh manusia pada jaman dahulu. Contohnya saja pada teknologi otomotif, mungkin roda saat ini dianggap oleh manusia hanya biasa saja. Namun pada jaman dahulu teknologi tersebut adalah teknologi paling inovatif, karena roda sangat membantu manusia untuk perjalanan. Namun jika dibandingkan dengan teknologi jaman sekarang, roda mungkin hanya tinggal sejarah. B. Jenis Teknologi 1. Teknologi peralatan rumah tangga
Contoh teknologi peralatan rumah tangga adalah lampu, jam dinding,
mesin cuci, mesin penghisap debu, kompor gas, kipas angin, pemotong rumput dan lain sebagainya. 2. Teknologi produksi Contoh teknologi produksi adalah mesin traktor, mesin pemintal benang, mesin penggiling padi, mesin pemotong kayu dan lain sebagainya. 3. Teknologi transportasi Contoh teknologi transportasi adalah sepeda motor, kereta api, mobil, kapal laut dan pesawat terbang. 4. Teknologi komunikasi Contoh teknologi komunikasi adalah radio, televisi, telepon dan internet. C.
Perkembangan Teknologi 1. Perkembangan Teknologi Produksi Teknologi produksi merupakan alat dan cara yang digunakan manusia untuk menghasilkan barang atau jasa. Meliputi teknologi produksi makanan dan obat- obatan, pakaian, dan bahan bangunan. 2. Perkembangan Teknologi Komunikasi Komunikasi merupakan kegiatan mengirim dan menerima pesan. Meliputi : Komunikasi lisan, tertulis, dan isyarat. 3. Perkembangan Teknologi Transportasi Transportasi sama dengan pengangkutan. Mengangkut adalah memindahkan barang atau orang dari suatu tempat ke tempat lainnya. Alat transportasi adalah alat yang digunakan untuk mengangkut penumpang atau barang. Dengan berkembanganya ilmu pengetahuan teknologi, transportasi sekarang mengalami perubahan pesat, baik transportasi darat, air, dan udara.
D.
Kelebihan dan Kekurangan Teknologi Teknologi masa lalu maupun masa kini memiliki kelebihan dan kelemahan. 1. Teknologi masa lalu Kelebihannya : memakai tenaga manusia, hewan, dan angin serta
bebas polusi. Kelemahannya : lambat dan tidak praktis. 2. Teknologi masa kini Kelebihannya : cepat, mudah digunakan Kekurangannya : menimbulkan polusi
Lampiran 12 MATERI TEKNOLOGI PRODUKSI A. Perkembangan Teknologi Produksi Kegiatan yang dilakukan untuk membuat barang-barang yang kita pakai itulah yang disebut kegiatan produksi. Kegiatan produksi disebut juga proses produksi. Satu contoh proses produksi dapat dikemukakan di sini. Mari kita ambil gambar proses orang membuat batu bata! Siapa di antara kamu yang pernah melihat orang membuat batu bata? Proses membuat batu bata itu sebagai berikut.
1. Menyiapkan tanah liat sebagai bahan baku. 2. Tanah liat yang tersedia diaduk dengan air. Kemudian digiling supaya menjadi adonan yang siap cetak. 3. Adonan tanah liat dicetak satu per satu. Hasil cetakan itu dibiarkan di tempat yang terkena sinar matahari. 4. Setelah kering, batu bata ditumpuk di tempat yang aman. Proses mencetak terus dilakukan sampai mencapai jumlah yang diinginkan.
5. Setelah jumlahnya cukup, batu-bata yang sudah kering dibakar di tungku pembakaran. Batu bata dibakar sampai warnanya menjadi menjadi merah 6. Setelah dibakar, batu bata dibiarkan didin terlebih dahulu. 7. Setelah dingin, batu bata tadi dikeluarkan dari tungku. 8. Jadilah batu bata itu.
Proses pembuatan batu bata di atas adalah contoh proses produksi. Ada bermacam-macam proses produksi. Teknologi yang digunakan juga bermacam-macam. Mari kita pelajari macam-macam proses produksi. Proses produksi dimulai dari menyiapkan bahan baku. Bahan baku biasanya berupa kekayaan alam. Bahan baku adalah bahan pokok atau untuk membuat barang. Mari kita amati diagram proses produksi beberapa hasil kekayaan alam. Teknologi produksi sederhana digunakan orang-orang pada zaman dulu. Peralatan yang digunakan orang-orang pada zaman dulu masih belum menggunakan mesin. Orang-orang pada zaman sekarang menggunakan teknologi modern. Para petani pada zaman dulu juga mengolah tanah menggunakan bajak yang ditarik kerbau atau sapi. Pada masa sekarang, petani sudah menggunakan mesin traktor untuk membajak sawah. Petani zaman dulu menginjak-injak ikatan padi untuk memisahkan butir-butir padi dari batangnya. Zaman sekarang, petani memakai mesin perontok padi. Selain itu, untuk mendapatkan beras, petani zaman dulu menumbuk padi di tempat menumbuk padi. Pada zaman sekarang, petani tidak usah bersusah payah menumbuk padi. Petani sekarang sudah memakai mesin penggiling padi untuk mendapatkan beras. Teknologi yang digunakan mempengaruhi hasil
kerja atau hasil produksi. Keuntungan orang
menggunakan teknologi modern adalah hasilnya lebih banyak, bentuk dan mutunya sama, dan waktunya lebih cepat.
Lampiran 13
MATERI TEKNOLOGI KOMUNIKASI
Teknologi Komunikasi Berkomunikasi artinya menyampaikan maksud atau pesan kepada orang lain dan memahami maksud atau keinginan orang lain. Ada dua jenis alat komunikasi, yaitu alat komunikasi masa lalu (tradisional) dan alat komunikasi masa kini (modern). 1. Alat Komunikasi Masa Lalu atau Tradisional Pada masa lalu sudah terdapat alat komunikasi. Alat komunikasi yang dipakai masih sangat sederhana. Bentuk alat komunikasi masa lalu antara lain kentungan, bandhe, surat dari daun. a.
Kentungan Kentungan yaitu alat komunikasi yang terbuat dari bambu atau kayu
berongga. Kentungan biasa dipakai untuk memanggil warga desa melakukan kerja bakti, memberi tahu tentang terjadinya suatu peristiwa seperti pencurian, atau bencana alam. b.
Bandhe Bandhe yaitu alat komunikasi berbentuk bundar terbuat dari besi atau
perunggu. Pada masa lalu bandhe digunakan oleh kerajaan untuk memanggil warganya.. c.
Surat menggunakan daun Surat atau tulisan pada masa lalu di tulis diatas daun lontar atau daun
nipah. Selain daun, pada masa lalu sudah terdapat surat yang ditulis pada kulit binatang.
2. Alat Komunikasi Masa Kini/Modern Pada masa kini, alat atau media komunikasi makin berkembang dan canggih. Beberapa media dann cara berkomunikasi masa kini diantaranya sebagai berikut : a. Surat kabar dan majalah Surat kabar dan majalah memuat berita atau informasi mengenai peristiwaperistiwa yang terjadi diberbagai tempat secara aktual. Selain itu surat kabar dan majalah dapat digunakan sebagai sarana menambah pengetahuan serta hiburan. b. Telepon Telepon adalah alat komunikasi jarak jauh. Cara menggunakannya cukup dengan menekan atau memutar nomor yang hendak kita tuju. Pesawat telepon mengalami perkembangan. Saat ini sudah banyak orang yang menggunakann telepon yang tidak berkabel yang dinamakan telepon gennggam (handphone). c. Televisi Kita dapat memperoleh berbagai informasi, baik dari dalam negeri maupun luar negeri melalui tayangan televisi. Pasca dibangun Sistem Komunikasi Satelit Domestik (SKSD) Palapa, perluasan jaringan penyiaran televisi menjadi makin luas. Stasiun televisi telah dikembangkan oleh pemerintah maupun swasta. d. Internet Saat ini sudah ada media komunikasi yang sangat canggih. Media komunikasi tersebut dikenal dengan istilah internet. Peralatan yang digunakan untuk berkomunikasi melalui internet adalah komputer. Melalui internet kita dapat berkomunikasi dengan orang lain di seluruh dunia. Kita juga dapat membaca berita, mengirim atau menerima gambar, mengirim atau menerima surat melalui email, facebook, twitter, chatting dan sebagainya.
Lampiran 14 MATERI TEKNOLOGI TRANSPORTASI
A. Perkembangan Teknologi Transportasi Kendaraan yang digunakan untuk pergi dan pulang beraktivitas disebut alat trnsportasi. Alat transportasi disebut pula sarana pengangkut. Saran pengangkut sangat dibutuhkan dalam kehidupan sehari-hari, seperti mengantar kesekolah, kepasar, kekantor, keluar kota, atau daerah dan bahkan luar negeri. Dengan demikian terjadilah perpindahan orang dari satu tempat lain atau disebut mobilitas manusia. Selain itu alat transportasi juga digunakan untuk angangkut hasil–hasil pertanian, industri dan perkebunan dari suatu tempat ketempat lain disebut dengan mobilitas barang. Oleh karena itu, untuk menunjang segala kelancaran mobilitas manusia dan mobilits barang, pemerintah sebaiknya membangun sarana-sarana perhubungan baik yang berupa pelebaran jalan, memperbanyak pelabuhan-pelabuhan laut serta memperbanyak bandara atau airport. 1. Jenis- Jenis Teknologi Transportasi Masa Lalu Dan Masa Kini Pada masa dahulu alat transportasi tidak seperti sekarang. Banyak cara alami yang dapat dipergunakan, sehingga tidak menimbulkan pencemaran baik udara, air, ataupun lingkungan. Dengan kemajuan teknologi, maka teknologi transportasi pun dapat berkembang dengan cepat. Secara garis besar trnsportasi dapat dibedakan ats transportsi darat, air, dan udara. Pada masa lalu orang hanya menggunakan transportasi darat dan juga air. Tansportsi air meliputi sungai, danau, dan laut. Adapun transportasi darat adalah jalan raya dan kereta ap. Disamping itu transportasi udara masa kini menggunakan pesawat terbang. a. Transportasi masa lalu a)
Pengunaan tenaga angin
sudah digunakan sejak zaman nenek moyang, Mereka datang dari tempat asalnya yaitu yunani dengan memakai perahu layar yang digerakkan oleh tenaga
angin. Tentu saja ini tidak akan menimbulkan pencemaran udara. Kekurangan perahu layar ini adalah hanya bisa digerakkan jika ada angin. Jadi membutuhkan waktu lama untuk sampai ketujuan.
gambar perahu layar b)
Menggunakan tenaga orang
Tenaga orang digunakan untuk mengangkut barang dengan cara dipikul, digendong, ditaruh di atas kepala, didorong ( gerobak dorong), digotong bersama, dipondong doa atas pundak, dan lainnya. Adapun kelebihannya adalah keterbatasan para tenaga, serta lamanya waktu yang dibutuhkan.
gambar orang sedang memikul beban c)
Menggunakan tenaga hewan
Dimasa lalu alat transportasi banyaj mengunakan tenaga binatang. Diantaranya sampai kini masih terlihat di desa-desa. Misalnya dokarm cikarm sado, gajah,dan lainnya. Saat ini nagkuta binatang masih dipertahankan untuk keperluan wisata, seperti kereta kuda dan naik gajah.
Dengan menggunakan tenaga binatang, ongkosny akan lebih murha dan tidak menimbulkan polusi udara. Adapun kekurangannya adalah terlalu lama sampai di tmpat tujuan. d)
Menggunakan aliran air
Dimasa lalu aliran sungai dimanfaakan sebagai alat transportasi. Biasanya menggunakan rakit bambu atau perahu lesung. Yang diangkut adalah kayu dari hutan dna juga hasil hutan lainnya. Aliran air yang bisa digunakan adalah aliran air yang tenang dan stabil, serta airnya yang dalam Kelebihan angkutan aliran air ini adalah ongkosnya murah. Adapun kekurangannya adalah waktu tempuhnya terlalu lama dan sangat tergantung pada aliran air.
gambar. kayu gelondongan yang diangkut dengan memanfaatkan aliran sungai e)
Menggunakan tenaga uap
Pada masa lalu kereta api tenaga uap sangat penting untuk transportasi, khususnya didarat, diplau Jawa, kereta api ini dapat menghubungkan kota-kota disekitar wilayah tersebut. Bahan bakar utamanya adalah kayu dan batu bara. Kelebihan kereta api tenaga uap adalah dapat menarik beban yang sangat berat. Adapun kekurangannya adalah terlalu lama jika dibandingkan dengan kendaraan bermesin masa kini. b. Tranportasi Masa Kini Pada saar sekarang ini banyak diciptakan alat-alat transportasi yang lebih canggih. Kecepatannya tinggi dan tempatnya lebih nyaman. Saat ini untuk angkutan darat ada kelas-kelas tertentu yang telah disediakan, misalnya kelas ekonomi, kelas bisnis, kelas eksekutif, dan super eksekutif. Untuk kelas ekonomi fasilitas kendaraan yang disediakan kurang lengkap. Kelas bisnis dilengkapi
dengan alat pendingin berupa AC, kelas eksekutif dan super eksekutif dikengkapi dengan berbagai fasilitas, seperti AC, toilet, dam lainnya, Untuk angkutan laut juga disediakan kapal-kapal laut yang melayani kelaskelas seperti juga angkutan darat. Alat transportasi yang tercanggih pda masa ini adalah pesawat terbang. Untuk berpergian antara kota-kota besar di Indonesia saat ini sudah disediakan angkutan udara. Jarak yang jauh dapat ditempuh dengan waktu yang singkat. Jika kita akan cepat sampai ke tujuan.
gambar. jenis-jenis alat transportasi yang sampai kini masih digunakan
Lampiran 15 DOKUMENTASI PEMBELAJARAN PENDEKATAN CTL
A. Aktifitas guru saat mengajar
B. Aktifitas Siswa saat Belajar
C. Aktifitas siswa saat Berdiskusi
DAFTAR RIWAYAT HIDUP
I.
IDENTITAS PRIBADI Nama
: HARTATI
Tempat tanggal lahir
: Jakarta, 03 Maret 1980
Alamat
: Jln Remaja Gg. Salak Ujung Rt. 05/01 No.58 Mampang Pancoran Mas
Suami
: Azwar
Anak
: 1. Faradilah Azhari 2. Muhammad Faiz Azhar 3. Syafwah Aulia Azhari
II.
Ayah
: H. Muslim
Ibu
: Aisah
PENDIDIKAN 1. 2. 3. 4. 5. 6.
III.
SDI Assa’adah Jakarta Selatan Lulus Tahun 1994 PONPES Darussalam Parung Bogor Lulus Tahun 1996 MAN 4 Jakarta Lulus Tahun 1999 PGTK Citra Didaktika Lulus Tahun 2000 Program D2 Penyetaraan UIN Syarif Hidayatullah Lulus Tahun 2005 Tahun 2014 menyelesaikan S1 Program PGMI DMS di UIN Syarif Hidayatullah Jakarta
RIWAYAT PEKERJAAN Tahun 2000 sampai dengan sekarang mengajar di Lembaga Yayasan MI Al Mursyidiyyah Pondok Benda Pamulang Tangerang Selatan.