Hukum-Hukum Berkaitan dengan Najis
14 Najis Menurut Bahasa Najis Menurut Istilah Syar’i
Kotoran
.c om
2
Kotoran yang wajib dicuci menurut perintah syari’at
Macam-Macam Najis
2-Darah Haid
Khaulah Binti Yasaar mendatangi Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam dan berkata, “wahai Rasulullah, aku hanya memiliki selembar sarung, aku memakainya sekalipun sedang haid, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Kalau engkau telah bersih dari haidmu, maka cucilah tempat keluarnya darah haid tersebut lalu shalatlah menggunakan pakaianmu itu.”(2)
fiq hi nd
Pengertian Najis Macam-Macam Najis 1. Air Kencing dan Kotoran (Tahi) Manusia 2. Darah Haid 3. Air Kencing dan Kotoran (Tahi) Binatang yang Haram Dimakan. 4. Bangkai 5. Daging Babi 6. Air Liur Anjing 7. Madzi 8. Wadi Cara Membersihkan Najis
Hal ini didasarkan pada hadits seorang Arab Badui yang pernah kencing di masjid lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam berkata kepadanya, “Tempat ini adalah masjid yang tidak boleh dikotori dengan kencing maupun tahi, karena tempat ini hanya digunakan untuk berdzikir kepada Allah Subahanahu wa Ta’ala dan mendirikan shalat serta membaca Al Qur’an.”(1)
on
Daftar Bahasan
es ia
1-Air Kencing dan Kotoran Manusia
Semua darah selain darah haid hukumnya suci, baik yang mengalir maupun yang tidak(3). Dalam sebuah riwayat, ada seorang musyrik yang pernah menombak muslim lain saat ia sedang shalat, kemudian ia mencabut tombak tersebut dan ia melanjutkan shalatnya sementara darahnya terus mengalir.(4)
ww
w.
3-Air Kencing dan Kotoran (Tahi) Binatang yang Haram Dimakan Driwayatkan oleh Ibnu Mas’uud radhiyallahu ‘anhu, “suatu ketika Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam buang air besar, lalu beliau memintaku memberinya 3 buah batu, namun aku hanya menemukan dua buah, aku terus mencari batu yang ketiga namun tidak aku dapatkan. Lalu aku mengambil tahi hewan yang sudah kering dan membawanya kepada beliau, beliau mengambil dua batu tersebut dan membuang tahi hewan yang telah kering seraya berkata,”Tahi ini adalah riksun(5).”(6) (1) Muttafaq ‘Alaihi (2) HR. Abu Dawud (3) Darah yang mengalir yaitu darah yang keluar dan mengalir dari salurannya (4) HR. Abu Dawud (5) Riksun adalah najis (6) HR. Bukhari
www.fiqhindonesia.com
Bab Thaharah
15
.c om
Hukum-Hukum Berkaitan dengan Najis
2-Bangkai Hewan yang Tak Bernyawa Seperti Lalat
Air kencing dan tahi binatang yang halal dimakan adalah suci. Seperti diriwayatkan Anas bin Malik radhiyallahu ‘anhu, sekelompok orang datang ke Madinah dan mereka sakit setelah tiba di sana. Lalu Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menyuruh mereka membelih air kencing dan susu unta zakat.”(1)
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Jika seekor lalat hinggap di minuman kalian, maka tenggelamkanlah kemudian keluarkanlah. Karena di satu sayapnya ada penawar bagi penyakit yang dibawa oleh sayapnya yang lain.”(2)
es ia
Bagaimana Status Air Kencing dan Tahi Binatang yang Halal Dimakan?
(1) HR. Bukhari
Belalang
Lalat
5-Daging Babi
Firman Allah Subahanahu wa Ta’ala, “Katakanlah, Tiadalah aku peroleh dalam wahyu yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir, atau daging babi karena semua itu Babi adalah kotor.” (Al An’aam: 145)
on
4-Bangkai
fiq hi nd
Yaitu semua binatang yang mati bukan karena disembelih secara syar’i. firman Allah Subahanahu wa Ta’ala, “Katakanlah, Tiadalah aku peroleh yang diwahyukan kepadaku, sesuatu yang diharamkan bagi orang yang hendak memakannya, kecuali kalau makanan itu bangkai, atau darah yang mengalir, atau daging babi karena semua itu adalah kotor.” (Al An’aam: 145). Potongan daging yang diambil dari hewan hidup sebelum disembelih termasuk bangkai. Beberapa pengecualian bangkai
Bangkai
1-Bangkai Ikan dan Belalang
ww
w.
Hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, ”Dihalalkan bagi kita memakan dua jenis bangkai dan dua jenis darah. Kedua jenis bangkai itu adalah bangkai ikan dan belalang. Sedangkan dua jenis darah adalah, hati dan limpa.”(1)
(1) HR. Ahmad
6-Liur Anjing Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, “bersihnya bejana kalian jika dijilati anjing adalah dengan mencucinya sebanyak tujuh kali, cucian pertamanya menggunakan tanah.”(3)
Liur Anjing
7-Madzi
Ikan
Yaitu, cairan berwarna putih bening dan lengket yang keluar saat melakukan pemanasan pra seks atau ketika membayangkan aktivitas seks. Keluarnya tidak disertai dengan rasa nikmat dan tidak pula terpancar serta tidak pula memicu perasaan lemas setelah keluar, bahkan kadang keluarnya tidak terasa. (2) Muttafaq ‘Alaih (3) HR. Muslim
www.fiqhindonesia.com
Bab Thaharah
8-Wadi Yaitu cairan putih kental yang keluar setelah kencing
Sucinya Air Mani Air mani adalah cairan putih kental yang keluar disertai perasaan nikmat dan terpancar, memicu perasaan lemas setelah keluar dan baunya seperti telur busuk. Digosok Jika Air Mani Telah Mengering
Alkohol suci fisiknya, namun termasuk najis maknawi. Meminumnya termasuk dosa besar Adapun firman Allah, ”Hai orang-orang yang beriman, sesungguhnya meminum khamar (arak), berjudi, berkorban untuk berhala, mengundi nasib dengan panah adalah perbuatan keji dan termasuk perbuatan syaitan. Maka jauhilah perbuatan-perbuatan itu agar kamu mendapat keberuntungan.” (Al-Maaidah: 90).
w.
Cara membersihkannya, cukup dicuci jika ia masih basah dan digosok ketika telah kering. Sebagaimana hadits yang diriwayatkan ‘Aisyah mengatakan, “Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam biasa mencuci air mani yang menempel pada pakaiannya kemudian ia pergi untuk melaksanakan shalat dengan pakaian tersebut, dan Dicuci Ketika Air saya sering melihat bekas Mani Masih Basah cuciannya.”(1) Dalam riwayat Muslim disebutkan ‘Aisyah berkata, “aku biasa menggosok air mani dari baju Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam kemudian ia memakainya untuk melaksanakan shalat.”
ww
(1) Muttafaq ‘Alaih
(1) Muttafaq ‘Alaih
Khamar
Najis yang dimaksud adalah najis maknawi, dan bukan najis hissi (secara fisik), sama dengan najisnya judi dan patung-patung.
fiq hi nd
Hukumnya suci, karena sekiranya ia dianggap najis niscaya Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam akan menyuruh mencucinya.
Alkohol
es ia
Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda ketika ‘Ali bin Abi Thalib bertanya seputar madzi. Beliau menjawab, “berwudhu’ dan cucilah kemaluanmu.”(1)
.c om
Fikih Ibadah Bergambar
on
16
Cara Membersihkan Najis
1-Cara Membersihkan Lantai yang Terkena Najis
Jika ada najis yang menempel p ppada tanah maka dibersihkan dengan air atau yang lainnya. Sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits, tatkala ada seorang Arab Badui yang tiba-tiba kencing di salah satu pojok masjid, kemudian Mencuci Lantai Rasulullah Shallallahu ‘alaihi Dengan Air wasallam bersabda, “Biarkan dia dan siramlah(2) kencingnya tersebut dengan segayung(3) atau bejana(4) air.”(5) Namun jika benda najis itu berbentuk cairan yang telah kering, maka tempat tersebut telah dianggap suci. Berdasarkan hadits Abu Qilabah ia bersabda, “jika tanah telah mengering maka ia (2) Harriquhu artinya siramilah (3) As sijil artinya gayung yang penuh dengan air (4) Dzanuban maksudnya: gayung besar yang penuh dengan air (5) HR. Muttafaqun ‘Alaihi
www.fiqhindonesia.com
telah menjadi suci(1) dengan sendirinya.”(2)
Najis Cair yang Tumpah Ditanah
2-Cara Membersihkan Air yang Tercampur dengan Najis
Kulit bangkai binatang tersebut dapat dibersihkan dengan disamak. Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, “Jika kulit bangkai(3)telah disamak maka ia telah bersih.”(4) Samak adalah membersihkan kulit bangkai menggunakan beberapa media untuk menghilangkan bau busuknya. Adapun binatang halal yang bukan bangkai dan matinya karena disembelih dangan cara syar’i maka kulitnya suci dan bersih.
on
Air tersebut menjadi bersih setelah disiram dengan air dalam jumlah yang banyak sampai bekas-bekas najis tidak terlihat lagi. Ia juga dapat dibersihkan dan disucikan dengan melakukan filterisasi menggunakan teknologi modern.”
2-Kulit Bangkai Binatang yang Haram Dimakan
fiq hi nd
Membersihkan dengan Menggunakan Teknologi Modern
Membersihkan dengan Cara Menambah Jumlah Air
3-Cara Membersihkan Pakaian yang Terkena Najis
Menyamak
Hewan yang Haram Dimakan
Setiap bangkai binatang yang tidak disembelih, kulitnya tidak bias disucikan dengan disamak walaupun pada waktu hidupnya dalam keadaan suci. Laki dan Bayi Perempuan yang Belum Makan
w.
Mencuci Pakaian yang Terkena Najis
4-Cara MembersihkanTempat Tidur (Tikar) Tikar dicuci dengan air atau deterjen lalu disikat sampai najisnya hilang.
ww
Binatang yang Halal dimakan
6-Cara Membersihkan Air Kencing Bayi Laki-
Pakaian tersebut dicuci dengan air, dan disikat, atau diperas sampai najisnya hilang.
(1) Zakat artinya telah suci. (2) HR. Al-Bukhari
17
5-Cara Membersihkan Kulit Bangkai 1-Kulit Bangkai Binatang yang Halal Dimakan
es ia
Najis Cair yang Telah Kering
Bab Thaharah
.c om
Hukum-Hukum Berkaitan dengan Najis
Membersihkan Tikar
Kencing bayi perempuan harus dicuci, sedang kencing bayi laki-laki cukup dengan dipercikkan air, berdasarkan hadits Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, “kencing bayi perempuan dicuci sedangkan kencing bayi laki-laki cukup dipercikkan air.”(5) Memercikkan Air Pada Benda yang Terkena Kencing Bayi Laki-Laki
Mencuci Benda yang Terkena Kencing Bayi Perempuan
(3) Al ihab artinya kulit bangkai yang belum disamak (4) HR. Muslim (5) HR. Abu Dawud
www.fiqhindonesia.com
Bab Thaharah
Fikih Ibadah Bergambar
.c om
18
7-Cara Membersihkan Bekas Jilatan Anjing
10-Cara Membersihkan Sandal atau Sepatu
Tempat bekas jilatan anjing harus dicuci sebanyak tujuh kali, cucian pertamanya dengan tanah berdasarkan hadits, “Bersihnya bejana kalian jika dijilati anjing adalah dengan mencucinya sebanyak tujuh kali, cucian pertamanya menggunakan tanah.”(1)
Sandal atau sepatu digosokkan ke tanah sampai hilang najisnya, berdasarkan hadits, “Jika seseorang menginjak najis maka tanah yang diinjaknya dapat membersihkannya.”(1)
es ia
Membersihkan Sandal atau Sepatu dengan Cara Menggosokkannya Ketanah
1 (Satu) Kali 6 (Enam) Kali
11-Cara Membersihkan Jubah (Pakaian
Kemudian
Panjang) Wanita Mencuci
8-Cara Membersihkan Madzi dan Wadi
Membersihkan Jubah Wanita
12-Cara Membersihkan Makanan yang
fiq hi nd
Diawali dengan mencuci kemaluan lalu berwudhu’ berdasarkan hadits ‘Ali bin abi Thalib, Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “berwudhu kemudian cucilah kemaluanmu.”(2)
Jika pakaian wanita tersebut panjang, maka ia cukup berjalan di tempat yang bersih. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda, “Tanah yang setelahnya akan membersihkannya.”(2)
on
Membersihkan dengan Menggunakan Tanah
Membersihkan pakaian cukup dengan memercikkan air ke tempat yang terkena madzi atau wadi berdasarkan hadits Sahl bin Hanif, ia pernah bertanya kepada Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam berkata: wahai Rasulullah, bagaimana cara membersihkan pakaianku yang terkena madzi atau wadi? Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam menjawab, “cukup engkau ambil sedikit air lalu percikkan ke tempat yang terkena madzi atau wadi.”(3)
Telah Membeku dengan membuang najis dan makanan di sekitarnya, sisanya dianggap telah suci dan boleh dikonsumsi. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam pernah ditanya tentang seekor tikus mati yang tercelup Keju yang ke dalam susu, beliau menjawab, Kejatuhan Tikus Mati “buanglah tikus tersebut dan bagian yang di sekitarnya setelah itu makanlah sisanya.”(3)
13-Cara Membersihkan Permukaan Benda
Darah haid dicuci dengan air. Apabila meninggalkan bekas yang tersisa maka tidak mengapa. Sabda Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wasallam, “Cukup siram dengan air dan kalau masih tersisa bekasnya maka tidak mengapa.”(4)
yang Licin seperti Cermin atau Botol
ww
w.
9-Cara Membersihkan Darah Haid
(1) HR. Muttafaqun ‘Alaihi (2) HR. Muttafaqun ‘Alaihi (3) HR. Abu Dawud (4) HR. Abu Dawud
Benda-benda tersebut cukup dilap hingga najisnya hilang
(1) HR. Abu Dawud (2) HR. Abu Dawud (3) HR. Bukhari
Membersihkan Kaca dengan Melapnya
www.fiqhindonesia.com
Bab Thaharah
19
.c om
Hukum-Hukum Berkaitan dengan Najis
Beberapa Permasalahan Berkaitan dengan Najis 1. Hukum asal semua benda adalah suci, sampai ada atau nampak najis yang mencampurinya.
Perubahan Tahi Binatang yang Kering Menjadi Debu Karena Terbakar Menjadikannya Suci.
es ia
2. Apabila suatu benda terkena najis dan sulit diketahui batasannya, maka benda tersebut harus dicuci keseluruhannya.
ww
w.
fiq hi nd
on
3. Jika najis berubah bentuk, seperti tahi binatang yang kering berubah menjadi abu karena terbakar, maka hukumnya menjadi suci.
www.fiqhindonesia.com