RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
Kata Pengantar Sebagaimana diamanatkan Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional, dan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah, yang mengamanatkan bahwa Pemerintah Daerah berkewajiban untuk menyusun Rencana Pembangunan Jangka Menengah yang dituangkan ke dalam dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah sebagai penjabaran dari visi, misi dan program Kepala Daerah ke dalam strategi pembangunan daerah, kebijakan umum, program prioritas daerah, dan arah kebijakan keuangan daerah. Dokumen ini merupakan hasil pengkajian dalam proses Penyusunan Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Kabupaten Bengkalis tahun 20102015, yang telah melewati mekanisme perencanaan secara tekhnokratis dan partisipatif. Dokumen RPJMD ini terdiri dari sembilan bab yakni; pendahuluan, gambaran umum kondisi daerah daerah, gambaran pengelolaan keuangan daerah dan kerangka pendanaan, analisis isu-isu strategis, visi, misi, tujuan dan sasaran, strategi dan kebijakan, kebijakan umum dan program pembangunan daerah, penetapan indikator kinerja daerah, serta pedoman transisi dan kaidah pelaksanaan. Selain itu juga terdapat lampiran berupa matrik sebagai panduan umum pelaksanaan program dan kegiatan bagi seluruh SKPD di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkalis hingga tahun 2015. Pemerintah Kabupaten Bengkalis mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang
telah
membantu
baik
langsung
maupun
tidak
langsung
dalam
proses
penyusunan materi hingga Dokumen RPJMD ini dapat diselesaikan sesuai dengan waktu dan telah di tetapkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bengkalis Nomor .. Tahun 2011. Terima kasih, semoga Dokumen Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) ini dapat menjadi dasar dan acuan dalam proses Perencanaan dan pelaksanaan Pembangunan Kabupaten Bengkalis lima tahun ke depan.
BUPATI BENGKALIS
Ir. H. Herliyan Saleh, M.Sc
i
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
Daftar Isi KATA PENGANTAR
i
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR TABEL
vi
DAFTAR GAMBAR
viii
BAB I PENDAHULUAN
I-1
1.1.
Latar Belakang
I-1
1.2.
Pengertian
I-3
1.3.
Maksud Dan Tujuan
I-3
1.4.
Dasar Hukum Penyusunan
I-3
1.5.
Hubungan Antar Dokumen
I-7
1.6.
Sistematika Penyusunan
I-9
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1.
2.2
II-1
Kondisi Saat Ini
II-1
2.1.1 Perkembangan Penduduk
II-3
2.1.2
II-6
Ketenagakerjaaan
2.1.3 Infrastruktur
II-6
2.1.4. Pendidikan
II-8
2.1.5 Kesehatan
II-11
2.1.6 Kondisi Produksi Sektor Ekonomi
II-13
2.1.7 Perindustrian dan Perdagangan
II-19
2.1.8 Pariwisata
II-22
2.1.9 Pertambangan
II-23
Perkembangan Perkonomian Daerah Kabupaten Bengkalis
II-23 ii
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN
III-1
3.1.
Pengelolaan Keuangan Daerah
III-1
3.2.
Penerimaan Daerah
III-3
3.2.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD)
III-4
3.2.2 Dana Perimbangan
III-7
3.3.
Pengelolaan Belanja Daerah
III-10
3.4.
Arah Pengelolaan Pembiayaan Daerah
III-12
3.5.
Arah Pengelolaan Aset Daerah
III-13
3.6.
K er ang ka P en d ana an
III-13
BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS 4.1.
4.2.
4.3.
4.4.
4.5 .
IV-1
Isu Strategis Nasional (RPJMN) Yang Berdampak Kepada Kabupaten Bengkalis.
IV-1
4.1.1 Visi Indonesia
IV-1
4.1.2 Misi Pembangunan
IV-4
4.1.3 Isu-Isu Strategis Nasional
IV-6
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Riau
IV-8
4.2.1 Visi Dan Misi Pembangunan Provinsi Riau
IV-8
4.2.2 Isu-Isu Strategis Pembangunan Provinsi Riau
IV-10
Isu Strategis RPJP Kabupaten Bengkalis (2005-2025)
IV-12
4.3.1. Visi Dan Misi Pembangunan Daerah
IV-12
4.3.2. Isu-Isu Strategis Jangka Panjang Kabupaten Bengkalis
IV-14
Isu-isu Strategis RPJMD Kabupaten Bengkalis Tahun 2005-2010
IV-15
4.4.1. Visi Dan Misi Pembangunan
IV-15
4.4.2. Isu-Isu Strategis
IV-16
Isu-Isu Strategis RPJMD Kabupaten Bengkalis Tahun 2010-2015
IV-18 iii
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
4.5.1 Isu Dan Masalah Kesehatan
IV-18
4.5.2 Isu Dan Masalah Infrastruktur
IV-21
4.5.3 Isu Dan Masalah Perekonomian
IV-30
4.5.4 Isu Dan Masalah Pendidikan
IV-32
4.5.5 Isu Dan Masalah Birokrasi Serta Kepemerintahan Yang Baik Dan Bersih 4.5.6 Isu Dan Masalah Implementasi Otonomi Desa
IV-34 IV-35
4.5.7 Isu dan Masalah Pelestarian Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup 4.5.8 Isu Dan Masalah Pangan, Air Dan Energi
BAB V
V ISI, MIS I , TU JUA N D AN SASARA N
IV-36 IV-37
V- 1
5.1 Visi
V-1
5.2 Misi
V-2
5 . 3 Tu ju an d an Sasar an
V-3
BAB VI
STRATEGI DAN KEBIJAKAN
6.1 Grand Strategi
VI-1 VI-1
6.1.1 Grand Strategi Pengembangan Empat Kawasan
VI-1
6.1.2 Grand Strategi Enam Jaminan pada Masyarakat
VI-4
6.1 Strategi dan Kebijakan Pembangunan Daerah
VI-7
BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
VII-1
7.1 Kebijakan dan Program Pembangunan Daerah Menurut Misi
VII-1
7.2 Kebijakan dan Program Pembangunan Daerah Dalam Pengembangan Empat Kawasan
VII-11
7.3 Kebijakan dan Program Pembangunan Daerah Dalam
iv
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
Pengembangan Enam Jaminan pada Masyarakat
VII-16
BAB VIII PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
VIII-1
8.1 Target Indikator Sasaran Tiap Misi
VIII-1
8.2 Pagu Tentatif Per SKPD Tahun 2011 – 2015
BAB IX
VIII-14
PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
IX-1
9.1 Pedoman Transisi
IX-1
9.1.1 Program Transisi Tahun 2016
IX-1
9.2 Kaidah Pelaksanaan
IX-2
LAMPIRAN: -
LAMPIRAN I
: MATRIKS HUBUNGAN SASARAN, STRATEGI, KEBIJAKAN DAN PROGRAM RPJMD KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010-2015.
-
LAMPIRAN II
: MATRIK
PENGEMBANGAN
EMPAT
KAWASAN
KABUPATEN
BENGKALIS TAHUN 2010 – 2015. -
LAMPIRAN III : MATRIK ENAM JAMINAN KEPADA MASYARAKAT KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 – 2015.
-
LAMPIRAN IV
: INDIKATOR KINERJA PROGRAM RPJMD KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 – 2015.
-
LAMPIRAN V
: INDIKASI RENCANA PROGRAM YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2011 – 2015.
v
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
Daftar Tabel Tabel 2.1
Posisi Geografis
II-1
Tabel 2.2
Luas Daerah Berdasarkan Kecamatan Tahun 2009
II-2
Tabel 2.3
Perkembangan Penduduk Tahun 2005 – 2009
II-3
Tabel 2.4
Jumlah Penduduk Dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2010
Tabel 2.5
Banyaknya TK, SD, SMP,SMA Dan SMK Menurut Kecamatan Tahun 2009
Tabel 2.6
II-5 II-9
Rasio Murid Terhadap Guru Setiap Jenjang Pendidikan Menurut Kecamatan Tahun 2009
II-9
Tabel 2.7
Data Guru Menurut Tingkat Pendidikan SLTA s.d D.III Tahun 2009 II-10
Tabel 2.8
Data Guru Menurut Tingkat Pendidikan D.IV s.d S3 Tahun 2009
Tabel 2.9
Data Bidang Pelayanan Kesehatan di Kabupaten Bengkalis Tahun 2009
Tabel 2.10
II-11 II-12
Perkembangan Komponen Indeks Pembangunan Manusia Di Kabupaten Bengkalis Tahun 2006-2009
II-13
Tabel 2.11
Produksi Perikanan Tahun 2009
II-18
Tabel 2.12
Jumlah Industri Kecil Dan Menengah Per Kecamatan
II-20
Tabel 2.13
Jumlah Industri Kecil Dan Menengah Berdasarkan Kategori
II-20
Tabel 2.14
Data Industri Besar di Kabupaten Bengkalis
II-20
Tabel 2.15
Kondisi Objek Wisata
II-23
Tabel 2.16
Distribusi PDRB Tahun 2006-2009 Menurut Harga Berlaku (Milyar Rupiah)
Tabel 2.17
II-24
Distribusi PDRB Tahun 2006-2009 Menurut Harga Konstan Tanpa Migas Tahun 2000 (Milyar Rupiah)
II-25
Tabel 2.18
Indikator Makro Perekonomian
II-27
Tabel 3.1
Realisasi Penerimaan Keuangan, Tahun 2005-2009 (Juta Rupiah)
III-4
Tabel 3.2
Ringkasan Realisasi Pengeluaran Keuangan Tahun 2008 Dan 2009 (Juta Rupiah)
III-12
Tabel 3.3
Prediksi Penerimaan Keuangan Tahun 2011-2015 (Juta Rupiah)
III-14
Tabel 4.1
Rasio Tenaga Kesehatan Di Kabupaten Bengkalis
IV-18
Tabel 4.2
Indikator Kinerja RSUD Kabupaten Bengkalis
IV-19
Tabel 5.1
Tujuan dan Sasaran Misi I
V-3 vi
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
Tabel 5.2
Tujuan dan Sasaran Misi II
V-6
Tabel 5.3
Tujuan dan Sasaran Misi III
V-7
Tabel 5.4
Tujuan dan Sasaran Misi IV
V-9
Tabel 5.5
Tujuan dan Sasaran Misi V
V-11
Tabel 6.1
Strategi dan Kebijakan Empat Kawasan
VI-1
Tabel 6.2
Strategi dan Kebijakan Enam Jaminan Pada Masyarakat
VI-4
Tabel 6.3
Strategi dan Kebijakan Misi I
VI-7
Tabel 6.4
Strategi dan Kebijakan Misi II
VI-9
Tabel 6.5
Strategi dan Kebijakan Misi III
VI-9
Tabel 6.6
Strategi dan Kebijakan Misi IV
VI-11
Tabel 6.7
Strategi dan Kebijakan Misi V
VI-12
Tabel 7.1
Kebijakan dan Program Misi I
VII-I
Tabel 7.2
Kebijakan dan Program Misi II
VII-4
Tabel 7.3
Kebijakan dan Program Misi III
VII-5
Tabel 7.4
Kebijakan dan Program Misi IV
VII-7
Tabel 7.5
Kebijakan dan Program Misi V
VII-10
Tabel 7.6
Kebijakan dan Program Pengembangan Kawasan I
VII-12
Tabel 7.7
Kebijakan dan Program Pengembangan Kawasan II
VII-13
Tabel 7.8
Kebijakan dan Program Pengembangan Kawasan III
VII-14
Tabel 7.9
Kebijakan dan Program Pengembangan Kawasan IV
VII-15
Tabel 7.10
Kebijakan dan Program Pengembangan Jaminan I
VII-16
Tabel 7.11
Kebijakan dan Program Pengembangan Jaminan II
VII-17
Tabel 7.12
Kebijakan dan Program Pengembangan Jaminan III
VII-18
Tabel 7.13
Kebijakan dan Program Pengembangan Jaminan IV
VII-19
Tabel 7.14
Kebijakan dan Program Pengembangan Jaminan V
VII-20
Tabel 7.15
Kebijakan dan Program Pengembangan Jaminan VI
VII-21
Tabel 8.1
Target Indikator Sasaran Misi I
VIII-1
Tabel 8.2
Target Indikator Sasaran Misi II
VIII-6
Tabel 8.3
Target Indikator Sasaran Misi III
VIII-7
Tabel 8.4
Target Indikator Sasaran Misi IV
VIII-9
Tabel 8.5
Target Indikator Sasaran Misi V
VIII-11
Tabel 8.6
Pagu Tentatif Per SKPD Tahun 2011 – 2015
VIII-18
vii
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
Daftar Gambar Gambar 1.1
Alur Perencanaan Pembangunan Derah
I-8
Gambar 2.1
Persentase Luas Daerah Menurut Kecamatan
II-2
Gambar 2.2
Persentase Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2009
II-4
Gambar 2.3
Produksi Sayur-sayuran Tahun 2009
II-16
Gambar 2.4
Produksi Tanaman Buah-buahan Tahun 2009
II-16
Gambar 2.5
Jumlah Ternak dan Unggas Tahun 2009
II-17
Gambar 2.7
Produksi Perkebunan Tahun 2009
II-19
Gambar 2.8
Perkembangan Ekspor Impor Tahun 2006-2009
II-22
Gambar 3.1
Trend PAD dan Kontribusinya terhadap Pendapatan daerah Tahun 2005-2009
III-3
Gambar 3.2
Realisasi Bagian Penerimaan PAD (Milyar Rupiah) Tahun 2009
III-5
Gambar 3.3
Penerimaan Pajak Dearah dan Kontribusinya Terhadap PAD Tahun 2005-2009
Gambar 3.4
III-5
Retribusi Dearah dan Kontribusinya Terhadap PAD Tahun 2005-2009
III-6
Gambar 3.5
Laba BUMD dan Kontribusinya Terhadap PAD Tahun 2005-2009
III-7
Gambar 3.6
Distribusi Penerimaan Dana Perimbangan Tahun 2005-2009
III-7
Gambar 3.7
Bagi Hasi Pajak dan Kontribusinya terhadap Dana Perimbangan Tahun 2005-2009
Gambar 3.8
Bagi Hasi Bukan Pajak dan Kontribusinya terhadap Dana Perimbangan Tahun 2005-2009
Gambar 3.9 Gambar 4.1
III-8 III-9
DAU dan DAK dan Kontrusinya terhadap Dana Bengkalis Tahun 2005-2009
III-10
Persentase Tingkat Kemandirian Posyandu
IV-19
viii
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
BA B I P PE EN ND DA AH HU UL LU UA AN N
1.1.
LATAR BELAKANG Undang-Undang
Pembangunan
Nomor
Nasional,
25
Tahun
mengamanatkan
2004 bahwa
tentang daerah
Sistem
Perencanaan
diharuskan
menyusun
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah setelah Kepala Daerah terpilih dilantik. Oleh karena itu Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah yang selanjutnya disingkat RPJMD merupakan kewajiban yang harus dipenuhi oleh Pemerintah Kabupaten Bengkalis setelah dilantiknya Bupati dan Wakil Bupati periode 2010 - 2015 pada tanggal 5 Agustus 2010. Sesuai
dengan
hal
tersebut,
maka
Kabupaten
Bengkalis
melakukan
penyusunan RPJMD Kabupaten Bengkalis Tahun 2010 – 2015, yang secara terpadu, terintegrasi, selaras serta harus mengacu dan menjadi bagian tidak terpisahkan dari Rencana Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Kabupaten Bengkalis Tahun 2005 – 2025. RPJPD
Kabupaten
pembangunan
sumber
pembangunan
dan
Bengkalis daya
Tahun
manusia,
pengembangan
2005
–
2025
pengembangan
infrastruktur,
difokuskan
ekonomi
peningkatan
pada
kerakyatan, daya
saing
daerah/kapasitas inovasi daerah. Sementara itu, RPJMD Kabupaten Bengkalis Tahun 2005 – 2010 yang merupakan tahap awal dan fondasi pembangunan Kabupaten Bengkalis 2005 – 2025 memfokuskan pada empat pilar yaitu: 1) pembangunan sumberdaya manusia, 2) pembangunan infrastruktur, 3) pembangunan ekonomi kerakyatan dan 4) pembangunan faktor pendukung lainnya. Sebagai kelanjutan dari RPJMD Kabupaten Bengkalis 2005 – 2010 dalam rangka mewujudkan tujuan pembangunan jangka panjang 2005 – 2025, RPJMD Kabupaten Bengkalis Tahun 2010 – 2015, difokuskan pada lima misi yang dielaborasi dengan dua Grand Strategy yaitu Grand Strategy Pengembangan Empat Kawasan dan Grand Strategy Enam Jaminan. Capaian-capaian RPJMD Kabupaten Bengkalis Tahun 2010 - 2015 yang ingin diwujudkan adalah : 1) Terbangunnya Pusat Pendidikan Nasional di Pulau Bengkalis, 2) Terwujudnya penuntasan wajib belajar 9 tahun menjadi 12 tahun, 3) Terwujudnya
Pendahuluan
I-1
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
pengembangan agribisnis di Pulau Bengkalis, 4) Terbangunnya kawasan transit dan industri di Duri dan Pinggir serta terbangunnya landmark Kota Minyak Nasional di Duri, 5) Terwujudnya kawasan pariwisata dan sarana penunjangnya yang terintegrasi dengan kawasan agroindustri di Pulau Rupat, 6) Terwujudnya kawasan industri dan sarana penunjangnya di Kecamatan Bukit Batu (Buruk Bakul), 7) Terwujudnya peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang lebih optimal, 8) Terwujudnya kemandirian pangan dalam rangka meningkatkan kualitas gizi masyarakat. Untuk mewujudkan capaian RPJMD tersebut perlu diperhatikan kebijakan peningkatan kualitas dan kuantitas infrastruktur, pengendalian penggunaan lahan, peningkatan kelestarian fungsi daerah tangkapan air dan keberadaan air tanah, memperkokoh kelembagaan sumber daya air untuk meningkatkan keterpaduan dan kualitas pelayanan terhadap masyarakat, meningkatkan kapasitas aparatur desa, mendorong peran serta masyarakat melalui lembaga-lembaga pelayanan dalam berbagai bidang (lembaga pelatihan, penyuluhan, layanan sosial dll). Selain itu, perlu juga dilakukan pemetaan sumberdaya manusia dengan menerapkan
sistem
informasi
kependudukan,
perluasan
dan
pendayagunaan
Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK), pembangunan sistem informasi tata ruang dan Sumber Daya Alam (SDA), peningkatan kelestarian lingkungan hidup; termasuk memulihkan lingkungan yang terlanjur rusak; memacu tumbuhnya formasi rumpun usaha dan meningkatkan peran serta investor dari luar daerah, penyederhanaan regulasi
usaha,
pembangunan
dan
pengembangan
pembangkit
listrik,
dan
pemanfaatan energi terbarukan, terutama untuk kawasan perdesaan. Dokumen RPJMD diperlukan agar hasil-hasil pembangunan yang sudah dicapai sebelumnya dapat terjamin keberlanjutannya, dan permasalahan serta tantangan yang sedang dihadapi daerah dapat diatasi dengan lebih optimal. Oleh karena itu, dalam
penyusunan
perencanaan
pembangunan
daerah
perlu
dipertimbangkan
program pembangunan yang mampu beradaptasi dengan perubahan yang demikian cepat. Sebagai pijakan perencanaan pembangunan untuk kurun waktu lima tahun ke depan, maka pada RPJMD Kabupaten Bengkalis Tahun 2010 - 2015 tercantum indikasi rencana program prioritas tahunan daerah yang akan dilaksanakan untuk kurun waktu lima tahun beserta kebutuhan pendanaannya. Oleh karenanya RPJMD Kabupaten Bengkalis Tahun 2010 - 2015 menjadi rujukan dalam penyusunan perencanaan tahunan daerah atau Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bengkalis pada kurun waktu 2010 - 2015. RPJMD memuat tolok ukur kinerja pembangunan
Pendahuluan
I-2
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
Pemerintah Kabupaten Bengkalis selama lima tahun. Pada akhirnya RPJMD Kabupaten Bengkalis Tahun 2010 – 2015 akan dipertanggungjawabkan oleh Bupati/Wakil Bupati Bengkalis diakhir masa jabatannya. 1.2.
PENGERTIAN RPJMD Kabupaten Bengkalis Tahun 2010 - 2015 merupakan penjabaran visi,
misi, dan program Kepala Daerah yang secara subtansi merupakan bagian pencapaian visi RPJPD Kabupaten Bengkalis Tahun 2005 - 2025 dan selaras dengan visi RPJMD Provinsi Riau dan visi RPJM Nasional. RPJMD Kabupaten Bengkalis Tahun 2010 - 2015 memuat arah kebijakan keuangan daerah, strategi pembangunan Daerah, kebijakan umum, dan program Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD), lintas SKPD, dan program kewilayahan disertai dengan rencana-rencana kerja dalam kerangka regulasi dan kerangka pendanaan yang bersifat indikatif untuk rentang waktu 5 (lima) tahun terhitung mulai tahun 2010 sampai dengan tahun 2015. 1.3.
MAKSUD DAN TUJUAN RPJMD Kabupaten Bengkalis Tahun 2010 - 2015, ditetapkan dengan maksud
memberikan arah sekaligus menjadi acuan bagi seluruh komponen pembangunan (pemerintah, masyarakat, dan dunia usaha) dengan tujuan untuk mewujudkan visi, misi, dan arah pembangunan yang disepakati bersama sehingga seluruh upaya yang dilakukan oleh pelaku pembangunan bersifat sinergis, koordinatif, dan saling melengkapi satu dengan lainnya didalam satu pola sikap dan pola tindak. 1.4.
DASAR HUKUM PENYUSUNAN
Landasan penyusunan RPJMD Kabupaten Bengkalis Tahun 2010 - 2015 adalah sebagai berikut : 1.
Undang-Undang Nomor 12 Tahun 1956 tentang Pembentukan Daerah Otonom Kabupaten Dalam Lingkungan Daerah Provinsi Sumatera Tengah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1956 Nomor 25);
2.
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 1999 tentang Penyelenggara Negara yang Bersih dan Bebas dari Korupsi, Kolusi dan Nepotisme (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 1999 Nomor 75, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 3851);
Pendahuluan
I-3
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
3.
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4286);
4.
Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
5.
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2004 tentang Pembentukan Peraturan Perundang-undangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 53, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4359);
6.
Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Tanggung Jawab Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355);
7.
Undang-Undang
Nomor
25
Tahun
2004
tentang
Sistem
Perencanaan
Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 8.
Undang-Undang
Nomor
32
Tahun
2004
tentang
Pemerintahan
Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437), sebagaimana telah diubah beberapa kali, terakhir dengn Undang-Undang Nomor 12 Tahun 2008 tentang Perubahan Kedua atas Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4844); 9.
Undang-Undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438);
10. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 11. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2007 tentang Penataan Ruang (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 68, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725);
Pendahuluan
I-4
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
12. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4578); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 79 Tahun 2005 tentang Pedoman Pembinaan dan Pengawasan
Penyelenggaraan
Pemerintahan
Daerah
(Lembaran
Negara
Republik IndonesiaTahun 2005 Nomor 165, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4593); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 39 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian dan
Evaluasi
Rencana
Pembangunan
(Lembaran
Negara
Republik
IndonesiaTahun 2006 Nomor 96, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4663); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 40 Tahun 2006 tentang Tata Cara Pengendalian Rencana Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik IndonesiaTahun 2006 Nomor 97, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4664); 16. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan
antara
Pemerintah,
Pemerintahan
Daerah
Provinsi
dan
Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor
82, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia
Nomor 4737); 17. Peraturan Pemerintah Nomor 6 Tahun 2008 tentang Pedoman Evaluasi Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 19, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4815); 18. Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 2008 tentang Dekosentrasi dan Tugas Pembantuan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 20, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4816) 19. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tata Cara Penyusunan, Pengendalian,
dan
Evaluasi
Pelaksanaan
Rencana
Pembangunan
Daerah
(Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 21, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4817); 20. Peraturan Pemerintah Nomor 26 Tahun 2008 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2008 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4725)
Pendahuluan
I-5
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
21. Peraturan Pemerintah Nomor 19 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pelaksanaan Tugas dan Wewenang serta Kedudukan Keuangan Gubernur sebagai Wakil Pemerintah di Wilayah Provinsi (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5107); 22. Peraturan Presiden Nomor 5 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2010 – 2014; 23. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 24. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Perubahan Permendagri No. 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah; 25. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 54 Tahun 2010 tentang Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tatacara Penyusunan, Pengendalian dan Evaluasi Pelaksanaan Pembangunan Daerah; 26. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 9 Tahun 2009 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Provinsi Riau Tahun 2005 - 2025 (Lembaran Daerah Provinsi Riau Tahun 2009 Nomor 9); 27. Peraturan Daerah Provinsi Riau Nomor 10 Tahun 2010 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah (RPJM) Daerah Provinsi Riau
Tahun 2009 -
2013 (Lembaran Daerah Provinsi Riau Tahun 2010 Nomor 10); 28. Peraturan Daerah Kabupaten Bengkalis Nomor 19 Tahun 2004 tentang Rencana Tata Ruang Wilayah Kabupaten Bengkalis (Lembaran Daerah Kabupaten Bengkalis Tahun 2004 Nomor 22); 29. Peraturan Daerah Kabupten Bengkalis Nomor 03 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang (RPJP) Daerah Kabupaten Bengkalis Tahun 2005-2025 (Lembaran Daerah Kabupaten Bengkalis Tahun 2007 Nomor 03); 30. Peraturan
Daerah
Penyelenggaraan
Kabupten Urusan
Bengkalis
Pemerintahan
Nomor
07
Daerah
Tahun
2008
Kabupaten
tentang Bengkalis
(Lembaran Daerah Kabupaten Bengkalis Tahun 2008 Nomor 07); 31. Peraturan
Daerah
Kabupten
Bengkalis
Nomor
08
Tahun
2008
tentang
Organisasi dan Tata Kerja Sekretariat Daerah dan Sekretariat DPRD Kabupaten Bengkalis (Lembaran Daerah Kabupaten Bengkalis Tahun 2008 Nomor 08); Pendahuluan
I-6
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
32. Peraturan
Daerah
Kabupten
Bengkalis
Nomor
09
Tahun
2008
tentang
Organisasi dan Tata Kerja Kecamatan dan Kelurahan (Lembaran Daerah Kabupaten Bengkalis Tahun 2008 Nomor 09); 33. Peraturan
Daerah
Kabupten
Bengkalis
Nomor
10
Tahun
2008
tentang
Organisasi dan Tata Kerja Inspektorat, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah dan Lembaga Teknis Daerah Kabupaten Bengkalis (Lembaran Daerah Kabupaten Bengkalis Tahun 2008 Nomor 10); 34. Peraturan
Daerah
Kabupten
Bengkalis
Nomor
13
Tahun
2008
tentang
Organisasi dan Tata Kerja Dinas Daerah Kabupaten Bengkalis (Lembaran Daerah Kabupaten Bengkalis Tahun 2008 Nomor 13); 35. Peraturan
Daerah
Organisasi
dan
Kabupten
Tata
Kerja
Bengkalis Satuan
Nomor
Polisi
14
Pamong
Tahun
2008
Kabupaten
tentang Bengkalis
(Lembaran Daerah Kabupaten Bengkalis Tahun 2008 Nomor 14); 36. Peraturan Daerah Kabupten Bengkalis Nomor 03 Tahun 2009 tentang PokokPokok Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Daerah Kabupaten Bengkalis Tahun 2008 Nomor 03); 1.5.
HUBUNGAN ANTAR DOKUMEN Perencanaan pembangunan daerah terdiri atas perencanaan pembangunan
yang disusun secara terpadu oleh Pemerintah Daerah sesuai dengan urusan yang menjadi kewenangan daerah. Atas dasar tersebut untuk menjamin terciptanya konsistensi, integrasi, sinkronisasi dan sinergitas p er enc an a an p emb an gun an a nt a r a P emer int ah D aer ah d eng an Pemer int ah Pus a t da n P emerin t ah P r ov i n s i , m a k a d a l am U n d an g- Un da n g N o m o r 2 5 T a h u n 200 4 t e l ah dia t u r h ir a rk i p er e nc an a an d im aksu d. S e sua i d e ng an a m an at U nd an g- Un da ng tersebu t
j en i s
P emban gun an
p er en c anaa n
Jangk a
Pan jan g
p e mb an g unan ( RPJP)
untu k
t e rd i ri ku run
d a ri
w ak tu
Re nc an a 20
tahun,
Rencan a P emban gun an Jan gk a M en engah (RP JM) untuk ku run wakt u 5 t ahun d an R en cana K e r j a P e mb an gun an (RK P) untu k ku run w ak tu 1 t ahun .
Pendahuluan
I-7
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
Sumber: Bappenas, 2010 Gambar 1.1: Alur perencanaan pembangunan daerah
Pada Gambar 1.1, dapat dilihat hubungan dan keterkaitan antar dokumen perencanaan
pembangunan
daerah,
baik
dengan
dokumen
perencanaan
pembangunan Kabupaten Bengkalis lainnya maupun dengan dokumen perencanaan pembangunan Pemerintah Pusat dan Provinsi. Selanjutnya RPJMD Kabupaten Bengkalis Tahun 2 01 0 - 2015 dijadikan sebagai acuan penyusunan Rencana Strategis Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renstra SKPD) Tahun 2011 - 2015 di lingkungan Pemerintah Kabupaten Bengkalis dan acuan dalam penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) periode tahun 2011 sampai dengan tahun 2015. Selain itu di dalam RPJMD Kabupaten Bengkalis Tahun 20 1 0 2015 juga dicantumkan program-program tahun transisi, sebagai dasar penyusunan RKPD Tahun 2015 yaitu sebelum ditetapkannya RPJMD periode berikutnya.
Pendahuluan
I-8
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
1.6.
SISTEMATIKA PENYUSUNAN RPJMD Kabupaten Bengkalis Tahun 2010 - 2015 disusun dengan sistematika
sebagai berikut :
BAB I PENDAHULUAN 1.1.
Latar Belakang
1.2.
Pengertian
1.3.
Maksud Dan Tujuan
1.4.
Dasar Hukum Penyusunan
1.5.
Hubungan Antar Dokumen
1.6.
Sistematika Penyusunan
BAB II GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH 2.1.
Kondisi Saat Ini 2.1.1 Perkembangan Penduduk 2.1.2
Ketenagakerjaaan
2.1.3 Infrastruktur 2.1.4. Pendidikan 2.1.5 Kesehatan 2.1.6 Kondisi Produksi Sektor Ekonomi 2.1.7 Perindustrian dan Perdagangan 2.1.8 Pariwisata 2.1.9 Pertambangan 2.2
Perkembangan Perkonomian Daerah Kabupaten Bengkalis
BAB III GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN 3.1.
Pendahuluan
Pengelolaan Keuangan Daerah
I-9
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
3.2.
Penerimaan Daerah 3.2.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD) 3.2.2 Dana Perimbangan
3.3.
Pengelolaan Belanja Daerah
3.4.
Arah Pengelolaan Pembiayaan Daerah
3.5.
Arah Pengelolaan Aset Daerah
3.6.
K erang ka P en d anaan
BAB IV ANALISIS ISU-ISU STRATEGIS 4.1
Isu Strategis Nasional (RPJMN) yang Berdampak Kepada Kabupaten Bengkalis. 4.1.1 Visi Indonesia 4.1.2 Misi Pembangunan 4.1.3 Isu-Isu Strategis
4.2
Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Riau 4.2.1 Visi Dan Misi Pembangunan Provinsi Riau 4.2.2 Isu-Isu Strategis Pembangunan Provinsi Riau
4.3
Isu Strategis RPJP Kabupaten Bengkalis (2005-2025) 4.3.1. Visi Dan Misi Pembangunan Daerah 4.3.2. Isu-Isu Strategis Jangka Panjang Kabupaten Bengkalis
4.4.
Isu Strategis RPJMD Kabupaten Bengkalis (2005-2010) 4.4.1. Visi Dan Misi Pembangunan 4.4.2. Isu-Isu Strategis
4.5
Isu Isu Strategis RPJMD Kabupaten Bengkalis Tahun (2010-2015) 4.5.1 Isu Dan Masalah Kesehatan 4.5.2 Isu Dan Masalah Infrastruktur 4.5.3 Isu Dan Masalah Perekonomian 4.5.4 Isu Dan Masalah Pendidikan
Pendahuluan
I-10
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
4.5.5 Isu Dan Masalah Birokrasi Serta Kepemerintahan yang Baik dan Bersih 4.5.6 Isu Dan Masalah Implementasi Otonomi Desa 4.5.7 Isu dan Masalah Pelestarian Sumber Daya Alam Dan Lingkungan Hidup 4.5.8 Isu Dan Masalah Pangan, Air Dan Energi
BAB V
V ISI, MIS I , TU JUA N D AN SASARA N
5.1
Visi
5.2
Misi
5.3
Tujuan dan Sasaran
BAB VI
STRATEGI DAN KEBIJAKAN
6.1
Grand Strategi dan Kebijakan Pendukung Pencapaian Misi 6.1.1 Strategi dan Kebijakan Pengembangan Empat Kawasan 6.1.2 Strategi dan Kebijakan Enam Jaminan pada Masyarakat
6.2
Strategi dan Kebijakan Pembangunan Derah
BAB VII KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH 7.1
Kebijakan dan Program Pembangunan Daerah Menurut Misi
7.2
Kebijakan dan Program Pembangunan Daerah Dalam Pengembangan Empat Kawasan
7.3
Kebijakan dan Program Pembangunan Daerah Dalam
Pengembangan
Enam Jaminan pada Masyarakat
BAB VIII PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH 8.1
Target Indikator Sasaran Tiap Misi
8.2
Pagu Tentatif Per SKPD Tahun 2011 - 2015
Pendahuluan
I-11
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
BAB IX
PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
9.1 Pedoman Transisi 9.1.1 Program Transisi Tahun 2016 9.2 Kaidah Pelaksanaan
Pendahuluan
I-12
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
BAB II G GA AM MB BA AR RA AN NU UM MU UM MK KO ON ND DIIS SII D DA AE ER RA AH H
2.1.
KONDISI SAAT INI Wilayah Kabupaten Bengkalis menurut sejarah pembentukannya merupakan
suatu kawasan yang terjadi dari endapan lumpur. Endapan lumpur ini membentuk pulau-pulau kecil dan besar sebanyak lebih kurang 16 buah pulau. Ditinjau dari letaknya, Kabupaten Bengkalis terletak di bagian pesisir Timur Pulau Sumatera. Secara geografis, posisi wilayah Kabupaten Bengkalis berada pada 2°7'37,2’’ 0°55'33,6” Lintang Utara dan 100°57'57,6” – 102°30'25,2” Bujur Timur. Luas wilayah Kabupaten Bengkalis saat ini adalah 7.773,93 km2, yang terdiri dari pulau, daratan dan lautan serta memiliki kawasan pesisir dan laut dengan garis pantai sepanjang 446 km.
Tabel 2.1. Posisi Geografis Posisi Geografis Kabupaten Bengkalis
Utara
Selatan
Timur
Barat
Selat Malaka
Kabupaten Siak
Kabupaten Kepulauan Meranti
Kota Dumai dan Kab. Rokan Hilir
Sumber : BPS Kabupaten Bengkalis, 2010.
Letak Kabupaten Bengkalis sangat strategis karena berbatasan langsung dengan
negara
tetangga
yaitu
Malaysia,
serta
berada
di
jalur
perdagangan
internasional selat Malaka. Berdasarkan batas wilayah, Kabupaten Bengkalis di sebelah Utara berbatasan dengan Selat Malaka, Sebelah Timur dengan wilayah Kabupaten Kepulauan Meranti, sebelah Selatan dengan Kabupaten Siak dan Sebelah Barat berbatasan dengan Kota Dumai dan Kabupaten Rokan Hilir. Kabupaten Bengkalis terdiri dari 8 kecamatan dengan luas setiap kecamatan dapat dilihat dari tabel berikut : GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
II-1
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
Tabel 2.2 Luas Daerah Berdasarkan Kecamatan Tahun 2009 Kecamatan Sub-Regency (1)
Luas Daerah 2 Km (2)
Persentase Percentage (%) (4)
Wide Area Ha (3)
937,47
93.747
12,06
Pinggir
2.503,00
250.300
32,20
Bukit Batu
1.128,00
112.800
14,51
Siak Kecil
742,21
74.221
9,55
Rupat
896,35
89.635
11,53
Rupat Utara
628,50
62.850
8,08
Bengkalis
514,00
51.400
6,61
Bantan
424,40
42.440
5,46
7.773,93
777.393
Mandau
Kab. Bengkalis
100,00
Sumber : BPS Kabupaten Bengkalis 2010
Gambar 2.1 : Persentase Luas Daerah Menurut Kecamatan
Bengkalis 6,61%
Bantan 5,46%
Mandau 12,06%
Pinggir 32,20%
Rupat Utara 8,08%
Rupat 11,53% Siak Kecil 9,55%
Bukit Batu 14,51%
Sumber: BPS Kabupaten Bengkalis 2010
Kabupaten Bengkalis beriklim tropis yang dipengaruhi dua musim yaitu musim GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
II-2
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
hujan dan musim kemarau, yang masing-masing berlangsung selama enam bulan. Musim hujan dimulai dari bulan September sampai Januari, dan musim kemarau dari Februari sampai Agustus setiap tahunnya. Berdasarkan klasifikasi iklim Smidt Ferguson, daerah ini termasuk tipe musim iklim A dengan curah hujan antara 9001500 mm per tahun, dengan jumlah hari hujan kurang dari 110 hari pertahun. Suhu rata-rata antara 26°C – 32°C dengan kelembapan udara 85 persen. Selain itu Kabupaten Bengkalis juga mengenal empat musim angin yaitu; angin utara, angin timur, angin barat, dan angin selatan. Keadaan laut di utara dan timur sangat dipengaruhi oleh sifat kimia dan fisika perairan selat Malaka, sedangkan dibagian selatan dan barat dipengaruhi oleh air Sungai Siak yang bermuara ke Selat Bengkalis. Wilayah Kabupaten Bengkalis merupakan dataran rendah yang ditumbuhi hutan tropis, pantainya landai dan merupakan endapan lumpur sebagai hasil erosi sungai terutama di Pulau Bengkalis. Daerah perbukitan yang tingginya lebih dari 25 M di atas permukaan laut hanya terletak di wilayah Kecamatan Mandau. Kabupaten Bengkalis dialiri oleh beberapa sungai yang memiliki arti sangat penting sebagai sarana transportasi utama dalam perekonomian masyarakat, di antaranya adalah Sungai Siak Kecil 90 Km dan Sungai Mandau 87 Km.
2.1.1 Perkembangan Penduduk Perkembangan penduduk di Kabupaten Bengkalis termasuk relatif rendah dengan laju pertumbuhannya di bawah rata-rata laju pertumbuhan penduduk Provinsi Riau,
yakni sekitar
1,32
persen
pada pada periode tahun 2005-2008. Laju
pertumbuhan penduduk juga dipengaruhi oleh dinamika pembangunan di daerah berdasarkan potensi sumber daya alam yang cukup kaya dan letak daerah yang strategis. Tabel 2.3. Perkembangan Penduduk Tahun 2005 – 2009 Tahun
Laki-laki
Perempuan
Jumlah
Pertumbuhan
2005
368.514
350.378
718.892
-
2006
373.440
355.725
729.165
1,43
2007
378.166
360.830
738.996
1,35
2008
384.276
363.521
747.797
1,19
2009
250.265
234.492
484.757
-
Sumber: BPS Kabupaten Bengkalis 2010.
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
II-3
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
Jika dilihat dari angka-angka tersebut, maka dapat dikatakan bahwa meskipun ada peningkatan jumlah penduduk namun pertumbuhan penduduk di Kabupaten Bengkalis setiap tahunnya mengalami penurunan sejak tahun 2005 - 2008. Dan pertumbuhan penduduk biasanya akan selalu diikuti dengan pertambahan permintaan terhadap barang konsumsi berupa pangan, sandang maupun perumahan dan juga peningkatan permintaan terhadap jasa pelayanan umum lainnya berupa sarana pendidikan, kesehatan dan lain sebagainya. Distribusi penduduk berdasarkan data kependudukan pada tahun 2008 dan 2009 dari sisi jenis kelamin, perbandingan antara jumlah penduduk laki-laki dengan penduduk perempuan (sex ratio) menunjukkan bahwa di Kabupaten Bengkalis jumlah penduduk laki-laki ternyata lebih besar dibandingkan dengan penduduk perempuan yakni pada tingkat 107. Sedangkan penduduk kabupaten Bengkalis berdasarkan kecamatan tahun 2009 (berdasarkan publikasi BPS tahun 2010) sex ratio terbesar di Kecamatan Rupat sebesar 109, yang terkecil adalah di Rupat Utara sebesar 102.
Gambar 2.2 : Persentase Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2009 Mandau 44,84%
Pinggir 15,97%
Bantan 7,41%
Bengkalis 13,78%
Rupat Utara 2,49%
Rupat 6,14%
Bukit Batu 5,78% Siak Kecil 3,60%
Sumber: BPS Kabupaten Bengkalis
Dilihat dari tingkat kepadatan penduduk, di Kabupaten Bengkalis berdasarkan data Bengkalis Dalam Angka Tahun 2010. Maka tingkat kepadatan penduduk adalah 62,00 jiwa/km2 dengan penyebaran penduduk menurut wilayah kecamatan yang paling banyak penduduknya adalah Kecamatan Mandau yaitu 217.355 jiwa dengan tingkat kepadatan penduduk 232,00 jiwa/km2 dan kecamatan yang paling sedikit penduduknya adalah Kecamatan Rupat Utara yaitu 12.071 jiwa dengan tingkat GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
II-4
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
kepadatan penduduk 19,00 jiwa/km2. Tapi jika dilihat dari luas wilayah, Kecamatan Pinggir merupakan wilayah yang paling luas dibandingkan kecamatan lain, luas Kecamatan Pinggir adalah 2.503,00 KM2, kemudian diikuti Kecamatan Bukit Batu seluas 1.128,00 KM2 dan yang terkecil adalah Kecamatan Bantan seluas 424,40 KM2. Tabel 2.4. Jumlah dan Kepadatan Penduduk Menurut Kecamatan Tahun 2010 Kepadatan per
Kecamatan Sub-Regency
2
Luas (Km Wide Area
(1)
)
Penduduk Population
(2)
(3)
2
(4)
1.
Mandau
2.
Pinggir
2.503,00
77.398
31
3.
Bukit Batu
1.128,00
28.011
25
4.
Siak Kecil
742,21
17.432
23
5.
Rupat
896,35
29.758
33
6.
Rupat Utara
628,50
12.071
19
7.
Bengkalis
514,00
66.822
8.
Bantan
424,40
35.910
Jumlah
937,47
2
Km Density per Km
217.355
7.773,93
Total
232
130 85
484.757
62
Sumber: BPS Kabupaten Bengkalis 2010
Tingginya tingkat kepadatan di Kecamatan Mandau disebabkan karena letaknya sangat strategis yaitu di lintas jalur timur sumatera dan menjadi salah satu pusat kegiatan
perminyakan
membutuhkan
tenaga
dengan kerja
adanya yang
Duri
cukup
Steam
banyak,
Fluid
(DSF)
yang
berkembangnya
usaha
perkebunan besar swasta, pusat perdagangan, pusat perkantoran dan pusat pelayanan Sedangkan Bengkalis
jasa, cukup
serta
juga
tingginya
dikarenakan
berkembangnya tingkat
perannya
sejumlah
kepadatan
sebagai
pusat
industri
penduduk
lainnya.
di
Kecamatan
pemerintahan
Kabupaten
Bengkalis. Dari gambaran jumlah penduduk Kabupaten Bengkalis berdasarkan kelompok umur, dapat diketahui bahwa jumlah penduduk yang berada dalam usia produktif atau berusia antara 15 - 64 tahun mencapai 66,70 persen yakni sebesar 323.241 jiwa sedangkan penduduk yang berada pada usia non produktif yakni penduduk yang berusia 0 - 14 tahun dan berusia 65 tahun ke atas sebanyak 161.516 jiwa atau sekitar 33,30 persen dari jumlah penduduk. Dengan demikian dapat diketahui bahwa rasio ketergantungan (dependency ratio) antara penduduk yang berusia produktif dan yang GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
II-5
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
tidak produktif adalah 33 yang berarti bahwa diantara 100 orang yang produktif terdapat sebanyak 33 orang yang tidak produktif.
2.1.2 Ketenagakerjaaan Jumlah tenaga kerja dan angkatan kerja senantiasa mengalami peningkatan dari tahun ke tahun sebagai akibat dari per tumbuhan penduduk di wilayah ini. Dari Susenas 2008, jumlah penduduk usia kerja (>15 tahun) sebanyak 68,04 persen terdiri dari 243.244 laki-laki dan 238.729 perempuan. Dari jumlah usia kerja di atas yang menjadi angkatan kerja sebanyak 54,24 persen terdiri dari 80,98 persen laki-laki dan 19,02 persen perempuan. Dari sejumlah angkatan kerja tersebut, 46,42 persen telah bekerja di berbagai sektor dan 7,82 persen mencari kerja. Dari jumlah angkatan kerja yang bekerja, tercatat di sektor pertanian sebanyak 40,50 persen, sektor pertambangan/penggalian 12,44 persen, industri 4,39 persen, listrik, Gas dan air 0,25 persen konstruksi 13,90 persen, perdagangan 13,31 persen, jasa angkatan dan komunikasi 7,68 persen, keuangan 1,00 persen, dan sektor jasa sebanyak 11,91 persen. Jika dirinci menurut jenis kelamin, angkatan kerja wanita yang bekerja telah mencapai 21,07 persen dari total penduduk wanita usia kerja. Dalam hal ini sebanyak 45,88 persen angkatan kerja wanita bekerja pada sektor pertanian, 1,34 persen pada sektor pertambangan dan penggalian, 8,76 persen sektor industri, 1,48 persen sektor konstruksi, 27,46 persen sektor jasa, 21,46 persen sektor perdagangan, dan 0,89 persen bekerja pada sektor keuangan.
2.1.3 Infrastruktur A. Prasarana dan Sarana Transportasi Infrastruktur yang berupa prasarana dan sarana transportasi di Kabupaten Bengkalis lebih bercirikan pada sifat dan bentuk geografis berupa wilayah perairan dengan jumlah pulau yang cukup banyak. Hal ini tercermin dari cukup banyaknya pelabuhan yang dapat disandari oleh kapal berukuran besar maupun kecil, baik untuk angkutan penumpang maupun barang. Dari beberapa pelabuhan yang dikelola Pemerintah, terdapat dua pelabuhan yang relatif besar dengan intensitas bongkar-muat barang dan naik-turunnya penumpang yang cukup tinggi, yakni pelabuhan Bengkalis yang juga melayani pelayaran ke luar negeri, dan pelabuhan Sungai Pakning, dimana di samping untuk bongkar muat barang dan naik turun penumpang juga terdapat pelabuhan untuk GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
II-6
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
bongkar muat minyak karena di daerah tersebut terdapat kilang minyak milik Unit Pengolahan Pertamina. Disamping itu, pelabuhan Selat Baru di Pulau Bengkalis juga telah beroperasi dengan fokus melayani pelayaran ke luar negeri terutama Malaysia. Namun, pengoperasian pelabuhan ini masih terganjal beberapa kendala akibat pasang surut dan pendangkalan wilayah sekitar pelabuhan. Sedangkan pelabuhan-pelabuhan lainnya merupakan pelabuhan yang tetap dimanfaatkan oleh masyarakat sebagai prasarana untuk melakukan mobilitas. Kondisi geografis Kabupaten Bengkalis yang terdiri dari wilayah daratan dan kepulauan memerlukan kelengkapan prasarana dan sarana perhubungan dengan sistem yang terpadu antar moda transportasi, guna menghubungkan antara wilayah daratan dan wilayah kepulauan. Sistem transportasi di Kabupaten Bengkalis terdiri dari sistem transportasi darat dan transportasi laut yang ditunjang oleh transportasi udara. Untuk transportasi darat, di Kabupaten Bengkalis terdapat jalan dengan kondisi yang beragam mulai dari jalan yang baik, sedang, rusak dan rusak berat serta dengan permukaan yang beragam pula mulai dari permukaan aspal, kerikil, tanah, dan beton. Dari segi kondisi kualitas jalan kabupaten sepanjang 1.139 km terdapat 50,04 persen yang kondisinya dalam keadaan baik, dan 49,96 persen dengan kondisi rusak dan rusak berat dengan kondisi permukaan jalan 34,17 persen berupa tanah dan kerikil serta 65,83 persen berupa aspal dan beton. Dalam mencapai sistem transportasi darat yang terpadu, diperlukan prasarana jembatan dan dermaga penyeberangan yang merupakan keperluan dalam sistem tersebut. Prasarana jembatan utama di Kabupaten Bengkalis meliputi jembatan yang tersebar pada ruas-ruas jalan utama pada kecamatan Siak Kecil, Bukit Batu, Bantan, Rupat, serta Rupat Utara. Sedangkan dermaga penyeberangan yang ada di Bengkalis dua buah yaitu dermaga Ro Ro di Sei Selari Kecamatan Bukit Batu dan Air Putih Kecamatan Bengkalis. Selain itu untuk memperlancar aksesibilitas antar daerah Kabupaten Bengkalis ke wilayah lain bahkan jalur hubungan internasional, maka dibangun juga dermaga Ro Ro di Tanjung Kapal Kecamatan Rupat menuju Kota Dumai. Prasarana transportasi udara di Kabupaten Bengkalis didukung oleh bandara di Sei. Selari Kecamatan Bukit Batu. Bandara ini milik Pertamina UP II Dumai-Sei. Pakning yang merupakan bandara khusus, namun dalam jangka panjang akan dapat melayani kepentingan umum.
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
II-7
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
B. Prasarana dan Sarana Sosial Ekonomi Prasarana air bersih yang dikelola dengan manajemen PAM, baru tersedia di Ibukota Bengkalis; Duri Kecamatan Mandau; dan Sungai Pakning Kecamatan Bukit Batu. Sedangkan kecamatan lain masih mengandalkan kemampuan swadaya dalam bentuk sumur bor maupun sumur gali yang dikelola masing-masing pemiliknya untuk kebutuhan sehari-hari. Prasarana
listrik
di
Kabupaten
Bengkalis
dikelola
oleh
PLN,
yang
mengoperasikan PLTD yang tersebar di seluruh wilayah kabupaten. Untuk listrik pedesaan terpasang 53 unit PLTD dengan kapasitas perunit adalah 15 KVA, dan tersebar pada 8 kecamatan di Kabupaten Bengkalis. Jumlah tersebut belum termasuk captive
power
yang
dihasilkan
oleh
perusahaan-perusahaan
swasta
yang
beroperasi di wilayah Kabupaten Bengkalis. Konsumsi listrik di Kabupaten Bengkalis dari jumlah rumah tangga yang ada 77,92 persen menggunakan sumber penerangan listrik PLN dan non PLN dan 22,08 persen rumah tangga masih menggunakan petromak, pelita, dan lainnya. Dari 77,92 persen rumah tangga yang menggunakan listrik sekitar 81,16 persen atau sekitar 73.915 rumah tangga yang hanya menggunakan listrik PLN sedangkan 18,84 persen atau 17.125 rumah tangga yang menggunakan listrik non PLN yang dikelola oleh masyarakat. Di bidang pelayanan jasa telekomunikasi, pengembangannya dilaksanakan oleh PT. Telkom, Indosat serta Telkomsel, telah mampu menjangkau seluruh wilayah kabupaten, baik dengan pesawat telepon biasa maupun telepon seluler. Kapasitas sentral telepon biasa dan telepon fleksi yang dikelola oleh PT. Telkom telah mencapai masing-masing
16.690
unit
dan
10.955
unit,
sedangkan
untuk
jaringan
telekomunikasi, terdapat jaringan telepon dengan sistem kabel yang dikelola oleh PT. Telkom, bahkan juga saat ini telah beroperasi telepon wireless yakni telepon Flexi, di samping itu juga sejumlah operator telepon seluler (GSM) telah mampu menjangkau ke sebagian besar wilayah Kabupaten Bengkalis, terutama pada daerah-daerah yang mengalami perkembangan yang relatif cepat.
2.1.4. Pendidikan Pembangunan di bidang pendidikan merupakan komitmen utama Pemerintah Kabupaten Bengkalis, selain pendidikan SD, SLTP dan SLTA, pada jenjang pendidikan tinggi telah tersedia Sekolah Tinggi llmu Ekonomi (STIE) Syari’ah Bengkalis, dan Sekolah Tinggi Ilmu Agama Islam (STAI) Bengkalis, serta Politeknik Bengkalis. Selain GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
II-8
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
itu, telah pula dibangun Sekolah Tinggi Agama Islam (STAI) Duri dan Akbid Bengkalis di Duri. Tabel 2.5: Banyaknya TK, SD, SMP,SMA dan SMK Menurut Kecamatan Tahun 2009 Jumlah
Nama Kecamatan
TK
SD
SLTP
SMA
SMK
1. Mandau
42
96
22
12
4
2. Pinggir
25
42
19
7
2
3. Bukit Batu
7
29
11
4
1
4. Siak Kecil
3
20
4
2
1
10
30
7
3
1
4
11
4
1
-
7. Bengkalis
14
59
12
5
3
8. Bantan
13
30
6
2
-
120
317
85
36
12
5. Rupat 6. Rupat Utara
Jumlah
Sumber: BPS Kabupaten Bengkalis. 2010.
Kecamatan Mandau menempati urutan pertama banyaknya sekolah, kurang lebih 30% lembaga pendidikan tingkat TK, SD, SMP, SMA dan SMK berada di Kecamatan
Mandau.
Sedangkan
rasio
murid
terhadap
guru
menurut
jenjang
pendidikan dapat dilihat dari tabel di bawah ini : Tabel 2.6 : Rasio Murid terhadap Guru Setiap Jenjang Pendidikan Menurut Kecamatan Tahun 2009 Rasio Murid Terhadap Guru
Kecamatan SD
SLTP
SLTA
SMK
1. Mandau
12.03
35.10
17.68
11.25
2. Pinggir
8.58
17.51
8.34
3.81
3. Bukit Batu
10.07
10.77
9.82
5.04
4. Siak Kecil
10.67
11.99
19.36
3.24
5. Rupat
5.96
11.59
17.78
6.16
6. Rupat Utara
8.30
14.08
15.19
-
11.48
9.64
8.36
9.08
6.13
10.09
13.61
-
10.02
16.82
16.82
8.71
7. Bengkalis 8. Bantan Jumlah Sumber: BPS Kabupaten Bengkalis 2010
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
II-9
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
Salah satu faktor yang mempengaruhi kemajuan atau keberhasilan pendidikan adalah ketersedian pendidik dan tenaga kependidikan yang memiliki kualifikasi pendidikan formal setingkat sarjana yang memiliki kompetensi pada setiap disiplin keilmuan. Data menunjukkan bahwa, di Kabupaten Bengkalis masih terdapat kurang dari 40% guru yang masih belum menamatkan pendidikannya setaraf sarjana strata satu (S-1), serta masih terdapatnya sejumlah guru yang masih berpendidikan setingkat SLTA atau yang sederajat (9%), kondisi tersebut membawa konsekwensi kepada perlunya kebijakan pengembangan kualifikasi pendidikan pendidik dan tenaga kependidikan ke jenjang standar yakni setaraf sarjana strata satu (S-1). Tabel di bawah ini menunjukkan keadaan tersebut.
Tabel 2.7 : Data Guru Menurut Tingkat Pendidikan SLTA s.d D.III Tahun 2009 NO
KECAMATAN
SLTA
D1
DII
DIII
JLH
%
JLH
%
JLH
%
JLH
%
1
BENGKALIS
32
10.6
27
8.91
33
10.89
45
14.85
2
BANTAN
12
9.7
0
0.00
8
6.45
21
16.94
3
BUKIT BATU
18
13.0
0
0.00
11
7.97
22
15.94
4
SIAK KECIL
4
4.9
3
3.70
7
8.64
7
8.64
5
RUPAT
9
8.2
0
0.00
28
25.45
8
7.27
6
RUPAT UTARA
7
20.0
0
0.00
4
11.43
4
11.43
7
MANDAU
26
3.8
23
3.36
35
5.12
105
15.35
8
PINGGIR
25
8.4
4
1.34
10
3.36
38
12.75
JUMLAH
133
57
136
250
Sumber: BPS Kabupaten BengkalisTahun 2010
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
II-10
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
Tabel 2.8 : Data Guru Menurut Tingkat Pendidikan D.IV s.d S3 Tahun 2009 NO
KECAMATAN
DIV/S1
S2
S3
JLH
%
JLH
%
JLH
%
JUMLAH GURU
163
53.80
3
0.99
0
0
303
1
BENGKALIS
2
BANTAN
80
64.52
3
2.42
0
0
124
3
BUKIT BATU
87
63.04
0
0.00
0
0
138
4
SIAK KECIL
60
74.07
0
0.00
0
0
81
5
RUPAT
64
58.18
1
0.91
0
0
110
6
RUPAT UTARA
19
54.29
1
2.86
0
0
35
7
MANDAU
483
70.61
11
1.61
1
0.15
684
8
PINGGIR
221
74.16
0
0.00
0
0
298
JUMLAH
1177
19
1
1773
Sumber: BPS Kabupaten Bengkalis Tahun 2010
2.1.5 Kesehatan Periode pembangunan di Kabupaten Bengkalis 5 (lima) tahun terakhir telah memberikan kontribusi besar pada kepentingan pelayanan kesehatan masyarakat. Hasil pembangunan yang sudah dilaksanakan dan sudah pula dinikmati oleh masyarakat tersebut dapat dijelaskan, diantaranya pembangunan Rumah sakit bertaraf Internasional yang terletak di Bengkalis dan Duri. Pembangunan 11 unit Puskesmas, Puskesmas dengan ruang rawat Inap sebanyak 4 unit, serta telah pula dilaksanakan pembangunan dan rehabilitasi terhadap 38 unit Poskesdes, 52 unit Puskesmas Pembantu dan 32 unit polindes. Untuk kelancaran pelayanan kesehatan dan dekatnya akses masyarakat terhadap pelayanan kesehatan yang baik telah pula dibangun 13 unit rumah dokter, tersedianya 27 unit rumah Paramedis, dengan penyediaan peralatan di rumah sakit maupun Puskesmas yang ada, serta penyediaan obat-obatan. Kesehatan masyarakat yang baik tidak terlepas dari kegiatan imunisasi, penyuluhan serta pengamatan terhadap penyakit menular. Selain itu telah pula dilaksanakan pelayanan terhadap kesehatan ibu hamil, pembinaan terhadap dukun bayi, supervisi bidan desa serta peningkatan kegiatan Pos Yandu. Pada bagian lain, telah pula dilaksanakan kegiatan GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
II-11
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
penyuluhan kesehatan remaja terhadap anak sekolah. Terhadap 64.773 anak-anak telah pula diberikan Vitamin A, serta terhadap 10.196 ibu hamil telah diberikan Tablet Tambah Darah, telah pula dipulihkan 500 Balita kurang gizi dalam waktu 90 hari, dan pemberian makanan tambahan terhadap 40.000 anak Sekolah Dasar dalam waktu 8 bulan.
Tabel 2.9 : Data Bidang Pelayanan Kesehatan Tahun 2009 NO
INDIKATOR
JUMLAH
SATUAN
1.
Angka Kematian Bayi
16.521
Bayi
JLH KASUS 138
2.
Angka Kematian Ibu Malahirkan
16.521
Ibu
8
3.
43.935
Balita
2
545.737
Pddk
446.628
81,839
26 71 23 746
Orang Orang Orang Orang
14,04
545.737
Pddk
Rasio 6 Rasio 13 Rasio 4 Rasio 137 98.001
8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17.
Persentase Balita Gizi Buruk (BB/TB) Persentase penduduk yang memanfaatkan puskesmas Rasio Dokter persatuan jumlah penduduk a. Dokter Spesialis b. Dokter Umum c. Dokter Gigi Rasio Tenaga Paramedis Per Satuan Jumlah Penduduk Persentase Penduduk yang Memanfaatkan RSUD Bed Occupancy Rate (BOR) Turn Over Interval (TOI) Nett Dead Rate (NDR) Umur Harapan Hidup Prevalensi Gizi Buruk (BB/U) Cakupan Rawat Jalan Puskesmas Cakupan Rawat Inap RS Angka Kesakitan TB-Paru Angka Kesakitan DBD Angka Kesakitan Kusta
8,35 per 1000 KLH 108,95 per 100.000 KLH 0,004
124 124 124 92.829 545.737 545.737 254 545.737 545.737
t. tidur t. tidur t. tidur Tahun Balita Pddk Pddk Penderita Penderita Penderita
18.
Angka Kesakitan AFP
213.741
Kasus
5
19.
Universal Child Imunation (UCI)
102
Desa/kel
90
4. 5.
6. 7.
(%)
17,958
41,3 6,5 12,1 70,6 thn 265 0,3 445.838 81,694 101.665 18,629 195 76,77 481 88,137 13,376 per 73 100.000 pddk 2,33 per 100.000 pddk
88,24
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis 2010
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
II-12
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
Tabel 2.10 : Perkembangan Komponen Indeks Pembangunan Manusia Tahun 2006-2009 No
Komponen IPM
1
IPM
2
Indeks Harapan Hidup • Angka Harapan Hidup (thn) Indeks Pendidikan • Angka Melek Huruf (%) • Rata-rata Lama Sekolah MYS (thn)
3
4
Indeks Pendapatan • Pendapatan Perkapita
Tahun 2006
2007
2008
2009
73,10
73,36
74,12
74,64
Kenaikan 2006 2009 2,10
69,90
70,06
70,13
70,25
0,49
97,29 8,60
97,29 8,60
97,78 8,86
97,39 8,99
1,10 4,58
621.740 623.990 629.490 633.400
1,88
Sumber : data di olah dari berbagai sumber 2010.
2.1.6 Kondisi Produksi Sektor Ekonomi Kabupaten Bengkalis mempunyai potensi sumberdaya alam yang sangat besar dan beragam. Potensi tersebut menyebar hampir merata di seluruh wilayah kecamatan, antara lain pertanian (tanaman pangan dan peternakan), perikanan, perkebunan, kehutanan, pertambangan (minyak bumi), hasil hutan, endapan gambut dan pariwisata. Potensi endapan gambut yang sangat dominan terdapat di Kecamatan Bukit Batu. Endapan gambut ini sangat baik dan memenuhi persyararatan untuk bahan bakar baik PLTU, industri dan keperluan industri rumah tangga. Sebagian besar penduduk di daerah ini bermata pencaharian sebagai petani. Oleh karena itu Kabupaten Bengkalis merupakan daerah penghasil padi, palawija, hortikultura dan tanaman perkebunan seperti karet, kelapa, kelapa sawit, kopi, pinang dan kakao. Potensi lahan perkebunan di Kabupaten Bengkalis adalah 181.528 hektar dengan Komoditi yang paling banyak dikembangkan adalah kelapa sawit yang mencapai 129,369 hektar atau 71,27 persen dengan kapasitas produksi yang dihasilkan mencapai 519.642 ton TBS (Tandan Buah Segar). Areal perkebunan sawit yang terbesar terdapat di Kecamatan Pinggir yang mencapai 49.771 hektar. Untuk tanaman karet di Kabupaten Bengkalis mencapai 39.990 hektar atau 22,03 persen dengan kapasitas produksi yang dihasilkan mencapai 16.927 ton (Ojol). Sedangkan untuk tanaman kelapa di Kabupaten Bengkalis mencapai 17.244 hektar atau 9,50 persen dengan kapasitas produksi yang dihasilkan mencapai 40.999 ton. Selanjutnya GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
II-13
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
tanaman sagu di Kabupaten Bengkalis yang termasuk ke dalam jenis tanaman perkebunan, pada tahun 2009 memiliki luas area tanaman sebesar 8.983 hektar atau 4,95 persen, dengan produksi 8.163 ton. (sumber, BPS Kabupaten Bengkalis 2010).
A. Pertanian Tanaman Padi dan Palawija Pengembangan
kawasan
sentra
produksi
khususnya
tanaman
padi
dilaksanakan pada kecamatan Siak Kecil, Bukit Batu, Bantan, dan Rupat. Penetapan 4 (empat) Kecamatan ini sebagai sentra produksi padi karena selain wilayah kecamatan ini mempunyai potensi lahan yang cukup luas juga masyarakat petani sudah terbiasa menanam padi pada lahan sawah tadah hujan walaupun intensitas pertanamannya baru satu kali setahun (IP 100) dengan luas garapan sekitar 1–1,5 Ha/KK. Kawasan sentra produksi padi di Kecamatan Siak Kecil meliputi beberapa desa yaitu desa Sepotong, Langkat, Tanjung Damai, Lubuk Gaung, Lubuk Garam, Sei Siput, Bandar Jaya, Tajung Belit, Lubuk Muda dan Desa Sei. Linau yang mempunyai potensi lahan sebesar 4.708 ha, dengan luas panen 3.686 ha, dan produksi mencapai 12.130 ton Gabah Kering Giling, jumlah kelompok tani penggarap sebanyak 133 kelompok dengan jumlah anggota 3.271 orang. Kawasan sentra produksi padi di Kecamatan Bukit Batu meliputi beberapa desa yaitu Desa Bukit Batu, Sukajadi, Parit 1 Api-api, Temiang, Api-api dan desa Tanjung Leban mempunyai potensi lahan seluas 2.000 ha, dengan luas panen 921 ha, dan produksi mencapai 3.029 ton Gabah Kering Panen Giling, jumlah kelompok tani penggarap sebanyak 40 kelompok dengan jumlah anggota 800 orang. Kawasan sentra produksi padi di Kecamatan Bantan meliputi beberapa desa yaitu Desa Selat Baru, Bantan Tengah, Bantan Air dan Desa Teluk Pambang mempunyai potensi lahan seluas 1.800 ha, dengan luas panen 1.104 ha, dan produksi mencapai 3.631 ton Gabah Kering Giling, jumlah kelompok tani penggarap sebanyak 56 kelompok dengan jumlah anggota 1.400 orang. Kawasan sentra produksi padi di Kecamatan Rupat meliputi beberapa desa yaitu Desa Tanjung Kapal, Batu Panjang, Parit Kebumen, Sei Cingam dan Desa Hutan Panjang mempunyai potensi lahan seluas 2.000 ha, dengan luas panen 487 ha, dan produksi mencapai 1.602 ton Gabah Kering Giling, jumlah kelompok tani penggarap sebanyak 96 kelompok dengan jumlah anggota 1.920 orang.
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
II-14
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
Disamping keempat wilayah sentra produksi tanaman padi tersebut, tanaman padi juga ditanam di kecamatan Mandau dengan luas panen 398 Ha dengan produksi sebesar 1.309 ton Gabah Kering Giling dan Kecamatan Pinggir dengan luas panen sebesar 625 ha, dengan 2.056 ton Gabah Kering Giling. Dari potensi lahan untuk tanaman padi seluas 13.908 ha, sampai dengan tahun 2009 luas panen 7.322 ha dengan jumlah produksi 24.083 ton Gabah Kering Giling, kelompok tani penggarap 328 kelompok. Selain tanaman padi, di Kabupaten Bengkalis dibudidayakan tanaman palawija antara lain ubi kayu (386 ha), ubi jalar (73 ha), jagung (81 ha), kacang tanah (30 ha), talas (7 Ha) dan kacang hijau (21 ha).
Tanaman Hortikultura Pengembangan kawasan sentra tanaman hortikultura ini disesuaikan dengan potensi wilayah, potensi pasar serta budaya masyarakat setempat. 1. Tanaman Sayuran Pengembangan tanaman sayuran dibudidayakan di semua wilayah Kabupaten Bengkalis. Penetapan kawasan sentra pada kecamatan Bengkalis, Bukit Batu dan Mandau sebagai wilayah sentra tanaman sayuran disamping masyarakatnya telah mengusahakan
komoditi
tersebut
juga
peluang
pasar
sangat
menjanjikan.
Tanaman sayuran yang telah dikembangkan adalah tanaman Cabai 140 ha, Sawi 41 ha, Kacang Panjang 93 ha dan terong 34 ha. 2. Tanaman Buah-buahan Tanaman buah-buahan dengan pola pekarangan dikembangkan pada kecamatan Bengkalis, Bantan, Rupat, Rupat Utara, Bukit Batu, Mandau dan Pinggir. Data tanaman buah-buahan yang telah berkembang di Kabupaten Bengkalis adalah tanaman Durian (194 ha), Mangga (73 ha), Nenas (13 ha) Manggis (33 ha) dan Pisang (227 ha).
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
II-15
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
Gambar 2.3 Produksi Sayur-sayuran Tahun 2009
70,00 60,00 50,00 40,00 30,00 20,00
Ketimun
Cabe rawit
Cabe besar
Kc Panjang
Terung
Labu
Kangkung
Bayam
Sawi
0,00
Tomat
10,00
Sumber: BPS Kab. Bengkalis 2010
Gambar 2.4 : Produksi Tanaman Buah-buahan Tahun 2009
Ton 4000,00 3500,00 3000,00 2500,00 2000,00 1500,00 1000,00
Manggis
Nanas
Sukun
Nangka
Jambu Biji
Pisang
Pepaya
Sawo
Durian
Jeruk Siam
Jeruk Besar
Duku
Alpukat
0,00
Mangga
500,00
Sumber: BPS Kabupaten Bengkalis 2010
Peternakan Di bidang peternakan potensi untuk pengembangan ternak ruminansia (kerbau, sapi dan kambing) dan unggas masih sangat besar, baik di daerah pemukiman penduduk maupun di areal perkebunan. Melalui sistem integrasi ternak dan tanaman, luas areal perkebunan kelapa sawit yang ada di Kabupaten Bengkalis sejumlah GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
II-16
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
117.385 ha, dengan asumsi 70 % atau seluas 82.170 ha mampu menampung sejumlah 20.542 ekor ternak sapi. Sedangkan jumlah ternak yang ada di areal perkebunan sejumlah 1.340 ekor, berarti masih terdapat peluang pengembangan sebanyak 19.202 ekor namun jika pola pemeliharaan lebih diintensifkan maka daya tampung dapat ditingkatkan. Gambar 2.5 : Jumlah Ternak dan Unggas Tahun 2009
160.000 140.000 120.000
ekor
100.000 80.000 60.000 40.000 20.000 Sapi
Kerbau Kambing Domba
Ayam Ayam ras kampung
Sumber: BPS Kabupaten Bengkalis 2010
Perikanan Potensi perikanan di Kabupaten Bengkalis adalah perikanan laut dan budidaya. Pengembangan perikanan laut adalah perikanan tangkap dan budidaya laut. Potensi penangkapan ikan laut mencapai 11.200 ton dengan tingkat produksi sebesar 9.443,80 ton/tahun. Kondisi ini sudah cukup tinggi, sehingga pengembangan sektor perikanan diarahkan kepada pengembangan budidaya laut berupa ikan kakap putih, udang windu dan vaname yang dikembangkan Kecamatan Bantan, Rupat, Bengkalis, dan Bukit Batu. Potensi perikanan darat di Kabupaten Bengkalis adalah perairan umum (danau, sungai, rawa) dan potensi budidaya kolam. Jenis ikan yang dapat dikembangkan adalah ikan mas, lele, gurame dan patin, serta pengembangan benih ikan air tawar. Lokasi pengembangannya adalah Kecamatan Mandau dan Pinggir. Potensi yang dimiliki saat ini berupa tambak, keramba jaring apung dan kolam seluas 2.000,94 hektar, dengan perkiraan produksi mencapai 91,08 ton.
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
II-17
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
Tabel 2.11 : Produksi Perikanan Tahun 2009
No.
Kecamatan
Ikan Laut Tangkap
Tambak
KJA
Tangkap
Ikan Air
Air tawar
tawar
1.
Bengkalis
1.990,9
-
-
-
-
2.
Bantan
2.750,7
4,6
-
-
-
3.
Bukit Batu
1.532
-
-
5,10
-
4.
Siak Kecil
81,30
-
-
9,85
-
5.
Rupat
1.132
0,25
0,25
-
0,2
6.
Rupat Utara
1.956,9
-
-
-
-
7.
Mandau
-
-
-
1,9
59,1
8.
Pinggir
-
-
-
327,5
26,7
9.443,80
4,85
0,25
344,35
85,98
Jumlah
Sumber: Dinas Kelautan dan Perikanan Kab. Bengkalis Tahun 2010
B. Perkebunan dan Kehutanan Perkebunan Luas tanaman perkebunan kelapa sawit rakyat dan perusahaan mencapai 98.918 hektar pada tahun 2007, namun pada tahun 2009 naik menjadi 107.878 hektar. Terletak di beberapa kecamatan dengan total produksi 1.027.719 ton TBS (Tandan Buah Segar) pada tahun 2009. Lokasi pengembangannya diarahkan pada Desa Sebanga Kecamatan Mandau, Desa Sepahat Kecamatan Bukit Batu, dan Kecamatan Rupat. Luas areal potensial pengembangan komoditi ini mencapai 26.000 hektar. Luas areal perkebunan kelapa di Bengkalis mencapai 48.964 hektar pada tahun 2007, sedangkan pada tahun 2009 luasnya adalah 22.490 hektar, penurunan luas lahan kelapa terkait dengan telah terjadinya pemekaran wilayah Kabupaten Bengkalis dengan terbentuknya Kabupaten Kepulauan Meranti. Areal perkebunan kelapa tersebar hampir di seluruh kecamatan, terutama di Kecamatan Bantan sehingga arah pengembangan lokasi perkebunan kelapa adalah Kecamatan Bantan. Luas areal tanaman karet di Kabupaten Bengkalis pada tahun 2007 adalah 50.138 hektar, sedangkan pada tahun 2009 sebanyak 40.953 hektar. Perkebunan karet rakyat tersebar hampir di seluruh kecamatan, terutama Kecamatan Bukit Batu dan Mandau. Sentra pengembangan produksi karet berada di Kecamatan Bengkalis, Kecamatan Bukit Batu Desa Buruk Bakul. Areal yang memiliki potensi untuk GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
II-18
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
dikembangkan sebagai perkebunan adalah Kecamatan Bukit Batu dan Rupat.
Gambar 2.7 : Produksi Perkebunan Tahun 2009
p in a n g ko p i s agu ke la p a ke la p a s a w it ka re t 0 ,0
5 0 .0 0 0 ,0
Sumber: BPS Kabupaten Bengkalis 2010.
1 0 0 .0 0 0 ,0
1 5 0 .0 0 0 ,0 ton
Kehutanan Kawasan hutan berdasarkan RTRW Kabupaten Bengkalis 2002 - 2012 adalah seluas 476.997 hektar, terdiri dari kawasan hutan produksi tetap, hutan produksi terbatas, hutan produksi konversi, hutan bakau dan hutan suaka alam. Untuk hutan mangrove, banyak terdapat di kawasan pesisir Bengkalis antara lain bakau, nipah dan api-api. Ketiga jenis tanaman ini tersebar disetiap gugusan pulau-pulau besar dan kecil, kecuali di sekitar kawasan pemukiman, pelabuhan, indusri, tanaman pangan basah serta perkebunan. Jika dilihat dari fungsi ekologis sebagian besar kawasan hutan mangrove masih optimal untuk pengembangbiakkan udang, ikan dan biota laut lainnya serta sebagai penghambat terjadinya intrusi dan abrasi pantai, khususnya hutan mangrove yang terdapat di kawasan pesisir perairan Selat Melaka.
2.1.7 Perindustrian dan Perdagangan A. Industri Pada tahun 2010 usaha industri kecil dan menengah (IKM) di Kabupaten Bengkalis tercatat sebanyak 4.605 IKM. Jumlah terbesar berada di Kecamatan Mandau GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
II-19
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
dengan 1.537 IKM, dan jumlah terkecil di Kecamatan Siak Kecil sebanyak 125 IKM. Tabel 2.12 : Jumlah Industri Kecil dan Menengah Per Kecamatan Kecamatan
Mandau
Pinggir
413 501 615
177 195 247
Bukit
Siak
Batu
Kecil
87 97 115
32 39 47
Rupat
Rupat
Bengkalis
Bantan
270 312 382
250 271 323
1537 349 442 125 334 369 913 2010 Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bengkalis, 2010
516
Tahun 2007 2008 2009
112 135 196
Utara 218 290 396
Tabel 2.13: Jumlah Industri Kecil dan Menengah Berdasarkan Kategori
Industri Tahun 2007 2008 2009
Kain
Makanan
Anyaman
Tenun &
&
dari Daun
Pintal
Minuman
190 230 277
265 301 377
Furniture
Logam
Lainnya
Batu Bata & Keramik
315 370 407
97 112 195
67 80 107
595 692 885
30 55 73
900 1.349 357 217 848 785 2010 Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bengkalis, 2010
149
Tabel. 2.14: Data Industri Besar di Kabupaten Bengkalis NO
Kecamatan
2007
2008
2009
2010
1.
Mandau
24
26
32
32
2.
Pinggir
5
6
7
7
3.
Bukit Batu
-
-
-
-
4.
Siak Kecil
-
-
-
-
5.
Bengkalis
-
-
-
-
6.
Bantan
-
-
-
-
7.
Rupat
-
-
-
-
8.
Rupat Utara
-
-
-
-
29
32
39
39
Jumlah
Sumber: Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bengkalis, 2010
Jenis industri besar yang ada di Kabupaten Bengkalis khususnya di Kecamatan GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
II-20
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
Mandau merupakan industri pendukung sektor pertambangan, industri transportasi dan industri hulu kelapa sawit. Sedangkan jenis industri yang ada di Kecamatan Pinggir adalah industri pendukung transportasi (Bengkel mobil dan alat-alat berat), industri crumb ruber, dan industri hulu kelapa sawit. Berdasarkan Peraturan Menteri Perindustrian No. 07/M-IND/per/5/2005 tentang Penetapan Jenis-Jenis Industri Dalam Pembinaan Masing Direktorat Jenderal Di Lingkungan Departemen Perindustrian, maka kelompok Industri Kecil dan Menengah (IKM) di Kabupaten Bengkalis dapat dibagi menjadi : 1. Industri Kain Tenun dan Pintal. 2. Industri Makanan dan Minuman. 3. Industri Anyaman dari Daun. 4. Industri Furniture dari Kayu, Rotan, Bambu, dan barang Lainnya dari Kayu. 5. Barang Dari Logam 6. Industri Batu Bata dari Tanah Liat/Keramik. Perkembangan UKM di Kabupaten Bengkalis berjalan dengan kondisi yang belum memuaskan, hal ini disebabkan sebaran wilayah dan tempat usaha masih terbatas pada skala lokal, sehingga menyulitkan untuk berkembang secara optimal. Disamping itu motivasi kewirausahaan pelaku IKM belum menunjukkan perkembangan, hal ini akibat dari lemahnya sumberdaya manusia dari pelaku usaha tersebut. Pada sektor industri pelaku usaha hanya puas dengan skala usaha yang ada, dengan tidak berusaha mengembangkan usahanya dengan pemakaian teknologi dan perbaikan
proses
produksi
untuk
meningkatkan
daya
saing
produk
terutama
peningkatan mutu produk dan perbaikan kemasan/packaging yang disertai dengan sertifikasi produk.
B. Perdagangan Salah satu sektor yang dapat menjadi andalan daerah ke depan adalah sektor perdagangan, ini karena didukung oleh posisi geografis Kabupaten Bengkalis yang berada di jalur perdagangan internasional. Berdasarkan data dari Dinas Perindustrian dan Perdagangan Kabupaten Bengkalis pada tahun 2010 terdapat sebanyak 75 perusahaan yang terdiri dari 54 perusahaan perdagangan besar, 13 perusahaan perdagangan menengah, dan 8 perusahaan perdagangan kecil. Sedangkan untuk GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
II-21
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
perdagangan luar negeri, di Kabupaten Bengkalis tercatat ada 5 perusahaan ekspor dan 5 perusahaan impor. Nilai ekspor di Kabupaten Bengkalis hingga Desember 2009 mencapai 95.048.430 US$. Nilai ekspor yang terbesar dari pelabuhan Sungai Pakning sebesar 94.321.891 US$. Sementara itu nilai impor di Kabupaten Bengkalis selama 2009 mencapai 1.697.819 US$ melalui pelabuhan Bengkalis. Gambar 2.8: Perkembangan Ekspor Impor Tahun 2006-2009
700.000.000 600.000.000 Nilai (US$)
500.000.000 400.000.000 300.000.000 200.000.000 100.000.000 2006 Sumber: BPS Kabupaten Bengkalis 2010
2007 Ekspor
2008
2009
Impor
2.1.8 Pariwisata Potensi pariwisata Kabupaten Bengkalis cukup banyak dan beragam, sehingga prospektif untuk dikembangkan. Pontensi pariwisata tersebut adalah; wisata alam terdiri dari Pantai Selat Baru di Kecamatan Bantan dan Pantai Tanjung Medang di Kecamatan Rupat Utara; dan Tasik Tiga Puluh Tiga di Siak Kecil ; hutan lindung/suaka margasatwa di Bukit Batu; dan pusat pelatihan gajah di Muara Basung Mandau. Sedangkan wisata budaya meliputi; Balai Adat Sakai di Mandau, Tarian Zapin Api di Rupat Utara, dan Tarian Rakyat Bengkalis.
Tabel 2.15: Kondisi Objek wisata di Kabupaten Bengkalis
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
II-22
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
No 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10
Nama Objek Wisata Pantai Selat Baru Taman Andam Dewi Pantai Prapat Tunggal Pusat Pelatihan Gajah Tasik Serai Kawasan Masyarakat Tradisional Suku Sakai Pantai Pasir Putih Tj.Medang Pulau Payung Kawasan Masyarakat Tradisional Suku Akit Ladang Percontohan Riset Gambut
Jenis Objek Bahari Taman Rekreasi Bahari Atraksi gajah Alam/Tasik Budaya Bahari Bahari Budaya Ilmu Pengetahuan
Lokasi Kecamatan Bantan Bengkalis Bengkalis Mandau Mandau Mandau
Luas (ha) 150 ----5.000 -----
Rupat Utara Rupat Rupat dan Rupat Utara Mandau
1.000 310 --500
Sumber : BPS, Kabupaten Bengkalis, 2009
2.1.9 Pertambangan Sektor ini masih merupakan sumber penerimaan terbesar bagi Kabupaten Bengkalis. Kapasitas produksi pertambangan minyak bumi yang dikelola oleh Chevron di Kecamatan Mandau mencapai 295.747.233 barrel/tahun, dan gas bumi 33.652.231 MSCF/tahun. Lapangan minyak Chevron yang masih berproduksi adalah Duri, Melibur dan Lapangan Selatan berupa daratan (onshore), Selain potensi pertambangan minyak, pertambangan pasir laut juga potensial untuk dikembangkan. Lokasi yang cukup potensial adalah Pulau Rupat. Namun hingga saat ini penambangan pasir laut masih menjadi kontroversi berkaitan dengan kelestarian lingkungan, terutama sebagai objek wisata pantai dan sentra perikanan laut.
2.2 PERKEMBANGAN EKONOMI DAERAH KABUPATEN BENGKALIS Perekonomian Kabupaten Bengkalis tahun 2009 menunjukkan kinerja yang baik jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya. Hal ini terlihat dari perkembangan Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) baik berdasarkan harga konstan tahun 2000 maupun harga berlaku. Jumlah PDRB (tanpa migas) berdasarkan harga berlaku pada tahun 2009 mencapai Rp 13,29 triliun atau naik 19,88% dari tahun 2008 sebesar Rp 11,08 triliun. Naiknya nilai PDRB tersebut tidak terlepas dari peran sektor pertanian; pertambangan dan penggalian; industri pengolahan; listrik, gas dan air bersih; bangunan; perdagangan, hotel dan restoran; angkutan dan komunikasi; keuangan, sewa dan jasa perusahaan; dan jasa-jasa yang mengalami kenaikan. GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
II-23
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
Tabel 2.16. Distribusi PDRB Tahun 2006 - 2009 Menurut Harga Berlaku (Milyar Rp) No
Sektor
2006
2007
2008
2009
2.237.230,50
2.698.650,80
3.252.532,40
3.820.398,70
33.933.051,90
44.345.880,70
60.104.014,50
64.781.760,50
3.584.905,40
4.412.642,50
5.773.778,10
7.785.568,10
45.238,40
53.671,60
63.635,60
75.489,30
256.045,70
407.352,30
602.278,90
755.158,00
1.364.128,20
1.614.076,20
2.074.503,90
2.462.529,70
144.800,30
165.346,10
192.864,40
228.038,10
8 Jasa Keuangan
151.037,10
183.674,30
218.964,40
271.012,30
9 Jasa-Jasa
587.667,70
689.558,40
813.587,30
954.729,40
42.304.105,20
54.570.853,10
73.096.159,50
81.134.684,00
7.532.708,60
9.066.187,00
11.088.427,80
13.292.774,80
1 Pertanian 2 Pertambangan 3 Industri Pengolahan 4 Utilitas 5 Konstruksi 6
Perdagangan, Hotel dan Restoran
7
Transportasi dan Komunikasi
PDRB dengan Migas PDRB tanpa Migas
Sumber : BPS Kabupaten Bengkalis, Bengkalis Dalam Angka 2010
Tingkat pertumbuhan tertinggi di sektor industri pengolahan sekitar 34,84%, diikuti oleh sektor konstruksi sebesar 25,38%, dan jasa keuangan sebesar 23,77%. Sektor-sektor yang tumbuh lambat adalah sektor pertambangan, jasa-jasa dan pertanian. Peranan sektoral dari PDRB Kabupaten Bengkalis atas dasar harga berlaku dari tahun 2006 – 2009 masih didominasi sektor pertambangan yang mencapai ratarata 80% dari seluruh PDRB.
Sektor PDRB tanpa pertambangan dan industri
pengolahan migas paling besar adalah perdagangan, hotel dan restoran, diikuti sektor pertanian. Untuk menjadikan Kabupaten Bengkalis sebagai pusat perdagangan yang didukung
oleh
industri
yang
kuat,
maka
upaya
pembangunan
harus
lebih
dikonsentrasikan pada pembangunan infrastruktur yang memadai sesuai dengan tuntutan dan standard yang diperlukan untuk menjadi pusat kegiatan ekonomi, seperti tersedianya
pembangkit
listrik
dengan
kapasitas
tinggi,
tersedianya
pelabuhan/terminal barang/cargo, jaringan transportasi yang menuju pusat-pusat perekonomian yang memadai dan dengan biaya yang murah, adanya jaringan pelayanan telekomunikasi dan air bersih yang memadai, dan sebagainya. Guna
memperoleh
informasi
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
yang
riil
terhadap
perkembangan
Produk II-24
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
Domestik Regional Bruto (PDRB) dimana faktor inflasi diminimalkan pengaruhnya, maka berdasarkan perhitungan PDRB atas dasar harga konstan tahun 2000 diperoleh gambaran bahwa tingkat per tumbuhan yang terjadi pada tahun 2009 tidak sebesar PDRB yang dihitung berdasarkan harga berlaku. Jumlah PDRB (tanpa migas) berdasarkan harga konstan 2000 pada tahun 2009 sebesar Rp. 3.19 triliun atau naik 7,13% dari tahun sebelumnya yakni tahun 2008 dengan nilai Rp. 2,98 triliun. Sektor perdagangan sebagai salah satu sektor kunci pada tahun 2009 perannya dalam perekonomian mengalami peningkatan dari 31,17% menjadi 31,45% demikian pula untuk sektor jasa naik dari 14,36% menjadi 14,87%. Sedangkan sektor pertanian terus mengalami penurunan selama periode 2006 – 2009, dari 27,72% menjadi 25,83%. Kontribusi sektor pertambangan migas terhadap pembentukan PDRB Kabupaten juga terus mengalami penurunan, walaupun peranannya masih sangat dominan dan seluruh sektor ekonomi trumbuh karena adanya aktivitas sektor pertambangan.
Tabel 2.17. Distribusi PDRB Tahun 2006 - 2009 Menurut Harga Konstan Tanpa Migas Tahun 2000 (Rp milyar) No.
Sektor
1
Pertanian
2
Pertambangan
3
Industri Pengolahan
4
Utilitas
2006
2007
2008
2009
708.571,10
751.988,20
793.129,60
824.861,00
19.901.738,50
19.828.846,60
20.567.019,90
20.518.814,30
1.069.660,60
1.047.437,00
1.090.063,50
1.187.096,80
19.721,80
21.218,30
22.876,60
24.469,70
145.330,00
156.283,80
166.201,70
5
Konstruksi
132.541,80
6
Perdagangan, Hotel dan Restoran
789.200,30
855.017,80
929.144,00
1.004.241,50
7
Transportasi dan Komunikasi
95.120,30
103.729,00
114.054,40
124.845,40
8
Jasa Keuangan
71.416,10
76.564,10
89.000,40
94.683,80
9
Jasa-Jasa
356.939,40
390.616,90
427.912,00
474.758,10
23.144.909,80
23.220.748,00
24.189.484,30
24.419.972,40
2.556.288,50
2.760.497,50
2.980.470,00
3.192.949,10
PDRB dengan Migas PDRB tanpa Migas
Sumber : BPS Kabupaten Bengkalis, 2010
Laju pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bengkalis (PDRB tanpa migas) pada GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
II-25
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
tahun 2009 mengalami penurunan dibandingkan tahun 2008, yakni dari 7,93 persen pada tahun 2008 menjadi 7,13 persen pada tahun 2009. Kenaikan penerimaan PDRB tidak
sama
pada
setiap
sektor,
struktur
perekonomian
Kabupaten
Bengkalis
didominasi oleh 3 sektor kunci, yakni sektor perdagangan diikuti oleh sektor pertanian sebesar 29,85 persen, industri dan jasa-jasa. Berdasarkan perhitungan PDRB dengan harga konstan tidak dapat dipungkiri bahwa secara riil peran sektor pertanian di Kabupaten Bengkalis masih kuat, namun ketika dibandingkan dengan perhitungan PDRB atas dasar harga berlaku terlihat bahwa telah terjadi diskriminasi terhadap tingkat perkembangan harga yang cukup tajam, di mana tampak bahwa harga atas barang-barang pertanian mengalami tekanan yang cukup berat sehingga mengakibatkan harga jual barang pertanian menjadi lebih murah, sementara terhadap barang dan jasa yang dihasilkan oleh sektor industri harga jualnya cukup tinggi. Kondisi ini menggambarkan bahwa para petani masih belum memperoleh kesempatan untuk memperbaiki dan meningkatkan tingkat kesejahteraannya oleh karena harga atas output yang dihasilkannya masih memiliki nilai yang rendah, pada hal di sektor ini cukup banyaknya masyarakat yang menggantungkan hidupnya. Rendahnya harga atas output yang dihasilkan sektor pertanian tersebut, lebih disebabkan oleh karena pada sektor ini kebijakan-kebijakan yang dirumuskan dalam pengembangan pertanian masih berorientasi pada on farm (usaha tani) dan bersifat parsial belum bersifat komprehensif. Oleh karenanya jika ingin sektor pertanian Kabupaten Bengkalis dapat berkembang dengan baik dan memberikan nilai tambah berupa meningkatnya kesejahteraan petani dan semakin mapannya peran sektor pertanian sebagai tulang punggung perekonomian Kabupaten Bengkalis, maka pemerintah perlu melakukan kebijakan pertanian yang berorientasi pada sistem agribisnis terpadu dengan fokus perhatian pada: 1. Pengembangan kegiatan sektor hulu (up stream), yakni kebijakan yang bertujuan mengefisiensikan dan meminimalkan biaya input bagi petani guna menjaga keberlangsungan kegiatan usaha tani seperti usaha pembenihan,
industri
pupuk,
rekayasa
teknologi
yang
akan
dapat
meningkatkan kinerja petani, peralatan mesin pertanian beserta suku cadang, dan sebagainya. 2. Pengembangan
kegiatan
sektor
hilir
(down
stream),
yaitu
berupa
kegiatan yang mampu menampung hasil pertanian dengan tingkat harga yang wajar dan mampu memberikan nilai tambah bagi petani itu sendiri. 3. Pengembangan sistem pendukung (supporting system), berupa kebijakan yang GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
II-26
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
mampu memberikan mendukung bagi berkembangnya sektor pertanian secara menyeluruh mulai dari tingkat hulu, usaha tani, maupun tingkat hilir. Dukungan
tersebut
adalah
menyangkut
aspek
kelembagaan
distribusi/pemasaran, penyediaan sumber permodalan, dan kelembagaan pengambil kebijakan (policy maker) yang mampu mewujudkan suasana yang kondusif bagi berkembangnya kegiatan sektor pertanian.
Tabel 2.18. Indikator Makro Perekonomian Uraian
2006
2007
2008
2009
1 PDRB non Migas ADH Berlaku (Rp. Milyar)
7.532,70
9.066,20
11.088,40
13.292,80
2 PDRB non Migas AHD 2000 (Rp. Milyar)
2.556,29
2.760,50
2.980,47
3.192,95
3 PDRB Per Kapita ADH Berlaku (Rp. Juta)
14,60
16,80
20,30
24,10
4 PDRB Per kapita ADH Konstan (Rp. Juta)
4,94
5,12
5,46
5,79
Pendapatan Regional Per Kapita ADH Berlaku 5 (Rp. Juta)
13,30
15,40
18,60
22,00
Pendapatan Regional Per Kapita ADH Konstan 6 (Rp. Juta)
4,52
4,68
4,99
5,29
7 Pertumbuhan Ekonomi (%)
7,87
7,99
7,97
7,13
Sumber : BPS Kabupaten Bengkalis, Tahun 2010
Dari berbagai hal tersebut di atas, maka secara umum bahwa kinerja perekonomian di Kabupaten Bengkalis selama tahun 2009 apabila dibandingkan dengan tahun sebelumnya tahun 2008 dari sisi pertumbuhan ekonomi mengalami penurunan, namun dari sisi PDRB pertumbuhan PDRB tanpa minyak dan gas, menunjukkan peningkatan. Dilihat pada beberapa indikator ekonomi makro dimana jumlah PDRB, PDRB Perkapita, pendapatan per kapita yang dicapai lebih tinggi maka masih menunjukkan kinerja ekonomi yang cukup baik.
GAMBARAN UMUM KONDISI DAERAH
II-27
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
BAB III G GA AM MB BA AR RA AN NP PE EN NG GE EL LO OL LA AA AN NK KE EU UA AN NG GA AN N D AN NG GK KA AP PE EN ND DA AN NA AA AN N DA AH HD AE ER RA DA AN NK KE ER RA
3.1.
PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH Keuangan daerah Kabupaten Bengkalis dikelola sesuai dengan ketentuan dalam
Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara, Undang-Undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara, Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah, Peraturan Menteri Dalam Negeri (Permendagri) Nomor 13 Tahun 2006 junto Permendagri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, serta peraturan perundangundangan lain yang terkait. Secara spesifik pengelolaan keuangan daerah Kabupaten Bengkalis diatur dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bengkalis Nomor 13 Tahun 2007 tentang PokokPokok Pengelolaan Keuangan Daerah. Pengelolaan keuangan daerah yang diatur dalam peraturan daerah ini meliputi kekuasaan pengelolaan keuangan daerah, asas umum dan struktur APBD, penyusunan rancangan APBD, pelaksanaan APBD, perubahan APBD, pengelolaan kas, penatausahaan keuangan daerah, akuntansi keuangan
daerah,
pertanggungjawaban
pelaksanaan
APBD,
kerugian
daerah,
pengelolaan keuangan BUMD, pembinaan dan pengawasan pengelolaan keuangan daerah,
serta
sistem
informasi
keuangan
daerah.
Pedoman
penatausahaan
pelaksanaan APBD setiap tahun diatur tersendiri dalam Peraturan Bupati yang biasanya ditetapkan pada akhir Desember sebagai pedoman pelaksanaan APBD tahun berikutnya. Asas umum pengelolaan keuangan daerah yang telah menjadi komitmen pemerintah daerah Kabupaten Bengkalis adalah keuangan daerah dikelola secara tertib,
taat
pada
peraturan
perundang-undangan,
efektif,
efisien,
ekonomis,
transparan dan bertanggung jawab dengan memperhatikan asas keadilan, kepatutan, dan manfaat untuk masyarakat. Pengelolaan keuangan daerah dilaksanakan dalam suatu sistem terintegrasi, diwujudkan dalam APBD yang setiap tahun ditetapkan dengan Peraturan Daerah.
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN
III-1
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
APBD merupakan instrumen yang menjamin terciptanya disiplin dalam proses pengambilan keputusan terkait dengan kebijakan pendapatan maupun belanja daerah. Landasan administrasi yang mengatur pengelolaan anggaran daerah antara lain prosedur dan teknis penganggaran harus secara tertib dan taat azas agar APBD dapat disusun dan dilaksanakan dengan baik dan benar. Beberapa prinsip disiplin anggaran dalam penyusunan anggaran daerah antara lain adalah: (1) pendapatan yang direncanakan merupakan perkiraan yang terukur secara rasional yang dapat dicapai untuk setiap sumber pendapatan. sedangkan belanja yang dianggarkan merupakan batas tertinggi pengeluaran belanja: (2) penganggaran pengeluaran harus didukung oleh kepastian penerimaan daerah dalam jumlah yang cukup dan tidak dibenarkan melaksanakan kegiatan yang belum tersedia atau tidak mencukupi anggarannya dalam APBD/Perubahan APBD; (3) semua penerimaan dan pengeluaran daerah dalam tahun anggaran yang bersangkutan harus dimasukkan dalam APBD dan dibukukan dalam rekening Kas Umum Daerah. Aspek penting dalam penyusunan anggaran adalah penyelarasan kebijakan (policy). perencanaan (planning) dengan penganggaran (budget) antara pemerintah pusat dengan pemerintah daerah dan pemerintah provinsi agar tidak tumpang tindih. Penyusunan APBD pada dasarnya bertujuan untuk menyelaraskan kebijakan ekonomi makro dan sumber daya yang tersedia, mengalokasikan sumber daya secara tepat sesuai
kebijakan
pemerintah
dan
mempersiapkan
kondisi
bagi
pelaksanaan
pengelolaan anggaran secara baik. Perubahan APBD dimungkinkan jika terjadi perkembangan yang tidak sesuai dengan asumsi kebijakan umum APBD seperti : terdapat keadaan yang menyebabkan harus dilakukan pergeseran anggaran antar unit organisasi, antar kegiatan, dan antar jenis belanja, serta terjadi keadaan yang menyebabkan saldo anggaran lebih tahun sebelumnya dan harus digunakan untuk pembiayaan anggaran tahun berjalan. Dalam rangka pengelolaan keuangan daerah yang akuntabel dan transparan, pemerintah daerah wajib menyampaikan pertanggungjawaban berupa : (1) laporan realisasi anggaran, (2) neraca, (3) laporan arus kas, dan (4) catatan atas laporan keuangan yang disusun sesuai dengan standar akuntansi pemerintahan dan diaudit oleh Badan Pemeriksa Keuangan (BPK) Republik Indonesia.
3.2.
PENERIMAAN DAERAH Sumber penerimaan daerah terdiri atas 1) Pendapatan Asli Daerah (PAD) yang
terdiri dari kelompok Pajak Daerah, Retribusi Daerah, Hasil Perusahaan milik Daerah GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN
III-2
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
dan Hasil Pengelolaan Kekayaan Daerah yang dipisahkan dan Lain-Lain Pendapatan Asli Daerah; 2) Dana Perimbangan yang terdiri dari Bagi Hasil Pajak dan Bagi Hasil Bukan Pajak/SDA, Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus; 3) Lain-lain Pendapatan Daerah yang sah serta Perkembangan target Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Bengkalis selama kurun waktu 5 tahun. Pemerintah Daerah tidak mempunyai sumber-sumber pendapatan lain, kecuali yang telah ditentukan peraturan perundang-undangan. Apabila Pemerintah Daerah tidak mengambil langkah-langkah yang kreatif inovatif untuk menggali potensi pendapatan asli daerah, maka ketergantungan dari Pemerintah Pusat semakin tinggi. Kabupaten Bengkalis menjadi daerah otonom yang memiliki kapabilitas PAD rendah, hanya mencapai 4 % dari total APBD tahun 2009. Apabila diperhatikan trend PAD sejak tahun 2005 - 2009, PAD Kabupaten Bengkalis dapat dilihat dari grafik berikut :
Gambar 3.1 Trend PAD dan Kontribusinya Terhadap Penerimaan Daerah 2005 - 2009 160.000
4,5 4,1 127.859
140.000
121.845
138.345 4,0
120.000 100.000
2,8
3,0 2,7 2,5
80.000 60.000 40.000
4,0 3,5
112.362
2,0 1,8
1,5
33.322
1,0
20.000
0,5
-
-
2005
2006 PAD
2007
2008
2009
Kontribusi thd Penerimaan Daerah (%)
Data laporan tahunan sosial ekonomi Kabupaten Bengkalis tahun 2010 menunjukan realisasi penerimaan keuangan Kabupaten Bengkalis 2009 mencapai Rp. 3,54 trilyun, turun 20,28 persen dibanding 2008 sebesar Rp. 4,471 trilyun. Penerimaan keuangan terbesar dari Sisa Anggaran Tahun Lalu mencapai Rp. 1,818 triliun (51,37%), Dana Perimbangan sebesar Rp. 1,528 trilyun (43,19 %) dan dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp. 138,345 milyar (3,91%). Melalui Tabel 3.1 dapat dilihat perkembangan penerimaan daerah Kabupaten Bengkalis tahun 2005 – 2009. GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN
III-3
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
Tabel 3.1. Realisasi Penerimaan Keuangan, 2005-2009 (Juta Rupiah) URAIAN
2005
2006
2007
2008
2009
1.896.261
3.153.455
4.031.744
4.435.365
3.486.009
325.367
817.614
2.030.774
1.814.397
1.818.723
33.322
127.859
112.362
121.845
138.345
Pajak Daerah
7.327
6.631
9.337
24.249
23.835
Retribusi Daerah
6.234
8.096
8.567
13.583
13.652
A. PENERIMAAN DAERAH 1. Sisa Anggaran Tahun Lalu 2. Pendapatan Asli Daerah
Laba BUMD Penerimaan Lainnya 3. Dana Perimbangan Bagi Hasil Pajak Bagi Hasil Bukan Pajak Dana Alokasi Umum Dana Alokasi Khusus B. PENERIMAAN LAIN-LAIN TOTAL PENERIMAAN
1.411
3.408
8.353
4.090
7.161
18.350
109.724
86.104
79.923
93.696
1.523.767
2.207.982
1.888.609
2.499.123
1.528.941
209.016
287.473
335.534
285.446
278.353
1.304.196
1.920.509
1.336.620
2.141.203
1.224.542
206.732
206.732
206.723
51.681
-
10.556
-
9.731
20.794
26.046
13.805
-
-
36.054
54.256
1.910.066
3.153.455
4.031.744
4.471.419
3.540.266
Sumber : Bagian Keuangan Sekretariat Daerah Kabupaten Bengkalis (Dalam Laporan Tahunan Sosial Ekonomi Kabupaten Bengkalis, 2010)
3.2.1 Pendapatan Asli Daerah (PAD) Realisasi PAD Kabupaten Bengkalis tahun 2009 sebesar Rp. 138,345 milyar naik 13,54% dibanding 2008 sebesar Rp. 121.845 milyar. Kenaikan PAD tahun 2009 terutama disebabkan meningkatnya laba BUMD mencapai 75,11% dari Rp. 4.090 milyar menjadi Rp. 7.161 milyar. Retribusi daerah dan penerimaan lainnya juga mengalami peningkatan di tahun 2009 masing-masing sekitar 0,51 % dan 17,23%. Sedangkan dana penerimaan pajak daerah turun sekitar 1,71% dari Rp. 24.249 milyar tahun 2008 menjadi 23,835 milyar tahun 2009. Secara keseluruhan, kontribusi penerimaan lainnya terhadap PAD Kabupaten Bengkalis Tahun 2009 merupakan yang terbesar mencapai 67,73%, pajak daerah mencapai 17,23%, retribusi daerah sekitar 9,87% dan laba BUMD hanya 5,18%, seperti terlihat dari Gambar 3.2 berikut.
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN
III-4
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
Gambar 3.2 Realisasi Bagian Penerimaan PAD (Milyar Rupiah) Tahun 2009
17,23%
9,87%
5,18%
67,73%
Pajak Daerah
Retribus i Daerah
Laba BUMD
Penerim aan Lainnya
Pajak Daerah Walaupun pajak daerah Kabupaten Bengkalis terus mengalami kenaikan dari tahun 2005 – 2009, namun kontribusinya tidak mengalami peningkatan berarti. Tahun 2005 penerimaan pajak daerah hanya Rp. 7,327 milyar dengan kontribusi mencapai 21% terhadap PAD, kecenderungan penurunan terjadi di tahun 2005 menjadi hanya Rp. 6,631 milyar dan kontribusinya menurun jauh hanya menjadi sekitar 5,10%. Gambar 3.3 Penerimaan Pajak Daerah dan Kontribusinya Terhadap PAD Tahun 2005 – 2009 30.000
25
21,99 25.000
19,90
24.249 20.000
23.835 20
17,23 15
15.000 10 8,31 10.000 7.327
9.337 5,19 5
5.000
6.631
0
2005
2006
2007
Penerimaan (Rp. Milyar)
2008
2009
Kontribusi (%)
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN
III-5
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
Pada tahun 2007 pajak daerah Kabupaten Bengkalis kembali naik menjadi Rp. 9,377 milyar dan kontribusinya meningkat menjadi 5,31%. Perbaikan terus terjadi hingga tahun 2008 dengan penerimaan pajak mencapai Rp. 24,240 milyar dan kontribusnya mencapai 19,90%. Namun di tahun 2009 kembali terjadi penurunan menjadi Rp. 23,825 milyar dengan kontribusi 17,23%.
Retribusi Daerah Perkembangan retribusi daerah sama halnya dengan pajak daerah. Tahun 2005 jumlahnya hanya Rp.6,234 milyar namun kontribusnya cukup besar mencapai 18,71%. Tahun 2006 jumlahnya meningkat menjadi Rp. 8 milyar tetapi kontribusinya turun jauh menjadi hanya 6,33% terhadap PAD Kabupaten Bengkalis. Tahun 2007 dan 2008 terus terjadi peningkatan yang berarti di dalam penerimaan retribusi, baik dari jumlahnya maupun kontribusnya terhadap PAD. Pada tahun 2009 kembali meningkat menjadi Rp. 13,652 milyar dengan kontribusi yang berkurang menjadi hanya 9,87%.
Gambar 3.4 Retribusi Daerah dan Kontribusinya Terhadap PAD Tahun 2005 – 2009 16.000
20,0 18,71
14.000
18,0
13.652
13.583
16,0 12.000 14,0 10.000 8.096
12,0
11,15
8.567
8.000
9,87 6.234
8,0
7,62
6.000
10,0
6,33
6,0
4.000 4,0 2.000
2,0 -
2005
2006
2007
Retribusi Daerah (Rp. Milyar)
2008
2009
Kontribusi (%)
Laba BUMD Laba BUMD dari tahun 2005 hingga tahun 2009 terus meningkat, rata-rata 101,85%. Laba BUMD tertinggi dibukukan pada tahun 2007 sebesar Rp. 8,353 milyar atau sekitar 7,43% dari total PAD Kabupaten Bengkalis. Namun di tahun 2008 terjadi
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN
III-6
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
penurunan sekitar 51% dibanding tahun 2007 menjadi Rp. 4,090 milyar, dan ditahun 2009 kembali meningkat sekitar 75,11% menjadi Rp. 7,161 milyar.
Gambar 3.5 Laba BUMD dan Kontribusinya Terhadap PAD Tahun 2005 – 2009 8,0
9.000 8.353
7,43
8.000
7,0 7.161
7.000
6,0
6.000
5.000
5,18
5,0
4,24 4,0 4.090
4.000
3,36 3.408
3.000
2.000
3,0 2,67 2,0
1.411 1,0
1.000
-
2005
2006
2007
Laba BUMD (Rp. Milyar)
2008
2009
Kontribusi (%)
3.2.2 Dana Perimbangan Dana perimbangan merupakan sumber pembiayaan utama bagi pembangunan Kabupaten Bengkalis, walaupun SiLPA tahun 2008 yang digunakan untuk tahun 2009 masih lebih besar. Namun sumber dana SiLPA tersebut juga merupakan sisa penerimaan dari dana perimbangan tahun 2008. Bila dilihat dari struktur dana perimbangan Kabupaten Bengkalis tahun 2009, komponen utamanya adalah bagi hasil bukan pajak yang diperoleh dari eksploitasi SDA yang ada di Kabupaten Bengkalis, yaitu komoditi minyak mentah dan gas serta produk olahannya mencapai 80,09%. Gambar 3.6 Distribusi Penerimaan Dana Perimbangan Tahun 2005 – 2009 Dana Alokasi Khusus 1,70%
Bagi Hasil Pajak 18,21%
Bagi Hasil Bukan Pajak 80,09%
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN
III-7
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
Sebagai daerah yang memiliki sumber pembiayaan dari dana bagi hasil, penerimaan dana alokasi umum dan dana alokasi khusus di Kabupaten Bengkalis tidak memberikan kontribusi berarti, hanya 1,70% dari total dana perimbangan yang diperoleh. Sedangkan penerimaan dari bagi hasil pajak, kontribusinya mencapai 18,21% dari penerimaan dana perimbangan.
Bagi Hasil Pajak Penerimaan dana perimbangan dari bagi hasil pajak meningkat dari tahun 2005 sebesar Rp. 209,016 milyar menjadi Rp. 278,353 milyar di tahun 2009. Selain peningkatan dalam nominal juga terjadi perbaikan kontribusinya, dari 13,72% menjadi 18,21% terhadap total penerimaan dana perimbangan. Secara keseluruhan rata-rata pertumbuhan penerimaan bagi hasil pajak sekitar 8,29% pertahun.
Gambar 3.7 Bagi Hasil Pajak dan Kontribusinya Terhadap Dana Perimbangan Tahun 2005 – 2009 20,0
400.000
18,21 18,0
17,77
350.000
335.534 16,0
300.000
287.473
285.446
278.353 14,0
13,72 13,02
250.000
12,0
11,42 209.016
10,0
200.000
8,0
150.000
6,0 100.000 4,0 50.000
2,0
-
2005
2006
2007
Bagi Hasil Pajak (Rp. Milyar)
2008
2009
Kontribusi (%)
Tren penerimaan bagi hasil pajak mengalami kenaikan hingga tahun 2007, namun setelahnya terus mengalami penurunan rata-rata 8,52% hingga tahun 2009. Hal ini tentunya perlu mendapat perhatian, karena kemandirian daerah selain dari Pendapatan Asli Daerah juga dilihat dari bagi hasil sektor pajak.
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN
III-8
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
Bagi Hasil Bukan Pajak Bagi hasil bukan pajak sebagai komponen dari dana perimbangan merupakan sumber penerimaan terbesar bagi Kabupaten Bengkalis. Tahun 2009 mencapai Rp. 1.224,5 milyar atau sekitar 80% dari total dana perimbangan yang diperoleh. Nilai tersebut sama dengan 8,85 kali besar PAD Kabupaten Bengkalis. Namun di dalam realisasinya, penerimaan dari bagi hasil bukan pajak ini tidak dapat diprediksi dengan tepat karena adanya fluktuasi harga minyak dunia dan lifting minyak dari perusahaan yang beroperasi di Kabupaten Bengkalis, dengan demikian penerimaan sektor ini sangat dipengaruhi faktor eksternal.
Gambar 3.8 Bagi Hasil Bukan Pajak dan Kontribusinya Terhadap Dana Perimbangan Tahun 2005 – 2009 2.500.000
100,0 86,98
85,59
2.141.203
90,0
85,68 80,09
2.000.000
80,0
1.920.509
70,0 70,77 1.500.000
60,0 1.304.196
1.336.620
1.224.542
1.000.000
50,0 40,0 30,0
500.000
20,0 10,0
-
2005
2006
2007
2008
Bagi Hasil Bukan Pajak (Rp. Milyar)
2009
Kontribusi (%)
Gambar di atas memperlihatkan fluktuasi penerimaan dana perimbangan dari bagi
hasil
bukan
pajak
yang
mengalami
penurunan
sejak
tahun
2005
dan
kontribusinya juga semakin turun menjadi 80% dibandingkan dengan tahun 2005 yang mencapai 85,50%
Dana Alokasi Umum (DAU) dan Dana Alokasi Khusus (DAK) Sebagai daerah penghasil minyak dan gas bumi, Dana Bagi Hasil menjadi primadona penerimaan sehingga Dana Alokasi Umum dan Dana Alokasi Khusus menjadi sangat kecil atau tidak memberi besaran yang berarti. Bahkan di tahun 2006, kedua sumber penerimaan tersebut tidak diperoleh sama sekali. Rata-rata penerimaan dari dana alokasi tersebut kurang dari 0,1%. GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN
III-9
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
Gambar 3.9 DAU dan DAK dan Kontribusinya Terhadap Dana Bengkalis Tahun 2005 – 2009 250.000
0,1
216.454
0,1 0,11
200.000
0,1
150.000
0,1
0,1
100.000 72.474
0,0 50.000 0,03 10.556
2005
0,0
0,02
0,00 -
-
-
2006
2007
2008
DAU & DAK
3.3.
26.046
0,01
2009
Kontribusi (%)
PENGELOLAAN BELANJA DAERAH Sesuai Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 29 Tahun 2002, pada tahun
anggaran 2004-2006 struktur belanja dalam APBD Kabupaten Bengkalis terdiri dari belanja aparatur dan belanja pelayanan publik. Pada tahun anggaran 2007 - 2008 struktur
belanja
dipilah
atas
belanja
tidak
langsung
dan
belanja
langsung,
sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 junto Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 59 Tahun 2007 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah. Belanja tidak langsung meliputi; Belanja pegawai dalam bentuk gaji dan tunjangan, tambahan penghasilan pegawai, penerimaan lainnya untuk pimpinan dan Anggota DPRD serta Kepala Daerah/Wakil Kepala Daerah dan biaya pemungutan pajak daerah. Belanja bunga digunakan untuk pembayaran bunga atas pinjaman pemerintah daerah kepada pihak lainnya. Subsidi digunakan untuk menganggarkan bantuan biaya produksi kepada perusahaan/lembaga tertentu agar harga jual produksi/jasa yang dihasilkan dapat terjangkau oleh masyarakat. Belanja hibah yaitu pemberian hibah untuk penyelenggaraan program dan kegiatan yang bersifat cross cutting issue. Bantuan Sosial yaitu bantuan sosial organisasi
kemasyarakatan
antara
lain
bantuan
keagamaan,
pendidikan,
kemasyarakatan dan bantuan partai politik. Untuk Belanja tidak langsung dan belanja langsung dapat dijelaskan sebagai berikut :
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN
III-10
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
1. Belanja tidak langsung merupakan belanja yang dianggarkan tidak terkait secara langsung. Belanja Bagi Hasil meliputi belanja bagi hasil pajak daerah dan retribusi daerah kepada Desa/Kelurahan. Bantuan Keuangan yang bersifat umum maupun khusus kepada Desa/Kelurahan. Belanja tak terduga untuk kegiatan yang sifatnya tidak bisa atau diharapkan tidak terulang. 2. Belanja Langsung merupakan belanja yang dianggarkan terkait langsung dengan program dan kegiatan. Belanja langsung meliputi; Belanja Pegawai, dipergunakan untuk pengeluaran honorarium PNS, honorarium non PNS dan uang lembur. Belanja Barang dan Jasa dipergunakan untuk pengeluaran bahan habis pakai, bahan material, jasa kantor, premi asuransi, perawatan kendaraan bermotor, cetak dan penggandaan, sewa alat berat, sewa perlengkapan, sewa perlengkapan dan alat kantor, makanan dan minuman, pakaian dinas dan atributnya, pakaian kerja, pakaian khusus, perjalanan dinas, beasiswa pendidikan PNS, kursus, pelatihan, sosialisasi dan bimbingan teknis perjalanan pindah tugas dan lain sebagainya. Belanja Modal dipergunakan untuk pengeluaran pengadaan tanah, alat-alat berat, alat-alat angkutan darat bermotor, alat-alat angkutan darat tidak bermotor, alat-alat angkutan di air bermotor, alat-alat angkutan di air tidak bermotor, alat-alat bengkel, alat-alat pengolahan pertanian dan peternakan, peralatan kantor, perlengkapan kantor, komputer dan lain-lain.
Realisasi
pengeluaran
keuangan
Kabupaten
Bengkalis
2009
mencapai
Rp. 2.855 milyar berarti 87,92% persen dari total belanja yang dianggarkan. Realisasi pengeluaran
tersebut
meningkat
sekitar
11,07%
dibandingkan
dengan
tahun
sebelumnya sebesar Rp. 2.571 milyar. Realisasi belanja langsung menjadi komponen terbesar pengeluaran Kabupaten Bengkalis yang mencapai 60,22% tahun 2009 yaitu sebesar Rp. 1.720 milyar, sedangkan di dalam anggaran mencapai 63,17%. Tahun 2009 dianggarkan defisit mencapai 47% dari penerimaan, namun dalam realisasinya hanya mencapai 39,74%. Dibandingkan dengan kondisi tahun 2008, sebenarnya tahun 2009 terjadi penurunan kinerja keuangan daerah karena di tahun 2008 terjadi surplus sekitar 47,67% di anggaran dan 8,93% di dalam realisasinya. Pada Tahun Anggaran 2008 hingga 2009, peningkatan realisasi penyerapan anggaran belanja mencapai 11,7% menunjukkan bahwa tingkat penyerapan dalam batas proporsi yang masih ideal karena dalam realisasi sebuah anggaran akan dipengaruhi berbagai hal, baik yang bersifat internal maupun eksternal. Rincian
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN
III-11
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
selengkapnya untuk alokasi anggaran dan realisasi belanja daerah dapat disajikan dalam tabel sebagai berikut: Tabel 3.2. Ringkasan Realisasi Pengeluaran Keuangan Tahun 2008 dan 2009 (juta rupiah) Anggaran
Belanja 2009
Realisasi 2008
2009
2008
1
Belanja Tidak Langsung
1.319.627.675.501
939.432.382.508
1.135.963.291.294
863.240.483.974
2
Belanja Langsung
2.263.509.478.325
2.726.969.447.856
1.719.519.639.041
1.707.654.931.809
Jumlah Belanja
3.583.137.153.826
3.666.401.830.363
2.855.482.930.334
2.570.895.415.783
(1.709.020.136.958) (1.747.906.905.023)
(1.134.651.417.835)
229.475.092.737
Surplus (Defisit)
3.4.
ARAH PENGELOLAAN PEMBIAYAAN DAERAH Pembiayaan daerah adalah semua penerimaan yang perlu dibayar kembali dan
atau pengeluaran yang akan diterima kembali, baik pada tahun anggaran yang bersangkutan maupun pada tahun anggaran berikutnya. Pembiayaan daerah terdiri dari; Penerimaan pembiayaan yang mencakup SiLPA tahun anggaran sebelumnya, Pencairan dana cadangan, Hasil penjualan kekayaan daerah yang dipisahkan, Penerimaan pinjaman daerah, Penerimaan kembali pemberian pinjaman, Penerimaan piutang daerah, Penerimaan kembali penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah, dan Penerimaan kembali dana talangan. Pengeluaran pembiayaan yang mencakup; Pembentukan dana cadangan, Penyertaan
modal
(investasi)
pemerintah
daerah,
Pembayaran
pokok
utang,
Pemberian pinjaman daerah, Pembayaran utang belenja, Pemberian dana talangan dan SiLPA tahun berkenaan. Bertolak pada kondisi Kabupaten Bengkalis saat ini dibutuhkan peran serta masyarakat dalam proses percepatan pembangunan karena sangat mustahil visi 2010 – 2015 dicapai tanpa dukungan semua pemangku kepentingan. Untuk itu peran sektor swasta sangat penting dalam mewujudkan capaian target indikator ekonomi makro Kabupaten
Bengkalis,
mengingat
tingkat
multiplier
effect
APBD
terhadap
pembentukan PDRB Kabupaten Bengkalis hanya 0,094 atau proporsinya 9,4%, maka GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN
III-12
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
diperlukan investasi swasta yang sangat besar yaitu mencapai 90% lebih. Simbiosis mutualisme antara pemerintah, swasta dan masyarakat dengan dukungan investasi swasta dalam berbagai sektor diharapkan menjadi sumber pembiayaan pembangunan baik langsung maupun tidak langsung.
3.5.
ARAH PENGELOLAAN ASET DAERAH Arah pengelolaan aset meliputi penatausahaan aset dan penataan penguasaan,
pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan aset barang daerah. Penatausahaan aset terdiri dari pencatatan dan pelaporan akuntasi atas perolehan, pemeliharaan, rehabilitasi, perubahan klasifikasi dan penyusutan terhadap aset tetap yang dikuasai/ digunakan. Pemeliharaan aset tetap yang bersifat rutin dan berkala tidak dikapitalisasi. Rehabilitasi yang bersifat sedang dan berat dikapitalisasi apabila memenuhi salah satu kriteria
menambah
volume,
menambah
kapasitas,
meningkatkan
fungsi,
meningkatkan efisiensi dan/atau menambah masa manfaat. Perubahan klasifikasi aset tetap sebagaimana diuraikan di atas berupa perubahan aset tetap ke klasifikasi selain aset tetap atau sebaliknya. Penyusutan sebagaimana diuraikan di atas merupakan penyesuaian nilai sehubungan dengan penurunan kapasitas dan manfaat dari suatu aset tetap. Pengelolaan aset daerah berpedoman pada Standar Akuntasi Pemerintah (SAP).
3.6.
K ERA NGKA PE NDA NAA N Pendapatan asli daerah merupakan komponen pendapatan yang penggaliannya
sangat tergantung pada kinerja dan kebijakan Pemerintah Kabupaten Bengkalis. Sehingga keberhasilan Pemerintah Daerah dalam menggali potensi pendapatan asli daerah akan mendongkrak tingginya pendapatan daerah. Dengan segala potensi yang dimiliki Kabupaten Bengkalis diprediksikan Pendapatan Asli Daerah pada tahun 2011 2015 akan mengalami peningkatan, utamanya dari obyek pajak daerah dan retribusi daerah. Proyeksi pertumbuhan rata-rata PAD selama kurun waktu 2011 - 2015 sebesar 25% per tahun. Pajak daerah diprediksi akan mengalami kenaikan secara bertahap rata-rata sebesar 25%, dengan asumsi kondisi perekonomian stabil. Sedangkan kontribusi pajak terhadap PAD diproyeksikan sebesar 18,33% tahun 2015. Gambaran tentang prediksi PAD dan pajak daerah Kabupaten Bengkalis tahun 2011 2015, dapat lihat pada tabel 3.3 berikut ini. GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN
III-13
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010 ‐ 2015
Tabel 3.3 Prediksi Penerimaan Keuangan Tahun 2011-2015 (juta Rupiah) URAIAN
2011
2012
2013
2014
2015
2,306,243
2.470.805
2,629,278
2,808,582
3,005,339
188,359
235,449
282,539
339,046
406,855
Pajak Daerah
34,530
43,163
51,795
62,154
74,585
Retribusi Daerah
18,156
22,695
27,234
32,681
39,217
9,757
12,196
14,636
17,563
21,075
125,916
157,395
188,874
226,649
271,979
2,050,279
2,150,356
2,255,743
2,366,844
2,484,096
333,823
367,206
403,926
444,319
488,751
1,609,968
1,666,317
1,724,638
1,785,001
1,847,476
Dana Alokasi Umum
72,353
77,521
82,689
87,857
93,025
Dana Alokasi Khusus
34,135
39,312
44,490
49,667
54,844
1.3 Lain-lain Pendapatan Daerah Yang Sah
67,605
85,000
90,996
102,692
114,388
1,100,000
200,000
190,000
180,000
170,000
1,100,000
200,000
190,000
180,000
170,000
3,406,243
2,670,805
2,819,278
2,988,582
3,175,339
1. PENDAPATAN DAERAH 1.1 Pendapatan Asli Daerah
Laba BUMD Penerimaan Lainnya 1.2 Dana Perimbangan Bagi Hasil Pajak Bagi Hasil Bukan Pajak/SDA
3. PEMBIAYAAN DAERAH 3.1 Penerimaan Pembiayaan Daerah SiLPA TOTAL PENERIMAAN
Sumber : Estimasi Data Keuangan Kabupaten Bengkalis, 2010
Post Anggaran Penerimaan pembiayaan daerah dari sisa anggaran tahun lalu (SiLPA), diprediksi persentasenya turun dari 37% ditahun 2011 menjadi hanya 5,5% pada tahun 2015. Tingginya angka Silpa pada tahun 2011 lebih disebabkan karena masa transisi RPJMD 2005 – 2010 menjadi RPJMD 2010 – 2015. Dengan lebih fokusnya pelaksanaan pemerintahan, maka SiLPA pada tahun 2012 diprediksi menurun jauh dari 37% menjadi 7,7%. Penerimaan utama APBD Kabupaten Bengkalis masih bertumpu pada dana perimbangan, yaitu dana bagi hasil bukan pajak yang berkisar sekitar 75% dari Total Dana Perimbangan.
GAMBARAN PENGELOLAAN KEUANGAN DAERAH DAN KERANGKA PENDANAAN
III-14
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
BAB IV A AN NA AL LIIS SIIS S IIS SU U--IIS SU US ST TR RA AT TE EG GIIS S RPJMD Kabupaten Bengkalis Tahun 2010–2015 merupakan dokumen perencanaan yang tetap mengikuti arahan dan mengacu pada RPJM Nasional, RPJMD Provinsi dan RPJPD Kabupaten Bengkalis Tahun 2005-2025. Oleh karena itu isu-isu strategis pada RPJMD Kabupaten Bengkalis Tahun 2010– 2015 berkaitan erat dengan isu-isu RPJM Nasional (2010-2014), RPJM Provinsi (2009-2014),
RPJPD
Kabupaten
Bengkalis
Tahun
2005-2025
dan
RPJMD
Kabupaten Bengkalis Tahun 2010–2015. Berikut ini, disusun rangkaian isu-isu strategis pembangunan kabupaten Bengkalis yang dipengaruhi oleh RPJM Nasional
yang
berdampak
kepada
daerah,
RPJM
Provinsi
Riau,
RPJPD
Kabupaten Bengkalis (2005-2025) dan evaluasi pelaksanaan atau hasil-hasil yang dicapai di dalam RPJMD Bengkalis tahun 2005-2010.
4.1 ISU STRATEGIS NASIONAL (RPJMN) YANG BERDAMPAK KEPADA KABUPATEN BENGKALIS. Isu-isu strategis merupakan identifikasi masalah kekinian yang diproyeksikan akan dihadapi dalam satu periode pembangunan jangka menengah dalam skala nasional, regional maupun internasional yang memiliki keterkaitan langsung maupun tidak langsung sebagai akibat dari hubungan interaksi lintas wilayah, sektor maupun isu-isu ekonomi dan politik yang lebih besar. Sehingga dalam dokumen RPJMD diperlukan telaahan terkait proyeksi isu terkini yang berdampak terhadap pembangunan daerah lima tahun ke depan.
4.1.1 Visi Indonesia Indonesia memiliki modal yang sangat besar, baik sumber daya alam, letak geografis yang strategis, struktur demografis penduduknya yang ideal, sumber daya kultural yang beragam dan kuat, serta masyarakatnya yang memiliki potensi dan kreativitas yang tidak terbatas untuk dapat merubah krisis dan tantangan menjadi peluang dan kesempatan. Di bidang energi, Indonesia memiliki berbagai sumber energi
ANALISIS ISU‐ISU STRATEGIS
IV-1
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
mulai dari minyak bumi, gas, batubara dan sumber energi yang terbarukan yang melimpah seperti geotermal dan air, disamping itu tersedia lahan yang luas dan subur sehingga bisa ditanami dengan berbagai komoditas pangan dan pertanian. Penduduk Indonesia memiliki potensi yang besar di berbagai bidang, ilmu pengetahuan dan teknologi, kesenian dan budaya, olahraga, serta kreativitas. Dengan perkiraan ekonomi dunia akan mengalami pemulihan secara bertahap, serta tidak lagi terjadi gejolak (shock) berskala global yang baru, maka kinerja ekonomi nasional juga akan pulih secara bertahap. Kinerja ekonomi Indonesia telah dan terus diupayakan untuk mengatasi dampak krisis dengan memacu potensi ekonomi dalam negeri, fondasi ekonomi dan stabilitas harus tetap dapat dipelihara dan bahkan harus diperkuat. Dengan kondisi itulah, rata-rata pertumbuhan ekonomi dalam lima tahun ke depan akan dapat dijaga pada kisaran 6,3%-6,8%. Jika pemulihan ekonomi global terjadi secara lebih cepat dan tidak terjadi gejolak ekonomi baru, melalui strategi penguatan ekonomi domestik dan penguatan ekspor, maka pertumbuhan ekonomi rata-rata tersebut dapat dipacu lebih tinggi dan pada akhir periode lima tahun ke depan mencapai 7% atau lebih. Dengan pertumbuhan ini, tingkat kemiskinan akan dapat diturunkan menjadi 8%-10% dan tingkat pengangguran terbuka menjadi 5%-6%. Pengalaman lima tahun terakhir memberikan pelajaran bahwa pertumbuhan ekonomi yang tinggi hanya dapat dinikmati oleh seluruh masyarakat bila disertai pemerataan kesejahteraan melalui kebijakan ekonomi yang berpihak nyata pada kelompok masyarakat yang paling lemah. Kebijakan ekonomi harus dengan pendekatan yang menyeluruh dan seimbang, konsisten dan adil. Kemiskinan terjadi bukan sekadar karena belum terpenuhinya kebutuhan pokok, tetapi kemiskinan terjadi karena tidak adanya hak dan akses untuk memenuhi kebutuhan pokok. Akses tidak hanya mencakup ketersediaan pasokan kebutuhan pokok yang berkualitas sesuai dengan lokasi kebutuhan, tetapi juga keterjangkauan harganya, dan keamanan pasokan sepanjang waktu. Oleh karena itu, rakyat Indonesia akan menjadi sejahtera bila hak dan aksesnya untuk memenuhi kebutuhan dasar terjamin. Mekanisme pasar dan globalisasi tidak dapat diandalkan untuk secara otomatis menyejahterakan rakyat. Bahkan mekanisme pasar tanpa batas telah membuahkan
krisis
keuangan
global
yang
berdampak
luas
dan
dapat
menyengsarakan masyarakat dunia. Peranan pemerintah yang kuat, cerdas, bersih, dan efisien sangat penting dalam melindungi kelompok masyarakat yang rentan denhan menjaga kepentingan negara dan rakyat dari eksploitasi pasar yang tidak terbatas. Reformasi birokrasi dan peranan pemerintah yang efektif dan bebas dari konflik kepentingan menjadi suatu keharusan dalam menjaga kepentingan nasional
ANALISIS ISU‐ISU STRATEGIS
IV-2
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
dan masyarakat. Pertumbuhan ekonomi dalam lima tahun terakhir telah mencapai hampir 6%, yang merupakan pertumbuhan tertinggi sejak krisis ekonomi terjadi tahun 1998. Tingkat pengangguran dan kemiskinan juga mengalami penurunan. Namun, tingkat pengangguran dan kemiskinan masih harus terus diturunkan. Saat ini masih banyak masyarakat yang hidup di sekitar dan di bawah garis kemiskinan. Kehidupan mereka masih sangat rentan terhadap berbagai gejolak, terutama gejolak harga pangan. Persoalan kemiskinan adalah persoalan yang harus ditangani secara lebih substantif dan mendasar. Pembangunan
ekonomi
yang
berkelanjutan
dan
menjamin
pemerataan
(growth with equity) harus didukung dengan stabilitas dan fundamental negara yang kuat. Pertumbuhan ekonomi yang memihak masyarakat hanya tercapai bila alokasi anggaran belanja pemerintah secara sungguh-sungguh dirancang untuk benar-benar memihak masyarakat dan membantu mereka keluar dari lingkaran kemiskinan. Perlindungan sosial juga harus terus diberikan bukan hanya karena merupakan kewajiban konstitusional, namun juga karena pertimbangan strategis untuk meningkatkan kualitas sumber daya manusia Indonesia yang produktif, terdidik, terampil, dan sehat. Manusia seperti ini akan menjadi modal berharga bagi bangsa yang kuat, unggul dan berdaya saing dalam menghadapi berbagai tantangan, baik pada lingkup nasional, regional maupun internasional. Kita harus menunjukkan proses perbaikan kualitas manusia Indonesia secara konsisten. Untuk itu diperlukan sebuah sistem pemerintahan yang demokratis yang memberikan jaminan akses kepada setiap rakyatnya untuk memenuhi kebutuhan hidup. Tujuannya agar kebijakan yang diambil memang bermanfaat dan ditujukan sebesar-besarnya untuk mencapai kemakmuran rakyat. Oleh karena itu, upaya konsolidasi demokrasi harus tetap dilanjutkan, kebebasan berpendapat harus makin dijamin dan pilar-pilar demokrasi harus makin ditegakkan yang diimbangi dengan peningkatan kepatuhan hukum. Indonesia berhasil melalui sebuah proses transformasi politik dari negara otoriter menjadi sebuah negara dengan tatanan politik yang lebih demokratis. Konsolidasi demokrasi telah berhasil dilaksanakan dengan baik melalui proses pemilihan umum baik di tingkat nasional maupun lokal. Ke depan berbagai usaha harus dilakukan untuk membawa demokrasi prosedural ini menjadi demokrasi substansial. Di dalam konstitusi Indonesia dengan tegas dinyatakan prinsip-prinsip pengawasan antar kekuasaan secara timbal balik dan berimbang, konstitusi juga
ANALISIS ISU‐ISU STRATEGIS
IV-3
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
secara tegas memuat sejumlah pasal yang berisi pengakuan terhadap hak asasi manusia. Sebagai negara hukum yang demokratis, supremasi hukum, pemerintahan yang bertanggung jawab, partisipatif dan terbuka, serta penghargaan terhadap hak asasi manusia mutlak harus diwujudkan. Indonesia
saat
ini
telah
menjadi
sebuah
negara
dengan
tata
kelola
pemerintah yang lebih baik, lebih bersih dan lebih berwibawa dan bebas dari berbagai kepentingan pribadi, kelompok, maupun golongan. Upaya ini harus terus diperkuat untuk mewujudkan Indonesia yang bersih, berwibawa dan bebas KKN serta memberikan pelayanan publik yang baik, efisien dan murah bagi berbagai pelaku kepentingan sehingga dihormati oleh dunia internasional. Memperhatikan uraian di atas dan mencermati tantangan ke depan, maka kerangka Visi Indonesia 2014 adalah :
“TERWUJUDNYA INDONESIA YANG SEJAHTERA, DEMOKRATIS, DAN BERKEADILAN”
4.1.2 Misi Pembangunan Keberhasilan penyelenggaraan pembangunan pada periode 2004 - 2009, tentu harus terus dipelihara dan ditingkatkan. Capaian dan prestasi pembangunan di periode 2004 - 2009 adalah salah satu modal dasar yang harus dilanjutkan untuk meraih capaian dan prestasi pembangunan yang lebih baik lagi pada periode 2010 2014. Pada periode 2010-2014 bangsa Indonesia harus terus berupaya keras untuk mencapai
perbaikan
di
bidang
kesejahteraan
rakyat,
membangun
keadilan,
penerapan tata kelola pemerintahan yang baik, peningkatan kualitas demokrasi serta menjaga kesatuan dan keamanan negara. Misi Pembangunan Indonesia 2010 - 2014 merupakan bagian awal dari proses menuju cita-cita tersebut. Dalam menjalankan misinya, Indonesia tidak dapat terlepas dari pengaruh kondisi regional dan pengaruh global. Krisis dan gejolak harga pangan dan energi serta krisis ekonomi global yang terjadi sejak awal 2008 dan belum pulih sepenuhnya hingga saat ini, telah mempengaruhi kondisi dunia. Ekonomi dunia mengalami kontraksi ekonomi pada tahun 2009 yang disebabkan rusaknya
lembaga-lembaga
keuangan
dunia
yang
pada
akhirnya
akan
mempengaruhi secara negatif kegiatan ekonomi riel dan perdagangan dunia. Pada
ANALISIS ISU‐ISU STRATEGIS
IV-4
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
akhirnya tingkat kesejahteraan masyarakat dunia akan mengalami penurunan, dan target penurunan kemiskinan global pada 2015 seperti yang tertuang dalam Millenium Development Goals (MDG) juga akan mengalami hambatan. Meskipun pada tingkat pimpinan dunia terdapat inisiatif untuk mengatasi krisis global, antara lain yang telah dilakukan oleh forum G-20, namun pemulihan ekonomi global sepenuhnya masih akan memerlukan proses yang cukup panjang. Hal ini disebabkan perbaikan kembali sektor keuangan, memperbaiki regulasi dan pengawasan sektor keuangan, melakukan program counter cyclical melalui stimulus fiskal dan mencegah proteksionisme dengan terus menjaga arus perdagangan antar negara membutuhkan koordinasi yang rumit antar negara, selain juga melalui proses politik di masing-masing negara yang tidak mudah. Sementara
itu,
munculnya
kesadaran
kolektif
global
mengenai
masalah
perubahan iklim (climate change) juga akan mempengaruhi strategi pembangunan di semua negara. Setiap negara, baik yang sudah maju maupun yang sedang berkembang memiliki tanggung jawab yang sama meskipun dengan peran dan cara yang berbedabeda dalam mengatasi masalah perubahan iklim global. Wujud dari makin maraknya kesadaran kolektif global atas dampak dari fenomena perubahan iklim adalah makin mengemukanya strategi pembangunan ekonomi yang harus menempatkan kesadaran akan daya dukung lingkungan alam pada prioritas yang tinggi. Bila hal tersebut tidak dilakukan, rangkaian bencana alam akibat ulah manusia dan dampak industrialisasi akan makin sering terjadi dan dapat membahayakan umat manusia sendiri. Upaya Indonesia untuk memperbaiki kesejahteraan rakyat pada periode 20102014 masih akan dibayangi oleh kondisi krisis ekonomi global dan agenda perubahan iklim
(climate
change)
tersebut.
Indonesia
memiliki
potensi
untuk
mencapai
pertumbuhan ekonomi rata-rata 6,3%-6,8% pada periode 2010-2014 dengan asumsi perekonomian global tidak akan mengalami pemburukan dalam periode 2010, stabilitas sektor keuangan dunia sudah pulih, serta harga komoditas pangan dan energi menyesuaikan secara bertahap dan tidak mengalami gejolak tajam. Indonesia memiliki potensi geografi yang strategis yang ditopang oleh sumber daya alam yang memadai, warisan luhur budaya yang kuat, dan sumber daya manusia yang besar dan mendapat pendidikan makin baik dari waktu ke waktu. Dalam lima belas tahun mendatang, komposisi penduduk usia produktif masih akan meningkat, yang berarti menjadi tantangan dan sekaligus kesempatan bagi Indonesia untuk melakukan investasi
sumber
daya
manusia
yang
bermutu
dan
berkesinambungan
untuk
menciptakan bangsa yang memiliki daya saing yang makin tinggi.
ANALISIS ISU‐ISU STRATEGIS
IV-5
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
Bangsa Indonesia saat ini menjadi model transisi demokrasi dunia yang sebelumnya diragukan keberhasilannya akibat kompleksitas dan heterogenitasnya. Proses desentralisasi sistem pemerintahan yang telah dijalankan dari waktu ke waktu telah
menunjukkan
perkembangan
yang
menggembirakan.
Demokrasi
dan
desentralisasi adalah suatu kombinasi yang kompatibel dan dapat menjadi kekuatan yang dahsyat dalam tatanan ekonomi dan politik global. Untuk mewujudkannya diperlukan upaya yang konsisten secara terus-menerus untuk membangun lembaga pemerintahan yang kompeten, bersih, dan dapat dipercaya melalui proses reformasi yang konsisten.
4.1.3 Isu-Isu Strategis Nasional Isu strategis berkaitan erat dengan misi pembangunan 2010 - 2014 sebagai rumusan dari usaha-usaha yang diperlukan untuk mencapai visi Indonesia 2014, yaitu terwujudnya Indonesia Sejahtera, Demokratis dan Berkeadilan. Misi pemerintah dalam periode 2010 - 2014 diarahkan untuk mewujudkan Indonesia yang lebih sejahtera, aman dan damai, serta meletakkan fondasi yang lebih kuat bagi Indonesia yang adil dan demokratis. Pencapaian misi tersebut tidak dapat terlepas dari kondisi dan tantangan lingkungan global dan domestik pada kurun waktu 2010 - 2014 yang mempengaruhinya. Paling tidak terdapat 6 isu strategis utama yang dirumuskan secara eksplisit dalam RPJM Nasional yang berkaitan dengan rencana pembangunan Kabupaten Bengkalis lima tahun ke depan. Pertama, optimalisasi pengembangan sektor dan komoditas unggulan dimana selama ini nilai tambah komoditas unggulan dalam tingkat yang rendah. Disamping itu rendahnya peran sektor pariwisata dalam perekonomian wilayah menjadi isu penting karena pariwisata dapat menjadi sektor unggulan yang dapat memberi sumbangan besar dalam pertumbuhan ekonomi dan peningkatan kesejahteraan masyarakat; Kedua, keterbatasan sumber daya energi listrik dalam mendukung pengembangan ekonomi lokal. Belum terpenuhinya permintaan energi listrik wilayah yang terus tumbuh menjadi hambatan bagi laju pertumbuhan investasi yang pada gilirannya menyebabkan stagnasi perkembangan industri manufaktur dan industri jasa; Ketiga,
peningkatan
kualitas
sumber
daya
manusia
dan
penanggulangan
kemiskinan. Strategi pengembangan difokuskan pada upaya meningkatkan akses
ANALISIS ISU‐ISU STRATEGIS
IV-6
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
pendidikan
dasar,
menengah
dan
tinggi,
memperluas
jangkauan
pelayanan
kesehatan khususnya kepada rumah tangga miskin, meningkatkan akses pelatihan keterampilan kerja, meningkatkan efektivitas program penanggulangan kemiskinan dengan menjangkau sasaran rumah tangga miskin. Keempat, kualitas birokrasi dan tata kelola. Strategi pengembangan difokuskan pada meningkatkan kualitas legislasi dengan prioritas; penataan Daerah Otonom dan Otonomi Khusus, pembinaan dan fasilitasi dana perimbangan, pembinaan administrasi anggaran daerah, pembinaan dan fasilitasi pertanggungjawaban dan pengawasan keuangan daerah, pembinaan administrasi pejabat negara di daerah dan DPRD, pembinaan dan pengelolaan administrasi kepegawaian serta pendidikan dan pelatihan bidang pemerintahan dan politik. Kelima, pengembangan kawasan perbatasan, pulau-pulau terdepan dan terpencil. Tingginya potensi penyelundupan dikawasan perbatasan, termasuk perdagangan sumber
daya
alam
ilegal
ke
negara
tetangga
sebagai
akibat
kesenjangan
kesejahteraan dengan negara tetangga di kawasan perbatasan; Keenam, kerawanan bencana dan pengelolaan sumberdaya alam dan lingkungan hidup. Tingginya frekuensi bencana alam terkait kondisi geologi dan terkait perbuatan manusia seperti banjir, longsor, kebakaran hutan menjadi isu serius baik dalam kaitan dengan tingkat kesejahteraan rakyat maupun dalam kaitan dengan pergaulan antar wilayah. Ketujuh, Strategi pembangunan spasial nasional, adalah mengembangkan enam koridor ekonomi nasional, yang tersebar dari pulau sumatera, Jawa, hingga ke bahagian Timur Indonesia, khusus untuk Pulau sumatera, salah satu wilayah yang masuk dalam pembangunan koridor ekonomi nasional adalah poros Pekanbaru Duri – Dumai - Rupat. Rancang bangun pengembangan koridor ekonomi nasional tersebut akan berfokus kepada penyedian infrastruktur jalan, pengembangan kawasan ekonomi (kawasan industri dan infrastruktur pendukungnya). Pembangun infrstruktur ekonomi tersebut akan diikuti dengan penyiapan paket regulasi khusus yang berlaku di kawasan ekonomi khusus, seperti Kawasan Ekonomi Khusus Pariwisata Nasional (KEK) Pulau Rupat dan KEK Dumai. Perencanaan jangka menengah nasional tersebut akan berimplikasi positif terhadap pembangun di Riau umumnya
dan
Kabupaten
Bengkalis
khususnya,
oleh
karena
itu
rencana
pembangunan Kabupaten Bengkalis kedepan seyogyanya disesuaikan dengan arah
ANALISIS ISU‐ISU STRATEGIS
IV-7
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
kebijakan pembangunan nasional agar terjadi sinergitas yang pada akhirnya akan mendorong akselerasi pembangunan dan pertumbuhan ekonomi daerah.
4 . 2 R E N C A N A P E M B A N G U N A N J A N G K A M E N E N GA H ( R P J M ) D A E R A H P R O V I NSI R I A U 4.2.1 Visi dan Misi Pembangunan Provinsi Riau Visi Pembangunan Jangka Panjang Daerah Provinsi Riau 2005-2025 (sesuai UU Nomor
17
Tahun
2007
tentang
RPJP
Nasional
2005-2025)
merupakan
kristalisasi komitmen dan kesepakatan seluruh lapisan masyarakat. Riau sebagai mana dinyatakan dalam Visi Riau 2020 sesuai Perda No. 36 Tahun 2001 yang relevan untuk melandasi pembangunan jangka panjang hingga tahun 2025, yakni " Terwujudnya Provinsi Riau sebagai Pusat Perekonomian dan kebudayaan Melayu dalam lingkungan masyarakat yang Agamis, Sejahtera Lahir dan Bathin, di Asia Tenggara Tahun 2010" Dalam upaya mewujudkan Visi Pembangunan Jangka Panjang Daerah (RPJPD) Provinsi Riau maka Kepala Daerah menyusun Visi Antara pembangunan jangka menengah lima tahunan kedua yang ditetapkan sebagai Visi Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Riau Tahun 2009-2014 yaitu "Terwujudnya Pembangunan Ekonomi yang Mapan dan Pengembangan Budaya Melayu secara Proposional
melalui
Kesiapan
Infrakstruktur
dan
Peningkatan Pembangunan
Pendidikan dalam Masyarakat yang Agamis" a.
Pembangunan ekonomi yang mapan merupakan kondisi perekonomian dalam berbagai sektor sudah berjalan dengan baik atau tidak mudah dipengaruhi oleh fluktuasi dan pekembangan perekonomian yang datang dari luar sehingga terwujudnya Propinsi Riau sebagai pusat perekonomian yang memiliki kawasan terbesar, unggul serta mampu bersaing dan berpengaruh dalam seluruh kegiatan ekonomi, perdagangan, dan lalu lintas barang dan jasa. Kemapanan ekonomi ini terletak pada sistem perekonomian yang berbasis kerakyatan.
b.
Pengembangan Budaya Melayu secara proposional merupakan upaya terusmenerus untuk menggali dan menerapkan nilai-nilai budaya Melayu sebagai jati diri dan menjadi ruh bagi perilaku masyarakat dan pemerintahan dalam karsa dan karya pembangunan di Provinsi Riau.
ANALISIS ISU‐ISU STRATEGIS
IV-8
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
c.
Kesiapan Infrastruktur merupakan tersedianya prasarana dasar yang mendukung lancarnya arus barang, jasa, orang, dan informasi antara masyarakat dengan pemerintah serta pelaku ekonomi lainnya. Kesiapan infrakstruktur bertujuan untuk memajukan dan mengembangkan seluruh potensi daerah sehingga memiliki daya saing yang tinggi dan kapasitas daerah yang kuat untuk kemakmuran rakyat.
d. Peningkatan
Pembangunan
mempersiapkan
sumber
Pendidikan
daya
merupakan
manusia
di
upaya
Provinsi
Riau
terus-menerus agar
memiliki
kemampuan dalam penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi berbasis iman
dan
takwa.
meningkatkan
Upaya
mutu,
peningkatan
pemerataan,
dan
tersebut keadilan
dilakukan dalam
dengan
memperoleh
kesempatan pendidikan bagi semua penduduk melalui penyelenggaraan pendidikan yang responsif terhadap tuntutan dan kebutuhan pembangunan. e.
Masyarakat yang Agamis merupakan kondisi kehidupan masyarakat yang mengamalkan ajaran agama secara konsisten untuk terwujudnya suasana kehidupan yang harmonis, sejahtera, lahir dan batin.
Misi Pembangunan jangka menengah Provinsi Riau Tahun 2009-2014 adalah sebagai berikut : a. Meningkatkan Kinerja Pemerintah Daerah yang profesional dan bermoral melalui keteladanan pemimpin dan aparat. b. Mewujudkan sumber daya manusia yang berkualitas sebagai kelanjutan pengentasan kebodohan. c. Memperkuat
keseimbangan
pembangunan
antar-wilayah
sebagai
kelanjutan pembangunan infrakstruktur. d. Meningkatkan pembangunan perekonomian berbasis potensi sumber daya daerah dan pemberdayaan ekonomi kerakyatan melalui penguatan koperasi dan UKM sebagai kelanjutan pengentasan kemiskinan. e. Meningkatkan
penanaman
modal
untuk
mendukung
pertumbuhan
dan
pembangunan perekonomian yang mapan. f.
Meningkatkan
peran
masyarakat
dan
kelembagaan
di
pedesaan
dalam
pembangunan. g. Mewujudkan budaya melayu menjadi payung kebudayaan daerah dan alat pemersatu berbagai budaya yang ada di Provinsi Riau. h. Meningkatkan kualitas lingkungan dan perlindungan lingkungan. i.
Meningkatkan kemampuan penanganan permasalahan regional dan global secara terpadu dan berkesinambungan.
ANALISIS ISU‐ISU STRATEGIS
IV-9
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
4.2.2 Isu-Isu Strategis Pembangunan Provinsi Riau Dalam upaya mewujudkan visi dan misi Riau di atas, perlu memperhatikan beberapa isu strategis yang harus direspons dalam kebijakan pembangunan Provinsi Riau. Pertama, kualitas sumber daya manusia. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia melalui pendidikan dengan perhatian utama pada pelayanan dasar pendidikan, peningkatan mutu dan relevansi pendidikan yang dapat mendorong Link
and
Match
antara
dunia
pendidikan
dengan
pasar
kerja.
Disamping
meningkatkan kuantitas pendidikan, peningkatan kualitas pelayanan kesehatan melalui
perbaikan
layanan,
peningkatan
penyediaan
sarana/prasarana
kesehatan serta peningkatan penyediaan dan peningkatan kopetensi tenaga medis di rumah sakit , Puskesmas dan Pos pelayanan Kesehatan di pedesaan dan lain-lain perlu dilakukan. Sedangkan berkenaan dengan ketenagakerjaan lebih ditekankan pada upaya pendekatan keterampilan kerja dan mendorong penguasaan ilmu pengetahuan dan teknologi (IPTEK) serta penguatan iman dan
Taqwa
(IMTAQ)
melalui
pendekatan
keagamaan
baik
dalam
bentuk
jenjang pendidikan formal maupun informal (dakwah), pengajian dll; Kedua, pemberdayaan ekonomi kerakyatan dalam upaya pengentasan kemiskinan. Pendekatan utama dilakukan melalui penguatan asset ekonomi baik melalui perlindungan/jaminan sosial ekonomi masyarakat, penguatan asset produktif serta kredit usaha rakyat yang diperlukan dengan perluasan jaringan pasar, penguasaan
teknologi
dan
pemberdayaan
koperasi
serta
UKM
dalam
menunjang pengembangan Agribisnis dan Agroindustri; Ketiga,
penyediaan
infrakstruktur
dalam
upaya
mendukung
peningkatan
Investasi, pemerataan pembangunan dan pelayanan kebutuhan masyarakat di wilayah perkotaan, pedesaan, pedalaman, wilayah pesisir, daerah kepulauan, perbatasan, daerah aliran sungai serta penguatan Kawasan Andalan yaitu pusat kegiatan nasional (PKN) pusat kegiatan wilayah (PKW) dan pusat kegiatan lokal dalam bentuk infrakstruktur jalan/jembatan, air bersih, listrik, perhubungan darat, laut dan udara , perumahan dan lain-lain. Keempat, melaksanakan revitalisasi pertanian melalui kerjasama daerah antar Provinsi dan Kabupaten/Kota se-provinsi Riau dengan sasaran pokok
ANALISIS ISU‐ISU STRATEGIS
IV-10
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
mengembangkan agribisnis sistem terpadu, penggunaan teknologi tepat guna, serta reinventing manajemen permodalan yang diimplementasikan dalam program Operasi Pangan Riau Makmur (OPRM) untuk mencapai swasembada pangan dan atau mengurangi ketergantungan pangan dari luar provinsi Riau. Kemudian melakukan agribisnis peternakan, budidaya perikanan dan agribisnis perkebunan yang diarahkan untuk pengembangan perkebunan dan revitalisasi kebun tua; Kelima, Peningkatan investasi dunia usaha melalui regulasi perizinan seperti pelayanan satu atap (one stop-service), complain board, penguatan promosi investasi,
serta
dukungan
pelayanan
infrakstruktur
guna
mendorong
pertumbahan ekonomi baik dalam upaya berkembangnya kawasan industri, kawasan ekonomi khusus, perdagangan dan sebagainya, yang berpengaruh pada
peluang
dan
kesempatan
kerja
serta
bermuara
pada
peningkatan
pendapatan masyarakat; Keenam, pelaksanaan PON XVII Tahun 2012 dengan mempersiapkan sarana, prasarana fisik serta pembinaan atlet. PON XVIII yang akan dilaksanakan di sejumlah tempat di Provinsi Riau dengan capaian target sukses yakni (1) sukses pelaksanaan dan prestasi; (2) sukses penguatan ekonomi masyarakat; dan (3) sukses menggalakan wisata ; Ketujuh, tata pemerintahan yang baik dan pemerintahan yang bersih (Good Governance dan Clean Government) dalam rangka memberikan pelayanan maksimal kepada masyarakat; penegakan dan perlindungan Hukum dan Ham, mendukung dan melanjutkan upaya pelaksanaan rencana aksi nasional pemberantasan korupsi, penguatan keamanan dan ketertiban masyarakat serta menciptakan kondisi rukun antar
umat
beragama,
peningkatan
kinerja
aparatur,
baik
dalam
upaya
mendorong peningkatan produktivitas kerja, disiplin dan ethos kerja serta memperkuat upaya terciptanya aparatur pemerintah yang baik, berwibawa dan akuntabel; Kedelapan, mewujudkan Kebudayaan Melayu sebagai akar jati diri masyarakat Riau serta sebagi payung negeri untuk mempersatukan budaya lainnya yang ada di Provinsi Riau. Pengembangan dan pelestarian menempatkan Provinsi Riau sebagai pusat bahasa dan dokumentasi melayu, serta pusat pendidikan melayu yang diaktualisasikan melalui lembaga pendidikan dan organisasi kemasyarakan
ANALISIS ISU‐ISU STRATEGIS
IV-11
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
lainnya
melalui
pembinaan
simbol-simbol,
pranata,
pewarisan
yang
pariwisata.
Arah
diimplementasikan di tengah-tengah masyarakat; Kesembilan,
optimalisasi
pengembangan
potensi
kebijakannya adalah membangun objek-objek wisata unggulan di setiap Kabupaten/Kota
se-Provinsi
Riau
dan
menyelenggarakan
event-event
pariwisata bertaraf nasional dan internasional; Kesepuluh, pembangunan pedesaan yang diarahkan untuk mengimplementasikan otonomi desa secara bertahap dengan membuat peraturan sebagai payung hukum (Peraturan Gubenur dan Peraturan Daerah), pemberdayaan masyarakat perdesaan dalam upaya mengurus asset dan mengembangkan diri secara mandiri. Arahan kebijakan di sini adalah mewujudkan penyelenggaraan desa yang demokratis, transparan, akuntabel dalam meningkatkan kesejahteraan masyarakat melalui kemandirian lembaga pemerintah desa, lembaga adat dan lembaga lainnya disamping upaya penguatan infrakstruktur pedesaan yaitu infrakstruktur jalan desa, air bersih pedesaan, listrik desa dan rumah sederhana layak huni dan sebagainya; Kesebelas,
pelestarian
koordinasi,
sosialisasi
pembangunan penanganan
lingkungan dan
berkelanjutan. banjir,
masalah
hidup
dengan
penegakan
hukum
Kebijakan kebakaran,
ini
memantapkan serta
diarahkan
pengendalian
sistem
melaksanakan pada
aktivitas
pencemaran
dan
perusakan lingkungan hidup serta pelestarian lingkungan hidup baik melalui rehabilitasi maupun konservasi lahan kritis, gambut, hutan suaka margasatwa dan sebagainya.
4.3 ISU STRATEGIS RPJP KABUPATEN BENGKALIS (2005-2025) 4.3.1. Visi dan Misi Pembangunan Daerah Berdasarkan kondisi masyarakat Kabupaten Bengkalis saat ini, tantangan yang dihadapi dalam 20 tahun mendatang serta memperhitungkan modal dasar dan potensi yang dimiliki oleh Pemerintah dan Masyarakat Kabupaten Bengkalis, serta amanat pembangunan yang tercantum dalam pembukaan UUD 1945, maka visi Pembangunan Kabupaten Bengkalis yang hendak diwujudkan pada tahun 2025 mendatang adalah : "Menjadi Salah Satu Pusat Perdagangan di Asia
ANALISIS ISU‐ISU STRATEGIS
IV-12
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
Tenggara, Dengan Dukungan Industri yang Kuat dan Sumber Daya Manusia Yang Unggul, Guna Mewujudkan Masyarakat yang Sejahtera dan Makmur". Dalam rangka mewujudkan visi tersebut di atas, maka akan ditempuh melalui misi pembangunan daerah sebagai berikut: 1.
Mewujudkan manusia
sumberdaya
y ang
berkualit as
p embangun an Dengan
manusia
yang
berkualitas;
merupak an
hal
y ang
Sumber
da y a
ut ama
agar
Kabupaten Bengkalis dapat dikelola secara lebih baik lagi.
tersedianya
k e m a mpu a n
sumber
daya
manusia
y ang
m e n t r an s f o r m a s ik an,
mengembangkan
ilmu
penget ahu an
berku alit as,
m em a n f aa t k a n dan
t ek n o l o g i
maka dan
a k an
d ap a t
t er la ks ana untu k mema cu pembangunan daerah. Kualitas sumber manusia yang diharapkan adalah sumber daya manusia disamping memiliki kualitas intelektual
dalam
bidang
penguasaan
dan
pengaplikasian
ilmu
pengetahuan dan teknologi juga meningkatkan kualit as sumb er daya manusia y an g memilik i n ila i- n ilai moral religiu s dan ku ltu ral, y akn i k e i m an an
d an
k et a qw a an
yang
t i n gg i
s e rt a
b e r j at i
d ir i
s e b ag a i
" O r ang Melay u"; 2.
Mewujudkan daya saing daerah; Sebagai kabupaten yang memiliki keunggulan komperatif dan keunggulan kompetitif dari sisi letak, kekayaan sumber daya alam, kondisi topografi dan geomorfologi daerah, maka perekonomian daerah dikembangkan dan diperkuat dengan berbasis pada potensi dan keunggulan daerah yang ada serta pada kekuatan ekonomi rakyat, meningkatkan pengelolaan dan pemanfatan kekayaan sumberdaya alam secara
efisien
dan
keberlanjutan
efektif
dengan
(sustainable),
tetap
memegang
membangun
dan
prinsip-prinsip mengembangkan
infrakstruktur yang maju agar dapat diakses dan mengakses secara merata ke seluruh wilayah; 3.
Mewuju dkan d emok rat is
masyarakat
dan
b erland ask an
penyelenggaraan
hu kum;
M enjadikan
pemerintah suasana
yang
kehidupan
masyarakat dan penyelenggaraan pemerintah yang dinamis, responsif, akuntabel,
dan
demokratis
sesuai
dengan
nilai-nilai
luhur
yang
terkandung dalam falsafah Pancasila dan konstitusi negara dalam koridor negara
Kesatuan
Republik
Indonesia,
semakin
berkembang
dari
mantapnya eksistensi kelembagaan politik, sosial kemasyarakatan dan kebudayaan sebagai upaya untuk mewujudkan dan mengembangkan "kearifan lokal", semakin dinamis dan berkembangnya komunikasi dan
ANALISIS ISU‐ISU STRATEGIS
IV-13
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
interaksi antara masyarakat dan pemerintah dalam memperjuangkan dan mewujudkan
kepentingan
publik
yang
lebih
luas,
serta
semakin
berkembang dan mapannya suasana kehidupan yang menjunjung hukum dan perwujudan penegakan hukum yang adil, konsisten, menjunjung tinggi hak-hak azasi manusia, serta tanpa diskriminasi. 4.
M ew u ju dka n p er an p e n t i n g d a e r ah pa d a t in gka t r e g iona l, n as iona l dan int ern asional; Mengingat letaknya yang sangat strategis di jalur Selat
Malaka,
adalah
bagaimana
mewujudkan
Kabupaten
Bengkalis
merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari sistem kenegaraan atau sistem politik, sistem sosial, ekonomi, dan kebudayaan pada t at a ra n r e g io na l,
n as io nal
d imant apk an
dan
id ent it as
kebanggaan
int e rn a s ion a l, dan
tersendiri
integritas
sebagai
s eh in gg a yang
masyarakat
p e rlu
dapat
s e mak in
menjadikan
Kabupaten
Bengkalis,
mendorong, meningkatkan dan mengembangkan kemitraan yang sejajar dan saling menguntungkan di berbagai bidang dengan berbagai pihak di dalam m a u pu n
di
luar
d a e r ah
pada
skala
r eg i o n a l,
n as i o n a l
dan
in t ernasion a l; 5.
Mewujudkan suasana aman, damai, dan harmonis yang bermoral, beretika dan berbudaya;
Menciptakan
keadaan
kondusif
yang
memungkinkan
berkembangnya seluruh akt ivit as M asyarakat dan pemerint ah pada b e r b ag a i a s p ek s ep e r t i a spek e k onomi, sosial bu daya, dan polit ik ; sebagai daerah y an g pada aw alny a memilik i t ingkat heterogenitas namun telah melebur dalam satu nilai kultural yang dijunjung secara bersama yakni Melayu, maka harmonisasi dalam kehidupan masyarakat yang telah terwujud harus dapat dipertahankan terus dan dikembangkan agar mampu menjadi filter y an g h an da l un tuk m en an gk a l m a sukn ya n ila in ilai
asing
y an g
t idak
sesu ai
dengan
n ilai-n ilai
yang
ada
dan
mengakomodir nilai-nilai yang mampu membawa perubahan masyarakat p a d a k on d i s i y an g m a j u , s e ja h t e r a d an m ak mu r.
4.3.2. Isu-Isu Strategis Jangka Panjang Kabupaten Bengkalis Dalam Bengkalis
rumusan
periode
Rencana
2005
-
Pembangunan
2025
termuat
Jangka
isu-isu
Panjang
starategis
Kabupaten yang
harus
diterjemahkan dalam kebijakan pembangunan yang terumuskan dalam RPJMD. Isu-isu strategis tersebut adalah sebagai berikut :
ANALISIS ISU‐ISU STRATEGIS
IV-14
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
Pertama, pengembangan sumber daya manusia yang diarahkan pada peningkatan
kualitas
pendidikan,
pelayanan
kesehatan,
dan
peningkatan
pendapatan; K e dua ,
p en ing kat a n
p erek on omian sumberdaya
daya
d aerah
alam
yang
sa ing
dengan
d a era h
berbasis
memiliki
dengan
ekonomi
keunggulan
rakyat
komparatif
memperkuat dan
dan
potensi
keunggulan
kompetitif, percepatan pembangunan infrastruktur sehingga tersedia jaringan infrakstruktur
yang
handal
di
seluruh
wilayah
Kabupaten Bengkalis, dan
peningkatan kemampuan aparatur; Ketiga,
penataan
kehidupa n
masyara kat
dan
penyelenggaraan
p emerin t ah an y ang d emok rat is d eng an meny elen gg arakan p en egakk an hu kum,
peny elen ggaraan
pemerin ta han
y a ng
b e r ku alit a s ,
dan
p e m ba n gun an bud ay a p o l i t ik ; K e emp at ,
mewujudkan
Kabupaten
Bengkalis
yang
memiliki
peran
penting di lingkungan regi ona l , nas io nal dan in te rnas io nal , den gan mengembangkan
kerjasama
regional,
nasional,
internas ional,
p e n g e mb an ga n w i l ay a p e rb ata s an d an m e n in gk at k a n in v es t as i d a r i l u a r, Kelima,
pembentukan
suasana
aman,
damai,
dan
harmonis
yang
bermoral, beretika dan be rb udaya , dengan mengembangkan sist em k e a m ana n
dan
k et e r t i b an
m a s y a r aka t ,
d an
p e n g e mb an g a n
n i l ai - n i l a i
Bu daya Melay u.
4.4.
ISU STRATEGIS 2005-2010
RPJMD
KABUPATEN
BENGKALIS
TAHUN
4.4.1. Visi dan Misi Pembangunan Mencermati perkembangan global dan regional yang terkait dengan analisis Geo Ekonomi, Geo politik,
dan
Geo
Strategi,
maka
visi
pembangunan
daerah
Kabupaten Bengkalis adalah: Menjadi Salah Satu Pusat Perdagangan di Asia Tenggara, Dengan Dukungan Industri Yang Kuat dan Sumber Daya Manusia Yang
ANALISIS ISU‐ISU STRATEGIS
IV-15
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
Unggul, Guna Mewujudkan Masyarakat Yang Sejahtera dan Makmur Pada Tahun 2020". Untuk mewujudkan keinginan dan cita-cita sesuai dengan visi di atas, maka misi pembangunan daerah Kabupaten Bengkalis adalah: 1.
Mengembangkan infrakstruktur perkotaan dan perdesaan.
2.
Meningkatkan kualitas sumber daya manusia, agar memiliki kemampuan dan daya saing yang tinggi.
3.
Mengoptimalisasikan pemanfaatan sumber daya alam baik yang ada di daratan maupun
lautan
untuk
kesejahteraan
masyarakat,
dengan
tetap
memperhatikan aspek kesinambungan dan kelestarian lingkungan. 4.
Mengembangkan daerah pantai, pesisir dan pulau-pulau secara terpadu untuk membuka isolasi daerah dan mengembangkan potensi sumber daya alamnya melalui pembangunan prasarana dan sarana yang memadai.
5.
Mengembangkan secara berkelanjutan nilai-nilai agama untuk mewujudkan kehidupan yang tertib dan tentram di tengah-tengah masyarakat dengan dilandasi pengalaman ajaran agama oleh masyarakatnya.
6.
Menggali, memelihara, mengaktualisasikan dan mengapresiasikan nilai-nilai budaya
Melayu
guna
terwujudnya
suasana
yang
kondusif
bagi
penyelenggaraan pembangunan dan pemerintahan. 7.
Pengembangan potensi industri dan perdagangan melalui perluasan jangkauan dan aksesbilitas ke kantong-kantong produksi dan pemasaran.
4.4.2. Isu-Isu Strategis Isu strategis Kabupaten Bengkalis 2005 - 2010 meliputi peningkatan dan pengembangan sumber daya manusia, penanggulangan kemiskinan, optimalisasi pengembangan
sumber
daya
alam,
mengembangkan
dan
meningkatkan
pembangunan serta memperkecil kesenjangan antar wilayah, penciptaan suasana kehidupan masyarakat yang kondusif, mengembangkan kehidupan beragama yang kondusif, menggali dan mengelola sumber-sumber keuangan, dan menjaga dan mengendalikan kualitas lingkungan:
ANALISIS ISU‐ISU STRATEGIS
IV-16
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
Pertama, meningkatkan dan mengembangkan sumber daya manusia yang bermutu dan berdaya saing tinggi melalui perluasan dan peningkatan aksesibilitas pada sumber palayanan dasar masyarakat ; Kedua, memberdayakan, mengembangkan dan memajukan perekonomian rakyat yang
efektif
untuk
menanggulangi
kemiskinan
serta
dapat
mewujudkan
perekonomian daerah yang tangguh berbasis pada potensi dan sumberdaya yang tersedia;
Ketiga, mengoptimalkan pengembangan dan pemanfaatan secara efisien dan efektif potensi sumberdaya alam yang ada di wilayah daratan, pesisir dan kelautan untuk memperkuat struktur perekonomian daerah dan meningkatkan kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat yang berada di sekitarnya;
Keempat,
mengatasi
mewujudkan
dam
keadilan
mengembangkan
memperkecil
dan
kesenjangan
pemerataan
infrakstruktur
guna
dalam
mendukung
antar
wilayah
pembangunan percepatan
guna
dengan
peningkatan
kesejahteraan dan peningkatan pelayanan dasar masyarakat sesuai dengan standar pelayanan minimal ;
Kelima, memelihara, meningkatkan dan mengembangkan suasana yang kondusif
bagi
berkembangnya aktifitas
sosial kemasyarakatan, ekonomi,
politik, dan pengelolaan pemerintahan dan pembangunan;
Keenam, memelihara, meningkatkan dan mengembangkan suasana kehidupan beragama yang rukun dan harmonis melalui peningkatan kualitas iman dan taqwa;
Ketujuh, meningkatkan dan mengembangkan kemampuan dalam menggali dan mengelola sumber-sumber keuangan daerah agar efisien dan efektif dan;
Kedelapan,
menjaga
dan
mengendalikan
kualitas
lingkungan
untuk
mewujudkan penyelenggaraan pembangunan yang berkelanjutan.
ANALISIS ISU‐ISU STRATEGIS
IV-17
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
4.5
ISU STRATEGIS RPJMD KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010-2015
4.5.1 Isu dan Masalah Kesehatan Berdasarkan hasil pemantauan kinerja/mutu kesehatan dan indikator kesehatan dari Standar Pelayanan Minimal bidang kesehatan tahun 2010, ada beberapa isu strategis kesehatan yang menjadi permaslahan dan kebutuhan kesehatan di kabupaten Bengkalis. Isu tersebut antara lain:
‐
Belum optimalnya perencanaan pengadaan dan pendayagunaan SDM kesehatan sesuai kebutuhan. Hal ini terlihat dari jumlah tenaga kesehatan yang ada belum memenuhi kebutuhan daerah (dilihat dari indikator rasio kecukupan tenaga kesehatan dan jumlah penduduk) serta pendistribusian tenaga kesehatan yang belum merata di setiap kecamatan. Beberapa data yang mendukung antara lain.
Tabel 4.1 : Rasio Tenaga Kesehatan Di Kabupaten Bengkalis INDIKATOR
SATUAN
Baseline (2010)
Terget IS 2010
Rasio Jumlah Dokter per 100.000 penduduk
Orang
6
40
Rasio Jumlah Dokter spesialis per 100.000 penduduk
Orang
2
6
Rasio Jumlah Sarjana Kesehatan Masyarakat Per 100.000 penduduk Rasio Jumlah Dokter Gigi Per 100.000 penduduk
Orang
3
49
Orang
3
11
Rasio Jumlah Bidan Per 100.000 penduduk
Orang
24
100
Rasio Jumlah Perawat Per 100.000 penduduk
Orang
23
117
Rasio Jumlah Ahli Gizi Per 100.000 penduduk
Orang
3
22
Rasio Jumlah Sanitarian Per 100.000 penduduk
Orang
1
40
Rasio Jumlah Apoteker Per 100.000 penduduk
Orang
0,3
10
Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis 2010
‐
Belum optimalnya kualitas pelayanan kesehatan dasar dan pelayanan medik spesialistik. Hal ini terlihat dari masih terbatasnya kesanggupan pelayanan
ANALISIS ISU‐ISU STRATEGIS
IV-18
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
kesehatan dasar dalam memberikan pelayanan kesehatan kepada masyarakat, khususunya bagi puskesmas yang berada di daerah terpencil. Selanjutnya juga tingkat pemanfaatan (utilisasi) dan fungsionalisasi pelayanan rujukan/RSUD (spesialistik) belum memenuhi target yang ideal, baik RSUD Bengkalis maupun RSUD Duri. Beberapa data yang mendukung antara lain: Tabel 4.2: Indikator Kinerja RSUD Kabupaten Bengkalis INDIKATOR KINERJA Utilisasi rate RSUD Bengkalis: ‐ BOR ‐ NDR
SATUAN
Baseline (2010)
Target IS 2010
% Orang/ 1000 penderita keluar
48 <25
60-90 <25
‐ GDR Orang/ 1000 penderita keluar <40 ‐ ALoS hari 4 Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis Tahun 2010.
‐
<40 7-9
Belum optimalnya penggerakan dan pemberdayaan masyarakat terhadap aspek kesehatan, hal ini terlihat dari masih kurangnya secara kualitas bentuk/jenis kegiatan yang berbasis masyarakat (UKBM) serta upaya-upaya pemberdayaan terhadap masalah kesehatan yang berujung kepada terbentuknya perilaku sehat masyarakat. Beberapa data yang mendukung antara lain:
Gambar 4.1 Persentase Tingkat Kemandirian Posyandu 60
54,77
50 40
Pratama Madya
28,64
30
Purnama
20
Mandiri
14,91
10
1,68
0
Sumber:Dinas Kesehatan Kabupaten Bengkalis Tahun 2010.
‐
Belum memadainya pembiayaan kesehatan untuk memenuhi kebutuhan dan memecahkan
persolan
kesehatan
masyarakat,
terutama
untuk
pelayanan
promotif dan preventif.
ANALISIS ISU‐ISU STRATEGIS
IV-19
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
Hal ini terlihat dari masih rendahnya proporsi anggaran sektor kesehatan baik dari penerimaan APBN, APBD maupun sumber dana untuk kesehatan lainnya. Dari pembiayaan kesehatan tersebut, proporsi untuk pelayanan promotif dan preventif pun belum proporsional. (kesimpulan profil kesehatan Kabupaten Bengkalis:
”Keterbatasan
Dana
Pemerintah
merupakan
kendala
utama
Pencapaian Derajat Kesehatan yang Optimal, untuk itu perlu meningkatkan Peran
Sektor
Swasta
khususnya
dalam
Upaya
yang
bersifat
Kuratif
(Penyembuhan) dan Rehabilitatif (Pemulihan) Strategi yang dirumuskan untuk mengatasi permasalahan kesehatan utama di atas antara lain:
Peningkatan kualitas manajemen kesehatan;
Penggerakan dan memberdayakan masyarakat terhadap aspek kesehatan;
Peningkatan akses dan mutu pelayanan kesehatan;
Peningkatan pembiayaan kesehatan;
Berdasarkan isu strategis dan strategi di atas maka kebijakan prioritas yang dirumuskan untuk aspek kesehatan di kabupaten Bengkalis antara lain adalah: ‐
Meningkatkan perencanaan pengadaan dan pendayagunaan SDM kesehatan sesuai kebutuhan serta terciptanya SDM yang berkualitas dan beretika (memiliki professional behavior yang baik);
‐
Meningkatkan
kualitas
pelayanan
kesehatan
dasar
dan
pelayanan
medik
spesialistik; ‐
Meningkatkan promosi dan pemberdayaan masyarakat dalam pengembangan upaya
kesehatan,
pemenuhan
kebutuhan
dan
kesinambungan
pelayanan
kesehatan; ‐
Menyediakan
sarana
dan
prasarana
untuk
meningkatkan
kapasitas
dan
aksesabilitas kesehatan; ‐
Meningkatkan pelayanan kesehatan komprehensif terhadap penyakit menular (berbasis lingkungan dan perilaku) dan penyakit bersumber binatang;
‐
Merumuskan
kebijakan
pembiayaan
kesehatan
dan
jaminan
pemeliharaan
kesehatan masyarakat /sosial;
ANALISIS ISU‐ISU STRATEGIS
IV-20
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
4.5.2. Isu dan Masalah Infrastruktur Aksesibilitas perhubungan jalan dan jembatan Ketersediaan akses jalan dan jembatan yang menjadi penghubung antar kota, kecamatan, kelurahan dan desa dengan kualitas yang baik merupakan harapan masyarakat dari pembangunan daerah yang baik. Akses jalan dan jembatan dengan kualitas yang baik secara nyata merupakan indikator utama yang paling terlihat dan dirasakan oleh masyarakat. Tersedianya infrastruktur jalan dan jembatan yang menghubungkan antar daerah dalam kabupaten selain mempererat hubungan kemasyarakatan, membuka isolasi daerah terpencil dan akses pelayanan masyarakat dan pemerintahan, juga menunjang pembangunan perekonomian masyarakat dan daerah itu sendiri. Selain itu tersedianya infrastruktur jalan dan jembatan juga menjadi daya tarik investor untuk mendukung pembangunan ekonomi daerah. Pembangunan jalan dan jembatan di kabupaten Bengkalis hingga saat ini masih berlanjut. Jalan-jalan yang telah dibangun dengan kualitas yang memadai lebih terfokus pada daerah perkotaan. Selain itu, sebagian besar jalan yang ada (total panjang jalan yang ada 1.139 km) sekitar 34,17% merupakan jalan tanah dan perkerasan kerikil, sisanya merupakan jalan aspal dan semenisasi/beton yakni 65,83% dengan kondisi baik dan rusak berat. Oleh karena itu, untuk mendukung strategi
pembangunan,
pelayanan
masyarakat
dan
pengembangan
ekonomi
masyarakat dan daerah, perlu melaksanakan program-program kegiatan yang menyangkut aksesibilitas perhubungan antara lain: a. Pembangunan jalan dan jembatan yang meliputi prioritas-prioritas pembangunan sebagai berikut: •
Pembangunan jalan poros Rupat-Rupat Utara.
•
Pembangunan jalan lingkar Pulau Bengkalis.
•
Pembangunan jalan pendukung kawasan pariwisata Selat Baru.
•
Pembangunan jalan lingkar Pulau Rupat.
•
Pembangunan jalan pendukung kawasan ekonomi khusus pariwisata Rupat Utara.
•
Pembangunan jalan poros Bukit Batu – Duri.
•
Pembangunan jalan lingkar Kota Duri.
•
Pembangunan jalan lingkar Kecamatan Siak Kecil.
ANALISIS ISU‐ISU STRATEGIS
IV-21
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
•
Pembangunan jalan pendukung kawasan eco-tourism Tujuh Tasik di Kec. Siak Kecil dan Kec. Pinggir.
•
Pembangunan Jalan Poros Kecamatan Pinggir.
•
Pembangunan jalan pendukung kawasan Sumatera Central Park di Duri.
•
Pembangunan jalan alternatif pesisir Kecamatan Bukit Batu.
•
Pembangunan jalan lingkar Kecamatan Bukit Batu (Buruk Bakul - Siak Kecil) sebagai pendukung Kawasan Industri Buruk Bakul.
•
Pembangunan Jembatan pada jalan-jalan poros, lingkar dan jalan pendukung lainnya.
b. Program rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan untuk mempertahankan dan meningkatkan kualitas jalan dan jembatan yang sudah terbangun. c. Program pembangunan dan implementasi sistem informasi / data base jalan dan jembatan. d. Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan.
Pengendalian Banjir Secara Sistematis dan Terpadu Wilayah kabupaten Bengkalis termasuk dalam wilayah dataran rendah dengan ketinggian dari permukaan laut rata-rata 2 hingga 10 meter yang rentan dengan bahaya banjir. Oleh karena itu pengendalian bahaya banjir menjadi isu yang penting. Infrastruktur yang berkaitan dengan pengendalian masalah banjir perlu terus ditingkatkan
seperti
pembangunan
saluran
drainse
dan
gorong-gorong
serta
pemeliharaannya. Disamping itu, teknis pembangunan saluran drainase perlu ditinjau ulang seperti ketepatan elevasi dan dimensi. Beberapa pembangunan saluran drainase yang berlangsung pada saat ini dilaksanakan dengan elevasi yang kurang tepat dimana beberapa bagian saluran drainase jalan lebih tinggi dari muka jalan dan sering meluap saat musim hujan. Oleh karena itu, perencanaan, pembangunan dan pengawasan konstruksi saluran drainase perlu perhatikan agar tepat sasaran. Selain akibat limpahan air permukaan, banjir di bagian pesisir wilayah kabupaten Bengkalis juga disebabkan oleh air pasang laut yang sering disebut ”pasang keling”. Untuk itu perlu dilakukan kajian mendetail untuk pembangunan infrastruktur
penanganan
masalah
banjir
seperti
penggunaan
tanggul
banjir,
pengerukan/normalisasi sungai melalui program pengendalian banjir.
ANALISIS ISU‐ISU STRATEGIS
IV-22
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
Pengendalian Abrasi Sebagian besar wilayah kabupaten Bengkalis terdiri dari pulau-pulau dan wilayah pesisir. Sebagai konsekwensinya sering terjadi abrasi wilayah pantai akibat gelombang laut, untuk itu diperlukan kebijakan dan penanganan secara sistematis dan berkelanjutan. Daerah yang mengalami abrasi dengan tingkat kerusakan tinggi terdapat di bagian utara dan timur pulau Bengkalis seperti desa Meskom, Muntai dan Teluk Pambang. Selain itu juga di daerah pesisir timur kecamatan Bukit Batu seperti di desa Sepahat dan Tenggayun. Di pulau Rupat juga mengalami abrasi yang kuat seperti di desa Kadur, Terkul dan kelurahan Batu Panjang. Laju abrasi pertahun mencapai 6 hingga 7 M. Daerah-daerah ini berhadapan dengan selat Malaka yang memiliki karakteristik arus gelombang laut yang kuat. Akibat dari abrasi di daerah tersebut sudah meresahkan masyarakat seperti hilangnya lahan perkebunan kelapa dan halaman rumah masyarakat. Oleh karena itu perlu dilaksanakan pembangunan penahan abrasi seperti turap atau talud bronjong, pemecah gelombang dan rehabilitasi bangunan-bangunan penahan abrasi yang telah ada.
Meningkatkan Ketersediaan Air Bersih dan Pengelolaan Air Limbah Persoalan air bersih di Kabupaten Bengkalis merupakan persoalan lama yang belum terselesaikan dengan baik. Hingga saat ini masyarakat secara umum lebih mengandalkan air bersih dari tadah hujan. Hal ini dipengaruhi oleh beberapa faktor antara lain; sulitnya mendapatkan sumber air baku yang memadai dan pengolahan sumber air baku yang ada secara ekonomis. PDAM kabupaten Bengkalis telah secara bertahap mengupayakan penyediaan pelayanan air bersih yang hingga saat ini masih belum direkomendasikan sebagai sumber air minum. Untuk itu peningkatan ketersediaan air bersih perlu dilaksanakan Program penyediaan dan pengelolaan air baku dan Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum terutama untuk pulau Bengkalis, Duri, Sungai Pakning dan Rupat. Disamping air bersih, hal-hal yang menyangkut pengelolaan air limbah perlu diupayakan terutama untuk daerah yang diperuntukkan sebagai kawasan industri, perumahan dan pariwisata. Hal ini dilaksanakan dengan program pengembangan pengelolaan air limbah secara baik agar tidak mengganggu lingkungan hidup.
ANALISIS ISU‐ISU STRATEGIS
IV-23
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
Meningkatkan sarana dan prasarana perhubungan Wilayah Kabupaten Bengkalis yang secara geografis terpisah-pisah antara daratan dan pulau-pulau membuat masalah berkenaan dengan perhubungan menjadi krusial.
Sistem
perhubungan
yang
baik
menjamin
sinergi
dan
percepatan
pembangunan antara daerah kepulauan dan daratan Sumatera. Hingga saat ini terdapat beberapa sarana perhubungan yang telah terbangun, antara lain yang utama adalah penyeberangan ro-ro Sungai Pakning - Bengkalis dan penyeberangan ro-ro Dumai - Tanjung Kapal. Program-program penting dalam peningkatan sarana dan prasarana perhubungan untuk Kabupaten Bengkalis antara lain; a. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan. • Studi tentang Pembangunan dermaga kontainer sebagai sarana pendukung daerah industri Buruk Bakul. b. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana Fasilitas lalu lintas angkutan jalan (LLAJ). c. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan. •
Optimalisasi pelabuhan penyeberangan Ro-Ro Sei. Pakning – Air Putih.
d. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan. • Revitalisasi dan Pengelolaan Terminal AKAP di Duri (masih belum berfungsi). • Peningkatan fasilitas penyeberangan ro-ro Rupat – Dumai. e. Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas.
Mempercepat Pembangunan Infrastruktur Desa dan Antar Pedesaan Salah
satu
arah
pembangunan
kabupaten
Bengkalis
adalah
penguatan
pembangunan di tingkat pedesaan. Hal ini menjadi isu utama pembangunan karena terkait erat dengan program pengentasan kemiskinan di mana penduduk miskin banyak tinggal di pedesaan, sehingga peningkatan dan percepatan pembangunan infrastruktur
di
desa
diharapkan
dapat
membantu
mempercepat
pengentasan
kemiskinan. Selain itu, produk-produk pertanian dan perkebunan berasal dari daerah pedesaan, karena itu peningkatan infrastruktur antar desa juga berarti peningkatan bagi produksi pertanian dan perkebunan. Pemerintah
kabupaten
Bengkalis
dalam
hal
ini
akan
melaksanakan
pembangunan infrastruktur jalan dan jembatan desa dan antar pedesaan.
ANALISIS ISU‐ISU STRATEGIS
IV-24
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
Mempersiapkan infrastruktur daerah cepat tumbuh dan strategis Pembangunan daerah di Kabupaten Bengkalis secara spasial dibagi kepada empat wilayah, yaitu pulau Bengkalis sebagai pusat pendidikan, Kecamatan Bukit Batu dan Kecamatan Siak kecil sebagai pusat industri dan agroindustri, pulau Rupat sebagai pusat pariwisata dan agrobisnis serta Kecamatan Mandau dan Pinggir sebagai wilayah kota transit dan agroindustri. Empat wilayah ini memiliki daerah yang cepat tumbuh dan strategis sehingga memiliki persoalan tersendiri yang menyangkut kecepatan pertumbuhan penduduk dan ekonomi daerah. Pembangunan infrastruktur terutama untuk pelayanan kebutuhan jumlah penduduk yang relatif besar menjadi perhatian tersendiri. Kota Duri merupakan kawasan cepat tumbuh dan strategis yang mesti mendapat perhatian khusus. Persoalan yang mengemuka di kota ini antara lain adalah keberadaan pasar sebagai pusat perekonomian masyarakat di kota Duri yang kurang representatif. Perlu dipikirkan untuk merevitalisasi pasar ini dan mencarikan alternatif lain untuk melayani kebutuhan masyarakat akan pasar. Selain itu kondisi drainase perkotaan yang kurang baik sering menyebabkan banjir di tengah-tengah kota Duri. Akibatnya banyak kegiatan perekonomian dan aktifitas masyarakat lainnya menjadi terhambat, sementara itu tingginya aktivitas masyarakat dan kegiatan perekonomian di kota Duri ditambah dengan jumlah penduduk yang cukup besar, maka penanganan sampah perkotaan menjadi masalah serius. Kesan kotor dan kumuh yang hinggap pada kota Duri selama ini harus bisa diubah dengan meningkatkan program pengelolaan kebersihan kota. Pengelolaan ruang terbuka hijau dan taman kota adalah kebutuhan lain yang harus dipenuhi untuk mendukung kawasan Mandau dan Pinggir ini menjadi Sumatera Central Park. Kawasan cepat tumbuh dan strategis lainnya seperti daerah industri Buruk Bakul dan kawasan ekowisata di Pulau Rupat masih minim infrastruktur jalan, air bersih, dan energi listrik. Karena itu, penyediaan infrastruktur utama ini menjadi keharusan pada tahap awal pengembangan daerah-daerah tersebut.
Peningkatan pelayanan kelistrikan masyarakat Pelayanan
kelistrikan
di
kabupaten
Bengkalis
saat
ini
mayoritas
pada
lingkungan perkotaan dengan suplai yang masih belum mencukupi kebutuhan aktual. Suplai listrik Kabupaten Bengkalis saat ini sebagian dari PLN dan sebagian disediakan pemerintah daerah melalui BUMD dengan total suplai listrik saat ini sebesar 16.05 MW. Sedangkan perkiraan total kebutuhan listrik saat ini mencapai 38 MW. Untuk kota
ANALISIS ISU‐ISU STRATEGIS
IV-25
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
Duri dan Kecamatan Pinggir disuplai dari jaringan interkoneksi listrik dari pembangkit di Sumatera, sedangkan daerah lain khususnya di pedesaan, banyak disuplai oleh listrik
pedesaan
yang
operasionalnya
kurang
efisien.
Menurut
catatan
dinas
pertambangan dan energi kabupaten Bengkalis tahun 2010, sebanyak lebih kurang 26.000 keluarga (22.08% dari total jumlah keluarga belum menikmati layanan listrik). Disamping itu, antrian permohonan sambungan listrik mencapai lebih kurang 10.000 pelanggan. Dari data-data ini dapat dicermati bahwa kabupaten Bengkalis masih sangat kekurangan energi listrik. Untuk realisasi pelayanan masyarakat, suplai kelistrikan perlu ditingkatkan terlebih lagi untuk mendukung arah program-program strategis pemerintah hingga 2015 nantinya. Permasalahan kelistrikan di kabupaten Bengkalis adalah sangat kurangnya daya listrik akibat kurangnya pembangkit listrik. Sementara suplai dari interkoneksi sangat tidak mencukupi. Oleh karena itu, fokus peningkatan kelistrikan di kabupaten Bengkalis adalah pembangunan pembangkit listrik sebagai penghasil energi listrik. Selain itu, pembangunan jaringan tegangan menengah sebagai penghantar listrik ke wilayah yang membutuhkan listrik perlu dilanjutkan, terutama untuk wilayah yang belum memiliki jaringan. Dalam rangka penyediaan pelayanan listrik di Kabupaten Bengkalis diperlukan program pembinaan dan pengembangan ketenagalistrikan yang mencakup sub-sub program seperti:
•
Rehabilitasi dan revitalisasi fasilitas pembangkit listrik yang ada;
•
Pembangunan Pembangkit Listrik di Duri 2 x 45 MW dan 2 x 40 MW di Pinggir;
•
Pembangunan pembangkit listrik di Buruk Bakul 2x30 MW;
•
Pengembangan jaringan interkoneksi bawah laut untuk sambungan dari daratan Sumatera ke Pulau Rupat dan Pulau Bengkalis;
•
Pembangunan pembangkit listrik di Rupat 2x20 MW untuk pelayanan energi listrik pada kawasan pariwisata dan agribisnis Rupat;
•
Pembangunan pembangkit listrik 4 x 10 MW di Bengkalis untuk pelayanan Pusat Pendidikan Nasional dan Cyber City di Bengkalis;
•
Pengkajian dan pengembangan daerah percontohan energi alternatif (angin di Rupat, surya di Duri dan Bengkalis);
ANALISIS ISU‐ISU STRATEGIS
IV-26
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
Peningkatan Upaya Konservasi Sumber Daya Air Pembangunan berkelanjutan harus memperhatikan kelestarian lingkungan. Di kabupaten Bengkalis, lingkungan alam sebagian besar berkaitan dengan perairan atau sumber daya air. Permasalahan kelestarian sumber daya air yang memadai sebagai sumber air bersih atau sumber air untuk irigasi pertanian guna menunjang program pembangunan di bidang agroindustri merupakan persoalan penting sehingga program pembangunan ke arah upaya konservasi sumber daya air perlu ditetapkan. Selain itu, kondisi tanah di Kabupaten Bengkalis yang didominasi oleh tanah rawa dan gambut membutuhkan konservasi sumber daya air yang serius. Jika ini tidak dilakukan, maka kerawanan bencana seperti kekeringan dan kebakaran hutan dan lahan gambut akan terus terjadi. Hal ini telah terbukti pada beberapa tahun belakangan ini, kebakaran lahan selalu terjadi ketika hujan tidak turun dalam jangka waktu yang cukup lama. Sifat alamiah tanah gambut yang selalu dalam keadaan basah harus terus dijaga melalui upaya konservasi sumber daya air sehingga keseimbangan alam tercapai dan tidak mengundang bencana yang lebih besar.
Meningkatkan upaya pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup yang berkelanjutan Disamping kelestarian sumber daya air, upaya pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup secara umum juga perlu diperhatikan agar tidak menimbulkan gangguan pada kualitas kehidupan masyarakat. Isu lingkungan penting yang terjadi di Kabupaten Bengkalis khususnya di daerah cepat tumbuh adalah pengelolaan persampahan. Sebagai contoh, masalah sampah di kota Duri sempat menuai keresahan masyarakat dan perlu penanganan yang serius. Isu lingkungan lainnya juga sering menjadi perhatian dimasyarakat seperti pencemaran lingkungan, kebakaran hutan yang terjadi hampir setiap tahun, polusi, kerusakan ekosistem pesisir dan laut, minimnya fasilitas taman kota yang memadai dan sebagainya. Oleh karena itu, pengelolaan dan perlindungan lingkungan hidup perlu direncanakan secara terpadu untuk menunjang program strategis pemerintah secara spasial serta meningkatkan kualitas
hidup
masyarakat.
Program-program
pengelolaan
dan
perlindungan
lingkungan hidup yang perlu diperhatikan untuk kabupaten Bengkalis dapat dijabarkan sebagai berikut: a.
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan;
b.
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup;
c.
Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam;
ANALISIS ISU‐ISU STRATEGIS
IV-27
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
d.
Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam;
e.
Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup;
f.
Program Peningkatan Pengendalian Polusi;
g.
Program Pengembangan Ekowisata dan Jasa Lingkungan di Kawasan-Kawasan Konservasi Laut dan Hutan;
h.
Program Pengendalian Kebakaran Hutan;
i.
Program Pengelolaan dan Rehabilitasi Ekosistem Pesisir dan Laut;
j.
Program Pengelolaan Ruang Terbuka Hijau (RTH);
k.
Program Penataan Keindahan Kota
Meningkatkan kualitas perumahan dan lingkungannya Pertumbuhan jumlah penduduk Kabupaten Bengkalis terus meningkat setiap tahunnya dengan angka pertumbuhan yang cenderung meningkat. Jumlah ini belum termasuk para pendatang yang menetap dalam waktu lama dan tidak tercatat pada data kependudukan Kabupaten Bengkalis seperti para pekerja industri dilingkungan perusahaan atau lainnya. Oleh karena itu, pengembangan perumahan dengan lingkungan yang sehat dan aman perlu ditingkatkan. Upaya penciptaan lingkungan perumahan yang sehat erat kaitannya dengan program preventif kesehatan masyarakat. Penanganan kebersihan lingkungan adalah langkah awal yang sangat strategis untuk peningkatan derajat kesehatan masyarakat yang bersifat preventif. Penanganan lingkungan perumahan yang sehat yang memiliki drainase yang baik, ketersediaan air bersih, penyaluran limbah domestik yang tertata, serta pengaturan lingkungan lainnya menjadi program strategis. Disamping itu, untuk beberapa perumahan dan lingkungan perumahan yang ada khususnya di desa-desa atau yang berdekatan dengan wilayah pesisir sering terancam bahaya bencana seperti banjir,
kebakaran hutan dan juga abrasi.
Peningkatan kesiagaan pencegahan bahaya-bahaya di lingkungan perumahan tersebut serta program perbaikan perumahan yang terkena bencana perlu dipersiapkan. Sebagai kelengkapan untuk lingkungan perumahan, pengembangan dan pengelolaan areal pemakaman merupakan hal yang tidak bisa dipisahkan dan perlu dipersiapkan dan diatur dengan baik.
Penataan dan Pengendalian tata ruang daerah Tata ruang daerah merupakan acuan untuk lokasi pelaksanaan pembangunan.
ANALISIS ISU‐ISU STRATEGIS
IV-28
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
Oleh karena itu ketepatan rasionalitas rencana tata ruang yang bersinergi dengan tata ruang wilayah di tingkat propinsi maupun nasional perlu diperhatikan. Beberapa program pembangunan di Kabupaten Bengkalis sebelum ini sering terhambat karena berbenturan dengan peruntukan ruang wilayah yang ditetapkan di tingkat nasional seperti wilayah hutan lindung, konservasi alam, bahkan wilayah HTI atau perkebunan. Untuk itu, perencanaan dan pemanfaatan tata ruang perlu dikaji dengan lebih akurat untuk mendukung kelancaran program pembangunan selanjutnya. Disamping itu, permasalahan tapal batas juga menjadi isu yang berkembang saat ini, dimana kejelasan tapal batas antar kecamatan, kabupaten dan dengan wilayah HTI belum tuntas dan sering berujung pada konflik horizontal. Pengendalian wilayah perbatasan ini perlu dilaksanakan secara tuntas, dan pengembangan sistem informasi dan data mengenai tata ruang perlu dilakukan sehingga kasus-kasus yang muncul mengenai masalah tata ruang dapat diselesaikan secara cepat tanpa adanya konflik yang berkelanjutan.
Peningkatan pelayanan sistem administrasi pertanahan Untuk melaksanakan suatu pembangunan fisik, pemerintah terlebih dahulu melaksanakan proses pembebasan kepemilikan lahan atau tanah dari masyarakat. Proses pembebasan lahan ini sering kali menjadi penghambat kelancaran proses pembangunan. Kelemahan selama ini adalah tidak tersedianya data kepemilikan lahan yang jelas dan dibeberapa tempat terjadi tumpang tindih. Oleh karena itu, pengembangan sistem pendaftaran tanah, pengendalian dan penataan kepemilikan dan pemanfaatan lahan sangat diperlukan agar penyelesaian proses pembebasan lahan sebagai langkah awal proses pembangunan dapat berjalan lancar tanpa melalui proses hukum. Hal ini juga bermanfaat bagi masyarakat karena status kepemilikan lahan menjadi lebih jelas dan kuat disisi hukum.
Peningkatan kualitas perencanaan daerah Untuk menjamin keberhasilan pelaksanaan program-program pembangunan, diperlukan perencanaan yang detail dan matang. Sering kali terlihat dengan jelas pembangunan-pembangunan sebelum ini tidak tepat sasaran dan tanpa perencanaan yang
matang
sehingga
menyebabkan
pembangunan
yang
telah
dilaksanakan
terbengkalai dan tidak dapat difungsikan sebagaimana yang diharapkan, hal ini tentu menimbulkan kerugian dana yang tidak sedikit. Untuk pembangunan kabupaten Bengkalis lima tahun ke depan perencanaan-perencanaan yang mendetail menjadi
ANALISIS ISU‐ISU STRATEGIS
IV-29
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
pilar utama agar arahan dan prioritas pembangunan menjadi akurat dan hasil dari program pembangunan sesuai dengan harapan dan dapat dinikmati oleh masyarakat kabupaten Bengkalis. Untuk hal ini, program-program yang berkaitan dengan perencanaan
pembangunan
kabupaten
Bengkalis
lima
tahun
ke
depan
perlu
dilaksanakan seperti: a.
Program Perencanaan Pembangunan Daerah;
b.
Program
Peningkatan
Kapasitas
Kelembagaan
Perencanaan
Pembangunan
Daerah; c.
Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi;
d.
Program Perencanaan Sosial Budaya;
e.
Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam;
f.
Program kerjasama pembangunan;
g.
Program perencanaan pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh
4.5.3 Isu Dan Masalah Perekonomian T ing gi nya T ing kat Kem is kina n Di balik kekayaan Sumber Daya Alam (SDA) dan besarnya APBD yang dimiliki Kabupaten
Bengkalis
ternyata
juga
menyimpan
kemiskinan
pada
masyarakatnya. Berdasarkan data tahun 2006, jumlah rumah tangga miskin (RTM) di Kabupaten Bengkalis tercatat sebanyak 89 ribu rumah tangga (sekitar 11,57%), menurun menjadi 80 ribu rumah tangga (10,69%) pada tahun 2007 dan di akhir tahun 2008 semakin rendah menjadi 69 ribu rumah tangga (8,94%). Keadaan di atas merupakan gambaran kemiskinan yang masih merupakan permasalahan pokok bagi daerah-daerah di Provinsi Riau yang kaya. Setelah terjadi pemisahan Kabupaten Meranti, jumlah rumah tangga miskin tahun 2009 menurun menjadi hanya 26.372 rumah tangga dan di tahun 2010
hanya
sebanyak
22.399
rumah
tangga
(4,48%
dari
total
Riau).
Penurunan tersebut sekitar 15,07% lebih baik dibandingkan dengan kondisi di Provinsi Riau turun dari 527.490 rumah tangga di tahun 2009 menjadi 500.260 rumah tangga pada tahun 2010 atau turun sekitar 5,16%.
ANALISIS ISU‐ISU STRATEGIS
IV-30
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
Kemandirian Keuangan Daerah Negara berkembang seperti Indonesia menganggap belanja pemerintah masih memiliki peran yang cukup besar pada pembangunan. Sesungguhnya, belanja pemerintah tidak saja dapat dipandang sebagai pemenuhan kebutuhan pemerintah,
namun
dapat
digunakan
untuk
memicu
kapasitas
inovatif
masyarakat terutama para pemasok kebutuhan pemerintah. Penerimaan keuangan terbesar Kabupaten Bengkalis tahun 2009 dari Sisa
Anggaran
Tahun
Lalu
mencapai
Rp.
1,818
triliun
(51,37%),
Dana
Perimbangan sebesar Rp. 1,528 trilyun (43,19 %), dan dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp. 138,345 milyar (3,91%).
Hal ini menggambarkan
rendahnya kemandirian keuangan daerah Kabupaten Bengkalis, karena masih menjadikan dana perimbangan sebagai sumber utama penerimaan. Dilihat dari struktur dana perimbangan Kabupaten
Bengkalis
tahun 2009, komponen
utamanya adalah bagi hasil bukan pajak yang diperoleh dari eksploitasi SDA yang ada di Kabupaten Bengkalis, yaitu komoditi minyak mentah dan gas serta produk olahannya yang mencapai 80.09%.
B e lum Op tima ln ya Ki ne rja BU MD Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) PT. Bumi Laksamana Jaya terus mendapat
suntikan
dana
APBD
Kabupaten
Bengkalis.
Namun
binvestasi
tersebut belum memberikan kontribusi signifikan terhadap pendapatan daerah. Berdasarkan laporan APBD Kabupaten Bengkalis tahun 2009, kontribusi BUMD hanya 5,15 persen terhadap penerimaan PAD. Suntikan dana dari APBD tidak banyak membantu kinerja BUMD, bahkan BUMD yang ada (PT Bumi Laksamana Jaya) menimbun kewajiban sebesar Rp. 20 milyar, termasuk denda pajak dan hutang
kepada
pihak
ketiga.
Beberapa
usaha
yang
di
percayakan
pengelolaannya kepada PT. BLJ juga tidak memberikan kontribusi maksimal.
Tingginya Pe ngan gg uran Penduduk tahun 2009 sebanyak 484.757 orang. Dari total pengangguran atau
pencari
sepanjang
kerja
tahun
(pencaker)
2009,
baru
sebanyak
sekitar
223.166
157.418
orang
orang
yang
yang
tercatat
mendapatkan
pekerjaan tetap.
ANALISIS ISU‐ISU STRATEGIS
IV-31
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
Lema hnya Kope rasi Dan UMKM Koperasi dan UMKM merupakan kelompok penghela potensial bagi Kabupaten Bengkalis. Oleh karena itu agenda penguatannya perlu mengacu kepada prinsip modernisasi, baik secara individual maupun secara kolektif berlandaskan rumpun usaha spesifik. Untuk lebih meningkatkan daya saing daerah,
pembangunan
usaha
yang
selama
ini
bersifat
sektoral,
perlu
disempurnakan dengan landasan (platform) pendekatan rumpun yang bersifat multi-pihak yang saling terhubung. Tujuan pemberdayaan koperasi dan UMKM adalah menumbuhkan dan mengembangkan kemampuan koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah menjadi usaha yang tangguh
dan
mandiri:
dengan
meningkatkan
peran
koperasi dan usaha mikro, kecil, dan menengah dalam pembangunan daerah, penciptaan lapangan kerja, pemerataan pendapatan, pertumbuhan ekonomi, dan pengentasan kemiskinan. Lebih dari Rp 235 milyar dana yang disalurkan lewat dana bergulir bagi koperasi, hanya sekitar Rp.100 juta lebih yang kembali, atau 0,05 persen. Hal ini
menunjukkan
pendidikan
lemahnya
dengan
muatan
pengelolaan
dan
kewirausahaan
SDM
perlu
pengelola. diberikan
Untuk
dengan
itu, lebih
terorganisasi dan terarah. Kewirausahaan ini dimaksudkan untuk mewujudkan keberdayaan dan kemandirian.
4.5.4 Isu Dan Masalah Pendidikan Pemerataan dan Perluasan Akses Pendidikan 1.
Belum tercapainya ketuntasan WAJAR DIKDAS 9 tahun secara merata terutama di daerah sulit dan terpencil;
2.
Belum idealnya APK dan APM untuk kelompok umur 16 – 18 tahun terutama di daerah sulit dan terpencil;
3.
Masih rendahnya APK dan APM kelompok umur perguruan tinggi (19 – 23 tahun);
4.
Masih besarnya kesenjangan antara partisipasi pendidikan di setiap jenjang pendidikan antar kecamatan;
5.
Masih belum idealnya ketersediaan sarana dan prasarana guna menunjang perluasan akses pendidikan untuk semua jenjang;
ANALISIS ISU‐ISU STRATEGIS
IV-32
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
6.
Masih relatif rendahnya angka melanjutkan dari SD/MI ke SMP/MTs dan SMP/MTs ke SMA/SMK/MA;
7.
Masih belum tercapainya angka ideal bagi perbandingan antar jenjang sekolah (TK
terhadap
SD/MI;
SD/MI
terhadap
SMP/MTs
dan
SMP/MTs
terhadap
SMA/SMK/MA; 8.
Masih relatif rendahnya angka pertisipasi sekolah;
Mutu, Relevansi, dan Daya Saing Pendidikan 1.
Masih relatif besarnya kesenjangan mutu pendidikan di setiap jenjang pendidikan antar kecamatan;
2.
Masih besarnya persentase guru yang belum memenuhi standar kualifikasi yang sudah ditentukan (S1);
3.
Masih besarnya persentase guru yang mengajarkan mata pelajaran yang tidak sesuai dengan bidang keahliannya (ijazahnya) di tingkat SMP, MTs, SMA, SMK, dan MA;
4.
Masih belum meratanya distribusi guru antar daerah pada semua jenjang dan jenis pendidikan;
5.
Masih relatif besarnya angka ketidaklulusan dan angka putus sekolah (drop-out) di sekolah-sekolah yang berada di daerah sulit dan terpencil;
6.
Belum dimanfaatkannya secara optimal ICT dalam pembelajaran;
7.
Masih relatif rendahnya persentase guru yang memperoleh sertifikasi;
8.
Masih belum idealnya prolehan rata-rata nilai Ujian Nasional pada jenjang SMP/MTs dan SMA/SMK/MA;
9.
Masih belum terpetakannya standar kompetensi guru untuk semua mata pelajaran pada semua jenjang pendidikan;
10. Masih relatif rendahnya persentase kesetersediaan fasilitas sekolah dan fasilitas penunjang pendidikan; 11. Masih rendahnya rasio buku dan siswa; 12. Masih rendahnya persentase SMK yang melaksanakan sistem ganda; 13. Masih rendahnya angka lulusan SMK yang terserap oleh dunia kerja;
Tata Kelola, Akuntabilitas dan Pencitraan Publik 1.
Belum dimanfaatkannya ICT dalam pengelolaan data pendidikan dan pemberian pelayanan;
ANALISIS ISU‐ISU STRATEGIS
IV-33
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
2.
Belum tersusunnya data-base pendidikan;
3.
Belum diimplimentasikannya Manajemen Berbasis Sekolah secara utuh di sekolah-sekolah;
4.
Belum terwujudnya good governance dan pelayaan prima dalam manajemen pendidikan;
5.
Belum efektifnya sistem kepengawasan kependidikan;
6.
Belum tertatanya dengan baik manajemen aset pendidikan;
7.
Relatif masih rendahnya angka koefisien efisiensi pendidikan;
8.
Rekrutmen dan penempatan tenaga/staf di lingkungan Dinas Pendidikan belum sepenuhnya mengacu pada konsep “the right man in the right place”
4.5.5 Isu dan Masalah Birokrasi serta Kepemerintahan Yang Baik dan Bersih Salah satu isu yang mengemuka dewasa ini adalah mengembangkan dan menjalankan sistem pemerintahan yang baik dan bersih, yang dijalankan secara bijak, transparan dan bertanggungjawab (akuntabel). Bentuk dan model Kepemerintahan yang baik merupakan isu yang paling mengemuka dalam teori dan praktek administrasi publik sesuai dengan perkembangan paradigma dari rule government menjadi good governance. Membangun good governance bukan semata-mata masalah memperbaiki kondisi institusi pemerintah, akan tetapi yang lebih penting adalah persoalan etika, sikap dan perilaku. Dalam good governance tidak lagi pemerintah, tetapi juga citizen, masyarakat dan terutama sektor usaha/swasta yang berperan dalam governance, masyarakat bangsa. Efektivitas dan efisiensi penerapan good governance dapat dilakukan melalui sinergi manajemen sektor publik, sektor swasta dan masyarakat yang saling berinteraksi dan berkoordinasi. Pemerintahan berfungsi menciptakan lingkungan politik dan hukum yang kondusif, sektor swasta menciptakan pekerjaan dan pendapatan, sedangkan masyarakat berperan positif dalam interaksi sosial, ekonomi dan politik. Telah
disadari
bahwa
kebijakan
yang
kondusif
merupakan
prasyarat
berhasilnya agenda pembangunan. Namun fakta menunjukkan bahwa masih banyak kelemahan di bidang ini, antara lain dapat dirasakan dengan masih terdapatnya regulasi yang menghambat, belum terdapat koherensi kebijakan pada tataran pemerintah pusat dan daerah. Selain itu, pemerintah sebagai kelompok yang diberi mandat dan perangkat kewenangan dapat lebih berperan untuk memacu kegiatan
ANALISIS ISU‐ISU STRATEGIS
IV-34
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
ekonomi dan inovasi dengan instrumen pengadaan pemerintah. Pemetaan sumber daya manusia sebagai potensi pembangunan Kabupaten Bengkalis perlu dilakukan dengan
menerapkan sistem
informasi
kependudukan,
dengan segala atribut. Berdasarkan pemetaan potensi sumber daya manusia yang akurat ini diharapkan akan dapat dirumuskan kebijakan perencanaan pembangunan yang tepat. Agenda penting dalam tahap ini adalah pembangunan sistem informasi tata ruang untuk melengkapi sistem informasi kependudukan yang telah diuraikan di atas. Sistem informasi tersebut, merupakan bagian dari suatu sistem basis data pembangunan daerah yang dipelihara secara kontinyu untuk mendukung proses pengambilan keputusan. Kemangkusan implementasi agenda ini membutuhkan komitmen dari semua pemangku kepentingan. Dalam rangka percepatan pembangunan, pemerintah daerah dan masyarakat membentuk lembaga-lembaga pelayanan dalam berbagai bidang. Lembaga pelatihan, penyuluhan, layanan sosial merupakan sebagian dari lembaga-lembaga dimaksud. Interaksi lembaga pelayanan dengan masyarakat perlu ditingkatkan dengan memberi penekanan agar anggota masyarakat dapat mengaksesnya. Anggota masyarakat didorong untuk membentuk dan memperkuat kelompok minat dan atau profesi agar terjadi interaksi yang lebih terstruktur antarkelompok pelaku. Kondisi ini akan memacu tumbuhnya kapasitas inovatif yang menghasilkan nilai tambah.
4.5.6 Isu dan Masalah Implementasi Otonomi Desa Salah satu program strategis yang telah digulirkan baik oleh pemerintah pusat maupun pemerintah Provinsi Riau adalah pelaksanaan otonomi desa, pemerintah telah membuat aturan yang terkait dengan kebijakan tersebut antara lain pada Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah dan Peraturan pemerintah Nomor 72 Tahun 2007 tentang Desa yang memuat aturan tentang implementasi otonomi desa. Kedua Undang-undang tersebut mengamanatkan perlunya desentralisasi kewenangan dan keuangan kepada desa. Namun dalam perjalannya, baik pemerintah provinsi maupun pemerintah
kabupaten
belum
mengimplementasi
kebijakan
otonomi
desa
secara maksimal, itu terlihat dari beberapa hal, seperti (1) belum adanya tata aturan yang dapat dipakai sebagai dasar legalitas implementasi kebijakan otonomi desa, (2) belum adanya pemberian sebahagian kewenangan keuangan yang dimiliki oleh Pemerintah Kabupaten kepada desa, serta (3) hak-hak keuangan desa belum diberikan secara utuh oleh pemerintah kabupaten,
ANALISIS ISU‐ISU STRATEGIS
IV-35
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
Ke depan dalam perencanaan pembangunan daerah, otonomi desa akan menjadi
perhatian
khusus
Pemerintah
Kabupaten
Bengkalis
dengan
memberikan hak-hak keuangan desa serta membagi kewenangan kepada desa.
4.5.7 Isu dan Masalah Pelestarian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Salah satu masalah dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan saat ini adalah keseimbangan alam dan ekosistem sebagai dampak dari pembangunan, Sumber daya alam dan lingkungan hidup memiliki peran ganda yaitu sebagai modal pembangunan dan sekaligus sebagai penopang sistem kehidupan. Adapun jasa-jasa lingkungan meliputi keanekaragaman hayati, penyerapan karbon, pengaturan air secara alamiah, keindahan alam, dan udara bersih merupakan penopang kehidupan manusia. Namun, pengelolaan sumber daya alam tersebut masih belum berkelanjutan sehingga daya dukung lingkungan menurun dan ketersediaan sumber daya alam menipis. Dengan menelaah kondisi sumber daya alam dan lingkungan hidup saat ini apabila tidak diantisipasi dengan kebijakan dan tindakan yang tepat akan dihadapkan pada tiga ancaman yaitu krisis pangan, krisis air dan krisis energi. Ketiga krisis itu menjadi tantangan jangka panjang yang perlu diwaspadai agar tidak menimbulkan dampak buruk bagi kehidupan masyarakat. Bertambahnya kebutuhan lahan pertanian dengan menggunakan lahan hutan akan mengancam keberadaan hutan dan terganggunya keseimbangan tata air. Memburuknya
kondisi
hutan
akibat
deforestasi
yang
meningkat
pesat
dan
memburuknya penutupan lahan di wilayah hulu daerah aliran sungai menyebabkan menurunnya ketersediaan air yang mengancam turunnya debit air waduk dan sungai pada musim kemarau serta berkurangnya pasokan air untuk pertanian. Prinsip-prinsip penyusunan
kebijakan
pembangunan dan
program
berkelanjutan pembangunan
perlu
dipadukan
daerah
untuk
dengan menjamin
kelestarian lingkungan hidup termasuk memulihkan lingkungan yang terlanjur rusak. Program pembangunan bertujuan agar alam dengan sumber dayanya dapat terus menerus mampu mendukung kegiatan manusia di dalamnya. Oleh karena itu dalam pembangunan data base juga harus mengakomodasi kebutuhan akan sistem informasi sumber daya alam (SDA). Dengan sistem informasi ini maka kebijakan dan implementasi pendayagunaan SDA secara lestari dapat terwujud. Dalam Pengelolaan sumber daya air misalnya, pembangunan diarahkan untuk menjamin keberlanjutan daya dukungnya dengan menjaga kelestarian fungsi daerah
ANALISIS ISU‐ISU STRATEGIS
IV-36
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
tangkapan air dan keberadaan air tanah, mewujudkan keseimbangan antara pasokan dan kebutuhan melalui pendekatan demand management yang ditujukan untuk meningkatkan efektivitas dan efisiensi penggunaan dan konsumsi air dan pendekatan supply management yang ditujukan untuk meningkatan kapasitas dan keandalan pasokan air, serta memperkokoh kelembagaan sumber daya air untuk meningkatkan keterpaduan dan kualitas pelayanan terhadap masyarakat.
4.5.8 Isu dan Masalah Pangan, Air dan Energi Seiring
dengan
peningkatan
jumlah
penduduk
yang
relatif
pesat
menyebabkan kemampuan penyediaan pangan semakin terbatas. Hal itu disebabkan oleh meningkatnya konversi lahan sawah dan lahan pertanian produktif lainnya, rendahnya peningkatan produktivitas hasil pertanian, dan menurunnya kondisi jaringan irigasi dan prasarana irigasi. Selain itu. praktik pertanian konvensional mengancam kelestarian sumber daya alam dan keberlanjutan sistem produksi pertanian. Pemenuhan kebutuhan penyediaan air baku di berbagai sektor kehidupan menghadapi tantangan. Oleh karena itu upaya meningkatkan pasokan air baku yang ditempuh melalui pengembangan prasarana penampung air yang dapat dikelola bersama masyarakat perlu dilakukan. Selain itu pengembangan sarana dan prasarana pengendali daya rusak air harus mampu mengantisipasi perkembangan daerah-daerah permukiman dan industri baru. Pengelolaan jaringan irigasi belum diselenggarakan dengan mengutamakan peran masyarakat petani melalui dukungan penuh dari pemerintah dan pihak pengguna air irigasi. Peningkatan kemampuan kelembagaan pengelola sarana dan prasarana sumber daya air harus terus dikembangkan
sesuai
prinsip-prinsip
pengelolaan
sumber
daya
air
terpadu
(integrated water resources management). Upaya mempertahankan kondisi kualitas air yang ada serta pemulihan terhadap kualitas air yang telah tercemar diwujudkan melalui pendekatan pengelolaan lingkungan hidup dan penerapan teknologi. Akses terhadap air minum yang juga menyangkut masalah lingkungan termasuk dalam agenda prioritas tahap ini.
ANALISIS ISU‐ISU STRATEGIS
IV-37
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
Kemandirian pangan dapat dipertahankan pada tingkat aman dan dalam kualitas gizi yang memadai serta tersedianya instrumen jaminan pangan untuk tingkat rumah tangga. Hal ini perlu didukung kebijakan pengendalian penggunaan lahan. Peranan energi sangat penting artinya bagi peningkatan kegiatan ekonomi dan stabilitas
ketahanan
pemanfaatan
dan
sehingga
pengelolaan
pengusahaannya
harus
energi
yang
meliputi
penyediaan,
dilaksanakan
secara
berkeadilan,
berkelanjutan, optimal dan terpadu. Sementara itu, kelangkaan ketersediaan energi tak terbarukan juga terus terjadi karena pola konsumsi energi masih menunjukkan ketergantungan pada sumber energi tak terbarukan. Tantangan utama dalam penyediaan
energi
adalah
mengurangi
ketergantungan
terhadap
minyak
dan
meningkatkan energi terbarukan seperti biogas, biomassa, panas bumi (geothermal). energi matahari, arus laut, dan tenaga angin. Masyarakat mulai mengambil peran dalam lingkungan dan inisiasi pemanfaatan energi terbarukan, antara lain melalui kajian pemanfaatan bio-energi, panas bumi, dan tenaga surya untuk kelistrikan sebagai upaya mengatasi kelangkaan ketersediaan energi.
ANALISIS ISU‐ISU STRATEGIS
IV-38
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
BA B V V VIIS SII,, M MIIS SII,, T TU UJJU UA AN ND DA AN NS SA AS SA AR RA AN N 5.1. VISI Visi pembangunan Kabupaten Bengkalis sebagai rumusan umum mengenai keadaan yang diinginkan pada akhir periode perencanaan pembangunan 5 (lima) tahun kedua 2 01 0
- 2015 dan merupakan bagian dari visi RPJPD Kabupaten
Bengkalis Tahun 2005 - 2025 dirumuskan sebagai berikut:
”TERCAPAINYA MASYARAKAT YANG UNGGUL, SEJAHTERA, MANDIRI DAN BERTAQWA DENGAN MEWUJUDKAN KABUPATEN BENGKALIS SEBAGAI SALAH SATU DAERAH OTONOM TERBAIK DI INDONESIA TAHUN 2015”
Secara spesifik, penjabaran dari visi ini dirumuskan sebagai berikut: 1. Masyarakat dan Daerah Kabupaten Bengkalis adalah seluruh lapisan masyarakat dan
Pemerintah
Kabupaten
Bengkalis
yang
berada
di
wilayah
Kabupaten
Bengkalis; 2. Masyarakat Kabupaten Bengkalis yang unggul, ditandai dengan tingginya derajat pendidikan
masyarakat,
tingkat
kesehatan
masyarakat
yang
prima
serta
masyarakat yang memiliki daya saing yang tinggi. 3. Masyarakat yang sejahtera ditandai dengan adanya kemajuan, peningkatan pendapatan masyarakat untuk memenuhi kebutuhan dasar. kondisi tersebut diukur berdasarkan peningkatan dalam Pendapatan per Kapita, Angka Kemiskinan, Indeks Pemenuhan Kebutuhan Dasar dan Crime Index. 4. Kabupaten Bengkalis yang mandiri ditandai dengan peningkatan kapasitas penalaran
dan
fisik
manusia
yang
diukur
berdasarkan
perubahan
Indeks
Pembangunan Manusia (Human Development Index), yang mencakup; Tingkat Pendidikan
Penduduk,
Tingkat
Partisipasi
Sekolah,
Daya
Serap
Lembaga
Pendidikan Formal, Usia Harapan Hidup Penduduk, Lama Hari Sakit Penduduk, Status Gizi Balita, Tingkat Kematian Bayi dan Ibu Hamil dan Nisbah Sarana Kesehatan per Penduduk, serta tingkat ketersediaan infrastruktur. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
V-1
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
5. Bertaqwa, Kabupaten Bengkalis yang religius ditandai dengan adanya kemajuan dan peningkatan dalam kehidupan beragama, dimana Islam yang merupakan agama mayoritas di wilayah ini dijadikan landasan norma kemasyarakatan untuk diterapkan dalam kehidupan bermasyarakat dengan tetap memperhatikan dan menjaga kerukunan hidup dengan umat beragama lain. Peningkatan aspek batiniah dilaksanakan dengan penerapan nilai-nilai Islam dalam kehidupan pembangunan
daerah
dan
semakin
mantapnya
keimanan
dan
ketaqwaan
masyarakat. Hal ini dapat diukur dengan berkurangnya tingkat kejahatan pada masyarakat
dalam
berbagai
bentuk,
terciptanya
keamanan
dan
ketertiban
masyarakat, dan terciptanya situasi kondusif untuk penyelenggaraan kehidupan bermasyarakat;
5.2. MISI Misi pembangunan sebagai penjabaran dari upaya yang akan dilaksanakan untuk mewujudkan visi pembangunan Kabupaten Bengkalis dirumuskan sebagai berikut : 1. Meningkatkan kualitas SDM terutama pembangunan sektor pendidikan, kesehatan, kebudayaan, kependudukan dan ketenagakerjaan. 2. Menanggulangi
kemiskinan
dan
memberdayakan
ekonomi
kerakyatan,
perekonomian perdesaan serta kelompok masyarakat minoritas dan terpinggirkan. 3. Mengembangkan perekonomian daerah dan masyarakat serta meningkatkan investasi dan UMKM dengan memanfaatkan kekayaan sumber daya alam yang terbarukan. 4. Meningkatkan Infrastruktur daerah antara lain peningkatan prasarana jalan, jembatan, pelabuhan, energi listrik, pengelolaan sumber daya air, pengelolaan lingkungan, penataan ruang dan perumahan. 5. Mengimplementasikan desentralisasi politik, keuangan dan administrasi dalam sistem pemerintahan daerah serta melaksanakan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
V-2
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
5.3.
TUJUAN DAN SASARAN
5.5.1 Tujuan dan Sasaran Misi I : Meningkatkan Kualitas SDM Terutama Pembangunan
Sektor
Pendidikan,
Kesehatan,
Kependudukan
Dan
Ketenagakerjaan. Tabel 5.1 Tujuan dan Sasaran Misi I
NO
TUJUAN / SASARAN
I.1
Meningkatkan Kualitas Pendidikan Masyarakat
1.
Meningkatnya akses dan mutu pelayanan pendidikan bagi masyarakat
INDIKATOR KINERJA
1.
2.
3.
4.
-
5. 6. 7.
8.
-
9. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
SATUAN
Angka melek huruf
%
Angka partisipasi kasar TK/PAUD SD/MI/Paket A SMP/MTs/Paket B SMA/SMK/MA/Paket C PLB Angka partisipasi murni TK/PAUD SD/MI SMP/MTs SMA/SMK/MA PLB Angka partisipasi sekolah SD/MI SMP/MTs SMA/SMK/MA Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah SD/MI SMP/MTs SMA/SMK/MA Rasio guru terhadap murid SD/MI SMP/MTs SMA/SMK/MA Rasio guru terhadap murid per kelas rata-rata SD/MI SMP/MTs SMA/SMK/MA Penduduk yang berusia >15 Tahun melek huruf (tidak buta aksara) Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik
%
%
%
Angka
Angka
Angka
% % V-3
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
NO
TUJUAN / SASARAN
INDIKATOR KINERJA 10.
15. 16. 17.
Sekolah pendidikan SMP/MTs dan SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI SMP/MTs SMA/SMK/MA Angka Kelulusan (AL) SD/MI SMP/MTs SMA/SMK/MA Angka Melanjutkan (AM) dari TK/PAUD/Usia Sekolah ke SD/MI Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV
11. 12. 13.
14.
-
SATUAN % % %
%
% % % %
2.
Meningkatnya pemahaman akan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal
1. 2. 3. 4. 5.
Jumlah grup kesenian Jumlah gedung kesenian Penyelenggaraan festival seni dan budaya Sarana penyelenggaraan seni dan budaya Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah %
3.
Tumbuhnya minat baca masyarakat
1. 2. 3. 4. 5.
Jumlah perpustakaan Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah Pengelolaan arsip secara baku Peningkatan SDM pengelola kearsipan
Jumlah Jumlah Jumlah % Jumlah
I.2.
Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
4.
Meningkatnya akses dan mutu layanan kesehatan bagi masyarakat
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Angka kelangsungan hidup bayi Angka usia harapan hidup Persentase balita gizi buruk Rasio posyandu per satuan balita Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk Rasio dokter per satuan penduduk Dokter umum Dokter spesialis Dokter gigi Rasio tenaga medis per satuan penduduk Bidan Perawat Apotoker Ahli gizi
Angka Tahun % Angka Angka Angka
8. VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka V-4
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
NO
TUJUAN / SASARAN
INDIKATOR KINERJA -
SATUAN
Kesmas Sanitarian
Angka Angka
5.
Meningkatnya kualitas dan jangkauan layanan keluarga berencana
1. 2. 3. 4.
Rata-rata jumlah anak per keluarga Rasio akseptor KB Cakupan peserta KB aktif Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I
Angka % % Angka
6.
Meningkatnya kualitas kelembagaan pengarusutamaa n gender, perempuan dan anak
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah Partisipasi perempuan di lembaga swasta Rasio KDRT Persentase jumlah tenaga kerja dibawah umur Partisipasi angkatan kerja perempuan Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan
% % Angka % % %
7.
Meningkatnya cakupan layanan kesehatan masyarakat
1. 2.
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD
% %
%
8. 9. 10.
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin Cakupan kunjungan bayi Cakupan puskesmas Cakupan pembantu puskesmas
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Rasio penduduk berKTP per satuan penduduk Rasio bayi berakte kelahiran Rasio pasangan berakte nikah Kepemilikan KTP Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk Ketersediaan database kependudukan
7.
Penerapan KTP Nasional berbasis NIK
3. 4. 5. 6.
7.
I.3.
Meningkatkan layanan administrasi kependudukan dan catatan sipil
8.
Tercapainya administrasi kependudukan dan pencatatan sipil daerah
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
% % % %
% % %
% % % Jumlah % Ada/Tdk Ada Sudah / Belum
V-5
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
NO
TUJUAN / SASARAN
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
I.4.
Menurunkan angka pengangguran
9.
Meningkatnya kualitas dan produktifitas tenaga kerja
1. 2. 3.
Angka sengketa pengusaha-pekerja per tahun Tingkat partisipasi angkatan kerja Rasio lulusan S1/S2/S3
10.
Meningkatnya lapangan usaha dan kesempatan kerja
1. 2. 3.
Rasio penduduk yang bekerja Angka partisipasi angkatan kerja Tingkat pengangguran terbuka
% % %
4. 5.
Rasio ketergantungan Rasio daya serap tenaga kerja
% %
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Jumlah klub olah raga Jumlah gedung olah raga Jumlah organisasi pemuda Jumlah organisasi olahraga Jumlah kegiatan kepemudaan Jumlah kegiatan olahraga Gelanggang / balai remaja (selain milik swasta) Lapangan olahraga
I.5.
Membentuk generasi muda yang berkualitas
11.
Meningkatnya partisipasi generasi muda dalam pembangunan
5.5.2 Tujuan
dan
Sasaran
Misi
II
:
Menanggulangi
Angka % %
Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka
Kemiskinan
Dan
Memberdayakan Ekonomi Kerakyatan, Perekonomian Perdesaan Serta Kelompok Masyarakat Minoritas Dan Terpinggirkan.
Tabel 5.2 Tujuan dan Sasaran Misi II NO
TUJUAN / SASARAN
II. 1.
Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
1.
Meningkatnya
INDIKATOR KINERJA
1.
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
Persentase penduduk diatas garis kemiskinan
SATUAN
% V-6
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
NO
TUJUAN / SASARAN pendapatan masyarakat
INDIKATOR KINERJA Swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan masyarakat Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM) LPM Berprestasi Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK PKK aktif Posyandu aktif Pemeliharaan Pasca Program pemberdayaan masyarakat Kemiskinan
2. 3. 4. 5. 6. 7. 8. 9.
2.
Meningkatnya kualitas kehidupan sosial
II.2.
Meningkatkan kualitas dan produktifitas masyarakat dalam Mendukung Kepariwisataan
3.
Meningkatnya kunjungan wisatawan
SATUAN
1.
% % % % % % % Angka Jumlah
2. 3.
Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi PMKS yg memperoleh bantuan sosial Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial
1.
Kunjungan wisata
Angka
% %
5.5.3 Tujuan dan Sasaran Misi III : Mengembangkan Perekonomian Daerah Dan Masyarakat Serta Meningkatkan Investasi Dan UMKM Dengan Memanfaatkan Kekayaan Sumber Daya Alam Yang Terbarukan.
Tabel 5.3 Tujuan dan Sasaran Misi III NO
TUJUAN / SASARAN
III.1
Mengembangkan perekonomian daerah
1.
Meningkatnya ketahanan pangan
INDIKATOR KINERJA
Satuan
1.
Regulasi ketahanan pangan
%
2. 3. 4. 5.
Ketersediaan pangan utama Kontribusi sektor pertanian/perkebunan terhadap PDRB Kontribusi sektor pertanian (palawija) terhadap PDRB Cakupan bina kelompok petani
% % % %
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
V-7
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
NO
TUJUAN / SASARAN
INDIKATOR KINERJA 6. 7. 8. 9. 10. 11.
Produksi perikanan Konsumsi ikan Cakupan bina kelompok nelayan Produksi perikanan kelompok nelayan Persentase desa berstatus swasembada terhadap total desa Nilai tukar petani
Satuan % % % % % %
Meningkatnya produksi perkebunan dan kehutanan
1. 2. 3. 4.
Kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras) terhadap PDRB Rehabilitasi hutan dan lahan kritis Kerusakan Kawasan Hutan Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB
3.
Berkembangnya koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah
1. 2. 3. 4.
Persentase koperasi aktif Jumlah UKM non BPR/LKM UKM Jumlah BPR/LKM Usaha Mikro dan Kecil
III.2
Meningkatkan nilai investasi daerah
4.
Meningkatnya iklim investasi yang kondusif
1.
Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA)
Angka
2. 3.
Jumlah nilai investasi berskala nasional (PMDN/PMA) Kenaikan / penurunan Nilai Realisasi PMDN (milyar rupiah) Lama proses perizinan Jumlah Perda yang mendukung iklim usaha
Angka %
2.
4. 5. 5.
6.
Meningkatnya kapasitas produksi bagi industri daerah
1. 2. 3. 4.
Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor Industri Pertumbuhan Industri. Cakupan bina kelompok pengrajin
Meningkatnya perdagangan dan luasnya pemasaran
1. 2. 3.
Kontribusi sektor Perdagangan terhadap PDRB Ekspor Bersih Perdagangan Cakupan bina kelompok pedagang/usaha informal
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
% % % % % Unit Unit %
Hari Angka % % % %
V-8
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
5.5.4 Tujuan dan Sasaran Misi IV : Meningkatkan Infrastruktur Daerah Antara Lain Peningkatan Prasarana Jalan, Jembatan, Pelabuhan, Energi Listrik,
Pengelolaan
Sumber
Daya
Air,
Pengelolaan
Lingkungan,
Penataan Ruang Dan Perumahan.
Tabel 5.4 Tujuan dan Sasaran Misi IV NO
TUJUAN / SASARAN
IV.1
Meningkatkan pelayanan sarana dan prasarana wilayah serta akses inter dan antar kawasan
1.
Meningkatnya kualitas jalan dan jembatan
INDIKATOR KINERJA
1. 2. 3.
4. 2.
Meningkatnya kualitas jaringan pengairan
1. 2. 3.
3.
Meningkatnya kualitas pelayanan perhubungan
IV.2
Meningkatkan fasilitas pelayanan dasar
4.
5.
Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik Panjang jalan dilalui Roda 4 Jalan Penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk (minimal dilalui roda 4) Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam )
% KM
Rasio Jaringan Irigasi Drainase dalam kondisi baik/ pembuangan aliran air tidak tersumbat Pembangunan turap di wilayah jalan penghubung dan aliran sungai rawan longsor lingkup kewenangan kota
% %
1. 2. 3. 4.
Jumlah arus penumpang angkutan umum Jumlah uji kir angkutan umum Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis Pemasangan rambu-rambu
Meningkatnya cakupan pelayanan kelistrikan
1. 2.
Rasio ketersediaan daya listrik Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik
Meningkatnya fasilitas permukiman
1. 2. 3. 4. 5.
Rumah tangga pengguna listrik Rumah tangga pengguna air bersih Rumah tangga ber-Sanitasi Rasio tempat pemakaman umum per satuan penduduk Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
SATUAN
% %
% Angka Angka Angka %
% %
% % % Angka Angka
V-9
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
NO
6.
TUJUAN / SASARAN Terpenuhinya ketersediaan rumah layak huni bagi masyarakat miskin
INDIKATOR KINERJA 1. 2. 3. 4.
Rumah layak huni
5.
Rasio permukiman layak huni Persentase Rumah Tangga (RT) yang menggunakan air bersih
Angka
Persentase penanganan sampah Persentase penduduk berakses air minum Persentase luas permukiman yang tertata Pencemaran status mutu air Cakupan penghijauan wilayah rawan longsor dan sumber mata air Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal Tempat pembuangan sampah persatuan penduduk Penegakkan hukum lingkungan
% % % %
6. IV.3
Meningkatkan kualitas lingkungan hidup
7.
Meningkatnya pengelolaan lingkungan hidup
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
IV.4
Meningkatkan penataan ruang
8.
Meningkatnya kualitas perencanaan, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfataan ruang
SATUAN
1. 2. 4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
Lingkungan pemukiman kumuh Persentase rumah tinggal bersanitasi Rasio rumah layak huni
Rasio bangunan ber- IMB per satuan bangunan Persentase luas lahan bersertifikat Penyelesaian kasus tanah Negara Penyelesaian izin lokasi Persentase penduduk yang memiliki lahan Sempadan jalan yang dipakai pedagang kaki lima atau bangunan rumah liar Sempadan sungai yang dipakai bangunan liar Ketaatan terhadap RTRW Luas wilayah produktif Luas wilayah industri Luas wilayah kebanjiran Luas wilayah kekeringan Luas wilayah perkotaan
% % % Angka
% % % %
% % % % % % % % % % % % %
V-10
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
5.5.5 Tujuan dan Sasaran Misi V : Mengimplementasikan Desentralisasi Politik,
Keuangan
Dan
Administrasi
Dalam
Sistem
Pemerintahan
Daerah Serta Melaksanakan Tata Kelola Pemerintahan Yang Baik (Good Governance). Tabel 5.5 Tujuan dan Sasaran Misi V NO
TUJUAN / SASARAN
V.1
Meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan daerah dan otonomi daerah
1.
Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah
V.2
Meningkatkan kualitas perencanaan, pengendalian, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah
2.
Meningkatnya kualitas perencanaan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi daerah
INDIKATOR KINERJA
1.
SATUAN
2. 3.
Sistem informasi Pelayanan Perijinan dan adiministrasi pemerintah Jumlah penerimaan CPNS setiap tahun * Jumlah CPNS gol. I dan II yang mengikuti LPJ *
Ada / Tidak Angka Angka
4. 5. 6. 7. 8.
Jumlah CPNS gol. III yang mengikuti LPJ * Jumlah PNS yang mengikuti diklat pim IV * Jumlah PNS yang mengikuti diklat pim III * Jumlah PNS yang mengikuti diklat pim II * Jumlah PNS yang mengikuti diklat fungsional *
Angka Angka Angka Angka Angka
1.
Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yg telah ditetapkan dgn PERDA Tersedianya Dokumen Perencanaan : RPJMD yg telah ditetapkan dgn PERDA
Ada / Tidak Ada / Tidak
3.
Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yg telah ditetapkan dgn PERKADA
Ada / Tidak
4. 5. 6. 7. 8. 9.
Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD Pertumbuhan PDRB Laju inflasi PDRB per kapita Pertumbuhan ekonomi Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB
% % % Rupiah %
2.
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
%
V-11
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
NO
TUJUAN / SASARAN
3.
Meningkatnya Kualitas Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan Daerah
V.3
Meningkatkan kualitas pelayanan data dan informasi
4.
Meningkatkan pengelolaan data dan informasi daerah
V.5
Meningkatkan Kapasitas Keuangan Daerah
5.
Meningkatnya Pendapatan dan Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah
V.6
Meningkatkan Ketentraman, Ketertiban, Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
6.
Meningkatnya Ketentraman, Ketertiban, Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
1. 2.
Jumlah temuan dalam pemerikasaan Jumlah pelanggaran disiplin pegawai
Angka Angka
1. 2.
Sistim Informasi Manajemen Pemda Buku ”kabupaten dalam angka”
3.
Buku ”PDRB kabupaten”
4. 5.
Jumlah surat kabar nasional/lokal Jumlah penyiaran radio/TV lokal
6.
Web site milik pemerintah daerah
Jumlah Ada / Tidak Ada / Tidak Angka Angka Ada / Tidak
1. 2. 3.
Jenis, kelas, dan jumlah restoran Jenis, kelas, dan jumlah penginapan/ hotel Jumlah dan macam pajak dan retribusi daerah
Angka Angka Angka
1. 2. 3.
Penegakkan Perda Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk Rasio Pos Siskamling per jumlah desa/kelurahan
4. 5.
Cakupan patroli petugas Satpol PP Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten Angka kriminalitas Angka kriminalitas yang tertangani
6. 7.
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
% Angka Angka Kali / 24 Jam % % % V-12
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
NO
TUJUAN / SASARAN
V.7
Meningkatkan Pencegahan dan Penanggulangan Korban Bencana
7.
Meningkatnya Kualitas Pencegahan dan Penanggulangan Korban Bencana
V.8
Meningkatkan kehidupan demokrasi dan supremasi hukum
8.
Meningkatnya kualitas kehidupan demokrasi, serta penegakan hukum dan HAM
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
1. 2. 3. 4.
Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) di Kabupaten Cakupan pelayanan bencana kebakaran kabupaten Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK)
Angka % %
1. 2. 3. 4.
Jumlah LSM Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP Kegiatan pembinaan politik daerah Jumlah demo
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah
VISI, MISI, TUJUAN DAN SASARAN
%
V-13
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
BAB VI S ST TR RA AT TE EG GII D DA AN NK KE EB BIIJJA AK KA AN N
6.1.
GRAND STRATEGI Sebagai upaya untuk lebih memberikan pedoman bagi fokus-fokus prioritas dalam melaksanakan misi guna mencapai visi telah ditetapkan grand strategy yang menyajikan program dan kegiatan yang dianggap merupakan program dan kegiatan prioritas. Grand strategy ini terdiri dari grand strategy pengembangan empat kawasan dan enam jaminan.
6.1.1.
Grand Strategi Pengembangan Empat Kawasan Guna
mendukung
pencapaian
kelima
misi
disiapkan
grand
strategy
pengembangan empat kawasan yang terdiri dari : 1.
Kawasan Pusat Pendidikan dan Agribisnis di Pulau Bengkalis;
2.
Kawasan Pusat Industri, Pelabuhan dan Agroindustri di Kecamatan Bukit Batu dan Kecamatan Siak Kecil;
3.
Kawasan Pariwisata dan Agribisnis di Pulau Rupat;
4.
Kawasan Kota Transit dan Petropolitan di Kecamatan Mandau dan Kecamatan Pinggir;
Adapun strategi dan kebijakan terhadap pengembangan empat kawasan di Kabupaten Bengkalis dapat dilihat pada matrik berikut ini : Tabel 6.1 Strategi dan Kebijakan Empat Kawasan
NO.
KAWASAN / TUJUAN / SASARAN
STRATEGI
I.
KAWASAN I PUSAT PENDIDIKAN DAN AGRIBISNIS DI PULAU BENGKALIS
I.1
TUJUAN
KEBIJAKAN
Menjadikan Kecamatan Bengkalis dan Kecamatan Bantan sebagai salah satu Pusat Pendidikan di Sumatera serta sebagai kawasan Agribisnis.
STRATEGI DAN KEBIJAKAN
VI-1
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
NO. I.2 I.2.1
KAWASAN / TUJUAN / SASARAN SASARAN Terwujudnya Pulau Bengkalis sebagai salah satu pusat pertumbuhan Kabupaten Bengkalis dengan fokus pada pusat pendidikan dan kawasan agribisnis.
STRATEGI
1.
Menyiapkan sarana dan prasarana menuju Pulau Bengkalis sebagai pusat pendidikan.
KEBIJAKAN
1.
2.
2.
Memperkuat dukungan sarana dan akses permodalan bagi pengembangan agribisnis
II.
KAWASAN II PUSAT INDUSTRI, PELABUHAN DAN AGROBISNIS DI KECAMATAN BUKIT BATU DAN KECAMATAN SIAK KECIL
II.1
TUJUAN
Penyiapan kelengkapan dokumen perencanaan Pulau Bengkalis sebagai pusat pendidikan.
Penyiapan Fasilitas, Sarana dan Prasarana Mendukung Terwujudnya Pulau Bengkalis Sebagai Kawasan Pusat Pendidikan
3.
Pengembangan kawasan pertanian holtikultura
4. 5.
Pengembangan usaha perikanan Pengembangan akses permodalan
1.
Penyiapan kelengkapan dokumen perencanaan bagi Kecamatan Bukit Batu dan Siak Kecil sebagai kawasan industri dan pelabuhan.
2.
Penyiapan Fasilitas, Sarana dan Prasarana Mendukung Terwujudnya Kawasan Industri dan Pelabuhan di Kecamatan Bukit Batu.
3.
Pengembangan Kawasan Sentra Produksi Pertanian untuk mendukung terwujudnya aktivitas agroindustri.
Menjadikan Kecamatan Bukit Batu dan Kecamatan Siak Kecil sebagai Kawasan Industri dan Agrobisnis
II.2
SASARAN
II.2.1
Terwujudnya Kecamatan Bukit Batu dan Siak Kecil sebagai salah satu pusat pertumbuhan Kabupaten Bengkalis dengan fokus pada kawasan industri, pelabuhan dan agribisnis.
STRATEGI DAN KEBIJAKAN
1.
Menyiapkan sarana dan prasarana menuju terwujudnya Kecamatan Bukit Batu dan Siak Kecil sebagai kawasan industri, pelabuhan dan agribisnis.
VI-2
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
NO.
KAWASAN / TUJUAN / SASARAN
STRATEGI
III
KAWASAN III PUSAT PARIWISATA DAN AGROBISNIS DI PULAU RUPAT
III.1
TUJUAN Menjadikan Kecamatan Rupat dan Kecamatan Rupat Utara sebagai Kawasan Pariwisata dengan didukung oleh Agrobisnis
III.2
SASARAN
III.2.1
Terwujudnya Kecamatan Rupat dan Kecamatan Rupat Utara sebagai salah satu pusat pertumbuhan Kabupaten Bengkalis dengan fokus pada kawasan pariwisata dan kawasan agribisnis.
1.
Menyiapkan sarana dan prasarana menuju terwujudnya Kecamatan Rupat dan Rupat Utara sebagai kawasan pariwisata dan agribisnis.
IV.
KAWASAN IV KOTA TRANSIT DAN PETROPOLIS DI KECAMATAN MANDAU DAN KECAMATAN PINGGIR
IV.1
TUJUAN
KEBIJAKAN
1.
Penyiapan kelengkapan dokumen perencanaan bagi Kecamatan Rupat dan Rupat Utara sebagai kawasan pariwisata dan agribisnis.
2.
Penyiapan Fasilitas, Sarana dan Prasarana Mendukung Terwujudnya Kawasan Pariwisata dan Agrisbisnis di Kecamatan Rupat dan Rupat Utara.
1.
Penyiapan kelengkapan dokumen perencanaan dan payung hukum bagi Kecamatan Mandau dan Pinggir sebagai Kota Transit dan Petropolis.
2.
Penyiapan Fasilitas, Sarana dan Prasarana Mendukung Terwujudnya Kota Transit dan Petropolis di Kecamatan Mandau dan Pinggir.
Menjadikan Kecamatan Mandau dan Kecamatan Pinggir sebagai Kota Transit dan Petropolis IV.2 IV.2.1
SASARAN Terwujudnya Kecamatan Mandau dan Kecamatan Pinggir sebagai salah satu pusat pertumbuhan Kabupaten Bengkalis dengan fokus pada Kota Transit dan Petropolis.
STRATEGI DAN KEBIJAKAN
1.
Menyiapkan sarana dan prasarana menuju terwujudnya Kecamatan Mandau dan Pinggir sebagai Kota Transit dan Petropolis.
VI-3
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
6.1.2.
Grand Strategi Enam Jaminan pada Masyarakat Selain grand strategi pengembangan kawasan juga ditetapkan enam jaminan kepada masyarakat sebagai berikut : 1.
Jaminan berusaha masyarakat dan pengentasan kemiskinan;
2.
Jaminan pendidikan, peningkatan kualitas dan kesejahteraan guru;
3.
Jaminan kesehatan dan keluarga sejahtera;
4.
Jaminan akses infrastruktur dasar;
5.
Jaminan pelayanan publik, pembinaan birokrasi dan kelembagaan daerah;
6.
Jaminan pemerataan dan percepatan pembangunan daerah;
Adapun strategi dan kebijakan terhadap enam jaminan kepada masyarakat Kabupaten Bengkalis dapat dilihat pada matrik berikut ini : Tabel 6.2 Strategi dan Kebijakan Enam Jaminan pada Masyarakat
No. I
Jaminan / Tujuan / Sasaran
Strategi
Kebijakan
Jaminan I : Jaminan Berusaha Masyarakat Dan Pengentasan Kemiskinan
I.1
Tujuan : Meningkatkan Kesejahteraan Masyarakat
I.2
Sasaran :
I.2.1
Meningkatnya Taraf Hidup Masyarakat
1.
2.
STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Peningkatan Kemampuan Berusaha Masyarakat
Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Miskin
1.
Mengalokasikan Anggaran Usaha Ekonomi Desa
2.
Sertifikasi Lahan Usaha Masyarakat Keluarga Miskin
3.
Redistribusi Asset Produktif
4. 5.
Raskin Gratis bagi Keluarga Miskin Pembangunan Rumah Sederhana Layak Huni
VI-4
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
No. II.
Jaminan / Tujuan / Sasaran
Strategi
Kebijakan
Jaminan II : Jaminan pendidikan, kualitas dan kesejahteraan guru
II.1
Tujuan : Memberikan jaminan pelayanan pendidikan yang berkualitas
II.2
Sasaran :
II.2.1
Terlengkapinya sarana dan prasarana pendidikan pada setiap strata pendidikan
1.
Melengkapi sarana dan prasarana infrastruktur pendidikan serta pembangunan strata sekolah baru
1.
Melengkapi Fasilitas Pendidikan Dasar, Menengah, Tinggi dan Pendidikan keagamaan.
II.2.2
Terwujudnya kurikulum muatan lokal dan pemerataan kesempatan pendidikan bagi penduduk usia sekolah
2.
Mengembangkan kurikulum muatan lokal dan pemerataan kesempatan pendidikan
2.
Mengembangkan Kurikulum Muatan Lokal
3.
Menyediakan dukungan dana bagi anak berprestasi dan dari keluarga miskin
Meningkatnya kapasitas dan kesejahteraan guru
3.
4.
Mengembangkan kemampuan guru
5.
Memberikan insentif/tambah penghasilan
1.
Pembangunan dan Peningkatan Fasilitas dan Layanan Kesehatan
2.
Peningkatan kapasitas dan kesejahteraan tenaga medis dan paramedic
3.
Memberikan Jaminan Pelayanan Kesehatan bagi Masyarakat
4.
Mengadakan Ambulance/Mobil Jenazah untuk setiap desa/kelurahan yang tidak memiliki fasilitas Puskesmas Rawat Inap
II.2.2
III
Peningkatan Kualitas dan Kesejahteraan Guru
Jaminan III : Jaminan kesehatan dan keluarga sejahtera
III.1
Tujuan : Memberikan jaminan kesehatan menuju keluarga sejahtera
III.2
Sasaran :
III.2.1
Tersedianya Layanan Kesehatan Standard bagi Masyarakat menuju Terwujudnya Keluarga Sejahtera
1.
2.
STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Meningkatkan Prasarana dan Sarana Serta Kualitas Layanan Kesehatan
Pemerataan Layanan Kesehatan
VI-5
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
No. IV
Jaminan / Tujuan / Sasaran
Strategi
Kebijakan
Jaminan IV : Jaminan akses infrastruktur dasar
IV.1
Tujuan : Menjamin tersedianya infrastruktur dasar bagi percepatan pembangunan kawasan
IV.2
Sasaran :
IV.2.1
Terpenuhinya akses koneksitas inter dan antar kawasan
V.
1.
Pembangunan jalan penghubung inter dan antar kawasan
1.
Membangun dan Meningkatkan Jalan Poros dan Jalan Lingkar
2.
Pembangunan infrastruktur dan fasilitas pendukung empat kawasan
2.
Membangun Infrastruktur pendukung di empat Kawasan
3.
Pembangunan dan pengembangan akses perhubungan
3.
Pembangunan Kawasan Bandara di pulau Bengkalis dan Rupat Utara
4.
Pembangunan Kawasan Pelabuhan Buruk Bakul sebagai pelabuhan peti kemas, kargo dan benda cair
1.
Peningkatan kualitas SDM Aparatur dan pelayanan publik yang bebas KKN Peningkatan kapasitas kelembagaan desa
Jaminan V : Jaminan pelayanan publik, birokrasi dan kelembagaan daerah
V.1
Tujuan : Meningkatkan kualitas pelayanan
V.2 V.2.1
VI
Sasaran : Meningkatnya kualitas pelayanan publik
1.
Meningkatkan Kapasitas SDM Aparatur Profesional
2.
Jaminan VI : Jaminan pemerataan dan percepatan pembangunan daerah
VI.1
Tujuan : Mengurangi kesenjangan pembangunan antar wilayah
VI.2 VI.2.1
Sasaran : Terarahnya Pembangunan sesuai potensi dan kekhususan setiap wilayah
STRATEGI DAN KEBIJAKAN
1.
Menyiapkan dokumen perencanaan yang aplikatif dan aspiratif
1.
Mengoptimalkan hasil pelaksanaan musrenbang desa, kecamatan dan kabupaten
VI-6
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
Jaminan / Tujuan / Sasaran
No.
Strategi
2.
6.2
Kebijakan
Meningkatkan peran pemerintah desa dalam pelaksanaan pembangunan
2.
Menyiapkan dokumen perencanaan untuk semua kegiatan fisik dan kegiatan strategis lainnya
3.
Pemanfaatan dokumen perencanaan untuk tindak lanjut penganggaran dan perencanaan pengelolaan keuangan daerah
4.
Optimalisasi pelaksanaan Otonomi Desa
STRATEGI DAN KEBIJAKAN PEMBANGUNAN DAERAH Berdasarkan visi, misi serta tujuan dan sasaran yang telah ditetapkan, maka secara umum upaya pencapaian visi kemudian dijabarkan secara lebih global dan sistematis melalui perumusan strategi dan arah kebijakan untuk setiap misi sebagai berikut :
1. Misi I:
Meningkatkan
Pembangunan
Kualitas
Sektor
Sumber
Pendidikan,
Daya
Kesehatan,
Manusia
terutama
Kependudukan
dan
Ketenagakerjaan. Tabel 6.3 Strategi dan Kebijakan Misi I SASARAN 1.
Meningkatnya akses dan mutu pelayanan pendidikan bagi masyarakat
STRATEGI 1.1
Peningkatan akses dan mutu pelayanan pendidikan
KEBIJAKAN 1.1.1
Meningkatkan pemerataan dan mutu pelayanan pendidikan dasar dan menengah (Wajib Belajar 12 Tahun)
1.1.2
Meningkatkan pelayanan pendidikan usia dini, non formal dan luar biasa Meningkatkan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan serta kapasitas manajemen pelayanan pendidikan
1.1.3
2.
3.
Meningkatnya pemahaman akan nilainilai budaya dan kearifan lokal Tumbuhnya minat baca masyarakat
STRATEGI DAN KEBIJAKAN
2.1
3.1
Peningkatan pemahaman akan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal Pembinaan perpustakaan dan kearsipan
2.1.1
Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap kekayaan dan nilai budaya lokal
3.1.1
Meningkatkan dan menumbuhkembangkan minat baca masyarakat
3.1.2
Meningkatkan fasilitas pustaka dan
VI-7
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
SASARAN
4.
Meningkatnya akses dan mutu layanan kesehatan bagi masyarakat
STRATEGI
4.1
Peningkatan aksesibilitas terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas
KEBIJAKAN
4.1.1
4.1.2 4.1.3 4.1.4 4.1.5 5.
Meningkatnya kualitas dan jangkauan layanan keluarga berencana
5.1
6.
Meningkatnya kualitas kelembagaan pengarusutamaan gender, perempuan dan anak Meningkatnya cakupan layanan kesehatan masyarakat
6.1
7.
7.1
8.
Tercapainya administrasi kependudukan dan pencatatan sipil daerah
8.1
9.
Meningkatnya kualitas dan produktifitas tenaga kerja
9.1
Peningkatan pembinaan dan pelayanan keluarga berencana Peningkatan kualitas kelembagaan pengarusutamaan gender, perempuan dan anak Peningkatan cakupan layanan dan fasilitas kesehatan
Penataan dan peningkatan kualitas pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil Peningkatan kualitas dan produktifitas tenaga kerja
5.1.1
kearsipan Meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, keamanan, mutu dan penggunaan serta pengawasan obat dan makanan Meningkatkan pembinaan pola hidup sehat masyarakat Meningkatkan kapasitas dan kualitas sarana parsarana kesehatan Memperbaiki status gizi masyarakat Mengendalikan penyakit menular dan penyakit yang bersumber binatang Meningkatkan pembinaan, kesertaan dan kemandirian ber -KB
6.1.1
Meningkatkan kualitas kelembagaan pengarusutamaan gender, perempuan dan anak
7.1.1
Memperluas cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin
7.1.2 8.1.1
Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu, anak dan lansia Meningkatkan kapasitas sistem, SDM aparatur dan sarana pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil
9.1.1
Merevitalisasi dan mengoptimalkan fungsi Balai Latihan Kerja
9.1.2
Melakukan pelatihan dan worskhop ketrampilan teknis
10 .
Meningkatnya lapangan usaha dan kesempatan kerja
10.1
Peningkatan kesempatan kerja
10.1.1
Melakukan perluasan lapangan usaha
11 .
Meningkatnya partisipasi generasi muda dalam pembangunan
11.1
Peningkatan partisipasi pemuda dalam mewujudkan generasi yang sehat
11.1.1
Meningkatkan prasarana dan prestasi olahraga
11.1.2
Meningkatkan peran pemuda dalam pencegahan penyalahgunaan narkoba
STRATEGI DAN KEBIJAKAN
VI-8
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
2. Misi II: Menanggulangi Kerakyatan,
Kemiskinan
Perekonomian
dan
Perdesaan
Memberdayakan
serta
Kelompok
Ekonomi
Masyarakat
Minoritas dan Terpinggirkan. Tabel 6.4 Strategi dan Kebijakan Misi II
SASARAN 1.
2.
Meningkatnya pendapatan masyarakat
Meningkatnya kualitas kehidupan sosial
STRATEGI 1.1
2.1
KEBIJAKAN
Peningkatan pemberdayaan ekonomi perdesaan
Peningkatan pemberdayaan masyarakat penyandang masalah kesejahteraan sosial
1.1.1
Meningkatkan kapasitas lembaga ekonomi perdesaan
1.1.2
Meningkatkan kualitas pelaku ekonomi perdesaan Meningkatkan kualitas kelembagaan kesejahteraan sosial
2.1.1
2.1.2
3.
Meningkatnya kunjungan wisatawan
Meningkatkan pembinaan dan pemberdayaan fakir miskin, KAT dan PMKS Mengembangkan wilayah potensial transmigrasi
2.2
Penyiapan dan pengembangan lokasi transmigrasi
2.2.1
3.1
Peningkatan kenyamanan lingkungan wisata
3.1.1
Mengembangkan infrastruktur pariwisata
3.2
Meningkatnya pemasaran bagi produk lokal
3.2.1
Meningkatkan kemitraan dan pemasaran daerah pariwisata
3. Misi III: Mengembangkan Perekonomian Daerah dan Masyarakat serta Meningkatkan Investasi dan UMKM dengan Memanfaatkan Kekayaan Sumber Daya Alam yang Terbarukan. Tabel 6.5 Strategi dan Kebijakan Misi III SASARAN 1.
Meningkatnya ketahanan pangan
STRATEGI DAN KEBIJAKAN
STRATEGI 1.1
Peningkatan produksi pertanian dan peternakan
KEBIJAKAN 1.1.1
Meningkatkan hasil produksi dan tekhnologi pertanian/peternakan
VI-9
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
SASARAN
STRATEGI
KEBIJAKAN
1.1.2
2.
3.
Meningkatnya produksi perkebunan dan kehutanan
Berkembangnya koperasi, usaha mikro, kecil dan menengah
1.2
Peningkatan produksi perikanan
2.1
Peningkatan produktifitas perkebunan dan Kehutanan
3.1
Peningkatan kualitas koperasi dan UMKM
1.1.1 1.1.2 2.1.1
2.1.2
Merehabilitasi, konservasi dan pemanfaatan sumberdaya hutan dan lahan
3.1.1
Meningkatkan iklim usaha yang kondusif
3.1.2
Meningkatkan dan Mengembangkan kewirausahaan masyarakat Meningkatkan kemampuan manajemen dan kualitas kelembagaan koperasi dan UMKM Meningkatkan peran kelembagaan promosi dan investasi daerah
3.1.3 4.
5.
6.
Meningkatnya iklim investasi yang kondusif
Meningkatnya kapasitas produksi bagi industri daerah
Meningkatnya perdagangan dan luasnya pemasaran
STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Meningkatkan kapasitas penyuluhpertanian/peternakan Memberdayakan ekonomi masyarakat pesisir Meningkatkan Produktifitas Perikanan Meningkatkan teknologi pengolahan dan produksi pertanian/perkebunan
4.1
Peningkatan kualitas kelembagaan promosi dan investasi daerah
4.1.1
4.2
Peningkatan kerjasama promosi dan investasi Pengembangan kawasan industri
4.2.1
Meningkatkan kerjasama promosi dengan berbagai pihak
5.1.1
Menjadikan Buruk Bakul Sebagai Kawasan Industri
5.1.2
5.1
6.1
Pengembangan kerjasama perdagangan
6.1.1
Mengembangkan tekhnologi industri yang berbasis potensi daerah Mengembangkan kerjasama perdagangan antar daerah dan luar negeri
6.2
Memperluas pasar bagi produk daerah
6.2.1
Meningkatkan mutu produk daerah
VI-10
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
4. Misi IV: Meningkatkan Prasarana Sumber
Jalan,
Daya
Infrastruktur
Jembatan,
Air,
Daerah
Pelabuhan,
Pengelolaan
antara
Energi
Lingkungan,
lain
Peningkatan
Listrik,
Pengelolaan
Penataan
Ruang
dan
Perumahan. Tabel 6.6 Strategi dan Kebijakan Misi IV
SASARAN
STRATEGI
1.
Meningkatnya kualitas jalan dan jembatan
1.1
2.
Meningkatnya kualitas jaringan pengairan
2.1
3.
Meningkatnya kualitas pelayanan perhubungan
3.1
Pembangunan, pemeliharaan dan rehabilitasi jalan dan jembatan Peningkatan daya dukung dan kualitas jaringan pengairan
Peningkatan ketersediaan dan kualitas sarana perhubungan
KEBIJAKAN 1.1.1
Membangun, memelihara dan meningkatkan daya dukung dan kualitas jalan dan jembatan
2.1.1
Memelihara, merehabilitasi dan meningkatkan daya dukung jaringan pengairan
2.1.2
Memelihara dan memanfaatkan sumberdaya air dan pengendalian banjir Meningkatkan ketersediaan dan kualitas sarana perhubungan
3.1.1
3.1.2 4.
Meningkatnya cakupan pelayanan kelistrikan
4.1
5.
Meningkatnya fasilitas permukiman
5.1
6.
7.
Terpenuhinya ketersediaan rumah layak huni bagi masyarakat miskin
Meningkatnya pengelolaan lingkungan hidup
6.1
7.1
Peningkatan daya dukung dan kualitas pelayanan jaringan kelistrikan Peningkatan ketersediaan dan kualitas fasilitas permukiman
Peningkatan pemenuhan kebutuhan perumahan
Peningkatan kinerja pengelolaan, perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup
4.1.1
5.1.1
Meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan air minum
5.1.2
Meningkatkan ketersediaan areal pemakaman
6.1.1
Meningkatkan fasilitasi pengembangan perumahan
6.1.2
Meningkatkan fasilitasi penyehatan lingkungan perumahan dan pemberdayaan komunitas perumahan Meningkatkan kapasitas pengelolaan dan prasarana persampahan
7.1.1
7.1.2
STRATEGI DAN KEBIJAKAN
Meningkatkan ketersediaan, kualitas dan manajemen angkutan Meningkatkan penyediaan dan kualitas jaringan kelistrikan perdesaan
Mengendalikan pencemaran, polusi dan kerusakan lingkungan hidup
VI-11
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
SASARAN
8.
Meningkatnya kualitas perencanaan, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfataan ruang
STRATEGI
8.1
KEBIJAKAN
Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah
5. Misi V: Mengimplementasikan
7.1.3
Penyajian informasi lingkungan hidup strategis
7.1.4
Meningkatkan perlindungan, konservasi dan rehabilitasi sumber daya alam lingkungan hidup
8.1.1
Menyusun Rencana Tata Ruang dan Pengembangan Kawasan Strategis
8.1.2
Menyelesaikan persoalan pertanahan
Desentralisasi
Politik,
Keuangan,
dan
Administrasi dalam Sistem Pemerintahan Daerah serta Melaksanakan Tata Kelola Pemerintahan yang Baik (good governance). Tabel 6.7 Strategi dan Kebijakan Misi V
SASARAN 1.
Meningkatnya kinerja penyelenggaraan pemerintahan daerah
STRATEGI DAN KEBIJAKAN
STRATEGI 1.1
Penataan birokrasi dan pelayanan publik
KEBIJAKAN 1.1.1
Menata sistem birokrasi yang efisien dan optimal
1.1.2.
Melaksanakan transparansi pelayanan publik Menyediakan pelayanan administrasi perkantoran, sarana dan prasarana aparatur serta kelembagaan pemerintahan daerah
1.2
Peningkatan kegiatan administrasi perkantoran, sarana dan prasarana aparatur serta kelembagaan pemerintah daerah
1.2.1
1.3
Pembinaan dan peningkatan kualitas SDM dan disiplin aparatur
1.3.1
Meningkatkan Pembinaan dan peningkatan kualitas SDM dan disiplin aparatur
VI-12
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
SASARAN 2.
STRATEGI
KEBIJAKAN
Meningkatnya kualitas perencanaan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi daerah Meningkatnya Kualitas Pengawasan Pelaksanaan Pembangunan Daerah
2.1
Peningkatan Perencanaan, pengendalian dan evaluasi kinerja pelaksanaan pembangunan daerah
2.1.1
Meningkatkan perencanaan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pembangunan dan anggaran SKPD
3.1
Penataan dan pemantapan pengawasan dan pengendalian kebijakan
3.1.1
Menata sistem dan kapasitas kelembagaan serta SDM pengawasan dan pengendalian kebijakan
4.
Meningkatkan pengelolaan data dan informasi daerah
4.1
Peningkatan kualitas data dan informasi pembangunan daerah
4.1.1
Menyiapkan sistem informasi dan data pembangunan daerah yang berkualitas dan dapat diakses publik
5.
Meningkatnya Pendapatan dan Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah
5.1
5.1.1
Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi objek pajak daerah dan retribusi daerah
5.2.1
Mengembangkan jaringan dan sistem keuangan terpadu
6.
Meningkatnya Ketentraman, Ketertiban, Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
6.1
6.1.1
Meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pemeliharaan ketentraman, ketertiban, keamanan dan kenyamanan lingkungan
7.
Meningkatnya Kualitas Pencegahan dan Penanggulangan Korban Bencana
7.1
Peningkatan Pendapatan Asli Daerah Peningkatan kapasitas kelembagaan dan aparatur pengelola keuangan Peningkatan peran masyarakat dalam pemeliharaan ketentraman, ketertiban, keamanan dan kenyamanan lingkungan Peningkatan pencegahan dan penanggulangan korban bencana yang terstruktur dan tanggap
7.1.1
Menyiapkan sistem kerja pencegahan dan penanggulangan bencana
7.1.2
Meningkatkan daya dukung penanganan bencana
8.1.1
Memberikan pemahaman hukum dan sosialisasi kehidupan demokrasi dan HAM kepada masyarakat
3.
8.
Meningkatnya kualitas kehidupan demokrasi, serta penegakan hukum dan HAM
STRATEGI DAN KEBIJAKAN
5.2
8.1
Peningkatan pengetahuan masyarakat tentang demokrasi, supremasi hukum dan HAM
VI-13
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
BAB VII K KE EB BIIJJA AK KA AN NU UM MU UM MD DA AN NP PR RO OG GR RA AM M P H PE EM MB BA UN AN NA NG AN GU ND DA AE ER RA AH Sebagai penjabaran dari visi,misi, sasaran dan strategi dalam menjawab isu strategis dan permasalah pembangunan daerah Kabupaten Bengkalis 2010 – 2015, telah ditetapkan dalam kebijakan umum dan program pembangunan daerah berupa 5 misi, pengembangan empat kawasan dan enam jaminan pada masyarakat yang dapat dijabarkan kedalam matrik sebagai berikut :
7.1.
KEBIJAKAN DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH MENURUT MISI
7.1.1 Misi I : Meningkatkan Kualitas SDM terutama Pembangunan Sektor Pendidikan, Kesehatan, Kependudukan dan Ketenagakerjaan.
Adapun kebijakan, program dan SKPD untuk mencapai Misi I adalah sebagai berikut : Tabel 7.1 Kebijakan dan Program Misi I Kebijakan 1.
2.
3.
Program Pembangunan Daerah/Program Prioritas
SKPD
Meningkatkan pemerataan dan mutu pelayanan pendidikan dasar dan menengah (Wajib Belajar 12 Tahun)
1.
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar dan Menengah Dua Belas Tahun
DISDIKNAS
2.
Program Pendidikan Anak Usia Dini
DISDIKNAS
Meningkatkan pelayanan pendidikan usia dini, non formal dan luar biasa
3.
Program Pendidikan Nonformal
DISDIKNAS
4.
Program Pendidikan Luar Biasa
DISDIKNAS
Meningkatkan kualitas pendidik dan tenaga kependidikan serta kapasitas manajemen pelayanan pendidikan
5.
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
DISDIKNAS
6.
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
DISDIKNAS
VII-1
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
Kebijakan
Program Pembangunan Daerah/Program Prioritas
SKPD
4.
Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap kekayaan dan nilai budaya lokal
7. 8. 9.
Program Pengelolaan Kekayaan Budaya Program Pengelolaan Keragaman Budaya Program Peningkatan Pengetahuan dan Pengembangan Keagamaan [*]
DISBUDPARPORA DISBUDPARPORA SETDA
5.
Meningkatkan dan menumbuhkembangkan minat baca masyarakat
10.
Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
BPUAD
6.
Meningkatkan fasilitas pustaka dan kearsipan
11.
Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah Program Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Kearsipan Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi
BPUAD
12. 13. 14.
BPUAD BPUAD BPUAD
7.
Meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, keamanan, mutu dan penggunaan serta pengawasan obat dan makanan
15. 16. 17. 18.
Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Program Upaya Kesehatan Masyarakat Program Pengawasan Obat dan Makanan Program Pengembangan Obat Asli Indonesia
DISKES, RSUD DISKES, RSUD DISKES DISKES
8.
Meningkatkan pembinaan pola hidup sehat masyarakat
19.
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Program Pengembangan Lingkungan Sehat Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR Program Peningkatan Penanggulangan Narkoba, PMS, Termasuk HIV/AIDS Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
DISKES
20. 21. 22. 23. 24.
9.
Meningkatkan kapasitas dan kualitas sarana parsarana kesehatan
25.
11.
DISKES
DISKES
28.
Program Perbaikan Gizi Masyarakat
DISKES
29.
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
DISKES
27.
Memperbaiki status gizi masyarakat Mengendalikan penyakit menular dan penyakit yang bersumber binatang
BPP dan KB
Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya Program Pengadaan, Peningkatan dan Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paruparu/Rumah Sakit Mata Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-paru/Rumah Sakit Mata
26.
10.
DISKES DISKES, RSUD BPP dan KB
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
RSUD
RSUD
VII-2
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
Kebijakan
Program Pembangunan Daerah/Program Prioritas
SKPD
12.
Meningkatkan pembinaan, kesertaan dan kemandirian ber -KB
30. 31. 32. 33.
Program Keluarga Berencana Program Kesehatan Reproduksi Remaja Program Pelayanan Kontrasepsi Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam Pelayanan KB/KR yang Mandiri
BPP dan KB BPP dan KB BPP dan KB BPP dan KB
13.
Meningkatkan kualitas kelembagaan pengarusutamaan gender, perempuan dan anak
34.
Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
BPP dan KB
14.
Memperluas cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin
36.
Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
RSUD
15.
Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu, anak dan lansia
37.
Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan Anak Program Pelayanan Kesehatan Anak Balita Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
DISKES
16.
Meningkatkan kapasitas sistem, SDM aparatur dan sarana pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil
40.
Program Penataan Administrasi Kependudukan
DISDUKCAPIL
17.
Merevitalisasi dan mengoptimalkan fungsi Balai Latihan Kerja
41.
Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan
DISNAKERTRAN
18.
Melakukan pelatihan dan worskhop ketrampilan teknis
42.
Program Peningkatan Kualitas Dan Produktifitas Tenaga Kerja
DISNAKERTRAN
19.
Melakukan perluasan lapangan usaha
43. 44.
Program Peningkatan Kesempatan Kerja Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan
DISNAKERTRAN DISBUDPARPORA
20.
Meningkatkan prasarana dan prestasi olahraga
45.
Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga
DISBUDPARPORA
35.
38. 39.
46.
Jumlah Kebijakan
:
20
Jumlah Program
:
46
Jumlah SKPD
:
10 SKPD
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
BPP dan KB
DISKES DISKES
DISBUDPARPORA, CIPTAKARYA
VII-3
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
7.1.2 Misi II : Menanggulangi Kemiskinan dan memberdayakan ekonomi Kerakyatan,Perekonomian
Perdesaan
Serta
kelompok
masyarakat
Minoritas dan terpinggirkan.
Adapun kebijakan, program dan SKPD untuk mencapai Misi II adalah sebagai berikut :
Tabel 7.2 Kebijakan dan Program Misi II Kebijakan 1.
2.
3.
Meningkatkan kapasitas lembaga ekonomi perdesaan Meningkatkan kualitas pelaku ekonomi perdesaan Meningkatkan kualitas kelembagaan kesejahteraan sosial
Program Pembangunan Daerah/Program Prioritas 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Meningkatkan pembinaan dan pemberdayaan fakir miskin, KAT dan PMKS
Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) [*]
BPMPD
Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa
BPMPD
BPMPD, CIPTA KARYA
BPMPD
Program Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
DINSOS DINSOS, SETDA
DINSOS, SETDA
12.
Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya Program Pembinaan Anak Terlantar Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks Narapidana, PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial Lainnya) Program Penanggulangan Kemiskinan [*]
BPMPD
7. 4.
SKPD
8.
9. 10. 11.
DINSOS
DINSOS DINSOS DINSOS
5.
Mengembangkan wilayah potensial transmigrasi
13.
Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi
DISNAKERTRAN
6.
Mengembangkan infrastruktur pariwisata
14.
Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
DISBUDPARPORA
7.
Meningkatkan kemitraan dan pemasaran daerah
15.
Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata
DISBUDPARPORA
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
VII-4
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
Kebijakan pariwisata
Program Pembangunan Daerah/Program Prioritas 16.
Program Pengembangan Kemitraan
Jumlah Kebijakan
:
7
Jumlah Program
:
16
Jumlah SKPD
:
6 SKPD
SKPD DISBUDPARPORA
7.1.3 Misi III : Mengembangkan Perekonomian daerah dan masyarakat serta meningkatkan masyarakat investasi dan UMKM dengan Memanfaatkan kekayaan sumber daya alam yang terbarukan. Adapun kebijakan, program dan SKPD untuk mencapai Misi III adalah sebagai berikut : Tabel 7.3 Kebijakan dan Program Misi III KEBIJAKAN 1.
Meningkatkan hasil produksi dan tekhnologi pertanian/peternakan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
2.
3.
SKPD
Program Pembangunan Daerah/Program Prioritas
Meningkatkan kapasitas penyuluhpertanian/petern akan
8.
Memberdayakan ekonomi masyarakat pesisir
10.
9.
11.
12.
13.
Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Program Peningkatan Produksi Hasil Perternakan Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
BKPPP, DISTANAK, DISBUNHUT DISTANAK, DISBUNHUT DISTANAK, BKPPP, DISBUNHUT DISTANAK, DISBUNHUT DISTANAK DISTANAK DISTANAK
Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan
BKPPP
Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir Program Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan Program Peningkatan Kesadaran dan Penegakan Hukum dalam Pendayagunaan Sumberdaya Laut Program Peningkatan Mitigasi Bencana Alam
DISKANLUT
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
DISBUNHUT
DISKANLUT DISKANLUT DISKANLUT VII-5
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
KEBIJAKAN
14. 15.
4.
Meningkatkan Produktifitas Perikanan
16. 17. 18. 19. 20. 21.
5.
Meningkatkan teknologi pengolahan dan produksi pertanian/perkebunan
SKPD
Program Pembangunan Daerah/Program Prioritas
22. 23. 24.
Laut dan Prakiraan Iklim Laut Program Peningkatan Budaya Kelautan dan Wawasan Maritim Kepada Masyarakat Pengembangan kawasan Minapolitan [*]
DISKANLUT DISKANLUT
Program Pengembangan Budidaya Perikanan Program Pengembangan Perikanan Tangkap Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Air Payau dan Air Tawar Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan [*] Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
BKPPP, DISKANLUT DISKANLUT BKPPP, DISKANLUT
Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan Program Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan Program Perlindungan dan Konservasi sumberdaya Hutan
DISBUNHUT
BKPPP, DISKANLUT DISKANLUT DISKANLUT DISBUNHUT DISBUNHUT DISBUNHUT
Merehabilitasi, konservasi dan pemanfaatan sumberdaya hutan dan lahan
25.
7.
Meningkatkan iklim usaha yang kondusif
29.
Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah Yang Kondusif
DISKOPUMKM
8.
Meningkatkan dan Mengembangkan kewirausahaan masyarakat
30.
Program Pengembangan Kewirausahaan Masyarakat dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan
DISKOPUMKM
Meningkatkan kemampuan manajemen dan kualitas kelembagaan koperasi dan UMKM
32.
Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
DISKOPUMKM
10.
Meningkatkan peran kelembagaan promosi dan investasi daerah
34.
Program Peningkatan promosi dan kerjasama investasi.
BPPT
11.
Menjadikan Buruk Bakul Sebagai Kawasan Industri
35.
Program Pengembangan Sentra-sentra Industri Potensial. Program Penataan Struktur Industri. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah.
DISPERINDAG
6.
9.
26. 27. 28.
31.
33.
36. 37.
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
DISBUNHUT DISBUNHUT DISBUNHUT
DINAS PASAR
DISKOPUMKM
DISPERINDAG DISPERINDAG
VII-6
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
KEBIJAKAN
SKPD
Program Pembangunan Daerah/Program Prioritas 38.
Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri.
DISPERINDAG
39.
Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi. Program Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional. Program Peningkatan dan pengembangan ekspor. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri.
DISPERINDAG
43.
Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan.
DISPERINDAG
Jumlah Kebijakan
:
14
Jumlah Program
:
43
Jumlah SKPD
:
8 SKPD
12. 13.
Mengembangkan tekhnologi industri yang berbasis potensi daerah Mengembangkan kerjasama perdagangan antar daerah dan luar negeri
40. 41. 42.
14.
Meningkatkan mutu produk daerah
DISPERINDAG DISPERINDAG DISPERINDAG
7.1.4 Misi IV : Meningkatkan Infrastruktur daerah antara lain peningkatan prasarana jalan, jembatan, pelabuhan, energi listrik, pengelolaan sumber
daya
air,
pengelolaan
lingkungan,
penata
ruang
dan
perumahan.
Adapun kebijakan, program dan SKPD untuk mencapai Misi IV adalah sebagai berikut : Tabel 7.4 Kebijakan dan Program Misi IV KEBIJAKAN 1.
Membangun, memelihara dan meningkatkan daya dukung dan kualitas jalan dan jembatan
Program Pembangunan Daerah/Program Prioritas 1. 2. 3. 4. 5. 6.
Program Peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan Program Pembangunan jalan dan jembatan Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong Program Pembangunan Turap/Talud/Bronjong Program Rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan Program Pembangunan sistem informasi/data base jalan dan jembatan
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
SKPD BINAMARGA BINAMARGA BINAMARGA BINAMARGA BINAMARGA BINAMARGA
VII-7
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
KEBIJAKAN
SKPD
Program Pembangunan Daerah/Program Prioritas
2.
Memelihara, merehabilitasi dan meningkatkan daya dukung jaringan pengairan
7.
Program Pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa, dan jaringan pengairan lainnya.
BINAMARGA
3.
Memelihara dan memanfaatkan sumberdaya air dan pengendalian banjir
8.
Program Pengendalian banjir
BINAMARGA
4.
Meningkatkan ketersediaan dan kualitas sarana perhubungan
9.
Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana Fasilitas LLAJ Program Pembangunan sarana dan prasarana perhubungan
DISHUBKOMINFO
10. 11.
DISHUBKOMINFO DISHUBKOMINFO
5.
Meningkatkan ketersediaan, kualitas dan manajemen angkutan
12. 13.
Program Peningkatan Pelayanan Angkutan Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas
DISHUBKOMINFO DISHUBKOMINFO
6.
Meningkatkan penyediaan dan kualitas jaringan kelistrikan perdesaan
14.
Program Pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan
DISTAMBEN
7.
Meningkatkan cakupan dan kualitas pelayanan air minum
15.
Program Penyediaan dan pengelolaan air baku. Program Pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah.
CIPTAKARYA
16.
CIPTAKARYA
9.
Meningkatkan fasilitasi pengembangan perumahan
17.
Program Pengembangan Perumahan
CIPTAKARYA
10.
Meningkatkan fasilitasi penyehatan lingkungan perumahan dan pemberdayaan komunitas perumahan
18.
Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan
CIPTAKARYA
11.
Meningkatkan kapasitas pengelolaan dan prasarana persampahan
19.
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan
DINAS PASAR
12.
Mengendalikan pencemaran, polusi dan kerusakan lingkungan hidup
20.
Program Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat yang Berpotensi Merusak Lingkungan Program Peningkatan Pengendalian Polusi Program Pengendalian kebakaran hutan
DISTAMBEN
21. 22.
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
BLH BLH VII-8
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
KEBIJAKAN
SKPD
Program Pembangunan Daerah/Program Prioritas
14.
Penyajian informasi lingkungan hidup strategis
23.
Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
BLH
15.
Meningkatkan perlindungan, konservasi dan rehabilitasi sumber daya alam lingkungan hidup
24.
DINAS PASAR
25.
Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
Menyusun Rencana Tata Ruang dan Pengembangan Kawasan Strategis
27.
16.
26.
28. 29. 30. 31. 32.
17.
Menyelesaikan persoalan pertanahan
33. 34.
35. 36.
Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh Program Pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh Program Perencanaan Tata Ruang Program Pemanfaatan Ruang Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang Program Penataan Keindahan Kota [*] Program Penyelesaian konflik-konflik pertanahan. Program Pembangunan Sistem Pendaftaran Tanah Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah. Program Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan
Jumlah Kebijakan
:
17
Jumlah Program
:
36
Jumlah SKPD
:
11 SKPD
BLH BLH BAPPEDA, CIPTA KARYA BAPPEDA CIPTAKARYA CIPTAKARYA, SETDA SETDA DINAS PASAR SETDA DISDIK, DISBUDPARPORA, DINAS PASAR, DISPENDA, BM, CK SETDA, DISTANNAK SETDA
7.1.5 Misi V : Mengimplementasikan desentralisasi politik, keuangan dan administrasi dalam sistem pemerintahan daerah serta melaksanakan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).
Adapun kebijakan, program dan SKPD untuk mencapai Misi V adalah sebagai berikut :
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
VII-9
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
Tabel 7.5 Kebijakan dan Program Misi V KEBIJAKAN 1.
Menata sistem birokrasi yang efisien dan optimal
Program Pembangunan Daerah/Program Prioritas 1. 2.
2.
Melaksanakan transparansi pelayanan publik
3. 4. 5. 6. 7.
3.
Program Peningkatan kerjasama antar pemerintah daerah. Program Penataan Peraturan Perundangundangan. Program Penataan daerah otonomi baru. Program pendidikan kedinasan. Program pembinaan dan pengembangan aparatur. Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa. Program Peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/wakil kepala daerah.
SKPD SETDA SETDA SETDA SETDA BANDIKLAT, BKD BPMPD SETDA
Menyediakan pelayanan administrasi perkantoran, sarana dan prasarana aparatur serta kelembagaan pemerintahan daerah
Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. 10. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan
SEMUA SKPD SEMUA SKPD
11. Program Fasilitasi Pindah / Purna Tugas PNS.
SEMUA SKPD
4.
Meningkatkan Pembinaan dan peningkatan kualitas SDM dan disiplin aparatur
12. Program Peningkatan Disiplin Aparatur. 13. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
SEMUA SKPD SEMUA SKPD
5.
Meningkatkan perencanaan, pengendalian dan evaluasi pelaksanaan pembangunan dan anggaran SKPD
14. Program Perencanaan Pembangunan Daerah 15. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah 16. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi 17. Program Perencanaan Sosial dan Budaya 18. Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam 19. Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh 20. Program Kerjasama Pembangunan 21. Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan
BAPPEDA BAPPEDA
22. Program Peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan. 23. Program Penataan dan penyempurnaan kebijakan sistem dari prosedur pengawasan. 24. Program Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH. 25. Program Pengembangan data/informasi 26. Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah 27.. Program kerjasama informasi dengan mass media
INSPEKTORAT
6.
7.
Menata sistem dan kapasitas kelembagaan serta SDM pengawasan dan pengendalian kebijakan
Menyiapkan sistem informasi dan data pembangunan daerah yang berkualitas dan dapat diakses publik
8. 9.
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
SEMUA SKPD
BAPPEDA, SETDA BAPPEDA BAPPEDA BAPPEDA, CKTR BAPPEDA DISTAMBEN
SETDA INSPEKTORAT, SETDA BAPPEDA BAPPEDA SETDA VII-10
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
KEBIJAKAN
Program Pembangunan Daerah/Program Prioritas
SKPD
28. Program pengembangan komunikasi, informasi dan media massa 29. Program fasilitasi Peningkatan SDM bidang komunikasi dan informasi 30. Program Penelitian dan Pengembangan [*]
SETDA, DISHUB SETDA BALITBANGSTAT
8.
Melakukan intensifikasi dan ekstensifikasi objek pajak daerah dan retribusi daerah
31. Program Peningkatan Pendapatan Asli Daerah [*]
DISPENDA
9.
Mengembangkan jaringan dan sistem keuangan terpadu
32. Program Peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah.
DISPENDA, SETDA
10. Meningkatkan partisipasi aktif masyarakat dalam pemeliharaan ketentraman, ketertiban, keamanan dan kenyamanan lingkungan
33. Program Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan. 34. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan. 35. Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal. 36. Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (Pekat).
KESBANGPOLINMAS
11. Menyiapkan sistem kerja pencegahan dan penanggulangan bencana
37. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan KESBANGPOLINMAS Korban Bencana Alam.
12. Memberikan pemahaman hukum dan sosialisasi kehidupan demokrasi dan HAM kepada masyarakat
38. Program Pendidikan Politik Masyarakat. 39. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan.
Jumlah Kebijakan
:
12
Jumlah Program
:
39
Jumlah SKPD
:
SEMUA SKPD (42)
7.2
KEBIJAKAN
DAN
PROGRAM
PEMBANGUNAN
KESBANGPOLINMAS, SATPOL PP, SETDA SATPOL PP SATPOL PP
KESBANGPOLINMAS KESBANGPOLINMAS, SATPOL PP
DAERAH
DALAM
PENGEMBANGAN EMPAT KAWASAN. 7.2.1 Kawasan I : Pusat Pendidikan Dan Agrobisnis Di Pulau Bengkalis
Adapun kebijakan, program dan SKPD untuk pengembangan kawasan I adalah sebagai berikut :
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
VII-11
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
Tabel 7.6 Kebijakan dan Program Pengembangan Kawasan I
KEBIJAKAN 1.
Penyiapan kelengkapan dokumen perencanaan Pulau Bengkalis sebagai pusat pendidikan.
PROGRAM 1.
Program perencanaan sosial budaya
BAPPEDA
2.
Program perencanaan prasarana wilayah dan sumberdaya alam Program penelitian dan pengembangan *
BAPPEDA
Program PAUD, Wajib Belajar 9 Tahun dan Pendidikan Menengah Program pengeloaan kekayaan budaya Program pengembangan komunikasi, informasi dan media massa Program manajemen pelayanan pendidikan Program Pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah. Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan Program pembangunan jalan dan jembatan Program pembangunan turap/talud/bronjong Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh Program rehabilitasi dan pemulihan cadangan sumber daya alam Program pembangunan prasarana dan sarana perhubungan
DISDIK
3.
2.
Penyiapan Fasilitas, Sarana dan Prasarana Mendukung Terwujudnya Pulau Bengkalis Sebagai Kawasan Pusat Pendidikan
4. 5. 6.
7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14.
3.
Pengembangan kawasan pertanian holtikultura
SKPD
14.
15.
Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
BALITBANGSTAT
DISBUDPARPORA PDE / DISHUBKOMINFO DISDIK CIPTAKARYA DISTAMBEN BINAMARGA BINAMARGA BINAMARGA, CIPTAKARYA BLH, DISBUNHUT DISHUBKOMINFO
DISTANAK
DISTANAK
VII-12
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
KEBIJAKAN 4.
Pengembangan usaha perikanan
PROGRAM Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan Program pengembangan budidaya perikanan
DISKANLUT
18.
Program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir
DISKANLUT
: : :
5 18 11 SKPD
16. 17.
5.
Pengembangan akses permodalan
Jumlah Kebijakan Jumlah Program Jumlah SKPD
SKPD
DISKANLUT
7.2.2 Kawasan II : Pusat Industri, Pelabuhan Dan Agrobisnis Di Kecamatan Bukit Batu Dan Kecamatan Siak Kecil Adapun kebijakan, program dan SKPD untuk pengembangan kawasan II adalah sebagai berikut : Tabel 7.7 Kebijakan dan Program Pengembangan Kawasan II
KEBIJAKAN
PROGRAM
1.
Penyiapan kelengkapan dokumen perencanaan bagi Kecamatan Bukit Batu dan Siak Kecil sebagai kawasan industri dan pelabuhan.
1.
2.
Penyiapan Fasilitas, Sarana dan Prasarana Mendukung Terwujudnya Kawasan Industri dan Pelabuhan di Kecamatan Bukit Batu.
2.
Program perencanaan prasarana wilayah dan sumberdaya alam
Program penataan penguasaan pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah 3. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan 4. Program rehabilitasi dan pemulihan cadangan sumber daya alam 5. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah 6. Program pembinaan dan pengembangan bidang
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
SKPD BAPPEDA, CIPTAKARYA, BLH
DISPERINDAG
BINAMARGA BLH, DISBUNHUT CIPTAKARYA DISTAMBEN VII-13
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
KEBIJAKAN
PROGRAM
SKPD
ketenagalistrikan
3.
Pengembangan Kawasan Sentra Produksi Pertanian untuk mendukung terwujudnya aktivitas agroindustri
7.
Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan
DISTANAK
8.
Program peningkatan penerapan teknologi pertanian/perkebunan Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
DISBUNHUT
9.
Jumlah Kebijakan Jumlah Program Jumlah SKPD
: : :
BLH
3 9 8 SKPD
7.2.3 Kawasan III : Pusat Pariwisata Dan Agrobisnis Di Pulau Rupat Adapun kebijakan, program dan SKPD untuk pengembangan kawasan III adalah sebagai berikut :
Tabel 7.8 Kebijakan dan Program Pengembangan Kawasan III
KEBIJAKAN 1.
Penyiapan kelengkapan dokumen perencanaan bagi Kecamatan Rupat dan Rupat Utara sebagai kawasan pariwisata dan agribisnis.
PROGRAM 1. 2. 3.
4. 5.
Program perencanaan prasarana wilayah dan sumberdaya alam Program Pengembangan Destinasi Pariwisata Program Peningkatan kualitas dan akses informasi sumber daya alam dan lingkungan hidup Program Penelitian dan Pengembangan Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
SKPD BAPPEDA DISBUDPARPORA BLH
BALITBANGSTAT DISTAMBEN
VII-14
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
KEBIJAKAN 2.
Penyiapan Fasilitas, Sarana dan Prasarana Mendukung Terwujudnya Kawasan Pariwisata dan Agrisbisnis di Kecamatan Rupat dan Rupat Utara.
PROGRAM 6. 7. 8. 9. 10.
Jumlah Kebijakan Jumlah Program Jumlah SKPD
: : :
Program Pembangunan Jalan dan Jembatan Program pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan Program rehabilitasi dan pemulihan cadangan sumber daya alam Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
SKPD BINAMARGA DISHUBKOMINFO BLH DISTAMBEN CIPTAKARYA
2 10 8 SKPD
7.2.4 Kawasan IV : Kota Transit Dan Petropolis Di Kecamatan Mandau Dan Kecamatan Pinggir Adapun kebijakan, program dan SKPD untuk pengembangan kawasan IV adalah sebagai berikut : Tabel 7.9 Kebijakan dan Program Pengembangan Kawasan IV
KEBIJAKAN 1.
2.
Penyiapan kelengkapan dokumen perencanaan bagi Kecamatan Mandau dan Pinggir sebagai Kota Transit dan Petropolis.
Penyiapan Fasilitas, Sarana dan Prasarana Mendukung Terwujudnya Kota Transit dan Petropolis di Kecamatan Mandau dan Pinggir.
PROGRAM 1. 2.
Program perencanaan prasarana wilayah dan sumberdaya alam Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
SKPD BAPPEDA DISBUDPARPORA
3.
Program Perencanaan Sosial dan Budaya
DISBUDPARPORA
4.
Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
BINA MARGA
5.
Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh Program Pengendalian
BINAMARGA, CIPTAKARYA
5.
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
BLH VII-15
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
KEBIJAKAN
PROGRAM kebakaran hutan Program Pembangunan Infrastrukur Perdesaan Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah Program Pengembangan Destinasi Pariwisata Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata
6. 7. 8. 9.
Jumlah Kebijakan Jumlah Program Jumlah SKPD
7.3
: : :
KEBIJAKAN
DAN
SKPD BINAMARGA DISTAMBEN CIPTAKARYA DISBUDPARPORA RSUD MANDAU
2 9 7 SKPD
PROGRAM
PEMBANGUNAN
DAERAH
DALAM
PENGEMBANGAN ENAM JAMINAN PADA MASYARAKAT. 7.3.1 Jaminan
I
:
Jaminan
Berusaha
Masyarakat
Dan
Pengentasan
Kemiskinan. Kebijakan
dan
program
dalam
rangka pengembangan
jaminan
I
pada
masyarakat dapat dilihat dari tabel berikut; Tabel 7.10 Kebijakan dan Program Jaminan I
KEBIJAKAN 1.
Mengalokasikan Anggaran Usaha Ekonomi Desa
PROGRAM
SKPD
1.
Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan
BPMPD
2.
Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan
BPMPD
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
VII-16
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
KEBIJAKAN
PROGRAM
SKPD
2.
Sertifikasi Lahan Usaha Masyarakat Keluarga Miskin
3.
Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah
BAG. PERTANAHAN SETDA
3.
Redistribusi Asset Produktif
4.
Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah
BAG. PERTANAHAN SETDA
4.
Raskin Gratis bagi Keluarga Miskin
5.
Program Pemberdayaan Fakir Miskin, KAT dan PMKS lainnya
BAG. EKONOMI SETDA, DINSOS
5.
Pembangunan Rumah Sederhana Layak Huni
6.
Program Pengembangan Perumahan
CIPTA KARYA
: : :
5 6 5 SKPD
Jumlah Kebijakan Jumlah Program Jumlah SKPD
7.3.2 Jaminan II : Jaminan Pendidikan, Kualitas Dan Kesejahteraan Guru.
Kebijakan dan program dalam rangka pengembangan jaminan II pada masyarakat dapat dilihat dari tabel berikut;
Tabel 7.11 Kebijakan dan Program Jaminan II
KEBIJAKAN 1.
Melengkapi Fasilitas Pendidikan Dasar, Menengah, Tinggi dan Pendidikan keagamaan.
PROGRAM 1. 2. 3.
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar dan Menengah Dua Belas Tahun Program Manajemen Pelayanan Pendidikan Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
SKPD DISDIK DISDIK DISDIK
VII-17
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
KEBIJAKAN
PROGRAM
SKPD
2.
Mengembangkan Kurikulum Muatan Lokal
4.
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar dan Menengah Dua Belas Tahun
DISDIK
3.
Menyediakan dukungan dana bagi anak berprestasi dan dari keluarga miskin
5.
Program pemberian beasiswa
DISDIK
4.
Mengembangkan kemampuan guru
6.
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
DISDIK
5.
Memberikan insentif/tambah penghasilan
7.
Program peningkatan kesejahteraan guru
DISDIK
: : :
5 7 1 SKPD
Jumlah Kebijakan Jumlah Program Jumlah SKPD
7.3.3 Jaminan III : Jaminan Kesehatan Dan Keluarga Sejahtera. Kebijakan dan program dalam rangka pengembangan jaminan III pada masyarakat dapat dilihat dari tabel berikut;
Tabel 7.12 Kebijakan dan Program Jaminan III
KEBIJAKAN 1.
Pembangunan dan Peningkatan Fasilitas dan Layanan Kesehatan
PROGRAM 1.
2.
Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana prasarana puskesmas/puskesmas
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
SKPD DISKES
DISKES
VII-18
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
KEBIJAKAN
PROGRAM
SKPD
pembantu dan jaringannya 2.
Peningkatan kapasitas dan kesejahteraan tenaga medis dan paramedis
3.
Program peningkatan kesejahteraan tenaga medis dan paramedis
DISKES
3.
Memberikan Jaminan Pelayanan Kesehatan bagi Masyarakat
4.
Program Upaya Kesehatan Masyarakat
DISKES
4.
Mengadakan Ambulance/Mobil Jenazah untuk setiap desa/kelurahan yang tidak memiliki fasilitas Puskesmas Rawat Inap
5.
Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata
DISKES
: : :
4 5 1 SKPD
Jumlah Kebijakan Jumlah Program Jumlah SKPD
7.3.4 Jaminan IV : Jaminan Akses Infrastruktur Dasar.
Kebijakan dan program dalam rangka pengembangan jaminan IV pada masyarakat dapat dilihat dari tabel berikut; Tabel 7.13 Kebijakan dan Program Jaminan IV
KEBIJAKAN
PROGRAM
SKPD
1.
Membangun dan Meningkatkan Jalan Poros dan Jalan Lingkar
1.
Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
BINA MARGA
2.
Membangun Infrastruktur pendukung di empat Kawasan
2.
Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
BINA MARGA
3.
Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan
DISTAMBEN
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
VII-19
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
KEBIJAKAN
PROGRAM
SKPD
4.
Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
BINAMARGA
3.
Pembangunan Kawasan Bandara di pulau Bengkalis dan Rupat Utara
5.
Program perencanaan prasarana wilayah dan sumberdaya alam
BAPPEDA
4.
Pembangunan Kawasan Pelabuhan Buruk Bakul sebagai pelabuhan peti kemas, kargo dan benda cair
5.
Program perencanaan pembangunan ekonomi
BAPPEDA
: : :
4 5 3 SKPD
Jumlah Kebijakan Jumlah Program Jumlah SKPD
7.3.5 Jaminan V : Jaminan Pelayanan Publik, Birokrasi Dan Kelembagaan Daerah. Kebijakan dan program dalam rangka pengembangan jaminan V pada masyarakat dapat dilihat dari tabel berikut; Tabel 7.14 Kebijakan dan Program Jaminan V
KEBIJAKAN 1.
2.
Peningkatan kualitas SDM Aparatur dan pelayanan publik yang bebas KKN
Meningkatkan kapasitas kelembagaan desa
Jumlah Kebijakan Jumlah Program Jumlah SKPD
PROGRAM
SKPD
1.
Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
SEMUA SKPD
2.
Program Pendidikan Kedinasan
BKD, BANDIKLAT
3.
Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa
BPMPD
: : :
2 3 SEMUA SKPD (42 SKPD)
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
VII-20
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
7.3.6 Jaminan VI : Jaminan Pemerataan dan Percepatan Pembangunan Daerah. Kebijakan dan program dalam rangka pengembangan jaminan VI pada masyarakat dapat dilihat dari tabel berikut; Tabel 7.15 Kebijakan dan Program Jaminan VI
KEBIJAKAN 1.
2.
Mengoptimalkan hasil pelaksanaan musrenbang desa, kecamatan dan kabupaten
Menyiapkan dokumen perencanaan untuk semua kegiatan fisik dan kegiatan strategis lainnya
PROGRAM
SKPD
1.
Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa
BPMPD
2.
Program Perencanaan Pembangunan Daerah
BAPPEDA
3.
Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam
BAPPEDA
4.
Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
BAG. HUKUM (SETDA)
5.
Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
BLH
3.
Pemanfaatan dokumen perencanaan untuk tindak lanjut penganggaran dan perencanaan pengelolaan keuangan daerah
6.
Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah
SETDA
4.
Optimalisasi pelaksanaan Otonomi Desa
7.
Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa
SETDA, BPMPD
8.
Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan
BPMPD
: : :
4 8 4 SKPD
Jumlah Kebijakan Jumlah Program Jumlah SKPD
KEBIJAKAN UMUM DAN PROGRAM PEMBANGUNAN DAERAH
VII-21
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
BAB VIII P PE EN NE ET TA AP PA AN N IIN ND DIIK KA AT TO OR RK KIIN NE ER RJJA AD DA AE ER RA AH H Penetapan indikator dilakukan untuk mengukur capaian kinerja dan keberhasilan pelaksanaan program dan kegiatan berdasarkan asumsi dan prediksi sesuai kondisi dan potensi daerah saat ini. Adapun target indikator ditetapkan menurut misi.
8.1. TARGET INDIKATOR SASARAN TIAP MISI 8.1.1
Misi I : Meningkatkan Kualitas Sumber Daya Manusia terutama Pembangunan Sektor Pendidikan, Kesehatan, Kependudukan dan Ketenagakerjaan. Tabel 8.1 Target Indikator Sasaran Misi I
NO
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH
(1) 1 2 2.1
(2) Angka melek huruf
(3)
Angka partisipasi kasar
%
SD/MI/Paket A
2.3
SMP/MTs/Paket B
2.4
SMA/SMK/MA/Paket C
2.5
PLB Angka partisipasi murni
3.1
TK/PAUD
3.2
SD/MI
3.3
SMP/MTs
3.4 3.5 4
APS
SD/MI
4.2
SMP/MTs
4.3
SMA/SMK/MA
APS 16-18
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
2011 (5) 809
2012 (6) 641
2013 (7) 0
2014 (8) 0
2015 (9) 0
21,01
31,88
43,00
54,00
64,88
75,00
105,68
106,13
106,13
106,13
106,13
106,13
86,89
93,38
97,50
100,63
102,00
103,00
62,41
66,25
74,25
83,75
93,38
100,00
35,33
45,00
60,00
75,00
85,00
95,00
SMA/SMK/MA PLB Angka partisipasi sekolah
4.1
%
%
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
2010 (4) 1460
TK/PAUD
2.2
3
SATUAN
KONDISI KINERJA PADA AWAL PERIODE RPJMD
98,19
99,25
100,00
100,00
100,00
100,00
82,15
88,50
93,63
98,50
100,00
100,00
59,77
64,00
81,00
81,00
90,63
95,00
65.03
65.50
66.00
66.30
66.97
67.50
0.80
0.80
0.85
0.90
0.95
1.00 VIII-1
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
NO
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH
(1) 5
(2) Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah 5.1
SD/MI
5.2
SMP/MTs
5.3
SMA/SMK/MA
6
Rasio guru terhadap murid 6.1
SD/MI
6.2
SMP/MTs
6.3
SMA/SMK/MA Rasio guru terhadap murid per kelas rata-rata
7 7.1 8 9 10
11 12 12.1
SD/MI
12.2
SMP/MTs
12.3
SMA/SMK/MA
13
14 15 16 17
SD/MI Penduduk yang berusia >15 Tahun melek huruf (tidak buta aksara) Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik Sekolah pendidikan SMP/MTs dan SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Angka Putus Sekolah (APS)
Angka Kelulusan (AL) 13.1
SD/MI
13.2 13.3
SMP/MTs SMA/SMK/MA Angka Melanjutkan (AM) dari TK/PAUD/Usia Sekolah ke SD/MI Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV
SATUAN
KONDISI KINERJA PADA AWAL PERIODE RPJMD
(3) Angka
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
2010 (4)
2011 (5)
2012 (6)
2013 (7)
2014 (8)
2015 (9)
48.53
48.87
48.98
49.01
49.46
49.75
46.67
47.00
47.50
49.00
49.50
50.00
1:16
1:16
1:15
1:15
1:13
1:13
11.00
15.00
18.00
20.00
23.00
25.00
Angka
Angka 1:18
1:17
1:16
1:15
1:14
1:14
%
270
200
125
75
25
0
%
296
325
335
345
355
365
%
57
60
66
72
76
80
%
2816
2500
2300
2200
2100
2000
0,34
0,24
0,18
0,12
0,06
0
0,65
0,51
0,36
0,24
0,13
0
0,97
0,72
0,50
0,31
0,13
0
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
92,62
93,88
95,63
97,25
98,88
100,00
95,49
96,75
97,88
99,13
99,63
100,00
%
85,00
90,00
94,00
96,00
100,00
100,00
%
94,24
95,88
97,88
99,38
100,00
100,00
%
92,62
93,88
95,63
97,25
98,88
100,00
%
62,52
69,48
77,75
84,88
92,50
100,00
%
%
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
VIII-2
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
NO
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH
(1) 18
(2) Jumlah grup kesenian
SATUAN
KONDISI KINERJA PADA AWAL PERIODE RPJMD
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
2010 (4) 210
(3) Group
2011 (5) 220
2012 (6) 230
2013 (7) 235
2014 (8) 240
2015 (9) 250
19
Jumlah gedung kesenian
Unit
7
7
9
10
11
12
20
Penyelenggaraan festival seni dan budaya Sarana penyelenggaraan seni dan budaya Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan
Kegiatan
10
12
14
14
15
15
Unit
7
7
9
10
11
12
Unit
3
5
7
10
12
15
Jumlah perpustakaan (berbasis TI) Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah Pengelolaan arsip secara baku Peningkatan SDM pengelola kearsipan
Unit
0
1
1
2
2
2
Orang
43200
67392
87610
113892
148060
192478
Eksemplar
83243
50000
53321
57521
61121
67121
%
0
0
7
12
14
7
Jumlah
0
0
5
5
5
5
21 22
23 24 25 26 27
28 29 30 31 32 33 34 34.1 34.2 34.3 35 35.1 35.2 35.3 35.4 35.5 35.6
Angka kelangsungan hidup bayi Angka usia harapan hidup
Angka
991,65
968
970
972
974
976
Angka
8,35
32
30
28
26
24
Persentase balita gizi buruk Rasio posyandu per satuan balita Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk Rasio dokter per satuan penduduk Dokter umum
Tahun
N/A
69
69,5
70
71
72
%
N/A
19
18
17
16
15
Angka
401
401
401
401
401
401
Angka
11
3
4
1
0
0
Angka
6
18
19
20
21
21
Angka
2
3
4
5
5
6
3
6
7
7
8
9
Dokter spesialis
Angka
Dokter gigi Rasio tenaga medis per satuan penduduk Bidan
Angka
6
18
19
20
21
21
Angka
2
3
4
5
5
6
Perawat
Angka
3
6
7
7
8
9
Apotoker
Angka
0,3
13
14
15
16
17
Ahli gizi
Angka
24
24
25
25
26
26
Kesmas
Angka
23
67
77
93
105
110
Sanitarian
Angka
0,3
13
14
15
16
17
Angka
3
21
23
24
24
25
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
VIII-3
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
NO
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH
SATUAN
%
2011 (5) 2.40
2012 (6) 2.30
2013 (7) 2.30
2014 (8) 2.20
2015 (9) 2.20
%
31.30
31.48
32.00
31.99
38.39
38.40
%
62.26
62.93
81.90
73.48
76.97
84.19
%
31.27
30.00
30.00
30.00
30.00
29.00
%
12.33
15.00
19.00
24.00
28.00
30.00
(3)
37 38
Cakupan peserta KB aktif
39
Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I
40
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah Rasio KDRT
41 42 43 44
Persentase jumlah tenaga kerja dibawah umur Partisipasi angkatan kerja perempuan Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan
Angka
N/A
400
320
240
190
100
%
30.00
30.00
30.00
30.00
20.00
10.00
%
39.43
40.00
42.00
44.00
46.00
50.00
%
44.00
50.00
60.00
70.00
80.00
100.00
%
12.33
15.00
19.00
24.00
28.00
30.00
45
52
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin Cakupan kunjungan bayi
53
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
2010 (4) 2.40
(2) Rata-rata jumlah anak per keluarga Rasio akseptor KB
(1) 36
KONDISI KINERJA PADA AWAL PERIODE RPJMD
%
105
100
100
100
100
100
%
80
85
87
89
91
95
%
98
99
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
100
%
77
100
100
100
100
100
%
100
100
100
100
100
100
%
N/A
100
100
100
100
100
%
95
96
97
98
99
100
Cakupan puskesmas
%
70
70
80
90
100
100
54
Cakupan pembantu puskesmas
%
70
70
80
90
100
100
55
Rasio penduduk berKTP per satuan penduduk Rasio bayi berakte kelahiran Rasio pasangan berakte
%
%
70.00
75.00
80.00
85.00
90.00
%
%
70.00
75.00
80.00
85.00
90.00
%
%
45.00
50.00
60.00
70.00
80.00
46
47 48 49 50 51
56 57
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
VIII-4
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
KONDISI KINERJA PADA AWAL PERIODE RPJMD
NO
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH
SATUAN
(1)
(2)
(3)
2010 (4)
2011 (5)
2012 (6)
2013 (7)
2014 (8)
2015 (9)
Jumlah
Jumlah
259613
280985
302735
324862
347366
%
%
75.00
80.00
85.00
90.00
95.00
Ada/Tdk Ada Sudah / Belum
Ada/Tdk Ada Sudah / Belum
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Belum
Sudah
Sudah
Sudah
Sudah
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
nikah 58
Kepemilikan KTP
59
Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk Ketersediaan database kependudukan Penerapan KTP Nasional berbasis NIK
60 61
62 63 64
Angka sengketa pengusaha-pekerja per tahun Tingkat partisipasi angkatan kerja Rasio lulusan S1/S2/S3
66 67 68 69
Rasio penduduk yang bekerja Angka partisipasi angkatan kerja Tingkat pengangguran terbuka Keselamatan dan perlindungan Rasio ketergantungan
70
Rasio daya serap tenaga kerja
71
Jumlah klub olah raga
72
43
40
37
35
30
28
%
N/A
63,86
58,43
53,00
47,57
42,14
%
41.77
44.77
47.77
50.77
53.77
56.77
65
Angka
%
50.20
52.26
54.26
56.26
58.26
60.26
%
351.633
338.349
325.053
309.587
291.762
271.381
%
N/A
11,50
11,00
10,50
10,0
9,50
%
63.00
61.30
63.40
65.10
70.10
80.05
%
35.00
36.14
41.57
47.00
52.43
57.86
%
50.00
57.00
54.00
56.00
58.00
60.00
Angka
60
62
65
68
71
74
Jumlah gedung olah raga
Unit
12
12
14
15
17
20
73
Jumlah organisasi pemuda
Angka
124
139
154
174
194
214
74
Jumlah organisasi olahraga Jumlah kegiatan kepemudaan
Angka
37
39
40
41
42
43
Kegiatan
2
4
6
9
12
15
Kegiatan
56
59
62
64
66
68
Kegiatan
2
4
6
10
14
18
Unit
30
33
36
37
38
39
jumlah/org
-
2
4
5
5
5
75 76 77 78 79
Jumlah kegiatan olahraga Gelanggang / balai remaja (selain milik swasta) Lapangan olahraga Pembinaan Sumberdaya aparatur melalui diklat dan bintek, wokrshop seminar sesuai bidang dan keahlian nya *
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
VIII-5
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
8.1.2
Misi II : Menanggulangi kemiskinan dan memberdayakan ekonomi kerakyatan, perekonomian perdesaan serta kelompok masyarakat minoritas dan terpinggirkan. Tabel 8.2 Target Indikator Sasaran Misi II
NO
(1) 1 2 3
4
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH
(2) Persentase penduduk miskin berdasarkan garis kemiskinan Swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan masyarakat Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM)
SATUAN
KONDISI KINERJA PADA AWAL PERIODE RPJMD
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
(3) %
2010 (4) 8.25
2011 (5) 8.01
2012 (6) 7.77
2013 (7) 7.53
2014 (8) 7.29
2015 (9) 7.05
%
40
65
75
80
90
100
%
25
30
45
70
80
100
%
60
75
80
85
90
100
Rumah Tangga %
830
1660
2075
2490
2905
3320
100
100
100
100
100
100
6
LPM Berprestasi Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK PKK aktif
7
Posyandu aktif
%
100
100
100
100
100
100
8
Pemeliharaan Pasca Program pemberdayaan masyarakat Kemiskinan
%
100
100
100
100
100
100
Angka
41300
40099
38898
37697
36496
35295
Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi PMKS yg memperoleh bantuan sosial Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial
Jumlah
5
7
7
7
7
8
%
4.7
6.2
8.4
10.8
12.2
15
%
6.8
8.9
11.2
12.4
14.8
8
Kunjungan wisata Penelitian dan pengembangan ekonomi dan SDA terbarukan dan non terbarukan* Penelitian dan pengembangan pemanfaatan potensi SDA lokal* Penelitian dan pengembangan untuk Peningkatan pendapatan masyarakat*
Angka %
14000 100.00
15000 100.00
16000 100.00
17000 100.00
18000 100.00
19000 100.00
%
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
%
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
5
9 10 11 12
13 14
15
16
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
VIII-6
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
8.1.3 Misi III : Mengembangkan perekonomian daerah dan masyarakat serta meningkatkan investasi dan UMKM dengan memanfaatkan kekayaan sumber daya alam yang terbarukan. Tabel 8.3 Target Indikator Sasaran Misi III
NO
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH
(1)
SATUAN
1
(2) Regulasi ketahanan pangan
(3) %
2
Ketersediaan pangan utama
Kg/kap/th
3
Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar
KONDISI KINERJA PADA AWAL PERIODE RPJMD
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
2010 (4) 100
2011 (5) 100
2012 (6) 100
2013 (7) 100
2014 (8) 100
2015 (9) 100
136
158,40
161,60
164,80
168,10
171,50
%
3.1
Padi (GKG)
Ton/Ha
3.33
3.34
3.45
3.45
3.57
3.62
3.2
Jagung
Ton/Ha
2.33
2.35
2.38
2.40
2.45
2.50
3.3
Kedelai
Ton/Ha
1.00
1.04
1.08
1.09
1.10
1.20
17.98
17.98
18.00
18.10
18.20
3.4
Ubi kayu
Ton/Ha
17.96
3.5
Ubi jalar
Ton/Ha
7.99
7.99
7.99
8.00
8.00
8.00
3.6
Kacang tanah
Ton/Ha
0.91
0.91
0.91
0.93
0.94
0.95
3.7
Kacang hijau
Ton/Ha
1.07
1.07
1.08
1.08
1.09
1.09
Ton/Ha
32.80
32.82
32.89
32.92
32.93
32.96
315.02
317.00
319.00
320.00
322.00
325.00
3.8 3.9
Buah-buahan Produksi daging ternak besar/kecil
Kg Kg %
190.30 29.04
200.25 28.73
256.00 28.42
311.50 28.11
322.00 27.79
332.50 27.47
%
0.99
0.882
0.785
0.699
0.622
0.553
%
36.00
68.60
81.40
89.20
92.00
100.00
7
Produksi daging unggas Kontribusi sektor pertanian/perkebunan terhadap PDRB Kontribusi tanaman bahan makanan Cakupan bina kelompok petani Produksi perikanan
%
60,57
67,42
70,12
73,62
75,56
80,38
8
Konsumsi ikan
%
90,33
92,13
94,43
97,23
98,66
99,63
9
Cakupan bina kelompok nelayan Produksi perikanan kelompok nelayan Persentase desa berstatus swasembada terhadap total desa Nilai tukar petani
%
83,82
91,89
92,40
94,04
95,65
97,65
%
48,59
51,02
53,06
56,24
59,05
62,30
%
31.00
35.00
39.20
43.10
49.00
52.90
3.10 4 5 6
10 11 12
%
Kelapa sawit
Angka
117.23
122.56
128.13
134.20
140.00
146.41
Kelapa
Angka
82.135
89.600
97.750
106.630
116.320
126.900
Kelapa sawit
Angka
212.86
218.05
223.37
228.82
234.40
240.12
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
VIII-7
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
NO
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH
(1)
(2)
13
Kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras) terhadap PDRB Rehabilitasi hutan dan lahan kritis Kerusakan Kawasan Hutan
14 15
SATUAN
KONDISI KINERJA PADA AWAL PERIODE RPJMD
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
(3)
2010 (4)
2011 (5)
2012 (6)
2013 (7)
2014 (8)
2015 (9)
%
6.30
6.33
6.35
6.37
6.39
6.40
Ha
22498
22400
22300
22050
21900
21700
Ha
42762.00
37630.56
33114.89
29141.10
25644.17
22566.72
16
Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB
%
17.77
17.67
17.56
17.44
17.31
17.17
17
Persentase koperasi aktif
%
77.60
78.60
80.00
81.10
82.20
83.10
18
Unit
0
0
0
0
0
0
19
Jumlah UKM non BPR/LKM UKM Jumlah BPR/LKM
Unit
0
0
0
0
0
0
20
Usaha Mikro dan Kecil
%
39.300
41.078
43.131
45.287
47.551
49.664
21
Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) Lama proses perizinan
Angka
179
2
2
2
2
2
Hari
1-7
1-7
1-7
1-7
1-7
1-7
Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor Industri Pertumbuhan Industri.
%
9.60
10.00
10.30
10.90
11.30
12.00
%
2.00
2.40
2.90
3.20
3.50
4.00
22 23 24 25
%
49.58
7.90
25.00
30.00
35.00
50.00
26
Cakupan bina kelompok pengrajin
%
25.00
30.00
45.00
45.00
60.00
70.00
27
Kontribusi sektor Perdagangan terhadap PDRB Ekspor Bersih Perdagangan
%
1.50
2.00
2.30
2.60
3.10
3.20
%
USD 90,049,83 4,32
20.00
22.00
25.00
30.00
35.00
28
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
VIII-8
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
8.1.4 Misi IV : Meningkatkan Infrastruktur daerah antara lain peningkatan prasarana jalan, jembatan, pelabuhan, energi listrik, pengelolaan sumber
daya
air,
pengelolaan
lingkungan,
penataan
ruang
dan
perumahan. Tabel 8.4 Target Indikator Sasaran Misi IV KONDISI KINERJA PADA AWAL PERIODE RPJMD
NO
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH
SATUAN
2010
2011
2012
2013
2014
2015
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
1
Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik
%
49.37
52.04
54.04
56.04
59.02
62.02
2
Panjang jalan dilalui Roda 4 Jalan Penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk (minimal dilalui roda 4) Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam )
KM
489.28
115
117
120
116
119
%
25.00
5.00
4.00
3.50
3.00
2.50
%
50,04
52,04
54,04
56,04
59,02
62,02
Rasio Jaringan Irigasi Drainase dalam kondisi baik/ pembuangan aliran air tidak tersumbat Pembangunan turap di wilayah jalan penghubung dan aliran sungai rawan longsor lingkup kewenangan kota
% %
14.00
14.10
14.23
14.50
15.10
15.20
%
15.30
15.60
15.74
15.90
16.20
16.80
8
Jumlah arus penumpang angkutan umum
Angka
119200
1231192
1354311
1489742
1638716
1802587
9
Jumlah uji KIR angkutan umum Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis
Unit
1
2
2
3
3
3
Unit Unit Unit Unit Unit
30
32
36
40
1
1
1
2
3
3
4
4
-
-
-
1
2
2
2
3
45 2 5 1 3
50 2 5 1 3
%
38.60
2.00
3.00
3.00
3.00
4.00
3
4
5 6 7
10
Pelabuhan Laut : Pelabuhan rakyat Pelabuhan kargo Penyebrangan Pelabuhan Udara : Terminal 11
Rasio ketersediaan daya listrik
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
Unit
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
VIII-9
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
NO
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH
SATUAN
KONDISI KINERJA PADA AWAL PERIODE RPJMD 2010
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
2011
2012
2013
2014
2015
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
12
Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik
%
53.50
5.00
6.00
4.50
5.00
5.00
13
Rumah tangga pengguna listrik Rumah tangga pengguna air bersih Rumah tangga berSanitasi Rasio tempat pemakaman umum per satuan penduduk Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk
%
55.00
60.00
65.00
70.00
75.00
80.00
%
22.78
25.00
35.00
45.00
55.00
65.00
%
19.98
20.00
25.00
30.00
40.00
50.00
%
0.22
0.44
0.45
0.46
0.47
0.48
M3
0.17
0.18
0.19
0.2
0.21
0.22
% %
83.03 20.00
84.00 18.00
84.50 14.00
85.00 12.00
85.50 10.00
86.00 8.00
%
19.98
20.00
25.00
30.00
40.00
50.00
% %
83.00 70.00
84.00 73.00
85.00 75.00
86.00 78.00
87.00 80.00
88.00 83.00
%
22.78
25.00
35.00
45.00
55.00
65.00
Persentase penanganan sampah Persentase penduduk berakses air minum
%
83.00
84.00
85.00
86.00
86.00
87.00
%
25.60
30.00
40.00
50.00
60.00
70.00
Persentase luas permukiman yang tertata Pencemaran status mutu air Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan AMDAL Tempat pembuangan sampah persatuan penduduk Penegakkan hukum lingkungan
%
30.00
32.00
35.00
37.00
40.00
45.00
%
40.00
60.00
70.00
80.00
100.00
100.00
%
18
36
55
73
91
100
Unit
20
21
22
23
24
25
%
50.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
40.00
43.00
46.00
49.00
52.00
55.00
14 15 16 17
18 19 20 21 22 23
24 25 26 27 28 29 30
31 32
Rumah layak huni Lingkungan pemukiman kumuh Persentase rumah tinggal bersanitasi Rasio rumah layak huni Rasio permukiman layak huni Persentase Rumah Tangga (RT) yang menggunakan air bersih
Rasio ruang terbuka hijau (RTH) persatuan luas wilayah ber HPL/HGB Rasio bangunan ber- IMB per satuan bangunan
Luas %
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
VIII-10
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
NO
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH
SATUAN
KONDISI KINERJA PADA AWAL PERIODE RPJMD 2010
(1)
33 48 34 35 36
37 38 39 40 41 42 43
(2)
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
2011
2012
2013
2014
2015
(3)
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
Persentase luas lahan bersertifikat Penyelesaian kasus Tanah Negara Penyelesaian izin lokasi Persentase penduduk yang memiliki lahan
%
N/A
45.00
47.50
52.00
58.50
65.50
%
N/A
35.00
53.00
65.00
72.00
100.00
% %
N/A 40.00
80.00 41.00
82.00 42.00
85.00 43.00
87.00 44.00
90.00 45.00
Sempadan jalan yang dipakai pedagang kaki lima atau bangunan rumah liar Sempadan sungai yang dipakai bangunan liar
%
55.00
54.00
53.00
52.00
51.00
50.00
%
20.00
19.00
18.00
17.00
16.00
15.00
Ketaatan terhadap RTRW Luas wilayah produktif Luas wilayah industri Luas wilayah kebanjiran Luas wilayah kekeringan Luas wilayah perkotaan
% % % % % %
60.00 61.00 1.10 50.00 40.00 7.33
61.00 62.00 1.20 48.00 38.00 7.50
62.00 63.00 1.20 45.00 35.00 7.50
63.00 64.00 12.00 43.00 33.00 7.50
64.00 65.00 12.00 40.00 30.00 7.50
65.00 66.00 12.00 38.00 27.00 7.50
8.1.5 Misi V : Mengimplementasikan desentralisasi politik, keuangan dan administrasi dalam sistem pemerintahan daerah serta melaksanakan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance).
Tabel 8.5 Target Indikator Sasaran Misi V
NO
(1) 1 2 3
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH (2) Sistem informasi Pelayanan Perijinan dan adiministrasi pemerintah Jumlah penerimaan CPNS setiap tahun * Jumlah CPNS yang mengikuti LPJ *
SATUAN
KONDISI KINERJA PADA AWAL PERIODE RPJMD
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
2010 (4) Ada
2011 (5) Ada
2012 (6) Ada
2013 (7) Ada
2014 (8) Ada
2015 (9) Ada
Orang
276
715
500
500
300
300
Orang
720
680
450
480
480
600
(3) Ada / Tidak
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
VIII-11
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
NO
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH
SATUAN
KONDISI KINERJA PADA AWAL PERIODE RPJMD
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
(2) Jumlah PNS yang mengikuti diklat pim * Jumlah PNS yang mengikuti diklat fungsional *
(3) Orang
2010 (4) 86
Orang
168
380
650
680
700
710
Ada / Tidak
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada / Tidak
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada / Tidak
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
%
90.00
90.00
90.00
90.00
90.00
90.00
10
Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yg telah ditetapkan dgn PERDA Tersedianya Dokumen Perencanaan : RPJMD yg telah ditetapkan dgn PERDA Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yg telah ditetapkan dgn PERKADA Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD Pertumbuhan PDRB
%
7.21
7.43
7.81
7.92
7.94
8.00
11
Laju inflasi
%
7.50
7.00
7.00
6.50
6.00
5.50
12
PDRB per kapita
Rupiah
33,105,906.01
38,470,758.29
44,731,683.21
52,044,747.27
60,592,763.76
70,591,600.55
13
Pertumbuhan ekonomi
%
7.63
7.79
7.76
7.86
7.89
7.97
14
Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB Tersedianya dokumen penelitian,pegkajian, penerapan, pengembangan, perekayasaan dan pengoperasian tata kelola * Tersedianya hasil penelitian,pegkajian, penerapan, pengembangan, perekayasaan dan pengoperasian pembangunan daerah berbasis daya saing, keunggulan lokal dan berkelanjutan * Tersedianya dokumen penelitian,pengkajian, penerapan, pengembangan, perekayasaan dan pengoperasian penyelenggaraan pelayanan masyarakat yang lebih dapat diterima,
%
81,51
81,78
82,04
82,31
82,57
82,84
%
90.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
%
90.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
%
90.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
(1) 4 5
6
7
8
9
16
17
18
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
2011 (5) 86
2012 (6) 86
2013 (7) 86
2014 (8) 86
2015 (9) 86
VIII-12
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
NO
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH
SATUAN
KONDISI KINERJA PADA AWAL PERIODE RPJMD
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
(3)
2010 (4)
2011 (5)
2012 (6)
2013 (7)
2014 (8)
2015 (9)
(1)
(2) tepat sasaran, murah dan mudah diakses masyarakat(efisien, efektif, ekonomis dan produktif) *
19
Jumlah temuan dalam pemeriksaan keuangan Jumlah pelanggaran disiplin pegawai
Angka
179
143
107
71
35
0
Angka
4
3
2
1
0
0
Buku ”kabupaten dalam angka” Buku ”PDRB kabupaten”
Ada / Tidak Ada / Tidak
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
ada
36
36
36
38
38
40
20
21 22 23 24 25
26
Jumlah surat kabar nasional/lokal Jumlah penyiaran radio/TV lokal Web site milik pemerintah daerah
29
Jenis, kelas, dan jumlah restoran Jenis, kelas, dan jumlah penginapan/ hotel Jumlah dan macam pajak daerah Jumlah retribusi daerah
30
Penegakkan Perda
31
Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk Rasio Pos Siskamling per jumlah desa/kelurahan Cakupan patroli petugas Satpol PP Angka kriminalitas yang tertangani
27 28
32 33 34
35 36 37
Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) di Kabupaten Cakupan pelayanan bencana kebakaran kabupaten
Media Stasiun
4/1
4/1
4/1
4/1
4/1
4/1
1
1
1
1
1
1
Angka
201
164
Angka
33
35
Angka
9
11
11
12
12
12
Angka
27
23
25
27
29
30
%
9
11
13
15
17
19
Angka
5.21
5.61
5.88
6.23
6.57
6.89
Unit
13
13
13
14
14
15
Kali / 24 Jam %
2
2
2
1
1
1
9
11
13
15
17
19
Orang
21
21
21
21
21
21
%
1
1
2
2
3
3
%
20
20
30
40
50
60
Portal
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
VIII-13
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
NO
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH
SATUAN
KONDISI KINERJA PADA AWAL PERIODE RPJMD
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
(3) %
2010 (4) 1
2011 (5) 1
2012 (6) 1
2013 (7) 1
2014 (8) 1
2015 (9) 1
(1) 38
(2) Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK)
39
Jumlah LSM
Jumlah
546
300
350
300
250
200
40
Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP Kegiatan pembinaan politik daerah Jumlah demo
Jumlah
-
235
360
475
680
825
Jumlah
364
-
1302
1706
1726
1774
Jumlah
4
3
3
3
4
3
41 42
8.2. PAGU TENTATIF PER SKPD TAHUN 2011 - 2015 Prediksi pagu indikatif per SKPD per tahun untuk periode 2011 – 2015 dapat dilihat pada tabel 8.6.
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
VIII-14
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
TABEL 8.6 PAGU TENTATIF PER SKPD TAHUN 2011 – 2015
NO 1
SKPD
PAGU TENTATIF 2011 (Rp)
PAGU TENTATIF 2012 (Rp)
PAGU TENTATIF 2013 (Rp)
PAGU TENTATIF 2014 (Rp)
PAGU TENTATIF 2015 (Rp)
1
2 Dinas Pendidikan
3 758,989,751,995.70
4 573,116,539,552.06
5 604,976,670,360.12
6 641,307,039,996.42
7 681,382,475,359.15
2
Dinas Kesehatan
84,291,498,599.88
81,415,398,339.79
85,941,363,064.03
91,102,357,925.71
96,795,366,779.11
3
RSUD Kab. Bengkalis
59,675,418,418.41
58,386,478,995.32
61,632,242,692.29
65,333,413,775.79
69,416,114,943.10
4
RSUD Kec. Mandau
40,396,511,684.75
42,940,588,448.62
45,327,699,394.70
48,049,741,672.45
51,052,381,900.14
5
Dinas Bina Marga dan Pengairan
725,292,378,179.11
644,319,367,711.54
680,137,736,089.99
720,981,716,637.27
766,036,042,226.72
6
Dinas Cipta Karya dan Tata Ruang
227,189,198,510.15
201,825,296,337.22
213,044,969,646.08
225,838,855,552.12
239,951,581,428.51
7
Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Dinas Perhubungan, Komunikasi dan Informatika Badan Lingkungan Hidup
26,486,685,257.10
23,529,065,222.29
24,837,069,867.14
26,328,598,339.50
27,973,878,954.15
33,179,546,610.00
44,597,377,191.33
47,076,590,707.18
49,903,658,304.00
53,022,150,239.99
14,498,975,810.78
10,948,131,080.55
11,556,748,812.30
12,250,760,625.84
13,016,313,683.87
109,896,417,887.00
65,215,291,362.75
68,840,675,678.35
72,974,731,280.72
77,534,940,266.69
11,789,707,538.13
8,902,241,281.91
9,397,125,920.81
9,961,446,951.60
10,583,940,232.56
10,876,199,927.25
8,211,986,668.99
8,668,499,352.56
9,189,064,526.56
9,763,291,438.96
22,282,298,368.60
15,047,905,905.02
15,884,434,285.26
16,838,334,488.89
17,890,566,170.97
20,728,304,313.64
15,651,989,736.15
16,522,099,750.40
17,514,293,367.96
18,608,765,887.38
18,606,444,065.42
14,049,390,866.52
14,830,410,781.12
15,721,014,224.09
16,703,424,286.79
8 9 10 11 12 13 14 15
Dinas Pasar, Kebersihan dan Pertamanan Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil Badan Pemberdayaan Perempuan dan KB Dinas Sosial Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi Dinas Koperasi, Usaha Mikro, Kecil dan Menengah
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
VIII-18
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
NO
SKPD
1 16
21
2 Dinas Kebudayaan, Pariwisata, Pemuda dan Olah Raga Badan Kesatuan Bangsa, Politik & Perlindungan Masy Kantor Satuan Polisi Pamong Praja Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah Sekretariat Daerah
22 23
PAGU TENTATIF 2011 (Rp)
PAGU TENTATIF 2012 (Rp)
PAGU TENTATIF 2013 (Rp)
PAGU TENTATIF 2014 (Rp)
PAGU TENTATIF 2015 (Rp)
3 25,721,106,493.06
4 22,849,470,912.28
5 24,119,696,218.86
6 25,568,144,600.56
7 27,165,904,273.19
7,764,040,432.51
7,638,995,388.00
8,063,654,904.01
8,547,897,648.62
9,082,057,884.42
15,307,169,045.29
11,558,433,421.70
12,200,978,480.76
12,933,677,905.13
13,741,906,632.66
11,748,796,880.00
10,436,436,541.25
11,016,608,653.60
11,678,183,692.99
12,407,956,277.03
585,177,796.18
519,689,766.48
548,579,848.69
581,523,447.43
617,862,991.32
481,134,889,424.58
400,617,736,498.77
422,888,483,559.84
448,283,999,908.46
476,297,377,810.22
Sekretariat DPRD
62,417,008,256.10
43,577,541,547.02
46,000,061,363.09
48,762,480,666.99
51,809,660,130.53
14,569,740,879.57
11,889,791,170.25
12,550,756,743.25
13,304,461,231.44
14,135,860,300.63
24
Badan Penelitian, Pengembangan dan Statistik Inspektorat
13,572,926,717.36
10,248,104,523.31
10,817,807,067.41
11,467,443,571.87
12,184,046,953.68
25
Dinas Pendapatan Daerah
40,317,275,561.39
30,443,160,012.94
32,135,526,212.98
34,065,345,333.25
36,194,097,178.88
26
Kecamatan Bengkalis
12,301,885,929.86
10,927,698,833.32
11,535,180,715.69
12,227,897,310.81
12,992,021,634.64
27
Kecamatan Mandau
19,781,403,818.54
17,572,620,975.69
18,549,500,832.21
19,663,444,980.51
20,892,218,515.15
28
Kecamatan Bukit Batu
7,747,948,103.37
9,991,368,895.08
10,546,799,244.72
11,180,161,048.27
11,878,812,074.20
29
Kecamatan Rupat
6,994,680,514.09
9,322,434,887.97
9,840,678,516.42
10,431,635,995.42
11,083,511,505.89
30
Kecamatan Bantan
7,120,287,426.68
6,325,113,055.30
6,676,732,517.33
7,077,687,086.66
7,519,973,501.23
31
Kecamatan Pinggir
6,044,087,937.47
5,369,239,228.41
5,667,720,693.08
6,008,081,566.26
6,383,528,067.62
32
Kecamatan Siak Kecil
4,439,687,191.12
3,943,423,715.24
4,162,642,646.69
4,412,619,800.24
4,688,365,501.68
17 18 19 20
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
VIII-19
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
NO
SKPD
1 33
2 Kecamatan Rupat Utara
34
Badan Pelayanan Perizinan Terpadu Badan Kepegawaian Daerah
35 36
PAGU TENTATIF 2011 (Rp)
PAGU TENTATIF 2012 (Rp)
PAGU TENTATIF 2013 (Rp)
PAGU TENTATIF 2014 (Rp)
PAGU TENTATIF 2015 (Rp)
3 4,571,298,949.73
4 4,060,687,047.16
5 4,286,424,766.39
6 4,543,835,347.35
7 4,827,780,740.75
12,948,552,850.60
11,502,466,831.47
12,141,900,650.90
12,871,052,303.10
13,675,367,541.28
14,583,377,363.00
12,954,933,101.89
13,675,110,997.23
14,496,335,784.38
15,402,215,388.83
16,843,652,293.01
14,074,264,906.62
14,856,667,594.39
15,748,847,824.99
16,732,997,216.29
20,289,290,064.93
15,319,743,629.03
16,171,383,744.58
17,142,515,984.47
18,213,756,043.36
35,932,031,738.09
27,132,247,603.24
28,640,556,818.03
30,360,494,241.68
32,257,729,027.33
10,720,289,583.97
8,094,723,337.07
8,544,717,232.86
9,057,848,979.44
9,623,876,199.89
40
Badan Pendidikan dan Pelatihan Pegawai Badan Ketahanan Pangan dan Penyuluh Pertanian Badan Pemberdayaan Masyarakat & Pemerintahan Desa Badan Perpustakaan Umum, Arsip dan Dokumentasi Dinas Pertanian dan Peternakan
42,436,623,144.98
35,921,667,346.10
37,918,589,335.79
40,195,695,932.04
42,707,534,901.09
41
Dinas Perkebunan dan Kehutanan
36,418,831,250.16
31,941,820,929.28
33,717,499,212.53
35,742,319,787.63
37,975,866,181.21
42
Dinas Pertambangan dan Energi
46,286,468,060.83
37,615,767,148.97
39,706,865,868.17
42,091,362,964.95
44,721,662,635.20
43
Dinas Kelautan dan Perikanan
38,440,740,352.49
29,026,228,085.53
30,639,825,599.90
32,479,824,138.98
34,509,496,373.48
44
Dinas Perindustrian dan Perdagangan
22,951,324,910.83
21,771,891,960.58
22,982,213,558.25
24,362,353,247.17
25,884,762,720.25
2,670,804,750,000.00
2,819,277,500,000.00
2,988,582,200,000.00
3,175,339,440,000.00
37 38 39
TOTAL
PENETAPAN INDIKATOR KINERJA DAERAH
3,204,169,930,135.71
VIII-20
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
BAB IX P PE ED DO OM MA AN NT TR RA AN NS SIIS SII D DA AN NK KA AIID DA AH H P PE EL LA AN NA AK KS AA SA AN N
9.1.
PEDOMAN TRANSISI Sebagaimana di atur di dalam pasal 5 ayat (2) Undang-undang Nomor 25
tahun 2004 tentang sistem Perencanaan pembangunan Nasional dinyatakan bahwa ”RPJMD merupakan penjabaran dari visi, misi dan program kepala daerah terpilih yang dilantik pada tanggal 5 Agustus 2010”. Dengan demikian dapat diartikan bahwa jangka waktu berlakunya RPJMD Kabupaten Bengkalis Tahun 2010 - 2015 sama dengan masa jabatan Bupati dan Wakil Bupati periode tahun 2010 - 2015, oleh karena itu perlu dibuat program transisi rancangan program indikatif 1 (satu) tahun setelah masa jabatan kepala daerah selesai. Program transisi ini sangat diperlukan, sebagai pijakan manakala Pemerintah Daerah Kabupaten Bengkalis akan menyusun RKPD tahun 2016.
9.1.1 Program Transisi Untuk Tahun 2016 Tahun 2016 merupakan tahun pertama periodesasi Kepemimpinan Bupati Bengkalis Periode berikutnya (2015 – 2020). Bila dilihat dari aspek perencanaan dan penganggaran program dan kegiatan pada tahun 2016 dilaksanakan pada awal tahun 2015 oleh Bupati periode 2010 – 2015. Sementara RPJMD Kabupaten Bengkalis tahun 2010 – 2015 berlaku sesuai priodesasi Kepala Daerah yang berarti berakhir pada 5 agustus 2015, maka untuk pelaksanaan program dan kegiatan tahun 2016 perlu disiapkan pedoman transisi sebagai payung legalitas dan arahan bagi perencanaan dan penganggaran program dan kegiatan pada tahun 2016. Melihat kondisi Kabupaten Bengkalis saat ini serta memperhatikan beberapa isu strategis dan proyeksi indikator makro ekonomi Kabupaten Bengkalis 2010 – 2015 maka dapat ditetapkan bahwa program dan kegiatan pada tahun 2015 masih bersifat penuntasan beberapa target pencapaian RPJMD 2010 – 2015 yang belum tercapai. Dengan tetap mengacu kepada prioritas nasional dan Provinsi Riau sebagai kerangka acuan perencanaan maka selain penuntasan beberapa target pencapaian RPJMD 2010 – 2015, maka program dan kegiatan pada tahun 2016 diarahkan pada pembangunan PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
IX-1
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
bidang pendidikan dan kesehatan, pengembangan infrastruktur, perhubungan, listrik dan air bersih, pembangunan ekonomi kerakyatan, optimalisasi otonomi desa, reformasi birokrasi serta target-target pencapaian MDGs dan penekanan pada program prioritas Provinsi Riau serta capaian prioritas nasional.
9.2
KAIDAH PELAKSANAAN Rencana
Pembangunan
Jangka
Menengah
Daerah
(RPJMD)
Kabupaten
Bengkalis Tahun 2010 – 2015 yang telah disusun ini hendaknya dapat dilaksanakan secara konsisten, jujur, transparan, partisipatif dan penuh tanggung jawab dan merupakan pedoman bagi penyusunan Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) periode tahun 2010 sampai tahun 2015 dan pedoman transisi tahun 2016 yang kemudian digunakan sebagai pedoman penyusunan Rencana Kerja Satuan Kerja Perangkat Daerah (Renja SKPD). Untuk itu perlu ditetapkan kaidah-kaidah pelaksanaan sebagai berikut : 1. Pemerintah Kabupaten Bengkalis beserta seluruh Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) serta pemangku kepentingan pembangunan (masyarakat dan dunia usaha) agar mengacu RPJMD Kabupaten Bengkalis Tahun 2010 – 2015 dengan sebaikbaiknya. 2. Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kabupaten Bengkalis berkewajiban untuk menyusun Rencana Strategi SKPD (Renstra SKPD) yang memuat visi, misi, strategi, kebijakan, program, dan kegiatan pokok pembangunan sesuai dengan tugas dan fungsi SKPD dalam jangka lima tahun dengan berpedoman pada RPJMD Kabupaten Bengkalis 2010 – 2015. 3. Agar tercipta harmonisasi perencanaan program antara Pemerintah Kabupaten Bengkalis dengan Pemerintah Propinsi Riau dan Pemerintah Kabupaten/Kota sekitar wilayah Kabupaten Bengkalis, maka dalam penyusunan RPJMD Kabupaten Bengkalis dalam Musyawarah Perencanaan Pembangunan (Musrenbang) RPJMD mengikutsertakan seluruh pemangku kepentingan dan muspida wilayah Kabupaten Bengkalis. 4. Dalam rangka meningkatkan efektivitas pelaksanaan RPJMD Kabupaten Bengkalis 2010 – 2015, Badan Perencanaan Pembangunan Daerah Kabupaten Bengkalis berkewajiban untuk melakukan monitoring dan evaluasi terhadap pelaksanaan program maupun kegiatan yang dijabarkan dalam RKPD Kabupaten Bengkalis tahun 2010 sampai tahun 2015 sebagai bahan atau dasar evaluasi dan PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
IX-2
RENCANA PEMBANGUNAN JANGKA MENENGAH DAERAH (RPJMD) KABUPATEN BENGKALIS TAHUN 2010‐2015
penyusunan laporan pelaksanaan atas kinerja tahunan (Laporan Keterangan Pertanggungjawaban) atau 5 tahunan (Laporan Akhir Masa Jabatan) Bupati Bengkalis.
PEDOMAN TRANSISI DAN KAIDAH PELAKSANAAN
IX-3
Lampiran I Matrik Hubungan Sasaran, Strategi, Kebijakan Dan Program RPJMD Kabupaten Bengkalis Tahun 2010-2015
Matrik Misi 1 NO
MISI/TUJUAN
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
STRATEGI
% Angka
1. Peningkatan akses dan mutu pelayanan pendidikan
KEBIJAKAN
SKPD
Program Pembangunan Daerah/Program Prioritas
I. MISI I : Meningkatkan kualitas SDM terutama pembangunan sektor pendidikan, kesehatan, kependudukan dan ketenagakerjaan.
I.1. Meningkatkan Kualitas 1. Meningkatnya akses Pendidikan Masyarakat dan mutu pelayanan pendidikan bagi masyarakat
1. 2.
3.
4.
5.
6.
7.
-
8.
Angka melek huruf Angka partisipasi kasar TK/PAUD SD/MI/Paket A SMP/MTs/Paket B SMA/SMK/MA/Paket C PLB Angka partisipasi murni SD/MI/Paket A SMP/MTs/Paket B SMA/SMK/MA/Paket C Angka partisipasi sekolah SD/MI SMP/MTs SMA/SMK/MA Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah SD/MI SMP/MTs SMA/SMK/MA Rasio guru terhadap murid SD/MI SMP/MTs SMA/SMK/MA Rasio guru terhadap murid per kelas rata-rata SD/MI SMP/MTs SMA/SMK/MA Penduduk yang berusia >15 Tahun melek huruf (tidak buta aksara)
Angka
%
14. 15. 16. 17.
Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV
% % %
-
2.
Meningkatkan pelayanan pendidikan usia dini, non formal dan luar biasa
3.
Program Pendidikan Nonformal
DISDIK
4 4.
Program Pendidikan Luar Biasa
DISDIK
Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan
DISDIK
Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
DISDIK
7. 8.
Program Pengelolaan Kekayaan Budaya Program Pengelolaan Keragaman Budaya
DISBUDPARPORA DISBUDPARPORA
9.
Program Peningkatan Pengetahuan dan Pengembangan Keagamaan [*]
SETDA
Angka
% % %
13.
DISDIK
Angka
Sekolah pendidikan SMP/MTs dan SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI SMP/MTs SMA/SMK/MA Angka Kelulusan (AL) SD/MI SMP/MTs SMA/SMK/MA Angka Melanjutkan (AM) dari TK/PAUD/Usia Sekolah ke SD/MI
-
Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar dan Menengah Dua Belas Tahun
%
%
11. 12.
Meningkatkan pemerataan 1. dan mutu pelayanan pendidikan dasar dan menengah (Wajib Belajar 12 Tahun)
%
Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik
9. 10.
1.
3.
%
%
2. Meningkatnya 1. pemahaman akan nilai- 2. 3. nilai budaya dan 4. kearifan lokal 5.
Jumlah grup kesenian Jumlah gedung kesenian Penyelenggaraan festival seni dan budaya Sarana penyelenggaraan seni dan budaya Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan
Jumlah Jumlah Jumlah Jumlah %
2. Peningkatan pemahaman 4. akan nilai-nilai budaya dan kearifan lokal
3. Tumbuhnya minat baca masyarakat
Jumlah perpustakaan (berbasis IT) Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun
Jumlah Jumlah
3.
1. 2.
Matriks Hubungan Sasaran, Strategi, Kebijakan dan Program RPJMD Kabupaten Bengkalis 2010 - 2015
Meningkatkan kualitas 5. pendidik dan tenaga kependidikan serta kapasitas 6. manajemen pelayanan pendidikan
Pembinaan perpustakaan
5.
Meningkatkan apresiasi masyarakat terhadap kekayaan dan nilai budaya lokal
Meningkatkan dan menumbuhkembangkan
10. Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan
BPUAD
1
NO
MISI/TUJUAN
I.2. Meningkatkan derajat kesehatan masyarakat
SASARAN
4. Meningkatnya akses dan mutu layanan kesehatan bagi masyarakat
INDIKATOR KINERJA
STRATEGI
KEBIJAKAN
3. 4. 5.
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7. 8.
Angka kelangsungan hidup bayi Angka kematian bayi Angka usia harapan hidup Persentase balita gizi buruk Rasio posyandu per satuan balita Rasio puskesmas, poliklinik, pustu per satuan penduduk Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk Rasio dokter per satuan penduduk Dokter umum Dokter spesialis Dokter gigi Rasio tenaga medis per satuan penduduk Bidan
Angka Angka Tahun % Angka Angka Angka
4. Peningkatan aksesibilitas 7. terhadap pelayanan kesehatan yang berkualitas
Angka Angka Angka
8.
9. -
5. Meningkatnya kualitas 1. dan jangkauan layanan 2. keluarga berencana 3. 4.
6.
Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah Program Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Kearsipan Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi
SKPD
BPUAD BPUAD BPUAD BPUAD
Meningkatkan fasilitas pustaka dan kearsipan
11. 12. 13. 14.
Meningkatkan ketersediaan, keterjangkauan, pemerataan, keamanan, mutu dan penggunaan serta pengawasan obat dan makanan
15. Program Obat dan Perbekalan Kesehatan
DISKES, RSUD
16. Program Upaya Kesehatan Masyarakat 17. Program Pengawasan Obat dan Makanan 18. Program Pengembangan Obat Asli Indonesia
DISKES, RSUD DISKES DISKES
Meningkatkan pembinaan 19. Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat pola hidup sehat masyarakat 20. Program Pengembangan Lingkungan Sehat
Angka
21. Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan 22. Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR
DISKES DISKES DISKES, RSUD BPP dan KB
- Perawat
Angka
23. Program Peningkatan Penanggulangan Narkoba, PMS, Termasuk HIV/AIDS
BPP dan KB
Angka Angka Angka
24. Program Kemitraan Peningkatan Pelayanan Kesehatan
DISKES
- Sanitarian
Angka
Rata-rata jumlah anak per keluarga Rasio akseptor KB Cakupan peserta KB aktif Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
2. 3. 4. 5.
Rasio KDRT Persentase jumlah tenaga kerja dibawah umur Partisipasi angkatan kerja perempuan Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan
88. 9. 10.
dan kearsipan
- Apotoker - Ahli gizi - Kesmas
1.
7. Meningkatnya cakupan 1. 2. layanan kesehatan masyarakat 3. 4. 5. 6. 7.
Program Pembangunan Daerah/Program Prioritas
g minat baca masyarakat
Jumlah % Jumlah
-
6. Meningkatnya kualitas kelembagaan pengarusutamaan gender, perempuan dan anak
SATUAN
Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah Pengelolaan arsip secara baku Peningkatan SDM pengelola kearsipan
Angka % % Angka
% Angka % %
Meningkatkan kapasitas dan 25. Program Pengadaan, Peningkatan dan Perbaikan Sarana dan Prasarana Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Jaringannya kualitas sarana parsarana kesehatan 26. Program Pengadaan, Peningkatan dan Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-paru/Rumah Sakit Mata
DISKES RSUD
27. Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-paru/Rumah Sakit Mata
RSUD
10. Memperbaiki status gizi masyarakat
28. Program Perbaikan Gizi Masyarakat
DISKES
11. Mengendalikan penyakit menular dan penyakit yang bersumber binatang
29. Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular
DISKES
30. 31. 32. 33.
BPP dan KB BPP dan KB BPP dan KB
5. Peningkatan pembinaan 12. Meningkatkan pembinaan, dan pelayanan keluarga kesertaan dan kemandirian berencana ber -KB
Program Keluarga Berencana Program Kesehatan Reproduksi Remaja Program Pelayanan Kontrasepsi Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam Pelayanan KB/KR yang Mandiri
BPP dan KB
6. Peningkatan kualitas 13. Meningkatkan kualitas kelembagaan kelembagaan pengarusutamaan pengarusutamaan gender, gender, perempuan dan perempuan dan anak anak
34. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak 35. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan
BPP dan KB BPP dan KB
7. Peningkatan cakupan layanan dan fasilitas kesehatan
14. Memperluas cakupan dan kualitas pelayanan kesehatan bagi penduduk miskin
36. Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin
RSUD
15. Meningkatkan pelayanan kesehatan ibu, anak dan lansia
37. Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan Anak
DISKES
38. Program Pelayanan Kesehatan Anak Balita 38 39. Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia
DISKES DISKES
%
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI) Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
% % % % %
Cakupan kunjungan bayi Cakupan puskesmas Cakupan pembantu puskesmas
% % %
Matriks Hubungan Sasaran, Strategi, Kebijakan dan Program RPJMD Kabupaten Bengkalis 2010 - 2015
9.
% %
2
NO
MISI/TUJUAN
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
I.3. Meningkatkan layanan administrasi kependudukan dan catatan sipil
8. Tercapainya administrasi kependudukan dan pencatatan sipil daerah
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Rasio penduduk ber KTP per satuan penduduk Rasio bayi berakte kelahiran Rasio pasangan berakte nikah Kepemilikan KTP Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk Ketersediaan database kependudukan Penerapan KTP Nasional berbasis NIK
% % % Jumlah % Ada/Tdk Ada Sudah / Belum
I.4. Menurunkan angka pengangguran
9. Meningkatnya kualitas 1. 2. dan produktifitas 3. tenaga kerja
Angka sengketa pengusaha-pekerja per tahun Tingkat partisipasi angkatan kerja Rasio lulusan S1/S2/S3
Angka % %
STRATEGI 8.
Penataan dan peningkatan kualitas pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil
KEBIJAKAN 16. Meningkatkan kapasitas sistem, SDM aparatur dan sarana pelayanan administrasi kependudukan dan catatan sipil
Program Pembangunan Daerah/Program Prioritas 40. Program Penataan Administrasi Kependudukan
9. Peningkatan kualitas dan 17. Merevitalisasi dan 41. Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan produktifitas tenaga kerja mengoptimalkan fungsi Balai Latihan Kerja 18. Melakukan pelatihan dan 42. Program Peningkatan Kualitas Dan Produktifitas Tenaga Kerja worskhop ketrampilan teknis
I.5.
Membentuk generasi muda yang berkualitas
10. Meningkatnya lapangan usaha dan kesempatan kerja
1. 2. 3. 4. 5.
Rasio penduduk yang bekerja Angka partisipasi angkatan kerja Tingkat pengangguran terbuka Rasio ketergantungan Rasio daya serap tenaga kerja
11. Meningkatnya partisipasi generasi muda dalam pembangunan
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7 7. 8. 9.
Jumlah klub olah raga Jumlah gedung olah raga Jumlah organisasi pemuda Jumlah organisasi olahraga Jumlah kegiatan kepemudaan Jumlah kegiatan olahraga Gelanggang / balai remaja (selain milik swasta) Lapangan olahraga Program pembinaan Sumberdaya aparatur melalui diklat dan bintek, wokrshop seminar sesuai bidang dan keahlian nya * Program pengkajian dan pengembangan SDM Aparatur *
10.
Matriks Hubungan Sasaran, Strategi, Kebijakan dan Program RPJMD Kabupaten Bengkalis 2010 - 2015
% % % % % Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka Angka
10. Peningkatan kesempatan 19. Melakukan perluasan lapangan usaha kerja
11. Peningkatan partisipasi pemuda dalam mewujudkan generasi yang sehat
SKPD DISDUKCAPIL
DISNAKERTRAN
DISNAKERTRAN
43. Program Peningkatan Kesempatan Kerja
DISNAKERTRAN
44. Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan
DISBUDPARPORA
20. Meningkatkan prasarana dan 45. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga 46. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga prestasi olahraga
DISBUDPARPORA DISBUDPARPORA
3
Matrik Misi 2 NO
MISI/TUJUAN
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
STRATEGI
KEBIJAKAN
Program Pembangunan Daerah/Program Prioritas
SKPD
II. MISI II : Menanggulangi kemiskinan dan memberdayakan ekonomi kerakyatan, perekonomian perdesaan serta kelompok masyarakat minoritas dan terpinggirkan II.1 Meningkatkan kesejahteraan masyarakat
1. Meningkatnya pendapatan masyarakat
1. 2.
%
1. Peningkatan pemberdayaan ekonomi perdesaan
% % %
2.
% %
4. 5. 6. 7.
Persentase penduduk berdasarkan garis kemiskinan Swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan masyarakat Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM) LPM Berprestasi Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK PKK aktif Posyandu aktif
8. 9.
Pemeliharaan Pasca Program pemberdayaan masyarakat Kemiskinan
% % Angka
Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi
Jumlah
3.
Meningkatnya kualitas 1. 2. kehidupan sosial 2. 3.
PMKS yg memperoleh bantuan sosial Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial
1.
2.
% % %
3. Peningkatan pemberdayaan masyarakat penyandang masalah kesejahteraan sosial 4.
II.2 Meningkatkan kualitas dan produktifitas masyarakat dalam Mendukung Kepariwisataan
3. Meningkatnya 1. kunjungan wisatawan 2. 3. 4.
Kunjungan wisata penelitian dan pengembangan ekonomi dan SDA terbarukan dan non terbarukan penelittian dan pengembangan pemanfaatan potensi SDA Lokal Penelitian dan pengembangan untuk peningkatan pendapatan masyarakat
Matriks Hubungan Sasaran, Strategi, Kebijakan dan Program RPJMD Kabupaten Bengkalis 2010 ‐ 2015
Angka %
1. Meningkatkan kapasitas lembaga ekonomi perdesaan 2.
Meningkatkan kualitas pelaku ekonomi perdesaan
3. 4.
5. Meningkatkan kualitas kelembagaan kesejahteraan sosial 6. 7.
Meningkatkan pembinaan dan pemberdayaan fakir miskin, KAT dan PMKS
Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) [*]
BPMPD BPMPD, CIPTA KARYA
Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa
BPMPD BPMPD
Program Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo
DINSOS
Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial
DINSOS, SETDA DINSOS
8.
DINSOS, SETDA
Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya 9. Program Pembinaan Anak Terlantar 10. Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma 11. Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks Narapidana, PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial Lainnya) 12. Program Penanggulangan Kemiskinan [*]
DINSOS DINSOS DINSOS
3.
Penyiapan dan pengembangan lokasi transmigrasi
5.
4.
Peningkatan kenyamanan lingkungan wisata
6.
Mengembangkan infrastruktur pariwisata
5.
Meningkatnya pemasaran bagi produk lokal
7.
Meningkatkan kemitraan dan 15. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata 16. Program Pengembangan Kemitraan pemasaran daerah pariwisata
BPMPD
Mengembangkan wilayah potensial transmigrasi
13. Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi
DISNAKERTRAN
14. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
PARIWISATA
PARIWISATA PARIWISATA
4
Matrik Misi 3 NO
MISI/TUJUAN
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
Satuan
STRATEGI
KEBIJAKAN
Program Pembangunan Daerah/Program Prioritas
SKPD
III. MISI III : Mengembangkan perekonomian daerah dan masyarakat serta meningkatkan investasi dan UMKM dengan memanfaatkan kekayaan sumber daya alam yang terbarukan.
III.1 Mengembangkan perekonomian daerah
1. Meningkatnya ketahanan pangan
1. 2. 3.
Regulasi ketahanan pangan Ketersediaan pangan utama Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar
4. 5. 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12.
Kontribusi sektor pertanian/perkebunan terhadap PDRB kontribusi tanaman bahan makanan Cakupan bina kelompok petani Produksi perikanan Konsumsi ikan Cakupan bina kelompok nelayan Produksi perikanan kelompok nelayan Persentase desa berstatus swasembada terhadap total desa Nilai tukar petani
% %
1.
1. Peningkatan produksi pertanian dan peternakan
% % % % % % % % % %
2.
2.
3. Peningkatan produksi perikanan
Meningkatkan hasil produksi dan tekhnologi pertanian/peternakan
1. 2. 3.
Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Program Peningkatan Kesejahteraan Petani
4. 5. 6. 7.
Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Program Peningkatan Produksi Hasil Perternakan Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak
BKPPP, DISTANAK, DISTANAK, BUNHUT DISTANAK, BKPPP, BUNHUT DISTANAK, BUNHUT DISTANAK DISTANAK DISTANAK
Program Pemberdayaan Penyuluh Pertanian/Perkebunan Lapangan Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan
BKPPP BUNHUT
8. Meningkatkan kapasitas penyuluhpertanian/peternakan 9. Memberdayakan ekonomi masyarakat pesisir
10. Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir 11. Program Pemberdayaan Masyarakat dalam Pengawasan dan Pengendalian Sumberdaya Kelautan 12 Program Peningkatan Kesadaran dan Penegakan Hukum dalam Pendayagunaan 12. Sumberdaya Laut 13. Program Peningkatan Mitigasi Bencana Alam Laut dan Prakiraan Iklim Laut
DISKANLUT DISKANLUT DISKANLUT DISKANLUT
14. Program Peningkatan Budaya Kelautan dan Wawasan Maritim Kepada Masyarakat DISKANLUT
4.
Meningkatkan Produktifitas Perikanan
15. Pengembangan kawasan Minapolitan [*]
DISKANLUT
16. Program Pengembangan Budidaya Perikanan
BKPPP, DINAS KELAUTAN DISKANLUT BKPPP, DISKANLUT BKPPP, DISKANLUT
17. Program Pengembangan Perikanan Tangkap 18. Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan 19. Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan 20. Program Pengembangan Kawasan Budidaya Laut, Air Payau dan Air Tawar
2. Meningkatnya produksi 1. 2. perkebunan dan 3. kehutanan 4.
3. Berkembangnya 1. koperasi, usaha mikro, 2. 3. kecil dan menengah 4.
Kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras) terhadap PDRB Rehabilitasi hutan dan lahan kritis Kerusakan Kawasan Hutan Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB
Persentase koperasi aktif Jumlah UKM non BPR/LKM UKM Jumlah BPR/LKM Usaha Mikro dan Kecil
% % % %
% Unit Unit %
3.
4.
Peningkatan produktifitas perkebunan dan Kehutanan
Peningkatan kualitas koperasi dan UMKM
DISKANLUT DISKANLUT
22. Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan 23. Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan 24. Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan
DISBUNHUT DISBUNHUT DISBUNHUT
5.
Meningkatkan teknologi pengolahan dan produksi pertanian/perkebunan
6.
Merehabilitasi, konservasi dan 25. Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan 26. Program Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan pemanfaatan sumberdaya 27. Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan hutan dan lahan 28. Program Perlindungan dan Konservasi sumberdaya Hutan
DISBUNHUT DISBUNHUT DISBUNHUT DISBUNHUT
7.
Meningkatkan iklim usaha yang 29. Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah Yang Kondusif kondusif
KUKM
8.
Meningkatkan dan Mengembangkan kewirausahaan masyarakat Meningkatkan kemampuan manajemen dan kualitas kelembagaan koperasi dan UMKM
9.
Matriks Hubungan Sasaran, Strategi, Kebijakan dan Program RPJMD Kabupaten Bengkalis 2010 ‐ 2015
21. Program Pengembangan Sumberdaya Perikanan [*]
30. Program Pengembangan Kewirausahaan Masyarakat dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah 31. Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan 32. Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah 33. Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi
KUKM DINAS PASAR KUKM KUKM
5
NO
MISI/TUJUAN
III.2 Meningkatkan nilai investasi daerah
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
Satuan
4. Meningkatnya iklim 1. investasi yang kondusif 2.
Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA)
5. Meningkatnya 1. kapasitas produksi bagi 2. industri daerah 3. 4.
Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor Industri
% %
Pertumbuhan Industri. Cakupan bina kelompok pengrajin
% %
6. Meningkatnya perdagangan dan luasnya pemasaran
1. 2.
Lama proses perizinan
Kontribusi sektor Perdagangan terhadap PDRB Ekspor Bersih Perdagangan
Matriks Hubungan Sasaran, Strategi, Kebijakan dan Program RPJMD Kabupaten Bengkalis 2010 ‐ 2015
Angka
STRATEGI
KEBIJAKAN
Program Pembangunan Daerah/Program Prioritas
SKPD
5.
Peningkatan kualitas kelembagaan promosi dan investasi daerah
10. Meningkatkan peran kelembagaan promosi dan investasi daerah
34. Program Peningkatan promosi dan kerjasama investasi.
BPPT
6.
Pengembangan kawasan industri
12. Menjadikan Buruk Bakul Sebagai Kawasan Industri
35. Program Pengembangan Sentra-sentra Industri Potensial. 36. Program Penataan Struktur Industri.
DISPERINDAG DISPERINDAG
37. Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah.
DISPERINDAG
13. Mengembangkan tekhnologi 38. Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri. industri yang berbasis potensi daerah
DISPERINDAG
14. Mengembangkan kerjasama 39. Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi. perdagangan antar daerah dan 40. Program Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional. 41 Program Peningkatan dan pengembangan ekspor. luar negeri 42. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri.
DISPERINDAG DISPERINDAG DISPERINDAG DISPERINDAG
Hari
7.
Pengembangan kerjasama perdagangan
8.
Memperluas pasar 15. Meningkatkan mutu produk bagi produk daerah daerah
43. Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan. DISPERINDAG
6
Matrik Misi 4 NO
MISI/TUJUAN
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
STRATEGI
KEBIJAKAN
Program Pembangunan Daerah/Program Prioritas
SKPD
IV. MISI IV : Meningkatkan Infrastruktur daerah antara lain peningkatan prasarana jalan, jembatan, pelabuhan, energi listrik, pengelolaan sumber daya air, pengelolaan lingkungan, penataan ruang dan perumahan. IV.1 Meningkatkan 1. Meningkatnya kualitas pelayanan sarana dan jalan dan jembatan prasarana wilayah serta akses inter dan antar kawasan
1. 2. 3. 4.
2. Meningkatnya kualitas 1. 2. jaringan pengairan 3.
Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik Panjang jalan dilalui Roda 4 Jalan Penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk (minimal dilalui roda 4) Panjang jalan kabupaten dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam )
% KM
Rasio Jaringan Irigasi Drainase dalam kondisi baik/ pembuangan aliran air tidak tersumbat Pembangunan turap di wilayah jalan penghubung dan aliran sungai rawan longsor lingkup kewenangan kota
% %
1.
Pembangunan, 1. pemeliharaan dan rehabilitasi jalan dan jembatan
Membangun, memelihara dan meningkatkan daya dukung dan kualitas jalan dan jembatan
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Program Peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan Program Pembangunan jalan dan jembatan Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong Program Pembangunan Turap/Talud/Bronjong Program Rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan Program Pembangunan sistem informasi/data base jalan dan jembatan
BINAMARGA BINAMARGA BINAMARGA BINAMARGA BINAMARGA BINAMARGA
2.
Peningkatan daya 2. dukung dan kualitas jaringan pengairan
Memelihara, merehabilitasi dan meningkatkan daya dukung jaringan pengairan
7.
Program Pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa, dan jaringan pengairan lainnya.
BINAMARGA
Program Pengendalian banjir
BINAMARGA
% %
% %
3. Meningkatnya kualitas 1. 2. pelayanan 3 3. perhubungan
IV.2 Meningkatkan fasilitas pelayanan dasar
IV.3 Meningkatkan kualitas lingkungan hidup
4. Meningkatnya cakupan pelayanan kelistrikan
1. 2.
Jumlah arus penumpang angkutan umum Jumlah uji kir angkutan umum Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis
Rasio ketersediaan daya listrik Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik
Angka Angka Angka
3.
Peningkatan ketersediaan dan kualitas sarana perhubungan
3.
8. Memelihara dan memanfaatkan sumberdaya air dan pengendalian banjir
4.
Meningkatkan ketersediaan 9. Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan 10. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana Fasilitas LLAJ dan kualitas sarana 11 Program Pembangunan sarana dan prasarana perhubungan 11. perhubungan
DISHUBKOMINFO DISHUBKOMINFO DISHUBKOMINFO
5.
Meningkatkan ketersediaan, 12. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan kualitas dan manajemen 13. Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas angkutan
DISHUBKOMINFO DISHUBKOMINFO
% %
4.
Peningkatan daya 6. dukung dan kualitas pelayanan jaringan kelistrikan
Meningkatkan penyediaan dan kualitas jaringan kelistrikan perdesaan
14. Program Pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan
DISTAMBEN
5. Meningkatnya fasilitas 1. 2. permukiman 3. 4. 5.
Rumah tangga pengguna listrik Rumah tangga pengguna air bersih Rumah tangga ber-Sanitasi Rasio tempat pemakaman umum per satuan penduduk Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk
% % % Angka Angka
5.
Peningkatan ketersediaan dan kualitas fasilitas permukiman
7.
Meningkatkan cakupan dan 15. Program Penyediaan dan pengelolaan air baku. 16. Program Pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah. kualitas pelayanan air minum
CIPTAKARYA CIPTAKARYA
6. Terpenuhinya ketersediaan rumah layak huni bagi masyarakat miskin
1. 2. 3. 4. 5. 6.
Rumah layak huni Lingkungan pemukiman kumuh Persentase rumah tinggal bersanitasi Rasio rumah layak huni Rasio permukiman layak huni Persentase Rumah Tangga (RT) yang menggunakan air bersih
% % % Angka Angka
6.
Peningkatan pemenuhan kebutuhan perumahan
9.
Meningkatkan fasilitasi 17. Program Pengembangan Perumahan pengembangan perumahan
CIPTAKARYA
1. 2. 3. 4. 5. 6. 7.
Persentase penanganan sampah Persentase penduduk berakses air minum Persentase luas permukiman yang tertata Pencemaran status mutu air Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan amdal Tempat pembuangan sampah persatuan penduduk Penegakkan hukum lingkungan
7. Meningkatnya pengelolaan lingkungan hidup
Matriks Hubungan Sasaran, Strategi, Kebijakan dan Program RPJMD Kabupaten Bengkalis 2010 ‐ 2015
10. Meningkatkan fasilitasi penyehatan lingkungan perumahan dan pemberdayaan komunitas perumahan % % % % % % %
7.
Peningkatan kinerja pengelolaan, perlindungan dan pelestarian lingkungan hidup
18. Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan
11. Meningkatkan kapasitas 19. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan pengelolaan dan prasarana persampahan
CIPTAKARYA
DINAS PASAR
7
NO
MISI/TUJUAN
SASARAN
INDIKATOR KINERJA
SATUAN
STRATEGI
KEBIJAKAN
Program Pembangunan Daerah/Program Prioritas
SKPD
Program Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat yang Berpotensi Merusak 12. Mengendalikan pencemaran, 20. Lingkungan DISTAMBEN polusi dan kerusakan BLH 21. Program Peningkatan Pengendalian Polusi lingkungan hidup Program Pengendalian kebakaran hutan BLH 22. 14. Penyajian informasi lingkungan hidup strategis
IV.4 Meningkatkan penataan 8. Meningkatnya kualitas ruang perencanaan, pemanfaatan ruang dan pengendalian pemanfataan ruang
1. 2. 3. 4. 5.
Rasio bangunan ber- IMB per satuan bangunan Persentase luas lahan bersertifikat Penyelesaian kasus tanah Negara Penyelesaian izin lokasi Persentase penduduk yang memiliki lahan Sempadan jalan yang dipakai pedagang kaki lima atau bangunan rumah 6. liar 7. Sempadan sungai yang dipakai bangunan liar 8. Ketaatan terhadap RTRW 9. Luas wilayah produktif 10. Luas wilayah industri 11. Luas wilayah kebanjiran 12. Luas wilayah kekeringan
% % % % %
13. luas wilayah perkotaan
%
Matriks Hubungan Sasaran, Strategi, Kebijakan dan Program RPJMD Kabupaten Bengkalis 2010 ‐ 2015
% % % % %
8.
Penyusunan Rencana Tata Ruang Wilayah
23. Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
BLH
15. Meningkatkan perlindungan, 24. Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam konservasi dan rehabilitasi 25. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup 26. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam sumber daya alam lingkungan hidup
DINAS PASAR BLH BLH
16. Menyusun Rencana Tata 27. Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh Ruang dan Pengembangan 28. Program Pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh 29. Program Perencanaan Tata Ruang Kawasan Strategis 30. Program Pemanfaatan Ruang 31. Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang 32. Program Penataan Keindahan Kota [*]
BAPPEDA, CKTR BAPPEDA CIPTAKARYA CIPTAKARYA, SETDA SETDA
17. Menyelesaikan persoalan pertanahan
Dinas Pasar
33. Program Penyelesaian konflik-konflik pertanahan. 34. Program Pembangunan Sistem Pendaftaran Tanah
SETDA Pendidikan, Budparpora, Dinas Pasar, Dispenda, BM, CK Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah SETDA, DISTANNAK 35. SETDA 36. Program Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan
8
Matrik Misi 5 NO
MISI/TUJUAN
INDIKATOR KINERJA
SASARAN
SATUAN
STRATEGI
KEBIJAKAN
SKPD
Program Pembangunan Daerah/Program Prioritas
V. MISI V : Mengimplementasikan desentralisasi politik, keuangan dan administrasi dalam sistem pemerintahan daerah serta melaksanakan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance ). V.1 Meningkatkan penyelenggaraan pemerintahan daerah dan otonomi daerah
1. Meningkatnya kinerja 1. 2. penyelenggaraan pemerintahan daerah 3. 4 5
Sistem informasi Pelayanan Perijinan dan adiministrasi pemerintah Jumlah penerimaan CPNS setiap tahun * Jumlah CPNS yang mengikuti LPJ * Jumlah PNS yang mengikuti diklat pim * Jumlah PNS yang mengikuti diklat fungsional *
Ada / Tidak Orang Orang Orang Orang
1.
2.
2. Meningkatnya kualitas 1. perencanaan, pengendalian dan 2. evaluasi pelaksanaan pembangunan dan pertumbuhan ekonomi 3. daerah 4.
Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yg telah ditetapkan dgn PERDA Tersedianya Dokumen Perencanaan : RPJMD yg telah ditetapkan dgn PERDA Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yg telah ditetapkan dgn PERKADA Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD
5. 6. 7. 8. 9. 10.
Pertumbuhan PDRB Laju inflasi PDRB per kapita Pertumbuhan ekonomi Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB Tersedianya dokumen penelitian,pegkajian, penerapan, pengembangan, perekayasaan dan pengoperasian tata kelola * 11. Tersedianya hasil penelitian,pegkajian, penerapan, pengembangan, perekayasaan dan pengoperasian pembangunan daerah berbasis daya saing, keunggulan lokal dan berkelanjutan* 12. Tersedianya dokumen penelitian,pegkajian, penerapan, pengembangan, perekayasaan dan pengoperasian penyelenggaraan pelayanan masyarakat yang lebih dapat diterima, tepat sasaran, murah dan mudah diakses masyarakat(efisien, efektif, ekonomis dan produktif)*
3. Meningkatnya Kualitas 1. Pengawasan Pelaksanaan 2. Pembangunan Daerah
Jumlah temuan dalam pemeriksaan keuangan Jumlah pelanggaran disiplin pegawai
Ada / Tidak
SETDA SETDA SETDA SETDA BANDIKLAT, BKD BPMPD SETDA
8. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. 9. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. 10. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan 11. Program Fasilitasi Pindah / Purna Tugas PNS.
SEMUA SKPD SEMUA SKPD SEMUA SKPD
2.
Pembinaan dan peningkatan kualitas SDM dan disiplin aparatur
4.
Meningkatkan Pembinaan dan peningkatan kualitas SDM dan disiplin aparatur
12. Program Peningkatan Disiplin Aparatur. 13. Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur.
SEMUA SKPD SEMUA SKPD
3.
Peningkatan Perencanaan, pengendalian dan evaluasi kinerja pelaksanaan pembangunan daerah
5.
Meningkatkan perencanaan, 14. pengendalian dan evaluasi Program Perencanaan Pembangunan Daerah pelaksanaan pembangunan 15. Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah dan anggaran SKPD 16. Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi 17. Program Perencanaan Sosial dan Budaya 18. Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam 19. Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh 20. Program Kerjasama Pembangunan 21. Program Pembinaan dan Pengawasan Bidang Pertambangan
Ada / Tidak % % % Rupiah % % %
SEMUA SKPD
BAPPEDA BAPPEDA BAPPEDA, SETDA BAPPEDA BAPPEDA BAPPEDA, CKTR BAPPEDA DISTAMBEN
% %
Angka
4.
6. Penataan dan pemantapan pengawasan dan pengendalian kebijakan
5.
Peningkatan kualitas data dan informasi pembangunan daerah
7.
6.
Peningkatan
8.
Angka
4. Meningkatkan 1. pengelolaan data dan 2. 3. informasi daerah 4. 5. 6.
Buku ”kabupaten dalam angka” Buku ”PDRB kabupaten” Jumlah surat kabar nasional/lokal Jumlah penyiaran radio/TV lokal Web site milik pemerintah daerah
Ada / Tidak Ada / Tidak Angka Angka Ada / Tidak
V.5
5. Meningkatnya
Jumlah dan macam pajak daerah
Angka
1.
Program Peningkatan kerjasama antar pemerintah daerah. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan. Program Penataan daerah otonomi baru. Program pendidikan kedinasan. Program pembinaan dan pengembangan aparatur. Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa. Program Peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/wakil kepala daerah.
Menyediakan pelayanan administrasi perkantoran, sarana dan prasarana aparatur serta kelembagaan pemerintahan daerah
Ada / Tidak
V.3 Meningkatkan kualitas pelayanan data dan informasi
Matriks Hubungan Sasaran, Strategi, Kebijakan dan Program RPJMD Kabupaten Bengkalis 2010 ‐ 2015
Menata sistem birokrasi yang 1. 2. efisien dan optimal 3. Melaksanakan transparansi 4. 5. pelayanan publik 6. 7.
Peningkatan kegiatan 3. administrasi perkantoran, sarana dan prasarana aparatur serta kelembagaan pemerintah daerah
1.
V.2 Meningkatkan kualitas perencanaan, pengendalian, pengawasan dan evaluasi pelaksanaan pembangunan daerah
Penataan birokrasi dan 1. pelayanan publik
Menata sistem dan kapasitas 22. Program Peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur kelembagaan serta SDM pengawasan. INSPEKTORAT pengawasan dan 23. Program Penataan dan penyempurnaan kebijakan sistem dari prosedur SETDA pengawasan. pengendalian kebijakan 24. Program Peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan INSPEKTORAT, SETDA kebijakan KDH. Menyiapkan sistem informasi dan data pembangunan daerah yang berkualitas dan dapat diakses publik
25. 26. 27. 28. 29. 30.
Program Pengembangan data/informasi Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah Program kerjasama informasi dengan mass media Program pengembangan komunikasi, informasi dan media massa Program fasilitasi Peningkatan SDM bidang komunikasi dan informasi Program Penelitian dan Pengembangan [*]
Melakukan intensifikasi dan 31. Program Peningkatan Pendapatan Asli Daerah [*]
BAPPEDA BAPPEDA SETDA SETDA, DISHUB SETDA BALITBANGSTAT DISPENDA
9
NO
MISI/TUJUAN Meningkatkan Kapasitas Keuangan Daerah
V.6 Meningkatkan Ketentraman, Ketertiban, Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
SASARAN Pendapatan dan Kualitas Pengelolaan Keuangan Daerah
6. Meningkatnya Ketentraman, Ketertiban, Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan
INDIKATOR KINERJA 2.
1. 2.
Penegakkan Perda Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk
3. 4. 5.
Rasio Pos Siskamling per jumlah desa/kelurahan Cakupan patroli petugas Satpol PP Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten Angka kriminalitas Angka kriminalitas yang tertangani
6. 7. V.7 Meningkatkan Pencegahan dan Penanggulangan Korban Bencana
V 8 Meningkatkan V.8 kehidupan demokrasi dan supremasi hukum
Jumlah retribusi daerah
7. Meningkatnya Kualitas 1. Pencegahan dan Penanggulangan 2. 3. Korban Bencana 4.
8 Meningkatnya kualitas 11. 8. kehidupan demokrasi, 2. serta penegakan hukum dan HAM 3. 4.
Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) di Kabupaten Cakupan pelayanan bencana kebakaran kabupaten Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK)
SATUAN
%
KEBIJAKAN
Pendapatan Asli Daerah
Peningkatan kapasitas kelembagaan dan aparatur pengelola keuangan
8.
10. Meningkatkan partisipasi Peningkatan peran masyarakat dalam aktif masyarakat dalam pemeliharaan pemeliharaan ketentraman, ketentraman, ketertiban, ketertiban, keamanan dan keamanan dan kenyamanan lingkungan kenyamanan lingkungan
Angka Kali / 24 Jam %
Program Pembangunan Daerah/Program Prioritas
SKPD
ekstensifikasi objek pajak daerah dan retribusi daerah
7.
Angka
9.
Mengembangkan jaringan dan sistem keuangan terpadu
32. Program Peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah.
DISPENDA, SETDA
33. Program Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan. 34. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan.
KESBANGPOLINMAS KESBANGPOLINMAS, SATPOL PP, SETDA
35. Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal. 36. Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (Pekat).
SATPOL PP SATPOL PP
% % Angka % % %
Jumlah LSM Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP
Jumlah Jumlah
Kegiatan pembinaan politik daerah Jumlah demo
Jumlah Jumlah
Matriks Hubungan Sasaran, Strategi, Kebijakan dan Program RPJMD Kabupaten Bengkalis 2010 ‐ 2015
STRATEGI
Angka
9.
Peningkatan 11. Menyiapkan sistem kerja 37. Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam. pencegahan dan pencegahan dan penanggulangan korban penanggulangan bencana bencana yang terstruktur dan tanggap 12. Meningkatkan daya dukung penanganan bencana
10 Peningkatan 10. pengetahuan masyarakat tentang demokrasi, supremasi hukum dan HAM
13 Memberikan pemahaman 13. hukum dan sosialisasi kehidupan demokrasi dan HAM kepada masyarakat
Masyarakat. 38 Program Pendidikan Politik Masyarakat 38. 39 Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan.
KESBANGPOLINMAS
KESBANGPOLINMAS KESBANGPOLINMAS, SATPOL PP
10
Lampiran II Matrik Pengembangan Empat Kawasan Kabupaten Bengkalis 2010 - 2015
PENGEMBANGAN EMPAT KAWASAN NO. I.
KAWASAN / TUJUAN / SASARAN
STRATEGI
KEBIJAKAN
PROGRAM
KEGIATAN
KETERANGAN
KAWASAN I PUSAT PENDIDIKAN DAN AGRIBISNIS DI PULAU BENGKALIS
I.1
TUJUAN Menjadikan Kecamatan Bengkalis dan Kecamatan Bantan sebagai salah satu Pusat Pendidikan di Sumatera serta sebagai kawasan Agribisnis.
I.2
SASARAN
I.2.1
Terwujudnya Pulau Bengkalis sebagai salah satu pusat pertumbuhan Kabupaten Bengkalis dengan fokus pada pusat pendidikan dan kawasan agribisnis.
1. Menyiapkan sarana dan prasarana menuju Pulau Bengkalis sebagai pusat pendidikan.
1. Penyiapan kelengkapan dokumen perencanaan Pulau Bengkalis sebagai pusat pendidikan.
1. Program perencanaan sosial budaya
1. Penyusunan Masterplan Pulau Bengkalis sebagai kawasan Pusat Pendidikan
DISDIK
2. Review Masterplan Pendidikan di Kabupaten Bengkalis
DISDIK
3. Masterplan Pembangunan SMA/SMK Unggulan di Kabupaten Bengkalis 2. Program perencanaan prasarana 4. Penyusunan Masterplan Kota Bengkalis, wilayah dan sumberdaya alam Kecamatan Bengkalis dan Kecamatan Bantan
3. Program penelitian dan pengembangan * 2. Penyiapan Fasilitas, Sarana dan Prasarana Mendukung Terwujudnya Pulau Bengkalis Sebagai Kawasan Pusat Pendidikan
5. Review FS Bandara Pulau Bengkalis
BAPPEDA
6. Pengembangan cadangan kawasan hutan kota sebagai pusat pendidikan botani mini
BALITBANGSTAT
4. Program PAUD, Wajib Belajar 9 7. Pengembangan sarana dan prasarana Tahun dan Pendidikan menuju Sekolah Sehat Menengah . Pembangunan dan pengembangan SMA dan SMK unggulan 9. Fasilitasi pembangunan dan pengembangan pesantren 5. Program pengeloaan kekayaan budaya
Pengembangan Empat Kawasan
BAPPEDA
10. Pembangunan Museum Sejarah dan Budaya Melayu
DISDIK
DISDIK DISDIK DISBUDPARPORA
11
NO.
KAWASAN / TUJUAN / SASARAN
STRATEGI
KEBIJAKAN
PROGRAM
KEGIATAN
6. Program pengembangan 11. Penyiapan Kota Bengkalis sebagai Cyber City komunikasi, informasi dan media massa
PDE / DISHUBKOMINFO
7. Program manajemen pelayanan 12. Fasilitasi Pembangunan Universitas pendidikan 13. Fasilitasi Pembangunan Politeknik 14. Optimalisasi Politeknik Bengkalis
DISDIK DISDIK DISDIK
8. Program Pengembangan kinerja 15. Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih pengelolaan air minum dan air limbah.
CIPTAKARYA
9. Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan
16. Fasilitasi Pembangunan Pembangkit Listrik DISTAMBEN 4 X 10 MW 17. Pengembangan Jaringan distribusi listrik DISTAMBEN
g ppembangunan g jjalan dan 18. Pembangunan g Jalan Poros dan Jalan 10. Program jembatan Lingkar Pulau Bengkalis 11. Program pembangunan turap/talud/bronjong
19. Penanganan Abrasi Pantai dan Sungai
12. Program pengembangan wilayah 20. Penataan dan revitalisasi kawasan strategis dan cepat tumbuh perkotaan
2. Memperkuat dukungan sarana dan akses permodalan bagi pengembangan agribisnis
3. Pengembangan kawasan pertanian holtikultura
BINAMARGA
BINAMARGA
BINAMARGA, CIPTAKARYA
13. Program rehabilitasi dan pemulihan cadangan sumber daya alam
21. Pembangunan zona proteksi mangrove di Pulau Bengkalis.
BLH, DISBUNHUT
14. Program pembangunan prasarana dan sarana perhubungan
22. Pembangunan Infrastruktur Perhubungan
DISHUBKOMINFO
15. Program peningkatan produksi pertanian/perkebunan
23. Pengembangan sayur-sayuran berdaun DISTANAK lebar dengan sistem shadingnet berorientasi ekspor 24. Pengembangan tanaman buah-buahan unggulan tempatan
Pengembangan Empat Kawasan
KETERANGAN
DISTANAK
12
NO.
KAWASAN / TUJUAN / SASARAN
STRATEGI
KEBIJAKAN
PROGRAM
KEGIATAN
KETERANGAN
16. Program peningkatan penerapan 25. Pengembangan pembibitan dengan sistem DISTANAK teknologi pertanian/perkebunan kultur jaringan 4. Pengembangan usaha perikanan
5. Pengembangan akses permodalan
II.
16 Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan
26. Pembangunan pasar ikan higienis
DISKANLUT
17. Program pengembangan budidaya perikanan
27. Pembangunan kerambah jaringan apung
DISKANLUT
28. Pengembangan tambak/kolam rakyat
DISKANLUT
18. Program pemberdayaan ekonomi 29. Fasilitasi kepemilikan kapal perikanan bagi DISKANLUT masyarakat pesisir kelompok nelayan perikanan tangkap
KAWASAN II PUSAT INDUSTRI, PELABUHAN DAN AGROBISNIS DI KECAMATAN BUKIT BATU DAN KECAMATAN SIAK KECIL
II.1
TUJUAN Menjadikan Kecamatan Bukit Batu dan Kecamatan Siak Kecil sebagai Kawasan Industri dan Agrobisnis
II.2 II.2.1
SASARAN Terwujudnya Kecamatan Bukit Batu dan Siak Kecil sebagai salah satu pusat pertumbuhan Kabupaten Bengkalis dengan fokus pada kawasan industri, pelabuhan dan agribisnis.
1. Penyiapan kelengkapan dokumen 1. Program perencanaan prasarana 1. Study/Kajian Penyediaan Air Baku untuk CIPTAKARYA 1. Menyiapkan sarana dan Kawasan Industri Buruk Bakul wilayah dan sumberdaya alam perencanaan bagi Kecamatan Bukit prasarana menuju terwujudnya Batu dan Siak Kecil sebagai kawasan Kecamatan Bukit Batu dan Siak 2. Penyusunan Masterplan Kota Sei Pakning, BAPPEDA industri dan pelabuhan. Kecil sebagai kawasan industri, Kota Lubuk Muda, Kecamatan Bukit Batu pelabuhan dan agribisnis. dan Kecamatan Siak Kecil. 3. Feasibility Study Kawasan Industri dan Pelabuhan Buruk Bakul 4. Study AMDAL Kawasan Industri Buruk Bakul 2. Penyiapan Fasilitas, Sarana dan Prasarana Mendukung Terwujudnya Kawasan Industri dan Pelabuhan di Kecamatan Bukit Batu.
Pengembangan Empat Kawasan
2. Program penataan penguasaan 6. Penyediaan lahan kawasan industri pemilikan, penggunaan dan pemanfaatan tanah
BAPPEDA BLH
DISPERINDAG
13
NO.
KAWASAN / TUJUAN / SASARAN
STRATEGI
KEBIJAKAN
PROGRAM 3. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
KEGIATAN
KETERANGAN
BINAMARGA 7. Pembangunan jalan alternatif akses kawasan industri Buruk Bakul (Buruk Bakul Desa Langkat) 8. Pembangunan Jalan Lingkar Kec. Siak Kecil BINAMARGA 9. Pembangunan Jalan Poros Sei Pakning Duri 10. Pembangunan Jalan Lingkar Bukit Batu
4. Program rehabilitasi dan pemulihan cadangan sumber daya alam
7. Program peningkatan produksi 3. Pengembangan Kawasan Sentra pertanian/perkebunan Produksi Pertanian untuk mendukung terwujudnya aktivitas agroindustri
CIPTAKARYA
13. Fasilitasi Pembangunan Pembangkit Listrik DISTAMBEN 2 X 30 MW DISTAMBEN 14. Pengembangan Jaringan distribusi listrik 15. Intensifikasi dan ekstensifikasi lahan pertanian tanaman pangan di Kecamatan Siak Kecil dan Kecamatan Bukit Batu
DISTANAK
8. Program peningkatan penerapan 16. Pengembangan Hutan Tanaman Rakyat dengan pola kerjasama pihak ketiga [*] teknologi pertanian/perkebunan
DISBUNHUT
17. Revitalisasi perkebunan karet dan sawit.
DISBUNHUT
18. Dukungan dan Fasilitasi Pengembangan Cagar Biosphere Giam Siak Kecil Bukit Batu.
BLH, DISBUNHUT
9. Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam
III
BINAMARGA
11. Pembangunan zona proteksi mangrove di BLH, DISBUNHUT Kecamatan Bukit Batu menuju terwujudnya Green Port.
5. Program Pengembangan Kinerja 12. Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah 6. Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan
BINAMARGA
KAWASAN III PUSAT PARIWISATA DAN AGROBISNIS DI PULAU RUPAT
Pengembangan Empat Kawasan
14
NO. III.1
KAWASAN / TUJUAN / SASARAN
STRATEGI
KEBIJAKAN
PROGRAM
KEGIATAN
KETERANGAN
TUJUAN Menjadikan Kecamatan Rupat dan Kecamatan Rupat Utara sebagai Kawasan Pariwisata dengan didukung oleh Agrobisnis
III.2
SASARAN
III.2.1 Terwujudnya Kecamatan Rupat 1. Menyiapkan sarana dan prasarana menuju terwujudnya dan Kecamatan Rupat Utara Kecamatan Rupat dan Rupat sebagai salah satu pusat Utara sebagai kawasan pertumbuhan Kabupaten pariwisata dan agribisnis. Bengkalis dengan fokus pada kawasan pariwisata dan kawasan agribisnis.
1. Penyiapan kelengkapan dokumen 1. Program perencanaan prasarana 1. Penyusunan Feasibility Study Bandara perencanaan bagi Kecamatan Rupat wilayah dan sumberdaya alam Pulau Rupat dan Rupat Utara sebagai kawasan pariwisata dan agribisnis. 2. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
BAPPEDA
2. Pembuatan DED Tourism Hutan Mangrove DISBUDPARPORA
3. Program Peningkatan kualitas 3. Kajian Lingkungan Hidup Strategis (KLHS) BLH dan akses informasi sumber Pulau Rupat daya alam dan lingkungan hidup 4. Program Penelitian dan Pengembangan
4. Pengembangan Kawasan Ekonomi Khusus BALITBANGSTAT (KEK) Rupat Utara 5. Penyusunan Pengembangan Ekowisata BALITBANGSTAT (ekotourism) Bisnis Planning
5. Program Pembinaan dan Pengembangan Bidang Ketenagalistrikan
6. FS Pembangunan Pembangkit Listrik 7. DED Pembangunan Pembangkit Listrik Tenaga Hybrid
DISTAMBEN DISTAMBEN
8. Pembangunan Jalan Poros Rupat - Rupat Utara 9. Pembangunan Jalan Lingkar Pulau Rupat 10. Pembangunan Infrastruktur Perdesaan
BINAMARGA
2. Penyiapan Fasilitas, Sarana dan 6. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan Prasarana Mendukung Terwujudnya Kawasan Pariwisata dan Agrisbisnis di Kecamatan Rupat dan Rupat Utara. 7. Program pembangunan prasarana dan fasilitas perhubungan
Pengembangan Empat Kawasan
11. Peningkatan Sarana dan Prasarana Perhubungan
BINAMARGA BINAMARGA DISHUBKOMINFO
15
NO.
KAWASAN / TUJUAN / SASARAN
STRATEGI
KEBIJAKAN
PROGRAM
KEGIATAN
8. Program rehabilitasi dan pemulihan cadangan sumber daya alam
12. Pembangunan zona proteksi mangrove di Pulau Bengkalis.
9. Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan
13. Fasilitasi Pembangunan Pembangkit Listrik DISTAMBEN 2 X 20 MW 14. Fasilitasi pembangunan kabel bawah laut Kota Dumai - Pulau Rupat DISTAMBEN
10. Program Pengembangan Kinerja 15. Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah IV.
KETERANGAN BLH
CIPTAKARYA
KAWASAN IV KOTA TRANSIT DAN PETROPOLIS DI KECAMATAN MANDAU DAN KECAMATAN PINGGIR
IV.1
TUJUAN Menjadikan Kecamatan Mandau dan Kecamatan Pinggir sebagai Kota Transit dan Petropolis
IV.2 IV.2.1
SASARAN Terwujudnya Kecamatan Mandau dan Kecamatan Pinggir sebagai salah satu pusat pertumbuhan Kabupaten Bengkalis dengan fokus pada Kota Transit dan Petropolis.
1. Menyiapkan sarana dan 1. Penyiapan kelengkapan dokumen perencanaan bagi Kecamatan prasarana menuju terwujudnya Mandau dan Pinggir sebagai Kota Kecamatan Mandau dan Pinggir Transit dan Petropolis. sebagai Kota Transit dan Petropolis.
2. Penyiapan Fasilitas, Sarana dan Prasarana Mendukung Terwujudnya Kota Transit dan Petropolis di Kecamatan Mandau dan Pinggir.
Pengembangan Empat Kawasan
1. Program perencanaan prasarana 1. Penyusunan Masterplan Kota Duri, BAPPEDA wilayah dan sumberdaya alam Kecamatan Mandau dan Kecamatan Pinggir
2. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata
2. Penyusunan Masterplan Duri Central Park
3. Program Perencanaan Sosial dan Budaya
3. Penyusunan Pengembangan Ekowisata dan DISBUDPARPORA Amusement Sumatera Central Park di Kecamatan Pinggir
4. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
BINAMARGA 4. Pembangunan Jalan Poros Duri - Sei. Pakning 5. Pembangunan Jalan Poros Kec. Pinggir BINAMARGA 6. Pembangunan Jalan Lingkar Kota Duri dan BINAMARGA
DISBUDPARPORA
16
NO.
KAWASAN / TUJUAN / SASARAN
STRATEGI
KEBIJAKAN
PROGRAM
KEGIATAN Pinggir 7. Pembangunan Jalan dan Jembatan
BINAMARGA
5. Program pengembangan wilayah 8. Penataan dan revitalisasi kawasan strategis dan cepat tumbuh perkotaan
BINA MARGA, CIPTA KARYA
6. Program Pengendalian kebakaran hutan
9. Pengadaan perlengkapan pemadam kebakaran
BLH
7. Program Pembangunan Infrastrukur Perdesaan
10. Pembangunan Infrastruktur Perdesaan
BINAMARGA
8. Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan
11. Fasilitasi Pembangunan Pembangkit Listrik DISTAMBEN Kapasitas 2 x 45 MW dan kapasitas 2 x 40 MW di Kec. Pinggir
9. Program Pengembangan Kinerja 12. Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah 13. Pembangunan Sarana dan Prasarana Limbah Domestik 10. Program Pengembangan 14. Fasilitasi pembangunan Museum Destinasi Pariwisata Perminyakan 15. Fasilitasi pembangunan Duri Petro Tower 11. Program pengadaan, 16. Fungsionalisasi RSUD Kec. Mandau sebagai rujukan Trauma Center di Jalur peningkatan dan perbaikan Lintas Timur Sumatera sarana prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata
Pengembangan Empat Kawasan
KETERANGAN
CIPTAKARYA
DISBUDPARPORA DISBUDPARPORA RSUD MANDAU
17
Lampiran III Matrik Enam Jaminan Kabupaten Bengkalis Tahun 2010-2015
ENAM JAMINAN KEPADA MASYARAKAT NO. I
JAMINAN / TUJUAN / SASARAN
STRATEGI
KEBIJAKAN
PROGRAM
KEGIATAN
KETERANGAN
JAMINAN I JAMINAN BERUSAHA MASYARAKAT DAN PENGENTASAN KEMISKINAN
I.1
TUJUAN MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN MASYARAKAT
I.2
SASARAN
I.2.1
Meningkatnya Taraf Hidup Masyarakat
1. Peningkatan Kemampuan Berusaha Masyarakat
1. Mengalokasikan Anggaran Usaha Ekonomi Desa
1. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan
1. Pemberian Dana Abadi Desa maksimal sebesar Rp. 5.000.000.000 per desa per kelurahan
BPMPD
2.
2. Menyiapkan tenaga pendamping desa/kelurahan
BPMPD
Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Perdesaan
2.
Enam Jaminan Kepada Masyarakat
Peningkatan Pemberdayaan Masyarakat Miskin
2. Sertifikasi Lahan Usaha Masyarakat Keluarga Miskin
3. Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah
3. Pemberian sertifikat lahan usaha untuk keluarga miskin sebesar 5000 persil pertahun
SETDA
3. Redistribusi Asset Produktif
4. Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah
4. Fasilitasi pemanfaatan lahan hutan 2000 Ha per tahun untuk usaha perkebunan melalui program Hutan Tanaman Rakyat (HTR)
SETDA, DISBUNHUT
4. Raskin Gratis bagi Keluarga Miskin
5. Program Pemberdayaan Fakir Miskin, KAT dan PMKS lainnya
5. Pemberian RASKIN gratis sebanyak 15 Kg per SETDA, DINSOS bulan per RTM selama 12 bulan
5. Pembangunan Rumah Sederhana Layak Huni
6. Program Pengembangan Perumahan
6. Pembangunan rumah sederhana layak huni sebanyak 600 unit rumah per tahun
CIPTA KARYA
18
NO. II.
JAMINAN / TUJUAN / SASARAN
STRATEGI
KEBIJAKAN
PROGRAM
KEGIATAN
1. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar dan Menengah Dua Belas Tahun
1. Pembangunan dan rehabilitasi sekolah dasar 2. Pembangunan dan Rehabilitasi sekolah menengah
KETERANGAN
JAMINAN II JAMINAN PENDIDIKAN, KUALITAS DAN KESEJAHTERAAN GURU
II.1
TUJUAN MEMBERIKAN JAMINAN PELAYANAN PENDIDIKAN YANG BERKUALITAS
II.2
SASARAN
II.2.1
Terlengkapinya sarana dan prasarana pendidikan pada setiap strata pendidikan
1. Melengkapi sarana dan prasarana infrastruktur pendidikan serta pembangunan strata sekolah baru
1. Melengkapi Fasilitas Pendidikan Dasar, Menengah, Tinggi dan Pendidikan keagamaan.
3. Pembangunan SMK unggulan 4. Pembangunan SMA unggulan
II.2.3
Terwujudnya kurikulum muatan lokal dan pemerataan kesempatan pendidikan bagi penduduk usia sekolah
Meningkatnya kapasitas dan kesejahteraan guru
Enam Jaminan Kepada Masyarakat
2. Mengembangkan kurikulum muatan lokal dan pemerataan kesempatan pendidikan
4. Peningkatan Kualitas dan Kesejahteraan Guru
DISDIK
2. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan
5. Fasilitasi Pembangunan Politeknik 6. Fasilitasi Pembangunan Universitas 7. Fasilitasi Pembangunan pesantren
3.
8. Pengembangan Perpustakaan Kecamatan dan DISDIK Desa Potensial
Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan II.2.2
DISDIK
2. Mengembangkan Kurikulum Muatan Lokal
4. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar dan Menengah Dua Belas Tahun
9. Pengembangan kurikulum muatan lokal budi pekerti dan akhlak
DISDIK
3. Menyediakan dukungan dana bagi anak berprestasi dan dari keluarga miskin
5. Program pemberian beasiswa
10. Pemberian Beasiswa berprestasi Perguruan Tinggi dan Beasiswa Khusus serta Bantuan Pendidikan.
DISDIK
4. Mengembangkan kemampuan guru
6. Program Peningkatan Mutu Pendidik 11. Peningkatan strata pendidikan guru melalui dan Tenaga Kependidikan beasiswa maupun tugas belajar 12. Fasilitasi sertifikasi guru
5. Memberikan insentif/tambah penghasilan
DISDIK 7. Program peningkatan kesejahteraan 13. guru Pemberian insentif/tambahan penghasilan guru
DISDIK
19
NO.
III
JAMINAN / TUJUAN / SASARAN
STRATEGI
KEBIJAKAN
PROGRAM
KEGIATAN
KETERANGAN
JAMINAN III JAMINAN KESEHATAN DAN KELUARGA SEJAHTERA
III.1
TUJUAN MEMBERIKAN JAMINAN KESEHATAN MENUJU KELUARGA SEJAHTERA
III.2
SASARAN
III.2.1
1. Meningkatkan Prasarana dan Sarana Serta Kualitas Tersedianya Layanan Kesehatan Layanan Kesehatan Standard bagi Masyarakat menuju Terwujudnya Keluarga Sejahtera
1. Pembangunan dan Peningkatan Fasilitas dan Layanan Kesehatan
2. Peningkatan kapasitas dan kesejahteraan tenaga medis dan paramedis
1. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata
1. Fungsionalisasi RSUD Duri
2. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya
3. Pembangunan dan Pengembangan Puskesmas Rawat Inap
3. Program peningkatan kesejahteraan tenaga medis dan paramedis
5. Pemberian Insentif Kinerja dan Prestasi Kerja bagi Tenaga Medis dan Paramedis
DISKES
2. Optimalisasi RSUD Bengkalis
DISKES
4. Optimalisasi Peran dan Fungsi Posyandu DISKES
6. Pemberian Insentif transportasi bagi tenaga medis dan paramedis pada daerah terpencil 2.
Enam Jaminan Kepada Masyarakat
Pemerataan Layanan Kesehatan
3 Memberikan Jaminan Pelayanan Kesehatan bagi Masyarakat
4. Program Upaya Kesehatan Masyarakat
7. Jaminan Kesehatan Masyarakat Daerah (Jamkesmasda)
4 Mengadakan Ambulance/Mobil Jenazah untuk setiap desa/kelurahan yang tidak memiliki fasilitas Puskesmas Rawat Inap
5. Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata
8. Pengadaan Ambulance untuk desa/kelurahan DISKES yang tidak memiliki fasilitas Puskesmas Rawat Inap
DISKES
9. Pengadaan Mobil Jenazah untuk Desa/Kelurahan Yang Tidak memiliki Fasilitas Puskesmas Rawat Inap
20
NO. IV
JAMINAN / TUJUAN / SASARAN
STRATEGI
KEBIJAKAN
PROGRAM
KEGIATAN
KETERANGAN
JAMINAN IV JAMINAN AKSES INFRASTRUKTUR DASAR
IV.1
TUJUAN MENJAMIN TERSEDIANYA INFRASTRUKTUR DASAR BAGI PERCEPATAN PEMBANGUNAN KAWASAN
IV.2
SASARAN
IV.2.1 Terpenuhinya akses koneksitas inter dan antar kawasan
Enam Jaminan Kepada Masyarakat
1. Pembangunan jalan penghubung inter dan antar kawasan
1. Membangun dan Meningkatkan Jalan Poros dan Jalan Lingkar
2. Pembangunan infrastruktur dan fasilitas pendukung empat kawasan
2. Membangun Infrastruktur pendukung di empat Kawasan
1. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
1. Pembangunan jalan poros Bukit Batu-Duri
BINA MARGA
2. Pembangunan jalan poros Pinggir 3. Pembangunan dan peningkatan jalan poros Rupat-Rupat Utara 4. Pembangunan g dan ppeningkatan g jjalan lingkar g P. Bengkalis 5. Pembangunan jalan lingkar P. Rupat 6. Pembangunan dan peningkatan jalan lingkar Kota Duri 7. Pembangunan dan peningkatan jalan lingkar Bukit Batu-Siak Kecil 2. Program Pembangunan Jalan dan Jembatan
8. Pembangunan jalan alternatif akses kawasan industri Buruk Bakul
3. Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan
9. Fasilitasi Pembangunan Pembangkit Listrik DISTAMBEN Kapasitas 2 x 45 MW dan kapasitas 2 x 40 MW di Kec. Pinggir 10. Fasilitasi Pembangunan Pembangkit Listrik Kapasitas 2 x 20 MW di Rupat Utara 11. Fasilitasi Pembangunan Pembangkit Listrik Kapasitas 2 x 30 MW di Buruk Bakul 12. Fasilitasi Pembangunan Pembangkit Listrik Kapsitas 4 x 10 MW di Bengkalis 13. Fasilitasi Pembangunan kabel bawah laut Kota Dumai - Pulau Rupat
BINA MARGA
21
NO.
JAMINAN / TUJUAN / SASARAN
STRATEGI
3. Pembangunan dan pengembangan akses perhubungan
V.
KEBIJAKAN
PROGRAM
KEGIATAN
KETERANGAN
4. Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Air Minum dan Air Limbah
14. Pembangunan Sarana dan Prasarana Air Bersih
BINA MARGA
3 Pembangunan Kawasan Bandara di pulau Bengkalis dan Rupat Utara
5. Program perencanaan prasarana wilayah dan sumberdaya alam
15. Penyusunan review FS Bandara di Pulau Bengkalis 16. Penyusunan FS Bandara di Pulau Rupat
BAPPEDA
4 Pembangunan Kawasan Pelabuhan Buruk Bakul sebagai pelabuhan peti kemas, kargo dan benda cair
6 Program perencanaan pembangunan ekonomi
17. Penyusunan FS Kawasan Industri Buruk Bakul BAPPEDA 18. Pembangunan Pelabuhan Roro Pulau Bengkalis (Kabupaten Bengkalis) - Pulau Padang (Kabupaten Kepulauan Meranti)
JAMINAN V JAMINAN PELAYANAN PUBLIK, BIROKRASI DAN KELEMBAGAAN DAERAH
V.1
TUJUAN MENINGKATKAN KUALITAS PELAYANAN
V.2
SASARAN
V.2.1
Meningkatnya kualitas pelayanan 1. Meningkatkan Kapasitas SDM 1. Peningkatan kualitas SDM Aparatur publik Aparatur Profesional dan pelayanan publik yang bebas KKN
2. Peningkatan kapasitas kelembagaan desa
Enam Jaminan Kepada Masyarakat
1. Pendidikan dan Pelatihan Struktural PNS Daerah 2. Pendidikan dan Pelatihan Teknis Tugas dan Fungsi bagi PNS Daerah 3. Pendidikan dan Pelatihan Fungsional bagi PNS Daerah 4. Pemberian insentif kinerja dan prestasi kerja
BKD, BANDIKLAT
2. Program Pendidikan Kedinasan
5. Pendidikan dan Pelatihan Teknis 6. Pendidikan Penjenjangan Struktural
BKD, BANDIKLAT
3. Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa
7. Pemberian insentif kepala desa, kadus, RW dan RT 8. Bantuan dana operasional BPD dan LKMD serta P3N
BPMPD
1. Program Peningkatan Kapasitas Sumberdaya Aparatur
BKD, BANDIKLAT BKD, BANDIKLAT SEMUA SKPD
BPMPD
22
NO. VI
JAMINAN / TUJUAN / SASARAN
STRATEGI
KEBIJAKAN
PROGRAM
KEGIATAN
KETERANGAN
JAMINAN VI JAMINAN PEMERATAAN DAN PERCEPATAN PEMBANGUNAN DAERAH
VI.1
TUJUAN MENGURANGI KESENJANGAN PEMBANGUNAN ANTAR WILAYAH
VI.2
SASARAN
VI.2.1 Terarahnya Pembangunan sesuai potensi dan kekhususan setiap wilayah
1. Menyiapkan dokumen perencanaan yang aplikatif dan aspiratif
1. Mengoptimalkan hasil pelaksanaan musrenbang desa, kecamatan dan kabupaten
2. Menyiapkan dokumen perencanaan untuk semua kegiatan fisik dan kegiatan strategis lainnya
3.
2.
Enam Jaminan Kepada Masyarakat
Meningkatkan peran pemerintah desa dalam pelaksanaan pembangunan
Pemanfaatan dokumen perencanaan untuk tindak lanjut penganggaran dan perencanaan pengelolaan keuangan daerah
4. Optimalisasi pelaksanaan Otonomi Desa
BPMPD
1. Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa
1. Melaksanakan musrenbang desa yang lebih terbuka dan aspiratif
2. Program Perencanaan g Daerah Pembangunan
2. Melaksanakan Musrenbang Kecamatan, Forum BAPPEDA SKPD dan Musrenbangg Kabupaten p
3. Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam
3 Menyusun Masterplan dan DED untuk kegiatan- BAPPEDA kegiatan Strategis
4. Program Penataan Peraturan Perundang-undangan
4. Mempertegas prasyarat perizinan usaha dan kegiatan fisik
SETDA
5. Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup
5. Penyusunan AMDAL dan Perizinan Lainnya untuk kegiatan yang bersifat fisik dalam skala besar
BLH
6. Program peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah
6. Optimalisasi Pemanfaatan Dokumen Perencanaan Dalam Penganggaran Pembangunan Daerah
DISPENDA, SETDA
7. Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam membangun desa
7. Penyerahan pelaksanaan sebagian kegiatan pembangunan kepada desa
SETDA, BPMPD
8. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan
8. Mengoptimalkan pemanfaatan Dana ADD untuk BPMPD pembangunan pedesaan
23
Lampiran IV Indikator Kinerja Program RPJMD Kabupaten Bengkalis 2010 - 2015
Matriks Indikator Kinerja Program
NO
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH
SATUAN
(1)
(2)
(3)
KONDISI KINERJA PADA AWAL PERIODE RPJMD 2010 (4)
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
2011 (5)
2012 (6)
2013 (7)
2014 (8)
2015 (9)
KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RPJMD
SKPD
(10)
MISI I : Meningkatkan kualitas SDM terutama pembangunan sektor pendidikan, kesehatan, kependudukan dan ketenagakerjaan. 1
Angka melek huruf
2
Angka partisipasi kasar TK/PAUD SD/MI/Paket A SMP/MTs/Paket B SMA/SMK/MA/Paket C PLB Angka partisipasi murni
2.1 2.2 2.3 2.4 2.5 3
4
3.1 SD/MI 3.2 SMP/MTs 3.3 SMA/SMK/MA Angka partisipasi sekolah
Angka
5
6
7 8 9
Matriks Indikator kinerja Program Misi I
809
641
0
0
0
21,01 105,68 86,89 , 62,41 35,33
31,88 106,13 93,38 , 66,25 45,00
43,00 106,13 97,50 , 74,25 60,00
54,00 106,13 100,63 , 83,75 75,00
64,88 106,13 102,00 , 93,38 85,00
75,00 106,13 103,00 , 100,00 95,00
75,00 106,13 103,00 , 100,00 95,00
98,19 82,15 59,77
99,25 88,50 64,00
100,00 93,63 81,00
100,00 98,50 81,00
100,00 100,00 90,63
100,00 100,00 95,00
100,00 100,00 95,00
65,03
65,50
66,00
66,30
66,97
67,50
67,50
0,80
0,80
0,85
0,90
0,95
1,00
1,00
48,53
48,87
48,98
49,01
49,46
49,75
49,75
46,67
47,00
47,50
49,00
49,50
50,00
50,00
1:16
1:16
1:15
1:15
1:13
1:13
1:13
11,00
15,00
18,00
20,00
23,00
25,00
25,00
DISDIK DISDIK
%
DISDIK
APS
4.1 SD/MI 4.2 SMP/MTs 4.3 SMA/SMK/MA Rasio ketersediaan sekolah/penduduk usia sekolah 5.1 SD/MI 5.2 SMP/MTs 5.3 SMA/SMK/MA Rasio guru terhadap murid 6.1 SD/MI 6.2 SMP/MTs 6.3 SMA/SMK/MA Rasio guru terhadap murid per kelas rata-rata 7.1 SD/MI Penduduk yang berusia >15 Tahun melek huruf (tidak buta aksara) Sekolah pendidikan SD/MI kondisi bangunan baik
1460
%
APS 16-18
DISDIK
Angka
DISDIK
Angka
DISDIK
Angka Jumlah Jumlah
DISDIK 1:18 270 296
1:17 200 325
1:16 125 335
1:15 75 345
1:14 25 355
1:14 0 365
1:14 0 365
DISDIK DISDIK
24
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH
NO
(1) 10 11 12
SATUAN
2013 (7) 72 2200
2014 (8) 76 2100
2015 (9) 80 2000
0,34 0,65 0,97
0,24 0,51 0,72
0,18 0,36 0,50
0,12 0,24 0,31
0,06 0,13 0,13
0 0 0
0 0 0
% % % %
100,00 92,62 95,49 85,00 94,24 92,62 62,52
100,00 93,88 96,75 90,00 95,88 93,88 69,48
100,00 95,63 97,88 94,00 97,88 95,63 77,75
100,00 97,25 99,13 96,00 99,38 97,25 84,88
100,00 98,88 99,63 100,00 100,00 98,88 92,50
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00
Group
210
220
230
235
240
250
250
Unit Kegiatan Unit Unit
7 10 7 3
7 12 7 5
9 14 9 7
10 14 10 10
11 15 11 12
12 15 12 15
12 15 12 15
Unit Orang
0 43200 83243 0 0
1 67392 50000 0 0
1 87610 53321 7 5
2 113892 57521 12 5
2 148060 61121 14 5
2 192478 67121 7 5
8 652632 372327 40 20
BPUAD BPUAD BPUAD BPUAD BPUAD
991,65 8,35 N/A N/A
968 32,00 69 19
970 30,00 69,5 18
972 28,00 70 17
974 26,00 71 16
976 24,00 72 15
976 24,00 72 15
401 11 52
401 3 3
401 4 4
401 1 5
401 0 6
401 0 7
401 19 72
DISKES DISKES DISKES DISKES DISKES DISKES DISKES
Jumlah grup kesenian
23 24 25 26 27
Jumlah perpustakaan (berbasis TI) Jumlah pengunjung perpustakaan per tahun
28 29 30 31 32 33 34
Angka kelangsungan hidup bayi
Angka
Angka kematian bayi Angka usia harapan hidup Persentase balita gizi buruk Rasio posyandu per satuan balita Rasio puskesmas per satuan penduduk Rasio pustu per satuan penduduk
Angka Tahun % Angka Angka Angka
14 15 16 17
Jumlah gedung kesenian Penyelenggaraan festival seni dan budaya Sarana penyelenggaraan seni dan budaya Benda, Situs dan Kawasan Cagar Budaya yang dilestarikan
Koleksi buku yang tersedia di perpustakaan daerah Pengelolaan arsip secara baku Peningkatan SDM pengelola kearsipan
Matriks Indikator kinerja Program Misi I
SKPD
2012 (6) 66 2300
18 19 20 21 22
13.1 13.2 13.3
KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RPJMD
2011 (5) 60 2500
(3) Jumlah Jumlah %
13
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
2010 (4) 57 2816
(2) Sekolah pendidikan SMP/MTs dan SMA/SMK/MA kondisi bangunan baik Pendidikan Anak Usia Dini (PAUD) Angka Putus Sekolah (APS) SD/MI SMP/MTs SMA/SMK/MA Angka Kelulusan (AL) SD/MI SMP/MTs SMA/SMK/MA Angka Melanjutkan (AM) dari TK/PAUD/Usia Sekolah ke SD/MI Angka Melanjutkan (AM) dari SD/MI ke SMP/MTs Angka Melanjutkan (AM) dari SMP/MTs ke SMA/SMK/MA Guru yang memenuhi kualifikasi S1/D-IV
12.1 12.2 12.3
KONDISI KINERJA PADA AWAL PERIODE RPJMD
(10) 80 2000
%
Eksemplar % Jumlah
DISDIK DISDIK DISDIK
DISDIK
DISDIK DISDIK DISDIK DISDIK DISBUDPARPORA DISBUDPARPORA DISBUDPARPORA DISBUDPARPORA DISBUDPARPORA
25
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH
NO
(1) 35 36 36.1 36.2 36.3 37 37.1 37.2 37.3 37.4 37.5 37.6
(2) Rasio Rumah Sakit per satuan penduduk Rasio dokter per satuan penduduk Dokter umum Dokter spesialis Dokter gigi Rasio tenaga medis per satuan penduduk Bidan Perawat Apotoker Ahli gizi Kesmas Sanitarian
38 39 40 41
Rata-rata jumlah anak per keluarga Rasio akseptor KB Cakupan peserta KB aktif Keluarga Pra Sejahtera dan Keluarga Sejahtera I
42 43 44 45 46
Persentase partisipasi perempuan di lembaga pemerintah
47 48
SATUAN
KONDISI KINERJA PADA AWAL PERIODE RPJMD
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
(3) Angka
2010 (4) 12
2011 (5) 12
2012 (6) 12
2013 (7) 12
2014 (8) 12
2015 (9) 12
Angka Angka Angka
6 2 3
18 3 6
19 4 7
20 5 7
21 5 8
Angka Angka Angka Angka Angka Angka
24 23 0,3 3 5 1
24 67 13 21 4 21
25 77 14 23 5 23
25 93 15 24 6 24
%
2,40
2,40
2,30
% % %
31,30 62,26 31,27
31,48 62,93 30,00
KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RPJMD
SKPD
(10) 12
DISKES
21 6 9
99 23 37
DISKES DISKES DISKES
26 105 16 24 7 25
26 110 17 25 8 26
126 452 75 117 30 119
DISKES DISKES DISKES DISKES DISKES DISKES
2,30
2,20
2,20
2,20
32,00 81,90 30,00
31,99 73,48 30,00
38,39 76,97 30,00
38,40 84,19 29,00
38,40 84,19 28,00
BPP dan KB BPP dan KB BPP dan KB BPP dan KB
%
12,33
15,00
19,00
24,00
28,00
30,00
30,00
Angka % % %
N/A 30,00 39,43 44,00
400 30,00 40,00 50,00
320 30,00 42,00 60,00
240 30,00 44,00 70,00
190 20,00 46,00 80,00
100 10,00 50,00 100,00
100 10,00 50,00 100,00
Cakupan komplikasi kebidanan yang ditangani
%
105
100
100
100
100
100
100
Cakupan pertolongan persalinan oleh tenaga kesehatan yang memiliki kompetensi kebidanan Cakupan Desa/kelurahan Universal Child Immunization (UCI)
%
80
85
87
89
91
95
95
%
98
99
100
100
100
100
100
51
Cakupan Balita Gizi Buruk mendapat perawatan Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit TBC BTA
% %
100 77
100 100
100 100
100 100
100 100
100 100
100 100
52
Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit DBD
%
100
100
100
100
100
100
100
DISKES
53 54 55
Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
%
N/A
100
100
100
100
100
100
Cakupan kunjungan bayi Cakupan puskesmas
% %
95 70
96 70
97 80
98 90
99 100
100 100
100 100
DISKES DISKES DISKES
49 50
Rasio KDRT Persentase jumlah tenaga kerja dibawah umur Partisipasi angkatan kerja perempuan Penyelesaian pengaduan perlindungan perempuan dan anak dari tindakan kekerasan
Matriks Indikator kinerja Program Misi I
BPP dan KB BPP dan KB BPP dan KB BPP dan KB BPP dan KB
DISKES DISKES DISKES DISKES DISKES
26
NO
(1) 56 57 58 59 60 61 62 63 64 65 66 67 68 69 70 71 72
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH
(2)
SATUAN
Cakupan pembantu puskesmas
(3) %
Rasio penduduk berKTP per satuan penduduk wajib memiliki KTP
%
Rasio bayi berakte kelahiran Rasio pasangan berakte nikah Kepemilikan KTP Kepemilikan akta kelahiran per 1000 penduduk Ketersediaan database kependudukan Penerapan KTP Nasional berbasis NIK
% % Jumlah % Ada/Tdk Ada Sudah / Belum
KONDISI KINERJA PADA AWAL PERIODE RPJMD
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
2010 (4) 70
2011 (5) 70
2012 (6) 80
2013 (7) 90
2014 (8) 100
2015 (9) 100
70,00 70,00 45,00 259613 75,00
75,00 75,00 50,00 280985 80,00
80,00 80,00 60,00 302735 85,00
85,00 85,00 70,00 324862 90,00
90,00 90,00 80,00 347366 95,00
100,00 95,00 90,00 389733 100,00
KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RPJMD (10) 100 100,00 95,00 90,00 389733 100,00
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Belum 43
Sudah 40
Sudah 37
Sudah 35
Sudah 30
Sudah 28
Sudah 28
Angka sengketa pengusaha-pekerja per tahun
Angka
Tingkat partisipasi angkatan kerja Rasio lulusan S1/S2/S3 Rasio penduduk yang bekerja Angka partisipasi angkatan kerja Tingkat pengangguran terbuka Keselamatan dan perlindungan Rasio ketergantungan Rasio daya serap tenaga kerja
% % % Angka % % % %
N/A 41,77 , 50,20 351,633
63,86 44,77 , 52,26 338,349
58,43 47,77 , 54,26 325,053
53,00 50,77 , 56,26 309,587
47,57 53,77 , 58,26 291,762
42,14 56,77 , 60,26 271,381
42,14 56,77 , 60,26 271,381
N/A 63,00 35,00 50,00
11,50 61,30 36,14 57,00
11,00 63,40 41,57 54,00
10,50 65,10 47,00 56,00
10,00 70,10 52,43 58,00
9,50 80,05 57,86 60,00
9,50 80,05 57,86 60,00
73
Jumlah klub olah raga
Angka
60
62
65
68
71
74
74
74 75 76 77 78 79 80 81
Jumlah gedung olah raga Jumlah organisasi pemuda Jumlah organisasi olahraga
Unit Angka Angka Kegiatan Kegiatan Kegiatan Unit jumlah/orang
12 124 37 2 56 2 30 -
12 139 39 4 59 4 33 2
14 154 40 6 62 6 36 4
15 174 41 9 64 10 37 5
17 194 42 12 66 14 38 5
20 214 43 15 68 18 39 5
20 214 43 15 68 18 39 21
Jumlah kegiatan kepemudaan Jumlah kegiatan olahraga Gelanggang / balai remaja (selain milik swasta) Lapangan olahraga Pembinaan Sumberdaya aparatur melalui diklat dan bintek, wokrshop seminar sesuai bidang dan keahlian nya *
Matriks Indikator kinerja Program Misi I
SKPD
DISKES DISDUKCAPIL DISDUKCAPIL DISDUKCAPIL DISDUKCAPIL DISDUKCAPIL DISDUKCAPIL DISDUKCAPIL DISNAKERTRAN DISNAKERTRAN DISNAKERTRAN DISNAKERTRAN DISNAKERTRAN DISNAKERTRAN DISNAKERTRAN DISNAKERTRAN DISNAKERTRAN DISBUDPARPORA DISBUDPARPORA DISBUDPARPORA DISBUDPARPORA DISBUDPARPORA DISBUDPARPORA DISBUDPARPORA DISBUDPARPORA BALITBANGSTAT
27
Matriks Indikator Kinerja Program
NO
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH
(1)
(2)
SATUAN
(3)
KONDISI KINERJA PADA AWAL PERIODE RPJMD 2010 (4)
KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RPJMD
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN 2011 (5)
2012 (6)
2013 (7)
2014 (8)
2015 (9)
(10)
SKPD
MISI II : Menanggulangi kemiskinan dan memberdayakan ekonomi kerakyatan, perekonomian perdesaan serta kelompok masyarakat minoritas dan terpinggirkan
1 2 3
Persentase penduduk miskin berdasarkan garis kemiskinan Swadaya masyarakat terhadap program pemberdayaan masyarakat Rata-rata jumlah kelompok binaan lembaga pemberdayaan masyarakat (LPM)
4 5 6 7 8 9
LPM Berprestasi Rata-rata jumlah kelompok binaan PKK PKK aktif Posyandu aktif Pemeliharaan Pasca Program pemberdayaan masyarakat Kemiskinan
% %
8,25 40
8,01 65
7,77 75
7,53 80
7,29 90
7,05 100
7,05 100
%
25
30
45
70
80
100
100
% Rumah Tangga % % % Angka
60 00 60,00 830 100,00 100,00 100,00 41300
75 00 75,00 1660 100,00 100,00 100,00 40099
80 00 80,00 2075 100,00 100,00 100,00 38898
85 00 85,00 2490 100,00 100,00 100,00 37697
90 00 90,00 2905 100,00 100,00 100,00 36496
100 00 100,00 3320 100,00 100,00 100,00 35295
100 00 100,00 3320 100,00 100,00 100,00 35295
BAPPEDA BPMPD BPMPD BPMPD BPMPD BPMPD BPMPD BPMPD BAPPEDA
10 11 12
Sarana sosial seperti panti asuhan, panti jompo dan panti rehabilitasi PMKS yg memperoleh bantuan sosial Penanganan penyandang masalah kesejahteraan sosial
Jumlah % %
5 4,7 6,8
7 6,2 8,9
7 8,4 11,2
7 10,8 12,4
7 12,2 14,8
8 15 8
8 15 8
13 14
Kunjungan wisata Penelitian dan pengembangan ekonomi dan SDA terbarukan dan non terbarukan* Penelitian dan pengembangan pemanfaatan potensi SDA lokal* Penelitian dan pengembangan untuk Peningkatan pendapatan masyarakat*
Angka %
14000 100,00
15000 100,00
16000 100,00
17000 100,00
18000 100,00
19000 100,00
19000 100,00
DISBUDPARPORA BALITBANGTIK
% %
100,00 100,00
100,00 100,00
100,00 100,00
100,00 100,00
100,00 100,00
100,00 100,00
100,00 100,00
BALITBANGTIK BALITBANGTIK
15 16
Matriks Indikator Kinerja Program Misi II
DINAS SOSIAL DINAS SOSIAL DINAS SOSIAL
28
Matriks Indikator Kinerja Program
NO
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH
SATUAN
(1)
(2)
(3)
KONDISI KINERJA PADA AWAL PERIODE RPJMD 2010 (4)
KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RPJMD
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN 2011 (5)
2012 (6)
2013 (7)
2014 (8)
2015 (9)
SKPD
(10)
MISI III : Mengembangkan perekonomian daerah dan masyarakat serta meningkatkan investasi dan UMKM dengan memanfaatkan kekayaan sumber daya alam yang terbarukan.
1
Regulasi ketahanan pangan
2 3
Ketersediaan pangan utama Produktivitas padi atau bahan pangan utama lokal lainnya per hektar Padi (GKG) Jagung Kedelai Ubi kayu Ubi jalar Kacang tanah Kacang hijau Buah-buahan Produksi daging ternak besar/kecil Produksi daging unggas Kontribusi sektor pertanian/perkebunan terhadap PDRB Kontribusi tanaman bahan makanan Cakupan bina kelompok petani Produksi perikanan Konsumsi ikan Cakupan bina kelompok nelayan Produksi perikanan kelompok nelayan Persentase desa berstatus swasembada terhadap total desa Nilai tukar petani Kelapa sawit Kelapa Kelapa sawit
33.11 3.2 3.3 3.4 3.5 3.6 3.7 3.8 3.9 3.10 4 5 6 7 8 9 10 11 12 12.1 12.2 12.3 13
Kontribusi sektor perkebunan (tanaman keras) terhadap PDRB
Matriks Indikasi Kinerja Program Misi III
Perda
-
-
-
-
1
-
Jika PP dan Perda prov telah tersedia
Kg/Kap/Th
136
158,4
161,6
164,8
168,1
171,5
171,5
Ton/Ha Ton/Ha Ton/Ha Ton/Ha Ton/Ha Ton/Ha Ton/Ha Ton/Ha Kg Kg % % % % % % % % % Angka Angka Angka
33.33 33 2.33 1.00 17.96 7.99 0.91 1.07 32.80 315,02 190,30 29,04 0,99 36,00 60,57 90,33 83,82 48,59 31,00
3 34 3,34 2,35 1,04 17,98 7,99 0,91 1,07 32,82 317,00 200,25 28,73 0,882 68,60 67,42 92,13 91,89 51,02 35,00
3 45 3,45 2,38 1,08 17,98 7,99 0,91 1,08 32,89 319,00 256,00 28,42 0,785 81,40 70,12 94,43 92,40 53,06 39,20
3 45 3,45 2,40 1,09 18,00 8,00 0,93 1,08 32,92 320,00 311,50 28,11 0,699 89,20 73,62 97,23 94,04 56,24 43,10
3 57 3,57 2,45 1,10 18,10 8,00 0,94 1,09 32,93 322,00 322,00 27,79 0,622 92,00 75,56 98,66 95,65 59,05 49,00
3 62 3,62 2,50 1,20 18,20 8,00 0,95 1,09 32,96 325,00 332,50 27,47 0,553 100,00 80,38 99,63 97,65 62,30 52,90
3 62 3,62 2,50 1,20 18,20 8,00 0,95 1,09 32,96 325,00 332,50 27,47 0,553 100,00 80,38 99,63 97,65 62,30 52,90
117,23 82,135 212,86
122,56 89,600 218,05
128,13 97,750 223,37
134,20 106,630 228,82
140,00 116,320 234,40
146,41 126,900 240,12
146,41 126,900 240,12
%
6,30
6,33
6,35
6,37
6,39
6,40
6,40
DISTANAK, BKPPP , BUNHUT, PERIKANAN BKPPP DISTANAK
DISTANAK, BUNHUT DISTANAK/BPS BKPPP DISKANLUT DISKANLUT DISKANLUT DISKANLUT BKPPP DISBUNHUT
DISBUNHUT
29
NO
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH
SATUAN
KONDISI KINERJA PADA AWAL PERIODE RPJMD
KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RPJMD
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
SKPD
Rehabilitasi hutan dan lahan kritis Kerusakan Kawasan Hutan Kontribusi sektor kehutanan terhadap PDRB
(3) Ha Ha %
2010 (4) 22498 42762,00 17,77
2011 (5) 22400 37630,56 17,67
2012 (6) 22300 33114,89 17,56
2013 (7) 22050 29141,10 17,44
2014 (8) 21900 25644,17 17,31
2015 (9) 21700 22566,72 17,17
(10) 21700 22556,72 17,17
17 18 19 20
Persentase koperasi aktif Jumlah UKM non BPR/LKM UKM Jumlah BPR/LKM Usaha Mikro dan Kecil
% Unit Unit %
77,60 0 0 39,300
78,60 0 0 41,078
80,00 0 0 43,131
81,10 0 0 45,287
82,20 0 0 47,551
83,10 0 0 49,664
83,10 0 0 49,664
KUKM KUKM KUKM KUKM
21 22
Jumlah investor berskala nasional (PMDN/PMA) Lama proses perizinan
Angka Hari
179 1-7
2 1-7
2 1-7
2 1-7
2 1-7
2 1-7
189 1-7
BPPT BPPT
23 24 25 26
Kontribusi sektor Industri terhadap PDRB Kontribusi industri rumah tangga terhadap PDRB sektor Industri Pertumbuhan Industri. Cakupan bina kelompok pengrajin
% % % %
9,60 2,00 49,58 25,00
10,00 2,40 7,90 30,00
10,30 2,90 25,00 45,00
10,90 3,20 30,00 45,00
11,30 3,50 35,00 60,00
12,00 4,00 50,00 70,00
12,50 5,00 55,00 70,00
DISPERINDAG DISPERINDAG DISPERINDAG DISPERINDAG
27 28
Kontribusi sektor Perdagangan terhadap PDRB Ekspor Bersih Perdagangan
% %
1,50
2,00 20,00
2,30 22,00
2,60 25,00
3,10 30,00
3,20 35,00
(1) 14 15 16
(2)
Matriks Indikasi Kinerja Program Misi III
$
90.049.834,32
$
DISBUNHUT DISBUNHUT DISBUNHUT
3,30 DISPERINDAG 121.567.276,33 DISPERINDAG
30
Matriks Indikator Kinerja Program
NO
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH
(1)
(2)
SATUAN
(3)
KONDISI KINERJA PADA AWAL PERIODE RPJMD 2010 (4)
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN 2011 (5)
2012 (6)
2013 (7)
2014 (8)
2015 (9)
KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RPJMD
SKPD
(10)
(11)
MISI IV : Meningkatkan Infrastruktur daerah antara lain peningkatan prasarana jalan, jembatan, pelabuhan, energi listrik, pengelolaan sumber daya air, pengelolaan lingkungan, penataan ruang dan perumahan.
1 2 3 4 5 6 7
8 9 10 -
Proporsi panjang jaringan jalan dalam kondisi baik Panjang jalan dilalui Roda 4 Jalan Penghubung dari ibukota kecamatan ke kawasan pemukiman penduduk (minimal dilalui roda 4) Panjang dalam kondisi baik ( > 40 KM/Jam ) j g jjalan kabupaten p
% KM
Rasio Jaringan Irigasi Drainase dalam kondisi baik/ pembuangan aliran air tidak tersumbat Pembangunan turap di wilayah jalan penghubung dan aliran sungai rawan longsor lingkup kewenangan kota Jumlah arus penumpang angkutan umum Jumlah uji KIR angkutan umum Jumlah Pelabuhan Laut/Udara/Terminal Bis Pelabuhan Laut : Pelabuhan rakyat Pelabuhan kargo Penyeberangan Pelabuhan Udara Terminal
49,37 489,28 25,00
52,04 115 5,00
54,04 117 4,00
56,04 120 3,50
59,02 116 3,00
62,02 119 2,50
62,02 1076,28 43,00
BINAMARGA BINAMARGA BINAMARGA
%
50,04
52,04
54,04
56,04
59,02
62,02
62,05
BINAMARGA
% % %
14,00 15,30
14,10 15,60
14,23 15,74
14,50 15,90
15,10 16,20
15,20 16,80
15,20 16,80
BINAMARGA BINAMARGA BINAMARGA
Angka Unit Unit
119200 11972
1231192 13170
1354311 2
1489742 3
1638716 3
1802587 3
1802587 3
Unit Unit Unit Unit Unit
30 1 3 2
32 1 3 2
36 1 4 2
40 2 4 1 3
45 2 5 1 3
50 2 5 1 3
50 2 5 1 3
%
DISHUBKOMINFO DISHUBKOMINFO DISHUBKOMINFO
11 12
Rasio ketersediaan daya listrik Persentase rumah tangga yang menggunakan listrik
% %
38,60 53,50
2,00 5,00
3,00 6,00
3,00 4,50
3,00 5,00
4,00 5,00
53,60 79,00
DISTAMBEN DISTAMBEN
13 14 15
Rumah tangga pengguna listrik Rumah tangga pengguna air bersih Rumah tangga ber-Sanitasi
% % %
55,00 22,78 19,98
60,00 25,00 20,00
65,00 35,00 25,00
70,00 45,00 30,00
75,00 55,00 40,00
80,00 65,00 50,00
80,00 65,00 50,00
DISTAMBEN CIPTAKARYA CIPTAKARYA
Matriks Indikasi Kinerja Program IV
31
NO
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH
SATUAN
KONDISI KINERJA PADA AWAL PERIODE RPJMD
KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RPJMD
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
SKPD
(1) 16 17
(2) Rasio tempat pemakaman umum per satuan penduduk Rasio tempat pembuangan sampah (TPS) per satuan penduduk
(3) % M3
2010 (4) 0,22 0,17
2011 (5) 0,44 0,18
2012 (6) 0,45 0,19
2013 (7) 0,46 0,2
2014 (8) 0,47 0,21
2015 (9) 0,48 0,22
(10) 0,48 0,22
(11) DINAS PASAR DINAS PASAR
18 19 20 21 22 23
Rumah layak huni Lingkungan pemukiman kumuh Persentase rumah tinggal bersanitasi Rasio rumah layak huni Rasio permukiman layak huni Persentase Rumah Tangga (RT) yang menggunakan air bersih
% % % % % %
83,03 20,00 19,98 83,00 70,00 22,78
84,00 18,00 20,00 84,00 73,00 25,00
84,50 14,00 25,00 85,00 75,00 35,00
85,00 12,00 30,00 86,00 78,00 45,00
85,50 10,00 40,00 87,00 80,00 55,00
86,00 8,00 50,00 88,00 83,00 65,00
86,00 8,00 50,00 88,00 83,00 65,00
CIPTAKARYA CIPTAKARYA CIPTAKARYA CIPTAKARYA CIPTAKARYA CIPTAKARYA
24 25 26 27 28 29 30 31 32 33 34 35 36
Persentase penanganan sampah Persentase penduduk berakses air minum Persentase luas permukiman yang tertata Pencemaran status mutu air Cakupan pengawasan terhadap pelaksanaan AMDAL Tempat pembuangan sampah persatuan penduduk Penegakkan hukum lingkungan Rasio bangunan ber- IMB per satuan bangunan Persentase luas lahan bersertifikat Penyelesaian kasus Tanah Negara Penyelesaian izin lokasi Persentase penduduk yang memiliki lahan Sempadan jalan yang dipakai pedagang kaki lima atau bangunan rumah liar
% % % % % Unit % % % % % % %
83,00 25,60 30,00 40,00 18 20 50,00 40,00 N/A N/A N/A 40,00 55,00
84,00 30,00 32,00 60,00 36 21 100,00 43,00 45,00 35,00 80,00 41,00 54,00
85,00 40,00 35,00 70,00 55 22 100,00 46,00 47,50 53,00 82,00 42,00 53,00
86,00 50,00 37,00 80,00 73 23 100,00 49,00 52,00 65,00 85,00 43,00 52,00
86,00 60,00 40,00 100,00 91 24 100,00 52,00 58,50 72,00 87,00 44,00 51,00
87,00 70,00 45,00 100,00 100 25 100,00 55,00 65,50 100,00 90,00 45,00 50,00
87,00 70,00 45,00 100,00 100 25 100,00 55,00 65,50 100,00 90,00 45,00 50,00
DINAS PASAR CIPTAKARYA CIPTAKARYA BLH BLH DINAS PASAR BLH CIPTAKARYA SETDA SETDA CIPTAKARYA SETDA CIPTAKARYA
37 38 39 40 41 42 43
Sempadan sungai yang dipakai bangunan liar Ketaatan terhadap RTRW Luas wilayah produktif Luas wilayah industri Luas wilayah kebanjiran Luas wilayah kekeringan Luas wilayah perkotaan
% % % % % % %
20,00 60,00 61,00 1,10 50,00 40,00 7,33
19,00 61,00 62,00 1,20 48,00 38,00 7,50
18,00 62,00 63,00 1,20 45,00 35,00 7,50
17,00 63,00 64,00 12,00 43,00 33,00 7,50
16,00 64,00 65,00 12,00 40,00 30,00 7,50
15,00 65,00 66,00 12,00 38,00 27,00 7,50
15,00 65,00 66,00 12,00 38,00 27,00 7,50
CIPTAKARYA CIPTAKARYA CIPTAKARYA CIPTAKARYA CIPTAKARYA CIPTAKARYA CIPTAKARYA
Matriks Indikasi Kinerja Program IV
32
Matriks Indikator Kinerja Program
NO
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH
SATUAN
(1)
(2)
(3)
KONDISI KINERJA PADA AWAL PERIODE RPJMD
KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RPJMD
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
2010
2011
2012
2013
2014
2015
(4)
(5)
(6)
(7)
(8)
(9)
SKPD
(10)
MISI V : Mengimplementasikan desentralisasi politik, keuangan dan administrasi dalam sistem pemerintahan daerah serta melaksanakan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). 1 Sistem informasi Pelayanan Perijinan dan adiministrasi pemerintah 2 Jumlah penerimaan CPNS setiap tahun * 3 Jumlah CPNS yang mengikuti LPJ * 4 Jumlah PNS yyangg mengikuti diklatpim g p * 5 Jumlah PNS yang mengikuti diklat fungsional * 6 Tersedianya dokumen perencanaan RPJPD yg telah ditetapkan dgn PERDA 7 Tersedianya Dokumen Perencanaan : RPJMD yg telah ditetapkan dgn PERDA 8 Tersedianya Dokumen Perencanaan : RKPD yg telah ditetapkan dgn PERKADA Penjabaran Program RPJMD kedalam RKPD Pertumbuhan PDRB Laju inflasi PDRB per kapita Pertumbuhan ekonomi Kontribusi sektor pertambangan terhadap PDRB Tersedianya dokumen penelitian,pegkajian, penerapan, pengembangan, perekayasaan dan pengoperasian tata kelola * 16 Tersedianya hasil penelitian,pegkajian, penerapan, pengembangan, perekayasaan dan pengoperasian pembangunan daerah berbasis daya saing, keunggulan lokal dan berkelanjutan *
9 10 11 12 13 14 15
Matriks Indikator Kinerja Program Misi V
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
BPPT
Orang Orang Orang Orang
276 720 86 168
715 680 86 380
500 450 86 650
500 480 86 680
300 480 86 700
300 600 86 710
300 600 86 710
BKD BANDIKLAT BANDIKLAT BANDIKLAT
Ada / Tidak
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada / Tidak
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada / Tidak
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada / Tidak
% % % Rupiah % % %
%
90,00 7,21 7,50 33.105.906,01
90,00 7,43 7,00 38.470.758,29
90,00 7,81 7,00 44.731.683,21
90,00 7,92 6,50 52.044.747,27
90,00 7,94 6,00 60.592.763,76
90,00 8,00 5,50 70.591.600,55
90,00 8,00 5,50 70.591.600,55
BAPPEDA BAPPEDA BAPPEDA
7,63 81,51 90,00
7,79 81,78 100,00
7,76 82,04 100,00
7,86 82,31 100,00
7,89 82,57 100,00
7,97 82,84 100,00
7,97 82,84 100,00
BAPPEDA BAPPEDA BAPPEDA BAPPEDA BAPPEDA BAPPEDA BALITBANGTIK
90,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
100,00
BALITBANGTIK
33
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH
NO
(1)
SATUAN
KONDISI KINERJA PADA AWAL PERIODE RPJMD
KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RPJMD
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
SKPD
2010
2011
2012
2013
2014
2015
(3) %
(4) 90,00
(5) 100,00
(6) 100,00
(7) 100,00
(8) 100,00
(9) 100,00
(10) 100,00
Angka Angka
179 4
143 3
107 2
71 1
35 0
0 0
0 0
Ada / Tidak Ada / Tidak Media Stasiun Portal
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
Ada
BAPPEDA
Ada 36 4/1 1
Ada 36 4/1 2
Ada 36 4/1 2
Ada 38 4/1 2
Ada 38 4/1 2
Ada 40 4/1 2
Ada 40 4/1 2
BAPPEDA SETDA SETDA SETDA
Angka Angka
9 27
11 23
11 25
12 27
12 29
12 30
12 30
%
9
11
13
15
17
19
19
DISPENDA DISPENDA KESBANGPOLINMAS
Angka
5.21
5.61
5.88
6.23
6.57
6.89
6.89
29 Rasio Pos Siskamling per jumlah desa/kelurahan
Unit
13
13
13
14
14
15
15
KESBANGPOLINMAS
30 Cakupan patroli petugas Satpol PP 31 Tingkat penyelesaian pelanggaran K3 (ketertiban, ketentraman, keindahan) di Kabupaten 32 Angka kriminalitas 33 Angka kriminalitas yang tertangani
Kali / 24 Jam %
2 -
2 -
2 -
1 -
1 -
1 -
1 -
SATPOL PP SATPOL PP
% %
-
-
-
-
-
-
-
SATPOL PP SATPOL PP
34 Jumlah Linmas per Jumlah 10.000 Penduduk 35 Petugas Perlindungan Masyarakat (Linmas) di Kabupaten 36 Cakupan pelayanan bencana kebakaran kabupaten 37 Tingkat waktu tanggap (response time rate) daerah layanan Wilayah Manajemen Kebakaran (WMK)
Orang
21
21
21
21
21
21
21
%
1 20
1 20
2 30
2 40
3 50
3 60
3 60
%
1
1
1
1
1
1
1
38 Jumlah LSM 39 Kegiatan pembinaan terhadap LSM, Ormas dan OKP
Jumlah
546
300
350
300
250
200
200
Jumlah
-
235
360
475
680
825
825
(2) 17 Tersedianya dokumen penelitian,pegkajian, penerapan, pengembangan, perekayasaan dan pengoperasian penyelenggaraan pelayanan masyarakat yang lebih dapat diterima, tepat sasaran, murah dan mudah diakses masyarakat(efisien, efektif, ekonomis dan produktif) * 18 Jumlah temuan dalam pemeriksaan keuangan 19 Jumlah pelanggaran disiplin pegawai 20 Buku ”kabupaten dalam angka” 21 22 23 24
Buku ”PDRB kabupaten” Jumlah surat kabar nasional/lokal Jumlah penyiaran radio/TV lokal Web site milik pemerintah daerah
25 Jumlah dan macam pajak daerah 26 Jumlah retribusi daerah 27 Penegakkan Perda 28 Rasio jumlah Polisi Pamong Praja per 10.000 penduduk
Matriks Indikator Kinerja Program Misi V
%
BALITBANGTIK
INSPEKTORAT INSPEKTORAT
SATPOL PP
KESBANGPOLINMAS KESBANGPOLINMAS KESBANGPOLINMAS KESBANGPOLINMAS
KESBANGPOLINMAS KESBANGPOLINMAS
34
NO
(1)
ASPEK/FOKUS/BIDANG URUSAN/INDIKATOR KINERJA PEMBANGUNAN DAERAH
(2) 40 Kegiatan pembinaan politik daerah 41 Jumlah demo
Matriks Indikator Kinerja Program Misi V
SATUAN
(3) Jumlah Jumlah
KONDISI KINERJA PADA AWAL PERIODE RPJMD
KONDISI KINERJA PADA AKHIR PERIODE RPJMD
TARGET CAPAIAN SETIAP TAHUN
2010
2011
2012
2013
2014
2015
(4) 364 4
(5) 3
(6) 1302 3
(7) 1706 3
(8) 1726 4
(9) 1774 3
(10) 1774 3
SKPD
KESBANGPOLINMAS KESBANGPOLINMAS
35
Lampiran V Indikasi Rencana Program Yang Disertai Kebutuhan Pendanaan Kabupaten Bengkalis
INDIKASI RENCANA PROGRAM YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN KABUPATEN BENGKALIS
Kode
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
(1)
(2)
Indikator Kinerja Program (outcome)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD 2010
(3)
(4)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan 2011 target (5)
2012 Rp (6)
target (7)
2013 Rp (8)
target (9)
2014 Rp (10)
target (11)
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPMJD
2015 Rp (12)
target (13)
Rp (14)
target (15)
SKPD Penanggung Jawab
Rp (16)
(17)
MISI I : Meningkatkan kualitas SDM terutama pembangunan sektor pendidikan, kesehatan, kependudukan dan ketenagakerjaan. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar dan Menengah Dua Belas Tahun Program Pendidikan Anak Usia Dini Program Pendidikan Nonformal Program Pendidikan Luar Biasa Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan Program Manajemen Pelayanan Pendidikan Program Pengelolaan Kekayaan Budaya Program Pengelolaan Keragaman Budaya Program Peningkatan Pengetahuan dan Pengembangan Keagamaan [*] Program Pengembangan Budaya Baca dan Pembinaan Perpustakaan Program Perbaikan Sistem Administrasi Kearsipan Program Penyelamatan dan Pelestarian Dokumen/Arsip Daerah Program Pemeliharaan Rutin/Berkala Sarana dan Prasarana Kearsipan Program Peningkatan Kualitas Pelayanan Informasi Program Obat dan Perbekalan Ketersediaan Kesehatan dan Distribusi Obat Bagi Program Obat dan Perbekalan Kesehatan Program Upaya Kesehatan Masyarakat Peningkatan Pelayanan dan Program Kes Masyarakat Program Upaya Kesehatan Masyarakat
286.596.389.742,61
233.383.894.760,91
246.360.039.309,61
261.166.277.672,12
277.489.170.026,63
13.160.856.463,37 372.610.100,00 243.132.300,00
10.717.273.663,39 303.427.396,43 197.989.804,29 13.888.281.072,38
11.313.154.079,07 320.297.959,67 208.998.037,41 14.660.469.500,00
11.993.074.639,22 339.547.867,05 221.558.819,46 15.541.563.716,95
12.742.641.804,18 360.769.608,74 235.406.245,68 16.512.911.449,26
1.368.071.687,04
1.444.136.472,84
1.530.929.074,86
1.626.612.142,04
698.035.200,00
584.721.400,90
617.231.910,79
654.327.548,62
695.223.020,41
3.249.539.080,72 DISBUDPARPORA
1.852.135.500,00
1.551.473.713,95
1.637.735.652,44
1.736.163.565,15
1.844.673.787,98
8.622.182.219,52 DISBUDPARPORA
2.372.437.800,00
1.977.426.906,30
2.087.371.842,29
2.212.822.890,01
2.351.124.320,64
17.054.866.700,00 1.679.997.700,00
1.304.995.771.511,87 DISDIK 59.927.000.649,23 1.696.652.931,88 1.107.085.206,84 77.658.092.438,59
DISDIK DISDIK DISDIK DISDIK
7.649.747.076,78 DISDIK
11.001.183.759,24 SETDA
100%
1 thn
1.896.263.500,00
1 thn
1.578.955.091,62
1 thn
1.666.744.994,72
1 thn
1.766.916.368,90
1 thn
1.877.348.641,96
100%
8.786.228.597,19 BPUAD
100%
1 thn
185.738.900,00
1 thn
154.658.559,78
1 thn
163.257.575,70
1 thn
173.069.356,00
1 thn
183.886.190,75
100%
860.610.582,23 BPUAD
100%
1 thn
57.115.800,00
1 thn
47.558.413,28
1 thn
50.202.661,06
1 thn
53.219.840,99
1 thn
56.546.081,05
100%
264.642.796,38 BPUAD
100%
1 thn
-
1 thn
162.511.261,00
1 thn
172.917.287,00
1 thn
192.018.208,00
1 thn
182.182.018,00
100%
709.628.774,00 BPUAD
100%
1 thn
-
1 thn
212.527.519,00
1 thn
246.142.191,00
1 thn
127.182.701,00
1 thn
192.892.090,00
100%
778.744.501,00 BPUAD
978.624.000
818.945.836,42
864.479.224,92
916.434.426,34
973.711.577,98
9.474.850.000,00
7.936.773.912,38
8.378.058.541,90
8.881.579.860,27
9.436.678.601,54
42.960.007.000
49.404.008.050
56.814.609.258
65.336.800.646
75.137.320.743
6.008.550.000
5.033.167.057,13
5.313.011.145,50
5.632.323.115,35
5.984.343.310,05
4.552.195.066 DISKES
44.107.940.916 RSUD 289.652.745.697 DISKES
27.971.394.628 RSUD
Program Pengawasan Obat dan Makanan
Pengawasan dan Pengamanan Obat dan Bahan Berbahaya bagi Masyarakat
376.100.000
314.733.267,40
332.232.437,07
352.199.606,54
374.212.081,94
1.749.477.393 DISKES
Program Pengembangan Obat Asli Indonesia
Pemanfaatan dan Pembinaan Obat Asli Indonesia
175.500.000
146.864.367,00
155.030.025,81
164.347.330,36
174.619.038,50
816.360.762 DISKES
Indikasi Rencana Program dan Pendanaan Misi I
36
Kode
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
(1)
(2)
Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan Masyarakat Program Pengembangan Lingkungan Sehat Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan
Indikator Kinerja Program (outcome)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD 2010
(3)
(4)
Penggerakan PSM dan Pembinaan Desa Siaga Peningkatan Penyehatan dan Kualitas Lingkungan Pelayanan Kes sesuai standar dan kompetensi
Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan Program Pengembangan Pusat Pelayanan Informasi dan Konseling KRR Program Peningkatan Penanggulangan Pengendalian Narkoba, PMS, Termasuk HIV/AIDS dan Penemuan Kasus PMS dan HIV/AIDS Program Kemitraan Peningkatan Peningkatan Pelayanan Kesehatan Kualitas dan Kompetensi Pelayanan Kes Program Pengadaan, Peningkatan dan Peningkatan Perbaikan Sarana dan Prasarana Kualitas dan Puskesmas/Puskesmas Pembantu dan Ketersediaan Jaringannya serta Akses Pelayanan Kes Program Pengadaan, Peningkatan dan Peningkatan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-paru/Rumah Sakit Mata
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan 2011 target (5)
2012
Rp (6) 2.021.297.000
target (7)
2013
Rp (8) 1.691.490.053,70
target (9)
2014
Rp (10) 1.785.536.900,68
target (11)
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPMJD
2015
Rp (12) 1.892.847.668,41
target (13)
Rp (14) 2.011.150.647,69
target (15)
SKPD Penanggung Jawab
Rp (17) (16) 9.402.322.270 DISKES
769.956.000
644.325.359,30
680.149.849,28
721.026.855,22
766.091.033,67
3.581.549.097 DISKES
238.776.000
199.815.875,18
210.925.637,84
223.602.268,68
237.577.410,47
1.110.697.192 DISKES
1.061.053.150,00
888.809.739,53
938.227.561,05
994.615.037,46
1.056.778.477,31
221.031.250,00
4.939.483.965 RSUD BPP dan KB
436.762.000
365.497.291,51
385.818.940,92
409.006.659,26
434.569.575,47
2.031.654.467 DISKES
246.625.000
206.384.185,25
217.859.145,95
230.952.480,62
245.387.010,66
1.147.207.822 DISKES
6.576.000,000
5.503.020,38
5.808.988,32
6.158.108,52
6.542.990,30
30.589.108 DISKES
15.622.427.400,00
13.086.399.704,09
13.814.003.527,64
14.644.225.139,65
15.559.489.210,88
72.726.544.982 RSUD
Program Pemeliharaan Sarana dan Prasarana Rumah Sakit/Rumah Sakit Jiwa/Rumah Sakit Paru-paru/Rumah Sakit Mata Program Perbaikan Gizi Masyarakat
1.224.960.000,00
1.026.109.180,80
1.083.160.851,25
1.148.258.818,41
1.220.024.994,56
5.702.513.845 RSUD
1.260.607.600,00
1.054.919.300,34
1.113.572.813,44
1.180.498.539,52
1.254.279.698,25
5.863.877.952 DISKES
Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular Program Keluarga Berencana Program Kesehatan Reproduksi Remaja Program Pelayanan Kontrasepsi Program Pembinaan Peran Serta Masyarakat dalam Pelayanan KB/KR yang Mandiri Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak
798.878.000,00
668.528.272,25
705.698.444,19
748.110.920,68
794.867.853,23
3.716.083.490 DISKES
483.206.675,00 146.498.050,00
402.350.010,85 121.984.018,55
424.720.671,45 128.766.329,98
450.246.383,81 136.505.186,41
478.386.782,79 145.036.760,56
2.238.910.524 BPP dan KB 678.790.346 BPP dan KB
574.044.500,00 537.511.200,00
477.987.624,66 447.567.569,61
504.563.736,59 472.452.326,49
534.888.017,16 500.846.711,31
568.318.518,23 532.149.630,76
2.659.802.397 BPP dan KB 2.490.527.438 BPP dan KB
867.624.600,00
722.441.939,00
762.609.710,80
808.442.554,42
858.970.214,07
4.020.089.018 BPP dan KB
1.145.460.175,00
953.786.314,81
1.006.816.833,91
1.067.326.525,63
1.134.034.433,48
5.307.424.283 BPP dan KB
566.859.000,00
474.839.361,38
501.240.429,88
531.364.979,71
564.575.290,94
178.131.100,00
149.066.160,94
157.354.239,49
166.811.229,28
177.236.931,11
Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin Program Peningkatan Keselamatan Ibu Melahirkan Anak
Indikasi Rencana Program dan Pendanaan Misi I
2.638.879.062 RSUD 828.599.661 DISKES
37
Kode
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
(1)
(2)
Indikator Kinerja Program (outcome)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD 2010
(3)
(4)
Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Anak Balita Program Peningkatan Pelayanan Kesehatan Lansia Program Penataan Administrasi Kependudukan Program Perlindungan dan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan Program Peningkatan Kualitas Dan Produktifitas Tenaga Kerja Program Peningkatan Kesempatan Kerja Program Peningkatan Peran Serta Kepemudaan Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Olahraga
Indikasi Rencana Program dan Pendanaan Misi I
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan 2011 target (5)
2012
Rp (6) 129.700.000,00 -
Terlaksananya penataan administrasi kependudukan
target (7)
Rp (8) 108.537.369,80
2013 target (9)
Rp (10) 114.572.047,56
2014 target (11)
Rp (12) 121.457.827,62
2015 target (13)
Rp (14) 129.048.941,85
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPMJD target (15)
SKPD Penanggung Jawab
Rp (17) (16) 603.316.187 DISKES 1.278.304.000 DISKES
256.000.000,00
294.400.000,00
338.560.000,00
389.344.000,00
2.354.578.150,00
1.960.578.347,14
2.069.586.503,24
2.193.968.652,08
2.331.091.692,84
10.909.803.345 DISDUKCAPIL
2.458.797.892,00
2.047.358.634,94
2.161.191.775,04
2.291.079.400,72
2.434.271.863,27
11.392.699.566 DISNAKERTRAN
1.990.203.700,00
1.657.175.949,17
1.749.314.931,94
1.854.448.759,35
1.970.351.806,81
9.221.495.147 DISNAKERTRAN
388.853.100,00
323.784.949,79
341.787.393,00
362.328.815,32
384.974.366,28
1.801.728.624 DISNAKERTRAN
2.206.950.250,00
1.837.653.540,34
1.939.827.077,18
2.056.410.684,52
2.184.936.352,31
10.225.777.904 DISBUDPARPORA
1.809.743.750,00
1.506.912.994,21
1.590.697.356,69
1.686.298.267,82
1.791.691.909,56
8.385.344.278 DISBUDPARPORA
4.334.127.850,00
3.608.883.067,41
3.809.536.965,96
4.038.490.137,61
4.290.895.771,22
20.081.933.792 DISBUDPARPORA
38
INDIKASI RENCANA PROGRAM YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN KABUPATEN BENGKALIS
Kode
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program (outcome)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD 2010
(1)
(2)
(3)
(4)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan 2011 target (5)
2012 Rp (6)
target (7)
2013 Rp (8)
target (9)
2014 Rp (10)
target (11)
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPMJD
2015 Rp (12)
target (13)
Rp (14)
SKPD Penanggung Jawab
Rp (16)
(17)
MISI II : Menanggulangi kemiskinan dan memberdayakan ekonomi kerakyatan, perekonomian perdesaan serta kelompok masyarakat minoritas dan terpinggirkan. Program Pengembangan Lembaga Ekonomi Pedesaan Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) [*] Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan
Program Peningkatan Partisipasi Masyarakat Dalam Membangun Desa
Program Pembinaan Panti Asuhan/Panti Jompo Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial Program Pemberdayaan Fakir Miskin, Komunitas Adat Terpencil (KAT) dan Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial (PMKS) Lainnya Program Pembinaan Anak Terlantar Program Pembinaan Para Penyandang Cacat dan Trauma Program Pembinaan Eks Penyandang Penyakit Sosial (Eks Narapidana, PSK, Narkoba dan Penyakit Sosial Lainnya) Program Penanggulangan Kemiskinan [*] Program Pengembangan Wilayah Transmigrasi Program Pengembangan Destinasi Pariwisata Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata Program Pengembangan Kemitraan
Indikasi Rencana Program dan Pendanaan Misi II
Peningkatan usaha ekonomi pedesaan
terselenggaranya programprogram pemerintah dalam usaha kesejahteraan masyarakat Motifasi masyarakat dalam membangun desa
Lemahnya usaha ekonomi diperdesaan dan kelurahan
lemahnya SDM masyarakat dalam melaksanakan pembangunan
kurangnya partisipasi masyarakat dalam membangun desa
1.529.254.490,00
1.273.358.983,80
1.344.157.743,30
1.424.941.623,67
1.514.000.475,15
7.085.713.315,91 BPMPD
635.668.050,00
532.478.466,27
562.084.269,00
595.865.533,56
633.107.129,41
22.026.133.969,00
18.340.423.880,50
19.360.151.448,25
20.523.696.550,29
21.806.427.584,69
102.056.833.432,73 BPMPD
1.424.678.375,00
1.186.281.956,14
1.252.239.232,90
1.327.498.810,80
1.410.467.486,47
6.601.165.861,30 BPMPD
4.186.154.700,00
3.482.181.622,57
3.675.790.920,78
3.896.705.955,12
4.140.250.077,31
19.381.083.275,78 DINSOS
1.682.444.550,00
1.399.512.897,36
1.477.325.814,45
1.566.113.095,90
1.663.995.164,40
7.789.391.522,11 DINSOS, SETDA
1.185.830.650,00
986.413.067,08
1.041.257.633,61
1.103.837.217,39
1.172.827.043,48
5.490.165.611,56 DINSOS
5.029.231.275,00
4.183.480.539,18
4.416.082.057,16
4.681.488.588,79
4.974.081.625,59
115.512.500,00 910.421.800,00
96.087.109,41 757.318.897,16
101.429.552,70 799.425.827,84
107.525.468,81 847.471.320,09
114.245.810,61 900.438.277,60
534.800.441,53 DINSOS 4.215.076.122,70 DINSOS
325.999.400,00
271.177.058,90
286.254.503,38
303.458.399,03
322.424.548,97
1.509.313.910,27 DINSOS
683.148.744,00
568.835.073,65
600.462.303,74
636.550.088,20
676.334.468,71
3.165.330.678,29 BPMPD
8.329.916.600,00
6.936.042.500,61
7.321.686.463,65
7.761.719.820,11
8.246.827.308,87
14.393.211.475,00
12.008.738.506,18
12.676.424.367,12
13.438.277.471,58
14.278.169.813,56
66.794.821.633,44 DISBUDPARPORA
587.794.800,00
490.416.892,77
517.684.072,00
548.796.884,73
583.096.690,03
2.727.789.339,53 DISBUDPARPORA
305.092.500,00
254.548.893,35
268.701.811,82
284.850.790,71
302.653.965,13
1.415.847.961,01 DISBUDPARPORA
2.959.203.448,25 CIPTA KARYA
23.284.364.085,71 DINSOS, SETDA
38.596.192.693,25 DISNAKERTRAN
39
INDIKASI RENCANA PROGRAM YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN KABUPATEN BENGKALIS
Kode
(1)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kondisi Kinerja dan Program Prioritas Awal RPJMD Program (outcome) 2010 Pembangunan (2)
(3)
(4)
2011 target (5)
2012 Rp (6)
target (7)
2013 Rp (8)
target (9)
2014 Rp (10)
target (11)
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPMJD
2015 Rp (12)
target (13)
Rp (14)
target (15)
SKPD Penanggung Jawab
Rp (16)
(17)
MISI III : Mengembangkan perekonomian daerah dan masyarakat serta meningkatkan investasi dan UMKM dengan memanfaatkan kekayaan sumber daya alam yang terbarukan. Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan) Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan) Program Peningkatan Ketahanan Pangan (Pertanian/Perkebunan) Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Program Peningkatan Kesejahteraan Petani Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Program Peningkatan Produksi Hasil Perternakan Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Peternakan Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Ternak Program Pemberdayaan Penyuluhan Pertanian/Perkebunan Lapangan Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Program Pemberdayaan Ekonomi Masyarakat Pesisir
Meningkatkan kemampuan ekonomi
Program Pemberdayaan Masyarakat Meningkatkan dalam Pengawasan dan Pengendalian kemampuan dan Sumberdaya Kelautan partisipasi masyarakat pesisir dalam Program Peningkatan Kesadaran dan Terselenggaranya Penegakan Hukum dalam penegakan hukum tehadap kapal Pendayagunaan Sumberdaya Laut ;perikanan yang melekukan tindak pidana & meningkatnya pelayanan terhadap masyarakat dalam penegakan hukum sektor perikanan Program Peningkatan Mitigasi Bencana Mengembangkan Alam Laut dan Prakiraan Iklim Laut infrastruktur dan penataan kawasan pesisir
Indikasi Rencana Program dan Pendanaan Misi III
3.443.871.275,00
2.867.596.241,00
3.027.034.592,00
3.208.959.370,98
3.409.519.331,67
15.956.980.810,66 BKPPP
7.660.385.525,00
6.384.931.335,09
6.739.933.517,32
7.145.003.521,71
7.591.566.241,82
35.521.820.140,93 DISTANAK
1.437.209.425,00
1.199.111.969,79
1.265.782.595,31
1.341.856.129,29
1.425.722.137,37
6.669.682.256,77 DISBUNHUT
1.098.483.000,00
915.585.580,50
966.492.138,78
1.024.578.316,32
1.088.614.461,09
5.093.753.496,68 DISTANAK
10.098.483.000,00
8.425.502.666,08
8.893.960.614,31
9.428.487.647,23
10.017.768.125,19
46.864.202.052,82 DISBUNHUT
2.714.790.993,60
2.260.515.514,87
2.386.200.177,50
2.529.610.808,17
2.687.711.483,68
1.004.667.500,00
837.390.361,25
883.949.265,34
937.074.616,18
995.641.779,69
4.658.723.522,46 DISTANAK
237.368.500,00
198.044.491,39
209.055.765,12
221.620.016,60
235.471.267,64
1.101.560.040,75 DISBUNHUT
6.938.367.400,00
5.783.129.227,90
6.104.671.212,97
6.471.561.952,87
6.876.034.574,93
32.173.764.368,67 DISTANAK
9.435.679.825,00
7.872.503.773,27
8.310.214.983,07
8.809.658.903,55
9.360.262.585,02
43.788.320.069,90 DISBUNHUT
11.688.033.475,00
9.741.975.901,41
10.283.629.761,53
10.901.675.910,20
11.583.030.654,59
54.198.345.702,73 DISTANAK
560.756.300,00
467.390.376,05
493.377.280,96
523.029.255,54
555.718.584,02
2.600.271.796,57 DISTANAK
12.578.828.977,82 BKPPP
2.587.200.000,00
2.156.431.200,00
2.276.328.774,72
2.413.136.134,08
2.563.957.142,46
11.997.053.251,26 DISTANAK
3.068.228.175,00
2.554.810.815,68
2.696.858.297,03
2.858.939.480,68
3.037.623.198,22
14.216.459.966,62 BKPPP
654.934.015,00
546.433.389,00
576.815.085,43
611.481.672,07
649.699.276,57
3.039.363.438,08 DISBUNHUT
150.814.700,00
125.829.756,50
132.825.890,96
140.808.727,01
149.609.272,45
699.888.346,93 DISKANLUT
948.594.175,00
791.443.898,11
835.448.178,84
885.658.614,39
941.012.277,79
4.402.157.144,13 DISKANLUT
1.155.140.100,00
963.772.082,62
1.017.357.810,42
1.078.501.014,82
1.145.907.328,25
5.360.678.336,11 DISKANLUT
1.079.706.700,00
900.835.469,98
950.921.922,12
1.008.072.329,63
1.071.076.850,24
5.010.613.271,97 DISKANLUT
40
Kode
(1)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kondisi Kinerja dan Program Prioritas Awal RPJMD Program (outcome) 2010 Pembangunan (2)
(3)
(4)
2011 target (5)
2012 Rp (6) 459.782.400,00
Program Peningkatan Budaya Kelautan Meningkatkan dan Wawasan Maritim Kepada pemahaman Masyarakat masyarakat tentang wawasan nusantara dan indenesia sebagai negara maritim Pengembangan kawasan Minapolitan [*] Terlaksananya pengembangan kawasan minapolitan di Kab. Bengkalis Program Pengembangan Budidaya Perikanan Program Pengembangan Budidaya Mengembangkan usaha Perikanan budidaya perikanan rakyat dan potensi sumber daya perikanan melalui pembangunan sarana dan prasarana yang memadai
target (7)
Rp (8) 383.611.859,03
2013 target (9)
Rp (10) 404.940.678,39
2014 target (11)
Rp (12) 429.277.613,16
2015 target (13)
Rp (14) 456.107.463,99
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPMJD target (15)
SKPD Penanggung Jawab
Rp (17) (16) 2.133.720.014,57 DISKANLUT
557.259.000,00
464.939.851,88
490.790.507,64
520.287.017,15
552.804.955,72
2.586.081.332,39 DISKANLUT
10.173.778.568,00
8.488.324.280,86
8.960.275.110,88
9.498.787.645,04
10.092.461.872,86
47.213.627.477,65 DISKANLUT
12.465.933.250,00
10.400.745.719,24
10.979.027.181,23
11.638.866.714,82
12.366.295.884,50
57.850.868.749,78 DISKANLUT
411.631.375,00
343.437.845,81
362.532.990,04
384.321.222,74
408.341.299,16
1.910.264.732,76 DISKANLUT
Program Optimalisasi Pengelolaan dan Pemasaran Produksi Perikanan
270.537.500,00
225.267.513,24
237.792.386,98
252.083.709,44
267.838.941,28
1.253.520.050,94 BKPPP
Program Optimalisasi Pengelolaan dan Meningkatkan kualitas Pemasaran Produksi Perikanan preoduk dan daya saing bidang perikanan Program Pengembangan Kawasan Tersedianya data dan Budidaya Laut, Air Payau dan Air Tawar informasi bidang kelautan yang akurat dan up todate Program Pengembangan Sumberdaya Pengembangan sumber Perikanan [*] daya perikanan yang terarah dan berkesinambungan
449.399.900,00
374.949.391,47
395.796.577,63
419.583.951,95
445.807.948,94
2.085.537.769,99 DISKANLUT
235.184.900,00
196.222.640,76
207.132.619,59
219.581.290,03
233.305.120,65
1.091.426.571,04 DISKANLUT
963.645.375,00
804.001.618,48
848.704.108,47
899.711.225,39
955.943.176,98
4.472.005.504,32 DISKANLUT
330.930.625,00
397.116.750,00
437.340.000,00
481.074.000,00
Program Pengembangan Perikanan Tangkap g Pengembangan g g Sistem Program Penyuluhan Perikanan Program Pengembangan Sistem Penyuluhan Perikanan
BKPPP
Meningkatkan produksi dan produktifitas nelayan
BKPPP
Optimalisasi pelaksanaan program/kegiatan dislutkan kab. Bengkalis
Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Program Peningkatan Penerapan Teknologi Pertanian/Perkebunan Program Peningkatan Pemasaran Hasil Produksi Pertanian/Perkebunan Program Peningkatan Produksi Pertanian/Perkebunan Program Perencanaan dan Pengembangan Hutan Program Pemanfaatan Potensi Sumberdaya Hutan Program Rehabilitasi Hutan dan Lahan Program Perlindungan dan Konservasi sumberdaya Hutan Program Perlindungan dan Konservasi sumberdaya Hutan
Indikasi Rencana Program dan Pendanaan Misi III
BKPPP
100 Org
71 Org
654.934.015,00
71 Org
546.433.389,00
71 Org
576.815.085,43
71 Org
611.481.672,07
71 Org
649.699.276,57
71 Org
5 Komoditi
5 Komoditi
197.167.100,00
5 Komoditi
164.503.116,63
5 Komoditi
173.649.489,91
5 Komoditi
184.085.824,26
5 Komoditi
195.591.188,27
5 Komoditi
1000 Ha
5000 Ha
9.435.679.825,00
12 Bln 12 Bln
5000 Ha
7.872.503.773,27
2.676.940.850,00
12 Bln
846.223.100,00
12 Bln
974.906.661,00
5.153.994.400,00
6000 Ha
8.310.214.983,07
2.233.461.428,67
12 Bln
706.032.280,80
12 Bln
813.397.286,65
5000 Ha
8.809.658.903,55
2.357.641.884,11
12 Bln
745.287.675,62
12 Bln
858.622.175,78
9000 Ha
9.360.262.585,02
2.499.336.161,34
12 Bln
790.079.464,92
12 Bln
910.225.368,55
3.039.363.438,08 DISBUNHUT 914.996.719,07 DISBUNHUT
9000 Ha
43.788.320.069,90 DISBUNHUT
2.655.544.671,43
12 Bln
12.422.924.995,55 DISBUNHUT
839.459.431,48
12 Bln
3.927.081.952,82 DISBUNHUT
967.114.454,08
370.770.600,00
463.463.250,00
509.560.000,00
560.516.000,00
4.300.150.186,73
4.539.238.537,11
4.812.046.773,20
5.112.799.696,52
4.524.265.946,06 DISBUNHUT
1.904.309.850,00 BKPPP 23.918.229.593,56 DISBUNHUT
41
Kode
(1)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja Kondisi Kinerja dan Program Prioritas Awal RPJMD Program (outcome) 2010 Pembangunan (2)
(3)
(4)
2011 target (5)
Program Penciptaan Iklim Usaha Kecil Menengah Yang Kondusif Program Pengembangan Kewirausahaan Masyarakat dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah Program Pembinaan Pedagang Kaki Lima dan Asongan Program Pengembangan Sistem Pendukung Usaha Bagi Usaha Mikro Kecil Menengah Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi Program Peningkatan promosi dan kerjasama investasi.
Program Peningkatan dan pengembangan ekspor. Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negeri.
Program Perlindungan Konsumen dan Pengamanan Perdagangan.
target (7)
Rp (8) 1.564.163.770,45
2013 target (9)
Rp (10) 1.651.131.276,09
2014 target (11)
Rp (12) 1.750.364.265,78
2015 target (13)
Rp (14) 1.859.762.032,39
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPMJD target (15)
667.794.150,00
Penguasaan IPTEK Lemahnya pelaku IKM untuk sistem penguasaan prodiksi IPTEK pelaku IKM peningkatan kerja sama belum perdagangan dalam maksimalnya membuka pasar bagi dalam produk-produk kab. memenfaatkan Bengkalis peluang pasar internasional bagi produk daerah
Rp (16) 8.703.921.044,71 KUKM
2.164.452.008,76
2.294.535.574,49
2.437.944.047,89
11.409.885.853,50 KUKM
1.309.578.486,07
1.382.391.049,90
1.465.472.752,00
1.557.064.799,00
7.287.259.786,97 KUKM
(17)
DINAS PASAR
1.572.752.700,00
556.049.817,60
586.966.187,46
622.242.855,33
661.133.033,78
3.094.186.044,17 KUKM
5.374.863.650,00
4 Negara
4.479.948.852,28
4 Negara
4.729.034.008,46
4 Negara
5.013.248.952,37
4 Negara
5.326.577.011,89
19 Negara
2 sentra (Kecamatan)
1.632.886.835,00
2 sentra (Kecamatan)
1.362.372.188,15
1 sentra (Kecamatan)
1.438.120.081,81
2 sentra (Kecamatan)
1.524.551.098,73
1 sentra (Kecamatan)
1.619.835.542,40
8 sentra (Kecamatan )
perencanaan KI
1.720.077.600,00 Pemgembang an KI dan industri kecil
1.435.118.364,28 Pemgemban gan KI dan industri pendukung
1.514.910.945,33 Operasional KI
1.605.957.093,15 Operasional KI dan terbentuknya operasional pendukung
3.985.833.119,00
3.325.514.096,59
3.510.412.680,36
3.721.388.482,45
60%
SKPD Penanggung Jawab
2.050.447.147,37
5.093.842.650,00
Program Pengembangan Industri Kecil Produk dan IKM yang lemahnya IKM dan Menengah. berkualitas, mandiri dan baik produksi dan berdaya saing kemandirian Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri.
Program Peningkatan Kerjasama Perdagangan Internasional.
Rp (6) 1.878.499.700,00 2.462.507.075,00
Terlaksananya kegiatan road show Pameran dalam negeri Program Pengembangan Sentra-sentra Terbentuk sentra belum fokusnya Industri Potensial. industri di setiap pembinaan kecamatan terhadap produk potensial Program Penataan Struktur Industri. Pengembangan KI dan belum terbentuknya pengembangan industri inti (core Industriinti dan pendukungnya industri)
Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi.
2012
70%
434.631.900,00
80%
362.627.954,34
90%
382.790.068,60
95%
405.795.751,72
1.706.329.411,47 Operasional KI dan terbentukny a operasional pendukung 3.953.975.262,60 100%
431.157.986,21
24.923.672.475,00 BPPT BPPT 7.577.765.746,09 DISPERINDAG
7.982.393.414,23 DISPERINDAG
18.497.123.641,01 DISPERINDAG
2.017.003.660,87 DISPERINDAG
25%
2.000.000.000,00
80%
3.500.000.000,00
90%
4.000.000.000,00
95%
5.500.000.000,00
100%
15.000.000.000,00 DISPERINDAG
60%
311.819.500,00
70%
260.161.454,80
80%
274.626.431,69
90%
291.131.480,23
95%
309.327.197,75
100%
1.447.066.064,48 DISPERINDAG
pengawasan terhadap barang ekspor dan peningkatan jumlah ekspo produk peningkatan promosi dan iklim usaha yang mendukung perdagangan
lemahnya penguasaan dan kurangnya nilai ekspor kurangnya promosi dan pasar yang belum dimanfaatkan secara maksimal
60%
474.879.475,00
70%
396.207.854,45
80%
418.237.011,16
90%
443.373.055,53
95%
471.083.871,50
100%
2.203.781.267,66 DISPERINDAG
60%
3.072.572.925,00
70%
2.563.550.522,52
80%
2.706.083.931,57
90%
2.868.719.575,86
65%
3.048.014.549,35
100%
14.258.941.504,30 DISPERINDAG
tercapainya perlindungan kepada masyarakat terhadap ketersediaan bahan pokok, BBM dan LPG
Ketersediaan pokok yang berkelanjutan dan harga yang kurang dalam pengawasan
60%
753.299.025,00
70%
628.502.612,07
80%
663.447.357,31
90%
703.320.543,48
65%
747.278.077,45
100%
3.495.847.615,31 DISPERINDAG
Indikasi Rencana Program dan Pendanaan Misi III
42
INDIKASI RENCANA PROGRAM YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN KABUPATEN BENGKALIS
Kode
(1)
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja dan Program Prioritas Program Pembangunan (outcome) (3)
(2)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Awal RPJMD 2010
2011 target (5)
(4)
2012 Rp (6)
target (7)
2013 Rp (8)
target (9)
2014 Rp (10)
target (11)
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPMJD
2015 Rp (12)
target (13)
Rp (14)
target (15)
Rp (16)
SKPD Penanggung Jawab
(17)
MISI IV : Meningkatkan Infrastruktur daerah antara lain peningkatan prasarana jalan, jembatan, pelabuhan, energi listrik, pengelolaan sumber daya air, pengelolaan lingkungan, penataan ruang dan perumahan. Program Peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan
1.129.116.590,00
Program Pembangunan jalan dan jembatan Program Pembangunan Saluran Drainase/Gorong-gorong Program Pembangunan Turap/Talud/Bronjong Program Rehabilitasi/pemeliharaan jalan dan jembatan Program Pembangunan sistem informasi/data base jalan dan jembatan Program Pengembangan dan pengelolaan l l jjaringan i iirigasi, i i rawa, ddan jaringan pengairan lainnya. Program Pengendalian banjir Program Pembangunan Prasarana dan Fasilitas Perhubungan
-
-
-
Program Penyediaan dan pengelolaan air baku. Program Pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah.
Indikasi Rencana Program dan Pendanaan Misi IV
1.135.757.438,07
5.297.404.212,41 BINAMARGA
604.875.622.307,00
100%
511.726.288.660,78
100%
540.178.270.310,32
100%
572.642.984.355,97
100%
608.433.170.878,22
100%
2.837.856.336.512,28 BINAMARGA
19.801.502.800,00
100%
29.182.538.025,00
100%
24.688.500.125,50
100%
26.061.180.732,47
100%
27.627.457.694,49
100%
29.354.173.800,40
100%
136.913.850.377,86 BINAMARGA
43.172.585.345,00
100%
38.868.946.145,00
100%
32.883.225.611,04
100%
34.711.532.955,01
100%
36.797.696.085,61
100%
39.097.552.090,96
100%
182.358.952.887,60 BINAMARGA
13.935.101.350,00
100%
15.258.214.661,00
100%
12.908.487.748,74
100%
13.626.199.667,57
100%
14.445.134.267,59
100%
15.347.955.159,32
100%
71.585.991.504,23 BINAMARGA
0
100%
250.000.000,00
100%
300.000.000,00
100%
350.000.000,00
100%
400.000.000,00
100%
450.000.000,00
100%
1.750.000.000,00 BINAMARGA
3.534.818.260,00
Terlaksananya inventarisasi dan penataan bidang ketenagalistrikan Terlaksananya Study Kelayakan (FS) pembangunan PLTU kab. Bengkalis Tersediannya Sumber Daya Listrik alternatif pedesaan Terlaksananya pembangunan jaringan distribusi listrik kab. Bengkalis
1.068.948.177,01
100%
1.782.269.800,00
-
1.008.346.549,39
551.515.359.706,00
Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana Fasilitas LLAJ Program Pembangunan sarana dan prasarana perhubungan Program Peningkatan Pelayanan Angkutan Program Pengendalian dan Pengamanan Lalu Lintas Program pembinaan dan pengembangan bidang ketenagalistrikan
955.235.457,93
Tahun 2010 persentase tersedianya listrik 38,60 % dan persentase rumah tangga yang menggunakan listrik 53,50 %
1.507.804.706,47
1.591.638.648,15
1.687.296.130,91
1.792.752.139,09
8.361.761.424,63 BINAMARGA
100% 100%
4.823.628.000,00 3.410.959.450,00
100% 100%
4.080.801.347,07 2.860.092.909,78
100% 100%
4.307.693.901,97 3.019.114.075,57
100% 100%
4.566.586.305,48 3.200.562.831,51
100% 100%
4.851.997.949,57 3.400.598.008,48
100% 100%
22.630.707.504,08 BINAMARGA 15.891.327.275,34 DISHUBKOMINFO
100%
405.120.325,00
100%
339.693.797,63
100%
358.580.772,78
100%
380.131.477,23
100%
403.889.694,55
100%
1.887.416.067,19 DISHUBKOMINFO
100%
1.436.811.125,00
100%
1.204.767.565,12
100%
1.271.752.641,74
100%
1.348.184.975,51
100%
1.432.446.536,48
100%
6.693.962.843,86 DISHUBKOMINFO
100%
1.042.187.500,00
100%
873.875.260,94
100%
922.462.725,45
100%
977.902.735,24
100%
1.039.021.656,20
100%
4.855.449.877,83 DISHUBKOMINFO
100%
1.298.129.900,00
100%
1.088.483.219,28
100%
1.149.002.886,27
100%
1.218.057.959,74
100%
1.294.186.582,22
100%
6.047.860.547,51 DISHUBKOMINFO
100
36.916.733.904,00
100
30.739.327.611,28
100
32.448.434.226,46
100
34.398.585.123,47
100
36.548.496.693,69
100
171.051.577.558,90 DISTAMBEN
1.186.311.400,00
993.734.504,66
1.048.986.143,12
1.112.030.210,32
1.181.532.098,46
5.522.594.356,56 CIPTAKARYA
37.598.065.725,00
31.494.677.720,70
33.245.781.801,97
35.243.853.288,27
37.446.594.118,78
175.028.972.654,71 CIPTAKARYA
43
Kode
(1)
Bidang Urusan Pemerintahan Indikator Kinerja dan Program Prioritas Program Pembangunan (outcome) (3)
(2)
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Awal RPJMD 2010
(4)
2011 target (5)
Program Pengembangan Perumahan Program Pemberdayaan Komunitas Perumahan Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Program Pengawasan dan Penertiban Kegiatan Rakyat yang Berpotensi Merusak Lingkungan
-
Program Peningkatan Pengendalian Polusi Program Pengendalian kebakaran hutan Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup Program Rehabilitasi dan Pemulihan Cadangan Sumber Daya Alam Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan Lingkungan Hidup Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh Program Pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh Program Perencanaan Tata Ruang Program Pemanfaatan Ruang Program Pengendalian Pemanfaatan Ruang Program Penataan Keindahan Kota [*] Program Penyelesaian konflik-konflik pertanahan. Program Pembangunan Sistem Pendaftaran Tanah Program Penataan Penguasaan, Pemilikan, Penggunaan dan Pemanfaatan Tanah. Program Pengembangan Sistem Informasi Pertanahan
Indikasi Rencana Program dan Pendanaan Misi IV
Terwujudnya Monitoring Pengelolaan dan pemanfaatan air bawah tanah
100
2012
Rp (6) 29.393.191.500,00
target (7)
2013
Rp (8) 24.621.721.240,83
target (9)
2014
Rp (10) 25.990.688.941,82
target (11)
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPMJD
2015
Rp (12) 27.552.729.347,22
target (13)
Rp (14) 29.274.774.931,42
75.674.912.250,00
63.390.414.557,18
66.914.921.606,56
70.936.508.395,11
75.370.040.169,80
300.000.000
249.799.950,00
263.688.827,22
279.536.525,74
297.007.558,59
149.740.600
100
124.683.981,31
100
131.616.410,67
100
139.526.556,95
100
148.246.966,76
target (15)
SKPD Penanggung Jawab
Rp (17) (16) 136.833.105.961,28 CIPTAKARYA 352.286.796.978,65 CIPTAKARYA 1.390.032.861,55 BLH
100
693.814.515,69 DISTAMBEN
120.574.575,00
100.398.409,35
105.980.560,91
112.349.992,63
119.371.867,16
558.675.405,06 BLH
2.267.665.475,00
1.888.209.074,24
1.993.193.498,77
2.112.984.428,04
2.245.045.954,80
10.507.098.430,84 BLH
1.602.064.175,00
1.333.985.169,37
1.408.154.744,79
1.492.784.844,95
1.586.083.897,76
7.423.072.831,88 BLH
100.661.750,00
83.062.552,94
87.680.830,88
92.950.448,82
98.759.851,87
2.603.532.625,00
2.167.874.398,49
2.288.408.215,05
2.425.941.548,78
2.577.562.895,57
12.063.319.682,89 BLH
463.115.434,51 DINAS PASAR
475.000.000,00
395.516.587,50
417.507.309,77
442.599.499,08
470.261.967,77
2.200.885.364,12 BLH
696.413.800,00
581.041.363,20
613.347.263,00
650.209.433,50
690.847.523,10
3.231.859.382,80 BAPPEDA
50.000.000.000,00
50.000.000.000,00
50.000.000.000,00
150.000.000.000,00 BINAMARGA, CIPTAKARYA 4.560.178.763,58 CIPTAKARYA 1.421.764.358,25 CIPTAKARYA, SETDA SETDA
979.574.400,00 305.409.950,00 87.428.175,00
820.557.638,71 255.831.989,29
866.180.643,42 270.056.247,90
918.238.100,09 286.286.628,39
975.627.981,35 304.179.542,67
39.631.483.900,00
32.702.513.412,34
34.520.773.158,07
36.595.471.624,87
38.882.688.601,42
141.223.200,00
117.591.827,66
124.129.933,28
131.590.142,27
139.814.526,16
654.349.629,38 SETDA
39.721.103.999,60
33.074.432.643,48
34.913.371.098,46
37.011.664.701,48
39.324.893.745,32
184.045.466.188,34 SETDA
4.923.030.511,00
4.099.242.584,99
4.327.160.472,71
4.587.222.817,12
4.873.924.243,19
1.349.640.000,00
1.123.800.015,06
1.186.283.295,90
1.257.578.921,98
1.336.177.604,60
182.332.930.696,71 DINAS PASAR
22.810.580.629,02 SETDA, DISTANNAK
6.253.479.837,54 SETDA
44
INDIKASI RENCANA PROGRAM YANG DISERTAI KEBUTUHAN PENDANAAN KABUPATEN BENGKALIS Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program (outcome)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD 2010
(1)
(2)
(3)
(4)
2011 target (5)
2012 Rp (6)
target (7)
2013 Rp (8)
target (9)
2014 Rp (10)
target (11)
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPMJD
2015 Rp (12)
target (13)
Rp (14)
target (15)
SKPD Penanggung Jawab
Rp (16)
(17)
MISI V : Mengimplementasikan desentralisasi politik, keuangan dan administrasi dalam sistem pemerintahan daerah serta melaksanakan tata kelola pemerintahan yang baik (good governance). Program Peningkatan Kapasitas Lembaga Perwakilan Rakyat Daerah.
24.880.363.300,00
20.654.831.679,31
21.803.240.320,68
23.113.615.063,95
24.558.216.005,45
115.010.266.369,38 SEKRETARIAT DPRD, INSPEKTORAT
6.709.496.807,00
5.625.919.782,17
5.938.720.922,05
6.295.638.049,47
6.689.115.427,56
31.258.890.988,25 SEKRETARIAT DPRD, DISPENDA, SETDA
115.165.900,00
95.894.786,87
101.226.537,02
107.310.251,90
114.017.142,64
533.614.618,43 SETDA
Program Penataan Peraturan Perundang-undangan.
2.323.806.450,00
1.934.955.783,40
2.042.539.324,96
2.165.295.938,39
2.300.626.934,53
10.767.224.431,28 SETDA
Program Penataan daerah otonomi baru. baru Program pendidikan kedinasan. Program pembinaan dan pengembangan aparatur Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa.
3.441.064.075,00
2.865.258.779,61
3.024.567.167,75
3.206.343.654,53
3.406.740.132,94
15.943.973.809,83 SETDA
734.074.800,00 8.957.345.678,00
611.239.494,45 7.465.947.622,61
645.224.410,35 7.881.054.310,43
684.002.397,41 8.354.705.674,49
726.752.547,25 8.876.874.779,14
3.401.293.649,45 SETDA 41.535.928.064,67 BKD, BANDIKLAT
1.956.206.110,00
1.628.867.294,89
1.719.432.316,49
1.822.770.198,71
1.936.693.336,13
9.063.969.256,22 BPMPD
4.223.022.100,00
3.516.369.031,43
3.711.879.149,58
3.934.963.086,47
4.180.898.279,37
19.567.131.646,84 SETDA
62.001.051.216,00
51.677.876.188,54
54.551.166.104,62
57.829.691.187,51
61.444.046.886,73
287.503.831.583,39 SEMUA SKPD
66.014.501.792,00
55.023.087.243,63
58.082.370.894,38
61.573.121.385,13
65.421.441.471,70
306.114.522.786,84 SEMUA SKPD
Program Optimalisasi pemanfaatan Teknologi informasi. Program Peningkatan kerjasama antar pemerintah daerah.
Program Peningkatan pelayanan kedinasan kepala daerah/wakil kepala daerah. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran. Program Peningkatan Sarana dan Prasarana Aparatur. Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Program Fasilitasi Pindah / Purna Tugas PNS. Program Peningkatan Disiplin Aparatur Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur. Program Perencanaan Pembangunan Daerah Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi Program Perencanaan Sosial dan Budaya Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam
Indikasi Rencana Program dan Pendanaan Misi V
Peningkatan SDM bagi pengelola pemerintahan desa
Belum memadai SDM bagi pengelola pemerintahan desa
836.480.875,00
697.206.809,31 1 thn
735.971.507,91 1 thn
780.203.395,54 1 thn
828.966.107,76
100%
3.878.828.695,52 SEMUA SKPD
911.587.700,00
759.808.347,95
802.053.692,10
850.257.118,99
903.398.188,93
4.227.105.047,96 BKD
787.712.000,00
656.557.952,00
693.062.574,13
734.715.634,84
780.635.362,01
3.652.683.522,98 SEMUA SKPD
14.431.711.510,00
12.028.831.543,59
12.697.634.577,41
13.460.762.415,51
14.302.060.066,48
66.921.000.112,98 SEMUA SKPD
2.919.222.150,00
2.435.604.833,69
2.571.024.462,44
2.725.543.032,63
2.895.889.472,17
13.547.283.950,93 BAPPEDA
809.460.000,00
675.359.594,91
712.909.588,39
755.755.454,65
802.990.170,56
3.756.474.808,51 BAPPEDA
3.012.063.060,00
2.513.065.115,07
2.652.791.535,47
2.812.224.306,75
2.987.988.325,92
13.978.132.343,21 BAPPEDA, SETDA
273.354.000,00
228.068.399,56
240.749.002,57
255.218.017,63
271.169.143,73
1.268.558.563,49 BAPPEDA
4.636.539.400,00
3.868.420.145,49
4.083.504.305,58
4.328.922.914,34
4.599.480.596,49
21.516.867.361,90 BAPPEDA
45
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan
Kode
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program (outcome)
Kondisi Kinerja Awal RPJMD 2010
(1)
(2)
(3)
(4)
Program Perencanaan Pengembangan Wilayah Strategis dan Cepat Tumbuh Program Kerjasama Pembangunan Program Pembinaan dan Pengawasan Terlaksananya Tersedianya Bidang Pertambangan pemetaan zonasi dokumen pemetaan air bawah tanah zonasi air bawah Terlaksananya tanah pada kec. pengeboran air Rupat, Rupat Utara, Bukit Batu dan Siak bawah tanah Kecil Terlaksananya koordinasi dan konsultasi tentang DBH Migas
Program Peningkatan profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan.
Indikasi Rencana Program dan Pendanaan Misi V
target (5)
Rp (6) 696.413.800,00
2012 target (7)
Rp (8) 581.041.363,20
2013 target (9)
Rp (10) 613.347.263,00
target (11)
Rp (12) 650.209.433,50
target (13)
Rp (14) 690.847.523,10
249.783.200,00 2.245.385.150
100
208.402.491,50 1.869.656.994,00
100
401.760.575,00
100
334.532.571,82
353.132.582,82
374.355.851,04
397.753.091,73
110.074.181,43
116.194.305,92
123.177.583,71
130.876.182,69
100
233.211.049,19 2.092.223.879,23
2015
100
100
219.989.670,02 1.973.609.922,87
2014
100
247.786.739,77 2.222.987.871,69
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPMJD target (15)
100
SKPD Penanggung Jawab
Rp (17) (16) 3.231.859.382,80 BAPPEDA 1.159.173.150,48 BAPPEDA 10.403.863.817,79 DISTAMBEN
Tersedianya sumur bor sebagai air bersih bagi masyarakat desa di Kec. Rupat dan Rupat Utara
Terpenuhinya keterampilan teknis pemeriksaan
132.194.800,00
Program Penataan dan penyempurnaan kebijakan sistem dari prosedur pengawasan. Program Peningkatan sistem Terwujudnya pengawasan internal dan pengendalian pengawasan pelaksanaan kebijakan KDH. yang efektif, efisien dan ekonomis Program Pengembangan data/informasi Program Pengembangan Data/Informasi/Statistik Daerah Program kerjasama informasi dengan mass media Program pengembangan komunikasi, informasi dan media massa Program fasilitasi Peningkatan SDM bidang komunikasi dan informasi Program Penelitian dan Pengembangan [*] Program Peningkatan Pendapatan Asli Daerah [*] Program Peningkatan dan pengembangan pengelolaan keuangan daerah. Program Pemberdayaan Masyarakat untuk Menjaga Ketertiban dan Keamanan. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan. Program Peningkatan Keamanan dan Kenyamanan Lingkungan. Program Pemeliharaan Kantrantibmas dan Pencegahan Tindak Kriminal.
2011
100
100%
6.528.986.650,00
`1
1.216.921.100,00
69.065.200,00
2.511.975.675,00
100
3.555.773.900,00
100
3.911.351.290,00
100
4.502.486.419,00
100
4.952.735.060,00
1.861.534.672,42 INSPEKTORAT
612.517.053,75 SETDA
100
19.434.322.344,00 INSPEKTORAT, SETDA
1.074.754.000,00 -
896.703.266,46
946.559.968,07
1.003.448.222,16
1.066.163.736,04
973.000.000,00
811.806.495,50
856.942.936,65
908.445.207,14
965.223.032,59
1.686.161.617,22
1.779.912.203,14
1.886.884.926,55
2.004.815.234,46
143.630.300,00
120.434.150,18
127.130.288,93
134.770.819,30
143.193.995,50
9.368.697.781,38 SETDA, DISHUBKOMINFO 669.159.553,91 SETDA
8.609.347.375,00
7.168.715.146,03
7.567.295.708,14
8.022.090.180,20
8.523.470.816,47
39.890.919.225,84 BALITBANGSTAT
6.429.761.200,00
5.353.846.754,24
5.651.520.633,78
5.991.177.023,87
6.365.625.587,86
29.791.931.199,74 DISPENDA
19.905.675.475,00
16.574.789.127,90
17.496.347.403,42
18.547.877.882,36
19.707.120.250,01
48.106.000,00
40.096.351,00
42.325.708,12
44.869.483,17
47.673.825,87
2.595.163.775,00
2.160.905.937,46
2.281.052.307,58
2.418.143.551,26
2.569.277.523,22
12.024.543.094,52 SATPOL PP
3.472.230.475,00
2.891.209.996,81
3.051.961.272,63
3.235.384.145,12
3.437.595.654,19
293.382.200,00
244.289.529,64
257.872.027,48
273.370.136,34
290.455.769,86
16.088.381.543,76 KESBANGPOLINMAS, SATPOL PP, SETDA 1.359.369.663,31 SATPOL PP
2.010.923.800,00
100%
1.074.754.000,00 BAPPEDA 4.987.629.192,73 BAPPEDA 4.515.417.671,88 SETDA
92.231.810.138,69 DISPENDA, SETDA
223.071.368,16 KESBANGPOLINMAS
46
Kode
Bidang Urusan Pemerintahan dan Program Prioritas Pembangunan
Indikator Kinerja Program (outcome)
(1)
(2)
(3)
Program Peningkatan Pemberantasan Penyakit Masyarakat (Pekat).
Capaian Kinerja Program dan Kerangka Pendanaan Kondisi Kinerja Awal RPJMD 2010
(4) 374.078.300,00
Program Pencegahan Dini dan Penanggulangan Korban Bencana Alam. Program Pendidikan Politik Masyarakat. Program Pengembangan Wawasan Kebangsaan.
Indikasi Rencana Program dan Pendanaan Misi V
84.447.100,00
2011 target (5)
Rp (6) 435.573.750,00
2012 target (7)
Rp (8) 362.687.669,90
2013 target (9)
Rp (10) 382.853.104,35
2014 target (11)
Rp (12) 405.862.575,92
2015 target (13)
Rp (14) 431.228.986,92
Kondisi Kinerja pada akhir periode RPMJD target (15)
SKPD Penanggung Jawab
Rp (17) (16) 2.018.206.087,10 SATPOL PP
102.765.300,00
85.654.877,55
90.417.288,74
95.851.367,80
101.842.078,28
476.530.912,37 KESBANGPOLINMAS
264.438.400,00
220.409.406,40
232.664.169,40
246.647.285,98
262.062.741,35
1.226.222.003,12 KESBANGPOLINMAS
611.571.175,00
509.744.574,36
538.086.372,70
570.425.363,70
606.076.948,93
2.835.904.434,68 KESBANGPOLINMAS, SATPOL PP
47