AUTO-ID GEBYAR
BULETIN VOL 3 / 2008
MEDIA KOMUNIKASI PELANGGAN PT. AUTOJAYA IDETECH & PT. SOLUSI PERIFERAL
PathFinder for material traceability system Motorola Wireless Switch
Tips : Memperpanjang umur pemakaian Printhead Printer Barcode
Untuk Kalangan Sendiri
The Enterprise Mobile Computing Specialist
2 3 4 6 13 17 19 20
Content
Special Offer Product Editorial News & Event Topik - Material Traceability System Topik - Wireless Switch Products Highlight Principal Info Corporate Info
Special Offer Product
until September 2008, price excluded VAT-Franco Jakarta
Barcode Printer
PF8t USD 564 USD 479
PD41 USD 849 USD 721 Print Speed 2-6 inc/s; Resolution 203 dpi; Print Width: 104mm Size: (L) 453 mm X (H) 273 mm X (W) 270 mm; Weight: 13 kg Label Roll Max Dia: 213 mm; Ribbon Roll Max. length: 450 m 32-bit processor; 4MB Flash memory; 8MB SDRAM Compact Flash Slot: (Expandable with flash memory) Serial (RS-232), EasyLAN Ethernet: RJ-45, and USB v.2.0 Connectivity
Print Speed 4 inc/s; Resolution 203 dpi; Print Width: 104mm Size: (L) 285 mm X (H) 172 mm X (W) 226 mm; Weight: 2.5 kg Label Roll Max Dia: 127 mm; Ribbon Roll Max. length: 274.32 m 32-bit processor; 4MB Flash memory; 8MB SDRAM Compact Flash Slot: (Expandable with flash memory) Serial (RS-232), Parallel (Centronics), and USB v.2.0 Connectivity Four double-byte fonts
PM4i USD 1,418 USD 1,205 Print Speed 2-6 inc/s; Resolution 203 dpi; Print Width: 104mm Size: (L) 453 mm X (H) 261 mm X (W) 298 mm; Weight: 13.5 kg Label Roll Max Dia: 213 mm; Ribbon Roll Max. length: 450 m 32-bit processor; 4MB Flash memory; 8MB SDRAM Compact Flash Slot: (Expandable with flash memory) Serial (RS-232), EasyLAN Ethernet: RJ-45, and USB v.2.0 Connectivity
Contact Person : Eni & Afia, Istana Pasar Baru Building, 3rd Floor Jl. Pintu Air Raya No. 58-64, Jakarta 10710 Phone : (021) 3521077, 3452759 Fax. : (021) 3521076, 3452856
2
Yuni & Gufron, Graha Pangeran Building #9-B1 Jl. Jendral A. Yani No. 286, Surabaya 60234 Phone : (031) 8289378, 8292697 Fax. : (031) 8292698
EdiToRiaL EdiToRiaL Salam Sejahtera , Pada dua buletin sebelumnya bapak dan ibu sudah mendapatkan informasi mengenai mobile computer dan teknologi RFID, dimana kedua topik tersebut akan sangat membantu dalam implementasi di area operasi dari aktifitas user, terutama di area shop floor yang akan berhubungan dengan topik kali ini. Dalam dunia manufacturing tidak akan lepas dari unsur standarisasi agar produk yang dihasilkan sesuai dengan standard mutu yang diinginkan. Untuk Consumer Product Manufacturing seperti contohnya makanan dan obat-obatan tentunya mempunyai standard mutu yang cukup tinggi karena berhubungan langsung dengan manusia dari sisi keamanan, kesehatan, keselamatan dan lain-lain. Begitu juga dengan area manufacturing yang lain yang memiliki standard mutu tersendiri. Untuk menjawab itu semua, maka harus ada system yang mampu menjaga standardstandard yang sudah didefinisikan dan dapat dijalankan dengan benar serta mudah untuk monitoring dan tracing dari setiap proses dan material yang dipakai. “PathFinder” for material traceability system akan menjadi topik utama di edisi ke tiga ini dengan pembahasan : Mengapa traceability dibutuhkan. Bagaimana traceability diterapkan. Apa benefit yang dihasilkan traceability. Kami juga akan menjelaskan bagaimana aplikasi PathFinder yang kami miliki bekerja, yang sudah terintegrasi dengan mobile computer, printer barcode, alat timbangan elektronik, web base aplikasi dengan kemampuan visibility dari setiap proses baik berupa report dan view dari proses. Infrastruktur jaringan wireless LAN dengan teknologi Wireless Switch dari Motorola akan menjadi topik tambahan, dengan pembahasan teknologi Wireless Switch dan keunggulannya. Saya atas nama management mengucapkan terima kasih atas perhatian dan masukan dari bapak dan ibu sekalian, jika ada kesalahan penulisan atau gambar yang tidak sesuai kiranya akan menjadi bahan masukan bagi kami. Salam, Usadi Sastra Atmadja Professional Services General Manager PT. AUTOJAYA IDETECH PT. SOLUSI PERIFERAL
23 3
NEWS & EVENTS Mobility Solution for Oil & Gas Industry Seminar
Jakarta, 28 Februari 2008
Dalam rangka memperkuat mobility solution dalam lingkungan Oil and Gas industry, PT. Solusi Periferal menyelenggarakan seminar dengan tema “Mobility Solution for Oil & Gas Industry” yang diselenggarakan di Hotel Ritz Carlton-Kuningan. Pada acara ini PT. Solusi Periferal bekerjasama dengan Intermec Technologies Corp. (USA), Kedutaan Besar Amerika dan Sclumberger Indonesia.
RFID Asia Summit
Jakarta, 12 Maret 2008
PT. Solusi Periferal dan INTERMEC menjadi salah satu sponsor dalam seminar RFID Asia Summit 2008 di InterContinental Hotel. Dalam event yang diselenggarakan oleh RFID Asia, PT. Solusi Periferal tampil sebagai salah satu pembicara yang diwakili oleh Ir. Heru Wahyudi - Sales and Marketing Manager. RFID ASIA adalah IT Event Organizer regional (Singapura) spesifik fokus dalam dunia teknologi RFID. RFID Asia Summit dihadiri oleh peserta dari perusahaan multinasional di Asia Pacific.
4
Up-coming Event Barcoding & RFID System Solution Seminar Semarang, 27 Maret 2008
21 - 24 MEI EXHIBITION ICT 2008 PRJ Kemayoran, Jakarta
Dalam seminar yang diadakan di hotel Grand Candi - Semarang ini dibahas mengenai barcode solution dan RFID System solution. Tujuan dari seminar ini adalah untuk meningkatkan daya saing dan produktifitas di dunia industri dengan penggunaan solusi barcode, wireless mobile computing dan RFID system.
25 JUNI AUTOMOTIVE INDUSTRY SEMINAR, Jakarta 23 JULI SALES FORCE AUTOMATION SEMINAR, Jakarta
Patient Safety through Mobility Solution for Healthcare Industry Seminar Jakarta, 22 April 2008 “Patient Safety” (Kesehatan Pasien) merupakan hal yang utama dalam dunia layanan kesehatan (Healthcare), maka PT. AUTOJAYA IDETECH selaku premier business partner dari MOTOROLA, mengadakan seminar "Patient Safety through Mobility Solution for Healthcare Industry”. Acara ini mengambil tempat di Hotel Shangri-La, Jakarta dan dihadiri oleh pimpinan-pimpinan dari berbagai rumah sakit yang ada di area jabodetabek. Sebagai pembicara dalam acara ini adalah Jeff Schou (Sr. Director of the Global Healthcare Solution for Motorola), Steven Chan (Director of TCM RFID Pte Ltd), M. Muchsin Msc (Product Manager PT. MAXINDO CONSULTING).
523
TOPIK
“PathFinder” for material traceabillity system
Material Traceability Material traceability dapat mencakup area yang luas mulai dari penerimaan raw material, pembuatan raw material, proses pembuatan barang setengah jadi dan barang jadi hingga termasuk dalam link dari Supply Chain (warehouse, transportasi dan distribusi ). Material traceability akan semakin kompleks jika akan terintegrasi antara unsur data yang berasal dari internal dengan data yang dari eksternal, karena sangat bergantung dari kesamaan standard data dari kedua sisi. Seperti pada gambar 1. di bawah, tidak semua perusahaan memiliki suatu proses mulai dari hulu sampai hilir dicapture dalam satu sistem.
I. Mengapa material traceability dibutuhkan a. Adanya standarisasi yang harus dipenuhi dalam pembuatan produk seperti contohnya yang dikeluarkan : Level Internasional : contohnya ISO 9001 : 2000, untuk Quality Management System. Level Nasional : SNI ( Standar Nasional Indonesia ) biasanya merefer dari standard ICS. BPOM ( Badan Pengawas Obat dan Makanan ) yang mengeluarkan standard mutu, batas ambang pemakaian dan larangan pemakaian dari zat/material tertentu secara global. Level Perusahaan : Dengan mengeluarkan PP atau SOP yang lebih detail dalam proses pembuatan dan akan merujuk ke standard nasional dan internasional. Standard-standard inilah yang biasanya menjadi dasar dari audit suatu produk apakah sesuai atau ada penyimpangan. Agar suatu standard dapat diimplementasikan tentunya diperlukan suatu sistem yang bisa mencapture, mengontrol, memonitor, menganalisa / menghasilkan report dari setiap proses agar visibility dari data dan proses dapat terlihat relasinya. Material traceability aplikasi dapat meningkatkan aspek “visibility” dan “traceability” dari seluruh aktifitas produksi mulai dari penerimaan raw material hingga rekapitulasi produk jadi yang diinginkan, sehingga memungkinkan adanya peningkatan dedikasi/disiplin, kemudahan operasi, effisiensi, effektifitas dan kontrol user.
Gambar 1. Proses traceability dalam Supply Chain Karena itu pembahasan material traceability akan kami batasi pada proses di Manufacturing mulai dari penerimaan raw material sampai terjadinya produk jadi. Suatu produk jadi atau setengah jadi yang di hasilkan tentunya memerlukan beberapa komponen yang terkait : Adanya bahan baku ( raw material ) Mesin pembuat produksi ( utama & penunjang ) Resources ( human resources ) Standarisasi proses Ke empat komponen inilah yang mempengaruhi dari standard mutu suatu produksi yang di hasilkan. Kita akan bahas apa hubungannya antara standard mutu dengan material traceability system.
6
b. Adanya perlindungan terhadap pemakai produk. Apapun produk yang dihasilkan harus diutamakan unsur keamanan dari pemakai. Seperti produsen obat dan makanan harus mencantumkan waktu kadaluarsa, komposisi zat, suhu penyimpanan, sehingga konsumen mendapat informasi yang cukup apakah produk ini layak dikonsumsi atau tidak. Bahkan secara nasional atau internasional di informasikan pemakaian zat yang tidak diperbolehkan dipakai pada produksi. Jika ada pelanggaran disini maka produsen dapat dikenakan sangsi hukum. c. Adanya kebutuhan management : Visibility dan traceability dari material dan proses merupakan suatu kebutuhan management : Sebagai informasi data produk & material dari setiap proses. Mengontrol kwalitas dari produk. Sebagai bahan acuan dari evaluasi standard produksi. Pertanggung jawaban management terhadap suatu kwalitas dan kontrol setiap aktivitas dan pemakaian dari produksi merupakan hal yang mutlak.
TOPIK
PathFinder for
RFID ( material Radio Frequency Identification ) traceabillity system
Dari pemenuhan dasar inilah maka suatu system material traceability dibutuhkan agar standard mutu yang diinginkan dapat terjaga. II. Apa yang dibutuhkan Untuk Traceability Sebelumnya sudah dijelaskan ada empat komponen terkait dalam produksi di manufacturing. Dimana ke empat ini dapat menjadi satu kesatuan yang saling terkait dalam traceability. Dalam kebutuhan ini kami akan jelaskan berdasarkan proses dari : 1. Penerimaan raw material 2. Transfer material 3. Penimbangan material 4. Proses pembuatan pada mesin 5. Produk jadi
yang ada, sehingga : Menandakan Material yang benar Menandakan Tempat yang benar Menandakan Waktu yang tepat Menandakan Proses yang tepat Yang kemudian akan mendapatkan data yang detail dari setiap proses yang di lakukan untuk setiap komponen
Inventory & Document Management
Gambar 3. Contoh pemberian Unik ID Transfer
Consolidation Finish Good Mixing
Gambar 2. Global Proses Dari kelima proses diatas maka yang dibutuhkan untuk traceability adalah : a. Unik ID Diperlukan suatu Identifikasi ID dari setiap komponen tersebut dengan memberikan Unik ID. Contohnya : Pada setiap penerimaan raw material akan diberikan Unik ID yang menginformasikan : PO#, Material #, QTY, RCV Date, Vendor, dll. Unik ID ini akan terbawa terus untuk proses selanjutnya , seperti proses penimbangan material dan mixing. Pada setiap hasil penimbangan akan diberikan Unik ID yang mempunyai relasi data dengan Unik ID dari penerimaan material. Unik ID diberikan pada setiap : mesin pembuat, lokasi, user dan kontainer/bin. Dengan unik menghubungkan
ID dan
ini maka sistem dapat mengontrol antara unik ID
Ada 2 cara Informasi Unik ID tersebut di tempatkan, dengan : Barcode Label Sebelum data di capture dari setiap proses dilakukan, harus ada pencetakan Unik ID pada label barcode terlebih dahulu, agar informasi dari material dapat ter indeitfikasi detailnya. Seperti pada proses : Penerimaan barang, timbang barang, hasil produk setengah jadi ( Keluaran dari mixer mesin ), Produk jadi , dan lain-lain. RFID Pada RFID, informasi dari Unik ID dapat di ganti-ganti ( RFID mempunyai kemampuan Read & Write data di dalam tagnya ). Sehingga jika ada perubahan informasi pada setiap titik proses dapat di berikan Indetifikasi pada saat itu juga. b. Link Proses Link proses diperlukan untuk mengontrol kesesuaian dari proses satu ke proses selanjutnya, seperti contohnya : Apakah satu material dapat dipakai pada “mesin 1” atau tidak. Apakah Keluaran dari “mesin 1” untuk “produk A” di bolehkan untuk masuk ke “Mesin 2” untuk “produk B” atau tidak. Apakah berdasarkan status expired date, maka raw material dapat melanjutkan ke proses selanjutnya atau tidak dan diberikan tanda apa untuk setiap transaksinya. Pada proses pengambilan data di lapangan oleh user / operator biasanya sangat transparant dan sistem yang menghandle ini semua secara automatis. Di area ini merupakan bagian kontrol yang cukup penting agar suatu kwalitas produk terjaga.
72323
TOPIK
PathFinder for
RFID ( Radio ) materialFrequency traceabillity Identification system
c. Bill of material ( BOM ) BOM biasanya diidentifikasikan berdasarkan produk jadi yang akan dibuat , yang isinya mulai dari raw material sampai packaging. Kegunaan pengelompokan beberapa raw material kedalam satu BOM, untuk : Validasi apakah setiap material sesuai dengan berat atau kwantitas yang sudah didefinisikan atau tidak. Perencanaan dari setiap produksi yang akan di lakukan. Misalkan, Akan ada produksi untuk “Produk A” sebanyak 4 kali BOM, maka bagian produksi akan menyiapkan daftar material mulai dari pengiriman dari gudang sampai dengan proses timbang atau masuk ke line produksi. Sebagai salah satu kontrol dari produk yang dihasilkan dengan mesin pembuat. BOM merupakan salah satu komponen pengontrol pada material traceability. d. Master data Semua sistem aplikasi biasanya memiliki master data yang sangat diperlukan untuk menyimpan informasi yang bersifat statis. Dalam material traceability ini, master data yang diperlukan pada manufacturing proses biasanya : raw material, mesin pembuat ,link proses, user, supplier, dan lain-lain. Menjaga keakuratan dan kelengkapan informasi pada master data sangat meninggikan level keluaran dari traceability yang dihasilkan. e. Standard Operasi Prosedur ( SOP ) Material traceability merupakan satu kesatuan yang tidak terpisahkan dari rutinitas pengoperasian di lapangan sehari-hari. Segala pengambilan data yang dilakukan bersamaan dengan aktiftas pekerjaan perlu didukung dengan SOP. Karena jika tidak ada data yang diambil pada satu proses maka visibility data untuk traceability akan kurang dan tidak tercapai. Misalkan, Jika satu operator tidak memasukkan data material dengan ID sebenarnya pada proses penerimaan barang, maka data yang ada di system menjadi salah (”Garbage IN Garbage Out”), data yang salah ini akan terbawa terus sampai akhir proses, sehingga informasi yang dihasilkan juga menjadi salah. Hal kebersihan dan higienis dari peralatan, yang mana keduanya diluar dari kontrol sistem. Sedangkan secara proses sangat diperlukan, merupakan bagian sangat penting untuk
8
menghasilkan standard mutu yang ada ( terutama pada manufacturing obat dan makanan ). III. Bagaimana material traceability di terapkan Dalam penerapannya, material traceability sangat erat hubungannya dengan “Work In Process ( WIP )”. Dimana visibility dan traceability yang paling efektif dan efisien adalah : Mendapatkan informasi, secara langsung dari sistem. Aktual data dari setiap proses operasi di lapangan saat itu juga. Oleh sebab itu pemakaian alat yang berhubungan dengan peralatan Barcoding System dan RFID System serta alat elektronik lain ( timbangan dan mesin PLC) sangat diperlukan di material traceability ini terutama pada sistem yang masih manual dan semi otomatis. Pemakaian peralatan ini untuk menunjang dari: Tipikal pekerjaan dilapangan yang cepat. Diperlukannya aktual data pada saat pekerjaan dilakukan ( tidak mengganggu dari pekerjaan utama ). Mengurangi kesalahan data input karena kesalahan manusia. a. Pemakaian alat Pemilihan alat sebagai data input sangat didominasi oleh tipikal aktivitas di lapangan dan kesiapan dari aplikasi untuk menerima berbagai type data dari setiap peralatan yang terintegrasi ke material traceability, seperti apakah menggunakan : Barcode atau dan RFID. Mobile computer atau dan Vehicle Computer. Timbangan elektronik atau manual. Mesin PLC ( Program Logic Control ) atau tidak. Tentu juga akan dijelaskan secara sekilas bagaimana pemakaian alat-alat tersebut pada material traceability aplikasi berdasarkan : 1. Pencetakan label barcode sebagai Unik ID , pada : Penerimaan raw material, biasanya berdasarkan satuan pallet atau satuan karton box. Hasil penimbangan material. User, lokasi, kontainer dan mesin. Peralatan yang di butuhkan adalah : Printer barcode Label Ribbon 2. Pemberian Unik ID bisa juga dengan memakai RFID tag, tentunya untuk material traceability yang memungkinkan pada : Penerimaan raw material, biasanya berdasarkan per pallet. Hasil penimbangan, biasanya dalam kontainer ID. Pemberian ID : user lokasi, kontainer/bin dan mesin.
TOPIK
PathFinder for
RFID ( Radio Identification ) material Frequency traceabillity system
Peralatan yang dibutuhkan adalah RFID Tag RFID Reader Antenna 3. Pembacaan Unik ID Setelah semua komponen mempunyai identifikasi maka material traceability akan dapat meng ”capture” dari setiap proses untuk perpindahan dan perubahannya. Seperti pada diagram dibawah ini yang menjelaskan perpindahan dari Unik ID tersebut yang terekam pada setiap proses. Uniq ID
Receiving
1
GLMLPO101
5
4
3
2
GL : Material Code ML : Vendor Code PO1: PO Number 01 : PO Line
Barcode Relation : - Material Code - Vendor Code - PO Number - PO Line - Size Pack - Received Date - Expired Date
Transfer
Weighing
Mixing
GLMLPO101025 GL : Material Code ML : Vendor Code PO1: PO Number 01 : PO Line 025 : Weight
Barcode Relation : - Material Code - Vendor Code - PO Number - PO Line - Weight Actual - Received Date - Expired Date
Barcode Relation : - Material Code With : - Vendor Code - Production Code - PO Number - Machine Code - PO Line - BOM - Weight Actual - Received Date - Expired Date
Finish Good
Relation : - Production Code - Machine Code - BOM - Barcode Material ID
Gambar 4. Flow perpindahan dari Unik ID Untuk tipikal pekerjaan di lapangan yang memerlukan kecepatan maka “ONLINE System” sangat diutamakan, dimana diperlukan suatu jaringan Wireless atau Wired LAN yang menunjang pada proses pembacaan. Peralatan yang di butuhkan untuk pembacaan barcode & RFID dapat dibagi dalam 2 kategori : a. Jika operator mendekati barang maka alat yang biasanya dipakai adalah : Jenis Mobile Computer ( Barcode & RFID ) Jenis Vehicle Computer ( Barcode & RFID ) b. Jika barang mendekati operator maka alat yang di pakai adalah : Jenis Handheld Scanner ( Barcode ) Jenis Fix Mount Scanner ( Barcode ) Jenis Fix Reader RFID
Gambar 5. Input dengan Barcode & RFID 4. Pembacaan data berdasarkan nilai aktual di lapangan. Suhu tinggi , kecepatan mesin dan keasaman (ph) adalah sebagian kecil kendala yang sering dihadapi pada saat pengambilan data, karena tidak dapat dilakukan secara manual. Tentunya dengan sudah jauh berkembangnya teknologi elektronik dan interfacing, sehingga antara data analog dan digital dapat diintegrasikan secara langsung kedalam sistem material traceability aplikasi. Dengan interfacing inilah maka data-data yang berhubungan dengan mesin dapat ter capture dalam satu sistem, misalnya : Nilai temperatur(oC), nilai tekanan (bar) dan nilai keasaman (ph) dapat diambil nilainya secara langsung dan aktual pada saat mesin sedang beroperasi sesuai dengan proses yang sedang dilakukan. Timbangan elektronik dapat terhubung langsung ke komputer, yang kemudian nilai aktual hasil timbang dapat ter-update dan dapat diverifikasi secara langsung dengan material traceability berdasarkan Unik ID yang sudah di-scan ID materialnya. Integrasi antara sistem aplikasi dan mesin sangat membantu dan melengkapi dari sisi informasi yang utuh dan up-to-date.
Gambar 6. Integrasi antara timbangan Elektronik dengan komputer
Cara kerja kedua sistem ini sudah pernah kami jelaskan pada buletin volume 1 & 2. 2323 9
TOPIK
PathFinder for
RFID ( Radio ) materialFrequency traceabillity Identification system
b. Pemakaian aplikasi Dilihat dari pemakaian alat dan integrasi alat serta kebutuhan dari sisi management maka pemakaian aplikasi harus dapat memenuhi : Kebutuhan User, aplikasi harus bisa memenuhi requirement : Tidak mengganggu pekerjaan utama (Minimum input dan minimum interaksi dengan alat, mudah pengoperasian) Data langsung ter-update ke server. Tidak dipengaruhi oleh gangguan operasional Informasi yang ditampilkan hanya berhubungan dengan operasi (Simple dan jelas ). Semua informasi sudah jelas yang sebelumnya sudah terindentifikasi terlebih dahulu . Terutama dalam proses operasi yang masih manual atau semi automatis dimana pekerjaan utama mempunyai prioritas yang tinggi dibandingkan operator harus banyak entry data untuk keperluan material traceability. Oleh sebab itu efisien dan efektifitas dari aplikasi material traceability sangat memegang peranan penting atas kesuksesan pemakaian material traceability aplikasi ( terutama dari sisi user). Misalkan, operator harus memasukan raw material kedalam mesin dan saat bersamaan operator juga harus mengamati kondisi mesin dan memasukan material selanjutnya, pada saat itu juga material traceability aplikasi memerlukan data-data dari mesin, raw material, kondisi mesin, user yang melakukan dan kondisi saat proses. Tentunya material traceability aplikasi harus bisa mengakomodir dari setiap tipikal user operasi yang seperti ini. Kebutuhan Integrasi alat dengan sistem harus bisa fleksibel dan terbuka terhadap segala interfacing baik dari koneksi dan data, seperti : Serial koneksi PLC ( Program Logic Control ) I/O analog & digital Semakin banyak asal data yang bisa di update kedalam server MTS maka akan semakin tajam analisa dari traceability yang di hasilkan. Bukan hal yang tidak mungkin untuk mengintegrasikan alat yang masih analog kedalam MTS aplikasi dan tentunya bukan hal yang mudah juga, karena diperlukan interfacing dan kesesuaian antara perangkat keras dan perangkat lunak serta konversi datanya.
10
Kebutuhan Management Semakin banyak data aktual yang di masukan dari lapangan maka semakin baik visibility dan traceability dari material traceability aplikasi. Memang kebutuhan dari setiap management berbeda-beda, namun secara garis besar dapat dijabarkan, jika dilihat dari material traceability yang ada di manufacturing ( terutama pada jalur produksi ). Visibility dari : Ketersediaan raw material untuk produksi Status Mesin Jumlah produksi jadi yang di hasilkan Aktifitas user Membantu management untuk memonitoring hasil dan kondisi yang terjadi di lapangan pada saat itu juga Traceability dari : Batch produksi ke raw material Dari mesin mana batch produksi berasal Dari link up mana saja asal raw material Apakah sesuai dengan BOM Apakah ada interuption pada produksi Darimana asal Raw material : PO#, vendor, expired date, receive date. Mesin ke raw material Berapa banyak mesin menghasilkan Apakah kondisi mesin dalam kondisi normal atau tidak Apakah ada interruption pada produksi Apakah ada penggabungan dengan produksi lain atau tidak Darimana asal raw material dengan informasi yang berhubungan : PO#, vendor, expired date, receive date. Raw Material ke batch produksi Raw material ini di pakai untuk BOM apa saja Berapa banyak raw material ini di konsumsi Apapun kebutuhan management akan terpenuhi jika semua data yang di butuhkan untuk traceability sudah tersedia dalam material traceability. c. Standard Operasi Prosedur ( SOP ) Secanggih dan selengkap apapun sistem yang sudah dibuat, tentunya harus dibarengi dengan SOP. SOP dibutuhkan untuk kondisi di lapangan sebagai : i. Penyesuaian/pendekatan antara sistem dan pelaksanaan, sebagai contoh pada pharmacy yang dimana unsur higienis dan kebersihan sangat utama : Setiap orang yang berada di lokasi produksi harus memakai pelindung rambut, pelindung nafas, alas kaki khusus. Setiap selesai aktifitas, peralatan harus di bersihkan, bahkan ada yang harus dengan disinfektan. ii. Prosedur kerja : semua fasilitas yang dibuat dan ada di
TOPIK
PathFinder for
RFID ( Radio Identification ) materialFrequency traceabillity system
material traceability harus sebagai bagian dari prosedur kerja sehari hari, seperti contohnya : Tidak boleh hanya memasukan material kedalam mesin tanpa meng-scan barcode material dan mesin ID. Supervisor/management harus selalu memantau dari isi data yang ter-capture di lapangan sebagai bagian dari kontrol. IV. Apa yang dihasilkan material traceability Banyak sekali Informasi yang dapat dikeluarkan /dihasilkan dari material traceability, seperti : a. Material Berapa stock untuk produksi, berapa pemakaiannya, untuk BOM/produk apa saja, berapa yang reject dan yang recycle. b. Mesin Kondisi mesin dari setiap proses ( normal atau ada interruption ), untuk produk apa, sesuai dengan link proses atau tidak c. User Siapa, kapan , dimana dan melakukan apa untuk setiap usernya. d. Traceability dari produk jadi e. Kontrol BOM f. Aktual data dari setiap aktifitas dan material PathFinder - material traceability Pathfinder adalah nama paket aplikasi produk material traceability dari kami, yang dibangun dengan : Microsoft Visual .NET dengan berbasis web aplikasi MS SQL Server sebagai data base server Crystal report sebagai generate report .NET Compact frame work 2 sebagai aplikasi di sisi client Online transaksi antara client dengan server database
Gambar 7. Global Teknologi & Jaringan
Cakupan aplikasi seperti gambar di bawah ini
Gambar 8. Pathfinder Aplikasi Fasilitas yang disediakan pada paket aplikasi Pathfinder : User management : authorisasi dan kontrol user Terintegrasi dengan barcode printer Terintegrasi dengan mobile computer Interface dengan timbangan elektronik Monitoring keberadaan stock : per material & lokasi Interchange data via : Text file, XML atau ODBC koneksi Report - Report Master - Report Transaction Menampilkan semua material yang digunakan dalam proses produksi. - Report Trace Forward Menampilkan material dari receiving hingga menjadi produk jadi. - Report Trace Back Menampilkan produk jadi ke proses produksi Beserta material yang digunakan. PathFinder dibangun untuk material traceability yang berada di manufacturing khususnya yang mempunyai proses produksi untuk raw material yang berbentuk liquid dan non liquid dimana untuk raw material tersebut terjadi pencampuran dalam proses mixer. Aplikasi PathFinder akan membuat production number dari setiap produksi yang terjadi pada proses mixing. Dari batch production tersebut dapat ditampilkan : Material yang digunakan Vendor dari material PO dari material Waktu pengerjaan User / Operator yang mengerjakan Kelebihan dari Aplikasi PathFinder : Dapat menelusuri proses produksi dari material yang digunakan, vendor, waktu dan operator jika terjadi kegagalan produk. Dapat mengetahui lama dari setiap proses produksi. Dapat mengetahui load dari setiap proses produksi. 2323 11
INSTALASI di LAPANGAN Salah satu warehouse DC (Distribusi Center) Retail di Indonesia yaitu PT. Matahari Putra Prima Tbk. telah menggunakan teknologi RF Barcode System dengan infrastruktur WIRELESS SWITCH 2000 serta ACCESS PORT 300 dengan kombinasi Mobile Computing MC9090 (Produk MOTOROLA EMb).
Gambar instalasi wireless switch yang telah diimplementasikan pada salah satu perusahaan courier terbesar di Indonesia. Penggunaan wireless switch pada perusahaan ini sangat membantu efesiensi dan efektifitas operasi dari customer. Produk-produk yang sudah diimplementasikan antara lain WS2000 dan AP300 (Access Port).
12
TOPIK RFID Motorola Wireless Switch TOPIK Contoh Penerapan RFID Identification ( Radio Frequency ) PENGANTAR Infrastruktur kabel data dalam suatu jaringan sistem informasi, memiliki beberapa keterbatasan dalam fungsinya sebagai penunjang kegiatan operasional suatu organisasi bisnis, yang makin hari makin membutuhkan kecepatan dan ketepatan. Salah satu kelemahan tersebut adalah: Fleksibilitas. Bagi 'user' yang bersifat selalu bergerak ('mobile worker', mis: pekerja gudang, tenaga penjualan), sulit baginya untuk melakukan pemasukan data kedalam sistem atau sebaliknya untuk melihat kedalam sistem posisi stok akhir misalnya, pada kondisi ia sedang di lapangan atau di titik aktifitas hariannya. Keterbatasan ini diatasi dengan pengembangan teknologi jaringan nirkabel (jaringan 'wireless'), yang dengan cepat mendapatkan apresiasi yang tinggi dari pasar. Dalam waktu relatif singkat penerapan jaringan 'wireless' sudah memasuki semua area kehidupan tanpa kecuali. Dimulai dari rumah, kantor, pabrik, gudang, hotel, sekolah dan sebagainya. Dalam dunia teknologi informasi, dikenal ada tiga teknologi 'wireless' yaitu: 'Wireless Wide Area Network' (GSM, GPRS dsb) 'Wireless Local Area Network' (WiFi 802.11a/b/g) 'Wireless Personal Area Network' (Blue Tooth) Dalam topik ini, hanya teknologi 'Wireless Local Area Network' ('Wireless LAN') saja yang akan dibahas. Aspek yang mempercepat perkembangan jaringan 'wireless' adalah berhasil dilakukannya standarisasi protokol, sehingga jaringan 'wireless' yang ada saat ini bersifat “open”. Sebagai catatan, pada permulaanya sistem 'wireless' bersifat 'proprietary' (eksklusif). Masingmasing produsen atau pengembang peralatan 'wireless' memiliki teknologi dan protokol komunikasi sendiri. Akibatnya peralatan pemancar dan penerima harus dari merek atau produsen yang sama. Dengan telah terbentuknya protokol komunikasi 'wireless' yang standar dan berdasarkan kesepakatan global, maka peralatan pemancar maupun penerima, dapat diproduksi secara besar-besaran oleh banyak produsen. Walhasil, konsumen dapat dengan mudah mendapatkan dan menerapkan teknologi tersebut dengan harga yang terjangkau.
Protokol untuk 'wireless LAN' pun berkembang sejalan dengan pesatnya perkembangan teknologi radio dan 'micro electronic'. Berikut ini beberapa protokol standar sistem 'wireless LAN': 802.11 : 1-2 Mbps (standard awal) 802.11b : 11 Mbps 802.11g : 54 Mbps 802.11n : 300 Mbps
ACCESS POINT Salah satu komponen utama pada jaringan wireless adalah perangkat 'Access Point'. 'Access point' berfungsi untuk menyediakan konektivitas antara jaringan 'wireless' dan jaringan kabel ('Bridging').
Gambar 1. Access Point Motorola AP5131 Setiap access point biasanya memiliki port ethernet yang terhubung dengan kabel UTP ke host network hub sebagai concentrator jaringan kabel. Semakin banyak access point yang dipergunakan, maka akan semakin banyak pula jumlah network hub yang dibutuhkan.
Gambar 2. Jaringan Wireless dengan Access Points
1323
TOPIK
Motorola Wireless Switch
Setiap 'access point'dapat dikonfigurasi secara berbeda-beda, sehingga administrator harus melakukan 'setting' ditiap-tiap 'access point' (satu persatu). Tentu saja hal ini memakan waktu, usaha dan bahkan biaya. Terutama pada suatu instalasi sistem 'wireless LAN' berskala besar (> 10 'access point'). Pada saat ini tidak terjadi perubahan konsep yang fundamental dari teknologi 'access point'. Banayk pengembangan terjadi dalam aspek 'security', kemudahan dalam melakukan 'setting' dan konfigurasi, serta pilihan antenna yang dapat dipakai (1 dB sampai 54 dB antenna).
WIRELESS SWITCH (= “SMART” ACCESS POINT) Motorola Emb (Symbol Tech. Inc.) melakukan terobosan yang cukup fundamental dan refolusioner yang sampai saat ini masih sulit ditandingi oleh produsen lain atau pesaingnya.
Gambar 3. Wireless Switch WS2000 (gambar bawah) dengan Access Port AP300 outdoor (kiri atas) dan indoor (kanan atas) Access port hanya berfungsi sebagai modul radio dan tidak diperlukan setting apapun, bersifat “plug & play”. Koneksi Access Port dengan Wireless Switch dilakukan melalui kabel UTP, dan satu Wireless Switch dapat meng-handle 6 hingga 48 access ports.
Konsep perangkat keras 'access point' yang ada sekarang ini pada umunya terdiri dari:
Modul mainboard(CPU) dan Modul radio
Modul 'CPU' merupakan modul kontrol pusat dengan fungsi utama menjembatani komunikasi antar dua media komunikasi yang berbeda yaitu: media kabel dan media radio ('wireless'). Sedangkan modul radio berfungsi untuk memancarkan dan menerima sinyal radio frequency (RF). Dengan konsep yang baru, Motorola memisahkan modul CPU dengan modul radio tersebut, menjadi dua peralatan atau perangkat keras yang terpisah. Peralatan modul CPU dinamai Wireless Switch dan peralatan modul radio-nya dinamai Access Port.
Gambar 4. Jaringan Wireless dengan Wireless Switch Dengan pemisahan modul tersebut, maka manajemen/pengaturan terhadap access ports dilakukan terpusat pada Wireless Switch,
14
TOPIK
Motorola Wireless Switch
Dimana dilakukan pendefinisian segmentasi 'network', 'security setting' dari semua access ports yang terhubung dengannya.
Hal ini dapat dilakukan dengan web base GUI (graphical User interface) ataupun console CLI (command Line Interface).
BENEFIT WIRELESS SWITCH
Aspek 'manageability' lainnya adalah kemudahan dalam melakukan 'operational maintenance'. Sebagai contoh, penggantian maupun penambahan access port sangat mudah atau bersifat “plug and play” karena Wireless Switch secara otomatis akan mengenali dan mengkonfigur Access Port dengan 'setting' yang tepat. Kerumitan 'setting' pada Access Point tradisional dapat dihilangkan dan pelanggan akan sangat merasakan kemudahan dalam melakukan 'maintenance' terhasap jaringan 'wireless'nya.
Benefit pemakaian Wireless Switch dan Access Port dari Motorola sejalan dengan konsep design SMART, yakni: - Scalable - Manageable - Accessible - Reliable dan - Lower Total Cost of Ownership 1. Scalable Wireless Switch bersifat 'radio-independent' karena modul radionya terpisah, hanya ada pada perangkat Access Ports. Karena itu Wireless Switch dapat dengan mudah mengadaptasi perkembangan cepat diarea teknologi transmisi radio. Cukup dengan migrasi yang sederhana, seperti 'firmware upgrade', suatu Wireless Switch sudah dapat mendukung standar protokol yang baru. Saat ini Wireless Switch Motorola sudah dapat mendukung 'multiple standard protocol: 802.11a,b,g & n'. Hal ini sekaligus akan melindungi investasi pelanggan terhadap aspek perkembangan teknologi jaringan 'wireless' dimasa mendatang. 2. Manageable Manageable, karena dengan hanya satu IP address saja 'network administrator' dapat mengakses Wireless Switch dan seluruh Access Ports yang terkait dengan Wireless Switch tersebut (sebagai suatu sub-network), dan dapat langsung : Mengetahui status 'sub-network', seperti 'control' dan 'provision'. Mengontrol dan memonitor semua Access Ports, seperti 'security setting' dan bahkan sampai alokasi 'bandwidth' Mengatur lalulintas koneksi dari jaringan 'wireless' diantaranya dalam pendefinisian untuk Security Servers, Log Daemons, DHCP servers, maupun RF devices.
3. Accessible Wireless Switch memiliki fitur-fitur yang akan memastikan bahwa koneksi network selalu tersedia dan dengan kwalitas koneksi yang terbaik, seperti : Dynamic Load balancing Fitur yang mengatur perpindahan koneksi user dari satu access port ke access port lainnya yang memiliki kapasitas yang lebih besar. Clear Channel detection Fitur untuk meningkatkan optimalisasi bandwidth utilization Pre-emptive Roaming Saat user bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya, maka Wireless Switch memiliki fitur yang membantu proses transisi perpindahan 'user' diarea 'wireless' dari satu Access Port ke Access Port yang terdekat sebelum dan tanpa terjadinya putus ('lost connection')atau penurunan kecepatan koneksi. 4. Reliable Motorola Wireless Switch memiliki sistem keandalan dan 'up-time' yang tinggi karena menggunakan mekanisme 'built-in auto-adoption' dan 'hot-sparing' untuk memastikan layanan tidak terhenti atau terputus. Keamanan jaringan sistem 'wireless' adalah salah satu komponen penting dalam hal kehandalan sistem. Motorola Wireless Switch memiliki fitur 'security' yang tinggi dan lengkap. Mulai dari 'access control', 'authentication', 'encryption' dan 'authorization', seperti, authentication, encryption dan authorization, seperti: 23 15
Regulasi RFID TOPIK Motorola
RFID ( Radio Identification ) WirelessFrequency Switch
A. b. c. d. e. f. g. h. i. j. k.
Access control list WEP 128 KeyGUARD Symbol's implementation of TKIP Authentication Kerberos 802.1X/EAP (RADIUS) Integrated AAA (RADIUS) server WPA-TKIP WPA2/802.11i Rogue AP detection
Terdapat pula feature virtual wireless LAN atau Multi-ESS/BSSID sehingga kita dapat membuat lebih dari satu ESS/BSSID dengan policy security yang berbeda untuk tiap ESS/BSSID tersebut 5. Lower Total Cost of Ownership Motorola wireless switch dirancang secara signifikan untuk mengurangi biaya dalam penerapan infrastruktur jaringan wireless, baik biaya investasi maupun biaya operasional (deployment dan maintenance).
16
Biaya Investasi : Karena access port hanya merupakan modul radio tanpa 'mainboard' (CPU), maka harga Access Port ini jauh lebih rendah dari Access Point dengan spesifikasi sama, sehingga walaupun ada tambahan biaya untuk Wireless Switch, total investasi dengan sistem Wireless Switch secara umum akan jauh lebih rendah dari sistem Access Point tradisional. Biaya Investasi peralatan tambahan Wireless Switch memiliki 'port' khusus untuk koneksi Wide Area Network (WAN) yang berfungsi juga sebagai 'gateway', sehingga tidak dibutuhkan lagi investasi untuk perangkat 'router'. Biaya deployment dan maintenance Seperti yang telah diuraikan, Access Port adalah perangkat yang bersifat “plug & play” dan dimana 'sub-network setting', 'monitoring' dan 'management' dilakukan pada Wireless Switch. Hal ini akan menyingkat waktu dan tenaga dalam melakukan 'maintenance' dari jaringan 'wireless'.
Disamping itu wireless switch juga memiliki fitur Power-Over-Ethernet (POE) sehingga tidak dibutuhkan adanya kabel catu daya (power) khusus saat instalasi Access Port.
Hot Products
PRODUCTS HIGHLIGHT
MC3090S Handheld Mobile Computer Specifications : Dimension: Gun Confi gurations: 193 L x 80.8 W x 166H mm Weight: 18.59 oz. (527 gm) (19.6 oz./555 gm with Blueooth) CPU: IntelXScale PXA270 @520MHz Operating System: Microsoft Windows CE 5.0 Core Version Professional Version Memory: 64MB RAM, 64MB Flash Data capture: 1D Laser: reads 1D bar codes Options: 2D Imager: reads 1D and 2D bar codes omni-directionally DPM Imager: reads data matrix marks Display: Color 320 x 320 resolution Battery: 4,400 mAh @ 3.7Vdc WLAN: Motorola Spectrum24, 802.11a, 802.11b, 802.11g. Drop Spec: Multiple 4-foot (1.2-m) drops to concrete across operating temperature Operating Temp: 14° to 122°F (-10° to 50°C) Thumble Test: 500 one-half meter tumbles at room temperature (1,000 drops) Sealing: IP54 Category 2
Features : RFID IATA 1740c Compliant. Verified meantime between failure of 20,000 hours. Multiple connectivity options for flexible integration. Compact Flash memory for quick and easy upgrades of firmware, font and memory. Superior throughput with exceptional print quality and long printhead life.
PF2 EasyCoder PF2i RFID Baggage Tag Printer
Specifications : Physical Characteristics : (L) 397 mm X (H) 178 mm in short lid version X (W) 194 mm (H) 205 mm in Big Top version Weight: 5.5 kg Memory: Standard: 8MB Flash memory, 16MB SDRAM,1 Compact Flash slot Optional: Flash memory: Up to 16MB totally. (8+8MB), 1GB Compact Flash memory. Display: Back-lit LCD for 2x16 characters and 3 LED indicator lamps. Keypad Control Panel: Full keypad control panel
17
New Products
PRODUCTS HIGHLIGHT AP5181 Outdoor Access Point
Features : NEMA 4X; IP 56 Weatherproof Housing Extended temperature Range (-300 +550C) Protective Heavy Weather Kit (130 mph windblown debris) Light Pole Power Transformer Kit (280-110V) Dual-Band Outdoor Antenna Suite Specifications : Physical Characteristics: 305 mm L x 210 mm W x 89 mm H Weight: 5.50lbs/2.50kg Housing: Die cast aluminum alloy; NEMA 4X; IP56 Antenna Protection: Transient IEEE 61000-4-4, Level 4, EFT; Surge IEEE 61000-4-5 Class 5, 1.2x50uS & 8x20uS Waveform
RFS6000 Wireless LAN switch
Specifications : Physical Characteristics: Form factor: 1U Rack Mount, Dimensions: HxWxD = 44.45mm x 440mm x 390.8mm Weight: 6.35kg Physical interfaces: 1x Uplink Port -10/100/1000 Cu/ Gigabit SFP interface 8x 10/100/1000 Cu Ethernet Ports with 29.7 Watts PoE, 802.3af” and “802.3 at Draft 1x 10/100 Management Interface ( OOB port) 1x USB 2.0 Host 1x ExpressCard™ Slot (in USB mode) 1x Express Card: 1X PCI-X Interface 1x Serial Port (RJ45 style) MTBF : >65,000 Hours Transport encryption: WEP 40/128 (RC4), KeyGuard, WPATKIP, WPA2CCMP(AES), WPA2-TKIP IPSec VPN gateway: Supports DES, 3DES and AES- 128 and AES-256 encryption;supports site-to-site and client-to-site VPN capabilities.
Features : Complements Intermec's high speed, mobile, warehouse solutions High-speed electronics and high-voltage battery deliver ultra-fast print speeds Patented power management maximizes battery life Communication options include WLAN, Bluetooth, serial and USB Highest level wireless security in its class Ample on-board memory keeps fonts resident on printer Accepts multiple media types and widths Designed for durability and ease of use Remote management capability via Intermec SmartSystems™
PB50 Portable Printer
18
TOPIK RFID Principal Info ( Radio Frequency Identification ) Intermec Inc. awarded PT. Solusi Periferal “ASIA PACIFIC Partner of The Year 2007”.
Penjualan Motorola EMb APAC Tahun 2007 berkembang Pesat.
Pelanggan yang terhormat, Intermec Inc. pada bulan Februari yang lalu mengumumkan para pemenang “Intermec Honors Top Partners of 2007”. Yang sangat membanggakan PT. Solusi Periferal (Solper) terpilih sebagai pemenang dengan predikat “Partner of The Year” untuk regional Asia Pasifik. Predikat “Partner of The Year” sangat prestisius. Karena hanya ada satu pemenang per regional setiap tahunnya. Untuk tahun 2007 Solper terpilih sebagai yang terbaik untuk regional Asia Pasifik. Kami berhasil mengalahkan kandidat dari negara-negara lainnya di regional, seperti: Cina, Jepang, Australia, Singapura, Malaysia dll. Penghargaan ini diberikan bagi business partner yang dinilai, selain dari angka pencapaian penjualan (sales revenue) yang melebihi target, juga dikombinasikan dengan keberhasilan partner dalam menjual (menerapkan) teknologi, produk dan solusi Intermec Inc. yang sangat tepat guna bagi para pelanggan. Salah satu prestasi Solper ditahun 2007 adalah memenangkan proyek Sales Force Automation di salah satu perusahaan rokok terbesar di Indonesia (1700 unit produk CN2B). Pengumuman mengenai penghargaan ini juga dimuat dalam press release di Yahoo Finance keluaran Rabu, Februari 20, 2008.
Pencapaian angka penjualan Motorola Enterprise Mobility business (EMb) di Asia Pasifik (APAC) pada tahun 2007 meningkat signifikan dibandingkan dengan pencapaian tahun 2006. Secara total, angka penjualan Motorola EMb APAC tahun 2007 meningkat 25%. Teritori APAC meliputi: South Asia/ASEAN, Cina, Australia/NZ, Korea dan Jepang. ASEAN sendiri merupakan kontributor terbesar, menyumbangkan sebesar 44% dari total penjualan APAC. Hal ini disampaikan oleh Paul Blinkhorn Senior Sales Director Motorola EMb Australia/NZ pada pidato pembukaan acara Partner Conference di Phuket, Thailand tanggal 17-19 Maret 2008 baru lalu. Beliau mewakili Mike Muller VP Asia Pacific yang berhalangan hadir karena sedang sakit. Motorola EMb, merupakan bisnis unit Motorola Inc. tempat dimana Symbol Technologies Inc. melebur setelah diakusisi Motorola Inc. pada Januari 2007. Hasil bisnis ditahun 2007 sangat representatif. Motorola EMb menyumbangkan angka $7.7 milyar dari total pencapaian Motorola Inc. $36.6 milyar. Hasil ini memperkuat posisi manajemen Symbol Technologies Inc. dijajaran manajemen induknya Motorola Inc.. Sehingga model bisnis dan peranan manajemen Symbol akan tetap dipertahankan (tidak ada perubahan). Bahkan untuk R&D, basis pengetahuan dan kekuatan finasialnya bertambah. Pada Partner Conference di Phuket Maret lalu, PT. Autojaya Idetech dianugerahkan penghargaan sebagai “The Best Partner” untuk kategori “the biggest Sales Force Automation implementation” oleh Motorola EMb Apac. Penghargaan ini ditujukan atas prestasi dan keberhasilan Autojaya dalam memenangkan proyek mobile computing di Ajinomoto Sales Indonesia (1000 unit produk Mc70). Terlampir foto dokumentasi dari trophy penghargaan tersebut.
Terlampir dibawah ini foto dokumentasi penyerahan penghargaan “Partner of The Year” dalam acara Intermec Sales Conference Asia Pasific baru lalu di Bangkok, 11-14 Maret 2008.
1923
CORPORATE INFO 12 - 14 Maret 2008, Intermec APAC Partner Summit 2008 - Intermec di Bangkok, Thailand,
Danny P. (Sales General Manager) sedang menerima “ASIA PACIFIC PARTNER of the YEAR 2007” Award untuk PT. SOLUSI PERIFERAL dari Gary Jones - VP Channel Intermec Technologies Corp. dan Mike Wills - Senior VP Global Sales & Services.
Motorola APAC Partners Conference 17 - 18 Maret 2008, di Phuket, Thailand.
Suasana malam penghargaan : Motorola award yang diberikan pada PT. Autojaya Idetech sebagai “Best Partner 2007 for the Biggest SFA Implementation in South ASIA”.
20
Gerard Baglieri (Area Director South Asia dalam presentasinya).
CORPORATE INFO Overseas Training PT. AUTOJAYA IDETECH mengirimkan staff nya pada tanggal 20 maret 2008 ke Phuket-Thailand untuk mengikuti training scanning technology Direct Part Marking yang diselenggarakan oleh Motorola EMb.
Engineer kami sedang mengikuti training WORKSHOP MICROSOFT di Singapura, 9 - 11 April 2008.
Agus dan Kurniawan bersama trainer Wei-Meng Lee/Microsoft MVP (tengah)
2323 21
CORPORATE INFO “In House Training” Confidence Building and Powerfull Dalam rangka meningkatkan kecakapan/kemampuan dalam memberikan presentasi kepada customer para staff diberikan in house training bertemakan “Confidence Building and Powerfull Business Presentation Skill”. Kegiatan ini dilaksanakan atas kerja sama dengan Qualified Training Center.
Program Kesejahteraan karyawan peduli dalam memberikan bantuan berupa pinjaman tanpa bunga kepada para karyawan yang belum memiliki rumah pribadi.
22
TIPS & INFO Tips Memperpanjang Umur Pemakaian Printhead Printer Barcode: 1. Pastikan sumber listrik yang terhubung ke perangkat printer dan komputer dilengkapi grounding, toleransi < 3VAC 2. Gunakan media label dan ribbon sesuai spesifikasi printer (thickness/ media) 3. Set print-head temperatur sesuai spesifikasi label dan ribbon. 4. Matikan dan cabut semua kabel yang terhubung dengan printer saat membersihkan printhead dan platen roll. 5. Bersihkan print-head dengan mengunakan kapas/tissue yang dibasahi cairan alkohol 70% secara berkala setelah mencetak kurang lebih 5.000 - 20.000 tabel. (Hindarkan penggunaan cairan yang mengandung minyak atau beresidu). 6. Pastikan area print media label dan ribbon tetap bersih dari debu dan partikel seperti pasir dan lain-lain, dengan cara selalu menutup cover printer saat pencetakan. 7. Bersihkan roller platen (karet roll penggulung) dari kotoran sisa ribbon dan lem label yang menempel menggunakan kain yang dibasahi air mineral, (jangan menggunakan benda tajam seperti cutter dan lain-lain) kemudian lap dengan menggunakan kain kering sampai bersih.
Kolom KEtAwA
Mengintip Password Komputer Boss Seorang office boy (OB) suatu hari sedang membersihkan lantai dibelakang kursi direktur. Saat itu sang direktur sedang duduk di kursinya mengerjakan sesuatu yang kelihatan sangat penting di depan komputer. Karena sibuknya sang direktur berkonsentrasi di depan komputer, ia tidak menyadari si office boy mengintip dari pundaknya apa yang sedang ia kerjakan. Beberapa menit kemudian, di ruang office boy ia mengatakan kepada rekannya yang lain, bahwa ia tadi sempat mengintip sang boss mengetikkan password-nya! Ia melihat huruf demi huruf! Ia pun tegang karena mungkin merupakan satu-satunya yang tahu password orang nomor satu di perusahaan itu. Kabar angin pun beredar beberapa hari kemudian, dan seorang staff IT yang ingin masuk lewat jaringan ke komputer sang boss untuk mengetahui rahasia perusahaan terutama sang boss, mendekati si office boy. “Saya akan bayar berapa untuk password itu?” tanya si staff IT Sang office boy dengan gugup menjawab, “Dua ratus ribu!” “Kemahalan! Seratus!” Sang staff IT berargumen sambil menyodorkan uang seratus ribu. “Oke!” Si office boy setuju. Setelah memberikan uangnya, si staff IT menyiapkan pensil untuk mencatat di secarik kertas. “Oke, apa passwordnya?” “Bintang, bintang, bintang, bintang, bintang, bintang!” Jawab sang office boy sambil berbisik. “Passwordnya ternyata hanya enam bintang.
23 23
PRODUCTS Bar code Scanners · 1 D / 2D scanners · Handheld / Hands free · Cordless, Long Range
PT. AUTOJAYA IDETECH
Mobile Terminals
www.autojaya.com
· Key-base, Pen-base · Win CE, Windows Mobile · I-Safe and Non Incendive
Wireless Data Collection System · · · · ·
Access Points Wireless Terminals GSM/GPRS, CDMA Various Antennas Accessories
RFID System · · · · · ·
Fixed Readers Mobile Readers Handheld Readers Antennas RFID Printers RFID Tags
PT. SOLUSI PERIFERAL www.solper.com
Bar code Printers · · · ·
Portable Printer Mobile Printer Stand-Alone Printer Heavy Duty Printer
Supplies · Labels & Ribbons
PROFESSIONAL SERVICES System Consultancy Wireless System
INDUSTRY SOLUTION :
· Site Survey & Installation
RFID System Services · Site Survey & Installation
Hardware Repair & Maintenance
1. 2. 3. 4. 5.
Healthcare 6. Manufacturing 7. Retail 8. Travel & Transportation 9. Wholesale Distribution 10.
Field Service Customer Relation Management Sales Force Automation Warehouse Management Etc
Application & Software Services · PathFinder/MTS · Fixed Asset Tracking System (FATS) · Blackbay Delivery Connect · Blackbay Service Connect
Mobile Device Management · Wavelink AMC · Motorola MSP
Head Office : Istana Pasar Baru Building, 3rd Floor JL. Pintu Air Raya No. 58 - 64, Jakarta 10710 Phone : (021) 3521077, 3452759 Fax. : (021) 3521076, 3452856
Representative Office : Graha Pangeran Building #9-B1 Jl. Jendral A. Yani No 286, Surabaya 60234 Phone : (031) 8289378, 8292697 Fax. : (031) 8292698