SALINAN
PENGADILAN MILITER II-08 J A KARTA PUTUSAN NOMOR: PUT/ 254-K/PM II-08/AL/X/2012 DEMI KEADILAN BERDASARKAN KETUHANAN YANG MAHA ESA Pengadilan Militer II-08 Jakarta yang bersidang di Jakarta dalam memeriksa dan mengadili perkara pidana pada tingkat pertama telah menjatuhkan putusan sebagaimana tercantum di bawah ini dalam perkara Terdakwa : : PUGUH HARIYANTO : Serma Sba/86445 : Bamin Ops Komp Ban-I/Renlat Ditlat : Kodiklat Mabes TNI Serpong : Jakarta, 26 Desember 1974 : Laki-laki : Indonesia : Islam : Jl. PLN Ehave Rt. 13/03 No. 60 Kel. Gandul Cinere Depok.
.g o. id
Nama lengkap Pangkat/NRP Jabatan Kesatuan Tempat, tanggal lahir Jenis kelamin Kewarganegaraan Agama Tempat tinggal
rta
Terdakwa tidak ditahan.
PENGADILAN MILITER II-08 JAKARTA tersebut di atas ;
: Surat pelimpahan berkas perkara dari Otmil II-08 Jakarta Nomor : R/250/X/2012 tanggal 4 Oktober 2012 dan Berkas Perkara Penyidikan dari Polisi Militer Pangkalan Utama TNI AL Lantamal III Nomor : BPP/33/A-8/VI/2012 tanggal 15 Juni 2012.
ka
Membaca
.d ilm
il-
ja
Memperhatikan : 1. Surat Keputusan Penyerahan Perkara dari Dan Kodiklat TNI selaku Papera Nomor : Kep/40/IX/2012 tanggal 20 September 2012. 2. Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor: Dak/197/X/2012 tanggal 28 September 2012. 3. Penetapan Penunjukan Hakim Nomor : TAP-212-K/PM II-08/AL/IX/2012 tanggal 3 September 2012. 4. Penetapan Hari Sidang Nomor : TAP-212-K/PM II-08/L/IX/2012 tanggal 4 September 2012. 5. Surat panggilan untuk menghadap sidang kepada Terdakwa dan para Saksi. 6. Surat-surat lain yang berhubungan dangan perkara ini
w w
Mendengar : 1. Pembacaan Surat Dakwaan Oditur Nomor : Dak/197/X/2012 tanggal 28 September 2012 di depan sidang yang dijadikan dasar pemeriksaan perkara Terdakwa. 2. Hal-hal yang diterangkan oleh para Saksi di bawah sumpah dan keterangan Terdakwa di persidangan.
w
Memperhatikan : 1. Tuntutan pidana (Requisitoir) Oditur Militer yang diajukan kepada Majelis Hakim yang pada pokoknya Oditur Militer menyatakan bahwa : a. Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah telah melakukan tindak pidana : Kesatu : Barang siapa membuat secara tidak benar atau memalsu surat, yang dapat menimbulkan sesuatu hak, perikatan atau pembebasan hutang, atau yang diperuntukkan sebagai bukti dari suatu hal, dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang lain pakai surat tersebut seolah-olah isinya benar dan tidak dipalsukan, diancam jika pemakaian tersebut dapat menimbulkan karugian, karena pemalsuan surat, dan Kedua : Barang siapa secara bersama-sama atau sendiri-sendiri dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum dengan memakai nama palsu atau martabat (hoedangnigheid) palsu; dengan tipu muslihat ataupun serangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi utang maupun menghapuskan piutang;
/ sebagaimana ...
Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
2
Nota Pembelaan yang dibacakan oleh Penasihat Hukum yang pada pokoknya sebagai berikut : a. Terhadap dakwaan kesatu bahwa Terdakwa telah diberi maaf oleh Saksi-3 selaku Kaprimkopal Lantamal III karena sebelumnya Terdakwa telah memalsukan tandatangan Saksi-3 maupun kop surat Primkopal Lantamal III, hal mana mohon dijadikan alasan keringanan hukuman oleh Majelis Hakim. b. Terhadap dakwaan kedua Penasihat Hukum mengemukakan keberatannya terhadap Tuntutan Oditur yang menyatakan bahwa Terdakwa tidak ada etikat baik untuk melunasi hutang kepada Saksi Ir. Dedi Hendry sampai waktu yang ditentukan habis atau jatuh tempo sehingga Saksi Ir. Dedi Hendry melaporkan Terdakwa kepada Pomal Lantamal III, padahal menurut Penasihat Hukum Ir, Dedi Hendry telah menerima uang dari isteri Terdakwa totalnya sebesar Rp.50.000.000,- (lima puluh juta rupiah), sehingga menurut Penasihat Hukum menurut sistim pidana yang dianut bahwa setiap rumusan pasalpasal yang didakwakan menganut unsur-unsur delik yang masing-masing unsurnya harus dibuktikan, sedangkan salah satu delik yang didakwakan tidak terbukti maka konstruksi seluruh dakwaan menjadi gugur. c. Selanjutnya berdasarkan hal-hal yang diuraikan di atas mohon agar Majelis Hakim memutus perkara ini dengan seadil-adilnya (Ex Aquo Et Bono) dengan pertimbangan : 1) Terdakwa sangat menyesali perbuatannya dan berjanji untuk tidak mengulangi lagi. 2) Terdakwa tidak pernah berbelit-belit dalam menyikapi kasus ini, baik dalam tahap penyidikan maupun sampai pada tahap persidangan. 3) Terdakwa punya niat dan itikad baik untuk menyelesaikan dan membayar semua kewajiban uang kerjasama niaga dan telah memintakan maaf kepada Saksi korban.
.d ilm
il-
ja
ka
rta
2.
.g o. id
sebagaimana diatur dan diancam dengan pidana menurut pasal 263 ayat (1) KUHP dan pasal 378 KUHP yo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. b. Oleh karenanya mohon agar Terdakwa dijatuhi pidana penjara selama 14 (empat belas) bulan. c. Mohon agar barang bukti berupa surat-surat : 1) 1 (satu) lembar fotocopy Surat Permohonan Pengadaan Laptop atau Notebook. 2) 1 (satu) lembar fotocopy Surat Tanda Terima. 3) 1 (satu) lembar fotocopy Surat Pemberitahuan Pembayaran. 4) 1 (satu) lembar fotocopy Surat Pengadaan dan Belanja Barang Laptop atau Notebook, 5) 1 (satu) lembar Sample tanda tangan Kaprimkopal Lantamal lll Letkol Laut (KH) Drs. Lilik Mulyono, M.Ap NRP 10880/P, 6) 1 (satu) lembar Blangko Primkopal Lantamal III yang asli dari Kaprimkopal Lantamal III an. Letkol Laut (KH) Drs. Lilik Mulyono, M.Ap NRP 10880/P ; Tetap dilekatkan dalam berkas perkara. d. Membebankan kepada Terdakwa membayar biaya perkara sebesar Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah).
3. Replik dari Oditur Militer yang menyatakan menolak Nota Pembelaan dari Penasihat Hukum dan Oditur Militer tetap pada Tuntutan/Requisitoirnya.
w w
Menimbang, bahwa menurut Surat Dakwaan Oditur Militer Nomor : Dak/197/X/2012 tanggal 28 September 2012 Terdakwa didakwa melakukan tindak pidana sebagai berikut :
w
Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat sebagaimana tersebut di bawah ini yaitu pada bulan Agustus tahun dua ribu sebelas atau setidak-tidaknya dalam tahun duaribu sebelas di Jalan. PLN Ehave Rt. 12 Rw 03 No.60 Kel. Gandul Kec Cinere Depok atau setidak-tidaknya di tempat-tempat yang termasuk wewenang hukum Pengadilan Militer II-08 Jakarta, telah melakukan tindak pidana : Barang siapa membuat secara tidak benar atau memalsu surat, yang dapat menimbulkan sesuatu hak, perikatan atau pembebebasan hutang, atau yang diperuntukkan sebagai bukti dari suatu hal, dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang lain pakai surat tersebut seolah-olah isinya benar dan tidak dipalsukan, diancam jika pemakaian tersebut dapat menimbulkan kerugian, karena pemalsuan surat. Dengan cara-cara sebagai berikut : 1. Bahwa Terdakwa Puguh Hariyanto masuk menjadi Prajurit TNI-AL pada tahun 1996/1997 melalui pendidikan Dikcaba PK XV di Kodikal Surabaya, setelah lulus ditantik dengan pangkat Serda Sba, selanjutnya / ditugaskan ...
Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
3 ditugaskan di KRI P. Rangsang-727 Satran Koarmabar, pada tahun 2003 ditugaskan di Diaminpers Lantamal III dan pada tahun 2004 ditugaskan di Diskum Lantamal III lalu pada tahun 2006 berdinas di Lanudal Mabesal kemudian pada tahun 2011 ditugaskan di Kodiklat Mabes TNI Serpong sampai saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Serma Sba NRP 86445. 2. Bahwa Terdakwa kenal dengan Saksl-3 Mila Riani Alias Noni sekira tahun 2005, kemudian Terdakwa dengan Saksi-3 menikah sesuai prosedur TNI AL, dan dari pernikahan tersebut Terdakwa dan Saksi-3 dikarunia 2 (dua) orang anak yang pertama Muhamad Ricky Hariyanto (4 tahun 5 bulan) dan yang kedua Maulana Agung Febriyanto (1 tahun 3 bulan), sedangkan Terdakwa kenal dengan Sakal-2 Ir Dedy Hendrl sekira bulan Agustus 2011 di daerah Pangkalan Jati Pondok Labu Jakarta Selatan tepatnya di masjid yang dikenalkan oleh Saksi-3 (istri Terdakwa) dan antara Terdakwa dengan Saksi-2 hanya teman biasa tidak ada hubungan keluarga.
.g o. id
3. Bahwa sekira bulan Januari 2011 di daerah Johar Baru Jakarta Pusat tepatnya di toko percetakan Sdr. Junaedi (teman Saksi-3), Saksi-3 berkenalan dengan Saksi-2 dan dari perkenalan tersebut berlanjut ke hubungan bisnis atau kerjasama di bidang pengadaan barang berupa notebook dengan cara pembayaran cash atau tunai. Bisnis yang pertama berjalan lancar dan tidak ada permasalahan sekira bulan Junl 2011.
rta
4. Bahwa selanjutnya sekira bulan Agustus 2011 Saksi-3 menawarkan kembali untuk kerjasama pengadaan notebook kepada Saksi-2 dengan mengatas namakan Primkopal Lantamal III lalu Saksi-2 minta untuk diperkenalkan dengan pihak Primkopal Lantamal III tersebut. Kemudian pada tanggal 8 Agustus 2011 di daerah Cinere Jakarta Selatan tepatnya di masjid, Terdakwa yang mengaku dari Primkopal Lantamal III diperkenalkan oleh Saksi-3 kepada Saksi-2, dari perkenalan tersebut berlanjut ke hubungan bisnis atau kerjasama dalam pengadaan barang berupa notebook sambil membawa surat pengajuan pengadaan barang berupa notebook sebanyak 20 (dua puluh) unit dengan blangko Primkopal Lantamal III untuk keperluan fungsional personel Lantamal III TNI AL yang ditanda tangani Kaprimkopal Lantamal (fotocopy terlampir).
il-
ja
ka
5. Bahwa karena surat pengajuan pengadaan barang berupa notebook tidak ada alamat yang dituju, maka Saksi-2 minta untuk dilengkapi lalu Terdakwa dan Saksi-3 pulang setelah tiba dirumah di Jl. Jl. PLN EHAVE Rt 12 Rw 03 No.60 Kel. Gandul Kec. Cinere Depok. Saksi-3 menyuruh Terdakwa untuk membuat dan merubah surat pengajuan tersebut guna meyakinkan Saksi-2 dan mendapatkan barang berupa notebook dari Saksi-2. Kemudian Terdakwa membuat kembali surat pengajuan dengan cara memalsukan blangko Primkopal Lantamal III dan tanda tangan Saksi-1 Letkol Laut (KH) Drs. Lilik Mulyono, M.Ap selaku Kaprimkopal Lantamal III yang didapat Terdakwa dari format yang sudah ada di komputer di ruang kerja Terdakwa di Progar Lanudal Mabesal.
w w
.d ilm
6. Bahwa selanjutnya pada tanggal 16 Agustus 2011 atas perintah Terdakwa, Saksi-3 datang ke rumah Saksi-2 di Jl. Kramat Jaya Baru III No.6 Rt 015 Rw 001 Kel. Johar Baru Jakarta Pusat, untuk bertemu Saksi-2 dengan membawa surat atau blangko berkop Primkopal Lantamal III yang dibuat Terdakwa tanpa sepengetahuan atau seijin Saksi-1 selaku Kaprimkopal Lantamal III dengan jumlah permintaan notebook sebanyak 15 (lima betas) unit, kemudian Saksi-2 percaya dan menyetujuinya permintaan tersebut, dan barang yang diminta Terdakwa tidak ada stok di rumah Saksi-2 serta karena Saksi-2 percaya sama Saksi-3 maka Saksi2 memberikan uang tunai kepada Saksi-3 sebesar 45.000.000,- (empat puluh lima juta rupiah) untuk membeli notebook sendiri. Namun dari apa yang tetah disepakati antara Saksi-2 dengan Saksi-3 bahwa harga notebook per unit sebesar Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah) sehingga jumlah total harga keseluruhan yang harus dibayar Terdakwa kepada Saksi-2 sebesar Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) dengan cara pembayarannya secara cash atau tunai dengan jangka waktu pembayaran setama 1 (satu) bulan setelah penyerahan barang tepatnya pada tanggal 16 September 2011 (foto copy terlampir). Setelah Saksi-3 menerima uang tersebut lalu Saksi-3 membeli notebook kemudian diberikan kepada PT. Pertamina.
w
7. Bahwa pada tanggal 16 Januari 2012 Saksi mengetahui perbuatan Terdakwa telah memalsukan tanda tangan Saksi-1 dan juga blangko atau surat berkop Primkopal Lantamal III setelah Saksi-2 bersama Sdri. Febriyen Ardi (istri Saksi-2) datang untuk memastikan tentang kebenaran pengadaan barang berupa notebook tersebut dan sekaligus menagih uang yang tersisa sebesar Rp. 37.500.000,- (tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah) kepada Primkopal Lantamal III sambil menunjukkan surat-surat yang menggunakan nama Primkopal Lantamal III tersebut, dan karena Sakal-1 tidak pernah merasa membuat pengajuan barang berupa notebook dan juga tanda tangan yang ada dalam surat tersebut, selanjutnya pada tanggal 31 Januari 2012 Saksi-1 memanggil kedua belah pihak baik pihak Terdakwa maupun pihak Saksi-2 untuk diselesaikan secara kekeluargaan. Kemudian disepakati pihak Terdakwa yang saat itu diwakili oleh Saksi-3 (istri Terdakwa) mengakui dan sanggup untuk membayar sisa hutang datam jangka waktu 1 (satu) bulan dari mufakat yang / tertulis ... Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
4 tertulis dalam surat pernyataan dan disaksikan oleh Saksi 1 serta Lettu Laut (PM) Saefudin Zuhri selaku Kasatprov Denma Mako Lantamal III (surat penyataan terlampir). 8. Bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa yang telah memalsukan tanda tangan Saks-1 serta surat atau blangko berkop Primkopal Lantamal III maka Saksi-1 serta Primkopal Lantamal III merasa dirugikan citra nama baiknya sehingga kepercayaan terhadap Primkopal Lantamal III berkurang. Kedua:
.g o. id
Bahwa Terdakwa pada waktu-waktu dan di tempat-tempat sebagaimana tersebut di bawah ini yaitu pada bulan Agustus tahun dua ribu sebelas atau setidak-tidaknya dalam tahun duaribu sebelas di Jalan PLN Ehave Rt 12 Rw 03 No.60 Kel. Gandul Kec Cinere Depok atau setidak-tidaknya di tempat-tempat yang termasuk wewenang hukum Pengadilan Mititer II-08 Jakarta telah melakukan tindak pidana : Barang siapa secara bersama-sama atau sendiri-sendiri dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum dengan memakai nama palsu atau martabat (hoedangnigheid) palsu; dengan tipu muslihat ataupun serangkaian kebohongan, menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya, atau supaya memberi utang maupun menghapuskan piutang. Dengan cara-cara sebagai berikut:
rta
1. Bahwa Terdakwa Puguh Hariyanto masuk menjadi Prajurit TNI-AL pada tahun 1996/1997 melalui pendidikan Dikcaba PK XV di Kodikal Surabaya, setelah lulus dilantik dengan pangkat Serda Sba, selanjutnya ditugaskan di KRI P. Rangsang-727 Satran Koarmabar, pada tahun 2003 ditugaskan di Disminpers Lantamal III dan pada tahun 2004 ditugaskan di Diskum Lantamal III lalu pada tahun 2006 berdinas di Lanudal Mabesal kemudian pada tahun 2011 ditugaskan di Kodiklat Mabes TNI Serpong sampai saat melakukan perbuatan yang menjadi perkara ini dengan pangkat Serma Sba NRP 86445.
il-
ja
ka
2. Bahwa Terdakwa kenal dengan Saksi-3 Mila Riana Alias Noni sekira tahun 2005. kemudian Terdakwa dengan Saksi-3 menikah sesuai prosedur TNI AL, dan dari pernikahan tersebut Terdakwa dan Saksi-3 dikarunia 2 (dua) orang anak yang pertama Muhamad Ricky Hariyanto (4 tahun 5 bulan) dan yang kedua Maulana Agung Febriyanto (1 tahun 3 bulan). Sedangkan Terdakwa kenal dengan Saksi-2 Ir Dedy Hendri sekira bulan Agustus 2011 di daerah Pangkalan Jati Pondok Labu Jakarta Selatan tepatnya di masjid yang dikenalkan oleh Saksi-3 (istri Terdakwa) dan antara Terdakwa dengan Saksi-2 hanya teman biasa tidak ada hubungan keluarga.
.d ilm
3. Bahwa sekira bulan Januari 2011 di daerah Johar Baru Jakarta Pusat tepatnya di toko percetakan Sdr. Junaedi (teman Saksi-3), Saksi-3 berkenalan dengan Saksi-2 dan dari perkenalan tersebut berlanjut ke hubungan bisnis atau kerjasama di bidang pengadaan barang berupa notebook dengan cara pembayaran cash atau tunai. Bisnis yang pertama berjalan lancar dan tidak ada permasalahan sekira bulan Juni 2011.
w w
4. Bahwa sekira bulan Agustus 2011 Saksi-3 menawarkan kembali untuk kerjasama pengadaan notebook kepada Saksi-2 dengan mengatas namakan Primkopal Lantamal III, lalu Saksi-2 minta untuk diperkenalkan dengan pihak Primkopal Lantamal III tersebut Kemudian pada tanggal 8 Agustus 2011 di daerah Cinere Jakarta Selatan tepatnya di masjid, Terdakwa mengaku dari Primkopal Lantamal III diperkenalkan oleh Saksi-3 kepada Saksi-2, dari perkenalan tersebut berlanjut ke hubungan bisnis atau kerjasama dalam pengadaan barang berupa notebook sambil membawa surat pengajuan pengadaan barang berupa notebook sebanyak 20 (dua puluh) unit dengan blangko Primkopal Lantamal III untuk keperluan fungsional personil Lantamal III TNI AL yang ditandatangani Kaprimkopal Lantamal yang dipalsukan (foto copy terlampir).
w
5. Bahwa selanjutnya pada tanggal 16 Agustus 2011 atas perintah Terdakwa, Saksi-3 datang ke rumah Saksi-2 di Jl. Kramat Jaya Baru III No.6 Rt 015 Rw 001 Kel. Johar Baru Jakarta Pusat untuk bertemu Saksi-2 dengan membawa surat atau blangko berkop Primkopal Lantamal III yang dibuat Terdakwa tanpa sepengetahuan atau seijin Saksl-1 seiaku Kaprimkopai Lantamal III dengan jumlah permintaan notebook sebanyak 15 (lima belas) unit kemudian Saksi-2 percaya dan menyetujuinya permintaan tersebut, dan barang yang diminta Terdakwa tidak ada stok di rumah Saksi-2 serta karena Saksi-2 percaya sama Saksi-3 maka Saksi2 memberikan uang tunai kepada Saksi-3 sebesar 45.000.000,- (empat puluh lima juta rupiah) untuk membeli notebook sendiri. Namun dari apa yang telah disepakati antara Saksi-2 dengan Saksi-3 bahwa harga notebook per unit sebesar Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah) sehingga jumlah total harga keseluruhan yang harus dibayar Terdakwa kepada Saksi-2 sebesar Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) dengan cara pembayarannya secara cash atau tunai dengan jangka waktu pembayaran selama 1 (satu) bulan setelah / penyerahan ...
Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
5 penyerahan barang tepatnya pada tanggal 16 September 2011 (foto copy terlampir). Setelah Saksi-3 menerima uang tersebut lalu Saksi-3 membeli notebook kemudian diberikan kepada PT. Pertamina. 6. Bahwa karena Terdakwa tidak menepati janji pembayaran dalam waktu yang tetah ditentukan atau jatuh tempo, kemudian pada tanggal 17 Oktober 2011 Terdakwa yang diwakilkan oleh Saks-3 menyerahkan surat pemberitahuan Nomor B/109/ 2011 tentang kesanggupan pembayaran kepada Saksi-2 yang akan dibayarkan pada tanggal 27 Oktober 2011 (foto copy Surat Pemberitahuan terlampir) namun Terdakwa hanya berjanji dan tidak pemah dltepati serta Terdakwa juga sulit dihubungi.
.g o. id
7. Bahwa sekira bulan Nopember 2011 Terdakwa pernah membayar secara dicicil sebanyak 3 (tiga) kali, untuk yang pertama sebesar Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) yang dibayarkan secara transfer ke rekening Bank Mandiri Saksi-2 dan yang kedua sebesar Rp. 4.500.000,-(empat juta lima ratus ribu rupiah) dan yang ketiga dibayarkan sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) dengan dibayar secara langsung kepada Sdri. Febriyen Ardi (istri Saksi-2) sehingga total uang yang dibayarkan berjumlah sebesar Rp. 22.500.000,-(dua puluh dua juta lima ratus ribu rupiah) maka jumlah sisa uang kekurangan yang harus dibayarkan Terdakwa kepada Saksi-2 sebesar Rp. 37.500.000,- (tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah) dan sampai saat ini sisa uang kekurangan tersebut belum dibayarkan oleh Terdakwa. 8. Bahwa yang menyaksikan pada saat kesepakatan kerjasama tersebut adalah Saksi-3 dan Sdri. Febriyen Ardi (istri Saksi-2).
ja
ka
rta
9. Bahwa pada tanggal 16 Januari 2012 Saksi-2 bersama Sdri. Febriyen Ardi (istri Saksi-2) datang untuk menagih uang atas pengadaan barang berupa notebook tersebut yang tersisa sebesar Rp. 37.500.000,- (tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah) kepada Primkopal Lantamal III sambil menunjukkan surat-surat yang menggunakan nama Primkopal Lantamal III tersebut, dan karena Saksi-1 merasa tidak pemah membuat pengajuan barang berupa notebook dan juga tanda tangan yang ada dalam surat tersebut, selanjutnya pada tanggal 31 Januari 2012 Saksi-1 memanggil kedua belah pihak baik pihak Terdakwa maupun pihak Saksi-2 untuk diselesaikan secara kekeluargaan. Kemudian disepakati pihak Terdakwa yang saat itu diwakili oleh Saksi3 (istri Terdakwa) mengakui dan sanggup untuk membayar sisa hutang dalam jangka waktu 1 (satu) bulan dari mufakat yang tertulis dalam surat pemyataan dan disaksikan oleh Saksi-1 serta Lettu Laut (PM) Saefudin Zuhri selaku Kasatprov Denma Mako Lantamal III (Surat Pernyataan terlampir).
.d ilm
il-
10. Bahwa karena Terdakwa tidak ada itikad baik untuk melunasi hutang kepada Saksi-2 dari waktu yang telah ditentukan tersebut habis atau jatuh tempo maka selanjutnya pada hari Senin tanggal 19 Maret 2012 sekira pukul 13.00 Wib Saks-1 melaporkan perbuatan Terdakwa yang telah memalsukan surat atau blangko Primkopal Lantamal III dan juga tanda tangan Saksi-1 ke kantor Provoost Denma Lantamal III dan kemudian perkaranya dilimpahkan ke Pomal Lantamal III pada tanggal 23 Maret 2012 untuk diproses sesuai hukum yang berlaku demi menjaga citra nama baik Primkopal Lantamal III dan TNI AL. 11. Bahwa akibat dari perbuatan Terdakwa yang telah menipu Saksi-2 maka Saksi-2 merasa tertipu dan mengalami kerugian sebesar Rp.37.500.000,-(tiga puluh tujuh juta ratus ribu rupiah).
w w
Berpendapat : Bahwa perbuatan-perbuatan Terdakwa tersebut telah cukup memenuhi unsur-unsur tindak pidana yang tercantum dalam :
w
Kesatu : Pasal 263 ayat (1) KUHP, dan Kedua : Pasal 378 KUHP jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP. Menimbang, bahwa atas Surat Dakwaan Oditur Militer tersebut Terdakwa menerangkan sudah mengerti dan jelas mengenai isi dakwaan, dan terhadap Surat Dakwaan tersebut Terdakwa maupun Penasihat Hukum menyatakan tidak mengajukan keberatan atau eksepsi.
1. 2. 3. 4.
Menimbang, bahwa di persidangan Terdakwa didampingi oleh Penasihat Hukum yaitu : Letkol Chk Wawan Rusliawan, SH, NRP 548844, Mayor Chk Masykur, ST, SH, MH, NRP 1197002030871, PNS Yanas Daswar, SH, NIP 196502201996031001, Lettu Sus Ismanto, SH, NRP 535928; / berdasarkan ...
Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
6 berdasarkan Surat Perintah dari Kababinkum TNI Nomor : Sprin/28/I/2013 tanggal 14 Januari 2013 dan Surat Kuasa Khusus dari Terdakwa pada tanggal 14 Januari 2013. Menimbang, bahwa para Saksi yang dihadapkan di persidangan menerangkan di bawah sumpah sebagai berikut : Saksi-1 : Nama lengkap : Ir. DEDY HENDRI ; Pekerjaan : Wiraswasta ; Tempat, tanggal lahir : Padang, 26 Maret 1970; Jenis kelamin : Laki-laki : Kewarganegaraan : Indonesia ; Agama : Islam ; Tempat tinggal : Jl. Kramat Jaya Baru III No. 6 Rt. 015/001 Kel Johar Baru Jakarta Pusat. HP. 087788490772. Pada pokoknya Saksi menerangkan sebagai berikut : Saksi kenal dengan Terdakwa dalam hubungan bisnis dan tidak ada hubungan keluarga.
.g o. id
1.
2. Saksi kenal dengan Terdakwa sekitar bulan Agustus 2011 setelah dikenalkan oleh isteri Terdakwa yaitu Saksi-2 Mila Riana alias Noni dimana Saksi lebih dahulu mengenal Saksi-2 daripada kenal Terdakwa karena awalnya Saksi mempunyai hubungan bisnis dengan isteri Terdakwa tersebut, dan Saksi kenal dengan Saksi-2 Mei 2011 di Kramat Jaya Baru tepatnya di kios milik Sdr. Junaedi.
rta
3. Perkenalan dengan Terdakwa yang terjadi pada bulan Agustus 2011 di sebuah mesjid di daerah Cinere Jakarta Selatan semula dikenalkan oleh Saksi-2 Mila Riana alias Noni tetapi pada waktu itu Saksi-2 Mila Riana alias Noni belum mengakui Terdakwa sebagai suaminya melainkan Terdakwa adalah rekan kerja dari Saksi-2 dan Saksi2 mengaku sebagai rekan kerja dan honorer di koperasi Lantamal III.
il-
ja
ka
4. Pada sekira bulan Juni 2011 antara Saksi dengan Saksi-2 pernah terjalin hubungan bisnis pengadaan notebook sebanyak kurang lebih 10 (sepuluh) unit merek Asfire One dengan harga per unit sebesar Rp. 4.000.000,(empat juta rupiah) sehingga jumlah total keseluruhan sebesar Rp.40.000.000,- (empat puluh juta rupiah) beserta 5 (lima) buah modem dengan harga persatuan sebesar Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah) sehingga totalnya sebesar Rp.2.500.000,-(dua juta lima ratus ribu rupiah), saat itu yang datang adalah Saksi-2 sendiri untuk mengambil barang yang sebelumnya dipesan dan pembayaran saat itu dilakukan dengan tunai dan bisnis tersebut lancar.
.d ilm
5. Untuk kedua kalinya Saksi-2 Mila Riana alias Noni datang kepada Saksi mengajak Saksi bekerja sama dalam pengadaan notebook yaitu pada tanggal 8 Agustus 2011 dengan mengatas namakan Primkopal Lantamal III, lalu Saksi meminta Saksi-2 agar melengkapi permohonannya dengan membawa surat pengajuan, lalu Saksi-2 datang kembali kepada Saksi dengan membawa surat pengajuan dari Primkopal Lantamal III, namun pada saat itu nama atau tujuan surat pada surat pengajuan tersebut dibiarkan kosong, lalu Saksi meminta kepada Saksi-2 untuk melengkapi surat tersebut lalu Saksi-2 menyerahkan surat pengajuan pengadaan notebook yang saya minta yaitu surat yang berkopstuk dan stempel Koperasi AL Lantamal III dan ditandatangani oleh Drs. Lilik Mulyono, M.Ap Letkol Laut (KH)/10880/P.
w w
6. Saksi tidak langsung menyetujui penawaran dari Saksi-2 karena selain surat-surat resmi Saksi juga meminta kepada Saksi-2 agar dipertemukan dengan Ketua Koperasi atau pihak yang bertanggung jawab atas pembayaran barang yang dipesan, dan di situlah baru Saksi dipertemukan dengan Terdakwa dan Terdakwa di situ yang mengaku sebagai pengurus Koperasi AL Lantamal III dan Terdakwa mengaku orang yang bertanggung jawab atas pembayaran barang yang dipesan.
w
7. Permintaan Saksi-2 adalah agar Saksi menyediakan dana untuk pengadaan sebanyak 20 (dua puluh) unit namun Saksi hanya sanggup 15 (lima belas) unit dengan harga per unitnya sebesar Rp.2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah) sehingga seluruhnya seharga Rp.37.500.000,- (tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah), namun dalam perjanjian dengan pihak Primkopal Lantamal III disepakati harganya per unit sebesar Rp.4.000.000,- (empat juta rupiah) sehingga totalnya senilai Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) karena ini menyangkut bisnis sehingga antara Saksi-1 dan Terdakwa ada kesepakatan keuntungan akan mendapat keuntungan di luar harga sebenarnya. 8. Bahwa pada akhirnya Saksi tidak menyediakan dalam bentuk barang berupa notebook sesuai permintaan Saksi-2 atau Primkopal Lantamal III melainkan Terdakwa dan Saksi-2 meminta kepada Saksi dalam bentuk uang / tunai ... Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
7 tunai sehingga Saksi menyerahkan uang sebesar Rp.37.500.000,-(tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah) kepada Saksi-2. 9. Dalam bisnis tersebut pembayarannya dijanjikan secara tunai dengan jangka waktu 1 (satu) bulan setelah menyerahkan barang pada tanggal 16 September 2011, namun dari waktu yang ditentukan Terdakwa tidak menepati janji dan untuk itu Terdakwa mengirimkan sebuah surat pemberitahuan keterlambatan pembayaran yang dibawa oleh isterinya yaitu tertanggal 17 Oktober 2011 dengan surat Nomor : B/109/2011, karena Saksi keberatan lalu Saksi menelepon Terdakwa tetapi telepon tidak mau diangkat.
.g o. id
10 Saksi mengetahui surat penawaran pengajuan pengadaan netobook Primkopal Lantamal III bukan Letkol Laut (KH) Drs. Lilik Mulyono, M.Ap selaku Kaprimkopal Lantamal III yaitu pada tanggal 16 Januari 2011, pada saat itu Saksi datang ke kantor Primkopal Lantamal III dengan maksud untuk memastikan dan menagih uang pembayaran notebook yang masih tersisa dan pada saat bertemu dengan Saksi-3 Letkol Laut (KH) Drs. Lilik Mulyono, M.Ap selaku Kaprimkopal Lantamal III, maka Saksi-3 mengatakan bahwa Saksi-3 tidak pemah mengajukan pengadaan notebook kepada siapapun dan tidak pernah merasa mengeluarkan surat-surat dan menandatanganinya.
rta
11. Yang membuat Saksi yakin bahwa bisnis akan berjalan lancar adalah karena Terdakwa menjamin pembayarannya akan lancar karena pengadaannya dilaksanakan oleh Koperasi, dan Saksi menjadi yakin dan percaya juga karena penampilan Terdakwa pada waktu itu membawa tas berisi berkas-berkas kemudian menunjukkan kepada Saksi kalau Terdakwa punya banyak proyek pengadaan di Lantamal yang menurut Saksi semuanya itu untuk membuat Saksi yakin kepada Terdakwa, namun Saksi tetap meminta surat-surat resmi dari Koperasi Lantama lII.
ka
12. Dalam pengadaan notebook tersebut Saksi diminta untuk menyerahkan uang saja untuk pengadaan notebook tersebut karena menurut Terdakwa bahwa Terdakwa kenal dengan toko penyedia notebook tersebut dan Saksi tidak perlu pergi ke toko.
il-
ja
13. Intinya bahwa Terdakwa membuat Saksi yakin dan akhirnya memutuskan untuk menjalankan bisnis dengan Sdri Noni atau isteri Terdakwa karena Terdakwa mengaku pengadaan tersebut adalah untuk keperluan Koperasi Lantamal III sehingga terjamin pembayarannya dan Terdakwa kemudian melengkapi persyaratan yang Saksi minta yaitu surat-surat dari Koperasi, selanjutnya Terdakwa melengkapi surat-surat dari koperasi yang Saksi butuhkan, kemudian Saksi yakin kepada Terdakwa lalu Saksi memberikan uang kepada Saksi-2 Noni yag mengaku untuk pengadaan notebook.
.d ilm
14. Ternyata Terdakwa bohong karena Terdakwa bukan pengurus Koperasi Lantamal III yang bertugas di Jalan Gunung Sahari Jakarta melainkan tugasnya di Lanudal Pondok Cabe dan surat-surat yang dikeluarkan oleh Terdakwa semuanya dipalsukan oleh Terdakwa.
w
w w
15. Mengenai pembayaran, Terdakwa pernah mencicil sebanyak 3 (tiga) kali melalui transfer ke rekening saya yaitu masing-masing untuk yang pertama sebesar Rp. 3.000.000,- (tiga juta rupiah) yang dibayarkan secara transfer ke rekening Saksi di Bank Mandiri dan yang kedua sebesar Rp. 4.500.000,-(empat juta lima ratus ribu rupiah) dan yang ketiga dibayarkan sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) dengan dibayar secara langsung kepada isteri Saksi bernama Febriyen Ardi sehingga total uang yang dibayarkan berjumlah sebesar Rp. 22.500.000,-(dua puluh dua juta lima ratus ribu rupiah) maka jumlah sisa uang kekurangan yang harus dibayarkan Terdakwa kepada saya sebesar Rp. 37.500.000,- (tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah), terakhir saya menerima lagi Rp.5.000.000,- (lima juta rupiah) sehingga masih terhutang sebesar Rp.32.500.000,- (tiga puluh dua juta lima ratus ribu rupiah) dan sampai saat ini sisa uang kekurangan tersebut belum dibayarkan oleh Terdakwa. 16.
Atas perbuatan Terdakwa dan Saksi-2 maka Saksi merasa dirugikan.
17. Surat-surat yang Saksi ketahui yang tidak benar atau yang palsu seolah-olah dikeluarkan resmi oleh pejabat di Koperasi Lantamal III yaitu antara lain : a. Surat dengan kopstuk Primkopal Lantamal III dengan alamat Jl. Gunung Sahari- Jakarta Utara, Badan Hukum No.755 d/B.H./I tanggal 10 Desember 1992, dengan nama Bank yaitu Bank Mandiri Gunung Sahari Jakarta Utara, surat tersebut tanpa diisi nomor, tanggal dan bulan, tahun 2011, sedangkan alamat tujuan dikosongkan, perihal permohonan pengadaan Laptop/notebook untuk TA 2011, kemudian / surat ...
Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
8
rta
.g o. id
surat ditandatangani oleh PLH Ketua Koperasi Primkopal Lantamal III Drs. Lilik Mulyono, M.AP, Letkol Laut (KH) NRP 10880/P tetapi stempelnya bertuliskan Primer Koperasi Lanudal. b. Surat dengan kopstuk Primkopal Lantamal III dengan alamat Jl. Gunung Sahari- Jakarta Utara, Badan Hukum No.755 d/B.H./I tanggal 10 Desember 1992, dengan nama Bankers yaitu Bank Mandiri Gunung Sahari Jakarta Utara, surat tersebut tanpa diisi nomor, dan tanggal, bulan Agustus 2011, perihal Surat Tanda Terima Barang berupa 15 unit Notebook Asfire One N570 dengan harga satuan Rp.4.000.000, ditandatangani oleh Puguh H selaku An. Penfurus Primkopal Lantamal dengan stempel Primer Koperasi Lantamal III, kemudian yang memberikan Ir. Dedy Hendry. c. Surat dengan kopstuk Primkopal Lantamal III dengan alamat Jl. Gunung Sahari- Jakarta Utara, Badan Hukum No.755 d/B.H./I tanggal 10 Desember 1992, dengan nama Bankers yaitu Bank Mandiri Gunung Sahari Jakarta Utara, nomor : B/109/2011 tanggal 17 Oktober 2011, perihal Pemberitahuan pembayaran, alamat tujuan Bapak Dedi Hendri, perihal Pemberitahuan pembayaran dengan menuliskan Surat keputusan no:Kep-p /0821/A1-761/Kom-009/02-17 tanggal 17 Oktober 2011 yang isinya pemberitahuan kepada Dedi Hendri untuk hadir tanggal 17 Oktober 2011 untuk mengambil pembayaran laptop, kemudian surat ditandatangani oleh An. Pengurus Primkopal lantamal III dengan bama yang tidak terihat karena ditutupi stempel Primer Koperasi Lantamal III. d. Surat dengan kopstuk Primkopal Lantamal III dengan alamat Jl. Gunung Sahari- Jakarta Utara, Badan Hukum No.755 d/B.H./I tanggal 10 Desember 1992, dengan nama Bank yaitu Bank Mandiri Gunung Sahari Jakarta Utara, surat tersebut tanpa diisi nomor dan tanggal, bulan Agustus tahun 2011, alamat tujuan Ir. Dedy Hendry, perihal Pengadaan dan belanja barang laptop/notebook yang isinya antara lain bahwa Primkopal lantamal III dalam rangka kegiatan APBN TA 2011 membutuhkan 15 (lima belas) unit laptop/notebook dan pembayaran akan dilaksanakan tanggal 16 September 2011, kemudian surat ditandatangani oleh PLH Ketua Koperasi Primkopal Lantamal III Drs. Lilik Mulyono, M.AP dengan stempel bertuliskan Primer Koperasi Lantamal III.
ka
18. Saksi sudah mengetahui perbandingannya dengan surat atau blangko yang benar karena yang asli sudah diperlihatkan kepada Saksi dan ternyata banyak sekali perbedaannya. Atas keterangan Saksi-2 tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.
il-
ja
Saksi-2 : Nama lengkap : MILA RIANI alias NONI ; Pekerjaan : Ibu Rumah tangga dan wiraswasta ; Tempat, tanggal lahir : Jakarta, 28 Agustus 1975 ; Jenis kelamin : Perempuan ; Kewarganegaraan : Indonesia ; Agama : Islam ; Tempat tinggal : Jl. PLN Ehave Rt.12/03 No. 60 Kel. Gandul Kec. Cinere Depok. HP. 02197028573.
.d ilm
Pada pokoknya Saksi menerangkan sebagai berikut :
1. Saksi kenal dengan Terdakwa sebagai suami sah Saksi yang menikah sejak tahun 2005 sampai dengan sekarang. 2. Selain sebagai ibu rumah tangga yaitu isteri sah dari Terdakwa, Saksi juga punya bisnis mengkreditkan barang-barang seperti notebook atau laptop.
w w
3. Saksi kenal dengan Saksi-1 Ir. Dedy Hendri sekira bulan Januari 2011 di daerah Johar Baru Jakarta Pusat tepatnya di toko percetakan milik teman Saksi kemudian dari perkenalan berlanjut dengan bisnis jual beli notebook, dimana pertama kali Saksi-1 mengadakan laptop sekira bulan Juni 2011 dan berjalan lancar serta tidak ada masalah karena Saksi membayarnya dengan tunai.
w
4. Bisnis yang pertama sekira bulan Juni 2011 Saksi meminta agar Saksi-1 menyediakan notebook sebanyak kurang lebih 10 (sepuluh) unit merek Asfire One dengan harga per unit sebesar Rp. 4.000.000,(empat juta rupiah) sehingga jumlah total keseluruhan sebesar Rp.40.000.000,- (empat puluh juta rupiah) beserta 5 (lima) buah modem dengan harga persatuan sebesar Rp.500.000,- (lima ratus ribu rupiah) sehingga totalnya sebesar Rp.2.500.000,-(dua juta lima ratus ribu rupiah), saat itu yang datang adalah Saksi-2 sendiri untuk mengambil barang yang sebelumnya dipesan dan pembayaran saat itu dilakukan dengan tunai dan bisnis tersebut lancar. 5. Selanjutnya Saksi melakukan bisnis menawarkan kerjasama kepada Saksi-1 Ir. Dedy Hendri untuk pengadaan barang berupa notebook untuk yang kedua kalinya yaitu pada tanggal 8 Agustus 2011, Saksi / melengkapi ...
Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
9 melengkapi permohonan Saksi kepada Saksi-1 dengan membawa surat blangko kosong yang berkop Primkopal Lantamal Ill tentang permohonan pengajuan pengadaan notebook untuk Primkopal Lantamal III. 6. Awalnya Saksi-1 Ir. Dedy Hendri tidak mau menerima karena tidak percaya dengan permohonan penawaran pengadaan notebook dengan surat blangko kosong yang berkop Primkopal Lantamal III lalu Saksi-1 Ir. Dedy Hendri meminta bukti legalitas kepada Saksi berupa surat yang jelas dari pihak pengaju atau pemohon dan juga Saksi-1 Ir. Dedy Hendri minta agar dipertemukan langsung dengan orang yang bertanggung jawab atas pembayaran barang yang dipesan.
.g o. id
7. Selanjutnya Saksi meminta bantuan kepada suami Saksi yaitu Terdakwa agar Terdakwa bersedia mengaku sebagai pengurus Primpokap Lantamal III sekaligus sebagai orang yang bertanggung jawab atas pembayaran barang yang dipesan serta serta Saksi berpesan agar Terdakwa jangan mengaku sebagai suami Saksi saat bertemu dengan Saksi-1 Ir. Dedy Hendri. 8. Selanjutnya masih pada bulan Agustus 2011 Terdakwa dan Saksi pergi menemui Saksi-1 Ir. Dedy Hendri di sebuah masjid di daerah Cinere dan pada pertemuan dengan Saksi-1 kemudian Saksi yang memperkenalkan Terdakw kepada Saksi-1 dimana Terdakwa mengaku sebagai pengurus Primkopal Lantamal III dan mengaku berrtanggungjawab atas pembayaran barang yang Saksi pesan, selanjutnya pada pertemuan tersebut Saksi-1 menjadi yakin kepada Saksi dan bersedia menjalin kerjasama dengan Saksi tetapi Saksi tetap mengatas namakan Primkopal Lantamal III.
ka
rta
9. Setelah 1 (satu) minggu kemudian masih pada bulan Agustus 2011 Saksi menemui Saksi-1 Ir. Dedy Hendri dengan membawa surat yang telah diperbaharui dan disepakati untuk mengambil netobook, namun karena stok barang di rumah Saksi-1 Ir. Dedy Hendri tidak ada lalu saya diberi uang tunai sebesar Rp. 37.500.000.-(tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah) untuk membeli notebook dengan perhitungan harga per unit notebook saat itu sebesar Rp. 2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah).
il-
ja
10. Kesepakatan yang diambil antara Primkopal Lantamal III dengan Saksi-1 bahwa harga notebook tersebut per unit sebesar RP. 4.000.000,-(empat juta rupiah) dan pesanan barang berupa notebook tersebut berjumlah 15 (lima belas) unit sehingga total harga berjumlah sebesar Rp. 60.0000.000,- (enam puluh juta rupiah), namun 15 (lima belas) unit notebook tidakpernah Saksi berikan untuk Primkopal Lantamal III karena notebook tersebut Saksi kirimkan kepada rekan-rekan di Pertamina dan surat-surat yang Saksi buat bersama Terdakwa hanya untuk meyakinkan Saksi-1.
w
w w
.d ilm
11. Perjanjian yang disepakati mengenai cara pembayarannya kepada Saksi-1 Ir. Dedy Hendri adalah dengan cara tunai dengan jangka waktu 1 (satu) bulan setelah panyerahan berupa uang tunai yang Saksi terima dari Saksi-1 Ir. Dedy Hendri tepatnya tanggal 16 September 2011 namun ketentuan tersebut tidak Saksi tepati karena Saksi juga belum mendapat pembayaran dari pihak PT. Pertamina, namun sekira bulan Oktober 2011 Saksi pernah membayar untuk yang pertama sebesar Rp. 20.000.000,- (dua puluh juta rupiah) dan yang kedua sebesar Rp. 10.000.000,- (seputuh juta rupiah) yang ditransfer ke rekening Saksi-2 melalui ATM Bank Mandiri serta sekira bulan Pebruari 2012 Saksi membayar secara tunai kepada Sdri. Febri (istri Saksi-2) sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) sehingga sisa hutang Saksi sebesar Rp. 15.000.000,- (lima belas juta rupiah) namun dari pengakuan Saksi-2 hutang Saksi sebesar Rp. Rp. 37.500.000,- (tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah) dan mengingat antara Saksi dengan Saksi-2 tidak ada perincian yang akurat maka Saksi mengakui hutang tersebut dan Saksi masih sanggup untuk membayarnya, karena menurut perhitungan Saksi bahwa seluruhnya yang Saksi sudah bayar kepada Saksi-1 Ir. Dedy Hendri sebesar Rp. 50.000,000; (lima puluh juta rupiah) yaitu dari nilai kontrak surat perjanjian sebesar Rp. 60.000,0000; (enam puluh juta rupiah) sehingga kekurangannya sebesar Rp.10.000,000; (sepuluh juta rupiah). 12. Saksi mendapatkan blangko kosong Primkopal Lantamal III dari rumah Saksi sendiri yang dibawa oleh Terdakwa dan yang membuat surat perjanjian pengadaan netobook Primkopal Lantamal III adalah Saksi atas persetujuan Terdakwa selanjutnya yang membuat surat penawarkan kerjasama pengajuan pengadaan Netobook dengan Kopstuk dan stempel Koperasi AL Lantamal III adalah Saksi sendiri dan yang menyerahkan surat penawarkan kerjasama pengajuan pengadaan Netobook dengan Kopstuk dan stempel Primkopal Lantamal III kepada Saksi-1 Ir. Dedy Hendri adalah Saksi sendiri. 13. Bahwa Terdakwa telah memalsukan surat atau blangko yang mengatas namakan Kaprimkopal Lantamal III berikut tanda tangan Saksi-1 Drs. lilik Mulyono, M. Ap selaku Kaprimkopal dan surat tersebut digunakan untuk meyakinkan Saksi-1 agar memberikan barang berupa notebook, surat-surat itu berupa : / a. Surat ...
Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
10 a. b. c. d.
Surat permohonan pengadaan laptop atau notebook Surat tanda terima Surat pemberitahuan pembayaran Surat pengadaan dan belanja barang laptop atau notebook.
Atas keterangan Saksi tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya. Menimbang, bahwa Saksi yang tidak hadir di persidangan, keterangannya yang diberikan di bawah sumpah di depan Penyidik dibacakan sebaga iberikut :
.g o. id
Saksi-3 : Nama lengkap : Drs. LILIK MULYONO, M.Ap ; Pangkat/NRP : Letkol Laut (KH)/10880/P ; Jabatan : Kaprimkopal Lantamal III ; Kesatuan : Lantamal III ; Tempat, tanggal lahir : Cianjur, 29 Agustus 1963 ; Jenis kelamin : Laki-laki ; Kewarganegaraan : Indonesia ; Agama : Islam ;Tempat tinggal : Jl. Lumbuh Tengah I E Blok IV No. 88 Perumnas Rawa Lumbu Bekasi ; HP: 081511370257.
Pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
Saksi sebelumnya tidak kenal dengan Terdakwa dan tidak ada hubungan keluarga.
ka
1.
rta
Bahwa Saksi-3 telah memberikan keterangannya di bawah sumpah dalam Berita Acara Pemeriksaan Penyidikan dan yang bersangkutan telah dipanggil secara sah namun tidak hadir di persidangan karena menurut Oditur Saksi-3 sedang bertugas khusus sesuai Relas panggilan sidang berupa Surat dari Aspers Lantamal III TNI Nomor : R/309/XI/2012 tanggal 20 Nopember 2012 perihal Saksi tidak dapat menghadiri sidang karena sedang bertugas khusus, maka keterangan Saksi dalam Berita Acara Pemeriksaan tersebut dibacakan yang pada pokoknya menerangkan sebagai berikut :
il-
ja
2. Saksi berdinas dan menjabat sebagai Kaprimkopal Lantamal III sejak tahun 2010 dan Saksi kemudian mengenal Terdakwa sejak adanya perkara pemalsuan yang menyangkut nama dan tandatangan Saksi saya pada pengadaan notebook terhadap Sdr. Ir. Dedy Hendri, sehingga sekira bulan Januari 2012 Saksi memanggil Terdakwa untuk memastikan permasalahan tersebut melalui Kasatprov Denma Mako Lantamal III An. Lettu Laut (PM) Saefudin Zuhri, saat itu baru Saksi mengetahui Terdakwa.
.d ilm
3. Sekira bulan Agustus 2011 Terdakwa telah memalsukan tanda tangan Saksi maupun surat Primkopal Lantamal III dan setelah Saksi ketahui ternyata Terdakwa bertugas di Lanudal dan bukan di Lantamal III. 4. Pemalsuan tandatangan dan blangko Primkopal Lantamal III yang dilakukan oleh Terdakwa adalah dipakai dalam pengadaan barang berupa notebook kepada Saksi-1 Ir. Dedy Hendri mengatas namakan Primkopal Lantamal III untuk kegiatan fungsional personil Lantamal III, namun baik Saksi maupun instansi Lantamal III tidak pernah melaksanakan pengadaan notebook tersebut kepada Sdr. Ir. Dedy Hendri, melainkan pengadaan tersebut kepentingan pribadi Terdakwa sendiri untuk mengelabuhi dan menipu untuk mendapatkan apa yang diinginkan.
w
w w
5. Awalnya Saksi mengetahui pemalsuan tersebut karena pada sekira bulan Januari 2012 (hari dan tanggal tidak ingat), datang Saksi-1 Ir. Dedy Hendri bersama istrinya yang didampingi oleh Kasatprov Denma Mako Lantamal III untuk mengadukan Terdakwa yang menipu berupa 15 (limabelas) unit notebook dengan harga per unit Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah) sehingga total Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah), dengan menggunakan blangko Primkopal Lantamal III dan tanda tangan palsu An. Drs. Lilik Mulyono, M.Ap dalam surat permohonan pengadaan notebook, surat tanda terima dan surat pemberitahuan pembayaran (foto copy terlampir). 6. Pada bulan Januari 2012 setelah Saksi menemukan atau menerima bukti foto copy blangko yang berlogokan Primkopal Lantamal III yang didapat dari Saksi-1 Ir. Dedy Haryanto berupa surat permohonan pengadaan notebook, surat tanda terima dan surat pemberitahuan pembayaran, lalu 2 (dua) minggu kemudian tepatnya tanggal 30 Januari 2012 di kantor Primkopal Lantamal III Saksi memanggil kedua belah pihak baik Saksi-1 Ir. Dedy Hendri maupun Terdakwa yang saat itu diwakili oleh Saksi-2 Mila Riana yaitu istri Terdakwa dan dari pertemuan tersebut dapat kesepakatan dari kedua pihak yang dituangkan dalam surat pernyataan bahwa Saksi-2 Mila Riana atau isteri Terdakwa menyatakan menyanggupi akan membayar utang kepada Saksi-1 Ir. / Dedy Handri ...
Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
11 Dedy Handri sebesar Rp. 37.500.000,- (tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah) yang dibayarkan dengan jatuh tempo 1 (satu) bulan dari pembuatan surat pernyataan (surat terlampir), selanjutnya setelah jatuh tempo yang pernah dijanjikan tersebut tidak ditepati dan tidak adanya itikad baik dari Terdakwa Haryanto sehingga Saksi untuk menjaga citra nama baik Primkopal Lantamal III dan TNI AL serta perbuatan yang dilakukan oleh Terdakwa tersebut merupakan tindak pidana maka pada hari Senin tanggal 19 Maret 2012 sekira pukul 13.00 Wib Saksi melaporkan ke kantor Provos Denma Mako Lantamal III agar perbuatan Terdakwa diproses sesuai hukum yang berlaku.
.g o. id
7. Sebelumnya Terdakwatidak pernah memberitahukan atau mengajukan permohonan untuk pengajuan pengadaan Laptop/notebook kepada Saksi mengingat Terdakwa bukan anggota Primkopal yang Saksi pimpin, melainkan Terdakwa adalah anggota Lanudal Mabesal, sedangkan semua pengadaanbarang apapun yang bersangkutan dengan Primkopal Lantamal III harus sepengetahuan Saksi sebagai Kepala Primkopal sedangkan Saksi hingga saat diperiksa tidak mengetahui untuk apa Terdakwa Haryanto melakukan pengadaan notebook tersebut.
rta
8. Benar bukti surat-surat dan tanda tangan Saksi setelah Saksi lihat dan periksa bahwa blangko yang diperlihatkan oleh penyidik adalah blangko foto copy dan terlihat ada keganjilan dalam blangko tersebut seperti dalam susunan alamat ; yang menggunakan Jakarta Utara sedangkan Asli Jakarta Pusat, tulisan " BANKERS " kalau yang asli pada blangko Primkopal adalah " BANK " dan tidak adanya nomor telepon/email Primkopal, yang asli ada nomor telepon dan emailnya. surat tersebut dan ada perbedaan antara tanda tangan saya yang asli dengan yang dipalsu oleh Terdakwa adalah pada bulatan dan titik di bawah tidak ada serta garis ketiga yang asli seperti" k " (tanda tangan asli terlampir).
ka
9. Sepengetahuan Saksi menginhat Terdakwa saat itu adalah sebagai pengurus pembuatan PJK di Satker Lanudal Mabesal untuk pencairan dana, maka Terdakwa mendapatkan blangko Primkopal Lantamal III tersebut dari sekretaris/anggota Primkopal Lantamal III saat ada permintaan dari Satker Lanudal untuk pencairan dana yang dibutuhkan sehingga Primkopal menyerahkan blangko kosong tersebut tanpa tanda tangan Kaprimkopal.
ja
10. Saksi bersedia untuk 2 (dua) kali menuliskan tanda tangan Saksi yang sebenarnya (asli) untuk perbandingan antara asli dengan yang palsu yang dibuat oleh Terdakwa.
.d ilm
il-
11. Sepengetahuan Saksi yang membantu Terdakwa dalam pembuatan surat-surat dan pemalsuan tanda tangan Saksi adalah istri Terdakwa sendiri yaitu Saksi-2 karena pada saat Saksi mempertemukan pihak-pihak yang bermasalah maka Saksi-2 mengatakan, "YANG BERBUAT BUKAN SERMA PUGUH MELAINKAN SAYA". 12. Saksi merasa dirugikan dari segi materi tidak namun secara nama baik Saksi dicemarkan untuk melakukan perbuatan kejahatan penipuan yang dilakukan oleh Terdakwa.sedangkan instansi umumnya TNI AL khususnya Primkopal Lantamal III merasa dirugikan dalam hal pencemaran nama baik, sehingga membuat hilang kepercayaan dalam kerjasama dalam berbisnis/berdagang. Atas keterangan Saksi-3 yang dibacakan tersebut, Terdakwa membenarkan seluruhnya.
w w
Menimbang, bahwa di persidangan Terdakwa memberikan keterangan yang pada pokoknya sebagai
berikut :
w
1. Terdakwa masuk menjadi prajurit TNI-AL pada tahun 1996/1997 melalul pendidikan Secaba PK XV di Kodikal Surabaya, setelah lululs dilantik dengan pangkat Serda Sba, selanjutnya ditugaskan di KRI P. Rangsari727 Satran Koarmabar di Tanjung Uban sampai dengan tahun 2004, kemudian ditugaskan di Disminpersal Lantamal lII sejak tahun 2005 sampai pertengahan tahun 2010 kemudia berdinas di Lanudal Mabesal di Pondok Cabe Jakarta Selatan yang berpusat di Puspenerbal di Surabaya, sejak pertengahan 22011 sampai sekarang ditugaskan di Kodiklat Mabes TNI di Serpong sampai dengan sekarang dengan pangkat terakhir Serma Sba NRP 86445. 2. Terdakwa tidak pernah bertugas di Primkopal Lantamal III tetapi pernah bertugas sebagai Sekretaris Primkop Lanudal dan secara kedinasan Terdakwa masih ada hubungan dengan Primkopal Lantamal III karena Terdakwa sebagai operator SIMAK BMN l Lanudal, sebagi Ba Progar Lanudal dan sebagai Sekretaris Primkop Lanudal masih ada hubungan tugas dalam pembuatan laporan keuangan rutin untuk pemeliharaan gedung / bekerjasama ... Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
12 bekerjasama dengan rekanan, dan untuk penyerapan anggaran diperlukan blangko Primkopal Lantamal untuk pertangunggjawaban keuangan dan kadang-kadang diperlukan sekitar 20 (dua puluh) sampai 25 (dua puluh lima) bundel blangko Primkopal Lantamal III sehingga blangko-blangko tersebut ada tersimpan di software di laptop Terdakwa karena sudah ada dari peninggalan pengurus sebelumnya. 3.
Terdakwa sudah menikah sejak tahun 2005 dan mempunyai isteri yaitu Saksi-2 Mila Riana alias Noni.
4. Pada sekitar bulan Agustus 2011 isteri Terdakwa yaitu Saksi-2 Mila Riana alias Noni meminta bantuan kepada Terdakwa agar Terdakwa membantu kelancaran bisnis isteri Terdakwa dengan Saksi-1 Ir. Dedi Hendry dengan cara Terdakwa agar bersedia mengaku sebagai pengurus Primpokap Lantamal III sekaligus sebagai orang yang bertanggung jawab atas pembayaran barang yang dipesan serta serta Saksi berpesan agar Terdakwa jangan mengaku sebagai suami Saksi-2 saat bertemu dengan Saksi-1 Ir. Dedy Hendri.
.g o. id
5. Selanjutnya masih pada bulan Agustus 2011 Terdakwa dan Saksi-2 pergi menemui Saksi-1 Ir. Dedy Hendri di sebuah masjid di daerah Cinere dan pada pertemuan dengan Saksi-1 kemudian isteri Terdakwa memperkenalkan Terdakwa kepada Saksi-1 lalu Terdakwa mengaku sebagai pengurus Primkopal Lantamal III sedangkan Saksi-2 Mila Riana alias Noni sebagai pegawai honorer pada Prikopal Lantamal III dan Terdakwa juga kepada Saksi-1 Sdr. Ir. Dedy Hendri, bahwa Terdakwa memberikan jaminan bahwa benar Primkopal Lantamal III mengadakan pengadaan netobook dan pembayarannya melalui koperasi AL Lantamal III dan mengaku bertanggungjawab atas pembayaran barang yang dipesan tersebut.
ka
rta
6. Terdakwa kemudian membuat surat pengajuan pengadaan barang berupa notebook kepada Saksl-1 Sdr. Ir. Dedy Hendri dengan menggunakan blangko Primkopal Lantamal llI sebanyak 20 (dua puluh) unit, namun karena tidak disetujui, selanjutnya Terdakwa meralat kembali surat pengadaan tersebut dengan pengajuan sebanyak 15 (lima belas) unit dengan harga per unit sebesar Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah) sehingga total harga berjumlah sebesar Rp.60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) sesuai kesepakatan bahwa barang tersebut Terdakwa gunakan untuk kegiatan fungsional personal Lantamal III TNI AL Jakarta.
.d ilm
il-
ja
7. Permintaan Saksi-2 adalah agar Saksi-1 menyediakan dana untuk pengadaan sebanyak 20 (dua puluh) unit namun Saksi-1 hanya sanggup 15 (lima belas) unit dengan harga sebenarnya per unit sebesar Rp.2.500.000,- (dua juta lima ratus ribu rupiah) sehingga seluruhnya seharga Rp.37.500.000,- (tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah), namun dalam perjanjian dengan piha Primkopal Lantamal III disepakati harganya per unit sebesar Rp.4.000.000,- (empat juta rupiah) sehingga totalnya senilai Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) karena ini menyangkut bisnis sehingga antara Saksi-1 dan Terdakwa ada kesepakatan keuntungan akan mendapat keuntungan di luar harga sebenarnya. 8. Bahwa pada akhirnya Saksi-1 tidak menyediakan dalam bentuk barang berupa notebook sesuai permintaan Saksi-2 atau Primkopal Lantamal III melainkan Terdakwa dan Saksi-2 meminta kepada Saksi dalam bentuk uang tunai sehingga Saksi menyerahkan uang sebesar Rp.37.500.000,-(tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah) kepada Saksi-2.
w w
9. Maksud dan tujuan Terdakwa mengaku sebagai pengurus primkopal Lantamal III dan yang bertanggungjawab mengenai pembayarannya melalui Primkopal Lantamal III adalah untuk meyakinkan Saksl-1 Sdr. Ir. Dedy Hendri agar percaya serta mau menyerahkan uang untuk pengadaan netobook yang dilakukan oleh isteri Terdakwa.
w
10. Terdakwa mendapatkan blangko kosong Primkopal Lantamal III dari komputer yang ada di Satker lama Terdakwa yaitu Lanudal Mabesal yang tersimpan di sofware di laptop Terdakwa dan saat itu masih format yang lama sedangkan untuk tanda tangan Saksi-3 Letkol Laut (KH) Drs. Lilik Mulyono, M.Ap Terdakwa memalsukan atau meniru dari tanda tangan Saksi-3 yang sudah ada. 11. Terdakwa sama sekali tidak ada ijin dari Saksi-3 untuk menggunakan blanko kosong, stempel dan memalsukan tandatangan Saksi-3 selaku Kaprimkopal Lantamal III. 12. Saksi-3 mengetahui tandatangannya dipalsukan oleh Terdakwa setelah Saksl-1 Sdr. Ir. Dedy Hendri datang menemui Saksi-3 selaku Kaprimkopal untuk menanyakan kebenaran tentang pengadaan barang berupa notebook tersebut dengan menunjukkan surat-surat yang pernah Terdakwa ajukan melalui isteri Terdakwa yaitu Saksi-2 Mila Riana alias Noni dan Saksi-3 mengatakan tidak pernah merasa mengajukan pengadaan barang berupa notebook dan menandatangani surat tersebut. / 13.
Terdakwa ...
Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
13 13. Terdakwa mengetahui uang Saksl-1 Sdr. Ir. Dedy Hendri sudah pernah dibayar olehSaksi-2 dengan cara dicicil melalui transfer ke Bank Mandiri dan juga secara tunai sejumlah Rp. 45.000.000,- (empat puluh lima juta rupiah) dan untuk besar kecilnya cicilan Terdakwa tidak tahu karena yang membayar adalah isteri Terdakwa dan setahu masih ada kekurangan uang sebesar Rp. 16.000.000,- (enam belas juta rupiah). 14. Motif Terdakwa melakukan perbuatan tersebut hanya karena ada permintaan isteri Terdakwa untuk meyakinkan Saksi-1 agar Saksi-1 bersedia memberikan pinjaman kepada Saksi-2 Mila Riana alias Noni. Menimbang, bahwa barang bukti dalam perkara ini berupa surat-surat : Surat-surat yang palsu terdiri dari : a. Surat dengan kopstuk Primkopal Lantamal III dengan alamat Jl. Gunung Sahari- Jakarta Utara, Badan Hukum No.755 d/B.H./I tanggal 10 Desember 1992, dengan nama Bank yaitu Bank Mandiri Gunung Sahari Jakarta Utara, surat tersebut tanpa diisi nomor, tanggal dan bulan, tahun 2011, sedangkan alamat tujuan dikosongkan, perihal permohonan pengadaan Laptop/notebook untuk TA 2011, kemudian surat ditandatangani oleh PLH Ketua Koperasi Primkopal Lantamal III Drs. Lilik Mulyono, M.AP, Letkol Laut (KH) NRP 10880/P tetapi stempelnya bertuliskan Primer Koperasi Lanudal. b. Surat dengan kopstuk Primkopal Lantamal III dengan alamat Jl. Gunung Sahari-Jakarta Utara, Badan Hukum No.755 d/B.H./I tanggal 10 Desember 1992, dengan nama Bankers yaitu Bank Mandiri Gunung Sahari Jakarta Utara, surat tersebut tanpa diisi nomor, dan tanggal, bulan Agustus 2011, perihal Surat Tanda Terima Barang berupa 15 unit Notebook Asfire One N570 dengan harga satuan Rp.4.000.000, ditandatangani oleh Puguh H selaku An. Pengurus Primkopal Lantamal dengan stempel Primer Koperasi Lantamal III, kemudian yang memberikan Ir. Dedy Hendry. c. Surat dengan kopstuk Primkopal Lantamal III dengan alamat Jl. Gunung Sahari- Jakarta Utara, Badan Hukum No.755 d/B.H./I tanggal 10 Desember 1992, dengan nama Bankers yaitu Bank Mandiri Gunung Sahari Jakarta Utara, nomor : B/109/2011 tanggal 17 Oktober 2011, perihal Pemberitahuan pembayaran, alamat tujuan Bapak Dedi Hendri, perihal Pemberitahuan pembayaran dengan menuliskan Surat keputusan no:Kep-p /0821/A1-761/Kom-009/02-17 tanggal 17 Oktober 2011 yang isinya pemberitahuan kepada Dedi Hendri untuk hadir tanggal 17 Oktober 2011 untuk mengambil pembayaran laptop, kemudian surat ditandatangani oleh An. Pengurus Primkopal Lantamal III dengan nama yang tidak terlihat karena ditutupi stempel Primer Koperasi Lantamal III. d. Surat dengan kopstuk Primkopal Lantamal III dengan alamat Jl. Gunung Sahari- Jakarta Utara, Badan Hukum No.755 d/B.H./I tanggal 10 Desember 1992, dengan nama Bank yaitu Bank Mandiri Gunung Sahari Jakarta Utara, surat tersebut tanpa diisi nomor dan tanggal, bulan Agustus tahun 2011, alamat tujuan Ir. Dedy Hendry, perihal Pengadaan dan belanja barang laptop/notebook yang isinya antara lain bahwa Primkopal lantamal III dalam rangka kegiatan APBN TA 2011 membutuhkan 15 (lima belas) unit laptop/notebook dan pembayaran akan dilaksanakan tanggal 16 September 2011, kemudian surat ditandatangani oleh PLH Ketua Koperasi Primkopal Lantamal III Drs. Lilik Mulyono, M.AP dengan stempel bertuliskan Primer Koperasi Lantamal III ; surat-surat tersebut setelah dibacakan dan diperlihatkan kepada Saksi yang hadir kemudian dibenarkan oleh Saksi-1, Saksi-2 dan Terdakwa sebagai surat yang dipalsukan oleh Terdakwa untuk mengelabui Saksi-1 agar yakin dengan status Terdakwa sampai terjadinya perkara ini.
w
w w
.d ilm
il-
ja
ka
rta
.g o. id
1.
2.
Surat-surat asli terdiri dari : a. Sampel tandatangan asli dari Saksi-3 Letkol Laut (KH) Drs. Lilik Mulyono, A. Ap NRP 10880/P, b. Blangko Surat Primkopal Lantamal III yang asli ; kedua surat adalah sebagai pembanding sehingga diketahui bahwa surat yang dibuat olehTerdakwa adalah tidak benar dikeluarkan oleh pengurus Primkopal Lantamal III dan setelah diperlihatkan kepada Terdakwa dan Saksi yang hadir maka seluruhnya membenarkan surat tersebut ; selanjutnya setelah surat-surat tersebut di atas dihubungkan satu sama lain dengan alat bukti lain dalam perkara ini maka ternyata saling berhubungan dan bersesuaian sehingga dapat memperkuat pembuktian atas perbuatan yang didakwakan kepada Terdakwa. / Menimbang ...
Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
14 Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa, alat bukti berupa surat-surat maka telah terungkap fakta-fakta hukum sebagai berikut: 1. Bahwa benar Terdakwa Puguh Hariyanto adalah Prajurit TNI-AL yang masih berdinas aktif sampai dengan sekarang terakhir sebagai Bamin Ops Komp Ban-I/Renlat Ditlat Kodiklat Mabes TNI berpangkat Serma Sba NRP 86445. 2. Bahwa benar antara Terdakwa dengan Saksi-2 Mila Riana alias Noni adalah dalam hubungan suami isteri yang sah.
.g o. id
3. Bahwa benar Saksi-2 pernah menjalin hubungan bisnis pengadaan notebook dengan Saksi-1 sejak bulan Juni 2011 dan bisnis tersebut berjalan lancar, selanjutnya Saksi-2 meminta kembali kepada Saksi-1 untuk pengadaan notebook yaitu pada tanggal 8 Agustus 2011 dengan mengatasnamakan Primkopal Lantamal III, lalu Saksi-1 meminta Saksi-2 agar melengkapi permohonannya dengan membawa surat pengajuan, lalu Saksi-2 datang kembali kepada Saksi-1 dengan membawa surat pengajuan dari Primkopal Lantamal III, namun pada saat itu nama atau tujuan surat pada surat pengajuan tersebut dibiarkan kosong, lalu Saksi-1 meminta kepada Saksi-2 untuk melengkapi surat tersebut lalu Saksi-2 menyerahkan surat pengajuan pengadaan notebook yang saya minta yaitu surat yang berkopstuk dan stempel Koperasi AL Lantamal III dan ditandatangani oleh Drs. Lilik Mulyono, M.Ap Letkol Laut (KH)/10880/P .
rta
4. Bahwa benar Saksi-1 tidak langsung menyetujui penawaran dari Saksi-2 karena selain surat-surat resmi Saksi juga meminta kepada Saksi-2 agar dipertemukan dengan Ketua Koperasi atau pihak yang bertanggung jawab atas pembayaran barang yang dipesan, selanjutnya Saksi-1 dipertemukan dengan Terdakwa dan Terdakwa mengaku sebagai pengurus Koperasi AL Lantamal III dan Terdakwa mengaku sebagai orang yang bertanggung jawab atas pembayaran barang yang dipesan oleh Saksi-2.
il-
ja
ka
5. Bahwa benar pada waktu Terdakwa mengaku sebagai pengurus Primkopal Lantamal III dan Terdakwa sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pembayaran notebook kepada Saksi-1, namun Terdakwa tidak menjelaskan bahwa Saksi-2 adalah isteri Terdakwa dan antara Terdakwa dan Saksi-2 memperlihatkan kepada Saksi-2 bahwa Saksi-2 adalah bekerja sebagai tenaga honor pada Primkopal Lantamal III dan Terdakwa sebagai pengurus Primkopal Lantamal III dan penampilan Terdakwa pada waktu bertemu dan berbicara dengan Saksi-1 itu tampil dengan membawa tas berisi berkas-berkas kemudian menunjukkan kepada Saksi kalau Terdakwa punya banyak proyek pengadaan di Lantamal III.
.d ilm
6. Bahwa benar permintaan Saksi-2 kepada Saksi-1 agar Saksi-1 menyediakan dana untuk pengadaan sebanyak 20 (dua puluh) unit namun Saksi-1 hanya menyanggupi sebanyak 15 (lima belas) unit dengan harga per unit sebesar Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah) sehingga jumlah total harga keseturuhan yang harus dibayar Terdakwa kepada Saksi-2 sebesar Rp. 60.000.000,- (enam puluh Juta rupiah) dan disepakati nilainya sebesarv Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) kepada Koperasi dimana karena ini menyangkut bisnis maka antara Saksi-1 dan Terdakwa ada kesepakatan akan mendapat keuntungan sebesar Rp.15.000.000,(lima belas juta rupiah).
w
w w
7. Bahwa benar setelah Saksi-1 setuju untuk mengadakan notebook yang diminta lalu Terdakwa dan Saksi-2 ternyata meminta kepada Saksi agar Saksi-1 tidak perlu menyerahkan berupa barang yaitu notebook sesuai kesepakatan semula tetapi cukup menyerahkan saja dalam bentuk uang yang besarnya sama dengan harga notebook yang sesungguhnya dihargakan sebesar Rp.2.500.000,-(dua juta lima ratus ribu rupiah) per unit sebanyak 15 (lima belas) unit, lalu Saksi-1 setuju lalu menyerahkan dalam bentuk uang tunai sebesar Rp.37.500.000,- (tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah) dengan alasan bahwa Terdakwa kenal dengan pemilik toko notebook tersebut dan Terdakwa yang akan berurusan langsung dengan pemilik toko. 8. Bahwa benar pada akhirnya Saksi-1 tidak menyediakan dalam bentuk barang berupa notebook sesuai permintaan Saksi-2 atau Primkopal Lantamal III melainkan Terdakwa dan Saksi-2 meminta kepada Saksi-1 dalam bentuk uang tunai sehingga Saksi-1 menyerahkan uang sebesar Rp.37.500.000,-(tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah) kepada Saksi-2. 9. Bahwa benar dalam bisnis tersebut pembayarannya dijanjikan secara tunai dengan jangka waktu 1 (satu) bulan setelah menyerahkan barang pada tanggal 16 September 2011, namun dari waktu yang ditentukan Terdakwa tidak menepati janji dan untuk itu Terdakwa mengirimkan sebuah surat pemberitahuan keterlambatan / pembayaran ...
Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
15 pembayaran yang dibawa oleh isterinya yaitu tertanggal 17 Oktober 2011 dengan surat Nomor : B/109/2011, karena Saksi keberatan lalu Saksi menelepon Terdakwa tetapi telepon tidak mau diangkat. 10. Bahwa benar pada waktu Saksi-1 ingin menagih pembayaran dari Primkopal Lantamal III yang tidak dibayar oleh Terdakwa dan Saksi-2 lalu Saksi-1 pada tanggal 16 Januari 2011 datang ke kantor Primkopal Lantamal III dan bertemu dengan Saksi-3 Letkol Laut (KH) Drs. Lilik Mulyono, M.Ap selaku Kaprimkopal Lantamal III maka Saksi-3 mengatakan bahwa Saksi-3 tidak pemah mengajukan pengadaan notebook kepada siapapun dan tidak pernah merasa mengeluarkan surat-surat dan menandatanganinya. 11. Bahwa benar Terdakwa ternyata bukan pengurus Primkopal Lantamal III bahkan bukan juga anggota Primkopal Lantamal III yang berkantor di Gunung Sahari Jakarta Pusat melainkan Terdakwa bertugas di Lanudal yang berkantor di Pondok Cabe Jakarta Selatan.
rta
.g o. id
12. Bahwa benar Saksi-1 merasa yakin bahwa bisnis akan berjalan lancar sehingga Saksi-1 tergerak hatinya untuk memberikan uang yang diminta oleh Terdakwa dan Saksi-2 adalah karena Terdakwa mengatakan bahwa Terdakwa adalah sebagai Pengurus Primkopal Lantamal III dan juga Terdakwa dan isterinya yaitu Saksi2 menjamin pembayarannya akan lancar karena pengadaannya dilaksanakan oleh Primkopal Lantamal IIIKoperasi, kemudian Terdakwa melengkapi persyaratan yang diminta oleh Saksi-1 yaitu surat-surat yang dibuat sendiri secara tidak sah oleh Terdakwa seolah-olah resmi dikeluarkan dari Primkopal Lantamal III, sehingga Saksi-1 yakin kepada Terdakwa dan Saksi-2 lalu Saksi-1 memberikan uang kepada Saksi-2 sebesar Rp. 60.000.000,- (enam puluh Juta rupiah) dengan penjanjian pembayarannya akan dibayar secara tunai dengan jangka waktu pembayaran selama 1 (satu) bulan setelah penyerahan barang tepatnya pada tanggal 16 September 2011.
w
w w
.d ilm
il-
ja
ka
13. Bahwa benar surat-surat yang dibuat secara tidak benar dan dipalsu oleh Terdakwa dan Saksi-2 yang seolah-olah dikeluarkan resmi dari Primkopal Lantamal III sehingga membuat Saksi-1 yakin adalah : a. Surat dengan kopstuk Primkopal Lantamal III dengan alamat Jl. Gunung Sahari- Jakarta Utara, Badan Hukum No.755 d/B.H./I tanggal 10 Desember 1992, dengan nama Bank yaitu Bank Mandiri Gunung Sahari Jakarta Utara, surat tersebut tanpa diisi nomor, tanggal dan bulan, tahun 2011, sedangkan alamat tujuan dikosongkan, perihal permohonan pengadaan laptop/notebook untuk TA 2011, kemudian surat ditandatangani oleh PLH Ketua Koperasi Primkopal Lantamal III Drs. Lilik Mulyono, M.AP, Letkol Laut (KH) NRP 10880/P tetapi stempelnya bertuliskan Primer Koperasi Lanudal. b. Surat dengan kopstuk Primkopal Lantamal III dengan alamat Jl. Gunung Sahari- Jakarta Utara, Badan Hukum No.755 d/B.H./I tanggal 10 Desember 1992, dengan nama Bankers yaitu Bank Mandiri Gunung Sahari Jakarta Utara, surat tersebut tanpa diisi nomor, dan tanggal, bulan Agustus 2011, perihal Surat Tanda Terima Barang berupa 15 unit Notebook Asfire One N570 dengan harga satuan Rp.4.000.000, ditandatangani oleh Puguh H selaku An. Penfurus Primkopal Lantamal dengan stempel Primer Koperasi Lantamal III, kemudian yang memberikan adalah Ir. Dedy Hendry. c. Surat dengan kopstuk Primkopal Lantamal III dengan alamat Jl. Gunung Sahari- Jakarta Utara, Badan Hukum No.755 d/B.H./I tanggal 10 Desember 1992, dengan nama Bankers yaitu Bank Mandiri Gunung Sahari Jakarta Utara, nomor : B/109/2011 tanggal 17 Oktober 2011, perihal Pemberitahuan pembayaran, alamat tujuan Bapak Dedi Hendri, perihal Pemberitahuan pembayaran dengan menuliskan Surat keputusan no:Kep-p /0821/A1-761/Kom-009/02-17 tanggal 17 Oktober 2011 yang isinya pemberitahuan kepada Dedi Hendri untuk hadir tanggal 17 Oktober 2011 untuk mengambil pembayaran laptop, kemudian surat ditandatangani oleh An. Pengurus Primkopal lantamal III dengan nama yang tidak terlihat karena ditutupi stempel Primer Koperasi Lantamal III. d. Surat dengan kopstuk Primkopal Lantamal III dengan alamat Jl. Gunung Sahari- akarta Utara, Badan Hukum No.755 d/B.H./I tanggal 10 Desember 1992, dengan nama Bank yaitu Bank Mandiri Gunung Sahari Jakarta Utara, surat tersebut tanpa diisi nomor dan tanggal, bulan Agustus tahun 2011, alamat tujuan Ir. Dedy Hendry, perihal Pengadaan dan belanja barang laptop/notebook yang isinya antara lain bahwa Primkopal lantamal III dalam rangka kegiatan APBN TA 2011 membutuhkan 15 (lima belas) unit laptop/notebook dan pembayaran akan dilaksanakan tanggal 16 September 2011, kemudian surat ditandatangani oleh PLH Ketua Koperasi Primkopal Lantamal III Drs. Lilik Mulyono, M.AP dengan stempel bertuliskan Primer Koperasi Lantamal III. 14. Bahwa benar dari contoh surat-surat yang benar-benar asli yang dikeluarkan oleh Primkopal Lantamal III maka dapat diketahui perbandingannya bahwa surat-surat yang dibuat oleh Terdakwa adalah tidak benar dan tidak sah karena jelas terlihat perbedaannya yaitu antara lain tandatangan asli dari Saksi-3 dan lembaran blangko asli dari Primkopal Lantamal III. / 15. Bahwa ...
Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
16 15. Bahwa benar akibat dari perbuatan Terdakwa yang telah menipu Saksi-2 maka Saksi-2 merasa tertipu dan mengalami kerugian sebesar Rp.37.500.000,-(tiga puluh tujuh juta ratus ribu rupiah).Menimbang, bahwa terlebih dahulu Majelis Hakim akan mananggapi beberapa hal yang dikemukakan oleh Oditur Militer dalam tuntutannya dengan mengemukakan pendapatnya sebagai berikut : Bahwa pada dasarnya Majelis sependapat dengan tuntutan yang diajukan oleh Oditur Militer namun Majelis perlu pula melakukan koreksi atas bunyi amar tuntutan Oditur yang masih mencantumkan seluruh bunyi pasal sebagaimana didakwakan baik dakwaan kesatu maupun dakwaan kedua padahal seharusnya cukup menyebutkan kualifikasi tindak pidana sebagaimana diatur oleh Undang-Undang, sedangkan mengenai penjatuhan pidananya Majelis akan menentukan sendiri sebagaimana akan diuraikan di bawah ini.
.g o. id
Menimbang, bahwa terhadap Pleidoi dari Penasihat Hukum, Majelis Hakim akan menanggapinya sebagai berikut :
ja
ka
rta
a. Bahwa secara umum Majelis menilai Penasihat Hukum kurang jelas dan kurang tegas dalam mengemukakan materi pleidoinya dimana disebutkan bahwa terhadap dakwaan kesatu Penasihat Hukum menonjolkan mengenai pemberian maaf dari Saksi-3 selaku pihak yang tandatangannya dipalsukan oleh Terdakwa demikian juga mengenai pemakaian kop Primkopal Lantamal III yang disalahgunakan oleh Terdakwa bersama isterinya, namun Penasihat Hukum sama sekali tidak mengajukan pleidoinya mengenai pembuktian unsur-unsur yang terdapat di dalam dakwaan kesatu melainkan Penasihat Hukum memohon agar hal tersebut dapat dijadikan alasan yang meringankan hukuman Terdakwa, demikian pula dalam akhir pleidoinya Penasihat Hukum pada intinya memohon agar Majelis menjatuhkan hukuman yang seadil-adilnya dengan alasan-alasan yang telah diuraikan.Terhadap dakwaan kedua, di satu sisi Penasihat Hukum mengemukakan secara umum bahwa ada salah satu delik yang didakwakan yang tidak terbukti sehingga mengakibatkan konstruksi seluruh dakwaan menjadi gugur, namun dari seluruh rangkaian Nota Pembelaan yang ada Majelis tidak menemukan dalil dari Penasihat Hukum yang menjelaskan unsur mana dari dakwaanOditur yang tidak terbukti ; di sisi lain Penasihat Hukum mengemukakan bahwa pada diri Terdakwa ada itikad baik untuk melunasi hutang Terdakwa dan isterinya kepada Saksi korban dan pembayaran seluruhnya sudah diselesaikan, sehingga seolah-olah yang dimaksudkan oleh Penasihat Hukum maka dengan itikad baik dari Terdakwa tersebut menjadikan unsur-unsur tindak pidana menjadi tidak terpenuhi.
.d ilm
il-
b. Perlu ditegaskan bahwa yang menjadi hal-hal yang meringankan pidana Terdakwa tidak sejalan dan tidak identik dengan hal-hal berupa fakta hukum yang menjadi sumber tidak terbuktinya unsur-unsur tindak pidana, kalaupun ada hal-hal yang meringankan maka terlebih dahulu haruslah unsur-unsur dakwaan dinyatakan terbukti secara sah dan meyakinkan, selanjutnya dengan terpenuhinya unsur-unsur dakwaan dan di dalamnya tidak terdapat alasan pembenar dan alasan pemaaf atas perbuatan Terdakwa maka Terdakwa harus dinyatakan bersalah dan oleh karena ada kesalahan maka Terdakwa harus dijatuhi pidana. Untuk mempertimbangkan berat ringannya pidana yang akan dijatuhkan dan apabila terdapat hal-hal yang meringankan maka pidana yang dijatuhkan dapat diturunkan dari ancaman maksimal pidananya menurut undang-undang.
w w
c. Oleh karenanya apakah dalam perkara ini terdapat fakta-fakta yang menjadikan unsur-unsur tindak pidana terbukti atau tidak dan apakah di dalamnya terdapat hal-hal yang meringankan maka Majelis akan menguraikan lebih lanjut di bawah ini. Menimbang, bahwa Oditur Militer menyatakan secara lisan menolak Nota Pembelaan dari Penasihat Hukum dan menyatakan tetap pada Tuntutan/Requisitoirnya, oleh karenanya Majelis tidak perlu lagi menanggapi tanggapan Oditut Militer tersebut.
w
Menimbang, bahwa tindak pidana yang didakwakan oleh Oditur Militer dalam dakwaannya mengandung unsur-unsur tindak pidana sebagai berikut : Dakwaan kesatu, terdiri dari unsur-unsur : Unsur kesatu : Barang siapa Unsur kedua : Membuat secara tidak benar atau memalsu surat, yang dapat menimbulkan sesuatu hak, perikatan atau pembebebasan hutang, atau yang diperuntukkan sebagai bukti dari suatu hal. Unsur ketiga : Dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang lain pakai surat tersebut seolah-olah isinya benar dan tidak dipalsukan. Unsur keempat : Jika pemakaian tersebut dapat menimbulkan kerugian. / Dakwaan ...
Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
17 Dakwaan kedua, terdiri dari unsur-unsur : Unsur kesatu : Barang siapa Unsur kedua : Dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum Unsur ketiga : Dengan memakai nama palsu atau martabat palsu dengan tipu muslihat ataupun rangkaian kebohongan menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya atau supaya memberikan hutang maupun menghapuskan piutang. Unsur keempat : Yang dilakukan secara sendiri-sendiri atau bersama-sama. Menimbang, bahwa terhadap unsur-unsur tindak pidana tersebut, Majelis akan mengemukakan pendapat dimulai dari dakwaan kesatu sebagai berikut : Unsur kesatu
: Barang siapa.
.g o. id
Yang dimaksud dengan “barang siapa” menurut UU adalah setiap orang yang tunduk pada perundang-undangan RI (dalam hal ini pasal 2,5,7 dan 8 KUHP) termasuk juga diri si pelaku/Terdakwa.
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa dan alat bukti lain berupa surat-surat di persidangan maka terungkap fakta hukum sebagai berikut :
rta
1. Bahwa benar Terdakwa Puguh Hariyanto adalah prajurit TNI AL yang masih berdinas aktif sampai saat ini terakhir sebagai Bamin Ops Kopm Ban-I/Renlat Kodiklat Mabes TNI, terakhir berpangkat Serma Sba NRP 86445. 2. Bahwa benar Terdakwa sebagai anggota TNI AL adalah sebagai Warga Negara RI yang tunduk kepada perundang-undangan yang berlaku di negara RI.
ja
ka
3. Bahwa benar Terdakwa telah didakwa melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan dalam dakwaan kesatu: Barang siapa membuat acara tidak benar atau memalsu surat, yang dapat menimbulkan sesuatu hak, perikatan atau pembebebasan hutang, atau yang diperuntukkan sebagai bukti dari suatu hal, dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang lain pakai surat tersebut seolah-olah isinya benar dan tidak dipalsukan, jika pemakaian tersebut dapat menimbulkan kerugian.
: Membuat secara tidak benar atau memalsu surat, yang dapat menimbulkan sesuatu hak, perikatan atau pembebebasan hutang, atau yang diperuntukkan sebagai bukti dari suatu tindakan.
.d ilm
Unsur kedua
il-
Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kesatu “Barang siapa” telah terpenuhi.
w
w w
“Membuat secara tidak benar surat”, berarti semula surat itu tidak ada atau belum ada kemudian si pelaku/Terdakwa membuat dan mengisi sendiri formulir/blangko tersebut. Mengenai cara penulisannya tidak dipersoalkan apa dengan menggunakan tulisan tangan, diketik ataupun dicetak dan sebagainya. “Memalsukan surat”, berarti surat itu sudah ada kemudian oleh si pelaku/Terdakwa dikurangi, ditambah atau dirubah isinya (misalnya dalam pemalsuan uang kertas angkanya dikurangi atau ditambah). Dalam pengertian surat palsu ini dibatasi dalam dua macam yaitu : - Surat yang dapat menimbulkan hak, perikatan atau pembebasan hutang. - Surat yang dipergunakan sebagai bukti suatu tindakan. Bahwa membuat secara tidak benar atau palsu itu sendiri adalah membuat atau menulis suatu surat dengan tujuan untuk digunakan seolah-olah isinya benar. Bahwa yang dimaksud dengan “menimbulkan suatu hak”, surat itu sendiri tidak dapat menimbulkan sesuatu hak, tetapi hak itu timbul karena isi yang tertera/tercantum di dalam surat itu atau yang dapat dibuktikan surat itu. Bahwa yang dimaksud dengan “bukti bagi suatu tindakan ialah tindakan itu adalah suatu tindakan hukum, dengan perkataan lain bahwa tindakan itu ada hubungannya atau tergantung pada tindakan lainnya dan mempunyai suatu akibat hukum.
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa dan diperkuat dengan alat bukti lain yang diajukan dalam persidangan maka terungkap fakta hukum sebagai berikut: 1. Bahwa benar selanjutnya Saksi-2 meminta bantuan kepada suami Saksi-2 yaitu Terdakwa agar Terdakwa bersedia membuat surat yang diminta oleh Saksi-2 agar Saksi-1 bersedia memberikan uang pinjaman seperti yang diinginkan oleh Saksi-2. / a.
Surat ...
Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
18 2. Bahwa benar Terdakwa kemudian membuat secara tidak benar beberapa surat dan memalsukan tanda tangan Saksi-3 yaitu antara lain :
ja
ka
rta
.g o. id
a. Surat dengan kopstuk Primkopal Lantamal III dengan alamat Jl. Gunung Sahari- Jakarta Utara, Badan Hukum No.755 d/B.H./I tanggal 10 Desember 1992, dengan nama Bank yaitu Bank Mandiri Gunung Sahari Jakarta Utara, surat tersebut tanpa diisi nomor, tanggal dan bulan, tahun 2011, sedangkan alamat tujuan dikosongkan, perihal permohonan pengadaan laptop/notebook untuk TA 2011, kemudian surat ditandatangani oleh PLH Ketua Koperasi Primkopal Lantamal III Drs. Lilik Mulyono, M.AP, Letkol Laut (KH) NRP 10880/P tetapi stempelnya bertuliskan Primer Koperasi Lanudal. b. Surat dengan kopstuk Primkopal Lantamal III dengan alamat Jl. Gunung Sahari- Jakarta Utara, Badan Hukum No.755 d/B.H./I tanggal 10 Desember 1992, dengan nama Bankers yaitu Bank Mandiri Gunung Sahari Jakarta Utara, surat tersebut tanpa diisi nomor, dan tanggal, bulan Agustus 2011, perihal Surat Tanda Terima Barang berupa 15 unit Notebook Asfire One N570 dengan harga satuan Rp.4.000.000, ditandatangani oleh Puguh H selaku An. Penfurus Primkopal Lantamal dengan stempel Primer Koperasi Lantamal III, kemudian yang memberikan adalah Ir. Dedy Hendry. c. Surat dengan kopstuk Primkopal Lantamal III dengan alamat Jl. Gunung Sahari- Jakarta Utara, Badan Hukum No.755 d/B.H./I tanggal 10 Desember 1992, dengan nama Bankers yaitu Bank Mandiri Gunung Sahari Jakarta Utara, nomor : B/109/2011 tanggal 17 Oktober 2011, perihal Pemberitahuan pembayaran, alamat tujuan Bapak Dedi Hendri, perihal Pemberitahuan pembayaran dengan menuliskan Surat keputusan no:Kep-p /0821/A1-761/Kom-009/02-17 tanggal 17 Oktober 2011 yang isinya pemberitahuan kepada Dedi Hendri untuk hadir tanggal 17 Oktober 2011 untuk mengambil pembayaran laptop, kemudian surat ditandatangani oleh An. Pengurus Primkopal lantamal III dengan nama yang tidak terlihat karena ditutupi stempel Primer Koperasi Lantamal III. d. Surat dengan kopstuk Primkopal Lantamal III dengan alamat Jl. Gunung Sahari- akarta Utara, Badan Hukum No.755 d/B.H./I tanggal 10 Desember 1992, dengan nama Bank yaitu Bank Mandiri Gunung Sahari Jakarta Utara, surat tersebut tanpa diisi nomor dan tanggal, bulan Agustus tahun 2011, alamat tujuan Ir. Dedy Hendry, perihal Pengadaan dan belanja barang laptop/notebook yang isinya antara lain bahwa Primkopal lantamal III dalam rangka kegiatan APBN TA 2011 membutuhkan 15 (lima belas) unit laptop/notebook dan pembayaran akan dilaksanakan tanggal 16 September 2011, kemudian surat ditandatangani oleh PLH Ketua Koperasi Primkopal Lantamal III Drs. Lilik Mulyono, M.AP dengan stempel bertuliskan Primer Koperasi Lantamal III.
.d ilm
il-
3. Bahwa benar surat-surat yang dibuat secara tidak benar dan tandatangan dari Saksi-3 selaku Kaprimkopal Lantamal III seluruhnya telah menimbukan hak dan perikatan bagi Saksi-1 untuk menagih dan mendapat pembayaran kembali atas uang yang dipinjamkan yang dipakai oleh Saksi-2 dan Terdakwa untuk pengadaan notebook sesuai perjanjian yang disepakati. Dengan demikian Majelis berpendapat unsur kedua “Membuat secara tidak benar dan memalsu surat, yang dapat menimbulkan sesuatu hak dan perikatan”, telah terpenuhi. Unsur ketiga : Dengan maksud untuk memakai atau menyuruh orang lain pakai surat tersebut seolaholah isinya benar dan tidak dipalsukan.
w
w w
Bahwa dengan adanya perumusan kata-kata “dengan maksud” sudah terkandung adanya unsur niat, dimana niat itu diwujudkan dengan perbuatan yang dilakukan oleh si pelaku/Terdakwa berupa mengisi formulir yang ia terima. “Untuk memakai atau menyuruh orang lain pakai surat tersebut”, maksudnya bahwa bagian unsur ini bersifat alternatif, artinya surat yang dibuat secara tidak benar dan dipalsu tersebut adalah dipakai sendiri oleh si pelaku/Terdakwa atau bisa juga disuruh oleh si pelaku/Terdakwa untuk dipakai oleh orang lain. “Seolah-olah isinya benar dan tidak dipalsukan” maksudnya bahwa sesungguhnya isi surat tersebut tidak benar adanya dan tidak ditandatangani oleh orang yang berwenang, akan tetapi oleh si pelaku/Terdakwa dipakai atau disuruh orang lain pakai sekan-akan benar adanya sehingga diharapkan oleh si pelaku/Terdakwa akan dapat menimbulkan sesuatu hak, atau perikatan atau pembebebasan hutang, atau yang diperuntukkan sebagai bukti dari suatu tindakan.
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa dan diperkuat dengan alat bukti lain yang diajukan dalam persidangan maka terungkap fakta hukum sebagai berikut: 1. Bahwa benar isteri Terdakwa yaitu Saksi-2 melakukan bisnis kerjasama dengan Saksi-1 Ir. Dedy Hendri untuk pengadaan barang berupa notebook untuk yang kedua kalinya yaitu pada tanggal 8 Agustus 2011, kemudian Saksi-2 melengkapi permohonan Saksi-2 kepada Saksi-1 dengan membawa surat blangko kosong / yang ...
Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
19 yang berkop Primkopal Lantamal Ill tentang permohonan pengajuan pengadaan notebook untuk Primkopal Lantamal III. 2. Bahwa benar awalnya Saksi-1 Ir. Dedy Hendri tidak mau menerima karena tidak percaya dengan permohonan penawaran pengadaan notebook dengan surat blangko kosong yang berkop Primkopal Lantamal III lalu Saksi-1 Ir. Dedy Hendri meminta bukti legalitas kepada Saksi-2 berupa surat yang jelas dari pihak pengaju atau pemohon dan juga Saksi-1 Ir. Dedy Hendri minta agar dipertemukan langsung dengan orang yang bertanggung jawab atas pembayaran barang yang dipesan. 3. Bahwa selanjutnya Saksi-2 meminta bantuan kepada suami Saksi-2 yaitu Terdakwa agar Terdakwa bersedia membuat surat yang diminta oleh Saksi-2 agar Saksi-1 bersedia memberikan uang pinjaman seperti yang diinginkan oleh Saksi-2.
rta
.g o. id
4. Bahwa benar kemudian untuk melengkapai persyaratan yang diminta oleh Saksi-1 lalu Terdakwa membuat secara tidak benar surat-surat dari Primkopal sekaligus meniru tandatangan Saksi-3 selaku Kaprimkopal Lantamal III yaitu : a. Surat dengan kopstuk Primkopal Lantamal III perihal permohonan pengadaan laptop/notebook, b. Surat dengan kopstuk Primkopal Lantamal III perihal Surat Tanda Terima Barang berupa 15 unit Notebook Asfire One N570, c. Surat dengan kopstuk Primkopal Lantamal III perihal Pemberitahuan pembayaran, d. Surat dengan kopstuk Primkopal Lantamal III perihal Pengadaan dan Belanja barang laptop/notebook yang isinya antara lain bahwa pembayaran akan dilaksanakan tanggal 16 September 2011 ; seluruhnya dimaksudkan untuk digunakan oleh Saksi-2 selaku isteri Terdakwa seolah-olah benar dan tidak dipalsukan agar Saksi-2 mendapatkan uang dari Saksi-1
ka
5. Bahwa Terdakwa menyadari dan memahami bahwa surat-surat yang dibuat secara tidak benar tersebut akan digunakan oleh Saksi-2 untuk meyakinkan Saksi-1 agar memberikan uang yang diminta oleh Saksi-2.
ja
Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur ketiga, “Dengan maksud untuk memakai surat tersebut seolah-olah isinya benar dan tidak dipalsukan,” telah terpenuhi. Unsur keempat : Jika pemakaian tersebut dapat menimbulkan kerugian.
.d ilm
il-
Bahwa unsur ini diperlukan karena si pelaku/Terdakwa baru dapat dihukum apabila dalam perbuatan itu mempunyai tujuan untuk menggunakan surat tersebut, yang mana perbuatannya akan menimbulkan kerugian kepada diri orang lain.
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa dan diperkuat dengan alat bukti lain yang diajukan dalam persidangan maka terungkap fakta hukum sebagai berikut: 1. Bahwa benar akibat dari perbuatan Terdakwa yang telah berhasil meyakinkan Saksi-1 sehingga Saksi-1 membayarkan uang sebesar Rp.37.500.000,-(tiga puluh tujuh juta ratus ribu rupiah) dan akibatnya uang tersebut tidak dibayar kembali oleh Terdakwa maupun Saksi-2 maka Saksi-1 mengalami kerugian materi.
w w
2. Bahwa benar akibat perbuatan Terdakwa dan Saksi-2 maka Saksi-3 selaku Ketua Primkopal Lantamal III menjadi dirugikan secara immateriil karena Terdakwa menggunakan nama Primkopal Lantamal III dan TNI AL pada umumnya.
w
Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur keempat, “Yang dapat menimbulkan kerugian”, telah terpenuhi. Menimbang, bahwa selanjutnya Majelis akan mengemukakan pendapatnya terhadap unsur-unsur tindak pidana dari dakwaan kedua sebagai berikut : Unsur kesatu : Barang siapa. Yang dimaksud dengan “barang siapa” menurut Undang-Undang adalah setiap orang yang tunduk pada perundang-undangan RI (dalam hal ini pasal 2,5,7 dan 8 KUHP) termasuk juga diri si pelaku/Terdakwa. Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa dan alat bukti lain berupa petunjuk di persidangan maka terungkap fakta hukum sebagai berikut : / 1. Bahwa ...
Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
20 1. Bahwa benar Terdakwa Puguh Hariyanto adalah prajurit TNI AL yang masih berdinas aktif sampai saat ini terakhir sebagai Bamin Ops Kopm Ban-I/Renlat Kodiklat Mabes TNI, terakhir berpangkat Serma Sba NRP 86445. 2. Bahwa benar Terdakwa sebagai anggota TNI AL adalah sebagai Warga Negara RI yang tunduk kepada perundang-undangan yang berlaku di negara RI. 3. Bahwa benar Terdakwa telah didakwa melakukan tindak pidana sebagaimana didakwakan dalam dakwaan kedua : Barang siapa dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum dengan memakai nama palsu atau martabat palsu dengan tipu muslihat ataupun rangkaian kebohongan menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya atau supaya memberikan hutang maupun menghapuskan piutang.
Unsur kedua
.g o. id
Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat bahwa unsur kesatu “Barang siapa” telah terpenuhi. : Dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri atau orang lain secara melawan hukum
ja
ka
rta
Kata-kata “dengan maksud” adalah merupakan pengganti kata “dengan sengaja” yaitu merupakan salah satu bentuk kesalahan dari si pelaku. Menurut MvT yang dimaksud dengan sengaja (kesengajaan) adalah “menghendaki dan menginsyafi terjadinya suatu tindakan beserta akibatnya.” Unsur “untuk menguntungkan diri sendir atau orang lain” berada di belakang/dicakup unsur “dengan maksud” atau “dengan sengaja”, maka untuk mendapat keuntungan itu harus dilakukan dengan atau kesadaran sendiri dari si pelaku/Terdakwa, sedangkan yang dimaksud dengan “secara melawan hukum” berarti si pelaku/Terdakwa telah melakukan tindakan yang bertentangan dengan kewajiban hukumnya, menyerang kepentingan yang dilindungi oleh hukum. Yang dimaksud dengan “melawan hukum” menurut pendapat-pendapat dari para pakar hukum pidana dan yuresprudensi yaitu sebagaimana yang dimaksud oleh menurut Arrest HR 31 Desember 1919 tentang pasal 1365 BW yaitu tindakan yang bertentangan dengan hukum (Onrechmatigedad ) yaitu : a. Merusak hak subyektif seseorang. b. Melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kewajiban hukum pelaku. c. Melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kesusilaan. d. Melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kepatutan.
il-
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa dan alat bukti lain berupa petunjuk di persidangan maka terungkap fakta hukum sebagai berikut :
.d ilm
1. Bahwa benar antara Terdakwa dengan Saksi-2 Mila Riana alias Noni adalah dalam hubungan suami isteri yang sah.
w w
2. Bahwa benar Saksi-2 pernah menjalin hubungan bisnis pengadaan notebook dengan Saksi-1 sejak bulan Juni 2011 dan bisnis tersebut berjalan lancar, selanjutnya Saksi-2 meminta kembali kepada Saksi-1 untuk pengadaan notebook yaitu pada tanggal 8 Agustus 2011 dengan mengatasnamakan Primkopal Lantamal III, lalu Saksi-1 meminta Saksi-2 agar melengkapi permohonannya dengan membawa surat pengajuan, lalu Saksi-2 datang kembali kepada Saksi-1 dengan membawa surat pengajuan dari Primkopal Lantamal III, namun pada saat itu nama atau tujuan surat pada surat pengajuan tersebut dibiarkan kosong, lalu Saksi-1 meminta kepada Saksi-2 untuk melengkapi surat tersebut lalu Saksi-2 menyerahkan surat pengajuan pengadaan notebook yang saya minta yaitu surat yang berkopstuk dan stempel Koperasi AL Lantamal III dan ditandatangani oleh Drs. Lilik Mulyono, M.Ap Letkol Laut (KH)/10880/P.
w
3. Bahwa benar Saksi-1 tidak langsung menyetujui penawaran dari Saksi-2 karena selain surat-surat resmi Saksi juga meminta kepada Saksi-2 agar dipertemukan dengan Ketua Kopreasi atau pihak yang bertanggung jawab atas pembayaran barang yang dipesan, selanjutnya Saksi-1 dipertemukan dengan Terdakwa dan Terdakwa mengaku sebagai pengurus Koperasi AL Lantamal III dan Terdakwa mengaku sebagai orang yang bertanggung jawab atas pembayaran barang yang dipesan oleh Saksi-2. 4. Bahwa benar pada waktu Terdakwa mengaku sebagai pengurus Primkopal Lantamal III dan Terdakwa sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pembayaran notebook kepada Saksi-1, namun Terdakwa tidak menjelaskan bahwa Saksi-2 adalah isteri Terdakwa dan antara Terdakwa dan Saksi-2 memperlihatkan kepada Saksi-2 bahwa Saksi-2 adalah bekerja sebagai tenaga honor pada Primkopal Lantamal III dan Terdakwa sebagai pengurus Primkopal Lantamal III dan penampilan Terdakwa pada waktu bertemu dan berbicara dengan Saksi-1 itu / tampil ... Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
21 tampil dengan membawa tas berisi berkas-berkas kemudian menunjukkan kepada Saksi kalau Terdakwa punya banyak proyek pengadaan di Lantamal III. 5. Bahwa benar permintaan Saksi-2 kepada Saksi-1 agar Saksi-1 menyediakan dana untuk pengadaan sebanyak 20 (dua puluh) unit namun Saksi-1 hanya menyanggupi sebanyak 15 (lima belas) unit dengan harga per unit sebesar Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah) sehingga jumlah total harga keseluruhan yang harus dibayar Terdakwa kepada Saksi-2 sebesar Rp. 60.000.000,- (enam puluh Juta rupiah) dan disepakati nilainya sebesar Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) kepada koperasi dimana karena ini menyangkut bisnis maka antara Saksi-1 dan Terdakwa ada kesepakatan akan mendapat keuntungan sebesar Rp.15.000.000,- (lima belas juta rupiah).
.g o. id
6. Bahwa benar setelah Saksi-1 setuju untuk mengadakan notebook yang diminta lalu Terdakwa dan Saksi-2 ternyata meminta kepada Saksi agar Saksi-1 tidak perlu menyerahkan berupa barang yaitu notebook sesuai kesepakatan semula tetapi cukup menyerahkan saja dalam bentuk uang yang besarnya sama dengan harga notebook yang sesungguhnya dihargakan sebesar Rp.2.500.000,-(dua juta lima ratus ribu rupiah) per unit sebanyak 15 (lima belas) unit, lalu Saksi-1 setuju lalu menyerahkan dalam bentuk uang tunai sebesar Rp.37.500.000,- (tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah) dengan alasan bahwa Terdakwa kenal dengan pemilik toko notebook tersebut dan Terdakwa yang akan berurusan langsung dengan pemilik toko.
rta
7. Bahwa benar pada akhirnya Saksi-1 tidak menyediakan dalam bentuk barang berupa notebook sesuai permintaan Saksi-2 atau Primkopal Lantamal III melainkan Terdakwa dan Saksi-2 meminta kepada Saksi-1 dalam bentuk uang tunai sehingga Saksi-1 menyerahkan uang sebesar Rp.37.500.000,-(tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah) kepada Saksi-2 dan Terdakwa. 8. Bahwa benar dengan perbuatan Terdakwa dan Saksi-2 tersebut maka Terdakwa dan Saksi-2 menjadi diuntungkan.
: Dengan memakai nama palsu atau martabat palsu dengan tipu muslihat ataupun rangkaian menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya atau supaya memberikan hutang maupun menghapuskan piutang.
ja
Unsur ketiga
ka
Dengan demikian Majelis berpendapat unsur kedua : Dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri dan orang lain secara melawan hukum”, telah terpenuhi.
w w
.d ilm
il-
Yang dimaksud dengan “nama palsu”, adalah nama yang bukan namanya sendiri. Yang dimaksud dengan “martabat palsu”, sering juga disebut “keadaan palsu”, artinya bahwa si pelaku mengaku dan bertindak seolah-olah sebagai pejabat tertentu atau profesi tertentu, padahl yang sebenarnya ia bukan pejabat itu. Yang dimaksud dengan “tipu muslihat” adalah suatu tindakan yang dapat disaksikan oleh orang lain baik disertai maupun tidak sisertai dengan suatu ucapan yang dengan tindakan itu si pelaku menimbulkan suatu kepercayaan akan sesuatu atau penghargaan bagi orang lain, padahal ia sadari bahwa itu tidak ada. Yang dimaksud dengan “rangkaian kebohongan” adlah beberapa keterangan yang saling mengisi seaakan-akan benar isi keterangan itu, padahal tidak lain daripada kebohongan, tetapi orang lain akan berkesimpulan dari keterkaitan satu sama lainnya sebagai suatu yang benar. Yang dimaksud dengan “menggerakkan” (Bowegen) adalah bergeraknya hati nurani si korban dan mau melakukan tindakan/perbuatan. Dalam hal ini tiada permintaan dengan tekanan kendati menghadapi suatu sikap ragu-ragu atau penolakan dari si korban. Bahkan dalam prakteknya mungkin lebih cenderung merupakan suatu rayuan. Yang dengan demikian si korban melakukan suatu perbuatan yang sebenarnya justru merugikan diri sendiri tanpa paksaan. Yang dimaksud dengan menyerahkan suatu barang selalu pembayaran itu terjadi secara langsung. Juga penyerahan itu terjadi secara langsung. Juga penyerahan itu terjadi secara tidak langsung ataupun secara langsung. Yang dimaksud dengan “barang” di sini adalah barang pada umumnya barang yang mempunyai nilai ekonomis.
w
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa dan alat bukti lain berupa petunjuk di persidangan maka terungkap fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar antara Terdakwa dengan Saksi-2 Mila Riana alias Noni adalah dalam hubungan suami isteri yang sah. 2. Bahwa benar Saksi-2 pernah menjalin hubungan bisnis pengadaan notebook dengan Saksi-1 sejak bulan Juni 2011 dan bisnis tersebut berjalan lancar, selanjutnya Saksi-2 meminta kembali kepada Saksi-1 untuk pengadaan notebook yaitu pada tanggal 8 Agustus 2011 dengan mengatasnamakan Primkopal Lantamal III, lalu Saksi-1 meminta Saksi-2 agar melengkapi permohonannya dengan membawa surat pengajuan, lalu Saksi-2 / datang ...
Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
22 datang kembali kepada Saksi-1 dengan membawa surat pengajuan dari Primkopal Lantamal III, namun pada saat itu nama atau tujuan surat pada surat pengajuan tersebut dibiarkan kosong, lalu Saksi-1 meminta kepada Saksi-2 untuk melengkapi surat tersebut lalu Saksi-2 menyerahkan surat pengajuan pengadaan notebook yang Saksi-1 minta yaitu surat yang berkopstuk dan stempel Koperasi AL Lantamal III dan ditandatangani oleh Drs. Lilik Mulyono, M.Ap Letkol Laut (KH)/10880/P . 3. Bahwa benar Saksi-1 tidak langsung menyetujui penawaran dari Saksi-2 karena selain surat-surat resmi Saksi juga meminta kepada Saksi-2 agar dipertemukan dengan Ketua Koperasi atau pihak yang bertanggung jawab atas pembayaran barang yang dipesan, selanjutnya Saksi-1 dipertemukan dengan Terdakwa dan Terdakwa mengaku sebagai pengurus Koperasi AL Lantamal III dan Terdakwa mengaku sebagai orang yang bertanggung jawab atas pembayaran barang yang dipesan oleh Saksi-2.
.g o. id
4. Bahwa benar pada waktu Terdakwa mengaku sebagai pengurus Primkopal Lantamal III dan Terdakwa sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pembayaran notebook kepada Saksi-1, namun Terdakwa tidak menjelaskan bahwa Saksi-2 adalah isteri Terdakwa dan antara Terdakwa dan Saksi-2 memperlihatkan kepada Saksi-2 bahwa Saksi-2 adalah bekerja sebagai tenaga honor pada Primkopal Lantamal III dan Terdakwa sebagai pengurus Primkopal Lantamal III dan penampilan Terdakwa pada waktu bertemu dan berbicara dengan Saksi-1 itu tampil dengan membawa tas berisi berkas-berkas kemudian menunjukkan kepada Saksi kalau Terdakwa punya banyak proyek pengadaan di Lantamal III.
ka
rta
5. Bahwa benar permintaan Saksi-2 kepada Saksi-1 agar Saksi-1 menyediakan dana untuk pengadaan sebanyak 20 (dua puluh) unit namun Saksi-1 hanya menyanggupi sebanyak 15 (lima belas) unit dengan harga per unit sebesar Rp. 4.000.000,- (empat juta rupiah) sehingga jumlah total harga keseturuhan yang harus dibayar Terdakwa kepada Saksi-2 sebesar Rp. 60.000.000,- (enam puluh Juta rupiah) dan disepakati nilainya sebesarnya Rp. 60.000.000,- (enam puluh juta rupiah) kepada Primkopal Lantamal III dimana karena ini menyangkut bisnis maka antara Saksi-1 dan Terdakwa ada kesepakatan akan mendapat keuntungan sebesar Rp.15.000.000,- (lima belas juta rupiah).
.d ilm
il-
ja
6. Bahwa benar kemudian Terdakwa dan Saksi-2 melengkapi surat-surat yang diminta oleh Saksi-1 sebagai bukti legalitas dari Primkopal Lantamal III tetapi surat-surat tersebut dibuat secara tidak benar oleh Terdakwa yaitu dengan meniru tandatangan Saksi-3 selaku Kaprimkopal Lantamal III yaitu : a. Surat dengan kopstuk Primkopal Lantamal III perihal permohonan pengadaan laptop/notebook, b. Surat dengan kopstuk Primkopal Lantamal III perihal Surat Tanda Terima Barang berupa 15 unit Notebook Asfire One N570, c. Surat dengan kopstuk Primkopal Lantamal III perihal Pemberitahuan pembayaran, d. Surat dengan kopstuk Primkopal Lantamal III perihal Pengadaan dan Belanja barang laptop/notebook yang isinya antara lain bahwa pembayaran akan dilaksanakan tanggal 16 September 2011.
w w
7. Bahwa benar setelah Saksi-1 setuju untuk mengadakan notebook yang diminta lalu Terdakwa dan Saksi-2 ternyata meminta kepada Saksi agar Saksi-1 tidak perlu menyerahkan berupa barang yaitu notebook sesuai kesepakatan semula tetapi cukup menyerahkan saja dalam bentuk uang yang besarnya sama dengan harga notebook yang sesungguhnya dihargakan sebesar Rp.2.500.000,-(dua juta lima ratus ribu rupiah) per unit sebanyak 15 (lima belas) unit, lalu Saksi-1 setuju lalu menyerahkan dalam bentuk uang tunai sebesar Rp.37.500.000,- (tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah) dengan alasan bahwa Terdakwa kenal dengan pemilik toko notebook tersebut dan Terdakwa yang akan berurusan langsung dengan pemilik toko.
w
8. Bahwa benar pada akhirnya Saksi-1 tidak menyediakan dalam bentuk barang berupa notebook sesuai permintaan Saksi-2 atau Primkopal Lantamal III melainkan Terdakwa dan Saksi-2 meminta kepada Saksi-1 dalam bentuk uang tunai sehingga Saksi-1 menyerahkan uang sebesar Rp.37.500.000,-(tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah) kepada Saksi-2 dan Terdakwa. 9. Bahwa benar Saksi-1 menjadi semakin yakin akan legalitas pengajuan pengadaan notebook yang dibuat oleh Terdakwa bersama Saksi-2 yang seolah-olah untuk kepentingan Primkopal LantamaI III sehingga Saksi-1 tergerak hatinya menyerahkan uang sebesar Rp.37.500.000,-(tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah) padahal Terdakwa berhasil membuat Saksi-1 tergerak untuk menyerahkan uang yang diminta karena Terdakwa telah menggunakan nama Primkopal Lantamal III dengan mengaku sebagai pengurus di dalamnya dan memalsukan tanda tangan Ketua Primkopal Lantamal III itu sendiri. / Dengan ...
Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
23 Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat unsur ketiga “Dengan memakai martabat palsu menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya piutang” telah terpenuhi. Unsur keempat : Yang dilakukan secara bersama-sama atau sendiri-sendiri. Yang dimaksud dengan “dilakukan secara bersama-sama” mengandung pengertian bahwa si pelaku tindak pidana terdiri dari 2 (dua) orang atau lebih dimana antara para pelaku terdapat kerjasama yang baik secara fisik yang terjadi baik sebelum, pada waktu atau menjelang tindak pidana dilakukan dan untuk para pelaku disyaratkan mempunyai motivasi yang sama untuk melakukan perbuatan yang sama pula. Yang dimaksud dengan “yang dilakukan secara sendiri-sendiri” yaitu si pelaku tindak pidana terdiri dari 2 (dua) orang atau lebih namun antara para pelaku tidak terdapat kerjasama yang baik secara fisik yang terjadi baik sebelum, pada waktu atau menjelang tindak pidana dilakukan namun untuk para pelaku disyaratkan mempunyai motivasi yang sama untuk melakukan perbuatan yang sama pula.
.g o. id
Menimbang, bahwa berdasarkan keterangan para Saksi di bawah sumpah, keterangan Terdakwa dan alat bukti lain berupa petunjuk di persidangan maka terungkap fakta hukum sebagai berikut : 1. Bahwa benar antara Terdakwa dengan Saksi-2 Mila Riana alias Noni adalah dalam hubungan suami isteri yang sah.
rta
2. Bahwa benar isteri Terdakwa yaitu Saksi-2 melakukan bisnis kerjasama dengan Saksi-1 Ir. Dedy Hendri untuk pengadaan barang berupa notebook untuk yang kedua kalinya yaitu pada tanggal 8 Agustus 2011, kemudian Saksi-2 melengkapi permohonan Saksi-2 kepada Saksi-1 dengan membawa surat blangko kosong yang berkop Primkopal Lantamal Ill tentang permohonan pengajuan pengadaan notebook untuk Primkopal Lantamal III.
ja
ka
3. Bahwa benar awalnya Saksi-1 Ir. Dedy Hendri tidak mau menerima Saksi-2 karena tidak percaya dengan permohonan penawaran pengadaan notebook dengan surat blangko kosong yang berkop Primkopal Lantamal III lalu Saksi-1 Ir. Dedy Hendri meminta bukti legalitas kepada Saksi-2 berupa surat yang jelas dari pihak pengaju atau pemohon dan juga Saksi-1 Ir. Dedy Hendri minta agar dipertemukan langsung dengan orang yang bertanggung jawab atas pembayaran barang yang dipesan.
il-
4. Bahwa selanjutnya Saksi-2 meminta bantuan kepada suami Saksi-2 yaitu Terdakwa agar Terdakwa bersedia membuat surat yang diminta oleh Saksi-2 agar Saksi-1 bersedia memberikan uang pinjaman seperti yang diinginkan oleh Saksi-2.
.d ilm
5. Bahwa benar Saksi-1 tidak langsung menyetujui penawaran dari Saksi-2 karena selain surat-surat resmi Saksi juga meminta kepada Saksi-2 agar dipertemukan dengan Ketua Koperasi atau pihak yang bertanggung jawab atas pembayaran barang yang dipesan, selanjutnya Saksi-1 dipertemukan dengan Terdakwa dan Terdakwa mengaku sebagai pengurus Koperasi AL Lantamal III dan Terdakwa mengaku sebagai orang yang bertanggungjawab atas pembayaran barang yang dipesan oleh Saksi-2.
w
w w
6. Bahwa benar pada waktu Terdakwa mengaku sebagai pengurus Primkopal Lantamal III dan Terdakwa sebagai pihak yang bertanggung jawab atas pembayaran notebook kepada Saksi-1, namun Terdakwa tidak menjelaskan bahwa Saksi-2 adalah isteri Terdakwa dan antara Terdakwa dan Saksi-2 memperlihatkan kepada Saksi-2 bahwa Saksi-2 adalah bekerja sebagai tenaga honor pada Primkopal Lantamal III dan Terdakwa sebagai pengurus Primkopal Lantamal III dan penampilan Terdakwa pada waktu bertemu dan berbicara dengan Saksi-1 itu tampil dengan membawa tas berisi berkas-berkas kemudian menunjukkan kepada Saksi kalau Terdakwa punya banyak proyek pengadaan di Lantamal III. 7. Bahwa benar kemudian Terdakwa dan Saksi-2 melengkapi surat-surat yang diminta oleh Saksi-1 sebagai bukti legalitas dari Primkopal Lantamal III tetapi surat-surat tersebut dibuat secara tidak benar oleh Terdakwa yaitu dengan meniru tandatangan Saksi-3 selaku Kaprimkopal Lantamal III yaitu : a. Surat dengan kopstuk Primkopal Lantamal III perihal permohonan pengadaan laptop/notebook, b. Surat dengan kopstuk Primkopal Lantamal III perihal Surat Tanda Terima Barang berupa 15 unit Notebook Asfire One N570, c. Surat dengan kopstuk Primkopal Lantamal III perihal Pemberitahuan pembayaran, d. Surat dengan kopstuk Primkopal Lantamal III perihal Pengadaan dan Belanja barang laptop/notebook yang isinya antara lain bahwa pembayaran akan dilaksanakan tanggal 16 September 2011. / 8.
Bahwa ...
Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
24 8. Bahwa benar setelah Saksi-1 setuju untuk mengadakan notebook yang diminta lalu Terdakwa dan Saksi-2 ternyata meminta kepada Saksi agar Saksi-1 tidak perlu menyerahkan berupa barang yaitu notebook sesuai kesepakatan semula sehingga pada akhirnya Saksi-1 tidak menyediakan dalam bentuk barang berupa notebook sesuai permintaan Saksi-2 atau Primkopal Lantamal III melainkan Terdakwa dan Saksi-2 meminta kepada Saksi-1 dalam bentuk uang tunai sehingga Saksi-1 menyerahkan uang sebesar Rp.37.500.000,-(tiga puluh tujuh juta lima ratus ribu rupiah) kepada Saksi-2 dan Terdakwa. 9. Bahwa benar antara Terdakwa dan Saksi-2 selaku suami isteri terdapat kerjasama yang baik secara fisik yang terjadi baik sebelum, pada waktu atau menjelang perbuatan ini dan untuk antara Terdakwa dan Saksi-2 mempunyai motivasi yang sama untuk melakukan perbuatan yang sama pula sampai akhirnya berhasil menggerakkan Saksi-1 untuk menyerahkan uang kepada Terdakwa dan Saksi-2.
.g o. id
Dengan demikian Majelis Hakim berpendapat unsur keempat “Dilakukan secara bersama-sama”, telah terpenuhi. Menimbang, bahwa pada diri Terdakwa tidak terdapat alasan pemaaf maupun alasan pembenar yang dapat melepaskan Terdakwa dari tuntutan hukum, sehingga Terdakwa harus dinyatakan bersalah.
ka
rta
Menimbang, bahwa dengan terpenuhinya semua unsur-unsur dakwaan Oditur tersebut di atas, maka Majelis Hakim berpendapat bahwa Terdakwa terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : Kesatu : Membuat secara tidak benar dan memalsu surat yang dapat menimbulkan sesuatu hak dengan maksud untuk menyuruh orang lain pakai surat tersebut seolah-olah isinya benar dan tidak dipalsukan, jika pemakaian tersebut dapat menimbulkan kerugian, sebagaimana diatur dan diancam pidana menurut pasal 363 ayat (1) KUHP. Kedua : Dengan maksud untuk menguntungkan diri sendiri dan orang lain secara melawan hukum dengan dengan memakai martabat palsu menggerakkan orang lain untuk menyerahkan barang sesuatu kepadanya yang dilakukan secara bersama-sama, sebagaimana diatur dan diancam pidana menurut pasal 378 KUHP jo pasal 55 ayat (1) ke-1 KUHP.
il-
ja
Menimbang, bahwa sebelum sampai pada pertimbangan terakhir dalam mengadili perkara ini, Majelis ingin menilai sifat, hakekat dan akibat dari sifat dan perbuatan Terdakwa serta hal-hal lain yang mempengaruhi sebagai berikut :
.d ilm
1. Yang mendorong Terdakwa melakukan perbutan tersebut hanya untuk mendapatkan uang dengan cara mudah walaupun dengan cara-cara “menjual” nama Primkopal Lantamal III dan bukan semata-mata karena ingin membantu isterinya, padahal isteri Terdakwa yang seharusnya ikut dilaporkan sebagai pelaku peserta justru tidak dilaporkan. 2. Bahwa Terdakwa yang sesungguhnya anggota Lanudal yang tidak ada hubungan dinas dan juga bukan anggota Primkopal Lantamal III telah mencemarkan nama baik Primkopal Lantamal III.
w w
3. Sesungguhnya Saksi-3 selaku Kaprimkopal Lantamal III yang telah turut dirugikan karena Terdakwa telah memalsukan tandatangannya ternyata Saksi-3 telah mencoba memediasi antara Terdakwa bersama Saksi2 selaku isterinya dengan pihak yang dirugikan yaitu Saksi-1 namun Terdakwa bersama isterinya Saksi-2 tidak juga menunjukkan itikad baiknya, hal mana menjadikan Saksi-3 melaporkan kejadian ini.
w
Menimbang, bahwa tujuan pengadilan tidak semata-mata hanya memidana orang-orang yang bersalah melakukan tindak pidana tetapi juga mempunyai tujuan untuk mendidik agar yang bersangkutan dapat insyaf kembali pada jalan yang benar menjadi warga negara dan prajurit yang baik sesuai dengan Falsafah Pancasila dan Sapta Marga, oleh karena itu sebelum Majelis Hakim menjatuhkan pidana atas dirinya Terdakwa dalam perkara ini perlu lebih dahulu memperhatikan hal-hal yang dapat meringankan dan memberatkan pidananya yaitu : Hal-hal yang meringankan: 1. Terdakwa belum pernah dihukum. 2. Terdakwa dalam melakukan perbuatannya karena diminta oleh Saksi-2 selaku isterinya. 3. Terdakwa mengaku bersalah dan berjanji tidak akan mengulangi lagi. / Hal-hal ...
Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
25 Hal-hal yang memberatkan: 1. Terdakwa dalam melakukan perbuatannya telah merugikan atasannya dan satuan lain yang tidak ada Hubungan dinas dengan kesatuan Terdakwa. 2. Terdakwa melakukan perbuatannya dengan bekerjasama bersama isterinya hal mana menunjukkan Terdakwa tidak berperan dalam membina keluarganya. 3. Terdakwa dan isterinya Saksi-2 tidak ada itikad baik melunasi kerugian yang dialami oleh Saksi-1. Menimbang, bahwa setelah mempertimbangkan hal-hal tersebut di atas termasuk di dalamnya bahwa Terdakwa melakukan perbuatannya atas inisiatif isterinya yaitu Saksi-2 dan justru Saksi-2 sendiri tidak diproses sehingga tidak pantas apabila kesalahan isterinya seluruhnya dibebankan kepada Terdakwa, maka Majelis berpendapat pidana yang dituntut oleh Oditur Militer perlu lebih diperingan lagi menjadi seperti bunyi amar putusan di bawah ini.
.g o. id
Menimbang, bahwa setelah meneliti dan memperhatikan hal-hal tersebut di atas Majelis Hakim berpendapat pidana sebagai mana tercantum pada diktum di bawah ini, adil dan seimbang dengan kesalahan Terdakwa. Menimbang, bahwa oleh karena Terdakwa harus dipidana maka ia harus dibebani membayar biaya perkara.
w
w w
.d ilm
il-
ja
ka
rta
Menimbang,bahwa barang-barang bukti dalam perkara ini berupa surat-surat : a. 1 (satu) lembar Surat dengan kopstuk Primkopal Lantamal III dengan alamat Jl. Gunung SahariJakarta Utara, Badan Hukum No.755 d/B.H./I tanggal 10 Desember 1992, dengan nama Bank yaitu Bank Mandiri Gunung Sahari Jakarta Utara, surat tersebut tanpa diisi nomor, tanggal dan bulan, tahun 2011, sedangkan alamat tujuan dikosongkan, perihal permohonan pengadaan Laptop/notebook untuk TA 2011, kemudian surat ditandatangani oleh PLH Ketua Koperasi Primkopal Lantamal III Drs. Lilik Mulyono, M.AP, Letkol Laut (KH) NRP 10880/P tetapi stempelnya bertuliskan Primer Koperasi Lanudal. b. 1 (satu) lembar Surat dengan kopstuk Primkopal Lantamal III dengan alamat Jl. Gunung SahariJakarta Utara, Badan Hukum No.755 d/B.H./I tanggal 10 Desember 1992, dengan nama Bankers yaitu Bank Mandiri Gunung Sahari Jakarta Utara, surat tersebut tanpa diisi nomor, dan tanggal, bulan Agustus 2011, perihal Surat Tanda Terima Barang berupa 15 unit Notebook Asfire One N570 dengan harga satuan Rp.4.000.000, ditandatangani oleh Puguh H selaku An. Penfurus Primkopal Lantamal dengan stempel Primer Koperasi Lantamal III, kemudian yang memberikan Ir. Dedy Hendry. c. 1 (satu) lembar Surat dengan kopstuk Primkopal Lantamal III dengan alamat Jl. Gunung SahariJakarta Utara, Badan Hukum No.755 d/B.H./I tanggal 10 Desember 1992, dengan nama Bankers yaitu Bank Mandiri Gunung Sahari Jakarta Utara, nomor : B/109/2011 tanggal 17 Oktober 2011, perihal Pemberitahuan pembayaran, alamat tujuan Bapak Dedi Hendri, perihal Pemberitahuan pembayaran dengan menuliskan Surat keputusan no:Kep-p /0821/A1-761/Kom-009/02-17 tanggal 17 Oktober 2011 yang isinya pemberitahuan kepada Dedi Hendri untuk hadir tanggal 17 Oktober 2011 untuk mengambil pembayaran laptop, kemudian surat ditandatangani oleh An. Pengurus Primkopal lantamal III dengan nama yang tidak terlihat karena ditutupi stempel Primer Koperasi Lantamal III. d. 1 (satu) lembar Surat dengan kopstuk Primkopal Lantamal III dengan alamat Jl. Gunung Sahari Jakarta Utara, Badan Hukum No.755 d/B.H./I tanggal 10 Desember 1992, dengan nama Bank yaitu Bank Mandiri Gunung Sahari Jakarta Utara, surat tersebut tanpa diisi nomor dan tanggal, bulan Agustus tahun 2011, alamat tujuan Ir. Dedy Hendry, perihal Pengadaan dan belanja barang laptop/notebook yang isinya antara lain bahwa Primkopal lantamal III dalam rangka kegiatan APBN TA 2011 membutuhkan 15 (lima belas) unit laptop/notebook dan pembayaran akan dilaksanakan tanggal 16 September 2011, kemudian surat ditandatangani oleh PLH Ketua Koperasi Primkopal Lantamal III Drs. Lilik Mulyono, M.AP dengan stempel bertuliskan Primer Koperasi Lantamal III ; surat-surat tersebut adalah surat yang dipalsukan oleh Terdakwa untuk mengelabui Saksi-1 agar yakin dengan status Terdakwa sebagai pengurus Primkop Lantamal III sehingga menjadikan terjadinya perkara ini, oleh karena surat-surat tersebut seluruhnya menunjukkan hasil perbuatan Terdakwa, maka perlu tetap melekat dalam berkas perkara ini. e. Sampel tandatangan asli dari Saksi-3 Letkol Laut (KH) Drs. Lilik Mulyono, A. Ap NRP 10880/P, f. Blangko Surat Primkopal Lantamal III yang asli sebagai pembanding dengan surat yang dipalsu; Seluruh surat-surat menunjukkan perbuatan Terdakwa dalam perkara ini, oleh karenanya surat-surat ini perlu tetap melekat dalam berkas perkara. /
Mengingat, ...
Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.
26 Mengingat, pasal 263 ayat (1) KUHP, pasal 378 KUHP jo pasal 55 ayat (1) ke-1KUHP dan ketentuan perundang-undangan lain yang bersangkutan. M EN G A D I L I 1. Menyatakan Terdakwa tersebut di atas yaitu : PUGUH HARIYANTO, SERMA Sba, NRP 86445 terbukti secara sah dan meyakinkan bersalah melakukan tindak pidana : Kesatu : Pemalsuan surat. Kedua : Penipuan yang dilakukan secara bersama-sama. Memidana Terdakwa oleh karena itu dengan pidana penjara selama 10 (sepuluh) bulan.
3.
Menetapkan barang bukti berupa surat-surat : a. 1 (satu) lembar surat palsu dengan kopstuk Primkopal Lantamal III perihal permohonan pengadaan Laptop/notebook untuk TA 2011, b. 1 (satu) lembar surat dengan kopstuk Primkopal Lantamal III perihal Surat Tanda Terima Barang, c. 1 (satu) lembar surat dengan kopstuk Primkopal Lantamal III perihal Pemberitahuan pembayaran, alamat tujuan Bapak Dedi Hendri, perihal pemberitahuan pembayaran, d. 1 (satu) lembar surat dengan kopstuk Primkopal Lantamal III perihal pengadaan dan belanja barang laptop/notebook, e. Sampel tandatangan asli dari Saksi-3 Letkol Laut (KH) Drs. Lilik Mulyono, A. Ap NRP 10880/P, f. Blangko Surat Primkopal Lantamal III yang asli ; seluruhnya tetap melekat dalam berkas perkara.
4.
Membebankan biaya perkara kepada Terdakwa sebesar Rp. 10.000,- (sepuluh ribu rupiah).
rta
.g o. id
2.
.d ilm
il-
ja
ka
Demikian diputuskan pada hari Rabu tanggal 13 Pebruari 2013 di dalam Musyawarah Majelis Hakim oleh oleh TAMA ULINTA BR.TARIGAN, SH, M.Kn, LETKOL CHK (K) NRP. 34177 sebagai Hakim Ketua, serta AHMAD GAWI, SH, MH, MAYOR CHK NRP 563660 Hakim Anggota-I dan AGUS BUDIMAN SURBAKTI, SH, MAYOR LAUT (KH) NRP 12365/P sebagai Hakim Anggota-II putusan mana diucapkan pada hari dan tanggal yang sama oleh Hakim Ketua di dalam sidang yang terbuka untuk umum, dengan dihadiri oleh para Hakim Anggota tersebut di atas, Oditur Militer, SALMON BALUBUN, SH, KAPTEN CHK NRP 2920016820371, Panitera AGUS HANDAKA, SH, KAPTEN CHK NRP 2920086531068, Penasihat Hukum, ISMANTO, SH, LETTU SUS NRP 535928 sebagai Penasihat Hukum serta di hadapan umum dan Terdakwa. HAKIM KETUA Ttd
TAMA ULINTA TARIGAN, S.H, MKn LETKOL CHK (K) NRP 34177
w
w w
HAKIM ANGGOTA I
HAKIM ANGGOTA II
Ttd
Ttd
AHMAD GAWI, SH, MH MAYOR CHK NRP 563660
AGUS BUDIMAN SURBAKTI, SH MAYOR LAUT (KH) NRP 12365 PANITERA Ttd AGUS HANDAKA, S.H KAPTEN CHK NRP 2920086531068
Dokumen ini diunduh dari situs http://www.dilmil-jakarta.go.id, sesuai dengan pasal 33 SK Ketua Mahkamah Agung RI nomor 144 SK/KMA/VII/2007 mengenai Keterbukaan Informasi Pengadilan (SK 144) bukan merupakan salinan otentik dari putusan pengadilan , oleh karenanya tidak dapat sebagai alat bukti atau dasar untuk melakukan suatu upaya hukum.