*ilffiruhi -d e/
JURruAL r&*ffiE$! SAru KN$AH&TAN
iltl|ililllilL lilt
SCTENTIAVOL. 4 NO. T. FEBRUARI 2OI4
SCI E NTI A JURNAL FARMASI DAN KESEHATAN TERBITDUAKALISET/{HUN SET,AP8UIJ{ff FEBRUART DAffAGUSfUS
NEUFANREDAKSI PenanggungJowob : Prof. H. SyohriorHorun,Apt PemimpinUmum: DR.H.M. HusniMukhtor,MS,DEA,Apt Reloktur Peloksono: Verrwoti,M.Form,Apt Eks Fitriondo,M.Farm,Apt Sekretoriot : Afdhil Arel,S.Farm, Apt Khoirul
DewonPenyunting: Prof.H.SyohriorHorun.Apt Amri Bakhtior.MS,DESS, Prof.DR.H. Apt Prof.DR.H. Almohdy, M5, Apt HusniMukhtor,M5, DEA,Apt DR.H.M. DR.H. Yufri Aldi,MSi.Apt Drs. B.A.fiAartinus, MSi Hj. Fifi Hormely,M.Form,Apt ForidqRohim,M.Form,Apt ReviYenti, M.Si,Apt Verowoti,M.Form,Apt RioAfrionti, M.Form,Apt EkoFitriando,M.Form,Apt MimiAria, M.Form,Apt Diro,MSc,Apt
Penerbit : SekolohTinggi Farmosifndonesio (STIFI) Perintis Podong Ig5N z 2@7-5o45 Alomct Redoksi/TotoUsoho i STIEI Perintis Podong Jl. AdinegoroKm. 17 Simp. KolumpotgLubukBuoyoPodong Telp. (0751)482171, Fax. (O75tr4U522 e-moil :
[email protected] id website : www.stifi-Podong.oc.
Ittil:
aO875O{5
sctENTlA VOL 4 NO. |, FEBRU.An'l0l *
UJI EFEK IMUNOSTIMULASI EKSTRAK ETANOL HERB.{ CTPL{.h-{\ (PhysalisangulataL.) TERIIADAP AKTIWTAS DAri L{P.\SIT \S FAGOSITOSISSEL MAKROFAG PADA MENCIT PUTTHBETI\ \ Yufri Aldil, Mimi Aria2, Lusia Erman2 tFakultas Farrnasi LINAND lndonesia Perintis Padang Farmasi finggi 'sekolah
ABSTRACT This research investigated the immune stimulation affect of ethanol extract of ciplulian .' ':, angulata L.) based on its affect on macrophagesactivities and capacities,leukocltes counl and ': ; : weights of lymph. Twenty female mice were divided into 4 equal groups, the frst contrLrig::-; received Na CMC 0,57o,group II, I[I, fV received 100, 300, 500 mg ethanol extract/Kg Br*' *h:;: *:-. administered orally for 7 days. On 8* day, the leukocyte cells were counted, suspersr:: Staphylococa$ aureus (SA) were injected intraperitoneally and then macrophages actrl-rtl;i ':: capacities were counte{ the weight of lymph was also measured.Result: at dose 100. 3C{r. i ' j,: ethanol exfract of ciplukan/Kg BW was significant$ affected the total of leukocl'tes (P
PENDAHULUAN Salah satu bidang baru dalam fannakologi yang masih dalam tingkat eksplorasi adalah imunomodulator, yaitu mengembangkan bahanbahan yang dapat meningkatkan respon imun dari pada menekannya.knunomodulator adalah bahan obat yang dapat mengembalikan ketidak seimbangan sistem imun. Imunomodulator beke{a melalui tlrga car4 yaitu mengembalikan yang dengan terganggu imun fungsi imun komponen sistem memberikan berbagai (imunorestorasi), memperbaiki fungsi sistem imun dengan menggunakan bahan yang merangsang sistem imun (imunostimulasi) dan (imunosupresi) imun respon menekan Imunomodulator (Baratawidjaja 2000). pada penyakit terutama digunakan imunodefisiensi, infeksi kronis dan kanker. Pemberian imunostimulan dan imunomodulator mencegah untuk diperlukan sangat penghancuran sel penolong CDa* pada pasien AIDS dan kanker (Nugroho, 2012; Katz,lurtrg,
1ee5). ISSIU:2OA7-5O45
Aktivitas sitern imun dapat rne: ---' karena berbagai faktor, diantaranya usr, ::i: penyakit, oleh karena itu adanya Sert&\ra r -, r yang dapat meningkatkan aktivitas sistem .:-;" sangat membantu untuk mengatasi sistem .: *: dan senyawa-senyawatersebut dapat drpcr: :: dari tumbuh-tumbuhan (Nugroho, 2012\ Salah satu tumbuhan Yang lflflr,- -r potensi untuk diteliti adalah ciplukan (Fii ' ': angulota L.). Selarnaini ciplukan sudahb--",,-' digunakan dalam pengobaan, antara lain -::-*' penyembuhan luka radang hafi, rfii-- r penyakit kelamin, rematik, sakit ri.-:-: (Freiburghauset al., 1996; Choi & H',..:2003), selain itu joga bersifat ana.:;-.. detoksikan (penghilang racun), antitum.-: -',menghambat pertumbuhan kanker tri-,::--r kanker usus besar (Bastos et al., 2ffi6, --'r hasil penelitian yang telah dilakukan bark s:.rinvivo maupun invitro, didapatkan intrr -bahwa ciplukan memiliki aktivitas sL,,:l ari:'. -antibakteri, antihiperglikemi, imunomodulator, antiinflamasi, antioksid"t: :":lr sitotoksik (Boendowi, 1998).
:lt
c1 (lutenolir C, asam al.- 100 penelina antioksid meningk terhadap sehing-e melakuli Ju berpeng Penineli, dengant seb€er dalam 20[x,ir Ft dilat-uka terhac.s
feSP'.tn U
Br
rnErigL{ herb: ;i perul.gk sei m.cl limra rd
PEL {T Alat
.{ erap,im maserS jarum c stenl s timbens reak-.rlumpq milro d
Bahan E herba t 960o.m tlsiolog emersL numen cHCliperea*s terbuk mencit 6SH:
sclENTl,AVOL. 4 l\lo. I' FEBRUARI2al4
Ciplukan mengandungsaponin'-flav.onoid steroid' vitamin itutenotin;, polifenol, alkaloi{ (Fleoga et stearat p"tonitut dan asam i, ** oi., 2005). Kandungan flavonoi4 .-T"*l penelitian yang telah ad4 berpotensrseoagar pada pertunUuhan tumor' dapat -,iottiOu:r meningkatkan respon imun' serta bekerja T Ln"a"p fimfokin yang dihasrlkll oleh sel sel-1el rrh-d" akan merangsang $otl^*ffi responfagositosis(Nugroho'2012)' t""fufft* Jffitlah iel leukositdanbobotlimfa relatif berpengaruhterhadapaktivitas imunostimulan' Peningkatan sel respon imun-. berhubungan bobot limfa relatif maka limfa dijadikan dd; *b&ui sistem limforetikular yang berperan fagositosis antigen (Bratawidjaya d"l# jenis sel leukosit 20o0).Perhitunganpersentase pengaruhekstrak mengetahui dilakrrkan untuk meransang dalan tahadap kemarnpuannya spesifik' non responimun spesifikmaupun Berdasarkanhal di atas'peneliti mencoba etanol rnenguji efek imunostimulasi ekstrak m (PhysatisangulataL') terhadap *J-u "ipftt utti"iiut dan kapasitasfagositosis O.*tO"r" j.mlah sel leukosit dan bobot *f relatif padamencitputih betina' limfa-1l
Alat-alat yang digunakan ad{ah rotary desikaior, kertas saring' botol jarum suntilg "ropororo,r, mus."asi" inkubator, sentrifuse, oiul, j*o* osg gunting b€dalr' pingset *useril, sarung tangm steril, timbangananalitilq tabung f,"**, tabung reaksl" ,i-U*g* -rak objek' kaca glass^' vkw, beaket t*tti"g"f* pipet t91es' dan alu, vial, spatel n]al ilpan; Oin mitrostop trinokulerelekrik' -if"o Bahan Bahan-bahan yang digunakan adalah herbaciplukn (Phyialii angulata.L')' etanol NaCl air suling pewamaGie'msa iit',^ir^ol, fuioiogis 0,9 o/o,Na CMc' NazEDTA minyak ay:eus (SA)' *t..ti] OrrrbakteriStaphylococcus agar(NA), nutrientbrooth(NB)' CHCI3' ""tti"ot inCh-eioniaf.'o,os N (l:1), H'?soo2N' pereaksiMuyo, pereaksiLiebermann-Burchard serbuk lvtg. Hewan yang diguna$n adalah gram' mencitpotitt t"tio" denganberat20-30 ]SSltf : 2OA7'5O45
METODE PENELITIAN llerba CiPlukan Ekstraksi --Pass Herbaciplukandiarnbil di daerahBy di oadans, SurnateraBara dan diidentifikasi Biologi universits Andalas' i;f;"0,8 kg herba ciplukan vang sudah iji,lJ*e kemudian maserasi i;*j*g ;ib*tihk;"' et"ool 960lo sampai terendam' ;Gt*.karn maserasidilatarkansampai filtrat tidak ilG; kemudian dipekatkan menggunakan ;;;" ekstrak rotary evapordtor sehinggadiperoleh kental. Karakteristik ekstrak etanol Herba Ciplukan frtokimia dan --- uji "K.uktoirtik meliPuti ekstak pengT*g*' susut oemeriksaanorganoleptis, tsrhadapeksfiak herba ciutot* Lilii.ti*u *ualitatif untuk menguji-. .t":3tu flavonoid' "iif** kandungan senyawa alkaloi{ saponin,terPenoiddansteroid' PembuatansusPensiekstrak Pernbuatansuspensieksfrakkeirtal etanol herbaciPlukandenganNa CMC 0'5 Vo' Pembuatankuttur Sfaphyl'ococcusaureils (SA) Bakteri Staphylococcus aureus dan dibiak pada nutriioi agar (NA) miring 5000 disentritus nroot ?OIB), kernudian iii"ni 15 menit lalu terbelrtukpellet dan t"t*tu ,pdengan NaCl -fisiologis 0'9 % ii*tp."tit* y*g *"tutu denganlarutanMcFarland0'5' Kelompok perlakuan hewan percobaan dib€l ke dalam 4 kelomPok ft"** kelompokterdiri percobaany*g -Kelompok I' II dan III -uJiog--using dari 5 ekor mencit' diberi ekstrak etanol ciplukan l-*i"g-*rting BB' 300 roO-"ig/KgeB-, mg[Q BB, 500mg/Kg kontrol kelompok A^ df"*pok IV *ooputao Padahari *g"tif V*g diberikanNa CMC 0'5%' uji dan zat t"lr Uitggu ke-7 mencit diberikan ke-8 hari kontrol secara per oral'Pada jenis sel leukosit' ditentukan p"r,"ottt" dan sel makrofag fagositosis ,t i.ritur, tapasitas bobotlimfarelatif' Menghitung PersentaseJumlah Sel Leukosit -Pada hari ke-8 ekor mencit dipotong dan Setelah dibuat hapusandaratu lalu keringkan'
SGIENT1AVOL4 HO. I' FEERIIA,R!2III
kering ditetesi dengan metanol, sehingga melapisi seluruh hapusan daratt, dibiarkan 5 menit. Diwarnai dengan Giemsa dan biarkan selama 20 menit. Cuci dengan air suling, keringkan dan tambahkanminyak ernersi dan amati-di bawah milaoskop okuler- Dihitung j"odah sel eosinofil neutrofil batan& neutrofil segrnen,limfosit dan monosit pada perbesaran
Perhitungan Bobot Limfa Relatif Setelah mencit dibedah dm quil peritonealdiambil, kemudiandiambil limfrnn' ditimbangbobotlimfa satuper safu. Persenbobotlimfa relatif dapatdihinmgdengm rumus: = %Bobotlimfarelatif ,or#ffio.,.x
100%
1000x. Analisis FagositosisSelMakrofag Pada hari ke-8 mencit Pada masingmasingkelompok diinfeksi denganpenyuntikan 0,5 mL Staphylococcusaureus dalam NaCl fisiologis 0,9o/o secara intra peritonial, kemudian dibiarkan setama I jarn. Setelah pemberian Staphylococcus aureus, mencit dibunuh dan dibedatu kernudian ditambahkan Na2EDTA pada cairan peritoneal. Cairan peritoneal diarrbil, dibuat preparat apus pada kaca objek dan difiksasi denganmetanolselama 5 menit, kemudiandiwamai denganpewarna'm Giemsa didiarnkan selama 20 menit dibilas dengan air mengalir dan keringkan. preparat Afhat dibawahmikroskop okuler menggunakan minyak ernersi dengan perbesaran (l000x)' Keinudian aktivitas dm kapasitassel fagositosis sel makrofag dihitung. Aktivitas fagositosis ditetapkan berdasarkan jortluh persentase fagosit yang melakukanfagositosisdari 100 sel fagosit (Virella 2007; Chairul, 2009). Kapasitas fagositosis ditetapkan berdasarkan jumlatt Snphytococcus aureus yang difagositosiskan otJtr SOsel fagosit aktif (Kusmardi, Kumala & Wulandari 2006;Chairulet al-'2009).
Analisa Data Data hasil Penelitian diolah s&rr statistik menggunakan Analisa VtrIil (ANOVA) saturah dan dilanjutkandenganLy Lanjut BerjarakDuncan(DuncanNewMulnpit Range Test), menggunakansoftware stansci I 7.0for l{indows Evaluation SPSS IIASIL DAN PEMBAIIASAN Eksraksi 0,8 kg herbaciplukan(Phynlrc angulata L.) dengan etanol 960/o diperoleh etitrat sebanyak 25,4 grw 8,17W' Seca'a organoleptis ekstak ini memiliki pemerim k;tat, *atna hijau kehitman, baunyakhac dan rasa pahit. Susut pengeringanekstrak herba o/o-Pemeriksam ciplukan sebesaradalah 16,64 kandungankimia ekstraketanol herbaciplukm (Physatis angulato L.) diperoleh hasil yaitt mengandung flavonoid" saponin, steroid d*n alkaloid. efek imunostimulasiekstak Perneriksaan herbaciplukandapatdilihat padaTabelI :
Tabel l. Hasil ii efek imunostimulasieksrak etanolherba o/osel lzukosit darah o Eosinofil o Neutrofil batang o Neutrofil segmen r Limfosit o monosit
2,8 4,6 37,8 52 2.8
Kapasitas fagositosis (/50 sel
Pada pemeriksaan haPusan daralf dilakukan perhitungan persentasejeois sel |SSN:2Ogl'5,O45
setelah t Berdasr arah terli batang s monosit D bahwa s mengab fagosito makrofi kemotil kertq monosl didug3 menjad (Krcs penind lurus d dosrs I siprff bah*r angh limf(i immq I malrd (Plpr diol* satu I 5taticl al'tiYi yeg t l0O I mgKl
dilili didT (P4,( dibq hasil limfi relatil herb. imre b€{L d{ad b€rp. dijd rp"ti
lzukosit yaitu sel eosinofit sel neutrofil batang sel neutrofil segmen, limfosit dan monosit
]sIT
ftn
rrufililrl ftP,','111 Irumtl
lumr hr ] il
hm,' lffitirr
mr,ii
ruil|' IlWl
nm "om UGiilu
nm
tu nl lmr
SCIENTII\VOL 4 NO. I,FEBRUARI2OI4
setelah dilakukan pewarnaan dengan Giemsa. Berdasarkanhasil uji statistik analisa varian satu arah terlihat hasil dari sel eosinofil, sel neutrofil batang, sel neutrofil segmen dan sel limfosit, sel monosit berbedanyata (P<0,05) Dari hasil pengamatan dapat diketahui bahwa sel neutrofil bafang dan neutrofil segmen mengalami penurunan, ini diduga pada proses fagositosis yang lebih berperan adatah makrofag, atau karena meningkatnya faktor kemotaksis sehingga terjadi peningkatan kemampuan fagositosis (Subowo, 1993). Sel monosit juga mengalami penurunan hal ini diduga karena sel monosit berdiferensiasi menjadi sel makrofag dan menetap di jaringan (Kresno, 1991). Untuk sel limfosit terdapat peningkatanjumlah sel limfosit yang berbanding lurus dengan peningkatan dosis, terutama pada dosis 500 mg/Kg BB terdapatpeningkatanyang signifikan. Dari uji statistik dapat disimpulkan bahwa ekstrak etanol herba ciplukan (Physalis angulata L.) dapat rneningkatkan jumlah sel limfosit yang juga dapat merangsang respon imun spesifik. Data uji aktivitas dan kapasitas fagositosis malaofag ekstrak etanol herba ciplukan (Physalis angulata L.) pada mencit putih betina diolah secarastatistik dengan uji hipotesis anova satu arah program SPSSl7. Hasil analisa statistik menunjukkan bahwa ada perbedaan aktivitas dan kapasitas fagositosis makrofag yang signifikan antara kelompok kontrol, dosis 100 mg/Ifu BB, dosis 300 mg/IQ BB, dosis 500 mg/IQ BB (P<0,05) Hasil perhitungan bobot limfa relatif dilanjutkan dengan analisa varian satu aralr, didapat hasil perbedaan yang signifikan (P<0,05) dimana bobot limfa relatif berbedajika dibandingkan dengan kelompok kontrol. Dari hasil tersebut memrnjukkan kenaikan bobot limfa relatif disetiap dosis, kenaikan bobot limfa relatif ini menunjukkan adanya efek ekstrak herba ciplukan terhadap aktivitas imunostimulan.Peningkatan sel respon rmun bfflrufrrngan dengan bobot limfa maka limfa dijadikan sebagai sistem limforetikular yang berperan dalam fagositosis antigen serta dapat dijadikan paraneter dalam uji respon imun spesifik (Bratawidjay4 2000).
t m I
ISSN:2087-5,o,45
KESIMPULAN Pemberian ekstrak etanol herba ciplukan (Physalis angulata L.) pada dosis 100 mgAQ BB, 300 mgKe BB, 500 mg/IQ BB dapat meningkat aktivitas dm kapasitasmakrofag yang menunjukkan adanya aktivitas imunostimulan pada herba ciplukan tersebut.
DAT'TAR PUSTAKA Bastos, G.N.T., 2006, Antinociceptive effect of the aqueous exfract obtained fromroots of Physalis angulata L, on mice, Journal of E thopharmacologt, 24 L-245. Boendowi, 1988, Timbunan Glikogen dalam Hepatosit dan Kegiatan Sel Beta Insula Pancreatisi Tilus Putih (Ratus Novegicus) Akibat Pemberian Eksfrak Daun CiplukarL Penelitian Tanaman Obat di Beberapa Perguruan tinggi di Indonesia IX, Departemen Kesehatan RI, Jakarta 139. Bratawidjaj4 K.G., 2000, Imunologi Dasar, Edisi IV, FKUI, Jakarta. Chairul, Praptiwi, dan Chairul S. M., 2009,Phagocytosis effectivity test of phenylbutenoid compounds isolated from bangle (Zingiber cdssumunar Roxb.) rhizome, Biodiversitas, 10,1, 40-43. Choi, EM., Hwang J.K., 2003, Investigationsof anti-inllammatory and antinociceptive activities of Piper cubeba, Physalis angulata and Rosa hybrid, Joumal of E thnopharmacologt, 89: 17| -175. Edeog4 H.O., Okwu D.E., MbaebieB.O., 2005, Phytochemical constituents of some Nigerian medicinal plants, African JournaI of Bi otechnologt, 7:685-688. Freiburghaus, F., Karninsky R., Nkunya M.H., Brun R., 1996, Evaluation of African medicinal plants for their in vitro trypanocidal activity, J. Ethnopharmacol, 55:1-11. Katzung, 8.G., 1995, Basic & Clinical Pharmacologt, Edisi Ke-6, Hall International lnc, Prentice,858-878. Kresno, S.8., 1991, Imunologi: Diagnosis dan prosedur laboratorium, (Edisi III), Penerbit Fakultas Kedotsran Universitas Indonesia Jakarta. . 4l
s€lENTlr\ vo|'. 4 ilO- t' FEBRUAR|Zttrf,
Kusmudi, kumala S., danWulandari,D', 2006, Pengaruhpemberianekstrak etanol daun johm (C'assia siamea Lamk.) terhadap peningkatan alctivitas dan kapasias makofaglulaknra sel lagositosis Kesehalan,10,2, 89-93. Nugroho, Yun. Astuti, 2012, Efek pemberian kombinasibuah sinh (Piper betleD frwt" daunmiyana(Plectranthusseutellarioides (L) R.BR.) leaf madu dan kuning telur terhadap peningkatan aktivitas dan kapasitas fagositosis sel malcofag, J' Media LitbangKesehatan'JakartaSubowo,2009,Imunolog,Edisi 2, SagrrngSeto, Jakarta. Virella G., 2007Medicsl immunologt, (6th edition), Informa Healthcare USA Inc New York.
g
d o b I I
I d I
rlt fSSN: 2Oa7-5,O45