Desain Random Sampling Rani Sauriasari, M.Sc, Ph.D, Apt
A representative sample has all the important characteristics of the population from which it is drawn.
Kenapa Sample? • • • • •
Satu kasus generalisasi Banyaknya variasi dalam suatu populasi Waktu terbatas Biaya terbatas SDM terbatas: supervisi khusus untuk interviewer/pengumpul data
RESTRIKSI
Restriksi: Metode untuk membatasi subjek penelitian menurut kriteria tertentu, yang disebut kriteria eligibilitas (eligibility criteria, admissibility criteria) Jenis kriteria eligibilitas: 1. Kriteria inklusi 2. Kriteria eksklusi
RESTRIKSI
Why Restriction? 1) Mengontrol kerancuan (confounding). Distribusi faktor-faktor perancu pada kelompok2 studi adalah sebanding (comparable)
2) Meningkatkan akurasi pengukuran/pengamatan variabel. Contoh: dalam studi kohort, peneliti harus melakukan restriksi tentang kapan memulai pengamatan dan berapa lama agar pengamatan mampu meliput masa inkubasi atau masa laten penyakit
3) Memudahkan pengumpulan data
JENIS SAMPLING KRITERIA RANDOM
KRITERIA RESTRIKSI PEMILIHAN SUBJEK Tanpa restriksi
Dengan restriksi
Random sampling (probabilitas)
Simple random sampling
Complex random sampling: •Stratified random sampling •Systematic random sampling •Cluster sampling •Area sampling •Multi-stage sampling
Non-random sampling (non-probabilitas)
Convenience sampling/ Haphazard sampling/Grab sampling Incidental sampling
Purposive sampling: •Fixed-exposure sampling •Fixed-disease sampling •Area sampling •Cluster sampling •Quota sampling •Expert sampling •Snowball sampling
Metode Random Sampling
Metode Random Sampling
Multistage random
Simple random
Stratified random
Systematic random
Metode Random Sampling Setiap anggota populasi memiliki peluang yang sama untuk terpilih menjadi sampel Setiap sampel diambil secara acak Kelebihan : Mengurangi bias seleksi dalam pemilihan sampel Hukum probabilitas dapat dipakai untuk menghitung estimasi keakuratan sampel Generalisasi dapat dilakukan
Simple Random Sampling
Simple random sampling: setiap anggota populasi punya kesempatan sama untuk terpilih. Misalnya mengambil secara acak dari suatu daftar. Jenis: 1. Random sampling dengan pengembalian 2. Random sampling tanpa pengembalian
Simple Random Sampling The simple random sampling procedure is as follows: a) Make a numbered list of all units in the reference population from which you will select the sample b) Decide on the size of the sample c) Choose the sample to include by a lottery method. (For example the numbers of population can be placed in a box and drawn, a random number table can be used, or random numbers can be generated using a spreadsheet or calculator.)
Simple Random Sampling
Kelebihan: 1) Memungkinkan peneliti mengetahui besarnya sampling error (margin of error) penelitian 2) Memberikan sampel yang secara rata2 representatif terhadap populasi Kerugian: 1) Peneliti harus memiliki daftar setiap subjek dalam populasi 2) Skema pencuplikan random sederhana membutuhkan perencanaan lebih matang dan biaya lebih besar
Simple Random Sampling Sampling error: Selisih antara sample statistic (misalnya mean) dengan population parameter. Contoh dalam suatu kasus, mean sampel 0.5, mean populasi 3. Nilai sampling error-nya 2.5
Standard error: Satuan pengukuran untuk “rerata” dari error2 dari seluruh distribusi sampel
Semakin besar sampel , semakin kecil standard error-nya (semakin besar sampel , semakin dekat mean sampel-nya dengan mean populasi, semakin kecil standard error-nya).
Stratified Random Sampling
• Populasi dibagi dalam strata (subpopulasi) menurut karakteristik tertentu yang dianggap penting oleh peneliti, status sosio-ekonomi, atau area geografis • Pencuplikan dilakukan dari masing2 strata, lazimnya secara random
Stratified Random Sampling
Kelebihan: 1) Kelompok2 dari populasi yang dianggap penting dapat terwakili secara proporsional 2) Dalam riset epidemiologi, bermanfaat untuk mendapatkan kasus (case control study) atau subjek terpapar (cohort study) dalam jumlah yang cukup pada masing2 strata
Systematic Sampling • Dapat dilakukan jika data lengkap N subjek populasi tersedia • Kadang kala tidak murni random • Pencuplikan pertama secara random (hanya sekali), selanjutnya tidak • Jika populasi sebesar N, sampel yang diinginkan adalah n, maka interval yang digunakan: k=N/n. • Kemudian peneliti memilih dengan cara random subjek pertama di antara subjek 1 dan k, mis. no. 4 • Lalu peneliti memilih subjek no 4+k, 4+2k, 4+3k, dst hingga n subjek
Systematic Sampling
Cluster Sampling • Skema penculikan di mana unit pencuplikan adalah kelompok (cluster) subjek, bukan individu. • Meskipun pencuplikan kluster, tetapi pengamatan/pengukuran variabel dilakukan pada masing2 individu • Jika cluster dipilih dengan teknik random, maka disebut cluster random sampling
Cluster Sampling
Kelebihan: 1) Sesuai digunakan jika populasi menempati area luas 2) Menghemat biaya, karena cukup mengamati klaster terpilih 3) Bisa dikombinasikan dengan teknik lain, seperti stratified sampling Kerugian: 1) Kurang teliti dibandingkan random sampling lainnya. Peneliti tidak mengetahui persis jumlah subjek, tidak tahu probabilitas masing2 subjek untuk terpilih 2) Bias jika terdapat korelasi intra-kelas dalam klaster (herd effect), sehingga meneliti semua subjek dalam klaster ibarat hanya meneliti satu subjek
Area Sampling Skema pencupilkan random dengan menggunakan peta, bukan daftar individu, sebagai kerangka pencuplikan.
Multi-stage Sampling
Multi-stage Sampling • Pencuplikan bertingkat, di mana peneliti mencuplik sampel melalui proses bertingkat. Contoh: Case control study menggunakan kasus pada RS Kabupaten. Tingkat pertama, peneliti mencuplik sejumlah propinsi dari sebuah negara. Kedua, mencuplik sejumlah kabupaten dari propinsi terpilih. Ketiga, mengambil semua kasus yang terdapat di RS kabupaten terpilih. • Bila unit pencuplikan dipilih secara random di tiap tingkat, maka keseluruhan skema disebut multi-stage random sampling • Bila unit pencuplikan merupakan klaster, maka desain adalah multi-stage random cluster sampling. • Bila klaster ditentukan berdasarkan wilayah geografis, maka desain menjadi multi-stage random area sampling.