i
w w
tp ://
ht .p a
w ab
pu at .
ar
.g o
bp s
.id
w w
tp ://
ht .p a
w ab
pu at .
ar
.g o
bp s
.id
STATISTIK KESEJAHTERAAN RAKYAT PROVINSI PAPUA BARAT 2010
.id
WELFARE STATISTIC OF PAPUA BARAT PROVINCE 2010
ht
tp ://
w w
w
.p a
pu
ab
ar
at .
bp s
.g o
SURVEI SOSIAL EKONOMI NASIONAL NATIONAL SOCIO-ECONOMIC SURVEY
BADAN PUSAT STATISTIK PROVINSI PAPUA BARAT
STATISTIK KESEJAHTERAAN RAKYAT PROVINSI PAPUA BARAT 2010 WELFARE STATISTIC OF PAPUA BARAT PROVINCE 2010
.id
ISSN : 2089 - 9998
.g o
No. Publikasi/Publication Number : 91522.1106
Ukuran Buku/Book Size : 21 cm x 29,7 cm
bp s
Katalog BPS/BPS Catalogue : 4101002.9100
ar
at .
Jumlah Halaman/Total Pages : ix + 113 halaman /122 halaman
ab
Naskah/Manuscript :
.p a
pu
Bidang Statistik Sosial BPS Provinsi Papua Barat
Gambar Kulit/Cover Design :
w w
w
Bidang Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik
tp ://
BPS Provinsi Papua Barat
ht
Diterbitkan Oleh/Published by : Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat
Dicetak Oleh/Printed by :
Boleh dikutip dengan menyebut sumbernya
May be cited with reference to the source
KATA PENGANTAR
at .
bp s
.g o
.id
Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Papua Barat 2010 merupakan publikasi tahunan yang dipublikasikan oleh BPS Provinsi Papua Barat. Ini adalah edisi keempat sejak edisi pertamanya diterbitkan pada tahun 2008. Publikasi ini memberikan gambaran pencapaian kesejahteraan rakyat di Provinsi Papua Barat pada tahun 2010 dan disajikan sampai level kabupaten/kota. Data berasal dari hasil Survei Sosial Ekonomi Nasional (Susenas) yang mengacu pada kondisi Juli 2010.
pu
ab
ar
Publikasi ini mencakup beberapa aspek kesejahteraan manusia yang terukur dan mengacu pada data yang tersedia. Interpretasi data dianalisis dalam enam bagian, yaitu kependudukan, kesehatan dan gizi, pendidikan, fertilitas, perumahan dan lingkungan serta keadaan sosial lainnya.
ht
tp ://
w w
w
.p a
Kepada semua pihak yang telah terlibat dalam penyusunan publikasi ini, saya ingin menyampaikan penghargaan yang tinggi dan ucapan terima kasih. Akhirnya, kami menghargai setiap saran perbaikan atas publikasi ini untuk perbaikan lebih lanjut dari publikasi lain yang serupa di tahun-tahun mendatang.
Manokwari, Mei 2011 Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat Kepala,
Ir. Tanda Sirait, MM
i
Preface
bp s
.g o
.id
The 2010 Papua Barat Welfare Statistics is an annual publication of Statistics—Papua Barat Province. It is the fourth edition since the first edition was published in 2008. It provides welfare status of Papua Barat Province in 2010. The main data source of this publication are from data collections that conducted by Papua Barat Regional Statistics Office.
pu
ab
ar
at .
This publication covers several measurable aspects of human welfares which certainly refer to the available data. The interpretations of the data are analyzed in six parts, i.e. population, health and nutrition, education, fertility, housing and environment, and other social concern.
ht
tp ://
w w
w
.p a
To all who has involved in the preparation of this publication, I would like to express my high appreciation and gratitude. Finally, we always appreciate any comments on this publication for further improvement of other similar publications in the coming years.
Manokwari, May 2011 Papua Barat – Province Statistics Office, Head Office
Ir. Tanda Sirait, MM
ii
Halaman Depan / Front Page
.g o
Kata Pengantar
.id
DAFTAR ISI Table Of Contents
bp s
Preface Daftar Isi / Table Of Contents
ii iii v
pu
ab
ar
at .
Daftar Tabel / List Of Tables
i
1.1 Umum / General
.p a
Bab I Pendahuluan / Chapter I Introduction
2
Bab II Metodologi/Chapter II Methodology
ht
tp ://
w w
w
1.2 Sistematika Penyajian / Order of Presentatton
1
2.1 Kerangka Sampel / Sampling Frame
3
2.2 Rancangan Penarikan Sampel / Sampling Design
4
2.3 Jumlah Sampel Blok Sensus dan Rumah Tangga /
5
The number of Census Blocks and The Households 2.4 Metode Pengumpulan Data / Data Collection Method
5
2.5 Konsep dan Definisi / The Concept and The Definition
6
iii
Bab III Kependudukan / Chapter III Population
15
Bab IV Kesehatan / Chapter IV Health
23
Bab V Pendidikan/Chapter V Education
53
Bab VI Fertilitas dan Keluarga Berencana/
67
Chapter V Fertility and Family Planning 79
Bab VIII Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga/
93
.id
Bab VII Perumahan/Chapter VII Housing
.g o
Chapter VIII Households Consumption Expenditure
ht
tp ://
w w
w
.p a
pu
ab
ar
at .
bp s
Bab IX Sosial Lainnya/Chapter VIII Other Condition
iv
103
DAFTAR TABEL List Of Tables
.id
Bab III Kependudukan
19
3.2 Persentase Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Dirinci Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 Percentage of Population by Sex and Age Group Specified According to The Regency / City in The Papua Barat Province in 2010
20
3.3 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun atau Lebih Menurut Jenis Kelamin dan Status Perkawinan Dirinci Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 Percentage of Population Aged 10 Years or More by Sex and Marital Status Specified According to the Regency / City in The Papua Barat Province in 2010
21
w w
w
.p a
pu
ab
ar
at .
bp s
.g o
3.1 Persentase Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dirinci Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 Percentage of Population by Sex Specified According to the Regency / City in The Papua Barat Province in 2010
tp ://
Bab IV Kesehatan
4.1 Persentase Penduduk Yang Mempunyai Keluhan Kesehatan Selama
27—29
ht
Bulan Referensi Dirinci Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 Percentage of Population Who Had Health Complaint During the Reference Month by Sex and Regency/City in The Papua Barat Province in 2010.
4.2 Persentase Penduduk Yang Menderita Sakit Selama Bulan Referensi Dirinci Menurut Jumlah Hari Sakit dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010
30—32
Percentage of Population Suffering Ill During the Reference Month Specified According to Number of Sick Days and Regency / City in the Papua Barat Province in 2010
v
4.3 Persentase Penduduk Yang Berobat Jalan dan Mengobati Sendiri Selama Bulan Referensi Dirinci Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010
33
Percentage of Population Treated Outpatient and Self Treated During the Reference Month Specified by Sex and Regency / City in the Papua Barat Province in 2010 4.4 Persentase Penduduk Yang Berobat Jalan Selama Bulan Referensi Dirinci Menurut Tempat/Cara Berobat, Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010
34—36
.g o
.id
Percentage of Population Treated Outpatient and Self Treated During the Reference Month Specified by Place/Method of Medication, Sex and Regency / City in the Papua Barat Province in 2010
37
bp s
4.5 Persentase Penduduk Yang Mengobati Sendiri Selama Bulan Referensi Dirinci Menurut Tempat/Cara Berobat, Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010
ab
ar
at .
Percentage of Population Who Were Self Treated During the Reference Month Specified by Place / Method of Medication, Sex and Regency / City in the Papua Barat Province in 2010. 38—40
.p a
pu
4.6A Persentase Balita Menurut Penolong Kelahiran Pertama, Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010
w
Percentage of Children Aged Under Five Specified By the First Birth Attendance, Sex and Regency / City in the Papua Barat Province in 2010. 41—43
tp ://
w w
4.6B Persentase Balita Menurut Penolong Kelahiran Terakhir, Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010
ht
Percentage of Children Aged Under Five Specified By the Last Birth Attendance, Sex and Regency / City in the Papua Barat Province in 2010. 4.7 Persentase Anak Usia 2 - 4 Tahun Yang Pernah Disusui Menurut Lamanya Disusui, Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010
44—46
Percentage of Children Aged 2—4 years Who Had Breast Fed Specified By Duration of Breast Feeding, Sex and Regency / City in the Papua Barat Province in 2010. 4.8 Persentase Balita yang Pernah Mendapat Imunisasi Menurut Jenis Imunisasi, Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 Percentage of Children Aged Under Five Who Had Immunization Specified By Type of immunization, Sex, and Regency / City in the Papua Barat Province in 2010
vi
47—49
4.9 Persentase Balita yang Pernah Mendapat Imunisasi DPT, POLIO, atau HEATITIS B, Menurut Frekuensi Imunisasi, Jenis Kelamin dan Kabupaten/ Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010
50—52
Percentage of Children Aged Under Five Who Had DPT, Polio or Hepatitis B Immunization Specified By Frequency of immunization, Sex, and Regency / City in the Papua Barat Province in 2010
Bab V Pendidikan 5.1 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun ke Atas Menurut Status
57—59
.id
Pendidikan, Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010
.g o
Percentage of Population Aged 10 Years and Over By Educational Status, Sex, and Regency/City in Papua Barat Province, 2010
bp s
5.2 Angka Partisipasi Sekolah Penduduk 7—18 Tahun Menurut Jenis
60
at .
Kelamin Dirinci Menurut Kabupaten Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010
ab
ar
School Enrollment Ratio of Population Aged 7—18 Years By Sex, and Regency/City in Papua Barat Province, 2010 61
.p a
pu
5.3 Angka Partisipasi Murni Menurut Jenjang Pendidikan dan Jenis Kelamin Dirinci Menurut Kabupaten Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010
w w
w
Net Enrollment Ratio By Educational Level, Sex, and Regency/City in Papua Barat Province, 2010 62
tp ://
5.4 Angka Partisipasi Kasar Menurut Jenjang Pendidikan dan Jenis Kelamin Dirinci Menurut Kabupaten Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010
ht
Gross Enrollment Ratio By Educational Level, Sex, and Regency/City in Papua Barat Province, 2010
5.5 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun atau Lebih Menurut Ijazah Tertinggi Yang Dimiliki, Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010
63—65
Percentage of Population Aged 10 years or Above by Certificate, Sex and Regency/City in Papua Barat Province, 2010 5.6 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun atau Lebih Menurut Kepandaian Membaca dan Menulis Huruf, Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010
66
Percentage of Population Aged 10 years or Above by Literacy, Sex and Regency/City in Papua Barat Province, 2010
vii
Bab VI Fertilitas dan Keluarga Berencana 6.1 Persentase Wanita Berumur 10 Tahun ke Atas yang Pernah Kawin Menurut Umur Kawin Pertama dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010
71
Percentage of Women Aged 10 Years or Above Who Had Ever Married By First Marriage and Regency / City in Papua Barat Province, 2010
.g o
Percentage of Women Aged 10 Years or Above Who Had Ever Married By Contraception Usage and Regency / City in Papua Barat Province, 2010
72
.id
6.2 Persentase Wanita Berumur 10 Tahun ke Atas yang Pernah Kawin Menurut Penggunaan Kontrasepsi dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010
73
at .
bp s
6.3 Persentase Wanita Berumur 10 Tahun ke Atas yang Pernah Kawin Menurut Alat/Cara Kontrasepsi yang Digunakan dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010
ab
ar
Percentage of Women Aged 10 Years or Above Who Had Ever Married By Contraception Tools/Methode and Regency / City in Papua Barat Province, 2010 74
.p a
pu
6.4 Persentase Wanita Berumur 10 Tahun ke Atas yang Pernah Kawin menurut Jumlah Anak Lahir Hidup dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010
w w
w
Percentage of Women Aged 10 Years or Above Who Had Ever Married By Number of Live Birth and Regency / City in Papua Barat Province, 2010 75
tp ://
6.5 Persentase Wanita Berumur 10 Tahun ke Atas yang Pernah Kawin menurut Jumlah Anak Masih Hidup dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010
ht
Percentage of Women Aged 10 Years or Above Who Had Ever Married By Number of Still Live Children and Regency / City in Papua Barat Province, 2010 6.6 Persentase Wanita Berumur 10 Tahun ke Atas yang Pernah Kawin menurut Jumlah Anak Sudah Meninggal dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010
76
Percentage of Women Aged 10 Years or Above Who Had Ever Married By Number of Death Children and Regency / City in Papua Barat Province, 2010 6.7 Rata-rata Anak Lahir Hidup dari Wanita Pernah Kawin Berumur 15 - 49 Tahun Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 Average of Live Birth from Ever Married Women Aged 15—49 Years Old By Regency / City in Papua Barat Province, 2010
viii
77
6.8 Rata-rata Anak Masih Hidup dari Wanita Pernah Kawin Berumur 15 - 49 Tahun Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010
78
Average of Still Alive Children from Ever Married Women Aged 15—49 Years Old By Regency / City in Papua Barat Province, 2010 Bab VII Perumahan 7.1 Persentase Rumah Tangga Menurut Penguasaan Tempat Tinggal dan
82
Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010
.id
Percentage of Households by Status of Residence Specified by Regency/City in Papua Barat Province, 2010 83
.g o
7.2 Persentase Rumah Tangga Menurut Jenis Lantai dan Dinding Terluas
dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010
at .
bp s
Percentage of Households by Type of Material for Main Floor and Main Wall Specified by Regency/City in Papua Barat Province, 2010 7.3 Persentase Rumah Tangga Menurut Luas Lantai dan Kabupaten/Kota
ar
di Provinsi Papua Barat Tahun 2010
84
pu
ab
Percentage of Households by Floor Area Specified by Regency/City in Papua Barat Province, 2010 85
w
.p a
7.4 Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010
w w
Percentage of Households by Source of Drinking Water Specified by Regency/City in Papua Barat Province, 2010 86
ht
tp ://
7.5 Persentase Rumah Tangga Dengan Sumber Air Minum Pompa, Sumur Atau Mata Air dan Jarak Sumber Air Minum ke Tempat Penampungan Kotoran/ Tinja dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010
Percentage of Households Using Pump, Well or Spring by Distance to Nearest Septic Tank or Other Waste Disposal Specified by Regency/ City in Papua Barat Province, 2010
7.6 Persentase Rumah Tangga Menurut Fasilitas Air Minum dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010
87
Percentage of Households by Drinking Water Facilities Specified by Regency/City in Papua Barat Province, 2010
ix
7.7 Persentase Rumah Tangga Menurut Cara Memperoleh Air Minum dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010
88
Percentage of Households by How to Obtain Drinking Water Specified by Regency/City in Papua Barat Province, 2010 7.8 Persentase Rumah Tangga Menurut Fasilitas Tempat Buang Air Besar
89
dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 Percentage of Households by Toilet Facilities Specified by Regency/ City in Papua Barat Province, 2010 7.9 Persentase Rumah Tangga Menurut Jenis Kloset dan Kabupaten/Kota
90
.g o
Percentage of Households by Type of Closet Specified by Regency/ City in Papua Barat Province, 2010
.id
di Provinsi Papua Barat Tahun 2010
bp s
7.10 Persentase Rumah Tangga Menurut Tempat Pembuangan Akhir
91
at .
Kotoran/Tinja dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010
ab
ar
Percentage of Households by Final Disposal of Feces Specified by Regency/City in Papua Barat Province, 2010
pu
7.11 Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber Penerangan dan
92
.p a
Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010
w w
w
Percentage of Households by Source of Lighting Specified by Regency/ City in Papua Barat Province, 2010 7.12 Persentase Rumah Tangga Pengguna PLN Menurut Daya Terpasang
93
tp ://
dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010
ht
Percentage of Household Customer PLN According to Power Installed Specified by Regency/City in Papua Barat Province, 2010 7.13 Persentase Rumah Tangga Menurut Bahan Bakar Utama untuk
Memasak dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 Percentage of Households by Main Fuel for Cooking Specified by Regency/City in Papua Barat Province, 2010
x
94
Bab VIII Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga 8.1 Persentase Rumah Tangga Menurut Komposisi Pengeluaran Rumah
99
Tangga dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 Percentage of Households According to Households Expenditures Composition by Regency/City in Papua Barat Province, 2010 8.2 Kemerataan Menurut Bank Dunia, Koefisien Gini dan Rata-Rata
101
Pengeluaran Per Kapita Per Bulan Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010
.g o
.id
Equality Measure According to World Bank, Gini Ratio, and Average of Expenditure per Kapita per Month by Regency/City in Papua Barat Province, 2010
bp s
8.3 Persentase Rumah Tangga Menurut Kelompok Pengeluran Bank Dunia
102
at .
dan Komposisi Pengeluaran Rumah Tangga dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010
.p a
pu
ab
ar
Percentage of Households Classified by World Bank’s Expenditures and Households Expenditures Composition Specified by Regency/City in Papua Barat Province, 2010
Bab IX Keadaan Sosial Ekonomi Rumah Tangga Lainnya
w
9.1 Persentase Rumah Tangga Yang Mendapatkan Pelayanan Kesehatan
107
tp ://
w w
Gratis dan Kartu Yang Digunakan Dirinci Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010
ht
Percentage of Households that Accessed Free Health Service by Regency/City in Papua Barat Province, 2010
9.2 Persentase Rumah Tangga Yang Membeli Beras Miskin Dirinci Menurut
108
Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 Percentage of Households that Bought Rice for Poor by Regency/City in Papua Barat Province, 2010 9.3 Persentase Rumah Tangga Yang Menerima Kredit Usaha Menurut
109
Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 Percentage of Households that Obtained Loan by Regency/City in Papua Barat Province, 2010
xi
9.4 Persentase Rumah Tangga Yang Menguasai Telepon, Hand Phone, Desktop dan Laptop Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010
110
Percentage of Households Possessing Telephone, Handphone, Desktop, and Laptop by Regency/City in Papua Barat Province, 2010 9.5 Persentase Penduduk Yang Mengakses Internet dalam Tiga Bulan Terkahir Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010
111—113
ht
tp ://
w w
w
.p a
pu
ab
ar
at .
bp s
.g o
.id
Percentage of Population that Accessed Internet in The Last Three Mounths by Regency/City in Papua Barat Province, 2010
xii
1.1 General
bp s
Papua Barat’s Welfare Statistics 2010 is an annual official publication of Papua Barat Province—Statistics Office. When the first Papua Barat’s Welfare Statistics was published in 2007, it mainly focused on seven areas, that is, Population, Health, Education, Fertility and Family Planning, Housing, Ex pe n di tu re f or H ou se h o lds Consumptions, and other socio— economic conditions.
ht
tp ://
w w
w
.p a
pu
ab
ar
Statistik Kesejahteraan Rakyat Provinsi Papua Barat Tahun 2010 adalah publikasi resmi Badan Pusat Statistik Provinsi Papua Barat yang diterbitkan setiap tahun. Sejak diterbitkan pertama kali di Papua Barat pada tahun 2007, penyajian statistik kesejahteraan rakyat difokuskan pada tujuh bidang, yaitu: Kependudukan, Kesehatan, Pendidikan, Fertilitas dan Keluarga Berencana, Perumahan, Pengeluaran Konsumsi Rumah Tangga dan Keadaan Sosial Ekonomi Rumah Tangga Lainnya.
.g o
Umum
at .
1.1
.id
1
Pendahuluan Introduction
Data dan informasi yang disajikan pada publikasi ini bersifat “potret” dari sejumlah indikator yang menunjukkan tingkat kesejahteraan rakyat pada referensi waktu survei tahun 2010. Survei yang dimaksud adalah Survei Sosial Ekonomi Nasional (SUSENAS) yang diselenggarakan pada bulan Juli 2010 di seluruh kabupaten/
Data and information that were presented in this publication like a capture of some indicators that indicate the level of welfare for specific of time reference of survey in 2010. The survey is called as National Socio— Economic Survey (SUSENAS) and has been conducted on July 2010 across all regency/municipality in Papua Barat
1
kota di Provinsi Papua Barat. Singkat kata, publikasi yang saat ini Anda baca adalah bentuk pertanggungjawaban kepada publik dari penyelenggaraan SUSENAS pada tahun 2010.
Province. Shortly, the publication that you are reading is a form of responsibility to public from conducting SUSENAS in 2010.
1.2
1.2 Order of Presentation
ar
at .
bp s
.g o
.id
This publication is arranged in seven chapters. Chapter I, as you currently reading involve general overview and order of presentation. Chapter two reviews the methods of the survey which is equipped with the concepts and definitions of some selected variables. Chapters three through eight chapters present data on population, health, fertility and family planning education, housing, e x p e n d i tu r e for households consumptions and other socio-economic conditions. The seven chapters are also accompanied by a brief review of each of the related data.
ht
tp ://
w w
w
.p a
pu
Publikasi ini disusun dalam tujuh bab. Bab I sebagaimana saat ini Anda baca memuat gambaran umum dan sistematika penyajian. Bab dua mengulas metode survei yang dilengkapi dengan konsep dan definisi dari beberapa variabel terpilih. Bab tiga sampai dengan bab delapan menyajikan data kependudukan, kesehatan, pendidikan, fertilitas dan keluarga berencana, perumahan, pengeluaran konsumsi rumah tangga, dan keadaan sosial ekonomi rumah tangga lainnya. Keenam bab tersebut juga disertai ulasan singkat dari masing-masing data terkait.
ab
Sistematika Penyajian
2
2.1 Sampling Frame
bp s
For the 2010 Susenas, two kinds of sampling
frames
were
used,
i.e.,
primary sampling unit (PSU) selection
ht
tp ://
w w
w
.p a
pu
ab
ar
Kerangka sampel yang digunakan dalam Susenas 2010 terdiri dari 2 jenis, yaitu: kerangka pemilihan sampel primer (primary sampling unit) dan kerangka pemilihan sampel sekunder (secondary sampling unit). Kerangka pemilihan sampel primer adalah daftar blok sensus biasa (BS) hasil pemetaan dalam rangka persiapan Sensus Penduduk 2010 (SP2010) yang didokumentasikan dalam Daftar SP2010-RD. Informasi yang digunakan untuk melengkapi kerangka sampel adalah banyaknya kepala keluarga (KK), dan muatan blok sensus dominan (pemukiman biasa, pemukiman mewah, dan pemukiman kumuh). Selain itu, kerangka sampel juga dilengkapi dengan klasifikasi desa/kelurahan, yaitu: daerah perkotaan (urban), dan daerah perdesaan (rural). Klasifikasi desa/ kelurahan yang digunakan adalah klasifikasi desa/kelurahan tahun
.g o
Kerangka Sampel
at .
2.1
Methodology
.id
2
Metodologi
and secondary sampling unit (SSU) selection. The PSU are the list of ordinary
census
mapping
blocks
preparation
based for
on
2010
Population Census shortly SP2010 that documented
in
SP2010-RD
questionnaire. The information used for completing the sampling frame were the number of family head and the contain of census blocks dominantly (ordinary settlement, luxury settlement, and slum). Beside that, the sample frame is also completed by urban/rural classification.
The
urban/rural
classification refers to 2010 condition. The secondary sampling unit were the
3
2010. Kerangka pemilihan sampel sekunder adalah daftar rumah tangga biasa dalam blok sensus hasil listing SP2010 .
list of ordinary households in a census
2.2
2.2 Sampling Design
ar
at .
bp s
.g o
.id
The procedure for selecting sample of the 2010 Susenas were stratified two stage sampling. The strata were urban/rural classification. The sample size was defined intended to estimate at regency/municipality level. The sample selection between strata conducted independently. Before selection sample, census blocks were sorted by their dominant content (ordinary, luxury or slum settlement).
w
.p a
pu
Rancangan penarikan sampel Susenas 2010 adalah rancangan penarikan sampel dua tahap berstrata. Yang digunakan sebagai strata adalah klasifikasi desa/kelurahan, yaitu: desa/kelurahan perkotaan (urban) dan desa/kelurahan perdesaan (rural). Ukuran sampel yang telah ditetapkan ditujukan untuk estimasi tingkat kabupaten/kota. Penarikan sampel antar strata dilakukan secara terpisah (independent). Sebelum penarikan sampel, blok sensus diurutkan menurut muatan dominan blok sensus, yaitu pemukiman biasa, mewah, dan kumuh.
ab
Rancangan Penarikan Sampel
block listed from SP2010.
tp ://
w w
Prosedur penarikan sampel Susenas 2010 untuk suatu kabupaten/kota adalah sebagai berikut:
The selection procedure at a certain regency/municipality as follows: The first stage, selected a nh from Nh ordinary census blocks by Probability Proportional to Size with size was a number of households.
2) Tahap kedua, memilih sejumlah rumah tangga biasa (m = 10) pada setiap blok sensus terpilih secara sistematik berdasarkan hasil listing SP2010. Seluruh rumah
b. The second stage, for every selected census block/ sub census block was selected 10 households systematically. All of selected households in 2010 Susenas were
ht
1) Tahap pertama, memilih nh dari Nh blok sensus secara pps (Probability Proportional to Size) dengan size banyaknya banyaknya rumah tangga.
4
tangga terpilih Susenas 2010 akan dicacah dengan kuesioner KOR (Daftar VSEN2010.K) pada bulan Juli 2010.
interviewed using Core Questionnaire (VSEN2010.K) on July 2010.
2.3 Jumlah Sampel Blok Sensus dan
2.3 The number of Census Blocks and
Rumah Tangga
The Households
at .
bp s
.g o
.id
There were 170 census blocks and 2.720 households in Papua Barat Province for the 2010 Susenas. The number of census block samples were a minimum sample size for estimation at regency/ municipality level. The allocation for urban and rural samples in every regency were proportional to the number of all households in urban and rural areas.
w
Metode Pengumpulan Data
w w
2.4
.p a
pu
ab
ar
Banyaknya sampel blok sensus dan rumah tangga Susenas 2010 untuk Provinsi Papua Barat sebanyak 170 blok sensus atau 2.720 rumah tangga. Jumlah sampel blok sensus untuk estimasi kabupaten/kota merupakan minimum sampel untuk estimasi tingkat kabupaten/kota. Alokasi menurut daerah perkotaan dan perdesaan di setiap kabupaten/kota dilakukan secara proporsional terhadap jumlah populasi rumah tangga perkotaan dan perdesaan di masing-masing kabupaten/kota.
ht
tp ://
Pengumpulan data di setiap rumah tangga terpilih dilakukan melalui wawancara langsung antara pencacah dengan responden. Keterangan individu dikumpulkan melalui wawancara langsung dengan individu yang bersangkutan, sedangkan keterangan rumah tangga dikumpulkan melalui wawancara dengan kepala rumah tangga, suami/ istri kepala rumah tangga, atau anggota rumah tangga lain yang mengetahui karakteristik yang ditanyakan, .
2.4 Data Collection Method The data collection in every selected household were conducted by direct interview between a interviewer and respondent. The individual data was gained through interviewed directly. While the household data was gained from interview with head of households, housewife, or another
household
member who knew the characteristic of the household.
5
2.5 Konsep dan Definisi
2.5 The Concept and The Definition
Blok Sensus
Census Block A Census Block was defined as a work area of an interviewer where it was a part of a village.
Blok sensus biasa (B) adalah blok sensus yang muatannya antara 80 sampai 120 rumah tangga atau bangunan sensus tempat tinggal atau bangunan sensus bukan tempat tinggal atau gabungan keduanya dan sudah jenuh.
An ordinary census block (B) was defined as census blocks containing 80 to 120 households or dwelling units, or non-dwelling unit census buildings or a combination of the two and were already saturated.
Blok sensus khusus (K) adalah blok sensus yang mempunyai muatan sekurang-kurangnya 100 orang, kecuali untuk lembaga pemasyarakatan tidak ada batas muatan. Tempat-tempat yang bisa dijadikan blok sensus khusus antara lain: asrama militer (tangsi) dan daerah perumahan militer dengan pintu keluar masuk yang dijaga.
A special census block (K) was defined as census blocks containing at least 100 persons, except in case of prison, for which no limit was set. The places usually designated as special census blocks were, among others: military barracks and military dormitory, which entrance is constantly guarded.
ht
tp ://
w w
w
.p a
pu
ab
ar
at .
bp s
.g o
.id
Blok sensus adalah bagian dari suatu wilayah desa/kelurahan yang merupakan daerah kerja dari seorang Pencacah.
Blok sensus persiapan (P) adalah blok sensus yang kosong. Contoh: Sawah, kebun, tegalan, rawa, hutan, daerah yang dikosongkan (digusur) atau bekas permukiman yang terbakar. Rumah Tangga Rumah tangga biasa adalah seorang atau sekelompok orang yang mendiami sebagian atau seluruh bangunan fisik atau sensus, dan biasanya tinggal
6
A prepared census block (P) was defined as empty census blocks such as rice fields, gardens, meadows, swamps, forest, emptied (removal of people) area, and burned down residential area. Household Ordinary household was defined as one or more persons living together in a part or entire census or physical building, and usually sharing the same pot.
bersama serta makan dari satu dapur. Special household was defined to include those who lived in dormitory, barracks, orphanage, prison, jail, and the group of ten or more who board with meal.
Rumah tangga khusus tidak dicakup dalam kegiatan Susenas.
Special households were not covered in Susenas.
Anggota rumah tangga (art) adalah semua orang yang biasanya bertempat tinggal di suatu rumah tangga (krt, suami/istri, anak, menantu, cucu, orang tua/mertua, famili lain, pembantu rumah tangga atau art lainnya), baik yang berada di rumah tangga responden maupun sementara tidak ada pada waktu pencacahan.
Household member was defined to include all people who usually live in a household (head of the household, husband / wife, son, daughter, grandchildren, parents / in-laws, other relatives, domestic servants or other art), both located in the respondent household or temporarily absent at the time of enumeration.
w w
w
.p a
pu
ab
ar
at .
bp s
.g o
.id
Rumah tangga khusus adalah orang-orang yang tinggal di asrama, tangsi, panti asuhan, lembaga permasyarakatan, rumah tahanan, dan kelompok orang yang mondok dengan makan (indekos) dan berjumlah 10 orang atau lebih.
Household head (hhh) was defined as one of the household member who was responsible for fulfilling everyday’s needs of the household or one who was regarded or appointed as the head of the hhh.
Status Perkawinan
Marital status
ht
tp ://
Kepala rumah tangga (krt) adalah seseorang dari sekelompok art yang bertanggung jawab atas kebutuhan sehari-hari rumah tangga, atau orang yang dianggap/ ditunjuk sebagai krt.
Kawin adalah seseorang mempunyai istri (bagi laki-laki) atau suami (bagi perempuan) pada saat pencacahan, baik tinggal bersama maupun terpisah. Dalam hal ini yang
Married was defined as locked in marriage to a wife (for a man) or a husband (for a women) at enumeration date, regardless of whether they where living together or separately. In this case, included
7
not only those who where legally married, state, etc.), but also those living together and considered as husband and wife by the neighbors.
Cerai hidup adalah seseorang yang telah berpisah sebagai suami-istri karena bercerai dan belum kawin lagi. Dalam hal ini termasuk mereka yang mengaku cerai walaupun belum resmi secara hukum. Sebaliknya tidak termasuk mereka yang hanya hidup terpisah tetapi masih berstatus kawin, misalnya suami/istri ditinggalkan oleh istri/suami ke tempat lain karena sekolah, bekerja, mencari pekerjaan, atau untuk keperluan lain. Wanita yang mengaku belum pernah kawin tetapi pernah hamil, dianggap cerai hidup.
Divorced was defined as separated as husband /wife due to divorce and not yet remarried. In this case, included those who confessed separation although legal procedure were still to commence. On the other hand, those who lived separately but still in married status, e.g., husband or wife left by his wife or her husband to seek education, work, income or other things to other place. Women who admitted that she was not yet married but had ever been pregnant was considered as divorced.
w w
w
.p a
pu
ab
ar
at .
bp s
.g o
.id
dicakup tidak saja mereka yang kawin sah secara hukum (adat, agama, negara dan sebagainya), tetapi juga mereka yang hidup bersama dan oleh masyarakat sekelilingnya dianggap sebagai suami-istri.
ht
tp ://
Cerai mati adalah seseorang ditinggal mati oleh suami atau istrinya dan belum kawin lagi. Keluhan Kesehatan
Keluhan kesehatan adalah gangguan terhadap kondisi fisik maupun jiwa, termasuk karena kecelakaan, atau hal lain. Orang yang menderita kronis dianggap mempunyai keluhan kesehatan walaupun pada waktu survei (satu bulan terakhir) yang
8
Widowed was defined as men o women whose wife or husband had died. Health complains Health complains was defined as physical or mental disturbances, including those caused by accidents, or other causes. People who suffered chronic diseases were considered to have health complaint even though the disease did not resurface during the survey period (the last 30 days).
bersangkutan tidak kambuh penyakitnya.
Education
.g o
Pendidikan
.id
Outpatient care was defined as medical service rendered to overcome health disturbance by modern or traditional health centre having to stay in the health centre’s building for care, including treatment at own home by inviting medical personnel.
Berobat jalan adalah memeriksakan dan mengatasi gangguan keluhan kesehatan dengan perawatan di tempattempat pelayanan kesehatan moderen atau tradisional tanpa menginap, termasuk perawatan dengan mendatangkan petugas medis ke rumah.
.p a
pu
at .
bp s
No/some elementary school was defined as didn’t go at all to or hasn’t been going any formal school, e.g.., didn’t continue to elementary school after finishing kindergarten or were going to but hadn’t.
ar
ab
Tidak/belum pernah bersekolah adalah tidak atau belum pernah bersekolah di sekolah formal, misalnya tamat/ belum tamat taman kanakkanak tetapi tidak melanjutkan ke sekolah dasar.
Still going to school was defined as attending any one of the formal school : elementary, secondary, university.
Tidak bersekolah lagi adalah pernah sekolah tetapi pada saat pencacahan tidak lagi terdaftar dan tidak lagi bersekolah.
Not longer going to school as was going to school, however, no longer so at the time of enumeration.
ht
tp ://
w w
w
Masih bersekolah sedang mengikuti mengikuti pendidikan di suatu jenjang pendidikan formal: pendidikan dasar, menengah atau tinggi.
Fertilitas dan Keluarga Berencana Anak kandung lahir hidup adalah anak kandung yang pada waktu dilahirkan menunjukkan tanda-tanda kehidupan, walaupun mungkin hanya
Fertility and family planning Live birth was defined as showing signs of life at the time of birth even tough only a moment such as heart pulsing, breathing, and crying. A birth where none of these signs present was defined
9
as still birth.
MOW (medis operasi wanita)/ tubektomi (sterilisasi wanita) adalah operasi yang dilakukan pada wanita, yaitu mengikat saluran telur untuk mencegah terjadinya kehamilan dimaksudkan agar wanita tidak dapat mempunyai anak lagi. Operasi untuk mengambil rahim atau indung telur yang dilakukan karena alasan lain, bukan untuk mencegah wanita mempunyai anak lagi tidak termasuk sterilisasi.
Women sterilization or tubectomy was defined as an operation performed on a women, i. e, tying up ovum channel to prevent conception, with a purpose so that the women can no longer bear a child. An operation to remove the uterus for other reasons, i e. not to prevent conception, was not defined as sterilization.
.p a
pu
Man sterilization or vasectomy was defined as small operation performed on man with a purpose to prevent pregnancy happening to his spouse.
10
ht
tp ://
w w
w
MOP (medis operasi pria)/ vasektomi (sterilisasi pria) adalah suatu operasi ringan yang dilakukan pria dengan maksud untuk mencegah terjadinya kehamilan pada pasangannya.
ab
ar
at .
bp s
.g o
.id
beberapa saat saja, seperti jantung berdenyut, bernafas, dan menangis.
Alat kontrasepsi dalam rahim (AKDR)/spiral adalah alat yang dibuat dari palstik halus/ tembaga berukuran kecil, berbentuk spiral, T, kipas dan lainnya, dipasang di dalam rahim untuk mencegah terjadinya kehamilan
Intra uterus device (IUD) or spiral was defined as a spiral shaped, T-shape or fan shaped small device of smooth plastic or copper fit into the uterus to prevent pregnancy.
Suntikan KB adalah salah satu cara pencegahan kehamilan dengan jalan menyuntikkan
Family planning injection was defined as a means of preventing pregnancy by injection a certain liquid into the body,
once in one, three or six months.
Susuk KB/norplan/implanon/ alwalit (Alat Kontrasepsi Bawah Kulit) adalah enam batang logam kecil yang dimasukkan ke bawah kulit lengan atas untuk mencegah terjadinya kehamilan.
Family planning implant/Norplant/ Imp anon was defined as sub-skin contraception device, i.e., insertion of six metal pins under the upper arm skin to prevent pregnancy.
Pil KB adalah pil yang diminum untuk mencegah terjadinya kehamilan. Pil ini harus diminum secara teratur setiap hari.
Family planning pill was defined as a certain pill taken to prevent pregnancy. The pill ought to be taken regularly daily.
.g o
bp s
at . ar
Condom or family planning rubber was defined as a device made of rubber , balloon shaped, wore by men during cupling for preventing pregnancy to his wife or partner.
w w
w
.p a
pu
ab
Kondom/karet KB adalah alat yang terbuat dari karet, berbentuk seperti balon, yang dipakai oleh krt/art laki-laki selama bersenggama dengan maksud agar istrinya/ pasangannya tidak menjadi hamil.
.id
cairan tertentu ke dalam tubuh secara periodik, misalnya satu, tiga atau enam bulan sekali.
ht
tp ://
Intravag/tisue/kondom wanita adalah tisue KB yang dimasukkan ke dalam vagina sebelum kumpul.
Cara tradisional Pantang berkala/sistim kalender didasarkan pada pemikiran bahwa dengan tidak melakukan senggama pada harihari tertentu, yaitu pada masa subur dalam siklus bulanan, seorang wanita dapat menghindarkan terjadinya
Intravag tissue/women’s condom was defined as family planning tissue inserted into women’s vagina before coupling. Traditional family planning Periodic abstinence/calendar system was defined as a method based on the thought that by not doing coitus on certain days, i .e, on monthly cycle of fertile days, a woman can avoid getting pregnant. This method was not the same as abstinence, i. e, not doing coitus for a
11
few.
Senggama terputus adalah cara yang dilakukan oleh krt/art lakilaki untuk mencegah masuknya air mani ke dalam rahim wanita, yaitu dengan menarik alat kelaminnya sebelum terjadi ejakulasi (klimaks).
Interrupted coitus was defined as a method utilized by men to prevent the semen to reach the woman’s uterus, i.e., by drawing out his organ right before climax. The reference period was 30 days before enumeration date.
Cara tradisional lainnya misalnya menyusui dengan sengaja untuk KB, tidak campur (puasa), jamu, dan urut.
Other traditional method, e.g., abstinence, traditional concoction and massage.
bp s
.g o
.id
kehamilan.
Housing
Luas lantai adalah luas lantai yang ditempati dan digunakan untuk keperluan sehari-hari (sebatas atap).
Floor area was defined as the amount of floor occupied for everyday’s need.
ar ab
Pipe was defined as water source which water has been processed in a refinement installation to make it clear before it is channeled to consumers through water pipe.
w w
w
.p a
pu
Leding adalah sumber air yang airnya telah diproses dalam instalasi penyaringan sehingga menjadi jernih, sebelum dialirkan kepada konsumen melalui pipa saluran air.
at .
Perumahan
Drinking water fasility was defined as drinking water installation that managed by PAM/PDAM (state water drinking enterprise) or private water drinking enterprise, including well and pomp.
Teknologi dan Informasi
Technology and Information
ht
tp ://
Fasilitas Air Minum adalah instalasi air minum yang dikelola oleh PAM/ PDAM atau non-PAM/PDAM, termasuk sumur dan pompa.
12
Telepon adalah media yang menyalurkan percakapan jarak jauh melalui kawat dan listrik.
Telephone was defined as an instrument which sent long distance conversation through wire and electricity.
Komputer adalah mesin penghitung elektronik yang cepat
Computer was defined as a fast electronic computing machine which
could receive digital input information and process it according to the set of instructions stored in its memory to produce information output.
Internet (Interconnected Network) adalah sebuah sistim komunikasi global yang menghubungkan komputerkomputer dan jaringan-jaringan komputer di seluruh dunia.
Internet (interconnected network) was defined as a global communication system that connected computers and computer networks around the word.
ht
tp ://
w w
w
.p a
pu
ab
ar
at .
bp s
.g o
.id
dan dapat menerima informasi input digital, kemudian memprosesnya sesuai dengan program yang tersimpan di memorinya, dan menghasilkan output berupa informasi.
13
14
w w
tp ://
ht .p a
w ab
pu at .
ar
.g o
bp s
.id
dan
.g o
ata
informasi
are still be needed. In development
kependudukan
masih
planning, population information such
dibutuhkan.
Dalam
as size, composition and distribution of population are important input for
ar
perencanaan pembangunan, informasi
bp s
sangat
Data and population information
at .
D
Demography
.id
3
Kependudukan
development planning right on target.
komposisi dan distribusi penduduk
The population is object and actor for
merupakan
development.
pu
ab
kependudukan seperti jumlah (size), penting
agar
.p a
input
pembangunan
tepat
sasaran.
subjek
(pelaku)
w
sebagai
w
w
Penduduk selain sebagai objek juga
tp ://
pembangunan.
hasil
sensus
Based on population census in 2010,
penduduk tahun 2010, Provinsi Papua
Papua Barat Province is estimated
Barat dihuni oleh 760.422 jiwa. Lebih
inhabited by 760.422 population. There
banyak penduduk laki-laki daripada
are more male population than female
penduduk perempuan dengan rasio
with 112,4 sex ratio that mean there
jenis kelamin sebesar 112,4 yang
were 112 up to 113 male in every 100
bermakna di antara 100 penduduk
female. All of regency/municipality in
perempuan terdapat 112 hingga 113
Papua Barat Province are inhabited by
penduduk
more
ht
Berdasarkan
laki-laki.
Semua
males
than
females
which
kabupaten/kota di Papua Barat dihuni
15
Gambar/Picture 3.1. Komposisi Penduduk Menurut Jenis Kelamin Disajikan Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 Population Composition By Sex and Regency/Municipality in Papua Barat Province in 2010
Prov. Papua Barat Kota Sorong Kab. Maybrat Kab. Tambrauw Kab. Raja Ampat Kab. Sorong Kab. Sorong Selatan Kab. Manokwari Kab. Teluk Bintuni Kab. Teluk Wondama Kab. Kaimana Kab. Fakfak
112.4 110.2 104.2 110.6 114.1 113.2 110.2
.id
111.4
.g o
124.6
116.6
bp s
115.1
112.7
105.0
110.0
115.0
at .
100.0
120.0
125.0
130.0
ar
95.0
oleh lebih banyak laki-laki daripada
indicated by sex ratio more than 100.
perempuan yang ditunjukkan oleh
ab
90.0
pu
(see Picture 3.1).
.p a
rasio jenis kelamin lebih dari 100 (Lihat Gambar 3.1).
menunjukkan
These figures show that Papua
bahwa Papua Barat dan Papua pada
Barat and Papua in general not be a
w
ini
daerah
regional destination for the community
komunitas
of migrant women. Very long distances
perempuan. Jarak yang sangat jauh
(from the western and central of
(dari
tengah
Indonesia) and transportation costs are
Indonesia) dan biaya transportasi
very expensive to be barriers factors for
yang sangat mahal menjadi faktor
migrants to come to migrate to Papua
penghambat bagi kaum migran untuk
Barat. According to the migration law ,
datang bermigrasi ke Papua Barat.
women tend to migrate at a relatively
Menurut hukum migrasi (The Law of
close distance.
migran wilayah
Migration),
16
menjadi
bagi
ht
tujuan
bukan
tp ://
umumnya
w
w
Gambaran
barat
perempuan
dan
cenderung
bermigrasi pada jarak yang relatif dekat. struktur
umur
Viewed from the age structure of
penduduk,
Papua
Barat
masih
population, the population of Papua
tergolong
penduduk
dari
Barat is in transition from young to
penduduk muda menuju penduduk
intermediate population. This is shown
intermediet.
ditunjukkan
by percentage of population aged less
dengan persentase penduduk berumur
than 15 years at least 35 percent (34.2
kurang dari 15 tahun sedikitnya 35
percent) but the median age of the
persen (34,2 persen) tetapi median
population is between 20-29 years (22,8
umur penduduk berada di antara 20 –
years). Manokwari regency and Sorong
29 tahun (22,8 tahun).
Kabupaten
Municipality are two areas that have
Sorong
entered an intermediate phase in which
dan
Kota
.g o
the percentage of resident population
ar
merupakan dua wilayah yang telah
bp s
Manokwari
ini
at .
Hal
transisi
.id
dari
Dilihat
aged under 15 years of less than 35
di
percent.
persentase
penduduk
.p a
pu
mana
ab
memasuki fase penduduk intermediet
Gambar/Picture 3.2
Age Structure of Papua Barat in 2010
1,365 1,511 2,718 4,854 7,587 11,869 16,157 21,440 25,417 32,054 37,949 36,161 33,729 37,146 42,601 45,372
ht
tp ://
75 + 70 - 74 65 - 69 60 - 64 55 - 59 50 - 54 45 - 49 40 - 44 35 - 39 30 - 34 25 - 29 20 - 24 15 - 19 10 - 14 5-9 0-4
w
w
w
Struktur Umur Penduduk Papua Barat Tahun 2010
60,000
1,522 Laki-laki 1,819 3,581 6,129 10,101 14,349 19,189 25,528 29,700 36,978 42,312 40,034 36,391 40,547 45,611 48,325
Perempuan
40,000
20,000
0
20,000
40,000
60,000
17
berumur di bawah 15 tahun kurang dari 35 persen. Komposisi penduduk menurut
by marital status shows the percentage
persentase penduduk yang berstatus
of population who have the status of
belum kawin pada kelompok laki-laki
unmarried in the group of men larger
lebih besar dibandingkan perempuan.
than females. Table 3.3 shows the
Tabel 3.3 memperlihatkan persentase
percentage of men and women who are
penduduk laki-laki dan perempuan
unmarried status of Papua Barat for
yang berstatus belum kawin di Papua
56.7 percent and 49.2 percent. This fact
Barat sebesar 56,7 persen dan 49,2
indicates that the group of women
persen. Fakta ini mengindikasikan
entered the ladder earlier than men
bahwa kelompok perempuan lebih
marriage.
.g o
.id
menunjukkan
bp s
perkawinan
at .
status
The composition of the population
awal memasuki jenjang perkawinan
ab
ar
daripada laki-laki.
pu
Gambar/Picture 3.2
.p a
Penduduk Papua Barat Yang Belum Kawin Tahun 2010
w
ht
tp ://
Prov. Papua Barat Kota Sorong Kab. Maybrat Kab. Tambrauw Kab. Raja Ampat Kab. Sorong Kab. Sorong Selatan Kab. Manokwari Kab. Teluk Bintuni Kab. Teluk Wondama Kab. Kaimana Kab. Fakfak
w
w
Unmarried Population of Papua Barat in 2010
Perempuan Laki-laki
0
18
10
20
30
40
50
60
70
Tabel 3.1 Persentase Penduduk Menurut Jenis Kelamin Dirinci Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Percentage of Population by Sex Specified According to the Regency / City in The Papua Barat Province in 2010 Jenis kelamin Kabupaten/kota
Perempuan
Total
Kab. Fakfak
52.1
47.9
100.0
Kab. Kaimana
53.6
46.4
100.0
Kab. Teluk Wondama
52.3
47.7
100.0
Kab. Teluk Bintuni
54.8
45.2
100.0
Kab. Manokwari
53.2
46.8
100.0
Kab. Sorong Selatan
55.2
44.8
Kab. Sorong
53.4
46.6
Kab. Raja Ampat
51.9
Kab. Tambrauw
51.1
Kab. Maybrat
53.2
Kota Sorong
52.8
Provinsi Papua Barat
53.1
100.0 100.0 100.0
48.9
100.0
46.8
100.0
47.2
100.0
46.9
100.0
ab
ar
at .
48.1
bp s
.g o
.id
Laki-laki
ht
tp ://
w
w
w
.p a
pu
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
19
20
35.9
40.8
36.1
33.6
41.2
30.3
40.2
43.5
38.1
33.9
35.1
Kab. Kaimana
Kab. Teluk Wondama
Kab. Teluk Bintuni
Kab. Manokwari
Kab. Sorong Selatan
Kab. Sorong
Kab. Raja Ampat
Kab. Tambrauw
Kab. Maybrat
Kota Sorong
Prov. Papua Barat
62.3
63.4
59.5
55.0
57.1
66.0
54.8
63.5
62.5
57.2
62.7
65+
2.6
2.7
2.5
1.5
2.7
3.8
4.0
3.0
1.4
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
Total
w100.0 100.0 w 100.0. p
1.2 tp1.4 :// 2.0 w
h 63.2 t
15 - 64
Laki-laki
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
35.6
0 - 14
Kab. Fakfak
Kabupaten/Kota
a30.1 pu 39.4 a 33.4
29.7
38.0
42.2
64.8
2.2
1.1
.7
1.9
2.0
2.4
1.5
1.5
2.2
.5
1.9
65+
.id
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
Total
.g o
.b1.8 ps
ba57.1 60.9 r 68.1a t
58.7
67.9
57.1
40.5
67.6
61.7
54.4
61.3
64.0
15 - 64
30.9
36.7
43.4
38.1
34.1
0 - 14
Perempuan
34.3
31.9
38.0
42.9
39.8
30.2
40.9
32.3
36.4
42.0
36.9
34.9
0 - 14
63.5
65.6
60.1
56.0
57.9
66.9
55.8
65.4
62.2
55.8
62.1
63.6
15 - 64
Total
2.2
2.5
1.8
1.1
2.3
2.9
3.3
2.3
1.5
2.1
1.0
1.5
65+
Tabel 3.2 Persentase Penduduk Menurut Jenis Kelamin dan Kelompok Umur Dirinci Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Percentage of Population by Sex and Age Group Specified According to The Regency / City in The Papua Barat Province in 2010
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
Total
21
41.4 41.0
59.6
56.2
54.3
60.1
52.3
57.3
57.3
61.9
56.2
56.7
Kab. Teluk Wondama
Kab. Teluk Bintuni
Kab. Manokwari
Kab. Sorong Selatan
Kab. Sorong
Kab. Raja Ampat
Kab. Tambrauw
Kab. Maybrat
Kota Sorong
Prov. Papua Barat
0.6
0.7
0.0
0.2
0.7
0.8
0.3
0.9
0.5
0.7
0.2
0.0
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
35.1
40.4
40.2
45.3
37.5
43.3
41.9
37.4
37.8
60.2
Kab. Kaimana
37.2
61.4
Belum Cerai Kawin kawin hidup
Kab. Fakfak
Kabupaten/Kota
1.7
1.6
2.9
2.1
1.7
1.8
2.2
Cerai mati
100.0
50.0
46.1
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
49.2
49.6
55.6
53.8
53.4
41.3
3.3
2.6
3.3
3.8
5.7
Cerai mati
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
Total
1.5 2.3 100.0 r 52.1 a0.6 6.0 100.0 t 41.6 1.3. 3.8 100.0 b 41.1 0.2 p4.8 100.0 s 39.4 1.1 3.9 100.0 . g 45.0 2.1 3.3 o100.0 .id 45.3 1.7 3.8 100.0
2.1
2.0
1.0
2.8
0.4
Cerai hidup
Perempuan
Kawin wTotal Belum kawin w 53.9 40.0 1.4 100.0 . 1.9 100.0p 53.3 40.1 a 2.2 100.0 56.4 pu 39.3 1.3 100.0 46.8 48.5 a 1.5 100.0 46.3 48.3 ba
w
tp Laki-laki: //
ht
53.2
53.1
59.0
55.6
55.4
47.1
55.6
50.6
52.0
58.1
57.0
57.8
43.0
43.1
37.1
40.7
40.9
48.5
41.3
45.6
44.9
38.3
38.9
38.6
1.1
1.4
0.5
0.2
1.0
0.7
0.8
1.5
1.2
0.9
1.4
0.2
Belum Cerai Kawin kawin hidup
Total
2.7
2.4
3.4
3.4
2.7
3.7
2.3
2.3
1.9
2.7
2.7
3.4
Cerai mati
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
100.0
Total
Tabel 3.3 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun atau Lebih Menurut Jenis Kelamin dan Status Perkawinan Dirinci Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Percentage of Population Aged 10 Years or More by Sex and Marital Status Specified According to the Regency / City in The Papua Barat Province in 2010
22
w
w
tp ://
ht .p a
w ab
pu at .
ar
.g o
bp s
.id
Health
.id
4
Kesehatan
Services in the field of public health is a
.g o
Pelayanan di bidang kesehatan
right and a fundamental requirement
kebutuhan yang mendasar yang harus
that must be met by the government.
dipenuhi
Development in this field aims so that
oleh
hak
pemerintah.
people can easily obtain health care
ar
Pembangunan di bidang ini bertujuan
at .
merupakan
bp s
dan
masyarakat
quality, and affordable for all residents,
pelayanan kesehatan secara mudah,
so the expected degree of public health
berkualitas
untuk
will increase. Provision of public health
semua penduduk, sehingga derajat
facilities such as hospitals, health
kesehatan
centers, sub health centers, and other
terjangkau
.p a
dan
pu
ab
agar masyarakat dapat memperoleh
diharapkan
w w
w
masyarakat
akan semakin meningkat. Penyediaan
service
fasilitas
seperti
personnel both in terms their quantity
rumah sakit, puskesmas, puskesmas
and quality are factors that determine
ht
tp ://
kesehatan
pembantu,
serta
umum
pusat
pelayanan
kesehatan lainnya termasuk tenaga kesehatan
baik
dari
segi
centers
including
health
the success of development in the field of health.
jumlah
maupun kualitasnya merupakan faktor yang sangat menentukan keberhasilan pembangunan di bidang kesehatan. Oleh karena kesehatan adalah
Because of health is a vital matter
hal yang sangat vital bagi manusia,
for human beings, improving health
peningkatan
care
jangkauan
pelayanan
coverage
should
be
more
23
kesehatan harus semakin diperbaiki.
improved. An indicator of success of
Salah satu indikator
development
keberhasilan
in
this
field
is
the
pembangunan di bidang ini ialah
proportion of people who suffer health
proporsi masyarakat yang menderita
problems.
gangguan kesehatan. A total of 61.91 percent of the
penduduk di Papua Barat mengalami
population in Papua Barat experiencing
gangguan
kesehatan.
Gangguan
health problems. Cough, fever and cold
kesehatan
yang
banyak
are three health problems that most
dikeluhkan masyarakat adalah batuk,
suffered by people with the percentage
pilek dan panas dengan persentase
respectively
masing-masing 14,11 persen; 12,73
percent and 12,07 percent.
persen dan 12,07 persen. Batuk, pilek,
colds, and sometimes heat caused by
dan panas terkadang disebabkan oleh
viral infections, dust, or environmental
infeksi
conditions are unfavorable. Therefore,
debu,
atau
kondisi
.g o
12,73 Coughs,
at .
bp s
percent;
the addition of medicines needed for
pu
lingkungan yang tidak bersahabat.
14,11
ar
paling
.id
persen
virus,
61,91
ab
Sebanyak
.p a
Oleh karena itu, penambahan obat-
this type of disorder will certainly be more helpful people in the process of
gangguan ini tentunya akan semakin
healing and prevention of serious
w w
w
obatan yang dibutuhkan untuk jenis membantu penduduk dalam proses
diseases.
tp ://
penyembuhan maupun pencegahan
ht
penyakit yang lebih serius.
Kabupaten Tambrauw, sebagai
Tambrauw regency, the most
kabupaten yang paling terisolir di
isolated area in Papua Barat, is the
Papua Barat, merupakan kabupaten
regency with the highest percentage of
dengan
gangguan
health interference (79,25 percent).
kesehatan penduduk yang tertinggi.
Access people to health facilities in
(79,25
Tambrauw is very difficult.
terhadap
persentase persen). sarana
Akses
penduduk
kesehatan
Kabupaten Tambrauw sangat sulit.
24
di
Semakin sering dan semakin sakit
a person experiences pain means that
berarti bahwa semakin lemah daya
the weaker the body resistance to
tahan tubuhnya terhadap penyakit.
disease. Based on pain intensity, the
Berdasarkan lama sakit, penduduk
people of West Papua's most ill for not
Papua Barat paling banyak menderita
more than 3 days (52.11 percent). Most
sakit selama tidak lebih dari 3 hari
people choose to go at health centers /
(52,11
besar
sub-health centers (57.62 percent).
di
There are some people who still take
pembantu
medication to traditional therapist or
terdapat
shaman (0.24 percent). The most widely
melakukan
used drug to treat the disease, is
persen).
penduduk
Sebagian
memilih
berobat
puskesmas/puskesmas (57,62
persen).
sebagian
orang
Masih yang
.id
mengalami
.g o
seseorang
bp s
lama
The more frequent and the longer
pengobatan ke batra atau dukun (0,24
pu
adalah obat-obatan modern.
ab
ar
digunakan untuk mengobati penyakit,
at .
persen). Obat yang paling banyak
modern medicine.
.p a
Selain hal di atas, keberhasilan
In addition to the above, success in the health sector can also be seen
dari menurunnya angka kematian ibu
from the decline in maternal mortality
w w
w
di bidang kesehatan juga dapat dilihat
and child mortality. Maternal and child
ibu dan anak secara umum dapat
health in general can be seen from the
dilihat dari data penolong kelahiran.
data of birth helper. Helper births
Penolong kelahiran yang dilakukan
performed by doctors or other medical
oleh dokter atau tenaga medis lainnya
personnel deemed better than shaman
dianggap lebih baik jika dibandingkan
or family. Amounted to 53,58 percent of
dengan dukun atau famili. Sebesar
infants born in West Papua is assisted
53,58 persen kelahiran balita di Papua
by a midwife and 17.92 percent by
Barat dibantu oleh bidan, dan 17,92
doctors as first-born physician as
persen yang menggunakan jasa dokter
helper. The role of shaman in West
sebagai penolong pertama kelahiran.
Papua in this case is still high
ht
tp ://
dan angka kematian balita. Kesehatan
Peran dukun di Papua Barat dalam hal
25
ini masih sangat berpengaruh (18,69
influential
persen kelahiran dibantu oleh dukun).
assisted by a shaman).
Selain memperhatikan penolong
(18.69 percent of births
In addition to considering the
kelahiran anak, ketercukupan nutrisi
child's
dan gizi anak juga harus diperhatikan.
nutrition and child nutrition should also
Hal ini bertujuan agar anak kuat dan
be considered. It is intended that a
cerdas. ASI sebagai makanan pertama
strong and intelligent children. . Breast
untuk balita menyediakan asupan gizi
milk as first food for infants provides
yang sempurna dan sesuai kebutuhan
perfect nutrition and toddler needs.
balita.
Sebagian besar anak berusia
Most children aged 2-4 years of never
2—4 tahun pernah disusui selama 2
breast-fed for 2 years or more (45.94
tahun atau lebih (45,94 persen).
percent).
helper,
.g o
bp s
at . ar ab pu .p a w w w tp :// ht 26
adequacy
of
.id
birth
27
33.05
Kab. Tambrauw
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
11.85
22.08
Kab. Raja Ampat
Provinsi Papua Barat
11.25
Kab. Sorong
12.66
12.99
Kab. Sorong Selatan
Kota Sorong
10.39
Kab. Manokwari
6.39
15.90
Kab. Teluk Bintuni
Kab. Maybrat
23.28
6.30
Kab. Kaimana
Kab. Teluk Wondama
4.11
(2)
(1)
Kab. Fakfak
Panas
Kabupaten/Kota
14.27
14.64
10.81
35.98
17.62
12.00
16.06
14.81
16.36
30.17
10.93
5.11
(3)
12.91
15.38
9.09
27.82
15.14
11.25
11.16
12.74
15.73
23.46
9.89
3.91
(4)
tp :// Pilek Batuk w w w .p
ht
1.30
0.99
0.49
2.09
1.74
1.00
3.13
1.20
2.74
1.12
6.33
0.99
1.02
(6)
Diare/ buang air
1.66
0.87
1.47
3.97
3.47
2.25
.id 5.68
8.19
1.47
17.57
6.45
5.50
.g o
11.37
2.70
7.00
16.39
2.67
1.18
(7)
Sakit kepala berulang
bp s 3.20
1.07
2.19
ra t.
ba
0.75
ua
ap 1.00
(5)
Asma/ napas sesak/ cepat
1.51
1.49
1.97
5.86
3.23
1.00
1.49
0.81
2.93
3.17
1.30
0.71
(8)
Sakit gigi
10.65
11.41
4.18
9.21
10.67
12.50
8.64
11.66
20.67
11.17
4.77
3.95
(9)
Lainnya
62.74
73.85
70.13
79.93
59.20
65.93
63.57
57.33
55.27
43.92
56.25
67.21
(10)
Gangguan Kesehatan
Laki-laki / Male
Tabel 4.1 Persentase Penduduk yang Mempunyai Keluhan Kesehatan Selama Bulan Referensi Dirinci Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Percentage of Population Who Had Health Complaint During the Reference Month by Sex and Regency/City in The Papua Barat Province in 2010
28
31.73
Kab. Tambrauw
w w
13.91
16.67
10.89
31.73
16.89
14.04
16.17
11.82
13.65
25.56
14.10
4.03
(3)
Batuk
tp ://
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
12.33
21.45
Kab. Raja Ampat
Provinsi Papua Barat
13.75
Kab. Sorong
12.92
14.59
Kab. Sorong Selatan
Kota Sorong
10.78
Kab. Manokwari
6.98
14.61
Kab. Teluk Bintuni
Kab. Maybrat
25.97
6.04
Kab. Kaimana
Kab. Teluk Wondama
4.46
(2)
(1)
Kab. Fakfak
Panas
Kabupaten/Kota
ht
12.53
16.53
10.34
26.04
14.21
11.75
12.05
10.28
14.79
17.59
13.36
.p a
3.05
w
(4)
Pilek
1.71
1.94
0.00
2.19
1.88
2.58
3.35
1.91
1.31
ab
pu 1.84
0.16
0.75
(5)
Asma/ napas sesak/ cepat
1.51
1.53
1.40
3.06
2.14
1.43
7.51
12.50
1.12
.id
17.94
.g o
5.90
5.73
10.56
3.94
10.48
20.45
3.01
2.42
(7)
Sakit kepala berulang
bp s
3.02
at .
ar 0.52
3.10
4.70
1.80
0.36
(6)
Diare/ buang air
1.85
2.08
3.63
4.60
3.22
1.43
1.25
1.29
3.16
4.29
0.93
0.18
(8)
Sakit gigi
12.11
13.06
3.35
10.07
12.87
10.03
9.90
13.87
30.66
9.82
2.69
5.52
(9)
Lainnya
61.03
66.91
80.28
78.52
60.24
71.54
54.76
56.41
44.49
51.09
48.03
71.88
(10)
Gangguan Kesehatan
Perempuan / Female
Tabel 4.1 Persentase Penduduk yang Mempunyai Keluhan Kesehatan Selama Bulan Referensi Dirinci Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Percentage of Population Who Had Health Complaint During the Reference Month by Sex and Regency/City in The Papua Barat Province in 2010
29
32.41
Kab. Tambrauw
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
12.07
21.78
Kab. Raja Ampat
Provinsi Papua Barat
12.42
Kab. Sorong
12.78
13.71
Kab. Sorong Selatan
Kota Sorong
10.57
Kab. Manokwari
6.67
15.32
Kab. Teluk Bintuni
Kab. Maybrat
24.56
6.18
Kab. Kaimana
Kab. Teluk Wondama
4.28
(2)
(1)
Kab. Fakfak
Panas
Kabupaten/Kota
14.11
15.60
10.85
33.90
17.27
12.95
16.11
13.41
15.13
27.97
12.40
4.59
(3)
12.73
15.92
9.67
26.95
14.69
11.48
11.56
11.59
15.31
20.66
11.50
3.50
(4)
tp :// Batuk w Pilek w w .p
ht
1.49
1.44
0.26
2.14
1.80
1.74
3.23
1.53
2.09
1.46
5.56
1.37
0.70
(6)
Diare/ buang air
1.59
1.18
1.44
3.53
2.84
1.87
11.01
3.28
8.57
18.32
2.83
1.78
(7)
Sakit kepala berulang
.id 6.54
10.22
1.31
17.75
6.19
5.61
.g o
bp s 3.12
0.81
2.60
ra t.
ba
0.48
ua
ap 0.88
(5)
Asma/ napas sesak/ cepat
1.67
1.77
2.75
5.24
3.22
1.20
1.38
1.04
3.04
3.70
1.13
0.45
(8)
Sakit gigi
11.34
12.19
3.79
9.63
11.73
11.35
9.20
12.70
25.18
10.53
3.80
4.70
(9)
Lainnya
61.91
70.32
75.00
79.25
59.71
68.60
59.22
56.90
49.89
47.31
52.16
69.60
(10)
Gangguan Kesehatan
Laki-laki dan Perempuan / Male and Female
Tabel 4.1 Persentase Penduduk yang Mempunyai Keluhan Kesehatan Selama Bulan Referensi Dirinci Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Percentage of Population Who Had Health Complaint During the Reference Month by Sex and Regency/City in The Papua Barat Province in 2010
30 44.47 47.65 48.31 50.49 68.40 50.00 44.27 48.85
Kab. Manokwari
Kab. Sorong Selatan
Kab. Sorong
Kab. Raja Ampat
Kab. Tambrauw
Kab. Maybrat
Kota Sorong
Provinsi Papua Barat
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
60.40
Kab. Teluk Bintuni
.p a
67.86
ab
39.09
42.71
44.44
28.14
45.63
33.71
38.73
43.15
pu
29.76
22.32
w
67.62
28.40
(3)
4-7
39.24
(2)
<= 3
34.59
w w
tp ://
ht
Kab. Teluk Wondama
Kab. Kaimana
Kab. Fakfak
(1)
Kabupaten/Kota
at .
ar
4.84
7.29
1.85
1.30
.g o
bp s
1.94
4.49
5.15
2.72
4.48
4.46
2.73
11.63
(4)
8 - 14
2.16
.id
2.08
0.00
2.16
0.97
6.74
0.36
1.17
2.96
1.79
0.00
2.33
(5)
15 - 21
Jumlah Hari Sakit
5.06
3.65
3.70
0.00
0.97
6.74
8.11
8.50
2.40
3.57
1.25
12.21
(6)
22 - 30
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
(7)
Total
Laki-laki / Male
Tabel 4.2 Persentase Penduduk yang Menderita Sakit Selama Bulan Referensi Dirinci Menurut Jumlah Hari Sakit dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Percentage of Population Suffering Ill During the Reference Month Specified According to Number of Sick Days and Regency / City in the Papua Barat Province in 2010
31
61.54 68.54 54.39 74.73 43.18 52.00 65.09 63.16 54.44 55.68
Kab. Teluk Wondama
Kab. Teluk Bintuni
Kab. Manokwari
Kab. Sorong Selatan
Kab. Sorong
Kab. Raja Ampat
Kab. Tambrauw
Kab. Maybrat
Kota Sorong
Provinsi Papua Barat
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
60.54
Kab. Kaimana
.p a
w ab
36.14
37.78
26.32
28.77
39.00
44.32
18.14
41.17
26.84
22.22
pu
36.24
34.78
(3)
(2)
4-7
<= 3
47.06
w w
Kab. Fakfak
(1)
Kabupaten/Kota
tp ://
ht
at .
ar
4.68
6.67
8.77
2.83
5.00
4.55
.g o
bp s
1.78
1.41
4.62
6.84
0.00
6.90
(4)
8 - 14
0.67
0.00
1.75
.id
0.94
0.00
2.27
3.56
0.00
0.00
2.56
1.74
0.00
(5)
15 - 21
Jumlah Hari Sakit
2.83
1.11
0.00
2.36
4.00
5.68
1.78
3.03
0.00
6.84
1.48
11.25
(6)
22 - 30
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
(7)
Total
Perempuan / Female
Tabel 4.2 Persentase Penduduk yang Menderita Sakit Selama Bulan Referensi Dirinci Menurut Jumlah Hari Sakit dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Percentage of Population Suffering Ill During the Reference Month Specified According to Number of Sick Days and Regency / City in the Papua Barat Province in 2010
32 (2)
<= 3
64.05 48.96 59.93 45.76 51.23 66.82 56.76 49.19 52.11
Kab. Teluk Bintuni
Kab. Manokwari
Kab. Sorong Selatan
Kab. Sorong
Kab. Raja Ampat
Kab. Tambrauw
Kab. Maybrat
Kota Sorong
Provinsi Papua Barat
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
64.63
.p a
64.37
w
41.23
w w
tp ://
ht
Kab. Teluk Wondama
Kab. Kaimana
Kab. Fakfak
(1)
Kabupaten/Kota
at .
ar
ab
37.68
40.32
35.14
28.44
42.36
38.98
29.39
4.76
6.99
5.41
2.03
.g o
bp s
3.45
4.52
3.62
2.12
42.26
4.54
5.68
1.48
9.12
(4)
8 - 14
28.45
pu
22.27
31.99
36.87
(3)
4-7
.id
1.45
3.99
2.42
1.08
1.80
1.13
2.46
6.21
5.24
6.02
1.32
5.24
1.36
11.70
(6)
22 - 30
0.90
1.58
0.49
4.52
1.81
0.64
1.63
2.18
0.80
1.09
(5)
15 - 21
Jumlah Hari Sakit
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
(7)
Total
Laki-laki dan Perempuan / Male and female
Tabel 4.2 Persentase Penduduk yang Menderita Sakit Selama Bulan Referensi Dirinci Menurut Jumlah Hari Sakit dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Percentage of Population Suffering Ill During the Reference Month Specified According to Number of Sick Days and Regency / City in the Papua Barat Province in 2010
33
60.88
64.31
45.79
63.27
61.84
68.15
73.56
87.20
55.84
73.46
65.93
Kab. Kaimana
Kab. Teluk Wondama
Kab. Teluk Bintuni
Kab. Manokwari
Kab. Sorong Selatan
Kab. Sorong
Kab. Raja Ampat
Kab. Tambrauw
Kab. Maybrat
Kota Sorong
Provinsi Papua Barat
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
73.88
(2)
w w
.p a
w
37.93
44.62
42.86
7.96
23.56
37.78
29.47
40.71
40.42
30.98
31.82
32.17
(3)
Mengobati Sendiri
Laki-laki
Berobat Jalan
Kab. Fakfak
(1)
Kabupaten/Kota
tp ://
ht
at .
ar
61.62
66.54
63.38
92.22
78.31
59.35
59.37
58.15
36.43
66.38
62.00
ab
pu 68.06
(4)
Berobat Jalan
38.15
43.87
43.66
13.70
28.31
37.40
.g o
32.05
bp s
40.39
37.17
29.26
26.53
46.53
(5)
.id
Mengobati Sendiri
Perempuan
63.83
69.94
59.46
89.62
75.88
63.95
60.66
60.90
41.09
65.29
61.44
70.87
(6)
Berobat Jalan
38.03
44.23
43.24
10.73
25.88
37.60
30.71
40.56
38.79
30.17
29.17
39.59
(7)
Mengobati Sendiri
Total
Tabel 4.3 Persentase Penduduk yang Berobat Jalan dan Mengobati Sendiri Selama Bulan Referensi Dirinci Menurut Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Percentage of Population Treated Outpatient and Self Treated During the Reference Month Specified by Sex and Regency / City in the Papua Barat Province in 2010
34 12.37
Provinsi Papua Barat
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
10.34
Kota Sorong
8.70
Kab. Tambrauw 15.15
7.32
Kab. Raja Ampat
Kab. Maybrat
9.80
Kab. Sorong
18.82
Kab. Sorong Selatan
1.97
Kab. Teluk Bintuni 20.80
8.86
Kab. Teluk Wondama
Kab. Manokwari
9.72
15.75
Kab. Kaimana
Kab. Fakfak
(2)
(1)
6.55
8.62
3.03
4.35
0.00
7.84
6.57
5.34
2.96
0.00
0.00
39.40
w
(3)
22.19
20.69
3.03
4.35
2.44
15.69
8.17
42.78
8.42
ab
2.53
pu
44.94
10.90
(4)
Praktek dokter/ poliklinik
.p a
Rumah Sakit Swasta
w w
tp ://
Rumah Sakit Pemerintah
Kabupaten/Kota
ht
37.27
55.57
51.72
84.85
82.61
90.24
52.94
.id 7.05
9.48
6.06
0.00
0.00
13.73
6.57
3.64
8.75
1.27
5.26
4.85
(6)
Praktek nakes
.g o
bp s
57.37
at .
ar
78.01
86.08
50.60
44.25
(5)
Puskesmas/ pustu
0.10
0.00
3.03
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
(7)
Praktek batra
0.10
0.00
3.03
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
(8)
Dukun bersalin
1.64
0.86
3.03
0.00
0.00
5.88
3.29
0.85
2.08
2.53
0.00
0.00
(9)
Lainnya
Laki-laki / Male
Tabel 4.4 Persentase Penduduk yang Berobat Jalan Selama Bulan Referensi Dirinci Menurut Tempat/Cara Berobat, Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Percentage of Population Treated Outpatient and Self Treated During the Reference Month Specified by Place/Method of Medication, Sex and Regency / City in the Papua Barat Province in 2010
35
14.93
Kab. Teluk Wondama
12.71 13.65
Kota Sorong
Provinsi Papua Barat
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
9.68
16.22
Kab. Tambrauw
Kab. Maybrat
14.89
Kab. Raja Ampat
6.52
25.20
Kab. Sorong Selatan
Kab. Sorong
17.11
Kab. Manokwari
1.18
21.01
Kab. Kaimana
Kab. Teluk Bintuni
33.72
(2)
(1)
Kab. Fakfak
Rumah Sakit Pemerintah
Kabupaten/Kota
6.49
9.32
3.23
5.41
2.13
8.70
6.52
2.98
5.32
0.00
0.00
19.61
(3)
ab
19.33
18.64
6.45
0.00
0.00
19.57
4.05
35.62
6.74
5.97
23.67
pu
31.37
(4)
Praktek dokter/ poliklinik
.p a
w
Rumah Sakit Swasta
w w
tp ://
ht
59.75
55.93
80.65
75.68
82.98
50.00
0.00
2.63
4.73
1.49
0.00
0.00
(6)
Praktek nakes
.id 4.49
3.39
3.23
2.70
0.00
21.74
.g o
bp s 70.75
47.91
83.21
at .
ar
83.58
64.26
32.16
(5)
Puskesmas/ pustu
0.38
0.85
3.23
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
(7)
Praktek batra
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
(8)
Dukun bersalin
1.75
1.69
0.00
0.00
2.13
0.00
0.00
3.27
2.36
0.00
3.14
0.00
(9)
Lainnya
Perempuan / Female
Tabel 4.4 Persentase Penduduk yang Berobat Jalan Selama Bulan Referensi Dirinci Menurut Tempat/Cara Berobat, Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Percentage of Population Treated Outpatient and Self Treated During the Reference Month Specified by Place/Method of Medication, Sex and Regency / City in the Papua Barat Province in 2010
36 14.93
Kab. Teluk Wondama
12.71 13.65
Kota Sorong
Provinsi Papua Barat
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
9.68
16.22
Kab. Tambrauw
Kab. Maybrat
14.89
Kab. Raja Ampat
6.52
25.20
Kab. Sorong Selatan
Kab. Sorong
17.11
Kab. Manokwari
1.18
21.01
Kab. Kaimana
Kab. Teluk Bintuni
33.72
Kab. Fakfak
(2)
(1)
6.49
9.32
3.23
5.41
2.13
8.70
6.52
2.98
5.32
0.00
0.00
19.61
w
(3)
19.33
18.64
6.45
0.00
0.00
19.57
4.05
35.62
6.74
ab
5.97
pu
23.67
31.37
(4)
Praktek dokter/ poliklinik
.p a
Rumah Sakit Swasta
w w
tp ://
Rumah Sakit Pemerintah
ht
Kabupaten/Kota
59.75
55.93
80.65
75.68
82.98
50.00
4.49
3.39
3.23
.id
2.70
0.00
21.74
0.00
2.63
4.73
1.49
0.00
0.00
(6)
Praktek nakes
.g o
bp s
70.75
at .
ar 47.91
83.21
83.58
64.26
32.16
(5)
Puskesmas/ pustu
0.38
0.85
3.23
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
(7)
Praktek batra
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
(8)
Dukun bersalin
1.75
1.69
0.00
0.00
2.13
0.00
0.00
3.27
2.36
0.00
3.14
0.00
(9)
Lainnya
Laki-laki dan Perempuan / Male and Female
Tabel 4.4 Persentase Penduduk yang Berobat Jalan Selama Bulan Referensi Dirinci Menurut Tempat/Cara Berobat, Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Percentage of Population Treated Outpatient and Self Treated During the Reference Month Specified by Place/Method of Medication, Sex and Regency / City in the Papua Barat Province in 2010
37
31.10
23.18
27.54
30.14
22.83
28.91
50.40
72.09
Kab. Teluk Wondama
Kab. Teluk Bintuni
Kab. Manokwari
Kab. Sorong Selatan
Kab. Sorong
Kab. Raja Ampat
Kab. Tambrauw
Kab. Maybrat
24.39
85.58
93.19
39.53
81.35
82.81
82.61
81.21
90.08
80.58
85.98
73.14
69.92
(3)
Obat modern
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
Provinsi Papua Barat
8.90
34.49
Kab. Kaimana
Kota Sorong
56.21
(2)
Obat tradisional
Kab. Fakfak
(1)
Kabupaten/Kota
Laki-laki
4.40
3.14
41.86
0.40
3.13
1.09
4.70
5.07
0.00
1.22
3.92
15.04
pu ab
25.52
9.50
71.11
47.39
33.85
19.18
30.77
29.59
23.99
38.16
40.99
86.84
93.30
48.89
81.93
86.92
87.67
84.16
87.01
at .
84.45
85.53
68.40
91.15
43.97
(6)
ar
4.04
2.79
57.78
1.61
.id
1.54
1.37
3.52
3.20
0.00
3.29
6.30
0.00
(7)
Lainnya
.g o
bp s
Obat modern
Perempuan
(5)
Obat tradisional
.p a
w
(4)
Lainnya
w w
tp ://
ht
24.92
9.19
71.59
48.90
31.40
21.21
30.44
28.45
23.54
34.49
37.78
50.14
(8)
Obat tradisional
86.17
93.24
44.32
81.64
84.88
84.85
82.60
88.73
82.30
85.76
70.74
80.45
(9)
Obat modern
Total
4.23
2.97
50.00
1.00
2.33
1.21
4.14
4.25
0.00
2.22
5.12
7.58
(10)
Lainnya
Tabel 4.5 Persentase Penduduk yang Mengobati Sendiri Selama Bulan Referensi Dirinci Menurut Tempat/Cara Berobat, Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Percentage of Population Who Were Self Treated During the Reference Month Specified by Place / Method of Medication, Sex and Regency / City in the Papua Barat Province in 2010.
38 2.08
Kab. Maybrat
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
14.02
4.11
Kab. Tambrauw
Provinsi Papua Barat
9.43
Kab. Raja Ampat
17.14
7.32
Kab. Sorong
Kota Sorong
6.80
Kab. Sorong Selatan
23.70
Kab. Manokwari
8.60
Kab. Teluk Wondama 10.71
9.50
Kab. Kaimana
Kab. Teluk Bintuni
7.40
(2)
w w
tp ://
Dokter
Kab. Fakfak
(1)
Kabupaten/Kota
ht
52.78
60.95
66.67
45.21
35.85
43.90
23.46
57.00
60.05
43.01
36.81
.p a
w
61.43
(3)
Bidan
0.00
1.96
0.00
2.08
4.11
3.77
4.88
0.51
at .
ar
2.61
ab
pu
7.53
3.54
0.00
(4)
Tenaga paramedis lain
21.53
19.05
25.00
15.07
43.40
.id
9.38
2.86
4.17
30.14
7.55
17.07
16.78
9.22
8.25
22.58
20.39
3.81
(6)
Famili/keluarga
.g o
bp s
26.83
52.45
7.48
19.68
17.20
27.15
27.36
(5)
Dukun
Penolong Kelahiran Pertama
0.33
0.00
0.00
1.37
0.00
0.00
0.00
0.00
1.30
1.08
2.62
0.00
(7)
Lainnya
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
(8)
TT
Laki-laki / Male
Tabel 4.6A Persentase Balita Menurut Penolong Kelahiran Pertama, Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Percentage of Children Aged Under Five Specified By the First Birth Attendance, Sex and Regency / City in the Papua Barat Province in 2010.
39
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
54.14
12.24
Provinsi Papua Barat
51.11 68.00
4.44
Kab. Maybrat
38.33
42.37
54.84
34.42
55.79
47.90
41.46
41.19
69.05
16.00
0.00
Kab. Tambrauw
.p a
(3)
Bidan
w
Kota Sorong
5.08
Kab. Raja Ampat
29.96
Kab. Manokwari
6.45
6.01
Kab. Teluk Bintuni
Kab. Sorong
7.32
Kab. Teluk Wondama
2.04
3.50
Kab. Kaimana
Kab. Sorong Selatan
3.93
(2)
Dokter
Kab. Fakfak
(1)
Kabupaten/Kota
w w
tp ://
ht
3.70
2.16
0.00
8.89
5.00
3.39
0.00
3.02
1.27
3.08
7.32
at .
ar
0.00
ab
pu
(4)
Tenaga paramedis lain
18.94
13.33
24.44
30.00
40.68
8.47
12.15
2.67
11.11
26.67
.id
16.13
43.74
6.27
11.04
21.95
29.40
3.93
(6)
Famili/keluarga
.g o 22.58
14.74
5.45
bp s
31.97
21.95
25.91
19.40
(5)
Dukun
Penolong Kelahiran Pertama
0.39
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
2.04
1.27
0.00
0.00
0.00
0.00
(7)
Lainnya
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
(8)
TT
Perempuan / Female
Tabel 4.6A Persentase Balita Menurut Penolong Kelahiran Pertama, Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Percentage of Children Aged Under Five Specified By the First Birth Attendance, Sex and Regency / City in the Papua Barat Province in 2010.
40
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
12.24
Provinsi Papua Barat
4.44
Kab. Maybrat 16.00
0.00
Kab. Tambrauw
Kota Sorong
5.08
Kab. Raja Ampat
29.96
Kab. Manokwari
6.45
6.01
Kab. Teluk Bintuni
Kab. Sorong
7.32
Kab. Teluk Wondama
2.04
3.50
Kab. Kaimana
Kab. Sorong Selatan
3.93
(2)
w w
tp ://
Dokter
Kab. Fakfak
(1)
Kabupaten/Kota
ht
54.14
68.00
51.11
38.33
42.37
54.84
34.42
55.79
47.90
41.46
41.19
.p a
w
69.05
(3)
Bidan
2.16
0.00
8.89
5.00
3.39
0.00
3.02
at .
ar
1.27
3.08
ab
pu
7.32
0.00
3.70
(4)
Tenaga paramedis lain
.g o 18.94
13.33
24.44
30.00
40.68
bp s
22.58
14.74
5.45
31.97
21.95
25.91
19.40
(5)
Dukun
.id
12.15
2.67
11.11
26.67
8.47
16.13
43.74
6.27
11.04
21.95
29.40
3.93
(6)
Famili/keluarga
Penolong Kelahiran Pertama
0.39
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
2.04
1.27
0.00
0.00
0.00
0.00
(7)
Lainnya
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
(8)
TT
Laki-laki dan Perempuan / Male and Female
Tabel 4.6A Persentase Balita Menurut Penolong Kelahiran Pertama, Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Percentage of Children Aged Under Five Specified By the First Birth Attendance, Sex and Regency / City in the Papua Barat Province in 2010.
41
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
18.51
Provinsi Papua Barat
4.17
Kab. Maybrat 17.14
5.48
Kab. Tambrauw
Kota Sorong
7.55
Kab. Raja Ampat
36.91
Kab. Manokwari
9.76
10.57
Kab. Teluk Bintuni
Kab. Sorong
13.98
Kab. Teluk Wondama
6.80
12.84
Kab. Kaimana
Kab. Sorong Selatan
19.50
(2)
Dokter
Kab. Fakfak
(1)
Kabupaten/Kota
w w
tp ://
ht
.p a
53.64
63.81
70.83
46.58
47.17
53.66
22.95
45.78
63.09
41.94
59.30
53.14
(3)
Bidan
w
at .
ar
2.50
0.00
2.08
5.48
1.89
4.88
1.02
3.48
0.00
7.53
2.23
7.40
ab
pu (4)
Tenaga paramedis lain
19.25
16.19
22.92
19.18
39.62
21.95
52.45
.g o
7.48
bp s
19.39
16.13
24.32
18.17
(5)
Dukun
3.77
6.09
2.86
0.00
21.92
.id
9.76
16.78
6.35
6.95
20.43
1.31
1.79
(6)
Famili/keluarga
Penolong Kelahiran Terakhir
0.01
0.00
0.00
1.37
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
(7)
Lainnya
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
(8)
TT
Laki-laki / Male
Tabel 4.6B Persentase Balita Menurut Penolong Kelahiran Terakhir, Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Percentage of Children Aged Under Five Specified By the Last Birth Attendance, Sex and Regency / City in the Papua Barat Province in 2010.
42 7.32 9.09 37.94
Kab. Teluk Wondama
Kab. Teluk Bintuni
Kab. Manokwari
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
17.19
Provinsi Papua Barat
4.44
Kab. Maybrat 22.67
0.00
Kab. Tambrauw
Kota Sorong
5.08
12.90
Kab. Raja Ampat
Kab. Sorong
2.04
3.71
Kab. Kaimana
Kab. Sorong Selatan
18.01
(2)
w w
tp ://
Dokter
Kab. Fakfak
(1)
Kabupaten/Kota
ht
53.51
64.00
53.33
45.00
47.46
64.52
33.37
46.54
52.60
47.56
54.10
.p a
58.89
w
(3)
Bidan
at .
ar
2.64
0.00
8.89
6.67
1.69
0.00
5.55
2.53
1.62
ab
pu 7.32
0.00
7.62
(4)
Tenaga paramedis lain
18.01
10.67
33.33
31.67
.g o
38.98
bp s
12.90
14.25
5.45
27.27
20.73
39.65
13.63
(5)
Dukun
.id
8.19
2.67
0.00
16.67
6.78
9.68
42.75
6.27
9.42
15.85
2.54
1.85
(6)
Famili/keluarga
Penolong Kelahiran Terakhir
0.45
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
2.04
1.27
0.00
1.22
0.00
0.00
(7)
Lainnya
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
(8)
TT
Perempuan / Female
Tabel 4.6B Persentase Balita Menurut Penolong Kelahiran Terakhir, Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Percentage of Children Aged Under Five Specified By the Last Birth Attendance, Sex and Regency / City in the Papua Barat Province in 2010.
43
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
17.92
Provinsi Papua Barat
4.30
Kab. Maybrat 19.44
3.01
Kab. Tambrauw
Kota Sorong
6.25
11.11
Kab. Raja Ampat
Kab. Sorong
4.38
37.33
Kab. Manokwari
Kab. Sorong Selatan
9.87
Kab. Teluk Bintuni
10.86
8.38
Kab. Kaimana
Kab. Teluk Wondama
18.77
(2)
Dokter
Kab. Fakfak
(1)
Kabupaten/Kota
w w
tp ://
ht
.p a
53.58
63.89
62.37
45.86
47.32
58.33
28.24
46.09
58.15
44.57
56.76
55.97
(3)
Bidan
w
at .
ar
2.56
0.00
5.38
6.02
1.79
2.78
3.32
3.09
0.76
7.43
1.14
7.51
ab
pu (4)
Tenaga paramedis lain
18.69
13.89
27.96
24.81
39.29
18.06
33.06
.g o
6.65
bp s
23.10
18.29
31.81
15.93
(5)
Dukun
5.36
7.04
2.78
0.00
19.55
.id
9.72
29.96
6.32
8.11
18.29
1.91
1.82
(6)
Famili/keluarga
Penolong Kelahiran Terakhir
0.21
0.00
0.00
0.75
0.00
0.00
1.03
0.52
0.00
0.57
0.00
0.00
(7)
Lainnya
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
(8)
TT
Laki-laki dan Perempuan / Male and Female
Tabel 4.6B Persentase Balita Menurut Penolong Kelahiran Terakhir, Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Percentage of Children Aged Under Five Specified By the Last Birth Attendance, Sex and Regency / City in the Papua Barat Province in 2010.
44
w w .p a
7.94
7.14 7.69 0.00 2.94 3.33 4.08
Kab. Sorong
Kab. Raja Ampat
Kab. Tambrauw
Kab. Maybrat
Kota Sorong
Provinsi Papua Barat
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
15.00
6.67
Kab. Sorong Selatan
2.94
0.00
19.23
0.00
10.00
8.00
2.00
ab
pu
18.60
2.33
3.92
Kab. Manokwari
2.33
Kab. Teluk Wondama
w
13.95
1.96
Kab. Kaimana
8.00
(3)
6 - 11
Kab. Teluk Bintuni
0.00
(2)
<= 5
tp ://
Kab. Fakfak
(1)
Kabupaten/Kota
ht
27.44
18.33
8.82
33.33
.id 14.74
18.33
29.41
9.80
11.54
17.86
23.33
18.00
18.60
4.65
9.80
0.00
(5)
18 - 23
.g o
bp s 19.23
21.43
26.67
at .
ar
28.00
30.23
51.16
17.65
52.00
(4)
12 - 17
Lama Disusui (bulan)
45.80
45.00
55.88
56.86
42.31
53.57
33.33
44.00
18.60
39.53
66.67
40.00
(6)
>= 24
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
(7)
Total
Laki-laki / Male
Tabel 4.7 Persentase Anak Usia 2 - 4 Tahun Yang Pernah Disusui Menurut Lamanya Disusui, Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Percentage of Children Aged 2—4 years Who Had Breast Fed Specified By Duration of Breast Feeding, Sex and Regency / City in the Papua Barat Province in 2010.
45
8.31
6.98 5.41 5.26 0.00 2.94 0.00 0.00 5.88 3.27
Kab. Teluk Bintuni
Kab. Manokwari
Kab. Sorong Selatan
Kab. Sorong
Kab. Raja Ampat
Kab. Tambrauw
Kab. Maybrat
Kota Sorong
Provinsi Papua Barat
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
8.82
5.56
Kab. Teluk Wondama
0.00
0.00
20.59
0.00
18.42
8.11
11.63
8.33
5.88
1.96
Kab. Kaimana
ab
pu
7.41
(3)
6 - 11
.p a
w
0.00
(2)
<= 5
Kab. Fakfak
(1)
Kabupaten/Kota
w w
tp ://
ht
33.33
23.93
17.65
25.71
18.18
26.47
11.11
13.16
27.03
.g o
bp s
25.58
at .
ar
29.41
29.63
(4)
12 - 17
18.39
17.65
45.71
11.36
2.94
.id
27.78
28.95
24.32
27.91
0.00
15.69
0.00
(5)
18 - 23
Lama Disusui (bulan)
46.10
50.00
28.57
70.45
47.06
61.11
34.21
35.14
27.91
52.78
47.06
62.96
(6)
>= 24
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
(7)
Total
Perempuan / Female
Tabel 4.7 Persentase Anak Usia 2 - 4 Tahun Yang Pernah Disusui Menurut Lamanya Disusui, Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Percentage of Children Aged 2—4 years Who Had Breast Fed Specified By Duration of Breast Feeding, Sex and Regency / City in the Papua Barat Province in 2010.
46
w w
8.11
4.35 5.00 0.00 1.45 4.26 3.70
Kab. Sorong
Kab. Raja Ampat
Kab. Tambrauw
Kab. Maybrat
Kota Sorong
Provinsi Papua Barat
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
12.77
5.88
Kab. Sorong Selatan
1.45
0.00
20.00
0.00
14.71
8.05
3.45
ab
pu
15.12
5.06
Kab. Manokwari
3.80
Kab. Teluk Wondama
4.90
.p a
w
10.47
1.96
Kab. Kaimana
7.69
(3)
6 - 11
Kab. Teluk Bintuni
0.00
(2)
<= 5
tp ://
Kab. Fakfak
(1)
Kabupaten/Kota
ht
.g o
bp s 25.78
18.09
17.39
26.32
23.33
17.39
19.12
at .
ar
27.59
27.91
43.04
23.53
40.38
(4)
12 - 17
16.47
18.09
.id
37.68
10.53
6.67
21.74
26.47
20.69
23.26
2.53
12.75
0.00
(5)
18 - 23
Lama Disusui (bulan)
45.94
46.81
42.03
63.16
45.00
56.52
33.82
40.23
23.26
45.57
56.86
51.92
(6)
>= 24
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
(7)
Total
Laki-laki dan Perempuan / Male and Female
Tabel 4.7 Persentase Anak Usia 2 - 4 Tahun Yang Pernah Disusui Menurut Lamanya Disusui, Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Percentage of Children Aged 2—4 years Who Had Breast Fed Specified By Duration of Breast Feeding, Sex and Regency / City in the Papua Barat Province in 2010.
47
92.27
Provinsi Papua Barat
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
87.62
Kota Sorong
97.56
Kab. Sorong
93.75
86.90
Kab. Sorong Selatan
Kab. Maybrat
95.09
Kab. Manokwari
84.93
97.25
Kab. Teluk Bintuni
Kab. Tambrauw
70.97
Kab. Teluk Wondama
100.00
98.69
Kab. Kaimana
Kab. Raja Ampat
96.41
(2)
.p a
w
BCG
Kab. Fakfak
(1)
Kabupaten/Kota
w w
tp ://
ht
96.41
90.15
86.67
95.83
80.82
98.11
92.68
84.81
91.91
95.95
64.52
at .
ar
96.26
ab
pu
(3)
DPT
90.44
86.67
95.83
83.56
100.00
92.68
91.10
88.74
.g o
bp s
97.39
74.19
97.38
94.62
(4)
.id
POLIO
Jenis Imunisasi
78.45
79.05
87.50
69.86
92.45
85.37
84.30
69.43
83.21
53.76
85.06
83.41
(5)
CAMPAK
85.81
85.71
85.42
80.82
90.57
92.68
86.90
78.39
95.95
54.84
98.69
98.21
(6)
HEPATITIS B
Laki-laki / Male
Tabel 4.8 Persentase Balita yang Pernah Mendapat Imunisasi Menurut Jenis Imunisasi, Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Percentage of Children Aged Under Five Who Had Immunization Specified By Type of immunization, Sex, and Regency / City in the Papua Barat Province in 2010
48 BCG
93.67 89.11 87.78 96.77 96.61 83.33 97.78 90.67 92.16
Kab. Teluk Bintuni
Kab. Manokwari
Kab. Sorong Selatan
Kab. Sorong
Kab. Raja Ampat
Kab. Tambrauw
Kab. Maybrat
Kota Sorong
Provinsi Papua Barat
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
75.61
Kab. Teluk Wondama
.p a
w
98.63
100.00
(2)
w w
tp ://
ht
Kab. Kaimana
Kab. Fakfak
(1)
Kabupaten/Kota
88.64
84.00
100.00
71.67
91.53
93.55
87.29
at .
ar
85.75
92.53
ab
pu
69.51
100.00
96.07
(3)
DPT
93.22
89.36
82.67
100.00
80.00
.g o
bp s
90.32
91.36
85.75
92.53
82.93
98.63
98.15
(4)
.id
POLIO
Jenis Imunisasi
76.42
70.67
91.11
68.33
86.44
80.65
80.69
69.79
89.44
47.56
87.09
78.98
(5)
CAMPAK
85.45
84.00
71.11
73.33
94.92
100.00
86.80
76.57
90.91
54.88
98.63
100.00
(6)
HEPATITIS B
Perempuan
Tabel 4.8 Persentase Balita yang Pernah Mendapat Imunisasi Menurut Jenis Imunisasi, Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Percentage of Children Aged Under Five Who Had Immunization Specified By Type of immunization, Sex, and Regency / City in the Papua Barat Province in 2010
49
98.66 73.14 95.56 92.65 87.35 97.22 98.21 84.21 95.70 88.89 92.22
Kab. Kaimana
Kab. Teluk Wondama
Kab. Teluk Bintuni
Kab. Manokwari
Kab. Sorong Selatan
Kab. Sorong
Kab. Raja Ampat
Kab. Tambrauw
Kab. Maybrat
Kota Sorong
Provinsi Papua Barat
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
98.18
(2)
.p a
w
BCG
Kab. Fakfak
(1)
Kabupaten/Kota
w w
tp ://
ht
96.25
89.47
85.56
97.85
76.69
94.64
93.06
86.07
89.40
94.34
66.86
at .
ar
98.09
ab
pu
(3)
DPT
89.96
85.00
97.85
81.95
96.43
91.67
91.23
.g o
bp s
87.52
95.10
78.29
97.99
96.36
(4)
.id
POLIO
Jenis Imunisasi
77.54
75.56
89.25
69.17
89.29
83.33
82.47
69.58
86.15
50.86
86.05
81.23
(5)
CAMPAK
85.65
85.00
78.49
77.44
92.86
95.83
86.85
77.65
93.57
54.86
98.66
99.09
(6)
HEPATITIS B
Laki-laki dan Perempuan / Male and Female
Tabel 4.8 Persentase Balita yang Pernah Mendapat Imunisasi Menurut Jenis Imunisasi, Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Percentage of Children Aged Under Five Who Had Immunization Specified By Type of immunization, Sex, and Regency / City in the Papua Barat Province in 2010
50
31.65
32.90
16.22
19.61
37.93
13.04
Kab. Manokwari
Kab. Sorong Selatan
Kab. Sorong
Kab. Raja Ampat
Kab. Tambrauw
Kab. Maybrat
19.13
10.06
2.20
8.70
6.90
11.76
10.81
15.22
13.48
10.56
11.67
19.61
12.08
(3)
2
70.80
91.21
78.26
55.17
68.63
72.97
51.88
54.87
69.69
48.33
75.15
(5)
1
ab
pu
22.32
8.79
6.52
40.00
50.00
21.62
50.59
33.07
13.27
8.04
2.20
10.87
6.67
15.38
5.41
4.61
at .
ar
5.19
16.29
13.43
41.79
17.30
14.49
(6)
2
POLIO
5.24
14.49
.p a
w
67.54
(4)
3+
w w
tp ://
DPT
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
Provinsi Papua Barat
6.59
19.75
Kab. Teluk Bintuni
Kota Sorong
40.00
5.24
Kab. Kaimana
Kab. Teluk Wondama
20.38
(2)
1
Kab. Fakfak
(1)
Kabupaten/Kota
ht
.id
.g o 69.64
89.01
82.61
20.02
4.44
17.07
37.93
53.33
47.92
18.92
35.43
28.60
25.87
35.29
3.67
21.16
(8)
1
34.62
bp s
72.97
44.80
61.74
70.44
44.78
77.46
71.02
(7)
3+
10.49
7.78
2.44
5.17
22.92
10.81
15.22
6.34
8.58
13.73
22.34
12.32
(9)
2
HEPATITIS B
69.49
87.78
80.49
56.90
29.17
70.27
49.35
65.06
65.55
50.98
73.99
66.51
(10)
3+
Laki-laki / Male
Tabel 4.9 Persentase Balita 3—59 Bulan yang Pernah Mendapat Imunisasi DPT, POLIO, dan HEATITIS B, Menurut Frekuensi Imunisasi, Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Percentage of Children Aged Under Five Who Had DPT, Polio or Hepatitis B Immunization Specified By Frequency of immunization, Sex, and Regency / City in the Papua Barat Province in 2010
51
32.79
46.01
17.86
20.37
51.16
20.00
Kab. Manokwari
Kab. Sorong Selatan
Kab. Sorong
Kab. Raja Ampat
Kab. Tambrauw
Kab. Maybrat
22.55
10.77
1.61
17.78
4.65
5.56
14.29
7.00
17.13
15.78
7.27
18.41
10.29
(3)
2
DPT
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
Provinsi Papua Barat
9.68
29.29
Kab. Teluk Bintuni
Kota Sorong
40.00
8.04
Kab. Kaimana
Kab. Teluk Wondama
18.63
(2)
1
Kab. Fakfak
(1)
Kabupaten/Kota
66.67
88.71
62.22
44.19
74.07
67.86
47.00
50.08
54.92
52.73
73.55
.p a
w
71.08
(4)
3+
w w
tp ://
ht
ab
25.85
15.25
13.33
60.42
52.73
17.86
48.97
34.27
22.46
45.45
5.36
10.75
pu
(5)
1
13.56
3.39
20.00
6.25
21.82
14.29
5.11
18.09
17.82
6.06
at .
ar
19.85
17.00
(6)
2
POLIO
60.59
81.36
66.67
33.33
25.45
67.86
45.92
47.64
.g o
bp s
59.72
48.48
74.79
72.25
(7)
3+
.id
26.60
6.78
9.38
59.09
51.85
24.14
40.44
42.26
35.75
20.93
3.97
30.88
(8)
1
13.01
13.56
6.25
2.27
24.07
6.90
12.30
8.77
12.52
16.28
23.82
8.09
(9)
2
HEPATITIS B
60.39
79.66
84.38
38.64
24.07
68.97
47.26
48.97
51.73
62.79
72.21
61.03
(10)
3+
Perempuan / Female
Tabel 4.9 Persentase Balita 3—59 Bulan yang Pernah Mendapat Imunisasi DPT, POLIO, dan HEATITIS B, Menurut Frekuensi Imunisasi, Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Percentage of Children Aged Under Five Who Had DPT, Polio or Hepatitis B Immunization Specified By Frequency of immunization, Sex, and Regency / City in the Papua Barat Province in 2010
52
32.09
39.73
16.92
20.00
43.56
16.48
Kab. Manokwari
Kab. Sorong Selatan
Kab. Sorong
Kab. Raja Ampat
Kab. Tambrauw
Kab. Maybrat
20.66
10.38
1.96
13.19
5.94
8.57
12.31
10.94
14.91
13.00
9.57
19.01
11.20
(3)
2
68.97
90.20
70.33
50.50
71.43
70.77
49.34
53.00
62.81
50.43
74.35
(5)
1
23.89
11.33
9.89
49.07
51.40
20.00
49.78
33.55
17.48
43.61
ab
pu
5.30
12.65
.p a
w
69.28
(4)
3+
w w
tp ://
DPT
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
Provinsi Papua Barat
7.84
24.20
Kab. Teluk Bintuni
Kota Sorong
40.00
6.63
Kab. Kaimana
Kab. Teluk Wondama
19.52
(2)
1
Kab. Fakfak
(1)
Kabupaten/Kota
ht
10.49
2.67
15.38
6.48
18.69
9.23
4.86
at .
ar
10.34
16.99
9.77
18.56
15.72
(6)
2
POLIO
.id
.g o 65.62
86.00
74.73
22.94
5.37
13.70
47.06
44.44
50.00
21.21
38.04
34.12
30.39
28.72
3.82
25.90
(8)
1
29.91
bp s
70.77
45.37
56.12
65.53
46.62
76.14
71.62
(7)
3+
11.61
10.07
4.11
3.92
23.53
9.09
13.70
7.32
10.38
14.89
23.07
10.26
(9)
2
HEPATITIS B
65.45
84.56
82.19
49.02
26.47
69.70
48.26
58.56
59.23
56.38
73.11
63.84
(10)
3+
Laki-laki dan Perempuan / Male and Female
Tabel 4.9 Persentase Balita 3—59 Bulan yang Pernah Mendapat Imunisasi DPT, POLIO, dan HEATITIS B, Menurut Frekuensi Imunisasi, Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Percentage of Children Aged Under Five Who Had DPT, Polio or Hepatitis B Immunization Specified By Frequency of immunization, Sex, and Regency / City in the Papua Barat Province in 2010
Education
.id
5
Pendidikan
To become a developed nation would be
menjadi cita-cita yang ingin dicapai
ideal of a nation . To be achieved One
oleh setiap negara. Salah satu faktor
factor that drives the progress of the
yang mendorong kemajuan bangsa
nation is education.
pendidikan
bp s
at .
di
Development of education in Indonesia
pada
focused on improving and expanding
pendidikan
the reach of educational services. In a
dan perluasan jangkauan pelayanan
simple indicator of the success of
dititikberatkan
peningkatan
pelayanan
.p a
w
sederhana
development in this field seen by the
indikator keberhasilan pembangunan
number of illiterate population and the
di bidang ini dilihat dari banyaknya
level
penduduk yang buta huruf dan tingkat
Government is committed to eradicate
partisipasi
illiteracy in Indonesia.
w w
Secara
ht
tp ://
pendidikan.
pu
Indonesia
ab
Pembangunan
ar
adalah pendidikan.
.g o
Menjadi bangsa yang maju tentu
memiliki
sekolah. komitmen
Pemerintah
of
school
participation.
The
untuk
memberantas buta huruf di Indonesia. Persen penduduk usia 10 tahun
In West Papua, as much as 8.11 percent
ke atas yang masih buta huruf di
of the population aged 10 years and
Papua Barat sebanyak 8,11 persen.
over are illiterate. There is still illiterate
Masih adanya penduduk yang buta
population
huruf tentunya menuntut pemerintah
governments
would to
require promote
local literacy
53
setempat
untuk
menggalakkan
programs. Eradication of illiteracy can
program pemberantasan buta huruf.
be done by increasing the school
Pemberantasan
participation of the population either
buta
huruf
dapat
dilakukan dengan cara meningkatkan
through formal or informal education.
partisipasi sekolah penduduk baik melalui pendidikan formal maupun informal. The next indicator is the level of school
tingkat partisipasi sekolah. Semakin
participation. The higher the level of
tinggi
menandakan
partisipasi
sekolah
school participation, it can be said that
semakin
banyak
the
increasingly
.g o
tingkat
selanjutnya
.id
adalah
Indikator
wide
of
Amounted
to
educational
pendidikan. Sebesar 29,28 persen
29.28 percent of the population aged 10
penduduk usia 10 tahun ke atas di
years and over in West Papua in 2010
Papua Barat berstatus masih sekolah
are still in school, while 7.60 percent did
at .
ar
ab
not / have never been to school.
pu
7,60
tidak/belum
pernah
.p a
persennya
sedangkan
bp s
penduduk yang mendapatkan layanan
pada tahun 2010,
services.
range
w
bersekolah.
School participation of men is higher
tinggi dari pada perempuan. Tabel 5.1
than women. Table 5.1 shows that the
menunjukkan bahwa persentase laki-
percentage of men aged 10 years and
laki usia 10 tahun ke atas yang masih
over who are still in school at 30.71
ht
tp ://
w w
Partisipasi sekolah laki-laki lebih
sekolah sebesar 30,71 persen, artinya
percent, meaning is that of 100 men
adalah bahwa dari 100 orang laki-laki
aged 10 years there were 30—31
usia 10 tahun terdapat 30-31 orang
people who are still in school. While the
yang
Sedangkan
percentage of women aged 10 years
persentase perempuan usia 10 tahun
and over who are still in school is 27.69
ke atas yang masih sekolah adalah
percent.
masih
27,69 persen.
54
sekolah.
Angka partisipasi sekolah (APS)
The
school
enrollment
ratio
(SER) measure the school participation
yang lebih terperinci menurut umur
in detail according to school age that is
anak sekolah yaitu 7—12 tahun, 13—
7—12 years, 13—15 years, and 16—18
15 tahun dan 16—18 tahun. Angka ini
years. This rate measure a chance of a
mengukur seberapa besar peluang
child to have benefit from formal
anak
dapat
education service. The SER of Papua
menikmati layanan pendidikan formal.
Barat population aged 7-12 years
APS penduduk Papua Barat usia 7—12
worth of 94.04 percent, meaning that
tahun bernilai sebesar 94,04 persen,
out of 100 people aged 7-12 years, 94 of
usia
sekolah
bp s
Gambar/Picture 5.1.
.g o
pada
.id
mengukur tingkat partisipasi sekolah
94.04
90.53
89.19
ar
92.89
89.95
ab
95.00
pu
63.05
58.98
w
.p a
54.67
w w
tp ://
100.00 90.00 80.00 70.00 60.00 50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 0.00
at .
Angka Partisipasi Sekolah (APS) Menurut Jenis Kelamin di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 School Enrollment Ratio (SER) By Sex and Regency/Municipality in Papua Barat Province in 2010
ht
L
P
L+P
L
7—12
P
L+P
L
13—15
P
L+P
16—18
artinya adalah dari 100 penduduk usia
which are still in school. The SER of
7—12 tahun, 94 diantaranya yang
13—15 years in Sorong Municipality is
masih sekolah.
the highest among the other regencies,
APS penduduk usia
13—15 tahun di Kota Sorong paling
that is 98.55 per cent.
tinggi diantara kabupaten lainnya, yakni masing-masing 98,55 persen (Lihat Tabel 5.3).
55
Semakin tinggi jenjang usia, nilai
The higher levels of age, APS
APS cenderung semakin menurun. Hal
values tend to decline, given the
ini
reduction in the composition of the
mengindikasikan
berkurangnya
semakin
penduduk
yang
population
who
participate
in
bersekolah pada jenjang pendidikan
education. APS men at all levels of age
yang lebih tinggi. APS laki-laki di
have a higher value than in women. As
seluruh jenjang usia mempunyai nilai
a citizen of men and women have equal
yang
opportunity
lebih
tinggi
dari
pada
to
obtain
Therefore,
-laki
memiliki
education are expected to be changed
untuk
in a way to give the widest opportunity
yang
sama
for
itu,
education.
disparitas
gender
dalam
women
pendidikan diharapkan mampu diubah
perempuan
untuk
.p a
w w
w
Selain APS, tingkat pendidikan ditamatkan
juga merupakan
pendidikan
Beside SER, the level education that had finished is another important
juga
education indicator. This indicator
mengukur
measure the output of an education
pelayanan
servise system. It is estimated that 26.24
pendidikan. Sebesar 26,24 persen
percent of people aged 10 years or more
penduduk
usia 10 tahun ke atas
do not have promary certificate; 23.32
tidak/belum mempunyai ijazah SD;
percen have primary certificate; 17.49
23,32 persen berijazah SD; 17,49
percen
persen berijazah SMP; 19,42 persen
certificate; 19.42 percent have high
berijazah
school certificate, and 7.36 percent
penting.
Indikator
output
dari
ini
sistem
ht
SMA,
yang
tp ://
indikator
decent
memperolah
pendidikan yang layak.
yang
a
ab
kepada
obtain
pu
seluas-luasnya
to
ar
dengan cara memberikan kesempatan yang
in
at .
memperoleh pendidikan. Oleh karena
.g o
kesempatan
bp s
perempuan
disparities
.id
perempuan. Sebagai warga negara laki dan
gender
education.
dan
7,36
berijazah minimal Diploma I.
56
persen
have
junior
high
school
have Diploma I or higher certificate.
57
5.81
Provinsi Papua Barat
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
2.14
Kota Sorong
19.26
Kab. Tambrauw 7.24
4.57
Kab. Raja Ampat
Kab. Maybrat
6.13
Kab. Sorong
11.44
6.61
Kab. Manokwari
Kab. Sorong Selatan
5.42
10.14
Kab. Teluk Bintuni
Kab. Teluk Wondama
7.87
Kab. Kaimana
(1) 6.39
(2)
Kabupaten/Kota
Kab. Fakfak
Tidak/ Belum Pernah Sekolah
19.14
18.26
23.12
22.96
26.86
16.43
20.66
18.07
20.27
19.59
19.32
4.27
4.14
4.74
3.95
4.29
3.90
3.21
4.83
3.74
3.83
3.09
ab
pu
5.24
(4)
at .
5.27
5.85
10.58
2.47
3.14
5.01
1.71
6.34
2.33
ar
3.15
3.31
6.27
(5)
SMA/MA/ SMK
Masih Sekolah SMP/MTs
.p a
w
18.47
(3)
SD/MI
w w
tp ://
ht
1.41
2.02
2.43
0.56
0.25
1.43
0.84
.g o
bp s
3.56
1.04
2.03
0.32
1.40
(6)
.id
Diploma/ Universitas
30.71
30.67
39.00
29.63
35.71
26.18
26.99
32.79
27.38
28.60
26.03
31.38
(7)
Jumlah yang Masih Sekolah
63.48
67.19
53.76
51.11
59.71
67.69
61.57
60.60
67.20
61.26
66.10
62.23
(8)
Tidak BErsekolah Lagi
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
(9)
Jumlah
Laki-laki / Male
Tabel 5.1 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Menurut Status Pendidikan, Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Percentage of Population Aged 10 Years and Over By Educational Status, Sex, and Regency/City in Papua Barat Province, 2010
58 4.19 9.61
Kota Sorong
Provinsi Papua Barat
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
7.67
Kab. Maybrat
22.17
Kab. Tambrauw
14.78
Kab. Sorong 6.05
16.00
Kab. Sorong Selatan
Kab. Raja Ampat
13.75
Kab. Manokwari
9.51
11.79
Kab. Teluk Wondama
Kab. Teluk Bintuni
12.13
Kab. Kaimana
4.31
(1)
Kab. Fakfak
(2)
Kabupaten/Kota
17.62
14.88
22.68
27.71
24.84
16.67
20.39
14.07
20.49
22.85
20.75
3.98
4.50
4.15
4.28
5.10
3.46
2.39
3.97
2.51
8.11
ab
pu
3.42
3.01
(4)
4.19
4.34
5.75
2.02
2.23
3.14
2.40
at .
5.95
ar
1.76
1.97
1.32
5.77
(5)
SMA/MA/ SMK
Masih Sekolah SMP/MTs
.p a
w
21.11
(3)
SD/MI
w w
tp ://
Tidak/ Belum Pernah Sekolah
ht
1.91
2.48
0.32
0.50
0.32
0.63
.g o
bp s
0.50
3.61
0.48
0.49
0.38
1.91
(6)
.id
Diploma/ Universitas
27.69
26.20
32.91
34.51
32.48
23.90
25.68
27.60
25.24
33.42
25.87
31.79
(7)
Jumlah yang Masih Sekolah
62.70
69.61
59.42
43.32
61.46
61.32
58.32
58.64
65.25
54.79
62.01
63.89
(8)
Tidak BErsekolah Lagi
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
(9)
Jumlah
Perempuan / Female
Tabel 5.1 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Menurut Status Pendidikan, Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Percentage of Population Aged 10 Years and Over By Educational Status, Sex, and Regency/City in Papua Barat Province, 2010
59
3.12 7.60
Kota Sorong
Provinsi Papua Barat
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
7.44
Kab. Maybrat
20.70
Kab. Tambrauw
10.19
Kab. Sorong 5.27
13.44
Kab. Sorong Selatan
Kab. Raja Ampat
10.00
7.25
10.93
Kab. Manokwari
Kab. Teluk Bintuni
Kab. Teluk Wondama
9.83
Kab. Kaimana
(1) 5.40
(2)
Kabupaten/Kota
Kab. Fakfak
Tidak/ Belum Pernah Sekolah
18.42
16.64
22.92
25.31
25.90
16.54
20.54
16.17
20.37
21.15
19.98
19.73
(3)
ab
pu
4.13
4.31
4.46
4.11
4.67
3.69
2.85
4.42
3.19
5.88
3.24
4.18
(4)
at .
4.76
5.13
8.33
2.24
2.71
4.14
2.01
6.16
2.07
ar
2.59
2.39
6.03
(5)
SMA/MA/ SMK
Masih Sekolah SMP/MTs
.p a
w
SD/MI
w w
tp ://
ht
1.97
2.45
0.45
0.37
0.90
0.74
.g o
1.01
bp s
3.58
0.79
1.29
0.35
1.64
(6)
.id
Diploma/ Universitas
29.28
28.53
36.16
32.04
34.19
25.11
26.42
30.33
26.42
30.90
25.96
31.58
(7)
Jumlah yang Masih Sekolah
63.12
68.35
56.40
47.26
60.54
64.70
60.15
59.67
66.33
58.17
64.22
63.03
(8)
Tidak BErsekolah Lagi
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
(9)
Jumlah
Laki-laki dan Perempuan / Male and Female
Tabel 5.1 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Menurut Status Pendidikan, Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Percentage of Population Aged 10 Years and Over By Educational Status, Sex, and Regency/City in Papua Barat Province, 2010
60 96.73 81.01 96.40 94.19 90.03 94.23 95.59 87.10 100.00 98.20 95.00
Kab. Kaimana
Kab. Teluk Wondama
Kab. Teluk Bintuni
Kab. Manokwari
Kab. Sorong Selatan
Kab. Sorong
Kab. Raja Ampat
Kab. Tambrauw
Kab. Maybrat
Kota Sorong
Provinsi Papua Barat
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
93.50
(2)
w w
92.89
98.95
100.00
94.74
94.34
93.02
87.99
83.40
98.45
87.84
94.72
93.34
(3)
P
7—12
tp ://
ht
L
Kab. Fakfak
(1)
Kab/Kota
94.04
98.54
100.00
90.96
95.04
93.68
89.17
89.50
97.31
.p a
w 84.31
95.80
93.42
(4)
L+P
90.53
97.62
82.76
92.31
100.00
85.00
89.19
(7)
L+P
98.55
83.67
91.84
98.00
88.10
70.61
90.84
83.86
91.23
76.19
90.45
.id
89.95
.g o
bp s
91.30
96.43
87.50
83.05
82.94
81.23
91.67
81.38
93.55
(6)
P
100.00
at .
ar
88.46
59.45
ab
pu
96.85
85.98
90.48
73.14
88.25
(5)
L
13—15
63.05
63.16
88.64
64.71
61.54
52.38
48.57
71.81
67.04
64.71
39.32
52.14
(8)
L
54.67
47.62
58.33
54.55
63.64
52.94
37.20
65.95
25.41
62.96
50.15
60.81
(9)
P
16—18
58.98
55.00
77.94
58.97
62.16
52.63
43.09
68.69
42.53
63.64
44.30
55.69
(10)
L+P
Tabel 5.2 Angka Partisipasi Sekolah Menurut Jenjang Pendidikan dan Jenis Kelamin Dirinci Menurut Kabupaten Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / School Enrollment Ratio of Population Aged 7—18 Years By Sex, and Regency/City in Papua Barat Province, 2010
61
96.73 81.01 96.40 93.03 90.03 94.23 95.59 87.10 98.48 92.79 93.37
Kab. Kaimana
Kab. Teluk Wondama
Kab. Teluk Bintuni
Kab. Manokwari
Kab. Sorong Selatan
Kab. Sorong
Kab. Raja Ampat
Kab. Tambrauw
Kab. Maybrat
Kota Sorong
Provinsi Papua Barat
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
93.50
(2)
L
Kab. Fakfak
(1)
Kab/Kota
90.15
89.47
96.49
94.74
94.34
93.02
87.99
82.48
98.45
86.49
94.72
93.34
(3)
w w
P
SD
tp ://
ht
91.91
91.26
97.56
90.96
95.04
93.68
89.17
88.44
97.31
83.66
95.80
93.42
.p a
w
(4)
L+P
at .
ar
50.06
52.38
34.48
53.85
36.36
42.31
31.64
59.35
50.00
ab
pu 52.38
42.07
56.45
(5)
L
49.10
66.67
45.00
43.48
46.43
(7)
L+P
49.65
57.97
.id
38.78
48.98
42.00
47.62
30.61
55.34
41.51
56.14
38.98
48.74
.g o
bp s
56.25
29.45
50.05
30.99
58.33
33.71
37.90
(6)
P
SMP
51.59
63.16
75.00
47.06
23.08
42.86
20.74
61.67
27.28
41.18
34.03
46.42
(8)
L
35.81
38.10
50.00
27.27
18.18
41.18
14.88
42.12
14.69
14.81
17.16
45.70
(9)
P
SMA
43.93
50.00
66.18
35.90
21.62
42.11
17.92
51.26
19.87
25.00
26.28
46.12
(10)
L+P
Tabel 5.3 Angka Partisipasi Murni Menurut Jenjang Pendidikan dan Jenis Kelamin Dirinci Menurut Kabupaten Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Net Enrollment Ratio By Educational Level, Sex, and Regency/City in Papua Barat Province, 2010
62 116.79 110.13 115.63 115.18 109.52 113.46 138.24 100.00 125.76 115.32 115.76
Kab. Kaimana
Kab. Teluk Wondama
Kab. Teluk Bintuni
Kab. Manokwari
Kab. Sorong Selatan
Kab. Sorong
Kab. Raja Ampat
Kab. Tambrauw
Kab. Maybrat
Kota Sorong
Provinsi Papua Barat
P
SD
114.09
101.05
124.56
115.79
147.17
123.26
116.04
105.49
119.29
125.68
122.87
w w
116.78
(3)
tp ://
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
107.03
(2)
ht
L
Kab. Fakfak
(1)
Kab/Kota
.p a
115.00
108.74
125.20
107.98
142.15
117.89
112.26
110.96
117.25
w
117.65
119.62
111.80
(4)
L+P
46.85
63.78
69.05
58.62
61.54
68.18
70.20
(7)
L+P
84.06
61.22
67.35
62.00
59.52
40.57
68.07
55.77
87.72
54.35
58.46
.id
66.55
.g o
bp s
65.00
73.91
57.14
68.75
33.56
67.22
44.14
91.67
71.37
48.39
(6)
P
107.41
at .
ar
53.85
ab
pu
68.71
65.14
80.95
44.38
65.62
(5)
L
SMP
82.02
107.89
86.36
58.82
42.31
85.71
30.35
97.79
60.80
82.35
49.91
65.23
(8)
L
61.24
66.67
75.00
31.82
54.55
58.82
35.75
72.82
26.20
29.63
20.02
79.02
(9)
P
SMA
71.93
86.25
82.35
43.59
45.95
73.68
32.95
84.48
40.43
50.00
36.18
70.87
(10)
L+P
Tabel 5.4 Angka Partisipasi Kasar Menurut Jenjang Pendidikan dan Jenis Kelamin Dirinci Menurut Kabupaten Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Gross Enrollment Ratio By Educational Level, Sex, and Regency/City in Papua Barat Province, 2010
63
25.43
27.57
25.73
24.34
33.59
29.08
32.04
44.04
28.23
21.28
25.34
Kab. Kaimana
Kab. Teluk Wondama
Kab. Teluk Bintuni
Kab. Manokwari
Kab. Sorong Selatan
Kab. Sorong
Kab. Raja Ampat
Kab. Tambrauw
Kab. Maybrat
Kota Sorong
Provinsi Papua Barat 21.96
16.47
22.22
24.77
34.43
24.63
33.95
17.14
24.05
24.31
29.05
26.73
(3)
SD/MI
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
23.28
(2)
(1)
Kab. Fakfak
Tidak Mempunyai Ijazah
Kab/Kota
.p a
w
17.42
15.01
27.63
12.84
13.47
20.18
12.62
17.16
21.02
15.79
20.04
18.41
(4)
SLTP/MTs
w w
tp ://
ht
20.56
25.22
13.21
11.62
11.38
13.35
11.98
24.61
20.01
17.54
18.49
20.90
ab
(5)
pu
5.93
10.35
0.00
1.83
2.40
7.42
2.21
0.43
0.46
0.50
0.17
0.64
(7)
Diploma I/II
.id 0.54
0.73
0.00
0.61
1.20
0.59
0.09
.g o
bp s 5.31
4.41
7.27
at .
2.78
3.59
(6)
SM Kejuruan
ar
SMU/SMA
Ijazah/STTB tertinggi yang Dimiliki
1.98
3.06
3.60
1.22
2.10
1.19
0.88
2.24
0.46
1.25
1.32
0.66
(8)
Akademi/ Diploma III
6.28
7.87
5.11
3.06
2.99
3.56
4.68
8.77
3.86
5.76
2.71
5.79
(9)
Diploma IV/ Universitas/ S2/S3
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
(10)
Jumlha
Laki-laki / Male
Tabel 5.5 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun atau Lebih Menurut Ijazah Tertinggi Yang Dimiliki, Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Percentage of Population Aged 10 years or Above by Certificate, Sex and Regency/City in Papua Barat Province, 2010
64
31.75
32.03
31.93
24.59
35.16
39.11
34.24
48.22
27.68
19.74
27.31
Kab. Kaimana
Kab. Teluk Wondama
Kab. Teluk Bintuni
Kab. Manokwari
Kab. Sorong Selatan
Kab. Sorong
Kab. Raja Ampat
Kab. Tambrauw
Kab. Maybrat
Kota Sorong
Provinsi Papua Barat
24.90
17.64
30.80
32.36
36.61
25.46
38.49
22.20
26.89
33.15
33.01
26.65
(3)
SD/MI
17.57
19.09
19.72
7.77
12.54
16.24
13.03
18.66
16.47
15.32
14.35
.p a
w
19.84
(4)
SLTP/MTs
w w
tp ://
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
27.99
(2)
(1)
Kab. Fakfak
Tidak Mempunyai Ijazah
Kab/Kota
ht
18.09
25.08
12.46
8.09
9.15
10.70
9.03
21.56
15.70
ab
10.58
pu
12.51
16.48
(5)
4.28
8.09
0.00
0.32
1.08
1.13
.id
1.04
1.29
0.68
2.21
0.12
0.57
0.86
1.11
0.47
2.33
(7)
Diploma I/II
.g o
bp s 2.03
3.69
at .
1.90
3.33
3.39
3.06
2.81
3.01
(6)
SM Kejuruan
ar
SMU/SMA
Ijazah/STTB tertinggi yang Dimiliki
1.91
3.40
3.11
0.97
1.02
0.37
1.07
1.27
1.12
1.95
2.05
1.60
(8)
Akademi/ Diploma III
4.85
5.83
5.19
0.97
3.73
2.21
1.19
7.81
3.63
2.79
3.05
2.10
(9)
Diploma IV/ Universitas/ S2/S3
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
(10)
Jumlha
Perempuan / Female
Tabel 5.5 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun atau Lebih Menurut Ijazah Tertinggi Yang Dimiliki, Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Percentage of Population Aged 10 years or Above by Certificate, Sex and Regency/City in Papua Barat Province, 2010
65
28.27
29.68
28.45
24.45
34.26
33.55
33.07
46.07
27.97
20.55
26.24
Kab. Kaimana
Kab. Teluk Wondama
Kab. Teluk Bintuni
Kab. Manokwari
Kab. Sorong Selatan
Kab. Sorong
Kab. Raja Ampat
Kab. Tambrauw
Kab. Maybrat
Kota Sorong
Provinsi Papua Barat
23.32
17.02
26.21
28.46
35.45
25.00
35.88
19.44
25.29
28.50
30.82
26.69
(3)
SD/MI
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
25.55
(2)
(1)
Kab. Fakfak
Tidak Mempunyai Ijazah
Kab/Kota
.p a
w
17.49
16.95
23.95
10.38
13.04
18.42
12.79
17.84
19.03
15.57
17.49
19.10
(4)
SLTP/MTs
w w
tp ://
ht
ab
19.42
25.15
12.86
9.91
10.33
12.17
10.73
23.22
18.12
14.25
15.81
5.17
9.28
0.00
1.10
2.23
5.76
2.08
0.79
0.92
0.48
0.94
0.95
.id
1.32
0.10
0.49
0.63
0.79
0.31
1.45
(7)
Diploma I/II
.g o
bp s 4.41
3.97
at .
5.28
2.79
3.31
18.77
(6)
ar
SM Kejuruan
(5)
pu
SMU/SMA
Ijazah/STTB tertinggi yang Dimiliki
1.95
3.22
3.38
1.10
1.59
0.82
0.96
1.80
0.75
1.58
1.65
1.11
(8)
Akademi/ Diploma III
5.62
6.90
5.14
2.04
3.34
2.96
3.20
8.34
3.76
4.35
2.87
4.01
(9)
Diploma IV/ Universitas/ S2/S3
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
(10)
Jumlha
Tabel 5.5 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun atau Lebih Menurut Ijazah Tertinggi Yang Dimiliki, Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Percentage of Population Aged 10 years or Above by Certificate, Sex and Regency/City in Papua Barat Province, 2010 Laki-laki dan Perempuan
66
92.83
88.06
93.28
92.66
87.31
93.59
95.43
78.02
92.76
97.43
93.62
Kab. Kaimana
Kab. Teluk Wondama
Kab. Teluk Bintuni
Kab. Manokwari
Kab. Sorong Selatan
Kab. Sorong
Kab. Raja Ampat
Kab. Tambrauw
Kab. Maybrat
Kota Sorong
Provinsi Papua Barat
17.45
13.98
0.84
2.22
16.29
16.43
14.74
17.17
21.51
9.46
32.47
30.19
(3)
(5)
Buta Huruf
1.68
1.57
1.39
0.74
0.29
0.56
0.70
1.76
0.41
0.00
92.99 76.32 92.65 95.81 89.96
4.57 21.98 7.24 2.57 6.38
ab
84.28
84.81
pu
85.64
89.43
86.49
88.47
94.68
(6)
Huruf latin
6.41
12.69
. 7.34 p a
7.12
w 7.17 w11.94 w 6.72
5.28
3.66
(4)
tp ://
ht Huruf lainnya
Laki-laki
Huruf arab
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
92.88
(2)
Huruf latin
Kab. Fakfak
(1)
Kabupaten/Kota
16.79
16.74
0.64
2.52
at .
17.20
ar
13.52
8.86
16.42
19.84
9.34
27.22
27.86
(7)
Huruf arab
1.35
1.40
0.96
4.19
7.35
23.68
7.01
15.72
15.19
91.89
96.66
92.71
77.18
94.28
89.22
86.21
89.33
14.36
87.31
13.51 91.55
90.83
11.53
10.57
93.74
(10)
Huruf latin
5.32
(9)
Buta Huruf
.g10.04 o. id
bp s
0.25
0.32
0.31
0.40
1.34
0.00
0.49
3.46
3.64
(8)
Huruf lainnya
Perempuan
17.14
15.30
0.74
2.37
16.72
15.07
12.16
16.81
20.76
9.40
30.05
29.08
(11)
Huruf arab
1.52
1.49
1.19
0.50
0.30
0.44
0.57
1.56
0.23
0.24
4.45
3.65
(12)
Huruf lainnya
Laki-laki dan Perempuan
8.11
3.34
7.29
22.82
5.72
10.78
13.79
10.67
8.45
12.69
9.17
6.26
(13)
Buta Huruf
Tabel 5.6 Persentase Penduduk Berumur 10 Tahun Menurut Kepandaian Membaca dan Menulis Huruf, Jenis Kelamin dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Percentage of Population Aged 10 years or Above by Literacy, Sex and Regency/City in Papua Barat Province, 2010
halnya
negara-negara
Like
other
.id
Seperti
Fertility
countries,
.g o
6
Fertilitas
especially
developing countries, since the late 20th
berkembang, sejak akhir abad ke-20
century, Indonesia was not spared of
ini Indonesia tidak luput dari ancaman
blasting
at .
population
(Population
Exploition). Rapid population growth
ar
ledakan penduduk. Laju pertumbuhan
bp s
lain, terutama negara yang sedang
rate can not be separated from due to
akibat tingginya tingkat kelahiran dan
high birth rates and declining mortality
menurunnya tingkat kematian karena
rates because of better health status.
perbaikan
.p a
pu
ab
penduduk yang cepat tidak lepas dari
derajat
w
w
masyarakat.
kesehatan
w
Permasalahan yang ditimbulkan
The problems caused by the high birth
kelahiran
rate is growing children's composition
adalah semakin besarnya komposisi
as the population ages unproductive (0-
anak-anak
dari
14 years). The amount of composition
penduduk usia tidak produktif ( 0-14
has resulted in increasing dependence
tahun). Besarnya komposisi tersebut
ratio.
tingginya
ht
tp ://
akibat
angka
sebagai
bagian
mengakibatkan angka ketergantungan hidup yang semakin tinggi. semua,
To solve them all, the government
pemerintah menggalakkan program
promote family planning program to
keluarga berencana guna menekan
curb population growth rates. High
Untuk
mengatasi
itu
67
tingkat
pertumbuhan
penduduk.
birth rates can not be separated from
Tingkat kelahiran yang tinggi tidak
the number of women of childbearing
lepas dari banyaknya wanita usia
age (WUS) and couples of childbearing
subur (WUS) dan pasangan usia subur
age (EFA).
(PUS). penduduk
Although the population of Papua
Papua Barat adalah paling sedikit di
Barat is the least in Indonesia but the
indonesia tetapi program keluarga
promotion of family planning remain
berencana
encouraged. There
jumlah
tetap
digalakkan.
are three Family
.id
Meskipun
Planning
diluncurkan yaitu, “nikah jangan cepat
immediately, manage birth distance not
– cepat, atur jarak lahir jangan rapat-
too close, and two child is better.”
merried
bp s
The first marriage age is an importnat
perempuan menjadi indikator penting
indicator to monitor suspend marriage
ar
pertama
dalam memonitor program penundaan
ab
perkawinan
“Not
at .
rapat dan dua anak lebih baik.” Umur
jargon,
.g o
Setidaknya, ada tiga jargon KB yang
usia nikah. Semakin muda seseorang
the marriage will be more long-term
perempuan memasuki fase reproduksi
reproduction so that the greater the
w
.p a
pu
programm. As more young people to do
chances of giving birth to many
untuk
anak.
children. A clearer description about
Gambaran yang lebih jelas mengenai
the age of first marriage age of women
usia perkawinan pertama wanita umur
10 years and over in West Papua can be
w
banyak
ht
tp ://
melahirkan
w
aktif, semakin semakin besar peluang
10 tahun ke atas di Papua Barat dapat
seen in Table 6.1.
dilihat pada Tabel 6.1. Tabel 6.1 menunjukkan bahwa
Table 6.1 shows that there are 7.85
terdapat 7,85 persen perempuan yang
percent of married women under age
menikah di bawah umur (kurang dari
(less than 16 years). Women in West
16 tahun). Perempuan di Papua Barat
Papua's most lots married at age 19-24
paling banyak menikah di usia 19-24
years (47.22 percent).
tahun (47,22 persen).
68
Persentase Perempuan Pernah Kawin yang Melahirkan Dua Anak Lahir Hidup Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010
Gambar
6.1
Picture
The Percentage of Ever Married Women Gave Birth Two Children Born ALive by Regency / Municipality in the Province of Papua Barat in 2010
Kab. Kaimana
24.79
Kota Sorong
23.97
Kab. Fakfak
21.55
Kab. Manokwari
21.33
Prov. Papua Barat
20.24 18.98
Kab. Maybrat
18.87
.id
Kab. Teluk Bintuni Kab. Teluk Wondama
16.90
.g o
Kab. Sorong
15.61
Kab. Tambrauw
bp s
14.22
Kab. Sorong Selatan
12.40
Kab. Raja Ampat 5.00
10.00
15.00
20.00
25.00
30.00
ab
ar
0.00
at .
12.07
Pengaturan jarak kelahiran anak
The
birth
distance
control
use
contraseptive. Based on contraceptive
alat KB. Berdasarkan penggunaan alat
use, as much as 45.41 per cent of
KB, sebanyak 45,41 persen perempuan
women aged 10 years and over who
usia 10 tahun ke atas yang pernah
ever
w
w
w
.p a
pu
menggunakan alat kontrasepsi atau
Sedangkan
23,08
have
never
used
contraceptive. While 23.08 percent of
persennya
currently used contraceptive and the
sedang menggunakan alat KB dan
rest are not using birth control again.
sisanya sudah tidak menggunakan lagi
Of the women who are using family
alat KB. Dari perempuan yang sedang
planning, 54.12 percent use family
menggunakan KB, 54,12 persennya
planning Injection and 30.77 percent
menggunakan KB Suntik dan 30,77
using birth control pills.
ht
KB.
tp ://
kawin tidak pernah menggunakan alat
married
persennya menggunakan Pil KB. Untuk melihat seberapa jauh
To see how far the success of family
keberhasilan program KB dapat dilihat
planning programs can be seen from
dari
the number of children born. Table 6.4
jumlah
anak yang dilahirkan.
69
Tabel
6.4
menunjukkan
bahwa
shows that as many as 20.24 percents of
sebanyak 22,17 persen perempuan
women 10 years and over who had ever
usia 10 tahun ke atas yang pernah
married gave birth two children born
kawin melahirkan dua anak lahir
alive.
ht
tp ://
w
w
w
.p a
pu
ab
ar
at .
bp s
.g o
.id
hidup.
70
71
12.64 10.90 16.98 4.13 7.85
Kab. Raja Ampat
Kab. Tambrauw
Kab. Maybrat
Kota Sorong
Provinsi Papua Barat
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
13.17
7.89
Kab. Sorong Selatan
Kab. Sorong
8.30
Kab. Manokwari
7.51
Kab. Teluk Wondama 12.55
3.86
Kab. Kaimana
Kab. Teluk Bintuni
2.01
(2)
< 16
Kab. Fakfak
(1)
Kabupaten/Kota
w
w
tp ://
ht
25.55
22.87
27.67
26.07
21.84
33.66
26.69
29.20
29.08
22.54
15.87
16.99
.p a
w (3)
16 - 18
ab
pu 44.02
.g o
bp s 47.22
51.24
43.40
43.60
48.85
40.98
46.95
at .
ar
41.59
51.64
57.01
50.96
(4)
19 - 24
Umur Perkawinan Pertama
.id
19.38
21.76
11.95
19.43
16.67
12.20
18.47
18.49
16.78
18.31
23.26
30.04
(5)
> 24
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
(6)
Total
Tabel 6.1 Persentase Wanita Berumur 10 Tahun ke Atas yang Pernah Kawin Menurut Umur Kawin Pertama dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Percentage of Women Aged 10 Years or Above Who Had Ever Married By First Marriage and Regency / City in Papua Barat Province, 2010
72
tp ://
ht
38.05 24.71 8.06
Kab. Sorong
Kab. Raja Ampat
Kab. Tambrauw
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
30.79
23.28
Kab. Sorong Selatan
Provinsi Papua Barat
25.75
Kab. Manokwari
35.81
37.75
Kab. Teluk Bintuni
Kota Sorong
18.78
Kab. Teluk Wondama
31.45
28.82
Kab. Kaimana
Kab. Maybrat
32.01
(2)
w
w
Sedang menggunakan
Kab. Fakfak
(1)
Kabupaten/Kota
.p a
w
23.80
25.62
18.87
7.11
25.86
31.71
ab
15.09
pu
26.43
22.13
15.02
17.55
16.00
(3)
at .
ar
Tidak menggunakan lagi
.g o
bp s
.id
45.41
38.57
49.69
84.83
49.43
30.24
61.63
47.82
40.12
66.20
53.63
51.99
(4)
Tdk pernah menggunakan
Pengguna/memakai alat/cara KB
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
(5)
Total
Tabel 6.2 Persentase Wanita Berumur 10 Tahun ke Atas yang Pernah Kawin Menurut Penggunaan Kontrasepsi dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Percentage of Women Aged 10 Years or Above Who Had Ever Married By Contraception Usage and Regency / City in Papua Barat Province, 2010
73
0.00 0.00 1.03 4.27 2.89 0.00 2.33 5.88 0.00 6.15 3.02
Kab. Kaimana
Kab. Teluk Wondama
Kab. Teluk Bintuni
Kab. Manokwari
Kab. Sorong Selatan
Kab. Sorong
Kab. Raja Ampat
Kab. Tambrauw
Kab. Maybrat
Kota Sorong
Provinsi Papua Barat
0.77
0.77
0.00
0.00
0.00
1.28
0.70
0.81
2.06
0.00
0.00
0.00
(3)
MOP/ Vasektomi
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
0.00
(2)
MOW/ Tubektomi
Kab. Fakfak
(1)
Kabupaten/Kota
w
2.36
4.62
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
3.98
1.14
2.50
0.00
0.00
(4)
w
54.12
45.38
56.00
41.18
65.12
61.54
73.38
57.87
48.68
70.00
34.57
at .
ar
3.95
3.85
0.00
5.88
2.33
5.13
0.00
6.92
4.34
0.00
1.21
1.23
(6)
ab
pu
63.04
.p a
(5)
30.77
33.85
16.00
29.41
25.58
29.49
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00
0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.70 1.28 0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
(9)
Intervag/ Tisue
(8)
Kondom
.g 0.00 o.0.00 0.77 id 0.42
bp s
13.66
23.22
35.20
25.00
64.22
34.51
(7)
Pil KB
Alat/cara KB yg sedang digunakan
AKDR/IUD Suntikan KB Susuk KB
w
tp ://
ht
4.60
4.62
28.00
17.65
4.65
1.28
8.67
2.94
7.54
2.50
0.00
1.23
(10)
Cara Tradisional
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
(11)
Total
Tabel 6.3 Persentase Wanita Berumur 10 Tahun ke Atas yang Pernah Kawin Menurut Alat/Cara Kontrasepsi yang Digunakan dan Kabupaten/ Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Percentage of Women Aged 10 Years or Above Who Had Ever Married By Contraception Tools/Methode and Regency / City in Papua Barat Province, 2010
74 0
9.39
Provinsi Papua Barat
20.34
20.11
13.21
13.74
22.99
24.88
19.29
21.36
21.05
14.55
15.11
2
w
w
20.24
23.97
18.87
14.22
12.07
15.61
12.40
21.33
18.98
16.90
24.79
21.55
(4)
tp ://
19.88
(3)
1
ht
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
9.09
11.85
Kab. Tambrauw
Kota Sorong
6.32
Kab. Raja Ampat
3.14
6.83
Kab. Sorong
Kab. Maybrat
8.73
Kab. Sorong Selatan
12.49
Kab. Manokwari
9.39
Kab. Teluk Wondama 10.96
8.57
Kab. Kaimana
Kab. Teluk Bintuni
8.10
(2)
Kab. Fakfak
(1)
Kabupaten/Kota 3
.p a
16.41
16.25
16.35
17.06
18.97
16.59
14.58
14.69
16.44
w
14.55
21.43
18.80
(5)
4
13.03
11.85
15.09
14.22
14.37
10.73
ab
18.15
pu
12.69
14.67
10.80
15.08
13.84
(6)
at . 7.47
7.16
14.47
13.74
ar
8.05
8.78
5.20
5.77
9.10
7.51
8.53
7.02
(7)
5
7
.id
3.48
2.75
9.43
4.27
4.02
3.41
5.71
2.47
2.42
8.92
1.58
4.66
(9)
.g o
5.65
4.96
bp s
8.18
5.69
6.90
8.29
6.89
5.97
2.93
7.51
3.45
3.73
(8)
6
Anak Lahir Hidup
1.87
1.93
0.63
2.84
3.45
1.46
5.38
1.38
1.29
3.76
1.11
1.57
(10)
8
0.70
0.83
0.00
0.95
1.15
1.46
1.35
0.21
0.43
3.29
0.35
0.00
(11)
9
1.42
1.10
0.63
1.42
1.72
1.95
2.34
1.65
1.72
2.82
0.00
0.83
(12)
10+
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
(13)
Total
Tabel 6.4 Persentase Wanita Berumur 10 Tahun ke Atas yang Pernah Kawin menurut Jumlah Anak Lahir Hidup dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Percentage of Women Aged 10 Years or Above Who Had Ever Married By Number of Live Birth and Regency / City in Papua Barat Province, 2010
75
10.37
20.97
20.66
15.72
14.69
24.14
26.34
20.63
20.88
21.87
18.31
15.05
20.72
(3)
1
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
Provinsi Papua Barat
9.92
Kota Sorong
12.80
Kab. Tambrauw 3.14
6.32
Kab. Raja Ampat
Kab. Maybrat
6.83
Kab. Sorong
14.88
Kab. Manokwari 9.40
11.39
Kab. Teluk Bintuni
Kab. Sorong Selatan
10.33
9.39
Kab. Kaimana
Kab. Teluk Wondama
8.10
(2)
0
Kab. Fakfak
(1)
Kabupaten/Kota
21.01
23.97
18.24
16.11
12.64
16.59
13.90
22.43
20.66
18.31
26.43
21.95
(4)
2
w
w
tp ://
ht
w .p a
18.33
18.46
18.87
18.96
20.69
18.54
19.80
17.16
18.21
13.15
21.08
18.90
12.42
11.57
13.84
15.17
15.52
12.20
12.09
10.71
15.83
ab
14.08
pu
14.19
13.30
(6)
(5)
4
3
at . 7.38
6.06
14.47
11.37
7.47
7.80
6.54
6.46
ar
7.51
9.86
8.53
8.69
(7)
5
4.78
4.68
10.06
5.21
5.75
7
2.50
2.20
.id
5.03
2.84
3.45
1.95
4.36
2.12
1.21
4.69
1.99
2.99
(9)
.g o
bp s
7.32
8.40
3.43
2.03
6.10
2.62
4.12
(8)
6
Anak Masih Hidup
1.50
1.65
0.00
1.90
2.30
1.95
2.69
1.59
0.86
1.88
0.35
0.83
(10)
8
0.33
0.55
0.00
0.47
0.57
0.49
0.67
0.00
0.43
0.94
0.35
0.00
(11)
9
0.42
0.28
0.63
0.47
1.15
0.00
1.51
0.34
0.00
2.35
0.00
0.39
(12)
10+
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
(13)
Total
Tabel 6.5 Persentase Wanita Berumur 10 Tahun ke Atas yang Pernah Kawin menurut Jumlah Anak Masih Hidup dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Percentage of Women Aged 10 Years or Above Who Had Ever Married By Number of Still Live Children and Regency / City in Papua Barat Province, 2010
76 0
91.28 69.95 84.34 84.44 78.65 83.41 86.78 80.57 83.02 87.05 85.29
Kab. Kaimana
Kab. Teluk Wondama
Kab. Teluk Bintuni
Kab. Manokwari
Kab. Sorong Selatan
Kab. Sorong
Kab. Raja Ampat
Kab. Tambrauw
Kab. Maybrat
Kota Sorong
Provinsi Papua Barat
9.24
9.92
13.84
10.43
8.62
8.78
11.09
8.70
8.45
15.49
7.96
5.74
(3)
1
2
3.25
1.38
2.52
5.69
2.30
3.90
7.40
4.53
4.23
8.45
0.76
w
w
1.33
(4)
tp ://
ht
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
91.75
(2)
Kab. Fakfak
(1)
Kabupaten/Kota 3
.p a
1.38
1.10
0.63
2.37
0.57
1.46
2.69
1.57
2.11
w
3.29
0.00
1.18
(5)
4
ab
0.40
0.28
0.00
0.47
1.72
1.46
0.16
pu
0.00
0.00
2.35
0.00
0.00
(6)
at . 0.18
0.00
0.00
0.47
ar
0.00
0.49
0.00
0.41
0.00
0.47
0.00
0.00
(7)
5
0.16
0.28
7
.id
0.11
0.00
0.00
0.00
0.00
0.49
0.00
0.00
0.86
0.00
0.00
0.00
(9)
.g o
bp s
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.34
0.00
0.00
0.00
0.00
(8)
6
Anak Sudah Meninggal
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
(10)
8
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
(11)
9
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
(12)
10+
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
(13)
Total
Tabel 6.6 Persentase Wanita Berumur 10 Tahun ke Atas yang Pernah Kawin menurut Jumlah Anak Sudah Meninggal dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Percentage of Women Aged 10 Years or Above Who Had Ever Married By Number of Death Children and Regency / City in Papua Barat Province, 2010
77
0.52 0.00 0.55 0.28 1.72 0.67 2.00 1.80 1.00 1.20 0.71
Kab. Kaimana
Kab. Teluk Wondama
Kab. Teluk Bintuni
Kab. Manokwari
Kab. Sorong Selatan
Kab. Sorong
Kab. Raja Ampat
Kab. Tambrauw
Kab. Maybrat
Kota Sorong
Provinsi Papua Barat
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
2.00
(2)
15 - 19
Kab. Fakfak
(1)
Kabupaten/Kota
1.15
1.13
1.57
1.53
1.50
0.96
1.46
1.15
1.08
1.24
1.26
0.75
(3)
20 - 24
w
w
tp ://
ht
1.84
1.78
2.90
2.05
1.83
1.66
2.03
1.72
1.75
2.82
1.79
1.59
.p a
w (4)
25 - 29
3.46
2.45
2.45
2.46
3.79
3.26
2.07
3.31
2.16
at .
ar
2.55
ab
pu
2.28
2.15
(5)
30 - 34
.g o 3.03
2.53
3.70
3.26
3.38
bp s
3.28
4.62
2.73
3.48
4.00
3.27
3.16
(6)
35 - 39
Kelompok Umur Ibu
.id
3.44
3.20
3.53
3.35
3.94
3.69
4.09
3.29
3.80
4.47
3.43
2.98
(7)
40 - 44
3.95
3.84
5.00
4.50
4.37
3.70
4.59
3.63
5.55
5.35
3.17
4.06
(8)
45 - 49
2.55
2.44
3.22
2.99
2.95
2.46
3.05
2.31
2.59
3.27
2.48
2.57
(9)
Rata-rata
Tabel 6.7 Rata-rata Anak Lahir Hidup dari Wanita Pernah Kawin Berumur 15 - 49 Tahun Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Average of Live Birth from Ever Married Women Aged 15—49 Years Old By Regency / City in Papua Barat Province, 2010
78 0.52 0.00 0.55 0.20 1.14 0.67 2.00 1.20 1.00 1.20 0.63
Kab. Kaimana
Kab. Teluk Wondama
Kab. Teluk Bintuni
Kab. Manokwari
Kab. Sorong Selatan
Kab. Sorong
Kab. Raja Ampat
Kab. Tambrauw
Kab. Maybrat
Kota Sorong
Provinsi Papua Barat
1.08
1.03
1.43
1.41
1.45
0.96
1.40
1.06
1.04
1.21
1.21
0.75
(3)
w
w
20 - 24
tp ://
ht
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
2.00
(2)
15 - 19
Kab. Fakfak
(1)
Kabupaten/Kota
1.75
1.76
2.62
1.89
1.79
1.59
1.92
1.64
1.57
.p a
w
2.36
1.73
1.57
(4)
25 - 29
3.05
at .
ar
2.31
2.29
2.38
3.50
2.94
1.93
ab
pu
2.07
2.39
3.17
2.26
2.05
(5)
30 - 34
.g o
2.85
2.45
bp s
3.70
3.02
3.04
3.16
4.03
2.54
3.11
3.48
3.18
3.07
(6)
35 - 39
Kelompok Umur Ibu
.id
3.22
3.03
3.41
3.13
3.94
3.50
3.78
2.94
3.53
4.00
3.28
2.95
(7)
40 - 44
3.67
3.72
4.68
4.13
3.95
3.20
4.07
3.36
4.58
4.15
3.14
3.97
(8)
45 - 59
2.39
2.34
3.07
2.75
2.75
2.30
2.77
2.15
2.35
2.83
2.42
2.51
(9)
Rata-rata
Tabel 6.8 Rata-rata Anak Masih Hidup dari Wanita Pernah Kawin Berumur 15 - 49 Tahun Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Average of Still Alive Children from Ever Married Women Aged 15—49 Years Old By Regency / City in Papua Barat Province, 2010
Housing
Decent, healthy, savety, harmonious,
yang layak, sehat, aman, serasi, dan
and integrated homes and settlement
teratur
merupakan
.g o
permukiman
bp s
dan
salah
satu
are human basic need and main factor
dan
in increasing the values of living quality
kebutuhan
dasar
manusia
merupakan
faktor
penting
and human welfare. Every citizen has
ar
dalam
at .
Perumahan
.id
7
Perumahan
the right to settle, take benefit and take
mutu kehidupan serta kesejahteraan
control the decent, healthy, savety,
rakyat.
negara
harmonious and integrated homes
mempunyai hak untuk menempati,
(Law Number 4 of 1992 on Housing
menikmati, atau memiliki rumah yang
Chapter III Housing Article 3).
pu
ab
peningkatan harkat dan martabat warga
w
w
.p a
Setiap
w
layak dalam lingkungan yang sehat
tp ://
aman, serasi dan teratur (Undang-
ht
Undang Nomor 4 Tahun 1992 Bab III Perumahan Pasal 5 ). Idealnya, setiap rumah tangga
Ideally, every household has their own
memiliki rumah sendiri. Tetapi, karena
home. However, due to the imbalance
ketidakseimbangan
antara
between housing growth and household
pertumbuhan perumahan dan rumah
growth and the limited ability of new
tangga serta keterbatasan kemampuan
households to own a house then not all
rumah tangga baru untuk memiliki
households stay in their own home.
rumah maka belum semua rumah
SUSENAS 2010 showed only 63.67
tangga menempati rumah sendiri.
percent of the households who occupy
79
Susenas 2010 menunjukkan hanya
their own homes. The remaining 36.33
63,67 persen rumah tangga yang
per cent stayed in a house contract,
menempati rumah sendiri. Sisanya
rent, housing or rent-free house (See
yaitu 36,33 persen menempati rumah
Table 7.1).
kontrak, sewa, rumah dinas atau rumah bebas sewa (Lihat Tabel 7.1). The quality of housing in West Papua in
Barat pada tahun 2010 seperti terlihat
2010 as shown in Figure 7.1. More than
pada Gambar 7.1.
Lebih dari 90
90 percent of housing in West Papua,
persen perumahan di Papua Barat
were not the ground floors (ceramics,
berlantai bukan tanah (keramik, tegel,
tiles, or bamboo) and roofed feasible
atau bambu) dan beratap layak (bukan
(rather than the material leaves).
dari bahan dedaunan). Persentase
However, the percentage of permanent-
rumah berdinding permanen sekitar
walled houses of about 56.68 percent.
56,68 persen. Terdapat 39,86 persen
There are 39.86 percent of homes with
.g o
bp s
at .
ar
ab
floor area per capita of less than 10
pu
rumah dengan luas lantai per kapita
.id
Kualitas perumahan di Papua
square meters.
w
.p a
kurang dari 10 meter per segi.
93.02
56.68 39.86
Lantai Bukan Tanah Keterangan: * Tidak Beratap Dedaunan
80
94.85
ht
100.00 90.00 80.00 70.00 60.00 50.00 40.00 30.00 20.00 10.00 0.00
tp ://
w
w
Gambar 7.1 Persentase Rumah Tangga Menurut Jenis Lantai Terluas, Jenis Atap Terluas, Jenis Dinding Terluas dan Luas Lantai Per Kapita di Papua Barat Tahun 2010.
Atap Layak*
Dinding Permanen
Luas Lantai Per Kapita < 10 m2
The problem of lighting is also an
dari
important part of housing information.
informasi perumahan. Di daerah yang
In fairly advanced areas, main source
cukup
penerangan
of lighting at night use electricity. In
utama di malam hari menggunakan
West Papua alone, the electricity can be
listrik. Di Papua Barat sendiri, listrik
enjoyed by 82.17 percent of households
baru bisa dinikmati oleh 82,17 persen
in which 66.11 per cent sourced from
rumah
66,11
the PLN, a State Electricity Company,
persennya bersumber dari listrik PLN
and the remaining 16.06 per cent of
dan 16,06 persen sisanya bersumber
electricity comes from non-PLN (Genset
dari listrik non PLN (Genset atau
or diesel). Thus there are 27.83 percent
PLTD).
of the territory of West Papua who have
bagian
maju,
penting
sumber
tangga
di
mana
.g o
merupakan
penerangan
.id
juga
Masalah
bp s
Dengan demikian masih
not affordable electricity yet.
Papua Barat yang belum dimasuki
ab
ar
listrik.
at .
terdapat 27,83 persen wilayah di
pu
Penggunaan kayu bakar sebagai
.p a
bahan bakar untuk memasak masih
The use of firewood as fuel for cooking is still quite dominant in West Papua. Table 7:13 shows 42.85 percent of
7.13 memperlihatkan 42,85 persen
households use firewood as main fuel
w
w
cukup dominan di Papua Barat. Tabel
for cooking. Besides firewood, kerosene
bakar sebagai bahan bakar utama
used by 52.05 percent of households for
untuk memasak. Selain kayu bakar,
cooking.
minyak
households using gas for cooking.
tp ://
w
rumah tangga memanfaatkan kayu
ht
tanah
dimanfaatkan
oleh
Only
3.27
percent
of
52,05 persen rumah tangga untuk memasak. Hanya 3,27 persen rumah tangga yang menggunakan gas untuk memasak.
81
82 61.80 52.48 61.12 62.52 66.96 78.42 74.01 89.01 89.63 47.90 63.67
Kab. Kaimana
Kab. Teluk Wondama
Kab. Teluk Bintuni
Kab. Manokwari
Kab. Sorong Selatan
Kab. Sorong
Kab. Raja Ampat
Kab. Tambrauw
Kab. Maybrat
Kota Sorong
Provinsi Papua Barat 4.66
5.69
1.83
0.00
3.95
2.11
1.64
6.41
4.56
4.96
3.97
3.77
(3)
w
w
tp ://
ht Kontrak
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
79.55
(2)
Milik sendiri
Kab. Fakfak
(1)
Kabupaten/Kota
9.84
20.36
0.00
1.05
5.08
9.47
1.97
5.57
8.97
.p a
7.85
w
14.92
3.67
(4)
Sewa
6.14
7.78
0.00
0.00
1.69
at .
ar
2.11
1.81
ab
pu
8.43
18.34
1.24
5.75
0.40
(5)
Bebas sewa
7.19
.g o
9.58
2.44
bp s
4.71
10.17
1.05
4.34
10.14
2.08
15.70
4.23
3.38
(6)
Dinas
.id
8.10
8.38
5.49
4.71
3.39
6.84
22.92
6.59
4.46
16.53
8.99
9.22
(7)
Rumah Milik Orang Tua/ Sanak/Saudara
Status penguasaan bangunan tempat tinggal
0.40
0.30
0.61
0.52
1.69
0.00
0.36
0.35
0.48
1.24
0.33
0.00
(8)
Lainnya
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
(9)
Jumlah
Tabel 7.1 Persentase Rumah Tangga Menurut Penguasaan Tempat Tinggal dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Percentage of Households by Status of Residence Specified by Regency/City in Papua Barat Province, 2010
83
88.53
95.04
95.46
88.67
86.00
77.89
87.57
54.97
87.20
91.62
89.19
Kab. Kaimana
Kab. Teluk Wondama
Kab. Teluk Bintuni
Kab. Manokwari
Kab. Sorong Selatan
Kab. Sorong
Kab. Raja Ampat
Kab. Tambrauw
Kab. Maybrat
Kota Sorong
Provinsi Papua Barat
w
6.98
3.29
6.10
35.08
11.86
15.79
8.90
6.87
4.54
3.31
10.45
2.87
(3)
Tanah
pu
3.84
100.00
100.00
100.00
6.71 5.09
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
ab
100.00
100.00
9.95
0.56
6.32
5.10
4.46
0.00
1.65
1.03
0.89
(4)
Jumlah
.p a
w
Bambu
w
Jenis Lantai Terluas
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
96.24
(2)
Bukan tanah/ bambu
Kab. Fakfak
(1)
Kabupaten/Kota
tp ://
ht
9.02
56.68
75.45
48.17
42.41
43.50
50.53
27.62
46.84
25.77
43.26
90.50
55.79
28.21
14.27
(6)
Kayu
.id 39.06
23.05
50.61
42.41
52.54
.g o
bp s
54.72
at .
ar
29.75
70.01
85.33
(5)
Tembok
0.48
0.00
0.00
15.18
0.56
1.05
1.46
0.24
0.00
0.83
0.69
0.40
(7)
Bambu
3.78
1.50
1.22
0.00
3.39
1.58
45.15
1.78
0.48
13.64
1.09
0.00
(8)
Lainnya
Jenis Dinding Terluas
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
(9)
Jumlah
Tabel 7.2 Persentase Rumah Tangga Menurut Jenis Lantai dan Dinding Terluas dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Percentage of Households by Type of Material for Main Floor and Main Wall Specified by Regency/City in Papua Barat Province, 2010
84 3.90 2.86 2.11 5.08 2.09 1.83 11.38
Kab. Manokwari
Kab. Sorong Selatan
Kab. Sorong
Kab. Raja Ampat
Kab. Tambrauw
Kab. Maybrat
Kota Sorong
.p a pu
w
55.12
46.11
77.44
74.35
76.27
57.89
63.87
51.41
64.19
28.30
25.75
15.85
21.47
16.38
.id
6.45
.g o
10.18
3.66
2.09
1.13
3.16
4.71
7.59
3.51
1.65
2.38
9.64
(5)
100 - 149
bp s
Luas Lantai
at .
ar
34.74
ab
27.65
33.21
22.71
20.66
69.01
28.60
37.50
(4)
50 - 99
53.01
44.71
(3)
20 - 49
w
w
tp ://
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
6.44
7.52
Kab. Teluk Bintuni
Provinsi Papua Barat
8.26
14.69
Kab. Kaimana
Kab. Teluk Wondama
2.38
(2)
ht
<=19
Kab. Fakfak
(1)
Kabupaten/Kota
3.69
6.59
1.22
0.00
1.13
2.11
0.91
3.90
2.08
0.41
1.32
5.76
(6)
150+
Tabel 7.3 Persentase Rumah Tangga Menurut Luas Lantai dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Percentage of Households by Floor Area Specified by Regency/City in Papua Barat Province, 2010
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
(7)
Jumlah
85
4.96
2.08
4.53
1.08
Kab. Teluk Wondama
Kab. Teluk Bintuni
Kab. Manokwari
Kab. Sorong Selatan
0.00
13.47
Kab. Maybrat
Kota Sorong 21.98
46.41
0.00
0.00
20.34
5.79
1.78
18.79
22.53
12.40
25.99
4.48
(3)
Air isi ulang
9.45
11.68
4.27
0.00
0.00
3.16
14.49
4.70
0.00
1.65
10.32
42.53
(4)
Leding meteran
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
6.45
0.00
Kab. Tambrauw
Provinsi Papua Barat
3.95
Kab. Raja Ampat
10.00
5.29
Kab. Kaimana
Kab. Sorong
1.49
(2)
(1)
Kab. Fakfak
Air kemasan bermerk
Kabupaten/Kota
w
1.70
2.69
3.66
0.00
0.00
0.00
4.52
0.97
0.00
5.37
1.32
1.68
(5)
.p a
Sumber air minum
ab
3.18
3.29
0.00
16.65
3.59
2.44
56.54
22.03
1.13 0.52
7.37
5.10
37.09
22.37
16.12
24.47
pu 0.00
(7)
12.63
0.73
2.16
5.76
0.41
1.98
0.00
(6)
7.30
3.29
4.88
2.62
35.03
2.11
5.10
8.02
4.10
0.00
34.76
19.37
0.56
0.00
.g o
4.55
bp s
5.33
at . 18.24
0.40
ar
12.81
0.99
1.58
(9)
0.83
8.70
0.00
(8)
1.84
0.00
11.59
0.52
.id
0.56
0.00
0.73
1.05
0.95
2.07
0.33
9.49
(10)
8.16
0.30
29.88
20.42
2.26
1.58
24.04
12.80
1.76
43.39
3.87
0.00
(11)
18.87
15.27
7.32
0.00
14.12
56.84
36.43
4.22
25.51
0.00
16.73
38.25
(12)
0.33
0.00
1.22
0.00
0.00
0.53
1.46
0.35
0.40
0.00
0.00
0.50
(13)
Sumur Mata air Sumur Sumur tak Mata air bor/ tak Air sungai Air hujan Lainnya terlindung terlindung terlindung pompa terlindung
w
Leding eceran
w
tp ://
ht
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
(14)
Jumlah
Tabel 7.4 Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber Air Minum dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Percentage of Households by Source of Drinking Water Specified by Regency/City in Papua Barat Province, 2010
Tabel 7.5 Persentase Rumah Tangga Dengan Sumber Air Minum Pompa, Sumur atau Mata Air dan Jarak Sumber Air Minum ke Tempat Penampungan Kotoran/Tinja dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 Jarak ketempat penampungan kotoran/tinja Kabupaten/Kota > 10 m
(2)
(3)
Jumlah (5)
10.71
7.14
82.14
100.00
Kab. Kaimana
42.07
42.16
15.77
100.00
Kab. Teluk Wondama
33.33
52.56
14.10
100.00
7.00
75.17
17.84
100.00
23.00
62.05
14.94
100.00
Kab. Sorong Selatan
4.50
40.46
55.04
Kab. Sorong
7.14
90.48
2.38
100.00
Kab. Raja Ampat
41.90
46.67
11.43
100.00
Kab. Tambrauw
23.03
71.71
5.26
100.00
Kab. Maybrat
3.41
90.91
5.68
100.00
Kota Sorong
17.65
55.88
26.47
100.00
Provinsi Papua Barat
21.25
16.82
100.00
.g o
bp s
Kab. Manokwari
at .
Kab. Teluk Bintuni
.id
(4)
Kab. Fakfak
61.93
100.00
ab
(1)
Tidak tahu
ar
=< 10 m
pu
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
Sendiri
w
Kabupaten/Kota
w
w
.p a
Tabel 7.6 Persentase Rumah Tangga Menurut Fasilitas Air Minum dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010
(2)
Jumlah
(3)
(4)
(5)
82.72
9.03
5.25
3.00
100.00
44.45
40.78
14.77
0.00
100.00
Kab. Teluk Wondama
18.72
28.88
35.83
16.58
100.00
Kab. Teluk Bintuni
58.06
38.35
3.06
0.53
100.00
Kab. Manokwari
41.53
35.17
19.76
3.55
100.00
Kab. Sorong Selatan
14.14
15.89
24.35
45.62
100.00
Kab. Sorong
49.38
10.63
3.75
36.25
100.00
Kab. Raja Ampat
38.81
28.36
32.84
0.00
100.00
Kab. Tambrauw
22.51
60.73
8.38
8.38
100.00
Kab. Maybrat
37.34
9.49
53.16
0.00
100.00
Kota Sorong
70.40
23.20
5.60
0.80
100.00
Provinsi Papua Barat
49.02
25.33
16.73
8.92
100.00
tp ://
(1)
Penggunaan fasilitas air minum Bersama Umum Tidak ada
Kab. Fakfak
ht
Kab. Kaimana
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
86
(6)
Tabel 7.7 Persentase Rumah Tangga Menurut Cara Memperoleh Air Minum dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 Cara memperoleh air minum Kabupaten/Kota Tidak membeli
Jumlah
(2)
(3)
(4)
Kab. Fakfak
39.38
60.62
100.00
Kab. Kaimana
43.33
56.67
100.00
Kab. Teluk Wondama
18.60
81.40
100.00
Kab. Teluk Bintuni
27.64
72.36
100.00
Kab. Manokwari
29.24
70.76
100.00
4.68
95.32
100.00
Kab. Sorong
23.16
76.84
Kab. Raja Ampat
27.68
72.32
100.00
Kab. Tambrauw
0.00
100.00
100.00
Kab. Maybrat
1.22
98.78
100.00
Kota Sorong
75.75
24.25
100.00
Provinsi Papua Barat
38.64
61.36
100.00
.g o
bp s
100.00
ar
Kab. Sorong Selatan
at .
(1)
.id
Membeli
pu
ab
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
Penggunaan fasilitas tempat buang air besar Bersama
Umum
Tidak ada
Jumlah
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Kab. Fakfak
64.74
10.92
11.47
12.87
100.00
Kab. Kaimana
44.18
16.40
11.14
28.27
100.00
Kab. Teluk Wondama
36.78
35.95
7.85
19.42
100.00
Kab. Teluk Bintuni
63.62
20.22
8.84
7.33
100.00
Kab. Manokwari
68.60
12.26
0.59
18.55
100.00
Kab. Sorong Selatan
35.24
10.51
22.20
32.06
100.00
Kab. Sorong
76.32
10.53
6.32
6.84
100.00
Kab. Raja Ampat
42.37
14.12
35.59
7.91
100.00
Kab. Tambrauw
33.51
15.71
3.66
47.12
100.00
Kab. Maybrat
26.83
3.66
20.73
48.78
100.00
Kota Sorong
69.76
17.96
6.89
5.39
100.00
Provinsi Papua Barat
61.07
14.68
8.95
15.30
100.00
tp ://
(1)
w
Sendiri
ht
w
Kabupaten/Kota
w
.p a
Tabel 7.8 Persentase Rumah Tangga Menurut Fasilitas Tempat Buang Air Besar dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
87
Tabel 7.9 Persentase Rumah Tangga Menurut Jenis Kloset dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Percentage of Households by Type of Closet Specified by Regency/City in Papua Barat Province, 2010 Jenis kloset Kabupaten/Kota
Plengsengan
Cemplung/ Cubluk
Tidak pakai
Jumlah
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Kab. Fakfak
85.07
11.18
2.84
0.91
100.00
Kab. Kaimana
59.66
37.39
0.92
2.03
100.00
Kab. Teluk Wondama
89.74
4.62
5.64
0.00
100.00
Kab. Teluk Bintuni
51.45
23.56
23.45
1.54
100.00
Kab. Manokwari
75.83
11.47
12.41
0.30
Kab. Sorong Selatan
53.97
6.96
38.55
0.52
Kab. Sorong
48.02
25.42
25.99
Kab. Raja Ampat
67.48
3.68
27.61
Kab. Tambrauw
59.41
31.68
7.92
Kab. Maybrat
78.57
19.05
Kota Sorong
61.71
26.27
Provinsi Papua Barat
66.35
18.72
ht
tp ://
w
w
w
.p a 88
.g o 1.23
100.00
0.99
100.00
1.19
1.19
100.00
5.06
6.96
100.00
12.44
2.49
100.00
at .
bp s
100.00 100.00
ar
pu
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
100.00
0.56
ab
(1)
.id
Leher angsa
89
63.96 76.86 48.73 64.76 34.12 46.84 62.15 45.03 43.29 82.04 63.76
Kab. Kaimana
Kab. Teluk Wondama
Kab. Teluk Bintuni
Kab. Manokwari
Kab. Sorong Selatan
Kab. Sorong
Kab. Raja Ampat
Kab. Tambrauw
Kab. Maybrat
Kota Sorong
Provinsi Papua Barat
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
62.74
(2)
Tangki/SPAL
Kab. Fakfak
(1)
Kabupaten/Kota
w
1.38
0.30
1.22
0.52
0.56
2.63
3.82
1.67
2.31
0.41
0.66
1.89
(3)
ab
14.65
7.19
38.41
28.27
32.20
8.42
48.76
7.60
16.26
19.01
pu
23.81
10.40
(4)
13.63
1.80
4.27
5.76
3.95
39.47
4.83
8.08
.id
11.59
20.42
0.56
2.63
0.00
3.73
0.95
1.24
7.54
3.56
(6)
Pantai/ tanah lapang/ kebun
.g o
bp s
12.56
17.36
at .
ar
30.48
1.24
3.67
20.42
(5)
Lobang tanah
Tempat pembuangan akhir tinja Sungai/ danau/ laut
.p a
w
Kolam/sawah
w
tp ://
ht
1.75
0.60
1.22
0.00
0.56
0.00
0.73
4.88
1.28
1.24
0.36
0.99
(7)
Lainnya
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
(8)
Jumlah
Tabel 7.10 Persentase Rumah Tangga Menurut Tempat Pembuangan Akhir Kotoran/Tinja dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010
90 66.11
Provinsi Papua Barat
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
83.53
Kota Sorong
78.95
Kab. Sorong
43.29
28.25
Kab. Sorong Selatan
Kab. Maybrat
79.57
Kab. Manokwari
38.22
47.49
Kab. Teluk Bintuni
Kab. Tambrauw
47.93
Kab. Teluk Wondama
7.91
48.49
Kab. Kaimana
Kab. Raja Ampat
69.93
(2)
w
.p a
16.06
11.38
3.66
19.90
53.11
15.26
18.39
4.78
33.90
24.79
38.29
w
11.08
(3)
Listrik non PLN
w
tp ://
ht
Listrik PLN
Kab. Fakfak
(1)
Kabupaten/Kota
ab
pu
1.94
4.19
1.22
9.42
3.39
at .
ar
1.05
0.00
0.24
0.48
1.24
0.66
3.66
(4)
.id
15.40
.g o
0.60
48.78
32.46
35.59
4.21
51.91
15.41
17.65
25.62
11.90
14.55
(5)
Pelita/sentir/obor
bp s
Petromak/ aladin
Sumber penerangan
0.49
0.30
3.05
0.00
0.00
0.53
1.46
0.00
0.48
0.41
0.66
0.79
(6)
Lainnya
Tabel 7.11 Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber Penerangan dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
(7)
Jumlah
91
29.57 24.99 53.33 85.71 83.56 94.37 25.09 29.55
Kab. Manokwari
Kab. Sorong Selatan
Kab. Sorong
Kab. Raja Ampat
Kab. Tambrauw
Kab. Maybrat
Kota Sorong
Provinsi Papua Barat
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
2.69
Kab. Teluk Bintuni
21.55
8.32
Kab. Kaimana
Kab. Teluk Wondama
14.19
(2)
450.00
Kab. Fakfak
(1)
Kabupaten/Kota
w
21.66
25.81
1.41
13.70
14.29
16.00
37.19
17.61
30.54
15.52
20.60
30.53
(3)
900.00
w
tp ://
ht
.p a
w ab
29.92
29.03
2.82
2.74
0.00
16.00
16.62
31.51
26.23
18.97
pu
59.48
51.45
(4)
1.30
2.58
.g o
bp s 2.78
3.94
1.41
0.00
0.00
2.00
5.16
at .
ar
1.69
2.59
4.09
0.71
(5)
2.20
Daya Terpasang (Watt)
4.32
4.66
.id
0.00
0.00
0.00
1.33
0.00
7.48
1.00
4.31
3.41
1.28
(6)
> 2.200
11.76
11.47
0.00
0.00
0.00
11.33
16.05
11.26
37.84
37.07
4.09
1.84
(7)
Tanpa Meteran
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
(8)
Jumlah
Tabel 7.12 Persentase Rumah Tangga Pengguna PLN Menurut Daya Terpasang dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010
92 0.33 0.00 0.40 1.43 0.18 0.53 0.00 1.05 0.00 1.20 0.77
Kab. Kaimana
Kab. Teluk Wondama
Kab. Teluk Bintuni
Kab. Manokwari
Kab. Sorong Selatan
Kab. Sorong
Kab. Raja Ampat
Kab. Tambrauw
Kab. Maybrat
Kota Sorong
Provinsi Papua Barat 3.27
8.68
0.00
0.00
0.56
3.16
0.73
2.86
0.00
0.00
0.66
0.00
(3)
w
w
Gas/elpiji
tp ://
ht
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
0.00
(2)
Listrik
Kab. Fakfak
(1)
Kabupaten/Kota
52.05
76.05
14.02
9.95
37.85
45.79
21.53
54.43
30.35
38.84
.p a
49.25
w
58.14
(4)
Minyak tanah
0.16
0.30
0.00
0.52
0.56
0.00
0.73
0.00
ab
pu
0.00
0.00
0.36
0.00
(5)
Arang
1.05
0.34
0.30
0.00
0.00
85.37
88.48
59.32
49.47
75.20
41.04
68.37
59.50
47.41
40.97
(7)
Kayu Bakar
42.85
.id
12.87
.g o
bp s
1.13
at .
ar
1.46
0.00
0.00
0.00
0.00
0.50
(6)
Briket
Bahan Bakar Utama untuk Memasak
0.49
0.60
0.00
0.00
0.56
0.00
0.18
0.24
0.88
1.65
1.98
0.00
Lainnya
0.06
0.00
0.61
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
0.40
(8)
Tidak Memasak
Tabel 7.13 Persentase Rumah Tangga Bahan Bakar Utama untuk Memasak dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
Total
sistem
perekonomian
The
.id
Dalam
Households Consumption
households
.g o
8
Pengeluaran Rumah Tangga
consumption
have
important role in modern economic
berperan sangat penting. Di Provinsi
system. In Papua Barat Province, it’s
Papua Barat, konsumsi rumah tangga
estimated up to 11,27 trillion rupiahs
at .
and contribute up to 50,02 percent to
ar
diperkirakan mencapai 11,27 triliun
bp s
moderen, konsumsi rumah tangga
ab
rupiah dan berperan 50,02 persen dari
gross regional domestic income in 2010.
pu
total pendapatan domestik regional
.p a
bruto (PDRB) pada tahun 2010 (BPS
rumah
The statistic household expenditure
tangga yang dapat disajikan dari hasil
statistic that can be presented from
Susenas Juli 2010 mampu mengukur
Susenas conducted in 2010, July, can
pola konsumsi rumah tangga. Selain
measure
itu, juga dapat mengukur tingkat
pattern. In addition, it can measure
pemerataan pendapatan yang didekati
equality
oleh tingkat pemerataan pengeluaran
expenditure equality.
w
pengeluaran
ht
tp ://
w
Statistik
w
Provinsi Papua Barat, 2010).
households income
consumption
proximate
by
rumah tangga sebagai proxinya. Tabel 8.1 menyajikan struktur
Table
8.1
presents
household
pengeluaran rumah tangga di Provinsi
expenditure structure in Papua Barat
Papua Barat termasuk di semua
Province including all of regency/
kabupaten/kota. Pengeluaran rumah
municipality.
The
household
93
expenditure consist of two categories
yaitu
dan
namely food and non food categories.
Struktur
The household expenditure structure in
pengeluaran rumah tangga di Provinsi
Papua Barat in 2010 consists of 47,67
Papua Barat pada tahun 2010 terdiri
percent for food and 52,33 percent for
dari 47,67 persen untuk kelompok
non food. The food expenditures are
makanan dan 52,33 persen untuk
dominated by paddies (6.43 percent),
kelompok non makanan. Pengeluaran
tobaccos and betel (6.18 percent) and
rumah
kelompok
food and beverages (5.65 percent). The
makanan didominasi oleh pengeluaran
non food expenditures are dominated
untuk
persen),
by housing and their facilities (25.84
tembakau dan sirih (6,18 persen) dan
percent) and various goods and services
makanan dan minuman jadi (5,65
(18.93
persen). Pengeluaran non makanan
expenditure
didominasi
regency/municipality in Papua Barat
padi-padian
oleh
(6,43
perumahan
dan
percent).
The
structures
household in
every
completely can be seen in Table 8.1.
pu
fasilitas rumah tangga (25,84 persen)
.g o
untuk
bp s
tangga
at .
kelompok non makanan.
ar
makanan
ab
kelompok
.id
tangga terbagi menjadi dua kelompok
dan aneka barang dan jasa (18,93
.p a
persen). Struktur pengeluaran rumah
w
tangga di masing-masing kabupaten/
w
w
kota di Papua Barat selengkapnya
tp ://
dapat dilihat pada Tabel 8.1.
menyajikan
Tabel
ht
Selanjutnya,
ukuran
8.2
Next,
Table
8.2
present
equality
pemerataan.
measure. The equality measure that
Ukuran pemerataan yang disajikan
present consist of World Bank criteria
terdiri
kemerataan
and Gini Ratio. The World Bank criteria
menurut Bank Dunia dan Koefisien
divide the population in to three groups.
Gini. Ukuran kemerataan menurut
They are the lowest 40 percent , the
Bank Dunia membagi penduduk ke
middle 40 percent and the highest 20
dalam tiga klasifikasi yaitu 40 persen
percent
terbawah
contribution
dari
ukuran
sebagai
kelompok
yang
tidak beruntung, 40 persen menengah
94
of
population. expenditure
If
the of
disadvantaged groups less than 12
dan
20
persen
teratas
percent, it means the existence of severe
sebagai
kelompok kaya. Apabila kontribusi
income
inequality,
pengeluaran
percent
of
dari
kelompok
tidak
income
between
12-17
inequality
are
beruntung kurang dari 12 persen
moderate, and more than 17 percent
maka
diindikasikan
adanya
categorized as low income inequality.
ketimpangan
pendapatan
parah;
In 2010, income inequality in Papua
bermakna
Barat is low due to the expenditure
ketimpangan pendapatan sedang; dan
contribution from the lowest 40 percent
lebih dari 17 persen dikategorikan
group is still above 17 percent (ie 19.14
ketimpangan
per
antara 12—17 persen
rendah.
cent).
Nevertheless,
income
inequality in Manokwari and Sorong
pendapatan di Papua Barat tergolong
Selatan fall in to the group of moderate
rendah karena kontribusi pengeluaran
income
dari kelompok 40 persen terbawah
tahun
2010,
inequality
expenditue
because
contribution
from
of 40
percent the lowest respectively only
persen).
Meskipun
demikian,
pendapatan
pu
ketimpangan
ab
ar
masih di atas 17 persen (yaitu 19,14
bp s
Pada
.g o
ketimpangan
at .
pendapatan
.id
dapat
16.74 percent and 14.97 percent.
di
Selatan
termasuk
w
Sorong
.p a
Kabupaten Manokwari dan Kabupaten pada
w
w
kelompok ketimpangan pendapatan
tp ://
sedang dengan kontribusi pengeluaran dari 40 persen terbawah sebesar
ht
16,74 persen dan 14,97 persen. Selain kemerataan menurut Bank
Beside
of
equality
measurement
ketimpangan
according to World Bank, inequality
pendapatan juga bisa diukur dari
income can be measured by gini ratio. If
koefisien gini. Apabila koefisien gini
the value of gini ratio less than 0.3 then
kurang dari 0,3 maka ketimpangan
inequality income is included low
pendapatan tergolong rendah; antara
inequality; between 0.3 to 0.5 it is
0,3—0,5 tergolong sedang dan di atas
classified in to moderate inequality and
0,5 tergolong ketimpangan tinggi.
more
Dunia,
ukuran
than
0.5
included
in
high
95
2010,
inequality. Based on gini ratio in 2010,
ketimpangan pendapatan di Papua
inequality income in Papua Barat was
Barat tergolong sedang dengan nilai
classified as moderate inequality with
koefisien 0,37. Meskipun demikian,
its value 0.37. Nevertheless, there are
ada tiga kabupaten/kota yang tingkat
three regencies that have low inequality
ketimpangannya
yaitu
namely Tambrauw Regency (0.27),
(0,27),
Sorong Regency and Kaimana Regency
Berdasarkan
Kabupaten
koefisien
gini
rendah
Tambrauw
Kabupaten Sorong dan Kabupaten
with their gini ratio value 0.29.
.id
Kaimana dengan nilai koefisien gini
Adanya
ketimpangan
The existence of income inequality is strengthened
perbedaan
household
rumah
differences
consumption
at .
konsumsi
by
bp s
pendapatan diperkuat dengan adanya pola
.g o
0,29.
in
patterns
between the groups with the lowest 40
terbawah dengan kelompok 20 persen
percent of the top 20 percent group. At
ab
the lowest 40 percent group, the
pu
teratas. Pada kelompok 40 persen
ar
tangga antara kelompok 40 persen
.p a
terbawah, komposisi konsumsi rumah
composition of household consumption expenditure was dominated for food
makanan (60,04 persen). Sebaliknya,
(60.04 percent). Conversely, in the top
w
w
tangga didominasi untuk pengeluaran
20 percent group, the composition of
komposisi
expenditure for food is only 45.97
w
pada kelompok 20 persen teratas,
tp ://
pengeluaran
untuk
percent.
konsumsi rumah tangga ini bervariasi
patterns will vary between regency/
antar kabupaten/kota (Lihat Tabel
municipality (See Table 8.3).
ht
makanan hanya 45,97 persen. Pola
8.3)
96
Household
consumption
Box 8.1 Koefisien Gini Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 1
1
0.8
0.8
0.6
0.6
0.4
0.4
0.2
0.2
0
0 0.2
0.4
0.6
0.8
1
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
.id
0
Koefisien Gini Kab. Fakfak Tahun 2010 = 0,30
bp s
.g o
Koefisien Gini Kab. Kaimana Tahun 2010 = 0,29
1
at .
1
ar
0.8
ab
0.6
pu
0.4
0.4
w
0.2
0.6
0.8
0.4
0 1
w
0
w
0
0.6
0.2
.p a
0.2
0.8
0.2
0.4
0.6
0.8
1
Koefisien Gini Kab. Teluk Bintuni Tahun 2010 = 0,32
ht
tp ://
Koefisien Gini Kab. Teluk Wondama Tahun 2010 = 0,30
0
1
1
0.8
0.8
0.6
0.6
0.4
0.4
0.2
0.2
0
0 0
0.2
0.4
0.6
0.8
Koefisien Gini Kab. Manokwari Tahun 2010 = 0,34
1
0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
Koefisien Gini Kab. Sorong Selatan Tahun 2010 = 0,42
97
1
1
0.8
0.8
0.6
0.6
0.4
0.4
0.2
0.2
0
0 0
0.2
0.4
0.6
0.8
1
0
0.4
0.6
0.8
1
Koefisien Gini Kab. Raja Ampat Tahun 2010 = 0,38
0.8
0.6
0.6
0.4
0.4
bp s
0.8
at .
1
ab
ar
1
.g o
.id
Koefisien Gini Kab. Sorong Tahun 2010 = 0,29
0.2
0.2
0 0.2
0.4
0.6
0.8
0
1
w
0
.p a
pu
0.2
0.2
0.4
0.6
0.8
1
Koefisien Gini Kab. Maybrat Tahun 2010 = 0,40
tp ://
w
w
Koefisien Gini Kab. Tambrauw Tahun 2010 = 0,27
0
1.0
ht
1 0.8
0.8
0.6
0.6
0.4
0.4
0.2
0.2
0
0.0 0
0.2
0.4
0.6
0.8
Koefisien Gini Kota Sorong Tahun 2010 = 0,31
98
1
0.0
0.2
0.4
0.6
0.8
1.0
Koefisien Gini Provinsi Papua Barat Tahun 2010 = 0,37
99
ht
Teluk Wondama
2.07
0.83 4.48 6.28 0.76 1.69 3.39 3.94 2.63 1.63 4.95 8.16
0.57 4.12 5.76 1.19 1.67 2.70 3.67 1.74 1.67 2.93 8.87
Daging
Telur dan Susu
Sayur-sayuran
Kacang-kacangan
Buah-buahan
Minyak dan lemak
Bahan minuman
Bumbu-bumbuan
Konsumsi Lainnya
Makanan dan Minuman Jadi
Tembakau dan Sirih
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
1.23
8.74
10.81
Ikan/udang/cumi/kerang
6.93
51.04
(5)
9.73
4.78
1.73
1.68
3.74
2.99
4.02
4.67
7.24
6.65
1.52
1.55
3.30
2.30
1.71
1.18
3.28
5.77
5.39
1.51
1.28
2.36
1.90
1.32
1.37
1.49
ap3.72 ua 4.62 4.08 b
5.91
1.28
5.74
43.12
(6)
4.74
3.00
0.89
1.54
3.11
a0.49 1.21 ra 2.51 t .
4.62
2.36
1.89
6.55
4.09
5.40
42.41
(7)
Teluk Manokwar Sorong Bintuni i Selatan
w 2.21 8.19 w5.38 .p 2.05 3.15
2.09
Umbi-umbian
(4)
8.03
(3)
59.80t p:56.95 8.75 /6.76 /w 3.59 3.31
Kaimana
Padi-Padian
55.81
(2)
(1)
A. Makanan
Fakfak
Jenis Pengeluaran
5.09
12.26
3.35
2.56
1.22
0.48
3.40
2.42
0.50
9.96
1.63
8.54
54.50
(9)
Raja Ampat
.g 1.89 o1.52 1.38 .id 3.86 4.78 1.14
bp2.25 2.76 s
2.07
1.85
4.85
3.50
1.32
6.15
1.84
8.40
46.44
(8)
Sorong
11.92
3.11
2.04
1.59
4.89
4.08
3.16
0.38
5.69
3.39
3.48
5.86
5.26
9.38
64.23
(10)
Tambrauw
5.01
2.22
1.61
2.91
4.39
2.95
1.34
1.87
5.00
2.98
4.28
6.39
4.45
7.31
52.71
(11)
Maybrat
5.00
7.43
1.20
0.98
1.91
1.62
2.07
1.15
4.58
4.50
1.30
7.55
1.10
5.69
46.10
(12)
Kota Sorong
6.18
5.65
1.38
1.38
2.62
2.09
1.72
1.20
4.58
3.90
1.51
7.26
1.78
6.43
47.67
(13)
Prov. Papua Barat
Tabel 8.1 Persentase Rumah Tangga Menurut Komposisi Pengeluaran Rumah Tangga dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Percentage of Households According to Households Expenditures Composition by Regency/City in Papua Barat Province, 2010
100
ht
Teluk Wondama
8.87 0.43 1.83
10.69 1.79 1.49 0.36 0.25 100.00
Aneka Barang dan Jasa
Pakaian, Alas Kaki dan Tutup Kepala
Barang Tahan Lama
Pajak, Pungutan dan Asuransi
Keperluan pesta dan upacara
C. Makanan dan Non Makanan
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
100.00
0.20
0.23
28.63
29.62
(3)
48.96
(5)
100.00
0.29
0.59
2.25
4.23
21.86
100.00
3.70
0.28
100.00
0.71
0.86
ap3.84 ua 4.17 3.03 b
3.09
20.91
27.53
56.88
(6)
100.00
4.21
0.09
at .
2.23
ar
3.76
24.78
22.53
57.59
(7)
Teluk Manokwar Sorong Bintuni i Selatan
w 25.39 w 13.83 12.33 .p
(4)
tp 40.20 :43.05 //w
Kaimana
Perumahan dan Fasilitas Rumah Tangga
44.19
(2)
(1)
B. Non Makanan
Fakfak
Jenis Pengeluaran
0.83
0.15
2.38
2.81
19.76
19.56
45.50
(9)
Raja Ampat
.g 100.00 o. id 100.00
bp0.61 s
0.90
4.43
3.18
15.12
29.32
53.56
(8)
Sorong
100.00
0.01
0.03
3.92
4.53
12.38
14.91
35.77
(10)
Tambrauw
100.00
6.11
0.10
3.17
3.63
15.29
18.99
47.29
(11)
Maybrat
100.00
0.19
1.23
2.46
2.80
21.63
25.60
53.90
(12)
Kota Sorong
100.00
0.99
0.80
2.72
3.05
18.93
25.84
52.33
(13)
Prov. Papua Barat
Tabel 8.1 Persentase Rumah Tangga Menurut Komposisi Pengeluaran Rumah Tangga dan Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 (lanjutan) / Percentage of Households According to Households Expenditures Composition by Regency/City in Papua Barat Province, 2010
101
w
35.82 35.71 39.71 37.94 40.37 36.22 38.68 37.70
24.51 20.76 16.74 14.97 21.51 21.37 26.20 22.61 20.01 19.14
Kab. Teluk Wondama
Kab. Teluk Bintuni
Kab. Manokwari
Kab. Sorong Selatan
Kab. Sorong
Kab. Raja Ampat
Kab. Tambrauw
Kab. Maybrat
Kota Sorong
Prov. Papua Barat
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
39.57
25.56
(3)
.p40.33 39.59 ap 40.54 ua
w
Kab. Kaimana
w 40 % menengah
22.57
(2)
40 % terbawah
39.67
34.95
34.86
37.10
(4)
20 % teratas
43.15
41.30
41.18
ra 47.44 t. 49.32 b38.78 ps 40.69 . 33.43 g o
ba
Kemerataan Menurut Bank Dunia
Kab. Fakfak
(1)
Kabupaten/Kota
tp ://
ht
.id
0.37
0.31
0.40
0.27
0.38
0.29
0.42
0.34
0.32
0.30
0.29
0.30
(5)
Koefisien Gini
601,279
912,164
449,983
310,514
503,627
360,148
554,922
583,184
474,221
420,090
425,919
503,069
(6)
Rata-rata Pengeluaran
Tabel 8.2 Kemerataan Menurut Bank Dunia, Koefisien Gini dan Rata-Rata Pengeluaran Per Kapita Per Bulan Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Equality Measure According to World Bank, Gini Ratio, and Average of Expenditure per Kapita per Month by Regency/City in Papua Barat Province, 2010
102 65.79 64.67 58.79 58.69 63.58 68.09 71.67 74.76 62.58 55.11 60.04
Kab. Kaimana
Kab. Teluk Wondama
Kab. Teluk Bintuni
Kab. Manokwari
Kab. Sorong Selatan
Kab. Sorong
Kab. Raja Ampat
Kab. Tambrauw
Kab. Maybrat
Kota Sorong
Prov. Papua Barat
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
65.72
(2)
39.96
44.89
37.42
25.24
28.33
31.91
36.42
41.31
41.21
35.33
.p a
34.21
w
34.28
(3)
56.58
56.22
63.05
72.65
65.30
at .
61.10
ar
60.52
50.51
55.70
62.51
63.12
57.15
(4)
36.95
.id
43.42
43.78
.g o
bp s
27.35
34.70
38.90
39.48
49.49
44.30
37.49
36.88
42.85
(5)
Non Makanan
40 % menengah Makanan
ab
pu
Non Makanan
w
w
tp ://
40 % terbawah
Makanan
ht
Kab. Fakfak
(1)
Kabupaten/Kota
Klasifikasi Bank Dunia
45.97
41.73
59.52
68.67
54.49
47.44
41.60
44.19
49.88
61.53
55.23
52.68
(6)
Makanan
54.03
58.27
40.48
31.33
45.51
52.56
58.40
55.81
50.12
38.47
44.77
47.32
(7)
Non Makanan
20 % teratas
Tabel 8.3 Persentase Rumah Tangga Menurut Kelompok Pengeluran Bank Dunia dan Komposisi Pengeluaran Rumah Tangga dan Kabupaten/ Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Percentage of Households Classified by World Bank’s Expenditures and Households Expenditures Composition Specified by Regency/City in Papua Barat Province, 2010
Other Condition
.id
9
Sosial Lainnya
tingkat
kesejahteraan
welfare of the population is in access of
bp s
ukuran
Other social indicators show the level of
.g o
Indikator sosial lainnya terkait
population
terhadap
programs and access to technology and
dan
pengentasan
akses
terhadap
poverty
reduction
information (IT). Poverty reduction
ar
kemiskinan
program
to
at .
penduduk adalah akses penduduk
programs
penanggulangan
yang
SUSENAS data collection involves the
dihimpun melalui pengumpulan data
reduction of expenditures of poor
pu
.p a
meliputi
are
collected
through
pengurangan
households to basic needs of health care
pengeluaran rumah tangga miskin
costs and the purchase of poor rice
w w
w
Susenas
kemiskinan
ab
teknologi dan informasi (TI). Program
(raskin) and increased income for poor
kesehatan dan pembelian beras miskin
households through direct cash transfer
(raskin) dan peningkatan pendapatan
(BLT)
ht
tp ://
untuk kebutuhan dasar yaitu biaya
of
and
credits
for
rumah tangga miskin melalui bantuan
microenterprises. Population access to
langsung tunai (BLT) dan kredit usaha.
IT
Akses penduduk terhadap TI meliputi
communication
penguasaan media komunikasi seperti
telephones,
telepon, komputer, dan handphone;
phones, and access to the Internet
dan akses penduduk terhadap media
media.
include
the
ownership
media
computers,
such
of as
and mobile
internet. Pengarusutamaan ngan
kemiskinan
penanggula-
mencakup
dua
Poverty
reduction
mainstreaming
involve two objectives. First, reduce the
103
sasaran. Pertama, mengurangi beban
expenditure of poor households on basic
rumah tangga miskin untuk kebutuhan
needs such as free health services, free
dasar
education services and rice for poor.
dan
kedua,
meningkatkan
pendapatannya. Pengurangan beban
The second is to increase their income.
rumah tangga miskin antara lain melalui program raskin, pembebasan biaya kesehatan dan dana BOS. Picture 9.1 shows that the access of
bahwa akses masyarakat terhadap
people to free health services were
layanan kesehatan gratis berbeda
different between region. The highest
antar satu kabupaten/kota. Akses
access was in Teluk Wondama Regency.
tertinggi tercatat di Kabupaten Teluk
It’s estimated, 85 percents of Teluk
Wondama.
Wondama People had accessed the free
Sekitar
66,53
.g o
.id
memperlihatkan
bp s
9.1
persen
at .
Gambar
health
services.
The
Free
telah menikmati layanan kesehatan
Services in other regency had been
ab
accessed by less than a half of all
pu
gratis. Sementara layanan kesehatan
people.
.p a
gratis di kabupaten lainnya dinikmati
w w
w
oleh kurang dari separuh penduduk.
ht
tp ://
Gambar 9.1 Akses Masyarakat Terhadap Layanan Kesehatan Gratis di Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010
21.56
33.63
Kab. Fakfak
36.12
Kab. Kaimana
45.04
44.51
Kab. Teluk Wondama
19.37
66.53
Kab. Teluk Bintuni Kab. Manokwari
44.63
Kab. Sorong Selatan 49.96
32.11
Kab. Tambrauw 26.87
104
Kab. Sorong Kab. Raja Ampat
47.52
Health
ar
penduduk Kabupaten Teluk Wondama
Dibandingkan
akses
Compared to the free health services,
layanan kesehatan gratis, lebih banyak
more households could access rice for
rumah tangga yang dapat mengakses
poor program (See Table 9.2). In
program
Maybrat
raskin
dengan
(Tabel
9.2).
Di
Regency,
more
than
90
percents of households stated that they
persen rumah tangga menyatakan
had bought the rice. The percentage of
membeli beras raskin. Persentase
households who had bought the rice for
rumah tangga yang membeli raskin di
poor in Tambrauw and Sorong Regency
Kabupaten Tambrauw dan Kabupaten
were high enough. The percentage were
Sorong,
dengan
87,96 and 80,53 percents. At province
persentase 87,96 dan 80,53 persen. Di
level, the rice for poor program has
tingkat provinsi sendiri layanan raskin
been accessed by 45,37 percents.
.g o
tinggi
bp s
cukup
.id
Kabupaten Maybrat, lebih dari 90
menyediakan
The government has created a program
ar
Pemerintah
at .
telah dinikmati oleh 45,37 persen.
of empowering society. The program
miskin memiliki akses pinjaman kredit
were
pu
ab
program kredit usaha agar rakyat
.p a
usaha melalui PNPM Mandiri. Kluster
implemented
Independent PNPM. The third cluster
ketiga adalah rumah tangga yang
was
membutuhkan
through KUR or cooperation
pemasaran
empowering
microenterprises
w w
w
bantuan
through
hasil “tangkapan ikannya.” Bentuknya
tp ://
berupa KUR, atau Koperasi.
ht
Akses penduduk terhadap kredit
usaha
masih
Persentase
sangat
rumah
terbatas.
microenterprises was very small. The
yang
percentage of households that received
mendapat kredit untuk usaha di Papua
credit for small enterprise in Papua
Barat pada tahun 2010 sebesar 8,38
Barat in 2010 approximately 8,38
persen.
di
percent. The highest percentage in
Kabupaten Maybrat yaitu 27,44 persen
Maybrat Regency, that’s 27,44 percent
dan terendah di Kabupaten Tambrauw
and the lowest one in Tambrauw
(1,05 persen).
Regency (1.05 percent).
Persentase
tangga
The access of the people to credits for
tertinggi
105
Selain informasi penanggulangan kemiskinan,
perkembangan
akses
Besides
the
reducing
poverty
informations, the developing access to
teknologi komunikasi dan informasi di
information
Papua Barat juga dimonitor. Pada
technology in
tahun 2010, 67,76 persen rumah
monitored also. In 2010, 67.76 percent
tangga di Papua Barat telah menguasai
of households in Papua Barat had
telepon
(handphone).
cellular telephone (hand phone). The
Persentase rumah tangga pengguna
highest percentage of households using
telepon
Kota
cellular telephone was Sorong City and
Sorong (88,92 persen) dan terendah di
the lowest one was Tambrauw Regency.
Kabupaten Tambrauw (0,52 persen).
This could be make sense because the
Hal
karena
cellular telephone infrastructures was
pembukaan jaringan telepon selular
operated in Sorong for the first time. In
pertama di Papua Barat pertama kali
Tambrauw Regency, the using cellular
di
telephone was bounded in Sausapor
Kota
Sorong.
Sementara
di
Kabupaten Tambrauw akses telepon telepon
.id
needed high cost because of the isolated
satelit.
area of Tambrauw. The information of
Pembukaan jaringan telepon seluler di
another technology and communication
Kabupaten Tambrauw membutuhkan
such as computers and internet access
biaya
could be found in Table 9.4 and Table
.p a
berupa
sangat
besar
karena
tp ://
yang
w w
w
Sausapor
Subdistrict. To operate new network
pu
selular masih terbatas di Distrik
.g o
dimaklumi
bp s
dapat
at .
ini
di
Papua Barat was
ar
selular tertinggi
communication
ab
seluler
and
kondisi geografisnya yang sangat sulit.
ht
Informasi teknologi dan komunikasi lainnya seperrti penguasaan komputer dan akses internet dapat dilihat pada Tabel 9.4 dan Tabel 9.5.
106
9.5.
107
66.53
49.96
26.87
47.52
32.11
44.63
19.37
44.51
21.56
33.63
Kab. Teluk Wondama
Kab. Teluk Bintuni
Kab. Manokwari
Kab. Sorong Selatan
Kab. Sorong
Kab. Raja Ampat
Kab. Tambrauw
Kab. Maybrat
Kota Sorong
Provinsi Papua Barat
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
45.04
Kab. Kaimana
(1)
36.12
(2)
Kabupaten/Kota
Kab. Fakfak
% Rumah Tangga yang Mendapat Pelayanan KEsehatan Gratis
49.14
50.00
76.71
37.84
59.49
57.38
34.85
35.80
56.73
16.77
65.12
53.29
(3)
.p a
w
Askeskin
w w
tp ://
ht
11.16
18.80
13.89
8.22
24.32
8.86
9.84
29.13
42.55
8.17
at .
ar
29.19
ab
pu
2.19
(4)
KKB
9.84
10.60
11.11
10.96
32.43
12.66
.g o
bp s
1.53
7.39
1.76
1.24
15.86
33.51
(5)
.id
Kartu Sehat
21.46
25.00
4.11
5.41
18.99
22.95
34.48
14.25
33.35
52.80
7.86
11.01
(6)
Lainnya
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
100.00
(7)
Jumlah
Tabel 9.1 Persentase Rumah Tangga Yang Mendapatkan Pelayanan Kesehatan Gratis dan Kartu Yang Digunakan Dirinci Menurut Kabupaten/ Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Percentage of Households that Accessed Free Health Service by Regency/City in Papua Barat Province, 2010
108
29.20
Kab. Sorong Selatan
5.84
4.35
Kab. Maybrat
Kota Sorong 1.04
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
16.37
2.00
0.00
0.00
0.00
0.00
(3)
.p a
w
1.000
34.95
26.44
27.83
63.64
63.10
1.00
at .
ar
9.80
ab
pu
28.14
16.03
0.98
39.76
18.15
(4)
1.001— 2.000
Harga Beras Per Kg (Rp.)
w w
tp ://
ht
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
18.15
0.00
Kab. Tambrauw
Provinsi Papua Barat
45.00
Kab. Raja Ampat
0.00
23.45
Kab. Manokwari
Kab. Sorong
0.00
Kab. Teluk Bintuni
75.49
4.29
Kab. Kaimana
Kab. Teluk Wondama
53.65
(2)
< 1.000
Kab. Fakfak
(1)
Kabupaten/Kota
.g o
.id
45.37
54.37
34.43
93.90
87.96
56.50
80.53
41.14
34.93
12.49
42.15
57.80
52.06
(6)
67.83
bp s
30.52
36.90
54.00
90.20
19.48
46.41
83.97
23.53
55.94
28.20
(5)
> 2.000
Jumlah
2,445
2,661
2,616
2,460
2,154
2,444
1,922
2,176
2,918
2,461
2,912
2,330
(7)
Rata-rata Harga Per Kg
Tabel 9.2 Persentase Rumah Tangga Yang Membeli Beras Miskin Dirinci Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Percentage of Households that Bought Rice for Poor by Regency/City in Papua Barat Province, 2010
109
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
8.38
Provinsi Papua Barat
1.05
Kab. Tambrauw
5.39
6.21
Kab. Raja Ampat
Kota Sorong
8.95
Kab. Sorong
27.44
7.25
Kab. Sorong Selatan
Kab. Maybrat
8.85
Kab. Manokwari
9.92
Kab. Teluk Wondama
10.15
5.06
Kab. Kaimana
Kab. Teluk Bintuni
7.14
(2)
Kab. Fakfak
(1)
Kabupaten/Kota
2.27
0.60
22.56
0.52
1.13
2.11
1.46
1.99
0.88
0.83
0.00
1.19
(3)
1.78
0.30
17.68
0.52
0.00
1.05
0.00
2.09
1.83
2.48
0.00
at .
1.46
0.30
0.61
0.00
0.56
0.00
0.00
4.43
0.88
0.00
ar
0.66
1.19
(5)
.g o
3.15
2.10
1.22
0.52
2.26
3.16
5.08
4.04
bp s
4.88
6.61
1.69
2.68
(6)
.id
Kredit Usaha Program Bank Rakyat (KUR) Selain KUR
ab
pu
0.00
(4)
.p a
Program pemerintah lainnya
w
Program % Rumah Nasional Tangga Yang Pemberdayaan Menerima Masyarakat Kredit Usaha (PNPN) Mandiri
w w
tp ://
ht
1.47
1.80
1.22
0.00
1.13
1.05
0.71
1.43
2.08
1.65
1.39
1.49
(7)
Program Koperasi
0.79
0.30
0.00
0.00
1.13
2.11
1.26
0.59
0.88
0.00
1.69
0.99
(8)
Perorangan
Tabel 9.3 Persentase Rumah Tangga Yang Menerima Kredit Usaha Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Percentage of Households that Obtained Loan by Regency/City in Papua Barat Province, 2010
0.35
0.30
1.83
0.00
0.00
0.00
0.00
0.59
0.00
0.00
0.00
0.50
(9)
Kredit usaha Lainnya
110
ht
2.07 3.20 9.64 0.00 0.53 0.56 0.00 0.00 14.07
Kab. Teluk Wondama
Kab. Teluk Bintuni
Kab. Manokwari
Kab. Sorong Selatan
Kab. Sorong
Kab. Raja Ampat
Kab. Tambrauw
Kab. Maybrat
Kota Sorong
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
8.35
1.65
Kab. Kaimana
Provinsi Papua Barat
23.46
(2)
w w
tp ://
Telepon Rumah
Kab. Fakfak
(1)
Kabupaten/Kota
.p a
w ab
67.76
88.92
3.66
0.52
44.07
68.95
27.71
pu
80.96
70.31
54.96
51.20
59.80
(3)
at .
ar
Handphone
.id
8.99
15.57
.g o
bp s
0.61
0.52
2.26
4.74
1.81
12.01
5.34
4.55
3.70
7.85
(4)
Destop/PC
11.36
14.37
1.83
0.52
5.65
5.26
5.99
15.49
11.58
12.40
6.68
12.83
(5)
Laptop/notebook
Tabel 9.4 Persentase Rumah Tangga Yang Menguasai Telepon, Hand Phone, Desktop dan Laptop Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Percentage of Households Possessing Telephone, Handphone, Desktop, and Laptop by Regency/City in Papua Barat Province, 2010
111
0.00
13.55
Kab. Maybrat
Kota Sorong
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
6.92
0.49
Kab. Tambrauw
Provinsi Papua Barat
4.29
Kab. Raja Ampat
15.42
Kab. Manokwari
5.85
3.74
Kab. Teluk Bintuni
Kab. Sorong
8.78
Kab. Teluk Wondama
4.23
6.28
Kab. Kaimana
Kab. Sorong Selatan
2.92
(2)
(1)
Kab. Fakfak
Akses Internet
Kabupaten/Kota
10.71
10.53
0.00
0.00
6.67
9.52
0.00
9.35
5.56
12.82
25.00
6.67
(3)
Rumah
w w
tp ://
ht
ab
26.67
19.05
50.00
47.66
22.22
46.15
5.56
13.33
pu
(4)
Warnet
33.24
27.37
0.00
100.00
.p a
w
23.08
24.45
25.26
0.00
0.00
73.33
14.29
6.25
20.56
.g o
bp s
22.22
at .
ar
27.78
33.33
(5)
Kantor
3.02
1.05
0.00
0.00
.id
0.00
4.76
6.25
6.54
0.00
0.00
0.00
6.67
(6)
Sekolah
Tempat Akses Internet
74.18
70.53
0.00
0.00
100.00
90.48
81.25
60.75
88.89
71.79
91.67
93.33
(7)
Handphone
5.22
3.16
0.00
0.00
20.00
9.52
0.00
0.93
5.56
5.13
5.56
33.33
(8)
Lainnya
Laki-laki / Male
Tabel 9.5 Persentase Penduduk Yang Mengakses Internet dalam Tiga Bulan Terakhir Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Percentage of Population that Accessed Internet in The Last Three Mounths by Regency/City in Papua Barat Province, 2010
112 0.00
13.64
Kab. Maybrat
Kota Sorong
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
5.57
0.00
Kab. Tambrauw
Provinsi Papua Barat
3.18
Kab. Raja Ampat
12.36
Kab. Manokwari
6.29
1.79
Kab. Teluk Bintuni
Kab. Sorong
4.42
Kab. Teluk Wondama
2.24
4.33
Kab. Kaimana
Kab. Sorong Selatan
2.56
Kab. Fakfak
(2)
(1)
8.46
7.95
0.00
0.00
0.00
10.00
0.00
6.49
0.00
11.11
19.05
16.67
(3)
w w
Rumah
tp ://
Akses Internet
Kabupaten/Kota
ht .p a
w ar
pu ab
37.31
38.64
0.00
0.00
40.00
35.00
42.86
57.14
0.00
11.54
10.23
0.00
0.00
40.00
.g o
bp s
10.00
at .
0.00
10.39
28.57
0.00
27.78
23.81
0.00
(5)
Kantor
0.00
0.00
(4)
Warnet
5.77
3.41
.id
0.00
0.00
0.00
0.00
0.00
12.99
0.00
11.11
0.00
0.00
(6)
Sekolah
Tempat Akses Internet
75.38
76.14
0.00
0.00
80.00
65.00
57.14
70.13
85.71
88.89
80.95
91.67
(7)
Handphone
4.62
4.55
0.00
0.00
10.00
0.00
0.00
1.30
0.00
0.00
4.76
41.67
(8)
Lainnya
Perempuan / Female
Tabel 9.5 Persentase Penduduk Yang Mengakses Internet dalam Tiga Bulan Terakhir Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Percentage of Population that Accessed Internet in The Last Three Mounths by Regency/City in Papua Barat Province, 2010
113
0.00
13.60
Kab. Maybrat
Kota Sorong
Sumber: BPS Provinsi Papua Barat, Susenas Juli 2010
6.28
0.25
Kab. Tambrauw
Provinsi Papua Barat
3.77
Kab. Raja Ampat
13.97
Kab. Manokwari
6.06
2.87
Kab. Teluk Bintuni
Kab. Sorong
6.70
Kab. Teluk Wondama
3.33
5.39
Kab. Kaimana
Kab. Sorong Selatan
2.75
(2)
(1)
Kab. Fakfak
Akses Internet
Kabupaten/Kota
9.78
9.29
0.00
0.00
4.00
9.76
0.00
8.15
4.00
12.28
22.81
11.11
(3)
Rumah
w w
tp ://
ht
ab
32.00
26.83
47.83
51.63
16.00
40.35
3.51
7.41
pu
(4)
Warnet
34.94
32.79
0.00
100.00
.p a
w
15.79
19.07
18.03
0.00
0.00
60.00
12.20
4.35
16.30
.g o
bp s
24.00
at .
ar
26.32
18.52
(5)
Kantor
4.17
2.19
0.00
0.00
0.00
.id
2.44
4.35
9.24
0.00
3.51
0.00
3.70
(6)
Sekolah
Tempat Akses Internet
74.68
73.22
0.00
0.00
92.00
78.05
73.91
64.67
88.00
77.19
87.72
92.59
(7)
Handphone
4.97
3.83
0.00
0.00
16.00
4.88
0.00
1.09
4.00
3.51
5.26
37.04
(8)
Lainnya
Laki-laki dan Perempuan / Male and Female
Tabel 9.5 Persentase Penduduk Yang Mengakses Internet dalam Tiga Bulan Terakhir Menurut Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2010 / Percentage of Population that Accessed Internet in The Last Three Mounths by Regency/City in Papua Barat Province, 2010
114
w w
tp ://
ht .p a
w ab
pu at .
ar
.g o
bp s
.id