1
PENERAPAN MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE GROUP INVESTIGATION DALAM PEMBELAJARAN MATEMATIKA SISWA KELAS VII SMP N 1 KECAMATAN MALALAK KABUPATEN AGAM 1
Jurusan Pendidikan Matematika, Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan, Universitas Bung Hatta
E-mail :
[email protected] Abstract The low completeness learning mathematic of students one of which is caused by a lack of interest, lack of motivation and involvement of the student in learning. One model that is expected to overcome these problems is to use cooperative learning models group investigation type. With this model the teacher can create a learning environment that can increase student interest. So that students actively asking questions and express opinions . The purpose of this study was to know the activity and result of students’ mathematic learning class VII SMP N 1 Subdistrict Malalak of Agam regency in study that the cooperative learning models group investigation type is better than students’ mathematic using conventional learning. Type of this research was Experimental. Population in this research was all of students class VII SMPN 1 Subdistrict Malalak of Agam regency. This sampling technique using total sampling technique. Learning activity data obtained from observation sheet consisting of 8 indicators . The results obtained in the presence of an increasing trend of students learning activities . Data result of students mathematic learning obtained from the final test scores were given to the two classes of samples. Based on the results count obtained = 2.013 and = = 1,70 at 95 % confidence level, it turns out so it can be concluded that the result of students’ mathematic learning who apply mathematical cooperative learning models group investigation type better than the result of students, mathematic learning who apply conventional learning in class VII SMP N 1 Subdistrict Malalak of Agam regency. Key words : cooperative, Activities, the result of learning. bagaimana memproses hasil belajar berupa
Pendahuluan Proses belajar mengajar merupakan
konsep dan fakta yang diperoleh untuk
inti dari kegiatan pendidikan di sekolah. Agar
mengembangkan diri, untuk menemukan
tujuan pendidikan dan pembelajaran berjalan
sesuatu yang baru. Untuk memproses hasil
dengan
belajar tersebut diperlukan peranan
benar,
maka
perlu
pengadministrasian kegiatan-kegiatan belajar
dalam pembelajaran, karena
mengajar,
sangat penting dalam pembelajaran.
yang
lazimnya
disebut
administrasi kurikulum. Kurikulum yang berorientasi pada
guru
peran guru
Menurut James di kutip Sardiman (2012:144) bahwa tugas dan peran guru
materi dan tujuan sekarang nampaknya sudah
antara
lain,
yaitu
menguasai
tidak sesuai lagi dengan tuntutan zaman.
mengembangkan
Perlu ditambahkan satu pemikiran lagi, yaitu
merencanakan dan menyiapkan pelajaran
materi
dan
pembelajaran,
setiap hari, mengontrol dan mengevaluasi
Sehingga
kegiatan siswa. Berdasarkan alasan tersebut
materi yang dituliskan guru dipapan tulis,
maka sangat pentinglah bagi guru untuk
siswa kurang tertarik dengan materi pelajaran
memahami karakteristik materi pembelajaran
yang disajikan oleh guru. Hal ini terlihat dari
yang disampaikan, peserta didik dan metode
tingkah laku siswa saat belajar seperti ada
pembelajaran dalam proses pembelajaran
beberapa
terutama berkaitan dengan pemilihan model-
dengan teman disampingnya dan permisi
model
keluar
pembelajaran
moderen.
Dengan
aktivitas siswa hanya mencatat
siswa
masuk
mengantuk, berbicara
kelas
serta
siswa
tidak
demikian proses pembelajaran akan menarik
menghiraukan teguran dari guru. Sehingga
sehingga dapat meningkatkan aktivitas dan
berdampak terhadap hasil belajar matematika
kreativitas peserta didik.
siswa yang pada umumnya masih banyak
Berdasarkan hasil observasi
dan
yang berada di bawah KKM.
wawancara penulis dengan guru bidang studi
Hasil belajar matematika siswa yang
matematika di SMP N 1 Kecamatan Malalak
rendah dapat disebabkan oleh beberapa
Kabupaten Agam pada tanggal 6 sampai 8
faktor
Mei 2013, bahwa proses pembelajaran yang
motivasi dan kurangnya
dilakukan masih cenderung berlangsung satu
dalam belajar.
arah, yaitu dari guru ke siswa. Guru
dapat tercapai secara optimal, maka dapat di
menjelaskan materi, memberikan beberapa
terapkan berbagai model pembelajaran yang
contoh soal, guru memberikan kesempatan
sesuai dengan kondisi siswa. Salah satu
bertanya, lalu siswa mencatat yang ditulis
model pembelajaran yang diperkirakan dapat
guru di papan tulis dan dilanjutkan dengan
mengatasi permasalahan tersebut
mengerjakan beberapa soal latihan. Guru
dengan menggunakan model pembelajaran
masih memandang belajar sebagai perolehan
kooperatif tipe Group Investigation.
pengetahuan, sedangkan mengajar adalah
diantaranya
kurangnya
minat,
keaktifan siswa
Agar tujuan pembelajaran
adalah
Model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation merupakan Model yang
pemindahan pengetahuan ke siswa. Dalam proses pembelajaran kurang
menyiapkan siswa dengan lingkup studi yang
terjadinya komunikasi dua arah antara guru
luas dan berbagai pengalaman belajar untuk
dan siswa, karena kurangnya respon siswa
memberikan tekanan pada aktivitas positif
terhadap pertanyaan yang diberikan oleh
para
guru dan juga siswa kurang termotivasi untuk
pembelajaran
bertanya,
karena
Investigation ini guru dapat menciptakan
kurangnya rasa ingin tahu siswa terhadap
suasana belajar yang dapat meningkatkan
pembelajaran
minat belajar siswa, sehingga siswa aktif
hal
ini
yang
disebabkan
disampaikan
guru.
siswa.
Sehingga kooperatif
dengan
model
tipe
Group
2
bertanya
dan
juga
mengemukakan
gagasannya. Pembelajaran kooperatif
tipe
Group Investigation ini dapat meningkatkan partisipasi
siswa
dalam
pembelajaran
kooperatif
tipe
group
investigation sedangkan pada kelas kontrol menerapkan pembelajaran konvensional.
mengemukakan
Populasi adalah keseluruhan subjek
gagasan dan pendapat, dan juga diharapkan
penelitian
dapat meningkatkan aktivitas siswa dalam
Sampel adalah bagian dari populasi, segala
belajar, karena dengan model ini siswa yang
karateristik populasi tercermin dalam sampel
dituntut aktif dalam pembelajaran.
(Arikunto:2010).
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
(Arikunto,
2010),
sedangkan
Pengambilan sampel dilakukan secara
Mengetahui aktivitas belajar matematika
total
siswa kelas VII SMP N I Kecamatan Malalak
pengambilan
Kabupaten Agam yang di ajar dengan model
Mengumpulkan nilai ujian akhir semester
pembelajaran
Group
genap matematika siswa kelas VII SMP N I
hasil belajar matematika
Kecamatan Malalak Kabupaten Agam tahun
yang pembelajarannya menerapkan
pelajaran 2012/2013, kemudian dihitung rata-
model pembelajaran kooperatif tipe Group
rata dan simpangan bakunya. 2) melakukan
Investigation lebih baik dari hasil belajar
uji
matematika siswa yang pembelajarannya
kelompok data dengan menggunakan uji
menggunakan pembelajaran konvensional
Liliefors. 3) melakukan uji homogenitas
pada siswa kelas VII SMP N 1 Kecamatan
dengan menggunakan uji perbandingan. 4)
Malalak Kabupaten Agam.
melakukan uji kesamaan rata-rata masing-
kooperatif
Investigation dan siswa
tipe
dengan
langkah-langkah
sampel
normalitas
yaitu:
terhadap
1)
masing-masing
masing kelas.
Metodologi Jenis
sampling
penelitian
yang
Intrumen
digunakan
digunakan
penelitian
eksperimen adalah suatu cara untuk mencari
aktivitas siswa dan tes hasil belajar. Lembar observasi
adalah
lembar
dalam
adalah penelitian eksperimen. Penelitian
hubungan sebab akibat (hubungan kausal)
ini
yang
digunakan
untuk
observasi
mengetahui
antara dua faktor yang sengaja ditimbulkan
aktivitas siswa selama proses pembelajaran
oleh peneliti dengan mengeliminasi atau
berlangsung. Aktivitas yang diamati dalam
mengurangi atau menyisihkan faktor–faktor
penelitian ini adalah Oral activities seperti
yang menggangu (Arikunto, 2010). Dalam
1)
penelitian ini diperlukan dua kelas, yaitu
sekelompoknya untuk merencanakan tugas
kelas eksperimen dan kelas kontrol. Pada
belajar. 2) Siswa memberikan saran terhadap
kelas
diskusi
eksperimen
menerapkan
model
Siswa
berdiskusi
kelas.
3)
dengan
Siswa
teman
mengajukan
pertanyaan. 4) Siswa memberikan pendapat 3
tentang topik-topik yang dibahas dalam
; 4) melakukan uji perbedaan
diskusi kelompok, Writing activities seperti 5) Partisipasi anggota kelompok dalam
rata-rata dengan
rumus
membuat laporan hasil diskusi, dan Mental activities seperti 6) Siswa menanggapi hasil presentasi kelompok, Emotional activities
dengan
,
hipotesis H0
jika
seperti 7) Keberanian siswa menanggapi dan memberi saran hasil kerja kelompok dan
thitung < ttabel
terima atau
dengan selain itu H0 ditolak.
diskusi kelas. 8) Tanggung jawab siswa
Jenis data dalam penelitian ini yaitu
dalam mengerjakan tugas yang diberikan.
Data kualitatif, Data kualitatif adalah data
(Paul B. Diedrich dalam Sardiman, 2012).
yang berkenaan dengan nilai kualitas.Data
Sedangkan tes hasil belajar digunakan untuk
kualitatif diambil dari data aktivitas siswa.
memperoleh
Data kuantitatif , Data kuantitatif adalah data
data
tentang
hasil
belajar
matematika siswa.
yang berkenaan dengan jumlah kuantitas,
Data aktivitas siswa dianalisis dengan
bisa
dihitung
nilainya
dan
ditentukan
dengan
hasilnya dan disimbolkan dengan simbol
P adalah persentase aktivitas, F adalah
kuantitas. Data kuantitatif pada penelitian ini
jumlah siswa yang melakukan aktivitas dan
diambil dari data nilai hasil belajar siswa.
N adalah jumlah siswa (Nana Sudjana,
Hasil dan Pembahasan
menggunakan rumus P
Data
2011). Analisis data hasil belajar yang
mengenai
aktivitas
belajar
matematika siswa dengan penerapan model
digunakan adalah perbedaan rata-rata dengan
pembelajaran
menggunakan t-tes. Langkah-langkah t-tes
investigation
yaitu: 1) menentukan rata-rata hasil belajar
persentase. Persentase tersebut diperoleh
masing-masing kelompok, simpangan baku
dengan
(S) dan variansi (S2). 2) melakukan uji
melakukan aktivitas dengan jumlah siswa
normalitas
masing-masing
yang hadir pada setiap pertemuan kemudian
kelompok data dengan menggunakan uji
dikali 100%. Perhitungan data hasil observasi
Liliefors. 3) melakukan uji homogenitas
mengenai
variansi dengan menggunakan uji F dengan
pembelajaran matematika dapat dilihat pada
rumus H0 jika
terhadap
terima hipotesis
kooperatif disajikan
membagi
tipe
group
dalam
bentuk
jumlah
aktivitas
siswa
siswa
yang
dalam
Tabel 1.
dan tolak H0 Jika
4
Tabel 1. Persentase Siswa yang Melakukan Aktivitas dalam Proses Pembelajaran Matematika. Aktivita s yang
Jumlah dan Persentase Siswa yang Melakukan Aktivitas pada Pertemuan KeI
II
III
IV
V
VII
VIII
IX
1
13,3
25
25
31,3
31,3
50
81,3
81,3
87,5
2
6,67
6,25
12,5
18,8
31,3
35,7
43,8
50
62,5
3
6,67
12,5
12,5
18,8
18,8
35,7
37,5
43,8
62,5
4
33,3
43,8
43,8
50
62,5
78,6
75
81,3
81,3
5
33,3
37,5
43,8
43,8
56,3
64,3
68,8
87,5
87,5
6
6,67
12,5
18,8
18,8
31,3
35,7
37,5
43,8
56,3
7
0
6,25
6,25
12,5
12,5
14,3
18,8
25
31,3
8
33,3
37,5
43,8
56,3
62,5
64,3
81,3
81,3
87,5
diamati
VI
Indikator 1 Indikator 2 Indikator 3 Indikator 4 Indikator 5 Indikator 6 Indikator 7 Indikator 8
90.00% 80.00% 70.00% 60.00% 50.00% 40.00% 30.00% 20.00% 10.00% 0.00% I
II
III
IV
V
VI
VII VIII
PERTEMUAN
IX
Keterangan : 1. Siswa
berdiskusi
sekelompoknya
dengan
untuk
teman
merencanakan
tugas belajar. 2. Siswa
saran
terhadap
4. Siswa memberikan
Investigation cenderung meningkat ke arah
pendapat tentang
topik-topik yang dibahas dalam diskusi kelompok.
positif dari pertemuan pertama sampai pertemuan kesembilan. Hasil belajar matematika siswa pada
5. Partisipasi anggota kelompok dalam membuat laporan hasil diskusi. menanggapi
hasil
kedua sampel diperoleh setelah diberikan tes akhir. Tes akhir pada kedua kelas sampel
presentasi
kelompok
diikuti oleh 14 orang siswa sementara 2 orang tidak mengikuti tes pada kelas
siswa
menanggapi
dan
memberi saran hasil kerja kelompok dan diskusi kelas 8. Tanggung
pembelajaran matematika dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe Group
3. Siswa mengajukan pertanyaan
7. Keberanian
terlihat bahwa secara umum persentase siswa yang melakukan aktivitas dalam proses
memberikan
diskusi kelas
6. Siswa
Berdasarkan tabel dan grafik di atas,
eksperimen dan 16 orang siswa pada kelas kontrol. Hasil tes akhir dapat dilihat pada Tabel 2.
jawab
siswa
dalam
Tabel 2: Data Tes Akhir Hasil Belajar
mengerjakan tugas yang diberikan. Aktivitas siswa dalam pembelajaran matematika juga dapat dilihat pada grafik
Kelas
N
Skor maks
Skor min
Eksperimen Kontrol
14 16
100 100
45 29
Nilai siswa 71,43% 56,25%
Nilai siswa < 70 28,57% 43,75%
berikut ini: Data hasil belajar diberikan tes dan analisis datanya menggunakan t-tes sehingga diperoleh = 2,031 dan = = pada tingkat kepercayaan 95 %. Ternyata , artinya hipotesis diterima.
5
Kesimpulan Aktivitas
siswa
peningkatan
cenderung
selama
mengalami
menerapkan
pembelajaran
kooperatif
investigation
dalam
tipe
model group
pembelajaran
matematika pada kelas VII SMP N 1 Kecamatan Malalak Kabupaten Agam dan Hasil belajar matematika siswa
yang
menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Group Investigation lebih baik dari hasil belajar matematika siswa yang menerapkan pembelajaran konvensional pada kelas VII SMP Negeri 1 kecamatan Malalak kabupaten Agam. Daftar Pustaka Arikunto, S. (2010). Dasar-dasar evaluasi pendidikan. Jakarta : Bumi Aksara Nana, Sudjana. 2011. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT Remaja Rosdakarya. _________.(2010).
Prosedur
penelitian
suatu pendekatan praktik. Jakarta : Rineka Cipta. Sardiman
A.M,
(2012).
Interaksi
dan
motivasi belajar mengajar. Jakarta : Gramedia. Slavin, R. E. (2005). Cooperative learning teori, riset dan praktik. Bandung : Nusa Media. Sudjana. 2005. Metoda Statistika. Bandung: Tarsito. Sudjana, N. (2009). Penilaian hasil proses belajar mengajar. Bandung : PT Remaja Rosdakarya. 6