w
tp :// w
ht
ja
.r a
w
.g
.b ps
ab
tk
pa
am
o. id
w
tp :// w
ht
ja
.r a
w
.g
.b ps
ab
tk
pa
am
o. id
o. id .g .b ps
ab
STATISTIK DAERAH
ht
tp
:// w
w
w
.r a
ja
am
pa
tk
KABUPATEN RAJA AMPAT 2014
No. Publikasi
: 91080.14.27
Katalog BPS
: 1101002.9108
Ukuran Buku
: 17,6 cm x 25 cm
Jumlah Halaman
: ix + 71 halaman
.g
: 2089-0214
.b ps
ISSN
o. id
STATISTIK DAERAH KABUPATEN RAJA AMPAT 2014
Naskah :
ab
Seksi Neraca Wilayah dan Analisis Statistik
pa
tk
Badan Pusat Statistik Kabupaten Raja Ampat Gambar Kulit:
am
Seksi Integrasi Pengolahan dan Diseminasi Statistik
.r a
ja
Badan Pusat Statistik Kabupaten Raja Ampat Diterbitkan Oleh :
tp
:// w
Dicetak Oleh :
w
w
Badan Pusat Statistik Kabupaten Raja Ampat
ht
Boleh dikutip dengan menyebutkan sumbernya.
o. id
Kata Pengantar
.b ps
.g
Publikasi Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat 2014 diterbitkan oleh Badan Pusat Statistik Kabupaten Raja Ampat berisi berbagai data dan informasi terpilih seputar Kabupaten Raja Ampat yang dianalisis secara sederhana untuk membantu pengguna data memahami perkembangan pembangunan serta potensi yang ada di Kabupaten Raja Ampat.
pa
tk
ab
Publikasi Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat 2014 diterbitkan untuk melengkapi publikasi-publikasi statistik yang sudah terbit secara rutin setiap tahun. Berbeda dengan publikasi-publikasi yang sudah ada, publikasi ini lebih menekankan pada analisis.
.r a
ja
am
Materi yang disajikan dalam Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat 2014 memuat berbagai informasi/indikator terpilih yang terkait dengan pembangunan di berbagai sektor di Kabupaten Raja Ampat dan diharapkan dapat menjadi bahan rujukan/kajian dalam perencanaan dan evaluasi kegiatan pembangunan.
ht
tp
:// w
w
w
Kritik dan saran konstruktif berbagai pihak kami harapkan untuk penyempurnaan penerbitan mendatang. Semoga publikasi ini mampu memenuhi tuntutan kebutuhan data statistik, baik oleh instansi/dinas pemerintah, swasta, kalangan akademisi maupun masyarakat luas.
Waisai, September 2014 Kepala Badan Pusat Statistik Kabupaten Raja Ampat
Oktofianus Antaribaba, SE
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
iii
w
tp :// w
ht
ja
.r a
w
.g
.b ps
ab
tk
pa
am
o. id
Statistik Kunci Uraian
Satuan
2011
2012
2013
orang
43 320
43 902
44 568
2
Jumlah Penduduk Laki-laki
orang
23 113
23 319
23 663
3
Jumlah Penduduk Perempuan
orang
20 207
20 584
20 905
4
Jumlah Rumah Tangga
orang
9 610
9 739
9 887
5
Kepadatan Penduduk
orang/km2
7,12
7,22
7,32
6
Penduduk per Rumah Tangga
orang
4,51
4,51
4,51
7
Sex Ratio
orang
114
113
113
8
Jumlah PNS
orang
2 402
2 402
2 387
9
Jumlah Penduduk Usia Kerja
orang
28 293
29 103
28 540
orang
20 480
18 801
18 833
orang
19 347
17 766
18 197
orang
1 133
1 035
636
orang
7 813
10 302
9 707
%
94,47
94,49
96,62
%
5,53
5,51
3,38
tk
pa
.g
o. id
Jumlah Penduduk
ab
1
.b ps
No.
Jumlah Angkatan Kerja
11
Jumlah Penduduk Bekerja
12
Jumlah Pengangguran
13
Jumlah Penduduk Bukan Angkatan Kerja
14
Tingkat Kesempatan Kerja
15
Tingkat Pengangguran Terbuka
16
Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja
%
72,39
64,60
65,99
17
Koefisien Gini
-
0,32
0,33
0,37
Angka Partisipasi Sekolah 7-12 tahun
%
92,56
92,27
92,87
19
Angka Partisipasi Sekolah 13-15 tahun
%
89,37
93,23
95,98
20
Angka Partisipasi Sekolah 16-18 tahun
%
57,78
62,37
70,77
21
Angka Partisipasi Murni SD
%
86,97
88,43
88,43
22
Angka Partisipasi Murni SMP
%
38,54
46,94
63,11
23
Angka Partisipasi Murni SMA
%
32,77
49,75
48,16
ja
.r a
w
w
:// w
tp
ht
18
am
10
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
iv
Statistik Kunci Uraian
Satuan
2011
2012
2013
Angka Harapan Hidup
tahun
66,50
66,82
67,07
25
Rata-rata lama sekolah
tahun
7,43
7,53
7,64
26
Angka melek huruf
persen
94,13
94,34
94,86
27
IPM
-
64,06
65,49
66,08
28
Rata-rata pengeluaran per kapita disesuaikan/PPP
ribu rupiah
562,22
563,96
567,35
29
PDRB ADHB
jutaan rupiah
1 127 331,87
1 227 682,46*)
1 381 150,74**)
30
PDRB ADHK
jutaan rupiah
505 107,88
532 596,08*)
575 881,78**)
31
Laju Pertumbuhan Ekonomi Dengan Migas
%
-5,5
5,44
8,13
32
Laju Pertumbuhan Ekonomi Tanpa Migas
%
7,03
8,51
6,09
33
Laju Indeks Implisit (Inflasi)
%
6,36
3,28
4,04
34
PDRB Per Kapita Dengan Migas
Juta Rupiah
26,02
27,96
30,99
35
PDRB Per Kapita Tanpa Migas
Juta Rupiah
14,66
16,56
18,46
36
Jumlah Kunjungan Kapal
Kapal
995
1 033
1 018
37
Jumlah Penumpang Naik (Embarkasi)
Orang
47 804
63 119
83 840
Orang
44 980
54 911
82 566
.g
ab
tk
pa
am
ja .r a
w
w
:// w
tp
ht
39
yang
Jumlah Penumpang Turun (Debarkasi)
o. id
24
.b ps
No.
Keterangan : *) Angka Sementara
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
v
Penjelasan Teknis
Tingkat Pengangguran Terbuka adalah perbandingan antara jumlah pencarian kerja dengan jumlah angkatan kerja.
Angka Kematian Bayi adalah probabilita bayi meninggal sebelum mencapai usia satu tahun, dinyatakan dalam per seribu kelahiran.
o. id
Rata-rata Pertumbuhan Penduduk adalah angka yang menunjukkan tingkat pertambahan penduduk per tahun dalam jangka waktu tertentu.
Angka Kematian Balita adalah probalita bayi meninggal sebelum usia mencapai lima tahun, dinyataknan dalam perseribu kelahiran.
Angka Harapan Hidup pada waktu lahir adalah perkiraan lama hidup rata-rata penduduk dengan asumsi tidak ada perubahan pola mortalitas menurut umur. bruto.
Rumah Tangga adalah seseorang atau sekelompok orang yang biasanya tinggal bersama dalam suatu bangunan serta pengelolaan makan dari satu dapur. Satu rumah tangga dapat terdiri dari hanya satu anggota rumah tangga. Yang dimaksud dengan makan dar satu dapur adalah jika pengurusan kebutuhan sehari-harinya dikelola bersama-sama menjadi satu.
Anggota Rumah Tangga semua orang yang biasanya bertempat tinggal di suatu rumah tangga, baik berada di rumah pada waktu pencacahan maupun yang sementara tidak ada di rumah tersebut
ja
am
pa
Kepadatan Penduduk adalah jumlah penduduk di suatu daerah dibagi dengan luas daratan daerah tersebut, biasanya dinyatakan sebagai penduduk per Km 2.
.g
Desa bukan pesisir adalah desa/kelurahan termasuk nagari atau lainnya yang tidak berbatasan langsung dengan laut atau tidak mempunyai pesisir.
Tingkat Partisipasi Angkatan kerja adalah perbandingan antara jumlah angkatan kerja dengan jumlah penduduk usia kerja.
.b ps
ab
Desa pesisir/tepi laut adalah desa/ kelurahan/lainnya yang memiliki wilayah yang berbatasan langsung dengan garis pantai/laut (atau merupakan desa pulau).
tk
Laju Pertumbuhan Penduduk adalah ratarata tahunan laju perubahan jumlah penduduk di suatu daerah selama periode waktu tertentu.
Rasio Jenis Kelamin adalah perbandingan antara banyaknya penduduk laki-laki dengan banyaknya penduduk perempuan pada suatu daerah dan waktu tertentu. Biasanya dinyatakan dengan banyaknya penduduk laki-laki untuk 100 penduduk perempuan.
Penduduk Usia Kerja adalah penduduk yang berumur 15 tahu keatas.
Angkatan Kerja adalah penduduk usia 15 tahun ke atas yang bekerja atau sementara tidak bekerja, dan yang sedang mencari pekerjaan.
ht
tp
:// w
w
w
.r a
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
vi
Penjelasan Teknis
Angka Kelahiran Total adalah setiap wanita di Indonesia akan melahirkan anak hingga masa berakhir reproduksi (15-49) tahun.
Angka Melek Hurup Dewasa adalah perbandingan antara jumlah penduduk usia 15 tahu ke atas yang dapat membaca dan menulis, dengan jumlah penduduk 15 tahunke atas.
.b ps
.g
o. id
ab
Lapangan Usaha adalah bidang kegiatan dari pekerjaan/tempat bekerja dimana seseorang seseorang bekerja. Klasifikasi lapangan usaha mengikuti Klasifikasi Baku Lapangan Usaha Indonesia (KBLI) dalam 1 digit.
penduduk dengan asumsi tidak ada perubahan pola mortalitas menurut umur.
tk
Berkerja adalah melakukan pekerjaan dengan maksud memperoleh atau membantu memperoleh pendapatan atau keuntungan dan lamanya bekerja paling sedikit 1 jam secara terus menerus dalam seminggu yang lalu (termasuk pekerja keluarga tanpa upah yang membantu dalam suatu usaha/kegiatan ekonomi.
Angka Partisi[asi Sekolah (APS) adalah perbandingan penduduk kelompok usia sekolah (7-12 th; 16-18 th) yang bersekolah terhadap seluruh penduduk kelompok usia sekolah (7-12 th; 13-15 th; 16-18 th). Bersekolah adalah mereka yang perlu mengikuti pendidikan di jalur formal (SD/MI, SMP/MTs, SMA/SMK/MA atau PT) maupun non formal (paket A, paket B, atau paket C).
pa
Status Pekerjaan adalah kedudukan seseorang dalam unit usaha/kegiatan dalam melakukan pekerjaan.
Tingkat Partisipasi Angkatan kerja adalah perbandingan antara jumlah angkatan kerja dengan jumlah penduduk usia kerja.
Tingkat Pengangguran Terbuka adalah perbandingan antara jumlah pencarian kerja dengan jumlah angkatan kerja.
Angka Kematian Bayi adalah probabilita bayi meninggal sebelum mencapai usia satu tahun, dinyatakan dalam per seribu kelahiran.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah indeks komposit dari gabungan empat indikator yaitu angka harapan hidup, angka melek huruf, rata-rata lama sekolah dan pengeluaran per kapita.
Angka Koefisien Gini adalah ukuran kemerataan pendapatan yang dihitung berdasarkan kelas pendapatan. Angka koefisien gini terletak antara 0 dan 1. Nol mencerminkan kemerataan sempurna dan satu menggambarkan ketidakmerataan sempurna.
ht
tp
:// w
w
w
.r a
ja
am
Angka Kematian Balita adalah probalita bayi meninggal sebelum usia mencapai lima tahin, dinyataknan dalam perseribu kelahiran.
Angka Harapan Hidup pada waktu lahir adalah perkiraan lama hidup rata-rata
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
vii
Penjelasan Teknis
Industri Pengolahan adalah suatu kegiatan ekonomi yang melakukan kegiatan mengubah suatu barang dasar secara mekanis, kimia atau dengan tangan sehingga menjadi barang jadi atau setengah jadi atau barang yang kurang nilainya menjadi barang yang lebih tinggi nilainya, dan sifatnya lebih kepada pemakai akhir.
o. id
Indeks Keparahan Kemiskinan (P2) merupakan angka yang menggambarkan tentang penyebaran pengeluaran diantara penduduk miskin. Semakin tinggi nilai indeks, semakin tinggi ketimpangan pengeluaran diantara penduduk miskin.
Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) adalah suatu indikator penting yang digunakan untuk mengetahui kondisi ekonomi di suatu wilayah dalam suatu periode tertentu.
PDRB Atas Dasar Harga Berlaku adalah nilai tambah barang dan jasa yang dihitung dengan menggunakan harga yang berlaku pada setiap tahun tertentu.
PDRB Atas Dasar Harga Konstan adalah nilai tambah barang dan jasa yang dihitung dengan menggunakan harga yang berlaku pada suatu tahun tertentu yang dijadikan sebagai tahun dasar.
Dependency Ratio (Rasio Ketergantungan) adalah perbandingan antara banyaknya orang yang tidak produktif (0-14 tahun dan 65 tahun keatas) dengan banyaknya orang yang termasuk usia produktif (15-64 tahun).
.r a
ja
am
pa
.g
Hutan Produksi adalah kawasan hutan yang mempunyai fungsi pokok memproduksi hasil hutan. Hutan produksi terdiri dari Hutan Produksi Tetap (HP), Hutan Produksi Terbatas (HPT) dan Hutan Produksi yang dapat dikonversi.
Indeks Kedalaman Kemiskinan (P1) merupakan ukuran rata-rata kesenjangan pengeluaran masing-masing penduduk miskin terhadap garis kemiskinan. Semakin tinggi nilai indeks, semakin jauh rata-rata pengeluaran penduduk dari garis kemiskinan.
.b ps
ab
Luas Panen adalah luas tanaman sayuran, buah-buahan, biofarmaka dan tanaman hias yang diambil hasilnya/dipanen pada periode pelaporan.
tk
Inflasi adalah indikator yang dapat memberikan informasi tentang dinamika perkembangan harga barang dan jasa yang dikonsumsi masyarakat.
Angka Koefisien Gini adalah ukuran kemerataan pendapatan yang dihitung berdasarkan kelas pendapatan. Angka koefisien gini terletak antara 0 dan 1. Nol mencerminkan kemerataan sempurna dan satu menggambarkan ketidakmerataan sempurna.
ht
tp
:// w
w
w
Indeks Pembangunan Manusia (IPM) adalah indeks komposit dari gabungan empat indikator yaitu angka harapan hidup, angka melek huruf, rata-rata lama sekolah dan pengeluaran per kapita.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
viii
w
tp :// w
ht
ja
.r a
w
.g
.b ps
ab
tk
pa
am
o. id
DAFTAR ISI
o. id
Kata Pengantar Statistik Kunci
.g
Penjelasan Teknis
.b ps
Daftar Isi
iii iv vi ix
1
11. Industri Pengolahan
31
2. Pemerintahan
4
12. Konstruksi
32
3. Penduduk
7
4. Ketenagakerjaan
10
5. Pendidikan
15
tk pa
13. Hotel dan Pariwisata 15. Perbankan dan Investasi
43
16. Harga-harga
44
21
17. Pengeluaran Penduduk
45
24
18. Perdagangan
47
26
19. Pendapatan Regional
48
30
20. Perbandingan Regional
51
Lampiran Tabel
56
am
39
18
.r a
7. Perumahan
w
w
8. Pembangunan Manusia
ht
tp
:// w
10. Pertambangan dan Energi
33
14. Transportasi dan Komunikasi
ja
6. Kesehatan
9. Pertanian
ab
1. Geografi dan Iklim
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
ix
w
tp :// w
ht
ja
.r a
w
.g
.b ps
ab
tk
pa
am
o. id
GEOGRAFI DAN IKLIM Distrik Waigeo Barat Memiliki Luas Wilayah Terluas Luas wilayah Kabupaten Raja Ampat 71.605,69 Km2 dimana Distrik Waigeo Barat adalah distrik dengan luas wilayah terluas sebesar 13,21 persen dari luas wilayah Kabupaten Raja Ampat .
Kabupaten Raja Ampat merupakan salah
Gambar 1.1 Peta Kabupaten Raja Ampat
satu kabupaten di Provinsi Papua Barat dan merupakan salah satu wilayah Indonesia yang terluar karena berbatasan langsung
o. id
dengan Republik Federal Palau di sebelah utara. Sedangkan wilayah Raja Ampat di ba-
.g
gian Selatan berbatasan dengan Kabupaten
.b ps
Seram Utara (Maluku), di bagian barat berbatasan dengan Kabupaten Halmahera Ten-
Secara astronomis, Kabupaten Raja Ampat
pa
terletak antara 130°31´ Bujur Timur dan 0°14´
tk
batasan dengan Kota dan Kabupaten Sorong.
ab
gah (Maluku Utara), dan di bagian Timur ber-
am
Lintang Selatan.
Kabupaten Raja Ampat dimekarkan dari
ja
Kabupaten Sorong dan terbentuk berdasar-
.r a
kan Undang-Undang Nomor 26 tahun 2002,
w
terdiri dari 10 Distrik/Kecamatan. Wilayah
w
tersebut sekarang terbagi kedalam wilayah
:// w
administrasi 24 Distrik atau terjadi penamba-
tp
han 14 Distrik sejak awal terbentuk.
ht
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 26 tahun 2002 luas wilayah Kabupaten Raja Am-
TAHUKAH ANDA
2
pat adalah 71.605,69 km , dimana sekitar 91 persen wilayahnya berupa lautan. Wilayah terluas adalah Distrik Waigeo Barat dengan luas 13,21 persen dan Wilayah terkecil ada-
Kabupaten Raja Ampat adalah daerah yang mempunyai wilayah perairan terluas di Provinsi Papua Barat .
lah Distrik Tiplol Mayalibit hanya sebesar 0,42 persen.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
1
GEOGRAFI DAN IKLIM Hampir Setiap Hari Selama Bulan Juli Diguyur Hujan Jumlah hari hujan di bulan Juli sebanyak 29 hari, atau dengan kata lain hanya 2 hari di bulan Juli yang tidak diguyur hujan.
Sebagian besar penduduk di Kabupaten
Tabel 1.1 Keadaan Iklim Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013
Uraian
Satuan
terlihat
dari
topografi
wilayah,
dimana
71.605,69
sebanyak 107 desa merupakan desa pesisir
Rata-rata Suhu Udara Min.
℃
24,25
dan desa bukan pesisir jumlahnya 14 desa,
Rata-rata Suhu Udara Max.
℃
31,5
dari 14 desa bukan pesisir tersebut se-
Rata-rata Suhu Udara
℃
27,1
luruhnya terletak di daerah daratan.
Hari Hujan
Hari
274
Curah HUjan
Mm
3.349,0
Rata-rata Tekanan Udara
Mbs
1.008,7
%
86,5
.g
Jumlah curah hujan tahun 2013 tercatat
.b ps
Rata-rata kelembaban udara
o. id
Km2
3.349,0 mm/tahun,
dengan
curah
hujan
tertinggi terjadi pada bulan Mei sebesar 661,0
ab
Luas
Raja Ampat tinggal di daerah pesisir, hal ini
2013
mm dan curah hujan terendah terjadi pada
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014
tk
bulan Oktober sebesar 122,0 mm . Banyak
am
1200,00
800,00
661,00
600,00
491,00
400,00
171,00
w
155,00
284,00 221,00
247,00219,00 122,00
:// w
0,00
221,00200,00
w
357,00
200,00
ja
1008,401008,001009,00 1 009,10 1008,701009,001008,10 1008,701009,701 009,10 1007,50 1007,70
.r a
1000,00
hari
pa
Gambar 1.2 Curah Hujan dan Tekanan Udara Raja Ampat 2013
Tekanan Udara
tp
Curah Hujan
ht
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
TAHUKAH ANDA Dari total luas wilayah Kabupaten Raja Ampat 71.605,69 Km2 , hanya sekitar delapan persen saja yang merupakan wilayah daratan.
hujan
selama
satu
tahun
sebanyak 274 hari, hari hujan terbanyak terjadi pada bulan Juli sebanyak 29 hari dan hari hujan terendah terjadi pada bulan Maret sebanyak 15 hari. Jika dibandingkan dengan tahun sebelumnya jumlah hari hujan tahun 2013 lebih mengalami peningkatan intensitas yang cukup signifikan, jumlah hari hujan pada tahun 2012 sebanyak 258 hari. Seiring dengan tren jumlah hari hujan yang mengalami peningkatan, curah hujan tahun 2013 lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2012 (3.085,2 mm/tahun). Tekanan udara rata-rata selama satu tahun mencapai 1.008,7 mbs, dengan tekanan udara rata-rata tertinggi terjadi pada bulan September dan tekanan udara rata-rata terendah tercatat pada bulan Desember.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013 2
tercatat
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
GEOGRAFI DAN IKLIM Suhu Terdingin Terjadi Pada Bulan Juni Selama tahun 2013, suhu terendah terjadi pada bulan Agustus dengan suhu mencapai 23,5 0C, dan rata-rata kelembaban udara mencapai 89 %
Sorong pada temperatur normal berada pada 0
kisaran 27,1 C pada tahun 2013, rata-rata
35,00
25,00
suhu udara terendah terjadi pada bulan
20,00
Agustus yaitu sebesar 23,500C dan rata-rata
15,00
suhu udara tertinggi terjadi pada bulan Januari yaitu sebesar 31,80C.
31,80
10,00 5,00
2013 sebesar 86,5 persen, kelembaban
penyinaran
29
28
26
ja
25
23
22
21
20
19
18
15
w
sebesar 46,0 persen.
matahari
.r a
penyinaran
Rata2 Suhu Udara Max
ab
28
33,3 persen sampai dengan 63,0 persen rata-rata
31,60
matahari
yang terjadi di Raja Ampat berkisar antara dengan
31,40
Gambar 1.4 Jumlah Hari Hujan di Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013
am
Sedangkan
31,70
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
pa
tertinggi terjadi pada bulan Juli sebesar 90,00
Rata2 Suhu Udara Min
tk
sebesar 82,00 persen dan kelembaban udara
29,80 30,00 30,80
.b ps
0,00
udara terendah terjadi pada bulan Februari
31,50
24,70 24,60 24,80 24,50 24,50 24,20 24,20 24,30 23,70 23,50 24,10 24,00
Rata-rata Kelembaban Udara pada tahun
persen.
31,50 32,00 31,40 31,60
30,00
o. id
Badan Meteorologi, Klimatologi dan Geofisika
Gambar 1.3 Rata-rata suhu udara maksimum dan minimum di Kabupaten Raja Ampat 2013
.g
Rata-rata suhu udara yang tercatat di
w
Berdasarkan data dari Badan Penanggu-
:// w
langan Bencana Daerah Raja Ampat, Selama
tp
tahun 2012 terjadi enam kejadian bencana
ht
alam yaitu angin topan di Distrik Waisai, air pasang di Desa Yensner, tanah longsor di Desa Waisai, Kebakaran di Waisai dengan total kerugian diperkirakan mencapai 140 juta rupiah.
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
TAHUKAH ANDA Pulau Waigeo adalah pulau dengan jumlah distrik terbanyak yakni 8 distrik atau sekitar 33 % dari total keseluruhan distrik.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
3
PEMERINTAHAN Jumlah PNS Mengalamai Penurunan. Pada tahun 2013, jumlah PNS mengalami penurunan dari 2.402 di tahun 2012 menjadi 2.387 orang.
Struktur hierarki pembagian wilayah ad-
Gambar 2.1 Pembagian wilayah administrasi menurut distrik
ministrasi di Kabupaten Raja Ampat digolongkan kedalam kecamatan (distrik), kelurahan dan desa (kampung). Sampai dengan
o. id
tahun 2013 pemekaran wilayah di Kabupaten Raja Ampat mengalami peningkatan menjadi
.g
24 distrik dari kondisi semula 7 distrik,
.b ps
kemudian pemekaran kelurahan meningkat menjadi 4 kelurahan dan perkembangan wilayah desa dari 85 desa menjadi 121 desa. Ibu-
ab
kota Kabupaten Raja Ampat berada di Ke-
tk
lurahan Waisai yang sekaligus menjadi pusat
pa
pemerintahan.
1.506
.r a
ja
Gambar 2.2 Jumlah PNS menurut jenis kelamin tahun 2011-2013
am
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2013.
1.504
tp
2011
896
:// w
w
898
w
882
1.491
ht
Sipil (PNS) di Kabupaten Raja Ampat berjumlah 2.387 orang dimana jumlah PNS lakilaki jauh lebih banyak dibandingkan jumlah PNS perempuan; dengan rincian 1.491 orang (62,46%) berjenis kelamin laki-laki dan 896 orang (37,54%) berjenis kelamin perempuan. Pada tahun 2013, jumlah PNS mengalami penurunan sekitar 15 orang disbandingkan
2012
Laki-laki
Pada tahun 2013 jumlah Pegawai Negeri
2013 Perempuan
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
tahun 2012, karena memasuki masa purnabakti sedangkan pada tahun 2013 tidak ada penerimaan pegawai. Dilihat dari kompo-
TAHUKAH ANDA Pada tahun 2013, total belanja pegawai di Kabupaten Raja Ampat mencapai 212.320.991.216 rupiah.
sisinya, terlihat bahwa jumlah PNS laki-laki separuh lebih banyak dibandingkan jumlah PNS perempuan, hal ini mengindikasikan bahwa kesetaraan gender belum sepenuhnya terjadi di Kabupaten Raja Ampat.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013 4
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
PEMERINTAHAN Peta Politik di Raja Ampat didominasi Partai Golkar Pada tahun 2009-2014 dari total 20 kursi legislatif yang diperebutkan pada pemilu tahun 2009 yang lalu, Partai Golkar menempatkan 7 wakilnya di DPRD.
Dilihat dari latar belakang pendidikan, Pegawai
Negeri
Sipil
di
lingkungan
Gambar 2.3 Persentase PNS menurut tingkat pendidikan di Kabupaten Raja Ampat 2013
Pemerintah daerah Raja Ampat masih ban53,02%
yak didominasi oleh pegawai berpendidikan
< SMP
SMA yakni sebesar 53,02 persen. Sedangkan
o. id
SMA Diploma
jana (22,21 persen). Di Pemda raja Ampat
Sarjana
juga masih terdapat PNS dengan latar
jauh berbeda dibandingkan tahun 2012 di(34,68 persen).
Walaupun
am
didikan SMA
Gambar 2.4 Jumlah Anggota DPRD Kabupaten Raja Ampat Periode 2009-2014
pa
mana juga didominasi pegawai dengan pen-
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
tk
SMP sebesar 8,66 persen. Keadaan ini tidak
22,21%
ab
belakang SMA kebawah baik SD maupun
16,11%
8,66%
.b ps
keatas yakni diploma (16,11 persen) dan Sar-
.g
banyaknya PNS dengan pendidikan SMA
demikian jika dilihat dari trendnya kualitas
PNS dilingkungan Pemda Kabupaten Raja
ja
7
.r a
Ampat mengalami perbaikan kualitas dikare-
w
nakan terjadinya peningkatan jumlah PNS yang mempunyai latar belakang pendidikan
3
w :// w
sarjana.
2 1
1
1
1
1
2
1
tp
Peta perpolitikan Kabupaten Raja Ampat diwarnai dengan dominasi Partai Golkar di
ht
parlemen (DPRD) yang diikuti oleh Partai Demokrat. Dari total 20 kursi legislatif yang diperebutkan pada pemilu tahun 2009 yang
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
TAHUKAH ANDA
lalu, Partai Golkar menempatkan 7 wakilnya di DPRD Raja Ampat yang berarti sekitar 35 persen DPRD dikuasai oleh Partai Golkar. Jumlah terbanyak kedua ditempati Partai
Hanya ada dua orang perempuan (10%) yang menduduki kursi legislatif DPRD Kabupaten Raja Ampat periode 2009-2014.
Demokrat dengan jumlah perolehan kursi
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
5
PEMERINTAHAN Penerimaan Daerah Raja Ampat Bergantung Pada DAU Pada tahun 2013, dari total penerimaan daerah sebesar 840 milyar rupiah, sekitar 58 persen disumbang pleh komponen Dana Alokasi Umum (DAU).
Pemerintah daerah Kabupaten Raja Am-
Tabel 2.1 Komposisi Pendapatan Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013
pat dalam rangka membiayai pembangunan di daerahnya bersumber dari beberapa pos penerimaan yaitu pendapatan asli daerah
79,83%
o. id
(PAD), dana perimbangan dan pendapatan daerah yang sah lainnya. 17,38%
.g
Dari total penerimaan daerah Raja Ampat
.b ps
sebesar 840 milyar rupiah, sekitar 80 persen 2,80%
diantaranya disumbang oleh dana perim-
Dana Perimbangan
ab
bangan, dimana didalamnya terdapat kompoPAD
Lain-lain pendapatan yang sah
nen Dana Alokasi Umum (DAU) yang me-
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
tk
nyumbang sekitar 72 persen dari pos dana
am
ja .r a
w
w
Lain-lain PAD yang sah 53,22%
Pajak 9,18%
tp
:// w
Kekayaan daerah yang dipisahkan 15,82%
pa
perimbangan ini. Kemudiaan pendapatan
Gambar 2.5 Komposisi Pendapatan Asli Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013
ht
Retribusi 21,78%
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
TAHUKAH ANDA
daerah yang sah lainnya menyumbang 17,38 persen, dan dari pendapatan asli daerah hanya menyumbang 2,80 persen. Pada
tahun
2013,
dilihat
dari
sisi
komponen Pendapatan Asli Daerah (PAD) dalam APBD terlihat bahwa komponen lainlain PAD yang sah memberikan sumbangan terbesar terhadap total PAD, yakni sebesar 53,22 persen. komponen sumbangan
Selanjutnya diikuti oleh
retribusi sebesar
daerah 21,78
dengan
persen,
dan
sisanya bersumber dari komponen kekayaan daerah yang dipisahkan dan pajak daerah,
Setiap desa/kelurahan di Raja Ampat mendapatkan alokasi dana otonomi khusus (Otsus) minimal sebesar 100 juta rupiah .
masing-masing sebesar 15,82 persen dan 9,18 persen.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013 6
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
PENDUDUK Pertumbuhan Penduduk Raja Ampat sebesar 1,51 Persen Pada tahun 2013 jumlah penduduk Kabupaten Raja Ampat 44.568 jiwa dengan laju pertumbuhan penduduk sebesar 1,51 persen.
Penduduk
menjadi titik sentral
pem-
Tabel 3.1 Indikator Kependudukan Raja Ampat
bangunan di suatu wilayah, baik sebagai subjek maupun objek pembangunan. Dalam perkembangannya,
penduduk
akan
di-
Uraian
2011
2012
2013
Jumlah Penduduk (Jiwa)
43 320
43 902
44 568
2,95
1,34
1,51
Pertumbuhan Penduduk(%)
non demografi, yang mengakibatkan tiap-tiap
Kepadatan Penduduk (Jiwa/ Km)
7,12
7,22
7,32
Sex Rasio (%)
114
113
113
9 610
9 739
9 887
4,51
4,51
4,51
di suatu wilayah diantaranya fertilitas, mortalitas dan migrasi, sedangkan variabel non demografi diantaranya meliputi aspek sosiologi,
.g
Rata-rata ART (Jiwa/Ruta) Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
Gambar 3.1 Sex Ratio Kabupaten Raja Ampat 2013
pa
antropologi, ekonomi, geografi dan aspek
Jumlah Rumah Tangga
.b ps
bel demografi yang mempengaruhi penduduk
ab
karakteristik penduduk masing-masing. Varia-
tk
wilayah mempunyai potensi dan keunikan
o. id
pengaruhi variabel demografi dan variabel
am
lainnya.
Jumlah penduduk Kabupaten Raja Ampat
ja
terus mengalami perkembangan setiap tahun.
.r a
Berdasarkan data proyeksi penduduk tahun
w
2011 jumlah penduduk Kabupaten Raja Am-
w
pat mencapai 43.320 jiwa kemudian ber-
:// w
dasarkan proyeksi penduduk meningkat pada tahun 2012 menjadi 43.902 jiwa dan kembali
ht
tp
naik menjadi 44.568 jiwa pada tahun 2013. Selama periode 2011-2012, pertumbuhan
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
penduduk Kabupaten Raja Ampat mengalami fluktuasi. Pertumbuhan penduduk tahun 2011 terhadap 2010 sebesar 2,95 persen kemudian turun menjadi 1,34 persen pada tahun 2012 dan naik kembali menjadi 1,51 persen pada tahun 2013.
TAHUKAH ANDA Pada tahun 2013, Distrik di Kabupaten Raja Ampat dengan pertumbuhan penduduk tertinggi adalah distrik Kota waisai.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
7
PENDUDUK Distrik Ayau mempunyai Kepadatan Penduduk Tertinggi Pada tahun 2013, dengan luas wilayah hanya 4,7 Km2 dan jumlah penduduk sebanyak 1.189 jiwa Distrik Ayau mempunyai kepadatan penduduk tertinggi sekitar 249 jiwa/km 2.
Raja Ampat dengan luas wilayah men-
Gambar 3.2 Piramida Penduduk Raja Ampat 2013
capai 71.605,69 Km2 dan luas wilayah daratan mencapai 6.084,50,
jumlah penduduk
44.568 jiwa mempunyai kepadatan penduduk
o. id
sekitar 7 jiwa/km 2. Distrik Ayau mempunyai kepadatan penduduk terbesar yakni 249 jiwa/
.g
km2 karena Distrik Ayau memiliki luas wilayah
.b ps
terkecil hanya 4,7 km 2 namun memiliki jumlah penduduk yang cukup besar sekitar 1.189
ab
jiwa.
Jumlah rumah tangga Kabupaten Raja Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
tk
Ampat berdasarkan proyeksi penduduk tahun
ht
tp
:// w
w
w
.r a
ja
am
pa
2013 mencapai 9.887 rumah tangga dengan
TAHUKAH ANDA
jumlah rata-rata banyaknya anggota sekitar 4 jiwa per rumah tangga. Selama kurun waktu 2011-2013 jumlah rumah tangga ini selalu mengalami kenaikan sedangkan rata-rata ART cenderung konstan sebanyak 4 jiwa per rumah tangga. Jika dilihat dari rasio jenis kelamin (sex ratio), jumlah penduduk Kabupaten Raja Ampat berjenis kelamin laki-laki lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penduduk berjenis kelamin perempuan. Hal ini terbukti dengan besarnya sex ratio penduduk dari
Distrik Teluk Mayalibit adalah distrik dengan kepadatan penduduk terkecil di Raja Ampat yakni 1,6 jiwa per km2 .
tahun 2005-2013 yang selalu berada diatas 100. Sex ratio penduduk tahun 2005 sebesar 111 persen, pada tahun 2011 meningkat menjadi 114 persen, kemudian pada tahun 2012 menurun menjadi 113 persen dan pada
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013 8
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
PENDUDUK Penduduk laki-laki lebih banyak dari perempuan Selama periode 2005-2013, jumlah penduduk laki-laki selalu lebih besar dibandingkan jumlah penduduk perempuan, pada tahun 2005 sex ratio 111 % kemudian pada tahun 2013 menjadi 113%.
tahun 2013 tetap sebesar 113 persen. Hal ini
Gambar 3.3 Jumlah Penduduk Menurut Kelompok Umur
berarti bahwa tiap 100 jiwa penduduk per-
2,00
2,00
empuan terdapat sekitar 113 jiwa penduduk
2,00
laki-laki atau dengan kata lain penduduk laki-
Komposisi penduduk Kabupaten Raja
35,18
2011
usia muda hal ini dapat dilihat dari piramida
pada alas piramida penduduk. Penduduk pa-
15-64
65+
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
pa
lompok umur muda atau terjadi pelebaran
0-14
2013
ab
penduduk lebih terdistribusi ke dalam ke-
2012
35,20
tk
penduduk menurut kelompok umur, dimana
35,19
.b ps
Ampat tahun 2013 didominasi oleh penduduk
62,81
o. id
empuan
62,81
.g
62,83
laki lebih banyak dari pada penduduk per-
Gambar 3.4 Dependency Ratio Kabupaten Raja Ampat tahun 2011-2013
am
da kelompok umur 0-4 tahun jumlahnya lebih besar dari pada penduduk usia yang lebih tua
ja
59,22
yaitu 5-9, 10-14 tahun dan seterusnya. Hal ini
.r a
59,20
mengakibatkan nilai dependency ratio (rasio
59,17
w
w
ketergantungan) yang cukup besar.
:// w
Nilai rasio ketergantungan pada tahun 2013 sebesar 59,22 persen, hal ini berarti
2011 2012
bahwa diantara 100 orang penduduk usia
tp
2013
ht
produktif (15-64 tahun) harus menanggung beban hidup sekitar 59-60 penduduk usia belum produktif 0-14 tahun dan usia tidak produktif
65
tahun
keatas.
Nilai
rasio
ketergantungan ini lebih tinggi dibandingkan dengan tahun 2011 dan 2010 yang masingmasing mencapai 59,17 persen dan 59,20 persen.
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
TAHUKAH ANDA Dependency ratio Raja Ampat tahun 2013 sebesar 59,22 persen lebih besar dibandingkan dengan dependency ratio Provinsi Papua Barat.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
9
KETENAGAKERJAAN Terjadi Kenaikan Jumlah Angkatan Kerja Pada tahun 2013, jumlah angkatan kerja sebanyak 18.833 orang, angka ini mengalami peningkatan dibandingkan dengan tahun 2012 yang mencapai 18.801 orang.
Aspek ketenagakerjaan merupakan aspek
Tabel 4.1 Indikator Ketenagakerjaan 2011-2013
2012
pokok dalam
2013
Bekerja
Orang
Pengangguran
Orang
Angkatan Kerja
Orang 20 480 18 801 18 833
Penduduk Usia Kerja
Orang
TPT
Persen
5,53
5,51
3,38
TPAK
Persen
72,39
64,60
65,99
penduduk.
19 347 17 766 18 197 1 133
1 035
pembahasan kesejahteraan Dalam
ketenagakerjaan
636
pembahasan
berkaitan
dengan
pengertiannya maka tidak bisa terlepas dari
o. id
2011
konsep Penduduk Usia Kerja, Angkatan
28 293 29 103 28 540
Kerja,
Bukan
Kesempatan
Angkatan
.g
Satuan
Kerja
Kerja,
dan
Tingkat Tingkat
.b ps
Uraian
Pengangguran Terbuka (TPT).
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
ab
Penduduk usia kerja adalah penduduk yang berusia 15 tahun keatas. Selama kurun
Gambar 4.1 Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja Raja Ampat tahun 2010-2013.
tk
waktu 2011-2013 penduduk usia kerja di Raja
pa
Ampat cenderung berfluktuatif. Pada tahun
ja
am
72,39
.r a
65,99
64,6
w
62,29
w 2012
galami penurunan pada tahun 2012 menjadi 17.766 orang dan kembali naik pada tahun 2013 menjadi 18.197 orang. Hal ini sesuai Ampat dimana didominasi oleh penduduk
:// w tp 2011
en Raja Ampat mencapai 19.347 orang, men-
dengan komposisi penduduk Kabupaten Raja usia muda. 2013
ht
2010
2011 jumlah penduduk usia kerja di kabupat-
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
Seiring dengan jumlah penduduk usia kerja, jumlah penduduk bukan usia kerja selama periode 2011-2013 mengalami pening-
TAHUKAH ANDA TPAK Raja Ampat Tahun 2013 sebesar 64,60 persen menduduki peringkat ketujuh diantara kab/kota lain di Provinsi Papua Barat.
katan dari 15.239 orang di tahun 2011 menjadi 15.448 orang di tahun 2012 dan naik lagi menjadi 15.686 orang di tahun 2013. Termasuk kedalam penduduk bukan usia kerja adalah penduduk yang masih berusia dibawah 15 tahun.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013 10
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
KETENAGAKERJAAN Sebagian Besar Penduduk Yang Bekerja Hanya Lulusan SD Pada tahun 2013 dari total 18.197 orang yang bekerja, 59,32 persen diantaranya lulusan SD dan hanya sekitar 2,96 persen penduduk yang bekerja lulusan diploma keatas.
Penduduk usia kerja digolongkan lagi kedalam angkatan kerja dan bukan angkatan
Gambar 4.2 Jumlah Angkatan Kerja dan Penduduk Bekerja Tahun 2011-2013
kerja. Dari jumlah penduduk tahun 2013
20480
sebesar 44.568 jiwa, sekitar 18.833 orang 19347
merupakan angkatan kerja.
Jumlah angkatan kerja pada tahun 2013 ini
.g .b ps
dengan tahun 2012 (18.801 orang) dan mengalami penurunan dibandingkan tahun
2011
persentase
2013
Angkatan Kerja
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
tk
menggambarkan
Kerja
Bekerja
2012
pa
(TPAK)
Angkatan
ab
2011 (20.480 orang). Partisipasi
18197
17766
mengalami peningkatan jika dibandingkan
Tingkat
18833
18801
o. id
diantaranya
penduduk 15 tahun ke atas yang termasuk
am
angkatan kerja. TPAK Kabupaten Raja Ampat
Gambar 4.3 Penduduk Bekerja Menurut Tingkat Pendidikan Tahun 2013
ja
dari tahun 2010-2013 berfluktuatif. TPAK ta-
.r a
hun 2010 mencapai 62,29 persen naik menjadi 72,39 persen pada tahun 2011 kemudian
Sekolah Dasar 59,32%
w
turun lagi menjadi 64,60 persen pada tahun
SLTP 16,68%
SLTA 21,04%
w
2012 dan kembali meningkat menjadi 65,99
:// w
persen di tahun 2013. Kenaikan TPAK pada jumlah
tp
tahun 2013 diduga karena terjadi penurunan penduduk
usia
kerja
Diploma I/II/III/ Akademi / Universitas 2,96%
sedangkan
ht
jumlah penduduk angkatan kerja mengalami peningkatan. Tingkat partisipasi angkatan kerja Kabupaten Raja Ampat tahun 2013 sebesar 65,99 persen, yang berarti bahwa diantara 100 orang penduduk usia kerja di Kabupaten Raja Ampat terdapat sekitar 65-66 orang yang termasuk kedalam angkatan
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
TAHUKAH ANDA Pada tahun 2013 dari 18.197 orang yang bekerja, 85,33 % diantaranya bekerja di sektor pertanian, perkebunan, kehutanan dan perikanan.
kerja.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
11
KETENAGAKERJAAN Terjadi Penurunan Jumlah Pengangguran Pada tahun 2013, seiring dengan kenaikan jumlah penduduk yang bekerja, jumlah pengangguran mengalami penurunan dari 1.035 orang pada tahun 2012 menjadi 636 orang pada tahun 2013.
Penduduk yang termasuk angkatan kerja digolongkan kedalam penduduk bekerja dan
5
pengangguran. Jumlah penduduk bekerja
4
Raja Ampat tahun 2013 sebanyak 18.197
3
orang, jumlah ini mengalami peningkatan
2
dibandingkan dengan tahun 2012 sebanyak
1
17.766
TPT
2011
2012
2013
5,53
5,51
3,38
dan
sedikit
.g
0
orang
o. id
6
penurunan
dibandingkan
.b ps
Persentase
Gambar 4.4 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) 2011-2013
mengalami
tahun
2011
sebanyak 19.347 orang.
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
lapangan
pekerjaannya,
ab
Menurut
penduduk yang bekerja di Raja Ampat sebaTabel 4.2 Persentase Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan Utama 2011-2013
13 829
155
Perdagangan, Rumah Makan dan Jasa Akomodasi
575
tp
Lainnya
Raja Ampat
tk
sebanyak 18.197 orang, 15.528 orang atau sekitar 85 persen diantaranya bekerja di
45
sektor ini. Kemudian penduduk yang bekerja
790
521
di sektor jasa kemasyarakatan, sosial dan
2 019
1 719
tar 9,45 persen. Tingginya jumlah pekerja di
270
954
384
sektor pertanian berimbas kepada besarnya
19 347
17 766
18 197
share/kontribusi sektor ini terhadap pemben-
w 1 213
:// w
Jasa Kemasyarakatan, Sosial dan Perorangan
kanan. Dari jumlah penduduk yang bekerja
174
w
Industri
15 528
perkebunan, kehutanan, perburuhan dan peri-
pa
Pertanian, Perkebunan, Kehutanan, 17 134 Perburuan dan Perikanan
2013
am
2012
ja
2011
.r a
Lapangan Pekerjaan Utama
gian besar terpusat di sektor pertanian,
perorangan sebanyak 1.719 orang atau seki-
ht
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
TAHUKAH ANDA TPT Raja Ampat Tahun 2013 sebesar 3,57 persen menduduki peringkat keempat terbesar diantara Kab/Kota di Provinsi Papua Barat.
tukan Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Raja Ampat. Pada tahun 2013 dengan kontribusi 85,00 persen dari total tenaga kerja ternyata
sektor
pertanian
me-
nyumbangkan sekitar 34,71 persen dari total nilai PDRB atas dasar harga berlaku. Kontribusi ini merupakan yang terbesar kedua setelah sektor pertambangan dan penggalian.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013 12
mampu
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
KETENAGAKERJAAN Tingkat Kesempatan Kerja Raja Ampat 96,62 persen Pada tahun 2013 Tingkat Pengangguran Terbuka sebesar 3,38 persen. Dengan kata lain Tingkat Kesempatan Kerja Raja Ampat sebesar 96,62 persen.
Semakin rendah angka TPT berarti daya
Gambar 4.5 Jumlah Pengangguran Menurut Kelompok Pendidikan Tahun 2013
serap lapangan pekerjaan terhadap pencari kerja semakin baik. Angka TPT Kabupaten Raja Ampat tahun 2013 adalah 3,38 persen,
SLTA 35,38%
SLTP 14,15%
o. id
yang berarti dari setiap 100 orang angkatan kerja sebanyak 3-4 orang diantaranya terma-
.g
suk pengangguran. Dengan demikian maka en Raja Ampat mencapai 96,62 persen. TKK
SD 37,74%
pa
Raja Ampat 2013 mengalami penurunan
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
tk
sen). Jika dilihat dari trend, TPT Kabupaten
ab
ini masih sedikit lebih tinggi bila dibandingkan dengan TKK Provinsi Papua barat (95,38 per-
Diploma / Sarjana 12,74%
.b ps
Tingkat Kesempatan Kerja (TKK) di Kabupat-
Gambar 4.6 TPT Kabupaten Raja Ampat Menurut Jenis Kelamin Tahun 2011-2013
am
dibandingkan dengan tahun 2012, hal ini karena jumlah pengangguran juga mengalami
12,23
ja
penurunan dibandingkan tahun 2011 dan
.r a
2012. Pada tahun 2011 TPT mencapai 5,53 7,54
w
persen dan pada tahun 2012 TPT mencapai
w
5,51 persen.
4,38
:// w
3,57 2,49
TPT menurut jenis kelamin pada tahun
2,97
2013 dapat dilihat bahwa TPT perempuan
tp
sedikit lebih baik dari pada TPT laki-laki. TPT
ht
laki-laki sebesar 3,57 persen, sedangkan TPT perempuan mencapai 2,97 persen. Pengangguran terbuka laki-laki ini paling banyak dijumpai pada kelompok umur produktif, yakni kelompok umur 15-19 tahun (65,79 persen), kelompok umur 20-24 tahun (16,45 persen) dan kelompok umur 30-34 tahun (17,76 persen).
2011
2012 Laki-laki
2012
Perempuan
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
TAHUKAH ANDA TPT Laki-laki 3,57 persen artinya dari setiap 100 orang angkatan kerja berjenis kelamin laki-laki 3-4 orang diantaranya adalah pengangguran.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
13
KETENAGAKERJAAN Penduduk yang Bekerja Paling Banyak Sebagai Buruh. Pada tahun 2013, dari jumlah penduduk yang bekerja sebesar 18.197 orang, 28,71 persen diantaranya bekerja sebagai pekerja tidak dibayar/keluarga.
Penganggur di Raja Ampat menurut latar
Tabel 4.2 Persentase Penduduk Bekerja Menurut Status Pekerjaan Utama 2012-2013
belakang
pendidikannya,
paling
banyak
2012
2013
Berusaha sendiri
3 910
4 391
Berusaha dibantu buruh tidak tetap
4 087
4 800
-
318
4 972
3 464
12,74 persen saja yang mempunyai latar
-
-
belakang pendidikan diploma/sarjana, semen-
97
-
tara itu juga terdapat penganggur yg mempu-
4 700
5 224
17 766
18 197
Pekerja Bebas di non pertanian Pekerja tidak dibayar/keluarga
Raja Ampat
o. id
Pekerja Bebas di Pertanian
jutnya dengan latar belakang pendidikan SMA sebesar 35,38 persen dan hanya sekitar
.g
Buruh/Karyawan/Pegawai
yakni sebesar 37,74 persen, kemudian selan-
.b ps
Berusaha dibantu buruh tetap
mempunyai latar belakang pendidikan SD
nyai latar belakang pendidikan SMP sebesar 14,15 persen.
ab
Status Pekerjaan Utama
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
21,86
81,15
78,14
tp
2012
SMA. Dari total 18.197 penduduk yang bekerja di Raja Ampat pada tahun 2013, paling banyak bekerja sebagai pekerja tidak dibayar/ keluarga buruh/karyawan/pegawai yang menrusaha dibantu buruh tidak tetap sebanyak
2013
ht
2011
ada distrik yang tidak mempunyai gedung
capai 28,71 persen, kemudian diikuti be-
:// w
70,33
w
w
.r a
29,67
lum terdapat gedung universitas dan masih
pa
am
Formal
ja
Informal
tk
ingat di Raja Ampat sampai tahun 2013 be-
Gambar 4.7 Persentase Pekerja Formal dan Informal Raja Ampat Tahun 2011-2013
18,85
Hal ini dimungkinkan meng-
26,38 persen. Sedangkan yang berusaha sendiri ada sekitar 24 persen.
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
Penduduk yang bekerja di Raja Ampat TAHUKAH ANDA TPAK Raja Ampat Tahun 2013 sebesar 65,99 persen masih lebih tinggi dibandingkan dengan Kabupaten Sorong (62,88 persen) selaku Kabupaten induk sebelum pemekaran.
sebagian besar atau sekitar 78,14 persen bekerja pada sektor informal, sedangkan yang bekerja di sektor formal hanya 21,86 persen. Jumlah pekerja di sektor informal ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2012 yang mencapai 70,33 persen.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013 14
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
PENDIDIKAN Belum Seluruh Distrik Memiliki Sekolah SMP Pada tahun 2013, terdapat 30 gedung sekolah SMP, dari 24 distrik di Kabupaten Raja Ampat hanya distrik Supnin yang belum memiliki sekolah SMP.
Pendidikan sangat penting demi terciptan-
Tabel 5.1 Indikator Pendidikan Kabupaten Raja Ampat 2013
ya sumber daya manusia yang berkualitas
SD
SMP
Jumlah Sekolah
108
30
17
capaian pendidikan di suatu wilayah adalah
Jumlah Guru
323
211
173
ketersediaan fasilitas penunjang pendidikan.
Jumlah Murid
jumlah murid sebanyak 10.389 siswa dan 323 guru. Pada jenjang pendidikan SD ini seorang guru rata-rata memiliki beban mengajar 32-33 siswa.
am
terdapat 30 sekolah, 2.328 siswa dan 211
guru. Jumlah sekolah SMP ini mengalami
1 632
96,19
77,60
96,00
32,16
11,03
9,43
.g
Rasio Murid Guru
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
Gambar 5.1 Perkembangan Jumlah Sekolah Kabupaten Raja Ampat tahun 2011-2013
pa
Sementara pada jenjang pendidikan SMP
Rasio Murid Sekolah
2 328
.b ps
Raja Ampat sebanyak 108 unit, dengan
10 389
ab
Pada tahun 2013 jumlah SD di Kabupaten
SMA/SMK
tk
di suatu wilayah. Salah satu faktor penentu
o. id
Uraian
demi tercapainya keberhasilan pembangunan
108
106
97
ja
penurunan sebanyak 3 sekolah dibandingkan
.r a
dengan tahun 2012 (33 sekolah). Secara rata
w
-rata tiap distrik/kecamatan di Kabupaten Ra-
33
31
w
ja Ampat telah memiliki bangunan SMP kare-
:// w
15
14
na jumlah distrik di Kabupaten Raja Ampat
30
17
sebanyak 24 distrik. Namun kenyataannya
tp
belum semua kecamatan memiliki bangunan
ht
gedung SMP, dimana menurut data dari dinas pendidikan Kabupaten Raja Ampat masih ada satu distrik yang belum memiliki gedung
2011
SD
2012 2013 SMP SMA/SMK
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
TAHUKAH ANDA
SMP, yakni Distrik Supnin. Seorang guru di jenjang pendidikan SMP memiliki beban mengajar 11-12 siswa. Pada jenjang pendidikan SMA di Kabu-
Distrik Meosmansar adalah distrik dengan jumlah gedung sekolah SD terbanyak di Kabupaten Raja Ampat dengan 7 sekolah.
paten Raja Ampat terdapat 17 sekolah, 1.632
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
15
PENDIDIKAN APS Usia 16-18 tahun Hanya Sebesar 70,77 Persen Angka Partisipasi Sekolah (APS) usia 16-18 tahun sebesar 70,77 persen, berarti masih ada sekitar 29,62 persen penduduk usia 16-18 tahun sedang tidak bersekolah.
siswa dan 173 guru, dimana baru 15 distrik di
Gambar 5.2 APS Menurut Kelompok Umur Pendidikan Tahun 2011-2013
Kabupaten Raja Ampat yang sudah terdapat gedung SMA/SMK. Pada jenjang pendidikan
2013
ini satu orang guru rata-rata memiliki beban
92,87
mengajar 9-10 siswa. 2012
o. id
92,27
Rasio murid terhadap sekolah menggam2011
92,56
.g
barkan rata-rata murid yang bisa ditampung
.b ps
dalam satu gedung sekolah. Pada jenjang 7-12
pendidikan SD rasio jumlah murid terhadap
2013
ab
jumlah sekolah mencapai 96,19 atau dengan kata lain rata-rata setiap sekolah SD menam-
95,98
tk
pung sekitar 96-97 siswa. Pada jenjang pendidikan SMP, rasio jumlah murid terhadap
pa
2012
2011
am
93,23
ja
89,37
w
.r a
13-15
:// w ht
2011
tp
2012
w
2013
70,77
jumlah sekolah mencapai 77,60. Sedangkan pada jenjang pendidikan SMA/Sederajat rasio jumlah murid terhadap jumlah sekolah mencapai 96,00. Angka Partisipasi Sekolah (APS) adalah perbandingan
62,37
57,78
16-18
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
penduduk
kelompok
usia
sekolah (7-12 th; 13-15 th; 16-18 th) yang bersekolah
terhadap
seluruh
penduduk
kelompok usia sekolah (7-12 th; 13-15 th; 1618 th). APS usia 7-12 pada tahun 2013 mencapai 92,87 persen, hal ini berarti masih ada sekitar 7,13 persen penduduk usia 7-12 tahun
TAHUKAH ANDA APS usia 13-15 tahun Kabupaten Raja Ampat sebesar 95,98 persen masih lebih tinggi dibandingkan APS 13-15 tahun Provinsi Papua Barat (92,81 persen).
sedang tidak bersekolah. APS 13-15 mencapai 95,98 persen dan APS 16-18 hanya sebesar 70,77 persen, yang berarti sekitar 29,23 % penduduk yang berusia 16-18 tahun sedang tidak bersekolah.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013 16
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
PENDIDIKAN Semakin Tinggi Jenjang Pendidikan APK Semakin Rendah Pada tahun 2013, Angka Partisipasi Kasar (APK) SD 103,31 persen lebih tinggi dibandingkan APK SMP sebesar 91,02 persen dan APK SMA sebesar 66,66 persen.
Angka Partisipasi Kasar (APK) SD tahun 2013 mencapai 103,31 persen, berarti masih
Gambar 5.3 APK dan APM Menurut Jenjang Pendidikan Tahun 2013
ada sekitar 3,31 persen murid SD yang berada diluar batas kelompok umur 7-12 tahun,
o. id
baik itu kurang dari 7 tahun atau di atas 12 tahun. Semakin tinggi jenjang pendidikan se-
.g
makin rendah angka partisipasi kasarnya.
indikator
yang
menunjukkan
.b ps
Angka Partisipasi Murni (APM) adalah persentase
persentase penduduk yang bersekolah SD
pa
tepat pada usia sekolah SD sebesar 88,43
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
tk
lompok umur yang sesuai. Pada tingkat SD
ab
penduduk yang tepat bersekolah pada ke-
am
persen. Artinya masih ada sekitar 11,57 per-
Gambar 5.4 Angka Melek Huruf Kabupaten Raja Ampat tahun 2010-2013
sen penduduk yang tepat berusia sekolah SD
94,86
.r a
ja
7-12 tahun sedang tidak bersekolah SD.
94,34
Semakin tinggi jenjang pendidikan maka
94,13
w
Angka Partisipasi Sekolahnya semakin ren93,62
w
dah, kondisi ini berlaku juga di Raja Ampat.
:// w
Nilai APK dan APM SMP terlihat menurun
tp
tajam bila dibandingkan dengan APK dan
ht
APM SD. APK dan APM SMP sebesar 91,02 persen dan 63,11 persen, begitu juga dengan
2010
2011
2012
2013
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
nilai APK dan APM SMA yang hanya sebesar 66,66 persen dan 48,16 persen. Angka melek huruf di Kabupaten Raja Ampat pada tahun 2013 sebesar 94,86 persen meningkat dibandingkan tahun 2011 yang mencapai 94,13 persen dan juga lebih
TAHUKAH ANDA APM usia 7-12 tahun sebesar 100 % adalah salah satu target indikator dari tujuan MDG’s yakni tercapainya pendidikan dasar untuk semua.
besar dari tahun 2012 sebesar 94,34 persen.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
17
KESEHATAN Hanya Ada 1 Dokter Spesialis di Kabupaten Raja Ampat Sampai dengan tahun 2013, hanya terdapat 10orang dokter umum di Kabupaten Raja Ampat, sementara untuk dokter spesialis hanya ada 1 orang dokter.
Jumlah fasilitas kesehatan berupa rumah
Tabel 6.1 Indikator Kesehatan Kabupaten Raja Ampat Tahun 2011-2013
sakit di Raja Ampat sampai tahun 2013 hanya
2012
2013
berjumlah 1 unit. Rumah sakit ini berada di
2
2
1
Distrik Kota waisai. Sedangkan untuk fasilitas
Jumlah Puskesmas
19
19
19
kesehatan lain seperti Puskesmas dan pusk-
Jumlah Puskesmas Keliling
17
16
11
esmas pembantu ada hampir di seluruh
Jumlah Pustu
47
47
30
121
102
107
26
9
11
129
164
216
28
28
45
kondisi ini belum sepenuhnya terpenuhi. Be-
7
9
14
gitu juga dengan fasilitas puskesmas pem-
Jumlah Bidan Jumlah Non Medis
.g
.b ps
Jumlah Perawat
mencapai 19 unit. Idealnya jumlah puskesmas dalam satu kecamatan minimal harus ada satu unit puskesmas, namun ternyata
ab
Jumlah Dokter
distrik di Raja Ampat, jumlah puskesmas
tk
Jumlah Posyandu
distrik di wilayah Raja Ampat. Dari total 24
pa
Jumlah Rumah Sakit
o. id
2011
Uraian
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
am
bantu yang jumlahnya belum setara dengan
.r a
ja
Tabel 6.2 Jumlah Dokter dan Rasio Penduduk Per Dokter Tahun 2011-2013
2011
2012
Jumlah Dokter Ahli
-
-
-
26
9
10
-
-
1
1 671
5 009
4 052
tp
Jumlah Dokter Spesialis
:// w
Jumlah Dokter Umum
w
w
Uraian
ht
Rasio Penduduk Per Dokter
2013
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
TAHUKAH ANDA
jumlah kelurahan/desa di Raja Ampat, dimana jumlah kelurahan/desa mencapai 121, jumlah pustu hanya 47 unit. Tenaga peranan
kesehatan
penting
dalam
juga hal
memegang pelayanan
kesehatan di suatu wilayah. Jumlah tenaga kesehatan dokter di Kabupaten Raja Ampat pada tahun 2013 hanya berjumlah 11 orang, dimana hanya terdapat 1 orang dokter spesialis, sedangkan yang lainya merupakan dokter umum. Sehingga secara teori rasio beban kerja seorang dokter di Kabupaten
Ada 5 Distrik yang belum mempunyai Puskesmas, yakni Distrik Salawati Tengah, Salawati Barat, Batanta Utara, Supnin dan Kepulauan Ayau.
Raja Ampat harus melayani sekitar 4.052 orang. Jumlah rasio ini mengalami penurunan dibandingkan
dengan
(5.009orang).
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013 18
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
tahun
2012
KESEHATAN Satu Orang Dokter Harus Melayani 1.671 Orang Rasio penduduk per dokter di Kabupaten Raja Ampat sebesar 5.009 orang, artinya satu orang dokter harus melayani setidaknya 5.009 orang.
Jumlah Puskesmas Keliling (PUSLING) di
Gambar 6.1 Puskesmas Keliling Menurut Jenis Kendaraan Tahun 2013
Kabupaten Raja Ampat ada sebanyak 11 unit. Menurut jenis kendaraan yang digunakan Motor; 2
untuk berkeliling, ada 3 macam PUSLING PUSLING
dengan
menggunakan
o. id
yaitu
perahu, mobil dan motor yang masing-masing
Perahu; 5
.g
berturut-turut berjumlah sebanyak 5 unit, 4 unit dan 2 unit. Berdasarkan data dari Dinas
.b ps
Mobil; 4
Kesehatan Kabupaten Raja Ampat, jumlah
posyandu di Kabupaten Raja Ampat ada
Gambar 6.2 Persentase Penolong Kelahiran Terakhir Kabupaten Raja Ampat tahun 2012-2013
am
Distrik Meosmansar yaitu sebanyak 9 unit.
pa
sebanyak 121 unit. Jumlah terbanyak ada di
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
tk
Utara dengan 2 PUSLING. Sedangkan untuk
ab
pusling terbanyak berada di Distrik Salawati
2012
Persentase penolong kelahiran akhir bayi
di Kabupaten Raja Ampat yang ditolong oleh
ja
47,51 41,56
40,89
.r a
tenaga medis seperti dokter, bidan dan tena-
w
ga medis lainnya di tahun 2013
2013
38,04
mencapai
w
sekitar 53,46 persen, angka ini mengalami
:// w
penurunan dibandingkan tahun 2012 sebesar
5,83
9,34
8,51
3,43
2,56
1,58
56,77 persen. Sementara itu di tahun 2012
tp
bayi yang proses kelahiran terakhirnya di to-
ht
long oleh dukun mengalami peningkatan dari
Dokter
Bidan
Tenaga Medis Lain
Dukun
Famili
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
41,46 persen di tahun 2011 menjadi 56,77 persen di tahun 2012. Penurunan persentase penolong
kelahiran
terakhir
oleh
dukun
diduga karena semakin sadarnya masyarakat di
Kabupaten
Raja
Ampat
terhadap
keberadaan tenaga kesehatan medis.
TAHUKAH ANDA Sebagian besar masyarakat di Kabupaten Raja Ampat jika ingin berobat harus ke Kota Sorong karena fasilitas kesehatan lebih lengkap.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
19
KESEHATAN Puskesmas Menjadi Tujuan Favorit Penduduk Untuk Berobat Ada beberapa pilihan fasilitas kesehatan bagi penduduk yang akan berobat, diantara pilihan fasilitas tersebut puskesmas menjadi tujuan favorit penduduk untuk berobat jalan yakni sebesar 94,94 persen.
Pada tahun 2013 penduduk di Kabupaten
Gambar 6.3 Persentase Penduduk Yang Berobat Jalan dan Mengobati Sendiri Tahun 2013 73,75%
Raja Ampat cenderung lebih memilih berobat jalan. Hal ini dimungkinkan karena di Kabu-
68,19%
63,10%
paten Raja Ampat sendiri baru terdapat 1 ru-
o. id
mah sakit sedangkan puskesmas dan pustu 42,10%
39,06%
35,75%
sudah terdapat hamper di seluruh kecamatan.
.g
Ada sebanyak 68,19 persen penduduk yang
.b ps
mengobati sakit dengan berobat jalan , sementara yang mengobati sendiri ada sekitar Perempuan Berobat Jalan
39,06 persen.
Total
Mengobati Sendiri
ab
Laki-laki
Ada beberapa pilihan fasilitas kesehatan bagi penduduk yang akan berobat jalan, anta-
tk
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
ja
am
pa
ra lain Puskesmas, praktek dokter, rumah
Gambar 6.4 Persentase Penduduk yang Berobat Jalan Dirinci Menurut Tempat/Cara Berobat T ahun 2013
w
.r a
Puskesmas 92,64%
w Rumah Sakit 3,67%
-fasilitas
tersebut
yang
paling
banyak
digunakan adalah puskesmas yaitu sebesar 92,64 persen kemudian rumah sakit hanya 3,67 persen, kemudian berturut-turut baru disusul tenaga kesehatan dan praktek dokter dokter sebesar 2,80 persen dan 0,89 persen.
:// w tp ht
Praktek Dokter 0,89%
sakit dan tenaga kesehatan. Diantara fasilitas
Kecilnya persentase penduduk yang berobat jalan di tempat praktek dokter dikarenakan Nakes 2,80%
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
TAHUKAH ANDA
praktek dokter baru terdapat di ibukota kabupaten yakni distrik Kota waisai sedangkan di distrik lainya belum ada. Penyakit malaria masih menjadi ancaman
Pada tahun 2013, dari jumlah pasangan usia subur sebanyak 12.126 pasangan, hanya sekitar 19 persen yang termasuk kedalam akseptor KB aktif.
bagi masyarakat di Kabupaten Raja Ampat hal ini tercermin dari jumlah penderita rawat inap di rumah sakit dimana paling banyak menderita penyakit malaria tersiana (24,7 %).
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013 20
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
PERUMAHAN Terjadi Penurunan Kualitas Jenis Lantai Terluas Berdasarkan jenis lantai terluas, persentase rumah tangga yang memiliki rumah dengan jenis lantai terluas mengalami penurunan kualitas dimana jenis lantai bukan tanah persentasenya turun dari 92,94 persen di tahun 2012 menjadi 92,03 persen di tahun 2013.
Perumahan dan permukiman yang layak,
Tabel 7.1 Indikator Perumahan Tahun 2012-2013
sehat, aman, serasi, dan teratur merupakan
Uraian
2,40
3,78
6,19
9,61
6,84
Listrik
62,24
71,09
Bukan Listrik
37,76
28,91
92,94
92,03
7,06
7,97
o. id
.b ps
tk
ab
Sumber Penerangan
Jenis Lantai Terluas (%)
pa
am
ja
katan kualitas tetapi ada juga yang mengala-
4,65
Lainnya
kungan yang sehat aman, serasi dan teratur
kator perumahan yang mengalami pening-
4,22
Dinas
atau memiliki rumah yang layak dalam ling-
bahan yang terlalu berarti, ada beberapa indi-
0,00
Sewa
mempunyai hak untuk menempati, menikmati,
2013 bisa dikatakan tidak mengalami peru-
79,38
Kontrak
kesejahteraan rakyat. Setiap warga negara
Kondisi perumahan di Raja Ampat tahun
81,96
Milik Sendiri
harkat dan martabat mutu kehidupan serta
III Perumahan Pasal 5 ).
2013
Kepemilikan Rumah (%)
merupakan faktor penting dalam peningkatan
(Undang-Undang Nomor 4 Tahun 1992 Bab
2012
.g
salah satu kebutuhan dasar manusia dan
Bukan Tanah Tanah
Jenis Dinding terluas (%)
Tembok
40,09
36,55
mah tangga yang telah memiliki rumah
Kayu
57,05
63,05
dengan status milik sendiri mencapai 79,38
Bambu
0,81
-
persen, mengalami penurunan dari kondisi
Lainnya
2,04
0,40
:// w
w
w
.r a
mi penurunan kualitas. Pada tahun 2013 ru-
tahun 2012 yang mencapai 81,96 persen.
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
tp
Sedangkan untuk status kepemilikan rumah
ht
kontrak dan dinas mengalami peningkatan seiring penurunan dari status kepemilikan rumah milik sendiri dan sewa. Dilihat dari sisi jenis lantai terluas, rumah tangga yang memiliki rumah berlantai tanah mengalami peningkatan dari 7,06 persen di
TAHUKAH ANDA Berdasarkan jenis atap terluas, pada tahun 2013 di Kabupaten Raja Ampat masih terdapat sekitar 10,71 persen rumah yang beratapkan ijuk/ rumbia.
tahun 2012 menjadi sekitar 7,97 persen di tahun 2013.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
21
PERUMAHAN Terjadi Peningkatan Sumber Penerangan Listrik Berdasarkan sumber penerangan, persentase rumah tangga yang memiliki rumah dengan sumber penerangan listrik mengalami peningkatan dari 62,24 persen di tahun 2012 menjadi 71,09 persen di tahun
Ditinjau
Gambar 7.1 Persentase Rumah Tangga Menurut Penggunaan Air Minum Tahun 2013
dari
sisi
penerangan
yang
digunakan oleh penduduk dapat diketahui bahwa hampir separoh penduduk Kabupaten
9,62% 4,52%
Raja Ampat belum merasakan penerangan
13,46%
listrik, baik itu listrik dari PLN ataupun dari
o. id
11,36%
PLTD Waisai yang merupakan salah satu tahun
2013
hanya
71,09
persen
.b ps
pada
.g
BUMMD di Kabupaten Raja Ampat. Sampai penduduk yang menggunakan penerangan
61,04%
listrik, dimana sebagian besar merupakan Mata air
Air sungai
listrik non PLN. Jika dibandingkan dengan
ab
Sumur
Air hujan
tahun sebelumnya persentase rumah tangga
tk
Air isi ulang
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
pa
yang
menggunakan
listrik
mengalami
am
peningkatan dibandingkan tahun sebelumnya.
w
35,72
.r a
37,96
ja
Gambar 7.2 Persentase Rumah Tangga Menurut Sumber Penggunaan Air Bersih Tahun 2013
nyai rumah dengan dinding terluas dari tembok mengalami penurunan kualitas dari 40,09 persen di tahun 2012 menjadi 36,55 persen di
w
tahun 2013. Hal ini diduga pada tahun 2013, banyak penduduk yang membangun rumah
:// w
25,67
Persentase rumah tangga yang mempu-
ht
tp
di waisai dengan dinding terluas dari kayu, karena
anggaran
dengan
kayu
pembangunan
lebih
murah
rumah
dibandinkan
dengan beton. Akses terhadap air bersih merupakan 0,65
Sendiri
Bersama
Umum
Tidak Ada
salah
satu
meningkatkan
kebutuhan
mendasar
untuk
kualitas hidup penduduk di
suatu wilayah. Persentase Rumah tangga Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
dengan sumber air minum dari sumur pada tahun 2012 adalah sebesar 61,04 persen,
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013 22
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
PERUMAHAN Ada Rumah Tangga Tidak Memiliki Fasilitas Tempat Buang Air besar Salah satu indikator rumah layak huni adalah memiliki fasilitas tempat buang air besar (WC) sendiri, akan tetapi sampai tahun 2013 di Raja Ampat masih ada sekitar 13,66 persen rumah tangga yang tidak terdapat fasilitas buang air besar .
dari angka tersebut sekitar 41,57 persen bersumber
dari
sumur
yang
terlindungi.
Gambar 7.3 Persentase Rumah Tangga Menurut Fasilitas Tempat Buang Air Besar Tahun 2013
Pada tahun 2013 ini juga terdapat sekitar 13,66%
19,50 persen rumah tangga dengan sumber air minum berasal dari mata air, kemudian air minum yang berasal dari air hujan, 8,83
.g
41,78%
.b ps
berasal dari air sungai serta sisanya 6,95 persen dari sumber air isi ulang. Rumah
ab
tangga yang sumber air minumnya berasal dari isi ulang semuanya berada di Ibu kota
o. id
31,59%
10,77 persen rumah tangga dengan sumber
Sendiri
12,97%
Bersama
Umum
Tidak Ada
pa
Dilihat dari persentase rumah tangga
tk
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
Kabupaten, Distrik Kota Waisai.
am
menurut fasilitas tempat buang air besar, baru
Gambar 7.4 Persentase Rumah Tangga Menurut Bahan Bakar Utama untuk Memasak Tahun 2013
sebanyak 36,09 persen rumah tangga sudah tempat
pembuangan
air
besar
ja
memiliki
.r a
sendiri; kemudian sebanyak 43,34 persen
Minyak Tanah 16,98%
w
menggunakan fasilitas tempat buang air be-
Kayu Bakar 80,57%
w
sar umum; 19,66 persen menggunakan tem-
:// w
pat buang air besar secara bersama; dan masih ada sebanyak 0,91 persen rumah tang-
tp
ga yang tidak terdapat fasilitas tempat pem-
ht
buangan air besar.
Gas 2,45%
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
Rumah tangga di Raja Ampat sebagian besar masih menggunakan kayu bakar sebagai bahan bakar utama untuk memasak. Ada sekitar 80,57 persen rumah tangga menggunakan kayu bakar, kemudian yang menggunakan minyak tanah sekitar 16,98
TAHUKAH ANDA Pada Tahun 2013 penduduk di Raja Ampat tidak ada yang menggunakan listrik sebagai bahan bakar memasak.
persen dan 2,45 persen menggunakan gas.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
23
PEMBANGUNAN MANUSIA Semua Indikator Pembangunan Manusia Mengalami Peningkatan Komponen penyusun IPM yang meliputi angka harapan hidup, rata-rata lama sekolah, angka melek huruf, dan paritas daya beli masyarakat mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2012.
Indeks Pembangunan Manusia (IPM)
Gambar 8.1 Komponen penghitungan IPM 2011-2013
merupakan indeks yang mencakup tiga biUraian
2011
2012
dang pembangunan manusia yang dianggap
2013
sangat mendasar yaitu usia hidup, penge-
Indeks Pembangunan Manusia
64,06
65,49
66,08
Angka harapan hidup (th)
66,50
66,82
67,07
ketiga
Angka Melek Huruf (%)
94,13
94,34
94,86
menggunakan empat indikator sosial yang
7,43
7,53
7,64
562,22
563,96
567,35
o. id
tahuan dan standar hidup layak. Secara rinci ini
diukur
dengan
.g
dimensi
(untuk mengukur capaian umur panjang) sebagai ukuran bidang kesehatan, Angka melek huruf sebagai ukuran umum kemampuan
ab
Pengeluaran perkapita riil yang disesuaikan (ribu Rp)
.b ps
dinyatakan dengan ukuran harapan hidup Rata-rata lama sekolah (th)
Sumber : BPS Provinsi Papua Barat, 2014.
tk
baca tulis masyarakat bidang pendidikan dan
pa
partisipasi sekolah yaitu rata-rata lamanya
ht
tp
:// w
w
w
.r a
ja
am
sekolah dan angka partisipasi sekolah serta ukuran daya beli masyarakat. Angka
harapan
hidup
waktu
lahir
penduduk Kabupaten Raja Ampat pada tahun 2013 diperkirakan 67,07 tahun. Angka ini lebih tinggi dibandingkan tahun 2011 sebesar 66,50 tahun dan tahun 2012 sebesar 66,82 tahun. Rata-rata lama sekolah penduduk berumur 15 tahun atau lebih pada tahun 2013 juga mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2011 dan 2012. Pada tahun 2013, setiap penduduk dewasa rata-rata menghabiskan 7,64 tahun untuk menyelesaikan pendidikan formalnya, hal ini berarti program wajib belajar sembilan tahun belum sukses dinikmati semua penduduk di Kabupaten Raja Ampat. Di sisi lain, angka melek huruf pada
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013 24
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
PEMBANGUNAN MANUSIA IPM Kabupaten Raja Ampat Termasuk kedalam Golongan Menengah Pada tahun 2013, IPM Kabupaten Raja Ampat mencapai 66,08. Berdasarkan klasifikasi UNDP capaian IPM Kabupaten Raja Ampat termasuk kedalam golongan menengah.
Tahun 2013 juga mengalami peningkatan. 2011
angka
melek
huruf
penduduk dewasa tercatat 94,13 persen
66,5
kemudian naik menjadi 94,34 persen di tahun
66
2012 dan kembali naik menjadi 94,86 persen
65,5
di tahun 2013. Seiring dengan kemajuan
65
pembangunan ekonomi di Kabupaten Raja
o. id
tahun
64,5
.g
Pada
Gambar 7.3 Tren Indeks Pembangunan Manusia Kab Raja Ampat Tahun 2010-2013
Ampat serta adanya faktor inflasi, daya beli
.b ps
64
penduduk pada tahun 2013 mengalami pen-
63,5
ingkatan dibandingkan dengan tahun sebe-
2013 66,08
Gambar 7.4 Tren Reduksi Shortfall IPM Kabupaten Raja Ampat Tahun 2010- 2013
am
tahun 2013.
2012 65,49
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
pa
meningkat menjadi 567,35 ribu rupiah pada
2011 65,06
ab
penduduk 562,22 ribu rupiah, kemudian
2010
64,58
tk
lumnya. Pada tahun 2011 paritas daya beli
IPM
Indeks Pembangunan Manusia Kabupat-
1,73
ja
en Raja Ampat selalu mengalami peningkatan
.r a
setiap tahunnya. Di tahun 2013 IPM sebesar
1,4
1,34 1,23
w
66,08 lebih besar dibandingkan tahun 2011
w
dan 2012 sebesar 65,06 dan 65,49. Dalam
:// w
klasifikasi UNDP capaian IPM Raja Ampat termasuk ke dalam golongan menengah
tp
(50,00-79,99 persen). IPM kabupaten Raja
ht
Ampat pada tahun 2013 ini berada pada ranking ke 10 dari 11 Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Barat.
2009-2010
2010-2011
2011-2012
2012-2013
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
TAHUKAH ANDA
Untuk mencapai kondisi pembangunan manusia ideal diperlukan waktu yang masih sangat panjang. Jika sudah mencapai kondisi ideal, Kabupaten Raja Ampat telah terbebas dari buta huruf dan angka harapan hidup
Selama periode 2010-2013, posisi IPM Kab Raja Ampat selalu menempati peringkat ke 10 diantara Kab/ Kota lainnya di Provinsi Papua Barat.
mencapai 85 tahun.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
25
PERTANIAN Sektor Pertanian Mempunyai Share yang Cukup Besar Pada tahun 2013, sektorpertanian merupakan penyumbang terbesar kedua terhadap penciptaan PDRB ADHB dengan share sebesar 34,71 persen.
Sektor
Gambar 9.1 Share Sektor Pertanian Terhadap Penciptaan PDRB Tahun 2011-2013
pertanian
merupakan
sektor
penyumbang terbesar kedua atas penciptaan PDRB di Kabupaten Raja Ampat setelah sektor pertambangan. Selama periode 2011-
37,22
2013 peranan sektor pertanian mengalami
o. id
36,65
fluktuasis. Pada tahun 2011 kontribusi sektor
.g
pertanian mencapai 36,65 persen dari total PDRB ADHB, mengalami peningkatan di ta-
.b ps
34,71
hun 2012 menjadi 37,22 persen dan kembali turun menjadi 34,71 persen ditahun 2013.
ab
Dari total 34,71 persen kontribusi sektor pertanian, sekitar 61,05 persen berasal dari sub
tk
2012
2013
sektor perikanan.
pa
2011
ht
tp
:// w
w
w
.r a
ja
am
Sumber : PDRB Menurut Lapangan Usaha Raja Ampat, 2014.
Salah satu hasil perikanan di Kabupaten Raja Ampat.
TAHUKAH ANDA
Secara umum selama periode 2011-2013,
kondisi pertanian khususnya tanaman pangan di kabupaten Raja Ampat mengalami peningkatan produksi dibandingkan dengan tahuntahun sebelumnya. Produksi padi (sawah dan ladang) mengalami peningkatan produksi dari 497 ton di tahun 2012 menjadi 709 ton di tahun 2013. Peningkatan ini disebabkan karena terjadi peningkatan luas panen dari 142 hektar di tahun 2012 menjadi sekitar 166 hektar di tahun 2013. Sejalan dengan produksi padi, produksi dan luas panen tanaman jagung pada tahun
Distrik Salawati Tengah adalah sentra penghasil tanaman padi di Kabupaten Raja Ampat.
2013 juga mengalami peningkatan dari tahun sebelumnya. Produksi naik dari 472 ton di tahun 2012 menjadi 484 ton di tahun 2013.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013 26
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
PERTANIAN Produktivitas Kedelai Mengalami Penurunan Selama kurun waktu 2011-2013, produksi tanaman jagung selalu mengalami peningkatan, dari 142 ton di tahun 2011 menjadi 484 ton di tahun 2013.
Peningkatan produksi dan luas panen ini
Tabel 9.1 Indikator Pertanian Tahun 2011-2013
juga terjadi pada semua komoditas tanaman Uraian
pangan seperti ubi jalar, kedelai, kacang tanah dan ubi kayu.
2012
2013
Padi
pangan
Luas panen (ha)
kedelai
Produksi (ton)
Produksinya naik pada tahun 2013 dari 5,8
Hasil per Hektar (Kw/Ha)
ton pada tahun 2012 menjadi 14 ton pada
Jagung
.b ps
tahun 2013, peningkatan ini dikarenakan ter-
Produksi (ton)
tahun 2012menjadi 13 hektar di tahun 2013.
ab
Hasil per Hektar (Kw/Ha)
am
tar 212 ton di tahun 2013.
ja
Produktivitas ubi kayu pada tahun 2012
.r a
paling besar dibandingkan dengan produktivitas tanaman pangan yang lain. Hasil produksi
w
tanaman ubi kayu setiap hektarnya adalah
w
113,50 kuintal. Nilai produktivitas ini
men-
:// w
galami penurunan dibandingkan tahun 2012
tp
yang mencapai 364,92 kuintal per hektar,
ht
akan tetapi luas panen ubi kayu mengalami peningkatan dari 30,5 hektar menjadi 224 hektar. Produktivitas tertinggi kedua adalah
35,0
42,73
89
76
283
142
472
484
15,98
62,11
17,10
21
12
13
Produksi (ton)
20
5,8
14
9,60
4,80
11,01
Hasil per Hektar (Kw/Ha)
Kacang Tanah Luas panen (ha)
31
3
196
Produksi (ton)
31
2,2
212
10,13
7,33
10,81
130
30,5
224
1 516
1 113
2 542
116,63
364,92
113,50
96
66
404
972
1 102
4 473
101,26
166,97
110,73
Hasil per Hektar (Kw/Ha) Ubi Kayu Luas panen (ha) Produksi (ton) Hasil per Hektar (Kw/Ha) Ubi Jalar Luas panen (ha)
tas 166,97 kuintal per hektar juga mengalami
Produksi (ton)
mencapai 166,97 kuintal per hektar. KOmodi-
35,58
Luas panen (ha)
tanaman ubi jalar, dengan tingkat produktivipenurunan dibandingkan tahun 2012 yang
709
Kedelai
pa
ikan dari 2,2 ton di tahun 2012 menjadi seki-
166
497
tk
mengalami peningkatan yang cukup signif-
142
Luas panen (ha)
jadi peningkatan luas panen dari 12 hektar di Sementara itu produksi kacang tanah juga
540 1 921
o. id
tanaman
.g
Komoditas
2011
Hasil per Hektar (Kw/Ha)
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
tas pangan ubi jalar juga mempunyai nilai produksi terbesar selama tahun 2013 yakni sebesar 4.473 ton.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
27
PERTANIAN Kelapa Adalah Komoditi Unggulan Tanaman Perkebunan Ada beberapa komoditi tanaman perkebunan yang terdapat di Kabupaten Raja Ampat, yang paling banyak produksinya adalah tanaman kelapa dengan nilai produksi mencapai 9.445 ton.
Komoditi tanaman perkebunan unggulan
Tabel 9.2 Indikator Perkebunan Tahun 2012-2013
di Kabupaten Raja Ampat adalah kelapa. 2012
2013
Luas Area (ha)
12 311
11 404
produksi mencapai 9.445 ton. Tanaman ka-
Produksi (ton)
8 673
9 445
kao mempunyai produksi terbesar kedua
Pada tahun 2013 luas area dari kelapa
Kelapa
mencapai
setelah
hektar
dengan
kelapa
dengan
nilai
hasil
produksi
.g
Kakao
11.404
o. id
Uraian
188
1 487
mencapai 1.003 ton dengan luas area 1.487
Produksi (ton)
52
1 003
hektar. Selain kelapa dan kakao, tanaman
.b ps
Luas Area (ha)
perkebunan
Jambu Mete
Produksi (ton)
3
0,5
0,5
diusahakan
oleh
penduduk di Raja Ampat antara lain sagu,
ab
3
yang
jambu mete, kopi pinang, pala.
tk
Luas Area (ha)
lain
660
634
Produksi (ton)
668
8 519
Pinang 59
w
Luas Area (ha)
.r a
ja
am
Luas Area (ha)
26
12
tp
:// w
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
49
w
Produksi (ton)
pa
Selain tanaman pangan dan perkebunan,
Sagu
ht
TAHUKAH ANDA
Distrik Misool merupakan penghasil kelapa terbesar di Kabupaten Raja Ampat dengan perkiraan produksi sebesar 2.202 ton.
di Kabupaten Raja Ampat juga terdapat beraneka macam komoditi sayuran dan buahbuahan. Jenis sayuran yang banyak ditanam di Kabupaten Raja Ampat antara lain kubis, petsai atau sawi, kacang panjang,cabe besar, cabe rawit, tomat, terung, buncis, ketimun, kangkung
dan
bayam.
Dari
bermacam
sayuran diatas yang paling besar produksinya adalah
tomat
dan
yang
paling
sedikit
produksinya adalah ketimun. Sedangkan untuk
jenis buah-buahan,
yang banyak ditanam di Kabupaten Raja Ampat antara lain pisang, nenas, mangga, jeruk, rambutan, sukun dan durian. Diantara bermacam buah-buahan diatas, buah yang mempunyai produksi paling tinggi adalah buah pisang.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013 28
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
PERTANIAN Populasi Ternak Sapi Menurun Pada tahun 2013 ini di Kabupaten Raja Ampat terdapat populasi ternak sapi sebanyak 1.330 ekor, jumlah ini menurun sekitar 33 persen dibandingkan tahun 2012.
Berdasarkan data dari Dinas Pertanian
Tabel 9.3 Indikator Peternakan Tahun 2012-2013
dan Peternakan Raja Ampat, ternak yang Uraian
dibudidayakan di kabupaten Raja Ampat Sapi
galami penurunan jumlah. Pada tahun 2013
Kerbau
populasi ternak yaitu sapi sebanyak 1.330
Kambing
ekor, kambing 254 ekor dan babi sebanyak
Babi
445 ekor. Populasi ternak sapi pada tahun
Ayam
2013
Itik
dibandingkan tahun 2012, dimana pada tahun 2012 berjumlah 2.006 ekor. Sementara itu di
am
satu ekor yang berada di Distrik Misool. Pada tahun 2013 ini terdapat pemotongan hewan
ja
ternak di Raja Ampat antara lain sapi
.r a
sebanyak 213 ekor, kambing sebanyak 68
w
ekor dan babi sebanyak 137 ekor. Walaupun
w
terdapat pemotongan hewan ternak, akan
:// w
tetatp di Kab Raja Ampat tidak terdapat rumah pemotongan hewan (RPH).
tp
Populasi unggas yang ada di Kabupaten
ht
Raja Ampat antara lain ayam kampung, itik dan entok dimana jumlah populasinya tahun
311
254
597
445
18 079
17 810
1 870
50
948
-
26 959
17 876
870
683
Babi
9 258
6 903
Ayam
4 339
4 274
Itik
869
23
Entok
706
-
15 546
15 320
Itik
9 489
254
Entok
4 190
-
Entok
Produksi Daging (Kg)
pa
Raja Ampat juga terdapat kerbau sebanyak
1
.b ps
jumlah
1
ab
penurunan
1 330
tk
mengalami
2 006
.g
populasi ternak pada akhir tahun 2013 men-
ini
2013
Populasi Ternak (Ekor)
o. id
antara lain sapi, kambing dan babi. Semua
2012
Sapi Kambing
Produksi Telur (Kg) Ayam
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
2013 berturut-turut 17.810 ekor dan 50 ekor. Dari kedua ternak unggas tersebut dihasilkan produksi daging masing-masing untuk ayam sebanyak 4.274 kg, dan itik sebanyak 23 kg. Sementara untuk produksi telurnya, untuk
TAHUKAH ANDA Pada tahun 2013, sekitar 78 persen populasi ternak sapi berada di Distrik Salawati Tengah.
ayam menghasilkan 15.320 kg dan itik sebanyak 254 kg.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
29
PERTAMBANGAN DAN ENERGI Kontribusi Sektor Pertambangan Mengalami Penurunan Selama kurun waktu 2010-2013, Kontribusi sektor pertambangan cenderung mengalami penurunan, dari 50,24 persen di tahun 2010 menjadi 40,66 persen di tahun 2013.
Sektor
Gambar 10.1 Kontribusi Sektor Pertambangan dan Penggalian Tahun 2010 - 2013
pertambangan
pembentukan Bruto
50,24
Produk
(PDRB)
dalam
Domestik
Kabupaten
Regional
raja
Ampat
termasuk kedalam sektor unggulan yang
43,88 41,02
40,66
memberikan
kontribusi
terbesar
o. id
mampu
diantara sektor-sektor yang lain. Sekitar
.g
separoh dari nilai PDRB disumbang oleh
.b ps
sektor ini.
Nilai tambah bruto atas dasar harga berla-
ab
ku sektor pertambangan dan penggalian Kabupaten Raja Ampat tahun 2013 mencapai 2012
561,62 miliar rupiah, mengalami peningkatan
tk
2011
2013
dibandingkan
pa
2010
ja
am
Sumber : PDRB Menurut Lapangan Usaha Raja Ampat, 2013.
.r a
Tabel 10.1 Jumlah Pembangkit Listrik, Daya Terpasang dan Jumlah Pelanggan Listrik Tahun 2013
:// w
w
Lokasi Pembangkit Listrik
Daya TerJumlah sambung Pelanggan (VA)
w
Jumlah Unit
tahun
2012
yang
nilainya
nencapai 503,56 miliar. Walaupun nilainya mengalami peningkatan akan tetapi kontribusi sektor pertambangan dan penggalian berangsur mengalami penurunan sejak tahun 2008. Pada tahun 2010, kontribusi sektor ini mencapai 50,24 persen, kemudian angka ini terus mengalami penurunan hingga 40,66 persen di
211,050
369
tahun 2013 atau terjadi penurunan sekitar 9
1
80,400
138
persen.
1
89,200
163
1
80,000
162
Samate
1
56,150
98
Waisai
5
3 832,04
1 836
Jumlah
10
4 348,84
2 766
Saonek
Kabare
ht
Waigama
tp
1
Kalobo
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
Pada tahun 2013 ada sebanyak 10 unit pembangkit listrik di Raja Ampat yang tersebar di 6 distrik, dengan. Distrik Kota waisai mempunyai
pembangkit
listrik
terbanyak
dengan 5 unit yang dikelola oleh BUMD, sedangkan lima distrik lainnya masing-masing terddapat 1 unit ysng dikelola oleh PT.PLN Cabang Sorong.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013 30
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
INDUSTRI PENGOLAHAN Hanya Terdapat Industri Kecil Dari total 13 industri pengolahan di Raja Ampat, seluruhnya merupakan industri kecil dengan kontribusi terhadap pembentukan PDRB hanya mencapai 0,21 persen..
Dalam struktur ekonomi Kabupaten Raja Ampat, sektor industri pengolahan bukan merupakan
sektor
pembentukan
PDRB.
unggulan
dalam
Kontribusi
sektor
Gambar 11.1 Kontribusi PDRB Sektor Industri Pengolahan Tahun 2010-2013
0,24
0,24
o. id
industri pengolahan terhadap total PDRB ADHB pada tahun 2013 hanya mencapai 0,21 kecil kerajinan rumah tangga. Kontribusi
semuanya
termasuk
industri
kecil,
2011
2012
2013
tk
2010
Sumber : PDRB Menurut Lapangan Usaha Raja Ampat, 20123
pa
pat
ab
penurunan jika dibandingkan dengan tahun
Industri pengolahan yang ada di Raja Am-
0,21
.b ps
0,21
sektor ini pada tahun 2013 mengalami 2011 dan tahun 2012.
.g
persen, dimana semuanya merupakan ndustri
am
dengan jumlah tenaga kerja kurang dari 20 orang. Berdasarkan data dari Dinas Perindus-
Tabel 11.1 Jumlah Unit Usaha Industri dan Tenaga Kerja Menurut Kelompok Indsutri Tahun 2013
ja
trian, Perdagangan, Koperasi dan UKM Kabu-
.r a
paten Raja Ampat, pada tahun 2013 Industri
Jenis Industri
w
yang ada di Kabupaten Raja Ampat masih
Jumlah Jumlah TenaUnit ga Kerja
Kimia, Agro & Hasil Hutan
9
9
hutan. Dari total 13 industri yang ada, 9 dian-
Sandang, Kulit & Aneka
2
2
taranya merupakan industri kimia, agro, dan
Logam, Mesin & Elektronika
2
2
13
13
:// w
w
didominasi oleh industri kimia, agro, dan hasil
tp
hasil hutan. Kemudian yang berusaha di bi-
ht
dang industri logam, mesin dan elektronika berjumlah 2 unit dan industri sandang, kulit dan aneka berjumlah 2 unit.
Jumlah
Sumber : Dinas Perindustrian, Perdagangan, Koperasi, dan UKM Kab. Raja Ampat 2014.
Tenaga kerja
yang terserap dari sektor industri pengolahan pun masih sangatlah sedikit, hanya 48 orang, sebagian besar atau sekitar 73 persen dari tenaga kerja tersebut berada di sektor kimia.
TAHUKAH ANDA ? Dari total 48 jumlah unit usaha industri di Raja Ampat, 84,61 persen diantaranya berada di Distrik Kota Waisai.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
31
KONSTRUKSI Kontribusi Sektor Konstruksi Selalu Mengalami Peningkatan Selama periode 2010-2013, kontribusi sektor konstruksi selalu mengalami peningkatan dari 5,49 persen di tahun 2010 menjadi 9,17 persen di tahun 2013.
Kabupaten Raja Ampat sebagai kabupat-
Gambar 12.1 Kontribusi Sektor Konstruksi Tahun 2010- 2013
en yang relatif masih baru, sedang giatmelakukan pembangunan, seperti akses dan sarana transportasi, gedung pemerintahan,
o. id
sarana pendidikan, kesehatan serta infrastruktur pendukung lainnya. 7,09
8,14
9,17
Selama periode 2010-2013, nilai tambah
.g
5,49
.b ps
bruto sektor konstruksi selalu mengalami kenaikan. Nilai tambah bruto sektor konstruksi 2011
2012
Kabupaten Raja Ampat tahun 2012 atas da-
2013
ab
2010
sar harga berlaku mencapai 126 miliar rupiah,
Sumber : PDRB Menurut Lapangan Usaha Raja Ampat, 2013.
18,95
.r a
w
12
ja
16,72
2012
mencapai 61 miliar rupiah. Kontribusi sektor konstruksi juga cenderung mengalami peningkatan dari 5,49 persen di tahun 2010 kemudian meningkat menjadi 7,09 persen di tahun 2011 dan meningkat lagi pada tahun 2013 menjadi 9,17 persen.
w :// w
tp
2011
lipat dibandingkan dengan tahun 2010 yang
pa
am
19,28
2010
tk
jumlah ini mengalami peningkatan dua kali Tabel 12.2 Pertumbuhan Sektor Konstruksi Tahun 2010- 2013
Selama periode 2010-2013 pertumbuhan sektor ini mengalami perlambatan, walaupun 2013
ht
Sumber : PDRB Menurut Lapangan Usaha Raja Ampat, 2013.
begitu pertumbuhan sektor ini selalu berada di atas 10 persen. Pertumbuhan sektor ini pada tahun 2013 merupakan pertumbuhan
TAHUKAH ANDA Indeks Kemahalan Konstruksi (IKK) Raja Ampat tahun 2013 sebesar 173,13, menduduki peringkat kedua terbesar se Provinsi Papua Barat.
sektor tertinggi ketiga diantara sektor-sektor lain pembentuk PDRB. Pertumbuhan sebesar 19,28 persen di tahun 2010 mengalami penurunan menjadi 12 persen di tahun 2012 dan kembali naik menjadi 18,95 persen di tahun 2013.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013 32
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
HOTEL DAN PARIWISATA Subsektor Hotel Memberikan Kontribusi 0,07 persen Terhadap PDRB Pada tahun 2011, nilai tambah bruto yang tercipta dari subsektor hotel sebesar819 juta rupiah, dan memberikan kontribusi terhadap penciptaan PDRB sekitar 0,07 persen.
Sebagai salah satu tujuan wisata utama di
Tabel 13.1 Statistik Perhotelan Kabupaten Raja Ampat Tahun 2011-2013
Provinsi Papua Barat, sarana dan prasarana pendukung kegiatan pariwisata di Kabupaten Raja Ampat belum begitu maksimal. Padahal
Jumlah Hotel/Losmen
hotel merupakan salah satu faktor terpenting
Kamar Tersedia
dalam industri pariwisata selain transportasi.
Tempat Tidur Tersedia
sektor ini selalu mengalami kenaikan. Kontribusi Subsektor Hotel pada tahun 2011 sebesar 0,07 persen kemudian meningkat menjadi 0,16 persen di tahun 2013.
.g
Banyaknya Tamu Asing yang Check In Banyaknya Tamu Asing yang Check Out Banyaknya Tamu Indonesia yang Check In
.b ps
selama tiga tahun terakhir kontribusi sub-
Kamar yang digunakan
ab
tukan PDRB tidak signifikan. Walaupun begitu
Banyaknya Tamu Indonesia
tk
Kontribusi subsektor hotel terhadap pemben-
2011
2012
2013
18
19
22
150
175
181
185
195
352
150
175
181
3 133
4 609
8 275
3 133
4 609
8 275
4 120
3 145
2 862
4 120
3 145
2 862
o. id
Rincian
pa
yang Check Out Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014
data
dari
Dinas
Ke-
am
Berdasarkan
budayaan dan Pariwisata Kab Raja Ampat,
ja
jumlah hotel dan losmen di Raja Ampat tahun
.r a
2012 sebanyak 22 unit, jumlah ini mengalami
Gambar 13.1 Kontribusi PDRB Subsektor Hotel Tahun 2011-2013
w
peningkatan dibandingkan tahun 2012 yang
w
berjumlah 189 unit. Hotel dan losmen ini se0,16
:// w
bagian besar atau sekitar 83 persen tersebar di Distrik Meosmansar dan distrik kota waisai.
tp
Sedangkan 3 hotel/losmen lainnya terdapat
ht
masing-masing di Distrik Misool Selatan, Ba-
0,10 0,07
tanta Utara dan Distrik Waigeo Selatan. Jumlah kamar yang tersedia pada tahun 2013 sebanyak 1781 kamar, jumlah kamar ini mengalami peningkatan dari tahun 2011 (150
2011
2012
2013
kamar dan tahun 2012 (175 kamar). Begitu juga dengan jumlah tempat tidur yang terse-
Sumber : PDRB Menurut Lapangan Usaha Raja Ampat, 2013.
dia, dari 185 tempat tidur di tahun 2010 men-
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
33
HOTEL DAN PARIWISATA Terjadi Peningkatan Jumlah Wisatawan Yang Cukup Besar Pada tahun 2011, jumlah wisatawan yang berkunjung ke Raja Ampat sebanyak 7.253 orang, mengalami peningkatan sekitar 90 persen dibandingkan tahun 2010.
jadi 195 tempat tidur di tahun 2012 dan meningkat lagi menjadi 352 tempat tidur di tahun 2013. Jumlah tempat wisata di Kabupaten Raja
o. id
Ampat dari tahun ke tahun cenderung mengalami peningkatan. Pada tahun 2013 ini un-
.g
tuk desa wisata terdapat 24 desa wisata se-
.b ps
dangkan untuk resort jumlahnya 10 resort yang tersebar di 4 distrik. Di Distrik Waigeo
ab
Selatan terdapat 3 resort, Distrik Meosmansar terdapat 5 resort sedangkan 2 resort sisanya
tk
berada di Distrik Batanta Utara dan Misool
Resort di Raja Ampat.
.r a
w
Amerika 25,69%
ja
am
pa
selatan .
Gambar 13.2 Persentase Wisatawan Asing Berdasarkan Asal
Australia 10,22%
ht
ingkatan jumlah wisatawan yang cukup signifikan, baik wisatawan mancanegara maupun wisatawan domestik. Pada tahun 2011 total jumlah wisatawan sebanyak 7.253 kemudian sedikit naik menjadi 7.754 wisatawan di tahun 2012 dan mengalami kenaikan lagi ditahun 2013 menjadi 11.137. Dari total wisatawan
tp
:// w
w
Eropa 48,99%
Asia 14,76%
Selama periode 2011-2013, terjadi pen-
pada tahun 2013 sebanyak 11.137 orang, Afrika 0,34%
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
TAHUKAH ANDA Selama tahun 2013, Wisatawan yang datang ke Raja Ampat paling banyak berkunjung di bulan November.
2.862 orang merupakan wisatawan domestik dan 8.275 orang wisatawan Asing. Kenaikan jumlah wisatawan ini diduga karena gencarnya promosi wisata baik di dalam negeri maupun sampai ke luar negeri. Dalam satu tahun di Kabupaten Raja Ampat juga terdapat dua event resmi tetap yakni dalam rangka HUT Kabupaten Raja Ampat dan Festival
Bahari. Tahun 2013 Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat 34
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
HOTEL DAN PARIWISATA Wisatawan Asing Banyak Yang Tinggal di Atas Kapal (Liveaboard) Wisatawan asing yang berkunjung ke Raja Ampat selain tinggal di resort, juga banyak yang tinggal di atas kapal (liveaboard).
Wisatawan asing yang banyak berkunjung ke Raja Ampat paling banyak berasal dari Eropa sebanyak 48,99 persen, kemudian diikuti oleh wisatawan dari Amerika sebanyak
o. id
25,69 persen, kemudian dari Asia 14,76 persen, dari Australia 10,22 persen dan kurang satu
persen
berasal
dari
Afrika.
.g
dari
.b ps
Wisatawan yang berkunjung ke Kepulauan Raja Ampat biasanya tinggal di resort, akan
antara 10 sampai 21 hari. Wisatawan asing
pa
banyak yang tinggal di atas kapal (liveaboard)
ab
atas kapal (liveaboard) dengan lama tinggal
Kapal liveaboard di Raja Ampat.
tk
tetapi sebagian besar ada juga yang tinggal di
jungan (paket
am
karena pada umumnya mengikuti paket kunliveaboard) yang disediakan
ja
oleh perusahaan penyedia jasa pariwisata.
.r a
Kabupaten Raja Ampat Sebagai salah
w
satu kabupaten kepulauan yang terajut oleh
w
mozaik 610 pulau, Raja Ampat merupakan
:// w
bagian terpenting dari ekosistem kepulauan Nusantara yang sangat kaya dan beragam di
tp
gerbang Pasifik wilayah Kepala Burung,
ht
Provinsi Papua Barat. Realitas wilayah Kabupaten Raja Ampat memberikan konsekuensi betapa besar potensi dan keanekaragaman hayati pesisir dan laut kepulauan yang mempesona sebagai aset prospektif bagi pengembangan pariwisata. Kekayaan dan keanekaragaman hayati kepulauan Raja Ampat ditandai dengan beragamnya ekosistem yang
Terumbu karang di Raja Ampat.
ada di wilayah tersebut seperti ekosistem
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
35
HOTEL DAN PARIWISATA Kabupaten Raja Ampat Terletak di Coral Triangle Wilayah Kabupaten Raja Ampat yang berada di jantung segitiga karang dunia (coral triangle) merupakan pusat keanekaragaman hayati laut tropis terkaya di dunia saat ini.
terumbu karang, ekosistem lamun, ekosistem mangrove, ekosistem pantai berpasir dan sebagainya. Bahkan keindahan panorama bawah lautnya dengan hamparan terumbu
o. id
karang yang eksotik sangat terkenal di dunia. Semua ini memberi peluang bagi pengempulau
kecil
dan
bahari
berbasis
.b ps
lau
.g
bangan pariwisata, khususnya pariwisata puekosistem.
Wilayah Kabupaten Raja Ampat yang be-
ab
Salah satu tempat wisata di Meosmansar, di Raja Ampat.
rada di jantung segitiga karang dunia (coral
tk
triangle) merupakan pusat keanekaragaman
ht
tp
:// w
w
w
.r a
ja
am
pa
hayati laut tropis terkaya di dunia pada saat
Stalagmit di Distrik Teluk Mayalibit, di Raja Ampat.
ini. Dengan sekitar 540 jenis karang teras (jumlah ini lebih dari 75 % jenis karang di dunia) dan lebih dari sekitar 1.070 jenis ikan karang, 60 jenis udang karang ditambah dengan 699 jenis hewan lunak (moluska) menjadikan kepulauan raja ampat sebagai kawasan pulau-pulau kecil yang memiliki keanekaragaman hayati laut yang luar biasa besar. Ekosistem terumbu karang merupakan potensi sumberdaya pesisir dan laut yang menonjol di kepulauan Raja Ampat, terutama
TAHUKAH ANDA Tingkat Penghunian Kamar (TPK) Hotel di Raja Ampat pada tahun 2013 sebesar 20,55 persen.
di sekitar gugusan pulau kecil. Ekosistem terumbu karang di kepulauan Raja Ampat terdapat pada paparan dangkal di hampir semua pulau-pulai kecil, dengan penyebaran terbesar di jumpai di daerah Waigeo Barat,
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013 36
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
HOTEL DAN PARIWISATA Kepulauan Wayag Adalah Salah Satu Ikon Wisata di Raja Ampat Dari beraneka macam objek wisata di Raja Ampat, salah satunya yang terkenal adalah Kepulauan Wayag yang merupakan gugusan pulau-pulau karst, yang merupakan panorama alam yang sangat menarik.
nya berupa karang tepi (fringing reef) dengan kemiringan yang cukup curam. Selain itu terdapat juga tipe terumbu cincin (atol) dan terumbu penghalang (barrier reef). Terdapat masih
o. id
beberpa kawasan terumbu karang yang sangat baik kondisinya dengan per-
.g
sentase penutupan karang hidup hingga 90%, Waigeo dan pulau Batanta), Kepulauan Kofi-
.b ps
yaitu di selat Dampier (selat antara pulau
Panorama bawah laut di Raja Ampat.
Di
Kepulauan
Wayag
terdapat
gugusan pulau-pulau karst yang merupakan
pa
panorama alam yang sangat menarik untuk
tk
Wayag.
ab
au, Kepulauan Misool Timur dan Kepulauan
am
dinikmati.
Beberapa objek wisata menarik lainnya
ja
yang ada di Raja Ampat antara lain menik-
.r a
mati keunikan pemandangan goa di daerah
w
misool, di beberapa goa terdapat lukisan
w
telapak tangan manusia berukuran besar
Ekosistem Lamun di Raja Ampat.
:// w
yang diduga dilukis oleh manusia goa di
tp
misool, di beberapa goa terdapat lukisan telapak tangan manusia berukuran besar lau
ht
yang diduga dilukis oleh manusia goa. Di PuWai,
wisatawan
dapat
melakukan
penyelaman di lokasi bangkai pesawat thunderbolt, peninggalan Perang Dunia II, dan lokasi yang terkenal dengan keberadaan manta (ikan pari) yang berukuran sangat besar dan melimpah. Di kawasan Cagar Alam Pulau Waigeo Barat Tercatat sekitar 171 jenis
Kepulauan Wayag
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
37
HOTEL DAN PARIWISATA Ada Goa Yang Terdapat Lukisan Telapak Tangan Manusia Di daerah Misool ada gua yang terdapat lukisan telapak tangan manusia berukuran besar yang diduga dilukis oleh manusia gua.
ditemukan di kawasan ini, diantaranya bandikut (Echymipera kalubu) dan kus-kus bertotol (Phalanger maculatus), di kawasan ini juga merupakan habitat fauna khas papua yang seperti
kakatua
putih
jambul
o. id
dilindungi
kuning, dan nuri merah kepala hitam.
.g
Di Distrik Teluk Mayalibit, terdapat sebuah
.b ps
batu yang memiliki nilai religius. Batu tersebut adalah dua buah batu yang berbentuk “Alat
Lukisan manusia goa di Tomolol, Raja Ampat.
ab
Kelamin Laki-Laki”, yang terdapat di sebuah
tk
pulau kecil dekat Kampung Warsamdim.
pa
Menurut cerita masyarakat setempat, bahwa
w
w
.r a
ja
am
kedua batu tersebut sudah ada sejak dahulu
ht
tp
:// w
Salah satu peserta festival bahari, di Raja Ampat.
kala, batu tersebut dipercaya dapat memberikan keturunan bagi orang yang tidak memiliki anak, dengan hanya menyentuhnya atau memegangnya. Lokasi tersebut dapat ditempuh dengan speed boat/long boat dari Desa Warsamdim sekitar 15 – 25 menit ke arah timur. Setiap tahun di Kabupaten Raja Ampat juga ada event pariwisata yang sudah menjadi kalender nasional yakni Festival Bahari yang biasanya diselenggarakan setiap bulan Oktober. Ada beragam kegiatan yang ditampilkan di event ini diantaranya expo dan kegiatan suling tambur yang menampilkan berbagai kelompok suling tambur dari distrik-
Salah satu kegiatan festival bahari, di Raja Ampat.
distrik yang ada di Kabupaten Raja Ampat.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013 38
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI Kontribusi Sektor Transportasi dalam Perekonomian Cenderung Naik Walaupun memiiki kontribusi dalam penciptaan PDRB yang tidak terlalu besar, kontribusinya cenderung mengalami peningkatan.
Kontribusi sektor angkutan/transportasi
Gambar 14.1 Kontribusi PDRB Sektor Transportasi dan Komunikasi Tahun 2011-2013
dan komunikasi dalam perekonomian di kabupaten Raja Ampat cenderung terus mengala-
2,64
mi peningkatan, walaupun kontribusinya tidak
o. id
terlalu besar. Kontribusi sektor ini pada tahun 2011 hanya 1,47 persen kemudian meningkat
1,72
1,47
.g
menjadi 1,72 persen di tahun 2012 dan naik
.b ps
lagi menjadi 2,64 persen di tahun 2013. Penyumbang terbesar dari sektor angkutan
penduduk di Kabupaten Raja Ampat karena
2012
2013
Sumber : PDRB Menurut Lapangan Usaha Raja Ampat, 2013.
pa
kondisi geografisnya yang berupa kepulauan.
2011
tk
merupakan alat transportasi utama bagi
ab
ini berasal dari subsektor angkutan laut yang
am
Walaupun memiliki kontribusi yang tidak terlalu besar, sektor transportasi dan komu-
ja
nikasi ini memiliki laju pertumbuhan yang
.r a
cukup tinggi. Pada tahun 2011 sektor ini tum-
w
buh sebesar 8,64 persen kemudian naik men-
w
jadi 18,04 persen di tahun 2012 dan kembali
:// w
naik menjadi sekitar 61,85 persen di tahun 2013. Jika dibandingkan dengan sektor ter-
tp
sier lainnya, pertumbuhan sektor pengangku-
ht
tan dan komunikasi pada tahun 2013 mempunyai pertumbuhan tertinggi diantara sektorsektor
lainnya.
Tingginya
pertumbuhan
ekonomi sektor ini pada tahun 2013, disebabkan karena mulai banyaknya mobilmobil rental yang beroperasi di pelabuhan, yang jumlahnya cukup signifikan.
Bandar Udara Marinda di Kabupaten Raja Ampat
TAHUKAH ANDA Pada tahun 2013 sudah ada Bandar udara yang beroperasi di Kabupaten Raja Ampat, sehingga selain transportasi laut Raja Ampat bisa dijangkau dengan transportasi udara.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
39
TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI Sebagian Besar Kondisi Jalan di Raja Ampat Berupa Kerikil Pada tahun 2013, panjang jalan di Kabupaten Raja Ampat 205,45 km dimana permukaannya sebagian besar (72,39 %) berupa kerikil..
Sebagai kabupaten dengan kondisi geo-
Gambar 14.2 Panjang Jalan Menurut Jenis Permukaan di Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013
grafis yang berupa kepulauan dimana sebagian besar wilayahnya berupa lautan, jalan
Kerikil 72,39%
darat bukan merupakan alat transportasi uta-
o. id
ma masyarakat di Kabupaten Raja Ampat. Panjang jalan di Kabupaten Raja Ampat
.g
sepanjang 205,45 Km, dimana belum semua distrik terdapat jalan kabupaten, masih ter-
Aspal 9,22%
.b ps
Tidak dirinci 13,33%
dapat 5 distrik yang belum terdapat jalan kabupaten. Jalan terpanjang berada di Distrik
ab
Kota Waisai sepanjang 44,69 km sementara Tanah 5,06%
tk
jalan terpendek sepanjang 0,38 km berada di
pa
Distrik Tiplol Mayalibit.
am
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
:// w
Rusak 23,61%
w
w
.r a
ja
Gambar 14.3 Panjang Jalan Menurut Kondisinya di Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013
di Kabupaten Raja Ampat masih dalam keadaan kurang memadai. Idealnya, semua jalan memiliki permukaan aspal,
namun
hingga tahun 2013 hanya sekitar 9,22 persen jalan berpermukaan aspal dimana semuanya berada di ibukota kabupaten. Sementara itu sebagian
besar
jalan
jenisnya
berupa
permukaan kerikil yakni sekitar 72,39 persen.
tp ht Sedang 13,14%
Jika dilihat dari kualitasnya, kualitas jalan
Kondisi Baik 63,25%
jalan
juga
kurang
mendukung,
mengingat masih terdapat yang kondisinya rusak. Dari panjang jalan 205,45 km, 63,25 persen diantaranya kondisinya baik, dan terdapat sekitar 23,61 persen jalan yang kondisinya rusak sedangkan yang kondisinya
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
sedang sekitar 13,14 persen.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013 40
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI Angkutan Laut Adalah Alat Transportasi Utama di Raja Ampat Sebagai kabupaten kepulauan, moda transportasi utama penduduk di Raja Ampat adalah angkutan laut yang digunakan untuk menghubungkan ibu kota kabupaten dengan distrik -distrik lainya di wilayah Raja Ampat .
Berdasarkan data yang tercatat dari Resort
Raja
Ampat, pada tahun 2013, populasi kendaraan di
Kabupaten
Raja
Ampat
Jumlah Kendaraan
bermotor
mencapai 962 unit kendaraan, dimana 882 unit atau sekitar 91,68 persen di antaranya berupa sepeda motor. Sedangkan mobil penumpang ada 18 unit dan 25 unit lainnya merupakan mobil beban. . merupakan
moda
transportasi yang utama bagi masyarakat di Kabupaten Raja Ampat, hal ini bisa dilihat
Mobil bis
Sepeda Motor
13
17
37
484
2013
18
25
37
882
2012
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
pa
antara lain dari aktivitas kunjungan kapal dan
Mobil Barang
ab
laut
Mobil Penumpang
tk
Angkutan
1000 900 800 700 600 500 400 300 200 100 0
o. id
Kepolisian
.g
Samsat,
.b ps
Kantor
Gambar 14.4 Banyaknya Kendaraan Bermotor Berdasarkan Jenis Kendaraan Tahun 2013
am
bongkar muat barang. Pada tahun 2013,
tercatat 1.018 kunjungan kapal dari dalam
Tabel 14.1 Banyaknya Kunjungan Kapal Berdasarkan Jenis Kapal Tahun 2013 Kapal
Kapal
Kapal
Kapal
Kapal
Umum
Perintis
Pesiar
Barang
Cepat
Januari
16
-
12
16
43
Februari
16
3
13
17
38
berkunjung dengan frekuensi sekitar 368
Maret
14
6
20
14
41
kunjungan, diikuti kapal umum sebanyak 276
April
23
4
9
19
39
kunjungan dan kapal barang sebanyak 237
Mei
28
6
4
20
45
Juni
18
7
3
21
39
Juli
26
8
4
25
38
Agustus
23
9
-
20
32
September
22
9
3
17
37
Oktober
24
8
5
26
37
Nopember
23
11
5
22
40
Desember
17
13
17
24
40
Jumlah
276
76
61
237
368
ja
negeri yang dirinci kedalam kapal umum,
Bulan
cepat
w
kapal
paling
banyak
tp
:// w
tersebut
Dari kunjungan kapal
w
cepat (speed boat).
.r a
perintis, kapal pesiar, kapal barang dan kapal
ht
kunjungan, sementara kapal pesiar hanya sebanyak 61 kunjungan. Tingginya jumlah kunjungan kapal cepat dibandingkan
dengan
kunjungan
kapal
lainnya disebabkan karena kapal cepat merupakan moda transportasi utama masyarakat yang akan keluar masuk dari Raja Ampat ke Kota Sorong dan juga sebaliknya.
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
41
TRANSPORTASI DAN KOMUNIKASI Penumpang Terbanyak Terjadi Pada Bulan Desember Selama tahun 2013, jumlah penampang yang naik dan turun di Pelabuhan Waisai paling banyak terdapat di Bulan Desember dengan total penumpang 17.827 penumpang.
Sebagai daerah yang sebagian besar
Gambar 14.5 Jumlah Penumpang Kapal Naik dan Turun di Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013 Debarkasi Embarkasi
82566
kebutuhan pokok masyarakatnya di impor dari daerah lain, melalui aktivitas bongkar
83840
muat barang juga dapat diketahui arus Raja Ampat. Kegiatan bongkar barang
47804
Kabupaten
Raja
Ampat
lebih
di
dominan
.g
44980
o. id
distribusi barang antar pulau di Kabupaten
63119
54911
tahun
.b ps
dibandingkan kegiatan muat barang. Pada 2013
kegiatan
bongkar
barang
mencapai sekitar 25 juta ton sementara 2012
kegiatan muat barang hanya sekitar 7 juta
ab
2011
2013
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
tk
ton. Hampir semua barang yang dibongkar di
w
4250
w
2880
ht
2011
Biasa/ Kilat
2012
Kilat Khusus
pa
Pelabuhan Waisai didatangkan dari Kota Sorong, karena hanya dari kota sorong yang terdapat angkutan reguler ke waisai, ibukota Kabupaten Raja Ampat. Pada tahun 2013, jumlah penumpang angkutan
laut
yang
655
sebanyak
166.406 orang, jumlah ini mengalami kenaimencapai 118.030 orang. Dari total 166.406 penumpang yang tercatat, jumlah penumpang
2013 Luar Negeri
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
TAHUKAH ANDA Sampai tahun 2013, di Kabupaten Raja Ampat belum terdapat Kantor Pos, untuk berkirim surat masyarakat harus ke Kota Sorong.
yang naik lebih banyak dibandingkan dengan jumlah penumpang yang turun, dengan rincian 83.840 penumpang naik dan 82.566 penumpang turun. Berdasarkan data dari PT,Pos Indonesia cabang Sorong, jumlah surat yang diterima sebanyak
10.355 surat,
sebagian besar
(65,19 %) merupakan surat biasa/kilat.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013 42
tercatat
kan dibandingkan dengan tahun 2012 yang
425
tp
220
2.950
1720
:// w
1420
ja
.r a
6.750
am
Gambar 14.6 Jumlah Surat Yang di terima Berdasarkan Jenis Pengirimannya di Kab Raja Ampat Tahun 2011-2013
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
PERBANKAN DAN INVESTASI Kontribusi Subsektor Bank Terus Mengalami Kenaikan Selama tiga tahun terakhir, kontribusi subsektor bank tidak lebih dari 1 persen, walaupun demikian kontribusinya selalu mengalami kenaikan, dari 0,12 persen di tahun 2011 menjadi 0,22 persen di tahun 2013.
Dalam pembentukan Produk Domestik
Gambar 15.1 Nilai PDRB ADHB Subsektor Perbankan Tahun 2011-2013 (juta rupiah)
Regional Bruto (PDRB) sub sektor bank termasuk
kedalam
sektor
kedelapan yakni
sektor keuangan, persewaan dan jasa perus-
3036,06
o. id
ahaan. Sektor ini termasuk kedalam sektor tersier bersama sektor perdagangan, hotel restoran;
transportasi/angkutan
dan
1901,48
komunikasi serta sektor jasa-jasa. Kontribusi
.b ps
1339,77
sub sektor ini dalam perekonomian di Raja
pa
sangat penting, selain memberikan kemu-
tk
bangunan peranan perbankan secara umum
ab
Ampat belum memberikan kontribusi yang besar, walaupun seiring perkembangan pem-
am
dahan fasilitas bertransaksi dan sebagai tem-
pat penyedia dana bagi yang membutuhkan
.g
dan
2011
2012
2013
Sumber : PDRB Kab Raja Ampat Menurut lapangan usaha, 2013.
ja
dana kredit juga menjadi sarana yang aman
.r a
untuk bertransaksi. Sampai dengan tahun
Gambar 15.2 Kontribusi Subsektor PerbankanTerhadap Pembentukan PDRB Tahun 2011-2013
w
2013 hanya ada dua bank umum yang ada di
w
Raja Ampat.
:// w
Nilai agregat PDRB atas dasar harga ber0,22
laku sub sektor bank pada tahun 2013 sebe-
tp
sar 3,03 milliar rupiah. Kontribusinya pada
0,15
ht
PDRB Raja Ampat selama tiga tahun terakhir
0,12
tidak lebih dari satu persen. Kontribusi sub sektor ini di tahun 2013 hanya 0,22 persen, jumlah ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2011 sebesar 0,12 persen dan tahun 2012 sebesar 0,15 persen. Walupun
2010
2011
2012
kontribusinya sangat kecil, akan tetapi selama tiga tahun terakhir memiliki kecenderungan
Sumber : PDRB Kab Raja Ampat Menurut lapangan usaha, 2013.
mengalami peningkatan.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
43
HARGA HARGA--HARGA Raja Ampat Tidak Termasuk Kedalam Cakupan Penghitungan IHK Sampai tahun 2013, Kabupaten Raja Ampat tidak termasuk kedalam kelompok kota inflasi di Indonesia.
Inflasi merupakan salah satu indikator
Gambar 16.1 Laju Indeks Implisit (Inflasi) PDRB Kabupaten Raja Ampat Tahun 2011-2013
penting yang dapat memberikan informasi
6,36
tentang
dinamika
barang
dan
perkembangan
jasa
yang
harga
dikonsumsi
o. id
masyarakat. Di Indonesia tingkat inflasi diukur dengan Indeks Harga Konsumen (IHK) yang 4,04
dihitung dan di publikasikan setiap awal bulan
.g
3,28
.b ps
oleh BPS. Di Raja Ampat sendiri sampai sekarang tidak termasuk kedalam cakupan kota inflasi di Indonesia, sehingga untuk data
ab
inflasi pada publikasi digunakan laju indeks 2013
am ja
w
.r a
Gambar 16.2 Harga Sembako Terpilih di Kabupaten Raja Ampat Tahun 2010-2012
12167
14000
dasar
harga
Selama tiga tahun terakhir tercatat inflasi
Kabupaten Raja Ampat menunjukkan nilai yang
berfluktuatif. Dimana selama periode
tersebut, inflasi tertinggi terjadi pada tahun 2011 yaitu sebesar 6,36 persen, sedangkan
14750
dan pada tahun 2013 tercatat 4,04 persen. Harga Sembako di Raja Ampat selama
tp
12417
:// w
15417
13167
atas
inflasi pada tahun 2012 tercatat 3,28 persen
w
2013
inflasi
produsen.
Sumber : PDRB Kab Raja Ampat Menurut lapangan usaha, 2013.
2012
atau
pa
2012
tk
implisit 2011
ht
dua tahun terakhir berfluktuatif. Harga beras rata-rata tahun 2012 Rp 12.417/Kg dan mengalami penurunan menjadi Rp 12.167/Kg di tahun 2013. Harga minyak goreng mengala-
Beras
Minyak Goreng
Gula
mi kenaikan dari Rp 13.167/Kg menjadi Rp 15.417/Kg
Sumber : SHPED, 2013.
di tahun 2013. Demikian pula
dengan harga gula mengalami kenaikan dari Rp 14.000/Kg menjadi Rp 14.750/Kg di tahun 2013.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013 44
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
PENGELUARAN PENDUDUK Rata-rata Pengeluaran Per Kapita Penduduk Mengalami Peningkatan Pada tahun 2013 rata-rata pengeluaran per kapita per bulan penduduk Raja Ampat Rp.614.287,- angka ini menglami penurunan dibandingkan rata-rata pengeluaran per kapita tahun 2012.
Pengeluaran penduduk per kapita di sua-
Gambar 17.1 Nilai Pengeluaran per kapita per bulan penduduk Kab Raja Ampat Tahun 2011-2013
tu wilayah dapat menggambarkan tingkat kesejahteraan Pengeluaran
dari
penduduk
penduduk
tersebut.
dibagi
kedalam
724264
pengeluaran penduduk kelompok makanan dan kelompok non makanan. Semakin besar komposisi pengeluaran kelompok bukan ma-
.g
397516
.b ps
kanan menunjukkan bahwa semakin sejahtera rumah tangga tersebut dan
se-
2011
2012
2013
pa
wilayah tersebut.
tk
tahui kemampuan daya beli masyarakat di
ab
baliknya. Selain itu Pengeluaran penduduk per kapita bisa juga digunakan untuk menge-
o. id
614287
Sumber : Statistik Kesra Prov Papua Barat, 2013.
am
Rata-rata pengeluaran per kapita per bu-
ja
lan penduduk Raja Ampat pada tahun 2011
Gambar 17.2 Kemerataan Distribusi Pendapatan di Raja Ampat Tahun 2013
.r a
hanya Rp 397.516 per kapita per bulan, kemudian di tahun 2012 nilainya mengalami
w
peningkatan mencapai 82,20 persen menjadi
w
Rp 724.264 per kapita per bulan. Di tahun
:// w
2013 rata-rata pengeluaran kembali menurun
20
tp
menjadi Rp 614.287 per kapita per bulan.
ht
Kemerataan
menurut
50,94
Bank
Dunia
40
dikelompokan kedalam 40 persen pendapatan terbawah, 40 persen pendapatan menen-
31,07
gah, dan 20 persen pendapatan teratas. Idealnya, setiap kelompok pendapatan terdistri-
40 17,99
busi kedalam kumulatif jumlah penduduk pada kelompok yang sama agar tercapai kemerataan sempurna. Namun pada kenyataanya
Ideal
Ketimpangan
Sumber : Statistik Kesra Prov Papua Barat, 2012.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
45
PENGELUARAN PENDUDUK Gini Ratio Kabupaten Raja Ampat 0,33 Pada tahun 2013, gini ratio Kabupaten Raja Ampat mencapai 0,37 yang berarti bahwa tingkat ketidakmerataan distribusi pendapatan di Kabupaten Raja Ampat termasuk ke dalam kategori sedang.
kondisi ideal tersebut sulit tercapai. Kondisi
Gambar 17.3 Gini Ratio Kabupaten Raja Ampat Tahun 2011-2013
kemerataan pendapatan di Kabupaten Raja Ampat menunjukkan bahwa masih terjadi
0,37
ketidakmerataan pendapatan. Secara umum
o. id
kondisi yang paling tidak merata adalah pada 40% pendapatan terbawah dan 20% pendapatan teratas. Di tahun 2013, pada 40 persen
.g
0,33
pendapatan terbawah yang seharusnya dini-
.b ps
0,32
kmati oleh 40 persen penduduk ternyata 40 persen penduduk hanya menikmati 17,99 2012
di 20% pendapatan teratas yang seharusnya
2013
tk
2011
ab
persen pendapatan. Keadaan justru terbalik dinikmati oleh 20% penduduk. Ternyata 20%
pa
Sumber : Statistik Kesra Prov Papua Barat, 2013.
ht
tp
:// w
w
w
.r a
ja
am
penduduk menikmati 50,94 persen pendapa-
TAHUKAH ANDA Pada tahun 2013, gini ratio Kabupaten Raja Ampat 0,37 masih lebih rendah dibandingkan dengan gini ratio Provinsi Papua Barat (0,41).
tan. Alat untuk mengukur ketimpangan pendapatan lainnya adalah menggunakan koefisien gini (gini ratio). Koefisien semakin mendekati nol maka pendapatan semakin merata. Selama periode 2011-2013, gini ratio Kabupaten Raja Ampat pada tahun mengalami sedikit kemunduran. Pada tahun 2011 nilai gini ratio kab raja ampat sebesar 0,32 kemudian naik menjadi 0,33 dan kembali naik pada tahun 2013 menjadi 0,37. Di tahun 2013 nilai gini ratio Kabupaten Raja Ampat sebesar 0,37. Berdasarkan
pengelompokkannya
tingkat ketidakmerataan distribusi pendapatan di Kabupaten Raja Ampat termasuk ke dalam kategori sedang.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013 46
berarti
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
PERDAGANGAN Kontribusinya Selalu Mengalami Kenaikan Selama periode 2011-2013, kontribusi subsektor perdagangan selalu mengalami kenaikan, dari 3,11 persen di tahun 2011 kemudian naik menjadi 3,46 persen di tahun 2013.
Dalam pembentukan Produk Domestik Regional
Bruto
(PDRB)
sub
Gambar 18.1 Nilai PDRB ADHB Sub Sektor Perdagangan Kab Raja Ampat Tahun 2011-2013
sektor
perdagangan tidak termasuk kedalam sektor unggulan. Walaupun begitu sub sektor ini
47796,8
selama tiga tahun terakhir memiliki tren yang
.g
berlaku sub sektor perdagangan pada tahun peningkatan
.b ps
2013 sebesar 47,79 miliar rupiah, nilai ini mengalami
dibandingkan
2011
2012
2013
Sumber : PDRB Kab Raja Ampat Menurut lapangan usaha, 2013.
pa
Selama periode 2011-2013, kontribusi
tk
miliar rupiah.
ab
dengan tahun 2011 dan 2012 yakni masingmasing sebesar 35,11 miliar rupiah dan 40,38
o. id
40385,23 35105,74
selalu naik. Nilai agregat PDRB atas dasar
am
sub sektor perdagangan selalu mengalami
kenaikan walaupun kenaikannya tidak sampai persen.
Kontribusi
sub
sektor
ja
satu
Gambar 18.2 Share dan Pertumbuhan Sub sektor Perdagangan Tahun 2011-2013
.r a
perdagangan pada tahun 2013 mencapai 13,56
w
3,46 persen meningkat dibandingkan tahun
w
2011 (3,11 %) dan 2012 (3,29 %). Sedangkan
:// w
jika dilihat dari pertumbuhannya dalam periode yang sama juga menunjukkan tren yang
8,91 6,02
tp
sama. Pertumbuhan sub sektor ini pada ta-
ht
hun 2011 sebesar 6,02 persen kemudian naik
3,11
3,29
3,46
menjadi 8,91 persen di tahun 2012 dan kembali naik menjadi 13,56 persen di tahun 2013. Kondisi perdagangan di suatu wilayah tidak bisa terlepas dari peran pasar, karena di pasar inilah terjadi arus perputaran uang dan
2011
2012
Pertumbuhan
2013
Share
Sumber : PDRB Kab Raja Ampat Menurut lapangan usaha, 2013.
barang. Di Raja Ampat peran pasar tradisional masih belum tergeser karena hanya ada satu pasar di Raja Ampat.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
47
PENDAPATAN REGIONAL PDRB Raja Ampat Menduduki Peringkat Keenam Nilai PDRB Raja Ampat ADHB pada tahun 2013menempati peringkat keenam diantara kabupaten/kota lain di Papua Barat.
Produk Domestik regional Bruto (PDRB)
Tabel 19.1 Nilai PDRB ADHB Kabupaten Raja Ampat Tahun 2011-2013
456.891,399
479.362,25
Pertambangan & Penggalian
494.688,99
503.564,36
561.619,80
2.690,43
2.885,51
2.948,91
621,42
670,01
671,43
79.946,18
99.932,73
126.621,63
37.913,46
44.461,33
53.188,28
16.535,96
21.161,06
36.395,05
3.369,82
4.723,15
6.979,58
78.384,47
93.392,92
113.363,81
Listrik & Air bersih Bangunan Perdag, Hotel & Restoran Angkutan & Komunikasi Keuangan, Persew & Jasa Perus Jasa-jasa
Selain itu PDRB juga bisa digunakan sebagai ukuran produktivitas yang mencerminkan seluruh nilai barang dan jasa yang dihasilkan suatu wilayah dalam kurun waktu satu tahun. PDRB dibedakan lagi menjadi dua yaitu PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) dan PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK). PDRB ADHB sering juga disebut PDRB nominal sedangkan PDRB ADHK disebut dengan
PDRB Tanpa Migas
635.142,58
726.853,09
ja
Sumber : PDRB Kab Raja Ampat Menurut lapangan usaha, 2013.
822.643,30
2011
2012
w
Sektor
.r a
Tabel 19.2 Nilai PDRB ADHK Kabupaten Raja Ampat Tahun 2011-2013
2013
PDRB riil. Perbedaan
nilai PDRB nominal
dengan
disebabkan
pa
1.127.331,87 1.227.682,46 1.381.150,74
am
PDRB
keberhasilan perekonomian suatu wilayah.
o. id
413.181,16
.g
Pertanian
Industri Pengolahan
merupakan salah satu indikator untuk melihat
2013
.b ps
2012
ab
2011
tk
Sektor
PDRB
Riil,
adanya
perbedaan faktor harga komoditi yang bersangkutan. Oleh karenanya PDRB riil dapat digunakan untuk mengukur perubahan volume produksi atau perkembangan produktivi-
209.004,43
tas
228.047,66
252.819,78
menggunakan harga pada tahun berjalan,
1.398,58
1.493,84
1.515,86
sedangkan PDRB riil menggunakan harga
241,86
259,51
259,76
26.982,56
30.220,47
35.948,07
15.749,30
17.455,89
19.962,18
8.514,86
10.050,71
16.267,07
11 kabupaten/kota lain di Provinsi Papua Bar-
1.303,26
1.632,28
2.149,42
at. Nilai PDRB nominal pada tahun 2013
30.776,79
34.219,72
37.955,19
sebesar 1,38 trilliun rupiah, nilai ini mengala-
PDRB
505.107,88
532.596,08
575.881,78
mi kenaikan dibandingkan dengan tahun
PDRB Tanpa Migas
281.994,41
305.991,71
324.639,53
2011 dan 2012 yang masing-masing sebesar
224.472,34
Bangunan
ht
Listrik & Air bersih
tp
Industri Pengolahan
:// w
195.668,33
Pertambangan & Penggalian
Perdag, Hotel & Restoran Angkutan & Komunikasi Keuangan, Persew & Jasa Perus Jasa-jasa
w
209.215,99
Pertanian
Sumber : PDRB Kab Raja Ampat Menurut lapangan usaha, 2013.
secara
nyata.
nominal
pada tahun dasar 2000. PDRB Kabupaten Raja Ampat pada tahun 2013 menduduki peringkat ke enam diantara
1,12 triliun rupiah dan 1,22 triliun rupiah.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013 48
PDRB
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
PENDAPATAN REGIONAL Kontribusi Sektor Pertambangan dan Penggalian Paling Besar Pada tahun 2013, walaupun kontribusi sektor pertambangan mengalami penurunan dibandingkan tahun-tahun sebelumnya, kontribusinya masih paling besar diantara sektor-sektor lain pembentuk PDRB ADHB.
dengan
perkembangan
nilai
Gambar 19.1 Share PDRB ADHB Dengan Migas Kab Raja Ampat Tahun 2013
PDRB ADHB, nilai PDRB Atas Dasar Harga Konstan
(ADHK)
peningkatan
2000
juga
walaupun
mengalami
tidak
secepat
perkembangan nilai PDRB ADHB karena
Pertambangan & Penggalian 40,66%
P ertanian 34,71%
ADHK hanya mencerminkan nilai produksi
o. id
Sejalan
.g
saja. Pada tahun 2013 PDRB ADHK Kaburupiah.
Nilai ini mengalami
.b ps
paten Raja Ampat mencapai 575,88 miliar peningkatan
dibanding tahun 2011 yang mencapai 505,11 juga mengalami
peningkatan
dibanding tahun 2012 yang mencapai 532,59
Industri Pengolahan 0,21%
Keuangan, Persew & Jasa Perus 0,51%
Angkutan & Komunikasi 2,64%
Perdag, Hotel & Restoran 3,85% Listrik & Air bersih 0,05%
Sumber : PDRB Kab Raja Ampat Menurut lapangan usaha, 2013.
pa
miliar rupiah. Nilai PDRB ADHK selama tiga
ab
dan
Jasa-jasa 8,21%
tk
miliar
Bangunan 9,17%
am
tahun terakhir selalu mengalami peningkatan.
PDRB Raja Ampat tahun 2013 tanpa
ja
memperhitungkan subsektor migas, besarnya
Gambar 19.2 Pertumbuhan Ekonomi Kab Raja Ampat Tahun 2010-2013
harga berlaku dan 324,64 miliar rupiah atas
8
w
w
dasar harga harga konstan 2000. Nilai PDRB
:// w
ini juga mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2012 yaitu Rp. 726,85 miliar atas dasar
tp
berlaku dan Rp. 305,99 miliar atas dasar har-
Pertumbuhan (%)
10
.r a
mencapai 822,64 miliar rupiah atas dasar
6 4
2 0 -2
-4 -6
migas dan tanpa migas yang begitu besar,
-8
ht
ga konstan. Perbedaan nilai PDRB dengan membuktikan bahwa kontribusi subsektor migas dalam perekonomian di Kabupaten
2010
2011
2012
2013
Dengan Migas
0,69
-5,5
5,44
8,13
Tanpa Mi gas
4,18
7,03
8,51
6,09
Raja Ampat sangat signifikan, perubahan yang kecil saja dari sub sektor pertambangan
Sumber : PDRB Kab Raja Ampat Menurut lapangan usaha, 2013.
akan berdampak cukup besar bagi nilai PDRB secara keseluruhan.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
49
PENDAPATAN REGIONAL Pertumbuhan Ekonomi Raja Ampat Mencapai 8,13 Persen Pada tahun 2013 pertumbuhan ekonomi Raja Ampat dengan migas mencapai 8,13 persen, meningkat dibandingkan tahun 2011 dan 2012 masing-masing sebesar –5,55 persen dan 5,44 persen..
Struktur perekonomian daerah ditentukan
Gambar 19.3 Share PDRB ADHB Tanpa Migas Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013
oleh sektor yang memberikan sumbangan terbesar terhadap pembentukan PDRB dae-
P ertanian 58,27%
rah tersebut. Struktur perekonomian Raja
o. id
Ampat ditunjukkan melalui distribusi persentase nilai tambah atas dasar harga berlaku
Jasa-jasa 13,78%
.g
per sektor.
Struktur perekonomian Kabupaten Raja
.b ps
Bangunan 15,39%
Ampat tahun 2013 dominasi oleh dua sektor
Keuangan, Persew & Jasa Perus 0,85%
utama yaitu sektor pertambangan dan penggalian serta sektor pertanian. Kontribusi
Perdag, Hotel & Listrik & Air bersih Restoran 0,08% 6,47%
Sumber : PDRB Kab Raja Ampat Menurut lapangan usaha, 2013.
sektor pertambangan dan penggalian sebesar
tk
Angkutan &Industri Pengolahan Komunikasi 0,36% 4,42%
ab
Pertambangan & Penggalian 48.02%
ht
tp
:// w
w
w
.r a
ja
am
pa
40,66 persen, sektor pertanian memberikan kontribusi sebesar 34,71 persen. Total kontribusi dari dua sektor ini mencapai tiga perempat dari total PDRB atau mencapai 75,37 persen, sementara 24,63 persen sisanya dibagi kedalam tujuh sektor lainnya. Pertumbuhan ekonomi Raja Ampat tahun 2013 sebesar 8,13 persen. Kondisi ini mengalami peningkatan dibandingkan tahun 2011 dan 2012 sebesar –5,55 persen dan 5,44 persen. Pertumbuhan ekonomi rata-rata dengan migas tahun 2010-2013 mencapai 2,19 per-
TAHUKAH ANDA Selama periode 2005-2013 kontribusi sub sektor minyak buni dan migas terhadap penciptaan PDRB selalu mengalami penurunan.
sen. Jika tanpa memperhitungkan subsektor migas, pertumbuhan ekonomi Raja Ampat tahun 2013 sebesar 6,09 persen. Kondisi ini mengalami penurunan dibandingkan tahun 2011 dan 2012 masing-masing sebesar 7,03 persen dan 8,51 persen.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013 50
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
PERBANDINGAN REGIONAL Jumlah Penduduk Raja Ampat Menduduki Peringkat Ketujuh Pada tahun 2013, berdasarkan proyeksi penduduk jumlah penduduk di Raja Ampat sekitar 44.568 jiwa, menduduki peringkat ketujuh diantara kabupaten/kota lain di Provinsi Papua Barat.
Provinsi Papua Barat dimekarkan dari Provinsi Papua berdasarkan UU No. 45 Ta-
Tabel 20.1 Jumlah Penduduk dan Laju Pertumbuhan Penduduk Kab/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2011-2013
hun 1999. Pada awal pemekarannya, Provinsi Papua Barat hanya terdiri dari Kabupaten Kabupaten
Sorong,
Kab/Kota 2011
Kabupaten
2013
20112013
Fak-Fak
68 194
69 516
70 902
1,97
istrasi yang terdiri dari 10 (sepuluh) kabupat-
Kaimana
.g
Manokwari, dan Kota Sorong. Wilayah terse-
2012
o. id
Fakfak,
Laju Pertumbuhan
Jumlah Penduduk
47 794
49 198
51 100
3,40
en dan 1 (satu) kota.
Teluk
27 104
27 820
28 534
2,60
53 967
55 295
56 597
2,41
142 128
146 075
150 179
2,79
Sorong Selatan
39 071
40 110
41 085
2,54
Sorong
72 816
74 780
76 669
2,61
Raja Ampat
43 320
43 902
44 568
1,43
Tambrauw
13 163
13 199
13 376
0,81
Maybrat
34 216
35 004
35 798
2,29
198 990
205 684
211 840
3,18
.b ps
but sekarang terbagi kedalam wilayah admin-
Wondama
Sorong
memiliki
jumlah
penduduk
terbesar, yaitu 211.840 jiwa, jumlah penduduk
Manokwari
pa
ini masih lebih besar dibandingkan dengan
Teluk Bintuni
ab
Kota
tk
Diantara sebelas kabupaten/kota tersebut
am
ibukota Provinsi yaitu Kabupaten Manokwari
dengan 150.179 jiwa. Sedangkan jumlah
ja
penduduk terkecil adalah Kabupaten Tam-
.r a
brauw, yang merupakan pemekaran dari Ka-
untuk
laju
w
Sedangkan
w
bupaten Sorong dengan 13.376 jiwa.
pertumbuhan
:// w
penduduk antara tahun 2011-2013, Kaimana
tp
mempunyai laju pertumbuhan terbesar yaitu
Kota Sorong
Sumber : Proyeksi Penduduk BPS Provinsi Papua Barat, 2014.
ht
3,40 persen kemudian diikuti Kota Sorong sebesar 3,18 persen. Sedangkan laju pertumbuhan penduduk terkecil yaitu Kabupaten Tambraw hanya sebesar 0,81 persen. Kabupaten Raja Ampat sendiri dengan jumlah penduduk sekitar 44.568 jiwa di tahun 2013 berada di peringkat ketujuh diantara
TAHUKAH ANDA Laju pertumbuhan penduduk Raja Ampat tahun 2011-2013 sebesar 1,43 persen, masih lebih rendah dibandingkan dengan laju pertumbuhan penduduk Provinsi Papua Barat sebesar 3,18 persen.
kabupaten/kota lain di Provinsi Papua Barat.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
51
PERBANDINGAN REGIONAL PDRB Kabupaten Raja Ampat Peringkat Ketujuh se-Papua Barat Pada tahun 2013 nilai PDRB Raja Ampat baik ADHB maupun ADHK tanpa migas menempati peringkat ketujuh diantara kabupaten/kota lainnya di Provinsi Papua Barat.
Sementara laju pertumbuhan penduduknya
Tabel 20.2 Nilai PDRB ADHB dan ADHK Tanpa Migas Kab/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2013
Kab/Kota
PDRB ADHB
PDRB ADHK
LPE (%)
sebesar 1,43 persen, paling rendah ketiga setelah Kabupaten Fakfak dan Tambraw. Untuk melihat keterbandingan nilai PDRB
2 162 711,26
823 107,20
9,83
Kaimana
1 331 826,96
500 948,94
6,65
566 813,91
222 836,33
4,79
Teluk Bintuni
1 421 257,18
679 614,95
4,57
Manokwari
4 435 887,81
1 546 779,74
9,16
650 894,03
223 149,61
7,05
2 250 414,62
852 902,66
6,41
Raja Ampat
822 643,30
324 639,52
Tambrauw
110 918,95
37 790,09
Maybrat
275 928,59
99 147,58
antar Kabupaten/Kota di Provinsi Papua Bar-
o. id
Fak-Fak
at digunakan nilai PDRB tanpa migas karena
.g
tidak semua kab/kota di Provinsi Papua barat terdapat subsektor pertambangan migas. Pa-
.b ps
Teluk Wondama
da Tahun 2013, PDRB Atas Dasar Harga miliki oleh Kota Sorong yang mencapai 5,28 triliun rupiah. Angka ini sekitar empat puluh
tk
Sorong Selatan
ab
Berlaku tertinggi di Provinsi Papua Barat di-
Papua Barat
am
ja
rupiah. Kabupaten Raja Ampat sendiri berada
w
.r a
yang tercatat hanya mencapai 110,92 milyar
1 979 544,67
22 544 624,25
PDRB terendah yakni Kabupaten Tambrauw
6,09
w
5 281 198,31
:// w
Kota Sorong
pa
lima kali lipat lebih besar dibandingkan nilai
Sorong
7 543 167,57
tp
Sumber : BPS Provinsi Papua Barat, 2014.
ht
TAHUKAH ANDA
Jika dilihat dari nilai PDRB ADHB dengan migas, Kabupaten Raja Ampat menempati peringkat keenam diantara Kab/Kota lain di Provinsi Papua Barat, sementara peringkat pertama terbesar adalah Kabupaten Teluk Bintuni.
5,51 5,48
di peringkat ketujuh dengan nilai PDRB ADHB mencapai 822,64 miliar rupiah.
9,08
Sedangkan untuk PDRB Atas Dasar Har7,83
ga Konstan 2000, nilai tertinggi juga masih dicapai oleh Kota Sorong yaitu sebesar 1,9 triliun rupiah dan nilai terendah dimiliki oleh Kabupaten Tambraw yaitu sebesar 37,79 miliar rupiah. PDRB ADHK 2000 Kabupaten Raja Ampat menunjukkan angka
324,64 miliar rupiah, dimana Kabupaten Raja Ampat menduduki peringkat
ke-7 diantara
kab/kota di Provinsi Papua Barat.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013 52
sebesar
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
PERBANDINGAN REGIONAL PDRB Per Kapita Raja Ampat Peringkat Ketujuh se-Papua Barat Pada tahun 2013 PDRB Per Kapita Raja Ampat tanpa migas sekitar 18,46 juta rupiah, menduduki peringkat ketujuh diantara kabupaten/kota lain di Provinsi Papua Barat.
Pertumbuhan ekonomi kab/kota di Provin-
Tabel 20.3 PDRB Per Kapita Tanpa Migas Kab/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2011-2013 (juta rupiah)
si Papua Barat tanpa migas tertinggi dimiliki oleh Kabupaten
Fakfak yaitu sebesar 9,83
Kab/Kota
2011
2012
2013
Fak-Fak
25,46
28,50
30,50
bupaten Teluk Bintuni yaitu sebesar 4,57 per-
Kaimana
21,51
24,15
26,06
sen. Pertumbuhan ekonomi Raja Ampat
Teluk Wondama
sebesar 6,09 persen berada di peringkat
Teluk Bintuni
ketujuh se-Provinsi Papua Barat.
Manokwari
juta rupiah atau rata-rata sekitar 1,5 juta rupi-
23,25
24,30
25,11
23,83
26,48
29,54
Sorong Selatan
12,01
13,81
15,84
Sorong
23,67
26,10
29,35
Raja Ampat
14,66
16,56
18,46
Tambrauw
3,55
7,31
8,29
kapita Raja Ampat berada di peringkat
Maybrat
6,24
6,90
7,71
am
kedelapan se-Provinsi Papua Barat. Pada
Kota Sorong
18,95
21,29
24,93
.b ps
.g
19,86
pa
ah per bulan, dengan nilai tersebut PDRB per
18,31
ab
Ampat tanpa migas tercatat sebesar 18,46
16,87
tk
Pada tahun 2013 PDRB per kapita Raja
o. id
persen dan terendah adalah Kabupaten Ka-
Sumber : BPS Provinsi Papua Barat, 2014.
ja
tahun 2013 ini PDRB per kapita tertinggi yaitu
.r a
Kabupaten Fak-fak dan terendah Kabupaten Maybrat. Sementara PDRB per kapita Provin-
w
si Papua Barat tercatat sekitar 27 juta rupiah.
Tabel 20.4 Tingkat Pengangguran Terbuka (TPT) Kab/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2011-2013 2012
2013
Fak-Fak
9,58
8,93
6,03
guran Terbuka (TPT). Dari kab/kota di Provin-
Kaimana
11,16
3,05
4,35
si Papua Barat, Kabupaten Teluk Wondama
Teluk Wondama
4,36
3,79
0,41
mempunyai TPT terendah yakni 0,41 persen
Teluk Bintuni
8,11
6,10
6,22
sementara untuk TPT tertinggi Kabupaten
Manokwari
9,26
2,24
3,45
Teluk Bintuni sebesar 6,22 persen. Pada ta-
Sorong Selatan
4,72
3,86
2,62
Sorong
3,60
1,27
3,27
Raja Ampat
5,53
5,51
3,38
Tambrauw
3,76
1,10
1,77
Maybrat
5,59
4,33
n.a*
Kota Sorong
13,01
11,39
n.a*
w
2011
ht
tp
:// w
Indikator lainnya adalah Tingkat Pengang-
hun 2013 ini TPT Raja Ampat sebesar 3,38 persen masih sedikit lebih tinggi dibandingkan TPT Provinsi Papua Barat (4,62 persen).Nilai TPT Maybrat dan Kota Sorong tidak bisa ditampilkan
karena
sampelnya
mencukupi untuk dilakukan estimasi.
kurang
Kab/Kota
Ket *) Sampel tidak mencukupi untuk melakukan estimasi kabupaten. Sumber : BPS Provinsi Papua Barat, 2014.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
53
PERBANDINGAN REGIONAL Distribusi Pendapatan Penduduk di Kabupaten Tambrauw Paling Merata Pada tahun 2013 nilai gini ratio Raja Ampat menempati peringkat ketujuh terendah diantara kabupaten/ kota lainnya di Provinsi Papua Barat, sedangkan gini ratio terendah berada di Kabupaten Tambrauw.
Gini Ratio digunakan untuk melihat tingkat
Tabel 20.5 Gini Ratio Kab/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2011-2013
kemerataan pendapatan suatu wilayah, se-
2012
2013
makin mendekati nol maka semakin menc-
Fak-Fak
0,34
0,37
0,39
erminkan kemerataan pandapatan. Pada ta-
Kaimana
0,38
0,43
0,38
hun 2013 gini ratio Raja Ampat 0,37 berada di
Teluk Wondama
0,33
0,38
0,35
peringkat ketujuh terendah se-Provinsi Papua
Teluk Bintuni
0,34
0,38
0,30
Barat. Angka ini juga lebih rendah dibanding-
Manokwari
0,43
0,47
0,42
kan Provinsi Papua Barat. Sementara gini
Sorong Selatan
0,42
0,36
0,27
ratio
Sorong
0,33
0,34
0,29
Manokwari dengan 0,42 dan terendah adalah
Raja Ampat
0,32
0,33
0,37
Kabupaten Tambrauw yakni 0,21. Hal ini bisa
Tambrauw
0,31
0,27
0,21
dikatakan bahwa distribusi pendapatan di
Maybrat
0,25
0,25
0,25
Kabupaten Maybrat lebih merata dibanding-
Kota Sorong
0,30
0,34
0,37
w
.r a
Tabel 20.6 Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kab/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2011-2013
berada
di
Kabupaten
tk
ab
tertinggi
pa
am ja
Sumber : BPS Provinsi Papua Barat, 2014.
.b ps
.g
o. id
2011
Kab/Kota
kan dengan Kabupaten Manokwari. Perkembangan pembangunan manusia diukur dengan Indeks Pembangunan Manusia (IPM). IPM Papua Barat pada tahun 2013 mencapai 70,62 persen. Dalam pengkategori-
2013
an IPM oleh UNDP capaian ini termasuk
72,64
73,33
kedalam kelompok menengah. Pada tahun
70,71
71,22
71,87
2013 nilai IPM Kabupaten Raja Ampat sebesar
66,06
66,80
67,54
66,08 menempati peringkat kesepuluh diantara
67,17
67,58
67,95
kabupaten/kota lainnya di Provinsi Papua Barat.
Manokwari
67,67
68,07
68,61
Nilai IPM Kab Raja Ampat masih lebih kecil
Sorong Selatan
66,59
66,83
67,28
dibandingkan dengan Kab Maybrat yang baru
Sorong
68,93
69,23
69,74
dimekarkan dari Kab Sorong Selatan pada tahun
Raja Ampat
65,06
65,49
66,08
2010. Pada tahun 2013 Kota Sorong mempunyai
Tambrauw
50,81
51,18
51,54
nilai IPM tertinggi yakni 78,92, sementara untuk
Maybrat
66,43
67,26
67,60
IPM terendah berada di Kabupaten Tambrauw
Kota Sorong
77,72
78,36
78,92
yakni sebesar 51,54.
Kaimana Teluk Wondama
ht
Teluk Bintuni
:// w
72,13
2012
tp
Fak-Fak
2011
w
Kab/Kota
Sumber : BPS Provinsi Papua Barat, 2014.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013 54
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
PERBANDINGAN REGIONAL Pertumbuhan Ekonomi Rendah Tingkat Pengangguran Rendah Pula Pada tahun 2013 Kabupaten Raja Ampat mempunyai pertumbuhan ekonomi rendah, tetapi mempunyai tingkat pengangguran rendah pula, kondisi ideal tercapai jika pertumbuhan ekonomi tinggi tetapi tingkat pengangguran rendah.
50,00
hukum okun, idealnya jika pertumbuhan
45,00
ekonomi tinggi maka TPT akan memiliki hub-
40,00
ungan yang negatif, namun tidak selamanya
35,00
kondisi tersebut tercapai. Pada tahun 2013,
30,00
kondisi terbaik ditunjukkan oleh Kabupaten
25,00
15,00
ekonomi yang tinggi dan tingkat penganggu-
10,00
TPT↓ Pertumbu ↓
tk
0,00 -10,00
Teluk Wondama
Fakfak Manokwari
Sorong Selatan Sorong
Pertumb Ekonomi↑ TPT ↓
15,00
40,00
pa
kuadran Ketiga yakni dengan karakteristik
Kaimana Tambrauw Raja Ampat
ab
5,00
Kabupaten Raja Ampat berada pada
Prtmbhn Ekonomi ↑ TPT↑
Teluk Bintuni
20,00
Manokwari dengan karakteristik pertumbuhan ran yang rendah.
TPT↑ Pertumb Ekonomi↓
o. id
gram kuadran pada gambar 20.1, Menurut
.g
tingkat pengangguran (TPT) terlihat dari dia-
Gambar 20.1 Hubungan TPT dengan Pertumbuhan Ekonomi Kab/Kota di Provinsi Papua Barat Tahun 2013
.b ps
Hubungan pertumbuhan ekonomi dan
am
pertumbuhan ekonomi yang rendah tetapi
juga mempunyai tingkat pengangguran yang
ja
rendah pula, selain Kabupaten Raja Ampat,
Sumber : BPS Provinsi Papua Barat, 2013. Catatan 1. Benchmark: TPT Papua Barat 4,62% dan Persentase pertumbuhan ekonomi Papua Barat 7,83%. 2. Tanda panah berwarna hijau menunjukkan keadaan yang lebih baik daripada benchmark, dan tanda panah berwarna merah menunjukkan keadaan yang tidak lebih baik daripada benchmark.
.r a
Ada lima kabupaten lain yang berada pada
w
kuadran ini, yakni Teluk Wondama, Kaimana,
Gambar 20.2 Peta Wilayah Provinsi Papua Barat
w
Tambrauw, Sorong Selatan dan Kabupaten
:// w
Sorong. Kondisi yang lebih buruk terjadi pada Kabupaten Teluk Bintuni dimana pertum-
tp
buhan ekonominya rendah tetapi mempunyai
ht
tingkat pengangguran yang cukup tinggi. Sementara itu Kabupaten Fakfak berada sendiri di kuadran kedua dimana mempunyai karakteristik pertumbuhan ekonomi yang tinggi tetapi masih mempunyai tingkat pengangguran yang tinggi pula.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
55
o. id .g .b ps
ht
tp
:// w
w
w
.r a
ja
am
pa
tk
ab
LAMPIRAN TABEL
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013 56
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
Lampiran 1. Luas Wilayah Kabupaten Raja Ampat Menurut Distrik Tahun 2013
Distrik
Luas Wilayah (Km2)
Persentase
2 308,13
3,22
2. MISOOL BARAT
1 440,31
2,01
3. MISOOL
4 260,80
5,95
4. KOFIAU
7 539,54
10,53
5. MISOOL TIMUR
5 489,93
6. KEP. SEMBILAN
1 773,91
730,94
.g
8. SALAWATI TENGAH
2,48 0,58
.b ps
416,42
7,67
1,02
1 916,65
10. BATANTA SELATAN
1 867,33
2,61
11. BATANTA UTARA
1 390,83
1,94
790,73
1,10
1 120,02
1,56
917,05
1,28
298,88
0,42
1 499,58
2,09
9 456,06
13,21
18. WAIGEO BARAT KEP.
8 439,19
11,79
19. WAIGEO UTARA
1 870,72
2,61
20. WARWABOMI
1 914,16
2,67
850,22
1,19
22. KEPULAUAN AYAU
6 487,84
9,06
23. AYAU
6 957,20
9,72
24. WAIGEO TIMUR
1 869,25
2,61
71.605,69
100,00
tk
ab
9. SALAWATI BARAT
.r a
7. SALAWATI UTARA
o. id
1. MISOOL SELATAN
pa
12. WAIGEO SELATAN
14. TELUK MAYALIBIT
16. MEOSMANSAR
ja
15. TIPLOL MAYALIBIT
am
13. KOTA WAISAI
:// w
w
w
17. WAIGEO BARAT
ht
tp
21. SUPNIN
Jumlah
2,68
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2013.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
57
Lampiran 2. Jumlah Penduduk menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Kabupaten Raja Ampat 2013 Jumlah Penduduk Perempuan
Jumlah
0-4
3 038
2 865
5 903
5-9
2 766
2 532
5 298
10-14
2 313
2 172
4 485
15-19
2 085
1 962
4 047
20-24
2 075
1 934
25-29
2 534
2 118
30-34
2 105
1 907
4 012
35-39
1 741
1 432
tk
3 173
40-44
1 254
1 071
2 325
45-49
1 251
1 000
2 251
50-54
715
1 649
645
501
1 146
419
309
728
231
191
422
158
97
255
114
99
213
20 905
44 568
w
55-59
:// w
w
60-64 65-69
tp
70-74
ht
75 +
Jumlah
23 663
.g
.b ps
ab
pa
am
.r a
934
o. id
Laki-laki
ja
Kelompok Umur
4 009 4 652
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2013.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013 58
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
Lampiran 3. Suhu Udara Minimum dan Maksimum, Kelembaban Udara di Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013. Suhu Udara (oC) Kelembaban Udara (%)
Suhu Minimum
Suhu Maksimum
Januari
24,7
31,8
85
Februari
24,6
31,5
82
Maret
24,8
32,0
April
24,5
31,4
Mei
24,5
Juni
24,2
Juli
23,7
Agustus
23,5
September
.g
.b ps
86
29,8
90
30,0
89
24,1
30,8
88
24,0
31,7
86
24,2
31,4
87
24,3
31,6
87
24,25
31,5
86
pa
tk
31,5
:// w
Rata-rata
ab
w
w
Desember
84 88
am
.r a
Nopember
83
31,6
ja
Oktober
o. id
Bulan
ht
tp
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
59
Lampiran 4. Banyaknya Hari Hujan, Curah Hujan, Tekanan Udara dan Penyinaran Matahari di Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013
Hari Hujan
Curah Hujan (mm)
Tekanan Udara (Mb)
Penyinaran Matahri (%)
Januari
18
221
1.008,4
63,0
Februari
20
200
1.008,0
53,8
Maret
15
155
1.009,0
April
28
357
1.008,7
Mei
28
661
1.009,0
49,3
Juni
23
171
1.008,1
40,6
Juli
29
491
1.008,7
33,9
Agustus
26
284
1.009,7
33,3
September
21
221
1.009,1
39,8
Oktober
19
122
1.009,1
48,9
Nopember
22
247
1.007,7
44,9
Desember
25
219
1.007,5
47,1
3.349,0
1.008,7
46,0
w
.g
51,1
ab
.b ps
43,7
tk
pa
am ja .r a
w
274
Rata-rata
o. id
Bulan
ht
tp
:// w
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013 60
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
Lampiran 5. Jumlah Penduduk, Sex Rasio dan Kepadatan Penduduk Menurut
Sex Rasio
Kepadatan Penduduk
1. MISOOL SELATAN
3 359
109,41
45,8
2. MISOOL BARAT
1 433
108,28
5,3
3. MISOOL
1 956
112,38
2,0
4. KOFIAU
2 377
110,35
14,3
5. MISOOL TIMUR
2 674
121,17
6. KEP. SEMBILAN
1 608
101,00
7. SALAWATI UTARA
2 062
107,86
66,5
8. SALAWATI TENGAH
1 841
114,57
4,0
112,01
2,1
112,65
8,3
115,27
3,7
1 700
107,06
8,8
8 998
125,40
91,7
823
108,35
1,6
905
109,98
5,6
16. MEOSMANSAR
1 532
105,36
8,7
17. WAIGEO BARAT
1 425
117,56
2,3
18. WAIGEO BARAT KEP.
2 109
108,81
25,4
19. WAIGEO UTARA
1 428
111,87
11,9
877
111,33
3,7
1 012
110,40
5,4
956
102,97
93,9
23. AYAU
1 189
105,71
249,3
24. WAIGEO TIMUR
1 304
107,97
2,9
44 568
113,19
7,3
9. SALAWATI BARAT
865 1 261 874
pa
11. BATANTA UTARA 12. WAIGEO SELATAN
am
13. KOTA WAISAI
:// w
w
w
.r a
ja
14. TELUK MAYALIBIT 15. TIPLOL MAYALIBIT
.g
tk
10. BATANTA SELATAN
ab
Distrik
tp
20. WARWABOMI 21. SUPNIN
ht
22. KEPULAUAN AYAU
Jumlah
o. id
Jumlah Penduduk
.b ps
Distrik di Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013
6,0
116,1
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
61
Lampiran 6. Jumlah Penduduk, Rumah Tangga dan Rata-rata Banyaknya ART Menurut Distrik di Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013 Jumlah Penduduk
Distrik
Rumah Tangga
Rata-rata ART
3 359
630
5,33
2. MISOOL BARAT
1 433
338
4,24
3. MISOOL
1 956
362
5,40
4. KOFIAU
2 377
474
5,01
5. MISOOL TIMUR
2 674
640
6. KEP. SEMBILAN
1 608
368
7. SALAWATI UTARA
2 062
489
8. SALAWATI TENGAH
1 841
501
3,67
865
187 260
4,85
161
5,43
363
4,68
pa
874 1 700
13. KOTA WAISAI
8 998
2 075
4,34
823
189
4,35
905
203
4,46
1 532
289
5,30
1 425
335
4,25
2 109
466
4,53
1 428
329
4,34
20. WARWABOMI
877
217
4,04
1 012
233
4,34
956
225
4,25
23. AYAU
1 189
330
3,60
24. WAIGEO TIMUR
1 304
224
5,82
44 568
9 888
4,51
am
12. WAIGEO SELATAN
ja
14. TELUK MAYALIBIT
.r a
15. TIPLOL MAYALIBIT
w
17. WAIGEO BARAT
w
16. MEOSMANSAR
:// w
18. WAIGEO BARAT KEP. 19. WAIGEO UTARA
ht
21. SUPNIN
22. KEPULAUAN AYAU
Jumlah Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013 62
4,22
tp
11. BATANTA UTARA
.g
.b ps
1 261
4,37
4,63
tk
10. BATANTA SELATAN
4,18
ab
9. SALAWATI BARAT
o. id
1. MISOOL SELATAN
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
Lampiran 7. Jumlah Sekolah, Ruang Kelas, Guru dan Murid Menurut Tingkat Pendidikan di Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013
17
31
108
603
3. SMP
30
94
4. SMA
15
5. SMK
2
Jumlah
am 157
98
571
211
2 328
74
122
1 363
17
51
269
819
805
14 920
ab
10 389
tk
pa
2. Sekolah Dasar
Murid
.g
1. Taman Kanak-kank
Guru
.b ps
Sekolah
o. id
Ruang Kelas
Tingkat Pendidikan
323
ht
tp
:// w
w
w
.r a
ja
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
63
Lampiran 8. Banyaknya Sekolah Dirinci Berdasarkan Tingkat Pendidikan dan Distrik di Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013
SD
SMP
SMA
SMK
1. MISOOL SELATAN
-
5
2
1
-
2. MISOOL BARAT
-
5
2
1
-
3. MISOOL
2
5
1
1
-
4. KOFIAU
-
5
1
1
5. MISOOL TIMUR
2
5
1
1
6. KEP. SEMBILAN
-
3
1
7. SALAWATI UTARA
1
6
1
8. SALAWATI TENGAH
2
4
2
9. SALAWATI BARAT
-
4
10. BATANTA SELATAN
-
4
11. BATANTA UTARA
-
2
12. WAIGEO SELATAN
1
13. KOTA WAISAI
7
14. TELUK MAYALIBIT
-
15. TIPLOL MAYALIBIT
-
2
-
1
-
-
1
1
-
1
-
-
5
1
-
-
8
3
1
1
4
1
-
-
6
1
-
-
-
7
1
-
-
-
5
1
1
-
18. WAIGEO BARAT KEP.
1
6
2
-
-
19. WAIGEO UTARA
1
4
2
1
-
20. WARWABOMI
-
4
1
1
-
21. SUPNIN
-
2
-
-
-
22. KEPULAUAN AYAU
-
3
1
-
-
23. AYAU
-
2
1
1
-
24. WAIGEO TIMUR
-
4
1
1
-
17
108
30
14
2
tp
:// w
w
17. WAIGEO BARAT
Jumlah
ja
tk
ab
.b ps
1
am
-
w
-
pa
-
1
16. MEOSMANSAR
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013 64
-
.r a
.g
o. id
TK
ht
Distrik
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
Lampiran 10. Angka Partisipasi Sekolah (APS) Kabupaten Raja Ampat menurut Kelompok Umur dan Jenis Kelamin Tahun 2013
Laki-laki
Laki-laki dan Perempuan
Perempuan
7-12
91,29
94,64
92,87
13-15
94,60
97,50
95,98
16-18
78,32
63,58
o. id
Kelompok Umur
70,77
.b ps
.g
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
Lampiran 11. Angka Partisipasi Kasar (APK) Kabupaten Raja Ampat menurut Jenis
Laki-laki
SD
104,49
101,98
103,31
77,18
106,26
91,02
78,27
55,59
66,66
am ja
.r a
SMA
Laki-laki dan Perempuan
tk
Jenjang Pendidikan
SMP
Perempuan
pa
ab
Kelamin dan Jenjang Pendidikan Tahun 2013
w
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
ht
tp
:// w
w
Lampiran 12. Angka Partisipasi Murni (APM) Kabupaten Raja Ampat menurut Jenis Kelamin dan Jenjang Pendidikan Tahun 2013
Jenjang Pendidikan
Laki-laki
Perempuan
Laki-laki dan Perempuan
SD
88,15
88,76
88,43
SMP
53,05
74,20
63,11
SMA
59,78
37,10
48,16
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
65
Lampiran 13. Banyaknya Dokter dan Tenaga Kesehatan Menurut Distrik di Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013
Distrik
Dokter
Bidan
Perawat
Apoteker
Asisten Apoteker
-
2
9
-
-
2. MISOOL BARAT
-
1
7
-
-
3. MISOOL
-
3
3
-
-
4. KOFIAU
-
-
5
-
5. MISOOL TIMUR
-
1
6
-
6. KEP. SEMBILAN
-
-
2
7. SALAWATI UTARA
-
6
8. SALAWATI TENGAH
-
9. SALAWATI BARAT
-
17
-
2
-
-
-
-
-
-
-
-
-
10. BATANTA SELATAN
-
3
14
-
-
11. BATANTA UTARA
-
-
-
-
-
12. WAIGEO SELATAN
-
3
13
-
-
13
76
7
2
3
6
-
-
-
-
5
-
-
-
2
8
-
-
-
1
8
-
-
18. WAIGEO BARAT KEP.
-
1
9
-
-
19. WAIGEO UTARA
-
2
13
1
1
20. WARWABOMI
-
1
4
-
-
21. SUPNIN
-
-
-
-
-
22. KEPULAUAN AYAU
-
2
5
-
-
23. AYAU
-
-
-
-
-
24. WAIGEO TIMUR
-
1
6
-
-
9
45
216
2
5
14. TELUK MAYALIBIT
.r a
1
w
ht
tp
:// w
w
17. WAIGEO BARAT
Jumlah
tk
pa
10
ja
am
13. KOTA WAISAI
16. MEOSMANSAR
.b ps
-
15. TIPLOL MAYALIBIT
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013 66
-
ab
.g
o. id
1. MISOOL SELATAN
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
Lampiran 14. Banyaknya Rumah Sakit, Puskesmas, Pustu dan Posyandu
Pustu
Pusling
Posyandu
1. MISOOL SELATAN
-
1
2
-
5
2. MISOOL BARAT
-
1
2
1
5
3. MISOOL
-
1
2
1
6
4. KOFIAU
-
1
2
-
4
5. MISOOL TIMUR
-
1
-
1
5
6. KEP. SEMBILAN
-
1
-
4
7. SALAWATI UTARA
-
1
1
2
8
8. SALAWATI TENGAH
-
-
.b ps
-
-
-
-
9. SALAWATI BARAT
-
-
-
-
-
10. BATANTA SELATAN
-
1
1
-
4
11. BATANTA UTARA
-
-
-
-
-
12. WAIGEO SELATAN
-
1
1
1
7
1
1
2
7
-
1
1
-
4
-
1
3
-
8
-
1
2
-
9
17. WAIGEO BARAT
-
1
4
-
5
18. WAIGEO BARAT KEP.
-
1
3
-
5
19. WAIGEO UTARA
-
1
1
1
8
20. WARWABOMI
-
1
1
-
4
21. SUPNIN
-
-
-
-
-
22. KEPULAUAN AYAU
-
1
1
2
5
23. AYAU
-
-
-
-
-
24. WAIGEO TIMUR
-
1
2
-
4
1
19
30
11
107
ht
:// w
w
w
.r a
15. TIPLOL MAYALIBIT 16. MEOSMANSAR
Jumlah
tk pa
am
14. TELUK MAYALIBIT
ja
1
13. KOTA WAISAI
.g
o. id
Puskesmas
Distrik
ab
Rumah Sakit
tp
di Kabupaten Raja Ampat dirinci per Distrik Tahun 2013
Sumber : Raja Ampat Dalam Angka, 2014.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
67
Lampiran 15. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ADHB Kabupaten Raja Ampat Tahun 2010-2013
2010
2011
2012*
2013**
379.562,27
413.181,16
456.891,399
479.362,25
Pertambangan & Penggalian
563.514,91
494.688,99
503.564,36
561.619,80
2.384,63
2.690,43
2.885,51
2.948,91
584,73
621,42
670,01
671,43
Bangunan
61.629,21
79.946,18
99.932,73
126.621,63
Perdagangan Hotel & Restoran
33.058,98
37.913,46
44.461,33
53.188,28
Pengangkutan & Komunikasi
13.932,10
16.535,96
21.161,06
36.395,05
2.688,69
3.369,82
4.723,15
6.979,58
64.351,20
78.384,47
93.392,92
113.363,81
1.121.706,71
1.127.331,87
1.227.682,46
1.381.150,74
635.142,58
726.853,09
822.643,30
pa
Keuangan, Persew & Jasa Perusahaan
am
Jasa-jasa
ja
PDRB
560.524,51
.r a
PDRB Tanpa Migas
.g
.b ps
Listrik & Air bersih
ab
Industri Pengolahan
o. id
Pertanian
tk
Sektor
ht
tp
:// w
w
Keterangan : * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara
w
Sumber : PDRB Kab Raja Ampat Menurut Lapangan Usaha 2013.
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013 68
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
Lampiran 16. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ADHK Kabupaten Raja Ampat Tahun 2010-2013
2011
2012*
2013**
Pertanian
186.489,18
195.668,33
209.215,99
209.004,43
Pertambangan & Penggalian
272.349,67
224.472,34
228.047,66
252.819,78
1.286,04
1.398,58
227,64
241,86
Bangunan
23.117,07
26.982,56
Perdagangan Hotel & Restoran
14.597,08
15.749,30
1.515,86
259,51
259,76
30.220,47
35.948,07
17.455,89
19.962,18
8.514,86
10.050,71
16.267,07
.g
Listrik & Air bersih
1.493,84
.b ps
Industri Pengolahan
o. id
2010
ab
Sektor
7.837,93
Keuangan, Persew & Jasa Perusahaan
1.071,75
1.303,26
1.632,28
2.149,42
27.553,46
30.776,79
34.219,72
37.955,19
534.529,81
505.107,88
532.596,08
575.881,78
281.994,41
305.991,71
324.639,53
PDRB
pa
.r a
PDRB Tanpa Migas
ja
am
Jasa-jasa
tk
Pengangkutan & Komunikasi
263.479,62
w
Sumber : PDRB Kab Raja Ampat Menurut Lapangan Usaha 2013.
ht
tp
:// w
w
Keterangan : * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
69
Lampiran 17. Distribusi Persentase PDRB ADHB Dengan Migas
2011
2012*
2013**
Pertanian
33,84
36,65
37,22
34,71
Pertambangan & Penggalian
50,24
43,88
41,02
40,66
Industri Pengolahan
0,21
0,24
0,24
Listrik & Air bersih
0,05
0,06
0,05
Bangunan
5,49
7,09
Perdagangan Hotel & Restoran
2,95
3,36
Pengangkutan & Komunikasi
1,24
Keuangan, Persew & Jasa Perusahaan
0,24
Jasa-jasa
5,74
.b ps 3,62
3,85
1,47
1,72
2,64
0,30
0,38
0,51
6,95
7,61
8,21
100,00
100,00
100,00
tk
ab
9,17
ht
tp
:// w
w
w
Sumber : PDRB Kab Raja Ampat Menurut Lapangan Usaha 2013. Keterangan : * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2013 70
0,05
pa
100,00
.r a
PDRB
0,21
8,14
am
ja
Sektor
.g
2010
o. id
Kabupaten Raja Ampat Tahun 2010-2013
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
Lampiran 18. Laju Pertumbuhan Ekonomi Kabupaten Raja Ampat Tahun 2010-2013
Sektor
2010
2012*
2013**
4,92
6,92
-0,1
Pertambangan & Penggalian
-4,51
-17,58
1,59
10,86
Industri Pengolahan
11,22
8,75
9,86
6,25
19,28 8,77
7,3
0,1
16,72
12
18,95
7,89
10,84
14,36
8,64
18,04
61,85
12,91
Keuangan, Persew & Jasa Perus-
14,92
21,6
25,25
31,68
12,11
11,7
11,19
10,92
0,69
-5,5
5,44
8,13
4,18
7,03
8,51
6,09
pa
ja
Jasa-jasa
.r a
PDRB
w
PDRB Tanpa Migas
tk
Pengangkutan & Komunikasi
am
Perdagangan Hotel & Restoran
1,47
.g
Bangunan
6,81
.b ps
Listrik & Air bersih
o. id
4,18
ab
Pertanian
2011
w
Sumber : PDRB Kab Raja Ampat Menurut Lapangan Usaha 2013.
ht
tp
:// w
Keterangan : * Angka Sementara ** Angka Sangat Sementara
Statistik Daerah Kabupaten Raja Ampat Tahun 2014
71
w
tp :// w
ht
ja
.r a
w
.g
.b ps
ab
tk
pa
am
o. id
w
tp :// w
ht
ja
.r a
w
.g
.b ps
ab
tk
pa
am
o. id
w
tp :// w
ht
ja
.r a
w
.g
.b ps
ab
tk
pa
am
o. id