aa
aj
tp :// r
ht
tk a
pa
m bp
b.
s. g
id
o.
id o. s. g bp b. tk a pa m aa aj tp :// r ht 2
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
: 2089-0214
No. Publikasi
: 91080.1626
Katalog BPS
: 1101002.9108
Ukuran Buku
: 17,6 cm x 25 cm
Jumlah Halaman
: ix + 70 halaman
s. g
o.
ISSN
id
STATISTIK DAERAH KABUPATEN RAJA AMPAT 2016
Naskah :
bp
Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
b.
Badan Pusat Statistik Kabupaten Raja Ampat
tk a
Gambar Kulit:
pa
Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik
aa
Diterbitkan Oleh :
m
Badan Pusat Statistik Kabupaten Raja Ampat
tp :// r
aj
Badan Pusat Statistik Kabupaten Raja Ampat
ht
Dicetak Oleh :
Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya.
Kata Pengantar
s. g
o.
id
Publikasi Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat 2016 diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Raja Ampat berisi berbagai data dan informasi terpilih seputar Kabupaten Raja Ampat yang dianalisis secara sederhana untuk membantu pengguna data memahami perkembangan pembangunan serta potensi yang ada di Kabupaten Raja Ampat.
tk a
b.
bp
Publikasi Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat 2016 diterbitkan untuk melengkapi publikasi-publikasi statistik yang sudah terbit secara rutin setiap tahun. Berbeda dengan publikasi-publikasi yang sudah ada, publikasi ini lebih menekankan pada analisis.
aa
m
pa
Materi yang disajikan dalam Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat 2016 memuat berbagai informasi/indikator terpilih yang terkait dengan pembangunan di berbagai sektor di Kabupaten Raja Ampat dan diharapkan dapat menjadi bahan rujukan/kajian dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan pembangunan.
ht
tp :// r
aj
Kritik dan saran konstruktif berbagai pihak kami harapkan untuk penyempurnaan penerbitan mendatang. Semoga publikasi ini mampu memenuhi tuntutan kebutuhan data statistik, baik oleh instansi/dinas pemerintah, swasta, kalangan akademisi maupun masyarakat luas.
Raja Ampat, 23 September 2016 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Raja Ampat
Ratna M.H. Gusti, SE, MP
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
iii
Statistik Kunci No.
Uraian
Satuan
2013
2014
2015
Jumlah Penduduk
orang
44 568
45 310
45 923
2
Jumlah Penduduk Laki-laki
orang
23 663
24 007
24 406
3
Jumlah Penduduk Perempuan
orang
20 905
21 303
21 517
4
Jumlah Rumah Tangga
orang
Penduduk per Rumah Tangga
orang
7
Sex Ratio
orang
8
Jumlah PNS
orang
9
Jumlah Penduduk Usia Kerja
o.
6
7,32
10 133
7,45
7,55
4,51
4,53
4,53
113
113
113
2 387
2 570
2 549
orang
28 540
29 625
30 164
orang
18 833
19 420
20 187
orang
18 197
18 751
19 059
orang
636
669
1 128
orang
9 707
10 205
9 977
96,62
96,56
94,41
s. g
orang/km
10 012
bp
Kepadatan Penduduk
2
Jumlah Angkatan Kerja
11
Jumlah Penduduk Bekerja
12
Jumlah Pengangguran
13
Jumlah Penduduk Bukan Angkatan Kerja
14
Tingkat Kesempatan Kerja
%
15
Tingkat Pengangguran Terbuka
%
3,38
3,44
5,59
16
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
%
65,99
65,55
66,92
17
Koefisien Gini
-
0,37
0,36
0,43
18
Angka Partisipasi Sekolah 7-12 tahun
%
92,87
94,67
97,32
19
Angka Partisipasi Sekolah 13-15 tahun
%
95,98
100,00
98,01
20
Angka Partisipasi Sekolah 16-18 tahun
%
70,77
73,22
77,25
21
Angka Partisipasi Murni SD
%
88,43
92,76
95,86
22
Angka Partisipasi Murni SMP
%
63,11
58,42
68,72
23
Angka Partisipasi Murni SMA
%
48,16
52,86
61,17
ht
tp :// r
aa
m
pa
10
aj
tk a
b.
5
9 887
id
1
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
iv
Statistik Kunci Uraian
Satuan
2013
2014
2015
Angka Harapan Lama Sekolah
tahun
11,20
11,34
11,44
25
Rata-rata lama sekolah
tahun
7,16
7,32
7,39
26
Angka harapan hidup
tahun
63,84
64,05
64,06
27
IPM
-
60,36
60,86
61,23
28
Rata-rata pengeluaran per kapita yang disesuaikan/PPP
ribu rupiah
7.061
7.191
29
PDRB ADHB
juta rupiah
2 298 007,1
2 337 473,6
30
PDRB ADHK
juta rupiah
1 916 243,4
2 044 232,1
2 083 063,8
31
Laju Pertumbuhan Ekonomi Dengan Migas
%
4,84
6,68
1,90
32
Laju Pertumbuhan Ekonomi Tanpa Migas
%
6,73
7,10
4,62
33
Laju Indeks Implisit (Inflasi)
%
3,19
1,86
-0,18
34
PDRB Per Kapita Dengan Migas
juta rupiah
47,46
50,71
50,90
35
PDRB Per Kapita Tanpa Migas
juta rupiah
28,10
31,15
33,81
36
Jumlah Kunjungan Kapal
Kapal
1 166
1 359
1 274
37
Jumlah Penumpang Naik (Embarkasi)
Orang
83 840
106 721
106 576
39
Jumlah Penumpang Turun (Debarkasi)
Orang
82 566
112 069
105 203
o.
s. g
bp
7.020
2 115 070,6
b.
tk a
pa
m
aa
tp :// r
ht
id
24
aj
No.
Keterangan : *) Angka Sementara
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
v
Penjelasan Teknis Desa pesisir/tepi laut adalah desa/ kelurahan/lainnya yang memiliki wilayah yang berbatasan langsung dengan garis pantai/laut (atau merupakan desa pulau).
Desa bukan pesisir adalah desa/ kelurahan termasuk nagari atau lainnya yang tidak berbatasan langsung dengan laut atau tidak mempunyai pesisir. Rata-rata Pertumbuhan Penduduk adalah angka yang menunjukkan tingkat pertambahan penduduk per tahun dalam jangka waktu tertentu.
Kepadatan Penduduk adalah jumlah penduduk di suatu daerah dibagi dengan luas daratan daerah tersebut, biasanya dinyatakan sebagai penduduk per Km2.
Angka Harapan Hidup pada waktu lahir adalah perkiraan lama hidup rata-rata penduduk dengan asumsi tidak ada perubahan pola mortalitas menurut umur. bruto.
Rumah Tangga adalah seseorang atau sekelompok orang yang biasanya tinggal bersama dalam suatu bangunan serta pengelolaan makan dari satu dapur. Satu rumah tangga dapat terdiri dari hanya satu anggota rumah tangga. Yang dimaksud dengan makan dari satu dapur adalah jika pengurusan kebutuhan sehari-harinya dikelola bersama-sama menjadi satu.
Anggota Rumah Tangga semua orang yang biasanya bertempat tinggal di suatu rumah tangga, baik berada di rumah pada waktu pencacahan maupun yang sementara tidak ada di rumah tersebut
Tingkat Partisipasi Angkatan kerja adalah perbandingan antara jumlah angkatan kerja dengan jumlah penduduk usia kerja.
Tingkat Pengangguran Terbuka adalah perbandingan antara jumlah pencari kerja dengan jumlah angkatan kerja.
Angka Kematian Bayi adalah probabilita bayi meninggal sebelum mencapai usia satu tahun, dinyatakan dalam per seribu kelahiran.
Laju Pertumbuhan Penduduk adalah ratarata laju perubahan jumlah penduduk satu tahun di suatu daerah selama periode waktu tertentu.
Rasio Jenis Kelamin adalah perbandingan antara banyaknya penduduk laki-laki dengan banyaknya penduduk perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu. Biasanya dinyatakan dengan banyaknya penduduk laki-laki untuk 100 penduduk perempuan.
Penduduk Usia Kerja adalah penduduk yang berumur 15 tahun keatas.
o.
s. g
bp
b.
ht
tp :// r
aj
aa
m
Angka Kematian Balita adalah probalita bayi meninggal sebelum usia mencapai lima tahun, dinyataknan dalam perseribu kelahiran.
tk a
pa
id
Angkatan Kerja adalah penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja atau sementara tidak bekerja, dan yang sedang mencari pekerjaan.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
vi
Penjelasan Teknis
Angka Melek Hurup Dewasa adalah perbandingan antara jumlah penduduk usia 15 tahun ke atas yang dapat membaca dan menulis, dengan jumlah penduduk 15 tahun ke atas.
Angka Partisi[asi Sekolah (APS) adalah perbandingan penduduk kelompok usia sekolah (7-12 th; 16-18 th) yang bersekolah terhadap seluruh penduduk kelompok usia sekolah (7-12 th; 13-15 th; 16-18 th). Bersekolah adalah mereka yang mengikuti pendidikan di jalur formal (SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA atau PT) maupun non formal (paket A, paket B, atau paket C).
s. g
o.
id
Angka Kelahiran Total adalah setiap wanita di Indonesia akan melahirkan anak hingga masa berakhir reproduksi (15-49) tahun.
bp
Lapangan Usaha adalah bidang kegiatan dari pekerjaan/tempat bekerja dimana seseorang bekerja. Klasifikasi lapangan usaha mengikuti Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) dalam 1 digit.
b.
Berkerja adalah melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan dan lamanya bekerja paling sedikit 1 jam secara terus menerus dalam seminggu yang lalu (termasuk pekerja keluarga tanpa upah yang membantu dalam suatu usaha/kegiatan ekonomi.
tk a
Status Pekerjaan adalah kedudukan seseorang dalam unit usaha/kegiatan dalam melakukan pekerjaan.
Tingkat Partisipasi Angkatan kerja adalah perbandingan antara jumlah angkatan kerja dengan jumlah penduduk usia kerja.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah indeks komposit dari gabungan empat indikator yaitu angka harapan hidup, angka melek huruf, rata-rata lama sekolah dan pengeluaran per kapita.
Angka Koefisien Gini adalah ukuran kemerataan pendapatan yang dihitung berdasarkan kelas pendapatan. Angka koefisien gini terletak antara 0 dan 1. Nol mencerminkan kemerataan sempurna dan satu menggambarkan ketidakmerataan sempurna.
aj
aa
m
pa
Tingkat Pengangguran Terbuka adalah perbandingan antara jumlah pencari kerja dengan jumlah angkatan kerja.
Angka Kematian Bayi adalah probabilita bayi meninggal sebelum mencapai usia satu tahun, dinyatakan dalam per seribu kelahiran.
Angka Kematian Balita adalah probalita bayi meninggal sebelum usia mencapai lima tahin, dinyatakan dalam perseribu kelahiran.
Angka Harapan Hidup pada waktu lahir adalah perkiraan lama hidup rata-rata penduduk dengan asumsi tidak ada perubahan pola mortalitas menurut umur.
ht
tp :// r
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
vii
Penjelasan Teknis
Industri Pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia atau dengan tangan sehingga menjadi barang jadi atau setengah jadi atau barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, dan sifatnya lebih kepada pemakai akhir.
id
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) merupakan angka yang menggambarkan tentang penyebaran pengeluaran diantara penduduk miskin. Semakin tinggi nilai indeks, semakin tinggi ketimpangan pengeluaran diantara penduduk miskin.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah suatu indikator penting yang digunakan untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu wilayah dalam suatu periode tertentu.
m
pa
tk a
o.
Hutan Produksi adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil hutan. Hutan produksi terdiri dari Hutan Produksi Tetap (HP), Hutan Produksi Terbatas (HPT) dan Hutan Produksi yang dapat dikonversi.
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) merupakan ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Semakin tinggi nilai indeks, semakin jauh rata-rata pengeluaran penduduk dari garis kemiskinan.
s. g
bp
Luas Panen adalah luas tanaman sayuran, buah-buahan, biofarmaka dan tanaman hias yang diambil hasilnya/dipanen pada periode pelaporan.
b.
Inflasi adalah indikator yang dapat memberikan informasi tentang dinamika perkembangan harga barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat.
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku adalah nilai tambah barang dan jasa yang dihitung dengan menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahun tertentu.
Angka Koefisien Gini adalah ukuran kemerataan pendapatan yang dihitung berdasarkan kelas pendapatan. Angka koefisien gini terletak antara 0 dan 1. Nol mencerminkan kemerataan sempurna dan satu menggambarkan ketidakmerataan sempurna.
PDRB Atas Dasar Harga Konstan adalah nilai tambah barang dan jasa yang dihitung dengan menggunakan harga yang berlaku pada suatu tahun tertentu yang dijadikan sebagai tahun dasar.
Dependency Ratio (Rasio Ketergantungan) adalah perbandingan antara banyaknya orang yang tidak produktif (0-14 tahun dan 65 tahun keatas) dengan banyaknya orang yang termasuk usia produktif (15-64 tahun).
ht
tp :// r
aj
aa
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah indeks komposit dari gabungan empat indikator yaitu angka harapan hidup, angka melek huruf, rata-rata lama sekolah dan pengeluaran per kapita.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
viii
DAFTAR ISI
iii
Statistik Kunci
iv
Penjelasan Teknis
vi
id
Kata Pengantar
ix
1
11. Industri Pengolahan
31
2. Pemerintahan
4
12. Konstruksi
32
3. Penduduk
7
4. Ketenagakerjaan
10
14. Transportasi dan Komunikasi
39
5. Pendidikan
15
15. Perbankan dan Investasi
43
18
16. Harga-harga
44
21
17. Pengeluaran Penduduk
45
8. Pembangunan Manusia
24
18. Perdagangan
47
26
19. Pendapatan Regional
48
30
20. Perbandingan Regional
51
Lampiran Tabel
56
b. tk a
pa aa
tp :// r
9. Pertanian
13. Hotel dan Pariwisata
m
6. Kesehatan 7. Perumahan
bp
1. Geografi dan Iklim
aj
s. g
o.
Daftar Isi
ht
10. Pertambangan dan Energi
33
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
ix
GEOGRAFI DAN IKLIM Distrik Waigeo Barat Memiliki Luas Wilayah Terluas Luas wilayah Kabupaten Raja Ampat 71.605,69 Km2 dimana Distrik Waigeo Barat adalah distrik dengan luas wilayah terluas sebesar 13,21 persen dari luas wilayah Kabupaten Raja Ampat.
Kabupaten Raja Ampat merupakan salah
Gambar 1.1 Peta Kabupaten Raja Ampat
satu kabupaten di Provinsi Papua Barat dan merupakan salah satu wilayah Indonesia yang terluar karena berbatasan langsung dengan Republik Federal Palau di sebelah utara. Sedangkan wilayah Raja Ampat di ba-
id
gian Selatan berbatasan dengan Kabupaten
o.
Seram Utara (Maluku), di bagian barat ber-
s. g
batasan dengan Kabupaten Halmahera Ten-
Secara astronomis, Kabupaten Raja Ampat
terletak di bawah garis katulistiwa, antara
tk a
0045” Lintang Utara hingga 2015” Lintang Se-
b.
batasan dengan Kota dan Kabupaten Sorong.
bp
gah (Maluku Utara), dan di bagian Timur ber-
pa
latan dan 129015” hingga 132000” Bujur Ti-
m
mur.
aa
Kabupaten Raja Ampat dimekarkan dari Kabupaten Sorong dan terbentuk berdasar-
aj
kan Undang-Undang Nomor 26 tahun 2002,
tp :// r
terdiri dari 10 Distrik/Kecamatan. Wilayah tersebut sekarang terbagi kedalam wilayah
ht
administrasi 24 Distrik.
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 26
tahun 2002 luas wilayah Kabupaten Raja Ampat adalah 71.605,69 km2, dimana total wilayah daratan hanya mencapai 6.084,5 km2. Wilayah terluas adalah Distrik Waigeo Barat dengan luas 13,21 persen dari total luas wilayah Kabupaten Raja Ampat dan Wilayah
terkecil adalah Distrik Tiplol Mayalibit hanya sebesar 0,42 persen.
1
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
GEOGRAFI DAN IKLIM Bulan September Intensitas Hujanya Paling Rendah Jumlah hari hujan di bulan September hanya sebanyak 2 hari, atau dengan kata lain terdapat 28 hari di bulan September yang tidak diguyur hujan.
Sebagian besar penduduk di Kabupaten
Tabel 1.1 Keadaan Iklim Kabupaten Raja Ampat Tahun 2015
Uraian
Satuan
Luas
Km2
Raja Ampat tinggal di daerah pesisir, hal ini
2015
terlihat
71.605,69
dari
topografi
wilayah,
dimana
sebanyak 107 desa merupakan desa pesisir
-
23,00
dan desa bukan pesisir jumlahnya 14 desa,
Rata-rata Suhu Udara Max.
-
32,40
dari 14 desa bukan pesisir tersebut se-
Rata-rata Suhu Udara
-
27,00
luruhnya terletak di daerah darat.
132
Curah HUjan
Mm3
2.093,0
Rata-rata Tekanan Udara
Mbs
1.012,3
%
2.093,0 mm3/tahun, dengan curah hujan tertinggi terjadi pada bulan Juni sebesar
83
478,0 mm3 dan curah hujan terendah terjadi
bp
Rata-rata kelembaban udara
Jumlah curah hujan tahun 2015 tercatat
o.
Hari
s. g
Hari Hujan
id
Rata-rata Suhu Udara Min.
pada bulan September sebesar 8 mm3 . Banyak hari hujan selama satu tahun tercatat
tk a
Gambar 1.2 Curah Hujan dan Tekanan Udara Raja Ampat 2015
b.
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016
ht
tp :// r
aj
aa
m
pa
sebanyak 132 hari. Jumlah hari hujan terban-
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
yak terjadi pada bulan November sebanyak 19 hari dan hari hujan terendah terjadi pada bulan September sebanyak 2 hari. Jika
dibandingkan
dengan
tahun-tahun
sebe-
lumnya jumlah hari hujan tahun 2015 merupakan yang terendah selama lima tahun terakhir, jumlah hari hujan pada tahun 2013 dan 2014 sebanyak 210 hari dan 274 hari. Seiring dengan tren jumlah hari hujan yang mengala-
mi penurunan, curah hujan tahun 2015 sebesar
2.093,0
mm3/tahun
lebih
rendah
dibandingkan dengan tahun 2014 yang mencapai 2.453,0 mm3/tahun. Tekanan udara rata-rata selama satu tahun mencapai 1.012,3 mbs, dengan tekanan
udara rata-rata tertinggi terjadi pada bulan Oktober dan tekanan udara rata-rata terendah tercatat pada bulan November.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
2
GEOGRAFI DAN IKLIM Suhu Terdingin Terjadi Pada Bulan Agustus Selama tahun 2015, suhu terendah terjadi pada bulan Agustus dengan suhu mencapai 26 0C, dan ratarata kelembaban udara mencapai 83 %
Rata-rata suhu udara yang tercatat di Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika
Gambar 1.3 Rata-rata suhu udara maksimum dan minimum di Kabupaten Raja Ampat 2015
Sorong pada temperatur normal berada pada kisaran 270C pada tahun 2015, rata-rata suhu udara terendah terjadi pada bulan Agustus yaitu sebesar 26,00C dan rata-rata suhu
id
udara tertinggi terjadi pada bulan Maret yaitu
o.
sebesar 27,50C.
s. g
Rata-rata Kelembaban Udara pada tahun
dan Desember sebesar 81,00 persen dan
tk a
kelembaban udara tertinggi terjadi pada bulan
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
b.
terendah terjadi pada bulan Januari, Maret-
bp
2015 sebesar 83 persen, kelembaban udara
Juni dan November sebesar 87,00 persen.
Gambar 1.4 Jumlah Hari Hujan di Kabupaten Raja Ampat Tahun 2015
pa
Sedangkan penyinaran matahari yang terjadi
m
di Raja Ampat berkisar antara 5,3 persen
aa
sampai dengan 8,2 persen dengan rata-rata
aj
penyinaran matahari sebesar 6,3 persen.
tp :// r
Berdasarkan data dari Badan Penanggulangan Bencana Daerah Raja Ampat, Selama tahun 2015 terjadi lima kejadian bencana
ht
alam yaitu gelombang dan angin kencang di Distrik Waigeo Timur, Salawati Utara dan Ko-
fiau, dengan korban diperkirakan mencapai
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
delapan orang meninggal dan tiga orang hilang. Sementara kerugian material yakni satu unit motor tempel dan bodi perahu hilang karena gelombang dan angin kencang tersebut.
3
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
PEMERINTAHAN Jumlah PNS Mengalamai Penurunan. Pada tahun 2015, dengan adanya moratorium PNS, jumlah PNS mengalami sedikit penurunan dari 2.570 di tahun 2014 menjadi 2.549 orang di tahun 2015. Berkurangnya jumlah PNS ini dikarenakan ada pegawai yang memasuki masa purna bakti atau pensiun.
Struktur hierarki pembagian wilayah ad-
Gambar 2.1 Pembagian wilayah administrasi menurut distrik
ministrasi di Kabupaten Raja Ampat digolongkan kedalam kecamatan (distrik), kelurahan dan desa (kampung). Sampai dengan tahun 2015 pemekaran wilayah di Kabupaten Raja Ampat mengalami peningkatan menjadi
id
24 distrik dari kondisi sebelumnya 7 distrik,
o.
kemudian pemekaran kelurahan meningkat
s. g
menjadi 4 kelurahan dan perkembangan wilayah desa dari 85 desa menjadi 121 desa. Ibu-
bp
kota Kabupaten Raja Ampat berada di Ke-
b.
lurahan Waisai yang sekaligus menjadi pusat
pemerintahan.
tk a
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
ht
tp :// r
aj
aa
m
Gambar 2.2 Jumlah PNS menurut jenis kelamin tahun 2013-2015
pa
Pada tahun 2015 jumlah Pegawai Negeri
Sipil (PNS) di Kabupaten Raja Ampat berjumlah 2.549 orang dimana jumlah PNS lakilaki jauh lebih banyak dibandingkan jumlah PNS perempuan; dengan rincian 1.616 orang (63,40%) berjenis kelamin laki-laki dan 933 orang (36,60%) berjenis kelamin perempuan. Pada tahun 2015, jumlah PNS mengalami penurunan sekitar 21 orang disbandingkan tahun 2014, karena pada tahun 2015 tidak adanya penambahan jumlah PNS dikarenakan adanya moratorium penerimaan CPNS
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
dari MenPAN/RB, sedangkan 18 orang pegawai telah memasuki masa purna tugas. Dilihat dari komposisinya, terlihat bahwa jumlah PNS laki-laki separuh lebih banyak dibandingkan
jumlah PNS perempuan, hal ini mengindikasikan bahwa kesetaraan gender belum sepenuhnya terjadi di Kabupaten Raja Ampat.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
4
PEMERINTAHAN Dua Partai Politik Dominasi Kursi Anggota DPRD Kab. Raja Ampat Pada periode 2015-2019 dari total 20 kursi legislatif yang diperebutkan pada pemilu tahun 2014 yang lalu, Partai Golkar dan Partai Demokrat mendominasi jumlah kursi anggota dewan dimana kedua partai tersebut masing-masing menempatkan 5 wakilnya di DPRD.
Dilihat dari latar belakang pendidikan, Pegawai
Negeri
Sipil
di
lingkungan
Gambar 2.3 Persentase PNS menurut tingkat pendidikan di Kabupaten Raja Ampat 2015
Pemerintah daerah Raja Ampat sudah mulai didominasi oleh pegawai berpendidikan sarjana yakni sebesar 42,49 persen. Sedangkan banyaknya PNS dengan pendidikan sarjana (33,46
persen).
Di
lingkungan
o.
SMA
id
kebawah yakni diploma (20,79 persen) dan
s. g
Pemerintah daerah raja Ampat juga masih
persen. Keadaan ini tidak jauh berbeda
dibandingkan kondisi tahun 2014. Jika dilihat
Gambar 2.4 Jumlah Anggota DPRD Kabupaten Raja Ampat Periode 2014-2019
tk a
dari trendnya kualitas PNS dilingkungan Pem-
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
b.
kebawah baik SD maupun SMP sebesar 3,26
bp
terdapat PNS dengan latar belakang SMA
pa
da Kabupaten Raja Ampat mengalami perbai-
kan kualitas dikarenakan terjadinya pening-
aa
belakang pendidikan sarjana.
m
katan jumlah PNS yang mempunyai latar
aj
Peta perpolitikan Kabupaten Raja Ampat
tp :// r
didominasi dua partai besar di parlemen (DPRD) yakni Partai Golkar dan Partai Demo-
ht
krat. Dari total 20 kursi legislatif yang diperebutkan pada pemilu tahun 2014. Partai
Golkar dan Partai Demokrat masing-masing menempatkan 5 wakilnya di DPRD Raja Am-
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
pat yang berarti 50 persen DPRD dikuasai oleh kedua partai tersebut. Dari 12 partai politik peserta pemilu legislatif di Kabupaten Raja Ampat tahun 2014, hanya ada 8 partai politik
yang mendapatkan kursi anggota DPRD di Kabupaten Raja Ampat periode 2014-2019.
5
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
PEMERINTAHAN Penerimaan Daerah Raja Ampat Bergantung Pada DAU Pada tahun 2015, dari total penerimaan daerah sebesar 1,145 trilyun rupiah, sekitar 54 persen disumbang oleh komponen Dana Alokasi Umum (DAU).
Pemerintah daerah Kabupaten Raja Am-
Tabel 2.1 Komposisi Pendapatan Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2015
pat dalam rangka membiayai pembangunan di daerahnya bersumber dari beberapa pos penerimaan yaitu pendapatan asli daerah (PAD) dan dana perimbangan. Dari total penerimaan daerah Raja Ampat disumbang
o.
diantaranya
id
sebesar 1,1 trilyun rupiah, sekitar 97 persen oleh
pendapatan
s. g
transfer, baik transfer dari pemerintah pusat maupun transfer dari pemerintah daerah
bp
lainnya, seperti dari Pemerintah Daerah Pro-
b.
pinsi Papua Barat. Di dalam pendapatan
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
ht
tp :// r
aj
aa
m
pa
Gambar 2.5 Komposisi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2015
tk a
transfer terdapat komponen Dana Alokasi Umum (DAU) yang menyumbang sekitar 54 persen. Sedangkan komponen Pendapatan
Asli
Daerah
(PAD)
hanya
me-
nyumbangkan sekitar 3 persen dari total pen-
dapatan daerah Kabupaten Raja Ampat. Pada
tahun
2015,
dilihat
dari
sisi
komponen Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam APBD terlihat bahwa komponen lainlain PAD yang sah memberikan sumbangan terbesar terhadap total PAD, yakni sebesar
85 persen. Selanjutnya diikuti oleh komponen Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
retribusi daerah dan pajak daerah, masingmasing sebesar 11 persen dan 4 persen. Anggaran APBD Raja Ampat 2015 sebagian besar (sekitar 54 persen) tersedot untuk
belanja modal dan belanja pegawai.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
6
PENDUDUK Pertumbuhan Penduduk Raja Ampat sebesar 1,35 Persen Pada tahun 2015 jumlah penduduk Kabupaten Raja Ampat 45.923 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,35 persen.
Penduduk menjadi
titik sentral
pem-
Tabel 3.1 Indikator Kependudukan Raja Ampat
bangunan di suatu wilayah, baik sebagai 2013
2014
2015
Jumlah Penduduk (Jiwa)
44 568
45 310
45 923
Pertumbuhan Penduduk(%)
1,51
1,66
1,35
wilayah mempunyai potensi dan keunikan
Kepadatan Penduduk (Jiwa/ Km)
7,32
7,45
7,55
karakteristik penduduk masing-masing. Varia-
Sex Rasio (%)
113
113
113
bel demografi yang mempengaruhi penduduk
Jumlah Rumah Tangga
9 887
10 012
10 133
di suatu wilayah diantaranya fertilitas, mortali-
Rata-rata ART (Jiwa/Ruta)
4,51
4,53
4,53
pengaruhi variabel demografi dan variabel non demografi, yang mengakibatkan tiap-tiap
tas dan migrasi, sedangkan variabel non demografi diantaranya meliputi aspek sosiologi,
antropologi, ekonomi, geografi dan aspek
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
Gambar 3.1 Sex Ratio Kabupaten Raja Ampat 2015
tk a
lainnya.
o.
di-
s. g
akan
bp
penduduk
b.
perkembangannya,
id
Uraian
subjek maupun objek pembangunan. Dalam
pa
Jumlah penduduk Kabupaten Raja Ampat
m
terus mengalami perkembangan setiap tahun.
aa
Berdasarkan data proyeksi penduduk tahun
2013 jumlah penduduk Kabupaten Raja Am-
aj
pat mencapai 44.568 jiwa kemudian ber-
tp :// r
dasarkan proyeksi penduduk meningkat pada tahun 2014 menjadi 45.310 jiwa dan kembali
ht
naik menjadi 45.923 jiwa pada tahun 2015. Selama periode 2013-2015, pertumbuhan
penduduk tahun 2015 merupakan yang terendah. Pertumbuhan penduduk tahun 2015
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
dibandingkan tahun 2014 sebesar 1,35 persen, mengalami sedikit penurunan dibandingkan pertumbuhan penduduk tahun 2014 sebesar 1,66 persen.
7
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
PENDUDUK Distrik Ayau mempunyai Kepadatan Penduduk Tertinggi Pada tahun 2015, dengan luas wilayah hanya 4,7 Km2 dan jumlah penduduk sebanyak 1.168 jiwa Distrik Ayau mempunyai kepadatan penduduk tertinggi sekitar 245 jiwa/km2.
Raja Ampat dengan luas wilayah men-
Gambar 3.2 Piramida Penduduk Raja Ampat 2015
capai 71.605,69 Km2 dan luas wilayah daratan mencapai 6.084,50,
jumlah penduduk
45.923 jiwa mempunyai kepadatan penduduk sekitar 7 jiwa/km2. Distrik Ayau mempunyai kepadatan penduduk terbesar yakni 245 jiwa/
id
km2 karena Distrik Ayau memiliki luas wilayah
o.
terkecil hanya 4,7 km2 namun memiliki jumlah
s. g
penduduk yang cukup besar sekitar 1.168 jiwa.
bp
Jumlah rumah tangga Kabupaten Raja
b.
Ampat berdasarkan proyeksi penduduk tahun 2015 mencapai 10.133 rumah tangga dengan
tk a
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016
ht
tp :// r
aj
aa
m
pa
jumlah rata-rata banyaknya anggota sekitar 4 jiwa per rumah tangga. Selama kurun waktu 2013-2015 jumlah rumah tangga ini selalu mengalami kenaikan sedangkan rata-rata
ART cenderung konstan sebanyak 4 jiwa per rumah tangga. Jika dilihat dari rasio jenis kelamin (sex ratio), jumlah penduduk Kabupaten Raja Ampat berjenis kelamin laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk ber-
jenis kelamin perempuan. Hal ini terbukti dengan besarnya sex ratio penduduk dari tahun 2005-2015 yang selalu berada diatas 100. Sex ratio penduduk tahun 2005 sebesar 111 persen, pada tahun 2013 meningkat menjadi 113 persen, kemudian pada tahun
2014 dan 2015 tetap sebesar 113 persen.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
8
PENDUDUK Penduduk laki-laki lebih banyak dari perempuan Selama periode 2005-2015, jumlah penduduk laki-laki selalu lebih besar dibandingkan jumlah penduduk perempuan, pada tahun 2005 sex ratio 111 % kemudian pada tahun 2015 menjadi 113%.
Rasio jenis kelamin 113 mengandung pengertian bahwa tiap 100 jiwa penduduk perempuan
terdapat
sekitar
113
Gambar 3.3 Persentase Penduduk Menurut Kelompok Umur Tahun 2013-2015
jiwa
penduduk laki-laki atau dengan kata lain penduduk laki-laki lebih banyak dari pada penduduk perempuan
id
Komposisi penduduk Kabupaten Raja
o.
Ampat tahun 2015 didominasi oleh penduduk
s. g
usia muda hal ini dapat dilihat dari piramida
lompok umur muda atau terjadi pelebaran
Gambar 3.4 Dependency Ratio Kabupaten Raja Ampat tahun 2013-2015 (persen)
tk a
pada alas piramida penduduk. Penduduk pa-
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
b.
penduduk lebih terdistribusi ke dalam ke-
bp
penduduk menurut kelompok umur, dimana
da kelompok umur 0-4 tahun jumlahnya lebih
pa
besar dari pada penduduk usia yang lebih tua
m
yaitu 5-9, 10-14 tahun dan seterusnya. Kondi-
aa
si ini mengakibatkan nilai dependency ratio
(rasio ketergantungan) yang cukup besar
tp :// r
aj
mencapai 67,72.
Nilai rasio ketergantungan pada tahun 2015 sebesar 67,72 persen, hal ini berarti
ht
bahwa diantara 100 orang penduduk usia produktif (15-64 tahun) harus menanggung
beban hidup sekitar 67 penduduk usia belum
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
produktif 0-14 tahun dan usia tidak produktif 65 tahun keatas. Selama periode 2013-2015, nilai rasio ketergantungan ini selalu mengalami peningkatan, nilai rasio ketergantungan tahun 2015 sebesar 67,72 persen lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2012 dan 2013 yang mencapai 59,20 persen dan 59,22 per-
9
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
KETENAGAKERJAAN Terjadi Kenaikan Jumlah Pengangguran Pada tahun 2015, dengan jumlah angkatan kerja sebanyak 20.187 orang, jumlah pengangguran mencapaai 1.128 orang, angka ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2014 yang hanya mencapai 669 orang.
Aspek ketenagakerjaan merupakan aspek
Tabel 4.1 Indikator Ketenagakerjaan 2013-2015 Uraian
Satuan
2013
2014
pokok dalam pembahasan kesejahteraan
2015
Dalam
pembahasan
Orang
Pengangguran
Orang
Angkatan Kerja
Orang 18 833 19 420 20 187
konsep Penduduk Usia Kerja, Angkatan
Penduduk Usia Kerja
Orang
Kerja,
TPT
Persen
3,38
3,44
5,59
TPAK
Persen
65,99
65,55
66,92
669
1 128
berkaitan
dengan
pengertiannya maka tidak bisa terlepas dari
Bukan
Angkatan
Kesempatan
Kerja
Kerja, dan
Tingkat Tingkat
Pengangguran Terbuka (TPT).
s. g
28 540 29 625 30 164
ketenagakerjaan
id
636
o.
18 197 18 751 19 059
penduduk.
Bekerja
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
Penduduk usia kerja adalah penduduk
bp
yang berusia 15 tahun keatas. Selama kurun waktu 2013-2015 penduduk usia kerja di Raja
b.
Gambar 4.1 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Raja Ampat tahun 2012-2015 (persen)
tk a
Ampat cenderung mengalami peningkatan.
ht
tp :// r
aj
aa
m
pa
Pada tahun 2013 jumlah penduduk usia kerja di kabupaten Raja Ampat mencapai 28.540 orang, mengalami peningkatan pada tahun 2014 menjadi 29.625 orang dan kembali naik
pada tahun 2015 menjadi 30.164 orang. Hal ini sesuai dengan komposisi penduduk Kabupaten Raja Ampat dimana masih didominasi oleh penduduk dengan usia muda. Seiring
dengan
peningkatan
jumlah
penduduk usia kerja, jumlah penduduk bukan
usia kerja selama periode 2013-2015 menSumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
galami penurunan dari 16.028 orang di tahun 2013 menjadi 15.759 orang di tahun 2015. Termasuk kedalam penduduk bukan usia kerja adalah penduduk yang masih berusia dibawah 15 tahun.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
10
KETENAGAKERJAAN Sebagian Besar Penduduk Yang Bekerja Hanya Lulusan SD Pada tahun 2015 dari total 19.059 orang yang bekerja, 35,56 persen diantaranya lulusan SD dan hanya sekitar 6 persen penduduk yang bekerja lulusan diploma keatas.
Penduduk usia kerja digolongkan lagi kedalam angkatan kerja dan bukan angkatan
Gambar 4.2 Jumlah Angkatan Kerja dan Penduduk Bekerja Tahun 2013-2015
kerja. Dari jumlah penduduk tahun 2015 sebesar 45.923 jiwa, sekitar 20.187 orang diantaranya
merupakan angkatan kerja.
Jumlah angkatan kerja pada tahun 2015 ini
id
mengalami peningkatan jika dibandingkan
o.
dengan tahun 2013 sebanyak 18.833 orang
Angkatan
menggambarkan
Kerja
persentase
penduduk 15 tahun ke atas yang termasuk
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
tk a
angkatan kerja. TPAK Kabupaten Raja Ampat
bp
(TPAK)
Partisipasi
b.
Tingkat
s. g
dan tahun 2014 sebanyak 19.420 orang.
dari tahun 2012-2015 berfluktuatif. TPAK ta-
Gambar 4.3 Persentase Penduduk Bekerja Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2015
pa
hun 2012 mencapai 64,60 persen naik men-
m
jadi 65,99 persen pada tahun 2013 kemudian
aa
turun lagi menjadi 65,55 persen pada tahun
2014 dan kembali meningkat menjadi 66,92
aj
persen di tahun 2015. Kenaikan TPAK pada
tp :// r
tahun 2015 terjadi karena kenaikan jumlah penduduk usia kerja lebih lambat dibanding-
ht
kan kenaikan jumlah penduduk angkatan kerja. Kenaikan jumlah penduduk usia kerja
sebesar 1,8 persen sedangkan kenaikan jumlah angkatan kerja sebesar 3,9 persen.
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
Tingkat partisipasi angkatan kerja Kabupaten Raja Ampat tahun 2015 sebesar 66,92 persen, yang berarti bahwa diantara 100 orang penduduk usia kerja di Kabupaten Raja
Ampat terdapat sekitar 66-67 orang yang termasuk kedalam angkatan kerja.
11
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
KETENAGAKERJAAN Sebagian Besar Penduduk Bekerja di Sektor Pertanian Pada tahun 2015 dari total 19.059 orang yang bekerja, 63 persen diantaranya bekerja di sektor pertanian, perkebunan, kehutanan dan perikanan.
Penduduk yang termasuk angkatan kerja
Gambar 4.4 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 2013-2015
digolongkan kedalam penduduk bekerja dan pengangguran. Jumlah penduduk bekerja Raja Ampat tahun 2015 sebanyak 19.059 orang, jumlah ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2014 sebanyak
id
18.751 orang dan juga mengalami pening-
s. g
18.197 orang.
o.
katan dibandingkan tahun 2013 sebanyak
Menurut
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
lapangan
pekerjaannya,
bp
penduduk yang bekerja di Raja Ampat seba-
2014
2015
Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, 15 528 Perburuan dan Perikanan
14 452
12 073
Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan
ht
Lainnya
Raja Ampat
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
b.
perkebunan, kehutanan, perburuhan dan perikanan. Dari jumlah penduduk yang bekerja sebanyak 19.059 orang, 12.073 orang atau sekitar 63 persen diantaranya bekerja di sektor ini. Kemudian penduduk yang bekerja
534
59
901
1 927
1 719
2 039
3 399
384
825
1 601
share/kontribusi sektor ini terhadap pemben-
18 197
18 751
19 059
tukan Produk Domestik Regional Bruto Kabu-
521
tp :// r
Perdagangan, Rumah Makan dan Jasa Akomodasi
m
45
aj
Industri
pa
2013
aa
Lapangan Pekerjaan Utama
gian besar terpusat di sektor pertanian,
tk a
Tabel 4.2 Jumlah Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama 2013-2015
di sektor jasa kemasyarakatan, sosial dan perorangan sebanyak 3.339 orang atau sekitar 18 persen. Tingginya jumlah pekerja di sektor pertanian berimbas kepada besarnya
paten Raja Ampat. Pada tahun 2015 dengan kontribusi 63 persen dari total tenaga kerja ternyata
sektor
pertanian
mampu
me-
nyumbangkan sekitar 28,53 persen dari total nilai Produk Domestik Regional Bruto atas dasar harga berlaku. Kontribusi ini merupa-
kan yang terbesar kedua setelah sektor pertambangan dan penggalian.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
12
KETENAGAKERJAAN Tingkat Kesempatan Kerja Raja Ampat 94,41 persen Pada tahun 2015 Tingkat Pengangguran Terbuka sebesar 5,59 persen. Dengan kata lain Tingkat Kesempatan Kerja Raja Ampat sebesar 94,41 persen.
Semakin rendah angka TPT berarti daya serap lapangan pekerjaan terhadap pencari
Gambar 4.5 Persentase Pengangguran Menurut Kelompok Pendidikan Tahun 2015
kerja semakin baik. Angka TPT Kabupaten Raja Ampat tahun 2015 adalah 5,59 persen, yang berarti dari setiap 100 orang angkatan kerja sebanyak 5-6 orang diantaranya terma-
id
suk pengangguran, sehingga Tingkat Kesem-
o.
patan Kerja (TKK) di Kabupaten Raja Ampat
s. g
mencapai 94,41 persen. TKK ini masih lebih
trend, TPT Kabupaten Raja Ampat 2015 men-
galami
sedikit
peningkatan
dibandingkan
tk a
dengan tahun 2014, hal ini karena jumlah
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
b.
Papua barat (91,92 persen). Jika dilihat dari
bp
tinggi bila dibandingkan dengan TKK Provinsi
pa
angkatan kerja juga mengalami peningkatan
Gambar 4.6 TPT Kabupaten Raja Ampat Menurut Jenis Kelamin Tahun 2013-2015
dibandingkan tahun 2014. Pada tahun 2013
m
TPT mencapai 3,38 persen dan pada tahun
aa
2014 TPT mencapai 3,44 persen.
aj
TPT menurut jenis kelamin pada tahun
tp :// r
2015 dapat dilihat bahwa TPT laki-laki sedikit lebih baik dari pada TPT perempuan. TPT laki
ht
-laki sebesar 4,36 persen, sedangkan TPT perempuan mencapai 8,16 persen. Pengang-
guran terbuka laki-laki ini paling banyak dijumpai pada kelompok umur produktif, yakni kelompok umur 20-24 tahun (26,34 persen)
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
dan kelompok umur 25-29 tahun (59,40 persen). Sementara pengangguran terbuka perempuan banyak dijumpai pada kelompok
umur kelompok umur 15-19 tahun (29,5%) dan kelompok umur 20-24 tahun (38,72%).
13
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
KETENAGAKERJAAN Penduduk yang Bekerja Paling Banyak Berusaha Sendiri. Pada tahun 2015, dari jumlah penduduk yang bekerja sebesar 19.059 orang, 28,70 persen diantaranya bekerja dengan berusaha sendiri.
Penganggur di Raja Ampat menurut latar
Tabel 4.3 Jumlah Penduduk Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama 2013-2015 Status Pekerjaan Utama
2013
2014
belakang
2015
pendidikannya,
paling
banyak
mempunyai latar belakang pendidikan SMA
4 391
4 410
5 470
yakni sebesar 44,33 persen, kemudian selan-
Berusaha dibantu buruh tidak tetap
4 800
5 650
4 515
jutnya dengan latar belakang pendidikan SD
318
54
336
sebesar 28,55 persen sementara penganggu-
3 464
4 131
5 424
ran yang tidak tamat SD atau tidak memiliki
Pekerja Bebas di Pertanian
-
-
-
ijazah sebesar 13,74 persen, terdapat juga
Pekerja Bebas di non pertanian
-
-
-
penganggur yg mempunyai latar belakang
5 224
4 506
3 314
pendidikan diploma/sarjana sebesar 6 per-
Pekerja tidak dibayar/keluarga Raja Ampat
18 197
18 751
o.
s. g
Buruh/Karyawan/Pegawai
sen. Sedangkan untuk penganggur yang
19 059
bp
Berusaha dibantu buruh tetap
id
Berusaha sendiri
mempunyai latar belakang pendidikan SMP
b.
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
sebesar 4,08 persen. Cukup rendahnya pengangguran dengan latar belakang pen-
tk a
Gambar 4.7 Persentase Pekerja Formal dan Informal Raja Ampat Tahun 2013-2015
ht
tp :// r
aj
aa
m
pa
didikan diploma/universitas dikarenakan di
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
Kabupaten Raja Ampat sampai saat ini belum terdapat sekolah tinggi atau universitas.
Dari total 19.059 penduduk yang bekerja di Raja Ampat pada tahun 2015, paling banyak bekerja berusaha sendiri yang mencapai 28,70 persen, kemudian diikuti pekerja buruh/ karyawan/pegawai sebanyak 28,46 persen. Sedangkan yang berusaha dibantu buruh
tidak tetap ada sekitar 23,69 persen. Penduduk yang bekerja di Raja Ampat sebagian besar atau sekitar 66,35 persen bekerja pada sektor informal, sedangkan yang bekerja di sektor formal hanya 33,65 persen. Jumlah pekerja di sektor formal ini
mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2014 yang mencapai 26,31 persen.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
14
PENDIDIKAN Belum Seluruh Distrik Memiliki Sekolah SMP Pada tahun 2015, terdapat 31 gedung sekolah SMP, dari 24 distrik di Kabupaten Raja Ampat hanya distrik Supnin yang belum memiliki sekolah SMP.
Pendidikan sangat penting demi tercipta-
Tabel 5.1 Indikator Pendidikan Kabupaten Raja Ampat 2015
nya sumber daya manusia yang berkualitas
SD/MI
SMP/ MTs
Jumlah Sekolah
102
31
19
Jumlah Guru
417
287
237
Jumlah Murid
9 145
2 839
1 721
91,58
90,58
9,89
7,26
Uraian
di suatu wilayah. Salah satu faktor penentu capaian pendidikan di suatu wilayah adalah ketersediaan fasilitas penunjang pendidikan.
Pada tahun 2015 jumlah SD di Kabupaten
id
demi tercapainya keberhasilan pembangunan
Rasio Murid Sekolah
jumlah murid sebanyak 9.145 siswa dan 417
Rasio Murid Guru
siswa.
s. g
Gambar 5.1 Perkembangan Jumlah Sekolah Kabupaten Raja Ampat tahun 2013-2015
tk a
Sementara pada jenjang pendidikan SMP
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
bp
guru rata-rata memiliki beban mengajar 21-22
21,93
b.
guru. Pada jenjang pendidikan SD ini seorang
89,66
o.
Raja Ampat sebanyak 102 unit, dengan
terdapat 31 sekolah, 2.839 siswa dan 287
pa
guru. Jumlah sekolah SMP ini mengalami
m
masih sama jika dibandingkan dengan tahun
aa
2014 (31 sekolah). Secara rata-rata tiap
distrik/kecamatan di Kabupaten Raja Ampat
aj
telah memiliki bangunan SMP karena jumlah
tp :// r
distrik di Kabupaten Raja Ampat sebanyak 24 distrik. Namun kenyataannya belum semua
ht
kecamatan memiliki bangunan gedung SMP, dimana menurut data dari dinas pendidikan
Kabupaten Raja Ampat masih ada satu distrik
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
yang belum memiliki gedung SMP, yakni Distrik Supnin. Seorang guru di jenjang pendidikan SMP memiliki beban mengajar 9-10 siswa. Pada jenjang pendidikan SMA di Kabu-
paten Raja Ampat terdapat 19 sekolah, 1.721 siswa dan 237 guru; dimana baru 15 distrik di
15
SMA/ SMK/MA
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
PENDIDIKAN Penduduk dengan kelompok Usia 7-12 tahun Hampir Semuanya Bersekolah Angka Partisipasi Sekolah (APS) usia 7-12 tahun sebesar 97,32 persen, berarti bisa dikatakan hampir semua penduduk dengan kelompok umur 7-12 tahun bersekolah.
Kabupaten Raja Ampat yang sudah terdapat
Gambar 5.2 APS Menurut Kelompok Umur Pendidikan Tahun 2013-2015
gedung SMA/SMK. Pada jenjang pendidikan ini satu orang guru rata-rata memiliki beban mengajar 7-8 siswa. Rasio murid terhadap sekolah menggambarkan rata-rata murid yang bisa ditampung
id
dalam satu gedung sekolah. Pada jenjang
o.
pendidikan SD rasio jumlah murid terhadap
s. g
jumlah sekolah mencapai 89,66 atau dengan kata lain rata-rata setiap sekolah SD menam-
bp
pung sekitar 89-90 siswa. Pada jenjang pen-
b.
didikan SMP, rasio jumlah murid terhadap
tk a
jumlah sekolah mencapai 91,58. Sedangkan
ht
tp :// r
aj
aa
m
pa
pada jenjang pendidikan SMA/Sederajat rasio jumlah murid terhadap jumlah sekolah mencapai 90,58. Angka Partisipasi Sekolah (APS) adalah
perbandingan
penduduk
kelompok
usia
sekolah (7-12 th; 13-15 th; 16-18 th) yang bersekolah
terhadap
seluruh
penduduk
kelompok usia sekolah (7-12 th; 13-15 th; 1618 th). APS usia 7-12 pada tahun 2015 mencapai 97,32 persen, hal ini berarti masih ada
sekitar 2,68 persen penduduk usia 7-12 tahun Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
sedang tidak bersekolah. APS 13-15 mencapai 98,01 persen dan APS 16-18 hanya sebesar 77,25 persen. Walaupun angka partisipasi sekolah kelompok usia 16-18 lebih rendah diantara kelompok usia sekolah yang
lain, selama tiga tahun terakhir selalu mengalami peningkatan .
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
16
PENDIDIKAN Semakin Tinggi Jenjang Pendidikan APM Semakin Rendah Pada tahun 2015, Angka Partisipasi Murni (APM) SD 95,86 persen lebih tinggi dibandingkan APM SMP sebesar 68,72 persen dan APK SMA sebesar 61,17 persen.
Angka Partisipasi Kasar (APK) SD tahun 2015 mencapai 110,35 persen, berarti masih
Gambar 5.3 APK dan APM Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2015
ada sekitar 10,35 persen murid SD yang umurnya berada diluar batas kelompok umur 7-12 tahun, baik itu kurang dari 7 tahun atau di atas 12 tahun. APK SD pada tahun 2015
id
masih lebih rendah dibandingkan APK SMP
o.
(112,90 persen).
menunjukkan
persentase
penduduk yang tepat bersekolah pada kelompok umur yang sesuai. Pada tingkat SD
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
Gambar 5.4 Persentase Penduduk berumur 10 Tahun keatas Menurut Ijazah Tertinggi yang di miliki Kabupaten Raja Ampat tahun 2015
tk a
persentase penduduk yang bersekolah SD
bp
yang
b.
indikator
s. g
Angka Partisipasi Murni (APM) adalah
tepat pada usia sekolah SD sebesar 95,86
pa
persen. Artinya masih ada sekitar 4,14 persen
m
penduduk yang tepat berusia sekolah SD 7-
aa
12 tahun sedang tidak bersekolah SD.
aj
Semakin tinggi jenjang pendidikan maka
tp :// r
Angka Partisipasi Sekolahnya semakin rendah, kondisi ini tidak berlaku di Raja Ampat. Nilai APK SMP terlihat lebih tinggi dibanding-
ht
kan dengan APK SD. APK SMP sebesar 112,90 persen, sementara APK SD dan APK
SMA yang hanya sebesar 110,35 persen dan 64,14 persen.
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
Penduduk Raja Ampat yang berumur 10 tahun keatas yang menamatkan pendidikannya, sebagian besar (27 %) hanya lulus di bangku sekolah dasar, bahkan sekitar 11 per-
sen tidak mempunyai ijazah atau berhenti ditengah pendidikan, dan hanya sekitar 12 persen yang lulus dibangku universitas.
17
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
KESEHATAN Satu Orang Dokter Harus Melayani 2.701 Orang Rasio penduduk per dokter di Kabupaten Raja Ampat sebesar 2.701, artinya satu orang dokter harus melayani setidaknya 2.701 orang..
Jumlah fasilitas kesehatan berupa rumah
Tabel 6.1 Indikator Kesehatan Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013-2015 Uraian
2013
sakit di Raja Ampat sampai tahun 2015 hanya
2014
2015
berjumlah 1 unit. Rumah sakit ini berada di Distrik Kota waisai. Sedangkan untuk fasilitas
Jumlah Rumah Sakit
1
1
1
Jumlah Puskesmas
19
19
19
Jumlah Puskesmas Keliling
11
11
19
Jumlah Pustu
30
50
55
distrik di Raja Ampat, jumlah puskesmas
107
124
124
mencapai 19 unit. Idealnya jumlah pus-
11
30
17
kesmas dalam satu kecamatan minimal harus
216
252
170
ada satu unit puskesmas, namun ternyata
45
99
64
kondisi ini belum sepenuhnya terpenuhi. Be-
Jumlah Bidan
id
o.
s. g
Jumlah Perawat
distrik di wilayah Raja Ampat. Dari total 24
bp
Jumlah Dokter
kesmas pembantu ada hampir di seluruh
b.
Jumlah Posyandu
kesehatan lain seperti Puskesmas dan pus-
gitu juga dengan fasilitas puskesmas pem-
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
tk a
bantu yang jumlahnya belum setara dengan jumlah kelurahan/desa di Raja Ampat, di-
2014
23
13
1
4
4
4 052
1 678
2 701
Jumlah Dokter Spesialis
10
tp :// r
Jumlah Dokter Umum
ht
Rasio Penduduk Per Dokter
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016
2015
aa
2013
aj
Uraian
m
pa
Tabel 6.2 Jumlah Dokter dan Rasio Penduduk Per Dokter Tahun 2013-2015
mana jumlah kelurahan/desa mencapai 121, jumlah pustu hanya 55 unit.
Tenaga peranan
kesehatan
penting
dalam
juga hal
memegang pelayanan
kesehatan di suatu wilayah. Jumlah tenaga kesehatan dokter di Kabupaten Raja Ampat pada tahun 2015 hanya berjumlah 17 orang, dimana hanya terdapat 4 orang dokter
spesialis, sedangkan yang lainya merupakan dokter umum, sehingga rasio beban kerja seorang dokter di Kabupaten Raja Ampat harus melayani sekitar 2.701 orang. Kondisi tahun 2015 ini tidak lebih baik dibandingkan dengan tahun 2014 (seorang dokter harus
melayani 1.678 orang).
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
18
KESEHATAN Puskesmas Keliling Menggunakan Moda Trasnportasi Laut Dari total jumlah puskesmas keliling sebanyak 19 unit, 94,74 persen diantaranya merupakan puskesmas keliling dengan menggunakan moda transportasi laut..
Jumlah Puskesmas Keliling (PUSLING) di Kabupaten Raja Ampat ada sebanyak 19 unit.
Gambar 6.1 Persentase Puskesmas Keliling Menurut Jenis Kendaraan Tahun 2015
Menurut jenis kendaraan yang digunakan untuk berkeliling, ada 2 macam PUSLING yaitu PUSLING dengan menggunakan perahu dan mobil yang masing-masing berjumlah Dinas
Kesehatan
Kabupaten
Raja
o.
dari
id
sebanyak 18 dan 1 unit. Berdasarkan data
s. g
Ampat, ada lima distrik yang tidak mempunyai
nin dan Kepulauan Ayau. Sedangkan untuk
posyandu di Kabupaten Raja Ampat ada
tk a
sebanyak 124 unit. Jumlah terbanyak ada di
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
b.
Tengah, Salawati Barat, Batanta Utara, Sup-
bp
puskesmas keliling yakni Distrik Salawati
Gambar 6.2 Persentase Penolong Kelahiran Terakhir Kabupaten Raja Ampat tahun 2014-2015
pa
Distrik Meosmansar yaitu sebanyak 9 unit.
m
Persentase penolong kelahiran akhir bayi
aa
di Kabupaten Raja Ampat yang ditolong oleh
tenaga medis seperti dokter, bidan dan tenamencapai
sekitar 67,26 persen, angka ini
mengalami
tp :// r
aj
ga medis lainnya di tahun 2015
peningkatan dibandingkan tahun 2014 sebe-
ht
sar 55,43 persen. Sementara itu di tahun 2015 bayi yang proses kelahiran terakhirnya
di tolong oleh dukun mengalami penurunan dari
34,75 persen di tahun 2014 menjadi
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
25,29 persen di tahun 2015. Penurunan persentase penolong kelahiran terakhir oleh dukun diduga karena semakin sadarnya masyarakat di Kabupaten Raja Ampat ter-
hadap keberadaan tenaga kesehatan medis yang ada di Kabupaten Raja Ampat.
19
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
KESEHATAN Puskesmas Menjadi Tujuan Favorit Penduduk Untuk Berobat Ada beberapa pilihan fasilitas kesehatan bagi penduduk yang akan berobat, diantara pilihan fasilitas tersebut puskesmas menjadi tujuan favorit penduduk untuk berobat jalan yakni sebesar 78,59 persen.
Pada tahun 2015 penduduk di Kabupaten
Gambar 6.3 Persentase Penduduk Yang Berobat Jalan dan Berobat Jalan dengan BPJS Tahun 2015
Raja Ampat cenderung lebih memilih berobat jalan. Hal ini dimungkinkan karena di Kabupaten Raja Ampat sendiri baru terdapat 1 rumah sakit sedangkan puskesmas dan pustu sudah terdapat hampir di seluruh kecamatan.
id
Ada sebanyak 54,74 persen penduduk yang
o.
mengobati sakit dengan berobat jalan , se-
s. g
mentara yang berobat jalan dengan BPJS ada sekitar 57,98 persen.
bp
Ada beberapa pilihan fasilitas kesehatan
b.
bagi penduduk yang akan berobat jalan, antaSumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
ht
tp :// r
aj
aa
m
pa
Gambar 6.4 Persentase Penduduk yang Berobat Jalan Dirinci Menurut Tempat/Cara Berobat Tahun 2015
tk a
ra lain Puskesmas, praktek dokter, dan rumah
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
sakit. Diantara fasilitas-fasilitas tersebut yang paling banyak digunakan adalah puskesmas yaitu sebesar 65,08 persen kemudian berobat jalan ke praktek dokter 18,20 persen, kemudi-
an baru disusul berobat jalan ke rumah sakit sebesar 16,72 persen. Persentase penduduk yang berobat jalan di tempat praktek dokter pada tahun 2015 ini meningkat dibandingkan tahun 2014, dikarenakan pada tahun 2015 inin sudah terdapat 2 tempat praktek dokter di
ibukota kabupaten yakni distrik Kota waisai sedangkan di distrik lainya belum ada. Penyakit malaria masih menjadi ancaman bagi masyarakat di Kabupaten Raja Ampat hal ini tercermin dari jumlah penderita rawat inap di rumah sakit yang masih cukup tinggi
(26,15 persen).
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
20
PERUMAHAN Terjadi Peningkatan Kualitas Jenis Lantai Terluas Berdasarkan jenis lantai dan dinding terluas, persentase rumah tangga yang memiliki rumah dengan jenis lantai terluas mengalami peningkatan kualitas dimana jenis lantai bukan tanah persentasenya naik dari 93,68 persen di tahun 2014 menjadi 98,08 persen di tahun 2015.
Tabel 7.1 Indikator Perumahan Tahun 2014-2015
sehat, aman, serasi, dan teratur merupakan
Uraian
2014
2015
77,34
68,70
Kontrak
1,18
16,82
Sewa
4,54
9,07
7,25
5,41
9,69
-
Listrik
72,44
81,72
Bukan Listrik
27,56
18,28
93,68
98,08
6,32
1,92
Kepemilikan Rumah (%)
merupakan faktor penting dalam peningkatan
Milik Sendiri
harkat dan martabat mutu kehidupan serta kesejahteraan rakyat. Setiap warga negara
mempunyai hak untuk menempati, menikmati,
Dinas
kungan yang sehat aman, serasi dan teratur
Lainnya
Kondisi perumahan di Kabupaten Raja
Jenis Lantai Terluas (%)
tk a
Ampat tahun 2015 mengalami peningkatan,
Sumber Penerangan Utama (%)
bp
III Perumahan Pasal 5 ).
b.
(Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 Bab
s. g
atau memiliki rumah yang layak dalam ling-
hampir semua indikator perumahan mengala-
pa
mi peningkatan kualitas, seperti sumber pen-
m
erangan listrik, jenis lantai terluas bukan tanah dan jenis dinding terluas dari tembok.
id
salah satu kebutuhan dasar manusia dan
o.
Perumahan dan permukiman yang layak,
Bukan Tanah Tanah
Jenis Dinding terluas (%)
Tembok
44,88
42,91
memiliki rumah dengan status milik sendiri
Kayu
53,74
53,64
mencapai 68,70 persen, mengalami sedikit
Bambu
-
0,63
penurunan dari kondisi tahun 2014 yang men-
Lainnya
1,38
2,82
tp :// r
aj
aa
Pada tahun 2015 rumah tangga yang telah
Sumber : Statistik Kesra Prov Papua Barat, 2015.
ht
capai 77,34 persen. Sedangkan untuk status kepemilikan rumah kontrak dan sewa men-
galami peningkatan seiring penurunan dari status kepemilikan rumah milik sendiri. Dilihat dari sisi jenis lantai terluas, rumah tangga yang memiliki rumah berlantai bukan tanah mengalami peningkatan dari 93,68 persen di tahun 2014 menjadi sekitar 98,08 per-
sen di tahun 2015.
21
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
PERUMAHAN Terjadi Peningkatan Sumber Penerangan Listrik Berdasarkan sumber penerangan, persentase rumah tangga yang memiliki rumah dengan sumber penerangan listrik mengalami peningkatan dari 72,44 persen di tahun 2014 menjadi 81,72 persen di tahun 2015.
Ditinjau
Gambar 7.1 Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum Tahun 2015
dari
sisi
penerangan
yang
digunakan oleh penduduk dapat diketahui bahwa
hampir
20
persen
penduduk
Kabupaten Raja Ampat belum merasakan penerangan listrik, baik itu listrik dari PLN ataupun dari PLTD Waisai yang merupakan
id
salah satu BUMD di Kabupaten Raja Ampat.
o.
Sampai pada tahun 2015 hanya 81,72 persen
s. g
penduduk yang menggunakan penerangan listrik, dimana sebagian besar merupakan
bp
listrik non PLN. Jika dibandingkan dengan
b.
tahun sebelumnya persentase rumah tangga
yang Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
listrik
mengalami
tp :// r
aj
aa
m
pa
tk a
peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
Gambar 7.2 Persentase Rumah Tangga Menurut Penggunaan Fasilitas Air Minum Tahun 2015
ht
menggunakan
Persentase rumah tangga yang memiliki
rumah dengan dinding terluas dari tembok mengalami penurunan kualitas dari 44,88 persen di tahun 2014 menjadi 42,91 persen di tahun 2015. Akses terhadap air bersih merupakan salah
satu
meningkatkan
kebutuhan
mendasar
untuk
kualitas hidup penduduk di
suatu wilayah. Persentase Rumah tangga
dengan sumber air minum dari sumur pada tahun 2015 adalah sebesar 47,43 persen, dari angka tersebut sekitar 51,54 persen bersumber dari sumur yang terlindungi. Pada tahun 2015 ini juga terdapat sekitar 37,31 persen rumah tangga dengan sumber air Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
minum berasal dari air isi ulang, kemudian 11,98 persen rumah tangga dengan sumber
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
22
PERUMAHAN Ada Rumah Tangga Tidak Memiliki Fasilitas Tempat Buang Air besar Salah satu indikator rumah layak huni adalah memiliki fasilitas tempat buang air besar (WC) sendiri, akan tetapi sampai tahun 2015 di Raja Ampat masih ada sekitar 13,10 persen rumah tangga yang tidak terdapat fasilitas buang air besar.
minum yang berasal dari mata air, serta sisanya 3,29 persen dari sumber air hujan
Gambar 7.3 Persentase Rumah Tangga Menurut Fasilitas Tempat Buang Air Besar Tahun 2015
dan lainnya. Rumah tangga yang sumber air minumnya berasal dari isi ulang semuanya berada di Ibu kota Kabupaten, Distrik Kota Waisai. Sementara itu untuk penggunaan
id
fasilitas air minum sebagian besar penduduk
o.
atau sekitar 48,73 persen menggunakan fasil-
s. g
itas air minum umum.
sebanyak 43,71 persen rumah tangga yang
tk a
sudah memiliki tempat pembuangan air besar
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
b.
menurut fasilitas tempat buang air besar,
bp
Dilihat dari persentase rumah tangga
sendiri; kemudian sebanyak 24,46 persen
Gambar 7.4 Persentase Rumah Tangga Menurut Bahan Bakar Utama untuk Memasak Tahun 2015
pa
menggunakan fasilitas tempat buang air be-
m
sar umum; 18,73 persen menggunakan tem-
aa
pat buang air besar secara bersama; dan
masih ada sebanyak 13,10 persen rumah
tp :// r
pembuangan air besar.
aj
tangga yang tidak terdapat fasilitas tempat
Rumah tangga di Raja Ampat sebagian
ht
besar masih menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakar utama untuk memasak.
Ada sekitar 58,63 persen rumah tangga
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
menggunakan kayu bakar, kemudian yang menggunakan minyak tanah sekitar 40,60 persen dan ada juga sekitar 0,77 persen rumah tangga yang tidak pernah memasak, hal ini dikarenakan banyak pegawai di Raja Ampat yang tinggal sendiri sementara keluarga tinggal di Kota Sorong.
23
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
PEMBANGUNAN MANUSIA Semua Indikator Pembangunan Manusia Mengalami Peningkatan Komponen penyusun IPM yang meliputi angka harapan hidup, harapan lama sekolah, rata-rata lama sekolah, dan paritas daya beli masyarakat pada tahun 2015 mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2014.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Gambar 8.1 Komponen penghitungan IPM 2013-2015
merupakan indeks yang mencakup tiga biUraian
2013
2014
dang pembangunan manusia yang dianggap
2015
sangat mendasar yaitu usia hidup, pengeIndeks Pembangunan Manusia
60,36
60,86
61,23
tahuan dan standar hidup layak. Secara rinci
Angka harapan hidup (th)
63,84
64,05
64,06
ketiga
Harapan Lama Sekolah (th)
11,20
11,34
11,44
Rata-rata lama sekolah (th)
7,16
7,32
7,39
7.019,68
7.061,21
7.190,89
dimensi
ini
diukur
dengan
o.
dinyatakan dengan ukuran harapan hidup
s. g
(untuk mengukur capaian umur panjang) sebagai ukuran bidang kesehatan, Angka melek huruf sebagai ukuran umum kemampuan
bp
Pengeluaran perkapita riil yang disesuaikan (ribu Rp)
id
menggunakan empat indikator sosial yang
Sumber : BPS Provinsi Papua Barat, 2016.
b.
baca tulis masyarakat bidang pendidikan dan
partisipasi sekolah yaitu rata-rata lamanya
tk a
sekolah dan angka partisipasi sekolah serta
ht
tp :// r
aj
aa
m
pa
ukuran daya beli masyarakat. Perkembangan angka harapan hidup per tahun di Raja Ampat tercatat tidak
melebihi dari satu tahun dalam satu periode jangka waktu satu tahun. Hal ini berarti bahwa kondisi angka kematian bayi (infant mortality rate) di Raja Ampat termasuk dalam kategori Hardrock, artinya dalam waktu satu tahun penurunan angka kematian bayi yang
tajam sulit terjadi. Angka harapan hidup waktu lahir penduduk Kabupaten Raja Ampat pada tahun 2015 diperkirakan 61,23 tahun. Angka ini lebih tinggi dibandingkan tahun 2013 sebesar 60,36 tahun dan tahun 2014 sebesar 60,86
tahun.
Rata-rata
lama
sekolah
penduduk berumur 25 tahun atau lebih pada tahun 2015 juga
mengalami
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
peningkatan
24
PEMBANGUNAN MANUSIA IPM Kabupaten Raja Ampat Termasuk kedalam Golongan Menengah Pada tahun 2015, IPM Kabupaten Raja Ampat mencapai 61,23. Berdasarkan klasifikasi UNDP capaian IPM Kabupaten Raja Ampat termasuk kedalam golongan menengah.
tahun 2013 dan 2014. Pada tahun 2015, se-
Gambar 7.3 Tren Indeks Pembangunan Manusia Kab Raja Ampat Tahun 2012-2015
tiap penduduk dewasa rata-rata menghabiskan 7,39 tahun untuk menyelesaikan pendidikan formalnya, hal ini berarti program wajib belajar sembilan tahun belum sukses dirasakan oleh semua penduduk di Kabupaten Raja
id
Ampat. Di sisi lain, angka harapan lama sekolah pada tahun 2015 juga megalami pen-
o.
ingkatan. Pada tahun 2013 angka harapan
s. g
lama sekolah penduduk dewasa tercatat
2015.
Seiring
dengan
kemajuan
pem-
serta
adanya
faktor
inflasi,
daya
tk a
bangunan ekonomi di Kabupaten Raja Ampat
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
b.
2014 dan kembali naik menjadi 11,44 di tahun
bp
11,20 kemudian naik menjadi 11,34 di tahun
beli
Gambar 7.4 Tren Angka Harapan Hidup Kabupaten Raja Ampat Tahun 2012- 2015
pa
penduduk pada tahun 2015 mengalami pentahun
perkapita
2013
pengeluaran
yang
disesuaikan
aj
penduduk
Pada
aa
lumnya.
m
ingkatan dibandingkan dengan tahun sebe-
tp :// r
7.019,68 ribu rupiah, kemudian meningkat menjadi 7.061,21 ribu rupiah pada tahun 2014 dan meningkat kembali pada tahun
ht
2015 menjadi 7.190,89 ribu rupiah.
IPM Raja Ampat selalu mengalami peningkatan setiap tahunnya. Di tahun 2015 IPM
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
sebesar 61,23 lebih besar dibandingkan tahun 2013 dan 2014 sebesar 60,36 dan 60,86. Dalam klasifikasi UNDP capaian IPM Raja Ampat termasuk ke dalam golongan sedang
(60,00-69,99 persen). IPM Raja Ampat pada tahun 2015 ini berada pada ranking ke 6 dari 12 Kab/Kota di Provinsi Papua Barat.
25
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
PERTANIAN Sektor Pertanian Mempunyai Share yang Cukup Besar Pada tahun 2015, sektor pertanian merupakan penyumbang terbesar kedua terhadap penciptaan PDRB ADHB dengan share sebesar 28,53 persen.
Sektor
Gambar 9.1 Share Sektor Pertanian Terhadap Penciptaan PDRB Tahun 2013-2015
pertanian
merupakan
sektor
penyumbang terbesar kedua atas penciptaan PDRB di Kabupaten Raja Ampat setelah sektor pertambangan. Selama periode 20132015 peranan sektor pertanian selalu mengalami peningkatan. Pada tahun 2013 kontri-
id
busi sektor pertanian mencapai 25,45 persen
o.
dari total PDRB ADHB, mengalami pening-
s. g
katan di tahun 2014 menjadi 26,54 persen dan kembali naik menjadi 28,53 persen dita-
bp
hun 2015. Dari total 26,54 persen kontribusi
b.
kategori pertanian, sekitar 74,30 persen be-
tk a
rasal dari sub kategori perikanan. Secara umum selama periode 2013-2015,
ht
tp :// r
aj
aa
m
pa
Sumber : PDRB Menurut Lapangan Usaha Raja Ampat, 2015.
Salah satu hasil perikanan di Kabupaten Raja Ampat.
kondisi pertanian khususnya tanaman pangan di
kabupaten
Raja
Ampat
mengalami
penurunan produksi dibandingkan dengan
tahun-tahun sebelumnya kecuali komoditas padi. Produksi padi (sawah dan ladang) mengalami penurunan produksi dari 528 ton di tahun 2014 menjadi 742 ton di tahun 2015. Peningkatan ini disebabkan karena terjadi peningkatan luas panen dari 151 hektar di
tahun 2014 menjadi sekitar 212 hektar di tahun 2015. Bertolak belakang dengan produksi padi, produksi dan luas panen tanaman ubi kayu pada tahun 2015 mengalami penurunan dari tahun sebelumnya. Produksi ubi kayu turun
dari 940,5 ton di tahun 2014 menjadi 733,5 ton di tahun 2015. Sedangkan luas panen ubi kayu turun dari 209 ha menjadi 172 hektar di
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
26
PERTANIAN Produktivitas Padi Mengalami Peningkatan Pada tahun 2015 produksi tanaman padi mengalami peningkatan, dari 528,9 ton di tahun 2014 menjadi 742 ton di tahun 2015.
Produktivitas ubi jalar pada tahun 2015
Tabel 9.1 Indikator Pertanian Tahun 2013-2015
juga mengalami penurunan. Hasil produksi tanaman ubi jalar setiap hektarnya adalah 40 kuintal. Nilai produktivitas ini
sama jika
Uraian
2013
2015
Padi Luas panen (ha)
166
151
212
luas panen dan produksi ubi jalar mengalami
Produksi (ton)
709
528,9
742
penurunan. Produksi ubi jalar turun dari 1.156
Hasil per Hektar (Kw/Ha)
42,73
35,0
35,0
Produktivitas tanaman pangan lainya di
o.
Jagung
id
dibandingkan tahun 2014. Akan tetapi untuk
ton menjadi 864 ton.
283
223
202
Kabupaten Raja Ampat tahun 2015 adalah
Produksi (ton)
484
947,75
858,5
tanaman
Hasil per Hektar (Kw/Ha)
17,10
42,5
42,5
dengan
tingkat
mencapai
33
hektar,
mengalami
penurunan dibandingkan tahun 2014 yang
pa
hanya mencapai produktivitas 73 kuintal per
m
hektar dengan luas panen 143 hektar.
aa
Komoditas tanaman pangan jagung pada
aj
tahun 2015 ini juga mengalami penurunan.
tp :// r
Berdasarkan data Dinas Pertanian Raja Ampat, produksi jagung turun dari 948 ton pada
ht
tahun 2014 menjadi sekitar 859 ton pada tahun 2015.
Kacang Tanah
tk a
panen
bp
tanah,
b.
kacang
s. g
Luas panen (ha)
produktivitas 72,5 kuintal per hektar, dan luas
Sektor pertanian yang paling menonjol di Kabupaten Raja Ampat adalah kategori perikanan, hal ini dikarenakan sekitar 92 persen
Luas panen (ha)
196
143
33
Produksi (ton)
212
1 037
239,3
10,81
73,0
72,5
224
209
172
2 542
940,5
733,5
113,50
45,0
42,6
404
289
216
4 473
1 156
864
110,73
40,0
40,0
Hasil per Hektar (Kw/Ha)
Ubi Kayu Luas panen (ha) Produksi (ton) Hasil per Hektar (Kw/Ha) Ubi Jalar Luas panen (ha) Produksi (ton) Hasil per Hektar (Kw/Ha)
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
wilayah di Raja Ampat adalah lautan sementara daratan hanya sekitar delapan persen saja, dan masyarakat sebagian besar tinggal
di daerah pesisir pantai yang menggantungkan hidupnya dari perikanan.
27
2014
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
PERTANIAN Produksi Komoditi Kelapa Mengalami Penurunan Sebesar 43 Persen Ada beberapa komoditi tanaman perkebunan yang terdapat di Kabupaten Raja Ampat, yang paling menonjol adalah tanaman kelapa dengan nilai produksi mencapai 5.136 ton, Nilai produksi ini menurun jika dibandingkan tahun 2014 yang mencapai 9.147 ton.
Komoditi tanaman perkebunan unggulan
Tabel 9.2 Indikator Perkebunan Tahun 2013-2015
di Kabupaten Raja Ampat adalah kelapa. Uraian
2013
2014
2015
Pada tahun 2015 luas area dari kelapa
Kelapa
mencapai
10.111
hektar
dengan
hasil
Luas Area (ha)
11 404
10 947
10 111
produksi mencapai 5.136 ton. Produksi ini
Produksi (ton)
9 445
9 147
5 136
mengalami penurunan sekitar 43 persen
dibandingkan tahun 2014. Tanaman sagu 1 107
812
Produksi (ton)
1 003
733
108
mempunyai produksi terbesar kedua setelah
o.
1 487
kelapa dengan nilai produksi mencapai 7.130
s. g
Luas Area (ha)
id
Kakao
ton dengan luas area 654 hektar. Selain
Jambu Mete 3
yang diusahakan oleh penduduk yang ada di
0,5
0,5
0,5
Raja Ampat antara lain kakao, jambu mete dan pinang.
Sagu 634
8 519
7 889
Produksi (ton)
12
ht
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
di Kabupaten Raja Ampat juga terdapat beraneka macam komoditi sayuran dan buah-
61
97
aj
49
3
12
tp :// r
Luas Area (ha)
Selain tanaman pangan dan perkebunan,
7 130
aa
Pinang
654
pa
Produksi (ton)
634
m
Luas Area (ha)
bp
3
b.
Produksi (ton)
3
tk a
Luas Area (ha)
kelapa dan sagu, tanaman perkebunan lain
buahan. Jenis sayuran yang banyak ditanam di Kabupaten Raja Ampat antara lain kubis, petsai atau sawi, kacang panjang,cabe besar, cabe rawit, tomat, terung, buncis, ketimun, kangkung
dan
bayam.
Dari
bermacam
sayuran diatas yang paling besar produksinya
adalah
tomat
dan
yang
paling
sedikit
produksinya adalah ketimun. Sedangkan
untuk jenis buah-buahan,
yang banyak ditanam di Kabupaten Raja Ampat antara lain pisang, nenas, mangga, jeruk, rambutan, sukun dan durian. Diantara
bermacam buah-buahan diatas, buah yang mempunyai produksi paling tinggi adalah buah pisang.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
28
PERTANIAN Populasi Ternak Sapi Meningkat Pada tahun 2015 ini di Kabupaten Raja Ampat terdapat populasi ternak sapi sebanyak 1.527 ekor, jumlah ini meningkat dibandingkan tahun 2014.
Berdasarkan data dari Dinas Pertanian
Tabel 9.3 Indikator Peternakan Tahun 2013-2015
dan Peternakan Raja Ampat, ternak yang Uraian
2013
2014
1 330
1 444
1 527
1
-
-
254
343
423
445
443
565
17 810
16 945
19 742
50
80
103
-
8
31
17 876
19 410
20 523
683
918
1 136
Babi
6 903
6 871
8 764
Ayam
4 274
4 067
7 118
23
37
48
-
6
23
15 320
14 575
15 264
254
406
522
-
35
137
dibudidayakan di kabupaten Raja Ampat populasi ternak pada akhir tahun 2015 men-
Sapi
galami peningkatan. Pada tahun 2015 popu-
Kerbau
lasi ternak sapi yaitu sebanyak 1.527 ekor,
Kambing
kambing 423 ekor dan babi sebanyak 565
Babi
ekor. Populasi ternak sapi pada tahun 2015
Ayam
jumlah
dibandingkan tahun 2014, dimana pada tahun 2014 berjumlah 1.444 ekor. Pada tahun 2015
ini terdapat pemotongan hewan ternak di
Entok
Produksi Daging (Kg)
tk a
Raja Ampat antara lain sapi sebanyak 244
Itik
sebanyak
176
ekor. Walaupun
pa
ekor, kambing sebanyak 113 ekor dan babi
terdapat
m
pemotongan hewan ternak, akan tetap di Kab
aa
Raja Ampat tidak terdapat rumah pemotong-
tp :// r
Populasi unggas yang ada di Kabupaten Raja Ampat antara lain ayam kampung, itik
ht
dan entok dimana jumlah populasinya tahun 2015
berturut-turut 19.742 ekor, 103 ekor
dan 31 ekor. Populasi ungags ini pada tahun 2015 mengalami peningkatan dibandingkan tahun
2014.
Dari
ternak-ternak
Sapi Kambing
Itik
aj
an hewan (RPH).
s. g
peningkatan
bp
mengalami
b.
ini
id
Populasi Ternak (Ekor)
o.
antara lain sapi, kambing dan babi. Semua
Entok Produksi Telur (Kg) Ayam Itik Entok Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
unggas
tersebut dihasilkan produksi daging masingmasing untuk ayam sebanyak 7.118 kg, itik sebanyak 48 kg dan entok sebanyak 23 kg.
Sementara untuk produksi telurnya, untuk ayam menghasilkan 15.264 kg dan itik sebanyak 522 kg.
29
2015
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
PERTAMBANGAN DAN ENERGI Kontribusi Kategori Pertambangan Mengalami Penurunan Selama kurun waktu 2012-2015, Kontribusi kategori pertambangan cenderung mengalami penurunan, dari 47,67 persen di tahun 2012 menjadi 37,44 persen di tahun 2015.
Kontribusi Kategori pertambangan dalam
Gambar 10.1 Kontribusi Sektor Pertambangan dan Penggalian Tahun 2012 - 2015
pembentukan
Produk
Domestik
Regional
Bruto (PDRB) Kabupaten Raja Ampat selama empat tahun terakhir mengalami penurunan walaupun
begitu
kategori
ini
termasuk
kedalam kategori unggulan yang mampu yang
lain.
Sekitar
hampir
o.
gori-kategori
id
memberikan kontribusi terbesar diantara kate-
s. g
separoh dari nilai PDRB disumbang oleh kategori ini.
bp
Nilai tambah bruto atas dasar harga berla-
b.
ku kategori pertambangan dan penggalian
tk a
Kabupaten Raja Ampat tahun 2015 mencapai
Sumber : PDRB Menurut Lapangan Usaha Raja Ampat, 2015.
m
pa
761 miliar rupiah, mengalami
Daya Tersambung (VA)
Jumlah Pelanggan
tahun
2014
yang
nilainya
nencapai 867 miliar. Sejalan dengan nilai tambah yang mengalami penurunan akan,
kontribusi kategori pertambangan dan penggalian berangsur mengalami penurunan sejak tahun 2008. Pada tahun 2012, kontribusi sektor ini mencapai 47,67 persen, kemudian
216 650
338
angka ini terus mengalami penurunan hingga
2
89 950
138
37,44 persen di tahun 2015.
Waigama
2
102 800
163
Kabare
2
96 700
177
pembangkit listrik di Raja Ampat yang terse-
Samate
1
83 000
121
bar di 6 distrik. Distrik Kota waisai mempunyai
Waisai
7
n.a
n.a
pembangkit listrik terbanyak dengan 7 unit
Jumlah
15
589 100
937
yang dikelola oleh BUMD, sedangkan 5 distrik
Saonek
1
ht
Kalobo
Jumlah Unit
tp :// r
Lokasi Pembangkit Listrik
aj
aa
Tabel 10.1 Jumlah Pembangkit Listrik, Daya Terpasang dan Jumlah Pelanggan Listrik Tahun 2015
dibandingkan
penurunan
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
Pada tahun 2015 ada sebanyak 15 unit
lainnya untuk peembangkit listrik dikelola oleh PT.PLN Cabang Sorong.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
30
INDUSTRI PENGOLAHAN Hanya Terdapat Industri Kecil Dari total 60 industri pengolahan di Raja Ampat, seluruhnya merupakan industri kecil dengan kontribusi terhadap pembentukan PDRB hanya mencapai 0,76 persen.
Dalam struktur ekonomi Kabupaten Raja
Gambar 11.1 Kontribusi PDRB Kategori Industri Pengolahan Tahun 2012-2015 (persen)
Ampat, kategori industri pengolahan bukan merupakan
sektor
pembentukan
PDRB.
unggulan
dalam
Kontribusi
kategori
industri pengolahan terhadap total PDRB ADHB pada tahun 2015 hanya mencapai 0,76
id
persen, dimana semuanya merupakan indus-
o.
tri kecil kerajinan rumah tangga. Kontribusi
s. g
kategori industry pengolahan pada tahun
kontribusi kategori ini mencapai 0,72 persen
kemudian meningkat menjadi 0,76 persen di
semuanya
termasuk
pa
Industri pengolahan yang ada di Raja Ampat
Sumber : PDRB Menurut Lapangan Usaha Raja Ampat, 2015
tk a
tahun 2015.
b.
kan dengan tahun 2014. Pada tahun 2014
bp
2015 mengalami peningkatan jika dibanding-
industri
kecil,
Tabel 11.1 Jumlah Unit Usaha Industri dan Tenaga Kerja Menurut Kelompok Indsutri Tahun 2015
m
dengan jumlah tenaga kerja kurang dari 20
aa
orang. Berdasarkan data dari Dinas Perindus-
Jenis Industri
aj
trian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabu-
Jumlah Tenaga Kerja
Air Galon
7
32
yang ada di Kabupaten Raja Ampat masih
Ikan Asin
17
48
Kerupuk Ikan
4
5
Terasi Udang
18
42
tp :// r
paten Raja Ampat, pada tahun 2014 Industri didominasi oleh industri makanan. Dari total
ht
60 industri yang ada, 39 diantaranya merupakan industri makanan dengan rincian 17 merupakan industri ikan asin, 18 industri
Batu Bata
3
13
terasi udang dan 4 industri kerupuk ikan.
Perabot
6
39
Tenaga kerja yang terserap dari sektor indus-
Rotan
3
11
tri pengolahan pun masih sangatlah sedikit,
Barang Kerajinan
2
9
hanya 199 orang, sebagian besar atau sekitar
47 persen dari tenaga kerja tersebut berada
Jumlah Sumber : Raja Ampat Dalam Angka 2016.
di sektor industri makanan.
31
Jumlah Unit
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
60
199
KONSTRUKSI Kontribusi Kategori Konstruksi Selalu Mengalami Peningkatan Selama periode 2012-2015, kontribusi kategori konstruksi selalu mengalami peningkatan dari 6,17 persen di tahun 2012 menjadi 10,14persen di tahun 2015.
Selama periode 2012-2015, nilai tambah
Gambar 12.1 Kontribusi Kategori Konstruksi Tahun 2012- 2015 (persen)
bruto kategori konstruksi selalu mengalami kenaikan. Nilai tambah bruto kategori konstruksi Kabupaten Raja Ampat tahun 2015 atas dasar harga berlaku mencapai 237 miliar rupiah, jumlah ini mengalami peningkatan dua
id
kali lipat dibandingkan dengan tahun 2012
o.
yang mencapai 120 miliar rupiah. Kontribusi
s. g
kategori konstruksi juga cenderung mengalami peningkatan dari 6,17 persen di tahun
bp
2012 kemudian meningkat menjadi 7,26 persen di tahun 2013 dan meningkat lagi pada
tk a
tahun 2015 menjadi 10,14 persen.
ht
tp :// r
aj
aa
m
pa
Tabel 12.2 Pertumbuhan Ekonomi Kategori Konstruksi Tahun 2012 - 2015 (persen)
b.
Sumber : PDRB Menurut Lapangan Usaha Raja Ampat, 2015.
Sumber : PDRB Menurut Lapangan Usaha Raja Ampat, 2015.
Selama periode 2012-2015 pertumbuhan
kategori ini selalu berada di atas 10 persen. Pertumbuhan kategori ini pada tahun 2015 merupakan pertumbuhan kategori tertinggi
pertama diantara kategori-kategori lain pembentuk PDRB. Pertumbuhan kategori ini mencapai 15,55 persen di tahun 2012 mengalami peningkatan menjadi 16,69 persen di tahun 2013 dan kembali naik menjadi 22,21 persen di tahun 2014, kemudian pada tahun 2015
mengalami penurunan menjadi 15,27 persen. Penurunan pertumbuhan ini dikarenakan pada tahun 2014 pertumbuhannya sangat tinggi dengan adanya event sail raja ampat dimana tujuan daripada sail raja ampat adalah untuk mempercepat pembangunan daerah terting-
gal, sehingga pada tahun 2014 banyak dibangun
infrastruktur
untuk
mendukung
kegiatan sail tersebut.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
32
HOTEL DAN PARIWISATA Kategori Penyediaan Akomodasi Memberikan Kontribusi 0,31 persen Terhadap PDRB Pada tahun 2015, nilai tambah bruto yang tercipta dari kategori penyediaan akomodasi sebesar 13 miliar rupiah, memberikan kontribusi terhadap penciptaan PDRB sekitar 0,55 persen.
Sebagai salah satu tujuan wisata utama di
Tabel 13.1 Statistik Perhotelan Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013-2015
Provinsi Papua Barat, sarana dan prasarana pendukung kegiatan pariwisata di Kabupaten
penyediaan
ako-
modasi terhadap pembentukan PDRB tidak signifikan. Walaupun begitu selama tiga tahun terakhir kontribusi sub kategori ini selalu mengalami kenaikan. Kontribusi sub kategori penyediaan akomodasi pada tahun 2013 menjadi 0,34 persen di tahun 2015. data
dari
Kamar Tersedia
181
243
251
Tempat Tidur Tersedia
352
461
471
Kamar yang digunakan
181
243
251
8 275
10 244
11 439
8 275
10 244
11 439
2 862
3 231
2 751
2 862
3 231
2 751
Banyaknya Tamu Asing yang Check In Banyaknya Tamu Asing yang Check Out Banyaknya Tamu Indonesia yang Check In
Banyaknya Tamu Indonesia yang Check Out
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
Dinas
Ke-
pa
Berdasarkan
66
tk a
sebesar 0,29 persen kemudian meningkat
62
id
subkategori
22
Jumlah Hotel/Homestay
o.
Kontribusi
2015
s. g
dalam industri pariwisata selain transportasi.
2014
bp
hotel merupakan salah satu faktor terpenting
2013
b.
Raja Ampat belum begitu maksimal. Padahal
Rincian
m
budayaan dan Pariwisata Kab Raja Ampat,
aa
jumlah hotel dan homestay di Raja Ampat
Gambar 13.1 Kontribusi PDRB Subkategori Penyediaan Akomodasi Tahun 2013-2015 (persen)
tahun 2015 sebanyak 66 unit, jumlah ini men-
aj
galami peningkatan dibandingkan tahun 2014
tp :// r
yang berjumlah 62 unit. Hotel dan homestay ini sebagian besar atau sekitar 77 persen ter-
ht
sebar di Distrik Meosmansar dan distrik kota waisai. Sedangkan sisa hotel/losmen lainnya
terdapat masing-masing di Distrik Misool Selatan, Batanta Utara dan Distrik Waigeo Selatan. Jumlah kamar yang tersedia pada tahun 2015 sebanyak 251 kamar, jumlah kamar ini mengalami peningkatan dari tahun 2013 (181
kamar dan tahun 2014 (243 kamar). Begitu
Sumber : PDRB Menurut Lapangan Usaha Raja Ampat, 2015.
juga dengan jumlah tempat tidur yang tersedia, dari 352 tempat tidur di tahun 2013 men-
33
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
HOTEL DAN PARIWISATA Terjadi Penurunan Jumlah Wisatawan Domestik Pada tahun 2015, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Raja Ampat sebanyak 13.675 orang, mengalami peningkatan sekitar 20 persen dibandingkan tahun 2014.
jadi 461 tempat tidur di tahun 2014 dan meningkat lagi menjadi 471 tempat tidur di tahun 2015. Jumlah tempat wisata di Kabupaten Raja Ampat dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan. Pada tahun 2015 ini un-
id
tuk desa wisata terdapat 23 desa wisata se-
o.
dangkan untuk resort jumlahnya 11 resort
s. g
yang tersebar di 4 distrik. Di Distrik Waigeo Selatan terdapat 4 resort, Distrik Meosmansar
bp
terdapat 5 resort sedangkan 2 resort sisanya
b.
berada di Distrik Batanta Utara dan Misool Resort di Raja Ampat.
ht
tp :// r
aj
aa
m
pa
Gambar 13.2 Persentase Wisatawan Asing Berdasarkan Asal Tujuan Tahun 2015
tk a
Selatan.
Selama periode 2011-2015, selalu terjadi
peningkatan
jumlah
wisatawan,
baik
wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik. Pada tahun 2013 total jumlah
wisatawan
sebanyak
11.156
wisatawan
kemudian naik menjadi 13.475 wisatawan di tahun 2014 dan mengalami kenaikan lagi ditahun
2015
menjadi
14.190.
Dari
total
wisatawan pada tahun 2015 sebanyak 14.190 orang, 2.751 orang merupakan wisatawan
domestik dan 11.439 orang wisatawan Asing. Kenaikan jumlah wisatawan ini diduga karena Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
gencarnya promosi wisata baik di dalam negeri maupun sampai ke luar negeri. Dalam satu tahun 2015 di Kabupaten Raja Ampat terdapat dua event resmi yakni dalam rangka
HUT Kabupaten Raja Ampat dan Event Festival Raja ampat 2015.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
34
HOTEL DAN PARIWISATA Wisatawan Asing Banyak Yang Tinggal di Atas Kapal (Liveaboard) Wisatawan asing yang berkunjung ke Raja Ampat selain tinggal di resort, juga banyak yang tinggal di atas kapal (liveaboard).
Wisatawan asing yang banyak berkunjung ke Raja Ampat pada tahun 2015 paling banyak berasal dari Asia sebanyak 70,44 persen, kemudian diikuti oleh wisatawan dari Eropa sebanyak
21,38
persen,
kemudian
dari
Amerika 3,14 persen, dari Australia 3,14 per-
id
sen. Wisatawan yang berkunjung ke Kepu-
o.
lauan Raja Ampat biasanya tinggal di resort,
Wisatawan asing banyak yang tinggal di atas
kapal (liveaboard) karena pada umumnya livea-
tk a
mengikuti paket kunjungan (paket
Kapal liveaboard di Raja Ampat.
bp
ma tinggal antara 10 sampai 21 hari.
b.
tinggal di atas kapal (liveaboard) dengan la-
s. g
akan tetapi sebagian besar ada juga yang
pa
board) yang disediakan oleh perusahaan
m
penyedia jasa pariwisata.
aa
Pada tahun 2015, berdasarkan data dari
dinas pariwisata dan ekonomi kreatif Kabu-
aj
paten Raja Ampat, jumlah kapal wisata yang
tp :// r
beroperasi di perairan Kabupaten Raja Ampat ada sebanyak 40 buah kapal. Dari 4o kapal
Pasir Timbul, Salah satu destinasi wisata di Raja Ampat.
ht
tersebut separoh diantaranya merupakan badan usaha yang modalnya dari dalam negeri
sedangkan separoh lainya merupakan badan usaha yang modalnya berasal dari luar negeri atau penyertaan modal asing. Kabupaten Raja Ampat Sebagai salah satu kabupaten kepulauan yang terajut oleh mozaik 610 pulau. Kabupaten Raja Ampat
merupakan bagian terpenting dari ekosistem kepulauan Nusantara yang sangat kaya dan
35
Terumbu karang di Raja Ampat.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
HOTEL DAN PARIWISATA Kabupaten Raja Ampat Terletak di Coral Triangle Wilayah Kabupaten Raja Ampat yang berada di jantung segitiga karang dunia (coral triangle) merupakan pusat keanekaragaman hayati laut tropis terkaya di dunia saat ini.
Beragam di gerbang Pasifik wilayah Kepala Burung, Provinsi Papua Barat. Realitas wilayah Kabupaten Raja Ampat memberikan konsekuensi
betapa
besar
potensi
dan
keanekaragaman hayati pesisir dan laut kepulauan yang mempesona sebagai aset
id
prospektif bagi pengembangan pariwisata.
o.
Kekayaan dan keanekaragaman hayati kepu-
s. g
lauan Raja Ampat ditandai dengan beragamnya ekosistem yang ada di wilayah tersebut seperti ekosistem terumbu karang,
bp
Salah satu tempat wisata di Meosmansar, di Raja Ampat.
lamun,
ekosistem
mangrove,
b.
ekosistem
ekosistem pantai berpasir dan sebagainya.
tk a
Bahkan keindahan panorama bawah lautnya
ht
tp :// r
aj
aa
m
pa
dengan hamparan terumbu karang yang eksotik sangat terkenal di dunia. Semua ini memberi peluang bagi pengembangan pariwisata, khususnya pariwisata pulau pulau
kecil dan bahari berbasis ekosistem. Wilayah Kabupaten Raja Ampat yang berada di jantung segitiga karang dunia (coral triangle) merupakan pusat keanekaragaman hayati laut tropis terkaya di dunia pada saat
ini. Dengan sekitar 540 jenis karang teras (jumlah ini lebih dari 75 % jenis karang di
Stalagmit di Distrik Teluk Mayalibit, di Raja Ampat.
dunia) dan lebih dari sekitar 1.070 jenis ikan karang, 60 jenis udang karang ditambah dengan 699 jenis hewan lunak (moluska) menjadikan kepulauan raja ampat sebagai
kawasan pulau-pulau kecil yang memiliki keanekaragaman hayati laut yang luar biasa besar.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
36
HOTEL DAN PARIWISATA Pianemo Adalah Salah Satu Ikon Wisata di Raja Ampat Dari beraneka macam objek wisata di Raja Ampat, salah satunya yang terkenal adalah Pianemo yang merupakan gugusan pulau-pulau karst, yang merupakan panorama alam yang sangat menarik.
Ekosistem terumbu karang merupakan potensi sumberdaya pesisir dan laut yang menonjol di kepulauan Raja Ampat, terutama di sekitar gugusan pulau kecil. Ekosistem terumbu karang di kepulauan Raja Ampat terdapat pada paparan dangkal di hampir
id
semua pulau-pulai kecil, dengan penyebaran
o.
terbesar di jumpai di daerah Waigeo Barat, karang
di
Raja
Ampat
umumnya berupa karang tepi (fringing reef) dengan kemiringan yang cukup curam. Selain
tk a
itu terdapat juga tipe terumbu cincin (atol) dan
Panorama bawah laut di Raja Ampat.
bp
terumbu
b.
Tipe
s. g
Waigeo Selatan, Ayau, Samate dan Misool.
terumbu penghalang (barrier reef). Terdapat masih
pa
beberapa kawasan terumbu karang yang sangat baik kondisinya dengan per-
m
sentase penutupan karang hidup hingga 90%,
aa
yaitu di selat Dampier (selat antara pulau
aj
Waigeo dan pulau Batanta), Kepulauan KofiWayag.
Di
tp :// r
au, Kepulauan Misool Timur dan Kepulauan Kepulauan
Wayag
terdapat
Pianemo di Raja Ampat.
gugusan pulau-pulau karst yang merupakan
ht
panorama alam yang sangat menarik untuk dinikmati. Selain Wayag ada juga gugusan pulau karst yang sekarang menjadi andalan tujuan wisata di Raja Ampat yakni Pianemo. Pianemo semenjak adanya acara Sail Raja Ampat 2014 menjadi tujuan utama wisatawan yang berkunjung ke Raja Ampat. Pianemo mempunyai karakteristik yang sama dengan Wayag, sehingga dikenal juga sebagai mini wayag.
37
Lukisan manusia goa di Tomolol, Raja Ampat.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
HOTEL DAN PARIWISATA Ada Fenomena Halmahera Edy Halmahera Edy merupakan kondisi perairan di Kepulauan Raja Ampat dipengaruhi oleh massa air dari Samudra Pasifik Barat dengan adanya arus yang bergerak dari arah timur menuju timur laut dan sejajar dengan daratan besar Papua bagian utara, arus ini membuat perairan di Raja Ampat menjadi sangat subur.
Beberapa objek wisata menarik lainnya yang ada di Kabupaten Raja Ampat antara lain Di Distrik Teluk Mayalibit, terdapat sebuah batu yang memiliki nilai religius. Batu tersebut adalah dua buah batu yang berbentuk “Alat Kelamin Laki-Laki”, yang terMenurut
cerita
masyarakat
o.
Warsamdim.
id
dapat di sebuah pulau kecil dekat Kampung
s. g
setempat, bahwa kedua batu tersebut sudah ada sejak dahulu kala, batu tersebut di-
Wisata Bawah Laut Kepulauan Raja Ampat
bp
percaya dapat memberikan keturunan bagi
b.
orang yang tidak memiliki anak, dengan han-
tk a
ya menyentuhnya atau memegangnya.
ht
Batu pensil di Raja Ampat.
tp :// r
aj
aa
m
pa
Ada fenomena menarik yang terjadi di
perairan Raja Ampat, namanya Halmahera Edy. Kondisi perairan di Kepulauan Raja Ampat dipengaruhi oleh massa air dari Samudra
Pasifik Barat dengan adanya arus yang bergerak dari arah timur menuju timur laut dan sejajar dengan daratan besar Papua bagian utara. Ketika sampai di Laut Halmahera yang berada di utara Raja Ampat, sebagian arus itu bergerak ke selatan dan menuju Alur Pe-
layaran Jailolo. Ada juga sebagian kecil arus yang membelok ke arah Selat Dampier. Sebagian besar dari arus itu kemudian berbalik arah ke Samudra Pasifik. Arus inilah yang dinamakan Halmahera Edy oleh para peneliti. Adanya arus ini membuat perairan di Raja
Ampat menjadi sangat subur. Cahaya bisa Fenomena bawah laut Raja Ampat.
menembus hingga 30-37 meter dengan salinitas yang sangat tinggi.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
38
TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI Kontribusi Ekonomi Kategori Transportasi Cenderung Naik Walaupun memiiki kontribusi dalam penciptaan PDRB yang tidak terlalu besar, kontribusinya cenderung mengalami peningkatan.
Kontribusi
kategori
transportasi
dan
Gambar 14.1 Kontribusi PDRB Kategori Transportasi dan Pergudangan Tahun 2013-2015
pergudangan dalam perekonomian di kabupaten Raja Ampat cenderung terus mengalami peningkatan, walaupun kontribusinya tidak terlalu besar. Kontribusi kategori ini pada tahun 2013 hanya 0,50 persen kemudian
id
meningkat menjadi 0,53 persen di tahun 2014
o.
dan naik lagi menjadi 0,59 persen di tahun
s. g
2015. Penyumbang terbesar dari kategori
penduduk di Kabupaten Raja Ampat karena
Walaupun memiliki kontribusi yang tidak besar,
kategori
transportasi
Gambar 14.2 Laju Pertumbuhan Ekonomi PDRB Kategori Transportasi dan Pergudangan Tahun 2013-2015
dan
pa
terlalu
Sumber : PDRB Menurut Lapangan Usaha Raja Ampat, 2015.
tk a
kondisi geografisnya yang berupa kepulauan.
b.
merupakan alat transportasi utama bagi
bp
angkutan ini berasal dari kategori ASDP yang
m
pergudangan ini memiliki laju pertumbuhan
aa
yang cukup tinggi. Pada tahun 2013 sektor ini
tumbuh sebesar 8,81 persen kemudian naik
aj
menjadi 10,40 persen di tahun 2013 dan kem-
tp :// r
bali turun menjadi sekitar 6,37 persen di tahun 2015. Jika dibandingkan dengan kategori
ht
tersier lainnya, pertumbuhan kategori transportasi dan pergudangan pada tahun 2015
mempunyai pertumbuhan yang cukup tinggi. Sumber : PDRB Menurut Lapangan Usaha Raja Ampat, 2015.
Sebagai kabupaten yang sebagian besar wilayahnya berupa lautan, Raja Ampat memiliki sejumlah dermaga tambatan untuk kapal berlabuh. Sampai tahun 2015 total ada 161 dermaga yang tersebar di seluruh wilayah
Kabupaten Raja Ampat. Dari total 121 kampung hampir di setiap kampung terdapat dermaga.
39
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI Sebagian Besar Kondisi Jalan di Raja Ampat Belum Diaspal Pada tahun 2015, panjang jalan di Kabupaten Raja Ampat 430,365 km dimana permukaannya sebagian besar (84,43 %) tidak diaspal..
Sebagai kabupaten dengan kondisi geo-
Gambar 14.3 Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan di Kabupaten Raja Ampat Tahun 2015
grafis yang berupa kepulauan dimana sebagian besar wilayahnya berupa lautan, jalan darat bukan merupakan alat transportasi utama masyarakat di Kabupaten Raja Ampat. Panjang jalan di Kabupaten Raja Ampat
id
sepanjang 430,365 Km, dimana belum semua
o.
distrik terdapat jalan kabupaten, masih ter-
s. g
dapat 5 distrik yang belum terdapat jalan kabupaten. Jalan terpanjang berada di Distrik
bp
Kota Waisai sepanjang 132,56 km sementara
b.
jalan terpendek sepanjang 0,303 km berada
di Distrik Misool Selatan. Sementara itu di
tk a
Kabupaten Raja Ampat juga tidak terdapat
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
ht
tp :// r
aj
aa
m
pa
jalan provinsi dan jalan Negara karena letaknya yang terpisah dengan kabupaten atau kota terdekat.
Jika dilihat dari kualitasnya, kualitas jalan di Kabupaten Raja Ampat masih dalam keadaan kurang memadai. Idealnya, semua jalan
memiliki permukaan
aspal, namun
hingga tahun 2015 hanya sekitar 9,06 persen jalan berpermukaan aspal dimana semuanya
berada di ibukota kabupaten. Sementara itu sebagian
besar
jalan
jenisnya
berupa
permukaan jalan yang tidak diaspal yakni sekitar 84,43 persen. Dari total 84,43 persen Ruang Tunggu Pelabuhan di Kabupaten Raja Ampat
jalan yang tidak diaspal di Raja Ampat hamper semuanya merupakan jalan yang per-
mukaanya kerikil.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
40
TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI Angkutan Laut Adalah Alat Transportasi Utama di Raja Ampat Sebagai kabupaten kepulauan, moda transportasi utama penduduk di Raja Ampat adalah angkutan laut yang digunakan untuk menghubungkan ibu kota kabupaten dengan distrik-distrik lainya di wilayah Raja Ampat .
Berdasarkan data yang tercatat dari Kantor
Samsat,
Kepolisian
Resort
Gambar 14.4 Jumlah Kendaraan Bermotor Berdasarkan Jenis Kendaraan Tahun 2015
Raja
Ampat, pada tahun 2015, populasi kendaraan bermotor
di
Kabupaten
Raja
Ampat
mencapai 959 unit kendaraan, dimana 700 unit atau sekitar 72,99 persen di antaranya
id
berupa sepeda motor. Sedangkan mobil ba-
o.
rang ada 160 unit dan mobil penumpang seki-
merupakan
moda
transportasi yang utama bagi masyarakat di Kabupaten Raja Ampat, hal ini bisa dilihat
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
tk a
antara lain dari aktivitas kunjungan kapal dan
bp
laut
b.
Angkutan
s. g
tar 89 unit.
bongkar muat barang. Pada tahun 2015,
pa
tercatat 1.274 kunjungan kapal dari dalam
m
negeri yang dirinci kedalam kapal umum,
aa
perintis, kapal pesiar, kapal barang dan kapal
Tabel 14.1 Jumlah Kunjungan Kapal Berdasarkan Jenis Kapal Tahun 2015
Bulan
cepat (speed boat), jumlah kunjungan kapal
Kapal Umum
Kapal Kapal Perintis Pesiar
Kapal Cepat
Januari
17
-
34
19
44
kan tahun 2014 yang tercatat 1.359 kunju-
Februari
16
1
27
12
40
ngan.
Maret
18
7
24
14
44
April
20
7
28
18
43
Mei
12
10
5
15
47
Juni
10
12
2
21
41
Juli
12
9
3
15
45
9
10
2
23
40
13
10
5
18
40
22
13
14
20
44
tp :// r
aj
ini mengalami sedikit penurunan dibandingDari kunjungan kapal tersebut kapal
ht
cepat paling banyak berkunjung dengan frekuensi sekitar 511 kunjungan, diikuti kapal
barang sebanyak 238 kunjungan dan kapal pesiar sebanyak 229 kunjungan, sementara kapal umum sebanyak 191 kunjungan. Tingginya jumlah kunjungan kapal cepat dibandingkan
dengan
kunjungan
Agustus September Oktober
kapal
Nopember
22
15
34
29
34
lainnya disebabkan karena kapal cepat meru-
Desember
20
11
51
34
49
pakan moda transportasi utama masyarakat
Jumlah
yang akan keluar masuk dari Raja Ampat ke
191
105
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
Kota Sorong dan juga sebaliknya.
41
Kapal Barang
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
229
238
511
TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI Penumpang Terbanyak Terjadi Pada Bulan Desember Selama tahun 2015, jumlah penampang yang naik dan turun di Pelabuhan Waisai paling banyak terdapat di Bulan Desember dengan total penumpang 23.607 penumpang, sebagai efek dari libur natal dan tahun baru.
Sebagai daerah yang sebagian besar
Gambar 14.5 Jumlah Penumpang Kapal Naik dan Turun di Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013-2015
kebutuhan pokok masyarakatnya di impor dari daerah lain, melalui aktivitas bongkar muat barang juga dapat diketahui arus distribusi barang antar pulau di Kabupaten Raja Ampat. Kegiatan bongkar barang
Raja
Ampat
lebih
dominan
id
Kabupaten
di
2015
kegiatan
bongkar
barang
s. g
tahun
o.
dibandingkan kegiatan muat barang. Pada mencapai sekitar 23.308.836 ton sementara
bp
kegiatan muat barang hanya sekitar 698.062 ton. Hampir semua barang yang dibongkar di
b.
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
Pelabuhan Waisai didatangkan dari Kota
ht
tp :// r
aj
aa
m
Sorong, karena hanya dari kota sorong yang
tk a
pa
Gambar 14.6 Jumlah Surat Yang di terima Berdasarkan Jenis Pengirimannya di Kab Raja Ampat Tahun 2013-2015
terdapat angkutan reguler ke waisai, ibukota Kabupaten Raja Ampat. Pada tahun 2015, jumlah penumpang
angkutan
laut
211.779
orang,
tercatat
jumlah
ini
sebanyak mengalami
penurunan dibandingkan dengan tahun 2014 yang mencapai 218.790 orang. Dari total 211.779 penumpang yang tercatat, jumlah penumpang
yang
naik
lebih
banyak
dibandingkan dengan jumlah penumpang yang
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
yang
turun,
dengan
rincian
105.203
penumpang turun dan 106.576 penumpang naik. Jumlah penumpang pada tahun 2015 mengalami penurunan diduga karena pada tahun 2015 tidak ada event kegiatan pari-
wisata sebesar Sail Raja Ampat 2014.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
42
PERBANKAN DAN INVESTASI Kontribusi Sub kategori Jasa Perantara Keuangan Mengalami Kenaikan Selama lima tahun terakhir, kontribusi sub kategori jasa perantara keuangan tidak lebih dari 1 persen, walaupun demikian kontribusinya selalu mengalami kenaikan, dari 0,39 persen di tahun 2011 menjadi 0,50 persen di tahun 2015.
Dalam pembentukan Produk Domestik
Gambar 15.1 Nilai PDRB ADHB Subsektor Perbankan Tahun 2013-2015 (juta rupiah)
Regional Bruto (PDRB) kategori jasa perantara keuangan termasuk kedalam kategori kesebelas yakni kategori Jasa Keuangan dan Asuransi. Kontribusi sub sektor ini dalam perekonomian di Raja Ampat belum mem-
id
berikan kontribusi yang besar, walaupun se-
o.
jalan perkembangan pembangunan peranan
s. g
perbankan secara umum sangat penting,
bagi yang membutuhkan dana kredit juga
menjadi
sarana yang aman
untuk ber-
tk a
transaksi. Sampai dengan tahun 2014 hanya
b.
transaksi dan sebagai tempat penyedia dana
bp
selain memberikan kemudahan fasilitas ber-
pa
ada dua bank umum yang ada di Raja Ampat.
Sumber : PDRB Kab Raja Ampat Menurut lapangan usaha, 2015.
m
Nilai agregat PDRB atas dasar harga ber-
aa
laku sub kategori jasa perantara keuangan
pada tahun 2015 sebesar 11,80 milliar rupiah,
aj
nilai ini mengalami peningkatan dibandingkan
Gambar 15.2 Kontribusi Subsektor PerbankanTerhadap Pembentukan PDRB Tahun 2013-2015
tp :// r
tahun 2013 (9,56 miliar rupiah) dan tahun 2014 (10,67 miliar rupiah). Kontribusinya pa-
ht
da PDRB Raja Ampat selama tiga tahun terakhir tidak lebih dari satu persen. Kontribusi
subkategori ini di tahun 2015 hanya 0,50 %, jumlah ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2013 sebesar 0,45 persen dan tahun 2014 sebesar 0,46 persen. Walupun kontribusinya sangat kecil, akan tetapi selama lima tahun terakhir memiliki kecenderungan
mengalami peningkatan. Sumber : PDRB Kab Raja Ampat Menurut lapangan usaha, 2015.
43
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
HARGA-HARGA Raja Ampat Tidak Termasuk Kedalam Cakupan Penghitungan IHK Sampai tahun 2015, Kabupaten Raja Ampat tidak termasuk kedalam kelompok kota inflasi di Indonesia.
Inflasi merupakan salah satu indikator
Gambar 16.1 Laju Indeks Implisit (Inflasi) PDRB Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013-2015
penting yang dapat memberikan informasi tentang
dinamika
barang
dan
perkembangan
jasa
yang
harga
dikonsumsi
masyarakat. Di Indonesia tingkat inflasi diukur dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) yang
id
dihitung dan di publikasikan setiap awal bulan
o.
oleh BPS. Di Kabupaten Raja Ampat sendiri
s. g
sampai sekarang tidak termasuk kedalam cakupan kota inflasi di Indonesia, sehingga
bp
untuk data inflasi pada publikasi digunakan
b.
laju indeks implisit atau inflasi atas dasar
tk a
harga produsen. Selama tiga tahun terakhir tercatat inflasi
m
pa
Sumber : PDRB Kab Raja Ampat Menurut lapangan usaha, 2015.
ht
tp :// r
aj
aa
Gambar 16.2 Harga Sembako Terpilih di Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014-2015
Kabupaten Raja Ampat menunjukkan nilai yang
menurun. Bahkan pada tahun 2015
terjadi deflasi. Dimana selama periode terse-
but, inflasi tertinggi terjadi pada tahun 2013 yaitu sebesar 3,19 persen, sedangkan inflasi pada tahun 2014 tercatat 1,85 persen dan pada tahun 2015 tercatat –0,28 persen. Harga Sembako di Raja Ampat selama dua tahun terakhir mengalami peningkatan.
Harga beras rata-rata tahun 2014 Rp 12.917/ Kg dan mengalami peningkatan menjadi Rp 14.083/Kg di tahun 2015. Harga minyak goreng
mengalami peningkatan dari Rp
13.917/Kg menjadi Rp 16.125/Kg
di tahun
2015. Demikian pula dengan harga gula menSumber : SHPED, 2015.
galami peningkatan harga dari Rp 14.167/Kg menjadi Rp 15.250/Kg di tahun 2015.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
44
PENGELUARAN PENDUDUK Gini Ratio Kabupaten Raja Ampat 0,43 Pada tahun 2015, gini ratio Kabupaten Raja Ampat mencapai 0,43 yang berarti bahwa tingkat ketidakmerataan distribusi pendapatan di Kabupaten Raja Ampat termasuk ke dalam kategori sedang.
Kondisi kemerataan pendapatan yang ada di
Gambar 17.3 Gini Ratio Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013-2015
Kabupaten Raja Ampat menunjukkan bahwa masih terjadi ketidakmerataan pendapatan. Secara umum kondisi yang paling tidak merata adalah pada 40% pendapatan terbawah dan 20% pendapatan teratas. Di tahun 2015, dinikmati
oleh
40
persen
o.
seharusnya
id
pada 40 persen pendapatan terbawah yang
s. g
penduduk ternyata 40 persen penduduk hanya menikmati 15,39 persen pendapatan.
bp
Keadaan justru terbalik di 20% pendapatan
b.
teratas yang seharusnya dinikmati oleh 20%
penduduk. Ternyata 20% penduduk menik-
tk a
mati 48,56 persen pendapatan.
ht
tp :// r
aj
aa
m
pa
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional, 2015.
Alat untuk mengukur ketimpangan penda-
patan lainnya adalah menggunakan koefisien gini (gini ratio). Koefisien semakin mendekati
nol maka pendapatan semakin merata. Selama periode 2013-2015, gini ratio Kabupaten Raja Ampat mengalami fluktuasi. Pada tahun 2013 nilai gini ratio kab raja ampat sebesar 0,37 kemudian turun menjadi 0,36 pada tahun 2014 dan kembali naik pada tahun 2015 men-
jadi 0,43. Di tahun 2015 nilai gini ratio Kabupaten Raja Ampat sebesar 0,43. Berdasarkan pengelompokkannya
berarti
tingkat
keti-
dakmerataan distribusi pendapatan di Kabupaten Raja Ampat termasuk ke dalam kategori sedang.
45
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
PENGELUARAN PENDUDUK Rata-rata Pengeluaran Per Kapita Penduduk Mengalami Peningkatan Pada tahun 2015 rata-rata pengeluaran per kapita per bulan penduduk Raja Ampat Rp.849.716,angka ini menglami peningkatan dibandingkan rata-rata pengeluaran per kapita tahun 2014.
Pengeluaran penduduk per kapita di sua-
Gambar 17.1 Nilai Pengeluaran per kapita per bulan penduduk Kab Raja Ampat Tahun 2013-2015 (rupiah)
tu wilayah dapat menggambarkan tingkat kesejahteraan Pengeluaran
dari
penduduk
penduduk
dibagi
tersebut. kedalam
pengeluaran penduduk kelompok makanan dan kelompok non makanan. Semakin besar
id
komposisi pengeluaran kelompok bukan ma-
o.
kanan menunjukkan bahwa semakin se-
s. g
jahtera rumah tangga tersebut dansebaliknya. bisa juga digunakan untuk mengetahui ke-
b.
mampuan daya beli masyarakat di wilayah
bp
Selain itu Pengeluaran penduduk per kapita
tk a
tersebut. Rata-rata pengeluaran per kapita per bu-
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional, 2015.
pa
lan penduduk Raja Ampat pada tahun 2013
m
hanya Rp 614.287 per kapita per bulan,
aa
kemudian di tahun 2014 nilainya mengalami
Gambar 17.2 Kemerataan Distribusi Pendapatan Menurut Bank Dunia di Raja Ampat Tahun 2015 (persen)
peningkatan menjadi Rp 659.276 per kapita kembali
meningkat
tp :// r
luaran
aj
per bulan. Di tahun 2015 rata-rata pengemenjadi
Rp 849.716 per kapita per bulan. menurut
ht
Kemerataan
Bank
Dunia
dikelompokan kedalam 40 persen pendapatan terbawah, 40 persen pendapatan menengah, dan 20 persen pendapatan teratas. Idealnya, setiap kelompok pendapatan terdistribusi kedalam kumulatif jumlah penduduk pada kelompok yang sama agar tercapai
kemerataan sempurna. Namun pada kenyataanya kondisi ideal tersebut sangat sulit tercapai.
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional, 2015.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
46
PERDAGANGAN Kontribusinya Selalu Mengalami Kenaikan Selama periode 2013-2015, kontribusi kategori perdagangan selalu mengalami kenaikan, dari 3,34 persen di tahun 2013 kemudian naik menjadi 4,07 persen di tahun 2015.
Dalam pembentukan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) kategori perdagangan
Gambar 18.1 Nilai PDRB ADHB Kategori Perdagangan Kab Raja Ampat Tahun 2013-2015 (juta rupiah)
tidak termasuk kedalam kategori unggulan. Walaupun begitu kategori ini selama tiga tahun terakhir memiliki tren yang selalu meningkat. Nilai agregat PDRB atas dasar berlaku
id
sub sektor perdagangan pada tahun 2015
o.
sebesar 95,18 miliar rupiah, nilai ini mengala-
s. g
mi peningkatan dibandingkan dengan tahun
Selama periode 2013-2015, kontribusi
tk a
kategori perdagangan selalu mengalami ke-
b.
70,58 miliar rupiah dan 83,08 miliar rupiah.
bp
2013 dan 2014 yakni masing-masing sebesar
naikan walaupun kenaikannya tidak sampai
Sumber : PDRB Kab Raja Ampat Menurut lapangan usaha, 2015.
pa
satu persen. Kontribusi kategori perdagangan
m
pada tahun 2015 mencapai 4,07 persen
aa
meningkat dibandingkan tahun 2013 (3,34 %)
Gambar 18.2 Share dan Pertumbuhan Kategori Perdagangan Tahun 2013-2015 (persen)
dan 2014 (3,62 %). Sedangkan jika dilihat
aj
dari pertumbuhannya dalam periode yang
tp :// r
sama menunjukkan tren yang tidak jauh berbeda, walaupun pada tahun 2015 sedikit
ht
mengalami penurunan. Pertumbuhan kategori ini pada tahun 2013 sebesar 6,74 persen
kemudian naik menjadi 8,88 persen di tahun 2014 dan kembali turun menjadi 7,52 persen di tahun 2015. Kondisi perdagangan di suatu wilayah tidak bisa terlepas dari peran pasar, karena di pasar peran pasar tradisional masih belum
Sumber : PDRB Kab Raja Ampat Menurut lapangan usaha, 2015.
tergeser karena hanya ada satu pasar di Raja Ampat.
47
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
PENDAPATAN REGIONAL Share Terbesar Berasal dari Kategori Pertambangan dan Penggalian Nilai PDRB Raja Ampat ADHB pada tahun 2015 sebesar 2,33 triliun rupiah, dimana penyumbang terbesar berasal dari kategori pertambangan dan penggalian.
Produk Domestik regional Bruto (PDRB) merupakan salah satu indikator untuk melihat
Kategori
2013
2014
2015
keberhasilan perekonomian suatu wilayah.
538 181,9
609 931,7
666 851,4
Selain itu PDRB juga bisa digunakan sebagai
979 522,3
995 286,6
875 105,4
ukuran produktivitas yang mencerminkan se-
15 067,8
16 504,0
17 737,5
luruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan
Pengadaan Listrik dan Gas
133,6
171,4
246,5
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan
277,8
306,2
338,9
PDRB dibedakan lagi menjadi dua yaitu
15 3470,4
19 7049,9
23 7048,5
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) dan
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil
70 589,3
83 088,5
95 188,2
Transportasi dan Pergudangan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
10 573,8
12 271,0
13 820,0
nal sedangkan PDRB ADHK disebut dengan
9 805,4
11 558,5
12 900,1
PDRB riil. Perbedaan
nilai PDRB nominal
Informasi dan Komunikasi
4 178,6
4 621,2
4 973,0
dengan
disebabkan
Jasa Keuangan&Asuransi
9 734,2
10 852,0
12 007,1
10 466,6
12 154,2
415,8
474,1
284 777,6
312 396,2
353 884,9
19 796,6
aj
Tabel 19.1 Nilai PDRB ADHB Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013-2015 (juta rupiah)
23 219,8
menggunakan harga pada tahun berjalan,
Jasa Perusahaan Adm Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Jasa Pendidikan Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial Jasa lainnya PDRB PDRB Tanpa Migas
s. g
o.
id
suatu wilayah dalam kurun waktu satu tahun.
PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK).
pa
tk a
b.
bp
PDRB ADHB sering juga disebut PDRB nomi-
13 515,1
522,0
22 219,8
PDRB
Riil,
adanya
perbedaan faktor harga komoditi yang bersangkutan. Oleh karenanya PDRB riil dapat digunakan untuk mengukur perubahan vol-
ume produksi atau perkembangan produktivitas
secara
nyata.
PDRB
nominal
5 120,9
5 376,7
5 775,3
sedangkan PDRB riil menggunakan harga
2 958,0
3 745,2
4 339,9
pada tahun dasar.
2 115 070,6
2 298 007,1
2 337 473,6
1 273 778,6
1 430 416,8
1 576 051,7
ht
Real Estat
tp :// r
Konstruksi
m
Industri Pengolahan
aa
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian
Sumber : PDRB Kab Raja Ampat Menurut lapangan usaha, 2015.
Nilai Produk Domestik Regional Bruto
(PDRB) nominal dengan migas pada tahun 2015 sebesar 2,33 trilliun rupiah, nilai ini mengalami kenaikan dibandingkan dengan tahun 2013 dan 2014 yang masing-masing sebesar 2,11 triliun rupiah dan 2,29 triliun rupiah. Penyumbang terbesar pembentukan PDRB
ini berasal dari kategori pertambangan dan penggalian.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
48
PENDAPATAN REGIONAL Nilai PDRB ADHK Mengalami Peningkatan Pada tahun 2015 PDRB ADHK Kabupaten Raja Ampat mencapai 2.083,06 miliar rupiah. Nilai ini mengalami peningkatan dibanding tahun 2013 yang mencapai 1.916,24 miliar dan juga mengalami peningkatan dibanding tahun 2014 yang mencapai 2.044,23 miliar rupiah.
dengan
perkembangan
Tabel 19.2 Nilai PDRB ADHK Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013-2015 (juta rupiah)
nilai
PDRB ADHB, nilai PDRB Atas Dasar Harga Konstan
(ADHK)
2010
juga
Kategori
2013
2014
2015
486 088,2
522 896,8
540 153,2
924 773,3
965 655,1
934 067,5
14 094,1
14 723,8
15 022,1
163,2
176,8
181,0
265,3
279,0
294,9
125 591,1
153 483,9
177 611,7
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil
60 330,8
65 690,4
70 632,0
Transportasi dan Pergudangan Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
9 026,9
9 965,9
10 600,4
8 490,4
9 316,3
9 880,0
Informasi dan Komunikasi
3 997,9
4 312,2
4 524,1
Jasa Keuangan&Asuransi
8 288,5
8 845,1
9 404,2
Real Estat
9 437,4
10 351,3
11 031,3
369,0
397,6
418,0
240 196,2
251 577,6
271 453,0
mengalami
perkembangan nilai PDRB ADHB karena
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan dan Penggalian
ADHK hanya mencerminkan nilai produksi
Industri Pengolahan
saja. Pada tahun 2015 PDRB ADHK Kabu-
Pengadaan Listrik dan Gas
paten Raja Ampat mencapai 2.083,06 miliar rupiah.
Nilai
dibanding
ini
mengalami
tahun
2013
peningkatan
yang
mencapai
1.916,24 miliar dan juga mengalami peningkatan dibanding tahun 2014 yang mencapai
2.044,23 miliar rupiah. Nilai PDRB ADHK
Konstruksi
tk a
selama tiga tahun terakhir selalu mengalami
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan
o.
secepat
s. g
tidak
bp
walaupun
b.
peningkatan
pa
peningkatan.
m
PDRB Raja Ampat tahun 2014 tanpa
aa
memperhitungkan subsektor migas, besarnya
mencapai 1.429,49 miliar rupiah atas dasar
aj
harga berlaku dan 1.188,01 miliar rupiah atas
id
Sejalan
Jasa Perusahaan Adm Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Jasa Pendidikan
17 848,2
18 657,8
19 412,6
ini juga mengalami peningkatan dibandingkan
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
4 635,4
4 683,2
4 797,0
tahun 2013 yaitu Rp. 1.273,77 miliar atas da-
Jasa lainnya
2 647,4
3 219,4
3 581,1
tp :// r
dasar harga harga konstan 2010. Nilai PDRB
PDRB
1 916 243,40
2 044 232,15
2 083 063,89
sar harga konstan. Perbedaan nilai PDRB
PDRB Tanpa Migas
1 127 559,54
1 196 741,52
1 252 019,54
ht
sar berlaku dan Rp. 1.117,41 miliar atas dadengan migas dan tanpa migas yang begitu
Sumber : PDRB Kab Raja Ampat Menurut lapangan usaha, 2015.
besar, membuktikan bahwa kontribusi subsektor migas dalam perekonomian di Kabupaten Raja Ampat sangat signifikan, perubahan yang kecil saja dari sub sektor per-
tambangan akan berdampak cukup besar bagi nilai PDRB secara keseluruhan.
49
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
PENDAPATAN REGIONAL Pertumbuhan Ekonomi Raja Ampat Mencapai 1,90 Persen Pada tahun 2015 pertumbuhan ekonomi Raja Ampat dengan migas mencapai 1,90 persen, menurun dibandingkan tahun 2013 dan 2014 masing-masing sebesar 4,84 persen dan 6,68 persen..
Struktur perekonomian daerah ditentukan
Gambar 19.1 Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Raja Ampat Tahun 2012-2015
oleh sektor yang memberikan sumbangan terbesar terhadap pembentukan PDRB daerah tersebut. Struktur perekonomian di Kabupaten Raja Ampat ditunjukkan melalui distribusi persentase nilai tambah atas dasar har-
id
ga berlaku per sektor.
o.
Struktur perekonomian Kabupaten Raja
s. g
Ampat tahun 2015 dominasi oleh dua kategori utama yaitu kategori
pertambangan dan
bp
penggalian serta kategori pertanian. Peranan
b.
atau kontribusi kategori pertambangan dan
tk a
penggalian sebesar 37,44 persen, kategori
Sumber : PDRB Kab Raja Ampat Menurut lapangan usaha, 2015.
ht
tp :// r
aj
aa
m
pa
pertanian memberikan kontribusi sebesar 28,53 persen. Total kontribusi dari dua sektor ini mencapai 65,97 persen, sementara 34,03 persen sisanya dibagi kedalam lima belas
kategori lainnya. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Raja Ampat tahun 2015 sebesar 1,90
persen.
Kondisi ini mengalami penurunan yang cukup drastis dibandingkan tahun 2013 dan 2014 sebesar 4,84 persen dan 6,68 persen. Per-
tumbuhan ekonomi rata-rata dengan migas tahun 2012-2015 mencapai 4,42 persen. Jika tanpa memperhitungkan subsektor migas, pertumbuhan ekonomi di Raja Ampat tahun 2015 sebesar 4,62 persen. Kecilnya pertumbuhan ekonomi tahun 2015 disebabkan kare-
na produksi migas dan nikel terhenti semenjak diberlakukanya undang-undang minerba tahun 2014.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
50
PERBANDINGAN REGIONAL Jumlah Penduduk Kabupaten Raja Ampat Menduduki Peringkat Ketujuh Pada tahun 2015, berdasarkan proyeksi penduduk jumlah penduduk di Kabupaten Raja Ampat sekitar 45.923 jiwa, menduduki peringkat ketujuh terbesar diantara kabupaten/kota lain di Provinsi Papua
Provinsi Papua Barat dimekarkan dari Provinsi Papua berdasarkan UU No. 45 Ta-
Tabel 20.1 Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Kab/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2013-2015
hun 1999. Pada awal pemekarannya, Provinsi
Jumlah Penduduk
Papua Barat hanya terdiri dari Kabupaten
2013
2014
Fak-Fak
70 902
72 189
Kaimana
51 100
Kabupaten
istrasi yang terdiri dari 12 (dua belas) kabupaten dan 1 (satu) kota. Diantara ketiga belas kabupaten/kota tersebut Kota Sorong memiliki jumlah penduduk terbesar, yaitu 225.588 jiwa, jumlah penduduk
1,79
52 473
54 165
2,96
28 534
29 098
29 791
2,18
56 597
57 922
59 196
2,27
150 179
154 296
158 326
2,68
Sorong Selatan
41 085
42 028
43 036
2,35
Sorong
76 669
78 698
80 695
2,59
Raja Ampat
44 568
45 310
45 923
1,51
Tambrauw
13 376
13 497
13 615
0,89
Maybrat
35 798
36 601
37 529
2,39
20 916
21 282
21 907
2,34
26 729
27 616
28 271
2,84
211 840
218 799
225 588
3,19
Teluk Wondama
Teluk Bintuni Manokwari
tk a
ini masih lebih besar dibandingkan dengan ibukota Provinsi yaitu Kabupaten Manokwari
pa
dengan 158.326 jiwa. Sedangkan jumlah
2015
73 468
id
but sekarang terbagi kedalam wilayah admin-
o.
Manokwari, dan Kota Sorong. Wilayah terse-
s. g
Sorong,
bp
Kabupaten
b.
Fakfak,
Kab/Kota
Laju Pertumbuhan 20132015
m
penduduk terkecil adalah Kabupaten Tam-
aa
brauw, yang merupakan pemekaran dari Ka-
untuk
laju
pertumbuhan
tp :// r
Sedangkan
aj
bupaten Sorong dengan 13.615 jiwa.
penduduk antara tahun 2013-2015, Kota Sorong mempunyai laju pertumbuhan tertinggi
ht
yaitu 3,19 persen kemudian diikuti Kaimana sebesar 2,96 persen. Sedangkan laju pertum-
Manokwari Selatan Pegunungan Arfak
buhan penduduk terkecil yaitu Kabupaten
Kota Sorong
Tambraw hanya sebesar 0,89 persen.
Sumber : Proyeksi Penduduk BPS Provinsi Papua Barat, 2015.
Kabupaten Raja Ampat sendiri dengan jumlah penduduk sekitar 45.923 jiwa di tahun 2015 berada di peringkat ketujuh diantara
kabupaten/kota lain di Provinsi Papua Barat, dengan laju pertumbuhan penduduk 1,51 persen.
51
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
PERBANDINGAN REGIONAL PDRB Tanpa Migas Raja Ampat Peringkat Ketujuh se-Papua Barat Pada tahun 2015 nilai PDRB Raja Ampat baik ADHB maupun ADHK tanpa migas menempati peringkat ketujuh diantara kabupaten/kota lainnya di Provinsi Papua Barat.
Untuk melihat keterbandingan nilai PDRB
Tabel 20.2 Nilai PDRB ADHB dan ADHK Tanpa Migas Kab/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2015 (juta rupiah)
antar Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat digunakan nilai PDRB tanpa migas karena tid-
PDRB ADHB
PDRB ADHK
LPE (%)
ak semua kab/kota di Provinsi Papua barat terdapat subsektor pertambangan migas. Pada
Fak-Fak
3.764.553,30
2.819.167,32
7,62
Kaimana
1.973.666,42
1.501.309,33
4,38
Teluk Wondama
1.093.680,48
840.214,59
3,68
Teluk Bintuni
2.208.869,25
1.733.783,67
5,75
Manokwari
6.992.004,62
5.450.725,43
7,35
Sorong Selatan
1.339.800,41
1.020.167,36
6,37
Sorong
3.502.566,74
2.649.742,64
5,50
Raja Ampat
1.576.051,74
1.252.019,54
160.922,90
119.998,19
pa
Kab/Kota
607.663,46
479.011,98
4,43
148.204,69
Maybrat yaitu sebesar 112,34 miliar rupiah. PDRB ADHK 2010 Kabupaten Raja Ampat
Tahun 2015, PDRB Atas Dasar Harga Berlaku
tertinggi di Provinsi Papua Barat dimiliki oleh
id
Kota Sorong yang mencapai 10,89 triliun rupi-
o.
ah. Angka ini sekitar tujuh puluh tiga kali lipat
s. g
lebih besar dibandingkan nilai PDRB terendah
bp
yakni Kabupaten Maybrat yang tercatat hanya mencapai 148,21 miliar rupiah. Kabupaten Ra-
b.
ja Ampat sendiri berada di peringkat ketujuh
Kota Sorong Papua Barat
5,83
Konstan 2010, nilai tertinggi juga masih dicapai
aa
m
Sedangkan untuk PDRB Atas Dasar Harga
489.368,88
369.138,11
5,58
10.895.075,66
8.063.487,69
10,19
34.866.953,75
Sumber : BPS Provinsi Papua Barat, 2016.
26.482.136,49
oleh Kota Sorong yaitu sebesar 8,06 triliun ru-
piah dan nilai terendah dimiliki oleh Kabupaten
aj
Maybrat
liun rupiah.
4,62
6,53
112.343,75
tp :// r
Manokwari Selatan Pegunungan Arfak
ht
Tambrauw
tk a
dengan nilai PDRB ADHB mencapai 1,57 tri-
6,50
menunjukkan angka
sebesar 1,25 triliun rupi-
ah, dimana Kabupaten Raja Ampat menduduki peringkat ketujuh diantara kab/kota di Provinsi Papua Barat. Pada tahun 2015 penghitungan PDRB sudah menggunakan tahun dasar baru 2010 serta mengadopsi SNA 2008, sehingga untuk jumlah sektor yang semula hanya Sembilan
sekarang menjadi tujuh belas kategori. Jika dibandingkan dengan nilai PDRB ADHK 2000, PDRB ADHK 2010 levelnya lebih tinggi.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
52
PERBANDINGAN REGIONAL PDRB Per Kapita Raja Ampat Peringkat Kedelapan se-Papua Barat Pada tahun 2015 PDRB Per Kapita Raja Ampat tanpa migas sekitar 34,32 juta rupiah, menduduki peringkat kedelapan diantara kabupaten/kota lain di Provinsi Papua Barat.
Pertumbuhan ekonomi kab/kota di Provin-
Tabel 20.3 PDRB Per Kapita Tanpa Migas Kab/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2013-2015 (juta rupiah)
si Papua Barat tanpa migas tertinggi dimiliki
Kab/Kota
oleh Kota Sorong yaitu sebesar 10,19 persen
2013
2014
2015
Fak-Fak
40,21
45,22
51,24
dama yaitu sebesar 3,68 persen. Pertum-
Kaimana
31,21
34,36
36,44
buhan ekonomi Kabupaten Raja Ampat sebe-
Teluk Wondama
31,65
34,84
36,71
sar 4,62 persen berada di peringkat kese-
Teluk Bintuni
31,12
33,96
37,31
puluh se-Provinsi Papua Barat.
Manokwari
40,96
44,16
25,07
28,04
31,13
Sorong
35,61
39,52
43,41
Raja Ampat
28,57
31,55
34,32
Tambrauw
sar 34,32 juta rupiah atau rata-rata sekitar
o.
Sorong Selatan
s. g
paten Raja Ampat tanpa migas tercatat sebe-
36,37
bp
Pada tahun 2015 PDRB per kapita Kabu-
id
dan terendah adalah Kabupaten Teluk Won-
10,48
11,82
23,52
26,02
27,74
berada di peringkat kedelapan se-Provinsi
Pegunungan Arfak
4,31
4,84
5,24
Papua Barat. Pada tahun 2015 ini PDRB per
Maybrat
10,69
11,80
13,04
Kota Sorong
36,15
42,48
48,30
pa
tk a
but PDRB per kapita Kabupaten Raja Ampat
b.
9,35
Manokwari Selatan
2,86 juta rupiah per bulan, dengan nilai terse-
m
kapita tertinggi yaitu Kabupaten Fak-fak dan
aa
terendah Kabupaten Pegunungan Arfak.
aj
Indikator lainnya adalah Tingkat Pengang-
tp :// r
guran Terbuka (TPT). Dari kab/kota di Provinsi Papua Barat, Kabupaten Teluk Wondama
Sumber : BPS Provinsi Papua Barat, 2016.
Tabel 20.4 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kab/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2013-2015 Kab/Kota
2013
2014
2015
Fak-Fak
6,03
2,99
9,01
sementara untuk TPT tertinggi Kota Sorong
Kaimana
4,35
6,87
3,34
sebesar 17,26 persen. Pada tahun 2015 ini
Teluk Wondama
0,41
0,98
2,83
Tingkat Pengangguran Terbuka Raja Ampat
Teluk Bintuni
6,22
8,25
6,87
sebesar 5,59 persen masih sedikit lebih ren-
Manokwari
3,45
2,51
6,58
dah dibandingkan TPT Provinsi Papua Barat
Sorong Selatan
2,62
1,82
2,87
(8,08 persen). Pada tahun 2015, Nilai TPT
Sorong
3,27
3,81
5,66
Tambraw tidak bisa ditampilkan karena sam-
Raja Ampat
3,38
3,44
5,59
pelnya kurang mencukupi untuk dilakukan
Tambrauw
1,77
1,17
n.a*
estimasi.
Maybrat
n.a*
n.a*
4,01
Kota Sorong
n.a*
n.a*
17,26
ht
mempunyai TPT terendah yakni 2,83 persen
Sumber : Survei Tenaga Kerja Nasional 2015 Ket *) Sampel tidak mencukupi untuk melakukan estimasi kabupaten.
53
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
PERBANDINGAN REGIONAL Distribusi Pendapatan Penduduk di Kabupaten Tambrauw Paling Merata Pada tahun 2015 nilai gini ratio Kabupaten Raja Ampat menempati peringkat keenam terendah diantara kabupaten/kota lainnya di Provinsi Papua Barat, sedangkan gini ratio terendah berada di Kabupaten Tambrauw.
Gini Ratio digunakan untuk melihat tingkat
Tabel 20.5 Gini Ratio Kab/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2013-2015
makin
mendekati
nol
maka
semakin
2013
2014
2015
Fak-Fak
0,39
0,36
0,33
Kaimana
0,38
0,40
0,34
Teluk Wondama
0,35
0,43
0,44
Teluk Bintuni
0,30
0,32
0,43
Manokwari
0,42
0,42
0,48
Sorong Selatan
0,27
0,39
0,38
Manokwari dengan 0,48 dan terendah adalah
Sorong
0,29
0,33
0,40
Kabupaten Tambrauw yakni 0,28. Hal ini bisa
Raja Ampat
0,37
0,36
0,43
dikatakan bahwa distribusi pendapatan di
Tambrauw
0,21
0,28
0,28
Kabupaten
Maybrat
0,25
0,25
0,32
dibandingkan dengan Kabupaten Manokwari.
Kota Sorong
0,37
0,40
0,34
m
Sumber : Survei Sosial Ekonomi Nasional, 2015.
da tahun 2015 gini ratio Raja Ampat 0,40 berada di peringkat ketujuh terendah se-Provinsi
id
Papua Barat. Angka ini juga lebih rendah
o.
dibandingkan Provinsi Papua Barat. Semen-
Tambrauw
lebih
merata
tk a
b.
bp
s. g
tara gini ratio tertinggi berada di Kabupaten
Perkembangan pembangunan manusia
diukur dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM Papua Barat pada tahun 2015 mencapai 61,73. Dalam pengkategorian IPM oleh UNDP capaian ini termasuk kedalam
2014
2015
kelompok menengah. Pada tahun 2015 nilai
tp :// r
2013
aj
aa
Tabel 20.6 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kab/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2013-2015 Kab/Kota
mencerminkan kemerataan pandapatan. Pa-
pa
Kab/Kota
kemerataan pendapatan suatu wilayah, se-
64,29
64,73
64,92
IPM Kabupaten Raja Ampat sebesar 61,23
Kaimana
60,36
61,07
61,33
menempati peringkat keenam diantara kabu-
55,65
56,27
56,64
paten/kota lainnya di Provinsi Papua Barat.
Teluk Bintuni
59,73
60,40
61,09
Pada tahun 2015 Kota Sorong mempunyai
Manokwari
68,81
69,35
69,91
nilai IPM tertinggi yakni 75,91, sementara
Sorong Selatan
57,73
58,24
58,60
untuk IPM terendah berada di Kabupaten
Sorong
60,86
61,23
61,86
Tambrauw yakni sebesar 49,77. Pada tahun
Raja Ampat
60,36
60,86
61,23
2014 yang lalu mulai diperkenalkan metode
Tambrauw
48,69
49,40
49,77
baru penghitungan IPM, jika dibandingkan
Maybrat
54,93
55,36
55,78
dengan metode lama, level IPM dengan
Kota Sorong
74,96
75,78
75,91
metode yang baru lebih rendah dibandingkan
Teluk Wondama
ht
Fak-Fak
Sumber : BPS Provinsi Papua Barat, 2016.
dengan menggunakan metode yang lama.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
54
id o. s. g
ht
tp :// r
aj
aa
m
pa
tk a
b.
bp
LAMPIRAN TABEL
55
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
Lampiran 1. Luas Wilayah Kabupaten Raja Ampat Menurut Distrik Tahun 2015
Distrik
Luas Wilayah (Km2)
Persentase
2 308,13
3,22
2. MISOOL BARAT
1 440,31
2,01
3. MISOOL
4 260,80
5,95
4. KOFIAU
7 539,54
10,53
5. MISOOL TIMUR
5 489,93
7,67
6. KEP. SEMBILAN
1 773,91
2,48
8. SALAWATI TENGAH
730,94
0,58
o.
416,42
s. g
7. SALAWATI UTARA
id
1. MISOOL SELATAN
1,02
1 916,65
10. BATANTA SELATAN
1 867,33
2,61
11. BATANTA UTARA
1 390,83
1,94
790,73
1 120,02
1,56
12. WAIGEO SELATAN
2,68
tk a
b.
bp
9. SALAWATI BARAT
1,10
917,05
1,28
298,88
0,42
1 499,58
2,09
17. WAIGEO BARAT
9 456,06
13,21
18. WAIGEO BARAT KEP.
8 439,19
11,79
19. WAIGEO UTARA
1 870,72
2,61
20. WARWABOMI
1 914,16
2,67
850,22
1,19
22. KEPULAUAN AYAU
6 487,84
9,06
23. AYAU
6 957,20
9,72
24. WAIGEO TIMUR
1 869,25
2,61
14. TELUK MAYALIBIT
ht
tp :// r
aj
aa
16. MEOSMANSAR
m
15. TIPLOL MAYALIBIT
pa
13. KOTA WAISAI
21. SUPNIN
Jumlah
71.605,69
100,00
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
56
Lampiran 2. Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Kabupaten Raja Ampat 2015. Jumlah Penduduk Kelompok Umur Laki-laki
6.631
3.062
2.826
5.888
2.422
2.219
4.641
2.065
1.956
2.223
2.074
5.164 3.999
1.355
3.003
1.251
1.056
2.307
1.148
928
2.076
860
643
1.503
587
423
1.010
354
270
624
208
162
370
131
82
213
75 +
96
80
176
Jumlah
24.406
21.517
45.923
tp :// r
aj
55-59
aa
m
45-49
65-69
ht
1.876
tk a
1.648
2.362
4.297
pa
35-39
4.021
bp
2.802 2.123
id
3.205
b.
25-29
3.426
o.
15-19
Jumlah
s. g
5-9
Perempuan
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
57
Lampiran 3. Suhu Udara Minimum dan Maksimum, Kelembaban Udara di Kabupaten Raja Ampat Tahun 2015. Suhu Udara (oC) Bulan
Suhu Maksimum
Kelembaban
Januari
23,1
32,8
81
Februari
23,1
32,1
83
Maret
21,4
34,1
81
April
23,3
33,4
Mei
23,0
33,1
85
Juni
22,8
32,7
87
Juli
20,6
32,6
85
Agustus
21,0
31,3
83
September
22,3
33,2
82
22,5
33,0
82
23,3
32,6
87
23,6
33,1
81
23,00
32,40
83
tp :// r
aj
Desember Rata-rata
o.
s. g
bp b.
tk a
pa
aa
Nopember
m
Oktober
id
Suhu Minimum
84
ht
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
58
Lampiran 4. Banyaknya Hari Hujan, Curah Hujan, Tekanan Udara dan Penyinaran Matahari di Kabupaten Raja Ampat Tahun 2015.
Penyinaran Matahri (%)
182,00
1 010,7
5.4
18
298,0
1 011,3
6.6
Maret
9
222,0
1 012,3
7.1
April
14
155,0
1 010,9
6.6
Mei
10
110,0
Juni
17
478,0
Juli
9
Agustus
4
September
2
Oktober
10
Nopember
12
Februari
Jumlah
5.7
1 010,9
5.4
142,0
1 012,7
5.3
31,0
1 012,8
5.4
8,0
1 012,9
6.2
151,0
1 013,4
8.2
19
230,0
1 010,8
5.6
8
86,0
1 011,1
8.1
132
2 093
1008,9
75,6
aa
m
pa
tk a
b.
bp
1 011,7
aj
tp :// r
Desember
o.
Januari
Curah Hujan (mm)
s. g
Hari Hujan
id
Tekanan Udara (Mb)
Bulan
ht
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
59
Lampiran 5. Jumlah Penduduk, Sex Rasio dan Kepadatan Penduduk Menurut Distrik di Kabupaten Raja Ampat Tahun 2015. Sex Rasio
1. MISOOL SELATAN
3 917
110,03
53,39
2. MISOOL BARAT
1 311
109,09
4,84
3. MISOOL
1 807
113,09
1,82
4. KOFIAU
2 714
110,88
16,35
5. MISOOL TIMUR
3 128
121,84
7,02
6. KEP. SEMBILAN
1 893
101,60
7. SALAWATI UTARA
1 934
108,41
8. SALAWATI TENGAH
1 728
Kepadatan Penduduk
136,68 62,37 3,75
111,69
2,42
113,47
9,39
988
115,72
4,22
1 701
107,69
8,80
8 044
126,02
82,01
785
108,78
1,57
862
110,24
5,34
16. MEOSMANSAR
1 798
106,19
10,21
17. WAIGEO BARAT
1 657
118,60
2,70
18. WAIGEO BARAT KEP.
2 209
109,38
26,57
19. WAIGEO UTARA
1 453
112,43
12,07
20. WARWABOMI
1 084
110,49
4,53
21. SUPNIN
894
111,35
4,73
22. KEPULAUAN AYAU
937
102,81
92,04
23. AYAU
1 168
106,00
244,86
24. WAIGEO TIMUR
1 507
108,73
3,37
45 923
113,43
7,55
978
9. SALAWATI BARAT
1 426
b.
10. BATANTA SELATAN 11. BATANTA UTARA 12. WAIGEO SELATAN
pa
13. KOTA WAISAI
ht
tp :// r
aj
aa
m
14. TELUK MAYALIBIT 15. TIPLOL MAYALIBIT
bp
115,19
tk a
s. g
o.
id
Jumlah Penduduk
Distrik
Jumlah Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
60
Lampiran 6. Jumlah Penduduk, Rumah Tangga dan Rata-rata Banyaknya ART Menurut Distrik di Kabupaten Raja Ampat Tahun 2015. Jumlah Penduduk
Distrik
Rumah Tangga
Rata-rata ART
3 917
735
5,3
2. MISOOL BARAT
1 311
308
4,3
3. MISOOL
1 807
334
5,4
4. KOFIAU
2 714
540
5,0
5. MISOOL TIMUR
3 128
750
4,2
6. KEP. SEMBILAN
1 893
433
7. SALAWATI UTARA
1 934
460
4,2
8. SALAWATI TENGAH
1 728
471
3,7
o.
s. g bp
978
4,7
211
4,6
293
4,9
182
5,4
362
4,7
8 044
1854
4,3
785
179
4,4
862
193
4,5
1 798
340
5,3
17. WAIGEO BARAT
1 657
390
4,2
18. WAIGEO BARAT KEP.
2 209
490
4,5
19. WAIGEO UTARA
1 453
336
4,3
1 084
250
4,3
21. SUPNIN
894
219
4,1
22. KEPULAUAN AYAU
937
221
4,2
23. AYAU
1 168
324
3,6
24. WAIGEO TIMUR
1 507
258
5,8
10. BATANTA SELATAN
1 426 988
tk a
11. BATANTA UTARA
1 701
pa
12. WAIGEO SELATAN
ht
tp :// r
aj
16. MEOSMANSAR
aa
15. TIPLOL MAYALIBIT
m
13. KOTA WAISAI 14. TELUK MAYALIBIT
20. WARWABOMI
Jumlah
b.
9. SALAWATI BARAT
id
1. MISOOL SELATAN
45 923
10.133
4,5
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
61
Lampiran 7. Jumlah Sekolah, Guru dan Murid Menurut Tingkat Pendidikan
Sekolah
Murid
1. Taman Kanak-kank
14
72
501
102
417
3. SMP
31
4. SMA
16
bp
287
b.
2. Sekolah Dasar
5. SMK
pa
Jumlah
tk a
3
166
9 145
o.
Tingkat Pendidikan
id
Guru
s. g
di Kabupaten Raja Ampat Tahun 2015
2 839
167
1 422
62
299
1 005
14 206
ht
tp :// r
aj
aa
m
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
62
Lampiran 8. Banyaknya Sekolah Dirinci Berdasarkan Tingkat Pendidikan dan Distrik di
SD
1. MISOOL SELATAN
-
6
2
-
1
2. MISOOL BARAT
1
3
2
1
-
3. MISOOL
1
5
1
1
-
4. KOFIAU
-
4
2
1
-
5. MISOOL TIMUR
2
5
1
1
-
6. KEP. SEMBILAN
-
3
1
1
-
7. SALAWATI UTARA
1
5
2
-
1
8. SALAWATI TENGAH
2
4
1
2
-
9. SALAWATI BARAT
-
4
1
-
-
10. BATANTA SELATAN
-
2
1
1
-
11. BATANTA UTARA
-
1
1
1
-
12. WAIGEO SELATAN
1
5
1
-
-
4
8
3
2
1
-
5
1
-
-
-
6
1
-
-
-
7
1
-
-
17. WAIGEO BARAT
-
5
1
1
-
18. WAIGEO BARAT KEP.
1
6
2
-
-
19. WAIGEO UTARA
1
5
2
1
-
20. WARWABOMI
-
3
1
1
-
21. SUPNIN
-
1
-
-
-
22. KEPULAUAN AYAU
-
3
1
-
-
23. AYAU
-
2
1
1
-
24. WAIGEO TIMUR
-
4
1
1
-
14
102
31
16
3
tp :// r
aj
16. MEOSMANSAR
aa
15. TIPLOL MAYALIBIT
m
13. KOTA WAISAI 14. TELUK MAYALIBIT
Jumlah
SMP
SMA
o.
s. g bp
b. tk a
pa
Distrik
id
TK
ht
Kabupaten Raja Ampat Tahun 2015.
SMK
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
63
Lampiran 10. Angka Partisipasi Sekolah (APS) Kabupaten Raja Ampat menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2015.
Kelompok Umur
Laki-laki
13-15
Laki-laki dan Perempuan
Perempuan
96,12
97,41
96,74
94,93
98,20
96,58
84,90
74,65
79,99
tk a
b.
bp
s. g
o.
id
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
pa
Lampiran 11. Angka Partisipasi Murni (APM) Kabupaten Raja Ampat menurut Jenis
aa
m
Kelamin dan Jenjang Pendidikan Tahun 2015.
tp :// r
aj
Jenjang Pendidikan
ht
SMP
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki dan Perempuan
93,84
91,88
92,90
62,64
73,85
68,29
60,05
64,96
62,40
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
64
Lampiran 12. Jumlah Dokter dan Tenaga Kesehatan Menurut Distrik di Kabupaten Raja Ampat Tahun 2015
Bidan
Perawat
1
4
7
2. MISOOL BARAT
-
3
7
3. MISOOL
-
6
2
4. KOFIAU
1
1
6
5. MISOOL TIMUR
1
3
6. KEP. SEMBILAN
-
2
3
7. SALAWATI UTARA
2
6
10
8. SALAWATI TENGAH
-
2
7
9. SALAWATI BARAT
-
-
4
-
2
9
-
1
3
12. WAIGEO SELATAN
-
2
9
13. KOTA WAISAI
2
5
28
14. TELUK MAYALIBIT
1
4
8
15. TIPLOL MAYALIBIT
1
3
8
16. MEOSMANSAR
1
5
7
17. WAIGEO BARAT
-
2
9
18. WAIGEO BARAT KEP.
1
3
8
19. WAIGEO UTARA
1
2
11
20. WARWABOMI
-
2
4
21. SUPNIN
-
2
1
22. KEPULAUAN AYAU
-
1
2
23. AYAU
-
2
4
24. WAIGEO TIMUR
1
1
6
13
64
170
ht
tp :// r
aj
aa
m
pa
11. BATANTA UTARA
o.
s. g
b.
10. BATANTA SELATAN
Jumlah
id
1. MISOOL SELATAN
bp
Dokter
tk a
Distrik
7
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
65
Lampiran 13. Jumlah Rumah Sakit, Puskesmas, Pustu dan Posyandu di Kabupaten Raja Ampat dirinci per Distrik Tahun 2015. Rumah Sakit
Distrik
Puskesmas
Pustu
Posyandu
-
1
4
5
2. MISOOL BARAT
-
1
3
5
3. MISOOL
-
1
3
6
4. KOFIAU
-
1
2
6
5. MISOOL TIMUR
-
1
3
6
6. KEP. SEMBILAN
-
1
-
4
7. SALAWATI UTARA
-
1
8. SALAWATI TENGAH
-
-
9. SALAWATI BARAT
-
10. BATANTA SELATAN
-
11. BATANTA UTARA 12. WAIGEO SELATAN
6
3
6
2
4
1
1
4
-
-
2
4
-
1
2
5
1
1
1
6
-
1
1
4
15. TIPLOL MAYALIBIT
-
1
4
6
16. MEOSMANSAR
-
1
3
9
17. WAIGEO BARAT
-
1
4
5
18. WAIGEO BARAT KEP.
-
1
3
6
19. WAIGEO UTARA
-
1
1
6
20. WARWABOMI
-
1
2
4
21. SUPNIN
-
-
2
4
22. KEPULAUAN AYAU
-
-
2
4
23. AYAU
-
1
1
5
24. WAIGEO TIMUR
-
1
2
4
1
19
55
124
ht
tp :// r Jumlah
b.
-
tk a
aj
aa
m
13. KOTA WAISAI 14. TELUK MAYALIBIT
bp
4
pa
s. g
o.
id
1. MISOOL SELATAN
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2016.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
66
Lampiran 14. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ADHB Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013-2015 (juta rupiah). Kategori
2013
2014*
2015**
538 181,9
609 931,7
666 851,4
Pertambangan dan Penggalian
979 522,3
995 286,6
875 105,4
15 067,8
16 504,0
17 737,5
Pengadaan Listrik dan Gas
133,6
171,4
246,5
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
277,8
306,2
338,9
o.
s. g
15 3470,4
23 7048,5
70 589,3
83 088,5
95 188,2
12 271,0
13 820,0
9 805,4
11 558,5
12 900,1
4 178,6
4 621,2
4 973,0
9 734,2
10 852,0
12 007,1
10 466,6
12 154,2
13 515,1
415,8
474,1
522,0
284 777,6
312 396,2
353 884,9
19 796,6
22 219,8
23 219,8
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
5 120,9
5 376,7
5 775,3
Jasa lainnya
2 958,0
3 745,2
4 339,9
PDRB
2 115 070,6
2 298 007,1
2 337 473,6
PDRB Tanpa Migas
1 273 778,6
1 430 416,8
1 576 051,7
Konstruksi Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
bp
19 7049,9
b.
Industri Pengolahan
id
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
10 573,8
tk a
Transportasi dan Pergudangan
pa
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
aa
Jasa Keuangan&Asuransi
m
Informasi dan Komunikasi
aj
Real Estat
tp :// r
Jasa Perusahaan
ht
Adm Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan
Sumber : PDRB Kab Raja Ampat Menurut Lapangan Usaha 2015.
Keterangan : * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
67
Lampiran 15. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ADHK Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013-2015 (juta rupiah). Sektor
2013
2014*
2015**
486 088,2
522 896,8
540 153,2
Pertambangan dan Penggalian
924 773,3
965 655,1
934 067,5
14 094,1
14 723,8
15 022,1
Pengadaan Listrik dan Gas
163,2
176,8
181,0
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
265,3
279,0
294,9
o. 153 483,9
177 611,7
60 330,8
65 690,4
70 632,0
b.
s. g
Industri Pengolahan
id
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
125 591,1
9 965,9
10 600,4
8 490,4
9 316,3
9 880,0
3 997,9
4 312,2
4 524,1
8 288,5
8 845,1
9 404,2
9 437,4
10 351,3
11 031,3
369,0
397,6
418,0
240 196,2
251 577,6
271 453,0
17 848,2
18 657,8
19 412,6
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
4 635,4
4 683,2
4 797,0
Jasa lainnya
2 647,4
3 219,4
3 581,1
PDRB
1 916 243,40
2 044 232,15
2 083 063,89
PDRB Tanpa Migas
1 127 559,54
1 196 741,52
1 252 019,54
Konstruksi
bp
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
9 026,9
tk a
Transportasi dan Pergudangan
pa
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
aa
Jasa Keuangan&Asuransi
m
Informasi dan Komunikasi
aj
Real Estat
tp :// r
Jasa Perusahaan
ht
Adm Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan
Sumber : PDRB Kab Raja Ampat Menurut Lapangan Usaha 2015. Keterangan : * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
68
Lampiran 16. Distribusi Persentase PDRB ADHB Dengan Migas Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013-2015 2014*
2015**
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
25,45
26,54
28,53
Pertambangan dan Penggalian
46,31
43,31
37,44
Industri Pengolahan
0,71
0,72
0,76
Pengadaan Listrik dan Gas
0,01
0,01
0,01
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
0,01
Konstruksi
7,26
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
3,34
o.
id
2013
0,01
s. g
Sektor
0,01 10,14
3,62
4,07
0,50
0,53
0,59
0,46
0,50
0,55
0,20
0,20
0,21
0,46
0,47
0,51
0,49
0,53
0,58
0,02
0,02
0,02
13,46
13,60
15,14
Jasa Pendidikan
0,94
0,97
0,99
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
0,24
0,23
0,25
Jasa lainnya
0,14
0,16
0,19
100,00
100,00
100,00
b.
bp
8,57
tk a
Transportasi dan Pergudangan
pa
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
tp :// r
Jasa Perusahaan
aj
Real Estat
aa
Jasa Keuangan&Asuransi
m
Informasi dan Komunikasi
ht
Adm Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
PDRB
Sumber : PDRB Kab Raja Ampat Menurut Lapangan Usaha 2015. Keterangan : * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
69
Lampiran 17. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013-2015 2014*
2015**
Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan
4,87
5,40
3,30
Pertambangan dan Penggalian
4,15
4,46
-3,27
Industri Pengolahan
4,92
4,47
2,03
11,29
8,39
2,32
Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang
o.
Pengadaan Listrik dan Gas
id
2013
5,91 16,69
5,69
22,21
15,72
8,88
7,52
bp
Konstruksi
5,18
s. g
Sektor
Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor
b.
6,74 8,83
6,37
tk a
Transportasi dan Pergudangan
5,56
9,73
6,05
6,54
7,86
4,91
10,90
6,72
6,32
7,12
9,68
6,57
Jasa Perusahaan
6,16
7,76
5,11
Adm Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib
5,31
4,74
7,90
Jasa Pendidikan
4,12
4,54
4,05
Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial
1,12
1,03
2,43
10,46
15,08
11,23
5,38
6,14
1,90
pa
Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum
aj
ht
tp :// r
Real Estat
aa
Jasa Keuangan&Asuransi
m
Informasi dan Komunikasi
Jasa lainnya
PDRB Sumber : PDRB Kab Raja Ampat Menurut Lapangan Usaha 2014.
PDRB Tanpa Migas Sumber : PDRB Kab Raja Ampat Menurut Lapangan Usaha 2015. Keterangan : * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2016
70