IRIGASI TETES (DRIP IRRIGATION) Dr.Ir.. Sugeng Prijono, Dr.Ir Prijono, MS
Irigasi Tetes
Definisi: suatu sistem untuk memasok air (dan pupuk) tersaring ke dalam tanah melalui suatu pemancar (emiter / dripper) Debit kecil dan konstan serta tekanan rendah. Air akan menyebar di tanah baik ke samping maupun ke bawah karena gaya kapiler dan gravitasi. Bentuk sebarannya tergantung jenis tanah, kelembaban, permeabilitas tanah, dan jenis tanaman
Kesesuaian pemakaian
Tanaman
Topografi
Bisa dipakai di semua jenis slope
Tanah
Biasanya cocok untuk tanaman semak, pohon, dan menjalar Tanaman dengan nilai ekonomi tinggi
Bisa dipakai di semua jenis tanah
Air
Harus menggunakan air yang bersih untuk mencegak mampet di emiter Air harus bebas sedimen, ganggang, endapan pupuk, dll.
Keuntungan irigasi tetes
Efisiensi sangat tinggi (evaporasi ↓, tidak ada gerakan air di udara, tidak ada pembasahan daun, runoff ↓, pengairan dibatasi di sekitar tanaman pokok) Respon tanaman lebih baik (produksi, kualitas, keseragaman)
Tidak mengganggu aerasi tanah, dapat dipadu dengan unsur hara, tekanan rendah, tidak mengganggu keseimbangan kadar lengas Mengurangi perkembangan serangga, penyakit, dan jamur Penggaraman/pencucian garam efektif karena ada isolasi lokasi.
Keuntungan irigasi tetes
Lahan tidak terganggu karena pengolahan tanah, siraman, dll. Meningkatkan drainasi permukaan. Perencanaan dan konstruksi murah bila penyumbatan tidak terjadi dan pemeliharaan emiter minimum. murah. Bisa diletakkan di bawah mulsa plastik,bisa diterapkan di daerah bergelombang
Drip System
Drip Irrigation Retrofit Kits
Pressure Regulator
Non adjustable pressure regulator
Brass adjustable pressure regulator
Filter
Pipes and fittings
Emitters
- Many shapes and styles - Flow rate 0.5 – 10 gal./hr - Pressure compensating
Pepsee System
Pepsee System of Irrigation Pepsee system is a low cost alternative of drip irrigation system (DIS). It does not require micro tube or emitter to place water directly to the root zone instead the lateral, which is called pepsee a lightlight-weight plastic pipes is placed directly to the root zone of the plants.
Debit Emiter
Debit : banyaknya volume air yang mengalir per satuan waktu Debit yang umum digunakan : 4 liter/jam Pilihan lain : 2, 6, 8 liter/jam
Pola pembasahan Pasir
Liat
Daerah Terbasahi (Keller dan Bliesner, 1996)
W = K (Vw)0.22 x (Cs / q)-0.17 W Vw Cs q K
: : : : :
lebar daerah terbasahi atau pola penyebaran air (m) volume air yang diberikan (l) permeabilitas tanah (m/detik) debit emiter (l/jam) koefisien empiris (0.0031)
Keseragaman Irigasi Cu = 100 {1 – Σ(xi – x)/Σ x)/Σxi} Cu : koefisien keseragaman irigasi (%) xi : volume air pada wadah ke I (ml) x : nilai rata rata--rata dari volume air pada wadah (ml) Σ(xi – x): jumlah deviasi absolut ratarata-rata pengukuran (ml) Cu : >90%
Efisiensi Penyebaran Air (Hansen dkk.,1986) Ed = 100 (1 – y/d) Ed : efisiensi penyebaran y : angka deviasi rata rata--rata untuk kedalaman yang ditampung (cm) d : kedalaman air ratarata-rata yang ditampung selama pemberian air irigasi tetes (cm)
Laju Tetesan Emiter EDR = q / (s x l) EDR : laju tetesan emiter (mm/jam) q : debit emiter (m3/jam) s : jarak lubang emiter (m) l : jarak lateral emiter (m) Waktu operasional : Etm /EDR
Keseragaman Tetesan Menurut GW Assough and GA Kiker (2002) : 1. Statistical Uniformity (SU) SU : (1(1-CV) x 100% CV : koefisien variasi 2. Coefisient of Uniformity (CU) CU : (d (dLq / davg) x 100% dLq : debit ratarata-rata seperempat terkecil (l/jam) davg : debit ratarata-rata emiter (l/jam)
Kriteria Keseragaman Tetesan (menurut ASAE) Kriteria
Statistical Uniformity (SU)
Coeffisient Uniformity (CU)
Sangat baik
95 – 100%
94 – 100%
Baik
85 – 90%
81 – 87%
Cukup baik
75 – 80%
68 – 75%
Jelek
65 – 70%
56 – 62%
<60%
<50%
Tidak layak
Efisiensi Irigasi (Rijsberman, 2002)
Irigasi Permukaan : 30 – 40% Irigasi Curah : 75 – 85% Irigasi Tetes : 87 – 95%
Efisiensi irigasi, irigasi, yaitu rasio dari air yang dimanfaatkan tanaman dengan air yang diberikan
Choosing an Irrigation System
Variations in soil types Varying topography of the land Availability of power sources Availability of water Sources of water The period of time when the system was installed The size of the area being irrigated On farm water storage capacity Availability of labour/financial resources
Irrigation Schedulling
Gunakan software computer Cropwat for Windows ver 4.2 atau 8.0 Siapkan data input : data meteorologi meteorologi,, data tanah dan data tanah